BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1
Sumber Data
Untuk mendukung proyek tugas akhir ini, maka diperlukan perolehan data untuk mencari informasi guna mendukung proyek tugas akhir yang dilakukan dengan pengumpulan data, penelitian ini dilakukan melalui proses :
1. Literatur Dimaksud untuk mendapat data yang berdasarkan buku, catatan, artikel baik dari website dan media massa yang memiliki keterkaitan dengan materi yang diangkat yaitu mengenai event promosi dan sosis Bernardi. 2. Wawancara dengan narasumber dari pihak terkait, wawancara dilakukan untuk mendapat informasi dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan kepada para pihak yang terkait, dalam hal ini orang yang mengetahui seluk beluk PT. Eloda Mitra dan orang yang mengetahui tentang produk Bernardi. Selain itu juga ada wawancara dengan elemen – elemen masyarakat yang mengkonsumsi produk Bernardi dan produk pesaingnya. Perolehan data dengan metode wawancara dilakukan dengan maksud menghimpun data yang berupa keterangan atau informasi lainnya.
Setelah melakukan proses penggumpulam data melalui proses Literatur dan wawancara maka selanjutnya semua data – data yang sudah terkumpul tersebut dianalisa 3
4 kembali agar dapat ditarik kesimpulan yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi dan diharapkan bisa memberi solusi bagi permasalahan yang di bahas dalam proyek tugas akhir ini.
2.1.1
Pengertian Sosis Sosis adalah makanan yang terbuat dari daging cincang yang kemudian
dibungkus dengan bahan sintesis, Sosis memiliki bentuk panjang, bulat dan bewarna merah, umumnya sosis terbuat dari daging sapi, ayam, dan babi. Tetapi seiiring dengan perkembangan jaman semakin banyak variasi sosis yang bermunculan, bahkan saat ini sudah ditemukan sosis berwarna putih dan ada yang didalamnya terdapat keju, juga ada yang tidak perlu dimasak kembali.
Sosis seringkali di duga memiliki dampak buruk pada anak – anak, padahal sebenarnya tidak ada yang salah dengan daging olahan. Bahkan menurut Dr. Cindiawaty Pudjiadi, MARS, MS. SPGK ada beberapa daging olahan yang menurutnya mengandung gizi yang lebih tinggi dibanding dengan daging yang masih segar. “Daging olahan kandungan gizinya memang sedikit berbeda dengan daging yang belum diolah, karena pada daging olahan, sudah ditambahkan seperti misalkan garam, tepung, dan komponen lainnya. Dengan demikian tentu saja kandungan gizinya menjadi berbeda dengan yang masih segar” katanya.
Dilihat dari jenis dagingnya, sosis dapat terdiri dari beberapa macam, yaitu sosis sapi, sosis ayam, dan sosis babi. Akhir-akhir ini daging kambing juga telah digunakan sebagai bahan baku pembuatan sosis.
5 Sosis merupakan produk olahan daging yang mempunyai nilai gizi tinggi. Komposisi gizi sosis berbeda-beda, tergantung pada jenis daging yang digunakan dan proses pengolahannya.
Produk olahan sosis kaya energi dan dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat. Selain itu, sosis juga memiliki kandungan kolesterol dan sodium yang cukup tinggi, sehingga berpotensi menimbulkan penyakit jantung, stroke, dan hipertensi jika dikonsumsi berlebihan.
Ketentuan mutu sosis berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 01–38201995) adalah: kadar air maksimal 67 persen, abu maksimal 3 persen, protein minimal 13 persen, lemak maksimal 25 persen, serta karbohidrat maksimal 8 persen.
Kenyataannya, banyak sosis di pasaran yang memiliki komposisi gizi jauh di bawah standar yang telah ditetapkan. Hal tersebut menunjukkan pemakaian jumlah daging kurang atau penggunaan bahan tidak sesuai komposisi standar sosis.
Pada tahun 1971, Kramlich membagi sosis menjadi enam kelas. Lain halnya dengan Forrest et al yang pada tahun 1975 membagi sosis menjadi enam kategori berdasarkan metode pembuatan yang digunakan oleh pabrik, yaitu: sosis segar, sosis asap-tidak dimasak, sosis asap-dimasak, sosis masak, sosis fermentasi, dan daging giling masak.
6 Sosis segar dibuat dari daging segar yang tidak dikuring. Penguringan adalah suatu cara pengolahan daging dengan menambahkan beberapa bahan seperti garam, gula, serta bumbu-bumbu. Sosis segar tidak dimasak sebelumnya dan biasanya tak diasapi, sehingga sebelum dikonsumsi, sosis segar harus dimasak. Sosis masak dibuat dari daging yang telah dikuring sebelum digiling. Sosis jenis ini dimasak dan biasanya diasapi. Daya simpannya lebih lama daripada sosis segar. Contohnya, hot dog.
Sosis yang harganya murah biasanya banyak mengandung zat tambahan termasuk pengenyal sehingga teksturnya halus, kenyal. Sosis ini hanya sedikit memakai daging sebagai bahan campuran. Sedangkan sosis sapi atau ayam yang teksturnya agak kasar dengan harga relatif mahal merupakan jenis sosis yang benar-benar memakai daging sebagai bahan utama. Sosis ini biasanya warnanya alami, tidak mencolok. Jenis sosis inilah yang sebaiknya diberikan untuk anak-anak.
2.1.2
Perkembangan Industri Sosis di Indonesia Industri sosis mulai berkembang di Indonesia sejak tahun 1930 di Bandung.
Pelopor industri sosis adalah PT. Badranaya, setelah itu berturut turut diikuti oleh UD. Ananda pada tahun 1974, kemudian pada tahun 1975 PT. Kemang Food Industries dan kemudian pada tahun 1980 PT. Suba Indah. Pada perkembangannya PT. Suba Indah diambil alih oleh PT. San Miguel Purefoods Indonesia
Pada perkembangan selanjutnya, industri sosis tersebut semakin berkembang. Perusahaan perusahaan lain pun tumbuh dan meramaikan industri Sosis. Diantaranya adalah PT. Madusari Nusa Persada, PT. Eloda Mitra, PT. Aroma Duta Rasa Prima, PT.
7 Soejasch Bali, PT. Charoen Pokphand Indonesia, PT. Makroprima Pangan Utama, PT. Badranaya, PT. Japfa Confeed, PT. Wonokoyo Jaya Corporindo Surabaya.
Kategori. Yang pertama adalah perusahaan yang mempunyai dasar hulu ke hilir. Artinya, perusahaan tersebut pada awalnya adalah perusahaan Agro bisnis peternakan yang menghasilkan daging (daging putih ataupun daging merah). Lalu pada perkembangannya mereka mengembangkan industri Sosis pada akhirnya. Perusahaan tersebut antara lain adalah :
1. PT. Charoen Pokphand Indonesia, 2. PT. Sierad 3. PT. Japfa Confeed 4. PT. Wonokoyo Jaya Corporindo 5. PT. Kemang Food, dll
Yang kedua adalah perusahaan yang tidak memiliki latar belakang sebagai penghasil daging. Yaitu perusahaan yang hanya memproduksi Sosis dengan suplai bahan baku dari peternakan/pembudidaya pihak ketiga ataupun mitranya. Perusahaan perusahaan tersebut antara lain :
1. PT. Eloda Mitra 2. PT. Makroprima Pangan Utama 3. PT. Aroma Duta Rasa Prima 4. PT. Soejash Bali
8
Masing masing perusahaan mengembangkan berbagai produk sosis dengan keanekaragaman variasi. Variasi produk sosis yang secara umum digolongkan dalam produk Chiller tersebut dapat berbentuk burger, coktail ataupun baso. Sedangkan apabila digolongkan menurut cara penyimpanannya, sosis dapat digolongkan menjadi Frozen Food, yaitu sosis yang harus disimpan dalam suhu minus 18 celcius. Ada juga sosis yang hanya disimpan dalam suhu kamar, Sosis Kalengan. Bahkan saat ini sudah dikenal sosis yang dapat dikonsumsi tanpa melalui proses dimasak, yang dipelopori oleh PT. Japfa Confeed.
2.1.3
Sejarah PT. Eloda Mitra
Gambar 1 PT. Eloda Mitra adalah salah satu produsen Daging Olah ternama dari Jawa Timur yang sudah berkecimpung di usaha ini puluhan tahun, perusahan ini sudah terbentuk sejak tahun 1987. Di awali dengan pemotongan ayam, yang lalu berkembang menjadi sebuah perusahaan yang memiliki berapa macam produk, dimulai dari tanggal 6 desember 1989, PT. Eloda Mitra mulai jadi pengolaan daging. dengan merek dagang "Bernardi" sebagai unggulannya dan produk dari Bernardi adalah sosis yang terbuat dari daging sapi dan daging ayam, bakso dengan berbagai ukuran terbuat dari daging sapi dan daging ayam, burger sapi cocok untuk usaha sampingan. nugget, tempura, produk
9 kalengan seperti bumbu nasi goreng, sup merah, bakery (khusus roti burger), roti tawar dan daging olahan lainnya.
Pertamanya pemiliknya adalah bapak Willy Bernardi kemudian diwaktu tahun 1998 kepemilikkan sempat berahlih kepada bapak Willy Yoseph dikarenakan adanya krisis ekonomi di asia. Pada saat kepemilikkan tersebut berahlih, bapak Willy Bernardi menjadi pemegang saham dari Bernardi. Baru setelah itu, menjelang akhir 2005 pemiliknya berganti kembali menjadi milik bapak Willy Bernardi lagi sebagai pemilik utama dan sebagai pemegang saham.
Gudang Bernardi terletak di Jalan Perancis Raya Bl B-6/21, Jakarta 15213 , phone : 021-55958812, 021-55958815, e-mail :
[email protected]
Dalam perkembangannya saat ini Bernardi ingin membuat pengembangan dalam daging olahan seperti dengan melakukan pengembangan terhadap beberapa jenis produk baru. Jadi saat ini Bernardi utama melakukan ektansi produk untuk pasar menenggah dengan mengeluarkan item produk prima eaddly’s untuk produk sosis dan bakso dan juga
melakukan
pengembangan
dibidang
roti
yang
mensuplai
franchise
international.seperti McDonald dan KFC.
Keistimewaan produk ini adalah tidak memakai pewarna (kecuali untuk sosis), tanpa borakz, selalu menjaga kualitas dalam produksi, menjaga kebersih, menjaga standart mutu kualitas dr mutu produk.
10 Bernardi punya slogan “A Tradition In Meat”. Bentuk logonya berwarna kuning dengan bentuk font yang tampak sedikit berantakkan. Bentuk dari packaging Bernadi adalah berwarna transparant dengan tulisan logo di atasnya.
2.1.3.1 Deskripsi Produk Deskripsi Produk:
Gambar 2 Kemasan
:
Plastik
Varian
:
sosis sapi, sosis ayam
SES
:
Menengah dan menegah atas (B-A)
Target Pasar
:
Dewasa (35-45 tahun)
Strength
:
Enak, tanpa pengawet, tanpa borakz, tahan
terhadap suhu ruangan. Weakness
:
Kemasannya tidak menarik perhatian.
11 2.1.3.2 Produk Pesaing Farmhouse
Gambar 3 Deskripsi Produk: Kemasan
:
Plastik
Varian
:
sosis sapi, sosis ayam
SES
:
Menengah dan menegah atas (B-A)
Target Pasar
:
Dewasa (35-45 tahun)
Strength
:
enak, terkenal, kemasannya menarik
:
memakai pewarna
perhatian. Weakness
2.1.3.3 Detail Acara Event Festival Bernardi Pada acara ini menyediakan 40 macam hidangan sosis yang nantinya akan dijual dengan harga murah, pengunjung dapat memasuki area event ini secara gratis.
12 Nanti pada acara ini ada orang yang berpakaian koki dan memakai hidung merah menyerupai maskot koki badut dan nantinya koki ini akan membawa arak – arakan yang berisi sosis yang akan dibagikan kepada pengunjung secara gratis. Para koki badut ini akan berjalan sambil menari dan melakukan atraksi, beberapa diantaranya menaiki kereta kecil dan sepeda roda satu.
Tema : Carnaval Target Audience
: - 22 – 30 tahun
-
berkeluarga
-
pecinta kuliner
-
ibu rumah tangga, wanita karier
Tempat
: JI Expo
Tanggal
: 7-9 agustus 2009
Hari
: Jumat – sabtu – minggu
Jam
: 09 pagi – 10 malam
Acara : Hari 1 11. 00 – 12.00 workshop dengan koki Albert 15.00 – 16.00 atraksi badut koki ( nantinya badut koki ini akan memasak sambil melakukan atraksi)
Hari 2
13 10.00 – 11.00 workshop dengan koki Albert 14.00 – 15.00 atraksi badut koki 16. 00 – 19.00 kuliner dengan Bondan Winarno
Hari 3 11.00 – 12.00 workshop dengan koki Albert 12.00 – 12.30 carnaval Bernardi 15.00 – 16.00 atraksi badut koki 16. 00 – 21.00 kuliner dengan Bondan Winarno
2.1.4
Perilaku Masyarakat Survey pada masyarakat luas dengan sasaran utama para ibu rumah tangga yang
berusia 22 – 30 tahun. Data survey yang dibahas dalam wawancara pertama mengangkat permasalahan bagaimana konsumen memandang produk Bernardi ini. 1.
Mayarakat umum jarang yang mengetahui tentang produk Bernardi. Masyarakat lebih mengetahui tentang sosis Farmhouse.
2.
Masyarakat mengatakan bahwa salah satu syarat untuk membeli sosis adalah dengan melihat kemasannya yang bersih
3.
Responden mengatakan bahwa membeli produk sosis dengan merk tertentu biasanya dilakukan karena rasanya enak.
4.
Pendapat responden mengenai harga produk Bernardi adalah cukup mahal.
14 5.
Semua responden mengatakan kesediaanya untuk berkunjung apabila diadakan event promosi “Festival Bernadi”
Data survey kedua yang disebar selanjutnya adalah survey mengenai event promosi. Pada survey kali ini, masyarakat diharap dapat memberi masukkan – masukan yang dapat berguna untuk event promosi sosis Bernardi
Hal yang menjadi pertimbangan mereka saat pertama kali memilih sosis tersebut adalah: 1. Paling sehat(terbukti pake daging seger) 2. Turun temurun dari mama 3. Tidak ada pertimbangan khusus 4. Tidak tahu, karena paling sering diliat 5. Pertama hanya mencoba, tetapi karen rasanya enak, selanjutnya tetap beli merek tersebut. 6. Banyak ditemui dimana – mana, tidak ada pertimbangan khusus, mungkin yang penting tidak memakai pengawet. 7. Itu yang paling enak, namanya lebih terkenal.
Sebagian besar mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui sosis dengan merek Bernardi.
Adapun
yang
mengetahui
tentang
mengkonsumsinya.
Biasanya mereka memasak sosis dengan cara: 1. Ditumis
produk
Bernardi
tapi
tidak
15 2. Digoreng 3. Dimakan dengan roti 4. Sebagai campuran sop 5. Dicampur dengan indomie 6. Dibakar untuk barbeque 7. Dimasak dengan telor 8. Dikreasikan sendiri
Biasanya mereka memakan sosis dalam suasana: 1. Dimakan saat sedang tak ada makanan 2. Saat terburu-buru, tidak sempat menyiapkan sarapan 3. Di saat g sedang di tinggal pergi oleh keluarga di rumah 4. Pesta barbeque 5. Sarapan pagi 6. Untuk camilan 7. Kalau bosan dengan ayam goreng 8. Hari besar 9. Hari libur kantor (bbq bareng teman) 10. Saat ingin makan sesuatu yang beda 11. Saat banjir dan ingin memasak yang praktis
Harapan diadakan event ini adalah: 1. Bisa nyicip makanan, dijualpun harganya murah saja, dengan porsi sedikit yang penting bisa mencoba berbagai macam menu.
16 2. Semoga sosisnya enak dan banyak makanan gratis 3. Masukan-masukannya mungkin acara masaknya jangan yang itu-itu aja, soalnya aku suka hunting makanan yg aneh-aneh tapi yg rasanya enak (kreasiin lain dari yg lain kalau bisa) 4. Bisa dapet bawa souvenir sosis ayam-sapi gratis. 5. Menemukan banyak kreasi dari sosis. 6. Acaranya yang mnarik agar pengunjung tidak bosan.. 7. Boleh makan sosis gratis 8. Sediakan free tester, lomba masak, lomba makan sosis
Mereka yang bersedia hadir akan datang bersama; 1. Keluarga 2. Teman 3. Sesama pecinta kuliner
Sebagian besar mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui sosis dengan merek Bernardi. Adapun yang mengetahui tentang produk Bernardi tapi tidak yakin untuk mengkonsumsinya.
Sedang survey ketiga yang disebar adalah survey untuk mengetahui bagaimana minat masyarakat dengan event promosi dengan suasana carnaval. Dari hasil perolehan data banyak ibu rumah tangga yang menyukai kegiatan kumpul keluarga,. Melalui pengamatan lapangan anak – anak kecil juga sangat menyukai aktifitas jalan – jalan sekeluarga, juga menyukai suasana yang ceriaseperti carnaval.
17 2.2
Khalayak Sasaran 1.
Demografi a. Ibu rumah tangga b. Keluarga yang terbiasa hidup praktis c. Pecinta kuliner d. Golongan ekomoni kelas menengah ke atas yang kehidupan ekonominya sudah stabil
2.
Geografi Tinggal dan beraktifitas di Jakarta
3.
Psikografi Keluarga yang berbahagia, senang dengan suasana ramai, hangat dan menyukai kuliner.
2.2.1
Sasaran Sekunder Wisatawan asing yang kebetulan berkunjung, atau anak – anak SMU dan kuliah
yang ingin datang untuk sekedar berwisata kuliner.
2.3
Format produk Produk Bernardi menyediakan berbagai macam produk antara lain : a. Sosis sebagai produk utama b. Bakso c. Daging Ham
2.4
Analisis SWOT 1. Strength ( Kekuatan )
18 a. Banyak ditemui disupermarket (mudah ditemui) b. Tidak memakai pewarna (kecuali pada sosis) c. Cepat saji d. Memiliki banyak variasi (sosis sapi, sosis ayam) e. Sudah berpengalaman sejak puluhan tahun lalu f. Banyak orang yang menyukai event sejenis g. Lezat h. Bisa dibuat berbagai macam menu i. Unik 2. Weakness ( Kelemahan ) a. Masih banyak yang beranggapan sosis merupakan makanan berbahaya b. Banyak orang yang tidak tahu tentang sosis Bernardi c. Banyaknya
masyarakat
yang
tidak
mengetahui
bagaimana
mengkreasikan sosis. 3. Opportunity ( Kesempatan ) a. Banyak ibu – ibu muda yang malas masak (lebih suka cepat saji) b. Banyaknya yang menyukai event sejenis (festival jajanan Bangau) c. Sosis merupakan makanan yang cukup akrab dimata masyarakat. 4. Threat ( Ancaman ) a. Adanya anggapan sosis merupakan makanan berbahaya b. Banyaknya event kuliner yang ditujukan kepada target audienc.
cara