8
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
2.1
Tinjauan Teoretis
2.1.1
Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah tempat yang menghubungkan antara pihak pihak yang
mempunyai kepentingan untuk mengatur keuangan agar tertata dengan baik. Pasar modal diperlukan karena pihak yang kekurangan dana bisa melakukan penawaran terhadap pihak yang kelebihan dana atau calon investor untuk menanamkan modal dengan return deviden yang optimal. Pasar modal juga mempunyai fungsi sebagai sarana alokasi dana yang produktif untuk memindahkan dana dari pemberi pinjaman ke peminjam. Alokasi dana yang produktif terjadi jika individu yang mempunyai kelebihan dana dapat meminjamkannya ke individu lain yang lebih produktif yang membutuhkan dana. Menurut (Sunariyah, 2010:04), pasar modal adalah tempat pertemuan antara penawaran dengan permintaan surat berharga. Para pelaku pasar yaitu individu-individu atau badan usaha yang memiliki kelebihan dana (sur-plus fund) melakukan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten. (Sjahrial, 2012:13), mendefinisikan pasar modal dalam artian sempit merupakan kegiatan yang mempertemukan penjual dan pembeli dana jangka panjang. Sedangkan pasar modal dalam artian luas adalah semua pasar yang teroganisasi dari lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit biasanya berjangka lebih dari satu tahun termasuk saham-saham, obligasi,
8
9
hipotek, deposito dan tabungan. Tidak jauh berbeda dengan pendapat (Najmudin, 2011:50), pasar modal adalah kegaiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek. Perusahaan public berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. Berdasarkan pengertian beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa pasar modal Tempat dimana para pelaku peyeimbang dana bertemu untuk melakukan sebuah transaksi penawaran atas sejumlah aset yang berguna untuk kepentingan suatu pihak terutama pihak yang ini melakukan investasi.
2.1.2.
Pengertian Investasi Investasi sebagai komitmen menanamkan sejumlah dana pada satu atau
lebih aset selama beberapa periode pada masa mendatang. Dana yang diinvestasikan di pasar modal adalah “dana lebih”, bukan dana yang akan digunakan untuk keperluan sehari-hari dan juga bukan dana yang digunakan sebagai dana cadangan atau dana untuk keperluan darurat. Tujuan dari investasi haruslah jelas, dari apa saja tujuan melakukan investasi di pasar modal, membuat skala prioritas manakah yang paling penting, tingkat toleransi terhadap risiko dan jangka waktu investasi. Investasi yang dinilai dari aspek keuangan umumnya adalah investasi yang dilakukan oleh pengusaha yang mempunyai kepentingan langsung terhadap investasi sasarannya adalah tingkat imbal hasil yang diharapkan dari penanaman modal tersebut. Tidak berbeda jauh dengan pendapat (Sunariyah, 2010:04) investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
10
mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Keptusan penanaman modal tersebut dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas yang mempunya kelebihan dana. Adapun ahli yang mendefenisikan (Halim, 2014:13), investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan dapat memperoleh keuntungan atau tingkat imbal hasil (rate of return) pada masa mendatang. Agar harapan tersebut bisa tercapai, sebelum memasuki dunia investasi diperlukan pengetahuan yang memuat faktor-faktor apa yang dipertimbangkan dalam memutuskan suatu investasi karena memasuki dunia investasi penih resiko dan ketidakpastian. Berdasarkan uraian di atas pada prinsipnya investasi adalah menyisihkan uang sekarang, ditempatkan untuk menghasilkan sesuatu di masa depan, yang diharapkan lebih besar daripada sekarang. Hanya tiap instrumen investasi imbalhasilnya berbeda-beda sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
2.1.3. Macam-Macam Bentuk Investasi Investasi juga terdiri atas beberapa bentuk karena pada jaman yang modern ini sangat banyak bentuk investasi yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan dan jumlah dana yang dimiliki. (Sunariyah, 2010:04) menyebutkan beberapa bentuk investasi antara lain : a.
Investasi financial, merupakan hal pembelian atau pengalihan milik mengenai surat-surat berharga (saham, obligasi, surat perbendaharaan negara, surat berharga komersial) dalam dunia usaha atau peningkatan nilai surat-surat berharga tersebut.
11
b.
Investasi fisik/rill, merupakan hal membuat peralatan barang modal baru atau tambahan pada barang modal, meliputi, (a) Investasi tetap (fixed investment), dalam hal pembelian asset fisik berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan serta pembelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik dan bangunan-bangunan lainnya, dan (b) Investasi persediaan (inventory investment), yaitu pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah, bahan baku, suku cadang, bahan penolong dikonversikan dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional, selama semakin besar jumlah yang diperlukan untuk investasi penggantian guna mempertahankan persediaan modal yang ada dalam perekonomian dimana persediaan ini cenderung berubah sejalan dengan perubahan tingkat pendapatan nasional, selama semakin besar jumlah yang diperlukan untuk investasi penggantian guna mempertahankan persediaan modal yang ada dalam perekonomian yang pendapatan nasional dan outputnya meningkat dan sebaliknya. Sesuai dengan bentuknya investasi memiliki return atau pengembalian yang
bermacam-macam. Seorang investor akan memilih bentuk investasi yang memiliki return optimal. Hanya tiap instrumen investasi imbal-hasilnya berbedabeda.
12
2.1.4. Penggolongan Investasi Investasi juga dibagi berdasarkan jangka waktu yang telah ditentukan jangka panjang dan jangka pendek. Penggolongan investasi ini berdasarkan waktu bisa lebih dari setahun. Seorang ahli mengatakan penggolongan investasi antara lain: a.
Investasi jangka panjang adalah investasi dalam bentuk saham, obligasi, tanah, dan bentuk lain yang dimiliki investor dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Investasi jangka panjang itu sendiri terdiri dari investasi dalam sekuritas, seperti obligasi, saham biasa, atau wesel jangka panjang. Investasi dalam harta tetap berwujud yang saat ini digunakan dalam spekulasi seperti tanah yang ditahan untuk spekulasi. Investasi yang disisihkan untuk dana khusus, seperti dana pelunasan, dana pensiun atau dana yang digunakan untuk perluasan pabrik, dan nilai penyerahan kas dari asuransi jiwa. Investasi dalam anak perusahaan yang tidak dikonsolidasi.
b.
Investasi jangka pendek adalah investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang dimiliki investor dalam jangka waktu yang relatif pendek. Pengaturan investasi yang efektif perlu memperhatikan beberapa faktor-
faktor berikut : a.
Adanya usulan-usulan investasi.
b.
Estimasi arus kas dari usul-usul investasi tersebut.
c.
Evaluasi arus kas tersebut.
d.
Memilih proyek-proyek yang sesuai dengan kriteria tertentu.
e.
Monitoring dan penilaian terus menerus terhadap proyek investasi setelah investasi dilaksanakan.
13
Berdasarkan penggolongan investasi jangka panjang maupun jangka pendek biasanya investasi jangka pendek memiliki return yang sangat optimal dibandingkan dengan investasi jangka pendek. Seorang investor akan memilih investasi jangka panajang seperti tanah karena memiliki dana yang berlebih sebaliknya jika investor meilih investasi jangka pendek seperti surat surat berharga akan cenderung membutuhkan dana cepat karena bersifat liquid.
2.1.5. Tujuan Investasi Tujuan investasi adalah untuk meraih keuntungan dimasa depan dengan menanamkan aset yang telah dimiliki untuk memperolah laba. Untuk mencapai suatu efektifitas dan efesiensi dalam suatu keputusan, maka diperlukan ketegasan akan tujuan yang diharapakan (Fahmi, 2011:16). Begitu pula halnya dalam bidang investasi, perlu menetapkan hal-hal yang hendak dicapai yaitu : 1.
Terciptanya berkelanjutan dalam investasi tersebut
2.
Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan
3.
Terciptanya kemakmuran dalam pemegang saham
4.
Turut memberikan andil dalam pembangunan bangsa Investasi yang bisa dikatakan berhasil apabila investasi tersebut mencapai
tujuan yang dimaksud. Para investor yang cocok dalam berbinis akan menciptakan investasi selanjutnya untuk keuntungan-keuntungan yang baru. Tidak hanya sampai di situ investasi yang ditanamkan harus mencapai profit yang maksimum sesuai yang diharapkan agar tujuan tercapai. Dalam proses investasi pertemuan para investor juga bisa meciptakan siklus ekonomi yang seimbang untuk pecapaian pembagunan bangsa karena dengan adanya investasi para pihak yang berpartsipasi bisa melakukan kontrak penawaran
14
2.1.6. Proses Investasi Proses investasi menjelaskan bagaiamana seorang investor harusnya membuat keputusan investasi sekuritas yang bisa dipasarkan, seberapa eksistensi, dan kapan sebaiknya dilakukan. Ada lima prosedur dalam membuat keputusan yang menjadi dasar proses investasi ialah : 1.
Penentuan kebijakan investasi
2.
Melakukan analisis sekuritas
3.
Membentuk portofolio
4.
Merivisi portofolio
5.
Mengevaluasi kinerja portofolio Prosedur proses invesatsi perlu dilakukan karena mengingat memasuki
dunia investasi penuh dengan resiko dan ketidakpastian. Untuk meminimalkan resiko tersebut para investor harus melakukan prosedur proses investasi dengan baik dan benar supaya investasi yang diharapkan bisa terwujud dengan baik.
2.1.7. Pengertian Keputusan Investasi Keputusan investasi adalah suatu kebijakan atau keputusan yang diambil untuk menanamkan modal pada satu atau lebih aset untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang guna kesejahtreraan hidup yang lebih baik. Menurut (Halim, 2014:114) keputusan investasi diambil menyangkut apakah suatu investasi yang diusulkan memenuhi kelayakan akseptasi yang telah ditentukan atau tidak ditinjau dar aspek keuangan. Aspek keuangan artinya
15
apakah suatu investasi dapat memberikan tingkat imbal hasil seperti yang diharapkan penyandang dana. Keputusan investasi juga bisa diambil karena minimnya resiko dan ketidakpastian suatu perusahaan. Para investor cenderung akan memilih perusahaan yang tidak banyak resiko karena sesuai tujuan awal untuk mencari keuntungan yang optimal dengan resiko yang minimal.
2.1.8.
Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah suatu yang mengambarkan posisi keuangan suatu
perusahaan, informasi yang disajikan menjadi gambaran dari kinerja keuangan perusahaan tersebut.
Laporan keuangan hanya digunakan untuk menguji
kegiataan pendanaan, investasi, dan kegiatan operasional lainnya yang kemudian dapat melihat seberapa layak suatu keputusan tersebut diambil atau tidak diambil. Menurut (Murhadi, 2013:1) laporan keuangan pada dasarnya berisi informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan kepada pihak pengguna berupa gambaran ringkas dari aliran operasional perusahaan. Pihak-pihak pengguna yang berkepentingan tersebut adalah manajemen, kreditur, investor, supplier, karyawan, lembaga pemerintah, dan masyarakat umum. Secara keseluruhan laporan keuangan adalah gambaran keuangan yang disajikan untuk kepentingan beberapa pihak seperti manajemen, kreditur, investor dan masyarakat umum untuk sebuah analisis kinerja keuangan suatu perusahaan. Berdarkan uraian diatas laporan keuangan memiliki fungsi sebagai informasi mengenai kesehatan suatu perusahaan pada periode tertentu perusahaan bisa dikatakan sehat apabila kondisi keungannya stabil.
16
2.1.9.
Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan dibuat pasti memiliki beberapa fungsi dan tujuan
terutama bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Bagi pihak yang berkepentingan laporan keuangan dapat memberikan informasi tentang kinerja keuangan suatu perusahaan. Beberapa tujuan laporan keuangan menurut (Kasmir 2015:11), yaitu: a.
Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
b.
Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
c.
Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.
d.
Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
e.
Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.
f.
Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.
g.
Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.
h.
Informasi keuangan lainnya. Berdasarkan uraian di atas laporan keuangan memiliki tujuan untuk
mendapatkan gambaran posisi keuangan suatu perusahaan dengan cara menganalisis mengunakan rasio-rasio keuangan untuk menentukan kelayakan pengambilan keputusan pendanaan, investasi dan operasional lainnya.
17
2.1.10. Pihak-Pihak yang Memerlukan Laporan Keuangan Laporan
keuangan
di
buat
untuk
memenuhi
pihak-pihak
yang
berkepentingan agar mengetahui posisi keungan suatu perusahaan. Pihak-pihak tersebut yang membutuhkan mempunyai kepentingan yang beranekaragam dan pihak tersebut akan menganalisis menggunakan rasio-rasio untuk mendapatkan informasi keuangan suatu perusahaan dengan akurat. Berikut ini penjelasan masing-masing pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan (Kasmir, 2008:19): 1.
Pemilik atau Investor Pemilik dalam hal ini adalah mereka yang memiliki usaha tersebut. Kepentingan dari para pemegang saham yang merupakan pemilik perusahaan terhadap hasil laporan keuangan yang telah dibuat adalah : a.
Untuk melihat kondisi dan posisi perusahaan saat ini.
b.
Untuk melihat perkembangan dan kemajuan perusahaan dalam suatu periode.
c. 2.
Untuk menilai kinerja manajemen atas target yang telah ditetapkan.
Manajemen Kepentingan pihak manajemen perusahaan terhadap laporan keuangan perusahaan yang mereka buat juga memiliki arti tertentu. Bagi pihak manajemen laporan keuangan yang dibuat merupakan cermin kinerja mereka dalam suatu periode tertentu. Berikut ini nilai penting laporan keuangan bagi manajemen:
18
a.
Manajemen dapat menilai dan mengevaluasi kinerja mereka dalam suatu periode.
b.
Manajemen juga akan melihat kemampuan mereka mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan yang ada selama ini.
c.
Dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan yang dimiliki perusahaan saat ini.
3.
Kreditor Kreditor adalah pihak penyandang dana bagi perusahaan. Artinya pihak yang memberikan dana seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. Kepentingan pihak kreditor terhadap laporan keuangan perusahaan adalah dalam hal memberi pinjaman atau pinjaman yang telah berjalan sebelumnya. Bagi pihak kreditor, prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan dana (pinjaman) kepada berbagai perusahaan sangat diperlukan.
4.
Pemerintah Pemerintah juga memiliki nilai penting atas laporan keuangan yang dibuat perusahaan. Bahkan pemerintah melalui Departemen Keuangan mewajibkan kepada setiap perusahaan untuk menyusun dan melaporkan keuangan perusahaan secara periodik. Arti penting laporan keuangan bagi pihak pemerintah adalah: a.
Untuk menilai kejujuran perusahaan dalam melaporkan seluruh keuangan perusahaan yang sesungguhnya.
b.
Untuk mengetahui kewajiban perusahaan terhadap negara dari hasil laporan keuangan yang dilaporkan.
19
Beberapa pihak memang memerlukan laporan keuangan untuk sebuah kepentingan. Pada penelitian investor mempunyai kepentingan untuk menilai kedudukan atau posisi keuangan perusahaan agar keputusan investasi yang diambil bisa sesuai dengan harapan yaitu keuntungan yang optimal.
2.1.11. Tujuan dan Manfaat analisis Laporan Keuangan Tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya analisis laporan keuangan berbagai pihak bisa menggunakan untuk beberapa keperluan (Kasmir, 2008:68), yaitu: 1.
Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2.
Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
3.
Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4.
Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5.
Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6.
Digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai. Dengan menaganalisis laporan keuangan banyak sekali manfaat yang
diperoleh. Manfaat tersebuty akan berguna untuk sebagian pihak yang berkepentingan untuk sebuah informasi yang akan digunakan untuk berbagai
20
keperluan, menganalisis laporan keuangan sama dengan menilai kinerja suatu perusahaan melalui target yang ditetapkan.
2.1.12. Rasio Keuangan Rasio keuangan adalah rasio atau indeks yang digunakan untuk menganalisis suatu laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. Dengan menggunakan rasio keuangan bisa menganilisis kesehatan perusahaan tersebut. Menurut (Kasmir, 2008:104) rasio keuangan adalah kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada di antara laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode. Menggunakan rasio keuangan dapat mempermudah analisis laporan keuangan untuk mengetahui hasilnya. Tidak hanya itu dengan menggunakan rasi keuangan kita dapat menilai kesehatan suatu perusahaan agar hasilnya bisa digunakan untuk keperluan berbagai pihak sepeti pihak manajemen, investor dan pemerintahan.
2.1.13. Klasifikasi Rasio Keuangan Klasifikasi rasio keuangan merupakan pengelompokan rasio untuk mempermudah menilai kinerja keuangan suatu perusahaan ada 4 jenis rasio yang
21
dapat dipergunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan (Kasmir, 2015:134), yaitu: 1.
Rasio Likuiditas (liquidity ratio) Yaitu rasio yang menunjukkan hubungan antara kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi atau kewajiban jangka pendek. Jenis-jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan, yaitu: a.
Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Current Ratio =
b.
Aktiva Lancar Hutang Lancar
Rasio Cepat (Quick Ratio) Rasio cepat atau rasio sangat lancar merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau hutang lancar (hutang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan (inventory). Quick Ratio =
Aktiva Lanc ar −Persediaan Hutang Lancar
22
c.
Rasio Kas (Cash Ratio) Rasio kas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar hutang. Dapat dikatakan rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar hutang-hutang jangka pendeknya. Cash ratio =
d.
Kas +Bank Hutang Lancar
Rasio Perputaran Kas (Cash Turn Over) Rasio perputaran kas berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Cash Turn Over =
2.
Penjualan Bersih Modal Kerja Bersih
Rasio Aktivitas (activity ratio) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Ada beberapa jenis-jenis rasio aktivitas berikut ini: a. Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Receivable Turn Over =
Penjualan Piutang
23
Receivable turn over dapat dikonversikan ke hari, yaitu dengan rumus sebagai berikut : Rata-rata pengumpulan piutang (hari) =
360 Perputaran Piutang
b. Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over) Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode. Inventory Turn Over =
Harga Pokok Penjualan Persediaan
c. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over) Perputaran modal kerja merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam suatu periode. Working Capital Turn Over =
Penjualan Bersih Modal Kerja Rata −rata
d. Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turn Over) Perputaran aktiva tetap merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode. Untuk mencari rasio ini, caranya adalah membandingkan antara penjualan bersih dengan aktiva tetap dalam suatu periode. Fixed Assets Turn Over =
Penjualan Total Aktiva Tetap
24
e. Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turn Over) Perputaran total aktiva merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Total Assets Turn Over = 3.
Penjualan Total Aktiva
Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk
mengukur
kemampuan
perusahaan
untuk
membayar
seluruh
kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). Adapun jenis-jenis rasio yang ada dalam rasio solvabilitas antara lain: a. Liabilitas terhadap Aset (Debt to Assets) Debt to Assets merupakan rasio hutang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Debt to Assets =
Total Liabilitas Total Aset
b. Liabilitas terhadap Ekuitas (Debt to Equity) Debt to Equity merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini berfungsi untuk mengetahui modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan hutang. Debt to Equity =
Total Liabilitas Total Ekuitas
setiap rupiah
25
c. Time Interest Earned Time Interest Earned merupakan rasio untuk mencari jumlah kali perolehan bunga. Rasio ini diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar biaya bunga. Untuk mengukur rasio ini, digunakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak dibandingkan dengan biaya bunga yang dikeluarkan. Time Interest Earned = 4.
EBIT Biaya Bunga
Rasio Profitabilitas Merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. Ada beberapa jenis dalam rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah: a. Net Profit Margin (NPM) Net Profit Margin menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap perusahaan mampu menghasilkan laba cukup tinggi. Net Profit Margin =
Laba Bersih Penjualan
b. Earning Per Share (EPS) Earning per Share merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Investor
26
pada umumnya sangat tertarik dalam perhitungan EPS karena EPS merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan. Earning per Share =
Laba Bersih setelah Pajak Jumlah Saham
c. Return on Investment (ROI) Hasil pengembalian investasi (ROI) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Return on investment juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Return on Investment =
Laba Sesudah Bunga dan Pajak Total Aktiva
d. Return on Equity (ROE) Hasil pengembalian ekuitas merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Return on Equity =
Laba Sesudah Bunga dan Pajak Total Ekuitas
27
2.1.14. Faktor-Faktor Keputusan Investasi berdasarkan Rasio Keuangan 1. Profitabilitas (Return on Invesment) Profitabilitas adalah alat yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba bersih atau profit dari semua kemampuan dan sumber daya yang dimiliki seperti kegiatan penjualan, kas, ekuitas, jumlah karyawan, jumlah cabang. (Kasmir, 2015:34) mendefinisikan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.
2. Likuiditas (Current Ratio) Kasmir (2015:14) menyebutkan bahwa likuiditas adalah rasio yang mengambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek
atau
hutang,
pentingnya
likuiditas
dapat
dilihat
dengan
mempertimbangkan dampak dari ketidakmampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Kurangnya likuiditas mempengaruhi perusahaan untuk memperolah keuntungan dari diskon atau kesempatan mendapatkan keuntungan, juga berarti pembatasan kesempatan dan tindakan manjemen. Dengan kata lain rasio yang menunjukkan hubungan antara kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi atau kewajiban jangka pendek.
28
3. Solvabilitas (Debt to Asset) Hutang adalah semua kewajiban-kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Dengan kata lain untuk mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh ekuitas rasio ini dapat melihat seberapa besar resiko keuangan suatu perusahaan. (Kasmir, 2015:15) rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).
4. Aktifitas (Total Assets Turn Over) Aktivitas yang menggambarkan kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian, dan kegiatan lainnya. Rasio ini dinyatakan sebagai perbandingan penjualan dengan berbagai elemen aset. Elemen aset sebagai pengguna dana seharusnya bisa dikendalikan agar bisa dimanfaatkan secara optimal. Semakin efektif dalam memanfaatkan dana semakin cepat perputaran dana tersebeut karena diukur dari peputaran masing masing elemen. (Kasmir, 2015:16)
menyebutkan rasio yang digunakan
untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.
29
2.1.15.
Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor keputusan investasi yang telah di teliti oleh peneliti antara lain:
Peneliti Natalia (2010)
Yeremi Christian (2013)
Tabel 1 Penelitian-Penelitian Terdahulu Judul Penelitian Variabel Yang Hasil penelitian Digunakan Faktor-Faktor yang Neutral information, Faktor yang banyak di Dipertimbangkan accounting pertimbangkan investor Investor Dalam information, self adalah accounting Melakukan image, classic, social information ( penilaian Investasi relevance, advocate terhadap profitabilitas recommendation, atau laba yang personal financial diharapkan) needs Sedangakan hasil dari penilaian terhadap perusahaan tidak berpengaruh terhadap keputusan investasi Pengaruh Likuiditas dan Likuiditas dan kesempatan investasi Kesempatan Investasi terhadap Keputusan Investasi Perusahaan
mengetahui pengaruh variabel terhadap keputusan investasi adalah likuiditas berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi dan kesempatan investasi bepengaruh signifikan terhadap keputusan investasi Arus Kas, Hasil penelitian ini Kesempatan menunjukkan arus kas Investasi, Leverage, berpengaruh terhadap dan Modal kerja keputusan investasi sedangkan kesempatan investasi leverage dan modal keja ridak berpengaruh terhadap keputusan investasi
Mohammad Pengaruh Arus Zaki (2013) Kas, Kesempatan Investasi, Leverage dan Modal Kerja Terhadap Keputusan Investasi Aktiva Tetap pada Perusahaan Financial Constrained Dwi Putra Kinerja Keuangan Likuiditas,
Hasil
penelitian
ini
30
Darmawan (2013)
Sebagai Dasar profitabilitas, Pengambilan efesiensi, solvabilitas keputusan Investasi di Dhiyana Pura Beach Resort Seminyak Kuta Badung
Hidayat (2010)
Analisis Keputusan Investasi dan Financial Constrains pada Bursa efek Indonesia Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Investasi pada perusahaan Konsumsi di Bursa efek Indonesia Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Keputusan investasi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di bursa Efek Indonesia.
Saragih (2008)
Hasibuan (2005)
Likuiditas, kesempatan investasi
menunjukan likuiditas, profitabilitas, efesiensi dan solvabilitas berpengaruh terhadap keputusan investasi karena dhyana pura beach resort seminyak kta badung mampu mengelolah dengan baik. Likuiditas dan kesempatan investasi berpengaruh positif terhadap keputusan investasi.
Laba Bersih, Struktur Modal, Total Hutang, ROI, Tingkat penjualan
Laba bersih, Struktur Modal, total hutang, ROI tingkat penjualan berpengaruh positif terhadap keputusan investasi
Total aktiva, total hutang, ROI, tingkat penjualan, struktur modal.
Total aktiva, total hutang, ROI, tingkat penjualan, struktur modal berpengaruh positif terhadap keputusan investasi
Secara umum penelitian ini mempunyai perbedaan dengan penelitian penelitian sebelumnya pada penggunaan variabel agar tidak terjadi fenomena data maupun objek yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah financial constraint, food and beverages dan penelitian ini membahas perusahaan properti. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Natalia (2010) tentang faktor faktor yang dipertimbangkan dalam melakukan investasi dengam hasil accounting information banyak dipertimbangkan dalam memilih investasi yaitu penialain
31
terhadap profitabilitas namun penilaian terhadap perusahaan atau self image tidak berpengaruh terhadap keputusan investasi. Penelitian yang dilakukan oleh Yeremia Christian (2013) tentang Pengaruh Likuiditas dan Kesempatan Investasi terhadap Keputusan Investasi Perusahaan dengan hasil likuiditas dan kesempatan investasi berpengaruh terhadap keputusan investasi. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Saragih (2008) menyatakan bahwa hutang berepengaruh terhadap keputusan investasi. Dan yang terakhir penelitian Dwi Putra Dermawan menyatakan likuiditas, profitabilitas, solvabilitas dan efesiensi berpengaruh terhadap keputusan investasi.
2.2. Rerangka Pemikiran Hubungan antar variabel dalam penelitian ini merupakan hubungan antar variabel independen yaitu profitabilitas, likuiditas, solvabilitas dan aktivitas dengan variabel dependen yaitu keputusan investasi. 2.2.1.
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Keputusan Investasi
profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen perusahaan, jadi dikatakan profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode akuntasi. Investor atau calon investor akan tertarik pada tingkat keuntungan yang diharapkan untuk masa-masa mendatang (Hanafi dan Abdul Halim). Penelitian yang dilakukan oleh Natalia menujukan bahwa seorang investor melihat profitabilitas untuk menetukan investasi yang berarti profitabiltas berpengaruh terhadap keputusan investasi.
32
H1 : profitabiltas berpengaruh terhadap keputusan investasi
2.2.2. Pengaruh Likuiditas Terhadap Keputusan Investasi Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dalam memenuhi kebutuhan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Masalah likuiditas yang lebih parah mencerminkan ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancar. Jika suatu perusahaan memiliki likuiditas yang tinggi maka para investor tidak khawatir kesehatan perusahaan tersebut. Investor atau calon investor akan tertarik pada tingkat keuntungan yang diharapkan untuk masa-masa mendatang (Hanafi dan Abdul Halim). Penelitian yang dilakukan oleh Yeremia Christian bahwa likuiditas berpengaruh terhadap keputusan investasi. H2 : likuiditas berpengaruh terhadap keputusan investasi
2.2.3.
Pengaruh Solvabilitas Terhadap Keputusan Investasi Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang total hutangnya lebih besar dibandingkan total asetnya. Para investor tidak akan memilih perusahaan yang tidak solvabel. Investor atau calon investor akan tertarik pada tingkat keuntungan yang diharapkan untuk masa-masa mendatang (Hanafi dan Abdul Halim). Dwi Putra
33
Darmawan, melakukan sebuah penelitian dengan hasil hutang berpengaruh terhadap keputusan investasi. H3 : solvabilitas berpengaruh terhadap keputusan investasi
2.2.4. Pengaruh Aktivitas Terhadap Keputusan Investasi Aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk melihat pada beberapa aset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegaiatan tertentu, aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva. Dana yang tertanam tersebut harusnya digunakan untuk aktiva lainya agar terjadi kelancaran aktiva.
Investor atau calon investor akan tertarik pada tingkat
keuntungan yang diharapkan untuk masa-masa mendatang (Hanafi dan Abdul Halim). Sesuai peneliatian yang dilakukan Dwi Putra Aktivitas penjualan yang lancar akan menjadi daya tarik tersendiri untuk seorang investor dan berpengaruhb terhadap keputusan investasi. H4 : aktivitas berpengaruh terhadap keputusan investasi
34
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran teoritis diatas maka, dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1 Rerangka Konseptual Profitabilitas (Return on Invesment)
Likuiditas (Current Rasio) Keputusan Investasi Solvabilitas (Debt To Asset)
Aktivitas (Total Asset Turn Over)
2.3
Pengembangan Hipotesis Berdasarkan tinjauan teoritis dan rerangka pemikiran teoritis dapat
disumpulkan pengembangan hipotesis sebagai berikut : X1
: profitabilitas berpengaruh positif terhadap keputusan investasi
X2
: likuiditas berpengaruh positif terhadap keputusan investasi
X3
: solvabilitas berpengaruh positif terhadap keputusan investasi
X4
: aktivitas bepengaruh terhadap keputusan investasi