BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN RERANGKA PEMIKIRAN 1.1
Tinjauan Teoritis Pada bab ini penulis ingin memaparkan dasar-dasar teori yang akan
menjadi pedoman dalam pemecahan permasalahan. 2.1.1. Investasi A. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapat keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah,2006:4). Pengertian investasi menurut Tandelilin (2010;2) adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang. Dari pengertian-pengertian investasi tersebut dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva pada saat ini dan diharapkan akan mempunyai nilai lebih dimasa yang akan datang berupa keuntungan atau profit. B. Jenis-Jenis Investasi Investasi dalam keuntungan dapat berupa investasi secara langsung atau direct investing dan investasi tidak langsung atau inderct investing .
4
5
Investasi langsung dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat di perjual belikan di pasar uang (money market), pasar modal (capital market), dan pasar turunan (derivative market). Invetasi langsung juga dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang tidak dapat diperjual-belikan. Aktiva keuangan yang tidak dapat diperjual-belikan biasanya diperoleh melalui bank komersial. Aktiva-aktiva ini dapat berupa tabungan di bank atau sertifikat deposito. Sedangkan untuk investasi tidak langsung dapat di lakukan dengan membeli surat-surat berharga dari perusahaan investasi. Perusahaan invetsasi adalah perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya ke publik dan menggunakan dana yan`g diperoleh untuk di investasikan ke dalam portofolionya. Perusahaan invetasi dapat diklasifikasikan sebagai unit investment trust, closed-end investment companies dan open-end investment companies. Unit investment trust merupakan trust yang menerbitkan portofolio yang dibentuk dari surat-surat berharga berpenghasilan tetap (misalnya bond) dan ditangani oleh orang kepercayaan yang independen. Sertifikat portofolio ini dijual kepada investor sebesar nilai bersih total aktiva yang tergabung di dalam portofolio ditambah dengan komisi. Closed-end investment companies merupakan perusahaan investasi yang hanya menjual sahamnya pada saat penawaran perdana saja dan selanjutnya tidak menawarkan lagi tambahan lembar saham.
6
Open-end investment companies dikenal dengan nama perusahaan reksadana. Perusahaan investasi ini masih menjual saham baru kepada investor setelah penjualan saham perdananya. Juga pemegang saham dapat menjual kembali sahamnya kepada perusahaan reksadana yang bersangkutan. C. Proses Investasi Tahap ini menyangkut indentifikasi terhdadap sekuritas-sekuritas yang akan dipilih, dan besar proporsi dana yang akan di tanamkan pada masing-masing sekuritas atau diverisifikasi surat berharga di maksudkan untuk mengurangi resiko yang ditanggung. 1.
Melakukan revisi portofolio Tahap ini merupakan pengulangan tiga tahap sebelumnya, dengan tujuan
melakukan revisi atau perubahan terhadap portofolio apabila diperlukan. Hal ini dilakukan investor apabila di rasa portofolio yang ada tidak optimal atau tidak sesuai dengan preferensi resiko investor. 2.
Evaluasi kinerja portofolio Pada tahap ini investor melakukan penilaian terhadap kinerja portofolio,
baik pada aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun resiko yang di tanggung. Rasionalitas investor diukur dari sejauh mana invetsor melakukan prosedur pemilihan saham dan penentuan portofolio optimal dari data historis pada saham-saham yang listed di bursa efek.
7
D. Tujuan Investasi Pada dasarnya tiap investor yang melakukan investasi saham memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mendapatkan keuntungan. Tetapi tidak sesederhana itu, dalam arti lebih luas tujuan investasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor (Tandelilin, 2010:8). Beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, (Tandelilin, 2010:8) antara lain: a.
Untuk mendapatkan kehidupan yang layak di masa datang Sesorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf
hidupnya
dari
waktu
ke
waktu
atau
setidaknya
berusaha
bagaimana
mempertahankan tingkat pendapatanya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang. b.
Mengurangi tekanan inflasi Dengan melakukan investasi dalam pemilihan perusahaan atau proyek
lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau c.
hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi. Dorongan untuk menghemat pajak Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat
mendorong tumbuhnya investasi di masayarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.
8
2.1.2. Pasar modal A. Pengertian Pasar Modal Pasar modal (capital market) merupakan tempat di perjual-belikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti hutang, ekuitas, saham, instrumen derivatif, dan instrumen lainnya (Tjipto,2011:1). David L. Scott (dalam Dahlan, 2005:487) menyatakan bahwa pasar modal adalah pasar untuk dana jangka panjang dimana saham biasa, saham preferen, dan obligasi diperdagangkan. B. Peranan Pasar Modal Pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara yang pada dasarnya mempunyai kesamaan antar satu negara dengan negara lainnya. Peranan pasar modal dalam perekonomian suatu negara adalah sebagai berikut (Sunariyah, 2006:9): 1.
Fungsi Tabungan (saving function) Menabung dapat dilakukan dibawah bantal, celengan atau dibank, tetapi
harus diingat bahwasanya nilai mata uang cenderung akan turun di masa yang akan datang. 2.
Fungsi Kekayaan (wealth function) Pasar modal adalah suatu cara untuk menyimpan kekayaan dalam jangka
panjang dan jangka pendek sampai dengan kekayaan tersebut dapat dipergunakan kembali. Cara ini lebih baik karena kekayaan itu tidak akan mengalami deprisiasi.
9
3.
Fungsi Likuiditas (Liquidity function) Kekayaan yang disimpan dalam surat-surat berharga, bisa dilikuidasi
melalui pasar modal dengan risiko yang sangat minimal dibandingkan dengan aktiva lain. Proses likuidasi surat berharga dengan biaya relatif murah dan lebih cepat. Dengan kata lain, pasar modal adalah ready market untuk melayani pemenuhan likuiditas para pemegang saham berharga. 4.
Pasar Pinjaman (Credit function) Selain persoalan-persoalan diatas, pasar modal merupakan fungsi
pinjaman untuk konsumsi atau investasi. Pinjaman merupakan utang kepada masyarakat. Pasar modal bagi suatu perekonomian negara merupakan sumber pembiayaan pembangunan dari pinjaman yang dihimpun dari masyarakat. C. Macam - macam pasar modal Jenis-jenis pasar modal tersebut ada beberapa macam , yaitu menurut Sunariyah, (2006:13) : 1.
Pasar Perdana (primary market) Adalah penawaran saham dari perushaan yang menerbitkan saham
(emiten) kepada pemodal selama waktu yang di tetapkan oleh pihak sebelum saham tersebut di perdagangkan di pasar sekunder. 2.
Pasar sekunder (secondary market) Di definisikan sebagai perdagangan saham setelah melewati masa
penawaran pada pasar perdana
10
3.
Pasar ketiga (third market) Adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain di luar bursa.
4.
Pasar keempat (fourth market) Merupakan bentuk perdagangan efek antar pemodal atau dengan kata lain
pengalihan saham dari satu pemegang saham ke pemegang lainya tanpa melalui perantara pedagang efek. D. Instrumen Pasar Modal Indonesia Untuk memudahkan dalam membahas instrumen pasar modal, pengertian surat berharga pasar modal dirinci sebagai berikut : 1.
Saham Adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu perseroan terbatas (PT)
atau yang biasa disebut emiten 2.
Obligasi Pada dasarnya merupakan pengakuan hutang atas pinjaman yang di
terima oleh perusahaan penerbit obligasi dari masyarakat. 3.
Derivatif dari efek a.
Right / klaim biasa dikenal dengan bukti hak memesan saham terlebih dahulu adalah hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan oleh perusahaan sebelum saham-saham tersebut ditawarkan kepada pihak lain.
b.
Waran adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang saham untuk memesan dari perusahaan tersebut pada harga tertentu untuk enam bulan atau lebih
11
c.
Obligasi kovertible yaitu obligasi yang setelah jangka waktu tertentu selama masa tertentu pula dengan perbandingan dan harga tertentu dapat ditukarkan menjadi saham dari perusahaan emiten
d.
Saham dividen bila dividen tidak realisir berarti kerugian riil bagi pemegang saham dalam kasus ini perusahaan tidak membagi dividen tunai. Jadi perusahaan memberikan saham baru bagi pemegang saham. Alasan pembagian saham dividen adalah karena perusahaan ingin menahan laba yang bersangkutan dalam perusahaan untuk digunakan sebagai modal kerja
e.
Saham bonus pembagian saham bonus yaitu untuk memperkecil harga saham
yang
bersangkutan
dengan
menyebabkan
dlusi
karena
pertambahan saham baru tanpa memasukan uang baru dalam perusahaan. f.
Sertifikat /ADR/CDR american depository receipts atau continental depository receipts adalah suatu resi yang memberikan bukti bahwa saham perusahaan asing, disimpan sebagai titipan atau berada dibawah penguasaan suatu bank amerika yang dipergunakan untuk mempermudah transaksi dan mempercepat pengalihan penerima manfaat dari suatu efek asing di Amerika
g.
Sertifikat dana Efek yang diterbitkan oleh PT. Danareksa. Misalnya serifikat dan areksa untuk saham semen cibinong, saham BAT dan saham unilever. Reksadana di Indonesia masih tertutup, artinya sertifikat-sertifikat dan reksa tidak listing di bursa.
12
2.1.3. Saham A. Pengertian Saham Definisi saham menurut (Husnan, 2004:13) yaitu merupakan secarik kertas yang menunjukan hak pemodal untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritasnya dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal menjalankan haknya. B. Jenis Saham Menurut (Jogiyanto, 2008:107) saham dibedakan atas tiga jenis saham antara lain: a.
Saham biasa
Yaitu sekuritas yang menunjukan bahwa pemegang saham biasa tersebut mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan. b.
Saham preferen
Merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Saham ini memberikan hasil ynag tetap berupa dividen preferen. 2.1.4. Return Suatu investasi yang mengandung resiko lebih tinggi seharusnya memberikan return diharapkan yang juga lebih tinggi. Semkain tinggi resiko semakin tinggi pula return yang di harapkan. Investasi yang berisiko (risky asset) mencakup investasi dalam saham, obligasi, reksadana, dan commercial paper. Sementara invetasi tanpa risiko (risk free asset) mencakup investasi dalam depositi dan SBI (Samsul 2007).
13
Return merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukan. Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama yaitu yield dan capital gain. Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Sedangkan capital gain yaitu kenaikan harga suatu surat berharga (saham atau surat hutang jangka panjang), yang bias memberikan keuntungan bagi investor. Penjumlahan yield dan capital gain disebut sebagai return total suatu investasi (Tandelilin,2010). 2.1.5. Risiko Dalam konteks portofolio, risiko dibedakan menjadi dua yaitu (Halim,2005:43): 1.
Resiko sistematis (systematic risk) merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diverisifikasi, karena fluktuasi risiko ini di pengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan.
2.
Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang dapat dihilnagkan dengan melakukan diverisifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industri tertentu. Risiko ini disebut risiko yang dapat didiverisifikasi (diverisifiable Risk)
2.1.6. Portofolio A.
Pengertian portofolio Portofolio berarti berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut
identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan beberapa proporsi
14
dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut (Husnan, 2005:49) B.
Konsep Model Indeks Tunggal
William Sharpe (Jogiyanto, 2003:231) mengembangkan model yang disebut dengan model indeks tunggal (single-index model). Model ini dapat digunakan untuk menyederhanakan perhitungan di model markowitz dengan meyediakan parameter-parameter input yang dibutuhkan di dalam perhitungan Model Markowitz. Disamping itu, model indeks tunggal dapat juga digunakan untuk menghitung return ekspetasi dan risiko portofolio. Pada konsep model indeks tunggal, Suad Husnan pada bukunya menyatakan ada saat keadaan pasar membaik (ditunjukkan oleh indeks dasar yang tersedia pasar). Harga saham-saham individual akan meningkat. Demikian pula sebaliknya, pada saat pasar memburuk maka harga saham-saham individual akan turun harganya. Hal ini menunjukan bahwa tingkat keuntungan suatu saham nampaknya berkorelasi dengan perubahan pasar (Husnan, 2005:103) Varian ini terdiri dari dua bagian, yaitu risiko yang unik dan berhubungan dengan pasar. Untuk mengukur risiko sistematis dari pasar haruslah diketahui beta saham dan alpha saham tersebut. Portofolio dengan indeks tunggal mempunyai karakteristik sebagai berikut. Berikut beta portofolio (βp) merupakan rata-rata tertimbang dari beta saham - saham yang membentuk portofolio (Husnan, 2005:106).
15
C.
Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal
Perhitungan untuk menentukan portofolio optimal menurut Jogiyanto (2003:253) akan sangat dimudahkan jika hanya didasarkan pada sebuah angka yang dapat menentukan apakah suatu sekuritas dapat dimasukan ke dalam portofolio optimal tersebut. Angka tersebut adalah rasio antara ekses return dengan beta (excess return to beta ratio). Rasio ini adalah : ERBi = E(Ri) - RBR βi
Keterangan : ERBi = excess return to beta sekuritas ke-i E(Ri)
= return ekspetasi berdasarkan model indeks tunggal untuk sekuritas ke-i
RBR = return aktiva bebas risiko βi = beta sekuritas ke-i
Excess return didefinisikan sebagai selisih return ekspetasi dengan return aktiva bebas risko. Excess return to beta berarti mengukur kelebihan return setiap terhadap satu unit risiko yang tidak dapat diverisifikasikan yang di ukur dengan beta. Rasio ERB ini juga menunjukan hubungan antara dua faktor penentu investasi, yaitu return dan risiko. Portofolio yang optimal akan berisi dengan aktiva-aktiva yang mempunyai nilai rasio ERB yang tinggi. Aktiva-aktiva dengan rasio ERB yang rendah tidak akan dimasukan ke dalam portofolio optimal. Dengan demikian
16
diperlukan sebuah titik pembatas (cut-off point) yang menentukan batas nilai ERB berapa yang dikatakan tinggi. Beasarnya titik pembatas ini dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Urutkan sekuritas-sekuritas berdasarkan nilai ERB tersebar ke nilai ERB terkecil. Sekuritas-sekuritas dengan nilai ERB terbesar merupakan kandidat untuk dimasukan ke portofolio optimal.
2.
Hitung nilai Ai dan Bi untuk masing-masing sekuritas ke-i sebagai berikut : [E(Ri) - RBR] βi Ai = αei2 Dan β i2 BI = αei2 Keterangan : αei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i yang juga risiko tidak sistematik
3.
Hitung nilai Ci : i
m 2 j 1
Ci =
i
1m 2 j 1
merupakan
17
Keterangan : σm2 = varian dari return indeks pasar Ci adalah nilai C untuk sekuritas ke-i yang dihitung dari kumulasi nilai-nlai αi dan nilai βi misalnya C3 menunjukan nilai C untuk sekuritas ke-3 yang dhitung dari kumulasi α1 α2 α3dan β1 β2 β3 4.
Besarnya cut-off point (C) adalah Ci dimana nilai ERB terakhir kali masih lebih besar dari nilai Ci.
5.
Sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio optimal adalah sekuritassekuritas yang mempunyai ERB lebih besar atau sama dengan nilai ERB di titik C*, sekurtias-sekuritas yang mempunyai ERB lebih kecil dengan ERB titik C* tidak diikut-sertakan dalam pembentukan portofolio optimal.
2.2
Penelitian terdahulu
A.
Dina Gumalasari (2014) Dengan judul penelitian “Analisis pembentukan portofolio optimal
menggunakan model indeks tunggal untuk pengambilan keputusan investasi” Berikut ini adalah persamaan dan perbedaan penelitian yang sekarang dan yang terdahulu. Persamaan dan perbedaannya akan ditunjukkan di dalam tabel berikut :
18
Tabel 1 Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian Sekarang Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini
Cara pengambian sampel yaitu dengan
Penelitian terdahulu menggunakan 3
judgement sampling
perusahaan perbankan sedangkan
Teknik analisis data dengan
penelitian ini menggunakan 6 perusahaan
menggunakan model indeks tunggal Pengambilan data penelitian melalui
telekomunikasi Data penelitian terdahulu menggunakan data tahun 2010-2013 sedangkan data
bursa efek penelitian ini menggunakan data tahun Merupakan jenis penelitian deskriptif Populasi saham merupakan populasi dengan bidang usaha dari perusahaan yang sejenis. Sumber : Berasal dari jurnal Dina Gumalasari
2012-2014
19
2.3
Rerangka Pemikiran Data yang digunakan : Nilai Saham Deviden yang dibagi Tingkat suku bunga Indeks harga saham gabungan
Model Indeks Tunggal
Tingkat keuntungan saham Tingkat keuntungan ekspektasi Tingkat risiko pasar
Menghitung ekspektasi portofolio dan risiko portofolio
Saham optimal
Saham yang dipilih
Gambar 1 Sumber : dari beberapa referensi buku-buku dan jurnal