BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum
2.1.1
Sistem Informasi Akuntansi
2.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones dan Rama (2006, p13), “The accounting information system is a subsystem of a Management Information System (MIS) that provides accounting and financial information as well as other information obtained in the routine processing of accounting transaction.” Artinya, sistem informasi akuntansi adalah subsistem dari sistem informasi manajemen (SIM) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, seperti informasi lainnya yang didapat dari proses rutin transaksi akuntansi. Jadi, Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang menghasilkan informasi yang berhubungan dengan keuangan dan akuntansi dari suatu perusahaan atau organisasi. 2.1.1.2 Komponen Sistem Informasi Akuntansi Romney dan Steinbart (2006, p.6-7) menyatakan, ”Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari lima komponen, yaitu : 1)
People, yang mengoperasikan sistem dan melakukan berbagai fungsi.
8
9 2)
Procedures, baik yang manual maupun otomatis termasuk dalam kegiatan pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan data tentang kegiatan organisasi.
3)
Data, tentang kegiatan / proses bisnis organisasi.
4)
Software, digunakan untuk memproses data organisasi.
5)
Information Technology Infrastructure, termasuk didalamnya komputer, dan peralatan komunikasi jaringan”.
2.1.1.3 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones dan Rama (2006, p.6), kegunaan dari Sistem Informasi Akuntansi adalah : 1)
Producing External Reports Businesses use of accounting information system to produce
special reports to satisfy the information needs of investors, creditors, tax collectors, regulatory agencies and others. 2)
Supporting Routine Activities Managers need an accounting information system for handling
routine operating activities during the firm’s operating cycle. 3)
Decision Support Information is also needed for nonroutine decision support at
alllevels of an organization. 4)
Planning and Controlling An information system is required for planning and control
activities as well. Information concerning budgets and standard costs
10 is stored by the information system, and reports are designed to compare budgets figures to accrual amounts 5)
Implementing Internal Control Internal controls includes the policies, procedures, and
information system used to protect a company’s assets from loss or embezzlement and to maintain accurate financial data. It is possible to build controls into a computerized accounting information system to help reach these goals. Yang berarti : 1)
Menghasilkan Laporan Eksternal Penggunaan sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan
laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan investor, kreditur, kolektor pajak, agen hukum, dan lainnya. 2)
Mendukung Aktivitas Rutin Manajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk
mengatasi operasi rutin dari siklus operasi perusahaan. 3)
Membantu Pengambilan Keputusan Informasi juga dibutuhkan untuk hal-hal nonrutin seperti
mendukung proses pengambilan keputusan untuk berbagai level dalam organisasi.
11 4)
Kontrol dan Perencanaan Sistem informasi dibutuhkan untuk aktivitas perencanaan dan
kontrol, seperti hal-hal yang berhubungan dengan anggaran dan biaya standar yang disimpan dalam sistem informasi, dan laporan didesain untuk membandingkan antara yang direncanakan dengan hasil sebenarnya. 5)
Penerapan Kontrol Internal Kontrol internal mencakup aturan, prosedur dan sistem informasi
yang digunakan untuk melindungi aset perusahaan dari kehilangan atau pencurian, dan untuk memelihara keakuratan data keuangan. Hal ini mungkin untuk menciptakan kontrol ke sistem akuntansi yang terkomputerisasi untuk mencapai tujuan ini. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah subsistem dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan manajemen untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi. 2.1.1.4 Pengertian Service Information Sistem “ Service information system is a primary tool for delivering parts and service information to customers “ (www.finning.ca/service/online_services/service_information_system/De fault.axpx) yang berarti bahwa sistem informasi jasa adalah sebuah
12 perangkat utama yang digunakan untuk mengirimkan dan memberikan jasa kepada pelanggan. 2.1.1.5 Pengertian Analisis Sistem Menurut O’Brien yang diterjemahkan oleh Fitriasari dan Kwary (2005, p.518), analisis sistem merupakan studi mendalam mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang menghasilkan persyaratan fungsional (functional requirement) yang digunakan sebagai dasar untuk desain sistem informasi baru. Menurut
Mulyadi
(2001,
p.41)
analisis
sistem
adalah
mengidentifikasi informasi yang diperlukan oleh pemakai untuk melaksanakan pekerjaannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Analisis Sistem adalah sebuah proses dalam mengamati kinerja sistem yang ada untuk menghasilkan sistem yang baru agar dapat digunakan oleh user. 2.1.1.6 Pengertian Perancangan Sistem Menurut Mulyadi (2001, p51), perancangan sistem adalah proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan pada pemakai informasi untuk dipertimbangkan. Menurut McLeod (2001, p192) di dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen yang telah diterjemahkan oleh Hendra Teguh
13 perancangan sistem informasi adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Tahap-tahap perancangan sistem informasi adalah sebagai berikut : 1.
menyiapkan rancangan sistem yang terperinci
2.
mengidentifikasi berbagai alternatif pengendalian sistem
3.
kebebasan
dalam
menentukan
metode
berbagai
alternatif
konfigurasi sistem 4.
memilih konfigurasi terbaik
5.
menyiapkan usaha penerapan
6.
menyetujui atau menolak penerapan sistem Berdasarkan definisi yang telah diuraikan di atas, perancangan
sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem sebagai persiapan untuk rancangan implementasi sistem yang ditujukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan. 2.1.2
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Objek
Orinted 2.1.2.1 UML (Unified Modeling Language) 2.1.2.1.1
Pengertian UML (Unified Modeling Language) Menurut Jones dan Rama (2006, p.60) Unified Modeling Language (UML) adalah “A language used for specifying,visualizing, constructing, and documenting an information system “, yang berarti suatu bahasa untuk menentukan, menggambarkan, membuat, dan
14 mendokumentasikan suatu sistem informasi dan merupakan diagram yang menunjukkan urutan dari kegiatan dalam suatu proses. 2.1.2.1.2
Activity Diagram
2.1.2.1.2.1
Identifikasi Event Pedoman untuk menentukan events menurut Jones dan Rama (2006, p21) yaitu: 1) Recognize the first event in a process when a person or department with in a organization becomes responsible for an activity. 2) Ignore activities that do not require participation by an internal agent. 3) Recognize a new event when responsibility is transferres from one internal agent to another. 4) Recognize a new event when a process has been interrupted and resumed later by the same internal agent. 5) Use an event name and description that reflects the broad nature of the event. Yang berarti : 1) Mengenali event pertama dalam suatu proses ketika orang atau bagian pada organisasi bertanggung jawab pada suatu kegiatan. 2) Abaikan kegiatan yang tidak dilakukan oleh internal agent.
15 3) Mengenali event baru ketika perpindahan tanggung jawab antara internal agent dengan yang lainnya. 4) Mengenali event baru ketika suatu proses akan dilakukan atau dijadwalkan kembali oleh internal agent yang sama. 5) Memberikan nama pada event. 2.1.2.1.2.2
Pengertian Workflow Table Menurut Jones dan Rama (2006, p.73) workflow table yaitu “ information in a simple two-column format called ”, yang berarti suatu table yang terbagi menjadi dua kolom table yang mengidentifikasikan para actor dan aktivitas yang dilakukan dalam suatu proses. Jadi, dapat disimpulkan bahwa workflow table adalah tabel dua kolom yang menunjukkan hubungan antara aktor dan aktivitas yang saling berhubungan dalam suatu proses.
2.1.2.1.2.3
Pengertian Activity Diagram Menurut Jones dan Rama (2006, p.60) UML Activity Diagram merupakan “ a map in understanding business processes by showing the sequence of activities in the process “, yang berarti sebuah diagram yang menunjukkan urutan aktivitas dalam suatu proses. Menurut Whitten (2004, p.450) UML Activity Diagram merupakan , ”a diagram that can be used to graphically depict the flow of abusiness process, the steps of a use case, or the
16 logic of an object behavior”. Diterjemahkan sebagai berikut : Sebuah diagram yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan secara grafis alir proses bisnis, tahap-tahap dari use case, atau logika dari object behavior. Jadi, dapat disimpulkan bahwa activity diagram adalah diagram yang menunjukkan rangkaian aktivitas dalam proses yang menunjukkan tampilan dan operasi dan transisi-transisi yang dipicu oleh kelengkapan atas operasi. 2.1.2.1.2.4
Klasifikasi Activity Diagram
2.1.2.1.2.4.1
Overview Activity Diagram Menurut Jones dan Rama (2006, p.61), overview activity diagram adalah “The overview activity diagram presents a high-level view of the business process by documenting the key events, the sequence of these events, and the information flows among these events”, yang berarti diagram yang menggambarkan tampilan level tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan event-event yang penting, urutannya, dan informasi yang menyertai event tersebut. Menurut Jones dan Rama (2006, p.65) dalam menyiapkan overview activity diagram terdapat langkahlangkah sebagai berikut :
17 a) Membaca narasi dan mengidentifikasi event-event yang penting. b) Mencatat narasi secara jelas untuk mengidentifikasi event-event yang terlibat di dalamnya. c) Menggambarkan agent (aktor) yang terlibat dalam proses bisnis yang terjadi. d) Membuat
diagram
masing-masing
event
dan
menunjukkan urutan event yang terjadi. e) Menggambarkan dokumen yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis, serta menggambarkan aliran informasi dari dokumen tersebut. f) Menggambarkan table files yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis, serta menggambarkan aliran informasi dari files tersebut. 2.1.2.1.2.4.2
Detailed Activity Diagram Detailed activity diagram menurut Jones dan Rama (2006, p.61) adalah “The detailed diagram is similar to a map of a city or town. It provides a more detailed representation of the activities associated with one or two events shown on the overview diagram”, yang berarti diagram yang menggambarkan aktivitas yang saling berhubungan secara detail atau rinci dengan satu atau dua event yang terdapat pada overview diagram.
18 Menurut Jones dan Rama (2006, p.80), dalam menyiapkan detailed activity diagram terdapat langkahlangkah sebagai berikut : a) Mencatat narasi untuk menunjukkan aktivitas. b) Menyiapkan workflow table. c) Mengidentifikasi detailed diagram yang dibutuhkan. 2.1.2.1.2.5
UML Class Diagram
2.1.2.1.2.5.1
Pengertian Class Menurut Mathiasssen (2000, p 53) Class is a description of a collection of object sharing structure, behavioral, and attributes. Yang berarti Class adalah gambaran dari kumpulan objek yang sama, atribut dan behavior pattern”.
2.1.2.1.2.5.2
Pengertian Atributte Menurut Whitten (2004, p 295)
Attribute is a
descriptive property or characteristic of an entity. Diterjemahkan Yang berarti Atribut adalah peralatan atau karakter dari sebuah entitasnya. 2.1.2.1.2.5.3
Pengertian Behaviour Menurut
Mathiassen,
at
all
(2000,
p90)
”behavioral pattern is a description of possible event traces for all object in a class.” Artinya adalah gambaran
19 tentang peristiwa yang mungkin terjadi dari semua objek dalam kelas. 2.1.2.1.2.5.4
Pengertian Event Menurut Mathiassen, at all (2000, p 53), “Event is instantaneous incident involving one or more objects.” Artinya adalah insiden seketika yang melibatkan satu atau lebih objek.
2.1.2.1.2.5.5
Pengertian Hubungan dalam Class Diagram a. Association Menurut Whitten, at all (2004, p259) Association adalah hubungan antara pelaku atau actor dengan use case dimana terjadi interaksi diantara mereka. b. Aggregation Menurut Whitten, at all (2004, p414) Aggregation adalah sebuah hubungan dimana satu kelas “whole” yang lebih besar berisi satu atau lebih kelas “part” yang lebih kecil. c. Generalization / Inheritance Menurut Whitten, at all (2004, p411) Generalization / Inheritance adalah konsep dimana metode dan atau atribut yang ditentukan di dalam sebuah object class
20 dapat diwariskan atau digunakan lagi oleh objek class lainnya. 2.1.2.1.2.6
UML Use Case Diagram
2.1.2.1.2.6.1
Pengertian Use Case Menurut Jones dan Rama (2006, p.267), “Use Case is sequence of steps that occur when an “actor” is interacting with the system for a particular purpose.”, yang berarti use case adalah rangkaian langkah-langkah yang melibatkan interaksi antara pelaku dan sistem untuk tujuan tertentu. Menurut Mathiassen (2000, p.119), “Use Case is a pattern for interaction between the system and actors in the application domain.”, yang berarti use case adalah pola dari interaksi antara sistem dan aktor dalam application domain. Jadi, dapat disimpulkan bahwa use case adalah pola dari interaksi antara sistem dan aktor dalam application domain untuk tujuan yang nyata.
2.1.2.1.2.6.2
Pengertian Actor Menurut pengertian Mathiassen (2000, p119) “Actor is an abstrtaction of users or other systems that interact with the target system” yang berarti actor adalah
21 sebuah hasil abstraksi dari user atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem target. Menurut Jones dan Rama (2006, p267),”an actor can be a person, computer, or event another system.”, yang berarti aktor dapat diartikan orang, komputer, atau bahkan sistem yang lain. Jadi, dapat disimpulkan bahwa actor adalah peranan dalam bentuk abstraksi yang berinteraksi dengan target sistem. 2.1.2.1.2.6.3
Pengertian Use Case Diagram Menurut Jones dan Rama (2006, p.288), use case diagram adalah “A list of use cases that occur in an application and that indicate the actor responsible for each use case.”, yang berarti daftar dari use case yang terjadi dalam aplikasi dan mengindikasi tanggung jawab actor untuk setiap use case. Sedangkan menurut Mathiassen (2000, p343), ”A use case diagram shows the relationship among actors and use cases.”, yang berarti use case diagram menampilkan hubungan antara actor dan use case. Jadi, dapat disimpulkan bahwa use case diagram adalah suatu diagram yang menampilkan hubungan antara
22 actor dengan use case di dalam sistem dan menampilkan aktor-aktor yang berpartisipasi dalam use case tertentu. 2.1.3
Rancangan Database
2.1.3.1 Pengertian Rancangan Database Menurut Jones dan Rama (2006, p.156), Database adalah “comprehensive collection of related data.”, yang berarti kumpulan dari data yang luas dan berhubungan. Jadi database adalah kumpulan data yang terhubung yang dibutuhkan untuk mendukung operasi organisasi. Menurut Connoly dan Begg (2002, p.279), database design adalah “ the process of creating a design that will support the enterprise’s operations and objectives ”, yang berarti perancangan database adalah proses perancangan untuk sebuah basis data yang mendukung operasi dan tujuan perusahaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan data dan file yang saling berhubungan dan dibutuhkan untuk mendukung operasi organisasi. 2.1.3.2 Tahapan Perancangan Database Menurut Connolly dan Begg (2002, p.281-282), Ada tiga tahapan rancangan database yaitu : 1) Conceptual Database Design ”The process of constructing a model of the information used in an
enterprise,
independent
of
all
physical
considerations”.
Diterjemahkan sebagai : ”Proses untuk membangun satu model dari
23 keterangan yang dipergunakan pada satu perusahaan, tidak terikat dari semua bahan pertimbangan fisik”. 2) Logical Database Design ”The process of constructing a model of the information used in an enterprise based on a specific data model, but independent of a particular DBMS and other physical considerations”. Diterjemahkan sebagai : ” Proses untuk membangun satu model dari keterangan yang dipergunakan pada satu perusahaan berlandaskan satu model data spesifik, tetapi tidak terikat dari DBMS tertentu dan bahan pertimbangan phisik lain”. 3) Physical Database Design ”The process of producing a description of the implementation of the database on secondary storage; it describes the base relations, file organizations, and indexes used to achieve efficient access to the data, and any associated integrity constraints and security measure”. Diterjemahkan sebagai : ”Proses untuk menghasilkan satu uraian tentang implementasi dari database pada gudang sekunder; ini mendeskripsikan hubungan dasar, data organisasi, dan tolak ukur yang dipergunakan untuk mencapai akses efisien ke data, dan apapun batasan integritas berhubungan dan ukuran jaminan keamanan”.
24 2.1.4
Rancangan Formulir
2.1.4.1 Pengertian Rancangan Formulir Menurut Mulyadi (2001, p.3) formulir adalah dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Menurut Jones dan Rama (2006, p.315), “Form is a formatted document containing blank fields that users can fill in with data”, yang berarti formulir adalah suatu dokumen yang terancang yang berisi field kosong yang dapat diisi data oleh pemakai. Jadi, dapat disimpulkan bahwa formulir adalah tampilan pada layar yang berupa tabel-tabel yang merupakan inti dari database yang dapat digunakan untuk mengentry dan mengedit data. 2.1.4.2 Jenis Tipe Input Form Jenis-jenis formulir menurut Jones dan Rama (2006, p.262-264) yaitu: 1)
Single Record Entry Form Digunakan untuk meng-entry atau memodifikasi suatu record pada satu tabel.
2)
Tabular Entry Form Digunakan untuk meng-entry atau memodifikasi beberapa record pada satu tabel.
3) Multi Table Entry Form Digunakan untuk meng-entry atau memodifikasi record dalam satu atau lebih tabel.
25 2.1.4.3 Elemen Rancangan Formulir Menurut Jones dan Rama (2006, p271-272) menyatakan bahwa elemen form Interface meliputi : 1.
Text Boxes Digunakan
untuk
memasukkan
informasi
yang
akan
ditambahkan ke tabel atau untuk menampilkan informasi yang diambil dari sebuah tabel. 2.
Labels Membantu user untuk mengetahui informasi apa yang dibutuhkan untuk dimasukkan
3.
Look Up Feauture Umumnya dimasukkan kedalam TextBoxes yang digunakan untuk memasukkan foreign key.
4.
Command Button Digunakan untuk melakukan sebuah action.
5.
Radio Button Memungkinkan user untuk memilih salah satu dari beberapa
pilihan yang disediakan. 6.
Check Boxes Memungkinkan user untuk memilih lebih dari satu pilihan dari
beberapa pilihan yang disediakan.
26 2.1.5
Rancangan Layar
2.1.5.1 Pengertian Rancangan Layar Menurut Mathiassen (2000, p.151) Interface adalah “Facilities that make a system`s model and functions available to actor ”, yang berarti fasilitas yang memampukan model sistem dan fungsinya tersedia bagi pelaku. 2.1.5.2 Elemen Rancangan Layar Menurut Jones dan Rama (2006, p.271-272), ada enam elemen rancangan layar yaitu Text Boxes, Labels, Look-Up Feature, Command Buttons, Radio Buttons, Check Boxes. a)
Text Boxes ”Text Boxes are spaces on a form that are used to enter information that is added to a table or to display information that is read from a table”. Diterjemahkan sebagai : ”Text boxes adalah tempat dalam fomulir yang digunakan untuk pemasukan informasi yang ditambahkan ke tabel atau untuk menampilkan informasi yang dibaca dari tabel”.
b)
Labels ”Labels help the user understand what information needs to be entered”. Diterjemahkan sebagai : ”Labels membantu pengguna untuk mengerti informasi apa yang dibutuhkan atau dimasukkan”.
27 c)
Look-Up Feature ”A look-Up Feature is frequently added to text boxes that are used for entering foreign keys” . Diterjemahkan sebagai : ” Look-Up Feature sering ditambahkan untuk text boxes yang digunakan untuk memasukkan foreign key”.
d)
Command Buttons ”Command buttons are used to performan action”. Diterjemahkan sebagai : ”Command buttons digunakan untuk melaksanakan sebuah aktivitas atau tindakan.”
e)
Radio Buttons ”Radio button allows users to select one of a set of option”. Diterjemahkan sebagai : ”Radio button memberikan kesempatan pada user untuk memilih satu dari beberapa pilihan”.
f)
Check Boxes ”Check boxes are similar to radio buttons, but more than one option can be selected”. Diterjemahkan sebagai : “Check boxes mirip dengan radio buttons, tapi bisa memilih lebih dari satu pilihan yang dapat dipilih”.
28 2.1.6
Rancangan Laporan
2.1.6.1 Pengertian Rancangan Laporan Menurut Mulyadi (2001, p.5), laporan adalah informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi dan berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer. Menurut Jones dan Rama (2006, p.201) “Report is a formatted and organized presentation of data.”, yang berarti laporan adalah data yang sudah diatur dan difomat tampilannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa laporan merupakan suatu hasil dari sekumpulan data-data yang diolah menjadi suatu informasi dan dicetak atau ditampilan menjadi hasil laporan. 2.1.6.2 Elemen Rancangan Laporan Menurut Jones dan Rama (2006, p.214-215) ada lima elemen rancangan layar yaitu Label Boxes and Text Boxes, Grouping Attribute, Group Header, Group Detail, Group Footer. a)
Label Boxes and Text Boxes ”Two important element of any report are labels and data. In
Microsoft Access, these element are reffered to as label boxes and text boxes. Label Boxes display descriptive text and are unaffected by data in a table. Label Boxes are static and do not change when the underlying data changes. Text Boxes display data taken or derived
29 from a table. Text Boxes are dynamic. The information displayed in a text box depends on the current contents of an uderlying table ”. Diterjemahkan sebagai : ”Dua elemen penting dari berbagai laporan adalah labels dan data. Dalam Microsoft Access, elemen ini tertuju pada label boxes dan text boxes. Tampilan label boxes menerangkan text dan tidak memiliki dampak oleh data di dalam tabel. Label boxes statis dan tidak berubah ketika data dasar berubah. Tampilan Text Boxes menerangkan data yang diambil atau diperoleh dari tabel. Text Boxes dinamis. Informasi yang diterangkan dalam text boxes tergantung pada isi sementara dari tabel dasar”. b)
Grouping Attribute ”Grouped reports are grouped by something”. Diterjemahkan sebagai ”Kelompok laporan yang dikelompokkan
oleh sesuatu”. c)
Group Header ”The group header can be used to present information that is
common to the group”. Diterjemahkan sebagai : ”Group Header dapat digunakan untuk informasi yang sekarang dimana hal itu umum untuk kelompok”. d)
Group Detail ”Transactions pertaining to the group are listed in the group
detail section”.
30 Diterjemahkan sebagai : ”Berhubungan dengan kelompok transaksi yang telah diurutkan ke dalam bagian rinci kelompok”. e)
Group Footer ”Group Footers can also be used to provide useful information in
group report. The footer is often used to present summary information about the group”. Diterjemahkan sebagai : ”Group Footer dapat juga digunakan untuk mendapatkan informasi yang berguna dalam laporan yang dikelompokan”. 2.1.7
Navigation Diagram Menurut Mathiassen (2000, p.344), “A navigation diagram is a special kind of statechart diagram that focuses on the overall dynamics of the user interface.”, yang berarti Navigation Diagram adalah jenis khusus dari statechart diagram yang menitikberatkan pada tampilan user interface. Jadi, dapat disimpulkan bahwa navigation diagram adalah diagram yang menunjukkan keterlibatan dan transisi diantara windows atau interface atau diagram pemandu bagi user yang ingin mengetahui langkah-langkah sistem. Navigation diagram biasanya digunakan untuk membuat user interface dari program yang akan dibuat.
31
2.2
Teori Khusus
2.2.1
Pengertian Wisata Menurut Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/wisata 2010,p1), pariwisata adalah bentuk perjalanan untuk rekreasi, liburan atau keperluan bisnis. Organisasi Pariwisata Dunia mendefinisikan wisatawan sebagai orang yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di tempattempat di luar lingkungan yang biasa mereka tinggal selama lebih dari dua puluh empat (24) jam dan tidak lebih dari satu tahun berturut-turut untuk liburan, bisnis dan tujuan lain yang tidak terkait dengan pelaksanaan sebuah pekerjaan yang dibayar dari dalam tempat yang dikunjungi.
2.2.2
Transaksi dan Pencatatan Akuntansi Pada Perusahaan Jasa
2.2.2.1 Arus Transaksi Bisnis Menurut pendapat Warren, Reeve, Fess (2005, p.70-71), transaksi terjadi bermula ketika manajer atau karyawan memberikan persetujuan otorisasi atas transaksi. Kemudian transaksi tersebut dilakukan. Pihakpihak yang terlibat dalam transaksi ini biasanya menyiapkan dokumen yang menjelaskan rincian transaksi.Dokumen-dokumen inilah yang menjadi dasar untuk menganalisa dan mencatat transaksi. Transaksi pertama-tama akan dicatat ke dalam jurnal. Kemudian secara periodik, ayat jurnal tersebut nantinya dipindahkan ke akun-akun pada buku besar.
32 2.2.2.2 Jurnal Menurut Mulyadi (2001, p101), jurnal merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama, yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan. Karena jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang diselenggarakan dalam proses akuntansi, maka dalam sistem akuntansi, jurnal harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi satu transaksi pun yang tidak dicatat. 2.2.2.2.1
Jenis-jenis Jurnal a.
Jurnal Umum Jika jenis transaksi perusahaan masih sedikit, jurnal umum dengan dua kolom, debit dan kredit, sudah cukup memadai sebagai catatan akuntansi pertama. Jurnal ini digunakan untuk menampung transaksi penjualan, pembelian, penerimaan dan pengeluaran kas. b. Jurnal Khusus Jika usaha perusahaan bertambah besar dan jenis transaksi menjadi lebih banyak, jurnal umum tersebut menjadi tidak mampu lagi menampung berbagai transaksi lagi yang timbul, yang frekuensi terjadinya semakin tinggi. Dalam hal ini mulai diperlakukan jurnal khusus.
33 2.2.2.3 Catatan Akuntansi Pada Perusahaan Jasa Berdasarkan pendapat Warren, Reeve, Fess (2005, p.74-77). Beberapa transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi pada perusahaan jasa yaitu ketika perusahaan memperoleh pendapatan atas jasa pelayanan, maka akun kas meningkat dan di debit. Akun pendapatan jasa meningkat dan di kredit. Kas
xxxxxxxx
Pendapatan Jasa
xxxxxxxx
Ketika perusahaan bersedia untuk menjual barang atau jasa dan menerima
pembayarannya
mempunyai piutang
kemudian,
maka
perusahaan
tersebut
telah
usaha, yang merupakan klaim terhadap pembeli. Piutang
usaha adalah aktiva dan
meskipun belum menerima kas, perusahaan telah
mengakui pendapatan. Jadi, akun piutang usaha meningkat dan didebit.Akun pendapatan jasa meningkat dan dikredit. Piutang usaha
xxxxxxxx
Pendapatan jasa
xxxxxxxx
Jika perusahaan menerima pembayaran piutang dari pelanggan (pelanggan membayar utang), maka satu aktiva meningkat dan aktiva lainnya menurun. Kas meningkat dan didebit. Piutang usaha menurun dan dikredit Kas Piutang usaha
xxxxxxxx xxxxxxxx