Artikel Ilmiah Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
ARTIKEL ILMIAH
IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI
OLEH :
PESRIYENNI NIM.EAID209030
PROGRAM EKSTENSI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI BULAN JANUARI TAHUN 2013 Hal - 1
Artikel Ilmiah Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI Oleh : PESRIYENNI Program Studi Bimbingan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi ABSTRAK Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sikap disiplin sangat erat kaitannya dengan proses belajar mengajar keberhasilan seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara garis besar faktor tersebut dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor dari dalam dan dari luar diri siswa itu sendiri. Faktor dari dalam diri siswa adalah faktor yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan belajar siswa. Hal tersebut dapat dipahami sebab dalam proses belajar sasarannya adalah individu sebagai objek belajar. Penelitian dibatasi pada implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Batanghari dari segi kontrol yang bersifat internal dan eksternal. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa dari segi kontrol yang bersifat internal maupun eksternal, sedangkan pertanyaan penelitian yang harus dijawab adalah pada tingkat manakah layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa di kelas VIII yang di lihat dari segi kontrol yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dengan sampel penelitian kelas VIII SMP Negeri 7 Batanghari berjumlah 34 orang. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingkat implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Batanghari berada pada tingkatan tinggi (82%). Sedangkan hasil penelitian yang diklasifikasi berdasarkan indikator penelitian mengungkapkan bahwa implementasi layanan informasi yang dilihat dari segi kontrol yang bersifat internal berada pada tingkat tinggi (81%) dan kontrol yang bersifat eksternal berada pada tingkat tinggi (82%). Saran yang diajukan terhadap hasil penelitian adalah agar guru dapat meningkatkan disiplin diri siswa yang berkaitan dengan kontrol yang bersifat internal dan eksternal diharapkan guru dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang disiplin diri baik untuk kesehatan maupun secara psikologi, dan melakukan kontrol terhadap perilaku diri dengan cara yang lebih baik lagi. Kata Kunci : Implementasi Layanan Informasi dan Disiplin Diri Siswa
Hal - 2
Artikel Ilmiah Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Keberhasilan juga dapat diciptakan melalui kedisiplinan siswa dalam belajar. Thomas Gardon dalam Setiawan (2004:3) mengatakan bahwa disiplin merupakan kata benda yang berarti perilaku atau tata tertib yang sesuai dengan peraturan atau ketetapan atau perilaku yang diperoleh dari pelatihan. Disiplin juga merupakan kata kerja yang berarti menciptakan keadaan tertib dan patuh dengan pelatihan dan pengawasan serta melakukan pembetulan kesalahan demi kesalahan. Sehingga siswa akan lebih mudah dalam menguasai pengetahuan yang diberikan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan di masyarakat. Kedisiplinan belajar dapat ditingkatkan melalui pembelajaran dengan menggunakan layanan informasi. Oleh karena kekhasan layanan informasi tersebut, maka belajar disiplin diri harus dilakukan secara runut dan kontinu agar dicapai hasil belajar yang maksimal. Ini juga mengharuskan peserta didik banyak meluangkan waktunya baik secara sendiri-sendiri maupun berkelompok (terbatas) untuk mempelajari disiplin diri. Bahkan berdasarkan hasil wawancara singkat penulis diperoleh data dari guruguru bidang studi bahwa telah terdapat banyak pelanggaran yang dilakukan siswa di SMP Negeri 7 Batanghari baik yang berkaitan dengan dirinya sendiri maupun yang berkaitan dengan orang ramai di sekolah. Fenomena yang sempat diamati penulis terhadap siswa di SMP Negeri 7 Batanghari antara lain adanya sebagian kecil dari siswa yang masih melakukan pelanggaran (rendah moral) tata tertib sekolah seperti bolos dari sekolah, tidak mengerjakan tugas, ribut dalam kelas, melawan guru, berkelahi, keterlibatan terhadap narkoba dan lain sebagainya, sehingga tak mengherankan jika tiap hari ada saja siswa yang diganjar hukuman oleh guru, atau setiap hari ada siswa yang diundang oleh guru pembimbing keruangannya. Maka dari itu diperlukan adanya informasi bagi siswa untuk mendisiplinkan diri disekolah. Berdasarkan pemikiran tersebut diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang : “Implementasi Layanan Informasi Dalam Meningkatkan Disiplin Diri Siswa Di SMP Negeri 7 Batanghari”. Batasan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, luasnya permasalahan, dan keterbatasan peneliti dalam berbagai segi seperti waktu dan kesempatan, maka peneliti perlu membatasi masalah penelitian kepada hal–hal sebagai berikut : Implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa di SMP Negeri 7 Batanghari dari segi kontrol yang bersifat internal dan eksternal. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas VIII siswa di SMP Negeri 7 Batanghari. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan maka rumusan masalah yang ingin di teliti dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah menerapkan layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa di SMP Negeri 7 Batanghari dari segi kontrol yang bersifat internal dan bersifat eksternal. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : untuk mendeskripsikan tingkat implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa di SMP Negeri 7 Batanghari dari segi kontrol yang bersifat internal dan eksternal Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat kepada berbagai pihak yaitu antara lain sebagai berikut :
Hal - 3
Artikel Ilmiah Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
1. Guru, bagi guru hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan bahan kajian untuk membantu siswa dalam aktifitas belajar dan membina prestasi belajar, siswa yang bermanfaat dalam meningkatkan disiplin belajar. 2. Guru Pembimbing, bagi guru pembimbing sebagai bahan kajian dalam meningkatkan disiplin diri siswa dalam memberikan layanan informasi guna mewujudkan hasil belajar yang lebih baik. 3. Bagi siswa, bagi siswa dapat meningkatkan diplin diri setelah adanya layanan informasi, dan dapat memicu prestasi belajar dan bisa mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Anggapan Dasar Penelitian ini didasari dengan adanya asumsi sebagai berikut : Layanan informasi yang diberikan oleh guru pembimbing merupakan salah satu kegiatan dalam Bimbingan Konseling (BK) yang berupaya memberikan bantuan kepada siswa untuk meningkatkan disiplin diri siswa secara lebih teratur. Pertanyaan Penelitian Sehubungan dengan rumusan masalah diatas maka pertanyaan yang harus dijawab dalam penelitian ini adalah : pada tingkat manakah layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa di SMP Negeri 7 Batanghari dari segi kontrol yang bersifat internal dan eksternal. Defenisi Operasional Agar pengertian dari defenisi operasional yang di maksud dalam penelitian ini mencakup : implementasi layanan informasi dalam meningkatkatkan disiplin diri siswa di SMP Negeri 7 Batanghari yaitu guru menerapkan layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa di sekolah, maka dengan adanya layanan informasi yang diberikan kepada siswa tingkat disiplin diri siswa dalam belajar di sekolah dan dirumah dapat ditingkatkan baik dari segi kontrol yang bersifat internal maupun dari segi kontrol yang bersifat eksternal. Kerangka Konseptual Kontrol yang bersifat internal Implementasi layanan informasi
Disiplin diri
Hasil
Kontrol yang bersifat eksternal
II. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Nurdin Usman dalam bukunya yang berjudul Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum (Usman, 2002:70) mengemukakan pendapatnya mengenai implementasi atau pelaksanaan sebagai berikut : Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.
Hal - 4
Artikel Ilmiah Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
Pengertian implementasi yang dikemukakan di atas, dapat dikatakan bahwa implementasi adalah bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh objek berikutnya. Menurut Guntur Setiawan dalam bukunya yang berjudul implementasi dalam birokrasi pembangunan mengemukakan pendapatnya mengenai implementasi atau pelaksanaan (Setiawan, 2004:39) sebagai berikut : Implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif. Pengertian implementasi yang dikemukakan di atas, dapat dikatakan bahwa implementasi yaitu merupakan proses untuk melaksanakan ide, proses atau seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima dan melakukan penyesuaian dalam tubuh birokrasi demi terciptanya suatu tujuan yang bisa tercapai dengan jaringan pelaksana yang bisa dipercaya. Layanan informasi (Winkel, 1997:85) adalah layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai.Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman Selain itu juga, bisa di artikan sebagai penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat mengolah dan memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya atau bisa juga layanan informasi merupakan yaitu layanan bimbingan dan konseling yang ditujukan untuk memberikan berbagai informasi agar wawasan para siswa tentang berbagai hal lebih terbuka, seperti informasi cara belajar yang efektif, bahaya penggunaan narkotika atau informasi tentang pendidikan dan dunia kerja. Disiplin siswa di sekolah khususnya dalam menaati peraturan, merupakan bentuk disiplin yang di laksanakan oleh seorang siswa guna memperlancar proses belajar mengajar. Siswa yang memiliki disiplin yang baik akan memperlihatkan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang ada dengan penuh rasa tanggungjawab. Disiplin bukan sekedar mematuhi aturan (norma) tetapi kesadaran mematuhi norma yang berlaku. Disiplin secara umum banyak dikaitkan dengan peraturan-peraturan yang harus ditaati, tetapi disiplin seperti itu sifatnya eksternal karena adanya tekanan dari luar. Disiplin yang baik adalah yang sifatnya internal yaitu disiplin disertai tanggungjawab dan kesadaran, disiplin menjadi self control (kontrol diri) atau self discipline (disiplin diri). Disiplin diri merupakan disiplin yang datang atas kesadaran siswa untuk mematuhi norma-norma yang berlaku. Perkins (Unaradjan, 2003:4) menyatakan, disiplin diri adalah upaya yang sadar dan bertanggung jawab dari seseorang untuk mengatur, mengendalikan dan mengontrol tingkah laku dan sikap hidupnya agar seluruh keberadannya tidak merugikan orang lain dan dirinya sendiri. Disiplin diri yang mempunyai makna demikian merupakan tanda atau manifestasi dari kematangan pribadi seseorang, dapat dikatakan disiplin diri adalah bagian integral dari kematangan pribadi. Kematangan pribadi adalah salah satu tahap kehidupan manusia yang dicapai oleh seseorang, berkat pembinaan dan pendidikan dari sejumlah pihak. Sebagai penentu tercapai tidaknya kematangan adalah orang tua, para pendidik, tokoh-tokoh masyarakat, serta pribadi yang bersangkutan. Disiplin diri adalah
Hal - 5
Artikel Ilmiah Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
bagian dari kematangan pribadi, maka faktor-faktor yang sama atau pihak-pihak yang sama mempunyai andil dalam pembentukan disiplin diri. Menurut William A, Kelly (Unaradjan 2003:26) mengatakan “Discipline must include training in cooperation”, sebaiknya kehendak untuk menciptakan disiplin diri berasal dari pendidik dan peserta didik (siswa). Pernyataan William A, Kelly dapat disimpulkan, kerja sama antara pendidik dan peserta didik sangatlah di perlukan. Disiplin diri merupakan kecenderungan diri yang positif, yaitu disiplin yang didasarkan pada kontrol dari dalam diri sendiri. Disiplin diri sebagai kekuatan internal mendorong individu untuk mentaati suatu peraturan atau norma atas dasar kemauan atau pertimbangan sendiri akan makna dan manfaat norma. III. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Arikunto (1999:185) bahwa penelitian deskriptif adalah “Penelitian yang dimaksud untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya saat penelitian”. Ditambahkan oleh sumber yang sama, menyebutkan bahwa penelitian kuantitatif dengan bentuk deskriptif yaitu suatu metode penelitian dengan tujuan utama adalah untuk mengambil kesimpulan dalam penelitian ini, peneliti mengkuantitatifkan dengan menggunakan perhitungan angka-angka secara statistik. Populasi juga disebut subyek penelitian. Subyek penelitian pada penelitian ini adalah suatu jalan yang ditempuh dalam suatu penelitian untuk menentukan subyek akan diteliti. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII pada SMP Negeri 8 Batanghari tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 145 orang. Pengumpulan data penelitian diperoleh melalui angket. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data, komunikasi tersebut dilakukan secara tertulis (Djumhur dan surya, 1975:55). Data diambil dengan mengumpulkan informasi yang berasal dari angket penelitian, merupakan penjabaran dari variabel implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa. Dalam analisa data dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Data-data yang telah berhasil dikumpulkan dari penyebaran angket dijumlahkan dan dikelompokkan. 2. Mencari persentase data yang diperoleh dengan formulasi (Sudjana dalam Sutja, A, dkk, 2010:106). ΣF P x 100% ΣN Keterangan : P = Prosentase yang dicari pada katagori tertentu F = Jumlah frekuensi yang muncul N = Jumlah keseluruhan responden IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Pada bab ini akan dikemukakan data-data hasil penelitian yaitu data tentang implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa di SMP Negeri 7 Batanghari, dilakukan melalui dua cara yaitu (1) kontrol yang bersifat internal yang terdiri dari kesehatan dan psikologi, (2) kontrol yang bersifat eksternal terdiri dari keluarga dan lingkungan sekolah. Data-data ini didapat dari jawaban atas angket yang disebarkan pada 34 responden dan kemudian diolah berdasarkan rumus prosentase sebagaimana telah Hal - 6
Artikel Ilmiah Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
dijelaskan pada bab sebelumnya, untuk kontrol yang bersifat internal terdiri dari 20 item, untuk deskriptor kesehatan 10 item dan psikologi 10 item, sedangkan untuk kontrol yang bersifat eksternal terdiri dari 20 item, untuk deskriptor keluarga dan lingkungan sekolah masing-masing 10. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengolahan data atas jawaban responden, berikut ini akan dikemukakan pula hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan. Hasil ini disesuai dengan batasan masalah dan pertanyaan penelitian. Hasil penelitian diperolehlah suatu keterangan bahwa data tertinggi yang menunjukkan implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa di SMP Negeri 7 Batanghari tang berkaitan dengan kedua indikator (1) kontrol yang bersifat internal, dan (2) kontrol yang bersifat internal adalah (82%) atau berada pada tingkatan tinggi. 1. Implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa melalui kontrol yang bersifat internal. Adapun rata-rata implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa di SMP Negeri 7 Batanghari pada indikator kontrol yang bersifat internal adalah sebesar 81%. Hal ini mendeskripsikan bahwa tingkat implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa indikator ini berada pada tingkat tinggi. 2. Implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa melalui kontrol yang bersifat eksternal. Adapun rata-rata implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa di SMP Negeri 7 Batanghari pada indikator kontrol yang bersifat eksternal adalah sebesar (82%). Sehingga berdasarkan hasil ini telah tergambarkan bahwa implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa pada indikator kontrol yang bersifat eksternal adalah berada pada tingkatan tinggi. Pembahasan 1. Implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa melalui kontrol yang bersifat internal Keberadaan guru dalam interaksi pendidikan anak di sekolah haruslah mampu menghadirkan dirinya secara tepat, sehingga proses yang pada dasarnya terpusat pada pembelajaran peserta didik dapat berlangsung dengan baik. Konsep ini menginginkan guru untuk memposisikan diri secara tepat secara profesional maupun secara personal untuk lebih berdisiplin, sehingga kehadirannya bagi siswa di sekolah merupakan figur yang akan ditiru atau dimitasi oleh siswa. Hasil penelitian tentang implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa di SMP Negeri 7 Batanghari melalui kontrol yang bersifat internal menggambarkan bahwa implementasi layanan informasi baik berdisiplin melalui kesehatan maupun secara psikologi berada pada tingkat tinggi, dengan rata-rata jawaban responden yang menjawab “Ya” sebesar (81%) dan yang responden yang menjawab “Tidak” sebesar (19%). Hasil ini menggambarkan bahwa hampir keseluruhan guru di SMP Negeri 7 Batanghari telah profesional dalam menyampaikan layanan informasi tentang disiplin. Hasil penelitian yang telah berlangsung juga menggambarkan bahwa layanan informasi yang disampaikan tentang disiplin diri di SMP Negeri 7 Batanghari telah dilaksanakan dengan baik oleh guru. Hal ini sesuai dengan pendapat Mintarsih (2002:12) bahwa faktor kesehatan anak didik tidak akan mempunyai sikap disiplin tinggi ketika segenap badan mereka Hal - 7
Artikel Ilmiah Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
mempunyai penyakit, itu artinya bahwa kesehatan yang dimilki oleh anak didik amatlah penting ketika anak didik ingin mempunyai disiplin diri yang tinggi. Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh dan badan. Seorang anak didik ketika mempunyai cacat tubuh maka proses kegiatan sehari-harinya akan tergantung karena kondisi tubuh mereka tidak memungkinkan untuk melakukan sesuatu yang sempurna di bandingkan dengan anak didik yang tidak mempunyai cacat tubuh 2. Implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa melalui kontrol yang bersifat internal Penanaman disiplin di maksudkan supaya siswa mampu mengendalikan dan mengarahkan dirinya sesuai dengan norma-norma dan peraturan yang berlaku dalam kelompoknya baik keluarga, sekolah maupun masyarakat. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang sangat strategis untuk menanamkan dan mengajarkan kedisiplinan. Hasil penelitian tentang implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa di SMP Negeri 7 Batanghari melalui kontrol yang bersifat eksternal menggambarkan bahwa guru telah berupaya mendisiplinkan siswa berada pada tingkatan tinggi, dengan rata-rata jawaban responden yang menjawab “Ya” sebesar (82%) dan yang responden yang menjawab “Tidak” sebesar (18%). Hasil ini mendeskripsikan bahwa sebagian besar dari siswa di SMP Negeri 7 Batanghari memiliki respon terhadap disiplin diri yang contohkan keluarga dan lingkungan sekolah. Guru di sekolah pun dianggap telah mampu mensosialisasikan/menempatkan layanan infromasi kepada siswa untuk mendisiplinkan diri baik dirumah maupun disekolah. Lingkungan sekolah ini menyangkut faktor guru, faktor alat sekolah, faktor kondisi gedung dan faktor waktu sekolah. Semua faktor yang termasuk lingkungan sekolah tersebut dapat berpengaruh terhadap disiplin siswa ketika mereka berada di lingkungan sekolah. Perilaku disiplin terbentuk dan di pengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor keluarga, masyarakat dan sekolah (Tu’u, 2004: 13). Sesuai dengan pendapat Eddi Kalsid (Mintarsih, 2002:13), faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin, antara lain. a) Pendidikan di keluarga sebagai matra vertikal. Para orangtua di harapkan memberikan contoh atau menjadi panutan pelaksanaan norma-norma. b) Pendidikan di sekolah sebagai matra diagonal. Para guru di harapkan memberikan atau menuntut siswa lewat pengayaan pengetahuan, penguasaan dan kemampuan analisis terhadap norma sehingga siswa mempunyai wawasan memadai tentang norma yang berlaku. c) Pendidikan di masyarakat sebagai matra horisontal. Masyarakat diharapkan dapat menjadi mitra bertukar pikiran dalam memajukan pendidikan. Sifat disiplin yang dimilki oleh siswa merupakan hasil interaksi berbagai unsur di sekelilingnya. Disiplin juga merupakan sikap yang bersifat lahir dan batin yang pembentukannya memerlukan latihan-latihan yang disertai oleh rasa kesadaran dan pengabdian, dimana perbuatan setiap perilaku merupakan pilihan yang paling tepat bagi dirinya. Hal ini tidak terlepas karena sikap disiplin seseorang sangat relatif tergantung pada dorongan yang ada disekelilingnya, dimana dorongan tersebut sangat mudah mengalami perubahan, bisa meningkat, menurun bahkan bisa hilang. Itu artinya sikap disiplin yang ada pada diri siswa tergantung dengan keadaan lingkungan sekitarnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya sikap disiplin siswa tidak terlepas dari faktor yang mempengaruhi belajar, karena adanya pada dasarnya sikap disiplin adalah tahap belajar siswa dari sikap tidak teratur menjadi sikap teratur. Hal - 8
Artikel Ilmiah Mahasiswa FKIP Universitas Jambi
V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa yang berkaitan dengan kontrol yang bersifat internal berada pada tingkat tinggi (81%). 2. Implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa yang berkaitan dengan kontrol yang bersifat eksternal berada pada tingkat tinggi (82%). Saran – Saran 1. Implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa yang berkaitan dengan kontrol yang bersifat internal diharapkan guru dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang disiplin diri baik untuk kesehatan maupun secara psikologi, dan melakukan kontrol terhadap perilaku diri dengan cara yang lebih baik lagi. 2. Implementasi layanan informasi dalam meningkatkan disiplin diri siswa yang berkaitan dengan kontrol yang bersifat eksternal diharapkan lebih ditingkatkan lagi baik melalui keluarga maupun lingkunagn sekolah. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineke Cipta Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi II. Jakarta : Rineka Cipta. Hanifah Harsono. 2002. Implementasi kebijakan dan politik. Jakarta : Gunung Mulya. Maman Rachman (Tu’u). 2004. Hidup Berdisplin itu indah. Bandung : Remaja Rosdakarya Mintarsih. 2002. Perilaku berdisplin. Baru Algensindo. Bandung. Muri Yusuf, A. 1989. Metode Penelitian. Diklat. Padang : Fakultas Ilmu pendidikan IKIP Padang. Nana Syaodih. 2004. Masalah Pendidikan Nasional (Beberapa Sumbangan Pikiran). Jakarta : CV. Haji Masagung. Narkubo dan Ahmadi, 1997. Metodelogi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara. Prayitno, 1997. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta : DIKTI Setiawan. 2004. Implementasi dalam birokrasi pembangunan. Jakarta : Gunung Mulya. Slamento. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta. Rineka Cipta Sudjana. 1985. Metode Statistika. Bandung : Tarsito Suherman. 2000. Bimbingan dan Pembelajaran di Sekolah. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Surya. M & Djumhur. 1975. Pengantar Bimbingan dan Penyuluhan. Jakarta. Universitas Terbuka, Depdikbud. Sutja, A, dkk. 2010. Panduan penulisan Skripsi. Program Ekstensi Bimbingan dan Konseling. Jambi : FKIP Universitas Jambi. Sutrisno Hadi. 1986. Metode Research I. Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM Hal 63. Syamsu Yusuf. 1989. Disiplin dalam belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Syamsu Yusuf.1989. Pengembangan Pribadi dalam Pembangunan. Jakarta : Ikrar Mandiri Unaradjan. 2003. Kesadaran berdisiplin. Jakarta : Bumi Aksara. Usman. 2002. Metodelogi Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi Aksara. Winkel, WS. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta. Gramedia
Hal - 9