BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN
Bab ini akan menjelaskan strategi sistem, teknologi informasi, dan strategi bisnis yang berjalan pada SMPN 32 Jakarta. SMPN 32 Jakarta terletak di Jalan Pejagalan Raya No. 51, Kecamatan Tambora, Telepon 0216917188. Metode dokumentasi dengan Enterprise Architecture akan menjelaskan strategi apa yang digunakan SMPN 32 Jakarta pada saat ini dan sumber daya yang digunakan saat ini oleh SMPN 32 Jakarta. 3.1 Strategic Goals dan Initiatives Level pertama dalam Entreprise Architecture framework ini mengidentifikasikan arah strategis, goals, dan inisiatif sekolah, serta memberikan penjelasan mengenai visi misi sekolah dan tujuannya. 3.1.1 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Analisis ini digunakan untuk melihat lingkungan organisasi baik yang berada di luar maupun berada di dalam organisasi. Lingkungan organisasi dibagi dalam 2 bagian, yaitu: 1. Lingkungan eksternal sekolah: yaitu merupakan pihak di luar sekolah, seperti ancaman dan peluang. Analisis lingkungan eksternal: Analisis lingkungan eksternal adalah analisis yang berhubungan dengan lingkungan di luar sekolah yang dapat berpengaruh kegiatan di sekolah. Teknik analisis lingkungan eksternal dilakukan dengan analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi). Analisis PEST mengidentifikasikan dampak lingkungan politik, ekonomi, sosial, dan teknologi terhadap SMPN 32 Jakarta: Faktor Politik Kondisi politik dan kebijakan pemerintah berpengaruh pada aktifitas sehari-hari. Peraturan yang mempengaruhi pedidikan di Indonesia yaitu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
55
56
17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berisikan pembaharuan sistem pendidikan, di antaranya pembaharuan kurikulum, yaitu diversifikasi kurikulum untuk melayani peserta didik dan potensi daerah yang beragam, diversifikasi jenis pendidikan yang dilakukan secara professional, penyusunan standar kompetensi tamatan yang berlaku secara nasional dan daerah menyesuaikan dengan kondisi setempat; penyusunan standar kualifikasi pendidikan yang sesuai dengan tuntutan pelaksanaan tugas secara professional; penyusunan standar pendanaan pendidikan untuk setiap satuan pendidikan sesuai prinsip-prinsip pemerataan dan keadilan; pelaksanaan manajemen pendidikan berbasis sekolah dan otonomo perguruan tinggi; serta penyelenggaraan
pendidikan
dengan
sistem
terbuka
dan
multimakna. Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 terdapat faktor yang sangat penting, antara lain adalah manajemen, penataan dan pengaturan dalam mengelola pelaksanaan pendidikan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menegaskan bahwa Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Delapan
Standar
Nasional
Pendidikan
menjadi
instrument akreditasi sekolah.
Faktor Ekonomi Krisis ekonomi yang melanda dunia dan Indonesia akhir-akhir ini jelas-jelas sangat berpengaruh di seluruh lini pemerintahan, termasuk di bidang pendidikan. Hal ini masih ditambah lagi dengan adanya kebijakan pemerintah dengan penyesuaian BBM dan Tarif Dasar Listrik, kedua hal ini mengakibatkan jumlah keluarga miskin di
Indonesia
meningkat.
Keadaan
ini
yang
mendorong
57
meningkatnya angka putus sekolah karena ketidakmampuan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Padahal dalam pergulatan ekonomi global dunia sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang tangguh dan pintar untuk dapat menjawab dan bersaing dalam memajukan ekonomi bangsa, sehingga tidak terjadi bangsa yang secara administrasi telah merdeka, tetapi kenyataanya terjajah secara ekonomi, artinya kebijakan-kebijakan pemerintah dikendalikan oleh negara-negara yang punya ekonomi lebih kuat. Sedangkan pabrik pembuat sumber daya manusia yang tangguh ini adalah pendidikan, oleh karena itu sudah saatnya dunia pendidikan lebih proaktif dalam melihat potensi-potensi siswa yang berkualitas tetapi tidak cukup dana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan bagi yang memiliki dana cukup, maka mereka ini dibina dengan lebih maksimal sehingga didapatkan
generasi muda yang
berkualitas.
Faktor Sosial Perkembangan sosial masyarakat Indonesia sudah dalam taraf waspada, hal ini terasa jelas dengan sudah mulai terkikisnya nilainila dan norma-norma adat ketimuran, sebagai contoh adat kesopanan-santunan, gotong royong, keramah-tamahan, dan yang lainnya. kita harus berlapang dada menerima kenyataan bahwa saatsaat ini kita cenderung kebarat-baratan dalam segala hal. Terkesan asal sudah kebarat-baratan maka kita telah modern, lebih-lebih generasi muda yang terlihat hanya mengadopsi hal-hal negatif dari barat, hal-hal pistif seperti etos kerja, ketekunan, kedisiplinan, rasa percaya diri yang tinggi banyak dilupakan, bahkan cenderung berperilaku primitif, merasa bangga dan diri hebat ketika kita mampu melanggar aturan atau tidak mematuhi sesuatu yang seharusnya dipatuhi. Perkelahian antar siswa, tidak ada rasa hormat siswa kepada guru, sering melanggar aturan, anarkis ketika keinginannya terhalangi, itu adalah contoh-contoh perilaku sosial yang sangat mengkhawatirkan.
58
Untuk itu dunia pendidikan, terutama sistem pendidikan harus mulai diteliti ulang, bukan hanya output kepintaran otak yang dipentingkan tetapi juga kepribadian dan perilaku sosial ketimuran yang menunjukkan jati diri sebagai bangsa Indonesia, juga perlu mendapat perhatian dan proporsi yang seimbang. Laju pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak seimbang juga merupakan kendala semua bidang pembangunan, tidak terkecuali bidang pendidikan.
Secara
demografi,
penduduk
merupakan subyek sekaligus obyek pembangunan. Demikian penting pemetaan persebaran penduduk agar layanan pendidikan yang baik dapat terjangkau dengan mudah. Selain itu beragamnya mata pencaharian penduduk Indonesia sungguh satu hal yang patut untuk diperhatikan oleh dunia pendidikan dalam rangka membuat link and match dengan dunia kerja.
Faktor Teknologi Perkembangan teknologi pada saat ini sudah semakin cepat dan semakin canggih. Teknologi dapat digunakan pada setiap bidang bisnis dan bahkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja.
Teknologi
dapat
memberikan
nilai
tambah
untuk
meningkatkan layanan maupun membantu kinerja fungsional bisnis pada layanan pendidikan. Sebagian besar layanan pendidikan di Indonesia menggunakan teknologi informasi. Selain itu dapat pula dimanfaatkan untuk meningkatkan layanan seperti dalam menjalin hubungan dengan konsumen maupun untuk melakukan promosi dimana saat ini internet menjadi sangat lumrah diadopsikan untuk sarana komunikasi. Sedangkan dari segi fungsional perusahaan, faktor teknologi dapat dimanfaatkan untuk membantu proses kegiatan para karyawan dan siswa. Proses belajar mengajar yang interaktif dapat tercipta dengan menggunakan teknologi informasi yang sesuai untuk bidang pendidikan, seperti konsep E-Leraning yang mulai menjadi trend dalam dunia pendidikan di Indonesia.
59
Analisis Lima (5) Daya Porter Analisis Lima (5) Daya Porter terdiri dari ancaman produk pengganti,pendatang baru, pemasok, pembeli dan pesaing industri. Dibawah ini meruapakan analisis lima (5) daya porter pada SMPN 32 Jakarta :
Pendatang Baru - SMP Jame Pekojan - SMP Ricci - SMP Bhinneka -
-
-
Pemasok Tenaga pengajar Perusahaan alat-alat kantor Perusahaan furniture kantor Penerbit buku pelajaran
Pesaing Industri - SMPN 63 - SMPN 159
Pelanggan - Siswa Lulusan Sekolah Dasar (SD) - Siswa pindahan dari SMP lain
Produk pengganti • Home Schooling • Kursus Keterampilan Gambar 3.2 Model Persaingan Porter
Berikut adalah penjelasan analisa lima (5) daya porter pada SMPN 32 Jakarta : A.
Persaingan Industri (Rivalry Among Existing Competitor)
Saat ini terdapat sekolah negeri di daerah Tambora, yaitu SMPN 63 Jakarta dan SMPN 159 Jakarta. Para pesaing berusaha meningkatkan kualitas sekolah agar menarik calon siswa. Oleh karena itu, SMPN 32 Jakarta harus membuat suatu inovasi untuk meningkatkan kualitas sekolah sehingga tidak kalah dengan sekolah pesaing.
60
B.
Kekuatan Pembeli (Bargaining Power To Customer)
Kekuatan Pembeli menjadi salah satu faktor yang memperngaruhi sekolah untuk mecapai kesuksesan. Biasanya pelanggan SMPN 32 Jakarta yaitu siswa lulusan Sekolah Dasar (SD) dan siswa pindahan dari SMP lain. Masyarakat sudah memiliki kepercayaan terhadap SMPN 32 Jakarta karena mayoritas warga di sekitar Tambora memilih SMPN 32 Jakarta sebagai sekolah prioritas. C.
Kekuatan Pemasok (Bargaining Power of Supplier)
SMPN 32 Jakarta memiliki pemasok yaitu tenaga pengajar yang berada di dalam sekolah, perusahaan alat-alat kantor untuk memenuhi kebutuhan kegiatan belajar mengajar, perusahaan furniture kantor untuk memenuhi kebutuhan bangku dan meja di sekolah, dan penerbit buku pelajaran untuk bahan belajar yang akan diajarkan guru kepada siswa. D.
Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants)
Pendatang baru yang muncul semakin banyak, yaitu. Kehadiran pendatang baru menimbulkan ancaman bagi SMPN 32 Jakarta karena kemungkinan besar siswa memutuskan untuk memilih sekolah lain. Tetapi, apabila SMPN 32 Jakarta terus meningkatkan kualitas sekolah, maka siswa tetap memilih SMPN 32 Jakarta sebagai prioritas sekolah. E.
Ancaman Produk Pengganti (Threat of Subtitute Product)
Produk pengganti merupakan suatu ancaman yang nyata bagi sekolah, karena produk pengganti dapat menggeser posisi sekolah di dunia persaingan sekolah sejenis, yaitu homeschooling dan kursus keterampilan. Dengan adanya produk pengganti, besar kemungkinan siswa memutuskan untuk tidak mengikuti kegiatan pendidikan sekolah. Maka, penting bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolah.
2. Lingkungan internal sekolah: yaitu merupakan pihak yang terkait dalam kegiatan organisasi dan berpengaruh pada proses dan kebijakan dalam sekolah. Analisis lingkungan internal:
61
Value Shop
Kegiatan Pendukung : Infrastruktur, SDM, Teknologi
Organisas i Sumber Daya Luar
Pengelolaan
Temukan
Pengetahuan
Solusi
Tangkap Peluang dan Tantangan
S I S W A
Kegiatan Pemasaran dan atau Sosialisasi
Sumber Daya Luar
Penyediaan Sumber Daya
Rancangan Implementasi
C A L O N
Implementas i
Gambar 3.3 Value Shop
Value Shop merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang terjadi pada internal perusahaan dan dapat ditemukan sebuah solusi. 1. Calon Siswa Merupakan fokus masalah yang ada pada siswa. Dimana siswa harus dapat menjadi siswa berprestasi untuk meningkatkan kualitas SMPN 32 Jakarta menjadi sekolah unggulan bertaraf internasional di Jakarta Barat yang sesuai dengan tujuan strategi sekolah.
62
2. Menangkap peluang dan juga tantangan Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada SMPN 32 Jakarta, terdapat beberapa peluang dan juga tantangan. SMPN 32 Jakarta memiliki peluang sebagai sekolah yang telah lama dikenal oleh masyarakat Jakarta Barat. 3. Temukan solusi SMPN 32 Jakarta memiliki masalah yang datang dari dalam ataupun dari lingkungan luar. Tetapi, setiap masalah pasti memiliki solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Hasil dari wawancara yang telah dilakukan, dapat disimpulkan solusinya yaitu dengan menerapkan metode enterprise architecture didalam SMPN 32 Jakarta, dan juga menggunakan sistem informasi untuk mengintegrasikan antar bagian dan membuat suatu keputusan. 4. Pengelolaan pengetahuan Dari analisa yang telah dibuat, ketika terjadi suatu permasalahan pada keputusan kenaikan kelas diadakan rapat kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru untuk mendapatkan solusi dari masalah yang terjadi. 5. Pencarian Knowledge eksternal SMPN 32 Jakarta bekerjasama dengan pihak eksternal seperti yayasan bimbingan belajar untuk melakukan pendalaman materi pada siswa. Pihak yayasan bimbingan belajar membantu meyelasaikan msalah yang ada di SMPN 32 Jakarta dengan menggunakan metode pengajaran yang berbeda sehingga memudahkan siswa untuk mengerti pelajaran. 6. Penyediaan Sumber Daya Untuk menyediakan sumber daya yang digunakan, sekolah memerlukan penyedia keuangan yang dimana penyedia keuangan tersebut bisa menyediakan kebutuhan – kebutuhan berupa teknisi, hardware dan software. 7. Kegiatan pemasaran dan atau sosialisasi Sebelum mengimplementasi strategi yang sudah dirancang oleh Kepala Sekolah, Kepala Sekolah perlu melakukan sosialisasi bagi para guru dan tata usaha yang terkait agar para guru dan tata usaha mampu melaksanakan strategi yang telah dibuat. Dalam mensosialisasikan penggunaan sistem baru adalah dengan memberikan para guru dan tata usaha untuk beradaptasi dengan perubahaan yang terjadi dan dibantu dengan training penggunaan sistem. 8. Rancangan implementasi Merupakan proses dimana dilakukannya realisasi mengenai kebutuhan yang dibutuhkan dari hasil strategi yang dibuat sehingga kedepannya strategi tersebut bisa diimplementasikan. Rancangan implementasi yang sudah dibuat
63
didokumentasikan dalam bentuk EA Framework untuk waktu beberapa tahun kedepan. 9. Implementasi Merupakan proses akhir dimana dilakukannya implementasi dari strategi yang sudah dibuat bagi para divisi.
Analisis SWOT mengidentifikasikan kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threats) pada SMPN 32 Jakarta: Kekuatan (Strengths) Kekuatan yang dimiliki oleh suatu sekolah dibandingkan dengan para pesaingnya atau kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi berakibat pada pemilikan keunggulan atau kelebihan komperatif. Kekuatan yang dimiliki oleh SMPN 32: • Sekolah yang telah lama dikenal di Jakarta Barat • Bekerja sama dengan yayasan bimbingan belajar Kelemahan (Weakness) Kelemahan atau masalah yang dihadapi oleh suatu sekolah jika dibandingkan dengan sekolah lain. Dengan mengetahui ini maka disusun suatu strategi untuk menutupi/menghilangkan kelemahan sekolah. Kelemahan yang dimiliki oleh SMPN 32: • Tidak adanya sistem informasi yang mengintegrasi • Guru dan karyawan masih belum memiliki keterampilan dalam menggunakan komputer • Adanya
pembatasan
penyediaan
keuangan
untuk
memenuhi
kebutuhan sumber daya Peluang (Oppurtunities) Kesempatan
yang dimiliki sekolah untuk membuat lebih
banyak siswa dan meningkatkan prestasi belajar siswa dibandingkan dengan sekolah lain. Berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi satuan organisasi.
64
Peluang yang dimiliki oleh SMPN 32 Jakarta antara lain: • Dukungan pemerintah untuk pembaruan sistem pendidikan sekolah • Sekolah dapat lebih proaktif melihat potensi siswa yang berkualitas • Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang menjadi kriteria minimal Ancaman (Threats) Threats merupakan kebalikan dari pengertian peluang yakni faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sekolah. Ancaman yang dimiliki oleh SMPN 32 Jakarta: • Krisis ekonomi yang mendorong meningkatnya angka putus sekolah • Laju pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak seimbang yang menyebabkan layanan pendidikan yang baik tidak terjangkau dengan mudah • Perkembangan sosial masyarakat yang cenderung kebarat-baratan mempengaruhi perilaku siswa • Belum menggunakan sistem yang mengintegrasi antar bagian yang ada
65
Matrik SWOT Tabel 3.1 Tabel Matrix SWOT
Internal Factor Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weakness)
(S1) Sekolah yang telah lama (W1) Tidak adanya sistem Eksternal Factor
dikenal di Jakarta Barat
informasi
yang
(S2) Bekerja sama dengan mengintegrasi yayasan bimbingan belajar
(W2) Guru dan karyawan masih
belum
memiliki
keterampilan
dalam
menggunakan komputer (W3) Adanya pembatasan penyediaan keuangan untuk memenuhi
kebutuhan
sumber daya Peluang (Oppurtunity) (O1)
Dukungan
Strategi SO (S1-O3) Menjadi sekolah
Strategi WO (W1-O1) Dengan
pemerintah
untuk unggulan bertaraf
pengadaan sistem informasi
pembaruan
sistem internasional di Jakarta Barat
(W2-O1) Dengan
pendidikan sekolah
mengadakan pelatihan
(O2) Sekolah dapat lebih
komputer kepada guru dan
proaktif melihat potensi
karyawan
siswa yang berkualitas (O3) Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang
terstruktur
dan
berjenjang yang menjadi kriteria minimal
66
Ancaman (Threats)
Strategi ST
Strategi WT
(T1) Krisis ekonomi yang (S3-T1) Meningkatkan
(W1-T4) Dengan pengadaan
mendorong meningkatnya kurikulum sekolah
sistem informasi
angka putus sekolah
(W3-T1) Dengan
(S1-T1) Pengawasan mutu
(T2) Laju pertumbuhan pembelajaran agar sesuai
penyediaan beasiswa untuk
penduduk yang cepat dan dengan kurikulum
siswa berprestasi yang
tidak
kurang mampu
seimbang
menyebabkan pendidikan
yang layanan
yang
baik
(W1-T2) Pengadaan web blog agar SMPN 32 Jakarta
tidak terjangkau dengan
lebih dikenal tidak hanya
mudah
oleh masyarakat Jakarta
(T3) Perkembangan sosial
Barat
masyarakat
yang
cenderung baratan
kebaratmempengaruhi
perilaku siswa (T4)
Belum
menggunakan
sistem
yang mengintegrasi antar bagian yang ada
Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa sekolah menggunakan empat strategi, yaitu : •
Strategi SO (menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan produktivitas sekolah).
•
Strategi WO (memanfaatkan peluang untuk menghadapi kelemahan yang terdapat di dalam sekolah).
•
Strategi ST (menggunakan kekuatan internal untuk menhindari ancaman yang ada).
•
Strategi WT (menggunakan kelemahan internal sekolah untuk menghindari ancaman yang ada).
Berikut uraian dari strategi :
67
Strategi SO : • (S1-O3) Menjadi sekolah unggulan bertaraf internasional di Jakarta Barat Strategi WO: •
(W1-O1) Dengan pengadaan sistem informasi
•
(W2-O1) Dengan mengadakan pelatihan komputer kepada guru dan karyawan
Strategi ST: •
(S3-T1) Meningkatkan kurikulum sekolah
•
(S1-T1) Pengawasan mutu pembelajaran agar sesuai dengan kurikulum
Strategi WT: •
(W1-T4) Dengan pengadaan sistem informasi
•
(W3-T1) Dengan penyediaan beasiswa untuk siswa berprestasi yang kurang mampu
•
(W1-T2) Pengadaan web blog agar SMPN 32 Jakarta lebih dikenal tidak hanya oleh masyarakat Jakarta Barat
IFAS Dari hasil SWOT diatas dapat dibuat analisis IFAS (Internal Factor Analysis Summary ) yang akan digunakan untuk merumuskan analisis faktor strategi internal sekolah, dengan menghitung bobot dan rating dari kekuatan dan kelemahan yang dimiliki sekolah, yaitu:
Tabel 3.2 IFAS SMPN 32 Jakarta STRENGHT (KEKUATAN)
BOBOT
RATING
SCORE
0,15
3
0,45
0,20
4
0,80
SUBTOTAL
0,35
7
1,25
WEAKNESS (KELEMAHAN)
BOBOT
RATING
SCORE
0,22
3
0,66
Sekolah yang telah lama dikenal di Jakarta Barat Bekerja sama dengan yayasan bimbingan belajar
Tidak adanya sistem informasi yang mengintegrasi
68
Guru dan karyawan masih belum memiliki
keterampilan
dalam
0,24
4
0,96
0,19
3
0,57
SUBTOTAL
0,65
10
2,19
TOTAL IFAS
1
17
3,44
menggunakan komputer Adanya pembatasan penyediaan keuangan
untuk
memenuhi
kebutuhan sumber daya
EFAS Dari hasil SWOT diatas dapat dibuat analisis EFAS (External Factor Analysis Summary ) yang akan digunakan untuk merumuskan analisis faktor strategi eksternal sekolah, dengan menghitung bobot dan rating dari peluang dan ancaman yang dimiliki sekolah, yaitu:
Tabel 3.3 EFAS SMPN 32 Jakarta OPPORTUNITIES
BOBOT
RATING
SCORE
0,25
4
1
0,15
2
0,30
0,20
3
0,60
SUBTOTAL
0,60
9
1,9
THREAT (ANCAMAN)
BOBOT
RATING
SCORE
0,10
3
0,3
(PELUANG) Dukungan
pemerintah
pembaruan
sistem
untuk
pendidikan
sekolah Sekolah
dapat
melihat
potensi
lebih siswa
proaktif yang
berkualitas Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang menjadi kriteria minimal
Krisis ekonomi yang mendorong meningkatnya sekolah
angka
putus
69
Laju pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak seimbang yang menyebabkan layanan pendidikan
0,10
3
0,3
0,8
2
0,16
0,12
4
0,48
SUBTOTAL
0,40
12
1,24
TOTAL EFAS
1
21
3,14
yang baik tidak terjangkau dengan mudah Perkembangan sosial masyarakat yang cenderung kebarat-baratan mempengaruhi perilaku siswa Belum menggunakan sistem yang mengintegrasi antar bagian yang ada
Dari IFAS dan EFAS maka dapat dilihat bahwa sekolah memiliki kelemahan yang lebih besar dibandingkan kekuatan dan memiliki ancaman peluang yang lebih besar dari pada peluang. Maka dapat diperoleh total Internal Factor Analysis Summary (IFAS) dan External Factor Analysis Summary (EFAS) yang akan digunakan dalam pembuatan diagram analisis SWOT. Berikut langkah menentukan diagram analisis SWOT : 1. Jumlah dari skor pada kekuatan dan kelemahan diselisihkan untuk mendapat titik X. Kekuatan : 1,25 Kelemahan : 2,19 Titik X
: kekuatan - kelemahan : 1,26 – 1,83 : -0,94
2. Jumlah dari skor pada peluang dan ancaman diselisihkan untuk mendapat titik Y. Peluang
: 1,9
Ancaman : 1,24 Titik Y
: peluang – ancaman
70
: 1,9 – 1,24 : 0,66 3. Nilai total perhitungan tersebut menggambarkan letak koordinat sekolah yaitu -0,57 (IFAS) dan 0,14 (EFAS). Hal ini menunjukkan bahwa sekolah berada di kuadran 3 yang mendukung strategi turnaround. Sekolah menghadapi peluang besar tetapi masih memiliki kelemahan internal. Letak posisi SMPN 32 Jakarta :
BERBAGAI PELUANG
3. Mendukung Strategi
1. Mendukung Strategi
Turn-Around
Agresif
KELEMAHAN
KEKUATAN
(-0,94: 0,66) INTERNAL
INTERNAL
4. Mendukung Strategi
2. Mendukung Strategi
Defensif
Divesifikasi
BERBAGAI ANCAMAN
Gambar 3.1 Diagram Analisis SWOT Berdasarkan hasil analisis SWOT, hasilnya terdapat pada kuadran 3 yaitu Kuadran 3 (Strategi
Weakness - Opportunity) : Sekolah memiliki
peluang besar, tetapi terdapat kelemahan di internal sekolah. Fokus strategi sekolah adalah meminimalkan masalah internal sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik.
3.1.4 Concept Of Oprations (CONOPS) Concept Of Oprations (CONOPS) berisi dokumen yang menjelaskan kegiatan sekolah saat ini atau kegiatan beberapa tahun ke depan dengan faktor internal dan eksternal yang telah diidentifikasi dalam analisis SWOT. 3.1.4.1 CONOPS Scenario Dibawah ini merupakan CONOPS scenario dari SMPN 32 Jakarta:
71
Setiap calon siswa yang mendaftar akan diurutkan berdasarkan nilai yang didapat setiap calon siswa. Setelah dinyatakan diterima, status calon siswa berganti menjadi siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 32 Jakarta dan dapat melakukan kegiatan pembelajaran. Data siswa yang telah didaftarkan sebelumnya akan diproses secara manual lalu disimpan dan dimasukkan ke dalam buku induk data siswa oleh tata usaha bagian administrasi. Kemudian wakil kepala sekolah bidang kurikulum menyusun jadwal pelajaran untuk siswa. Setelah itu, daftar susunan jadwal pelajaran siswa akan diserahkan kepada tata usaha bagian administrasi untuk kemudian dipindahkan ke dalam buku induk jadwal pelajaran siswa. Kemudian siswa akan mendapatkan jadwal pelajaran melalui pengumuman atau laporan jadwal pelajaran yang diberikan di kelas. Untuk penilaian penguasaan materi siswa dilakukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan berdasarkan pada nilai ujian blok sebanyak tiga kali, ujian tengah semester satu kali, dan ujian akhir semester satu kali. Kemudian nilai siswa akan dimasukkan ke dalam buku ledger, lalu diserahkan kepada tata usaha bagian administrasi untuk memasukkan data nilai ke dalam buku induk siswa. Setelah itu, tata usaha akan membuat laporan nilai. Kemudian nilai akan diumumkan kepada siswa secara manual melalui laporan nilai siswa yang telah dibuat oleh pihak tata usaha. Lalu proses absensi siswa dilakukan oleh guru di dalam kelas secara manual dan kemudian dimasukkan ke dalam buku ledger. Setelah itu buku ledger diserahkan kepada tata usaha bagian administrasi yang akan memindahkan hasil absensi ke dalam buku jurnal absensi siswa. Setelah itu siswa akan memperoleh daftar absensi yang sudah dicetak oleh tata usaha bagian administrasi. Dari laporan absensi siswa, dapat dilakukan pengambilan keputusan pada saat rapat dewan sekolah sebelum ujian, yaitu siswa mana saja yang nantinya dapat mengikuti ujian sekolah dan yang tidak dapat mengikuti ujian berdasarkan jumlah absensi masing-masing siswa. Untuk setiap informasi yang bersifat resmi yang ingin disampaikan baik oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, maupun tata usaha akan diserahkan dahulu kepada tata usaha bagian administrasi. Setiap informasi akan diberikan pengenalnya. Kemudian informasi akan diteruskan kepada
72
pihak yang ditujukan. Kebanyakan informasi sering kali ditujukan untuk siswa, namun ada pula yang ditujukan untuk siswa dan guru, ataupun guru saja.
Gambar 3.4 CONOP Diagram
3.2 Product & Service 3.2.1 Business Plan 3.2.1.1 Business Overview SMP Negeri 32 Jakarta merupakan salah satu sekolah negeri yang bergerak di bidang pendidikan. Dengan kapasitas gedung sekolah yang cukup besar sehingga mampu menampung hingga lima ratus siswa, memiliki tenaga pengajar sebanyak lima puluh tenaga pengajar
73
dan sepuluh karyawan sekolah. Terletak di kawasan padat penduduk Tambora, Jakarta Pusat. Target pasar SMPN 32 Jakarta adalah masyarakat yang tinggal di wilayah Jakarta khususnya daerah Jakarta Pusat, maupun yang berasal dari daerah luar Jakarta. Selain itu SMPN 32 Jakarta bekerja sama dengan pemerintah melalui departemen pendidikan dalam rangka meningkatkan citra sekolah agar dapat lebih dikenal dan mendapat kepercayaan di masyarakat luas. 3.2.1.2 History Of Organization Dibangun sekitar tahun 1880 dan 1920. Awalnya adalah sebuah rumah Cina yang dibangun menjelang akhir abad 19 dan digunakan sebagai tempat penginapan bagi para pedagang yang datang dari luar kota Jakarta. Karena letaknya di tepi sungai sehingga para pedagang dapat menambatkan perahunya pada dermaga di dekat situ. Kemudian rumah Cina ini dibongkar sebagian hingga tinggal menyisakan bagian yang berlantai dua saja. Pada tahun 1920 didirikan bangunan baru yang dibuat mengelilingi rumah Cina ini dalam gaya yang sama sekali lain. Pada tahun 1950 keseluruhan bangunan ini beralih fungsi menjadi sekolah hingga sekarang. Pada bangunan di bagian dalam yang bergaya Cina karena berfungsi sebagai tempat tinggal maka bentuknya seperti bangunan rumah Pecinan pada umumnya. Untuk menunjukkan status derajat kaum pedagang, terdapat bentuk ekor wallet pada ujung-ujung atapnya. Konsol-konsol pada lantai dua memakai konstruksi kayu toukung, yakni susunan balok-balok kayu yang ditata sedemikian rupa dengan ornamen ukiran. 3.2.1.3 Vision and Mission Visi adalah suatu pandangan jauh tentang sekolah, tujuan tujuan sekolah dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Visi itu tidak dapat dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, dikarenakan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan visi. Misi sekolah adalah tujuan
74
dan alasan mengapa sekolah itu ada. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan. Visi : “ Tangguh dalam Imtak, Santun dalam Akhlak, Unggul dalam Prestasi” Misi: • Melaksanakan pelayanan bimbingan keagamaan
dalam
lingkungan sekolah yang religius • Membangun budaya toleransi antar umat beragama • Membangun dan mencintai lingkungan sekolah • Membangun kreatifitas, sesuai dengan bakat dan minat siswa • Mengembangkan pembelajaran berkualitas berbasis pendidikan karakter 3.2.1.4 Relationship Business Activity to Strategic Goals Tujuan : a. Terlaksananya program bimbingan baca Al Quran dan ibadah oleh siswa yang beragama Islam, mampu menghafal dan membaca dengan fasih; untuk kelas VII 10 surat, kelas VIII 20 Surat dan kelas IX 30 Surat pada juz Amma, kemudian bagi yang beragama kristen pendalaman Al-Kitab melalui pemahaman kitab Kejadian untuk kelas VII, Kitab Matius kelas VIII dan kitab Galatia kelas IX. b. Terlaksananya program kegiatan keagamaan seperti peringatan hari-hari besar keagaman, shalat berjamaah, sholat Jumat, Pesantren Ramadhan, bagi siswa yang beragama Kristen melaksanakan kebaktian padang dan retreat. c. Terlaksananya program 7 K (Keamanan, Ketertiban, kekeluargaan, Keindahan,
Kebersihan, Kenyamanan, Kerindangan,) sehingga
mendukung suasana belajar yang kondusif. Terlaksanannya progam 5 S (senyum, sapa, salam, salim, santun) Tercapainya tingkat kelulusan :
75
a. Tercapainya tingkat kelulusan 100% dengan rata-rata nilai ujian nasional dari 6,00 (Jumlah empat mapel 24,00) menjadi 6.50 ( Jumlah empat mapel 26.00) b. Meningkatnya prosentase lulusan yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (SMA/SMK/ MA) sekurangkurangnya 95% dari lulusan. c. Menjuarai berbagai kompetisi akademik dan non akademik tingkat kecamatan maupun tingkat kota. d. Terlaksananya pelayanan yang optimal kepada semua pihak yang memerlukan berdasarkan
SIMDIK
(Sistem Administrasi
Pendidikan). e. Tersedianya media pembelajaran standar (berupa 5 buah LCD dan 4 buah laptop dan media-media penunjang lain) yang diperlukan. f. Terpenuhinya sarana olahraga dan kesenian dalam pembinaan bakat dan prestasi
76
3.2.1.5 Organizational Structure
Gambar 3.5 Struktur Organisasi SMPN 32 Jakarta
Pekerajaan masing-masing bagian dalam SMPN 32 Jakarta: Kepala Sekolah: •
Mengatur kegiatan administrasi sekolah
•
Mengatur pelaksanaan proses belajar mengajar
•
Mengatur pembinaan kesiswaan
•
Mengatur pelaksanaan pelestarian 7 k (Ketertiban, Keamanan, Kerapihan, Kebersihan, Keindahan, Kerindangan, dan Kekeluargaan)
•
Memimpin rapat-rapat di sekolah
•
Mengadakan hubungan dengan instansi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) dan lembaga-lembaga terkait
77
•
Mengadakan hubungan yang member pengaruh baik dan menguntungkan bagi pengembangan dan peningkatan pendidikan sekolah dengan: - Perusahaan atau industry - Sekolah di wilayah DKI Jakarta - Pemerintah setempat (camat, rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), lurah)
•
Menghadiri rapat-rapat dinas di luar sekolah
•
Mengatur jadwal kerja
•
Membina kerjasama yang baik dengan Komite Sekolah dan Badan Koperasi Sekolah
•
Membentuk panitia untuk melaksanakan kegiatan sekolah
Wakil Kepala Sekolah: •
Mewakili Kepala Sekolah saat tidak berada di sekolah
•
Mewakili Kepala Sekolah dalam membina pelaksanaan tugas
•
Membantu Kepala Sekolah menyusun rencana harian, bulanan, semester, dan tahunan
•
Membantu Kepala Sekolah menentukan kebijakasanaan pelaksanaan tugas personal di sekolah
•
Memberi saran-saran kepada Kepala Sekolah dalam menentukan kenaikan kelas
•
Membantu Kepala Sekolah dalam pelaksanaan pelestarian 7 k (Ketertiban, Keamanan, Kerapihan, Kebersihan, Keindahan, Kerindangan, dan Kekeluargaan)
•
Memberi bimbingan dan pembinaan kepada Guru Pembina
•
Mengadakan koordinasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
•
Membantu Kepala Sekolah mengatur tugas-tugas Guru
Staff Kurikulum/Pendidikan dan Pengajaran •
Menyusun kalender pendidikan
•
Menyusun program semesteran/tahunan
•
Menyusun program tugas Guru
•
Menyusun jadwal pengajaran
•
Menyusun program evaluasi belajar
78
•
Merencanakan dan mengkoordinasikan para petugas
•
Merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi belajar
•
Merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kokulikuler dan ekstra kulikuler
•
Menyusun pedoman dan norma sesuai petunjuk Kanwil
•
Depdikbud untuk: - Penentuan pra semester - Penentuan rapor semester - Penentuan kenaikan kelas
•
Merencanakan pertemuan Guru
•
Membina pengelolaan perpustakaan sekolah
•
Merencanakan dan melaksanakan peninjauan observasi studi pada siswa dan karya wisata
•
Membina dan mengkoordinasikan laporan pelaksanaan program intrakurikuler, ekstrakurikuler, daya serap, dan target kulikuler
•
Menyimpan dan memelihara arsip-arsip yang berhubungan dengan penilaian hasil belajar mengajar
Staff Kesiswaan: •
Menyusun program pembinaan kegiatan Kesenian
•
Menyusun program pembinaan kegiatan Keolahragaan
•
Menyusun program pembinaan kegiatan Pramuka
•
Menyusun program pembinaan Palang Merah Remaja (PMR)
•
Menyusun program pembinaan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
•
Menyusun program pembinaan kegiatan majalah sekolah
•
Menyusun program pembinaan kegiatan kerohanian
•
Bimbingan, pengarahan, dan pengendalian kegiatan OSIS
•
Melaporkan tentang pembinaan siswa kepada Kepala Sekolah
•
Pengamanan, pengawasan, dan pelaksanaan tata tertib sekolah
•
Kebersihan, kerapihan, keindahan, keamanan lingkungan sekolah
•
Memupuk rasa kekeluargaan, persahabatan, dan keakraban antara siswa
79
•
Kerjasama dengan semua Guru, wali kelas, dan staff
Staff Hubungan Masyarakat dan Kambertibmas •
Mengatur dan memelihara hubungan baik antara sekolah dan orang tua murid
•
Memelihara hubungan baik dengan Komite sekolah
•
Mengatur dan memelihara hubungan baik dengan para alumni
•
Memberikan penerangan tentang sekolah kepada mayarakat, terutama orang tua murid
•
Mengatur dan memelihara hubungan sekolah dengan lembaga pemerintah dan swasta
•
Menampung saran dan pendapat masyarakat
•
Meningkatkan ketahanan sekolah dengan berbagai kebijakan
•
Melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap kehadiran siswa, Guru, dan pesuruh
•
Melaksanakan kegiatan penanggulangan kenakalan murid di sekolah
•
Mengadakan pembinaan moral terhadap siswa
•
Menyusun laporan periodik kepada Kepala Sekolah
•
Mengadakan penghijauan sekolah
Wali Kelas •
Mengenal pribadi murid dan lingkungan
•
Menjaga dan membina agar selalu tertib, rapi, indah, bersih, dan bersemangat
•
Mengadakan pendataan murid
•
Membuat album murid
•
Mengatur pembagian kelompok kerja
•
Membuat jadwal kegiatan kelas
•
Menentukan regu kerja/piket harian
•
Membantu siswa memecahkan persoalan pribadi maupun kelas
•
Mengorganisasikan kelas sebagai salah satu unit belajar yang dinamis
•
Mengadakan hubungan baik dengan orang tua murid
•
Mengadakan inventarisasi dan memelihara inventaris kelas
80
•
Menyelenggarakan administrasi kelas secara teratur, rapi, dan sistematis
•
Membuat catatan khusus tentang perkembanga dan kemajuan kelas
•
Meneliti, memeriksa, menganalisa, dan membuat laporan buku kemajuan kelas
•
Membuat laporan bulan tentang keadaan siswa kepada kepala sekolah melalui urusan kurikulum
•
Bekerjasama dengan guru BP memecahkan persoalan yang dihadapi siswa
•
Bila dianggap perlu mengadakan kunjungan rumah (home visit)
•
Mengikuti kegiatan kelasnya yang mungkin dilakukan di luar sekolah
•
Merencanakan karya wisata dan kunjungan wisata ke tempattempat bersejarah
•
Mengajukan usul kepada Kepala Sekolah perihal perkembangan bakat dan minat para siswa
Guru Mata Pelajaran •
Mengetahui secara jelas dan luas tentang tujuan pendidikan: - Tujuan pendidikan Nasional - Tujuan kelembagaan sekolah - Tujuan umum - Tujuan khusus
•
Berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan di bidang: - Penguasaan materi pengajaran - Pemilihan metode pengajaran - Program tahunan - Program semester - Rencana Program Pengajara (RPP) - Program Evaluasi ulangan harian/ulangan umum - Nilai ulangan harian dan nilai ulangan umum - Program ekstrakurikuler - Program distribusi alokasi waktu - Analisis butir soal
81
•
Memeriksa semua siswa dan mengembalikannya kepada siswa
•
Membantu siswa yang mengalami kesukaran-kesukaran mengikuti pelajaran
•
Apabila tidak sedang mengajar harus dapat mengganti guru/mengisi kelas yang kosong
•
Menyerahkan daftar hasil-hasil evaluasi kepada wali kelas setiap mid semester dan akhir semester
•
Mengadakan kerjasama dengan Guru mata pelajaran yang lain
•
Menandatangani daftar hadir Guru
•
Memeriksa absensi murid
•
Mencatat dalam buku penghubung setiap kejadian yang menyangkut dengan siswa
•
Menghadiri setiap kali ada pertemuan Guru mata pelajaran
•
Mengadakan kerjasama yang baik dalam kelompok mata pelajaran
•
Memberi kabar melalui surat bagi Guru yang berhalangan hadir dan mengirimkan bahan ajaran atau tugas bagi kelas yang ditinggal, serta wajib melapor kepada Kepala Sekolah setelah masuk kembali
•
Memberi tugas kepada siswa secara teratur dan diberi nilai
•
Memberi contoh teladan yang baik dilingkungan belajar mengajar
•
Menyelesaikan sendiri persoalan yang mungkin timbul antara guru dan murid, dan meminta bantuan kepada guru BK, Walikelas, Wakil Kepala Sekolah atau Kepala Sekolah sebagai bantuan apabila mengalami hambatan
•
Mencatat materi pelajaran pada buku agenda setiap melakukan kegiatan belajar mengajar
•
Menjunjung tinggi sikap musyawarah mufakat dalam menyelesaikan masalah
•
Melaksanakan tata tertib sekolah dengan baik
•
Memberi usulan kepada Kepala Sekolah untuk memperbaiki dan meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar
Guru Koordinator Mata Pelajaran •
Mengkoordinasikan Guru bidang study yang sejenis
82
•
Membina dan membantu Guru bidang study dalam melaksanakan tugas
•
Membantu Guru untuk menyusun : -
Program Tahunan
-
Program Semesteran
-
Program Satuan Pembelajaran (PSP)
-
Program Alokasi Waktu
-
Analisis Materi Pelajaran (AMP)
-
Program Penilaian
•
Mengadakan pertemuan rutin untuk membahas bidang
•
Mengusahakan penyeragaman buku – buku pegangan siswa yang
study
harus mudah disahkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan •
Memimpin Guru – guru mata pelajaran
•
Mengisi jam kosong Guru yang berhalangan hadir
•
Mengkoordinasikan pembuatan soal – soal yang homogen untuk semua siswa
•
Mengkoordinasi pembuatan program – program pengajaran dan melaporkannya kepada Staff Urusan Kurikulum untuk diperiksa dan disetujui oleh Kepala Sekolah
•
Melaporkan kepada Wakil Kepala Sekolah atau Kepala Sekolah tentang perkembangan dan keadaan bidang study sejenis tersebut
Guru Piket •
Menghadiri sekolah lima belas menit sebelum pelajaran dimulai
•
Meningkatkan dan menjaga pelaksanaan program tujuh K (Keamanan, Ketertiban, Kerapihan, Kebersihan, Keindahan, Kekeluargaan, dan Kerindangan)
•
Mengadakan pendapatan dan mengisi buku piket
•
Menertibkan murid dan mengatur interval apabila ada guru yang berhalangan hadir
•
Mencatat guru yang berhalangan hadir beserta alasan atas ketidakhadirannya
83
•
Mencatat secara lengkap : -
Guru dan siswa yang terlambat
-
Siswa yang tidak masuk beserta keterangannya
-
Guru yang pulang sebelum waktunya
-
Kelas yang kosong karena Guru terlambat atau tidak hadir
-
Siswa yang ulang sebelum waktunya
-
Daftar tamu sekolah
•
Mengisi kelas yang kosong bila Guru tidak hadir
•
Membuat laporan tentang kejadian kepada Wakil Kepala Sekolah atau Kepala Sekolah
•
Melaporkan segala ha yang bersifat khusu kepada Guru BK untuk mendapatkan penanganan
•
Menyelesaikan administrasi piket secara rapi dan teratur
•
Membuat catatan dan laporan jam-jam inval dan pengisiannya
•
Mengawasi kehadiran terhadap Guru dan siswa
•
Menunjuk Guru untuk mengisi kelas yang kosong karena Guru yang bersangkutan berhalangan hadir
•
Mengambil tindakan yang diperlukan demi ketertiban dan keamanan sekolah
•
Melakukan tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan upacara bendera setiap hari senin atau sabtu dan hari – hari besar nasional lainnya
•
Menegur dan melarang Guru, siswa untuk meninggalkan jam tertentu
•
Membagikan dan mengumpulkan kembali buku-buku agenda atau kegiatan kelas
Guru Pembina •
Menyusun program kegiatan dibidang kesenian
•
Melaksanakan program kegiatan kesenian dalam rangka pelaksanaan kurikulum baik secara intrakurikuler maupun ekstrakurikuler
84
•
Mengikuti perlombaan – perlombaan yang berhubungan dengan pengembangan kebudayaan dibidang seni
•
Mendorong para siswa untuk meningkatkan kreatifitas dalam pengembangan seni budaya masyarakat
•
Mengarahkan para siswa dalam memupuk dan mengembangkan bakat seni
Guru Pembina Olahraga •
Menyusun program kegiatan olahraga dalam rangka pelaksanaan kurikulum baik secara intrakurikuler maupun ekstrakurikuler
•
Melaksanakan program kegiatan olahraga termasuk SKJ
•
Mendorong para siswa untuk meningkatkan keolahragaan baik disekolah maupun luar sekolah untuk mengisi waktu luang yang positif
•
Mengikuti perlombaan – perlombaan olahraga yang ada baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah
•
Mengarahkan siswa dalam urusan memupuk dan mengembangkan bakat keolahragaan
•
Memberi laporan kepada Kepala Sekolah mengenai perkembangan olahraga melalui Wakil Urusan Kurikulum
Tata Usaha: •
Penyusunan program kerja tata usaha sekolah
•
Pengelolaan keuangan sekolah
•
Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa
•
Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah
•
Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah
•
Penyusunan dan penyajian data / statistik sekolah
•
Mengkoordinasi dan melaksanakan tugas ketatausahaan
•
Penyusunan laporan kegiatan pengurusan ketatausahaan
Bimbingan dan Konseling •
Menyusun dan melaksanakan program kerja BK
•
Meneliti laporan tentang absensi siswa dan kemampuan belajar
•
Melayani siswa secara perorangan atau kelompok untuk konsultasi
85
•
Menangani laporan dari semua tugas penyelenggaraan pendidikan tentang kasus murid
•
Memanggil murid untuk wawancara dan konsultasi dalam rangka pembinaan dan bimbingan siswa
•
Mengadakan konsultasi dengan orang tua siswa untuk memecahkan persoalan suatu kasus
•
Mengadakan identifikasi setiap siswa dalam buku pribadi siswa
•
Mengisi Kartu BK
•
Mencatat semua kasus dan penyelasaian dalam kartu identifikasi siswa
•
Mencatat kemajuan atau hambatan yang dialami siswa sebagai bahan masukan untuk dipergunakan kembali dalam meninjau kasus pemecahan masalahnya
•
Mengadakan kunjungan rmah untuk konsultasi dengan orang tua siswa apabila diperlukan
•
Membuat analisis dan laporan secara periodic kepada staff urusan dan pimpinan sekolah
•
Mengikuti penataran atau pertemuan Guru BK tingkat local atau tingkat yang lebih luas
•
Melaporkan kegiatan BK pada rapat Dinas
•
Melaporkan kegiatan BK
Pengelola Perpustakaan •
Menginventarisasikan buku – buku yang telah ada maupun buku
baru •
Menyusun buku – buku sesuai dengan catalog dan judulnya
•
Melayani peminjaman dan pengembalian buku
•
Mengurus keanggotaan perpustakaan
•
Menjaga dan memelihara keutuhan buku – buku perpustakaan
•
Menjaga keamanan dan kebersihan perpustakaan
•
Mencatat alat – alat inventaris yang ada dalam perpustakaan
•
Membuat tata tertib pinjsm meminjam buku
86
•
Menyusun rencana biaya pengelolaan dan pengembangan buku –
buku perpustakaan, yang disampaikan kepada Kepala Sekolah melalui urusan pengajaran •
Membuat laporan secara periodik kepada Kepala Sekolah
mengenai perkembangan perpustakaan melalui urusan pengajaran Pengelola Laboratorium •
Menyusun program dan kegiatan praktek laboratorium
•
Merencanakan pengadaan dan pemeliharaan ruang/peralatan
praktikum •
Mencatat alat – alat yang tersedia pada laboratorium
•
Membuat laporan secara periodik hal – hal yang berkaitan dengan
laboratorium kepada Kepala Sekolah melalui staff urusan pengajaran Pembina Kepramukaan •
Menyusun program kegiatan kepramukaan sesuai dengan
ketentuan pemerintah •
Melaksanakan kegiatan pramuka didalam maupun diluar sekolah
•
Mengusahakan pengadaan alat – alat kepramukaan yang
diperlukan •
Melakukan pendataan anggota secara teratur
Pembina Palang Merah Remaja •
Menyusun program kegiatan Palang Merah Remaja
•
Mengadakan pelatihan atau kegiatan Palang Merah Remaja
•
Melakukan pelatihan kepada siswa anggota Palang Merah Remaja
•
Menanamkan rasa sosial yang tinggi pada diri pribadi siswa
•
Melakukan pendataan anggota secara teratur
Pembina Usaha Kesehatan Sekolah •
Menyusun program Usaha Kesehatan Sekolah
•
Mengadakan Usaha Kesehatan Sekolah dilingkungan sekolah
•
Mendorong siswa untuk aktif dalam memelihara kesehatan diri pribadi dan lingkungannya
•
Mencatat kesehatan, tinggi badan, berat badan secara periodik
•
Mendidik rasa cinta sesame dan menanamkan rasa sadar akan pentingnya kesehatan
87
Pembina Majalah Dinding •
Mengusahakan agar para siswa terdorong untuk menyalurkan dan mengembangka bakat dibidang sastra
•
Membina dan membimbing bakat untuk menulis, mengarang, dan mengembangkan ide – ide, buah pikiran dan pendapat – pendapat melalui tulisan
•
Menginventarisasi tulisan – tulisan dan karangan – karangan yang bermutu
•
Menjaga keamanan dan keindahan papan Majalah Dinding
Pembina Kerohanian •
Mendorong dan menggiatkan pelaksanaan ibadah sesuai dengan keyakinan masing – masing
•
Memperingati hari – hari besar keagamaan disekolah
•
Menanamkan dan meningkatkan rasa kepercayaan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa
3.2.16 Market Outlook & Competitive Strategy Peningkatan potensi siswa di sekolah dilakukan agar dapat meningkatkan mutu dan kualitas sekolah sehingga standar sekolah naik dan siswa lebih percaya dalam memilih pendidikan di SMPN 32 Jakarta. 3.2.17 Business Cycle
Gambar 3.6 Business Cycle Proses Pendaftaran Setiap calon siswa yang mendaftar akan diurutkan berdasarkan nilai yang didapat setiap calon siswa. Setelah dinyatakan diterima, status calon siswa berganti menjadi siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri
(SMPN)
32
Jakarta
dan
dapat
melakukan
kegiatan
pembelajaran. Data siswa yang telah didaftarkan sebelumnya akan diproses secara manual lalu disimpan dan dimasukkan ke dalam buku induk data siswa oleh tata usaha bagian administrasi.
88
Gambar 3.7 Business Cycle Proses Penjadwalan Wakil kepala sekolah bidang kurikulum menyusun jadwal pelajaran untuk siswa. Setelah itu, daftar susunan jadwal pelajaran siswa akan diserahkan kepada tata usaha bagian administrasi untuk kemudian dipindahkan ke dalam buku induk jadwal pelajaran siswa. Kemudian siswa akan mendapatkan jadwal pelajaran melalui pengumuman atau laporan jadwal pelajaran yang diberikan di kelas.
Gambar 3.8 Business Cycle Proses Laporan Nilai Siswa Penilaian penguasaan materi siswa dilakukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan berdasarkan pada nilai ujian blok sebanyak tiga kali, ujian tengah semester satu kali, dan ujian akhir semester satu kali. Kemudian nilai siswa akan dimasukkan ke dalam buku ledger, lalu diserahkan kepada tata usaha bagian administrasi untuk memasukkan data nilai ke dalam buku induk siswa. Setelah itu, tata usaha akan membuat laporan nilai. Kemudian nilai akan diumumkan kepada siswa secara manual melalui laporan nilai siswa yang telah dibuat oleh pihak tata usaha.
Gambar 3.9 Business Cycle Proses Laporan Absensi Siswa Proses absensi siswa dilakukan oleh guru di dalam kelas secara manual dan kemudian dimasukkan ke dalam buku ledger. Setelah itu buku ledger diserahkan kepada tata usaha bagian administrasi yang
89
akan memindahkan hasil absensi ke dalam buku jurnal absensi siswa. Setelah itu siswa akan memperoleh daftar absensi yang sudah dicetak oleh tata usaha bagian administrasi. Dari laporan absensi siswa, dapat dilakukan pengambilan keputusan pada saat rapat dewan sekolah sebelum ujian, yaitu siswa mana saja yang nantinya dapat mengikuti ujian sekolah dan yang tidak dapat mengikuti ujian berdasarkan jumlah absensi masing-masing siswa.
Gambar 3.10 Business Cycle Penyampaian Informasi Siswa dan Guru Setiap informasi yang bersifat resmi yang ingin disampaikan baik oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, maupun tata usaha akan diserahkan dahulu kepada tata usaha bagian administrasi. Setiap informasi akan diberikan pengenalnya. Kemudian informasi akan diteruskan kepada pihak yang ditujukan. Kebanyakan informasi sering kali ditujukan untuk siswa, namun ada pula yang ditujukan untuk siswa dan guru, ataupun guru saja. 3.2.18 Swimlane Diagram Swimlane Diagram menunjukan stakeholders yang terlibat dengan sistem.
90
Gambar 3.11 Swimlane Diagram Pendaftaran
Wakil Bidang Kurikulum
TU Bagian Administrasi
Siswa
Mulai
Menyusun jadwal pelajaran siswa
Memindahkan hasil penyusunan ke dalam buku induk jadwal pelajaran siswa
Mencetak jadwal pelajaran siswa
Menerima jadwal pelajaran di kelas
Selesai
Gambar 3.12 Swimlane Diagram Penjadwalan
91
Gambar 3.13 Swimlane Diagram Laporan Nilai
92
Guru
TU Bagian Administrasi
Siswa
Mulai
Melakukan absensi siswa di kelas
Memasukkan hasil absensi ke dalam buku ledger
Memindahkan hasil absensi ke dalam buku jurnal absensi siswa
Mengisi daftar laporan absensi siswa
Menerima daftar laporan absensi siswa
Selesai
Gambar 3.14 Swimlane Diagram Laporan Absensi
93
TU Bagian Administrasi
Siswa
Guru
Mulai
Memasukkan setiap informasi yang masuk ke dalam buku laporan informasi
Menerima informasi untuk guru
Tujuan informasi
Menerima informasi untuk siswa
Selesai
Gambar 3.15 Swimlane Diagram Penyampaian Informasi Siswa dan Guru
3.2.19 Usecase Diagram Use Case diagram merupakan gambaran yang menunjukan interaksi antara sistem dan user.
94
Sistem Manual pada SMPN 32 Jakarta
Melakukan pendaftaran
Menjadwalkan pelajaran siswa
Siswa
Membuat laporan nilai
Wakil Bagian Kurikulum
Guru Membuat laporan absensi
Membuat laporan informasi
Tata Usaha
Gambar 3.16 Use Case Diagram 3.2.1.10 Use Case Narrative Use Case Narrative merupakan penjelasan dalam bentuk naratif dari use case diagram SMPN 32 Jakarta.
Tabel 3.5 Tabel Use Case Narrative No 1.
Use Case Narative Future Melakukan pendaftaran Use Cases : Siswa mendaftar, setelah diterima bagian Tata Usaha memasukkan data siswa dan mencetak kartu pembayaran siswa Object
2.
: Tata_Usaha, siswa, kartu_pembayaran
Menjadwalkan pelajaran siswa Use Cases : Staff kurikulum membuat pembagian kelas lalu menjadwalkan pelajaran untuk siswa
95
Object 3.
: Staff_kurikulum, siswa
Membuat laporan nilai Use Cases : Guru memeriksa hasil kerja siswa lalu memasukkan laporan nilai ke dalam ledger Object
4.
: Guru, laporan_nilai
Membuat laporan nilai Use Cases : Guru mata pelajaran membuat laporan nilai setelah siswa melakukan ujian Object
5.
: Guru_mata_pelajaran, laporan_nilai
Membuat laporan absensi Use Cases : Guru melakukan absensi siswa di kelas lalu memasukkan laporan absensi ke dalam ledger Object
7.
: Guru, laporan_absensi
Membuat laporan informasi Use Cases : Informasi yang bersifat resmi diserahkan kepada tata usaha lalu memasukkan ke dalam buku laporan informasi kemudian informasi diteruskan kepada yang ditujukan, baik guru maupun siswa Object
: Tata_usaha, guru, siswa, laporan_informasi
3.3 Data & Information 3.3.1 Object State Transition Diagram Object State Transition Diagram ini menggambarkan siklus hidup dari sebuah objek di SMPN 32 Jakarta dari awal proses hingga akhir kegiatan.
96
Gambar 3.17 Object State Transition Diagram Pendaftaran Setiap calon siswa yang mendaftar akan diurutkan berdasarkan nilai yang didapat setiap calon siswa. Setelah dinyatakan diterima, status calon siswa berganti menjadi siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri
(SMPN)
32
Jakarta
dan
dapat
melakukan
kegiatan
pembelajaran. Data siswa yang telah didaftarkan sebelumnya akan diproses secara manual lalu disimpan dan dimasukkan ke dalam buku induk data siswa oleh tata usaha bagian administrasi.
Penjadwalan /menyusun_jadwal
Wakil bagian kurikulum menyusun jadwal pelajaran untuk siswa lalu bagian tata usaha memindahkan hasil penyusunan ke dalam buku induk jadwal pelajaran siswa
/mencetak_jadwal Jadwal pelajaran Bagian tata usaha mencetak jadwal pelajaran untuk siswa kemudian siswa menerima jadwal pelajaran di kelas
Gambar 3.18 Object State Transition Diagram Penjadwalan Wakil kepala sekolah bidang kurikulum menyusun jadwal pelajaran untuk siswa. Setelah itu, daftar susunan jadwal pelajaran siswa akan diserahkan kepada tata usaha bagian administrasi untuk
97
kemudian dipindahkan ke dalam buku induk jadwal pelajaran siswa. Kemudian siswa akan mendapatkan jadwal pelajaran melalui pengumuman atau laporan jadwal pelajaran yang diberikan di kelas.
Pemeriksaan /memeriksa
Guru memeriksa hasil kerja siswa dan memasukkan hasil pemeriksaan ke buku ledger, kemudian diberikan ke tata usaha untuk dipindahkan ke dalam buku induk nilai siswa /mengisi_laporan Laporan nilai siswa Bagian tata usaha mengisi laporan nilai siswa yang kemudian akan diberikan kepada siswa
Gambar 3.19 Object State Transition Diagram Laporan Nilai Siswa Penilaian penguasaan materi siswa dilakukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan berdasarkan pada nilai ujian blok sebanyak tiga kali, ujian tengah semester satu kali, dan ujian akhir semester satu kali. Kemudian nilai siswa akan dimasukkan ke dalam buku ledger, lalu diserahkan kepada tata usaha bagian administrasi untuk memasukkan data nilai ke dalam buku induk siswa. Setelah itu, tata usaha akan membuat laporan nilai. Kemudian nilai akan diumumkan kepada siswa secara manual melalui laporan nilai siswa yang telah dibuat oleh pihak tata usaha.
98
Mengabsen /melakukan_absen
Guru mengabsen siswa di kelas lalu memasukkan hasil absensi ke dalam buku ledger, lalu diserahkan kepada tata usaha untuk dipindahkan ke dalam buku jurnal absensi siswa /mengisi_laporan Laporan absensi siswa Bagian tata usaha mengisi laporan absensi siswa kemudian memberikan laporan absensi siswa kepada siswa
Gambar 3.20 Object State Transition Diagram Laporan Absensi Siswa Proses absensi siswa dilakukan oleh guru di dalam kelas secara manual dan kemudian dimasukkan ke dalam buku ledger. Setelah itu buku ledger diserahkan kepada tata usaha bagian administrasi yang akan memindahkan hasil absensi ke dalam buku jurnal absensi siswa. Setelah itu siswa akan memperoleh daftar absensi yang sudah dicetak oleh tata usaha bagian administrasi. Dari laporan absensi siswa, dapat dilakukan pengambilan keputusan pada saat rapat dewan sekolah sebelum ujian, yaitu siswa mana saja yang nantinya dapat mengikuti ujian sekolah dan yang tidak dapat mengikuti ujian berdasarkan jumlah absensi masing-masing siswa.
Gambar 3.21 Object State Transition Diagram Laporan Penyampaian Informasi Siswa dan Guru Setiap informasi yang bersifat resmi yang ingin disampaikan baik oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, maupun tata usaha akan diserahkan dahulu kepada tata usaha bagian administrasi.
99
Setiap informasi akan diberikan pengenalnya. Kemudian informasi akan diteruskan kepada pihak yang ditujukan. Kebanyakan informasi sering kali ditujukan untuk siswa, namun ada pula yang ditujukan untuk siswa dan guru, ataupun guru saja.
3.3.2 Logical Data Model Model Data Entity-Relasionship (E-R) dibuat berdasarkan proses bisnis yang sedang berjalan di SMPN 32 Jakarta dan menjelaskan gambaran mengenai hubungan antara objek dengan objek.
100
Gambar 3.22 Logical Data Model
101
3.4 System & Application 3.4.1 System Data Flow Diagram Data Flow Diagram merupakan suatu gambaran yang bertujuan untuk menunjukan proses di dalam sistem dalam bertukar data.
Gambar 3.23 Context Diagram
102
Gambar 3.24 System Data Flow Diagram 3.5 Technology & Infrastructure Technology & Infrastructure merupakan satu set lengkap dokumen dalam komunitas teknologi informasi dan menjelaskan bagaimana mengatur dan mengelola teknologi informasi di sekolah.
103
3.5.1 Network Connectivity Diagram Di SMPN 32 Jakarta hanya memiliki satu buah laptop di ruang kepala sekolah, dua buah komputer di ruang wakil kepala sekolah, dan satu buah komputer di ruang tata usaha. Komputer dan laptop tidak terintegrasi sehingga belum dipakai secara maksimal.
Computer 1
Computer 2
Laptop
Computer 3
Gambar 3.25 Network Connectivity Diagram
3.6 Security 3.6.1. Security & Privacy Plan Dalam melaksanakan kegiatan di sekolah dibutuhkan keamanan di dalam maupun luar sekolah dan yang paling penting adalah keamanan data yang ada di sekolah. Sekolah harus memiliki standar keamanan yang baik agar terhindar dari ancaman pada data dan lingkungan sekolah. Usaha keamanan yang dilakukan SMPN 32 Jakarta, yaitu :
Tabel 3.6 Security and Privacy Plan Keamanan Sekolah
•
Dalam
menjaga
sekolah,
SMPN
keamanan 32
Jakarta
memiliki penjaga sekolah yang bertempat tinggal di sekolah, tepatnya tinggal di pavilion dalam
104
sekolah, sekaligus memiliki usaha kantin. •
Untuk menghindari kehilangan barang di dalam sekolah, setiap guru diberikan satu buah loker beserta
kuncinya
untuk
meletakkan barang. •
Keamaanan Data Sekolah
Data-data sekolah disimpan berupa dokumen dan diletakkan di dalam lemari brankas.
3.7 Standard 3.7.1 Technology Forecast Teknologi yang digunakan SMPN 32 Jakarta untuk menunjang kegiatan di sekolah, yaitu :
Tabel 3.7 Technology Forecast Jenis Hardware
Keterangan Desktop
komputer
Wakil
Jumlah 3
Kepala
Sekolah dan Tata Usaha -
Prosesor intel cuad core
-
Memory 2 GB
-
Hard disk 160 GB
-
Monitor LCD 17”
Printer Software
Personal computer
3
Keterangan Microsoft Windows xp
3
105
3.8 Workforce 3.8.1 Workforce Plan SMPN 32 Jakarta memiliki 42 guru, 9 karyawan, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru, dan Tata Usaha saling kerjasama untuk mencapai tujuan sekolah. SMPN 32 Jakarta memiliki dua lantai. Lantai pertama terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, koperasi, ruang penjaga sekolah, ruang pramuka, kantin, musholla dan aula, dan sembilan ruang kelas siswa. Lantai kedua terdiri dari ruang perpustakaan, ruang lab, ruang bimbingan konseling, ruang guru, ruang tata usaha, dan empat ruang kelas siswa. Jadwal masuk sekolah di SMPN 32 Jakarta untuk kelas pagi, yaitu pukul 06.30 dan berakhir pada pukul 12.10. Sedangkan untuk kelas siang yaitu pukul 12.10 dan berakhir pada pukul 17.30. Setiap mata pelajaran memiliki waktu selama 40 menit dan waktu istirahat selama 30 menit. Di dalam kegiatan SMPN 32 Jakarta terdapat buku induk siswa yang disimpan bagian tata usaha untuk mencatat data diri siswa dari awal siswa mendaftar di SMPN 32 Jakarta dan data nilai siswa, serta buku jurnal absensi siswa untuk mencatat absensi siswa. Bagian tata usaha juga memiliki laporan informasi yang kemudian akan diinformasikan kepada siswa atau guru sesuai informasi yang ditujukan. Lalu terdapat buku ledger yang disimpan oleh guru untuk mencatat data nilai siswa dan absensi siswa. Pada akhir semester, bagian tata usaha membuat laporan nilai siswa dan laporan absensi siswa kemudian diserahkan kepada wali kelas dan diberikan kepada siswa di kelas berupa rapor.
106
3.8.2 Organization Chart
Gambar 3.26 Struktur Organisasi SMPN 32 Jakarta
Tabel 3.8 Bagan Sekolah No
Fungsi Area
Fungsi
Proses Wakil kepala sekolah
Wakil Kepala 1.
Menyusun jadwal
bagian kurikulum
pelajaran siswa
menyusun jadwal pelajaran siswa
Sekolah bagian Kurikulum
Subjek Data • Jadwal pelajaran siswa
Wakil kepala sekolah Menerima laporan nilai siswa
bagian kurikulum menerima laporan nilai
• Laporan nilai siswa
siswa dari setiap guru Tata usaha bagian
• Buku induk
107
2.
Tata Usaha
Mendata siswa
administrasi mendata
siswa
siswa yang telah diterima Tata usaha bagian administrasi Memindahkan jadwal pelajaran
memindahkan jadwal pelajaran siswa dari wakil kepala sekolah lalu mencetak jadwal
• Buku induk jadwal pelajaran siswa
pelajaran siswa Tata usaha bagian Memindahkan data nilai siswa
administrasi memindahkan data nilai
• Buku induk nilai siswa
siswa dari guru Tata usaha bagian Membuat laporan nilai siswa
administrasi mengisi daftar laporan nilai siswa berdasarkan buku
• Laporan nilai siswa
induk nilai siswa Tata usaha bagian Memindahkan data absensi siswa
administrasi memindahkan data absensi siswa dari guru
• Buku jurnal absensi siswa
Tata usaha bagian Membuat laporan absensi siswa
administrasi mengisi
• Laporan
daftar laporan absensi
absensi
siswa berdasarkan buku
siswa
jurnal absensi siswa Tata usaha bagian Membuat laporan informasi
administrasi memasukkan setiap informasi ke dalam laporan informasi
• Laporan informasi
108
Guru mengabsen siswa Mengabsen siswa
satu per satu sebelum
• Buku ledger
mulai pelajaran Guru memeriksa hasil Memeriksa hasil 3.
Guru
kerja siswa
kerja siswa berupa ujian blok, ujian tengah
• Buku ledger
semester, dan ujian akhir sekolah Guru memindahkan
Membuat rapor
laporan nilai siswa dan laporan absensi siswa ke dalam rapor
• Rapor