BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
Flow diagram pemecahan masalah -
-
Tidak sesuai
Definisi Sistem Permodelan Sistem Pola antrian produk
Pengumpulan Data Data produk dan perusahaan Data waktu kedatangan Data waktu pelayanan Data upah tenaga kerja
Pengolahan Data Penentuan distribusi kedatangan dan distribusi waktu pelayanan Uji kebaikan suai
-
Sesuai -
Karakteristik operasi sistem antrian awal Karakteristik operasi sistem antrian Usulan Perbandingan total biaya Simulasi Mensimulasikan antrian dengan Pro Model
Tidak
Memvalidasi Data Ya -
Analisis Membandingkan sistem lama dengan sistem yang baru Analisa hasil simulasi
Kesimpulan
Diagram 3.1 Flow diagram pemecahan masalah
53
Definisi Sistem -
Pemodelan Sistem Pada pemodelan sistem ini akan digambarkan sistem dari antrian tersebut. Yakni antrian yang terjadi pada green tire pada saat akan melalui proses pemolesan sampai produk tersebut dilayani. Dari gambar tersebut akan diketahui bagaimana proses antrian dari sistem tersebut dimulai dari proses input (sumber kedatangan) lalu proses (pelayanan) dan out put (keluaran).
-
Pola antrian produk Dari model sistem yang digambarkan akan diketahui pola antrian yang terjadi yang disesuaikan dengan banyaknya saluran dan banyaknya tahap yang terjadi
Pengumpulan Data -
Data produk dan perusahaan Data mengenai produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan profil perusahaan.
-
Data waktu kedatangan Mencatat waktu kedatangan produk dalam suatu proses antrian yang digunakan untuk distribusi kedatangan yaitu banyaknya kedatangan per unit waktu.
-
Data waktu pelayanan Mencatat waktu pelayanan di mesin poles.
54
-
Data upah tenaga kerja Data mengenai upah yang diberikan oleh perusahaan kepada seorang tenaga kerja baik upah regular maupun upah lembur.
Pengolahan Data -
Penentuan distribusi kedatangan dan distribusi waktu pelayanan Menentukan distribusi kedatangan dan distribusi waktu pelayanan dengan menggunakan beberapa pendekatan.
-
Uji kebaikan suai Menguji distribusi yang telah ditentukan dengan menggunakan uji kebaikan suai menggunakan metode chi square. Apabila data sesuai maka dilanjutkan ke proses selanjutnya, dan apabila data tidak sesuai maka kembali ke pengumpulan data.
-
Karakteristik operasi sistem antrian awal Mengetahui karakteristik sistem antrian yang berjalan, dengan menghitung jumlah antrian dan waktu menunggu antrian.
-
Karakteristik operasi sistem antrian usulan Menghitung jumlah antrian dan waktu menunggu antrian apabila sistem antrian yang berjalan dirubah yakni dengan penambahan server (mesin).
-
Perbandingan total biaya Menghitung total biaya pada sistem antrian awal dan sistem antrian usulan, kemudian dilakukan perbandingan.
55
Simulasi Mensimulasikan antrian dengan menggunakan software ProModel 4.0 untuk mengetahui output yang dihasilkan. Memvalidasi data Dalam melakukan simulasi, simulasi tidak hanya dijalankan sekali tetapi harus dijalankan selama beberapa kali untuk menghasilkan data yang valid atau sesuai. Apabila sudah dilakukan simulasi beberapa kali dan data sudah valid maka hasilnya dianalisa, apabila belum valid maka dilakukan simulasi kembali. Analisis Membandingkan sistem yang lama dengan sistem yang baru untuk mengetahui bagaimana perubahannya dalam segi biaya dan waktu. Dan menganalisa hasil simulasi dengan menggunakan promodel. Kesimpulan Setelah dianalisa dari keduanya yaitu sistem yang sekarang dan usulan maka akan disimpulkan mana yang terbaik dilihat dari segi waktu dan biaya.
3.1. Ukuran Kinerja Setelah mengamati permasalahan yang ada pada mesin poles di PT. Bridgestone Tire Indonesia terlihat bahwa jumlah unit yang datang pada mesin poles tidak diimbangi dengan pelayanan yang diberikan oleh sistem itu sendiri. Tidak seimbangnya antara unit yang datang dengan pelayanan dari sistem , mengakibatkan menumpuknya produk yang datang yang mengakibatkan adanya antrian. Dari
56
masalah utama tersebut sebenarnya ada masalah yang penting yang lain yang harus diberikan perhatian yaitu efektifitas dan efisiensi, dalam hal ini berhubungan langsung dengan biaya dan waktu. Dari segi biaya, secara teoritis semakin rendah kinerja dari pelayanan sistem maka biaya menunggu yang dibutuhkanpun semakin tinggi, begitu pula sebaliknya semakin tinggi kinerja dari pelayanan sistem maka biaya untuk menunggu yang dibutuhkan akan semakin kecil. Dari segi penggunaan waktu, sistem antrian yang buruk akan mengakibatkan terhambatnya kelancaran proses produksi berikutnya dan sebaliknya apabila sistem antriannya baik maka proses produksi akan berjalan dengan lancar yang akan meningkatkan efisiensi. Sistem antrian yang ada sekarang menuntut adanya suatu sistem yang mempunyai kinerja yang prima dimana nantinya akan menghasilkan pula suatu sistem antrian yang baik. Suatu sistem antrian yang baik tentunya memerlukan suatu sistem yang berupa struktur antrian serta jumlah server yang memadai sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan unit dalam mengantri. Namun dalam menentukan jumlah server ada hal-hal yang harus dipikirkan yaitu biaya dan waktu. Dalam sebuah sistem antrian, ada dua komponen yang penting yaitu populasi Dari unit yang memasuki sistem antrian yang ada dan waktu pelayanan itu sendiri yang diberikan untuk sistem. Penulis akan menggunakan kedua nilai tersebut untuk mengetahui apakah sistem yang ada sekarang sudah dapat memenuhi kebutuhan atau perlu ditambahnya jumlah server. Untuk membuat perbandingan ditambah atau tidaknya jumlah server, dalam segi waktu penulis akan melakukan simulasi dengan menggunakan promodel yang akan menghasilkan keluaran perhitungan Dari segi
57
waktu sehingga dapat diketahui apakah perlu dilakukan penambahan jumlah server. Dari segi biaya penulis akan memperhitungkannya dilihat dari biaya menunggu dan biaya pelayanan, mana yang terbaik yang harus dilakukan.
3.2. Teknik Pengumpulan Data Dalam melakukan pengumpulan data, dilakukan beberapa teknik pengumpulan data yang meliputi : 1. Pengumpulan langsung Pengumpulan data secara langsung dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat semua hasil-hasil pengamatan dari sumber pertama. Pengamatan data secara langsung dilakukan dengan cara melakukan observasi ke perusahaan. Yakni dengan melihat langsung ke lantai produksi dan beberapa departemen lainnya. Dengan melihat langsung kendala yang terjadi dan mengumpulkan datadata yang diperlukan antara lain mencatat waktu kedatangan dan waktu pelayanan di proses pemolesan. 2. Pengumpulan tidak langsung Pengumpulan data tak langsung dilakukan dengan cara menghimpun data yang diperlukan dari orang-orang atau unit-unit kerja lain yang telah mengumpulkan data tersebut secara langsung. Pengumpulan data tak langsung dilakukan dengan cara melakukan wawancara terhadap orang-orang yang terlibat dalam melakukan proses produksi yakni wawancara ke beberapa staff di bagian perencanaan
58
produksi (Production Plan), staff di bagian produksi, dan beberapa orang supervisor di bagian proses pemolesan.
3.3. Analisis Sistem Berjalan SecondBuilding
Keterangan :
Antrian GreenTire
MesinPoles
Antriankemesincuring
Mesincuring
= aliran proses = mesin = antrian produk
Gambar 3.1. Model sistem antrian Gambar diatas merupakan proses pembuatan ban jenis Radial yang dimulai dari proses pembuatan green tire (ban setengah jadi) menjadi tire (ban jadi). Second building merupakan tahap pembuatan green case menjadi green tire (ban setengah jadi) dan dari second building ini akan dihasilkan green tire yang akan dialirkan ke mesin poles untuk dilakukan pemolesan sebelum masuk ke mesin curing. pemolesan ini bertujuan untuk menghindari kelengketan pada saat proses curing (pencetakan).
59
Dan dari mesin poles green tire dialirkan ke mesin curing untuk dilakukan pencetakan yang menghasilkan tire (ban). Dari gambar 3.1. dapat dilihat bahwa terdapat 2 antrian yang pertama antrian ke mesin poles dan yang kedua antrian ke mesin curing. Lain halnya dengan antrian yang pertama, antrian yang kedua ini bertujuan untuk memaksimalkan jumlah antrian sedangkan pada antrian yang pertama ditujukan agar antrian seminimal mungkin. Pada antrian yang kedua ditujukan untuk memaksimalkan jumlah antrian agar tidak terjadinya suatu proses Green Tire Shortage (GTS) yaitu waktu menunggu pada mesin curing, karena proses mesin curing dilakukan 24 jam penuh. Green Tire Shortage merupakan salah satu jenis non operation time didalam proses curing yang mengakibatkan waktu siklus (cycle time) produksi terganggu sehingga menghasilkan loss production yang berakibat kepada keuangan perusahaan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya kelancaran pada proses pemolesan. Tetapi pada kenyataannya terdapat antrian pada proses pemolesan, sehingga rentan terhadap peristiwa tersebut. Terjadinya antrian pada proses pemolesan diakibatkan ketidakmampuan proses pemolesan melayani produk yang keluar pada proses sebelumnya yaitu second building. Mesin poles pada proses ban radial terdiri dari 2 buah, yang masing-masing terdiri dari 2 orang operator, seorang operator dibagian inspeksi dan seorang operator di bagian poles. Masing – masing mesin poles yang sekarang memiliki kapasitas produksi 1000 unit/ satu shift kerja, sedangkan produksi per 1 shift untuk ban radial adalah 2400 unit, untuk mengatasi hal tersebut perusahaan sering melakukan kerja lembur bagi karyawannya. Selain jalan keluar
60
tersebut, ada satu alternatif
untuk memecahkan masalah tersebut yaitu dengan
menambah jumlah server yaitu mesin poles yang diajukan dalam karya tulis ini.