BAB 3 DES KRIPS I IMPLEMENTAS I MANAJEMEN RIS IKO TEKNOLOGI INFORMAS I
3.1 3.1.1
Gambaran Umum Perusahaan Latar Belakang Perusahaan
PT M itra Solusi Infokom adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan barang maupun jasa. PT M itra Solusi Infokom didirikan oleh bapak Widjaja selaku direktur utama pada tahun 2005 berdasarkan akta notaris R.Kusmartono, SH., akta pendirian ini disahkan oleh M enteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan no. C-0884.HT.03.02-TH.2002, tanggal 1 Februari 2005 dan NPWP perusahaan adalah 02.448.52.2-015.000. PT M itra Solusi Infokom bergerak di bidang Computer Network & System Integrator yang menyediakan layanan mulai dari design, implementasi dan project management service untuk Structure Cabling System, Intelligent Infrastructure, Data Center, Voice, dan Data Solution. PT M itra Solusi Infokom memiliki “Alcatel Certified Field Engineer”, “Alcatel Certified System Expert”, “Alcatel Certified IP Specialist”, “Alcatel Qualified PreSales, “Alcatel Certified VOIP Network Designer”, ”Microsoft Certified System Engineer”, “Microsoft Certified System Administrator”, “Cisco Certified Network Associate”. Seluruh sertifikasi di atas mendapatkan
43
pengakuan akan keahlian
44 perusahaan dalam bidang teknologi informasi, adapun hal itu mencakup profesional dalam bidang jaringan, mengoperasikan jaringan, selain itu juga masalah implementasi, manage dan troubleshoot Microsoft Window 2003, serta layanan profesional lain. PT M itra Solusi Infokom didirikan pada tahun 2005 dengan beralamatkan di jalan Kampung M elayu Besar No19 A, Jakarta Selatan. PT M itra Solusi Infokom dikelola oleh tenaga-tenaga teknologi informasi serta keahlian dalam bidang teknologi informasi, sehingga perusahaan yang berdiri 4 tahun silam ini dapat tetap membangun kepercayaan pelanggan, kemudian dari tahun 2005 sampai saat ini, perusahaan masih menjalin kerja sama dengan Alcatel Lucent dalam menyediakan produk dan layanan yang terbaik. Klien PT M itra Solusi Infokom di seluruh spektrum yang luas dari sektor industri seperti otomotif, bangunan, jasa keuangan, pemerintah, rumah sakit, minyak & gas dan lain-lain.
3.1.1
Visi dan Misi Perusahaan Berdasarkan hasil wawancara kami dengan karyawan PT M itra Solusi Infokom,
visi dari PT M itra Solusi Infokom adalah: •
M enjadi penyedia all-in-one solution dengan pengalaman dalam bidang infrastuktur dan network
•
Bekerja dengan high quality dan best products
•
Dengan kemampuan dan kerjasama team, M itra Solusi Infokom akan memberikan solusi sesuai dengan kebutuhan pelanggan
45 M isi perusahaan adalah: •
M emberikan solusi terbaik bagi komunikasi bisnis yang terpercaya serta mendukung kinerja perusahaan dalam meraih keunggulan kompetitif
•
M embantu pelanggan bisnis dalam membangun infrasruktur jaringan sehingga meningkatkan efektifitas kerja dan efisiensi biaya bagi perusahaan
PT M itra Solusi Infokom memiliki tenaga-tenaga ahli yang bekerja untuk membantu perusahaan dalam membangun jaringan komunikasi, para profesional ini memiliki
keahlian
dan
pengetahuan
akan
cara
mengimplementasikan
juga
mengoperasikan jaringan. Selain itu perusahaan juga menyediakan solusi TI bagi pelanggan bisnis yang membutuhkan tenaga ahli dalam bidang maintenance teknologi informasi, masalah pengintegrasian sistem maupun aplikasi. Selain itu kemampuan perusahaan lainnya adalah masalah manajemen proyek serta layanan operasional TI lainnya. Dan yang terpenting adalah perusahaan pada saat ini telah mendapatkan cukup banyak sertifikasi yang menunjukkan kehandalan perusahaan dalam bidang TI serta perusahaan secara berkesinambungan membangun sumber daya manusia yang terampil dalam mendukung perusahaan, memberdayakan fasilitas TI dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggan serta partner business.
3.2 Produk dan S olusi yang disediakan PT Mitra S olusi Infokom Alcatel-Lucent wireless solution adalah merupakan pendekatan baru mengenai skalasi, pengamanan, dan manajemen jaringan untuk perusahaan yang menerapkan bisnis penting diatas jaringan nirkabel.
46 a. Alcatel-Lucent OmniAccess Wireless 6000-PS2
Gambar 3.1 OmniAccess Wireless 6000-PS2
OmniAccess Wireless 6000-PS2 memberikan kemampuan untuk secara kasat mata mengembangkan suatu jaringan mulai dari yang kecil dengan 48 akses poin hingga yang besar hingga 512 akses point dengan konsep jaringan nirkabel. OAW-6000-PS2 dapat secara konstan melakukan deteksi terhadap segala frekwensi radio 802.11. Paten algortima dari OAW-6000-PS2 akan mengenali apabila terdapat suatu akses point yang tidak dikenal. Akses poin yang tidak dikenal adalah akses poin yang belum terdaftar tetapi tidak dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan jaringan. Apabila akses poin yang membahayakan jaringan terdeteksi, maka OAW-6000 akan mengisolir atau menblokir akses poin tersebut dengan cara mencegah user untuk mengakses akses poin
b. Alcatel-Lucent OmniAccess Wireless Access Point 41
Gambar 3.2 Accsess Point 41
47 Alcatel-Lucent OmniAccess Wireless Access Point 41 memiliki antena internal dan dapat dipasang pada dinding menggunakan tautan. Untuk energi listrik dapat menggunakan adaptor biasa ataupun PoE (Power over Ethernet). OmniAccess 41 dirancang untuk aplikasi dengan biaya hemat sehingga berguna bagi user dan cocok untuk digunakan dalam perkantoran atau rumah.
Gambar 3.3 Midspan PowerDsine 7001 Untuk satu daya Akses Poin AP41, Alcatel-Lucent menyediakan Midspan PowerDsine 7001 merupakan solusi high-power untuk remote powering current application.
c.
Alcatel-Lucent OmniSwitch 6400-24
Gambar 3.4 stackable switch L2
48 Alcate-Lucent OmniSwitch 6400-24 adalah stackable switch L2 yang dirancang untuk rancangan jaringan mulai kecil, medium hingga besar yang tepat untuk mendukung komunikasi suara, data, dan video yang memenuhi standar untuk penyedia jasa komunikasi. d. IP3 NetAccess NA-Xk Captive Portal IP3 NetAccess memberikan kontrol terhadap jaringan yang memberikan kemudahan kepada keamanan dan manajemen akses internet publik baik secara kelompok ataupun individual. Pengguna cukup mengakses web yang dituju dan IP3 Netaccess akan langsung mendeteksi dan memunculkan portal web dengan layanan menu accounting yang telah diprogram oleh admin jaringan.
Gambar 3.5 IP3 Netaccess
49 e. UPS Liebert GXT2 1KVA
Gambar 3.6 UPS Liebert GXT2 1KVA UPS Liebert GXT2 1KVA mendukung untuk infrastruktur LAN yang telah teruji reliabilitynya, konfigurasi dapat dikustomisasi dan hot-swap baterai internal dengan design tower.
f. Cabling Cat6 Systimax
Gambar 3.7 Cabling Cat6 Systimax
M emberikan kepercayaan total terhadap performa infrastruktur jaringan yang dikembangkan berdasarkan metode terbaru dan simulasi teknologi oleh systimax R&D laboratorium.
50 3.3 S truktur Organisasi PT Mitra S olusi Infokom Struktur organisasi pada PT M itra Solution Infokom adalah:
Direktur
Technical manager
System Administrator Implementation
Sales & M arketing M anager Sales staff
Finance and accounting manager Finance and Acconting Staff
Office M anager Administration
Training M arketing Staff
Purchasing Staff
M aintenance
Pre-sales Engineer
Gambar 3.8 Struktur Organisasi PT M itra Solusi Infokom (Sumber: Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak M SI, 2009)
Logistic
51 3.4 S truktur Divisi Teknologi Informasi
Struktur devisi TI pada PT M itra Solution Infokom adalah:
Technical M anager
System Administrator
Pre-sales Engineer
Implementation
M aintenance
IT eksternal
IT Internal
Gambar 3.9 Struktur Divisi TI Pada PT M itra Solusi Infokom (Sumber : Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak M SI, 2009)
Lingkup tugas dan tanggung jawab bagian TI pada PT M itra Solution Infokom: 1. Technical Manager Uraian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Technical Manager, yaitu: a. Sebagai pengawas sistem teknologi informasi untuk jaringan, server termasuk keamanan internet, antivirus, dan lisensi b. Bertugas memonitor dan membina staff-staff TI. c. Bekerjasama dengan pihak-pihak yang menjalankan tugas dan fungsi TI di lingkungan perusahaan. d. M enyediakan rekomendasi software maupun hardware dan menyediakan input untuk strategi TI ke depan.
52 2. Pre-sales Engineer Bertanggung jawab untuk menindaklanjuti proyek agar mendapatkan prospek pelanggan serta memberikan dukungan kepada sales, dukungan yang diberikan berupa segi teknologi dan pengetahuan teknis akan produk terhadap klien. 3. System Administrator Bertanggung jawab untuk memelihara semua sistem informasi yang dimiliki dan digunakan oleh PT M itra Solusi Infokom. 4. Implementation Bertanggung jawab dalam melakukan implementasi produk baik untuk keperluan internal maupun keperluan pelanggan. 5. Maintenance Uraian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab maintenance, yaitu: a. M engecek sistem yang telah diterapkan pada perusahaan klien. b. M engadakan perbaikan atas gangguan sistem pada perusahaan klien. c. M emperbaiki kerusakan atau gangguan pada
produk atau sistem dalam
perusahaan. d. M enjalankan preventive maintenance sesuai dengan kontrak 6. IT Internal Uraian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab IT Internal, yaitu: a. M enjaga persediaan dari semua peralatan komputer, menyimpan catatan pemeliharaan, dan menjamin penyediaan maintenance yang memadai b. M engindentifikasikan
masalah-masalah,
memecahkan masalah yang ada c. M enjamin data secara rutin di back up
membuat
rekomendas i
untuk
53 d. M enginisialasi troubleshooting TI e. M enyelesaikan masalah TI dalam kantor dengan memberikan solusinya 7. IT External Tugas dari bagian IT Eksternal perusahaan adalah berkaitan dengan pemeliharaan produk yang telah diimplentasikan kepada klien sesuai dengan kontrak pada klien, sehingga jika ada masalah berkenaan dengan produk seperti kerusakan maupun maintenance produk.
3.5 Proses Bisnis Perusahaan PT M itra Solusi Infokom mengembangkan suatu proyek yang memiliki skedul, instalasi dan konfigurasi sistem yang cukup kompleks. M isalnya: instalasi sistem PBX pada PT Samudera Indonesia, dimana PT M itra Solusi Infokom pada proyek ini melakukan instalasi pada lebih dari 20 cabang PT Samudera Indonesia di seluruh Indonesia, dan juga melakukan design, konfigurasi sistem voice sehingga dapat lebih efektif dan efisien. Adapun proses manajemen proyek tersebut adalah:
54
Gambar 3.10 Proses M anajemen Proyek 1. Inisiasi Proyek Proses ini bermula dengan adanya penawaran dari PT M SI. Penawaran dilakukan dengan menyerahkan proposal kepada klien yang dibuat berdasarkan kebutuhan klien. Proposal tersebut mencakup akan rincian biaya, sumber daya serta jadwal yang dibutuhkan untuk pengembangan proyek dan menyelesaikan masalah klien.
M SI
Customer Proposal
Gambar 3.11 Inisiasi Proyek
55 a. SOP (Surat Order Pembelian) dari klien kepada PT M SI SOP ini sebagai tanda pemesanan dari pihak klien kepada PT M SI kepada solusi yang ditawarkan. Dari SOP ini,bagian sales akan menyerahkan daftar harga kepada bagian admin, kemudian bagian admin membuat SPK (Surat Perintah Kerja) dan menyerahkan SPK ini kepada Project Manager. SPK ini menjadi dasar ikatan kerja PT M SI dengan klien. Setelah itu Project Manager akan membuat skedul untuk implementasi, yang kemudian akan didiskusikan dengan engineer. Setelah skedul selesai, maka proyek akan berjalan sesuai dengan skedul yang telah ditetapkan. Penambahan ataupun pengurangan terhadap SOP yang telah berjalan oleh customer akan dianggap sebagai transaksi ataupun penambahan baru, sehingga SOP awal dan SPK awal tidak akan mengalami perubahan.
Klien
M SI Surat Order Pembelian
Gambar 3.12 Surat Order Pembelian dari Klien
b. Pengadaan barang proyek Pengadaan barang ini dilakukan apabila PT M SI ditunjuk oleh klien untuk melaksanakan proyek klien. Biasanya sebelum adanya penawaran dari PT M SI ke klien, PT M SI melakukan estimasi terlebih dahulu mengenai ketersediaan material yang dibutuhan untuk proyek. Dalam hal ini PT M SI melakukan koordinasi dengan bagian logistic, jika persediaan barang di gudang
56 tidak mencukupi, maka bagian logistic melakukan permintaan pembelian kepada bagian purchasing. Kemudian bagian purchasing meminta otorisasi dari direktur untuk melakukan pembelian material. PT M SI melakukan pengadaan barang secara langsung ke Alcatel-Lucent yang berpusat di Perancis melalui system Actis dari Alcatel-Lucent, system actis ini akan menghasilkan list barang ataupun solusi yang akan dibeli dan akan secara otomatis menjadi SOP PT M SI kepada Alcatel-Lucent Perancis. Alcatel-Lucent Indonesia dalam hal ini memberikan peran sebagai pendukung (support) dan juga berperan sebagai pengawas (monitoring) dari PT M SI. Perannya antara lain memberikan dukungan dalam hal pemasaran dan melakukan pengawasan terhadap validasi sistem yang ditawarkan ataupun sistem yang telah diimplementasikan. Setelah barang datang, bagian gudang akan memberi informasi kepada engineer (implementasi)
untuk
dilakukan
pengecekan
barang
untuk
memastikan barang yang datang sesuai dengan pesanan dan kondisinya baik. Dan data-data barang (nomor seri, nama barang) dicatat. Setelah itu bagian gudang akan membuat Surat Terima Barang, dimana Surat Terima Barang tersebut akan ditandatangani oleh pihak yang mengajukan permintaan barang apabila barang yang dipesan telah sesuai dan menyerahkan Surat Terima Barang kepada bagian financing. Kemudian bagian finance akan melakukan pembayaran untuk invoice dari Alcatel Lucent. Bagian Logistic juga akan membuat Surat Jalan dan meminta kurir untuk melakukan pengiriman barang ke lokasi.
57 2. Perencanaan (Planning) Perencanaan dalam proyek ini ditujukan agar seluruh aktifitas dapat disusun untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Perencanaan tersebut meliputi : •
Rencana jadwal pekerjaan (Schedule plan) Rencana jadwal pekerjaan meliputi jadwal pelaksanaan seluruh pekerjaan
dalam proyek ini. •
Rencana manajemen komunikasi (Communication plan) Rencana ini menggambarkan koordinasi yang dilakukan oleh PT M SI
dengan klien, serta adanya pihak principal dimana fungsinya sebagai pengawas terhadap jalannya proyek. Dengan adanya komunikasi dan koordinasi yang baik di dalam proyek akan menjamin keselarasan penyampaian informasi dalam proyek dan mengurangi kemungkinan terjadinya ketidaksepahaman antara pihakpihak terkait. •
Rencana Alur Pelaporan (Reporting flow plan) Laporan pekerjaan adalah inti dari manajemen proyek. Seluruh
dokumentasi akan dilakukan oleh PT M SI sebagai acuan perkembangan pekerjaan. Untuk menjaga konsistensi akan pelaporan pekerjaan, PT M SI komunikasi dan kerjasama pembuatan laporan dengan pemilik proyek. PT M itra Solusi Infokom mengajukan workflow sebagai bagian dari manajemen proyek. Laporan dapat diberikan pada setiap minggu dan bulan dimana laporan bulanan sebagai rangkuman kemajuan pekerjaan. Laporan tersebut akan diserahkan kepada pihak manajemen Diknas yang secara garis besar membahas
58 status terakhir proyek. Laporan tersebut akan mencantumkan kemajuan pekerjaan dan masalah yang timbul pada saat berlangsungnya proyek. Setiap permintaan ataupun perubahan selama masa pekerjaan harus dicantumkan tertulis pada laporan. Dalam proyek ini PT M SI akan memberikan laporan yang meliputi : laporan awal, laporan mingguan, laporan akhir dan laporan lain yang nantinya akan dibutuhkan •
Rencana manajemen perubahan (Change managemen plan) PT M SI telah mengembangkan mekanisme untuk mengelola permintaan
perubahan dalam melakukan estimasi, persetujuan dan implementasi setiap perubahan
terhadap
lingkup
pekerjaan
memungkinkan project manager untuk
yang
disepakati.
Proses
ini
melakukan identifikasi, evaluasi,
pembebanan biaya dan memantau permintaan perubahan mulai dari munculnya permintaan sampai penutupan kasus. Proses kendali perubahan ini bertujuan untuk memastikan lingkup, jadwal, dan biaya dapat dikendalikan, sebagaimana halnya dengan konsistensi kualitas seluruh kewajiban. Project manager dengan memanfaatkan permintaan perubahan, analisa dampak perubahan, dan laporan-laporan permasalahan secara efektif dapat mengenali, memprioritas, dan mengelola perubahan di seluruh siklus pekerjaan sehingga dampak perubahan yang ditimbulkan ditekan serendah mungkin
3. Pelaksanaan dan pengendalian proyek Pada tahap ini dilakukan implementasi/installasi sesuai dengan rencana kerja yang telah ditentukan dan disepakati bersama oleh semua pihak yang
59 terlibat. Setelah selesai diimplementasikan, pada tahap ini pula dilakukan uji terima. Tim M SI akan mengimplementasikan proses dan metodologi manajemen proyek agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana pelaksanaan yang disepakati. 4. Evaluasi proyek (Project review) Untuk evaluasi kinerja proyek, maka diperlukan suatu sarana dan aktifitas yang secara berkala diadakan dan dihadiri oleh seluruh pihak yang terkait. Pada project review, akan dihasilkan dokumen-dokumen seperti : •
Rangkuman project review
•
Laporan kemajuan pekerjaan mingguan
•
Laporan kemajuan pekerjaan bulanan
•
Log dan project atas isu-isu (selected issue) yang muncul
•
Dokumen change request ; change log dan change report
5. Project closing Pada tahap ini secara resmi proyek dianggap selesai dan ditutup dan sistem yang sudah diimplementasikan beroperasi secara penuh. Bagian dari proses akhir proyek adalah dengan dilakukannya serah terima. Project akhir proyek yang akan dilampirkan juga pada fase penutupan proyek. Dokumen ini merupakan laporan (informasi) tertulis yang merangkum proses perjalanan proyek dan sangat bermanfaat bagi proses atau proyek serupa di waktu yang akan datang.
60 Proses yang berkaitan dengan tahap ini adalah: a. Invoice atas seluruh nilai proyek Estela proyek selesai, maka akan ada surat berita acara penyerahan barang dan pekerjaan kepada klien. Berita acara dibuat oleh project manager M SI. Jika pekerjaan dan barang yang diserahkan telah sesuai dengan Surat Order Pembelian klien, dan telah dilakukan pengujian oleh klien maka customer akan menandatangani surat Berita Acara Serah Terima (BA ST). Dan surat berita acara ini akan menjadi lampiran akhir untuk invoice dari keseluruhan nilai proyek.
Customer
M SI Berita Acara yang telah di tandatangani
Gambar 3.13 Serah Tarima Pekerjaan dan Barang
Berita acara yang telah ditandatangani akan diserahkan project manager ke bagian keuangan untuk dibuatkan tagihannya. Bagian keuangan membuat tagihan ke klien, berdasarkan SOP klien, Surat Jalan dan Berita Acara yang ada. M SI
Customer Invoice Tagihan Keseluruhan nilai proyek
Gambar 3.14 Tagihan Keseluruhan Nilai Proyek
61
$$
3.6 Rich Picture Proses Bisnis PT Mitra S olusi Infokom
Gambar 3.15 Rich Picture Proses Bisnis PT M itra Solusi Infokom (Sumber: Berdasarkan wawancara dengan pihak M SI)
62 3.7 Deskripsi Implementasi Teknologi Informasi 3.7.1 Infrastruktur pada PT Mitra S olusi Infokom
Gambar 3.16 Infrastruktur pada PT M itra Solusi Infokom
(Sumber: Wawancara dengan Bpk.Hendro selaku engineer di M SI)
63 1. Hardware Peralatan hardware yang digunakan oleh PT M SI adalah: a. Servers Server yang digunakan untuk melayani kebutuhan internal perusahaan seperti email server , file server serta database server terdiri dari: •
IBM System x3250 M2 - 2 buah
•
IBM xSeries 306 – 1 buah
b. Clients Notebook yang digunakan oleh direktur, manajemen, marketing, bagian keuangan, dan bagian teknikal antara lain: •
Compaq Presario V3000 – 10 buah,
•
HP Mini 110 – 7 buah,
•
Lenovo 4400 – 2 buah,
•
Compaq Presario C700 – 2 buah,
•
HP Compaq dx2300 microtower – 2 buah.
•
Notebook yang digunakan oleh PT M SI rata-rata memiliki spesifikasi intel Core2Duo 1.5 ghz, HD80gb, RAM 1024 MB, wifi, bluetooth, DVDRW.
2. Network Devices Network devices yang digunakan oleh perusahaan adalah: Switches : •
Alcatel OmniSwitch 6850 – 2 buah
•
LinkSys Srw 224p – 2 buah
64 Router/Firewall : •
Fortigate FG-60 – 1 buah
3. Software Peralatan software yang digunakan untuk servers serta clients PT M itra Solusi Infokom adalah: Servers : •
Windows 2003 standard server, Microsoft exchange 2003 server, Corporate symantec antivirus, Firebird database server, accurate deluxe server
Clients : •
Windows XP SP2, Symantec antivirus, Microsoft office 2003, Microsoft project management, manymoon, Accurate deluxe client
3.7.2 Kebijakan Pengelolaan Keamanan Asset Perusahaan Adapun kebijakan pengelolaan keamanan asset dalam M SI adalah sebagai berikut : 1. M SI memisahkan jaringan internal perusahaan dengan internet menggunakan firewall. 2. Ruangan tempat menyimpan semua server, router serta data backup berada dilantai yang berbeda dengan ruangan kerja pegawai. Ruangan tersebut selalu terkunci dan hanya dapat diakses oleh technical manager dan sistem administrator. Sistem administrator yang masuk dan keluar ruangan ini berada dalam pengawasan manager technical manager.
65 3. M SI melakukan backup data harian dan bulanan, untuk data backup dari seluruh bagian perusahaan Catridge atau tape backup tidak diizinkan keluar dari ruangan penyimpanan. Selain itu menjaga ruang penyimpanan dengan menggunakan AC yang memadai untuk suhu ruangan. 4. Adanya fasilitas keamanan seperti alat pemadam kebakaran yang dapat digunakan dalam keadaan mendesak. 5. Adanya genset dan UPS yang dapat digunakan sewaktu-waktu jika terjadi pemadaman listrik. 6. Setiap aplikasi yang digunakan wajib menyediakan fungsi login yang memaksa pengguna untuk memasukan user ID dan password setiap kali akan menggunakan aplikasi tersebut termasuk ketika melakukan koneksi jaringan. 7.
Account yang expired seperti keluarnya pegawai yang dahulunya mendapat hak akses ke server seperti account mail di server untuk menyimpan datanya segera di hapus setelah karyawan tersebut resmi resign.
8. M enyediakan drive-drive secara terpisah sebagai tempat penyimpanan data server, hal ini mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan bila satu tempat mengalami gangguan maka data server drive lainnya tidak akan terganggu. 9. Adanya pergantian password secara berkala dan didokumentasikan, password yang digunakan juga merupakan kombinasi dari angka dan karakter dan panjangnya minimal 6 digit. 10. M enggunakan Corporate Symantec Antivirus untuk setiap komputer di M SI untuk mencegah penyebaran virus melalui jaringan.
66 11. Perusahaan membuat pertemuan-pertemuan untuk meningkatkan security awareness karyawan, melakukan edukasi dan training tentang kebijakan dan sistem yang telah dibangun, hal ini untuk meningkatkan rasa memiliki dan respon dari pengguna. 12. Setiap karyawan memiliki batas akses sesuai dengan job desknya.