BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Teori – teori Umum Bab ini akan memuat teori – teori umum yang dijadikan sebagai landasan dalam
membangun Sistem Cash Management System. Meliputi berbagai dasar teori seperti pengertian sistem, informasi, sistem informasi, sampai kepada sistem informasi manajemen. Berikut ini akan dijabarkan secara detil:
2.1.1
Pengertian Sistem Menurut McLeod dan Schell (2001, p9), sistem adalah sekelompok elemen yang
terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan Menurut O’Brien (2003, p8), sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama melalui suatu proses transformasi dengan menerima input dan menghasilkan output secara teratur guna mencapai beberapa sasaran. Maka dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling bekerja sama dan terntegrasi satu dengan lainnya untuk mencapai beberapa sasaran.
2.1.2
Pengertian Informasi Menurut Swastha dan Sukotjo (2000, p160), informasi merupakan sejumlah data
yang telah diproses dan disajikan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pengambilan keputusan. 1
Berdasarkan pendapat McLeod (2001, p15), informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
Gambar 2.1-1 Data dan Informasi
Selain itu pengertian informasi menurut Laudon (2002, p7) adalah data yang diolah kedalam bentuk yang lebih berarti dan lebih bermanfaat bagi yang menerimanya. Dari beberapa pengertian diatas maka informasi adalah data yang telah diproses sehingga menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dalam membantu pengambilan keputusan
2.1.3
Pengertian Sistem Informasi Menurut O’Brien (2003, p7), Sistem Informasi adalah sebuah kombinasi
manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data yang dikumpulkan, ditransformasikan serta penyebaran informasi dalam sebuah organisasi. Menurut Laudon (2003, p7), sistem informasi adalah sebagai kumpulan komponen yang saling berhubungan dalam mengumpulkan, memproses, menyimpan, menyediakan dan mendistribusikan informasi untuk membantu manajer dalam
2
pengambilan keputusan, pengontrolan, pengkordinasian, penganalisaan masalah dan penanggulangan masalah yang kompleks dalam suatu organisasi. Dilihat dari titik pandang spesialisasi dan tingkatan dalam organisasi ada 4 macam tingkatan sisten informasi menurut Laudon (2003, p39-45), yaitu : 1. Sistem Informasi Tingkatan Operasional (Operation Level Systems). Sistem informasi yang memonitor aktivitas dan kegiatan organisasi pada tingkat dasar. 2. Sistem informasi Tingkatan Pengetahuan (Knowledge Level Systems). Sistem informasi yang mendukung penyediaan pengetahuan dan data pekerjaan di dalam suatu organisasi. 3. Sistem informasi Tingkatan Manajemen (Management Level Systems). Sistem informasi yang mendukung pengawasan, pengontrolan, pengambilan keputusan dan aktivitas administrasi dari manajer tingkat menengah. 4. Sistem informasi Tingkatan Strategik (Staregic level Systems). Sistem informasi yang mendukung aktvitas perencanaan jangka panjang yang disusun oleh manajer tingkat atas.
3
Gambar 2.1-2 Hubungan tingkat, tipe SI dan kelompok pengguna Sumber : Laudon (2003, p39)
Ada 6 tipe sistem informasi untuk dapat memenuhi kebutuhan dari 4 tingkatan sistem informasi yang ada tersebut, yaitu: 1. Transaction Processing System (TPS) Sistem terkomputerisasi yang menampilkan dan menyimpan transaksi harian yang rutin yang diperlukan untuk menjalankan organisasi. 2. Knowledge Work System (KWS) Sistem informasi yang membantu pekerjaan yang berpengetahuan dalam menangani penciptaan dan pengintegrasian pengetahuan baru dalam suatu organisasi. 3. Office Automation System (OAS)
4
Sistem komputer seperti pengolahan data, sistem e-mail, dan sistem penjadwalan yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas pengumpulan data di dalam perusahaan. 4. Management Information System (MIS) Sistem informasi yang terdapat pada tingkat manajemen dalam suatu organisasi yang menjalankan fungsi perencanaan, pengontrolan, dan pengambilan keputusan dengan cara mengumpulkan data yang bersifat rutin dan laporan pengecualian 5. Decision Support System (DSS) Sistem informasi yang terdapat pada tingkat manajemen dalam suatu organisasi yang mengkombinasikan data dan model analisis untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang bersifat semi terstruktur dan tidak terstruktur. 6. Executive Support System (ESS) Sistem informasi yang terdapat pada tingkatan strategik suatu organisasi yang dirancang untuk membantu dalam pengambilan keputusan tidak terstruktur melalui model graifk dan komunikasi. Meskipun masing-masing tipe sistem informasi berbeda, namun saling terkait dan mempunyai hubungan erat satu sama lainnya, seperti terlihat pada gambar 2.2 berikut. Transaction Processing System merupakan sumber terpenting data untuk sistem informasi yang lain, dimana Executive Information System merupakan penerima utama data dari sistem yang tingkatnya lebih rendah.
5
Gambar 2.1-3 Hubungan antar SI Sumber : Laudon (2003, p46)
2.1.4
Pengertian Sistem Informasi Manajemen SIM adalah pengembagan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif
dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989). SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995).
6
SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996). Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa SIM adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.
2.1.5
Fungsi /Manfaat Sistem Informasi Manajemen Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai
berikut:
Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
7
Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
2.1.6
Karakteristik Sistem Informasi Eksekutif SIM mendukung pengambilan keputusan terstruktur pada tingkat kendali operasional dan manajemen. Juga berguna untuk tujuan-tujuan perencanaan bagi manajer senior.
Biasanya berorientasi pada pelaporan dan pengendalian.
SIM bergantung pada basis data dan alur data yang telah tersedia di perusahaan.
SIM memiliki kapabilitas analitik.
SIM secara umum membantu dalam pengambilan keputusan menggunakan data saat ini dan masa lalu.
2.1.7
SIM bisa memiliki orientasi internal atau eksternal.
Perbandingan SIE, SIM, SPK Perbandingan SIE, SIM, SPK menurut Laudon (2002, p41) :
Table 2.1-1 Perbandingan SIE, SIM, SPK
SIE
SIM
8
SPK
Input Informasi Pengolahan Informasi
Kumpulan data (data eksternal dan internal) Grafik, simulasi interaktif
Kumpulan data transaksi yang ada dan model yang sederhana Laporan rutin, menyederhanakan model dan analisis sederhana.
Data global, model analisis, alat analisa data Analisis, simulasi, interaktif
Output Informasi
Kesimpulan Kesimpulan, (summary), laporan pengecualian pengecualian (exception report), untuk menjawab pertanyaan
laporan Laporan khusus, untuk pengambilan keputusan dan pertanyaan (what if analysis)
Pengguna informasi
Manajer Senior
Tingkat Para professional dan staff manajer
2.1.8
Manajer Menengah
Teori Perancangan Basis Data Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna atau user Penyusunan basis data meliputi proses memasukkan data kedalam media penyimpanan data dan diatur dengan menggunakan perangkat Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System DBMS). Manipulasi basis data meliputi pembuatan
9
pernyataan (query) untuk mendapatkan informasi tertentu, melakukan pembaharuan atau penggantian (update) data, serta pembuatan report data.
Gambar 2.1-4 Teori Perancangan Basis Data
2.2
Teori – teori Khusus Bab ini akan memuat teori – teori khusus yang dijadikan sebagai landasan dalam
membangun Management Information System (MIS). Berikut ini akan dijabarkan secara detil:
2.2.1 2.2.1.1
Analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats) Pengertian Analisa SWOT Analisa SWOT adalah identifikasi dari berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada data yang didapat untuk memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namum secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Proses 10
pengambilan keputusan yang strategis selalu berkaitan dengan pengembangan keputusan strategis, pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan (Rangkuti, 2004, p18). Dengan demikian maka untuk membuat suatu perencanaan yang strategis (strategic planner) perusahaan harus dapat menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. SWOT merupakan model yang paling populer didalam melakukan analisa untuk menentukan strategi perusahaan. 2.2.1.2
Pembagian Analisa SWOT Pada dasarnya analisa SWOT terbagi atas dua bagian besar (Rangkuti, 2004,
pp19-27) yaitu analisa lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan internal terdiri dari kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses), sedangkan lingkungan eksternal terdiri dari peluang (opportunities) dan ancaman (threats).
Kekuatan (strengths) Merupakan
kekuatan
utama
perusahaan
jika
dibandingkan
dengan
kompetitornya. Misalnya sumber daya, modal, ketrampilan, pengalaman, keunggulan persaingan dan penguasaan pasar
Kelemahan (weaknesses) Merupakan kelemahan dari perusahaan. Seperti, keterbatasan sumber daya, modal, pengalaman, dan kapabilitas yang menghambat kinerja perusahaan.
Peluang (opportunities) Kesempatan atau situasi yang penting yang dapat menguntungkan perusahaan didalam proses bisnisnya.
11
Ancaman (threats) Merupakan situasi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan dan dapat membawa dampak yang merugikan bagi perusahaan.
2.2.1.3
Diagram posisi SWOT Setelah melakukan analisa terhadap lingkungan internal serta eksternal
perusahaan, maka akan ditemukan posisi perusahaan sesuai dengan nilai yang didapatkan dari hasil analisa tersebut (Rangkuti, 2004, pp19-20).
Gambar 2.2-1 Diagram posisi SWOT
Pada diagram tersebut akan diketahui letak posisi perusahaan dalam diagram posisi SWOT. Terdapat empat kuadran pada diagram posisi SWOT yaitu : Kuadran 1 : 12
Pada kuadran satu perusahaan berada pada situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy). Kuadran 2 : Kondisi perusahaan pada kuadran dua adalah perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal meskipun menghadapi berbagai ancaman. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk / pasar). Kuadran 3 : Pada kuadaran tiga, perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak ia menghadapi beberapa kendala / kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Kuadran 4 : Kondisi perusahaan pada kuadran empat merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, dimana perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
2.2.2 2.2.2.1
Bidang Pelayaran Definisi Pelayaran Pelayaran adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan angkutan di perairan,
kepelabuhanan, serta keamanan dan keselamatannya.
13
2.2.2.2
Jenis Pelayaran
Secara garis besar pelayaran dibagi menjadi dua, yaitu Pelayaran Niaga (yang terkait dengan kegiatan komersial) dan Pelayaran Non-Niaga (yang terkait dengan kegiatan non-komersial, seperti pemerintahan dan bela-negara). Secara umum, pengertian pelayaran niaga adalah usaha jasa dalam bidang penyediaan ruangan pada angkutan air atau angkutan laut untuk kepentingan mengangkut muatan penumpang atau barang dagangan dari suatu tempat ketempat lain. Usaha pelayaran niaga dalam bahasa inggris disebut Shipping Business atau Commercial Shipping, sedangkan perusahaan pelayaran yang mengusahakan kapal disebut Shipping Company. Jenis-Jenis Pelayaran Di Indonesia menurut Wilayah: I.
Pelayaran dalam negeri Pelayaran Nusantara, yaitu pelayaran untuk melakukan usaha pengangkutan antar pelabuhan Indonesia tanpa memandang jurusan yang ditempu, satu dengan yang lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pelayaran Lokal, yaitu pelayaran untuk melakukan usaha pengangkutan antar pelabuhan di Indonesia yang ditujukan untuk menunjang kegiatan pelayaran nusantara dan pelayaran luar negeri dengan menggunakan kapalkapal yang berukuran 500 m3 isi kotor kebawah atau sama dengan 175 BRT (Bruto Register Ton) kebawah, (1 BRT sama dengan 2,83 m3) Pelayaran rakyat, yaitu pelayaran nusantara dengan menggunakan perahuperahu layar.
14
Pelayaran Pedalaman, terusan dan sungai yaitu pelayaran untuk melakukan usaha pengangkutan diperairan darat. Pelayaran Penundaan laut, yaitu pelayaran nusantara dengan menggunakan tongkang-tongkang yang ditarik kapal-kapal tunda
II.
Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Samudera dekat, yaitu pelayaran pelabuhan-pelabuhan negara tetangga yang tidak melebihi jarak 3000 mil laut dari pelabuhan terluar di Indonesia tanpa memandang jurusan. Pelayaran Samudera, yaitu pelayaran ked an dari luar negeri yang bukan merupakan pelayaran samudera dekat.
III.
Pelayaran Khusus Adalah pelayaran dalam dan luar negeri dengan menggunakan kapal-kapal pengangkut khusus untuk pengangkutan hasil industri, pertambangan dan hasilhasil lainnya yang bersifat khusus seperti: minyak bumi, batu bara, biji besi, biji nikel, timah, kayu, gandum, biji-bijian dan benda curah/cair lainnya.
2.2.2.3
Bentuk-bentuk Perusahaan Pelayaran
Ada tiga bentuk Badan Hukum Indonesia sebagai pelaku ekonomi yang dapat menyelenggarakan perusahaan pelayaran, yaitu sebagai berikut: Koperasi, adalah bentuk perusahaan sebagai wadah perekonomian rakyat, untuk kemakmuran masyarakat, yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
15
Badan usaha swasta, adalah perusahaan yang menangani cabang-cabang produksi yang tidak selalu menguasai hajat hidup orang banyak, modal sepenuhnya dari swasta, diatur dalam KUHS dan KUHD yang disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor: 12 Tahun 1970, contohnya PT Bahana Utama Line, PT Pulau Laut, PT Samudera Indonesia, PT Arpeni, dan lainlain. Badan Usaha milik Negara (BUMN), adalah perusahaan yang berbentuk usaha negara yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki negara/ pemerintah. Umumnya usaha ini menyangkut hajat hidup orang banyak dan mengemban misi pemerintah sehingga harus diawasi/dikendalikan oleh pemerintah. Contoh PT (Persero) Djakarta Llyod, PT (Persero) PELNI, PT (Persero) Bahtera Adhiguna dan lain lain . Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1969 BUMN terdiri atas tiga bentuk, yaitu Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum) dan Perusahaan Perseroan (Persero).
2.2.2.4
Istilah-istilah Penanganan Muatan dan Transportasi Laut Bill of Lading (B/L) adalah Surat tanda terima barang yang telah dimuat di dalam kapal laut yang juga merupakan tanda bukti kepemilikan barang dan juga sebagai bukti adanya kontrak atau perjanjian pengangkutan barang melalui laut. Banyak istilah yang pengertian dan maksudnya sama dengan B/L seperti Air Waybill untuk pengangkutan dengan pesawat udara, Railway Consignmnet Note untuk pengangkutan menggunakan kereta api.
Vessel adalah kapal yang di design untuk mengangkut barang barang di laut.
Voyage adalah pengkodean terhadap pengiriman barang sekali putaran.
ETA (Estimation Time Arrival) adalah estimasi tanggal tiba di tujuan.
ETD (Estimation Time Departure) adalah estimasi tanggal keberangkatan. 16
PML adalah jenis text file yang berisi daftar container yang naik (loading) ke kapal sesuai dengan standar sistem di CMA CGM.
DSR (Document Stage Report) merupakan jenis report dalam bentuk .csv yang dikeluarkan oleh LARA (salah satu sistem global CMA CGM).
Direct B/L adalah B/L mengenai muatan yang ditujukan ke pelabuhan tertentu.
Dry Container adalah (peti kemas untuk barang kering dalam bentuk umum). Peti kemas dari jenis ini digunakan antara lain untuk membawa barang-barang campuran atau "general cargo" dimana tidak diperlukan sesuatu perlakuan khusus seperti udara dan peranginan lantai, dinding dan pintunya dibuat sedemikian rupa sehingga cukup menjamin keamanan barang itu sendiri.
Ekspeditur (Perusahan Ekspedisi Muatan Kapal Laut = EMKL) adalah perusahaan yang menyelenggarakan usaha melayani pengurusan dokumendokumen serta system prosedur yang diperlukan untuk mengirim/mengeluarkan barang ke dan dari kapal/gudang/lapangan penumpukan container di pelabuhan.
Feeder Service adalah satu pelayaran yang melayani angkutan antara pelabuhan pedalaman dengan pelabuhan pengumpul (Induk); kapal yang melayani pengangkutan muatan barang-barang impor yang dibongkar kapal-kapal samudera di pelabuhan induk untuk diangkut ke pelabuhan-pelabuhan di sekitar pelabuhan induk.
Flat Rack Container adalah jenis container yang berupa container terbuka yang berfungsi untuk memuat barang-barang yang tidak dipack.
Freight adalah uang tambang; muatan; uang sewa charter (khusus dalam Trip Charter).
Freight
prepaid
adalah
uang
tambang
dibayar
tunai
ketika
muatan
dikapalkan/dimuat.
Freight, Back adalah tambahan uang tambang atas pengembalian muatan kapal yang tidak dapat diserahkan di pelabuhan tujuannya (misalnya ditolak oleh consignee).
Freight, Distance adalah uang tambang ekstra/ tambahan yang harus dibayar kalau kapal terpakasa membongkar muatan di tempat lain yang jauh dari tempat
17
tujuan yang disebut dalam B/L (karena pelabuhan tujuan tak dapat dimasuki sebab ada pemogokan, wabah penyakit, dan lain-lain).
Merchant Marine adalah pelayaran niaga.
Negotiable Bill of Lading adalah Original Bill of Lading; konosemen yang dapat diperjual belikan.
Open side Container adalah (peti kemas dengan pintu disamping). Peti kemas jenis ini mempunyai pintu disamping dimana biasanya digunakan terpal sebagai penutupnya.
Open Top adalah jenis container yang berupa container yang terbuka dibagian atasnya, ditutup dengan terpal khusus untuk muatan kaca-kaca, dll.
Optional Bill of Lading adalah B/L mengenai muatan yang pelabuhan tujuannya masih akan dipilih dari 2 atau 3 pelabuhan yang disetujui.
Order Bill of Lading adalah konosemen atas tunjuk, yang dapat dipindah tangankan dengan endosemen.
Pelabuhan adalah lingkungan kerja yang terdiri dari area daratan dan perairan yang dilengkapi dengan fasilitas tempat berlabuh dan bertambatnya kapal untuk terselenggaranya bongkar muat barang serta turun naiknya penumpang dari moda transportasi laut ke moda transportasi lainnya, atau sebaliknya.
Reefer adalah jenis container yang dilengkapi dengan mesin pendingin.
Reefer Container adalah (peti kemas untuk muatan beku). peti kemas dari jenis ini digunakan khusus untuk barang-barang yang memerlukan pendingin dengan suhu udara dibawah 00 C, baik sekali untuk muatan seperti buah-buahan, daging segar, sayur mayur, dll. Peti kemas jenis ini mempunyai mesin pendingin di bagian belakangnya.
RORO (Roll on Roll Off) adalah jenis kapal yang dilengkapi dengan ramp (jembatan/jalan) untuk kendaraan masuk atau keluar kapal langsung ke dermaga (kapal pengangkut mobil).
Schedule, sailing adalah jadwal perjalanan/pelayaran kapal.
Shipment adalah pengiriman, pengapalan.
18
Shipper (Pengirim Barang) adalah orang atau badan hukum yang mempunyai muatan kapal untuk dikirim dari suatu pelabuhan tertentu (pelabuhan pemuatan) untuk diangkut ke pelabuhan tujuan. Shipper adalah pengirim muatan.
Shipping adalah pelayaran, perkapalan.
Shipping Business adalah bisnis pelayaran niaga.
Shipping Document adalah dokumen-dokumen pengapalan muatan, seperti Shipping Order, Cargo Manifest, Bill of Lading, Mate's Receipt, Delivery Order, Invoice, Marine Insurance Policy, and C.B.L.
Surchange adalah uang tambahan dari freight rate oleh karena ukuran/berat muatan melebihi ukuran yang ditentukan. Surcharge adalah biaya tambahan.
2.2.2.5
Tank adalah jenis container yang berisi tangki cairan.
JENIS JENIS PETI KEMAS
Menurut Bentuk dan Kegunaannya Container dapat dibagi menjadi 6 Kelompok: I.
GENERAL CARGO CONTAINER:
Petikemas yang dipakai untuk mengangkut muatan umum (general cargo). Petikemas yang termasuk dalam kelompok ini adalah: Open Side Container pintu sampingnya dibuka untuk memasukan dan mengeluarkan barang yang ukuran dan beratnya lebih mudah dimasukan melalui samping petikemas.
Open Top Container bagian atasnya dapat dibuka yang umumnya dipergunakan untuk barang berat yang hanya dapat dimasukan lewat atas dengan menggunakan derek.
19
Ventilated Container memiliki ventilasi agar terjadi sirkulasi udara dalam petikemas yang diperlukan untuk muatan tertentu, khususnya muatan yang mengandung kadar air tinggi.
II.
THERMAL CONTAINER: Petikemas yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk muatan tertentu. Petikemas yang termasuk dalam kelompok ini adalah : Insulated Container. Petikemas yang dinding bagian dalamnya diberi isolasi agar udara dingin di dalam petikemas tidak merembes keluar
Reefer Container. Petikemas yang dilengkapi dengan mesin pendingin untuk mendinginkan udara dalam petikemas sesuai dengan suhu yang diperlukan bagi barang yang mudah busuk
Heated Container. Petikemas yang dilengkapi dengan mesin pemanas agar udara yang didalam petikemas dapat diatur pada suhu yang diinginkan.
III.
TANK CONTAINER. Tangki yang ditempatkan dalam kerangka petikemas yang dipergunakan untuk muatan baik muatan cair ( bulk liquid ) maupun muatan gas ( bulk gas ).
20
IV.
DRY BULK CONTAINER. Adalah general purpose container yang dipergunakan khusus untuk mengangkut muatan curah atau bulk cargo. Untuk memasukan atau mengeluarkan muatan tidak melalui pintu depan seperti biasanya, tetapi melalui lubang dibagian atas untuk memasukan muatan dan lubang atau pintu dibagian bawah untuk mengeluarkan muatan (gravity discharge). Lubang atas dapat juga dipergunakan untuk membongkar muatan dengan cara dihisap.
V.
PLATFORM CONTAINER. Petikemas yang terdiri dari lantai dasar. Petikemas yang termasuk jenis ini adalah:
Flatrack Container. Petikemas yang terdiri dari lantai dasar dengan dinding pada ujungnya
Flatform Based Container. Petikemas yang hanya terdiri dari lantai dasar saja, dan apabila diperlukan dapat dipasang dinding. Petikemas ini biasanya digunakan untuk muatan yang mempunyai lebar atau tinggi melebihi ukuran petikemas standard.
VI.
SPECIALS CONTAINER Adalah petikemas yang khusus dibuat untuk muatan tertentu, seperti petikemas untuk muatan ternak atau Cattlee Container atau muatan kendaraan (Auto Container).
21
Cattle Container
2.3
Auto Container
Metode-metode yang digunakan
2.3.1
Pengertian UML Menurut Booch et al (1999), Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa
grafik
untuk
memvisualisasikan,
menspesifikasikan,
mengkontruksi,
dan
mendokumentasi system software secara intensif. UML memberikan suatu standar untuk menulis blueprint dari sistem, melingkupi hal-hal konseptual, seperti proses bisnis dan system function, sebaik hal-hal yang konkrit, seperti class yang ditulis dalam bahasa pemrograman yang spesifik, skema database dan komponen software yang dapat digunakan kembali.
2.3.2
Konsep Sistem dan Objek Modelling
1. Objek, Attribut, Behaviour, dan Operations Menurut Whitten et al (2004, p431), objek adalah sesuatu yang dapat dilihat, disentuh, atau dirasakan dan memiliki data untuk disimpan memiliki behaviour yang saling berhubungan. Sedangkan menurut Mathiasen (2000, p4), objek adalah suatu entitas yang mempunyai identitas, state, dan behaviour. Contoh seperti customer, supplier, karyawan.
22
Menurut Whitten et al (2004, p431), Attributes adalah data yang dipresentasikan serta memiliki karakteristik yang menarik dari sebuah objek. Menurut Mathiassen (2000, 92), atribut adalah property deskriptif dari sebuah kelas atau event. Contoh seperti customer (objek) memiliki nama (attribute). Sedangkan menurut Booch et al (1999, p50), Attributes adalah nama property dari suatu class yang mendeskripsikan jarak suatu nilai. Menurut Whitten et al (2004, p432), Behaviour adalah apa yang dapat dilakukan suatu objek. Dalam analisis berorientasi objek, behaviour dari objek biasanya mengacu pada method, operation, dan service. Menurut Booch et al (1999, p51), operation adalah implementasi dari service yang dapat diminta dari setiap objek suatu class yang mempengaruhi behaviour. 2. Class Menurut Booch et al (1999, p49), class adalah deskripsi dari objek-objek yang memiliki attributes yang sama, operation, relationship, dan semantics. Setiap class harus diberi nama yang unik yang membedakannya dari class yang lain. Menurut Mathiassen (2000, p4), class adalah deskripsi dari sekumpulan objek yang memmpunyai struktur, behavioural pattern dan atribut yang sama. Sedangkan menurut Whitten et al (2004, p433), class adalah sekumpulan objek yang memiliki atribut dan behavoiur yang sama.
Gambar 2.3-1 Class (Sumber: Booch et al p49)
23
2.3.3
Notasi Unfied Modeling Language (UML)
2.3.3.1
Class Diagram Menurut Booch et al (1999, p95), class diagram adalah suatu diagram yang
menampilkan kumpulan class, interfaces, dan collaborations serta menjelaskan hubungan mereka. Sedangkan menurut Whitten et al (2004, p433), class diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan struktur sebuah sistem objek. Diagram ini menunjukkan kelas objek dimana sistemnya terdiri dari hubungan antara kelas objek tersebut. Dalam UML, terdapat cara yang dapat menghubungkan antar benda, baik secara logika atau fisik, adalah hubungan dari suatu model dalam object-oriented modeling, terdapat tiga macam hubungan yang sangat penting, yaitu : Dependency (Booch et al (1999, p63)) Dependency adalah suatu hubungan yang dapat suatu hubungan yang menggunakan states yang merubah spesifikasi dari suatu hal yang dapat berdampak pada lain hal yang digunakannya, tapi tidak perlu kebalikannya. Generalization (Booch et al (1999, p64)) Generalization adalah hubungan antara hal-hal umum (biasanya disebut superclass atau parent) dan sesuatu yang lebih spesifik dari hal tersebut (biasanya disebut subclass atau child). Generalization berarti bahwa objek dari anak dapat digunakan dimana saja parent berada, tapi tidak kebalikannya.
24
Gambar 2.3-2 Generalization (Sumber: Mathiassen, p73)
Association (Jacobson (1999, p65)) Association adalah suatu hubungan struktural yang secara khusus objek dari suatu hal dihubungkan dengan objek lainnya.
Gambar 2.3-3 Association (Sumber: Mathiassen, p77)
Selain tiga hubungan diatas, terdapat empat hubungan yang termasuk dalam association, yaitu : Name (Booch et al (1999, p66)) Name adalah nama yang kita berikan dalam hubungan association untuk menjelaskan kealamian suatu hubungan. Role (Booch et al (1999, p66)) Role adalah hubungan semantik interfaces. Ketika class masuk dalam hubungan association dengan class pada akhir association. Multiplicity (Booch et al (1999, p67))
25
Multiplicity
adalah hubungan association
yang menampilkan
hubungan antar objek. Aggregation (Booch et al (1999, p67) Aggregation adalah association sederhana antara dua classes yang menampilkan hubungan struktural antara peers, yang berarti kedua classes secara konseptual berada pada level yang sama, tidak ada yang lebih penting dari yang lain. DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM Table 2.3-1 Daftar simbol Class Diagram
NO 1
2
GAMBAR
NAMA
KETERANGAN Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari Generalization objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor). Upaya untuk menghindari asosiasi dengan Nary lebih dari 2 objek. Association
3
Class
Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
4
Collaboration
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor
5
Realization
6
Dependency
7
Association
Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek. Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya
26
Gambar 2.3-4 Class Diagram (Sumber: Mathiassen, p236)
2.3.3.2
Use Class Diagram Menurut Booch et al (1999, p97), Use Case Diagram adalah suatu diagram yang
menunjukkan kumpulan use cases dan actors (semacam class khusus) dan hubungan mereka. Use case diagram secara khusus penting dalam mengorganisir dan membuat model behaviours dari suatu sistem. Menurut Booch et al (1999, p235), use case diagram biasanya mengandung :
Use Cases
Actors
Dependency, generalization, dan hubungan asosiasi.
Sedangkan menurut Whitten et al (2004, p271), Use case diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan interaksi antar sistem dan sistem eksternal dan 27
user. Menurut Mathiassen (2009, p119), actor adalah suatu abstraksi dari pengguna atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang dari pengguna atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang akan dibuat. Use case adalah sebuah pola interaksi antara sistem dengan actor dan dalam application domain. DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM Table 2.3-2 daftar Simbol Use Case Diagram
NO 1
GAMBAR
NAMA
KETERANGAN
Actor
Menspesifikasikan himpuan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.
2
Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).
3
Generalization
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
4
Include
Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit.
5
Extend
Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.
6
Association
Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.
7
System
Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.
8
Use Case
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor
28
9
Collaboration
Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan prilaku yang lebih besar dari jumlah dan elemen-elemennya (sinergi).
10
Note
Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi
(Sumber: http://www.pribadiraharja.com/neli/SKRIPSI/Lampiran/DAFTAR_SIMBOL.doc, Nov-11)
Gambar 2.3-5 Use Case Diagram (Sumber: Booch et al, p234)
29
19-
2.3.3.3
Sequence Diagram Menurut Whitten et al (2004, p441), Sequence Diagram secara grafis
menggambarkan bagaimana objek berinteraksi antara satu dengan yang lainnya melalui messages dalam pengeksekusian use case atau operasi. Sedangkan menurut Booch et al (1999, p97), Sequence Diagram adalah suatu interaksi diagram yang menekankan pada waktu pengiriman messages. Sebuah sequence diagram menunjukkan kumpulan objek dan messages yang dikirim dan diterima oleh objek tersebut.
DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM Table 2.3-3 Daftar simbol Sequence Diagram
NO
GAMBAR
NAMA
KETERANGAN Objek entity, antarmuka yang saling berinteraksi.
1
LifeLine
2
Message
Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi
3
Message
Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi
(Sumber: http://www.pribadiraharja.com/neli/SKRIPSI/Lampiran/DAFTAR_SIMBOL.doc, Nov-11)
30
19-
Gambar 2.3-6 Sequence Diagram (Sumber: Booch et al, p247)
2.3.3.4
Navigation Diagram Menurut Mathiassen (2004, p441), navigation diagram merupakan bagian yang
spesial dari statechart yang fokus pada keseluruhan yang dinamis dari user interface. Navigation diagram berisi hubungan layar-layar user interface melalui fungsi-fungsi yang disediakan. LINKS Table 2.3-4 LINKS
Aturan Ditarik garis antara nama Unit konten untuk menunjukkan bahwa link halaman satu sama lain
Contoh
Arti Halaman A memiliki link ke Halaman B dan Page B memiliki link ke halaman A.
Sebuah kepala panah digunakan untuk menunjukkan link satu arah
Halaman A memiliki link ke Halaman B, namun Halaman B tidak memiliki link ke halaman A.
Opsional, nama link atau label
Mengklik tombol "Next" link 31
yang tertulis di atas atau ke kanan link. Secara default, itu diambil dari nama isi unit
mengambil pengguna Halaman A ke Halaman B.
dari
KOLEKSI Table 2.3-5 KOLEKSI
Aturan Link dan simbol-simbol lain yang melekat pada braket berlaku untuk setiap unit konten dalam koleksi. Semua nama Unit konten yang tumpang tindih dengan area tertutup oleh bracket merupakan bagian dari koleksi yang sama.
Contoh
Setara
Arti Halaman B, C, dan D, semuanya terkait dengan Halaman A. A, B dan E masing-masing link ke A, B, C, dan D, tetapi C dan D tidak link ke A, B, atau E, dan A dan B tidak link ke E.
KELIPATAN Table 2.3-6 KELIPATAN
Aturan Sebuah kotak sekitar unit konten berarti sudah ada beberapa unit konten. Sebuah kotak sekitar sepotong struktur berarti bahwa ada beberapa contoh yang sepotong struktur. Link dan simbol-simbol lain yang melekat pada kotak berlaku untuk setiap contoh di beberapa itu.
Contoh
Setara
Arti Ada halaman terpisah untuk setiap Bab. Setiap link dengan halaman Pertanyaan Bab masingmasing sendiri.
Link halaman Isi dengan Bab masing-masing.
Sebuah garis putus-putus menunjukkan link ke atau dari beberapa subset dari itu.
Beberapa bab memiliki link ke tutorial. (Interpretasi mungkin) 32
SUBSTRUKTUR STANDAR Table 2.3-7 STRUKTUR STANDAR
Aturan Sebuah substruktur linier, seperti tur, ditunjukkan dengan panah pada koleksi atau beberapa. Panah menunjukkan arah pengguna menavigasi halaman. Dua panah yang diperlukan jika pengguna dapat pergi baik maju dan mundur Sebuah matriks (atau "grid") substruktur ditunjukkan dengan panah pada dua sisi, menunjukkan linearitas pada dua dimensi. Sebuah cincin substruktur menunjukkan cara yang sama sebagai substruktur linier, hanya menggunakan lingkaran daripada panah Sebuah substruktur saling ditandai dengan "X" Sebuah mata panah terisolasi berarti universal menghubungkan semua unit-konten di link diagram untuk unit konten ditunjukkan, koleksi, atau beberapa.
Contoh
Setara
Arti Bab 1 link ke Bab 2, yang link ke Bab 3.
Bab 1 link ke 2, 2 link ke 1 dan 3, 3 link dengan 2.
Pengguna dapat naik dan turun dan ke samping antara paha peta.
Bab 1 link ke 2, yang link ke 3, yang link kembali ke 1. Setiap bab ke bab link lainnya.
Setiap halaman memiliki link ke Depan, Isi, dan Search.
JENIS LINKS Table 2.3-8 JENIS LINKS
Aturan
Contoh
33
Arti
Konten unit ditunjukkan bersama-sama di halaman yang sama atau jendela dikelilingi oleh Link di Daftar FAQ tanda kurung. Seperti menunjukkan, FAQ 1 2, dan 3 menghubungkan dapat semua di halaman yang sama diimplementasikan melalui link seperti Daftar FAQ. jangkar "#" atau memuat konten ke bagian dari halaman. Pisahkan kurung di sekitar masingLink di Daftar Foto mengganti masing unit konten menunjukkan Foto 1 dengan 2 dan sebaliknya. mereka saling eksklusif ditampilkan. Konten unit ditampilkan dalam jendela terpisah yang dikelilingi Link di halaman Hubungi Kami oleh kawat gigi. Ini mungkin jendela membuka jendela Buat Email browser terpisah atau termasuk jendela aplikasi lain. Seperti kurung, kawat gigi yang Link di Daftar Foto mengganti terpisah menunjukkan konten Foto 1 dengan 2 dan sebaliknya. eksklusif. Parameterized navigasi (misalnya, Pengguna menyediakan string pencarian dan query) diwakili pencarian untuk pergi ke dengan menulis parameter atau Halaman Hasil Pencarian. kontinjensi di bawah atau kiri link. (sumber: http://www.zuschlogin.com/?p=30 , 19-Nov-2011)
Gambar 2.3-7 Navigasi Diagram
34
2.3.3.5
Activity Diagram Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang
sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu. Contoh activity diagram tanpa swimlane: (Sumber: http://riyadipajajar.blog.ugm.ac.id/2010/04/22/unified-modelling-language-uml , 15 October 2011)
DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM Table 2.3-9 Daftar simbolActivity Diagram
NO
GAMBAR
NAMA
KETERANGAN
1
Activity
Memperlihatkan bagaimana masingmasing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain
2
Action
State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
3
Initial Node
objek
dibentuk
atau
4
Actifity Final Bagaimana objek Node dihancurkan
dibentuk
dan
35
Bagaimana diawali.
5
Fork Node
6
Rake
7
Flow Final
Satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran Menunjukkan adanya dekomposisi
Aliran akhir
(Sumber: http://www.pribadiraharja.com/neli/SKRIPSI/Lampiran/DAFTAR_SIMBOL.doc, 19Nov-11) (Sumber: http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/440/jbptunikompp-gdl-gemanugrah21961-12-unikom_g-l.pdf, 19-Nov-11)
Gambar 2.3-8 Activity Diagram
36
2.4 Visual Studio .NET Visual Studio .NET merupakan jenis software dikeluarkan oleh Microsoft sebagai pembuat software ini. Visual Studio .NET sendiri merupakan tools yang digunakan dalam membangun atau mengembangkan suatu aplikasi, baik itu desktop aplication maupun web base aplication. Dilengkapi dengan framework yang mampu menampung beberapa project di dalamnya. Seiring perkembangan teknologi Visual Studio .NET hingga saat ini sudah mengeluarkan tiga versi, yakni versi 2003, 2005 dan 2008. Visual Studio .NET juga dapat digunakan dengan beberapa bahasa pemograman, diantaranya adalah bahasa pemograman C#.
Gambar 2.3-9 .NET
37
Gambar 2.3-10 Visual Studio.NET
2.5
Visual Studio .NET Mysql adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa
Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka menjual di bawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak seperti Apache yang merupakan software yang dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masingmasing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang penuh hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael ”Monty” Widenius. MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain: 38
1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi. 2. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis. 3. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. 4. 'Performance tuning', MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu. 5. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain. 6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query). 7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi. 8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya. 9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT). 10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya. 11. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
39
12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online. 13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle. (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL)
40