BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1. Sumber Data Adapun data dan informasi yang diperlukan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : 2.1.1 Wawancara langsung dengan Pak Bambang dari bagian Humas Taman Margasata Ragunan. 2.1.2 Survei Lapangan disertai pemotretan di Taman Margasatwa Ragunan 2.1.3 Buku Referensi : 1.
“Zoo Guide “ Taman Margasatwa Ragunan, 2008
2.
Indonesian Heritage Volume 5 : Wildlife.1996. Jakarta : Penerbit Archipelago Press.
3.
Ruswadi, Dedi. 2009. Hubungan Motivasi, Kompetensi dan Komunikasi dengan Kualitas Pelayanan Rekreasi , Jakarta Margasatwa Ragunan.
3.1.4 Literatur dari Internet 1. www.id.wikipedia.org 2. www.pefindo.net 3. www.jakartazoo.org
3.1.5 Hasil Kuesioner
: Perpustakaan Taman
2.2. Data Penyelenggara 2.2.1. Latar Belakang dan Sejarah Taman Margasatwa Ragunan Pada tahun 1864 di jaman pemerintahan Hindia Belanda, suatu perkumpulan penyayang flora dan fauna yang bernama “ Vereneging Plantenen en Dierentuin et Batavia” mendirikan kebun binatang yang bernama “ Plantenen en Dierentuin”di jalan Cikini Raya 73 Jakarta. Lembaga ini berdiri diatas tanah seluas 10 hektar hasil sumbangan dari Raden Saleh, salah seorang anggota penyayang flora dan fauna, yang juga dikenal sebagai seorang pelukis ternama di Indonesia. Empat
tahun
setelah
Indonesia
merdeka
dan
memproklamasikan
kemerdekaannya, tepatnya pada tahun 1949, lembaga tersebut berganti nama menjadi “Kebun Binatang Cikini”. Pada tahun 1964, dengan semakin berkembangnya kota Jakarta, pemerintah daerah menyetujui
pemindahan Kebun Binatang Cikini, ke
daerah Ragunan, Pasar Minggu – Jakarta Selatan. Nama Kebun Binatang Cikini pun diubah menjadi Taman Margasatwa Jakarta yang diresmikan pada tanggal 26 Juni 1966, bertepatan dengan hari ulang tahun kota Jakarta yang ke 439. Ali Sadikin sebagai Gubernur DKI Jakarta pada masa itu, bersama-sama dengan Benjamin Galstaun dan Hendrietta adalah pihak-pihak yang berjasa dalam mendirikan Kebun Binatang yang baru ini. Benjamin Galstaun sebagai direktur Taman Margasatwa Jakarta pada masa itu merencanakan dan mengawasi pembangunan kandang-kandang baru yang dirancang istrinya, Hendrietta seorang ahli tumbuh-tumbuhan. Pada tahun 1974, nama Taman Margasatwa Jakarta kembali diubah menjadi Kebun Binatang Ragunan. Sejak saat itu secara terus-menerus areal Kebun Binatang
ini mulai diperluas hingga pada saat ini memiliki luas sekitar 147 ha yang dihuni oleh sekitar 2226 jenis satwa, serta ribuan jenis tumbuh-tumbuhan termasuk jenis tumbuhan yang sudah mulai jarang ditemui di Jakarta. Pada saat ini, sebuah Kebun Binatang bukan lagi zamannya satwa liar dipelihara dalam kandang yang sempit dan jeruji/kerangkeng (menagerie) . Sebuah Kebun Binatang harus mengarah kepada kebun flora dan fauna modern (Zoological Park) yang menempatkan satwa
sebagai museum hidup dan bertema ekologi yang
mendekati perilaku jenis dan habitat aslinya serta perjanjiannya dalam sangkar terbuka. Selanjutnya untuk memasuki konsep kebun flora dan fauna yang bersifat modern, maka perlu untuk memiliki strategi sebagai pusat konservasi atau pusat sumberdaya lingkungan yang akan mengundang kepedulian masyarakat khususnya pengunjung untuk berperanserta dalam program pelestarian konservasi jenis dan lingkungan. Kebun Binatang Ragunan pun melakukan usaha pembenahan yang mengikuti pembenahan jalan yang mengikuti perkembangan zaman. Perbaikan dan perubahan dilakukan, diantaranya : perbaikan komposisi jenis koleksi satwa, sifat dan tema penyajian koleksi, perbaikan teknis dan administrasi, perbaikan pengelolaan dana, perbaikan sumber daya manusia, dan pergantian nama Kebun Binatang Ragunan menjadi Taman Margasatwa Ragunan yang diresmikan pda tanggal 1 April 1999 sesuai dengan keputusan Menteri Dalam Negeri No. 34 Tahun 1999 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja Taman Margasatwa Ragunan DKI Jakarta. Pergantian nama Kebun Binatang Ragunan menjadi Taman Margasatwa Ragunan berkaitan erat dengan keinginan untuk lebih meningkatkan fungsi rekreasi dengan
penambahan sarana rekreasi berupa taman yang indah dan menarik. Dengan adanya perubahan ini diharapkan Taman Margasatwa Ragunan dapat berkembang dengan baik dan mampu mengikuti perkembangan zaman.
2.2.2. Profil Taman Margasatwa Ragunan Sebuah taman seluas 147hektar dan berpenghuni sekitar 2.226jenis satwa serta ditumbuhi lebih dari 50.000 pohon membuat suasana lingkungannya sejuk dan nyaman. Lahannya tertata dan terbangun serta sebagian lagi masih terus dikembangkan menuju suatu kebun binatang yang modern sebagai identitas kota Jakarta. Berkunjung ke Taman Margasatwa Ragunan berarti memasuki sebuah hutan tropis mini, di dalamnya terdapat keanekaragaman hayati yang memiliki nilai konservasi tinggi
dan
menyimpan
harapan
untuk
masa
depan.
Sebuah kebun binatang modern menampilkan suatu sistem ekologi yang lengkap yang bisa menjadi satu sumber ilmu pengetahuan yang akan mengawali langkah pelestarian kehidupan alam liar. Singkatnya, kebun binatang adalah
Kapal Nuh kita dalam
menghadapi bencana dan kerusakan yang akhir-akhir ini sering terjadi. Bila nanti sudah tidak ada lagi hutan di bumi ini, paling tidak masih ada contoh-contoh mahluk yang menakjubkan ini di kebun binatang, entah itu telah berwujud satwa ataupun masih berbentuk embrio, sel atau DNA.
2.2.3. Satwa Endemik Indonesia di Taman Margasatwa Ragunan Satwa Endemik Indonesia merupakan satwa yang habitatnya hanya ada di Negara Indonesia. Berikut adalah satwa endemik yang dilindungi dan dipelihara di Taman Margasatwa Ragunan : 1. Babirusa (Babyrousa Babyrussa)
Klasifikasi - Kelas : Mammalia - Bangsa : Artiodactyla - Suku : Suidae - Marga : Babyrousa - Jenis : Babyrousa Babyrussa Distribusi Sulawesi Utara Dan Kepulauan Disekitarnya, Khususnya (Togian, Buru Dan Sulu) Habitat Daerah Hutan Basah, Perkebunan Tebu, Daerah Sepanjang Sungai Dan Danau Daerah Hutan Pantai Pakan
Pakanannya Terdiri Atas Akar, Buah Beri, Daun Tunas, Buah, Tumbuhan Air. Sering Menggali Mencari Larva Di Tanah Lembek Atau Di Hutan Rotan, Pada Saat Tertentu Memakan Mamalia Kecil Dan Burung Kecil Reproduksi Lama Kehamilan 137-155 Hari. Biasanya Melahirkan 2 Anak. Disusui Selama 2-3 Bulan. Anak Akan Meninggalkan Sarang Dan Mulai Mengikuti Induknya Pada Usia 2-3 Minggu. Lama Hidup 10-24 Tahun. 2. Rusa Bawean (Axis Kuhli)
Klasifikasi - Kelas : Mammalia - Bangsa : Artiodaclya - Suku : Cervidae - Marga : Axis - Jenis : Axis Kuhli Distribusi Terbatas Di Pulau Bawean (Indonesia) Habitat Di Hutan Perbukitan Atau Kadangkala Di Perkebunan Jati
Pakan Sebagian Besar Rusa Memakan Rumput Atau Daun, Tunas, Ranting, Bunga Dan Buah Umbi, Dan Tanaman Reproduksi Lama Kehamilan 7-8 Bulan. Melahirkan Anak 2 Ekor, Jarang 3 Ekor, Di Lahirkan Di Tempat Persembunyiannya. Induk Memberi Makan Di Dekatnya Dan Menyusui Bayinya Sampai Cukup Kuat Berjalan Bersama Kelompoknya. Lama Hidup 10-15 Tahun. 3. Harimau Sumatera (Panthera Trigris Sumatera)
Klasifikasi - Kelas : Mammalia - Bangsa : Carnivora - Suku : Felidae - Marga : Panthera - Jenis : Panthera Trigris - Anak Jenis : Panthera Trigris Sumatera Distribusi Sumatera
Habitat Hutan Tropis, Padang Rumput Dan Daerah Terbuka Yang Dekat Dengan Air Pakan Ikan, Monyet, Babi Hutan, Rusa. Juga Memangsa Kambing Dan Anak Kerbau. Jika Terpaksa Memakan Kadal, Katak, Tikus Dan Hewan Kecil Lainnya. Sehari Memakan 6-7 Kg Daging.
4. Orang Utan (Pongo Pygmaeus)
Klasifikasi - Kelas : Mammalia - Bangsa : Primata - Suku : Pongidae - Marga : Pongo - Jenis : Pongo Pygmaeus Distribusi Sumatera Utara Dan Kalimantan Habitat Hutan Tropis Dataran Rendah Sampai Perbukitan, 2000m, Daerah Sungan Dan Pegunungan
Pakan Buah, Menyukai Durian, Daun, Kulit Kayu, Bunga, Biji, Serangga Dan Telur Burung Reproduksi Siap Kawin Usia 10 Tahun. Kehamilan 8-9 Bulan. Melahirkan Anak Satu, Jarang Kembar. Berat Waktu Lahir 1,5 Kg. Meninggalkan Induknya Usia 5 Tahun. Pada Jantan Perkembangan Bantalan Pipi Dan Kantung Suara Pada Usia 12-14 Tahun. Lama Hidup 40 Tahun. 5. Kanguru Walablaru Abu (Thylogale Brunii)
Klasifikasi Kelas : Mammalia Bangsa : Marsupialia Suku : Macropodidae Jenis : Thylogale Brunii Penyebaran Terdapat Di Bagian-Bagian Australia Paling Selatan Serta Tazmania Bagian Timur Laut, Papua
Habitat Di Hutan Pakan Rumput Dan Makanan Hijau Lainnya, Juga Buah-Buahan Perkembangbiakan Kanguru Betina Mempunyai Kantong Dengan Lubang Mengarah Ke Depan (Atas) Tempat Puting Dan Kelenjar Susu Sebagai Tempat Anaknya Dibesarkan. Lama Hidup : 20 Tahun 6. Landak Jawa (Hystrix Javanicus)
Klasifikasi Kelas : Mammalia Bangsa : Rodentia Suku : Hystricidae Jenis : Hystrix Javanicus
Distribusi Jawa Habitat Semua Tipe Hutan, Semak-Semak Dan Padang Rumput Pakan Akar, Umbi, Buah-Buahan, Tumbuhan Muda Lama Hidup : Mencapai 27 Tahun 7. Curik Bali/ Jalak Bali(Leucopsar Rothschildi)
Klasifikasi - Kelas : Aves - Bangsa : Passeriformes - Suku : Sturnidae - Marga : Leucopsar - Jenis : Leucopsar Rothschidi Distribusi Hanya Terdapat Di Ujung Barat Daya Bali Habitat Di Daerah Hutan Dataran Rendah Yang Relatif Kering
Pakan Buah-Buahan Dan Serangga Reproduksi Lebih Suka Bersarang Di Pohon Mati. Bertelur 2-4 Butir. Masa Pengeraman 1214 Hari. Kedua Induknya Mengerami Dan Merawat Anaknya. Anak Meninggalkan Sarang Usia 21-28 Hari 8. Cendrawasih Kuning Kecil (Paradisae Minor)
Klasifikasi - Kelas : Aves - Bangsa : Passeriformes - Suku : Paradisaeidae - Marga : Paradisae - Jenis : Paradisae Minor Distribusi Terbatas Di Utara Dan Barat Papua Nugini Serta Irian Habitat Hidup Di Daerah Pinggiran Hutan, Hutan Dataran Rendah Dan Hutan Pegunungan
Pakan Buah-Buahan Dan Serangga Reproduksi Bersarang Di Atas Pohon. Sarangnya Berbentuk Mangkok Atau Kubah. Bertelur 1-2 Butir. Masa Inkubasi 17-21 Hari. Anak Meninggalkan Sarang Usia 17-30 Hari 9. Komodo (Varanus Komodoensis)
Klasifikasi - Kelas : Reptilia - Bangsa : Squamata - Anakbangsa : Sauria - Suku : Varanidae - Marga : Varanus - Jenis : Varanus Komodoensis Distribusi Terbatas Di P.Komodo, P.Padar, P.Rinca And Di Bagian Flores Barat Habitat Hutan Terbuka, Daerah Pantai, Daerah Perbukitan Sampai Ketinggian 735 M, Dan Hutan Yang Sangat Kering Pakan
Pemangsa Dan Pemakan Bangkai: Kambing, Rusa, Babi Hutan, Kerbau Dan Kuda. Anak Memakan Serangga, Tikus, Telur Dan Anak Burung Reproduksi Bertelur 20 Butir. Telur Diletakkan Di Lubang Dan Tunggul Pohon Serta Di Dalam tanah. Pengeraman Dilakukan Oleh Alam Selama 8-10 Bulan. Siap Kawin Umur 5-6 Tahun. Lama Hidup 50-60 Tahun 2.2.4. Fasilitas Pengunjung 1. Gajah Tunggang Loket buka : 10-15.00 Harga Tiket : Rp. 5.000/orang (3 tahun ke atas) Lokasi : Dekat pintu barat Waktu : Hari minggu dan Hari besar
2. Unta Tunggang Loket buka : 10-15.00 Harga Tiket : Rp. 5.000/orang (3 tahun ke atas) Lokasi : Sebelah Pintu Timur Waktu : Hari minggu dan Hari besar
3. Kuda Tunggang Loket buka : 10-15.00 Harga Tiket : Rp. 3.000/orang (3 tahun ke atas) Lokasi : di Taman Satwa Anak, Pintu Utara Waktu : Hari minggu dan Hari besar 4. Bendi Loket buka : 10-15.00 Harga Tiket : Rp. 10.000/bendi (maks 4 orang) Lokasi : Sebelah Timur panggung anak-anak Waktu : Hari minggu dan Hari besar
5. Kereta Keliling Loket buka : 10.00-15.00 Harga Tiket : Rp. 5.000/orang (> 3 tahun) Lokasi : Sebelah Barat Gedung Informasi Waktu : Hari minggu dan Hari besar
6. Pentas Satwa Loket buka : 10-15.00 Harga Tiket : Rp. 4.000/orang (3 tahun ke atas) Lokasi : Dekat Kandang Gajah Tunggang Waktu : Hari minggu dan Hari besar 7. Taman Satwa Anak Loket buka : Rp. 08.00-16.00 Harga Tiket : Rp. 1.500/orang (> 3 tahun) Lokasi : dekat pintu masuk Pintu Gerbang Utara Waktu : Hari minggu dan Hari besar
8. Perahu Bebek Loket buka : 10-15.00 Harga Tiket : Rp. 15.000 Lokasi : Taman Perahu pintu masuk Gerbang Timur 9. Terowongan Orang Utan Loket buka : 10-17.00 Lokasi : Sebelah pintu masuk Gerbang Timur
10. Museum Loket buka : 09-17.00 Lokasi : di Pusat Primata Schmutzer
12. Waktu Pemberian Makan Gorila
Pemberian makanan gorilla dapat di saksikan di Pusat Primata Schmutzer Taman Margasatwa Ragunan setiap hari pada jam 09.00, 12.00 ,14.30 dan 15.00. Atraksi ini sangat menarik karena pengunjung dapat melihat langsung bagaimana gorilla makan dan jenis makanan apa yang dimakannya. Menu makanan gorilla yang disediakan terdiri dari jenis buah-buahan dan sayuran segar yang sudah terpilih. Pada saat jam makan gorilla petugas akan datang membawa sekeranjang menu makanan di sisi timur kandang gorilla. Biasanya gorilla sudah mengerti jadwal makannya telah tiba. Gorilla akan menunggu di sisi timur. Bila Gorillanya belum berkumpul maka petugas akan memanggil masing-masing nama gorillanya yaitu Kumbo, Kihi, dan Komu. Ketiga gorilla itu akan segara menghampiri panggilan suara itu. Dan petugas akan segera membagikan makanan kepada ketiga gorilla tersebut. Mereka sangat menyukai makanannya.
13. Program Pemandu Wisata Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan dapat memanfaatkan jasa pemandu wisata(Tour guide) yang mempunyai wawasan mengenai satwa, terutama tentang satwa yang berada di kawasan Taman Margasatwa Ragunan. Sebagian besar pemakai jasa pemandu adalah rombongan dari sekolah-sekolah, baik dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan bahkan Mahasiswa. Untuk sekolah-sekolah Internasional, Taman Margasatwa Ragunan juga menyediakan jasa pemanduan dalam bahasa Inggris. Kegiatan pemanduan dapat berjalan setiap hari kerja atas permintaan pengunjung. Pengunjung terlebih dahulu dapat memasukan surat atau memberitahukan permintaan pemandu wisata sebelum hari pelaksanaan kepada bagian pelayanan pengunjung.
2.2.5. Lokasi Taman Margasatwa Ragunan
Taman Margasatwa Ragunan terletak di daerah Pasar Minggu, sekitar 20 km dari pusat kota Jakarta. Ia berada di ketinggian 50 m di atas permukaan laut dengan curah hujan, suhu dan kelembaban tahunan rata-rata 2300mm 300 C dan 60%. Taman Margasatwa berdiri di atas tanah latosol merah seluas 140ha. Untuk menuju Ragunan tersedia tiga (3) pintu gerbang, yaitu sebagai berikut : 1. Pintu gerbang Utara - Dari Tanah Abang, Kopaja P19 dan S602 dari arah Kebayoran (Blok M), S77 & P19 - Dari arah Kampung Melayu S68 - Dari arah Pasar Minggu S68 dan S15A - Transjakarta Koridor 6 Dukuh atas - Ragunan 2. Pintu Gerbang Barat - Dari arah Cilandak S612 - Dari arah Pondok Labu dan Lebak Bulus S02 - Dari Ciganjur M20 - Dari Cipedak S12 - Dari Cinere KWK 61 3. Pintu Gerbang Timur - Dari arah Depok, Lenteng Agung dan Jati Padang M17. (Pintu gerbang Timur hanya dibuka pada Hari Sabtu, Minggu dan Hari Libur Nasional.)
2.1.6. Struktur Organisasi Struktur Organisasi UPT (Unit Pelayanan Teknis) Taman Margasatwa Ragunan Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 135 tahun 2009, adalah sebagai berikut : Kepala Unit
Sub Bagian Tata Usaha
Seksi Kesejahteraan Peragaan Satwa
Seksi Pelayanan Pengunjung Subkelompok Jabatan Fungsional
2.2.7. Visi dan Misi 2.2.7.1. Visi Taman Margasatwa Ragunan : Mewujudkan Taman Margasatwa Ragunan sejajar dengan kebun binatang di kota-kota besar di negara maju yang dihuni oleh satwa yang sejahtera. 2.2.7.2. Misi Taman Margasatwa Ragunan : 1.
Meningkatkan kualitas kesejahteraan satwa mendekati habitatnya.
2.
Meningkatkan Kepedulian masyarakat terhadap satwa dalam rangka sosialisasi konservasi ex-situ.
3.
Meningkatkan kerjasama ilmiah dan informasi satwa baik dalam dan luar negeri.
4.
Meningkatkan hubungan antar daerah/negara melalui program tukar menukar satwa antar kebun binatang dalam dan luar negeri.
5.
Meningkatkan pelestarian dan keindahan fauna-flora sebagai suatu ekosistem yang terpadu.
6.
Meningkatakan fungsiTaman Margasatwa Ragunan sebagai wilayah resapan air dan pengendalian saluran keluar air melalui pembuatan dan pendalaman waduk danau.
2.2.8. Tugas Pokok dan Fungsi Berikut yang merupakan Tugas pokok dan fungsi Taman Margasatwa Ragunan DKI Jakarta : Berdasarkan keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 13 tahun 1998 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja Taman Margasatwa Ragunan DKI Jakarta, serta keputusan menteri dalam negeri No. 34 tahun 1999 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja Taman Margasatwa Ragunan, maka tugas dan fungsi Taman Margasatwa Ragunan adalah : 1. Sebagai sarana konservasi pelestarian flora dan fauna serta ex-situ 2. Sebagai sarana pendidikan dan penelitian ilmu pengetahuan (riset dan edukasi) 3. Sebagai sarana promosi dan rekreasi alam 4. Sebagai sarana resapan air tanah, paru-paru kota dan ruang terbuka hijau
2.3. DataMandatoris Alamat : Taman Margasatwa Ragunan. Provinsi DKI Jakarta. Jl. Harsono RM No.1 Ragunan. Jakarta Selatan 12550 Phone + 62 21 7884 7114 (pelayanan pengunjung) Fax +62 21 780 5280 / +62 21 7884 7114 (pel pengunjung) email :
[email protected] Kontak Pusat Primata Scmutzer : Phone +62 21 7884 7105 email :
[email protected]
2.4. Pihak Terkait 2.4.1. Kementerian Negara dan Lingkungan Hidup
a. Visi Terwujudnya perbaikan kualitas fungsi lingkungan hidup melalui Kementerian Negara Lingkungan Hidup sebagai institusi yang handal dan proaktif untuk mencapai pembangunan berkelanjutan melalui penerapan prinsip-prinsip Good Enviromental Governance, guna meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia". b. Misi 1.
Mewujudkan kebijakan pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup guna mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan;
2.
Membangun koordinasi dan kemitraan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan dan pemanfaatan SDA dan Lingkungan Hidup secara efisien, adil dan berkelanjutan;
3.
Mewujudkan pencegahan kerusakan dan pengendalian pencemaran SDA dan Lingkungan Hidup dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup.
c. Tujuan & Sasaran Tujuan : Mewujudkan perbaikan kualitas fungsi lingkungan hidup. Sasaran : 1.
Penurunan beban pencemaran lingkungan meliputi air, udara, atmosfer, laut, dan tanahPenurunan laju kerusakan lingkungan hidup yang meliputi sumber daya air, hutan dan lahan, keanekaragaman hayati, energi, atmosfir, serta ekosistem pesisir laut
2.
Terintegrasinya dan diterapkannya pertimbangan pelestarian fungsi lingkungan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pengawasan pemanfaatan ruang dan lingkungan
3.
Meningkatnya kepatuhan pelaku pembangunan untuk menjaga kualitas fungsi lingkungan hidup
4.
Mewujudkan tata kepemerintahan yang baik di bidang pengelolaan lingkungan hidup ( Good Environmental Governance).
d. Strategi Strategi pencapaian tujuan mewujudkan perbaikan kualitas fungsi lingkungan hidup.
Sasaran : a. Penurunan beban pencemaran lingkungan meliputi air, udara, atmosfer, laut, dan tanah. b. Penurunan laju kerusakan lingkungan (sumber daya air, hutan dan lahan, keanekaragaman hayati, energi, atmosfir, serta ekosistem pesisir dan laut) c. Terintegrasinya dan diterapkannay pertimbangan pelestarian fungsi lingkungan dalam
perencanaan
dan
pelaksanaan
pembangunan
serta
pengawasan
pemanfaatan ruang dan lingkungan d. Meningkatnya kepatuhan pelaku pembangunan untuk menjaga kualiltas fungsi lingkungan 2. Strategi pencapaian tujuan mewujudkan tata kepemerintahan yang baik di bidang pengelolaan lingkungan hidup (good environmental governance). 2.4.2. Pemerintah DKI Jakarta
a. Pemerintah DKI Jakarta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dipimpin oleh satu orang Gubernur dibantu oleh satu orang Wakil Gubernur yang dipilih secara langsung melalui pemilihan umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang harus memperoleh suara lebih dari 50% suara sah. Perangkat daerah Provinsi DKI Jakarta terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah, Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi, kecamatan, dan kelurahan. Dalam kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pemerintah DKI Jakarta dapat mengusulkan
kepada Pemerintah penambahan jumlah dinas, lembaga teknis provinsi serta dinas, dan/atau lembaga teknis daerah baru sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anggaran keuangan daerah. Gubernur dalam kedudukannya sebagai wakil Pemerintah dan Kepala Daerah Provinsi DKI Jakarta yang diberikan kekhususan tugas, hak, kewajiban, dan tanggung jawab dalam kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, dibantu oleh sebanyak-banyaknya 4 (empat) orang Deputi Gubernur sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah yang bertanggung jawab kepada Gubernur. Deputi diangkat dari pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan. Deputi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Gubernur. b. Kewenangan dan Protokoler Kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai daerah otonom mencakup seluruh urusan pemerintahan (kecuali urusan politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiscal nasional, agama, serta bagianbagian dari urusan pemerintahan lain yang menjadi wewenang Pemerintah sebagaimana diatur dalam perundang-undangan) dan urusan pemerintahan lainnya yang diatur dalam UU 29/2007. Dalam penyelenggaraan kewenangan dan urusan pemerintahan Gubernur bertanggung jawab kepada Presiden. Kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lainnya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia meliputi penetapan dan pelaksanaan kebijakan dalam bidang: 1. tata ruang, sumber daya alam, dan lingkungan hidup;
2. pengendalian penduduk dan permukiman; 3. transportasi; 4. industri dan perdagangan; dan 5. pariwisata. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melestarikan dan mengembangkan budaya masyarakat Betawi serta melindungi berbagai budaya masyarakat daerah lain yang ada di daerah Provinsi DKI Jakarta. Pemerintah kewenangan
Daerah dan
Provinsi
urusan
DKI
Jakarta
pemerintahan
mendelegasikan
kepada
sebagian
pemerintah
kota
administrasi/kabupaten administrasi, kecamatan, dan kelurahan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Jenis kewenangan dan urusan yang didelegasikan, ruang lingkup, dan tata cara pendelegasiannya diatur dan ditetapkan dalam peraturan daerah. 2.5. Data Analisa Partner 2.5.1. Ancol Bay City
Sejak awal berdirinya di tahun 1966, Ancol Taman Impian atau biasa disebut Ancol sudah ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata terpadu oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemda DKI menunjuk PT Pembangunan Jaya sebagai Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol yang
dilakukan secara bertahap sesuai dengan peningkatan perekonomian nasional serta daya beli masyarakat. Sejalan dengan perkembangan perusahaan yang semakin meningkat di tahun 1992 status Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol diubah menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol sesuai dengan akta perubahan No. 33 tanggal 10 Juli 1992 sehingga terjadi perubahan kepemilikan dan prosentase kepemilikan saham, yakni 20% dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya dan 80% dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta. Pada 2 Juli 2004 Ancol melakukan “go public” dan mengganti statusnya menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk., dengan kepemilikan saham 72% oleh Pemda DKI Jakarta dan 18% oleh PT Pembangunan Jaya dan 10% oleh masyarakat. Langkah “go public” ini dilakukan untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan, karena akan lebih terkontrol, terukur, efisien dan efektif dengan tingkat profesionalisme yang tinggi serta menciptakan sebuah Good & Clean Governance. Kinerja dan citra yang positif ini akan menjadikan perusahaan terus tumbuh dan berkembang secara sehat di masa depan. PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk juga melakukan upaya repositioning dengan diluncurkannya logo Ancol yang baru pada 10 Juli 2005. Perubahan tersebut tidak semata mengganti logo perusahaan, tetapi juga untuk memacu semangat dan budaya perusahaan secara keseluruhan. Visi Menjadi perusahaan properti dan pengembang kawasan wisata terpadu, terbesar dan terbaik Misi
di
Asia
Tenggara
yang
memiliki
jaringan
terluas.
Sebagai komunitas pembaharuan kehidupan masyarakat yang menjadi kebanggaan bangsa. Senantiasa menciptakan lingkungan kehidupan sosial yang lebih baik melalui sajian hiburan berkualitas yang berunsur seni, budaya dan pengetahuan dalam rangka mewujudkan
komunitas
pembaharuan
kehidupan
masyarakat
yang
menjadi
kebanggaan bangsa. Usaha Pariwisata (Rekreasi dan Resor) Dikelola oleh anak perusahaannya terutama oleh PT Taman Impian Jaya Ancol (“TIJA”) yang meliputi pengelolaan kawasan pariwisata (rekreasi dan resor) dan kegiatan usaha penunjang: entertainment, konvensi dan wisata belanja. PJAA mengelola “area pariwisata terintegrasi” seluas 552 Ha, lokasi dekat pantai, terbaik di Jakarta dengan kemudahan akses melalui jalan tol, busway dan kereta api. 1.
Pantai dan Taman Memiliki 5 pantai (Pantai Festival, Indah, Elok, Ria dan Carnival Beach Club) dan Danau Impian, sepanjang kurang lebih 5 km, dengan promenade sepanjang 4 km.
2.
Dunia Fantasi Theme park pertama di Indonesia, berteknologi mutakhir dengan sertifikasi ISO 9001:2000.
3.
Atlantis Water Adventure Taman rekreasi air pertama di Indonesia didesain untuk segala umur dengan 8 kolam utama.
4.
Gelanggang Samudra Sebuah oceanarium dan teater 4D yang menawarkan rekreasi, konservasi, dan pendidikan.
5.
Sea World Sea World adalah underwater aquarium pertama dan satu-satunya di Indonesia, dengan area seluas 2 Ha (dikelola dengan format BOT).
6.
Putri Duyung Cottages Hotel resor di Teluk Jakarta seluas 7 Ha, memiliki 100 cottage (133 kamar).
7.
Padang Golf Ancol Padang golf eksekutif 18-hole bertaraf internasional di jantung kota Jakarta.
8.
Marina Marina untuk sandar kapal dan yachts.
9.
Pasar Seni Pusat kesenian dan barang seni dengan lebih dari 100 seniman lokal.
10. Pulau Bidadari Resor pulau eksotis, terletak 20 menit dari Marina. 11. Ritel Lebih dari 30 kios penjualan suvenir, makanan dan minuman. 12. Hailai Executive Club Kompleks restoran internasional, olahraga dan hiburan. 13. Kereta Gantung Wahana kereta gantung yang menghubungkan unit-unit rekreasi di Ancol dengan jalur sepanjang kurang lebih 2,4 km. 14. Bowling Fasilitas olahraga bowling bertaraf internasional dengan 60 lintasan.
15. Wisata Kuliner Fasilitas resto dan cafe. Tahun 2009 Pendapatan PT. Pembangunan Jaya ancol dari hasil penjualan tiket wahana wisata adalah sebesar Rp. 234.080.873.757. Dengan pengalaman hampir 20 tahun di industri rekreasi,telah menempatkan Jaya Ancol sebagai pengelola kawasan rekreasi utama bagiwarga DKI dan sekitarnya. Saat ini Jaya Ancol juga semakin serius menggelutibisnis properti yaitu dengan memanfaatkan areal hasil reklamasi seluas 403 m2untuk pengembangan kawasan hunian dan rekreasi yang terintegrasi.Sebagai tujuan utama bagi kebutuhan rekreasi warga DKI dan sekitarnya,keberadaan Jaya Ancol adalah tidak dapat diragukan. Dari beberapa tempatrekreasi besar di Jakarta dan sekitarnya, seperti Taman Impian Jaya Ancol (Ancol),Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Kebun Binatang Ragunan (KBR), Monumennasional (Monas), dan lainnya, Jaya Ancol menjadi sasaran utama masyarakatdisetiap tahunnya. Tabel Jumlah Wisatawan Per Tempat Wisata (dalam juta orang) 2005
2006
2007
2008
Ancol
10.38
12.47
13.37
13.94
TMII
4.23
4.80
4.90
4.51
KBR
3.08
3.29
3.40
3.37
Monas
0.71
0.76
0.80
0.92
Sumber: Dinas Pariwisata DKI, diolah PEFINDO
Diantara beberapa tempat rekreasi diatas, Jaya Ancol merupakan pemain utamadalam hal pengunjung dengan total 13,94 juta pengunjung atau 158% lebih besardibandingkan jumlah pengunjung Taman TMII, KBR, dan Monas selama tahun2008. Pendapatan Jaya Ancol saat ini berasal dari 3 bisnis utama yaitu hasil penjualantiket masuk, penjualan properti serta perdagangan dan jasa, yang di tahun 2008,masingmasing menyumbang 51,3%, 32,4%, dan 16,4% dari Pendapatan UsahaJaya Ancol. Hasil analisis SWOT yang dilakukan terhadap Jaya Ancol adalah sebagai berikut : a. Kekuatan : -
Ttempat rekreasi terbesar di Jakarta
-
Segmen bisnis yang saling mendukung dalam satu kawasan
b. Kelemahan : -
Harga untuk sebagian besar fasilitas hiburan tergolong cukup mahal.
c. Kesempatan : -
Kerjasama wahana rekreasi baik dengan daerah lain diluar Jakarta maupun dengan negara lain
d. Ancaman : -
Pertumbuhan mall besar telah menjadi kompetitor bagi Jaya Ancol
2.5.2. Taman Safari
Taman Safari Indonesia adalah tempat wisata keluarga yang berwawasan lingkungan dan berorientasi habitat satwa pada alam bebas. Taman ini terletak di tiga lokasi. Taman Safari Indonesia I berlokasi di Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan kawasan Puncak. Sedangkan Taman Safari Indonesia II terletak di lereng
Gunung Arjuna, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Selain itu ada juga Taman Safari III di desa Serongga, Kecamatan Gianyar, Provinsi Bali. Taman Safari Indonesia I dibangun pada tahun 1980 pada sebuah perkebunan teh yang sudah tidak produktif. Taman ini menjadi penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Taman ini terletak pada ketinggian 900-1800 m diatas permukaan laut, serta mempunyai suhu rata-rata 16 - 24 derajat Celsius. Taman ini telah ditetapkan sebagai Obyek Wisata Nasional oleh Soesilo Soedarman, Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi pada masa itu. Lebih jauh, taman ini juga telah diresmikan menjadi Pusat Penangkaran Satwa Langka di Indonesia oleh Hasyrul Harahap, Menteri Kehutanan pada masa itu, pada tanggal 16 Maret 1990. Taman Safari memiliki koleksi satwa dari hampir seluruh penjuru dunia dan juga satwa lokal, seperti Komodo, Bison, Beruang Hitam Madu, Harimau Putih, Gajah, Anoa dan lain sebagainya. Status penguasaan tanah di bawah wewenang Yayasan Taman Safari yang juga merupakan pemilik dan pengelola obyek wisata. Fasilitas yang terdapat di Taman Safari Indonesia yaitu bus safari, danau buatan, sepeda air, kano, kolam renang dengan seluncur ombak, kereta api mini yang melintasi perkampungan ala Afrika, taman burung, baby zoo, kincir raksasa, gajah tunggang, kuda tunggang, komedi putar, pentas sirkus, area gocart, children's play ground, bom bom car, rumah setan, kesenian tradisional dan sulap di panggung terbukaBalai Ruyung Safari. Waktu Buka :
setiap hari dari jam 09.00 s/d 17.00 wib Harga tiket : Dewasa Rp.20.000, anak-anak (di bawah 5 tahun) Rp.15.000, Tiket Kendaraan
:
bus Rp.10.000, mobil Rp.5.000. Safari Malam : Taman Safari juga menyelenggarakan safari di malam hari (Safari Malam) yang dibuka mulai jam 19.00 s/d 21.00 wib dengan harga karcis Rp.30.000 untuk dewasa, Rp.20.000 untuk anak-anak (di bawah 5 thn), Rp.5.000 untuk mobil. Alamat : Jl. Raya Taman Safari, Cisarua Puncak - Bogor Phone:0251-250000 Fax.: 0251-250555 Hasil analisis SWOT yang dilakukan terhadap Taman Safari adalah sebagai berikut : a. Kekuatan : -
Satwa yang ada dapat dilihat lebih dekat dari dalam kendaraan.
b. Kelemahan : -
Kurang tersedianya akses menuju Taman Safari
c. Kesempatan : -
Saat hari libur besar, memungkinkan pengunjung dari luar kota Bogor untuk datang berkunjung.
d. Ancaman : -
Masyarakat ibu kota cenderung memilih untuk berwisata ke lokasi yang lebih dekat.
2.6. Data Hasil Wawancara dan Kuesioner Data berikut merupakan kesimpulan yang didapat setelah sebelumnya melakukan metode survey kuantitatif yaitu lewat Kuesioner yang dibagikan kepada pengunjung serta wawancara kepada pihak pengelola Taman Margasatwa Ragunan.
a. Kuesioner Kuesioner yang saya sebarkan adalah sebanyak 70 lembar kuesioner yang terdiri atas pertanyaan keterangan data diri, selanjutnya pertanyaan seputar logo dan Taman Margasatwa Ragunan. Dari hasil kuesioner tersebut diperoleh data sebagai berikut : 1. Alamat : Sebagian besar pengunjung berdomisili di wilayah Jakarta dan sekitarnya seperti Tanggerang dan Depok. 2. Usia : 15 – 48 tahun 3. Profesi : Pelajar
: 45 responden
Karyawan swasta
: 13 responden
Wirausaha
: 5 responden
Ibu Rumah Tangga
: 4 responden
Pengangguran
: 2 responden
Olahragawan
: 1 responden
Kuesioner ini dibagikan pada hari senin (hari kerja), dan bertepatan dengan waktu libur bagi sebagian besar pelajar yang tidak mengikuti Ujian Akhir Nasional. Sehingga tidak heran yang menjadi dominan responden saat itu adalah para pelajar. Namun dari hal tersebut dapat dilihat bahwa Taman Margasatwa Ragunan, masih cukup populer dikalangan pelajar sehingga masih menjadi pilihan dikala libur.
4. Dari mana anda mendapat informasi tentang Taman Margasatwa Ragunan ? 1. Teman
: 48 responden
2. Ibu/ Ayah/ Saudara
: 36 responden
3. Media Cetak & elektronik
: 8 responden
4. Brosur
: 4 responden
5. Internet
: 3 responden
6. Poster
: 2 responden
7. Jawaban lain : Tau sendiri
: 1 responden
Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa media promosi seperti brosur, poster, internet dan media cetak serta elektronik kurang berperan dalam mempromosikan Taman Margasatwa Ragunan. Sebagian besar pengunjung mengaku mengetahui informasi tentang Taman Margasatwa Ragunan dari teman, kemudian dari Ibu, Ayah dan saudara. 5. Pernahkah anda memperhatikan atau melihat logo yang disertakan dalam iklan dan media promosi yang dikeluarkan oleh Taman Margasatwa Ragunan : 1. Tidak sama sekali : 53 responden 2. Pernah
: 10 responden
3. Kadang-kadang
: 7 responden
Data diatas membuktikan bahwa logo Taman Margasatwa Ragunan masih kurang memiliki daya tarik sehingga sebagian besar pengunjung sama sekali tidak memperhatikan logo tersebut, bahkan ada beberapa yang cukup terkejut karena merasa bahwa saat itu adalah kali pertama ia melihat logo Taman Margasatwa Ragunan.
6. Setelah diperlihatkan logo Taman Margasatwa Ragunan, apa kesan yang ada dibenak anda mengenai logo tersebut : 1. Cukup menarik
: 36 responden
2. Kurang menarik
: 23 responden
3. Sangat menarik
: 8 responden
4. Tidak menarik sama sekali : 3 responden Sebagian besar responden masih menganggap logo tersebut cukup menarik, dan masih cukup banyak pula yang beranggapan kurang menarik. Sesuai tanggapan dari para responden tersebut, yang menjadi alasan logo tersebut kurang menarik adalah karena logo tersebut dianggap kurang modern, belum tepat sasaran, belum mewakili Taman Margasatwa Ragunan sebagai sebagai sarana konservasi dari berbagai hewan, warna dianggap kurang menarik serta bentuknya lebih terlihat sebagai tulisan kaligrafi Arab. 7. Bagi anda yang menganggap logo tersebut menarik, apa yang menarik dari logo tersebut : 1. Stilasi burung ditengah logo
: 27 responden
2. Warnanya
: 12 responden
3. Hiasan
: 5 responden
8. Seberapa sering anda mengunjungi Taman Margasatwa Ragunan : 1. < 5
: 36 responden
5
: 15 responden
2.
3. Jawaban lain : Sering
: 13 responden
4. Jawaban lain : Kadang-kadang
: 3 responden
5. Jawaban lain : tidak tahu
: 3 responden
9. Kenapa anda lebih memilih berwisata ke Taman Margasatwa Ragunan dibanding tempat wisata lainnya yang ada di Jakarta : 1. Harga terjangkau
: 50 responden
2. Lebih dekat dari rumah
: 21 responden
3. Tempatnya sejuk dan banyak pepohonan
: 28 responden
4. Koleksi hewannya menarik
: 20 responden
5. Banyak akses menuju Ragunan
: 11 responden
6. Untuk keperluan penelitian dan pembelajaran
: 8 responden
7. Jawaban lain : iseng-iseng
: 1 responden
Taman Margasatwa Ragunan menjadi pilihan berwisata dikarenakan harganya yang terjangkau. Hal ini menjadi keunggulan Ragunan dibandingkan tempat wisata lainnya yang ada di Jakarta. Lokasinya yang sejuk serta koleksi hewannya yang menarik masih menjadi daya tarik pengunjung, selain itu masyarakat lebih rmudah menuju Ragunan dikarenakan banyaknya akses menuju Ragunan. Ragunan juga masih menjadi alternatif wisata untuk keperluan penelitian dan pembelajaran. 10. Setelah berwisata dari Taman Margasatwa Ragunan, apa yang paling anda suka dari Taman Margasatwa Ragunan ? 1. Koleksi hewannya banyak
: 43 responden
2. Pepohonannya banyak
: 32 responden
3. Tempatnya bersih
: 12 responden
4. Jawaban lain : primata Schmutzer
: 5 responden
5. Petugasnya ramah & siap menolong
: 3 responden
6. Atraksi hiburannya
: 3 responden
7. Fasilitas pengunjung
: 2 responden
11. Apa yang menjadi kekurangan dari Taman Margasatwa Ragunan? 1.
Tempat kurang terawat & terjaga kebersihannya : 30 responden
2.
Kurangnya fasilitas bagi pejalan kaki
: 22 responden
3.
Petugasnya kurang berinteraksi & melayani
: 21 responden
4.
Hewannya kurang terawat
: 19 responden
5.
Banyak pengamen
: 9 responden
6.
Papan petunjuk kurang banyak
: 10 responden
7.
Papan petunjuk kurang terbaca
: 6 responden
8.
Koleksi hewannya sedikit
: 6 responden
9.
Tidak aman
: 3 responden
10. Jawaban lain : kurang promosi
: 1 responden
Kebanyakan pengunjung sangat menyadari kekurangan dari Taman Margasatwa Ragunan dari segi kebersihannya. Hal ini cukup mengkhawatirkan karena akan merusak citra dan MisiTaman Margasatwa Ragunan untuk meningkatkan keindahan dan pelestarian flora dan fauna. 12. Apakah anda berminat untuk kembali berwisata di Taman Margasatwa Ragunan : 1. Ya
: 67 responden
2. Tidak
: 3 responden
13. Kesan anda setelah mengunjungi Taman Margasatwa Ragunan :
1. Cukup menyenangkan
: 52 responden
2. Sangat menyenangkan
: 14 responden
3. Kurang menyenangkan
: 3 responden
4. Tidak menyenangkan
: 1 responden
b. Wawancara 1. Seberapa sering pihak Taman Margasatwa Ragunan melakukan promosi? Media apa saja? -
Salah satunya Taman Margasatwa Ragunan (TMR)melakukan promosi dengan turut aktif berpartisipasi dalam pameran flora dan fauna yang diadakan setahun sekali di Jakarta. Untuk tahun ini dana untuk keikutsertaan TMR di pameran tersebut sudah dianggarkan dari Pemerintah Daerah.
-
TMR untuk pertama kalinya pada tahun 2009 melakukan promosi melalui media televisi, yaitu stasiun tv “TV One” dan dilakukan selama 14 hari namun iklan tersebut hanya ditayangkan pada pagi hari.
-
Media promosi yang pernah dilakukan pihak TMR adalah melalui leaflet, brosur, Guide book yang khusus dibagikan bagi ketua rombongan, spanduk, poster namun hanya diletakkan di area TMR ,baliho yang terletak di depan Departemen Pertanian, juga melalui media cetak, serta melalui peliputan yang dilakukan oleh stasiun televisi seperti Trans TV, Trans 7, Jaktv, Global TV, Indosiar, Metrotv, RCTI dan TVOne diharapkan dapat dijadikan sarana promosi TMR
-
Promosi juga pernah dilakukan melalui siaran radio dengan durasi iklan 1 menit.
2. Apa makna dari logo yang ada saat ini dan sejarah dibuatnya logo tersebut ? -
Logo yang ada saat ini merupakan merupakan hasil dari sayembara yang diadakan oleh TMR, namun kami kurang mengetahui siapa yang mendesain logo tersebut.
-
Logo itu sendiri terdiri atas : Yang pertama, Gambar Burung Dara Mahkota. Pemilihan jenis burung tersebut untuk diletakkan kedalam logo lebih dikarenakan keberhasilan TMR pada masa itu yang berhasil mengembangbiakan jenis burung tersebut. Yang kedua, gambar Burung Dara Mahkota itu sendiri dibentuk dari 3 huruf yaitu KBR yang merupakan singkatan dari Kebun Binatang Ragunan. Yang ketiga, dibelakang gambar burung merupakan gambar pohon kehidupan yang melambangkan TMR sebagai lembaga konservasi yang membantu satwa dalam menjaga kelangsungan hidup
-
Untuk rencana kedepan logo TMR masih ada kemungkinan untuk dirubah, berhubung TMR mempunyai rencana untuk mengangkat keberadaan orang utan dan merasa perlu sekaligus tertantang untuk mengenalkan kepada dunia bahwa Orang Utan merupakan hewan eksotis asli Indonesia. Hal ini dipicu oleh klaim Malaysia yang menyatakan Orang Utan adalah hewan asli negara mereka.
3. Bersamaan dengan promosi yang sudah disebutkan sebelumnya, apakah logo Taman Margasatwa Ragunan juga turut disertakan pada media promosi? Seberapa sering? -
Logo haruslah wajib dan akan senantiasa disertakan padasetiap media promosi yang dikeluarkan oleh TMR.
4. Kata kunci apa yang ingin Taman Margasatwa Ragunan sampaikan lewat media promosi? -
Murah, Kebun Binatang terluas di Asia, sejuk, 1 dari 4 negara di Asia( Jepang, India, Cina dan Indonesia) yang memiliki koleksi hewan berupa Gorilla yang merupakan hewan dengan habitat aslinya di Afrika; Berikut adalah data perbandingan kebun binatang yang ada di Indonesia, diambil dari buku “Indonesian Heritage : Wildlife“ : Luas
Jumlah
Jumlah
Nama
Wilayah
satwa
spesies
Taman Margasatwa Ragunan (1964)
147 ha
4000
> 400
Taman Safari, Cisarua (1986)
70 ha
1000
>150
Kebun Binatang Bandung (1933)
-
1000
>200
Gembira Loka, Yogyakarta (1963)
-
-
>200
Kebun Binatang Surabaya (1916)
14 ha
2500
-
5. Berapa anggaran dana yang dikeluarkan pihak TMR untuk mengadakan promosi ? -
Tahun 2009 kemarin, untuk pertama kalinya pemerintah DKI Jakarta menyediakan anggaran promosi TMR, yakni sebesar Rp 500 juta. Namun untuk tahun ini, kami belum tahu.
6. Seperti apa konsep yang digunakan untuk penataan Taman Margasatwa Ragunan ? -
Untuk penataan TMR ini, kami mulai mengembangkan konsep “Open Zoo”, dimana satwa-satwa yang ada harus ditempatkan dikandang-kandang yang terbuka (enclosure) dan di desain sesuai dengan habitat asli satwa tersebut. Dalam hal ini dapat dikatakan TMR menjadi pelopor untuk pelaksanaan konsep tersebut yang dilatarbelakangi pemenuhan standard Internasional sehubungan dengan kebun binatang (Zoo). Dimana salah satu diantaranya mengharuskan kesejahteraan satwa yang diperoleh dengan menyediakan fasilitas kandang yang mendekati habitat asli satwa. Contoh nyata dapat disaksikan sendiri di Pusat Primata Schmutzer, Ragunan dimana konsep Open Zoo tersebut sudah diterapkan, yang kemudian akan disusul dengan pembenahan kandang satwa lainnya.
7. Apa yang menjadi tagline dari TMR ? -
Untuk saat ini belum ada
8. Dengan diadakannya promosi oleh pihak Taman Margasatwa Ragunan siapa saja yang menjadi target market TMR ? a. Gender Pria & Wanita
b. Range usia usia pra sekolah hingga usia lanjut, yakni sekitar umur 3 tahun hingga 70 tahun c. Strata sosial Kelas menengah ke bawah (B-C), karena mereka merupakan pengunjung yang mendominasi TMR ini yakni sekitar 80%, sedangkan untuk menengah ke atas (B-A), presentasinya adalah sekitar 20% d. Wilayah/daerah jangkauan promosi tentunya wilayah jabodetabek 9.
Berapa jumlah pengunjung TMR untuk 5 tahun terakhir ? Tahun
Jumlah Pengunjung
2009
3.439.760
2008
3.302.549
2007
3.379.561
2006
2.553.087
2005
2.390.077
Tahun 2005 merupakan masa dimana pengunjung menurun drastis, hal ini diakibatkan berkembangnya isu flu burung yang menyebabkan masyarakat enggan untuk datang. Tahun 2007, pusat primata Schmutzer mulai dikenalkan kepada masyarakat melalui media promosi sehingga pada tahun ini terjadi peningkatan yang cukup signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Tahun 2009, ada,
maka
melihat kondisi pengunjung yang mulai jenuh dengan fasilitas yang TMR
pun
berinisiatif
memperkenalkan
fasilitas-fasilitas
yang
menyenangkan bagi pengunjung seperti Gajah tunggang, Unta tunggang, dan lain sebagainya melalui media promosi. Hal ini cukup berhasil menarik pengunjung, yang terlihat dari peningkatan jumlah pengunjung dibanding tahun sebelumnya. 10. Apa saja yang menjadi hambatan bagi TMR dalam meningkatkan intensitas pengunjung selama ini ? -
Kondisi jalan yang macet, menyebabkan minat masyarakat menurun
-
Kondisi Cuaca yang buruk, yang pada akhirnya menyebabkan banjir, pohon tumbang dan kekhawatiran untuk berada di area pohon besar karena rawan patah ataupun tumbang.
-
Isu penyakit menular seperti flu burung yang pernah terjadi.
-
Kondisi masyarakat yang cepat jenuh dan menuntut peningkatan serta penambahan fasilitas baru.
11. Selain mengadakan promosi, apa saja usaha yang sudah dilakukan Taman Margasatwa Ragunan untuk meningkatkan intensitas pengunjung ? -
Dengan meningkatkan mutu pelayanan yang merupakan promosi langsung dalam meningkatkan intensitas pengunjung.
12. Hewan apa yang paling digemari/ menarik perhatian pengunjung? -
Gajah, harimau dan monyet.
13. Hewan apa yang dijadikan maskot untuk Taman Margasatwa Ragunan?
-
Kami berencana untuk melaunching Orang Utan sebagai maskot TMR, dan untuk pelaksanaanya kemungkinan pada tahun 2011.
14. Apa yang paling diminati oleh pengunjung dari Taman Margasatwa Ragunan? -
Fasilitas pengunjungnya seperti pusat primata Schmutzer dan satwa tunggang khususnya gajah tunggang karena terlihat dari jumlah antrian setiap minggunya di TMR.
15. Apa yang paling sering dikeluhkan oleh pengunjung Taman Margasatwa Ragunan ? -
Kebersihan, namun tanpa pengunjung ini sendiri sadari, terkadang mereka sendiri juga sering mengotori TMR dengan membuang sampah di sembarang tempat. Khususnya masyarakat menengah kebawah.
16. Promosi seperti apa yang sudah dilakukan untuk menarik minat wisatawan mancanegara? -
Salah satunya dengan mengijinkan penyelenggaraan event di TM seperti Jakarta Free Spirit yang diadakan setiap tahunnya. Event ini sendiri diadakan bagi komunitas lomba lari marathon yang dihadiri oleh peserta yang kebanyakan adalah turis asing. Komunitas ini juga mempunyai komitmen untuk mempromosikan TMR ke mancanegara. Rencananya bulan Mei tahun ini, event tersebut akan dilaksanakan kembali.
17. Menurut anda mengapa masyarakat harus berkunjung ke Taman Margasatwa Ragunan pada akhir pekan ? -
Rekreasi sendiri sebenarnya sudah menjadi suatu kebutuhan primer dimana setiap orang pasti butuh rekreasi ataupun penyegaran. Sebagai tempat wisata
yang cukup murah, diharapkan TMR dapat menjangkau semua lapisan masyarakat yang ada. 18. Apa yang menjadi keunikan dari Taman Margasatwa Ragunan yang tidak dimiliki tempat wisata sejenis (misalnya Taman Safari)? -
Pusat primata Schmutzer dan Gorila
-
Fasilitas pendukung seperti Transjakarta, yang memudahkan pengunjung untuk datang ke TMR.
19. Apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan/kelebihan dan kekurangan dari Taman Margasatwa Ragunan? -
Kekuatan : Sudah mempunyai pengunjung yang loyal dan yang menjadi langganan untuk mengunjungi TMR ini. TMR memiliki Kekayaan alam yang dapat dijadikan potensi untuk kemajuan TMR sendiri.
20. Upaya-upaya apa saja yang sudah dilakukan Taman Margasatwa Ragunan untuk mendukung upaya peningkatan mutu lingkungan/ pelestarian lingkungan? -
Dari info yang pernah saya dengar, air tanah di Jakarta ini sendiri sudah mulai terasa asin hingga wilayah Jakarta Pusat dikarenakan kurangnya wilayah resapan air tawar di Jakarta yang berfungsi untuk menghalangi masuknya air asin ke dalam tanah lebih jauh lagi. Karena itu sejak lama, Sudah menjadi tugas pokok kami untuk terlibat dalam pelestarian lingkungan, dimana TMR ini sendiri sudah menjadi daerah resapan air (penyedia air tanah kawasan Jabodetabek). Dan juga sebagai paru-paru kota (penyedia oksigen di wilayah Jakarta & sekitarnya).
21. Apa saja yang sudah dilakukan pihak Taman Margasatwa Ragunan dalam menyikapi isu Global Warming ? -
Mengadakan event untuk pengenalan Global Warming kepada anak
-
Mengeluarkan kebijakan yang melarang penggunaan sterofoam
-
Menganjurkan untuk penanaman bibit pohon disetiap rumah
-
TMR senantiasa mengadakan reboisasi dan menggunakkan pupuk kompos sebagai nutrisi bagi tanaman.
22. Apa saja rencana Taman Margasatwa Ragunan kedepannya dalam meningkatkan mutu layanan ? -
Menambah fasilitas secara perlahan-lahan
-
Memperbaiki fasilitas di kandang-kandang
-
Pelayanan petugas yang tegas namun tetap ramah
-
Pelayanan yang lebih cepat, contoh saat ini adalah dengan mulai diterapkannya komputerisasi pada proses ticketing.
-
Penyediaan fasilitas yang bersih.
-
Menjadikan T MR lebih baik dengan layanan yang lebih profesional
2.7. Target Audience a. Demografi Gender
: laki-laki dan perempuan
Usia
: 3- 70 tahun
Strata Sosial
: B dan C
Pendidikan
:
Berikut adalah data hasil penelitian Dedi Ruswadi yang dilakukan di Taman Margasatwa Ragunan dalam tesisnya yang berjudul “ Hubungan Motivasi, Kompetensi dan Komunikasi dengan Kualitas Pelayanan Rekreasi ” halaman 128 - 129 tahun 2009, sehubungan dengan data pendidikan formal dan status pekerjaan pengunjung Taman Margasatwa Ragunan. Hasil penelitian karakteristik responden menurut tingkat pendidikan formal : NO
Tingkat Pendidikan Formal
Jumlah
%
1
SD/ Sederajat
15
3,76
2
SLTP/ Sederajat
19
4,76
3
SLTA/ Sederajat
153
38,35
4
Akademi/ Sarjana Muda/ D3
57
14,29
5
Sarjana/ Strata 1
135
33,83
6
Magister/ Strata 2
13
3,26
7
Doktor/ Strata 3
7
1,75
399
100
Total
Dari data diatas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan formal untuk sebagian besar pengunjung Taman Margasatwa Ragunan adalah SLTA/ Sederajat, kemudian disusul oleh Sarjana/ Strata 1. Pekerjaan
:
Hasil penelitian karakteristik responden menurut status pekerjaan : NO
Status Pekerjaan
Jumlah
%
1
Pegawai Negeri Sipil / Pensiunan
39
9,8
2
Anggota TNI / POLRI/ Pensiunan
8
2,01,37
3
Karyawan Swasta
205
8,27
4
Pengusaha/ Pedagang/ Wiraswasta
33
23,30
5
Pelajar/ Mahasiswa
93
5,26
6
Ibu Rumah Tangga
21
-
7
Lain-lain
Total
399
100
Dari data diatas dapat diketahui bahwa pengunjung Taman Margasatwa Ragunan sebagian besar berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil / Pensiunan, Anggota TNI / POLRI/ Pensiunan Karyawan Swasta, Pengusaha/ Pedagang/ Wiraswasta, Pelajar/ Mahasiswa dan Ibu Rumah Tangga. Pengunjung dengan profesi Karyawan Swasta mempunyai intensitas kunjungan paling tinggi, kemudian disusul oleh Pelajar/ Mahasiswa pada peringkat ke dua. b. Psikografi suka menjelajah, ingin tahu, pecinta satwa, peduli lingkungan, suka berwisata, suka membaca novel, tabloid dan koran, suka berolahraga, bermain game online, menonton televisi dan bioskop, suka musik, memasak, bersosialisasi, dll c. Geografi Kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya
2.8. Analisa 2.8.1. Analisa Logo Taman Margasatwa Ragunan
Logo sebelumnya
Logo saat ini Dari pengamatan secara visual logo yang ada saat ini masih tergolong rumit dikarenakan terlalu banyaknya penggunaan bentuk – bentuk yang rumit dengan masing- masing warna yang sangat kuat sehingga hirarki dalam logo menjadi terganggu. Hal ini menjadikan logo Taman Margasatwa Ragunan pun kurang diingat. Visual yang ada dapat dikatakan belum mewakili kepribadian Taman Margasatwa Ragunan secara keseluruhan, salah satu yang menjadi alasan adalah penggunaan stilasi burung dimana Taman Margasatwa Ragunan sendiri tidak hanya terdiri atas perlindungan terhadap burung (aves) tetapi juga jenis hewan lainnya seperti pisces, mamalia dan reptil.
Penggunaan warna pada logo pun masih kurang konsisten, khususnya pada saat pengaplikasiannya ke berbagai media seperti pada gambar-gambar diatas. Logo yang digunakan belum memiliki keseragaman, bahkan salah satu diantaranya tidak menyertakan logo yaitu pada buku “Zoo Guide” edisi tahun 2008 sehingga masih sulit mengetahui warna utama logo yang sebenarnya. Namun dari hasil wawancara saya dengan Pak Bambang, Humas dari Taman Margasatwa Ragunan, perihal tidak tercantumnya logo Taman Margasatwa Ragunan di buku “ Zoo Guide”, beliau menjelaskan bahwa hal tersebut disebabkan kesalahan pada saat naik cetak yang menyebabkan logo tidak ikut tercantum pada cover depan buku tersebut. Secara visual, logo yang ada saat ini masih belum memiliki ciri khas dan nilai lebih jika dibandingkan dengan logo tempat wisata lainnya. Dari perkembangan
visual logo yang ada dimasyarakat saat ini, dapat dikatakan bahwa logo tersebut masih kurang menarik, bahkan dari hasil jawaban kuesioner yang saya sebarkan, ada yang beranggapan logo tersebut masih terkesan kurang modern, belum mewakili Taman Margasatwa Ragunan secara keseluruhan, belum tepat sasaran dan warnanya masih kurang menarik. Dalam misinya disebutkan bahwa Taman Margasatwa Ragunan ingin menjadi kebun binatang yang sejajar dengan kebun binatang yang ada di negara-negara maju. Dibawah ini merupakan perbandingan dari logo Taman Margasatwa Ragunan, jika dibandingkan dengan logo kebun binatang lainnya yang berasal dari berbagai negara, termasuk negara maju. Dengan demikian akan lebih mempermudah dalam mengenali kekurangan yang ada pada logo Taman Margasatwa Ragunan secara langsung dari segi visual.
2
1
3
4
5
6 The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.
7
8 Kedelapan logo diatas merupakan logo kebun binatang dari beberapa negara di
dunia termasuk Taman Margasatwa Ragunan. Untuk mengetahui seberapa besar ketertarikan masyarakat pada logo-logo tersebut maka dilakukan tindakan observasi terhadap 60 orang pengunjung Taman Margasatwa Ragunan, secara acak. Para pengunjung tersebut kemudian diminta untuk menentukan satu logo yang dianggap paling menarik dari 8 logo yang diperlihatkan kepada masing-masing pengunjung tersebut. Adapun hasil data yang diperoleh adalah sebagai berikut : Logo & Jumlah Responden Logo No. 1, Disney Animal Kingdom
: 26 responden
% 43,3
Logo No. 6, Woodland Park Zoo
: 14 responden
23,3
Logo No. 4, Oakland Zoo
: 8 responden
13,3
Logo No. 2, Houston Zoo
: 6 responden
10
Logo No. 3, Kansas City Zoo
: 3 responden
5
Logo No. 5, Rockingham Country Zoo : 2 responden
3,3
Logo No. 7, Taman Margasatwa Ragunan
1,6
Logo No. 8, Toronto Zoo
:-
: 1 responden
0
Total 60 responden
100%
Dari data diatas dapat dilihat bahwa logo Taman Margasatwa Ragunan masih dianggap kurang menarik dari segi visualnya. Sebagian besar pengunjung lebih memilih logo “Disney Animal Kingdom“ dengan alasan warna yang digunakan cukup menarik serta bentuk yang ada didalam logo cukup mewakili sebagai sebuah gambaran kebun binatang. Logo lain selain Taman Margasatwa Ragunan juga dianggap lebih nyaman dilihat oleh mata dan lebih sederhana. Dari data dan hasil pengamatan sekilas dapat disimpulkan bahwa logo Taman Margasatwa Ragunan belum memiliki keunikan atau ciri khas secara visual. Dari segi bentuk maupun warna, logo lain tampak lebih disederhanakan sehingga memudahkan bagi pengunjung ataupun target market untuk mengingatnya. Karena itu, dirasa perlu bagi logo Taman Margasatwa Ragunan untuk di rancang ulang sehingga secara visual dapat lebih mudah diingat dan menemukan keunikannya sendiri. 2.8.2. Analisa SWOT 2.8.2.1. Strength 1.
Pelopor dalam hal konservasi ex-situ atau merupakan Kebun Binatang pertama yang ada di Indonesia
2.
Harga tiket cukup terjangkau sehingga dapat menjadi alternatif rekreasi berakhir pekan bagi semua kalangan
3.
Didalamnya memiliki area pusat perlindungan primata terluas di Asia, yang berpotensi untuk menarik pengunjung.
4.
Merupakan 1 dari 4 negara di Asia( Jepang, India, Cina dan Indonesia) yang memiliki koleksi hewan berupa Gorilla di dalamnya. Di Indonesia sendiri hanya dimiliki oleh Taman Margasatwa Ragunan.
5.
Diterimanya Taman Margasatwa Ragunan sebagai satu-satunya kebun binatang di Indonesia yang menjadi anggota WZO (World Zoo Organization) pada tahun 1997
6.
Sebagai paru-paru kota menjadikan Ragunan memiliki kondisi lingkungan yang sejuk dan udara yang bersih. Hal ini didukung oleh banyaknya pohon-pohon langka dan besar, menjadikan Ragunan sebagai sarana rekreasi sekaligus refreshing ditengah kesibukan di Ibukota Jakarta.
2.8.2.2. Weakness 1.
Sarana yang ada masih kurang terawat dan kurang terjaga kebersihannya.
2.
Beberapa pengunjung masih kesulitan dalam menemukan lokasi-lokasi tertentu di areal Taman Margasatwa Ragunan.
3.
Kurang melakukan promosi keluar, dikarenakan keterbatasan dana untuk melakukan promosi keluar menyebabkan keberadaan Taman Margasatwa Ragunan menjadi kurang populer dikalangan masyarakat
2.8.2.3. Opportunity 1.
Ragunan masih menjadi alternatif kunjungan di kalangan pendidikan, sehingga tak heran banyak pengunjung yang datang dalam bentuk rombongan yang berasal dari berbagai institusi pendidikan.
2.
Kebun binatang ini terletak di Jakarta Selatan dan mudah diakses melalui Jakarta Outer Ring Road sehingga memudahkan pengunjung untuk menuju Ragunan.
3.
Rute baru Transjakarta dengan rute Dukuh Atas - Ragunan, menambah kemudahan bagi masyarakat untuk menuju Taman Margasatwa Ragunan, khususnya pejalan kaki. Adapun halte Ragunan ini sendiri berada dekat dengan pintu masuk utara Taman Margasatwa Ragunan.
4.
Ragunan masih menjadi alternatif kunjungan di kalangan pendidikan, sehingga tak heran banyak pengunjung yang datang dalam bentuk rombongan yang berasal dari berbagai institusi pendidikan.
2.8.2.4. Threat 1.
Sarana hiburan seperti mall dan taman rekreasi lainnya yang menawarkan alternatif hiburan yang lebih banyak dan bervariasi, lebih menarik minat pengunjung khususnya wilayah Ibukota Jakarta.
2.
Pengunjung memiliki kecenderungan untuk cepat jenuh dan ingin mencoba sesuatu yang baruD