ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMPN 4 KOTA JAMBI
Oleh: NONONG WAZIR NIM: ERA 1D 010116
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI FEBRUARI 2015
HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMPN 4 KOTA JAMBI Oleh :Nonong Wazir Program Studi Bimbingan Dan Konseling FKIP Universitas Jambi Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan manusia, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya.. Bahkan rumah atau lingkungan keluarga menjadi tempat yang sangat penting bagi penentuan kualitas kehidupan setiap anggotanya, baik sebagai anak atau orang tua.keharmonisan keluarga yang baik dapat merangsang dan memotivasi anak dalam belajar yang akan berpengaruh dengan hasil belajarnya disekolah. Penelitian ini dibatasi pada keharmonisan keluarga dengan motivasi belajar siswa kelas VII di SMPN 4 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2014/2015. Komponen keharmonisan yang diteliti pada penelitian ini adalah mengenai kasih sayang antara anggota keluarga, saling pengertian antara anggota keluarga, dan dialog komunikasi yang aktif antara anggota keluarga. Motivasi belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah motivasi intrinsik dan motivasi ektrinsik siswa. Secara umum, penelitian ini bertujuan memperoleh informasi mengenai hubungan keharmonisan keluarga dengan motivasi belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 4 KOTA JAMBI.Sampel pada penelitian ini sebanyak 88 orang siswa dengan ukuran penarikan sebesar 37% dari 240 siswa. Dengan menggunakan intrapolasi, dan rendom sampling, kemudian diolah dengan teknik persentase. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan yang diisi siswa sebagai subjek penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah di lakukan diperoleh hasil korelasi sebesar 0,495 yang menunjukan korelasi sedang, hubungan memadai, hal tersebut dapat di nyatakan bahwa keharmonisan keluarga memiliki hubungan yang memadai dengan motivasi belajar siswa SMPN 4 Kota Jambi. Dengan hasil temuan ini hubungan keharmonisan keluarga dengan Motivasi belajar siswa kelas VII di SMPN 4 Kota Jambi berada pada tingkat kualitas sedang,perlunya mempertahankan bahkan meningkatkan motivasi belajar siswa karna masih banyak siswa yang memiliki masalah keharmonisan keluarga sehingga membuat motivasi belajarnya menurun. Kata Kunci: I. II. III. IV. V.
PEDAHULUAN TINJAUAN ATAU KAJIAN PUSTAKA KESIMPULAN HASIL PEMBAHASAN DAFTAR PUSTAKA
HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMPN 4 KOTA JAMBI Oleh :Nonong Wazir Program Studi Bimbingan Dan Konseling FKIP Universitas Jambi RINGKASAN Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan manusia, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. Keluarga juga merupakan lingkungan pendidikan terkecil yang ada pada suatu system kemasayarakatan. Bahkan rumah atau lingkungan keluarga menjadi tempat yang sangat penting bagi penentuan kualitas kehidupan setiap anggotanya, baik sebagai anak atau orang tua.keharmonisan keluarga yang baik dapat merangsang dan memotivasi anak dalam belajar yang akan berpengaruh dengan hasil belajarnya disekolah. Motivasi berawal dari kata “motif” untuk menunjuk mengapa seseorang itu berbuat sesuatu. Menurut Sardiman (2003:73) menyatakan: “motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak”. Penelitian ini dibatasi pada keharmonisan keluarga dengan motivasi belajar siswa kelas VII di SMPN 4 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2014/2015. Komponen keharmonisan yang diteliti pada penelitian ini adalah mengenai kasih sayang antara anggota keluarga, saling pengertian antara anggota keluarga, dan dialog komunikasi yang aktif antara anggota keluarga. Motivasi belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah motivasi intrinsik dan motivasi ektrinsik siswa. sample yang di gunakan dalam penelitian ini adalah 88 orang responden. Agar setiap kelas atau kelompok memiliki keterwakilan berdasarkan persentase maka, penerikan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling. Menurut Riduwan 2011.58 Simple Random Sampling adalah cara pengembilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan srata ( tingkatan ) dalam anggota populasi tersebut, karena populasi di anggap homogeny ( sejenis ). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kemandiran dan prestasi belajar siswa memiliki nilai korelasi 0,708 yang menunjukan korelasi sedang, hubungan memadai, pada siswa kelas VIII di SMP N 7 Kota Jambi. Berdasarkan temuan tersebut disaran kan agar siswa dapat mempertahan kan dan meningkatkan kemandirian yang di miliki nya dan di bimbing oleh guru pembimbing yang ada desekolah.
Berdasarkan uji hipotesis hubungan keharmonisan keluarga dengan motivasi belajar siswa kelas VII di SMPN Negeri 4 Kota Jambi. Besarnya nilai koofisien korelasi (rxy) 5% dengan menggunakan uji-T secara persial dengan tingkat kepercayaan 95% atau level signifikan ( a = 0,005 ) maka diperoleh T-tabel sebesar 6,314 sedangkan T-hitung sebesar 0,495.
I.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sebuah proses dari perjalanan hidup manusia. Melalui pendidikan manusia akan mengalami perubahan tingkah laku dari yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu tentang suatu hal. Pendidikan merupakan kunci utama bagi pengembangan sumber daya manusia, untuk menghasilkan manusia yang memiliki kemampuan, kepribadian dan ketrampilan sesuai dengan tuntunan zaman. Undang-undang No 02 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa“ pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”. Mendidik dan mengajar merupakan perbuatan teramat penting dan bermartabat tinggi untuk membawa anak manusia pada tingkat manusiawi dan tarap peradaban, khususnya pada zaman moderen ini. Tanpa pendidikan, anak tidak akan dapat mencapai martabat kemanusiaan, tidak bisa menjadi manusia utuh. tidak bisa menjadi insan sosial dan abdi Tuhan Yang Maha Esa yang baik. Sebab anak manusia itu dilahirkan dalam keadaan serba kurang lengkap, dengan naluri dan fungsi-fungsi jasmani, rohani yang belum berkembang. Beberapa ahli menyatakan betapa pentingnya peran keharmonisa keluarga dalam kehidupan seorang anak. Menurut Hawari (2002) (http://psikolog i.psikomedia.com/read/PsikologiKeluarga/2076/DefinisiKeharmonisan/) keharmonisan keluarga itu akan terwujud apabila masing- masing unsur dalam keluarga itu dapat berfungsi dan berperan sebagimana mestinya dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama kita, maka interaksi sosial yang harmonis antar unsur dalam keluarga itu akan dapat diciptakan Keluarga akan mencapai taraf keharmonisan apabila tidak hanya didasarkan pada faktor biologis semata, namun aspek kasih sayang (afeksional) harus berlaku didalamnya sebagai pilar utama stabilitas suatu perkawinan. Menurut Basri (2002:5-7) keharmonisan keluarga mempunyai beberapa faktor yang mempengaruhi. 1. Saling mencintai. 2. Fisik kedua belah pihak. 3. Material, pendidikan, dan agama.
Merupakan faktor yang mempengaruhi dalam keharmonisan. Namun yang paling penting adalah kedewasaan diri dari kedua pasangan. Jika kedua pasangan telah memiliki kedewasaan untuk menjalankan perannya dalam rumah tangga maka didalam keluarga tersebut akan terjadi kesinambungan dan keseimbangan yang saling mengisi satu sama lain sehingga tercipta kesejahteraan dalam rumah tangganya (Hasan Basri, Keluarga Sakinah Tinjauan Psikologi dan Agama, Yogyakarta; Pustaka pelajar,(2002: 5-7). Lembaga pendidikan menjadi sumber pembentukan sikap dan nilai-nilai sosial, maupun peningkatan motivasi dalam belajar. Dimana anak didik yang lama mendapatkan interaksi pendidikan selain dirumah yaitu disekolah, disekolah peran guru amat penting untuk mencapai tujuan pendidikan yang berprestasi dan bermotivasi tinggi. Karenanya guru adalah orang tua kedua bagi siswa. Menurut American Enyclopedia dalam malayu (2005: 143), menyebutkan bahwa motivasi sebagai kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentang) dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan mengarahkan tindak-tanduknya. Untuk meningkatkan mutu pendidikan berbagai usaha telah dilakukan. Usaha – usaha itu antara lain menyempurnakan kurikulum, melengkapi sarana pendidikan serta meningkatkan kemampuan tenaga pendidik melalui penataran. Sejauh ini mutu pendidikan dirasa baik di SMP Negeri 4 Kota Jambi. Tetapi masih ada terdapat siswa yang kurang termotivasi didalam belajar sehingga meninggalkan pengaruh didalam hasil belajar.Prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh factor intern dan factor ekstern. Namun demikian dalam proses belajar mengajar, kepercayaan akan kemampuan diri sendiri menjadi dasar keberhasilan seseorang dalam meraih prestasi belajarnya. Penguasaan materi yang diberikan untuk menghadapi ujian, akan membantu dalam meningkatkan kepercayaan dirinya. Berdasarkan dari uraian pengertian di atas, maka pendidikan dan perhatian sangatlah penting bagi setiap orang terutama siswa agar mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan usaha sadar akan hidup bermartabat,bermoral,bermotivasi yang nantinya akan berguna bagi siswa sendiri, keluarga, masyarakat dan Negara. Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti merasa ada hubungan antara keharmonisan keluarga dengan motivasi belajar yang penting untuk di teliti. Alasan inilah yang mengarahkan peneliti untuk mengangkat judul:: Hubungan Keharmonisan Keluarga dengan Motivasi Belajar Siswa di SMP Negeri 4 Kota Jambi.
Dipilihnya SMP Negeri 4 Kota Jambi sebagai lokasi penelitian, sepengetahuan peneliti yang pernah melaksanakan praktek lapangan di SMP Negeri 4 Kota Jambi, Peneliti mengamati bahwa keharmonisan keluarga sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa di sekolah karna pendidikan dan perhaatian sangat lah penting bagi siswa, karna ada sebagian siswa ketika dihadapkan pada kehidupan rumah tangga yang pelik kurangnya perhatian orang tua di rumah, menyebabkan anak kurang kosentrasi dalam belajar, sering keluar dijam belajar, sehingga anak sering hilang kendali diri. Dan faktor utama anak kurang semangat dalam menjalankan segala aktifitasnya, kurangnya perhatian orangtua di rumah, kurang mendapat dukungan dan suport dari orang tua dirumah, dan kurangnya kesadaran orang tua untuk mengajarkaan anak untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. II.
TINJAUAN PUSTAKA
a.
Keluarga Keluarga merupakan suatu kelompok terkecil yang ada dalam lingkungan masyarakat. Kelompok ini terdiri dari suami, istri dan anak-anak. Suprajitno (2004: 23) berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterkaitan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. Menurut Sofyan (2009:50) keluarga adalah satu kesatuan atau organisme yang terdiri dari banyak badan dan mempunyai komponen yang membentuk organsime keluarga itu. b. Keharmonisan keluarga Pengertian Keharmonisan Keluarga Sebagai unit terkecil dari masyarakat, keluarga tentu saja harus memiliki organisasi tersendiri seperti kepala keluarga. Kepala keluarga merupakan tokoh penting untuk membina dan mengasuh anggota keluarga lain dalam melewati perjalanan hidup dan nantinya keluarga yang dibina dapat mencapai kedalam kehidupan yang harmonis. Menurut Gunarsa (2000:10) keharmonisan keluarga adalah bilamana seluruh anggota keluarga merasa bahagia yang ditandai oleh berkurangnya ketegangan, kekecewaan dan menerima seluruh keadaan dan keberadaan dirinya (eksistensi, aktualisasi diri) yang meliputi aspek fisik, mental dan sosial. c. Motivasi Banyak menurut para ahli yang telah mengemukakan pengertian motivasi dengan berbagai sudut pandang mereka masing-masing, namun intinya sama, yakni pendorong.
Motivasi berawal dari kata “motif” untuk menunjuk mengapa seseorang itu berbuat sesuatu. Menurut Sardiman (2003:73) menyatakan: “motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak”. Menurut Hamzah (2012 : 1) motivasi adalah: dorongan dasar yang menggerakkan seorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yangmenggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya, oleh karena itu perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu menggandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya d. Hubungan keharmonisan keluarga dengan motivasi Sadirman (2000:34) Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh besar bagi perkembangan siswa yang mencakup aspek pribadi sosial, pendidikan dan karier. Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai suatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Sebuah kehidupan rumah tangga, harus tentram, aman dan damai, untuk dapat mencapai sebuah keharmonisan dan motivasi yang tinggi hal sebuah keluarga harus dapat mencegah hal-hal yang menyebabkan anak kurang motivasi dalam belajar. Dengan keluarga harmonis diharapkan tatanan kehidupan keluarga dan masyarakat dapat berjalan optimal. III.
METODOLIGI PENELITIN
Berdasarkan pertanyaan dan tujuan penelitian maka penelitian yang dilakukan ini termasuk jenis penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Sebagaimana yang dikemukakan oleh sutja (20014 :52 ) bahwa penelitian korelasional adalah mencari hubungan atau saling ketergantungan di antara dua variabel atau lebih. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mencari hubungan antara keharmonisan keluarga dan motivasi belajar siswa di SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI. IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan uji hipotesis hubungan keharmonisan keluarga dengan motivasi belajar siswa kelas VII di SMPN Negeri 4 Kota Jambi. Besarnya nilai koofisien korelasi (rxy) 5% dengan menggunakan uji-T secara persial dengan
tingkat kepercayaan 95% atau level signifikan ( a = 0,005 ) maka diperoleh Ttabel sebesar 6,314 sedangkan T-hitung sebesar 0,495 artinya lebih kecil dari Ttabel 6,314 yang berarti ditolak Ho dan Ha diterima pada tingkat keyakinan 95% hal ini menunjukan bahwa korelasi sedang hubungan memadai. Maka terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan keharmonisan keluarga. V.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uji hipotesis hubungan keharmonisan keluarga dengan motivasi belajar siswa kelas VII di SMPN Negeri 4 Kota Jambi. Besarnya nilai koofisien korelasi (rxy) 5% dengan menggunakan uji-T secara persial dengan tingkat kepercayaan 95% atau level signifikan ( a = 0,005 ) maka diperoleh Ttabel sebesar 6,314 sedangkan T-hitung sebesar 0,495 artinya lebih kecil dari Ttabel 6,314 yang berarti ditolak Ho dan Ha diterima pada tingkat keyakinan 95% hal ini menunjukan bahwa korelasi sedang hubungan memadai. Terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan keharmonisan keluarga. Hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara keharmonisan keluarga dan motivasi belajar siswa kelas VII di SMPN 4 Kota Jambi dapat diterima. Artinya terdapat hubungan antara keharmonisan keluarga dengan motivasi belajar siswa di SMPN 4 Kota Jambi. Hubungan tersebut berada pada taraf sedang, bahwa dapat dikatakan terdapat korelasi yang sedang dan hubungan memadai. Layanan yang dapat diselenggarakan berdasarkan hasil penelitian tersebut antara lain layanan konseling individu bagi siswa yang memiliki prestasi di bawah rata dan bagi siswa yang memiliki kemandirian yang rendah, layanan konseling kelompok, layanan informasi dan sebagianya.
DAFTAR PUSTAKA
American Enyclopedia. 2005. Dalam Malayu Motivasi Pendidikan. PT Graha Usaha Nasional, Surabaya. Gunarsa, Yulia 2000. Psikologi Untuk Keluarga. Penerbit Jakarta Libri. Hamzah, 2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta Bumi Aksara. Hasan, Basri 2002. Keluarga Sakinah Tinjauan Psikologi dan Agama. Pustaka Belajar Yogyakarta. Hawari.(2002(http://psikologi.psikomedia.com/read/PsikologiKeluarga/2076/DefinisiKeharmoni san Riduwan dan Tita Lestari 2008. Dalam buku Dasar-Dasar Statistika. Alfabeta Bandung. Sardirman. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada. Sofyan, 2009. Dalam buku Konseling Keluarga. Diterbitkan Alfabeta September 2009. Sutja, A, dkk 2014. Panduan Penulisan Skripsi. Bimbingan Konseling Universitas Jambi. Suprajitno, B, 2004. Dalam buku Konseling Keluarga. Aplikasi Data Praktik Karya Jakarta.