PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
1
2
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
DAFTAR ISI
Table of Contents Tinjuan Perseroan | Company Review
02 06 07
Memasuki Konektivitas Global dengan Keyakinan Entering the Global Connectivity with Confidence Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Ikhtisar Saham Shares Highlights
12
Visi & Misi Vision & Mission Sejarah Singkat Perusahaan Company History Highlights Kinerja dan Cakupan Usaha Perseroan Company Performance and Business Coverage
18
Peristiwa Penting 2010 Significant Events 2010
20
Sambutan Komisaris Utama Greetings from the President Commissioner Sambutan Direktur Utama Greetings from the President Director Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance Implementation Tanggung Jawab Sosial Perseroan Corporate Social Responsibility
09 10
24 29 39 42 48
Data Perseroan| Company Data
51 52 54 56 60
Struktur Organisasi Perseroan Company Organization Structure Peta Jaringan Layanan Perseroan Company Service Network Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile Profil Direksi Board of Directors Profile Profil Perseroan Company Profile
Laporan Keuangan| Financial Statement
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
1
ENTERING THE GLOBAL CONNECTIVITY with CONFIDENCE Pada umumnya revolusi industri telekomunikasi terjadi saat masyarakat yang semula tidak terhubung, lalu menjadi terhubung karena adanya sambungan telepon rumah lalu bergeser dengan menjadi terhubung melalui telepon seluler. Tetapi di Indonesia, revolusi ini justru terjadi manakala masyarakat yang tadinya tidak terhubung, kini terhubung secara langsung melalui telepon seluler. Menurut data yang dilansir dari Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia, pengguna seluler hingga pertengahan tahun 2010 mencapai 180 juta pelanggan atau sekitar 80% dari jumlah populasi penduduk tanah air. Sementara hasil riset yang dilakukan Nielsen terhadap 15 ribu responden pria dan wanita berusia di atas 10 tahun yang berdomisili di 9 kota besar di Indonesia menemukan, bahwa pada tahun 2010 tingkat kepemilikan telepon seluler mencapai angka 54%.
In general, the telecommunication industry revolution occurs when the community is not connected, then becoming connected because of the land lines then continues with mobile phones connection. But, in Indonesia, the revolution occurs when the people which were not previously connected, now connected through the use of mobile phones. According to the data released by the Indonesia Cellular Telecommunication Association, the mobile phones user around mid 2010 reach up to 180 million costumers or around 80% from the total of Indonesia’s population. Meanwhile the research result conducted by Nielsen to the 15 thousand respondents men and women above 10 years of age domiciled in the 9 different big cities in Indonesia, concluded that the ownership of mobile phones reach to the number of 54% in 2010.
Riset inipun menemukan bahwa mereka yang berusia antara 15-19 tahun adalah pengguna telepon seluler terbesar, diikuti pengguna berusia 10-14 tahun. Sementara dari sisi status sosial, Nielsen mencatat, penetrasi telepon seluler di Indonesia bertumbuh pesat di segmen menengah ke bawah terutama di segmen C2 (dengan kisaran penghasilan per bulan Rp 1.000.000,hingga Rp 1.500.000,-) sebesar 26%, segmen D (dengan kisaran penghasilan per bulan antara Rp 700.000,- hingga Rp 1.000.000,-) sebesar 28% dan segmen E (dengan penghasilan per bulan kurang dari Rp 700.000,-) dengan 22%. Segmen pengguna telepon seluler dari kaum muda dan kalangan menengah ke bawah inilah yang mendorong peningkatan penetrasi telepon seluler di Indonesia menjadi tiga kali lipat dalam 5 (lima) tahun terakhir.
The research also encounter that respondents from the age of 15-19 are the biggest users, followed by the age of 10 -14. Meanwhile, from the social status, Nielsen noted, the entering of mobile phones in the segment from middle to low income especially in the C2 segment (with monthly earning around IDR 1.000.000 – 1.500.000) significantly increased up to 26%, while for the D segment (with monthly earning around IDR 700.000 – 1.000.000) increased up to 28% and for the E segment (with monthly earning less than IDR 700.000) increased up to 22%. These mobile phones user segments of young adults and from middle to low social economy status which mostly contributed to the increase of mobile phones’ penetration of three times bigger in the last 5 (five) years.
2
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Keadaan ini memperlihatkan kondisi pasar telepon seluler di Indonesia yang sangat menggiurkan. Kementerian Perindustrian mencatat, bahwa hingga akhir tahun 2009 terdapat 80 juta unit telepon seluler yang dipasarkan di Indonesia dengan penjualan mencapai 20 juta unit atau senilai US$ 1,5 miliar. Dan tahun 2010, angka penjualan ini diperkirakan meningkat sebesar 50%. Kondisi pasar telepon seluler yang potensial semakin menjanjikan ini, tak lepas dari imbas perjanjian pasar bebas ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) yang telah begitu terasa di industri telepon seluler. Sebab sejak negara-negara Asean dan China sepakat membebaskan bea masuk impor bagi produk elektronik per tanggal 1 Januari 2010, telepon seluler yang termasuk dalam produk elektronik ini semakin deras membanjiri pasar Indonesia.
This condition shows the promising of the mobile phones market in Indonesia. The Minister of Industry stated, that until end of 2009 there are 80 million mobile phones unit being sold in Indonesia with revenues earned reach up to 20 million units or approximately amounted to US$ 1.5 billion. And in 2010, the selling amount is predicted to increase to around 50%. This promising condition, for sure contributed by the impact of free market ASEAN-CHINA Free Trade Agreement (ACFTA) which already has the impact to the mobile phones industry. Since the ASEAN countries and China agree to free the import tax for the electronic products as of January 1, 2010, the mobile phones that included in these electronic products will continue to enter the Indonesian market.
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa China memegang peranan penting dalam pesatnya pertumbuhan industri telekomunikasi dewasa ini. Hal ini terbukti dengan diproduksinya puluhan merek telepon seluler di sejumlah kawasan industri di negara ini. Shenzhen Daily melaporkan produksi telepon seluler secara global pada tahun 2009 lalu di China mencapai angka 750 hingga 780 juta unit. Di China sendiri terdapat 17 perusahaan perakit telepon seluler dan 54 perusahaan asing yang mendapat lisensi untuk memproduksi perangkat telepon seluler ini dan membuat pabrik di kawasan Shenzhen. Telepon seluler buatan China ini juga diekspor ke berbagai belahan dunia. Sebut saja Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Yordania, Australia, Canada, Swedia dan berbagai negara di kawasan Asia.
It is well known that China holds the important role in the increasing of development of telecommunication industry nowadays. It is proven by the production of hundreds of mobile phones brands from several industrial areas in this country. The Shenzhen Daily reports, that the global productions of mobile phones for the year of 2009 in China reached the number of 750 to 780 million units. In China alone there are 17 mobile phones manufacturers and 54 foreign companies with license to produce the mobile phones and to build the related factories in Shenzhen area. These China’s made mobile phones are also exported to the other part of the world, such as United States of America, England, Germany, France, Italy, Jordan, Australia, Canada, Sweden, and to the other Asian countries.
Fakta ini menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk telepon seluler yang diproduksi di Negara Tirai Bambu. Hal lain yang membuat mengapa telepon seluler produksi China begitu memikat para importir adalah kemampuan para produsen lokalnya untuk mengadaptasi teknologi terkini dan mengaplikasikannya ke dalam perangkat yang didisain sesuai dengan kualitas material maupun komponen rakitan hingga spesifikasi fitur yang telah ditetapkan menurut selera/tren yang tengah berkembang serta budget yang telah dianggarkan oleh para importir dari tiap-tiap negara. Tak terkecuali importir dari Indonesia yang masih mengusung spesifikasi dual SIM Card dan fitur TV sebagai aplikasi favorit dan masih menjadi daya tarik utama bagi konsumennya di Indonesia pada telepon seluler China yang di pasarkan.
These facts show the high level of customers’ confidence in the quality of mobile phones manufactured from this Bamboo Curtain country. In addition, what makes the mobile phone manufactured in China are interesting to the importers is the capability of the local manufacturer from China to adapt the newest technologies and apply them into the design tools along with the material qualities or ensemble the components to the specific features which already set according to the current developing taste/trend according to the forecasting budget of the importers from each country. This also includes the importers from Indonesia who are still interested in the dual SIM card specification and TV features as the favorite applications to attract the local customers in Indonesian market for China manufactured mobile phones.
Walau demikian mudah dan memikatnya mendatangkan telepon seluler produksi China ke Indonesia, pemerintah Indonesia tidak serta merta memberikan ijin masuk bagi setiap telepon seluler yang diimpor. Untuk dapat dipasarkan di Indonesia, telepon-telepon seluler tersebut harus memenuhi standar kualitas tertentu melalui sertifikasi yang diberikan pemerintah sesuai dengan Peraturan Menteri Kominfo No. 29/2008 tentang Sertifikasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi.
Even though it’s easy and fascinating embracing the China manufactured mobile phones to Indonesia, the Indonesian government is not easily giving the permit for all the imported mobile phones. In order to put on the market, these mobile phones still have to accomplish certain standard qualities through given certification from the Indonesian government according to the Minister of Communication and Information Regulations No. 29/2008 about Instrument Certification and Telecommunication Devices.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
3
Dengan kendali di tangan konsumen yang mengakibatkan terjadinya pergeseran tren penggunaan telepon seluler, dari layanan radio dan games yang menjadi primadona di tahun 2008 kini berganti dengan konten aplikasi seperti akses ke jejaring sosial dan internet bergerak (mobile internet). Saat ini dapat dipastikan kaum muda dengan usia 15-19 tahun sebagai segmen pengguna telepon seluler terbesar di Indonesia akan memilih telepon seluler yang dilengkapi konten aplikasi dan internet bergerak untuk menunjang pengekspresian diri mereka. Sejalan dengan penetrasi pengguna telepon seluler dari kalangan menengah ke bawah, telepon seluler dengan harga yang semakin terjangkau namun memiliki fitur teknologi terkini dan lengkap menjadi pilihan utama.
With the domination in users segment which initiate the trend exchange mobile phones usage, from radio service and games which are popular in 2008 has transformed into the application contents such as social network access and mobile internet. Nowadays customers with the age of 15-19 years which are the biggest segment of mobile phones users in Indonesia will choose the mobile phones model which supported by contents and mobile internet applications. As for the middle to low market segments, mobile phones with reasonable price and supported by newest technology features have become their first choices.
Kondisi ini membuat telepon seluler produksi China semakin dilirik penggunanya di Indonesia. Sehingga semakin marak merek-merek telepon seluler produksi China yang saat ini hadir dan meramaikan kancah kompetisi industri telekomunikasi seluler bersama para produsen telepon seluler terkemuka di dunia lainnya untuk memperebutkan posisi di pangsa pasar seluler Indonesia yang dinilai masih sangat menjanjikan.
This condition has made China manufactured mobile phones become popular in Indonesia. It increases the competitiveness for many brands from China manufacturer entering Indonesian cellular telecommunication market with other well-known brands to compete for the position in top market shares in Indonesia which are still very promising.
Salah satu importir dan pemain yang semakin mengukuhkan eksistensinya di kancah kompetisi telekomunikasi seluler Indonesia adalah PT Skybee Tbk (“Skybee”), yang pada pertengahan 2010 ini resmi menjadi perusahaan publik. Skybee tidak hanya menjual telepon seluler berkualitas sebagai perangkat keras telekomunikasi dengan fitur lengkap dan harga terjangkau. Namun lebih dari itu, berlatar pengalaman dan kompetensi anggota managemennya, Skybee pun telah menunjukkan kemampuannya untuk mengembangkan berbagai aplikasi sesuai gaya hidup masyarakat yang memberi nilai tambah di setiap telepon selulernya. Didukung jaringan distribusi yang menjangkau seluruh wilayah tanah air, Skybee hadir lebih dekat untuk melayani kebutuhan masyarakat terhadap produk-produk telekomunikasi terkini, dilengkapi dengan layanan purna jual optimal bagi para penggunanya.
One of the importers and players in the Indonesia telecommunication cellular market is PT Skybee Tbk (“Skybee”) who has strengthed its existence in Indonesian mobile phones market competition, which has become a Public Company in mid 2010. Skybee is not only selling high quality mobile phones as telecommunication hardware with complete features and reasonable price. In addition, with experiences and competences of all management members, Skybee also shows the ability to develop lots of applications according to the current lifestyle which become an added value for each of their ‘Skybee’ brand mobile phones. Supported by distribution network with wide area coverage, Skybee exists closer to serve the public needs to telecommunication products, completed by optimal after sales service for their customers.
Menjadi perseroan terbuka adalah awal bagi Skybee untuk semakin memasuki era konektivitas global tanpa batas dengan penuh kepercayaan diri berkat keunggulan produk, konten aplikasi pendukung serta layanan purna jual prima. Skybee yakin dapat menjangkau 100 juta pengguna telepon seluler dari lapisan bawah piramida konsumen di Indonesia untuk terhubung secara langsung dengan dunia dan menjadi bagian tak terpisahkan dari warga dunia sehingga kualitas hidup mereka pun akan meningkat pada akhirnya.
Being as a Public Company is a start for Skybee to enter unlimited global connectivity era with full confidence because of its product quality, supporting application and contents and also optimal after sales service. Skybee is confidence to reach 100 million mobile phones user from the lowest level of customer pyramid in Indonesia so that they will be able to connect directly with the world and become united with all world’s society in order to increase their quality of life.
4
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
5
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Dalam Jutaan Rupiah
2010
2009
2008
2007
2006*
Neraca Konsolidasi Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Hak Minoritas Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Laporan Laba Rugi Penjualan Bersih Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Beban Usaha Laba Usaha Penghasilan Lain-lain, Bersih
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Beban Pajak Penghasilan Hak Minoritas Laba Bersih Laba per Saham
Consolidated Balance Sheets
314,124 9,296 323,420 171,564 1,236 172,800 4,357 146,263 323,420
20,382 1,803 22,185 4,398 77 4,475 17,710 22,185
6,933 5,278 12,211 2,702 3,884 6,586 5,625 12,211
706 4,661 5,367 164 2,081 2,245 3,122 5,367
496 3,760 4,256 667 1,562 2,229 2,027 4,256
Current Assets Non-current Assets Total Assets Current Liabilities Non-current Liabilities Total Liabilities Minority Interest Total Equity Total Liabilities and Equity Consolidated Statements of Income
553,230 497,327 55,903 34,282 21,622 4,533 26,155 (6,912) (237) 19,006 43
288,869 282,005 6,864 4,572 2,292 1,732 4,024 (664) 3,360 192
255,348 250,714 4,634 2,875 1,759 1,500 3,259 (657) 2,602 -
1,069 561 508 352 156 960 1,116 (34) 1,082 -
1,071 665 406 386 20 891 911 (37) 874 -
Net Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating Expenses Income from Operations Other Income,Net Income before IncomeTax Expense Income Tax Expense Minority Interest Net Income Earnings per Share
Rasio-rasio (dalam %) Rasio Likuiditas Rasio Lancar Rasio Cepat Rasio Kas
183.09 80.43 32.39
463.44 280.2 68.17
256.59 255.66 112.29
430.49 425.00 132.32
74.36 72.41 25.19
Liquidity Ratio Current Ratio Quick Ratio Cash Ratio
Rasio Leverage Rasio Hutang Rasio Hutang terhadap Ekuitas
53.43 118.14
20.17 25.27
53.93 117.08
41.83 71.91
52.37 109.97
Leverage Ratio Debt Ratio Debt to Equity Ratio
10.1 3.44 87.9 5.88 12.99
2.38 1.16 146.6 15.15 18.97
1.81 1.02 147.92 21.31 46.26
47.52 101.22 693.59 20.16 34.66
37.91 81.61 4,370 20.54 43.12
Profitability/Rentability Ratio Gross Profit Margin Net Profit Margin Income from Operation Margin Return on Asset (ROA) Return on Equity (ROE)
Rasio Profitabilitas/Rentabilitas Margin Laba Kotor Margin Laba Bersih Margin Laba Usaha Imbal Hasil Aset Imbal Hasil Ekuitas Rasio Kinerja dan Operasional Laba Usaha/Penjualan Bersih Laba Bersih/Penjualan Bersih Laba Usaha/Ekuitas Laba Bersih/Ekuitas Laba Usaha/Jumlah Aset Laba Bersih/Jumlah Aset
Ratios (in %)
Performance and Operational Ratio 3.91 3.44 14.78 12.99 6.69 5.88
0.79 1.16 12.94 18.97 10.33 15.15
* tahun 2006 data tidak diaudit/ the 2006 data is not audited
6
In Million IDR
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
0.69 1.02 31.27 46.26 14.41 21.31
14.59 101.22 5.00 34.66 2.91 20.16
1.87 Income from Operations/Net Sales Net Income/Net Sales 81.61 0.99 Income from Operations/Total Equity Net Income/Total Equity 43.12 Income from Operation/Total Asset 0.47 Net Income/Total Asset 20.54
Ikhtisar Saham Shares Highlights Kronologis Pencatatan Saham | Chronological Listing of Shares
Data Perdagangan Saham di BEI | Shares in BEI Bulan/Month Tertinggi/Highest
Terendah/Lowest
Penutupan/Closing
Volume Transaksi/ Transaction Volume
Juli
710
450
510
81.994.000
Agustus
530
500
500
354.300
September
560
500
530
126.300
Oktober
550
500
510
75.200
November
520
495
500
51.100
Desember
550
500
550
54.700
(dalam Rupiah/in IDR)
Komposisi Pemegang Saham | Composition of Shareholders
Masyarakat/Public
40,17%
PT Syailendra Capital
59,83%
Ian Rustandi
0,001%
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
7
8
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Visi| Vision Menjadi perusahaan terkemuka penyedia layanan produk teknologi dan telekomunikasi terintegrasi yang kreatif dan inovatif dalam meningkatkan kualitas gaya hidup komunitas.
To become a well-known services provider for technology products and creative and innovative integrated telecommunications in order to increase the quality of the community lifestyle.
Misi| Mission • Menyediakan produk dan layanan teknologi telekomunikasi yang terintegrasi. • Sinergi antar divisi dan Anak Perusahaan untuk meningkatkan daya saing. • Kerjasama saling menguntungkan dengan pemangku kepentingan di bidang telekomunikasi.
• Providing products and integrated telecommunication technology services. • Creating synergy among divisions and subsidiaries in order to improve the competitive skills. • Mutual partnership with stakeholders in the telecommunication industry.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
9
Sejarah Singkat Perusahaan Company History Highlights
1995
2008
PT SkyBee Tbk atau selanjutnya disebut dengan
Pada bulan Februari, Perseroan mengalihkan kompetensi
Perseroan, didirikan pada tahun 1995 di Jakarta sebagai
inti kegiatan usahanya, dari jasa periklanan menjadi
sebuah perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa
Multi Region Authorized Dealer dari INDOSAT.
periklanan dengan nama PT Kreatip Komunikacitra.
In February, the Company started to expand its main business core competent, from advertising company to a Multi Region Authorized Dealer from INDOSAT.
PT Skybee Tbk, afterwards will be referred as “The Company”, was established in 1995 in Jakarta as an advertising company under the name of PT Kreatip Komunikacitra.
Masih di bulan yang sama, Perseroan memperluas kegiatan usaha melalui pengakuisisian PT Sinergitama Kominido sebagai anak perusahaan Perseroan dengan jumlah kepemilikan saham sebesar 99,75%. In the same month, the Company expands its business activities through the acquisition of PT Sinergitama Komindo as its subsidiary with share ownership of 99.75%.
10
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
2009 Pada tanggal 16 Oktober, Perseroan secara resmi mengubah namanya menjadi PT Skybee sekaligus melengkapi struktur usahanya sesuai dengan strategi, visi dan misi baru sebagai penyedia layanan dan produk teknologi telekomunikasi yang terintegrasi dan terkemuka dengan nama ‘Skybee’. On October, 16, the Company changed its name into PT Skybee and also completing the business structure according to the new strategy, vision and mission as a service and integrated telecommunication technology product provider with its brand name ‘Skybee’.
2010 Pada bulan Juli Perseroan melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering) dan tercatat sebagai perusahaan publik ke 7 (tujuh) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2010. In July, the Company conducted its Initial Public Offering (IPO) and was listed as the 7th public company at Indonesia Stock Exchange (IDX) for the year 2010.
Pada bulan Desember, Perseroan dan anak perusahaan melakukan pengembangan unit usaha yang menjangkau bidang : • Telcolink atau penyedia layanan distribusi produk operator INDOSAT, seperti paket perdana kartu SIM prabayar dan voucher isi ulang serta produk telepon seluler dengan merek ‘Skybee’; • Mobile & Computing atau penyedia perangkat keras dan perangkat cerdas untuk akses koneksi internet bergerak; • Interactive Multimedia atau penyedia layanan VAS (Value Added Service) telekomunikasi yang mencakup pembuatan konten, aplikasi dan media baru. In December, the Company and subsidiaries has developed its business unit categories into: • Telcolink or distribution service provider for the INDOSAT’s products such as starter pack and prepaid vouchers and as the principal for ‘Skybee’ mobile phones products; • Mobile & Computing or the hardware and smart phones provider to access mobile internet connection; • Interactive Multimedia or Value Added Service telecommunication provider containing content, application and new media.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
11
Kinerja dan Cakupan Bidang Usaha Perseroan Company Performance and Business Coverage Telcolink Memasuki tahun 2010, Perseroan semakin
Entering the year 2010, the Company has established
memantapkan gerak laju kegiatan usahanya
the movement rate of its business by adding a
dengan menambah unit usaha layanan distribusi
business unit of mobile phone distribution services
telepon seluler yang memperkuat unit usaha
that strengthen the Telcolink business unit. As a Multi
Sebagai Multi Region Authorized
Region Authorized Dealer for INDOSAT, the Company
Dealer INDOSAT, Perseroan diberi kepercayaan
has been entrusted to distribute Indosat vouchers
untuk mengadakan distribusi produk voucher
product on the islands of Sumatra, Kalimantan and
Indosat di pulau Sumatra, Kalimantan dan
Sulawesi through 23 depots and the 4.050 stores with
Sulawesi melalui 23 depo dan 4.050 toko dengan
average sales amount of IDR 20-24 billion per month.
Telcolink.
rata-rata penjualan sebesar Rp 20-24 milyar per bulan. Dari segi penyediaan telepon seluler, Perseroan
In terms of providing mobile phones product, the
melakukan
dari
Company conducted its business activities ranging
menentukan desain, spesifikasi, konten dan
from determining the design, specification, content
standar kualitas telepon seluler ‘Skybee’ hingga
and standards of quality ‘Skybee’ mobile phones until
pendistribusian produk telepon seluler ‘Skybee’
the distribution throughout Indonesia by utilizing
ke seluruh Indonesia dengan memanfaatkan
the existing distribution network and bundling
jaringan distribusi yang telah ada dan kerjasama
collaboration between ‘Skybee’ mobile phones with
bundling antara telpon seluler ‘Skybee’ dengan
various operators’ products in Indonesia. While the
produk dari berbagai operator. Sedangkan
process of production and programming performed
proses produksi dan pemograman dilakukan oleh
by the Original Device Manufacturer (ODM), which
Original Device Manufacturer (ODM) yang telah
has collaborated with the Company to manufacture
menjalin kerjasama dengan Perseroan untuk
mobile phones in accordance to the specification
memproduksi telepon seluler yang sesuai dengan
requested by the Company.
kegiatan
usahanya
mulai
spesifikasi yang telah ditetapkan Perseroan.
12
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Sehingga telepon seluler ‘Skybee’ merupakan
Hence, ‘Skybee’ mobile phones are telecommunication
perangkat keras telekomunikasi yang 100%
hardware which is 100% imported which consist of
impor dengan komposisi perangkat lunak 90%
90% imported software and 10% local software. The
impor dan 10% lokal. Perseroan pun melengkapi
Company also provides an optimal after sales service
produk telepon seluler ‘Skybee’ ini dengan
for the sales of ‘Skybee’ mobile phone products that
layanan purna jual yang akan semakin bertambah
will continue to grow in 2011.
di tahun 2011 mendatang. Selama tahun 2010, Perseroan telah berhasil
During the year 2010, the Company has successfully
mengembangkan dan meluncurkan beberapa
developed and launched several kinds of new mobile
jenis model telepon seluler baru dengan rentang
phone models with selling prices ranging from IDR
harga Rp 250.000,- hingga Rp 1.000.000,-.
250,000,- to IDR 1,000,000,-.
Mobile & Computing Pada September 2010, PT Sinergitama Komindo,
In September 2010, PT Sinergitama Komindo, a
anak
menorehkan
subsidiary of the Company, incised achievement
keberhasilannya
in itself with its success to become a reseller for
menjadi reseller bagi produk smartphones
Blackberry and Sony Ericsson smartphones products.
Blackberry dan Sony Ericsson. PT Sinergitama
PT Sinergitama Komindo operates 17 depots that serve
Komindo beroperasi dengan 17 buah depo yang
customers in Jakarta and major cities in Indonesia
melayani pelanggan merata di Jakarta dan kota-
such as Surabaya, Bandung and Semarang.
perusahaan
prestasi
tersendiri
Perseroan, dengan
kota besar di Indonesia lainnya, seperti Surabaya, Bandung dan Semarang.
Interactive Multimedia Dari sisi cakupan bidang usaha, Perseroan
In terms of business scope, the Company has
melakukan pengembangan dengan mengakuisisi
developed its business activities by acquiring two (2)
2 (dua) perusahaan menjadi anak perusahaan
companies in the first quarter of 2010 to intensively
Perseroan pada kuartal pertama 2010 untuk
manage and develop interactive multimedia business
mengelola dan mengembangkan unit usaha
unit. Both these subsidiaries are PT inTouch Innovate
interactive
secara
Indonesia and PT Numedia Global, each with a total
Kedua anak perusahaan ini
shareholding ownership percentage of 70% in January
multimedia
lebih intensif.
Perseroan
adalah PT inTouch Innovate Indonesia dan PT
and February 2010.
Numedia Global, masing-masing dengan jumlah kepemilikan saham sebesar 70% pada Januari dan Februari 2010.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
13
Beberapa aplikasi multimedia interaktif yang
Some interactive multimedia applications which
telah berhasil dikembangkan anak perusahaan
have been successfully developed by the Company’s
Perseroan dan mendapat respon positif dari
subsidiaries and received a positive response from the
masyarakat, antara lain :
community, are the following:
mobinity.net
mobinity.net
Adalah sebuah aplikasi ODP (On-Device Portal)
Is an application of ODP (On-Device Portal) which
yang 100% produk buatan Indonesia dan telah
100% made in Indonesia and was launched in
diluncurkan pada Desember 2009. mobinity.net
December 2009. mobinity.net has some excellent
dilengkapi beberapa fitur unggulan, seperti :
features, such as:
• mobiFriends
merupakan
aplikasi
untuk
mengakses jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter • mobiChat adalah aplikasi untuk berinteraksi melalui Yahoo!Messenger, MSN, Gtalk • mobiGroups, aplikasi untuk akses ke Facebook Groups • mobiNews yang menghadirkan aplikasi untuk mengakses berita secara lengkap berikut fotofoto pendukung dari berbagai portal berita ternama, seperti Detik, Kompas, Republika dan JakartaPost • mobiReporter adalah aplikasi untuk Citizen Journalism
yang
memungkinkan
para
penggunanya menjadi wartawan. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya mengunggah foto, merekam suara dan mengetik berita melalui telepon selulernya untuk dapat dilihat oleh pengguna mobinity.net lainnya serta tampil di InfoKita pada Kompas.com • mobiMarket atau aplikasi yang memungkinkan penggunanya mencari dan memasang iklan baris di berbagai portal popular, seperti Kompas.com dan Kaskus
14
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
• mobiFriends
are applications to access social
networking, like Facebook and Twitter • mobiChat are applications to interact via Yahoo!Messenger, MSN, Gtalk • mobiGroups are access applications to Facebook Groups • MobiNews delivers applications to access the complete news and support the photographs from various leading news portals, such as Detik, Kompas, Republika and Jakarta Post • mobiReporter is the application for Citizen Journalism that allows its users to be a journalist. This application lets users upload photos, voice recording and typing the news via mobile phone to be visible by other users as well as appearing in mobinity.net InfoKita on Kompas.com • mobiMarket or application that allows users to search and advertise in various popular portals, such as Kompas.com and Kaskus
IMku
IMku
Aplikasi yang dirancang bekerjasama dengan
This application is designed in collaboration with
berbagai operator ini memiliki keunggulan yang
various operators which has its advantage that allows
memudahkan penggunanya untuk chatting
users to chat with all Java-based mobile telephone
dengan semua perangkat telepon seluler berbasis
and all operators with data facilities (GPRS, EDGE, 3G,
Java dan semua operator berfasilitas data (GPRS,
HSDPA, WIFI). IMku uses the phone number (MSISDN)
EDGE, 3G, HSDPA, WIFI). IMku menggunakan
as a PIN so that its users can invite each other via SMS.
nomor ponsel (MSISDN) sebagai PIN sehingga para penggunanya dapat saling mengundang melalui SMS. Aplikasi-aplikasi di atas dikembangkan oleh PT
Those above applications are developed by PT
inTouch Innovate Indonesia, yang memfokuskan
inTouch Innovate Indonesia, which is focusing in
diri dalam pembangunan berbagai platform
the development of various technology platforms
teknologi
perangkat
associated with mobile devices and application
telepon seluler dan platform aplikasi Mobile
platforms such as, Mobile Social Networking, Mobile
Social Networking, Mobile Messanging (Instant
Messaging (Instant messaging/IM and Push Mail),
Messenging/IM dan Push Mail), Mobile Rewards
Mobile Rewards and Mobile Advertising.
yang
terkait
dengan
dan Mobile Advertising. Sedangkan upaya menghadirkan media baru,
While the efforts to bring new media, made by the
dilakukan Perseroan melalui anak perusahaannya
Company’s subsidiary to become a local partner
dengan menjadi partner lokal bagi para pemain
for the big players in the ; International multimedia
besar di industri konten multimedia internasional.
content industry. Major players include:
Pemain-pemain besar ini antara lain : • Vuclip
• Vuclip
Dikenal sebagai aggregator mobile video
Known as the largest mobile video aggregator in
terbesar di dunia yang memberikan akses bagi
the world to provide access for users of mobile
para pengguna telepon seluler untuk dapat
phones to be able to watch a variety of short video
menyaksikan beragam video klip pendek
clips directly through mobile phone devices. Until
secara langsung melalui perangkat telepon
now, Vuclip has an index of more than 100 million
seluler. Hingga saat ini, Vuclip memiliki indeks
video titles from various famous video portals in
sebanyak lebih dari 100 juta judul video
cyberspace.
klip yang berasal dari berbagai portal video terkenal di dunia maya.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
15
• mig33
• mig33
Adalah salah satu layanan jejaring sosial
Is one of the biggest chat-based social networking
berbasis chatting terbesar di Indonesia.
services in Indonesia. Mig33 services allows its
Layanan
para
users to communicate via text, voice and images
penggunanya untuk berkomunikasi melalui
which also connected with famous instant
teks, suara dan gambar yang juga terhubung
messaging services, such as Yahoo!, MSN, Gtalk
dengan layanan instant messenging terkenal,
and Facebook. In addition, mig33 also provides
seperti Yahoo!, MSN, Gtalk dan Facebook.
features micro payment to purchase a virtual
Tak hanya itu, mig33 juga menyediakan
gift, avatars and games that support mobile
fitur micropayment untuk pembelian virtual
advertising.
mig33
memungkinkan
gift, avatar dan game berbayar dengan kemampuan yang menunjang untuk mobile advertising.
M-Komik
M-Komik
Atau Mobile Komik adalah inovasi layanan hasil
Or Mobile Comics is the result of services innovation
sinergi PT Telekomunikasi Seluler (“Telkomsel”)
synergies
dengan komunitas komik Indonesia. M-Komik
(“Telkomsel”) with Indonesian comics’ community.
merupakan aplikasi mengubah format komik
M-Comics is an application to change the format of
dari bentuk cetakan ke dalam teknologi selular
comics from the printed form into more attractive
yang lebih atraktif dan dapat dibawa serta dibaca
cellular technology and can be taken and read by all
oleh pengguna telepon seluler berplatform
mobile phones with Java and Symbian platform no
Java dan Symbian di mana pun mereka berada.
matter where they are located. With an easy activation
Dengan aktivasi yang mudah melalui SMS, para
via SMS, Telkomsel customers can download this
pelanggan Telkomsel dapat mengunduh aplikasi
application free of charge.
between
PT
Telekomunikasi
Selular
ini secara gratis. Jalinan kemitraan yang dilakukan oleh Perseroan,
The above partnership undertaken by the Company, is
tidak lepas dari peran anak perusahaan
contributed by the role of the Company’s subsidiary,
Perseroan, yaitu PT Numedia Global, yang
PT Numedia Global, which is engaged in providing
bergerak di bidang penyediaan layanan nilai
value added services mobile or VAS (Value Added
tambah atau Mobile VAS (Value Added Service)
Service) for the telecommunication industry and new
bagi industri telekomunikasi dan media baru,
media, such as internet content, mobile content and
seperti konten internet, konten telepon seluler
multimedia.
dan multimedia.
16
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
17
Peristiwa Penting 2010 Significant Events 2010 Maret
Januari Penandatanganan Perpanjangan Kerjasama PT Indosat Tbk dan Skybee sebagai Multi Region Authorized Dealer produk operator INDOSAT. The signing of extended Cooperation agreement between PT Indosat Tbk and Skybee as Multi Region Authorized Dealer for INDOSAT’s product.
Februari 16 Februari 2010, Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara PT Intouch Innovate Indonesia dengan PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”) untuk pengadaan layanan SMS Bulk bagi pelanggan Telkomsel. February 16, 2010, The signing of the Cooperation agreement between PT Intouch Innovate Indonesia and PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”) for the procurement of Bulk SMS Service for Telkomsel’s customers.
Maret
• 19 Maret 2010, Perseroan meluncurkan produk perdana telepon seluler ‘Skybee’ dan dilanjutkan dengan road show ke beberapa kota di Indonesia (Medan, Surabaya dan Makassar) untuk memperkenalkan produk telepon seluler ini secara lebih luas. • March 19, 2010, The Company launched the first models of ’Skybee’ mobile phones and continued with the road show in several cities in Indonesia (Medan, Surabaya and Makassar) to introduce its mobile phone product more widely.
18
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
• March, 29, 2010, the signing of sales agreement between Skybee and PT Trikomsel Oke Tbk. • Cooperation agreement between PT Intouch Innovate Indonesia and PT Ace Life Assurance.
Juni • Perjanjian kredit Skybee dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. • PT Intouch Innovate Indonesia meluncurkan produk bernama IM-ku (Instant Messangerku). • 29 Juni 2010, Skybee menerima surat pernyataan efektif dari BAPEPAM LK atas penawaran umum saham perdana.
• 12 Maret 2010, Perseroan menerima fasilitas kredit dari BCA. • March 12, 2010, The Company was granted a credit facility from BCA.
Maret
• 29 Maret 2010, penandatanganan Perjanjian Kerjasama Penjualan Barang Skybee dengan PT Trikomsel Oke Tbk. • Perjanjian Kerjasama PT Intouch Innovate Indonesia dengan PT Ace Life Assurance.
22 Maret 2010, Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara PT Intouch Innovate Indonesia dengan PT Darta Media Indonesia (KASKUS) untuk meluncurkan produk KASKUS Mobile yang sangat diminati para pengguna telepon seluler di Indonesia. March 22, 2010, the signing of Cooperation agreement between PT Intouch Innovate Indonesia and PT Darta Media Indonesia (KASKUS) to launch KASKUS mobile products which is very popular among mobile phones users in Indonesia.
• Credit Agreement between Skybee and PT Bank Danamon Indonesia Tbk. • PT Intouch Innovate Indonesia launched IM-ku (Instant Messengerku). • June 29, 2010, Skybee obtained the effective statement letter from BAPEPAM LK for in relation to its IPO Proceeds.
Cukup banyak peristiwa penting yang tercatat dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2010. Mulai dari peluncuran berbagai produk baru, baik oleh perseroan maupun anak perusahaan, hingga perjanjian kerjasama dengan berbagai vendor terkait dengan bidang usaha Perseroan. Berikut adalah berbagai peristiwa penting yang mewarnai perjalanan usaha Perseroan dan anak perusahaan selama tahun 2010 : There are some of significant events occurs in 2010. Start from launching new products, by The Company or the subsidiaries, to the partnership agreement with vendors and corporate business then here they are:
Juli
7 Juli 2010, Proses Pencatatan Saham di BEI sekaligus merubah perubahan status Perseroan dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka dengan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat. Skybee tercatat sebagai perusahaan ke-7 yang melakukan listing di Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2010. July 7, 2010, The registration process of Skybee’s shares at IDX which also changed the Company’s status from Private Limited Company to Public Company through the initial public offering. Skybee was registered as the 7th Company listed at Indonesian Stock Exchange for the year 2010.
• 13 Juli 2010, Perjanjian Kerjasama antara PT Intouch Innovate dengan PT Smart Telecom untuk mengembangkan VAS (Value Added Service) pada konten layanan multimedia bagi para pengguna Smart. • July, 13, 2010, Cooperation Agreement between PT Intouch Innovate Indonesia and PT Smart Telecom to develop VAS (Value Added Service) in multimedia content services for Smart’s customers.
September • PT Sinergitama Komindo memulai penjualan Blackberry dan Sony Ericsson sebagai reseller di Indonesia. • 6 September 2010, Perjanjian Kerjasama antara PT Intouch Innovate Indonesia dengan PT Hutchinson (3) untuk mengembangkan VAS (Value Added Service) pada konten layanan multimedia bagi para pengguna 3. • 30 September 2010, PT Numedia Global resmi menjalin kerjasama dengan mig33 sebagai partner lokalnya di Indonesia. • PT Sinergitama Komindo become reseller of Blackberry and Sony Ericsson in Indonesia. • September 6, 2010, Cooperation Agreement between PT Intouch Innovate Indonesia and PT Hutchinson (3) to develop VAS (Value Added Service) in multimedia content services for 3’s customers. • September 30, 2010, PT Numedia Global entered into a cooperation agreement with mig33 as its local partner in Indonesia.
Oktober • 15 Oktober 2010, Penandatangan Perpanjangan Kerjasama antara PT Intouch Innovate Indonesia dan PT Natrindo Telepon Selular (AXIS) untuk mengembangkan VAS (Value Added Service) pada konten layanan multimedia bagi para pengguna AXIS. • October 15, 2010, The signing of extended Cooperation Agreement between PT Intouch Innovate Indonesia and PT Natrindo Telepon Selular (AXIS) to develop VAS (Value Added Service) in multimedia content services for AXIS’ customers.
Oktober
11 Oktober 2010, Perjanjian Kerjasama Skybee dengan PT Persib Bandung Bermartabat yang untuk meluncurkan produk telepon seluler ‘Persib’, telepon seluler dual GSM yang sudah dilengkapi dengan teknologi TV HYBRID. October 11, 2010, Cooperation Agreement between Skybee and PT Persib Bandung Bermartabat to launch ‘Persib’ mobile phones, the dual GSM mobile phones complete with TV HYBRID technology.
• 22 Oktober 2010, Perjanjian Kerjasama Skybee dengan PT Suara Merdeka Press untuk kegiatan promosi dan penjualan produk telepon seluler Suara Merdeka. • 25 Oktober 2010, Penandatanganan perpanjangan kerjasama PT Intouch Innovate Indonesia dan PT Bakrie Telecom Tbk untuk pengembangan layanan Value Added Short Message Service (VASMS). • October 22, 2010, the Cooperation Agreement between Skybee and PT Suara Merdeka Press for promotion and sales activities of Suara Merdeka mobile phone products. • October 25,2010, the signing of extended Cooperation Agreement between PT Intouch Innovate Indonesia and PT Bakrie Telecom Tbk in developing services for Value Added Short Message Service (VASMS).
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
19
Sambutan Komisaris Utama Greetings from the President Commissioner Para pemegang saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Industri telekomunikasi adalah suatu bentuk industri yang amat dinamis. Di tahun 2010, para pelaku bisnis saling berkompetisi untuk dapat melakukan peningkatan kualitas dan ragam produk maupun jenis layanan, seperti produk aplikasi maupun konten dan media baru yang ditawarkan kepada masyarakat. Iklim usaha yang kompetitif memberikan beragam pilihan terbaik dengan harga yang ekonomis dan rasional bagi penggunanya. Kondisi ini menghadirkan tantangan sekaligus peluang tersendiri bagi Perseroan untuk terus berkembang.
Telecommunication Industry is a very dynamic industry. In the year 2010, the business principals continue to compete in order to improve quality and product range types of services, such as product application or new media and content to be offered to the public. The competitive climates offer the best multiple choices with economic and reasonable prices for the users. This condition presents its own challenges also other opportunity for the Company to continue developing.
Tahun 2010 ini adalah tahun yang menjadi awal baru perjalanan usaha Perseroan. Dimana pada tahun ini, Perseroan berhasil mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini cukup membanggakan sekaligus menantang, sebab dengan status baru sebagai Perseroan Terbuka, Perseroan harus mampu mengemban amanat dan kepercayaan para pemegang saham, termasuk masyarakat. Untuk itu, berbagai langkah strategis telah kami rencanakan dan lakukan selama tahun 2010 ini guna menciptakan kinerja Perseroan yang sesuai dengan ekspektasi para pemegang saham.
Year 2010 is the year of a new journey and new beginning for the Company. Whereas in this year, the Company successfully listed its stocks at the Indonesian Stock Exchange (IDX). It is quite encouraging also challenging, because with the new status as a Public Company, the Company should be able to undertake and be trusted by the shareholders, including the public. Therefore, we have various steps of strategic and organized plans during the year 2010 in order to create Company’s performances in accordance to the shareholders’ expectation.
20
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Dewan Komisaris menghargai segala upaya dan kerja keras Direksi dan segenap karyawan Perseroan atas kinerja Perseroan yang membanggakan di tahun 2010 ini. Kinerja yang berhasil membukukan laba bersih Perseroan sebesar Rp 19 milyar atau meningkat Rp 15.65 milyar di bandingkan laba bersih Perseroan di tahun sebelumnya. Sementara laba kotor yang diperoleh tahun 2010 ini sebesar Rp 55.90 milyar atau bertumbuh hampir sekitar 714% di banding tahun lalu. Peningkatan ini tak lain juga didukung dengan adanya penambahan modal kerja yang didanai dari hasil penawaran saham umum perdana Perseroan pada Juli 2010 silam.
The Board of Commissioners appreciate all the efforts and hard work of the Board of Directors and the entire Company’s employees for the outstanding performance during the year 2010. The successful performance has resulted into a net income of IDR 19 billion or increased IDR 15,65 billion as compared to the net income achieved in 2009. While gross profit margin achieved in 2010 amounted to IDR 55,90 billion or increased about 714% as compared to the last year’s achievement. This achievement was supported by additional working capital which was funded by the proceeds from the initial public offering of the Company’s shares in last July 2010.
Laporan keuangan konsolidasi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan, yang memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian. Berdasarkan tugas pengawasan yang diberikan kepada kami selaku Dewan Komisaris, kami menyatakan menerima pendapat ini dan menyarankan para pemegang saham untuk menerima dan menyetujui laporan keuangan tahun buku 2010 ini.
The consolidated financial statements of the Company for the fiscal year ended December 31, 2010 has been audited by public accountant Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan, which gives an unquailified opinion. Based on the supervision duties that were given to us as the Board of Commissioners, we expressly accept this auditors’ opinion and recommend that the shareholders accept and agree on the financial statements for fiscal year 2010.
Dewan Komisaris mendukung penuh keyakinan Direksi, bahwa industri teknologi informasi dan komunikasi masih akan terus bertumbuh, sejalan dengan kebutuhan akan perbaikan kualitas proses usaha dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam meningkatkan produktivitasnya. Dewan Komisaris menilai kebijakan-kebijakan strategis yang dilakukan selama tahun 2010 ini menjadi awal yang baik bagi Perseroan dalam memasuki era konektivitas global dengan penuh kepercayaan diri.
The Board of Commissioners support the Board of Directors’ confidence completely, that the information and technology communication industry will continue to develop, along with the demand for quality improvement process with prudent principle in increasing its productivity. The Board of Commissioners evaluated that the strategic policies which has been implemented during the year 2010 to be a good start for the Company to enter the era of global connectivity with full confidence.
Untuk mendukung perkembangan kinerja perusahaan, Dewan Komisaris selalu mengedepankan berbagai prinsip tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) secara sehat dan transparan. Upaya ini dilakukan agar segenap karyawan Perseroan memiliki arahan yang jelas dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip tersebut dalam anggaran dan rencana kerja jangka panjang, menengah (5 tahunan), maupun jangka pendek.
In order to support the development of Company‘s performance, the Board of Commisioners always give priority to healthy and transparent implementation of the Good Corporate Governance principles. These efforts are made to let the entire Company’s employees to obtain clear direction at implementing those principles in budgeting and long term, medium (every 5 years) and even short term work plan.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
21
Dan dalam menjalankan tugas tersebut, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang dibentuk dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah tanggal pencatatan dan perdagangan saham Perseroan di BEI. Pembentukan Komite Audit ini berdasarkan Peraturan BAPEPAM No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
In carrying out its supervisory duties, the Board of Commissioners are assisted by the Audit Committee that was established within 6 (six) months from listing and trading of the Company’s shares at IDX. The establishment of the Audit Committee was based on the BAPEPAM Regulation No. IX.I.5 about Establishment and Implementation Work Guidelines of the Audit Committee.
Dewan Komisaris pun dengan ini menyatakan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Direksi dan segenap karyawan Perseroan atas komitmen serta konsistensinya dalam menerapkan prinsip Good Corporate Governance, baik dalam proses kegiatan usaha maupun penerapan secara internal kepada seluruh karyawan. Apresiasi yang sama Dewan Komisaris berikan juga kepada Komite Audit yang telah membantu tugas pengawasan Dewan Komisaris.
Board of Commissioners hereby declare the highest appreciation to the Board of Directors and all employees of the Company for their commitment and consistency in implementing the principles of Good Corporate Governance, both in the process of business activity or internal appliance to all employees. The same appreciation also provided to the Audit Committee who has helped the task of supervision of the Board of Commissioners.
Dengan status sebagai perseroan terbuka yang artinya sebagian kepemilikan Perseroan dikuasai oleh masyarakat, Perseroan merasa perlu melaksanakan tanggung jawabnya terhadap keadaan sosial di sekitar lingkungan usaha. Untuk itu, bekerja sama dengan BEI, Perseroan menyisihkan sebagian dari hasil usaha untuk membantu mempercepat proses pemulihan korban bencana alam di beberapa daerah seperti Wasior, Gunung Merapi dan Mentawai sebagai wujud Corporate Social Responsibility (CSR) Perseroan. Dewan Komisaris menilai pelaksanaan kegiatan CSR ini sangat baik. Sebab walaupun belum satu tahun resmi menyandang status perseroan terbuka, namun Perseroan telah mampu memperlihatkan kepeduliannya. Semoga kegiatan CSR ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya secara berkesinambungan.
With the status as a Public Company which shares ownership are partially owned by the public, the Company needs to carry out its responsibilities towards the social circumstances surrounding the business environment. Thus, in collaboration with the IDX, the Company set aside a portion of its revenue to help accelerate the recovery process of natural disasters victims in some regions such as Wasior, Mount Merapi and Mentawai as a form of Corporate Social Responsibility (CSR). The Board of Commissioners considered the implementation of this CSR activity is very good. Although, it is less than a year to hold the status of Public Company but the Company has been able to show its concern on such matter. Hopefully this CSR activity can be continued in subsequent years on an ongoing basis.
22
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Selama tahun 2010, Dewan Komisaris telah bekerja secara aktif dalam menjalankan fungsi pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan kegiatan usaha serta memberikan saran bagi Direksi mengenai arahan strategi bisnis, penentuan kebijakan dan memberi persetujuan atas tindakan Perseroan yang mensyaratkan persetujuan dari Dewan Komisaris seperti pemberian jaminan sebagian besar aset Perseroan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh selama tahun 2010. Dewan Komisaris juga melakukan pertemuan rutin dengan Direksi secara berkala untuk membahas perkembangan kinerja Perseroan. Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa segenap karyawan dan jajaran manajemen Perseroan akan terus mendedikasikan kompetensi terbaiknya bagi perkembangan usaha dan kinerja Perseroan di tahuntahun mendatang. Akhirnya secara khusus melalui kesempatan yang berbahagia ini, saya atas nama Dewan Komisaris ingin menyampaikan terima kasih sedalamdalamnya atas kepercayaan yang telah diberikan oleh para pemegang saham kepada Perseroan. Sebab berkat dukungan para pemegang saham sekalian pulalah, Perseroan mampu mewujudkan apa yang telah ditargetkan di tahun 2010 serta berupaya lebih keras lagi untuk mampu menghadirkan pertumbuhan yang semakin membaik di tahun-tahun berikutnya.
Ali Chendra Komisaris Utama
During the year 2010, the Board of Commissioners has been working actively in fulfilling their supervision over the Board of Directors’ policies in conducting business activities and also provide advices to the Board of Directors on business strategic direction, policy determination and provided approval for the actions of the Company which requires approval from the Board of Commissioners, such as granting guarantees of most of the assets of the Company for a credit facility obtained during the year 2010. The Board of Commissioners also conducts meetings with the Board of Directors on a regular basis to discuss the development of the Company’s performance. Board of Commissioners believes that all employees and the management of the Company will continue to dedicate their best competencies for business development and Company’s performance in the coming years. Finally, in this particular occasion, on behalf of the Board of Commissioners, I would like to express deep gratitude for the trust has been given by the Company’s shareholders. Also, because of the support from all shareholders, the Company was able to achieve the target in 2010 and attempt harder to deliver improved growth in the subsequent years.
Ali Chendra President Commissioner
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
23
Sambutan Direktur Utama Greetings from the President Director Para pemegang saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Merupakan suatu kehormatan tersendiri bagi Direksi untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas kinerja Perseroan sepanjang tahun 2010. Tahun 2010 adalah tahun yang menjadi tonggak baru bagi perjalanan kegiatan usaha Perseroan. Tonggak baru ini dimulai pada tanggal 7 Juli 2010, saat Perseroan secara resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode SKYB. Dari 235.000.000 lembar saham yang ditawarkan kepada publik, Perseroan berhasil memperoleh dana sebesar Rp 88.125 milyar.
It is an honor for the Board of Directors to present their report on the performance of the Company throughout 2010. Year 2010 is the year of a new milestone for the Company’s business activities. This new milestone was started on July 7, 2010, when the Company officially listed its shares on the Indonesian Stock Exchange (IDX) with SKYB code. From the 235.000.000 shares that have been sold to the public, the Company successfully obtained proceeds of IDR 88,125 billion.
Adapun dana tersebut setelah dikurangi dengan biayabiaya emisi, telah dialokasikan 80% penggunaannya untuk mendanai kebutuhan modal kerja Perseroan, 15% lainnya untuk pengembangan infrastruktur dan IT Perseroan dan 5% sisanya untuk pengembangan SDM Perseroan. Berkat dukungan dari para pemegang saham, Dewan Komisaris, Komite Audit dan kerja keras serta kerja cerdas dari segenap karyawan, Perseroan dapat mengelola dana ini dengan bijak dan baik. Untuk tahun 2010, Perseroan dapat memberikan hasil kinerja yang baik dengan membukukan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 553,2 milyar atau bertumbuh sekitar 91,52% bila dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu. Serta laba bersih mencapai Rp 19 milyar atau bertumbuh sekitar 465,58% dari laba bersih tahun lalu.
These funds, after been deducted by IPO issuance costs, were allocated as follows: 80% for the funding of the Company’s working capital, 15% for the development of the Company’s IT and infrastructure, and the remaining 5% for funding of the Company’s Human Resource Development. Thanks to the support of our shareholders, the Board of Commissioners, the Audit Committee and the hard work and smart work by all employees, the Company was able to use these fundings wisely. For the year 2010, the Company and subsidiaries have given good performances by achieving a consolidated revenues amounted to IDR 553,2 billion or increase approximately of 91.52% as compared to the last year’s revenue. And net income achieved of IDR 19 billion, or increase approximately of 465.58% from the net income achieved in last year.
24
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Kinerja Perseroan Melihat prestasi yang dicapai oleh Perseroan selama tahun 2010, Direksi merasa semakin optimis untuk terus mempertahankan dan mengembangkan prestasi yang telah berhasil dicapai di tahun 2010 ini untuk di tahun-tahun mendatang. Dengan penyusunan strategi usaha yang matang di tahun 2009 untuk memperkokoh fondasi usaha dan memperlengkap cakupan bidang usaha Perseroan, satu demi satu rencana berdasarkan strategi tersebut dapat terealisasi di tahun 2010. Salah satunya adalah keberhasilan proses akuisisi PT inTouch Innovate Indonesia dan PT Numedia Global menjadi anak perusahaan Perseroan, dengan kepemilikan saham Perseroan sebesar 70% untuk masing-masing anak perusahaan tersebut.
Company’s Performance Seeing the accomplishments that was achieved by the Company during the year of 2010, the Board of Directors feel optimistic to maintain and increase the achievements that have been accomplished in the year 2010 for the years to come. With a good preparation of business strategy in 2009 to strengthen its business foundation and complete the scope of its business, each strategic plan can be realized in the year of 2010. One of them is the success of the acquisition of PT inTouch Indonesia Innovate and PT Numedia Global to become the Company’s subsidiaries, with 70% ownership of shares for each of the subsidiary.
Sedangkan di tahun ini juga, Perseroan menambah jumlah kepemilikan saham di PT Sinergitama Komindo dari dana hasil penawaran saham umum perdana bertujuan untuk lebih mendorong kinerja anak perusahaan Perseroan ini yang sejak September 2010 dipercaya menjadi reseller produk smartphones yaitu Blackberry dan Sony Ericsson.
While in the same year, the Company has increased the number of shares in PT Sinergitama Komindo using the IPO proceeds in order to further promote the performance of this subsidiary, on which effective from September 2010 was entrusted to be a reseller of smartphones products, which are Blackberry and Sony Ericsson.
Sementara dari segi pengembangan produk telepon seluler ‘Skybee’, hingga akhir tahun 2010 Perseroan telah berhasil meluncurkan 14 model telepon seluler terbaru dengan 2 (dua) model di kuartal pertama 2010, 7 (tujuh) model di kuartal kedua, 4 (empat) model di kuartal ketiga dan 1 (satu) model lainnya di kuartal keempat. Pengembangan model telepon seluler ini tak lepas dari hasil pengamatan Perseroan terhadap tren dan jenis kebutuhan penggunanya. Mulai dari pengguna yang mengutamakan harga hingga kecanggihan fitur yang teraplikasi dalam perangkat. Namun apapun kebutuhan pengguna, Perseroan tetap berkomitmen untuk memberikan kualitas terbaik setiap perangkat telepon seluler ‘Skybee’ melalui penerapan quality control yang ketat berikut perangkat lunak yang teraplikasi di dalamnya bagi masyarakat pengguna.
Whereas in the case of ‘Skybee’ mobile phone products development, until the end of 2010 the Company has successfully launched 14 new models of mobile phones with 2 (two) models in the first quarter, 7 (seven) models in the second quarter, 4 (four) models in the third quarter and 1 (one) model in the fourth quarter of 2010. The development of these mobile phone models is not separated from the Company’s observations on the trend and the type of customer’s needs. From the users who prioritize the price to those who prioritize sophistication of the features that were applied to the device. But whatever the user needs, the Company remains committed to providing the best quality of each ‘Skybee‘ mobile device, through the strict quality control implementation that applies to both hardware and software mobile devices for the user.
Perseroan melihat masih adanya peluang meningkatkan daya jual telepon seluler ‘Skybee’ ini melalui layanan purna jual yang optimal bagi konsumen. Karena masih banyaknya telepon seluler yang beredar di pasaran tanpa dilengkapi layanan purna jual dengan ketersediaaan komponen (spare part) yang lengkap. Untuk itu ke depan, Perseroan berencana menambah jumlah kantor pemberi layanan purna jual di lebih banyak kota di Indonesia yang membuat ‘Skybee’ akan berada semakin dekat dengan penggunanya. Sehingga para pengguna telepon seluler ‘Skybee’ tidak hanya menikmati perangkat keras telekomunikasi yang dilengkapi fitur aplikasi canggih dengan harga terjangkau, namun juga terjamin kualitasnya melalui layanan purna jual prima. Ini adalah sebuah layanan lengkap yang terintergasi dari ‘Skybee’ bagi setiap penggunanya.
The Company sees an opportunity to increase the selling power of ‘Skybee’ mobile phones through the optimal after-sales service for consumers. Because there were so many mobile phones on the market without appropriate after-sales service with limited spare part components’ availability. Thus in the future, the Company plans to increase the numbers of after-sales service centre in more cities in Indonesia to bring ‘Skybee’ more closer to its customers. Hence, the ‘Skybee’ mobile phone users will not only enjoy the telecommunications hardware that equipped with an advanced application features at affordable prices, but also guaranteed with quality through excellent after sales service. This is an integrated ‘Skybee’ full service for each of their customers.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
25
Prospek Usaha Perseroan meyakini bahwa industri telepon seluler masih akan tetap mengalami pertumbuhan yang cukup pesat di masa mendatang, seiring dengan makin kompleksnya kebutuhan masyarakat akan perangkat dan teknologi pendukung di bidang telekomunikasi. Hal ini merupakan peluang bagi Perseroan untuk terus mengembangkan berbagai produk dan aplikasi pendukungnya yang dilengkapi dengan semakin luasnya jaringan distribusi dan layanan purna jual yang semakin prima. Tentunya upaya menyikapi peluang yang ada di depan mata ini akan meningkatkan layanan dan kontribusi bagi seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan (stakeholder) pada akhirnya.
Business Prospects The Company believes that the mobile phones industry are still going to have a fairly rapid growth in the future, along with the increasing of the society’s complexity needs of the devices and supporting technologies in the telecommunications field. This is an opportunity for the Company to continue develop the various products and its supporting applications that completed with extensive network distribution and excellent after-sales service. Certainly, the efforts to address these perfect opportunities will improve the services and contribution to all shareholders and stakeholders at the end.
Untuk mendukung upaya tersebut, Direksi menetapkan beberapa kebijakan pendukung, seperti: • Mengendalikan beban usaha; • Meningkatkan kompetensi karyawan dengan mengikut sertakan wakil dari Perseroan untuk terlibat aktif di berbagai forum dan konferensi industri telekomunikasi baik lokal maupun internasional sebagai peserta maupun nara sumber; • Mengikuti tren industri telekomunikasi yang terus berkembang melalui focus group study dengan perwakilan konsumen untuk mempelajari kebutuhan dan menggali inspirasi mereka terhadap berbagai perangkat keras maupun lunak seluler; dan • Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan peningkatan jumlah pusat layanan purna jual di berbagai daerah.
To support these efforts, the Board of Directors set several supporting policies, such as: • Controlling operating expenses; • Improving the employees’ competence by involving representatives from the Company to engage actively in various forums and telecommunications industry conferences both locally and internationally as participants and resources; • Following the trend of the growing telecommunications industry through focus group study with customer representatives to learn their needs and draw their inspiration to various hardware and software; • Prioritizing customer excellent satisfaction by increasing after-sales service centers in various regions.
26
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Sebagai perwujudan atas kesadaran dan komitmen Perseroan akan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance atau GCG) untuk aspek kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, Perseroan telah menyesuaikan Anggaran Dasarnya dengan Undangundang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sedangkan untuk aspek yang terkait dengan kegiatan usaha termasuk karyawan, Perseroan mewajibkan seluruh karyawan untuk mematuhi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan di dalam setiap kegiatan yang dijalankannya.
Implementation of Good Corporate Governance As manifestation of consciousness and the Company’s commitment about the implementation of Good Corporate Governance (GCG) to comply with various aspects to the applicable regulations, the Company has adjusted its Articles of Association in accordance to the Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Company. As for the related aspects about business activities, including employees, the Company requires all employees to obey the principles of Good Corporate Governance in activity performed by the employees.
Akhirnya, Direksi menyadari keberhasilan Perseroan sepanjang tahun 2010 ini merupakan hasil kerja keras dan kerja cerdas seluruh karyawan. Berkat dukungan dan kepercayaan dari pelanggan, pemegang saham, Dewan Komisaris, Komite Audit, para prinsipal serta para pemangku kepentingan lainnya. Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini, saya atas nama segenap Direksi mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah memberikan dukungan penuhnya bagi kinerja Perseroan yang baik di tahun 2010 ini sehingga Perseroan mampu memberikan pengembalian hasil yang optimal kepada para pemegang saham sesuai dengan harapan.
Finally, the Board of Directors recognize the success of the Company during the year 2010 as the result of hard and intelligent work of the entire employees. Thanks for the support and trust from customers, shareholders, the Board of Commissioners, Audit Committee, the principals and other stakeholders. Therefore, on this fortunate occasion, on behalf of the entire of the Board of Directors, I would like to thank all parties who has given their full support for good Company’s performance in the year 2010 so that the Company was able to provide optimal results to the shareholders as expected.
Hendra Kendro Direktur Utama
Hendra Kendro President Director
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
27
28
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis Hasil Kegiatan Usaha Laba bersih yang berhasil dibukukan Perseroan selama tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 465,58% dibanding laba bersih di tahun 2009. Hal ini antara lain dikarenakan adanya penambahan modal kerja dari hasil penawaran umum saham perdana yang dilakukan Perseroan pada bulan Juli 2010 dan peningkatan penjualan telepon seluler sejak pertengahan Maret 2010.
Business Activity Results The Company‘s net income for the year of 2010 increased 465.58% as compared to the same period in year of 2009. This was due to the additional of working capital funded from IPO proceeds obtained by the Company in July 2010 and the increasing sales of mobile phones since mid of March 2010.
Neraca Konsolidasi Jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sejumlah Rp 323,42 milyar. Angka ini mengalami kenaikan sejumlah Rp 301,23 milyar bila dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2009 yang sejumlah Rp 22,19 milyar. Kenaikan jumlah aset ini terutama disebabkan oleh meningkatnya jumlah kas dan bank sejumlah Rp 52,57 milyar atau sebesar 1.753,60%, kenaikan piutang usaha sejumlah Rp 75,01 milyar atau sebesar 5.566,84%, dan kenaikan persediaan sejumlah Rp 124,03 milyar atau sebesar 1.758,18%.
Consolidated Balance Sheets The total assets as of December 31, 2010 amounted to IDR 323.42 billion. This amount shows an increase of IDR 301.23 billion as compared to the December 31, 2009 total assets amounted to IDR 22.19 billion. This increase was mainly due to the increases of total cash and bank of IDR 52.57 billion or around 1,753.60%, the trade receivables of IDR 75.01 billion or around 5,566.84%, and the inventories of IDR 124.03 billion or around 1,758.18%.
Peningkatan jumlah kas dan bank terutama karena adanya dana tambahan dari hasil penawaran umum saham perdana Perseroan di bulan Juli 2010 dan hasil penagihan piutang dari penjualan telepon seluler selama tahun 2010. Sedangkan peningkatan jumlah persediaan di tahun 2010 ini terjadi karena adanya perluasan kegiatan usaha Perseroan di bidang penjualan telepon seluler ‘Skybee’ serta penjualan produk smartphones BlackBerry dan Sony Ericsson oleh PT Sinergitama Komindo, anak perusahaan Perseroan.
The increase of total cash on hand and in banks was mainly due to additional funds from the IPO proceeds of the Company obtained in July 2010 and the collection of accounts receivable from the sales of mobile phones during the year of 2010. While the increase of the amount of inventories in the year of 2010 was due to the expansion of the Company’s business activities in the field of sales of ‘Skybee’ mobile phones, as well as the sales of BlackBerry and Sony Ericsson smart phones products by PT Sinergitama Komindo, subsidiary of the Company.
Dari sisi kewajiban, jumlah kewajiban Perseroan di tahun 2010 ini sejumlah Rp 172,8 milyar yang meningkat sejumlah Rp 168,33 milyar atau sebesar 3.761,45% yang terutama disebabkan oleh adanya fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Bank Danamon”) dengan jumlah saldo hutang bank pada tanggal 31 Desember 2010 sejumlah Rp 27,55 milyar . Di samping itu Perseroan dan anak perusahaan juga mempunyai saldo hutang usaha yang signifikan, yaitu sejumlah Rp 134 milyar dibandingkan dengan posisi yang sama pada tanggal 31 Desember 2009 sejumlah Rp 3 milyar.
From the liability side, the Company’s total liabilities in the year of 2010 amounted to IDR 172.8 billion which shows an increase of IDR 168.33 billion or around 3.761,45% was mainly due to bank loans facilities obtained from PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) and PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Bank Danamon”) with the total bank loan amount as of December 31, 2010 amounted to IDR 27.55 billion. In addition, the Company and subsidiaries also have significant account payable amount as of December 31, 2010 amounted to IDR 134 billion as compared to the same position as of December 31, 2009 amounted to IDR 3 billion.
Sehubungan dengan adanya peningkatan laba bersih selama tahun 2010 dan adanya penawaran umum saham perdana Perseroan sebanyak 235.000.000 lembar saham dengan harga perdana Rp 375,- per lembar saham di bulan Juli 2010, menyebabkan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp 146,26 milyar atau meningkat sejumlah Rp 128,55 milyar atau 725,86% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2009.
As a result of the increase of net income achieved in 2010 and the initial public offering of the Company’s shares of 235,000,000 shares with an initial selling price of IDR 375,- per share in July 2010, the total equity amount as of December 31, 2010 has increased to become IDR 146,26 billion or increased IDR 128,55 billion or 725.86% as compared to the total equity as of December 31, 2009.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
29
Laporan Laba Rugi Konsolidasi Penjualan bersih pada tahun 2010 mengalami peningkatan sejumlah Rp 264,36 milyar atau sebesar 91,52% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2009. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penjualan unit usaha telepon seluler sejak bulan Maret 2010 dan juga ditambah dengan diperolehnya bisnis reseller smartphones oleh anak perusahaan sejak bulan September 2010.
Consolidated Statements of Income Net sales in 2010 increased by IDR 264.36 billion or 91.52% as compared to the same period in 2009. The increase was primarily due to sales from the mobile phones business unit since March 2010 and also from the smartphones reseller business unit by a subsidiary obtained since September 2010.
Beban usaha pada tahun 2010 mengalami peningkatan sejumlah Rp 29,71 milyar atau sebesar 649,88% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2009. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penambahan unit usaha Telcolink yaitu penjualan telepon seluler di tahun 2010 dan juga perluasan jaringan distribusi penjualan sepanjang tahun 2010 yang mempengaruhi kenaikan jumlah beban gaji, sewa dan beban operasional lainnya.
Operating expenses in 2010 increased by IDR 29.71 billion or 649.88% as compared to the same period on 2009. The increase was mainly caused by an addition in Telcolink business unit which is the sales of mobile phones during 2010 and also due to the distribution network expansion during year of 2010 which impacted the increase in several operating expenses, such as salaries, rental and other operating expenses.
Dengan adanya kenaikan penjualan bersih dan beban usaha di atas, Perseroan dan anak perusahaan memperoleh kenaikan laba usaha sejumlah Rp 19,33 milyar atau sebesar 843,16% yang juga disebabkan oleh kenaikan margin laba kotor (gross profit margin) yaitu sebesar 10,10% pada tahun 2010 dibandingkan dengan margin laba kotor pada tahun 2009 sebesar 2,38%.
With the increase of net sales and operating expenses, the Company and its subsidiaries obtained an increase in income from operation amounted to IDR 19.33 billion or 843.16%, which is also caused by the increase in gross profit margin of 10.10% in the year of 2010 as compared to gross profit margin for 2009 of 2.38%.
30
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Likuiditas Likuiditas menunjukkan tingkat kemampuan Perseroan dan anak perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang tercermin dari rasio antara jumlah aset lancar terhadap kewajiban lancar. Semakin tinggi rasio tersebut, semakin tinggi pula kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban lancar. Rasio likuiditas Perseroan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar 1,83(x). Rasio likuiditas tahun 2010 ini mengalami penurunan dibanding tahun 2009 yang tercatat sebesar 4,63(x). Penurunan ini dikarenakan adanya peningkatan jumlah kewajiban lancar Perseroan yaitu adanya hutang bank sejumlah Rp 27,55 milyar dan peningkatan saldo hutang usaha yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan peningkatan aset lancar Perseroan dan anak perusahaan pada tahun 2010. Perseroan dan anak perusahaan melakukan pengawasan yang ketat atas kolektibilitas dari piutang usaha dan turn over dari persediaan yang ada, sehingga dapat menjamin ketersediaan arus kas yang akan digunakan untuk melunasi hutang bank.
Liquidity Liquidity shows the level of the Company and its subsidiaries’ ability to meet short-term liabilities which reflected in the ratio of current assets to current liabilities. The higher the ratio, the higher the Company’s ability to meet current liabilities. Liquidity ratio of the Company and its subsidiaries as of December 31, 2010 amounted to 1.83 (x). Liquidity ratio for 2010 is lower than in 2009 which was recorded at 4.63 (x). The decrement was caused by increment of Company’s current liabilities, which is bank loan amounted to IDR 27.55 billion and significant increase of account payable balance as of December 31, 2010 as compare to the increment of the Company and subsidiaries’ total current asset as of 2010. The Company and its subsidiaries conduct strict supervision of the collectibility of accounts receivable and inventory turnover, in order to guarantee the availability of incoming cash flow that will be used to repay the bank loans.
Solvabilitas Solvabilitas menunjukkan tingkat kemampuan Perseroan dan anak perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendek maupun jangka panjang. Solvabilitas diukur dengan menggunakan rasio jumlah hutang terhadap jumlah aset (Debt to Asset Ratio) atau rasio jumlah hutang terhadap jumlah ekuitas (Debt to Equity Ratio). Pada tanggal 31 Desember 2010, rasio kewajiban terhadap aset Perseroan mencapai 0,53, sementara rasio kewajiban terhadap ekuitas sebesar 1,18. Angka-angka rasio ini mengalami peningkatan jika dibanding dengan rasio yang sama di tahun 2009 lalu yaitu 0,20 untuk rasio hutang terhadap aset dan 0,25 untuk rasio hutang terhadap ekuitas. Adanya unit usaha penjualan telepon seluler yang baru dimulai pada tahun 2010, menyebabkan Perseroan dan anak perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman dari bank sebagai modal kerja. Hal ini sekaligus menimbulkan terjadinya kenaikan saldo hutang usaha akibat pembelian persediaan telepon seluler dari pemasok. Perseroan dan anak perusahaan selalu memonitor proyeksi arus kas dan ketersediaan dana yang antara lain berasal dari penagihan hasil penjualan untuk pelunasan hutang jangka pendek maupun jangka panjang pada saat jatuh tempo.
Solvency Solvency indicates the level of the Company and its subsidiaries’ to repay both short term and long term debts. Solvency is measured by using the ratio of total liabilities to total assets (Debt to Asset Ratio) or the ratio of total liabilities to total equity (Debt to Equity Ratio). As of December 31, 2010, the Debt to Asset Ratio reached 0.53, while the Debt to Equity Ratio reached 1.18. These ratios figures have increased compared to the same ratio in 2009, which is 0.20 for the Debt to Asset Ratio and 0.25 for Debt to Equity Ratio. With the new mobile phones business unit started in the year of 2010, caused the Company and subsidiaries to obtain bank loan facilities as working capital. This also lead to an increase in accounts payable for the purchase of inventory from suppliers of mobile phones. The Company and its subsidiaries regularly monitor cash flow projections and the availability of funds from the sales invoicing to repay the short-term and long term debts on the due date.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
31
Dana yang Diperoleh dari Hasil Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan Dana yang diperoleh dari penawaran umum saham perdana, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi saham, dipergunakan Perseroan dengan perincian sebagai berikut : • 80% dari keseluruhan dana digunakan untuk mendanai kebutuhan modal kerja Perseroan dengan komposisi penggunaan 70% untuk modal kerja unit usaha telepon seluler pada Perseroan, 15% untuk modal kerja usaha produk operator pada Perseroan, sedangkan 15% lainnya untuk penyertaan modal pada PT Sinergitama Komindo sekaligus meningkatkan kepemilikan Perseroan di anak perusahaannya tersebut menjadi lebih dari 99,75%; • 15% dari keseluruhan dana digunakan untuk pengembangan dan pengadaan infrastruktur sistem dan teknologi informasi yang menunjang kegiatan Perseroan; • 5% dari keseluruhan dana digunakan untuk pengembangan sumber daya manusia Perseroan melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan.
Utilization of Initial Public Offering (IPO) Proceeds The IPO proceeds, after deducted by IPO costs, utilized by the Company as follows: • 80% of the net proceeds are used as funding for working capital requirements with usage composition: 70% for working capital in the mobile phone business unit, 15% for working capital in the operator products, while the other remaining 15% for addtional share capital contribution in PT Sinergitama Komindo to increase the Company’s shares ownership to become more than 99.75%; • 15% of the net proceeds are used for development and procurement of IT and infrastructure systems which support the Company’s activities; • 5% of the net proceeds are used for the development of the Company’s human resources by providing education and training for the employees.
Perseroan telah menggunakan Dana Hasil Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) sebesar Rp 56.234.895.592,- dari total bersih Dana Hasil Penawaran Umum Saham Perdana sebesar Rp 84.683.113.750,- sesuai dengan rencana penggunaan yang tercantum di dalam prospektus. Sisa Dana Hasil Penawaran Umum Saham Perdana yang belum digunakan Perseroan sebesar Rp 28.448.218.158,- merupakan sisa alokasi untuk tambahan modal kerja unit usaha telepon seluler dan produk operator, pengembangan infrastruktur Perseroan termasuk sistem informasi dan teknologi informasi melalui pengadaan sistem untuk menunjang kegiatan Perseroan serta pengembangan sumber daya manusia termasuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan Perseroan.
The Company has used the IPO net proceeds at the total amount of IDR 56.234.895.592 out of the total IPO net proceeds amounted to IDR 84.683.113.750 in accordance to the usage plan as set forth in the prospectus. The remaining balance amounted to IDR 28.448.218.158 will be allocated for the additional working capital in mobile phone and operator products business units, development and procurement of IT and infrastructure systems which support the Company’s activities, and also human resources development as well as providing education and training for Company’s employees.
32
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Kebijakan Dividen Seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham biasa atas nama yang ditawarkan dalam penawaran umum saham perdana, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hal atas pembagian dividen.
Dividend Policy All common shares issued and fully paid, including common shares offered in the initial public offering, had an equal right and equal rank including terms of payment of dividend.
Pembagian dividen kas (tunai) adalah berdasarkan kinerja keuangan dan kondisi keuangan dalam jumlah yang setara sebanyak-banyaknya 25% dari laba bersih konsolidasi setiap tahunnya.
The cash dividend distribution based on financial performance and financial condition in the equal amount of 25% the consolidated net income of the year, at maximum.
Keputusan untuk membayar dividen kas (tunai) tergantung pada laba, kondisi keuangan dan likuiditas, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi Perseroan setelah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pemegang saham Perseroan pada tanggal tertentu berhak atas sejumlah dividen yang telah disetujui, dengan memperhatikan ketentuan pemotongan pajak penghasilan, jika ada. Direksi dapat mengubah kebijakan dividen Perseroan sewaktu-waktu, setelah perubahan tersebut disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS.
The decision to pay cash dividends depending on earnings, financial condition and liquidity, compliance with laws and regulations and other factors deemed relevant by the Board of Directors of the Company after obtaining approval from the General Meeting of Shareholders (GMS). The shareholders of the Company on a certain date are entitled to an agreed dividend amount that has been approved, with due regard to the provision of income tax withholding, if any. The Board of Directors may change the Company’s dividend policy at any time, after the changes are approved by the shareholders at the GMS.
Dividen yang diterima pemegang saham yang berkebangsaan non-Indonesia akan terkena pajak di Indonesia.
Dividends received by shareholders of non-Indonesian citizens will be subject to taxes in Indonesia.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
33
Pemasaran Dalam melakukan aktivitas pemasaran dan penjualan, Perseroan menggunakan strategi pendekatan pasar dengan beberapa cara, antara lain: • Membangun kerjasama dengan berbagai komunitas gaya hidup di masyarakat, seperti pencinta klub sepakbola, untuk memperluas pasar dan menjaring para pengguna produk yang baru; • Perseroan menetapkan kebijakan harga yang diperoleh dari hasil survei pasar untuk mencari posisi harga pesaing sehingga Perseroan menemukan harga jual yang dapat diterima oleh pasar dengan baik; • Memperluas jalur distribusi melalui penyebaran anggota tim pemasaran ke reseller setiap hari, melakukan pembinaan outlet serta menjaga level minimum ketersediaan barang di retailer sebesar 5% supaya hingga waktu pendistribusian barang berikutnya, reseller masih memiliki stok untuk dijual; • Meningkatkan citra Perseroan melalui serangkaian kegiatan pemasaran dan komunikasi dengan penayangan iklaniklan di media cetak lokal maupun nasional serta berbagai program pemasaran lainnya yang dikemas dalam bentuk outlet branding, pameran, bundling promo dan mobile branding; • Inovasi produk yang menjaga agar Perseroan memiliki product differentiation dan brand positioning yang jelas; • Pembangunan infrastuktur dan peningkatan jumlah peralatan teknologi pendukung untuk memperlancar transaksi penjualan, pembaharuan layanan di kantor pusat maupun perwakilan serta bekerjasama dengan para mitra untuk mengembangkan jaringan purna jual di seluruh Indonesia.
34
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Marketing In conducting marketing and sales activities, the Company uses the market approach strategy in several ways, including: • Building a partnership with various community lifestyle in the community, such as football club lover, to expand markets and attract new customer of the product; • Company sets the pricing policy which is obtained from the result of market surveys in order to find the competitors’ price so that the Company may able to set a good acceptable selling price to the market; • Expanding distribution channels through the spreading of marketing team members to resellers every day, developing the outlets performance as well as maintaining a minimum level of stocks availability at the retailer by 5%, so that until the next distribution, resellers will still have available stock for sale; • Enhance the Company’s image through series of marketing and communication activities with advertisements in local and national printed media and various other marketing programs packaged in the form of outlet branding, exhibitions, promotions bundling and mobile branding; • Product innovation so that the Company will have clear product differentiation and brand positioning; • Infrastructure development and increasing number of supporting technology devices to support sales transaction, service improvement at the head office or representatives as well as working together with partners in developing after sales network all over Indonesia.
Pengembangan Usaha Dari sisi pengembangan usaha, selain terus berupaya memperluas pasar dan meningkatkan kualitas layanan, ke depan Perseroan senantiasa berupaya untuk : • Menghadirkan layanan yang lebih terintegrasi, mulai dari layanan pendistribusian dan produk operator dan telepon seluler hingga layanan purna jual yang optimal; • Meningkatkan tingkat kecakapan teknisi didukung tingkat ketersediaan spare part yang semakin lengkap guna memenuhi bahkan melebihi ekspektasi konsumen; • Menggalakkan riset secara lebih mendalam untuk terus menggali kebutuhan dan aspirasi penggunanya serta untuk lebih jeli membaca pergerakan tren maupun peta persaingan di industri ini, sehingga Perseroan dan anak perusahaan Perseroan dapat lebih mampu meningkatkan daya saingnya; • Menghadirkan inovasi secara terus menerus baik dalam layanan maupun produk Perseroan sehingga semakin nyata dan signifikan faktor pembeda antara Perseroan dengan para kompetitornya di bidang produk dan layanan sejenis. Salah satu bentuk inovasi ini adalah produk ‘SkyPad’, sebuah produk e-book reader yang mempunyai kemampuan untuk memilih dan membaca buku elektronik dari internet, browsing dan mengunduh konten multimedia, menjadi alat navigasi dengan mengunduh peta digital serta memutar musik dan video; • Terus mengupayakan berbagai inisiasi dengan operator seluler di tanah air untuk menjadi penyedia layanan distributor produk telekomunikasi multi operator di Indonesia.
Business Development In terms of business development, in addition to continue to expanding markets and improving the quality of service, in the future the Company will strive to: • Presenting more integrated services, ranging from distribution services and operator products and mobile phones to the optimum after-sales services; • Increasing the technician skill level which is supported by the availability of complete spare parts in order to meet customer expectations; • Enchancing more continuous research to explore the needs and aspirations of customers and more keen to read the trend movement and competitive landscape in the industry, so that the Company and its subsidiaries may be able to improve better competitiveness; • Delivering continuous innovation in both services and products in order to have a more visible and significant differentiating factors between the Company and its competitors in the field on similar products and services. One of this innovation forms is the ‘SkyPad’, a product of e-book reader that has the ability to select and read electronic books from the Internet, browse and download multimedia content, a navigation tool by downloading the digital maps and plays music and video; • Continuously pursuing various initiatives by mobile operators in the country to become a multi telecom operator products distributor in Indonesia.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
35
36
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Manajemen Risiko Perseroan telah melakukan strategi untuk memperkecil risiko dari kegiatan usaha yang dilakukannya, yaitu : • Menerapkan multi prinsipal atau memakai lebih dari satu pemasok utama yang meminimalisir ketergantungan terhadap satu prinsipal atau pemasok utama; • Senantiasa mempersiapkan diri untuk menyesuaikan rencana dan strategi dalam menghadapi perubahan peraturan pemerintah, kondisi politik dan tren industri; • Menerapkan beberapa alternatif pembiayaan untuk mendanai beberapa rencana investasi Perseroan, misalnya pinjaman dari lembaga keuangan atau bank dan dana sendiri untuk memastikan rencana pertumbuhan Perseroan agar dapat terus berjalan; • Memiliki divisi riset dan pengembangan yang senantiasa mengembangkan produk dan layanan baru, sehingga dapat terus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang pesat dan selera masyarakat; • Melaksanakan pengembangan mirroring system yang dapat melindungi kegiatan usaha Perseroan dan membuat perjanjian dengan sebuah data center untuk melindungi perangkat keras milik Perseroan dari risiko bencana alam.
Risk Management The Company has been pursuing strategies to minimize risk in performing the business, namely: • Applying multi-principals or conduct more than one main supplier in order to minimize dependence on one principal or main supplier; • Always prepared to adjust plans and strategies in facing changes of government regulations, political conditions and industry trends; • Applying some alternative financing to fund several of the Company’s investment plans, such as loans from financial institutions or banks or internal funding to ensure the Company’s continously growth plans; • Having a research and development division which continues to develop new products and services, for continuing adaptation on rapid technological developments and public preferences; • Carrying out the development of mirroring system that could protect the Company’s business activities and schedule appointment with a data center to protect the Company’s hardware from the risk of natural disasters.
Sedangkan dari sisi manajemen risiko keuangan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko keuangan, Perseroan menerapkan beberapa kebijakan sebagai berikut : • Melakukan pengawasan terhadap kolektibilitas piutang, sehingga penagihan piutang kepada pelanggan dapat diterima lebih tepat waktu; • Melakukan penelaahan secara berkala terhadap masingmasing piutang untuk meminimalisir potensi timbulnya kegagalan penagihan; • Senantiasa memonitor pergerakan tingkat suku bunga pasar yang berlaku serta mengelola dan menjaga ketersediaan arus kas yang digunakan untuk melunasi pinjaman dan modal kerja; • Menempatkan kelebihan dana kas dalam instrumen keuangan dengan tingkat risiko rendah tetapi mampu memberikan imbal hasil yang memadai.
While from the financial management risk in order to identify and analyzing financial risks, the Company establishes some of the policies such as: • Monitoring on collectibility of receivables, in order to ensure timely collection from the customers; • Regular review on the outstanding individual receivables account in order to minimize the potential loss of uncollectible receivables; • Continuously monitoring the applicable market interest rate and arranging and ensuring the cash flow supply to repay debts and as working capital; • Placing the remaining available funds in cash in the financial instruments with the low risk level which able to give a good return.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
37
38
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resource Development Keberadaan dan peran Sumber Daya Manusia (SDM) bagi Perseroan adalah aset penting yang tidak ternilai harganya. Sebab tanpa keberadaan dan peran serta SDM di Perseroan, niscaya segala kebijakan dan langkah strategis yang direncanakan demi pencapaian kinerja Perseroan secara maksimal, tidak akan berjalan efektif. Untuk itu, Perseroan menaruh perhatian khusus bagi berbagai upaya pengembangan SDM Perseroan ini, baik pengembangan di sisi kompetensi maupun pengembangan yang menunjang kesejahteraan hidup para insan Perseroan ini.
The existence and role of Human Resources (HR) for the Company is an important assets and also priceless. Because, without the human resources’ existence and role in the Company, all policies and strategic initiatives that are planned in order to achieve the maximum performance of the Company, will not run effectively. Therefore, the Company puts special attention to the efforts of human resource development of the Company, both in the development of competence as well as the employees’ welfare.
Dari sisi pengembangan kompetensi, Perseroan secara aktif menyelenggarakan seminar dan pelatihan internal untuk menambah pengetahuan dan melatih keterampilan kerja SDM. Salah satunya adalah Seminar Motivasi bagi para karyawan Perseroan dengan tema “Time to Change and Moving Forward” dengan pembicara Bapak Hari Subagya pada tanggal 6 November 2010. Selain itu, Perseroan juga mendukung peran serta aktif SDM-nya di berbagai forum dan konferensi industri telekomunikasi, baik di dalam maupun luar negeri. Tak hanya sebagai peserta namun juga nara sumber untuk dapat memperkaya pengalaman, berbagai pengetahuan serta meningkatkan pengetahuan terhadap tren industri ini di masa mendatang. Perseroan berkeyakinan, dengan semakin meningkatnya kompetensi SDM akan semakin meningkat pula kualitas kinerja yang akan didedikasikan bagi Perseroan.
In terms of development competence, the Company is actively holding seminars and internal trainings to increase knowledge and train the human resources job skills. One of them is a motivation seminar for employees with theme of “Time to Change and Moving Forward” with the speaker Mr. Hari Subagya on November 6, 2010. In addition, the Company also supports the participation of its human resources in various forums and telecommunications industry conferences, either in domestic and overseas. Not only as a participant but also as the information resource to enrich the experience, knowledge and also increase the understanding for the future industry trend. The Company believes, with increasing competence of human resources will also enhance the quality of performance that will be dedicated to the Company.
Sementara di sisi pengembangan sarana penunjang kesejahteraan hidup SDM, selain memenuhi ketentuan pemerintah mengenai pemberian Upah Minimum Regional, Perseroan pun telah memberi fasilitas lain berupa : 1. Tunjangan Hari Raya (THR) 2. Gratifikasi 3. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) 4. Tunjangan Kesehatan, Kecelakaan Kerja dan Jiwa 5. Penggantian Biaya untuk Rawat Jalan dan Rawat Inap 6. Tunjangan kendaraan operasional bagi sebagian karyawan dengan jabatan tertentu 7. Fasilitas kerohanian
Meanwhile from the side of supporting facilities development for the employees’ welfare, and in addition to fulfill government‘s regulations with respect to minimum wages, the Company also provides other employees’ benefits such as: 1. Holiday Allowance 2. Gratification 3. Employees’ Social Security (JAMSOSTEK) 4. Health, Accident and Life benefits 5. Reimbursement for Outpatient and Inpatient 6. Operational vehicle allowances for most employees with certain position 7. Spiritual facility
Melalui ilustrasi-ilustrasi di bawah ini, Perseroan akan memperlihatkan komposisi SDM Perseroan dan anak perusahaan secara lebih mendetil berdasarkan usia, tingkat pendidikan, jenjang jabatan dan status kepegawaian.
Through the illustrations below, the Company will show the composition of the Company and its subsidiaries’ Human Resources in greater detail based on age, educational level, management level and employment status.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
39
8 52 67 1
40
SMU Diploma S1 S2
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
High School Diploma Undergraduate Postgraduate
6% 41% 52% 1%
PT Intouch Innovate Indonesia berdasarkan jenjang usia PT Intouch Innovate Indonesia according to age 18-25 years 26-33 years 24-41 years 42-49 years 50-55 years
12 2 0 0 0
18-25 tahun 26-33 tahun 24-41 tahun 42-49 tahun 50-55 tahun
0 0 14 0
SMU Diploma S1 S2
High School Diploma Undergraduate Postgraduate
Tetap Kontrak
Permanent Contract
86% 14% 0% 0% 0%
0% 0% 100% 0%
PT Intouch Innovate Indonesia berdasarkan status kepegawaian PT Intouch Innovate Indonesia according to employment status 12 2
86% 14%
PT Numedia Global berdasarkan jenjang usia PT Numedia Global according to age 18-25 years 26-33 years 24-41 years 42-49 years 50-55 years
21% 56% 23% 0% 0%
8 22 9 0 0
18-25 tahun 26-33 tahun 24-41 tahun 42-49 tahun 50-55 tahun
5 4 23 7
SMU Diploma S1 S2
High School Diploma Undergraduate Postgraduate
13% 10% 59% 18%
Tetap Kontrak
Permanent Contract
97% 3%
PT Numedia Global berdasarkan status kepegawaian PT Numedia Global according to employment status 38 1
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
41
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance Implementation Seiring dengan perubahan status Perseroan menjadi perseroan terbuka, maka Perseroan berupaya untuk senantiasa menjalankan kegiatan usahanya dengan menerapkan nilai-nilai tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dan berpedoman pada ketentuan serta peraturan yang berlaku, khususnya di bidang Pasar Modal.
Along with the change of the Company’s status to become Public Company, the Company strive to continuously run its operational by applying the values of Good Corporate Governance (GCG) and based on the applicable terms and regulations, particularly in the Capital Market.
GCG yang dianut dan diterapkan Perseroan ini, pada hakekatnya diciptakan sebagai sistem pengawasan dan pengendalian di dalam Perseroan untuk mendukung pelaksanaan etika kerja dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Maka berpegang pada prinsip dasar dari nilai-nilai GCG inilah, Perseroan senantiasa mengupayakan pengambilan keputusan secara bijak.
The GCG that adopted and implemented by the Company, is basically created as a supervision system and control within the Company to support the implementation of work ethics and responsible decision making. According to the basic principle of GCG values, the Company continues to pursue a wisely decision making.
Perseroan meyakini bahwa penerapan GCG dapat memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang bagi Perseroan. Manfaat jangka pendek yang dimaksud, antara lain : • Memberikan arah yang jelas bagi Perseroan dalam mengelola kegiatan-kegiatan usahanya berdasarkan praktek-praktek transparansi, akuntabilitas, bertanggung jawab, kehati-hatian dan kewajaran; • Mengetahui secara dini kebutuhan dan posisi Perseroan dalam usaha memenuhi dan menanggapi kepentingan para pemegang saham.
The Company believes that the implementation of GCG may provide short term and long term benefits for the Company. The short-term benefits among others are: • Providing a clear direction for the Company in managing the business activities based on practices of transparency, accountability, responsibility, prudence and fairness; • Advance understanding on needs and the Company’s position in managing and responding the interests of the shareholders.
Sedang manfaat jangka panjang yang dimaksud adalah : • Membantu Perseroan untuk fokus pada strategistrategi usaha utama Perseroan; • Membantu meningkatkan kepuasan pelanggan maupun para pemegang saham lainnya; • Membantu memperbaiki dan meningkatkan komunikasi antara Perseroan dengan para pemangku kepentingan; • Memberikan dukungan promosi untuk meningkatkan reputasi, citra dan kredibilitas Perseroan.
And the long-term benefits are: • Assisting the Company to focus on business strategies; • Increasing the customers and shareholders’ satisfaction; • Enhancing and improving communication between the Company and stakeholders; • Providing promotional support to improve the reputation, image and credibility of the Company.
42
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Selama tahun 2010, Perseroan telah melakukan beberapa langkah nyata penerapan GCG, seperti : • Audit keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik yang independen. • Pelaksanaan rapat rutin antar Dewan komisaris dengan Direksi yang sekurang-kurangnya dilakukan 1 (satu) kali dalam sebulan.
During the year of 2010, the Company has made several actual steps of GCG implementation, such as: • Financial audit conducted by an independent public accounting firm. • Implementation of regular meetings between the Board of Commissioners with the Board of Directors at least 1 (one) time in a month.
Selain langkah-langkah tersebut di atas, Perseroan juga melengkapi struktur organisasi dengan perangkatperangkat yang diperlukan. Perangkat-perangkat tersebut adalah : • Dewan Komisaris Saat ini Perseroan memiliki 3 (tiga) anggota Dewan Komisaris, yang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama, 1 (satu) orang Komisaris dan 1 (satu) orang Komisaris Independen. Di samping bertugas mengawasi pelaksanaan strategi Perseroan, Dewan Komisaris juga memastikan terlaksananya transparansi dan akuntabilitas Direksi dalam mengelola Perseroan. Sedangkan Komisaris Independen bertanggung jawab atas terlaksananya prinsip-prinsip GCG dalam Perseroan. Dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris Independen ini secara proaktif mengupayakan agar Dewan Komisaris dapat melakukan pengawasan dan memberikan saran-saran yang efektif kepada Direksi guna meningkatkan kinerja Perseroan, mengambil risiko yang tepat dengan selalu mempertimbangkan visi dan misi Perseroan demi kepentingan para pemegang saham.
Besides the above mentioned steps, the Company also completesd the organization structure with the necessary instruments. And the instruments are:
• Direksi Direksi Perseroan saat ini terdiri dari 4 (empat) orang anggota, yaitu 1 (satu) orang Direktur Utama, 2 (dua) orang Direktur dan 1 (satu) orang Direktur tidak terafiliasi yang memiliki tanggung jawab yang penuh dan sama dengan Direktur lainnya terhadap pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan. Sementara tugas Direktur Utama adalah sebagai pemegang fungsi koordinasi antar para anggota Direksi.
• Board of Directors The Board of Directors currently consists of 4 (four) members, which are 1 (one) President Director, 2 (two) Directors and 1 (one) Unaffiliated Director who has full and equal responsibility with other Directors to the implementation of the Company’s business activities. While the President Director is mainly responsible for coordinating functions among members of the Board of Directors.
• Board of Commissioners Currently the Company has 3 (three) members of the Board of Commissioners, which consists of 1 (one) President Commissioner, 1 (one) Commissioner and 1 (one) Independent Commissioner. Aside from supervising of the implementation of the Company’s strategy, the Board of Commissioners also ensure an effective transparency and accountability of the Board of Directors in managing the Company. While the Independent Commissioner is responsible for the implementation of GCG principles in the Company. In performing his duties, the Independent Commissioner proactively strive the Board of Commissioners to conduct surveillance and provide effective advice to the Board of Directors in addition to improve the Company’s performance, taking appropriate risks by always considering the vision and mission of the Company for the benefit of the shareholders.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
43
• Sekretaris Perusahaan Saat ini dijabat oleh Stephanus Felix Kristani berdasarkan Surat Keputusan Direksi tertanggal 12 Maret 2010 dan sesuai dengan Peraturan BAPEPAMLK No.IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan. Adapun tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut: • Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; • Memberikan Pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan Perseroan saat ini; • Memberi masukan kepada Direksi Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan Undang-undang no. 8 Tahun 1996 tentang pasar Modal dan peraturan pelaksanaanya; • Sebagai penghubung antara Perseroan dengan BAPEPAM-LK dan Masyarakat; • Menyiapkan daftar khusus yang berkaitan dengan Direksi, Komisaris dan keluarganya baik dalam Perusahaan maupun afilasinya; • Menyiapkan Daftar Pemegang Saham termasuk kepemilikan 5% atau lebih; • Menghadiri Rapat Direksi dan membuat notulen hasil Rapat; • Bertanggung Jawab dalam penyelenggaraan RUPS.
• Corporate Secretary Currently held by Stephanus Felix Kristani based on the decision letter of the Board of Directors dated March 12, 2010 and according to the regulation of BAPEPAM-LK No.IX.I.4 on the Establishment of the Corporate Secretary. The duties and responsibilities of the Corporate Secretary are as follows: • Following the development of the Capital Market in particular the applicable Capital Market rules; • Providing services to the public for any information needed by investors regarding the current condition of the Company; • Providing advice to the Board the Directors of to comply with the provisions of Law no. 8 of 1996 on capital markets and its regulatory implementation; • As a liaison between the Company with BAPEPAM-LK and Public; • Setting up the special list relating to the Board of Directors, Board of Commissioners and their families within the Company and its affiliates • Preparing the detailed list of shareholders including the share ownership of 5% or more; • Attending the Board of Directors meetings and preparing minutes of meeting; • Responsible in presenting the GMS.
Sebelum bergabung dengan Perseroan, Stephanus Felix Kristani bekerja di KAP Purwanto, Sarwoko & Sandjaja (Oktober 2002 - Mei 2008) dengan jabatan terakhir sebagai Senior Manager. Sebelum itu, beliau sempat bekerja di KAP Prasetio, Utomo & Rekan (September 1994 - September 2002) dengan jabatan terakhir sebagai Manager.
Prior to joining the Company, Stephanus Felix Kristani worked in Purwanto, Sarwoko & Sandjaja Public Accountant Firm (October 2002 - May 2008) with his latest position as Senior Manager. Prior to that, he has worked in Prasetio, Utomo & Co Public Accountant Firm (September 1994 - September 2002) with latest position as Manager.
• Komite Audit Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang dibentuk pada tanggal 29 Desember 2010. Selain untuk memenuhi ketentuan BAPEPAM-LK, pembentukan Komite ini juga menjadi bentuk komitmen Perseroan dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik di setiap aspek.
• Audit Committee In performing its duties, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee which was formed on December 29, 2010. In addition to comply with the rules of BAPEPAM-LK, the establishment of this Audit Committee is also as a form to show the Company’s commitment in implementing good corporate governance in every aspect.
44
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Komite Audit bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas laporan yang diberikan oleh Direksi, melakukan identifikasi aspek- aspek yang memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris serta melaksanakan berbagai tugas lainnya yang berkaitan dengan tugas-tugas Dewan Komisaris. Secara lebih jelas, tugas dan tanggung jawab Komite Audit terurai sebagai berikut : • Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan, seperti Laporan Keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya; • Menelaah Indenpendensi dan obyektivitas Akuntan Publik; • Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan; • Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan; • Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan Auditor Internal; • Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi; • Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan; • Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan Rapat Direksi atau penyimpangan dalam pelaksanaan Hasil keputusan Rapat Direksi. Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan oleh Komite Audit atau Pihak Independen yang ditunjuk oleh Komite Audit atas biaya Perseroan; • Menjaga Kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.
The Audit Committee is responsible for providing recommendations to the Board of Commissioners on reports given by the Board of Directors, identifiying aspects that require attention from the Board of Commissioners as well as performing various other tasks relating to the duties of Board of Commisioner. More clearly, the duties and responsibilities of the Audit Committee are as follows: • Reviewing financial information issued by the Company, including financial reports, projections, and other financial information; • Reviewing the objectivity and independence of the Public Accountant; • Reviewing the compliance of the Company to rules and regulations of the Capital Markets and other rules and regulations which relate to Company activities; • Conducting a review on adequacy checks done by the Public Accountant to ensure important risks have been considered; • Reviewing the work of the internal auditor; • Reporting various risks faced by the Company to the Board of Commissioners and execution of risk management by the Board of Directors; • Reviewing and reporting complaints faced by the Company to the Board of Commissioners; • Evaluating indicative violations derived from Board of Director’s Meeting or deviation in the implementation of Board of Directors’ decision. Evaluation may be carried out by the Audit Committee itself or by the way of an appointment of the independent party(ies) as Company’s expenses; • Ensuring the confidentially of documents, data and the Company’s information.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
45
Di samping tugas dan tanggung jawab, Komite Audit Perseroan memiliki wewenang untuk mengakses catatan atau informasi mengenai karyawan, dana, aset serta sumber daya Perseroan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan wewenangnya ini, Komite Audit wajib bekerja sama dengan pihak yang melaksanakan fungsi internal audit.
`
Adapun susunan Komite Audit Perseroan, terdiri dari : Ketua : Handoko Setiono Anggota : Hermanto Margono Anggota : Silvyanna Nagasastra
• Internal Audit Sebagai salah satu bentuk usaha Perseroan untuk meningkatkan kinerjanya sekaligus memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi oleh Perseroan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM tentang Penilaian terhadap Pengendalian Internal, maka Perseroan membentuk perangkat Internal Audit, dimana anggotanya terdiri dari insan-insan dari luar perusahaan yang memiliki kompetensi di bidang ini. Tugas utama dari Internal Audit ini adalah memberikan penilaian dari sudut pandang pihak luar/eksternal atas penerapan pengendalian internal Perseroan yang bersifat kritikal beserta dampak resikonya serta memberikan rekomendasi atas kelemahan-kelemahan pengendalian internal yang mungkin ditemukan selama proses audit.
46
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
In addition to the duties and responsibilities, the Audit Committee has the authority to access records or information about the employees, funds, assets and other Company’s resources related to the duties performance. In implementing this authority, the Audit Committee shall cooperate with the parties who carry out the internal audit function. The composition of the Audit Committee, consisting of: Chairman: Handoko Setiono Members: Hermanto Margono Members: Silvyanna Nagasastra
• Internal Audit As one of the Company’s commitment to improve its business performance and also fulfilling the requirements which to be met by the Company in accordance with BAPEPAM regulations of the Assessment of Internal Control, therefore the Company established the Internal Audit, whose members comprised of people from outside of the Company who have competence in this field. The main task of Internal Audit is to provide an assessment from the viewpoint of outsiders/external for the implementation of internal controls of the Company that are critical along with the impact of the risks and provide recommendations on internal control weaknesses that may be found during the auditing process.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
47
Tanggung Jawab Sosial Perseroan Corporate Social Responsibility Dalam upaya Perseroan mempertahankan dan membangun kegiatan usaha secara berkelanjutan, Perseroan memiliki keyakinan bahwa salah satu upaya yang tepat adalah dengan memberikan bukti nyata komitmen Perseroan dalam menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan kinerja Perseroan dan kesejahteraan masyarakat.
With the Company’s efforts to maintain and build a sustainable business activities, the Company believes that one of the appropriate measures is to provide tangible evidence of our commitment in creating a balance between the growth performance of the Company and public welfare.
Wujud tanggung jawab sosial Perseroan kepada masyarakat ini terlaksana pada November 2010, dimana Perseroan ikut berpartisipasi dalam penggalangan dana bagi korban bencana alam di beberapa daerah, seperti Wasior, Gunung Merapi dan Mentawai yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia. Penggalangan dana ini bertujuan untuk membantu proses pemulihan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di sekitar lokasi bencana dengan lebih cepat.
The Company’s commitment on corporate social responsibility to the public took place in November 2010, in which the Company participated in raising funds for the victims of several natural disasters in some regions, such as Wasior, Mount Merapi and the Mentawai which was organized by the Indonesian Stock Exchange. Fundraising was intended to assist the process of economic recovery in the social community around the disaster site more quickly.
48
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
DATA PERSEROAN COMPANY DATA
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
49
50
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Struktur Organisasi Perseroan Corporate Organization Structure Dewan Komisaris Board of Commissioner
Direksi Board of Directors
Korporasi
Non Operasional
Operasional
Corporate
Operational
Non Operational
Dept. Keuangan
Dept. Markom
Dept. Support
Finance Dept.
Marcomm Dept.
Support Dept.
Keuangan Finance
Pengadaan
Procurement
Marketing Produk Product Marketing
GA/HRD
Logistic
Legal
IT
Humas
Public Relations
Voucher/ Distribution
Mobile Phone
New Media & Content
Application & Services
Mobile Computing
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
51
Peta Jaringan Layanan Perseroan Corporate Service Network
Kalimantan 4 area/areas Balikpapan, Samarinda, 2 area/areas (337 dealers)
Sumatera 7 area/areas Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Jambi, Palembang, Lampung 3 area/areas (1.280 dealers) Lampung, Medan, Pekanbaru
Jabodetabek 5 area/areas Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi 5 area/areas (600 dealers) Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi Area Distribusi Penjualan Telepon Seluler Perseroan
Penjualan Voucher Perseroan
52
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Sulawesi & Papua 4 area/areas Makassar, Manado, Palu, Kendari 2 area/areas (983 dealers) Makassar, Manado
Jawa 8 area/areas Bandung, Semarang, Jogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Lombok, Kupang 3 area/areas (850 dealers) Surabaya, Kediri, Jember
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
53
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioner Profiles
Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak Desember 2009. Selain itu juga menjabat sebagai Komisaris Utama di anak perusahaan Perseroan, yaitu PT Numedia Global dan PT Intouch Innovate Indonesia. Sebelumnya, pernah menjabat sebagai Direktur maupun Komisaris di Group Global Mediacom dan Bhakti Investama (April 2001 - November 2009), Direktur di PT Total Data Systindo Group (1983 – 2000). Memulai karirnya di PT Metrodata dengan jabatan terakhir sebagai Supervisor (1979 – 1983). Menamatkan pendidikannya di Control Data Institute, Toronto - Canada pada tahun 1979. An Indonesian citizen, 50 years old. Appointed as the Company’s President Commissioner since December 2009. And he also serves as the President Commissioner in the Company’s subsidiaries, namely PT Numedia Global and PT Intouch Innovate Indonesia. Previously, he served as Director and Commissioner in Global Mediacom Group and Bhakti Investama (April 2001 - November 2009), Director of PT Total Data Systindo Group (1983-2000). The commencement of his career began at PT Metrodata with latest position as Supervisor (19791983). He was graduated from Control Data Institute, Toronto - Canada in 1979.
Ali Chendra Komisaris Utama - President Commissioner
Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak Desember 2009. Memiliki pengalaman bekerja sebagai GM Sales & Marketing di PT ALP Petroindustri (20062009) dan mengawali karirnya dan bekerja selama 21 tahun di PT Panggung Elektrik dengan jabatan terakhir GM Sales & Distribution (1985 – 2006). Menyelesaikan pendidikannya dari Fakultas Manajemen Perusahaan - Universitas Surabaya di tahun 1984. An Indonesian citizen, 51 years old. Appointed as Independent Commissioner since December 2009. He has experience of working as GM Sales & Marketing at PT ALP Petroindustri (2006-2009) and he began his career and has been working for 21 years at PT Panggung Elektrik with the latest position of GM Sales & Distribution (1985-2006). He was graduated from the Faculty of Management - University of Surabaya in 1984.
Handoko Setiono Komisaris Independen - Independent Commissioner
54
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Karaniya Dharmasaputra Komisaris - Commissioner Warga Negara Indonesia, 42 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Januari 2010. Beliau juga dikenal sebagai pendiri portal berita VIVAnews.com serta menjabat sebagai Pemimpin Redaksi/Direktur Konten di portal berita tersebut. Selain itu, beliau merupakan salah satu pendiri dan anggota dewan penasehat public policy institute di Universitas Paramadina. Meniti karir di majalah dan Koran Tempo dengan posisi terakhir sebagai Managing Editor (1998 - 2008). Selama menyelesaikan masternya di Amerika, beliau sempat menjadi Broadcast Jurnalist VOA (Voice of America) - Washington DC pada tahun 2005 serta tercatat sebagai salah satu peraih penghargaan Bung Hatta Anti Corruption Awards 2003 dan IFJ (International Federation of Journalist) - Journalism for Tolerance Prize di tahun 2004. Menyelesaikan pendidikannya dari Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gajah Mada tahun 1997 dan mendapatkan gelar Master of Public Policy dari The George Washington University – USA di tahun 2006.
An Indonesian citizen, 42 years old. Appointed as Commissioner since January 2010. He is also known as the founder of the news portal VIVAnews.com and served as Editor in Chief / Director of Content at that news portal. He is also one of the founders and advisory board member of the public policy institute at the University of Paramadina. Began his career in Tempo magazine and newspaper with his latest position as Managing Editor (1998-2008). While completing his master’s in America, he became one of Broadcast Journalist for VOA (Voice of America) - Washington DC in 2005 and listed as one of the award-winner of Bung Hatta Anti-Corruption Awards in 2003 and IFJ (International Federation of Journalist) - Journalism for Tolerance Prize in 2004. He was graduated from the Department of Communication Science Faculty of Social and Political Sciences at Gajah Mada University in 1997 and earned his Master of Public Policy from The George Washington University - USA in 2006.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
55
Profil Direksi Board of Director Profiles
Warga Negara Indonesia, 55 tahun. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak Desember 2009. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Direktur anak perusahaan Perseroan PT Intouch Innovate Indonesia. Memiliki banyak pengalaman kerja di industri teknologi informasi dan telekomunikasi sebagai Direktur di beberapa perusahaan, antara lain Intouch Wireless Service Pte. Ltd., PT Meganet, PT InMac, Eastern Computer dan Pusdikom. Menyelesaikan pendidikannya dari University of Manitoba - Canada tahun 1981. An Indonesian citizen, 55 years old. Appointed as President Director of the Company since December 2009. Currently, he also serves as Director of the Company’s subsidiary PT Intouch Innovate Indonesia. He has many working experiences in information technology and telecommunications industry as Director of several companies, among others, Intouch Wireless Services Pte. Ltd., PT Meganet, PT InMac, Eastern Computer and Pusdikom. He was graduated from the University of Manitoba - Canada in 1981.
Hendra Kendro Direktur Utama - President Director
Warga Negara Indonesia, 39 tahun. Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan sejak Oktober 2009. Selain itu juga menjabat sebagai Direktur di anak perusahaan Perseroan PT Sinergitama Komindo. Sempat berkarir di KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja dengan jabatan terakhir sebagai Senior Manager (Oktober 2002 - Mei 2008) dan memulai karirnya sebagai Manager di KAP Prasetyo Utomo & rekan (September 1994-2002). Menamatkan pendidikannya dari Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara Jakarta di tahun 1994. An Indonesian citizen, 39 years old. Appointed as Finance Director of the Company since October 2009. He also served as Director of the Company’s subsidiary PT Sinergitama Komindo. Previously worked as Senior Manager at Purwantono, Sarwoko & Sandjaja Public Accountant Firm (October 2002 - May 2008). The commencement of his career began as Manager at Prasetio, Utomo & co Public Accountant Firm (September 1994-2002). He was graduated from the Faculty of Economics, University Tarumanagara Jakarta in 1994.
Stephanus Felix Kristani Direktur Keuangan - Finance Director
56
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Warga Negara Indonesia, 40 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Oktober 2009. Sebelumnya, sempat berkarir di PT Sojitz Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Manager IT dan Telecommunication (April 2003 – Oktober 2005) dan di berbagai perusahaan telekomunikasi dan multimedia lainnya. Menamatkan pendidikan dari Faculty of Marketing Swinburne University – Melbourne, Australia di tahun 1994.
An Indonesian citizen, 40 years old. Appointed as Director of the Company since October 2009. Previously, he was a Manager of IT and Telecommunications in PT Sojitz Indonesia (April 2003 - October 2005) and in other various telecommunications and multimedia companies. He was graduated from the Faculty of Marketing at Swinburne University - Melbourne, Australia in 1994.
Ian Rustandi Direktur Operasional Produk Operator Operational Director for Operators Products
Warga Negara Indonesia, 41 tahun. Menjabat sebagai Direktur tidak terafiliasi Perseroan sejak Desember 2009. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur PT.Barfo Mahdi (Februari - Oktober 2009), di PT Sarindo Nusa Pratama (Mei 2005 – Januari 2009) dan di PT LG Elektronik Indonesia (Mei 1994 - Mei 2005) dengan jabatan terakhir sebagai GM Sales & Marketing. Menamatkan pendidikannya dari Fakultas Matematika Universitas Padjadjaran Bandung pada tahun 1994. An Indonesian citizen, 41 years old. Appointed as Unaffiliated Director of the Company since December 2009. Previously, he served as Director at PT Barfo Mahdi (February-October 2009), PT Sarindo Nusa Pratama (May 2005 January 2009) and PT LG Electronics Indonesia (May 1994 - May 2005) with latest position as GM Sales & Marketing. He was graduated from the Faculty of Mathematics University of Padjadjaran - Bandung in 1994.
Sung Khiun Normina Direktur Operasional (tidak terafiliasi) Telepon Seluler Operational Director (Unaffiliated) for Mobile Phones
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
57
58
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
59
Profil Perseroan Company Profile
Nama Perseroan / Company Name :
PT Skybee Tbk
Situs Resmi / Official Website
www.skybee.com
:
Alamat Perseroan / Address :
Skybee One Building Jl. Kebon Sirih Raya Kav. 63 Jakarta 10340
Bidang Usaha / Line of Business :
Penyedia dan pendistribusi produk dan jasa teknologi komunikasi serta produk dan jasa teknologi terkini lainnya
Hubungan Investor / Investor Relation :
Skybee One Building Jl. Kebon Sirih Raya Kav. 63 Jakarta 10340 Tel. : (62-21) 390 7882 Fax : (62-21) 390 7883 Email :
[email protected]
Simbol Saham / Ticker Symbol
SKYB
:
Pencatatan Saham / Stock Exchange Listing :
PT Bursa Efek Indonesia
Biro Administrasi Efek / Share Registar :
PT Sinartama Gunita Plaza BII Menara 3, Lantai 12 Jl. MH. Thamrin No 51 Jakarta 10350
Akuntan Publik / Public Accountant :
Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan Prudential Tower, lantai 17 Jl. Jend. Sudirman Kav 79 Jakarta 12910
Notaris / Notary :
Fathiah Helmi, SH Graha Irama Lantai 6 Ruang C Jl. HR. Rasuna Said Kav 1 & 2 Kuningan 12950
60
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Kepada Yth Para Pemegang Saham PT Skybee Tbk
Bersama ini kami sampaikan LAPORAN TAHUNAN PT Skybee Tbk (“Perseroan) untuk tahun buku 2010 Direksi dan dewan Komisaris Perseroan menyatakan bertanggung jawab penuh atas isi LAPORAN TAHUNAN tersebut.
Independen
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
61
62
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENT
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
63
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN / CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2010 DAN 2009/ 31 DECEMBER 2010 AND 2009 DAN / AND LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
64
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009
DAFTAR ISI
Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen
CONTENTS
Ekshibit/ Exhibit
Directors’ Statement Independent Auditors’ Report
Neraca Konsolidasian
A
Consolidated Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
B
Consolidated Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
C
Consolidated Statements of Changes in Shareholders’ Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
D
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
E
Notes to Consolidated Financial Statements
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
65
66
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
67
68
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
69
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit A
Exhibit A
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
A S E T
2010
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
A
S
S
E
T
S
ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga – setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sejumlah Rp 219.150.157 pada tahun 2010 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain Pihak ketiga – setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sejumlah Rp 97.011.079 pada tahun 2010 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persediaan, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sejumlah Rp 909.732.994 pada pada tahun 2010 Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka dan uang muka Aset lancar lainnya
153.151.663
2c,f,5,6
616.359.865
131.083.273.572 9.408.597.536 35.495.137.686 151.513.300
2g,7,14 15a 2h,8
7.054.372.814 664.298.419 339.524.544 -
Related parties Inventories, net of allowance for impairment value of Rp 909,732,994 in 2010 Prepaid tax Prepaid expenses and advances Other current assets
Jumlah Aset Lancar
314.123.739.263
20.382.220.182
Total Current Assets
159.696.765
NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets, net
140.000.000
Investments in shares of stock, net of allowance for impairment of Rp 15,113,495 in 2010 and 2009
1.295.318.378 208.140.235
Property and equipment, net of accumulated depreciation of Rp 1,078,413,140 in 2010 and Rp 312,656,771 in 2009 Other non–current assets
55.573.088.976
2c,d,k,3,14 2c,e,4,14
68.866.120.544
2.998.129.438
851.444.280
7.491.977.142
2c,f,5
5.900.878.844
2c,6
496.011.084
7.362.079.738
CURRENT ASSETS Cash on hand and in banks Trade receivables Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 219,150,157 in 2010 Related parties Other receivables Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 97,011,079 in 2010
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan, bersih Penyertaan saham, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai penyertaan saham sejumlah Rp 15.113.495 pada tahun 2010 dan 2009 Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp 1.078.413.140 pada tahun 2010 dan Rp 312.656.771 pada tahun 2009 Aset tidak lancar lainnya
3.372.678.042 5.433.844.459
Jumlah Aset Tidak Lancar
9.295.945.830
1.803.155.378
Total Non-Current Assets
323.419.685.093
22.185.375.560
TOTAL ASSETS
JUMLAH
ASET
15d
489.423.329
-
2b,9
2i,10 11
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
70
2009
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit A/2
Exhibit A/2
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban lancar lainnya Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban diestimasi imbalan kerja karyawan Kewajiban tidak lancar lainnya
Catatan/ Notes
2009
27.549.720.296
2c,3,4,7,14
-
11.593.859.345
2c,12
122.442.289.075
2c,f,5,12
2010
554.185.885
LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' EQUITY CURRENT LIABILITIES Bank loans Trade payables Third parties
3.518.570.186
2c,13
48.169.987
Related parties Other payables Third parties
676.835.751 3.785.585.436 1.997.060.661
2c,f,5,13
185.229.572 461.635.699 567.206.748 136.186.151
Related parties Accrued expenses Taxes payable Other current liabilities
4.397.810.410
Total Current Liabilities
77.193.283 -
NON-CURRENT LIABILITIES Estimated liabilities for employee service entitlement benefits Other-non current liabilities
77.193.283
Total Non-Current Liabilities
2l,15b
171.563.920.750
731.799.084 504.343.371
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
1.236.142.455
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
4.356.745.851
EKUITAS Modal saham – nilai nominal per saham Rp 100 Modal dasar – 1.400.000.000 saham pada tahun 2010 dan 400.000.000 saham pada tahun 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh – 585.000.000 saham pada tahun 2010 dan 100.000.000 saham pada tahun 2009 Agio saham, bersih Saldo laba
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
58.500.000.000 61.046.441.861 26.716.434.176
2m,17
2b,16
18 2p,19
2.445.196.368
-
MINORITY INTERESTS IN NET ASSETS OF SUBSIDIARIES
10.000.000.000 7.710.371.867
SHAREHOLDERS' EQUITY Share capital – par value per share of Rp 100 Authorized – 1,400,000,000 shares in 2010 and 400,000,000 shares in 2009 Issued and fully paid –in capital 585,000,000 shares in 2010 and 100,000,000 shares in 2009 Additional paid-in capital, net Retained earnings
Ekuitas, Bersih
146.262.876.037
17.710.371.867
Shareholders' Equity, Net
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
323.419.685.093
22.185.375.560
TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
71
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit B
Exhibit B
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan / Notes
2010 PENJUALAN BERSIH
553.230.075.742 2f,j,k,5,22
BEBAN POKOK PENJUALAN
497.326.528.870
2f,j,5,23
288.869.218.194
NET SALES
282.005.122.166
COST OF GOODS SOLD
6.864.096.028
GROSS PROFIT
4.415.870.755 155.744.469
OPERATING EXPENSES General and administrative Selling and marketing
LABA KOTOR
55.903.546.872
BEBAN USAHA Umum dan administrasi Penjualan dan pemasaran
25.055.735.591 9.225.935.255
Jumlah Beban Usaha
34.281.670.846
4.571.615.224
Total Operating Expenses
LABA USAHA
21.621.876.026
2.292.480.804
INCOME FROM OPERATIONS
4.773.154.881
618.412.243
967.194.973 896.040.961
84.070.996 -
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan insentif dan sewa Laba atas penjualan investasi saham Penghasilan bunga Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi, bersih Beban bunga pinjaman Beban penyisihan penurunan nilai Lain-lain, bersih
( ( (
2j,24
2b,9 2k 2g,7
981.172.017 ) 909.732.994 ) 212.066.822 )
( (
1.499.953.829 326.665.464 ) 143.993.906 )
OTHER INCOME (CHARGES) Incentive and rent income Gain on sale of investment in shares of stock Interest income Equity in net earnings of associated companies, net Interest expense Impairment of inventories Others, net
Penghasilan Lain-lain, Bersih
4.533.418.982
1.731.777.698
Other Income, Net
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
26.155.295.008
4.024.258.502
INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE
PAJAK PENGHASILAN Tahun berjalan Tangguhan
(
Beban Pajak Penghasilan, Bersih LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN, BERSIH LABA BERSIH LABA PER SAHAM
7.242.048.250 329.726.564 )
15c 15d
6.912.321.686
2l
19.242.973.322 (
236.911.013)
2b,16
19.006.062.309 43
2n,21
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
72
2009
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
(
785.731.520 121.957.139 )
INCOME TAX EXPENSE Current Deferred
663.774.381
Income Tax Expense, Net
3.360.484.121
INCOME BEFORE MINORITY INTERESTS IN NET EARNINGS OF SUBSIDIARIES MINORITY INTERESTS IN NET EARNINGS OF SUBSIDIARIES, NET
3.360.484.121
NET INCOME
192
EARNINGS PER SHARE
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit C
Exhibit C
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo 31 Desember 2008 Tambahan modal disetor
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid-in capital 1.000.000.000
18
-
Realisasi selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
-
-
-
-
-
-
274.878.672 )
-
Jumlah ekuitas, Bersih/ Total shareholders’ equity, Net
Saldo laba/ Retained earnings 4.349.887.746 3.360.484.121
-
(
5.624.766.418
Balance 31 December 2008
9.000.000.000
Issuance of additional shares of stock
3.360.484.121
Net income for the year
274.878.672 )
Realization of differences arising from restructuring transaction between entities under common control
10.000.000.000
-
-
17.710.371.867
Balance 31 December 2009
25.000.000.000
-
-
-
25.000.000.000
Issuance of additional shares of stock
1b,18
23.500.000.000
-
61.046.441.861
-
84.546.441.861
Issuance of additional shares of stock from Initial Public Offering
-
-
19.006.062.309
19.006.062.309
Net income for the year
-
61.046.441.861 Catatan 19/ Note 19
26.716.434.176
146.262.876.037
Balance 31 December 2010
-
Laba bersih tahun berjalan Saldo 31 Desember 2010
(
Agio saham/ additional paid-in capital, net
18
Saldo 31 Desember 2009
Tambahan modal disetor melalui penawaran umum saham perdana
274.878.672
9.000.000.000
Laba tahun berjalan
Tambahan modal disetor
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Arising from restructuring transaction of entities under common control
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18
58.500.000.000 Catatan 18/ Note 18
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
7.710.371.867
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
73
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit D PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
Exhibit D PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pembayaran kas untuk operasi lainnya Pembayaran pajak
478.219.433.420 289.457.347.658
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers
(511.044.876.295)(289.694.531.135) ( 49.431.886.929)( 7.811.363.865) ( 4.319.876.657)( 1.822.874.801)
Cash paid to suppliers and employees Cash paid for operating and other expenses Payments of taxes
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi
( 86.577.206.461)(
9.871.422.143)
ARUS KAS DARI PENYERTAAN SAHAM Hasil penjualan penyertaan saham Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Penambahan investasi saham Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Peningkatan modal saham ditempatkan dan disetor penuh Pelunasan hutang kepada pemegang saham Penerimaan (pelunasan) hutang bank dan hutang lain-lain jangka panjang Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH DALAM KAS DAN BANK
(
4.556.250.000 2.502.746.158)(
5.350.000.000 500.954.899)
2.500.000 (
140.000.000)
2.056.003.842
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sales of short-term investment Purchases of property and equipment Proceeds from sales of property and equipment Additional investments in shares of stock Net cash flows provided by Investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
109.546.441.861 (
9.000.000.000 1.786.291.652)
27.549.720.296 (
2.087.054.624)
137.096.162.157 52.574.959.538 (
5.126.653.724 35.723.318)
Issuance of additional shares of stock Payment of loan from shareholder Proceeds from (payment of) bank loan and long-term payables Net cash flows provided by financing activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN
2.998.129.438
3.033.852.756
CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN
55.573.088.976
2.998.129.438
CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
74
4.709.045.101
Net cash flows used in operating activities
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E
Exhibit E
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M
1.
a. Pendirian Perusahaan
GENERAL a. Establishment of the Company
PT Skybee Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia dengan nama PT Kreatip Komunikacitra pada tanggal 10 Juni 1995 berdasarkan Akta Notaris Liliana I. Tanuwidjaja, S.H., No. 12. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-5662.HT.01.01.TH.96 tanggal 6 Maret 1996, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 2 Agustus 1996, Tambahan No. 6819. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan nama Perusahaan menjadi PT Skybee berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 19 tanggal 16 Oktober 2009 yang telah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-53111.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 3 November 2009. Perubahan terakhir dengan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 3 tanggal 12 Maret 2010 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-14338. AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 19 Maret 2010 dan telah diterima dan dicatat dalam Database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Penerimaan dan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-07153 tanggal 24 Maret 2010, dimana para pemegang saham Perusahaan antara lain menyetujui perubahan status Perusahaan dari semula Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka dan perubahan nama Perusahaan menjadi PT Skybee Tbk.
PT Skybee Tbk (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia under its original name PT Kreatip Komunikacitra on 10 June 1995 based on Notarial deed No. 12 of Liliana I. Tanuwidjaja, S.H. The Company’s deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-5662.HT.01.01.Th.96 dated 6 March 1996 and was published in the State Gazette No. 62 dated 2 August 1996, Supplement No. 6819. The Company’s articles of association have been amended several times, including the change of the Company’s name to PT Skybee based on Notarial deed No. 19 of Fathiah Helmi, S.H., dated 16 October 2009 and was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-53111.AH.01.02.Tahun 2009 dated 3 November 2009. The latest amendment was drawn up in Notarial deed No. 3 of Leolin Jayayanti, S.H., dated 12 March 2010, which was approved by the Minister of Justice and Human Rights by the Decree No. AHU14338.AH.01.02.Tahun 2010 dated 19 March 2010 and has been received and recorded in the Database of Legal Entity Administration System of the Department of Laws and Human Rights based on Acceptance and Notification of Amendment of the Articles of Association No. AHU-AH.01.10-07153 dated 24 March 2010, in which the Company’s shareholders approved the change in status of the Company from a Private Company to become a listed Company, and the Company also change the Company’s name to be PT Skybee Tbk.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang perdagangan telpon selular dan produk penunjang operator selular. Perusahaan terletak di Jl. Kebon Sirih No. 63, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1996.
In accordance with Article 3 of the Company’s articles of association, the Company is mainly engaged in the trading of mobile phones and supporting products of providers. The Company is located at Jl. Kebon Sirih No. 63, Jakarta. The Company started commercial operations in 1996.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Berdasarkan dengan Surat Pernyataan Efektif yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. S-5887/BL/20104 tanggal 29 Juni 2010, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 235.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp 375 per saham. Pada tanggal 7 Juli 2010, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
b. Public Offering of the Company’s Shares Based on the Effective Statement Letter No. S-5887/BL/20104 dated 29 June 2010 from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”), the Company offered its 235,000,000 shares to the public with a par value of Rp 100 per share through the Indonesia Stock Exchange at the offering price of Rp 375 per share. As of 7 July 2010, all the Company’s shares were registered in the Indonesia Stock Exchange.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
75
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/2 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan)
Exhibit E/2 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (Continued)
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
c. Boards of Employees
Directors
and
As of 31 December 2010 and 2009, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 2010
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Felix Ali Chendra Karaniya Dharmasaputra Handoko Setiono
: : :
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur tidak terafliasi
: : : :
Hendra Kendro Ian Rustandi Stephanus Felix Kristani Sung Khiun Normina
: : : :
Directors President Director Director Director Unaffiliated Director
2009
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris
: :
Felix Ali Chendra Handoko Setiono
: :
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
: : :
Hendra Kendro Ian Rustandi Stephanus Felix Kristani
: : :
Directors President Director Director Director
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
76
Commissioners,
: : :
The composition of the Company’s audit committee as of 31 December 2010 is as follows:
Handoko Setiono Silvyanna Nagasastra Hermanto Margono
: : :
Chairman Member Member
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 019/SB/ DIR/III/10 tentang pengangkatan sekretaris Perusahaan tanggal 12 Maret 2010, Perusahaan menetapkan Saudara Stephanus Felix Kristani sebagai sekretaris Perusahaan terhitung sejak tanggal tersebut.
Based on Director Statement No. 019/SB/DIR/ III/10 dated 12 March 2010, the Company appointed Stephanus Felix Kristani as its corporate secretary effective on the same date.
Gaji dan kesejahteraan lainnya yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebesar Rp 2.802.588.444 untuk tahun 2010. Pada tahun 2009, tidak terdapat beban gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan.
Total salaries and other compensation benefits incurred for the Company’s Commissioners and Directors amounted to Rp 2,802,588,444 in 2010. In 2009, there were no salaries and other Compensation benefits paid to the Company’s Commissioners and Directors.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai pegawai tetap masing-masing sejumlah 270 orang dan 247 orang (tidak diaudit).
As of 31 December 2010 and 2009, the Company and subsidiaries have 270 and 247 permanent employees, respectively (unaudited).
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/3 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING a. Dasar Penyajian Konsolidasian
Laporan
Exhibit E/3 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Keuangan
a. Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang dikeluarkan oleh BAPEPAM-LK bagi perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, which are comprised of the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and Regulations and Established Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK for publicly-listed companies.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk penyertaan saham tertentu yang disajikan dengan metode ekuitas (equity method) (Catatan 2b), persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (2g) dan akun-akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain yang dijelaskan dalam kebijakan akuntasi masingmasing akun yang bersangkutan.
The consolidated financial statements have been prepared using accrual basis on the historical cost basis of accounting, except for certain investments in shares of stock which are accounted for under the equity method (Note 2b), inventories which are stated at the lower of cost or net realizable value (Note 2g) and certain accounts which are prepared under other measurement bases as described in the accounting policies of the respective account.
Laporan arus kas konsolidasian, yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash on hand and in banks classified into operating, investing and financing.
Mata uang pelaporan dan fungsional yang digunakan oleh Perusahaan dan anak perusahaan adalah Rupiah ("Rp”).
The functional and reporting currency used by the Company and subsidiaries is Indonesian Rupiah (“Rp”).
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan, yang dimiliki oleh Perusahaan, baik secara langsung dan/atau tidak langsung, dengan pemilikan saham lebih dari 50% adalah sebagai berikut:
b. Principles of Consolidation The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries. These subsidiaries, in which the Company owns, directly and/or indirectly, more than 50% of the voting shares, are as follows:
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
77
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/4 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (Lanjutan)
Nama anak perusahaan/ Name of subsidiary
Domisili/ Domicile
Jenis usaha/ Nature of business
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Principles of Consolidation (Continued)
Mulai beroperasi secara komersial/ Start of commercial operations
Persentase pemilikan (%)/ Percentage of ownership(%) 2010
2009
Jumlah aset (dalam jutaan Rupiah)/ Total assets (in million Rupiah) 2010
2009
PT Sinergitama Komindo
Jakarta
Perdagangan dan jasa/ Trading and services
2000
55,00
99,75
136.153
PT Intouch Innovate Indonesia
Jakarta
Perdagangan dan jasa/ Trading and services
2008
70,00
20,00
1.239
-
PT Numedia Global (dahulu PT Starmedia Mobile/ formerly PT Starmedia Mobile)
Jakarta
Perdagangan dan Jasa/ Trading and services
2007
70,00
-
3.604
-
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material telah dieliminasi. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas pada nilai aset bersih anak perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aset Bersih anak Perusahaan” pada neraca konsolidasian. Penyertaan saham pada perusahaan asosiasi baik langsung dan/atau tidak langsung dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%, dicatat dengan metode ekuitas (equity method). Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi dan dividen kas yang diterima sejak tanggal akuisisi. Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan jumlah amortisasi secara garis lurus selama dua puluh (20) tahun atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dan pemilikan proporsional Perusahaaan atas nilai wajar aset bersih perusahaan asosiasi pada tanggal akuisisi.
Sesuai dengan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”, selisih antara nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian Perusahaan atas nilai tercatat aset bersih anak perusahaan karena perubahan ekuitas pada anak perusahaan tersebut yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan anak perusahaan yang terkait, dicatat dan disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” pada bagian Ekuitas di neraca konsolidasian.
78
Exhibit E/4
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
1.746
All significant intercompany accounts and transactions have been eliminated. The proportionate shares of the minority shareholders in the net assets of partially-owned subsidiaries are reflected as “Minority Interests in Net Assets of subsidiaries” in the consolidated balance sheets. Investments in shares of stock of certain associated companies, in which the Company has direct and/or indirect ownership interest of at least 20% but not exceeding 50%, are accounted for using the equity method. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s equity share in net earnings (losses) of the associated companies and cash dividends received since date of acquisition. Equity share in net earnings (losses) is adjusted for the straight-line amortization, over a twenty (20) year period, of the difference between the cost of such investment and the Company’s proportionate share in the fair values of underlying net assets of the associated company at the date of acquisition. In accordance with SFAS No. 40, “Accounting for Changes in Equity of Subsidiary/Associated Company”, the difference between the carrying amount of the Company’s investments and its proportionate equity share in the carrying values of the underlying net assets of the subsidiaries due to changes in the latter’s equity that are not resulting from transactions between the Company and the subject subsidiaries is recorded and presented as “Differences arising from Changes in Equities of subsidiaries” under the Shareholder’s Equity section of the consolidated balance sheets.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/5 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan)
Exhibit E/5 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Principles of Consolidation (Continued)
Sesuai PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, restrukturisasi entitas sepengendali dihitung dengan menggunakan metode “polling-of-interests”, dimana aset bersih dipindahkan sebesar nilai bukunya. Perbedaan antara biaya perolehan dengan nilai buku aset bersih, ekuitas, atau instrumen kepemilikan lainnya yang dialihkan diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang disajikan sebagai komponen Ekuitas di neraca konsolidasian.
In accordance with SFAS No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring of Entities Under Common Control”, restructuring transactions among entities under common control are accounted for using the pooling-of-interests method, where the net assets are transferred at book values. The difference between the acquisition costs and the net proportionate share in net assets, equity, or other ownership instrument transferred is recognized as “Differences Arising from Restructuring Transaction between Entities under Common Control” which is presented as a component of Shareholders’ Equity in the consolidated balance sheets.
Seluruh penyertaan saham lainnya yang dimiliki oleh Perusahaan dan anak perusahaan dengan persentase pemilikan kurang dari 20% disajikan sebesar biaya perolehan.
All other investments in shares of stock for which the Company and subsidiaries maintain ownership interests of less than 20% are carried at cost (cost method).
c. Aset dan Kewajiban Keuangan
c. Financial Assets and Liabilities
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” dan PSAK No. 50 (Revisi 1998), “Akuntansi Investasi Efek tertentu”.
Effective 1 January 2010, the Company and subsidiaries adopted SFAS No. 55 (Revised 2006), "Financial Instruments: Recognition and Measurement" and SFAS No. 50 (Revised 2006), "Financial Instruments: Presentation and Disclosure", which replace SFAS No. 55 (Revised 1999), "Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities" and SFAS No. 50 (Revised 1998), "Accounting for Investments in Certain Securities", respectively.
1. Aset dan Kewajiban Keuangan
1. Financial Assets and Liabilities
a. Aset Keuangan
a. Financial Assets
Berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan diukur melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan anak perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangannya pada saat pengakuan awal, sepanjang diperbolehkan, mengevaluasi penentuan klasifikasi aset keuangan setiap akhir tahun.
Under SFAS No. 55 (Revised 2006), financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments and available for sale financial assets. The Company and subsidiaries determine the classification of its financial assets at initial recognition, and where allowed, reevaluates the classification of such financial assets at each year-end.
Aset keuangan Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, dan uang muka pembelian.
The Company and subsidiaries’s financial assets consist of cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables and purchase advances.
b. Kewajiban Keuangan Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Perusahaan dan anak perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.
b. Financial Liabilities Financial liabilities within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss and financial liabilities measured at amortized cost. The Company and subsidiaries determine the classification of its financial liabilities at initial recognition.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
79
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/6 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) 1. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) b. Kewajiban Keuangan (Lanjutan) i.
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Financial Assets and Liabilities (Continued) 1. Financial Assets and Liabilities (Continued) b.
Financial Liabilities (Continued)
Aset dan Kewajiban Keuangan Diukur Melalui Laporan Laba Rugi
i. Financial Assets and Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss
Aset dan kewajiban keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset dan kewajiban keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan aset dan kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets and liabilities at fair value through profit or loss include financial assets and liabilities held for trading and assets and liabilities designated upon initial recognition as at fair value through profit or loss.
Aset dan kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset dan kewajiban derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset dan kewajiban keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di neraca pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Financial assets and liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of sale or repurchase in the near future. Derivative assets and liabilities are also classified as held for trading unless designated as effective hedging instruments. Financial assets and liabilities measured at fair value through profit or loss are recorded in the consolidated balance sheets at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statements of income.
ii. Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Perusahaan dan anak perusahaan tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. iii. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual. iv. Tersedia Untuk Dijual Kategori tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya.
80
Exhibit E/6
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
ii.
Loans and Receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and which the Company and subsidiaries do not intend to sell immediately or in the near future.
iii. Held to Maturity Investments Held-to-maturity investments are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity which the Company and subsidiaries have the positive intention and ability to hold to maturity, and are not designated as at fair value through profit or loss or available-for-sale.
iv. Available for Sale Financial Assets Available-for-sale financial assets consist of non-derivative financial assets designated as available-for-sale or are not classified in any of three preceding categories.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/7 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Exhibit E/7 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
c. Financial Asset and Liabilities (Continued)
1. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) c. Pengakuan Pada saat pengakuan awal, aset atau kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar, kecuali aset dan kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah atau dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan kewajiban keuangan. Pengukuran aset dan kewajiban keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset dan kewajiban keuangan tersebut. 2. Pengukuran Nilai Wajar
1.
Financial Assets and Liabilities (Continued) c. Recognition At initial recognition, financial assets or liabilities are measured at fair value, except for financial assets and liabilities measured at fair value through profit or loss, plus or minus the transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issuance of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and liabilities depends on the classification of financial assets and liabilities.
2. Fair Value Measurement
Nilai wajar adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melaksanakan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.
Fair value is the amount for which an assets could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm's length transactions on the date of measurement.
Jika tersedia, Perusahaan dan anak perusahaan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Company and subsidiaries measure the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and reflect actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
Jika pasar suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perusahaan dan anak perusahaan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model).
If the market of the financial instrument is inactive, the Company and subsidiaries determine fair value by using valuation techniques which include using recent market transactions conducted properly by knowledgeable, willing parties and, if available, reference to the current fair value of another instrument which is substantially the same, discounted cash flow analysis, and option pricing model.
3. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan kewajiban keuangan adalah jumlah aset atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
3. Amortized Cost Measurement The amortized cost of a financial assets or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal payments, plus or minus the cummulative amortization using the effective interest rate method, calculated from the difference between the initial amount and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
81
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/8
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
c. Financial Assets and Liabilities (Continued)
4. Penurunan Nilai Dari Aset Keuangan
82
Exhibit E/8
4.
Impairment of Financial Assets
Sejak tanggal 1 Januari 2010, kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut:
Starting 1 January 2010, the accounting policy for impairment of financial assets measured at amortized cost is as follows:
Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan anak perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi hanya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
At each balance sheet date, the Company and subsidiaries assess whether there is objective evidence that a financial assets or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events occurring subsequent to initial recognition of the asset (loss events), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Perusahaan dan anak perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
The Company and subsidiaries consider whether there is objective evidence of impairment individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Perusahaan dan anak perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company and subsidiaries determine that no objective evidence of impairment exists individually for an individually-assessed financial asset, regardless of whether the amount is significant or not, those financial assets will be assessed collectively in a group of financial assets that have similar credit risk characteristics. Assets that are individually assessed, and for which an impairment is or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.
Jumlah kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
The impairment loss of a financial asset, which is assessed individually is measured as the difference between the carrying value of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted using the effective interest rate at the beginning of the financial asset. The carrying amount of the asset is presented by deducting the allowance for impairment losses and the impairment loss in recognized in the consolidated statements of income.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/9
Exhibit E/9
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) 4. Penurunan Nilai Dari Aset Keuangan (Lanjutan)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Financial Assets and Liabilities (Continued) 4. Impairment of Financial Assets (Continued) Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the group. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not exist currently.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini. 5. Penghentian Pengakuan
5.
Derecognition
Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa atau Perusahaan dan anak perusahaan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi di mana Perusahaan dan anak perusahaan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan dan anak perusahaan diakui sebagai aset atau kewajiban secara terpisah.
The Company and subsidiaries derecognize financial assets when the contractual rights to the cash flows arising from the financial assets expire or when the Company and subsidiaries transfer all rights to receive contractual cash flows of financial assets in a transaction where the Company and subsidiaries have transferred substantially all the risks and rewards of ownership of the financial assets transferred. Any rights or obligations on the transferred financial assets created or retained by the Company and subsidiaries are recognized as assets or liabilities separately.
Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company and subsidiaries derecognize financial liabilities when the obligation specified in the contract is discharged, cancelled or expires.
Dalam transaksi di mana Perusahaan dan anak perusahaan secara subtansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan dan anak perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau kewajiban. Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perusahaan dan anak perusahaan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Perusahaan dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
In transactions in which the Company and subsidiaries neither retain nor transfer substantially all the risks and rewards of ownership of financial assets, the Company and subsidiaries derecognize the assets if it does not retain control over the assets. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the assets is retained, the Company and subsidiaries continue to recognize the assets to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred assets.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
83
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/10
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) 6.
Exhibit E/10
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Saling Hapus
6.
d.
Cash on Hand and in Banks
Sebelum 1 Januari 2010, kas dan bank terdiri dari saldo kas dan bank.
Prior to 1 January 2010, cash on hand and in banks consist of cash on hand and in banks.
Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, kas di bank disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung (Catatan 2c).
Starting 1 January 2010, at initial measurement, cash in banks are stated at fair value plus directly attributable transaction costs (Note 2c).
e. Piutang
e.
Receivables
Piutang usaha dan lain-lain merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Sebelum 1 Januari 2010, piutang dinyatakan dalam jumlah kotor dikurangi penyisihan piutang tak tertagih.
Trade receivables and other receivables are financial assets classified as loans and receivables and are measured at amortized cost. See Note 2c for the Company and subsidiaries accounting policy on loans and receivables. Prior to 1 January 2010, trade receivables were stated at gross amounts less allowance for doubtful accounts.
Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan dan dinyatakan berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
Allowance for doubtful accounts was provided based on a result of a review of the status of the individual receivable accounts at year-end.
Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, piutang usaha disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Lihat Catatan 2c untuk penentuan penurunan nilai.
Starting 1 January 2010, at initial measurement, trade receivables are stated at fair value plus directly attributable transaction costs. See Note 2c for the Company and subsidiaries accounting policy on the determination of impairment.
f. Transaksi dengan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
84
Offsetting Financial assets and liabilities are set off and the net amount presented in the consolidated balance sheets if, and only if, the Company and subsidiaries have a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersih dilaporkan dalam neraca konsolidasian jika, dan hanya jika, Perusahaan dan anak perusahaan ada hak hukum saat ini yang dilaksanakan untuk mengimbangi jumlah yang diakui dan ada niat untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban secara bersamaan. d. Kas dan Bank
Financial Assets and Liabilities (Continued)
f.
Transactions with Related Parties
Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company and subsidiaries have transactions with certain parties which are related, as defined’ in SFAS No. 7, "Related Party Disclosures".
Seluruh transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan maupun yang tidak dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana yang dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related parties, whether or not conducted under normal terms and conditions similar to those transacted with third parties, are disclosed in the notes to consolidated financial statements.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/11 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) g. Persediaan
Exhibit E/11 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) g. Inventory
PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan” yang mengatur mengenai penentuan biaya persediaan pada saat pengakuan awal dan mengharuskan pengukuran selanjutnya berdasarkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Standar ini mengurangi alternatif pengukuran biaya persediaan, karena standar ini tidak memperkenankan penggunaan metode masuk terakhir, keluar pertama (LIFO) untuk mengukur biaya persediaan dan mengharuskan persediaan menggunakan metode yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama. PSAK No. 14 (Revisi 2008) menggantikan PSAK No. 14 (1994), “Persediaan”, berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2009 dan diterapkan secara retrospektif. Penerapan PSAK No. 14 (Revisi 2008) tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan anak perusahaan.
SFAS No. 14 (Revised 2008), "Inventories" governs the determination of inventory cost at initial recognition and measurement and requires subsequent measurement based on the lower of cost and net realizable value. SFAS No. 14 (Revised 2008) reduced the alternatives in the measurement of inventory costs, because this standard does not permit the use of last in, first out (LIFO) method to measure inventory cost and requires inventories using the same method for all inventories having similar characteristics and functions. SFAS No. 14 (Revised 2008) replaces SFAS No. 14 (1994), "Inventories", effective from 1 January 2009 and was to be applied retrospectively. The adoption of SFAS No. 14 (Revised 2008) did not have a significant effect on the Company and subsidiaries’ consolidated financial statements.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan untuk persediaan usang, jika diperlukan, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir tahun.
Inventories are stated at the lower of cost or and net realizable value. Cost is determined using the weighted-average method. Provision for inventory obsolescence, if necessary, is based on a review of the status of physical inventories at the end of the year.
h. Biaya Dibayar Di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat. i. Aset Tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Efektif 1 Januari 2008, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), ”Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), ”Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994) ”Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan dan anak perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK No. 17 (Revisi 2007) revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan anak perusahaan.
h. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over using the straight-line method over the periods benefitted. i. Property and Equipment Prior to 1 January 2008, property and equipment are stated at cost less accumulated depreciation. Effective 1 January 2008, the Company and subsidiaries applied SFAS No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, which supersedes SFAS No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets”, and SFAS No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”. Under SFAS No. 16 (Revised 2007), an entity shall choose between the cost model and revaluation model as the accounting policy for the measurement of its property and equipment. The Company and subsidiaries have chosen the cost model as the accounting policy for the measurement of its property and equipment. The adoption of SFAS No. 17 (Revised 2007) did not have significant effect in the Company and subsidiaries’ consolidated financial statements.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
85
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/12
Exhibit E/12
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2.
i. Aset Tetap (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) i.
ACCOUNTING
Property and Equipment (Continued) Property and equipment are stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method, based on their estimated useful lives, as follows:
Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), dengan taksiran umur ekonomis, seperti berikut: Tahun/ Years Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana Biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan, dan yang meningkatkan manfaat aset tetap sebagaimana dipersyaratkan dalam PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai kapitalisasi ke akun aset tetap yang bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun yang bersangkutan.
The costs of repairs and maintenance are charged to consolidated statement of income as incurred; significant renewals and betterments, as defined under SFAS No. 16 (Revised 2007), that will prolong the useful lives of the related assets are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statement of income for the year.
Berdasarkan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa dan/atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan.
In accordance with SFAS No. 48, “Impairment of Asset Values”, asset values are reviewed for any impairment and/or possible write-down to fair values whenever events or changes in circumstances indicate that their carrying values may not be fully recovered.
j. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan. Beban diakui pada saat terjadinya (akrual basis).
86
Building Vehicles Office equipment and furniture Facilities and infrastructure
20 8 4 4
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
j.
Revenue and Expense Recognation Revenue from the sale of goods is recognized when goods are delivered to customers, while service revenue is recognized when services are rendered. Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/13 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Exhibit E/13 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) k. Foreign Balances
Currency
ACCOUNTING
Transactions
and
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksitransaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca konsolidasian, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan berdasarkan kurs tengah yang dipublikasikan Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi pada bulan dan periode tersebut, laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
The accounts of the Company and subsidiaries are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the exchange rates prevailing at the transaction date. At consolidated balance sheets date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted based on the middle rate published by Bank Indonesia at the last transaction date of the month and the period, profits or losses are credited or charged to current operations for the current year.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, nilai tukar kurs yang digunakan masing-masing adalah Rp 8.991 dan Rp 9.400 per USD 1.
As of 31 December 2010 and 2009, the rates of exchange used were Rp 8,991 and Rp 9,400 per USD 1, respectively.
l. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan
l.
Income Tax Expense (Benefit)
Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.
Corporate income tax is determined on a per legal entity basis.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Pajak tangguhan dicatat untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara jumlah aset dan kewajiban berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan setiap tanggal pelaporan. Peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku digunakan sebagai dasar untuk mengukur aset dan kewajiban pajak tangguhan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax is provided on all temporary differences arising between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Tax rates currently enacted or substantively enacted tax laws are used as bass to measure deferred tax assets and liabilities.
Aset pajak tangguhan yang berhubungan dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan.
Deferred tax assets relating to the carryforward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the unused tax losses can be utilized.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
87
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/14 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR (Lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG PENTING
m. Imbalan Kerja Karyawan
Exhibit E/14 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) m.
Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employees. The Company and subsidiaries provide for defined post-employment benefits for its permanent employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made for this defined benefit plan.
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan. Perusahaan dan anak perusahaan membentuk penyisihan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan tetap sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja dilakukan sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja“ dengan menggunakan metode Projected-Unit-Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para karyawan tetap. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined based on SFAS No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits” and using Projected-Unit-Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company and subsidiaries’ defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the permanent employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise are amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai penyisihan imbalan pasca kerja di neraca konsolidasian merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian akturial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The provision for post-employment benefits recognized in the consolidated balance sheets represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
n. Laba Bersih Per Saham Dasar
n.
o. Informasi Segmen
o.
p.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan adanya ketidakpastian dalam membuat estimasi, realisasi di masa yang akan datang mungkin berbeda dengan estimasi tersebut.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Segment Information Expenses incurred in connection with the Company’s shares/public offering including shares issued from Initial Public Offering through Rights Issues to public were debited to Additional Paid-in Capital, in accordance with Decision Letter of the Capital Market Supervisory Board No. KEP-06/PM/2000 dated 13 March 2000 .
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan termasuk saham yang diterbitkan melalui Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat disajikan sebagai pengurang dari Agio Saham, sesuai dengan Surat Keputusan BAPEPAM No. KEP-06/PM/ 2000 tanggal 13 Maret 2000. q. Penggunaan Estimasi
Segment Information Segment information is prepared in accordance with the accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements. The primary segment is the business segment and the secondary segment is the geographical segment.
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha dan segmen sekunder adalah segmen geografis. p. Biaya Emisi Saham
Basic Earnings Per Share Basic earnings per share is calculated by dividing net income for the year with the weighted average number of shares outstanding during the respective years (Note 21).
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada masing-masing tahun yang bersangkutan (Catatan 21).
88
Post-employment Benefits
q.
Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/15 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. KAS DAN BANK
Exhibit E/15 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3.
CASH ON HAND AND IN BANKS Cash on hand and in banks consist of:
Kas dan bank terdiri dari: 2010 Kas
2009
54.053.703
Bank Dalam Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk
47.039.406.593 6.987.703.526
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Dalam Dolar AS PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Jumlah
2.993.107.908
379.844.238 1.757.600
-
1.110.323.316
-
55.519.035.273
2.993.107.908
55.573.088.976
2.998.129.438
Cash in banks In Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk In US Dollar PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Total
The Company’s bank balance at PT Bank Danamon Indonesia Tbk as of 31 December 2010, included a margin deposit equivalent to 20% of the value of outstanding letters of credit amounting to Rp 989,613,836 this margin deposit is a collateral for bank loans obtained by the Company (Note 14b).
Pada tanggal 31 Desember 2010 saldo bank Perusahaan pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk, termasuk margin deposit sebesar 20% dari nilai letter of credit atau sejumlah Rp 989.613.836. Margin deposit ini merupakan jaminan atas pinjaman yang didapatkan oleh Perusahaan (Catatan 14b).
4. PIUTANG USAHA
Cash on hand
5.021.530
4.
TRADE RECEIVABLES The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2010
2009
Pihak ketiga Toko SMS Shop Toko Graha Cellular Toko Star One Toko Prima Phone PT Tjipta Widjaya Sejahtera Toko Internal Cellular CV Point Multi Media PT Cipta Multi Usaha Perkasa Toko T Cell Toko Star Cell PT Columbindo Perdana Toko Selular Satu Mandiri Lain – lain (masing –masing saldo di bawah Rp 1 miliar)
28.457.677.696
851.444.280
Third parties Toko SMS Shop Toko Graha Cellular Toko Star One Toko Prima Phone PT Tjipta Widjaya Sejahtera Toko Internal Cellular CV Point Multi Media PT Cipta Multi Usaha Perkasa Toko T Cell Toko Star Cell PT Columbindo Perdana Toko Selular Satu Mandiri Others (each below Rp 1 billion)
Jumlah pihak ketiga
69.085.270.701
851.444.280
Total third parties
Penyisihan piutang ragu - ragu Sub jumlah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 5) PT Trikomsel Oke Tbk Jumlah
7.952.500.000 6.342.040.000 6.179.300.000 4.235.000.000 3.898.125.000 2.677.340.000 2.105.138.000 1.795.100.000 1.514.500.000 1.392.250.000 1.380.375.005 1.155.925.000
(
219.150.157)
-
-
Allowance for doubtful accounts
851.444.280
Sub-total
7.491.977.142
496.011.084
Related parties (Note 5) PT Trikomsel Oke Tbk
76.358.097.686
1.347.455.364
Total
68.866.120.544
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
89
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/16 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
Exhibit E/16 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 4.
As of 31 December 2010 and 2009, the aging analysis of the above trade receivables is as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, analisa umur piutang usaha di atas adalah sebagai berikut: 2010
2009
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari 91 – 120 hari Lebih dari 120 hari
21.899.870.868
1.335.905.364
44.576.302.295 3.462.263.050 748.711.813 326.467.005 5.344.482.655
11.550.000 -
Current Overdue 1 – 30 days 31 – 60 days 61 – 90 days 91 – 120 days Over 120 days
Jumlah
76.358.097.686
1.347.455.364
Tot al
Pada tanggal 31 Desember 2010, piutang usaha digunakan sebagai agunan atas pinjaman bank tertentu (Catatan 14a).
As of 31 December 2010, the trade receivables are used as collateral for certain bank loans (Note 14a).
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masingmasing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut di atas cukup untuk menutup kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
Based on the review of the status of the individual receivable accounts at end of year, management believes that the above allowance for doubtfoul accounts is adequate to cover the possible losses that may arise from the non-collection of accounts.
5. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
5.
ACCOUNT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Piutang dan hutang atas transaksi usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Usaha” atau “Hutang Usaha” (masing-masing Catatan 4 dan 12), sedangkan saldo atas transaksi di luar bawah ini sesuai dengan usaha disajikan di klasifikasi/penyajian dalam akunnya masing-masing pada neraca konsolidasian.
The Company and subsidiaries, in its regular conduct of business, engages in transactions with related parties. The account balances with related parties arising from trade transactions are presented as part of “Trade Receivables” and “Trade Payables” (Notes 4 and 12, respectively), while those arising from non-trade transactions are detailed below according to their account classifications/ presentation in the consolidated balance sheets.
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Details of the nature and type of material transactions with related parties are as follows:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties PT Trikomsel Oke Tbk
PT Infracom Telesarana
90
TRADE RECEIVABLES (Continued)
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship Pemegang saham minoritas Perusahaan memiliki hubungan afiliasi dengan salah satu direktur PT Trikomsel Oke Tbk/ The Minority shareholder of the Company has affiliated relationship with a director of PT Trikomsel Oke Tbk. Pemegang saham minoritas Perusahaan merupakan direktur PT Infracom Telesarana/ The Minority shareholder of the Company was also the director of PT Infracom Telesarana.
Sifat dari transaksi/ Nature of transactions Penjualan dan pembelian/ Sales and purchases
Hutang/ Payables
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/17
Exhibit E/17
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
5.
5. ACCOUNT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Jumlah/ Total 2010 Aset Lancar Piutang usaha PT Trikomsel Oke Tbk Piutang lain-lain PT Trikomsel Oke Tbk PT Intouch Innovate Indonesia
Kewajiban Lancar Hutang usaha PT Trikomsel Oke Tbk PT Infracom Telesarana*
2009
Persentase terhadap jumlah aset/ kewajiban konsolidasian (%) /Percentage to total consolidated assets/ liabilities (%) 2010 2009
7.491.977.142
496.011.084
2,32
153.151.663 -
616.359.865
0,05
153.151.663
616.359.865
122.442.289.075 2.185.156.368 260.040.000
0,05
Other receivables PT Trikomsel Oke Tbk 2,78 PT Intouch Innovate Indonesia 2,78
70,86
48,83 5,81
70,86
54,64
-
-
140.000.000 45.229.572
-
3,13 1,01
-
185.229.572
-
4,14
Jumlah/ Total 2010 2009
*
-
-
122.442.289.075 2.445.196.368 Hutang lain-lain Bpk. Hendra Kendro PT Infracom Telesarana*
2,24
Penjualan PT Trikomsel Oke Tbk
22.623.503.085
Pembelian PT Trikomsel Oke Tbk
232.951.923.635
287.434.072.709
-
Current Assets Trade receivables PT Trikomsel Oke Tbk
Current Liabilities Trade payables PT Trikomsel Oke Tbk PT Infracom Telesarana
Other payables Mr. Hendra Kendro PT Infracom Telesarana
Persentase terhadap jumlah penjualan / pembelian konsolidasian (%) / Percentage to consolidated sales / purchase(%) 2010 2009
4,09
46,84
99,50
Sales PT Trikomsel Oke Tbk
-
Purchases PT Trikomsel Oke Tbk
Pada tahun 2010, PT Infracom Telesarana dan tidak lagi menjadi pihak yang mempunyai hubungan istimewa / In 2010, PT Infracom Telesarana and is no longer as a related parties.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
91
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/18
Exhibit E/18
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN
6. OTHER RECEIVABLES Other receivables consist of receivables from:
Piutang lain–lain terdiri dari: 2010 Pihak ketiga PT Sinergitama Mandiri PT SL Trio Lain – lain (masing–masing saldo di bawah Rp 1 miliar) Jumlah pihak ketiga Penyisihan piutang ragu-ragu
(
Sub-jumlah
2009
4.556.250.000 -
6.788.000.000
1.441.639.923
574.079.738
5.997.889.923
7.362.079.738
97.011.079)
Total third parties Allowance for doubtful accounts
7.362.079.738
Sub-total
Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa (Catatan 5) PT Intouch Innovate Indonesia PT Trikomsel Oke Tbk
153.151.663
616.359.865 -
Related Parties (Note 5) PT Intouch Innovate Indonesia PT Trikomsel Oke Tbk
Sub-jumlah
153.151.663
616.359.865
Sub-total
6.054.030.507
7.978.439.603
Total
Receivables from PT Sinergitama Mandiri is receivable arose from its sale shares representing 45% of outstanding shares PT Sinergitama Komindo owned by the Company.
Piutang dari PT Sinergitama Mandiri merupakan piutang yang timbul atas penjualan 45% saham beredar PT Sinergitama Komindo yang dimiliki oleh Perusahaan.
PERSEDIAAN, BERSIH
7. INVENTORIES, NET Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari: 2010
2009
Telepon selular Kartu perdana dan voucher isi ulang Antena dan unit terminal
125.570.079.802 6.422.926.764 -
6.880.972.814 173.400.000
Mobile phones Starter packs and reload vouchers Stand antenna and unit terminals
Jumlah Penyisihan atas penurunan nilai persediaan
131.993.006.566
7.054.372.814
Total Allowance for impairment of Inventories
Bersih
92
Other (each below Rp 1 billion)
5.900.878.844
Jumlah
7.
Third parties PT Sinergitama Mandiri PT SL Trio
(
909.732.994 ) 131.083.273.572
7.054.372.814
Net
Persediaan merupakan agunan atas pinjaman bank tertentu (Catatan 14a dan b).
Inventories are used as collateral for certain bank loans (Notes 14a and b).
Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan telah mencukupi untuk menutupi kerugian yang timbul dari persediaan yang tidak lancar, penyisihan yang dilakukan Perusahaan ditahun berjalan adalah sebesar Rp 721.361.276 (Catatan 15c).
The Company and subsidiaries’s Management believes that the allowance for impairment in value of inventories is adequate to cover possible future losses. The Company recognized allowance for impairment amounting to Rp 721,361,276 in 2010 (Note 15c).
Persediaan di atas diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks), dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 20 miliar pada tanggal 31 Desember 2010, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
Inventories are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks (all risks), with an aggregate coverage amount of Rp 20 billion as of 31 December 2010, which in management’s opinion, is adequate to cover any possible losses that may arise from the said insured risks.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/19
Exhibit E/19
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA
8. PREPAID EXPENSES AND ADVANCES 2010
Biaya dibayar di muka
2009
1.223.136.406
Uang muka Pembelian telepon selular New Chabridge Electronics (HK) Ltd GS Intl Development.Co TSD ShenZhen XMT Technology Co. Ltd Dynamax Development Co. Ltd Renovasi kantor Lain – lain (masing – masing saldo di bawah Rp 1 Miliar
339.524.544
Prepaid expenses
18.936.350.200
-
6.329.518.750
-
4.241.501.500 2.500.000.000 1.332.300.000
-
Advances for purchases Mobile phones New Chabridge Electronics (HK)Ltd GS Intl Development.Co TSD ShenZhen XMT Technology Co. Ltd Dynamax Development Co. Ltd Office renovation
932.330.830
-
Other (each below Rp 1 bilion)
Jumlah Uang Muka
34.272.001.280
-
Jumlah
35.495.137.686
The above prepaid expense is rental cost of office space by the Company and subsidiaries.
9.
PT Hexa Optima Solution Cadangan kerugian investasi dalam saham/ Allowance for impairment of investment in stock Jumlah / Total
INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2010 Metode Ekuitas/ Equity Method
Total
339.524.544
Biaya dibayar di muka di atas merupakan biaya sewa kantor yang dibayarkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan. 9. PENYERTAAN SAHAM
Total Advance for purchases
Akumulasi bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi, bersih/ Jumlah Accumulated saham/ equity in net Persentase Number of Biaya earnings of pemilikan/ shares associated Percentage perolehan/ owned companies, net of ownership Cost 510
51%
510.000.000 (
Nilai tercatat/ Carrying value
494.886.505)
(
15.113.495
15.113.495)
-
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
93
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/20 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. PENYERTAAN SAHAM (Lanjutan)
2009 Metode Ekuitas/ Equity Method PT Hexa Optima Solution PT Intouch Innovate Indonesia
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9.
INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK (Continued)
Akumulasi bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi, bersih/ Accumulated Jumlah equity in net Persentase saham/ Biaya earnings of pemilikan/ Number of associated Percentage perolehan/ shares companies, net of ownership owned Cost 510 200
Jumlah / Total Cadangan kerugian investasi dalam saham/ Allowance for impairment of investment in stock Jumlah / Total
94
Exhibit E/20
51% 20%
Nilai tercatat/ Carrying value
510.000.000 ( 140.000.000
494.886.505) -
15.113.495 140.000.000
650.000.000 (
494.886.505)
155.113.495
(
15.113.495)
140.000.000
Pada tanggal 12 Februari 2010, Perusahaan membeli pemilikan saham pada PT Numedia Global (dahulu bernama PT Numedia Global) dari Bapak Edi Suryana sebanyak 75 saham dengan biaya perolehan sejumlah Rp 75.000.000 dan Bapak Abdul Khoir sebanyak 13 saham dengan biaya perolehan sejumlah Rp 13.000.000, sehingga secara efektif memperoleh 70% kepemilikan dari keseluruhan modal yang beredar PT Numedia Global. Selanjutnya PT Numedia Global meningkatkan modal disetor menjadi Rp 1.000.000.000, dimana Perusahaan melakukan penambahan penyetoran modal sebesar Rp 612.000.000 dan telah disetor secara tunai pada tanggal 5 Maret 2010.
On 12 February 2010, the Company acquired ownership of 75 shares of PT Numedia Global (formerly PT Starmedia Mobile) from Mr. Edi Suryana at a total acquisition cost of Rp 75,000,000 and 13 shares from Mr. Abdul Khoir at a total acquisition cost of Rp 13,000,000, thus effectively acquiring ownership of 70% of the total outstanding shared of PT Numedia Global. Furthermore, PT Numedia Global increased its paid-up capital to Rp 1 billion, for which the Company made an additional investment of Rp 612 million in cash on 5 March 2010.
Pada tanggal 11 Desember 2009, Perusahaan membeli penyertaan saham pada PT Intouch Innovate Indonesia sebanyak 200 saham dari Bapak Hendra Kendro dengan harga sejumlah Rp 140.000.000. Pada tahun 2009 Perusahaan mencatat penyertaannya menggunakan metode ekuitas tetapi tidak mencatat bagian laba (rugi) bersih dari PT Intouch Innovate Indonesia karena jumlahnya yang tidak material. Pada tanggal 27 Januari 2010, Perusahaan meningkatkan kepemilikan saham di PT Intouch Innovate Indonesia sebesar 500 lembar saham dari PT Trio Comtech Cellular dengan biaya perolehan sejumlah Rp 350.000.000, sehingga pemilikan saham Perusahaan di PT Intouch Innovate Indonesia menjadi sebesar 70%. Pada tahun 2010, hasil operasi dari PT Intouch Innovate Indonesia sudah termasuk dalam Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010.
On 11 December 2009, the Company acquired 200 shares in PT Intouch Innovate Indonesia from Mr. Hendra Kendro at a total acquisition cost of Rp 140 million. In 2009, the Company accounted for its investment in PT Intouch Innovate Indonesia using the equity method but did not record its share in the income (loss) of PT Intouch Innovate Indonesia because the amount was immaterial. On 27 January 2010, the Company acquired additional 500 shares of PT Intouch Innovate Indonesia from PT Trio Comtech Cellular at a total acquisition cost of Rp 350 million, resulting to the Company’s ownership of 70% of the outstanding shares of PT Intouch Innovate Indonesia. In 2010, the balances and results of operations of PT Intouch Innovate Indonesia have been included in the consolidated financial statements for the year ended on 31 December 2010.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/21 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. PENYERTAAN SAHAM (Lanjutan)
Exhibit E/21 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK (Continued)
Pada tanggal 10 November 2005, Perusahaan membeli saham PT Triyakom seharga Rp 1.350.000.000. Pada tahun 2009, bagian atas laba bersih dari PT Triyakom sejumlah Rp 1.499.953.829, disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasian. Pada tahun 2009, Perusahaan menerima dividen dari PT Triyakom sejumlah Rp 337.500.000. Berdasarkan Akta Notaris Arsin Effendy, S.H., No. 30 tanggal 28 September 2009, Perusahaan menjual penyertaan saham pada PT Triyakom kepada PT SL Trio (pihak ketiga).
On 10 November 2005, the Company purchased shares of PT Triyakom for Rp 1,350,000,000. In 2009, equity in net income of PT Triyakom amounted to Rp 1,499,953,829, presented as part of "Other Income (Expense) - Others" in the consolidated statements of income. In 2009, the Company received dividends from PT Triyakom of Rp 337.5 million. Based on Notarial Deed No. 30 of Arsin Effendy, S.H., dated 28 September 2009, the Company sold its investment in PT Triyakom to PT SL Trio (a third party).
Pada tanggal 25 Februari 2006, Perusahaan membeli saham PT Hexa Optima Solution seharga Rp 510.000.000. Berdasarkan Akta Notaris Lilik Kristiwati, S.H., No. 26 tanggal 24 Mei 2007, PT Hexa Optima Solution dibubarkan dan sedang dalam proses likuidasi. Perusahaan membentuk cadangan atas kerugian penurunan nilai penyertaan saham akibat taksiran nilai yang dapat dipulihkan lebih rendah dari nilai tercatatnya sebesar Rp 15.113.495.
On 25 February 2006, the Company purchased shares of PT Hexa Optima Solution for Rp 510 million. Based on Notarial Deed No. 26 of Lilik Kristiwati, S.H. dated 24 May 2007, PT Hexa Optima Solution, S.H. disbanded and was in the process of liquidation. The Company provided for impairment of the carrying amount of its investment in PT Hexa Optima Solution amounting to Rp 15,113,495.
10. PROPERTY AND EQUIPMENT
10. ASET TETAP
2010 Nilai tercatat Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana Sub-jumlah Aset dalam penyelesaian Sarana dan prasarana Jumlah Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana Jumlah akumulasi penyusutan Nilai Buku
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan dari akuisisi / Addition from acquisition
Penambahan / Additions -
Pengurangan/ Deductions
1.059.164.900 350.000.000
9.500.000
( 9.500.000
198.810.249 -
390.994.028 -
1.913.584.105 300.486.400
24.920.000 -
1.607.975.149
400.494.028
2.214.070.505
34.420.000
Reklasifikasi / Saldo akhir/ Reclassifications Ending balance 79.016.900) 79.016.900 -
2010
Carrying value 980.148.000 Building 350.000.000 Vehicles Office equipment and 2.478.468.382 furniture 379.503.300 Facilities and infrastructure 4.188.119.682
Sub - total Construction in Progress
1.607.975.149
400.494.028
262.971.500 2.477.042.005
34.420.000
262.971.500 Facilities and infrastructure
-
4.451.091.182
Total Carrying Value Accumulated Depreciation
206.170.401 18.229.167
9.500.000
49.007.400 43.750.000
88.257.203 -
365.616.590 -
254.761.117 77.867.978
24.920.000 -
312.656.771
375.116.590
425.386.495
34.420.000 (
1.295.318.378
( 9.500.000
1.972.901) 1.646.185 326.716)
Building Vehicles Office equipment and 683.714.910 furniture 79.514.163 Facilities and infrastructure
253.204.900 61.979.167
1.078.413.140
Total accumulated depreciation
3.372.678.042
Net Book Value
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
95
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/22
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (Lanjutan) Saldo awal/ Beginning balance
2009 Nilai tercatat Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Jumlah Nilai Tercatat
Exhibit E/22
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
10. Penambahan dari akuisisi / Addition from Acquisition
Penambahan / Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo akhir/ Reklasifikasi / Ending balance Reclassifications
126.872.250
-
71.937.999
-
-
198.810.249
1.107.020.250
-
500.954.899
-
-
1.607.975.149
Total Carrying Value
155.516.816 -
-
50.653.585 18.229.167
-
-
206.170.401 18.229.167
980.148.000 -
-
79.016.900 350.000.000
-
-
1.059.164.900 350.000.000
Akumulasi Penyusutan
67.425.932
-
20.831.271
-
-
88.257.203
Accumulated Depreciation Building Vehicles Office equipment and furniture
Jumlah akumulasi penyusutan
222.942.748
-
89.714.023
-
-
312.656.771
Total accumulated depreciation
Nilai Buku
884.077.502
1.295.318.378
Net Book Value
Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor
Jumlah beban penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sejumlah Rp 425.386.495 dan Rp 89.714.023, yang dibebankan ke dalam operasi.
Depreciation of property and equipment amounted to Rp 425,386,495 and Rp 89,714,023 for the years ended 31 December 2010 and 2009, respectively, which were charged to operations.
Aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Property and equipment are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks (all risks) as of 31 December 2010 and 2009, which, in management’s opinion, is adequate to cover any possible losses that may arise from the said insured risks.
Berdasarkan evaluasi manajemen, aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan tidak terdapat penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Based on management's evaluation, property and equiptment of the Company and subsidiaries as of 31 December 2010 and 2009, are not impaired.
11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
11.
OTHER NON-CURRENT ASSETS Other non current asset consist of:
Aset tidak lancar lainnya terdiri dari:
96
2009 Carrying value Building Vehicles Office equipment and furniture
2010
2009
Hak penggunaan nama (Catatan 25c) Lain–lain (masing – masing saldo di bawah Rp 1 miliar)
4.270.833.333
-
1.163.011.126
208.140.235
Jumlah
5.433.844.459
208.140.235
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
Naming Right (Note 25c) Others (each below Rp 1 billion) Total
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/23 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. HUTANG USAHA
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 12. TRADE PAYABLES
Hutang usaha terutama merupakan hutang atas pembelian persediaan. Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2010 Pihak ketiga New Chabridge Electronics (HK) Ltd GS Intl Development.Co Lain – lain (masing–masing dibawah Rp 1 miliar)
Exhibit E/23
Trade payables mainly represent liabilities arising from purchases of inventories. The details of this account are as follows: 2009
1.432.534.345
554.185.885
Third parties New Chabridge Electronics (HK) Ltd GS Intl Development.Co Others (each below Rp 1 billion)
11.593.859.345
554.185.885
Sub total
Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa (Catatan 5) PT Trikomsel Oke Tbk PT Infracom Telesarana
122.442.289.075 -
2.185.156.368 260.040.000
Related Parties (Note 5) PT Trikomsel Oke Tbk PT Infracom Telesarana
Sub-jumlah
122.442.289.075
2.445.196.368
Sub total
Jumlah
134.036.148.420
2.999.382.253
Total
Sub jumlah
6.427.905.000 3.733.420.000
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, analisa umur hutang usaha di atas adalah sebagai berikut: 2010 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari Lebih dari 90 hari
4.847.591.288 128.262.227.851 252.437.028 26.600.700 647.291.553
Jumlah
134.036.148.420
13. HUTANG LAIN - LAIN
Sub-jumlah
As of 31 December 2010 and 2009, the aging analysis of the above trade payables is as follows: 2009 2.999.382.253 1– 31 – 61 – Above
-
Current Overdue 30 days 60 days 90 days 90 days Total
2.999.382.253 13. OTHER PAYABLES The details of this account are as follows:
Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut: Pihak ketiga PT Mega Best Realty Lain – lain (masing – masing saldo di bawah Rp 1 miliar).
-
2010 2.500.000.000
2009 -
Third parties PT Mega Best Realty Other (each below Rp 1 billion)
1.018.570.186
48.169.987
3.518.570.186
48.169.987
Sub-total
Pihak yang memiliki hubungan istimewa (Catatan 5) Hendra Kendro PT Infracom Telesarana
-
140.000.000 45.229.572
Related Parties (Note 5) Hendra Kendro PT Infracom Telesarana
Sub-jumlah
-
185.229.572
Sub-total
233.399.559
Total
Jumlah
3.518.570.186
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
97
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/24 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. HUTANG BANK
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. BANK LOANS The details of this account are as follows:
Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut: 2010
2009
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US $ 536.300)
22.727.846.996
-
4.821.873.300
-
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US $ 536,300)
Jumlah
27.549.720.296
-
Total
a. PT Bank Central Asia Tbk
a. PT Bank Central Asia Tbk
Pada tanggal 12 Maret 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk untuk fasilitas kredit modal kerja dengan nilai maksimum pinjaman sejumlah Rp 30 miliar dengan suku bunga tetap tahunan dan suku bunga efektif sebesar 11% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan Perusahaan (Catatan 4 dan 7). Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Maret 2011. b. PT Bank Danamon Indonesia Tbk
On 12 March 2010, the Company signed a credit agreement with PT Bank Central Asia Tbk for working capital credit facility with a maximum amount of Rp 30 billion and annual stated and effective interest of 11%, respectively. The facility is guaranteed by trade receivables and inventories of the Company (Notes 4 and 7). This loan will be due on 12 March 2011. b. PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Berdasarkan akta Notaris Sulistyaningsih, S.H., No. 143 tanggal 24 Juni 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk berupa fasilitas letter of credit sub limit trust receipt dengan jumlah maksimum sebesar USD 5.000.000 atau dalam jumlah yang setara dengan Rp 46.500.000.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 24 Juni 2011. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan Perusahaan dan margin deposit sebesar 20% dari nilai letter of credit. (Catatan 3 dan 7). 15. PERPAJAKAN
Based on Notarial deed No. 143 of Sulistyaningsih, S.H., dated 24 June 2010, the Company obtained a facility from PT Bank Danamon Indonesia Tbk in the form of a letter of credit sub-facility limit trust receipt with a maximum amount of USD 5,000,000 or an amount equivalent to Rp 46,500,000,000 and will mature on 24 June 2011. The facility is guaranteed by inventories of the Company and the margin deposit of 20% of the value of the outstanding letters of credit (Notes 3 and 7). 15. TAXATION
a. Pajak dibayar di muka
a. Prepaid tax
Akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai dibayar sejumlah Rp 9.408.597.536 dan Rp 664.298.419 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. b. Hutang pajak
This account represents the value Added Tax amounting to Rp 9,408,597,536 and Rp 664,298,419 as of 31 December 2010 and 2009 respectively. b. Taxes payable
2010
98
Exhibit E/24
2009
Pajak Penghasilan : Pasal 4 ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 - 2010 Pasal 29 - 2009 Pasal 29 - 2008 Pajak Pertambahan Nilai
36.084.089 301.315.218 25.808.051 64.761.510 33.625.615 3.208.075.675 115.915.278
24.540.030 11.049.439 1.394.129 52.844.647 126.128.911 301.460.946 49.788.646 -
Income Taxes : Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 – 2010 Article 29 – 2009 Article 29 - 2008 Value Added Tax
Jumlah
3.785.585.436
567.206.748
Total
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/25
Exhibit E/25
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PERPAJAKAN (Lanjutan)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. TAXATION (Continued)
c. Pajak kini
c. Current tax A reconciliation between income before income tax expense, as shown in the consolidated statements of income, and estimated taxable income for the years ended 31 December 2010 and 2009 is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian Rugi (laba) bersih anak perusahaan sebelum beban pajak penghasilan penghasilan Eliminasi
1.313.774.954 ( ( 1.816.086.395 ) 25.652.983.567
Beda temporer: Beban penyisihan imbalan kerja karyawan Beban penyisihan penurunan nilai persediaan
Bagian atas rugi perusahaan asosiasi Beban pajak penghasilan Beban sewa kendaraan Kesejahteraan karyawan Lain – lain Jumlah beda tetap Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan
613.256.244 ) 718.822.953 4.129.825.211
Income before income tax expense (benefit) per consolidated statements of income Loss (profit) of subsidiaries before income tax expense Eliminations Income before income tax expense attributable to the Company Temporary differences:
603.030.690
66.807.959
721.361.276
Jumlah beda temporer
Laba selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
4.024.258.502
26.155.295.008
Laba sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan
Beda tetap: Keuntungan penjualan saham Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Pendapatan bunga Penghasilan sewa Laba penyertaan saham
2009
-
1.324.391.966
66.807.959
(
274.878.672 )
(
103.508.482 85.830.329 )
( 1.390.448.176 )
Total Permanent differences
2.806.184.994
Estimated taxable income – Company
967.194.973 )
( ( (
795.451.035 ) ( 249.613.024 ) 104.166.667 ) ( (
1.816.086.395 667.130.729 206.225.000 97.118.517 264.567.183 934.702.125 27.912.077.658
Total temporary differences Permanent differences: Gain on sale of investment Interest income already subjected to final tax Interest income Rent income Income from investment Differences arising from restructuring transaction between entities under common control Equity in net earnings of associated companies Income tax expense Rent expense Employee’s benefits in kind Others
(
-
Employee benefit expense Allowance for impairment of inventories
32.983.363 ) 108.000.000 ) 992.264.294 )
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
99
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/26
Exhibit E/26
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PERPAJAKAN (Lanjutan)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. TAXES (Continued)
c. Pajak kini (Lanjutan)
c. Current tax (Continued) The computation of current income tax expense and the estimated income tax payable (claims for tax refund) are as follows:
Perhitungan beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran hutang (tagihan restitusi) pajak penghasilan adalah sebagai berikut: Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan (dibulatkan) Anak perusahaan Beban pajak penghasilan – tahun berjalan Perusahaan Anak perusahaan Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian – tahun berjalan Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka : Perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Sub-jumlah Anak perusahaan Pasal 23 Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka
2009
27.912.077.000
2.806.184.000
Estimated taxable income Company (rounded-off)
6.978.019.250 264.029.000
785.731.520 -
7.242.048.250
785.731.520
Subsidiaries Income tax expense – current Company Subsidiaries Income tax expense per consolidated statements of income – current
3.237.624.944 54.376.100 741.387.531
8.593.751 475.676.823
Less prepayments of income taxes : Company Article 22 Article 23 Article 25
4.033.388.575
484.270.574
Sub-total
1.056.116.000
584.000 4.033.972.575
(
561.588.778 )
-
Subsidiaries Article 23
484.270.574
Total prepayments of income taxes
Taksiran hutang pajak penghasilan Pasal 29 Perusahaan Anak perusahaan
2.944.630.675 263.445.000
301.460.946 -
Estimated income tax payableArticle 29 Company Subsidiaries
Jumlah
3.208.075.675
301.460.946
Total
Taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan – tahun berjalan Anak perusahaan
100
2010
73.446.613
-
Estimated claims for tax refund current year Subsidiaries
Taksiran laba fiskal untuk tahun 2010 dan 2009 tersebut di atas adalah sesuai dengan yang tercantum (akan dicantumkan) dalam Surat Pemberitahuan Tahunan untuk tahun-tahun tersebut yang disampaikan ke kantor pelayanan pajak.
Estimated fiscal profit for 2010 and 2009 are in agreement with the information reported (will be reported) in the Annual Income Tax Return for each of those years, which were submitted to the tax office.
Menurut Undang-Undang Perpajakan di Indonesia, Perusahaan dan anak perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Kantor Pajak dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam jangka waktu lima (5) tahun (untuk tahun fiskal 2008), dalam jangka waktu sepuluh (10) tahun atau paling lambat tahun 2013 (untuk tahun fiskal sebelum 2008) sejak tanggal terutangnya pajak. Koreksi kewajiban pajak Perusahaan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan Perusahaan tersebut telah ditetapkan.
According to the taxation laws in Indonesia, the Company and its subsidiaries calculate and pay their own respective taxes owed. Tax Office may assess or amend taxes within five (5) years (for fiscal year 2008), within ten (10) years or no later than year 2013 (for fiscal years prior to 2008) from the date tax. Amendments to tax obligations of the Company and its subsidiaries are recorded when an assessment is received, or if appealed against, when the decision of the appeal is determined.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/27
Exhibit E/27
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (Lanjutan)
15. TAXES (Continued)
d. Pajak Tangguhan
d. Deferred Tax Deferred tax is calculated based on the effect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities in the consolidated financial statements with the tax bases of assets and liabilities. Details of deferred tax assets and liabilities are as follows:
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban pada laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Dikreditkan ke laporan laba rugi konsolidasian/ Credited to consolidated statement of income
2009
Aset pajak tangguhan : Imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan Penyisihan piutang Rugi fiskal anak perusahaan Aset pajak tangguhan
2010
19.298.321
163.651.450
140.398.444
227.433.249 79.040.309 140.398.444 )
Deferred Tax Asset : Employee benefits Allowance for 227.433.249 impairment of inventory 79.040.309 Bad debt Fiscal losses of subsidiaries
329.726.564
489.423.329
(
159.696.765
2008
Dikreditkan ke laporan laba rugi konsolidasian/ Credited to consolidated statement of income
182.949.771
Penyesuaian tarif pajak/ Adjustment for income tax rate
Deferred Tax Asset
2009 Deferred Tax Asset:
Aset pajak tangguhan : Imbalan kerja karyawan Rugi fiskal anak perusahaan
2.907.891
16.701.990 (
311.560)
19.298.321
34.831.735
109.298.681 (
3.731.972)
140.398.444
Employee benefits Fiscal losses of subsidiaries
Aset pajak tangguhan
37.739.626
126.000.671 (
4.043.532)
159.696.765
Deferred Tax Asset
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
Management is of the opinion that the above deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income.
Pada bulan September 2008, Undang-Undang No. 7 tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan UndangUndang No. 36 tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak progresif menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
In September 2008, Law No. 7 / 1983 on "Income Tax" was revised for the fourth time by Law No. 36 of 2008. The amendment also included changes in corporate tax rates from a progressive tax rate to a single rate of 28% for 2009 and 25% for fiscal year 2010 and onwards.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
101
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/28
Exhibit E/28
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. HAK MINORITAS PERUSAHAAN
ATAS
ASET
BERSIH ANAK
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. MINORITY INTEREST SUBSIDIARIES
ASSETS
OF
17. EMPLOYEE BENEFITS
Perusahaan dan anak perusahaan mencatat kewajiban diestimasi bersih untuk imbalan kerja karyawan sejumlah Rp 731.799.084 dan Rp 77.193.283 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, yang disajikan sebagai akun “Kewajiban Tidak Lancar - Kewajiban Diestimasi Imbalan Kerja Karyawan” di neraca konsolidasian. Rincian saldo dari akun tersebut adalah sebagai berikut:
The Company and subsidiaries recorded the net estimated liabilities for employee service entitlement benefits as of 31 December 2010 and 2009 amounting to Rp 731,799,084 and Rp 77,193,283, respectively, which is presented in the consolidated balance sheets as “Non-current Liabilities - Estimated Liabilities for Employee Service Entitlement Benefits”.
Rincian saldo dari akun tersebut adalah sebagai berikut:
The details of the balance of this account are as follows:
2010 Nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan Keuntungan aktuarial yang tidak diakui di neraca, bersih ( Saldo akhir tahun
2009
902.335.763
42.574.580
Present value of defined benefit obligation
170.536.679 )
34.618.703
Unrecognized actuarial losses, net
731.799.084
77.193.283
Balance at end of year
Analisa atas mutasi saldo kewajiban diestimasi untuk imbalan kerja karyawan selama tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
An analysis of the movements in the balance of the above-mentioned net estimated liabilities for employee service entitlement benefits during 2010 and 2009 is as follows:
2010
2009
Saldo awal tahun Penyisihan imbalan kerja selama tahun berjalan
77.193.283
10.385.324
Balance at beginning of year
654.605.801
66.807.959
Provision during the year
Saldo akhir tahun
731.799.084
77.193.283
Balance at end of year
Jumlah karyawan yang diperhitungkan dalam imbalan kerja karyawan masing–masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah 133 orang dan 15 orang.
102
NET
Minority interests in net assets of subsidiaries amounting to Rp 4,356,745,851 as of 31 December 2010 represents the shares of minority stockholders in the net assets of subsidiaries that are not whollyowned by the Company.
Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan sejumlah Rp 4.356.745.851 pada tanggal 31 Desember 2010 merupakan bagian pemegang saham minoritas atas aset bersih anak perusahaan, yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu. 17. IMBALAN KERJA KARYAWAN
IN
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
The number of employees included in calculation of employee benefits of 31 December 2010 and 2009 is 133 and 15 employees.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/29
Exhibit E/29
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan)
17. EMPLOYEE BENEFITS (Continued) The related costs of employee benefits charged to operations in 2010 and 2009 amounted to Rp 654,605,801 and Rp 66,807,959, respectively, which are presented as part of “Operating Expenses” in the consolidated statements of income, with details as follows:
Beban imbalan kerja karyawan yang dibebankan untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing berjumlah Rp 654.605.801 dan Rp 66.807.959, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Usaha” di dalam laporan laba rugi konsolidasian, dengan rincian sebagai berikut: 2010 Biaya jasa masa kini Biaya bunga Amortisasi kerugian aktuaria Dampak pengurangan pegawai
(
Jumlah
2009
513.894.436 6.620.000 179.812.412 45.721.047)
65.055.311 1.752.648 -
Currents service costs Interest costs Actuarial losses recognized Impact of reduction of employee
654.605.801
66.807.959
Total
Penyisihan imbalan kerja tersebut di atas merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaris PT Padma Radya Aktuaria, dengan menggunakan metode “Projected-Unit-Credit”.
The above-mentioned provisions for employee service entitlement benefits were estimated by management based on the actuarial calculations prepared by PT Padma Radya Aktuaria, using the “Projected-Unit-Credit” method.
Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaris tersebut pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut, antara lain:
The key assumptions used for the said actuarial calculations in 2010 and 2009 are as follows, among others:
2010 Tingkat mortalita
:
Tingkat diskonto
:
Tingkat kenaikan gaji tahunan/
:
Umur pensiun (Tahun)
:
18. MODAL SAHAM
2009 :
Mortality rate
:
Discount rate
8%
:
Annual salary increment rate
55
:
Retirement age (years)
TMI2 8%
10%
18. SHARE CAPITAL
Rincian pemilikan saham adalah sebagai berikut:
2010
The details of share ownership of the Company are as follows:
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully Paid
Jumlah/ Amount
Shareholders
59,8286%
349.997.500
34.999.750.000
PT Syailendra Capital
40,1710%
235.000.000
23.500.000.000
Public (with ownership interest of less than 5% each)
Pengurus Perusahaan Bpk. Ian Rustandi
0,0004%
2.500
250.000
The Company’s management Mr. Ian Rustandi
Jumlah
100,00%
585.000.000
58.500.000.000
Total
Pemegang Saham PT Syailendra Capital Masyarakat (masingmasing dengan pemilikan kurang dari 5%)
2010
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
103
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/30
Exhibit E/30
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. MODAL SAHAM (Lanjutan)
18. SHARE CAPITAL (Continued)
2009 Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully Paid
Jumlah/ Amount
Shareholders
PT Syailendra Capital PT Tigadari Fiesta
90,0000% 9,9975%
90.000.000 9.997.500
9.000.000.000 999.750.000
PT Syailendra Capital PT Tigadari Fiesta
Pengurus Perusahaan Bpk. Ian Rustandi
0,0025%
2.500
250.000
The Company’s Management Mr. Ian Rustandi
Jumlah
100,00%
100.000.000
10.000.000.000
Total
Pemegang Saham
104
2009
Berdasarkan dengan Surat Pernyataan Efektif yang diterbitkan oleh Ketua BAPEPAM-LK No. S-5887/BL/20104 tanggal 29 Juni 2010, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 235.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp 375 per saham. Pada tanggal 7 Juli 2010, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
Based on the Effective Statement Letter No. S-5887/ BL/20104 dated 29 June 2010 from the Chairman of BAPEPAM-LK, the Company offered its 235,000,000 shares to the public with a par value per share of Rp 100 through the Indonesia Stock Exchange at the offering price per share of Rp 375. As of 7 July 2010, all the Company’s shares were listed in the Indonesian Stock Exchange.
Berdasarkan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 9 tanggal 28 Januari 2010, Perusahaan meningkatkan modal dasar dari Rp 40 miliar menjadi Rp 140 miliar dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 10 miliar menjadi Rp 35 miliar. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 25 miliar seluruhnya disetor penuh oleh PT Syailendra Capital. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-11479.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 4 Maret 2010.
Based on Notarial deed No. 9 of Leolin Jayayanti, S.H. dated 28 January 2010, the Company increased its authorized capital from Rp 40 billion to Rp 140 billion and increased its issued and paid-up capital from Rp 10 billion to Rp 35 billion. The increase in issued and paid-up capital of Rp 25 billion was fully paid by PT Syailendra Capital.The amendments were approved by the Minister of Justice and Human Rights through its Decree No. AHU-11479.AH.01.02. Year 2010 dated 4 March 2010.
Pada tanggal 16 Oktober 2009, berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 19 para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan dari semula sejumlah Rp 1,5 miliar menjadi sejumlah Rp 4 miliar, penjualan 4.000 saham milik Sugiono Wiyono Sugialam kepada PT Tigadari Fiesta sebanyak 3.959 saham dan kepada Ian Rustandi sebanyak 1 saham, dan dari Evy Soenarjo kepada PT Tigadari Fiesta sebanyak 40 saham. Pada tanggal 15 Desember 2009, berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 6, para pemegang saham Perusahaan menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 4 miliar menjadi Rp 40 miliar dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dari Rp 1 miliar menjadi Rp 10 miliar dimana peningkatan sejumlah Rp 9 miliar disetor seluruhnya secara tunai oleh PT Syailendra Capital. Para pemegang saham juga menyetujui perubahan nilai nominal per saham dari Rp 250.000 menjadi Rp 100.
Based on the minutes of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) as notarized by Notarial Deed No. 29 of Fathiah Helmi, S.H. dated 16 October 2009, the shareholders of the Company agreed to the increase in authorized capital from Rp 1.5 billion to Rp 4 billion, the sale of 4,000 the shares of Sugiono Wiyono Sugialam to PT Tigadari Fiesta (3,959 shares) and Ian Rustand (1 share), and the sale of 40 shares of Evy Soenarjo to PT Tigadari Fiesta. Based on the minutes of the EGMS as notarized by Notarial Deed No. 6 by Leolin Jayayanti, S.H. dated 15 December 2009, the shareholders approved the increase in authorized capital from Rp 4 billion to Rp 40 billion and increase the issued and paid-up capital stock from Rp 1 billion to Rp 10 billion, with the increase of Rp 9 billion paid in cash by PT Syailendra Capital. The shareholders also approved the change in par value per share from Rp 250,000 to Rp 100.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/31
Exhibit E/31
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. AGIO SAHAM, BERSIH
19 . ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL, NET
Akun ini merupakan selisih antara jumlah nilai nominal saham Perusahaan sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat dan hasil bersih yang diterima dari penawaran saham kepada masyarakat tersebut. Saldo agio saham sejumlah Rp 61.046.441.861 pada tanggal 31 Desember 2010, merupakan jumlah agio setelah dikurangi dengan biaya emisi sebesar Rp 3.578.558.139 dalam Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan.
20. INFORMASI SEGMEN USAHA
This account represents the difference between the nominal value of the Company’s shares offered to the public and the actual net proceeds received from such public offering. The balance of paid-in capital in excess of par value amounted to Rp 61,046,441,861 as of 31 December 2010 represents paid-in capital in excess of par value from balance of paid-in capital in excess of par value after deducting share issuance cost from the Company’s Initial Public Offering of Rp 3.578.558.139. 20. SEGMENT INFORMATION
a. Informasi Segmen Primer
a. Primary Segment Information For management purposes, the Company’s and subsidiaries business activities are categorized into three (3) core business segments, namely, starter pack and vouchers, mobile phones and other services. Information regarding these business segments is as follows:
Untuk kepentingan manajemen, kegiatan usaha Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasikan menjadi tiga (3) segmen usaha, yaitu kartu perdana dan voucher isi ulang, telepon selular dan jasa lainnya. Informasi mengenai segmen usaha adalah sebagai berikut:
2010
Kartu Perdana dan Voucher Isi Ulang / Starter Packs Telepon Selular / Jasa Lainnya/ Mobile Phones Other Services Jumlah/ Total and Vouchers
PENDAPATAN Penjualan ekstern Beban pokok penjualan
REVENUES 258.009.554.501 252.913.432.647
285.258.186.269 239.346.531.692
9.962.334.972 553.230.075.742 5.066.564.531 497.326.528.870
External sales Cost of goods sold
5.096.121.854
45.911.654.577
4.895.770.441 55.903.546.872
Segment results
Hasil segmen
2009
Kartu Perdana dan Voucher Isi Ulang / Starter Packs Telepon Selular / Jasa Lainnya/ Mobile Phones OtherServices and Vouchers
Jumlah/ Total
PENDAPATAN Penjualan ekstern Beban pokok penjualan
2010
2009 REVENUES
288.157.430.227 281.347.230.164
-
6.810.200.063
-
Hasil segmen b. Informasi Segmen Sekunder
Informasi mengenai segmen usaha geografis Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
711.787.967 288.869.218.194 657.892.002 282.005.122.166 53.895.965
6.864.096.028
External sales Cost of goods sold Segment results
b. Secondary Segment Information Information concerning the Company’s and subsidiaries geographical business segments is as follows:
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
105
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/32
Exhibit E/32
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
20. SEGMENT INFORMATION (Continued)
b. Informasi Segmen Sekunder (Lanjutan)
2010
b. Secondary Segment Information (Continued)
Kartu Perdana dan Voucher Isi Ulang / Starter Packs Telepon Selular / Jasa Lainnya/ Mobile Phones OtherServices Jumlah/ Total and Vouchers
PENDAPATAN
REVENUES
Jawa Bali Kalimantan Sumatera Sulawesi
7.754.953.420 81.684.088.509 139.894.726.082 28.675.786.490
279.701.763.544 513.509.090 435.963.636 4.067.745.454 539.204.545
9.962.334.972 -
297.419.051.936 513.509.090 82.120.052.145 143.962.471.536 29.214.991.035
Jawa Bali Kalimantan Sumatera Sulawesi
Jumlah
258.009.554.501
285.258.186.269
9.962.334.972 553.230.075.742
Total
2009
Kartu Perdana dan Voucher Isi Ulang / Starter Packs Telepon Selular / Jasa Lainnya/ Mobile Phones Other Services Jumlah/ Total and Vouchers
2009
PENDAPATAN Jawa
REVENUES -
288.157.430.227
711.787.967 288.869.218.194
21. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
The computation of basic earnings per share is as follows:
2010 Laba bersih
Jawa
21. BASIC EARNINGS PER SHARE
Rincian dari perhitungan laba bersih per saham dasar adalah sebagai berikut:
2009 3.360.484.121
Net income
444.780.822
17.502.521
Weighted average number of outstanding shares
43
192
Basic earnings per share
19.006.062.309
Jumlah rata – rata tertimbang saham yang beredar Laba bersih per saham dasar 22. PENJUALAN BERSIH
22. NET SALES The details of net sales are as follows:
Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: 2010
106
2010
2009
Telepon selular Kartu perdana dan voucher isi ulang Lain-lain
285.258.186.269 258.009.554.501 288.157.430.227 9.962.334.972 711.787.967
Mobile phone Starter pack and vouchers Others
Jumlah
553.230.075.742 288.869.218.194
Total
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/33
Exhibit E/33
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. PENJUALAN BERSIH (Lanjutan)
22. NET SALES (Continued)
Pada tahun 2010, tidak terdapat penjualan yang melebihi 10% atas penjualan bersih konsolidasian, sedangkan pada 31 Desember 2009, penjualan dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasian adalah PT Trikomsel Oke Tbk sebesar Rp 287.434.072.709 atau sebesar 99,50%.
In 2010, there were no sales to any customer exceeding 10% of consolidated net sales. In 2009, sales exceeding 10% of consolidated net sales were made to PT Trikomsel Oke Tbk, amounting to Rp 287,434,072,709 or equivalent to 99.50%.
Penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2010 dan 2009, masing–masing sebesar Rp 22.623.503.085 dan Rp 287.434.072.709 atau sebesar 4,09% dan 99,50% dari jumlah penjualan bersih konsolidasian (Catatan 5).
Sales to a related party for the years ended 31 December 2010 and 2009 amounted to Rp 22,623,503,085 and Rp 287,434,072,709 or 4.09% and 99.50% of total consolidated net sales, respectively (Note 5).
23. BEBAN POKOK PENJUALAN
23. COST OF GOODS SOLD The details of cost of goods sold are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2010
2009
Kartu perdana dan voucher isi ulang Telepon Selular Lain-lain
252.913.432.647 239.346.531.692 5.066.564.531
281.347.230.164 657.892.002
Starter packs and vouchers Mobile phones Others
Jumlah
497.326.528.870
282.005.122.166
Total
Rincian pemasok dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Details of suppliers with the cumulative amount more than 10% of total consolidated net purchases for the years ended 31 December 2010 and 2009 are as follows:
Jumlah/Total 2010 2009 PT Indosat Tbk PT Trikomsel Tbk New Chabridge Electronics (HK) Limited
244.967.556.438 232.951.923.635
280.622.084.692 -
49,26 46,84
-
65.378.884.044
-
13,15
-
24. BEBAN USAHA
Sub jumlah Penjualan dan Pemasaran Promosi dan iklan Jumlah
99,50
24. OPERATING EXPENSES The details of operating expenses are as follows:
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: Umum dan administrasi Gaji karyawan Biaya tenaga kerja outsourcing Sewa Penyusutan dan amortisasi (Catatan 10) Lain-lain (masing-masing saldo di bawah Rp 1 miliar)
Persentase Terhadap Jumlah Beban Pokok Penjualan Konsolidasian (%) / Percentage of the Total Consolidated Cost of Goods Sold (%) 2010 2009
2010
2009
10.564.887.834 3.369.973.304 1.561.080.948
3.479.361.774 162.540.000
1.310.602.172
131.980.052
General and administrative Salaries employee Outsourcing man power Rent Depreciation and amortization (Note 10)
8.249.191.333
641.988.929
Others (each below Rp 1 bilion)
25.055.735.591
4.415.870.755
Sub total
9.225.935.255
155.744.469
Selling and Marketing Promotion and advertising
34.281.670.846
4.571.615.224
Total
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
107
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/34 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, KONTIJENSI
108
IKATAN DAN
Exhibit E/34 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS, CONTINGENCIES
COMMITMENTS AND
Pihak Ketiga
Third Parties
a.
Berdasarkan perjanjian penunjukan dealer utama dengan PT Indosat Tbk (“Indosat”), Indosat menunjuk Perusahaan untuk menjadi dealer resmi untuk produk Indosat. Perjanjian ini berlaku sejak 2008 sampai dengan tanggal 15 Februari 31 Desember 2009, dan telah diperpanjang sejak tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010.
a.
Under the agreement the appointment of main dealers with PT Indosat Tbk ("Indosat"), Indosat appointed the Company to become an authorized dealer of Indosat products. The original agreement was effective from 15 February 2008 until 31 December 2009, and was subsequently extended from 1 January 2010 to 31 December 2010.
b.
Pada tanggal 15 Oktober 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa ruangan kantor yang berlokasi di Jalan Kebon Sirih No. 63, Jakarta Pusat dengan PT Mega Best Realty untuk jangka waktu satu tahun sejak 15 Oktober 2009 sampai dengan 14 Oktober 2010 dengan harga sewa sejumlah Rp 90.000 per M2 per bulan.
b.
On 15 October 2009, the Company signed a lease agreement with PT Mega Best Realty for office space located in Jalan Kebon Sirih No. 63, Jakarta Pusat. This agreement remains valid for one year period starting from the date of the agreement and will expire on 14 October 2010, with rental fee amounting to Rp 90,000 per square meter per month.
c.
Pada tanggal 1 April 2010, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian sewa menyewa (addendum) dari perjanjian sewa menyewa tanggal 15 Oktober 2009 dengan PT Mega Best Realty sehubungan dengan adanya tambahan biaya Hak Penamaan Gedung sebesar Rp 5.000.000.000 yang akan dibayar dengan 2 (dua) kali angsuran dan perubahan masa sewa dari tanggal 15 Oktober 2009 sampai dengan 14 Oktober 2014.
c.
On 1 April 2010, the Company signed an amendment of the lease agreement dated 15 October 2009 with PT Mega Best Realty in connection with the additional cost of Building Naming Rights of Rp 5,000,000,000 which will be paid with two (2) installments and the change in the lease period from 15 October 2009 until 14 October 2014.
d.
PT Intouch Innovate Indonesia (“Intouch”) menandatangani perjanjian dengan PT XL Axiata Tbk (“XL”), dimana Intouch memanfaatkan jaringan yang dimiliki oleh XL untuk menyelenggarakan layanan SMS Broadcast yang ditujukan khusus untuk pengguna XL.
d.
PT Intouch Innovate Indonesia (“Intouch”), signed an agreement with PT XL Axiata Tbk (“XL”), where XL would allows Intouch to take advantage of the network owned by XL to provide SMS broadcast serviced intended specifically for users of XL.
e.
Intouch menandatangani perjanjian dengan PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”), dimana Telkomsel dan Intouch sepakat untuk bekerjasama mengadakan layanan SMS Bulk melalui system aplikasi yang disediakan oleh pihak Telkomsel, dan layanan ini khusus diberikan kepada member yang merupakan pengguna layanan Telkomsel.l Perjanjian ini terhitung efektif sejak 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010.
e.
Intouch signed an agreement with PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”), where Telkomsel and Intouch agreed to cooperate held a Bulk SMS services through the application system provided by the Telkomsel, and the service is given to members who Telkomsel is the service user. This agreement is effective from 1 January 2010 to 31 December 2010.
f.
Intouch menandatangani perjanjian dengan PT Bakrie Telecom Tbk (“Bakrietel”), dimana Intouch bertindak sebagai penyedia informasi berbentuk data yang akan digunakan oleh pihak Bakrietel dalam mengembangkan layanan Value Added Short Message Services (VASMS). Dalam perjanjian ini keduanya sepakat untuk melakukan revenue share, dimana skema pembagiannya adalah 70 % untuk Bakrietel dan 30 % untuk Intouch.
f.
Intouch signed an agreement with PT Bakrie Telecom Tbk (“Bakrietel”), where Intouch will act as information provider in the form of data to be used by the parties in developing services Bakrietel Value-Added Short Message Services (VASMS). In this agreement the two parties agreed to share revenues, where the distribution scheme was 70% for Bakrietel and 30% for Intouch.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/35 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, KONTIJENSI (Lanjutan)
IKATAN DAN
Pihak Ketiga (Lanjutan) g.
Intouch menandatangani perjanjian kerjasama
Exhibit E/35 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. SIGNIFICANT AGREEMENTS, AND CONTINGENCIES (Continued)
COMMITMENTS
Third Parties (Continued) g.
Intouch signed an agreement with PT Darta Media Indonesia (Kaskus) in program pengebangan Value-Added Service (VAS) for community members of Kaskus. The agreement is valid for one year from 22 March 2010 to 21 March 2011 and may be extended upon mutual agreement of the parties.
dengan PT Darta Media Indonesia (Kaskus) dalam pengembangan program Value Added Service (VAS) bagi anggota komunitas Kaskus. Jangka waktu perjanjian adalah selama satu tahun sejak 22 Maret 2010 sampai dengan 21 Maret 2011, dan dapat diperpanjang atas kesepakatan para pihak. h.
Intouch menandatangani kerjasama dengan PT Bina Media Tenggara dalam bidang penyediaan portal bisnis TheJakartaPost.com pada jejaring social berbasis mobile milik Intouch. Perjanjian ini berlaku selama satu tahun.
h.
Intouch signed an agreement with PT Bina
i.
Intouch
menandatangani kerjasama dengan PT Integra Solusindo Telematika dalam hal pembuatan dan pengembangan aplikasi. Nilai perjanjian ini sebesar Rp 1.394.464.419 yang dibayarkan secara bertahap. Perjanjian ini berlaku selama satu tahun sampai dengan 2 Januari 2011.
i.
Intouch signed an agreement with PT Integra
j.
Pada 1 Januari 2010 PT Numedia Global (“Numedia”) menandatangani perjanjian kerja sama tentang Content Provider dengan PT Hutchison CP Telecommunications (“Hutchison”). Dimana Numedia menyediakan layanan content provider kepada Hutchison. Atas pemberian jasa ini, Numedia memperoleh imbalan dengan pola revenue sharing. Perjanjian ini akan berlaku sampai dengan 31 Desember 2012.
j.
On 1 Januari 2010 PT Numedia Global (“Numedia”) signed an agreement of cooperation on the Content Provider with PT Hutchison CP Telecommunications (“Hutchison”). Where Numedia provides content service providers to Hutchison. For the provision of these services, Numedia obtained a benefit by the pattern of revenue sharing. This agreement will be valid until 31 December 2012.
k.
Tanggal 1 Maret 2010, Numedia menandatangani perjanjian kerja sama tentang Layanan MIG33 dengan PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”). Dimana Numedia menyediakan layanan MIG33, yang meliputi pengembangan dan pemeliharaan aplikasiaplikasi layanan MIG33, sedangkan Telkomsel bertindak sebagai penyedia konektivitas jaringan kepada pelanggan Telkomsel. Perjanjian ini berlaku selama dua tahun dan secara otomatis diperpanjang untuk periode satu tahun setelahnya, kecuali disetujui lain oleh kedua pihak.
k.
On 1 March 2010, Numedia signed a cooperation agreement regarding the Service MIG33 with PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”). Where Numedia provides services MIG33, which includes the development and maintenance of service applications MIG33, while Telkomsel act as a provider of network connectivity to customers for service to Telkomsel’s customers. This agreement is valid for two years and automatically extended for a period of one year afterwards, except as otherwise agreed by both parties.
Media Tenggara in the field of providing business portal TheJakartaPost.com on mobilebased social network owned by Intouch. This agreement is valid for one year.
Solusindo Telematics in terms of manufacture and application development. The value of this agreement amounted to Rp 1,394,464,419 to be paid in stages. This agreement is valid for one year up to 2 January 2011.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
109
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/36 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTIJENSI (Lanjutan) Pihak Ketiga (Lanjutan)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (Continued) Third Parties (Continued)
l.
Pada 28 Desember 2009, Numedia menandatangani perjanjian kerja sama tentang Kerjasama Interactive Cell Broadcast dengan PT Limas Centric Indonesia Tbk. Dimana Numedia menyediakan jasa penyediaan informasi melalui media selular dan internet. Pendapatan atas layanan ini akan dibagi oleh kedua pihak dengan pola revenue sharing. Perjanjian ini masih berlaku sampai saat ini.
l.
m.
Numedia menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT XL Axiata Tbk dan Buongiorno CS LTD pada 1 September 2010 dalam hal memasarkan program “XL Super Contest”.
m. Numedia signed a cooperation agreement with PT XL Axiata language and Buongiorno CS LTD on 1 September 2010 in terms of marketing the program "XL Super Contest”.
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
110
Exhibit E/36
On 28 December 2009, Numedia signed an Interactive Cell Broadcast Cooperation agreement with PT Limas Centric Indonesia Tbk. Where Numedia provides service providers the provision of information through the media and the Internet. Revenue from these services will be shared by both parties with the pattern of revenue sharing. The agreement is still in force today.
Related Parties
n.
Perusahaan menyewakan outlet yang berlokasi di E-Center Karawaci, Tangerang, kepada PT Trikomsel Oke Tbk, untuk jangka waktu sewa dari tanggal 1 Maret 2007 sampai dengan 1 Maret 2012. Pendapatan sewa ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 80.000.000. Pendapatan sewa yang diperoleh Perusahaan yang berkaitan dengan transaksi sewa tersebut untuk tahun yang berakhir pada tanggal–tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing– masing sebesar Rp 104.166.167 dan Rp 120.000.000, disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” dalam laporan laba rugi konsolidasian.
n.
The Company leased outlets located in the ECenter Karawaci, Tangerang, to PT Trikomsel Oke Tbk, for the rental period from 1 March 2007 until 1 March 2012. Deferred rent income as of 31 December 2009 amounted to Rp 80,000,000. Rental income obtained by the Company relating to these leases for the years ended 31 December 2010 and 2009 amounted to Rp 104,166,167 and Rp 120,000,000, respectively, and presented as part of "Other income" in the consolidated statements of income.
o.
Pada tanggal 8 September 2010, PT Sinergitama Komindo (“Sinergitama”) mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Trikomsel Oke Tbk (“Trio”), dalam rangka penawaran, pemasaran dan penjualan telpon selular, dimana PT Trikomsel Oke Tbk akan memasok barang pada depo/outlet Sinergitama untuk dijual ke konsumen. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu satu tahun terhitung sejak perjanjian ini ditandatangani.
o.
On 8 September 2010, PT Sinergitama Komindo (“Sinergitama”) signed a cooperation agreements with PT Trikomsel Oke Tbk (“Trio”), in order to supply, marketing and sales of mobile phones, where Trio will supply goods to the depot / outlet Sinergitama for sale to consumers. This agreement is valid for a period of one year since the signing of this agreement.
p.
Pada tanggal 2 Januari 2008, Sinergitama mengadakan perjanjian sewa menyewa ruangan dan rak untuk menempatkan perangkatperangkat terkait dengan penyediaan jasa internet dengan Trio. Perjanjian tersebut dapat diperpanjang untuk satu tahun kedepan secara otomatis. Sampai saat ini perjanjian ini masih berlaku.
p.
On 2 January 2008, Sinergitama signed a lease agreement for shelf space to place the devices associated with provision of Internet services Trio. The agreement will renewed automatically extended for one year. Until now, this agreement still applied.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/37 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26.
Exhibit E/37 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN PERTAMA KALI PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006)
26. FIRST TIME ADOPTION OF SFAS NO. 50 (REVISED 2006) AND SFAS NO. 55 (REVISED 2006)
Laporan keuangan konsolidasian untuk pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, menerapkan pertama kali PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006).
The consolidated financial statements for the year ended 31 December 2010, adopted for the first time SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006).
Dalam mengadopsi standar-standar baru di atas, Perusahaan dan anak perusahaan telah mengidentifikasi penyesuaian transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 tentang ketentuan transisi untuk penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
In adopting the new standards above, the Company and subsidiaries identified transition adjustments in accordance with the transitional provisions of Technical Bulletin No. 4 for the initial adoption of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) issued by the Indonesian Institute of Accountants.
Namun, tidak terdapat pengaruh signifikan atas penyesuaian yang dilakukan sehubungan dengan penerapan pertama kali PSAK ini.
However, there was no significant impact from adjustments made in connection with the initial adoption of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006).
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan anak perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risikorisiko keuangan yang dihadapi Perusahaan dan anak perusahaan, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai serta untuk mengawasi kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan.
The Company and subsidiaries’ financial risk management policies aim to identify and analyze the financial risks faced by the Company and subsidiaries, set appropriate risk limits and controls, and oversee compliance with the limits established.
Kebijakan manajemen risiko keuangan yang dijalankan oleh Perusahaan dan anak perusahaan dalam menghadapi risiko tersebut adalah sebagai berikut:
Financial risk management policies implemented by the Company and subsidiaries in the face of these risks are as follows:
a. Risiko kredit
a. Credit risk
Eksposur risiko kredit Perusahaan dan anak perusahaan terutama timbul dari pengelolan piutang usaha. Perusahaan dan anak melakukan pengawasan perusahaan kolektibilitas piutang sehingga dapat diterima penagihannya secara tepat waktu dan juga melakukan penelaahan atas masingmasing piutang pelanggan secara berkala untuk menilai potensi timbulnya kegagalan penagihan.
The Company and subsidiaries’ exposure to credit risk arise primarily from managing accounts receivable. The Company and subsidiaries monitor receivables so that these are collected in a timely manner and also conduct reviews of individual customer accounts on a regular basis to assess the potential for uncollectibility.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
111
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/38 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Risiko tingkat suku bunga
b. Interest Rate risk
Eksposur risiko tingkat suku bunga Perusahaan terutama adalah berasal dari hutang bank yang diperoleh Perusahaan dimana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar.
The Company’s exposure to currency exchange risk primarily from the bank loan obtained by the Company whereby the fair value of future cash flows will fluctuate because of changes in market interest rates.
Perusahaan mengelola risiko tersebut dengan senantiasa memonitor pergerakan tingkat suku bunga pasar yang berlaku dan mengelola ketersediaan arus kas yang digunakan untuk melunasi pinjaman dan modal kerja.
The Company manages the risk by continuing to monitor the movement of interest rates prevailing market and manage the availability of cash flow used to repay the loan and working capital.
c. Risiko mata uang asing Eksposur Perusahaan dan anak perusahaan terhadap risiko nilai tukar mata uang asing timbul terutama dari nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi pada kas di bank dan hutang bank dalam mata uang dolar Amerika Serikat yang disebabkan karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Dalam mengelola risiko, Perusahaan dan anak perusahaan meminimalisasi pinjaman dalam mata uang asing. d. Risiko likuiditas Eksposur Perusahaan dan anak perusahaan terhadap risiko likuiditas timbul terutama dari penempatan dana dari kelebihan penerimaan kas setelah dikurangkan dari penggunaan kas untuk mendukung kegiatan usaha Perusahaan dan anak perusahaan. Perusahaan dan anak perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan arus kas dan fasilitas bank dengan terus memonitor proyeksi arus kas dan ketersediaan dana. Perusahaan dan anak perusahaan juga menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mepertahankan saldo kas yang cukup yang berasal dari penagihan hasil penjualan dan menempatkan kelebihan dana kas dalam instrumen keuangan dengan tingkat risiko yang rendah namun memberikan imbal hasil yang memadai serta memperhatikan reputasi dan kredibilitas lembaga keuangan.
112
Exhibit E/38
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
c. Foreign currency exchange risk The Company and subsidiaries’ exposure to foreign currency exchange risk arise mainly from the fair value of future cash flows pertaining to United States dollardenominated cash in bank and bank loans that may fluctuate because of changes in foreign currency exchange rates. In managing the risk, the Company and subsidiaries minimize borrowing in foreign currency. d. Liquidity risk The Company and subsidiaries’ exposure to liquidity risk arise primarily from the placement of funds in excess of those used to support the business activities of the Company and subsidiaries. The Company and subsidiaries manages liquidity risk by maintaining sufficient cash flows and bank facilities by continuously monitoring projected cash flows and availability of funds. The Company and subsidiaries also implement prudent liquidity risk management to maintain sufficient cash balances arising from revenue collection place the excess cash in low-risk financial instruments that provide adequate returns, and pay close attention to the reputation and credibility of financial institutions.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/39 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28.
PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Pada tanggal 18 Januari 2011, Perusahaan dengan PT Indosat Tbk menandatangani perpanjangan perjanjian penunjukan dealer. Perjanjian ini efektif terhitung sejak tanggal 1 Januari 2011 dan berlaku selama satu tahun.
29.
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI
Exhibit E/39 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. SUBSEQUENT EVENT On 18 January 2011, Company and PT Indosat Tbk have signed the renewal of appointment of dealer agreement. This agreement effective from 1 January 2011 and valid for one year.
29. REVISED STATEMENTS ACCOUNTING STANDARDS
OF
FINANCIAL
Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan belum berlaku efektif untuk laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010:
The following summarizes the revised Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and interpretations of Financial Accounting Standards (IFAS) which were issued by the Indonesian Institute of Accountants and not yet effective for the consolidated financial statements ended 31 December 2010:
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
SFAS No. 1 (Revised 2009) – Presentation of Financial Statements (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
SFAS No. 2 (Revised 2009) – Statement of Cash Flows (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
SFAS No. 3 (Revised 2010) – Interim Financial Reporting (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasianan dan Laporan Keuangan Tersendiri” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
SFAS No. 4 (Revised 2009) – Consolidated and Separate Financial Statements (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
SFAS No. 5 (Revised 2009) – Operating Segments (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
SFAS No. 7 (Revised 2010) – Related Party Disclosures (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
SFAS No. 8 (Revised 2010) – Events after the Reporting Period (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
SFAS No. 12 (Revised 2009) – Interests in Joint Ventures (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
113
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/40
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. PERNYATAAN STANDAR YANG DIREVISI (Lanjutan)
114
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KEUANGAN
29. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (Continued)
PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
SFAS No. 15 (Revised 2009) – Investments in Associates (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tidak Berwujud” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
SFAS No. 19 (Revised 2010) – Intangible Assets (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
SFAS No. 22 (Revised 2010) – Business Combinations (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
SFAS No. 23 (Revised 2010) – Revenue (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
SFAS No. 25 (Revised 2009) – Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
SFAS No. 48 (Revised 2009) – Impairment of Assets (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
SFAS No. 57 (Revised 2009) – Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
SFAS No. 58 (Revised 2009) – Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
ISAK 7 (Revisi 2009), “Konsolidasian Entitas Bertujuan Khusus (EBK)” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
IFAS 7 (Revised 2009) – Consolidation of Special Purpose Entities (SPE) (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
ISAK 9, “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
IFAS 9 – Changes in Existing Decommissioning, Restoration, and Similar Liabilities (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
ISAK 10, “Program Loyalitas Pelanggan” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
IFAS 10 – Customer Loyalty Program (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
ISAK 11, “Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
IFAS 11 – Distribution of Non-Cash Assets to Owners (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
ISAK 12, “Pengendalian Bersama Entitas (PBE): Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
IFAS 12 – Joint Control Entities (JCE): Non-monetary Contributions by Venturers (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
ISAK 14 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011).
IFAS 14 (Revised 2010) – Intangible Assets – Web Site Cost (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
AKUNTANSI
Exhibit E/40
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/41 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI (Lanjutan)
Exhibit E/41 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. REVISED STATEMENTS OF ACCOUNTING STANDARDS (Continued)
FINANCIAL
PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012).
SFAS No. 10 (Revised 2010) – The Effect of Changes in Foreign Exchange Rates (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2012).
ISAK 13, “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” (efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012).
IFAS 13 – Hedge in Net Investment in Foreign Operation (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2012).
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
The Company is presently evaluating and has not determined the effects of these revised SFAS on its financial statements.
30. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
LAPORAN
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang diselesaikan pada tanggal 22 Februari 2011.
30. PREPARATION AND COMPLETION OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
THE
The management is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on 22 February 2011.
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
115
116
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report
117
118
PT Skybee Tbk | 2010 Annual Report