45
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Suryana bergerak dibidang ekspor impor bahan – bahan kimia dimana PT. Suryana saat ini sudah memiliki 36 karyawan, termasuk direksi. Selain itu pula PT. Suryana
juga memiliki banyak rekanan usaha di luar negeri. Dan
distributor di belahan dunia lain, negara-negara besar di antaranya Argentina, Amerika, Australia, Jerman, Italia dan Asis. PT. Suryana memiliki core bisnis yaitu pada bisnis general. Bila tidak ditopang oleh holding company kemungkinan PT. Suryana akan mengalami collapse. Oleh karena itu digunakanlah metode HR scorecard untuk mengukur kontribusi apa sajakah yang telah diberikan departemen sumber daya manusia dalam menjalankan strategi perusahaan. Pengukuran – pengukuran di dalam HR scorecard berdasarkan Key Performance Indicators adalah sebagai berikut: 1. Perspektif Keuangan: -
Turnover rates
-
Absence rate
-
Workers’s comp payroll rate
-
Lost work day rate
-
ROI 2. Perspektif Pelanggan:
-
Completed Actions 3. Perspektif Bisnis Internal:
46
-
Staff opinion survey results
-
Turnover rates
-
Time to fill a job vacancy
-
Completed action
-
Key position turnover
-
Time to fill key positions
-
ROI
-
Keluhan karyawan
-
Workers’s comp cost
-
Employee’s claims
-
Customer satisfaction survey
-
Customer satisfaction survey scores 4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran:
-
HR skills learning plans completed
-
Courses delivered
-
Staff opinion survey results
-
Staff opinion survey scores
-
Turnover Dengan menggunakan metode HR scorecard yang baik diharapkan dapat
mengetahui kontribusi apa saja yang telah diberikan oleh departemen sumber daya manusia PT. Suryana, sehingga dapat dilakukan evaluasi dan perubahan hingga departemen sumber daya manusia dapat memberikan lebih banyak kontribusi
47
untuk mencapai tujuan strategis perusahaan. Yang secara otomatis membawa dampak positif pada keseluruhan PT. Suryana.
3.2 Pengembangan Alternatif Solusi Kebanyakan perusahaan biasanya hanya mengukur kinerja perusahaan berdasarkan tangible assets dan mengabaikan intangible assets, sehingga perusahaan merasa bahwa sumber daya manusia tidak memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan strategis perusahaan. Kerena itu digunakanlah metode HR scorecard untuk mengukur kontribusi sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan perusahaan. Metode HR scorecard merupakan bagian dari balanced scorecard. Balanced scorecard digunakan untuk mengukur tangible assets perusahaan sedangkan HR scorecard lebih mengarah pada intangible assets perusahaan. Alternatif solusi di dalam pengukuran HR scorecard berdasarkan Key Performance Indicators adalah sebagai berikut: 1. Perspektif Keuangan: -
Turnover rates di minimalkan
-
Absence rate di minimalkan
-
Workers’s comp payroll rate di minimalkan
-
Lost work day rate di minimalkan
-
ROI di maksimalkan 2. Perspektif Pelanggan:
-
Completed Actions ditingkatkan
48
3. Perspektif Bisnis Internal: -
Staff opinion survey results ditingkatkan
-
Turnover rates di minimalkan
-
Time to fill a job vacancy di persingkat
-
Completed action ditingkatkan
-
Key position turnover di minimalkan
-
Time to fill key positions di persingkat
-
ROI di maksimalkan
-
Keluhan karyawan di minimalkan
-
Workers’s comp cost di minimalkan
-
Employee’s claims di minimalkan
-
Customer satisfaction survey di minimalkan
-
Customer satisfaction survey scores di minimalkan 4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran:
-
HR skills learning plans completed ditingkatkan
-
Courses delivered ditingkatkan
-
Staff opinion survey results ditingkatkan
-
Staff opinion survey scores ditingkatkan
-
Turnover di minimalkan
3.3 Pengembangan Model Optimasi Bagaimana Human Resources Scorecard ini dihasilkan menurut Rusindiyanto (2009,p124) adalah:
49
1. Menentukan proses bisnis dari masing – masing perspektif. 2. Menentukan Key Performance Indicators dari proses bisnis perspektif. 3. Melakukan pengukuran kinerja aktual versus target dari masing – masing Key Performance Indicator. 4. Normalisasi ukuran yang bermacam – macam menjadi score range. 5. Menentukan pencapaian sistem sumber daya manusia keseluruhan. Model yang digunakan untuk mengukur kontribusi sumber daya manusia adalah melalui empat perspektif HR scorecard. Ke empat perspektif HR scorecard tersebut adalah : 1. Perspektif Keuangan Ukuran kinerja keuangan memberikan petunjuk apakah srategi perusahaan, implementasi, dan pelaksanaanya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan laba perusahaan. Sehingga diperlukannya strategi yang tepat dalam situasi keuangan perusahaan yang sedang berlangsung. 2. Perspektif Pelanggan Dalam perspektif pelanggan, manajemen perusahaan harus mengidentifikasi pelanggan dan berusaha untuk memenuhi keinginan pelanggan sehingga kepuasan pelanggan bisa menigkat. Karena pentingnya jalinan atau hubungan yang baik antara pelanggan dan perusahaan, baik di masa sekarang dan di masa yang akan datang. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal
50
Dalam perspektif proses bisnis internal, para eksekutif mengidentifikasi berbagai proses internal penting yang harus dikuasai dengan baik oleh perusahaan agar bisa mempertahankan pelanggan dan mencapai shareholder value. 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mengidentifikasi infrastruktur yang harus dibangun perusahaan dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang. Tentu berjalannya pembelajaran dan pertumbuhan harus berjalan seiring dengan infrastuktur yang ada dan yang akan di rencanakan mendatang.
51
Tujuan Perusahaan
Kinerja HRD
Perspektif
Perspektif
Perspektif Proses
Perspektif
Keuangan
Pelanggan
Bisnis Internal
Pembelajran dan Pertumbuhan
Key Performance Indicators: - Turnover Rates - Absence Rate - Worker’s Comp Payroll Rate - Lost Work Day Rate
Key Performance Indicators: - Completed Action
Key Performance Indicators: - Staff Opinion Survey Results -Turnover Rates - Time to fill a job vacancy - Completed Action -Key Position Turnover - Time to fill key position - ROI - Keluhan karyawan - Worker’s Comp Cost - Employee’s claim - Customer Satisfaction Survey - Customer Satisfaction Survey Scores
Gambar 3.1 Model Optimasi
Key Performance Indicators:
- HR Skills Learning Plans Completed - Courses Delivered - Staff Opinion Survey Resultd - Staff Opinion Survey Results -Turnover
52
Keterangan: Tujuan perusahaan akan tercapai bila kinerja departemen sumber daya manusia nya berjalan dengan baik. Di dalam kinerja departemen sumber daya manusia terdapat empat perspektif yang diukur yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Key Performance Indicators terdapat di dalam empat perspektif tersebut. Bila, hasil Key Performance Indicators mencapai target, tentunya akan mempengaruhi kinerja sumber daya manusia berjalan dengan baik dan akan tercapainya tujuan perusahaan.
3.4 Rancangan Implikasi Solusi Terpilih HR Scorecard merupakan solusi bagi perusahaan untuk mengethui kontribusi departemen SDM di perusahaan tersebut, arena tanpa mengetahui kontribusi departemen SDM maka perusahaan akan sulit menganalisa sebab-sebab mengapa tujuan perusahaan tidak tercapai. Secara spesifik, solusi bagi perusahaan adalah dengan melihat indikator kinerja departemen SDM yang mana yang tidak atau belum sepenuhnya tercapai. Semua indikator yang tidak atau belum tercapai tersebut kemudian dianalisa apa penyebabnya dan bagaimana pengaruhnya terhadap pencapaian perusahaan sehingga dapat diketahui tindakan apa yang harus dilakkan oleh departemen SDM tersebut. Langkah awal dalam mengukur kontribusi sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan strategis perusahaan adalah menerjemahkan visi dan misi
53
perusahaan kedalam 4 perspektif HR scorecard. Setelah menerjemahkan visi dan misi perusahaan, maka didapatkan tujuan strategis yang ingin dicapai oleh perusahaan. Setelah mengetahui tujuan strategis yang ingin dicapai oleh perusahaan, maka selanjutnya dilakukan analisis untuk mengetahui kontribusi apa saja yang bisa diberikan oleh departemen sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan strategis perusahaan tersebut. Setelah mengetahui kontribusi yang bisa diberikan oleh departemen sumber daya manusia dalam pencapaian strategis perusahaan, langkah selanjutnya adalah mengukur kontribusi yang telah diberikan oleh sumber daya manusia PT. Suryana. Dengan menghitung apakah hasilnya baik atau buruk, berdasarkan Key Performance Indicators target yang ditentukan oleh PT. Suryana sebagai berikut: 1. Perspektif Keuangan: -
Turnover rates = 8 %
-
Absence rate = 30 %
-
Workers’s comp payroll rate = 10 %
-
Lost work day rate = 0
-
ROI = 200 %
2. Perspektif Pelanggan: -
Completed Actions = 100 %
3. Perspektif Bisnis Internal: -
Staff opinion survey results = 4
-
Turnover rates = 8 %
54
-
Time to fill a job vacancy = 3 hari
-
Completed action = 100 %
-
Key position turnover = 0%
-
Time to fill key positions = 3 hari
-
ROI = 200 %
-
Keluhan karyawan = 0
-
Workers’s comp cost = 0
-
Employee’s claims = 0
-
Customer satisfaction survey = 0
-
Customer satisfaction survey scores = 0
4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran: -
HR skills learning plans completed = 100 %
-
Courses delivered = 100 %
-
Staff opinion survey results = 4
-
Staff opinion survey scores = 4
-
Turnover = 8 %
Setelah itu langkah terakhir yang dilakukan adalah melakukan analisis untuk mengetahui usaha apa yang bisa dilakukan oleh HRD untuk meningkatkan kontribusinya dalam pencapaian tujuan strategis perusahaan. Karena sangat pentingnya peran HRD di dalam sebuah perusahaan, karena dalam artian ini HRD berhadapan dan berkontak langsung antara sumber daya manusia dan tujuan dari sebuah perusahaan tersebut.
55
3.4.1 Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Tujuannya: agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah di definisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya dan proses mendefinisikan variabel dengan tegas, sehingga menjadi faktor - faktor yang dapat diukur. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel komitmen kerja dan kepuasan kerja. Dimana akan dilihat dimensi, indikator, ukuran dan skala dari setiap variabel yang ada. Dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel
Konsep
Dimensi
Indikator
Ukuran
Skala
Utama Komitmen Komitmen kerja
1.
Ketertarikan Memiliki
Kerja
merupakan
Komitmen
emosional
keterlibatan
tingkat sampai
afektif
karyawan
secara
dimana
emosional
karyawan yakin
terhadap
dan menerima
perusahaan
tujuan perusahaan
Likert
56
2.
Identifikasi
Merasa rugi
sikap
meninggalkan
karyawan
perusahaan
Promosi
Perusahaan
Komitmen
memberikan
kelanjutan
kesempatan untuk promosi
3.
Keharusan
Merasa
Komitmen
tanggung jawab
normatif
dengan pekerjaan
Kepuasan
Kepuasan kerja
1. Faktor
Imbalan
Upah yang adil
Kerja
merupakan
kepuasan
yang pantas
dan tunjangan
suatu sikap
finansial
yang diberikan
2. Faktor
Kerja secara Pekerjaan yang
kepuasan
menantang
umum terhadap pekerjaan seseorang
fisik
memberikan kesempatan dan tidak membebani
Kondisi
Merasa aman
Likert
57
karyawan
dalam bekerja
3. Faktor
Rekan kerja
Nyaman dengan
kepuasan
yang
kondisi kerja
sosial
kompak Pimpinan
Mempunyai
yang adil
hubungan yang
dan
baik dengan
bijaksana
atasan/pimpinan
4. Faktor
Kententram
Teknik
kepuasan
an dalam
pengawasan di
psikologi
bekerja
perusahaan
Minat
Tinggi rendahnya minat karyawan dalam bekerja
Sumber: Data diolah Penulis
3.5 Pemeriksaan Keabsahan Data Menurut Winston (1997), studi kasus merupakan strategi penelitian yang bersifat
triangulasi.
Triangulasi
adalah
teknik
pemeriksaan
data
yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu. Triangulasi meliputi triangulasi sumber, penyidik dan teori.
58
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber untuk memeriksa keabsahan data, yaitu dengan membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang. Sumber data dari PT. Suryana di dapat dari Bapak Abdullah Afiff sebagai Komisaris Utama PT. Suryana juga merangkap sebagai Medical Supervisor karena beliau memiliki keahlian di bidang kedokteran dan lulusan Magister in Business Administration. Berikut ini tabel triangulasi: Tabel 3.2 Triangulasi Ahli/Stakeholder
Posisi
Keahlian
Abdullah Afiff
Komisaris Utama
Medical Supervisor
Heri Purwanto
Export/Import
Export/Import
Sumber: Data diolah Penulis