PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI Leni MAYASARI1), Jodion SIBURIAN1), Retni S. BUDIARTI1) 1)
Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Jambi Email:
[email protected]
Abstrak. Proses pembelajaran biologi menuntut guru harus kreatif, di sisi lain pemerintah telah melakukan sertifikasi guru dengan meningkatkan kompetensi guru yang mampu melaksanakan pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa masih terdapat guru yang kurang kreatif dalam melaksanakan pembelajaran, meskipun guru sudah bersertifikat pendidik. Kurangnya kreativitas guru dalam proses pembelajaran biologi, kemungkinan menyebabkan siswa kurang termotivasi, kurang tertarik belajar biologi dan menyebabkan hasil belajar yang rendah. Apakah rendahnya hasil belajar tersebut, ada kaitannya dengan kurangnya kreativitas guru tersebut? Hal ini menyebabkan penulis tertarik melakukan penelitian mengenai persepsi siswa tentang kreativitas guru dalam proses pembelajaran biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Pebruari 2014. Sampel sebanyak 59 siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mempunyai persepsi yang baik tentang kreativitas guru dalam proses pembelajaran biologi, dengan persentase rata-rata skor sebesar 78,9% dan termasuk dalam kategori baik. Dari hasil penelitian rata-rata nilai biologi siswa kelas XI IPA semester ganjil, yaitu 81,8 dan dalam kategori nilai sangat baik, dapat dilihat adanya keterkaitan antara persepsi siswa tentang kreativitas guru dalam proses pembelajaran biologi dengan hasil belajar biologi siswa, yaitu semakin baik persepsi siswa tentang kreativitas guru maka terindikasi semakin baik pula hasil belajar biologi siswa. Kata kunci: persepsi siswa, kreativitas guru, proses pembelajaran biologi PENDAHULUAN Materi pelajaran biologi yang sangat banyak dan harus diserap siswa dalam waktu yang relatif terbatas, menjadikan biologi bagi siswa merupakan pelajaran menghafal tanpa memahami konsep-konsep yang ada. Kebanyakan siswa dalam proses pembelajaran biologi hanya mengerti tanpa memahami pelajaran yang telah diberikan, siswa beranggapan bahwa belajar biologi itu susah dan membosankan, 1
sehingga kebanyakan siswa itu tidak betah di kelas dan menyebabkan hasil belajar yang tidak optimal. Jadi, pada hakikatnya dalam pembelajaran biologi sangat dibutuhkan suatu kegiatan yang melibatkan siswa. Keberhasilan proses pembelajaran biologi, sangat dipengaruhi oleh bagaimana peran guru dan siswa. Guru memegang peranan penting dalam proses pembelajaran, namun Sardiman (2005:68) menyatakan bahwa salah satu masalah yang dihadapi dunia
pendidikan
adalah
masalah
lemahnya
proses
pembelajaran.
Proses
pembelajaran biologi menuntut guru harus kreatif, namun Wijaya (1991:189) menyatakan bahwa salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah menumbuhkan kreativitas guru. Berdasarkan observasi di lapangan hasil wawancara dari beberapa siswa, bahwa masih terdapat guru yang kurang kreatif dalam melaksanakan pembelajaran biologi, meskipun guru sudah bersertifikat pendidik. Berdasarkan hasil ujian nasional bahwa nilai biologi di provinsi Jambi tergolong masih rendah. Kemampuan guru masih kurang untuk menciptakan suasana yang nyaman dan tertantang, membuat kombinasi-kombinasi baru dan menemukan banyak jawaban terhadap suatu masalah dalam pembelajaran biologi, sehingga guru dapat melahirkan sesuatu yang baru maupun mengembangkan hal-hal yang sudah ada dimana hal tersebut dapat menjadi karya yang orisinil yang sebelumnya belum ada. Tuntutan kurikulum pada saat ini, mengisyaratkan guru dalam hal ini guru biologi harus kreatif. Pemerintah juga telah melakukan upaya dalam meningkatkan kualitas tenaga kependidikan, yaitu dengan sertifikasi guru. Meningkatkan kompetensi guru yang mampu melaksanakan pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan. Kreativitas guru dalam suatu pembelajaran sangat berpengaruh terhadap pemahaman siswa karena semakin guru kreatif dalam menyampaikan materi maka semakin mudah siswa memahami pelajaran dan menjadikan siswa lebih kreatif pula dalam belajar. Menurut Muhaimin (2002:38) bahwa guru yang mempunyai kreativitas yang tinggi akan mampu memberikan motivasi belajar kepada anak didiknya. 2
Penguasaan konsep dan sikap ilmiah dalam pembelajaran biologi, sangat diperlukan terutama ranah kognitif. Persepsi merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi ranah kognitif, sesuai dengan pernyataan Slameto (2010:102) bahwa salah satu aspek yang mempengaruhi karakteristik kognitif siswa adalah persepsi. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan suatu proses penerimaan, penilaian, pengorganisasian dan penginterpretasian seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu objek, yang kemudian dilanjutkan dengan proses psikologis di dalam otak, sehingga individu dapat menyadari dan memberikan makna terhadap objek yang telah diinderakannya. Persepsi siswa tentang kreativitas guru dalam proses pembelajaran biologi adalah suatu tanggapan atau penilaian siswa tentang kreativitas guru dalam proses pembelajaran biologi yang merupakan hasil dari penginderaan, yang selanjutnya diinterpretasikan dan dipahami siswa sebagai suatu pengalaman belajar, maka siswa akan melakukan sebuah perhatian yang nantinya akan menjadikan tinggi rendahnya suatu persepsi yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, karena persepsi siswa tentang kreativitas guru dalam proses pembelajaran biologi mempengaruhi tindakan dan perilaku siswa dalam proses pembelajaran biologi. untuk melakukan penelitian mengenai persepsi siswa tentang kreativitas guru dalam proses pembelajaran biologi, dengan judul “Persepsi Siswa Kelas XI IPA tentang Kreativitas Guru dalam Proses Pembelajaran Biologi di SMA Negeri 5 Kota Jambi”.
METODE Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu peneliti ingin mengetahui persepsi siswa tentang kreativitas guru dalam pembelajaran biologi. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan data secara sistematis dan faktual sehingga dapat menggambarkan keadaan subjek pada saat itu atau menggambarkan keadaan di lapangan. Menurut Arikunto (2010:3) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,
3
kondisi atau hal lain-lain, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian secara lugas, seperti apa adanya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 5 Kota Jambi yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014. Sampel penelitian ini diambil 25% dari tiap kelas sehingga jumlah sampel yang diambil adalah 59 orang. Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer berupa hasil angket yang diberikan kepada sampel penelitian dan hasil wawancara kepada guru mata pelajaran biologi kelas XI. Data sekunder berupa dokumentasi nilai hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 5 Kota Jambi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang diberikan kepada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi. wawancara kepada guru mata pelajaran biologi kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi, serta dokumentasi nilai hasil belajar biologi semester ganjil siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi yang akan dianalisis terhadap nilai angket siswa yang menjadi responden. 1.
Analisis Angket Kuesioner (angket) dianalisis secara kuantitatif. Data yang terkumpul akan
dianalisis dengan cara membandingkan jumlah skor yang diperoleh dari responden dengan skor total soal atau angket dikali 100%, sehingga hasilnya akan dinyatakan dalam
bentuk
persentase.
Selanjutnya
pengolahan
data
penelitian
dengan
menggunakan analisis statistik tertentu dilakukan dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut (Riduwan, 2011:41):
Keterangan: p = Persentase Ʃ F = Skor jawaban responden Ʃ N = Skor total Hasil persentase akhir tersebut akan ditafsirkan menggunakan kriteria penafsiran aspek kualitas menurut Riduwan (2011:41) seperti pada Tabel 3.3 berikut:
4
Tabel 3.4 Kriteria Penafsiran No. Persentase (%) 1. 81-100 2. 61-80 3. 41-60 4. 21-40 5. 0-20 2. Analisis wawancara
Kategori/Aspek kualitas Sangat Baik Baik Sedang Kurang Baik Tidak Baik
Hasil wawancara dianalisis melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1. Membuat pertanyaan wawancara tentang kreativitas guru dalam proses pembelajaran biologi pada guru kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi. 2. Semua jawaban atau hasil wawancara yang diterima diubah dalam bentuk tulisan. 3. Menganalisis jawaban hasil wawancara. 3.
Analisis dokumentasi Data nilai biologi siswa yang terkumpul disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi, dengan tahapan pengolahan sebagai berikut: 1. Menghitung jumlah kelas interval dengan menggunakan rumus Sturges (Sugiyono, 2012b:34): K = 1 + 3,3 log n Keterangan: K = Jumlah kelas interval n = Jumlah data observasi log = Logaritma 2. Menghitung rata-rata (mean): Me = Keterangan: Me = Mean untuk data bergolong ∑ fi = Jumlah data/sampel Fi xi = Produk perkalian antara (fi) pada tiap interval data dengan tanda kelas (xi)
5
HASIL DAN PEMBAHASAN 1.
Deskripsi data angket persepsi siswa tentang kreativitas guru dalam proses pembelajaran biologi di SMA Negeri 5 kota Jambi.
Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Angket Persepsi Siswa tentang Kreativitas guru dalam proses pembelajaran biologi Persentase (%) No. Indikator Aspek Kualitas Ya Tidak 1. Pribadi Kreatif 84,6 15,4 Sangat Baik 2. Press (dorongan) 79,8 20,2 Baik 3. Proses Kreatif 88,6 11,4 Sangat Baik 4. Produk Kreatif 62,7 37,3 Baik 84,3 Jumlah 315,7 Rata-rata 78,9% 21,1% Baik
Distribusi hasil angket secara keseluruhan untuk semua indikator persepsi siswa kelas XI IPA tentang Kreativitas Guru dalam Proses Pembelajaran Biologi, juga divisualisasikan dalam bentuk grafik sebagai berikut: Y 90
88,6 %
84,6 % 79,8 %
Persentase (%) hasil angket
80 62,7 %
70 60 50 40 30 20 10 0
X Pribadi Kreatif
Press (dorongan)
Proses Kreatif
Produk Kreatif
Indikator persepsi siswa tentang kreativitas guru Gambar 4.1 Grafik persepsi siswa tentang kreativitas guru tiap indikator
6
2. Deskripsi hasil wawancara kepada guru biologi kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi. Persepsi siswa tentang kreativitas guru dalam proses pembelajaran tergolong baik. Hal ini didukung dengan hasil wawancara bahwa guru biologi, yaitu: selalu memiliki persiapan sebelum mengajar, dapat menjelaskan materi pelajaran dengan jelas, dapat menumbuhkan antusiasme belajar siswa, dapat memotivasi siswa untuk lebih giat belajar, dapat menggunakan metode yang sesuai dengan materi pembelajaran, dapat menciptakan media yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, dapat menghasilkan ide-ide untuk memecahkan suatu masalah, mampu beradaptasi dengan siswa, guru tidak membeda-bedakan siswa, selalu menghargai pendapat siswa dan menjalin komunikasi yang baik dengan siswa. 3. Distribusi hasil dokumentasi Data hasil dokumentasi yang berupa nilai rapor kelas XI IPA mata pelajaran biologi semester ganjil tahun ajaran 2013, yang terkumpul disajikan dalam bentuk Tabel distribusi frekuensi, seperti berikut: Tabel 4.10 Distribusi Nilai Mata Pelajaran Biologi 226 Siswa Kelas XI IPA SMAN 5 Kota Jambi Interval Nilai xi fi fi xi 44-49 46,5 2 93 50-55 52,5 3 157,5 56-61 58,5 4 234 62 - 67 64,5 5 322,5 68 - 73 70,5 13 916,5 74 - 79 76,5 8 612 80 - 85 82,5 140 11550 86 - 91 88,5 35 3097,5 92 - 97 94,5 16 1512 Jumlah 226 18495
Me = Keterangan: Me = Mean untuk data bergolong ∑ fi = Jumlah data/sampel Fi xi = Produk perkalian antara (fi) pada tiap interval data dengan tanda kelas (xi) Me =
= 81,8
7
Diperoleh rata-rata mean nilai biologi semester ganjil dari 226 siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi tahun ajaran 2013 adalah 81,8. Kriteria aspek kualitas penilaian kurikulum 2013 tergolong dalam kategori nilai yang sangat baik.
PENUTUP Kesimpulan. Setelah dilakukan penelitian mengenai persepsi siswa tentang kreativitas guru dalam proses pembelajaran biologi di SMA Negeri 5 Kota Jambi, dapat diambil kesimpulan bahwa siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi mempunyai persepsi yang baik tentang kreativitas guru dalam proses pembelajaran biologi, dengan persentase sebesar 78,9% dan termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat adanya keterkaitan antara persepsi siswa tentang kreativitas guru dalam proses pembelajaran biologi dengan hasil belajar biologi siswa, yaitu semakin baik persepsi siswa tentang kreativitas guru maka terindikasi semakin baik pula hasil belajar biologi siswa.
Saran. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka disarankan agar: 1. Siswa perlu memiliki persepsi yang positif dalam diri. Persepsi yang baik terhadap materi pelajaran biologi dan terhadap kreativitas guru dalam pembelajaran biologi, karena persepsi siswa akan mempengaruhi sikap terhadap materi pelajaran biologi. Sikap yang positif dalam diri, akan menumbuh kembangkan minat belajar, siswa akan mudah termotivasi dan akan lebih mudah menyerap materi yang diajarkan guru. Siswa yang memiliki persepsi yang tidak baik terhadap guru akan cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan guru dan akan sukar menyerap materi pelajaran biologi yang diajarkan guru tersebut. 2. Seorang guru hendaknya harus mampu mengoptimalkan kreativitasnya, dengan menjadi pribadi yang kreatif, melalui proses kreatif, dorongan dan produk kreatif guru. Kreativitas serta aktivitas guru harus mampu menjadi inspirasi bagi para siswanya. Sehingga siswa akan lebih terpacu motivasinya untuk belajar, berkarya dan berkreasi. 8
DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S., 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Muhaimin, 2002. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya. Riduwan, 2011. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Sardiman, A. M., 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sugiyono, 2012b. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Wijaya, C., 1991. Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
9