BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1
Laporan Keuangan
2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut
Kasmir
(2015:7)
laporan
keuangan
adalah
laporan
yang
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Maksud laporan keuangan yang menunjukkan kondisi perusahaan saat ini adalah merupakan kondisi terkini. Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (neraca) dan periode tertentu (laporan laba rugi). Laporan keuangan dibuat per periode, misalnya tiga bulan, atau enam bulan untuk kepentingan internal perusahaan. Sementara itu, untuk laporan lebih luas dilakukan satu tahun sekali. Di samping itu, dengan adanya laporan keuangan, dapat diketahui posisi perusahaan terkini setelah menganalisis laporan keuangan tersebut dianalisis.
2.1.1.2 Tujuan Laporan Keuangan Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Laporan keuangan juga dapat disusun secara mendadak sesuai kebutuhan perusahaan maupun secara berkala. Jelasnya adalah laporan keuangan mampu memberikan informasi 9
10
keuangan kepada pihak dalam dan luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Menurut Kasmir (2015:10) ada beberapa tujuan pembuatan atau penyususnan laporan keuangan adalah sebagai berikut : 1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini. 2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimliki perusahaan saat ini. 3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu. 4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu. 5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan. 6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode. 7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan. 8. Informasi keuangan lainnya.
2.1.1.3 Jenis dan Bentuk Laporan Keuangan Menurut Prastowo (2015:15-20) komponen dari laporan keuangan yang dihasilkan setiap periode adalah sebagai berikut :
11
1.
Neraca Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Neraca mempunyai tiga unsur laporan keuangan, yaitu aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Masing-masing unsur ini, dapat disubklasifikasi sebagai berikut: a. Aktiva Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan diharapkan akan memberi manfaat ekonomi bagi perusahaan di masa depan. Unsur dari aktiva adalah sebagi berikut: 1. Aktiva Lancar Aktiva lancar yaitu aktiva yang manfaat ekonominya diharapkan akan diperoleh dalam waktu satu tahun atau kurang (siklus operasi normal), misalnya kas, surat berharga, persediaan, piutang, dan persekot biaya. 2. Investasi Jangka Panjang Investasi jangka panjang yaitu penanaman modal yang biasanya dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan tetap atau untuk menguasai perusahaan lain dan jangka waktunya lebih dari satu tahun misalnya investasi saham dan investari obligasi. 3. Aktiva Tetap Aktiva tetap yaitu aktiva yang memiliki substansi (wujud) fisik yang digunakan dalam operasi normal perusahaan (tidak dimaksudkan untuk dijual) dan memberikan manfaat ekonomi lebih dari satu tahun. Termasuk
12
dalam sub-klarifikasinya aktiva ini yaitu tanah, gedung, kendaraan, mesin, dan peralatan. 4. Aktiva Tidak Berwujud Aktiva tidak berwujud yaitu aktiva yang tidak mempunyai substansi fisik dan biasanya berupa hak atau hak istimewa yang memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan untuk jangka waktu yang lebih dari satu tahun misalnya patent, goodwill, royalty, copyright (hak cipta), trade name atau trade mark (merek atau nama dagang), franchise, dan license (lisensi). 5. Aktiva lain-lain Aktiva lain-lain yaitu aktiva yang tidak dapat dimasukkan ke dalam salah satu
dari empat
sub-klarifikasi
aktiva
tersebut
misalnya
beban
ditangguhkan, piutang kepada direksi, deposito, pinjaman karyawan. b. Kewajiban (hutang) Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. Kewajiban keuangan perusahaan tersebut juga merupakan kewajiban kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atu modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Unsur dari kewajiban adalah sebagai beikut:
13
1. Kewajiban Lancar Kewajiban lancar merupakan kewajiban yang penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan (manfaat ekonomi) dalam jangka waktu satu tahun atau kurang misalnya utang dagang, utang wesel, utang gaji dan upah, utang pajak, dan utang biaya atau beban lainnya yang belum dibayar. 2. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban jangka panjang merupakan kewajiban yang penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan (mewakili manfaat ekonomi) dalam jangka waktu lebih dari satu tahun misalnya utang obligasi, utang hipotik dan utang bank atau kredit investasi. 3. Kewajiban Lain-lain Kewajiban lain-lain merupakan kewajiban yang tidak dapat dikategorikan ke dalam salah satu sub-klasifikasi tersebut, misalnya utang kepada para pemegang saham. c. Ekuitas (modal) Ekuitas (modal) merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yang merupakan selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada. Unsur dari ekuitas adalah sebagai berikut: 1. Ekuitas yang berasal dari setoran pemilik Misalnya modal saham (termasuk agio saham)
14
2. Ekuitas yang berasal dari hasil operasi Yaitu laba yang tidak dibagikan kepada para pemilik misalnya dalam bentuk deviden. Harahap (2015:112) Penyajian neraca dapat dibagi dalam tiga bentuk, masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Bentuk neraca staffel atau report form. Neraca ini dilaporkan satu halaman vertikal. Di sebelah atas dicantumkan total aktiva dan dibawahnya disajikan pos kewajiban dan pos modal. b. Bentuk neraca skontro atau account form. Neraca pada bentuk ini, unsur aktiva disajikan pada sisi kiri (debit), sedangkan unsur kewajiban dan ekuitas ditempatkan pada sisi kanan (kredit) sehingga penyajiannya sebelah menyebelah. c. Bentuk neraca yang menyajikan posisi keuangan (financial position form). Dalam bentuk ini, neraca dicantumkan aktiva lancar dikurangi utang lancar dan hasil pengurangannya diketahui modal kerja. Modal kerja ditambah aktiva tetap dan aktiva lainnya kemudian dikurangi utang jangka panjang maka akan diperoleh modal pemilik. 2. Laporan laba rugi Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kemampuan (potensi) perusahaan dalam menghasilkan laba (kinerja) selama periode tertentu. Laporan laba rugi mempunyai dua unsur, yaitu penghasilan dan beban yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
15
a. Penghasilan (income) Pengahasilan dapat diartikan sebagai kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajibanyang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari konstribusi (setoran penanaman modal) perusahaan selama periode tertentu yang dapat di klasifikasikan sebagai berikut : 1. Pendapatan (revenues) Pendapat (revenues), yaitu penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan berbeda misalnya penjualan barang dagang, penghasilan jasa (fees), pendapatan bunga, pendapatan deviden, royalti dan sewa. 2. Keuntungan (gains) Keuntungan (gains), merupakan pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin misalnya pos yang timbul dalam pengalihan aktiva lancar, revaluasi sekuritas, kenaikan jumlah aktiva jangka panjang. b. Beban (Expense) Beban yang diartikan sebagai penurunan manfaat ekonomi dalam bentuk arus keluar, penurunan aktiva, atau kewajiban (yang menyebabkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada pemilik atau penanaman modal).
16
1. Beban Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa (berbentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas, persediaan, dan aktiva tetap) yang meliputi harga pokok penjualan , gaji,dan upah penyusutan. 2. Kerugian Kerugian yang dimaksud mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang timbul atau tidak timbul dari dari aktivitas perusahaan yang jarang terjadi misalnya rugi karena bencana kebakaran, banjir atau pelepasan aktiva lancar. Kasmir (2015:49) Bentuk laporan laba rugi dapat disusun sesuai dengan keinginan dan tujuan perusahaan. Namun, penyusunan tidak dibuat dalam bentuk yang sembarangan, sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Dalam praktiknya, laporan laba rugi dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu: a. Bentuk tunggal (single step). Bentuk tunggal atau dikenal dengan nama single step merupakan gabungan dari jumlah seluruh penghasilan, baik pokok (operasional) maupun di luar pokok (non operasional) dijadikan satu, kemudian jumlah biaya pokok dan di luar pokok juga dijadikan satu. Dengan demikian, faktor pengurangnya adalah jumlah seluruh penghasilan dengan jumlah seluruh biaya. Artinya, dalam bentuk laporan ini disusun tanpa membedakan pendapatan dan biaya usaha dan di luar usaha.
17
b. Bentuk majemuk (multiple step). Bentuk multiple step merupakan pemisahan antara komponen usaha pokok (operasional) dengan di luar pokok (non operasional). Artinya, terlebih dulu dikurangi antara penghasilan pokok dengan biaya pokok, kemudian baru ditambahkan dengan hasil pengurangan penghasilan di luar pokok dengan biaya di luar pokok. . Laporan perubahan ekuitas Laporan perubahan ekuitas yaitu laporan keuangan yang menunjukan perubahan ekuitas selama satu periode. Laporan perubahan ekuitas terdiri dari saldo awal modal pada neraca saldo setelah disesuaikan di tambah laba bersih selama satu periode dikurangi dengan pengambilan prive. . Laporan arus kas Sjahrial (2013:8) Laporan arus kas ini menunjukkan informasi tentang aliran kas masuk (cash in) dan kas keluar (cash out) bagi aktivitas operasi, investasi dan keuangan secara terpisah selama satu periode tertentu. a. Aktivitas operasi (Operating Activities). Aktivitas operasi menunjukkan arus kas masuk dan keluar yang terdapat pada laporan laba rugi dan penurunan merupakan kenaikan sektor modal kerja (aktiva lancar dan kewajiban lancar).
18
b. Aktivitas investasi (Investing Activities). Aktivitas investasi menunjukkan arus kas masuk dan keluar yang berhubungan dengan aktiva tetap dan investasi jangka panjang. c. Aktivitas keuangan atau pendanaan (Financing Activities). Aktivitas keuangan atau pendanaan menunjukkan arus kas masuk dan keluar yang berhubungan dengan ekuitas pemilik, kewajiban jangka panjang, dan deviden. Untuk menyajikan laporan arus kas ada dua metode yang digunakan, yaitu: a. Metode Langsung (Direct Method). Dengan metode ini, aktivitas operasi (operating activities) menunjukkan arus kas masuk dan keluar dari kegiatan operasi atau laporan laba rugi serta penurunan dan kenaikan modal kerja (aktiva lancar dan utang lancar). Setelah aktivitas operasi, berikutnya adalah aktivitas investai dan keuangan. b. Metode Tidak Langsung (Indirect Method). Dengan metode ini, aktivitas operasi tidak menunjukkan arus kas masuk dan keluar, tetapi dimulai dengan laba rugi bersih yang terdapat dalam laporan laba rugi. Setelah itu disesuaikan dengan penurunan dan kenaikan sektor aktiva lancar dan utang lancar, depresiasi atau amortisasi, laba rugi penjualan aktiva tetap dan investasi jangka panjang. Setelah aktivitas operasi diatas diikuti dengan aktivitas investasi dan keuangan.
19
Perbedaan kedua metode ini terletak pada penyajian aktivitas operasi saja. Sedangkan, penyajian aktivitas investasi dan keuangan atau pendanaan, kedua metode adalah sama. Laporan arus kas memiliki juga memiliki keterbatasan, yaitu: 1. Tidak diharuskan pengungkapan terpisah antara arus kas yang terkait dari operasi usaha dengan diluar usaha atau pos-pos luar biasa. 2. Bunga dan deviden yang diterima dan yang dibayarkan dimasukkan dalam arus kas operasi. Pada hal bungan dan deviden yang diterima berasal dari hasil pengembalian investasi, sedangkan bunga dan deviden yang dibayar merupakan konsekuensi ekuitas dan pinjaman dana dari krediur. 3. Pajak dimasukkan sebagai arus kas operasi, pada hal manfaat pajak untuk ketiga-tiganya aktivitas operasi, investasi, dan keuangan. 4. Jika terjadi penjualan aktiva tetap atau investasi jangka panjang, laba rugi penjualan aktiva tetap atau investasi jangka panjang sebelum pajak dimasukkan ke arus kas operasi (bukan setelah pajak). Akibatnya, dapat mendistorsi analisis terhadap arus kas operasi dan investasi. . Catatan atas laporan keuangan Kasmir (2015:59) Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas sebab penyebabnya.
20
2.1.1.4 Pihak-pihak yang Memerlukan Laporan Keuangan Kasmir (2015:18-22) pembuatan dan penyusunan laporan keuangan ditujukan untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, baik pihak intern maupun pihak ektern perusahaan. Pihak yang paling berkepentingan tentunya pemilik usaha dan manajemen itu sendiri. Sementara itu, pihak luar adalah mereka yang memiliki hubungan, baik langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1. Pemilik Pemilik adalah orang yang memiliki usaha tersebut. Hal ini tercermin dari kepemilikan saham yang dimilikinya. Kepentingan bagi para pemegang saham yang merupakan pemilik perusahaan terhadap hasil dari laporan keuangan yang telah dibuat adalah: a. Untuk melihat kondisi dan posisi perusahaan saat ini. b. Untuk melihat perkembangan dan kemajuan perusahaan dalam suatu periode. Kemajuan dilihat dari kemampuan manajemen dalam menciptakan laba dan pengembangan aset perusahaan. Dari laporan ini, pemilik dapat menilai kedua hal tersebut apakah ada perubahan atau tidak. Kemudian, jika memperoleh laba, pemilik akan mengetahui berapa deviden yang akan diperolehnya. c. Untuk menilai kinerja manajemen atas target yang telah ditetapkan. Artinya, penilaian diberikan untuk manajemen perusahaan ke depan, apakah perlu pergantian manajemen atau tidak.Kemudian, disusun rencana berikutnya
21
untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang peru dilakukan, baik penambahan maupun perbaikan. 2. Manajemen Bagi pihak manajemen laporan keuanga yang dibuat merupakan cermin kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu. Nilai penting laporan keuangan bagi manajemen adalah: a. Dengan laporan yang dibuat, manajemen dapat menilai dan mengevaluasi kinerja perusahaan dalam suatu periode, apakah telah mencapai target-target atau tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. b. Manajemen juga akan melihat kemampuan perusahaan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan yang ada selama ini. c. Laporan keuangan dapat digunakan untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang dimilik perusahaan saat ini. Sehingga, dapat menjadi dasar pengambilan keputusan di masa yang akan datang. d. Laporan keuangan dapat digunakan untuk mengambil keputusan keuangan ke depan berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, baik dalam hal perencanaan, pengawasan dan pengendalian ke depan sehingga target-target yang diinginkan dapat dicapai. 3. Kreditor Kreditor adalah pihak penyandang dana bagi perusahaan. Artinya, pihak pemberi dana seperti bank tau lembaga keuangan lainnya. Kepentingan pihak kreditor terhadap laporan keuangan perusahaan adalah dalam hal memberi pinjaman atau
22
pinjaman yang telah berjalan sebelumnya. Bagi pihak kreditor, prinsip kehatihatian dalam menyalurkan dana (pinjaman) kepada berbagai perusahaan sangat diperlukan. Kepentingan pihak kreditor antara lain sebagai berikut: a. Pihak kreditor tidak ingin usaha yang di biayainya mengalami kegagalan dalam hal pembayaran kembali pinjama tersebut (macet). Oleh karena itu, pihak kreditor sebelum memberikan kreditnya, terlebih dahulu melihat kemampuan perusahaan untuk membayarnya. b. Pihak kreditor juga perlu memantau terhadap kredit yang sudah berjalan untuk melihat kepatuhan perusahaan dalam membayar kewajibannya. Oleh karena itu, kelayakan usaha yang akan dibiayai dan besarnya jumlah pinjaman yang disetujui akan tergambar dari laporan keuangan yang dibuat. c. Pihak kreditor juga tidak ingin kredit atau pinjaman yang diberikan justru menjadi beban nasabah dalam pengembaiaanya apabila ternyata kemampuan perusahaan diluar dari yang diperkirakan. 4. Pemerintah Pemerintah juga memiliki nilai penting atas laporan keuanagn yang dibuat oleh perusahaan. Bahkan pemerintah melalui Depertemen Keuangan mewajibkan kepada setiap perusahaan untuk menyusun dan melaporkan keuangan perusahaan secara periodik. Arti penting laporan keuangan bagi pihak pemerintah adalah: a. Untuk menilai kejujuran perusahaan dalam melaporkan seluruh keuangan perusahaan yang sesungguhnya.
23
b. Untuk mengetahui kewajiban perusahaan terhadap negara dari hasil laporan keuangan yang dilaporkan. Dari laporan tersebut, akan terlihat jumlah pajak yang harus dibayar kepada negara secara jujur dan adil. 5. Investor Investor adalah pihak yang menanamkan dana di suatu perusahaan. Jika suatu perusahaan memerlukan dana untuk memperluas usahan atau kapasitas usahanya disamping memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan seperti bank dapat pula diperoleh dari para investor yang melalui penjualan saham. Bagi investor yang ingin menanamkan dananya dalam suatu usaha sebelum memutuskan untuk membeli saham, perlu mempertimbangkan banyak hal secara matang. Dasar pertimbangan investor adalah dari laporan keuangan yang disajikan perusahaan yang akan ditanamnya. Dalam hal ini, investor akan melihat prospek usaha sekarang dan masa yang akan datang. Prospek yang dimaksud adalah keuntungan yang akan diperolehnya (dividen) serta perkembangan nilai saham ke depan. Setelah itu, investor dapat mengambil keputusan untuk membeli suatu saham perusahaan atau tidak.
2.1.1.5 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Menurut Prastowo (2015:5-6) Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan tersebut berguna bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Karakteristik kualitatif laporan keuangan ini dapat dijalaskan sebagai berikut:
24
1. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahaannya untuk segera dapat dipahami oleh para pemakai. Dalam hal ini, para pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadahi yang meliputi tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta mempunyai keinginan untuk mempelajari informasi dengan ketentuannya. 2. Relevan Karakteristik kualitatif laporan keuangan agar dapat bermanfaat maka informasi yang dihasilkan harus relevan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan apabila informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mengevaluasi peristiwa di masa lalu, masa kini atau masa depan yang menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi di masa lalu. Relevansi informasi dapat dipengaruhi oleh hakekat dan materialitasnya. Informasi dikatakan materil apabila kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang di ambil atas dasar laporan keuangan. 3. Keandalan Karakterisitik kualitatif laporan keuangan agar bermanfaat maka informasi tersebut harus andal (reliable). Informasi tersebut harus memiliki kualitas andal jika terbebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat di
25
andalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan untuk disajikan. 4. Dapat dibandingkan Para pemakai laporan keuangan harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi keuangan dan kinerja perusahaan. Selain itu juga pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posis keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
2.1.1.6 Sifat-sifat Laporan Keuangan Munawir (2014:6-8) laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progres report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara lain: 1. Fakta yang telah dicatat (recorded fact) Laporan keuangan dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam perusahaan maupun yang disimpan di bank, jumlah piutang, persediaan barang dagangan, hutang maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Pencatatan dari pos-pos ini berdasarkan catatan historis dan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi masa lampau, dan jumlah-jumlah uang yang
26
terrcatat dalam pos-pos itu dinyatakan dalam harga-harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut (at original cost). Hal ini untuk menaksir berapa jumlah yang harus dikorbankan jika akan menggantikan aktiva tersebut dengan kata lain tidak mencoba untuk menaksir nilai realisasi atau nilai ganti aktiva tersebut (current market value atau replacement valuenya). 2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention and postulate). Data yang dicatat didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (general accepted accounting principles. Hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan atau untuk keragaman. 3. Pendapat pribadi (personal judgment) Dimaksudkan bahwa, walaupun pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensikonvensi atau dalil-dalil dasar yang sudah ditetapkan yang sudah menjadi standard praktek pembukuan, namun penggunaan dari konvemsi-konvensi dan dalil dasar tersebut tergantung daripada akuntan atau manajemen perusahaan yang bersangkutan. Pendapat ini tergantung kepada kemampuan atau integritas pembuatnya yang dikombinasikan dengan fakta yang tercatat dan kebiasaan serta dalil-dalil dasar akuntansi yang telah disetujui yang akan digunakan dalam beberapa hal.
27
2.1.1.7 Keterbatasan Laporan Keuangan Harahap (2015:201-202) Keterbatasan analisis laporan keuangan harus memerhatikan laporan seperti berikut: 1. Laporan keuagan bersifat historis, yaitu merupakan laporan keuangan atas kejadian yang telah lewat. Karenanya, laporan keuangan tidak dapat di anggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam pengambilan keputusan ekonomi. 2. Laporan keuangan menggambarkan nilai harga pokok atau nilai pertukaran pada saat terjadinya transaksi, bukan harga saat ini. 3. Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu. Informasi disajikan untuk dapat digunakan semua pihak. Sehingga terpaksa selalu memperhatikan semua pihak pemakai yang sebenarnya mempunyai perbedaan kepentingan. 4. Proses penyusunan laporan tidak lepas dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan dalam memilih alternatif dan berbagai pilihan yang ada yang samasama dibenarkan tetapi menimbulkan perbedaaan angka laba maupun aset. 5. Akuntansi tidak mencakup informasi yang tidak material. Demikian pula, penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kekayaan laporan keuangan. 6. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. Bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau
28
nilai aktiva yang paling kecil. Dalam keadaan disebutkan jika ada indikasi rugi maka harus dicatat tatapi, jika ada indikasi laba tidak boleh dicatat. Sehingga ada holding gain yang tidak diungkapkan. 7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan. 8. Akuntansi di dominasi informasi kuantitatif. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat di kuantifikasikan umumnya diabaikan. Namun, bisa saja informasi kuantitatif dapat gambaran atau indikasi informasi kualitatif. 9. Perubahan dalam tenaga beli uang jelas ada, akan tetapi hal ini tidak tergamba dalam laporan keuangan.
2.1.2
Analisis Laporan Keuangan
2.1.2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Menurut Harahap (2015:189-190) analisis laporan keuangan (financial statement analysis) terdiri dari dua kata yaitu analisis dan laporan keuangan. Kata analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil. Sedangakan, laporan keuangan adalah neraca, laba rugi, perubahan modal, dan arus kas. Jika dua pengertian tersebut digabungkan maka analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain antara data kuantitatif dan non kuantitatif
29
dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Analisis laporan keuangan dapat mengurangi ketergantungan pada firasat, tebakan, dan instuisi dalam pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan yang merupakan mencerminkan mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan yang melibatkan neraca dan laba rugi. Neraca merupakan laporan yang menggambarkan jumlah kekayaan (harta), kewajiban (hutang), dan modal dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Kekayaan atau harta disajikan pada post aktiva sedangakn kewajiban atau hutang dan modal sendiri disajikan di post pasiva. Laba rugi merupakan laporan yang menggambarkan jumlah pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan pada periode tertentu.
2.1.2.2 Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2015:67-68) Analisis laporan keuangan yang dilakukan untuk beberapa periode adalah menganalisis antara pos-pos yang ada dalam satu laporan atau dapat pula dilakukan antara satu laporan dengan laporan yang lainnya. Ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya analisis laporan keuangan. Secara umum dikatakan bahwa tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan adalah: 1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
30
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan. 3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki. 4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini. 5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah di anggap berhasil atau gagal 6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang dicapai.
2.1.2.3 Sifat-sifat Analisis Laporan Keuangan Menurut Harahap (2015:194) analisis laporan keuangan memiliki sifat-sifat antara lain sebagai berikut : 1. Fokus laporan adalah laporan laba rugi, neraca, arus kas yang merupakan akumulasi transaksi dari kejadian historis dan penyebab terjadinya dalam suatu perusahaan. 2. Prediksi, analisis harus mengkaji implikasi kejadian yang sudah berlalu terhadap dampak dan prospek perkembangan keuangan perusahaan dimasa yang akan datang. 3. Dasar analisis adalah laporan keuangan yang memilih sifat dan prinsip tersendiri sehingga hasil analisis sangat tergantung pada kualitas laporan. Penguasaan pada
31
sifat akuntansi, prinsip akuntansi, sangat di perlukan dalam menganalisis laporan keuangan.
2.1.2.4
Prosedur, Metode, dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
2.1.2.4.1 Prosedur Analisis Laporan Keuangan. Kasmir (2015:68-72) untuk melakukan analisis laporan keuangan diperlukan metode dan teknik analisis yang tepat. Tujuan penentuan metode dan teknik analisis yang tepat adalah agar laporan keuangan tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal. Selain itu, para pengguna analisis tersebut dapat dengan mudah untuk menginterpretasikannya. Langkah atau prosedur yang dilakukan dalam analisis keuangan adalah: 1. Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang diperlukan selengkap mungkin, baik untuk satu periode maupun beberapa periode. 2. Melakukan pengukuran-pengukuran atau perhitungan-perhitungan dengan rumusrumus tertentu, sesuai dengan standar yang biasa digunakan secara cermat dan teliti, sehingga hasil yang diperoleh benar-benar tepat. 3. Melakukan perhitungan dengan memasukkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan secara cermat. 4. Memberikan interpretasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran yang telah dibuat. 5. Membuat laporan tentang posisi keuangan perusahaan.
32
6. Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan sehubungan dengan hasil anaisis tersebut.
2.1.2.4.2. Metode Anlisis Laporan Keuangan Dalam praktiknya, terdapat dua macam metode analisis laporan keuangan yang biasa dipakai yaitu sebagai berikut: 1. Analisis Vertikal (Statis) Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya satu periode laporan keuangan saja. Analisis dilakukan antara pos-pos yang ada, dalam satu periode. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak diketahui perkembangan dari periode ke periode tidak diketahui. 2. Analisis Horizontal (Dinamis) Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang satu ke periode yang lain.
2.1.2.4.3 Teknik Analisis Laporan Keuangan Kemudian, disamping metode yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan, terdapat beberapa jenis-jenis teknik analisis laporan keuangan yang dapat dilakukaan adalah sebagai berikut:
33
1. Analisis perbedaan antara laporan keuangan Analisis perbandingan anatara laporan keuangan merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode. Artinya, minimal dua periode atau lebih. Dari analisis ini akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan yang terjadi dapat berupa kenaikan atau penurunan dari masing-masing komponen analisis. Dari perubahan ini terlihat masing-masing kemajuan atau kegagalan dalam mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. Secara umum dari hasil analisis ini akan terlihat anatara lain: a. Angka-angka dalam rupiah b. Angka-angka dalam presentase c. Kenaikan atau penurunan jumlah rupiah d. Kenaikan atau penurunan baik dalam rupiah maupun dalam presentase 2. Analisis tren Analisis tren merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam presentase tertentu. Analisis ini dilakukan dari periode ke periode sehingga akan terlihat apakah perusahaan mengalami perubahan yang naik, turun, atau tetap, serta seberapa besar perubahan tersebut yang dihitung dalam presentase. 3. Analisis presentase per komponen Analisis presentase per komponen merupakan analisis yang digunakan untuk membandingkan antara komponen yang ada dalam suatu laporan keuangan, baik yang ada di neraca maupun laba rugi.
34
Analisis ini digunakan untuk mengetahui: a. Presentase investasi terhadap masing-masing aktiva atau terhadap total aktiva. b. Struktur permodalan c. Komposisi biaya terhadap penjualan 4. Analisis sumber dan penggunaan dana Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui sumber-sumber dana perusahaan dan penggunaan dana dalam suatu periode. Analisis ini juga untuk mengetahui jumlah modal kerja dan sebab-sebab berubahnya modal kerja perusahaan dalam suatu periode. 5. Analisis sumber dan penggunaan kas Analisis sumber dan penggunaan kas merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber-sumber kas perusahaan dan penggunaan uang kas dalam suatu periode. Selain itu, juga untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas dalam periode tertentu. 6. Analisis rasio Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pos-pos yang ada dalam satu laporan leuangan atau pos-pos antara laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. 7. Analisis kredit Analisis kredit merupakan analisis yang digunakan untuk menilai layak atau tidaknya suatu kredit dikucurkna oleh lembaga keuangan seperti bank. Dalam analisis ini digunakan beberapa cara analisi yang digunakan.
35
8. Analisis laba kotor Analisis laba kotor merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari periode ke satu periode. Kemudian juga untuk mengetahui sebabsebab berubahnya laba kotor tersebut antara periode. 9. Analisis titik pulang pokok Analisis titik pulang pokok disebut juga analisis titik impas atau break event point. Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui pada kondisi beberapa penjulan produk dilakukan dan perusahaan tidak mengalami kerugian. Kegunaan analisis ini adalah untuk menentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat penjualan.
2.1.3
Analisis Rasio Keuangan
2.1.3.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Menurut James C van Horne dalam buku Kasmir (2015:104) analisis rasio keuangan adalah indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan rasio profitabilitas dan rasio likuiditas untuk kinerja keuangan perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. 1. Hanafi (2012:81-82) Rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Cara untuk menilai suatu perusahaan adalah tergantung
36
pada laba dan aktiva (modal) mana yang akan diperbandingkan satu dengan yang lainnya, misalnya perbandingan laba yang berasal dari operasi perusahaan atau laba netto sesudah pajak dibanding dengan aktiva nyata. a. Net Profit Margin Net profit margin adalah rasio yang digunakan untuk menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Melalui rasio ini dapat mengetahui sejauh mana kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan pada periode tertentu. Profit margin yang rendah menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan tertentu, atau kombinasi dari kedua hal tersebut. Net profit margin dinyatakan dalam rumus sebagai berikut: 100%
b. Return On Total Asset (ROA) Return on asset mengukur kemampuaan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Semakin besar rasio ini maka semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba. Return on asset dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:
37
c. Return On Equity (ROE) Return on equity mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan model saham tertentu. Rasio ini mengukur efisiensi menyeluruh perusahaan dalam mengelola total investasi dan menghasilkan pengembalian (return) bagi para pemegang saham. Semakin tinggi return on equity maka perusahaan
memiliki
kemampuan
yang
tinggi
dalam
menghasilkan
profitabilitas sehingga akan berpengaruh pada kenaikan harga saham dan jika return on equity rendah maka perusahaan memiliki kemampuan yang rendah dalam menghasilkan profitabilitas sehingga akan berpengaruh pada penurunan harga saham perusahaan. Return on equity dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:
d. Gross Profit Margin (GPM) Harahap (2015:306) rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan melahirkan laba yang akan menutupi biaya-biaya tetap atau biaya operasi lainnya. Dengan pengetahuan atas rasio ini dapat mengontrol pengeluaran uttuk biaya tetap atau biaya operasi sehingga perusahaan dapat menikmati laba.
38
Gross profit margin dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:
2. Hanafi (2012:75) Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap utang lancarnya (utang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan). Beberapa rasio likuiditas adalah sebagai berikut: a. Current Ratio Current ratio mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar (aktiva yang akan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu siklus bisnis). Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar maka semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :
b. Quick Ratio Harahap (2015:302) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansialnya atas aktiva yang paling likuid.
39
Semakin besar rasio maka semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya. Semakin tinggi quick ratio maka semakin baik. Quick ratio dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:
c. Cash Ratio Menjelaskan bahwa rasio kas digunakan sebagai salah satu ukuran ketersediaan kas perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang yang harus segera dilunasi dengan menggunakan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek dapat segera dicairkan. Semakin kecil rasio maka semakin kecil pula kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financialnya. Cash ratio dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:
2.1.3.2 Tujuan dan Manfaat Analisis Rasio Keuangan Kasmir (2015:197-198) rasio profitabilitas dan rasio likuiditas memiliki tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pihak pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga
40
bagi pihak diluar perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan. Tujuan penggunaan rasio profitabilitas dan rasio likuiditas bagi perusahaan, maupu bagi pihak luar perusahaan, yaitu: 1. Rasio Profitabilitas a. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu. b. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang. c. Untuk menilai perkembangan laba dr waktu ke waktu. d. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. e. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Sementara itu, manfaat yang diperoleh adalah untuk: a. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode. b. Mengetahui posisi perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang. c. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu. d. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. e. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
41
2. Rasio Likuditas a. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih. Artinya, kemampuan untuk membayar kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). b. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya, jumlah kewajiban yang berumur di bawah satu tahun atau sama dengan satu tahun, dibandingkan dengan total aktiva lancar. c. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang. Dalam hal ini, aktiva lancar dikurangi sediaan dan utang yang dianggap likuiditasnya lebih rendah. d. Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan. e. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. f. Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas dan utang. g. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan membandingkannya untuk beberapa periode.
42
h. Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing-masing komponen yang ada di aktiva lancar dan utang lancar. i. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen utnuk memperbaiki kinerjanya dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saaat ini.
2.1.3.3 Keunggulan Analisis Rasio Keuangan Harahap
(2015:298)
Analisis
rasio
keuangan
memiliki
keunggulan
dibandingkan dengan teknik analisis lainnya. Keunggulan dari analisis rasio keuangan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan. 2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit. 3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain. 4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi (Z- Score). 5. Menstandarisasi size perusahaan. 6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodi atau time series. 7. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang akan datang.
43
2.1.3.4 Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan Sjahrial (2013:36-37) disamping keunggulan yang dimiliki analisis rasio, teknik ini juga memiliki keterbatasan analisis rasio adalah: 1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya. 2. Jika ada dua atau lebih perusahaan yang dibandingkan tetapi teknik standar akuntansi yang dipakai berbeda, maka dipastikan tidak tepat analisis rasionya. 3. Jika data yang tersedia tidak sinkron ataupun tidak tersedia, maka sulit untuk menghitung rasio.
2.1.4
Kinerja Keuangan
2.1.4.1 Pengertian Kinerja Keuangan . Menurut Prastowo yang dikutip oleh Prayitno (2010:9) menyebutkan unsur dari kenerja keuangan perusahaan adalah unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kinerja perusahaan yang disajikan pada laporan laba rugi, penghasilan bersih seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagian dasar bagi ukuran lainnya.
2.1.4.2 Manfaat Penilaian Kinerja Menurut Prayitno (2010:9), penilaian kinerja dapat memeberikan manfaat bagi perusahaan. Manfaat dari penilaian kinerja bagi manajemen adalah untuk:
44
1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotifan karyawan secara maksimal. 2. Membantu pengambilan keputusan yang berhubungan dengan karyawan seperti promosi, transfer, dan pemberhentian. 3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan dan menyediakan kriteria promosi dan evaluasi program pelatihan karyawan. 4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan bagaimana atasa menilai kinerja karyawan. 5. Menyediakan suatu dasar dengan distribusi penghargaan.
2.1.4.3 Hubungan Rasio Keuangan dengan Kinerja Keuangan Menurut Fahmi (2014:108) menyatakan rasio keuangan dan kinerja perusahaan mempunyai hubungan yang erat. Rasio keuangan sangat banyak jumlahnya dan setiap rasio itu mempunyai kegunaannya masing-masing. Bagi investor, akan melihat rasio dengan penggunaan yang paling sesuai dengan analisis yang akan dilakukan. Jika rasio tersebut tidak mempresentasikan tujuan dari analisis yang akan dilakukan maka rasio tersebut tidak akan dipergunakan, karena dalam konsep keuangan dengan namanya flexibilitas, artinya rumus atau berbagi bentuk formula yang dipergunakan harusnya disesuaikan dengan kasus yang diteliti.
45
2.2 Penelitian Terdahulu Tabel 3 No
Nama
Judul Penelitian
Alat Analisis Dan Hasil Penelitian Analisis Laporan Analisis likuiditas, Keuangan Sebagai Alat leverage, aktivitas dan Pengukuran Kinerja profitabilitas. Likuiditas, Keuangan pada Perusahaan leverage, dan aktivitas Perseroan (PERSERO) menunjukkan bahwa Telekomunikasi, Tbk dan kinerja keuangan Anak Perusahaan perusahaan belum baik, jadi perlu ditingkatkan
1.
Nani Soetarmi Yanti (2012)
2.
Moch Ainul Yaqin STIESIA Surabaya (2014)
Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan pada Perusahaan Semen, Tbk
Analisis likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas. Tingkat rasio dari likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas bahwa kinerja keuangan rata-rata kurang baik, jadi perlu ditingkatkan dengan memanfaatkan modal yang ada
3.
Dwi Aristyanti STIESIA Surabaya (2014)
Analisis Kinerja Keuangan PT. H.M Sampoerna, Tbk Ditinjau dari Profitabilitas dan Likuiditas
Analisis profitabilitas dan likuiditas. Rasio likuiditas mengalami penurunan, yang disebabkan terjadinya aktiva lancar lebih rendah daripada hutang lancarnya
46
2.3 Rerangka Pemikiran Menurut Prastowo yang dikutip oleh Prayitno (2010:9) menyebutkan unsur dari kenerja keuangan perusahaan adalah unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kinerja perusahaan yang disajikan pada laporan laba rugi, penghasilan bersih seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagian dasar bagi ukuran lainnya. Kinerja keuangan mencerminkan kondisi dan perkembangan keuangan perusahaan yang dapat diketahui melalui analisis rasio keuangan. Salah satu analisis rasio keuangan yang digunakan oleh penulis adalah analisis rasio profitabilitas dan likuiditas yang digunakan dalam penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan. Hanafi (2012:81-82) Rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Rasio profitabilitas terdiri dari net profit margin, return on asset, return on equity, dan gross profit margin Hanafi (2012:75) Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap
utang
lancarnya
(utang
dalam
hal
ini
merupakan
kewajiban
perusahaan).Rasio likuiditas terdiri dari current ratio, quick ratio, dan cash ratio. Penulis mengambil data laporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia terdiri dari laporan neraca dan laporan laba rugi tahun 2010-2014. Kemudian laporan keuangan tersebut dianalisis dalam rasio profitabilitas dan rasio likuiditas sehingga akan mengetahui bagaimana kondisi kinerja keuangan perusahaan.
47
Dengan melakukan analisis kinerja keuangan pada perusahaan, penulis dapat memberikan kesimpulan tentang kondisi kinerja keuangan perusahaan yang sebenarnya.
2.3.1 Kerangka Konseptual Laporan Keuangan Neraca dan Laba Rugi PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun 2010-2014
Rasio Profitabilitas
Rasio Likuiditas
Kinerja Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
Gambar 1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis Penelitian Dalam penelitian ini, penulis tidak menggunakan hipotesis karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui baik atau tidaknya kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk bukan untuk menguji pengaruh atau hubungan antar variabel.