Laporan Praktik Profesi Proyek BOARDING HOUSE Hendrix Van II 41212110016
BAB II: TINJAUAN UMUM INSTANSIONAL PROYEK 2.1. Instansi yang Terlibat Dalam pelakasanaan suatu proyek baik pada tahap perencanaan maupun pelaksanaan suatu proyek sangat diperlukan organisasi. Organisasi proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur sumber daya yang dimiliki agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara yang efisien, tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Organisasi proyek yang biasa digunakan dalam pelaksaaan suatu proyek diantaranya yaitu Pemilik Proyek (Owner), Konsultan, Kontraktor, Sub Kontraktor, dan Supplier dan lain-lain. Pada Proyek ini instansi yang terlibat diantaranya adalah sebagai berikut : ·
Pemilik Proyek (Owner)
·
Konsultan Perencana
·
Kontraktor Pelaksana
·
Sub Kontraktor Keberhasilan suatu proyek tergantung dari kerjasama semua instansi yang
terlibat di dalamnya serta adanya pembagian kerja yang baik dan teratur untuk mencapai kesatuan tindakan dalam mencapai tujuan proyek.
Gambar 1: Bagan Instansi yang terlibat
Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
Laporan Praktik Profesi Proyek BOARDING HOUSE Hendrix Van II 41212110016 Dalam proyek pembangunan BOARDING HOUSE memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepada PT. Bangun Indah Graha yang beralamat di Ruko Golden Boulevard I Blok F2/32 BSD City, Serpong, Tangerang. Adapun instansi yang terlibat dalam proyek ini sebagai berikut :
2.1.1.
Pemilik Proyek (Owner)
Pemilik proyek adalah badan atau perorangan yang memberikan suatu pekerjaan dan menanggung semua biaya dari pekerjaan tersebut.Pemilik proyek dapat berupa perorangan maupun isntansi baik pemerintah maupun swasta. Pada proyek pembangunan BOARDING HOUSE ini yang bertindak sebagai pemilik proyek adalah Bpk Hengky o
Hak Pemilik Proyek (Owner) Adapun hak pemilik proyek (Owner) sebagai berikut : §
Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor).
§
Menandatangani berbagai surat yang beredar di proyek.
§
Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang telah ditentukan oleh penyedia jasa.
§
Mempunyai wewenang penuh terhadap proyek sehingga berhak menerima atau menolak perubahan-perubahan pekerjaan serta pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang.
§
Berhak memutuskan kontrak apabila proyek tidak selesai tepat pada waktunya.
§
Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang dikehendaki atau direncanakan.
§
Meminta pertanggung jawaban pada semua instansi terkait sebelum masa pemeliharaan habis bila terjadi kerusakan, sebagaimana ditetapkan bersama.
o
Kewajiban Pemilik Proyek (Owner) Adapun kewajiban pemilik proyek (Owner) sebagai berikut : §
Memelihara hubungan kerja secara professional.
§
Membuat keputusan yang tepat sesuai dengan waktunya.
§
Memberikan dana yang dibutuhkan proyek.
Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
Laporan Praktik Profesi Proyek BOARDING HOUSE Hendrix Van II 41212110016 §
Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.
§
Mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan jalan menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak atas nama pemilik.
§
Menjelaskan kepada kontraktor tentang hal yang berkaitan dengan pembangunan proyek hingga jelas.
§
Memberitahu hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing kontraktor.
2.1.2.
Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau badan usaha baik swasta maupun pemerintah. Konsultan perencana berfungsi untuk membantu mengelola proyek dalam pelaksanaan pengadaan dokumen, konstruksi dan memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan perencanaan yang timbul pada saat konstruksi. Dalam proyek pembangunan BOARDING HOUSE ini yang bertindak sebagai konsultan perencana adalah PT. Bangun Indah Graha. o
Hak Konsultan Perencana Adapun hak konsultan perencana sebagai berikut : §
Berhak mendapatkan imbalan jasa atas pekerjaan yang dilakukan.
§
Berhak mendapatkan peninjauan dan dokumentasi terhadap pelaksanaan pekerjaan.
§
Berhak menolak pekerjaan dari kontraktor berdasarkan penilaian-penilaian yang diberikan.
o
Kewajiban Konsultan Perencana Adapun kewajiban konsultan perencana sebagai berikut : §
Menyusun uraian, maksud dan tujuan perencanaan.
§
Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik proyek.
§
Mengumpulkan data-data lapangan, penyelidikan tanah dan lingkungan.
Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
Laporan Praktik Profesi Proyek BOARDING HOUSE Hendrix Van II 41212110016 §
Membuat perencanaan dan pengurusa untuk mendapatkan izin mendirikan bangunan (IMB) serta hasil penelitian dan pengujian anggaran untuk pelaksanaan konstruksi fisik.
§
Membuat gambar-gambar kerja dan perhitungan konstruksi, listrik, tata udara, serta plumbing.
§
Membuat gambar detail, rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), rencana volume dan biaya, jadwal pelaksanaan dan pelelangan.
§
Memberikan penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan melakukan pengawasan secara berkala dari segi arsitektur.
§
Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang tidak memungkinkan desain terwujud.
§
Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi kegagalan perhitungan
2.1.3.
Bagian Bidang Konsultan
Sebuah proyek dapat dipegang oleh beberapa bagian bidang konsultan perencana sesuai dengan bidang ahli dari bagian proyek, diantaranya adalah : o
Bidang Arsitektur Konsultan perencanaan arsitektur ditunjuk oleh pemilik proyek (owner),
berada langsung di bawah pemilik proyek karena memegang peranan penting untuk perencanaan awal atau konsep desain dari segi arsitektur dan estetika ruang. Dalam proyek pembangunan BOARDING HOUSE yang bertindak sebagai konsultan perencanaan arsitektur adalah PT. Bangun Indah Graha. Tugas dari konsultan perencana arsitektur adalah sebagai berikut : §
Membuat gambar atau desan dan dimensi bangunan secara lengkap dengan speisfikasi teknis, fasilitas dan penempatannya.
§
Menentukan spesifikasi bahan bangunan untuk finishing pada bangunan proyek ini.
§
Membuat
gambar-gambar
rencana
dan
syarat-syarat
teknis
secara
administrasi untuk pelaksanaan proyek. §
Membuat perencanaan dan gambar-gambar ulang atau revisi bilamana diperlukan.
Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
Laporan Praktik Profesi Proyek BOARDING HOUSE Hendrix Van II 41212110016 §
Bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil perencanaan yang dbuatnya apabila sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
o
Bidang Struktur Konsultan perencana struktur bertugas merencanakan dan merancang
struktur yang sesuai dengan keinginan pemilik proyek, baik struktur atas maupun struktur awah dengan mempertimbangkan beberapa hal, atara lain kondisi tanah, fungsi bangunan, bentuk bangunan (segi arsitektur), kondisi lahan, serta kondisi alamnya. Hasil perancangan berisi gambar struktur, detail struktur dan material yang akan digunakan. Dalam pembangunan BOARDING HOUSE yang bertindak sebagai konsultan perencana bidang struktur adalah PT. Bangun Indah Graha. o
Bidang Mekanikal, Elektrikal dan Pemipaan (MEP) Tugas dari konsultan perencana bidang Mekanikal, Elektrikal dan Pemipaan
adalah merencanakan jenis instalasi yang baik untuk dipergunakan pada tempattempat tertentu dalam sebuah gedung dengan menentukan perletakan instalasi yang dimiliki oleh gedung yang bersgkutan serta membuat gambar-gambar perencanaan secara detail untuk memudahkan pelaksnaan. Dalam pembangunan BOARDING HOUSE yang bertindak sebagai konsultan Mekanikal, Elektrikal dan Pemipaan adalah PT. Bangun Indah Graha. Tugas dan wewenang konsultan perencana mekanikal, elektrikal dan pemipaan adalah sebagai berikut : §
Merencanakan instalasi yang menggunakan tenaga mesin dan listrik serta berbagai perlengkapan seperti misalnya AC, perlengkapan penerangan, plumbing, generator, pemadam kebakaran, telepon, dan sound system sesuai dengan keadaan dan fungsi bangunan.
§
Memberikan penjelasan pada waktu rapat, menyusun dokumen pelaksanaan dan melakukan pengawasan berkala dan melaporkannya pada kontraktor utama.
2.1.4.
Kontraktor Pelaksana
Kontraktor pelaksana adalah badan hukum atau perorangan yang ditunjuk untuk
melaksanakan
pekerjaan
proyek
sesuai
dengan
keahliannya
untuk
mewujudkan secara fisik bangunan berdasarkan gambar kerja. Pemilik proyek memberikan kepercayaan secara langsung kepada kontraktor pelaksana untuk
Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
Laporan Praktik Profesi Proyek BOARDING HOUSE Hendrix Van II 41212110016 melaksanakan pekerjaan konstruksi. Peraturan dan persetujuan tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak diatur dalam dokumen kontrak. o
Hak Kontraktor Pelaksana Adapun hak dari kontraktor pelaksana sebagai berikut : §
Meminta penjelasan pada konsultan atau pengawas bila terdapat bagian gambar yang kurang jelas.
§
Menolak atau tidak melaksanakan instruksi dari konsultan atau pengawas bila diajukan secara lisan. Kontraktor berhak mendapatkan kepastian pekerjaan pelaksanaan proyek dalam artian bahwa pemilik proyek tidak akan membatalkan pelaksanaan proyek secara sepihak selan ketentuan-ketentuan yang tertulis oleh kedua belah pihak.
§
Mendapat jaminan asuransi kepada tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan proyek dan kepastian pembayaran setelah pelaksanaan pekerjaan proyek selesai tepat waktu.
o
Kewajiban Kontraktor Pelaksana Adapun kewajiban dari kontraktor pelaksana sebaai berikut : §
Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan yang menjadi kewajibannya.
§
Mempelajari gambar dan spesifikasi proyek.
§
Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan dan alat pendukung lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi dan gambar yang tekah ditentukan dengan memperhatikan waktu, biaya, kualitas dan kemanan pekerjaan.
§
Membuat laporan realisasi quantity pekerjaan yang telah dilaksanakan.
§
Melindungi semua perlengkapan, bahan dan pekerjaan terhadap kehilangan dan kerusakan sampa pada penyerahan pekerjaan. Hak dan kewajiban perusahaan kontraktor harus tertuang dalam kontrak
pelaksaan proyek.Hal ini untuk menjamin agar tidak ada satu pihak yang merasa dirugikan sehingga pelaksanaan pekerjaan proyek dapat selesai tepat waktunya. Dalam pembangunan BOARDING HOUSE yang bertindak sebagai kontraktor pelaksana adalah PT. Bangun Indah Graha.
Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Laporan Praktik Profesi Proyek BOARDING HOUSE Hendrix Van II 41212110016
2.1.5.
Sub Kontraktor
Sub kontraktor merupakan sebuah pihak yang ikut dalam pelaksanaan proyek di bawah kendali kontraktor utama. Subkontraktor bekerja dan mengikat dengan kontraktor utama. o
Hak dan Kewajiban Sub Kontraktor Hak dan kewajiban dari sub kontraktor adalah sebagai berikut : §
Melaksanakan pekerjaa yang dibebankan oleh kontraktor utama sesuai dengan gambar rencana dan syarat-syarat yang ditetapkan.
§
Bertanggung jawab langsung terhadap kontraktor utama tentang hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan.
§
Menyerahkan hasil pekerjaan kepada kontraktor utama sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Dalam pembangunan BOARDING HOUSE, khususnya pekerjaan struktur
ada beberapa sub kontraktor diantaranya : o
Sub Kontraktor untuk pekerjaan Baja PT.KARYA DWI SATYA
o
Sub Kontraktor untuk pekerjaan kusen dan jendela PRASOJO ALUMUNIUM
o
Sub Kontraktor untuk pekerjaan plafon RUKIMIN
2.1.6.
Manajemen Konstruksi
Manajemen konstruksi bertujuan untuk mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil optimal dengan memperhatikan mutu bangunan, biaya yang digunakan dan waktu pelaksanaan. Fungsi yang dijalankan manajemen
adalah
merencanakan
(planning),
mengorganisir
(organizing),
menempatka orang (staffing), mengarahkan (directing) dan mengontrol (planning) Konsep manajemen konstruksi yang baik dilakukan mulai tahap perencanaan dan tahap-tahap lain sesuai dengan tujuan dan kondisi proyek tersebut.
2.2. Organisasi Proyek Struktur organisasi memiliki bagian-bagian utama dalam menjalankan tugas. PT. Bangun Indah Graha memiliki struktur organisasi perusahaan sebagai berikut :
Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
Laporan Praktik Profesi Proyek BOARDING HOUSE Hendrix Van II 41212110016
Gambar 2: Struktur organisasi PT. Bangun Indah Graha
Gambar 3: Struktur organisasi Proyek BOARDING HOUSE
2.2.1.
Direktur
Direktur adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin dan menjalankan perusahaan.Tugas direktur adalah sebagai koordinator, pengambil keputusan, memimpin,
mengelola
dan
eksekutor
dalam
menjalankan
dan
memimpin
perusahaan.
2.2.2.
Manajer Proyek
Manajer proyek sangat berperan dalam proyek untuk merencanakan, mengatur dan mengarahkan proyek tersebut, memaajemen waktu dan biaya, serta Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Laporan Praktik Profesi Proyek BOARDING HOUSE Hendrix Van II 41212110016 mengolah sumber daya yang ada untuk mencapai hasil yang diharapkan. Kesukseskan suatu proyek tergantung dari siapa yang mengelolanya. Manajer proyek memiliki tugas sebagai berikut : Bertugas merencanakan pelaksanaan proyek agar proyek dapat selesai tepat
§
waktu. §
Mengimplementasikan perencanaan proyek tersebut di lapangan.
§
Mengontrol semua pekerjaan proyek hingga selesai dan menjaga serta mengantisipasi agar proyek berjalan sesuai rencana.
§
Melakukan inovasi untuk merespon peluang dan ancaman yang tak terduga.
§
Membina hubungan kooperatif dengan para pihak yang terlibat.
§
Memonitor dan mengontrol perkembangan proyek terhadap lingkup, jadwal, dan sumber daya.
2.2.3.
Kepala Bagian
Kepala bagian bertugas menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi kegiatan pada suatu bagian pekerjaan. Dalam manajemen proyek terdapat beberapa kategori untuk kepala bagian diantaranya adalah : o
Kepala Bagian Arsitektur Kepala bagian sipil
bertugas menyelenggarakan, mengkoordinasikan,
mengatur dan mengawasi segala kegiatan yang berhubungan dengan arsitektur atau perancangan.
Kepala bagian arsitektur memiliki hak dan kewajiban diantaranya
sebagai berikut : ·
Membuat gambar rencana bangunan.
·
Melaksanakana pembuatan gambar kerja.
·
Membantu menjelaskan kepada pihak yang terlibat dalam pembangunan terkait desain bangunan
o
Kepala Bagian Sipil Kepala bagian sipil
bertugas menyelenggarakan, mengkoordinasikan,
mengatur dan mengawasi segala kegiatan yang berhubungan dengan struktur pada proyek yang akan dikerjakan. Kepala bagian struktur memiliki hak dan kewajiban diataranya sebagai berikut : ·
Merencanakan struktur dan anggaran yang digunakan dalam suatu proyek. Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Laporan Praktik Profesi Proyek BOARDING HOUSE Hendrix Van II 41212110016 ·
Membuat analisa struktur yang akan digunakan.
·
Menyediakan gambar kerja, spesifikasi, uraian syarat pelaksanaan, SPK, dan lain-lain yang mendukung pekerjaan struktur dalam suatu proyek.
o
Kepala Bagian MEP Kepala bagian MEP (Mekanikal, Elektrikal dan Pemipaan bertugas
menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi segala kegiatan yang berhubungan dengan mekanikal, elektrikal dan pemipaan pada proyek yang akan dikerjakan. Kepala bagian MEP memiliki hak dan kewajiban diantaranya sebagai berikut :
o
·
Membuat gambar rencana MEP.
·
Menjelaskan prosedur pemasangan daya listrik, telepon dan air.
·
Menyimpan semua data perizinan dan data listrik secara tertib dan teratur.
Mandor Mandor merupakan pemimpin pekerja bangunan yang memimpin para
pekerja bangunan. Hak dan kewajiban dari mandor adalah : ·
Mengawasi kegiatan para tukang dan pekerja dalam melakukan pekerjaan.
·
Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja.
·
Melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan.
·
Membaca dan memahami gambar kerja dan menerjemahkannya ke dalam langkah-langkah operasional.
o
Administrasi Bagian
administrasi
bertanggung
jawab
atas
segala
kegiatan
kaadministrasian yang berkaitan dengan urusan proyek. Hak dan kewajiban bagian administrasi diantaranya : ·
Bertanggung jawab dalam mengembangkan fungsi staf dan penerapan sistem administrasi dan prosedur yang sesuai dengan keperluan manajemen.
·
Membuat pembukuan arsip-arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek.
·
Menyelenggarakan buku kas umum dengan buku – buku pembantunya.
·
Menyusun laporan perusahaan.
Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Laporan Praktik Profesi Proyek BOARDING HOUSE Hendrix Van II 41212110016
2.3. Tahapan Pembangunan Proyek Dalam pelaksanaan pembangunan proyek diperlukan adanya strategi, sehingga proyek dapat berjalan dengan teratur dan mendapatkan hasil akhir pembangunan yang baik. Pada tahap ini untuk mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek yang sudah disepakati harus ada startegi dalam mengatur jadwal pelaksanaan, sehingga proyek tersebut dapat berjalan dengan teratur dan mempunya hasil yang baik. Ada beberapa tahapan dalam proses pembangunan proyek adalah sebagai berikut : -
Kesepakatan dasar membangun. Kesepakatan dasar membangun proyek dilakukan antara pemilik dengan pihak arsitek kontraktor mengenai hal yang berkenan dengan proses membangun, atara lain perancangan arsitektur, pembiayaan pembangunan, pengontrolan proses pembangunan, tahapan penyelesian hingga tahapan masa pemeliharaan. Semua kesepakatan ini dituangkan secara tertulis da disetujui pemilik proyek dan pelaksana pekerjaan agar dikemudian hari menjadi acuan kewajiban dan haknya masing-masing.
-
Pendefinisian Tantangan dan Resiko. Pada tahap ini tantangan yang dapat muncul dan menjadi hambatan proses pembangunan harus dipelajari dan mencari cara untuk mengatasi munculnya hambatan.
-
Desain awal arsitektur/pra desain arsitektur Pra desain arsitektur merupakan gambaran awal banguna yang dibentuk dari hasil diskusi antara pemilik proyek dengan arsitek. Dalam diskusi disampaikan keinginan pemilik proyek dan arsitek berperan menjembatani keinginan pemilik proyek melalui solusi arsitektur desain yang baik. Arsitek tidak hanya memperhatikan tampilan muka bangunan semata tetapi juga mempertimbangkan konsep keseluruhan dan alasan arsitektural yang kemudian mendasari terbentuknya desain secara utuh dalam satu kesatuan.
-
Desain arsitektur. Pada tahap ini pengembangan dari pra desain dilakukan dengan melakukan asistensi desain aristektur antara pemilik proyek dengan arsitek. Desain dianggap matang apabila ada persetujuan atas rancangan bangunan antara
Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Laporan Praktik Profesi Proyek BOARDING HOUSE Hendrix Van II 41212110016 pemilik dengan arsitek. Hasil akhir dari proses ini adalah gambar kerja, uraian spesifikasi (RKS) dan Rincian Anggaran Biaya (RAB). -
Pengurusan perijinan IMB. Pengurusan IMB dilakukan apabila desain arsitektural telah selesai. Gambar desain arsitektur dibutuhkan petugas tata kota untuk meluluskan permintaan perijinan bangun. Pengurusan perijinan sangat penting karena apabila pembangunan proyek dijalankan tanpa ijin dapat mengakibatkan proyek disegel oleh pemerintah.
-
Persiapan pembangunan konstruksi. Pada tahap ini kontraktor dan arsitek sudah mempunyai gambaran atas rencana bangunan yang akan dibangun. Rencana atas bentuk desain telah disetujui, jenis dan kuantiti material diketahui. Selanjutnya kontraktor akan menawarkan rencana anggaran biaya (RAB) untuk mendapatkan persetujuan pemilik proyek. Apabila anggaran biaya telah disetujui kontraktor dapat melakukan persiapan pembangunan.
-
Pembangunan. Pembangunan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang disetujui. Proses pembangunan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor. Tugas pengawasan lapangan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor dan secara parsial oleh arsitek hingga proses pembangunan selesai.
-
Serah terima. Pada tahap ini pekerjaan pembangunan telah selesai sesuai dengan perencanaan yang disepakati.Bangunan sudah harus bersih dan dapat segera dihuni sebelum dilakukan serah terima.
-
Masa Pemeliharaan. Masa pemeliharaan biasanya dilakukan selama 3 (tiga) bula dari tanggal serah terima. Segala kerusakan yang terjadi karena proses pembangunan proyek oleh kontraktor harus dilakukan perbaikan dari pihak kontraktor.
Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Laporan Praktik Profesi Proyek BOARDING HOUSE Hendrix Van II 41212110016
Gambar 4: Tahapan pembangunan
2.3.1.
Kualifikasi Kontraktor
Kualifikasi merupakan penggolongan kontraktor menurut kekayaan bersih. Adapun kulifikasi tersebut menurut GAKINDO (Gabungan Kontraktor Indonesia), digolongan
atas
penelitian
menurut
pengalaman,
keuangan,
tenaga
dan
perlengkapan. Kualifikasi kontraktor menentukan berapa besar nilai proyek dan partisipasi perusahaan untuk mengikuti tender.
Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Laporan Praktik Profesi Proyek BOARDING HOUSE Hendrix Van II 41212110016 Tabel 1.Kualifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi (Kontraktor)
PT. Bangun Indah Graha termasuk dalam Golongan Menengah.
2.3.2.
Penunjukan Konsultan Perencana dan Kontraktor
Pada proyek ini pemilihan penyedia jasa konsultan dan kontraktor pelaksana menggunakan metode penunjuk langsung, dimana penunjukan langsung tanpa pelelangan/seleksi/penunjukan langsung yaitu dari Owner Bapak Hengky menunjuk PT. Bangun Indah Graha sebagai perencana sekaligus pelaksana Proyek BOARDING HOUSE. Proses dalam penunjukan langsung ini melibatkan pemilik (Bapak Hengky) dengan Perusahaan atau pihak yang dipercaya oleh si pemilik proyek dalam proyek BOARDING HOUSE sebagai perencana sekaligus pelaksana proyek. Adapun prosesnya sebagai berikut : 1. Pemilik proyek menghubungi PT. Bangun Indah Graha sebagai proses awal membicarakan proyek yang akan direncanakan dan dilaksanakan. 2. Selanjutnya PT. Bangun Indah Graha mengirimkan wakilnya untuk bertemu dengan pemilik dalam hal ini arsitek berperan untuk mulai membicarakan konsep proyek yang ingin diberikan oleh pemilik. 3. Arsitek membuat gambar desain sesuai keinginan dari pemilik proyek hal ini berlangsung timbal balik. Arsitek berkonsultasi kepada pemilik sampai akhirnya desain yang sesuai dengan kemauan pemilik proyek.
Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
Laporan Praktik Profesi Proyek BOARDING HOUSE Hendrix Van II 41212110016 4. Setelah desain disetujui oleh pemilik proyek dilanjutkan pembuatan penawaran harga. Dalam proses ini arsitek berkoordinasi dengan perencana struktur, perencana MEP dan estimator untuk membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) sesuai dengan desain yang sudah disetujui oleh pemilik proyek (Owner). 5. Rencana Anggaran Biaya (RAB) selesai sesuai dengan desain, arsitek mengajukan atau berkonsultasi dengan pemilik proyek untuk menjelaskan RAB tersebut. Hal ini berlangsung dalam beberapa kali pembahasan dengan pemilik atau progress negosiasi sampai akhirnya RAB disetujui. 6. Setelah desain dan RAB disetujui dilanjutkan untuk membuat Surat Perjanjian Kontrak (SPK) antara pemilik proyek (Bpk.Hengky) dengan PT. Bangun Indah Graha. 7. Selanjutnya pengesahan surat perjanjian kontrak. Proses dari awal sampai pengesahan Surat Perjanjian Kontrak berlangsung bisa dalam proses yang relatif tergantung dari proses negosiasi.
Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19