ARTIKEL ILMIAH MOTIVASI SISWA DALAM MEMANFAATKAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMPN 40 MUARO JAMBI
Oleh: GUSTINA NINGSIH ERA ID009072
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JULI 2014
Format Artikel Ilmiah Mhs FKIP Universitas Jambi
Page 1
MOTIVASI SISWA DALAM MEMANFAATKAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMPN 40 MUARO JAMBI Oleh: GUSTINA NINGSIH ( Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan BK FKIP Universitas Jambi) ABSRTAK Disekolah sangat banyak ditemukan siswa yang jarang akrab dengan BK, kebanyakan siswa disekolah-sekolah sangat takut dengan BK khususnya terhadap Guru pembimbing atau konselor, karena dimata siswa guru pembimbing merupakan polisi sekolah yang mengatur segala tata tertib yang ada disekolah, sebagai pemberi hukuman terhadap siswa yang bermasalah. Sehingga siswa lebih cenderung menghindar bila ketemu guru pembimbing. Kenyataan dilapangan hal demikian terjadi sebaliknya, siswa lebih akrab terhadap guru pembimbing dan tertarik terhadap materi-materi layanan bimbingan konseling itu sendiri. sehingga munculah motivasi siswa untuk memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling. Penelitian dibatasi pada motivasi siswa dalam memanfaatkan layanan konseling individual yang terdiri dari dua faktor yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkatan motivasi intrinsik siswa dan motivasi ekstrinsik siswa dalam memanfaatkan layanan konseling individual di SMP N 40 Muaro Jambi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, data dikumpulkan dari seluruh siswa kelas VIII SMP N 40 Muaro Jambi yang dengan jumlah sampel 64 orang yang ditentukan dengan teknik intrapolasi, dan teknik simple random sampling sebagai teknik pengambilan sampel, serta diolah dengan teknik persentase. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa secara umum tinggi angka persentase sebanyak (71.83%) siswa menyatakan mereka memanfaatkan layanan konseling individual termotivasi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik, dan siswa yang menyatakan sebaliknya rendah sebayak (28.16%). Berdasarkan temuan tersebut, direkomendasikan bahwa perlu memberikan fasilitas yang lebih baik lagi untuk menunjang keberhasilan program BK disekolah. Implikasinya terhadap kegiatan pelayanan BK yaitu guru pembimbing bahwa lebih meningkatkan kembali penguasaan teknik dan mutu layanan yang akan diberikan, sehingga program BK yang ada disekolah dapat berjalan lebih baik lagi. Kata Kunci : Memanfaatkan Layanan BK I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Kunci pembangunan masa mendatang bagi bangsa indonesia ialah pendidikan, sebab lewat perolehan pendidikan diharapkan setiap individu dapat meningkatkan kualitas keberadaannya, dan mampu berpartisipasi dalam gerak pembangunan.
Format Artikel Ilmiah Mhs FKIP Universitas Jambi
Page 2
Pendidikan adalah usaha untuk memberikan pengetahuan dan mengembangkan keterampilan peserta didik serta proses perubahan sikap dan perilaku melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Fungsi nyata dari pendidikan diantaranya adalah “ sebagai modal penting dalam menentukan mata pencaharian dapat mengembangkan potensi demi pemenuhan kebutuhan pribadi dan pengembangan masyarakat, melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, membentuk kepribadian”. Salah satunya yaitu melalui Bimbingan dan Konseling. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari proses pendidikan. Didalam peraturan pemerintah No 29 tahun 1990 di gariskan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Tujuan umum pelayanan bimbingan dan konseling adalah sama dengan tujuan pendidikan,sebagaimana dnyatakan dalam pasal 1 ayat ( 1 ) tentang system pendidikan nasioal, yaitu mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam mencapai tujuan tersebut di harapkan siswa memperoleh berbagai jenis layanan. Adanya kesadaran hal tersebut dapat memotivasi siswa dalam memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Motivasi yang di wujudkan dapat mempengaruhi faktor-faktor lain yang akan di ungkapkan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini. Hasil dari penemuan faktor-faktor tersebut maka dapat memberikan masukan kepada pihak-pihak yang terkait, sehingga pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling oleh siswa dapat di tingkatkan dari sebelumnya. Hasil dari survei yang telah penulis lakukan, bahwa fenomena yang terjadi dilapangan adalah bahwa di SMP N 40 Muaro Jambi memiliki guru pembimbing, ruang BK yang memadai. Dan disekolah tersebut guru pembimbing memiliki jam masuk kelas, dengan jam masuk kelas itulah guru pembimbing dapat memberikan berbagai macam jenis layanan sehingga siswa siswinya dapat menerima layanan BK dengan rutin setiap minggunya. Siswa – siswi di SMP itupun mengenal baik guru pembimbingnya dan senang menerima semua materi layanan yang diberikan, merekapun sangat tertarik untuk memanfaatkan segala macam jenis layanan yang diberikan. Selain untuk pengetahuan yang luas maupun untuk dapat bersosialisasi yang lebih baik lagi terhadap teman – teman dan masyarakat. Menurut informasi dari pihak sekolah, tidak sedikit ditemukan siswa yang menemui guru pembimbingnya, ini dikarenakan guru pembimbing mampu menarik perhatian siswa terhadap semua layanan yang diberikan dan menjalin keakraban. Disamping itu di SMP tersebut juga menyediakan ruangan BK tersendiri, sehingga siswa yang ingin berkonsultasi dapat menjadi lebih nyaman. Melihat fenomena yang terjadi, maka peneliti tertarik untuk meneliti sejauh mana “ Motivasi siswa dalam memanfaatkan layanan bimbingan dan Format Artikel Ilmiah Mhs FKIP Universitas Jambi
Page 3
konseling di SMP N 40 Muaro Jambi”. Khususnya layanan Konseling individual. B. 1. 2.
3. 4.
Batasan Masalah Adapun batasan masalah penelitian ini adalah: Penelitian ini diadakan di SMP N 40 Muaro Jambi Fokus penelitian adalah motivasi intrinsik ( minat dan rasa senang siswa dalam memanfaatkan layanan BK) maupun motivasi ekstrinsik ( dorongan yang berasal dari guru pembimbing, keluarga, dan fasilitas sekolah yang mendukung). BK memiliki 10 jenis layanan dan 6 kegiatan pendukung, fokus penelitian ini adalah memanfaatkan layanan konseling individual. Siswa yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 40 Muaro Jambi.
C.
Rumusan Masalah Berkaitan dengan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana motifasi siswa dalam memanfaatkan layanan konseling individual di SMP N 40 Muaro Jambi”.
D.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat motivasi intrinsik siswa Kelas VIII SMP N 40 Muaro Jambi dalam memanfaatkan layanan konseling individual disekolah 2. Untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat motivasi ekstrinsik siswa Kelas VIII SMP N 40 Muaro Jambi dalam memanfaatkan layanan konseling individual disekolah.
E.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : a. Bagi Siswa Hal ini merupakan bantuan yang diberikan agar siswa dapat mengembangkan ilmu, khususnya dalam bidang bimbingan dan konseling disekolah. b. Bagi Guru Pembimbing Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan BK disekolah untuk meningkatkan pemanfaatan layanan BK disekolah. Sehingga pemanfaatan layanan BK disekolah itu akan lebih meningkat dari sebelumnya. c. Bagi Sekolah Menjadi bahan kajian dalam melaksanakan kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Dalam kegiatan layanan konseling tersebut, perlu didukung oleh pihak sekolah, baik melalui fasilitas yang diberikan untuk layanan itu, maupun pendekatan yang berkoordinasi antara guru pembimbing, wali kelas dan kepala sekolah.
F.
Anggapan Dasar Penelitian ini berangkat dari anggapan dasar yaitu :
Format Artikel Ilmiah Mhs FKIP Universitas Jambi
Page 4
1. Motivasi adalah pendorong bagi siswa untuk memanfaatkan layanan BK 2. Setiap siswa memanfaatkan layanan yang berbeda menurut permasalahan dan kebutuhannya 3. Layanan Bimbingan dan Konseling dapat dimanfaatkan oleh seluruh siswa G.
Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah maka pertanyaan penelitian yang akan dibahas melalui penelitian ini adalah:
1. Pada tingkat manakah motivasi intrinsik siswa Kelas VIII SMP N 40 Muaro Jambi dalam memanfaatkan layanan konseling individual. 2. Pada tingkat manakah motivasi ekstrinsik siswa Kelas VIII SMP N 40 Muaro Jambi dalam memanfaatkan layanan konseling individual. H.
Definisi Operasional Motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.yang bersumber dari dalam diri sendiri maupun dari luar diri
II. KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian motivasi Motivasi menurut Suryabrata S dalam Djaali ( 2009:101 ) keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Greenberg dalam Djaali ( 2009:101) motivasi adalah proses membangkitkan, mengarahkan , dan memantapkan prilaku arah suatu tujuan. Menurut Djaali (2009:101 ) motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan ( kebutuhan). 2. Jenis dan Sifat Motivasi a. Jenis motivasi 1). Motivasi primer dalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar, Motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis, atau jasmani manusia, Manusia adalah mahluk berjasmani, sehingga perilaku terpengaruh oleh insting atau kebutuhan jasmani. 2). Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari, Hal ini berbeda dengan motivasi primer, Sebagai ilustrasi, orang yang akan lapar tertarik pada makanan tanpa belajar. untuk memperoleh makanan tersebut, orang harus bekerja terlebih dahulu, Agar dapat bekerja dengan baik, orang harus bekerja, Bekerja dengan baik merupakan motivasi diri sekunder, Bila orang bekerja dengan baik maka ia memperoleh gaji yang berupa uang. Uang merupakan penguat umum agar orang bekerja dengan baik, Bila orang memiliki uang setelah bekerja dengan baik maka ia dapat membeli makanan untuk menghilangkan rasa lapar, Manusia adalah mahluk sosial prilakunya tidak hanya terpengaruh oleh faktor biologis saja, tetapi juga faktor-faktor sosial.
Format Artikel Ilmiah Mhs FKIP Universitas Jambi
Page 5
b. Sifat Motivasi Motivasi dapat bersifat internal, artinya datang dari dirinya sendiri, dapat juga bersifat eksternal, datang dari orang lain, dari guru, orang tua teman, dan sebagainya. Motivasi juga dibedakan atas motif instrinsik dan motif ekstinsik. Motif intrinsik adalah tenaga pendorong yang sesuai dengan perbuatan yang dilakukan. Sebagai contoh, seorang siswa yang dengan sungguhsungguhmempelajari mata pelajaran disekolah karena ingin memiliki pengetahuan yang dipelajarinya, tetapi didorong oleh keinginan naik kelas atau mendapat ijazah. Motif instrinsik dapat bersifat internal, datang dari diri sendiri , dapat juga bersifat eksternal , datang dari luar .motif ekstrinsik bisa bersifat internal maupun eksternal. Menurut Uno (2012:7) motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam, seperti minat atau keingintahuan,sehingga seseorang tidak lagi termotivasi oleh bentuk-bentuk insentif atau hukuman. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh keinginan untuk menerima ganjaran atau menghindari hukuman. Menurut Mujiman (2008:37) motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam diri untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi masalah. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan dari luar diri untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi masalah. c. Pengertian Layanan Konseling Individual Konseling individual adalah layanan BK yang memungkinkan peserta didik ( klien ) mendapatkan layanan langsung tatap muka secara perorangan dengan guru pembimbing dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi yang dideritanya ( Prayitno,2001: 86) Konseling perorangan merupakan layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang konselor terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan masalah pribadinya. Dalam suasana tatap muka dilaksanakan interaksi langsung antara klien dan konselor, membahas berbagai hal tentang masalah yang dialami klien, ( Prayitno,2004:1) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, menurut Sutja. Dkk,. (2014:86) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan keadaan subjek saat itu atau menggambarkan lapangan sebagai mana adanya. B. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah motivasi siswa SMP Negeri 40 Muaro jambi, Anggota populasinya adalah siswa kelas VIII tahun ajaran 2013/2014, jumlah anggota populasinya adalah 105 orang. Pada penelitian ini,untuk menentukan jumlah sampel dilakukan dengan perhitungan intrapolasi yang berpedoman pada katagori sutja dan populasi diperkirakan homogen. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa populasi memiliki tingkat kelas yang sama. Kemudian guru pembimbing yang juga sama. Dengan demikian diambil sampel untuk siswa sebesar 61,03% adalah sebanyak 64 orang siswa. Format Artikel Ilmiah Mhs FKIP Universitas Jambi
Page 6
C.
Jenis dan sumber data Adapun jenis dan sumber data yang dipergunakan dalam rangka penelitian ini adalah data primer yaitu data yang ditarik secara langsung, sumber data adalah responden yang terdiri dari 64 orang siswa. Data tersebut berupa Motivasi siswa dalam memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling, Data ini dapat diperoleh melui angket.
D.
Alat pengumpulan data Dalam penelitian ini sebagai alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data yaitu digunakan angket sebagai sebuah daftar pertanyaan atau peryataan untuk mendapatkan data tentang masalah yang akan diteliti . item pertanyaan atau pernyataan penelitian yang nantinya setelah tim dosen dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.
E.
Teknik Analisis Data Untuk menganalisi data yang telah diperoleh digunakan teknik analisi persentase. Adapun langkah-langkahnya dengan melakukan pemeriksaan angket yang masuk nantinya setelah itu mentabulasikan hasil item-item dari angket . jawaban angket akan diberi skor 1 untuk jawaban Ya dan 0 untuk jawaban tidak bagi pernyataan positif. Sedangkan pernyataan negatif akan diberi skor 0 untuk jawaban Ya dan 1 untuk jawaban Tidak. mengingat pernyataan dalam angket ada yang positif dan ada yang negatif nantinya dilakukan pengelolahan persentase untuk mendapatkan tingkat persentase Ya dan Tidak, dengan cara Ya positif (+), dan Tidak negatif (-). Dari hasil penjumlahan itu dibagi dua untuk memperoleh persentase. Analisis prosentase menggunakan rumus persentase sebagaimana yang dikemukakan (Sutja. Dkk,. 2014: 113) 𝐹 P = 𝑁 × 100% P = persentase yang dicari pada kategori tertentu F =jumlah prekuensi jawaban N =jumlah keseluruhan responden
IV.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Berikut ini disajikan deskripsi data hasil penelitian yang telah diungkapkan melalui penyebaran angket . angket berupa angket tertutup dengan skala dikhotomis dengan alternatif jawaban ya dan tidak dan berisi pernyataan siswa tentang motivasi siswa dalam memanfaatkan layanan BK (konseling individual ) di SMP N 40 Muaro Jambi, seperti disajikan pada tabel dibawah ini. No Item 1 2 3 4
Jawaban responden Ya Tdk 𝚺 57 7 64 63 1 64 49 15 64 60 4 64
Format Artikel Ilmiah Mhs FKIP Universitas Jambi
No Item 20 21 22 23
Jawaban responden Ya Tdk 𝚺 27 37 64 12 52 64 57 7 64 47 17 64 Page 7
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
59 44 64 63 34 53 33 49 52 62 40 56 53 51 41
5 20 0 1 30 11 31 15 12 2 24 8 11 13 23
64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
42 60 58 31 34 42 30 23 54 21 26 49 41 46 64
22 4 6 33 30 22 34 41 10 43 38 15 23 18 0
64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
B. Hasil Penelitian No Item
Jawaban Ya Tidak f % f %
Jumlah f
%
No Item
Jawaban Ya f
%
Tidak f %
Jumlah f
%
1
57
89.06
7
10.93
64
100
20
27
42.18
37
57.81
64
100
2
63
98.43
1
1.56
64
100
21
12
18.75
52
81.25
64
100
3
49
76.56
15
23.43
22
57
89.06
7
10.93
64
100
4
60
93.75
4
6.25
23
47
73.43
17
26.56
64
100
5
59
92.18
5
7.81
24
42
65.62
22
34.37
64
100
6
44
68.75
20
31.25
25
60
93.75
4
6.25
64
100
7
64
100
0
0
26
58
90.62
6
9.37
64
100
8
63
98.43
1
1.56
27
31
48.43
33
51.56
64
100
9
34
53.12
30
46.87
28
34
53.12
30
46.87
64
100
10
53
82.81
11
17.18
29
42
65.62
22
34.37
64
100
11
33
51.56
31
48.43
30
30
46.87
34
53.12
64
100
12
49
76.56
15
23.43
31
23
35.93
41
64.06
64
100
13
52
81.25
12
18.75
32
54
84.37
10
15.62
64
100
14
62
98.87
2
3.12
33
21
32.81
43
67.18
64
100
15
40
62.5
24
37.5
34
26
40.62
38
59.37
64
100
16
56
87.5
8
12.5
35
49
76.56
15
23.43
64
100
17
53
82.81
11
17.18
36
41
64.06
23
35.93
64
100
18
51
79.68
13
20.31
37
46
71.87
18
28.12
64
100
19
41
64.06
23
35.93
38
64
100
0
0
64
100
1747
71.83
685
28.16
2432
100
64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
JMLH
fx
Format Artikel Ilmiah Mhs FKIP Universitas Jambi
fx
fn
Page 8
C. Pembahasan Hasil Penelitian Pada penelitian ini, penelitian ditujukan terhadap tingkatan motivasi siswa dalam memanfaatkan layanan konseling individual yang terdiri dari motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Dengan temuan bahwa tingkatan motivasi siswa dalam memanfaatkan layanan konseling individual, nampaknya ada persamaan dengan fenomena atau gejala lapangan yang diamati sebelumnya. Terlihat bahwa faktor yang penyebab timbulnya motivasi siswa dalam memanfaatkan layanan konseling individual di SMP N 40 Muaro Jambi secara umum ditemukan bahwa tinggi angka persentase sebanyak (71.83%). Sedangkan yang menyatakan sebaliknya rendah (28.16%). Hasil penelitian tersebut sejalan dengan pendapat Suryabrata S dalam Djaali (2009:101) yang menyatakan bahwa motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktifitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan, yang bersumber dari dalam diri sendiri maupun dari luar. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Mudjiman (2008:38) motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam, seperti minat atau keinginan dan rasa senang. Dan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datang dari luar , seperti sekolah dan keluarga, Djaali (2009:99). V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Untuk lebih jelasnya , dibawah ini diuraikan kesimpulan hasil penelitian sebagai mana yang menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa tinggi tingkatan angka persentase sebanyak (80.83%) siswa di SMPN 40 Muaro Jambi mengatakan bahwa motivasi intrinsik adalah faktor yang menyebabkan mereka memanfaatkan layanan konseling individual, dan rendah tingkatan angka persentase sebanyak ( 19.16%) siswa yang mengatakan sebaliknya. Artinya faktor intrinsik seperti minat atau keinginan sebanyak (81.77%) dan rasa senang sebanyak (18.22%), yang menjadi penyebab siswa memanfaatkan layanan konseling individual. 2. Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa sedang tingkatan angka persentase sebanyak (62.82%) siswa di SMP N 40 Muaro Jambi menyatakan bahwa motivasi ekstrinsik adalah faktor yang menyebabkan mereka memanfaatkan layanan konseling individual, dan sedang pula tingkatan angka persentase sebanyak ( 37.17%) siswa yang menyatakan sebaliknya. Artinya faktor ekstrinsik seperti guru pembimbing sebanyak (65.23%), keluarga sebanyak (51.33%), dan fasilitas sekolah yang mendukung sebanyak (78.12%) sehingga yang menjadi penyebab siswa memanfaatkan layanan konseling individual di SMP N 40 Muaro Jambi. B. Saran Berdasarkan kesimpulandiatas, pada bagian ini dapatlah disampaikan beberapa saran sebagai berikut 1. Bagi Siswa, hendaknya siswa perlu meningkatkan keaktifan mereka untuk memanfaatkan seluruh layanan bimbingan dan konseling yang diberikan guru pembimbing, sehingga mereka dapat memperoleh manfaat dari layanan BK tersebut. Format Artikel Ilmiah Mhs FKIP Universitas Jambi
Page 9
2. Bagi Guru pembimbing, hendaknya guru pembimbing lebih mengakrabkan diri dengan siswa siswinya, sehingga akan lebih mudah untuk memberikan semua layanan dan lebih meningkatkan lagi materi layanan agar siswa dapat memperoleh manfaat layanan BK tersebut. 3. Bagi sekolah, hendaknya pihak sekolah dapat menjadikan hasil penelitian ini menjadi acuan untuk memfasilitasi segala keperluan untuk kelencaran program BK disekolah, sehingga siswa benar benar nyaman untuk menerima layanan BK tersebut. 4. Bagi peneliti, hendaknya peneliti dapat menjadikan hasil penelitian ini contoh, sehingga ketika peneliti terjun kelapangan menjadi tenaga pelayanan bimbingan dan konseling disekolah, peneliti dapat lebih memberikan motivasi ke siswa untuk dapat memanfaatkan semua layanan bimbingan dan konseling disekolah. Sehingga bimbingan dan konseling benar – benar berjalan sesuai dengan program yang telah dibuat. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, A.,Rohani,A.1991.Bimbingan dan konseling disekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Azzet, A.M. 2011.bimbingan dan konseling disekolah. jogjakarta : AR-Ruzz Media. Djaali.2009. Psikologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara B.Uno, H. 2012. Teori Motivasi & pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Djiwandono, S.N. 2006.Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedua Widiasarana Indonesia. Effendi, U., dan Praja, J. S.2012.Pengantar Psikologi. Bandung: Angkasa Bandung. http://www.tuanguru.com/2012/09/motivasi-intrinsik-dan-ekstrinsik.html. Mudjiman, H. 2008.Belajar Mandiri ( self-motivated learning ). Surakarta: LPP UNS dan UNS Press. Mulyadi, A. 2003.Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Direktur Jendral Pendidikan. Neviyarni. 2009. Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Alfabeta. Nurihsan, A. J. 2006.Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama. Prayitno. 2004. Layanan L1-L9. Padang: seri layanan konseling Prayitno . 2001. Panduan kegiatan pengawasan BK disekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Sardiman.2011.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Siagian , S. P.2004.Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sutja, Dkk.2014.Panduan Penulisan Skripsi. Jambi: Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Jambi. Umar, S. 2009.Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung: Pustaka Setia.
Format Artikel Ilmiah Mhs FKIP Universitas Jambi
Page 10