BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1.
Teori – teori umum
Penulisan ini menggunakan teori – teori umum yang nantinya akan dijadikan patokan dalam penyusunan skripsi ini.
2.1.1. Pengertian Data
“Data item refer to an elementary description of things, events, activities, and transaction that are recorded, classified, and stored but not organized to convey any specific meaning. Data items can be numbers, letters, figures, sounds, or images.” (Rainer & Cegielksi, 2011, p. 10). Yang diterjemahkan menjadi, “Data adalah deskripsi dasar mengenai suatu benda, kejadian, aktivitas dan transaksi yang telah direkam, diklasifikasi dan disimpan tetapi tidak terorganisir untuk memberikan sebuah makna. Data dapat berupa angka, huruf, bentuk, suara ataupun gambar”.
2.1.2. Pengertian Informasi
“Information refer to data that have been organized so that they have meaning and value to recipient.” (Rainer & Cegielksi, 2011, p. 10). Yang diterjemahkan menjadi, “Informasi adalah data yang telah diorganisir, menjadikan data - data tersebut mempunyai arti dan makna kepada penerima”.
2.1.3. Pengertian Pengetahuan
“Knowledge consists of data and/or information that have been organized and processed to convey understanding, experience, accumulated learning, and expertise as they apply to a current business problem.” (Rainer & Cegielksi, 2011, p. 10). Yang diterjemahkan menjadi, “Pengetahuan terdiri dari data dan/atau informasi 1
2 yang telah diorganisir dan telah diproses untuk menyediakan pengertian, pengalaman, pembelajaran, dan keahlian untuk di terapkan pada masalah bisnis yang ada”.
2.1.4. Pengertian Sistem
“A system is a group of two or more interrelated components or subsystems that serve a common purpose.”. (Hall, 2008, p. 4) Yang diterjemahkan menjadi “Sistem adalah sekelompok komponen yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan atau sub-sistem yang memiliki tujuan yang sama. Sedangkan menurut Satzinger (2011) “System is a collection of interrelated components that function together to achieve some outcome.” Yang diterjemahkan menjadi “Sistem adalah sebuah kumpulan komponen saling berhubungan yang berfungsi bersama untuk mencapai sebuah tujuan” Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem adalah satu kesatuan komponen atau elemen yang bekerjasama dan saling berhubungan untuk menjalankan sebuah pekerjaan yang memiliki tujuan yang sama.
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Gellinas, Dull and Wheeler (2012) sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri komponen – komponen berbasis komputer dan non-komputer yang dibuat untuk mengumpulkan, menyimpan dan mengelola data yang akan menghasilkan informasi kepada pengguna. Karakteristik informasi berkualitas menurut Gellinas, Dull and Wheeler (2012) ada 7 yaitu : a. Efektivitas b. Efisiensi c. Konfidensial d. Integritas e. Ketersediaan f. Penyesuaian g. Dapat diandalkan
3 2.1.6. Pengertian Basis Data
“Database is a Shared collection of logically related data and its description, designed to meet the information needs of an organization” Connolly (2015, p. 63). Yang diterjemahkan menjadi “basis data adalah sebuah kumpulan data dan deskripsi data tersebut yang terkait secara logis, di rancang untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi sebuah organisasi.” Sedangkan menurut Frost, Day dan Slyke (2006, p. 6) secara singkat “Database is a collection of data that is used by a system”. Yang diterjemahkan menjadi “Basis data adalah sebuah kumpulan data yang digunakan oleh sebuah sistem”. Jadi dari kedua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa basis data adalah kumpulan data – data yang berhubungan satu sama lain, yang digunakan oleh sebuah sistem dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi sebuah organisasi.
2.1.7. Pengertian Entitas
“Entity is a distinct object (a person, place, thing, concept or event) in the organization that is to represented in the database.” Connolly (2015, p. 63). Yang diterjemahkan menjadi “Entitas adalah sebuah objek (orang, tempat, benda, konsep, kejadian) yang berbeda – beda dalam organisasi yang direpresentasikan di dalam basis data”.
2.1.8. Pengertian Atribut
“An Attribute is a property that describes some aspect of the object that we wish to record” Connolly (2015, p. 63). Yang diterjemahkan menjadi “Atribut adalah sebuah properti yang menggambarkan aspek – aspek tertentu atas sebuah objek yang akan disimpan ke dalam basis data”.
4 2.1.9. Pengertian Relationship
“A relationship is an association between entities” Connolly (2015, p. 63). Yang diterjemahkan menjadi “relationship adalah asosiasi antar entitas”.
2.1.10. Pengertian DBMS (Database Management System)
“DBMS is a software system that enables users to define, create, maintain and control access to the database” Connolly (2015, p. 64). Yang diterjemahkan menjadi “DBMS adalah sebuah sistem perangkat lunak yang memperbolehkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara dan kontrol akses ke basis data”. Menurut Frost, Day dan Slyke (2006, p. 6) “Database management system (DBMS) is a collection of programs that help store, manage, and use the collections of data, regardless the form. Yang diterjemahkan menjadi “DBMS adalah sebuah kumpulan program yang membantu untuk menyimpan, mengelola dan memakai kumpulan data – data, tanpa memperhatikan wujudnya”. Menurut
Kumar, Abidin & Kumar (2014, p. 4) “DBMS is a software
package with computer programs that control the creation, maintenance, and use of a database.” Yang diterjemahkan menjadi “DBMD adalah satu set perangkat lunak dan program komputer yang mengontrol pembuatan, pemeliharaan dan pemakaian basis data” Jadi dari ketiga pengertian diatas, sistem managemen basis data atau pada umumnya disebut DBMS adalah satu set perangkat lunak serta kumpulan program komputer yang membantu pengguna untuk mengelola, meyimpan, membuat, memelihara kumpulan data yang ada didalam basis data tanpa memperhatikan wujudnya, serta mengontrol akses pengguna basis data.
Menurut Connolly (2015), pada umumnya DBMS menyediakan fasilitas sebagai berikut : a. Menyediakan akses kepada pengguna untuk mendefinisikan basis data, biasanya melalu Data Definition Language (DDL). DDL memperkenankan pengguna untuk menentukan tipe data dan struktur, serta batasan data yang dapat disimpan kedalam basis data.
5 b. Menyediakan akses kepada pengguna untuk insert, update, delete, dan select dari basis data, biasanya menggunakan Data Manipulation Language (DML). c. Akses kontrol ke dalam basis data. Contoh : -
Mencegah pengguna yang akan masuk kedalam basis data tanpa akses
Menurut Oktavia (2013) DBMS Memberikan banyak fitur seperti structure defined, modification activities, security system, integrity, concurrency control, recovery control and user accessible catalog.
2.1.11. Database System Development Lifecycle
Menurut Connolly (2015, p. 347) sistem basis data adalah komponen dasar dari sistem informasi sebuah organisasi yang lebih besar, database system development lifecycle sangat berhubungan dengan siklus hidup sebuah sistem informasi. Tahapan rinci dari database system development lifecycle menurut Connolly (2015) adalah sebagai berikut :
6
Gambar 1 Fase Database System Development Lifecycle Sumber : (Connolly & Begg, 2015)
2.1.11.1.
Perencanaan basis data
Perencanaan database adalah aktivitas manajemen yang memperkenankan tahap dari database system development lifecycle untuk direalisasikan se-efisien dan se-efektif mungkin. Tahap awal yang paling penting dalam perencanaan basis data yaitu mission statement, tujuan dari pembuatan basis data tersebut. Setelah mission statement didapatkan maka langkah selanjutnya yaitu menentukan mission objectives.
7 2.1.11.2.
Definisi sistem
Dalam tahap definisi sistem bertujuan untuk menentukan ruang lingkup dan batasan sistem basis data serta batasan – batasan akses data untuk setiap pengguna.
2.1.11.3.
Pengumpulan kebutuhan dan analisa
Proses pengumpulan dan menganalisa informasi mengenai bagian organisasi yang akan didukung oleh sistem basis data, dan menggunkan informasi tersebut untuk mengidentifikasi kebutuhkan untuk sistem baru. Ada banyak teknik untuk mengumpulkan data, disebut fact-finding techniques. Informasi yang dicari untuk setiap user view, termasuk : -
Deskripsi data yang digunakan atau dibuat
-
Detil bagaimana data akan digunakan atau dibuat
-
Kebutuhan tambahan untuk sistem basis data yang baru
2.1.11.4.
Desain basis data
Desain basis data adalah proses untuk membuat sebuah desain basis data yang akan mendukung mission statement dan mission objectives dari perusahaan untuk sistem basis data yang dibutuhkan. Ada 3 langkah utama dalam desain basis data : a. Desain basis data konseptual Proses membuat model data yang akan digunakan pada organisasi, sama sekali tidak bergantung pada pertimbangan fisik.
b. Desain basis data logikal Model data yang telah dibuat di tahap konseptual akan di proses kembali pada tahap ini dengan menggunakan model data yang lebih spesifik dan independen dengan terhadap DBMS tertentu. Setelah itu model data juga akan diuji dan divalidasi terhadap kebutuhan pengguna, lalu dilakukan teknik normalisasi untuk menguji kebenaran dari model data logikal, selain itu normalisasi juga
8 memastikan bahwa hubungan yang diturunkan dari model data tidak terjadi redudansi data. c. Desain basis data fisikal Pada tahap ini, model data yang telah dibuat akan direalisasikan, mencakup proses penyimpanan data di basis data, menjelaskan relasi dasar dan melakukan indeks untuk mempermudah akses yang efisien terhadap data, serta segala kendala integritas yang terkait dan tindakan pengamanan. Secara umum, tujuan utama dari perancangan basis data fisikal adalah untuk menggambarkan bagaimana menerapkan desain basis data logikal secara fisikal.
2.1.11.5.
Pemilihan DBMS
Tahap pemilihan DBMS yang paling tepat untuk mendukung sistem basis data perusahaan. Langkah utama untuk menentukan DBMS adalah sebagai berikut :
Tabel 1 Langkah utama untuk menentukan DBMS Define Terms of Reference Study Shortlist two or three products Evaluate Products Recommend selection and produce report
Sumber : (Connolly & Begg, 2015)
2.1.11.6.
Desain Aplikasi
Desain aplikasi adalah tahap membuat desain tampilan dan perangkat lunak aplikasi yang akan menggunakan memproses basis data.
9
2.1.11.7.
Membuat Prototipe
Tahap dalam membuat prototipe sistem basis data. Tujuan utama membuat prototipe sistem basis data adalah untuk memperkenankan pengguna untuk mencoba prototipe untuk memberi umpan balik atas fungsi yang bekerja baik ataupun kurang baik, dan jika memungkinkan memberi saran untuk peningkatan fungsi atau bahkan fungsi baru kedalam sistem basis data.
2.1.11.8.
Implementasi
Tahap dalam merealisasikan bentuk fisik basis data dan desain aplikasi. Tahap implementasi sistem basis data dicapai menggunakan DDL, bertujuan untuk membuat struktur basis data dan data basis data kosong. Untuk merealisasikan transaksi pada basis data dapat menggunakan DML pada bahasa pemrograman yang memungkinkan seperti Visual Basic, VB.net dll.
2.1.11.9.
Data Conversion and Loading
Tahap mentransfer seluruh data yang ada sekarang dan mengubah seluruh aplikasi yang ada untuk bekerja pada basis data yang baru. Tahap tersebut hanya dibutuhkan hanya saat sistem basis data yang baru akan menggantikan sistem lama. Seluruh proses harus direncakan dengan matang agar memastikan transisi yang mulus dan dapat segera beroperasi.
2.1.11.10.
Pengetesan
Tahap pengetesan bertujuan untuk menjalankan sistem basis data dengan tujuan utama untuk menemukan kesalahan pada sistem.
2.1.11.11.
Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah tahap memantau dan memelihara sistem basis data berikut pemasangan. Tahap ini melibatkan 2 aktivitas, yaitu :
10 -
Memantau performa sistem. Jika performa turun hingga batas bawah toleransi, maka penyetelan ulang atau organisir ulang akan dibutuhkan.
-
Memelihara dan meningkatkan sistem basis data ketika diperlukan.
2.1.12. ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Frost, Day, & Slyke (2006, p. 16) penjelasan mengenai ERD adalah sebagai berikut : Basis data dibuat sebagai sebuah kelompok entitas yang saling berhubungan. •
Entitas digambarkan sebagai sebuah objek sehari – hari seperti orang, tempat, atau benda.
•
Relationship digambarkan seperti kata kerja yang merepresentasikan sebuah tindakan. Contoh : Pelanggan membuat pemesanan, dokter mengobati pasien.
•
Atribut digambarkan sebagai sifat yang membentuk sebuah entitas. Contoh : Nomor identitas, nama, nomor telepon.
Sebuah model visual dari entitas serta hubungannya antara satu sama lain disebut Entity Relationship Diagram.
Sedangkan menurut Connolly & Begg (2015, pp. 406-408) : •
Entitas adalah sebuah grup terdiri dari objek – objek dengan properti yang sama, dapat di identifikasi dengan kehadirannya yang independen.
•
Relationship adalah kumpulan keterhubungan yang mempunyai makna diantara entitas yang ada.
•
Atribut adalah properti yang dimiliki oleh sebuah entitas atau hubungan.
2.1.12.1.
Tipe Atribut
Atribut dapat dibagi menjadi 5 (Connolly & Begg, 2015), yaitu :
a. Simple Attribute
11 Simple Attribute adalah sebuah atribut yang hanya terdapat satu komponen yang independen. Atribut ini tidak bisa dibagi lagi menjadi komponen yang lebih kecil.
b. Composite Attribute Composite Attribute adalah atribut yang terdiri dari beberapa komponen, masing – masing komponen bersifat independen.
c. Single – Valued Attribute Single – Valued Attribute adalah atribut yang hanya memiliki satu nilai untuk satu kejadian untuk sebuah tipe entitas.
d. Multi – Valued Attribute Multi – Valued Attribute adalah atribut yang memiliki nilai lebih dari satu untuk satu kejadian untuk sebuah tipe entitas.
e. Derived Attribute Derived Attribute adalah atribut yang mewakili sebuah nilai yang didapat dari sebuah atribut berhubungan atau satu set atribut, tidak harus dengan tipe entitas yang sama.
2.1.12.2.
Key
Menurut Connolly & Begg (2015, pp. 415-416) ada 3 jenis key, yaitu:
a. Candidate Key Candidate key adalah kumpulan atribut yang mengidentifikasi suatu tipe entitas secara unik.
b. Primary Key Primary Key adalah candidate key mengidentifikasi suatu entitas secara unik.
c. Composite Key
yang telah terpilih untuk
12 Composite Key adalah candidate key yang terdiri dari dua atau lebih atribut.
2.1.12.3.
Strong and Weak Entity
Menurut Connolly & Begg (2015, pp. 415-416) ada 2 jenis ENTITY, yaitu:
a. Strong Entity Strong Entity adalah entitas yang tidak bergantung pada entitas lain.
b. Weak Entity Weak Entity adalah entitas yang bergantung kepada satu atau lebih entitas lain.
2.1.12.4.
Structural Constraints
Tipe utama sebuah constraint pada sebuah relationship disebut multiplicity (Connolly & Begg, 2015). Menurut Connolly & Begg (2015) multiplicity adalah Jumlah (atau jarak) dari kejadian yang memungkinkan dari sebuah tipe entitas yang berhubungan dengan kejadian tunggal dari jenis entitas yang terkait melalui suatu hubungan tertentu. Pada umumnya derajat pada suatu hubungan disebut biner. Ada 3 tipe hubungan pada biner (Connolly & Begg, 2015) , yaitu : a. One-to-one relationship (1..1) b. One-to-many relationship (1..*) c. Many-to-many relationship (*..*)
2.1.13. SQL
SQL (Structured Query Language) adalah bahasa pemrograman khusus yang digunakan untuk mengelola data yang ada di dalam RDBMS. (Groff, Weinberg, & Oppel, 2010)
13 2.1.14. Metode Testing
Menurut Rex Black pada bukunya yang berjudul Managing The Testing Process (Black, 2009), ada 3 tipe pengetesan pada perangkat lunak, yaitu :
a. White Box Testing White Box Testing atau dapat disebut Structural Test, melakukan pengetesan pada operasi tingkat rendah seperti pada line-code, skema basis data. Tes ini biasanya hanya dilakukan oleh programmer, system administrator.
b. Black Box Testing Black Box Testing atau dapat disebut Behavioral Test melakukan pengetesan pada operasi tingkat tinggi seperti fitur, skenario yang mungkin terjadi. Singkatnya, pengetesan ini dilakukan berdasarkan “bagaimana sistem tersebut seharusnya berfungsi”. Tes ini biasanya dilakukan oleh tester yang mengerti desain atas sistem tersebut.
c. Live Testing Live Testing atau dapat disebut beta testing berfokus untuk menemukan bug pada perangkat lunak tersebut, tes tersebut biasanya dilakukan oleh customer, end-user.
2.2.
Teori – teori khusus
2.2.1. Penyiaran
Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. (Riswandi, 2009) Penyiaran televisi adalah media komunikasi massa dengar pandang, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum,
14 baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan. (Riswandi, 2009)
2.2.2. Komunikasi
Komunikasi secara etimologis, berasal dari Bahasa Latin yaitu communicatio, communicare, communis yang berarti memiliki makna yang sama. Sedangkan secara terminologi atau istilah yang berasal dari lexicon communication (kamus komuikasi), “communication is a process of transmitting message from one to the others”. Atau diartikan “Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan dari satu orang ke orang lain”. Selain dua pengertian komunikasi secara etimologi dan terminologi, banyak juga ahli yang meyampaikan pendapat mereka mengenai komunikasi, yaitu : •
Harold Laswell “Who says what in which channel to whom with what effect?” yang dapat diartikan “Siapa yang mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana?” (Prof. Dr. Deddy Mulyana, 2011)
•
Bernard Barelson dan Gary A. Steiner Transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya, dengan menggunakan simbol – simbol, kata – kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasa disebut Komunikasi. (Prof. Dr. Deddy Mulyana, 2011)
•
Theodore M. Newcomb Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima. (Prof. Dr. Deddy Mulyana, 2011)
2.2.3. Televisi
Televisi merupakan sarana media massa yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia, bahkan di dunia. Kelebihan televisi sebaga media yang
15 dapat dilihat dan di dengar menjadikan banyak khalayak yang memilih televisi sebagai media untuk memperoleh berbagai informasi ataupun hiburan. Berdasarkan jangkauan siarannya, media elektronik, baik radio maupun televisi, dibagi menjadi tiga jenis yaitu nasional, lokal dan jaringan. Pada dasarnya televisi mempunyai fungsi memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Televisi memiliki karakteristik yang membedakannya dari media massa lain seperti media cetak atau radio. Adapun karakteristik televisi, antara lain (Usman-ks, 2009): a. Media pandang dengar (audio visual) b. Mengutamakan gambar c. Mengutamakan kecepatan d. Bersifat sekilas e. Bersifat satu arah f. Daya jangkau luas
2.2.4. Organisasi Televisi
Menurut Riswandi (2009, p. 65) Menjalankan stasiun televisi dapat dibagi ke dalam dua kategori umum yaitu manajemen dan pelaksana operasional. Tugas manajemen mengalir berurutan mulai dari atas sampai ke bawah. Mulai dari pimpinan tertinggi seperti direktur eksekutif TV sampai manajer bertanggung jawab mengawasi pemeliharaan gedung. Manajemen bertanggung jawab terhadap bidang-bidang yang mewujudkan sebuah stasiun televisi. (Riswandi, 2009) Pelaksana operasional ialah mereka yang merupakan bagian dari stasiun TV yang terlibat dalam kerja penyiaran, yaitu para teknisi, perancang dan staf produksi yang membuat materi acara untuk stasiun TV itu. Sementara staf pemberitaan seperti jurnalis harus ditempatkan terpisah karena kebutuhan atas editorial dan operasional yang independen. (Riswandi, 2009) Menurut Riswandi (2009, pp. 66-70) pembagian tugas pada organisasi televisi adalah sebagai berikut : a. Bagian pemberitaan b. Direktur pemberitaan c. Produser eksekutif
16 d. Produser e. Produser acara f. Asisten produser g. Presenter h. Pengarah program
2.2.5. Wawancara & Narasumber
Menurut Riswandi (2009, p. 71) wawancara televisi adalah tanya jawab antara repoter televisi dengan narasumber dengan tujuan untuk mendapat penjelasan atau keterangan dari narasumber tersebut. Narasumber diwawancarai karena dua alasan (Riswandi, 2009), yaitu : •
Narasumber dianggap menguasai permasalahan
•
Terlibat langsung atau tidak langsung dengan kejadian atau peristiwa yang dijadikan topik pembicaraan
Jadi menurut Riswandi (2009, p. 71) tujuan wawancara adalah untuk mendapatkan keterangan langsung dari sumber berita, yaitu keterangan aktual dari pelaku atau saksi suatu peristiwa yang bernilai berita.
2.2.6. Web Database
Web memperluas sistem database. Internet dan web dapat memperluas kapabilitas dari sistem database dalam hal berikut. Pertama, akses yang lebih luas. Dengan menghubungkan sistem ke internet, pengguna yang potensial dapat dikembangkan di seluruh dunia. Kedua, pelayanan yang lebih banyak. Internet dapat dihubungkan bersama sistem database yang lain untuk mendapatkan pelayanan baru. Metode desain sistem web database terdiri dari seri model yang menyediakan data disimpan di dalam halaman web, sebagai tambahan untuk data dalam database. Hal yang menjadi input adalah analisis abstrak dari informasi untuk disimpan di dalam database. Outputnya adalah deskripsi fisikal dari bagaimana database akan diimplementasikan. Tujuannya adalah mendesain database menggunakan struktur data model yang mendukung DBMS, seperti database, struktur web database dapat digambarkan pada tingkat yang berbeda dari abstraksi, korespon pada konseptual,
17 logikal, dan fisikal model dari sistem database konvensional. (Purnomo, Lorraine, Wongso, & Susanti, 2008)
2.2.7. AJAX
Asynchronous JavaScript And XML atau disingkat Ajax adalah suatu teknik pemrograman berbasis web untuk menciptakan aplikasi web interaktif. Tujuannya adalah memindahkan sebagian besar interaksi pada komputer web surfer, dengan melakukan pertukaran sejumlah data dengan server di belakang layar sehingga halaman web tidak harus dibaca ulang secara keseluruhan setiap kali seorang user melakukan perubahan. Hal itu akan meningkatkan interaktivitas, kecepatan, fungsionalitas, dan usability pada halaman di web. Aplikasi Ajax mengeliminasi sifat alamiah start-stop-start-stop pada interaksi website menggunakan Ajax engine antara user dan server. Berikut ini adalah gambaran umum cara kerja Ajax menurut Jesse James
Garrett
dalam
http://www.adaptivepath.com/ideas/essays/archives
/000385.php (2005): Penambahan layer ke aplikasi sepertinya akan membuatnya kurang responsif, namun ternyata kebalikannya; Pada awal sesi, browser me-load sebuah Ajax engine yang ditulis dalam JavaScript dan biasanya dimasukkan pada frame yang tersembunyi; Engine itu bertanggung jawab pada pembuatan interface yang dilihat user dan mengomunikasikannya dengan server; Ajax engine memperbolehkan interaksi user dengan aplikasi secara asynchronous, komunikasi mandiri dengan server. Oleh karena itu, user tidak akan melihat browser window yang kosong dan icon hourglass yang menunggu server. (Purnomo, Lorraine, Wongso, & Susanti, 2008)
2.2.8. PHP
PHP menurut Andre (duniailkom, 2014) adalah sebagai berikut : PHP merupakan bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa pemrograman umum. PHP dikembangkan pada tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf, dan sekarang dikelola oleh The PHP Group. Situs resmi PHP beralamat di http://www.php.net.
18 PHP disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses pada komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman clientside seperti JavaScript yang diproses pada web browser (client). Pada awalnya PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page. Sesuai dengan namanya, PHP digunakan untuk membuat website pribadi. Dalam beberapa tahun perkembangannya, PHP menjelma menjadi bahasa pemrograman web yang powerful dan tidak hanya digunakan untuk membuat halaman web sederhana, tetapi juga website populer yang digunakan oleh jutaan orang seperti wikipedia, wordpress, joomla dll. Saat ini PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor, sebuah kepanjangan rekursif, yakni permainan kata dimana kepanjangannya terdiri dari singkatan itu sendiri: PHP: Hypertext Preprocessor. PHP dapat digunakan dengan gratis (free) dan bersifat Open Source. PHP dirilis dalam lisensi PHP License, sedikit berbeda dengan lisensi GNU General Public License (GPL) yang biasa digunakan untuk proyek Open Source.
19