[indonesian-literature Book] ? Camar Biru PDF by Nilam Suri É eBook or Kindle ePUB free 1. Aku membutuhkanmu. Kau terasa tepat untukku. Pelukanmu serasi dengan hangat tubuhku. Dan setiap bagian dari diriku sudah terlalu terbiasa dengan kehadiranmu-dengan suaramu, dengan sentuhanmu, dengan aroma khas tubuhmu. Dengan debaran yang terdengar seperti ketukan bermelodi saat kau menatapku penuh perhatian seperti itu. Aku membutuhkanmu. Ya cinta, ya waktumu. Dan kau sudah melihat jujur dan juga munafikku. Bahkan, di saat aku begitu yakin kau akan meninggalkanku, kau hanya menertawakan kecurigaanku dan merangkul bahuku. Sungguh heran, setelah sekian tahun pun, kau masih bertahan di sini, bersamaku.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Aku membutuhkanmu-dan bisa jadi... aku mencintaimu. Tapi, aku belum akan mengakui ini padamu. Aku belum siap meruntuhkan bentengku dan membiarkanmu memiliki hatiku.... Nilam Suri Kadang kadang Surya san, orang tertawa paling keras saat dia sedang sangat ingin menangis. Beauty Sleep Restart Sweet Nothings Hanami With You (Sehari Bersamamu) London: Angel Bangkok: The Journal Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa Rhapsody Ka?la Ka?li? ROMA: Con Amore Marriagable: Gue Mau Nikah Asal... Teka-Teki Terakhir After Rain asdewi Ini cerita tentang sebuah bujursangkar, yang dulu pernah begitu solid namun kini terpecah karena sebuah tragedi.Ini cerita tentang Nina, salah satu sisi bujur sangkar yang tersisa Sang putri gulali dengan warna pastel yang berubah jadi manusia kelabu berhati biru Nina yang hidup dalam kurungan kenangan masa lalu Nina yang sekadar bertahan untuk hidup namun juga ingin menghilang.Ini juga cerita tentang Adith, sisi lain yang tersisa dari bujur sangkar Adith memang bukan pangeran tampan berku Ini cerita tentang sebuah bujursangkar, yang dulu pernah begitu solid namun kini terpecah karena sebuah tragedi.Ini cerita tentang Nina, salah satu sisi bujur sangkar yang tersisa Sang putri gulali dengan warna pastel yang berubah jadi manusia kelabu berhati biru Nina yang hidup dalam kurungan kenangan masa lalu Nina yang sekadar bertahan untuk hidup namun juga ingin menghilang.Ini juga cerita tentang Adith, sisi lain yang tersisa dari bujur sangkar Adith memang bukan pangeran tampan berkuda putih nya Nina, tapi Adith adalah pangeran yang selalu setia di samping Nina Adith yang tidak membiarkan Nina menghilang.Berawal dari pemenuhan sebuah janji yang terucap sepuluh tahun lalu, kini Adith dan Nina belajar untuk memaafkan masa lalu, berani menapak masa depan dan menerima satu sama lain dalam hati masing masing.Pertama kelar baca buku ini, saya bengong sesaat GIMANA CARANYA BIKIN REVIEW BUKU INI SECARA FAIR TANPA CURCOL Wellanyhoo this is my attempt Mudah mudahan sih fair dan gak jadi curcol Dan mudah mudahan juga gak ada spoiler Tapi kalo pun iya, you ve been told before p.Satu, saya suka sama penggalan lagu lagu yang ada di tiap bab, fits my taste Terutama buat lagu Paint It Black nya The Rolling Stones yang pernah jadi soundtrack hidup saya dan Blackbird nya Beatles yang masih menjadi soundtrack saya.Dua, saya kurang nyaman dengan gaya bahasa loe gue yang dipake di buku ini Saya ngerti kalo percakapan antar tokoh pake gue loe, ato ketika yang bernarasi adalah tokoh pria, tapi saat semua tokoh menggunakan gue loe, maka yepsaya terganggu Tapi saya salut Walopun pake bahasa gue loe, percakapan antar tokoh di buku ini berbobot Bahasa ringan yang digunakannya membuat pesan yang ingin disampaikan jadi kena Saya juga suka analogi analogi yang
digunakan oleh Nilam contohnya percakapan mengenai Dufan berikut ini Lo tahu nggak kenapa gue bilang tempat ini sebagai tempat kebahagiaan semu Karena menurut gue, orang orang yang sedang menaiki wahana ini sebenarnya sedang setengah mati ketakutan Mereka sebenarnya sedang setengah mati ketakutan dan berusaha menutupinya dengan tawa Tiga, masih soal gaya bahasa Sama kayak mas Tomo, saya nggak ngerti kenapa Sinar membahasakan diri dengan saya ke Nina Mereka sangat akrab bukan Kenapa nggak pake gue lo aja Ato paling nggak aku kamu lah Saya itu kesannya resmi banget untuk seorang istimewa yang dikenal selama 20 tahun lebih.Empat, saya nggak nyaman dengan multi POV yang dipake buku ini.Don t get me wrong Saya suka kok baca cerita yang pake POV 1 ato POV 19. Wirotomo Nofamilyname Saya harus memberitahukan bahwa review ini sangat banyak menampilkan spoiler bagi anda yang sangat benci mengetahui sesuatu sebelum saatnya So beware Jika anda termasuk kategori tersebut, segera tinggalkan review ini dan segera pergi ke toko buku terdekat untuk membeli buku ini titipan promosi dari Nilam .Pertama harus saya sampaikan, saya kenal dengan penulis buku ini, Nilam, tidak sebegitu dekatnya sehingga nama saya bisa masuk ke ucapan terima kasih di buku ini, namun juga tidak se Saya harus memberitahukan bahwa review ini sangat banyak menampilkan spoiler bagi anda yang sangat benci mengetahui sesuatu sebelum saatnya So beware Jika anda termasuk kategori tersebut, segera tinggalkan review ini dan segera pergi ke toko buku terdekat untuk membeli buku ini titipan promosi dari Nilam .Pertama harus saya sampaikan, saya kenal dengan penulis buku ini, Nilam, tidak sebegitu dekatnya sehingga nama saya bisa masuk ke ucapan terima kasih di buku ini, namun juga tidak sebegitu tidak kenalnya sehingga dia bisa bilang Tomo Tomo yang mana ya.Kedua, saya sudah memutuskan semua buku yang dikarang ditulis oleh teman teman saya TIDAK akan mendapatkan review 1 bintang dari saya Mereka pasti akan mendapatkannya dari orang lain, jadi mengapa saya , sebagai teman mereka mesti menambahkan hal tersebut Jadi sebelum baca, saya sudah memutuskan paling tidak buku ini akan mendapat 2 bintang.Ketiga, ternyata saya sangat suka tokoh tokoh di buku ini saya juga sangat suka upaya Nilam membuat pembaca tidak bosan dengan menempatkan 2 POV secara bergantian dan terkadang menyelipkan kejadian masa lalu, misal kecelakaan lalu lintas yang dialami sang tokoh wanita, Nina, bersama kakaknya, kejadian masa kecil Nina bersama Adith di rumah pohon, dsb dan bahkan ada satu bab yang diperuntukkan e mail Sinar kepada sobatnya Naren alm yang secara cerdik mengisi kekosongan pendapat pribadi Sinar, yang selama ini hanya kita ketahui dari penuturan sang adik Adith dan gadis yg memujanya Nina Menurut saya aliran cerita cukup lancar, dan penuturan setiap POV konsisten dengan sifat mereka yg berusaha ditampilkan Keempat, Gangguan yang sangat mengganggu saya yang sudah jadi trademark saya adalah saya benci jika buku berbahasa Indonesia dengan tokoh orang Indonesia mulai berbicara bahasa Inggris Saya sudah mengomentarinya di review saya tentang Cintapuccino di butir No 2 Namun paling tidak di buku ini saya melihat Nilam berusaha tetap konsisten dengan menjadikan Sinar dan Danish sebagai yg paling sering nyerocos dalam bhs Inggris, lebih karena kebiasaan krn tinggal di LN dan urusan pekerjaan, dan mungkin sedikit sifat snob mereka Sedang yang lain hanya terkadang nyerocos dlm bhs Inggris, hanya utk sekadar menunjukkan saya bisa bhs Inggris juga lho.Kelima, saya sangat tidak suka cara Nilam mendzholimi POV pria, Adith Bayangkan, sudah penampilannya biasa, kecerdasan juga biasa, 22 tahun harus menanti gadis pujaannya untuk akhirnya memilih dia setelah 20 tahun dijadikan keset , punya kakak yang sangat ganteng, keren, cerdas Man dan yang lebih parah dari 5 tokoh utama, sepertinya hanya dia yang ditakdirkan menjadi orang biasa Kejaaam Keenam, saya tidak bisa memahami mengapa Sinar selalu membahasakan diri dengan saya kepada Nina Padahal di situ mereka digambarkan sangat akrab Saya, sebagai contoh adalah pemakai bhs Indonesia sbg mother s tongue, karena Ibu saya melarang saya ngomong gue loe dalam kehidupan sehari hari shg saya menyebut aku kepada para teman sahabat, saya kepada orang yg dihormati atau belum dikenal atau untuk keperluan seperti ini menulis , dan Tomo kepada keluarga saya jadi mengapa Sinar tdk menggunakan Aku atau Sinar ke Nina, itu masih jadi misteri buat saya.Ketujuh, dari seluruh bab di buku ini saya paling tidak suka dengan bab 2 kalau saya tidak salah yang berusaha menceritakan kejadian yang menyebabkan mengapa mereka sampai harus bikin perjanjian seperti itu perjanjian seperti yang ada di film My Best Friend s Wedding, namun tentu saja yang terjadi kebalikannya Adegan itu begitu kartun, komikal dan apa ya, sehingga menurut saya sangat tidak tepat diceritakan melalui POV orang pertama Tapi mungkin ini memang ide Nilam tentang adegan kartun dalam sebuah cerita romance Kemudian saya ketika sampai halaman halaman terakhir sepertinya jadi merasa agak lelah, eh tapi ini mungkin karena faktor U dan kebiasaan saya membaca komik yang tidak banyak halamannya hehehe oke lupakan.Kedelapan, saya suka cara Nilam menempatkan setiap bab dengan diawali teks lirik lagu penyanyi penyanyi tertentu, yang berusaha menggambarkan kejadian yg akan terjadi bab itu Penggambaran paling tepat tentu saat tertulis lagu Wouldn t It Be Nice dari Beach Boys, yang menurut saya menggambarkan harapan yang mungkin menjadi kenyataan Walaupun tentu saja ada beberapa a
20. Harun Harahap Cerita cinta yang berawal dari persahabatan Biasa, udah banyak banget novel yang cerita itu Okay, gue setuju Namun, tema cinta mana lagi sih yang belum pernah dituliskan Jadi buat gue, bagaimana cara penulis menuturkan cerita menjadi penting Tema boleh sama tetapi tidak dengan gaya penulisannya Gue suka dengan cara Nilam bercerita Begitu santai, tidak terlalu terburu buru dan tapi tidak membosankan, pas Dialog yang wajar dengan menyelipkan kata kata manis di saat yang pas Karakternya bu Cerita cinta yang berawal dari persahabatan Biasa, udah banyak banget novel yang cerita itu Okay, gue setuju Namun, tema cinta mana lagi sih yang belum pernah dituliskan Jadi buat gue, bagaimana cara penulis menuturkan cerita menjadi penting Tema boleh sama tetapi tidak dengan gaya penulisannya Gue suka dengan cara Nilam bercerita Begi 21. Biondy Judul Camar BiruPengarang Nilam SuriPenerbit GagasMediaHalaman 279 halamanTerbitan November 2012Apa yang terjadi ketika satu sisi dari sebuah persegi lenyap Itulah yang terjadi pada persahabatan Adith, Nina, Sinar, dan Naren Saat sebuah kecelakaan merenggut nyawa salah seorang di antara mereka, keseimbangan persahabatan tiga orang yang tersisa pun goyah.Tahun tahun berlalu dan saat jangka waktu telah terlewati, sepasang camar biru kembali muncul ke permukaan Dua orang yang bersumpah meme Judul Camar BiruPengarang Nilam SuriPenerbit GagasMediaHalaman 279 halamanTerbitan November 2012Apa yang terjadi ketika satu sisi dari sebuah persegi lenyap Itulah yang terjadi pada persahabatan Adith, Nina, Sinar, dan Naren Saat sebuah kecelakaan merenggut nyawa salah seorang di antara mereka, keseimbangan persahabatan tiga orang yang tersisa pun goyah.Tahun tahun berlalu dan saat jangka waktu telah terlewati, sepasang camar biru kembali muncul ke permukaan Dua orang yang bersumpah memenuhi perjanjian mereka Saat langit yang biru tampaknya akan menjadi ujung perjalanan, awan awan kelabu tiba tiba datang menyeruak Rahasia apa yang sebenarnya tersimpan selama ini ReviewMengandung spoiler PercayalahJangan salahkan saya kalau saya tiba tiba pakai bahasa yang berat seperti di atas Salahkan blurb nya GagasMedia yang selalu berusaha membuat pembacanya galau.Ok, saya sih ngaku aja ya Saya jarang baca novelnya Gagas Buku Gagas yang pernah kubaca, yang bisa kuingat, cuma Heaven on Earth sama Think, Tinka dan dua duanya kurang berkesan buat saya Makanya agak ragu juga sih buat beli buku Gagas plus banyak juga yang suka kecewa karena merasa kecele sama sampul blurb nya Gagas , tapi setelah baca soal buku ini di Ren s Little Corner, jadi penasaran juga Buku ini lalu saya pilih sebagai salah satu hadiah giveaway dari Ren s Little Corner Lumayan, gratisan intinya teutep aja belum pernah beli bukunya Gagas.Menurutku buku ini harusnya dibundling bareng sebuah kamus mini Bahasa Inggrisnya itu loh Kayaknya ini novel Indonesia dengan penggunaan bahasa Inggris terbanyak yang pernah saya baca Untung saya baca buku ini sekarang Coba kalau bacanya pas zaman SMA dulu Duh, bisa joget saya.Uhuk, maaf Saya teralihkan.Lepas dari bahasa Inggrisnya yang bertebaran, saya rasa cara pengarang menuturkan ceritanya cukup baik Enak diikuti Hubungan antar karakternya tergambar dengan baik dan saya suka hubungan Nina dan Adith Sangat manis dan tidak membuat diabetes Gula hubungan mereka takarannya pas.Rahasia yang pengarang simpan untuk menjadi kejutan besar di akhir, sayangnya cukup terbaca dengan cepat Khususnya setelah percakapan telepon antara Sinar dengan Nina plus sedikit tambahan latar belakang Nina Sangat disayangkan, karena ini satu hal yang membuat saya penasaran dan menebak nebak di awal cerita.Hal lain yang saya sayangkan dari buku ini adalah epilognya Nilam Suri, what have you done You ve made such a great ending, but then you spoiled it with that epilog Tuh kan, saya jadi ketularan pakai bahasa Inggris deh gara gara buku ini Ya, pada intinya, saya rasa buku ini akan lebih nendang tanpa bagian epilognya.Secara keseluruhan buku ini cukup baik Ceritanya mengalir, bahasa cukup enak walau mungkin ada yang bakal terganggu dengan panggilan monyet , kunyuk , dsb yang dipakai antar karakter , dan endingnya bagus Kalau baca buku ini, saran saya, berhentilah di halaman 275 Gak usah dilanjutin ke epilognya Tiga bintang untuk Nilam Suri dan Camar Biru nya I like this novel.Buku ini untuk tantangan baca 2013 New Authors Reading Challenge 2013 Serapium Reading Challenge 2013 TBR Pile Reading Challenge 2013 Indonesian Romance Reading Challenge 2013 Color Coded Reading Chalenge 2013 Monthly Key Word Reading Challenge 22. Alvi Syahrin This review has been hidden because it contains spoilers To view it, click here Dari gaya bercerita, sebenarnya ini bukan tipikal novel favorit saya But, surprisingly, I like it Really like it Pengen curhat dulu, hehe Akhir akhir ini, saya sepertinya salah membeli novel Seperti biasa, saya selalu baca beberapa review di Goodreads baru beli novelnya Tapi saya sadar, segede apa pun ratingnya, kalau bukan selera, ya nggak bisa memaksakan diri untuk suka Dan itulah yang terjadi pada saya Beberapa novel yang saya baca akhir akhir ini bukannya jelek, tapi biasa aja Say Dari gaya bercerita, sebenarnya ini bukan tipikal novel favorit saya But, surprisingly, I like it Really like it Pengen curhat dulu, hehe Akhir akhir ini, saya sepertinya salah membeli novel Seperti biasa, saya selalu baca beberapa review di Goodreads baru beli novelnya Tapi saya sadar, segede apa pun ratingnya, kalau bukan selera, ya nggak bisa memaksakan diri untuk suka Dan itulah yang terjadi pada saya Beberapa novel yang saya baca akhir akhir ini bukannya jelek, tapi biasa aja Saya tipikal pembaca yang suka konflik yang bikin deg degan atau
heartbreaking lah walaupun saya jarang sekali terbawa ketika membaca Intinya, novel novel yang saya baca akhir akhir ini lumayan aja Konfliknya ada, tapi melempem Saya nggak bisa nemu klimaknya Dan sudah begitu saja Jadi ketika saya beli novel ini, saya berharap novel ini bisa bikin saya nggak salah beli buku lagi Saya kangen kasih rating 4 Saya kangen kasih rating 5Dan, saya nggak salah beli novel Saya suka novel ini Saya suka ide ceritanya Saya suka janji dua sahabat itu dan saya selalu suka kisah persahabatan Saya suka sekali ketika mereka melakukan flashback ketika mereka masih kecil kenangan manisnya terasa sekali Dan meskipun gaya menulisnya menggunakan bahasa sehari hari, saya masih merasakan unsur manis, galau, ceria Dan, konfliknya dapet, nggak melempem Klimaksnya juga sampai menyentuh puncak Meskipun saya nggak sampai terbawa saya heran kok saya susah sekali terbawa ketika baca novel , tapi saya sangat bisa memahami perasaan Adith dan Nina Sangat bisa Kejadian kejadian terjadi dengan alasan yang jelas, nggak ditaruh begitu saja, sehingga saya jadi percaya mengapa reaksi tokoh bisa seperti ini itu Semuanya jelas dan wajar dan penyelesaiannya oke banget.Dan, endingnya meskipun saya sudah tahu mereka akan bersatu, tapi saya pengen di ending mereka mengungkit lagi tentang kenangan mereka, tentang Naren, tentang janji mereka, dan camar biruMengapa saya menyimpan satu bintang lagi, itu karena saya belum menemukan tokoh favorit saya di novel ini Dan ketika saya menutup buku ini, lalu melanjutkannya beberapa jam kemudian, saya suka lupa ini Nina atau Adith ya yang ngomong Mungkin hanya saya aja yang merasa suara mereka sama pIntinya, saya sangat menanti novel Mbak Nilam ini dan menanti novel berikutnya Semoga Mbak Nilam menulis kisah remaja dan sesuatu yang berhubungan dengan persahabatan Semoga D 23. Nina Ardianti Seperti yang semua orang tahu, saya adalah penggila romance Terutama contemporary romance yang light, gaya tulisannya kayak bahasa sehari hari, nggak mellow sendu sedih galau dengan penulisan yang terlalu puitis dan nggak berusaha supaya quotable banget Sayangnya, contemporary romance Indonesia yang bagus dan memenuhi kriteria saya, jarang ditemukan atau saya kurang usaha nyarinya Ya pokoknya gitu lah Ketika saya tahu bahwa Nilam menerbitkan Camar Biru, tanpa ekspektasi apapun saya lang Seperti yang semua orang tahu, saya adalah penggila romance Terutama contemporary romance yang light, gaya tulisannya kayak bahasa sehari hari, nggak mellow sendu sedih galau dengan penulisan yang terlalu puitis dan nggak berusaha supaya quotable banget Sayangnya, contemporary romance Indonesia yang bagus dan memenuhi kriteria saya, jarang ditemukan atau saya kurang usaha nyarinya Ya pokoknya gitu lah Ketika saya tahu bahwa Nilam menerbitkan Camar Biru, tanpa ekspektasi apapun saya langsung beli Dan ternyata saya menemukan satu Indonesian contemporary romance yang saya suka Huehuheu Mulai dari gaya bahasanya, setting, percakapan, dan segala hal yang berkaitan dengan kehidupan riil yang memang dialami kita semua Semuanya relatable dengan kehidupan kita Ceritanya sendiri tentang sepasang cowok dan cewek yang sudah bersahabat dari kecil dan sepuluh tahun yang lalu mereka berdua saling berjanji, kalau sampai sepuluh tahun yang akan datang mereka belum nikah, maka mereka akan menikahi satu sama lain Eh sumpah deh, pas denger premisnya kayak gini, tiba tiba saya tertawa Bukan apa apa, tapi saya jadi teringat saya dan sahabat yang pernah melakukan janji yang sama waktu duluuuu Pas SMA Janji yang nggak terpenuhi karena Ya karena banyak hal Dan ternyata memang nggak sesederhana itu Kedua tokohnya, Adith dan Nina bukan salah saya kalo namanya kebetulan samaaaa Bukan terinspirasi dari saya jugaaaa Harus ada disclaimer disini menyadari bahwa untuk menikah, mereka menghadapi banyak hal yang melibatkan hal hal besar yang nggak mereka bagi satu sama lain selama menjadi sahabat Dan permasalahan mereka berdua terutama Nina lebih berat dari pada yang kelihatan Padahal yang kelihatan aja udah berat.Diceritakan dengan sudut pandang orang pertama dan orang ketiga secara bergantian bikin horizon dan perspektifnya lebih luas Ada kekurangan typo dikit disana sini cuma masih oke kok Banyak penggunaan bahasa Inggris namun buat saya nggak masalah Sekali lagi, Good job, Nilam Ditunggu buku berikutnya 24. Prisca Cerita dan idenya simpel, tapi saya suka sekali Mood nya mengingatkan saya pada Norwegian Wood dari Haruki Murakami Analogi analoginya pun indah, meskipun menggunakan bahasa sehari hari.Some novels could be simple but contain a lot of feelings, and Camar Biru is one of them. 25. Dion Sagirang Dear penulisKapan kapan kita nongkrong bareng yuk ah, biar suatu saat nanti, kalau mau bikin novel lagi dengan sudut pandang laki laki, feel cowok nya kerasa ngemodusinpenulis Novel ini tipis sebenarnya, bercerita tentang Nina dan Adit, sepasang sahabat yang punya janji yang ditandai dengan sepasang camar biru Singkatnya begitu.Awalnya saya menyukai buku ini, tapi makin ke tengah, porsi Adit ini ngeyel banget Saya kurang tahu, apakah tipikal laki laki Jakarta kayak si Adith ini, atau mema Dear penulisKapan kapan kita nongkrong bareng yuk ah, biar suatu saat nanti, kalau mau bikin novel lagi dengan sudut pandang laki laki, feel cowok nya kerasa ngemodusinpenulis Novel ini tipis sebenarnya, bercerita tentang Nina dan Adit, sepasang sahabat yang punya janji yang ditandai dengan sepasang camar biru Singkatnya begitu.Awalnya saya menyukai buku ini,
tapi makin ke tengah, porsi Adit ini ngeyel banget Saya kurang tahu, apakah tip 26. ijul (yuliyono) Janji sahabat yang mencintaimu 3,5 star Saya tahu novel ini semenjak Nilam masih mengandung nya Meskipun tidak mengikuti proses persalinannya, setidaknya saya tahu novel ini saat masih menjadi janin Dan, ketika novel ini akhirnya lahir dan diterbitkan oleh Gagas Media, saya bahagia untuk Nilam Well, saya kenal Nilam berkat Goodreads Indonesia Seingat saya, saat itu ia masih ngantor di femina Suatu hari, ia mengirimi saya naskah awal novel ini dan mengizinkan saya untuk membacanya Ta Janji sahabat yang mencintaimu 3,5 star Saya tahu novel ini semenjak Nilam masih mengandung nya Meskipun tidak mengikuti proses persalinannya, setidaknya saya tahu novel ini saat masih menjadi janin Dan, ketika novel ini akhirnya lahir dan diterbitkan oleh Gagas Media, saya bahagia untuk Nilam Well, saya kenal Nilam berkat Goodreads Indonesia Seingat saya, saat itu ia masih ngantor di femina Suatu hari, ia mengirimi saya naskah awal novel ini dan mengizinkan saya untuk membacanya Tapi justru teman satu kos saya yang lebih excited membacany 27. Gita Ganesha Jangan menilai sebuah cerita berdasarkan beberapa lembar prolog Itulah yang terjadi dengan buku ini Di prolog diceritakan tentang Adith, Nina, dan janji yang pernah mereka buat 10 tahun yang lalu Janji bahwa jika 10 tahun dari itu, mereka masih sendiri atau belum bertemu dengan orang yang tepat, maka mereka akan menikah Janji itu ditandai dengan dua buah burung camar biru dari kertas yang masing masing disimpan mereka Dan janji itu hanya berlaku jika kedua burung camar itu masih ada 10 tah Jangan menilai sebuah cerita berdasarkan beberapa lembar prolog Itulah yang terjadi dengan buku ini Di prolog diceritakan tentang Adith, Nina, dan janji yang pernah mereka buat 10 tahun yang lalu Janji bahwa jika 10 tahun dari itu, mereka masih sendiri atau belum bertemu dengan orang yang tepat, maka mereka akan menikah Janji itu ditandai dengan dua buah burung camar biru dari kertas yang masing masing disimpan mereka Dan janji itu hanya berlaku jika kedua burung camar itu masih ada 10 tahun telah berlalu, mereka juga masih sendiri so they have to marriedAku excited banget dengan cerita itu di prolog itu, terlebih ketika mereka memutuskan untuk memenuhi janji mereka dan menikah Aku kira cerita ini akan berkembang seperti novel novel marriage with no love lainnya Seperti bagaimana kehidupan mereka setelah menikah, bagaimana prosesnya ketika akhirnya mereka saling mencintai dan live happily ever after Tapi, novel ini tidak seringan cerita cerita itu Ada banyak hal yang ditutupi, ada kesedihan dan luka yang terpendam So here we goAdih dan Nina bukanlah dua orang asing, mereka tumbuh bersama bahkan telah saling mengenal seumur hidup mereka Adih dan Nina adalah dua sisi yang tersisa dari segiempat sempurna yang pernah ada Adith, Nina, Naren, dan Sirna Mereka selalu bersama sama, hingga sebuah tragedi memisahkan mereka dan menyisakan Adith dan Nina Sebuah tragedi yang merubah hidup mereka, terutama Nina Tidak ada lagi Nina, tuan putri dari negeri gulali yang manis Yang ada sekarang adalah Nina yang hanya mengenal warna kelabu dalam hidupnya Well, setidaknya ada satu yang tidak berubah, Adith Adith selalu ada untuk Nina ketika yang lain meninggalkan Nina Istilah, Tidak ada persahabatan yang abadi antara laki laki dan perempuan , berlaku untuk Adith Seumur hidupnya, Adith selalu mencintai Nina Menjaga dan membahagiakan Nina adalah prioritas hidup Adith Adith selalu ada kapan dan dimanapun Nina membutuhkannya Mereka masih tidak mengakui adanya cinta diantara mereka, walaupun orang orang di sekitar mereka dapat melihat dengan jelas bahwa Adith dan Nina adalah satu Nina mendeskripsikan apa yang ada diantara mereka adalah care for each other Nina merasa itu adalah pondasi yang kuat untuk menikah dengan Adith selamanya Adith tidak bisa menjamin bahwa mereka akan bahagia, tapi yang jelas they re going to have fun.Tidak ada rahasia yang tak terungkapkan Serapi apapun Nina menyimpan sebuah rahasia, dia tetap harus menceritakannya pada Adith Sebuah rahasia yang akhirnya membawa sisi lain segiempat itu kembaliHmmmDi dunia nyata ini, ada nggak ya tokoh seperti Adith, sempurna banget Well, setidaknya sempurna untuk Nina Adith ini tipe cowok yang diimpikan setiap wanita Protektif dan memuja seperti Edward Jacob Benji, mencintai seumur hidup seperti Snape Dan siapalah gue sampai mampu menolak cowok yang tawanya membuat gue teringat pada bahan bahan pembuat Power Puff Girls ini Sugar and Spice, and everything nice Nina Don t worry about a thing Bahkan kalo mimpi buruk lo itu dateng, ada gue yang siap mengusir Adith Sedangkan Nina, dia rapuh walaupun selalu menampilkan bahwa semuanya baik baik saja Yang jelas dia tidak menye menye seperti Bella Swan Nina selalu berpikir dengan logikanya sendiri Penampilan Nina berantakan, seberantakan hidupnya Overall, Nina unik.Well, i m not going to tell you the whole story Let s keep it as a mystery You have to read this book to reveal the truth Tema untuk novel ini memang tipikal banget Dua orang yang tumbuh bersama Lalu saling mencintai.Tapi buku ini worth banget kok untuk dibaca Tau nggak semalem aku tidur jam berapa Jam 3 Ya apalagi kalo nggak membaca buku ini Walaupun badan udah capek banget, mata cenat cenut, tapi novel ini bisa mengalahkan itu semua Novel ini terlalu seru untuk ditinggal tidur, hahaha.Sebagai orang yang gak biasa make gue elo, rasanya agak gimana gitu ketika membaca novel ini Tapi ya mungkin ini juga yang membuat novel ini gak terlalu serius Bahasanya santai, mengalir, analoginya juga pas dengan kehidupan sehari hari Ceritanya pas, gak ada deskripsi
yang gak jelas Singkat, padat, jelas, dan bermakna Overall, it s a bittersweet story Chemistry antara setiap tokoh dapet bangetNovel ini menggunakan dua sudut pandang untuk bercerita, Adith dan Nina Ada juga satu bab yang menggunakan sudut pandang Sinar Well, bukan cerita juga sih Cuma berupa cuplikan email email dari Sinar untuk Naren Bahasanya ringan, penuh gurauan, tapi ntah kenapa hal itu malah yang bikin terasa makin nyesek Biasanya orang tertawa paling keras ketika sedang merasa paling ingin menangis.Tagline novek ini adalah, Cinta tak selalu tepat waktu Gak setuju ah, cinta Adith untuk Nina selalu ada, begitu juga Nina mengakui cintanya untuk Adith di waktu yang tepat.Tapi cerita novel ini menggantung Trus Adith dan Nina jadi beneran nikah apa nggak ThanKyu so much untuk Oji yang udah ngirimin buku ini Makaciiihhhhh. 10.35 AM 28. Delisa sahim Serius, dulu itu niat kepengin bikin review nya setelah membacanya tetapi apa daya Rencana tinggal rencana.Ehm, awal baca novel ini ekspetasi gue tinggi sangat karena banyak yg bilang bagus Berhubung takut dua kali dapat ini novel maka gue menunda nunda membelinya Hingga gue membaca review entah punya siapa sumpah lupa Akhirnya gue berniat membeli ini Langsung nanya sama mas mimin ya tahulah siapa mas mimin itu gak perlu disebutinkan , Apakah novel ini bagus Dia bilang Bagus, aku baca Serius, dulu itu niat kepengin bikin review nya setelah membacanya tetapi apa daya Rencana tinggal rencana.Ehm, awal baca novel ini ekspetasi gue tinggi sangat karena banyak yg bilang bagus Berhubung takut dua kali dapat ini novel maka gue menunda nunda membelinya Hingga gue membaca review entah punya siapa sumpah lupa Akhirnya gue berniat membeli ini Langsung nanya sama mas mimin ya tahulah siapa mas mimin itu gak perlu disebutinkan , Apakah novel ini bagus Dia bilang Bagus, aku baca saat dalam kandungan Langsung deh ke gramed terus beli ini novel.Setelah baca pertama kali banyak missing dalam memori gue Bahkan gue nyangka Sinar itu cewe Entahlah karena gue kepengin tahu akhir ceritanya maka gue baca asal libas Hahahaha bahasa gue Bahkan niat bikin review pun tertunda karena selesai baca gue lempeng aja Gak ada gairah mengebu gebu buat nulis curhatan gue akan novel ini Setelah kian lama terdampar dan tak tersentuh Bahkan gue lupa janji mau bikin ini review Sampai babang minta minjem ini novel Baru gue inget Bhuahaha Maafkan saya kak nilam Akhirnya gue membaca ulang Bahkan gue melupakan alur dan ceritanya Gue mau baca seperti baru pertama kali membaca novel ini tapi ya namanya pernah baca pasti ada segelintir inget akan ceritanya Setelah membacanya diresapi Gue bisa ketawa ngakak, muram, bahagia Gue suka akan percakapan Danish dan Adit Pikiran ajaib Nina memberikan warna di dalam novel ini.Oh, sebelum curhat gue mau cerita tentang novel ini.Bercerita tentang sepasang anak manusia yang berjanji apabila sepuluh tahun kemudian diantara mereka belum menikah dan memiliki kekasih mereka akan menikah Iya cuma itu GB nya.Penyampian Kak Nilam dalam camar biru asik dan bisa membuat gue masuk kedalam karakternya yah, walaupun baca ke dua kali Hohoho, ini bukan salah kak nilam kok, cuma gue lagi Lemot kok Gue mempermasalahkan tentang Orang tua Nina Okeylah kalau ibu membenci Nina tetapi kenapa bapak nya gak mau merangkul Nina Yah, bagaimana pun juga Nina juga anaknya, Anak perempuan dan anak satu satunya saat ini Bahkan, Bapaknya gak meminta dirinya untuk membantu pernikahan Nina Gue tahu kalian pusingkan sama bahasa gue tadi, susah gue jelasin Hmmm, Kayak gini Bapak akan membantu mempersiapkan pernikahanmu Iya, kayak dialaog itu atau Kalau perlu sesuatu, katakan kepada bapak Bagi gue kalau mau keluarga gak harmonis sekalian aja bikin gak harmonis Gak usah mengantung kayak gini Sikap bapaknya yg gak terlalu tegas Yah, mungkin peran itu sudah diambil alih oleh Naren maka bapak adem ayem Pas gak ada Naren gak harus bersikap bagaimana ke anaknya tiba tiba delisa berubah ahli menjadi psikolog Yahsutralah Itu aja sih yg mau gue gerutuin Selebihnya gue suka Bahkan jarak dan tak mau tersentuh itu dengan memberikan alasan yg logika Terakhir, Banyak yg menyayangkan epilog yg gak gantung itu Bagi gue sih enjoy aja karena gue merasa bahwa setiap kisah memiliki akhir dan inilah akhirnya tidak mengantung Gue bukan orang yg optimis dalam bagian akhir, gue orang yg pesimis karena setiap hal memungkinkan untuk tidak berakhir bahagia Mungkin aja tiba tiba Adit meninggal Siapa yg tahu Yang tahu penulisnya del Okey, cukup sekian dan terima kasih.3,5 bintang dan dibulatkan menjadi 4 Karena gue ketagihan untuk membacanya kembali 29. Desty Kalau ada yang tanya, genre buku apa yang saya sukai Pertama kali saya akan menjawab romance Eh, bukan berarti saya cemen ya Saya hanya menyukai kisah yang diakhiri dengan kebahagiaan para tokohnya Itu jaminan yang didapatkan kalau membaca genre romance Genre ini selalu menjadi pilihan saya ketika saya membutuhkan sesuatu untuk menyemangati saya Bahagia itu menular lho Dan ketika bulan Juni ini ditetapkan untuk baca bareng genre favorit saya ini, jelas tidak akan saya lewatkan meski se Kalau ada yang tanya, genre buku apa yang saya sukai Pertama kali saya akan menjawab romance Eh, bukan berarti saya cemen ya Saya hanya menyukai kisah yang diakhiri dengan kebahagiaan para tokohnya Itu jaminan yang didapatkan kalau membaca genre romance Genre ini selalu menjadi pilihan saya ketika saya membutuhkan sesuatu untuk menyemangati saya Bahagia itu menular lho Dan ketika bulan Juni ini ditetapkan untuk baca bareng genre favorit saya ini, jelas tidak akan saya lewatkan meski sempat koar koar mau hiatus ternyata ga bisa hiatus.Persahabatan Nina, Adith, Sinar dan Naren
30.
31.
32. 33. 34.
ibarat bujursangkar, dengan masing masing mereka menempati sudut sudutnya Di antara mereka terhubung garis yang menyatukan mereka Tapi bujursangkar itu rusak sejak kematian Naren dalam sebuah kecelekaan Nina yang saat itu semobil dengan Naren, abangnya, merasa sangat bersalah Terlebih lagi ketika dia harus pergi dari rumah karena Ibunya menyalahkannya atas kematian Naren Sinar, sahabat Naren sekaligus first crush nya Nina, juga pergi ke London karena tidak sanggup menghadapi kenyataan Naren sudah tidak ada Tinggallah Adith, adik Sinar, yang berusaha Mita I don t personally read or enjoy many Indonesian books , but every now and then I make an exception, often than not when I know the author in one way or another That was the very reason why I picked this book up You see, I did English Lit in uni, where I knew the author, and I ve always had that what if question of if I hadn t diverted and became a glorified bean counter, would I have been able to do this The story started out with an almost classic old friends situation of let s get m I don t personally read or enjoy many Indonesian books , but every now and then I make an exception, often than not when I know the author in one way or another That was the very reason why I picked this book up You see, I did English Lit in uni, where I knew the author, and I ve always had that what if question of if I hadn t diverted and became a glorified bean counter, would I have been able to do this The story started out with an almost classic old friends situation of let s get married if we re not married in X years by the time we re X old and I was a bit thrown The blurb on the back is quite melancholic and I expected a 90 s slow ballad kind of melancholy full of heavy writing and heartbreak, but it actually started off light and relatable.Then slowly it trickles and we move on with Nina and Adith, opening the world of who they are slowly, not painfully, just slowly and consistently There s no big bang There s no shocking action There are stories being told There are past events being unravelled There are names growing into characters The story is light but not fluffy yet it avoids being heavy and exhausting to read And everything is written so well, so enjoyably, so comfortingly familiar.The story is about moving on and I think it sums the process well There are loose ends that are left unfinished, there are characters that could ve had meaning, and the ending leaves a bit to be desired, but who am I to say This book is a good enough book for anyone to read without it having to be perfect.So I can now answer my what if question No, I wouldn t have been able to write something like this, so yes being an accountant might ve been the right choice for me, but yes, I am glad and comforted in the idea that some of the ordinary people I knew in my very ordinary life, are extraordinary enough to write publish and preserve the culture of books and literature And this time around, it was good Before you go up in arms and go batshit crazy misquoting this line, let s make clear that this is my personal opinion and in no way a reflection towards the overall quality of the genre Muhammad Rajab it deserves 5 stars from me humm, awalnya gue ngasih empat bintang, karena alasannya suka ceritanya, dan suka banget tokoh tokoh di dalamnya pokoknya gue suka banget sama Nina gilak, ya bisa bikin gue jatuh cinta sama tokoh fiksi sebenarnya udah sering kejadian sih P gue suka gaya kak Nilam bertutur dalam Camar Biru.sumfeh, ya, selera gue itu adalah tulisan bergaya Windry Ramadhina, dan Winna Efendi kalo keluaran gagasmedia dan sukses deh kak Nilam bikin gue suka dengan gaya penulisan it deserves 5 stars from me humm, awalnya gue ngasih empat bintang, karena alasannya suka ceritanya, dan suka banget tokoh tokoh di dalamnya pokoknya gue suka banget sama Nina gilak, ya bisa bikin gue jatuh cinta sama tokoh fiksi sebenarnya udah sering kejadian sih P gue suka gaya kak Nilam bertutur dalam Camar Biru.sumfeh, ya, selera gue itu adalah tulisan bergaya Windry Ramadhina, dan Winna Efendi kalo keluaran gagasmedia dan sukses deh kak Nilam bikin gue suka dengan gaya penulisannya itu kereeeennn suka banget sama emosi emosi yang campur aduk dalam novel keren ini.gue juga suka jokes yang keluar dari tokoh lewat dialog yang ringan tapi ngena banget.awesome gue sampe ngakak ngakak di perpus kampus dilihatin orang orang pula Dterus gue juga bisa bener bener ngerasain kalut, kecewa, marah, dan pilu dari Nina, Adith, dan tokoh lainnya.wicked yang agak keselnya adalah ending nya yang sedikit klise, dan bukan tipe ending yang gue suka tapi dibalik semua itu, gue suka perasaan gue yang lega di akhir ceritanya salut untuk novel ini, dan sang penulisnya juga tentunya..satu bintang pelengkap untuk cover nya yang cantik.jadilah gue kasih 5 bintang Dp.s ditunggu karya karya lainnya Kak Nilam Heryani Oh God, Sinar sukses bikin meweeek sifa fauziah Awal cerita masih enteng, pertemanan mereka Nina dan Adith menyenangkan, Adith nya lucu dan kebelakang ceritanya oke, serius. Ifnur Hikmah Sepuluh tahun lalu, ketika patah hati, Nina membuat sumpah konyol dengan sahabatnya, Adith, jika sepuluh tahun lagi mereka masih single, mereka akan menikah Perjanjian itu ditandai dengan sebuah paper bird warna biru.Sepuluh tahun berlalu, mereka sama sama single dan memutuskan untuk menikah.Nina dan Adith sudah bersahabat sejak kecil Mereka bertetangga Dulu mereka berempat Ada Narendra, kakak Nina, dan Sinar, kakak Adith Sinar ini juga jadi cinta monyet Nina Narendra dan Sinar akrab bange Sepuluh tahun lalu, ketika patah hati,
Nina membuat sumpah konyol dengan sahabatnya, Adith, jika sepuluh tahun lagi mereka masih single, mereka akan menikah Perjanjian itu ditandai dengan sebuah paper bird warna biru.Sepuluh tahun berlalu, mereka sama sama single dan memutuskan untuk menikah.Nina dan Adith sudah bersahabat sejak kecil Mereka bertetangga Dulu mereka berempat Ada Narendra, kakak Nina, dan Sinar, kakak Adith Sinar ini juga jadi cinta monyet Nina Narendra dan Sinar akrab banget sehingga Nina lebih sering bareng Adith Ketiga cowok ini juga overprotective terhadap Nina yang sampai udah kerja pun masih diperlakuin kayak anak kecil Sampai lima tahun lalu, ketika menjemput Nina pulang kerja, kecelakaan itu terjadi Narendra meninggal Sinar yang enggak sanggup menahan kesedihannya memutuskan kabur ke London.Tinggal Adith yang selalu ada di sisi Nina di saat terapuhnya itu.Begitu juga ketika Nina pergi dari rumah Sejak awal, Nina memang diperlakukan seperti anak yang enggak diharapkan sama orangtuanya Berbeda dengan Narendra yang seperti putra mahkota Jadi, ketika Narendra meninggal, dan ibunya menimpakan kesalahan kepadanya, Nina memutuskan untuk pergi Lagi, ada Adith di sisinya.Nina pun berubah Putri dari negeri gulali yang centil mendadak jadi putri kelabu yang berantakan, enggak pernah dandan, cuek, dan semrawut Tapi ternyata ada alasan kenapa Nina berubah Enggak cuma karena kematian Narendra Rahasia yang selama sepuluh tahun disimpannya, bahkan dari kakaknya sendiri.Cuma butuh waktu beberapa jam untuk membaca buku ini Thanks to Nilam atas gaya menulisnya yang seru dan mudah diikuti Apalagi saat ini gue sedang terobsesi dengan cerita tentang the boy next door setelah membaca Lola And The Boy Next Door, jadi ketika tahu cerita ini juga tentang sahabat sekaligus tetangga, gue semakin semangat.Cerita ini diangkat melalui dua PoV, yaitu Adith dan Nina serta sesekali PoV 3 Permainan multiple PoV ini udah pas Cuma, satu kritik gue yaitu ketika Nilam membahasakan Nina dengan gue Okelah gue dikira pas dengan karakter Nina yang cuek dan berantakan Cuma, gue ngerasa kurang pas Nina memang cuek dan berantakan tapi itu cuma di permukaan Deep in their heart, dia itu gloomy banget So far sih efek gloomy and blue udah dapet cuma kalau dibahasakan pake aku pasti akan lebih dapet feel nya Selain, tentu saja, buat ngebedain dengan Adith karena jujur saja enggak jauh beda mereka ini.Isi cerita sendiri lumayan kompleks dengan konflik berlapis dan semua berhasil dieksekusi dengan baik Di beberapa part gue sampai menitikkan air mata, apalagi tentang orangtua Nina Sumpah, ada ya orangtua sejahat itu Gue setuju sama Adith Di saat satu orang anak meninggal, seharusnya mereka menjaga satu satunya anak yang tersisa, bukannya ngejauhin anak itu Gue juga suka dengan ending konflik Nina dan orangtuanya ini Terlalu too good to be true jika mereka berbaikan jadi gue salut sama Nilam yang tetap ngebiarin mereka seperti ini Hell, reality bites, right Tapi, keasyikan gue agak terganggu dengan tokoh Sinar Ini cowok ngomongnya formal enggak sampai Maksudnya, dia bermaksud untuk formal tapi keserimpet pake nonformal Lagian, sama sahabat dari kecil kok formal banget, sih Kesannya mereka, tuh, enggak ada dekat dekatnya Dan formal enggak sampainya ini juga gengges Misal pas Sinar ngomong, kalau kamu laki laki, saya sudah menonjok kamu Bo, kalo formal beneran bisa kali diganti pake meninju Gue suka ketika Sinar ngobrol sama Adith, lebih luwes Soalnya diceritain kalau mereka dekat tapi dari gaya ngomongnya Sinar ini, enggak kerasa kedekatan itu Gue lebih suka Sinar ngomong bahasa Inggris, deh, sama Nina ketimbang formal nanggung ini.Lagi, bromance Sinar dan Narendra aneh Otak gue yang ngaco malah nangkep mereka lebih cocok jadi pasangan gay ketimbang sahabat, sumpah Soalnya, kalau sahabat enggak sampai segininya kali Email email Sinar untuk Narendra kebaca kayak email seseorang yang patah hati ditinggal mati pacarnya Seriously.Oh, beberapa typo dikit enggak masalah.Di beberapa review gue sempat membaca banyak yang protes Nilam memakai sapaan Si Kunyuk, Monyet, Beruk, dll Tapi gue enggak bermaksud ikut protes Kenapa Sometimes I found it s funny dan berasa dekat aja, hehe.Kritik terbesar gue mungkin cuma di ending, ya Gue suka ending berakhir di Nina pergi Menurut gue itu udah jadi konklusi yang pas dan happy Nina memang pergi, tapi dia bilang akan pulang dan Adith akan menunggu So, udah jelas kan kesimpulannya Jadi, ketika gue baca bagian epilog, gue menyesal baca bagian itu karena gue langsung drop Kalau tahu gitu, gue akan mengakhiri buku ini di bab Nina pergi.Sebagai debut, buku ini bisa dibilang bagus banget Dan real, itu yang paling penting Oh, lagu lagu yang diselipin juga gue suka karena tipe lagu lagu gue, jadul maksudnya, hehe, dan iseng gue bisa menebak nih Mbak Nilam angkatan berapa dari lagu lagunya, hihi This book is m 35. Abigail CAMAR BIRU, Nilam SuriTadinya saya nggak tertarik untuk beli novel ini, walaupun saya udah liat reviews di goodreads yang kebanyakan bilang novel ini bagus Dan saya tetap nggak menggubris Tapi entah karena angin apa, tiba tiba saya beli juga novel ini.Pertama kali liat cover nya, cantik banget Didominasi warna biru, pink, dan putih kekuningan bikin novel ini kelihatanapa ya, kalem mungkin dan ada sedikit vintage di dalamnya Yang jelas, saya suka cover nya.Lalu saya pun mulai membaca han CAMAR BIRU, Nilam SuriTadinya saya nggak tertarik untuk beli novel ini, walaupun saya udah liat reviews di goodreads yang kebanyakan bilang novel ini bagus Dan saya tetap nggak menggubris Tapi entah karena angin apa, tiba tiba saya beli juga novel ini.Pertama kali liat
cover nya, cantik banget Didominasi warna biru, pink, dan putih kekuningan bikin novel ini kelihatanapa ya, kalem mungkin dan ada sedikit vintage di dalamnya Yang jelas, saya suka cover nya.Lalu saya pun mulai membaca hanya butuh 4 halaman pertama dan saya langsung terhipnotis Saya terus membaca novel ini sampai tuntas dan tanpa berhenti Dan saya gak bisa untuk gak loncat loncat kegirangan ketika saya sampai di akhir cerita Well, it was worth it Saya suka gaya bercerita Nilam, walaupun saya lebih setuju bila sudut pandang Nina menggunakan kata ganti aku , bukan gue , tetapi itu tetap tidak mengurangi minat saya terhadap novel ini Saya juga suka penggambaran masing masing karakter Terasa sangat kuat dan nyata Mungkin yang kurang hanya untuk karakter karakter pendukung konflik seperti orangtua Nina, Naren, Sinar yaa walaupun dia udah meninggal, sih yang saya yakin kalau sedikit lebih dieksplor maka akan menguatkan cerita itu sendiri, tapi nggak apalah namanya juga pendukung.Selebihnya Sudah sangat memuaskan Saya suka semua bagian yang menceritakan tentang Nina dan Adith Dialognya santai, terkadang menyentuh, dan terkadang juga lucu Saya suka banget Dan menurut saya, chemistry antara Adith dan Nina itu dapet Oke bangetlah.Kemudian, di setiap awalan bab baru, ada selipan bait lagu lagu yang liriknya punya benang merah dengan isi bab tersebut Ini merupakan satu hal yang saya sukai dari novel ini Karena Nilam berhasil menemukan lagu yang kebanyakan dari penyanyi dan band band non mainstream yang liriknya selain indah juga bisa menggambarkan inti cerita di bab tersebut.Terakhir dan terpenting, SAYA SUKA ENDINGNYA3 Nggak peduli banyak reviews di goodreads yang bilang bahwa epilognya beginilah, begitulah, tapi menurut saya itu ending yang paling sweet dan paling pas untuk cerita ini Memang kelihatannya kurang klimaks, apalagi kebanyakan pembaca bertanya tanya tentang rencana pernikahan Nina dan Adith yang tidak jelas Tetapi bukankah bila ending nya adalah Nina dan Adith menikah, maka cerita ini akan menjadi sama dengan cerita cerita yang lain Hal itu juga yang saya rasa sedang diusahakan oleh Nilam Dia nggak ingin cerita cerita ini sama dengan cerita cerita yang lain, makanya dia membuat ending yang berbeda, yang tetap berakhir bahagia tapi bukan dari point of view yang itu itu saja Keren Well, overall ini semua sebenernya kembali lagi ke penilaian dan selera masin 36. auliafina 10 tahun lalu, sebuah pertanyaan yang meluncur dari mulut Nina berasal dari kejadian yang tidak terduga Dhit, kalau gak ada cowok yang mau sama gue lagi gimana Lalu Adhit, sahabatnya, berjanji mereka akan menikah di 10 tahun yang akan datang kalau mereka masih sama sama sendiri.Dalam 10 tahun, banyak hal tak terduga dan berubah Termasuk persahabatan bujur sangkar yang terdiri atas dua pasang kakak adik Naren dan Nina, Sinar dan Adhit.Persahabatan mereka berubah karena kematian Naren Sinar 10 tahun lalu, sebuah pertanyaan yang meluncur dari mulut Nina berasal dari kejadian yang tidak terduga Dhit, kalau gak ada cowok yang mau sama gue lagi gimana Lalu Adhit, sahabatnya, berjanji mereka akan menikah di 10 tahun yang akan datang kalau mereka masih sama sama sendiri.Dalam 10 tahun, banyak hal tak terduga dan berubah Termasuk persahabatan bujur sangkar yang terdiri atas dua pasang kakak adik Naren dan Nina, Sinar dan Adhit.Persahabatan mereka berubah karena kematian Naren Sinar, yang paling dekat dengan Naren setelah Nina, merasa terpukul dan pergi ke luar negeri Pergi di saat Nina paling membutuhkannya.Dan Nina tidak akan lagi pernah sama.Hanya Adhit yang tersisa Aku membutuhkanmu.Adhit lah yang membantu Nina pindah rumah Memarahi Nina karena ketahuan keluar malam malam untuk beli kopi Menjadi orang pertama yang ditelepon Nina saat dia terbangun karena mimpi buruk Membelikan Nina buku buku yang berguna untuk pekerjaannya sebagai ilustrator Aku membutuhkanmu dan bisa jadi aku mencintaimu.Ketika mereka akan menikah, barulah Nina menyadari betapa pentingnya Adhit selama ini Butuh waktu 10 tahun bagi Nina untuk melihat Adhit sebagai sosok yang dia cintai Tapi bagaimana dengan masa lalu Nina Mimpi mimpi buruk Nina Tapi, aku belum akan mengakui ini padamu Aku belum siap meruntuhkan bentengku dan membiarkanmu memiliki hatiku.. Pas sekali saat saya sedang menulis review ini, saya juga sedang mendengarkan Ours nya Taylor Swift 3 And it s not theirs to speculateIf it s wrong andYour hands are toughBut they are where mine belong andI ll fight their doubt and give you faithWith this song for you 3Okee, the A side for this book halah kayak kaset aja Ceritanya ringan Cocok, sih, buat saya yang lagi ngejar challenge Dan saya berhasil baca buku ini seharian Multi POV Iyes, untuk pelanggan setia The Black in The Book atau hobi baca review saya di Goodreads, pasti tahu betapa saya sukaaa banget novel novel yang ada multi POV kayak gini Saya suka baca sudut pandang dari kedua tokoh utama, terutama kalau tokoh tokohnya laki laki dan perempuan.Oh ya, saya juga tidak memiliki masalah dengan sudut pandang orang ketiga yang digunakan penulis ketika sedang menceritakan kejadian lampau Dan adegan adegan flashback itu tidak dipaksakan dan malah ikut mengalir bersama cerita Chemistry antara Adhit dan Nina oke Manis, tapi gak kebanyakan gula Saya suka bagaimana Adhit perhatian sekali ke Nina Saya suka bagaimana Nina perlahan lahan menyadari tentang itu Pelan pelan, gak dipaksakan Cieh Lope lope di udara Saya suka bagaimana penulis menggambarkan apa yang terjadi pada Nina Mimpi mimpi buruknya Bagaimana Nina bertransformasi dari gadis lugu dan manis menjadi wanita berantakan dan pendiam The B side
Saya setuju dengan review ini yang bilang suara karakternya agak serupa Sayang sekali tidak diceritakan bagaimana Nina mengatasi traumanya Gak papa lah bukunya ditebelin dikiiit woy Epilog Saya gak tahu saya orang keberapa yang bilang kalau epilognya itu yah Setelah mengintip di Goodreads, ternyata Camar Biru ini novel pertama mbak Nilam Suri Overall,saya puas sih sama buku ini Ditunggu buku selanjutnya 33.5 5 37. Nana Konfliknya menarik. Jadi ceritanya, Nina si tokoh utama, sejak dulu selalu dinomorduakan di keluarga Dia anak bungsu dan kebetulan banget lahir di saat yang tidak tepat, dan nyokapnya akhirnya kayak nolak dia Beda dengan perlakuan sang nyokap ke abangnya Nina, Naren, yang disayang sayang Ketika Naren meninggal karena kecelakaan waktu ngejemput Nina pulang kantor, nyokap Nina malah nyalahin Nina sehingga Nina harus pergi dari rumah.Untungnya, sahabat sekaligus tetangga Nina, Adith, tetap mene Konfliknya menarik. Jadi ceritanya, Nina si tokoh utama, sejak dulu selalu dinomorduakan di keluarga Dia anak bungsu dan kebetulan banget lahir di saat yang tidak tepat, dan nyokapnya akhirnya kayak nolak dia Beda dengan perlakuan sang nyokap ke abangnya Nina, Naren, yang disayang sayang Ketika Naren meninggal karena kecelakaan waktu ngejemput Nina pulang kantor, nyokap Nina malah nyalahin Nina sehingga Nina harus pergi dari rumah.Untungnya, sahabat sekaligus tetangga Nina, Adith, tetap menemani Nina Mereka bahkan berjanji kalau sepuluh tahun lagi belum nikah, mereka akan menikahi satu sama lain Sepuluh tahun kemudian, ternyata mereka masih single Jadi yaaa tertebak dong lanjutannya Kenapa bintang tiga Seperti yang saya bilang, konfliknya menarik Masalah keluarga seperti ini sering terjadi Pernah denger ungkapan black sheep of the family kan Naah. rata rata, keluarga beranak banyak punya satu walau tingkat keparahannya beda beda Makanya, saya memasukkan buku ini ke kategori buku yang saya suka.Masalahnya, yang kemudian jadi alasan saya mengurangi bintang, karakterisasinya kurang dalam Jadi novel ini menggunakan alternate POV di mana di bab yang satu cerita menggunakan sudut pandang Nina, di bab berikutnya menggunakan sudut pandang Adith, dst dst Naah. gue suka bingung kapan si Adith ngomong,kapan si Nina ngomong Sifatnya kayaknya mirip mirip Udah gitu sama sama suka ngomong gado gado Inggris Indonesia pulak Padahal si Adith dosen sastra Jepang Kayaknya akan lebih keren dan juga beda kalau pas di bagian Adith dibanyakin kata kata Jepang atau istilahnya Masukin perbandingan dengan film Jepang kek. Misalnya nih pas adegan Adith marah marah di apartemen Nina Coba dibuat seperti ini Rasanya gue pengen menebas dia seperti Kenshin menebas musuh musuhnya contoh doang.Apalagi si Adith ini dibilangnya Otaku.Lalu di beberapa tempat, rasanya kok terlalu memanjang manjangkan ya Saya sih seringnya tidak pernah skip halaman dalam membaca, namun untuk kali ini saya beberapa kali skip halaman saking banyaknya bagian yang sebenarnya menurut saya nggak perlu dideskripsikan segitunya.Ketiga, oke gue orang yang sensitif Di review novel All You Can Eat nya Christian Simamora, gue protes soal penggunaan kata kata makian yang membanjir kayak air bah Nah di novel ini gue mau protes soal panggilan sayang nya Adith Nina Adith manggil Nina kunyuk , beruk , monyet sementara Nina manggil Adith Kampret Selain itu, masih ada Danish yang manggil Adith Douche Sama seperti kata pendeta gue yang pernah ngritik anak anak sebuah SMA swasta khusus pria yang punya sapaan nyet ke satu sama lain, gue juga ngerasa kalau lo sayang atau mensyukuri keberadaan teman lo, ungkapkanlah secara manusiawi Jadi hal itu gue dapati sebagai hal yang ganggu.Namun secara umum gue suka ide cerita dan twist nya Kalau dibandingkan dengan Refrain yang sama sama membahas tentang sahabat menjadi cinta, buku ini ceritanya lebih dewasa dan berbobot.Semoga kritik menjadi masukan yang membangun, bukan undangan mencari musuh 38. Rizka Arianti Camar Biru adalah buku pertama karya Nilam Suri yang saya baca Pertama kali lihat buku ini di goodreads dan saya langsung tertarik buat membaca sinopsisnya lebih jauh karena cover depannya lucu juga yeah, I sometimes do jugde book by its cover Pertamanya agak sangsi untuk beli buku ini karena sinopsisnya hanya berisi kalimat kalimat puitis gitu I should say, books often dissapoint me with the synopsis at their back covers Tapi berhubung saya sekalian belanja novel online hal yang sudah se Camar Biru adalah buku pertama karya Nilam Suri yang saya baca Pertama kali lihat buku ini di goodreads dan saya langsung tertarik buat membaca sinopsisnya lebih jauh karena cover depannya lucu juga yeah, I sometimes do jugde book by its cover Pertamanya agak sangsi untuk beli buku ini karena sinopsisnya hanya berisi kalimat kalimat puitis gitu I should say, books often dissapoint me with the synopsis at their back covers Tapi berhubung saya sekalian belanja novel online hal yang sudah sering saya lakukan berhubung saya suka menghabiskan uang saya di hal hal lain kalau ke mall , jadilah saya memantapkan hati saya untuk membeli novel ini Ternyata Camar Biru bisa membuat saya jatuh cinta, dan melupakan fakta bahwa saya sempat ragu membelinya Karakter Adith, Nina, Sinar dan Naren sangat melekat di otak saya karena setiap karakter berbeda mempunyai cerita mereka masing masing, walaupun yang disampaikan di dalam Camar Biru lebih banyak fokus tentang Adith Nina, sedikit side story tentang Sinar, dan juga Naren yang sudah meninggal Nggak hanya karakter, tapi saya harus kasih poin plus untuk Camar Biru karena saya udah dibuat penasaran setengah mati dari mulai halaman halaman awal Sang penulis sukses menempatkan setiap chapter
dengan tepat supaya pembaca terus melanjutkan bacaannya karena rasa penasaran Dari mulai apa yang terjadi dengan Adith Nina sehingga mereka memutuskan untuk menikah, sampai apa yang akan terjadi di akhir cerita setelah berbagai kepedihan ada Bagi sebagian orang mungkin ceritanya memang mudah ditebak, tapi justru bagi saya enggak sama sekali Saya suka bagaimana saya sedikit dipermainkan oleh Camar Biru karena saya terus menebak nebak apa yang akan terjadi berikutnya I enjoyed it Satu satunya kekurangan yang saya nggak suka adalah kenapa sang penulis menyelipkan satu chapter berisi email email Sinar ke Naren yang pasti nggak akan dibaca Mungkin, tujuannya adalah menyelipkan side story tentang perasaan Sinar yang sebenarnya ke Nina saat Naren meninggal Karena kalau saya perhatikan, memang sulit untuk menceritakan side story saat si penulis jelas jelas menggunakan POV orang pertama It s not that I hate Sinar s story No, I like it Cerita cerita samping tentang karakter yang lain yang mendukung cerita utama ini justru seperti bumbu dalam novel supaya ceritanya nggak monoton dan jadi boring Tapi cara penyampaiannya memang sangat harus diperhatikan, apalagi jika novel menggunakan POV orang pertama dan hanya fokus dengan POV sang karakter karakter utama Saya agak kecewa karena disini chapter berisi email email Sinar kelihatan agak useless dan salah tempat But overall, mbak Nilam Suri benar benar bisa membuat saya menyelami Camar Biru dan ikut merasakan kepedihan yang di alami setiap karakter Another good novel to read from GagasMedia 4.2 out of 5 39. Yasmin Buku ini sebenarnya bukan buku milik saya pribadi Buku ini punya teman sekelas yang saya pinjam entah udah berpuluh puluh bulan lamanya teronggok dikamar saya dan baru saya baca kemarin.Awalnya saya tidak begitu tertarik dengan novel ini karna, say tidak terlalu suka dengan novel romantis baik Indonesia ataupun English , tapi setelah saya membaca sinopsisnya saya jadi penasaran dan akhirnya membaca novel ini hanya dalam waktu 2 hari.Ya 2 hari bagi saya itu waktu yang sangat singkat buat bac Buku ini sebenarnya bukan buku milik saya pribadi Buku ini punya teman sekelas yang saya pinjam entah udah berpuluh puluh bulan lamanya teronggok dikamar saya dan baru saya baca kemarin.Awalnya saya tidak begitu tertarik dengan novel ini karna, say tidak terlalu suka dengan novel romantis baik Indonesia ataupun English , tapi setelah saya membaca sinopsisnya saya jadi penasaran dan akhirnya membaca novel ini hanya dalam waktu 2 hari.Ya 2 hari bagi saya itu waktu yang sangat singkat buat baca novel Biasanya saya baca novel itu lama dan mood moodan Sering berhenti tengah jalan karna gairah membaca hilang dan sya lebih sibuk sama hp dll Kenapa cuma 2 hari Satu, karna itu Bahasa Indonesia, jadi saya lancar membacanya tanpa harus bolak balik google translate oxford dicti buat nyari tau apa arti kata yang saya gaktau kalo baca English Kedua, ceritanya ringan, namun bikin penasaran sehingga bikin saya ketagihan membacanya lagi dan lagi Ketiga, karakter karakter dan alur ceritanya tidak tergesa gesa, semuanya berjalan sesuai dengan alur dan setting yang ada, pengembangan karakternyapun gak buru buru, detail tapi gak bikin pusing, dan yang paling saya seneng adalah klimaksnya disembunyika dengan baik dan disimpan di pertengahan mau ke akhir cerita.Hanya saja, ini novel dengan POV beberapa karkter, jadi kalo menurut saya bacanyya harus pelan pelan dan hati hati supaya saya tahu di ba ini dari POV siapa Tapi gak membingungkan kok, karna cuma ada 3 40. Hendra Lavith Menyelesaikan novel ini dengan puas.Awalnya ketika sepintas saya membaca novel ini di toko buku, saya sangat tidak tertarik sekali dengan penggunaan sudut pandang pertama Gue MENURUT SAYA, terlalu akrab dan agak kaku dibaca bagi orang yang kesehariannya tidak pernah menggunakan kata Gue Namun, pada akhirnya novel ini saya beli dan mau tak mau harus saya baca Komentar pertama saya adalah wow, ini bakalan seru Dan benar saja, perlahan tapi pasti saya dibawa kepada hal hal yang membuat sa Menyelesaikan novel ini dengan puas.Awalnya ketika sepintas saya membaca novel ini di toko buku, saya sangat tidak tertarik sekali dengan penggunaan sudut pandang pertama Gue MENURUT SAYA, terlalu akrab dan agak kaku dibaca bagi orang yang kesehariannya tidak pernah menggunakan kata Gue Namun, pada akhirnya novel ini saya beli dan mau tak mau harus saya baca Komentar pertama saya adalah wow, ini bakalan seru Dan benar saja, perlahan tapi pasti saya dibawa kepada hal hal yang membuat saya tersenyum sendiri saat membayangkannya Tentang persahabatan Nina, Adith, Naren, dan Sinar, yang tampaknya begitu kuat Sangat sirik dengan persahabatan mereka Nina yang di bayangan saya mirip Fahrani tanpa tato Nina yang begitu ceria saat bertemu Ryu kun Ibu Nina yang sangat tidak suka dengan Nina Mungkin jika novel ini adalah sebuah film, maka saat adegan Nina dan Adith bertemu orang tua Nina Kemudian saat Ibu Nina berdialog dingin, sudah dipastikan saya akan bilang, Wow, ekspresinya dapet bu D Lalu yang saya favoritkan lagi, interaksi Adith saat bertemu Danish, begitu pun sebaliknya Saya sangat suka tokoh Danish Candaan di antara mereka itu cocok untuk saya Dan entah mengapa saya suka tokoh perempuan yang bitchy, seperti Rashi di Reputation atau Quinn di Glee DTemanya klise memang,tapi semua dikemas menjadi tak seklise itu.Walaupun ada beberapa hal yang sedikit mengganggu, seperti ketidakjelasan umur Nina Apalagi membuat saya bingung, tidak sedikit bagian, entah saat narasi di sudut pandang Nina atau dialog yang ia ucapkan, menggambarkan ia begitu kekanak kanakan Padahal Nina sendiri, katanya, dewasa apalagi setelah perubahannya
dari princess menuju kepada sosok yang berantakan Jika dihitung hitung, kemungkinan umur Nina berkisar 27 28, mengingat Sinar sudah 30 an Ah, sudahlah Biarkan umur Nina menjadi misteri.Dan ini yang menurut saya sangat mengganggu adalah bagian epilog Tanpa epilog itu saya rasa lebih baik Pembaca juga pasti akan lebih puas, dan membayangkan Nina pasti akan kembali kepada Adith nantinya Toh, genre mainstream romance sudah dipastikan dua tokoh utamanya akan bersatu akhirnya Endingnya itu ibarat naik tangga, lalu ketika sudah sampai di anak tangga terakhir, kaki kita sempat keselip anak tangga walau tak sampai jatuh.Oh ya, kenapa harus burung camar dari kertas ya Dalam kondisi mabuk, walau pun bisa, tapi kan sulit membuat burung camar dari kertas dengan rapi terlalu dipikirkan HAHAHAIntinya, saya sukaaaa novel ini Sudah lama saya tidak dibuat tersenyum sendiri saat membaca novel sebelumnya yang pernah saya baca SANGAT ditunggu karya selanjutnya 41. Rizky You don t have to say it, but when love is in the air, you just know it s there.Wow, I really like this story, benar benar gak bisa menghentikan membaca hingga kata the end Gaya bercerita novel ini begitu mengalir, diselipin sebait lagu disetiap babnya, membuat novel ini makin menarik Ide ceritanya simple tapi penulis membuat novel ini cukup berkesan bagiku.Aku bisa merasakan chemistry yang kuat diantara para tokoh Ini bukan tentang cinta 2 sahabat yang kemudian saling mencintai, ini juga You don t have to say it, but when love is in the air, you just know it s there.Wow, I really like this story, benar benar gak bisa menghentikan membaca hingga kata the end Gaya bercerita novel ini begitu mengalir, diselipin sebait lagu disetiap babnya, membuat novel ini makin menarik Ide ceritanya simple tapi penulis membuat novel ini cukup berkesan bagiku.Aku bisa merasakan chemistry yang kuat diantara para tokoh Ini bukan tentang cinta 2 sahabat yang kemudian saling mencintai, ini juga bukan tentang persahabatan bujursangkar yang kemudian retak dan hanya tersisa 2 sisi, bukan juga tentang drama keluarga Novel ini lebih daripada itu Bagaimana sebuah peristiwa kelam dimasa lalu bisa membuat seseorang berubah begitu drastis, dan ternyata tidak hanya orang tersebut yang menjadi korban, juga orang disekelilingnya.Ini tentang persahabatan 4 orang, Nina, Adith, Naren dan Sinar yang sejak kecil bersama sama Dan harus terenggut begitu saja, ketika akhirnya Naren meninggal, kemudian menyusul Sinar yang memutuskan pergi jauh ke London, hanya tersisa Adith dan Nina dalam lingkaran persahabatan mereka.Ternyata kepergian Naren, benar benar mengubah hidup Nina, keluarganya hancur dan satu satunya orang yang tetap bersamanya adalah Adith Dan bukan hanya kepergian Naren penyebabnya, ada 1 rahasia besar dan pahit yang benar benar disembunyikan Nina yang membuat sebagian diri Nina mati walau dia masih hidup Bersama Adith, dia menemukan segalanya, menemukan rasa nyaman dan ketenangan Bagi Adith, Nina adalah segalanya Membaca bab Adith dan Nina secara bergantian, membuatku bisa menyelami pikiran dan hati mereka masing masing Dan bagaimana aku bisa jatuh cinta dengan karakter Adith Adith mungkin bukan seseorang yang digambarkan wow seperti di kebanyakan novel, tapi gayanya yang apa adanya itu benar benar manis dan menyentuh hatinya Cintanya kepada Nina itu begitu kerasa banget disetiap perbuatannya yang melindungi Nina.Dan janji konyol mereka, Janji Camar Biru membuat novel ini menjadi warna sendiri Walau sejak awal aku sudah bisa menebak akhir cerita Adith dan Nina, namun agak gak rela dengan endingnya yang terkesan biasa dan kurang menendang banget Apalagi penulis benar benar bisa membuat aku tersenyum dengan celetukan gaya Adith dan Nina dan juga permainan emosinya membuatku bisa menyelami hati para tokoh dan itu membuatku cukup berharap banyak dengan kisah ini Tapi, novel ini cukup sukses mencuri hatiku p Dan aku akan dengan senang hati menantikan karya selanjutnya penulis 42. Rido Arbain Camar Biru bercerita tentang seorang cewek bernama Nina dan cowok bernama Adith, yang terjebak dalam sebuah janji konyol Sepuluh tahun lalu, mereka berjanji, jika sepuluh tahun setelah hari itu mereka belum mendapat jodoh dan menikah, maka mereka berdua yang akan menikah Sepasang burung camar yang terbuat dari kertas berwarna biru, menjadi saksi dan bukti perjanjian konyol itu Premis yang unik.Kalo tema sahabat jadi cinta dan perjodohan sudah dianggap pasaran, maka tema novel ini bisa dibilan Camar Biru bercerita tentang seorang cewek bernama Nina dan cowok bernama Adith, yang terjebak dalam sebuah janji konyol Sepuluh tahun lalu, mereka berjanji, jika sepuluh tahun setelah hari itu mereka belum mendapat jodoh dan menikah, maka mereka berdua yang akan menikah Sepasang burung camar yang terbuat dari kertas berwarna biru, menjadi saksi dan bukti perjanjian konyol itu Premis yang unik.Kalo tema sahabat jadi cinta dan perjodohan sudah dianggap pasaran, maka tema novel ini bisa dibilang gabungan dari keduanya Sahabat yang terjodoh halah You don t have to say it, but when love is in the air, you just know it s there Camar BiruBanyak hal yang membuat novel ini berbeda dengan novel contemporary romance kebanyakan Gaya bahasa yang digunakan sangat ringan, kayak bahasa sehari hari yang kadang ceplas ceplos, apalagi waktu baca sapaan atau umpatan antar tokoh, seperti Kampret, Kunyuk, Monyet, Beruk, dll. Kasar tapi bikin nyengir Tapi, ada juga narasi yang bikin haru menggaris mewek, waktu Nina meratapi masalah dengan kedua orangtuanya Diksi yang dipilih penulis pun gak dipaksakan untuk puitis apalagi quotable Yang cuma bikin agak ganggu, adalah penggunaan bahasa Inggris dalam dialog beberapa tokoh di novel
ini But bisa dimaklumi, karena memang tokohnya dipaparkan sering bolak balik ke luar negeri sih Maklum, horang kayah Keputusan penulis untuk menempatkan 2 point of view sudut pandang , aku nilai sangat berhasil PoV 1 dari Nina dan Adith secara bergantian, membuat karakter kedua tokoh ini makin matang PoV 3 juga membawa cerita makin mengalir dari sudut yang berbeda, menyorot tokoh lain seperti Sinar, Naren, dan Danish Cara bertutur penulis juga patut diacungi jempol, bisa menyisipkan satu persatu clue sebagai konflik dengan rapi hingga klimaks Aku malah sempat terkecoh karena berusaha menebak nebak konflik apa yang menimpa tokoh Nina di masa lalu Honestly, menurutku masih ada yang kurang sih Bab terakhirnya terlalu FTV Happy ending, namun terkesan klise Seandainya ada sedikit efek kejutan di bagian epilog, maka nyaris sempurnalah novel ini Serius.Camar Biru bisa dibilang novel yang kompleks Konflik utamanya bukan hanya apa yang tersirat dari judul, atau masa lalu suram si tokoh utama, tapi pertanyaan sederhana Apa yang akan terjadi ketika satu sisi dari sebuah persegi lenyap Sebuah novel debut yang berhasil Can t wait for Nilam s second book 43. Lukitasariputri menurutku novel ini ya cukuplah buat ngisi waktu Tetapi saya sedikit kecewa dengan ekspektasi saya yang terlalu tinggi karena cover bukunya yang eye catchy tapi tidak didukung dengan alur cerita yang menarik Sebenarnya pemilihan ide cerita sudah brilliant, memuat nilai moral yang bagus dimana, jika ada masalah tidak harusnya memendam sehingga membuat hidup kita jadi berantakan karena walaupun kita tidak memikirkannya secara tidak langsung akan mempengaruhi psikis kita.Tokoh utama novel ini men menurutku novel ini ya cukuplah buat ngisi waktu Tetapi saya sedikit kecewa dengan ekspektasi saya yang terlalu tinggi karena cover bukunya yang eye catchy tapi tidak didukung dengan alur cerita yang menarik Sebenarnya pemilihan ide cerita sudah brilliant, memuat nilai moral yang bagus dimana, jika ada masalah tidak harusnya memendam sehingga membuat hidup kita jadi berantakan karena walaupun kita tidak memikirkannya secara tidak langsung akan mempengaruhi psikis kita.Tokoh utama novel ini menurut saya ada 2 Nina dan Adith Mereka teman dari kecil ditambah kedua kakak mereka Mereka berempat sudah seperti sisi sisi bujur sangkar yang tak bisa dipisahkan dan saling melengkapi Sejak kakak nina meninggal, hidup Nina jadi berubah 180 derajat, Nina yang dulu sangat ceria kini jadi berantakan Sementara kakak Adith, Sinar justru pergi meninggalkan mereka ke luar negeri Tinggalah Nina dan Adith yang harus berjuang sendiri meneruskan hidup mereka yang tidak lagi seceria dulu, ditambah kehidupan Nina dan orangtuanya yang tidak harmonis Adith selalu menjadi tempat bersandar bagi Nina Sementara Adith yang menyimpan rasa sukanya kepada Nina dari kecil selalu ada setiap Nina membutuhkannya Termasuk ketika Nina patah hati, mereka terlibat dalam perjanjian 10 tahun lalu yang melibatkan CAMAR BIRU dari origami yang membuat segalanya menjadi berubah Mereka berjanji untuk menikah dalam 10 tahun ke depan jika Nina dan Adith sama sama tidak memiliki kekasih Justru hal itu sangat menyenangkan bagi Adith, tapi apakah begitu juga dengan Nina Apakah Nina sesungguhnya mencintai Adith padahal cinta monyetnya justru Sinar kakaknya Mengapa Nina tetap murung walau kematian kakaknya telah berlalu Apa yang membuat Nina berpenampilan berantakan FYI Saya sebenarnya selalu tertarik dengan cerita tokohnya yang dimulai dari masa kecil Namun seperti yang saya bilang di atas, alur ceritanya sangat membosankan, mungkin karena pemilihan kata katanya kurang pas Atau bahasa yg digunakan saya juga gak tahu karena saya awam dalam hal penulisan Yang jelas ketika saya membaca, ada perasaan ingin segera mengakirinya dan membaca bab2 selanjutnya Bukan penasaran tapi ya itu bosan But Salut lah buat Nilam Suri buat novel pertamanya ini Oya hati hati dg POV nya karena awalnya saya sedikit bingung di awal cerita, font tulisan antar penceritaan tokohnya pun hampir sama 44. Audrey 4.5 stars out of 5 stars Dari dulu saya selalu ragu dalam membeli buku buku terbitan gagasmedia.Tertipu oleh covernya yang cantik dan penggalan kata kata romantis di halaman belakang bukunya.Seringkali saya tertipu dengan cover teasernya yang menggiurkan namun isinya tidak sebagus yang saya harapkan.Akan tetapi setelah membaca review yang cukup baik di goodreads,maka saya memantapkan hati untuk membeli membaca buku ini.Dimulai dengan sumpah yang dibuat oleh dua sahabat,Adith Ni 4.5 stars out of 5 stars Dari dulu saya selalu ragu dalam membeli buku buku terbitan gagasmedia.Tertipu oleh covernya yang cantik dan penggalan kata kata romantis di halaman belakang bukunya.Seringkali saya tertipu dengan cover teasernya yang menggiurkan namun isinya tidak sebagus yang saya harapkan.Akan tetapi setelah membaca review yang cukup baik di goodreads,maka saya memantapkan hati untuk membeli membaca buku ini.Dimulai dengan sumpah yang dibuat oleh dua sahabat,Adith Nina,yang dibuat dalam keadaan mabuk berat dalam dua buah kertas berwarna biru yang dibuat menjadi burung camar.Bahwa jika dalam waktu 10 tahun tidak ada orang yang akan melamar Nina,maka Adith lah yang akan menikahinya.Sepuluh tahun berlalu,Nina tidak kunjung menikah,dan mereka memutuskan untuk menepati janji itu.Kisah ini ditulis dengan dua sudut pandang Adith Nina,disertai dengan kenangan masa lalu mereka bersama Naren kakak Nina,Sinar kakak Adith dan tragedi tragis yang merenggut nyawa Naren alasan mengapa Sinar memutuskan untuk meninggalkan mereka bertiga 1 rahasia kelam yang membuat Nina menjadi
berubah dari gadis manis pencinta segala sesuatu yang manis menjadi gadis berantakan tidak pedulian perokok esse sejati.Tema novel ini sebenarnya cukup klise tipikal novel novel young adult saat ini.Tentang dua orang yang lama kelamaan menyadari bahwa mereka ditakdirkan untuk bersama.Tema yang dulunya saya hindari semasa remaja.Namun yang membuat saya sangat menyukai buku ini adalah cara penulisannya yang begitu manis dan mengalir dengan alami,walaupun konflik yang disuguhkan tidak terlalu berbelit.Saya sendiri memang menyukai gaya penulisan yang mengalir,puistis dan tidak berkelit dengan banyak konflik.Karakter Adith dan Nina terasa nyata sama sekali tidak cheesy.I love both of them.I love the chemistry between them Super duper sweet Satu hal yang menurut saya sangat mengganggu adalah kalimat percakapan campur aduk bahasa inggris yang seringkali diucapkan oleh tokoh Sinar Danish Baru kali ini saya membaca penggunaan kalimat campur aduk Inggris Indonesia sebanyak ini Menganggu sekali Terlepas dari bahasa campur aduk itu,buku ini layak sekali dibaca,apalagi untuk yang sedang jatuh cinta.Apalagi lirik lirik lagu dari band band non mainstream yang semakin memperkuat emosi dari setiap bab nya.Two thumbs up for the good works 45. Nisaul Lauziah Camar biru telah jadi salah satu novel favorit Kemasannya dalam bahasa sehari hari yang lugas, jadi kesannya dekat sama kita Tapi, tetap cerdas dengan analogi analogi yang out of the box Ini tipe saya sekali, tulisan yang suara nya cerdas D Saya sangat suka bagaimana cara Adith mengartikan Nina untuk dirinya Seolah olah, jika diibaratkan satu kata, Nina itu penting Jika diibaratkan dua kata, Nina itu sangat penting Jika tiga kata, Nina itu amat sangat penting Seperti itu Love you Camar biru telah jadi salah satu novel favorit Kemasannya dalam bahasa sehari hari yang lugas, jadi kesannya dekat sama kita Tapi, tetap cerdas dengan analogi analogi yang out of the box Ini tipe saya sekali, tulisan yang suara nya cerdas D Saya sangat suka bagaimana cara Adith mengartikan Nina untuk dirinya Seolah olah, jika diibaratkan satu kata, Nina itu penting Jika diibaratkan dua kata, Nina itu sangat penting Jika tiga kata, Nina itu amat sangat penting Seperti itu Love you, Dith Jadi iri sama Nina Apalagi Adith kocak, pinter, gentle, ini kok jadi semacam saya curhat tipe ideal wkwkwkwkw XD Saya juga suka bagaimana Mbak Nilam merahasiakan rahasia Nina dari pembaca Ada minor clue sebenarnya tebakan saya benar, omong omong wkwkwkwk , tapi tetap bikin bertanya tanya, Actually, what happened with Nina What happened with your cotton candy princess, Dith Kalau ada karakter yang menurut saya kurang oke, itu Sinar Awalnya saya mikir, Sinar ini pasti perempuan Pacarnya Naren mungkin, ya Tapi, dia ini laki lakI Waenyeol Jadi, bingunglah saya Ini kok laki tapi cemen banget kayak perempuan Mungkin brotherhood dalam persahabatan dua orang lelaki memang seperti itu, ya Karena Mbak Nilam sendiri bilang, err maksudnya narasi dalam novel yang ditulis Mbak Nilam sebagai Adith di sini bilang Seandainya saja Naren dan Sinar pacaran, gue mungkin bakalan lebih bisa ngerti dan nerima tindakan Sinar Tapi nggak, mereka berdua sama sama cowok straight yang hanya sangat sangat dekat Blood brothers, begitu mereka menyebutnya, bukan brothers by blood Upps, spoiler 3 Saya juga nggak paham kenapa Sinar membahasakan dirinya dengan saya pada Nina Hanya pada Nina Padahal mereka bersahabat, meskipun Sinar memang lebih tua, dan Nina satu satunya perempuan dalam bujursangkar itu Sebenarnya saya sempat merasa eksekusi ending kurang memuaskan Klimaks yang seperti itu dan ending yang seperti itu Tapi, ketika saya berpikir lagi, memang seperti itulah pilihan yang paling baik Nada nadanya kayak ending drama Korea yang saya tonton beberapa waktu yang lalu Bedanya yang Camar Biru happy ending, nggak kayak drama itu yang dibikin gantung, hhahaha Finally, saya nggak akan pelit 4 bintang 1 bintangnya saya keep buat Adith wkwkwkwk D 46. Putri Kurnia Nurmala Read my full review, here.Pembukanya atraktif Dibuka dengan janji di kala mabuk yang mengharuskan mereka terikat satu sama lain jika dalam jangka waktu sepuluh tahun, Adith dan Nina belum juga menemukan takdir masing masing, dengan burung camar biru kertas sebagai buktinya Dan janji itu ternyata bukan semata mata janji di kala mabuk saja, karena sepuluh tahun sudah berlalu dan mereka sama sama masih sendiri.But, honestly, dibalik semua keatraktifan itu, menurutku, novel ini kelewat kelam Sakin Read my full review, here.Pembukanya atraktif Dibuka dengan janji di kala mabuk yang mengharuskan mereka terikat satu sama lain jika dalam jangka waktu sepuluh tahun, Adith dan Nina belum juga menemukan takdir masing masing, dengan burung camar biru kertas sebagai buktinya Dan janji itu ternyata bukan semata mata janji di kala mabuk saja, karena sepuluh tahun sudah berlalu dan mereka sama sama masih sendiri.But, honestly, dibalik semua keatraktifan itu, menurutku, novel ini kelewat kelam Saking kelamnya, sampe dibuat nangis di beberapa bagian Narasi dan point of view orang pertamanya itu tepat dan kuat Menjadikan pembacanya bener bener terenyuh dalam cerita dan pengalaman pahit tokoh utama Dan point of view dari sisi Adith pun tak kalah menarik Seperti timbal balik, ada keseruan tersendiri ketika pembaca diharuskan untuk memahami sisi seorang penyemangat, dan tidak melulu harus sedih.Tiap part juga menyimpan rahasianya masing masing Wajar jika novel ini berhasil membius pembaca untuk duduk mantep dan tetap membuka lembaran kertas pada novel ini sampai selesai Ada saja rahasia yang membuat
penasaran.Dan menurutku, karena terlalu banyak rahasia itulah, penyelesaian atas semua rahasia rahasia itu jadi ngegantung Semuanya dibiarkan oh, gitu 47. Ria Destriana Hhh buku ini nyesek bacanya Hiks.So, Camar Biru bercerita tentang perjanjian konyol dua sahabat bernama Nina dan Adith Mereka sudah bersahabat dari kecil, mengikuti jejak abang Nina, Naren, dan abang Adith, Sinar, yang juga bersahabat.Kehidupan Nina yang tadinya ceria tiba tiba berubah jadi kelabu sejak kepergian Naren yang tiba tiba Sinar pun meninggalkan dia Cuma Adith yang ada di sisi Nina.Suatu malam, saat kedua anak itu mabuk, mereka berjanji kalau sepuluh tahun dari hari itu mereka Hhh buku ini nyesek bacanya Hiks.So, Camar Biru bercerita tentang perjanjian konyol dua sahabat bernama Nina dan Adith Mereka sudah bersahabat dari kecil, mengikuti jejak abang Nina, Naren, dan abang Adith, Sinar, yang juga bersahabat.Kehidupan Nina yang tadinya ceria tiba tiba berubah jadi kelabu sejak kepergian Naren yang tiba tiba Sinar pun meninggalkan dia Cuma Adith yang ada di sisi Nina.Suatu malam, saat kedua anak itu mabuk, mereka berjanji kalau sepuluh tahun dari hari itu mereka tidak juga menikah, Adith akan menikahi Nina Camar biru yang mereka buat dari kertas itu akan menjadi saksinya.Dan sepuluh tahun pun berlalu Nina dan Adith belum juga menikah Itu artinya Adith harus menikahi Nina.Biarpun kedengarannya konyol, tapi perjanjian itu sebenarnya sangat berarti buat Adith karena dia sebenarnya memang sayang sama Nina Adith lalu mengungkapkan perasaannya ke Nina dan dengan senang hati Nina menerima perasaan Adith Nina tahu kalau Adith sangat mencintainya dan sepertinya Nina juga cinta sama Adith.Sayang saat mereka sudah terbuka seperti itu, hubungan mereka terbentur dengan rahasia yang disembunyikan Nina.Oh iya, di dalam cerita ini Nina ada masalah dengan ibunya akibat kepergian Naren I loved that scene actually, waktu Nina datang ke rumah orangtuanya, meminta restu untuk nikah sama Adith Kebetulan pas baca ulang buku ini beberapa hari lalu, gue lagi berduka Ya nggak seberat duka yang Nina rasakan, tapi gue memang merasa duka itu memayungi hari hari gue menjadi kelabu Adegan saat Nina meninggalkan rumah dan menangis di pelukan Adith tiba tiba aja menghilangkan rasa duka di dalam hati gue Waktu Nina bilang H