[asian-literature. Book] ? Tanah Tabu PDF by Anindita S. Thayf ✓ eBook or Kindle ePUB free 1. *Pemenang I Sayembara Novel DKJ 2008* "Di ujung sabar ada perlawanan. Di batas nafsu ada kehancuran. Dan air mata hanyalah untuk yang lemah." Mabel percaya takdir akan berakhir buruk jika kita tidak menjaga langkah, apalagi bagi perempuan seperti dirinya. Tapi Mace, sang menantu, belum bisa melupakan trauma pada masa lalu. Sementara Leksi, cucu kesayangan Mabel, masih suka semaunya sendiri. Beruntung ada ada Pum dan Kwee yang bisa diandalkan. Bersama keduanya, si kecil Leksi berlajar menjalani hidup yang keras di atas Tanah Tabu. Dan, pada kita semua, Mabel berpesan, "Kita harus tetap kuat.... Jangan menyerah. Terus berjuang demi anak-cucu kita. Mereka harus mendapatkan kehidupan yang lebih baik." Anindita tidak menulis sebuah novel etnografi dengan semangat eksotisme kolonial, melainkan dengan perspektif emik yang penuh empati. Melalui novel ini saya berkenalan dengan Leksi, seorang bocah Papua, yang dengan kenaifannya justru menunjukkan kritisisme cerdas; juga Mabel yang menjadi eksemplar seorang perempuan hebat tanpa perlu ribet dan genit dengan retorika la aktivis perempuan menengah-kota. -Kris Budiman, Kritikus Sastra, Juri Sayembara Novel DKJ 2008Sosok Mabel dalam novel ini menampilkan perempuan yang melawan diskriminasi dalam konteks sosio kultural dan politik masyarakatnya. --Linda Christanty, Penulis dan Jurnalis, Juri Sayembara Novel DKJ 2008-
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Tanah Tabu menarik bukan saja karena penguasaan atas materi penulisan yang baik, maupun penyusunan komposisinya, tetapi juga urgensi masalah, yang membuatnya sangat penting. --Seno Gumira Ajidarma, Cerpenis, Novelis dan Wartawan, Juri Sayembara Novel DKJ 2008Anindita S. Thayf Mimpi buruk adalah ketika kau menemukan dirimu berada di tengah kenyataan yang tidak menyediakan tempat untukmu bersembunyi dan melarikan diri dari keburukannya Rahasia Meede: Misteri Harta Karun VOC Entrok Garis Perempuan Olenka 9 dari Nadira Kisah Langit Merah Sokola Rimba: Pengalaman Belajar Bersama Orang Rimba Orang-orang Proyek Metropolis Selimut Debu Gadis Kretek Arus Balik Kitab Omong Kosong Rara Mendut: Sebuah Trilogi Rahasia Selma: Kumpulan Cerita Amba A.M.S.A.T - Apa Maksud Setuang Air Teh miaaa Gunung itu bukan sagu Bukan buah merah Tidak diperjualbelikan Tanah kita keramat, Nak Tabu Diciptakan Yang Kuasa khusus untuk kita, tahukah kau kenapa Sebab Dia tahu kita bisa diandalkan untuk menjaganya Pernahkan kita mendengar kata kata seperti itu dari para politisi, para tokoh yang memperebutkan jatah kursi di Dewan, atau mereka yang bersaing menjadi Ketua Partai Mabel bukan politisi, pejabat pemerintah atau lulusan
universitas bergengsi Tapi Mabel memiliki kearifan lokal, sesuatu Gunung itu bukan sagu Bukan buah merah Tidak diperjualbelikan Tanah kita keramat, Nak Tabu Diciptakan Yang Kuasa khusus untuk kita, tahukah kau kenapa Sebab Dia tahu kita bisa diandalkan untuk menjaganya Pernahkan kita mendengar kata kata seperti itu dari para politisi, para tokoh yang memperebutkan jatah kursi di Dewan, atau mereka yang bersaing menjadi Ketua Partai Mabel bukan politisi, pejabat pemerintah atau lulusan universitas bergengsi Tapi Mabel memiliki kearifan lokal, sesuatu yang terlupakan di tengah tengah saling sikutnya setiap orang untuk kepentingan diri sendiri atau kelompoknya masing masing.Di awal bulan September ini, tiga orang trainer dari kantorku berangkat ke Jayapura untuk melaksanakan pelatihan untuk sejumlah pegawai BAPPEDA sana Walau hanya melihat sedikit bagian Papua, m 22. htanzil Tanah Tabu adalah novel karya penulis muda Anindita S Thyaf dimana novelnya ini merupakan satu satunya pemenang lomba Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta DKJ 2008 Awalnya mungkin ia tak menduga kalau novel yang tercipta tanpa disengaja ini dapat memenangkan lomba menulis Novel DKJ 2008 Menurut pengakuannya ide untuk menulis Tanah Tabu datang ketika ia hendak melakukan riset untuk menulis buku non fiksi anak tentang keindahan alam Papua Alih alih menemukan berbagai keindahan tanah Papua, ia Tanah Tabu adalah novel karya penulis muda Anindita S Thyaf dimana novelnya ini merupakan satu satunya pemenang lomba Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta DKJ 2008 Awalnya mungkin ia tak menduga kalau novel yang tercipta tanpa disengaja ini dapat memenangkan lomba menulis Novel DKJ 2008 Menurut pengakuannya ide untuk menulis Tanah Tabu datang ketika ia hendak melakukan riset untuk menulis buku non fiksi anak tentang keindahan alam Papua Alih alih menemukan berbagai keindahan tanah Papua, ia malah banyak menemukan berbagai ketimpangan ketimpangan sosial yang terjadi di sana Jiwanya terpanggil untuk menyuarakan ketidakadilan yang ia temui dalam risetnya Atas dasar itulah maka Anindita berganti haluan dari menulis buku non fiksi tentang keindahan Papua ke sebuah novel yang sarat dengan kritik sosial dengan setting Papua.Berdasarkan riset pustaka yang dilakukannya selama 2 tahun, ia dengan teliti mencoba mengenali sumber permasalahan rakyat Papua Ia susun dan olah semua data yang ia peroleh menjadi sebuah cerita tentang perjalanan hidup sebuah keluarga Ia hidupkan tokoh tokohnya dengan karakter karakter yang menarik, dan jadilah sebuah novel Tanah Tabu dipilih menjadi nama novelnya karena ia beranggapan bahwa setiap tanah yang merupakan warisan leluhur pastilah ditabukan oleh turunannya yang berbakti Ditabukan dalam arti dipergunakan sesuai manfaat dan kebutuhan, serta dijaga kelestariannya Ironisnya tanah Papua yang ditabukan, dan diwariskan turun temurun itu kini sebagian besar hilang sudah, terdesak oleh orang orang asing yang datang untuk mengeruk kekayaan emas Papua.Novel ini mengisahkan kehidupan tiga generasi perempuan Papua yaitu Mabel, Mace, dan Leksi Mereka semua adalah satu keluarga penduduk asli Papua dari suku Dani, pewaris kekayaan alam Papua yang kaya namun ironisnya mereka hidup miskin dan menderita akibat terjarahnya tanah mereka oleh para pendatang yang dengan rakus mengeruk kekayaan alam Papua.Walau ada beberapa tokoh utama dalam novel ini, kisah kehidupan Mabel merupakan kisah yang dominan dalam novel ini Sewaktu masih kecil hingga beranjak dewasa Mabel diasuh oleh keluarga Belanda dan tinggal di Wamena, otomatis ia dibesarkan dan dididik dalam tradisi masyarakat barat Namun ketika keluarga angkatnya harus pulang ke negeri asalnya, Mabel kemudian mengalami masa masa kelam dalam hidupnya, dua kali pernikahannya mengalami kegagalan , ia juga pernah diculik dan mengalami siksaan hebat karena tuduhan bersekongkol dengan para pengacau keamanan Semua pengalamannya inilah yang membuat Mabel kini menjelma menjadi sosok yang mandiri, tegar, pemberani, cerdas, dan memiliki wawasan dan cara berpikir yang modern dibanding para wanita Papua.Dalam kesehariannya Mabel menjual sayur di pasar dan tinggal bersama Mace selaku menantunya dan Leksi, cucunya yang masih berusia 7 tahun yang hingga usianya kini belum pernah bertemu dengan ayah kandungnya yang meninggalkan Mace sebelum Leksi lahir Lalu ada pula tokoh Pum sahabat setia Mabel, dan Kwe yang setia menemani dan menjaga Leksi kemanapun Leksi pergi Selain itu ada pula tokoh tokoh tambahan lain seperti keluarga Mama Helda dan anaknya Yosi yang saban hari harus menghadapi kemarahan ayahnya yang pemabuk Melalui novel ini terlihat dengan jelas bahwa penulis ingin mengungkap berbagai ketimpangan yang terjadi di tanah Papua Novel ini dengan gamblang menyuarakan berbagai kenyataan pahit yang dialami penduduk Papua, terlebih ketika orang orang asing mulai berdatangan ke kampung mereka Mereka memang datang membawa perubahan dan modernisasi, namun dua hal itu ternyata tak dirasakan manfaaatnya bagi kehidupan penduduk asli Papua Di tengah tempat yang justru terus menerus dipoles menjadi semakin modern dan indah, masyarakat Papua justru tetap menderita, miskin, terkena penyakit, dan bencana, salah satunya dikarenakan sungai yang tercemar akibat limbah dari pabrik tambang emas yang berdiri megah ditengah tengah mereka Perusahaan di ujung jalan itu hanya setia pada emas kita Tidak peduli apakah tanah air, dan orang orang kita jadi rusak karenanya, yang penting semua emas punya mereka Mereka jadi kaya, kita ditinggal miskin Miskan di tanah sendiri hal
134..kau mungkin tidak akan percaya kalau kubilang hutan ini sekarang tidak lagi menghasilkan sagu, sedangkan sungainya dipenuhi kotoran perusahaan itu hal 135 Selain membongkar berbagai ketimpangan sosial yang terjadi di Papua, novel ini juga berbicara mengenai budaya patriakhi suku Dani yang amat merugikan bagi kaum perempuan Lelaki adalah penguasa, sedangkan para wanita Papua dianggap sebagai mahluk yang lemah sehingga patut dilindungi dari serangan musuh, tetapi tidak dari penindasan keluarga sendiri Hal ini terlihat jelas pada semua tokoh wanita dalam novel ini Mabel, Mace, dan Mama Helda, mengalami nasib yang sama, mereka mengalami penderitaan fisik dan mental akibat perlakuan para suaminya tanpa bisa melawan Hanya Mabel yang berhasil lepas dari belenggu nasibnya, dan ia yakin bahwa akar permasalahannya adalah karena jerat kebodohan yang menimpa perempuan Papua sehingga mereka terbelenggu oleh takdirnya yang hidup hanya untuk keluarga, suami, kebun, dan babi Sejak dulu hingga sekarang nasib perempuan tidak berubah Mereka terlalu bodoh untuk melawan, dan terlalu takut untuk bersuara Ya, jadilah seperti itu Tertindas di bawah kaki suaminya sendiri Seumur hidup menjadi budak, hingga kematian memisahkan mereka hal 170 Melalui tokoh Mabel lah suara perempuan Papua yang sebelumnya hanya berbisik dan nyaris membisu kini menjadi lantang terdengar Mabel dengan berani melawan takdir perempuan sukunya dan menggugat berbagai ketimpangan yang terjadi di kampungnya Mabel yakin bahwa satu hal yang dapat merubah takdir mereka adalah melalui perjuangan melawan kebodohan Keyakinannya ini ditularkannya pada Mace selaku menantunya, karenanya betapapun sulitnya kehidupan mereka, Mabel dan Mace bahu membahu mencari uang agar Leksi bisa terus sekolah agar terlepas dari belenggu kebodohan yang menimpa para wanita Papua.Usaha Mabel berjuang melawan kebodohan kaumnya dan menggugat ketidakadilan yang dialami sukunya tak berhenti hanya untuk keluarganya saja Ia lebarkan medan perjuangannya ke lingkungan sekitarnya Sayangnya langkahnya terhenti juga ketika akhirnya Mabel tertangkap dan dibelenggu oleh pihak pihak yang tak menyukai sepak terjangnya.Walau sarat dengan pesan kriktik sosia 23. lita Papua Papa UaTanah di mana keindahan surga terwakili dari kelokan sungai sungai Lembah Baliem dan Danau Sentani di atasnya, serta kekayaan duniawi berupa emas dan intan tersimpan di dalamnya Papua Papa UaAnak tanpa Ayah, begitu orang Maluku Utara menyebut tanah tempat burung perlambang dewa Cendrawasih bertengger di pohon pohon di dalam hutannya Tanah tempat ribuan spesies tanaman dan hewan baru ditemukan setiap tahunnya Papua Papa UaTanah tanpa tuan Tanah Tabu, di mana kekayaan alam dik Papua Papa UaTanah di mana keindahan surga terwakili dari kelokan sungai sungai Lembah Baliem dan Danau Sentani di atasnya, serta kekayaan duniawi berupa emas dan intan tersimpan di dalamnya Papua Papa UaAnak tanpa Ayah, begitu orang Maluku Utara menyebut tanah tempat burung perlambang dewa Cendrawasih bertengger di pohon pohon di dalam hutannya Tanah tempat ribuan spesies tanaman dan hewan baru ditemukan setiap tahunnya Papua Papa UaTanah tanpa tuan Tanah Tabu, di mana kekayaan alam dikeramatkan Kekayaan alam yang hanya dinikmati dan diambil sesuai dengan yang diperlukan, tanpa keinginan untuk menguasai dan mengeruknya secara rakus Papua Papa Ua Gunung itu bukan sagu Bukan buah merah Tidak diperjualbelikan Tanah kita keramat, Nak Tabu Diciptakan Yang Kuasa khusus untuk kita, tahukah kau kenapa Sebab Dia tahu kita bisa diandalkan untuk menjaganya Papua Papa UaTanah di mana orang orang kepercayaan Nya mulai melupakan nilai leluhur nan luhur Tanah pemukiman ksatria pemberani diadu domba dalam perang antar suku Tempat para lelaki perkasa hanya punya gigi di depan para anak dan istri, namun takluk dalam cengkraman paha putih dan air api Papua Papa UaTanah tempat anugerah berubah menjadi malapetaka Tempat di mana para penjaga Tanah Tabu diinjak injak dan jadi miskin papa Rumah para makhluk hidup yang hanya bisa menangis pedih dalam hati, termasuk anjing dan babi lits Tambahan Salut untuk penulis, yang berhasil meracik jamu nan pahit tapi menyehatkan pikiran 24. Miss Kodok Ketahuilah Nak Rasa takut adalah awal dari kebodohan Dan kebodohan jangan sekali kali engkau memandangnya dengan sebelah mata mampu membuat siapapun dilupakan kodratnya sebagai manusia. hal.163 Betapa kata kata ini mampu menghipnotisku untuk mengulang ulangnya lagi dalam setiap denyut nadiku.Mabel, Mace Lisbeth dan Leksi, potret kehidupan perempuan yang tidak ingin terbelenggu oleh tradisi kebodohan dimana perempuan sama sekali tidak dihargai Mereka berusaha keras untuk menjadi orang orang Ketahuilah Nak Rasa takut adalah awal dari kebodohan Dan kebodohan jangan sekali kali engkau memandangnya dengan sebelah mata mampu membuat siapapun dilupakan kodratnya sebagai manusia. hal.163 Betapa kata kata ini mampu menghipnotisku untuk mengulang ulangnya lagi dalam setiap denyut nadiku.Mabel, Mace Lisbeth dan Leksi, potret kehidupan perempuan yang tidak ingin terbelenggu oleh tradisi kebodohan dimana perempuan sama sekali tidak dihargai Mereka berusaha keras untuk menjadi orang orang pandai yang dihargai ditengah segala keterbatasan mereka.Berlatarbelakang kehidupan suku Dani di Papua, Anin mengangkat kisah kehidupan yang sangat menarik Dimana orang2 Papua yang seringkali dianggap bodoh dan terbelakang oleh masyarakat kota seperti kita ternyata memiliki mata hati yang lebih tajam, memiliki hati nurani yang lebih mulia Mereka ingin tetap menjaga alam yang
telah memberikan mereka kehidupan walaupun ternyata mereka tidak mempunyai kekuatan yang cukup untuk mencegah datangnya orang2 yang mengeruk seluruh kekayaan dari tanah mereka dengan alasan untuk lebih memanusiakan orang2 Papua Justru tindakan mereka jauh lebih kejam dari binatang, kalau sudah begini, siapakah yang harus lebih di manusia kan Mereka atau para pendatang itu Membaca buku ini di satu sisi membuat aku tersenyum karena seperti mendengarkan cerita dari 2 ekor binatang anjing dan babi yang semula tidak saling menyukai Tapi di sisi lain membuat aku sempat menangis dan malu Menangis karena begitu tidak adil kehidupan ini bagi Mabel, Mace Lisbeth dan Leksi, malu karena binatang seperti Pum dan Kwee saja mempunyai pola pikir menggunakan hati nurani yang bersih Aku melihat bahwa Pum dan Kwee lebih mulia dari para manusia yang serakah Padahal Tuhan menciptakan manusia sebagai mahluk yang paling sempurna, tapi dalam kenyataannya, manusia secara sengaja telah merendahkan diri mereka hingga lebih rendah dari binatang hanya karena hati mereka telah dikuasai oleh sebuah kata keserakahan Ironis memang.Lihat saja nasib Mabel pada akhirnya, keteguhan hatinya untuk menyerukan kebenaran justru harus membawanya kepada penderitaan yang berulang Takdir adalah peta buta kehidupan yang kau tentukan sendiri arah dan beloknya berdasarkan tujuan hidupmu Takdir akan berakhir buruk jika kau tidak berhati hati menjaga langkah. hal.170 This is such a great book Two thumbs up for Anin.For Jimmy thank you for giving me this book tetap bersabar menunggu peristiwa 10 tahun sekali terulang 25. Kurnia Effendi Eksotisme Itu yang terasa pertama kali saat membaca Tanah Tabu Novel dengan latar tempat dan kehidupan masyarakat Papua mungkin dapat dihitung dengan jari Kehadiran Tanah Tabu karya Anindita Siswanto Thayf, seperti kelereng zamrud di atas nampan keramik putih Kemilau Cemerlang.Apa yang menarik dari cerita pemenang tunggal lomba novel Dewan Kesenian Jakarta 2008 ini Setiap pembaca memiliki kesan masing masing, tentu Secara subyektif saya menemukan beberapa kekuatan yang membuat novel ini Eksotisme Itu yang terasa pertama kali saat membaca Tanah Tabu Novel dengan latar tempat dan kehidupan masyarakat Papua mungkin dapat dihitung dengan jari Kehadiran Tanah Tabu karya Anindita Siswanto Thayf, seperti kelereng zamrud di atas nampan keramik putih Kemilau Cemerlang.Apa yang menarik dari cerita pemenang tunggal lomba novel Dewan Kesenian Jakarta 2008 ini Setiap pembaca memiliki kesan masing masing, tentu Secara subyektif saya menemukan beberapa kekuatan yang membuat novel ini pantas menjadi koleksi buku sastra Anda.Pertama, sudut pandang pengisahan Ada tiga tokoh penutur yang menyapa pembaca dengan kau atau kata ganti memiliki mu membuat jarak begitu dekat, seperti ia novel itu sedang berbicara dengan kita pembaca Ketiga tokoh itu menjadi unik karena terdiri atas seorang bocah perempuan Leksi yang baru masuk sekolah dasar, seekor anjing tua, dan seekor babi Masing masing menjadi aku, bergantian menyampaikan cerita, dan informasi secara keseluruhan menjadi utuh kita terima Novel dengan banyak aku memang bukan hal baru, tetapi ini diwakili oleh manusia dan binatang.Kedua, cara pengarang menyampaikan isi cerita seperti seseorang yang sedang mengupas bawang merah Tak kunjung bertemu dengan buah atau biji di dalamnya Setiap kulit adalah pintu menuju lapisan berikutnya Dengan kata lain, tokoh yang disebut pada wal cerita, misalnya Mabel Anabel dan Mace Lisbeth baru kita ketahui secara detail setelah memasuki halaman halaman tengah Melalui kesaksian masing masing tokoh, Pum anjing setia Anabel dan Kwee babi peliharaan Mace yang seumur dengan Leksi , pembaca mengunjungi masa lalu ibu dan nenek Leksi.Ya, mace itu sebutan ibu dan mabel sebutan nenek bagi Leksi Jadi novel ini mengisahkan tiga perempuan dalam satu garis keturunan Mereka lahir dan dibesarkan di tanah mereka, Papua Digambarkan dalam perjalanan hidup sejak Anabel masih kecil kehidupan masyarakat dengan koteka untuk kaum lelaki dan rumbai sebagai pengganti rok bagi kaum perempuan, sampai bertemu dengan masyarakat modern Lintasan hidup dalam beberapa tahun itu bergerak dari Lembah Baliem sampai kota Manokwari dan Biak yang harus ditempuh dengan burung besi.Ketiga, gaya bahasa Anindita tidak muluk muluk, tetapi banyak metafor unik bermunculan yang mewakili pikiran sang tokoh Saya pribadi sama sekali tak menganggap janggal pada kemampuan seorang bocah, seekor anjing, dan seekor babi, dalam menyampaikan pikiran pikirannya sebagai reaksi atas kejadian yang mereka alami Semua mengalir indah dan bergerak seolah kita hanyut dalam arus cerita itu.Ketika Leksi diminta membayangkan rasa keju dengan mengumpamakan sagu yang lembut, betapa susah bagi si bocah Seperti membayangkan matahari itu segitiga, padahal satahuku itu bulat Saat Leksi menceritakan tentang ulat, pikiran anak anaknya menyembul kuat Aku tak bisa melarang ulat untuk singgah di kangkung yang akan d 26. Jimmy Navy Kalau ada orang yang datang kepadamu dan bilang dia akan membuatmu jadi lebih kaya, bantingkan saja pintu di depan hidungnya Tapi kalau orang itu bilang ia akan membuatmu lebih pintar dan maju, suruh dia masuk Kita boleh menolak uang karena bisa saja ada setan yang bersembunyi di situ Namun hanya orang bodoh yang menolak diberi ilmu cuma cuma Ilmu itu jauh lebih berharga daripada uang, Nak Ingat itu halaman 30 Miskin dalam Gelimang HartaHutannya kaya Alamny Kalau ada orang yang datang kepadamu dan bilang dia akan membuatmu jadi lebih kaya, bantingkan saja pintu di depan hidungnya Tapi kalau orang itu bilang
ia akan membuatmu lebih pintar dan maju, suruh dia masuk Kita boleh menolak uang karena bisa saja ada setan yang bersembunyi di situ Namun hanya orang bodoh yang menolak diberi ilmu cuma cuma Ilmu itu jauh lebih berharga daripada uang, Nak Ingat itu halaman 30 Miskin dalam Gelimang HartaHutannya kaya Alamnya eksotis Sumber daya alam melimpah Tanah Papua Tidak heran dalam bait puisinya Garin Nugroho menggambar Tanah kami tanah kaya laut kami laut kaya Kami tidur di atas emas berenang di atas minyak Nyatanya, sebagian besar orang Papua tidak lagi bisa menikmati kekayaan alam mereka Terpinggirkan di tanah sendiri, iya Alih fungsi hutan serta pembukaan pertambangan dan perkebunan malah membuat sebagain besar rakyat Papua merana Dulu, nenek moyang mereka mungkin bisa menikmati kekayaan alamnya dengan hidup berkecukupan Tentu saja, karena mereka bisa hidup sederhana dan secara bijak menghormati alam Mereka hanya mengambil kekayaan alam sesuai dengan kebutuhan hidup secukupnya tanpa berlebihan apalagi serakah Tapi sekarang beda, keserakahan merajalela Kekayaan alam Papua dikeruk seolah tidak pernah cukup Boro boro memberikan keuntungan bagi rakyat setempat, pengerukan kekayaan alam itu hanya memberikan keuntungan berlimpah kepada orang luar, orang luar pulau Papua dan bahkan luar negeri.Tidak hanya itu, secara umum penduduk setempat mengalami kesulitan untuk mengenyam pendidikan Terciptalah kebodohan, dan kebodohan semakin memiskinkan Perempuan Papua dan Kekerasan Tanah Tabu berkisah tentang kehidupan perempuan perempuan Papua yang ingin melenyapkan kemiskinan lewat pendidikan Juga, tentang perjuangan hidup mereka dari penindasan kaum laki laki Nasib perempuan Papua itu diwakilkan oleh karakter 3 generasi Mabel nenek , Lisbeth ibu , dan Leksi anak cucu Mabel dan Lisbeth sangat ingin Leksi, cucunya, bisa mengenyam pendidikan setinggi tingginya Terlebih Mabel, ingin Leksi menjadi pintar sehingga tidak bisa dibodoh bodohi orang namun juga tidak membodoh bodohi orang Mabel yakin, pendidikan merupakan salah satu cara untuk mengatasi kemiskinan Pengalaman hidup Mabel yang cukup keras membuat dia menjadi seorang perempuan yang mandiri dan kuat Mengalami KDRT, seperti kebanyakan perempuan Papua, juga kekerasan aparat penegak hukum.KDRT tidak hanya dialami oleh Mabel dan menantunya, Lisbeth Mama Helda, tetangga mereka, juga setali tiga uang bernasib sama, bahkan lebih parah Digambarkan, para perempuan Papua harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya serta melayani suami Sementara para suami mereka menghabiskan upah kerjanya untuk mabuk mabukan dan berwisata paha putih Pulang ke rumah hanya untuk menganiaya istri mereka dengan kekerasan fisik, psikis, dan verbal Sebegitu rendahkah posisi perempuan Papua di mata para lelaki Papua sehingga layak diperlakukan seperti itu Buku Luka Papua HIV, Otonomi Khusus, dan Perang Suku menggambarkan posisi kaum perempuan Papua sebagai berikut, kepala perang berlarian di barisan paling depan sambil berteriak, Iyo nawago, iyo nawago Inamoramo takasi agam tuwo saya ibumu, saya ibumu, datang padamu Panahlah aku supaya engkau memperoleh susu Kalimat ini memiliki makna yang dalam Ia datang sebagai seorang ibu yang memberikan segala sesuatu Ia minta dibunuh agar musuh mendapatkan air susu ibu Ada unsur pengorbanan, ada unsur kemenangan dan keselamatan di dalam perang Selama perang adat, perempuan tidak boleh dibunuh halaman 135 Pada halaman 139 dalam buku yang sama, dijelaskan Perempuan, kata Thomas Wamang, sering menjadi pemicu konflik karena dalam masyarakat gunung perempuan mempunyai makna yang sangat penting Kenapa gara gara perempuan, orang Amungme perang Itu karena nilai perempuan sangat besar, katanya Artinya, bukan dari nilai perempuan itu, melainkan nilai hidup perempuan itu, karya perempuan in nagao nin bagi keluarga dan masyarakat, dan hatinya nart nin Perempuan itu sumber kehidupan Karena itu, jika kehormatan, keamanan, dan keselamatan seorang perempuan terancam, akan terjadi reaksi massal terhadap pihak yang dianggap telah melakukan tindakan tercela itu. Buku Luka Papua jelas menggambarkan kalau posisi perempuan sangat terhormat Sayangnya, hal itu lebih sering dipraktekkan oleh orang orang zaman dulu, orang orang yang katanya hidup di zaman primitif Jika orang zaman dulu bisa menghargai nilai nilai hidup, serta dengan bijak menghargai alam, sebenarnya siapa yang primitif Perempuan, Pendidikan dan KemiskinanUmumnya, tidak hanya di Papua, orang orang lebih suka memberikan kesempatan untuk mengenyam dunia pendidikan pada anak laki laki Sementara anak perempuan dianggap telah ditakdi 27. harri pratama Di bumi cendrawasih ini Anindita S Thayf akan mengenalkan kita pada Mama Anabel Perempuan tua yang sehari hari di sapa Mabel ini dilahirkan tahun 1946 di Lembah baliem, jayawijaya Perempuan Komen dari Suku Dani ini bekerja sebagai pedagang sayuran dan tinggal di satu rumah bersama Leksi cucunya serta Mace Lisbeth, orang tua Leksi sekaligus menantu Mabel Di rumah sederhana itu tinggal pula dua ekor hewan peliharan Kisah Mabel dalam Tanah Tabu adalah kisah orang Komen.Tema tentang papua yang Di bumi cendrawasih ini Anindita S Thayf akan mengenalkan kita pada Mama Anabel Perempuan tua yang sehari hari di sapa Mabel ini dilahirkan tahun 1946 di Lembah baliem, jayawijaya Perempuan Komen dari Suku Dani ini bekerja sebagai pedagang sayuran dan tinggal di satu rumah bersama Leksi cucunya serta Mace Lisbeth, orang tua Leksi sekaligus
menantu Mabel Di rumah sederhana itu tinggal pula dua ekor hewan peliharan Kisah Mabel dalam Tanah Tabu adalah kisah orang Komen.Tema tentang papua yang diambil Papua Anindita membuat novel ini menjadi sangat unik, karena belum banyak disentuh dunia kesusastraan indonesia Apalagi, kisah yang diangkat bukan soal eksotisme alam dan budaya pulau ini, melainkan sebuah kisah kelam orang papua, serupa kulit mereka yang sehitam malam.Tanah Tabu, yang dalam novel ini berarti tanah keramat dan harus dijaga atas nama leluhur demi anak cucu mereka, tidak lagi dapat mengelak dari kehancurannya, terutama ketika datangnya perusahaan asing yang mengeruk emas bumi mereka dengan rakus Hutan mereka tidak lagi menghasilkan sagu, sungai mereka pun dipenuhi kotoran yang berasal dari perusahaan tambang Kerusakan itu jelas membuat kehidupan orang Papua, yang selama ini sangat bergantung pada keramahan alam, menjadi kian sulit.Meskipun perusahaan asing berlaba milyaran dollar per tahun ini telah datang dengan mengiming imingi kekayaan pada orang papua, tapi itu taklebih hanya tipu daya, kalau anjing setia pada tuannya dan kucing setia pada rumahnya, perusahaan di ujung jalan sana hanya setia pada emas kita Tidak peduli apakah tanah, air, dan orang orang kita jadi rusak karenanya, yang penting semua emas punya mereka Mereka jadi kaya, kita ditinggal miskin Miskin di tanah sendiri halaman 133 Kata Mabel Dan, yang lebih memprihatinkan, Perusahaan ini semakin melegitimasi kekuasaan kaum laki laki papua atas kaum perempuan.Dalam sebuah kelompok yang menganut sistem patriarki seperti di Papua, perempuan berada dalam kuasa laki laki Pada awalnya sistem ini muncul karena perempuan dianggap sebagai makhluk yang lemah dan harus dilindungi Karena itulah hanya laki laki yang boleh bekerja di luar rumah, termasuk di perusahaan emas, karena dunia di luar rumah adalah dunia yang penuh bahaya.Namun, dalam prakteknya, alih alih melindungi, laki laki malah menjelma menjadi makhluk yang paling merasa berkuasa atas kaum perempuan karena telah menghidupi mereka Dengan uang yang diperolehnya, laki laki merasa berhak melakukan apapun Alkohol, perjudian,dan pelacuran, yang datang seiring semakin meraksasanya perusahaan emas itu, membuat mereka semakin lupa daratan dan benar benar menelentarkan keluarga, Begitulah laki lakikekuatan dan kegagahan membuat mereka merasa sebagai penguasa.lupa diri sebagai manusia Takingat bahwa sebagian darah yang ditumpahkan demi kelahirannya dan keringat yang mengucur saat mengurusnya adalah milik perempuan halaman 194 , Kata Mabel.Anindita tidak hanya menggambarkan penindasan oleh negara asing, tapi pun negara sendiri Kedatangan orang orang berseragam dan bersenjata kiriman negara Indonesia membuat orang Papua dirundung ketakutan karena selalu merasa diawasi Belum lagi orang orang berseragam ini kerap membuat aturan aturan seenaknya dan wajib dituruti seluruh warga jika tidak ingin dihukum Mace Lisbeth pernah mengalami taruma akibat perlakuan orang orang berseragam itu.Begitu pula janji janji manis negara tentang hidup sejahtera yang disampaikan lewat partai yang penuh bualan, Orang orang itu sadarkah, tidak Justru mereka yang bikin rakyat kecil jadi makin tertindas Janji janji saja Omong kosong Cih Kalau benar mereka mau bantu, kenapa harus ada imbalannya Kenapa pula harus tunggu sampai pilkada selesai Memangnya mereka pikir perut ini bisa kenyang kalau hanya diisi angin halaman 182 Tegas Mabel.Namun, Semua pengalaman buruk itu tidak lantas membuat nyali Mabel ciut Selama masih bernafas, ia akan terus tegar dan melawan penindasan kaumnya.Novel yang ditulis dengan riset selama dua tahun tentang kehidupan papua ini benar benar membuat cerita ini kaya data Novel yang ditulis dengan etnografis ini berhasil membongkar ketimpangan sosial yang terjadi di Papua akibat perkawinan modal asing dan negara Menariknya, novel ini tidak terasa sebagai tulisan yang mengobarkan kebencian dan provokasi, karena disampaikan lewat bahasa sastra.Tanah Tabu menjadi semakin menarik lantaran sosok Mabel tidak digambarkan melalui mulutnya sendiri, yang dapat menimbulkan kesan angkuh, tapi melalui tiga narator yang unik, yaitu Pum, anjing tua peliharaan Mabel, Kwee yang juga seekor binatang peliharan, dan Leksi, cucu perempuan kesayangan mabel.Pum adalah anjing berambut putih yang sudah mendampingi Mabel sejak ia kecil Kemana pun mabel pergi, termasuk ketika tinggal di rumah keluarga Belanda dan berpindah pindah tempat dari Mindiptana, Manokwari, hingga Wamena, Pum selalu ada di sampingnya Mereka takpernah terpisahkan sampai pada ujung usianya Di 28. Endhiq Tanah Tabu Membaca Luka, Membaca PerlawananJudul Tanah TabuPenulis Anindita S ThayfPenerbit Gramedia Pustaka UtamaTebal 240 halamanCetaka I, Mei 2009Harga Rp 30.000PapuaDi cover depan dituliskan bahwa Tanah Tabu merupakan Pemenang Lomba Menulis Novel DKJ 2008 Beberapa tahun terkahir ini DKJ memang rutin menggelar lomba penulisan novel Salah satu pemenang lomba penulisan novel DKJ yang sempat bikin heboh adalah Saman karya Ayu Utami.Sebagai novel pemenang lomba apalagi pemenang pe Tanah Tabu Membaca Luka, Membaca PerlawananJudul Tanah TabuPenulis Anindita S ThayfPenerbit Gramedia Pustaka UtamaTebal 240 halamanCetaka I, Mei 2009Harga Rp 30.000PapuaDi cover depan dituliskan bahwa Tanah Tabu merupakan Pemenang Lomba Menulis Novel DKJ 2008 Beberapa tahun terkahir ini DKJ memang rutin menggelar lomba penulisan novel Salah satu pemenang lomba penulisan novel DKJ yang sempat bikin heboh adalah Saman
karya Ayu Utami.Sebagai novel pemenang lomba apalagi pemenang pertama dan satu satunya tentu saya mengharapkan Tanah Tabu menawarkan sesuatu yang lain bila dibandingkan novel novel Indonesia yang saat ini bertebaran di toko buku, yang rata rata mengusung tema seragam kalau tidak bertema keagamaan keagamaan biasanya bertema seks Oleh karena itu, dengan kehadiran Tanah Tabu saya berharap bisa menemukan tema lain.Apakah novel ini menawarkan tema lain itu Tanah Tabu berlatar lokasi Papua sebuah lokasi yang jarang disentuh oleh novel novel Indonesia Ada tiga narator dalam novel Tanah Tabu Pum, Kwee dan Aku Mereka saling bergantian menceritakan peristiwa peristiwa yang mereka alami atau pernah dengar Antara Pum dan Kwee tidak jarang sering bersitegang Pum yang merasa lebih tua merasa mempuyai hak untuk menasihati Kwee Sementara Kwee yang lebih muda melihat Pum suka mengatur ngatur Tetapi mereka akan bersatu ketika melindungi tokoh Aku Ke mana pun tokoh Aku pergi, Pum dan Kwee selalu menjaga dan menemani Pum dan Kwee memang tokoh misterius dalam Tanah Tabu Penulis novel ini, Anindita, begitu lihai menyembunyikan identitas Pum dan Kwee Apabila tidak jeli kita akan terkecoh mengenal sosok Pum dan Kwee.Tanah Papua dalam Tanah Tabu diceritakan sebagai tempat yang mengenaskan Tanah yang kaya akan emas ini menjadi jarahan kaum pendatang Penduduk asli hidup miskin dan terbelakang Kehidupan mereka semakin terpinggirkan dari zaman ke zaman Ketika mereka ingin menuntut hak, malah dituduh sebagai pemberontak Melawan kesewenang wenangan berarti harus berhadapan dengan orang ornag berseragam dan bersenjata Ironi ironi inilah yang diceritakan secara bergantian oleh Pum, Kwee dan Aku dengan gaya mereka sendiri sendiri, yang kadang lucu, kadang mengharukan.Kompleksitas tema dalam Tanah Tabu yang meliputi masalah masalah feminisme, militerisme, pasca kolinial dan politik, mampu ditulis dengan apik oleh Anindita Terlihat kalau Anindita menguasai teknik penulisan novel dengan baik Sudut pandang dalam Tanah Tabu memang melompat lompat, tetapi tetap padu dalam sulaman sulaman cerita yang utuh Dengan teknik cerita yang canggih ini kita diajak masuk ke dalam suasana tanah Papua yang kadang kadang magis, ironis, menakutkan dan penuh gejolak, dengan dahi tanpa harus berkurut, dan bisa bisa justru kita tersenyum kecut Dongeng lain tentang tanah Papua dalam Tanah Tabu ini memang menarik untuk dibaca.Mabel Bukan Perempuan Tangung Tangung Sosok Mabel dalam Tanah Tabu cukup sentral Kwee menggambarkan Mabel sebagai perempuan sebesar gunung yang mampu mematahkan leher orang dewasa Usia Mabel sudah tua tetapi masih bertenaga Mabel lahir ketika Belanda datang ke Lembah Baliyem pada tahun 1946 Pasangan keluarga Belanda yang bertindak sebagai pemimpin rombongan kemudian menjadikan Mabel sebagai anak angkat Mulailah Mabel berkelana mengikuti tuan barunya.Ikut dengan keluarga Belanda me 29. Pera Tentulah penuh tantangan menulis buku dari sudut pandang seorang anak Keluguannya, kesederhanaan dan kejujurannya melihat tempat tumbuh kembangnya, seringkali mengingatkan orang dewasa pada hal yang telah dianggapnya sepele Seting cerita di Papua juga membuatku terbayang eksotisme kehidupan yang jarang kutemukan terungkap dalam novel Hal inilah yang membuatku tertarik membaca buku ini Di ujung sabar ada perlawanan di batas nafsu ada kehacuran, dan air mata hanyalah untuk yang lemah Sebenar Tentulah penuh tantangan menulis buku dari sudut pandang seorang anak Keluguannya, kesederhanaan dan kejujurannya melihat tempat tumbuh kembangnya, seringkali mengingatkan orang dewasa pada hal yang telah dianggapnya sepele Seting cerita di Papua juga membuatku terbayang eksotisme kehidupan yang jarang kutemukan terungkap dalam novel Hal inilah yang membuatku tertarik membaca buku ini Di ujung sabar ada perlawanan di batas nafsu ada kehacuran, dan air mata hanyalah untuk yang lemah Sebenarnya cerita novel ini penuh dengan kesuraman Sesuram warna kulit orang orang di lembah baliem, papua irian Kisahnya pun ditutup dengan kesuraman pula Namun dengan sudut pandang anak, dan 2 ekor binatang teman setia membuat cerita ini menarik hingga membiusku agar tak melepaskannya sampai usai membacanya dan segera meresensinya Novel ini memaparkan keadaan perempuan di ujung timur Indonesia sana Dimana Perempuan sejak dini diberi mimpi menikah, dan mengabdi pada suami dan keluargahanya itu Melalui Mabel, yang sempat berkelana keluar dari kampung halamannya, novel ini seolah menegaskan bahwa kondisi ini ada dimanapun Tersirat saat Mabel menyatakan keinginannya untuk sekolah kepada orang tua angkatnya, Tuan Piet_ si orang Belanda Mabel mendapati kenyataan bahwa posisi perempuan tetap saja di persiapkan untuk urusan sumur dapur dan kasur meski di ligkungan paha putih sekalipun Novel ini juga bercerita kejamnya kapitalis yang menjadikan papua buruh di tanahnya sendiri Bercerita tentang militer dan politik yang dalam novel ini selalu menyengsarakan dan memiskinkan rakyat Mabel, menantu dan cucunya yang hidup menyewa rumah di tanah nenek moyangnya sendiri Untuk sekedar dapat makan ayam, roti atau keju pun bagai meraih cita cita yang akhirnya tak juga kesampaian Kebencian Mabel pada Pertambangan Emas, yang merusak sungai, pohon sagu, dan memabukkan para lelaki mereka, serta Kebencian Mabel terhadap Politisi dari suku asli papua yang justru menjual tanah nenek moyangnya kemudian mengakhiri kisah Mabel dalam penyiksaan Yang tersisa hanya harapan Harapan pada sang cucu, si Kecil Leksi Pesan Mabel, Sekolah lah..dan rubah lah nasib suram
negerimu.Yah..Anak adalah harapan Hanya harapanlah yang menjadi nyala agar tetap bertahan dalam suramnya hidup.Entah disengaja atau tidak oleh penulisnya, tapi nyaris tak ada tokoh lelaki yang baik di novel ini Satu satunya mungkin hanya Tuan Piet_ si orang Belanda, yang menjadikan Mabel anak piaraan dalam keluarganya Selebihnya, lelaki disini hanya berperang, mabuk dan memukul istri Lelaki yang gagah menaklukkan alam, tapi tak sangup menopang beban keluarganya Iseng iseng aku menghitung umur Pum dan Kwe, si Anjing dan Babi teman setia tokoh cerita ini Pum menemani Mable sejak usia 11 tahun, sampai punya cucu yang sudah sekolah Hmm adakah anjing berusia sampai 20 tahun Yap..Seutuju novel ini memang pantas jadi pemenang sayembara novel DKJ 2008 30. Helvry Sinaga Sebuah Novel yang memperkaya khasanah pengetahuan kita tentang Tanah Papua Ketamakan akan harta berujung pada kesengsaraan Namun, kesengsaraan tidak hanya milik yang tamak itu, tetapi juga orang yang ada di sekitarnya.Berangkat dari studi yang dilakukan oleh Anin selama dua tahun, lahirlah novel yang bertemakan perjuangan akan kejujuran dan melawan kebodohan dan kemiskinan di tanah yang kaya raya alamnya, Papua.Hadirnya tambang emas, bukan berarti kesejahteraan yang berlimpah tetapi keserakah Sebuah Novel yang memperkaya khasanah pengetahuan kita tentang Tanah Papua Ketamakan akan harta berujung pada kesengsaraan Namun, kesengsaraan tidak hanya milik yang tamak itu, tetapi juga orang yang ada di sekitarnya.Berangkat dari studi yang dilakukan oleh Anin selama dua tahun, lahirlah novel yang bertemakan perjuangan akan kejujuran dan melawan kebodohan dan kemiskinan di tanah yang kaya raya alamnya, Papua.Hadirnya tambang emas, bukan berarti kesejahteraan yang berlimpah tetapi keserakahan dan kekerasan Kehidupan masyarakat suku di tanah Papua menjadi tidak lagi seimbang Para pria yang tadinya berkehidupan di hutan untuk berburu, menjadi beralih profesi menjadi buruh tambang, apa yang terjadi perubahan kehidupan sosial baik di masyarakat maupun di rumah tangga kepada siapa lagi dampaknya kalau bukan ke wanita dan anak anak Namun, kepribadian yang tangguh, ketulusan hati, kejujuran mampu membebaskan diri penjajahan dalam rumah tangga itu.Mabel, singkatan dari Mama Anabel, seorang wanita yang berkepribadian kuat, memiliki integritas dan kejujuran, ia ingin agar cucunya Leksi, dapat membaca dan menulis Tidak hanya itu, ia ingin cucunya menjadi orang yang berguna bagi masyarakatnya Ia tidak ingin kehidpannya yang pedih terulang kembali pada cucu kesayangannya itu.Perjalanan hidup yang penuh onak duri dan konflik, membuat Mabel matang dalam berpikir dan bertindak Seringkali ia mendapat musuh atas tindakannya yang menolak segala bentuk tawaran bantuan, ia bisa menilai mana yang busuk, mana yang tulus Hal itu ia tanamkan pada Leksi, seorang anak suku Dani yang tidak kenal papanya dari kecil.Bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan, kira kira seperti itulah isi novel ini Banyak menceritakan suasana kehidupan masyarakat papua yang mungkin tidak pernah kita dengar sebelumnya Bisa jadi ini adalah novel pertama tentang papua di Indonesia.Penceritaannya sangat hebat, menurut saya sangat cerdas, berkelas, dan mampu membawa ke alam Papua serasa kita ada disana.Wajar jika novel ini menjadi juara pertama dalam sayembara Novel 2008 31. e.c.h.a Manggil pake toa Momo Mbak mia Panda Bunda Indri Adhe Mari kita mulai Gunting pita, bagi2 tumpeng Dgn ini resmi sy mulai baca barengnya Di ujung sabar ada perlawanan Di batas nafsu ada kehancuran Dan air mata hanyalah untuk yang lemah Dari manakah Gw harus memulai untuk membagi perasaan di kala membaca buku ini Jujur gw banyak kehilangan kata saat menbaca buku ini, rangkaian kata kata yang ditulis Anin sangat Indah Mengantar secara p Manggil pake toa Momo Mbak mia Panda Bunda Indri Adhe Mari kita mulai Gunting pita, bagi2 tumpeng Dgn ini resmi sy mulai baca barengnya Di ujung sabar ada perlawanan Di batas nafsu ada kehancuran Dan air mata hanyalah untuk yang lemah Dari manakah Gw harus memulai untuk membagi perasaan di kala membaca buku ini Jujur gw banyak kehilangan kata saat menbaca buku ini, rangkaian kata kata yang ditulis Anin sangat Indah Mengantar secara perlahan ke sebuah Tanah Tabu, di ujung timur Indonesia Kehidupan penduduk di Tanah Tabu khususnya Kaum Perempuan, yang banyak membuat gw terkejut Begitukah perempuan diperlakukan di Tanah Tabu Tidak ada artinya kah Perempuan di Tanah Tabu Secara tersirat Anin, mengungkapkan ke permukaan masalah masalah pelik yang terjadi di Tanah Tabu Sikap para pendatang, pemerintah serta penduduk aseli melalui pandangan seorang perempuan bernama Mama Anabel yang dipanggil Mabel.Mabel yang mengajarkan tentang kehidupan tanpa terkesan menggurui Uniknya, Anin tidak menggunakan sudut pandang Mabel sendiri tetapi melalui sudut pandang Pum, Kwee dan Aku Leksi Sehingga kita tanpa disadari mengenal sosok Mabel dalam pandangan mereka masing masing, yang menilai sosok Mabel dengan cara mereka sendiri Dan,pada kita semua, Mable berpesan Kita harus tetap kuatJangan Menyerah Terus berjuang demi anak cucu kita Mereka harus mendapatkan kehidupan yang lebih baik 32. erry Di ujung sabar ada perlawanan Di batas nafsu ada kehancuran Dan air mata hanyalah untuk yang lemah Anindita S Thayf Tanah Tabu Penulisan dan penggambaran yang luar biasa tentang papua dan masyarakatnya seperti diceritakan sendiri oleh orang yang terlahir dan besar di sana Padahal, berdasarkan info seorang teman,
Anindita bahkan sama sekali belum pernah menginjakkan kakinya di tanah papua saat menulis novel ini ck ck ck..salut Hasil sebuah studi literasi dan penelitian yang mendalam Di ujung sabar ada perlawanan Di batas nafsu ada kehancuran Dan air mata hanyalah untuk yang lemah Anindita S Thayf Tanah Tabu Penulisan dan penggambaran yang luar biasa tentang papua dan masyarakatnya seperti diceritakan sendiri oleh orang yang terlahir dan besar di sana Padahal, berdasarkan info seorang teman, Anindita bahkan sama sekali belum pernah menginjakkan kakinya di tanah papua saat menulis novel ini ck ck ck..salut Hasil sebuah studi literasi dan penelitian yang mendalam atau jangan jangan penulis punya kemampuan supranatural yang membuatnya bisa pergi kemanapun, walaupun secara fisik ia tidak beranjak kemana mana mulai ngehayal Benar kata pepatah, buku adalah jendela dunia Dan di zaman sekarang buku dan internet bekerjasama mengantarkan kita ke tempat manapun di dunia Menyusuri pedalaman manapun di belantara sana Mempelajari kebudayaan apapun di masyarakat nun jauh di sana Membawa imajinasi kita pergi melanglang buana walaupun secara fisik tidak Jadi kekuatan supranatural yang dikenal nenek moyang kita dulu, saat ini bernama imajinasi.Acung banyak jempol untuk novel ini Untuk deskripsinya yang detail, untuk kisahnya yang orisinil dan baru, untuk penokohan dan karakternya yang kuat, untuk cara penceritaanya yang sempat membuatku terkecoh dan dibuat bingung akan siapakah kwee dan pum itu Dan yang paling penting dari semua itu, adalah ceritanya itu sendiri Tanah tabu adalah kisah tentang nasib orang orang yang menjadi budak di negerinya sendiri Menjadi miskin di tanahnya sendiri yang kaya raya, terpinggirkan dan terkucilkan Ketika mereka hanya bisa jadi penonton yang termangu ketika hasil kekayaan alam mereka dijarah habis habisan oleh pihak asing yang ironisnya diamini oleh sebagian kecil pribumi penjilat dan haus kekayaan sebuah penjajahan jenis baru di negara yang katanya sudah merdeka sejak tahun 1945 ini Selain itu, kisah ini juga mengangat issue keperempuanan Lagi lagi tentang perempuan Entah kenapa akhir akhir ini buku buku yang kubaca banyak yang bertemakan issue keperempuanan, atau paling tidak terkait ke arah sana Sampai sampai ada seorang kawan yang berkomentar bahwa di hampir semua tulisan dan review yang kutulis belakangan ini bernada sentiment girl power semua Ha ha ha Ada ada saja Hi brother, saya bukan seorang feminis, apalagi orang yang feminim Dan saya tidak suka membaca femina ataupun meminum feminax setiap bulan P saya adalah saya Hanya saya Saya hanya orang yang suka membaca dan sedang belajar untuk menuliskan dan mengemukakan pikiran pikiran saya sendiri terlepas dari apakah saya terlahir sebagai seorang perempuan ataupun lelaki Karena sebuah ide, imajinasi tak bisa dimomopoli oleh satu kaum atau jenis kelamin saja Dan kalaupun ternyata Tuhan menghendaki saya terlahir sebagai seorang perempuan Ya sudah, terima saja Syukuri, jalani, nikmati Karena kita tidak bisa memilih kapan dan dimana kita akan dilahirkan, termasuk berjenis kelamin apakah kita Yang bisa kita lakukan adalah berusaha dengan sebaik baiknya karena hidup adalah sebuah pilihan Dan pilihan pilhanlah yang akan membentuk jalan hidup kita Karena kitalah yang menentukan dan membelokkan takdir Karena Tuhan tidak akan pernah merubah nasib seseorang ataupun suatu kaum kalau mereka sendiri tidak mau dan tidak berusaha merubahnya Seperti yang saya bilang sebelumnya, kalau kita tidak bisa memilih kapan dan di mana kita lahir serta akan berjenis kelamin apa Jadi, bukan salah dan kemauan saya kalau saya terlahir sebagai seorang perempuan Juga bukan salah dan kemauan Annabel, Lisbeth, Mama Helda serta berjuta perempuan lainnya di seluruh dunia Aku, kami, mereka tidak pernah memilih dan memutuskan untuk jadi perempuan Kami hanya terlahir sebagai perempuan Sesuatu yang kami terima tanpa protes Yah, walaupun terkadang ada beberapa yang mengadu dan marah pada Tuhan karenanya Bahkan tak jarang yang coba menghindari kenyataan Tetapi apakah hanya karena kami terlahir sebagai perempuan dan bukannya laki laki kami bisa diperlakukan dengan seenaknya dan semena mena Seperti raja dan alas kakinya Di hampir semua budaya, entah itu Jawa, Papua, Eropa, Timur Tengah, Cina, Jepang dan yang lainnya Entah kenapa kalau menyangkut issue yang satu ini agak sensi sepertinya Bisa memacu perdebatan panjang yang tak kunjung usai Orang boleh bilang kalau jaman sudah maju Orang boleh berkata kalau kesetaraan itu sudah ada Tetapi tetap saja, masih ada saja di entah bagian bumi yang mana terjadi penindasan dari jenis kelamin yang satu terhadap jenis kelamin lainnya Seperti juga terjadi penjajahan atas kaum yang satu terhadap kaum yang lainnya Itulah dunia Tempat kita tinggal sekarang dan mungkin akan jadi tempat kita mati nanti Tapi seperti apapun itu, jalani saja dan terus berusaha Jangan mengeluh apal 33. Indri Juwono Satu tatanan sosial telah hancur karena pendatang Di Papua pun lelaki menjadi raja Raja keluarga yang dinanti nanti kelahirannya, begitu diutamakan, dielu elukan, diharapkan di kemudian hari menjadi pemburu andal, menjadi kebanggaan keluarga Dan wanita menjadi pelengkap, dibesarkan dengan harapan tunduk, etika untuk bersikap pasrah, sanggup juga memikul beban keluarga, mimpi masa kecil untuk siap jadi pengantin Semua berubah ketika kulit putih datang Janji2 untuk kehidupan yang lebih baik Satu tatanan sosial telah hancur karena pendatang Di Papua pun lelaki menjadi raja Raja keluarga yang dinanti nanti kelahirannya, begitu diutamakan, dielu elukan, diharapkan di kemudian hari menjadi pemburu andal, menjadi kebanggaan keluarga Dan wanita
34.
35.
36.
37.
menjadi pelengkap, dibesarkan dengan harapan tunduk, etika untuk bersikap pasrah, sanggup juga memikul beban keluarga, mimpi masa kecil untuk siap jadi pengantin Semua berubah ketika kulit putih datang Janji2 untuk kehidupan yang lebih baik Buruan mulai jarang, karena lelaki pindah lahan Dari hutan ke pertambangan, dan dari memburu binatang menjadi memburu uang..Dan kemanakah mengalirnya hasil buruan itu Berubah pula Tidak lagi untuk anak isteri Tapi untuk dirinya sendiri Untuk mabuk dengan pengaruh bawaan kulit putih Untuk tetap jumawa sebagai laki2..Apakah hidup wanita berubah Tidak ada perubahan disini Wanita tetap bermimpi jadi pengantin yang cantik, tanpa tahu ada apa dibalik itu Menghadapi sang raja keluarga dengan bilur2 perih di hati Tetap harus berjuang untuk anak2nya supaya tetap makan sementara si pemburu kini pulang dengan tangan kosong Ajaran pasrah yang tak boleh dikeluhkan.Melayani tanpa bisa berkata kalah.Dan ia yang terbebas, berusaha menghidupi diri tanpa laki2, karena panggilan untuk membaktikan pada anak lebih besar daripada harus menahan tekanan dibawah pukulan fisik dan sakit hati yang tak tertahankan Ia menjadi kuat, lebih kuat karena bangkit dari kekalahan Dan Mabel, Mace Lisbet dan Leksi, ketiga wanita yang sangat kuat, tabah, dapat menggambarkan perjuangan wanita, mencoba lepas dari bayang2 laki2 yang mereka puja sebagai raja, tapi akhirnya mencampakkannya untuk tenggelam dalam mabuk dunia.Tapi musuh terbesarmu bukanlah sesuatu yang kau anggap musuh, tapi musuh itu ada dekat sekali denganmu. Dan saling tuding sebagai pengkhianat Nana Apa yaa Seakan akan Penulis mencari jalan aman agar tidak perlu terlalu banyak bercerita seputar permasalahan orang Papua di novel ini dengan menggunakan POV seekor anjing, babi, dan seorang anak kecil sebagai narator Jadi kayak antara mau ngangkat isu serius, tapi kok penggarapannya setengah setengah karena apalah yang bisa diceritakan seekor anjing, babi, dan seorang anak kecil kecuali dari pandangan mata dan pengertian mereka masing masing Seandainya ada sudut pandang Mabel di sana At Apa yaa Seakan akan Penulis mencari jalan aman agar tidak perlu terlalu banyak bercerita seputar permasalahan orang Papua di novel ini dengan menggunakan POV seekor anjing, babi, dan seorang anak kecil sebagai narator Jadi kayak antara mau ngangkat isu serius, tapi kok penggarapannya setengah setengah karena apalah yang bisa diceritakan seekor anjing, babi, dan seorang anak kecil kecuali dari pandangan mata dan pengertian mereka masing masing Seandainya ada sudut pandang Mabel di sana Atau biar lebih enak, POV 3 ajalahLalu, mengenai main issue nya Sebenernya apa sih yang mau diangkat Masalah ketimpangan gender Masalah keterbelakangan masyarakat Papua yang selalu dimanfaatkan pendatang sejak zaman kolonial Masalah politik tapi yang mana pilkada atau pemberontakan Kok ya serakah bener mau diangkat semua padahal bukunya cuma 189 halaman Eyke jadi pusying bacanya Apalagi ending nya Busettt deh Nggak tuntas, nggak jelas.HummmUntung cover nya yang edisi baru bagus Dan ada anggrek hitamnya, sama kayak yang ada di halaman rumah gue Bunga Mawar Sebuah cerita yang diawali dengan deskripsi kuat.Sebuah cerita yang dipenuhi dengan narasi dalam.Sebuah cerita dengan alunan lagu menyayat sepanjang iramanya.Sebuah cerita yang menghentak hati selama mendengarnya.Sebuah cerita dengan akhir yang diam diam tidak berharap kita saksikan.Tapi percayalah, hidup bisa lebih kejam daripada sekedar membaca fiksi. Abduraafi Andrian Ulasan lengkap dengan judul Kemenangan Tunggal Sayembara Novel DKJ 2016 Ingatkan Kembali Memori Tahun 2008 merasa gamang, di tengah malam nyalang, seusai baca buku yang malang.Miris dan tragis. DuniaFriskaIndah Udah baca bukunya dari minggu lalu Tapi baru disajikan sekarangGpp telat ya..dari pada tidak sama sekali.Buku dengan cover seorang gadis kecil bertelanjang dada eh salah bertelanjang kaki matsudnya sambil tersenyum manis Awalnya aku berpikir ini anak dari benua Afrika kali yaeh salah ternyata produk lokal sendiri.Tanah tabu mengisahkan Mabel seorang wanita yang hidup dengan pemikiran dan kemauan berbeda dengan masyarakat di sekitarnya Tatanan kehidupan masyarakat yang hidup menyewa d Udah baca bukunya dari minggu lalu Tapi baru disajikan sekarangGpp telat ya..dari pada tidak sama sekali.Buku dengan cover seorang gadis kecil bertelanjang dada eh salah bertelanjang kaki matsudnya sambil tersenyum manis Awalnya aku berpikir ini anak dari benua Afrika kali yaeh salah ternyata produk lokal sendiri.Tanah tabu mengisahkan Mabel seorang wanita yang hidup dengan pemikiran dan kemauan berbeda dengan masyarakat di sekitarnya Tatanan kehidupan masyarakat yang hidup menyewa di tanah airnya sendiri sedih bangat Terpuruk dengan perilaku bahwa wanita adalah objek pendirita, Sedih dengan kebiasaan hidup para lelaki yang sangat suka dengan minuman, Bahagia dengan makan ubi ubian saja, Menikah setelah mendapatkan haid pertama Dalam buku ini diceritakan Mabel adalah Nenek dari Leksi yang masa hidupnya penuh dengan cerita perjuangan atas dirinya, keluarganya, sampai ke perjuangan kepada tanah airnya Menyuruh Leksi dengan keras untuk sekolah, walaupun Leksi belum paham mengapa dia harus sekolah, namun dia mau bersekolah untuk menyenangkan Nenek dan Mamanya.Kisah hidup mabel juga diceritakan oleh Pengarang dengan meloncat loncat tapi tidak mengurangi kebagusan buku ini Sisi
38.
39.
40.
41. 42.
pembicaranya juga melibatkan kwee dan pum yang menemani mereka sekeluarga Sempat terkecoh karena penulis membuatnya dengan bahasa manusia, tapi maknanya dalam bangat sebagai teguran bahwa binatang saja dapat berpikir dengan cara manusia, tapi tidak dengan orang2 yang merusak Papua.Ending ceritanya masih sangat gantung, Penasaran dengan nasib Mabel yang telah disiksa dan difitnah abis abisan oleh orang yang tidak mengharapkan kehadirannya Sedih bangat karena membayangkan seorang nenek tua harus menerima perlakuan seperti itu lagi.Tapi setelah membaca buku ini, cakrawala saya tentang kehidupan lain di Papua terbuka Dan menginginkan adanya lanjutan lagi dari buku ini Harun Harahap buku pinjeman dari sammy nih sebenernya dah gw ketahui pas ada tretnya di GRI..jadi pengen baca..karena jarang ajah novel yang berlatar belakang kehidupan perempuan di papuabercerita tentang kehidupan Mabel yang tidak sekolah namun pintar, tidak hanya menulis, membaca dan menghitung tapi juga pintar dalam mencerna apa yang terjadi di tanah papua..perampokan besar2an kekayaan alam papua oleh pihak asing atau penduduk sendiri yang digunakan untuk kemakmuran orang asing pulaMabel hidup dengan buku pinjeman dari sammy nih sebenernya dah gw ketahui pas ada tretnya di GRI..jadi pengen baca..karena jarang ajah novel yang berlatar belakang kehidupan perempuan di papuabercerita tentang kehidupan Mabel yang tidak sekolah namun pintar, tidak hanya menulis, membaca dan menghitung tapi juga pintar dalam mencerna apa yang terjadi di tanah papua..perampokan besar2an kekayaan alam papua oleh pihak asing atau penduduk sendiri yang digunakan untuk kemakmuran orang asing pulaMabel hidup dengan dua generasi selanjutnya..Lisbeth menantunya dan juga Leksi cucunya..ketiga generasi dengan kelebihan dan kekurangan masing masing saling mengisi untuk menjalani kehidupan yang tidak adil..ceritanya bagus..lancar..pemilihan kata2nya juga oke..karakternya juga kuat..n ga da seks yang vulgar didalamnyakarakternya kuat banged..sampe2 gw ga ngira klo tokoh Pum dan Kwee adalah dan spoiler negh..yang baru akan ketahuan pas akhir cerita..yak..novel ni memang pantas untuk menjadi pemenangNB gw makin ga suka sama tentara polisi militer..pemerintah kita memang goblok bin bloon bin tega bin kurang ajr..hmm..ga salah klo orang sana bikin gerakan untuk memerdekakan papua..liat dong sebabnya, bapak2 pejabatdan dibenahi apa yang salahheran..makanya jangan kunjungan ke luar negri mulu..studi bandinga ja alesan lo..cuiihhh. Mery Pertama beli buku ini karena tertarik sama covernya.Lucu, liatnya polos banget anak itu tapi ternyata isinya bukan tentang anak kecil papua yang entahlah mungkin tersiksa atau apaseperti dugaankumalah justru lebih itu.dengan 3 PoV, di sini kita bisa tahu bagaimana Pum, Kwee dan Leksi, 3 papua dengan gender dan usia yang berbeda memandang suatu peristiwa.tapi satu dari semua adalah sama mereka menceritakan Mabel dan Papua.di sini penulisnya mengajak kita hidup dalam tanah papua yang tabu y Pertama beli buku ini karena tertarik sama covernya.Lucu, liatnya polos banget anak itu tapi ternyata isinya bukan tentang anak kecil papua yang entahlah mungkin tersiksa atau apaseperti dugaankumalah justru lebih itu.dengan 3 PoV, di sini kita bisa tahu bagaimana Pum, Kwee dan Leksi, 3 papua dengan gender dan usia yang berbeda memandang suatu peristiwa.tapi satu dari semua adalah sama m Nenangs Bagusnya buku iniudah ngga usah dibilang lagi dehudah banyak skale yang mbahas, dan saya setuju ju ju jubanget nget nget ngetMakanya bintang empat pun sangat pantas, bahkan mungkin lima.Jadi, apa masalahnya Yahsebetulnya nggak begitu penting sih, cuma ada fakta yang agak mengganggu, dan karena faktanya itu muncul di awal ceritawellkind of bugging me all the way to the end of the story PApaan sih 1 Pum semestinya hampir buta warna parsial, ketertarikannya sama warna warn Bagusnya buku iniudah ngga usah dibilang lagi dehudah banyak skale yang mbahas, dan saya setuju ju ju jubanget nget nget ngetMakanya bintang empat pun sangat pantas, bahkan mungkin lima.Jadi, apa masalahnya Yahsebetulnya nggak begitu penting sih, cuma ada fakta yang agak mengganggu, dan karena faktanya itu muncul di awal ceritawellkind of bugging me all the way to the end Anggun P.W Terlalu banyak hal yang ingin diceritakan, sampai akhir dapetnya cuma setengah2 Mau berkisah tentang suku kah politik kah penjajah asing kah semua gantung kena tanggung deh. Ivan Nih novel mengingatkanku pada novelnya Pram yang tetralogi buru Bagaimana tidak, Anindita dalam menciptakan karakter Mabel, Mace, Leksi, Pum dan Kwee sangat feminis dan kadang memandang rendah lelaki Seingatku hanya Tuan Piet istri Nyonya Hermine yang dipandang baik oleh Mabel sekeluarga, itupun karena Tuan Piet merupakan seorang Belanda Lainnya, lelaki Papua dalam novel ini menurut Mabel nggak ada yg bener, suka mabok, licik dan sering menggunakan kekerasan.Dari sebagian review yang aku baca Nih novel mengingatkanku pada novelnya Pram yang tetralogi buru Bagaimana tidak, Anindita dalam menciptakan karakter Mabel, Mace, Leksi, Pum dan Kwee sangat feminis dan kadang memandang rendah lelaki Seingatku hanya Tuan Piet istri Nyonya Hermine yang dipandang baik oleh Mabel sekeluarga, itupun karena Tuan Piet merupakan seorang Belanda Lainnya, lelaki Papua dalam novel ini menurut Mabel nggak ada yg bener, suka mabok, licik dan sering
menggunakan kekerasan.Dari sebagian review yang aku baca di goodreads dikatakan bahwa novel ini tercipta dari hasil riset pene 43. an rhe suka ga ya penuturan na..mungkin kalo dibaca dari awal, seakan mabel ma leksi yang jadi sentral cerita ini mabel terutama sebagai perempuan asli papua yang mencoba terus membela tanah leluhur na yang tergadai oleh orang orang yang hanya mengejar uanng padahal kalo dipikir pada awal na mereka adalah orang orang yang berniaga dengan sistem barter, tukar menukar muncul na pendatang ke tanah inilah yang membawa kebudayaan baru, mengubah budaya baeter mereka dengan transaksi menggunaka rhe suka ga ya penuturan na..mungkin kalo dibaca dari awal, seakan mabel ma leksi yang jadi sentral cerita ini mabel terutama sebagai perempuan asli papua yang mencoba terus membela tanah leluhur na yang tergadai oleh orang orang yang hanya mengejar uanng padahal kalo dipikir pada awal na mereka adalah orang orang yang berniaga dengan sistem barter, tukar menukar muncul na pendatang ke tanah inilah yang membawa kebudayaan baru, mengubah budaya baeter mereka dengan transaksi menggunakan uang dan uang inilah yang akhir na dikejar oleh mereka yang menggadaikan tanah leluhur, demi uangtapi apa manfaat uang itu untuk mereka hanya merusak bagi mereka yang tidak bisa dengan bijak menggunakan na bagi mereka yang tidak punya, menimbulkan penderitaan, kemiskinan miskin menurut siapa pendatang tentu na karena mereka dianggap tidak punya uang, tidak ada yang bisa digunakan untuk membeli segala kebutuhan ya membeli padahal pendatang pendatang itu tidak tahu, bahwa sebenar na justru penduduk asli inilah yang kaya, tahan mereka kaya sebelum akhir na di beli oleh para pendatang yang semena mena mengeksplor tahan papua untuk keuntungan mereka saja.pendatang kaya, dan penduduk asli miskin itu pendapat mereka si kaya berhak atas hidup si miskin tanpa tau bahwa sebenar na si miskin si miskin inilah yang sebenar na adalah tuan rumah yang kaya ya kaya tanpa mampu memanfaatkan kekayaan mereka yang kemudian dirampas oleh pendetang pendatang berperalatan lengkap.kata orang karena para pendatang itu pintar itulah yang kemudian dipesankan mabel kepada leksi, jadilah orang pintar menganggkat fakta lokal yang kita semua tau tapi tidak bisa berbuat apa apa untuk mencegah na dengan tokoh tokoh perempuan yang justru diangkat di dalam kisah ini untuk melakukan perlawanan terhadap ketidakadilan tersebut ketidakadilan, lokal dan perempuan dan yang lebih menarik lagi adalah.untuk melihat semua itu, untuk memahami semua kejadian itu, penutur kisah untuk dapat pembaca ikuti seluruh na, berasal dai sudut pandang anjing dan babi.penulis na mampu membuat karakter dan cara panjang ga cuma hanya untuk manusia sebagai tokoh pelaku na, tapi juga binatangmakasih pum dan kwee, bahwa kalian juga punya kisah yang selama ini mungkin ga pernah didengar oleh manusia 44. Astri Kusuma Di ujung sabar ada perlawanan Di batas nafsu ada kehancuran Dan air mata hanyalah untuk yang lemah Kalimat itu tercantum di sampul dan halaman lima novel Tanah Tabu, karya Anindita S Thayf, yang menjadi pemenang pertama Sayembara Novel DKJ 2008 Kalimat itu juga seolah merangkum seluruh isi buku ini, yang bercerita tentang keberanian perempuan dan pilihan untuk bertahan di tengah beratnya kehidupan Adat yang dirasa tak berpihak pada kaum perempuan, kemiskinan, dan kerakusan para pendatang Di ujung sabar ada perlawanan Di batas nafsu ada kehancuran Dan air mata hanyalah untuk yang lemah Kalimat itu tercantum di sampul dan halaman lima novel Tanah Tabu, karya Anindita S Thayf, yang menjadi pemenang pertama Sayembara Novel DKJ 2008 Kalimat itu juga seolah merangkum seluruh isi buku ini, yang bercerita tentang keberanian perempuan dan pilihan untuk bertahan di tengah beratnya kehidupan Adat yang dirasa tak berpihak pada kaum perempuan, kemiskinan, dan kerakusan para pendatang atas kekayaan alam tanah Papua adalah persoalan yang harus terus dihadapi oleh Mabel, Mace atau Lisbeth, dan Leksi.Mabel adalah ibu mertua Mace, sedangkan Leksi adalah cucu perempuannya yang kritis terhadap banyak hal Leksi yang diceritakan berwajah manis dan baru masuk SD sering mengajukan pertanyaan yang merepotkan Mabel dan Mace untuk mencari jawabannya Leksi pula yang menjadi tumpuan harapan Mabel dan Mace supaya kehidupan Leksi lebih baik dari kehidupan mereka berdua Untuk itu, Leksi harus lebih pintar dari mereka, supaya tak mudah tergilas ganasnya kenyataan.Lantas kemanakah para lelaki Kemanakah suami Mabel dan anak lelakinya yang juga suami Mace Mereka pergi, tak peduli nasib keluarganya.Mabel, si pemberani yang tak gentar mengkritik tetangga tetangganya yang dianggap menjual tanah tabu atau tanah keramat Papua, akhirnya diambil paksa oleh beberapa orang bersenjata karena dituduh membuat noken, tas rajut khas Papua yang dibawa dengan cara digantung di atas kepala, dengan warna bendera musuh Mabel yang buta warna tak tahu bahwa orang yang memesan, sekaligus menentukan warna noken noken itu, memang berniat menjebaknya Dan Mabel masuk ke dalam perangkapnya Jangan menangis, Lisbeth Jadilah perempuan yang kuat untukku Dan Leksi Berjanjilah untuk rajin bersekolah, Nak Jangan jadi buta warna seperti Mabel mu ini hingga kau bisa ditipu Jangan pula jadi buta hati seperti mereka, yang tega menipu dan menyakiti kita Jaga diri kalian Aku pasti pulang 45. Herdi Rap Dengan latar belakang papua saja sudah sangat2 cukup buat saya meng klik tombol tambahkan ke keranjang belanja saya di salah satu Tobuk Online.Dan saya akhirnya memang tidak salah pilih..Papua di balik
segala pesona dan kearifan atau ketertindasan lokalnya rasanya memang blom banyak diangkat dalam sebuah novel. atau mungkin saya yg belum tahu.bercerita dr sudut pandang anak kecil membuat saya jd tersenyum2 sendiri membaca novel ini,yah anak kecil dengan fantasy dan kepolosannya memandang l Dengan latar belakang papua saja sudah sangat2 cukup buat saya meng klik tombol tambahkan ke keranjang belanja saya di salah satu Tobuk Online.Dan saya akhirnya memang tidak salah pilih..Papua di balik segala pesona dan kearifan atau ketertindasan lokalnya rasanya memang blom banyak diangkat dalam sebuah novel. atau mungkin saya yg belum tahu.bercerita dr sudut pandang anak kecil membuat saya jd tersenyum2 sendiri membaca novel ini,yah anak kecil dengan fantasy dan kepolosannya memandang lingkungan..selalu sangat menarik,seperti To Kill a mockingbird misalnya.Novel tentang feminisme,perjuangan hidup,dan idealisme seorang mabel,wanita papua yang pernah beruntung menjadi pembantu sebuah keluarga Belanda yg datang ke tanah mereka.Paling tidak dari keluarga itu pikirannya terbuka untuk memandang dunia dr sudut pandang yg lebih luas.satu hal yg sangat2 jarang terjadi di sukunya apalagi bagi seorang perempuan tanah tabu.Mabel sudah imun dengan segala penderitaan dan penyiksaan yang dilakukan oleh segelintir kaumnya yang haus akan jabatan dan status sosial.hanya karna ia dianggap terlalu banyak tahu.Mabel juga yang selalu menjadi informal leader bagi mace mace ibu2 tanah tabu untuk menyuarakan ketidak sukaan mereka dengan segala bentuk penjajahan asing ke tanah mereka,pun dengan orang2 tanah tabu sendiri yang menjual janji2 manis Politis dalam pemilihan kepala daerah.mabel tidak bisa di sogok dengan kaos dan stiker2 Partai..sikap yang akhirnya memang menyengsarakan dirinya sendiri 46. El bintang harusnya sih buku ini bisa cepat diselesaikan..ini gw baca bersama sama buku apa juga, gw lupa T_T Aselinya sih tertarik kerna buku ini berkisah tentang tanah papua.Anindita menceritakan kondisi papua pendidikan, perempuan, harapan, dan beberapa diantaranya dari mata seorang anak kecil dan anjingnya.Batapa ada seorang perempuan yang sangat tegardi antara keras dan bebalnya kehidupan.Asiknya, buku ini bisa memberikan kesan kondisi papua yang seolah tidak bergerak ke pembaca gw maksudnya harusnya sih buku ini bisa cepat diselesaikan..ini gw baca bersama sama buku apa juga, gw lupa T_T Aselinya sih tertarik kerna buku ini berkisah tentang tanah papua.Anindita menceritakan kondisi papua pendidikan, perempuan, harapan, dan beberapa diantaranya dari mata seorang anak kecil dan anjingnya.Batapa ada seorang perempuan yang sangat tegardi antara keras dan bebalnya kehidupan.Asiknya, buku ini bisa memberikan kesan kondisi papua yang seolah tidak bergerak ke pembaca gw maksudnya Tapi kerna nuansanya berulang dan seolah olah akan jatuh ke lubang depresi yang tidak memungkin pembaca untuk berteriak HOAAAAAAA eh ini apa coba jadi mungkin kondisi itu yang bikin gw meletakkan buku ini dan beralih ke buku yg lain.Belum selesai, kerna masih dipinjam teman kapan dibaliknnya, tunggu anaknya inget alamat nyang punya buku lagih T___T Satu hal yang masih gw inget dari buku ini adalah adegan saat si siapa itu gw lupa yang gak jadi nutup pintu kerna yang dibalik pintu itu orang yang menawarkan pendidikan.kata katanya gw suka cumayaaa lupa sekarang mungkin nanti gw salin pas pegang bukunya lho apanya yg terkesan kalo gitu p Yahbegitulah alasan knapa buku ini sampe berbulan bulan gak selese pintercarialesan 2012 kelar 47. Sam kau sudah bisa segalanya, baca, tulis, apalagi ngapain ke sekolah itu. perempuan itu jangan terlalu pintar, anabel. nanti malah menyusahkan. kata kata yg diungkapkan perempuan kulit putih itu boleh jd memang bermaksud melindungi mabel dari keterbelakangan yang membelenggu tanah tabu itu, atau sinis nya she can never get away with it so why bother so muchmembaca buku ini seperti bersekolah,seperti menelan banyak pil ilmu dari kenaifan, dari ke kritis an yang alami, dari kejujuran yg kau sudah bisa segalanya, baca, tulis, apalagi ngapain ke sekolah itu. perempuan itu jangan terlalu pintar, anabel. nanti malah menyusahkan. kata kata yg diungkapkan perempuan kulit putih itu boleh jd memang bermaksud melindungi mabel dari keterbelakangan yang membelenggu tanah tabu itu, atau sinis nya she can never get away with it so why bother so muchmembaca buku ini seperti bersekolah,seperti menelan banyak pil ilmu dari kenaifan, dari ke kritis an yang alami, dari kejujuran yg menyejukkan di tanah tandus. tidak butuh sekolah dengan segala kecanggihannya untuk membuat manusia beradab ini sebagian dari banyak nilai yg bisa ditangkap dari buku Tanah Tabu.Karakter yang kuat,dari manusia dan hewan2 yang berhati. kendati begitu tidak membuat bingung pembacanya, malah kita seakan diajak berimajinasi melalui keakraban manusia dengan penghuni alam lainnya ciri khas tanah tabu Papua.aq jd ingin kenalan dengan mabel,menjabat erat tangan wanita tua yg bengkok akibat siksaan di masa lampau, mengecup pipi leksi yg lugu tapi cerdas. dan ingin memandang jauh ke mata mace. ingin bertandang ke Papua 48. Imas Novel ini mengingatkan saya justru bukan pada penulisnya tapi pada seorang penulis perempuan lainnya yang lebih terkenal,lebih banyak memperoleh penghargaan, yang lebih saya puja karya karyanya namun tak saya sangka memiliki pemikiran yang tidak saya puja.Aku membaca novel ini secara tak sengaja setelah membaca salah satu buku peraih penghargaan di luarnegeri dengan gaya penulisan yang agak mirip namun dengan isi cerita yang
berbeda yaitu dengan menceritakan dari sudut masing masing tokoh Sebua Novel ini mengingatkan saya justru bukan pada penulisnya tapi pada seorang penulis perempuan lainnya yang lebih terkenal,lebih banyak memperoleh penghargaan, yang lebih saya puja karya karyanya namun tak saya sangka memiliki pemikiran yang tidak saya puja.Aku membaca novel ini secara tak sengaja setelah membaca salah satu buku peraih penghargaan di luarnegeri dengan gaya penulisan yang agak mirip namun dengan isi cerita yang berbeda yaitu dengan menceritakan dari sudut masing masing tokoh Sebuah Novel tentang Tanah Papua, tertarik karena saat itu saya tinggal di Papua Bercerita tentang ketamakan,perjuangan melawan kebodohan dan kemiskinan di tanah yang kaya raya alamnya Kehadiran tambang emas tidak mendatangkan kesejahteraan kepada pemilik sejati tanah Papua Bahkan keserakahan dan kekerasan mengikuti dan merusak kehidupan masyarakat suku di tanah Papua Pria pria yang dulunya berburu, beralih profesi menjadi buruh tambang Perubahan kehidupan sosial memberikan dampak terutama kepada wanita dan anak anak Penceritaannya bagus, selayaknya novel ini menjadi juara dalam sayembara Novel 2008 49. Ibrahim Saleh Buku kecil yang sangat menarik untuk dibaca, menceritakan kehidupan sebuah keluarga sederhana di Pedalaman Papua, yang harus berjuang melawan kerasnya kehidupan untuk suatu cita cita memperoleh hidup yang lebih baik untuk anak cucunya nanti tanpa rasa takut karena RASA TAKUT ADALAH AWAL DARI KEGAGALAN dan menggugah kita untuk lebih menghargai tanah air kita, tanah kelahiran kita, alam yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita, pentingnya pendidikan dan mengajarkan bagaimana seharusnya seorang Buku kecil yang sangat menarik untuk dibaca, menceritakan kehidupan sebuah keluarga sederhana di Pedalaman Papua, yang harus berjuang melawan kerasnya kehidupan untuk suatu cita cita memperoleh hidup yang lebih baik untuk anak cucunya nanti tanpa rasa takut karena RASA TAKUT ADALAH AWAL DARI KEGAGALAN dan menggugah kita untuk lebih menghargai tanah air kita, tanah kelahiran kita, alam yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita, pentingnya pendidikan dan mengajarkan bagaimana seharusnya seorang Laki Laki bersikap terhadap wanita atau istri dan anaknya.Sudut pandang cerita yang dibuat dengan memanfaatkan sudut pandang beberapa tokohnya, Aku Leksi , Pum dan Kwee sehingga cerita menjadi terasa lebih luas halah apalagi maksud luas dan tidak membosankan..Buku yang menginpirasikan kita bahwa seberat apapun hidup ini tetap harus kita jalani bahkan jika perlu kita jalani tanpa harus ada tetesan air mata, karena menurut Mabel AIR MATA HANYALAH UNTUK YANG LEMAH akhirnya selesai dibaca di atas KA Progo Jakarta Purwokerto,kayana kudu sering sering naik kereta nih buat nyelesein satu buku 50. Pandasurya Begitu selesai membaca novel ini mau tidak mau sayah jadi terangsang untuk langsung mengomentari endingnya Sayang, sayang banget endingnya begitu Jadi agak mengecewakan euy Padahal dari awal sudah bagus ceritanya, cara bertuturnya pun sudah sangat bagus Meski dari mulai setengah buku pembaca makin penasaran akan seperti apa akhirnya Apakah ceritanya akan terus berputar2 saja di seputar kisah masa lalu dan sehari hari tokoh2nya, ataukah endingnya bisa dibikin lebih mengejutkan Misalnya tern Begitu selesai membaca novel ini mau tidak mau sayah jadi terangsang untuk langsung mengomentari endingnya Sayang, sayang banget endingnya begitu Jadi agak mengecewakan euy Padahal dari awal sudah bagus ceritanya, cara bertuturnya pun sudah sangat bagus Meski dari mulai setengah buku pembaca makin penasaran akan seperti apa akhirnya Apakah ceritanya akan terus berputar2 saja di seputar kisah masa lalu dan sehari hari tokoh2nya, ataukah endingnya bisa dibikin lebih mengejutkan Misalnya ternyata tokoh2 si pencerita di novel ini sudah pada tiada, atau ada kejutan lain di akhirnya Tapi ternyata endingnya begitu menggantung Pembaca jadi terpikir rasa penasaran, dengan endingnya yang seperti itu apakah akan ada sambungannya Sebagian mungkin berharap iya Termasuk sayah.Tadinya sayah mau kasih 5 bintang untuk novel inih tapi karena endingnya mengecewakan buat sayah, jadilah 4 bintang sajah