BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 TINJAUAN TEORETIS 2.1.1 Pengertian Bank, Dana Pensiun dan Manfaat Pensiun Seperti yang telah dijelaskan diatas, Bank adalah suatu perusahaan yang memilih andil yang sangat besar dalam dunia perekonomian, karena Bank sebagai lembaga keuangan yang memiliki kegiatan atau berfungsi dalam menghimpun dana dari masyarakat berupa simpanan dan kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat berupa pemberian pinjaman. Dalam bukunya akuntansi perbankan transaksi dalam valuta rupiah Taswan (2012:2-3) menjelaskan secara umum karakteristik lembaga perbankan dapat dipahami sebagai berikut : 1. Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang membutuhkan dana, serta berfungsi untuk memperlancar lalu lintas pembayaran berpijak kepada falsafah kepercayaan. 2. Sebagai lembaga kepercayaan, bank harus menjaga likuiditasnya sehingga mampu memenuhi kewajiban yang harus segera dibayar. Karakteristik ini mengisyaratkan bahwa bank harus memperhatikan sisi sumber dananya.
30
3. Bank selalu dihadapkan pada dilema antara pemeliharaan likuiditas atau peningkatan earning power. Kedua hal, berlawanan dalam mengelolah dana perbankan. Artinya kalau menginginkan likuiditas tinggi, maka earning atau rentabilitas rendah dan sebaliknya. Dengan demikian bank bisa menyikapi hal ini. 4. Bank sebagai lembaga kepercayaan mempunyai kedudukan yang strategis untuk menunjang pembangunan nasional. Karekteristik Khusus : 1. Sebagian aset bank adalah monetory assets ataupun alat-alat likuid yang sifat fisiknya tidak tampak, sedangkan aktiva yang berwujud nilainya relatif kecil. 2. Odyek yang diperdagangkan adalah uang dan jasa yang bersifat abstrak, sehingga perlu adanya internal control yang ketat. 3. Di dalam bank uang berfungsi sebagai alat likuid. 4. Perdagangan dan administrasi jenis mata uang relatif banyak. 5. Dalam bertransaksi, bank mengandalkan kepercayaan masyarakat, kode rahasia, dokumen-dokumen, dan sebagainya. 6. Jumlah kantor cabang relatif banyak bahkan bisa diseluruh dunia. 7. Lembaga perbankan selalu diatur secara ketat dimanapun beroperasi.
Keunikan Bank : 1. Ada peran monitor to monitor. Artinya bank sebagai lembaga perantara telah menghimpun dana dari deposan dan menempatkannya ke kredit. Deposan akan memonitor bank dan bank akan memonitor debitur, dengan dukungan pengelolaan informasi yang baik, maka biaya informasi untuk memonitoring bagi deposan akan lebih rendah dibandingkan monitoring langsung oleh deposan ke pengguna dana (debitur). 2. Keputusan pemberian kredit kepada perusahaan tertentu akan direspon positif oleh pasar. Perusahaan yang diberi kredit berarti perusahaan yang sehat, maka saham perusahaan tersebut akan direaksi positif oleh pasar. Keunikan ini tidak dimiliki oleh lembaga bisnis lainnya. 3. Mampu memerankan transfer kekayaan dari yang tua ke yang muda (intergenerational wealth transfer). Generasi tua sudah pensiun suka menabung atau tidak produktif lagi, sedangkan generasi muda masih giat berusaha. Yang muda menggunakan dana generasi tua untuk kepentingan yang produktif melalui perantara bank. 4. Dapat bertindak sebagai asset transformer. Bank bisa menerbitkan klaim keuangan berupa surat berharga obligasi, deposito, dan lainnya kemudian ditempatkan dalam bentuk kredit atau yang lain.
32
Yang dimaksud dengan dana pensiun dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 18.2 (2009) menyebutkan bahwa “ Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelolah dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun” Dana pensiun untuk setiap instansi tentunya berbeda seperti : 1. PT. Taspen (Persero), yaitu dana pensiun yang khusus mengelolah manfaat pesiun pada pengawai negeri sipil (PNS), seperti pensiunan Guru, Pegawai instansi pemerintahan lainnya. 2. PT. Asabri (Persero), yaitu dana pensiun yang mengelolah manfaat pensiun para pegawai negeri yang berada dibawah naungan Pertahanan Hukum dan Keamanan, seperti pensiunan dari Polisi dan ABRI. 3. Pengelolah Dana Pensiun lainnya, yaitu pengelolah dana pensiun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Hukum Milik Daerah (BUMD), dan pengelolah dana pensiun perusahaan swasta yang memberikan manfaat pensiun kepada pada pegawainya yang telah purna. Yang dimaksud dengan manfaat pensiun itu sendiri dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 18.2 (2009) “manfaat pensiun adalah pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun”
2.1.2 Pengertian Kredit dan Kredit Pensiun ”Bank merupakan lembaga perantara yang menghimpun dana dan menempatkannya dalam bentuk aktiva produktif misalnya kredit. Penempatan dalam bentuk kredit akan memberikan kontribusi pendapatan bunga bagi bank” (Taswan, 2012:217). Oleh karena itu kredit merupakan sumber pendapatan bagi Bank. Pendapatan yang diperoleh dari pemberian kredit dapat berupa pendapatan bunga yang disebut interest income dan pendapatan dari administrasi kredit yang dibebankan kepada debitur. Kredit diberikan kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja, investasi dan keperluan konsumtif nasabah. Dalam akuntansi perbankan kredit atau pinjaman yang diberikan kepada nasabah merupakan akun aktiva perusahaan, lebih tepatnya tergolong dalam akun piutang perusahaan, seperti halnya menurut Mintardjo (2010:5) menjelaskan bahwa ” pinjaman yang diberikan yang dimaksud dengan akun ini adalah pinjaman yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga dimana dalam hal ini bank yang bersangkutan bertindak sebagai kreditur”. Selanjutnya Mintardjo (2010:13) juga menjelaskan ”Bunga yang diterima yang dimaksud dengan akun ini adalah bunga yang diterima oleh bank dari pemberian pinjaman/kredit kepada pihak ketiga baik bank maupun pihak ketiga bukan bank,....” kemudian menggolongkan akun bunga yang diterima ini sebagai bagian dari pendapatan operasi bank.
34
Menurut
Sumarni
dan
Soeprihanto
(2000:119)
“Kredit
adalah
kemampuan untuk mendapatkan barang dan jasa dengan pertukaran suatu janji untuk membayar di kemudian hari” Dalam bukunya Taswan (2012:218-219) juga membagi kredit yang diberikan dalam beberapa jenis : Jenis Kredit Menurut Bentuknya : 1. Kredit Rekening Koran Dalam hal ini debitur diberi hak untuk menarik dana dalam rekening korannya sampai sebesar plafond yang ditetapkan bank. Pelunasan pokok kredit dilaksanakan pada saat jatuh tempo, dengan bunga kredit secara umum dihitung secara harian berdasarkan baki debet (outstanding credit) atau dengan nilai rata-rata baki debet setiap bulannya. 2. Installment Loan Kredit ini adalah kredit yang angsuran pokok dan bunganya dilakukan secara teratur menurut jadwal waktu yang telah disepakati antara bank dengan debitur, dengan nilai konstan selama berlangsungnya masa kredit tersebut. Pada kredit installment angsuran pokok meningkat dan angsuran bunga menurun, sehingga total angsuran menjasi konstan masa kredit.
Jenis Kredit Menurut Jangka Waktu : 1. Kredit Jangka Pendek Yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum 1 tahun, namun termasuk kredit tanaman musiman yang berjangka waktu lebih dari satu tahun. 2. Kredit Jangka Menengah Yaitu kredit yang berjangka waktu antara satu sampai dengan tiga tahun, kecuali kredit untuk tanaman musiman. 3. Kredit jangka Panjang Yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun. Misalnya kredit produktif, kredit perumahan, kredit kendaraan. Jenis Kredit Menurut Kegunaannya : 1. Kredit modal kerja Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membiayai modal kerja usaha misalnya untuk pembelian barang dagangan. 2. Kredit Investasi Yaitu kredit yang diberikan untuk membiayai investasi suatu usaha, misalnya kredit untuk pembangunan pabrik, pembelian mesin, dan penyiapan infrastruktur lainnya.
36
3. Kredit Konsumsi Yaitu kredit yang diberikan untuk keperluan konsumsi, kredit ini sering disebut juga personal loan. Contoh: Kredit Pemilikan Rumah (KPR), kredit untuk pembelian kendaraan, kredit untuk pendidikan, dan sebagainya. Menurut tingkat kolektibilitas atau kelancaran dalam pembayaran angsuran dan pelunasannya kredit dibagi menjadi 5 yaitu : 1. Lancar (pass) Yang dimaksud dengan kolektibilitas lancar (pass) adalah kredit yang dinyatakan lancar dalam pemotongan dan pembayaran angsuran pokok dan bunga setiap bulan sampai dengan jatuh tempo kredit berakhir. 2. Dalam Perhatian Khusus (Special Mention) Yang dimaksud dengan kredit dalam perhatian khusus (special mention) adalah kredit yang tidak tertagih pembayaran angsurannya dalam jangka waktu berturut-turut selama 60 sampai dengan 90 hari. 3. Kurang Lancar (Substandard) Yang dimaksud dengan kredit dalam kolektibilitas kurang lancar adalah kredit yang tidak tertagih untuk pembayaran angsurannya dalam jangka waktu berturut-turut selama 90 sampai dengan 120 hari.
4. Diragukan (Doubtful) Yang dimaksud dengan kredit dalam kolektibilitas diragukan (doubtful) adalah kredit yang tidak tertagih untuk pembayaran angsurannya dalam jangka waktu berturut-turut selama 120 sampai dengan 180 hari. 5. Macet (Loss) Yang dimaksud dengan kredit macet (loss) adalah kredit yang tidak tertagih untuk pembayaran angsurannya dalam jangka waktu berturut-turut lebih dari 180 hari. Sedangkan yang dimaksud dengan kredit pensiun adalah fasilitas pinjaman yang diberikan oleh bank kepada calon debiturnya yang merupakan pensiunan. Yang menjadi jaminan/agunan kredit dari kredit pensiun adalah Surat Keputusan Pensiun yang dikeluarkan oleh instansi dimana nasabah dulunya bekerja dan dilengkapi dengan Surat Keputusan pemberian manfaat pensiun dari Dana Pensiun jika nasabah atau debitur dahulunya bekerja pada perusahaan BUMN maupun BUMD. Sedangkan untuk pemotongan atau pelunasannya diambil dari manfaat pensiun masing-masing nasabah pensiunan atau debitur, dalam hal ini bank sebagai pemberi fasilitas pinjaman dan sekaligus pihak pemotong manfaat pensiun bekerjasama dengan pengelolah dana pensiun masing-masing pensiunan dalam pembayaran manfaat pensiun.
38
Seperti halnya jenis-jenis kredit diatas kredit pensiun juga dibagi menurut jangka waktu (pendek, menengah dan panjang), menurut kegunaannya yang disesuaikan dengan besarnya plafond kredit yang dikehendaki debitur, dan menurut kesehatan kolektibilitasnya. 2.1.3 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan utama perusahaan dalam menjual produknya, yang bertujuan untuk mendatangkan keuntungan atau memberi kontribusi laba bagi perusahaan. Kegiatan pemasaran atau penjualan terdiri dari penjualan barang dan jasa, baik secara tunai maupun kredit. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan pemasaran ini selanjutnya akan menambah nilai aktiva perusahaan. Selain untuk mendatangkan dan menambah nilai pada aktiva perusahaan, salah satu kegiatan utama perusahaan demi menjapai tujuannya adalah dengan melakukan penjualan terhadap produk dan jasa yang sesuai dengan permintaan pasar, seperti yang dijelaskan dalam buku manajemen pemasaran oleh Kotler dan Keller (2009:6) ”pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat”. Karena itu untuk mencapai tujuan diatas dan demi mempertahankan pertumbuhan bisnis yang kuat, perusahaan perlu memperhatikan kebutuhan dan kondisi pasar yang ada. Masih dalam bukunya Kotler dan Keller (2009:6) ”Asosiasi Pemasaran Amerika menawarkan definisi formal berikut : Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan
dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya”. Oleh karena itu perusahaan perbankan harus pandai dalam mengatur strategi pemasarannya demi mempertahankan angka penjualan dan pertumbuhan produknya. 2.1.4 Pengertian Anggaran Perusahaan Pada tahapan awal bisnis perusahaan sebelum melakukan produksi dan pemasaran produknya adalah melakukan perencanaan dengan menetapkan budget perusahaan yang disusun dalam anggaran perusahaan, karena itu setiap awal tahun manager perusahaan harus mengusulkan untuk menyusun anggaran dalam setiap jangka waktu yang ditentukan perusahaan secara keseluruhan. Horngren et al. (1998:994) menjelaskan bahwa ”Anggaran merupakan suatu ekspresi kuantitatif dari rencana tindakan yang akan dilakukan perusahaan. Dalam pelaksanaannya, anggaran ini juga berfungsi sebagai alat koordinasi”. Horngren et al. (1998:995) menjelaskan bahwa beberapa kegunaan dan keuntungan penyusunan anggaran dalam perusahaan diantaranya: 1. Memberikan arah, sisitem anggaran akan memaksa manajer untuk menentapkan tujuan masa depan yang realistis. Tanpa adanya perencanaan yang formal, maka manajer tidak akan mempunyai pedoman dalam melaksanakan kegiatannya.
40
2. Memberikan motivasi pada pegawai, anggaran akan memberikan motivasi pada pegawai perusahaan disemua tingkat untuk mencapai tujuan perusahaan. 3. Mengkoordinasikan aktivitas, anggaran akan mengkoordinasikan semua aktivitas perusahaan. Koordinasi sangat penting karena anggaran untuk satu bagian akan mempengaruhi anggaran bagian yang lain. 4. Membantu dalam melakukan evaluasi pelaksanaan, suatu sistem anggaran akan membantu perusahaan dalam melakukan evaluasi apakah tujuan perusahaan yang ditetapkan telah dicapai atau belum, dengan melakukan perbandingan antara jumlah biaya/penerimaan yang dianggarkan dengan yang dicapai. Perencanaan penganggaran perusahaan ini sebenarnya pada akhirnya adalah untuk membuat perencanaan aktifitas bisnis dan laba perusahaan, karena
itu
dalam
mengalokasikan
menyusun
sumber
daya
anggarannya yang
perusahaan
dimiliki
selama
harus
dapat
periode
yang
direncanakan. Garrison et al. (2007:4) menjelaskan bahwa ”anggaran (budget) adalah rencana tentang pemerolehan dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya selama suatu periode waktu tertentu...tindakan penyusunan anggaran disebut pengganggaran (budgeting)”. Salah satu jenis penggangaran dalam perusahaan adalah ”Anggaran Induk (master budget) merupakan ringkasan dari rencana perusahaan yang menetapkan target tertentu untuk aktivitas penjualan, produksi, distribusi, dan
pendanaan” Garrison et al.
(2007:4). Untuk selanjutnya anggaran induk
dibagi kedalam 2 (dua) jenis utama anggaran yaitu : 1. Anggaran Operasi a. Anggaran penjualan (sales budget) adalah rencana terperinci yang menunjukkan perkiraan penjualan selama periode anggaran dalam perusahaan. Anggaran penjualan ini merupakan kunci keberhasilan dalam perusahaan karena itu harus dibuat seakurat mungkin. b. Anggaran Produksi adalah anggaran produksi ini disusun setelah selesai menyusun anggaran penjualan, anggaran produksi digunakan untuk menentukan anggaran pada biaya produksi. Termasuk dalam penentuan pembelian bahan baku dan fasilitas yang diperlukan dalam produksi barang 2. Anggaran Keuangan Selanjutnya setelah penyususnan anggaran operasi (penjualan, produksi dan seterusnya) untuk langkah selanjutnya adalah dilakukan penyusunan anggaran kas dan keuangan. ”Anggaran kas (cash budget) adalah rencana terinci yang menunjukkkan kebutuhan dan penggunaan sumber daya kas selama beberapa periode waktu tertentu” Garrison et al. (2007:16). Periode anggaran bisa bermacam-macam, dari periode satu minggu, satu bulan dan ada pula yang satu tahun. Dalam perusahaan perbankan biasa menggunakan anggaran dengan periode satu tahun dan sebelum akhir tahun
42
perusahaan atau Bank harus memberikan susunan anggarannya tahun depan kepada Bank Indonesia maksimal pada bulan september tahun berjalan, bersamaan dengan itu perusahaan/bank juga harus memberikan laporan terakhir untuk penggunaan dana dan pencapaian target pemasaran produk pada tahun berjalan kepada Bank Indonesia. Dalam menentukan arah dan tujuan akhir perusahaan perlu menyusun anggaran disetiap tahunnya. Anggaran ini dibuat sesuai dengan keperluan dan kemampuan perusahaan serta harus memperhatikan pasar dan lingkungan eksternal dalam perusahaan, walaupun mungkin pada akhirnya target yang ditentukan diawal penyusunan anggaran terkadang tidak sesuai dengan hasil akhir, dan pada akhirnya tujuan dari perusahaan adalah untuk mencapai hasil kerja yang melebihi target awal perusahaan yang telah dianggarkan, sehingga dapat tercapai hasil dan laba yang sesuai dengan perencanaan. 2.1.5 Pengertian Analisis SWOT Dalam sebuah kerangka perumusan strategi pemasaran dan penjualan produk dan jasa ada beberapa tahapan, seperti yang dijelaskan David (2009:323-324) ”Teknik-teknik perumusan strategi yang penting dapat diintegrasikan ke dalam kerangka pengambilan keputusan tiga tahap,...tahap input (input stage),... tahap pencocokan (matching stage),... tahap keputusan (decision stage)”...tahap pencocokan (matching stage), berfokus pada penciptaan strategi alternatif yang masuk akal dengan memperhatikan berbagai faktor-faktor eksternal dan internal utama. Teknik tahap 2 matrik kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (strengths, weaknesses, opportunities, threats-SWOT)”
Oleh karena itu analisis SWOT merupakan salah satu analisis terhadap strategi pemasaran terhadap suatu produk barang dan jasa yang pada akhirnya bertujuan dalam mengukur angka pertumbuhan penjualan dan perkembangan suatu produk dalam pasar, dengan melakukan serangkaian analisis terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan suatu produk, yaitu faktor internal dan eksternal yang dapat memperkuat atau memperlemah pertumbuhan penjualan suatu produk itu sendiri. ”Evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman disebut analisis SWOT” (Kotler dan SWOT
adalah
analisis
yang
didasarkan
Keller, 2009:63). Analisis pada
logika
yang
dapat
memaksimalkan kekuatan (strengts) dan peluang (opportunities), dan secara bersamaan dapat digunakan untuk meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman
(threats).
Analisis
SWOT
ini
selain
digunakan
dalam
mengidentifikasi permasalahan yang timbul dalam perusahaan, juga sering digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan
strategi
pemasaran
bagi
perusahaan,
sekaligus
untuk
meminimalisir pengambilan keputusan yang kurang tepat dan tentunya tujuan akhirnya adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan bisnis perusahaan. Analisis SWOT ini mencakup hubungan perusahaan dengan lingkungan internal dan eksternal. SWOT sendiri adalah sebuah singkatan dari S yaitu Strengths atau kekuatan, W yaitu Weakness atau kelemahan, O yaitu Opportunities atau kesempatan, dan T yaitu Threats atau ancaman.
44
1. Strength atau Kekuatan Yang dimaksud dengan Strengths atau Kekuatan adalah sesuatu yang dimiliki perusahaan yang dapat diunggulkan atau menjadi kekuatan perusahaan seperti halnya keunggulan dalam produk dan pemberian pelayanan yang dapat diandalkan perusahaan yang berbeda dan membuatnya lebih kuat dengan produk lain yang dimiliki pesaing. 2. Weakness atau Kelemahan Yang dimaksud dengan Weakness atau kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan yang dimiliki perusahaan seperti halnya keterbatasan dalam hal sumber daya, fasilitas, keuangan, ketrampilan dan citra merek yang buruk yang dapat menghambat kinerja perusahaan. 3. Opportunities atau Kesempatan Yang dimaksud dengan Opportunities atau Kesempatan adalah berbagai hal ataupun situasi lingkungan yang memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk berkembang. 4. Threats atau Kelemahan Yang dimaksud Threats atau Kelemahan adalah berbagai keadaan baik dalam lingkungan internal maupun eksternal yang dapat mengancam atau menjadi penghambat kelangsungan bisnis perusahaan.
Dalam bukunya manajemen strategis konsep David (2009:327-331) menjelaskan tentang ”Matrik Kekuatan-kelemahan-peluang-ancaman (strengths, weaknesses, Opportunities, Threats-SWOT) adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para manager mengembangkan empat jenis strategi : strategi SO (kekuatanpeluang), strategi WO (kelemahan-peluang), strategi ST (kekuatanancaman), strategi WT (kelemahan-ancaman)”. Berikut adalah beberapa strategi dalam mengembangkan matriks SWOT : 1. Strategi SO (SO Strategies) Adalah strategi kekuatan-peluang dengan memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal, strategi ini berusaha memanfaatkan segala kekuatan yang dimiliki perusahaan dalam bisnisnya dengan memanfaatkan berbagai peluang yang ada dalam lingkungan eksternal. 2. Strategi WO (WO Strategies), Adalah strategi kelemahan-peluang yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. 3. Strategi ST (ST Strategies) Adalah strategi kekuatan-ancaman yaitu strategi yang menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.
46
4. Strategi WT (WT Strategies) Strategi WT atau kelemahan-ancaman merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Dalam proses perencanaan atau perumusan strategi dengan menggunakan analisis SWOT tentunya diperlukan ”analisis lingkungan eksternal (analisis peluang dan ancaman)...analisis lingkungan internal (analisis kekuatan dan kelemahan)” (Kotler dan Keller, 2006:64-65). Berikut adalah analisis lingkungan eksternal (analisis peluang dan ancaman) dan analisis lingkungan internal (analisis kekuatan dan kelemahan) dalam perumusan strategi perusahaan : 1. Analisis lingkungan eksternal (analisis peluang dan ancaman) Suatu unit bisnis harus memantau kekuatan lingkungan makro (demografi, ekonomi, teknologi, politik hukum, dan sosial budaya) dan pelaku lingkungan mikro utama (pelanggan, pesaing, saluran distribusi, pemasok) yang mempengaruhi perusahaan dalam memeperoleh laba. Peluang pasar adalah wilayah kebutuhan atau potensi pembeli dimana perusahaan dapat menggarapnya secara menguntungkan. Untuk mengevaluasi peluang, perusahaan dapat menggunakan analisis peluang pasar (market opportunity analysis) untuk menentukan daya tarik dan kemungkinan berhasilnya peluang :
a. Dapatkah manfaat yang tercakup dalam peluang itu diartikulasikan secara meyakinkan untuk menentukan pasar sasaran? b. Dapatkah pasar sasaran dilokasikan dan dijangkau dengan media dan saluran perdagangan yang efektif biaya? c. Apakah perusahaan memiliki akses ke kemampuan dan sumber daya penting yang dibutuhkan untuk memberikan manfaat pelanggan? d. Dapatkah perusahaan menyerahkan manfaat yang lebih baik daripada pesaing aktual atau potensial? e. Akankah tingkat pendapatan finalsial mencapai atau melampaui ambang yang dituntut perusahaan atas investasi? Yang dimaksud dengan ancaman lingkungan adalah tantangan akibat kecenderungan atau perkembangan yang kurang menguntungkan, yang akan mengurangi penjualan dan laba jika tidak dilakukan pemasaran defensif atau tangguh. Begitu manajemen telah berhasil mengidentifikasi ancaman dan peluang utama yang dihadapi oleh unit bisnis tertentu, kita dapat menjabarkan sifat daya tarik unit bisnis tersebut secara keseluruhan. 2. Analisis lingkungan internal (analisis kekuatan dan kelemahan) Evaluasi terhadap kekuatan dan kelemahan harus dilakukan secara periodik. Kekuatan dan kelemahan perusahaan tidak hanya dilihat dari produk dan saluran distribusi ke pasar, tetapi juga dapat dimulai dengan kekuatan team yang kuat dan solid.
48
Kemudian dalam journal of American Science, Key Strategic Steps in Setting a Business; a Review of Some Basic Entrepreneurial Facts Hashemi (2012:551) menjelaskan ”an entrepreneur should do following activitiesnin ordernto avoid failure when start their business : to analysis external and internal business environment (SWOT analysis), to analysis competitive rivalry (Porter’s competitive strategy), to hire valuable employee (human resources management), to control cash flow and re-allocate investment capital to achieve cost effective (cost management), to maintain high team-spirit and operational efficiency (organizational structure strategy)”. Pernyataan diatas dapat dijelaskan bahwa “seorang pengusaha harus melakukan kegiatan-kegiatan berikut untuk menghindari kegagalan saat memulai bisnis mereka : melakukan analisis eksternal dan internal terhadap lingkungan bisnis (analisis SWOT), melakukan analisis terhadap persaingan yang kompetitif (Porter’s competitive strategy), memiliki karyawan yang handal (manajemen sumber daya manusia) untuk mengontrol arus kas dan kembali mengalokasikan investasi modal untuk mencapai biaya yang efektif (manajemen biaya), mempertahankan semangat team yang tinggi dan efisiensi operasional (strategi struktur organisasi)”. Kemudian Hashemi (2012:551) juga menjeskan “For analysis external and internal business environment, entrepreneur should adopt SWOT analysis. SWOT analysis summaries the key issues from the business environment and the strategy development. This can be useful as a basis against which it judge future strategic choices. SWOT is divided into 4 approaches Strengths (S), Weakness (W), Opportunity (O) and Threats (T)”. Dalam melakukan analisis bisnis terhadap lingkungan eksternal dan internal, pengusaha harus mengadopsi analisis SWOT. Analisis SWOT
merupakan ringkasan kunci dari isu-isu lingkungan bisnis dan strategi pembangunan. Hal ini berguna sebagai dasar dalam menentukan pilihan strategi dimasa depan. SWOT dibagi menjadi empat pendekatan – Kekuatan (S), Kelemahan (W), Peluang (O) dan Ancaman (T). Dalam mengevaluasi faktor-faktor eksternal dan internal pengusaha harus mempertimbangkan beberapa hal : 1. Apa yang menjadi keuntungan dalam menjalankan usahanya dengan melakukan perbandingan terhadap pesaing utamanya melalui beberapa pendekatan: pengendalian biaya, keterbatasan sumber daya, dan struktur organisasi 2. Evaluasi kelemahan, pengusaha dapat menyimpulkan kelemahan internal sehingga dapat mengimplementasikan ukuran tertentu untuk memperbaiki masalah
atau
setidaknya
menggunakan
metode
alternatif
untuk
mengurangi dampak. 3. Evaluasi Peluang adalah faktor eksternal dari lingkungan bisnis yaitu untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mendukung bisnis pengusaha. 4. Evaluasi ancaman dari faktor eksternal yaitu memprediksi atau memberitahukan faktor yang menguntungkan bagi masa depan dan faktor resiko terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Hashemi (2012:552) juga menjelaskan “Ancaman pendatang baru : pendatang baru adalah bisnis yang masuk pasar dengan produk yang sama seperti saat ini anggota industri, hal itu berkaitan dengan biaya absolut keuntungan, kurva belajar eksklusif, akses ke dalam, kebijakan pemerintah, skala
50
ekonomi, merek dagang, akses distribusi, hubungan dengan relasi dan kepemilikan produk…tingginya intensitas persaingan cenderung mengaibatkan persaingan berdasarkan pada harga rendah. Akibatnya pengusaha harus mengumpulkan banyak informasi dari potensi diri pesaingnya terhadap semua sumber yang tersedia dan kemudian membuat perencanaan strategi sendiri dan pedoman operational untuk perusahaan yang baru lahir”. Analisis SWOT ini sangat berguna sebagai dasar dalam mementukan strategi dimasa depan. Selanjutnya Ikhsan dan Aid (2011:168) melakukan penelitian yang bertujuan
untuk
merumuskan
strategi
dalam
mengelolah
dan
mengembangkan komoditi karet, dalam pernyataan mereka menambahkan bahwa “Dengan analisis SWOT ini akan dispesifikasi tujuan dari kegiatan proyek atau usaha dimaksud dan diidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang bersifat favorable dan unfavorable dalam mencapai tujuan. Analisis SWOT ini merupakan alat formulasi pengambilan keputusan serta untuk menentukan strategi yang ditempuh berdasarkan kepada logika untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman”. Dalam penelitian yang dilakukan Jubaedah (2010:130) “peneliti mencoba untuk menganalisis perencanaan pembangunan dengan analisis SWOT, agar didapat strategi yang layak untuk pembangunan kedepannya” dengan tujuan untuk memajukan pembangunan dengan melakukan analisis SWOT terhadap lingkungan masyarakat dan sekitar yang ada. Diharapkan setelah perusahaan melakukan analisis SWOT, perusahaan dapat menentukan strategi pemasaran yang berdaya saing. Strategi pemasaran yang tepat dan berdaya saing ini bertujuan agar perusahaan tidak salah dalam menentukan kemana arah bisnisnya sekaligus untuk menjaga kestabilan
pertumbuhan bisnisnya dan tujuan akhirnya dapat meningkatkan laba bagi perusahaan. 2.2 Rerangka Pemikiran Sesuai dengan tinjauan teoretis pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian terhadap PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk KC. Surabaya hal yang pertama dilakukan adalah mencari informasi mengenai profil perusahaan, kemudian melakukan penelitian terhadap proses penjualan kredit pensiunan, meneliti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemasaran dan pertumbuhan kredit pensiun, analisis kekuatan dan kelemahan baik terhadap produk, serta melakukan analisis terhadap kinerja karyawan dalam pemasaran kredit pensiun. Kemudian menentukan strategi dan cara pemasaran kredit pensiun yang tepat dalam menjaga dan meningkatkan pertumbuhan kredit pensiun dengan menggunakan analisis SWOT. Selanjutnya untuk grafik rerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 1 berikut
52
BTPN Purnabakti Kantor Cabang Surabaya Hasil observasi dan penelitian dilapangan Analisis data
Analisis faktor yang mempengaruhi kredit pensiun
Analisis SWOT pertumbuhan kredit pensiun
Penentuan strategi pemasaran kredit pensiun
Kesimpulan Gambar 1 Rerangka Pemikiran
Analisis kinerja karyawan