BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 Judul Mewujudkan Desa Saba Yang Sehat Dan Sejahtera Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Lingkungan Serta Pengembangan Potensi Desa 1.2 Lokasi Lokasi KKN-RM kelompok ini bertempat di Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. 1.3 Tema Kegiatan KKN-RM Tema kegiatan KKN-RM ini adalah: 1. Indonesia Melayani 2. Indonesia Bersih 3. Indonesia Tertib 1.4 Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata atau KKN-RM adalah suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang dirancang oleh Universitas Udayana sebagai salah satu upaya perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan sarana untuk meningkatkan kepekaan sosial mahasiswa sehingga mampu berkontribusi positif terhadap pembangunan daerah dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Revolusi mental adalah Gerakan untuk mengubah cara pikir, cara kerja, cara hidup dan sikap serta perilaku bangsa Indonesia yang mengacu nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong berdasarkan Pancasila yang berorientasi pada kemajuan, agar Indonesia menjadi negara yang maju, modern, makmur, sejahtera dan bermantabat. Program KKN-RM yang dilaksanakan tahun 2016, berbasis pada nilai-nilai yakni integritas, etos kerja dan gotong royong, dengan implementasi 3 nilai melalui sikap/perilaku melayani, bersih dan tertib kepada masyarakat di kota maupun di desa agar terbangun berkarakter mandiri, berwirausaha, dan sejahteara. Melalui program ini gerakan aksi revolusi mental melalui partisipatif masyarakat akan lebih luas dan 1
masiv. Salah satu daerah yang ditunjuk sebagai daerah KKN-RM Periode XIII tahun 2013 ini adalah Desa Saba yang terletak di Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Dilihat dari segi administratif dan kewilayahannya, Desa Saba terdiri dari 8 Banjar Dinas dan 5 Desa pekraman. 8 Banjar Dinas, yaitu: Banjar Dinas Blangsinga, Banjar Dinas Sema, Banjar Dinas Kawan, Banjar Dinas Tengah, Banjar Dinas Tegallulung, Banjar Dinas Banda, Banjar Dinas Pinda, Banjar Dinas Saba dan 5 Desa Pekaraman Desa Saba, yaitu: Desa Pekraman Blangsinga, Desa Pekraman Bonbiyu (Sema, Kawan, Tengah, dan Tegallulung), Desa Pekraman Banda, Desa Pekraman Pinda, Desa Pekraman Saba. Desa Saba telah berkembang seiring dengan pembangunan daerah di sekitarnya, namun masih saja ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan kembali. Berdasarkan survey desa dan identifikasi masalah yang terdapat di desa tersebut serta atas dasar saran aparat desa setempat yang menjadi fokus utama KKN PPM Periode XIII yakni menyusun program tematik revolusi mental, yang bertemakan sesuai dengan tema yang telah ditentukan yaitu Indonesia melayani, bersih dan tertib tersebut dapat diselesaikan secara bertahap dan tentunya dengan bantuan mahasiswa yang sedang melakukan KKN di daerah tersebut. Salah satu upaya untuk merealisasikan tema kkn revolusi mental di desa tersebut, dapat dilakukan dengan pengelolaan sumber daya alam dan peningkatan kualitas sumber daya manusia baik dari sisi kesehatan, pendidikan, kesadaran hukum, maupun kebersihan yang dirumuskan dalam program pokok. Desa Saba merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Gianyar, yang saat ini telah bermukim kurang lebih 9.176 penduduk, Desa Saba merupakan yang mempunyai luas wilayah sebesar 600,60 Ha yang membentang dari utara ke selatan dengan ketinggian desa 0-500 di atas permukaan laut. Desa Saba berbatasan dengan Desa Blahbatuh disebelah Utara, Desa pering sebelah Timur, Samudra Indonesia sebelah Selatan, dan Kecamatan Sukawati disebelah Barat. Sebagian besar penduduk Desa Saba bermata pencaharian sebagai Petani. Sektor pertanian di Desa Saba memiliki potensi yang cukup sederhana yaitu padi, palawija, hortikultura, serta perkebunan. Berdasarkan hal tersebut, Desa Saba memiliki komoditas atau potensi unggulan pertanian yang diharapkan akan mendukung perekonomian desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sesuai dengan lokasi Desa, program kerja yang dapat dijalankan selama kegiatan KKN di Desa Saba adalah Program mewujudkan aparatur desa yang siap melayani masyarakat, Program mewujudkan lingkungan desa yang bersih, dan Progarm mewujudkan lingkungan desa yang tertib. 2
Sesuai dengan program kerja mengenai mewujudkan aparatur desa yang siap melayani masyarakat, dan sesuai dengan informasi masyarakat bahwa belum adanya pelayanan yang baik dan terstruktur mengenai pembuatan E-KTP, dan kartu jaminan sosial. Terkait program kerja mewujudkan desa yang bersih kegiatan yang dapat dilakukan yaitu di bidang kesehatan yakni puskesmas desa mengatakan bahwa masih banyak penduduk yang kurang memiliki pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat karena kurangnya sosialisasi mengenai hal tersebut. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab penyakit seperti demam berdarah yang sedang mewabah ada di Desa Saba. Selain itu, Permasalahan lingkungan masih menjadi masalah utama di Desa Saba, dimana Desa Saba dapat dikatakan sudah memasuki wilayah perkotaan, akan tetapi masalah sampah masih belum bisa dikelola dengan benar oleh warga. Bahkan terkadang sampah-sampah tersebut dibuang ke aliran air yang digunakan untuk mandi dan mencuci oleh sebagian warga desa. Sumber daya manusia yang berkaitan dengan kurangnya jiwa kewirausahaan juga menjadi salah satu masalah yang dihadapi, dimana sebenarnya sampah yang dihasilkan dapat diolah sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga, sesuai permasalahan tersebut program kerja yang dapat dijalankan adalah program kerja sosialisasi pengelolaan sampah melalui manajemen Bank sampah, pengadaan tempat sampah dan pengadaan alat-alat kebersihan. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam tanaman obat dan bergizi bagi keluarga masih banyak di Desa Saba. Selain program kerja Indonesia melayani dan Indonesia bersih, yang perlu diperhatikan pula yaitu tentang program kerja Indonesia tertib Berdasarkan informasi dari aparat desa, masalah kesehatan yang sangat ditakuti di Desa Saba adalah mengenai HIV dan NAPZA. Sehingga perlunya diadakan penyuluhan mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba dan pencegahan kekerasan, seksual dan HIV . Dengan program-program yang telah direncanakan, diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dimasyarakat. Selain itu, melalui KKN PPM ini, mahasiswa juga diharapkan memperoleh pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat sebagai wadah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. 1.5 Tujuan Adapun tujuan umum dari diadakannya KKN-RM Universitas Udayana yang berlokasi di Desa Saba adalah untuk memberdayakan masyarakat desa dalam melatih dan menanamkan jiwa 3
yang melayani, bersih, dan tertib, sekaligus dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesehatan. Secara spesifik tujuan ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1.
Mahasiswa peserta program KKN-RM dapat melatih dan menanamkan nilai-nilai kepribadian dalam hal Nasionalisme dan jiwa Pancasila; Keuletan etos kerja, dan tanggungjawab; Kemandirian dan kepemimpinan; Meningkatkan daya saing nasional; Mendorong learning community dan learning sociaty.
2.
Mahasiswa peserta KKN-RM dan masyarakat dapat mengubah cara pandang, pola piker dan sikap, perilaku dan cara kerja dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.
3.
Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik.
4.
Mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian.
5.
Meningkatkan peran dan fungsi stakeholders terkait dalam program Revolusi Mental.
1.6 Hasil yang diharapkan 1.6.1. Produk Kegiatan KKN-RM Hasil yang diharapkan dari proposal KKN-RM di Desa Saba adalah: 1)
Masyarakat memiliki kemampuan untuk bekerja sama dalam merealisasikan program yang ditetapkan untuk menunjang nilai-nilai kepribadian di Desa Saba.
2)
Adanya pemberdayaan masyarakat dan peningkatan nilai-nilai kepribadian masyarakat di lingkungan Desa Saba.
1.6.2. Hasil Tema KKN PPM Adapun hasil tema KKN-RM yang yang diharapkan yaitu sebagai berikut: 1) Meningkatnya nilai-nilai kepribadian jiwa nasionalisme masyarakat sasaran melalui tema yang ditentukan. 2) Terjadinya sinergisme dalam pemberdayaan masyarakat antara Pemda dan Perguruan Tinggi. 3) Peningkatan kemampuan mahasiswa dalam pemecahan permasalahan di masyarakat.
4
1.7 Lingkup Program KKN PPM 1.7.1 Sasaran Program KKN PPM Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran strategis yang memiliki permasalahan untuk diatasi dari program KKN PPM ini adalah: No. 1.
Kelompok Sasaran Masyarakat
Permasalahan a. Perlunya diadakan evaluasi mengenai tong sampah yang ada di wilayah Desa Saba. b. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam tanaman obat dan
bergizi
bagi keluarga c. Kurangnya
pengetahuan
mengenai
bahaya
pergaulan bebas dan penggunaan obat-obat terlarang. d. Kurangnya pelayanan yang baik dan terstruktur mengenai
pembuatan
E-KTP,
dan
kartu
jaminan sosial. 2.
Anak-anak
a. Kurang
memiliki
pengetahuan
mengenai
perilaku hidup bersih dan sehat. 3.
Remaja
a. Minimnya pengetahuan dan wawasan remaja mengenai
HIV/AIDS
dan
dampak
penyalahgunaan obat-obatan terlarang. b. Pentingnya
kesadaran
remaja
untuk
menanggulangi penyebaran HIV/AIDS dan dampak penyalahgunaan obat-obatan terlarang. c. Perlunya membawa para remaja ke dalam paradigma yang lebih sehat dalam upaya pencegahan HIV/AIDS. d. Kurangnya pengawasan terhadap pergaulan sehari-hari baik yang dilihat melalui lingkungan maupun dari sarana media elektronik. 5
5.
Ibu-ibu
a. Ibu-ibu kurang memanfaatkan potensi desa untuk membuka lapangan pekerjaan. b. Kurangnya penerapan edukasi terhadap anak terkait masalah bahaya dari pergaulan bebas. c. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam tanaman obat dan
bergizi
bagi keluarga 1.7.2 Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN-RM Pemberdayaan masyarakat yang diterapkan pada kegiatan KKN-RM, menggunakan model Partisipatory Rural Appraisal (PRA), yaitu model yang identik dengan model pendekatan sosial budaya Bali yang mengedepankan partisipatif, diagnosis, komunikatif, etik, dan emik. PRA ini digunakan untuk menentukan arah pembangunan dan mensolusikan segala sesuatu permasalahan yang ada. Masyarakat selalu diikutsertakan dalam segala keputusan untuk wilayahnya. Seluruh stakeholder yang berada di wilayah KKN-RM dan pemerintahan yang lebih tinggi ikut terlibat dalam setiap tahapan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. 1.
Tahap Persiapan a.
Melakukan pendekatan dengan pihak - pihak terkait, yaitu pemerintah daerah Desa Saba, organisasi masyarakat, dan masyarakat Desa Saba. Pada pertemuan dengan pihak-pihak tersebut, dibahas mengenai permasalahan-permasalahan dominan di masyarakat, bagian dari masyarakat yang menghadapi permasalahan tersebut, lokasi kelompok bersangkutan, solusi yang sesuai, metode yang digunakan, serta indikator/tolak ukur dan evaluasi keberhasilannya.
b. Melakukan survey ke lapangan untuk mengetahui keadaan daerah Desa Saba. c. Mempersiapkan tim KKN-RM. d. Melakukan pembagian tugas untuk mengefisiensi waktu dan biaya yang diperlukan. 2.
Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini diimplementasikan rencana kegiatan yang telah disusun.
6
1.8 Pelaksanaan KKN-RM 1.8.1 Persiapan dan Pembekalan A.
Mekanisme Pelaksanaan Program KKN-RM Meliputi seluruh rencana program yang akan dilaksanakan di desa dengan metode pelaksanaan program yang memadai sehingga mencapai sasaran yang diinginkan.
B.
Materi Persiapan dan Pembekalan KKN-RM Materi persiapan meliputi peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan dalam pelaksanaa program yang telah direncanakan yang akan digunakan dalam kegiatan KKNRM. Sebelum pelaksanaan KKN-RM dimulai, mahasiswa diberikan pembekalan terlebih dahulu oleh panitia KKN, Dosen Pembimbing Lapangan, Tenaga ahli sesuai tematik KKNRM, dan mitra. Adapun materi pembekalan adalah sebagai berikut: - Pengenalan wilayah - Problem solving - Etika dalam bermasyarakat - Pengetahuan teknis terkait tematik kegiatan Kegiatan KKN-RM ini meliputi program pokok dan KK dampingan.. Program Pokok : 1) Indonesia Melayani Program Kegiatan :
1. Pembuatan Standing Banner (Roll Up) e-ktp dan Program Jaminan Sosial E-KTP merupakan kartu tanda penduduk yang dibuat secara elektronik, dimana didalam e-KTP sudah tersimpan data – data masyarakat yang meliputi sidik jari, data pribadi penduduk, tanda tangan, foto, dan lain-lain. Program Jaminan Sosial merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh negara guna menjamin masyarakat sudah memenuhi kebutuhan hidup yang layak. Pembuatan standing banner ini diharapkan dapat membantu program pemerintah dalam mempermudah pelayanan publik oleh pemerintah kepada seluruh masyarakat. 2) Indonesia Bersih Program Kegiatan :
7
1. Pengadaan Tempat Sampah dengan Menggunakan 3 Media (Organik, NonOrganik, dan B3) dan Pengadaan Alat-Alat Kebersihan Dalam pemberdayaan masyarakat desa kita tidak pernah lepas akan kebersihan. Kebersihan sebuah desa akan memberikan daya tarik dan kenyamanan bagi yang menempati. Dengan keberadaan tong sampah ini diharapkan masyarakat akan lebih sadar terhadap kebersihan lingkungan dan mampu mengolah sampah tersebut sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Sehubungan dengan lomba desa yang akan diikuti oleh Desa Saba pada tahun 2017, tentunya dengan pengadaan tong sampah organic, non-organik, dan metal di setiap banjar dinas di Desa Saba ini diharapkan dapat menunjang penilaian pada lomba desa di tahun 2017 nanti. 2. Sosialisasi Pengelolaan Sampah Melalui Manajemen Bank Sampah dan Pembentukan Organisasi Bank Sampah Di Desa Saba Bank Sampah adalah suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif yang mendorong masyarakat untuk berperan secara aktif di dalamnya. Sistem ini akan menampung, memilah, dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga masyarakat mendapat keuntungan ekonomi dari menabung sampah. Untuk membentuk suatu bank sampah ini, sebelumnya dibutuhkan kesadaran dari masyarakat akan pentingnya menjaga kelesatarian lingkungan dengan cara mengolah limbah organik maupun non-organik. Karena tanpa adanya kesadaran dari masyarakat sistem pengelolaan sampah ini tidak akan dapat dilaksanakan. Semua sistem dalam bank sampah ini dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat. 3. Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah Kesehatan merupakan hal yang sangat penting di dalam kehidupan manusia. Untuk itu, setiap masyarakat wajib menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat agar perilaku tersebut dapat menjadi suatu kebiasaan. PHBS merupakan singkatan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yaitu sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai upaya untuk membantu kesehatan masyarakat sekitar. PHBS sangat penting untuk dilakukan sejak dini, karena semakin dini perilaku tersebut ditanamkan, maka semakin melekatlah perilaku tersebut. Maka, sosialisasi PHBS sangat baik ditanamkan pada anak-anak, khususnya di sekolah atau di rumah. 8
4. Pemanfaatkan Lahan Pekarangan Untuk Meningkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa Berkaitan dengan akan diadakannya Lomba Desa tahun 2017 akan dilakukan penilaian mengenai tanaman obat keluarga dan masih kurangnya pemanfaatan pekarangan rumah warga untuk tanaman obat dan tanaman upakara. Dari semua informasi yang didapatkan, kami dari mahasiswa KKN-PPM-RM Udayana Periode XIII
melaksanakan program kerja
“Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk
Menigkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa”. Dengan program kerja ini diharapkan warga dapat memanfaatkan lingkungan pekarangan rumah dengan menanam tanaman obat dan bergizi. 3) Indonesia Tertib Program Kegiatan : 1. Sosialisasi dan Bahaya Penyalahguna-an Narkoba dan Pencegahan HIV/ AIDS Bidang kesehatan adalah bidang yang sangat penting untuk diperhatikan, karena kesehatan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan oleh kehidupan manusia. Berdasarkan informasi dari aparat desa, HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan yang kini sedang dihadapi oleh warga Desa Saba. Hal ini dikarenakan kurangnya wawasan serta pengetahuan warga terutama dikalangan remaja mengenai pencegahan dan pengenalan gejala HIV/AIDS. Selain itu, masa remaja merupakan peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa ini sangatlah perlu diperhatikan pengetahuan para remaja akan NAPZA. Karena pada masa ini pengaruh teman sebaya sangat erat satu sama lain. Pengetahuan akan NAPZA diperlukan untuk menhindari remaja terjerumus ke hal-hal yang tidak diinginkan. Penyalahgunaan khususnya dalam penggunaan narkoba adalah pemakaian obat-obatan atau zat-zat berbahaya dengan tujuan bukan untuk pengobatan dan penelitian namun digunakan tanpa mengikuti aturan atau dosis yang benar. Penyalahgunaan narkoba juga berpengaruh pada kesehatan tubuh para penggunanya serta banyak memiliki dampak negatif lainnya yang dapat merugikan diri sendiri serta orang lain. Serta maraknya kekerasan seksual dalam masyarakat sudah menjadi 9
“momok” yang harus mendapat perhatian lebih dalam pencegahannya, dimana jika dibiarkan tanpa adanya pencegahan yang tepat jumlah angka kekerasan seksual akan terus meningkat setiap waktunya. Tidak luput dari penyalahgunaan narkoba serta kekerasan seksual, fenomena HIV juga sudah menjadi “musuh” bagi masyarakat karena jumlah dari penderita HIV kian meningkat drastis dimana tidak adanya kesadaran masyarakat mengenai bahaya dari HIV. Belum adanya obat untuk menyembuhkan penyakit HIV menjadi salah satu alasan mengenai pentingnya edukasi mengenai HIV harus dilakukan dengan cepat tepat. Berdasarkan latar belakang diatas, kami disini ingin berbagi pengetahuan mengenai “Penyalahgunaan Narkoba dan Pencegahan Kekerasan Seksual dan HIV”. 2. Pembuatan Stiker dan Poster Tertib Keamanan Lingkungan Stiker, selain dapat digunakan sebagai media penghias tempat-tempat atau barang-barang tertentu, memiliki potensi yang besar untuk digunakan dalam berbagai hal, mulai dari memberikan informasi baru, mengingatkan pembaca terhadap suatu hal, bahkan memberi sugesti untuk melakukan sesatu yang diinginkan oleh pembuat stiker. Dalam hal ini, salah satu kegiatan yang kami lakukan ialah membuat stikerstiker yang dapat digunakan oleh pihak desa untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan keselarasan lingkungan desa. 3. Pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum Pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum bertujuan untuk menyadarkan masyarakat umum agar mentaati peraturan yang ada, seperti : tidak membuang sampah sembarangan, tidak menggunakan narkoba, menjaga kebersihan pantai, menggunakan helm SNI dan tidak menggunakan hp saat berkendara. C.
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan KKN-RM UNUD Kegiatan KKN PPM UNUD dilakukan selama 5 minggu yaitu mulai tanggal 23 Juli – 29 Agustus 2016 di Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.
1.8.2 Tindakan Pelaksanaan A.
Metode Pelaksanaan
10
Untuk mencapai output dan sasaran yang telah direncanakan, maka dilakukan dengan metode seperti berikut: 1) Pengumpulan data melalui survei lapangan, perencanaan, dan pengarahan. 2) Program pemberdayaan melalui penyuluhan dan peningkatan perekonomian masyarakat. 3) Pelatihan ditujukan kepada masyarakat.
B.
Langkah-Langkah Operasional Langkah-langkah operasional yang dilakukan dalam kegiatan KKN-RM ini diantaranya: 1. Pembuatan Standing Banner (Roll Up) e-ktp dan Program Jaminan Sosial 2. Pengadaan Tempat Sampah dengan Menggunakan 3 Media (Organik, Non- Organik, dan B3) dan Pengadaan Alat-Alat Kebersihan 3. Sosialisasi Pengelolaan Sampah Melalui Manajemen Bank Sampah dan Pembentukan Organisasi Bank Sampah Di Desa Saba 4. Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah 5. Pemanfaatkan Lahan Pekarangan Untuk Meningkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa 6. Sosialisasi dan Bahaya Penyalahguna-an Narkoba dan Pencegahan HIV/ AIDS 7. Pembuatan Stiker dan Poster Tertib Keamanan Lingkungan 8. Pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum
11
12