ARTIKEL ILMIAH
IDENTIFIKASI PENYEBAB RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGRI 4 BATANGHARI
Oleh : MUHAMAD DONI ERA1D010008
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2015
ABSTRAK Judul penelitian
: IDENTIFIKASI PENYEBAB RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 4 BATANG HARI
Peneliti NIM Pembimbing
: MUHAMAD DONI : ERA1D010008 : 1. Drs.NELYAHARDI GUTJI.M.Pd 2. FADZLUL,S.Psi.M.Psi,Psi.
Dalam proses belajar mengajar banyak di temui hambatan yakni kurangnya kemauan serta motivasi dari siswa untuk mengikuti pelajaran.hal ini ditunjukkan kurang seriusnya siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah,sering di temui sejumlah siswa yang kurang bergairah dalam belajar,kurang menguasai materi,memperoleh hasil belajar jauh di bawah ratarata yang telah di tetapkan bila di bandingkan dengan hasil belajar temannya didalam kelompoknya .potensi yang di miliki tidak sesuai dengan prestasi yang diperoleh,kepribadiannya belum mantap,yaitu kurang semangat,kurang serius dalam belajar. Adapun yang menjadi penyebab hal tersebut adalah faktor lingkungan sekolah, faktor lingkungan keluarga dan faktor lingkungan masyarakat. Penelitian ini betujuan untuk Mengidentifikasi penyebab rendahnya motivasi belajar siswa dalam proses belajar yang berasal dari factor lingkungan sekolah,Mengidentifikasi penyebab rendahnya motivasi belajar siswa dalam proses belajar yang berasal dari factor lingkungan keluarga,dan untuk Mengidentifikasi penyebab rendahnya motivasi belajar siswa dalam proses belajar yang berasal dari factor lingkungan masyarakat. Dengan mengarah pada siswa SMA N 4 Batang Hari yang berjumlah 110 orang,dan ditarik sampel sebesar 61% dengan jumlah 67 orang siswa yang mengalami rendahnya motivasi belajar .dengan menggunakan instrumen penelitian berupa angket tertutup dengan dua alternatif jawaban,yang telah dipertimbangkan oleh ahli dari UPBK,dan disebarkan kepada siswa,metode yang digunakan untuk mengolah hasil angket berupa perhitungan persentase tentang identifikasi penyebab rendahnya motivasi belajar pada siswa. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa identifikasi penyebab rendahnya motivasi belajar pada siswa berada pada proporsi sebagian,yakni 56,2%. Hal ini menunjukkan masih perlunya bantuan untuk siswa dalam mengatasi rendahnya motivasi belajar siswa dalam proses belajar. Untuk itu hendaknya adanya kerjasama antara orang tua, guru, sekolah dan masyarkat dalam mencari solusi mengatasi rendahnya motivasi belajar siswa, agar kedepannya prestasi yang diperoleh siswa lebih baik lagi. Kata kunci : Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar
I.
PENDAHULUAN
Di SMA Negeri 4 Batang Hari merupakan salah satu lembaga pendidikan menengah tingkat atas yang berfungsi sebagai wahana pengembangan diri individu, melalui kegiatan belajar dan mengajar. Segala upaya yang dilakukan sekolah tentunya bertujuan agar seluruh siswa memiliki motivasi yang tinggi (baik) dalam belajar Hal ini bisa di identifikasi melalui berbagai bentuk penelitian yang bersifat mendidik,sehingga terjadi sebuah perubahan dibidang koknitif yaitu hasil balajar yang maksimal (baik). Berdasarkan pengamatan penulis dan keterangan yang di berikan oleh guru pembimbing di sekolah tersebut yaitu SMA Negeri 4 Batang Hari masih di temui siswa yang memiliki motivasi yang berbeda-beda dalam proses belajar dan mengajar tersebut,ini dibuktikan ditemukan dari 355 siswa kelas X, XI, DAN XII terdapat siswa yang mengalami rendah motivasi Seperti tingkat kehadiran siswa yang tidak mencukupi, tidak mengerjakan tugas-tugas dan PR yang diberikan oleh guru bidang study, sering terlambat masuk, pergi dari rumah tapi tidak sampai kesekolah, membawa HandPhone kesekolah sehingga mengganggu konsentrasi belajar siswa, dan tidak masuk ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, serta hal yang sangat sering kita jumpai dengan mudah adalah kurangnya keseriusan siswa dalam menerima dan memperhatikan keberadaan guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran yang sedang berlangsung. Adapun penyebab hal ini adalah kurangnya perhatian dari orang tua siswa, fasilitas di sekolah yang kurang memadai, kurang baiknya hubungan murid dengan guru, sering begadang dengan teman yang tidak sekolah, sehingga siswa kurang semangat ketika belajar karena mengantuk, dan sistem pengajaran yang kurang menarik (monoton) sehingga ketertarikan siswa untuk belajarpun kurang. Sebagai seorang guru yang baik tentunya guru berperan sebagai motivator bagi siswanya sehingga siswa dapat menerima dan memahami setiap materi yang telah di berikan oleh sang guru tersebut. Untuk menindak lanjuti permasalahan rendahnya motivasi siswa biasanya guru bidang study selalu menyerahkan kasus tersebut kepada guru pembimbing. Disini dituntut kerjasama guru pembimbing, guru bidang study dan personil sekolah lainnya dalam menangani rendahnya motivasi pada siswa. Atas dasar kenyataan inilah penulis berminat mengidentifikasi hal tersebut dalam bentuk suatu penelitian yang berjudul ”Identifikasi penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Siswa di SMA Negeri 4 Batanghari”
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi 1. Pengertian motivasi Menurut Sadirman (2010:73) Kata ”motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakkukan seseuatu.motif dapatdi katakan sebagai tenaga penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi inten (kesiapsiagaan).berawal dari kata”motif”itu,maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.motiv menjadi aktif pada saat-saat tertentu,terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan /mendesak. B. Belajar 1. Pengertian Belajar Menurut C.T Morgan (sobur alex,2009: 219),Mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan yang relatif menetap dalam tingjkah laku sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu. Selanjutnya Effendi dan Praja (Sobur Alex,2009:220), merumuskan belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Sedangkan menurut Slameto (Abdul Hadis,2006:60) dijelaskan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan prilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi individu dengan lingkungnnya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan prilaku yang terjadi sebagai buah dari kegiatan belajar yang diperoleh oleh peserta didik melalui proses pembelajaran di kelas. Proses perubahan prilaku tersebut di tunjukan oleh peserta didik menjadi tahu, menjadi terampil,menjadi berbudi, dan menjadi manusia yang mampu menggunakan akal pikirannya sebelum bertindak dan mengambil keputudsan untuk melakukan setuatu.
C. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi belajar
Menurut martinis yamin (2011 : 216).Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan ,pengalaman . Selanjutnya Hamzah B.Uno (2006 : 23) motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku,pada umumnya dengan bebrapa indicator atau unsure yang mendukung . Dari pengertian motivasi yang di kemukankan oleh para ahli diatas,maka dapat di simpulkan bahwa motivasi belajar adalah sesuatu yang menjadi penggerak atau pendorng seseorang untuk mencapai apa yang di inginkannya.Peran motivasi yang khas adalah dalam hal menumbuhkan gairah,mereka senang dan semangat untuk belajar,siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai dampak tenaga untuk melakukan kegiatan belajar. 2. Fungsi Motivasi Dalam Belajar Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi, makin tepat motivasi yang diberikan maka akan berhasil pula pelajaran itu, motivasi akan menetukan intensitas belajar bagi siswa. Ada tiga fungsi motivasi menurut sardiman (2010 : 84) yaitu : a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energy, motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b. Menemukan arah perbuatan, yakni kerah tujuan yang hendak dicapai, dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan dan tuujuannya. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatanperbuatan yang harus dikerjakan yang sersai guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Disamping itu motivasi juga berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi, adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil baik pula dengan kata lain
dengan adanya usaha yang tekundan terutama didasari adanya motivasi maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik, intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. 3. Jenis- jenis motivasi
Menurut martinis yamin (2011: 234).Jenis motivasi dalam belajar dibedakan dalam dua jenis,masing-masing adalah : a. Motivasi instrinsik Motivasi instrinsik merupakan kegiatan belajar dimulai dan diteruskan,berdasarkan pengahayatan sesuatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan ativitas belajar. Misalnya belajar karena ingin memecahkan suatu permasalahan,ingin mengetahui mekanisme sesuatu berdasarkan hukum dan rumus-rumus, inginmenjadi seorang professor. Perlu di ketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi insstrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik,yang berpengetahuan,yang ahli dalam bidang studi tertentu.satu-satunya jalan untk menuju tujuan yang ingin dicapai ialah belajar,tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuaan,tidak mungkin menjadi ahli (sardiman,2010 : 89). b. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik, merupakan kegiatan belajar yang tumbuh dari dorongan dan kebutuhan seseorang tidak secara mutlak berhubungan dengan kegiatan belajarnya sendiri. Motivasi ini bukan lah tumbuh diakibatkan dari luar diri seseorang seperti dorongan dari orang lain dan sebagainya. Beberapa bentuk motivasi bealajar ekstrinsik menurut winkel diantaranya adalah: 1). belajar demi memenuhi kebutuhan 2).belajar demi menghindari hukuman yang ancamkan 3). Belajar demi memperoleh hadiah material yang disajikan 4). Belajar demi meningkatkan gengsi 5). Belajardemi memperoleh pujian dari orang yang pentingseperti orangtua dan guru 6). Belajara demi tuntutan jabatan yag ingin dipegang atau
demi memenuhi persyaratan kenaikan pangkat/golongan administrative. Menurut pandangan dimyati dkk(2013 : 91) motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadapa prilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya.oarang berbuat sesuat,karena dorongan dari luar speperti adanya hadiah dan emghindari hukuman. Motivasi ekstrinsik banyak dilakukan di sekolah dan di masyarakat,hadiah dan hukuman sering di gunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar.jika siswa belajar dengan hasil yang sangat memuaskan,maka ia akan memperoleh hadiah dari guru atau orang tua.
III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan data apa adanya. Hal ini dipertegas oleh Suharsimi Arikunto (2010 : 234) bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada pada saat penelitian dilakukan. =
∑ ∑
100%
Keterangan : P = Persentase yang dihitung ∑ fx = jumlah frekuensi yang diperoleh dari yang menjawab ∑ fn = Jumlah frekuensi dari keseluruhan data
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil penelitian diatas dapat di tafsirkan bahwa identifikasi penyebab rendahnya motivasi belajar siswa di SMA N 4 Batang Hari pada proporsi sebagian yang mana dapat dilihat dari perolehan hasil penelitian sebesar 56.2%. Pada tahap pengolahan data,dari indikator faktor lingkungan sekolah di ketahui bahwa secara keseluruhan responden memiliki skor nilai sebesar 514 dengan skala penilaian 54,7% dikategorikan sedang. Berdasarkan hasil penelitian penyebab rendahnya motivasi siswa dalam proses belajar dari faktor lingkungan keluarga dengan persentase 55,6%
dan dikategorikan sedang. Dari data di atas dapat di jelaskan hasil penelitian penyebab rendahnya motivasi siswa dalam proses belajar dari faktor lingkungan masyarakat dengan skala penilaian 53,4% dan dikategorikan sedang.
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan rendahnya Berdasarkan uraian hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa penyebab motivasi belajar siswa di SMA N 4 Batang Hari secara umum adalah bahwa permasalahan penyebab rendahnya motivasi siswa dalam proses belajar berada pada kategori sebagian. Hal ini menunjukkkan bahwa permasalahan rendahnya motivasi belajar pada siswa apabila tidak segera diatasi,maka akan mempengaruhi proses belajar siswa itu sendiri B. Saran Dari hasil penelitian tersebut diatas,ada beberapa saran yang perlu di perhatika guna mempertahankan sreta untuk lebih meningkatkan hasil penelitian,yakni : 1. Bagi guru dan wali kelas dapat dijadikaan sebagai bahan masukan dalam menyelenggarkan kegiatan belajar dan mengajar khusunya dalam pemberian pelayanan kepada siswa, sehingga dapat melakukan perbaikan proses belajar mengajar yang menjadikan siswa itu memiliki tingkat yang sama, samasama mencari ilmu tanpa adanya dinding pemisah yang menghalangi 2. Sebagai acuan bagi guru pembiming dalam menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling di tingakatan sekolah menengah, dimana siswa dapat memiliki motivasi belajar yang baik, agar mereka dapat memperoleh hasil belajar yang lebih optimal dan lebih mampu mengatur dan merencanakan masa depan dengan baik 3. Bagi orang tua sebagai pedoman dalam memperhatikan dan mendidik anak, agar anak sudah dapat tertanam motivasi belajar yang tinggi, dengan memberikan perhatian yang penuh dalam kegiatan belajar anak 4. Bagi sekolah sebagai lembaga pndidikan formal,dapat di jadikan pedoman dalam menyelenggarakan pendidikan khususnya penyelenggaraan program bimbingan dan konseling
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Arfan. 2010. Pendapat Siswa Tentang Peran Guru Pembimbing Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Skripsi. Universitas Jambi. Dalyono, 2005. Psikolog Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Dimyati, Dkk. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Hadis Abdul. 2006. Psikologi dalam Pendidikan . Jakarta :.alfabeta Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara. Nasution, S. 2003. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajagrafindo Persada Sobur, Alex. 2009. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia. Suharsimi, Arikunto. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta:Alfabeta Sutja, A, dkk. 2014. Panduan Penilisan Skripsi Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Jambi. Uno, Hamzah. 2008. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Uno, Hamzah. 2006. Teori Motivasi Dan Pengukurannya.jakarta : Bumi Aksara. Yamin Martinis. 2011. Paradigm Baru Pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada(GP) press Jakarta Rakhmat, Jalaludin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakrya. Sarwono, Sarlito. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Siswanto, Wahyudi. 2010. Membentuk Kecerdasan Spiritual Anak. Jakarta: Amzah. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sobur, Alex. 2010. Psikologi Umum. Bandung: CV PUSTAKA SETIA. Supriyanti, Dwi. Hubungan Antara Konsep Diri Akademik Dengan Kemandirian Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Klego Kabupaten Boyolali Thun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. http://repository.uksw.edu/handle/123456789/1813. akses : 23-01-2015. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudyaan Nomor 025/0/1995 bagian 1.(bimbingankonselingmenegahatas.blogspot.com/2012/05dasarhukum.ht ml?m=1?). Akses: 9 februari 2015. Sutja, Akmal. dkk. 2014. Panduan Penulisan Skripsi. Program Studi Bimbingan Konseling, FKIP Universitas Jambi. Walgito, Bimo. 2011. Psikologi Sosial. Yogyakarta: CV Andi Offset.