BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori-teori yang dapat mendukung dalam penyelesaian skripsi ini, diantaranya adalah pengenalan jaringan komputer, model-model referensi jaringan, arsitektur jaringan, peralatan yang digunakan untuk membangun suatu jaringan, serta penjelasan mengenai backup dan restore secara otomatis menggunakan rsync.
2.1 Pengertian Jaringan (Network) Menurut Norton(1995) jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer beserta perangkat–perangkat lain yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi, sehingga membantu menciptakan efisien dan optimasi dalam bekerja. Dan menurut Turban (2003) jaringan komputer adalah rangkaian yang terdiri dari media komunikasi, peralatan, dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menghubungkan dua atau lebih sistem komputer. Tujuan dari pembuatan jaringan komputer adalah : 1. Dapat menghemat hardware seperti membagi
sumber daya : pemakaian
harddisk, memori, CPU, printer 2. Memperlancar komunikasi data : e-mail, instant messaging, chatting 3. Akses informasi : web browsing
5
6
Setiap komputer, printer, atau peripheral yang terhubung dengan jaringan disebut dengan node. Dalam suatu jaringan komputer dibutuhkan sekurangkurangnya 2 unit komputer atau lebih, jumlah komputer yang terhubung bisa sampai ratusan, ribuan, bahkan jutaan node yang saling terhubung. Hubungan antar komputer tidak terbatas hanya berupa kabel tembaga, namun dapat melalui fiber optic, gelombang microwave, infrared, bahkan melalui satelit. Berdasarkan jangkauan ruang lingkupnya jaringan komputer dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : • LAN (Local Area Network) • MAN (Metropolitan Area Network) • WAN (Wide Area Network)
2.2
Klasifikasi Jaringan 2.2.1 Local Area Network Local Area Network adalah jaringan komunikasi yang dapat menghubungkan berbagai jenis perangkat dan menyediakan pertukaran data antara perangkat-perangkat tersebut, jaringan komputernya memiliki cakupannya terbatas pada suatu lokasi kecil, misalnya dalam suatu rumah, gedung, atau kantor. LAN merupakan jaringan yang paling sering digunakan dalam suatu perusahaan terutama perusahaan kecil. LAN dirancang untuk tujuan berikut :
7
• Beroperasi dalam area geografis yang terbatas. • Memungkinkan multi-access terhadap media dengan bandwidth yang besar. • Mengatur jaringan secara private dalam kendali administrasi lokal. • Menyediakan konektifitas fulltime pada service lokal. • Secara fisik menghubungkan device yang berdekatan. Kecepatan pada jaringan lokal relatif tinggi, mulai dari 1, 10, 100 sampai 1.000 Mbps. Jika dilihat dari segi kecepatan ini, tidak hanya transfer teks saja yang didukungnya, transfer data berupa grafis, audio, dan video pun sangatlah memungkinkan. LAN yang umumnya menggunakan switch, akan mengikuti prinsip kerja switch itu sendiri. Dalam hal ini adalah bahwa switch tidak memiliki pengetahuan tentang alamat tujuan sehingga penyampaian data dilakukan secara broadcast.
Gambar 2.1 Contoh Topologi Local Area Network
8
2.2.2 Metropolitan Area Network Metropolitan Area Network ( MAN ) yaitu jaringan komputer yang saling terkoneksi dalam satu kawasan kota yang jaraknya bisa lebih dari 1 Km, ini merupakan pilihan untuk membangun jaringan kantor dalam suatu kota.
Gambar 2.2 Contoh Topologi Metropolitan Area Network Metropolitan Area Network ( MAN ) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor – kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi ( Swasta ) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. Alasan utamanya memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah
9
ditentukannya standart untuk MAN, dan Standart ini sekarang sedang diimplementasikan. 2.2.3 Wide Area Network WAN atau Wide Area Network merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar. Sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. WAN terdiri dari kumpulan device yang bertujuan untuk menjalankan program-program aplikasi. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain. Jaringan WAN menghubungkan beberapa LAN atau MAN dari beberapa kota atau negara yang berbeda. WAN biasanya terhubung via satelit atau fiber optic. WAN mempunyai daerah yang sangat luas dan menggunakan
siklus
komunikasi
yang
menghubungkan
node-node
intermediate. Kecepatan transmisinya beragam dari 2 Mbps, 34 Mbps, 45 Mbps, 15 Mbps, sampai 625 Mbps ( atau terkadang lebih ). Faktor khusus yang mempengaruhi desain dan performance-nya terletak pada siklus komunikasi, seperti jaringan telepon, satelit, atau komunikasi pembawa lain yang digunakannya.
10
Ciri-ciri dari WAN adalah adanya penekanan pada fasilitas transmisi sehingga komunikasi dapat berjalan efisien. Sangatlah penting untuk mengkontrol jumlah lalu lintas data dan mencegah delay yang berlebihan. Karena topologi WAN lebih komplek dari MAN maka algoritma rute aliran data juga menjadi perhatian. WAN menjadi sangat luas, membentang ke seluruh dunia. Organisasi yang mendukung WAN dikenal sebagai NSP ( Network Service Provider). NSP merupakan bagian inti dari internet. WAN yang dikoneksikan melalui NSP bersama-sama terkoneksi membentuk suatu jaringan internet yang bersifat global. NSP yang ada bervariasi dalam kecepatan transmisi data, transit delay, dan konektivitas yang diberikan. WAN biasanya diimplementasikan menggunakan teknologi switching yaitu, circuit switching dan packet switching. 2.2.3.1 Circuit Switching Circuit Switching membuat suatu koneksi fisik untuk data dan suara antara pengirim dan penerima. Circuit Switching memungkinkan hubungan data yang dapat diinisialisasikan ketika dibutuhkan dan berakhir ketika komunikasi selesai. Saat kedua jaringan terhubung dan sudah diautentikasi, maka sudah dapat dilakukan pengiriman data. Circuit Switching memastikan adanya kapasitas koneksi yang tetap tesedia untuk pelanggan. Jika sirkuit ini membawa data komputer, pemakaian kapasitas yang sudah
11
ditetapkan ini menjadi tidak efisien karena adanya variasi dalam pemakaian. Contoh : Analog Dial-Up, ISDN (Integrated Services Digital Network), dll. 2.2.3.2 Packet Switching Packet
Switching
merupakan
suatu
metode
yang
digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari suatu node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potonganpotongan data dari berbagai sumber dikirimkan secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda melalui router (telkom.net). Tidak mempergunakan kapasitas transmisi yang melewati jaringan. Data dikirim keluar dengan menggunakan rangkaian potongan-potongan kecil secara berurutan yang disebut paket. Masing-masing paket melewati jaringan dari satu titik ke titik lain dari sumber ke tujuan pada setiap titik seluruh paket diterima, disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke titik berikutnya. Fungsi utama dari jaringan packet-switched adalah menerima paket dari stasiun pengirim untuk diteruskan ke stasiun penerima.
12
Penggunaan
packet
switching
mempunyai
keuntungan
dibandingkan dengan penggunaan Circuit switching antara lain: a.
Efisiensi jalur lebih besar karena hubungan antar node dapat menggunakan jalur yang dipakai bersama secara dinamis tergantung banyaknya paket yang dikirim.
b.
Bisa mengatasi permasalahan data rate yang berbeda antara dua jenis jaringan yang berbeda data rate-nya.
c.
Saat beban lalu lintas meningkat, pada model circuit switching, beberapa pesan yang akan ditransfer dikenai pemblokiran. Transmisi baru dapat dilakukan apabila beban lalu lintas mulai menurun. Sedangkan pada model packet switching, paket tetap bisa dikirimkan, tetapi akan lambat sampai ke tujuan (delivery delay meningkat).
d.
Pengiriman dapat dilakukan berdasarkan prioritas data. Jadi dalam suatu antrian paket yang akan dikirim, suatu paket dapat diberi prioritas lebih tinggi untuk dikirim dibanding paket yang lain. Dalam hal ini, prioritas yang lebih tinggi akan mempunyai delivery delay yang lebih kecil dibandingkan paket dengan prioritas yang lebih rendah. Contoh aplikasi packet switching adalah jaringan ATM
(Asynchronous Transfer Mode), ATM melibatkan pengiriman
13
data dalam bentuk potongan-potongan yang memiliki ciri tersendiri.
2.3 Topologi Jaringan Topologi adalah suatu aturan atau rules bagaimana menghubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponenkomponen yang berkomunikasi melalui media/peralatan jaringan, seperti : server, workstation, hub/switch, dan pengabelannya (media transmisi data). Ada dua jenis topologi, yaitu physical topology (topologi fisik) dan logical topology (topologi logika). Topologi fisik berkaitan dengan layout atau bentuk jaringan, susunan peletakan device pada suatu jaringan. Sedangkan topologi logika berkaitan dengan bagaimana cara mengakses data pada jaringan. 2.3.1
Physical Topology Physical Topology adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi server, workstation, hub, switch, pengkabelan, dll. Bentuk umum yang biasa digunakan adalah Bus, Star, dan Ring. 1. Topologi Bus Pada topologi ini, terdapat suatu kabel tunggal atau kabel pusat dimana seluruh komputer dan server dihubungkan (Rizky, Microsoft Windows Server 2003, p.18).
14
Gambar 2.3 Topologi Bus 2. Topologi Star Pada topologi ini, setiap komputer pada jaringan terhubung secara langsung dengan server atau hub (Rizky, Microsoft Windows Server 2003, p.19).
Gambar 2.4 Topologi Star
3. Topologi Ring Pada topologi ini, semua komputer dan server dihubungkan sehingga terbentuk pola cincin atau loop tertutup (Rizky, Microsoft Windows Server 2003,p.20).
15
Gambar 2.5 Topologi Ring
Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Topologi Bus, Star, dan Ring Topologi Topologi Bus
Kelebihan
Kekurangan
• Pengembangan
jaringan • Bila
terjadi
atau penambahan komputer
gangguan
di
baru tidak mempengaruhi
sepanjang
kabel
komputer lain.
pusat, maka akan menggangu jaringan secara keseluruhan.
Topologi Star
• Bandwidth
dapat
digunakan secara optimal, karena
setiap
komputer
mempunyai kabel tersendiri yang
terhubung
dengan
server. • Bila terjadi gangguan di suatu jalur kabel, tidak akan menggangu jaringan secara menyeluruh.
• Dibutuhkan banyak kabel
16
Topologi
•
Ring
Tidak akan terjadi collision •
Bila suatu komputer
atau tabrakan pengiriman
atau
data.
mengalami
kabel
gangguan,maka seluruh
jaringan
akan terganggu.
4. Topologi Mesh Jaringan dengan topologi mesh mempunyai jalur ganda dari setiap perangkat pada jaringan seperti pada gambar di atas. Semakin banyak jumlah komputer pada jaringan, semakin sulit cara pemasangan kabel-kabel pada jaringan tersebut karena jumlah kabel-kabel yang harus di pasang menjadi berlipat ganda. Oleh karena itu, pada jaringan mesh yang murni, setiap perangkat jaringan dihubungkan satu sama lain menggunakan jalur ganda untuk hub-hub utama sebagai jalur cadangan jika terjadi masalah di jalur utama.
Gambar 2.6 Topologi Mesh
17
5. Topologi Hybrid Gabungan dari beberapa topologi (bus,ring,star,atau mesh). Topologi ini mengkombinasikan keunggulan-keunggulan dari setiap topologi dan menimimalisir kelemahan. Contoh dari topologi ini adalah Topologi Pohon, yang merupakan gabungan antara topologi bus dengan topologi star.
Gambar 2.7 Topologi Hybrid
2.3.2
Logical Topology Logical Topology adalah gambaran secara maya bagaimana suatu host dapat berkomunikasi melalui medium. Bentuk umum yang biasa digunakan adalah Broadcast dan Token Passing. 1. Broadcast Topologi ini mengartikan bahwa setiap host yang mengirim packet akan mengirimkan packetnya ke semua host.
18
2. Token – Pasing Mengendalikan akses jaringan dengan mempass-kan suatu token elektronik yang secara sekuensial akan melalui masing-masing anggota dari jaringan komputer. Ketika suatu komputer mendapatkan token tersebut, berarti komputer tersebut diperbolehkan mengirim data. Jika komputer tersebut tidak memiliki data yang akan dikirim, maka token akan dilewatkan ke komputer berikutnya.
2.4 Media Transmisi Komputer Dalam membangun jaringan komputer, sangat penting untuk memnentukan jenis media transmisi yang akan digunakan. Media transmisi bekerja dengan menghubungkan antar terminal satu dengan terminal lainnya, dengan cara mengirimkan atau menerima sinyal atau gelombang elektromagnetik. Pemilihan media transmisi yang tepat diharapkan dapat memenuhi akses jaringan dalam hal mentransmisi data dengan cepat. Media transmisi dapat dibedakan menjadi dua jenis antara lain wire network dan wireless network. 2.4.1
Wire Network Wire Network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media penghantar. Data mengalir pada kabel, bahan dasar yang biasa digunakan adalah tembaga. Ada juga kabel yang menggunakan bahan sejenis fiber optic atau serat optic. Bahan tembaga
19
biasa digunakan pada LAN. Sedangkan untuk MAN atau WAN menggunakan gabungan kabel tembaga dan serat optik. 2.4.1.1 Kabel Twisted Pair Bahan kabel ini dibuat dari tembaga dan selubungnya memiliki beragam warna, bentuk kabel twister pair ini dipuntir/ dipilin. Pilinan ini berfungsi untuk menjaga interferensi masingmasing kabel. Kabel twisted pair dibagi menjadi dua macam sebagai berikut: 1. STP (Shielded Twisted Pair), yaitu kabel twisted pair yang setiap pasangnya diberi perlindungan lagi. 2. UTP (Unshielded Twisted Pair), yaitu kabel twisted pair yang tidak diberi perlindungan untuk setiap kabelnya. 2.4.1.2 Kabel Coaxial Kabel ini lebih sederhana, berisikan kawat tembaga sebagai initnya dan di sekelilingnya dilapisi dengan bahan penyekat, di luarnya dilapisi dengan bahan konduktor yang dianyam atau dijalin. Ada dua tipe kabel coaxial sebagai berikut: 1. Coaxial baseband, yang biasa digunakan untuk transmisi digital dengan resistansi 50 ohm. 2. Coaxial broadband, biasa digunakan untuk transmisi analog dengan resistansi 75ohm. Kabel coaxial memiliki daya transmisi yang cukup jauh sebagai berikut;
20
1. 200meter dengan kecepatan 10Mbps (10base2-thin coaxial RG 58, RG 54 dengan impedansi 75ohm broadband ethernet) 2. 500meter dengan kecepatan 10Mbps (10base5-thick coaxial). Akibat perkembangan teknologi jaringan yang begitu pesat, teknologi coaxial sudah jarang digunakan untuk membangun jaringan komputer. Alasannya, kecepatan transmisi data lambat dan keamanan jaringan komputer yang kurang aman. 2.4.1.3 Fiber Optik Prinsip kerja serat optic adalah mentransformasikan data dengan pulsa cahaya. Pulsa cahaya dapat digunakan untuk mensinyalkan bit 0(nol). Transmisi menggunakan optic memiliki tiga komponen utama penting sebagai berikut, yaitu media transmisi, sumber cahaya, dan detector.
2.4.2
Wireless Network Teknologi wireless merupakan salah satu pilihan yang sangat tepat untuk mengganti teknologi jairngan lama yang masih menggunakan kabel.
Memakai
teknologi
wireless
akan
mendapatkan
banyak
keuntungan, penggunan tidak dibatasi ruang gerak, tetapi hanya dibatasi jarak akses jangakauan pemancar WiFi. Apabila ingin jangkauan yang lebih jauh, dapat memanfaatkan perangkat khusus seperti boster yang bisa berfungsi sebagai relay dan mampu menjangkau ratusan meter, bahkan beberapa kilometer ke satu arah (directional). Cara lain adalah
21
memanfaatkan seperangkat access point yang dapat saling me-relay (bridge) kembali ke beberapa bagian atau titik, sehingga jarak jangkauan akan semakin jauh.
2.5 Protokol Jaringan Protokol jaringan adalah suatu aturan yang mengatur cara-cara dalam suatu jaringan bertukar informasi. Model yang umum dijadikan referensi untuk mempelajari protokol jaringan adalah model referensi lapisan Open Sistem Interconnection (OSI Layers). Sedangkan Internet Protocol Suite (TCP/IP) merupakan protokol jaringan yang saat ini sangat umum digunakan untuk internetworking. Fungsi-fungsi protokol dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu : •
Enkapsulasi
•
Segmentasi dan reassembling
•
Kontrol Koneksi (Connection Control)
•
Pengiriman sesuai order (Orderal Delivery)
•
Flow control
•
Error control
•
Pengalamatan (Addressing)
•
Multiplexing
•
Servis-servis Transmisi (Transmission services)
22
2.5.1 Model OSI Layer Open Sistem Interconnection (OSI) adalah suatu model jaringan yang didesain oleh International Organization of Standarization (ISO). ISO adalah Suatu Lembaga International pengembangan standar untuk berbagai subyek. Organisasi ini bersifat sukarela. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengembangan standarisasi dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan hal itu untuk memfasilitasi pertukaran barang dan jasa di lingkup internasional dan mengembangkan kerjasama dalam bidang dan kegiatan intelektual, ilmu pengetahuan, teknologi dan ekonomi. (Stallings,2001,p25) OSI layer adalah model untuk arsitektur komunikasi komputer, serta sebagai kerangka kerja bagi pengembangan standard-standard protokol. (Stallings, Jaringan Komputer,p.21). Lapisan pada Model OSI, yaitu :
23
Gambar 2.8 OSI Layer 1. Physical Layer Meliputi interface fisik antara suatu perangkat transmisi data (misalnya, workstation, komputer) dengan suatu media transmisi atau jaringan. Layer ini berhubungan langsung dengan hardware. Physical Layer mendefinisikan semua spesifikasi fisik dan elektris untuk semua peralatan meliputi level tegangan, spesifikasi kabel, tipe konektor dan timing. Physical layer melakukan dua hal: mengirim dan menerima bit. Bit hanya
24
mempunyai dua nilai, 1 dan 0. Physical layer berkomunikasi langsung dengan berbagai jenis media komunikasi. Berbagai jenis media yang berbeda merepresentasikan nilai bit ini dengan cara yang berbeda. Beberapa menggunakan nada audio, sementara yang lain menggunakan state transition yaitu perubahan tegangan listrik dari tinggi ke rendah dan sebaliknya (Forouzan, Behrouz A., Data Communications And Networking, 2003, p32). 2.
Data Link Layer Data Link Layer berfungsi menghasilkan alamat fisik (physical
addressing),
pesan-pesan
kesalahan
(error
notifications), pemesanan pengiriman data (flow control). Switch dan bridge merupakan peralatan yang bekerja yang bekerja pada layer ini. 3.
Network Layer Network Layer menyiapkan transfer informasi diantara end-sistem lewat jaringan komunikasi. Bertanggung jawab terhadap pengiriman paket data dari sumber awal ke tujuan akhir. Network Layer bertanggung jawab dalam network routing, addressing, dan logical protocol. Peralatan yang bekerja pada layer ini adalah router.
25
4.
Transport Layer Berfungsi untuk menyediakan suatu mekanisme perubahan data di antara ujung sistem (memecah informasi menjadi paketpaket dan menyusun paket-paket menjadi informasi).
5.
Session Layer Layer ini berfungsi untuk menyelenggarakan, mengatur dan memutuskan sesi komunikasi. Session Layer menyediakan layanan kepada layer presentation dan mengatur pertukaran.
6.
Presentation Layer Presentation Layer merupakan layer penerjemah, enkripsi, dekripsi dan kompresi. Layer ini didesain untuk menangani syntax dan semantic dari pertukaran informasi antara dua sistem. (Forouzan, Behrouz A., Data Communications And Networking, 2003,p40).
7.
Application Layer Application
Layer
bertanggung
jawab
dalam
hal
penyediaan layanan untuk user. Layer ini menyediakan user interface dan mendukung layanan seperti e-mail, remote file access dan transfer, internet dan lain-lain. (Forouzan, Behrouz A., Data Communications And Networking, 2003, p39).
26
2.5.2
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) Model TCP/IP dikembangkan oleh ARPANET yang disponsori oleh departemen pertahanan USA (DoD) dengan tujuan ingin menciptakan suatu jaringan yang dapat bertahan dalam segala kondisi (Tanenbaum, 2003, p41). Saat ini TCP/IP adalah protokol standar yang paling banyak digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk suatu jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan suatu standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan sehingga dapat digunakan dimana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen. Sekumpulan protokol TCP/IP dimodelkan dengan empat layer yaitu : Network Access Layer ( Ethernet, X.25,SLIP, PPP), Internet Layer (IP,ICMP,ARP), Transport Layer (TCP,UDP) dan Application Layer (SMTP,FTP,HTTP,dll).
27
1. Application Layer Layer ini mengintegrasikan berbagai macam aktifitas dan tugas-tugas yang melibatkan fokus dari layer OSI yaitu Application, Presentation dan Session. Layer ini juga mendefinisikan protokol untuk komunikasi aplikasi node-to-node dan juga mengendalikan spesifikasi tatap muka pengguna. 2. Transport Layer Layer ini sejalan dengan layer Transport di model OSI. Layer ini mendefinisikan protokol untuk mengatur tingkat layanan transmisi untuk aplikasi. Layer ini juga menangani masalah seperti menciptakan komunikasi end-to-end yang handal dan memastikan data bebas dari kesalahan saat pengiriman, serta menangani mengenai urutan paket dan menjaga integritas data. 3. Internet Layer Layer ini setara dengan layer Network dalam OSI, yaitu mengalokasikan protokol yang berhubungan dengan transmisi logika suatu paket ke seluruh jaringan. Layer ini menjaga pengalamatan host dengan memberikan alamat IP dan menangani routing dari paket yang melalui beberapa jaringan. 4. Network Access Layer Layer ini merupakan gabungan dari layer Physical dan Data Link di OSI. Layer ini memantau pertukaran data antara host dan
28
jaringan, dan bertugas mengawasi pengalamatan secara hardware dan mendefinisikan protokol untuk transmisi fisik data. 2.5.3
IETF (The Internet Engineering Task Force) Internet Engineering Task Force(disingkat IETF), merupakan suatu organisasi internasional yang menjaring banyak pihak (baik itu individual ataupun organisasional) yang tertarik dalam pengembangan jaringan komputer dan Internet. Organisasi ini diatur oleh IESG (Internet Engineering Steering Group), dan diberi tugas untuk mempelajari masalah-masalah teknik yang terjadi dalam jaringan komputer dan internet, dan kemudian mengusulkan solusi dari masalah tersebut dari IAB (Internet Architecture Board); IAB bertanggung jawab menentukan keseluruhan arsitektur internet, memberikan petunjuk dan bimbingan umum kepada IETF, IETF merupakan pihak yang mempublikasikan spesifikasi yang membuat standar protokol TCP/IP. (Stallings,2001, p23). ITU-T (Internasional Telecommunication Union-Telecommunication Standardization Sector) merupakan bagian dari agen spesialisasi Amerika Serikat. Tujuan Utamanya adalah membuat standarisasi, menentukan apa yang diperlukan, acuan teknis, dan operasi dalam telekomunikasi internasional, tanpa memperhatikan pada negara asal dan tujuan. (Stallings, 2001, p27).
29
2.6 Perangkat Jaringan Perangkat yang terhubung langsung ke jaringan dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu perangkat end-user (host) dan perangkat jaringan. Contoh perangkat end-user(host) antara lain : komputer, printer, scanner, dan perangkat lain yang menghasilkan layanan secara langsung kepada user. Perangkat jaringan merupakan perangkat yang terhubung dengan perangkat lainnya sehingga membentuk suatu jaringan komputer dimana pada perangkat tersebut mendukung fungsi-fungsi jaringan. Adapun beberapa perangkat jaringan yang umum digunakan, yaitu:
1. Repeater Repeater adalah perangkat yang beroperasi di layer fisik. Repeater menerima sinyal, dan sebelum sinyal menjadi lemah atau rusak, maka repeater akan membangkitkan pola-pola bit, kemudian repeater akan meneruskan sinyal yang telah diperbaiki. Repeater dapat meningkatkan panjang LAN secara fisik dan dapat berfungsi menghubungkan bagian-bagian dari LAN. Repeater juga akan meneruskan setiap frame yang dikirim, dan tidak memiliki kemampuan untuk menyaring setiap frame. Fungsi repeater adalah sebagai pembangkit ulang atau regenerator dan bukan penguat (amplifier). 2. Hub Hub adalah alat yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima data dan meneruskannya menuju tempat yang lainnya. Hub terdiri dari port-port RJ-45 female sehingga kabel - kabel twisted pair yang sudah terpasang konektor RJ-45
30
pada ujung - ujungnya dapat dengan mudah dihubungkan pada Hub. Hub digunakan pada topologi star dan dapat diparalel hingga maksimum tiga buah Hub. Port yang dimiliki Hub bervariasi mulai dari 5 Port, 10 Port, 12 Port, 16 Port, 24 Port, 32 Port dan yang terbanyak 64 Port. Untuk jaringan komputer yang menggunakan Hub yang diparalel lebih dari 3 Hub, maka diperlukan suatu Router untuk menghubungkan Hub yang keempat dan seterusnya. Semua network connections yang terhubung ke Hub secara langsung akan men-share suatu single collision domain, dimana jika suatu client mengirim data, maka semua client yang terhubung ke Hub tersebut akan menerima data yang dikirim oleh pengirim. 3. Bridge Bridge adalah alat yang menghubungkan suatu LAN dengan LAN yang lain dengan teknologi yang sama ( misalkan pada dua LAN yang menggunakan teknologi ethernet yang sama ). Bridge akan memisahkan data mana yang harus dikirim pada LAN-nya sendiri atau dengan LAN lain yang terhubung dengannya. Bridge bekerja pada level data-link layer ( physical network ) di suatu jaringan. Bridge menyalin frame data dari suatu jaringan ke jaringan yang lain sepanjang jalur komunikasi terjalin. Beberapa produk dari bridge dapat berfungsi juga sebagai router sehingga dikenal dengan istilah brouter ( bridgerouter ).
31
4. Switch Switch berada pada layer fisik dan data link. Switch adalah bridge yang memungkinkan kinerja lebih cepat. Perbedaan bridge dengan switch adalah pada switch terdapat banyak port yang spesifik untuk masing-masing node, sehingga tidak terjadi collision dalam jaringan. 5. Router Pada jaringan yang besar, seperti internet, diperlukan adanya router. Router dapat berupa suatu alat ( dedicated ) atau berupa suatu aplikasi. Aplikasi router ter-install di suatu komputer personal sehingga sering dikenal dengan istilah PC-router. Router berfungsi untuk memutuskan pada titik manakah paket data harus diteruskan. Router dapat tersambung pada dua jaringan atau lebih dan dapat memutuskan jaringan mana yang akan menerima paket data yang diteruskan oleh router. Router umumnya terletak pada gateway pada suatu jaringan. Router memiliki apa yang dinamakan routing table, yaitu suatu daftar dari rute - rute yang tersedia dan mampu memilih rute terbaik untuk suatu paket data. Fungsi routing merupakan standar Layer 3 ( Network Layer ) pada model OSI. Pada jaringan yang menggunakan koneksi internet berkecepatan tinggi seperti DSL, router berfungsi ganda sebagai firewall. Produsen router yang terkenal antara lain adalah 3Com dan Cisco. 6. Access Point Access Point adalah alat bantu pada jaringan wireless atau WLAN (Wireless-LAN).
Access
Point
menerima
dan
mengembalikan
32
data yang berupa gelombang. Access Point menghubungkan antara komputer yang satu dengan yang lain pada WLAN dan kadang berfungsi pula menjadi jembatan ( Bridge ) antara WLAN dengan jaringan yang menggunakan kabel. Access Point memiliki fungsi yang sama seperti hub bagi jaringan yang menggunakan kabel. WLAN berukuran kecil cukup menggunakan satu Access Point, namun WLAN yang besar membutuhkan beberapa Access Point sekaligus.
2.7 IP Addressing Menurut Wijaya (2004,p27) IP address adalah alamat logika yang diberikan ke peralatan jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. IP address terdiri dari 32 bit angka binary, yang ditulis dalam empat kelompok terdiri dari 8 bit (oktat) yang dipisah oleh tanda titik. Contohnya : 11000000.00010000.00001010.00000001 Atau dapat ditulis dalam bentuk empat kelompok format decimal (0-255) misalnya : 192.16.10.1 Baik bilangan binary dan decimal merepresentasikan nilai yang sama. Namun IP address lebih mudah dimengerti dalam notasi bilangan decimal. Salah satu masalah dengan penggunaan binary adalah pengulangan bilangan 0 dan 1 yang panjang akan membuat kesempatan terjadi kesalahan semakin besar.
33
IP address yang terdiri atas 32 bit angka dikenal sebagai IP versi 4 (IPv4). IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan sedangkan host ID menentukan alamat host atau komputer. Oleh karena itu, IP address memberikan alamat lengkap suatu komputer berupa gabungan alamat jaringan dan alamat host. Berapa jumlah kelompok angka yang termasuk network ID dan berapa yang termasuk host ID adalah bergantung pada kelas IP address yang dipakai. IP address dapat dibedakan menjadi lima kelas, yaitu A, B, C, D, dan E (Mansfield,2002,p134). Dalam hal ini kelas A, B, C digunakan untuk address biasa. Sedangkan kelas D untuk multicasting (224.0.0.0-239.255.255.255) dan kelas E (240.0.0.0-255.255.255.255) dicadangkan dan belum digunakan. • Class A address Class A didesain untuk mensupport network yang besar, dengan jumlah lebih dari 16 juta
host address yang tersedia. IP
address Class
A hanya
menggunakan octet yang pertama untuk menunjukkan network address, dan tiga oktet sisanya tersedia untuk host address. Bit pertama dari Class A address adalah 0. Dengan bit pertama adalah 0 maka angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah 00000000 dalam bilangan biner sedangkan dalam bilangan decimal adalah 0. Dan angka tertinggi yang dapat direpresentasikan adalah 01111111 dalam bilangan biner dan dalam bilangan desimal adalah 127. Angka 0 dan 127 tidak dapat digunakan, serta IP address 127.0.0.0 tidak dapat digunakan karena dipakai untuk loopback testing,
34
maka alamat IP address yang octet pertamanya yang dimulai dengan angka antara 1 sampai 126 di dalam octet pertama adalah alamat Class A. • Class B address Class B address didesain untuk mensupport kebutuhan jaringan dengan ukuran menengah sampai dengan ukuran besar. Suatu IP address Class B menggunakan dua oktet pertama dari empat oktet untuk menunjukkan network address, dan sisanya menunjukkan host address. Dua bit pertama dari oktet pertama Class B selalu 10. Sisa dari enam bit berikutnya diisi baik oleh 0 dan 1, oleh karena itu angka terendah yang dapat direpresentasikan dalam bilangan biner adalah 10000000 dan dalam bilangan desimal adalah 128, sedangkan angka tertinggi direpresentasikan dalam bilangan biner adalah 10111111 dan dalam bilangan desimal adalah 191. Address IP yang oktet pertamanya dimulai dengan angka 128-191 adalah alamat Class B. • Class C address Class C address adalah alamat yang umum digunakan. Alamat ini dimaksudakan untuk mensupport jaringan kecil dengan jumlah maksimum 254 host. Class C address dimulai dengan bilangan binary 110. Oleh karena itu, angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah 11000000 dalam bilangan binary dan dalam bilangan desimal adalah 192 sedangkan angka tertinggi yang dapat direpresentasikan adalah 11011111 dalam bilangan binary dan dalam bilangan desimal adalah 223. Address IP yang oktet pertamanya dimulai dengan 192 – 223 adalah alamat Class C.
35
• Class D address Class D address diciptakan untuk memungkinkan multicasting di dalam suatu IP address. Multicast address adalah network address unik yang menunjukkan paket dengan address tujuan ke group predefined dari suatu IP address, oleh karena itu single unit
dapat mentransmit aliran tunggal dari data secara
simultan ke penerima lebih dari satu. Class D address dimulai dengan binary 1110. Oleh karena itu, angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah 11100000 dalam bilangan binary dan dalam bilangan desimal adalah 224 sedangkan angka tertinggi yang dapat direpresentasikan adalah 11101111 dalam bilangan binary dan dalam bilangan desimal adalah 239. Address IP yang oktet pertamanya dimulai dengan angka 224 – 239 adalah alamat Class D. • Class E address Class E address telah ditetapkan, namun Internet Engineering Task Force (IETF) menetapkan address ini untuk keperluan riset, oleh karena itu tidak ada IP di Class E address yang dikeluarkan untuk digunakan dalam internet. Empat bit pertama dari Class E address selalu diset menjadi 1111. Oleh karena itu, range oktet pertama untuk Class E address adalah 11110000 sampai 11111111 atau 240 sampai 255. Agar peralatan dapat mengetahui kelas suatu IP address, maka setiap IP harus memiliki subnet mask. Dengan memperhatikan default subnet mask yang diberikan, kelas suatu IP address dapat diketahui. Berikut Tabel 2.2 dijelaskan
36
mengenai pengelompokkan kelas-kelas IP address beserta denan jumlah jaringan dan jumlah host per jaringan dapat digunakan beserta default sebnet mask-nya.
Tabel 2.2 Kelas – Kelas IP address Kelas ip address
Kelompok oktat pertama
Network ID
Host ID
Jumlah jaringan
Jumlah host perjaringan
Default subnet mask
A
1 – 126
w.
x.y.z
127
16.777.216
255.0.0.0
B
128 – 191
w.x
y.z
16.384
65.536
255.255.0.0
C
192 - 223
w.x.y
Z
2.097.152
256
255.255.255.0
Dalam penggunaan IP address ada peraturan tambahahan yang harus diketahui, yaitu: -
Angka 127 pada oktat pertama digunakan untuk loopback.
-
Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1.
-
Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1. Jika host ID berupa angka binary 0, IP address ini merupakan network ID jaringan. Jika Host ID semuanya berupa angaka binary 1, IP address ini biasanya digunakan untuk broadcast ke semua host dalam jaringan local. 2.7.1 Public and Private IP addressing Internet assigned number Authority (IANA) yang merupakan badan internasional, yang mengatur masalah pemeberian IP address untuk digunakan dalam internet, menyediakan kelompok-kelompok IP address
37
yang dapat dipakai tanpa pendaftaran yang disebut private IP address. Private address atau non-routable ini dialokasikan untuk digunakan pada jaringan yang tidak terkoneksi ke internet. Berikut ini pada Tabel 2.3 merupakan kelompok IP address yang termasuk ke dalam kelompok private address.
Tabel 2.3 Private Ip Address Class private Ip address
Kelompok private IP address
A
10.0.0.1 – 10.255.255.254
B
172.16.0.1 – 172.31.255.254
C
192.168.0.1 – 192.168.255.254
Sedangkan untuk public IP address, alamat yang digunakan diluar dari private IP address tersebut. Setiap komputer yang terhubung dengan internet menggunakan public IP public sebagai alamatnya, oleh karena itu tidak boleh ada public IP address yang sama dalam internet. Pembagian public IP address
juga dilakukan oleh IANA. Public IP address bisa
didapatkan dengan membeli pada Internet Service Provider (ISP) terdekat.
38
2.8 Backup Backup adalah suatu copy dari file sistem atau bagian dari file sistem (seperti data dan file) yang disimpan pada media penyimpanan lain yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk me-restore data atau file tersebut jika memang dibutuhkan. Kerusakan atau gangguan pada suatu sistem komputer dapat saja terjadi sewaktuwaktu dan tidak dapat diduga kapan hal tersebut terjadi. Gangguan-gangguan atau kerusakan pada sistem dapat disebabkan oleh: kerusakan perangkat keras, gangguan terhadap sumber listrik sistem, ataupun kesalahan dalam pengoperasian (termasuk kesalahan coding, dsb). Hal tersebut merupakan hal yang alami, dimana gangguan-gangguan ataupun kerusakan-kerusakan adalah hal yang pasti terjadi, hanya saja waktu terjadinya yang tidak pasti. Semakin berat kerja suatu sistem, maka kemungkinan untuk terjadinya gangguan atau kerusakan akan semakin besar. Linux merupakan sistem operasi yang bersifat multiuser dan multitasking dimana banyak data atau file dapat diakses oleh banyak user (yang memiliki hak cukup) pada suatu saat. Dalam hitungan militdetik, data tersebut akan dibaca dan ditulis berulang kali ke hard disk. Sebelum data tersebut ditulis ke hard disk, sistem operasi (terutama Linux) akan menyimpan mengenai status data saat ini dan status data tersebut pada file sistem. Jika terjadi interupsi atau gangguan pada prosesor saat data tersebut diproses, status-status tersbut akan kacau atau bahkan hilang dari memori yang kakan mengakibatkan terjadinya “data corrupt”. Maka, data harus rutin ditulis ke dalam hard disk atau media penyimpanan lain.
39
Pengelola jaringan tidak dapat mengendalikan 100% gangguan atau kerusakan yang terjadi. Akan tetapi sudah merupakan tugas seorang pengelola jaringan untuk menjamin bahwa data dapat di-restore dalam waktu sesingkatsingkatnya jika terjadi gangguan pada sistem. Memiliki backup merupakan satusatunya kesempatan untuk dapat mengembalikan data yang “terganggu”, walaupun proses melakukan backup dapat sangat melelahkan dan memakan waktu, akan tetapi hasil dari backup tersebut mungkin saja dapat menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan. Proses backup harus dilakukan secara berkala dan berulang kali, karena data akan selalu berubah seiring dengan adanya proses terjadi. Pemilihan waktu atau penjadwalan proses backup juga harus disesuaikan dengan aktifitas penggunaan sistem. Biasanya para pengelola jaringan akan melakukan proses backup disaat pengaksesan terhadap sistem minimum, misalkan pada malam hari setelah aktifitas selasai atau pagi hari setelah aktifitas selesai atau pagi hari sebelum aktifitas dimulai.
2.8.1 Backup Data menggunakan rsync
Rsync adalah tool untuk transfer dan sinkronisasi file atau tree (struktur direktori dan file) secara satu arah, baik transfer lokal (di sistem yang sama) maupun remote (jaringan/internet). Rsync merupakan tools kecil yang powerfull karena bisa bertindak sebagai server sekaligus sebagai klien. Berikut adalah beberapa keunggulan dari rsync :
40
1. Hemat bandwidth dan mendukung resume: Jika di sisi penerima, file yang ingin dikirimkan sudah ada, tapi belum tentu sama (misalnya ukurannya lebih kecil/besar atau terdapat perbedaan karena versinya lebih lama),
maka
rsync
dapat
melakukan
serangkaian
pengecekan
perbandingan checksum terhadap blok-blok dalam file di kedua sisi, untuk meminimalisasi jumlah data yang harus ditransfer. Algoritma ini disebut algoritma rsync. Jadi, sebagai contoh jika terdapat dua buah versi file berukuran kurang lebih 100MB di dua tempat, dengan rsync sistem membutuhkan transfer data sebesar 50MB, 10MB, atau bahkan di bawah 1MB untuk menyamakan kedua buah versi file ini, tergantung pada seberapa sama kedua file tersebut sebelumnya. Saat mentransfer file besar dan terjadi gangguan maka dapat menjalankan kembali rsync dan rsync akan melanjutkan kembali transfer dari posisi putus dan memastikan hasil akhirnya akan sama. 2. Cepat: Rsync dapat melakukan kompresi data saat transfer. Dibandingkan FTP, rsync lebih cepat karena dapat melakukan pipelining, sementara transfer menggunakan FTP menghabiskan jumlah koneksi yang banyak dengan TCP/IP untuk setiap file yang ditransfer. Ini akan semakin tampak saat tree berisi file kecil-kecil yang jumlahnya banyak (sebagai contoh file-file website yang umumnya berisi banyak file HTML dan gambar), di mana rsync dapat lebih cepat dari FTP. 3. Fleksibel: Rsync tidak hanya bisa mentransfer file tunggal, tapi juga direktori dan tree secara rekursif. Sehingga user dapat memilih untuk
41
menghapus file/direktori yang sudah tidak ada dari sisi pengirim tapi masih ada di sisi penerima. Selain itu dapat juga dilakukan proses sinkronisasi metadata file seperti permission, kepemilikan, tanggal, dan lain-lain. Rsync dapat menangani link simbolik, hardlink, device, dan sebagainya. Selain opsi tersebut, masih terdapat opsi-opsi lainnya, yang sering dijumpai pada tool lain seperti tar, cp, dan lain-lain. 4. Kemudahan setup: Jika setup samba membutuhkan waktu yang cukup panjang, rsync dapat disiapkan dalam waktu kurang dari 5 menit sehingga sangat membantu jika akan melakukan penyalinan data tanpa harus melakukan setup yang rumit.
2.8.2
SSH (Secure Shell)
SSH adalah singkatan dari Secure Shell. SSH awalnya dikembangkan oleh Tatu Yi Nen di Helnski University of Technology. SSH merupakan protocol yang memfasilitasi sistem komunikasi yang aman diantara dua sistem yang menggunakan arsitektur client/server, serta memungkinkan seorang user untuk login ke server secara remote. Protokol SSH (Secure Shell ) dikembangkan untuk menggantikan Telnet dalam melakukan remote login dan FTP. SSH merupakan produk serbaguna yang dirancang untuk melakukan banyak hal, yang kebanyakan berupa penciptaan tunnel antar host. Dua hal penting SSH adalah console login (menggantikan telnet) dan secure filetransfer (menggantikan FTP), tetapi dengan SSH mempunyai kemampuan
42
membentuk source tunnel untuk melewatkan HTTP, FTP, POP3, dan apapun lainnya melalui SSH tunnel. SSH menggunakan metode public-key cryptography untuk mengenkripsi komunikasi antara dua host, demikian pula untuk autentikasi pemakai. Dengan metode ini, kita akan memerlukan 2 buah kunci berbeda yang digunakan baik untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. Dua buah kunci tersebut masing-masing disebut public key (dipublikasikan ke publik/orang lain) dan private key (dirahasiakan/hanya pemiliknya yang tahu). Masing-masing kunci di atas dapat digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. SSH dapat digunakan untuk login secara aman ke remote host atau menyalin data antar host, sementara mencegah man-in-the-middle attacks (pembajakan sesi) dan DNS spoofing atau dapat dikatakan Secure Shell adalah program yang melakukan loging terhadap komputer lain dalam jaringan, mengeksekusi perintah lewat mesin secara remote, dan memindahkan file dari satu mesin ke mesin lainnya. SSH merupakan produk serbaguna yang dirancang untuk melakukan banyak hal, yang kebanyakan berupa penciptaan tunnel antar host. Terdapat dua jenis protokol SSH yaitu SSH-1 dan SSH-2. Masing-masing
protocol
memiliki
arsitektur
yang
berbeda
dan
menggunakan algoritma kriptografi yang berbeda. Protocol SSH, baik SSH-1 maupun SSH-2 memiliki fitur - fitur sebagai berikut :
43
1. Enkripsi : merupakan proses transformasi dari plaintext ke ciphertext. Enkripsi digunakan untuk menyediakan kerahasiaan, dapat menyediakan authentication dan perlindungan integritas. SSH melindungi data saat melewati jaringan dengan cara mengenkripsinya. Saat data dikirim ke jaringan, SSH secara otomatis melakukan
enkripsi
terhadap data
tersebut, lalu setelah data tersebut sampai ke pihak penerima, SSH secara otomatis melakukan dekripsi terhadap data tersebut. SSH menyediakan beberapa algoritma enkripsi, yaitu ARCFOUR, Blowfish, DES, IDEA, dan triple- DES (3DES). 2. Integritas : berfungsi untuk melindungi dari perubahan data yang tak legal. Integritas menjamin data yang dikirim melalui jaringan sampai ke penerima dalam keadaan utuh dan tidak termodifikasi.Untuk menjaga integritas data, Protocol SSH-2 menggunakan algoritma hash MD5 dan SHA-1, sedangkan protocol SSH-1 menggunakan metode yang lebih lemah, yaitu 32 - bit cyclic redudancy check (CRC - 32) dalam data yang tidak terenkripsi pada setiap paket. 3. Autentifikasi
:
terdapat
dua
jenis
autentifikasi
yaitu
message
autentification dan entity autentification. Message autentification merupakan keaslian pesan, bahwa pesan yang diterima sama seperti yang dikirimkan. Sedangkan entity autentification merupakan keaslian entitas / keaslian identitas pengiriman pesan. Semua koneksi-koneksi SSH melibatkan dua autentifikasi, yaitu saat client mengautentifikasi server SSH
(autentifikasi
server)
dan
server
mengautentifikasi
user
44
(autentifikasi user). Autentifikasi server menjamin bahwa server SSH asli, dan melindungi dari serangan
man in the middle.
SSH-1
menggunakan RSA untuk autentifikasi server, sedangkan SSH-2 menggunakan DSA. Autentifikasi user pada SSH menggunakan dua cara, yaitu dengan menggunakan sistem public key dan sistem password yang terenkripsi.
Gambar 2.9 Proses encryption dan decryption
2.8.3
Scheduling
Penjadwalan otomatis merupakan salah satu cara terbaik untuk tetap membuat sistem berjalan dengan baik. Penjadwalan bertujuan agar suatu aplikasi atau perintah dapat dijalankan oleh sistem pada waktu yang ditentukan tanpa harus melibatkan pengelola jaringan untuk menjalankan aplikasi atau perintah tersebut. Adapun utility yang biasa digunakan untuk penjadwalan pada sistem operasi Linux adalah cron dan at.
45
2.8.3.1 Cron (Cronograph) Pada umumnya, Linux akan me-load cron pada saat sistem up sebagai clock daemon. Pada saat beroperasi, cron akan membaca waktu (hari dan jam) suatu aplikasi yang akan dijalankan dari suatu file yang bernama crontab. Setiap kali spesifikasi (dari suatu aplikasi) dari isi crontab cock dengan waktu sistem, maka cron akan menjalankan perintah tersebut. Maka selama spesifikasi tersebut cocok, maka cron akan menjalankannya
dan
akan
menjalankan
terus
sampai
spesifikasinya berubah, dihapus atau service cron dimatikan. Sifat ini akan sangat membantu dalam proses yang membutuhkan eksekusi berkala, seperti backup, penyusunan database ataupun penghapusan file-file yang sudah tidak terpakai lagi. Perintah #crontab berfungsi untuk memberi tahu cron agar memproses suatu perintah pada waktu yang ditentukan. Perintah ini akan membuat cron membaca file (default/etc/crontab) yang berisi jadwal dan perintah yang harus dijalankan pada suatu waktu.
46
Format penulisan file crontab adalah
Minute
Hour
Day of
Month
Month 0-59
0-23
1-31
Day of Week
1-12
Setiap bagian dipisahkan oleh spasi.
0-6
Command