REGULASI POLBAN AERO CREATIVITY COMPETITION (PACC) 2015
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Dalam upaya mengembangkan pemikiran-pemikiran yang kreatif, inovatif, dan kompetitif dalam bidang Aeromodelling sekaligus perwujudan peningkatan kualitas sumber daya manusia baik pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat, maka diperlukan suatu wahana yang tepat untuk mewujudkannya. Berangkat dari ide tentang pembuatan kegiatan yang edukatif, inovatif, kreatif serta menarik, pada Lomba Kreativitas Aeromodelling tahun ini, akan diadakan acara Polban Aero Creativity Competition 2015 dimana kegiatan ini diharapkan dapat membantu menciptakan insan – insan cinta dirgantara, ilmu pengetahuan, dan teknologi dalam bidang Aeromodelling. Dewasa ini Aeromodelling dirasa masih asing bagi masyarakat dan dipandang hanya mampu digunakan untuk hal riset dan memakan biaya yang sangat mahal. Dengan diadakan acara Polban Aero Creativity Competition 2015 diharapkan mampu memperkenalkan Aeromodelling
pada
masyarakat
dan
mengubah
perspektif
masyarakat
bahwa
Aeromodelling pun bisa menjadi daya tarik hiburan tersendiri dengan biaya murah namun juga dapat dimanfaatkan sebagai ilmu pengetahuan Kedirgantaraan dan pembelajaran untuk setiap individu supaya lebih inovatif, kreatif, dan kompetitif dalam membuat dan menerbangkan wahana terbang. Pada era sekarang masyarakat cenderung kurang mengetahui ilmu pengetahuan dan teknologi dalam ilmu Kedirgantaraan, padahal ilmu pengetahuan dan teknologi ini mampu membuat setiap individu merasakan kemudahan dalam membuat dan menerbangkan wahana terbang. Dengan harapan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka diperlukan suatu wadah yang tepat untuk mewujudkannya. Lomba Kreativitas Aeromodelling 2015 yang akan dilaksanakan ini adalah komitmen dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bandung dalam memenuhi fungsinya baik sebagai penyelenggara pendidikan, penelitian maupun pengabdian masyarakat.
1.2 TUJUAN Tujuan Polban Aero Creativity Competition 2015 adalah: 1. Sebagai sarana untuk mengajak, mendidik, melatih, maupun menarik minat pelajar atau pun mahasiswa dalam mencapai prestasi yang tertinggi pada setiap jenis pertandingan yang diselenggarakan. 2. Menumbuh – kembangkan kegiatan Aeromodelling di seluruh Indonesia yang pada akhirnya akan berperan dalam mencerdaskan bangsa melalui tumbuhnya insan cinta dirgantara, ilmu pengetahuan, dan teknologi. 3. Meningkatkan jalinan komunikasi, persatuan, dan persaudaraan antara insan Aeromodelling dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
1.3 SASARAN KEGIATAN Adapun sasaran kegiatan dari Polban Aero Creativity Competition 2015 adalah: 1. Pelajar perwakilan dari SMA / SMK dan sederajat di Indonesia. 2. Mahasiswa perwakilan civitas akademika perguruan tinggi di Indonesia. 3. Atlet perwakilan dari Klub Aeromodelling di Indonesia. 4. Pemerintah sebagai penentu kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan Aeromodelling.
1.4 TEMA Polban Aero Creativity Competition (PACC) 2015 ini merupakan kompetisi pertama yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin pada Lomba Kreativitas Aeromodelling. PACC sendiri merupakan kompetisi dimana kategori perlombaannya adalah gabungan dari dua kompetisi yaitu Rubber Power (atau dulunya lebih dikenal dengan Rubber Power Competition) dan Radio Control (atau dulunya lebih dikenal Fun Aerial Robotic Competition). Pada penyelenggaraan event tahun ini Polban Aero Creativity Competition 2015 yang merupakan Sub-event LKA (Lomba Kreativitas Aeromodelling) 2015 mengambil konsep “Everyone Can Make It Fly” . Kompetisi Rubber Power dan Radio Control melalui ajang Polban Aero Creativity Competition 2015 ini diharapkan dapat menjadi salah satu media dalam pembinaan maupun pelatihan bagi pelajar maupun mahasiswa dalam meraih prestasi maupun memperdalam ilmu Aeromodelling dan Kedirgantaraan.
BAB II DESKRIPSI KEGIATAN
2.1 TENTANG PACC Pada Polban Aero Creativity Competition 2015 terdapat 2 (dua) kategori yang diperlombakan, yaitu Rubber Power dan Radio Control.
1. Rubber Power Pesawat Rubber Power merupakan sebuah pesawat yang mempunyai sayap (wing), badan (fuselage), ekor (tail), dan karet (rubber) sebagai tenaga penggeraknya. Karena melihat tenaga penggeraknya hanya sebuah karet (karet khusus), maka pesawatnya pun didesain sebatas model pesawat saja dan perhitungan teknisnya tetap memakai kaidah aerodinamika. Sebuah pesawat dapat terbang karena memiliki gaya angkat yang dihasilkan oleh sayap pada kecepatan tertentu. Kecepatan ini tergantung dari berat pesawat yang telah ditetapkan sehungga menghasilkan daya dorong pesawat. Pada tingkat yang sangat sederhana, daya dorong tersebut bisa ditimbulkan oleh putaran karet yang terpasang. Prinsip kerja tenaga karet yaitu pita karet dilipat menjadi empat dengan satu ujung belakang dikaitkan dengan pengait tetap dan ujung depan dikaitkan dengan sumbu propeler. Untuk menghasilkan tenaga, karet ini diputar sesuai desain model pesawatnya dan kemudian dilepaskan guna memutar propeler. Putaran propeler ini menghasilkan daya untuk mendorong pesawat bergerak ke depan. Harus hati-hati karena kebanyakan putaran menyebabkan ketegangan karet yang dapat membuat badan pesawat menjadi lengkung. Lengkungan badan pesawat mengubah sudut bidang kendali horisontal dan vertikal. Putaran karet ini sebagai tenaga kinetik yang disimpan menjadi energi potensial atau elastic potential energy, dan merubah energi potensial ini menjadi energi kinetik yang memutar propeller. Cara melepaskan, pegangan tangan pada fuselage pesawat harus diatur sesaat setelah pegangan propeller juga dilepas. Karena waktu yang tepat untuk melepas pesawat akan menghasilkan gerakan pesawat yang halus dan menanjak sampai ketinggian tertentu selanjutnya diikuti oleh gerakan terbang mendatar dan berputar atau holding dengan sisa putaran karet yang ada. Kekeliruan dalam tahap trimming atau penyetelan keseimbangan terbang, memungkinan pesawat akan mempunyai berat di depan atau heavy forward, berat belakang atau heavy aft atau terbang dengan sudut
serang makin lama makin besar dan mencapai kondisi stall. Ketika pesawat dalam kondisi stall, selanjutnya pesawat akan kehilangan gaya angkat dan menimbulkan gaya hambat yang sangat besar sehingga memperlambat kecepatan gerak dan pesawat akan jatuh ke bawah tak terkendali. Ada juga pesawat yang jika mengalami stall, pesawat secara alamiah mengendalikan dirinya sendiri untuk recovery sehinga pesawat tetap dapat melanjutkan terbang holding. Penyetelan kondisi keseimbangan longitudinal dan lateral direksional perlu dilakukan dengan cara mengubah sudut bidang kendali belakang baik bidang horisontal maupun vertikal dan menambah beban keseimbangan seperlunya. Kondisi keseimbangan yang optimum akan ditunjukkan oleh pesawat yang dapat terbang menghindari stall, terbang menanjak secara perlahan. Karakteristik tenaga karet yang dihasilkan oleh putaran dibagi menjadi dua. Bagian pertama tenaga awal yang digunakan untuk terbang menanjak dan bagian kedua disebut sebagai residu putaran digunakan untuk terbang holding.
2. Radio Control Pesawat Radio Control adalah pesawat yang dikendalikan oleh gelombang radio dimana merupakan salah satu model pesawat yang memiliki teknologi dan keterampilan tertinggi. Pada jenis pesawat RC ini penerbang dan pesawatnya secara fisik tidak berhubungan langsung tapi dengan perantara gelombang radio untuk mengubah arah, gerakan dan kecepatan modelnya. Penerbang itu sendiri mengatur modelnya melalui pemancar (Transmitter) yang memiliki beberapa saluran (Channel). Dimana saluran tersebut memiliki kegunaan masing-masing, antara lain untuk mengendalikan naik-turun pesawat, menentukan putaran mesin, membelokkan pesawat dan masih ada beberapa fungsi lain yang disesuaikan dengan kebutuhan dari kemampuan pesawat model itu. Gelombang yang dikirim oleh penerbang di darat melalui saluran – saluran tadi diterima oleh peralatan penerima (Receiver) pada pesawat model, kemudian diteruskan ke bagian – bagian pengendali pesawat melalui Servo. Peralatan ini terhubung langsung dengan receiver melalui kabel. Setiap servo tersebut dihubungkan ke bagian – bagian pengendali pesawat melalui batang pendorong (Push Rod). Batang pendorong ini akan menyalurkan gerakan servo untuk mengatur bidang pengendali dan kemudi pesawat seperti kemudi rolling (Aileron) pada sayap.
2.2 KATEGORI LOMBA Adapun kategori lomba yang dipertandingkan pada Polban Aero Creativity Competition 2015 adalah sebagai berikut: 1. Rubber Power Rubber Power PACC Kategori Pelajar 2015 (Juara 1, 2, dan 3) Rubber Power PACC Kategori Umum 2015 (Juara 1, 2, dan 3) Best Endurance Rubber Power PACC 2015 Best Structure Rubber Power PACC 2015 2. Radio Control Radio Control PACC 2015 (Juara 1, 2, dan 3) Best Pilot Radio Control PACC 2015 Best Design Radio Control PACC 2015 Catatan: -
Untuk setiap peserta / tim tidak diperbolehkan mengikuti 2 (dua) kategori perlombaan yang ada di Polban Aero Creativity Competition 2015.
2.3 TIMELINE ACARA No
Kegiatan
Hari
1
Pendaftaran Peserta (online)
Tanggal
Tempat
5 Oktober s.d.
Online
24 Oktober 2015 2
3
Pengumpulan Design
26 Oktober s.d.
Wahana
4 November 2015
Pengumuman Peserta yang
Sabtu
Online
7 November 2015
Website LKA
9 s.d. 21 November
Online
2015
Transfer
Rabu
25 November 2015
Website LKA
Senin
14 Desember 2015
Pendopo Agung,
Lolos Seleksi 4
Daftar Ulang Peserta
5
Pengumuman Peserta yang Mengikuti PACC 2015
6
Pembukaan PACC 2015
7
Perakitan (Rubber Power)
Politeknik Negeri
Test Flight (Radio Control)
Bandung
Lomba Rubber Power
Selasa
15 Desember 2015
Presentasi Radio Control 8
Lomba Radio Control
Pendopo Agung dan Conference Room
Rabu
16 Desember 2015
Penutupan PACC
Pendopo Agung, Politeknik Negeri Bandung
Catatan: -
Untuk setiap peserta tidak diperbolehkan meninggalkan acara lebih awal sebelum acara penutupan kecuali dengan alasan yang benar – benar mendesak dikarenakan hasil perlombaan baru diumumkan pada saat acara penutupan.
2.4 WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN Polban Aero Creativity Competition 2015 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bandung ini akan dilaksanakan pada: Hari
: Minggu s.d. Rabu
Tanggal : 13 s.d. 16 Desember 2015 Tempat
: 1. Pendopo Agung, Politeknik Negeri Bandung Untuk kegiatan perakitan dan perlombaan kategori Rubber Power. Untuk kegiatan test flight dan perlombaan kategori Radio Control. 2. Conference Room, Politeknik Negeri Bandung. Untuk kegiatan presentasi pesawat pada kategori Radio Control.
BAB III PESERTA
3.1 PERSYARATAN PESERTA Adapun peserta yang diperbolehkan untuk mengikuti Polban Aero Creativity Competition 2015 adalah sebagai berikut: 1. Pelajar tingkat SMP / SMA / SMK Sederajat di Indonesia. 2. Mahasiswa perwakilan civitas akademika perguruan tinggi seluruh Indonesia. 3. Perwakilan dari Provinsi Seluruh Indonesia. 4. Perorangan / Klub dalam atau luar negeri untuk kategori umum. 5. Setiap Sekolah / Institusi berhak mengirimkan lebih dari satu tim. Catatan: 1. Untuk PACC kategori Rubber Power Setiap tim minimal terdiri dari 1 (satu) orang dan maksimum terdiri dari 2 (dua) orang. 2. Untuk PACC kategori Radio Control Setiap tim minimal terdiri dari 2 (dua) orang dan maksimum terdiri dari 3 (tiga) orang, dimana 1 orang merangkap jadi manager / ketua tim dengan komposisi: 1 orang pilot (*) 1 orang mekanik (*) 1 orang helper Catatan: (*) wajib ada
3.2 PENDAFTARAN PESERTA Pendaftaran peserta Polban Aero Creativity Competition 2015 dilakukan dengan cara Online melalui pengisian formulir yang tersedia di website resmi LKA (Lomba Kreativitas Aeromodelling). Kemudian formulir pendaftaran tersebut dikirimkan ke alamat email resmi LKA (Lomba Kreativitas Aeromodelling). Pengirimian / penyerahan formulir pendaftaran harus disertai lampiran sebagai berikut: 1. Softcopy Kartu Tanda Pelajar (khusus Pelajar). 2. Softcopy Kartu Tanda Mahasiswa / Kartu Tanda Penduduk (khusus Umum). 3. Foto atau Softcopy Bukti Transfer. 4. Softcopy Logo Institusi Pendidikan / Club Aeromodelling. Catatan: Semua lampiran yang disyaratkan di atas wajib dibawa dan diperlihatkan kepada Panitia Penyelenggara saat melakukan Registrasi Ulang pada hari H 19 November 2015.
Adapun Biaya Pendaftaran Polban Aero Creativity Competition 2015 adalah sebagai berikut: 1. Rubber Power : Rp. 250.000,002. Radio Control : Rp. 350.000,00Catatan: Biaya pendaftaran sudah termasuk atribut pertandingan seperti kaos maupun tanda peserta (name tag) dan peserta berhak atas Konsumsi 1 kali setiap harinya. Biaya pendaftaran Tidak Termasuk Transportasi dan Penginapan.
Waktu Pendaftaran Daftar Ulang Peserta
: 9 s.d. 21 November 2015 (13 hari)
Catatan: 1. Registrasi diluar jadwal yang sudah ditentukan tidak diperbolehkan. 2. Registrasi On-site atau registrasi langsung saat perlombaan berlangsung tidak diperbolehkan. 3. Registrasi On-site hanya untuk registrasi ulang saat pengambilan kaos pertandingan.
Transfer Bank Transfer bisa dilakukan melalui Rekening Bank BRI No Rekening : Atas Nama
:
Nomor HP
:
Apabila telah melakukan pembayaran melalui transfer diharapkan konfirmasi melalui SMS dengan format: PACC (spasi) Nama Pengirim (spasi) Jumlah Pengiriman. Kirimkan ke nomor Hp yang tertera di atas. Contoh: PACC Ahmad Basri 400000, kirim ke
BAB IV KOMPETISI
4.1 RUBBER POWER A. Spesifikasi dan Dimensi Wahana 1. Model pesawat adalah desain sendiri maupun dapat menggunakan pola standar yang telah disediakan oleh panitia. 2. Buatan sendiri / hand made (proses pembuatan pesawat dilakukan di Pendopo Agung Politeknik Negeri bandung pada hari pertama). 3. Panitia hanya menyediakan kayu balsa, kertas cover, pola pembuatan, karet, dan kawat. Selain diluar barang tersebut peserta membawa sendiri. 4. Berat minimum 10 gram (tanpa karet). 5. Panjang model termasuk propeller tidak lebih dari 50 cm. Panjang diukur mulai paling ujung depan dari propeller sampai ke ujung belakang fin. 6. Proyeksi wing span tidak lebih dari 50 cm dan Wing chord tidak lebih dari 13 cm. 7. Dimensi horizontal tail plane tidah lebih dari 25 cm span dan 10 cm chord. 8. Jarak propeller bearing terdepan ke rubber hook (belakang) tidak melebihi 25 cm. Menggunakan penggerak propeller langsung (tanpa gear box) yang digerakkan dengan tenaga karet. 9. Motor stick harus mengunakan batang kayu pejal & tidak berupa hasil laminasi ataupun berupa rangka batang. Tail boom dapat dibuat terpisah. 10. Propeller harus buatan sendiri dengan diameter maksimum 12 inch. 11. Propeller terbuat dari Balsa. 12. Diperbolehkan membuat propeller cadangan, dan dapat digunakan pada saat penerbangan (propeller di buat saat perakitan). 13. Cover harus menggunakan kertas, tidak boleh menggunakan bahan plastic atau micro film. 14. Tidak diijinkan menggunakan alat bantu seperti variable pitch propeller, sudut wing otomatis, dll. 15. Bahan dasar rangka pesawat adalah kayu balsa. Kawat hanya di perbolehkan untuk bearing, shaft, dan hook.
B. Teknis Pelaksanaan 1. Hari Pertama Technical meeting dan perakitan pesawat rubber power. 2. Hari Kedua Penerbangan pesawat
yang
sudah dibuat sehari sebelumnya dan memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan. 3. Hari Ketiga Penilaian design pesawat dari segi struktur dan aerodinamis.
C. Petunjuk Pelaksanaan Perlombaan. 1. Melakukan proses perakitan pesawat rubber power pada hari pertama dengan waktu yang telah ditentukan panitia. 2. Peserta berhak menggunakan design sendiri namun sesuai dengan spesifikasi wahana yang telah ditentukan oleh panitia atau menggunakan design standar yang telah disediakan panitia. 3. Melakukan validasi pesawat setelah proses perakitan (pada hari pertama). 4. Sebelum memulai perlombaan (pada hari kedua), pesawat peserta wajib divalidasi ulang dengan membawa form validasi yang telah disediakan. 5. Pesawat yang boleh diterbangkan saat perlombaan adalah pesawat yang telah dibuat saat perakitan pada hari pertama dan lolos validasi. 6. Tiap peserta berhak atas 3 ronde penerbangan dan hasil akhir merupakan akumulasi dari ketiga ronde. 7. Setiap melakukan penerbangan diberi waktu 5 menit dan waktu mulai terhitung sejak peserta memasuki arena perlombaan. 8. Setiap ronde diberi 3 kali kesempatan melakukan penerbangan. Apabila hasil yang dicapai pada kesempatan pertama tidak memuaskan, peserta dapat mengambil kesempatan berikutnya dengan syarat hasil yang dicapai pada kesempatan sebelumnya hangus. 9. Pengambilan waktu penerbangan dilakukan oleh 2 orang pencatat waktu (time keeper) yang telah ditunjuk oleh penyelenggara. 10. Hasil rata – rata dari 2 orang pencatat waktu sebagai hasil yang dicapai. 11. Waktu penerbangan dicatat setiap pesawat lepas dari tangan sampai pesawat menyentuh tanah / ground. Jika model pesawat tersangkut atau menabrak atap maka diberi waktu tambahan 5 detik.
12. Apabila ada yang tidak dimengerti pada petunjuk pelaksanaan ini, silahkan ditanyakan pada saat Technical Meeting. 13. Segala yang ada pada petunjuk pelaksanaan ini tidak dapat diubah dengan alasan apapun tanpa seizin Ketua Panitia.
D. Penilaian 1. Parameter penilaian PACC kategori Rubber Power berdasarkan Jumlah lama waktu terbang dengan aspek konstruksi pesawat dan aspek aerodinamik. ℎ =
2. 3. 4.
=
5.
+
=
+
×
×
=
× 100
×
× 100
× 100
6. Parameter Penilaian Konstruksi dan Aerodinamik No 1
Komponen
Aspek Konstruksi Geometri
Sayap a
Tengah
b
Tepi Kiri
c
Tepi Kanan
d
Sambungan Hedral
e
Cover Sayap
2
Ekor a
Horizontal
b
Vertikal
c
Cover Horizontal
d
Cover Vertikal
e
Sambungan Badan Ekor
3
Fuselage a
Badan Bag. Depan
b
Tail Boom
c
Penahan Karet
d
Tiang Penyangga Sayap
e
Dudukan Sayap
f
Sambungan Sayap Badan
g
Titik Berat
Dengan penilaian sebagai berikut: Nilai 5 = Sangat Baik Nilai 4 = Baik Nilai 2 = Kurang Baik Nilai 1 = Buruk
Kekuatan
Kerapihan
Aerodinamik Aerodinamik Kerataan
Kekasaran
Streamline
4.2 RADIO CONTROL A. Spesifikasi dan Dimensi Wahana 1. Pesawat model dengan konfigurasi Fixed Wing berjenis Low Speed Flight. 2. Pesawat mampu terbang indoor (seperti aula) dan dapat bermanuver aerodinamis dengan kontrol permukaan dalam sikap, arah, dan ketinggian oleh pilot di ground dengan menggunakan remote control. 3. Berat total maksimum 1 kg dengan 1 buah motor pengggerak (motor elektrik brushless) dan 1 buah propeller dengan maksimum ukuran propeller 10 inchi. 4. Pesawat model harus buatan sendiri / Handmade, dilarang menggunakan frame yang sudah dijual di pasaran (pabrikan komersial). 5. Wing Span tidak melebihi dari 100 cm dan Fuselage tidak melebihi dari 100 cm. 6. Jenis Baterai yang diperbolehkan digunakan adalah Lithium Polymer (Li-Po) dengan daya maksimal 850 mAh 3 cell. 7. Hanya 1 buah baterai yang diperbolehkan terpasang pada pesawat model ketika pelaksanaan misi berlangsung. 8. Peserta diwajibkan untuk membawa (minimal) 1 unit baterai cadangan. 9. Aksesoris buatan sendiri atau yang dijual di pasaran diijinkan untuk digunakan. 10. Tidak diijinkan terdapat modifikasi terhadap komponen – komponen elektronik utama (motor elektrik, electronic speed control, receiver / transmitter, dan baterai). 11. Sistem Propulsi menggunakan satu buah motor elektrik brushless (out-runner / inrunner) dengan daya maksimum 1450 kv. 12. Menggunakan ESC (Electrronic Speed Control) maksimum 25A. 13. Menggunakan propeller dengan bahan selain logam atau kayu, dan atas pertimbangan keamanan dan keselamatan tidak diperbolehkan menggunakan propeller buatan sendiri.
B. Teknis Pelaksanaan 1. Hari Pertama Technical Meeting dan Flight untuk Misi 1 yang bertempat di Pendopo Agung Politeknik Negeri Bandung. 2. Hari Kedua Presentasi desain pesawat model yang bertempat di Conference Room, Politeknik Negeri Bandung. 3. Hari Ketiga
Melakukan Flight untuk Misi 2 yang bertempat di Pendopo Agung Politeknik Negeri Bandung.
C. Petunjuk Pelaksanaan Perlombaan 1. Melakukan validasi pesawat sebelum Flight untuk Misi 1 (pada hari pertama). 2. Setiap memulai perlombaan, pesawat peserta wajib divalidasi ulang dengan membawa form validasi yang telah disediakan. 3. Pesawat yang boleh diterbangkan saat perlombaan adalah pesawat buatan sendiri / handmade dan lolos validasi. 4. Tiap peserta berhak atas 3 kali penerbangan dan hasil akhir merupakan akumulasi dari ketiga penerbangan. 5. Setiap melakukan penerbangan diberi waktu 5 menit dan waktu mulai terhitung sejak peserta memasuki arena perlombaan. 6. Pengambilan waktu penerbangan dilakukan oleh 2 orang pencatat waktu (time keeper) yang telah ditunjuk oleh penyelenggara. 7. Hasil rata – rata dari 2 orang pencatat waktu sebagai hasil yang dicapai. 8. Apabila ada yang tidak dimengerti pada petunjuk pelaksanaan ini, silahkan ditanyakan pada saat Technical Meeting. 9. Segala yang ada pada petunjuk pelaksanaan ini tidak dapat diubah dengan alasan apapun tanpa seizin Ketua Panitia.
MISI 1 : Endurance 1. Melakukan Take Off pesawat model dengan ukuran area Take Off 100 cm x 200 cm 2. Peserta menerbangkan pesawat model selama mungkin hingga baterai habis. 3. Setiap penerbangan hanya dicatat sampai waktu 180 detik, selebihnya tidak diperhitungkan (MAX). 4. Setiap peserta berhak atas 3 (tiga) kesempatan flight endurance dan dari 3 kesempatan tersebut hasilnya dijumlahkan BUKAN DIAMBIL YANG TERBAIK. 5. Jumlah waktu terbang paling lama menjadi juara pada misi ini.
MISI 2 : Aerobatic 1. Peserta menggunakan pesawat yang sama pada saat melakukan MISI 1 2. Melakukan Take Off pesawat model dengan ukuran area Take Off 100 cm x 200 cm
3. Peserta akan melewati tantangan berupa Gate / gerbang-gerbang yang terdiri dari 4 Gerbang yang masing-masing memiliki poin berbeda jika pesawat berhasil melewatinya. 4. MISI TERBANG a. Melewati Rintangan (Gate) -
Gate level 1 nilai +10
-
Gate level 2 nilai + 20
-
Circle gate nilai +30
-
Low altitude gate nilai +50
b. Misi bonus -
Melakukan loop the loop nilai +50 (hanya 1 x penilaian).
-
Melakukan rolling 360° nilai +75 (hanya 1 x penilaian).
-
Melakukan freestyle nilai +100 (hanya 1 x penilaian).
c. Poin tambahan Poin tambahan diberikan jika peserta dapat melakukan : -
Take off di runway dengan benar +20 (jika keluar jalur tidak mendapat poin).
-
Landing di runway dengan benar +50 (harus sampai berhenti dan masih tetap berada di runway, jika tidak maka tidak mendapatkan poin).
d. Informasi dimensi Rintangan / Gate Gate Level 1 dan 2
Low Attitude Gate
Circle Gate Ø1.5 m
2m
2m
1m
1.2 m
1m 1m Main Gate Gate Lvl.1 dan 2
Low Attitude Gate
Catatan: Misi Bonus dilakukan setelah melewati seluruh rintangan atau Gate
1.5 m
D. Presentasi Design Wahana Semua peserta yang telah terdaftar dalam kompetisi Polban Aero Creativity Competition 2015 diwajibkan untuk melaksanakan presentasi pada hari kedua, setiap peserta diberikan waktu selama 20 (dua puluh) menit untuk mempresentasikan desain wahana yang telah dibuat dalam bentuk poster, video maupun power point yang telah dipersiapkan sebelumnya di hadapan dewan juri. Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Segala urusan keuangan menyangkut pembuatan wahana, poster, dan lain sebagainya bukan merupakan tanggung jawab panitia. Beberapa aspek untuk dinilai saat presentasi dan tanya jawab diantaranya: 1. Konstruksi Pesawat 2. Aerodinamik Pesawat 3. Estetika Pesawat 4. Elektronika yang Digunakan 5. Proses Manufaktur 6. Video Pesawat uji terbang (Test Flight)
E. Penilaian 1. Parameter penilaian PACC kategori Radio Control berdasarkan Jumlah nilai Presentasi dengan MISI 1 dan MISI 2. ℎ =
2.
Keterangan:
+
1+
PP
= Poin Presentasi
PM 1
= Poin MISI 1
PM 2
= Poin MISI 2
2
3. Nilai Presentasi didapat dari penjumlahan nilai setiap aspek, dan setiap aspek berhak atas nilai sebagai berikut. Nilai 5 = Sangat Baik Nilai 4 = Baik Nilai 2 = Kurang Baik Nilai 1 = Buruk
4. 5.
1= 2=
= ×
× 100
×
× 100
×
1 × 100 3
F. Poster Pada saat kompetisi peserta PACC kategori Radio Control diwajibkan menyiapkan poster berukuran A2 yang memuat informasi – informasi sebagai berikut: 1. Identitas Tim 2. Konsep Desain 3. Spesifikasi Wahana 4. Konsep dan Proses Manufaktur
G. Informasi Arena Perlombaan
4.3 VALIDASI 1. Validasi dilaksanakan setiap wahana yang akan melakukan penerbangan 2. Pada Validasi pengecekan spesifikasi wahana untuk mengetahui kesesuaian wahana dengan ketentuan panitia, Peserta didiskualifikasi apabila terdapat ketidaksesuaian wahana dengan peraturan panitia. 3. Pada saat Validasi dilakukan pengecekan sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan. 4. Pesawat model yang digunakan saat penerbangan adalah pesawat yang telah divalidasi. 5. Peserta DILARANG memodifikasi rancangan pesawatnya. Peserta akan didiskualifikasi jika melakukan modifikasi pada wahana yang telah lulus Proses Validasi.
4.4 Technical Meeting 1. Panitia akan mengadakan General Technical Meeting sebelum keseluruhan lomba berlangsung, yang wajib dihadiri oleh Manajer Tim atau perwakilan dari seluruh kontingen. 2. Technical Meeting untuk setiap nomor pertandingan akan diadakan jika diperlukan, namun hanya untuk memutuskan hal – hal penting sebelum suatu pertandingan dimulai (sistem pertandingan, jumlah ronde, urutan undian, dan sebagainya), dan bukan untuk membahas peraturan pertandingan. 3. Setiap kontingen dapat diwakili maksimum 3 orang, namun hanya berhak atas 1 suara. 4. Kontingen yang tidak hadir atau tidak mengirimkan perwakilannya dianggap menerima segala keputusan yang diambil dalam meeting ini.