ARTIKEL ILMIAH ANALISIS KESIAPAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI BEBERAPA SMA NEGERI KOTA JAMBI
OLEH SINTIA NOVITA SARI NIM RSA1C410015
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI NOPEMBER, 2014
1
THE ANALYSIS OF STUDENTS READINESS TO LEARN BIOLOGY LESSON AT X GRADE IN SOME PUBLIC SENIOR HIGH SCHOOL JAMBI CITY Sintia Novita Sari1) Bambang Hariyadi2) Harlis2) Alumni Biology Education, University of Jambi, Kampus Pinang Masak Raya Jambi-Ma.Bulian KM 15 Mendalo Darat Jambi 36361 2) Teacher Biology Education, University of Jambi
1)
Abstract. This research aims to reveal the factors that influence students’ readiness to learn biology lesson at X grade in Some Public Senior High School Jambi City. This research used descriptive research design. Samples in this research were based on the assessment of Accreditation by National Accreditation Board Schools (BANS) Public Senior High School in Jambi City. Sample take from 4 school, 2 school accredited A and 2 school accredited B. Research was done at X grade students. The instruments in this research were close-ended questionnaire and observation sheet. The research finding showed that the students’ readiness to learn biology lesson at X grade in Some Public Senior High School Jambi City is big as 86,75% that included in very good category. Besides that observation result showed most of students’ readiness to learn was in good category with score 4,5. The readiness to learn was not regardless of factors that were used as the indicator of this research, they were external factors (family, school and society) and internal factors (physical, psychological and fatigue) that supported students in preparing him/herself before followed the learning process. The highest students readiness indicator level is factor of fatigue is big as 94%, their exhausted so it can’t disturbs their learning process. For teachers of bbiology in some Public Senior High Schools Jambi City give the information to students about the importance of to be ready and to be preparing in learning. Besides that, scools should always improve the quality and also the infrastructure that is able to support the students’ readiness for learning. Keywords : The analysis of learning preparation, biology learning process
2
ANALISIS KESIAPAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI BEBERAPA SMA NEGERI KOTA JAMBI Sintia Novita Sari1) Bambang Hariyadi2) Harlis2) Alumni Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Jambi, Kampus Pinang Masak Jl. Raya Jambi-Ma.Bulian KM 15 Mendalo Darat Jambi 36361 2) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1)
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran biologi kelas X di Beberapa SMA Negeri Kota Jambi. Penelitian menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Sekolah sampel dipilih berdasarkan penilaian Akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah (BANS) SMA Negeri di Kota Jambi. Sampel yang diambil terdiri dari 4 sekolah yaitu 2 sekolah berakreditasi A dan 2 sekolah berakreditasi B. Pengamatan dilakukan pada siswa kelas X. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Instrumen yang digunakan angket tertutup dan lembar observasi. Data dianalisis dengan menghitung skor yang diperoleh dan mendeskripsikan hasilnya berdasarkan rentang kategori persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran biologi kelas X di beberapa SMA Negeri Kota Jambi adalah sebesar 86,75% yang termasuk dalam kategori sangat baik. Selain itu hasil observasi menunjukkan rata-rata kesiapan belajar siswa berada pada skor 4,5 dengan kategori baik. Kesiapan belajar tersebut tidak terlepas dari adanya faktor-faktor yang digunakan sebagai indikator penelitian yakni faktor eksternal (keluarga, sekolah dan masyarakat) dan faktor internal (jasmaniah, psikologis dan kelelahan) yang mendukung siswa dalam mempersiapkan dirinya sebelum mengikuti proses pembelajaran. Indikator yang menunjukkan kesiapan belajar siswa sangat baik adalah faktor kelelahan sebesar 94%, artinya siswa dapat mengatasi kelelahan sehingga tidak mengganggu dalam mempersiapkan pelajaran. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan pada guru biologi dapat terus memberikan informasi kepada siswa mengenai pentingnya kesiapan dalam belajar. Selain itu, sekolah hendaknya terus meningkatkan kualitas serta sarana dan prasarana yang dapat mendukung kesiapan belajar siswa. Kata Kunci : Analisis kesiapan belajar, proses pembelajaran biologi
3
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap siswa selalu mengalami proses belajar dalam kehidupannya dimana dengan belajar akan memungkinkan siswa mendapatkan perubahan di dalam dirinya. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan tingkah laku menjadi lebih baik, perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu, mendapatkan pengetahuan dan keterampilan serta dapat berorganisasi di dalam lingkungannya. Perubahan yang diperoleh siswa tersebut merupakan tujuan dari proses pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, siswa harus memiliki kesiapan dalam belajar. Kesiapan siswa akan membawa siswa tersebut untuk siap memberikan respon terhadap situasi yang dihadapi melalui caranya sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Slameto (2010:113) bahwa kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban dengan cara tertentu terhadap situasi tertentu. Kondisi tertentu yang dimaksud adalah kondisi fisik dan psikisnya. Untuk mencapai tingkat kesiapan yang maksimal diperlukan kondisi fisik dan psikis yang saling menunjang kesiapan siswa tersebut dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran di sekolah terjadi apabila terdapat interaksi antara siswa dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Antara siswa dan guru harus juga terjalin hubungan timbal balik agar tercipta kondisi belajar yang kondusif. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat dari proses belajar yang dialami oleh siswa
sebagai anak didik karena siswa adalah penentu terjadi atau tidak terjadinya proses belajar. Siswa yang mengalami proses belajar perlu memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan belajar yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi faktor jasmaniah misalnya kesehatan dan cacat tubuh, faktor psikologis misalnya perhatian, perkembangan kesiapan dan motivasi serta faktor kelelahan. Faktor eksternal meliputi faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana kesiapan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran biologi kelas X di Beberapa SMA Negeri Kota Jambi? 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui kesiapan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran biologi kelas X di Beberapa SMA Negeri Kota Jambi. 1.4 Kegunaan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini dapat berguna bagi semua pihak terkait dan berkepentingan dalam proses pelaksanaan pendidikan seperti: 1. Bagi peneliti yang dapat digunakan sebagai sumber ilmu tentang kesiapan belajar siswa di sekolah. 2. Bagi sekolah, siswa dan orang tua siswa yang dapat digunakan untuk menciptakan suasana yang bisa menarik perhatian siswa agar lebih siap belajar guna mencapai hasil belajar yang memuaskan.
4
1.5 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Masalah 1. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Negeri 6 Kota Jambi, SMA Negeri 8 Kota Jambi, SMA Negeri 9 Kota Jambi dan SMA Negeri 10 Kota Jambi. 2. Keterbatasan masalah dalam penelitian ini adalah kesiapan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran biologi pada indikator faktor internal dan faktor eksternal. 1.6 Definisi Operasional Hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini adalah: 1. Kesiapan belajar adalah kondisi seorang siswa sebelum melaksanakan proses pembelajaran. 2. Proses pembelajaran adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. 3. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa, meliputi faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. 4. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. II. METODE PENELITIAN 2.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Data kuantitatif didapat melalui angket sebagai instrumen utama penelitian. Sedangkan data kualitatif sebagai pendukung penelitian didapat melalui observasi untuk mendapatkan keterangan tambahan dari subjek penelitian.
2.2 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri di Kota Jambi yang berjumlah 2730 siswa. Dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA Negeri di Kota Jambi Nama Sekolah Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Kota Jambi 227 SMA Negeri 2 Kota Jambi 318 SMA Negeri 3 Kota Jambi 267 SMA Negeri 4 Kota Jambi 224 SMA Negeri 5 Kota Jambi 384 SMA Negeri 6 Kota Jambi 210 SMA Negeri 7 Kota Jambi 116 SMA Negeri 8 Kota Jambi 245 SMA Negeri 9 Kota Jambi 224 SMA Negeri 10 Kota Jambi 240 SMA Negeri 11 Kota Jambi 275 Jumlah 2730
Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik sampel purposif atau bertujuan. Teknik pengambilan sampel bertujuan adalah suatu strategi pengambilan sampel dimana anggota-anggota sampel dipilih oleh peneliti apabila peneliti memiliki alasan-alasan khusus tertentu berkenaan dengan sampel yang akan diambil (Setyosari, 2010:172). Alasan pengambilan sampel bertujuan dalam penelitian ini didasarkan pada akreditasi Sekolah Negeri yang ada di Kota Jambi berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Akreditasi Nasional Provinsi Jambi, yakni delapan sekolah berakreditasi A dan tiga sekolah berakreditasi B. Jadi, tidak semua sekolah dilakukan penelitian melainkan peneliti hanya mengambil empat sekolah yang mewakili tingkat akreditasinya yakni dua sekolah dengan akreditasi A dan dua sekolah dengan akreditasi B. Sampel yang diambil adalah 10% dari populasi yakni sebesar 273 siswa. Peneliti mengambil dua sekolah
5
secara acak yang berakreditasi A yakni SMA Negeri 8 Kota Jambi dan SMA Negeri 9 Kota Jambi selanjutnya dua sekolah yang berakreditasi B yakni SMA Negeri 6 Kota Jambi dan SMA Negeri 10 Kota Jambi. Dari empat sekolah yang telah dipilih, diambil dua kelas pada kelas X di masing-masing sekolah sebagai sampel penelitian. 2.3 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini meliputi tahapan-tahapan sesuai dengan alur penelitian. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan sebagai berikut: 1. Tahap persiapan a. Penentuan populasi dan sampel penelitian b. Membuat teknik pengumpulan data c. Membuat instrumen penelitian berupa angket tertutup d. Membuat lembar observasi e. Membuat lembar validasi f. Validasi angket oleh validator g. Merevisi angket yang telah divalidasi 2. Tahap pelaksanaan a. Melakukan observasi pada subjek penelitian b. Membagikan angket kepada subjek penelitian untuk diisi c. Mengumpulkan angket yang telah selesai diisi tersebut 3. Tahap penyelesaian a. Mengolah data hasil penelitian b. Menarik kesimpulan penelitian c. Penyusunan laporan 2.4 Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dalam rangka pengumpulan data. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah angket dan lembar observasi.
2.5 Pengumpulan Data Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam belajar biologi, maka peneliti melakukan penelitian ini dengan menggunakan dua teknik pengumpulan data yakni lembar angket yang jawabannya diperoleh langsung dari siswa dan lembar observasi yang diisi oleh peneliti pada saat melakukan pengamatan terhadap kegiatan mengenai kesiapan siswa dalam belajar biologi. 2.6 Analisis Data Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah hasil jawaban dari siswa terhadap instrumen angket sedangkan data kualitatif berasal dari lembar observasi. Angket yang telah diisi oleh siswa kemudian dianalisis dengan cara menghitung jumlah skor jawaban siswa kemudian dimasukkan ke dalam rumus lalu didapatkan hasil berupa persentase. Dari persentase inilah dapat dilihat tingkat kesiapan siswa dalam belajar. Menurut Riduwan (2011:15) pengolahan data penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut: Ʃ = x 100% Ʃ Keterangan: P = persentase ƩF = Skor jawaban responden ƩN = Skor total maksimum Dari persentase yang diperoleh untuk setiap siswa yang telah mengisi angket tersebut, akan diketahui hasilnya yakni seberapa besar kesiapan siswa dalam belajar biologi berdasarkan rentang kategori persentase seperti yang dikemukakan oleh Riduwan (2011:15) sebagai berikut:
6
81 – 100 % : Sangat baik 61 – 80 % : Baik 41 – 60 % : Cukup 21– 40 % : Kurang baik 0 – 20 % : Tidak baik Data yang diperoleh pada lembar observasi dilihat rata-rata hasilnya pada subjek penelitian dengan cara menjumlahkan semua skor yang diperoleh kemudian dibagi dengan jumlah poin pernyataan. Setelah itu, dianalisis secara deskriptif sehingga akan diketahui hasilnya melalui teknik penskoran tersebut yakni seberapa besar kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran biologi. 2.7 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri 6 Kota Jambi, SMA Negeri 8 Kota Jambi, SMA Negeri 9 Kota Jambi dan SMA Negeri 10 Kota Jambi pada bulan Maret hingga April 2014. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian telah dilaksanakan pada beberapa kelas X SMA Negeri di Kota Jambi yang berakreditasi A dan B. Terdiri dari empat sekolah yakni dua sekolah berakreditasi A dan dua sekolah berakreditasi B, terdapat 273 sampel siswa. 3.1 Hasil validasi instrumen angket Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen angket tertutup dan lembar observasi untuk siswa. Instrumen ini dinyatakan layak digunakan oleh Validator Universitas Jambi. Menurut Sugiyono (2011:113) untuk menguji kelayakan penggunaan instrumen dapat digunakan pendapat para ahli tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan
berlandaskan teori tertentu. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Hasil validasi menunjukkan bahasa yang digunakan cukup baik, susunan kalimatnya banyak yang harus diperbaiki serta dalam pencapaian variabel penelitian terdapat beberapa item yang harus dihilangkan untuk kemudian ditambahkan item baru yang lebih sesuai. Sebelum divalidasi terdapat 50 pertanyaan pada instrumen angket siswa tersebut, namun setelah selesai divalidasi jumlahnya bertambah menjadi 54 pertanyaan yang dinyatakan baik. Berdasarkan hasil validasi, instrumen angket siswa tersebut layak digunakan dengan revisi sesuai saran Validator. 3.2 Hasil angket kesiapan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran biologi Berdasarkan penelitian tentang kesiapan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran biologi kelas X di beberapa SMA Negeri Kota Jambi diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi frekuensi angket kesiapan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran biologi No Indikator Kesiapan Kriteria Belajar Penafsiran (%) 1 Faktor 79,92 Baik keluarga 2 Faktor 82 Sangat sekolah baik 3 Faktor 84,85 Sangat masyarakat baik 4 Faktor 90,67 Sangat jasmaniah baik 5 Faktor 89,08 Sangat psikologis baik 6 Faktor 94 Sangat kelelahan baik Jumlah 520,52 Rata-rata 86,75 Sangat persentase baik
7
Berdasarkan Tabel 4.1 hasil angket kesiapan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran biologi di beberapa kelas X SMA Negeri Kota Jambi secara keseluruhan diperoleh hasil rata-rata persentasenya yaitu 86,75% termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata siswa kelas X SMA Negeri di Kota Jambi memiliki kesiapan belajar sangat baik. Faktor yang sebagian besar mempengaruhi kesiapan belajar dan dijadikan indikator penelitian oleh penulis adalah faktor eksternal yakni faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat serta faktor internal yang meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Indikator faktor keluarga pada deskriptor mempunyai jumlah pernyataan sebanyak 14 butir persentasenya sebesar 79,92% termasuk dalam kategori baik. Indikator faktor sekolah tempat siswa mengikuti proses pembelajaran pada deskriptor dengan jumlah pernyataan sebanyak 12 butir persentasenya sebesar 82% termasuk dalam kategori sangat baik. Indikator faktor masyarakat pada deskriptor tentang lingkungan tempat siswa berada dengan jumlah pernyataan sebanyak 7 butir persentasenya sebesar 84,85% termasuk dalam kategori sangat baik. Indikator faktor jasmaniah pada deskriptor dengan jumlah pernyataan sebanyak 3 butir persentasenya sebesar 90,67% termasuk dalam kategori sangat baik. Faktor psikologis pada deksriptor mempunyai jumlah pernyataan sebanyak 12 butir dengan persentase sebesar 89,08% termasuk dalam kategori sangat baik. Dan yang
terakhir adalah indikator faktor kelelahan meliputi kelelahan jasmani dan rohani mempunyai jumlah pernyataan sebanyak 5 butir dengan kategori persentase sebesar 94% termasuk dalam kategori sangat baik. 3.3 Hasil observasi kesiapan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran biologi Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan pada empat sekolah dan delapan kelas, hasil observasi menunjukkan bahwa kesiapan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran biologi sudah baik. Sebagaimana yang terlihat pada Tabel 4.2, total rata-rata skor adalah sebesar 4,5 dengan kategori baik. Tabel 4.2 Distribusi hasil observasi kesiapan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran biologi Kesiapan Belajar Nama Kateg Kelas RataSekolah ori Jumlah rata skor skor X1 64 5 Sanga SMAN 6 t baik KOTA JAMBI X5 57 4 Baik XE 60 5 Sanga SMAN 8 t baik KOTA JAMBI XF 58 4 Baik X5 58 4 Baik SMAN 9 KOTA X7 61 5 Sanga JAMBI t baik SMAN X1 64 5 Sanga 10 t baik KOTA X2 57 4 Baik JAMBI Total rata-rata 4,5 Baik skor
Aspek-aspek yang penulis amati meliputi kesiapan siswa misalnya mengerjakan tugas dan latihan, mengeluarkan buku catatan, memperhatikan guru menjelaskan, 8
membaca halaman buku yang diperintahkan oleh guru, mengajukan pertanyaan serta tidak melakukan hal lain yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran. Aspek yang kedua adalah keadaan kelas meliputi kelas bersih dan rapi, tenang dan kondusif pada saat belajar, tertib ketika mengerjakan tugas dan latihan serta siswa aktif dalam bertanya dan komunikatif. Aspek yang terakhir adalah kesesuaian proses pembelajaran seperti dalam RPP. Secara keseluruhan, faktor internal dan faktor eksternal yang mendukung seluruh proses pembelajaran siswa akan memberikan suasana yang nyaman dan dorongan bagi siswa untuk menyiapkan semua kebutuhan belajarnya dengan sangat baik. Dengan kesiapan belajar yang baik, siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif dan mudah menyerap pelajaran yang disampaikan ketika dalam proses pembelajaran (Mulyani, 2012:28). Apabila siswa memiliki kesiapan yang matang, maka siswa akan memperoleh kemudahan dalam memperdalam materi pelajaran dan konsentrasi dalam proses pembelajaran. IV. KESIMPULAN Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X di beberapa SMA Negeri Kota Jambi memiliki kesiapan belajar yang sangat baik dalam mengikuti proses pembelajaran biologi dengan rata-rata persentase 86,75%. Kesiapan belajar siswa yakni pada faktor eksternal meliputi indikator faktor keluarga kategori baik (79,92%), indikator faktor sekolah kategori sangat baik (82%) dan indikator faktor masyarakat kategori sangat baik (84,85%).
Selain faktor dari luar diri siswa, faktor dari dalam diri siswa juga menunjukkan hasil yang memuaskan. Kesiapan belajar siswa pada faktor internal yang meliputi indikator faktor jasmaniah kategori sangat baik (90,67%). Indikator faktor psikologis kategori sangat baik (89,08%) serta indikator faktor kelelahan kategori sangat baik (94%). Hasil observasi kesiapan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran biologi juga menunjukkan kategori baik dengan rata-rata skor 4,5. Daftar Pustaka Amri, S dan Ahmadi, L,K., 2010. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran Pengaruhnya Terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Arikunto, S., 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah di Provinsi Jambi. Diakses tanggal 28 Nopember 2013. Hasil akreditasi sekolah/madrasah di Provinsi Jambi. http://www.bansm.or.id/provinsi/jambi/akred itasi. Darso, 2011. Kesiapan Belajar Siswa dan Interaksi Belajar Mengajar Terhadap Prestasi Belajar. Invotec, 7(2):150. Daryanto, 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya.
9
Djamarah, S,B dan Zain, A., 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Mulyani, D, 2012. Hubungan Kesiapan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar. Konseling, 2(1):27-30. Nasution, S., 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Nasution, S., 2011. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Riduwan, 2011. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, W., 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Setyosari, P., 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:
Kencana Grup.
Prenada
Media
Slameto, 2010. Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Slavin,
R,E., 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukardi, 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. Sukmadinata, N, S., 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda. Sutikno,
S., 2013. Belajar dan Pembelajaran Upaya Kreatif dalam Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil. Lombok: Holistica.
10