ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI DI KELAS VII.2 SMP NEGERI 21 BATANGHARI
OLEH ANDEPI GJA II B III 003
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI DI KELAS VII.2 SMP NEGERI 21 BATANGHARI
OLEH ANDEPI Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Menengah Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Jambi ABSTRAK
Aspek keterampilan menulis dalam pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan aspek yang harus dimiliki oleh siswa SMP karena siswa mampu dan terampil menulis karangan narasi melalui media gambar berseri secara lisan dan tulisan. Namun kenyataan di SMPN 21 Batanghari sangat rendah sekali dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Bertolak dari permasalahan diatas, maka dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan maksud untuk mengetahui kemampuan menulis dapat ditingkatkan melalui menggunakan metode media gambar berseri. Pelaksanaannya dilakukan dalam dua siklus. Pada setiap siklus dilakukan perencanaan, penerapan tindakan, refleksi dan revisi. Pengolahan data melalui hasil tes diolah secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode media gambar berseri kelas VII.2 SMPN 21 Batanghari. Upaya meningkatkan kemampuan siswa melalui penelitian tindakan kelas ini ternyata efektif. Hal ini diketahui dari hasil akhir penelitian tindakan kelas menunjukkan kemampuan siswa menulis karangan narasi kelas VII.2 SMPN 21 Batanghari meningkat. Bukti hasil peningkatan adalah dari hasil siswa pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 6,07 dengan ketentuan 14,28 % pada siklus II memperoleh nilai rata-rata 7,45 dengan ketentuan 82,85%. Dengan demikian, disarankan kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, bahwa menggunakan metode media gambar berseri, dapat dijadikan sebagai alternative untuk meningkatkan kemampuan siswa menggunakan media gambar berseri. Disamping itu juga memberikan kebebasan berimajinasi kepada
siswa, membuat siswa berani mengeluarkan ide dan pendapat.
I. PENDAHULUAN Menurut Keraf Bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa yang dipakai oleh masyarakat Indonesia dalam berkomunikasi, dalam proses komunikasi itu melalui media bahasa Indoneesia dapat saja melalui bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Penggunaan Bahasa Indonesia lisan pada hakikatnya lebih mudah jika dibandingkan dengan bahasa tulis. Oleh karena itu pembelajaran bahasa Indonesia tulus dalam hal ini keterampilan menulis perlu perhatian. Usaha perbaikan proses belajar mengajar yang dirasa kurang berhasil dimulai dengan pengkajian kembali komponen pengajaran seperti tujuan, metode , materi, media dan penilaian Bertolak dari permasalahan tersebut menjadi tantangan bagi guru bahasa dalam proses mencapai tujuan pembelajaran dan perlu dicarikan solusinya untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi , salah satu upaya yang dilakukan guru adalah menggunakan media gambar berseri.
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hakikat Menulis Kamus Lengkap Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa kata menulis berasal dari kata tulis. Menulis adalah membuat huruf, angka , dan sebagainya dengan pena, pensil, cat, dan sebagainya melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat, dan sebagainya dengan tulisan.
2.2. Manfaat Menulis Graves
2.3. Prinsip Menulis Keterampilan menulis merupakan satu keterampilan yang ditunjukkan oleh siswa bahwa ia bukan buta aksara. Pelatihan menulis menyibukan para siswa belajar bahasa. Semua ulangan selalu dinyatakan dalam bentuk tulis. Walaupun demikian, para guru masih mengeluhkan bahwa masih ada siswa tidak mempunyai keterampilan menulis. Selanjutnya menurut Rivers dalam Parera dan Tasai
2.4. Pengertian dan Karakteristik Karangan Narasi Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun menurut urutan waktu.Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi. Ciri-ciri / karakteristik karangan Narasi : a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian d. Latar (
2.5. Struktur Narasi 2.5.1.Alur dan Pengaluran Alur disebut juga plot, yaitu rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu bulat dan utuh
2.5.2.Tokoh dan Penokohan Tokoh ialah pelaku dalam karya sastra. Dalam karya sastra biasanya ada beberapa tokoh, namun biasanya hanya ada satu tokoh utama. Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan atau melukiskan tokoh dalam cerita yang ditulisnya
2.5.3. Latar ( Latar disebut juga setting, yaitu tempat atau waktu terjadinya peristiwa peristiwa yang terjadi dalam sebuah karya sastra. Latar atau setting dibedakan menjadi latar material dan sosial.
2.5.4 . Sudut pandang peristiwa dalam cerita.Untuk mengetahui sudut pandang, kita dapat mengajukan pertanyaan siapakah yangmenceritakan kisah tersebut? Ada beberapa macam sudut pandang, di antaranya sudut pandang orang pertama (
2.6. Pengertian media Media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Dalam ilmu komunikasi, media bisa diartikan sebagai saluran, sarana penghubung, dan ala-alat komunikasi. Kalimat media sebenarnya berasal dari bahasa latin yang secara harafiah mempunyai arti perantara atau pengantar
2.7. Pengertian media gambar berseri Dalam proses pengajaran ada beberapa jenis media pengajaran yang dapat digunakan seperti gambar berseri. Gambar beseri seperti poster, lukisan atau gambar itu sendiri. ( Media gambar adalah penyajian visual dua dimensi yang memanfaatkan rancangan gambar sebagai sarana pertimbangan mengenai kehidupan sehari-hari misalnya yang menyangkut manusia, peristiwa, benda-benda, tempat, dan sebagainya.
b. Fungsi media gambar dalam pembelajaran Dalam Robertus Angkowo dan A.Kokasih
c. Pengertian Media Gambar Berseri Media gambar berseri merupakan suatu media visual dua dimensi
yang berisi yakni urutan gambar, antara gambar yang satu dengan gambar yang lain saling berhubungan dan menyatakan suatu peristiwa yang berurut
d. Fungsi dan Manfaat Media Gambar Seri sebagai Media Visual Fungsi dan maanfaat media pembelajaran akan sangat terkait dengan bentuk dan jenis media pembelajaran yang digunakan, seperti media gambar yang sifatnya berseri atau terdiri dari beberapa gambar yang memiliki keterkaitan antara gambar yang satu dengan yang lainnya. Media gambar seri merupakan jenis media visual atau hanya mempunyai unsur gambar. Adapun fungsi media visual dalam pembelajaran menurut Levie & Lentz
e. Langkah-langkah Penggunaan Media Gambar Seri langkah-langkah penggunaan media gambar seri dapat disusun sebagai berikut: 1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. 2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP. 3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memerhatikan atau menganalisis gambar. 4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisis gambar tersebut dicatat pada kertas. 5. Tiap kelompok diberi kesempatan untuk membacakan hasil diskusinya. 6. Mulai dari komentar atau hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 7. Membuat kerangka karangan. 8. Membuat karangan.
III. METODE PENELITIAN Hal yang perlu dipersiapkan sebelum pelaksaaan tindakan adalah
penjajakan kondisi awal guna mengetahui masalah pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini dilakukan pada Bulan Mei 2014 – Juni 2014 Keberhasilan dari penerapan tindakan dapat dilihat dari instrumen instrumen
dengan penelitian secara kuantitatif yang dilakukan pada akhir siklus dengan menggunakan standar ketentuan hasil belajar. Siswa dinyatakan tuntas belajar apabila telah mencapai KKM 6,7 ke atas Data penelitian dianalisis dengan ketuntasan hasil belajar siswa dengan menggunakan rumus : KT = SC x 100 % Refleksi dan revisi dilakukan dengan hal sebagai berikut : Waktu : Pada setiap jam pelajaran bahasa Indonesia Tempat : Di dalam ruangan belajar kelas VII.2 Pelaksana : Guru peneliti Bahan : Hasil observasi dan evaluasi Prosedur : Mendistribusikan pelaksanaan penerapan tindakan. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab timbulnya efek yang negatif. Menetepkan bentuk tindakan yang harus dipertahankan, ditingkatkan, diperbaiki, ditiadakan, dan dihadirkan.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian akan diuraikan secara berurutan berdasarkan urutan siklus I dan siklus II. Sebelum melaksanakan tindakan penelitian merencanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan penelitian ini seperti membuat skenario pembelajaran, membuat instrument, monitoring dan melakukan tes sebelum melaksanakan siklus I. Berdasarkan analisis setelah diadakan tindakan pada tiap siklus ternyata pada siklus II memperoleh ketuntasan belajar yaitu rata-rata nilai klasikal 7,45 dengan ketuntasan 82,85 %.
V. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pembahasan penelitian pada Bab IV dapat disimpulkan penelitian pembahasan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode meningkatkan keterampilan menulis narasi melalui media gambar berseri kelas VII.2 SMP Negeri 21 Batanghari. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kompetensi dasar kelas VII.2 SMP Negeri 21 Batanghari, sebaiknya Guru : 1. Dalam mengajar khususnya pada pokok bahasan menulis karangan narasi dengan media gambar berseri, siswa dapat terlatih dan terampil menggunakan bahasa tulisnya dalam menuangkan ide, perasaan, atau imajinasinya kedalam tulisan atau karangan. 2. Dapat mencari media yang tepat dalam pembelajaran, sehingga termotivasi untuk menghadapi pembelajaran yang dianggap sulit. 3. Dapat memberikan pemodelan yang menarik agar dalam pembelajaran tidak menjenuhkan. 4. Mengumpulkan tugas dan memberikan penilaian sebagai bentuk penghargaan kepada siswa. 5. Mengadakan renovasi / refleksi / evaluasi. 6. Mengawasi hasil belajar siswa. 7. Memeriksa secara rutin setiap tugas yang dikerjakan siswa, dan jika terdapat kesalahan pada tugas siswa berilah revisi atau komentar tentang kesalahan tersebut.
VI. DAFTAR PUSTAKA 8. Abbas, Hasnindah. 2011. “Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Keterampilan Menulis Materi Membuat Karangan Melalui Media Gambar Seri Sudirman III Makassar”. Skripsi. Makassar: FIP UNM. 9. Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 10. Budinuryanta, J, 1998. Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Jakarta : UT
11. Burhan Nurgiantoro. 1988. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta : BPFE 12. Djago Tarigan, H.G. Tarigan. 1986. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa 13. Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno. 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional 14. Guntur Tarigan, Hendry. 1987. Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : PT Angkasa 15. Hanafi, Moh, dkk. 2005. Bahasa dan sastra Indonesia 3. Jakarta : Intermasa 16. Indra, Ardiana Leo, 2002. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi guru mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Deppennas 17. Muhammad, Hamid. 2002. Pelangi Pendidikan. Jakarta : Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Deppennas 18. M. Atar Semi. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa 19. 20. Nurhadi, Dawud, Yuni Pratiwi. 2003. Pelajaran bahasa Indonesia SLTP. Jakarta : Erlangga 21. Suryanto, Alex. 2006. Bahasa Indonesia SMP kelas VII. Jakarta : Gelora Aksara Pratama