©Anthony Dio Martin | 1
2 | Free E-Book “Gaung Kehidupan”
S
etiap hari semua peristiwa, kisah, maupun
PENDAHULUAN
cerita sebenarnya berbicara kepada kita. Ibarat
sebuah gaung yang memantul kepada kita untuk memberikan kepada kita makna yang lebih berharga tentang apa yang terjadi. Itulah
Kali ini, melalui kumpulan kisah motivasional, saya ingin memantulkan “sebuah gaung kehidupan” kepada Anda. Semoga Anda bisa memantulkannya kembali kepada orang yang membutuhkan.
yang saya sebut sebagai gaung kehidupan.
Sehingga pada akhirnya dunia ini lebih dipenuhi
Andapun bisa menjadi gaung kehidupan itu.
mendamaikan hati dan mencerahkan serta
Melalui apa yang Anda katakan, ucapkan dan berikan, Anda pun memantulkan diri Anda. Dan pada akhirnya kehidupan itu seperti gaung yang saling memantulkan. Lebih tepatnya begini. Anda mengalami sebuah peristiwa. Anda belajar sesuatu. Ataupun sebuah kisah diceritakan kepada Anda. Anda pun “memantulkan” kisah itu kepada orang di sekitar Anda. Melalui tulisan, melalui kata-kata, ataupun nasihat yang Anda berikan. Itulah sebuah gaung kehidupan.
oleh gaung yang indah, gaung yang menyenangkan, menyemangati. Bukannya gaung-gaung yang sumbang, yang kasar, yang merendahkan ataupun melemahkan spirit. Ayo kita teruskan gaung kehidupan ini. Salam Antusias! Anthony Dio Martin @anthony_dmartin www.anthonydiomartin.com/go/facebook Instagram: anthonydiomartin
©Anthony Dio Martin | 3
GAUNG KEHIDUPAN
A
da seorang pembuat biola terkenal di suatu desa. Para tetangganya amat menikmati saat ia mencoba biola-biola yang baru dibuatnya. Suatu hari salah satu tetangganya bertanya kepadanya, "Bapak, bagaimanakah bapak memilih kayu untuk membuat biola-biola yang merdu suaranya ini?". Si pembuat biola itu pun berkata, "Awalnya saya coba-coba. Berbagai jenis kayu saya gunakan. Mulai dari kayu yang paling muda sampai pada kayu yang paling keras. Tetapi ada beberapa yang menghasilkan nada yang sumbang dan berubah-ubah nadanya. Hingga suatu hari saya pergi ke lereng gunung. Di sana saya menemukan pohon Mahoni tua. Dan dengan susah payah saya menebangnya. Dan ternyata, justru pohon Mahoni tualah, yang usianya sudah matang yang menghasilkan gaung yang paling sempurna!"
Banyak orang semakin mendekati usia tua, merasa semakin loyo dan tidak berguna. Belajarlah dari pohon Mahoni
yang dipergunakan sang pembuat biola. Oya, perlu Anda ketahui, pohon Mahoni adalah salah satu pohon yang tubuhnya bisa tinggi sekali dengan batang-batang yang kuat. Bahkan, beberapa suku menyebut pohon ini sebagai
pahlawan pegunungan karena tumbuh di lereng-lereng yang tinggi. Nah, kembali kepada dirimu. Usia seseorang
seharusnya menjadi simbol gaung kehidupan yang mampu mereka pantulkan. Semakin banyak usiamu, seharusnya semakin besar dan kuat gaung kehidupan yang bisa Anda berikan kepada sekitarmu. Apakah gaung itu? "Gaung kebijaksanaan", "gaung nasihat", "gaung pengalaman", "gaung intuisi", "gaung pengetahuan", serta masih banyak lagi gaung-gaung yang bisa Anda berikan dalam hidupmu. So,
nikmati masa tuamu. Justru
jadikanlah itu sebagai kesempatan untuk menjadi 'berkat' luar biasa untuk sekelilingmu!
"Semakin banyak usiamu, seharusnya semakin besar dan hebat gaung kehidupan yang bisa Anda berikan kepada sekitarmu."
©Anthony Dio Martin | 3
4 | Free E-Book “Gaung Kehidupan”
BELUM MATI
S
etelah mengalami kecelakaan dalam beberapa kali lomba balap motor amatir dan beberapa kali kesalahan di sirkuit mobil, aktor Steve McQueen didatangi oleh asistennya.
Asistennya memintanya untuk memikirkan ulang keinginannya untuk mencoba balapan lagi dalam film La Mans yang didasarkan pada lomba ketahanan balap mobil 24 jam. Namun, Steve McQueen nekat
dan memutuskan untuk tetap mencobanya. Maka dengan muka ketakutan asistennya berkata, “Kamu kan sudah pernah mengalami kecelakaan sebelumnya!”. McQueen menjawab, “Iya tapi kan
saya belum mati!”
Pernyataan Mc Queen bisa dilihat dari dua sisi. Sisi seseorang nekat yang 'asal nekat' yang tak kenal takut akan risiko apapun. Atau di sisi lain, seseorang yang pantang menyerah pada keadaan. Yang jelas, McQueen sendiri dalam legenda perfilman adalah seorang aktor yang pernah dibayar paling mahal pada masanya. Keberanian dan kepiawaiannya dalam berbagai adegan membuatnya banyak dicari para produser. Dan itulah bayaran yang dilakukan oleh McQueen untuk mendapatkan bayaran tertinggi. Dan dari sinilah kita belajar bahwa tanpa keberanian mengambil risiko yang besar, kita tidak akan mendapatkan bayaran yang besar. Meskipun pernah mengalami kegagalan dan ketidakberhasilan sebelumnya, hal itu tidak menghalangi diri seorang McQueen untuk menjadi lebih baik. Bagaimana dengan Anda? Apakah kegagalan
dan ketidakberhasilan Anda di masa lalu membuat Anda mulai takut dan cemas dengan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang?
" Tanpa keberanian mengambil risiko yang besar, kita tidak akan mendapatkan bayaran yang besar"
©Anthony Dio Martin | 5
GIVE YOUR BEST
P
ernah berkunjung ke Keraton Sumenep? Konon, keraton yang dibangun di Pulau Madura itu, menurut Babad Sumenep
dibangun di tahun 1764 oleh seorang etnis Cina, yakni Lauw Pia Ngo. Dia merupakan salah satu cucu dari enam orang Cina yang pertama datang menetap di Sumenep. Dan tidak mengherankan jika sampai sekarang, Keraton Sumenep memiliki arsitektur berciri Jawa, Islam, Belanda dan China. Salah satu pembelajaran yang menarik dari Keraton yang megah itu adalah totalitas si arsitek Lauw Pia Ngo, cucu Lauw Khun Thing ini sebagai persembahan karyanya bagi sang raja pada waktu itu.
Meskipun dari tempat yang berbeda, latar belakang budaya yang berbeda. Lagipula dipersembahkan untuk raja dengan latar belakang yang berbeda pula, hal itu tidak mengurangi keinginan Lauw Pia Ngo memberikan yang terbaik. Malah dengan mengesampingkan etnisnya, Lauw Piangho berusaha mengawinkan antara arsitektur Jawa, Islam, Belanda serta China. Hasilnya adalah Keraton Sumenep yang masih bisa kita nikmati sampai sekarang. Lauw Pia Ngo memberikan pelajaran mental yang bagus bagi kita. Tatkala bicara soal karya, kita tidak perlu mempertimbangkan buat siapa dan apa balasannya bagi kita. Kenyataannya banyak orang senang berhitung-hitung soal yang satu ini. Namun semakin banyak mereka berhitung-hitung, semakin sedikit hasil ganjaran yang justru mereka peroleh. Sebaliknya, justru dengan
tetap memberikan yang terbaik, totalitas dan tidak berhitung-hitung akhirnya Lauw Pia Ngo tetap
dikenang dengan hasil karya arsitekturnya yang luar biasa.
"Lakukan yang terbaik, maka akhirnya Anda pun akan dikenang dengan baik"
6 | Free E-Book “Gaung Kehidupan”
KEUNIKAN YANG DIINGAT
T
ahukah Anda darimana asalnya nama Gedung Sate di Bandung? Ternyata nama tersebut tidak ada hubungannya dengan penjual sate ataupun para penjual makanan yang nangkring di sekitar lokasi. Tetapi, justru nama Gedung yang dibangun sejak tahun 1920 yang melibatkan sekitar 2.000 pekerja ini, diambil dari penangkal petir yang ada di atas gedung tersebut. Jika kita perhatikan, penangkal petir di puncak menara pada
gedung ini bentuknya adalah seperti enam bulatan dalam tusukan sate. Makanya karena bentuk keunikan inilah,
lambang Swastika yang merupakan suatu simbol dari makna kata Swastyastu (semoga semuanya baik) lantas sering diasosiasikan pula dengan kekejaman pihak Nazi. Padahal kalau dilihat, bentuk swastika Nazi pun agak berbeda karena kemiringannya. Hal ini memberikan pembelajaran kepada kita tentang keunikan yang ingin kita kesankan. Ciptakan keunikan yang membuat kita diingat
tetapi hati-hatilah. Keunikan ini, pada akhirnya akan menentukan citra diri kita pula.
gedung megah inipun dinamakan Gedung Sate.
Keunikan memang menarik dan itulah yang biasanya akan diingat terus. Sama seperti halnya Gedung Sate, kita pun bisa menciptakan keunikan pada diri kita, pada organisasi kita, pada cara pelayanan, pada cara penulisan, pada cara pembawaan diri, pada cara penampilan yang membuat kita cukup unik dan diingat. Ketika keunikan ini tertangkap dan diingat, maka jadilah keunikan ini akan melekat pada diri kita atau apapun yang kita lakukan. Namun, memang harus berhati-hati. Keunikan ini kadang bisa menjadi hal yang baik, namun kadang juga bisa berarti hal yang buruk. Misalkan saja, keunikan
"Tanpa keunikan, kita tidak akan mudah diingat!" (Anthony Dio Martin)
©Anthony Dio Martin | 7
HUKUM ALAM: SEBESAR APAPUN, AKHIRNYA AKAN JATUH!
T
atkala belajar sejarah Indonesia, salah satu kisah yang tak pernah terlupakan adalah kisah kebesaran Majapahit. Cerita tentang Majapahit begitu mengesankan. Bayangkan pada saat itu, diceritakan bagaimana Hayam Wuruk memerintah sebuah wilayah, yang luasnya bahkan lebih luas dari negara kita saat ini. Bahkan Brunei dan Malaysia pun tergabung di dalamnya. Bayangkan saja, saat itu tidak ada teknologi tempur maupun teknologi informasi yang begitu cepat seperti sekarang. Menurut Kakawin Nagarakretagama yang disusun pada tahun 1365 oleh Mpu Prapanca bahkan disebutkan bahwa budaya Majapahit adalah cermin dari budaya keraton yang adiluhung, anggun, dan canggih, dengan cita rasa seni dan sastra yang sangat halus dan tinggi plus ada sistem ritual keagamaan yang rumit. Sang pujangga menggambarkan Majapahit sebagai pusat mandala raksasa yang membentang dari Sumatera ke Papua, mencakup Semenanjung Malaya dan Maluku. Kesimpulan kita cuma satu, kekuasaan Majapahit begitu luasnya. Tetapi toh, sehebat-hebatnya Majapahit, setelah Hayam Wuruk meninggal, istana itupun mulai goyah, lantas terceri berai. Akhir yang menyedihkan!
Ada banyak pembelajaran dari kejatuhan Majapahit. Pertama, bahwa tidak ada kekuasaan yang selamanya. Siapapun yang berada di atas, selayaknya berpikir bahwa kekuasaan itu fana dan suatu ketika ia akan jatuh. Itulah siklus yang telah diajarkan alam kepada kita, sejak Majapahit. Artinya, tatkala kita berada di atas, jangan terlalu bergembira karena akan ada akhirnya. Maka, lebih baik memikirkan sesuatu yang akan bermakna selamanya tatkala kita diberikan kekuasaan. Kedua, kekuasaan
bisa membutakan mata 'kekeluargaan' dan 'persahabatan'. Banyak kekuasaan yang justru
hancur oleh keluarga dan sahabat, bukan oleh orang yang sama sekali asing dari luar. Dan hal ini memang mengenaskan. Karena itulah, jangan sekali-kali menarik teman dan mengumpulkan kekuasaan maupun uang atas dasar pahala ataupun dengan uang. Tatkala semuanya hilang, akan jadi sebuah malapetaka. Pertanyaannya sekarang, jika sekarang engkau berkuasa dan
akhirnya jatuh, apakah sahabat-sahabatmu masih akan tetap mencintaimu?
Ketika berkuasa, janganlah sombong dan selalulah waspada. Tidak ada yang kekal!
8 | Free E-Book “Gaung Kehidupan”
Memaknai Cinta
B
agaimana Anda memaknai CINTA Anda? Bagi saya CINTA dapat diartikan sebagai Cerita Indah Namun Tanda Tanya Akhirnya. Artinya, perjalanan CINTA seseorang bisa menjadi: Cerita Indah Namun Tragis Akhirnya. Atau sebaliknya, Cerita Ironis Namun Tersenyum Akhirnya. Saya masih ingat waktu perkawinan Lady Di dan Pangeran Charles di tahun 1981. Dikatakan sekitar 750 juta orang menyaksikan perkawinan ini secara langsung di TV. Kisahnya betul-betul seperti sebuah dongeng. Bahkan itu dianggap sebagai salah satu perkawinan terbesar di abad tersebut. Foto perkawinannya bahkan dijadikan sebagai sampul buku tulis dan dipajang dimana-mana. Banyak
orang membayangkan betapa indahnya memiliki pesta perkawinan semacam itu. Namun kita pun tahu, dengan berjalannya
waktu perkawinan mereka menyimpan bara. Di ujung-ujungnya sebelum Lady Diana meninggal dalam kecelakaan, kehidupan perkawinan mereka telah hancur berantakan. Itulah CINTA dalam arti:
Cerita Indah Namun Tragis Akhirnya. Kadangkala, kalau terlalu banyak membaca dongeng, novel, ataupun nonton film-film ala Hollywood, kita bisa dibutakan oleh
gambaran yang cinta yang kelihatan sempurna. Dongeng,
novel atau film ataupun gambaran perkawinan indah ala CharlesDiana, yang kelihatannya membuat kita membayangkan betapa menyenangkannya memiliki momen cinta seperti itu. Tetapi, ada satu hal yang perlu diingat. Film, novel dan dengang hanya berakhir disitu saja, padahal dalam kenyataan yang sesungguhnya, life is not finish yet! Kehidupan kita, atau tepatnya, 'CINTA' kita masih berjalan dan masih akan terus diuji. Kenyataannya, toh perkawinan heboh Lady Di - Charles berakhir tragis. Makanya, sebenarnya sangat menarik menyaksikan para artis yang mengatakan "Saya telah menemukan cinta sejati saya" di sela-sela wawancara di acara perkawinan mereka yang heboh, namun beberapa tahun kemudian, bercerai. So, rekan-rekan sekalian. Wake up! Bangun! Hidup perkawinan, hubungan, ataupun kehidupan CINTA bukanlah potret sejenak tapi sebuah proses yang panjang. Indahnya sebuah momen perkawinan tidak menjamin pula CINTA-nya juga akan berakhir bahagia. Karena itulah, CINTA adalah sebuah proses bukan hanya suatu momen peringatan. Setiapkali hari Valentine, kita sebenarnya ditanya kembali: bagaimana perjalanan CINTA kita dengan orang yang kita cintai? Apakah akan berakhir TRAGIS atau TERSENYUM,
waktu yang akan membuktikannya!
©Anthony Dio Martin | 9
KISAH PENGORBANAN SEORANG IBU!
S
ebuah berita tentang pengorbanan seorang Ibu. Berita dari Harian STAR, 29 April 2009. Sebuah keluarga dari Pakistan sedang piknik, berkunjung ke negara tetangga. Tibalah mereka di Malaysia. Saat itu, 6 orang anggota keluarga dari Pakistan ini sedang menikmati pemandangan di sebuah pantai bernama Pantai Pangerang. Tapi tiba-tiba, kapal mereka mulai tenggelam karena ombak yang besar. Setelah reda, pencarian dilakukan. Ternyata satu-satunya yang selamat dari keluarga itu adalah Muhammad Aqeel Karkeen Quadir Hussein yang berusia 14 tahun. Bagaimana ia selamat? Ternyata, ia selamat karena menemukan tubuh
aktivitas kita sejenak untuk mengingat, menelpon ataupun mendoakan (kalau orang tua kita telah meninggal). Karena beliau lah, kita bisa berada di dunia ini. Karena beliau lah, kita bisa menjadi seperti sekarang. Don't forget OUR MOM!
ibunya yang terapung dan ia berpegang terus pada tubuh ibunya selama berjam-jam hingga akhirnya ditemukan.
Saat membaca kisah ini, hati saya begitu trenyuh! Begitulah pengorbanan seorang Ibu yang luar biasa. Sampai meninggal pun, ia masih memberikan dirinya dan berkorban bagi anaknya. Bagaimana tubuhnya bisa terapung dan tidak tenggelam? Bagaimana mungkin anak itu bisa berpegangan terus selama berjam-jam. Rasanya, semua itu diluar nalar kita untuk menjawabnya. Yang jelas, berkat tubuh Ibunyalah, si anak itu selamat. Begitulah bakti seorang Ibu untuk anaknya yang luar biasa. Nah, mari kita menghentikan
"IBU. Karena IBU-lah, SAYA bisa berada di dunia ini. Karena IBU-lah, SAYA bisa menjadi seperti sekarang."
10 | Free E-Book “Gaung Kehidupan”
TEKNIK MOTIVASI PRIMITIF
S
iapa bilang pentingnya visualisasi dan ilmu motivasi baru dikenal baru-baru ini. Dan siapa bilang juga, bahwa ilmu motivasi dan teknik visualisasi berasal dari Barat? Sebenarnya, sejak jaman dahulu pun, para nenek moyang bangsa kita telah mengenal teknik memotivasi untuk anak cucu dan generasi berikutnya dengan teknik-teknik visualisasi. Salah satu contohnya adalah rumah Tongkonan yang menjadi sentral kehidupan orang Toraja, yang terkenal dengan upacara kematiannya. Yang unik di rumah Tongkonan adalah adanya pola-pola di dinding rumah yang menunjukkan pada benda-benda yang dianggap bermakna yang mewakili harapan dari pemilik ataupun ahli waris rumah. Misalkan saja kita bisa lihat gambar berpola Pa'tedong yang mewakili kerbau. Nah, kerbau merupakan suatu binatang penting dalam upacara
di Toraja. Ataupun kita bisa lihat pola Pa'manuk Londong yakni ayam jago. Jadi dengan gambar dan pola itulah itu, konon
pemilik
rumah menyatakan keinginannya serta harapannya. Boleh dikata itulah teknik memotivasi melalui visual yang tampak di rumah-rumah Tongkonan di Toraja. Nah, teknik ini bisa kita gunakan sehari-hari. Apakah yang kita anggap bernilai dan berharga bagi anak maupun bagi generasi kita mendatang. Ada
baiknya gambar-gambar itu dipajang, ditaruh dan diletakkan di tempat-tempat yang mudah tampak. Dari situlah anak akan
belajar. Begitu pun bisa jadi ingatan buat kita. Ingatan mengenai apa yang penting pantas dikejar dan berharga dalam hidup kita. Jadi pikirkanlah apakah hal
berharga itu, dan letakkan di rumah Anda yang gampang kelihatan. Apakah kira-kira yang akan Anda pajang dan terlukis di rumah Anda, itulah yang akan menjadi kehidupan Anda.
"Apa yang anda lihat sehari-hari, akan menjadi nilai yang anda junjung setiap hari"
©Anthony Dio Martin | 11
HIDUP BERSAMA MAKIN SUSAH
S
aya dibesarkan di lingkungan yang dekat dengan orang-orang Dayak di Kalimantan. Bahkan beberapa guru dan pendidik yang banyak mengubah hidup saya pun adalah orang-orang Dayak yang pintar dan terpelajar. Nah, salah satu kehidupan yang unik adalah rumah khas mereka yang disebut dengan rumah panjang. Di rumah panjang tersebut terdapat bilik-bilik atau kamar yang banyak sekali seperti hotel yang bisa diinap oleh beberapa keluarga tergantung pada panjangnya rumah tersebut. Meskipun
egois dan orang-orang yang makin tidak peduli, menurut penelitian dan survei sosial yang belakang ini kita baca. itulah pola kehidupan kita sekarang ini. Kenyataannya, makin lama orang makin
hebatnya, tentu saja kehidupan seperti ini tidaklah selamanya rukun tetapi mereka bisa hidup bergenerasi-generasi dengan tenang. Bandingkan kalau hal itu terjadi sekarang, bagaimana akan terjadi perang mulut, kesulitan komunikasi dan konflik yang bakalan muncul. Orang-orang yang makin pintar. Orang-orang yang makin
Nah, cobalah pikir berapa waktu yang Anda habiskan dengan HP, BB, komputer, telepon tiap hari daripada berkomunikasi secara langsung? Tak heran, makin banyak
hidup bersama dalam satu atap, mereka bisa saling berbagi, berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik. Dan
susah hidup bersama dengan orang lain. Penelitian
menunjukkan bahwa orang makin tidak betah berlamalama bersama dengan orang lain. Itulah sebabnya berbagai gadget komunikasi, kemudian menjadi sangat populer karena orang tidak perlu berlama-lama bertatap muka,bisa dimatikan kapan saja tatkala merasa jenuh dan tidak perlu bertatapan muka saat ada konflik. Itulah kenyataan diri kita. Kita sendiri pun makin makin gersang hidupnya karena semakin menghindar dari komunikasi.
orang yang saat ini, punya PROBLEM KOMUNIKASI!
"Makin lama, orang makin sulit hidup bersama-sama"
12 | Free E-Book “Gaung Kehidupan”
MENINDAS YANG DI BAWAH
S
aya tertarik sekali melihat patung tiang atau tugu leluhur suku Asmat yang disebut dengan Bisj. Bentuknya seperti patung totem orang Indian di Amerika. Polanya juga persis. Dalam tradisi suku Asmat, patung itu menggambarkan orang yang telah meninggal. Maka, setiap patung mewakili yang meninggal
dan diposisikan berjejer, masing-masing disusun dari bawah ke atas. Dan polanya, masing-masing saling menginjak kepala orang dibawahnya dan yang dibawahnya, menginjak orang dibawahnya lagi. Sepintas ketika melihat patung ini, saya jadi teringat dengan kondisi di kebanyakan organisasi. Bukankah di kebanyakan organisasi. Yang paling enak adalah yang berada atau di posisi paling atas. Yang
yang paling tidak nyaman adalah yang diposisi terbawah. Mereka seringkali mendapat getah dari semua pihak yang diatasnya. Semuanya dibuang dan dilempar kebawah, dan beban mereka pun banyak sekali. Kadangkala nasib mereka pun yang paling menderita dan paling sengsara. Padahal, justru mereka lah yang seringkali jadi tumpuan sehingga yang diatasnya bisa berdiri tegak. Memang, patung suku Asmat itu tidak diartikan demikian, tetapi ini bisa jadi suatu pembelajaran buat kita yang telah berada di atas, supaya tidak lupa dengan jasa mereka yang telah menopang kita selama ini.
di atas begitu enaknya karena tidak ada yang menginjak dan dengan enaknya ia bisa menginjak yang dibawahnya. Begitulah seterusnya. Dan tentunya
"Anda yang telah berada di posisi atas, selayaknya tidak lupa dengan siapa yang telah menopang anda selama ini"
©Anthony Dio Martin | 13
MENGHARGAI PETAKA
S
ebuah kereta api sedang berjalan di tengah musim salju yang dingin. Tiba-tiba, kereta api itu berhenti sejenak. Karena berhenti lumayan lama, salah seorang penumpang, seorang bapak-bapak, iseng keluar dari pintu kereta api. Namun, tanpa disangka ada angin yang meniup topinya sehingga topinya terjatuh jauh dari kereta. Dengan sigap, ia pun berlari mengejar. Akhirnya, berhasil juga ia memungut topinya. Namun, tiba-tiba mesin kereta berbunyi dan kereta pun mulai bergerak. Dengan susah payah, ia berusaha berteriak dan berlari. Namun, salju yang tebal
membuatnya tidak bisa berlari kencang. Akhirnya, ia pun ditinggal oleh kereta sendirian di tengah perjalanan yang dingin itu. Dengan mengeluh soal nasibnya yang sial, ia
Masalah, kesulitan ataupun petaka kadang bisa terjadi dalam kehidupan Anda. Ada yang sepenuhnya karena kesalahan Anda.
Namun ada yang justru terjadi atas izin dari "Yang Di Atas", karena adanya sebuah pembelajaran dan hikmah yang justru akan kita peroleh setelah melewatinya. Karena itulah jangan cepat mengeluh, komplain, marah, kesal dan jengkel dengan apa yang terjadi sebelum kamu tahu apa makna dibalik masalah dan kesulitan itu. Kadang-kadang, sebuah petaka dan kesulitan yang kita alami itu baru kita mengerti artinya setelah melewati waktu yang lama. Karena itu, ingatlah... jangan cepat-cepat mengeluh dulu ketika ada hal yang tidak seperti harapanmu. Siapa tahu....?
terus memaki bahkan hingga menangis. Meratapi nasibnya yang malang. Ia sudah ditinggal kereta, kopernya juga hilang. Betulbetul kesal, jengkel dan marah. Singkat kata, setelah berjalan berjam-jam, akhirnya ia pun tiba di salah satu rumah penduduk dan menumpang nginap disana. Keesokan harinya, sebuah berita tersebar, sebuah kereta api malam baru saja tergelincir ke jurang dan semua penumpang di kereta itu tewas. Tetapi tentu saja tidak semuanya, karena si bapak ini termasuk yang selamat!
"Ketika CELAKA terjadi dalam hidupmu. Mungkin saja ada HARTA tersembunyi buatmu!"
14 | Free E-Book “Gaung Kehidupan”
BUKTIKAN JANJIMU!
S
aat bertemu dengan pacarnya, seorang cowok berlutut di tanah dan dengan lantangnya berseru, "Sayangku! Tahukah kamu, Gunung akan kudaki. Lautan akan kuseberangi. Jurang akan kulalui. Mentari akan kuraih, demi menunjukkan cintaku kepadamu." Lalu, dengan muka kecut, si ceweknya berkata, "Ok. Sekarang jelasin, kenapa kemarin udah janji mau jemput, trus nggak dateng?" Lalu, dengan menunduk si cowok itu berkata, "Lha, gimana bisa jemput, kan lagi GERIMIS!“ Oppps! Begitulah, lebih
mudah untuk berjanji dan berkata-kata daripada membuktikannya dalam tindakan kita. Banyak orang
yang dengan mudahnya berkata dan berjanji. Orangtua menjanjikan waktu libur dengan anaknya. Seorang sahabat menjanjikan bantuan untuk temannya. Seorang yang meminjam menjanjikan pembayarannya. Seorang atasan menjanjikan hal baik untuk
bawahannya. Sebuah perusahaan menjanjikan hal yang luar biasa untuk pelanggannya. Seorang salesman menjanjikan pelayanan yang luar biasa bagi pembelinya. Namun, seringkali orang berpikir pendek saat ucapkan janji. Asal supaya mendapatkan apa yang diinginkan saat ini, asal mendapatkan persepsi yang baik, asal mendapatkan pembeli saat ini, asal mendapatkan respon yang baik saat ini, dll. Semuanya bertujuan jangka pendek. Soal pembuktiannya, ya nanti dulu. Tapi yang jelas karakter seseorang
memang bukan dinilai dari janji yang mampu ia berikan, tetapi dari pembuktiannya. Anak kecilpun bisa
berjanji. Tetapi, untuk berjanji lalu dengan sekuat tenaga berupaya memenuhi apa yang dijanjikan, memang membutuhkan karakter yang kuat! Jadi, mari kita balik!
Lambatlah dalam berjanji, tetapi cepatlah dalam memberikan bukti!
“Jauh lebih gampang berkata-kata, daripada membuktikannya!
A
©Anthony Dio Martin | 15
nthony Dio Martin, SPsi, MBA adalah seorang praktisi bisnis, trainer, speaker, ahli psikologi dan juga personal coach, yang oleh media dijuluki “The Best EQ Trainer Indonesia”. Beliau adalah penulis dari 12 buku bestseller serta lebih dari 20 CD Audio bertema Kecerdasan Emosional, Kepemimpinan, Bisnis serta Pengembangan Diri, seperti: “Emotional Quality Management” (2003),“Manajemen Intrapreneurship: Pemburu dan Petani” (2005) serta “Smart Emotion 1 & 2” (2006&2007), “Pelampung Hati” (2008), “Toxic Employee” (2009), “21 Most Powerful Sales Sotries & Cartoon” (2010), “101,5 Kisah Inspirasional Kecerdasan Emosional untuk Kaum Muda” (2011), “Up Your Life & Up Your Success” (2011), “Emotional Quality Management edisi Revisi (2011), Kalender Abadi 366 Emotional Intelligence (2012), Mental Detox (2012), dan Toxic Leader (2014). Tulisan-tulisan lepas atau artikel beliau secara rutin juga dapat dinikmati dalam rubrik Motivasi di harian Bisnis Indonesia, majalah Inspirasi serta majalah Excellent Business. Selain itu, Anthony Dio Martin juga narasumber ahli dalam program radio inspirasional “Smart Emotion” di jaringan radio SmartFM yang disiarkan ke seluruh nusantara dan juga pernah menjadi pemandu acara televisi, “Emotional Inspiration”, Excellent Book” di TV Excellent. Saat ini, posisi Anthony Dio Martin adalah sebagai direktur lembaga training, PT.Solusi Daya Manusia Excellency (HR Excellency) yang berpusat di Jakarta serta Managing Director MiniWorkshopSeries (MWS) untuk Indonesia, serta Country Director Six Seconds International di Indonesia. Latar belakang pendidikan: S-1 Psikologi dari Universitas Gadjah Mada. Lantas, Anthony Dio Martin melanjutkan studi Pendidikan S-2 pada program MBA bidang Human Resources Management dengan fokus pada Strategic Leadership di Vancouver, Kanada diikuti pendidikan master untuk Certified Professional Recruiter dan Psychological Assessor (CPR) dari Institute Professional Management, Vancouver, Kanada. Memiliki sertifikasi hypnoterapist internasional serta Master Trainer dari MWS International. Beliau juga International Licensed Trainer dalam bidang Neuro Lingustic Program (NLP) serta Six Seconds Certified EQ Trainer. Selain itu, beliau juga International Certified Firewalking Instructor dari Swedia serta International Certified Sales Trainer Certified yang diakreditasi dari Inggris. Beliau telah berbicara di berbagai negara yakni Malaysia, Singapore, Jepang serta China serta menjadi satu-satunya pembicara yang mewakili Indonesia dalam forum World EQ Conference “EQ Nexus 2013” yang diselenggarakan di Harvard University, Boston, USA.
Jalin relasi dengan Anthony Dio Martin melalui FB: www.anthonydiomartin.com/go/facebook atau twitter: @anthony_dmartin, atau kunjungi websitenya di: www.anthonydiomartin.com. Untuk informasi seminar dan trainingnya silakan hubungi: 021-3518505 atau 021-3862521 atau email:
[email protected] www.hrexcellency.com