ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OZ CORNER CAFÉ BOGOR
HAFIZ MUADZ
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Strategi Pemasaran Oz Corner Café Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis sa ya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juni 2014 Hafiz Muadz NIM H34087018
ABSTRAK HAFIZ MUADZ. Analisis Strategi Pemasaran Oz Corner Café Bogor di bawah bimbingan SUHARNO. Banyak restoran yang menawarkan berbagai macam kelebihan produknya, menyebabkan konsumen memiliki banyak pilihan tempat kuliner. Hal ini menunjukkan tingkat persaingan yang semakin ketat seiring dengan perkembangan jumlah restoran yang cukup tinggi. Salah satu restoran yang berada pada persaingan di Kota Bogor adalah Oz Corner Cafe. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan dan merekomendasikan strategi yang terbaik. Hasil perhitungan dari matriks Internal Factor Evaluation yaitu 2.543 dan matriks External Factor Evaluation sebesar 2,541 menempatkan perusahaan pada kuadran V mempertahankan dan memelihara (hold and maintain) Strategi yang tepat untuk posisi tersebut adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk). Analisis Strenght Weakness Oppotunities Threats menghasilkan empat alternatif strategi yaitu Melakukan promosi dengan gencar, menggunakan peralatan dapur modern, Melakukan penetrasi pasar “pelajar” dengan mebuat menu paket pelajar, Memperbaiki atau memodifikasi produk (Disversifikasi pruduk) dan Menambah fasilitas hiburan dan efisiensi biaya total Hasil perhitungan dari Quantitatif Strategic Planning Matrix menetapkan bahwa strategi yang paling utama untuk diterapkan pada Oz Corner Café adalah Melakukan promosi dgn gencar, menggunakan peralatan dapur modern dengan total nilai daya tarik sebesar 6,224. Kata kunci: Restoran, matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, QSPM matriks, pengembangan usaha, dan strategi. ABSTRACT HAFIZ MUADZ. Oz Corner Café’s Marketing Analysis Strategy, under controled SUHARNO. Many restaurants offering a wide variety of excess products, it’s causing the consumers to choices many culinary places. It shows the tigth level of competition which is getting tougher with the development of a massive number of restaurant in Bogor. The one restaurants which involve in the competition is Oz Corner Café. Purpose of this study is to formulate and recommended the best strategy. The results of the calculation of the internal factor evaluation matrix and a matrix that is 2.543 by 2.541 external factors put the company on five quadrans that hold and maintain. Appropriate strategy for these positions is an intensive strategy of market penetration, market development and product development. SWOT analysis produced four alternative strategy is to do with a vigorous campaign, using modern kitchen appliances, to penetrate the market “student” to make the student’s package, repair of modify the products and add entertainment facilities as well as the efficiency of the total cost. Results of calculation of QSPM established that the most important strategies to be applied at the Oz Corner Café is doing a promotion with a vigorous, modern kitchen using equipment with a total value of attractiveness of 6.224. Keyword: restaurants, IFE matrix, EFE matrix, IE matrix, SWOT matrix, QSPM matrix, businees development.
© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OZ CORNER CAFÉ BOGOR
HAFIZ MUADZ
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
Judul Skripsi : Analisis Strategi Pemasaran Oz Corner Café Bogor Nama : Hafiz Muadz NIM : H34087018
Disetujui oleh
Dr.Ir. Suharno, M.Adev. Pembimbing
Diketahui oleh
Dr.Ir Dwi Rachmina M.Si Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN PENDAHULUAN latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat penelitian
iii iv v 1 1 2 3 3
TINJAUAN PUSTAKA
3
Konsep Pemasaran Definisi Restoran Penelitian Terdahulu Strategi Pemasaran KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Konsep Strategi Manajemen Strategis Definisi Pemasaran Analisis lingkungan Perusahaan Strategi pemasaran Matriks IFE dan Matriks EFE Matriks IE Analisis SWOT Matriks QSPM Kerangka Pemikiran Operasional METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Teknik Pengambilan Sampel Teknik Pengumpulan Data Metode Pengolahan Data Analisis Deskriptif Analisis Tiga Tahap Formulasi Strategi Tahap Masukan (Input) Tahap Pencocokan Analisi Matrik IE Analisis Matriks Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT) Tahap Keputusan
3 4 5 5 8 8 8 8 10 10 15 16 17 17 17 17 19 19 19 19 20 20 20 20 20 22 23 23 24
DAFTAR PUSTAKA
44
LAMPIRAN
45
DAFTAR TABEL 1. Data Omset Penjualan Oz Corner
3
2. Penilaian Bobot Faktor Eksternal Perusahaan
21
3. Penilaian Bobot Faktor Internal Perusahaan
21
4. Matriks EFE
22
5. Matriks IFE
22
6. Matriks SWOT
24
7. Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM)
25
8. Jumlah Tenaga Kerja dan Tingkat Pendidikan Oz Corner Café
28
9. Matrik IFE Oz Corner Cafe
37
10. Matrik EFE Oz Corner Café
38
11. Matrik SWOT Oz Corner Cafe
41
DAFTAR GAMBAR 1.
Grafik Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara Ke Kota Bogor pada Tahun 2009 – 2012
1
Grafik Perkembangan Jumlah Restoran Kota Bogor Tahun 2009 – 2013
2
3.
Model Komprehensif Proses Manajemen Strategis
9
4.
Model lima Kekuatan Porter
15
5.
Kerangka Pemikiran Operasional
18
6.
Matriks IE
23
7.
Struktur Organisasi Oz Corner Café Bogor
27
8.
Produk Oz corner
30
9.
Daftar Menu dan Harga Oz Corner Café
31
2.
10. Pelayanan Karyawan Café Oz Corner Café
32
11. Desain Ruangan dan Lahan Parkir, Oz Corne Café Bogor
33
12. Matriks IE Oz Corner Café
39
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner Penelitian Menentukan Faktor Strategis Internal dan Eksternal
45
2. Pemberian Bobot dan Nilai terhadap Faktor Internal dan Eksternal
52
3. Pembobotan Analisis Internal
61
4. Pembobotan Lingkungan Eksternal
64
5. Perimgkat fakfor –faktor Internal dan Eksternal
66
6. Kuesioner Penentuan Nilai Daya Tarik (Attractiveness Score-As)
68
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Kota Bogor merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki beragam budaya etnis dan objek wisata. Kota Bogor memiliki beberapa tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh para wisatawan, seperti Taman Safari, Kebun Raya Bogor, factory outlet dan beberapa pusat perbelanjaan lainnya. Hal ini menjadikan kota Bogor sebagai kota transit bagi wisatawan asing maupun domestik. Adanya interaksi masyarakat lokal dengan wisatawan menyebabkan perbedaan pola hidup termasuk jenis makanan yang dikonsumsi. Jumlah kunjungan wisatawan Nusantara dan Mancanegara ke kota Bogor dari tahun 2009-2012 mengalami peningkatan hal ini pada gambar 1.
Jumlah
2000000 1500000
nusantara
1000000
mancanegara
500000 0 2009
2010
2011
2012
Tahun
Gambar 1. Grafik Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara ke Kota Bogor pada Tahun 2009 – 2012 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bogor 2014
Gambar 1 menunjukkan adanya pertumbuhan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Kota Bogor. Besarnya perubahan dalam peningkatan pertumbuhan wisatawan nusantara dan mancanegara yang paling tinggi terjadi pada tahun 2011 menuju tahun 2012, menurut Dinas Informasi Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor tahun 2014 hal ini dikarenakan pada tahun tersebut terjadi perkembangan tempat rekreasi dan hiburan umum yang ada di Kota Bogor. Jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bogor yang terus berkembang menyebabkan adanya interaksi masyarakat lokal dengan wisatawan. Kunjungan wisatawan yang datang ke Kota Bogor dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan usaha-usaha yang menunjang sektor pariwisata di Kota Bogor. Usaha-usaha yang dapat menunjang pertumbuhan pariwisata seperti perhotelan, factory outlet, dan pusat perbelanjaan yang ada di Kota Bogor berdampak pula pada peningkatan jumlah restoran. Perkembangan jumlah restoran di Kota Bogor tahun 2009-2013 dapat dilihat pada Gambar 2.
2
250
Jumlah
200 150 100 50 0 2009
2010
2011 Tahun
2012
2013
Gambar 2. Grafik Perkembangan Jumlah Restoran Kota Bogor Tahun 2009 – 2013 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bogor 2014
Banyaknya restoran yang menawarkan berbagai kelebihan produknya, menyebabkan konsumen memiliki banyak pilihan tempat kuliner. Hal ini menunjukkan tingkat persaingan yang semakin ketat seiring dengan perkembangan restoran yang cukup tinggi. Salah satu restoran yang berada pada persaingan di Kota Bogor adalah Oz Corner Cafe. Cafe ini harus bisa bersaing dengan restoran-restoran lain di Bogor yang sama-sama menawarkan menu masakan tradisional dan Western, salah satu restoran pesaingnya yaitu Bhumi Tea and Coffe hal ini dikarenakan kedua cafe sama-sama menonjolkan berbagai macam paket menu serta segmentasi pasar yang sama. Dalam menghadapi persaingan Oz Corner Cafe memerlukan strategi pemasaran dengan menggunakan strategi bauran pemasaran terbaik agar bertahan di pasar yang kompetitif. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian tentang strategi bauran pemasaran di Oz Corner Cafe Kota Bogor, Jawa Barat.
Rumusan Masalah Oz corner merupakan salah satu rumah makan kota Bogor.yang menyajikan menu masakan tradisional dan western, cafe ini menawarkan konsep minimalis yang cukup menarik bagi segmentasi pasar kaum muda. Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh Oz Corner yaitu clean kitchen ( dapur bersih ) dan menawarkan harga yang cukup terjangkau bagi kaum muda. Segmentasi pasar dari Cafe Oz corner sendiri adalah keluarga, dan remaja. Dalam memenuhi kepuasan konsumen, desain interior minimalis kontenporer dipilih untuk memberikan kenyamanan pada setiap pengunjung. Adanya fasilitas free hotspot dan lokasi yang berada di daerah perkotaan menjadi faktor pendukung daya tarik pengunjung yang datang terutama pada saat akhir pekan. Oz Corner menargetkan jumlah penjualan sebesar Rp 21.000.000 setiap bulannya, akan tetapi berdasarkan data yang ada, ternyata target yang diharapkan pihak manajemen restoran masih belum mencapai target karena dari 100 persen jumlah penjualan yang ditargetkan pihak manajemen ternyata yang terealisasi
3
hanya sebesar 54,2 persen dari jumlah penjualan yang ditentukan. Jumlah penjualan di Oz Corner cafe setiap bulannya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data Omset Penjualan Oz Corner Cafe No Bulan Omset Penjualan (Rp) 1 Januari 12.257.000 2 Februari 11.644.600 3 Maret 10.253.300 Sumber : Oz Corner Cafe 2014 ( diolah)
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat penurunan jumlah penjualan setiap bulannya. penurunan terus terjadi sejak bulan Februari. Hal ini menjadi suatu masalah bagi pihak manajemen cafe. Peningkatan dan pencapaian jumlah omset penjualan diinginkan oleh pihak Oz Corner setiap bulannya. Dari uraian yang dikemukakan di atas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : 1. Faktor-faktor internal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan Oz Corner Cafe? 2. Faktor-faktor eksternal apa saja yang menjadi peluang dan ancaman bagi Oz Corner Cafe ? 3. Bagaimana strategi pemasaran yang sesuai bagi Oz Corner Cafe? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang akan dicapai melalui penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) yang dimiliki oleh cafe tersebut. 2. Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) yang dihadapi oleh cafe tersebut. 3. Merumuskan alternatif strategi pemasaran yang sesuai bagi Oz Corner Cafe. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan berguna bagi : 1. Café Oz Corner sebagai bahan pertimbangan dan bahan masukan dalam menjalankan strategi usahanya 2. Sebagai bahan acuan dan tambahan informasi dalam melakukan studi lanjutan atau penelitian selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA Konsep Pemasaran Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan lain. Para pemasar, terampil dalam merangsang permintaan akan produk-produk perusahaan tetapi pandangan itu merupakan pandangan yang
4
terlalu sempit tentang tugas yang dilakukan oleh pemasar. Para manajer pemasaran berusaha mempengaruhi level, pengaturan waktu dan komposisi permintaan, serta berbagai strategi yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi pemasaran merupakan suatu alat kunci keberhasilan yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Kemampuan strategi pemasaran suatu perusahaan untuk mengahadapi persaingan dan meningkatkan penjualan yaitu dengan penerapan strategi bauran pemasaran yang tepat guna mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Kotler (2005), pemasaran adalah suatu proses sosial dimana melalui proses tersebut individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan menurut Rangkuti (2005), pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi berbagai faktor sosial, politik, ekonomi, dan manajerial. Dan menurut Stanton (1995), pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial. Tujuan utama pemasaran adalah memberikan kepuasan kepada konsumen. Definisi Restoran Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasikan secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua pelanggannya baik barupa makan maupun minum. Restoran ada yang berada dalam suatu hotel, kantor, pabrik dan banyak juga yang berdiri sendiri di luar bangunan itu. Jenis pelayanan yang diberikan oleh sebuah restoran biasanya mempunyai macam makanan yang dihidangkan cukup banyak sehingga pelanggan dapat leluasa memilih dan menikmati makanan yang dikehendakinya. Tujuan operasi restoran yaitu untuk mencari keuntungan serta memberikan kepuasan bagi para tamu atau konsumen akan makanan dan pelayanannya (Marsum, 2005). Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2004, restoran adalah salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian dan penjualan makanan dan minuman bagi umum di tempat usahanya dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan ini. Restoran terkait dengan orang, bukti fisik dan proses. Karena sebagian besar jasa diberikan melalui proses seleksi, pelatihan, dan motivasi pegawai dapat membuat perbedaan yang besar dalam kepuasan pelanggan. Hal inilah yang menyebabkan bisnis ini unik karena menggabungkan antara penjualan produk berupa makanan dan minuman dengan usaha memberikan pelayanan jasa kepada konsumennya (Kotler dan Keller, 2009). Seiring dengan perubahan waktu, restoran pun mengalami perkembangan jenis baik dari segi jenis hidangan ataupun pelayanan. Oleh sebab itu restoran terus berubah-ubah mengikuti perkembangan zaman dan selera pembeli karena
5
pola hidup seseorang atau masyarakat yang berubah-ubah. Torsina (2000) membagi jenis Restoran ke dalam sepuluh jenis restoran yang ada sekarang, yaitu: a. Family Conventional Restoran yang ditujukan pada tradisi keluarga. Prioritas utamanya adalah menyediakan menu makanan dan minuman yang enak, suasana yang nyaman, dan harga yang bersahabat. b. Fast Food Restoran ini lebih menekankan pada kecepatan penyajian. Makanan dan minuman yang dipesan akan segera tersedia dalam waktu yang singkat. Jenis menu relatif terbatas dan harga yang ditawarkan relatif tidak mahal. c. Speciality Restaurants Restoran ini menyajikan menu dan suasana yang khas, berkualitas, dan menarik perhatian. Harga yang relatif mahal. d. Cafetaria Pengunjung kafe relatif banyak dan homogen tergantung dari menu yang disajikan. Hal ini disebabkan karena kafe biasanya didirikan di dalam perkantoran, sekolah, pabrik, swalayan dan tempat-tempat keramaian lainnya. e. Coffee Shop Ditandai dengan pelayanan secara cepat dan pergantian tempat duduk yang cepat. Untuk menarik perhatian pengunjung yang akan makan siang atau coffe break, lokasi utamanya ditempatkan di gedung perkantoran atau di pusat perbelanjaan dengan traffic pejalan yang tinggi. f. Gourmet Restoran berkelas yang ditujukan bagi pelanggan yang menginginkan pelayanan yang tinggi dan bergengsi. Ruangannya didekorasi untuk menciptakan suasana yang nyaman dan bersifat artistik. g. Etnik Restoran ini dicirikan dengan menyajikan menu makanan yang bersasal dari daerah tertentu yang spesifik. Pakaian seragam dari pelayannya disesuaikan dengan asal daerah makanan dan minuman. h. Snack Bar Restoran ini melayani orang-orang yang ingin makanan kecil atau jajan dan ukuran ruangan relatif kecil. Penyajian yang ditawarkan berupa eat in (makan di Restoran) dan take out (Makanan dibungkus), sehingga mereka dapat memperoleh volume penjualan yang baik. i. Buffet Berupa swalayan, tapi untuk produk wine, liquor dan bir dapat dilayani dengan khusus. Buffet dicirikan dengan berlakunya satu harga untuk makan sepuasnya. j. Drive In/Drive Thru or Parking Pelanggan yang berkendara dengan menggunakan mobil tidak perlu keluar dari mobilnya. Pesanan diantar hingga ke mobil untuk eat in (sementara parkir) dan jenis makanan yang disajikan pun dikemas secara praktis. Penelitian Terdahulu Strategi Pemasaran
6
Penelitian strategi pemasaran secara umum menggunakan analisis QSPM untuk menentukan prioritas strategi yang tepat digunakan dalam usaha pengembangan pemasaran perusahaan dengan menggunakan faktor internal dan eksternal yang ada diperusahaan. Dalam penelitian-penelitian terdahulu terkait dengan strategi pemasaran, permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana meningkatkan volume penjualan, unggul dalam persaingan dan memenangkan pasar. Faktor internal yang digunakan adalah manajemen, pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, pengembangan, dan sistem informasi, sedangkan faktor eksternal yang digunakan adalah hukum dan politik, ekonomi, sosial, budaya, demografi, tekonologi dan persaingan. Penelitian tentang strategi pemasaran dan kepuasan pelanggan rumah makan tradisional Sunda (Studi kasus di Rumah Makan Ayam Panggang Galuga 2 Bogor) menggunakan analisis data penelitian meliputi: Analisis Bauran Pemasaran, Analisis QSPM, Analisis Kepuasan Pelanggan dengan menggunakan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil analisis bauran pemasaran yang selama ini dilakukan oleh pihak RM Ayam Panggang Galuga 2 masih sangat sederhana (terbatas) baik untuk strategi produk, strategi harga, strategi tempat, maupun strategi promosinya. Strategi terbaik yang perlu dilakukan oleh RM Ayam Panggang Galuga 2 adalah strategi pengembangan produk. Berdasarkan penilaian terhadap 29 variabel dimensi bauran pemasaran dapat diketahui bahwa kinerja yang selama ini dilakukan oleh rumah makan telah sesuai dengan tingkat kepentingan pelanggan sehingga kepuasan pelanggan dapat terpenuhi (Firmansyah, 2005) . Sahal (2003) dalam penelitiannya berjudul Analisis Formulasi Strategi PT Fastfood Indonesia, Tbk (KFC) dalam Menghadapi Persaingan Bisnis Fastfood, dengan menggunakan analisis internal dan eksternal diperoleh beberapa alternatif strategi pemasaran bagi perusahaan, yaitu strategi penetratsi pasar, strategi pengembanhan produk dan strategi pengembangan pasar. Strategi penetrasi pasar dapat dilakukan dengan publikasi sertifikat halal, penambahan fasilitas play land dan fasilitas pesan antar, mengoptimalkan dan meningkatkan iklan maupun promosi sesuai sasaran, promosi agresif, peluncuran produk baru dan paket hemat secara periodik dan kontinu, dan diversifiksasi produk. Strategi pengembangan pasar yang dapat dilakukan meliputi intensif dalam pembukaan restoran baru, dan relokasi store. Strategi pengembangan produk yang dapat dilakukan meliputi mengoptimalkan program R&D, peningkatan perhatian PLC, dan diversifikasi produk. Meiysa (2011) dalam penelitiannya berjudul strategi pemasaran susu pasteurisasi di KPS Bogor. Berdasarkan analisis matrik IE berada pada kuadran V, Posisi ini di sebut Hold and Maintan (jaga dan pertahankan), dan strategi yanag tepat digunakan pada posisi ini adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk (David,2006). Strategi pengembangan pasar, dan strategi pengembangan produk. Strategi penetrasi pasar dapat dilakukan dengan usaha pemasaran yang lebih gencar melalui peningkatan kegiatan promosi, strategi pengembangan pasar dengan menambah gerai dan strategi pengembangan produk dengan memperbaiki, memodifikasi produk atau jasa yang sudah ada atau menciptakan produk baru. Berdasarkan analisis QSPM diperoleh strategi yang menjadi prioritas utama untuk diterapkan oleh perusahaan adalah diversifikasi produk.
7
Pratiwi (2008) melakukan analisis strategi pemasaran restoran bakmi Japos cabang Bogor. Hasil yang diperoleh dari matriks I-E menunjukkan posisi usaha Restoran Bakmi Japos Cabang Bogor berada pada posisi Hold and Maintain (pertahankan dan pelihara) atau pada sel V. Alternatif strategi yang dapat dilakukan adalah strategi penetrasi pasar dengan melakukan kegiatan promosi yang menarik minat untuk konsumen serta strategi pengembangan produk yaitu dengan menyediakan menu paket makanan dengan harga hemat dan pemberian diskon. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan Quantitative StrategicPlanning Matrix (QSPM), maka urutan strategi pengembangan usaha berdasarkan prioritas tertinggi untuk dilaksanakan adalah strategi melakukan promosi yang lebih gencar Penelitian Analisis Strategi Pemasaran Cafe Kebun Kita menempatkan pada posisi kuadran II pada matriks IE. Posisi ini adalah posisi tumbuh dan bina, alternative strategi yang dapat dijalankan berdasarkan matriks SWOT adalah : 1) Meningkatkan volume penjualan dengan menambah saluran distribusi seperti membuka cabang-cabang Cafe Kebun Kita dipusat perbelanjaan. 2)Peningkatan variasi produk dengan penganekaragaman menu melalui inovasi produk.3) Mengadakan pelatihan SDM untuk meningkatkan kualitas manajerial. 4). Melakukan pencatatan akuntansi dengan memanfaatkan teknologi. 5). Meningkatkan loyalitas pegawai untuk bertahan dalam persaingan industri. 6). Meningkatkan fasilitas berupa penyediaan sarana parkir dan layanan delivery khusus dengan merekrut tenaga kerja yang berkualitas serta pembuatan sertifikasi halal dari BPOM. Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang harus dilakukan saat ini yaitu peningkatan variasi produk dengan penganekaragaman menu melalui inovasi produk. Cafe kebun Kita dapat memanfaatkan peluang dengan pertambahan jumlah penduduk di Kota Bogor, Perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih menginginkan kepraktisan, serta pendapatan masyarakat Kota Bogor yang terus meningkat dapat dimanfaatkan oleh Cafe Kebun Kita dengan meningkatkan mutu produk menjadi lebih baik dan berinovasi dengan penganekaragaman menu, sehingga konsumen mendapatkan banyak pilihan makanan dan pasar semakin berkembang (Fauziyah 2011). Erlianingsih (2008) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Restoran Pondok Makan Mirah, Jakarta Selatan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan bauran pemasaran restoran, menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, merumuskan alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk perusahaan. Metode maupun alat analisis menggunakan matriks IFE, EFE, IE dan SWOT serta QSPM. Berdasarkan analisis SWOT didapatkan alternatif strategi pemasaran yaitu perluasan usaha dengan mengoptimalkan setiap lantai restoran, pengembangan produk-produk bermutu dan memberikan harga jual sesuai dengan keinginan konsumen, pengembangan teknologi dan membuat promosi untuk mengenalkan produk-produk restoran. Alternatif strategi terbaik yaitu konsentrasi pada pengembangan produk, menggunakan teknologi dengan mesin autodebet dan merchant kartu kredit, memberikan menu paket pada jam tertentu, meminimalkan biaya produksi, menjadi anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Pada studi Kasus Ali Baba Restaurant, Bogor, untuk merumuskan alternatif strategi terbaik, sebaiknya pihak manajemen restoran mengetahui kondisi kondisi lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi oleh Ali Baba
8
Restaurant. Perumusan alternatif strategi terbaik menggunakan Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks SWOT, dan Matriks QSP sebagai alat analisisnya. Hasilnya strategi bauran pemasaran yang dilakukan Ali Baba Restaurant menyangkut 7P, yaitu product, price, place, promotion, process, people, dan physic dapat dinilai telah berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan dengan berbagai fasilitas dan keunggulan perusahaan. Strategi terbaik yang harus dilakukan sekarang adalah salah satu strategi WO yaitu meningkatkan efektivitas promosi melalui iklan, media, dan website serta meningkatkan sponsorship event-event atau kegiatan kemahasiswaan serta mengadakan program pemberian diskon pada waktu tertentu seperti hari libur nasional dan konsumen yang berulang tahun (Ratnasari, 2009).
KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Konsep Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “ strategos” yang berasal dari kata “stratus” yang berarti militer dan “ag” yang berarti memimpin, strategi didefinisikan sebagai semua keputusan pada sasaran bisnis dan cara untuk mencapai sasaran tersebut menurut (Drucker diacu dalam Siahaan 2008). Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta rumusan pada pendayagunaan dan semua alokasi sumberdaya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut (Rangkuti, 2005). Sedangkan menurut David (2006) bahwa strategi merupakan tindakan potensial yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumberdaya perusahaan dalam jumlah yang besar. Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai “ sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi sumberdaya yang penting dalam mencapai tujuan dan sasaran, dengan memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif, dan sinergis ideal berkelanjutan kearah, cakupan dan perpektif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi” (Triton diacu dalam Siahaan 2008). Manajemen Strategis Manajemen strategis adalah seni dan ilmu untuk pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan–keputusan strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah perusahaan mencapai tujuan di masa yang akan datang (Umar, 2001). Namun untuk saat ini konsep strategi mengalami perkembangan, menurut (Andrew dan Chaffe diacu dalam Umar 2001), strategi merupakan kekuatan motivasi untuk stakeholder baik secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan. Proses manajemen strategis berusaha mengorganisasikan informasi kuantitatif dengan cara yang memungkinkan keputusan efektif diambil dalam kondisi tidak menentu. Pada penerapan strategi membutuhkan pengalaman, penilaian, perasaan dan intuisi. Pengambilan keputusan startegis tidak dapat dilakukan dengan hanya mengandalkan intuisi saja, melainkan dibutuhkan analisis mendalam dan terarah,
9
sehingga keputusan yang akan dilakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Menurut (Hickson, et.al diacu dalam Meilawati 2007), keputusan strategis memiliki tiga karakteristik, yaitu: 1. Rare, yaitu keputusan-keputusan strategis yang tidak biasa, khusus dan tidak dapat ditiru 2. Consequential, yaitu keputusan-keputusan strategis yang memasukkan sumberdaya penting dan menyangkut banyak komitmen 3. Directive, yaitu keputusan-keputusan strategis yang menetapkan keputusan yang dapat ditiru untuk keputusan-keputusan lain dan tindakan-tindakan yang diperlukan di masa yang akan datang untuk keseluruhan organisasi. Menurut David (2006), manajemen strategis merupakan seni dan pengetahuan untuk menformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai tujuannya. Manajemen strategis akan membantu perusahaan dalam melihat ancaman dan peluang di masa yang akan datang, sehingga memungkinkan organisasi untuk dapat mengantisipasi kondisi yang selalu berubah. Selain itu, manajemen strategis juga menyediakan sasaran serta arah yang jelas bagi masa depan perusahaan, sehingga perusahaan yang mengembangkan sistem manajemen strategis mempunyai kemungkinan tingkat keberhasilan lebih besar daripada yang tidak menggunakan sistem ini. Manajemen strategis membantu suatu perusahaan atau organisasi untuk memformulasikan strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematik, logis, dan rasional untuk pilihan strategis. Berikut model komprehensif manajemen strategis menurut David (2006) pada Gambar 3. Menjalankan audit eksternal Mengemba ngkan pertanyataa n visi dan misi
Menetapkan tujuan jangka panjang
Merumuska n, evaluasi, dan memilih strategi
Implementa si strategiisu manajemen
Implement asi strategiisu-isu pemasaran keuangan, akuntasi, RAD, Sistem informasi
Mengukur dan mengevalua si kinerja
Menjalankan audit internal
Gambar 3. Model Komprehensif Proses Manajemen Strategis Sumber : David (2006)
Proses manajemen strategis merupakan alur dimana penyusun strategis menentukan sasaran dan menyusun strategi. Proses manajemen strategis menurut David (2006), terdiri dari tiga tahap, yaitu :
10
1. Formulasi strategi Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dam misi, mengindentifikasikan peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan. 2. Implementasi strategi (Strategy implementation) Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan. 3. Evaluasi strategi Tiga aktivitas dasar dalam evaluasi strategi adalah meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, mengukur kinerja atau prestasi, dan mengambil tindakan korektif. Evaluasi strategi merupakan tahap final dalam manajemen strategis. Definisi Pemasaran Pemasaran sangat memegang peran penting dalam daur produk dari produsen ke tangan konsumen. Menurut Kotler (2005), definisi pemasaran dibedakan menurut sosial dan manajerial. Definisi sosial menunjukkan peran yang dimainkan oleh pemasaran didalam masyarakat, yaitu “menghasilkan standar hidup yang lebih tinggi”. Sedangkan menurut manajerial, yaitu pemasaran digambarkan sebagai “seni menjual produk”. Jadi pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa sebenarnya proses pemasaran itu terjadi dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi. Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi berbagai faktor sosial, politik, ekonomi, dan manajerial (Rangkuti, 2005). Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi (Kotler, 2005). Tujuan pemasaran yang lebih penting adalah mengetahui dan memahami pelanggan (customer) dengan baik sehingga produk dan jasa tersebut cocok dan dapat terjual. Pemasaran harus menghasilkan pelanggan yang siap membeli dan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Dewasa ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia usaha. Pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi, mengidentifikasikan dan mengukur besarnya, menentukan pasar sasaran yang paling baik yang dapat dilayani, menentukan produk, jasa, dan program yang sesuai untuk melayani pasar-pasar ini dan meminta setiap orang dalam organisasi untuk berfikir dan melayani pelanggan. Analisis Lingkungan Perusahaan Keunggulan yang dicapai suatu perusahaan tergantung bagaimana perusahaaan tersebut menganalisis bisnis mereka. Perusahaan menyadari bahwa
11
lingkungan selalu mengalami perubahan. Untuk itu, perusahaan harus mampu beradaptasi terhadap perubahan tersebut. lingkungan bisnis dapat dibagi menjadi dua lingkungan, yaitu lingkungan eksternal dibagi dalam dua kategori yaitu lingkungan jauh dan lingkungan industri, serta lingkungan internal merupakan aspek-aspek yang ada didalam perusahaan.
A. Lingkungan Internal Lingkungan internal adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatan (Strength) adalah semua potensi yang dimiliki perusahaan yang dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman. Kelemahan (Weakness) adalah segala keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan dan harus terus diperbaiki agar mampu bersaing di pasar. Secara pendekatan fungsional lingkungan internal perusahaan terdiri dari : Pasar dan Pemasaran, Keuangan dan Akuntansi, Kegiatan Produksi Operasi, Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Informasi. 1. Pasar dan Pemasaran Agar posisi produk dipasar sesuai dengan yang diharapkan, faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain: pangsa pasar, pelayanan purna jual, kepemilikan informasi tentang pasar, pengendalian distributor, kondisi satuan kerja pemasaran, promosi, harga produk, loyalitas pelanggan dan kebijakan produk baru. Segmentation, Targetting, Positioning 1. Segmentasi Pasar Pasar terdiri dari banyak pembeli yang berbeda dalam beberapa hal, misalnya keinginan, kemampuan keuangan, lokasi, sikap pembelian dan praktek-praktek pembeliannya. Berdasarkan perbedaan ini dapat dilakukan segmentasi pasar. Menurut Rangkuti (2005), segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Beberapa aspek utama untuk mensegmentasikan pasar yaitu aspek Geografis, Demografis, Psikografis, Perilaku. 2. Target Pasar Menetapkan target pasar atau sasaran adalah tindakan mengevaluasi dan membandingkan kelompok yang diidentifikasi, kemudian memilih salah satu atau beberapa diantaranya sebagai calon target dengan potensi paling besar. 3. Posisi Pasar Penetapan posisi adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas (diantara para pesaing) di dalam benak pelanggan sasarannya. Setelah perusahaan memutuskan segmen mana yang akan dimasuki, selanjutnya diputuskan pula posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut. Bauran Pemasaran Strategi pemasaran atau bauran pemasaran adalah strategi yang disatukan , terintegrasi dan komprehensif yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Strategi pemasaran pada jasa terkenal dengan Manajemen Jasa Terpadu yaitu perencanaan dan pelaksanaan terkoordinasi kegiatan-kegiatan Pemasaran, Operasi, Sumber
12
Daya Manusia (SDM) dan yang penting bagi keberhasilan perusahaan jasa, lebih dikenal dengan komponen 7P (Kotler, 2005) komponen manajemen mutu terdiri dari : a. Product Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Tjiptono,1997). Produk merupakan alat bauran pemasaran yang paling mendasar. Tanpa ada produk yang dipasarkan maka tidak akan ada harga, promosi dan tempat. Produk merupakan semua komponen jasa yang menciptakan nilai bagi pelanggan. Produk tersebut harus memiliki daya saing yang tinggi dibandingkan produk jasa lainnya. b. Price Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Harga diartikan sebagai pengeluaran uang, waktu dan usaha oleh pelanggan untuk membeli dan mengkonsumsi jasa. Penentuan harga dapat dilakukan dengan melihat daya beli konsumen dan jumlah yang cukup dalam menutupi ongkos produksi. Oleh Karena itu dalam menetapkan strategi bauran harga, suatu perusahaan harus memperhatikan strategi penetapan harga, tingkat harga, keseragaman harga, potongan harga dan syarat-syarat pembayaran. c. Promotion Promosi merupakan salah satu variabel bauran pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Kotler (2005) mendefinisikan bahwa promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan produsen untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya, membujuk, mengingatkan para konsumen sasaran agar membeli produk tersebut. Untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun suatu strategi yang sering disebut dengan bauran promosi (Promotion-Mix) yang terdiri atas 5 komponen utama, yaitu: 1. Periklanan : tiap-tiap bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi yang dibayar, mengenai gagasan atau barang oleh sponsor yang teridentifikasi. 2. Promosi Penjualan : insentif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk dimana pembelian diharapkan dilakukan sekarang. Kegiatan promosi yang termasuk kedalam promosi penjualan misalnya pemberian kupon, obral, kontes, pameran, dan lain-lain. 3. Hubungan masyarakat : bertujuan membangun hubungan yang baik dengan publik perusahaan dengan menghasilkan publisitas yang menyenangkan, menumbuhkan suatu citra perusahaan yang baik, menangani atau menghilangkan desas-desus, cerita dan peristiwa yang tidak menyenangkan. Humas atau Public Relation merupakan suatu konsep yang menggunakan banyak sarana seperti siaran pers, publikasi produk, komunikasi perusahaan, penyuluhan dan lain-lain. 4. Penjualan perorangan : interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan atau menerima pesanan. Penjualan perorangan merupakan alat yang paling efektif dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. 5. Pemasaran langsung : penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat-alat penghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu atau calon pelanggan.
13
d.
Place and Time Keputusan manajemen tentang kapan, dimana, dan bagaimana menyampaikan jasa kepada pelanggan. Pengiriman elemen produk ke pelanggan melibatkan tentang tempat dan waktu pengiriman dan mungkin melibatkan saluran distribusi fisik atau elektronik, tergantung pada sifat jasa yang diberikan. Perusahaan dapat mengirimkan jasa kepada pelanggan baik secara langsung atau melalui perantara. Menurut Kotler (2005), tempat adalah alat bauran pemasaran yang didalamnya terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan serta membawa sebagian produk ke pasar agar produsen bekerjasama dengan perantara. Tiga jenis saluran pemasaran, antara lain: 1. Saluran komunikasi (communication channels) digunakan untuk menyerahkan dan menerima pesan dari pembeli sasaran. Saluran komunikasi dapat melalui surat kabar, majalah, radio, televisi, iklan, poster, telepon, internet dan lain-lain. 2. Saluran distribusi digunakan untuk menyerahkan produk fisik atau jasa kepada pembeli atau pengguna yaitu pergudangan, sarana transportasi dan berbagai saluran dagang seperti distributor, grosir dan pengecer. 3. Saluran penjualan digunakan untuk mempengaruhi transaksi dengan pembeli potensial. Saluran ini tidak hanya mencakup distributor dan pengecer melainkan bank-bank dan perusahaan asuransi yang memudahkan transaksi. e. Process Metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan. Proses yang desainnya buruk akan mengganggu pelanggan karena keterlambatan, birokrasi dan penyampaian jasa yang tidak efektif. f. People Orang diartikan sebagai karyawan dan kadang-kadang pelanggan lain yang terlibat dalam proses produksi. Banyak jasa bergantung pada interaksi langsung dan pribadi antara pelanggan dan karyawan perusahaan. Pelanggan sering menilai kualitas jasa yang mereka terima berdasarkan penilaian terhadap orang-orang yang menyediakan jasa tersebut. g. Physic Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi bukti atas kualitas jasa. Beberapa contoh dari bukti fisik antara lain gedung, tanah, kendaraan, perabotan interior, perlengkapan, anggota staf, tanda-tanda, barang cetakan dan petunjuk yang terlihat lainnya. 2. Keuangan dan Akuntansi Kondisi keuangan sering dianggap sebagai ukuran tunggal terbaik dari posisi bersaing perusahaan dan daya tarik keseluruhan dari investor (David, 2006). Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah : kemampuan perusahaan dalam memperoleh modal jangka pendek dan jangka panjang, hubungan baik dengan penanam modal, pengelolaan keuangan, struktur modal kerja, sistem akunting yang handal. 3. Kegiatan Produksi Operasi Kegiatan produksi operasi perusahaan dapat dilihat dari penerapan prinsip efisiensi dan produktivitas. Fungsi produksi perusahaan dilihat dari segala aktivitas perusahaan dalam mengubah input menjadi output. Aktivitas produksi dan operasi merupakan bagian terbesar dalam asset dan modal (David, 2006).
14
Faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah hubungan baik dengan pemasok, sistem logistik yang baik, lokasi fasilitas yang tepat, pemanfaatan teknologi, pengendalian mutu. 4. Sumber Daya Manusia Manusia merupakan sumber daya terpenting bagi perusahaan. Oleh karena itu, manajer harus berupaya agar terwujud perilaku positif dikalangan karyawan perusahaan. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan dipandang sebagai asset yang berharga bagi perusahaan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah keterampilan dan motivasi kerja, produktivitas dan insentif. 5. Sumber Daya Informasi Informasi mengikat semua fungsi bisnis menjadi satu kesatuan sehingga menjadi dasar dari semua keputusan manajerial. Tujuan dari informasi komputer adalah memperbaiki prestasi perusahaan dengan memperbaiki mutu keputusan manajerial. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Sistem Informasi Manajemen yaitu aspek software, hardware dan brainware. B. Lingkungan Eksternal 1. Lingkungan Jauh Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya diluar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor utama yang biasa diperhatikan adalah faktor politik, ekonomi, sosial dan teknologi. Lingkungan jauh ini memberikan kesempatan besar bagi perusahaan untuk maju, sekaligus dapat menjadi hambatan dan ancaman untuk maju. a) Faktor Politik Arah, kebijakan, dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting bagi para pengusaha. Sistem politik yang tidak kondusif akan berdampak negatif bagi dunia usaha, begitu pula sebaliknya. Faktor politik yang perlu diperhatikan agar bisnis dapat berkembang yaitu Undang-Undang tentang lingkungan dan perburuhan, peraturan tentang perdagangan luar negeri, stabilitas pemerintah, peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja, serta sistem pajak. b) Ekonomi Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi semakin buruk pula iklim bisnis. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menganalisis ekonomi adalah siklus bisnis, inflasi, suku bunga, investasi, harga, produktivitas dan tenaga kerja. c) Sosial Kondisi sosial masyarakat memang berubah-ubah. Hendaknya perubahan sosial yang terjadi yang mempengaruhi perusahaan dapat diantisipasi oleh perusahaan. Kondisi sosial ini banyak aspeknya, misalnya sikap, gaya hidup, adat istiadat, budaya, demografi, religious, dan etnis. d) Teknologi Dewasa ini perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang pesat, baik dibidang bisnis maupun di bidang yang mendukung kegiatan bisnis. Teknologi tidak hanya mencakup penemuan-penemuan baru saja, tetapi juga meliputi pelaksanaan atau metode-metode baru dalam mengerjakan suatu pekerjaan. 2. Lingkungan Industri
15
Aspek lingkungan bisnis akan mengarah pada aspek persaingan dimana bisnis perusahaan berada. Lingkungan industri perlu dianalisis dalam rangka menentukan struktur industri tertentu. Hal ini dilakukan agar dapat menganalisis persaingan yang akan terjadi antara perusahaan dan pesaingnya. Dengan demikian perusahaan dapat menentukan strategi bersaing. (Michael Porter.1980) mengemukan konsep Competitive Strategy yang menganalisis persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama yang disebut Lima Kekuatan Bersaing yaitu: a) Ancaman Pendatang Baru Masuknya perusahaan sebagi pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahan yang ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadi perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi yang terbatas. Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang ada. b) Persaingan Perusahaan sejenis dalam Industri Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Dalam persaingan yang oligopoli, perusahaan mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi pasar sedangkan pada persaingan sempurna biasanya akan memaksa perusahaan menjadi follower termasuk dalam hal harga. c) Ancaman Produk Pengganti Perusahaan-perusahaan yang berada pada suatu industri tertentu akan bersaing pula dengan produk pengganti. Ancaman produk substitusi akan kuat jika konsumen dihadapkan jika produk substitusi itu mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri. d) Kekuatan Tawar Menawar pembeli Para pembeli dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkatkan mutu dan service, mengadu perusahaan dengan kompetitornya. e) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Pemasok dapat mempengaruhi industri melalui kemampuan mereka menaikkan harga atau pengurangan kualitas produk atau jasa. Kekuatan tawar menawar dari pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam industri, terutama jika jumlah pemasok banyak, jika hanya sedikit bahan baku pengganti yang baik atau jika biaya mengganti bahan baku sangat tinggi. Keberhasilan dalam formulasi strategi dipengaruhi oleh keberhasilan dalam mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing. Porter (1980), menyatakan bahwa hakikat persaingan dalam industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan, hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.
16
Potensi Pengembangan Produk Subsitusi
Kekuatan TawarMenawar Konsumen
Persaingan Antar Perusahaan Sejenis
Kekuatan TawarMenawar Pemasok
Kemungkinan Masuk Pesaing Baru Gambar 4. Model lima Kekuatan Porter Sumber : Porter (1980)
Strategi Pemasaran Strategi pemasaran dalam bisnis merupakan suatu cara untuk memperoleh hasil yang diinginkan berdasarkan kondisi dan struktur yang berlaku. Strategi ini berguna untuk mengantisipasi masalah-masalah dan kesempatan masa depan dalam kondisi yang tepat secara sistematis, rasional, kritis, komprehensif dan integrative (Pearce and Robinson,1997). Strategi pemasaran mengartikulasikan sebuah rencana dalam penggunaan terbaik sumberdaya dan keunggulan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut David (2006), perumusan strategi pemasaran adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari peluang dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan sedangkan menurut Kotler (2005), strategi pemasaran terdiri dari prinsip-prinsip dasar yang mendasari manajemen pemasaran untuk mencapai tujuan bisnis dan pemasarannya dalam sebuah pasar sasaran. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain sangat berkaitan dalam menentukan kesuksesan strategi yang disusun. Konsep-konsep strategi tersebut meliputi: 1. Distinctive Strategy Distinctive strategy yaitu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan dengan baik dibandingkan dengan pesaingnya. Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh perusahaan pesaing dipandang sebagai perusahaan yang distinctive strategy. Terdapat dua faktor yang dapat menyebabkan sebuah perusahaan dapat unggul dibandingkan pesaingnya yaitu keahlian tenaga kerja serta kemampuan sumberdaya yang dimiliki. 2. Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan perusahaan untuk merebut peluang pasar. Perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih tinggi dibandingkan pesaingnya jika dapat
17
memberikan harga jual yang lebih murah daripada harga pesaingnya dengan nilai atau kualitas yang sama harga jual yang lebih rendah dapat dicapai oleh perusahaan dengan memanfaatkan skala ekonomis, efisiensi produk, penggunaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku dan sebagainya. Strategi pemasaran terdiri dari segmentation ( strategi pemetaan), targeting (strategi ketepatan) dan positioning (penentuan posisi) ini adalah cara untuk memenangkan pangsa pasar. Taktik pemasaran terdiri dari diferensiasi (disebut inti taktik) yang berupa upaya diferensiasi isi, konteks, dan infrastruktur dari tawaran organisasi kepada pasar sasaran. Bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, orang, fisik, proses dan promosi digunakan oleh perusahan untuk membangun sebuah strategi fungsional pemasaran yang efektif. Matriks IFE dan Matriks EFE Matriks IFE dan EFE terdiri dari kolom bobot, rating, dan total nilai yang merupakan hasil kali dari bobot dan rating. Untuk kolom bobot dan rating diisi sesuai dengan nilainya yang merupakan hasil dari pengelompokan faktor-faktor internal dan eksternal berdasarkan tingkat kepentingannya. Menurut Umar (2001), menyatakan bahwa matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan terdiri dari aspek sumberdaya manusia, pemasaran, produksi dan operasi, keuangan dan akuntasi dan sistem informasi. Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang berkaitan dengan peluang dan ancaman. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal menyangkut persoalan ekonomi, politik dan pemerintahan, sosial budaya, teknologi, lingkungan, demografi, persaingan di pasar industri dimana perusahaan berada, serta data eksternal relevan lainnya. Hal ini penting karena faktor eksternal perusahaan berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan. Matrik IE Matriks IE menggambarkan posisi perusahaan sehingga alternatif strategi yang diusulkan sesuai dengan kondisi perusahaan. Matriks IE merupakan gabungan matriks IFE dan EFE yang meringkas hasil evaluasi faktor eksternal dan internal dan menempatkan perusahaan pada salah satu kondisi di dalam sembilan sel, dimana setiap sel merupakan langkah yang harus ditempuh perusahaan. Analisis SWOT Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan (Rangkuti, 2005). Matriks SWOT merupakan matching tool yang penting untuk membantu mengembangkan empat tipe strategi yaitu sebagai berikut: a. Strategi SO (Strength-Opportunity), strategi menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan. b. Strategi WO (Weakness-Opportunity), strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang perusahaan.
18
c. Strategi ST ( Strength-Threat), melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. d. Strategi WT (Weakness-Threat), strategi ini merupakan taknik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Matriks QSPM QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks) adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key success faktor internal dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya (Umar, 2001). Tujuan QSPM adalah untuk menentukan alternatif strategi pemasaran yang paling baik atau yang menjadi prioritas untuk dijalankan perusahaan. Seperti alat analisis lainnya, QSPM juga membutuhkan intuitif judgment yang baik. Dalam beberapa hal, QSPM memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yaitu : (1) strategi dapat diperiksa secara berurutan atau bersamaan; (2) tidak ada batas jumlah strategi yang dapat diperiksa atau dievaluasi; (3) membutuhkan ketelitian dalam memadukan faktor-faktor eksternal dan inernal yang terkait dalam proses keputusan. Kerangka Pemikiran Operasional Perumusan strategi pemasaran dapat dilakukan dengan mengetahui keadaaan umum perusahaan yang mencakup lingkungan pemasaran. Lingkungan pemasaran yang dimaksud meliputi lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Dengan melakukan identifikasi terhadap lingkungan internal maka akan diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan sedangkan dengan melakukan identifikasi lingkungan eksternal maka akan diketahui peluang dan ancaman perusahaan. Kemudian hasil identifikasi lingkungan internal akan dianalisis dengan menggunakan matrik IFE dan hasil identifikasi lingkungan ekternal akan dianalisis dengan menggunakan matriks EFE. Analisis dengan matrik SWOT dilakukan untuk memperoleh berbagai alternatif strategi dengan menyesuaikan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Tahap terakhir merupakan pengambilan keputusan alternatif strategi terbaik dengan menggunakan matrik QSPM sehingga dihasilkan satu strategi yang menjadi prioritas perusahaan. Secara singkat kerangka pemikiran operasional penelitian dapat disajikan dalam Gambar 5.
19
Strategi Pemasaran yang Dilakukan Oz Corner Cafe Dirasakan Belum Optimal
Jumlah Penjualan Masih Belum Mencapai Target yang Diharapkan
Analisis Strategi Pemasaran
Analisis lingkungan perusahaan
Faktor Internal
Faktor eksternal
Indikator : Segmentasi, Target, Posisi, Bauran pemasaran (7P), managemen dan keuangan keuangan
Indikator : Sosbud demografi, Ekonomi, Politik, Teknologi, Pelanggan
Matriks IFE
Matriks EFE
Alternatif Strategi yang Tepat ( Matriks IE dan SWOT )
Matriks QSPM
Rekomendasi Alternatif Strategi Pemasaran
Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Oz Corner Cafe Jalan Raya Sinangbarang No. 175 Bogor pada bulan Maret – April 2014. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan karena Oz Corner café yang relatif baru didirikan dan mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam memasarkan makanan. Jenis dan Sumber Data
20
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan melakukan studi kasus di Oz Corner Cafe . Data yang digunakan pada penelitian ini data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan dan data yang diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner responden pilihan yaitu Pemilik , Supervisior dan Pegawai Oz Corner yang merupakan pihak-pihak yang paham dalam permasalahan strategi pemasaran. Pengumpulan data primer untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Data sekunder merupakan data pendukung dari data primer yang diperoleh yaitu data yang dimiliki oleh Oz Corner berupa data penjualan dan studi literatur yang berhubungan dengan penelitian seperti Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor, Dinas Informasi dan Pariwisata Kebudayaan Kabupaten Bogor, perpustakaan IPB dan Fakultas, serta internet dan buku-buku yang terkait. Teknik Pengambilan Responden. Metode pengambilan responden yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Pemilihan Responden tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa informasi dapat terkumpul dari sumber yang tepat diantara responden yang dipandang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Selain itu, responden dalam penelitian disini adalah orang-orang kompeten yang benarbenar menguasai, mempengaruhi pengambilan kebijakan atau benar-benar mengetahui informasi yang dibutuhkan dan paham permasalahan strategi pemasaran. Untuk pihak internal tiga orang diambil sebagai responden yaitu Pemilik dan Supervisor serta pegawai Oz Corner Dari pihak eksternal yaitu pelangan Oz Corner sebanyak dua orang yang terdiri dari pelangngan yang sudah pernah datang dan baru pertama kali datang ke Oz Corner cafe. Teknik Pengumpulan Data. Dalam pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah : 1. Teknik Wawancara : melakukan wawancara dengan Pemilik dan Supervisor serta pegawai cafe lainnya untuk mendapatkan informasi yang lengkap serta wawancara dengan pihak eksternal. 2. Teknik Kepustakaan : membaca buku-buku yang terkait dengan judul penelitian dan literatur-literatur lainnya yang menunjang pelaksanaan penelitian. 3. Teknik Pengisian Kuesioner : pengisian kuesioner dilakukan oleh Pemilik, Supervisor, pegawai serta konsumen yang berkunjung ke Cafe tersebut. Pemilihan responden berdasarkan pertimbangan bahwa pihak yang memiliki pengetahuan, pengalaman, dan keahlian dalam permasalahan yang berhubungan dengan strategi pemasaran di Oz Corner. Metode Pengolahan Data Metode pengolahan dan analisis data terdiri dari data deskriptif dan analisis tiga tahap formulasi-formulasi strategi. Adapun alat bantu analisis yang digunakan dalam merumuskan strategi perusahaan adalah matriks faktor internal
21
(matriks IFE) dan matriks faktor eksternal (matriks EFE), matriks IE, matriks SWOT dan QSPM. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif bertujuan untuk mendefinisikan visi, misi dan tujuan perusahaan, karakteristik produk yang dihasilkan, tingkat pencapaian target penjualan yang diharapkan, kegiatan pemasaran, sumberdaya manusia, produksi/operasi, keuangan dan akuntansi, serta teknologi yang digunakan perusahaan. Analisis ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi riil perusahaan. Analisis Tiga Tahap Formulasi Strategi Proses perumusan strategi pada kerangka tiga tahap formulasi strategi yang terdiri dari tahap masukan (input), tahap pencocokan, dan tahap keputusan. Analisis tiga tahap formulasi strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis lingkungan eksternal dan internal (EFE dan IFE), analisis IE, analisis SWOT dan analisis QSPM. Tahap Masukan (input) Tahap input meliputi proses analisis faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perusahaan. Analisis internal dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Analisis ini akan disajikan dalam matriks Internal Factor Evaluation (IFE). Analisis eksternal dilakukan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Secara ringkas disajikan dalam matriks External Factor Evaluation (EFE). Adapun tahap-tahap dalam penyusunan matriks EFE dan IFE adalah : 1. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Dalam tahap pengidentifikasian faktor internal dan eksternal dilakukan dengan mendaftarkan seluruh kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan serta peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Dalam penyajian matriks, faktor yang bersifat positif (kekuatan dan peluang) ditulis sebelum faktor yang bersifat negatif (kelemahan dan ancaman). 2. Pemberian Bobot Faktor Pada analisis internal dan eksternal, penentuan bobot dilakukan dengan mengajukan kuesioner kepada pihak manajemen atau ahli strategi dengan menggunakan metode “paired comparison” (Kinnear dan Taylor, 1991). Bobot menunjukkan tingkat kepentingan relatif suatu faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industri.
22
Penentuan bobot pada setiap variabel digunakan skala 1,2,3. Penilaian untuk setiap skala dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 = jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal 3 = jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Tabel 2. Penilaian Bobot Faktor Eksternal Perusahaan Faktor Eksternal A B C … Total
A
B
C
…
Total
…
Total
Sumber : (Kinnear dan Taylor, 1991)
Tabel 3. Penilaian Bobot Faktor Internal Perusahaan Faktor Internal A B C … Total
A
B
C
Sumber : (Kinnear dan Taylor, 1991)
Bobot tiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai tiap faktor terhadap total nilai faktor. Bobot yang diberikan berada pada kisaran 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (paling penting). Faktor-faktor yang memiliki pengaruh besar pada perusahaan diberikan bobot yang tinggi. Jumlah seluruh bobot yang diberikan pada tiap faktor harus sama dengan 1,0. Bobot setiap variabel diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus : ai = Xi ∑ xi Keterangan : ai = Bobot variabel ke-i Xi = Nilai variabel ke-i i = 1,2,3,… n = Jumlah variable 3.
Pemberian Rating (Peringkat)
Menurut (David, 2006) rating (peringkat) menggambarkan seberapa besar efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor strategis yang ada. Penilaian rating untuk lingkungan eksternal diberikan dalam skala dengan pembagian sebagai berikut : peluang rating 4 = respon sangat superior, rating 3 = respon diatas rata-rata, rating 2 = respon rata-rata dan rating 1 = respon dibawah rata-rata sedangkan untuk ancamannya adalah rating 4 = respon dibawah ratarata, rating 3 = respon rata-rata, rating 2 = respon diatas rata-rata dan rating 1 = respon sangat superior. Penilaian rating untuk lingkungan internal diberikan dalam skala dengan pembagian sebagai berikut : kekuatan rating 1 = sangat lemah, rating 2 = lemah, rating 3 = kuat dan rating 4 = sangat kuat sedangkan untuk kelemahan adalah 1 = sangat kuat, rating 2 = kuat, rating 3 = lemah dan rating 4 = sangat lemah. 4. Perkalian Bobot dan Peringkat
23
Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai tertimbang tiap faktor yang diperoleh dari perkalian bobot dengan rating (peringkat) setiap faktor. Nilai tertimbang setiap faktor kemudian dijumlahkan untuk memperoleh total nilai tertimbang bagi organisasi (David, 2006). Tabel 4. Matrik EFE Faktor Eksternal Peluang Ancaman Total Sumber : David (2006).
Bobot
Peringkat
Bobot x Peringkat
Tabel 5. Matrik IFE Faktor Internal Peluang Ancaman Total Sumber : David (2006)
Bobot
Peringkat
Bobot x Peringkat
Total nilai tertimbang pada matriks EFE dan IFE akan berada pada kisaran 1,0 (terendah) hingga 4,0 (tertinggi), dengan nilai rata-rata 2,5. Semakin tinggi nilai total tertimbang perusahaan pada matriks EFE dan IFE mengindikasikan perusahaan merespon peluang dan ancaman (faktor eksternal) atau kekuatan dan kelemahan (faktor internal) dengan sangat baik pula, begitu pula sebaliknya.
Tahap Pencocokan Tahap pencocokan merupakan tahap untuk mencocokan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal berdasarkan informasi yang didapatkan pada tahap input. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk tahap pencocokan adalah matriks IE ( Internal- Eksternal) dan matriks Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT). Analisis Matriks IE (Internal-Eksternal) Tahap ini merupakan tahap pencocokan dengan memasukkan hasil pembobotan matriks EFE dan IFE kedalam matriks IE. Matriks IE mempunyai sembilan sel strategi yang dapat dikelompokkan menjadi tiga sel strategi utama, yaitu:
24
1. Growth and Build (tumbuh dan bina) berada dalam sel I, II, dan IV. Strategi yang cocok adalah intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integrasi (integrasi ke belakang, integrasi ke depad dan integrasi horizontal). 2. Hold and Maintain (pertahankan dan pelihara) dilakukan untuk sel III, V, dan VII. Strategi umum yang dipakai adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. 3. Harvest or Divest ( panen atau divestasi) dipakai untuk sel VI, VIII, dan IX. Strategi umum yang dipakai adalah strategi divestasi, strategi diversifikasi konglomerat, dan strategi likuidasi. Matriks IE dapat dilihat pada Gambar 6.
Kuat 4.0 I
Total Skor IFE Rata-rata 3.0 II
Lemah 2.0
1.0 III
Tinggi Total
3.0
IV
V
VI
VII
VIII
IX
Skor Menengah EFE 2.0 Rendah 1.0 Gambar 6. Matriks IE (Internal-Eksternal) Sumber : David, 2006
Analisis Matriks Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT) Matriks lain yang digunakan pada tahap pencocokan adalah matriks SWOT, yang ditujukan untuk merumuskan sejumlah alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Terdapat 4 tahapan untuk membentuk matriks SWOT, yaitu : 1. Sesuaikan kekuatan internal perusahaan dengan peluang eksternal untuk mendapatkan strategi SO. 2. Sesuaikan kekuatan internal perusahaan dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan strategi ST 3. Sesuaikan kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang eksternal untuk mendapatkan strategi WO 4. Sesuaikan kelemahan internal perusahaan dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan strategi WT. Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 6 .
25
Tabel 6. Matriks SWOT Faktor Internal
Kekuatan (Strengths)
Daftar faktor-faktor kekuatan internal
Kelemahan (Weaknesses) Daftar faktor-faktor kelemahan internal
Faktor Ekternal Peluang (Opportunities) Daftar faktor-faktor peluang eksternal
Ancaman (Threats) Daftar faktor-faktor ancaman eksternal
Kuadran I (Strategi S-O)
Kuadran III (Strategi W-O)
Strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada Kuadran II (Strategi S-T)
Strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
Strategi yang menggunakan kekuatan untuk menghadapi dan mengatasi ancaman
Strategi yang meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman
Kuadran IV (Strategi W-T)
Sumber : David, 2006
Tahap Keputusan Selanjutnya yang turut digunakan dalam proses analisis penetapan keputusan adalah QSPM. Adapun unsur-unsur yang terdapat di dalam QSPM adalah : strategi-strategi alternatif, faktor-faktor kunci, bobot, AS = nilai daya tarik, TAS = total nilai daya tarik, dan jumlah total nilai daya tarik. Langkah-langkah penggunaan QSPM di dalam proses penetapan keputusan adalah sebagai berikut : 1. Membuat daftar peluang/ancaman eksternal kunci dan kekuatan/kelemahan internal kunci dari kolom kiri QSPM. Informasi tersebut harus diambil langsung dari matriks EFE dan IFE. 2. Memberikan bobot pada setiap faktor eksternal dan internal kunci. Bobot tersebut sama dengan bobot yang ada di matriks EFE dan Matriks IFE. Bobot tersebut disajikan dalam kolom sebelah kanan kolom faktor-faktor keberhasilan kritis eksternal dan internal perusahaan. 3. Memeriksa matriks-matriks pencocokan yang terdapat pada tahap dua, dan mengenali strategi-strategi alternatif yang harus dipertimbangkan organisasi untuk ditetapkan. Strategi-strategi tersebut ditulis pada baris atas QSPM. 4. Menentukan nilai daya tarik (AS) yang didefinisikan sebagai angka yang menunjukan daya tarik relatif masing-masing strategi pada suatu rangkaian alternatif tertentu. Nilai daya tarik (AS) ditentukan dengan memeriksa masingmasing faktor internal dan eksternal satu per satu. Nilai daya tarik harus diberikan pada masing-masing strategi untuk menunjukkan daya tarik relatif suatu strategi terhadap yang lain, dengan mempertimbangkan faktor tertentu. Cakupan nilai daya tarik adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = wajar menarik, dan 4 = sangat menarik. Jika jawaban atas pertanyaan adalah tidak, hal tersebut
26
menunjukkan bahwa masing-masing faktor kunci tidak mempunyai pengaruh atas pilihan khusus yang dibuat. Garis (-) digunakan untuk menunjukkan bahwa faktor kunci tidak mempunyai pengaruh atas pilihan-pilihan khusus yang dibuat. 5. Menghitung TAS = total nilai daya tarik didefinisikan sebagai hasil mengalikan bobot (langkah dua) dengan nilai daya tarik di masing-masing baris (langkah empat). Total nilai daya tarik menunjukkan daya tarik relatif dari masing-masing strategi alternatif, dengan hanya mempertimbangkan dampak dari faktor keberhasilan krisis eksternal atau internal yang berdekatan. Semakin tinggi nilai daya tarik semakin menarik strategi alternatif tersebut. 6. Menghitung jumlah total daya tarik. Total nilai daya tarik dijumlahkan di masing-masing kolom strategi QSPM. Jumlah total nilai daya tarik (STAS) mengungkapkan strategi yang paling menarik dalam masing-masing rangkaian alternatif. Semakin tinggi nilainya menunjukkan semakin menarik strategi tersebut, dengan mempertimbangkan semua faktor krisis eksternal dan internal yang berkaitan yang dapat mempengaruhi keputusan strategis. Matriks QSP dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM) Strategi Alternatif Strategi 1 Strategi 2 Faktor-faktor kunci Bobot AS TAS AS TAS Faktor-faktor kunci eksternal Faktor-faktor kunci internal Jumlah total nilai daya tarik Sumber : David, 2006
1,0
27
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Umum Oz Corner Indra M. Roesli, M.M adalah pemilik Oz Corner Café, sebelumnya beliau pernah memiliki Usaha sejenis di kawasan Bantarjati Bogor Utara yang bernama “The Podjok Café” tersebut merupakan salah satu cafe yang Bogor dengan konsep keluarga, namun semua kalangan dapat datang dan menikmati menu – menu yang ada di cafe ini. Pada tahun 2010 the Pdjok cafe terpaksa ditutup oleh Indra M. Roesli, M.M, hal ini disebabkan tingginya biaya operasional dikawasan tersebut. Oz Corner didirikan pada tanggal 15 desember 2013, Cafe ini didirikan karena pemilik restoran, yaitu Indra M. Roesli, M.M melihat adanya peluang dan adanya pasar dalam pemenuhan kebutuhan dari para konsumen khususnya para remaja yang menginginkan adanya suatu tempat yang cukup luas, nyaman, dan menarik untuk berbagai macam kegiatan lengkap dengan paket menu makanan Nasional dan Western. Dengan pengalaman yang ada Indra M. Roesli, M.M membuat cafe dengan konsep remaja meskipun masih dapat dinikmati oleh kelurga. Oleh sebab itu, pemilik Oz Corner memutuskan untuk mendirikan cafe dengan menawarkan konsep “Urban Industrial” yang berbeda dari café yang lain dan berada dikawasan yang dekat dengan potensi pasar, seperti lembaga pendidikan. Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh Oz Corner yaitu memiliki fasilitas wifi dengan kapasitas tempat duduk 50 orang serta menyediakan masakan Sunda maupun masakan Eropa dan Cina yang sesuai dengan keinginan konsumen akan beragam menu pilihan. Oz Corner Café memiliki ciri khas yaitu café ini menyajikan berbagai variasi makanan Sunda, Eropa, dan Cina. Selain itu, dekorasi ruangan perpaduan antara unsur alam dan modern. Oz Corner Café memiliki penawaran harga bersaing, dengan harga yang diterapkan untuk menu makanan di Café ini mulai dari harga Rp 8.000,- sampai Rp 32.000,- dan harga minuman dimulai dari harga Rp 3.000,- sampai Rp 9.000,-. Harga yang diterapkan pada produk Oz Corner Café merupakan sasaran yang dipilih adalah semua kalangan ekonomi. adalah keluarga dan Remaja. Segmen pasar dari Oz Corner Café Penyediaan hotspot dan keramahan para pelayan semakin menambah keramaian pengunjung yang datang terutama pada saat akhir pekan. Oz Corner Café menggunakan motto “Makan lezat, minum enak, nongkrong sedap”. Motto ini bukan sekedar moto saja, namun diwujudkan ke dalam kualitas produk dan service yang dijual dibuat untuk menarik para konsumen berkunjung dan tentu saja datang ke Oz Corner. Lokasi Oz Corner berada di Jalan Sindang barang raya ( Letj. Ibrahim Adjie ) No. 175 Bogor. Visi dan Misi. Oz Corner Café mempunyai visi dan misi sendiri dalam menjalankan usahanya, yaitu untuk menciptakan dan membangun nilai-nilai usaha dan meningkatkan pertumbuhan usaha yang sehat dan secara berkesinambungan serta memberi kesejahteraan kepada seluruh karyawan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak majemen restoran diperoleh: 1) Visi Oz Corner Café Bogor yaitu menjadi yang terbaik dalam industri cafe yang ada di Kota Bogor dan menjadi ikon café di Kota Bogor. 2) Misi Oz Corner Café Bogor
28
a) Memberikan pelayanan yang baik dan prodak makanan yang bermutu baik. b) Membuat paket-paket menu makanan yang bersaing untuk menarik para konsumen. c) Menyediakan makanan yang berkualitas, halal dengan harga bersaing. Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan suatu kerangka kerja yang menghubungkan fungsi-fungsi yang terdapat di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dalam suatu organisasi atau perusahaan suatu proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang dilakukan, pembatasan tugas-tugas atau tanggung jawab serta wewenang yang memungkinkan orang-orang dapat bekerja bersama-sama seefektif mungkin guna mencapai tujuan yang berdasarkan atas hirarki dalam suatu organisasi. Setiap orang yang bekerja dalam perusahaan akan mengetahui kepada siapa harus bertanggung jawab dan kepada siapa tanggung jawab harus diberikan, sehingga tidak terjadi kesalahan pendelegasian tugas, wewenang, dan tanggung jawab. Oz Corner café memiliki struktur organisasi yang masih bersifat sederhana. Owner Oz Corner memiliki kekuasaan penuh dalam pengambilan keputusan. Dari Owner kekuasaan diteruskan ke Manager sebagai pengelola dan pelaksana operasional di Oz Corner Café Bogor. Untuk lebih Jelas, struktur organisasi Oz Corner Café Bogor dapat dilihat pada gambar 7
Manager
Executive Chef
Chef
Waiter/Waitress
Security
Gambar 7. Struktur Organisasi Oz Corner Café Bogor Adapun uraian tugas dari masing-masing jabatan pada struktur organisasi Oz Corner Cafe Bogor, sebagai berikut : 1. Manager a. Bertanggung jawab mengawasi perusahaan kepada pemilik b. Mengatur dan mengawasi secara keseluruhan pada kegiatan Operasional baik di service maupun di dapur c. Menentukan dan menerapkan strategi, tujuan utama dan kebijakan pengembangan usaha. d. Menyiapkan rencana dan anggaran serta aliran kas keuangan perusahaan. e. Menetapkan tugas, tanggung jawab dan wewenang setiap karyawan f. Memberikan bimbingan dan pengarahan umum, saran-saran dan perintah kepada karyawan dalam rangka pelaksanaan tugas masing-masing.
29
2. Chef Executive a. Membuat dan mengatur stok management serta menjaga kualitas terhadap bahan baku dan bahan pendukung masakan b. Meracik bumbu serta membuat menú masakan 3. Chef a. Berkoordinasi dengan Chef Executive dalam membuat masakan serta meramu minuman 4. Waiter/Waiters a. Melayani customer serta menjaga kebersihan cafe 5. Security a. Menjaga keamanan dan kertertiban serta kebersihan cafe Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan suatu aset yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan yang dapat menentukan usaha itu dapat berjalan dengan baik. Jumlah tenaga kerja yang ada di Oz Corner sebanyak 6 orang. Seluruh karyawan yang ada berstatus tetap. Berikut ini data karyawan Oz Corner (Tabel 8) Tabel 8 . Jumlah Tenaga Kerja dan Tingkat Pendidikan Oz Corner Café. No Jabatan Jenis Kelamin Jumlah Pendidikan (L/P) ( Orang ) Terakhir Manager L 1 PT Executive Chef L 1 SMP Chef P 1 PT Waiter L 1 SMK Waitress P 1 PT Security L 1 SMK Sumber: Oz Corner café Bogor, 2014
Karyawan di Oz Corner Café Bogor selain Executive Chef sistem perekrutan untuk menjadi karyawan bersifat kekeluargaan, artinya tenaga kerja umumnya memiliki hubungan keluarga ataupun kekerabatan baik dengan pemilik maupun karyawan yang sudah dipekerjakan oleh Oz Corner Cafe serta melalui wawancara langsung dengan pemilik restoran. Perekrutan Executive Chef dilakukan langsung oleh pemilik restoran beserta Manager untuk menjaga ciri khas rasa masakan di restoran. Karyawan juga diwajibkan mengenakan celemek agar terkesan rapi dan bersih. Celemek merupakan standar dari pihak Oz Corner Cafe.
Kegiatan Operasional dan Budaya Kerja Kegiatan operasional Oz Corner Cafe mulai buka pada pukul 10.00–22.00 WIB untuk hari reguler (Selasa-Kamis) dan pukul 10.00–23.00 WIB untuk hari weekend/libur. Oz Corner belum memiliki sistem pembagian jam kerja para pegawai (shift). Oz Corner memiliki disiplin tinggi dalam menetapkan dan menjalankan tata tertib karyawan. Setiap karyawan wajib hadir tepat waktu dan setiap karyawan memperoleh hari libur (day off) satu kali dalam seminggu yaitu pada hari senin.
30
Budaya kerja antar karyawan di Oz Corner Cafe sudah menerapkan profesionalisme, hal ini dikarenakan untuk selalu menjaga dan meningkatkan kinerja para karyawan guna bertahan pada persaingan restoran di Bogor. Pelayanan yang diberikan kepada para konsumen harus yang terbaik dan mengutamakan kepuasan pelanggan sehingga para konsumen merasa nyaman untuk berlama-lama di restoran serta tidak segan untuk dapat kembali berkunjung ke Oz Corner Café Kota Bogor, Jawa Barat. VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Lingkungan Internal Oz Corner Cafe Lingkungan internal merupakan aspek-aspek yang ada di dalam perusahaan. Kondisi lingkungan internal perusahaan dianalisis dan hasilnya akan digunakan dalam proses penyusunan strategi pemasaran Oz Corner Cafe. Hasil analisis terhadap kondisi internal perusahaan berupa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor yang terkait dengan lingkungan internal perusahaan meliputi Segmentation, Targetting, dan Positioning serta Marketing Mix. Segmentation, Targetting, Positioning Oz Corner Cafe 1. Segmentation Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen dimana masingmasing segmennya cenderung bersifat homogen dalam segala aspek, segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah, sehingga dapat memudahkan perusahaan memilih pasar yang dituju (Rangkuti, 2006). Pengelompokan segmentasi pasar Oz Corner Cafe dilakukan berdasarkan demografi, yaitu berdasarkan status sosial yang dapat dilihat dari variabel ekonomi seperti, pekerjaan, pendapatan dan kekayaan. Dari wawancara dengan manager Oz corner diketahui cafe ini memilih kelas sosial menengah bawah sebagai segmentasi pasarnya, hal ini dikarenakan pangsa pasar potensial di daerah itu kebanyakan berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa dan keluarga muda. Sehingga tepat apabila Oz corner memilih pasar segmentansi berdasarkan aspek demografinya. 1. Targetting Targetting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dituju. Berdasarkan segmentasi diatas, yang menjadi target atau pasar sasaran Oz corner adalah remaja dan keluarga. Pemilihan target didasarkan pada tujuan awal berdiri Oz corner, yaitu memberikan pelayanan yang memuaskan dan produk makanan yang bercita rasa tinggi, membuat paket-paket menu makanan yang menarik untuk para konsumen. menyediakan makanan yang berkualitas, halal dengan harga bersaing. Oz corner memilih pasar sasaran remaja. Alasan pemilihan sasaran tersebut karena di sekitar lokasi Oz corner terdapat kampus dan sekolah yang memiliki potensi pasar untuk diraih. Selain itu Oz corner memilih pasar sasaran keluarga, karena dengan perubahan pola gaya hidup masyarakat urban saat ini yang cenderung lebih memilih makanan siap saji dengan menu beragam dan harga terjangkau. 2. Positioning
31
Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar mendapatkan tempat khusus dalam pikiran pasar sasaran. Tujuannya adalah menempatkan merk dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan manfaat potensial bagi perusahaan (Phillip Kotler.2008). Selain itu positioning dapat berfungsi untuk mengkomunikasikan keunggulan produk yang bersifat khas kepada pasar sasaran, sehingga produk perusahaan memiliki posisi yang lebih baik dibanding produk pesaing. Berdasarkan wawancara dengan pihak manajemen, Oz corner ingin menempati posisi sebagai cafe keluarga dengan produk yang memiliki cita rasa yang khas dan pelayanan yang memuaskan serta harga yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat, tetapi di sisi lain Oz corner belum memiliki positioning yang kuat di mata pasar sasaran. Hal tersebut dikarenakan Oz corner belum memiliki ciri khas yang dapat mencuri perhatian konsumen terutama dari menu yang ditawarkan kepada konsumen. Marketing Mix Marketing mix (bauran pemasaran) merupakan variabel-variabel yang dapat dikendalikan atau dikontrol perusahaan melalui strategi pemasaran untuk dapat menguasai pasar. Setiap variabel saling terkait dan saling mendukung satu sama lain. Dengan marketing mix, pihak manajemen dapat mengimbangi bahkan mengalahkan pesaingnya meskipun pesaing sendiri juga memiliki marketing mix. Dalam konsep pemasaran jasa, variabel-variabel tersebut adalah : (1) Product, (2) Price, (3) Place, (4) Promotion, (5) People, (6) Process dan (7) Physic. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh hasil komponen strategi bauran pemasaran yang terdiri dari product mix, price mix, place mix, promotion mix, process mix, people mix, dan physic mix pada Oz Corner Café Kota Bogor secara lengkap akan dijelaskan sebagai berikut 1) Product Mix Pada penelitian ini product mix yang dimaksud berupa berbagai macam produk yang ditawarkan oleh Oz corner dan bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Berbagai macam produk yang ditawarkan di Oz corner terdiri atas beberapa menu pilihan. Adapun beberapa menu pilihan yang ditawarkan, yaitu Menu Western food, Indonesian food, Juice, Cold drink, Hot drink dan Soft drink. Begitu banyak menu yang ditawarkan bertujuan untuk menambah daya tarik para konsumen, menu yang ditawarkan kepada konsumen dirancang untuk dapat dinikmati oleh kalangan keluarga dan remaja. Tetapi tidak menutup kemungkinan semua kalangan dapat menikmati menu yang ditawarkan Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak manajemen, menu yang paling digemari oleh konsumen di Oz corner adalah nasi bakar. Menu yang ditawarkan oleh Oz coner dapat dilihat pada Gambar 9. Adanya penetapan strandarisasi resep di Café Oz corner merupakan salah satu cara untuk selalu menjaga kualitas produk, keseragaman produk, dan keseragaman citra produk yang dihasilkan.
32
Gambar 8. Produk Oz corner 2) Price Mix Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian nilai kepada konsumen dan mempengaruhi citra produk, serta keputusan konsumen untuk membeli (Lupiyoadi, 2008). Penetapan harga jual per porsi makanan di Café Oz corner sangat bervariasi dan ditampilkan jelas pada daftar menu. Café Oz corner menerapkan harga jual produk berdasarkan biaya produksi ditambah dengan profit, akan tetapi harga yang ditawarkan lebih rendah dari harga jual produk sejenis dari restoran lain. Hal ini berarti dalam memutuskan strategi penentuan harga restoran bertujuan untuk memaksimalkan harga dan pengembalian atas investasi serta meningkatkan daya saing terhadap restoran café yang menawarkan menu sejenis, sedangkan keragaman variasi harga berdasarkan paket menu yang ditawarkan oleh Oz corner bertujuan untuk menambah daya tarik konsumen, karena konsumen dapat bebas memilih menu dengan harga yang disesuaikan dengan kemampuan konsumen itu sendiri. Daftar menu dan harga dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Daftar Menu dan Harga Oz Corner Café 3) Place Mix Tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara jasa kepada konsumen dan di mana lokasi yang strategis (Lumpiyoadi, 2008). Tempat atau lokasi merupakan kunci atas banyaknya konsumen yang akan datang dan membeli produk Café Oz corner. Lokasi Oz corner berada di Kota Bogor yang mudah dijangkau karena posisinya berada di pinggir jalan raya utama Kota Bogor, selain itu dekat dengan pusat keramaian, seperti Giant express Sindang Barang, sekolah, perkantoran dan pusat perbelanjaan. Hal ini berarti tempat/lokasi pada Café Oz corner termasuk pada jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi konsumen
33
mendatangi pemberi jasa, karena pemilihan tempat yang dekat dengan konsumen (lokasi strategis) dapat mempermudah konsumen untuk menjangkau café tersebut. 4) Promotion Mix Kegiatan promosi merupakan salah satu bagian dalam pemasaran yang diharapkan dapat memperkenalkan produk restoran kepada masyarakat luas. Café Oz corner melakukan kegiatan periklanan melalui media cetak dan media elektronik dengan memanfaatkan sosial media. Café Oz corner dijadikan sebagai tempat untuk liputan wisata kuliner di salah satu redaksi media cetak lokal tujuannya untuk menginformasikan eksistensi Cafe Oz corner, pemberian diskon kepada konsumen pilihan, hal ini memiliki dampak para pelanggan berdatangan kembali dengan mengajak keluarga, teman atau rombongan lainnya, informasi Ecommerce (melalui e-mail, sms untuk pemberitahuan kepada konsumen bahwa ada menu baru dari restoran), serta adanya papan interpretasi yang dapat mengarahkan konsumen menuju lokasi Café Oz corner. Dampak yang dihasilkan dari sarana promosi ini konsumen yang datang bertambah dari sebelumnya, akan tetapi strategi yang diterapkan dirasakan masih belum optimal hal ini dapat dilihat dari jumlah konsumen yang membeli produk belum mengalami peningkatan secara signifikan. 5) Process Mix Proses memperhatikan secara individual yang diberikan perusahaan kepada konsumen seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelanggannya. Café Oz Corner sudah memperhatikan bauran pemasaran proses hal ini dapat dilihat dari kecepatan transaksi pembayaran dan penyajian makanan sudah memiliki standar waktu, konsumen yang membeli di Café Oz Corner akan mendapatkan diskon harga apabila menu yang dipesan belum disajikan dalam 15 menit dari waktu pemesanan. Dari pandangan konsumen kecepatan pelayanan dalam penyajian hidangan sangat baik, konsumen tidak menunggu lama untuk menikmati hidangan yang dipesan. Dalam penggunaan bahan baku produknya berasal dari pasar yang ada, pembelian terhadap bahan baku dilakukan setiap hari, hal ini dikarenakan pihak restoran menginginkan bahan baku yang masih dalam keadaan segar. Biasanya pesanan dibeli setiap pagi hari. Apabila pasokan bahan baku atau bahan pelengkap tidak tersedia maka alternatif pembelian bahan baku ke Pasar Induk Kemang yang letaknya tidak jauh dari Café Oz corner. Kualitas dari penggunaan bahan baku dan bahan pelengkap sangat dijaga oleh pihak Oz coner, karena hal ini sangat berpengaruh pada hasil masakan yang dibuat. 6) People Mix Orang atau karyawan merupakan bagian terpenting dalam perusahaan, karyawan merupakan orang yang terlibat dalam pemberian jasa dan merupakan faktor intern yang memiliki peran yang cukup besar dalam mewujudkan jasa yang dikehendaki oleh pelanggan, orang atau karyawan sangat mempengaruhi keberhasilan suatu usaha. Sikap karyawan merupakan penilaian citra terhadap pelayanan dan pengetahuan tentang produk yang ditawarkan restoran kepada konsumen. Café Oz corner memiliki jumlah karyawan sebanyak enam orang dengan tingkat pendidikan yang berbeda. Manager café bertugas sebagai penanggung jawab café, mengatur keuangan, pembelanjaan bahan makanan, merencanakan promosi café dan mengatur fungsi dan tugas karyawannya.
34
Executive Chef bertugas untuk membuat inovasi menu baru, mengatur stok bahan baku dan membawahi chef dan waiter. Chef bertugas sebagai asisten executive chef dalam meracik masakan. Waiter bertugas sebagai melayani konsumen dan menjaga kebersihan lingkungan café, serta security bertugas untuk menciptakan keamanan dan mengelola lahan parkir bagi konsumen.
Gambar 10. Pelayanan Karyawan Café Oz Corner Cafe 7) Physic Mix Bukti fisik mengenai desain dan lay out bagunan yang dimiliki Café Oz corner diharapkan dapat menarik dan nyaman bagi konsumen sehingga konsumen merasa nyaman berada di tempat tersebut. Lahan parkir merupakan hal yang menjadi pertimbangan konsumen yang membawa kendaraan di daerah perkotaan dilihat dari segi keamanan dan ketersediaan lahan. Lahan parkir yang cukup luas, menjadi salah satu kelebihan yang dimiliki Café Oz corner. Meja dan kursi makan serta desain ruangan yang menarik dapat membuat konsumen merasa nyaman dan ingin datang kembali. Fasilitas free hot spot dapat memfasilitasi kebutuhan akan perubahan gaya hidup masyarakat yang selalu menginginkan informasi penting terkini. Fasilitas ini bertujuan untuk meraih segmen pelajar, mahasiswa dan pegawai perkantoran lainnya yang tidak bisa lepas dari layanan informasi seperti internet. Penilaian konsumen untuk fasilitas layanan ini sangat baik, konsumen berpendapat layanan ini sangat bermanfaat. Layanan ini dapat menanmbah kenyamanan konsumen Selain itu, Café Oz corner berencana memberikan hiburan berupa “open mic” yang dilakukan oleh para komedian yang berasal dari komunitas Stand up Comedy Bogor yang bertujuan untuk menghibur para pengunjung yang datang pada saat malam rabu.
Gambar 11. Desain Ruangan dan Lahan Parkir, Oz Corne Café Bogor
35
Manajemen dan keuangan Manajemen dalam perusahaan akan dapat memperbaiki kinerja perusahaan jika memiliki perencanaan untuk membantu perusahaan mencapai hasil yang maksimum dari usaha yang dijalankan. Oz Corner Cafe memiliki suatu perencanaan ingin meningkatkan keuntungan khususnya dalam industri kuliner melalui pengolahan produk yang berkualitas dan bermutu. Diperlukan suatu organisasi yang terencana untuk menghasilkan produk berkualitas. Pengorganisasian yang dimiliki oleh Oz Corner Cafe bersifat fungsional dimana karyawan yang bertanggung jawab terhadap salah satu dari berbagai fungsi yang ada di dalam perusahaan. Perekrutan karyawan dilakukan dengan memposisikan karyawan sesuai dengan keahlian masing-masing, sehingga tidak akan terjadi kelalaian dalam menjalankan tugasnya. Agar karyawan tidak lalai dalam melakukan pekerjaannya, Oz Corner memberikan motivasi kerja dan insentif bagi karyawan, sehingga para karyawan selalu bersemangat dalam mengerjakan setiap aktivitasnya dalam perusahaan. Dalam proses pengontrolan terutama kualitas produk Oz Corner Cafe sudah melakukannya dengan baik dengan mengontrol kualitas produk, sehingga produk yang dihasilkan tidak akan merugikan pelanggan. Keuangan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam setiap usaha, begitu juga dengan OzCorner Cafe. Berdasarkan wawancara dengan manajer Oz Corner Cafe kondisi keuangan cukup baik karena menggunakan modal sendiri dan tidak memiliki hutang. permodalan berasal dari dana pribadi pemilik yaitu Indra M.Roesli, M.M. Hingga saat ini belum pernah melakukan pinjaman kepada lembaga keuangan manapun. Dengan demikian segala kebijakan yang diambil pihak managemen dalam pemasaran cafe tidak dipengaruhi orang lain. Modal milik sendiri merupakan salah satu kekuatan Oz Corner, karena keadaan cafe tidak tergantung oleh pihak ketiga sehingga cafe tidak perlu memikirkan masalah pengembalian kredit kepada pihak bank. Penggunaan dan pengalokasian laba cafe dapat sepenuhnya digunakan oleh cafe untuk pengembangan usaha selanjutnya. Analisis Lingkungan Eksternal Analisis lingkungan eksternal menekankan pada identifikasi dan evaluasi kegiatan yang terjadi di luar kendali perusahaan, yang mengungkapkan peluang dan ancaman utama yang dihadapi oleh perusahaan. Sehingga perusahaan dapat menyusun strategi untuk mengambil keuntungan dari peluang dan menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman. Analisis lingkungan eksternal dalam perusahaan dapat dibagi menjadi lima kategori, diantaranya adalah ekonomi, sosial, budaya, demografi dan lingkungan, politik, pemerintah, dan hukum, teknologi, dan kekuatan kompetitif. Ekonomi Kondisi makro ekonomi kota Bogor yang relatif stabil saat ini memberikan pengaruh positif terhadap kecendrungan iklim usaha (BPS 2014). Hal ini memudahkan perusahaan dalam penambahan akses modal untuk memperluas usahanya dengan banyaknya program penambahan modal serta pelatihan terhadap UKM (usaha Kecil Menengah) baik oleh pemerintah maupun pihak swasta. Selain
36
itu, peningkatan PDRB Kota Bogor1. memberikan pengaruh terhadap Oz Corner terutama pada peningkatan pola konsumtif masyarakat. Inflasi secara langsung mempengaruhi kinerja (tingkat laba) perusahaan di sektor riil. Kenaikan inflasi dalam suatu periode dapat meningkatkan biaya produksi sehingga laba perusahaan di sektor riil menjadi berkurang. Daya beli masyarakat pun melemah akibat kenaikan inflasi, apalagi didukung bahwa Industri rumah makan sangat tergantung terhadap pasokan bahan makanan. Tingkat Inflasi kota Bogor tahun kalender Januari 2014 sebesar 0.74 persen2, Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks seluruh kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 1.85 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0.49 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0.73 persen; kelompok sandang 0.16 persen; kelompok kesehatan 0.39 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0.12 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0.09 persen. Laju inflasi juga mempengaruhi kebijakan perusahaan dalam rencana target penjualan secara keseluruhan. Pengaruh besar dari dampak inflasi sangat dirasakan oleh Oz Corner Cafe adalah kenaikan harga bahan baku masakan seperti beras, dimana menu favorit di cafe ini adalah nasi bakar, sehingga Oz Corner Cafe mensiasatinya dengan mengurangi volume menu masakan yang disajikan agar harga menu masakan tetap dapat dijangkau oleh target pasar yang dituju Oz Corner Cafe. Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan. Perubahan sosial, budaya, demografi dan lingkungan memberi pengaruh terhadap hampir semua produk, jasa, pasar dan pelanggan. Loyalitas pelanggan terhadap pembelian produk Oz Corner beberapa diantaranya dipengaruhi oleh faktor kualitas dan kepuasan terhadap menu yang ditawarkan Oz Corner Cafe. Selain itu dengan berubahnya pola hidup dan kebiasaan masyarakat mengkonsumsi makanan di luar rumah, pelayanan yang baik, variasi menu makanan, cita rasa, kelezatan makanan serta kecepatan penyajian merupakan alasan yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih restoran/café. Oz Corner berusaha untuk memanfaatkan peluang tersebut dengan melihat permintaan pasar sehingga Oz Corner berinisiatif untuk terus meningkatkan kualitas dan variasi menu serta penambahan fasilitas agar dapat membuat pelanggan tetap melakukan pembelian terhadap produk Oz Corner. Politik, Pemerintah dan Hukum Kondisi politik dan hukum suatu negara akan mempengaruhi kebijakan suatu perusahaan. Kondisi politik yang stabil dapat memberikan pengaruh yang positif bagi perusahaan sedangkan kondisi politik yang tidak stabil dapat memberikan pengaruh yang negatif bagi perusahaan, bahkan mampu mematikan bisnis (yerismatika, 2007). Kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pengolahan makanan dan minuman adalah tentang perlindungan masyarakat dari produk pangan olahan yang membahayakan kesehatan masyarakat. Kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan perlindungan makanan yaitu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 tahun 1999 peraturan yang 1 2
BPS Kota Bogor 2014 BPS Kota Bogor 2014
37
berisikan kewajiban produk pangan olahan. Dalam PP. No 69 tahun 1999 menyatakan semua produk makanan dan minuman yang akan dijual di Wilayah Indonesia, baik produksi lokal maupun impor, harus didaftarkan dan mendapat nomor pendaftaran dari Badan POM, sebelum boleh beredar kepasar. Peraturan ini berlaku bagi semua produk pangan yang dikemas dengan menggunakan label sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.Mengingat produk yang dihasilkan Oz Corner berorientasi pada masakan olahan, maka hendaknya harus mematuhi peraturan tersebut. Teknologi Perubahan teknologi dapat mengurangi hambatan biaya perusahaan, menciptakan siklus produksi yang lebih pendek, menciptakan kekurangan dalam keterampilan teknis, serta menghasilkan perubahan dalam nilai-nilai dan harapan karyawan, manajer, dan pelanggan. Kemajuan teknologi dalam perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif baru yang baik dari keunggulan saat ini, hal ini di dukung dengan pengetahuan yang mendalam mengenai penggunaan teknologi yang dipakai. Teknologi yang digunakan oleh Oz Corner dapat dikatakan modern meskipun belum digolongkan berteknologi tinggi. Alat-alat yang dimiliki masih banyak menggunakan peralatan standar rumah tangga, menurut manager Oz Corner hal ini karena peralatan sudah di sesuaikan dengan kebutuhan proses produksi sehigga peralatan tersebut digunakan. Teknologi informasi dan komunikasi juga diperlukan dalam kegiatan pemasaran Oz Corner, sebagai alat penghubung antara perusahaan dengan konsumen. Kekuatan Kompetitif Kekuatan kompetitif adalah pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi dalam banyak industri. Hakikat persaingan suatu industri terdiri dalam lima bagian, diantaranya adalah : 1. Ancaman Pendatang Baru Masuknya pendatang baru pada industri kuliner akan memberikan implikasi berkurangnya pangsa pasar dan bahkan penurunan pada penjualan, sehingga hal ini dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. Hambatan masuk bagi pendatang baru dalam industri kuliner dilihat dari skala ekonomis dan permodalan cukup rendah, karena untuk memulai usaha ini tidak diperlukan skala ekonomi yang besar kebutuhan modal awal relatif kecil. Secara legal formal, masalah regulasi tidak berpengaruh kepada pendatang baru yang ingin memasuki bisnis ini, karena pemerintah tidak membatasi atau menghambat masuknya perusahaan kedalam industri dengan peraturan-peraturan tertentu, malah sebaliknya pemerintah menunjukkan dukungannya terhadap perkembangan industri mikro, kecil dan menengah. Untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya perusahaan dapat menampilkan atau menciptakan identifikasi merk produk yang ditawarkan, sehingga produk yang dihasilkan oleh Oz Corner memiliki daya tarik yang tinggi bagi guna mendapatkan atau merebut perhatian pelanggan. 2. Tingkat Persaingan Antar Perusahaan Tinggi rendahnya persaingan antar perusahaan dalam industri dapat dilihat dari jumlah peserta pesaing yang kurang lebih setara dalam hal ukuran dalam kekuatan modal dan penguasaan pangsa pasarnya. Pada kebanyakan industri gerakan persaingan oleh satu perusahaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap para pesaingnya dan dengan demikian dapat mendorong perlawanan atau
38
usaha untuk menandingi gerakan tersebut, artinya perusahaan-perusahaan saling tergantung dengan perusahaan lain. Tingkat persaingan antar perusahaan dalam industri kuliner saat ini cenderung kompetitif. Hal ini dilihat dengan perkembangan restoran yang cukup tinggi serta banyaknya restoran yang menawarkan berbagai kelebihan produknya. Oz Corner Cafe menetapkan Bumi Teh dan Coffe cafe sebagai pesaing utama dalam usaha industri kuliner di daerah Sindang Barang ( Letjen. Ibrahim Ajie). Oz Corner Cafe memiliki keunggulan dalam penetapan harga penjualan dan variasi menu masakan, dimana Oz Corner menentukan harga lebih rendah dibandingkan harga pesaing dan menu – menu masakan western dan nasional yang tidak dimiliki oleh pesaing. 3. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok Kekuatan tawar-menawar pemasok (barganing power of supplier) mempengaruhi intensitas persaingan dalam industri, ketika hanya ada sedikit produk subsitusi yang cukup bagus, atau biaya untuk mengganti bahan baku cukup mahal. Sering kali kepentingan yang dicari oleh pemasok dan produsen adalah memberikan harga yang masuk akal, memperbaiki kualitas, dan mengembangkan jasa baru. Kebebasaan pemasok mempunyai peranan yang penting dalam kelancaran proses produksi suatu perusahaan. Para pemasok dan produsen sering kali bekerja sama dengan menetapkan harga yang terjangkau, mutu yang lebih baik, penyerahan barang tepat waktu, dan mengurangi biaya persediaan. Adapun bentuk lain yaitu tanpa adanya perjanjian kerja sama terlebih dahulu sehingga memberikan kebebasan pada pihak perusahaan untuk memilih pemasoknya. Analisis kekuatan tawar menawar pemasok ditujukan untuk melihat kemampuan pemasok dalam mempengaruhi industri melalui kenaikan harga atau pengurangan kualitas peroduk. Kekuatan tawar menawar pemasok dipengaruhi sejumlah kondisi, adapun kekuatan tawar menawar pemasok menjadi besar apabila jumlah pemasok terbatas, tidak tersedianya bahan baku pengganti, peran produk yang dipasok bagi perusahaan, serta besarnya biaya yang dikeluarkan perusahan untuk beralih ke pemasok lain. Pemasok bagi Oz Corner Cafe adalah pasar tradisional yang bertempat di Warung jambu Bogor. Meskipun Oz Corner café memiliki alternatif pemasok yakni pasar induk kemang, Oz Corner tidak memiliki kekuatan tawar dalam hal harga karena harga bahan baku ditentukan oleh harga pasar. 4. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli Kualitas produk dan pelayanan, informasi produk, jumlah pembeli, serta kemudahan konsumen beralih produk ke pesaing yang sejenis maupun substitusinya adalah faktor-faktor yang berpengaruh kuat terhadap kekuatan tawar-menawar pembeli. Kekuatan tawar-menawar pembeli sangat besar, karena jumlah alternatif pilihan cafe, tempat makan atau restoran di Kota Bogor sangat banyak, sehingga penawaran tinggi dan konsumen bebas memilih tempat makan atau restoran yang sesuai dengan keinginannya. Ketika kekuatan tawar menawar konsumen (bergaining power of consumer) cukup besar cukup sulit mendapatkan kesetiaan pelanggan dan merupakan ancaman bagi perusahaan. Oleh karena itu Oz Corner Cafe berusaha mengikuti keinginan konsumen dengan meningkatkan kreativitas, inovasi produk dan peningkatan kulaitas pelayanan serta meningkatkan fasilitas-fasilitas pendukung untuk kenyamanan konsumen. Untuk
39
menaikkan harga menu yang ditawarkan pihak manajemen sangat mempertimbangkan, dikarenakan pihak Oz Corner Cafe tidak ingin kehilangan konsumen yang akan beralih ke cafe atau restoran dengan harga yang lebih murah. 5. Ancaman dari Produk Pengganti Ancaman produk substitusi merupakan produk yang memiliki manfaat serta kegunaan yang sama sehingga dapat menggantikan fungsi produk lain yang bertujuan memenuhi kebutuan konsumen. Produk pengganti atau subtitusi merupakan ancaman yang menghambat perkembangan café. Di Kota Bogor produk subtitusi dari menu dihasilkan oleh Oz Coener sangat banyak. Ancaman terbesar juga datang dari rumah makan dengan konsep warung tenda yang jumlahnya sangat banyak di Kota Bogor. Banyaknya restoran dengan produk subtitusi membuat konsumen memiliki banyak pilihan untuk mencoba menu lain, selain dari nasi bakar. Dengan demikian, jumlah konsumen nasi bakar akan berkurang sehingga berdampak bagi pengurangan jumlah konsumen Oz Corner Café. Identifikasi Lingkungan Internal Perusahaan Setelah mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang, selanjutnya dilakukan perumusan strategi. Perumusan strategi meliputi tiga tahapan, yaitu tahap masukan, tahap pencocokan, dan tahap pengambilan keputusan. Tahap Masukan Tahap masukan merupakan tahap untuk memasukkan hasil analisis dan identifikasi terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Hasil analisis dan identifikasi lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan akan disusun kedalam matriks IFE. Sedangkan hasil analisis dan identifikasi kondisi eksternal berupa peluang dan ancaman akan disusun kedalam matriks EFE. a. Analisis Matriks IFE Perumusan strategi Matriks Internal Factor Evaluasi (IFE) dapat digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam bidang fungsional bisnis. Matriks IFE juga dapat memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan diantara bidang-bidang fungsional tersebut serta mengetahui seberapa besar peranan dari faktor-faktor internal yang terdapat pada perusahaan. Matriks IFE menggambarkan kondisi internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dihitung berdasarkan rating dan bobot yang diambil kuesioner dari tiga orang yang terdiri dari pemilik, manajer operasional dan satu orang karyawan Oz Corner. Tabel 9, menunjukkan matriks IFE yang menganalisis 18 faktor sukses kritis yang terdiri dari sembilan kekuatan dan sembilan kelemahan.
40
Tabel 9. Matrik IFE Oz Corner Cafe. Faktor Strategi Internal
Bobot
Rating
Skor
0,070 0,056 0,060 0,062 0,052 0,052 0,036 0,059 0,065
3,33 3,67 3 4 3,67 3,67 3 3,67 4
0,234 0,205 0,179 0,248 0,189 0,109 0,217 0,261 0,263
Stok manajemen kurang baik Sistem keuangan dan administrasi sederhana Fasilitas Hiburan Menu khas Penurunan omset penjualan Promosi penjualan Sarana pengiriman produk Waktu penyajian masakan Pelatihan kepada SDM
0,047 0,057 0,048 0,042 0,052 0,046 0,052 0,069 0,061
0,095 0,094 0,065 0,071 0,069 0,092 0,069 0,091 0,102
Total
1,000
2 1,67 1,33 1,67 1,33 2 1,33 1,33 1,67 46,67
Kekuatan
Kebersihan, kesegaran dan kualitas produk Lokasi strategis Pelaksanaan manajemen cukup baik. Perusahaan memiliki pelanggan tetap Harga produk bersaing Perusahaan sudah melakukan penelitian sendiri Keragaman menu Tenaga kerja yang terampil Loyalitas karyawan Kelemahan
Berdasarkan hasil perhitungan matrik IFE pada Tabel 9, terlihat bahwa Loyalitas karyawan merupakan kekuatan utama yang dimiliki oleh perusahaan dengan jumlah skor 0,263 dan Tenaga kerja yang terampil jumlah skor 0,261, sedangkan kelemahan utama adalah pelatihan SDM dengan skor 0,102 dan Stok manajemen kurang baik dengan skor 0,095. Total skor berkisar antara 1 sampai 4 dengan rata-rata 2,5. Pada matriks IFE total skor di bawah 2,5 menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kondisi internal yang lemah dalam memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan, sedangkan jika di atas 2,5 maka menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kondisi internal yang kuat dalam memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan. Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 9 maka diperoleh total bobot skor sebesar 2,543. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi internal Oz Corner Cafe diatas rata-rata atau dapat dikatakan cenderung kuat dalam memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan. Identifikasi Lingkungan Eksternal Perusahaan Matrik EFE berisi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Alat perumusan strategi Matrik EFE digunakan untuk merangkum dan mengevaluasi informasi mengenai peluang dan ancaman utama dalam suatu usaha yang dihitung berdasarkan rating dan bobot yang diambil kuesioner dari tiga orang yang terdiri dari pemilik, manajer operasional dan satu orang karyawan Oz Corner.
2,543
41
Tabel 10. Matrik EFE Oz Corner Café. Faktor Startegi Eksternal
Bobot
Rating
0,149
2,33
0,116
2,67
0,125
3
0,128
3
0,116
2,33
0,131
2,33
0,125
2,33
0,110
2,33
Skor
Peluang
Peningkatan jumlah wisatawan ke kota Bogor Peningkatan PDRB kota Bogor Meningkatnya Tren pola hidup masyarakat Konsumsif Perkembangan teknologi yang cepat dalam bidang produksi, informasi, komunikasi dan transportasi
0,34 7 0,31 0 0,37 5 0,38 4
Ancaman
Meningkatnya Pertumbuhan jumlah restoran kota Bogor Meningkatnya Harga bahan baku Daya tawar menawar pembeli relatif kuat Ancaman masuknya pendatang baru relatif besar Total
1,000
0,27 1 0,30 6 0,29 2 0,25 7 2,541
Berdasarkan hasil analisis matriks EFE pada Tabel 10 menunjukkan bahwa faktor yang menjadi peluang utama perusahaan adalah Perkembangan teknologi yang cepat dalam bidang produksi, informasi, komunikasi dan transportasi dengan Skor 0,384. Sedangkan ancaman utama adalah meningkatnya harga bahan baku dengan skor 0,306. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 10, maka diperoleh total bobot skor sebesar 2,541. Hal ini menunjukkan Oz Corner Cafe mampu merespon faktor eksternal dengan memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman. Matrik IE (Internal-Eksternal) Tahap selanjutnya dari hasil evaluasi dan analisis yang telah dilakukan sebelumnya, maka akan lebih dipertajam dengan analisis internal dan eksternal yang menghasilkan matrik internal-eksternal (IE), sehingga dapat diketahui posisi perusahaan. Matrik ini selanjutnya bisa digunakan untuk mempermudah dalam memberikan pemilihan alternatif strategi. Informasi spesifik tentang lingkungan internal maupun eksternal perusahaan mengacu pada satu cara untuk mendapatkan suatu kemampuan strategi antara peluang eksternal dan kekuatan internal. Penentuan posisi perusahaan sangat penting bagi perusahaan dalam memiliki alternatif strategi untuk menghadapi perubahan yang terjadi dalam usaha yang dijalankan. Nilai matrik IFE yang didapat adalah sebesar 2,54 dimana Oz Corner Cafe berada pada kondisi rata-rata dalam melakukan kegiatan pemasaran. Nilai matrik EFE sebesar 2,541 yang memperlihatkan bahwa respon yang diberikan oleh perusahaan terhadap lingkungan eksternal tergolong menengah. Apabila masing-masing total skor dari faktor internal maupun eksternal diposisikan ke dalam matrik IE, maka posisi perusahaan saat ini berada pada sel V
42
(Gambar 13). Pada sel ini strategi yang harus dijalankan oleh perusahaan adalah mempertahankan dan memelihara (hold and maintain).
Total Nilai EFE Yang Diberi Bobot
4,0 Tinggi 3,0-4,0
(I)
(II)
(III)
(IV)
(V) Oz Corner Café
(VI)
(VII)
(VIII)
(IX)
3,0
Menengah 2,0-2,99 Rendah 1,0-1,99
Total Nilai IFE Yang Diberi Bobot Kuat Rata-rata Lemah 3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99
2,0
1,0 Gambar 12. Matriks IE Oz Corner Café
Strategi yang tepat digunakan pada posisi ini adalah strategi intensif yaitu dengan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk (David,2006). Strategi penetrasi pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk dan jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar. Penetrasi pasar meliputi penambahan jumlah tenaga penjualan, peningkatan pengeluaran untuk iklan, penawaran produk-produk dan promosi penjualan secara intensif. Dengan kata lain strategi ini dapat dilakukan dengan melakukan promosi yang lebih gencar. Promosi tersebut dapat berupa promosi melalui media iklan televisi, koran, majalah dan lain-lain. Pengembangan produk adalah sebuah strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada saat ini. Strategi ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas makanan dan minuman. Produk juga dapat dikembangkan dengan menambah jumlah menu yang ada, selain untuk memperbanyak pilihan bagi konsumen penambahan menu juga untuk mempertahankan konsumen agar tidak bosan terhadap menu masakan di Oz Corner Café. Strategi yang dihasilkan pada matrik IE hanya menghasilkan alternatif strategi secara umum tanpa adanya implementasi strategi yang lebih teknis pada tingkat perusahaan. Oleh karena itu matrik IE dilengkapi oleh matrik SWOT yang berupa langkah-langkah kongkrit yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan berdasarkan pengembangan dari matrik IE. Analisis Matrik SWOT Analisis matrik SWOT adalah alat untuk mencocokkan beberapa tipe strategi pada kondisi internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan serta lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Dengan menggunakan alat analisis ini diharapkan perusahaan dapat menyusun strategi berdasarkan kombinasi antara faktor-faktor internal dan
43
eksternal yang telah disajikan dalam matrik IFE dan EFE, sehingga pada akhirnya didapatkan strategi yang sesuai berdasarkan kondisi perusahaan. Strategi ini terdiri dari strategi SO (strengths-opportunities), strategi ST (strengths-threats), strategi WO (weakness-opportunities), dan strategi WT (weakness-threats). Hasil analisis matrik SWOT pada Oz Corner Cafe dapat dilihat pada Tabel 11. Berdasarkan analisis matrik SWOT dapat dirumuskan empat alternatif strategi yang terdiri dari : a. Strategi S-O (Strengths-Opportunities) Strategi S-O adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaaan untuk memanfaatkan peluang eksternal yang ada agar memperoleh keuntungan bagi perusahaan. Terdapat alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi S-O yaitu: Melakukan penetrasi pasar “pelajar” dengan membuat menu paket pelajar. Strategi ini lebih menekankan pada penyediaan berbagai macam produk bagi pembeli potensial, sebagai strategi pemasaran merupakan suatu kekuatan bagi perusahaan yang dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menarik pelanggan potensial. Lokasi strategis yaitu berada di sekitar sekolah, universitas dan perkantoran, harga produk bersaing serta meningkatnya tren pola hidup masyarakat konsumsif menjadi kekuatan dan peluang untuk menjalankan strategi ini, sehingga akan menambah jumlah penjualan dengan memasuki pangsa pasar yang masih tersedia. b. Strategi W-O (Weakness-Opportunities) Strategi W-O adalah strategi bertujuan untuk mengatasi kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal yang dimiliki oleh perusahaan. Ada alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi W-O, yaitu : Melakukan promosi dengan gencar, menggunakan peralatan dapur modern seperti : cash register, grill burner, chiller, freezer, water heater, dan lain-lain. promosi kepada konsumen dan calon konsumen terhadap produk yang dihasilkan dengan cara menunjukkan kepada konsumen bagaimana proses produksi dilakukan, sebagai bentuk kegiatan pemasaran. Selama ini promosi yang dilakukan oleh Oz Corner bisa dikatakan belum maksimal, karena hanya mengandalkan promosi dari sosial media dan promosi secara langsung melalui rekanan. Dengan kata lain strategi ini dapat dilakukan dengan melakukan promosi yang lebih gencar. Promosi tersebut dapat berupa promosi melalui media iklan televisi, koran, majalah dan lain-lain. Penggunaan peralatan dapur modern dilakukan untuk mensiasati weakness (kelemahan) perusahaan dalam waktu penyajian, dimana penggunaan alat ini akan mempercepat proses penyajian masakan terutama pada waktu weekend yang ramai akan pengunjung. c. Strategi S-T (Strengths-Threats) Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal perusahaan. Alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi S-T yaitu : Memperbaiki atau memodifikasi produk (Disversifikasi pruduk) Peningkatan variasi produk dengan penganekaragaman menu melalui inovasi produk. Strategi ini dilakukan agar konsumen tidak merasa bosan akan menu makanan yang disediakan. Selain itu peningkatan kualitas pengembangan produk melalui variasi menu dapat meningkatkan nilai penjualan cafe Strategi ini lebih menekankan pada
44
penyediaan berbagai macam produk bagi pembeli potensial. Dasar pemikiran strategi ini adalah bahwa pelanggan memiliki selera masing-masing dan selera tersebut dapat berubah sepanjang waktu. Oleh karena itu pelanggan membutuhkan variasi dan perubahan, untuk itu perusahaan harus mampu memenuhi variasi tersebut (David, 2006) d. Strategi W-T (Weakness-Threats) Strategi W-T adalah strategi yang diarahkan pada pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Terdapat satu alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi W-T yaitu Menambah fasilitas hiburan dan efisiensi biaya total strategi ini dilakukan agar memberikan kelengkapan fasilitas yang memadai serta kenyamanyan bagi konsumen. Fasilitas hiburan ini memang diperlukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap layanan jasa yang diberikan. Pihak manajemen Oz corner mengatakan akan menyediakan hiburan berupa “Stand Up Comedy”, hiburan ini mungkin dapat menarik konsumen terutama remaja dimana jenis hiburan ini sedang booming dan banyak komunitas-komunitas Stand Up Comedy sehinggga berpotensi menambahan jumlah pemasukan yang semakin berkurang akibat persaingan yang ketat.
45
Tabel 11. Matrik SWOT Oz Corner Cafe.
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Peluang (Opportunities) 1. Peningkatan jumlah wisatawan ke kota Bogor 2. Peningkatan PDRB kota Bogor 3. Meningkatnya Tren pola hidup masyarakat Konsumsif 4. Adanya perkembangan teknologi yang cepat dalam bidang produksi, informasi, komunikasi dan transportasi Ancaman (Threaths) 1. Meningkatnya Pertumbuhan jumlah restoran kota Bogor 2. Harga bahan baku meningkat 3. Daya tawar menawar pembeli relatif kuat 4. Ancaman masuknya pendatang baru relatif besar
Kekuatan (Strengths) 1. Kebersihan, kesegaran dan kualitas produk 2. Lokasi strategis 3. Pelaksanaan manajemen cukup baik 4. Perusahaan memiliki pelanggan tetap 5. Harga produk bersaing 6. Perusahaan sudah melakukan penelitian sendiri 7. Keragaman menu 8. Tenaga kerja yang terampil 9. Loyalitas karyawan Strategi S-O 1. Melakukan penetrasi pasar “pelajar” dengan membuat menu paket pelajar (S2,S3,S4,S5,O3,O4)
Kelemahan (Weakness) 1.Stok manajemen kurang baik 2. Sistem keuangan dan administrasi sederhana 3. Fasilitas hiburan 4. Menu khas 5. Penurunan omset penjualan 6. Promosi penjualan yang kurang 7. Sarana pengiriman produk 8. Waktu penyajian masakan 9. Pelatihan SDM
Strategi S-T 3. Memperbaiki atau memodifikasi produk /disversifikasi produk (S1,S3,S4,S5,S6,S8,T1,T 3,T4)
Strategi W-T 4. Menambah fasilitas hiburan dan efisiensi biaya total ( W1,W2,W3,W5,W6,T 2,Y3,T4)
Strategi W-O 2. Melakukan promosi dgn gencar, menggunakan peralatan dapur modern seperti : cash register, grill burner, chiller, freezer, water heater, dan lain-lain (W3,W4,W6,W8,01,O 2,O3.O4)
Matrik QSPM (Quantitative Strategic Planing Matrix) Pada tahap selanjutnya untuk tahap pengambilan keputusan dalam menentukan prioritas strategi yang paling tepat untuk dilaksanakan terlebih dahulu, maka dilakukan analisis QSPM (Quantitative Strategic Planing Matrix). Responden dalam analisis ini adalah Direktur, dengan pertimbangan bahwa salah satu pengambil keputusan utama dalam perusahaan. Berdasarkan hasil analisis QSPM (Lampiran 6) dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang harus dilakukan sekarang adalah mempertahankan kualitas produk. Strategi ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan penjualan produk
46
dengan mempertahankan kualitas produk sebagai tambahan pendapatan bagi perusahaan, dengan nilai TAS (Total Attraciveness Score) tertinggi, yaitu sebesar 6,224. Seluruh alternatif strategi tersebut dapat diperingkatkan sebagai berikut : 1. Melakukan promosi dgn gencar, menggunakan peralatan dapur modern seperti : cash register, grill burner, chiller, freezer, water heater, dan lain-lain (TAS = 6,224). 2. Menambah fasilitas hiburan dan efisiensi biaya total ( TAS = 6,007). 3. Memperbaiki atau memodifikasi produk /disversifikasi produk (TAS = 5,630). 4. Melakukan penetrasi pasar “pelajar” dengan mebuat menu paket pelajar (TAS = 5,388). Alternatif strategi yang diprioritaskan melalui matrik QSPM diharapkan dapat membantu Oz Corner Cafe untuk memaksimalkan keuntungannya. Selain itu, untuk mendukung keberhasilan strategi yang akan diterapkan maka beberapa pelaksanaan perlu diperhatikan sesuai dengan hasil penilaian pelanggan agar dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan. Alternatif yang memiliki TAS yang paling tinggi, diprioritaskan untuk diterapkan dalam jangka waktu pendek, tetapi dalam waktu jangka panjang diharapkan semua strategi tersebut dapat diterapkan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang harus dilakukan saat ini adalah strategi W-O, yaitu Melakukan promosi dengan gencar, menggunakan peralatan dapur modern seperti : cash register, grill burner, chiller, freezer, water heater, dan lain-lain. Selama ini promosi yang dilakukan oleh Oz Corner bisa dikatakan belum maksimal, karena hanya mengandalkan promosi dari sosial media dan promosi secara langsung melalui rekanan. Dengan kata lain strategi ini dapat dilakukan dengan melakukan promosi yang lebih gencar. Promosi tersebut dapat berupa promosi melalui media iklan televisi, koran, majalah dan lain-lain. Penggunaan peralatan dapur modern dilakukan untuk mensiasati weakness (kelemahan) perusahaan dalam waktu penyajian, dimana penggunaan alat ini akan mempercepat proses penyajian masakan terutama pada waktu weekend yang ramai akan pengunjung. Hal ini dilakukan agar cafe tetap bertahan dipasar yang kompetitif dan mencapai tujuan usaha. Strategi dengan nilai TAS terkecil terdapat pada strategi SO yaitu Melakukan penetrasi pasar “pelajar” dengan mebuat menu paket pelajar. Strategi ini lebih menekankan pada penyediaan berbagai macam produk bagi pembeli potensial, sebagai strategi pemasaran merupakan suatu kekuatan bagi perusahaan yang dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menarik pelanggan potensial. Lokasi strategis yaitu berada di sekitar sekolah, universitas dan perkantoran, harga produk bersaing serta meningkatnya tren pola hidup masyarakat konsumsif menjadi kekuatan dan peluang untuk menjalankan strategi ini. VII. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis atas data dan observasi di lapang maka dapat diambil kesimpulan :
47
Bahwa loyalitas karyawan merupakan kekuatan utama yang dimiliki oleh perusahaan dengan jumlah skor 0,263 dan Tenaga kerja yang terampil jumlah skor 0,261, sedangkan kelemahan utama adalah pelatihan SDM dengan skor 0,102 dan Stok manajemen kurang baik dengan skor 0,095. Berdasarkan hasil perhitungan Matrik IFE diperoleh total bobot skor sebesar 2,543. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi internal Oz Corner Cafe diatas rata-rata atau dapat dikatakan cenderung kuat dalam memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan. Berdasarkan hasil analisis matriks EFE menunjukkan bahwa faktor yang menjadi peluang utama perusahaan adalah Perkembangan teknologi yang cepat dalam bidang produksi, informasi, komunikasi dan transportasi dengan Skor 0,384. Sedangkan ancaman utama adalah Meningkatnya Harga bahan baku dengan skor 0,306. Berdasarkan hasil perhitungan matrik EFE, maka diperoleh total bobot skor sebesar 2,541. Hal ini menunjukkan Oz Corner Cafe mampu merespon faktor eksternal dengan memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman. Berdasarkan matrik IE, maka posisi perusahaan saat ini berada pada sel V Pada sel ini strategi yang harus dijalankan oleh perusahaan adalah mempertahankan dan memelihara (hold and maintain). Strategi yang tepat digunakan pada posisi ini adalah strategi intensif yaitu dengan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk (David,2006). Strategi penetrasi pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk dan jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar. Berdasarkan analisis matrik SWOT dapat dirumuskan empat alternatif strategi yang terdiri dari strategi SO (strengths-opportunities) Melakukan penetrasi pasar “pelajar” dengan mebuat menu paket pelajar , strategi ST (strengths-threats) Memperbaiki atau memodifikasi produk /disversifikasi produk, strategi WO (weakness-opportunities) Melakukan promosi dgn gencar, menggunakan peralatan dapur modern seperti : cash register, grill burner, chiller, freezer, water heater, dan lain-lain, dan strategi WT (weakness-threats) Menambah fasilitas hiburan dan efisiensi biaya total.
Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang harus dilakukan saat ini adalah strategi W-O, yaitu Melakukan promosi dengan gencar, menggunakan peralatan dapur modern seperti : cash register, grill burner, chiller, freezer, water heater, dan lain-lain. Selama ini promosi yang dilakukan oleh Oz corner bisa dikatakan belum maksimal, karena hanya mengandalkan promosi dari sosial media dan promosi secara langsung melalui rekanan. Dengan kata lain strategi ini dapat dilakukan dengan melakukan promosi yang lebih gencar. Promosi tersebut dapat berupa promosi melalui media cetak. Penggunaan peralatan dapur modern dilakukan untuk mensiasati weakness (kelemahan) perusahaan dalam waktu penyajian, dimana penggunaan alat ini akan mempercepat proses penyajian masakan terutama pada waktu weekend yang ramai akan pengunjung. Hal ini dilakukan agar cafe tetap bertahan dipasar yang kompetitif dan mencapai tujuan usaha.
48
Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian, beberapa saran disampaikan dalam kaitannya dengan penentuan prioritas strategi, hal yang perlu diperhatikan Oz Corner Café Saran tersebut adalah : • Oz Corner Café diharapkan dapat menerapkan strategi W-O yaitu melakukan promosi dengan gencar dan menerapkan peralatan dapur modern sebagai prioritas utama dalam mencapai pemasaran yang efektif. Strategi ini bias dilakukan dengan cara seperti melakukan promosi melalui media cetak serta menggunakan peralatan dapur modern seperti : cash register, grill burner, chiller, freezer, water heater. • Oz Corner Café perlu mengadakan pelatihan ketrampilan untuk meningkatkan kualitas SDM sehingga dapat memaksimalkan teknologi yang ada. • Oz Corner Café diharapkan menyediakan fasilitas hiburan untuk menambah kenyamanan konsumen dan kepuasan pelanggan Oz Corner Café.
49
DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Bogor. 2014. Kota Bogor dalam Angka Bogor. BPS Kota Bogor David FR. 2006. Manajemen Strategis Konsep. Sunardi D, penerjemah; Jakarta: Salemba Empat. Ed ke-12. Terjemahan dari: Strategic Management, 12thed. Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Bogor. 2011. Perkembangan Rumah Makan dan Restoran di Bogor Berdasarkan Jenis Hidangan yang Disajikan Bogor Erlianingsih, S. 2008. Analisis Strategi Pemasaran Restoran Pondok Makan Mirah. Jakarta Selatan. [Skripsi]. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor. Fauziyah. 2011. Strategi Pemasaran Cafe Kebun Kita Bogor . [Skripsi]. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor. Firmansyah, N. 2005. Analisis strategi pemasaran dan kepuasan pelanggan Rumah Makan Ayam Panggang Galuga 2, Bogor. [skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bagor.. Kinnear, T.C. dan J.R. Taylor. 1991. Marketing Research an Applied Approach. McGraw – Hill International Edition. Kotler, Philip.2005. Manajemen Pemasaran. Edisi kedua belas. Prenhalindo. Kotler, P dan Keller K. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 2 Edisi 13. Erlangga. Jakarta. Lupiyoadi, R dan Hamdani, A. 2008. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Kedua. Salemba Empat. Jakarta. Marsum. 2005. Restoran dan Segala Permasalahannya. Edisi Keempat. PT. Andi Yogyakarta. Meilawati, E.Y. 2007. Analisis Strategi Pemasaran Restoran Cepat Saji pada Papa Ron Pizza Bogor.[Skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Meiysa, Nadya. 2011. Strategi Pemasaran Susu Pasteurisasi di KPS Bogor .[Skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Pearce dan Robinson, 1997. Formulasi, Penyusunan dan Implementasi ManajemenStrategi.Terjemahan. Jakarta: Salemba Empat. Pratiwi, M. 2008. Analisis strategi pemasaran pada Restoran Bakmi Japos CabangBogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Porter, M.E. 1980. Strategi Bersaing. Jakarta. Erlangga.
50
Rangkuti, F. 2005. Market Analysis Made Easy. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Ratnasari, R.D. 2009. Analisis strategi pemasaran (studi kasus Ali Baba Restaurant, Bogor) [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Intitut Pertanian Bogor. Sahal, Mad. 2003. Analisis Formulasi Strategi PT Fastfood Indonesia, Tbk (KFC) dalam Menghadapi Persaingan Bisnis fastfood. [Skrips]i pada Fakultas Pertanian, IPB. Bogor. Siahaan, P.E. 2008. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Restoran Rice Bowl. [Skripsi]. Program Studi Manajemen Agribisnis. Institut Pertanian Bogor. Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Cetakan Kelima. Penerbit Andi. Yogyakarta. Umar H. 2011. Strategic Management In Action. Jakarta: PT Gramed Pustaka Utama.
51
LAMPIRAN Lampiran 1.
KUESIONER PENELITIAN MENENTUKAN FAKTOR STRATEGIS INTERNAL DAN EKSTERNAL
INDENTITAS RESPONDEN Nama : Jabatan
:
Saya sangat berharap agar Bapak/Ibu dapat mengisinya secara objektif dan benar adanya, karena kuesioner ini adalah untuk penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah sehingga diperlukan data yang valid dan akurat. Judul skripsi yang telah disetujui adalah:
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN (Studi Kasus : Oz Corner Cafe Bogor) Peneliti : Hafiz Muadz H34087018
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
52
I. Pertanyaan Tentang Gambaran Umum Perusahaan 1. Bagaimana sejarah berdirinya Oz Corner cafe? 2. Dimana lokasi perusahaan berada dan mengapa cafe tersebut didirikan disana? 3. Apa yang menjadi visi dan misi dari Oz Corner cafe? 4. Bagaimana struktur organisasi serta tugas dan wewenang pada setiap jabatan yang ada? II. Pertanyaan Tentang Segmentation, Targetting, dan Positioning 1. Segmen pasar mana yang dituju oleh Oz Coener Cafe? 2. Mengapa perusahaan memilih segmen pasar tersebut ? 3. Apakah ada pesaing yang menguasai segmen pasar tersebut ? Ya Sebutkan ……………………………………………………….. ………………………………………………………………….. Tidak 4. Bagaimana potensi sengmen pasar yang masih tersedia ? 5. Siapa yang menjadi pasar sassaran (Target) dari Oz Corner ? 6. Mengapa perusahaan memilih pasar sasaran tersebut ? 7. Apakah ada pasar sasaran lain yang lebih menguntungkan ? Ya
Tidak 8. Posisi apa yang ingin ditempati oleh Perusahaan ? 9. Mengapa perusahaan memilih posisi tersebut ? 10. Hal-hal yang dilakukan untuk mendapatkan posisi tersebut ?
III. Pertanyaan Tentang Bauran Pemasaran
A. Pertanyaan Tentang Bauran Produk 1. Produk apa saja yang dihasilkan oleh Oz Corner ? 2. Apa yang menjadi produk utama dan mengapa menjadi produk utama?
53
B. Pertanyaan Tentang Bauran Harga 1. Apakah terdapat perbedaan harga antara pelanggan perseorangan/ritel dengan korporasi/lembaga ? Ada Alasan ...……………………………………………………….. …………………………………………………………………. Tidak 2. Berapa harga yang ditetapkan untuk pelanggan perseorangan/ritel ? 3. Berapa harga yang ditetapkan untuk pelanggan korporasi/lembaga ? 4. Apakah ada potongan harga untuk pelanggan atau pembelian dalam jumlah tertentu ? Ada Sebutkan……………………………………………………….. …………………………………………………………………. Tidak 5. Bagaimana metode penetapan harga yang digunakan ? 6. Faktor apa yang mempengaruhi harga ? C. Pertanyaan Tentang Bauran Promosi 1. Bentuk promosi apa yang digunakan? 2. Media apa saja yang digunakan untuk sasaran promosi ? 3. Mengapa betuk/ media promosi tersebut digunakan? D. Pertanyaan Tentang Bauran Place and Time 1. Bagaimana cara perusahaan Stok mamagement produknya ? 2. Bagaimana OZ Corner menjaga kebersihan serta kenyamanan pelanggan? 3. Adakah layanan pesan antar ? 4. E. Pertanyaan Tentang Bauran Orang 1. Berapa jumlah karyawan Oz Corner saat ini ? 2. Apa rata-rata latar pendidikan dari seluruh karyawan ? 3. Setiap berapa bulan diadakan evaluasi terhadap kinerja karyawan ? 4. Pelatihan dan pengembangan apa yang sudah dilakukan untuk memperbaiki kualitas SDM di Oz Corner Cafe ?
54
5. Bagaimana
tingkat
keterampilan
karyawan
yang
dibutuhkan
dalam
menjalankan dan memenuhi target Ke Oz Corner ? 6. Bentuk insentif apa yang diberikan kepada pegawai?
F. Pertanyaan Tentang Bauran Proses 1. Bagaimana proses lama rata-rata penyajian hidangan ? 2. Apakah ada fasilitas konsultasi, kritik dan saran dari pelanggan? 3. Apakah setiap keluhan pelanggan segera diberi tanggapan G. Pertanyaan Bauran Physic 1. Berapa luas cafe anda dan berapa kapasitas maksimal pengunjung? 2. Apa konsep cafe anda dan mengapa memilih konsep tersebut ? ……………………………………………………….. …………………………………………………………………. 3. Fasilitas apa saja yang terdapat pada cafe ini ?
IV.Pertanyaan Tentang Lingkungan Internal A.keuangan 1. Dari mana sumber modal Oz Corner cafe? 2. Berapa jumlah modal Oz Corner cafe? 3. Bagaimana perkembangan modal Oz Corner cafe? 4. Bagaimana kondisi keuangan Oz Corner cafe? 5. Bagaimana sistem manajemen keuangan Oz Corner cafe? 6. Untuk perkembangan sekarang apakah Oz Corner menjalin kemitraan atau kerjasama dengan pihak lain atau instansi terkait dalam hal pengembangan Oz Corner? B. Pemasaran
1. Apakah segmentasi pasar Oz Corner sudah sesuai dengan yang sudah ditetapkan? 2. Apakah posisi Oz Corner diantara pesaingnya berada pada posisi yang baik? 3. Apakah pangsa pasar Oz Corner mengalami peningkatan dari tahun ke tahun?
55
4. Apakah Oz Corner melakukan riset pemasaran? 5. Apakah kualitas produk dan pelanggan sudah baik? 6. Apakah promosi, iklan, dan publikasi sudah efektif? C. Penelitian dan Pengembangan 1.
Apakah perusahaan memiliki fasilitas R&D dan sudah sesuai dengan kebutuhan?
2.
Apakah ada inovasi teknologi baru yang digunakan pada saat penelitian dan
3.
pengembangan produk?
Berapa jumlah karyawan yang dibutuhkan pada saat dilakukan penelitian dan pengembangan?
4.
Berapa anggaran yang dibutuhkan pada setiap pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta bersumber darimana anggaran tersebut?
5.
Apakah produk-produk sekarang mempunyai daya saing?
IV.Pertanyaan Tentang Lingkungan Industri 1. Apakah terdapat produk pengganti dalam industri ini ? Ya Sebutkan……………………………………………………….. …………………………………………………………………. Tidak 2. Siapa yang menjadi pesaing potensial dari perusahaan ini ? 3. Bagaimana kekuatan-kekuatan pesaing potensial tersebut ? 4. Apakah terdapat hambatan keluar dari industri ini ? Ya Sebutkan……………………………………………………….. …………………………………………………………………. Tidak 5. Bagaimana permintaan pelanggan terhadap produk Oz Corner ? 6. Apakah terdapat perusahaan baru yang memasuki pasar Makanan Indonesia ? Ya Sebutkan……………………………………………………….. …………………………………………………………………. Tidak
56
7. Apakah terdapat faktor-faktor yang mempermudah masuknya pendatang baru ? V. Pertanyaan Tentang Lingkungan Jauh 1. Bagaimana pengaruh kebijakan politik atau hukum pemerintah kota Bogor terhadap Oz Corner? 2. Apakah
terdapat
Undang-Undang
yang
memiliki
pengaruh
terhadap
berlangsungnya kegiatan pemasaran produk Oz Corner? Ya Sebutkan……………………………………………………….. …………………………………………………………………. Tidak 3. Bagaimana pengaruh dari kondisi ekonomi Indonesia saat ini terhadap kebijakan perusahaan ? 4. Bagaimana pengaruh inflasi yang cukup tinggi bagi Oz Corner? 5. Bagaimana pengaruh suku bunga bagi Oz Corner? 6. Apakah gaya hidup masyarakat yang semakin beragam mempengaruhi kegiatan pemasaran Oz Corner? Ya Sebutkan……………………………………………………….. …………………………………………………………………. Tidak
7. Apakah permintaan akan meningkat seiring dengan berubah gaya hidup yang meningkat ? Ya
Tidak
57
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSAHAAN A. Sosial, Budaya, Demografi
1. Bagaimana persepsi masyarakat sekitar tentang adanya Oz Corner? 2. Bagaimana bentuk tanggung jawab sosial Oz Corner terhadap masyarakat sekitar? B. Ekonomi
1. Bagaimana kondisi perekonomian secara umum? 2. Bagaimana tingkat pendapatan masyarakat sekitar? 3. Bagaimana tingkat harga pada Oz Corner? 4. Bagaimana perkembangan produk yang dapat mendukung kemajuan pada Oz Corner? C. Politik
1. Bagaimana stabilitas politik dan keamanan di Bogor? 2. Adakah peraturan atau UU yang mengatur tentang usaha dibidang restoran? 3. Apakah ada kebijakan pemerintah yang mendukung kegiatan usaha jasa berupa rumah makan atau restoran? D. Teknologi
1. Bagaimana perkembangan teknologi dalam mengembangan usaha jenis ini? 2. Bagaimana perkembangan teknologi dalam mengakses informasi? 3. Teknologi apa saja yang sudah diterapkan pada Oz Corner? 4. Berapa besar biaya yang diperlukan untuk mengaplikasikan teknologi tersebut? E. Pelanggan
1. Bagaimana loyalitas pelanggan terhadap Oz Corner? 2. Adakah
perbedaan
harga
yang
diterima
wisatawan
lokal
dan
mancanegara? 3. Bagaimana kualitas Oz Corner yang diharapkan wisatawan? 4. Bagaimana kekuatan tawar-menawar konsumen terhadap jasa yang ditawarkan atau diberikan Oz Corner?
58
KUESIONER PENELITIAN PENENTUAN BOBOT DAN NILAI FAKTOR STRATEGIS INTERNAL DAN EKSTERNAL Dalam rangka penelitian untuk penyusunan skripsi dengan judul
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN (Studi Kasus : Oz Corner Cafe Bogor) Nama : Jabatan
:
(Mohon diiisi dengan huruf balok)
Dengan hormat saya mohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner ini secara obyektif. Saya berharap melalui kuesioner ini, dapat diperoleh masukan yang sangat berarti untuk kelancaran penelitian saya. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih.
Peneliti: Hafiz Muadz H34087018
PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
59
KUISIONER PENELITIAN ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL Oz Corner Cafe
1.1 Pemberian Nilai Peringkat Terhadap Kekuatan Petunjuk Pengisian : Tentukan nilai peringkat atau rating terhadap faktor-faktor kekuatan usaha Oz Corner Cafe dibandingkan dengan pesaing (usaha sejenis) berikut ini dengan cara memberikan tanda (v) pada pilihan Bapak/Ibu Pemberian peringkat didasarkan pada keterangan berikut ini :
Skala 4 = jika faktor tersebut sangat kuat dibandingkan pesaing Skala 3 = jika faktor tersebut kuat dibandingkan pesaing
Menurut Bapak/Ibu bagaimana kondisi perusahaan bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing atau industri-industri yang memproduksi produk sejenis dalam hal faktor-faktor kekuatan yang dimiliki perusahaan sebagai berikut :
Tabel 1. Penentuan Peringkat Faktor Strategis Internal No A B C D E F G H I
Faktor Internal Strategis Kekuatan Kebersihan, kesegaran dan kualitas produk Lokasi strategis Pelaksanaan manajemen cukup baik. Perusahaan memiliki pelanggan tetap Harga produk bersaing Perusahaan sudah melakukan penelitian sendiri Keragaman menu Tenaga kerja yang terampil Loyalitas karyawan
Responden 3 4
1.2 Pemberian Nilai Peringkat Terhadap Kelemahan Petunjuk Pengisian : Tentukan nilai peringkat atau rating terhadap faktor-faktor kelemahan usaha dibandingkan dengan pesaing (usaha sejenis) berikut ini dengan cara memberikan tanda (v) pada pilihan Bapak/Ibu Pemberian peringkat didasarkan pada keterangan berikut ini :
60
Skala 1 = jika faktor tersebut sangat lemah dibandingkan pesaing Skala 2 = jika faktor tersebut lemah dibandingkan pesaing Menurut Bapak/Ibu bagaimana kondisi perusahaan bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing atau industri-industri yang memproduksi produk sejenis dalam hal faktor-faktor kelemahan yang dimiliki perusahaan sebagai berikut :
No J K L M N O P Q R
Faktor Internal Strategis Kelemahan Stok manajemen kurang baik Sistem keuangan dan administrasi sederhana Fasilitas Hiburan Menu khas Penurunan omset penjualan Promosi penjualan Sarana pengiriman produk Waktu penyajian masakan Pelatihan kepada SDM
Responden 1 2
61
1. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal (Kekuatan dan Kelemahan) Petunjuk Pengisian Penilaian bobot setiap variabel menggunakan skala 1,2 dan 3
Nilai 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal Nilai 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal Nilai 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
Catatan : Cara membaca perbandingan dimulai dari variabel pada baris I terhadap kolom I dan harus konsisten. A B C D E F G H I J K L M N O P Q R
Kekuatan Kebersihan, kesegaran dan kualitas produk Lokasi strategis Pelaksanaan manajemen cukup baik. Perusahaan memiliki pelanggan tetap Harga produk bersaing Perusahaan sudah melakukan penelitian sendiri Keragaman menu Tenaga kerja yang terampil Loyalitas karyawan Kelemahan Stok manajemen kurang baik Sistem keuangan dan administrasi sederhana Fasilitas Hiburan Menu khas Penurunan omset penjualan Promosi penjualan Sarana pengiriman produk Waktu penyajian masakan Pelatihan kepada SDM
62 62
Faktor Strategis Internal A B C D E F G H I J K L M N O P Q R Total
Bobot A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
Total
63
KUISIONER PENELITIAN ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL Oz Corner Cafe
Pemberian Nilai Peringkat Terhadap Faktor-faktor Eksternal Perusahaan (Peluang dan Ancaman) 1.1
Pemberian Nilai Peringkat Terhadap Peluang
Petunjuk Pengisian : Tentukan nilai peringkat atau rating didasarkan pada kemampuan usaha dalam meraih peluang yang ada dengan cara memberikan tanda (v) pada pilihan Bapak/Ibu Pemberian peringkat didasarkan pada keterangan berikut ini : Skala 1 = sangat rendah, respon perusahaan dalam meraih peluang tersebut kurang Skala 2 = rendah, respon perusahaan dalam meraih peluang tersebut rata-rata Skala 3 = tinggi, respon perusahaan dalam meraih peluang tersebut di atas rata-rata Skala 4 = sangat tinggi, respon perusahaan dalam meraih peluang tersebut superior Menurut Bapak/Ibu bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghadapi peluang tersebut :
Tabel 1. Penentuan Peringkat Faktor Strategis Eksternal 1
N0
Peluang
A
Peningkatan jumlah wisatawan ke kota Bogor
B
Peningkatan PDRB kota Bogor
C
Meningkatnya Tren pola hidup masyarakat Konsumsif
D E
Adanya perkembangan teknologi yang cepat dalam
bidang
produksi,
komunikasi dan transportasi
informasi,
2
3
4
64
1.2 Pemberian Nilai Peringkat Terhadap Ancaman Petunjuk Pengisian : Tentukan nilai peringkat atau rating didasarkan pada besarnya ancaman usaha dalam mempengaruhi usaha di masa yang akan datang dengan cara memberikan tanda (v) pada pilihan Bapak/Ibu Pemberian peringkat didasarkan pada keterangan berikut ini : Skala 1 = sangat tinggi, respon perusahaan dalam meraih peluang tersebut kurang Skala 2 = tinggi, respon perusahaan dalam meraih peluang tersebut rata-rata Skala 3 = rendah, respon perusahaan dalam meraih peluang tersebut di atas ratarata Skala 4 = sangat rendah, respon perusahaan dalam meraih peluang tersebut superior Menurut Bapak/Ibu bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghadapi peluang tersebut :
F
Ancaman Meningkatnya Pertumbuhan jumlah restoran kota Bogor
G
Harga bahan baku meningkat
H
Daya tawar menawar pembeli relatif kuat
I
Ancaman masuknya pendatang baru relatif besar
1
2
3
4
65
2. Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal (Peluang dan Ancaman) Petunjuk Pengisian Penilaian bobot setiap variabel menggunakan skala 1,2 dan 3 Nilai 1 = jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal Nilai 2 = jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal Nilai 3 = jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Catatan : Cara membaca perbandingan dimulai dari variabel pada baris I terhadap kolom I dan harus konsisten Peluang A
Peningkatan jumlah wisatawan ke kota Bogor
B
Peningkatan PDRB kota Bogor
C
Meningkatnya Tren pola hidup masyarakat Konsumsif
D
Adanya perkembangan teknologi yang cepat dalam bidang produksi, informasi, komunikasi dan transportasi Ancaman
E
Meningkatnya Pertumbuhan jumlah restoran kota Bogor
F
Harga bahan baku meningkat
G
Daya tawar menawar pembeli relatif kuat
H
Ancaman masuknya pendatang baru relatif besar
66
Tabel 3. Penetuan Bobot faktor Straegis External Faktor A B C D E F G Strategis Internal A B C D E F G H TOTAL
H
TOTAL
BOBOT
Bogor, 2014 Responden
(…………………………..)
Lampiran 3 pembobotan analisis Internal Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan) Responden : Oski Anzarus (responden 1) FaktorFaktor Strategis Internal A B C D E F G H I J K L M N O P Q R Total
A 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1
B 3 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3
C 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
D 2 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2
E 3 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1
F 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2
G 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 2 2 3 2 3 3 2
H 2 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 1 2 1 2 2 2
I 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 3 2
J 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1
K 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2
L 2 2 2 1 3 1 2 2 2 3 1 1 2 1 2 2 1
M 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2
N 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2
O 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2
P 3 2 2 2 3 2 1 2 3 3 1 2 2 2 1 2 2
Q 3 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1
R 3 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3
Total 44 29 35 33 42 25 25 37 39 45 24 38 25 40 26 34 42 30 613
Bobot 0.072 0.047 0.057 0.054 0.069 0.041 0.041 0.060 0.064 0.073 0.039 0.062 0.041 0.065 0.042 0.055 0.069 0.049 1.000
67
68
Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan) Responden : Ardi maulana (responden 2) FaktorFaktor Strategis Internal A B C D A 2 2 2 B 2 2 2 C 2 2 2 D 2 2 2 E 1 1 2 2 F 2 2 3 2 G 2 2 3 2 H 2 2 2 2 I 2 2 1 2 J 1 3 1 1 K 1 2 2 1 L 1 2 2 2 M 1 3 3 2 N 2 2 2 1 O 1 2 2 1 P 1 1 1 1 Q 2 2 2 2 R 2 2 2 1 Total
E 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 3 2
F 3 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
G 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2
H 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2
I 2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2
J 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
K 3 2 2 3 3 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2
L 3 2 2 2 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3
M 3 1 1 2 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3
N 2 2 2 3 3 1 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3
O 3 2 2 3 2 1 3 3 3 1 3 1 1 1 3 3 3
P 3 3 3 3 2 1 3 3 3 1 3 1 1 1 1 3 3
Q 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2
R 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2
Total 42 34 34 40 36 23 42 41 40 21 38 24 28 28 30 30 42 40 613
Bobot 0.069 0.055 0.055 0.065 0.059 0.038 0.069 0.067 0.065 0.034 0.062 0.039 0.046 0.046 0.049 0.049 0.069 0.065 1
Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan) Responden : Putri Rida Desriana (responden 3) FaktorFaktor Strategis Internal A B C D E A 3 2 3 3 B 1 2 2 3 C 2 2 2 3 D 1 2 2 3 E 1 1 1 1 F 1 1 1 1 3 G 2 2 2 2 3 H 2 2 2 2 3 I 2 2 2 2 3 J 1 1 1 1 3 K 2 2 2 2 3 L 2 2 2 1 3 M 1 1 1 1 3 N 1 1 1 1 3 O 1 1 1 1 3 P 1 1 1 1 3 Q 2 2 2 2 3 R 2 2 2 2 3 Total
F 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
G 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2
H 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2
I 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2
J 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
K 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2
L 2 2 2 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3
M 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3
N 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3
O 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 1 1 1 3 3 3
P 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 1 1 1 1 3 3
Q 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2
R 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2
Total 43 40 41 41 17 19 42 42 42 21 42 27 25 27 29 31 42 42 613
Bobot 0.070 0.065 0.067 0.067 0.028 0.031 0.069 0.069 0.069 0.034 0.069 0.044 0.041 0.044 0.047 0.051 0.069 0.069 1.000
69
70
Lampiran 4 pembobotan lingkungan eksternal Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman) Responden : Oski Anzarus (responden 1)
Faktor-Faktor Strategis Eksternal
A A B C D E F G H Total
3 3 2 1 1 2 2
B
C
D
E
F
G
H
1
1 2
2 3 2
3 3 3 3
3 2 2 2 1
2 2 2 2 2 2
2 2 2 3 2 2 2
2 1 1 2 2 2
2 1 2 2 2
1 2 2 1
3 2 2
2 2
2
Total 14
Bobot 0.125
17 16 15 9 14 14 13 112
0.152 0.143 0.134 0.08 0.125 0.125 0.116 1
Total 18 11 13 14 15 15 14 12 112
Bobot 0.161 0.098 0.116 0.125 0.134 0.134 0.125 0.107 1
Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman) Responden : Ardi maulana (responden 2)
Faktor-Faktor Strategis Eksternal
A A B C D E F G H Total
1 1 1 2 2 1 2
B 3 3 3 2 2 2 2
C 3 1 3 2 2 2 2
D 3 1 1 2 2 2 3
E 2 2 2 2 2 2 1
F 2 2 2 2 2 2 1
G 3 2 2 2 2 2 1
H 2 2 2 1 3 3 3
Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman) Responden : Putri Rida Desriana (responden 3)
Faktor-Faktor Strategis Eksternal
A A B C D E F G H Total
1 1 1 2 2 1 2
B 3 3 3 2 2 2 2
C 3 1 3 2 2 2 2
D 3 1 1 2 2 2 3
E 2 2 2 2 2 2 1
F 2 2 2 2 2 2 1
G 3 2 2 2 2 2 1
H 2 2 2 1 3 3 3
Total 18 11 13 14 15 15 14 12 112
Bobot 0.161 0.098 0.116 0.125 0.134 0.134 0.125 0.107 1
71
72
Lampiran 5. Perimgkat fakfor –faktor Internal dan Eksternal Nilai Peringkat Untuk Faktor-Faktor Internal Peringkat (Rating) Faktor-Faktor Strategis Internal
Kekuatan A Kebersihan, kesegaran dan kualitas produk
1
Responden 2
3
Rata-Rata
3
3
4
3.333
B
Lokasi strategis
4
4
3
3.667
C
Pelaksanaan manajemen cukup baik.
3
3
3
3.000
D
Perusahaan memiliki pelanggan tetap
4
4
4
4.000
E
Harga produk bersaing
4
4
3
3.667
F
Perusahaan sudah melakukan penelitian sendiri
3
3
3
3.000
G
Keragaman menu
3
4
4
3.667
H
Tenaga kerja yang terampil
4
4
4
4.000
I
Loyalitas karyawan
4
4
4
4.000
Kelemahan J
Stok manajemen kurang baik
2
2
2
2.000
K
Sistem keuangan dan administrasi sederhana
2
1
2
1.667
L
Fasilitas Hiburan
1
2
1
1.333
M
Menu khas
1
2
2
1.667
N
Keadaan keuangan yang kurang baik
1
1
2
1.333
O
Promosi penjualan
2
2
2
2.000
P
Sarana pengiriman produk
1
1
2
1.333
Q
Waktu penyajian masakan
1
1
1.333
R
Pelatihan kepada SDM
2
1
2 2
1.667
Nilai Peringkat Untuk Faktor-Faktor Eksternal
Faktor-Faktor Strategis Eksternal
1
Peringkat (Rating) Responden 2 3
Rata-Rata
Peluang A
Peningkatan jumlah wisatawan ke kota Bogor
1
3
3
2.333
B
Peningkatan PDRB kota Bogor
2
3
3
2.667
C
Meningkatnya Tren pola hidup masyarakat Konsumsif
3
3
3
3.000
D
Adanya perkembangan teknologi yang cepat dalam bidang produksi, informasi, komunikasi dan transportasi
3
3
3
3.000
73
74
Ancaman E
Meningkatnya Pertumbuhan jumlah restoran kota Bogor
3
2
2
2.333
F
Harga bahan baku meningkat
3
2
2
2.333
G
Daya tawar menawar pembeli relatif kuat
3
2
2
2.333
H
Ancaman masuknya pendatang baru relatif besar
3
2
2
2.333
75
KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENENTUAN NILAI DAYA TARIK (ATTRACTIVENESS SCORE-AS)
Kuesioner ini digunakan Dalam rangka penelitian untuk penyusunan skripsi dengan judul
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN (Studi Kasus : Oz Corner Cafe Bogor)
Dengan hormat saya mohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner ini secara obyektif. Saya berharap melalui kuesioner ini, dapat diperoleh masukan yang sangat berarti untuk kelancaran penelitian saya. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih.
Peneliti: Hafiz Muadz H34087018
PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
76
Nama responden Jabatan
: :
Tujuan :Untuk mengevaluasi secara objektif alternatif-alternatif strategi yang layak sebagai dasar tujuan untuk memilih diantara alternatif strategi di tingkat perusahaan. Alternatif strategi dari hasil pengolahan dengan matriks SWOT adalah sebagai berikut: 1. Melakukan penetrasi pasar “pelajar” dengan mebuat menu paket pelajar (S2,S3,S4,S5,O3,O4) 2. Melakukan promosi dgn gencar, menggunakan peralatan dapur modern seperti : cash register, grill burner, chiller, freezer, water heater, dan lainlain ( W3,W4,W6,W8,01,O2,O3.O4 ) 3. Peningkatan penjualan, dengan memperbaiki atau memodifikasi produk (S1,S3,S4,S5,S6,S8,T1,T3,T4) 4. Meciptakan menu khas, menambah fasilitas hiburan dan efisiensi biaya total dalam menghadapi ancaman ( W1,W2,W3,W4,W5,W6,T2,Y3,T4)
Petunjuk pengisian : 1. Menentukan Nilai Daya Tarik (Attractiveness Scores-AS) dengan mengevaluasi masing-masing faktor internal atau eksternal kunci. Nilai Daya Tarik harus diberikan untuk masing-masing strategi yang mengindikasikan daya tarik relatif dari satu strategi atas strategi lainnya dengan mempertimbangkan faktor tertentu. 2. Apakah faktor kunci mempengaruhi pilihan strategi yang dibuat? Jika jawaban ya, maka strategi tersebut harus dibandingkan secara relatif terhadap faktor kunci. Nilai Daya Tarik yang digunakan adalah : 1 = tidak menarik 2 = agak menarik 3 = cukup menarik 4 = sangat menarik Jika jawaban tidak mengindikasikan bahwa faktor kunci tersebut tidak memiliki dampak terhadap pilihan spesifik yang dibuat, tidak perlu memberikan bobot terhadap strategi dalam set tersebut. Maka gunakan tanda minus untuk mengindikasikan bahwa faktor utama tersebut tidak mempengaruhi pilihan strategi yang dibuat. 3. Jika Bapak/Ibu memberikan nilai daya tarik (AS) untuk satu strategi maka harus memberikan nilai daya tarik (AS) untuk strategi lainnya. 4. Jika Bapak/Ibu memberikan nilai minus untuk satu strategi maka strategi yang lain pada baris yang sama harus diberikan nilai minus juga.
77
Alternatif Strategi Faktor Kunci Peluang A Peningkatan jumlah wisatawan ke kota Bogor B Peningkatan PDRB kota Bogor C Meningkatnya Tren pola hidup masyarakat Konsumsif D Adanya perkembangan teknologi yang cepat dalam bidang produksi, informasi, komunikasi dan transportasi Ancaman E Meningkatnya Pertumbuhan jumlah restoran kota Bogor F Harga bahan baku meningkat G Daya tawar menawar pembeli relatif kuat H Ancaman masuknya pendatang baru relatif besar Kekuatan A Kebersihan, kesegaran dan kualitas produk B Lokasi strategis C Pelaksanaan manajemen cukup baik. D Perusahaan memiliki pelanggan tetap E Harga produk bersaing F Perusahaan sudah melakukan penelitian
Bobot
S1 AS TAS
AS
S2 TAS
AS
S3 TAS
AS
S4 TAS
0.149
2
0.298
4
0.595
3
0.446
3
0.446
0.116
3
0.348
3
0.348
3
0.348
3
0.348
0.125
4
0.500
4
0.500
4
0.500
3
0.375
0.128
3
0.384
4
0.512
3
0.384
4
0.512
0.116
3
0.348
3
0.348
4
0.464
4
0.464
0.131
3
0.393
2
0.262
4
0.524
4
0.524
0.125
3
0.375
2
0.250
3
0.375
3
0.375
0.110
4
0.440
3
0.330
3
0.330
4
0.440
0.070
2
0.140
3
0.210
3
0.210
2
0.140
0.056
3
0.168
3
0.168
1
0.056
2
0.112
0.060
2
0.120
3
0.179
2
0.120
2
0.120
0.062
2
0.124
3
0.186
2
0.124
3
0.186
0.052
3
0.155
3
0.155
2
0.103
3
0.155
0.036
3
0.109
2
0.073
3
0.109
3
0.109
78
sendiri G Keragaman menu H Tenaga kerja yang terampil I Loyalitas karyawan Kelemahan J Stok manajemen kurang baik K Sistem keuangan dan administrasi sederhana L Fasilitas Hiburan M Menu khas N Keadaan keuangan yang kurang baik O Promosi penjualan P Sarana pengiriman produk Q Waktu penyajian masakan R Pelatihan kepada SDM Total Nilai Daya Tarik
0.059
3
0.178
3
0.178
3
0.178
2
0.119
0.065
2
0.131
3
0.196
3
0.196
3
0.196
0.066
2
0.132
3
0.197
2
0.132
3
0.197
0.047
2
0.095
3
0.142
3
0.142
3
0.142
0.057
2
0.113
3
0.170
1
0.057
1
0.057
0.048
3
0.097
3
0.145
1
0.048
3
0.145
0.042
2
0.085
3
0.127
3
0.127
3
0.127
0.052
2
0.103
3
0.155
3
0.155
3
0.155
0.046
3
0.139
4
0.185
3
0.139
3
0.139
0.052
3
0.155
3
0.155
2
0.103
2
0.103
0.069
2
0.137
4
0.274
2
0.137
2
0.137
0.061
2
0.122
3
0.183
2
0.122
3
0.183
5.388
6.224
5.630
6.007
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kota Bogor pada tanggal 17 Juni 1987. Penulis adalah anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Ariyanto I.B Idris dan Ibunda Hafnidar. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Polisi IV Bogor pada tahun 1999 dan pendidikan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2002 di SLTPN 1 Bogor. Pendidikan lanjutan menengah atas di SMUN 1 Bogor diselesaikan pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis diterima di Program Diploma 3 Program Studi Ekowisata , Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor dan lulus pada tahun 2008. Penulis melanjutkan kembali studinya pada tahun 2009 di Program Sarjana Agribisnis Penyelenggaraan Khusus, Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Insitut Pertanian Bogor.