BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN
3.1.
Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1. Sejarah Perusahaan ISI-Dentsu, Ltd. ISI-Dentsu, Ltd. Information Services International-Dentsu, Ltd. (ISID) didirikan pada tahun 1975 sebagai penyedia layanan private time-sharing komputer (TSS) Jepang pertama, yang merupakan perusahaan gabungan antara Dentsu Inc, perusahaan periklanan independen terbesar di dunia dalam hal pendapatan, dan General Electric Company (GE), salah satu perusahaan blue-chip terkemuka di Amerika Serikat. Di era sebelum era komputer atau internet, tujuan dari proyek ini adalah untuk memanfaatkan pusat komputer besar GE melalui jaringan internasional untuk menyediakan perusahaan-perusahaan Jepang dengan layanan yang inovatif. Didukung oleh perusahaan terkemuka Jepang dalam industri manufaktur dan keuangan ISID pun melaju ke luar negeri, TSS yang ditawarkan oleh ISID memperoleh pangsa pasar terbesar. Pengalaman yang diperoleh dengan menyediakan berbagai aplikasi bisnis terdepan melalui jaringan TSS adalah dasar dari layanan yang ditawarkan saat ini, termasuk solusi pengembangan produk untuk industri manufaktur, dan pengembangan sistem untuk keuangan, ritel dan industri jasa. Hingga hari ini ISID selalu berusaha untuk memberikan solusi terbaik yang menangani masalah-masalah manajemen, seperti pemanfaatan layanan awan dan media sosial, dan ekspansi global berfokus pada pasar negara berkembang, dengan bersandar pada kemampuan penyediaan layanan dan keahlian luar biasa yang diperoleh sebagai penyedia TSS, dan pengalaman dalam menerapkan inovatif menggunakan teknologi terdepan. ISID juga berperan sebagai solusi IT lengan bisnis dari Grup Dentsu, dan menyediakan platform pemasaran yang mendasari. ISID terus berusaha untuk mengembangkan berbagai layanan yang membuat penggunaan praktis dari teknologi mutakhir seperti teknologi berbasis lokasi dan penginderaan, dalam rangka menciptakan solusi-generasi berikutnya.
49
50 Saat ini ISID telah melebarkan sayapnya dengan mendirikan cabang overseas di delapan negara dengan total sebelas subsidiari termasuk New York City, London, Hong Kong, Taiwan, Thailand, China, San Francisco, Singapore dan Indonesia. Dengan estimasi revenue sekitar 700.000.000 USD setiap tahunnya, sekitar 2.300 orang karyawan berada dibawah naungan ISID. Di Indonesia, PT. ISID Indonesia memiliki lima belas karyawan tetap dengan estimasi revenue sekitar 1.200.000 USD setiap tahunnya. Perjalanan ISI-Dentsu, Ltd.
Tabel 3.1. Perjalanan ISI-Dentsu, Ltd.
Tahun
Aktivitas
1971
Divisi Time-Sharing Service didirikan di Tokyo kantor pusat Dentsu Inc. Mulai menawarkan layanan time-sharing computer swasta pertama di Jepang untuk penggunaan komersial, bekerja sama dengan perusahaan Amerika Serikat yaitu General Electric Company (GE).
1975
Layanan Informasi Internasional-Dentsu, Ltd didirikan sebagai perusahaan patungan antara Dentsu dan GE.
1976
Didirikan Kantor Penjualan Osaka (saat ini Kantor Cabang Osaka), dan Kantor Penjualan Nagoya (saat ini Kantor Cabang Chubu). Mulai menawarkan sistem analisis struktural.
1982
Mendirikan CAE Technology Center, dan mulai menawarkan perangkat lunak CAE melalui bisnis dasi-up dengan perusahaan AS Struktural Dinamika Research Corporation (saat Siemens Product Lifecycle Management Software Inc).
1983
Mulai menawarkan (Global Banking System) kembali sistem kantor GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan.
1984
Mulai menawarkan sistem akuntansi konsolidasi.
1986
Kantor Cabang London (saat ISI-Dentsu Eropa, Ltd) didirikan di Inggris
1987
ISI-Dentsu of America, Inc didirikan di Amerika Serikat
51 Tahun
Aktivitas
1989
Mulai menerima pesanan untuk berdiri pengembangan sistem dan layanan operasi pada sistem data perusahaan internal yang Dentsu. Kantor Cabang Hong Kong didirikan (saat ISI-Dentsu dari Hong Kong, Ltd).
1992
ISI-Dentsu Singapore Pte. Ltd didirikan (saat ini ISI-Dentsu South East Asia Pte. Ltd) di Singapura.
1993
Mulai menawarkan I-Deas Master Series (saat ini NX) software desain 3D dari perusahaan U.S. firm Structural Dynamics Research Corporation (saat ini Siemens Product Lifecycle Management Software Inc.)
1994
Mulai
menawarkan
SCOPE
(saat
ini
STRAVIS)
software
konsolidasi akuntansi. Mulai menawarkan STAFFBRAIN software yang terintegrasi sumber daya manusia untuk perusahaan menengah. Mulai menawarkan Metaphase (saat Teamcenter) perangkat lunak PLM dari U.S. firm Structural Dynamics Research Corporation (saat Siemens Product Lifecycle Management Software Inc). 1997
Didirikan Kantor Mitaka dan Kantor Hiroshima (saat ini Kantor Cabang Hiroshima)
2000
Terdaftar di Bagian Pertama Tokyo Stock Exchange. Kantor Perwakilan Shanghai didirikan (saat ini ISI-Dentsu Shanghai Co, Ltd).
2001
Kisco Solutions, Ltd membuat anak perusahaan (nama berubah menjadi Brainyworks, Ltd pada tahun 2001, terintegrasi dengan ISID pada tahun 2009). iTiD Consulting, Ltd (membuat anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya di tahun 2010) didirikan sebagai perusahaan patungan dengan perusahaan U.S. firm International TechneGroup Inc. Keicho, Ltd (InterTechnologies saat ISID, Ltd) membuat anak perusahaan.
52 Tahun
Aktivitas
2002
ISID Deloitte, Inc (saat Dentsu e-marketing One Inc, membuat afiliasi pada tahun 2004) didirikan sebagai perusahaan bersama dengan Deloitte Consulting & Tohmatsu, Ltd (saat ini abeam Consutiong Ltd). ISID Fairness, Ltd didirikan. SIID, Ltd membuat anak perusahaan (nama berubah menjadi Technosolutions ISID, Ltd pada tahun 2004, terintegrasi dengan ISID pada tahun 2009). Mulai menawarkan POSITIVE mengintegrasikan perangkat lunak sumber daya manusia untuk perusahaan besar.
2004
Mulai menawarkan RiskTaker (saat ini BANK R) integrasi perangkat lunak pinjaman untuk lembaga keuangan regional.
2005
ISID Asia Tenggara (Thailand) Co, Ltd didirikan di Thailand.
2006
ESTECH Corporation membuat anak perusahaan.
2009
Mulai menawarkan iPRIME NAVI (saat ini iQUAVIS) desain / pengembangan perangkat lunak pendukung. ISID Lanjutan outsourcing, Ltd didirikan.
2010
Kantor Cabang Beijing didirikan di Cina. Boardwalk, Inc membuat afiliasi. Mulai menawarkan layanan awan CLOUDiS.
2011
Kantor Cabang Jepang Barat dan Kantor Cabang Kansai ditutup, Kantor Cabang Chubu, dan Kantor Cabang Hiroshima didirikan. ISID Open Innovation Laboratorium didirikan, sebuah organisasi untuk mengembangkan bisnis baru yang memanfaatkan teknologi mutakhir. Koozyt, Inc membuat afiliasi.
53 Tahun
Aktivitas
2012
Mulai menawarkan iPLAss platform layanan pemasaran Kantor Cabang Taiwan didirikan di Taiwan. San Francisco Office of ISI-Dentsu of America, Inc, didirikan di Amerika Serikat sebagai penelitian dan pengembangan situs.
2013
ISID Asia Tenggara (Thailand) Co, Ltd merekomendasikan operasi bisnis. ISID Business Consulting, Ltd didirikan. PT. ISID Indonesia didirikan di Indonesia.
3.1.2. Visi dan Misi ISI-Dentsu, Ltd. 3.1.2.1 Visi Untuk membangun bisnis terkemuka dengan inovasi yang baik dan organisasi yang bertanggung jawab dimana solusi dan layanan berkualitas diberikan kepada pelanggan, martabat & bakat karyawan dihormati dan diakui. Serta semangat untuk menciptakan inovasi yang baik.
3.1.2.2 Misi ISI-Dentsu tanpa henti dan penuh semangat mengerucutkan ide yang luar biasa dan berada di luar bayangan, penerapan Teknologi Informasi guna mewujudkan segala kemungkinan dan memelihara kewirausahaan melebihi harapan, sebagaimana ditetapkan dalam filosofi perusahaan Dentsu Group.
3.1.3. Sejarah Perusahaan PT. XYZ Indonesia PT. XYZ Indonesia PT. XYZ Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang food and beverages berupa restoran cepat saji dan hadir di Indonesia pada tahun 1991 dan merupakan
negara
ke
70
dari
XYZ
Corporation
di
seluruh
dunia.
Warga negara Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hak master franchise dari XYZ Corporation berhasil mengalahkan 13.000 pesaing.
54 Sampai sekarang WNI tersebut bertindak sebagai Presiden Direktur PT XYZ Indonesia. Sebelum membuka restorannya yang pertama di Sarinah-Jakarta, beliau diwajibkan mengikuti training selama 1 tahun di Australia, Amerika Serikat, Malaysia
dan
Singapura.
Dalam
masa training tesebut
beliau
melakukan
semua pekerjaan di restoran XYZ dari yang paling sederhana termasuk membersihkan toilet sampai ke tingkat manajerial, kemudian menerapkan semuanya di Indonesia. Tepat pada 22 Februari 1991, restoran XYZ di Sarinah Thamrin Jakarta beroperasi dengan mempekerjakan 460 crew dan 26 manajer. Perkembangan PT. XYZ Indonesia dalam 10 tahun ini dinilai sangat cepat. Sampai saat ini restoran PT. XYZ Indonesia telah berjumlah 109 restoran dengan jumlah karyawan seluruhnya mencapai sekitar 8000 orang yang sebagian besar lulusan SLTA.
3.1.4. Visi dan Misi PT XYZ Indonesia 3.1.4.1 Visi PT XYZ Indonesia Visi PT. XYZ Indonesia adalah menjadi restoran cepat saji dengan pelayanan terbaik di dunia. Untuk mencapai visi ini, PT. XYZ Indonesia selalu menjamin mutu produk-produknya,
memberikan
pelayanan
yang
memuaskan,
menawarkan
kebersihan dan keamanan produk pangan serta nilai-nilai tambah lainnya. Bagi PT. XYZ Indonesia, senyum setiap pelanggan adalah hal terpenting.
3.1.4.2 Misi PT. XYZ Indonesia Guna mencapai stabilitas eksistensi yang cemerlang, PT. XYZ Indonesia menyusun berbagai misi terbaik yang dapat menunjang pencapaian tujuan dari eksistensi PT. XYZ Indonesia serta mencapai visi yang dimilikinya. Berikut adalah misi – misi yang dimiliki PT. XYZ Indonesia : 1.
Menjadi perusahaan terbaik bagi semua karyawan kami di setiap komunitas di seluruh dunia.
2.
Menghadirkan pelayanan dengan sistem operasional yang unggul bagi setiap pelanggan kami di setiap restoran cabang PT. XYZ Indonesia.
3.
Terus mengalami perkembangan ke arah yang menguntungkan sebagai sebuah brand, serta terus mengembangkan sistem operasional PT. XYZ Indonesia ke arah yang lebih baik lagi lewat inovasi dan teknologi.
55 3.1.4.3 Tujuan Perusahaan PT. XYZ Indonesia Tujuan dari XYZ Corporation dan PT. XYZ Indonesia adalah : 1.
Suatu sistem yang mampu menyediakan jasa makanan di dunia dengan lebih dari 50.000 restoran.
2.
Brand XYZ menyentuh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja saat kita melakukan bisnis.
3.
XYZ sebagai tempat bekerja yang terbaik untuk setiap orang yang ada di seluruh dunia.
4.
Restoran dimana setiap pelanggan tersenyum dan merasa spesial.
5.
Makanan yang paling baik di kelasnya dengan penyajian yang istimewa dan menu makanan yang beragam.
6.
Organisasi yang memiliki hubungan kerja yang baik dan kuat antara pemilik, pemasok barang, dan perusahaan.
7.
Brand yang sukses dan memberikan kontribusi pada pemilik, pemasok barang dan perusahaan.
3.2.
Struktur Organisasi Perusahaan
3.2.1 Struktur Organisasi PT. ISID Indonesia PT. ISID Indonesia memiliki lima belas karyawan tetap. PT. ISID Indonesia sendiri berada langsung di bawah ISI-Dentsu Singapore Pte. Ltd. PT. ISID Indonesia dikepalai oleh seorang President Director yang merupakan representative dari ISIDentsu, Ltd (Jepang). President Director membawahi langsung seorang General Manager, dimana General Manager membawahi tiga departement beserta karyawan di dalamnya, yaitu Admin & HR &Finance Departement, Sales & Marketing Departement, dan Technical Support Departement. Berikut adalah gambaran susunan struktur organisasi PT. ISID Indonesia yang di tampilkan pada Gambar 3.1
56
Gambar 3.1. Susunan Struktur Organisasi PT. ISID Indonesia
57 3.2.2 Tugas dan Wewenang Secara Umum Susunan Tugas dan Wewenang PT. ISID Indonesia Secara Umum : A President Director i
Memimpin seluruh personil di dalam divisi yang ada.
ii
Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi.
iii Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan. iv Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar. v
Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas.
vi Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh Board of Direction tau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-meeting Board of Direction. vii Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika dan hukum, sebagai referensi dalam. B. General Manager Merupakan pimpinan tertinggi perusahaan setelah President Director. Bertanggung jawab kepada President Director. Tugasnya adalh sebagai berikut:
i
Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan.
ii Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan. iii Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan. iv Menyebarkan dan menerapkan kebijaksanaan serta mengawasi pelaksanaannya. v
Melaksanakan kontrak kerja dengan pihak luar
58
vi .Mengkoordinir
dan
mengawasi
tugas-tugas
yang
didelegasikan kepada manager dan menjalin hubungan kerja yang baik.
vii Bersama manager lain membuat rencana produksi per triwulan. C. Admin & HR & Finance Departement a
Auditor i
Membahas
dan
menilai
kebaikan
dan
ketepatan
pelaksanaan pengendalian akuntansi, keuangan serta operasi. ii
Meyakinkan
apakah
pelaksanaan
sesuai
dengan
kebijaksanaan, rencana dan prosedur yang ditetapkan. iii Menyakinkan apakah kekayaan perusahaan/ organisasi dipertanggungjawabkan dengan baik dan dijaga dengan aman terhadap segala kemungkinan resiko kerugian. iv Menyakinkan tingkat kepercayaan akuntansi dan cara lainnya yang dikembangkan dalam organisasi. v
Menilai kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah dibebankan.
b
Office Manager Bertanggung jawab mengurus segala kepentingan perusahaan yang berhubungan dengan human capital management, financial and accounting, serta kebutuhan sarana dan prasarana. Bertanggung jawab kepada General Manager. i. General Assistant. Membantu segala keperluan perusahaan. ii. Driver. Merupakan tenaga operasional yang bertugas mengantar personil kantor dalam rangka keperluan tugas luar.
59 D.
Sales & Marketing Departement a
Sales Manager.
I
Mengatur
sistem
penjualan
software
dan
tools
yang
merupakan solution yang ditawarkan perusahaan. ii
Menjaga kelestarian hubungan terhadap client.
b
Technical Support Departement. i Technical Manager. Tidak hanya bertugas dalam mengawasi IT perusahaan, kerusakan-kerusakan, perbaikan dan lainya, namun juga bertugas memilih tenaga – tenaga teknis tambahan yang kompeten setiap kali perusahaan memiliki project. ii NX Engineer. Consultant yang menguasai secara spesifik mengenai tools NX . Bertanggung jawab pada Technical Manager. iii Consultant. Consultant tools IT lainnya yang memiliki peran sebagai programmer atau system analyst pada setiap project yang dimiliki perusahaan. Bertanggung jawab pada Technical Manager.
3.2.3 Struktur Organisasi PT XYZ Indonesia Secara umum, top level management PT. XYZ Indonesia terdiri dari President Director sebagai pimpinan utama yang membawahi Finance and IT Director, Managing Director, Operation Director, Legal & HR Director, Director, Marketing & Communication Director, dan Store Development Director. Susunan struktur organisasi top level management PT. XYZ Indonesia dapat dilihat pada Gambar 3.2.
60
Gambar 3.2. Susunan Struktur Organisasi Top Level Management PT XYZ Indonesia
61 3.2.4 Tugas dan Wewenang Secara Umum Susunan Tugas dan Wewenang PT. XYZ Indonesia Secara Umum : A
President Director. a. Bertanggung jawab untuk memastikan setiap dewan dan komite beroperasi dengan efektif sesuai dengan standar tertinggi tata kelola perusahaan beserta segala urusan mengenai kantor pusat dan kantor cabang. b. Memastikan komunikasi yang efektif dengan pemegang saham, pemerintah dan konstitusi lain yang relevan. c. Mengatur
agenda
mengadakan
dan
pelaksanaan
perbincangan
yang
diskusi
konstruktif
dewan dan
untuk
membuat
keputusan yang efektif. d. Menentukan nominator untuk ketua komite dan membangun suatu dewan yang efektif dan melengkapi, memulai perubahan dan merencanakan keberhasilan dalam pembentukan dewan dan kelompok eksekutif. e. Memastikan bahwa semua komite dewan dibentuk, disusun, dan dioperasikan dengan benar. f. Memastikan program induksi yang komprehensif untuk direksi baru dan update untuk semua direksi dan bila diperlukan. g. Mendukung
dan
memperlengkapi
Chief
Executive
dalam
pengembangan strategi. h. Mempromosikan hubungan dan komunikasi yang efektif antara direktur non-eksekutif dan anggota komite eksekutif. i. Memastikan bahwa kinerja dewan, setiap komite, dan direksi dievaluasi secara resmi setiap tahunnya. B
Finance and IT Director. Mengurusi segala keperluan perusahaan mengenai segala aset berharga perusahaan yang mengacu pada urusan keuangan dan teknologi informasi perusahaan.
C
Managing Director. Mengelola segala aktivitas departement – departement terkait perusahaan.
62 Operation Directior. Mengurusi segala aktivitas operasi bisnis sehari – hari dalam perusahaan. E
Legal & HR Director. Mengurusi segala kepentingan hukum dan kepentingan human resources beserta pembagian wewenang dan tugas serta hak dan kewajiban perusahaan terhadap dua hal tersebut.
F
Director. Mengkomunikasikan segala kebutuhan perusahaan antara President Director dengan seluruh departement terkait dalam perusahaan.
G
Marketing & Communication Director. Mengurusi segala kepentingan pemasaran dan hubungan perusahaan dengan customer.
H
Store Development Group Director. Mengurusi segala kepentingan pendirian store – store baru.
3.2.5 Struktur Organisasi Supply Chain and Quality Assurance Departement PT. XYZ Indonesia memiliki sebuah departement yang berwenang menangani berbagai pencatatan mengenai data – data yang berhubungan dengan produk dan menganalisis seluruh data tersebut yang digunakan untuk kepentingan bisnis. Departement tersebut adalah Supply Chain and Quality Assurance Departement yang dikepalai oleh Supply Chain and QUALITY ASSURANCE Manager dimana Supply Chain and Quality Assurance Manager membawahi empat buah divisi, yaitu Buyer/Procurement Division, Quality Assurance Division, Data Analyst Division, dan IT Manager Division. Susunan struktur organisasi pada Supply Chain and Quality Assurance Departement dapat dilihat pada Gambar 3.3. di bawah ini
Gambar 3.3. Susunan struktur organisasi pada Supply Chain and Quality Assurance Departement
63
64 3.2.6 Tugas dan Wewenang Supply Chain and Quality Assurance Departement i
Supply Chain and Quality Assurance Manager. Mengawasi dan memantau kinerja setiap divisi dalam Supply Chain and
Quality Assurance Departement dan bertanggung jawab melaporkan segala hal mengenai aktivitas terkait kepada jajaran Excecutive. ii
Buyer / Procurement Division. Mengurus segala hal mengenai pendaftaran produk baru, supplier baru
atau perubahan mengenai data produk dan data supplier yang telah ada. iii Quality Assurance Division. Mengurus segala hal yang berhubungan dengan working specification, nomor sertifikat halal, nomor NKV (Nomor Kontrol Veteriner), report working specification, jadwal audit dan data serta report lainnya. iv
Data Analyst Division. Mengurus segala hal mengenai data Menu Product & Recipe, Data
Store, dan Data Usage/Delivery produk, membuat estimasi Outlook dan simulasi Quality Cost Report. v
IT Division. Mengelola Database dan seluruh sistem terkait.
65 3.3.
Analisis Kompetitif Model Lima Kekuatan Porter
Faktor utama penentu kemampuaan suatu perusahaan untuk terus bertahan dalam industrinya adalah tingginya tingkat kompetitif didalam industri. Dalam industri terdapat sejumlah segmen industri yang mempunyai aturan persaingan yang tercakup dalam lima faktor persaingan yang biasanya tidak sama dengan segmen lainnya. PT. XYZ Indonesia berkecimpung dalam industri makanan cepat saji (fast food). Sebelum melangkah lebih jauh, terlebih dahulu akan ditentukan di segmen industri mana perusahaan ini bersaing. Variabel segmentasi yang digunakan adalah berdasarkan model produk, jenis pembeli, saluran, dan lokasi geografi pembeli. Segmen produk yang ditawarkan PT. XYZ Indonesia adalah berbagai menu makanan cepat saji yang diantaranya terdiri dari kombinasi menu burger, kentang goreng, ayam goreng tepung, es krim, minuman bersoda, chicken nugget, minuman ringan, sup, serta kue-kue kering. Segmen pembeli bagi PT. XYZ Indonesia adalah pembeli panganan cepat saji dengan golongan mayarakat yang berusia anak-anak hingga dewasa. Tingkat sosial/ ekonomi pembeli mulai dari masyarakat dari kalangan menengah ke bawah hingga masyarakat dari kalangan menengah ke atas, gaya hidup (psikografi) yang menggemari makanan cepat saji bercita rasa western; tanpa memandang agama, suku, jenis kelamin, pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Segmen saluran PT. XYZ Indonesia adalah penjualan langsung (direct selling) dengan sistem layanan 24 jam store atau kios dan layanan pesan antar melalui pemesanan online dan telepon. Geografis pembeli PT. XYZ Indonesia tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia (saat ini mencakup : Bali, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Sumatera). Dapat disimpulkan bahwa segmen industri dimana PT. XYZ Indonesia bersaing adalah produk makanan cepat saji dengan konsumen dari kalangan menengah ke bawah sampai menengah ke atas, saluran p enjuaan langsung, dan dalam wilay ah Indonesia
66 Berikut ini adalah model Lima kekuatan Porter y ang men ganalisis p ersaingan bisnis pada PT. XYZ Indonesia yang dapat dilihat pada gambar 3.6.
Gambar 3.4 Model Lima Kekuatan Porter PT XYZ Indonesia
1. Persaingan Antarperusahaan Sejenis : High Di dalam segmen industri PT. XYZ terdapat beberapa perusahaan sejenis, seperti KFC, A&W, Wendy’s, Texas Fried Chicken, CFC, dan banyak perusahaan lainnya. PT. XYZ merupakan salah satu restoran fast food terpopuler di Indonesia yang memiliki banyak store dan kiosk dengan jumlah sekitar 146 gerai yang tersebar di berbagai daerah Indonesia. Dengan berbagai macam inovasi menu yang ditawarkan, PT. XYZ memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Dengan fasilitas yang ditawarkan oleh PT. XYZ menjadikannya sebagai salah satu tempat favorit masyarakat dalam menghabiskan waktu luangnya.
67 Ada pun pesaing yang se- level dengan PT XYZ antara lain : -
KFC
-
A&W
-
Texas Fried Chicken
-
CFC
Tabel 3.2. Perbandingan PT. XYZ Indonesia dengan Empat Pesaing Utamanya
PT.
XYZ KFC
A&W
Indonesia
Texas
CFC
Fried Chicken
Jumlah
146
430
207
105
277
34 varian
21 varian
14 varian
32 varian
11 varian
Gerai Variasi Menu Produk Sertifikasi Bersertifikat Bersertifikat Bersertifikat Bersertifikat Bersertifikat Halal Kekuatan (10/10)
Brand
(10/10)
(2/10)
-
(4/10)
(dalam 110 orang)
Berikut adalah gambaran persaingan antara PT. XYZ Indonesia dengan empat restoran fastfood sejenis yang bersaing di segmen industry ini. Tabel Perbandingan PT. XYZ Indonesia dengan Empat Pesaing Utamanya Diantara empat perusahaan sejenis yang telah disebutkan di atas, berdasarkan tiga faktor utama di atas, yaitu : Jumlah Gerai, Variasi Menu Produk, dan Sertifikasi Halal, didapatkan bahwa KFC memiliki jumlah store dan kiosk dengan jumlah yang lebih banyak diantara empat perusahaan lainnya. PT. XYZ Indonesia berada di posisi terkuat dalam hal variasi menu produk. Kelima, perusahaan tersebut memiliki sertifikasi halal yang memiliki faktor kuat dalam keberhasilan industri fast food di Indonesia.
68 Mengenai kekuatan brand atau branding power, berdasarkan survey yang dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap masyarakat yang menjadi target penjualan makanan cepat saji, diperoleh data sebagai berikut : • 10 orang mengetahui signature phrase dari PT. XYZ Indonesia • 10 orang mengetahui signature phrase dari KFC • 4 dari 10 orang mengetahui signature phrase dari CFC • 2 dari 10 orang mengetahui signature phrase dari A&W • Tidak ada yang mengetahui signature phrase dari Texas Fried Chicken
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Market Leader dalam industri ini adalah KFC. Hal tersebut terlihat jelas dalam jumlah store dan kiosk yang dimiliki oleh KFC, banyaknya jumlah store dan kiosk KFC jelas sangat mempengaruhi revenue yang dihasilkannya.
2. Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru : High Ketertarikan pesaing baru untuk memasuki segmen industri fast food ini dapat dikatakan cukup besar, hal tersebut dikarenakan mudahnya dalam membuka usaha sejenis dengan banyaknya sistem franchise yang ada di segmen industri ini. Ditambah dengan adanya peraturan pemerintah yang baru mengenai batasan ekspansi pemain lama akan sangat menguntungkan bagi pemain baru, hal ini tertera di dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 07/M-DAG/PER/2/2013 tentang Pengembangan Kemitraan Dalam Waralaba Untuk Jenis Jasa Makanan dan Minuman. Selain itu, mudahnya potensi keluar – masuk pemain dalam segmen industri ini, dapat menjadi suatu keuntungan sendiri bagi para pemain baru karena tidak adanya tuntutan untuk bertahan di segmen industri ini, hal tersebut meyebabkan tingginya ketertarikan pemain baru untuk memasuki segmen industri ini selain karena tingginya minat pasar dalam industri fast food.
69 3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi : Low - Moderate Terdapat beberapa produk substitusi di dalam segmen industri PT. XYZ, yaitu pedagang fast food kaki lima, Es Teller 77, Hoka – Hoka Bento, J.Co, dan Starbucks Coffee. Produk – produk substitusi tersebut di kelompokan berdasarkan kategori sebagai berikut : a. Produk Substitusi Berdasarkan Product Form Produk substitusi berdasarkan product form merupakan produk substitusi yang menyerupai produk dari PT. XYZ. Dalam hal ini pedagang fast food kaki lima termasuk di dalamnya, dimana produk fast food kaki lima menawarkan harga yang jauh lebih murah.
b. Produk Substitusi Berdasarkan Product Category Produk substitusi berdasarkan product category merupakan produk susbtitusi yang berada dalam jenis yang sama dengan produk PT. XYZ namun kategori yang berbeda. Dalam hal ini Es Teller 77, Hoka – Hoka Bento, J.Co, Starbucks Coffee, dimana produk yang ditawarkan kedua produk substitusi tersebut juga berada di dalam jenis yang sama yaitu produk panganan siap saji.
Berdasarkan perbandingan antara PT. XYZ Indonesia dengan pedagang fast food kaki lima, Es Teller 77, Hoka – Hoka Bento, J.Co, dan Starbucks Coffee, dapat disimpulkan bahwa persaingan diantara produk – produk pengganti dengan produk PT. XYZ Indonesia berada di kisaran
rendah
hingga
cukup.
Persaingan
tersebut
tidaklah
mempengaruhi keberlangsungan bisnis PT. XYZ Indonesia mengingat banyaknya varian menu yang ditawarkan oleh PT. XYZ Indonesia dengan kualitas sangat baik dan harga yang terjangkau dan bersaing dengan lima produsen produk pengganti tersebut.
70 4. Kekuatan Tawar – Menawar Pemasok : High - Moderate PT. XYZ Indonesia memiliki dua kategori supplier, yaitu : Major Supplier dan Small Supplier. Major Supplier adalah supplier yang memasok hampir seluruh kebutuhan dari PT. XYZ Indonesia, dalam hal ini supplier tersebut telah ditentukan berdasarkan keputusan dalam sistem franchise yang ada. Contoh bahan mentah yang dipasok oleh supplier kategori ini adalah kentang jenis Russet Burbank. Dengan demikian kekuatan yang dimiliki oleh supplier dalam kategori ini adalah tinggi. Sedangkan Small Supplier adalah supplier yang memasok sebagian kecil kebutuhan PT. XYZ Indonesia. Dimana kantor pusat XYZ membebaskan setiap region untuk memilih small supplier sesuai kebutuhan dan kriteria yang diinginkan. Beberapa pemasok lokal yang ditentukan berdasarkan hasil perbandingan dari tender yang diadakan. Hal ini menyebabkan PT. XYZ memiliki kekuatan tawar-menawar yang lebih tinggi dari pemasok lokal dikarenakan PT XYZ dapat memilih pemasok terbaik berdasarkan kerjasama yang ditawarkan oleh pemasok. Contoh bahan mentah yang di[asok oleh supplier dalam kategori ini adalah garam, sayur mayor, telur, dan susu. Dengan kebabasan yang diberikan untuk memilih small supplier maka kekuatan tawar – menawar pemasok dalam kategori ini adalah rendah. Namun PT XYZ juga memiliki beberapa pemasok tetap yang tidak dapat digantikan posisinya dengan pemasok lainnya. Pada kondisi ini, kekuatan tawar-menawar PT XYZ lebih rendah dibandingkan dengan pemasok dikarenakan PT XYZ membutuhkan raw product yang disediakan oleh pemasok tanpa dapat digantikan dengan raw product dari pemasok lain.
5. Kekuatan Tawar-Menawar Konsumen : High Kekuatan tawar-menawar konsumen PT. XYZ Indonesia adalah tinggi. Hal itu disebabkan karena banyaknya pilihan yang ditawarkan kepada konsumen dalam segmen industri ini. Konsumen dapat membandingkan harga dan kualitas produk antar setiap perusahaan
71 sejenis maupun perusahaan yang menghadirkan produk pengganti sebelum melakukan pembelian. Melalui analisis kompetitif model lima kekuatan porter maka dapat disimpulkan bahwa PT. XYZ Indonesia berada dalam industri yang sangat kompetitif. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan tingginya ancaman akan masuknya pendatang baru, kekuatan tawar-menawar pemasok yang tergolong menengah, dan tingginya kekuatan tawar – menawar konsumen.
3.4.
Analisis Kompetitif PEST
Faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi yang dapat mempengaruhi perusahaan, antara lain: •
Faktor Politik Faktor politik merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh
terhadap stabilitas dan eksistensi PT. XYZ Indonesia. Syarat utama agar bisnis waralaba seperti PT. XYZ Indonesia dapat berkembang adalah dengan memenuhi kepastian hukum yang ditetapkan oleh pemerintah. Berikut adalah beberapa peraturan dan kebijakan pemerintah yang mengikat bisnis waralaba di Indonesia: 1. PP (Peraturan Pemerintah) Republik Indonesia Nomor 42 tahun 2007 tentang Waralaba. Peraturan pemerintah ini merupakan pengganti PP Nomor 16 tahun 1997 tentang Waralaba. Peraturan ini dengan tegas menetapkan bahwa bisnis waralaba harus memenuhi syarat dan membuktikan profitabilitas serta keunukan usahanya. Selain itu, pemberi
waralaba
(pewaralaba)
dan
penerima
waralaba
(terwaralaba) harus mendaftarkan usahanya ke Departemen Perdagangan paling lambat 1 tahun sejak PP No. 42/ 2007 ini diberlakukan. Bila tidak, maka akan dikenakan sanksi berupa denda sebesar Rp 100.000.000 atau oencabutan STPW (Surat Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba). 2. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
72 Ketentuan pemerintah mengatur hal-hal minimal yang harus ada dalam suatu perjanjian waralaba. 3. Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/MDAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba. 4. Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten. 5. Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek. 6. Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.
Sekarang, semakin banyak kepastian hukum yang mendukung bisnis waralaba di Indonesia. Namun demikian, agar dapat melanjutkan kegiatan bisnisnya dan berkembang, bisnis waralaba harus mengikuti peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah. Sebagai contoh, PT. XYZ Indonesia memiliki sertifikat NKV (Nomor Kontrol Veteriner) untuk daging yang dijual. Menteri Pertanian menetapkan NKV sebagai bukti tertulis yang sah bahwa telah dipenuhinya persyaratan higiene sanitasi sebagai kelayakan dasar jaminan keamanan pangan asal hewan yang dikeluarkan PT. XYZ Indonesia. •
Faktor Ekonomi
Kondisi ekonomi di Indonesia sangatlah mempengaruhi keberlangsungan bisnis waralaba yang bergerak dalam industri fast food, seperti PT XYZ Indonesia. Sebagai contoh berikut adalah inflasi dan penurunan nilai mata uang: 1. Tingginya tingkat inflasi di Indonesia berdampak pada semakin mahalnya harga bahan makanan. BPS (Badan Pusat Statistik) mencatat laju inflasi 2013 yang mencapai 8,38%, dengan inflasi pada Desember 2013 mencapai 0.55%. PT XYZ sebagai bisnis waralaba yang bergerak dalam industri fast food tentu mendapat pengaruh dari tingginya laju inflasi ini. Harga pembelian bahan mentah menjadi meningkat dan berdampak terhadap kemungkinan kenaikan harga jual produk atau penurunan profit perusahaan 2. Apabila nilai rupiah melemah maka akan berpengaruh terhadap pembelian beberapa bahan baku PT XYZ. Hal ini dikarenakan beberapa bahan baku yang digunakan oleh PT. XYZ Indonesia masih
73 3. diimpor sesuai dengan standar franchise yang telah ditetapkan. Nilai rupiah yang melemah berdampak pada naiknya harga produk impor sehingga memungkinkan untuk mempengaruhi total profit yang didapat oleh PT XYZ Indonesia. •
Faktor Sosial Masyarakat
sebagai
konsumen
merupakan
faktor
penentu
keberhasilan bisnis waralaba fast food seperti PT XYZ. Kebiasaan dan trend masyarkat dalam mengonsumsi jenis makanan tertentu sangat berpengaruh terhadap hasil penjualan PT XYZ. Selama kuartal I/ 2009, sebanyak 54% masyarakat Jakarta membeli makanan cepat saji. Angka ini meningkat bila dibandingkan dengan dua tahun lalu sebelumnya, yaitu hanya 48% penduduk Jakarta yang mengaku pernah membeli makanan cepat saji. Konsumen makanan cepat saji merk asing seperti PT XYZ juga didominasi oleh kalangan muda yang memiliki kisaran usia 14-24 tahun dan 25-34 tahun. Pada Juni 2010, tercatat PT XYZ mampu menyerap 30.000 pengunjung/ bulan dengan rata-rata spending per konsumen Rp 25.000 sampai Rp 50.000. Indikasi ini menunjukkan adanya peluang besar bisnis waralaba fast food. Namun, dibalik trend makanan cepat saji yang dapat dimanfaatkan oleh PT. XYZ Indonesia terdapat satu kekhawatiran. Dewasa ini mindset masyarakat Indonesia akan makanan sehat juga semakin meningkat. Hal ini menyebabkan masyarakat mulai menghindari mengonsumsi makanan cepat saji seperti yang ditawarkan oleh PT XYZ. Dengan semakin luasnya kesadaran masyarakat akan makanan sehat akan berdampak pada hasil penjualan PT XYZ. Selain pengaruh yang ditimbulkan dari kebiasaan dan trend masyarakat dalam mengonsumsi makanan, CSR (Corporate
Social
Responsibility) atau tanggung jawab sosial suatu industri juga menjadi faktor yang penting di masyarakat pada masa kini. Suatu industri dituntut secara moral untuk memiliki tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingan, diantaranya adalah konsumen, pemegang saham, komunitas, dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Salah satu bentuk CSR yang telah dilakukan PT. XYZ Indonesia adalah membangun sebuah rumah penampungan bagi anak-anak dan orang tua yang harus
74 mendapat perawatan rumah sakit, dan memberikan biaya pengobatan gratis. Program ini memberikan citra baik PT XYZ kepada masyarakat. •
Faktor Teknologi Saat ini PT. XYZ Indonesia telah menggunakan sistem
terintegrasi dengan SOP (Standard Operating Procedures) yang jelas sehingga dapat membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, terutama dalam kegiatan penjualan produk dan pembelian bahan mentah. Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga mendorong PT XYZ untuk terus menyesuaikan penggunaan teknologi yang diterapkan dalam perusahaan. Sebagai salah satu contohnya, pada September 2013, PT XYZ menggandeng bank dengan jumlah kartu terbesar di Indonesia untuk menyediakan layanan transaksi non-tunai. Pemanfaatan teknologi dalam proses pembayaran ini memangkas antrian pembayaran di kasir dan juga memberikan kemudahan serta kenyamanan bagi pelanggan dalam melakukan pembayaran. Namun dibalik pemanfaatan teknologi berkembang tersebut, terdapat satu kelemahan yaitu kurangnya teknologi yang menunjang pemenuhan kebutuhan informasi pihak eksekutif dari PT XYZ Indonesia. Kompleksitas dan kuantitas data perusahaan yang tidak sedikit mempengaruhi lamanya penggunaan waktu dalam menganalisis dan mengelompokkan data yang berguna dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan. Pemanfaatan teknologi diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut
75 3.5.
Analisis Tahap Masukan
3.5.1. Evaluasi Faktor Eksternal PT XYZ Indonesia Dalam melakukan evaluasi faktor eksternal, data-data dikumpulkan dari hasil wawancara dengan pihak eksekutif PT. XYZ Indonesia dan analisis industri. Faktor eksternal dikelompokkan menjadi 2, yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Setelah menganalisis dan menentukan faktor apa saja yang menjadi peluang dan menjadi ancaman bagi PT XYZ Indonesia, selanjutnya ditentukan pembobotan terhadap tinggi rendahnya pengaruh dari faktor tersebut terhadap keberlangsungan bisnis PT XYZ Indonesia. Penyebaran kuisioner dilakukan kepada 10 pihak eksekutif PT XYZ yang menjadi responden dalam penelitian ini. Responden diminta untuk memberikan angka 1 sampai 5 untuk setiap faktor yang menjadi peluang dan ancaman bagi PT XYZ. Dimana angka 1 diberikan untuk faktor yang paling tidak berpengaruh dan angka 5 diberikan untuk faktor yang paling berpengaruh bagi kelangsungan bisnis perusahaan. Berikut dapat dilihat pada tabel 3.3. rangkuman dari penilaian responden yang didapat dari pengisisan kuisioner yang telah dilakukan
76
:Tabel 3.3. Rangkuman Kuisioner Faktor Ekternal yang Mempengaruhi PT. XYZ Indonesia
Key External Factors
Opportunities 1. Tren masyarakat dalam mengonsumsi makanan cepat saji (E1) 2. Perkembangan teknologi informasi yang dapat mendukung proses pengambilan keputusan eksekutif usaha waralaba (E2) 3. Potensi perluasan pasar (E3) 4. Perkembangan inovasi dalam pelayanan makanan cepat saji (E4)
Respon Respon Respon Respon Respon Respon Respon Respon Respon Respon Total den 1 den 2 den 3 den 4 den 5 den 6 den 7 den 8 den 9 den 10 (∑XiEj) (X1) (X2) (X3) (X4) (X5) (X6) (X7) (X8) (X9) (X10) 5
5
5
5
3
5
4
4
3
4
43
3
4
3
5
5
3
5
5
3
5
41
5
5
5
5
5
5
5
4
3
5
47
3
5
5
4
5
5
5
5
4
5
46
Key External Factors
Respon den 1 (X1) 5. Loyalitas partner 1 bisnis, seperti pemasok dan distributor bahan mentah (E5) Threats 6. Tren dalam 5 mengonsumsi healthy food dan kesadaran hidup sehat masyarakat (E1) 7. Perubahan 3 kebijakan pemerintah dalam kurun waktu tertentu (E2) 8. Inflasi dan 3 penurunan nilai tukar mata uang (E3)
Respon den 2 (X2) 4
Respon den 3 (X3) 1
Respon den 4 (X4) 4
Respon den 5 (X5) 5
Respon den 6 (X6) 5
Respon den 7 (X7) 5
Respon den 8 (X8) 5
Respon den 9 (X9) 3
Respon den 10 (X10) 5
Total (∑XiE j) 38
3
1
2
4
2
5
3
4
4
33
5
1
3
4
2
4
3
2
3
30
2
2
4
5
4
4
3
1
5
33
77
78
Key External Factors
Respon den 1 (X1) 4
9. Munculnya restoran cepat saji lokal di Indonesia sehingga kecenderungan masyarakat untuk membeli produk substitusi meningkat (E4) 10. Kompetisi yang 5 tinggi diantara restoran sejenis (E5) Total (∑(∑XiEj))
Respon den 2 (X2) 2
Respon den 3 (X3) 5
Respon den 4 (X4) 4
Respon den 5 (X5) 4
Respon den 6 (X6) 3
Respon den 7 (X7) 2
Respon den 8 (X8) 4
Respon Respon Total den 9 den 10 (∑XiEj) (X9) (X10) 4 4 36
4
3
5
5
4
5
5
3
4
43
390
79 Dari hasil penilaian responden tersebut, kemudian dilakukan penghitungan dengan metode weighted average, sehingga didapat fungsi penghitungan bobot untuk setiap faktor internal adalah sebagai berikut:
Pembobotan faktor – faktor yang menjadi peluang dan menjadi ancaman bagi PT. XYZ Indonesia dapat di lihat pada tabel 3.4. EFE Matrix PT XYZ Indonesia.
Tabel 3.4. EFE Matrix PT XYZ Indonesia
Key External Factors
Weight Rating
Weighted Score
Opportunities 1. Tren
masyarakat
dalam
mengonsumsi 0.11
4
0.44
3
0.33
0.12
4
0.48
pelayanan 0.12
3
0.36
5. Loyalitas partner bisnis, seperti pemasok dan 0.10
2
0.20
4
0.32
2
0.16
4
0.32
makanan cepat saji 2. Perkembangan dapat
teknologi
mendukung
informasi
proses
yang 0.11
pengambilan
keputusan eksekutif usaha waralaba 3. Potensi perluasan pasar 4. Perkembangan
inovasi
dalam
makanan cepat saji
distributor bahan mentah Threats 6. Tren dalam mengonsumsi healthy food dan 0.08 kesadaran hidup sehat masyarakat 7. Perubahan kebijakan pemerintah dalam kurun 0.08 waktu tertentu 8. Inflasi dan penurunan nilai tukar mata uang
0.08
80
Key External Factors
Weight Rating
Weighted Score
Threats 9. Munculnya restoran cepat saji lokal di 0.09 Indonesia
sehingga
3
0.27
4
0.44
kecenderungan
masyarakat untuk membeli produk substitusi meningkat 10. Kompetisi yang tinggi diantara restoran 0.11 sejenis TOTAL
1.00
3.32
Total nilai tertimbang sebesar 3.32 menunjukkan bahwa perusahaan memberikan respon yang sangat baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industriny a.
3.5.2. Evaluasi Faktor Internal PT XYZ Indonesia Dalam melakukan evalu asi faktor internal, data-data d ikump ulkan dar i hasil wawancara den gan PT. XYZ Indonesia dan analisis industri. Faktor Internal dikelompokkan menjadi 2, y aitu kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Setelah menganalisis dan menentukan faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi PT XYZ Indonesia, selanjutnya ditentukan pembobotan terhadap tinggi rendahnya pengaruh dari faktor tersebut terhadap keberlangsungan bisnis PT XYZ Indonesia. Penyebaran kuisioner dilakukan kepada 10 pihak eksekutif PT XYZ yang menjadi responden dalam penelitian ini. Responden diminta untuk memberikan angka 1 sampai 5 untuk setiap faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi PT XYZ. Dimana angka 1 diberikan untuk faktor yang paling tidak berpengaruh dan angka 5 diberikan untuk faktor yang paling berpengaruh bagi kelangsungan bisnis perusahaan. Berikut dapat dilihat pada tabel 3.4. rangkuman dari penilaian responden yang didapat dari pengisisan kuisioner yang telah dilakukan:
Tabel 3.5. Rangkuman Kuisioner Faktor Internal yang Mempengaruhi PT. XYZ Indonesia
Key Internal Factors
Strength 1. Menu produk yang khas dan beragam dengan kualitas terjamin 2. Fasilitas layanan store, drive-thru, dan delivery 24 jam 3. Harga produk terjangkau dan bersaing 4. Strategi penjualan yang baik sehingga hasil penjualan produk terus meningkat meskipun ditengah krisis global 5. Lokasi store strategis dan tersebar di berbagai kota di Indonesia
Respon Respon Respon Respon den 1 den 2 den 3 den 4 (Y1) (Y2) (Y3) (Y4)
Respon Respon Respon Respon Respon Respon Total den 5 den 6 den 7 den 8 den 9 den 10 (∑YiIj) (Y5) (Y6) (Y7) (Y8) (Y9) (Y10)
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
47
3
4
4
5
5
4
5
5
1
5
41
5
3
5
5
5
5
4
5
4
5
46
3
4
5
5
5
5
4
5
3
5
44
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
47
81
82
Key Internal Factors
Respon Respon Respon Respon den 1 den 2 den 3 den 4 (Y1) (Y2) (Y3) (Y4) 3
Respon Respon Respon Respon Respon Respo den 5 den 6 den 7 den 8 den 9 nden (Y5) (Y6) (Y7) (Y8) (Y9) 10 (Y10) 5 3 4 5 4 4
6. Stabilitas dan eksistensi produk perusahaan yang baik di masyarakat 7. Marketing plan yang sederhana dan menarik serta disesuaikan dengan tren 8. Memiliki sistem franchise dengan SOP (Standard Operating Procedure) yang jelas 9. Kepemilikian sertifikasi NKV dan Halal
3
4
2
5
4
5
5
Total (∑YiIj)
37
3
3
5
3
4
5
4
4
40
4
5
3
5
4
5
5
5
5
46
5
5
4
5
3
5
5
3
5
45
Key Internal Factors
Respon Respon Respon Respon den 1 den 2 den 3 den 4 (Y1) (Y2) (Y3) (Y4) 4
Respond Respon Respon Respon Respon Respo en 5 den 6 den 7 den 8 den 9 nden (Y5) (Y6) (Y7) (Y8) (Y9) 10 (Y10) 5 4 4 5 4 5
10. Perusahaan mengikuti perkembangan teknologi dalam menjalankan bisnisnya Weaknesses 11. Perbedaan produk dengan pesaing tidak signifikan 12. Delivery cost bahan mentah disamaratakan untuk setiap store dengan lokasi berbeda 13. Promosi terkesan ditargetkan hanya untuk golongan tertentu 14. Inovasi produk jarang dilakukan
3
5
5
1
5
3
Total (∑YiIj)
44
3
3
5
1
2
5
1
4
30
4
2
3
5
3
4
5
4
4
37
2
2
3
4
5
3
4
3
2
4
32
3
3
5
4
5
5
4
4
4
3
40
83
84 82
Key Internal Factors
Respon Respon Respon Respon den 1 den 2 den 3 den 4 (Y1) (Y2) (Y3) (Y4)
15. Kekuatan tawar- 5 menawar terhadap beberapa pemasok tetap yang relatif rendah Total (∑(∑YiIj))
3
3
3
Respond Respon Respon Respon Respon Respo en 5 den 6 den 7 den 8 den 9 nden (Y5) (Y6) (Y7) (Y8) (Y9) 10 (Y10) 5 2 5 5 5 3
Total (∑YiIj)
39
615
85 Dari hasil penilaian responden tersebut, kemudian dilakukan penghitungan dengan metode weighted average, sehingga didapat fungsi penghitungan bobot untuk setiap faktor internal adalah sebagai berikut:
Pembobotan faktor – faktor yang menjadi kekuatan dan menjadi kelemahan bagi PT. XYZ Indonesia dapat di lihat pada tabel 3.6. IFE Matrix PT XYZ Indonesia.
Tabel 3.6. IFE Matrix PT XYZ Indonesia
Key Internal Factors
Weight Rating
Weighted Score
Strengths 1. Menu produk yang khas dan beragam dengan 0.08
4
0.32
dan 0.07
4
0.28
0.07
4
0.28
4. Strategi penjualan yang baik sehingga hasil 0.07
4
0.28
4
0.32
3
0.18
4
0.28
kualitas terjamin 2. Fasilitas
layanan
store,
drive-thru,
delivery 24 jam 3. Harga produk terjangkau dan bersaing
penjualan produk terus meningkat meskipun ditengah krisis global 5. Lokasi store strategis dan tersebar di berbagai 0.08 kota di Indonesia 6. Stabilitas dan eksistensi produk perusahaan 0.06 yang baik di masyarakat 7. Marketing plan yang sederhana dan menarik 0.07 serta disesuaikan dengan tren
86
Key Internal Factors
Weight Rating
Weighted Score
Strengths 8. Memiliki sistem franchise dengan SOP 0.07
3
0.21
0.07
4
0.28
perkembangan 0.07
3
0.21
1
0.05
1
0.06
2
0.10
0.07
2
0.14
15. Kekuatan tawar-menawar terhadap beberapa 0.06
2
0.12
(Standard Operating Procedure) yang jelas 9. Kepemilikian sertifikasi NKV dan Halal 10. Perusahaan
mengikuti
teknologi dalam menjalankan bisnisnya Weaknesses 11. Perbedaan produk dengan pesaing tidak 0.05 signifikan 12. Delivery cost bahan mentah disamaratakan 0.06 untuk setiap store dengan lokasi berbeda 13. Promosi terkesan ditargetkan hanya untuk 0.05 golongan tertentu 14. Inovasi produk jarang dilakukan
pemasok tetap yang relatif rendah TOTAL
1.00
3.11
Total nilai tertimbang sebesar 3.11 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi internal yang sangat kuat dan baik.
87 3.5.3. Competitive Profile Matrix Competitive Profile Matrix (CPM) bertujuan untuk mengidentifikasi kompetitor utama serta faktor penentu keberhasilan (CSF / Critical Success Factor) yang menjadi kekuatan dan kelemahan PT XYZ. Faktor penentu keberhasilan dan kompetitor utama didapat dari hasil analisis industri dan wawancara dengan pihak eskskutif PT XYZ.
Tabel 3.7. CPM PT. XYZ Indonesia
Critical
Weight
Success
PT XYZ
A&W
Rating Weighted Rating Weighted Rating Weighted
Factors Ciri
KFC
Score
khas, 0.10
Score
Score
4
0.40
4
0.40
3
0.30
0.15
4
0.60
4
0.60
3
0.45
saing 0.15
2
0.30
4
0.60
3
0.45
0.07
3
0.21
4
0.28
2
0.14
Stabilitas dan 0.04
3
0.12
4
0.16
2
0.08
0.07
3
0.21
4
0.28
1
0.07
0.07
4
0.28
4
0.28
2
0.14
keragaman, dan
kualitas
produk Fasilitas layanan pembelian produk Daya harga Lokasi strategis store
eksistensi Marketing plan Inovasi produk
88 Critical
Weight
Success
PT XYZ
A&W
Rating Weighted Rating Weighted Rating Weighted
Factors Standarisasi
KFC
Score
Score
Score
0.05
4
0.20
4
0.20
4
0.20
0.05
2
0.10
4
0.20
2
0.10
EIS
0.15
2
0.30
3
0.45
1
0.15
Infrastruktur
0.10
3
0.30
3
0.30
3
0.30
dan sertifikasi Pengaturan pengiriman bahan mentah
IT Total
1.00
3.02
3.75
2.83
Dari tabel 3.6. di atas maka dapat di simpulkan bahwa PT. XYZ Indonesia berada di posisi ke dua setelah KFC yang merupakan pesaing terkuatnya, dan pesaing terlemah adalah A&W. Secara berurutan total nilai tertimbangnya adalah sebagai berikut : 3.75, 3.02, dan 2.83.Serta terdapat sebelas faktor kritis di dalam industri ini.
3.6.
Analisis Tahap Pencocokan
3.6.1. Matriks SWOT M atriks SWOT digunakan untuk men cocokkan faktor eksternal (opportunities— O dan threats—T) dan f aktor internal (strengths—S dan weakness—W) dari PT. XYZ Indonesia. Berikut Matriks SWOT beserta p erumusan strategi alternatif untuk PT XYZ Indonesia.
Tabel 3.8. Matriks SWOT PT XYZ Indonesia
Strengths (S)
Weakness (W)
1. Menu produk yang khas dan beragam 1. Perbedaan produk dengan pesaing tidak dengan kualitas terjamin
signifikan
2. Fasilitas layanan store, drive-thru dan 2. Delivery cost bahan mentah disamaratakan delivery 24 jam
untuk setiap store dengan lokasi berbeda
3. Harga produk terjangkau dan bersaing
3. Promosi terkesan ditargetkan untuk golongan tertentu
4. Strategi penjualan yang baik sehingga hasil 4. Inovasi produk jarang dilakukan penjualan
produk
terus
meningkat
meskipun ditengah krisis global 5. Lokasi
store
strategis
dan
tersebar 5. Kekuatan tawar-menawar terhadap beberapa
diberbagai kota di Indonesia
pemasok tetap yang relatif rendah
6. Stabilitas dan eksistensi produk perusahaan yang baik di masyarakat
89
90 Strengths (S)
Weakness (W)
7. Marketing plan yang sederhana dan menarik serta disesuaikan dengan tren 8. Memiliki sistem franchise dengan SOP yang jelas 9. Kepemilikian sertifikasi NKV dan Halal 10. Perusahaan
mengikuti
perkembangan
teknologi dalam menjalankan bisnisnya Opportunities (O) 1. Tren masyarakat dalam mengonsumsi makanan cepat saji
2. Perkembangan teknologi informasi yang
Strategi SO 1. Melakukan inovasi terhadap penawaran
Strategi WO 1. Melakukan ekspansi penawaran produk
bonus atau discount dan pemberian
terhadap target pasar menengah ke bawah
product gift dalam setiap pembelian
dengan tetap mempertimbangkan kualitas
produk. (S7, O4)
dan selera pasar. (W3, O3)
2. Penerapan teknologi yang mengikuti
2. Membangun sistem dalam mengelola
dapat mendukung proses pengambilan
perkembangan sehingga dapat
penentuan delivery cost bahan mentah untuk
keputusan eksekutif usaha waralaba
memudahkan pengelolaan bisnis PT XYZ
setiap store. (W2, O2)
Indonesia. (S10, O2)
Opportunities (O)
Strategi SO
3. Potensi perluasan pasar
3. Mempertahankan dan meningkatkan
Strategi WO 3. Memperkuat ciri khas produk yang tidak
sistem franchise yang telah ada
dimiliki dan berbeda dengan restoran fast
sehingga dapat menarik partner bisnis
food lainnya. (W1, O1)
lebih banyak. (S8, O5) 4. Perkembangan inovasi dalam pelayanan
4. Melakukan inovasi dan pengembangan
makanan cepat saji
produk sehingga dapat meningkatkan daya beli konsumen dan memiliki signature yang kuat di dalam benak masyarakat. (W4, O4)
5. Loyalitas
partner
bisnis,
seperti
pemasok dan distributor bahan mentah Threats (T) 1. Tren dalam mengonsumsi healthy food dan kesadaran hidup sehat masyarakat
Strategi ST 1. Menawarkan menu produk dengan
Strategi WT 1. Membuat sebuah program yang
penggunaan bahan – bahan berkualitas
berorientasi untuk meningkatkan loyalitas
organik. (S1, T1)
konsumen, seperti member card. (W1, T5)
91
92 Threats (T)
Strategi ST
Strategi WT
2. Perubahan kebijakan pemerintah dalam kurun waktu tertentu 3. Inflasi dan penurunan nilai tukar mata uang
2. Melakukan forecasting atau peramalan untuk penjualan produk selama 2 tahun kedepan dengan memperhatikan aspek-aspek yang mempengaruhi
seperti penawaran
harga
bahan mentah dari supplier, delivery cost bahan mentah, dan lainnya. Sehingga hal ini dapat mencegah dan meminimalisir kerugian yang mungkin dialami perusahaan. (W2, T3) 4. Munculnya restoran cepat saji local di Indonesia
sehingga
masyarakat
untuk
kecendrungan
membeli
produk
substitusi meningkat 5. Kompetisi yang tinggi diantara restoran sejenis
93 3.6.2. Matriks IE M atriks IE (Internal-External) didasari pada dua dimensi kunci, yaitu total nilai tertimbang IFE pada sumbu x d an total nilai tertimbang EFE p ada sumbu y p ada analisis tahap masukan, dip eroleh nilai tertimban g EFE sebesar 3,32 d an IFE seb esar 3,11. M atriks IE PT. XYZ Indonesia dap at dilihat sebagai ber ikut:
Gambar 3.7. IE Matrix PT. XYZ Indonesia Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa PT. XYZ Indonesia memiliki posisi internal dan eksternal rata-rata yang sama kuatnya, sehingga berada pada sel I (berada pada lingkaran hijau) yang berarti dapat dikatagorikan sebagai strategi tumbuh dan kembangkan. Hal tersebut dapat didukung dengan dilakukan strategi intensif seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk atau strategi integratif seperti backward, forward, atau horizontal integration (integrasi kebelakang, integrasi kedepan, atau integrasi horisontal).
94 3.6.3. Grand Strategy Matrix
Gambar 3.8. Grand Strategy Matrix PT. XYZ Indonesia
Pada Grand Strategy Matrix, PT. XYZ Indonesia berada pada kuadran I. Strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan ini adalah tetap terus berkonsentrasi pada pasar saat ini (penetrasi pasar dan pengembangan pasar) dan produk saat ini (pengembangan produk). Integrasi ke belakang, kedepan, atau horizontal juga dapat menjadi strategi yang efektif. Diversifikasi konsentrik dapat digunakan untuk mengurangi resiko lini produk yang sempit. Strategi yang memungkinkan dan cocok bagi PT. XYZ Indonesia untuk diimplementasikan adalah penetrasi pasar, pengembangan produk, atau integrasi ke belakang (backward integration).
3.7.
Analisis Tahap Keputusan : Matriks QS PM
Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) digunakan untuk memungkinkan evaluasi alternatif strategi bagi PT. XYZ Indonesia secara objektif dan melalui penilaian intuitif yang baik, berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal yang telah didefenisikan pada tahap sebelumnya. Keseluruhan analisis yang telah dilakukan pada tahap pencocokan menghasilkan tiga alternatif strategi yang paling dominan, memungkinkan, dan disarankan untuk dievaluasi lebih lanjut, yakni:
95 1. Strategi penetrasi pasar, yaitu meningkatkan pangsa pasar produk PT. XYZ Indonesia saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar dan tidak hanya terkesan diperuntukkan bagi kalangan menengah atas. Penetrasi pasar dapat dilakukan dengan meningkatkan jumlah iklan dan menawarkan promosi produk dengan target pasar yang lebih meluas, serta mempertahankan dan meningkatkan layanan penjualan produk pada PT XYZ Indonesia. 2. Strategi pengembangan produk, yaitu melakukan inovasi secara berkala terhadap menu produk yang dimiliki oleh PT. XYZ Indonesia sehingga dapat memiliki lebih banyak signature product dan tidak kalah saing dengan produk -produk dari restoran sejenis. Hal ini dapat dilakukan dengan terus mengeksplorasi dan menganalisis selera pasar yang sedang menjadi trend di kalangan target saat ini. Selain itu dengan terus mengontrol dan mempertahankan kualiats produk yang telah ada. 3. Backward integration (integrasi kebelakang), yaitu meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan. Persaingan global mendesak perusahaan untuk mengurangi jumlah pemasok dan mengharapkan pelayanan dan kualitas yang lebih baik dari pemasok. PT XYZ dapat menjalankan strategi ini dengan melakukan forecasting atau peramalan produk yang dijual untuk 2 tahun kedepan dengan memperhatikan penawaran harga dari pemasok. Dengan begitu PT XYZ dapat mengontrol pengaruh perubahan harga bahan mentah dan delivery cost bahan mentah, serta memilih supplier yang memberikan penawaran harga terbaik dengan jangka waktu yang memadai.
Hasil analisis Matriks QSPM dapat dilihat pada tabel 3.9. Matriks QSPM PT XYZ Indonesia.
96 Tabel 3.9. Matriks QSPM PT XYZ Indonesia Strategies Alternatives Penetrasi Pasar Key Factors
Weight
Pengembangan Produk
Backward Integration
AS
TAS
AS
TAS
AS
TAS
4
0.44
2
0.22
1
0.11
1
0.11
3
0.33
4
0.44
Opportunities 1. Tren
masyarakat
dalam 0.11
mengonsumsi makanan cepat saji 2. Perkembangan informasi mendukung pengambilan
yang
teknologi 0.11 dapat proses keputusan
eksekutif usaha waralaba
Strategies Alternatives Penetrasi Pasar
Pengembangan Produk
Backward Integration
Key Factors
Weight
AS
TAS
AS
TAS
AS
TAS
3. Potensi perluasan pasar
0.12
4
0.48
2
0.24
1
0.12
4. Perkembangan inovasi dalam 0.12
3
0.36
2
0.24
1
0.12
2
0.20
1
0.10
4
0.40
4
0.32
3
0.24
1
0.08
-
-
-
-
-
-
Opportunities
pelayanan
makanan
cepat
saji 5. Loyalitas
partner
seperti
pemasok
bisnis, 0.10 dan
distributor bahan mentah Threats 1. Tren dalam mengonsumsi 0.08 healthy food dan kesadaran hidup sehat masyarakat 2. Perubahan pemerintah
kebijakan 0.08 dalam
kurun
waktu tertentu
97
98 Strategies Alternatives Penetrasi Pasar Key Factors
Weight
Pengembangan Produk
Backward Integration
AS
TAS
AS
TAS
AS
TAS
3
0.24
2
0.16
4
0.32
4
0.36
3
0.27
1
0.09
4
0.44
3
0.33
1
0.11
Threats 3. Inflasi dan penurunan nilai 0.08 tukar mata uang 4. Munculnya restoran cepat 0.09 saji
lokal
sehingga
di
Indonesia
kecendrungan
masyarakat untuk membeli produk substitusi meningkat 5. Kompetisi
yang
tinggi 0.11
diantara restoran sejenis TOTAL
1.00
Strategies Alternatives Penetrasi Pasar Key Factors
Weight
Pengembangan Produk
Backward Integration
AS
TAS
AS
TAS
AS
TAS
4
0.24
3
0.24
1
0.08
-
-
-
-
-
-
4
0.28
2
0.14
1
0.07
-
-
-
-
-
-
4
0.32
2
0.16
3
0.24
Strengths 1. Menu produk yang khas dan 0.08 beragam
dengan
kualitas
terjamin 2. Fasilitas layanan store, drive- 0.07 thru dan delivery 24 jam 3. Harga produk terjangkau dan 0.07 bersaing 4. Strategi penjualan yang baik 0.07 sehingga produk meskipun
hasil terus
penjualan meningkat
ditengah
krisis
global 5. Lokasi store strategis dan 0.08 tersebar diberbagai kota
99
100 Strategies Alternatives Penetrasi Pasar Key Factors
Weight
Pengembangan Produk
Backward Integration
AS
TAS
AS
TAS
AS
TAS
-
-
-
-
-
-
4
0.28
3
0.21
1
0.07
1
0.07
2
0.14
4
0.28
sertifikasi 0.07
-
-
-
-
-
-
mengikuti 0.07
2
0.14
3
0.21
4
0.28
Strengths 6. Stabilitas
dan
eksistensi 0.06
produk perusahaan yang baik di masyarakat 7. Marketing
plan
yang 0.07
sederhana dan menarik serta disesuaikan dengan tren 8. Memiliki sistem franchise 0.07 dengan SOP yang jelas 9. Kepemilikian NKV dan Halal 10. Perusahaan perkembangan
teknologi
dalam menjalankan bisnisnya
Strategies Alternatives Penetrasi Pasar Key Factors
Weight
Pengembangan Produk
Backward Integration
AS
TAS
AS
TAS
AS
TAS
4
0.20
3
0.15
1
0.05
1
0.06
2
0.12
4
0.24
4
0.20
2
0.10
1
0.05
jarang 0.07
4
0.28
3
0.21
1
0.07
tawar-menawar 0.06
1
0.06
2
0.12
4
0.24
Weakness 1. Perbedaan produk dengan 0.05 pesaing tidak signifikan 2. Delivery cost bahan mentah 0.06 disamaratakan untuk setiap store dengan lokasi berbeda 3. Promosi terkesan ditargetkan 0.05 hanya
untuk
golongan
tertentu 4. Inovasi
produk
dilakukan 5. Kekuatan
terhadap beberapa pemasok tetap yang relatif rendah TOTAL
1.00
5.08
3.93
2.79
101
102 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah total nilai daya tarik (STAS) untuk strategi penetrasi pasar memiliki total daya tarik sebesar 5.08, strategi pengembangan
produk
sebesar
3.93, dan strategi backward integration sebesar
2.79. Hal ini menunjukkan bahwa strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan strategi yang paling menarik bagi PT. XYZ Indonesia dibandingkan dengan strategi backward integration. Upaya yang dapat dilakukan untuk menerapkan penetrasi pasar yang berhasil adalah mendorong lebih banyak konsumen dipasar agar memilih produk PT XYZ dibandingkan dengan produk dari restoran cepat saji lainnya dan meningkatkan intensitas pembelian produk yang dilakukan oleh konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan jumlah store, meningkatkan usaha publikasi, menawarkan promosi seperti diskon dan pemberian hadiah dalam setiap pembelian produk serta menjalankan strategi harga produk yang kompetitif dengan melakukan peramalan atau forecasting yang memperhitungkan aspek penawaran harga dan delivery cost dari bahan mentah. Sedangkan untuk menerapkan pengembangan produk yang berhasil yang dapat dilakukan adalah mengembangkan produk sesuai dengan selera masyarakat yang didapat dari hasil analisis terhadap penjualan produk yang telah berjalan dan juga analisis terhadap selera target masyarakat yang dituju oleh perusahaan. Pengembangan EIS (Executive Information System) dinilai sebagai alat yang dapat mendukung PT XYZ untuk menjalankan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. EIS yang dikembangkan dengan menggunakan teknologi berbasis web ini mencakup laporan dari profit, penjualan produk dari setiap store yang dimiliki PT XYZ dan hasil peramalam atau forecasting untuk produk yang dijual dan yang akan dirilis. Hal ini bertujuan agar PT XYZ dapat mengendalikan profit yang akan didapat perusahaan dari penjualan produk yang dilakukan dan juga dapat meminimalisir kerugian yang mungkin dialami perusahaan serta diharapkan dapat membantu pihak eksekutif dalam mengambil keputusan untuk menentukan keberhasilan penetrasi pasar dan pengembangan produk yang akan dilakukan.
3.8.
Penurunan Rekomendasi Strategi Alternatif Terhadap Kebutuhan Informasi
Berdasarkan hasil analisis tahap keputusan maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan informasi yang diperlukan dalam perancangan dashboard bagi PT XYZ Indonesia adalah sebagaimana ditampilkan dalam table 3.10 sebagai berikut.
Table 3.10 Hubungan Rekomendasi Strategi dengan SWOT Strategi dan Kebutuhan Informasi bagi PT XYZ Indonesia
Rekomendasi
Strategi SWOT
strategi Penetrasi pasar
1. Melakukan
inovasi
terhadap
Kebutuhan penawaran 1. Pemantauan dan evaluasi hasil penjualan dan keuntungan yang
bonus atau discount dan pemberian product
diperoleh setiap store PT XYZ oleh pihak eksekutif setiap
gift dalam setiap pembelian produk. (S7, O4)
bulannya.
2. Melakukan
ekspansi
penawaran
produk
terhadap target pasar menengah ke bawah dengan tetap mempertimbangkan kualitas dan selera pasar. (W3, O3)
2. Pemantauan dan evaluasi yang dilakukan pihak eksekutif terhadap kegiatan promosi dan event yang diadakan disetiap store PT XYZ. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi perusahaan dalam melakukan promosi atau event dan mengetahui keuntungan yang didapat.
3. Pemantauan posisi dan keberadaan pesaing dalam industri bisnis yang sama pada setiap lokasi yang terdapat store PT XYZ dan lokasi baru yang dapat menjadi peluang bisnis baru bagi PT XYZ.
103
104 Rekomendasi
Strategi SWOT
strategi 3. Membuat
berorientasi
sebuah untuk
Kebutuhan
program
yang 4. Pemantauan dan evaluasi kegiatan CSR (Corporate Social
meningkatkan
Responsibility) yang dilakukan PT XYZ oleh pihak eksekutif
loyalitas konsumen, seperti member card.
untuk mendapatkan informasi mengenai respon masyarakat
(W1, T5)
terhadap kegiatan tersebut sehingga dapat dilakukan perbaikan dan inovasi.
Pengembangan Produk
1. Memperkuat ciri khas produk yang tidak 1. Pemantauan dan evaluasi hasil penjualan produk-produk PT dimiliki dan berbeda dengan restoran fast
XYZ pada setiap store dan keuntungan yang diperoleh dari
food lainnya. (W1, O1)
penjualan tersebut setiap bulannya oleh pihak eksekutif.
2. Melakukan inovasi dan pengembangan 2. Pemantauan dan evaluasi yang dilakukan pihak eksekutif produk sehingga dapat meningkatkan
terhadap kegiatan promosi dan event yang diadakan disetiap store
daya
PT XYZ. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi
beli
konsumen
dan
memiliki
signature yang kuat di dalam benak
perusahaan
masyarakat. (W4, O4)
menganalisis produk yang sesuai dengan selera masyarakat
3. Menawarkan
menu
produk
dengan
penggunaan bahan – bahan berkualitas organik. (S1, T1)
dalam
sekitar lokasi store.
melakukan
promosi
atau
event
dan
105 3.9.
Penurunan Hasil Analisis ke dalam Perancangan Dashboard Sistem Berikut merupakan hasil temuan dari analisis kebutuhan pemenuhan informasi
eksekutif dan solusi yang diusulkan dalam fitur-fitur yang akan dibangun dalam EIS (Executive Information System) yang akan diterapkan pada PT XYZ: Hasil temuan dan solusi dapat dilihat pada tabel 3.11. Temuan masalah dan Usulan bagi PT XYZ Indonesia.
106 Tabel 3.11. Temuan masalah dan Usulan bagi PT XYZ Indonesia
Faktor analisis Analisis
Finding / Temuan
1. Pemantauan dan evaluasi hasil
penjualan
Usulan
a. Pemantauan
dan
evaluasi
hasil a. Executive summary untuk hasil a. Memberikan informasi mengenai hasil penjualan, keuntungan, dan
diperoleh setiap store.
peningkatan
keuntungan yang diperoleh
diperoleh
setiap store PT XYZ oleh
dilakukan secara manual oleh pihak b. Executive summary untuk store
pihak
eksekutif melalui laporan keuangan
dengan
yang terpisah untuk setiap store yang
keuntungan dibawah standar.
bulannya.
setiap
store
yang
penjualan dan keuntungan yang
penjualan
setiap
keuntungan
Penjelasan
dan
eksekutif
dan
Fitur / Solusi
masih
penjualan
dan
penurunan
penjualan serta keuntungan yang diperoleh setiap bulannya pada setiap store yang dimiliki oleh PT XYZ.
dimiliki PT XYZ. b. Laporan
hasil
atau
keuangan
yang
terpisah
b. Mengidentifikasi
dan
menyebabkan
memberikan informasi dengan
lambatnya proses pengidentifikasian
cepat mengenai store-store yang
terhadap store-store yang memiliki
memiliki hasil penjualan dan
hasil
keuntungan
untuk
setiap
store
penjualan
dan
keuntungan
bulanan
dibawah
dibawah maupun diatas standar yang
maupun diatas standar yang telah
telah ditetapkan.
ditetapkan.
Faktor analisis Analisis
Finding / Temuan
2. Pemantauan dan evaluasi a. hasil
penjualan
Usulan
produk-
Pihak
Fitur / Solusi melakukan a. Executive
eksekutif
pemantauan dan evaluasi penjualan
Summary
Penjelasan untuk a. Menyediakan akses yang cepat
penjualan produk setiap store.
terhadap
informasi
penjualan
produk PT XYZ pada setiap
produk secara manual melalui laporan b. Executive summary untuk tiga
produk serta informasi mengenai
store dan keuntungan yang
penjualan yang terpisah untuk setiap
produk dengan kuantitas penjualan
peningkatan maupun penurunan
diperoleh
store yang dimiliki PT XYZ.
terendah maupun tertinggi pada
hasil penjualan dan keuntungan
setiap store.
yang diperoleh dari penjualan
tersebut
dari setiap
penjualan
bulannya b. Evaluasi
oleh pihak eksekutif.
penjualan
produk
dilakukan
secara
menyebabkan
lambatnya
pengidentifikasian
produk
yang
manual c. Executive summary untuk produk proses dengan
kuantitas penjualan terendah maupun
produk tersebut pada suatu store.
dengan kuantitas penjualan yang b. Mengidentifikasi
dan
tidak memenuhi maupun melebihi
memberikan informasi dengan
standar.
cepat mengenai produk-produk
tertinggi pada setiap store yang
yang
dimiliki PT XYZ.
berada
kuantitas pada
penjualannya peringkat
tiga
terendah maupun tertinggi pada setiap store yang dimiliki oleh PT XYZ.
107
108
Faktor analisis Analisis
Usulan
Finding / Temuan c. Evaluasi
penjualan
produk
dilakukan
secara
menyebabkan
lambatnya
Fitur / Solusi yang
Penjelasan c. Mengidentifikasi
dan
manual
memberikan informasi dengan
proses
cepat mengenai produk-produk
pengidentifikasian produk yang tidak
yang
kuantitas
penjualannya
memenuhi maupun yang melebihi
tidak memenuhi maupun yang
standar kuantitas penjualan yang telah
memenuhi standar yang telah
ditetapkan untuk setiap store.
ditentukan pada setiap store yang dimiliki oleh PT XYZ.
Faktor analisis Analisis
Usulan
Finding / Temuan
Fitur / Solusi
3. Pemantauan dan evaluasi a. Pemantauan dan evaluasi kegiatan a. Executive yang
kegiatan
summary
untuk a. Memberikan
informasi
pihak
promosi dan event masih dilakukan
kegiatan promosi dan event
mengenai kegiatan promosi
terhadap
secara manual oleh pihak eksekutif
setiap store.
dan event yang dilakukan di
dilakukan
eksekutif
Penjelasan
promosi
dan
melalui laporan kegiatan promosi b. Executive
summary
untuk
setiap store, beserta dengan
diadakan
dan event yang terpisah untuk
kegiatan promosi atau event
perbandingan hasil penjualan,
disetiap store PT XYZ.
setiap store yang dimiliki PT XYZ.
yang
penjualan
biaya, dan keuntungan yang
produk diatas maupun dibawah
didapat dari kegiatan tersebut.
target yang ditentukan.
Fitur ini juga memberikan
event
yang
Hal ini bertujuan untuk b. Evaluasi kegiatan promosi dan mengevaluasi perusahaan
strategi dalam
event
yang
dilakukan
secara
memiliki
manual menyebabkan lambatnya c. Executive
summary
untuk
informasi
mengenai
melakukan promosi atau
pengambilan keputusan eksekutif
penjualan produk pada suatu
peningkatan dan penurunan
event,
dalam penentuan strategi penjualan
kegiatan promosi atau event.
keuntungan yang diperoleh
mengetahui
keuntungan yang didapat,
melalui
dan menganalisis produk
promosi atau event.
yang sesuai dengan selera
pelaksanaan
kegiatan d. Executive
summary
untuk
kegiatan promosi atau event
dari
pelaksanaan
kegiatan
promosi dan event.
pada periode tertentu.
masyarakat sekitar lokasi store.
109
110 Faktor analisis Analisis
Usulan
Finding / Temuan
Fitur / Solusi
c. Evaluasi kegiatan promosi dan event
yang
dilakukan
secara
Penjelasan b. Mengidentifikasi memberikan
dan informasi
manual menyebabkan lambatnya
mengenai kegiatan promosi
proses pengidentifikasian produk
atau event yang memiliki
yang
selera
penjualan produk diatas atau
konsumen pada lokasi tertentu
dibawah target yang telah
melalui analisis penjualan produk
ditentukan pada setiap store.
sesuai
dengan
yang berkaitan dengan promosi dan event yang dilaksanakan
c. Memberikan mengenai
informasi produk-produk
yang terkait dengan suatu promosi atau event sehingga eksekutif dapat menganalisis produk yang sesuai dengan selera masyarakat pada lokasi tertentu.
Faktor analisis Analisis
Usulan
Finding / Temuan
Fitur / Solusi
d. Evaluasi kegiatan promosi dan event manual
yang
dilakukan
melalui
laporan
secara yang
Penjelasan d. Memberikan
informasi
mengenai promosi atau event yang
dilaksanakan
pada
terpisah dengan laporan penjualan
periode tertentu di suatu store
menyebabkan lambatnya analisis
sehingga
dapat
pihak eksekutif terhadap promosi
analisis
pengaruh
promosi
atau
atau
event
terhadap
event
menyebabkan
yang hasil
produk meningkat.
dapat penjualan
peningkatan
dilakukan
maupun
penurunan keuntungan yang diperoleh pada sebuah store.
111
112 Faktor analisis Analisis
Usulan
Finding / Temuan
4. Pemantauan posisi dan a. Pihak keberadaan dalam
industri
summary
pesaing
pemantauan terhadap pesaing bisnis
posisi
bisnis
secara manual melalui hasil laporan
kompetitor.
survei
lokasi yang terdapat store
kompetitor
PT XYZ dan lokasi baru
penjualannya.
dapat
melakukan a. Executive
eksekutif
yang sama pada setiap
yang
Fitur / Solusi
keberadaan b. Executive
mengenai dan
tingkat
hasil
pesaing
bisnis
PT XYZ.
secara
manual
yang
dilakukan
menyebabkan
untuk a. Memberikan
keberadaan
informasi
mengenai
perbandingan
keberadaan store PT XYZ untuk
dengan
lokasi dengan peluang bisnis
beserta
baru.
penjualannya.
menjadi b. Pemantauan posisi dan keberadaan c. Executive
peluang bisnis baru bagi
dan
Penjelasan
summary
summary
store
kompetitor
dengan
untuk b. Mengidentifikasi
hasil
dan
lokasi store dengan kompetitor
memberikan
informasi
kuat.
mengenai lokasi baru yang
proses
terdapat store kompetitor dan
yang
dapat dijadikan peluang bisnis
dapat menjadi peluang bisnis baru
baru untuk membuka store PT
bagi PT XYZ.
XYZ.
lambatnya pengidentifikasian
lokasi
Faktor analisis Analisis
Usulan
Finding / Temuan
Fitur / Solusi
c. Pemantauan posisi dan keberadaan
Penjelasan d. Mengidentifikasi
dan
pesaing bisnis yang dilakukan
memberikan
secara
mengenai lokasi-lokasi store
manual
lambatnya pengidentifikasian
menyebabkan proses kompetitor
yang
informasi
berhadapan
dengan
kompetitor bisnis yang kuat
kuat yang berhadapan dengan
beserta
dengan
jarak
dan
store PT XYZ pada suatu lokasi.
perbandingan hasil penjualan antara store PT XYZ dengan store kompetitor.
113
114 Faktor analisis Analisis
Usulan
Finding / Temuan
Fitur / Solusi
5. Pemantauan dan evaluasi a. Pemantauan dan evaluasi kegiatan a. Executive kegiatan CSR (Corporate
CSR
Social
Responsibility)
manual
oleh
yang dilakukan PT XYZ
melalui
laporan
oleh
masyarakat
pihak
untuk informasi respon terhadap
eksekutif
mendapatkan mengenai masyarakat
masih
dilakukan pihak survei
terhadap
secara
kegiatan-
respon
summary
masyarakat
informasi
mengenai kegiatan CSR yang untuk terhadap
kegiatan CSR.
dilakukan perusahaan beserta dengan
daerah
tempat
dilaksanakannya
kegiatan,
kegiatan CSR yang dilaksanakan c. Executive summary untuk biaya
biaya yang dibutuhkan dalam
oleh PT XYZ dan juga ditemukan
pelaksanaan, dan baik atau
bahwa
laporan
survei
tersebut
kegiatan
masih terpisah untuk setiap jenis
tersebut sehingga dapat
kegiatan CSR dan daerah tempat
dilakukan perbaikan dan
dilakukannya kegiatan tersebut.
inovasi.
untuk a. Memberikan
kegiatan CSR.
eksekutif b. Executive respon
summary
Penjelasan
pelaksanaan kegiatan CSR.
buruknya respon masyarakat terhadap kegiatan tersebut. b. Memberikan
informasi
mengenai respon masyarakat terhadap
kegiatan
CSR
berdasarkan pemilihan lokasi tempat
berlangsungnya
kegiatan tersebut.
Faktor analisis Analisis
Usulan
Finding / Temuan
Fitur / Solusi
b. Pemantauan dan evaluasi kegiatan CSR
secara
laporan
Penjelasan d. Memberikan
manual
melalui
mengenai
yang
terpisah
dikeluarkan oleh perusahaan
survei
menyebabkan lambatnya proses
untuk
pengidentifikasian
kegiatan
kegiatan
CSR
informasi
terhadap
yang mendapat
biaya
yang
melaksanakan
pemilihan
CSR
berdasarkan
lokasi
respon baik maupun buruk dari
berlangsungnya
masyarakat.
tersebut.
suatu
tempat kegiatan
c. Pemantauan dan evaluasi kegiatan CSR secara manual melalui laporan survei yang terpisah menyebabkan lambatnya
proses
pengidentifikasian terhadap total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukan suatu kegiatan CSR.
115
116