Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
BAB 2 TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Gambaran Umum Proyek
Judul Proyek
: Apartemen dan Pusat Perbelanjaan
Tema
: Arsitektur “ Bioklimatik “.
Lokasi
: Jl. Outer RingRoad West 1/Rawa Buaya
Sifat Proyek
: Fiktif.
Pemilik / Pendanaan / Pengelola : Swasta. Luas Lahan
: 25.500 m2
KDB
: 55
KLB
: 3
Ketinggian Maksimal
: 8 Lantai.
Fasilitas
: Mall, ATM Center,cafe Restoran,fitnes,dll.
2.2 Klasifikasi Apartemen
Apartement ini dirancang dengan melakukan pendekatan dari segi fungsi yaitu target pasar dengan kategori tingkat perekonomian kelas menengah. menyediakan suatu wadah untuk menampung aktivitas manusia penghuninya serta penyediaan segala fasilitas yang berkaitan dengan segala kebutuhan serta penyediaan sarana yang dibutuhkan sehari-hari. Dimana wadah hunian ini akan memenuhi konteks sebagai apartemen golongan menengah yang mampu melayani penghuni dan penduduk sekitar. Pengolahan bangunan atau fasade bangunan dengan pendekatan terhadap alam
dengan konsep hemat energi atau bioklimatik sehingga
tercipta sebuah bangunan yang hemat biaya,ramah lingkungan,dan nyaman juga menjadi daya tarik dan memiliki nilai jual yang tinggi.
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
9
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
2.2.1 Pengertian Apartemen
Pengertian apartemen adalah : • "Apartment is any family dwelling units other than a free standing single family house" yang berarti "Apartemen adalah beberapa unit hunian keluarga dan bukan sebuah rumah tinggal yang berdiri sendiri" 1.(1 Callendar L966) • "Apartment is a set of rooms usecl as a dwelling b-v one person or one family", yang berarti "Apartemen adalah suatu susunan dari ruang-ruang yang digunakan sebagai tempat tinggal oleh seseorang atau satu keluarga" 2. (2 Random House. Inc.1996) • "Apartemen adalah kamar atau beberapa kamar atau ruangan yang diperuntukkan sebagai tempat tinggal, terdapat di dalam satu bangunan yang biasanya mempunyai kamar atau ruangan-ruangan lain semacam itu" 3.( 3 menurut Poerwadarminta WJS,Kamus Umum Bahasa Indonesia).
Jadi Apartemen adalah unit hunian yang di susun vertikal untuk mengefektifkan lahan yang sangat terbatas,yang didalamnya terdapat ruangan
ruangan
diantaranya
kamar
tidur,ruang
keluarga,ruang
tamu,pantry/dapur,kamar mandi,balkon dan ruangan lainnya sebagai fasilitas pendukung A Jenis-jenis Apartemen : a). Berdasarkan ketinggian bangunan : 1. Low Rise Apartment Ketinggian bangunan sampai dengan 6 lantai 2 . Medium Rise Apartment Ketinggian bangunan 6 s.d. 9 lantai. 3. High Rise Apartment Ketinggian bangunan sampai dengan 40 lantai.
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
10
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
b). Berdasarkan pencapaian vertikal : 1. Elevated Apartmen Pencapaian melalui elevator atau lift dengan ketinggian lebih dari 4 lantai. 2. Walk-up Apartment Pencapaian melalui tangga, dengan ketinggian tidak lebih dari 4 Lantai. c) Berdasarkan sistem koridor. 1. Koridor 1 sisi. 2. Single Loaded Corridor 3. Double Loaded Corridor 4. Korridor 2 sisi 5. Koridor Terpusat.
B. Berdasarkan bentuk massa a). Bentuk Massa Slab Massa bangunan memanjang dengan bentuk sirkulasi berupa koridor, biasanya menggunakan lebih dari satu sistem sirkulasi vertikal. b). Bentuk Massa Tower Massa bangunan memusat dengan bentuk sirkulasi berupa hall atau ruang perantara. c). Bentuk Massa Variant. Penggabungan antara bentuk slab dan tower
Dari uraian di atas desain apartemen yang akan di rancang termasuk jenis apartemen medium rise dengan ketinggian 6 s/d 9 lantai,dengan pencapaian vertical termasuk elevated apartemen dengan pencapaian menggunakan elevator atau lift dengan ketinggian lebih dari 4 lantai,dan untuk bentuk masa apartemen menggunakan bentuk masa Slab dimana bangunan atau apartemen berbentuk memanjang dengan bentuk sirkulasi berupa koridor disini menggunakan system double loaded corridor dengan menggunakan lebih dari satu sistem sirkulasi vertikal
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
11
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
2.2.2 Penjelasan Karakter Penghuni
Karakter penghuni yang ada di apartement ini diperuntukkan untuk golongan
menengah,dengan
sistem
kepemilikan
Hak
Milik
strata
title.Pengertian Golongan menengah belum ada Batasan yang baku akan strata sosial masyarakat belum ada yang mutlak. Untuk gambaran secara umum ciri-ciri kelompok ini adalah : - berpenghasilan antara 5 - 30 juta perbulannya. 4 - memiliki jumlah keluarga/tanggungan 4-5 orang. 4 (4Tesis Sarjana 52 Program Studi Universitas Kristen Petra.) Yang termasuk karakter penghuni apartemen Golongan menengah ke atas diantaranya :
Para Eksekutif muda yang masih single yang kantornya bisa diakses dari kawasan ini,dan para pekerja kantoran yang berada di kawasan industri di sekitar apartemen ini.
Pasangan muda
yang merupakan para eksekutif juga tapi sudah
berkeluarga.
Para pengusaha atau enterpreuner
yang pastinya sudah
berkeluarga dan sudah punya anggota keluarga seperti anak-anak dan seorang pembantu yang biasanya lebih memerlukan privasi.
2.3 Klasifikasi Pusat Perbelanjaan
Pusat
perbelanjaan
yang
ditawarkan
pada
proyek
pembangunan
apartemen ini adalah penyediaan fasilitas – fasilitas yang lengkap sehingga menjadi pelengkap dari pusat perbelanjaan terdekat seperti mal puri indah, taman Taman Palm. Adapun penyediaan fasilitas – fasilitas seperti dibawah ini : 1. Departemen store peruntukkan golongan menengah 2. Super Market 3. Café and Resto 4. Retail – retail : Fashion, Boutique, 5. Toko Komputer
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
12
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
6. Toko Buku 7. Food court 8. Tempat Bermain Anak,Dll
2.3.1.
Pengertian Pusat Perbelanjaan
Pusat perbelanjaan Merupakan suatu wadah bagi pedagang eceran yang sifatnya publik service, adalah suatu usaha untuk mencari untung dengan menyediakan kebutuhan masyarakat dibidang penjualan barang / jasa. 5 (5
Universitas Parahayangan , Laporan seminar 74 ,Bandung, Kreasi, Unpar,1974,Hal 2.)
Jadi pusat perbelanjaan adalah suatu tempat atau sebuah gedung komersial yang dirancang secara terpadu, dibangun pada suatu tapak yang telah direncanakan, dimiliki dan dilengkapi dengan fasilitas penunjangnya untuk memenuhi sebagian kebutuhan hidup dan menyegarkan fisik dan mental dari kesibukan sehari-hari. pusat perbelanjaan ini memiliki fungsi yaitu : 6 (
6
Sumber : majalah promosi jakarta ,1985 )
• Sebagai tempat peragaan untuk memasarkan suatu jenis barang kepada konsumen akhir, yang dimaksudkan untuk dapat mengetahui kemampuan produsen dalam memproduksi suatu jenis barang. • Merupakan tempat pertemuan antara pembeli dan penjual dan merupakan tempat untuk bertukar barang dan informasi. • Sebagai
titik
orientasi
kehidupan
sosial
masyarakat
untuk
menghidupkan suasana dengan aktifitas yang terjadi. Sebagai fasilitas umum yang menyediakan kebutuhan hidup masyarakat dan juga sebagai tempat rekre A. Klasifikasi Pusat Perbelanjaan diantaranya : 1. Bentuk dari Pusat Perbelanjaan Menurut bentuknya pusat perbelanjaan dapat dikategorikan menjadi 7 golongan, yaitu : 7 (
7
Fredrik Gibbert, Town Design, London Architectural Press,1959,Hal 127 )
•
Shopping Street : Toko yang berderet disepanjang kedua sisi jalan
•
Shopping Centre : Kompleks pertokoan yang terdiri dari stand-stand
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
13
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
yang disewakan / dijual. • Shopping Precicnt : Kompleks pertokoan dimana bagian depan toko menghadap keruang terbuka yang bebas dari segala macam kendaraan. • Departement Store : Merupakan toko yang sangat besar teriri dari beberapa lantai, menjual berbagai macam barang. • Supermaket : Toko yang menjual barang-barang kebutuhan seharihari dengan sistem pelayanan. • Super Store : Toko satu lantai yang menjual barang-barang kebutuhan sandang dengan sistem satu pelayanan. • Shopping Mall : Shopping Precint dimana ruang terbukanya merupakan pusat orientasi dari kompleks pertokoan. Berdasarkan klasifikasi diatas maka bentuk pusat perbelanjaan yang direncanakan adalah Shopping Mall.. 2. Jenis Barang Yang dijual 8 (
8
Fredrick Gibbert, Town Design, London Architectural Press,1959, Hal 127. )
• Convinience Shop : Pertokoan menjual berbagai macam barangbarang kebutuhan sehari-hari. • Demand Store : Pertokoan yang menjual barang-barang tertentu yang biasa dibutuhkan oleh langganan. • Impulse Store : Pertokoan yang menjual barang-barang mewah. Berdasarkan jenis barang yang dijual maka pusat perbelanjaan ini diklasifikasikan kedalam bentuk Convinience Store. 3. Variasi Barang Yang Dijual 9(9
Ioid. )
•
Speciality Shop : Toko yang menjual barang-barang tertentu.
•
Variety Shop : Toko yang menjual berbagai jenis macam barang.
Pusat perbelanjaan ini termasuk Variety Shop karena menjual berbagai jenis macam barang. 4. Berdasarkan Radius Pelayanan pusat perbelanjaan, maka jenis pusat perbelanjaan yang direncanakan dikategorikan kedalam Pusat Perbelanjaan Distrik ( Comunity Centre ) dengan klasifikasi : •
Jangkauan pelayanan 2mil ( 3,2 km ) untuk 40.000-150.000 jiwa.
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
14
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
•
Luas areal berkisar antara 9,290 – 23,225 m2.
•
Barang yang diperdagangkan umumnya keperluan berkala.
Lokasi umumnya terletak pada perpotongan jalan utama. 10 (
10
Gruen Victor, Shopping Towns USA, The Planning Of Shopping Centre, Reinhold Publishing
Corporation, New York,1960. )
B. Karakteristik Konsep Mall Karena pusat perbelanjaan yang direncanakan menggunakan konsep mall maka ada beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan dalam mendesain pusat perbelanjaan.11 (
11
, Nadine Beddinton, MBE, Design for Shopping Centre, Butter Wort Scientifie, London, 1982 )
•
Pintu masuk dan keluar mall harus terpisah agar tidak terlihat monoton dan pengunjung dapat menikmati semua yang ada dalam pusat perbelanjaan.
•
Ruang penerima dalam shopping mall bentuknya harus bervariasi, menarik dan berisi taman dengan tempat duduk –duduk untuk santai, patung – patung, air mancur dan vocal point yang lain.
•
Aliran pengunjung harus melewati bagian depan dari retail – retail yang ada.
•
Pencapaian yang mudah merupakan suatu hal yang mutlak.
•
Pengelompokan anchor dan retail sedemikian rupa sehingga apa yang diharapkan tenant dapat terwujud ( barang laku terjual ).
•
Jarak antara anchor yang satu dengan yang lain maksimum 200250m, ini dilakukan agar pengunjung tidak merasa lelah.
•
Lebar mall utama minimal 15m dan lebar mall cabang 6-7m.
•
Konsentrasi tertuju pada satu koridor utama, dalam skala besar bisa menjadi atrium dan semua retail tampil sama pentingnya.
•
Koridor utama ini dipersiapkan untuk menjadi jalur traffic, karena biasanya menghubungkan 1 pusat kegiatan atau magnet yang sering disebut anchor.
•
Umumnya konsep bangunan yang menggunakan konsep mall ini ketinggian bangunannya hanya 3 lantai dengan menampilkan suasana eksterior dan landscape yang diselaraskan dengan lingkungan di sekitar bangunan.
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
15
Program Studi Arsitektur - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercubuana
C. Elemen – elemen pembentuk shopping mall antara lain : 12 (
12
Harvey M. Rubenstein, Central City Malls, A Willey Interscience Publication,1978, Hal 17 )
•
Magnet Anchor : merupakan transformasi dari node – node yang berfungsi sebagai pusat pandangan dan dapat pula sebagai landmark yang perwujudannya berupa plaza.
•
Magnet Sekunder : merupakan transformasi dari distrik dan perwujudannya dapat berupa retail shop, supermaket, food court dan bioskop.
•
Street Mall : merupakan transformasi dari parth, dan perwujudannya berupa pedestrian yang menghubungkan magnet – megnet tersebut.
•
Tata Ruang Luar : merupakan transformasi dari edges yang berfungsi sebagai pembatas pusat pertokoan dengan tempat sekitarnya.
2.4
INTEGRASI APARTEMEN DAN PUSAT PERBELANJAAN
Penggunaan fungsi pusat perbelanjaan diletakkan pada bagian yang zona sirkulasi yang padat / publik dan pada bangunan ini diletakan pada bagian podium dengan maksud agar pencapaian pengunjung lebih dekat sehingga menjadi daya tarik selain itu zona tersebut kemungkinan dikunjungi pengunjung sangat padat. Sedangkan penggunaan untuk area hunian atau apartemen diletakan
pada
zona
private
dimana
penghuni
atau
tamu
yang
berkepentingan bisa memasuki zona ini dan pada bangunan ini diletakkan pada bagian tower bangunan. Menggabungkan dua fungsi/kegunaan pada satu gedung harus lah melalui integrasi yang tidak terlalu mencolok. Integrasi antara area apartemen dan pusat perbelanjaan diperoleh melalui zona-zona peralihan dimana zona tersebut berupa lobby yang hanya dipergunakan oleh orang yang berkepentingan yang bisa memakainya. Zona peralihan/lobby tersebut yang menghubungkan antara apartemen dan pusat perbelanjaan melalui sarana penggunaan lift.
Tugas Akhir Apartemen dan Pusat Perbelanjaan – Tema ‘’Arsitektur Bioklimatik‘’
16