ARTIKEL ILMIAH
“Kecerdasan Emosional Dalam Kegiatan Belajar Siswa Kelas III Di SMP Negeri 7 Kota Jambi”
Oleh :
DESWATI ERA1D08063
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI FEBRUARI, 2013
“Kecerdasan Emosional Dalam Kegiatan Belajar Siswa Kelas III Di SMP Negeri 7 Kota Jambi”. Oleh : DESWATI (Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Jambi)
Tujuan penelitian ini untuk dapat mengasah kecerdasan emosional yang ada dalam diri siswa itu sendiri, yang akan dikaitkan dengan pengembangan pribadi agar para siswa dalam menghadapi berbagai godaan yang akan menghancurkan dirinya. Dengan kecerdasan emosi para siswa akan mampu amengembangkan potensi-potensi yang ada pada dirinya seoptimal mungkin. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan populasi siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Jambi yang berjumlah 287 orang, dengan sampel 25% yaitu berjumlah 72 orang responden. Dengan menggunakan teknik random sampling dan data angket diolah dengan menggunakan teknik analisa data persentase. Berdasarkan hasil penelitian tentang kecerdasan emosional terhadap kegiatan belajar siswa dalam mengenali emosi berada pada kualitas baik yang ditujukan dengan nilai bobot rata-rata (86%). Kecerdasan emosional terhadap kegiatan belajar siswa dalam memahami emosi berada pada kualitas sangat baik yang ditujukan dengan nilai bobot rata-rata (92%). Kecerdasan emosional terhadap kegiatan belajar siswa dalam mengenali emosi berada kualitas baik yang ditujukan dengan nilai bobot rata-rata (89%), kecerdasan emosional terhadap kegiatan belajar siswa dalam menggunakan emosi berada pada kualitas sangat baik yang ditujukan dengan bobot rata-rata (93%). Proses bimbingan yang dapat dilakukan tetap mengacu pada usaha pembinaan yang memanfaatkan seluruh jenis layanan bimbingan konseling. Untuk itu sekolah sebaiknya menempatkan salah satu personilnya sebagai petugas yang khusus untuk menangani permasalahn kecerdasan emosional terhadap kegiatan belajar siswa yang berlatar belakang bimbingan konseling. Dengan demikian temuan penelitian memberikan implikasi yang signifikan terhadap pembinaan diri siswa secara fisik maupun psikis melalui bantuan bimbingan konseling. Oleh karena itu perlu ditempatkan guru yang membantu dalam hal menangani kecerdasan emosional terhadap kegiatan belajar diri siswa dengan latar belakang pendidikan bimbingan konseling. Kata kunci : kecerdasan emosional, siswa
I.
PENDAHULUAN banyak yang beranggapan bahwa keberhasional seseorang anak hanya ditentukan oleh intelligence quuotient (IQ). Namun sekarang, kecerdasan intelektual ternyata tidak bisa dijadikan sebagai jaminan seratus persen dalam menentukan kesuksesan hidup seseorang. Seseorang anak yang memandang emosi, bisa menjarakannya pada suatu titik dimana ia tidak mampu mengendalikan perasaan-perasaan frustasi, kekecewaan, ketidakbahagiaan, tida ada motivasi, kemarahan, kebencian dan penyesalan. Dengan demikian ia akan mengabaikan hak untuk merasakan perasaan-perasaan itu. Boleh jadi secara diam-diam ia mengembangkan scotomas (titik-titik kelemahan) yang menghalangi untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Pada waktu dilakukan survei awal pada penulis melakukan observasi
dan wawancara dilapangan yakni siswa SMP Negeri 7 Kota Jambi ditemui bahwa sebagai dari populasi yang aakan diteliti menunjuk hasil belajar yang baik namun kurang mampu didalam pengendalian perasaanperasaan mereka baik disaat belajar maupun disaat bersosialisasi dengan teman-temannya. Terutama mereka dengan peringkat hasil belajar sepuluh besar menunjukkan ciri-ciri yang sangat berbeda, yakni bersifat tertutup dan tidak mau mengungkapkan perasaan mereka sesungguhnya disaat sedang belajar dibandingkan dengan siswa yang prestasi belajarnya sedang-sedang saja.
II. TINJAUAN PUSTAKA Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seperti kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdo’a. empat aspek dasar dari kecerdasan emosional : 1. Mengenali emosi 2. Memahami emosi 3. Mengatur emosi 4. Menggunakan emosi. Beberapa prinsip belajar yang harus dimiliki oleh siswa : 1. Belajar harus berorientasi pada tujuan yang jelas 2. Proses belajar akan terjadi bila seseorang dihadapkan pada situasi problematis. 3. Belajar dengan pengertian akan lebih bermakna dari pada belajar dengan hafalan 4. Belajar merupakan proses yang kontinu 5. Belajar memerlukan kemauan yang kuat 6. Keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor 7. Belajar secara keseluruhan akan lebih berhasil daripada belaajr secara terbagi-bagi 8. Proses belajar memerlukan metode yang tepat 9. Belajar memerlukan adanya kesesuaian antara guru dan murid 10. Belajar memerlukan kemampuan dalam menangkap intisari pelajaran itu sendiri Golongan utama emosi dan beberapa anggota kelompoknya sebagai berikut : a. Amarah : bringas, mengamuk, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, dan barangkali yang paling hebat, tindakan kekerasan dan kebencian patologis.
b. Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihani diri, kesepian ditolak, putus asa dan menjadi patologis, depresi berat. c. Kenikmatan : bahagia, gembira, ringan, puas, riang, senang, terhibur, bangga, kenikmatan indrawi, takjub, rasa terpesona, rasa puas, rasa terpenuhi, kegirangan luar biasa, senang-senang sekali dan batas ujungnya maniak. d. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, kasih. e. Terkejut, terkesiap, takjub, terpana f. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau muntah g. Malu : rasa salah, malu hati, kesal, sesal, hina, aib dan hati hancur lebur. III. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan sesuatu gejala peristiwa serta kejadian yang terjadi di saat sekarang atau secara faktual populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas III SMP Negeri 7 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 287 orang terbagi dalam 8 kelas Untuk penentuan sampel kelas III yang terdiri dari 8 kelas maka setiap kelas dipakai teknik acak sampel sederhana (simple random sampling) agar bisa terwakil dari semua kelas. Sehingga diperoleh sampel Sebanyak 72 sampel.
Untuk mendapatkan data peneliti menggunakan angket sebanyak 38 item pertanyaan yang sudah dikembangkan serta menetapkan pertimbangan Judgement kepada tiga orang ahli di UPBK Universitas Jambi agar diperoleh validasi isi angket tersebut. Tabel. Kisi-kisi Angket N o 1
Variabel
Kecerdasa n Emosional Dalam Kegiatan Belajar Siswa Kelas III Di SMP Negeri 7
Indikator
1. Mengenali emosi
Deskrips i - Emosi memberikan informasi mengenai penilaian diri - Emosi memberikan petunjuk bagaimana cara bertingkahlaku
No. Ite m 1– 5
6–
Kota Jambi
10 2. Memahami emosi
- Memahami penyebab emosi - Memahami akibat emosi
11 – 15
16 – 20 3. Mengatur emosi
4. Menggunaka n emosi
- Mengatur emosi diri sendiri - Mengendalika n tingkat keinginan untuk memaksimalis asi diri dalam belajar
21 – 25
- Menggunakan emosi untuk meningkatkan kualitas belajar - Menggunakan emosi untuk mempengaruh i orang lain
31 – 35
26 – 30
36 – 40
Data yang sudah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan tehnik persentase dengan rumus : P= Keterangan : P
= persentase yang dihitung = Jumlah frekuensi yang diperoleh = Jumlah frekuensi keseluruhan data
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN hasil penelitian tentang kecerdasan emosional dalam kegiatan belajar siswa Kelas III Di SMP Negeri 7 Kota Jambi pada tabel diatas dengan
mengedarkan angket sebanyak 38 pernyataan, selanjutnya dari hasil angket yang disebarkan terhadap siswa dengan tujuan adalah untuk mengetahui kecerdasan emosional yang mencangkup, mengenali emosi, memahami emosi, mengatur emosi serta menggunakan emosi terhadap kegiatan belajar siswa. Sehingga bobot nilai rata-rata kecerdasan emosional dalam kegiatan belajar siswa Kelas III Di SMP Negeri 7 Kota Jambi adalah “Sangat Baik” 90%.
Tabel. Deskripsi Hasil Penelitian No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Jawaban Responden Ya Tidak 60 12 56 16 60 12 68 4 66 6 59 13 60 12 65 7 62 10 60 12 64 8 66 6 68 4 60 12 67 5 68 4 65 7 67 5 66 8 65 10
No Item 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Jawaban Responden Ya Tidak 64 11 58 19 63 13 67 7 65 10 60 17 68 6 67 7 65 10 63 13 68 6 67 7 68 6 66 8 68 6 67 7 69 4 65 10
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kecerdasan emosional dalam kegiatan belajar siswa Kelas III Di SMP Negeri 7 Kota Jambi adalah “Sangat Baik” 90%. Ini berarti Kecerdasan Emosional Terhadap Kegiatan Belajar Siswa Kelas III Di SMP Negeri 7 Kota Jambi, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Kecerdasan emosional
dalam kegiatan belajar siswa didalam mengenali
emosi berada pada kualitas “baik” dengan bobot nilai rata-rata 86% 2. Kecerdasan emosional
dalam kegiatan belajar siswa didalam memahami
emosi berada pada kualitas “sangat baik” dengan bobot nilai rata-rata 91% 3. Kecerdasan emosional terhadap kegiatan belajar siswa didalam mengenali emosi berada pada kualitas “baik” dengan bobot nilai rata-rata 89% 4. Kecerdasan
emosional
terhadap
kegiatan
belajar
siswa
didalam
menggunakan emosi berada pada kualitas “sangat baik” dengan bobot nilai rata-rata 93%
B. Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Bagi Guru Untuk menumbuhkan dan meningkatkan kecerdasan emosional terhadap kegiatan belajar siswa dalam hal mengenali emosi, memahami emosi, mengatur emosi dan menggunakan emosi serta menciptakan suasana yang aman, mengasyikan dan lain sebagainya. 2. Bagi orangtua Untuk meningkatkan prestasi belajar hendaknya orangtua berusaha menumbuhkan atau menanamkan kecerdasan emosional terhadap diri siswa sejak dini, dengan cara melatih anak menyiapkan semua keperluan belajar, memberi kepercayaan kepada anak untuk menentukan cara belajar sendiri. Disamping itu orangtua hendak juga memperkuat motivasi belajar anak, memberi perhatian yang cukup terhadap belajar anak serta suasana belajar yang sehat. 3. Bagi Anak Untuk meningkatkan kecerdasan emosional terhadap kegiatan belajar siswa harus dimotivasi, dilatih untuk meningkatkan kedisplinannya baik itu bidang belajar, mematuhi jam sekolah maupun bersikap sopan terhadap guru, teman dan orangtuanya.
C. Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Bimbingan Konseling Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam pelaksanaan bimbingan dilingkungan sekolah dasar, menengah maupun sekolah lanjutan tingkat atas. Bentuk bimbingan yang diperlukan adalah pembinaan yang lebih baik dan berkesinambungan. Proses bimbingan yang dapat dilakukan tetap mengacu pada usaha pembinaan yang memanfaatkan seluruh jenis layanan bimbingan konseling. Untuk itu sekolah sebaiknya menempatkan salah satu personilnya sebagai petugas yang khusus untuk menangani permasalahan kecerdasan emosional terhadap kegiatan belajar siswa. Yang berlatar belakang bimbingan konseling. Usaha pembinaan siswa melalui bimbingan konseling dalam bentuk : 1. Bimbingan pribadi dalam bentuk informasi dan mentaati peraturan sekolah yang dibuat. Selain itu permasalahan secara pribadi dapat dilakukan dengan konseling individual yang diharapkan dapat membantu siswa mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Apabila konseling berjalan dengan baik maka setiap permasalahan siswa dapat di atasi dan anak didik merasa diperhatikan dan dihargai keberadaannya. 2. Bimbingan sosial dalam bentuk bimbingan kelompok, yaitu rangkaian kegiatan bimbingan yang dilakukan oleh kepala sekolah atau guru kelas yang dilakukan
secara terus menerus dalam setiap upacara bendera. Bimbingan sosial yang diberikan dalam kelompok itu mencangkup perlunya saling ingat mengingati dalam hal kedisplinan diri siswa, hal ini dilakukan dengan harapan tercipta suasana yang baik, indah di lihat. Dengan demikian temuan penelitian memberikan implikasi yang signifikasi terhadap pembinaan diri siswa secara fisik maupun psikis melalui bantuan bimbingan konseling. Oleh karena itu perlu ditempatkan guru yang membantu dalam hal menangani kecerdasan emosional terhadap kegiatan belajar diri siswa dengan latar belakang pendidikan bimbingan konseling.
DAFTAR PUSTAKA Abu Hamdi, Joko Tri Prasetya, 1997, Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung Akmal Sutja, dkk, 2000, Panduan Penulisan Skripsi Prog. BK FKIP Unja Thursan Hakim, 2008, Belajar Secara Efektif, Jakarta, Puspa Swara Elizabeth B. Hurlock, 1998, Psikologi Perkembangan, Rineka Cipta Fattah Hanurawan, 2010, Psikologi Sosial, PT. Remaja Rosdakarya Offset, Bandung Martinis Yamin, 2003, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Gaung Persada Press, Jakarta Mark Davis, 2004, Uji dan Asah EQ (Mengetahui Tingkat Kecerdasan Emosional) Monks, F.J. Et. All..Psikologi Perkembangan, Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 1984 Nasution, Amir Hamzah, dan Oejen S. Gana. Ilmu Jiwa Kanak-Kanak. Bandung : Ganaco. 1950 Suharsimi Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta Sugiono 2008, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Alfabeta Bandung S. Nasution, 2005, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar & Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta Slameto, 2010, Belajar & Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta. Tohirin 2008, Bimbingan dan Konseling Dalam Sekolah, Raja Grafindo Jakarta
Persada