2016 ANNUAL REPORT “RAISING” PT Golden Plantation Tbk
DAFTAR ISI Table of Content
1
IKHTISAR UTAMA Key Highlights
Visi Misi Profil Singkat Perseroan Ikhtisar Keuangan Grafik Keuangan Ikhtisar Operasional Ikhtisar Saham Struktur Pemegang Saham Mayoritas Jejak Langkah Penghargaan
04 05 07 08 09 10 11 12 13
Vision and Mission Brief Corporate Information Financial Highlight Financial Graphics Operational Highlights Share Highlights Majority Shareholders Structure Milestones Awards
Laporan Dewan Komisaris Laporan Direksi Struktur Organisasi Struktur Kepemilikan Perseroan dan Entitas Anak Profil Dewan Komisaris Profil Direksi Profil Komite Audit Profil Komite Nominasi dan Remunerasi Internal Audit Profil Internal Audit Profil Sekretaris Perusahaan Informasi Pemegang Saham Entitas Anak
15 18 24 25
49 51 54 56 58
Board of Commissioners’ Report Board of Director’s Report Organization Structure Shareholding Structure of The Company and Subdiaries Board of Commissioners’ Profile Board of Directors’ Profile Profile of Audit Committee Profile of Nomination and Renumeration Committee Internal Audit Profile of Internal Audit Profile of Corporate Secretary Shareholders Information Subsidiaries
Tinjauan Ekonomi Tinjauan Industri Tinjauan Usaha Strategi 2017 Tinjauan Operasional Tinjauan Keuangan
60 62 66 71 74 89
Economic Review Industry Review Business Review 2017 Strategies Operasional Review Financial Review
2
LAPORAN MANAJEMEN Management Reports
3
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management and Discussion Analysis
4 5
TATA KELOLA PERSEROAN
26 32 37 43
Tata kelola Perusahaan 106 Good Corporate Governance
Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial 130 Corporate Social Responsibility Perseroan
1
IKHTISAR UTAMA Key Highlights
L-R: Koh Bing Hock-Rambir Singh-Yung Indrawan-Dede Rusamsi-Anthony Michael GillbanksBudhi Istanto Suwito-Tan Eng Chuan-Tay Ah Shao
VISI DAN MISI Vision and Mission VISI Menjadi perusahaan berwawasan nasional yang membangun Indonesia, hebat dan sukses di perkebunan kelapa sawit yang bereputasi dan berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
MISI
VISION To become a great, successful, and reputable, national-oriented oil palm plantation company which builds Indonesia, and contribute to the improvement of people's welfare.
MISION
Menyediakan produk kelapa sawit dan turunannya yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.
To provide high quality and environmental-friendly oil palm product and its derivatives
Menjadi perusahaan yang hebat dengan cara membangun sistim jalur ganda dalam organisasi: orang yang tepat dan sistem yang baik.
To become a great company through development of double tracking system within the organization : right person and good system
Membangun budaya disiplin dan sumber daya manusia pembelajar untuk memaksimalkan kekuatan karyawan dan organisasi.
To develop culture of discipline and human resource that is eager to learn, which maximizes the strength of employees and organization
Memiliki kekuatan seperti perusahaan multinasional namun dengan kelincahan seperti sebuah perusahaan kecil.
To possess the strength of a multinational company but with agility of a small company
Menjunjung tinggi nilai - nilai profesionalisme dan tata kelola perusahaan yang baik.
To uphold the values of professionalism and good corporate governance
Secara konsisten memberikan keuntungan di atas standar pasar atas dana pemegang saham.
To consistently provide profits above the market standard for shareholders' investment funds
Ikhtisar Utama Key Highlights
PROFIL SINGKAT PERUSAHAAN Brief Corporate Information
Nama Perusahaan Name of Company: PT Golden Plantation Tbk (“GOLL” or “the Company”) Kegiatan Usaha Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan Line of business in Accordance with Deed of Establishment : Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 109 tanggal 17 Juni 2015, dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara dan telah diberitahukan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia, sebagaimana penerimaannya telah dinyatakan dalam surat nomor AHU-AH.01.03-0951422 tanggal 14 Juli 2015. Dalam akta tersebut dijelaskan bahwa maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan adalah berusaha dalam bidang perkebunan dan pertanian, serta melaksanakan seluruh kegiatan usaha yang berkaitan dan menunjang kegiatan usaha utama Perseroan, selama tidak melanggar ke te n t u a n d a n p e r a t u r a n p e r u n d a n g undangan yang berlaku. In accordance with Deed of Meeting no. 109 dated 17 June 2015, in front of Notary Humberg Lie, SH, SE, MKn, North Jakarta Notary and as informed to Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, as stated in Letter No. AHU-AH.01.03-0951422 dated 14 July 2015. In the said Deed, the purpose and objectives of the Company's business is in plantation and agriculture, as well as co n d u c t i n g re la te d b u s i n e s s a c t i v i t i e s supporting its main business, as long as in compliance of prevailing rules and regulation. Tanggal pendirian Date of establish-ment: 5 Desember 2007/5 December 2007
Kode saham Ticker Code: GOLL Tanggal pencatatan Listing date: 23 December 2014 Kantor pusat Head Office: Gedung Plaza Mutiara Lantai 16 Jalan DR. Ide Agung Gede Agung Kav.E.1.2 No.1&2 Jalan Lingkar Mega Kuningan Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12950 Tel. (62-21) 57905353 Fax. (62-21) 57903553 Lokasi kebun Plantation locations: Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Riau, Jambi Sumber daya manusia Human resources: 1.372 karyawan tetap/permanent employees 2.044 karyawan tidak tetap/contractual employees Hubungi kami Contact us: Corporate Secretary: Eric Firmansyah Address: Gedung Plaza Mutiara Lantai 16 Jalan DR. Ide Agung Gede Agung Kav.E.1.2 No.1&2 Jalan Lingkar Mega Kuningan Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12950 ( (62-21) 57905353 7 (62-21) 57903553 *
[email protected] : www.goldenplantation.com
Ikhtisar Utama Key Highlights
PROFIL SINGKAT PERUSAHAAN Brief Corporate Information
Dasar Hukum Pendirian Legal Basis of Establishment: Akta Pendirian No. 1 tanggal 5 Desember 2007, dibuat dihadapan Syarifah Chozie, SH MH, Notaris di Jakarta/Deed of Establishment No. 1 dated 5 December 2007 in front of Notary Syarifah Chozie, SH MH Kepemilikan (per 31 Desember 2016) Ownership (as of 31 December 2016): PT JOM Prawarsa Indonesia 78.172% Stefanus Joko Mogoginta 0.0003% Umum/Public 21.828% Modal dasar Authorized capital: Rp 1.146 trilyun/trillion Modal ditempatkan dan disetor penuh Issued and fully paid capital: Rp 366.5 milyar/billion Bursa Stock Exchange: Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1 Jl Jend Sudirman kav 52-53 Jakarta 12190, Indonesia ( (62-21) 515 0515 7 (62-21) 515 0330 *
[email protected]
5
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Nama dan Alamat Lembaga dan/atau Profesi Penunjang Pasar Modal Names and Addresses of Institutions and/or Capital Market Supporting Professionals Auditor/Auditor: Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto RSM AAJ Associates Plaza Asia, 10th floor Jl Jend Sudirman kav. 59 Jakarta 12190, Indonesia ( (62-21) 5140 1340 7 (62-21) 5140 1350 : www.rsm.aajassociates.com Biro Administrasi Efek Share Registrar: PT Sinartama Gunita Sinarmas Land Plaza, Menara 1 lantai 9 Jl MH Thamrin No. 51 Jakarta 10350 Notaris/Notary: Humberg Lie SH SE Mkn Jl Raya Pluit Selatan Raya No. 103 Jakarta Utara 14450 ( (62-21) 66697316, 66697315, 66697272 7 (62-21) 6678527
Ikhtisar Utama Key Highlights
IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights (dalam jutaan rupiah/in million Rupiah) 2016
2015
2014
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi Aset Lancar
Consolidated Statements of Financial Position 74.082
146.531
577.378
Current Assets
Aset Tidak Lancar
2.301.960
2.016.989
1.397.917
Non Current Assets
Total Aset
2.376.042
2.163.520
1.975.295
Total Assets
Liabilitas Jangka Pendek
174.007
177.752
78.162
Short Term Liability
Liabilitas Jangka Panjang
1.228.226
1.066.217
964.223
Long Term Liability
Total Liabilitas
1.402.233
Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Modal Kerja Bersih
1.243.969
1.042.385
919.551
932.911
2.376.043
2.163.520
1.975.296
(99.925)
(31.221)
973.809
Total Liability Equity Total Liability and Equity
499.217
Net Working Capital
(dalam jutaan rupiah/in million Rupiah) 2016
2015
2014
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Penjualan Neto Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Beban Usaha
Consolidated Statements of Comprehensive Income 177.239
128.703
137.617
Net Sales
(134.824)
(100.391)
(110.229)
Costs of Goods Sold
42.415
28.313
27.388
Gross Profit
(48.119)
(32.553)
(26.565)
Operating Expense
Pendapatan Lain-lain
30.050
3.015
22.324
Other Income
Beban Lain-lain
(2.691)
(22.815)
(18.410)
Other Expense
Laba Usaha
21.655
(24.041)
4.737
Operating Profit
Biaya Keuangan Neto
(6.646)
3.567
673
Net Interest Expense
Laba Sebelum Pajak
15.008
(20.474)
5.410
Net Profit Before Tax
Manfaat Pajak Penghasilan
(7.011)
4.098
7.372
Tax
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
7.997
(16.376)
12.782
Profit Before Adjustments
Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan
7.675
(15.299)
6.720
Net Profit After Adjustments
802
(13.356)
9.167
Net Profit Attributable to Controlling Entities
7.196
(3.019)
(2.447)
Net Profit Attributable to Non Controlling Entities
Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Laba (Rugi) tahun Berjalan yang Diatribusikan kepada Kepentingan Non Pengendali Marjin Laba Kotor
23.9%
22.0%
19.9%
Gross Margin
Marjin Laba Usaha
12.2%
-18.7%
3.7%
Operating Margin
Marjin Laba Bersih
4.5%
-12.7%
9.5%
Net Profit Margin
2016
2015
2014
Kinerja Saham Jumlah Saham Beredar (Dalam Jutaan Lembar Saham) Laba Bersih per Saham (Dalam Rupiah) Dividen Dibayar per Saham (Dalam Rupiah) Jumlah Dividen Dibayar
Rasio Operasional Laba Usaha Terhadap Ekuitas Laba Bersih Terhadap Ekuitas Laba Usaha Terhadap Jumlah Aset Laba Bersih Terhadap Jumlah Aset
Rasio Operasional Laba Usaha Terhadap Ekuitas Laba Bersih Terhadap Ekuitas
Share Performance 3.665
3.665
1.505
No. Of Shares (in Million Shares)
0.22
(3.64)
6.09 -
Earnings per Share (in Rp) Dividend per Share (in Rp) Dividend Paid
2016
2015
2014
2.2% 0.1% 0.9% 0.0%
- 2.6% - 2.2% - 1.1% - 0.9%
0.5% 0.6% 0.3% 0.3%
2016
2015
2014
2.2% 0.1%
- 2.6% - 2.2%
0.5% 0.6%
Annual Report 2016
Operating Ratios Operating Profit to Equity Net Profit to Equity Operating Profit to Total Assets Net Profit to Total Assets
Operating Ratios Operating Profit to Equity Net Profit to Equity
PT Golden Plantation Tbk
6
Ikhtisar Utama Key Highlights
GRAFIK KEUANGAN Financial Graphics Penjualan Bersih/Net Sales
Laba Kotor/Gross Profit
180,000
45,000
160,000
40,000
140,000
35,000
120,000
30,000
100,000
25,000
80,000
20,000
60,000
15,000
40,000
10,000
20,000
5,000
-
2014
2015
2016
2014
1.50% 1.00% 0.50% 0.00% 2015
2016
Laba Bersih per Saham/Earnings per Share
Return To Equity 2.00%
2014
2015
2016
-0.50% -1.00% -1.50% -2.00%
7 6 5 4 3 2 1 (1) (2) (3) (4)
2014
2015
2016
Debt to Equity Ratio
Laba Bersih/Net Profit 1,6
15,000
1,4
10,000
1,2 5,000
1,0
2014
2015
2016
0,8
(5,000)
0,6
(10,000)
0,4 0,2
(15,000)
0,0 (20,000)
7
Annual Report 2016
2014
PT Golden Plantation Tbk
2015
2016
PT Bumiraya Investindo ("BRI") PT Mitra Jaya Agro Palm (”MJAP”) PT Charindo Palma Oetama (”CPOetama”) PT Airlangga Sawit Jaya (”ASJ”) PT Muarabungo Plantation (”MBP”) PT Tandan Abadi Mandiri (”TAM”) PT Tugu Palma Sumatra (”TPSum”) PT Persada Alam Hijau (”PAH”) PT Bailangu Capital Investment (”BCI”) Jumlah/ Total
Anak Perusahaan/ Subsidiaries 2016 62.356 12.230 10.782 5.357 218 289 10.339 101.571
Yield TBS/FFB (dalam/in MT ) 2015 54.344 13.719 10.086 3.952 259 5.866 88.226 2014 55.398 12.050 7.782 2.513 54 4.092 81.888
62.569 N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 62.569
2016
N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 55.934
2015 55.934 N/A
2014 56.457 N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 56.457
TBS Diolah/FBB Proces (dalam/in MT)
Harga Jual per Unit/ Sales Price per Unit |(dalam Rp/in Rp ) Untuk tahun yang terakhir pada tanggal/ For the year end in 31 December Keterangan/ Description 2016 2015 2014 2013 2012 Minyak Sawit/ Crude Palm Oil 7.553.800 6.879.066 7.922.295 7.419.521 N/A Tandan Buah Segar/ Fresh Fruit Bunch 1.505.381 1.192.937 1.407.938 1.105.024 1.299.709 Inti Sawit dan Turunannya/ Palm Kernel Oil and Derivatives 6.174.321 3.814.055 4.487.455 2.988.113 N/A
Jumlah/ Total
Inti Sawit dan Turunannya/ Palm Kernel Oil and Derivation
Tandan Buah Segar/ Fresh Fruit Bunch
Minyak Sawit/ Crude Palm Oil
2011 N/A 1.380.374 N/A
2011 N/A 58.446 N/A 58446
Volume Penjualan/ Sales Volume |(dalam MT/in MT ) Untuk tahun yang terakhir pada tanggal/ For the year end in 31 December 2016 2015 2014 2013 2012 13.975 11.756 13.020 7.298 N/A 37.146 32.229 16.441 20.405 44.928 2.551 2.461 2.522 1.037 N/A 53.672 46.446 31.983 28.740 44928
Keterangan/ Description
2011 N/A 60.277 N/A 60.277
Operational Highlights
IKHTISAR OPERASIONAL
Volume Produksi/ Production Volume |(dalam MT/in MT ) Untuk tahun yang terakhir pada tanggal/ For the year end in 31 December Keterangan/ Description 2016 2015 2014 2013 2012 Minyak Sawit/ Crude Palm Oil 13.276 12.791 12.925 7.748 N/A Tandan Buah Segar/ Fresh Fruit Bunch 38.708 33.623 17.241 63.808 48.738 Inti Sawit dan Turunannya/ Palm Kernel Oil and Derivation 2.536 2.493 2.460 1.213 N/A Jumlah/ Total 54.520 48.907 32.626 72.769 48.738
Ikhtisar Utama Key Highlights
CPO extraction rate (%) CPO Yield (dalam/in MT ) 2016 2015 2014 2016 2015 2014 13.267 12.751 12.708 23 23 21 N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 13.267 12.751 12.708 N/A N/A N/A
Ikhtisar Utama Key Highlights
IKHTISAR SAHAM Share Highlights
Informasi Harga Saham Information on Share Prices
Jumlah Saham yang Triwulan / Quarter
Harga Saham / Share Price (Rp)
Penutupan Volume
Beredar / Total
Tertinggi /
Terendah /
Penutupan
Perdagangan /
Shares in Circulation
Highest
Lowest
/ Closing
Transaction Volume
Kapitalisasi Pasar / Market Capitalization
Tahun / Year 2015 Triwulan / Quarter I
3.665.000.000
260
160
175
262.300
641.375.000.000
Triwulan / Quarter II
3.665.000.000
180
110
146
7.100
535.090.000.000
Triwulan / Quarter III
3.665.000.000
146
59
95
26.200
348.175.000.000
Triwulan / Quarter IV
3.665.000.000
118
61
74
2.700
271.210.000.000
3.665.000.000
260
59
74
Triwulan / Quarter I
3.665.000.000
118
63
102
295.500
373.830.000.000
Triwulan / Quarter II
3.665.000.007
142
93
110
510.700
403.150.000.770
Triwulan / Quarter III
3.665.000.007
150
103
130
600
476.450.000.910
Triwulan / Quarter IV Selama Tahun Pelaporan /
3.665.000.007
150
113
120
100
439.800.000.840
150
63
120
Selama Tahun Pelaporan / During The Year
271.210.000.000
Tahun / Year 2016
During The Year
9
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
439.800.000.840
Ikhtisar Utama Key Highlights
STRUKTUR PEMEGANG SAHAM MAYORITAS Majority Shareholders Structure
PT Jom Prawarsa Indonesia
78.17%
Stefanus Joko Mogoginta
Publik
0.003%
21.83%
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
10
BRI acquired TAM, which had land concession of 14,000 ha, located in Sarolangun regency, Jambi province.
Bunge mengakuisisi 35% saham BRI.
BRI mengakuisisi TAM, yang memiliki konsesi tanah seluas 14.000 ha, di kabupaten Soralangun, propinsi Jambi.
Bunge acquired 35% stake in BRI.
2011
BRI acquired five plantation companies: MJAP (Central Kalimantan), ASJ and CPOetama (West Kalimantan), MBP (South Sumatera), TPSum (Riau).
BRI mengakuisisi lima perusahaan perkebunan: MJAP (Kalimantan Tengah), ASJ dan CPOetama (Kalimantan Barat), MBP (Sumatera Selatan), TPSum (Riau).
2010
2015
2008
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk acquired BRI.
1993
TPSF transferred 78.17% shares of GOLL to PT JOM Prawarsa Indonesia.
TPSF mentransfer 78.17% saham GOLL kepada PT JOM Prawarsa Indonesia.
2016
BRI, a palm oil plantation company, incorporated in Jakarta. Plantations located in Tj Selokah and Kebun Lontar, the District of Pulau Laut Barat and Pulau Laut Selatan, Kota Baru regency, South Kalimantan.
BRI, suatu perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit, berdiri di Jakarta. Perkebunannya terletak di Tj Selokah dan Kebun Lontar, kecamatan Pulau Laut Barat dan Pulau Laut Selatan, kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan.
GOLL acquired BCI, who has land concession of 20,000 ha in Ogan Komering Ilir regency, South Sumatera province.
GOLL mengakuisisi BCI, yang memiliki konsesi tanah seluas 20.000 ha di kabupaten Ogan Komering Ilir, propinsi Sumatera Selatan.
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk ("TPSF") mengakuisisi BRI.
On 6 Nov 2014, BRI become a member of Roundtable on Sustainable Palm Oil
Pada 6 November 2014, BRI telah menjadi anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (“RSPO”).
GOLL acquired BRI. GOLL became listed company in the Indonesia Stock Exchange. GOLL also acquired 99.9% shares of PAH, a palm plantation in Muara Tebo regency, Jambi province, with planted area of 1,788 ha.
PT Golden Plantation (GOLL) mengakuisisi BRI. GOLL menjadi perusahaan publik dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. GOLL juga mengakuisisi 99.9% saham PAH, suatu perusahaan perkebunan kelapa sawit di kabupaten Muara Tebo, propinsi Jambi, dengan area tertanam seluas 1.788 ha.
2014
Milestones
JEJAK LANGKAH
2012
BRI completed construction of CPO mill, with capacity of 30 MT FFB/hour and started to operate.
BRI menyelesaikan pembangunan pabrik kelapa sawit, dengan kapasitas 30 MT TBS/jam dan telah memulai kegiatan operasional.
2013
Ikhtisar Utama Key Highlights
Ikhtisar Utama Key Highlights
PENGHARGAAN Awards
QCC Super Akutec New Ripple Mill PT Bumiraya Investindo TKMPN XX & IQPC 2016 07 – 10 November 2016 Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional
TPS Innovation Awards 23 September 2016 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
12
2
LAPORAN MANAJEMEN Management Reports
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Report
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear honorable Shareholders,
Kami dengan gembira melaporkan bahwa PT Golden Plantation Tbk (“Perseroan”) di tahun 2016 telah berhasil menoreh peningkatan kinerja, seiring dengan membaiknya industri perkebunan kelapa sawit terutama dalam paruh kedua tahun 2016.
We are glad to report that PT Golden Plantation Tbk (“the Company”) has elevated its performance, in line with improving palm oil plantation industry, especially toward the last semester of 2016.
Selama tahun berjalan, Perseroan mencetak penjualan bersih sebesar Rp177,2 milyar, yang merupakan tertinggi sepanjang sejarah Perseroan berdiri. Perseroan juga berhasil meningkatkan laba bersih sebesar Rp7,7 milyar, dari rugi bersih sebesar Rp15,3 milyar ditahun sebelumnya.
During the year, the Company has recorded a net sales of Rp177.2 billion, which is the highest record throughout the Company's history. The Company has also succeeded in improving net profit of Rp7.7 billion, from net loss of Rp15.3 billion in the previous year.
Hal ini dikarenakan penerapan strategi Pe r s e r o a n d i t a h u n s e b e l u m ny a , y a n g memusatkan pada meningkatkan lahan tertanam dan produksi Tandan Buah Segar (“TBS”), memaksimalkan kapasitas produksi pabrik kelapa sawit, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui praktek manajemen yang terbaik, sehingga Perseroan berada dalam posisi yang tepat untuk lepas landas pada saat sektor perkebunan kelapa sawit membaik.
This is mainly due to the strategy implementation of the Company in the previous years, which focused on increasing planted area and production of Fresh Fruit Bunch (“FFB”), maximizing utilization of production of CPO mill, and improving the quality of man power through the best management practice, resulting in the Company in the appropriate position to take off as the palm oil plantation sector recovered.
Sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit te r ke m u k a , Pe r s e r o a n te r u s b e r u p ay a
As a leading palm oil producer, the Company continued to strengthen its commitment for
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
15
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
16
memperkuat komitmen untuk program keberlanjutan, yang menekankan pada keterlibatan dan kerja sama dengan para pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah, petani, masyarakat setempat, lembaga swadaya masyarakat dan para pelaku industry, untuk mendorong perubahan di lapangan seraya mempertahankan pertumbuhan jangka panjang bagi industri dan masyarakat.
sustainability program, with focus on i nvo l ve m e n t a n d p a r t n e r s h i p w i t h a l l stakeholders, including the Government, farmers, local community, non-governmental organization and the industry players, to support while maintaining long term growth for the industry and community.
Perseroan juga tetap memainkan peran penting dalam memastikan kesejahteraan karyawan dan masyarakat di mana kami beroperasi. Kami yakin bahwa budidaya kelapa sawit merupakan cara yang efektif untuk menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan memberdayakan serta memungkinkan masyarakat untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri dan generasi mendatang.
The Company also played important role to ensure employees and community welfare in the areas that we operate. We believe that the cultivation of palm oil is an effective way to create employment, reduce poverty, and empowered and enabled community to have a better life for themselves and the next generation.
Sejalan dengan pandangan Direksi, kami percaya bahwa prospek jangka panjang industri sawit tetap menjanjikan. Minyak sawit tetap menjadi pilihan yang baik untuk memenuhi permintaan dunia akan minyak nabati, karena biaya produksinya yang kompetitif dan ragam penggunaan yang luas. Kami sepenuhnya mendukung strategi bisnis Direksi dan pelaksanaannya, dan kami telah menyaksikan keberhasilan penerapan strategi tersebut tahap demi tahap sejak Perseroan berdiri.
In line with the Board of Directors's view, we believe in the pomising long term prospect of palm oil industry. Palm oil would remain to be a better alternative to fulfill global demand for ve g e t a b l e o i l , d u e to i t s co m p e t i t i ve production cost and various usages. We are fully supportive of the Board of Directors' business strategy and implementation, and we have witnessed the success story of the strategy implementation by phases since the Company's establishment.
Atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Bapak Idris Adlin, yang telah mengundurkan diri sebagai Direktur Operasional, untuk kontribusinya yang sangat berharga bagi pertumbuhan Perseroan selama beberapa tahun terakhir.
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to say my utmost thank you to Mr Idris Adlin, who has tendered resignation as Director of Operations, for valuable contribution for the Company's growth for the last few years.
Saya juga menyambut Bapak Rambir Singh, yang menggantikan posisi Bapak Idris Adlin, serta Bapak Tay Ah Shao (Michael Tay) sebagai anggota Direksi. Dalam rangka memperkuat
I would also like to welcome Mr Rambir Singh, who replaced Mr Idris Adlin position, and Mr Tay Ah Shao (Michael Tay) as member of the Board of Directors. To strengthen the
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
tata kelola Perseroan, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi yang dipimpin oleh Presiden Komisaris kami, Bapak Koh Bing Hock.
Company's governance, the Board of Directors has established the Nomination and Remuneration Committee chaired by our Chairman, Mr Koh Bing Hock.
D e w a n Ko m i s a r i s j u g a m e ny a m p a i k a n penghargaan yang terdalam kepada semua pemangku kepentingan, termasuk para pemegang saham, Direksi, Komite Audit dan seluruh karyawan atas dukungan tak terbatas dan kerja samanya yang kuat. Mari kita lanjutkan kerja sama tim yang sangat baik ini demi mencapai visi Perseroan.
The Board of Commissioners would also like to express our appreciation to all stakeholders, including the shareholders, Board of Directors, Audit Committee and all employees for the unlimited support and strong co-operations. Let us continue our good teamwork to achieve the Company's vision.
Hormat kami, Atas Nama Dewan Komisaris Perseroan
Sincerely, On behalf of the Board of Commissioners
Koh Bing Hock Komisaris Utama dan Komisaris Independen
Koh Bing Hock President Commissioner and Independent Commissioner
Koh Bing Hock Komisaris Utama dan Komisaris Independen President Commisioner and Independent Commissioner
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
17
Laporan Direksi Board of Director's Report
Laporan Direksi Board of Director's Report
18
Pemegang saham yang terhormat,
Dear honorable Shareholders,
Atas kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, kita dapat melewati segala tantangan dan gejolak yang dialami industri kelapa sawit Indonesia sepanjang 2016 dan tahun-tahun sebelumnya.
Due to Grace of God Almighty, we have managed to overcome all challenges and ups and down of palm oil sector in Indonesia throughout 2016 and the years before that.
Pada awal tahun 2016, volume produksi minyak sawit mentah masih relatif rendah akibat pengaruh cuaca ditahun sebelumnya, juga harga minyak sawit mentah belum sepenuhnya pulih. Berkat kerja keras dan bahu membahu antara manajemen dan segenap karyawan, Perseroan berhasil mencapai tingkat penjualan bersih tertinggi sepanjang sejarah Perseroan, yaitu pada Rp177,2 milyar pada tahun 2016, seiring dengan meningkatnya produktifitas dan membaiknya harga minyak sawit mentah dipasar.
In the beginning of 2016, production volume of CPO was still relatively low due to weather impact from previous years, as well as not yet fully recovered the price of CPO. Due to hard work and collaboration of management and all employees, the Company succeeded to reach the highest net sales throughout the history of the Company, of Rp177.2 billion in the year of 2016, in line with higher productivity and improvement of CPO price in the market.
Perseroan juga berhasil mencapai perbaikan laba bersih menjadi Rp7,7 milyar, dibanding rugi bersih yang diderita sebesar Rp15,3 milyar ditahun sebelumnya
The Company has also managed to improve its net profit amounting to Rp7.7 billion, compared to net loss of Rp15.3 billion in the previous year.
Strategi dan Kebijakan Perseroan
Strategy and Policy of the Company
Terlepas dari berbagai tantangan makro ekonomi dan industri, kami terus berusaha untuk konsisten dalam menerapkan strategi j a n g k a p a n j a n g Pe r s e r o a n s e l a m a i n i . Meluasnya lahan tertanam, meningkatnya produktifitas TBS dan utilisasi pabrik minyak sawit mentah kami telah membantu meningkatkan volume produksi minyak sawit
Regardless of various macroeconomic and industry challenges, we strive to consistently implementing our long term strategy to date. The enlargement of planted area, increasing FFB productivity and higher utilization of production capacity of our CPO mills have assisted to improve production volume of CPO. Improvement on human resource development
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Laporan Direksi Board of Director's Report mentah. Perbaikan kualitas sumber daya manusia juga terus dilakukan secara kontinyu.
has also been conducted continuously.
Da r i s i s i R i s e t d a n Pe n g e m b a n g a n ny a , Perseroan terus mempelajari cara-cara untuk meningkatkan produktivitas tanaman, termasuk tentang pemakaian pupuk dan bibit terbaik.
From the Research and Development side, the Company kept exploring methodologies to improve productivity of the plantation, including about the best fertilizer and seeds to use.
Sementara itu, efisiensi dan efektivitas Perseroan secara keseluruhan terus ditingkatkan dan diperbaiki mengikuti praktek manajemen terbaik dunia sesuai dengan perkembangan internal dan eksternal Perseroan.
In the interim, the Company's overall efficiency and effectiveness continued to be improved following global best management practice in line with the internal and external development of the Company.
Dari sisi kerja sama dengan para petani kelapa sawit, Perseroan juga terus memperhatikan kesinambungan dari perkebunan kelapa sawit guna meningkatkan kesejahteraan bersama dalam jangka panjang. Pelatihan bersama dan strategi memprioritaskan pengeluaran disesuai dengan kebutuhan jangka panjang perkebunan Perseroan dan para petani kelapa sawit disekitarnya.
From the cooperation side with palm oil farmers, the Company also considers the sustainability of palm oil plantation for the benefit of all in the long run. Joint training, and strategy in prioritizing expenditure, are implemented in line with the Company's long term needs, and the nearby farmers.
Pencapaian dan kendala sepanjang tahun 2016
2016 Achievements and challenges
Sepanjang tahun 2016, Perseroan berhasil memproduksi volume TBS tertinggi sepanjang sejarah Perseroan, yaitu sebesar 101.571 MT, dibandingkan dengan 88.226 MT ditahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh penerapan praktek manajemen perkebunan terbaik oleh Perseroan, seiring dengan perbaikan cuaca menjelang paruh akhir 2016.
Throughout 2016, the Company managed to produce the highest FFB volume in its history, amounting to 101,571 MT, compared to 88,226 MT in the previous year. This is mainly due to implementation of best plantation management practice of the Company, in line with better climate post second semester of 2016.
Dengan meningkatnya produktivitas, Perseroan berhasil mencapai penjualan bersih sebesar Rp177,2 milyar, yang juga didukung oleh membaiknya harga minyak sawit mentah dipasar. Efisiensi yang dilakukan juga telah berhasil meningkatkan laba bersih Perseroan menjadi Rp7,7 milyar, dibandingkan rugi bersih sebesar Rp15,3 milyar ditahun sebelumnya.
With higher productivity, the Company achieved net sales of Rp177.2 billion, which is also supported by better CPO price in the market. Efficiency program conducted has also assisted to improve net profit of the Company to Rp7.7 billion, compared to net loss of Rp15.3 billion in the previous year.
Penanaman baru di beberapa anak perusahaan telah dilakukan, sehingga pada akhir Desember 2016, luas area tertanam mencapai 24.689 ha, dibandingkan 24.452 ha ditahun sebelumnya. Luas tanaman menghasilkan juga meningkat menjadi 11.620 ha, dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 10.584 ha.
New plantation has been done in several subsidiaries, so that by end of December 2016, planted are reached 24,689 ha, compared to 24,452 ha in the previous year. Maturing area has also increased to 11,620 ha, compared to previous year of 10,584 ha.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
19
Laporan Direksi Board of Director's Report
20
Sebagai akibatnya, jumlah total aset berkembang menjadi Rp2,38 trilyun pada tahun 2016, terutama berasal dari peningkatan investasi tanaman yang belum menghasilkan dan pembelian aset baru.
As a result, total asset grown into Rp2.38 trillion in 2016, mainly due to higher investment in immature plantation and acquisition of new assets.
Dari sisi perbandingan hutang terhadap modal, terjadi sedikit kenaikan sesuai dengan investasi jangka panjang untuk perkebunan kelapa sawit yang dilakukan Perseroan. Manajemen tetap berkomitmen untuk menjaga tingkat kehatihatian dan kesehatan keuangan Perseroan baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.
From the leverage side, there has been a slight increase of leverage ratio in line with long term investment requirement for palm oil plantation of the Company. The management remained committed to remain prudence and protect the Company's financial health, both short term and long term.
Selain itu, dari sisi pengembahan inovasi, pada bulan September 2016, Perseroan meraih medali Emas dalam TPS Innovation Awards atas keberhasilan menurunkan oil losses di final effluent sebesar 22,45%, dan memperbaiki exsludge centrifudge dalam waktu 3 bulan di salah satu anak perusahaan. Pada bulan November 2016, Perseroan juga berhasil mengukir prestasi dengan meraih medali Emas dalam kegiatan Temu Karya Mutu dan Produktivitas nasional ke XX melalui program yang sama.
In addition to that, from the innovation development side, on September 2016, the Company obtained gold medal from TPS Innovation Awards on its success in reducing oil losses in final effluent of 22.45% and improve ex-sludge centrifudge in 3 months time in one of its subsidiaries. On November 2016, the Company again successfully obtained another gold medal in the 20th National Quality Work and Productvity Meeting with the same program.
Kendala utama yang dihadapi Perseroan selama tahun 2016 adalah sebagai berikut: § Pengaruh cuaca terhadap volume produksi minyak sawit mentah, dimana dampak EL Nino sejak tahun 2015 hingga semester pertama tahun 2016 mempengaruhi kinerja semester pertama Perseroan. § Fluktuasi harga komoditas pada umumnya, dimana pada tahun 2016 ini harga komoditas, termasuk minyak sawit mentah menunjukkan perbaikan pada semester kedua tahun 2016. § Masalah sosial yang berpengaruh pada operasi entitas anak, seperti klaim tanah adat/warisan dan permasalahan plasma atau petani kelapa sawit yang bekerja sama dengan Perseroan.
The main challenges that the Company faced during 2016 are as follows: § The impact of weather on the production volume of CPO, where the El Nino impact since 2015 until first semester 2016 has adversely impact on the Company's first semester performance. § Commodity price fluctuation in general, where the commodity price in 2016, including CPO price, has shown improvement toward second semester of 2016. § Social issues affecting the performance of subsidiaries, such as land claim from customary/heritage land, plasma or palm oil farmers matters that collaborate with the Company.
Mengenai kedua hal yang pertama, kami, seperti ditahun sebelumnya, memfokuskan pada perbaikan internal, seperti efisiensi, membangun kapasitas sumber daya manusia dan memaksimalkan kapasitas produksi yang ada melalui praktek manajemen terbaik.
On the first two issues, we, as in previous year, focused on internal improvements, such as efficiency, building capacity of manpower and maximizing existing production capacity through best management practice.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Laporan Direksi Board of Director's Report Khusus untuk masalah sosial, kami senantiasa melakukan pendekatan sosial dan kemasyarakatan dengan menggandeng para tokoh masyarakat, pemerintah daerah dan aparat sekitar untuk mencari solusi yang menguntungkan bagi berbagai pihak.
Especially in regards to social matter, we continously conducted social and community approaches hand in hand with the community figures, local government and surrounding authorities to find win-win solution to all parties.
Kami juga memberikan pelatihan manajemen keuangan dan perkebunan pada masyarakat sekitar, terutama petani kelapa sawit, untuk menciptakan keadaan yang lebih kondusif dan berkesinambungan.
We also provided financial management and plantation training to the local community, especially palm oil farmers, in order to create a more condusive situation and more sustainable.
Prospek Usaha dan Tantangan pada 2017
2017 Business Prospect and Challenges
Kami percaya bahwa industri sawit nasional masih tetap menjadi andalan sebagai mesin devisa dan motor penggerak pertumbuhan perekonomian nasional.
We believe that national palm oil industry will still be the champion for foreign exchange engine and driver for the growth of national economy.
Harga minyak sawit mentah dunia pada tahun 2016 mulai membaik, di mana harga rata-rata bulanan pada awal tahun berada pada US$ 577 per MT, lalu membaik mencapai US$ 790 per MT menjelang akhir 2016. Sementara itu, harga rata-rata sepanjang tahun 2016 tercatat sebesar US$ 700 per MT atau 24% lebih tinggi dibandingkan dengan harga rata-rata tahun 2015 sebesar US$ 565 per MT.
Global CPO price in 2016 has improved, where the average monthly CPO price at the beginning of the year was US$ 577 per MT, then improved to be US$ 790 per MT. Meanwhile, the average annual CPO price in 2016 reached US$ 700 per MT or 24% higher compared to average annual CPO price in previous year of US$ 565 per MT.
Prospek industri minya sawit di tahun 2017 tetap baik karena terus digalakkannya wajib bahan bakar nabati di dalam negeri. Dengan diberlakukan hal ini secara konsisten maka penggunaan minyak sawit di dalam negeri diharapkan akan meningkat dan pada akhirnya akan berakibat pada berkurangnya pasokan minyak sawit mentah dari Indonesia kepada pasar dunia mengingat Indonesia adalah produser terbesar minyak sawit mentah. Hal ini dapat mendongkrak harga minyak sawit mentah di pasar dunia.
2017 business prospect of palm oil plantation would still be positive due to mandatory usage of biofuel domestically. As this plan be implemented consistently, the usage of palm oil domestically would increase, and ultimately will have lower global CPO supply considering Indonesia as the largest CPO producer in the world. This will resulted in higher CPO price in the global market.
Dengan diberlakukannya perpanjangan Moratorium mengenai Lahan Perkebunan Kelapa Sawit pada pertengahan tahun 2016, Perseroan memfokuskan untuk memaksimalkan penggunaan lahan yang ada, dengan melakukan penanaman kelapa sawit baru seluas 2.500 ha pada tahun 2017.
With the extension of moratorium of palm oil plantation area in mid 2016, we focused on maximising the existing plantation area by doing new plantation of palm oil amounting to 2,500 ha in 2017.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
21
Laporan Direksi Board of Director's Report Kami juga akan meningkatkan produksi TBS menjadi 136.000 MT di pada tahun 2017 dari sebelumnya 101.571 MT di tahun 2016.
We also aimed to increase FFB production in 2017 to be 136,000 MT from 101,571 MT in 2016.
Dengan produksi yang meningkat serta harga CPO yang terus membaik, kami yakin dapat memberikan hasil yang lebih baik di tahun 2017.
With higher production and better CPO price, the Company believes to deliver better performance in 2017.
Penerapan Tata Kelola Emiten
Corporate Governance Implementation of the Issuer The Company has implemented a good corporate governance in conducting its activities in the palm oil industry, amongst other, by ensuring that each member of the board of directors are performing their duties and responsibilities in accordance to Standard Operating Procedure (“SOP”) for all critical activities, routinely evaluating the performance of the Company, reviewed by Internal Auditor, conducting Corporate Social Responsibility (“CSR”) program in several palm oil plantation subsidiaries, and continuously conducting sustainable improvements that resulted in creative ideas and innovation.
Perseroan dalam menjalankan usahanya di bidang industri kelapa sawit telah menerapkan Tata Kelola Emiten yang baik diantaranya dengan menjalankan tugas dan tanggung jawab masingmasing anggota Direksi serta mewujudkannya dengan menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) untuk semua aktivitas penting, rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja Perseroan, review oleh Internal Audit , menjalankan program Tanggung Jawab Sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) di beberapa kebun sawit milik Entitas Anak, dan melakukan tindakan perbaikan berkesinambungan secara terus menerus yang menghasilkan ide kreatif dan inovasi.
22
Perubahan Anggota Direksi
Changes in the Board of Directors
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) telah diselenggarakan 22 Juni 2016. Berdasarkan agenda RUPSLB yang telah diumumkan kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan, diputuskan untuk menerima pengunduran diri dengan hormat Bapak Idris Adlin sebagai Direktur. Selanjutnya para pemegang saham memutuskan untuk mengangkat Bapak Rambir Singh untuk melanjutkan tugas dan tanggung jawab sebagai Direktur Operasional region Sumatera dan mengangkat Bapak Tay Ah Shao (Michael Tay) sebagai Direktur Operasional region Kalimantan.
Extraordinary General Meeting of the Shareholders (“EGM”) was held June 22, 2016. According to the agenda of the EGM announced to all shareholders and stakeholders, we accepted the resignation of Mr. Idris Adlin as Director. Herein, all shareholders had also appointed Mr. Rambir Singh to perform the duties and responsibilities as the Director of Operation for Sumatra region, and assigned Mr. Tay Ah Shao (Michael Tay) as the Director of Operational for Kalimantan region.
Perseroan mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kinerja Bapak Idris Adlin selama menjabat sebagai Direktur Perseroan.
The Company would like to thank and expressed deep appreciation for the hard work and great performance of Mr. Idris Adlin during his tenure as Director of the Company.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Laporan Direksi Board of Director's Report Penutup
Closing
Pada kesempatan yang baik ini, Direksi mewakili Perseroan mengucapkan terima kasih sebesarbesarnya atas kepercayaan dan kerja sama yang baik dari seluruh karyawan dalam menghadapi tantangan di tahun 2016. Kerja keras, dedikasi, dan kerja sama yang baik telah kita lakukan untuk mencapai tujuan perusahaan, sehingga berbagai prestasi dan penghargaan dapat kita raih bersama sepanjang 2016 ini. Kerja sama yang menghasilkan prestasi merupakan salah satu bukti bahwa Perseroan telah mengimplementasikan salah satu Nilai Perusahaan yaitu kerja sama tim.
On this auspicious occasion, the Board of Directors, on behalf of the Company, would like express our gratitude for the continuous trust and great teamwork from all employees in facing challenges in 2016. Together, we have worked hard, shown great dedication and teamwork in order to achieve the common goal of the Company; hence the achievements and awards accomplished together throughout the year of 2016. Successful teamwork was one of the proofs that the Company has implemented one of the Company's value, namely teamwork.
Direksi juga mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham, mitra kerja, pemangku kepentingan, Pemerintah serta masyarakat Indonesia yang telah mendukung dan membesarkan nama Perseroan dengan baik. Perseroan siap menyongsong 2017 dengan optimis.
The Board of Directors would also like to express our gratitude to the Board of Commissioners, shareholders, business partners, stakeholders, the government, and the people of Indonesia for their continuous support in fostering the Company's reputation. The Company is ready to welcome 2017 with an optimistic outlook.
Hormat kami, Atas Nama Direksi Perseroan
Sincerely, On behalf of the Board of Directors
Budhi Istanto Suwito Direktur Utama
Budhi Istanto Suwito President Director
Budhi Istanto Suwito Direktur Utama President Director
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
23
Dewan Komisaris
GM TPSum/MBP/BCI Rambir Singh
GM External Affair Sumatera Fargus
GM BRI Memed E
Region Estate Controller Ari P
GM External Affair Kalimantan M. Syahrizal
Region Estate Controller Ferlan
GM TAM/ PAH Ardiko
Direktur Operasional Region Sumatera Rambir Singh
Direktur Utama Budhi Istanto Suwito
GM CPO/ASJ/MJAP Arif B
Direktur Operasional Region Kalimantan Michael Tay
Sektretaris Perusahaan Eric Firmansyah
Komite Nominasi dan Renumerasi
Organization Structure
GM Estate Controller Wibowo
GM Finance Controller Eric F
Direktur Keuangan Yung Indrawan
Internal Audit Didik Sugiarto
Komite Audit
STRUKTUR ORGANISASI
HR Manager Mega C
Legal Manager Rahmat H D
Direktur HR & CA Achmad Febriyansyah
Struktur Kepemilikan Perseroan dan Entitas Anak Shareholding Structure of The Company and Subsidiaries
35,00%
Bunge Asia Pte.Ltd
90%
99,99%
PT Persada Alam Hijau
PT Bailangu Capital Investment
99,99%
64,95%
PT Bumiraya Investindo
PT Pauh Agro Prima
99,99% PT Mitra Jaya Agro Palm
99,99% PT Tugu Palma Sumatera
§ § § § § § § § § §
99,99% PT Charindo Palma Oetama
99,99% PT Airlangga Sawit Jaya
99,99% PT Muarabungo Plantation 99,99% PT Tandan Abadi Mandiri
BRI – PT Bumiraya Investindo ASJ – PT Airlangga Sawit Jaya CPOetama – PT Charindo Palma Oetama MJAP – PT Mitra Jaya Agro Palm MBP – PT Muarabungo Plantation TPSum – PT Tugu Palma Sumatra TAM – PT Tandan Abadi Mandiri PAH – PT Persada Alam Hijau BCI – PT Bailangu Capital Investment PAP – PT Pauh Agro Prima
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
25
L-R: Tan Eng Chuan-Koh Bing Hock Dede Rusamsi-Anthony Michael Gillbanks
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
Koh Bing Hock Komisaris Utama/Komisaris Independen President Commissioner/Independent Commissioners Warga Negara Malaysia, 64 Tahun Malaysian citizen, 64 years old
Beliau menyelesaikan program Diploma jurusan Teknik Mesin dari UTM Malaysia, sertifikat kompetensi atas gelar insinyur uap tingkat pertama, sertifikat sistem analisis dan desain dari NCC, Manchester, Inggris dan Program Eksekutif Asia INSEAD, Singapura.
He completed Diploma in Mechanical Engineering from UTM Malaysia, a First Grade Steam Engineer's Certificate of Competency, Systems Analysis & Design Certificate from NCC, Manchester, United Kingdom and INSEAD Asian Executive Program, Singapore.
Sejak 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Juli 2015, beliau menjabat sebagai Komisaris PT Austindo Nusantara Jaya Agri. Sebelumnya beliau menempati berbagai posisi di perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit seperti Direktur Utama dan Chief Executive Officer dari PT Austindo Nusantara Jaya Agro Agri, anak perusahaan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT), sejak November 2005 sampai dengan masa pensiunnya di Desember 2013, Chief Operating Officer sejak Oktober 2002 dan Direktur Teknik dari November 2001. Beliau juga merupakan Konsultan untuk Perseroan sejak Juni 2000. Beliau memiliki lebih dari 42 tahun pengalaman di industri Kelapa Sawit di Malaysia dan Indonesia, termasuk menjadi Direktur Teknik di PT Ukindo (Anglo Eastern Plantation Plc, U.K.) sejak Oktober 1997 dan 10 tahun pengalaman dengan Sime Darby Plantations Berhad, Malaysia.
Since 1 January 2014 to 31 July 2015, he was Commissioner of PT Austindo Nusantara Jaya Agri. Prior to that, he held various positions in palm oil companies, such as: President Director and Chief Executive Officer of PT Austindo Nusantara Jaya Agro Agri, a subsidiary of PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT), from November 2005 until his retirement in December 2013, as Chief Operating Officer since October 2002 and as Technical Director in November 2001. He was also consultant for the Company since 2000. He has more than 42 years of experience in the palm oil industr y in Malaysia and Indonesia, including as Director of Engineering at PT Ukindo (Anglo Eastern Plantation Plc, UK) since October 1997 and 10 years of experience with Sime Darby Plantations Berhad, Malaysia.
Beliau diangkat menjadi Komisaris Utama merangkap selaku Komisaris Independen Perseroan, berdasarkan Akta No.37 tanggal 11 September 2014 dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie., SH., SE., MKn, Notaris di Jakarta.
He was appointed as President Commissioner and Independent Commissioner of the Company in accordance with Deed no 37 dated September 11, 2014 made before Notary Humber Lie, SH, SE, MKn, a notary in Jakarta.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
27
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
Beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.001/GPDEKOM/IX/2014 tanggal 15 September 2014.
He also served as Chairman of Audit Committee of the Company based on the Board of Commissioners decree no. 001/GP=DEKOM/IX/2014 dated September 15, 2014.
Beliau tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun Pemegang Saham Utama Perseroan.
He is not affiliated with any members of the Board of Commissioners, Board of Directors or the majority Shareholders of the Company.
Tan Eng Chuan Komisaris Commissioner Warga Negara Malaysia, 70 Tahun Malaysian citizen, 70 years old
28
Beliau memiliki gelar BSc (Hons) untuk jurusan Matematika dari Universitas Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia dan memiliki gelar Master Administrasi Bisnis – Keuangan Perusahaan dari Universitas Kolumbia, New York, U.S.A.
He has a BSc (Hons) in Applied Mathematics from the University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia, and a Master of Business Administration (MBA) - Corporate Finance from Columbia University, New York, U.S.A.
Sejak tahun 1978 sampai 1990, beliau memegang beberapa posisi di Bank Chase Manhattan dan Chase Manhattan Corporation, termasuk tugas di Indonesia. Beliau kemudian bergabung pada Keppel Corporation Limited di departemen keuangan grup sejak tahun 1991-1992. Pada tahun 1993, beliau untuk kedua kalinya pada Keppel Bank of Singapore Limited bergabung pada divisi investasi perbankan selama 3 tahun.
From 1978 till 1990, he held several positions at Chase Manhattan Bank and Chase Manhattan Corporation, including an assignment in Indonesia. He then joined Keppel Corporation Limited in their Group Finance department from 1991 – 1992. By 1993, he was seconded to Keppel Bank of Singapore Limited to join its Investment Banking division for 3 years.
Pada tahun 1997 sampai 1998, beliau menjabat sebagai Direksi dari N M Rothschild Singapura. Pada tahun 1998 beliau menjabat sebagai Director Structured Finance pada Kredietbank (Singapura).
In 1997 – 1998, he was appointed to the N M Rothschild Singapore, Board of Directors. He went on to join Kredietbank (Singapore) Limited as Director Structured Finance in 1998.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
Setelah itu, Beliau menjabat sebagai Director dan Principal di beberapa perusahaan diantaranya di Maximus Capital Pte Ltd pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2000, Omega Capital Pte Ltd tahun 2000 sampai dengan 2004, dan Maximus Capital Pte Ltd sejak 2004 sampai dengan saat ini.
Thereafter, he was the Director and Principal in several companies, amongst others Maximus Capital Pte Ltd at 1999 until 2000, Omega Capital Pte Ltd at 2000 until 2004, and Maximus Capital Pte Ltd from 2004 until to date.
Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan, berdasarkan Akta No.124 tanggal 21 Oktober 2015 dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie., SH., SE., MKn, Notaris di Jakarta. Beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.004/GPSK/I/2015.
He was appointed as Commissioner of the Company in accordance with Deed no 124 dated October 21, 2015 made before Notary Humberg Lie, SH, SE, MKn, a notary in Jakarta. He was also appointed as member of GP Nomination and Remuneration Committee based on Board of Commissioners decree no. 004/GP-SK/I/2015.
Beliau tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun Pemegang Saham Utama Perseroan.
He is not affiliated with any members of the Board of Commissioners, Board of Directors, or the majority Shareholders of the Company.
Anthony Michael Gillbanks Komisaris Independen Independent Commissioners Warga Negara Inggris, 58 Tahun Citizen of British, 58 years old
Beliau menyelesaikan Program Sarjana Ilmu Pertanian dari University of Western Australia tahun 1983.
He completed his degree of Bachelor of Science in Agriculture from the University of Western Australia in 1983.
Sejak tahun 1984 sampai 1998, beliau bekerja di beberapa perusahaan kopi, cokelat, dan kelapa sawit di Papua New Guinea. Sejak tahun 1999 sampai 2003, beliau bekerja di PT Tolan Tiga (SIPEF Indonesia). Sejak tahun 2003 sampai 2007, beliau bekrja di PT London
From 1984 to 1998, he worked in coffee, cocoa and oil palm plantation companies in Papua New Guinea. From 1999 to 2003, he worked at PT Tolan Tiga (SIPEF Indonesia). From 2003 to 2007, he worked in PT London Sumatera Indonesia and held a position as Head of
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
29
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
Sumatera Indonesia dan memiliki posisi sebagai Head of Technology Transfer dan anggota panitia penelitian untuk stasiun Penelitian Bahlias Lonsum.
Technology Transfer and member of research committee for Lonsum's Bahlias Research station.
Sejak tahun 2008, beliau bekerja sebagai konsultan independen tropical tree corp consultant untuk berbagai klien di Indonesia, Malaysia, Afrika, dan Papua New Guinea.
From 2008, he has worked as an independant tropical tree crop consultant for various clients in Indonesia, Malaysia, Africa and Papua New Guinea.
Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan Akta No.37 tanggal 11 September 2014 dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie., SH., SE., MKn, Notaris di Jakarta. Beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan b e r d a s a r k a n S u r a t Ke p u t u s a n D e w a n Komisaris No.027/GP-SK/VI/2016 tanggal 9 Juni 2016.
He was appointed as Independent Commissioner of the Company in accordance with Deed no 37 dated September 11, 2014 made before Notary Humberg Lie, SH, SE, MKn, a notary in Jakarta. He was also appointed as member of the Company Audit Committee based on the Board of Commissioners Decree no. 027/GPSK/VI/2016 dated June 9, 2016.
Beliau tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun Pemegang Saham Utama Perseroan.
He is not affiliated with any members of the Board of Commissioners, Board of Directors, or the majority Shareholders of the Company.
Dede Rusamsi Komisaris Commissioners Warga Negara Indonesia, 60 Tahun Indonesian citizen, 60 years old
Beliau menjalani pendirikan militernya di Akademi Angkatan Udara Angkatan 1981, Sekolah Komando Kesatuan TNI Angkatan Udara (Sekkau) di tahun 1989, Sekolah Staff dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) di tahun 1996, dan PPSA Lemhanas di tahun 2009. Selain itu Beliau juga menjalani sejumlah pelatihan militer termasuk Sekolah
30
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
He obtained military education from the Indonesia Air Force Academy in 1981, the Indonesia Air Force Command School in 1989, the Indonesia Air Force Staff and Commander Academy in 1996, and the Indonesia National Resilience Institute Program (PPSA) in 2009. In addition, he participated in various military training programs, including from the Indonesia
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
Pe n e r b a n g ( 1 9 8 1 ) , Ad v a n c e d Co m b a t Tr a i n i n g C o u r s e F - 5 ( 1 9 8 4 ) , S e ko l a h Instruktur Penerbang TNI AU (1987), Test Pilot Course F-16 (1991), Sekolah Instruktur Penerbang F-16 (1991), dan Kursus Intelijen Strategis (1999).
School of Aviation in 1981, the Advance Combat Training Course for F-5 in 1984, the Indonesia Air Force School of Flight Instructor in 1987, the Test Pilot Course for F-16 in 1991, the School of Flight Instructor for F-16 in 1991, and the Strategic Intelligent Course in 1999.
Beliau memulai kariernya sebagai Perwira Penerbang dengan Pangkat Letnan Dua pada tahun 1981 dan setelah menjabat berbagai posisi, Beliau menjabat sebagai Komando Pangkalan Udara Iswahyudi pada tahun 2006 sampai dengan 2008. Setelah itu, karier militer selama 35 tahun telah membawa Beliau menduduki sejumlah Posisi Strategis, termasuk menjabat sebagai Panglima Komando Operasi Angkutan Udata I (2010), Wakil Kepala Staff TNI Angkatan Udara (2011), dan Wakil Gubernur Lemhanas RI (2013-2015). Jabatan terakhir Beliau adalah sebagai Kepala Staff Umum Tentara Nasional Indonesia (2015).
He started his career as Pilot with rank Second Lieutenant in 1981 and after holding various positions he served as the Commander of the Iswahyudi Air Base from 2006 to 2008. His 35 years of military career brought him to various strategic positions, including as Chief Commander for Air Force Operations I in 2010, Deputy to the Indonesia Air Force Chief of Staff in 2011, and Deputy Governor of Lemhannas RI from 2013 to 2015. His last position was as Indonesia National Armed Forces Chief of Staff for General Affairs (since 2015).
Beliau menyandang pangkat Marsekal Pertama TNI di tahun 2006, Marsekal Muda TNI di tahun 2010, dan Marsekal Madya TNI di tahun 2011. Beliau juga menerima sejumlah Tanda Kehormatan selama masa dinasnya.
He obtained Indonesia First Air Marshal rank in 2006, Indonesia Air Vice Marshal in 2010, and Indonesia Air Marshal in 2011. He also received various honors during his service.
Beliau sebagai Pembina Yayasan Manusia U n g g u l ( M AU N G) s e r t a Yay a s a n A l Qosimyah, sebuah lembaga yang mengelola Pesantren dan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Beliau diangkat sebagai Komisari Perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 22 Juni 2016.
He was Advisor to Yayasan Manusia Unggul (MAUNG) and Yayasan Al-Qosimyah, a foundation that managed Islamic boarding school (Pesantren) and Islamic Integrated Junior High School. He was appointed as Commissioner of the Company through the Extraordinary Shareholders Meeting of 22 June 2016.
Beliau tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun Pemegang Saham Utama Perseroan.
He is not affiliated with any members of the Board of Commissioners, Board of Directors or the majority Shareholders of the Company.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
31
L-R: Tay Ah Shao-Yung Indrawan-Budhi Istanto Suwito-Rambir Singh
Profil Direksi Board of Directors’ Profile
Profil Direksi Board of Directors’ Profile
Budhi Istanto Suwito Direktur Utama President Director Warga Negara Indonesia, 48 Tahun Indonesian citizen, 48 years old
Beliau menyelesaikan program Sarjana Ekonomi di Universitas Sebelas Maret, Surakarta pada tahun 1995. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur di TPSF sejak tahun 2011, Direktur di PT Tiga Pilar Sejahtera sejak tahun 1990, Direktur di PT Poly Meditra Indonesia sejak tahun 2006, dan Direktur Utama di PT Sriwijaya Panganindo Prima Lestari sejak tahun 2002.
He graduated from Universitas Sebelas Maret, Surakarta in 1995, with Bachelor Degree in Economic. Currently he also hold several positions, namely as Director of TPSF, Tbk since 2011, Director of PT Tiga Pilar Sejahtera since 1990, Director of PT Poly Meditra Indonesia since 2006, President Director of PT Sriwijaya Panganindo Prima Lestari since 2002.
Sebelumnya Beliau menjabat sebagai Komisaris di PT Poly Meditra Indonesia dan TPSF masing-masing dari 2003 sampai dengan 2006 dan sejak 2005 sampai dengan 2011.
Prior to that, he held the position of Commissioner of PT Poly Meditra Indonesia and TPSF from 2003 to 2006 and from 2005 to 2011 respectively.
Beliau diangkat menjadi Direktur Utama Perseroan, berdasarkan Akta No.37 tanggal 11 September 2014 dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie., SH., SE., MKn, Notaris di Jakarta. Tugas dan fungsi utama adalah memimpin dan mengatur jalannya perusahaan secara keseluruhan. Beliau tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya.
He was appointed as President Director of the company, based on Deed no. 37 dated September 11, 2014 prepared before Notary Humberg Lie, SH, SE, Mkn, a notary in Jakarta. His main function and task are to lead and control the overall Company. He is not affiliated with any members of the Board of Commissioners or the Board of Directors.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
33
Profil Direksi Board of Directors’ Profile
Yung Indrawan Direktur Independen Independent Director Warga Negara Indonesia, 57 Tahun Indonesian citizen, 57 years old
34
Beliau menyelesaikan Program Diploma dengan jurusan Akuntansi pada Akademi Akuntansi Jayabaya tahun 1984. Pada tahun 1986 Beliau menyelesaikan gelar Sarjana Akuntansi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Jakarta. Pada tahun 2000, Beliau memiliki gelar Magister dengan jurusan Manajemen dari IPMI, Jakarta dan MBA dari Monash Business School, Melbourne.
He completed his Diploma in Accounting from Akademi Akuntansi Jayabaya in 1984. In 1986, he graduated with a Bachelor Degree in Accounting, from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Jakarta. In 2000, he obtained his Masters Degree in Management from IPMI, Jakarta and MBA from Monash Business School, Melbourne.
Sejak tahun 1984 sampai dengan 1989 Beliau bekerja sebagai auditor pada Price Waterhouse. Sejak tahun 1989 sampai dengan 1991, Beliau menjabat sebagai Financial Controller di PT Rolimex Corporation dan ditugaskan pada PT Sinar Syno Kimia sebagai Manajer Keuangan dan Akunting sejak tahun 1991 sampai dengan 1993. Beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan di PT Rheem Indonesia dan selanjutnya pada PT Alumindo Perkasa sejak tahun 1993 sampai dengan 2015.
Since 1984 to 1989, he served as an Auditor with Price Waterhouse. From 1989 to 1991, he was the Financial Controller at PT Rolimex Corporation and was assigned to PT Sinar Syno Kimia as Finance Accounting Manager since 1991 until 1993. He was appointed as Finance Director to PT. Rheem Indonesia and later to PT Alumindo Perkasa from 1993 until 2015.
Saat ini Beliau menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan berdasarkan Akta No.110 tanggal 17 Juni 2015 dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie., SH., SE., MKn, Notaris di Jakarta.
Currently, he is the Independent Director of the Company based on Deeds no 110 dated June 17, 2015 made before Notary Humberg Lie, SH, SE, Mkn, a notary in Jakarta.
Beliau tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun Pemegang Saham Utama Perseroan.
He is not affiliated with any members of the Board of Commissioners, Board of Directors or the Shareholders of the Company.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Profil Direksi Board of Directors’ Profile
Rambir Singh Direktur Director Warga Negara Indonesia, 54 Tahun Indonesian citizen, 54 years old
Beliau meraih gelar Sarjana Ilmu Pertanian di Universitas Darma Agung, Medan, Sumatera Utara pada tahun 1988. Beliau memulai karier sebagai seorang Ahli Agronomi di PT Pioneer Hibrida sejak tahun 1990 sampai dengan tahun 1991.
He obtained his Bachelor degree in Agricultural Science from the University of Darma Agung, Medan, North Sumatra in 1988. He started his career as an Agronomy expert at PT Pioneer Hibrida from 1990 to 1991.
Beliau bergabung dengan PT PP London Sumatera Tbk sebagai Asisten Lapangan di tahun 1992, Kepala Asisten (Head Assisstant) di tahun 1998 dan General Manajer di tahun 2005 sampai dengan 2008.
He joined PT PP London Sumatra Tbk as Field Assistant in 1992, Head Assistant in 1998 and General Manager from 2005 to 2008.
Di tahun 2013, Beliau bergabung dengan Perseroan sebagai Kepala Operasional Kebun (Head of Estate Plantation) dan diangkat sebagai Direktur sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 22 Juni 2016. Tugas utama beliau adalah menangani operasional kebun wilayah Sumatera.
In 2013, he joined the Company as Head of Estate and as Director since the closing of the Extraordinary Shareholders Meeting of the Company on 22 June 2016. His main duties are on the operational of the plantation at Sumatra region.
Beliau tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun Pemegang Saham Utama Perseroan.
He is not affiliated with any members of the Board of Commissioners, Board of Directors or the Shareholders of the Company.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
35
Profil Direksi Board of Directors’ Profile
Michael Tay (Tay Ah Shao) Direktur Director Warga Negara Malaysia, 61 Tahun Malaysian citizen, 61 years old
36
Beliau mendapat gelar Diploma dari Incorporated Society of Planter di Malaysia dan membangun kariernya di bidang perkebunan kelapa sawit sebagai Pekerja Kebun (“Cadet Planter”) di General Agriculture Sdn Bhd pada tahun 1975 dan sebagai Assisten Manager di Kok Hung Sdn Bhd pada tahun 1978.
He obtained his Diploma degree from the Incorporated Society of Planter, Malaysia, and built his career in the area of palm oil plantation as Cadet Planter at General Agriculture Sdn Bhd in 1975 and as Assistant Manager at Kok Hung Sdn Bhd in 1978.
Sejak tahun 1981 sampai dengan 2005 Beliau bekerja di Sabah Softwoods Sdn Bhd, sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit milik Negara Bagian Sabah dimana beliau menjabat beberapa posisi termasuk salah satunya yaitu sebagai Manager Kebun. Pada tahun 2006 sampai dengan 2009 beliau ditugaskan di Benta Wawasan Sdn Bhd Malaysia sebagai Senior Manager.
Since 1981 to 2005 he worked for Sabah Softwoods Sdn Bhd, a palm oil plantation company owned by State of Sabah, where he held various positions, including as Estate Manager. Since 2006 to 2009, he was assigned to Benta Wawasan Sdn Bhd, Malaysia, as Senior Manager.
Beliau memulai kariernya di Indonesia pada tahun 2008 ketika bekerja pada perusahaan Chin Teck Group sebagai General Manager Plantation di Sumatera Selatan sampai dengan tahun 2010. Sejak tahun 2010 sampai dengan bulan September tahun 2013, beliau bergabung dengan Wilmar International Plantation sebagai General Manager di Sumatera Barat dan kemudian menjadi General Manager di Kalimantan Barat.
He started his career in Indonesia in 2008 when he worked for Chin Teck Group as Plantation General Manager for South Sumatra until 2010. Since 2010 to September 2013, he joined Wilmar International Plantation as General Manager for West Sumatra and thereafter as General Manager for West Kalimantan.
Beliau bergabung bersama Perseroan sebagai Kepala Operasional Kebun sejak bulan Maret tahun 2016 dan diangkat sebagai Direktur sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 22 Juni 2016 berdasarkan Akta No.47 tanggal 22 Juli 2016 dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie., SH., SE., MKn, Notaris di Jakarta.
He joined the Company as Head of Estate since March 2016 and was appointed as Director since the closing of the Extraordinary Shareholders Meeting of 22 June 2016 in accordance to Deed no 47 dated July 22, 2016 made before Notary Humberg Lie, SH, SE, Mkn, a notary in Jakarta.
Beliau tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun Pemegang Saham Utama Perseroan.
He is not affiliated with any members of the Board of Commissioners, Board of Directors or the Shareholders of the Company.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Profil Komite Audit Profile of Audit Committee
Profil Komite Audit Profile of Audit Committee
Profil Komite Audit Profile of Audit Committee
38
Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasannya. Tanggung jawab Komite Audit adalah menilai apakah laporan keuangan dan operasional yang dibuat oleh Direksi dapat diandalkan, juga untuk memastikan bahwa kebijakan pengendalian serta penegakkan hukum dan peraturan telah ditetapkan dalam bisnis Perseroan.
Audit Committee supports the Board of Commissioners in performing their supervisory function. The responsibility of the Audit Committee is to assess on whether the financial statements and the operational as prepared by the Board of Directors are reliable. Also, to ensure that the policies on controls and on compliance to laws and regulations have been defined in the Company's businesses.
Komite Audit beranggotakan para profesional independen dan diketuai oleh Komisaris Independen. Komite Audit bertindak independen dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Piagam Komite Audit Perseroan.
The Audit Committee consists of independent professionals and chaired by an Independent Commissioner. The Audit Committee acts independently in performing their duties and responsibilities in accordance with the Company's Audit Committee Charter.
Per 31 Desember 2016 Komite Audit terdiri atas : Ketua : Koh Bing Hock Anggota : Anthony Michael Gillbanks Sudibjo Hartanto Widjojo Kusumo
As of 31 December 2016, the Audit Committee consists of: Chairman : Koh Bing Hock Member : Anthony Michael Gillbanks Sudibjo Hartanto Widjojo Kusumo
Bapak Anthony Michael Gillbanks ditunjuk oleh Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.027/GPSK/VI/2016 tanggal 9 Juni 2016 sebagai anggota baru dan pada tanggal 1 Juli 2016 terjadi perubahan kembali pada komposisi anggota Komite Audit dengan menunjuk Bapak Sudibjo Hartanto dan Bapak Widjojo Kusumo sebagai anggota Komite Audit menggantikan Ibu Lita Chritiana dan Ibu Erna Suryani yang sudah resmi mengundurkan diri b e r d a s a r k a n S u r a t Ke p u t u s a n D e w a n Komisaris No.028/GP-SK/VI/2016. Perseroan menghargai rekomendasi dan arahan Ibu Lita Chritiana dan Ibu Erna Suryani selama menjabat sebagai anggota Komite Audit.
Anthony Michael Gillbanks was appointed by the Board of Commissioners through the Board of Commissioners decree no. 027/GPSK/VI/2016 dated 9 June 2016 as a new member. On 1 July 2016, there was a change in the composition of the Audit Committee with the appointments of Sudibjo Hartanto and Widjojo Kusumo as members of the Audit Committee succeeding Lita Chritiana and Erna Suryani who are officially resigned through the Board of Commissioners decree no. 028/GP-SK/ VI/2016. The Company appreciates the recommendations and guidance from Lita Chritiana and Erna Suryani during their tenure as members of the Audit Committee.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Profil Komite Audit Profile of Audit Committee
Selama tahun 2016, Komite Audit mengadakan empat kali rapat bersama dengan tim audit internal, manajemen, dan Direksi. Rapat tersebut membahas dan mengevaluasi laporan keuangan dan laporan kegiatan usaha Perseroan sepanjang tahun 2016.
In 2016, the Audit Committee have met four times with the internal audit team, management, and Board of Directors. The meetings discussed and evaluated the financial statements and reports on the business activities of the Company during 2016.
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“POJK”) No. 55 /POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
In accordance with Regulation of Financial Supervisory Authority no. 55 Year 2015, the function and role of audit committee, amongst other, are as follows:
a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Emiten atau Perusahaan Publik kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Emiten atau Perusahaan Publik; b. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik; c. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya; d. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan imbalan jasa; e. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal; f. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen resiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Emiten atau Perusahaan Publik tidak memiliki fungsi p e m a n t a u r e s i ko d i b a w a h D e w a n Komisaris; g. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik; h. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik; dan i. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Emiten atau Perusahaan Publik.
a. To review financial information to be issued by the Issuer or the Listed Company to the public and/or the Authorities, including, amongst others, financial information, projections and other reports in relation to financial information of the Issuer or Listed Company; b. To review on compliance of prevailing rules and regulation in relation to the Issuer's or Listed Company's activities; c. To provide independent opinion in the event of major discrepancy views between the management and its accountant on its services; d. To provide recommendation to the Board of Commissioners on appointment of accountant based on its independence, scope of work and service fee; e. To inspect the review of internal auditor and monitor post mortem actions by Board of Directors on the internal auditor's findings' f. To review risk management activities done by the Board of Directors, if the Issuer or Listed Company does not have risk monitoring function under Board of Commissioners; g. To review reports in relation to accounting process and financial statements of the Issuer or Listed Company; h. To review and provide solutions to the Board of Commissioners on potential conflict of interest of the Issuer or Listed Company. i. To maintain confidential documents, data and information of the Issuer of Listed Company.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
39
Profil Komite Audit Profile of Audit Committee
40
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit mempunyai wewenang sebagai berikut:
In performing their duties, the Audit Committee have the following authorities:
a. Mengakses dokumen, data, dan informasi Emiten atau Perusahaan Publik tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya perusahaan yang diperlukan; b. B e r k o m u n i k a s i l a n g s u n g d e n g a n karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal, manajemen resiko, dan Akuntan terkait t u g a s d a n t a n g g u n g j aw a b Ko m i te Audit; c. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan); dan d. M e l a k u k a n ke w e n a n g a n l a i n y a n g diberikan oleh Dewan Komisaris.
a. To access document, data, and information of the issuer or the publicly listed Company regarding employees, funds, assets, and company's resources, as required; b. To communicate directly with employees, including the Board of Directors and parties who perform the internal audit, risk management, and accounting functions in line with the duties and responsibilities of the Audit Committee; c. To involve independent parties outside of the Audit Committee, as required, to support the implementation of their duties (if necessary); and d. To perform other authorities as defined by the Board of Commissioners
Profil Komite Audit
Profile of the Audit Committee
Koh Bing Hock
Koh Bing Hock
Ketua Komite Audit
Chairman of the Audit Committee
Riwayat singkat, kualifikasi pendidikan, dan pengalaman kerja telah ditampilkan pada pembahasan Profil Dewan Komisaris.
Brief background, education qualification, and working experience were presented in the description of the profile of the Board of Commissioners.
Beliau ditunjuk sebagai Ketua Komite Audit b e r d a s a r k a n S u r a t Ke p u t u s a n D e w a n Komisaris No.027/GP-SK/VI/2016 tanggal 15 September 2014 dengan masa jabatan sampai dengan 14 September 2018.
He was appointed as Chairman of the Audit Committee through the Board of Commissioners decree no. 027/GPSK/VI/2016 dated 15 September 2014 with tenure until 14 September 2018.
Anthony Michael Gillbanks
Anthony Michael Gillbanks
Anggota Komite
Member of the Committee
Riwayat singkat, kualifikasi pendidikan, dan pengalaman kerja telah ditampilkan pada pembahasan Profil Dewan Komisaris.
Brief background, education qualification, and working experience were presented in the description of the profile of the Board of Commissioners.
Beliau ditunjuk sebagai Anggota Komite Audit b e r d a s a r k a n S u r a t Ke p u t u s a n D e w a n Komisaris No.027/GP-SK/VI/2016 tanggal 9 Juni 2016 dengan masa jabatan sampai dengan 8 Juni 2020.
He was appointed as member of the Audit Committee through the Board of Commissioners decree no. 027/GPSK/VI/2016 dated 9 June 2016 with tenure until 8 June 2020.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Profil Komite Audit Profile of Audit Committee
Sudibjo Hartanto Anggota Komite Audit Member of Audit Committee Warga Negara Indonesia, usia 49 tahun Indonesia citizen, age 49 years old
Bapak Sudibjo memulai karir sebagai Staff Audit dan Tax di Hananta Multi Consultant, Semarang dari 1990 hingga 1992, kemudia sebagai Accounting Manager di PT Bahagia Sumber Abadi, Surakarta (salah satu perusahaan Wings Surya Group) dari 1992 hingga 1998 dan hingga saat ini masih b e r g a b u n g d e n g a n s a l a h s a t u k a n to r konsultan pajak.
Sudibjo started his career as Audit and Tax Staff at Hananta Multi Consultant, Semarang from 1990 to 1992, as Accounting Manager at PT Bahagia Sumber Abadi, Surakarta (a member of Wings Surya Group) from 1992 to 1998, and to date he works for one of the tax consultant office.
Gelar pendidikan dan pelatihan yang diperoleh antara lain, Jurusan Akuntansi, Akademi Keuangan, dan Akuntansi Wika Jasa, Semarang lulus tahun 1991, Jurusan Pe r p a j a k a n , A k a d e m i Ke u a n g a n , d a n Akuntansi Wika Jasa Semarang lulus tahun 2 0 0 3 , Fa k u l t a s E k o n o m i A k u n t a n s i , Universitas Sebelas Maret, Surakarta lulus tahun 2003 Brevet B Perpajakan pada tahun 2003.
His education degree and training were obtained from, among others, Wika Jasa Academy of Finance and Accounting, Semarang, major in accounting (graduated in 1991), Wika Jasa Academy of Finance and Accounting, Semarang, major in tax (graduated in 2003), Faculty of Economy and Accounting, University of Sebelas Maret, Surakarta (graduated in 2003); and completed tax course Brevet B in 2003.
Beliau ditunjuk sebagai Anggota Komite Audit b e r d a s a r k a n S u r a t Ke p u t u s a n D e w a n Komisaris No.28/GP-SK/VI/2016 tanggal 1 Juli 2016 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2020.
He was appointed as member of the Audit Committee through the Board of Commissioners decree no. 28/GP-SK/VI/2016 dated 1 July 2016 with tenure until 30 June 2020.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
41
Profil Komite Audit Profile of Audit Committee
Widjojo Kusumo Anggota Komite Audit Member of Audit Committee Warga Negara Indonesia, usia 56 tahun Indonesia citizen, age 56 years old
Bapak Widjojo berkarir sejak tahun 1992 sebagai Interna Auditor PT Golden Manyaran Group, Semarang sejak tahun 1993. Beliau juga berkarya di Sri Ratu Group Semarang sebagai Tax Manager. Mulai tahun 2000 hingga kini beliau bergabung dengan salah satu kantor konsultan pajak.
Widjojo started his career in 1992 as internal auditor at PT Golden Manyaran Group, Semarang until 1993. He also served as tax manager at Sri Ratu Group, Semarang. Since 2000 up to now, he works for one of the tax consultant office.
Pendidikan yang beliau tempuh adalah Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang lulus tahun 2002 dan pelatihan Brevet Pajak pada tahun 2003.
His education was obtained from the Faculty of Economy and Accounting, University of Diponegoro, Semarang (graduated in 2002) and completed his tax brevet course in 2003.
Beliau ditunjuk sebagai Anggota Komite Audit b e r d a s a r k a n S u r a t Ke p u t u s a n D e w a n Komisaris No.28/GP-SK/VI/2016 tanggal 1 Juli 2016 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2020.
He was appointed as member of the Audit Committee through the Board of Commissioners decree no. 28/GP-SK/VI/2016 dated 1 July 2016 with tenure until 30 June 2020.
Berikut jumlah kehadiran anggota Komite Au d i t p a d a r a p a t Ko m i te Au d i t y a n g diselenggarakan selama tahun 2016:
The following listed the number of attendance of members of Audit Committee during meetings of Audit Committees conducted during 2016:
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran/Meeting frequency and level of attendance Nama/Names
Jumlah Kehadiran/No. of attendance
Koh Bing Hock
4
Anthony Michael Gil l banks
4
Lita Chritiana*
4
Erna Suryani*
4
Sudibjo Hartanto
4
Widjojo Kusumo
4
Jumlah Rapat/No. of meetings
*Resmi mengundurkan diri sejak tanggal 1 Juli 2016
42
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
4
Profil Komite Nominasi dan Numerasi Profile of Nomination and Renumeration Committee
Profil Komite Nominasi dan Numerasi Profile of Nomination and Renumeration Committee
Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan Ko m i s a r i s d a l a m m e n e t a p k a n k r i t e r i a pemilihan calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi, membantu Dewan Komisaris mempersiapkan calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta menentukan kebijakan dan pengawasan pelaksanaan kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, jajaran manajemen Perseroan. Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk oleh Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan No.004/GP-SK/I/2015 tanggal 26 Januari 2015. Komite Nominasi dan Remunerasi telah memiliki pedoman kerja atau Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi.
Profile Komite Nominasi dan Remunerasi
44
The Nomination and Remuneration Committee was formed to assist the Board of Commissioners in setting selection criteria of members candidates' of the Board of Commissioners and Directors, assisting Board of Commissioners in preparing the members candidates of the Board of Commissioners and Directors, as well as to formulate remuneration policy and monitor its implementation by the Boards of Commissioners, Directors and Board of Management . The Nomination and Remuneration Committee was formed by the Board of Commissioners on the decree letter no. 004/GP-SK/I/2015, on the date of 26th January 2015. The Nomination and Remuneration Committee has established work guidance or Committee Nomination and Remuneration Charter. Members' Profile of the Nomination and Remuneration Committee
Koh Bing Hock
Koh Bing Hock
Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi
Chairman of Nomination and Remuneration Committee
Riwayat singkat, kualifikasi pendidikan, dan pengalaman kerja telah ditampilkan pada pembahasan Profil Dewan Komisaris.
Brief Background, education qualification, and work experience have been portrayed during the discussion on the Board of Commissioners' Profile.
Beliau ditunjuk sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.004/GPSK/I/2015 tanggal 26 Januari 2015 dengan masa jabatan sampai dengan 25 Januari 2019.
He was appointed as member of Nomination and Remuneration Committee based on Decree of Board of Commissioners No.004/GPSK/I/2015 dated 26th January 2015 with period of service until 25th January 2019.
Beliau merupakan Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen dan juga sebagai Ketua Komite Audit.
He is also a Chairman and Independent Commissioner, as well as Chairman of Audit Committee.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Profil Komite Nominasi dan Numerasi Profile of Nomination and Numeration Committee
Tan Eng Chuan
Tan Eng Chuan
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Riwayat singkat, kualifikasi pendidikan, dan pengalaman kerja telah ditampilkan pada pembahasan Profil Dewan Komisaris.
Member of Nomination and Remuneration Committee Brief Background, education qualification, and work experience have been portrayed during the discussion on the Board of Commissioners' Profile.
Beliau ditunjuk sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.004/GPSK/I/2015 tanggal 26 Januari 2015 dengan masa jabatan sampai dengan 25 Januari 2019.
He was appointed as member of Nomination and Remuneration Committee based on Decree of Board of Commissioners No.004/GPSK/I/2015 dated 26th January 2015 with period of service until 25th January 2019.
Beliau merupakan Komisaris.
He is also a Commissioner.
Achmad Febriyansyah Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Member of Nomination and Remuneration Committee Warga Negara Indonesia, 46 tahun Indonesian citizen, 46 years old
Mengawali karier dibagian sumber daya manusia di PT Central Proteina Prima Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Aqua Bussiness sejak tahun 1994-2001. Kemudian beliau berkarya di PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk sebagi Manager Sumber Daya Manusia, Change Management Manager, dan ERP-SAP Human Capital Management Internal Consultant sampai tahun 2008. Kemudian hingga akhir tahun 2012 beliau bergabung dengan Nike Manufacturing Indonesia sebagai Direktur Sumber Daya Manusia. Disaat yang bersamaan beliau aktif sebagai Pengajar dan Trainer, salah satunya pada Universitas Binus. Beliau bergabung dengan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk dan juga PT Golden Plantation Tbk hingga saat ini sebagai General Manager Sumber Daya Manusia. Sampai saat ini beliau juga aktif dan terlibat pada beberapa
He started his career as human resource at PT Central Proteina Prima Tbk, a company operate in the field of aquaculture business from 1994 – 2001. He then worked at PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk as HRD Manager, Change Management Manager and ERP-SAP Human Capital Management Internal Consultant until 2008. By the end of 2012, he joined Nike Manufacturing Indonesia as HR Director. At the same time he is also active in Lecturing and Training, including at Binus University. He later joined with PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk and PT Golden Plantation Tbk until present as HR General Manager. Currently he is also actively involved in several International Chambers (foreign Chamber of Commerce and Industr y) as Industrial
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
45
Profil Komite Nominasi dan Numerasi Profile of Nomination and Numeration Committee
International Chamber (Kamar Dagang dan Industri A sing) sebagai Industrial Relationship Consultant/Advisor, APINDO, dan di Plantation Human Capital Association (PHCA). Beliau memegang Gelar Bachelor of Labor Law dan Master of Human Resources Management.
Relationship Consultant/Advisor, APINDO, and in Plantation Human Capital Association (PHCA). He holds a Bachelor Degree in Law of Labor and Masters in Human Resources Management.
Beliau ditunjuk sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.004/GPSK/I/2015 tanggal 26 Januari 2015 dengan masa jabatan sampai dengan 25 Januari 2019.
He is appointed as the member of Nomination and Remuneration Committe based on Decree of Board of Commissioners No.004/GPSK/I/2015 dated 26th January 2015 with period of service until 25th January 2019.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi diantaranya sebagai berikut :
The role and responsibility of the Nomination and Remuneration Committee among others are:
Terkait dengan Fungsi Nominasi : Melakukan penelaahan dan pemantauan untuk memastikan bahwa Perseroan telah memiliki strategi dan kebijakan nominasi, meliputi proses analisis pengembangan organisasi, perencanaan kebutuhan sumber daya manusia, sistem kualifikasi dan klasifikasi, prosedur dan kriteria rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pengembangan serta promosi dan suksesi. § Menyusun kriteria seleksi, kualifikasi, syaratsyarat dan prosedur nominasi yang transparan bagi calon Anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan para pejabat senior manajemen satu tingkat di bawah Direksi di Perseroan yaitu General Manager atau setara. § Menyampaikan rekomendasi kepada D e w a n Ko m i s a r i s n a m a - n a m a c a l o n Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang akan diusulkan kepada RUPS § Menyampaikan rekomendasi dan m e m b a n t u D e w a n Ko m i s a r i s d a l a m memastikan bahwa nama-nama calon Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang akan diusulkan, baik dari dalam maupun dari luar Perseroan, telah sesuai dengan kriteria seleksi, due dilligence, dan prosedur nominasi yang terdapat dalam Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual) dan kebijakan manajemen.
Relating to Nomination Function: To review and monitor to ensure that the Company has nomination strategy and policies, which include an analysis process for organization development, resources capacity planning, qualification and classification systems, recruitment and selection procedures and criteria, training and development as well as promotion and succession planning. § To prepare selection and qualification criteria, transparent nomination requirements and procedures for candidates for members of the Board of Commisioners, Board of Directors, and for senior management a one-down below Board of Directors of the Company, such as: General Manager, etc. § To provide recommendations to the Board of Commissioners on names for the candidacies for members of the Board of Directors and Board of Commissioners to be proposed in the General Shareholders Meeting § To provide recommendations and to assist the Board of Commissioners in ensuring that the proposed names for the candidacy for members of the Board of Commissioners, Board of Directors, either from internal or from outside of the Company, have passed the selection criteria, due diligence, and nomination procedures as defined in the Board of Commissioners and Board of Directors manuals and management policies.
§
Terkait dengan Fungsi Remunerasi : Mempelajari peraturan perundangundangan dan ketentuan yang berlaku dalam kebijakan remunerasi untuk
§
46
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
§
Relation to Remuneration Function: To understand the prevailing laws, regulations and rules on remuneration policy to be applied at the Company
§
Profil Komite Nominasi dan Numerasi Profile of Nomination and Numeration Committee
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
diberlakukan di Perseroan Memastikan bahwa Perseroan telah memiliki sistem remunerasi yang transparan berupa gaji atau honorarium, tunjangan, dan fasilitas yang bersifat tetap serta berupa tantiem dan insentif yang bersifat variabel Mengkaji kelayakan sistem remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris, serta merekomendasikan penyesuaian yang diperlukan dengan mempertimbangkan keterkaitan antara tingkat remunerasi yang diterima dengan pencapaian target kinerja yang ditetapkan Memberikan rekomendasi tentang sistem nominasi, evaluasi remunerasi yang transparan bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan pejabat setingkat General Manager untuk seterusnya mengajukan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Mengkaji kelayakan kebijakan pemberian dan penggunaan fasilitas-fasilitas yang disediakan bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan pejabat setingkat General Manager serta memberikan rekomendasi perbaikan/perubahan yang diperlukan M e m b a n t u D e w a n Ko m i s a r i s d a l a m merumuskan dan menentukan kebijakan remunerasi, berupa gaji atau honorarium, tunjangan, dan fasilitas yang bersifat tetap serta yang bersifat variabel bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan pejabat setingkat General Manager Mengkaji dan menyampaikan rekomendasi yang transparan tentang kebijakan pemberian gaji atau honorarium, tunjangan, dan fasilitas yang bersifat tetap serta yang bersifat variabel bagi Anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan pejabat setingkat General Manager minimal sekali dalam setahun Melakukan pemantauan tentang tingkat remunerasi perusahaan sejenis yang berlaku di pasar, sebagai pembanding dalam menetapkan kebijakan remunerasi Perseroan. Memastikan tersedianya asuransi tanggung gugat (Directors Officers Liability Insurance) dan kecelakaan diri (Personal Accident) untuk Direktur, Dewan Komisaris, dan pejabat perusahaan dan asuransi yang dipandang perlu Melakukan penelaahan dan pemantauan untuk memastikan bahwa Perseroan telah memiliki strategi dan kebijakan remunerasi, meliputi mekanisme pengupahan, pola remunerasi, serta jaminan sosial dan kesejahteraan Mengevaluasi sistem imbalan pegawai,
§
§
§
§
§
§
§
§
§
§
To e n s u r e t h a t t h e C o m p a n y h a s transparent remuneration policy in the form of salary or honorarium, benefits, and fixed facilities as well as bonuses and other Vriable intensives. To review the appropriateness of the remuneration system for the Board of Directors and Board of Commissioners, as well s to recommend necessary adjustments taken into consideration the inter-relation between the remuneration level received and the achievement over the defined performance target To provide recommendation on nomination system, transparent remuneration evaluation for Board of Commissioners, Board of Directors, and officers equal to General Manager to be further proposed for recommendations to the Board of Directors To evaluate the appropriateness of the policy in providing and in the use of facilities by the Board of Commissioners, Board of Directors, and officers equal to General Manager level as well as to provide recommendation for necessary impovements/changes. To assist the Board of Commissioiners in formulating and defining the remuneration policy, in the form of salary or honorarium, allowances, and fixed and variable facilities for the Board of Commissioners, Board of Directors, and officers equal to General Manager level. To review and to provide transparent recommendations on policy related to salary or honorarium, benefits, and fixed and variables facilities for members of the Board of Commissioners, Board of Directors, and officers equal to General Manager level at a minimum once every year. To monitor the remuneration level applied by companies in the same peer group in the market, as a benchmark in defining the Company remuneration policy The ensure the availability of Directos Officers Liability Insurance and Personal Accident for Directors, Board of Commissioners, and officers of the company and other insurance as considered necessary. To review and monitor to ensure that the Company has remuneration strategy and policy, consists of: remuneration mechanism, remuneration pattern, and social security and welfare To evaluate employee compensation system, allowances, and other facilities as
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
47
Profil Komite Nominasi dan Numerasi Profile of Nomination and Numeration Committee
pemberian tunjangan, dan fasilitas lainnya serta menyampaikan rekomendasi yang transparan minimal sekali dalam dua tahun tentang : ú Penilaian terhadap sistem imbalan pegawau, pemberian tunjangan, dan fasilitas lainnya ú Memberikan alternatif imbalan lainnya antara lain opsi atas saham ú Sistem dan tunjangan pensiun ú Sistem dan tunjangan lainnya dalam hal pemutusan hubungan kerja karyawan secara massal.
well as to provide transparent recommendations at a minimum once every two years regarding: ú An evaluation on the reward system, allowances, and other facilities; ú To provide alternative type of rewards, e.g.: share option; ú Pension ú Other allowances related to mass layoffs.
Pelaksanaan kegiatan komite selama tahun 2016, sebagai berikut :
In 2016, the followings are the activities of the committee:
Komite Nominasi dan Remunerasi berpendapat bahwa Perseroan telah menjalankan sistem remunerasi dan kompensasi yang memenuhi asas transparansi dan keadilan sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku § Perseroan telah memiliki struktur organisasi yang baik untuk mencapai visi dan misi serta target yang telah dicanangkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku § Telah melaksanakan kunjungan kerja ke Perseroan dan entitas anak untuk meninjau dan mereview kinerja dari Perseroan dan entitas anak, serta mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada di entitas anak dan memberikan laporan ke Dewan Komisaris
The Nomination and Remuneration Committee is of the opinion that the Company has implemented a transparent and fair remuneration and compensation system in accordance with the prevailing laws and regulations § The Company has good organization structure to achieve its vision and mission as well as target that have been defined in accordance with the prevailing laws and regulations; § Has visited the Company and its subsidiaries to monitor and review their performances, and to understand issues faced by the subsidiaries and report them to the Board of Commissioners
§
§
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Meeting frequency and level of attendance Nama/Names Koh Bing Hock
3
T an Eng Chuan
3
Achmad Febriyansyah
3
Jumlah Rapat/No of meetings
48
Jumlah Kehadiran/Attendance level
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
3
Internal Audit Internal Audit
Internal Audit Internal Audit Fungsi Audit Internal di Perseroan dijalankan oleh Divisi Internal Audit dan Business Controller yang dipimpin oleh seorang Kepala Divisi dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan mempunyai hubungan fungsional kepada Komite Audit dan Dewan Komisaris dalam menyampaikan Laporan Hasil Audit.
Internal Audit of the Company function is run by the Internal Audit and Business Controller Division headed by a Head of Division responsible to the President Director and has functional line to the Audit Committee and Board of Commissioners when submitting the Audit Report.
Dewan Komisaris
Komite Audit
Direktur Utama
Internal Audit
50
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Profil Internal Audit Profile of Internal Audit
Didik Sugiyarto Warga Negara Indonesia, 32 Tahun Indonesian citizen, 32 years old
Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi di Universitas Janabadra Yogyakarta pada tahun 2007. Pada tahun 2007-2009 beliau pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Administrasi di PT Salim Ivomas Pratama. Pada tahun 2009-2012 beliau pernah bekerja di Putra Kelana Makmur Group sebagai Pengawas Senior Keuangan dan Akuntansi. Beliau menjabat sebagai bisnis kontroller di PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk pada tahun 2012-2014. Beliau bergabung dengan Perseroan pada tahun 2014 sampai dengan saat ini sebagai Internal Audit.
He graduated as Economic Accountancy Bachelor in University of Janabadra Yogyakarta in 2007. During 2007-2009, he was Head of Administration Section of PT Salim Ivomas Pratama. During 2009-2012, he worked as Senior Supervisor Finance and Accounting in Putra Kelana Makmur group. He was business controller in PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk in 2012-2014. He joined the company since 2014 until to date as Internal Audit.
Penunjukan Kepala Unit Audit Internal
Appointment of Head of Internal Audit
Sesuai dengan Peraturan No.IX.I.17 dan sesuai Surat Keputusan Direksi tanggal 15 September 2014, Perseroan telah menunjuk Didik Sugiyarto sebagai unit Audit Internal. Unit Audit Internal telah memiliki pedoman atau Piagam Unit Audit Internal yang telah ditetapkan oleh Direksi tanggal 15 September 2014.
In compliance with Regulation No. IX.I.17 and as per Decree Letter of Board of Directors dated 15 September 2014, the Company has appointed Didik Sugiarto as internal auditor. The Internal Audit unit has an Internal Audit Charter as established by the Board of Drectors on September 15, 2014.
Profil mengikuti Pelatihan dan sertifikasi terkait Audit sebagai berikut: § Implementasi Internal Control (COSObased) tahun 2013 dari Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) Jakarta § Enterprise Risk Management tahun 2015 dari Prospero Training Management Jakarta § Implementasi Internal Control (COSO) II tahun 2016 dari Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) Jakarta.
The incumbent has joined training and received certificates related to audit as follows: § Internal control implementation (COSO-based) in 2013 from the Internal Audit Professional Training & Development Center (YPIA), Jakarta; § Enterprise Risk Management in 2015 from Prospero Training Management, Jakarta; § Internal Control implementation (COSO) II in 2016 from the Internal Audit Professional Training & Development Center (YPIA), Jakarta.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
51
Profil Internal Audit Profile of Internal Audit
52
Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal adalah sebagai berikut Ÿ Menyusun dan melaksanakan rencana pemeriksaan internal tahunan § Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen resiko sesuai kebijakan Perseroan § Melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap efisiensi dan efektivitas pengendalian intern serta kualitas kinerja di bidang akuntansi dan keuangan, produksi, operasional, manajemen sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan aktivitas operasional lainnya serta melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan § Melakukan evaluasi atas kecukupan dan efektivitas proses manajemen resiko serta praktek Good Corporate Governance atas seluruh aspek dan unsur kegiatan usaha Perseroan § Memberi saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan Manajemen § Menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direksi dan Dewan Komisaris serta bekerjasama dengan Komite Audit § Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah direkomendasikan § Melaporkan resiko-resiko bisnis yang mungkin dihadapi Perseroan kepada Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite Audit § Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan pemeriksaan internal yang telah dilakukannya § Selalu menjaga independensi dan obyektivitas dengan tidak merangkap jabatan atau tugas pada pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan maupun bisnis unit terafiliasi lainnya § Selalu meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya melalui program pendidikan profesi berkelanjutan
The role and responsibility of the Internal Audit unit is as follow: Ÿ To prepare and to execute the annual internal audit plan; § To test and evaluate the implementation of the internal control and risk management system in accordance with the Company's policy; § To examine and evaluate the efficiency and effectiveness of the internal control as well as the work performance quality in the accounting and finance, production, operations, human resources, marketing, information technology and other operational activities; and to perform special audits as necessary § To evaluate the adequacy and effectiveness of the risk management process and the practice of the Good Corporate Governance in every aspects and elements of the Company's business activities § To p r o v i d e r e c o m m e n d a t i o n s f o r improvements and objective information on the activities being audited in every level of management § To prepare the Audit Report and submit them to the Board of Directors and Board of COmmissiones and work together with the Audit Committee § To monitor, analyse, and report on the follow up action for improvements as recommended § To report on the potential business risks that may be faced by the Company to the Board of Directors, Board of Commissiones, and to the Audit Committee § To prepare programs to evaluate the quality of the audit activities that have been performed § Always maintain independency and objectivity by not having dual function or tasks within the operational activities of the Company or in other affiliated business units. § Always improved competencies and professionalism through a continuous professional training program
Pelaksanaan Tugas Unit Audit Internal tahun 2016 adalah sebagai berikut: § Menyusun Framework dan strategi pelaksanaan berdasarkan Program Perencanaan Kerja Tahunan Audit Internal § Melaksanakan proses pemeriksaan / Audit Interna bagi seluruh divisi secara teknis dan berkala baik dari sisi Financial
In 2016, the followings are the activities of the Internal Audit unit: § Develop a framework and implementation strategy based on the annual internal audit planning program. § Implement all the inspection process or internal audit both technically and periodically in terms of financial and
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Profil Internal Audit Profile of Internal Audit
§
§
§
§
maupun Operasional serta menyesuaikan dengan Standard Operating Procedure (SOP) perusahaan pada Perseroan dan entitas anak, diantaranya BRI, MJAP, MBP, TAM, dan BCI Menjalin koordinasi dengan pihak terkait untuk menyiapkan solusi atas hasil temuan masalah Menyampaikan hasil pemeriksaan Audit Internal, memberikan saran, dan informasi yang objektif guna memperbaiki dan/atau menyempurnakan sistem, prosedur, anggaran, serta kebijakan Melaporkan semua hasil pemeriksaan Audit Internal kepada Direksi dalam bentuk Laporan Audit Internal dengan mengungkapkan kebenaran sesuai fakta yang ada dan tidak menyembunyikan hal yang dapat merugikan perusahaan dan/atau dapat melanggar hukum serta peraturan perundang-undangan yang berlaku Melakukan monitoring, menganalisa, dan mengevaluasi atas tanggapan dan action plan yang sudah dilakukan oleh pihak terkait.
§
§
§
§
Jumlah Personil Unit Audit Internal Dalam menjalankan fungsinya Unit Audit Internal dibantu dengan jumlah personil sebagai berikut :
operational aspects to all applicable division in accordance to the standard operating procedure (SOP) of the company and its subsidiaries entity, including BRI, MJAP, MBP, TAM, and BCI. Coordinate accordingly with all relevant parties to formulate solutions based on the facts and findings of problems. Delivering the results of internal audit by providing advice and objective information in order to improve and / or honing the systems, procedures, budget, as well as policies. To report all of the results from the internal audit to the board of directors in the form of internal audit reports with presenting all the essential facts without withholding any information or providing a false statement on the report that could possibly inflict any kind of loss of the company and / or may violate the regulation and law enforced. Actively monitor, analyze, and evaluate the response and action plan that has been implemented by the relevant parties.
Total number of staff in the Internal Audit unit In performing their function, the Internal Audit unit is supported with a number of personnel as follows:
Nama
Jabatan
Sertifikasi yang dimiliki
Names
Position
Certificate obtained on:
Didik Sugiyarto Rendy Karya Saputra
Kepal a Unit Audit
Entrerprise Risk Management
Internal /
Impl ementasi Internal Control /the impl ementation of internal control
Head of Internal Audit
Etos Kerja/work ethics
Internal Auditing for Beginners Business Control Officer AC010 – SAP Business Processes in Financial Accounting SAP01 – SAP Overview
Y udit Santoso Business Control Officer
Internal Auditing for Beginners Microsoft Office Internal Auditing for Beginners T al ents Mapping, Management of Documnet Control for ISO Administration
Deden Mul yana H
T raining Auditor SA 8000: 2008 “Social Accountabil ity” Business Control Officer T raining Auditor Integrated ISO 9001:2008 “System Qual ity Management 14001:2004 “Environmental Management System” OHSAS 18001:2007 “Heal th and Safety Management System” Brevet A & B T ax
Irman Riyanto Business Control Officer Impl ementasi Internal Control - Based
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
53
Profil Sekretaris Perusahaan Profile of Corporate Secretary
54
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.04/2014 tentang S e k r e t a r i s Pe r u s a h a a n E m i te n a t a u Perusahaan Publik dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.033/GP-SPB/V/2016 tanggal 23 Mei 2016 tentang Pengangkatan Bapak Eric Firmansyah sebagai Sekretaris Perusahaan.
In accordance with Authority Financial Services (“OJK”) Regulation No. 35/POJK.04/2014 regarding Corporate Secretary for Public Company, and as per the Company's Board of Directors' letter No. 002/GP/Dirut/IX/2014 dated 15 September 2014, the Company has appointed Eric Firmansyah as Corporate Secretary.
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direksi serta memiliki fungsi untuk menjadi penghubung antara Perseroan dengan pemegang saham, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI) d a n p e m a n g k u ke p e n t i n g a n l a i n ny a , mengikuti perkembangan Pasar Modal, memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mematuhi serta mentaati ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal, melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat, menyampaikan laporan kepada OJK tepat waktu, menyelenggarakan dan mendokumentasikan Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
The Corporate Secretary is directly responsible to the Board of Directors and has the function as liaison between the Company and the shareholders, Otoritas Jasa Keuangan/the Financial Services Agency (OJK), Bursa Efek Indonesia/the Indonesian Stock Exchange (BEI) and other stakeholders, follows the development in the Capital Market, provides feedback to the Board of Directors and Board of Commissioners to follow and comply to the prevailing laws and regulations in the Capital Market, performs transparency of information to the public, submits report to OJK in a timely manner, holds and documents the General Shareholders Meeting, the Board of Directors and/or the Board of Commissioners meeting.
Profil Sekretaris Perusahaan
Profile of the Corporate Secretary
Eric Firmansyah
Eric Firmansyah
Beliau lulus dari Universitas Tarumanegara, Jakarta, tahun 1994, sebagai Sarjana A k u n t a n s i . Pa d a t a h u n 2 0 0 7 , b e l i a u mendapatkan sertifikat Certified Public Accountant (CPA). Tahun 2013, mendapatkan sertifikat Certified Accountant (CA).
He graduated from Tarumanegara University, Jakarta, in 1994, with Bachelor Degree in Accounting. In 2007 he received Certified Public Accountant (CPA) certification. In 2013 he received Certified Accountant (C A) certification.
Dari tahun 1993 hingga 1994 sebagai junior auditor pada KAP Johan Malonda. Pada tahun 1994-1998 sebagai senior auditor pada KAP Coopers &
From 1993 to 1994 he was junior auditor at Johan Malonda. From 1994 – 1998 he worked as senior auditor at Coopers & Lybrand. From
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Profil Sekretaris Perusahaan Profile of Corporate Secretary
Lybrand. Dari 1998 – Juni 2011 beliau bergabung dengan KPMG dengan posisi terakhir sebagai Direktur Audit (dipromosikan sebagai Director Audit di tahun 2007). Dari Juli 2011 – Februari 2013 beliau bergabung dengan KAP Mazars sebagai Audit Partner. Dari Februari 2013 – September 2013, beliau bekerja pada PT Pasific Agro Sentosa sebagai GM Finance & Accounting. Dari Oktober 2013 – Januari 2015 beliau bekerja pada PT Propan Raya sebagai GM Business Controller. Saat ini, sejak Januari 2015, beliau menjabat sebagai GM Finance Controller Perseroan. Beliau diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak Mei 2016.
1998 – June 2011 he was with KPMG, with latest position as Audit Director (promoted as an Audit Director in 2007). From July 2011 – February 2013 he was with Mazars as Audit Partner. From February 2013 –September 2013 he worked at PT Pasific Agro Sentosa as GM Finance & Accounting. From October 2013 – January 2015 he was at PT Propan Raya as GM Business Controller. Currently, since January 2015, he is GM Finance Controller at PT Golden Plantation. He was appointed as Corporate Secretary since May 2016.
Sekretaris Perusahaan telah mengikuti lokakarya akuntansi mengenai dampak revisi terkini akuntansi imbalan kerja (PSAK 24) pada tanggal 26 Februari 2016 yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
The Corporate Secretary has followed accounting seminars on the impact of the recent revision to accounting on employee benefits (PSAK 24) on 26 February 2016 held by the Institute of Indonesia Public Accountant (IAPI).
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan sepanjang tahun 2016 adalah sebagai berikut: § Menyelenggarakan dan mendokumentasikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa § Menyelenggarakan dan mendokumentasikan rapat Direksi dan Dewan Komisaris § Mengikuti perkembangan dan perubahan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal § Menghubungkan Perseroan dengan Stakeholders § Menyampaikan laporan-laporan kepada OJK § Mengelola konten website untuk memastikan keterbukaan informasi
The jobs and responsibility of the Corporate Secretary during 2016: § To hold and document the Annual General Shareholders Meeting and the Extraordinary Shareholders Meeting § To hold and document the Board of Directors and Board of Commissioners meeting § To follow development and changes to the laws and regulations in the Capital Market § To liaise between the Company and the Shareholders § To submit reports to OJK § To manage the content of the website and ensure transparency of information
Eric Firmansyah Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
55
INFORMASI PEMEGANG SAHAM Shareholders Information
Pemegang Saham (per 31 Desember 2016) Shareholder (as of 31 December 2016) Nama Name
Warga Negara Jumlah saham % saham Nominal saham No. of shares % ownership Share nominal Domicile
Alamat Address
PT JOM Prawarsa Indonesia
-
Indonesia
2.864.990.000
78.1716%
286.499.000.000
-
Indonesia
800.000.007
21.8281%
80.000.000.000
Indonesia
10.000
0.0003%
1.000.000
Kustodian Sentral Efek Indonesia (Publ ik) Stefanus Joko
Jal an T aman Patra
Mogoginta
I/14, Jakarta Sel atan
Jumlah Pemegang Saham per 31 Desember 2016 No
Nama
Jumlah Pemegang Saham
Name
Numbers of Shareholder
Pemodal Nasional Local/National Investor 1 Individual - Domestic 2 Individual Foreign Kitas - NPWP / Foreign individuals with KITAS Tax Registration Number 3 Insurance NPWP/ Insurance with Tax Registration Number 4 Perusahaan Terbatas NPWP/Company - with Tax Registration Number 5 Yayasan NPWP/Foundation with Tax Registration Number Subtotal Pemodal Asing / Foreign Investor 6 Individual - Foreign 7 Institution - Foreign Subtotal Total
56
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Jumlah Saham
Persentase %
Number of Shares
Percentage %
901
79.481.007
2,17%
6
1.446.600
0,04%
1
538.700
0,01%
3
2.865.528.900
78,19%
1
578.200
0,02%
912
2.947.573.407
80,42%
5 9 14 926
2.172.100 715.254.500 717.426.600 3.665.000.007
0,06% 19,52% 19,58% 100%
Informasi Pemegang Saham Shareholders Information
Dewan Kepemilikan Saham Anggota Komisaris dan Anggota Direksi
Shares Ownership of members of Board of Commissioners and Board of Directors
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak mempunyai saham di Perseroan.
None of the members of the Board of Commissioners and Board of Directors hold any shares in the Company.
Kronologis Pencatatan Saham
Chronology of Initial Public Offering
Penawaran umum saham perdana Perseroan sejumlah 800.000.000 lembar saham biasa kepada masyarakat dan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No.S-527/D.04/2014 pada tanggal 11 Desember 2014 dan selanjutnya seluruh saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Desember 2014.
The Company's initial public offering some 800,000,000 shares of ordinary stock to the public and has received an effective statement from the Financial Services Authority through its letter No. S527/D.04/2014 on December 11, 2014 and subsequently all shares listed on the Indonesia Stock Exchange on 23 December 2014.
Bersamaan dengan penawaran umum saham perdana Perseroan, Perseroan menerbitkan 1 milyar lembar Waran Seri-I dengan masa periode pelaksanaan sampai dengan 20 Desember 2017 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 288 untuk setiap waran.
Simultaneously to the Company’s initial public offering, the Company issued 1 billion Warrant Series-I with exercise period no later than 20 December 2017 with exercise price of Rp 288 per warrant.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
57
ENTITAS ANAK Subsidiaries
Nama/Name
Tahun/Year
Lokasi Kebun/ Plantation location
Status Operasional/ Operational status
2014
Kalimantan Selatan/South Kalimantan
Beroperasi/ In operation
90%
2015
Sumatera Selatan/South Sumatra
Beroperasi/ In operation
99,99%
2014
Jambi
Beroperasi/ In operation
Jenis % Kepemilikan/ Usaha/Business line Ownership
Langsung / Direct PT Bumiraya Investindo ("BRI")
Agribusiness Perkebunan Kelapa Sawit/Agribusiness Palm Oil Plantation
PT Bailangu Capital Investment ("BCI")
Agribusiness Perkebunan Kelapa Sawit/Agribusiness Palm Oil Plantation
Agribusiness PT Persada Alam Hijau Perkebunan Kelapa ("PAH") Sawit/Agribusiness Palm Oil Plantation
64,95%
Tidak Langsung/Indirect
58
PT Charindo Palma Oetama (“CPOetama”)
Agribusiness Perkebunan Kelapa Sawit/Agribusiness Palm Oil Plantation
99,99%
2010
Kalimantan Barat/West Kalimantan
Beroperasi/ In operation
PT Airlangga Sawit Jaya (“ASJ”)
Agribusiness Perkebunan Kelapa Sawit/Agribusiness Palm Oil Plantation
99,99%
2010
Kalimantan Barat/West Kalimantan
Beroperasi/ In operation
PT Muarabungo Plantation (“MBP”)
Agribusiness Perkebunan Kelapa Sawit/Agribusiness Palm Oil Plantation
99,99%
2010
Sumatra Selatan/South Sumatra
Beroperasi/ In operation
PT Mitra Jaya Agro Palm (“MJAP”)
Agribusiness Perkebunan Kelapa Sawit/Agribusiness Palm Oil Plantation
99,99%
2010
Kalimantan Tengah/ Central Kalimantan
Beroperasi/ In operation
PT Tugu Palma Sumatera (“TPSum”)
Agribusiness Perkebunan Kelapa Sawit/Agribusiness Palm Oil Plantation
99,99%
2010
Riau
Beroperasi/ In operation
PT Tandan Abadi Mandiri (“TAM”)
Agribusiness Perkebunan Kelapa Sawit/Agribusiness Palm Oil Plantation
99,99%
2010
Jambi
Beroperasi/ In operation
PT Pauh Agro Palma (“PAP”)
Agribusiness Perkebunan Kelapa Sawit/Agribusiness Palm Oil Plantation
99,99%
2015
N/A
Belum Beroperasi/ Not in operation
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
3
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management and Discussion Analysis
Tinjauan Ekonomi Economic Review
Tinjauan Ekonomi Economic Review
60
Di tahun 2016, dinamika ekonomi global, mempengaruhi ekonomi Indonesia, terutama terkait pertumbuhan ekonomi global yang masih lemah, pasar keuangan dunia yang belum stabil, harga minyak mentah juga masih rendah, selain itu gejolak politik dunia, terutama ketegangan politik di Timur Tengah dan Uni Eropa juga turut mempengaruhi ekonomi global.
During 2016, the the dynamics of the global economic has impacted on Indonesian economy, especially in relation to weak global economic growth, unstable global financial market, low crude oil price, as well as global political turmoil, in particular in the Middle East and Europe Union .
Sepanjang tahun 2016, harga komoditas, terutama minyak bumi, batubara dan kelapa sawit menunjukkan perbaikan di banding tahun sebelumnya. Di tahun 2016, ekspor utama Indonesia tetap barang-barang komoditas, sehingga penghasilan negara juga dipengaruhi perubahan harga komoditas dunia.
Throughout 2016, the commodity price, in particular crude oil, coal and palm oil, have shown a recovery compared to the previous year. In 2016, the main export of Indonesia were still commodities, hence, the country's income was also affected by the changes of global commodity price.
P r o g r a m Ta x A m n e s t y m e n y e b a b k a n meningkatnya repatriasi dana ke dalam negeri, berakibat positif bagi Neraca Pembayaran Indonesia, dan memperkokoh laju ekonomi Indonesia.
Tax Amnesty program has resulted in higher fund repatriation into the country, positively impacting the Balance of Payment of Indonesia, and strenghtened economic growth of Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 sebesar 5,02% (Y.o.Y), meningkat dibandingkan dengan 4,88% ditahun 2015. Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika berkisar antara Rp13.000-13.500, sedikit berfluktuasi setelah kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, kemudian stabil menjelang penutupan tahun 2016. Didalam negeri, gejolak politik menjelang akhir tahun ikut memainkan sentimen Rupiah terhadap mata uang asing.
The economic growth of Indonesia in 2016 was 5.02% ( Y.o.Y ) slightly improve as compared to 2015 of 4.88%. Rupiah exchange rate to US Dollar hovered at Rp13,000-13,500, slightly volatile following the triumph of Donald Trump as the new US president, and then relatively stable until the closing of the year 2016. Domestically, the political tension during end of the year also affecting sentiment over Rupiah against foreign currencies.
Tingkat inflasi selama tahun 2016 cukup rendah di tingkat 3%, yang merupakan terendah sejak tahun 2010. Devisa negara cukup kuat di tingkat US$116,4 milyar pada Desember 2016, cukup untuk kebutuhan 8 bulan kedepan. Tingkat suku bunga di tahun 2016 juga cenderung stabil.
The inflation rate is also relatively low at 3%, the lowest since 2010. The country's foreign exchange is also relatively strong at US$ 116,4 billion in December 2016, sufficient to cover the needs for the next 8 months. Interest rate was relatively to be stable.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tinjauan Ekonomi Economic Review
Lembaga peringkat Internasional, Moody's dan Fitch, telah meningkatkan rating outlook ekonomi Indonesia dari sebelumnya “stable” menjadi “positive”, dengan rating BBB- dari Fitch dan Baa3 dari Moody's.
Meanwhile, two international rating agencies, both Moody's and Fitch, have upgraded Indonesia outlook rating from ”stable” to “positive”, with rating of BBB- by Fitch and Baa3 by Moody's.
Prospek Perekonomian pada tahun 2017
The economic prospect for 2017
Proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2017 diperkirakan tumbuh 3,4% dan berlanjut menjadi 3,6 % pada 2018. Adapun pertumbuhan ekonomi China, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang juga diperkirakan akan meningkat.
The global economics is predicted to growth by 3.4% in 2017 and 3.6% in 2018, respectively. Meanwhile, the economic growth of China, United States, European Union and Japan are also forecasted to increase.
Sebagai perekonomian terbesar ke 16 di dunia berdasarkan nominal Produk Domestik Bruto (terbesar ketujuh berdasarkan Kemampuan Pembelian Paritas), Indonesia memainkan peran semakin penting dalam perekonomian dunia.
As 16th largest economic in the world based on nominal GDP (7th largest based on Purchasing Power Parity), Indonesia played an increasingly important role in global economy.
Bank Dunia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 akan mencapai 5,3% dan berlanjut menjadi 5,5%secara berturut-turut pada 2018 dan 2019. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut didukung oleh perbaikan iklim perekonomian dalam negeri, dan stabilisasi politik Indonesia setelah pilkada awal tahun, angka investasi yang terus meningkat, ekspor yang membaik dari tahun ke tahun serta terus membaiknya harga komoditas.
The World Bank mentioned that economic growth of Indonesia will reached 5.3% in 2017, and 5.5% consecutively in 2018 and 2019. The said growth is supported by improvement in economic condition domestically and stable political condition after local general election a t t h e b e g i n n i n g o f t h e y e a r, h i g h e r investment and export from year on year, as well as better commodity price.
Tingkat inflasi diperkirakan akan meningkat dibanding 2016 menjadi 4-4.2%, sementara pergerakan Rupiah terhadap Dollar Amerika berkisar antara 13.470-13.500.
Inflation rate is projected to increase as compared to 2016 to 4-4.2%, while the fluctuation of Rupiah against US Dollar will be around Rp13,470-13,500.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
61
Tinjauan Industri Industry Review
Tinjauan Industri Industry Review
62
Industri Perkebunan Kelapa Sawit
Overview of Palm Oil Plantation
Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak sawit dan inti sawit merupakan salah satu primadona tanaman perkebunan yang menjadi sumber penghasil devisa non migas bagi Indonesia. Cerahnya prospek komoditi minyak sawit mentah dalam perdagangan minyak nabati dunia telah mendorong pemerintah Indonesia untuk memacu pengembangan areal perkebunan kelapa sawit.
Palm oil, as a crop producing CPO and PKO, is one of prime plantation crops that generate non oil gas foreign exchange revenue for Indonesia. The bright prospect of CPO commodity in the global vegetable oil trading has pushed the Indonesian Government to speed up the development of palm oil plantation area.
Bagian yang paling utama untuk diolah dari kelapa sawit adalah buahnya. Bagian daging buah menghasilkan minyak sawit mentah mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin. Minyak sawit inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika. Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos. Selain itu minyak sawit mentah dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar biodiesel.
The main part for processing from palm oi is the fruit. Its fruit meat derived Crude Palm Oil (“CPO”) which then processed for raw material for cooking oil. The advantages of vegetable oil of palm oil are the relatively cheap price, low cholesterol and have high caroten. Palm oil could also be used for raw material for margarine. Palm Kernel Oil (“PKO”) could be used as raw material for alcohol oil and cosmetics industry. The residual of palm oil has substantial potential to be mixture for animal feed and fermented to be compost. In addition, palm oil could be used as fuel for biodiesel.
Perkebunan sawit utamanya tumbuh Negaranegara sekitar equator karena pohon-pohon membutuhkan suhu yang hangat, sinar matahari dan banyak hujan untuk memaksimalkan produksinya. Indonesia dan Malaysia bersama-sama mencapai sekitar 8590% dari total produksi minyak sawit dunia. Indonesia saat ini merupakan produsen dan eksportir terbesar minyak sawit di dunia.
Palm oil plantation mainly grown in equatorial countries, since the palm trees required warm temperature, sunshine and lots of rain to maximize its production. Together, Indonesia and Malaysia contributed approximately 8590% of total palm oil production in the world. Indonesia to date is the largest producer and exporter of palm oil in the world.
Pada tahun 2016, jumlah produksi minyak sawit di Indonesia mencapai 31,5 juta MT.
In 2016, national production of palm oil reached 31.5 million MT.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tinjauan Industri Industry Review
Ekspor dan produksi minyak sawit mentah Indonesia pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Production (mil l ion tons) Export (mil l ion tons) Export (in USD bil l ion)
Indonesian CPO exports and production in 2016 were as follows:
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
19.2
19.4
21.8
23.5
26.5
30.0
31.5
32.5
31.5
15.1
17.1
17.1
17.6
18.2
22.4
21.7
26.4
25.7
15.6
10.0
16.4
20.2
21.6
20.6
21.1
18.6
17.8
Merujuk data Statistik Perkebunan Indonesia tahun 2016, perkebunan kelapa sawit berperan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di dalam negeri sebanyak 5,7 juta orang, dengan 2,2 juta orang di antaranya adalah petani rakyat skala kecil.
In reference to 2016 Plantation Statistics of Indonesia, palm oil plantation has significant role in providing job in country to 5.7 million people, including 2.2 million small farmers.
Saat ini, luas perkebunan kelapa sawit diperkirakan mencapai 11,6 juta hektare, di mana lebih dari 41 persen merupakan kebun rakyat. Secara keseluruhan, diperkirakan sekira 16-20 juta orang mengandalkan penghidupan dari bisnis kelapa sawit hulu-hilir yang tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia.
To date, the total area of palm oil is about 11.6 million ha, where more than 41% belong to local farmers. Overall, approximately 16-20 million of people relied their living from palm oil plantation business from upstream to downstream, spread out all over Indonesia.
Perusahaan besar swasta, seperti kelompok Wilmar dan Sinarmas, memproduksi sebesar 50% dari total produksi minyak sawit di Indonesia, sementara perkebunan BUMN memainkan peran yang cukup, dan produksi perkebunan rakyat mencapai 35%.
Major private enterprises, such as Wilmar and Sinarmas groups, produced approximately 50% of total production in Indonesia; whilst state-owned enterprise played a modest role, and then smallholder plantations accounted for 35%.
Dalam jangka menengah, Kementerian Perindustrian (“Kemenperin”) memprioritaskan upaya peningkatan investasi industri pengolahan sawit untuk mengantisipasi pertumbuhan jumlah produksi bahan baku yang diharapkan mencapai 40 juta MT CPO pada tahun 2020.
In the mid term, the Ministry of Industry would prioritize higher investment on processing palm oil industry to anticipate the expected inventory growth of raw material produced up to 40 million MT in 2020.
Pada jangka panjang, Kemenperin mendorong pertumbuhan industri pengolahan sawit terutama yang membawa teknologi canggih dan terkini untuk menghasilkan aneka produk hilir seperti super edible oil, golden nutrition, bio plastic, bio surfactant, hingga bahan bakar hijau.
In the long run, the Ministry of Industry encouraged the growth of processing palm oil industry, especially that would introduce advanced and most updated technology to produce various downstream products, such as super edible oils, golden nutrition, bio plastic, bio surfactant, until green fuel.
Pada tahun 2015, Pemerintah memperkenalkan bea ekspor sebesar US$50 per MT untuk ekspor minyak sawit mentah dan US$30 per MT untuk ekspor produk kelapa sawit yang diproses. Pajak tersebut hanya akan dibayar oleh eksportir kalau harga minyak sawit yang ditetapkan Pemerintah jatuh dibawah batas US$750 per
In 2015, the Government introduced export fee of US$50 per MT for CPO export and US$30 per MT for its derivatives. The said fee will only be paid by exporter should the CPO price predetermined by the Government dropped below minimal limit of US$750 per MT; hence, effectively today, export fee for
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
63
Tinjauan Industri Industry Review
MT; sehingga secara efekti, pajak ekspor minyak sawit menjadi nihil). Hasil dari pajak tersebut akan digunakan untuk membiayai program subsidi biodiesel.
CPO and its derivates are nil. The proceed for such fee would be used to fund subsidized biodiesel program.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (“GAPKI”) melansir nilai ekspor minyak sawit pada tahun 2016 mencapai US$17,8 milyar, atau turun sebesar 4,3% dibanding tahun sebelumnya. Sementara volume ekspor menurun 2,6% menjadi 25,7 juta MT dibanding tahun sebelumnya. GAPKI mencatat harga ratarata minyak sawit dunia berkisar US$700 per MT pada tahun 2016, atau naik sebesar 24,1% dibanding tahun 2015.
Indonesian Palm Oil Producers Association (“GAPKI”) estimated that export of CPO in 2016 reached US$17.8 billion, or lower by 4.3% compared to previous year. Meanwhile, the export volume dropped by 2.6% to 25.7 million MT compared to previous year. GAPKI recorded that the average CPO price globally was around US$700 per MT in 2016, or increased by 24.1% in average compared to 2015.
Berikut pergerakan harga kelapa sawit di Indonesia:
The following is the palm oil price movement in Indonesia:
Average Prices
CPO USD/MT
Change y-o-y
2016
700
24%
2015
565
- 22%
2014
724
- 5%
2013
764
- 19%
2012
939
- 13%
2011
1,076
25%
Sumber: GAPKI
64
Di tengah kenaikan harga minyak kelapa sawit dan harapan peningkatan produksi, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi pada 2016 seperti adanya wacana dari pemerintah untuk moratorium penanaman sawit yang dinilai akan menghambat industri minyak sawit dalam negeri.
Amidst rising trend of CPO price and higher productivity, there were some challenges faced in 2016, such as Government plan to issue moratorium for planting palm oil, which may hinder domestic palm oil industry.
GAPKI juga mencatat, belum ada kepastian hukum menyangkut lahan atau tata ruang, seperti permasalahan tumpang tindih lahan yang belum terselesaikan. Industri sawit masih belum mendapatkan dampak yang signifikan dari adanya program deregulasi pemerintah.
GAPKI also recorded that legal uncertainty in regards to land or land space, such as unconcluded overlapping land problem. Palm oil industry has not yet felt significant impact from deregulation program from the Government.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tinjauan Industri Industry Review
Masalah lain yang selalu menjadi bayang-bayang industri kelapa sawit adalah adanya kampanye hitam dari dalam dan luar negeri, terutama saat terjadi kebakaran lahan. Kampanye negatif juga mulai masuk pada ranah hak asasi manusia seperti mempekerjakan anak di bawah umur serta perampasan hak masyarakat adat.
Other problem that always haunted palm oil sector is the black campaign locally and overseas, especially during forest fires. Negative campaign also starting to enter into human right issue, such as employment of under age children and deprivation of indigenous people.
GAPKI memproyeksikan total produksi minyak sawit Indonesia tahun 2017 adalah 38,7 juta MT. Angka itu terdiri dari produksi minyak sawit mentah sebesar 35,5 juta MT dan minyak inti sawit 3,2 juta MT.
GAPKI projected total production of palm oil in Indonesia in 2017 to reach 38.7 million MT. This comprise of CPO of 35.5 million MT and PKO of 3.2 million MT.
Tinjauan terhadap Isu Lingkungan Hidup
Review on Environmental Issues
Dengan meningkatnya permintaan dari perusahaan-perusahaan internasional dalam membeli produk minyak sawit yang berkesinambungan, yang memenuhi persyaratan internasional dalam Sustainable Palm Oil, perusahaan Indonesia dan pemerintah meningkatkan kebijakan hijau mereka.
As more and more international companies are seeking to purchase sustainable palm oil that meets the international criteria on Sustainable Palm Oil, Indonesian plantations and the government enhanced their green policies.
Pemerintah Indonesia menandatangani moratorium hutan primer selama dua tahun mulai dari tanggal 20 Mei 2011, dan diperpanjang sampai Mei 2014, dan kemudian diperpanjang selama dua tahun pada Mei 2015. Moratorium ini berarti berhenti sementara untuk pemberian izin baru untuk pembukaan hutan rimba dan lahan gambut di Indonesia. Sebagai gantinya, Indonesia menerima paket Rp 1 miliar dari Norwegia.
Indonesian Government signed prime forestry moratorium for two years for the period of 20 May 2011, then extended until May 2014 and then extended again for another 2 years in May 2015. This moratorium meant temporary halting of granting new license for the opening of rainforest and moss in Indonesia. In exchange, Indonesia obtained Rp 1 billion assistance package from Norway.
Pada tahun 2011, Indonesia mengesahkan Indonesian Sustainable Palm Oil (“ISPO”), yang bertujuan untuk meningkatkan persaingan global untuk produser minyak sawit Indonesia, dan memperketat peraturan lingkungan hidup. Semua perusahaan kelapa sawit di Indonesia wajib memiliki sertifikasi ISPO.
In 2011, Indonesia established its own Indonesian Sustainable Palm Oil (“ISPO”), which aims to enhance the global competitiveness of Indonesian palm oil and bring it under stricter environmental legislation. All Indonesian palm oil producers are obliged to receive ISPO certification.
Prospek Usaha pada tahun 2017
2017 Business Outlook
Perkebunan kelapa sawit dan pengolahan industrinya menjadi industri penting untuk perekonomian. Ekspor minyak sawit merupakan penghasil devisa penting dan memberikan kesempatan kerja bagi jutaan rakyat Indonesia.
Palm oil plantation and its CPO mills become a crucial industry for the economy. Palm oil export has become an important source of income and provide millions of employment for the people of Indonesia.
GAPKI memproyeksikan total produksi minyak sawit Indonesia tahun 2017 adalah 38,7 juta MT, terdiri dari produksi minyak sawit mentah 35,5 juta MT dan minyak inti sawit 3,2 juta MT.
GAPKI estimated that total production of CPO in Indonesia for 2017 to reach 38.7 million MT, consisting of CPO of 35.5 million MT and PKO of 3.2 million MT.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
65
Tinjauan Usaha Business Review
Tinjauan Usaha Business Review Perseroan, melalui Entitas Anak, telah dan dalam proses memperoleh Hak Guna Usaha untuk seluruh lahan yang dimiliki Perseroan, dimana sekitar 47% dari total lahan tertanam telah menghasilkan. Hasil panen kelapa sawit Perseroan diolah di pabrik pengolahan kelapa s a w i t m i l i k Pe r s e r o a n d i P u l a u L a u t Kalimantan Selatan, sedangkan untuk kebun yang tidak memiliki pabrik kelapa sawit dijual langsung ke pabrik-pabrik pengolahan kelapa sawit terdekat.
The Company, via its subsidiaries, have obtained cultivation right for all landbanks b e l o n g i n g t o t h e C o m p a n y, w h e r e b y approximately 47% of total planting area is producing. The harvested palm oil of the Company, other than processed in the Company's CPO mill mill in Pulau Laut, South Kalimantan, is also distributed directly to other CPO mills nearby the plantations.
Pada April 2013, BRI telah menyelesaikan pembangunan pabrik pengolahan minyak sawit mentah berkapasitas 30 MT TBS/jam, dan mulai beroperasi. Saat ini, kapasitas pabrik pengolahan tersebut sudah dipergunakan secara penuh.
In April 2013, BRI has completed constructing of CPO mill mill for palm oil, with capacity of 30 MT FFB/hour and started to operate. To date, the capacity of the CPO mill has been fully utilized.
Volume produksi Perseroan dan Entitas Anak untuk 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
The production volume of the Company and its subsidiaries for the past five years are as follows:
Volume Produksi/ Production Volume (dalam MT/in MT) Keterangan/ Description
Untuk tahun yang terakhir pada tanggal / For the year end in 31 December 2016
2015
2014
2013
2012
2011
13,276
12,791
12,925
7,748
N/A
N/A
38,708
33,623
17,241
21,413
48,738
60,277
Palm Kernel Oil and Derivation
2,536
2,493
2,460
1,213
N/A
N/A
Jumlah/ Total
54,520
48,907
32,626
72,769
48,738
60,277
Minyak Sawit/ Crude Palm Oil T andan Buah Segar/ Fresh Fruit Bunch Inti Sawit dan T urunannya/
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
67
Tinjauan Usaha Business Review
Volume Penjualan/ Sales Volume (dalam MT/in MT) Keterangan/ Description Minyak Sawit/
Untuk tahun yang terakhir pada tanggal / For the year end in 31 December 2016
2015
2014
2013
13,975
11,756
13,020
7,298
37,146
32,229
16,441
20,405
Palm Kernel Oil and Derivation
2,551
2,461
2,522
1,037
Jumlah/ Total
53,672
46,446
31,983
28,740
Crude Palm Oil T andan Buah Segar/ Fresh Fruit Bunch
2012
2011
N/A
N/A
44,928
58,446
Inti Sawit dan T urunannya/ N/A 44,928
N/A 58,446
Harga Jual per MT/ Sales Price per MT (dalam Rp/in Rp) Keterangan/ Description Minyak Sawit/ Crude Palm Oil T andan Buah Segar/ Fresh Fruit Bunch
Untuk tahun yang terakhir pada tanggal / For the year end in 31 December 2016
2015
2014
2013
2012
2011
7,553,800
6,879,066
7,922,295
7,419,521
N/A
N/A
1,505,381
1,192,937
1,407,938
1,105,024
1,299,709
1,380,374
6,174,321
3,814,055
4,487,455
2,988,113
N/A
N/A
Inti Sawit dan T urunannya/ Palm Kernel Oil and Derivatives
68
Kinerja usaha dari perkebunan dan pabrik kelapa sawit pada tahun 2016
2016 Performance of palm oil plantation and processing
Hasil operasional Perseroan dan Entitas Anak dipengaruhi harga minyak kelapa sawit global dan produksi TBS dan turunannya. Hasil produksi TBS dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, termasuk kualitas bahanbahan penanaman, kondisi tanah dan cuaca, kualitas pengelolaan perkebunan dan pengaturan jadwal panen dan pengolahan TBS. Tanaman kelapa sawit hanya akan dipanen bila telah mencapai kematangan, hasil panen yang maksimal umumnya baru didapatkan setelah pohon kelapa sawit berumur 8 tahun sampai dengan 25 tahun.
The operational results of the Company are influenced by global CPO price and the production of FFB and its derivatives. The production of FFB is affected by several factors, including the quality of seeds, land and weather conditions, quality of plantation management, and the schedule of planting and processing of FFB. Palm oil tree will be harvested upon maturity only, with maximum harvesting result after the age of the trees reached 8 to 25 years old.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan dan Entitas Anak memiliki lahan tertanam seluas 24.687 ha, meningkat jika dibandingkan dengan area tertanam pada 2015 yang hanya sebesar 24.452 ha. Perkebunan Perseroan berlokasi di
As of 31 December 2016, the Company and its subsidiaries has a planted area of 24,687 ha, increasing from 24,452 ha in 2015. The Company's plantation is located in South Kalimantan, Central Kalimantan, West
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tinjauan Usaha Business Review
Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Riau, Sumatera Selatan dan Jambi. Luas lahan tanaman menghasilkan yaitu 11.620 ha atau 47% dari total tanaman.
Kalimantan, Riau, South Sumatra and Jambi. The Maturing Area was 11,620 ha or 47% of total planted area.
Harga produk kelapa sawit
The price of Crude Palm Oil (“CPO”)
Harga minyak kelapa sawit berfluktuasi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor internasional maupun regional, antara lain permintaan dan penawaran global serta kondisi cuaca, kebijakan perdagangan pemerintah, pergerakan pola konsumsi, ketersediaan dan harga komoditi subtitusi, ketidakstabilan politik, perubahan ekonomi dunia dan keadaan tak terduga lainnya.
The price of CPO fluctuated and affected by several factors internationally and regionally, including the global demand and supply, and weather, government trade regulation, movement of consumption pattern, availability and price of substitute commodity, political instability, change of global economic and other unpredictable events.
Harga minyak kelapa sawit dunia pada tahun 2016 mulai membaik, di mana harga rata-rata bulanan pada awal tahun sebesar US$ 577 per MT, lalu membaik menjadi US$ 790 per MT. Sementara itu, harga rata-rata sepanjang tahun 2016 tercatat sebesar US$ 700 per MT atau naik 24% dibandingkan dengan harga rata-rata tahun sebelumnya sebesar US$ 565 per MT.
Global CPO price in 2016 has improved, where the average monthly CPO price at the beginning of the year was US$ 577 per MT, then improved to be US$ 790 per MT. Meanwhile, the average annual CPO price in 2016 reached US$ 700 per MT or 24% higher compared to average annual CPO price in previous year of US$ 565 per MT
Perseroan telah memiliki pabrik kelapa sawit dan memiliki tangki penyimpanan yang cukup untuk menyimpan minyak kelapa sawit pada saat harga tidak optimal untuk dilakukan penjualan. Kebun yang belum memiliki pabrik kelapa sawit menjual TBS ke pabrik kelapa sawit terdekat, sehingga meminimalisasi ongkos pengiriman dan kualitas TBS dapat terjaga. Untuk jangka panjangnya, Perseroan terus berusaha untuk melakukan efisiensi dari biaya investasi tanam sehingga dapat tetap bersaing.
In anticipation of the price fluctuation, the Company has built a storage tank, which is sufficient to store CPO when the price is not optimum for sale. Fot the plantations that do not have CPO mills, the company sold FFB to nearby companies that owned CPO mills, in order to push down transportation cost and protect the quality of FFB. In the lon run, the Company will continue to focus on efficiency on planting cost, to maintain competitiveness.
Keunggulan Perseroan
The Company's Competitive Advantages
Perseroan memiliki beberapa keunggulan kompetitif di sektor kegiatan agribisnis sebagai berikut: § Sumber daya manusia yang handal Perseroan memiliki tim manajemen yang kuat dan ahli dibidang agribisnis, didukung oleh karyawan yang memiliki ketrampilan yang terkini. § Profil perkebunan yang relatif muda Perseroan memiliki profil usia perkebunan yang relatif muda untuk mendukung
The Company has several competitive advantages in the agribusiness sector as follows: § Skilled human resources The Company has strong management with expertise in agribusiness sector, supported by capable and up to date skilled man power. § Profile of plantation that is relatively young T h e C o m p a ny h a s r e l a t i v e l y y o u n g plantation to support its production going
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
69
Tinjauan Usaha Business Review
peningkatan produksi yang kedepannya. Rata-rata usia pohon kelapa sawit ditanam berumur 7-8 tahun (usia produktif tanaman kelapa sawit adalah 8-15 tahun). §
Bibit Kelapa Sawit yang Unggul Kualitas bibit merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat produktivitas dan mutu minyak sawit yang dihasilkan. Oleh karena itu pengadaan benih harus diutamakan pada benih kelapa sawit berkualitas unggul, yang memiliki potensi genetik yang tinggi pula.
forward. The average age of planted palm is about 7-8 years old (matured productive plants are about 8-15 years old).
§
Untuk memenuhi kebutuhan bibit kelapa sawit Perseroan dan Entitas Anak telah menyiapkan kebun bibit sendiri, dimana bibit/kecambah berasal dari PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit) Medan dan Socfin. §
70
Cadangan lahan yang luas Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan dan Entitas Anak memiliki luas lahan sebesar 63.441 ha di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Riau, Sumatera Selatan dan Jambi, dimana seluas 24.687 ha diantaranya adalah sudah tertanam. Sisanya merupakan cadangan lahan yang memiliki prospek untuk dikembangkan oleh Perseroan dan Entitas Anak. Penetrasi akan terus dilakukan dengan mengakuisisi lahan baru dan penanaman.
Prime palm oil nursery The quality of the seed is one of the factors that ensure productivity rate and quality of CPO produced. As such, the procurement of palm oil seeds has to prioritize on prime quality seeds with high genetic potential. To achieve the above, the Company has its on nursery, where the seed originated from PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit) Medan dan Socfin.
§
Large concession land As of 31 December 2016, the Company and its subsidiaries owned palm oil plantation of 63,441 ha in South Kalimantan, Central Kalimantan, West Kalimantan, Riau, South Sumatera and Jambi, where 24,687 ha has been planted. The remaining is reserved land to be developed by the Company and its subsidiaries. Penetration will be done by acquisition of new land and planting activity.
Prospek pada tahun 2017
2017 Outlook
Prospek industri minya sawit di tahun 2017 tetap baik karena terus digalakkannya wajib bahan bakar nabati di dalam negeri. Jika hal ini d i b e r l a k u k a n s e c a r a ko n s i s t e n m a k a penggunaan minyak sawit di dalam negeri akan tinggi dan pada akhirnya akan berakibat pada pasokan minyak kelapa sawit dunia. Hal ini tentu saja akan mendongkrak harga minyak kelapa sawit di pasar global.
2017 business prospect of palm oil plantation would still be positive due to mandatory usage of biofuel domestically. Should this be implemented consistently, the usage of palm oil domestically would be high, and ultimately will have impact on global CPO supply. This will resulted in higher CPO price in the global market.
Perseroan berencana melakukan penanaman kelapa sawit baru seluas 2.500 ha pada tahun 2017. Perseroan memperkirakan produksi TBS akan meningkat menjadi 136.000 MT pada tahun 2017 dari sebelumnya 101.571 MT pada tahun 2016.
The Company plans to do plantation of palm oil amounting to 2,500 ha in 2017. The Company estimated that the FFB production in 2017 to be 136,000 MT from 101,571 MT in 2016.
Dengan produksi yang meningkat serta harga CPO yang terus membaik, Perseroan yakin dapat memberikan hasil yang lebih baik di tahun 2017.
With higher production and better CPO price, the Company believes to deliver better performance in 2017.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Strategi 2017 2017 Strategies Kompetisi usaha yang semakin ketat menuntut Perseroan untuk selalu sigap dalam menjawab tantangan dan memenangkan kompetisi pasar, o l e h s e b a b i t u Pe r s e r o a n b e r u p a y a menciptakan produk yang berkualitas dan bersaing di pasar melalui kreativitas dan inovasi secara berkesinambungan.
More competitive business environment has made the Company to be more proactive in addressing challenges and win market competition; Hence, the Company aimed to produce high quality products and compete through sustainable creativity and innovation.
Strategi dari Perseroan adalah mendayagunakan keunggulan bersaing yang dimiliki, dengan strategi utama sebagai berikut: § Meningkatkan lahan tertanam seluas 2.500 ha. Perseroan akan terus mengembangkan lahan perkebunan kelapa sawit yang dimilikinya dengan memanfaatkan lahan cadangan yang dimilikinya saat ini. Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan dan Entitas Anak memiliki luas lahan sebesar 63.441 ha dimana yang tertanam baru seluas 24.687 ha.
The strategy of the Company is to capitalized on its competitive advantages, with main strategies as follow: § To grow planted land by 2,500 ha per annum The Company will continue to grow its palm oil plantation by utilizing its reserved land. As per 31 December 2016, the Company's and its subsidiaries has a total concession land of 63,441 ha, where the planted area only 24,687 ha.
Menambah penggunaan kapasitas pabrik pengolahan minyak sawit mentah § Perseroan berencana untuk meningkatkan kapabilitas pabril pengolahan minyak sawit mentah dengan menyelesaikan kegiatan peningkatan kapasitas pabrik pengolahannya yang ada saat ini yang berlokasi di BRI. Peningkatan ini direncanakan dari 30 MT TBS per jam menjadi 45 MT TBS per jam. Dalam jangka panjang, Perseroan akan menambah jumlah pabrik pengolahan minyak sawit mentah.
§
To add the utilization of production capacity of the CPO mill The Company plans to increase its CPO mill capacity by improving the capacity of current CPO mill plant of BRI. This will result in larger capacity from 30 MT FFB per hour to 45 MT FFB per hour. In the long run, the Company will add the number of its CPO mill
§
Improving FFB production volume In 2017, the Company plans to improve FFB production to 136,000 MT in 2017, from 101,571 MT in previous year.
§
§ §
Produksi TBS yang meningkat Pada tahun 2017, Perseroan merencanakan agar produksi TBS akan meningkat menjadi 136.000 MT dari sebelumnya 101.571 MT di tahun 2016.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
71
Strategi 2017 2017 Strategies
72
§
Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia melalui program people development Perseroan secara terus menerus memberikan training, baik secara internal maupun eksternal, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya.
§
Improving human resource productivity through people development program The Company continuously providing training to its manpower, both through internal and external trainings, to improve the quality of its man power.
§
Meningkatkan produktivitas tanaman melalui Best Management Practice Mendapatkan dan mengimplementasikan rekomendasi dari agronomy serta expert yang dimiliki Perseroan untuk dapat meningkatkan produktivitas dan menekan biaya produksi.
§
Improving plant productivity through best management practice To obtain and implement recommendation from the Company's agronomy expert in order to improve productivity and reduce production cost.
§
Menerapkan program Enterprise Resource Planning (ERP) dan System Application and Product in data processing (SAP). Memudahkan Perseroan untuk mendapatkan informasi terkini setiap saat sehingga dapat membuat keputusan yang lebih terukur.
§
To implement Enterprise Resource Planning (ERP) and System Application and Product in Data Processing (SAP) To facilitate the Company in obtaining updated information all the time in order to make decision appropriately.
§
Tanggung Jawab Sosial untuk mengembangkan standar kesejahteraan masyarakat sekitar Perseroan senantiasa melakukan programprogram sosial dan kemasyarakatan sebagai tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan pelestarian lingkungan hidup di sekitar perkebunan Perseroan dan Entitas Anak. Dengan berkembangnya m a s y a r a k a t d i s e k i t a r p e r ke b u n a n Pe r s e r o a n d a n E n t i t a s A n a k , a k a n mendorong perkembangan dalam bisnis Perseroan dan Entitas Anak juga, karena banyaknya SDM Perseroan yang berasal dari masyarakat sekitar. Selain itu, Perseroan juga ikut berkontribusi dalam memperbaiki infrastruktur di sekitar perkebunan Perseroan dan Entitas Anak, seperti memperbaiki dan menambah jalan aspal dan pembangunan tempat ibadah.
§
Corporate Social Responsibility to improve local community welfare The company always conducted social and community programs as part of its social responsibility towards the community and environmental preservation surrounding the Company's and its subsidiaries' plantations. As the community develops in the surrounding area of the company and its subsidiaries, it will also enhance development in the Company's businesses as many of its employees are from local community. In addition to that, the Company will also contribute to improve infrastructure around the plantations, such as road improvements and expansion, as well as building praying houses.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tinjauan Operasional Operational Review
Tinjauan Operasional Operational Review
Profil Perkebunan
Plantation Profile
Perseroan melalui Entitas Anak, memiliki 9 perkebunan kelapa sawit dengan area konsesi sebesar 63.441 ha, dimana 24.682 ha (atau sekitar 39% dari total area konsesi) merupakan lahan tertanam.
The Company, through its subsidiaries, have 7 palm oil plantation with concession are of 63,441 ha, where about 24,682 ha (or equivalent to 39% of total concession area) has been planted.
Saat ini Entitas Anak Perseroan memiliki pabrik kelapa sawit di BRI dengan kapasitas produksi 30 MT TBS/jam yang dapat ditingkatkan menjadi 45 MT TBS/jam. Pabrik kelapa sawit ini telah beroperasi sejak 1Q 2013.
To date, a subsidiary of the Company owned a CPO mill in BRI with production capacity of 30 MT FFB/hour, which could be increased to 45 MT FFB/hour. The said CPO mill has been in operation since 1Q 2013.
Berikut adalah lokasi dari perkebunan kelapa sawit dari grup:
Below is the location map of palm oil plantation of the group:
Tinjauan Operasional Operational Review
Perseroan telah dan dalam proses memperoleh Hak Guna Usaha untuk seluruh lahan yang dimiliki Perseroan, dimana sekitar 47% dari total lahan tertanam telah menghasilkan.
The Company has and in process of acquiring cultivation right for all landbanks owned by the Company, where about 47% of the planted land is in production phase.
Hasil panen kelapa sawit didistribusikan langsung ke pabrik pengolahan kelapa sawit sendiri dan di sekitar perkebunan, sedangkan minyak kelapa sawit mentah dan biji kelapa sawit akan disalurkan ke perusahaan-perusahaan trading dan konsumen industri.
The harvested palm oil is distributed directly to the Company's own CPO mills and those in the nearby plantations, whilst crude palm oil and palm kernel to be distributed to trading companies or manufacturing customers.
PT Bumiraya Investindo (“BRI”)
PT Bumiraya Investindo (“BRI”)
BRI berlokasi di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Pada tanggal 31 Desember 2016, BRI memiliki lahan tertanam seluas 8.455,55 ha dan 5.411,32 Ha merupakan Tanaman Menghasilkan. BRI mempunyai izin lokasi sebagai berikut : § Izin pertama sesuai dengan Keputusan Bupati Kotabaru, yang dituangkan dalam Surat Keputusan No.188.45/524/KUM/2012, tanggal 21 Desember 2012 seluas ± 6.822,49 ha. § Izin kedua sesuai Keputusan Bupati Kotabaru No. No. 188.45/393/KUM/2014, tanggal 9 Juni 2014, seluas 1.791 ha.
BRI is located in Kotabaru, South Kalimantan. On 31 December 2016, BRI has 8.455,55 ha and 5.411,32 ha of planted land which are already generating. BRI has permits for two locations: § the first permit is in accordance with the Decree of Kotabaru Regency, stated in the Letter of Decree No.188.45/524/KUM/2012, dated 21 December 2012 an area of ± 6,822.49 ha. § the second permit is in accordance with the Decree of Kotabaru Regency No. 188.45/393/KUM/2014, dated 9 June 2014, an area of 1,791 ha.
PT Charindo Palma Oetama (“CPOetama”)
PT Charindo Palma Oetama (“CPOetama”)
CPOetama berlokasi di wilayah Kecamatan Air Besar dan Kuala Behe, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat dengan lahan konsesi seluas 3.621 ha dimana seluruhnya sudah HGU. Pada tanggal 31 Desember 2016, CPO memiliki lahan tertanam seluas 2,421 ha dengan tanaman menghasilkan seluas 1,666 ha.
CPOetama is located in Air Besar and Kuala Behe Sub-district, Regency Landak, Province of West Kalimantan with a concession land of 3,621 ha, which has obtained cultivation right. On 31 December 2016, CPOetama owned a planted land with the size of 2,421 ha, including producing area of 1,666 ha.
PT Airlangga Sawit Jaya (“ASJ”)
PT Airlangga Sawit Jaya (“ASJ”)
ASJ berlokasi di Wilayah Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat dengan lahan konsesi seluas 4.037 ha dimana seluruhnya sudah HGU. Pada tanggal 31 Desember 2016, ASJ memiliki lahan tertanam seluas 1.883 ha degan tanaman menghasilkan seluas 875 ha.
ASJ is located in Air Besar sub-district, Regency of Landak, Province of West Kalimantan with a concession area of 4,037 ha with cultivation right. On 31 December 2016, ASJ owns a planted land of 1,883 ha with a producing area of 875 ha.
PT Muarabungo Plantation (“MBP”)
PT Muarabungo Plantation (“MBP”)
MBP berlokasi di Wilayah Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Pada tanggal 31 Desember 2016, MBP
MBP is located in Sekayu sub-district, Regency of Musi Banyuasin, Province of South Sumatera. On 31 December 2016, MBP is in the process of
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
75
Tinjauan Operasional Operational Review
76
sedang dalam pengurusan untuk ijin tanahnya, dimana MBP memiliki luas Kadastral sebesar 4.183 ha yang terdiri dari 1.361 ha lahan tertanam.
obtaining land permission with a size of 4,183 ha, which consist 1,361 ha of planted land.
PT Mitra Jaya Agro Palm (“MJAP”)
PT Mitra Jaya Agro Palm (“MJAP”)
MJAP berlokasi di Wilayah Kecamatan Pematang Karau, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. MJAP telah memperoleh ijin lokasi seluas 4.822 ha dengan lahan tertanam seluas 4.557 ha dan tanaman menghasilkan seluas 1.671 ha.
MJAP is located in Pematang Karau sub-district, Regency of East Barito, Province of Central Kalimantan. MJAP has obtained location permit on a land of 4,822 ha, consisting 4,557 ha of planted land dan 1,671 ha of productive land.
PT Tugu Palma Sumatera (“TPSum”)
PT Tugu Palma Sumatera (“TPSum”)
TPSum berlokasi di Indragiri Hulu, Riau dan telah memperoleh ijin lokasi di lahan seluas 2.086 ha. Pada tanggal 31 Desember 2016, seluas 815 ha merupakan lahan tertanam.
TPSum is located at Indragiri Hulu, Riau and has obtained location permit on 2,086 ha of land. As of 31 December 2016, 815 ha of land is planted.
PT Tandan Abadi Mandiri (“TAM”)
PT Tandan Abadi Mandiri (“TAM”)
TAM berlokasi di Wilayah Kecamatan Pelawan dan Kecamatan Bathin VIII, Provinsi Jambi dan telah memperoleh ijin lokasi di lahan 16.241 ha dengan lahan tertanam seluas 2.015 ha.
TAM is located in Pelawan and Bathin VIII Subdistricts, province of Jambi and has obtained location permit on 16,241 ha of land, including 2,015 ha of planted land.
PT Persada Alam Hijau (“PAH”)
PT Persada Alam Hijau (“PAH”)
PAH memiliki lahan konsesi sebesar 1.789 ha dimana semuanya sudah di tanam yang berlokasi dan sebesar 1.789 ha sudah menghasilkan. Perkebunan kelapa sawit PAH terletak di kabupaten Muara Tebo, Provinsi Jambi.
PAH has a land concession of 1,789 ha, where all has been planted and about 1,789 ha has matured and producing. The location of the plantation is in Muara Tebo regency, Jambi province.
PT Pauh Agro Prima (“PAP”)
PT Pauh Agro Prima (“PAP”)
PAP didirikan pada 18 Maret 2015, sampai saat ini PAP merupakan perusahaan yang belum beroperasi dan tidak memiliki lahan konsesi.
PAP established in 18 March 2015, has concession land in Sarolangun, Jambi. To date, PAP not yet in operation.
PT Bailangu Capital Investment (“BCI”)
PT Bailangu Capital Investment (“BCI”)
BCI berlokasi di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, dengan luas area sebesar 9.101 ha dimana seluruhnya sudah bersertifikat HGU dan area tertanam sebesar 1.440 ha.
BCI is located in Ogan Komering Ilir, South Sumatra province, with area of 9,101 ha and planted area of 1,440 ha.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tinjauan Operasional Operational Review
Proses Produksi
Production Flow Process
Diagram di bawah ini menyajikan ringkasan proses produksi minyak kelapa sawit dan inti sawit serta turunannya:
Below diagram depicted a summary of palm oil and palm kernel production process:
Flartation
Palm Oil Mill
FBB
Steriliser
Products
End User
Thresher Pressing Machine
Palm Kernel
Cartrifuge
CPO
Fertiliser
Customers
Waste
Proses yang paling awal dalam kegiatan usaha kelapa sawit adalah penanaman bibit. Bibit kelapa sawit setelah melalui proses pemeliharaan dan seleksi, selanjutnya ditanam di lapangan. Sebelum ditanam, terlebih dahulu dilakukan kegiatan land clearing dan pengolahan tanah pada areal yang akan ditanami. Selanjutnya adalah pemeliharaan tanaman sampai tanaman tersebut menghasilkan. Kegiatan utama yang dilakukan dalam masa pemeliharaan adalah kegiatan pemberantasan gulma, pemupukan dan pengendalian hama/penyakit. Setelah berumur 3 tahun, tanaman tersebut dapat dikategorikan tanaman menghasilkan, dimana produknya disebut TBS.
The initial process of palm oil plantation business is planting seedling. Oil palm seedling post cultivation and selection, then planted to the ground. Prior to planting, the land has to be cleared and tillaged in the designated area. Afterwards, the plant is nutured until harvest time. The main activity during nurturing period is to eradicate the weeds, fertilization and pest/disease control. After three years, the plants can be categorized as productive, yielding FFB.
Proses produksi dimulai dari penerimaan hasil panen TBS yang sudah memenuhi kriteria kematangan buah oleh stasiun timbang. Setelah TBS ditimbang, kemudian diletakkan pada loading ramp untuk dilakukan pemisahan mutu (sortasi). TBS yang telah dipilah berdasarkan kualitas mutunya diangkut ke stasiun sterilisasi (sterilizer), untuk disterilisasi dengan uap pada ruang tertutup yang bertekanan untuk memudahkan pemisahan buah dari tandan.
The production process started from the receipt of harvested FFB that has fulfilled certain ripeness criteria is being weighted at weighing station. Post weighting, FFB is placed at loading ramp to be sorted according to quality type. The sorted FFB is then moved to sterilizer station, to be sterilized by steam in pressurized closed room to ease fruit separation from its cluster.
Tandan yang telah direbus, dibawa ke stasiun penebah (tresher). Pada stasiun ini tandan dipisahkan dari berondolannya. Buah yang telah terlepas kemudian dicerna dan dipadatkan menggunakan penekan ulir
Boiled cluster then brought to tresher station to be separated from its main. The separated fruits are then digested and condensed by using screw press to separate the oil from palm kernel and fiber. The result will be
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
77
Tinjauan Operasional Operational Review
78
(screw press) untuk memisahkan minyak dari inti dan serat kelapa sawit. Minyak yang dihasilkan kemudian diproses lebih lanjut di penyulingan untuk menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang bebas dari limbah.
further processed in refinement to produce waste-free CPO.
Program Perkebunan Plasma
Plasma Plantation Scheme
Program Perkebunan Plasma merupakan kebijakan pemerintah Indonesia berkaitan dengan kerjasama pengembangan perkebunan. Sebagai perusahaan yang kegiatan usaha utamanya merupakan perkebunan, Perseroan dan Entitas Anak tentu berkewajiban untuk melatih dan mengawasi Plasma dan membeli hasil perkebunan milik Plasma.
The plasma plantation program is part of the government's policy related to cooperation in plantation development. As a company whose main business relates to plantation, the Company and its subsidiaries are obliged to train and monitor Plasma and purchase the products of its Plasma.
Perseroan berpartisipasi dalam Program Plasma sesuai dengan yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia termasuk Pemerintah Daerah setempat. Perseroan membantu mengembangkan perkebunan rakyat dan membeli hasil panen kelapa sawit dari perkebunan-perkebunan ini. Program ini adalah salah satu kontribusi Perseroan untuk kesejahteraan komunitas-komunitas lokal di sekitar area usaha Perseroan.
The Company participated in the program as mandated by the central and regional government. The Company assisted in developing the local community's plantations and purchased their products. This is one of the programs, where the Company contributes to the local community welfare.
Pemasaran dan Distribusi
Marketing and Distribution
Pada saat ini, Perseroan dan Entitas Anak melakukan pemasaran dan distribusi di pasar domestik, antara lain ke wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Jambi dan Palembang. TBS, minyak kelapa sawit, dan inti sawit dijual kepada para pedagang dan pengolah sawit dan umumnya dengan kesepakatan tentang kontrak jangka panjang atau basis spot, dan waktu pengiriman yang dinegosiasikan pada saat penjualan.
Currently, the Company and its subsidiaries market and distribute its products in domestic market only, amongst others to West Kalimantan, Central Kalimantan, South Kalimantan, Jambi and Palembang. FFB, CPO and PKO are sold to traders and palm oil processors, and usually the said sales are done with agreed procedure, long term contract or spot basis, and the delivery time negotiated upon sales.
Saat ini seluruh produk Perseroan dan Entitas anak menggunakan sistem Franco, dimana biaya pengiriman ditanggung oleh pengirim dan distribusi produk Perseroan dan Entitas Anak menggunakan transporter eksternal. Setiap produk yang tidak memenuhi kriteria s t a n d a r d y a n g te l a h d i s e p a k a t i a k a n dikenakan claim hingga batas waktu tertentu, dan jika melebihi batas waktu tersebut barang akan dikembalikan (tidak diterima).
Currently, all production of the Company and its subsidiaries used Franco system, where shipping costs are covered by sender and product distribution is done by external transporter. Every product that does not meet the agreed standard criteria will be charged until certain time limit and if it went over time, then it will be returned.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tinjauan Operasional Operational Review
Sampai akhir 2016, tiga konsumen terbesar dari Perseroan dan Entitas Anak adalah: § PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk 64,6% § PT Agro Palingo Sakti 12,7% § PT Astra Agro Lestari 3,4%
Until end of 2016, the three main customers of the Company and its subsididiaries are: § PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk 64,6% § PT Agro Palindo Sakti 12,7% § PT Astra Agro Lestari Tbk 3,4%
Hingga sekarang, kebanyakan BRI menjual baik minyak kelapa sawit mentah dan inti sawit, sementara MJAP, CPO, ASJ, dan PAH hanya menjual TBS. Sementara itu BCI, MBP, TPSUM dan TAM belum berproduksi.
To date, predominantly BRI sold both crude palm oil and palm kernel, whilst MJAP, CPO, ASJ, and PAH sold FFB only. Meanwhile, BCI, M B P, T P S U M , a n d TA M i s n o t y e t i n production stage.
Riset dan Pengembangan
Research and Development
Perseroan memiliki unit penelitian dan pengembangan yang diarahkan pada pengembangan produk baru dan perbaikan proses produksi, yang pada akhirnya dapat menghemat biaya produksi.
The Company has research and development function, which focused on new product development and production process improvement, which in return will help to push down production cost.
Biaya rata-rata per tahun yang dikeluarkan oleh Perseroan untuk penelitian dan pengembangan pada tahun 2016 adalah Rp670 juta dan dibebankan terhadap beban usaha.
The average cost per annum spent by the Company for research and development for 2016 was Rp670 million and charged as operating expense.
Kegiatan Apel Pagi di depan Rumah Meranjat
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
79
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (“ANDAL”)
Analysis of Environmental Impact (“ANDAL”)
Perseroan menganggap bahwa penerapan praktik-praktik yang ramah lingkungan dengan standar yang tinggi merupakan aset yang berharga dan keunggulan kompetitif Perseroan. Hal tersebut dapat mengurangi dampak kegiatan usaha utama Perseroan terhadap lingkungan secara signifikan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan serta mengurangi risiko timbulnya kewajiban atas perundang-undangan perlindungan lingkungan hidup. Perseroan tunduk terhadap berbagai peraturan lingkungan hidup dan komitmen tertentu yang harus dipenuhi kepada Pemerintah berdasarkan persyaratan atas ijin-ijin yang dimiliki Perseroan.
The Company believes that implementation of environmental friendly practices with high standards is a valuable asset and part of competitive advantages of the Company. Such conduct will mitigate adverse environmental impact by the Company's business activities significantly, as part of its corporate social responsibility, as well as reducing risk of breaching of environmental protection laws. The Company complied with environmental regulation and followed certain commitments that must be fulfilled to the Government in accordance with permit requirements given.
Untuk memenuhi ketentuan tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Perseroan dan Entitas Anak telah memperoleh perizinan-perizinan sebagai berikut:
To fulfill requirements of Environmental Impact Analysis, the Company and its subsidiaries have obtained permission as follow:
BRI telah memperoleh: Surat Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kotabaru No. 660/28/BLHD/2010 tanggal 15 November 2010 yang menyetujui Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup Kegiatan Perkebunan dan Pengolahan Kelapa Sawit di Kecamatan Pulau Laut Barat, Kecamatan Pulau Laut Selatan dan Kecamatan Pulau Laut Kepulauan. § Keputusan Bupati Kotabaru No.188.45/775/KUM/2013 tentang Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun, dikeluarkan oleh Bupati Kotabaru; dan Keputusan Bupati Kotabaru No.188.45/319/KUM/2014 tentang Izin Pelaksanaan Pengkajian Pemanfaaran Air Limbah ke Tanah Untuk Aplikasi Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit, dikeluarkan oleh Bupati Kotabaru. § Keputusan Bupati Kotabaru No.188.45/940/KUM/2014, tentang Izin Lingkungan atas Kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit oleh BRI yang berlokasi di Kecamatan Tanjung Selayar (Desa Tata Mekar, Desa Kampung Baru, Desa Tanjung Pelayar, Desa Bandar Raya, Desa Tanjung Sungkai, Desa Bangun Rejo), Kecamatan Pulau Laut Kepulauan (Desa Teluk Aru, Desa Tanjung Lalak Selatan), Kecamatan Pulau Laut Selatan (Desa Teluk Sirih, Desa Sungai Bulan) Kabupaten Kotabaru
BRI has obtained: § Decree from the Head of Environmental Authority of Kotabaru Regency No. 660/28/BLHD/2010 dated 15 November 2010 that approved on documentation of Environmental Evaluation on Plantation Activities and Palm Oil Management in sub-district Pulau Laut Barat, Pulau Laut Selatan and Pulau Laut Kepulauan. § Decree from the Regent of Kotabaru No.188.45/775/KUM/2013 regarding Permit for Temporary Storage of Hazardous Wastes and Toxic, issued by Kotabaru Regency; and Decree of Kotabaru Regency No.188.45/319/KUM/2014 regarding Permit to Conduct Research on Utilization of Waste Water to Land for palm oil plantation, issued by the Kotabaru Regent.
§
80
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
§
Decree from the Regent of Kotabaru no.188.45/940/KUM/2014 regarding Permit for Environment on palm oil plantation activity of BRI locaed in Tanjung Selayar sub-district (Tata Mekar village, Kampung Baru village, Tanjung Pelayar village, Bandar Raya village, Tanjung Sungai village, Bangun Rejo village), Pulau Laut Kepulauan sub district (Teluk Aru village, South Tanjung Lalak village), South Pulau Laut sub district (Teluk Sirih village, Sungai Bulan village), District Kota Baru
Tinjauan Operasional Operational Review
ASJ telah memperoleh: Persetujuan Dokumen ANDAL, Rencana Pengelolaan Lingkunan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Perkebunan dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit sesuai dengan surat yang dikeluarkan oleh Dinas Pertambangan Energi dan Lingkungan Hidup Kabupaten Landak No. 660.1/22/TAMBEN.LHD tanggal 20 Maret 2007. § Ke p u t u s a n B u p a t i L a n d a k No.660.1/106/HK-2007 tentang Kelayakan Lingkungan Kegiatan Perkebunan dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit oleh ASJ, Propinsi Kalimantan Barat tangal 22 Mei 2007.
ASJ has obtained: § Approval Documentation for ANDAL, Plan of Environment Management (RKL) and Plan of Monitoring Environment(RPL) for the plantation and CPO mill in accordance with the letter issued by Energy, Mining and Environment Department of Landak Regency No. 660.1/22/TAMBEN.LH-D dated 20 March 2007. § Decree of Landak Regency No. 6 6 0 . 1 / 1 0 6 / H K- 2 0 0 7 i n r e g a r d s t o P l a n t a t i o n Ac t i v i t i e s E nv i r o n m e n t Worthiness and CPO Mill Management by ASJ, West Kalimantan province dated 22 May 2007.
CPOetama telah memperoleh: Surat Persetujuan Dokumen ANDAL RKL dan RPL Perkebunan dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit No. 660.1/23/TAMBEN.LH-D tanggal 20 Maret 2007 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pertambangan Energi dan Lingkungan Hidup Kabupaten Landak. § Surat Keputusan Bupati Landak tentang Kelayakan Lingkungan Kegiatan Perkebunan dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit No. 660.1/117/HK-2007 tanggal 25 Maret 2007.
CPOetama has obtained: Approval Letter of ANDAL RKL and RPL Plantation and CPO Mill Management No. 660.1/23/TAMBEN.LH-D dated 20 March 2007 issued by the Head of Department of Energy, Mining and Environment of Landak regency. Ÿ Decree of Landak Regency in regards to P l a n t a t i o n Ac t i v i t i e s E nv i r o n m e n t Worthiness and CPO Mill Management No. 660.1/117/HK-2007 dated 25 March 2007.
TAM sudah memiliki: Surat Persetujuan Dokumen ANDAL, RKL dan RPL Perkebunan dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit No.310/BLHD/2015, tanggal 22 Juni 2015 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pertambangan Energi dan Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun. § Surat Keputusan Bupati Sarolangun No.318/BLHD/2015 tentang Izin Lingkungan Rencana Kegiatan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Seluas ±3.733 Ha, di Desa Bernai, Kecamatan Sarolangun, Desa Lubuk Sepuh, Kecamatan Pelawan, dan Desa Pulau Lintang, Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun, Propinsi Jambi oleh PT Tandan Abadi Mandiri, tanggal 22 Juni 2015 § Surat Persetujuan Dokumen ANDAL, RKL dan RPL Perkebunan dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit No.320/BLHD/2015, tanggal 22 Juni 2015, yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pertambangan Energi dan Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun § Surat Keputusan Bupati Sarolangun No.320/BLHD/2015 tentang Izin Lingkungan Rencana Kegiatan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Seluas ± 6.200 Ha, di Desa Rantau Gedang, Kecamatan Bathin VIII dan Desa Tambang Tinggi, Kecamatan Cermin Nan
TAM has obtained: § Approval Letter of ANDAL, RKL and RPL for for its plantation and CPO mills No. 310/BLHD/2015, dated 22 June 2015 issued by the Head of Mining, Energy and Environment of Soralangun Regency
§
§
§
Ÿ
§
Decree of Soralangun Regency No. 319/BLHD/2015 regarding Environmental Permit for areal of approximately 3,733 ha in Bernai village, Soralangun Sub District, Lubuk Sepuh village, Pelawan Sub District and Pulau Lintang village, Bathin VII Sub District, Sarolangun Regency, Jambi province by TAM dated 22 June 2015
§
Approval Documentation of ANDAL, RKL, RPL Plantation and CPO mills No. 320/BLHD/2015, dated 22 June 2015 issued by the Head of Mining, Energy and Environment of Sarolangun Regency
§
Decree of Sarolangun Regency no. 320/BLHD/2015 regarding Permit for Activity Plan to Develop Plantation for areal approximately of 6,200 ha in Rantau Gedang village, Bathin VII sub district and Tambang Tinggi village, Sarolangun
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
81
Tinjauan Operasional Operational Review
82
Gedang, Kabupaten Sarolangun, Propinsi Jambi oleh TAM tanggal 22 Juni 2015
regency, Jambi province by TAM dated 22 June 2015.
MJAP memiliki Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) tahun 2015 terkait Perkebunan Kelapa Sawit seluas ±4.822 ha di Kecamatan Pematang Karau, Kabupaten Barito Timur, Propinsi Kalimantan Tengah. Diterbitkan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Timur selaku Ketua Komisi Penilai ANDAL Kabupaten Barito Timur.
MJAP has obtained Environmental Evaluation Document (DELH) year 2015 in relation to palm oil plantation of ±4,822 ha in Pematang Karau, East Barito regency, Central Kalimantan province, issued by Head of Environmental Agency of East Barito Regency as the Chairman of Valuation of ANDAL of East Barito Regency.
MBP telah memperoleh: § Persetujuan Dokumen ANDAL RKL dan RPL Perkebunan dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit No. 398 Tahun 2008 yang dikeluarkan oleh Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin § Ke p u t u s a n B u p a t i M u s i B a ny u a s i n No.1567, tentang persetujuan dokumen ANDAL MBP tanggal 27 Oktober 2008.
MBP has obtained: § Approval Document of ANDAL, RKL and RPL of Plantation and CPO mills no. 398 year 2008 issued by Head of Environmental Impact Monitoring of Musi Banyuasin Regency §
Decree of Musi Banyuasin Regent no. 1567, on approval document of ANDAL MBP dated 27 October 2008.
TPSum telah memperoleh: § Rekomendasi atas Upaya Pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Kegiatan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit sesuai dengan surat yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Indragiri Hulu No. 660/BLH-AMDAL/IV/2014/09 tanggal 1 April 2014. § Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Izin Lingkungan atas Rencana Kegiatan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit sesuai dengan surat yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Indragiri Hulu No. 10 Tahun 2014 tanggal 1 April 2014.
TPSum has obtained: § Recommendation on Means for Management and Monitoring of Environment (UKL-UPL) for Activity Plan to Develop Palm Oil Plantation in accordance with the letter issued by the Head of Environment Authority of Indragiri Hulu Regency No. 660/BLH-AMDAL/IV/2014/09 dated 1 April 2014. § Decree of Head of Environment on Permit for Activity Plan to Develop Palm Oil Plantation according with the letter issued by the Head of Environment Authority of Indragiri Hulu Regency No. 10 year 2014 dated 1 April 2014.
PAH telah memperoleh rekomendasi atas UKL-UPL Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit dari Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tebo dengan nomor surat No: 660.1/78/LH/2010 dengan luas Areal 2.100 ha di Kelurahan Sungai Bengkal dan Desa Kunangan Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo Propinsi Jambi.
PAH has obtained the recommendation UKLUPL for Activity Plan to Develop Palm Oil Plantation by the Head of Environment Authority of Tebo Regency in accordance with Letter No. 660.1/78/LH/2010 with area of 2,100 ha in Sungai Bengkal and Kunangan Villages, Tebo Ilir sub regency, Tebo Regency, Jambi province.
BCI telah memperoleh rekomendasi atas Rencana Perkebunan dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit dari Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Ogan Komering Ilir berdasarkan Surat No.821/KEP/B.LH/2013, tanggal 18 Oktober 2013 di Kecamatan Cengal dan Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten
BCI has obtained recommendation on Plantation and CPO Mills Development Plan from the Head of Environment Authority of Ogan Komering Ilir Regency in accordance to letter no. 821/KEP/B.LH/2013, dated 18 October 2013 in Cengal and Tulung Selapan sub regency, Ogan Komering Ilir Regency,
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tinjauan Operasional Operational Review
Ogan Komering Ilir, Propinsi Sumatera Selatan.
South Sumatra Province.
Saat ini, Perseroan melalui BRI memiliki sebuah pabrik pengolahan kelapa sawit, yang menghasilkan limbah cair sebagai polutan utama dari kegiatan pengolahan Perseroan.
To date, the Company, through BRI, owns a CPO mill, which produced liquid waste as the m a i n p o l l u t a n t f r o m t h e Co m p a ny ' s processing activity.
BRI telah menerapkan prinsip pemanfaatan POME (Palm Oil Mill Effluent) dengan membangun Land Aplikasi sebanyak 14 kolam penampungan limbah sebagai pupuk organik dan sebagai suplemen pengurang pupuk anorganik, serta memperbaiki struktur fisik dan kimia tanah.
BRI has implement POME (Palm Oil Mill Effluent) by building land application with 14 pools to hold liquid waste as organic fertilizer and as supplement of reduction anorganic fertilizer, as well as improving the physical structure and land chemistry.
Pembangunan Land Aplikasi juga dapat digunakan untuk menjernihkan limbah, dimana setiap kolam memiliki fungsinya masing-masing, sehingga limbah cair tersebut bisa digunakan kembali untuk aktivitas di pabrik.
The building of land application could also be utilized to clarify waste, where each pool will have its own function, so that the liquid waste can be reused for the mill activity.
Sistem pengolahan limbah cair di BRI melalui s e r a n g k a i a n ko l a m p e n g o l a h a n y a n g menggunakan bakteri untuk menguraikan limbah cair dan untuk limbah padat , memanfaatan tandan kosong yang diaplikasikan sebagai kompos di kebun dan cangkang sebagai bahan bakar boiler di pabrik.
Liquid waste management in BRI, through a series of processing pools, using bactery to separate liquid waste from solid ones, using empty shell of FFB, turned into compost and slender palm into the mill's boiler fuel.
Sesuai dengan UKL/UPL BRI, BRI telah melakukan pemantauan kualitas air limbah di kolam pengolahan terakhir oleh Balai Riset dan Standarisasi Industri Banjarbaru, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL) Banjarbaru dan Sucofindo.
In accordance with UKL/UPL of BRI, BRI has monitored the waste water quality in processing pool recently by the Research and S t a n d a r d i z a t i o n I n d u s t r y Ag e n c y o f Banjarbaru, Center For Environmental Health Engineering and Disease Control (BTKL) Banjarbaru and Sucofindo.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Sumber daya manusia merupakan aset utama Perseroan dan memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan usaha Perseroan. Menyadari hal tersebut, Perseroan berkeyakinan bahwa untuk mencapai misi perusahaan, maka diperlukan penunjangan pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat dicapai pendayagunaan Sumber Daya Manusia secara optimal.
Human resources is the prime asset of the Company and has a critical role in determining the success of the business of the Company. Based on that, the Company believes that in order to achieve its mission, it is necessary to support development and quality improvements of its man power, so that the utilization of man power could be optimized.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan dan Entitas Anak memiliki 1.372 karyawan tetap dan 2.044 karyawan tidak tetap.
As of 31 December 2016, the Company and its subsidiaries have 1,372 permanent employees and 2,044 contractual employees.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
83
Tinjauan Operasional Operational Review
Berikut adalah komposisi karyawan pada 31 Desember 2016:
The following is the composition of the employees as per 31 December 2016:
Komposisi karyawan berdasarkan tingkat manajemen/ Employee composition in accordance with management level Posisi/Position
Total
Manajer dan Manajer Senior/Manager and Senior Manager
25
Pengawas/Supervisor
145
Karyawan/Staff
469
Pel aksana/Operasional
733
Jumlah/Total
1372
Pel aksana/Operasional (outsourcing)
2044
Jumlah/Total
3416
Komposisi karyawan berdasarkan tingkat pendidikan/ Employee composition in accordance with education level Tingkat Pendidikan/Education level
Total
Universitas/Degree/Post Degree
178
Dipl oma/Diploma
28
Dibawah Dipl oma/College or below
1166
Jumlah/Total
1372
Dibawah Dipl oma/College or below
2044
Jumlah/Total
3416
Komposisi karyawan berdasarkan umur/ Employee composition in accordance with age Umur/Age
Total
>46
162
36 – 45
427
26 – 35
589
?725
194
Jumlah/Total
1372
26- 35 (Outsource)
2044
Jumlah/Total
3416
Komposisi Karyawan Menurut Status Kepegawaian/ Employee composition in accordance with Status of Employement Status Kepegawaian/Status of Employment Permanent
1223
Contract
84
Total
149
Jumlah/Total
1372
Outsource
2044
Jumlah/Total
3416
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tinjauan Operasional Operational Review
Komposisi Karyawan Menurut Jenis Kelamin/ Employee composition based on gender Jenis Kelamin/Status of Employment
Pria/Male
Wanita/Female
Manager & Senior Manager
25
0
Supervisor
140
5
Staff (12- 17)
412
57
Pel aksana/Operational staff
702
31
Jumlah/Total
1279
93
Pel aksana/Operational staff (Outsource)
1143
901
Jumlah/Total
2422
994
Fasilitas dan Kesejahteraan Karyawan
Employee Facilities and Welfare
Perseroan berdedikasi untuk mencapai dan mempertahankan standar tertinggi kesehatan dan kesejahteraan bagi karyawan. Dalam upaya memberikan kesejahteraan dan melindungi keselamatan karyawan serta memberikan jaminan kepastian, Perseroan menyediakan sejumlah program kesejahteraan berupa jaminan kesehatan melalui program Astek, Askes (Prohealth), dan asuransi swasta lainnya. Perseroan juga memberikan tunjangan pension dan kesehatan melalui program Badan Pemberi Jaminan Sosial (“BPJS”), santunan kematian, Tunjangan Hari Raya (“THR”), dan hak cuti sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perseroan juga menyediakan fasilitas transportasi untuk karyawan level tertentu.
The Company dedicated to obtain and maintain the highest standard of health and welfare for its employees. In order to provide welfare and safety of the employees, as well as providing certainty to the employees, the Company provides a number of welfare programs, consisting health insurance under Astek, Askes (Prohealth), and other private insurance. The Company also provides social and medical insurance through BPJS, death a s s i s t a n c e , h o l i d ay b o n u s a n d l e ave entitlement as per prevailing regulation. The Company also provides transporation means for certain level of employees.
Perseroan dan Entitas Anaknya telah m e m e n u h i ke w a j i b a n U p a h M i n i m u m Regional sebagaimana Surat Keterangan Perseroan dan Surat Keterangan masingmasing Entitas Anak Perseroan.
The Company and its subsidiaries have complied with Regional Minimum Wages as per the Company's and its subsidiaries' statement letters.
Pendidikan dan Pelatihan Karyawan
Training Program of the Employee
Dalam mengembangkan dan meningkatkan kompetensi karyawan, Perseroan melakukan program pelatihan dan pendidikan yang bersifat soft skill maupun hard skill. Program pelatihan dan pendidikan yang dilakukan sepanjang tahun 2016 dikelola oleh Divisi Sumber Daya Manusia Perseroan. Selain itu, Perseroan juga menyelenggarakan berbagai program peningkatan dan pelatihan yang diselenggarakan untuk pertama kali di tahun 2016, dengan meluluskan 20 orang dalam program Management Trainee I-15 (MT I-15).
In developing and improving the employee competency, the Company conducted training and education program, for both soft skill and hard skill. The training and education program conducted throughout 2016 was run by the Company’s Human Resources Division. In addition, the Company also conducted several training and education programs for the first time in 2016, with 20 people graduating from Management Trainiee I-15 (MT I-15).
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
85
Tinjauan Operasional Operational Review
Program MT I-15 merupakan program pengembangan karier bagi lulusan sarjana yang baru untuk dididik menjadi Staff Profesional di bidang lapangan, administrasi, dan bina mitra yang telah menjalani pendidikan dan pelatihan selama satu tahun, terhitung sejak tanggal 01 November 2015 sampai dengan 31 Oktober 2016. Program ini diikuti oleh 20 lulusan sarjana dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, meliputi 11 Sarjana Pertanian, 8 Sarjana Ekonomi, dan 1 Sarjana Hukum.
MT I-15 program is a development program f o r f r e s h g r a d u a te to b e t r a i n e d a s professional staff in the plantation field, administration and partnership, that has already running for a year since 1 November 2015 until 31 October 2016. This program is followed by 20 fresh graduates from various universities in Indonesia, including 11 bachelor of agriculture, 8 bachelor of economic and 1 bachelor of law.
Program ini terbagi menjadi 4 kwartal evaluasi dimana setiap kwartal evaluasi memberlakukan sistem gugur secara ketat. Pelatihan kwartal pertama diawali dengan pendidikan dasar pembinaan mental dan kedisplinan di Rindam VI/Mulawarman, selanjutnya pelatihan dalam kelas dan orientasi lapangan di kebun BRI. Pada Kwartal 2 dan 3 diisi dengan program pelatihan sambil bekerja (OJT), dimana setiap peserta mendapatkan penugasan (magang) di jabatan yang akan mereka emban nantinya. Kegiatan OJT pada kwartal 2 dan 3 dilaksanakan di kebun BRI. Selanjutnya pada kwartal 4, program OJT dilaksanakan di beberapa lokasi penugasan yakni head office 4 orang dan 16 orang lainnya ditempatkan di berbagai kebun Perseroan.
This program is divided into four quarter of evaluation, where there will be a tight knockout sistem by end of each quarter. The first quarter training is commenced wth basic education on mental and discipline development in Rindam VI/Mulawarman, followed by in class training and field orientation in BRI plantation. Second and third quarter will be filled with on the job training, with each cadet would be seconded in their respective position. Then in the fourth quarter, on the job training would be conducted in several locations, namely 4 people in the head office and 16 people in other plantations of the Company.
Program pendidikan dan pelatihan lainnya yang dilakukan sepanjang tahun 2016, sebagai berikut :
Other training and education program conducted during 2016 are as follows:
No
No
Pendidikan dan Pelatihan
1 Refreshment Gugus Kendal i Mutu (GKM) dan Sosial isasi Program T raining 2016 2 Sosial isasi standar operasional Pembukaan
1 Refreshment GKM and Social ization 2016 T raining Program 2 Sosial ization of Standard of Procedure for opening pl antation area
Lahan 3 Pengenal an Industri Kel apa Sawit
3 Introduction of pal m oil industry
4 Pel atihan Pengenal an Mesin Mekanisasi Stihl
4 Introduction of mechanical Stihl
5 Simul asi Kebakaran Lahan & Hutan
5 Simul ation of fire forestry and pl antation
6 Pel atihan panen
6 Harvesting T raining
7 Manajemen Aspek Perijinan, Land Acquisition,
7 License, l and acquisition, contract and social
Kontrak & Permasal ahan Sosial
86
Education and Training program
probl ems management aspects
8 Sosial isasi High Conservation Val ue
8 Social ization of High Conservation Val ue
9 T raining Agronomi, Sosial , Ketenagakerjaan
9 Agronomy, Social and Manpower T raining
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tinjauan Operasional Operational Review
Kegiatan Langsir Panen di Kebun
Teknologi Informasi
Information Technology
Perseroan mengedepankan teknologi informasi sebagai akselerator bisnis yang akan terus memberikan dukungan informasi yang vital yang diperlukan untuk mencapai objektifobjektif bisnis oleh semua unit bisnis. Departemen Information Technology (IT) m e m p u ny a i m i s i u n t u k m e ny e d i a k a n l i n g k u n g a n te k n o l o g i i n f o r m a s i y a n g menyediakan lingkungan kerja yang lancar untuk semua pegawai, baik yang berada di kantor pusat maupun yang berada di kebun. Departemen ini bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada Perseroan, mengelola infrastruktur yang aman dan terpercaya, merespon kepada kebutuhan para staf dan memperkuat kontrol terhadap pengeluaran.
The Company put priority on Information technology as business accelator, which would continously support providing vital data necessary to achieve business objectives of all business units. InformationTechnology Department ("IT") has a mission to provide information technology environment that would facilitate a smooth working environment for all employees, both in the headquarter or in the field. This department is responsible to provide quality service to the Company, managing a safe and reliable infrastructure, responsive to the necessities of the employees and strenghten control on expenditure.
Pencapaian-pencapaian Departemen IT sampai saat ini termasuk: § Mengembangkan Plantation Management System (PMS) yang mampu mendokumentasi dan men-summarykan aktivitas estate dan agronomi mulai dari aktivitas penanamanan sampai dengan aktivitas panen § Pengembangan Enterprise Resource Planning (SAP) yang memudahkan Perseroan untuk mendapatkan informasi terkini setiap saat terkait pencapaian Perseroan sehingga dapat membuat keputusan yang lebih terukur. § Mengembangkan sistem absensi bersama Departemen SDM § Mengembangkan dan memperkenalkan sistem Business Intelligence § Intranet § Golden Plantation website
The achievement of IT department today including: § Development of Plantation Management System ("PMS") that would enable documentation and summarize the estate and agronomy activities, from the plantation until harvesting. § To develop Enterprise Resources Planning ("SAP") that would facilitate the Company i n o b t a i n i n g u p d a te d i n f o r m a t i o n everytime in relation to the Company's achievement in order to make appropriate decision making. § To develop absence system together with Human Resources Development. § To develop and introduce Business Intelligence system. § Intranet § Golden Plantation website
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
87
Tinjauan Keuangan Financial Review
Tinjauan Keuangan Financial Review
Brondolan Kelapa Sawit
Kinerja Keuangan di Tahun 2016
Financial Performance in 2016
Pembahasan dan analisis berikut mengacu pada laporan keuangan konsolidasi tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada 2016, berdasarkan laporan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member firm of RSM International) dengan opini wajar tanpa pengecualian.
The following discussion and analysis refers to the consolidated financial statements as of 31 December 2016 and for the year ended 2016, based on independent audited financial statements by Public Accountant Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member firm of RSM International) with fair opinion in all material respects
Kinerja keuangan tahun 2016, yang dibandingkan dengan tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
The Company's 2016 financial performance, as compared to the previous year, is discussed in the following section:
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
89
Tinjauan Keuangan Financial Review
Laporan Konsolidasi Laba Rugi Komprehensif Consolidated Statements of Comprehensive Income (dalam jutaan rupiah/in million Rupiah) 2016
2015
Rp
Rp
177.239
128.703
NET SALES
(134.824)
(100.391)
COST OF GOODS SOLD
42.415
28.313
GROSS PROFIT
(32.553) 3.016 (22.817)
Operating Expenses
Penghasil an Lainnya Beban Lainnya
(48.119) 30.049 (2.691)
LABA (RUGI) USAHA
21.654
(24.041)
OPERATING INCOME (LOSS)
Penghasil an (Beban) Keuangan - Neto
(6.646)
3.567
Financial Income (Expense) - Net
PENJUALAN NETO BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR Beban Operasi
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 15.008 Manfaat (Beban) Pajak Penghasil an
(20.474) INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX
(7.011)
4.098
Income Tax Benefits (Expense)
7.997
(16.376)
PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Pos yang T idak Akan Direkl asifikasi ke Laba Rugi:
Item that Will not be Reclassified to Profit or Loss:
Pengukuran Kembal i atas Program Imbal an Pasti
Remeasurement of Defined (430)
Pajak Penghasil an T erkait Pos yang T idak Akan Direkl asifikasi ke Laba Rugi
108
1.436
OTHER COMPREHENSIVE INCOME (322)
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
1.077
FOR THE YEAR
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) 7.675
(15.299)
FOR THE YEAR
Laba (Rugi) T ahun Berjal an yang
Profit (Loss) for the Year
Dapat Diatribusikan Kepada: Pemil ik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendal i
801
(13.357)
Attributable to: Owners of the Parent
7.196
(3.019)
Non-Controlling Interests
7.997
(16.376)
Juml ah Laba (Rugi) Komprehensif T ahun
Total Comprehensive Income (Loss)
Berjal an yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemil ik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendal i
332
(12.655)
for the Year Attributable to: Owners of the Parent
7.342
(2.644)
Non-Controlling Interests
7.674
(15.299)
LABA (RUGI) PER SAHAM
EARNINGS (LOSS) PER SHARE Basic, Profit (Loss) for the Year Attributable to
Dasar, l aba (rugi) tahun berjal an yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk
90
Benefit Plan
Tax Income related to items that will not be (359) Reclassified Subsequently to Profit or Loss:
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN
Other Income Other Expenses
Annual Report 2016
0.22
PT Golden Plantation Tbk
(3.64)
Ordinary Shareholders of the Parent
Tinjauan Keuangan Financial Review
Penjualan Bersih
Net sales
Penjualan bersih Perseroan bersumber dari TBS (31,2% dari total penjualan bersih), minyak sawit mentah (59,5% dari total penjualan bersih), dan inti sawit (8,9% dari total penjualan bersih). Penjualan bersih di tahun 2016 sebesar Rp177,2 milyar, tumbuh 37,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut dipicu oleh meningkatnya kuantitas dan harga penjualan minyak sawit mentah serta TBS.
Most of the sales originated from FFB (31.2% of total net sales), CPO (59.5% of total net sales) and PKO (8.9% o total net sales). 2016 Net Sales increased to Rp177.2 billion or 37.7% higher than previous year. This is mainly due to higher sales volume and sales price of CPO and FFB.
Seluruh penjualan bersih Perseroan merupakan penjualan kepada pihak ketiga, dengan tiga pembeli terbesar pada tahun 2016 sebagai berikut: § PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk sebesar 64,6% § PT Agro Palindo Sakti sebesar 12,7% § PT Maskapai Perkebunan Leidong sebesar 3,4%
All net sales of the Company were sales to the third parties, with three major buyers during 2016 as follows: § P T S i n a r M a s Ag r o R e s o u r c e s a n d Technology Tbk of 64.6% § PT Agro Palindo Sakti of 12.7% § PT Maskapai Perkebunan Leidong of 3.4%
Laba Kotor
Gross Profit
Laba kotor Perseroan meningkat sebesar 49.8% dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp42,4 milyar pada tahun 2016. Hal ini disebabkan oleh kenaikan penjualan bersih TBS dan minyak sawit mentah dibandingkan kenaikan beban pokok penjualan pada tahun 2016.
Gross profit increased by 49.8% compared to previous year, amounting to IDR42.4 bilion in 2016. This was mainly due to higher increase in net sales of FFB and PKO compared to overall increase in Cost of Goods Sold during 2016.
Beban pokok penjualan terdiri atas beban pengelolaan dan perawatan kebun, beban produksi pabrik kelapa sawit dan beban tidak langsung lainnya. Beban pokok penjualan pada tahun 2016 meningkat 34,3% menjadi Rp134,8 milyar, terutama disebabkan oleh meningkatnya biaya perawatan kebun seiring bertambahnya jumlah area kebun yang menghasilkan, meningkatnya biaya panen dan transportasi sejalan dengan kenaikan produksi TBS.
Cost of Goods Sold consisted of maintenance plantation cost, production cost of CPO mill and other indirect costs. In 2016, cost of good sold increased by 34.3% with total of IDR 134.8 billion, due to higher maintenance plantation and utility costs, in line with larger producing area, higher har vest and transportation costs in line with bigger production volume of FFB.
Rasio laba kotor mencapai 23,9% pada tahun 2016, meningkat dari 22% ditahun sebelumnya.
Gross margin reached 23.9% in 2016, improving from 22% in the previous year.
Laba (rugi) Usaha
Operating Profit (loss)
Laba Usaha meningkat ke Rp21.7 milyar pada tahun 2016, dibanding rugi usaha sebesar Rp24 milyar ditahun sebelumnya. Hal ini diakibatkan oleh lebih tingginya kenaikan laba kotor dibandingkan kenaikan beban usaha.
Operating profit improved to Rp21.7 billion in 2 0 1 6 , co m p a r e d to p r e v i o u s y e a r o f operational loss of Rp24 billion. This is mainly due to higher gross profit compared to rising operational expense.
Beban usaha terdiri atas pengangkutan, beban gaji, dan kesejahteraan karyawan, sewa, beban pajak, dan biaya operasional lainnya. Pada tahun 2016, beban usaha
Operating expense consisted of freight, employees' salaries and allowance, rental, tax expense, and other operational expenses. During 2016, operational expense increased
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
91
Tinjauan Keuangan Financial Review
92
meningkat 52,5% menjadi sebesar Rp48,1 milyar. Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan beban pengangkutan dan pajak.
by 52.5% to Rp48.1 billion. This is mainly due to higher freight and tax.
Margin laba usaha pada tahun 2016 meningkat menjadi 12,2%, dibandingkan negatif 18,7% ditahun 2015.
Operating margin in 2016 jumped to 12.2%, compared to negative 18.7% in 2015.
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
Profit (Loss) for the Year
Di tahun 2016, Perseroan mencatat laba tahun berjalan sebesar Rp8 milyar, dibandingkan rugi tahun berjalan sebesar Rp13,4 milyar ditahun 2015.
In 2016, the Company recorded profit of Rp8 billion, compared to loss of Rp13.4 billion in 2015.
Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat Distribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Profit (loss) attributable to the Owners of the parent
Perseroan mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp0,8 milyar, dibandingkan dengan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp13,4 milyar pada 2015. Kenaikan ini dikarenakan laba bersih yang meningkat jauh dibanding kerugian pada tahun lalu.
The Company recorded profit attributable to the Owners of the parent of Rp0.8 billion compare to the loss distributed to the Owners of the parent of Rp 13.4 billion in 2015. This is due to significant jumped in net profit compared to net loss of previous year.
Sebagai akibatnya, marjin laba bersih juga meningkat dari negatif 12,7% di tahun 2015 menjadi 4,5% ditahun 2016.
As such, net profit margin also jumped from negative 12.7% in 2015 to 4.5% in 2016.
Laba (rugi) Komprehensif tahun berjalan yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Comprehensive income (loss) for the year attributable to Owners of the Parent
Pada tahun 2016, Laba Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp0,3 milyar dibandingkan dengan rugi sebesar Rp12,6 milyar pada tahun sebelumnya.
D u r i n g 2 0 1 6 , co m p r e h e n s i ve i n co m e attributable to Owners of the Parent was Rp0.3 billion, compared to loss of Rp12.6 billion in the previous year.
Laba per saham dasar yang dihasilkan pada tahun 2016 adalah sebesar Rp0,22.
Earning per share for the year of 2016 was Rp0.22.
Laporan Konsolidasi Neraca Komprehensif
Consolidated Balance Sheet
Aset Jumlah aset Perseroan mencapai Rp 2.376 milyar per 31 Desember 2016, naik 9,8% dibanding tahun sebelumya.
Assets Total assets of the Company amounting to Rp2,376 billion as of 31 December 2016, increased by 9.8%, compared to previous year.
Aset lancar tercatat Rp74.082 milyar pada akhir tahun 2016, 49,4% lebih rendah dari akhir tahun 2015 sebesar Rp146.531 milyar.
Current assets amounting to Rp74,082 billion by end of 2016, 49.4% lower than end of 2015 of Rp146,531 billion. This is mainly due to
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tinjauan Keuangan Financial Review
Penurunan ini disebabkan oleh pemakaian persediaan dan turunnya uang muka jangka pendek.
usage of inventory and lower short term advances.
Aset tidak lancar meningkat 14,1% menjadi IDR2.302 milyar pada akhir tahun 2016 dari IDR2.017 milyar pada 2015. Peningkatan ini terutama disebabkan dari peningkatan investasi pada tanaman belum menghasilkan dan peningkatan pada aset tetap.
Non-current assets increased by 14.1% to Rp2.3 billion by end of 2016 compared to Rp2,017 billion by end of 2015. The increase was mainly due to higher investment in immature plant and an increase in fixed assets.
Komposisi terbesar aset Perseroan adalah: Tanaman perkebunan (67% dari total aset) Aset tetap (15% dari total aset)
§ §
The largest contributors of total assets are: Plantations (67% of total assets) Fixed assets (15% of total assets)
§ §
(dalam jutaan rupiah/in million Rupiah) ASET Aset Lancar Kas dan Bank Piutang Usaha - Pihak Ketiga Aset Keuangan Lancar Lainny a Persediaan Pajak Dibay ar di Muka Biay a Dibay ar di Muka Uang Muka Jangka Pendek Jumlah Aset Lancar
2016
2015
Rp
Rp
2.841 6.508 253 45.537 8.861 1.848 8.234 74.082
ASSETS Current Assets Cash on Hand and in Banks Trade Receivables - Third Parties Other Current Financial Assets Inventories Prepaid Taxes Prepaid Expenses Advances Total Current Assets
2.241 5.342 310 88.064 6.460 615 43.499 146.531
Non-Current Assets
Aset Tidak Lancar Aset Keuangan T idak Lancar Lainny a Piutang Pihak Berelasi Non- Usaha Aset T etap T anaman Perkebunan Biay a T angguhan Pengurusan Hak atas T anah Aset T akberw ujud Aset Pajak T angguhan Uang Muka Jangka Panjang Aset Non Keuangan T idak Lancar Lainny a Jumlah Aset T idak Lancar JUMLAH ASET
123.542 10.431 349.125 1.584.068 178.500 20.953 17.907 16.947 487 2.301.960
134.850 4.578 339.455 1.314.679 177.219 21.975 21.940 2.293 -2.016.989
2.376.042
2.163.520
Other Non-Current Financial Assets Due from Related Parties Non-Trade Property, Plant and Equipment Plantations Deferred Cost of Landrights Processing Intangible Asset Deferred Tax Assets Long - Term Advances Other Non-Current Non Financial Assets Total Non-Current Assets TOTAL ASSETS
Liabilitas
Liability
Jumlah liabilitas meningkat menjadi Rp 1.402 milyar pada akhir tahun 31 Desember 2016 dari Rp 1.244 milyar pada tahun lalu.
Total liabilities increased amounting to Rp 1,402 billion for the year ending 31 Desember 2016, compared to Rp1,244 billion in the previous year.
Komposisi terbesar liabilitas adalah pada akhir 2016: Total pinjaman bank (84% dari total liabilitas) Utang usaha – pihak ketiga (67% dari total liabilitas)
§ §
§ §
The largest composition of total liabilities are: Bank loan (84% of total liabilities) Trade payable – third parties (67% of total liabilities)
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
93
Tinjauan Keuangan Financial Review
Liabilitas jangka pendek tercatat Rp 174 milyar, lebih rendah dari tahun lalu yaitu sebesar Rp 178 milyar. Penurunan ini disebabkan karena penurunan hutang usaha.
Short term liability was recorded at Rp174 billion, lower than Rp178 billion last year. The increase is mainly due to lower trade payables.
Liabilitas jangka panjang tercatat Rp1.228 milyar, meningkat dari tahun sebelumya Rp1.066 milyar. Kenaikan ini sebagian besar berasal dari peningkatan utang bank jangka panjang.
Long term liability was Rp1,298 billion, higher than last year of Rp1,066 billion. This increase was mainly due to the higher long term bank borrowing.
Sebagian besar pinjaman Perseroan adalah dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Rasio pinjaman terhadap ekuitas per 31 Desember 2016 tetap sehat yakni sebesar 1,44 kali.
Most of the Company's borrowings are in US Dollar. Debt to equity ratio as of 31 December 2016 remained prudent at 1.44x.
(dalam jutaan rupiah/in million Rupiah) 2016 Rp
2015 Rp
LIABILITAS
LI ABILI TIES
Liabilitas Jangka Pendek Utang Usaha - Pihak Ketiga Liabil itas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Liabil itas Imbal an Kerja Jangka Pendek Utang Pajak Beban Akrual Uang Muka Penjual an Bagian Lancar atas Liabil itas Jangka panjang Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang Utang Sewa Pembiayaan Juml ah Liabil itas Jangka Pendek
94
Current Liabilities 94.111 22.084 10.058 4.419 29.687 7.683
5.500 466 174.007
97.204
Trade Payables - Third Parties Other Current Financial Liabilities 33.477 Current Employee Benefits Liabilities 12.646 698 Taxes Payable 17.419 Accrued Expenses 9.874 Sales Advances Current Portion of Long-Term Liabilities Long-Term Bank Loans and 3.800 Financial Institution 2.634 Finance Lease Obligation Total Current Liabilities 177.752 Non-Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang Dana Syirkah T emporer Utang Sewa Pembiayaan Utang Pihak Berel asi Non- Usaha Utang Keuangan Jangka Panjang Lainnya Liabil itas Imbal an Pascakerja Liabil itas Pajak T angguhan Juml ah Liabil itas Jangka Panjang
1.062.412 105.030 19 42.528 3.780 5.502 8.955 1.228.226
Long-Term Bank Loans and 1.051.618 Financial Institution Temporary Syirkah Funds -485 Finance Lease Obligation 407 Due to Related Parties Non-Trade -Other Non-Current Liabilites 4.530 Post-employment Benefits Liabilities 9.177 Deferred Tax Liabilities Total Non-Current Liabilities 1.066.217
Jumlah Liabilitas
1.402.233
1.243.969
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Total Liabilities
Tinjauan Keuangan Financial Review
Utang Bank dan Lembaga Keuangan
Bank and Financial Institution Loans
Utang Bank sebesar Rp1.168 milyar pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, naik dibanding periode yang sama pada tahun 2015 sebesar Rp1.052 milyar. Utang Bank berasal dari pinjaman sindikasi pinjaman sindikasi RHB Bank Berhad cabang Singapura, Rabobank International cabang Hong Kong, PT Bank Permata Tbk dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (“LPEI”)/Indonesia Exim Bank sebesar US$76,5 juta dan pinjaman PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) sebesar Rp50,7 milyar, serta pinjaman LPEI sebesar Rp110 milyar.
Bank loan amounting to Rp 1,168 billion for the year ended 31 December 2016, increased by compared to the same period in 2015 of Rp1,052 billion. The said loan comprised of sindicate facility of RHB Bank Berhad, Singapore Branch, Rabobank International Hongkong Branch, PT Bank Permata Tbk and Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (“LPEI”)/Indonesia Exim Bank with total facility amounting to US$76.5 million and bank loan from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) amounting to Rp50.7 billion, as well as bank loan from LPEI amounting to Rp110 billion
Pinjaman sindikasi tersebut terdiri dari Fasilitas A dan Fasilitas Murabahah dengan total fasilitas sebesar US$100 juta. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 30 Juni 2019 dan dapat diperpanjang hingga 30 Juni 2021. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga sebesar LIBOR + 6% per tahun untuk fasilitas non Murabahah dan tingkat bagi hasil sebesar 6,1% per tahun untuk fasilitas Murabahah. Pada akhir tahun 31 Desember 2016, Jumlah fasilitas yang telah digunakan sebesar US$76,5 juta.
The syndicated loan consisted of Facility A and Murabahah Facility amounting to US$100 million. This facility will be due on 30 June 2019 and extendable until 30 June 2021. This facility bears an interest rate of LIBOR+6% per annum for non Murabahah facility and sharing rate of 6.10% per annum for Murabahah facility. As of 31 December 2016, the total utilized facilities amounting to US$76.5 mio.
Pinjaman dari BNI berupa kredit Investasi sebesar Rp56 milyar untuk PAH. Fasilitas ini memiliki jatuh tempo pada 22 Desember 2022 dan dikenakan tingkat bunga sebesar 12% per tahun. Pada 31 Desember 2016, saldo terutang Fasilitas ini adalah Rp50,6 milyar.
The bank loan from BNI represented investment loan of Rp56 billion for PAH. This facility has maturity date on 22 January 2022 and interest expense of 12% per annum. As of 31 December 2016, the outstanding loan of this facility is Rp 50.6 billion.
Pada tanggal 18 April 2016, BCI memperoleh pembiayaan investasi ekspor dari LPEI. Fasilitas pembiayaan ini terbagi menjadi: § Fasilitas Pembiayaan Investasi Ekspor 1 (PIE 1) sebesar Rp515,2 milyar, dengan jangka waktu 108 Bulan sejak tanggal penarikan pertama kali termasuk masa tenggang selama 48 bulan, dan masa tersedia selama periode 60 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian akad. § PIE 2 sebesar Rp116,8 milyar, dengan jangka waktu 108 bulan sejak tanggal penarikan pertama atas fasilitas PIE 1. Tujuan fasilitas PIE 2 ini yaitu pemberian dana talangan pembayaran bagi hasil selama masa pembangunan kebun untuk pembayaran AlRibh Al-Muqoddam PIE 1.
As of 18 April 2016, BCI obtained export credit facility from LPEI. This financing facility comprised of the following: § Export financing facility (“PIE”) 1 amounting to Rp515.2 billion, with tenor of 108 months since the initial drawdown, including grace period of 48 months, and availability period of 60 months since signing date. § PIE 2 amounting to Rp116.8 billion with tenor of 108 months since the initial drawdown of PIE 1. The main purpose of PIE 2 is to provide advance payment of profit sharing during construction period of the plantation to pay Al-Ribh Al-Muqoddam PIE 1.
Jumlah fasilitas yang telah digunakan pada 31 Desember 2016 sebesar Rp110 milyar dengan tingkat expected return sebesar 11% per tahun.
The outstanding facility as of 31 December 2016 was Rp110 billion with expected return rate of 11% per annum.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
95
Tinjauan Keuangan Financial Review
Ekuitas
Equity
Pada 31 Desember 2016, jumlah ekuitas mencapai Rp973 milyar, naik dari Rp919 milyar pada tahun sebelumnya, disebabkan naiknya laba tahun berjalan dan penyetoran modal oleh kepentingan non pengendali.
By 31 December 2016, total equity reached Rp973 billion, raising from Rp919 billion last year, due to higher profit for the year and additional equity attributable to noncontrolling Interest.
(dalam jutaan rupiah/in million Rupiah) Pada/As per 31-Dec-16 31-Dec-15 EKUITAS Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham T ambahan Modal Disetor- Neto Sal do Laba (Defisit) Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemil ik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendal i Jumlah Ekuitas
EQUITY Equity Attributable to Owners
299.453
of the Parent Paid up Capital Additional Paid- in Capital - Net Retained Earnings (Deficits) T otal Equity Attributabl e to Owners of the Parent 245.528 Non- Control l ing Interest
973.809
919.551 Total Equity
366.500 310.794 (2.938) 674.356
Dividen
Dividend
Sepanjang tahun buku 2016 tidak ada pembagian dividen kepada pemegang saham.
In 2016, no dividend was distributed to the shareholders.
Rasio Keuangan
Financial Ratio
Rasio Aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek turun menjadi 0,43x pada tahun 2016 dari sebelumnya 0,82x terutama akibat meningkatnya jumlah utang usaha dan menurunnya persediaan dan uang muka jangka pendek.
Current Ratio dropped to 0.43x in 2016 from 0.82x in previous year, mainly due to higher trade payables and lower inventory and short term advances.
Rasio Jumlah Liabilitas terhadap Ekuitas dan Rasio Jumlah Liabilitas terhadap A set meningkat, masing-masing dari 1,35x pada tahun 2015 menjadi 1,44x pada tahun 2016, dan dari 0,57x pada tahun 2015 menjadi 0,59x pada tahun 2016, karena adanya tambahan pinjaman bank dan fasilitas Dana Syirkah Temporer.
Debt to Equity Ratio and Debt to Asset Ratio increased from 1.35x in 2015 to 1.44x in 2016, and from 0.57x in 2015 to 0.59x in 2016, respectively, due to higher bank loan and Syirkah Temporer Fund.
2016
96
366.500 310.794 (3.270) 674.023
2015
2014
Aset l ancar T ehadap Hutang jangka pendek
42.6%
82.4%
Liabil itas terhadap ekuitas
144.0%
135.3%
111.7%
Liabilities to Equity
Liabil itas terhadap juml ah aset
59.0%
57.5%
52.8%
Liabilities to Assets
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
738.7% Current assets to current liabilitas
Tinjauan Keuangan Financial Review
Tingkat Kolektibilitas Piutang
Trade Receivable Collectibility
Tingkat perputaran piutang menjadi 29,9x di tahun 2016, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebear 27,7x, menunjukkan kolektibilitas piutang Perseroan yang membaik.
The ratio of trade receivable collectibility improved to be 29.9x in 2016, compared to 27.7x in the previous year, showing better trade receivable collectibility of the Company.
(dal am jutaan rupiah/in mil l ion Rupiah) 2016 Piutang Usaha - Pihak Ketiga Penjual an
2015
6.508
5.342
Trade Receivables - Third Parties
177.239
128.703
Sales
29.91
27.74
Perputaran piutang Rata- rata umur piutang
Receivable turnover Average receivables days
Analisa Arus Kas
Cash Flow Analysis
Arus kas dari aktivitas operasi selama tahun 2016 adalah sebesar Rp40 milyar meningkat jauh dibandingkan defisit Rp30,9 milyar pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama disebabkan penerimaan dari penjualan yang lebih besar daripada pembayaran ke pemasok.
Cash flow from operating activities during 2016 was Rp40 billion, jumping from deficit of Rp30.9 billion in the previous year. This was mainly due to higher sales income compared to payment to suppliers.
(dalam jutaan rupiah/in million Rupiah) 2016
2015
Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Operasi Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
40.326
(30.899)
(188.285)
(379.720)
148.566
(74.147)
607
(484.765)
(7)
33
2.241
486.977
2.841
2.241
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi Cash Used in Investing Activities Arus Kas Neto Diperol eh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan Net Cash Provided by (used in) Financing Activities PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS DAMPAK SELISIH KURS AT AS KAS DAN BANK EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE ON CASH ON HAND AND IN BANKS SALDO KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF THE YEAR SALDO KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE END OF THE YEAR
Arus kas dari aktivitas investasi menurun menjadi Rp188,2 milyar dari Rp379,7 milyar pada tahun 2015, disebabkan karena menurunnya pengeluaran untuk perolehan hak atas tanah dan pemeliharaan tanaman perkebunan belum menghasilkan.
Cash flow from investing activities during 2016 dropped to Rp188.2 billion, from Rp379.7 billion in 2015, mainly due to drop in payments for landrights and maintenance of immature plantations.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
97
Tinjauan Keuangan Financial Review
98
Arus kas dari aktivitas pendanaan selama tahun 2016 adalah sebesar Rp148.6 milyar, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yaitu defisit sebesar Rp74,1 milyar., Hal ini disebabkan karena penerimaan fasilitas pinjaman dari Bank dan Dana Syirkah Temporer.
Cash flow from financing activities during 2016 amounting to Rp148.6 billion, higher than last year of deficit Rp74.1 billion. This was mainly due to additional bank loan and Syirkah Temporer Fund.
Kasus Hukum yang Material
Material Legal Cases
Sepanjang tahun 2016, tidak terdapat kasus hukum material yang melibatkan Perseroan, Direksi ataupun Dewan Komisaris Perseroan.
During 2016, there was no material legal cases involving the Company, Board of Directors or Board of Commissioners.
Investasi Barang Modal
Capital Goods Investment
Selama tahun 2016, pembelanjaan modal Perseroan adalah sebagai berikut: § Biaya pemeliharaan tanaman perkebunan belum menghasilkan sebesar Rp139,8 milyar § Pembelian hak atas tanah sebesar Rp3,9 milyar § Pembelian asset tetap sebesar Rp28,6 milyar
Throughout 2016, the capital expenditure of the Company is as follows: § Maintenance of immature plantation of Rp139.8 billion § Purchase of land rights of Rp3.9 billion § Acquisition of property, plant and equipment of Rp28.6 billion
Sepanjang tahun buku 2016, Perseroan melakukan penanaman baru sekitar 233 ha.
During 2016, the Company has conducted additional planting of 233 ha.
Informasi Mengenai Investasi
Information on Investment
Sepanjang tahun buku 2016, tidak ada aksi korporasi berupa penggabungan usaha dan akuisisi.
During 2016, there was no corporate actions in relation to merger and acquisitions.
Pe n c a p a i a n p a d a t a h u n 2 0 1 6 dibandingkan dengan Anggaran
2016 Achievements compared to Budget
Pendapatan Bersih
Net Sales
Penjualan bersih Perseroan pada 2016 sebesar Rp177,2 milyar, lebih tinggi 18% dibandingkan Anggaran sebesar Rp149 milyar. Hal ini disebabkan oleh lebih tingginya harga jual ratarata minyak sawit mentah per MT dan lebih besarnya volume penjualan dibandingkan dengan yang dianggarkan, yaitu masingmasing sebesar 4% dan 5%.
Net sales of the Company was Rp177.2 billion in 2016, 18% higher than budget of Rp149 billion. This was mainly due to higher average sales price of CPO per MT and larger sales volume compared to Budget, of 4% and 5%, respectively.
Laba Kotor
Gross Profit
Di tahun 2016, perseroan membukukan laba Kotor sebesar Rp42,4 milyar, lebih tinggi 236%
During 2016, the Company booked gross profit of Rp42.4 billion, 236% higher than
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tinjauan Keuangan Financial Review
dibandingkan dengan budget sebesar Rp12,6 milyar. Hal ini disebabkan oleh lebih tingginya harga jual rata-rata minyak sawit mentah per MT dan lebih tingginya volume penjualan dibandingkan dengan yang dibudgetkan.
budget of Rp12.6 billion. This was mainly due to higher average sales price of CPO per MT and sales volume compared to Budget.
Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal Capital Structure and Management's Policy on Capital Structure Tujuan manajemen permodalan adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan, memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.
The objective of capital structure management is to protect the sustainability of the Company, maximizing benefit for the shareholders and other stakeholders, as well as protecting optimum capital structure to reduce the cost of capital.
Perseroan secara rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Perseroan, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal, dan proyeksi peluang investasi yang strategis.
The Company has regularly review and manage the capital structure to ensure the capital structure and return to shareholders are optimum, in consideration of future capital requirement, present and future profitability, projected cash flow from operation, projected capital expenditure and projected strategic investment opportunities.
Struktur modal merupakan penggabungan antara modal sendiri (ekuitas) dan utang (liabilitas). Perseroan senantiasa melakukan pengelolaan permodalan dengan penuh kehatikehatian. Secara konsisten dan berkesinambungan, Perseroan menelaah dan mengelola struktur permodalan dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Perseroan, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi pengeluaran barang modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Berikut perincian struktur modal:
Capital structure is a combination of core capital and liability. The Company always managed its equity in a prudent manner. Consistently and continuously, the Company reviews and manages its capital structure taking into consideration its future capital needs and Company's capital efficiency, current and future profitability, cashflow projection from operations, capital expenditure projection and prospective strategic investment projection. Below are detailed of capital structure:
( Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah ) 2016
2016
Liabil itas Netto : Juml ah Liabil itas Dikurangi : Kas dan Bank Liabilitas Netto Juml ah Ekuitas Rasio Liabilitas Neto terhadap
Net Liabilities 1.402.233
1.243.969
Total Liabilities
(2.481)
(2.241)
Less : Cash on Hand and in Banks
1.399.752
1.241.728
Net Liabilities
973.809
919.551
Total Equity
1.44
1.35
Ekuitas di sesuaikan
Total of Adjusted Equity Net Liability to Ratio
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
99
Tinjauan Keuangan Financial Review
Tujuan utama Perseroan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perseroan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perseroan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perseroan.
The main objective of the Company in managing its capital is to optimize the Company's outstanding loan and equity to maintain its future business growth and to maximize shareholders value. The Company managed its capital structure and made necessary adjustments accordingly considering the changes in economic condition and Company's strategic objective.
Kebijakan Deviden
Dividend Policy
Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan, laba bersih Perseroan dapat dibagikan kepada Pemegang Saham sebagai dividen setelah penyisihan dana cadangan wajib yang dipersyaratkan undang-undang. Pembagian dividen harus disetujui oleh Pemegang Saham melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berdasarkan rekomendasi Perseroan.
In line with prevailing regulations in Indonesia and the Company's Article of Association, net profit of the Company can be distributed to shareholders as dividend after mandatory reserve required by the regulations. The said dividend distribution has to be approved by the shareholders through Annual General S h a r e h o l d e r s' M e e t i n g b a s e d o n t h e Company's recommendation.
Kebijakan dividen Perseroan adalah sebagai berikut: § Laba bersih setelah pajak sampai dengan Rp 50 milyar: 10%-15% § Laba bersih di atas Rp 50 milyar setelah Pajak: 15%-25%
The dividend policy of the Company is as follows: § Net profit after tax until Rp 50 billion: 10%15% § Net profit after tax above Rp 50 billion: 15%-25%
Program Kepemilikan saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen (ESOP/MSOP) Employee Stock Option Program (ESOP)/Management Stock Option Program (MSOP) Tidak ada program kepemilikan saham baru oleh Karyawan dan/atau Manajemen di tahun 2016. Program tersebut sudah Perseroan jalankan dan masih berlaku sejak Penawaran Umum hingga saat ini .
100
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
There is no new share ownership program by the employees and/or management in 2016. The said program has been conducted by the Company since IPO and still valid until today.
Tinjauan Keuangan Financial Review
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Usage of Proceeds from Rights Issues
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum sudah direalisasikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 dan tidak ada Penawaran Umum di tahun buku 2016.
The usage of proceed of the IPO has been realized until 31 December 2015, and there was no right issue done in 2016.
Transaksi Material dan Kejadian Luar Biasa
Material Transactions and Extraordinary Events
Berikut adalah transaksi material dan kejadian luar biasa lain selama tahun 2016: Ÿ Di tanggal 11 Mei 2016 telah terjadi pengalihan kepemilikan seluruh saham Perusahaan yang sebelumnya dimiliki oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk kepada PT JOM Prawarsa Indonesia.
The following are material transactions and extraordinary events during 2016: Ÿ In 11 May 2016, there has been transfer of share ownership, previously owned by PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk to PT JOM Prawarsa Indonesia.
Tidak terdapat transaksi material dan kejadian luar biasa lain selama tahun 2016, terutama sehubungan dengan hal dibawah ini: Ÿ Tidak terdapat tuntutan hukum yang mempengaruhi 20% kekayaan bersih atau laba tahunan Ÿ Tidak terdapat pendapatan eksport diatas 10%, dimana semua penjualan adalah domestik Ÿ Tidak terdapat pendapatan berkaitan dengan jenis usaha tertentu dari anak perusahaan diatas 10%
There is no other material transactions and extraordinary events in 2016, especially in reference to below: Ÿ There is no lawsuits that affecting 2% of net assets or net profit Ÿ There is no export above 10%, since all sales are domestic Ÿ There is no income associated with certain business from subsidiaries above 10%
Tidak terdapat beban biaya diatas 5% yang terkait dengan produk yang memberikan penghasilan dalam jangka waktu menda-tang dan/atau yang tidak berhubungan dengan kegiatan menghasilkan.
There is no operating expense above 5% in relation to product that have long term impact to revenue in the future, and/or not related to producing activities.
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions containing Conflict of Interest and Transactions with Related Parties
Tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan selama tahun 2016.
There were no transactions containing Conflict of Interest during 2016.
Selama tahun 2016, Perseroan melakukan transaksi hubungan berelasi berkaitan dengan penerimaan pinjaman untuk mendukung kegiatan usaha utama Perseroan.
Throughout 2016, the Company conducted related parties transactions relates to additional loan to support its ordinary main activities.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
101
Tinjauan Keuangan Financial Review
102
Seluruh transaksi hubungan berelasi sepanjang tahun 2016 telah dilaksanakan dengan memperhatikan Peraturan No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.KEP412/BL/2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan kepentingan Transaksi tertentu (“Peraturan No.IX.E.1”). Transaksi-transaksi tersebut telah diaudit dan rinciannya diungkapkan dalam catatan keuangan nomor 8. Sifat dari Transaksi Hubungan Berelasi pada halaman 45 sampai 46, dari Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian untuk Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2016.
All transaction to related parties during 2016 have been conducted in compliance with Regulation No.IX.E.1 Attachment Decision Letter of Head of Capital Market and Financial Institutions Supervisory No.KEP-412/BL/2009 on Affiliated Transactions and certain Conflicting Interests (“Regulation No.IX.E.1”). These transactions have been audited and the details disclosed in the Notes No. 8. The nature of related parties transactions on page 45 to 46 from the Notes of Consolidated Financial Statements for the year ended 31 December 2015 and 2016.
Kejadian setelah Tanggal Neraca
Subsequent Events post Balance Sheet Date
Tidak ada kejadian setelah Tanggal Neraca yang perlu untuk diungkapkan.
There are no subsequent events post Balance Sheet date to be disclosed.
Perubahan Peraturan Perundang-undangan
Changes in Laws and Regulations
Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Menteri Pertanian ('Permentan”) No. 19 tahun 2011 menetapkan kewajiban bagi perkebunan kelapa sawit yang ada di Indonesia untuk memiliki sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (“ISPO”). Sertifikat ISPO ini menjawab tuntutan dunia yang semakin ketat akan tata kelola perkebunan kelapa sawit yang lestari.
The Government of the Republic of Indonesia, by virtue of Agriculture Minister Regulation (“Permentan”) No. 19 year 2011, stipulate a mandate for oil palm estates in Indonesia to obtain ISPO certificate. This certificate addressed growing global requirement for operational sustainability of palm oil plantation.
Pada tanggal 18 Maret 2015, Kementrian Pertanian dan Komisi ISPO mengeluarkan Permentan No. 11/OT.140/2015 tentang Perubahan Peraturan tentang periode tenggat waktu untuk wajib Sertifikasi ISPO. Pemerintah memperpanjang tenggat waktu Sertifikasi ISPO sampai dengan bulan Desember 2017, mengingat terbatasnya lembaga auditor yang tidak sebanding dengan jumlah perkebunan kelapa sawit yang diwajibkan untuk disertifikasi demi prinsip kehati-hatian dalam proses sertifikasi tersebut.
In 18 March 2015, the Ministry of Agriculture and ISPO Commission issued Permentan No. 1 1 /OT. 1 4 0 / 2 0 1 5 a b o u t t h e c h a n g e i n regulation about deadline period of mandatory ISPO certification. The Government extended the deadline of ISPO certification until December 2017, in consideration of limited auditors, that are not sufficient to service the number of plantation companies that have to be certified, in order to implement prudential principle during the certification process.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tinjauan Keuangan Financial Review
Anggaran 2017
2017 Budget
Pendapatan Neto
Net sales
Pada tahun 2017, perusahaan menarget-kan penjualan bersih sebesar Rp226,5 milyar atau naik sebesar 42,4% dari pencapaian tahun 2 0 1 6 s e b e s a r R p 1 7 7 . 2 m i l y a r, h a l i n i disebabkan karena meningkatnya potensi volume produksi TBS dibandingkan dengan pencapaian tahun 2016.
For the year of 2017, the Company has targeted net sales at Rp 226.5 bilion or an increase of 42.4% from the 2016's achievement of Rp177.2 billion due to high potential increase in production volume of FFB compared to the realization in 2016.
Laba Kotor Gross profit Pada tahun 2017, laba kotor diestimasikan sebesar Rp60 milyar atau meningkat 43% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp42 milyar, terutama karena meningkat-nya potensi volume produksi TBS diban-dingkan pencapaian tahun 2016.
For the year 2017, gross profit is estimated at Rp60 billion, or an increase of 43% compared to the previous year of Rp42 billion, mainly due to potential increase in production volume of FFB, compared to 2016.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Changes in Accounting Policies
Berikut adalah revisi, amandemen dan penyesuaian atas Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) serta interpretasi atas SAK berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada tahun 2016, yaitu:
Below are the revisions, amendments and a d j u s t m e n t s o n F i n a n c i a l Ac co u n t i n g Standards (“SAK”) and their interpretation on SAK effective for the year starting 2016, as follows:
Penyesuaian :
Amendments:
Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ
Ÿ
PSAK No. 4: “Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK No. 5: “Segmen Operasi” PSAK No. 7: “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” PSAK No. 13: “Properti Investasi” PSAK No. 15: “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Pengaturan Bersama” PSAK No. 16: “Aset Tetap” PSAK No. 19: “Aset Tak berwujud” PSAK No. 22: “Kombinasi Bisnis” PSAK No. 24: “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja” PSAK No. 25: “Kebijakan Akuntansi, Pe r u b a h a n E s t i m a s i A k u n t a n s i d a n Kesalahan” PSAK No. 53: “Pembayaran Berbasis Saham”
Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ
Ÿ Ÿ
PSAK No. 4: “Separate Financial Statements” PSAK No. 5: “Operating Segments” PSAK No. 7: “Related Party Disclosure” PSAK No. 13: “Investment Properties” PSAK No. 15: “Investments in Associates and Joint Venture” PSAK No. 16: “Fixed Assets” PSAK No. 19: “Intangible Assets” PSAK No. 22: “Business Combination” PSAK No. 24: “Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contribution” PSAK No. 25: “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors' PSAK No. 53: “Shared-based payments”
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
103
Tinjauan Keuangan Financial Review
Ÿ PSAK No. 65 (Amandemen 2015):
Ÿ PSAK No. 65 (amended in 2015):
“Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi” PSAK No. 66 (Amandemen 2015): “Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama” PSAK No. 67 (Amandemen 2015): “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” PSAK No. 68: “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK No. 70: “Akuntansi untuk Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”
“Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception” PSAK No. 66 (amended in 2015): “Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation”, PSAK No. 67 (amended in 2015): “Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception” PSAK No. 68: “Fair Value Measurement” PSAK No. 70: “ Accounting for Tax Amnesty Assets and Liabilities”
Ÿ
Ÿ
Ÿ Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ Ÿ
Perumahan Staff Kebun
104
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
4
TATA KELOLA PERSEROAN Corporate Governance
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
106
Pe n e r a p a n t a t a k e l o l a p e r u s a h a a n dilaksanakan oleh Perseroan berdasarkan nilai transparansi, independensi, akuntabilitas, tanggung jawab dan keadilan. Komitmen tersebut juga tercermin dari upaya Perseroan dalam menjaga kepercayaan dan melindungi kepentingan pemegang saham dalam jangka panjang. Perseroan menyediakan informasi yang akurat pada khalayak tentang segala aktivitas yang dilakukan Perseroan.
The implementation of corporate governance by the Company is based on transparency value, independency, accountability, responsibility and fairness. The said commitment is also reflected in the Company's effort to protect the trust and interests of the shareholders in the long run. The Company provided accurate information to the public on all activities done by the Company.
Da l a m m e l a k s a n a k a n Ta t a Ke l o l a Perusahaan, manajemen telah menyempurnakan visi dan misi perusahaan d a l a m u p a y a m e n c a p a i Ta t a Ke l o l a Perusahaan yang baik sesuai dengan anggaran dasar, dimana pengurusan perusahaan dilakukan sepenuhnya oleh Direksi dan pengawasannya dilakukan oleh Komisaris yang juga berfungsi sebagai penasihat Direksi. Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, struktur ko r p o r a s i t e r d i r i d a r i R a p a t U m u m Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi. Setiap bagian mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya demi kepentingan Perseroan.
In carrying out corporate governance of the Company, the management has perfecting vision and mission of the Company in order to achieve a good corporate governance in line with its Article of Associations, where the management of the Company conducted fully by the Board of Directors and its monitoring is done by the Board of Commissioners, who also acted as advisors for the Board of Directors. In line with the Article of Associations and Regulation No. 40 Year 2007 about Limited Company, the corporate structure comprised of General Shareholders Meeting, Board of Commissioners and Board of Directors. Eve r y d i v i s i o n h a s a u to n o my to d o respective task, function and responsibility for the benefits of the Company.
Adapun susunan Tata Kelola Perseroan adalah sebagai berikut:
The composition of Corporate Governance is as follows:
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Stakeholders Komite Audit Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komite Nasional dan Remunerasi
Direksi Board of Directors
Corporate Secretary
Internal Audit
Rapat Umum Pemegang Saham
General Shareholders Meeting
Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) adalah organ tertinggi dalam Perseroan yang memiliki wewenang sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan.
The General Shareholders Meeting (“GSM”) is the highest body in the Company that has the authority as determine by the Company Law and the Company's Articles of Association.
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, terdapat 2 jenis RUPS yaitu RUPS Tahunan, yang diselenggarakan setiap tahun, selambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB), yang dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan ke b u t u h a n u n t u k m e m b i c a r a k a n d a n memutuskan mata acara rapat, namun tidak berwenang membicarakan dan memutuskan mata acara Rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 4 butir a dan b Anggaran Dasar Perseroan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan serta anggaran dasar Perseroan.
In accordance with the Company's Articles of Association, there are 2 types of GSM, namely the Annual GSM that is held every year at the latest 6 (six) months after the fiscal year ended, and the Extraordinary GSM (“EGSM”) that is held at any time based on the need to discuss and decide on the agenda of the meeting; however, without the authority to discuss and decide on the agenda as stipulated under Article 11 part 4 a and b of the Company's Articles of Association and taking into considerating the laws and the articles of association of the Company.
Penyelenggaraan RUPS
Organizing the GSM
RUPS Tahunan dilaksanakan pada hari Rabu, 22 Juni 2016 pukul 10.15 WIB sampai dengan pukul 10.55 WIB dan RUPS Luar Biasa dilaksanakan pada hari yang sama dimulai sejak pukul 11.04 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB, bertempat di Harris Hotel Jakarta, Jalan Dr. Saharjo No.191, Jakarta Selatan.
The Annual GSM was held on Wednesday, 22 June 2016 at 10.15 am until 10.55 am and the EGSM was held on the same day starting from 11.04 am to 11.30 am, at the Harris Hotel Jakarta, Jalan Dr Saharjo no. 191, South Jakarta.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
107
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
108
RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa dihadiri oleh seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris, Pemegang Saham atau kuasanya yang sah dengan kuorum kehadiran sebesar 78,20% dari seluruh saham yang memiliki hak suara dan telah memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, serta dihadiri oleh Kantor Akuntan Publik (K AP), Notaris, dan undangan lainnya.
The Annual GSM and the EGSM were attended by all members of the Board of Directors and Board of Commissioners, Shareholders or their authorized representatives with total quorum of attendance of 78.20% from the total number of voting shares and has met the requirements under the Company's Articles of Association, and attended by the Public Accounting Firm (KAP), Notary, and other invitees.
RUPS Tahunan dipimpin oleh Komisaris Utama dengan terlebih dahulu membacakan tata tertib RUPS sebelum memasuki mata acara Rapat. Ketua Rapat memberikan kesempatan kepada pemegang saham dan/atau kuasanya untuk mengajukan pertanyaan/tanggapan dan/atau usulan pada setiap mata acara Rapat. Ketua Rapat atau Direktur yang ditunjuk oleh Ketua Rapat menjawab atau menanggapi pertanyaan/catatan pemegang saham yang hadir. Setelah semua pertanyaan dijawab dan ditanggapi selanjutnya dilakukan pemungutan suara dan hanya pemegang saham dan/atau kuasanya yang sah yang berhak untuk mengeluarkan suara.
The Annual GSM is chaired by the President Commissioner with firstly stated the rules of the GSM before entering the Agenda of the Meeting. Chairman of the Meeting gave the opportunity to the shareholders and/or their authorized representatives to raise question/comment and/or suggestion on every Agenda of the meeting. Chairman of the Meeting or the Director appointed by the Chairman to answer and response to the questions/ notes of the shareholders that were present. After all questions were answered and responded, thereafter, voting was performed and only the shareholders and/or their authorized representative who has the rights to vote.
Setiap satu saham memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan satu suara. Perusahaan telah menunjuk pihak independen yaitu Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita dan Notaris Humberg Lie dalam melakukan penghitungan dan/atau memvalidasi suara.
Each share provided the rights to its holder for one vote. The Company has appointed an independent party, namely the Bureau of Shares Administration PT Sinartama Gunita and Notary Humberg Lie to calculate and/or validate the votes.
Agenda kedua pada RUPS Luar Biasa yaitu perubahan susunan pengurus Perseroan, Ketua Rapat menampilkan profil calon Dewan Komisaris yaitu Bapak Dede Rusamsi, calon anggota Direksi Bapak Tay Ah Shao (Michael Tay), dan Bapak Rambir Singh yang akan menggantikan Bapak Idris Adlin sebelum dilakukannya pengambilan suara.
Second Agenda of the Extraordinary GSM was changes to the management composition of the Company. Chairman of the Meeting presented the profiles of the candidate for Board of Commissioners, Bapak Dede Rusamsi, candidate for Board of Directors, Bapak Tay Ah Shao (Michael Tay), and Bapak Rambir Singh who will succeed Bapak Idris Adlin before voting was made.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
Ringkasan Risalah RUPS Tahunan Tahun Buku 2015 dipublikasikan pada website Perusahaan dan disampaikan pada Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Pasar Modal lainnya pada tanggal 24 Juni 2016 serta dipublikasikan pada tanggal yang sama di harian ekonomi Neraca serta dipublikasikan di website Perseroan dalam dua bahasa.
Minutes of the Annual GSM Meeting for the fiscal year 2015 was published in the Company's website and submitted to Otoritas Jasa Keuangan (the Financial Services Agency) and other Capital Market Institutions on 24 June 2016 and published on the same date at Neraca economy newspaper and was published in the Company's website in bilingual.
Pengurusan dan Pengawasan
Management and Supervision
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan kelima sejak tanggal pengangkatan mereka dan dapat diangkat kembali setelah masa jabatannya berakhir dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.
In line with the Company's Article of Association, members of Board of Directors and Board of Commissioners are appointed through General Shareholders' Meeting for a period until the fifth Annual General Shareholder Meeting since the date of appointment and can be appointed again after their tenure ended, without reducing the rights of the General Shareholders' Meeting to discharge them at any point of time.
Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari sedikitnya seorang atau lebih anggota Direksi, dimana salah seorang diangkat sebagai Direktur Utama di bawah pengawasan Dewan Komisaris yang terdiri dari sedikitnya tiga orang anggota Dewan Komisaris, dimana salah seorang diangkat sebagai Komisaris Utama, satu orang Komisaris dan satu orang Komisaris atau lebih yang dapat merangkap selaku Komisaris Independen.
The Company is managed and led by Board of Directors, which comprised at least one or more members of Board of Directors, where one of them is appointed as President Director under supervision of Board of Commissioners, which comprised at least three members of Board of Commissioners, whereby one of them is appointed as President Commissioners, one Commissioner and one or more Commissioner, who can also act as Independent Commisioner.
Kompensasi
Remuneration
Pemberian tantiem kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, dan dibayarkan secara tahunan berdasarkan pencapaian target kinerja yang ditentukan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi.
Provision of tantiem to members of Board of Commissioners and Board of Directors is done in accordance with decision of General Shareholders' Meeting and paid annually based on targeted performance achievement set up by the Committee of Nomination and Remuneration of the Company.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
109
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
110
Lingkup Kerja Komisaris dan Direksi Perseroan
Job Description of the Board of Commissioners and Board of Directors of The Company
Pengelolaan Perseroan dilakukan oleh Direksi dibawah pengawasan Komisaris yang mempunyai tugas utama mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan masukan kepada Direksi.
The management of the Company is done by Board of Directors under supervision of Board of Commissioners, whose main task is to monitor Board of Directors' policy, as well as providng feedback to the Board of Directors.
Sesuai dengan cakupan kegiatan usaha utama yang dijalankan oleh Perseroan, manajemen berpendapat bahwa jumlah anggota dari Dewan Komisaris dan Direksi yang ada pada saat ini telah cukup untuk mengawasi dan memimpin jalannya kegiatan operasional perusahaan.
In line with the scope of Company's main business activities, the management believes that the current member size of Board of Commissioners and Board of Directors is sufficient to supervise and carry out the operational activities of the Company.
Penunjukan seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Perseroan dan Perusahaan Publik.
The appointment of all members of Board of Commissioners and Board of Directors complied with Regulation No. IX.I.6 about Directors and Commissioners of the Company and Public Company.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris memiliki tugas untuk mengawasi manajemen Perseroan. Fungsi utama Dewan Komisaris adalah memberikan nasihat , masukan, dan rekomendasi kepada Direksi. Dewan Komisaris juga bertanggung jawab dalam mengawasi kebijakan yang diambil serta pelaksanaan tugas pengelolaan oleh Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris harus memastikan bahwa Direksi telah melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik dalam setiap tahapan.
The Board of Commissioners has the responsibility to oversee the Company's management. The main function of the Board of Commissioners is to provide guidance, feedback, and recommendation to the Board of Directors. The Board of Commissioners also responsible to oversee that the decisions being taken and the implementation of governance tasks by the Board of Directors are in line with the Articles of Association requirements and the applicable laws. The Board of Commissioners must ensure that the Board of Directors implements good corporate governance in every level.
Dewan Komisaris diangkat oleh pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham. Berdasarkan Aggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris terdiri atas sekurang-kurangnya dua orang termasuk Komisaris Independen yang jumlahnya disesuaikan dengan persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal, dimana seorang diantaranya diangkat sebagai Komisaris Utama.
The Board of Commissioners is appointed by the shareholders in the general shareholders meeting. In accordance with the Company's Articles of Association, the Board of Commissioners consists of at least two members include an Independent Commissioners with total number in line with the requirements under the applicable laws in the Stock Exchange, where one of them is appointed as President Commissioner.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance Masa jabatan Dewan Komisaris adalah sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan kelima terhitung sejak pengangkatannya dengan tidak mengurangi hak pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham untuk memberhentikan komisaris dalam masa jabatannya atau untuk menunjuk kembali komisaris yang masa jabatannya telah berakhir.
The term of tenure of the Board of Commissioners is until the Fifth Annual General Shareholders meeting effective since the appointment without reducing the rights of the shareholders through the general shareholders meeting to terminate a commissioner during his/her tenure or to re-appoint a commissioner who has completed his tenure.
Tugas dan Tanggung Jawab
Jobs and Responsibilities
Tugas dan tanggung jawab dari Dewan Komisaris adalah sebagai berikut : a. Melakukan pengawasan atas ke b i j a k s a n a a n p e n g u r u s a n p a d a umumnya b. Memberikan nasihat kepada Direksi c. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tersebut d. Menyampaikan saran dan pendapat kepada RUPS mengenai rencana pengembangan Perseroan e. Memberikan pelaporan tentang tugas dan pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS disertai saran dan langkah perbaikan yang harus ditempuh, apabila Perseroan menunjukkan gejala kemunduran f. Memberikan saran dan pendapat kepada RUPS mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan Perseroan g. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan yang disampaikan D i r e k s i d a l a m w a k t u s e l a m b a tlambatnya 30 hari sebelum tahun buku yang baru dimulai h. Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh RUPS i. M e m b u a t R i s a l a h r a p a t D e w a n Komisaris j. M e l a p o r k a n k e p a d a P e r s e r o a n mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan dan pada perusahaan lain.
The jobs and responsibilities of the Board of Commissioners are as follows: a. To oversee the management policy in general; b. To provide advices to the Board of Directors; c. To meticulously review the annual report prepared by the Board of Directors and to sign on the said report d. To provide recommendation and opinion to the General Shareholders Meeting regarding the plan to expand the Company e. To provide reports regarding its jobs and oversight that were done during the prior fiscal year to the General Shareholders Meeting including recommendations and corrective actions that have to be met, if the Company indicates a deteriorating symptom. f. To provide recommendations and opinion to the General Shareholders meeting on any other issues that are considered significant in managing the Company g. To approve the Company's business plan and budget as provided by the Board of Directors within the maximum of 30 days before the next fiscal year started h. To perform other monitoring tasks as defined by the General Shareholders Meeting i. To prepare minutes of the Board of Commissioners meetings j. To report to the Company on any shares he/she and/or his/her family holds on the Company and other companies.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
111
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
112
Rapat
Meeting
Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan sewaktu-waktu bila dianggap perlu oleh satu atau lebih anggota Dewan Komisaris atau apabila terdapat permintaan tertulis dari Direksi atau apabila terdapat permintaan tertulis dari satu atau lebih pemegang saham yang mewakili 10% dari jumlah keseluruhan saham dengan suara yang sah.
The Board of Commissioners meeting can be held anytime considered necessary by one or more members of the Board of Commissioners or if there is a written request from one or more members of the shareholders who owns 10% of the total shares with voting right.
Undangan rapat Dewan Komisaris diberikan oleh Komisaris Utama atau jika Komisaris Utama berhalangan, maka undangan dapat diberikan oleh salah satu anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama.
The invitation to the Board of Commissioners meeting is issued by the Chairman, or in his absence, the invitation can be issued by any member of the Board of Commissioners appointed by the President Commissioners.
Undangan harus dikirimkan selambatlambatnya tiga hari sebelum dilakukan rapat dengan tidak memperhitungkan tertanggal undangan dan tertanggal rapat.
The invitation must be sent at the latest three days before the meeting is held without considering the date of the invitation and the date of the meeting.
Rapat dilakukan di domisili atau tempat usaha Perseroan. Rapat dipimpin oleh Komisaris Utama atau jika ia berhalangan hadir, maka rapat dapat dipimpin oleh salah satu anggota Dewan Komisaris yang hadir. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan mengikat apabila lebih dari ½ anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam rapat tersebut.
Meeting is held at the domicile or business location of the Company. The meeting is chaired by the Chairman, or in his absence, the meeting can be chaired by any member of the Board of Commissioners that are present. The Board of Commissioners meeting is considered valid and binding if more than ½ of members of the Board of Commissioners are present or represented in the meeting.
Keputusan rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat. Jika kata mufakat tidak tercapai, keputusan dapat diambil berdasarkan suara setuju lebih dari setengah dari jumah suara sah dalam rapat. Setiap anggota Dewan Komisaris memiliki hak suara yang setara dalam mengungkapkan pendapatnya dalam rapat tersebut. Setiap anggota Dewan Komisaris berhak mengeluarkan satu suara dan satu suara tambahan untuk anggota lain yang diwakilinya.
The Board of Commissioners decision is taken based on agreement by all parties to meet consensus. If no consensus is achieved, the decision is taken based on voting with more than half of valid voters in the meeting. Every member of the Board of Commissioners has equal voting rights in disclosing his/her opinion in the said meeting. Every member of the Board of Commissioners has the rights to one vote and one additional vote for other member he/she represents.
Rapat Dewan Komisaris sepanjang tahun 2016 adalah sebagai berikut:
The meetings of the Board of Commissioners in 2016 are as follows:
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
Jumlah
Nama
Jabatan
Jumlah Rapat/
Name
Position
Number of meetings
Number of attendance
6
6
Kehadiran/
Komisaris Utama / Komisaris Koh Bing Hock
Independen President
Komisaris Independen/
Gillbanks
Independent Commissioner
Tan Eng Chuan
Komisaris/ Commissioner
Period of tenure 11 September 2014 – sekarang/ 11
Commissioner/ Independent Anthony Michael
Masa Jabatan
September 2014 - now 11 September 2014 – 6
5
sekarang/ 11 September 2014 - now 10 Oktober 2015 –
6
6
sekarang/ 10 October 2015 – now 22 Juni 2016 –
Dede Rusamsi
Komisaris/ Commissioner
6
4
sekarang/ 22 June 2016 - present
Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi sepanjang tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Nama
Jabatan
Name
Position
Board of Commissioners’ Meetings with Board of Directors during 2016 are as follows:
Jumlah Rapat/
Jumlah Kehadiran/
Number of
Number of
meetings
attendance
4
4
Komisaris Utama / Komisaris Koh Bing Hock
Independen President
Komisaris Independen/
Gillbanks
Independent Commissioner
Tan Eng Chuan
Komisaris/ Commissioner
4
4
Dede Rusamsi
Komisaris/ Commissioner
4
3
Direktur Independen/ Independent Director
sekarang/ 11 September 2014 - now 11 September 2014 –
Anthony Michael
Yung Indrawan
Period of tenure 11 September 2014 –
Commissioner/ Independent
Budhi Istanto Suwito Direktur Utama/ President Director
Masa Jabatan
4
3
4
4
4
4
Rambir Singh
Direktur/ Director
4
3
Michael Tay
Direktur/ Director
4
3
Annual Report 2016
sekarang/ 11 September 2014 - now 10 Oktober 2015 – sekarang/ 10 October 2015 – now 22 Juni 2016 – sekarang/ 22 June 2016 – now 11 September 2014 – sekarang/ 11 September 2014 - now 17 Juni 2015 – sekarang/ 17 June 2015 - now 22 Juni 2016 – sekarang/ 22 June 2016 - now 22 Juni 2016 – sekarang/ 22 June 2016 - now
PT Golden Plantation Tbk
113
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
114
Komite di Bawah Dewan Komisaris
Committees under the Board of Commissioners
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh komite-komite yang telah dibentuk, diantaranya : 1. Komite Audit 2. Komite Nominasi dan Remunerasi
In performing their jobs, the Board of Commissioners are supported by committees that have been established, such as: 1. Audit Committee 2. Nomination and Remuneration Committee
Profile, tugas, tanggung jawab, dan wewenang Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi telah dapat dilihat pada halaman 40.
The profiles, tasks, responsibilities, and authorities of the Audit Committee and the Nomination and Remuneration Committee are presented in page 40.
Direksi
Board of Directors
Direksi bertanggung jawab untuk mengelola Perseroan untuk mencapai visi dan misi sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direksi menjalankan kegiatan o p e r a s i Pe r s e r o a n s e h a r i - h a r i d a n memimpin Perseroan untuk mencapai maksud dan tujuan kegiatan usaha Perseroan yang telah ditetapkan. Direksi bertanggung jawab terhadap kepengurusan bisnis Perseroan dan penunjukan manajemen senior Perseroan.
The Board of Directors is responsible to manage the Company to achieve its vision and mission in accordance with the Articles of Association and the applicable laws and regulations. The Board of Directors runs the day to day operational activities of the Company and the define objectives of the Company's business activities. The Board of Directors is responsible for managing the Company's business and the appointment of the Company's senior management.
Setiap anggota Direksi memiliki tanggung jawab sesuai dengan kompetensi dan pengalamannya masing-masing. Direksi dapat ditugasi untuk menjalankan fungsi atau tanggung jawab secara khusus, seperti bagian keuangan, urusan eksternal dan manajemen risiko. Anggota Direksi melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan itikad baik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta selalu mengutamakan kepentingan Perseroan. Anggota Direksi akan mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan tugas-nya kepada pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham.
Every member of the Board of Directors has the responsibility in line with their competencies and experience. The Board of Directors is assigned to execute their function or specific responsibilities, such as finance, external affairs and risk management. Members of the Board of Directors execute their jobs and obligations with good intention in line with the prevailing laws and regulations and always act in the interest of the Company. Members of the Board of Directors are responsible for the results of their jobs to the shareholders through the general shareholders meeting.
Anggota Direksi diangkat oleh pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham berdasarkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi. Sesuai Anggaran Dasar Perseroan,
Members of the Board of Directors are appointed by the shareholders in the general shareholders meeting based on the recommendation of the Nomination and Remuneration Committee. In accordance with the Articles of Association,
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri atas seorang atau lebih anggota Direksi, apabila diangkat lebih dari seorang anggota Direksi, maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Direktur Utama.
the Company is managed and lead by the Board of Directors which consists of one or more members of the Board of Directors, and if there are more than one members of the Board of Directors being appointed, then, one of them is appointed as President Directors.
Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke lima setelah tanggal pengangkatannya, namun dengan tidak mengurangi hak dari RUPS untuk sewaktu-waktu dapat memberhentikan para anggota Direksi sebelum masa jabatannya berakhir. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS tersebut, kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS.
Members of the Board of Directors are appointed and terminated by the General Shareholders Meeting (“GSM”) for certain period of time effective since the date determined by the GSM of such appointments and ends on the closing of the fifth Annual GSM after the date of such appointments, however, without reducing the rights of the GSM to at any time terminate members of the Board of Directors before their tenure ended. Such termination becomes effective since the closing of the said GSM, unless defines otherwise by the GSM.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Jobs and Responsibilities
Tu g a s d a n t a n g g u n g j a w a b D i r e k s i sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan uraian tugas di antara masing-masing anggota Direksi dijelaskan di bawah ini.
The jobs and responsibilities of the Board of Directors as defined by the Articles of Association, prevailing laws and regulations and job details among members of the Board of Directors are explained bellow.
Anggota Direksi bertanggung jawab secara bersama-sama dan renteng untuk tindakan yang dilakukan, kecuali apabila dapat dibuktikan bahwa anggota Direksi tersebut tidak menyetujui keputusan Direksi dan telah menyampaikan keberatannya disertai dengan bukti tertulis dan alasannya kepada anggota Direksi lainnya dengan ditembuskan kepada Dewan Komisaris untuk dan atas nama Perseroan, sebelum keputusan dibuat.
Members of the Board of Directors are responsible together and binding for their actions, unless proven that such members of the Board of Directors opposed the decision of the Board of Directors and has raised their objections followed by written evidence and reasons to other members of the Board of Directors with copy to the Board of Commissioners for and on behalf of the Company, before such decision is made.
Direksi dapat meminta dan menerima nasihat dan rekomendasi dari Dewan Ko m i s a r i s . D a l a m h a l D i r e k s i t i d a k memperhatikan nasihat dan rekomendasi dari Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Komisaris akan membahas masalah secara bersama-sama.
Board of Directors may request and obtain advices and recommendations from the Board of Commissioners. In the event the Board of Directors ignored the advice and recommendation of the Board of Commissioners, the Board of Directors and the Board of Commissioners will discuss the matter together.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
115
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance Berikut tugas dan tanggung jawab Direksi:
Below are the task and functions of the Board of Directors:
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Jobs and responsibilities of the Board of Directors
116
Direktur Utama
Mengkoordinasi, mengawasi serta memimpin manajemen Perseroan dan memastikan semua kegiatan usaha Perseroan dijalankan sesuai dengan visi, misi, dan nilai Perseroan.
President Director
To coordinate, monitor and lead the management of the Company and ensures that all business activities of the Company is run in accordance with the vision, mission and value of the Company.
Direktur Independen
Memimpin departemen Keuangan untuk memastikan bahwa Perseroan memenuhi seluruh kewajiban pelaporan, akuntansi/keuangan dan audit yang ditetapkan oleh peraturan pasar modal, serta menyiapkan dan membuat anggaran tahunan, anggaran lainnya dan rencana keuangan Perseroan.
Independent Director
To lead the Finance department to ensure that the Company follows all reporting requirements, accounting/finance and audit as defined by the capital market regulation, and makes and prepares the annual budget, other budgets and financial plan of the Company.
Direktur Operasional
Merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, mengawasi, dan mengevaluasi aspek agronomi dan proses operasi bisnis perkebunan kelapa sawit secara keseluruhan.
Director of Operations
To plan, coordinate, direct, control, and evaluate the agronomy aspects and business operations processes of the overall palm plantation.
Rapat Direksi
Board of Director's Meetings
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi dapat mengadakan Rapat Direksi setiap waktu apabila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris.
Based on the Company's Articles of Association, the Board of Directors may hold the Board of Directors meeting at any time considered necessary by one or more members of the Board of Directors or at the written request from one or more members of the Board of Commissioners.
Panggilan Rapat Direksi disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Direksi paling lambat 3 hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. Rapat Direksi ini diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan.
Such call for a meeting of the Board of Directors is delivered with a registered letter or a letter delivered directly to every members of the Board of Directors at the latest 3 days before such meeting is held, without calculating the date of such call and the date of such meeting. Such Board of Directors meeting is held at the place of domicile or place of business operations of the Company.
Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama dan dalam hal Direktur Utama tidak dapat hadir atau berhalangan, maka Rapat Direksi dipimpin oleh seorang anggota Direksi lainnya yang khusus telah ditunjuk secara tertulis untuk keperluan tersebut oleh Direktur Utama.
Meeting of the Board of Directors is chaired by the President Director, and in his absence, the meeting is chaired by one other member of the Board of Directors who is appointed in writing for this purpose by the President Director.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance Rapat Direksi sah dan berhak untuk mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari ½ dari jumlah anggota Direksi yang hadir dan/atau diwakili dalam rapat. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½ dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.
Meeting of the Board of Directors is considered valid and void for a binding decision if more than ½ of the total members of the Board of Directors are presence and/or represented in the meeting. Decisions of the Board of Directors meeting must be taken based on a consensus. If a consensus is not met, the decision is taken by voting based on more than ½ of the number of agree votes declared in the meeting.
Rapat Direksi sepanjang tahun 2016 adalah sebagai berikut:
The Board of Directors's meetings in 2016 are as follows:
Nama
Jabatan
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
Masa Jabatan
Name
Position
Number of Meeting
Number of Attendance
Period of Tenure
12
12
Budhi Istanto
Direktur Utama/ President
Suwito
Director
Yung Indrawan
11 September 2014 – sekarang/ 11 September 2014 - now
Direktur Independen/ Independent Director
12
12
Michael Tay
Direktur/ Director
12
6
Rambir Singh
Direktur/ Director
12
6
Idris Adlin
Direktur/ Director
12
6
17 Juni 2015 – sekarang/ 17 June 2015 - now 22 Juni 2016 – sekarang/ 22 June 2016 - now 22 Juni 2016 – sekarang/ 22 June 2016 - now 11 September 2014 - 22 Juni 2016/ 11 September 2014 – 22 June 2016
Rapat Direksi bersama Dewan Komisaris sepanjang tahun 2016
Board of Directors’ Meetings with Board of Commissioners during 2016
Nama
Jabatan
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
Masa Jabatan
Name
Position
Number of Meeting
Number of Attendance
Period of Tenure
4
4
4
4
Budhi Istanto
Direktur Utama/ President
Suwito
Director
Yung Indrawan
Direktur Independen/ Independent Director
Michael Tay
Direktur/ Director
4
3
Rambir Singh
Direktur/ Director
4
3
4
4
Koh Bing Hock
Presiden Komisaris/ Chairman
Anthony Michael
Komisaris Independen/
Gillbanks
Independent Commissioner
Tan Eng Chuan Dede Rusamsi
11 September 2014 – sekarang/ 11 September 2014 - now 17 Juni 2015 – sekarang/ 17 June 2015 - now 22 Juni 2016 – sekarang/ 22 June 2016 - now 22 Juni 2016 – sekarang/ 22 June 2016 - now 11 September 2014 - 22 Juni 2016/ 11 September 2014 – 22 June 2016
4
3
Komisaris/ Commissioner
4
4
Komisaris/ Commissioner
4
3
Annual Report 2016
11 September 2014 – sekarang/ 11 September 2014 - now 10 Oktober 2015 – sekarang/ 10 October 2015 – now 22 Juni 2016 – sekarang/ 22 June 2016 - now
PT Golden Plantation Tbk
117
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
118
Ruang Lingkup Sekretaris Perusahaan
Job Description of Corporate Secretary
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.033/GP-SPB/V/2016 tanggal 23 Mei 2016 tentang Pengangkatan Bapak Eric Firmansyah sebagai Sekretaris Perusahaan.
In accordance with Authority Financial Services (“OJK”) Regulation No. 35/POJK.04/2014 regarding Corporate Secretary for Public Company, and as per the Company's Board of Directors' letter No. 002/GP/Dirut/IX/2014 dated 15 September 2014, the Company has appointed Eric Firmansyah as Corporate Secretary.
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direksi serta memiliki fungsi untuk menjadi penghubung antara Perseroan dengan pemegang saham, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI) dan pemangku kepentingan lainnya, mengikuti perkembangan Pasar Modal, memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mematuhi serta mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal, melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat, menyampaikan laporan kepada OJK tepat waktu, menyelenggarakan dan mendokumentasikan Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
The Corporate Secretar y is directly responsible to the Board of Directors and has the function as liaison between the Company and the shareholders, Otoritas Jasa Keuangan/the Financial Services Agency (OJK), Bursa Efek Indonesia/the Indonesian Stock Exchange (BEI) and other stakeholders, follows the development in the Capital Market, provides feedback to the Board of Directors and Board of Commissioners to follow and comply to the prevailing laws and regulations in the Capital Market, performs transparency of information to the public, submits report to OJK in a timely manner, holds and documents the General Shareholders Meeting, the Board of Directors and/or the Board of Commissioners meeting.
Manajemen Risiko
Risk Management
Beberapa manajemen risiko yang dijalan oleh Perseroan meliputi manajemen risiko terhadap ketergantungan penyediaan dan fluktuasi harga bahan baku, manajemen risiko persaingan usaha, manajemen risiko kebiasaan dan selera makan, manajemen risiko produk tercemar, manajemen risiko kebakaran, manajemen risiko produk kadaluarsa, manajemen risiko pemogokan tenaga kerja, manajemen risiko kondisi perekonomian, manajemen risiko kebijakan pemerintah, manajemen risiko kehilangan sertifikasi halal, dan manajemen risiko sebagai induk perusahaan.
Several risk management programs done by the Company include risk management on reliance on raw material availability and price volatility, business competition risk management, habit and food appetite risk management, damaged goods risk management, fire risk management, expired product management, labour strike risk management, economic risk management, government policy risk management, lost of halal certification risk management, and holding company risk management.
M a n a j e m e n r i s i ko t e r h a d a p k e t e rgantungan penyediaan dan fluktuasi harga bahan baku dijalankan dengan menerapkan kebijakan tingkat persediaan dan pemesanan bahan baku yang disesuaikan dengan kebutuhan produksi serta demand level masing-masing produk serta dengan menjaga hubungan baik dengan supplier.
Risk management on reliance of supply and price volatility of raw material is done by applying certain level of policy on inventory and raw material purchase, in accordance with the production requirement and demand level of each product, as well as maintaining good relationship with suppliers.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
Manajemen risiko pemogokan tenaga kerja dijalankan dengan selalu menye-lenggarakan program- program yang melibatkan partisipasi karyawan, menentukan tingkat kompensasi yang mengikuti upah minimum regional yang berlaku setiap tahunnya dan mendirikan koperasi yang diperuntukkan bagi karyawan. Manajemen risiko kondisi perekonomian dan manajemen risiko kebijakan pemerintah dijalankan dengan penyesuaian produk-produk Perseroan sesuai dengan kondisi perekonomian saat itu. Hal ini dilakukan dengan kegiatan riset yang tanggap sehingga Perseroan dapat menyesuaikan strategi untuk produk- produk Perseroan dengan kondisi pasar saat itu. Manajemen risiko sebagai induk perusahaan dijalankan dengan sistem pengendalian internal dan sistem pengendalian manajemen yang memantau aktivitas operasi dan kinerja seluruh Anak Perusahaan Perseroan sehingga selaras dengan target pencapaian yang telah dirumuskan oleh manajemen Perseroan.
Risk management on labour strike is done as part of programs involving employee participation, setting compensation level in accordance with minimum regional wages every year, and setting up cooperative for employees. Risk management for economic and government policy is run by adjusting products of the Company pursuant to economic condition at that period of time. This is supported by proactive research activities, so that the Company could realignits strategy with the products of the Company and the market condition at certain point of time. Risk management of holding company is run through internal supervision system and controlling management system, that monitor all operational activities and performance of all subsidiaries, in order to achieve target set up by the management of the Company.
Resiko terkait kegiatan usaha Perseroan dan entitas anak
Business risks associated with the Company and its subsidiaries
Ÿ Resiko Fluktuasi Harga Pasar terhadap
Ÿ Market price volatility risk of products
Produk yang Dihasilkan Perseroan
produced by the Company
Penetapan harga produk yang dihasilkan oleh Perseroan, terutama untuk produkproduk turunan kelapa sawit, ditentukan berdasarkan harga pasar dunia, yang juga tergantung pada perubahan tingkat produksi industri dunia, permintaan dunia dan keadaan perekonomian dunia secara keseluruhan yang berfluktuasi sesuai dengan siklusnya.
The price of products of the Company, especially for derivative products of palm oil, is subject to global market price, which in return is based on the dynamics of global production, demand and economic condition, which overall have always fluctuated following its cycle.
Dengan berfluktuasinya harga pasar dunia akan mempengaruhi juga harga produk Perseroan, dan pada akhirnya mempengaruhi pendapatan Perseroan.
With global market volatility affecting the price of the Company's product, ultimately this will also have impact on the revenue of the Company.
Ÿ Resiko Tidak Diperolehnya, Kesulitan
Ÿ Potential risk of unattainable, difficulty in
dalam Pembaruan dan Pengurangan Luas HGU Lahan Perkebunan.
extending and/or areal reduction of cultivation right.
Jangka waktu HGU untuk perkebunan Perseroan dan Entitas Anak adalah 2035 tahun yang dapat diperpanjang dan diperbaharui lagi.
The tenure of cultivation rights of the Company and its subsidiaries are about 20-35 years, which can be extendable and renewed.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
119
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
Perseroan dan Entitas Anak senantiasa mentaati seluruh peraturan yang terkait dengan kegiatan usaha utama Perseroan dan Entitas Anak dan dalam memenuhi persyaratan yang dibutuhkan dalam rangka pemberian dan/atau perpanjangan HGU.
The Company and its subsidiaries always complying with all regulations in relation to the main activity of the Company and its subsidiaries and in fulfilling the requirements of granting and/or extending cultivation rights.
Namun, tidak ada jaminan bahwa tidak akan ada perubahan peraturan terkait yang dapat berpengaruh negatif terhadap kemampuan Perseroan dan Entitas Anak dalam memperoleh HGU baru atau memperpanjang maupun memperbaharui HGU yang telah dimiliki saat ini. Pada tanggal 31 Desember 2015, masa berlaku HGU dari lahan perkebunan Perseroan dan Entitas Anak adalah berkisar antara 21 hingga 35 tahun. Kegagalan Perseroan dan Entitas Anak dalam memperoleh persetujuan pemberian dan/atau perpanjangan HGU dapat mempengaruhi pendapatan Perseroan dan Entitas Anak.
However, there is no guarantee that there will be no change of regulations which can adversely impact on the Company's and its subsidiaries ability to obtain new cultivation rights or extending or renewing their current rights. As of 31 December 2015, the tenure of the cultivation rights of the plantations belonging to the Company and its subsidiaries ranges between 21 until 35 years. The failure of the Company and its subsidiaries in obtaining and/or extending cultivation right can affect the income of the Company and its subsidiaries.
Ÿ Resiko Penghentian Ijin Usaha
Ÿ Potential risk of cancellation of business
license Persyaratan perijinan merupakan suatu hal yang harus dipenuhi oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan usaha utama. Perseroan telah mempunyai ijin usaha yang dikeluarkan oleh Kementrian Perdagangan dan Perindustrian serta instansi terkait lainnya dan Entitas Anak telah memiliki ijin usaha yang dikeluarkan oleh Bupati yang berwenang. Apabila Perseroan melakukan pelanggaran atas ketentuan yang berlaku maka terdapat kemungkinan sebagian atau seluruh ijin dapat dibekukan sementara ataupun dicabut sehingga dapat menghambat dan atau mengakibatkan terhentinya kegiatan usaha utama perusahaan. Ÿ Resiko Iklim
Ÿ Climate risk
Iklim merupakan faktor penting dalam m e n e n t u k a n ke b e r h a s i l a n u s a h a perkebunan kelapa sawit. Tanaman ini memerlukan sinar matahari dan curah hujan yang cukup.
120
Annual Report 2016
Having business license in place is the requirement that the Company has to fulfilled in doing its main business activities. The Company has business license issued by the Ministry of Trade and Industry, as well as from related institutions, and its subsidiaries also have business license issued by their respective Regencies. Should the Company breached the prevailing rules, then there is a possibility that some or all business licenses may be frozen temporarily, or cancelled, which would affect and/or resulting in termination of its main business activities.
PT Golden Plantation Tbk
Climate is an important factor in determining the success of the palm oil plantation business. Palm trees required sufficient sunlight and rainfall.
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
Sebagai contoh, pada tahun 1997 dan 2006, terjadi gejala alam El Nino yang menyebabkan daerah-daerah di Indonesia mengalami kekeringan yang melebihi normal. Gejala ini menyebabkan tingkat produktivitas tanaman kelapa sawit menurun dan pada akhirnya mempengaruhi pendapatan Perseroan. Ÿ Resiko Hama dan Penyakit
For example: in 1997 and 2006, there was El Nino, which resulting in extraordinary drought in several areas in Indonesia. This have been adversely affecting the productivity of palm oil plantation and ultimately impacting the revenue of the Company.
Ÿ Pest and illness related to the palm oil
trees Tanaman kelapa sawit menghadapi ancaman dari berbagai macam hama dan penyakit. Walaupun manajemen telah mengambil langkah-langkah pencegahan dengan melakukan pemeliharaan yang intensif, tidak dapat dipastikan bahwa tanaman-tanaman tersebut akan selalu bebas hama atau penyakit. Jika tanaman tersebut terkena hama atau penyakit, hal ini dapat mengurangi produksi dan pada akhirnya mempengaruhi pendapatan Perseroan. Ÿ Resiko Pengadaan Bibit Unggul
Palm oil trees faced various pest and illness threats. Although the management has done several preventive actions through intensive maintenance, there is no certainty that the said trees will always be free of pest or illness. This may reduce productivity and hence, the income of the Company.
Ÿ Risk of inability to access availability of
prime seeds Bibit yang baik merupakan hal yang sangat penting karena mempengaruhi kualitas tanaman pada saat mulai menghasilkan. Hingga saat ini, Perseroan dan Entitas Anak mendapatkan bibit kelapa sawitnya dari beberapa perusahaan pembibitan di Sumatera Utara. Di masa mendatang, tidak ada jaminan bahwa perusahaanperusahaan tersebut dapat terus menyediakan bibit, sehingga dapat mengakibatkan terhambatnya rencana pengembangan perkebunan dan pada akhirnya mempengaruhi kinerja Perseroan. Ÿ Resiko Penurunan Produksi
Penurunan produksi TBS dapat terjadi karena hama, musim kemarau panjang, dan lain faktor, sehingga mengakibatkan penurunan produktifitas produk turunan lainnya.
Prime quality seeds are critical factors that have impact on the trees' quality during production phase. To date, the Company and its subsidiaries sourced its seeds from several nursery in North Sumatra. In the future, there is no guarantee that such nurseries could continue providing seeds, which in return may halted the plantation expansion; and hence, the Company's performance.
Ÿ Risk of lower production
Lower production of FFB can be due to pest, prolonged drought, and other factors, which in return, lowering palm oil derivative products.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
121
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
122
Meskipun demikian resiko penurunan produksi dapat diupayakan untuk diminimalisasi dengan cara memakai kecambah yang berkualitas baik dan bersertifikat , menerapkan teknik budidaya yang tepat , melakukan pengendalian hama penyakit secara berkala, dan mene-rapkan manajemen panen yang profesional.
Nonetheless, the lower production risk could be minimalized by using high quality and certified sprouts, appropriate cultivation technique and do regular pest control, as well as implementing profesional harvesting management.
Ÿ Resiko Permasalahan dengan Organisasi
Ÿ Potential Conflicts with Non Government
Lingkungan Hidup, Organisasi NonPemerintah dan Pihak Perorangan
Organization, Environmental Association, and local community
Organisasi-organisasi lingkungan hidup, organisasi non-pemerintah dan individu tertentu dapat mengganggu aktivitas perusahaan-perusahaan perkebunan, misalnya dengan melakukan aksi protes, atau mengajukan tuntutan hukum yang dapat mengganggu kegiatan usaha perusahaan perkebunan.
Enviornmental organizations, non government organizations and certain persons can interrupt the activities of palm oil plantations, for example by doing protest actions, or file lawsuits, which could adversely affecting the activities of palm oil producers.
Beberapa organisasi non-pemerintah memiliki kehadiran yang berpengaruh di kawasan sekitar perkebunan milik Perseroan dan Entitas Anak. Mereka mendukung berbagai hal seperti perlindungan satwa liar asli dari pembukaan lahan. Walaupun Perseroan secara historis telah memiliki hubungan yang baik dengan organisasi-organisasi tersebut, namun terdapat risiko bahwa organisasi-organisasi tersebut mempengaruhi pihak berwenang yang terkait untuk mengubah peraturan lingkungan hidup yang berlaku saat ini. Setiap keterlambatan dalam kegiatan produksi yang disebabkan oleh intervensi dari organisasi lingkungan hidup, non-pemerintah atau individu yang terkait dapat menimbulkan persepsi negatif terhadap perusahaan perkebunan, serta mengganggu kegiatan operasional Perseroan. Selain itu, hal ini dapat menyebabkan peningkatan pengeluaran Perseroan untuk persiapan lahan, sehingga mempengaruhi kinerja operasional Perseroan.
Several non government organizations have strong influence in the area nearby the plantations of the Company and its subsidiaries. They are keen supports of various activities, such as wildlife protection from land clearing activities. Although the Company and its subsidiaries have good relationship with these organizations in the past, there is a risk that such organizations may change and try to influence the authorities to revise the current regulations pertaining environment. Any delay in production activities due to intervention from environmental organization, non government organization or certain persons could result in negative perceptions of the palm oil plantation, and disrupt the operational activity of the Company. In addition to that, this may resulted in higher land clearing expenditure of the Company, which in return, affecting operational performance of the Company.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
Ÿ Resiko Masalah Pencemaran Lingkungan
Ÿ Potential risk of environmental damage
Perkebunan Perseroan dan Entitas Anak memerlukan lingkungan yang bersih. Pada masa-masa mendatang seiring dengan laju perkembangan industri di daerah sekitar perkebunan Perseroan dan Entitas Anak, diperlukan pengolahan limbah sesuai dengan peraturan lingkungan hidup.
The plantations of the Company and its subsidiaries required clean environment. In the future, in line with the development of industry surrounding the plantations, a proper waste treatment in accordance with prevailing environmental regulation is required.
Perseroan dan Entitas Anak telah mengolah limbah perkebunan dan fasilitas pengolahannya untuk memastikan tidak ada limbah yang dapat mencemari lingkungan sekitarnya sesuai dengan peraturan lingkungan hidup yang berlaku di Indonesia. Namun tidak tertutup kemungkinan terjadi perubahan peraturan lingkungan hidup yang dapat mempengaruhi proses pengolahan limbah yang ada.
The Company and its subsidiaries have manage its waste treatment to ensure that there is no wastage that polluted the surrounding environment in accordance with the prevailing environmental regulation in Indonesia. However, there may a be change in the environment regulation that may affect the current process of waste treatment.
Ÿ Resiko Persaingan
Ÿ Competition risk
Lahan perkebunan kelapa sawit Perseroan dan Entitas Anak tergolong cukup muda. Pada 31 Desember 2016, baru 47% dari area tertanam yang merupakan tanaman menghasilkan.
The landscape of the palm oil plantation of the Company and its subsidiaries are considered relatively young. As per 31 December 2016, only 47% of the total planted area was in production phase.
Dengan skala perkebunan yang masih muda ini, Perseroan tidak memiliki banyak pesaing langsung dengan perusahaan lain yang lebih besar di Indonesia.
With such young plantation profile, the Company do not have many direct competition with other larger plantation companies in Indonesia.
Industri minyak sawit mentah bersaing dengan minyak-minyak nabati lainnya, termasuk minyak kedelai, rapeseed oil dan minyak bunga matahari, baik dalam bidang makanan dan segmen biofuel. Penurunan harga dari minyak nabati lainnya dapat menyebabkan para produsen biofuel menggunakan minyakminyak nabati lainnya tersebut sebagai alternatif dari minyak sawit mentah dalam produksi biofuel, sehingga mengakibatkan penurunan permintaan dan harga kelapa minyak sawit.
Palm oil industry also competing with other vegetable oils, including soya oil, rapeseed oil and sunflower oil, as for food or to support biofuel production. The lowering price of other vegetable oil will attract biofuel producer to use other vegetable oil as alternative material to palm oil in the production of biofuel, which could adversely impace on the demand and price of CPO.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
123
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
124
Pengendalian Keuangan dan Operasional serta Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan Lainnya
Financial and Operational Monitoring and their compliance to Other Rules and Regulations
Resiko keuangan utama yang dihadapi Perseroanadalah resiko kredit, resiko nilai tukar mata uang asing, resiko likuiditas, dan resiko bunga. Perhatian atas pengelolaan resiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia dan internasional. Direksi menelaah kebijakan manajemen resiko pengendalian keuangan secara berkala.
The main financial risks faced by the Company are credit risk, the risk of foreign currency exchange rates, liquidity risk and interest rate risk. The risk management on the above has increased significantly considering the changes and volatility of the financial market, both in Indonesia and globally. The Board of Directors has been reviewing the financial risk management policies periodically.
Resiko Kredit
Credit Risk
Resiko kredit adalah resiko dimana Perseroandapat mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perseroan yang mempunyai potensi atas resiko kredit terdiri atas kas dan setara kas, piutang usaha, aset lancar lainnya, piutang pihak berelasi non usaha, dan aset tidak lancar lainnya. Perseroan mengelola resiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah resiko yang dapat diterima untuk masingmasing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan yaitu hanya bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
Credit risk is the risk when the Company would incur losses due to the failure of customers, clients, or any other counterparties to meet their contractual obligations. The Company's financial instruments that potentially have credit risk consisted of cash and cash equivalents, accounts receivable, other current assets, related parties receivable, and other noncurrent assets. The Company managed credit risk by setting upper limits on the amount of risks acceptable for each customer, and be more selective in selecting suitable banks and financial institutions, namely. only reputable and strong banks and financial institutions would be selected.
Resiko Nilai Tukar
Risk of the Currency Exchange Rates
Resiko nilai tukar mata uang adalah resiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Perseroan yang mempunyai potensi atas resiko nilai tukar mata uang terdiri atas kas dan setara kas serta pinjaman bank. Perseroan membatasi dengan meminimalkan transaksi dalam mata uang asing.
The risk of currency exchange rate is the risk where the fair value or future cash flow of a financial instrument would fluctuate due to the changes in foreign currency exchange rates. The Company's financial instruments exposed to the currency exchange rate risk consist of cash and cash equivalents, and bank loans. The Company attempted to reduce the risk by limiting and minimizing transaction in foreign currencies.
Resiko Likuiditas
Liquidity risk
Resiko likuiditas adalah resiko dimana posisi arus kas Perseroan dari pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
Liquidity risk is the risk when the short term cash flow position is not sufficient to cover short term expenses.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance Perseroan mengelola resiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dari arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo dari liabilitas keuangan.
The Company managed liquidity risk by continuously monitoring actual projection of cash flows and monitoring the maturity date of financial liabilities.
Resiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Resiko suku bunga adalah resiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Perseroan tidak terekspos resiko bunga karena beban bunga pinjaman atas pinjaman menggunakan kurs bunga tetap.
Interest rate risk is the risk where the fair value or future cash flows of a financial instrument fluctuated due to changes in market interest rates. The Company would not be exposed to interest rate risk due to the fixed loan interest.
Etika Bisnis dan Nilai Perusahaan
Business Ethics and Corporate Value
Perseroan menyusun kebijakan etika Perusahaan (“Kode Etik”) yang mengatur kebijakan nilai atau norma yang dinyatakan secara eksplisit sebagai suatu standar perilaku yang harus dipatuhi oleh anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan kar yawan Perseroan termasuk anak perusahaan, tanpa terkecuali. Kode etik ini dilaksanakan dengan senantiasa memperhatikan hukum dan ketentuan yang berlaku, visi, misi, tujuan, dan nilai-nilai Perseroan, praktik-praktik bisnis baik di internal maupun eksternal Perseroan serta pedoman tata kelola perusahaan.
The Company have compiled a policy on ethical business code (“Code of Conduct”) that has explicitly determined a set of standardized values or norms to be abode by the entire members of the Board of Directors, Board of Commissioners, and employees of the Company, including its subsidiaries, without exceptions. The code of conduct is implemented by complying with all the applicable laws and regulations, including the vision, mission, objectives, Company's corporate governance guidelines, and values of the Company's best practice that shall be adhered for both internal and external parties.
Isi Kode Etik Perseroan
Content of Code of Conducts of the Company
Penerapan kode etik Perseroan mengacu kepada ukuran norma kebenaran dan etika moral yang berlaku di industri dan masyarakat. Perseroan mengharapkan setiap individu dapat menjaga profesionalitas dan integritas sesuai dengan tanggung jawabnya serta dapat menjaga citra Perseroan.
The application of the Company's code of conduct refers to the extent of underlying norms and moral ethics that are widely accepted in the industry and society. The Company expected that each employee to uphold professionalism and integrity in accordance to respective responsibility and protect the Company's reputation.
Pedoman Kode Etik mencantumkan secara jelas mengenai hubungan antara pekerja dan Perseroan, lingkungan kerja, benturan kepentingan, penanganan informasi Perseroan yang bersifat rahasia, insider trading, hubungan dengan pemasok, konsumen, pemegang saham, dan instansi pemerintah,
The Guidance of Code of Conduct has clearly defined the role and association between employees, the company, working environment, conflict of interest, management of confidential information of the Company, insider trading, relationship with suppliers, customers, shareholders and Government agencies, Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
125
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
126
serta hubungan komunitas dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat, donasi, dan kepedulian lingkungan.
as well as community relationship, in terms of community service, donation and environmental concerns.
Penyebarluasan Kode Etik
Dissemination of the Code of Ethics
Kode etik dan budaya perusahaan disosialisasikan saat penerimaan pegawai baru dan juga dibacakan di event tertentu seperti pertemuan tahunan. Sosialisasi terhadap penerapan kode etik senantiasa dilakukan kepada segenap insan Perseroan, mulai dari manajemen sampai dengan level operasional melalui berbagai media yang dimiliki Perseroan, termasuk pemanfaatan melalui media teknologi informasi yang dapat diakses oleh seluruh karyawan dengan mudah setiap saat.
The Company's code of conduct and corporate culture will be socialized since acceptance of new recruits, as well as at certain corporate events, such as annual meetings. The code of conduct is also socilized to all employees of the Company, from the management to operational staff, through various means owned by the Company, including the Company's information technology accessible by all employees easily at all times.
Upaya Penegakan dan Sanksi Pelanggaran Kode Etik
Enforcement and sanctions to violation of the Code of Ethics
Penerapan dan penegakan kode etik merupakan hal wajib yang harus dilaksanakan. Pelanggaran terhadap kode etik adalah tindakan indisipliner dan akan ditangani oleh pihak yang telah ditunjuk oleh Direksi. Pelanggaran atas kode etik akan diberikan sanksi atau ganjaran yang sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di Perseroan, meski demikian tindakan kepatuhan terhadap kode etik akan diberikan penghargaan sesuai dengan kebijakan Perseroan. Hal ini bertujuan untuk memotivasi seluruh insan Perseroan agar berperilaku sesuai dengan Kode Etik Perusahaan.
Enforcing Code of Ethics is mandatory. Any violation to the Code of Ethics will resulted in discipline sanction and to be handled by appointed party by the Board of Directors. Any violation will resulted in sanction or penalty in accordance with the Company's rules and regulations. Likewise, compliance of Code of Ethics will resulted in appreciation by the Company in line with the Company's policy. This aim to promote compliance to the Code of Ethics by all parties.
Budaya Perseroan
Corporate Culture
Memiliki kekuatan seperti perusahaan multinasional namun dengan kelincahan seperti perusahaan kecil. Perseroan mengajak segenap elemen Perusahaan untuk menyusun kekuatan tersebut. Seluruh karyawan harus dapat menanamkan nilai-nilai Perseroan ke dalam diri sendiri untuk dapat menjadi asset SDM yang berkualitas dan berkompeten, sehingga dapat menjalankan sistem kerja yang ditetapkan dengan tepat dan mendapatkan hasil yang baik. Filosofi ini diperkenalkan dengan istilah “orang yang tepat dengan sistem yang baik”.
Company's philosophy of correct system for qualified people is manifested into the corporate culture. The Company's corporate culture encourage all employees to represents a powerful multinational company, while having the agility of a small enterprise. All employees must be able to instill the values of the Company internally to be regarded as highly qualified human resource assets, hence are able to take part on the correct Company's system, producing excellent results.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
Pernyataan budaya Perseroan disampaikan melalui Nilai-nilai Perseroan yaitu:
The Company's corporate culture values are as follows:
1. Integritas Pemimpin yang berintegritas akan dipercayai oleh karyawannya karena yang menjadi ucapannya adalah juga yang menjadi tindakannya. Organisasi dengan integritas akan memiliki nilai yang tinggi di mata pemangku kepentingan. Integritas adalah karakter penuntun tindakan yang memegang teguh prinsip dan tujuan untuk mencapai yang dicita-citakan.
1. Integrity Integrity in leadership is Company's commitment to achieve higher esteem by stakeholders, as well as becoming a positive role model for all employees. The company define Integrity as guidance for action that characterized by principles uprightness and perseverance on reaching the aspired goal.
2. Budaya Dispilin Di dalam Perseroan, disipilin adalah fokus untuk menyusun rencana dengan baik, melaksanakan sesuai rencana dan menerapkan pengelolaan dan pengendalian dengan baik. Disiplin m e r u p a k a n ke b e b a s a n s e k a l i g u s tanggung jawab dalam satu kerangka kerja. Orang-orang yang disiplin akan berprinsip bahwa mereka bukan mempunyai “pekerjaan” tetapi mereka mempunyai tanggung jawab.
2. Discipline An emphasis on composing the right strategy designs and execute the design accordingly, as well as organizing it well is how the Company defined discipline. Accordingly, it is expected for all employees to have an understanding of discipline in regards to its freedom and responsibility at completing work, where all employees believe that working is not only a job, but it also is a responsibility.
3. Kelincahan Kekuatan suatu kelincahan adalah kemampuan yang besar dan kecepatan bertindak. Perseroan menginginkan setiap karyawan untuk bekerja dan bergerak mencapai tujuan dengan penuh energi, semangat, antisipatif sekaligus fleksibel dalam merespon perkembangan industri yang bergerak sangat cepat dan dinamis.
3. Agility The power of agility is expressed by fast response with high energy, anticipatory, enthusiasm, and flexibility. The company aspired to all employees to strive at work with such agility in response to the fast moving and ever changing industrial development.
4. Kerja Sama Perseroan meyakini organisasi dapat mewujudkan kinerja tinggi apabila setiap karyawan di setiap elemen organisasi bisa bekerja dalam satu visi dan satu energi. Setiap karyawan harus menyadari perlunya keseimbangan antara ketergantungan diantara mereka dengan kontribusi individu yang harus dibuat. Hasil yang dicapai adalah buah dari komitmen kerja sama, saling mendukung, dan saling berkontribusi terhadap tujuan bersama.
4. Team Work The Company believes the organization can achieve high work performance if each employee in the organization would strive towards the aspired vision together. Each employee must maintain the balance at work, where individual contribution is essential to contribute an excellent result. Thus, a commitment to work as a unit is required to achieve the shared goal.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
127
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance 5. Perbaikan berkesinambungan Perseroan mengambil nilai-nilai dari pengertian Kaizen, yaitu perubahan lebih baik yang kemudian dinyatakan sebagai usaha terus menerus memperbaiki proses yang terjadi dalam sebuah organisasi. Untuk nilai ini pun Perseroan mengharapkan tidak hanya kuat pada tingkat organisasi saja, namun mengakar hingga ke individu, menjadi budaya, dan cara pikir yang melekat dalam setiap tindakan dan rencana kerja ke depan.
5. Continuous Improvement The Company adopted and committed to the value of Kaizen that is better expressed as a continuous effort to improve work process. The value is expected to be rooted strongly not only within the organization, but also in the people, culture, and way of thinking, which translated in each current plan and future action.
L e m b a g a P r o f e s i o n a l Pe n d u k u n g Perseroan
Corporate Supporting Professional Institutions
Perseroan dan entitas anak menugaskan Lembaga Profesional Pendukung Perseroan untuk mendukung aktifitas usahanya sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries assigned Corporate Supporting Professional Institutions to support its business activities as follows:
Lembaga penunjang Pasar Modal Supporting Institution to the Capital Market
Nama Name
Auditor Eksternal External Auditor
Notaris Notary
Kustodian Sentral Central Custodian
Nama/ Name
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto
PT Sinartama Gunita
Humberg Lie.,SH.,Mkn
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Alamat/ Address
Plaza Asia, 10th floor Jalan jend. Sudirman Kav.59, Jakarta 12190, Indonesia
Sinarmas land Plaza Tower 3 lantai 12 Jalan M.H Thamrin No.51, Jakarta 10350, Indonesia
Jalan Raya Pluit Selatan No. 103, Jakarta 14450, Indonesia
Gedung Bursa Efek jakarta Tower 1, Lantai 5 Jalan Jend. Sudirman Kav.52-53, Jakarta 12190
Jasa/ Services
Audit Laporan Keuangan Perseroan
Mengelola Administrasi Saham/mencatat daftar Pemegang Saham Perseroan
pembuatan akta berita acara RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa
Menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi saham di BEI
To prepare and notarize the Annual GSM and the Extraordinary GSM
To provide central custodian services and settlement of share transaction at the Indonesian Stock Exchange
Audiits the Company Financial Statements
128
Biro Administrasi Efek Bureau of Share Administration
To manage and administer shares/to register shares in the list of the company’s shareholders
Biaya/ Fee 2016
IDR525 juta/million
IDR37.5 juta/million
IDR60 juta/million
IDR11 juta/million
Periode Penunjukan/ Period of Appointment
Sejak IPO
Sejak IPO
Sejak IPO
Sejak IPO
Since IPO
Since IPO
Since IPO
Since IPO
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
5 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial Perseroan Corporate Social Pesponsibility
130
Keberlangsungan bisnis Perseroan selama ini tak bisa dipisahkan dari peran serta dan dukungan masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di sekitar Perseroan. Perseroan terus berupaya agar e k s i s te n s i Pe r s e r o a n b e s e r t a a n a k usahanya, hari demi hari sepanjang tahun, semakin dirasakan manfaatnya bagi masyarakat yang juga sebagai pemangku kepentingan. Untuk semakin meningkatkan kontribusi Perseroan dalam pembangunan berkelanjutan, Perseroan melaksanakan program Tanggungjawab Sosial (“CSR”).
The sustainability of the Company to date is inseparable from the role and supports from community, especially the local people surrounding the Company's operation. The Company will strive to ensure that its and subsidiaries' existence, from day to day all year long, will benefit the community as the stakeholders. To improve the Company's contribution for sustainability development, the Company conducted Corporate Social Responsibility (“CSR”) programs.
Perseroan melaksanakan program CSR yang secara garis besar terdiri dari lima aktivitas yakni Pendidikan, Pember-dayaan Ekonomi, Kesejahteraan Sosial, Keselamatan Kerja, dan Pelestarian Lingkungan Hidup.
The Company has carried out five main activities of CSR, namely education, economic empowerment, society welfare, and environmental preservation.
Dalam prinsip kesejahteraan, pembangunan infrastruktur, khususnya jalan, sebagai akses sosial, ekonomi dan budaya, Perseroan selalu bertujuan untuk memberikan dampak yang positif pada kesejahteraan masyarakat di sekitar perusahaan. Contohnya dalam proses perbaikan jalan dan jembatan, Perseroan melibatkan semua pihak, baik dari unsur masyarakat sekitar maupun perusahaan dan beberapa pihak terkait, seperti menggunakan tenaga kerja lokal dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia didaerah, seperti membeli batu, pasir dan tanah dari masyarakat.
In its welfare principle, infrastructure construction, especially road, as social, economy and culture accesses to the local community, the Company always aims to provide positive impact to the welfare of the local community surrounding its operations. For example: in building road and bridge, the Company involved all stakeholders, both from the community, or other related parties, such as using local man power and using raw materials from the local areas, such as buying rocks, sands and land from the local community.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Pembangunan Sarana dan Prasarana
Infrastructure Development
Beberapa kegiatan perbaikan sarana dan prasarana adalah sebagai berikut:
Some of the activities in infrastructure development are as follows:
Ÿ Perbaikan jalan oleh CPOetama di Dusun
Ÿ Road repairment by CPOetama in
Kelepuk menuju Desa Sekendal yang dilakukan pada bulan Mei Ÿ Pembuatan penampungan air bersih oleh ASJ di Dusun Senyamuk Desa Engkadik Pade yang dilakukan pada bulan November 2016. Ÿ Perbaikan jalan oleh BRI di Desa Terangkih sampai Desa Semaras, Kec. Pulau Laut Barat yang dilakukan pada bulan Desember 2016.
Kelupuk village to Sekendal village, conducted in May 2016. Ÿ ·Construction of water reservoir by ASJ at Dusun Senyamuk village, Engkadik Pade village, held in November 2016. Ÿ Road repair by BRI in Desa Terangkih to Desa Semaras, Kec. Laut Barat Island held in December 2016.
Kesejahteraan Sosial
Community Welfare
Beberapa kegiatan CSR yang berkaitan dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan dalam serangkaian program pengembanan masyarakat sepanjang tahun 2016, sebagai berikut :
Various CSR activities related to social and community development within a series of community development program, are as follows:
Ÿ Kegiatan Pembangunan gedung Gereja
Ÿ Building GKNI Batani church at Desa
GKNI Batani Desa Jambu Tembawang, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat kegiatan dilakukan pada tanggal 19 Januari 2016 Musabaqoh Tilawatil Qura'an (MTQ) Tingkat Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau kegiatan dilakukan pada tanggal 23 April – 26 April 2016 Kegiatan Upacara Adat Naik Dango Ke XXXI Tahun 2016 kegiatan dilakukan pada tanggal 26 April – 29 April 2016 Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Ibadah Surau Nurul Hidayah Dusun Serimbu Tengah Desa Serimbu, Kalimantan Barat kegiatan dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2016 Bantuan untuk pembangunan jembatan Desa Bandar Raya, Kec. Pulau Laut Tanjung Selayar, Kalimantan Selatan kegiatan dilakukan pada tanggal 11 Maret 2016.
Jambu Tembawang, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, West Borneo. The activity was held on 19 January 2016 Holding the reading of Quran festive Musabaqoh Tilawatil Qur'an) District Seberida level, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau province. The activity was held on 23 April to 26 April 2016 Holding the 2016 31st traditional ceremony of Naik Dango. The activity was held on 26 April to 29 April 2016 Improving the facilities and infrastructure of Surau Nurul Hidayah Dusun Serimbu Tengah Desa Serimbu, West Borneo. The activity was held on 2 August 2016 Supporting the building of bridge at Desa Bandar Raya, Kec Pulau laut Tanjung Selayar, South Borneo. The activity was held on 11 March 2016.
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Total alokasi dana tersedia untuk program tersebut mencapai Rp10,5 juta.
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Total funds allocated for these program was Rp10.5 million.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
131
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
132
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja
Equality in Gender and Employment Opportunity
Perseroan memiliki kebijakan untuk merekrut, mengembangkan, dan mempromosikan pegawai dengan memberikan kesempatan yang sama dan tidak melakukan diskriminasi berdasarkan perbedaan agama, ras, gender. Hal ini termasuk penerimaan, pengembangan karir, dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, jenis kelamin, dan kondisi fisik.
The Company's policy to recruit, develop, and promote its employee by providing equal opportunity and no discrimination based on religion, race, and gender differential. This included recruitment, career development, and conducting their respective job professionally without considering race, religion, gender or physical condition.
Pada akhir bulan Desember 2016, jumlah pegawai wanita tetap di Perseroan ada 93 orang atau 7% dari total pegawai tetap yang berjumlah 1.372 orang. Dikarenakan jenis usaha Perseroan adalah di bidang perkebunan kelapa sawit, maka pegawai di lokasi unit bisnis operasional perkebunan mayoritas adalah laki-laki. Kondisi ini selain dipengaruhi oleh tuntutan kemampuan fisik tertentu untuk menjalankan pekerjaan teknis perkebunan, juga dipengaruhi oleh faktor sosial budaya di Indonesia.
By end of December 2016, there were 93 female permanent employees or 7% from the total permanent employees of the Company amounting to 1,372 people. Due to its nature as palm oil plantation company, the employees in the operational division are majority male, as it requires certain physical condition to execute technical works, as well as due to socioculture influence in Indonesia.
Sarana dan Keselamatan Kerja
Workplace safety and infrastructure
Kebijakan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pegawai diatur dalam Manual Sistem Manajemen K3, yang diantaranya berisi tentang ketentuan umum K3, perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, pakaian kerja, dan ID Card, ke s e h a t a n ke r j a , d a n p e r l i n d u n g a n lingkungan kerja serta jaminan pemeliharaan dan fasilitas kesehatan pegawai dan keluarga.
The policy on work facility and safety (K3) is governed under the K3 Management System Manual, which among others cover K3 general rules, work safety and health equipment, working gear, and ID card, occupational health, and protection over work environment, as well as health care insurance for employee and family.
Pengawasan dan evaluasi atas kesehatan dan keselamatan kerja ditangani bersama oleh manajemen dan karyawan Perseroan melalui Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3).
Supervision and evaluation over health and work safety is signed both by the management and employees of the Company through the Committee for Occupational Health and Safety Adviser (P2K3).
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Perseroan terus meningkatkan pengelolaan keselamatan kerja perkebunan menjadi lebih baik lagi. Salah satu upaya yang telah dilakukan yaitu pencegahan terjadinya kecelakaan kerja dengan melakukan Safety Briefing sebelum melakukan pekerjaan, dan inspeksi ditempat kerja secara rutin.
The Company continuous to improve the plantation work safety management to be even better. One of the efforts is to prevent accidents by way Safety Briefing before a work execution, and routine inspection to the work location.
Tingkat Perpindahan Karyawan
Employee Turnover
Dalam melakukan rekrutmen, Perseroan senantiasa menerapkan asas kesamaan kesempatan dalam proses rekrutmen dan secara terbuka sesuai kompetensi yang dibutuhkan oleh Perseroan.
In performing its recruitment, the Company always follow the principle of equality in its recruitment process, and applied open recruitment based on competencies that are required by the company.
Selama tahun 2016, Perseroan menerima 69 pegawai baru, yang terdiri atas 63 lakilaki dan 6 perempuan.
In 2016, the Company has recruited 69 new employees, consisting of 63 males and 6 females.
Sebaliknya, jumlah pegawai yang keluar sebanyak 81 orang, terdiri atas 75 pegawai laki-laki dan 6 pegawai perempuan. Sedangkan pegawai pensiun selama tahun 2016 sebanyak 10 orang.
On the contrary, there were a total of 81 employees resigned, consists of 75 males and 6 females. Whilst, the number of retired employees in 2016 totalling to 10 people.
Tingkat Kecelakaan Kerja
The number of work accidents
Di tahun 2016, terdapat 47 kecelakaan kerja yang terdiri atas 43 kecelakaan kategori ringan dan 4 kecelakaan kategori sedang.
In 2016, there were 47 work accidents, consisted of 43 accidents with mild category and 4 accidents with moderate category.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
133
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Remunerasi Tenaga Kerja
Employee Remuneration
Komposisi remunerasi adalah sebagai berikut:
The remuneration system is as follows:
Karyawan Tetap/ Permanent employee
Komponen/ Element Upah/ wages
Upah pokok + tunjangan tetap/ Basic wage + fixed allowance
Karyawan Tidak Tetap/ Non-permanent employee Honorarium
Tunjangan Tidak Tetap : Non-fixed allowance 1. Lembur/ Overtime
2. Tunjangan khusus/ Special allowances
Ya, untuk level non staff kebawah/ Yes, for non-staff level and below
Ya/ yes
Ya, untuk pegawai dengan jabatan dan golongan tertentu/ Yes, for employees in certain position and level
Tidak/ No
Ya/ yes
Ya/ yes
Insentif tahunan: 1. THR/ Religion festive allowance
134
Konservasi Lingkungan
Environment Conservation
Aspek lingkungan menjadi salah satu faktor utama yang menjadi perhatian dalam menjalankan aktivitas usaha Perseroan. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan, kegiatan operasional Perseroan selalu berkaitan dengan aspek lingkungan dari aktivitas Perseroan.
Environment aspect plays as one of the main factors that becomes the attention in managing the business activities of the Company. As a company operating in the plantation business, the Company's operational activities always relates to environment aspects of the Company's activities.
Perseroan berusaha menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sehat agar tercapai produktivitas kerja yang optimal. Perseroan berkomitmen untuk menerapkan prinsip dan kriteria Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dalam praktek b i s n i s ny a s e s u a i d e n g a n p e r a t u r a n perundang-undangan yang dirangkum dalam Peraturan Menteri Pertanian No.11/Permentan/O.T.140/3/2015 tentang Sistem Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia.
The Company strives to create a safe, comfortable and healthy working environment to achieve an optimum p r o d u c t i v e w o r k . T h e C o m p a ny i s committed to implement the principles and criteria of the Indonesia Sustainable PalmOil (ISPO) in its business practices in accordance with the laws and regulations as stipulated in the Ministry of Agriculture regulation no. 11/Permentan/ O .T. 1 4 0 / 3 / 2 0 1 5 o n t h e I n d o n e s i a Sustainable Palm-Oil Certification System.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Penerapan prinsip dan kriteria ISPO dilaksanakan oleh Perseroan untuk meningkatkan kualitas sumber daya yang berkualitas dan kompeten. Pelatihan yang dilakukan seperti sosialisasi prinsip dan kriteria ISPO, pelatihan petugas semprot, dan pelatihan kebakaran dan lahan.
The implementation of the ISPO principles and criteria is performed by the Company to boost the quality of its qualified and competent resources. Trainings, such as: on the awareness over the ISPO principles and criteria, training for spraying officer, and training on fire and estate.
Sebagai bentuk upaya pencegahan kebakaran lahan, seluruh entitas anak telah melakukan upaya antara lain sebagai berikut :
As a prevention effort over fires, all subsidiaries have made the following efforts:
1. Menerapkan SOP Land Clearing mengenai “zero burning” 2. Melakukan monitoring titik panas (hot spot) berdasarkan kepada data Nasa (Viirs 375m). 3. Pembuatan embung air untuk wilayah rawan kebakaran 4. Pemasangan sign board untuk waspada terhadap bahaya kebakaran lahan 5. Pemenuhan fasilitas sarana dan prasarana kebakaran hutan dan lahan sesuai Pedoman Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun yang dikeluarkan oleh Direktorat Perlindungan Perkebunan D i r e k t o r a t J e n d e r a l Pe r ke b u n a n Kementrian Pertanian Tahun 2010. 6. Membentuk Tim Kesiapsiagaan Tanggap Darurat dan melaksanakan piket dan patroli terhadap seluruh areal lahan.
1. To implement the SOP on Land Clearing with “zero burning” 2. To monitor the hot spot based on data from Nasa (Viirs 375m) 3. To build water reservoir in areas that are prone to fire 4. To install sign board to be aware of the danger of fires 5. To fulfill the requirements for forest and and fire facilities and infrastructures in accordance with the Manual for the Control of Fires in Land and Estates as issued by the Directorate General of Estates, Ministry of Agriculture in 2010. 6. To setup the Emergency Response Team and perform regular guard and patrol over the entire estate.
Perumahan Karyawan
Penggunaan Material dan Energi yang Ramah Lingkungan dan dapat Didaur Ulang
The use of enviromental friendly and recycled materials and energy
Untuk menekan penggunaan bahan bakar fosil yang dapat meningkatkan karbon, pabrik pengolaan kelapa sawit milik BRI memanfaatkan cangkang dan fiber sebagai bahan bakar boiler.
To reduce the use of fossil fuels that could increase carbon; currently, CPO mill in BRI used shell and fiber for boiler.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
135
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
136
Bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi di pabrik kelapa sawit adalah berupa TBS, sumber bahan baku adalah dari kebun inti, plasma dan pembelian dari masyarakat sekitar. Perseroan memahami bahwa kegiatan budidaya tanaman perkebunan dan pengolahan hasil produksi memerlukan sejumlah bahan pendukung dalam jumlah yang cukup besar sehingga perlu dilakukan pengolahan secara efisien dan efektif. Penggunaan pupuk organik diberikan juga dalam bentuk pemanfaatan limbah padat seperti tandan kosong, maupun limbah cair. Aplikasi limbah pabrik kelapa sawit yang kaya akan bahan organik melalui sistem aplikasi lahan memberikan keuntungan lain dalam memperbaiki struktur fisik dan kimia tanah dan ramah lingkungan.
The main raw material used for production in the palm oil mills is in the form of FFB, the source of raw material comes from nucleus palm oil, smallholders and acquiring it from the local communities. The Company understood that farming activities and productions require a large amount of supporting materials that needs to be processed efficiently and effectively. The use of organic fertilizer is also provided in the form of the use of solid waste such as empty fruit bunch or liquid waste. The application of palm oil mills waste that is rich with organic waste through land application system provides other benefits in improving the soil physical structure and chemistry and environmental friendly.
Untuk menekan dan mengendalikan organisme pengganggu tanaman, Perseroan menerapkan hama terpadu yang aman bagi manusia dan lingkungan yaitu dengan menggunakan predator alami dan melalui pengamatan secara berkala untuk mengetahui ada dan tidaknya serangan hama penyakit, sehingga apabila ada gejala serangan dapat segera dilakukan tindakkan preventif dilapangan.
To reduce and control plant pests, the Company implemented integrated pest that is safe for human and the environment with the use of natural predators and through regular observations to identify whether there is a pest attack; and hence, should there be an attack a preventive action can be immediately taken in the area.
Sistem Pengolahan Limbah
Waste Processing System
Upaya untuk menjaga kualitas lingkungan lainnya yang dilakukan oleh perseroan adalah dengan cara memanfaatkan hasil limbah kelapa sawit dari pabrik dengan membangun Land Aplikasi sebanyak 14 Kolam penampungan limbah sebagai pupuk organik dan sebagai suplemen pengurang pupuk anorganik, serta manfaat lain dari pemanfaatan limbah ini adalah dapat memperbaiki struktur fisik dan kimia tanah.
Other efforts by the company to maintain the quality of the environment is by utilizing palm oil mill wastes by developing applied lands as many as 14 ponds of wastes storage as organic fertilizer and as a supplement to reduce non-organic fertilizer, as well as for other benefits from the use of waste such as to improve the physical structure and chemistry of soil.
Pembangunan Land Aplikasi juga dapat digunakan untuk menjernihkan limbah, dimana setiap kolam memiliki fungsinya masing-masing, sehingga limbah cair tersebut bisa digunakan kembali untuk aktifitas di pabrik.
Developing applied lands can also be used to purify wastes, where each pond has its own function and so the liquid waste can be reutilized for activities in the mills.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Upacara Bendera
Mekanisme Pengaduan Masalah Lingkungan
Complaint procedures on environment issues
Sebagai bentuk komitmen Perseroan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kepercayaan terhadap pihak eksternal Perseroan memiliki standar operasional prosedur tentang Pelaksanaan Penanganan Pengaduan Pihak Ketiga. Pengaduan adalah bentuk penerapan dari pengawasan yang disampaikan oleh pelapor kepada perusahaan terkait sumbangan pikiran suara, gagasan, ke l u h a n , p e n g a d u a n y a n g b e r s i f a t membangun dengan berdasarkan pada peraturan perusahaan dan peraturan yang berlaku di setiap daerah.
As one of the Company's commitment to grow and increase the trust of external parties, the Company has a Standard Operating Procedures (SOP) on Handling of Complaint from third party. Complaint is a form of oversight send by reported to the company in the form of thoughts, ideas, complaint, improvements based on the company's regulation and rules applied in each area.
Prosedur yang dijalankan dalam SOP tersebut antara lain:
The procedure that is applied as per the said SOP among others are:
Ÿ Pengaduan Langsung, akan melalui
Ÿ Direct complaint, will go through the
proses penerimaan pengaduan, proses telaah, rapat internal, rapat koordinasi, proses telaah oleh General Manager, dan m e n y a m p a i k a n ke s i m p u l a n h a s i l penanganan. Ÿ Pemberitaan/pengaduan melalui media massa, penanganan terhadap pemberitaan atau pengaduan melalui media masa dilaksanakan sejak terbitnya pemberitaan.
complaint register, review, internal meeting, coordination meeting, review by the General Manager, and conclusion on the handling result Ÿ News/complaint via the mass media, handling of news or complaint via media will be done since the news was published.
Annual Report 2016
PT Golden Plantation Tbk
137
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2016 PT GOLDEN PLANTATION TBK STATEMENT OF THE MEMBERS OF THE BOARD OF DIRECTORS AND THE BOARD OF COMMISSIONERS WITH REGARDS TO RESPONSIBILITY FOR THE 2016 ANNUAL REPORT OF PT GOLDEN PLANTATION TBK Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan 2016 PT Golden Plantation Tbk telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan.
We, the undersigned, hereby declare that all information in the 2016 annual report of PT Golden Plantation Tbk has been presented in its entirety, and that we assume full responsibility for the accuracy of the content of this Annual Report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is made in all truthfulness.
Jakarta, 31 Maret 2017
Jakarta, March 31, 2017
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015
Data Pending : 1. Final Actuary Report 2. Surat Pernyataan Direksi 3. Representative Letter 4. Approval for Printing 5. Approval Management Letter 6. Review komen dan penelaahan dengan komite audit sesuai POJK – Kep 29/PM/2004 tanggal 24 Agustus 2004 yang dikirimkan kepada Komite Audit
Draft Final/April 4, 2017
Paraf/Sign: Paraf/ sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
Halaman/ Page
Table of Contents
Director’s Statement Letter
Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen
Independent Auditor’s Report
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2016 and 2015
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
3
Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
Notes to the Consolidated Financial Statements
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
ASET
Catatan/ Note
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
2016
2015
Rp
Rp
ASSETS
Aset Lancar Kas dan Bank Piutang Usaha - Pihak Ketiga Aset Piutang Keuangan Lain-lain Lancar Lainnya Persediaan Persediaan Pajak Dibayar di Muka
Current Assets 3, 34, 35
2,841,333,793
2,241,462,770
Cash on Hand and in Banks
4, 35
Trade Receivables - Third Parties Other Current Financial Assets
6,507,651,781
5,341,700,120
35
253,384,873
310,219,981
5
45,537,004,435
88,063,575,792
Inventories
13.b
8,860,753,010
6,459,727,169
Prepaid Taxes
Biaya Dibayar di Muka
1,847,878,090
615,329,368
Prepaid Expenses
8,233,736,766
43,499,256,503
Short - Term Advances
74,081,742,748
146,531,271,703
Total Current Assets
7, 35, 38 8, 35
123,541,670,063
134,849,780,353
10,431,279,188
4,578,451,595
Due from Related Parties Non-Trade
Aset Tetap
9
349,125,319,815
339,454,689,125
Property, Plant and Equipment
Tanaman Perkebunan
10
1,584,068,424,576
1,314,679,331,555
Plantations
Biaya Tangguhan Pengurusan Hak atas Tanah
11
178,500,010,946
177,218,546,592
Deferred Cost of Landrights Processing
Uang Muka Jangka Pendek
6
Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha
Aset Takberw ujud Aset Pajak Tangguhan Uang Muka Jangka Panjang Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
12
20,953,434,716
21,975,012,968
Intangible Asset
13.d
17,906,555,141
21,939,998,170
Deferred Tax Assets
6
16,946,950,432
2,293,400,000
487,293,051
--
Long - Term Advances Other Non-Current Non Financial Assets
2,301,960,937,928
2,016,989,210,358
Total Non-Current Assets
2,376,042,680,676
2,163,520,482,061
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Draft Final/April 4, 2017
Non-Current Assets Other Non-Current Financial Assets
TOTAL ASSETS
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
1
Paraf/ sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) As of December 31, 2016 and 2015, and (In Full Rupiah)
Catatan/
2016
2015
Note
Rp
Rp
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas Jangka Pendek Utang Usaha - Pihak Ketiga
14, 35
94,111,177,843
97,203,540,868
16, 35
22,083,966,656
33,477,454,184
35 13.c
10,057,547,918
12,645,819,000
4,418,820,303
698,344,608
Current Employee Benefits Liabilities Taxes Payable
15, 34, 35
29,686,854,160
17,419,479,807
Accrued Expenses
7,682,679,941
9,873,513,310
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Utang Pajak Beban Akrual
Other Current
Uang Muka Penjualan Bagian Lancar atas Liabilitas
Long-Term Bank Loans and 17
5,500,000,000
3,800,000,000
19
466,027,486
2,633,909,407
174,007,074,307
177,752,061,184
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Lembaga Keuangan Jangka Panjang
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Lainnya Liabilitas Imbalan Pascakerja Liabilitas Pajak Tangguhan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
1,051,617,757,428
105,030,000,000
--
19, 35
19,418,378
485,445,689
8, 35
42,527,517,686
406,711,752
Due to Related Parties Non-Trade
21
3,779,960,000
--
Other Non-Current Financial Liabilites
5,502,305,329 8,955,366,139 1,228,226,371,116
4,530,456,898 9,176,658,774 1,066,217,030,541
Post-employment Benefits Liabilities Deferred Tax Liabilities
1,402,233,445,423
1,243,969,091,725
18
20 13.d
EKUITAS Jum lah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
Total Liabilities
Capital Stock as of December 31, 2016 and 2015
pada 31 Desember 2016 dan 2015 Modal Dasar 11.460.000.000 lembar saham
Authorized 11,460,000,000 shares
pada 31 Desember 2016 and 2015
as of December 31, 2016 and 2015
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh -
Issued and Fully Paid 3,665,000,007 and 3,665,000,000 shares
3.665.000.007 dan 3.665.000.000 saham 22
366,500,000,700
366,500,000,000
23, 24
310,793,694,362
310,793,693,046
(2,938,031,571)
(3,270,459,719)
Saldo Rugi Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
as of December 31, 2016 and 2015, Additional Paid-in Capital-Net Accumulated Losses Total Equity Attributable to Owners
kepada Pemilik Entitas Induk 25
674,355,663,491
674,023,233,327
299,453,571,762
245,528,157,009
of the Parent Non-Controlling Interest
973,809,235,253
919,551,390,336
Total Equity
2,376,042,680,676
2,163,520,482,061
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) Disajikan Kembali (lihat Catatan 3)
*) Restated (see Note 3)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Draft Final/April 4, 2017
Total Non-Current Liabilities
Par Value Rp100
Nilai Nominal Rp100
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Temporary Syirkah Funds Finance Lease Obligation
of the Parent
Modal Saham
Jum lah Ekuitas
Financial Institution Loans
EQUITY Equity Attributable to Owners
kepada Pem ilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
Total Current Liabilities
1,062,411,803,584
17, 34, 35
Jum lah Liabilitas
pada 31 Desember 2016 dan 2015 Tambahan Modal Disetor-Neto
Financial Institution Finance Lease Obligation
Non-Current Liabilities Long-Term Bank and
Utang Bank dan Dana Syirkah Temporer Utang Sew a Pembiayaan
Sales Advances Long-Term Liabilities
Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang
Financial Liabilities
Current Portion of
Jangka panjang
Utang Sew a Pembiayaan
Current Liabilities Trade Payables - Third Parties
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
2
Paraf/ sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan/ Note
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended, December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
2016 Rp
2015 Rp
PENJUALAN NETO
26
177,239,079,750
128,703,398,359
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
27
(134,823,678,759)
(100,390,640,500)
COST OF GOODS SOLD
42,415,400,991
28,312,757,859
GROSS PROFIT
(48,119,434,330)
(32,552,570,600)
Operating Expenses Other Income
LABA KOTOR Beban Usaha Penghasilan Lainnya
28 30
30,049,585,816
3,015,763,161
Beban Lainnya
30
(2,690,920,286)
(22,817,224,808)
Other Expenses
21,654,632,191
(24,041,274,388)
OPERATING INCOM E (LOSS)
29
(6,646,246,350)
3,567,393,841
Financial Income (Expense) - Net
15,008,385,841
(20,473,880,547)
13.a
(7,010,951,781)
4,097,826,369
7,997,434,060
(16,376,054,178)
LABA (RUGI) USAHA Penghasilan (Beban) Keuangan - Neto LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang Tidak Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi: Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Tidak Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi
INCOM E (LOSS) BEFORE INCOM E TAX Income Tax Benefits (Expense) PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR
107,530,387
(358,948,858)
OTHER COM PREHENSIVE INCOM E Item that Will not be Reclassified to Profit or Loss: Remeasurement of Defined Benefit Plan Tax Income related to items that will not be Reclassified Subsequently to Profit or Loss:
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN
(322,591,159)
1,076,846,572
OTHER COM PREHENSIVE INCOM E FOR THE YEAR
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
7,674,842,901
(15,299,207,606)
TOTAL COM PREHENSIVE INCOM E (LOSS) FOR THE YEAR
801,731,427 7,195,702,633
(13,356,620,956) (3,019,433,222)
Profit (Loss) for the Year Attributable to: Owners of the Parent Non-Controlling Interests
7,997,434,060
(16,376,054,178)
Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
LABA (RUGI) PER SAHAM Dasar, laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk
(430,121,546)
1,435,795,430
332,428,148 7,342,414,753
(12,657,209,105) (2,641,998,501)
7,674,842,901
(15,299,207,606)
31
0.22
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Draft Final/April 4, 2017
(3.64)
Total Comprehensive Income (Loss) for the Year Attributable to: Owners of the Parent Non-Controlling Interests
EARNINGS (LOSS) PER SHARE Basic, Profit (Loss) for the Year Attributable to Ordinary Shareholders of the Parent
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
3
Paraf/ sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan/ Note
Modal
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pem ilik Entitas Induk/
Kepentingan
Jum lah Ekuitas/
Equity Atributable to Owners of the Parent
Nonpengendali/
Total Equity
Saham /
Tam bahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital Agio Jum lah/ Selisih Nilai
Capital
Saham -Neto/
Transaksi
Stock
Additional Paid-in
Restrukturisasi
Capital
dengan
Excess of Par-Net
Total
Saldo
Jum lah/
Non-Controlling
Laba (Rugi)/
Total
Interest
Retained Earnings (Accumulated Losses)
Entitas Sepengendali/ Difference in Value of Restructuring between Entities Under Common Control
Rp SALDO PER 1 JANUARI 2015
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
366,500,000,000
144,577,269,116
169,629,244,210
314,206,513,326
9,386,749,386
690,093,262,712
242,817,781,029
932,911,043,741
BALANCE AS OF JANUARY 1, 2015
Akusisi Entitas Anak
33
--
--
--
--
--
--
5,352,374,481
5,352,374,481
Acquisition of Subsidiary
Biaya Emisi Saham
23
--
(3,412,820,280)
--
(3,412,820,280)
--
(3,412,820,280)
--
(3,412,820,280)
Stock Issuance Costs
--
--
--
--
(13,356,620,956)
(13,356,620,956)
(3,019,433,222)
(16,376,054,178)
Rugi Tahun Berjalan Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan SALDO PER 31 DESEMBER 2015 Penambahan Modal Melalui Penukaran Waran Seri I
Loss for The Year Other Comprehensive Income
33
--
--
--
--
699,411,851
699,411,851
377,434,721
1,076,846,572
366,500,000,000
141,164,448,836
169,629,244,210
310,793,693,046
(3,270,459,719)
674,023,233,327
245,528,157,009
919,551,390,336
BALANCE AS OF DECEM BER 31, 2015
for the Year
Additional of Capital through Exercise Warrant Serie I
700
1,316
--
1,316
--
2,016
--
2,016
Laba Tahun Berjalan
--
--
--
--
801,731,427
801,731,427
7,195,702,633
7,997,434,060
Profit for The Year
Penambahan Modal pada Entitas Anak
--
--
--
--
--
--
46,583,000,000
46,583,000,000
Additional of Capital in a Subsidiary
--
--
--
--
(469,303,279)
(469,303,279)
146,712,120
(322,591,159)
366,500,000,700
141,164,450,152
169,629,244,210
310,793,694,362
(2,938,031,571)
674,355,663,491
299,453,571,762
973,809,235,253
Rugi Komprehensif Lain Tahun Berjalan SALDO PER 31 DESEMBER 2016
Other Comprehensive Income
*) Termasuk Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti
*) Included Remeasurement of Defined Benefits Plan
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Draft /April 4, 2017
for the Year BALANCE AS OF DECEM BER 31, 2016
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
4
Paraf/ sign
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan/ Note ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pelanggan Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Pembayaran kepada Karyaw an Penerimaan Penghasilan Bunga Pembayaran Pajak Penghasilan Pembayaran Bunga dan Beban Keuangan Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pengeluaran untuk Perolehan Hak Atas Tanah Perolehan Aset Tetap Pemeliharaan Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan Pembayaran Akuisisi Entitas Anak Yang Masih Terutang Perolehan Entitas Anak, Setelah Dikurangi Kas yang Diperoleh
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
2016 Rp
175,034,185,090 (28,992,612,337) (105,273,618,470) 76,590,586 -(518,269,396)
137,172,179,746 (107,697,857,968) (63,378,952,217) 6,702,833,619 (1,713,013,748) (1,983,767,627)
40,326,275,473
(30,898,578,195)
(3,892,286,310) (28,662,454,674)
(102,372,722,673) (47,268,483,069)
(139,782,890,986)
(220,115,385,602)
(15,948,216,200)
--
32 33
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
--
(9,963,154,261)
(188,285,848,170)
(379,719,745,605)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan Modal Saham melalui Penukaran Waran Seri I Penambahan Modal Saham melalui Penaw aran Umum Saham Perdana Biaya Emisi Saham Utang Bank - Jangka Panjang Penerimaan Pembayaran Pembayaran Utang Sew a Pembiayaan Penambahan Modal pada Entitas Anak Dari Pemegang Saham Non Pengendali Penerimaan Dana Syirkah Temporer Pembayaran Bunga dan Beban Keuangan Pembayaran Ujroh Pihak-Pihak Berelasi Penerimaan Penerimaan Pinjaman dari Pihak Ketiga Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
2015 Rp
PENINGKATAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN BANK DAMPAK SELISIH KURS ATAS KAS DAN BANK
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Payments for Landrights Acquisition of Property, Plant and Equipment Maintenance of Immature Plantations Payment of Payable of Acquisition of a Subsidiary Acquisition of Subsidiries, Net of Cash Acquired Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Additional Capital Stock Through Exercise of Warrant I
2,016
--
--
(3,412,820,280)
30,000,000,000 (2,600,000,000) (2,633,909,232)
-(1,200,000,000) (9,757,002,639)
46,583,000,000 105,030,000,000 (64,614,764,314) (3,044,028,045)
--(64,776,856,608) --
36,065,978,341 3,779,960,000
5,000,000,000 --
148,566,238,766
(74,146,679,527)
606,666,069
(484,765,003,327)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS
(6,795,046)
32,719,097
EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE ON CASH ON HAND AND IN BANKS
22, 23
25 18
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Received from Customers Payments to Suppliers and Third Parties Payments to Employees Interest Income Received Payment of Income Taxes Payments for Interest and Finance Charges Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
Proceeds from Initial Public Offering Issuance Cost Long-term Bank Loans Proceeds Payment Payments of Obligations Under Finance Lease Additional Capital in a Subsidiary From Non Controling Shareholder Receipt of Syirkah Temporer Funds Payments for Interest and Finance Charges Payments for Ujroh Related Parties Proceeds Receipt Borrowing from Third Party Net Cash Provided by (used in) Financing Activities
SALDO KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN
3
2,241,462,770
486,973,747,000
CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF THE YEAR
SALDO KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN
3
2,841,333,793
2,241,462,770
CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF THE YEAR
Tambahan informasi aktifitas yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan pada Catatan 37
Additional information of activities that does not affected on cash flows are presented in Note 37
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Draft /April 4, 2017
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
5
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
1. Umum
1. General
1.a Pendirian Perusahaan PT Golden Plantation Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 5 Desember 2007 berdasarkan Akta No. 1, yang dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah memperoleh pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik lndonesia No. AHU-01623.AH.01.01. Tahun 2008 tanggal 14 Januari 2008 dan telah dicatat pada Daftar Perseroan No. AHU0002547.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 14 Januari 2008. Anggaran Perusahaan telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Akta No. 47 tanggal 22 Juli 2016 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, mengenai perubahan domisili Perusahaan. Akta ini telah memperoleh penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik lndonesia No. AHU-AH.01.03-0066096 tanggal 22 Juli 2016 dan telah dicatat pada Daftar Perseroan No. AHU0086118.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 22 Juli 2016.
1.a The Company’s Establishment PT Golden Plantation Tbk (“the Company”) was established on December 5, 2007 based on the Deed No. 1 which was made in the presence of Syarifah Chozie, S.H., M.H., a notary in Jakarta. The Deed of establishment was approved by the Minister of Justice and Human Right of Republic Indonesia in his decree No. AHU01623.AH.01.01.Tahun 2008 dated January 14, 2008 and included in Company Register No. AHU0002547.AH.01.09.Tahun 2008 dated January 14, 2008. The Company’s articles of association has been amended several times, and the latest Deed No. 47 dated July 22, 2016 which has made in the presence of Humberg Lie, S.H., M.Kn., a notary in Jakarta, regarding to change in the Company’s domicile. The Deed has received acceptance notification from the Minister of Justice and Human Rigths of Republic Indonesia in his decree No. AHUAH.01.03-0066096 dated July 22, 2016 and included in Company Register No. AHU-0086118.AH.01.11.Tahun 2016 dated July 22, 2016.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha meliputi usaha dalam bidang pembangunan, perdagangan, jasa, pertanian, industri, pengangkutan, percetakan dan pertambangan. Saat ini kegiatan utama Perusahaan adalah usaha perkebunan dan pertanian kelapa sawit.
In accordance with Article 3 of the Company’s articles of association, its scope of business activities represent construction, trading, services, agriculture, industry, transportation, printing and mining. Currently, the Company’s main activity is in palm oil plantations and agriculture.
Perkebunan kelapa sawit Perusahaan dan entitas anak (Grup) berlokasi di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Riau dan Jambi.
The Company and subsidiaries (the Group) plantation are located at South Borneo, Central Borneo, West Borneo, South Sumatera, Riau and Jambi Province.
Perusahaan berdomisili dan berkantor di Gedung Plaza Mutiara, Lantai 16 Suite 1601, Jl. DR. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E.12 No. 1&2 (d/h Mega Kuningan) Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan – 12950.
The Company’s office and domicile is th located at Plaza Mutiara Building 16 floor suite 1601, DR. Ide Anak Agung Gde Agung Street. Kav. E.12 Nos. 1&2 (formerly Mega Kuningan) Kuningan Timur Village, Setiabudi District, South Jakarta – 12950.
Sejak 11 Mei 2016, Perusahaan merupakan entitas anak dari PT JOM Prawarsa Indonesia dimana sebelumnya Perusahaan entitas anak dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
Since May 11, 2016, the Company is a subsidiary of PT JOM Prawarsa Indonesia whereas previously the Company is a subsidiary of PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
Draft /April 4, 2017
6
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
1.b Penawaran Efek Perusahaan Penawaran umum saham perdana Perusahaan sejumlah 800.000.000 lembar saham biasa kepada masyarakat dan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-527/D.04/2014 pada tanggal 11 Desember 2014 dan selanjutnya seluruh saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Desember 2014.
1.b The Company’s Public Offering The Company's initial public offering 800,000,000 shares of common stock to the public and has received an effective statement from the Financial Services Authority in their letter No. S527/D.04/2014 dated December 11, 2014 and subsequently all shares listed on the Indonesia Stock Exchange on December 23, 2014.
Bersamaan dengan penawaran umum saham perdana, Perusahaan juga menerbitkan 1.000.000.000 lembar waran seri I yang berlaku pada 23 Desember 2015 sampai dengan 20 Desember 2017 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp288 untuk setiap waran.
At the same time with its initial public offering, the Company also issued 1,000,000,000 series I of warrant that applied from December 23, 2015 until December 20, 2017 with exercise price of Rp288 per warrant.
Pada 2016, jumlah waran seri I yang ditukar dengan saham biasa adalah sebesar 7 lembar.
In 2016, serie I warrants that exchanged to common stock are 7 shares.
1.c Struktur Entitas Anak Berikut adalah rincian entitas anak yang terkonsolidasi dalam laporan keuangan konsolidasian:
1.c The Structure of Subsidiaries The detail of subsidiaries that included in consolidated financial statements are as follows: Persentase Kepemilikan/ Tahun Operasi
Percentage of Ownership
Jumlah Aset/
2016
2015
2016
2015
Entitas Anak/
Domisili/
Jenis Usaha/
Komersial/ Year Commercial
Total Assets
Subsidiary
Domicile
Activities
Operation
%
%
Rp
Rp
1993
64.95
64.95
1,981,989,036,374
1,808,243,447,796
--
90.00
90.00
260,638,892,944
158,271,264,345
Pemilikan Langsung/ Direct Ownership PT Bumiraya Investindo
Jakarta
Industri Perkebunan Kelapa Sawit/ Palm Oil Plantations
PT Bailangu Capital Investment
Jakarta
Industri Perkebunan Kelapa Sawit/ Palm Oil Plantations
PT Persada Alam Hijau Pemilikan tidak Langsung/ Indirect Ownership Melalui/ Through PT Persada Alam Hijau: PT Pauh Agro Prima *)
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ Palm Oil Plantations
2014
99.99
99.99
136,469,352,648
128,039,259,230
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ Palm Oil Plantations
--
99.99
99.99
1,250,000,000
1,250,000,000
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit/
2006
99.99
99.99
231,862,494,327
223,048,967,832
--
99.99
99.99
143,432,700,936
142,335,606,238
2006
99.99
99.99
181,844,086,284
171,723,418,386
2000
99.99
99.99
241,418,353,767
248,683,560,043
--
99.99
99.99
53,457,754,766
49,572,654,842
--
99.99
99.99
148,059,821,000
121,639,619,253
Pemilikan tidak Langsung/ Indirect Ownership Melalui/ Through PT Bumi Raya Investindo: PT Charindo Palma Oetama
Palm Oil Plantations PT Muarabungo Plantation
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ Palm Oil Plantations
PT Airlangga Sawit Jaya
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ Palm Oil Plantations
PT Mitra Jaya Agro Palm
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ Palm Oil Plantations
PT Tugu Palma Sumatera
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ Palm Oil Plantations
Pemilikan tidak Langsung/ Indirect Ownership Melalui/ Through PT Muarabungo Plantation: PT Tandan Abadi Mandiri
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ Palm Oil Plantations
*) Didirikan pada Tahun 2015 / established in 2015
7
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) On February 10, 2015 and February 11, 2015, the Company acquired 90% shares ownership in PT Bailangu Capital Investment from PT Pangeran Duayu, a third party, at the acquisition cost of Rp53,750,000,000. This transaction qualify as a business combination which recorded and presented in accordance with PSAK No. 22 (Revised 2010) about “Business Combination” (see Note 33).
Pada tanggal 10 Februari 2015 dan 11 Pebruari 2015, Perusahaan mengakuisisi 90% kepemilikan saham di PT Bailangu Capital Investment dari PT Pangeran Duayu, pihak ketiga, dengan nilai akuisisi sebesar Rp53.750.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis yang dicatat dan disajikan sesuai dengan PSAK No. 22 (Revisi 2010) tentang “Kombinasi Bisnis” (lihat Catatan 33). 1.d Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
1.d Board of Commissioners, Directors and Employees Based on the Deed No. 47, in 2016 and Deed Nos. 124 and 110, in 2015, all of the Deeds were made in the presence of Humberg Lie, S.H., M.Kn., a notary in Jakarta, the composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
Berdasarkan Akta No. 47 tahun 2016 dan Akta No. 124 dan No. 110, tahun 2015 yang seluruhnya dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016
2015
Koh Bing Hock*
Koh Bing Hock*
Gillbanks Anthony Michael
Gillbanks Anthony Michael
Komisaris
Tan Eng Chuan
Tan Eng Chuan
Commisioner
Komisaris
Dede Rusamsi
--
Commisioner
Budhi Istanto Suwito Rambir Singh Michael Tay (Tay Ah Shao) Yung Indrawan
Budhi Istanto Suwito Idris Adlin -Yung Indrawan
Koh Bing Hock Gillbanks Anthony Michael
Koh Bing Hock Lita Christiana
Sudibjo Hartanto
Erna Suyani
Member
Widjojo Kusumo
--
Member
Board of Commissioners
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Independen Komite Audit Ketua Anggota Anggota Anggota *Merangkap Komisaris Independen
President Commissioner Independent Commisioner
Directors President Director Director Director Independent Director Audit Committee Chairman Member
*also as Independent Commisioner
Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing dijabat oleh Eric Firmansyah dan Noor Vito Priyantomo.
The Company’s Corporate Secretary as of December 31, 2016 and 2015 is Eric Firmansyah and Noor Vito Priyantomo, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 jumlah keseluruhan karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) adalah masing-masing sebesar 221 dan 253 (tidak diaudit).
As of December 31, 2016 and 2015 the Company and subsidiaries (“the Group”) have 221 and 253 permanent employees, respectively (unaudited).
8
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
2. Summary of Significant Accounting Policies
2.a Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI), serta peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam LK) No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua Bapepam LK No. KEP347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.
2.a Compliance with Financial Accounting Standards (FAS) The consolidated financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standard Board – Indonesian Institute of Accountant (DSAK – IAI), and regulations in the Capital Market include Regulations of Financial Sevices Authority/Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding guidelines for the presentation of financial statements, decree of Chairman of Bapepam LK No. KEP-347/BL/2012 regarding presentation and disclosure of financial statements of the issuer or public company.
2.b Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
2.b The Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared and presented based on going concern assumption and accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows. Basis of measurement in preparation of these consolidated financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies. Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for assets.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan aset. Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup. Setiap entitas di dalam Grup menetapkan mata uang fungsional sendiri dan unsurunsur dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut.
The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah which is the functional currency of the Group. Each entity in the Group determines its own functional currency and items included in the financial statements of each entity are measured using that functional currency.
9
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
2.c Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan Perusahaan menerapkan penyesuaian, interpretasi dan amandemen standar yang efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016. Penerapan ini tidak memberikan pengaruh yang material pada laporan keuangan konsolidasian Grup.
2.c
New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year The Company adopted standard improvements, interpretation and amendements which are effective for period beginning on or after January 1, 2016. The adoption did not have a material impact on the Group’s consolidated financial statements. Improvements: PSAK No. 5 “Operating Segments”, PSAK No. 7 “Related Party Disclosures”, PSAK No. 13 “Investments Property”, PSAK No. 16 “Property, Plant and Equipment”, PSAK No. 19 “Intangible Assets”, PSAK No. 22 “Business Combination”, PSAK No. 25 “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, PSAK No. 53 “Share-based Payments”, and PSAK No. 68 “Fair Value Measurement”.
Penyesuaian: PSAK No. 5 “Segmen Operasi”, PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”, PSAK No. 13 “Properti Investasi”, PSAK No. 16 “Aset Tetap”, PSAK No. 19 “Aset Takberwujud”, PSAK No. 22 “Kombinasi Bisnis”, PSAK No. 25 “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”, PSAK No. 53 “Pembayaran Berbasis Saham”, dan PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar”.
Interpretasi ISAK No. 30 “Pungutan”.
Interpretation ISAK No. 30 ”Levies”.
Amandemen: PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”, PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”, PSAK No. 16 “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”,
Amendements: PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements”, PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investments in Associates and Joint Ventures”, PSAK No. 16 “Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization”, PSAK No. 19 “Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization”, PSAK No. 24 “Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contributions”, PSAK No. 65 “Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception”, PSAK No. 66 “Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation”, and
PSAK No. 19 “Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”, PSAK No. 24 “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”, PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”, PSAK No. 66 “Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama”, dan
10
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”.
Pada tanggal 19 September 2016, Dewan Standar Akuntansi Indonesia Keuangan (DSAK - IAI) mengeluarkan PSAK No. 70: “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”. Tujuan dari penerbitan standar ini adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi khusus yang terkait dengan penerapan Undang-Undang Pengampunan Pajak. Standar ini berlaku sejak tanggal pengesahan Undang-undang Pengampunan Pajak.
On September 19, 2016, the Indonesia Financial Accounting Standards Board (DSAK - IAI) issued PSAK No. 70: “Accounting for Tax Amnesty Assets and Liabilities”. The objective of the issuance of the standard is to provide specific accounting treatment related to the application of the Tax Amnesty Law. The standard becomes effective from the date of enactment of the Tax Amnesty Law.
Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi di atas yang relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup: PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): “Segmen Operasi” Dampak dari penyesuaian atas standar ini antara lain: - Melakukan penambahan persyaratan pengungkapan atas penetapan kriteria penggabungan segmen operasi dan deskripsi singkat atas segmen operasi yang telah digabung dan indikator ekonomik yang telah dinilai dalam menentukan bahwa segmen operasi yang digabungkan memiliki karakteristik ekonomik yang serupa, - Mengatur rekonsiliasi jumlah aset segmen dilaporkan terhadap aset entitas hanya diungkapkan jika aset segmen secara reguler tersedia kepada pengambil keputusan operasional, dan - Perubahan terminologi yang sebelumnya adalah “segmen dilaporkan dari entitas” menjadi “segmen dilaporkan milik entitas” dan “berdasarkan perbedaan dalam produk dan jasa” menjadi “berdasarkan produk dan jasa”.
The following is the impact of the amendments in accounting standards that are relevant to the consolidated financial statements of the Group: PSAK No. 5 (Adjustment 2015): “Operating Segments” The impact of adjustment to this standard include: - Additional disclosure requirements of establishing the criteria for the combine of the operating segments and the brief description of the operating segments have been combined and the assessed economic indicators in determining of the combined operating segments have similar economic characteristics, - Organize disclosures of the reconciliation of the reportable total assets segments to the entity’s assets only if the assets segment are regularly provided to the chief operating decision maker, and - Changes previous terminology is "reportable segments of the entity" to "the entity’s reportable segments "and "based on differences in products and services" to "based on products and services".
Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of the adjustment standard had no material effect to the consolidated financial statements.
PSAK 67 ”Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception”.
11
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): “Pengungkapan Pihak Berelasi” Dampak dari penyesuaian atas standar ini antara lain: - Menambahkan persyaratan pihakpihak berelasi bahwa suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor ketika entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk entitas pelapor, - Mensyaratkan agar entitas pelapor mengungkapkan jumlah yang dibayarkan kepada entitas manajemen atas jasa personil manajemen kunci yang disediakan oleh entitas manajemen dan mengklarifikasi bahwa entitas pelapor tidak disyaratkan untuk mengungkapkan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen kepada pekerja atau Direktur entitas manajemen, dan - Perubahan terminologi judul “tanggal efektif” menjadi “tanggal efektif dan ketentuan transisi”.
PSAK No. 7 (Adjustment 2015): “Related Party Disclosures” The impact of adjustment to this standard include: - Adding requirements related parties that an entity related to the reporting entity when the entity, or any member of a group of which the entity is part of the group, provides key management personnel services to the reporting entity or to the parent of the reporting entity, - Requiring that a reporting entity disclose the payment of key management personnel services provided by the entity management and clarifies that the reporting entity is not required to disclose the compensation paid of the entity management to its employees or Director, and
- Changing the terminology of "the effective date" to be "effective date and transitional requirement".
Grup telah menerapkan penyesuaian atas standar ini dan telah melengkapi persyaratan yang diminta.
The Group had adopted the adjustment standard and had completed the requested requirements.
PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): “Aset Tetap” Penyesuaian standar ini menambahkan penjelasan bahwa: - Pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa depan atas harga jual suatu barang yang diproduksi menggunakan suatu aset tetap mengindikasikan perkiraan keusangan teknis atau komersial atas aset tersebut, dan - Metode penyusutan yang didasarkan pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivitas yang menggunakan suatu aset adalah tidak tepat.
PSAK No. 16 (Adjustment 2015): “Property, Plant and equipment” Adjustment to this standard add an explanation that: - The reduction is expected to occur in the future on the selling price of goods produced using a property and equipment indicates presumption of the technical or commercial obsolescence of the assets, and - Depreciation method based on the income generated by activities that use an asset is not appropriate.
Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of the adjustment standard had no material effect to the consolidated financial statements.
12
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): “Aset Takberwujud” Dampak penyesuaian atas standar ini antara lain: - Memberikan tambahan penjelasan bahwa pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa depan atas harga jual suatu barang yang diproduksi menggunakan suatu aset takberwujud mengindikasikan perkiraan keusangan teknis atau komersial atas aset tersebut, - Terdapat praduga bahwa penggunaan metode amortisasi yang berdasarkan pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivitas yang menggunakan aset takberwujud diduga tidak tepat karena mencerminkan faktor-faktor yang tidak berkaitan langsung dengan pemakaian manfaat ekonomik yang terkandung dalam aset takberwujud tersebut, - Dasar pemilihan amortisasi atas aset takberwujud adalah jika mencerminkan perkiraan pola pemakaian manfaat ekonomik aset tersebut, dan - Dalam keadaan di mana faktor pembatas paling dominan yang inheren pada aset takberwujud adalah pencapaian ambang batas pendapatan, maka pendapatan yang dihasilkan dapat menjadi dasar yang tepat untuk amortisasi.
PSAK No. 19 (Adjustment 2015): “Intangible Assets” The Impact of adjustment to this standard include: - Provide additional explanation that the reduction is expected to occur in the future on the selling price of goods produced using an intangible asset indicates presumption of the technical or commercial obsolescence of the assets,
Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of the adjustment standard had no material effect to the consolidated financial statements.
PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015): “Kombinasi Bisnis” Penyesuaian atas standar ini menambahkan penjelasan bahwa: - PSAK No. 22 tidak diterapkan untuk akuntasi pembentukan pengaturan bersama dalam laporan keuangan pengaturan bersama itu sendiri,
PSAK No. 22 (Adjustment 2015): “Business Combination” Adjustment to this standard add an explanation that: - PSAK No. 22 is not applied in accounting for the forming of a joint arrangement in the financial statements of joint arrangement it self, - The obligation to pay contingent consideration that meet the definition of financial instruments classified as financial liabilities or as equity, and
- There is a presumption that the use of methods of amortization based on the revenues generated by activities using the intangible assets allegedly not appropriate because it reflects factors that are not directly related to the use of economic benefits contained in the intangible assets,
- Basic selection the amortization of intangible assets is if its reflect the pattern of the estimated economic benefits of the asset, and - In circumstances where the dominant inherent barrier factor in an intangible asset is the achievement of revenue threshold, then the revenue generated can be used as a proper basis for amortization.
- Kewajiban untuk membayar imbalan kontinjen yang memenuhi definisi instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas, dan
13
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
- Seluruh imbalan kontinjensi yang bukan merupakan ekuitas, baik keuangan maupun nonkeuangan diukur pada nilai wajar pada setiap tanggal pelaporan, dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.
- The entire contingent consideration which is not an equity, both financial and non-financial are measured at fair value at each reporting date, with the changes in fair value are recognized in profit or loss.
Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of the adjustment standard had no material effect to the consolidated financial statements.
PSAK No. 24 (Amandemen 2015): “Imbalan Kerja” Amandemen atas standar ini menetapkan bahwa atribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga bergantung pada apakah jumlah iuran ditetapkan berdasarkan jumlah tahun jasa. Jika jumlah iuran pada jumlah tahun jasa, maka iuran diatribusikan pada periode jasa dengan menggunakan metode atribusi yang sama dengan yang disyaratkan. Jika jumlah iuran tidak tergantung pada jumlah tahun jasa, maka iuran tersebut diakui sebagai pengurang biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan oleh pekerja.
PSAK No. 24 (Amendment 2015): “Employee Benefits” The amendment to this standard specify that attribution dues from workers or third parties depend on whether the contribution rate is set based on the number of year of services. If the dues based on the number of year services, then the dues attributable to the period of services using the same method with attribution required. If the amount of contributions does not depend on the number of year of services then the contribution is recognized as a reduction of the cost of services in the period when the related services provided by workers.
Penerapan amandemen atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of the amendment standard had no material effect to the consolidated financial statements.
PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” Perubahan PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015), terutama perubahan editorial dalam standar sebelumnya.
PSAK No. 25 (Adjustment 2015): “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” Change in PSAK No. 25 (Adjustment 2015), mainly to incorporate the changes of editorial in the previous standard.
Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of the adjustment of the standard had no material effect to the consolidated financial statements.
PSAK No. 65 (Amandemen 2015): “Laporan Keuangan Konsolidasian” Amandemen atas standar ini memberikan kriteria bahwa entitas investasi hanya mengkonsolidasi entitas anaknya jika kedua kriteria berikut terpenuhi: - Entitas anak tersebut bukan merupakan entitas investasi, dan
PSAK No. 65 (Amendment 2015): “Consolidation Financial Statements” The amendment to this standard provide criteria that an investment entity consolidated its subsidiary only if both of the following criteria are met: - The subsidiary is not an investment entity, and 14
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
- Tujuan utama entitas anak tersebut adalah untuk memberikan jasa terkait aktivitas investasi entitas investasinya.
- The main purpose of the subsidiary is to provide services related to investment activities of its investment entity.
Penerapan amandemen atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of the amendment standard had no material effect to the consolidated financial statements.
PSAK No. 67 (Amandemen 2015): “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” Amandemen atas standar ini mengklarifikasi bahwa ruang lingkup standar tidak diterapkan untuk laporan keuangan induk yang merupakan entitas investasi dan mengukur entitas anaknya pada nilai wajar melalui laba rugi.
PSAK No. 67 (Amendment 2015): “Disclosures of Interest in Other Entities” The amendment to this standard clarify that the scope of the standard is not applied to the separate financial statements that its an investment entity and measure its subsidiary at fair value through profit or loss.
Penerapan amandemen atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of the amendment standard had no material effect to the consolidated financial statements.
PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): “Pengukuran Nilai Wajar” Penyesuaian atas standar ini adalah klarifikasi bahwa pengecualian portofolio, yang memperkenankan entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara neto, diterapkan pada seluruh kontrak (termasuk kontrak nonkeuangan) dalam lingkup PSAK No. 55.
PSAK No. 68 (Adjustment 2015) “Fair Value Measurement” Adjustment to this standard is to clarify that the exception portfolio, which allows an entity to measure the fair value of the group's financial assets and financial liabilities on a net basis, applied to all contracts (including nonfinancial contracts) within the scope of PSAK No. 55.
Penerapan penyesuaian atas standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of the adjustment standard had no material effect to the consolidated financial statements.
2.d Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitasentitas anak seperti disebutkan pada Catatan 1.c.
2.d Principles of Consolidation The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and subsidiaries as described in Note 1.c.
Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Grup, yakni Grup terekspos, atau memiliki hak, atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari entitas (kekuasaan atas investee).
A subsidiary is an entity controlled by the Group, ie the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its current ability to direct the entity’s relevant activities (power over the investee).
15
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial dimana Grup memiliki kemampuan praktis untuk melaksanakan (yakni hak substantif) dipertimbangkan saat menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain.
The existence and effect of substantive potential voting rights that the Group has the practical ability to exercise (ie substantive rights) are considered when assessing whether the Group controls another entity.
Laporan keuangan Grup mencakup hasil usaha, arus kas, aset dan liabilitas dari Perusahaan dan seluruh entitas anak yang, secara lagsung dan tidak langsung, dikendalikan oleh Perusahaan. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal efektif akuisisi, yaitu tanggal dimana Grup secara efektif memperoleh pengendalian atas bisnis yang diakuisisi, sampai tanggal pengendalian berakhir.
The Group’s financial statements incorporate the business results, cash flows, assets and liabilities of the Company and all of its directly and indirectly controlled subsidiaries. Subsidiaries are consolidated from the effective date of acquisition, which is the date on which the Group effectively obtains control of the acquired business, until that control ceases.
Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Seluruh transaksi, saldo, laba, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam grup dieliminasi secara penuh.
A parent entity prepares consolidated financial statements using uniform accounting policies for like transactions and other events in similar circumstances. All intragroup transactions, balances, income, expenses and cash flows are eliminated in full on consolidation.
Grup mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Grup menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
The Group attributed the profit and loss and each component of other comprehensive income to the owners of the parent and non-controlling interest even though this results in the non-controlling interests having a deficit balance. The Group presents non-controlling interest in equity in the consolidated statement of financial position, separately from the equity owners of the parent.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik). Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali berubah, Grup menyesuaikan jumlah tercatat kepentingan pengendali dan kepentingan nonpengendali untuk mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah dimana kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar dari jumlah yang diterima atau dibayarkan diakui langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik dari entitas induk.
Changes in the parent’s ownership interest in a subsidiary that do not result in loss of control are equity transactions (ie transactions with owners in their capacity as owners). When the proportion of equity held by non-controlling interest change, the Group adjusted the carrying amounts of the controlling interest and non-controlling interest to reflect the changes in their relative interest in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to the owners of the parent.
16
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) If the Group loses control, the Group:
Jika Grup kehilangan pengendalian, maka Grup: (a) Menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah tercatatnya ketika pengendalian hilang; (b) Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali pada entitas anak terdahulu ketika pengendalian hilang (termasuk setiap komponen penghasilan komprehensif lain yang diatribusikan pada kepentingan nonpengendali); (c) Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi, peristiwa, atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya pengendalian;
(a) Derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary at their carrying amounts at the date when control is lost; (b) Derecognizes the carrying amount of any non-controlling interests in the former subsidiary at the date when control is lost (including any components of other comprehensive income attributable to them);
(c) Recognizes the fair value of the consideration received (if any) from the transaction, event or circumstances that resulted in the loss of control; (d) Recognizes any investment retained in the former subsidiary at fair value at the date when control is lost; (e) Reclassifies to profit or loss, or transfer directly to retained earnings if required by other SAKs, the amount recognized in other comprehensive income in relation to the subsidiary; and (f) Recognizes any resulting difference as a gain or loss in profit or loss attributable to the parent.
(d) Mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian; (e) Mereklasifikasi ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan pleh SAK lain, jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dalam kaitan dengan entitas anak; dan (f) Mengakui perbedaan apapun yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi yang diatribusikan kepada entitas induk. 2.e Kas dan Bank Kas dan bank merupakan kas dan kas di bank (rekening giro) yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.
2.e Cash on Hand and in Banks Cash on hand and in banks are cash on hand and cash in banks (current accounts) that are neither used as collateral nor restricted.
2.f Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan jumlah terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya persediaan terdiri dari seluruh biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama. Nilai realisasi neto merupakan taksiran harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
2.f
Inventories Inventories are carried at the lower of cost and net realizable value. The cost of inventories comprise all costs of purchase, conversion cost and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition. Acquisition cost is determined using the first-in first-out method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
17
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan tersebut. Penurunan nilai persediaan dapat disebabkan oleh persediaan rusak, seluruh atau sebagian persediaan telah usang, harga jualnya menurun, atau jika estimasi biaya penyelesaian atau estimasi biaya untuk membuat penjualan telah meningkat.
The amount of any write-down of inventories to net realizable value and all losses of inventories shall be recognized as an expense in the period the write-down or loss occurs. The amount of any reversal of any write-down of inventories, arising from an increase in net realisable value, is recognized as a reduction in the amount of inventories recognized as an expense in the period in which the reversal occurs. Inventories might be written down due to those inventories are damaged, if they have become wholly or partially obsolete, if their selling prices have declined, or if the estimated costs of completion or the estimated costs to be incurred to make the sale have increased.
Persediaan bibitan akan direklasifikasi ke tanaman belum menghasilkan ketika bibit tanaman ditanam pada tanah perkebunan.
Nurseries will be reclassified to immature plants when grown in soil seeds plantation crops.
2.g Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka akan diamortisasi sesuai jangka waktu manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
2.g Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortised over the periods benefitted by using straight-line method.
2.h Perkebunan Plasma Piutang plasma merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang meliputi pengeluaran yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai oleh Perusahaan menunggu pendanaan dari bank.
2.h Plasma Plantation Due from Plasma represents costs incurred for plasma plantation development which include costs for plasma plantations funded by banks and temporarily being self-funded by the Company awaiting bank funding.
Piutang plasma juga termasuk pinjaman talangan kredit, pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani. Biaya-biaya ini akan ditagihkan kembali ke petani plasma.
Due from Plasma also includes advances to plasma farmers for topping up loan installments to banks, advances on fertilizers and other agricultural supplies. These costs will be reimbursed by the plasma farmers.
2.i Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian sewa atau suatu perjanjian yang mengandung sewa merupakan sewa pembiayaan atau sewa operasi didasarkan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya pada tanggal awal sewa.
2.i
Lease The determination of whether a lease agreement or an agreement containing with a lease is a finance lease or an operating lease depends on the substance of transaction rather than the form of the contract at the inception date of lease. A lease is classified as finance leases if the lease transfers substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the assets. A lease is classified as an operating lease if the lease does not
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai 18
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
transfer substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the assets.
Grup sebagai Lessee Pada awal masa sewa, Grup mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal masa sewa. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap kepemilikan langsung.
Group as Lessee At the commencement of the lease term, the Group recognizes finance leases as assets and liabilities in the consolidated statement of financial position at amounts equal to the fair value of leased asset or the present value of the minimum lease payments, if the present value is lower than fair value. Assessment is determined at the inception of the lease. The discount rate to be used in calculating the present value of the minimum lease payments is the interest rate implicit in the lease, if this is practicable to determine, if not, the lessee's incremental borrowing is used. Any initial direct costs of the lessee are added to the amount recognized as an asset. The depreciation policy for depreciable leased assets is consistent with the direct ownership of property, plant and equipment.
Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Under an operating lease, the Group recognizes the lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term.
2.j Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi harga perolehannya dan setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai intensi manajemen.
2.j
Property, Plant and Equipment Property, plant and equipment are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any cost directly attributable in bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.
Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk memproduksi persediaan selama periode tersebut.
When applicable, the cost may also comprises the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located, the obligation for which an entity incurs either when the item is acquired or as a consequence of having used the item during a particular period for purposes other than to produce inventories during that period.
Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai (jika ada).
After initial recognition, property, plant and equipment, except land, are carried at its cost less any accumulated depreciation, and any accumulated impairment losses (if any). 19
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Tanah diakui sebesar harga perolehannya dan tidak disusutkan.
Lands are recognized at its cost and are not depreciated.
Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut:
Depreciation of property, plant and equipment starts when its available for use and its computed by using straight-line method based on the estimated useful lives of assets as follows:
Bangunan dan Renovasi Prasarana Umum Mesin dan Alat Berat Pabrik Kendaraan Peralatan dan Perabot Kantor
Tahun/Years 10 – 20 8 4 – 20 20 4–8 4–8
Buildings and Renovation Infrastructures Machinery and Heavy Equipment Mills Vehicles Office Furniture and Fixtures
Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masing-masing pos aset tetap yang sesuai pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi.
The accumulated costs will be transferred to the respective property, plant and equipment items at the time the asset is completed or ready for use and are depreciated since the operation.
Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (yang ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi pada saat penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of an item of property, plant and equipment is derecognized on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arrising from derecognition (that determined as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in profit or loss when item is derecognized.
Pada akhir periode pelaporan, Grup melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat, nilai residu, metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis.
At the end of each reporting period, the Group made regular review of the useful lives, residual values, depreciation method and residual life based on the technical conditions.
2.k Tanaman Perkebunan Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang diukur secara proporsional berdasarkan luas hektar tanam.
2.k Plantations Immature plantations is recognized at cost which consist of cost of preparation, planting, manuring and upkeeping, including borrowing cost used to finance the development of immature plantations and other indirect cost which are measured in proportion to the area wide of the fields.
20
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) Once the plantations have matured, accumulations of cost are reclassified to matured plantations. Matured plantations are depreciated using the straight-line method according to its estimated useful life of 25 years.
Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut direklasifikasi ke tanaman menghasilkan. Tanaman menghasilkan disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif selama 25 tahun. 2.l Biaya Pinjaman Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan atau pembuatan aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman dapat mencakup beban bunga, beban keuangan dalam sewa pembiayaan atau selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga.
2.l
Borrowing Cost Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset, are capitalised as part of the cost of that asset. Other borrowing costs are recognized as an expense when incurred. Borrowing costs may include interest expense, finance charges in respect of finance leases, or exchange differences arising from foreign currency borrowings to the extent that they are regarded as an adjustment to interest costs.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat Grup telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya serta pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan ketika secara substansial seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya telah selesai.
Capitalisation of borrowing costs commences when the Group undertakes activities necessary to prepare the asset for its intended use or sale and expenditures for the asset and its borrowing costs has been incurred. Capitalisation of borrowing costs ceases when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying assets for its intended use or sale are complete.
2.m Biaya Tangguhan Pengurusan Hak atas Tanah Seluruh biaya sehubungan dengan perolehan hak tanah ditangguhkan hingga hak tersebut diperoleh.
2.m Deferred Cost of Landrights Processing
2.n Aset Takberwujud Aset takberwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Umur manfaat aset takberwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas.
2.n Intangible Assets Intangible asset is measured on initial recognition at cost. After initial recognition, intangible asset is carried at cost less any accumulated amortisation and any accumulated impairment loss. The useful life of intangible asset is assessed to be eiter finite or indefinite.
All costs related to acquisition of landrights is deferred until the right is obtained.
Intangible asset with indefinite useful life
Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas tidak diamortisasi. Masa manfaat aset takberwujud dengan umur tak terbatas ditelaah setiap tahun untuk
Intangible asset with indefinite life is not amortised. The useful life of an intangible asset with an indefinite life is reviewed annually to determine whether events and 21
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
menentukan apakah peristiwa dan keadaan dapat terus mendukung penilaian bahwa umur manfaat tetap tidak terbatas. Jika tidak, perubahan masa manfaat dari tidak terbatas menjadi terbatas diterapkan secara prospektif.
circumstances continue to support an indefinite useful life assessment for that asset. If they do not, the change in the useful life assessment from indefinite to finite is accounted for on a prospective basis.
Aset takberwujud dengan umur tidak terbatas diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan kapanpun terdapat suatu indikasi bahwa aset takberwujud mungkin mengalami penurunan nilai.
Intangible asset with indefinite life is tested for impairment annually and whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired.
Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi dengan metode garis lurus.
Intangible asset with finite useful life
Piranti lunak diamortisasi selama umur manfaat ekonomi dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 4 - 8 tahun.
Software is amortised over the economic useful life with the straight line method based on the estimated useful life for 4 – 8 years.
Periode amortisasi dan metode amortisasi untuk aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir tahun buku.
The amortisation period and the amortisation method for an intangible asset with a finite useful life are reviewed at least at each financial year-end.
2.o Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut.
2.o Employmee Benefits Short-term employee benefits Shor-term employee benefits are recognized when an employee has rendered service during accounting period, at the undiscounted amount of short-term employee benefits expected to be paid in exchange for that service.
Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, bonus dan insentif.
Short-term employee benefits include such as wages, salaries, bonus and incentive.
Imbalan Pascakerja Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”).
Post-employment Benefits Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labor Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
Grup mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut.
The Group recognises the amount of the net defined benefit liability at the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets which calculated by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. Present value benefit obligation determine by discounting the benefit.
Intangible asset with finite life is amortised over the economic useful life by using a straight-line method.
22
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Grup mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik informal entitas.
The Group account not only for its legal obligation under the formal terms of a defined benefit plan, but also for any constructive obligation that arises from the entity’s informal practices.
Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.
Current service cost, past service cost and gain or loss on settlement, and net interets on the net defined benefit liability (asset) are recognized in profit and loss.
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.
The remeasurement of the net defined benefit liability (asset) comprises actuarial gains and losses,the return on plan assets, and any change in effect of the asset ceiling are recognized in other comprehensive income.
2.p Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi Grup secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam Grup.
2.p Business Combination of Entities Under Common Control Business combination of entities under common control transactions, such as transfers of business conducted within the framework of the reorganization of the entities that are in the same group, not a change of ownership in terms of economic substance, so that the transaction can not result in a gain or loss for the Group as a whole or the individual entity within the Group.
Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
Due to business combination transactions of entities under common control does not lead to change in economic substance of ownership on the exchanged asset, liability, shares or other ownership instrument, then the transferred aset or liability (in its legal form) is recorded at its carrying amount as well as a business combination under the pooling of interest method.
Entitas yang menerima bisnis, dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali di ekuitas dalam akun tambahan modal disetor.
An entity that receives the business, in a business combination of entities under common control, recognizes the difference between the amount of the consideration transferred and the carrying amount of each transaction is a business combination of entities under common control in equity under additional paid-in capital.
Bila entitas yang menerima bisnis kemudian melepas entitas bisnis yang sebelumnya diperoleh, akun tambahan modal disetor yang dicatat sebelumnya, tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.
If the entity that received the business, subsequently dispose the business entity acquired previously, the additional paid-in capital account recorded before, can not be recognized as a realized gain or loss nor reclassified to retain earning. 23
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
2.q Pengakuan Pendapatan dan Beban Grup mengakui pendapatan menggunakan metode akrual. Pendapatan dari penjualan diakui saat barang telah diserahkan kepada pembeli. Beban produksi kebun terdiri dari beban langsung dan tidak langsung. Beban tidak langsung adalah beban yang tidak dapat dialokasikan ke kegiatan tertentu.
2.q Revenue and Expense Recognition The Group recognise revenue using the accrual method. Revenue from sales are recognized when goods have been delivered to the customer. Plantation production costs consist of direct and indirect costs. Indirect cost is an expense which could not be traced to specific activities.
Selama tanaman belum menghasilkan, maka seluruh biaya yang berhubungan dengan pemeliharaan tanaman tersebut dikapitalisasikan ke nilai tanaman tersebut. Jika Grup telah mempunyai area tanaman menghasilkan, maka bagian atas beban produksi kebun dibebankan sesuai dengan proporsi luas areanya. Setelah status tanaman menghasilkan, maka semua biaya yang berhubungan dengan pemeliharaan tanaman menjadi beban produksi.
During immature plantations, all expenses related to plantation cultivation are capitalised to immature plantations value. If the Group have matured plantations area, the portion of plantation production cost are charged to the area width proportionally. After all plantations have matured, all expenses related to plantation cultivation are charged as production cost.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan dasar akrual.
Expenses are recognized when incurred on an accruals basis.
2.r Pajak Penghasilan Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.
2.r
Income Tax Tax expense is the aggregate amount included in the determinination of profit or loss for the period in respect of current tax and deferred tax. Current tax and deferred tax is recognized in profit or loss, except for income tax arising from transactions or events that are recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is recognized in other comprehensive income or equity, respectively. Current tax for current and prior periods shall, to the extent unpaid, be recognized as a liability. If the amount already paid in respect of current and prior periods exceeds the amount due for those periods, the excess shall be recognized as an asset. Current tax liabilities (assets) for the current and prior periods shall be measured at the amount expected to be paid to (recovered from) the taxation authorities, using the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period.
Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
24
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan.
Tax benefits relating to tax loss that can be carried back to recover current tax of a previous periods is recognized as an asset. Deferred tax asset is recognized for the carryforward of unused tax losses and unused tax credit to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses and unused tax credits can be utilised.
Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari: a) pengakuan awal goodwill; atau b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).
A deferred tax liability shall be recognized for all taxable temporary differences, except to the extent that the deferred tax liability arises from: a) the initial recognition of goodwill; or b) the initial recognition of an asset or liability in a transaction which is not a business combination and at the time of the transaction, affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).
A deferred tax asset shall be recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilised, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and at the time of the transaction affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realised or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period. The measurement of deferred tax liabilities and deferred tax assets shall reflect the tax consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of its assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Grup mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang
The carrying amount of a deferred tax asset reviewed at the end of each reporting period. The Group shall reduce the carrying amount of a deferred tax asset to the extent that it is no longer probable that 25
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai.
sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilised. Any such reduction shall be reversed to the extent that it becomes probable that sufficient taxable profit will be available.
Grup melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika: a) Grup memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan b) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas: i. entitas kena pajak yang sama; atau ii. entitas kena pajak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan.
The Group off-set deferred tax assets and deferred tax liabilities if, and only if:
Grup melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Grup: a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
The Group offset current tax assets and current tax liabilities if, and only if, the Group: a) has legally enforceable right to set off the recognized amounts; and
2.s Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Dalam menyiapkan laporan keuangan, setiap entitas di dalam Grup mencatat dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah.
2.s Foreign Currency Transactions and Balances In preparing financial statements, each of the entities within the Group record by using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). The functional currency of the Group is Rupiah.
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir
Transactions during the year in foreign currency are recorded in Rupiah by applying to the foreign currency amount the spot exchange rate between Rupiah and
a) the Group has a legally enforceable right to set-off current tax assets against current tax liabilities; and b) the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either: i. the same taxable entity; or ii. different taxable entities which intend either to settle current tax liabilities and assets on a net basis, or to realise the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered.
b) intends either to settle on a net basis, or to realise the assets and settle liabilities simultaneously.
26
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) the foreign currency at the date of transactions. At the end of reporting period, foreign currency monetary items are translated to Rupiah using the closing rate, ie middle rate of Bank of Indonesia at December 31, 2016 and 2015 as follows:
periode pelaporan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu kurs tengah Bank Indonesia pada 31 Desember 2016 dan 2015 sebagai berikut:
2016 Rp 1 Dolar Amerika Serikat (USD)
2015 Rp 13,436
13,795
1 United States Dollar (USD)
Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian pos moneter dan dari penjabaran pos moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi.
Exchange differences arising on the settlement of monetary items or on translating monetary items in foreign currency are recognized in profit or loss.
2.t Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran Awal Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Grup mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera.
2.t Financial Instrument Initial Recognition and Measurement The Group recognise a financial assets or a financial liabilities in the consolidated statement of financial position if, and only if, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. At initial recognition, the Group measure all financial assets and financial liabilites at its fair value. In the case of a financial asset or financial liability not at fair value through profit or loss, fair value plus or minus with the transaction costs that are directly attributtable to the acquisition or issue of the financial asset or financial liability. Transaction costs incurred on acquisition of a financial asset and issue of a financial liability classified at fair value through profit or loss are expensed immediately.
Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan
Subsequent Measurement of Financial Assets Subsequent measurement of financial assets depends on their classification on initial recognition. The Group classifies financial assets in one of the following four categories: (i) Financial Assets Measured at Fair Value Through Profit or Loss Financial assets measured at fair value through profit or loss are financial assets held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial asset classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing
Pengukuran selanjutnya aset keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori berikut: (i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh 27
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui dalam laba rugi.
After initial recognition, financial assets measured at fair value through profit or loss are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value of financial assets are recognized in profit or loss.
(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: (a) pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; (b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau (c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman.
(ii) Loans and Receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, loans and receivable are measured at amortised cost using the effective interest method.
(iii) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
(iii) Held-to-Maturity Investments Held-to-maturity investments are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Group has the positive intention and ability to hold the financial assets to maturity.
(a) loans and receivables that intends to sell immediately or in the near term and upon initial recognition designated as measured at fair value through profit or loss; (b) loans and receivables that upon initial recognition designated as available for sale; or (c) loans and receivables for which the holder may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
28
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, held-to-maturity investments are measured at amortised cost using the effective interest method.
(iv) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
(iv) Available-for-Sale Financial Assets Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available for sale on initial recognition or are not classified as (a) loans and receivable, (b) held-tomaturity investment, or (c) financial assets measured at fair value through profit or loss.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
After initial recognition, available-forsale financial assets are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value is recognized on other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial assets is derecognized. At that time, the cumulative gains or losses previously recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur pada biaya perolehan.
Investment in equity instruments that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost.
Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam salah satu dari kategori berikut: (i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika
Subsequent Measurement of Financial Liabilities Subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification on initial recognition. The Group classifies financial liabilities into one of the following categories: (i) Financial Liabilities Measured at Fair Value Through Profit or Loss Financial liabilities measured at fair value through profit or loss are financial liabilities held for trading or upon initial recognition it is designated as measured at fair value through profit or loss. Financial liabilities classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of 29
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.
After initial recognition, financial liabilities measured at fair value through profit or loss are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value are recognized in profit or loss.
(ii) Liabilitas Keuangan Lainnya Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikelompokan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(ii) Other Financial Liabilities Financial liabilities that are not classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss are grouped in this category and are measured at amortised cost using the effective interest method.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir atau Grup mengalihkan hak kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima kas tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan. Jika Grup secara substansial mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup menghentikan pengakuan aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam pengalihan tersebut. Jika Grup secara substansial tidak mengalihkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut dan masih memiliki pengendalian, maka Grup mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities The Group derecognise a financial asset if, and only if the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or the Group transfer the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset or retains the contractual rights to receive the cash flows but assumes a contractual obligation to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement. If the Group transfers substantially all the risks and benefits of ownership of the financial asset, the Group derecognise the financial asset and recognise separately as asset or liabilities any rights and obligation created or retained in the transfer. If the Group neither transfer nor retains substantially all the risks and benefits of ownership of the financial asset and has retained control, the Group continue to recognise the financial asset to the extent of its continuing involvement in the financial asset. If the Group retains substantially all the risks and benefits of ownership of the financial asset, the Group continue to 30
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Jika Grup secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup tetap mengakui aset keuangan tersebut.
recognise the financial asset.
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa.
The Group derecognize a financial liability from its statement of financial position if, and only if, it is extinguished, ie when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Impairment of Financial Assets At the end of each reporting period, the Group assess whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets is impared and impairment lossess are incurred, if and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (loss event), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai: (a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; (b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; (c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; (d) Terdapat data yang dapat diobservasi yang mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset, seperti memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan gagal bayar.
The following are objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired: (a) Significant financial difficulty of the issuer or obligor; (b) A breach of contract, such as default or delinquency in interest or principal payments; (c) It becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganisation; (d) Observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a group of financial assets since the initial recognition, such as adverse changes in the payment status of borrowers or economic condition that correlate with defaults.
31
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai.
For investment in equity instrument, a significant and prolonged decline in the fair value of the equity instrument below its cost is an objective evidence of impairment.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan diakui pada laba rugi.
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on loans and receivable or held-to-maturity investments carried at amortised cost, the amount of impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate and recognized in profit or loss.
Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi.
When a decline in the fair value of an available-for-sale financial asset has been recognized in other comprehensive income and there is objective evidence that the asset is impaired, the cumulative loss that had been recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment even though the financial assets has not been derecognized. The amount of the cumulative loss that is reclassified are the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortisation) and current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in profit or loss.
Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset atau liabilitas keuangan) dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh jumlah tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan
The Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability (or group of financial assets or financial liabilities) and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discount estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Group estimate cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, for example, prepayment, call 32
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak dalam kontrak yang merupakan bagian takterpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lain.
and similar option, but shall not consider future credit losses. The calculation includes all fees and points paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts.
Reklasifikasi Grup tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan dan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Grup sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Grup dapat mereklasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat. Grup tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal.
Reclassification The Group shall not reclassify a derivative out of the fair value through profit or loss category while it is held or issued and not reclassify any financial instrument out of the fair value through profit or loss category if upon initial recognition it was designated by the Group as measured at fair value through profit or loss. The Group may reclassify that financial asset out of the fair value through profit or loss category if a financial asset is no longer held for the purpose of selling or repurchasing it in the near term. The Group shall not reclassify any financial instrument into measured at the fair value through profit or loss category after initial recognition.
Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan Grup, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai wajar. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, terjadi setelah seluruh jumlah pokok telah diperoleh secara substansial sesuai jadwal pembayaran atau telah diperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar.
If, as a result of a change in Group’s intention or ability, it is no longer appropriate to classify an investment as held to maturity, it shall be reclassified as available for sale and remeasured at fair value. Whenever sales or reclassification of more than an insignificant amount of heldto-maturity investments, any remaining held-to-maturity investments shall be reclassified as available for sale, other than sales or reclassification that are so close to maturity or the financial asset’s call date, occur after all the financial asset’s original principal has been collected substantially through scheduled payments or prepayments, or are attributable to an isolated event that is beyond control, nonrecurring, and could not have been reasonably anticipated.
33
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan, jika dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Offsetting a Financial Asset and a Financial Liability A financial asset and financial liability shall be offset if and only if, the Group currently has a legally enforceable right to set off the recognized amount; and intends either to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously.
Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Fair Value Measurement Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.
Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.
Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran nilai wajar: (i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran (Level 1). (ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung (Level 2). (iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas (Level 3).
Fair values are categorised into different levels in a fair value hierarchy based on the degree to which the inputs to the measurement are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety: (i) Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that can be accessed at the measurement date (Level 1). (ii) Inputs other than quoted prices included in Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly or indirectly (Level 2).
Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, Grup sebisa mungkin menggunakan data pasar yang dapat diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara langsung, Grup menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
When measuring the fair value of an asset or a liability, the Group uses market observable data to the extent possible. If the fair value of an asset or a liability is not directly observable, the Group uses valuation techniques that appropriate in the circumstances and maximises the use of relevant observable inputs and minimises the use of unobservable inputs.
Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Grup pada akhir periode pelaporan dimana perpindahan terjadi.
Transfers between levels of the fair value hierarchy are recognized by the Group at the end of the reporting period during which the change occurred.
(iii) Unobservable inputs for the assets or liabilities (Level 3).
34
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
2.u Musyarakah Mutanaqisha Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana.
2.u Musyarakah Mutanaqisha Musyarakah is a partnership contract between two or more parties to do particular business, in which each party contribute funds with the rule that the profits sharing based on the agreement while the loss proportionally with the fund contribution.
Musyarakah mutanaqisha merupakan musyarakah dengan ketentuan bagian dana salah satu mitra akan dialihkan secara bertahap kepada mitra lainnya sehingga bagian dananya akan menurun dan pada akhir masa akad mitra lain tersebut akan menjadi pemilik penuh properti tersebut. Dana musyarakah disajikan sebagai unsur dana syirkah temporer untuk aset musyarakah yang diterima dari bank.
Musyarakah mutanaqisha is musyarakah with the provisions that part of the fund of a partner will be transferred gradually to the other partner so that the portion of the fund will decline and at the end of the contract the other partner will become full owner of the property. Funds of musyarakah presented as a component temporary syirkah funds for musyarakah’s assets received from the bank.
2.v Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor: a) Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
2.v
Related Parties Transactions and Balances A related party is a person or an entity that is related to the reporting entity: a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: (i) has control or joint control over the reporting entity; (ii) has significant influence over the reporting entity; or (iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. b) An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies: (i) The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others); (ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain); (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
(iii) Both entities are joint ventures of the same third party;
35
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); (vii) Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor; atau (viii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(iv) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes.
2.w Penurunan Nilai Aset Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan ditentukan atas suatu aset individual, dan jika tidak memungkinkan, Grup menentukan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dari aset tersebut.
2.w Impairment of Assets At the end of each reporting period, the Group assess whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, the Group shall estimate the recoverable amount of the asset. Recoverable amount is determined for an individual asset, if its is not possible, the Group determines the recoverable amount of the asset’s cash-generating unit.
Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya. Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas. Nilai kini dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset atau unit yang penurunan nilainya diukur.
The recoverable amount is the higher of fair value less costs to sell and its value in use. Value in use is the present value of the estimated future cash flows of the asset or cash generating unit. Present values are computed using pre-tax discount rates that reflect the time value of money and the risks specific to the asset or unit whose impairment is being measured.
(v) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity; (vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); (vii) Entity, or a member of a group which the entity is part of the group, providing personnel services of the key management to the reporting entity or the parent of the reporting entity; or (viii) A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
36
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
2.x
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai dan segera diakui dalam laba rugi.
If, and only if, the recoverable amount of an asset is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset shall be reduced to its recoverable amount. The reduction is an impairment loss and is recognized immediately in profit or loss.
Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai.
An impairment loss recognized in prior year for an asset other than goodwill is reversed if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If this is the case, the carrying amount of the asset shall be increased to its recoverable amount. That increase is a reversal of an impairment loss.
Penurunan Nilai Goodwill Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai, goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan.
Impairment of Goodwill Irrespective of whether there is any indication of impairment, goodwill is tested for impairment annually.
Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasilkan, atau kelompok unit penghasil kas yang diperkirakan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis, terlepas apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditempatkan dalam unit atau kelompok unit tersebut. Setiap unit atau kelompok unit yang memperoleh goodwill merepresentasikan level terendah dalam entitas yang goodwill-nya dipantau untuk tujuan manajemen internal dan tidak lebih besar dari segmen operasi.
For the purpose of impairment testing, goodwill is allocated to each cashgenerating unit, or groups of cashgenerating units that are expected to benefit from the synergies of the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree were assigned to those units or groups of units. Each unit or group of units to which the goodwill is so allocated represent the lowest level within the entity at which the goodwill is monitored for internal management purposes and is not larger than an operating segment.
Informasi Segmen Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.
2.x Segment Information Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker is responsible for allocating resources, assessing performance of the operating segments and making strategic decisions.
Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen operasi secara terpisah karena seluruh aset dikelola secara tersentralisasi dan Grup mengoperasikan dan mengelola bisnis dalam satu segmen yaitu perkebunan kelapa sawit.
The Company did not present separated operating segment information because all assets managed in a centralised and the Group operate and manage the business in a segment that is palm oil plantation.
37
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
2.y Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada periode saat biaya tersebut terjadi dan jasa diterima.
2.y Business Combination Business combination is a transaction or other event in which an acquirer obtains control of one or more businesses. Business combination is accounted for by applying the acquisition method. The consideration transferred in a business combination is measured at fair value, which is calculated as the sum of the acquisition-date fair values of the assets transferred by the Group, liabilities incurred by the Group to former owners of the acquiree, and the equity interests issued by the Group in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized as expenses in the periods in which the costs are incurred and the services are received.
Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.
At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognized at their fair value except for certain assets and liabilities that are measured in accordance with the relevant standards.
Komponen kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi diukur baik pada nilai wajar ataupun pada bagian proporsional instrumen kepemilikan yang ada dalam jumlah yang diakui atas aset neto teridentifikasi dari pihak diakuisisi.
Component of non-controlling interests are measured either at fair value or at the present ownership instruments’ proportionate share in the recognized amounts of the acquiree’s identifiable net assets.
Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugiannya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Apabila dalam periode sebelumnya, perubahan nilai wajar yang berasal dari kepentingan ekuitasnya sebelum tanggal akuisisi telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain, jumlah tersebut diakui dengan dasar yang sama sebagaimana dipersyaratkan jika Grup telah melepas secara langsung kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya.
When a business combination is achieved in stages, the Group’s previously held equity interest in the acquire is remeasured to fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. When in prior periods, a changes in the value of its equity interest in the acquiree prior to the acquisition date had been recognized in other comprehensive income, that amount shall be recognized on the same basis as would be required if the Group had disposed directly of the previously held equity interest.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan
If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or 38
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berakibat terhadap pengakuan aset dan liabilitas dimaksud pada tanggal tersebut.
liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have resulted in the recognitionof those assets and liabilities as of that date.
Pada tanggal akusisi, goodwill diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih antara (a) nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap kepentingan nonpengendali, atas (b) jumlah neto terindentifikasi dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi sebagai keuntungan dari akusisi entitas anak setelah sebelumnya manajemen menilai kembali apakah telah mengidentifikasi dengan tepat seluruh aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih serta mengakui setiap aset atau liabilitas tambahan yang dapat diidentifikasi dalam penelaahan tersebut.
At acquisition date, goodwill is measured at its cost being the excess of (a) the aggregate of the consideration transferred and the amount of any non-controlling interest, over (b) the net of identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss as gain on bargain purchase after previously the management reassesses whether it has correctly identified all of the assets acquired and all of the liabilities assumed and recognise any additional assets or liabilities that are identified in that review.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akusisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas dari Grup yang diperkirakan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakusisi ditempatkan dalam Unit Penghasil Kas tersebut.
After intial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination, from the acquisition date, be allocated to each of the Group’s Cash Generating Units that is expected to benefit from the synergies of the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those Cash Generating Units.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu Unit Penghasil Kas dan operasi tertentu atas Unit Penghasil Kas tersebut dilepaskan, maka goodwill yang terkait dengan operasi yang dilepaskan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugiaan dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi Unit Penghasil Kas yang ditahan.
If goodwill has been allocated to Cash Generating Units and certain operations on the Cash Generating Units is disposed, the goodwill associated with the operation disposed is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or losses on disposal. Disposed goodwill is measured on the basis of relative values of the operation disposed of and the portion of the Cash Generating Units retained.
2.z Laba (Rugi) per Saham Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam suatu periode.
2.z Earnings (Loss) per Share Basic earnings (loss) per share is computed by dividing the profit or loss attributable to ordinary equity holders of the parent entity by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.
39
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, Grup menyesuaikan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan jumlah ratarata tertimbang saham yang beredar, atas dampak dari seluruh instrument berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.
For the purpose of calculationg diluted earnings per share, the Group shall adjust profit or loss attributable to ordinary equity holders of the parent entity, and the weighted average number of shares outstanding, for the effect of all dilutive potential ordinary shares.
2.aa Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas tertentu pada akhir tahun pelaporan.
2.aa Sources of Estimation Uncertainty and Significant Accounting Judgement The preparation of the financial statements in accordance with the Indonesian financial accounting standards requires the management to make assumptions and estimates that could affect the carrying amounts of certain assets and liabilities at end of reporting year.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas pada laporan keuangan konsolidasian. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi ketidakpastian pada akhir periode pelaporan yang dapat mempengaruhi secara material jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun pelaporan berikutnya.
In the preparation of these consolidated financial statements, accounting assumptions have been made in the process of applying accounting policies that may affect the carrying amounts of assets and liabilities in the consolidated financial statements. In addition, there are accounting assumptions about the sources of estimation uncertainty at end of reporting year that could materially affect the carrying amounts of assets and liabilities in the subsequent reporting year.
Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi telah dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan keuangan konsolidasian disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset dan liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut.
The management periodically reviews them to ensure that the assumptions and estimates have been made based on all relevant information available on the date in which the consolidated financial statements have been prepared. Because there is inherent uncertainty in making estimates, the value of assets and liabilities to be reported in the future might differ from those estimates.
Pada tanggal pelaporan, manajemen telah membuat asumsi dan estimasi penting yang memiliki dampak paling signifikan pada jumlah tercatat yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, yaitu sebagai berikut:
At the reporting date, the management has made significant assumptions and estimates which have the most significant impact to the carrying amount recognized in the consolidated financial statements are as follows:
Estimasi Pajak Tangguhan Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan.
Deferred Tax Estimation Management considerations are needed to determine the amount of deferred tax recognized in the profit or loss and the amount recorded as deferred tax assets. 40
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi laba kena pajak di masa datang dan perencanaan strategis perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. Estimasi pajak tangguhan disajikan dalam Catatan 13.d.
Recognition is performed only if it is probable that the asset will be recovered in the form of economic benefits to be received in future periods, in which the temporary differences and tax losses can still be used. Management also considers the future estimated taxable income and strategic tax planning in order to evaluate its deferred tax assets in accordance with applicable tax laws and its updates. As a result, related to its inherent nature, it is likely that the calculation of deferred taxes is related to a complex pattern where assessment requires a judgment and is not expected to provide an accurate calculation. Estimated deferred tax is presented in Note 13.d.
Estimasi Umur Manfaat Ekonomis Aset Tetap dan Tanaman Perkebunan Manajemen melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap dan tanaman perkebunan berdasarkan faktorfaktor seperti kondisi fisik dan teknis serta perkembangan teknologi mesin di masa depan dan kondisi tanah. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Perubahan estimasi umur manfaat aset tetap dan tanaman perkebunan, jika terjadi, diperlakukan secara prosepektif sesuai PSAK No. 25 (Revisi 2015) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. Nilai tercatat aset tetap dan tanaman perkebunan disajikan dalam Catatan 9 dan 10.
Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment and Plantations The management makes a periodic review of the useful lives of property, plant and equipment and plantations based on several factors such as physical and technical conditions and development of technology in the future and land condition. The results of future operations will be materially influenced by the change in estimate as caused by changes in the factors mentioned above. Changes in estimated useful life of property, plant and equipment and plantations, if any, are prospectively treated in accordance with PSAK No. 25 (Revised 2015), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. The carrying value of property, plant and equipment and plantation presented in Notes 9 and 10.
Imbalan Pascakerja Nilai kini kewajiban imbalan pasti tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) tersebut mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pascakerja.
Post-employment Benefits The present value of post-employment benefits liability depends on several factors that are determined on an actuarial basis based on several assumptions. Assumptions used to determine the cost (income) include the discount rate. Changes in these assumptions will affect the carrying amount of post-employment benefits.
Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang digunakan untuk
The Group determines the appropriate discount rate at the end of the reporting period by the interest rate used to
41
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
determine the present value of future cash outflows expected to settle an estimated liability. In determining the appropriate level of interest rates, the Group considers the interest rate of government bonds denominated in Rupiah that have a similar period to the corresponding period of the liability.
Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama periode dimana liabilitas imbalan pascakerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan berdampak pada pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir periode pelaporan. Informasi mengenai asumsi dan jumlah liabilitas dan beban imbalan pascakerja diungkapkan pada Catatan 20.
Another key assumption is partly determined by current market conditions during the period in which the postemployment benefits liability is resolved. Changes in the employee benefits assumption will impact recognition of actuarial gains or losses at the end of the reporting period. Information regarding the number of assumptions and postemployment benefits liabilities and expenses disclosed in Note 20.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Nilai wajar atas instrumen keuangan disajikan dalam Catatan 35.
Fair Value of Financial Instruments When the fair value of financial assets and liabilities recorded in the consolidated statements of financial position is not available in an active market, it is determined using valuation techniques including the use of mathematical models. Input for this model is derived from observable market data through the data available. When observable market data is not available, management judgment is required to determine the fair value. The fair value of financial instruments is presented in Note 35.
3. Kas dan Bank
Kas Bank Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100 juta) Dolar AS PT Bank Permata Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank UOB Buana Tbk Lain-lain Sub Jumlah Bank Jumlah
3. Cash on Hand and in Banks 2016 Rp
2015 Rp
429,551,664
213,567,500
Cash on Hand
1,317,030,624 320,898,169 160,514,726 78,952,052 280,073,910
94,606,743 286,183,291 690,472,892 145,038,424 250,764,742
Cash in Banks Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Others (each bellow Rp100 million)
110,289,810 59,386,045 26,167,819 14,400,570 44,068,404
197,122,549 62,628,196 227,722,204 15,103,456 58,252,773
2,411,782,129
2,027,895,270
2,841,333,793
2,241,462,770
US Dollar PT Bank Permata Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank UOB Buana Tbk Others Subtotal Cash in Banks Total
42
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Informasi kas dan bank dalam mata uang asing disajikan dalam Catatan 34.
Information cash on hand and in banks denominated in foreign currency is presented in Note 34.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat penempatan kas dan bank pada pihak berelasi.
As of December 31, 2016 and 2015, there are no placement of cash on hand and in banks at related party.
4. Piutang Usaha – Pihak Ketiga
4. Trade Receivables – Third Parties The details of trade receivables to third parties are as follows:
Rincian piutang usaha kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:
Tandan Buah Segar
2016
2015
Rp
Rp
5.433.452.182
2.426.948.317
Minyak Sawit Mentah
871.699.599
2.735.600.204
Crude Palm Oil
Inti Sawit dan Turunanya
202.500.000
179.151.599
Palm Kernel and its Derivatives
6.507.651.781
5.341.700.120
Total
Jumlah
Fresh Fruit Bunch
Seluruh piutang usaha didenominasi dalam mata uang Rupiah.
All trade receivables denominated in Rupiah.
Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektibilitas piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih, maka tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai piutang.
Based on review of the collectability of individual receivables at the end of the year, the management believes that all trade receivables are fully collectible, and therefore, provision for impairment in value of receivables is not provided.
Seluruh piutang usaha milik PT Bumiraya Investindo, PT Mitrajaya Agro Palm, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Charindo Palma Oetama, PT Muarabungo Plantation dan PT Tandan Abadi Mandiri, seluruhnya entitas anak, dijaminkan atas pinjaman sindikasi bank (lihat Catatan 17).
All trade receivables of PT Bumiraya Investindo, PT Mitrajaya Agro Palm, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Charindo Palma Oetama, PT Muarabungo Plantation and PT Tandan Abadi Mandiri, subsidiaries, are pledged as collateral of loans obtained from syndicate bank loans (see Note 17).
5. Persediaan
5. 2016
2015
Rp
Rp
Inventories
Bibitan
24,478,429,180
52,721,926,121
Nurseries
Pupuk, Obat-obatan dan Polybag Suku Cadang
15,533,867,286 2,564,871,198
22,260,664,193 2,861,954,557
Fertilizer, Chemical and Polybag Spareparts
Crude Palm Oil dan Kernel
1,731,689,798
8,177,454,332
Crude Palm Oil and Kernel
Bahan Bakar dan Pelumas Tandan Buah Segar Lain-lain
638,372,642 -589,774,331
705,103,113 952,226,357 384,247,119
Fuel and Lubricant Fresh Fruit Bunchs Others
45,537,004,435
88,063,575,792
Total
Jumlah
Management insure the Group’s inventories to cover possible losses of the insured assets amounted to Rp1,592,000,000 as of December 31, 2016.
Manajemen mengasuransikan persediaan Grup terhadap segala bentuk kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami sebesar Rp1.592.000.000 pada 31 Desember 2016.
43
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) Management believes that there is no impairment in the carrying value of inventories and thus, it is not necessary to provide decline in value of allowance for inventory obsolescence.
Manajemen berpendapat bahwa tidak ada penurunan nilai terhadap nilai tercatat persediaan tercatat, sehingga tidak perlu untuk menyisihkan cadangan penurunan nilai persediaan yang usang.
6. Uang Muka
6. Advances 2016 Rp
2015 Rp
Uang Muka Jangka Pendek Operasional Kebun Pembelian Pengurusan Tanah Perkebunan Konstruksi Lain-lain
3,515,596,906 1,223,434,215 -1,524,804,063 1,969,901,582
-28,633,063,418 13,027,571,469 1,594,399,888 244,221,728
Jumlah
8,233,736,766
43,499,256,503
Total
-1,188,000,000 1,105,400,000 2,293,400,000
Long -Term Advances Accomplishment of Land Plantation Deposit for Building Rent Others Total
Uang Muka Jangka Panjang Pengurusan Tanah Perkebunan Jaminan Sewa Gedung Lain-lain Jumlah
13,621,481,084 1,188,000,000 2,137,469,348 16,946,950,432
Short -Term Advances Field Operation Purchase Accomplishment of Land Plantation Construction Others
Uang muka pengurusan tanah perkebunan merupakan pembayaran di muka untuk pengurusan tanah perkebunan Grup.
Advances for accomplishment of land plantation represents advanced payment for accomplishment of plantation land of the Group.
Uang muka pembelian merupakan pembayaran di muka untuk pembelian bibit tanaman dan bahan pembantu lainnya.
Purchase advance represents advanced payment to supplier for purchase of plant seeds and other supporting inventories.
Uang muka konstruksi merupakan pembayaran di muka kepada kontraktor sehubungan dengan pembangunan sarana dan prasarana di area perkebunan.
Construction advances is payment to contractors inconnection with the construction of facilities and infrastructure projects in the plantation area.
7. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
7. Other Non-Current Financial Assets
2016 Rp Piutang kepada: Koperasi Perkebunan Sipatuo Koperasi Olak Gedong Melako Intan Koperasi Dait Jaya Koperasi Pade Jaya Lain-Lain Jumlah
2015 Rp
63,225,233,679 48,022,747,529 4,723,237,417 4,137,930,715 3,432,520,723 123,541,670,063
92,920,802,232 40,232,002,941 1,004,172,247 689,302,933 3,500,000 134,849,780,353
Receivable from: Koperasi Perkebunan Sipatuo Koperasi Olak Gedong Melako Intan Koperasi Dait Jaya Koperasi Pade Jaya Others Total
Koperasi Perkebunan Sipatuo is plasma plantation managed by PT Bumiraya Investindo, a subsidiary (see Note 38).
Koperasi Perkebunan Sipatuo merupakan perkebunan plasma yang dikelola oleh PT Bumiraya Investindo, entitas anak (lihat Catatan 38).
44
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Koperasi Olak Gedong Melako Intan merupakan perkebunan plasma yang dikelola oleh PT Persada Alam Hijau, entitas anak (lihat Catatan 38).
Koperasi Olak Gedong Melako Intan is plasma plantation managed by PT Persada Alam Hijau, a subsidiary (see Note 38).
Koperasi Dait Jaya merupakan perkebunan plasma yang dikelola oleh PT Charindo Palma Oetama, entitas anak (lihat Catatan 38).
Koperasi Dait Jaya is plasma plantation managed by PT Charindo Palma Oetama, a subsidiary (see Note 38).
Koperasi Pade Jaya merupakan perkebunan plasma yang dikelola oleh PT Airlangga Sawit Jaya, entitas anak (lihat Catatan 38).
Koperasi Pade Jaya is plasma plantation managed by PT Airlangga Sawit Jaya, a subsidiary (see Note 38).
Seluruh aset keuangan tidak lancar lainnya didenominasi dalam mata uang Rupiah.
All other non-current financial assets denominated in Rupiah.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang dapat ditagih sehingga tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai piutang.
The management believes that all receivable is collectible that it is not necessary to provide allowance for impairment in value of receivable.
8. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
8.
The details of the transactions and balances with related parties are as follows:
Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
2016 Rp Piutang Pihak Berelasi Non-usaha PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk *) PT Patra Power Nusantara Lain-lain Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Utang Pihak Berelasi Non-usaha PT Tiga Pilar Corpora Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) Jumlah Beban Imbalan Kerja Jangka Pendek Dewan Komisaris dan Direksi
9,538,173,275 697,208,897 195,897,016 10,431,279,188
Transactions and Balances with Related Parties
Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas/ Beban Terkait/ Percentage to Total Assets/Liabilities/ Related Expenses 2016 2015 % %
2015 Rp 3,649,316,834 697,208,897 231,925,864 4,578,451,595
0.40 0.03 0.01 0.44
0.17 0.03 0.01 0.21
Due from Related Parties Non-Trade PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk *) PT Patra Power Nusantara Others Total
42,524,028,339 3,489,347 42,527,517,686
-406,711,752 406,711,752
3.03 0.00 3.03
-0.03 0.03
Non-Current Liabilities Due to Related Parties Non-Trade PT Tiga Pilar Corpora Others (below Rp500 million each) Total
4,950,000,000
5,016,666,264
(10.29)
15.41
Short-term Employment Benefits Expense Board of Commissioners and Directors
*) merupakan entitas induk Perusahaan sampai dengan tanggal 11 Mei 2016
*) parent of the Company until May 11, 2016
Seluruh piutang dan utang pihak berelasi nonusaha didenominasi dalam mata uang Rupiah.
All due from and due to related parties non-trade denominated in Rupiah.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang pihak berelasi non-usaha dapat tertagih, maka tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai piutang.
Management believes that all due from related parties non-trade are fully collectible, and therefore, provision for impairment in value of receivables is not provided.
Hubungan dan sifat transaksi kepada pihakpihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
The relationship and nature of transactions with related parties are as follows:
45
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh) No 1 2 3 4
Pihak Yang Berelasi/ Related Party PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) Sifat Transaksi/ Nature of Transactions
Sifat Pihak Berelasi/ Relationship Dalam Pengendalian yang Sama/
Pinjaman tanpa bunga dan jatuh tempo/
Under Common Control
Non-interest bearing loan without maturity date
Dalam Pengendalian yang Sama/
Beban antar perusahaan dan Pinjaman tanpa bunga dan jatuh tempo/
Under Common Control
Intercompany charges and non-interest bearing loan without maturity date
PT Patra Power Nusantara
Dalam Pengendalian yang Sama/
Pinjama tanpa bunga dan jatuh tempo/
Dewan Komisarid dan Direksi/ Board of Commisioner and Directors
Under Common Control Manajemen Kunci/ Key Management
Non-interest bearing loan without maturity date Beban Imbalan Kerja/ Employment Benefits Expense
PT Tiga Pilar Corpora
9. Aset Tetap
9. Property, Plant and Equipment 1 Januari/ January 1, Rp
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung: Tanah Bangunan dan Renovasi Prasarana Umum Mesin dan Alat Berat Pabrik Kendaraan Peralatan dan Perabot Kantor Sub Jumlah
2016 Pengurangan/ Deduction Rp
Penambahan/ Addition Rp
Reklasifikasi/ Reclassification/ Rp
31 Desember/ December 31, Rp Acquisition Costs Direct Ownership: Land Buildings and Renovation Infrastructures Machinery and Heavy Equipment Mills Vehicles Office Furniture and Fixtures Subtotal
146,289,923,247 52,965,226,039 25,232,270,035 8,470,074,336 97,165,052,293 5,442,969,563 10,683,426,274 346,248,941,787
17,550,528,875 605,770,805 3,111,079,992 1,802,067,928 840,828,403 1,010,200,002 659,685,938 25,580,161,943
---582,250,000 -275,500,000 147,914,886 1,005,664,886
106,325,643 4,247,464,289 -30,987,019,878 -10,746,131,728 -46,086,941,538
163,946,777,765 57,818,461,133 28,343,350,027 40,676,912,142 98,005,880,696 16,923,801,293 11,195,197,326 416,910,380,382
32,383,984,350 13,044,726,728 45,428,711,078
----
----
(30,987,019,878) (10,746,131,728) (41,733,151,606)
1,396,964,472 2,298,595,000 3,695,559,472
Aset dalam Penyelesaian: Bangunan Proyek dalam Pengembangan Sub Jumlah Jumlah
5,294,255,201 95,176,900 5,389,432,101 397,067,084,966
2,182,408,868 305,250,000 2,487,658,868 28,067,820,811
---1,005,664,886
(4,247,464,289) -(4,247,464,289) 106,325,643
3,229,199,780 400,426,900 3,629,626,680 424,235,566,534
Construction in Progress: Buildings Project in Progress Subtotal Total
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung: Bangunan dan Renovasi Prasarana Umum Mesin dan Alat Berat Pabrik Kendaraan Peralatan dan Perabot Kantor Sub Jumlah
9,986,613,515 5,245,817,735 5,876,367,233 9,120,357,147 2,953,247,748 5,426,100,929 38,608,504,307
3,183,281,307 1,322,649,221 8,021,524,334 66,749,242 933,974,268 1,816,179,310 15,344,357,682
--581,052,083 -275,500,000 129,731,103 986,283,186
--11,784,506,302 -7,660,865,402 -19,445,371,704
13,169,894,822 6,568,466,956 25,101,345,786 9,187,106,389 11,272,587,418 7,112,549,136 72,411,950,508
Accumulated Depreciation Direct Ownership: Buildings and Renovation Infrastructures Machinery and Heavy Equipment Mills Vehicles Office Furniture and Fixtures Subtotal
Aset Sewa Pembiayaan: Mesin dan Alat Berat Kendaraan Sub Jumlah Jumlah
9,800,814,558 9,203,076,976 19,003,891,534 57,612,395,841
2,485,719,598 654,056,783 3,139,776,381 18,484,134,063
---986,283,186
(11,784,506,302) (7,660,865,402) (19,445,371,704) --
502,027,854 2,196,268,357 2,698,296,211 75,110,246,719
Assets under Finance Lease: Machinery and Heavy Equipment Vehicles Subtotal Total
349,125,319,815
Carrying Value
Aset Sewa Pembiayaan: Mesin dan Alat Berat Kendaraan Sub Jumlah
Nilai Tercatat
339,454,689,125
1 Januari/ January 1, Rp Biaya Perolehan Pemilikan Langsung: Tanah Bangunan Prasarana Umum Mesin dan Alat Berat Pabrik Kendaraan Peralatan dan Perabot Kantor Sub Jumlah Aset Sewa Pembiayaan: Mesin dan Alat Berat Kendaraan Sub Jumlah
Penambahan/ Addition Rp
2015 Pengurangan/ Deduction Rp
Reklasifikasi/ Reclassification/ Rp
Assets under Finance Lease: Machinery and Heavy Equipment Vehicles Subtotal
31 Desember/ December 31, Rp
122,814,728,304 42,888,306,433 10,158,348,614 10,336,145,732 99,636,607,678 3,660,396,147 7,207,202,588 296,701,735,496
23,475,194,943 5,797,971,997 12,815,757,576 1,927,190,833 915,394,348 2,073,658,200 3,361,251,188 50,366,419,085
---------
-4,278,947,609 2,258,163,845 (3,793,262,229) (3,386,949,733) (291,084,784) 114,972,498 (819,212,794)
146,289,923,247 52,965,226,039 25,232,270,035 8,470,074,336 97,165,052,293 5,442,969,563 10,683,426,274 346,248,941,787
32,020,996,010 12,221,866,318 44,242,862,328
-1,185,848,750 1,185,848,750
----
362,988,340 (362,988,340) --
32,383,984,350 13,044,726,728 45,428,711,078
Acquisition Costs Direct Ownership: Land Buildings Infrastructures Machinery and Heavy Equipment Mills Vehicles Office Furniture and Fixtures Subtotal Assets under Finance Lease: Machinery and Heavy Equipment Vehicles Subtotal
46
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
1 Januari/ January 1, Rp
Aset dalam Penyelesaian Bangunan Proyek dalam Pengembangan Sub Jumlah Jumlah
---340,944,597,824
Penambahan/ Addition Rp
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) 2015 Pengurangan/ Deduction Rp
4,570,219,307 -4,570,219,307 56,122,487,142
Reklasifikasi/ Reclassification/ Rp
-----
724,035,894 95,176,900 819,212,794 --
31 Desember/ December 31, Rp
5,294,255,201 95,176,900 5,389,432,101 397,067,084,966
Construction in Progress Buildings Project in Progress Subtotal Total
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung: Bangunan Prasarana Umum Mesin dan Alat Berat Pabrik Kendaraan Peralatan dan Perabot Kantor Sub Jumlah
6,084,588,464 4,753,036,078 4,802,050,579 4,377,072,034 2,406,214,443 3,736,888,258 26,159,849,856
3,233,271,610 956,265,760 839,972,696 4,818,201,361 889,972,371 1,710,220,652 12,447,904,450
--------
668,753,441 (463,484,103) 234,343,958 (74,916,248) (342,939,066) (21,007,981) 750,001
9,986,613,515 5,245,817,735 5,876,367,233 9,120,357,147 2,953,247,748 5,426,100,929 38,608,504,307
Accumulated Depreciation Direct Ownership: Buildings Infrastructures Machinery and Heavy Equipment Mills Vehicles Office Furniture and Fixtures Subtotal
Aset Sewa Pembiayaan: Mesin dan Alat Berat Kendaraan Sub Jumlah Jumlah
5,524,562,248 7,793,722,060 13,318,284,308 39,478,134,164
4,625,445,768 1,060,911,459 5,686,357,227 18,134,261,677
-----
(349,193,458) 348,443,457 (750,001) --
9,800,814,558 9,203,076,976 19,003,891,534 57,612,395,841
Assets under Finance Lease: Machinery and Heavy Equipment Vehicles Subtotal Total
Nilai Tercatat
Beban berikut:
301,466,463,660
penyusutan
dialokasikan
339,454,689,125 339,454,460,963
Carrying Value
Depreciation expense is allocated as follows:
sebagai
2016
2015
Rp
Rp
Beban Pokok Penjualan (lihat Catatan 27) Kapitalisasi ke Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan (lihat Catatan 10) Beban Umum dan Administrasi (lihat Catatan 28)
12,656,502,169
9,550,785,950
2,385,185,477 3,442,446,417
4,196,496,964 3,386,941,131
Cost of Goods Sold (see Note 27) Capitalized to Immature Plantation (see Note 10) General and Administrative Expenses (see Note 28)
Jumlah
18,484,134,063
17,134,224,045
Total
Tanah Grup terdiri dari: 1. SHGU No. 30 dan No. 68-70, seluruhnya terdaftar atas nama PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, dengan luas 2.803 hektar dan berlokasi di KotabaruKalimantan Selatan. Masing-masing SHGU akan berlaku sampai tahun 2035-2044.
Group’s land consist of: 1. SHGU Nos. 30 and Nos. 68-70, all registered on PT Bumiraya Investindo (BRI)’s name, a subsidiary, with an area of 2,803 hectares located in Kotabaru-South Kalimantan. Each SHGU are valid until 2035-2044.
2.
SHGU No. 11-16, seluruhnya terdaftar atas nama PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), entitas anak dengan luas 4.037 hektar dan berlokasi di Desa Jambu Tembawang, Engkadik Pade, Dange Aji, Temoyok, Serimbu. Masing-masing SHGU akan berlaku sampai 17 November 2045.
2. SHGU Nos. 11-16, all registered on PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ)’s name, a subsidiary with an area of 4,037 hectares located in Desa Jambu Tembawang, Engkadik Pade, Dange Aji, Temoyok, Serimbu. Each SHGU are valid until November 17, 2045.
3.
SHGU No. 17-22 atas nama PT Charindo Palma Oetama (CPO), entitas anak, dengan luas 3.622 hektar dan berlokasi di Kecamatan Air Besar yang terbagi di Desa Sepangah, Semuntik, Sekendal, Temoyok, Nyanum, Semedang. Masingmasing SHGU tersebut akan berlaku sampai 17 November 2045.
3. SHGU Nos. 17-22, all registered on PT Charindo Palma Oetama (CPO)’s name, a subsidiary, with an area of 3,622 hectares located in District of Air Besar, that spread in Sub-district of Sepangah, Semuntik, Sekendal, Temoyok, Nyanum, Semedang. Each SHGU are valid until November 17, 2045.
47
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
4.
SHGU No. 16 atas nama PT Persada Alam Hijau (PAH), entitas anak, dengan luas 942,29 hektar dan berlokasi di Kelurahan Sungai Bengkal dan Desa Kunangan, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, Propinsi Jambi. SHGU tersebut akan berlaku sampai 11 Mei 2047.
4. SHGU No. 16, registered on PT Persada Alam Hijau (PAH)’s name, a subsidiary, with an area of 942.29 hectares located in District of Sungai Bengkal and Kunangan Village, Subdistrict of Tebo Ilir, District of Tebo, Jambi Province. The SHGU is valid until May 11, 2047.
5.
SHGU No. 24 atas nama PT Bailangu Capital Investment (BCI), entitas anak, dengan luas 9.100,86 hektar dan berlokasi di Kelurahan Sungai Jeruju, Sungai Lumpur, Sungai Ketupak, Kuala Sungai Jeruju, Ulak Kedondong, Kecamatan Cengal, serta Desa Rantau Lurus, Simpang Tiga Abadi, Simpang Tiga Makmu dan Kuala Dua Belas, Kecamatan Ulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir. SHGU tersebut akan berlaku sampai 17 April 2050.
5. SHGU No. 24, registered on PT Bailangu Capital Investment (BCI)’s name,a subsidiary, with an area of 9,100.86 hectares located in District of Sungai Jeruju, Sungai Lumpur, Sungai Ketupak, Kuala Sungai Jeruju, Ulak Kedondong, Subdistrict of Cengal and Desa Rantau Lurus, Simpang Tiga Abadi, Simpang Tiga Makmu and Kuala Dua Belas, Subdistrict of Ulung Selapan, District of Ogan Komering Ilir. The SHGU is valid until April 17, 2050.
Manajemen berpendapat tidak akan ada hambatan dalam memperbaharui sertifikat pada saat habis masa berlakunya.
Management considers that there will be no difficulties in obtaining renewals of certificates upon expiry date.
Pada tahun 2015, penambahan aset tetap dari entitas yang diakuisisi adalah sebesar Rp5.871.483.828 (harga perolehan sebesar Rp6.871.521.460 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp1.000.037.632) (lihat Catatan 33).
In 2015, the addition of property, plant and equipment of the acquired entities amounted to Rp5,871,483,828 (acquisition cost amounted to Rp6,871,521,460 and accumulated depreciation amounted to Rp1,000,037,632) (see Note 33).
SHGU BCI, entitas anak, dijadikan jaminan atas dana syirkah temporer yang diperoleh dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (lihat Catatan 18).
BCI’s SHGU, a subsidiary, is pledged as collateral of the temporary syirkah fund obtained from Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (see Note 18).
Seluruh aset tetap milik BRI, PT Mitrajaya Agro Palm, ASJ, CPO, TAM, PT Muarobungo Plantation dan PT Tugu Palma Sumatera, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman sindikasi bank (lihat Catatan 17).
All property, plant and equipment of BRI, PT Mitrajaya Agro Palm, ASJ, CPO, TAM, PT Muarobungo Plantation and PT Tugu Palma Sumatera, subsidiaries, are pledged as collateral of the loans obtained from syndicate bank loans (see Note 17).
Aset tetap Grup berupa pabrik, mesin, alat berat dan kendaraan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp214.125.367.000 dan Rp213.327.627.000 pada 31 Desember 2016 dan 2015.
The Group’s property, plant and equipment such as mills, machineries, heavy equipment and vehicle are insured from fire, earthquake and other risks with the total coverage of Rp214,125,367,000 and Rp213,327,627,000 as of December 31, 2016 and 2015, respectively.
Seluruh asuransi aset tetap Grup dijadikan jaminan atas pinjaman kepada pinjaman sindikasi bank (lihat Catatan 17).
All insurance Group’s property, plant and equipment are pledged as collateral of the loans obtained from syndicate bank loans (see Note 17).
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami.
The management believes that insurance coverage is adequate to cover possible losses on the risks might be experienced.
48
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) Total gross property, plant and equipment that have been fully depreciated and still in use is:
Jumlah bruto aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah: 2016 Rp
2015 Rp
Mesin dan Alat Berat Kendaraan Perabot dan Peralatan Kantor Prasarana Umum Bangunan
3,318,572,894 2,679,434,090 2,139,410,308 714,344,520 18,353,750
3,135,854,618 1,699,234,090 1,488,961,593 ---
Machinery and Heavy Equipment Vehicles Office Furniture and Fixtures Infrastructures Buildings
Jumlah
8,870,115,562
6,324,050,301
Total
Management considers that there are no indication of changes in circumstances that resulted in the impairment of property, plant and equipment as of December 31, 2016.
Manajemen berpendapat tidak ada indikasi atas perubahan-perubahan kondisi yang mengakibatkan penurunan nilai aset tetap pada 31 Desember 2016. 10. Tanaman Perkebunan
10. Plantations 2016
1 Januari/ January 1, Rp Kelapa Sawit Biaya Perolehan Akumulasi Amortisasi
1,360,030,991,853 45,351,660,298
Nilai Tercatat
1,314,679,331,555
Penambahan/ Addition Rp
Pengurangan/ Deduction Rp
284,175,992,048 14,786,899,027
31 Desember/ December 31, Rp ---
1,644,206,983,901 60,138,559,325
Palm Trees Acquisition Cost Accumulated Amortization
1,584,068,424,576
Carrying Value
2015 1 Januari/ January 1, Rp Kelapa Sawit Biaya Perolehan Akumulasi Amortisasi
894,903,340,577 29,827,051,638
Nilai Tercatat
865,076,288,939
Penambahan/ Addition Rp
Pengurangan/ Deduction Rp
465,127,651,276 15,524,608,660
31 Desember/ December 31, Rp ---
1,360,030,991,853 45,351,660,298
Palm Trees Acquisition Cost Accumulated Amortization
1,314,679,331,555
Carrying Value
Beban amortisasi tanaman menghasilkan dibebankan pada beban pokok penjualan (lihat Catatan 27).
Amortization of matured plantations are charged to cost of goods sold (see Note 27).
Seluruh tanaman perkebunan milik PT Bumiraya Investindo, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Charindo Palma Oetama, PT Muarobungo Plantation, PT Mitrajaya Agro Palm, PT Tandan Abadi Mandiri, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman kepada pinjaman sindikasi bank (lihat Catatan 17).
All plantation of PT Bumiraya Investindo, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Charindo Palma Oetama, PT Muarobungo Plantation, PT Mitrajaya Agro Palm, PT Tandan Abadi Mandiri, subsidiaries, are pledged as collateral of the loans obtained from syndicate bank loans (see Note 17).
Seluruh tanaman perkebunan milik PT Persada Alam Hijau seluas 942,29 hektar dijadikan jaminan atas pinjaman kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (lihat Catatan 17).
All plantation of PT Persada Alam Hijau with area of 942.29 hectares are pledged as collateral of the loans obtained from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (see Note 17).
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp67.112.825.331 dan Rp127.742.213.661 (termasuk selisih kurs sebesar
Borrowing costs that were capitalised to immature plantations amounted to Rp67,112,825,331 and Rp127,742,213,661 (include foreign exchange amounted to Rp61,294,672,021) for the years
49
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Rp61.294.672.021) masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 (lihat Catatan 17).
ended December 31, 2016 and 2015, respectively (see Notes 17).
Pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, biaya ujroh yang dikapitalisasi ke tanaman perkebunan belum menghasilkan adalah sebesar Rp1.607.215.379 (lihat Catatan 17).
For the year ended December 31, 2016, the costs of ujroh capitalised to immature plantations is amounted to Rp1,607,215,379 (see Note 17).
Pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, biaya ujroh yang dikapitalisasi ke tanaman perkebunan belum menghasilkan adalah Rp7.184.063.333 (lihat Catatan 18).
For the year ended December 31, 2016 cost of ujroh capitalised to immature plantation is amounted to Rp7,184,063,333 (see Note 18).
Beban depresiasi aset tetap yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp2.385.185.477 dan Rp4.196.496.964 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 (lihat Catatan 9).
Depreciation expenses of property, plant and equipment is capitalised to immature plantation is amounted to Rp2,385,185,477 and Rp4,196,496,964 for the years ended December 31, 2016 and 2015, respectively (see Note 9).
Pada 2015, penambahan tanaman perkebunan belum menghasilkan dari entitas yang diakuisisi adalah sebesar Rp56.666.040.097 (lihat Catatan 33).
In 2015, the additions of immature plantations from acquired entity amounting to Rp56,666,040,097 (see Note 33).
Rincian mutasi tanaman perkebunan adalah sebagai berikut:
The details of movements in the plantations are as follows:
2016 Rp Tanaman Menghasilkan Saldo Awal Reklasifikasi dari Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan Jumlah Akumulasi Penyusutan Saldo Akhir Tanaman Belum Menghasilkan Saldo Awal Penambahan Periode Berjalan Penambahan dari Entitas Akuisisian Reklasifikasi ke Tanaman Perkebunan Menghasilkan Saldo Akhir Jumlah Tanaman Perkebunan
2015 Rp
269,119,395,963
55,657,124,050 420,746,048,419 (60,138,559,325) 360,607,489,094
95,969,528,406 365,088,924,369 (45,351,660,298) 319,737,264,071
994,942,067,484 284,175,992,048
625,783,944,614 408,461,611,179
--
56,666,040,097
(55,657,124,050) 1,223,460,935,482
(95,969,528,406) 994,942,067,484
Immature Plantations Beginning Balance Additional in Current Period Additional from Acquired Entity Reclassification to Mature Plantations Ending Balance
1,584,068,424,576
1,314,679,331,555
Total Plantations
Details of the plantations based on the planted area are as follows:
Luas area yang sudah ditanam adalah sebagai berikut: 2016 (Dalam Ha)/ (In Hectares) Tanaman Perkebunan Menghasilkan Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan Jumlah
Mature Plantations Beginning Balance Reclassification from Immature Plantations Total Accumulated Amortization Ending Balance
365,088,924,369
2015 (Dalam Ha)/ (In Hectares)
8,590 12,649 21,239
7,143 12,540 19,683
Matured Plantations Immature Plantations Total
50
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Tanaman perkebunan Grup telah diasuransikan terhadap gempa bumi dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp191.267.922.872 dan Rp530.127.447.401 pada 31 Desember 2016 dan 2015.
The Group’s plantation are insured from earthquake and other risks with a total coverage of Rp191,267,922,872 and Rp530,127,447,401 as of December 31, 2016 and 2015, respectively.
Seluruh asuransi tanaman perkebunan milik BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP dan TAM dijadikan jaminan atas pinjaman sindikasi bank (lihat Catatan 17).
All insurance of plantation of PT Investindo, ASJ, CPO, MBP, MJAP are pledged as collateral of obtained from syndicate bank loans 17).
11. Biaya Tangguhan Pengurusan Hak atas Tanah
11. Deferred Costs of Landrights Processing
2016 Rp PT Bumiraya Investindo PT Muarabungo Plantation PT Tandan Abadi Mandiri PT Tugu Palma Sumatra PT Mitra Jaya Agro Palm PT Persada Alam Hijau Jumlah
Bumiraya and TAM the loans (see Note
2015 Rp
63,213,599,966 53,136,453,125 44,522,635,330 15,762,822,525 1,864,500,000 --
62,940,809,969 53,136,453,125 43,522,635,330 15,762,822,525 1,749,500,000 106,325,643
PT Bumiraya Investindo PT Muarabungo Plantation PT Tandan Abadi Mandiri PT Tugu Palma Sumatra PT Mitra Jaya Agro Palm PT Persada Alam Hijau
178,500,010,946
177,218,546,592
Total
Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Grup sehubungan dengan perolehan hak atas tanah sampai dengan hak tersebut diperoleh.
This account represents all cost paid of the Group related to acquisition of landrights until the right is obtained.
Pada 2015, penambahan biaya tangguhan pengurusan hak atas tanah dari entitas yang diakuisisi adalah sebesar Rp6.863.412.880 (lihat Catatan 33).
In 2015, the additions of deferred cost of landrights processing from acquired entity amounting to Rp6,863,412,880 (see Note 33).
12. Aset Takberwujud
12. Intangible Assets 2016 1 Januari/ January 1, Rp
Harga Perolehan Goodwill Piranti Lunak Jumlah Akumulasi Amortisasi Piranti Lunak Nilai Tercatat
Penambahan/ Addition Rp
31 December/ December 31, Rp
14,558,903,774 7,959,776,089 22,518,679,863
----
14,558,903,774 7,959,776,089 22,518,679,863
Acquisition Cost Goodwill Software Total
543,666,895
1,021,578,252
1,565,245,147
Accumulated Amortization Software
20,953,434,716
Carrying Value
21,975,012,968
51
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) 2015
1 Januari/ January 1, Rp Harga Perolehan Goodwill Piranti Lunak Jumlah Akumulasi Amortisasi Piranti Lunak Nilai Tercatat
Penambahan/ Addition Rp
31 December/ December 31, Rp
8,980,274,094 7,343,306,343 16,323,580,437
5,578,629,680 616,469,746 6,195,099,426
14,558,903,774 7,959,776,089 22,518,679,863
Acquisition Cost Goodwill Software Total
130,489,000
413,177,895
543,666,895
Accumulated Amortization Software
21,975,012,968
Carrying Value
16,193,091,437
All software amortisation expense recorded in general and administrative expenses.
Seluruh beban amortisasi piranti lunak dicatat di beban umum dan administrasi.
13. Perpajakan
13. Taxations
a. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
a. Income Tax Benefits (Expenses) 2016 Rp
2015 Rp
Entitas Anak:
Subsidiaries:
Kini Tangguhan - Neto
(3,091,271,000) (3,919,680,781)
-4,097,826,369
Current Deferred - Net
Manfaat (Beban) Pajak - Neto
(7,010,951,781)
4,097,826,369
Tax Benefits (Expenses) - Net
A reconciliation between profit (loss) before income tax as presented in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and the estimated fiscal loss of the Company is as follows:
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan taksiran rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut: 2016 Rp Laba (Rugi) sebelum Pajak Menurut Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Dikurangi : Bagian Laba (Rugi) Bersih Entitas Anak - Neto Rugi Perusahaan sebelum Pajak Penghasilan
2015 Rp Income (Loss) before Tax as shown in the Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income Less: Income (Loss) before Loss Tax of Subsidiaries - Net Loss before Income Tax of the Company
15,008,385,841 (20,302,308,054) (5,293,922,213)
(20,473,880,547) 18,669,287,509 (1,804,593,038)
Pendapatan Bunga
(2,240,244)
(3,438,035,883)
Sumbangan
11,400,000
6,850,227
9,159,756
(3,431,185,656)
(5,284,762,457)
(5,235,778,694)
Estimated Fiscal Loss for the Year
--
--
Current Income Tax - the Company
Beban Pajak Kini - Entitas Anak
(3,091,271,000)
--
Current Income Tax Expenses - Subsidiaries
Jumlah Beban Pajak Konsolidasian - Neto
(3,091,271,000)
--
Total Consolidated Tax Expenses - Net
Beda Tetap:
Jumlah Beda Tetap Taksiran Rugi Fiskal Tahun Berjalan
Permanent Differences:
Beban Pajak Kini - Perusahaan
Interest Income Donation Total Permanent Differences
Until issuance date of these consolidated financial statements, the Company has reported the 2015 annual Tax Return (SPT) to the tax office. Reported taxable income and tax expense for the year 2015 there is no differences from SPT submitted by the Company to the tax office.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2015 ke Kantor Pelayanan Pajak. Laba kena pajak dan beban pajak tahun 2015 yang tercatat tidak berbeda dengan yang dilaporkan dalam SPT 2015.
52
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) A reconciliation between income tax expense calculated with applicable income tax rate and income tax benefits (expense) shown in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income as is as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan tarif pajak yang berlaku dan manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut: 2016 Rp
2015 Rp
Laba (Rugi) sebelum Pajak Menurut
Income (Loss) before Tax as shown in the
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Dikurangi: Bagian Laba (Rugi) Bersih Entitas Anak - Neto Rugi Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan
Consolidated Statements of Profit or Loss 15,008,385,841 (20,302,308,054) (5,293,922,213)
(20,473,880,547) 18,669,287,509 (1,804,593,038)
and Other Comprehensive Income Less: Income (Loss) before Loss Tax of Subsidiaries - Net Loss before Income Taxes of the Company
Pajak Penghasilan dengan Tarif yang Berlaku (25%) Rugi Fiskal yang Tidak Dikompensasi Pendapatan Bunga Sumbangan Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Perusahaan Beban Pajak Tangguhan atas Goodwill Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Entitas Anak
(1,323,480,553) 1,321,190,614 (560,061) 2,850,000 --(7,010,951,781)
(451,148,260) 1,308,944,674 (859,508,971) 1,712,557 -1,394,657,420 2,703,168,949
Income Tax at Applicable Rate (25%) Uncompensated Tax Loss Interest Income Donation Total Tax Benfits (Expense) of the Company Deferred Tax Expenses of Goodwill Total Income (Expenses) Tax Benefits of Subsidiaries
Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Konsolidasian
(7,010,951,781)
4,097,826,369
Consolidated Income Tax Benefits (Expenses)
b. Pajak Dibayar di Muka
b. 2016 Rp
2015 Rp Subsidiaries
Entitas Anak Pajak Penghasilan: Pasal 22
Income Tax: 123,178,061
--
Article 22
--
1,738,548,977
Article 28 (A)
8,737,574,949
4,721,178,192
8,860,753,010
6,459,727,169
Pasal 28 (A) Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
Prepaid Tax
Value Added Tax Total
PT Bumiraya Investindo, a subsidiary, expenses prepaid income tax article 28 (A) amounted to Rp1,738,548,977 to adjust with SPT year 2015.
PT Bumiraya Investindo, entitas anak, membebankan piutang pajak penghasilan pasal 28 (A) sebesar Rp1.738.548.977 untuk menyesuaikan dengan SPT tahun 2015. c. Utang Pajak
c. Taxes Payable 2016 Rp
2015 Rp
Entitas Anak
Subsidiaries
Pajak Penghasilan:
Income Tax:
Pasal 4 (2)
150,520,329
90,021,433
Article 4 (2)
Pasal 21
119,242,616
156,445,638
Article 21
Pasal 22
105,790
65,465
Article 22
Pasal 23
91,995,319
61,417,693
Article 23
Pasal 26
38,549,439
38,549,439
Article 26
Pasal 29
3,091,271,000
--
927,135,810
351,844,940
4,418,820,303
698,344,608
Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
Article 29 Value Added Tax Total
53
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
d. Deferred Tax Assets (Liabilities)
1 Januari/
Dibebankan
Dibebankan
31 Desember/
January 1,
(Dikreditkan) pada
(Dikreditkan) pada
December 31,
Laba Rugi
Penghasilan
2016
Konsolidasian/
Komprehensif
2016
Charged (Credited)
Lain/
to Consolidated
Charged (Credited)
Profit or Loss
to Other Comprehensive
Rp
Income Rp
Rp
Rp
Liabilitas Pajak Tangguhan
Deferred Tax Liabilities
Perusahaan Goodwill
(1,394,657,419)
--
--
(1,394,657,419)
The TheCompany Company Goodwill
Entitas Anak
(7,782,001,355)
221,292,635
--
(7,560,708,720)
Subsidiaries
(9,176,658,774)
221,292,635
--
(8,955,366,139)
21,939,998,170
(4,140,973,416)
107,530,387
17,906,555,141
Jumlah Aset Pajak Tangguhan Entitas Anak
Total Deferred Tax Assets
1 Januari/
Dibebankan
Penambahan dari
Dibebankan
31 Desember/
January 1,
(Dikreditkan) pada
Kombinasi
(Dikreditkan) pada
December 31, 2015
2015
Laba Rugi
Bisnis/
Penghasilan
Konsolidasian/
Addition from
Komprehensif
Charged (Credited)
Business
Lain/
to Consolidated
Combination
Charged (Credited)
Profit or Loss
Subsidiaries
to Other Comprehensive
Rp
Rp
Income Rp
Rp
Rp
Liabilitas Pajak Tangguhan
Deferred Tax Liabilities
Perusahaan Goodwill Entitas Anak Jumlah
(1,394,657,419)
--
--
(1,394,657,419)
The Company Company The Goodwill
(6,833,076,088)
--
(948,925,267)
--
(7,782,001,355)
Subsidiaries
(6,833,076,088)
(1,394,657,419)
(948,925,267)
--
(9,176,658,774)
16,762,107,127
5,492,483,788
44,356,113
(358,948,858)
21,939,998,170
--
Aset Pajak Tangguhan Entitas Anak
Total Deferred Tax Assets Subsidiaries
e. Administrasi Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia mengatur bahwa masing-masing perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang secara individu.
e. Administration Fiscal laws in Indonesia requires that each company calculate, determine and pay the amount of tax payable individually.
Berdasarkan Undang-Undang yang berlaku, Direktur Jendral Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
Based on the prevailing laws, the Director General of Tax (“DJP”) may assess or amend taxes within a certain period of time. For fiscal years 2007 and earlier, the period is ten years since the tax become payable but not more than 2013, while for the fiscal years 2008 and onwards, the period is five years from the time of the tax become payable.
54
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
14. Utang Usaha – Pihak Ketiga
14. Trade Payables – Third Parties 2016 Rp
Pihak Berelasi Kontraktor Pupuk, Sparepart dan Bahan Kimia Ganti Rugi Tanam Tumbuh Pengangkutan Bibitan Tandan Buah Segar Lain-lain Jumlah
2015 Rp
50,417,923,915 31,517,817,159 5,699,444,159 2,528,267,883 498,145,000 -3,449,579,727 94,111,177,843
Related Party Contractor Fertilizer, Sparepart and Chemical Compensation of Plants Freight Nurseries Fresh Fruit Bunch Others Total
57,405,072,693 23,605,618,932 8,203,940,472 -1,930,094,843 2,672,705,637 3,386,108,291 97,203,540,868
Seluruh utang usaha didenominasi dalam mata uang Rupiah.
All trade payables denominated in Rupiah.
Tidak terdapat jaminan yang diberikan dan suku bunga dengan utang usaha.
There is no collateral and interest in regards with the trade payables.
15. Beban Akrual
15. Accrued Expenses 2016 Rp
2015 Rp
Bunga Operasional
23,083,233,789 6,603,620,371
14,333,453,156 3,086,026,651
Interest Operational
Jumlah
29,686,854,160
17,419,479,807
Total
16. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 2016 Rp
16.
Other Current Financial Liabilities
2015 Rp
Utang Pembelian Saham Sewa Lain-lain
12,301,783,800 4,703,294,037 5,078,888,819
28,250,000,000 -5,227,454,184
Shares Acquisition Payable Rental Others
Jumlah
22,083,966,656
33,477,454,184
Total
Shares acquisition payable represents payable to PT Pangeran Duayu for acqusition of PT Bailangu Capital Investment (see Note 33).
Utang pembelian saham merupakan utang kepada PT Pangeran Duayu atas akuisisi PT Bailangu Capital Investment (lihat Catatan 33). 17. Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang
17. Long-Term Bank and Financial Institution Loans
2016 Rp Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) Subjumlah
2015 Rp
50,781,000,000
23,381,000,000
5,747,250,667 56,528,250,667
-23,381,000,000
Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) Subtotal
55
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
2016 Rp Dolar AS Pinjaman Sindikasi Bank Provisi Amortisasi Provisi Subjumlah Jumlah Utang Bank Jangka Panjang Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Utang Bank Jangka Panjang Setelah Dikurangi Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
a.
2015 Rp
1,027,854,000,000 (35,297,000,000) 18,826,552,917 1,011,383,552,917 1,067,911,803,584
1,055,317,757,428 (35,297,000,000) 12,016,000,000 1,032,036,757,428 1,055,417,757,428
US Dollar Syndicate Bank Loan Provision Amortisation of Provision Subtotal Total Long-term Bank Loans
3,800,000,000
Less Current Maturities: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
1,051,617,757,428
Long-Term Bank Loans - net of Current Maturities
5,500,000,000
1,062,411,803,584
Pinjaman Sindikasi Bank Pada tanggal 26 Juni 2014, PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Muarobungo Plantation (MBP) dan PT Tandan Abadi Mandiri (TAM), seluruhnya entitas anak, sebagai debitur, memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi bank dari RHB Bank Berhad, Cabang Singapura, Rabobank International Cabang Hongkong, PT Bank Permata Tbk dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia dengan jumlah keseluruhan fasilitas sebesar USD125,000,000, yang terdiri atas pinjaman jangka panjang Fasilitas A dan Fasilitas Murabahah sebesar USD100,000,000, serta Revolving loan Fasilitas B sebesar USD25,000,000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 30 Juni 2019 dan dapat diperpanjang hingga 30 Juni 2021. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga sebesar LIBOR+6% per tahun untuk fasilitas non Murabahah dan tingkat bagi hasil sebesar 6,10% per tahun untuk fasilitas Murabahah. Pinjaman fasilitas B dikenakan tingkat bunga sebesar LIBOR+5,80% per tahun. Atas fasilitas ini BRI, ASJ, CPO, MJAP, MBP dan TAM, harus menjaga rasio Total Net Debt to EBITDA tidak melebihi 5,00 kali, penerapan awal akan dilakukan pada 30 Juni 2017 dan setiap 3 (tiga) bulan setelahnya.
a.
Syndicate Bank Loans On June 26, 2014, PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Muarobungo Plantation (MBP) and PT Tandan Abadi Mandiri (TAM), subsidiaries, as debtor, obtained bank loan syndicate facility of RHB Bank Berhad, Singapore Branch, Rabobank International Hongkong Branch, PT Bank Permata Tbk and Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia with total facility amounting to USD125,000,000, consists of long-term loans A Facility and Murabahah Facility amounting to USD100,000,000, and Revolving loan B Facility amounting to USD25,000,000. These facilities will due on June 30, 2019 and extendable until June 30, 2021. This facility bears an interest rate of LIBOR+6% per annum for non-Murabahah facility, and sharing rate of 6.10% per annum for Murabahah facility. Loan B facility bears an interest rate of LIBOR+5.80% per annum. For these facilities, BRI, ASJ, CPO, MJAP, MBP and TAM, must maintain ratio of Total Net Debt to EBITDA not exceed 5.00 times, first determination will effective on Juni 30, 2017, and every three (3) months later.
As of December 31, 2016 and 2015, total facilities which have been use amounted to USD76,500,000, respectively. As of December 31, 2016 and 2015, the outstanding balance of this facility is amounted to USD75,274,155 (equivalent Rp1,011,383,552,917) and USD74,812,378 (equivalent Rp1,032,036,757,428), respectively.
Pada 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah fasilitas yang telah digunakan masing-masing sebesar USD76,500,000. Pada 31 Desember 2016 dan 2015, saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar USD75,274,155 (ekuivalen Rp1.011.383.552.917) dan USD74,812,378 (ekuivalen Rp1.032.036.757.428).
56
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
b.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Jaminan atas fasilitas pinjaman sindikasi bank ini adalah sebagai berikut: - Jaminan fidusia atas piutang, aset tetap dan asuransi yang diberikan oleh BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP dan TAM (lihat Catatan 4 dan 9); - Tanah perkebunan milik BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP dan TAM (lihat Catatan 10 dan 11); - Gadai saham atas saham ASJ, CPO, MBP. MJAP yang dimiliki BRI; dan - Gadai atas saham TAM yang dimiliki oleh MBP.
The collateral of these loan sindicate facility are as follows: - The fiduciary security on receivable, property, plant and equipment and insurance given by BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP and TAM (see Notes 4 and 9); - Plantation of BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP and TAM (see Notes 10 and 11);
Tidak terdapat pembayaran pinjaman untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
There are no payment of this loan for the year ended December 31, 2016.
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah masing-masing sebesar Rp67.112.825.331 dan Rp63.377.388.701 pada 31 Desember 2016 dan 2015.
Borrowing cost that were capitalised to immature plantations amounted to Rp67,112,825,331 and Rp63,377,388,701 as of December 31, 2016 and 2015, respectively.
- Fiduciary on shares of ASJ, CPO, MBP and MJAP owned by BRI; and - Fiduciary on shares of TAM owned by MBP.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Bank BNI) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 011.051 dan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 46 tanggal 23 Agustus 2011, seluruhnya dibuat di hadapan Alia Ghanie, S.H., notaris di Jakarta, PT Persada Alam Hijau (PAH), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi sebesar Rp26.000.000.000.
b.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Bank BNI) Based on the Deed of Investment Credit Agreement No. 011.051 and Deed of Investment Credit Agreement No. 46 dated August 23, 2011, all made in the presence of Alia Ghanie, S.H., a notary in Jakarta, PT Persada Alam Hijau (PAH), a subsidiary, obtained Investment Credit facility amounting to Rp26,000,000,000.
Fasilitas ini memiliki jatuh tempo pada 22 Januari 2019 dengan masa tenggang (grace period) 36 bulan dan dikenakan tingkat bunga sebesar 13,25% per tahun. Pada 31 Desember 2016 dan 2015, saldo terutang Fasilitas ini masing-masing adalah Rp21.331.000.000 dan Rp23.381.000.000.
This loan facility will mature on January 22, 2019 with grace periods of 36 months and bears an interest rate of 13.25% per annum. The outstanding balance of this facility amounting to Rp21,331,000,000 and Rp23,381,000,000 as of December 31, 2016 and 2015, respectively.
Pembayaran pinjaman atas fasilitas ini untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp2.050.000.000.
The payment of this facility loan for the year ended December 31, 2016 amounted to Rp2,050,000,000.
Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi No. 016.002 tanggal 29 Januari 2016, PAH mendapatkan fasilitas kredit berupa Kredit Investasi dengan maksimum kredit sebesar Rp30.000.000.000. Fasilitas ini memiliki jatuh tempo selama 7 (tujuh) tahun dan dikenakan tingkat bunga 12% per tahun. Pada 31 Desember 2016, saldo terutang Fasilitas ini adalah Rp29.400.000.000.
Based on the Investment Credit Agreement No. 016.002 dated January 29, 2016, PAH obtained of investment credit facility with maximum of Rp30,000,000,000. This facility has maturity of 7 (seven) years and bears an interest rate of 12% per annum. The outstanding balance of this facility as of December 31, 2016 amounting to Rp29,400,000,000. 57
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Pembayaran pinjaman atas fasilitas ini untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp600.000.000.
The payment of this facility loan for the year ended December 31, 2016 amounted to Rp600,000,000.
Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut adalah kebun kelapa sawit PAH seluas 942,29 hektar (lihat Catatan 10).
Collateral for the loan is PAH’s plantations with area of 942.29 hectares (see Note 10).
Penerima kredit tidak diperkenankan untuk melakukan hal dibawah ini tanpa persetujuan tertulis dari Bank: Mengadakan penggabungan usaha (merger), atau konsolidasi dengan perusahaan lain; Melakukan investasi, penyertaan modal atau pengambilalihan saham pada perusahaan lain. Mengijinkan pihak lain menggunakan PAH untuk kegiatan usaha pihak lain. Mengubah bentuk atau status hukum PAH, merubah Anggaran Dasar PAH dan memindahtangankan resipis atau saham PAH baik antara pemegang saham maupun kepada pihak lain. Membayar hutang kepada pemegang saham. Membagikan dividen atau keuntungan usaha kepada pemegang saham. Memberikan pinjaman kepada siapapun juga, termasuk kepada para pemegang saham, kecuali dalam rangka transaksi dagang yang berkaitan dengan usaha PAH. Menerima pinjaman dari pihak lain, kecuali jika pinjaman tersebut diterima dalam rangka transaksi dagang yang berkaitan dengan usahanya. Memperoleh pembiayaan dari perusahaan leasing. Melakukan akuisisi/pengambilalihan aset milik pihak ketiga. Membuka kantor cabang atau perwakilan baru, atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada. Mengikatkan diri sebagai Penjamin dan menjaminkan harta kekayaan kepada pihak lain. Membubarkan atau minta dinyatakan pailit. Mengubah susunan Pengurus, Direksi dan Komisaris.
Credit recipients are not allowed to do the following matters without the approval the Bank: Conducting business combination (merger), or consolidation with another company; Investing, shares or takeover of shares of the other company. Permitting using PAH's business activities by the other parties. Changing PAH’s or legal form or status the Articles of Association, and transfer of shares neither between the shareholders nor the other parties.
Payment of loan to shareholders.
Distributing of dividends or profits to shareholders. Providing a loan to other parties, including to the shareholders, except related to PAH’s business activities. Receiving a loan from the other parties, except the loan obtained related commercial business transaction. Receiving financing from the leasing company. Acquisition/ takeover of the third parties assets Opening new branch or representative, or new business outside of existing business. Acting as guarantor and secured the assets to other parties.
Disincorporating or seek bancruptcy.
Changing the Management, Commissioners.
composition Directors
of
58
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
the and
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
c.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Atas pinjaman ini, PAH harus menjaga Current Ratio minimum 1 kali, Debt to Equity Ratio maksimum 2,5 kali dan Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 1 kali.
Upon this loan, PAH have to maintain Current Ratio minimum 1 times, Debt to Equity Ratio maximum 2.5 times and Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 1 times.
PAH telah memenuhi disebutkan diatas.
yang
PAH has complied with the covenants as described above.
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp1.399.467.906 pada 31 Desember 2015 (lihat Catatan 10).
Borrowing cost that were capitalised to immature plantations amounted to Rp1,399,467,906 as of December 31, 2015 (see Note 10).
ketentuan
Fasilitas Qardh Berdasarkan Akta Perjanjian Pembiayaan No.101 tanggal 29 April 2016 yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, PT Bailangu Capital Investment (BCI), entitas anak, memperoleh fasilitas pembiayaan ekspor 2 (PIE-2) dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor Indonesia dengan pagu kredit maksimal sebesar Rp116.879.000.000 dengan tingkat ujroh sebesar 11% per tahun dengan jangka selama 9 tahun.
c.
Qardh Facility Based on the Deed Financing Agreement No. 101 dated April 29, 2016 which was made in the presence of Dima Satria S.H., M.Kn., a notary in Jakarta, PT Bailangu Capital Investment (BCI), a subsidiary, obtained financing export – 2 facility (PIE-2) from Lembaga Pembiayaan Expor Impor Indonesia with the maximum credit limit of Rp116,879,000,000 bears an ujroh rate of 11% per annum with the maturity periods of 9 years.
Fasilitas PIE-2 digunakan untuk membiayai pembayaran ujroh atas fasilitas PIE-1 (lihat Catatan 18).
PIE-2 facility used for financing of payment ujroh PIE-1 facility (see Note 18).
Jaminan dan rasio covenant atas fasilitas PIE-2 paripasu dengan fasilitas PIE-1 (lihat Catatan 18)
Collaterals and covenant ratio of the PIE-2 facility are same with PIE-1 facility (see Note 18).
Pada 31 Desember 2016, saldo terutang fasilitas PIE-2 adalah sebesar Rp5.747.250.667.
As of December 31, 2016, the outstanding balance of PIE-2 facility amounted to Rp5,747,250,667.
Pembayaran Qardh untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp1.436.812.667.
The payment of Qardh for the year ended December 31, 2016 amounted to Rp1,436,812,667.
Pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, biaya ujroh yang dikapitalisasi ke tanaman perkebunan belum menghasilkan adalah sebesar Rp1.607.215.379 (lihat Catatan 10).
For the year ended December 31, 2016, the costs of ujroh capitalised to immature plantations is amounted to Rp1,607,215,379 (see Note 10).
59
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
18. Dana Syirkah Temporer
18. Temporary Syirkah Funds
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) Berdasarkan Akta Perjanjian Pembiayaan No.101 tanggal 29 April 2016 yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, PT Bailangu Capital Investment (BCI), entitas anak, memperoleh fasilitas pembiayaan ekspor 1 (PIE-1) dari Indonesia Eximbank yang didasarkan pada Musyarakah Mutanaqisha dengan pembiayaan maksimum sebesar Rp515.178.000.000.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) Based on the Deed Financing Agreement No. 101 dated April 29, 2016 which was made in the presence of Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., a notary in Jakarta, PT Bailangu Capital Investment (BCI), a subsidiary, obtained financing export – 1 facility (PIE-1) from Indonesia Eximbank which was based on Musyarakah Mutanaqisha principle with the maximum financing amounted to Rp515,178,000,000.
Fasilitas PIE-1 digunakan untuk pengembangan tanaman perkebunan kelapa sawit BCI.
PIE-1 facility used for development of BCI’s palm oil plantation.
Masa pengembalian fasilitas PIE-1 adalah 9 tahun dengan masa tenggang selama 48 bulan dengan porsi nisbah bank sebesar 80% dari tingkat ujroh yang disepakati sebesar 13,75% per tahun.
Payback periods of PIE-1 facility is 9 years with grace periods of 48 months, with the nisbah portion of the bank of 80% of the agreed ujroh rate of 13.75% per annum.
Selama masa pembangunan kebun, BCI diperkenankan untuk melakukan pembayaran ujroh atas fasilitas PIE-1 dengan fasilitas Qardh (lihat Catatan 17).
During development periods of the plant, BCI be allowed to used of Qardh facility for payment of PIE-1 facility’s ujroh (see Note 17).
Pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, biaya ujroh yang dikapitalisasi ke tanaman perkebunan belum menghasilkan adalah Rp7.184.063.333 (lihat Catatan 10).
For the year ended December 31, 2016 cost of ujroh capitalised to immature plantation is amounted to Rp7,184,063,333 (see Note 10).
Pada 31 Desember 2016, saldo terutang untuk fasilitas PIE-1 adalah sebesar Rp105.030.000.000.
As of December 31, 2016, the outstanding balance of PIE-1 facility amounted to Rp105,030,000,000.
Jaminan atas fasilitas PIE-1 adalah sebagai berikut: Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 24 dengan luas 9.100,86 hektar, SHGU berlaku sampai dengan tanggal 15 Juli 2050 (lihat Catatan 9), dan Corporate guarantee dari Perusahaan dan PT Pangeran Duayu.
The collateral of PIE-1 facility is as follows:
Selama periode perjanjian, BCI harus menjaga Debt to Equity Ratio maksimum 3 kali. BCI telah memenuhi ketentuan tersebut.
During the agreement periods, BCI is required to maintain maximum Debt to Equity Ratio of 3 times. BCI has complied with the such covenant.
Tidak terdapat pembayaran dana syirkah temporer untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
There is no payment of temporary syirkah fund for the year ended December 31, 2016.
Landright Certificate (SHGU) No. 24 with an area of 9,100.86 hectares, the SHGU will valid until July 15, 2050 (see Note 9), and Corporate guarantee from the Company and PT Pangeran Duayu.
60
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
19. Utang Sewa Pembiayaan
19. Obligations under Finance Lease The Group obtained several leasing facilities for the acquisition of vehicles and heavy equipment from certain financing companies as follows:
Grup memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan untuk pengadaan kendaraan dan alat berat dari beberapa perusahaan pembiayaan sebagai berikut: 2016 Rp
2015 Rp
PT Astra Sedaya Finance PT BCA Finance PT ORIX Indonesia Finance
176,156,030 164,667,068 144,622,766
410,586,676 496,424,475 2,212,343,945
PT Astra Sedaya Finance PT BCA Finance PT ORIX Indonesia Finance
Jumlah
485,445,864
3,119,355,096
Total0
The future minimum lease payments based on lease agreements as of December 31, 2016 and 2015, are as follows:
Pembayaran sewa minimum masa datang berdasarkan masing-masing perjanjian sewa pembiayaan pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Tahun 2016 2017 2018 Jumlah Dikurangi : Bagian Bunga
2016
2015
Rp
Rp
-506,542,508 21,462,024 528,004,532
Year 2016 2017 2018 Total
2,823,202,956 506,542,508 21,462,024 3,351,207,488
42,558,668
231,852,392
Less: Interest Portion
Nilai Tunai Pembayaran Minimum
485,445,864
3,119,355,096
Minimum Value of Cash Payment
Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
466,027,486
2,633,909,407
Current Maturities Portion
Utang Sewa Pembiayaan - Neto
Obligations Under Finance
Setelah Dikurang Jatuh Tempo Satu Tahun
a.
Lease- Net of Current 19,418,378
PT ORIX Indonesia Finance (Orix) Pada kurun waktu 2015, Grup memperoleh fasilitas pembiayaan dari Orix sebesar Rp310.400.750 untuk pembiayaan kendaraan dan alat berat. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan tingkat bunga antara 5,25% - 7%.
485,445,689
a.
PT ORIX Indonesia Finance (Orix) In the period of 2015, the Group obtained financing facilities from Orix amounted to Rp310,400,750, respectively, for financing of vehicles and heavy equipment. Finance lease agreements have payment period of 36 months and bears interest rate between 5.25% - 7%. The outstanding balance these facilities as of December 31, 2016 and 2015, amounting to Rp144,622,766 and Rp2,212,343,945, respectively.
Saldo terutang fasilitas ini pada 31 Desember 2016 dan 2015, masingmasing sebesar Rp144.622.766 dan Rp2.212.343.945. b.
Maturities 0
PT BCA Finance (BCA) Pada kurun waktu 2015, Grup memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT BCA Finance sebesar Rp875.448.000, untuk pembiayaan kendaraan. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan tingkat bunga sebesar 5,2% per tahun.
b.
PT BCA Finance (BCA) In the period 2015, the Group obtained financing facility from PT BCA Finance amounting to Rp875,448,000 for vehicles. Finance lease agreements have payment period of 36 months and bears an interest rate of 5.2% per annum.
61
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) The outstanding balance as of December 31, 2016 and 2015 amounting to Rp164,667,068 and Rp496,424,475, respectively.
Saldo terutang pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp164.667.068 dan Rp496.424.475.
c.
PT Astra Sedaya Finance (Astra) Pada kurun waktu 2014, Grup memperoleh fasilitas pembiayaan dari Astra sebesar Rp2.237.532.000 untuk pembiayaan kendaraan dan alat berat. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan tingkat bunga sebesar 14%-14,5% per tahun.
c.
PT Astra Sedaya Finance (Astra) In the period of 2014, the Group obtained financing facilities from Astra amounting to Rp2,237,532,000 for financing of vehicles and heavy equipment. Finance lease agreements have payment period of 36 months and bears an interest rate of 14%14.5% The outstanding balance of these facilities as of December 31, 2016 and 2015 amounting to Rp176,156,030 and Rp410,586,676, respectively.
Saldo terutang fasilitas ini pada 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar Rp176.156.030 dan Rp410.586.676.
20. Liabilitas Imbalan Pascakerja
20. Post-Employment Benefits Liabilities
Imbalan pascakerja program imbalan pasti Grup menunjuk aktuaris independen untuk menentukan liabilitas imbalan pascakerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Manajemen telah melakukan pencadangan liabilitas imbalan pascakerja Grup pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Manajemen berkeyakinan bahwa provisi liabilitas imbalan pascakerja tersebut telah memadai untuk menutup kewajiban yang dimaksud.
Post-employment benefits define plan The Group appointed independent actuaries to determine post-employment benefits liabilities in accordance with the existing manpower regulations. The management has provided reserve on post-employment benefits liability as of December 31, 2016 and 2015. The management believes that the provision of postemployment benefits liability is sufficient to cover such liabilities.
Liabilitas imbalan pascakerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Post-employment benefits liabilities recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
2016
2015
Rp
Rp
Nilai Kin i Kew ajib an Im b alan Past i Akh ir Tah un
Present Value of Defined 5,502,305,329
4,530,456,898
Benefits Obligation, End of Year
The details of post-employment benefits expense recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income are as follows:
Rincian beban imbalan pascakerja diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:
2016 Rp
2015 Rp
Biaya Jasa Kin i Biaya Bu n g a Biaya Jasa Lalu
1,438,482,066 37,198,362 (140,455,797)
2,569,168,195 365,605,354 (255,591,012)
Current Service Cost Interest Expense Past Service Cost
Biaya Jasa Lalu Kar en a Pen g akh ir an
(793,497,746)
(1,538,588,148)
Past Service Cost Due to Curtailment
541,726,885
1,140,594,389
Total Employee Benefits Expense
Beban Imbalan Kerja
62
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Beban imbalan pascakerja dicatat sebagai bagian dari beban gaji dan kesejahteraan.
The employee benefits expense recorded as part of salaries and allowances expense.
Mutasi dari penghasilan komprehensif konsolidasian sebagai berikut:
Movement of consolidated of comprehensive income are as follows:
lain
2016 Rp Saldo Awal Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan Saldo Akhir Tahun
other
2015 Rp
2.993.175.427
1.557.379.997
(430.121.546) 2.563.053.881
1.435.795.430 2.993.175.427
Beginning Balance Other Comprehenshive Income Current Year Ending Balance
Reconciliation of changes in present value of defined benefits plan are as follows:
Rekonsiliasi perubahan nilai kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: 2016
2015
Rp
Rp
Nilai Kini Kewajiban,
Present Value of Defined Benefits
Awal Tahun
4.530.456.898
4.825.657.939
Biaya Jasa Kini
1.438.482.066
2.569.168.195
37.198.362
365.605.354
Interest Cost
Biaya Jasa Lalu
(140.455.797)
(255.591.012)
Past Service Cost
Biaya Jasa Lalu Karena Pengakhiran
(793.497.746)
(1.538.588.148)
Past Service Cost Due to Curtailment
5.072.183.783
5.966.252.328
5.502.305.329
4.530.456.898
(430.121.546)
1.435.795.430
Biaya Bunga
Nilai Kini Kewajiban Aktual Akhir Tahun diharapkan Akhir Tahun Nilai Kini Kewajiban Aktual Akhir Tahun Keuntungan Aktuarial Tahun Berjalan
Obligation in Beginning Period, Current Service Cost
Expected Present Value of Defined Benefits Obligation at End of Year Actual Present Value of Defined Benefits Obligation at End of Year Acturarial Gain Current Year
Reconciliation of changes in liabilities recognized in the consolidated statements of financial position is as follow:
Rekonsiliasi perubahan pada liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2016
2015
Rp
Rp
Saldo Awal Penghasilan Komprehensif Lain Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Biaya Jasa Lalu Biaya Jasa Lalu Karena Pengakhiran
4.530.456.898 430.121.546 1.438.482.066 37.198.362 (140.455.797) (793.497.746)
4.825.657.939 (1.435.795.430) 2.569.168.195 365.605.354 (255.591.012) (1.538.588.148)
Beginning Balances Other Comprehenship Income Current Service Cost Interest Cost Past Service Cost Past Service Cost Due to Curtailment
Saldo Akhir
5.502.305.329
4.530.456.898
Ending Balances
Program imbalan pasti memberikan eksposur Grup terhadap risiko tingkat bunga dan risiko gaji.
Defined benefit plan provides Group's exposure to interest rate risk and salary risk.
Risiko Tingkat Bunga Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi Pemerintah. Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program.
Interest Rate Risk The present value of defined benefits plan are calculated using of discount rate that determined which using the Government bond. The decrease of interest rate of the bond, will increase the liability of the program.
63
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Risiko Gaji Nilai kini imbalan pasti dihitung menggunakan asumsi kenaikan gaji dimasa depan, oleh karenanya, peningkatan persentase kenaikan gaji di masa depan akan meningkatkan liabilitas program.
Risk Salaries The present value defined benefit plan is calculated using the increasing future salary assumption, therefore, an increase in the percentage of increasing future salary, will increase the liability of the program.
Analisis Sensitivitas atas Tingkat Diskonto Peningkatan 1% dalam tingkat diskonto yang diasumsikan pada tanggal 31 Desember 2016, akan berakibat pada penurunan kewajiban imbalan pasti sebesar Rp400.941.268.
Sensitivity Analysis of Discount Rate Increasing 1% of assumed discount rate on December 31, 2016, will impact to the decrease of defined benefits plan obligation amounted to Rp400,941,278.
Penurunan 1% dalam tingkat diskonto yang diasumsikan pada tanggal 31 Desember 2016, akan berakibat pada peningkatan kewajiban imbalan pasti sebesar Rp464.717.949.
Decreasing 1% of assumed discount rate on December 31, 2016, will impact to the increase of defined benefits plan obligation amounted to Rp464,717,949.
Analisis Sensitivitas atas Beban Gaji Peningkatan 1% dalam beban gaji yang diasumsikan pada tanggal 31 Desember 2016, akan berakibat pada turunnya beban imbalan kerja karyawan sebesar Rp471.504.211.
Sensitivity Analysis of Salaries Expense Increasing 1% of assumed salary expense on December 31, 2016, will impact to the decrease of defined benefits plan obligation amounted to Rp471,504,211.
Penurunan 1% dalam beban gaji yang diasumsikan pada tanggal 31 Desember 2016, akan berakibat pada kenaikan beban imbalan kerja karyawan sebesar Rp412.990.908.
Decreasing 1% of assumed salary expense on December 31, 2016, will impact to the increase of employee benefit expenses amounted to Rp412,990,908.
Nilai kewajiban imbalan pasti, biaya jasa kini yang terkait dan biaya jasa lalu di atas dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan asumsi untuk tahun – tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Present value of defined benefits obligation, related current service cost and past service cost has been calculated by independent actuaries using the following assumptions for the years ended December 31, 2016 and 2015 are as follows:
Tingkat Diskonto Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji Tingkat Mortalita Tingkat Cacat Tetap Tingkat Pengunduran Diri Tingkat Usia Pensiun
2016
2015
8.36% - 8.82% 6.00% TMI III - 2011 0% x TMI III - 2011 5.00% 55 tahun/years
9.09% 6.00% TMI III - 2011 0% x TMI III - 2011 5.00% 55 tahun/years
21. Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Lainnya
Discount Rate Salary Increase Projection Rate Mortality Rate Permanent Disability Rate Resignation Rate Pension Age Rate
21. Other Non-Current Financial Liabilities
Other non-current financial liabilities represent subordinated loan of PT Bailangu Capital Investment to PT Pangeran Duayu, in connection with agreement requirement of Musyarakah Mutanaqisha between BCI and Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.
Liabilitas jangka panjang lainnya merupakan utang subordinasi PT Bailangu Capital Investment (BCI) kepada PT Pangeran Duayu, sehubungan dengan persyaratan perjanijian Musyarakah Mutanaqisha antara BCI dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.
64
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
22. Modal Saham
22. Capital Stock The share ownership in the Company as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan dan Ditempatkan Disetor Penuh/ Number of Shares
2016 Persentase Kepemilikan Kepemilikan/
Jumlah
Stockholders
Modal Saham/
Percentage of Ownership
Total Capital Stock
Issued and Fully Paid PT JOM Prawarsa Indonesia
Yung Indrawan - Direktur Independen Jumlah
Pemegang Saham
Rp
2,864,990,000
78.17
286,499,000,000
PT JOM Prawarsa Indonesia
10,000
0
1,000,000
Stefanus Joko Mogoginta
799,900,007
22
79,990,000,700
Public
100,000
0
10,000,000
Yung Indrawan - Independent Director
3,665,000,007
100
366,500,000,700
Total
Stefanus Joko Mogoginta Masyarakat
(%)
Jumlah Saham Ditempatkan Ditempatkan dan dan Disetor Penuh/ Number of Shares
2015 Persentase Kepemilikan Kepemilikan/
Jumlah
Stockholders
Modal Saham/
Percentage of Ownership
Total Capital Stock
Issued and Fully Paid PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
Jumlah
Rp
2,864,990,000
78.17
286,499,000,000
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
10,000
0.00
1,000,000
Stefanus Joko Mogoginta
800,000,000
21.83
80,000,000,000
Public
3,665,000,000
100
366,500,000,000
Total
Stefanus Joko Mogoginta Masyarakat
(%)
Reconciliation of number of shares outstanding as of December 31, 2016 and 2015 is as follows:
Rekonsiliasi jumlah saham beredar pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Saham Beredar Jumlah Saham Beredar - Awal
2016 Lembar/Shares
2015 Lembar/Shares
Outstanding Shares
3,665,000,000
3,665,000,000
Number of Shares Outstanding - Beginning
7
--
Conversion of Warrant Serie I
3,665,000,007
3,665,000,000
Outstanding Shares - Ending
Ditambah:
Additional:
Waran seri I yang ditukar Jumlah Saham Beredar - Akhir
Based on the Shares Sales and Purchase Agreement dated May 11, 2016, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk sell all the share ownership in the Company to PT JOM Prawarsa Indonesia.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 11 Mei 2016, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk menjual seluruh kepemilikan sahamnya di Perusahaan kepada PT JOM Prawarsa Indonesia.
23. Tambahan Modal Disetor - Neto
23. Additional Paid-in Capital - Net Details of additional paid-in capital - net as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
Rincian tambahan modal disetor - neto pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
65
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
Agio Saham - Neto
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
2016
2015
Rp
Rp
141,164,450,152
141,164,448,836
Paid-in Capital Excess of Par - Net
Selisih Nilai Transaksi dengan
Difference in Value of Transactions
Entitas Sepengendali Jumlah
169,629,244,210
169,629,244,210
310,793,694,362
310,793,693,046
Agio Saham – Neto Rincian agio saham - neto pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Biaya Emisi Saham
2015 Rp 150,400,000,000
(9,235,551,164)
(9,235,551,164)
1,316
--
Convertion of Warrant Serie I
141,164,450,152
141,164,448,836
Total - Net
24. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi dengan Entitas Sepengendali
This balance represents difference of the acquisition of 190,462 share of PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, from PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, parent entity, with the acquisition cost of Rp284,000,000,000. The acquired net asset value of BRI at the acquisition date amounting to Rp453,629,244,210, the difference between the acquisition cost and the net assets acquired amounting to Rp169,629,244,210 is recorded as difference in value between entities under common control as a part of additional paid in capital.
25. Kepentingan Nonpengendali
25. Non-controlling Interest Below is a reconciliation of non-controlling interest as of December 31, 2016 and 2015:
Berikut adalah rekonsiliasi kepentingan nonpengendali pada 31 Desember 2016 dan 2015:
Rp PT Bumiraya Investindo PT Bailangu Capital Investment Jumlah
240,050,516,077 5,477,640,932 245,528,157,009
Share ShareIssuance IssuanceCost Costs
24. Difference in Value of Transaction Between Entities Under Common Control
Akun ini merupakan selisih perolehan saham PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, sebesar 190.462 saham dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, entitas induk, dengan nilai perolehan Rp284.000.000.000. Nilai aset bersih BRI pada tanggal akuisisi adalah sebesar Rp453.629.244.210, selisih antara nilai perolehan dan nilai aset bersih yang diperoleh sebesar Rp169.629.244.210 dicatat sebagai selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali, yang dicatat sebagai komponen tambahan modal disetor.
1 Januari / January 1
Initial Public Offering Additional AdditionalPaid-in Paid-inCapital CapitalExess Excess of Par of Par
150,400,000,000
Penukaran Waran Seri I Jumlah - Neto
Total
Additional Paid-in Capital Excess of Par – Net The details addition paid-in capital excess of par as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
2016 Rp Penawaran Umum Perdana Saham Agio Saham
Between Entities Under Common Control
Penambahan dari Laba Rugi Tahun Berjalan/ Additional from Profit or Loss for the Year Rp 7,140,330,074 55,372,559 7,195,702,633
2016 Penambahan Modal pada Entitas Anak/ Additional of Capital in a Subsidiary
Rp 46,583,000,000 -46,583,000,000
Penambahan dari Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan/ Additional from Other Comprehensive Income for the Year Rp 146,694,803 17,317 146,712,120
31 Desember/ December 31
Rp 293,920,540,954 5,533,030,808 299,453,571,762
PT Bumiraya Investindo PT Bailangu Capital Investment Total
66
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
PT Bumiraya Investindo PT Bailangu Capital Investment Jumlah
1 Januari / January 1
Penambahan dari akuisisi/ Additional from acquisition
Rp
Rp
242,817,781,029 -242,817,781,029
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
2015 Penambahan dari Laba Rugi Tahun Berjalan/ Additional from Profit or Loss for the Year
Penambahan dari Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan/ Additional from Other Comprehensive Income for the Year Rp
Rp
-5,352,374,481 5,352,374,481
(3,074,211,406) 54,778,184 (3,019,433,222)
306,946,454 70,488,267 377,434,721
26. Penjualan Neto
31 Desember/ December 31
Rp 240,050,516,077 5,477,640,932 245,528,157,009
PT Bumiraya Investindo PT Bailangu Capital Investment Total
26. Net Sales
Minyak Sawit Mentah
2016 Rp 105,565,108,780
2015 Rp 80,870,577,818
Crude Palm Oil
Tandan Buah Segar Inti Sawit dan turunannya Jumlah
55,920,067,537 15,753,903,433 177,239,079,750
38,446,699,329 9,386,121,212 128,703,398,359
Fresh Fruit Bunches Palm Kernel and its derivatives Total
Seluruh penjualan Grup merupakan penjualan kepada pihak ketiga.
All the Group’s sales are the sales to the third parties.
Penjualan dengan nilai jual neto melebihi 10% dari jumlah penjualan neto untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Sales with net sales amount exceeding 10% of total net sales pertain for the years ended December 31, 2016 and 2015 are as follows: Persentase terhadap Jumlah Penjualan/ Percentage to Total Sales
2016 Rp PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Agro Palindo Sakti PT Maskapai Perkebunan Leidong PT Golden Hope Nusantara
2015 Rp
114,418,246,501 22,484,094,380 6,014,578,950 886,186,762
13,575,710,612 17,700,079,364 21,743,080,279 62,606,601,030
2016 % 64.56% 12.69% 3.39% 0.50%
27. Beban Pokok Penjualan
2015 % 10.55% 13.75% 16.89% 48.64%
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Agro Palindo Sakti PT Maskapai Perkebunan Leidong PT Golden Hope Nusantara
27. Cost of Good Sold 2016 Rp
2015 Rp
Tandan Buah Segar
Fresh Fruit Bunch 28,727,230,094
12,462,654,121
Maintenance Plantation
Pengangkutan dan Panen
9,983,661,974
7,431,540,734
Harvest and Freight
Beban Tidak Langsung
3,904,854,150
2,519,564,926
Indirect Cost
49,493,691,407
43,934,995,064
Pemeliharaan Kebun
Upah Langsung (lihat Catatan 10)
Direct Labor Amortization of Plantation
Amortisasi Tanaman Perkebunan 14,786,899,027
15,524,608,660
(see Note 10) Fresh Fruit Bunch Produced
Tandan Buah Segar yang Dihasilkan 106,896,336,652
81,873,363,505
Persediaan Awal
952,226,357
952,021,708
Beginning Balance
Pembelian
277,202,735
3,087,751,201
--
(952,226,357)
Purchases Ending Balance
108,125,765,744
84,960,910,057
pada Tahun
Persediaan Akhir Tandan Buah Segar Siap untuk Digunakan untuk Produksi dan Dijual
Fresh Fruit Bunch Ready for Used
Tandan Buah Segar yang Digunakan dan Inti Sawit dan Turunannya
for Production and Sales Fresh Fruit Bunch Used
untuk Produksi Minyak Sawit Mentah Beban Pokok Penjualan Tandan Buah Segar
in Year
for Production of Crude Palm Oil 59,724,898,066
43,379,345,136
48,400,867,678
41,581,564,921
and Palm Kernel and Its Derivatives Cost of good Sold Fresh Fruit Bunch Sales
67
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
2016 Rp
2015 Rp
Crude Palm Oil and Palm Kernel
Minyak Sawit Mentah dan Inti Sawit
and Its Derivatives
dan Turunannya Tandan Buah Segar yang Digunakan
Fresh Fruit Bunch Used
untuk Produksi
59,724,898,066
43,379,345,136
Upah Langsung
2,645,554,689
3,155,929,878
Direct Labor
12,656,502,169
9,550,785,950
Depreciation Expenses (see Note 9)
Beban Depresiasi (lihat Catatan 9) Beban Produksi Tidak Langsung Beban Pokok Produksi
4,950,091,623
7,960,507,613
79,977,046,547
64,046,568,577
Persediaan Awal
8,177,454,332
2,939,961,334
Persediaan Akhir
(1,731,689,798)
(8,177,454,332)
for Production
Indirect Production Cost Cost of Goods Manufactured Beginning Balance Ending Balance Cost of Goods Sold for Crude Palm Oil
Beban Pokok Penjualan Minyak Mentah dan Inti Sawit dan Turunannya Jumlah Beban Pokok Penjualan
86,422,811,081
58,809,075,579
134,823,678,759
100,390,640,500
and Palm Kernel and its Derivatives Total Cost of Goods Sold
There are no purchases above 10% of net revenues for respective years.
Tidak terdapat pembelian di atas 10% dari pendapatan neto untuk masing-masing tahun. 28. Beban Usaha
28. Operating Expenses 2016 Rp
2015 Rp
Penjualan Pengangkutan
Selling 13,917,058,934
--
Freight
13,520,938,259 5,505,783,894 5,025,721,332
14,398,185,746 6,069,615,455 950,123,277
3,442,446,417 2,857,468,807 1,661,021,925 2,188,994,762 34,202,375,396
3,386,941,131 1,458,067,214 2,329,668,823 3,959,968,954 32,552,570,600
Employees's Salaries and Allowances Rental Tax Expenses Depreciation of Property, Plant and Equipment (see Note 10) Legal and Consultancy Travel on Duty Others Subtotal
48,119,434,330
32,552,570,600
Umum dan Administrasi Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Sewa Beban Pajak Penyusutan Aset Tetap (lihat Catatan 10) Hukum dan Konsultan Perjalanan Dinas Lain-lain Subjumlah Jumlah
General and Administrative
29. Penghasilan (Beban) Keuangan – Neto
Total
29. Finance Income (Expenses) – Net
2016 Rp
2015 Rp
Penghasilan Bunga Beban Bunga
76,590,586 (6,722,836,936)
3,880,476,435 (313,082,594)
Interest Income Interest Expenses
Jumlah Penghasilan (Beban) Keuangan - Neto
(6,646,246,350)
3,567,393,841
Total Finance Income (Expenses) - Net
30. Penghasilan (Beban) Lain-lain
30. Other Income (Expenses) 2016 Rp
Pendapatan Lainnya Laba Selisih Kurs - Neto Lain-lain Jumlah Penghasilan lainnya Beban Lainnya Rugi Selisih Kurs - Neto
2015 Rp Other Income
28,424,923,532
--
Gain on Foreign Exchange - Net
1,624,662,284
3,015,763,161
Others
30,049,585,816
3,015,763,161
Total Other Income Other Expenses
--
(22,138,695,996)
Loss on Foreign Exchange - Net
Lain-lain
(2,690,920,286)
(678,528,812)
Others
Jumlah Beban lainnya
(2,690,920,286)
(22,817,224,808)
Total Other Expenses
68
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
31. Laba (Rugi) per Saham
31. Earnings (Loss) per Share Earnings per share calculation is as follows:
Perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut: 2016 Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (Rp) Rata-rata Tertimbang Jumlah Saham yang Beredar
2015
801,731,428
(13,356,620,956)
3,665,000,004
Laba (Rugi) per Saham Dasar (Rp)
3,665,000,000
0.22
(3.64)
32. Informasi Segmen
Profit (Loss) for the Year Attributable to Owner of the Parent (Rp) Weighted Average of Outstanding Shares Basic Earning (Loss) per Shares (Rp)
32. Segment Information The chief operating decision-maker is the Director. The Director reviews the Group’s internal reporting in order to assess performance and allocate resources. Management has determined the operating segment based on these reports. The Director considers the business from the return of invested capital perspectives. Total assets are managed centrally and are not allocated. The Group operates and manages the business in a single segment which is plantation.
Pembuat keputusan dalam operasional adalah Direksi. Direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Grup untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan laporan ini. Direksi mempertimbangkan bisnis dari sudut pandang imbal hasil dari modal yang diinvestasikan. Total aset dikelola secara tersentralisasi dan tidak dialokasikan. Grup mengoperasikan dan mengelola bisnis dalam satu segmen dalam hal perkebunan kelapa sawit.
33. Kombinasi Bisnis
33. Business Combination
Akuisisi PT Bailangu Capital Investment (BCI)
Acquisition of PT Bailangu Capital Investment (BCI) Based on the Deed of Shareholders Meeting of BCI Nos. 8 and 11 and Sale and Purchase Shares Agreements Nos. 9, Nos. 10 and Nos. 12 dated February 10, 2015 and February 11, 2015, which was made in presence of Benediktus Andy Widyanto, S.H., notary in South Tangerang, the Company acquired 54,000 shares (90%) ownership of PT Bailangu Capital Investment from PT Pangeran Duayu, with cost of Rp53,750,000,000 (see Note 16).
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham BCI No. 8 dan No.11 serta Akta Jual Beli saham No. 9, No.10 dan No. 12 tertanggal 10 Februari 2015 dan 11 Februari 2015 yang dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto,S.H., notaris di Tangerang Selatan, Perusahaan mengakuisisi 54.000 saham (90%) PT Bailangu Capital Investment dari PT Pangeran Duayu, dengan nilai transaksi sebesar Rp53.750.000.000 (lihat Catatan 16).
The following table summarises the number of identifiable assets and liabilities acquired on the date of acquisition were:
Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi adalah:
Nilai Wajar/ Fair Value Rp Kas dan Bank
1,086,845,739
Cash on Hand and Cash in Banks
Persediaan
13,019,940,279
Inventories
Uang Muka
50,304,938
Advances
69
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) Nilai Wajar/ Fair Value Rp
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Aset Tetap (lihat Catatan 9) Biaya Tangguhan Pengurusan Hak atas Tanah (lihat Catatan 11) Tanaman Perkebunan (lihat Catatan 10) Aset Pajak Tangguhan Aset Takberwujud Aset Lain-lain Utang Usaha - Pihak Ketiga
1,049,438
Due from Related Parties - Non Trade
382,934,963
Other Non-current Financial Assets
5,871,483,828
Property and Equipment (see Note 9)
6,863,412,880
Deferred Cost of Landrights Processing (see Note 11)
56,666,040,097
Plantations (see Note 10)
44,356,113
Deferred Tax Assets
569,923,200
Intangible Asset
49,073,076
Others Asset
(12,682,193,290)
Trade Payables - Third Parties
Utang Pajak
(27,146,721)
Taxes Payable
Beban Akrual
(592,309,802)
Accrued Expenses
Liabilitas Keuangan Tidak Lancar Lainnya Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Liabilitas Pajak Tangguhan Jumlah Aset Neto
(12,653,093,150)
Other Non-current Financial Liabilities
(177,424,447)
Long - Term Employees Benefits Obigation
(4,000,527,074)
Due to Related Parties Non-Trade
(948,925,267)
Deferred Tax Liabilities
53,523,744,800
Total Net Assets
90%
Proportion Acquired
48,171,370,320
Share of Fair Value of Net Assets
Porsi Kepemilikan yang Diperoleh Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aset Neto Goodwill Jumlah Nilai Pengalihan
5,578,629,680
Goodwill
53,750,000,000
Total Purchase Consideration
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp5.578.629.680 (lihat Catatan 12) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup.
Goodwill arising from the acquisition amounted to Rp5,578,629,680 (see Note 12) which is the result of a subsidiary that support the business and synergies with the core business of the Group.
Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Expenditure related to acquisition expenses are not charged to business combination because of not material and have been charged to the statement of profit or loss and other comprehensive income for the year.
Kepentingan nonpengendali diukur berdasarkan persentase kepemilikan pihak nonpengendali dengan nilai wajar aset neto BCI. Saldo kepentingan nonpengendali atas akuisisi ini adalah Rp5.352.374.481.
Non-controlling interest is measured by the percentage of the non-controlling ownership of the fair value of the net assets of BCI. The balance of non-controlling interest on this acquisition is Rp5,352,374,481.
Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan BCI terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan konsolidasian Grup.
In connection with the acquisition, the financial statements from the date of acquisition BCI consolidated into the consolidated financial statements of the Group.
Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan BCI sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah nihil dan Rp547.781.845.
Total revenue and income before income tax of BCI from the date of acquisition are included in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2016 and 2015 amounted to nil and Rp547,781,845, respectively.
Pendapatan usaha dan laba tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 seolah-olah BCI telah dikonsolidasi sejak tanggal 1 Januari 2015 adalah sebesar nihil dan Rp547.781.845.
Operating revenues and profit for the year ended December 31, 2015 as if BCI has been consolidated from the date January 1, 2015 amounted to nil and Rp547,781,845, respectively.
70
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
34. Aset dan Liabilitas Moneter Dalam Mata Uang Asing
34. Monetary Asset and Liability Denominated in Foreign Currency 2016
Mata Uang Asing/ Foreign Currency USD
2015 Mata Uang Asing/
Ekuivalen/ Equivalent Rupiah
Ekuivalen/ Equivalent Rupiah
Foreign Currency USD
Aset Kas dan Bank Liabilitas Utang Bank Jangka Panjang Beban Akrual
18,928
254,312,648
40,655
560,829,178
(76,500,000)
(1,027,854,000,000)
(76,500,000)
(1,055,317,500,000)
Assets Cash on Hand and in Banks
(1,702,113)
(22,869,584,214)
(1,039,032)
(14,333,453,156)
Liabilities Long-term Bank Loans Accrued Expenses
Jumlah Liabilitas
(78,202,112)
(1,050,723,584,214)
(77,539,032)
(1,069,650,953,156)
Total Liabilities
Liabilitas - Neto
(78,183,184)
(1,050,469,271,566)
(77,498,377)
(1,069,090,123,978)
Net Liabilities
35. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan
35. Financial Instruments and Financial Risks Management
Risiko keuangan utama yang dihadapi Grup adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko likuiditas dan risiko bunga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia dan internasional.
The main financial risks faced by the Group are credit risk, foreign exchange rate risk, liquidity risk and interest risk. Attention of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in Indonesian and international markets.
Direksi telah menelaah kebijakan manajemen risiko keuangan secara berkala.
The Directors have reviewed the financial risk management policy regularly.
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya, piutang pihak berelasi non-usaha dan aset keuangan tidak lancar lainnya. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
Credit Risk Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from their customers, clients or counterparties that fail to discharge their contractual obligations. The Group’s financial instruments that potentially contain credit risk are cash and bank, trade receivables, other current financial assets, due from related parties non-trade and other non-current financial assets. The maximum total credit risks exposure is equal to the amount of the respective accounts.
Jumlah eksposur risiko kredit maksimum aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Total maximum credit risk exposure of financial assets on December 31, 2016 and 2015 are as follows:
2016 Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan Bank Piutang Usaha - Pihak Ketiga Aset Keuangan Lancar Lainnya Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Keuangan tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Keuangan
2015 Eksposur Maksimum/ Maximum Exposure Rp
Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp
Eksposur Maksimum/ Maximum Exposure Rp
2,841,333,793 6,507,651,781 253,384,873 10,431,279,188 123,541,670,063
2,841,333,793 6,507,651,781 253,384,873 10,431,279,188 123,541,670,063
2,241,462,770 5,341,700,120 310,219,981 4,578,451,595 134,849,780,353
2,241,462,770 5,341,700,120 310,219,981 4,578,451,595 134,849,780,353
143,575,319,698
143,575,319,698
147,321,614,819
147,321,614,819
Financial Asset Loan and Receivables Cash on Hand and in Banks Trade Receivables - Third Parties Other Current Financial Assets Due from Related Parties Non-Trade Other Non-Current Financial Assets Total Financial Asset
71
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Grup mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
Group manage and control this credit risk by setting limits on the amount of risk they are willing to accept for respective customers and being more selective in choosing banks and financial institutions that they deal with, which includes choosing only the reputable and creditworthy banks and financial institutions.
Tabel berikut menganalisis aset yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai dan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai serta aset keuangan yang ditentukan secara individu mengalami penurunan nilai:
The following tables analyse assets that have matured but not impaired and not yet due and not impaired as well as financial assets that are individually determined to be impaired : 2016
Mengalami Penurunan Nilai Individual/ Individually Impaired
Lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Overdue but Not Impaired > 181 hari/days 0 - 90 hari/days 91 - 180 hari/days
Rp
Rp
Rp
Belum jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Not Yet Overdue but not Impaired Perusahaan Koperasi/ Non Perbankan/ Cooperative Non-Banking Company Rp Rp
Perusahaan Perbankan/ Banking Company Rp
Rp
Jumlah/ Total Perseorangan/ Individual
Rp
Rp
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas d an Ban k Piu t an g Usah a - Pih ak Ket ig a Aset Keu an g an Lan car Lain n ya Aset Keu an g an Tid ak Lan car Lain n ya Piu t an g Pih ak Ber elasi No n -u sah a
------
-2.004.544.223 ----
-1.460.622.995 ----
------
2.411.782.129 -----
429.551.664 3.042.484.563 76.053.186 -10.431.279.188
---123.541.670.063 --
--177.331.687 ---
2.841.333.793 6.507.651.781 253.384.873 123.541.670.063 10.431.279.188
Loans and Receivables
Jumlah
--
2.004.544.223
1.460.622.995
--
2.411.782.129
13.979.368.601
123.541.670.063
177.331.687
143.575.319.698
Belum jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Not Yet Overdue but not Impaired Perusahaan Koperasi/ Non Perbankan/ Cooperative Non-Banking Company Rp Rp
Perseorangan/ Individual
Cash on Hand and in Banks Trade Receivables - Third Parties Other Current Financial Assets Other Non-Current Financial Assets Due from Related Parties Non-Trade Total
2015 Mengalami Penurunan Nilai Individual/ Individually Impaired
Rp
Lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Overdue but Not Impaired > 181 hari/days 0 - 90 hari/days 91 - 180 hari/days
Rp
Rp
Perusahaan Perbankan/ Banking Company Rp
Rp
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas d an Ban k Piu t an g Usah a - Pih ak Ket ig a Aset Keu an g an Lan car Lain n ya Aset Keu an g an Tid ak Lan car Lain n ya Piu t an g Pih ak Ber elasi No n -u sah a
------
------
------
------
2,027,895,270 -----
213,567,500 5,123,138,157 310,219,981 -4,578,451,595
---134,849,780,353 --
-218,561,963 ----
2,241,462,770 5,341,700,120 310,219,981 134,849,780,353 4,578,451,595
Loans and Receivables
Jumlah
--
--
--
--
2,027,895,270
10,225,377,233
134,849,780,353
218,561,963
147,321,614,819
Cash in Hand and in Banks Trade Receivables - Third Parties Other Current Financial Assets Other Non-Current Financial Assets Due from Related Parties Non-Trade Total
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Grup menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
Liquidity Risk Liquidity risk is the risk that the cash flow position of the Group indicates short-term earnings are not enough to cover short-term expenses.
Grup mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dari arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo dari liabilitas keuangan.
The Group manage its liquidity risk by monitoring actual cash flow projections continuously and supervising the maturity of its financial liabilities.
Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan jatuh tempo:
The following table details financial liabilities analysed by maturity :
2016 Akan Jatuh Tempo/ Will Due on Kurang dari 1 - 5 tahun/ Lebih 5 tahun/ 1 tahun/ Less 1 - 5 years More than 5 than 1 year years Rp Rp Rp Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Utang Usaha - Pihak Ketiga Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Beban Akrual Dana Syirkah Temporer Utang Bank Jangka Panjang Utang Sewa Pembiayaan Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Lainnya
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Jumlah
Jatuh tempo tidak ditentukan/ Maturity not determined Rp
Jumlah/ Total
Rp Measured at Amortized Cost
94,111,177,843
--
--
--
94,111,177,843
22,083,966,656
--
--
--
22,083,966,656
10,057,547,918 29,686,854,160 -5,500,000,000 466,027,486 --161,905,574,063
--19,693,125,000 1,062,411,803,584 19,418,378 --1,082,124,346,962
--85,336,875,000 --3,779,960,000 -89,116,835,000
------42,527,517,686 42,527,517,686
10,057,547,918 29,686,854,160 105,030,000,000 1,067,911,803,584 485,445,864 3,779,960,000 42,527,517,686 1,375,674,273,711
Trade Payables - Third Parties Other Current Financial Liabilities Current Employee Benefits Liabilities Accrued Expenses Temporary Syirkah Funds Long-Term Bank Loans Obligations under Finance Lease Other Non-Current Financial Liabilites Due to Related Parties Non-Trade Total
72
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
2015 Akan Jatuh Tempo/ Will Due on Kurang dari 1 - 5 tahun/ Lebih 5 tahun/ 1 tahun/ Less 1 - 5 years More than 5 than 1 year years Rp Rp Rp Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Utang Usaha - Pihak Ketiga Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Beban Akrual Utang Bank Jangka Panjang Utang Sewa Pembiayaan Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Jumlah
Jatuh tempo tidak ditentukan/ Maturity not determined Rp
Jumlah/ Total
Rp Measured at Amortized Cost
97,203,540,868
--
--
--
97,203,540,868
33,477,454,184
--
--
--
33,477,454,184
12,645,819,000 17,419,479,807 3,800,000,000 2,633,909,407 -167,180,203,266
--1,051,617,757,428 485,445,689 -1,052,103,203,117
-------
----406,711,752 406,711,752
12,645,819,000 17,419,479,807 1,055,417,757,428 3,119,355,096 406,711,752 1,219,690,118,135
Trade Payables - Third Parties Other Current Financial Liabilities Current Employee Benefits Liabilities Accrued Expenses Long-Term Bank Loans Obligations under Finance Lease Due to Related Parties Non-Trade Total
Risiko Pasar a. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga dan bagi hasil adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Grup tidak terekspos risiko bunga karena beban bunga pinjaman atas pinjaman dengan bunga mengambang pada tahun 2016 dan 2015 dikapitalisasi ke tanaman perkebunan.
Market Risks a. Interest Rate Risk Interest rate and profit sharing risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group are not exposed by interest risk because the interest expense of the floating interest of loan for the years 2016 and 2015 are capitalised to immature plantation.
Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sifat bunga:
The following table analyses the financial liabilities by type of interest:
2016 Rp
2015 Rp
Tanpa Bunga Bunga Mengambang Bunga dan Bagi Hasil Tetap
202,247,024,263 1,011,383,552,917 162,043,696,531
161,153,005,611 1,032,036,757,428 26,500,355,096
Non-interest Bearing Floating Rate of Interest Fixed Rate of Interest and Profit Sharing
Jumlah
1,375,674,273,711
1,219,690,118,135
Total
b. Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terdiri dari kas dan bank dan pinjaman bank PT Bank Rabobank International Indonesia dan pinjaman sindikasi bank (lihat Catatan 17).
b. Foreign Currency Risks Currency exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign currency exchange rates. The Group's financial instruments that potentially have exchange rate risk consist of cash and banks from bank PT Bank Rabobank International Indonesia and syndicate bank loan (see Note 17).
Analisa Sensitivitas Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat sebesar 10% tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015, akan mengurangi laba sebelum pajak masing-masing sebesar Rp42.756.164.983 dan Rp104.580.939.143.
Sensitivity Analysis A hypothetical 10% decrease in the exchange rate of the Rupiah against the USD currency, for the years ended December 31, 2016 and 2015, would decrease profit before tax amounting to Rp42,756,164,983 and Rp104,580,939,143, respectively.
73
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Estimasi Nilai Wajar Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan pada, 31 Desember 2016 dan 2015:
Fair Value Estimation The schedule below presents the carrying amount of the respective categories of financial assets and liabilities as of December 31,2016 and 2015:
2016
2015
Nilai Tercatat/
Nilai Wajar/
Nilai Tercatat/
Nilai Wajar/
Carrying Value
Fair Value
Carrying Value
Fair Value
Rp
Rp
Rp
Rp
Aset Keuangan
Financial Assets
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and Receivable
Kas dan Bank
2,841,333,793
2,841,333,793
2,241,462,770
2,241,462,770
Piutang Usaha
6,507,651,781
6,507,651,781
5,341,700,120
5,341,700,120
Trade Receivables
253,384,873
253,384,873
310,219,981
310,219,981
Aset Keuangan Lancar Lainnya Piutang Pihak Berelasi Non-usaha
Cash on hand and in Banks
10,431,279,188
10,431,279,188
4,578,451,595
4,578,451,595
Other Current Financial Assets Due from Related Parties Non-trade
123,541,670,063
123,541,670,063
134,849,780,353
134,849,780,353
Other Non-Current Financial Assets
143,575,319,698
143,575,319,698
147,321,614,819
147,321,614,819
Utang Usaha - Pihak Ketiga
94,111,177,843
94,111,177,843
97,203,540,868
97,203,540,868
Beban Akrual
29,686,854,160
29,686,854,160
17,419,479,807
17,419,479,807
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
22,083,966,656
22,083,966,656
33,477,454,184
33,477,454,184
Accrued Expenses Other Current Financial Liabilities Current Employee Benefits Liability
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Dana Syirkah Temporer Utang Pihak Berelasi Non-usaha Utang Sewa Pembiayaan Utang Bank Jangka Panjang Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Lainnya Jumlah Liabilitas Keuangan
Total Financial Assets
Measured at amortized cost Trade Accounts Payable - Third Parties
10,057,547,918
10,057,547,918
12,645,819,000
12,645,819,000
105,030,000,000
105,030,000,000
--
--
Temporary Syirkah Funds
42,527,517,686
42,527,517,686
406,711,752
406,711,752
Due to Related Parties Non-trade Obligation Under Finance Lease
485,445,864
485,445,864
3,119,355,096
3,119,355,096
1,067,911,803,584
1,067,911,803,584
1,055,417,757,428
1,055,417,757,428
Long-Term Bank Loans
3,779,960,000
3,779,960,000
--
--
Other Non-Current Financial Liabilites
1,375,674,273,711
1,375,674,273,711
1,219,690,118,135
1,219,690,118,135
Total Financial Liabilities
As of December 31, 2016 and 2015, management considers that the carrying amount of financial assets and liabilities recorded at amortised cost in the statements of consolidated financial position approximate their fair value for both shortterm and those which maturities were not determined, and bank loans and financial lease interest rate assuming it is equal with the market discount rate.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, mendekati nilai wajarnya, dan tingkat bunga utang bank dan sewa pembiayaan diasumsikan sama dengan tingkat diskon pasar. 36. Pengelolaan Permodalan
36. Capital Management
Tujuan manajemen permodalan adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perusahaan, memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.
The objective of capital management is to safeguard the Company’s ability as a going concern, maximise the returns to stockholders and benefits for other stockholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Perusahaan secara rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Perusahaan, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis.
The Company regularly reviews and manages the capital structure to ensure that the return to stockholders is optimal, by considering the capital needs in the future and the Company's capital efficiency, profitability in the present and the future, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected opportunities of strategic investment.
74
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) Summary of capital management as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
Berikut ringkasan pengelolaan permodalan pada 31 Desember 2016 dan 2015: 2016 Rp
2015 Rp
Liabilitas Neto: Jumlah Liabilitas Dikurangi: Kas dan Bank
1.402.233.445.423 (2.841.333.793)
1.243.969.091.725 (2.241.462.770)
Net Liabilities: Total Liabilities Less: Cash on Hand and in Banks
Liabilitas Neto
1.399.392.111.630
1.241.727.628.955
Net Liabilities
973.809.235.253
919.551.390.336
Total Equity
Dikurangi: Tambahan Modal Disetor Kepentingan Nonpengendali
(169.629.244.210) (299.453.571.762)
(169.629.244.210) (245.528.157.009)
Less: Additional Paid-in Capital Non-Controlling Interest
Jumlah
(469.082.815.972)
(415.157.401.219)
Total
504.726.419.281
504.393.989.117
Total of Adjusted Equity
2,8
2,5
Net Liability Ratio to Adjusted Equity
Jumlah Ekuitas
Jumlah Ekuitas yang Disesuaikan Rasio Liabilitas Neto terhadap Ekuitas Disesuaikan
37. Transaksi Non-Kas
37. Non-Cash Transactions
Pada 31 Desember 2016 dan 2015 penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak melalui kapitalisasi biaya pinjaman adalah sebesar Rp67.112.825.331 dan Rp127.742.213.661.
The following are investing and financing activities that did not affect cash flows is as follows: As of December 31, 2016 and 2015, addition of plantations in subsidiaries through borrowing cost capitalisation amounted to Rp67,112,825,331 and Rp127,742,213,661, respectively.
Pada 31 Desember 2016, penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak melalui kapitalisasi biaya ujroh atas fasilitas Qardh adalah sebesar Rp1.607.215.380.
As of December 31, 2016, addition of plantations in subsidiaries through capitalization of ujroh cost from qardh facility amounted to Rp1,607,215,380.
Pada 31 Desember 2016, penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak melalui pinjaman fasilitas Qardh adalah sebesar Rp5.747.250.667.
As of December 31, 2016, addition of plantations in subsidiaries through Qardh facility loan amounted to Rp5,747,250,667.
Pada 31 Desember 2016, penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak melalui realisasi uang muka adalah sebesar Rp25.091.540.138.
As of December 31, 2016, addition of plantations in subsidiaries through realisation of advances amounted to Rp25,091,540,138.
Pada 31 Desember 2016, penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak melalui penggunaan persediaan adalah sebesar Rp33.237.550.104.
As of December 31, 2016, addition of plantations in subsidiaries through using of inventory amounted to Rp33.237.550.104.
Pada 31 Desember 2016, penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak melalui kapitalisasi beban imbalan pascakerja adalah sebesar dan Rp754.920.261.
As of December 31, 2016, addition of plantations in subsidiaries through capitalisation of post-employment benefit expenses amounted to Rp745,920,261.
Berikut aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas:
75
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Pada 31 Desember 2016, penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak yang masih terutang adalah sebesar Rp7.549.248.103.
As of December 31, 2016, addition of plantations in subsidiaries which still not paid amounted to Rp7,549,248,103.
Pada 31 Desember 2016 penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak melalui kapitalisasi biaya ujroh atas fasilitas musyarakah mutanaqisha adalah sebesar Rp1.436.812.666.
As of December 31, 2016, addition of plantations in subsidiaries through capitalisation of ujroh cost from musyarakah mutanaqisha amounted to Rp1,436,812,666.
Pada 31 Desember 2016 penambahan aset tetap pada entitas anak melalui utang pihak berelasi non-usaha adalah sebesar Rp202.000.000.
As of December 31, 2016, addition of property and equipment in subsidiaries through due to related party non-trade amounted to Rp202,000,000.
Pada 31 Desember 2016 dan 2015, penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak melalui beban penyusutan adalah sebesar Rp2.385.185.477 dan Rp4.196.496.964.
As of December 31, 2016 and 2015, addition of plantations in subsidiaries through depreciation expense capitalisation amounted to Rp2,385,185,477 and Rp4,196,496,964, respectively.
Pada 31 Desember 2016 penambahan tanah pada entitas anak melalui reklasifikasi biaya tangguhan pengurusan hak atas tanah adalah sebesar Rp106.325.643.
As of December 31, 2016, addition of land in subsidiary through reclassification of deferred cost of landrights processing amounted to Rp106,325,643.
Pada 31 Desember 2016 penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak melalui beban bunga sewa pembiayaan adalah sebesar Rp47.152.076.
As of December 31, 2016, addition of plantations in subsidiaries through interest expenses of finance lease amounted to Rp47,152,076.
Pada 31 Desember 2016 penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak melalui pendapatan trial sebesar Rp576.559.500.
As of December 31, 2016, addition of plantations in subsidiaries through revenues of trial amounted to Rp576,559,500
Pada 2015, akuisisi entitas anak melalui realisasi uang muka adalah sebesar Rp14.450.000.000.
In 2015, acqusition of subsidiary through realisation of advances amounted to Rp14,450,000,000.
Pada 2015, akuisisi entitas anak yang masih terutang adalah sebesar Rp28.250.000.000.
In 2015, acqusition of subsidiary still not paid yet amounted to Rp28,250,000,000.
Pada 31 Desember 2015, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui penambahan sewa pembiayaan adalah sebesar Rp1.185.848.750.
As of December 31, 2015, addition of property, plant and equipment in subsidiaries through additional of financial lease amounted to Rp1,185,848,750.
Pada 31 Desember 2015, penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak melalui beban bunga sewa guna usaha adalah sebesar Rp1.670.685.033.
As of December 31, 2015, addition of plantations in subsidiaries through interest expense of lease capitalisation amounted to Rp1,670,685,033.
Pada 2015, penambahan utang pihak berelasi non-usaha sebesar Rp436.217.679 melalui aktivitas operasional Grup.
In 2015, addition of due to related party nontrade amounted to Rp436,217,679 through Group’s operational activities.
76
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah) As of December 31, 2015, addition of property, plant and equipment in subsidiaries through realisation of advances amounted to Rp796,633,863.
Pada 31 Desember 2015, penambahan aset tetap pada entitas anak yang masih terutang adalah sebesar Rp796.633.863.
38. Ikatan dan Perjanjian Penting
38. Commitments and Significant Agreements
Berdasarkan surat perjanjian kerjasama tanggal 7 Januari 2010, PT Bumiraya Investindo, entitas anak, mengadakan kerjasama dengan petani plasma (yang diwakili oleh Koperasi Sipatuo) (lihat Catatan 7) terkait pengelolaan lahan perkebunan seluas 3000 hektar yang berlokasi di Pulau laut Selatan, kalimantan Selatan. Di dalam perjanjian tersebut BRI memiliki hak memperoleh jasa manajemen sebesar 5% atas pengelolaan tanaman belum menghasilkan dan menerima seluruh penjualan tandan buah segar (TBS) plasma dengan harga sesuai dengan surat keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia. Kerjasama ini memiliki jangka waktu sampai dengan 25 tahun.
Based on partnership agreement dated January 7, 2010, PT Bumiraya Investindo, a subsidiary, enter partnership with plasma’s farmers (represented by Koperasi Sipatuo) (see Note 7) related to management of plantation of 3000 hectare located in Pulau Laut Selatan, South Borneo. On that agreement BRI has rights to receive management fee of 5% for management of immature plantation and receive all sales of fresh fruit bunches (TBS) from plasma at a price in accordance with the decree of the Minister of Agriculture of the Republic of Indonesia. This partnership will be valid until 25 years.
Berdasarkan nota kesepahaman tanggal 31 Oktober 2011 antara PT Tugu Palma Sumatera, entitas anak, dan masyarakat Kabupaten Indragiri Hulu yang diwakili oleh Camat Seberida dan Kepala Desa Paya Rumbai, kedua pihak setuju untuk melakukan kemitraan dimana lahan komposisi perkebunan yang dialihkan sebesar 60% adalah alokasi perkebunan inti dan sebesar 40% adalah perkebunan plasma.
Based on memorandum of understanding dated October 31, 2011 between PT Tugu Palma Sumatera, a subsidiary, and society of District Indragiri Hulu who represented by Camat Seberida and Kepala Desa Paya Rumbai, both parties agreed to held partnership where the composition of plantation transferred for 60% for nucleus plantation and 40% for plasma plantation.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Sosialisasi Pembangunan Kebun Kelapa Sawit tanggal 5 April 2013 antara PT Tandan Abadi Mandiri, entitas anak, dan masyarakat Kabupaten Sarolangun, setuju untuk mengalokasikan 40% dari lahan yang dialihkan sebagai lahan kebun untuk masyarakat.
Based on Minute of Meeting of Plantation Development Socialisation dated April 5, 2013 between PT Tandan Abadi Mandiri, a subsidiary, and society of District of Sarolangun, agreed to allocated 40% of the transferred plantation as plantation for villagers.
Berdasarkan Surat Pernyataan Direksi PT Mitra Jaya Agro Palm, entitas anak, No. 13 tanggal 12 Juli 2012 setuju untuk terlibat dalam usaha budidaya perkebunan kelapa sawit dan mengalokasikan paling sedikit 20% dari lahan yang dialihkan sebagai lahan kebun untuk masyarakat.
Based on Statement of Directors PT Mitra Jaya Agro Palm, a subsidiary, No. 13 dated July 12, 2012 agreed to engage in cultivation of oil palm plantations. and allocating at least 20% the transferred plantation as plantation for villagers.
77
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
Berdasarkan perjanjian kerjasama antara Koperasi Pade Jaya dan PT Airlangga Sawit Jaya, entitas anak, (lihat Catatan 7) pada tanggal 4 Januari 2008, setuju untuk melakukan bagi hasil perkebunan sebesar 20% dari hasil panen yang terjual setelah dikurangi biaya investasi dan biaya produksi TBS yang perhitungannya akan dibuat dalam dokumen tersendiri.
On January 4, 2008, based on agreement between Koperasi Pade Jaya and PT Airlangga Sawit Jaya, a subsidiary, (see Note 7) agreed to share the profits of plantation crops amounted to 20% from yields sold after deducting the cost of investment and production costs TBS that the calculation will be made in a separate document.
Berdasarkan perjanjian kerjasama antara Koperasi Dait Jaya dan PT Charindo Palma Oetama, entitas anak, (lihat Catatan 7) pada tanggal 4 Januari 2008, setuju untuk melakukan bagi hasil perkebunan dengan ketentuan kegiatan perkebunan telah memasuki tahun kelima dengan kebun telah menghasilkan berat rata-rata 5 kg per tandan dan melakukan bagi hasil perkebunan sebesar 20% dari hasil panen yang terjual setelah dikurangi biaya investasi dan biaya produksi TBS yang perhitungannya akan dibuat dalam dokumen tersendiri.
Based on agreement between Koperasi Dait Jaya and PT Charindo Palma Oetomo, a subsidiary, (see Note 7) on January 4, 2008, agreed to share the profits of plantation crops with clause that the plantation activities has already in fifith year with estate has already produce average weight 5 kg per bunch and to share the profits of plantation crops amounted to 20% from yields sold after deducting the cost of investment and production costs TBS that the calculation will be made in a separate document.
Berdasarkan perjanjian kerjasama antara Koperasi Olak Godang Melako Intan dengan PT Persada Alam Hijau, entitas anak, (lihat Catatan 7) dan masyarakat, setuju untuk mengalokasikan 40% dari lahan yang dialihkan sebagai lahan kebun untuk masyarakat.
Based on agreement between Koperasi Olak Godang Melako Intan and PT Persada Alam Hijau, a subsidiary, (see Note 7) and villagers, agreed to allocated 40% of the transferred plantation as plantation for villagers.
39. Standar dan Interpretasi Telah Diterbitkan Namun Belum Diterapkan
39. Standard and Interpretations Issued Not Yet Adopted
Berikut ini adalah amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
The following are Amendments to standard and interpretation effective for years beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are:
1. Amandemen, interpretasi dan standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan, yaitu: Amandemen PSAK No. 1: “Penyajian Laporan Keuangan” ISAK No. 31: “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13 :Properti Investasi” PSAK No. 3 (Revisi 2016): “Laporan Keuangan Interim” PSAK No. 24 (Revisi 2016): “Imbalan Kerja”
1. Amendment, the following interpretations and standards effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with earlier application permitted, are as follows: Amendments to PSAK No. 1: “Presentation of Financial Statements” ISAK No. 31: “Interpretation of the Scope of PSAK No. 13: Investment Property” PSAK No. 3 (Revised 2016): “Interim Financial Reporting” PSAK No. 24 (Revised 2016): “Employee Benefits”
78
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2016 and 2015 (In Full Rupiah)
PSAK No. 58 (Revisi 2016): “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” PSAK No. 60 (Revisi 2016): “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
PSAK No. 58 (Revised 2016): “Noncurrent Assets Held for Sale and Discontinued Operations” PSAK No. 60 (Revised 2016): “Financial Instruments: Disclosures”
2. Amandemen dan standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan, yaitu: Amandemen PSAK No. 16: “Agrikultur Tanaman Produksi” PSAK No. 69: “Agrikultur” Amandemen PSAK No. 2: “Laporan Arus Kas” Amandemen PSAK No. 46: “Pajak Penghasilan”
2. Amendments and following standards effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with earlier application permitted, are as follows: Amendments to PSAK No. 16: “Agriculture Crop Production” PSAK No. 69: Agriculture. Amendments to PSAK No. 2: “Statement of Cash Flows” Amendments to PSAK No. 46: “Income Taxes”
Pada saat penerbitan laporan keuangan konsolidasian, Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dan penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan konsolidasian Grup.
As at the authorisation date of this consolidated financial statements, the Group is still evaluating the potential impact of these new and revised standards to the Group’s consolidated financial statements.
40. Tanggung Jawab Manajemen dan Otorisasi Penerbitan Laporan Keuangan
40. Management Responsibility and Authorisation of Consolidated Financial Statements Issuance The management of the Company is responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements which were authorised for issued by Directors on March 31, 2017.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 31 Maret 2017.
79
Draft /April 4, 2017
Paraf/sign:
PT Golden Plantation Tbk 2016 Annual Report