BAB I. PENDAHULUAN Deskripsi Singkat Pokok Bahasan
:
Pengantar Pertanian Pola Green House
Waktu
:
1 (satu) kali tatap muka pelatihan
Tujuan
:
Agar Praja mampu menjelaskan pengertian pertanian pola Green House serta perbedaan antara Green House dan Shading House
Metode A.
:
Ceramah dan diskusi
Rumah Naungan Pengertian pertanian pola green house pada Mata Pelatihan ini
didasarkan pada budidaya pertanian yang menggunakan naungan berupa green house.
Beberapa tanaman hortikultura seperti tanaman yang
dibudidayakan sebagai penghasil bunga potong, bunga pot, tanaman hias lainnya, serta beberapa jenis sayuran dan buah-buahan ada yang sangat peka terhadap terpaan air hujan, perubahan temperatur, teriknya cahaya matahari, kelembapan udara, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Untuk mengatasi kepekaan tersebut, budidaya bunga potong, bunga pot, dan tanaman hias biasanya dibudidayakan di bawah naungan yang dinamakan rumah naungan (Gambar 1). Rumah naungan dibuat sedemikian rupa, sehingga memungkinkan pemeliharaan dan perawatan tanaman bisa dilakukan secara lebih baik dan tanaman bisa terhindar dari pengaruh buruknya cuaca, sehingga tanaman akan bisa tumbuh lebih optimum. Bila dilihat dari struktur bahan dan fungsinya, rumah naungan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu greenhouse dan shading house.
1
Gambar 1. Berbagai jenis tanaman yang dibudidayakan dengan menggunakan greenhouse dan atau shadinghouse
Sumber : http//www.ediskoe.blogspot.com Sumber : http//ww.nopc.info
Sumber : http//www.cantigny.org
Sumber : http//www.apike.ca
2
Sumber : http//www.ediskoe.blogspot.com
Sumber : http//www.gardeningoncloud9.com
Sumber : http//www. autopot.com.au
B.
Green House dan Shading House
1.
Green House Fungsi greenhouse dan shading house pada dasarnya sama, yaitu
untuk melindungi tanaman dari gangguan perubahan cuaca dan hama. Yang membedakannya keduanya adalah struktur bangunan, bahan bangunan, dan sarana pendukung yang ada di dalamnya.
Beberapa
bentuk konstruksi greenhouse dan shading house yang sering digunakan di Indonesia pada dasarnya sama sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2.
3
Gambar 2. Beberapa Bentuk Konstruksi Greenhouse dan Shading house
Di negara-negara subtropis atau negara-negara yang mempunyai 4 musim, keberadaan greenhouse sebagai tempat budidaya tanaman mutlak diperlukan. Untuk dapat mengatasi ganasnya perubahan musim, maka greenhouse dibuat permanen dengan pemilihan bahan-bahan yang kuat dan awet. Bahan yang biasa digunakan adalah dari bahan logam (metal). Bahan penutup atap dan dinding digunakan bahan yang transparan, bisa dari kaca atau sejenis plastik, sehingga bisa menyerap dan meneruskan cahaya matahari secara maksimal (Gambar 3).
4
Untuk
tanaman yang tidak tahan panas (kebutuhan cahaya matahari kurang dari 100% maka dapat ditambahkan paranet sesuai dengan jenis tanaman) Gambar 3. Greenhouse
Sumber : http//www.igcusa.com
Di samping itu, supaya tanaman yang dibudidayakan tidak terpengaruh oleh perubahan iklim, maka di dalam greenhouse dilengkapi dengan sarana yang bisa mengatur faktor daya dukung pertumbuhan, yaitu suhu, cahaya, kelembapan dan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Pengaturan daya dukung pertumbuhan tersebut diatur secara tepat dan bekerja secara otomatis dengan bantuan komputer, sehingga tercipta suatu iklim mikro yang diatur sesuai dengan kebutuhan optimal dari tanaman yang dibudidayakan.
2.
Shading House Di negara-negara daerah tropis, yang hanya mengenal 2 musim,
yaitu musim panas dan musim penghujan, penggunaan greenhouse sebagai tempat pembudidayaan bunga potong, bunga pot dan tanaman hias lainnya dinilai terlalu mahal. Itu karena pembuatan greenhouse dibutuhkan investasi yang besar akibat penyediaan sarana dan prasarana yang sangat mahal. Pengaruh
pergantian
rnusim
di
daerah
tropis
terhadap
pertumbuhan tanaman tidak terlalu nyata bila dibandingkan di negara
5
subtropis. Faktor iklim yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman di daerah tropis adalah intensitas cahaya matahari yang berfluktuasi dan guyuran air hujan. Dengan demikian, fungsi rumah naungan di daerah tropis (termasuk Indonesia) lebih ditekankan sebagai pelindung terhadap hama, guyuran air hujan serta terpaan angin secara langsung. Pengaturan cahaya matahari tergantung pada pemilihan jenis atap naungan, sedangkan pengaturan temperatur dan kelembapan tergantung pada sirkulasi udara. Oleh karena itu, bentuk serta ukuran rumah naungan sangat mempengaruhi ketiga aspek tersebut. Dengan
percobaan-percobaan,
bisa
dibangun
suatu
rumah
naungan yang bisa memperkecil pengaruh buruk dari cahaya, suhu, dan kelembapan, namun kesempurnaannya jauh di bawah greenhouse. Dengan pertimbangan ekonomi, di daerah tropis seperti Indonesia, pada umumnya
para
pengusaha
membangun
rumah
naungan,
bukan
greenhouse. Gambar 3. Contoh-contoh shading house (rumah naungan)
Sumber : http//www.images.miarusmiaty.multiply.multiplycontent.com
6
Sumber : http//www.tlc.howstuffworks.com
C.
Tugas Kelompok
1.
Bagilah
kelas
menjadi
beberapa
kelompok,
masing-masing
kelompok terdiri dari 4-5 praja. 2.
Carilah gambar dan penjelasan tentang greenhouse dan shading house (rumah naungan) dari internet atau sumber lain (buku, majalah) kemudian bandingkan, apa perbedaan antara keduanya?
3.
Apa manfaat penggunaan greenhouse dan shading house pada budidaya tanaman?
4.
Diskusikan dan presentasikan pada pertemuan berikutnya agar kelompok lain mengetahui hasil yang diperoleh.
7