ANALISIS STRATEGI PROMOSI RESTORAN GURIH 7, BOGOR
SKRIPSI
ANDINA SYAVRIANI
H 34066012
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
RINGKASAN ANDINA SYAVRIANI. Analisis Strategi Promosi Restoran Gurih 7, Bogor. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor ( di bawah bimbingan EVA YOLYNDA). Kota Bogor merupakan salah satu kota yang banyak dikunjungi wisatawan dikarenakan memiliki ciri khas yaitu banyaknya makanan yang bervariasi, udara yang sejuk, memiliki tempat pariwisata yang cukup terkenal sehingga menjadikan Kota Bogor sebagai alternatif liburan bagi keluarga. Tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan adalah Kebun Raya Bogor, Taman Safari, Taman Buah Mekarsari, dan lain-lain. Selain sebagai tempat wisata alam, Kota Bogor juga dikenal sebagai tempat wisata kuliner. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengevaluasi kegiatan promosi yang dilakukan oleh restoran Gurih 7, (2) menganalisis faktor yang paling berpengaruh dalam penyusunan strategi promosi restoran Gurih 7,dan (3) merumuskan alternatif strategi promosi yang sesuai bagi restoran Gurih 7. Penelitian dilaksanakan di Restoran Gurih 7, Bogor yaitu di Jalan Padjajaran No. 102 Bogor. Waktu penelitian dilakukan selama bulan juli-januari 2009. Responden penelitian adalah manager operasional Restoran Gurih 7. Penelitian ini menggunakan PHA( Proses Hirarki Analitik) sebagai alat analisis. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan strategi promosi yaitu faktor tujuan promosi, anggaran, karakteristik produk, karakteristik pasar, konsumen, pesaing dan daur hidup produk. Dalam tujuan promosi yang dijadikan pertimbangan adalah menginformasikan produk dan mengingatkan keberadaan produk, meningkatkan penjualan, memperluas target pasar, dan menghadapi pesaing. Dalam anggaran yang perlu di perhatikan yaitu sumber dana (sale) dan besarnya dana (cash). Pada karakteristik produk yang dijadikan pertimbangan yaitu sifat produk dan mutu produk. Jenis pelanggan, konsentrasi pasar dan segmen pasar merupakan faktor pertimbangan dalam karakteristik pasar. Yang perlu dipertimbangkan dalam faktor konsumen yaitu loyalitas konsumen, tahap kesiapan konsumen, dan karakteristik konsumen. Pesaing menjadi salah satu faktor pertimbangan bagi Restoran Gurih 7 dalam menetapkan strategi promosi dan faktor yang menjadi pertimbngan yaitu tingkat persaingan, kegiatan promosi pesaing dan keberadaan bisnis di pasar. Pejualan, laba dan jumlah pesaing menjadi faktor terakhir yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan strategi promosi.Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan PHA dapat diketahui bahwa prioritas utama dalam pemilihan strategi promosi yang ingin dicapai oleh Restoran Gurih 7 dalam menjalankan kegiatan promosinya yaitu karakteristik produk dengan bobot 0,320. Hal tersebut menjadi prioriras utama dikarenakan Restoran Gurih 7 merupakan salah satu restoran sunda yang ada di kota Bogor di antara banyaknya restoran sunda dan masingmasing restoran menawarkan menu masakan yang sama. Restoran Gurih 7 mengutamakan karakteristik produk dalam hal ini sifat dan mutu produk, hal ini dikarenakan restoran ini merupakan perusahaan jasa dimana tujuan utamanya adalah memuaskan pelanggan. Dengan produk yang berkualitas maka tanggapan dari pelanggan akan semakin baik, hal ini dapat terlihat dengan adanya pembelian ulang dan loyalitas yang diberikan konsumen kepada Restoran Gurih 7.
Tahap selanjutnya yang akan dilakukan adalah mengidentifikasi faktor penyusun alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh Restoran Gurih 7 untuk mencapai tujuannya. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak restoran dan disesuaikan dengan teori maupun studi literatur, alternatif strategi promosi yang dapat diidentifikasi adalah (1). Alternatif 1. Restoran Gurih 7 tidak melakukan perubahan dalam melakukan kegiatan promosi, sehingga tidak terjadi perubahan dalam strategi ini. Promosi yang dilakukan oleh Restoran Gurih 7 yaitu dengan alat promosi yang telah digunakan. (2) Alternatif 2. Meningkatkan kegiatan promosi saat ini yang dilakukan oleh Restoran Gurih 7. (3) Alternatif 3 yaitu strategi promosi yang menitikberatkan pada periklanan. Strategi promosi yang dilakukukan oleh Restoran Gurih 7 yaitu dengan penyebaran brosur, pemasangan spanduk, koran, radio dan televisi nasional. (4) Alternatif 4 merupakan strategi promosi yang menitikberatkan kepada promosi penjualan. Promosi ini dapat dilakukan dengan memberikan potongan harga, voucher, atau paket untuk menumenu tertentu. Hasil Pengolahan antar elemen pada tingkat 4 menunjukkan alternatif 3 menjadi prioritas utama sebagai alternatif strategi promosi. Alternatif 3 yaitu menitikberatkan pada periklanan dengan bobot 0,522. Kegiatan periklanan yang telah dilakukan oleh Restoran Gurih 7 yaitu dengan melakukan penyebaran brosur, pemasangan spanduk, wawancara dengan radio lokal, tayangan televisi, liputan untuk koran lokal dan nasional.Kegiatan promosi dengan alat promosi ini dilakukan agar masyarakat mengetahui produk yang dimiliki oleh Restoran Gurih 7. Kegiatan ini menonjolkan menu dan fasilitas yang ada di Restoran Gurih 7 yang dapat menarik perhatian konsumen untuk datang. Saran yang dapat diberikan pada perusahaan, yakni kegiatan promosi yang sebaiknya dilakukan yaitu promosi dengan menggunakan periklanan, diantaranya yaitu dengan tayangan televisi, pemasangan spanduk, liputan di media cetak lokal maupun nasional, dan iklan di radio lokal. Salah satu kegiatan periklanan yang memberi pengaruh besar pada perusahaan yaitu tayangan televisi yang menarik perhatian konsumen untuk datang ke Restoran Gurih 7
ANALISIS STRATEGI PROMOSI RESTORAN GURIH 7, BOGOR
ANDINA SYAVRIANI
H 34066012
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
Judul skripsi
: Analisis Strategi Promosi Restoran Gurih 7, Bogor
Nama
: Andina Syavriani
NRP
: H34066012
Disetujui, Pembimbing
Eva Yolynda Aviny, SP, MM NIP. 132 321 448
Diketahui Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 131 415 082
Tanggal Lulus
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “ Analisis Strategi Promosi Restoran Gurih 7, Bogor ” adalah karya sendiri dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, April 2009
Andina Syavriani H34066012
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 03 Agustus 1984. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Mochamad Syahmanto dan Ibu Veronica Triyani. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar tahun 1996 di SDN Puspiptek Serpong Tangerang dan pendidikan menengah pertama diselesaikan pada tahun 1999 di SLTPN 4 Serpong Tangerang. Pada tahun 1999 penulis melanjutkan pendidikan di SMU BPI 2 Bandung dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun yang sama penulis di terima di program Diploma III Program Manajemen Agribisnis, Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Padjajaran. Pada tahun 2006 penulis mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan pada pendidikan strata satu (S1) Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Strategi Promosi Restoran Gurih 7, Bogor”. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kegiatan promosi yang telah dilakukan Restoran Gurih 7 Bogor dalam mempromosikan produknya, menganalisis tujuan promosi dan faktor-faktor penyusun strategi promosi dan merumuskan alternatif strategi yang tepat untuk dilaksanakan oleh Restoran Gurih 7. Namun demikian, sangat disadari masih terdapat kekurangan dan keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun ke arah penyempurnaan pada skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, April 2009 Andina Syavriani
UCAPAN TERIMAKASIH
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada: 1. Ibu Eva Yolynda Aviny, SP. MM. Selaku dosen pembimbing yang selalu bersedia meluangkan waktunya dan banyak memberikan bantuan, masukan, saran dan perhatiannya bagi penulis hingga penyusunan skripsi ini selesai. 2. Dr. Ir. Harianto, MS, Selaku dosen penguji utama dalam sidang yang telah memberikan koreksi, saran dan masukannya kepada penulis untuk menjadikan skripsi ini menjadi lebih baik. 3. Dra. Yusalina, MS terima kasih atas kesediaannya menjadi dosen komisi pendidikan dalam siding skripsi yang telah memberikan koreksi, masukan dan saran bagi penulis. 4. Ir. Burhanudin, MM selaku dosen evaluator pada kolokium yang telah memberikan banyak masukan, kritikan dan saran kepada penulis. 5. Kedua orangtua tercinta untuk setiap doa dan dukungannya yang diberikan dengan kesabaran dan kasih sayang. Semoga ini bisa menjadi persembahan yang terbaik. 6. Teh Irma, Kang Roni, Didi, Navand, Tante Rida, Bude Ani, Bude Mimin, Dedy, Ica, Shinta dan semua keluarga Bandung makasih banyak buat semua perhatian, doa dan dukungannya.
7. Pihak Restoran Gurih 7, Bogor yang memberikan kesempatan, waktu, informasi dan dukungan yang diberikan. 8. Widya Yudha Ningtias terima kasih untuk partisipasi menjadi pembahas pada seminar dan telah memberikan banyak masukan, waktu dan dukungannya bagi penulis. 9. Sahabat-sahabatku : Ninin, Nadia, Nina, Nurani, Mety, Rany terima kasih banyak atas semua perhatian, kritikan, dan saran kepada penulis, kalian adalah teman terbaik di dunia. 10. Teman-teman seperjuangan Wasini, Fajar, Yulie, Pintor, Firman, Imam, Ani, Zeini, Amidia, Tami, Oca, Astri, Arif, Harliyadi, terimakasih atas pertemanan yang menyenangkan ini. 11. Teman-teman ekstensi MAMI angkatan 01 yang banyak memberikan masukan di dalam penulisan skripsi ini serta tema-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Kalian semua merupakan motivasi terbesar bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini, semoga silaturarahim kita selalu terjaga dan segala amal kebaikan yang telah dilakukan menjadi ibadah dan hanya Allah SWT yang dapat menilai dan membalas semuanya, Amien.
Bogor, April 2009 Andina Syavriani
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI ………………………………………………………….. i DAFTAR TABEL ………………………………………………….....
iii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………
iv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................
v
I
PENDAHULUAN …………………………………………….
1
1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1.2. Perumusan Masalah ……………………..........…………… 1.3. Tujuan Penelitian ………………………..........…………… 1.4. Manfaat Penelitian ………………………..........…………. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian ……………………...………….
1 4 5 6 6
TINJAUAN PUSTAKA …………..………………………….
7
2.1. Definisi Restoran ………………….........…………………. 2.2 Jenis-jenis Restoran ……………………………………….. 2.3. Hasil Penelitian Terdahulu …………........……………..… 2.3.1 Perbedaan dan Persamaan Dengan Penelitian Terdahulu …………………………………..
7 7 10
KERANGKA PEMIKIRAN ………………………………...
12
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis …………..…….......………. 3.1.1. Promosi ………….…………………….........……….. 3.1.2. Strategi Bauran Promosi ….…...……….........………. 3.1.2.1. Periklanan …….………………….............……… 3.1.2.2. Promosi Penjualan ……………………................. 3.1.2.3. Hubungan Masyarakat ………………….….......... 3.1.2.4. Penjualan Perorangan ………….…...……............ 3.1.2.5. Pemasaran Langsung ……………………............. 3.1.3. Faktor-Faktor Penyusun Bauran Promosi ……............ 3.1.4. Proses Hirarki Analitik (PHA) …………………......... 3.2. Kerangka Pemikiran Operasional …..………..…...............
12 12 13 14 15 16 18 18 19 24 26
METODE PENELITIAN ……………………………...……
29
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian …………….……………..... 4.2. Jenis dan Sumber Data …………………….……..……… 4.3. Metode Pengumpulan Data ……..………….……………. 4.4. Metode Pengolahan Data ………..………….……………
29 29 29 30
II
III
IV
11
i
V
VI
VII
GAMBARAN UMUM RESTORAN GURIH 7 ……………….
38
5.1 Sejarah dan Perkembangan Restoran Gurih 7 ……………… 5.2 Struktur Organisasi …………………………………………. 5.3 Strategi Promosi ......................................................................
38 38 40
HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………..
43
6.1 Evaluasi Kegiatan Promosi Restoran Gurih 7 ……………… 6.1.1 Kegiatan Promosi Restoran Gurih 7 …………………… 6.1.1.1 Periklanan ………………………………………….. 6.1.1.2 Promosi Penjualan …………………………………. 6.1.2 Evaluasi Kegiatan Promosi Restoran Gurih 7 ……….. 6.1.2.1 Evaluasi Kegiatan Periklanan ……………………. 6.1.2.2 Evaluasi Kegiatan Promosi Penjualan ……………. 6.2 Identifikasi Tujuan Restoran Gurih 7 Dalam Melakukan Kegiatan Promosi …………………………………………… 6.2.1 Identifikasi Faktor-Faktor Penyusun Strategi Promosi ….. 6.2.2 Penetapan Strategi Promosi Berdasarkan Model Hierarki Keputusan ……………………………………… 6.2.3 Prioritas Faktor-Faktor Yang Harus Dipertimbangkan Dalam Menetapkan Strategi Promosi …………………… 6.2.4 Prioritas Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Menetapkan Strategi Promosi ……………………………
43 43 43 44 44 44 46
KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………..
63
7.1 Kesimpulan ………………………………………………… 7.2 Saran ………………………………………………………..
63 64
46 47 52 54 61
DAFTAR PUSTAKA ……………………..………………………….
65
LAMPIRAN ..........................................................................................
67
ii
DAFTAR TABEL Nomor
Halaman
1. Data Perkembangan Kunjungan Wisatawan ke Kota Bogor ….
2
2. Perkembangan Jumlah Restoran Di Kota Bogor, Tahun 2004-2007 ……………………………………………….
2
3. Data Restoran Sunda Di Kota Bogor …………………………...
3
4. Data Omzet Penjualan Restoran Gurih 7 ……………………….
5
5.
Sarana Komunikasi Bauran Promosi …………………...….….
14
6. Nilai Skala Banding Berpasangan …………………………….
32
7. Matriks Pendapat Individu …………………………………….
33
8. Matriks Pendapat Gabungan …………………………………..
34
9. Nilai Indeks Acak ……………………………………………..
35
10. Data Karyawan Restoran Gurih 7 …………………………….
39
11. Prioritas Faktor-Faktor yang Harus Dipertimbangkan Dalam Penetapan Strategi Promosi …………………………..
54
12. Prioritas Faktor-Faktor yang Dijadikan Pertimbangan Dalam Tujuan Promosi ………………………………………
57
13. Prioritas Faktor-Faktor yang Dijadikan Pertimbangan Dalam Karakteristik Produk …………………………………
59
14. Prioritas Faktor-Faktor yang Dijadikan Pertimbangan Dalam Konsumen ……………………………………………
59
15. Prioritas Faktor-Faktor yang Dijadikan Pertimbangan Dalam Pesaing ……………………………………………….
60
16. Prioritas Faktor-Faktor yang Dijadikan Pertimbangan Dalam Daur Hidup Produk ………………………………….
60
17. Alternatif Strategi Promosi yang Dijadikan Pertimbangan Oleh Perusahaan ……………………………………………
61
iii
DAFTAR GAMBAR Nomor
Halaman
1.
Alur Kerangka Pemikiran Operasional di Restoran Gurih 7……..
28
2.
Struktur Hirarki Strategi Promosi Restoran Gurih 7……….…….
31
3. Model Hierarki Keputusan Bagi Penentuan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Strategi Promosi Restoran Gurih 7……
53
iv
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyak berdirinya restoran saat ini dikarenakan perubahan pola pikir yang ada di masyarakat yang menyukai kepraktisan dan tidak memiliki banyak waktu untuk menyiapkan makanan. Selain itu tingkat pendapatan dan pendidikan yang tinggi serta keinginan untuk makan yang enak, sehat dan bergizi menjadikan restoran sebagai salah satu tujuan untuk memenuhi keinginannya. Perubahan pada pendapatan yang menyebabkan meningkatnya kekayaan, akan membawa perubahan pada pola makan seseorang dan akan semakin banyak orang mengkonsumsi pangan yang berorientasi pada kesenangan.
Masyarakat di
perkotaan menganggap restoran tidak hanya sebagai tempat untuk makan saja, akan tetapi sebagai tempat berkumpul dengan keluarga, tempat istirahat yang menyenangkan, tempat mengadakan rapat dengan rekan kerja dan tempat untuk menghilangkan stres. Kota Bogor merupakan salah satu kota yang banyak dikunjungi wisatawan dikarenakan memiliki ciri khas yaitu banyaknya makanan yang bervariasi, udara yang sejuk, memiliki tempat pariwisata yang cukup terkenal sehingga menjadikan Kota Bogor sebagai alternatif liburan bagi keluarga. Secara geografis letak Kota Bogor merupakan kota yang dekat dengan ibukota negara Indonesia yaitu Jakarta dan merupakan penghubung antara ibukota dengan tempat tujuan wisata yang berada di sekitar Kota Bogor seperti Puncak, Sukabumi dan Bandung. Tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan adalah Kebun Raya Bogor, Taman Safari, Taman Buah Mekarsari, dan lain-lain. Selain sebagai tempat wisata alam, Kota Bogor juga dikenal sebagai tempat wisata kuliner.
Perkembangan
kunjungan wisatawan ke Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 1.
1
Tabel 1. Data Perkembangan Kunjungan Wisatawan ke Kota Bogor Jenis Usaha 1 Obyek Wisata
Jenis Wisatawan Domestik Mancanegara Jumlah
2004 2005 2006 2007 1,360,374 1,267,839 1,370,119 1,087,900 11,211
13,732
18,714
24,385
1,371,585 1,281,571 1,388,833 1,212,285
2 Akomodasi Domestik Mancanegara Jumlah
Tahun
173,139
539,276
716,807
520,737
13,330
36,144
31,443
32,987
186,469
575,420
748,250
553,724
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, tahun 2008.
Data kunjungan wisatawan ke Kota Bogor menunjukkan bahwa dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2006 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor meningkat. Hal tersebut terjadi karena Kota Bogor merupakan salah satu kota yang memiliki banyak objek wisata yang dapat dikunjungi. Pada tahun 2007 wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor berkurang, hal ini disebabkan karena bencana yang terjadi di beberapa kota di Indonesia yang mempengaruhi dunia pariwisata Indonesia pada umumnya dan Kota Bogor pada khususnya. Kunjungan wisatawan yang datang ke Bogor dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan usaha-usaha yang menunjang sektor pariwisata di Kota Bogor.
Usaha-usaha yang dapat menunjang pertumbuhan pariwisata
seperti perhotelan, factory outlet, pusat perbelanjaan, restoran dan lain-lain.
Tabel 2. Perkembangan Jumlah Restoran di Kota Bogor, Tahun 2004-2007 Tahun 2004 2005 2006 2007
Jumlah Restoran (unit) 84 86 91 93
Laju Pertumbuhan (%) 2,38 5,81 2,19
Sumber : Dinas Informasi Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor
Restoran yang banyak berkembang di Kota Bogor adalah restoran sunda, hal ini karena mayoritas warga Bogor adalah suku sunda, ditunjang dengan suasana yang khas etnik sunda, menu yang enak dan bergizi, pelayanan yang 2
ramah dan harga yang sesuai bagi konsumen membuat restoran sunda dapat bertahan. Konsumen restoran ini pada umumnya adalah kalangan menengah ke atas yang lebih mengutamakan kualitas cita rasa dan kandungan gizi dalam mengkonsumsi makanan. Tinggi permintaan terhadap makanan tradisional sunda dapat terlihat dari semakin banyaknya jumlah restoran sunda yang ada di Kota Bogor. Data restoran sunda di Kota Bogor dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Data Restoran Tradisional Sunda di Kota Bogor No
Nama Restoran
Alamat
1.
Pondok Bambu Tirza 1
Jl. Baru/ Sholeh Iskandar
2.
Saung Mirah
Jl. Pangrango 32
3.
Saung Kuring
Jl. Baru/ Sholeh Iskandar
4.
Larisa Fatmawati
Jl. Padjajaran No. 47
5.
Pondok Tirza 3
Jl. Raya Kedung Halang
6.
Gurih 7
Jl. Padjajaran No. 102
7.
Restoran Nasi Timbel
Jl. Sukasari
8.
Sariwangi
Jl. Padjajaran
9.
Bumbu Desa
Jl. Padjajaran No. 18
10.
Raos Kabita
Jl. Padjajaran
11.
Kedai Sunda 3
Jl. Sholeh Iskandar
12.
Taman Palem
Jl. Sholeh Iskandar
13.
Bambu Kuring
Jl. Sholeh Iskandar
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor (2008).
Restoran Gurih 7 merupakan salah satu restoran sunda yang menyajikan masakan khas sunda dengan berbagai menu andalannya, restoran ini berkembang pesat di tengah persaingan yang tinggi diantara restoran yang ada di Kota Bogor. Tingginya tingkat persaingan membuat restoran Gurih 7 perlu untuk merumuskan dan menjalankan strategi promosi yang tepat agar dapat bertahan dan meningkatkan penjualan.
3
1.2. Perumusan Masalah Banyaknya restoran yang bermunculan di Kota Bogor merupakan dampak dari banyaknya permintaan masyarakat akan makanan yang enak, sehat dan bergizi. Hal ini dipengaruhi oleh informasi, gaya hidup, kesadaran gizi, persepsi akan sesuatu, pendidikan yang tinggi serta masyarakat yang tidak memiliki banyak waktu untuk menyiapkan makanan. Perubahan yang ada di masyarakat menjadikan peluang bagi Restoran Gurih 7 untuk menginformasikan produknya kepada masyarakat luas dengan melakukan promosi. Kegiatan promosi ditujukan agar masyarakat mengetahui bahwa di Kota Bogor terdapat restoran yang dapat dijadikan sebagai tempat kuliner. Restoran Gurih 7 merupakan restoran yang menawarkan berbagai menu makanan dan minuman bercita rasa khas sunda.
Dekorasi restoran Gurih 7
menciptakan suasana desa yang sejuk dan menunjukkan etnik sunda yang cukup kental, yaitu berupa saung atau bale-bale dari bambu, memiliki kolam ikan dan air terjun alami disekitar bale-bale. Hal ini menjadikan restoran Gurih 7 memiliki keunikan tersendiri. Keunggulan yang dimiliki oleh restoran Gurih 7 adalah memiliki menu yang sesuai dengan selera masyarakat dan ditunjang dengan tempat yang asri karena bernuansa alami seperti di pedesaan sehingga tercipta suasana nyaman untuk datang ke restoran Gurih 7. Kecepatan pelayanan juga merupakan salah satu keunggulan di restoran ini. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kuliner, Restoran Gurih 7 perlu untuk menginformasikan produknya kepada masyarakat atau konsumen. Dalam dua tahun terakhir ini tingkat penjualan di Restoran Gurih 7 tidak mengalami peningkatan dalam penjualan sesuai dengan target penjualan yang telah ditetapkan pada awal tahun, hal ini dapat dilihat dari data penjualan yang dimiliki perusahaan.
4
Tabel 4. Data Omzet Penjualan Restoran Gurih 7 No
Tahun
Omzet Penjualan (Rp)
Target Penjualan (Rp)
1
2006
6.936.857.739
6.000.000.000
2
2007
5.588.842.746
6.500.000.000
3
2008
6.961.949.676
7.000.000.000
Sumber : Restoran Gurih 7
Tabel di atas, Restoran Gurih 7 menentukan target penjualan melihat pada situasi dan kondisi yang terjadi pada perusahaan dan dilakukan pada awal tahun. Meskipun omzet penjualan mengalami penurunan akan tetapi pada saat sebelum melakukan kegiatan promosi dengan setelah melakukan kegiatan promosi jumlah kunjungan yang datang terjadi peningkatan sebesar 15 persen. Dengan demikian, Restoran Gurih 7 perlu untuk mengetahui bauran promosi yang paling berperan agar strategi promosi yang dilakukan menjadi efektif dan efisien. Berdasarkan uraian di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kegiatan promosi yang dilakukan oleh restoran Gurih 7? 2. Faktor-faktor apa yang paling berpengaruh dalam penyusunan strategi promosi restoran Gurih 7? 3. Bagaimana alternatif strategi promosi yang sesuai bagi restoran Gurih 7 berdasarkan kendala yang dihadapi dan pendukung yang dimiliki?
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah: 1. Mengevaluasi kegiatan promosi yang dilakukan oleh restoran Gurih 7 2. Menganalisis faktor yang paling berpengaruh dalam penyusunan strategi promosi restoran Gurih 7 3. Merumuskan alternatif strategi promosi yang sesuai bagi restoran Gurih 7.
5
1.4. Manfaat Penelitian Manfaat dilaksanakannya penelitian ini antara lain: 1. Bagi penulis, sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana pada Program Ekstensi Manajemen Agribisnis, Departemen Agribisnis, Fakultas
Ekonomi,
Institut
Pertanian
Bogor,
dan
meningkatkan
kemampuan dalam mengamati, mengumpulkan, menganalisi data serta mampu melatih pola berfikir ilmiah. 2. Bagi perusahaan, diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan
dalam
mengembangkan
strategi promosi di Restoran
Gurih 7. 3. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi penelitian lainnya. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dititikberatkan pada bidang promosi (personal selling, periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan direct marketing) dan menganalisa strategi promosi di restoran Gurih 7.
6
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Restoran Restoran berasal dari kata dalam bahasa Perancis yaitu restaurer yang memiliki arti tempat yang menyediakan makanan. Makna aslinya restoran berarti menyajikan ragam makanan lengkap mulai pembuka, makanan utama, sampai pencuci mulut.
Davis dan Stone (1998), menjelaskan bidang usaha layanan
makanan dan minuman dibedakan dalam beberapa klasifikasi baik yang komersial, non komersial dan layanan publik (general market), maupun layanan terbatas. Restoran adalah suatu tempat atau bagian yang diorganisasikan secara komersial untuk menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya dan produknya berupa makanan dan minuman (Soekresno, 2001). Restoran ada yang berada dalam suatu hotel, kantor, pabrik dan banyak juga yang berdiri sendiri di luar bangunan itu. Jenis pelayanan yang diberikan oleh sebuah restoran biasanya mempunyai macam makanan yang dihidangkan cukup banyak sehingga pelanggan dapat leluasa memilih dan menikmati makanan yang dikehendakinya (Moehyi, 1992). Selain itu menurut Torsina dalam Lestari (2000), usaha restoran meliputi usaha yang terus menerus melibatkan semua bidang pengadaan peralatan dan bahan mentah, quality control untuk bahan dan produksi, standarisasi resep dan proses, berurusan dengan segi-segi hukum, reklame, promosi dan publisitas, mengenai tenaga kerja, keluhan pelanggan, dekorasi, identitas dan ciri restoran, merendahkan kebocoran uang dan barang, menetapkan uang yang seimbang, kalkulasi harga-harga dan tingkat waste (kerusakan makanan), strategi harga, sampai pada penanganan sampah, air, listrik dan lain-lain.
2.2 Jenis-jenis Restoran Usaha restoran terbagi ke dalam beberapa jenis yang disesuaikan dengan target pasar sasaran, tujuan utamanya, lokasi, dekorasi tempat serta jenis menu
7
dan makanan yang disediakan. Soekresno (2001) membagi jenis restoran ke dalam sepuluh jenis restoran yang ada sekarang yaitu: 1.
Family Conventional Restoran
yang
ditunjukkan
pada
tradisi
keluarga.
Prioritas
utama
menyediakan menu makanan dan minuman yang enak, suasana yang nyaman, dan harga yang bersahabat. Restoran ini menawarkan pelayanan dan dekorasi yang sederhana. 2.
Fast Food Restoran ini lebih menekankan pada kecepatan penyajian. Makanan dan minuman yang dipesan akan segera tersedia dalam waktu yang cepat. Jenis menu relative terbatas dan harga yang ditawarkan relative tidak mahal. Lebih mengutamakan banyak pelanggan.
Dekorasi tempat dengan warna-warna
utama dan terang. Restoran jenis ini erat kaitannya dengan eat-in (makan di restoran)
dan
take-out
(dibawa
keluar).
Restoran
jenis
ini
lebih
mengutamakan turnover yang tinggi dari pengunjung. 3.
Speciality Restaurants Restoran ini menyajikan menu yang khas, berkualitas, dan menarik perhatian. Pada jenis restoran ini memiliki harga yang relatif mahal, tempat dan lokasinya jauh dari tempat keramaian yang tujuan utamanya ditunjukkan untuk wisatawan atau orang-orang yang ingin mentraktir teman bisnis, keluarga dalam suasana yang unik dan khas.
4.
Kafetaria Jenis restoran ini dapat dilihat dengan jelas dari tempatnya berada. Biasanya restoran ini berada di pusat perbelanjaan, perkantoran, sekitar sekolah, dan pabrik-pabrik. Target utama restoran sesuai dengan lingkungannya berada. Menu terbatas, harga murah dan berganti-ganti setiap hari seperti menu makanan yang ada di rumah.
5.
Coffee Shop Ciri khas dari jenis restoran ini adalah tempat duduk yang berganti-ganti dengan cepat yang menandakan suasana tidak formal. Pelayanan pesanan makanan yang cepat, lokasi dan tempat utama berada di sekitar gedung
8
perkantoran, pabrik-pabrik, dan pusat perbelanjaan dengan traffic pejalan yang tinggi.Menu utama yang tersedia biasanya untuk coffee break. 6.
Gourmet Restoran ini memiliki suasana yang sangat nyaman dengan dekorasi tempat yang sangat artistic.
Restoran ini termasuk restoran yang berkelas dan
ditunjukkan untuk konsumen yang menuntut standar penyajian yang tinggi dan bergengsi. Biasanya restoran ini membidik target pasar dengan standar prestise yang tinggi. 7.
Etnik Restoran ini dicirikan dengan menyajikan menu makanan yang berasal dari daerah tertentu yang spesifik.
Pakaian seragam yang pelayanannya
disesuaikan dengan asal daerah menu yang disediakan. Dekorasi tempat dan ruangan menggambarkan suasana etnik tertentu. 8.
Snack Bar Restoran ini ditunjukkan untuk orang-orang yang ingin jajan dan menyediakan makanan ringan.
Banyak menawarkan pesanan take-out.
Dekotasi tempat sederhana serta ukuran kecil hanya untuk beberapa orang. 9.
Buffet Ciri utama buffet yaitu berlakunya satu harga untuk makanan sepuasnya yang di sajikan oleh buffet. Produk minuman yang ditersedia berupa wine, linquor, dan bir yang dapat dipesan dengan khusus. Display makanan yang cukup memegang peranan penting dalam promosi.
10. Drive In Drive Thru or Parking Restoran ini melayani pembelian pesan antar hingga sampai ke pelanggan, pelayanan untuk eat in atau take away dengan kemasan makanan yang dibungkus dengan praktis. Dari Dinas Informasi Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor (2006) membagi jenis restoran berdasarkan jenis hidangannya menjadi 5 macam yaitu : 1. Restoran Indonesia yaitu Restoran yang menyajikan berbagai jenis makanan yang biasa menjadi menu orang Indonesia.
9
2. Restoran tradisional adalah restoran yang menjadikan berbagai makanan yang berasal dari daerah tertentu yang ada di Indonesia, seperti restoran sunda dari Jawa Barat atau restoran Padang dari Sumatra Barat. 3. Restoran internasional yaitu restoran yang menyajikan makanan yang secara umum dikonsumsi oleh masyarakat dunia. 4. Restoran Oriental yaitu restoran yang menyajikan makanan khas Asia Timur seperti Restoran Jepang dan Cina. 5. Restoran Kontinental yaitu restoran yang menyajikan berbagai makanan ala Eropa. 2.3. Hasil Penelitian Terdahulu Permaswati (2005), melakukan penelitian mengenai “Analisis Strategi Promosi Teh Botol Sosro Kantor Perwakilan Wilayah Jawa Barat Area 1 Bandung” yang menggunakan metode AHP sebagai alat analisis. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan tujuan perusahaan dalam melakukan promosi menitikberatkan pada pemasaran langsung yang dianggap sesuai untuk perusahaan, untuk menghambat aktivitas pesaing dan diimplementasikan pada operasi lokasi makan yaitu food court, dengan melakukan branding berupa penempatan materi promosi di lokasi makan agar dapat menjaga positioning produk Teh Botol Sosro dalam bisnis minuman ready to drink. Lestari (2008), penelitian yang dilakukan mengenai “Analisis Strategi Promosi Death By Chocolate & Spagety Restaurant”. Berdasarkan metode analisis AHP, tujuan yang ingin dicapai oleh DBC & Spagety Restaurant dalam menjalankan
kegitan
promosinya
adalah
meningkatkan
penjualan
serta
memperkenalkan produk dan lokasi usahanya. Simamora (2005), penelitian mengenai “Analisis Strategi Promosi Produk Mahkota Dewa di PT. Mahkota Dewa Indonesia Jakarta”. Metode yang digunakan sebagai alat analisis adalah AHP dan tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam menciptakan kegiatan promosi adalah kesadaran merek, menginformasikan dan mengingatkan keberadaan produknya, meningkatkan penjualan, memperluas pangsa pasar dan menghadapi pesaing. Hasil penelitian
10
menunjukkan bahwa sebaiknya perusahaan menitikberatkan promosi pada periklanan. Siahaan (2005), mengenai “Analisis Pengambilan Keputusan Strategi Promosi Sayuran Organik PT. Amani Mastra”. Hasil penelitian menggunakan metode AHP.
Tujuan utama perusahaan melakukan promosi yaitu untuk
mengingatkan dan menginformasikan keberadaan sayuran organik di pasar. Alternatif strategi promosi yang menjadi prioritas utama yang dijalankan oleh perusahaan adalah melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat (HUMAS) dan publikasi. Priyadi (2008), melakukan penelitian mengenai “Analisis Strategi Promosi Susu Formula Lanjutan (Follow Up Infant) Morinaga Chilmil pada PT. Sangsiang Perkasa”. Alat analisis pada penelitian tersebut adalah dengan menggunakan metode AHP. Perusahaan mempunyai dua strategi promosi yaitu Above The Line yaitu promosi yang dilakukan secara langsung dan Below The Line yaitu promosi yang dilakukan secara tidak langsung terhadap konsumen. Alternatif strategi promosi susu formula lanjutan Morinaga Chilmil yang utama adalah strategi promosi penjualan.
2.3.1. Perbedaan dan Persamaan Dengan Penelitian Terdahulu Penelitian yang berjudul “Analisis Strategi Promosi Restoran Gurih 7 Bogor” ini memiliki perbedaan dan persamaan dengan penelitian terdahulu. Persamaan dari penelitian ini yaitu dengan menggunakan alat analisis AHP dalam memilih alternatif yang paling tepat.
Perbedaan dengan penelitian terdahulu
yaitu studi kasus penelitian yang dilakukan dan produk atau objek yang akan diteliti.
11
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pemasaran menurut Swastha (1984) adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan serta mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Pemasaran merupakan keseluruhan dari pengertian mengenai penjualan, perdagangan, distribusi dan distribusi fisik. Penjualan merupakan salah satu bagian dari promosi. Promosi merupakan satu bagian dari program pemasaran secara keseluruhan. penjualan sering digunakan secara sinonim dengan istilah promosi.
Istilah Penjulan
hanya meliputi kegiatan pemindahan barang atau jasa atau penggunaan penjual saja, dan tidak terdapat kegiatan periklanan atau kegiatan lainnya yang ditujukan untuk mendorong permintaan.
Upaya dalam meningkatkan penjualan dapat
dilakukan dengan berbagai hal diantaranya yaitu dengan melakukan promosi yang efektif dan memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen. 3.1.1. Promosi Definisi promosi menurut Kotler (2005) adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya, membujuk dan mengingatkan para konsumen sasaran agar membeli produk tersebut.
Tujuan
utama
promosi
menurut
Tjiptono
(1997)
adalah
menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Menginformasikan (informing), dapat berupa : •
Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru.
•
Memperkenalkan cara pemakaian yang baru suatu produk.
•
Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.
•
Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan.
•
Meluruskan kesan yang keliru.
•
Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli.
12
•
Membangun citra perusahaan.
2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk : •
Membentuk pilihan merek.
•
Mengalihkan pilihan ke merek tertentu.
•
Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk.
•
Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga.
•
Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesman).
3. Mengingatkan (reminding), terdiri dari : •
Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat.
•
Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan.
•
Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan.
•
Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.
3.1.2. Strategi Bauran Promosi Strategi bauran promosi berguna untuk memperkenalkan produk, memberikan daya ingat kepada konsumen dan membujuk konsumen untuk membeli barang yang ditawarkan. Hal yang perlu diperhatikan dan ditetapkan dalam melakukan kegiatan bauran promosi adalah sasaran yang ingin dicapai melalui promosi, anggaran yang dikeluarkan, pesan yang disampaikan dan metode promosi yang akan digunakan. Bauran promosi didefinisikan sebagai kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan (Swastha, 1984). Saluran komunikasi pada bauran promosi merupakan informasi dua arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam promosi. Dalam mengkomunikasikan produknya, perusahaan perlu menyusun suatu strategi yang sering disebut dengan strategi bauran promosi (promotion mix) yang terdiri dari lima komponen utama, yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relations-publicity), penjualan perorangan (personal selling) dan pemasaran langsung (direct marketing). 13
Tabel 5. Sarana Komunikasi Bauran Promosi Iklan Iklan cetak dan siaran Kemasan luar Sisipan kemasan film Brosur dan buklet Poster dan liflet Direktori Cetak ulang iklan Reklame Tanda pajangan Pajangan ditempat pembelian Bahan audiovisual Simbol dan logo Videotape
Hubungan Masyarakat
Promosi Penjualan Kontes,permainan, undian, lotere, Cinderamata dan hadiah Contoh produk Pekan raya dan pameran dagang Pameran Peragaan Kupon Rabat Pembiayaan bunga rendah Hiburan Potongan Harga tukar tambah Program berkelanjutan Promosi bersama (tie-in)
Perlatan pers Ceramah Seminar Laporan Tahunan Sumbangan amal Peran sebagai sponsor Pemberitaan Hubungan lingkungan tetangga Lobi Majalah perusahaan Acara-acara
Penjualan Pribadi Presentase pemasaran Pertemuan penjualan Contoh produk Pekan raya dan pameran dagang
Pemasaran Langsung
Katalog Surat Telemarketing Belanja elektronik Belanja TV Surat faks Email Voice mail
Sumber : Philip Kotler, 2005
3.1.2.1. Periklanan Menurut Tjiptono (1997) iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. I klan merupakan bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan dan keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.
Sedangkan yang dimaksud dengan
periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan. Iklan memiliki empat fungsi utama, yaitu menginformasikan kepada khalayak mengenai seluk beluk produk (informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuading), menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak (reminding), serta menciptakan suasana yang
14
menyenangkan
sewaktu
khalayak
menerima
dan
mencerna
informasi
(entertainment). Kotler (2005), mendefinisikan periklanan sebagai bentuk penyajian dan promosi ide, barang, dan jasa secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang melakukan pembayaran. Ada lima keputusan utama yang harus diambil dalam pembuatan program periklanan yang biasa disebut “lima M”, yaitu antara lain : 1. Mission (misi) : apakah tujuan periklanan? 2. Money (uang) : berapa banyak yang dapat dibelanjakan? 3. Message (pesan) : pesan apa yang harus disampaikan? 4. Media (media) : media apa yang digunakan? 5. Measurement (pengukuran) : bagaimana mengevaluasi hasilnya? Tujuan periklanan menurut Swastha (1984) adalah menjual dan meningkatkan penjualan barang, jasa atau ide. Adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan yang baru terjadi pada waktu yang mendatang. Adapun beberapa tujuan lain dari periklanan adalah : •
Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain.
•
Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh tenaga penjualan atau salesman dalam jangka waktu tertentu.
•
Mengadakan
hubungan
dengan
para
penyalur,
misalnya
dengan
mencantumkan nama dan alamat. •
Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru.
•
Memperkenalkan produk baru.
•
Menambah penjualan industri.
•
Mencegah timbulnya barang-barang tiruan.
•
Memperbaiki reputasi perusahaan dengan memberikan pelayanan umum melalui periklanan.
3.1.2.2. Promosi Penjualan Promosi penjualan menurut Kotler (2005) adalah berbagai kumpulan alatalat insentif, yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk
15
merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang.
Promosi penjualan digunakan untuk
memperoleh efek jangka pendek seperti mendramatisir tawaran produk dan meningkatkan penjualan yang telah merosot. Kegiatan promosi penjualan mencoba untuk memasuki dan membujuk konsumen dengan alat serta metode yang diawasi oleh perusahaan itu sendiri. Jadi, secara luas fungsi promosi penjualan adalah menghubungkan antara periklanan, personal selling dan alat promosi lain, juga melengkapi serta mengkoordinir beberapa bidang tersebut. Dalam perusahaan, bagian promosi penjualan dapat melakukan kerja sama dengan kelompok atau badan lain seperti konsumen, dealer, distributor atau bagian lain dalam departemen pemasaran. Sedangkan pada tingkat pengecer, kegiatan promosi penjualannya terutama ditujukan kepada konsumen. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktifitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya) atau mengupayakan kerja sama yang lebih erat dengan pengecer. Alat promosi penjualan, seperti kupon, hadiah, voucer, undian atau kontes, dan lainnya memiliki manfaat yang berbeda, yaitu : 1. Komunikasi : promosi penjualan mendapat perhatian dan mungkin akan mengarahkan konsumen ke produk tersebut. 2. Insentif : promosi penjualan menggabungkan suatu konsesi, dorongan atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen. 3. Ajakan : promosi penjualan merupakan ajakan yang jelas untuk terlibat dalam transaksi tersebut. 3.1.2.3. Hubungan Masyarakat Hubungan masyarakat menurut Tjiptono (1997) adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Hubungan masyarakat merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan.
Hubungan mayarakat
16
merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Hubungan masyarakat merupakan satu bagian atau departemen yang bertanggung jawab mendengarkan dan menampung segala kritik, keluhan ataupun saran dari pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Adapun salah satu kegiatan dari bagian hubungan masyarakat adalah mendorong publisitas. Menurut Swastha (1984) publisitas dibagi menjadi dua kriteria, yaitu : a. Publisitas Produk Publisitas produk adalah publisitas yang ditujukan untuk menggambarkan atau untuk memberitahu kepada masyarakat atau konsumen tentang suatu produk beserta kegunaannya. b. Publisitas Kelembagaan. Publisitas kelembagaan adalah publisitas yang menyangkut tentang organisasi pada umumnya. Kegiatan-kegiatan yang dapat dipublikasikan berupa kegiatan yang dianggap pantas untuk dijadikan berita. Jika dibandingkan dengan alat promosi lain seperti periklanan, publisitas mempunyai beberapa keuntungan, antara lain : •
Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca sebuah iklan.
•
Publisitas dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat kabar atau pada posisi yang mencolok.
•
Lebih dapat dipercaya. Apabila sebuah surat kabar atau majalah mempublisitaskan sebuah cerita sebagai berita, pembaca menganggap bahwa cerita tersebut merupakan berita dan umumnya berita lebih dipercaya daripada iklan.
•
Publisitas jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas, tanpa dipungut biaya.
17
3.1.2.4. Penjualan Perorangan Tjiptono (1997) mendefinisikan penjualan perorangan (personal selling) adalah komunikasi langsung antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Sifat-sifat personal selling antara lain : 1. Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. 2. Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab. 3. Response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk mendengar, memperhatikan dan menanggapi. Menurut Kotler (2005) penjualan peorangan merupakan alat yang paling efektif pada tahap terakhir berupa proses pembelian, khususnya dalam membangun preferensi, keyakinan dan tindakan pembeli. Penjualan perorangan memiliki tiga ciri khusus, yaitu : 1. Pertemuan pribadi : mencakup hubungan langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. 2. Perkembangan hubungan : memungkinkan segala jenis hubungan berkembang, mulai dari hubungan penjualan seadanya sampai hubungan pribadi yang mendalam. 3. Tanggapan : membuat pembeli merasakan suatu kewajiban untuk mendengarkan pembicaraan penjualan. 3.1.2.5. Pemasaran Langsung Pemasaran langsung atau direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi. Dalam pemasaran langsung, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada
18
konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan. Melalui direct marketing, konsumen dapat memperoleh manfaat berupa penghematan waktu dalam berbelanja, bahkan dapat berbelanja secara rahasia (diam-diam). Sementara bagi penjual, manfaat yang diperoleh adalah dapat memilih calon pembeli secara selektif. Selain itu, direct marketing juga dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggannya dan memperoleh peluang baru yang menguntungkan. Pemasaran langsung memiliki empat karakteristik khusus yang bersifat : a. Tidak umum: ditujukan pada orang tertentu. b. Disesuaikan dengan orangnya: dipersiapkan untuk menarik bagi orang yang dituju. c. Mutakhir: dipersiapkan dengan sangat cepat. d. Interaktif: dapat diubah, bergantung dengan tanggapan orang tersebut. Lima bauran promosi yang ada, promosi yang paling tepat untuk restoran adalah promosi melalui periklanan. Hal ini dikarenakan dengan melalui iklan suatu restoran dapat mempromosikan produknya dengan jelas sampai tercipta keadaan keinginan khalayak untuk membeli.
Dengan
menggunakan periklanan hal yang ditonjolkan adalah keunggulan produk, yang
disusun
sedemikian
rupa
sehingga
menimbulkan
rasa
yang
menyenangkan yang mengubah pikiran untuk melakukan pembelian. 3.1.3. Faktor-faktor Penyusun Bauran Promosi Perusahaan
harus
mempertimbangkan
beberapa
faktor
dalam
mengembangkan bauran promosinya, yaitu : faktor anggaran yang tersedia, karakteristik produk, karakteristik pasar, faktor pelanggan, faktor pesaing dan tahap daur hidup produk. 1. Faktor anggaran yang tersedia Besarnya dana yang tersedia merupakan faktor penentu dalam menentukan bauran promosi. Perusahaan yang memiliki dana lebih besar, kegiatan
19
promosinya akan lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mempunyai sumber dana lebih terbatas. Sub faktor anggaran yang berpengaruh dalam penyusunan strategi promosi terdiri dari : a. Sale, yaitu dana promosi yang disediakan berdasarkan penjualan tahun sebelumnya. b. Cash, yaitu besarnya dana berdasarkan keadaan perputaran kas perusahaan.
2. Karakteristik produk Karakteristik produk yaitu dengan mempertimbangkan sifat dan cara produk itu dibeli, dikonsumsi dan dipersepsikan. a. Apabila produk itu adalah produk industri yang bersifat sangat teknis, personal selling paling tepat untuk mempromosikan, karena penjual harus
memberikan
penjelasan-penjelasan
teknis
dan
menjawab
pertanyaan-pertanyaan pelanggan. Sebaliknya untuk produk konsumen ada beberapa pendekatan. Sedangkan untuk convenience product yang sifat distribusinya intensif, mass selling adalah metode promosi yang efektif. Untuk shopping product yang mana pembeli harus memilih, perusahaan harus menggunakan promosi penjualan. Sedangkan untuk specialty product dan unsought product, perusahaan harus menggunakan personal selling. b. Apabila pelanggan memandang risiko pembelian suatu produk tinggi, penekanan promosi adalah pada personal selling. c.
Untuk produk-produk yang tahan lama (durable goods), karena lebih jarang dibeli daripada produk-produk yang tidak tahan lama (nondurable goods) dan memerlukan komitmen tinggi terhadap sumber-sumber, maka personal selling lebih egektif daripada iklan.
d. Untuk produk-produk yang dibeli dalam jumlah kecil dan sering dibeli (membutuhkan pengambilan keputusan yang rutin), perusahaan harus lebih memilih iklan daripada personal selling. Subfaktor karakteristik produk yang berpengaruh dalam penyusunan promosi terdiri dari:
20
a. Sifat produk, yaitu sifat produk sebagai barang konsumsi atau barang industri. b. Mutu produk, yaitu mutu yang terdapat dalam produk, perlu diinformasikan kepada konsumen melalui promosi.
3. Karakteristik pasar Sifat pasar dapat mempengaruhi susunan bauran promosi. Beberapa sifat pasar yang berpengaruh dalam strategi promosi antara lain : a. Luas pasar secara geografis Perusahaan yang hanya mempunyai pasar lokal sering mengadakan kegiatan promosi dengan menggunakan personal selling saja, akan tetapi bagi perusahaan yang mempunyai pasar nasional biasanya melakukan promosi dengan menggunakan periklanan. b. Konsentrasi pasar Konsentrasi pasar, yaitu pasar dimana perusahaan berkonsentrasi dalam memasarkan produknya. Konsumen yang semakin sedikit, dengan produk yang relatif khusus dapat dilakukan secara penjualan perseorangan/ pribadi karena faktor keefektifan dibandingkan dengan menggunakan periklanan. Perusahaan yang hanya memusatkan penjualannya pada satu kelompok pembeli saja, maka penggunaan alat promosinya akan berbeda dengan perusahaan yang menjual pada semua kelompok pembeli. c. Macam atau Jenis Pembeli Strategi promosi yang dilakukan perusahaan yaitu menentukan pelanggan yang ingin dituju oleh perusahaan sebagai konsumen sasarannya. Jenis ini ikut menentukan atau ambil bagian dalam pelaksanaan program promosi perusahaan. Faktor pemilihan pembeli merupakan faktor penting dalam memilih strategi bauran promosi.
Hal ini dapat dilihat dari
banyaknya jenis pembeli, sebab bauran promosi untuk satu jenis pembeli berbeda dengan lebih dari satu jenis pembeli. d. Segmen pasar Segmen pasar dapat dilihat antara lain berdasarkan jenis produk, tingkat kebutuhan, dan harga yang ditawarkan kepada calon pembeli. Seberapa
21
segman pasar yang dilayani oleh perusahaan kepada calon pembeli merupakan faktor penting dalam penentuan strategi bauran promosi.
4. Faktor pelanggan Terdapat sub faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan strategi promosi dengan menggunakan faktor pelanggan, yaitu : a.
Strategi yang digunakan, yaitu strategi perusahaan dalam menjual produk dapat dilakukan dengan dua cara yaitu strategi mendorong (push strategy) dan strategi menarik (pull strategy). Push strategy, yaitu aktivitas promosi produsen kepada perantara (biasanya dengan personal selling dan trade promotion), dengan tujuan agar para perantara itu memesan, kemudian menjual, serta mempromosikan produk yang dihasilkan produsen.
Pull
strategy yaitu aktivitas promosi produsen kepada konsumen akhir (biasanya dengan iklan dan customer promotion), dengan tujuan agar mereka mencarinya pada para perantara memesan produk yang dicari konsumen kepada produsen. b.
Tahap kesiapan pembeli yaitu tahap pembelian yang ada pada diri konsumen, apakah berada pada tahap kesadaran produk, tahap memutuskan atau tahap yakin pada produk tersebut.
c.
Loyalitas yaitu strategi promosi yang dilakukan, ditujukan agar konsumen loyal terhadap produk perusahaan.
d.
Karakter konsumen yaitu karakter dari konsumen yang dituju.
5. Faktor pesaing Mengidentifikasi pesaing merupakan tugas perusahaan yang cukup sederhana. Hal ini dapat dilihat seberapa banyak produk sejenis yang ada dipasaran maupun produk subtitusinya. Sub faktor pesaing yang berpengaruh dalam penyusunan promosi terdiri dari: a. Kegiatan
pesaing,
yaitu
aktivitas
yang
dilakukan
kompetitor dalam
mempromosikan produknya. b. Tingkat persaingan, yaitu kekuatan suatu persaingan di dalam industri.
22
c. Keberadaan bisnis di pasar, yaitu situasi yang sedang terjadi di pasar yang terkait dengan produk atau perusahaan.
6. Tahap daur hidup produk Pada tahap daur hidup produk dimulai dari tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan, kejenuhan dan berakhir pada tahap penurunan. Pada tahap perkenalan, iklan dan publisitas sangat efektif untuk menciptakan kesadaran. Pada tahap pertumbuhan, iklan dan publisitas masih terus digunakan untuk menambah daya ingatan konsumen.
Pada tahap kedewasaan, promosi
penjualan, iklan dan penjualan pribadi semakin mempunyai peranan penting. Ketiga alat promosi seperti iklan, publisitas dan penjualan pribadi akan berguna bagi perusahaan untuk meraih pangsa pasar yang ada.
Pada tahap
penurunan, promosi penjualan tetap berperan kuat, iklan dan publisitas berkurang, penjualan pribadi hanya memberikan sedikit perhatian pada produk tersebut. Sub bab daur hidup produk yang berpengaruh dalam penyusunan promosi terdiri dari : a. Penjualan yaitu tingkat penjualan yang sedang terjadi sehubungan dengan siklus hidup produk tersebut. b. Biaya per konsumen yaitu biaya yang digunakan untuk mencapai satu orang konsumen dalam mempromosikan produknya. c. Laba yaitu keuntungan yang diperoleh perusahaan sehubungan dengan siklus hidup produk tersebut. Hubungan antara strategi promosi dan tahap daur hidup poduk adalah sebagai berikut : a. Tahap Perkenalan Situasi pasar yang terjadi pada tahap ini adalah pelanggan yang tidak menyadari bahwa mereka menghendaki produk dan dapat memetik manfaat dari produk. Strategi promosi yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan informasi dan pendidikan kepada pelanggan potensial, menerangkan bahwa produk itu ada, bagaimana itu dapat digunakan dan manfaat apa yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan.
23
b. Tahap Pertumbuhan Pada tahap ini pelanggan mulai menyadari manfaat produk sehingga permintaannya meningkat. Produk cukup laku dan penyalur pun mulai tertarik dengan potensi produk yang baru. Promosi yang tepat pada tahap ini adalah menstimulasi permintaan selektif (merek), lebih menekankan pentingnya periklanan dan penyalur ikut ambil bagian dalam memikul beban promosi. c. Tahap Kedewasaan Pada tahap ini persaingan semakin intensif. Penjualan perusahaan mencapai titik tertinggi dan perhatian perusahaan akan terpusat pada segmen pasar tertentu.
Periklanan digunakan sebagai alat bujukan atau imbauan,
bukan sekedar informasi saja.
Persaingan tajam mengharuskan penjual
menyediakan dana lebih besar untuk periklanan dan menyebabkan turunnya laba perusahaan. Promosi diintensifkan kepada para dealer dalam rangka memelihara kesetiaan. Promosi kepada konsumen juga sangat diperlukan apabila pangsa pasar ingin dipertahankan. d. Tahap Kemunduran Situasi pasar yang terjadi pada tahap ini adalah penjualan dan laba mengalami penurunan. Pasar yang dikuasai semakin sempit karena adanya produk baru yang lebih baik mulai diperkenalkan ke pasar.
Akibatnya,
intensitas promosi mulai diturunkan untuk menekan biaya. Strategi bauran promosi terdiri dari beberapa tipe promosi diantaranya yaitu
periklanan,
promosi
penjualan,
hubungan
masyarakat,
penjualan
peroarangan dan pemasaran langsung. Stretegi promosi merupakan kriteria yang cukup kompleks, maka itu diperlukan alat analisis yang dapat membantu memecahkan masalah yang kompleks yaitu dengan menggunakan metode AHP. 3.1.4. Proses Hirarki Analitik (PHA) Proses Hirarki Analitik (PHA) atau yang biasa dikenal Analitycal Hierarchy Process (AHP) merupakan teknik yang dikembangkan oleh Dr. Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika dari University of Piittsburg, Amerika Serikat, pada awal tahun 1970-an. PHA telah banyak digunakan oleh para pengambil keputusan untuk membantu memecahkan masalah yang kompleks
24
dan telah teruji efektif dalam mengidentifikasi dan menentukan prioritas dalam suatu pengambilan keputusan. Dengan teknik ini suatu masalah dipandang dalam suatu kerangka berfikir yang terorganisir dan sederhana, sehingga memungkinkan untuk mengambil keputusan yang efektif. PHA merupakan suatu model yang memberikan kesempatan untuk perorangan
atau
kelompok
untuk
membangun
gagasan-gagasan
dan
mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi mereka masing-masing dan memperoleh pemecahan yang diinginkan darinya.
Proses ini juga
memungkinkan orang yang menguji kepekaan hasilnya terhadap perubahan informasi. PHA memasukkan pertimbangan yang dibutuhkan untuk menyusun hirarki dari suatu masalah dan logika, intuisi, serta pengalaman untuk memberi pertimbangan. Ada beberapa prinsip yang harus dipahami untuk memecahkan persoalan dengan logis eksplisit, yaitu (1) prinsip menyusun hirarki, (2) prinsip menetapkan prioritas, (3) prinsip konsentrasi logis. Prinsip-prinsip alami pemikiran analitik ini mendasari PHA. 1. Prinsip Menyusun Hirarki Dalam menyusun hirarki, perusahaan berusaha untuk menggambarkan dan menguraikan permasalahan dan realitas secara hirarki.
Untuk
memperoleh pengetahuan terinci, realitas yang kompleks disusun ke dalam bagian yang menjadi elemen
pokoknya dan kemudian bagian ini
dimasukkan ke dalam bagiannya lagi dan seterusnya secara hirarki. Dengan kata lain persoalan yang kompleks dipecahkan menjadi unsurunsur yang terpisah. 2. Prinsip Menetapkan Prioritas Penetapan prioritas yang dimaksud adalah menentukan peringkat elemenelemen menurut relatif pentingnya. 3. Prinsip Konsistensi Logis Konsistensi logis yaitu menjamin bahwa semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingatkan secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis.
25
Metode PHA didasarkan pada penilaian orang yang ahli dibidang yang dipermasalahkan atau yang sedang dikaji untuk dicari pemecahannya. Peralatan utama PHA adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Keahlian, pengalaman dan wawasan yang luas sangat diperlukan untuk memberikan suatu penilaian yang tepat terhadap variabel keputusan yang dijadikan kriteria pemilihan. Hal yang diutamakan dalam data yang diterapkan pada analisis PHA adalah kualitas dari responden, bukan kuantitas respondennya. Dengan demikian metode PHA dapat dilakukan hanya berdasarkan penilaian satu orang saja, dengan syarat orang tersebut merupakan orang yang ahli pada bidang yang dipermasalahkan. Walaupun hanya didasarkan pada penilaian satu orang metode PHA mampu menyajikan suatu analisis kuantitatif serta kualitas yang memadai. Terdapat empat kelebihan menggunakan metode PHA, antara lain sebagai berikut : 1. Struktur yang hirarki, sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipilih sampai kepada sub-sub kriteria yang paling dalam. 2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi konsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan. 3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisis sensitifitas pengambilan keputusan. 4. Mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang multi objektif dan multi kriteria yang berdasarkan pada perbandingan preferensi dari setiap elemen hirarki. Kelemahan dari penggunaan metode PHA ini yaitu adanya penilaian yang subjektif, tidak baku karena berdasarkan pemikiran sesorang. Namun hal ini dapat diatasi dengan benar-benar memilih orang yang ahli atau pakar di bidang yang akan diteliti. 3.2. Kerangka Pemikiran Operasional Semakin bertambahnya permintaan masyarakat akan makanan yang sehat dan bergizi, menyebabkan bermunculnya restoran-restoran yang sejenis di Kota
26
Bogor. Bisnis di bidang restoran ini berusaha membidik pangsa pasar yang ada dan mencoba bersaing dalam bisnis yang sama, dengan harapan dapat merebut pangsa pasar yang telah dimiliki oleh pemimpin pasar. Hal ini menyebabkan tingginya tingkat persaingan diantara pemilik bisnis restoran. Perlu strategi promosi yang baik yang dapat mengkomunikasikan produknya kepada konsumen sehingga penjualan meningkat. Berkaitan dengan hal tersebut salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengevaluasi kegiatan promosi apa yang pernah dilakukan oleh restoran Gurih 7 sejak pertama berdiri sampai saat ini.
Setelah mengevaluasi kegiatan promosi yang telah dilakukan
oleh restoran Gurih 7 maka dirumuskan strategi promosi yang sesuai untuk restoran Gurih 7 dan yang paling berpengaruh dalam bauran promosi dengan menggunakan analisis deskriptif yang nantinya akan diolah dengan menggunakan metode PHA dan Software expert choice 2000.
Pada tahap akhir, setelah
dianalisis dengan metode PHA (Proses Hirarki Analitik) akan dapat dihasilkan alternatif strategi promosi restoran Gurih 7 yang dapat direkomendasikan kepada perusahaan sehingga kegiatan promosi menjadi efektif dan efisien bagi perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka akan didapat urutan prioritas dari strategi promosi yang akan diterapkan dalam upaya mempertahankan konsumen yang telah dimiliki oleh perusahaan. Secara sistematis, kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 1.
27
Restoran Gurih 7
Memperkenalkan Restoran Gurih 7
Mengidentifikasi Strategi Promosi Restoran Gurih 7
Evaluasi kinerja promosi Restoran Gurih 7
Tujuan Promosi Restoran Gurih 7 Bogor
Faktor Penyusun Strategi Promosi Restoran Gurih 7
Merumuskan Alternatif Strategi Promosi (PHA)
Rumusan Alternatif Strategi Promosi yang Efektif dan Efisien Gambar 1. Alur Kerangka Pemikiran Operasional di Restoran Gurih 7
28
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Restoran Gurih 7, Jalan Padjajaran No. 102 Bogor. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa restoran Gurih 7 merupakan salah satu restoran khas sunda di Kota Bogor yang sedang berkembang di tengah persaingan restoran-restoran sunda yang ada di Kota Bogor. Kegiatan pengambilan data dilakukan pada bulan Juli sampai Januari 2009.
4.2 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan, berupa data hasil wawancara dan pengisian kuesioner responden pilihan.
Responden terdiri dari pihak-pihak perusahaan yang terkait dengan
penerapan promosi restoran Gurih 7. Data sekunder merupakan data pelengkap dari data primer, yaitu data-data yang didapat dari literatur maupun dari instansiinstansi terkait.
Data sekunder diperoleh juga dari data yang dimiliki oleh
perusahaan seperti gambaran umum perusahaan dan data perusahaan, serta data dari dinas terkait, internet dan lainnya.
4.3. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain : a. Teknik Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan. b. Teknik Wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara terhadap pihakpihak perusahaan, seperti bagian pemasaran. c. Teknik Kepustakaan, yaitu dengan membaca buku-buku, laporan bulanan perusahaan dan literatur-literatur diluar perusahaan yang menunjang. d. Studi Pendahuluan, yaitu dengan mendatangi perusahaan dan melakukan pengamatan dan wawancara langsung dengan pihak perusahaan sebelum menyusun skripsi. Dari studi pendahuluan ini diperoleh gambaran hirarki
29
sementara sebagai pedoman untuk membuat kuesioner, tetapi hirarki tersebut memiliki kemungkinan untuk berubah pada saat penelitian ke lapangan berlangsung. e. Teknik Pengisian Kuesioner, yaitu pengisian kuesioner oleh dua orang terpilih, yang benar-benar mengetahui permasalahan yang berhubungan dengan promosi restoran Gurih 7, agar dapat mengisi kuesioner secara objektif.
4.4. Metode Pengolahan Data Metode PHA digunakan sebagai alat analisis untuk mendapatkan hasil yang tepat dan akurat mengenai prioritas promosi bagi perusahaan. Metode PHA merupakan suatu metode pengambilan keputusan berdasarkan penilaian dan pertimbangan yang logis dan sistematis.
Selain itu, PHA memiliki aspek
kualitatif dan kuantitatif. Aspek kualitatif digunakan untuk mendefinisikan persoalan dan menyusun hirarki preferensi. PHA memasukkan pertimbangan-pertimbangan dan nilai-nilai pribadi secara logis, serta memberikan kerangka yang memungkinkan pemakainya utuk mengambil keputusan yang efektif atas persoalan yang kompleks dengan jalan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan.
PHA
menunjukkan bagaimana menghubungkan elemen-elemen dari satu bagian masalah dengan elemen-elemen dari bagian lain untuk memperoleh hasil gabungan. Tahapan kerja pengolahan data dengan menggunakan metode PHA terdiri dari delapan langkah kerja utama (Saaty, 1993), antara lain : 1.
Mendefinisikan permasalahan dan merinci pemecahan permasalahan yang diinginkan. Permasalahan yang ada harus didefinisikan dengan jelas agar pemilihan fokus dan elemen-elemen pada tingkat dibawahnya dapat dirumuskan dengan baik. Dalam menjawab permasalahan maka dibuat dua hirarki untuk memudahkan proses pengolahan data dan interpretasi hasil olahan data. Tidak ada prosedur yang pasti komponen-komponen sistem, seperti tujuan, kriteria dan aktivitasaktivitas yang akan dilibatkan dalam suatu sistem hirarki.
30
2. Membuat struktur hirarki dari sudut pandang manajemen secara menyeluruh. Hirarki merupakan abstraksi struktur suatu sistem yang mempelajari interaksi antar komponen dan dampaknya terhadap sistem. Abstraksi ini mempunyai bentuk yang saling berkaitan, tersusun dari sasaran utama, sub-sub sistem tujuan dan akhirnya ke alternatif, pilihan atau skenario. Pada struktur hirarki strategi promosi di restoran Gurih 7 terdapat dasar pemilihan (DP) pada tingkat 2, kendala (K) dan pendukung (P) pada tingkat 3, dan alternatif strategi promosi (A) pada tingkat 4, sedangkan pada struktur hirarki faktor-faktor penyusun strategi promosi restoran Gurih 7, tersusun beberapa tingkatan, yaitu tujuan promosi (TP) pada tingkat 2, faktor penyusun (FP) pada tingkat 3, dan sub faktor penyusun (SF) pada tingkat 4. Kedua hirarki dapat dilihat pada Gambar 2. Tingkat 1 : Menetapkan Strategi Promosi Restoran Gurih 7 (F)
Fokus
(F) Tingkat 2 : DP1
Kriteria Memilih Strategi
DPn
Tingkat 3 : K1
Sub Kriteria
Kn
P3
Pn
Tingkat 4 : Alternatif Stategi A1
Promosi
A2
An
Gambar 2. Struktur Hirarki Strategi Promosi Restoran Gurih 7 Keterangan : F DP KP A
: Menetapkan Strategi promosi Restoran Gurih 7 : Dasar pemilihan strategi promosi Restoran Gurih 7 : Kendala dan pendukung strategi promosi Restoran Gurih 7 : Alternatif strategi promosi Restoran Gurih 7
31
3.
Menyusun matriks banding berpasangan Matriks banding berpasangan adalah matriks yang mempertimbangkan
bobot unsur dalam suatu hirarki dengan unsur-unsur dalam hirarki di atasnya. Matriks ini disusun sesuai dengan tujuan penelitian dan struktur hirarki analisa. Matriks ini dimulai dari puncak hirarki untuk fokus identifikasi permasalahan sebagai dasar melakukan perbandingan berpasangan antar variabel yang terkait yang ada di bawahnya. 4.
Mengumpulkan semua pertimbangan yang dilakukan dari hasil perbandingan yang diperoleh pada langkah 3.
Tabel 6. Nilai Skala Banding Berpasangan Intensitas pentingnya 1 3
5
7 9
2,4,6,8 Kebalikannya
Definisi
Penjelasan
Kedua elemen sama pentingnya
Dua elemen menyumbang sama besar pada sifat itu Elemen yang satu sedikit lebih Pengalaman dan penting daripada yang lainnya pertimbangan sedikit menyokong satu elemen atas elemen lainnya Elemen yang satu sangat penting Pengalaman dan daripada elemen yang lainnya pertimbangan dengan kuat menyokong satu elemen atas elemen lainnya Satu elemen lebih jelas lebih Satu elemen yang kuat penting daripada elemen lainnya disokong dan dominasinya Satu elemen mutlak lebih penting Bukti yang menyokong daripada elemen yang lainnya elemen yang satu atas lainnya memiliki tingkat yang mungkin menguatkan Nilai-nilai diantara dua Kompromi diperlukan pertimbangan yang berdekatan diantara dua pertimbangan Jika untuk aktifitas I mendapatkan satu angka bila dibandingkan dengan aktifitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i.
Sumber: Saaty,1993
Setelah matriks perbandingan berpasangan antar elemen dibuat, dilakukan perbandingan berpasangan antar setiap elemen pada kolom ke-i dengan setiap 32
elemen tersebut dilakukan dengan pernyataan “seberapa kuat elemen baris ke-i didominasi atau dipengaruhi, dipenuhi atau diuntungkan oleh fokus di puncak hirarki, dibandingkan dengan kolom ke-j?”.
Apabila elemen-elemen yang
diperbandingkan merupakan suatu peluang atau waktu, maka pertanyaanya adalah seberapa lebih mungkin suatu elemen baris ke-i dibandingkan dengan elemen kolom ke-j sehubungan dengan elemen di puncak hirarki. Untuk menganalisis matriks berpasangan, digunakan skala banding yang tertera pada Tabel 4. Angkaangka yang tertera menggambarkan relatif pentingnya suatu elemen dibandingkan dengan elemen lainnya. 5.
Memasukkan nilai kebalikan beserta bilangan 1 sepanjang diagonal utama. Angka 1 sampai 9 digunakan bila F1 lebih mendominasi atau
mempengaruhi sifat fokus puncak hirarki (X) dibandingkan dengan Fj, sedangkan bila Fi kurang mendominasi atau kurang mempengaruhi sifat X dibandingkan dengan Fj maka digunakan angka kebalikannya. Matriks di bawah garis diagonal utama diisi dengan nilai kebalikannya. Contoh: bila F12 memiliki nilai 3, maka nilai elemen F21 adalah 1/3. 6.
Melaksanakan langkah 3, 4 dan 5 untuk semua tingkat dan gugusan dalam hirarki tersebut. Matriks perbandingan dalam metode PHA dibedakan menjadi: (1) Matriks
Pendapat Individu (MPI), (2) Matriks Pendapat Gabungan (MPG). Matriks MPI adalah matriks hasil pembandingan yang dilakukan individu.
MPI memiliki
elemen yang disimbolkan dengan aij yaitu elemen matriks pada baris ke-I dan kolom ke-j. Matriks Pendapat Individu dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 7. Matriks Pendapat Individu X A1 A2 A3 … An
A1 A11 A21 A31 … An1
A2 A21 A22 A32 … An2
A3 A31 A32 A33 … An3
… … … … … …
An A1n A2n A3n … Ann
Sumber: Saaty, 1993
33
MPG adalah susunan matriks baru dengan elemen (gij) berasal dari ratarata geometrik pendapat individu-individu yang Consistensi Rasionya lebih kecil atau sama dengan 10 persen dan setiap elemen pada baris dan kolom sama dari MPI yang baru dengan MPI yang lain tidak terjadi konflik. MPG dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 8. Matriks Pendapat Gabungan X
G1
G2
G3
…
Gn
G1
G11
G21
G31
…
G1n
G2
G21
G22
G32
…
G2n
G3
G31
G32
G33
…
G3n
…
…
…
…
…
…
Gn
Gn1
Gn2
Gn3
…
Gnn
Sumber: Saaty, 1993
7.
Mensintesis prioritas untuk melakukan pembobotan vektor-vektor prioritas. Menggunakan komposisi secara hirarki untuk membobotkan vektor-vektor
prioritas itu dengan bobot kriteria-kriteria dan menjumlahkan semua nilai prioritas terbobot yang bersangkutan dengan nilai prioritas dari tingkat bawah berikutnya dan seterusnya. Pengolahan matriks pendapat terdiri dari dua tahap, yaitu: (1) Pengolahan horizontal dan (2) Pengolahan vertikal.
Kedua jenis pengolahan
tersebut dilakukan untuk MPI dan MPG diolah secara horizontal, dimana MPI dan MPG diolah secara horizontal, dimana MPI dan MPG harus memenuhi persyaratan Consistensi Ratio Tinggi. a.
Pengolahan horizontal terdiri dari tiga bagian, yaitu penentuan vektor prioritas (Vektor Eigen), uji konsistensi dan revisi MPI dan MPG yang memiliki rasio inkonsistensi tinggi.
Perkalian baris (Z) atau Vektor Eigen (VE) dengan rumus: n
Zi =
n
∏ aij
(i,j = 1,2,...,n)
k =1
Perhitungan Vektor Prioritas (VP) atau rasio Vektor Eigen adalah:
34
n
n
VPi =
∏ aij k =1
n
n
VP = (VPi), untuk i = 1,2,3,...,n
∑ ∏ aij n
i =1
k =1
Perhitungan nilai Eigen Maks (λmaks), dengan rumus: VA = (aij) x VP dengan VA = (VAi) VB =
Perhitungan Consistensi Indeks (CI), dengan rumus : CI =
VA dengan VB = (VBi) VPi
λmaks − n n −1
Perhitungan Consistensi Rasio (CR), dengan rumus: CR =
CI RI = Indeks acak (Random Indeks) RI
Menurut Saaty dari matriks berorde 1 sampai dengan 15 yang menggunakan sampel berukuran 100 (Tabel 6). Nilai Consistensi Ratio (CR) yang lebih kecil atau sama dengan 10 persen merupakan nilai yang mempunyai tingkat inkonsistensi yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan, karena CR merupakan tolak ukur bagi konsistensi atau tidaknya suatu hasil perbandingan dalam suatu matriks pendapat.
Tabel 9. Nilai Indeks Acak Orde (n) 1 2 3 4 5 6 7
b.
Indeks Acak (RI) 0,00 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32
Orde (n) 8 9 10 11 12 13 14
Indeks Acak (RI) 1,41 1,45 1,49 1,51 1,48 1,56 1,57
Pengolahan vertikal merupakan pengolahan lanjut setelah MPI dan MPG diolah secara horizontal. Pengolahan ini bertujuan untuk mendapatkan
35
suatu prioritas pengaruh setiap elemen pada tingkat tertentu dalam suatu tingkat hirarki terhadap fokus atau tujuan utamanya. Prioritas-prioritas yang diperoleh dalam pengolahan horizontal sebelumnya disebut prioritas lokal, karena hanya berkenan dengan sebuah kriteria pembanding yang merupakan anggota elemen-elemen tingkat di atasnya. Hasil akhir pengolahan vertikal adalah mendapatkan suatu bobot prioritas setiap elemen pada tingkat dalam suatu hirarki terhadap sasarannya. Apabila CVij didefinisikan sebagai nilai prioritas pengaruh elemen ke-j pada tingkat ke-I terhadap sasaran utama maka : CVij=∑CHij (t, i-1) x (VWt(i-1)) Untuk; i=1,2,3,…,n j =1,2,3,…,n t =1,2,3,…,n Dimana: CHij (t, i-1) = nilai prioritas pengaruh elemen ke-I terhadap elemen ke-t pada tingkat diatasnya (i-1), yang diperoleh dari hasil pengolahan horizontal. (VWt (i-1)) = prioritas pengaruh elemen ke-t pada tingkat ke-(i-1) terhadap sasaran utama yang diperoleh dari hasil perhitungan horizontal. P= Jumlah tingkat hirarki keputusan r= jumlah elemen yang ada pada tingkat ke-i s= jumlah elemen yang ada pada tingkat ke-(i-1)
8.
Mengevaluasi inkonsistensi untuk seluruh hirarki Langkah ini dilakukan dengan mengkalikan setiap indeks konsistensi
dengan prioritas-prioritas kriteria yang bersangkutan dan menjumlahkan hasil kalinya.
Hasil ini dibagi dengan pernyataan sejenis yang menggunakan
Consistensi Indeks Acak, yang sesuai dengan dimensi masing-masing matriks.
Untuk memperoleh hasil yang baik, Consistensi Ratio harus bernilai kurang dari atau sama dengan 10 persen. Consistensi Ratio diperoleh setelah matriks diolah secara horizontal dengan menggunakan software Expert Choice 2000.
Jika
Consistensi Rasio mempunyai nilai lebih dari 10 persen, maka informasi harus
36
ditinjau kembali dan diperbaiki, antara lain dengan memperbaiki cara menggunakan pertanyaan ketika melakukan pengisian ulang kuesioner dan mengarahkan responden yang mengisi kuesioner.
37
V GAMBARAN UMUM RESTORAN GURIH 7
5.1 Sejarah dan Perkembangan Restoran Gurih 7 Retoran Gurih 7 merupakan salah satu restoran sunda yang terdapat di Kota Bogor, yang terletak di Jalan Padjajaran No 102 Bogor. Pada awalnya restoran ini merupakan restoran yang didirikan atas kerja sama dengan dua pihak dengan nama Ponyo 7.
Kerjasama dengan pihak pemilik lokasi dan pihak
pengelola dengan perjanjian selama 10 tahun terhitung tanggal 08 november 1992. Setelah perjanjian berakhir, pemilik restoran tidak melanjutkan kembali kerjasama dan memutuskan untuk membuka restoran baru di lokasi tersebut. Pada akhir tahun 2002 berdiri restoran Gurih 7 dengan kepemilikan tunggal dan dioperasikan pada awal tahun 2003. Restoran Gurih 7 yang saat ini telah beroperasi selama enam tahun merupakan restoran jenis etnik, hal ini terlihat dari menu yang ditawarkan, suasana, dekorasi yang didesain sehingga tercipta keadaan seperti di pedesaan. Nuansa sunda yang cukup kental terlihat dengan adanya saung atau bale-bale dari bambu dan kolam ikan di bawahnya. Restoran Gurih 7 memiliki seratus menu untuk makanan dan enam puluh jenis minuman. Menu yang menjadi andalan di Restoran Gurih 7 adalah gurame bakar, hal ini karena gurame bakar Gurih 7 memiliki cita rasa yang berbeda dari restoran lainnya. Pilihan menu andalan berdasarkan banyaknya pengunjung yang memesan menu tersebut. Restoran ini terbagi menjadi dua bagian yaitu saung dan meja yang terdiri dari 48 saung dan 20 meja. Pada awal tahun 2008 restoran ini menambah fasilitas live music untuk menemani pengunjung atau konsumen yang datang.
5.2 Struktur Organisasi Restoran Gurih 7 dimiliki oleh Bapak Herdinanto dan dipimpin oleh direktur utama yang bernama Lina Agustyani. Seorang pimpinan dibantu oleh manajer operasional yang memiliki tugas mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan di restoran Gurih 7.
Manajer operasional dibantu oleh staf yang
menangani bagian keuangan. Kegiatan operasional restoran dilakukan oleh dua
38
staf yang berbeda yaitu staf opersional dapur dan staf operasional non dapur. Staf operasional dapur terdiri dari 31 orang dan memiliki tugas yaitu meliputi bagian memasak dan menyiapkan bahan sayuran dan lauk untuk keperluan satu hari. staf operasional non dapur terdiri dari 17 orang dan bertugas meliputi bagian kasir, waiters dan cleaning service.
Restoran Gurih 7 melakukan rapat dalam waktu
satu bulan sekali yang tujuannya mengevaluasi seluruh kegiatan yang terjadi dalam satu bulan. Apabila terjadi masalah yang harus segera diselesaikan maka pihak manager langsung mengadakan evaluasi yang tujuannya agar perusahaan dapat segera mencari cara penyelesaiannya.Struktur Organisasi dapat dilihat pada lampiran 1. Restoran Gurih 7 memiliki 50 karyawan yang terdiri dari 46 orang pria dan empat wanita. Jadwal operasi restoran yaitu mulai pukul 10.00 – 21.00 WIB setiap harinya.
Restoran Gurih 7 memberlakukan sistem shift bagi para
karyawannya, yang terbagi menjadi tiga shfit. Pembagian shift dibedakan antara karyawan operasional dapur dan non dapur. Untuk karyawan operasional dapur shift pertama dimulai pukul 07.00 WIB dan pulang pada pukul 15.00 WIB.
Untuk karyawan operasional non dapur shift pertama dimulai pada pukul 08.00 WIB dan pulang pada pukul 16.00 Wib. Sedangkan shift kedua untuk karyawan operasional dapur dan non dapur dimulai pada pukul 12.00 WIB dan pulang pada pukul 21.00 WIB sesuai dengan jadwal tutup restoran.
Restoran Gurih 7
memberlakukan middle shift bagi seluruh karyawan pada pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 19.00 WIB.
Tabel 10. Data Karyawan Jenis Pekerjaan Manager Operasional Keuangan Kasir Koki Beverage Waiters Satpam Cleaning service
Jumlah (orang) 1 2 4 6 14 17 5 2
Pendidikan Sarjana Diploma SMU/SMK Sekolah masak SMU SMU SMU SMP
Sumber : Restoran Gurih 7
39
Fasilitas yang dimiliki oleh Restoran Gurih 7 diantaranya yaitu mushola bagi pelanggan yang muslim, adanya live music yang diadakan setiap malam, dua jenis tempat makan yang terdiri dari bale-bale untuk lesehan dan meja kursi bagi mereka yang ingin mengadakan acara formal dan area parkir yang memuat kurang lebih 30 mobil. Adapun klasifikasi tamu yang datang ke Restoran Gurih 7 sangat beragam diantaranya yaitu keluarga, rombongan karyawan baik dari instansi pemerintah maupun swasta, rombongan wisatawan yang berkunjung ke kota Bogor dan anak muda kota Bogor. Tingkat kunjungan ke Restoran Gurih 7 lebih besar pada saat akhir pekan yaitu terjadi peningkatan sekitar 20-70 persen dari hari biasa. Hari Senin sampai Jumat pengunjung yang datang yaitu 170-250 orang, sedangkan pada akhir pekan maupun hari libur nasional jumlah pengunjung yang datang yaitu 400-600 orang. Menu yang paling sering dipesan oleh konsumen yaitu ikan gurame bakar, nasi liwet, nasi tutug oncom dan cah kangkung. Sedangkan minuman yang lebih banyak dipesan oleh konsumen yaitu es kelapa muda dan aneka juice. Kunjungan konsumen semakin meningkat pada saat liburan nasional, pengunjung yang datang yaitu masyarakat yang sedang berlibur ke kota Bogor dan rombongan wisatawan dari luar kota, peningkatan kunjungan ini menyebabkan lapangan parkir tidak mencukupi sehingga mobil-mobil sampai ke luar Restoran Gurih 7.
5.3 Strategi Promosi Bentuk-bentuk promosi yang dijalankan oleh Restoran Gurih 7 Bogor diantaranya sebagai berikut : 1. Periklanan a. Penyebaran brosur Bentuk promosi berupa brosur dilakukan pada awal pendirian Restoran Gurih 7. Kegiatan ini dilakukan selama satu hari sampai brosur tersebut habis dan disebar di pintu tol Baranang Siang yang bekerja sama dengan pihak Jasa Marga. Brosur pada saat pertama kali dilakukan disebar sebanyak 3000 lembar.
40
b. Papan Reklame Papan reklame Restoran Gurih 7 dipasang di depan Restoran Gurih 7 yang berukuran 1 m x 1,5 m. Papan ini menunjukkan fasilitas yang ada di Restoran Gurih 7 dan gambar saung atau bale-bale yang terdapat di Restoran Gurih 7. c. Spanduk Restoran Gurih 7 memiliki sapnduk yang dipasang di tempat strategis yaitu di jalan Padjajaran dan Baranang Siang yang tujuannya agar masyarakat yang lewat dapat melihat dan memiliki niat untuk datang ke Restoran Gurih 7 d. Iklan radio lokal (RRI) Iklan di radio lokal dilakukan apabila Restoran Gurih 7 memiliki menu baru yang tujuannya untuk memberi tahu kepada masyarakat luas mengenai menu yang ada di Restoran Gurih 7. Radio Republik Indonesia merupakan satu-satunya stasiun radio yang pernah memberitakan Restoran Gurih 7. e. Iklan media cetak Iklan melalui media cetak yaitu tujuannya meliput menu yang ada di Restoran Gurih 7. Sampai saat ini media cetak yang pernah meliput di Restoran Gurih 7 yaitu koran Seputar Indonesia yaitu pada tahun 2007, koran Kompas yaitu pada akhir tahun 2007 dan koran Radar Bogor yaitu pada tahun 2006. f. Iklan televisi Stasiun televisi yang pernah bekerjasama dengan Restoran Gurih 7 yaitu Trans TV yaitu dengan tayang wisata kuliner yaitu pada awal tahun 2008. Tayangan lainnya yaitu dengan menjadi fasilitator sebagai tempat syuting dan liputan mengenai menu yang ada di Restoran Gurih 7. 2. Promosi Penjualan a. Discount Potongan harga yang diberikan merupakan salah satu bentuk promosi yang terdapat di Restoran Gurih 7 tujuannya untuk memberikan insentif kepada pelanggan tetap. Selain itu, promosi ini juga memberikan daya tarik tersendiri bagi para konsumen dan dapat mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Kegiatan promosi ini diberikan kepada pengunjung rombongan lebih dari 40 orang, dan kegiatan ini masih berlangsung hingga saat ini.
41
b. Voucher Kegiatan promosi ini merupakan bentuk promosi yang bertujuan untuk menciptakan pembelian ulang. Voucher diberikan apabila pelanggan membeli lebih dari 200.000 rupiah, dari kegiatan promosi yaitu dengan pemberian vocher ini banyak konsumen yang melakukan promosi dari mulut ke mulut sehingga kegiatan menjadi efektif dan efisien bagi Restoran Gurih 7.
42
VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Evaluasi Kegiatan Promosi Restoran Gurih 7 6.1.1. Kegiatan Promosi Restoran Gurih 7 Restoran Gurih 7 merupakan restoran yang menyajikan masakan khas sunda. Dalam upaya memasarkan produknya kepada masyarakat luas Restoran Gurih 7 perlu mengetahui cara menginformasikan produknya dengan tepat. Salah satu cara efektif yang dapat dilakukan yaitu dengan mengkomunikasikan produk melalui kegiatan promosi. Kegiatan promosi merupakan salah satu bagian dalam pemasaran
yang
diharapkan
dapat
memperkenalkan
produknya
kepada
masyarakat luas. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Restoran Gurih 7 yaitu melalui periklanan dan promosi penjualan. Berikut ini merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Restoran Gurih 7.
6.1.1.1. Periklanan Restoran Gurih 7 melakukan kegiatan periklanan melalui brosur, spanduk, media cetak dan media elektronik. Kegiatan periklanan melalui media cetak seperti pada koran lokal maupun nasional yaitu koran Radar Bogor, Seputar Indonesia (Sindo) dan koran Kompas. Kegiatan ini berupa liputan mengenai masakan yang disajikan oleh Restoran Gurih 7.
Sedangkan melalui media
elektronik dan radio, Restoran Gurih 7 dijadikan sebagai tempat untuk shooting baik sebagai fasilitator maupun liputan wisata kuliner di salah satu televisi swasta nasional dan kerjasama yang dilakukan dengan radio lokal tujuannya yaitu untuk menginformasikan menu-menu baru yang terdapat di Restoran Gurih 7. Adapun kegiatan promosi lainnya yaitu berupa penyebaran brosur di tempat tertentu dan pemasangan spanduk di tempat strategis bertujuan untuk memudahkan masyarakat mengetahui menu dan lokasi Restoran Gurih 7. Kegiatan promosi oleh Restoran Gurih 7 ini dilakukan pada saat Reetoran Gurih 7 memiliki menu baru dan lokasi usaha yang tujuannya untuk menginformasikan produknya kepada masyarakat luas.
43
6.1.1.2. Promosi Penjualan Promosi penjualan yang dilakukan oleh Restoran Gurih 7 yaitu dengan memberikan potongan harga apabila konsumen memesan menu tertentu, yang biasanya pada paket makanan yang di dalamnya terdapat beberapa menu (lampiran 2). Promosi lainnya yaitu dengan memberikan voucher bagi pelanggan yang membeli lebih dari dua ratus ribu rupiah, selain itu voucher juga diberikan apabila dalam satu rombongan terdapat lebih dari 20 orang, maka restoran Gurih 7 memberikan potongan harga. Tujuan dari kegiatan ini yaitu agar terciptanya pembelian berulang.
6.1.2. Evaluasi Kegiatan Promosi Restoran Gurih 7 Evaluasi kegiatan promosi ini bertujuan untuk mengukur keberhasilan dari alat yang digunakan oleh Restoran Gurih 7.
Kegiatan promosi ini untuk
mengetahui seberapa besar peran dan tanggapan dari masyarakat setelah adanya promosi yang telah dilakukan. Untuk mengevaluasi kegiatan promosi yang telah dilakukan maka dilakukan wawancara dengan pihak perusahaan .
6.1.2.1. Evaluasi Kegiatan Periklanan Kegiatan Periklanan yang dilakukan Restoran Gurih 7 berupa liputan mengenai masakan di beberapa Koran lokal dan nasional seperti Koran Radar Bogor, Seputar Indonesia dan Kompas. Tentunya keunggulan dari kegiatan ini adalah penerimaan luas, tingkat kepercayaan tinggi, jangkauan pasar yang luas dan bersifat fleksibel. Dampak yang dihasilkan dari liputan ini adalah kunjungan konsumen yang datang bertambah kurang lebih 10 persen dari sebelum adanya kegiatan ini dan ini terlihat dari volume penjualan yang semakin meningkat. Kegiatan periklanan melalui media elektronik seperti televisi yaitu sebagai fasilitator untuk dijadikan tempat shooting acara tata boga dan sinetron dan dijadikan tempat kunjungan acara kuliner. Dari acara yang ditayangkan di televisi ini berdampak cukup besar bagi Restoran Gurih 7 yaitu ramainya pengunjung di akhir pekan. Terlihat pada jumlah kunjungan yang datang ke Restoran Gurih 7, pada hari biasa jumlah kunjungan yang datang kurang lebih 125-200 orang sedangkan pada akhir pekan jumlah kunjungan mencapai 400 orang.
44
Keunggulan dari tayangan di televisi ini menurut Kotler (2005) yaitu menggabungkan gambar, suara dan gerakan, merangsang indera, perhatian tinggi dan jangkauan tinggi. Hal ini ditunjukkan juga dengan volume penjualan yang meningkat setelah adanya tayangan ini. Promosi melalui media radio dilakukan oleh Restoran Gurih 7 yaitu untuk menjangkau konsumen yang sedang melakukan perjalanan di kendaraan maupun bagi para pendengar. Promosi melalui radio bertujuan agar sampai ke telinga pendengar dan ada keinginan untuk mencoba. Dari kegiatan promosi melalui radio RRI berdampak pada peningkatan penjualan restoran karena kegiatan ini sampai pada sasarannya. Setelah promosi ini berlangsung banyak pengunjung yang datang dari instansi-instansi untuk mengadakan meeting atau rapat di tempat ini sekaligus mencoba menu-menu baru yang ditawarkan. Pemasangan spanduk yang dilakukan oleh perusahaan tujuannya sama dengan promosi melalui radio yaitu untuk menginformasikan menu-menu baru serta menunjukkan lokasi Restoran Gurih 7. Selain itu, Restoran Gurih 7 terdapat fasilitas live music yang bertujuan untuk menghibur para pengunjung yang datang pada saat malam hari. Pemasangan spanduk dilakukan selama tiga bulan dalam satu tahun dan dampak dari pemasangan spanduk tersebut adalah banyak rombongan yang datang dari kalangan anak muda yang tujuannya sekedar untuk acara kumpul-kumpul.
Selain itu, pengunjung Restoran Gurih 7 yaitu para
keluarga yang memiliki tujuan hanya sekedar makan dan menikmati suasana pedesaan yang tercipta di Restoran Gurih 7. Kegiatan promosi lainnya yang dilakukan Restoran Gurih 7 yaitu dengan pemberian brosur yang bekerjasama dengan pihak Jasa Marga. Pemberian brosur ini ditujukkan kepada para pengguna jalan tol dengan cara dibagikan dengan Cuma-Cuma hingga brosur tersebut habis. Tujuan dilakukannya penyebaran brosur tersebut yaitu agar pengendara mobil mengetahui menu yang dimiliki dan lokasi Restoran Gurih 7. Dampak dari penyebaran brosur tersebut yaitu banyak konsumen yang datang untuk mencoba dan kemudian jadi pelanggan tetap Restoran Gurih 7. Selama berdirinya restoran Gurih 7 penyebaran brosur baru dilakukan satu kali.
45
6.1.2.2. Evaluasi Kegiatan Promosi Penjualan Promosi penjualan adalah berbagai kumpulan alat-alat insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Kegiatan promosi penjualan yang dilakukan oleh restoran Gurih 7 yaitu dengan memberikan paket bagi pengunjung yang datang apabila dalam satu rombongan lebih dari 40 orang. Dampak dari promosi ini adalah pelanggan yang datang banyak menginformasikan kepada keluarganya bahwa di restoran Gurih 7 terdapat paket yang cukup menarik, sehingga terjadi pembelian berulang. Paket ini sangat menguntungkan karena kebanyakan dari pengunjung restoran Gurih 7 merupakan keluarga, rombongan dari instansi-instansi dan karyawan-karyawan. Dengan adanya tanggapan positif dari pelanggan maka kegiatan ini masih terus diadakan sampai saat ini. Kegiatan promosi lainnya yang dilakukan oleh Restoran Gurih 7 yaitu dengan memberikan voucher kepada konsumen atau pelanggan yang membeli lebih dari dua ratus ribu rupiah. Tujuan dari pemberian voucher ini adalah agar para konsumen atau pelanggan yang telah datang berniat untuk datang kembali dengan menukarkan voucher yang telah diberikan. Dampak promosi ini adalah pelanggan yang mendapat voucher berdatangan kembali dengan mengajak keluarga, teman atau rombongan lainnya.
Adanya tanggapan yang baik dari
pelanggan terhadap voucher mengakibatkan kegiatan promosi ini masih dilakukan sampai saat ini.
6.2.Identifikasi Tujuan Restoran Gurih 7 Melakukan Kegiatan Promosi Setiap perusahaan memiliki tujuan dalam melakukan kegiatan promosi, begitu pula dengan Restoran Gurih 7.
Untuk menentukan dan menerapkan
strategi promosi yang sesuai bagi perusahaan maka dilakukan wawancara dengan pihak Restoran Gurih 7, maka diperoleh berbagai faktor dan tujuan yang berpengaruh dalam penyusunan strategi promosi. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Restoran Gurih 7 dapat diketahui empat tujuan yang ingin dicapai oleh Restoran Gurih 7 dari kegiatan promosi yang dilakukannya, yaitu :
46
1. Menginformasikan dan mengingatkan keberadaan produk Kegiatan promosi yang dilakukan Restoran Gurih 7 bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat sebagai konsumen mengenai produk atau makanan yang ditawarkan oleh restoran ini dan diharapkan dapat memperkuat ingatan konsumen akan masakan tradisional khas sunda yang disuguhkan Restoran Gurih 7.
Sedangkan bagi pelanggan tetap
diharapkan dapat menanamkan dalam ingatannya akan produk-produk yang ditawarkan oleh restoran Gurih 7. 2. Meningkatkan Penjualan Kegiatan promosi ini diharapkan mampu meningkatkan penjualan bagi Restoran Gurih 7.
Dengan meningkatnya penjualan karena kegiatan
promosi maka akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan akan berpengaruh pada kelangsungan usaha yang sedang dijalankan. 3. Meningkatkan Target Pasar Dengan kegiatan ini diharapkan Restoran Gurih 7 dapat dikenal oleh masyarakat luas. Target pasar yang dimiliki saat ini baru di wilayah Bogor dan sekitarnya.
Dengan kegiatan promosi yang dilakukan tentunya
diharapkan tujuan promosi dapat tercapai dan pasar yang ingin dituju dapat meningkat. 4. Menghadapi Pesaing Dengan menu yang hampir sama dan menonjolkan keunikan masingmasing diharapkan Restoran Gurih 7 dapat menghadapi pesaing secara sehat dengan mempertahankan pelanggan yang telah loyal terhadap Restoran Gurih 7.
Pesaing Restoran Gurih 7 saat ini yaitu Saung Kuring,
Bumbu Desa, Bambu Kuring. Hal ini dikarenakan tempat usaha atau lokasinya cukup berdekatan yaitu di Jalan Padjajaran, sedangkan dengan Restoran Saung Kuring yaitu sama-sama menonjolkan suasana khas sunda dengan adanya saung-saung dari bambu.
6.2.1. Identifikasi Faktor-Faktor Penyusun Strategi Promosi Setelah mengetahui tujuan yang ingin dicapai oleh Restoran Gurih 7, maka perlu diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi
47
promosi yang dilakukan Restoran Gurih 7. Identifikasi ini berdasarkan keadaan perusahaan yang disesuaikan dengan teori penyusunan strategi promosi. Berdasarkan hasil wawancara dengan perusahaan maka dapat diidentifikasi faktor-faktor dan sub faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi Restoran Gurih 7, yaitu : 1. Faktor Anggaran a. Sale (penjualan tahun sebelumnya) Anggaran promosi yang dilakukan disesuaikan dengan penjualan Restoran Gurih 7 pada tahun sebelumnya yang tentunya sudah disepakati bersama dengan pemilik dan manager Restoran Gurih 7. b. Cash (dana promosi berdasarkan perputaran kas restoran) Anggaran yang disediakan oleh Restoran Gurih 7 dalam melakukan kegiatan promosi berdasarkan perputaran kas restoran. Hal ini tentunya dilihat berdasarkan penjualan dan kemampuan Restoran Gurih 7. Apabila penjualan meningkat maka akan berpengaruh pada anggaran yang
disediakan
untuk
kegiatan
promosi
disesuaikan
dengan
pemasukan dan pengeluaran yang dihadapi. 2. Karakteristik Produk Subfaktor karakteristik produk yang mempengaruhi strategi promosi yaitu: a. Sifat produk Produk di Restoran Gurih 7 merupakan produk konsumsi atau produk yang langsung digunakan. b. Mutu produk Mutu produk yaitu kualitas yang terdapat dalam makanan-makanan yang disuguhkan oleh Restoran gurih 7. Kualitas masakan dapat terlihat dari sayuran yang segar dan daging yang tidak dibiarkan terlalu lama di simpan dan masakan tersebut diolah pada saat ada permintaan dari konsumen. 3. Karakteristik Pasar Subfaktor karakteristik pasar yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi yaitu :
48
a. Jenis Pelanggan Jenis pelanggan yang ingin dituju oleh Restoran Gurih 7 sebagai konsumen sasarannya yaitu Restoran lebih memfokuskan kepada masyarakat menengah ke atas sebagai konsumen sasarannya karena dilihat dari harga yang ditawarkan. b. Konsentrasi Pasar Konsentrasi pasar yaitu sasaran pasar dimana Restoran Gurih 7 berkonsentrasi
memasarkan
produknya.
Restoran
Gurih
7
berkonsentrasi untuk wilayah Bogor dan sekitarnya dalam memasarkan produknya. c. Segmen Pasar Segmen pasar dapat dilihat berdasarkan jenis produk, tingkat kebutuhan dan harga yang ditawarkan kepada calon pembeli.
Pasar sasaran
Restoran Gurih 7 yaitu masyarakat yang sedang berkunjung ke Kota Bogor atau masyarakat Bogor yang menyukai masakan tradisional dengan cita rasa khas sunda. 4. Pelanggan Subfaktor pelanggan yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi yaitu : a. Loyalitas Konsumen Kegiatan promosi yang dilakukan diharapkan agar konsumen loyal terhadap Restoran Gurih 7 terhadap menu yang ditawarkan sehingga dengan demikian konsumen akan melakukan pembelian ulang. Bagi sebagian konsumen yang telah menjadi pelanggan tetap di Restoran Gurih 7, pelayanan yang cepat merupakan keunggulan di Restoran ini sehingga pelanggan menjadi loyal kepada Restoran Gurih 7. b. Tahap kesiapan pembeli Tahap kesiapan pembeli pada Restoran Gurih 7 sebagian besar berada pada tahap memutuskan, dimana diawali dengan mencoba menu yang ada sampai pada pembelian ulang. Hal ini terlihat dari banyaknya konsumen yang selalu berkunjung ke Restoran Gurih 7 apabila sedang berada di Kota Bogor.
49
c. Karakteristik konsumen Karakter konsumen yang ingin dituju oleh restoran Gurih 7 yaitu konsumen menengah ke atas dan masyarakat yang menyukai masakan tradisional khas sunda. 5. Pesaing Subfaktor pesaing yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi yaitu : a. Kegiatan promosi pesaing Kegiatan pesaing dalam mempromosikan produknya relatif sama seperti yang dilakukan oleh Restoran Gurih 7. b. Tingkat persaingan Tingkat persaingan Restoran Gurih 7 dengan Restoran lainnya telihat pada harga yang ditawarkan oleh masing-masing restoran yang tidak berbeda jauh. Pengunjung yang datang ke Restoran Gurih 7 saat ini mengalami peningkatan. Hal ini menandakan Restoran Gurih 7 cukup dikenal oleh masyarakat di Kota Bogor dan sekitarnya. c. Keberadaan di Pasar Situasi yang sedang terjadi di pasar terkait dengan produk atau perusahaan yaitu Restoran Gurih 7. Saat ini Restoran Gurih 7 sudah memiliki izin usaha dari Dinas Pariwisata, dan memiliki beberapa sertifikat dari pemerintah seperti Surat Izin Tempat Usaha, Surat Izin Usaha Perdagangan, Izin dari lingkungan hidup antara lain mengenai limbah dan pemakaian air, maka diharapkan Restoran Gurih 7 siap dalam menghadapi pesaing yang terus bermunculan. 6. Daur Hidup Produk Subfaktor daur hidup produk yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi yaitu : a. Penjualan Daur hidup Restoran Gurih 7 berada pada tahap awal pertumbuhan. Hal ini terlihat dari pengunjung yang datang kebanyakan merupakan pengunjung tetap, yaitu konsumen yang telah berulang kali datang ke Restoran Gurih 7. Selain itu pada tahap ini permintaan dari konsumen
50
sudah mulai meningkat yang akan mempengaruhi penjualan di Restoran Gurih 7. Jika dalam siklus hidup produk terjadi penurunan penjualan, maka diharapkan Restoran Gurih 7 dapat mencari penyebab dan menemukan cara penyelesaiannya. b. Laba Laba atau keuntungan yang diperoleh Restoran Gurih 7 dapat dilihat dari penjualan setiap bulannya.
Dengan keuntungan yang dimiliki
maka akan memudahkan Restoran Gurih 7 dalam menetapkan anggaran yang dapat disediakan untuk menjalankan kegiatan promosi di waktu yang akan datang. c. Jumlah pesaing Restoran sunda di Kota Bogor saat ini cukup banyak dengan menawarkan keunikan masing-masing. Contoh dari keunikan Restoran Bumbu Desa yaitu selalu mengucapkan wilujeng sumping kepada setiap tamu yang datang. Restoran Saung Kuring memiliki keunikan dari saung atau bale-bale yang merupakan khas tradisional sunda. Restoran Bambu Kuring yang memiliki aneka menu masakan dan Restoran Gurih 7 memiliki keunikan yaitu adanya air terjun alami dan kolam ikan sehingga tercipta suasana di pedesaan. Dengan jumlah pesaing yang cukup banyak diharapkan Restoran Gurih 7 mampu bersaing secara sehat, dengan itu restoran sebaiknya melakukan inovasi agar dapat terus bertahan. Pesaing bagi Restoran Gurih 7 saat ini yaitu Restoran Saung Kuring, Bumbu Desa dan Bambu Kuring. Tahap selanjutnya yang akan dilakukan adalah mengidentifikasi faktor penyusun alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh Restoran Gurih 7 untuk mencapai tujuannya. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak restoran dan disesuaikan dengan teori maupun studi literatur, alternatif strategi promosi yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut : 1. Alternatif 1. Restoran Gurih 7 tidak melakukan perubahan dalam melakukan kegiatan promosi, sehingga tidak terjadi perubahan dalam strategi ini. Promosi yang dilakukan oleh Restoran Gurih 7 yaitu dengan alat promosi yang telah digunakan.
51
2. Alternatif 2. Meningkatkan kegiatan promosi saat ini yang dilakukan oleh Restoran Gurih 7. 3. Alternatif 3 yaitu strategi promosi yang menitikberatkan pada periklanan. Strategi promosi yang dilakukukan oleh Restoran Gurih 7 yaitu dengan penyebaran brosur, pemasangan spanduk, koran, radio dan televisi nasional. 4. Alternatif 4 merupakan strategi promosi yang menitikberatkan kepada promosi penjualan.
Promosi ini dapat dilakukan dengan memberikan
potongan harga, voucher, atau paket untuk menu-menu tertentu.
6.2.2. Penetapan Strategi Promosi Berdasarkan Model Hieraki Keputusan Pada tahap sebelumnya telah dilakukan identifikasi untuk prioritas dan tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan promosi yang dilakukan dan faktor mana yang paling berpengaruh dalam penyusunan strategi promosi Restoran Gurih 7. Analisis Identifikasi faktor-faktor penyusun strategi promosi Restoran Gurih 7 dilakukan dengan menyusun model hierarki keputusan dengan empat tingkat. Tujuan adalah penetapan tujuan berupa strategi promosi. Tingkat 2 adalah faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menyusun strategi promosi diantaranya
adalah
tujuan
promosi,
anggaran,
karakteristik
produk,
karakteristik pasar, faktor pelanggan, faktor pesaing dan daur hidup produk. Tingkat 3 adalah subfaktor penyusun strategi promosi yang terdapat di tingkat 2. Tingkat 4 yaitu alternatif strategi promosi yang sesuai bagi Restoran Gurih 7. Model struktur hierarki tujuan promosi dan faktor-faktor penyusun strategi promosi dapat dilihat pada Gambar 3.
52
Menetapkan Strategi Promosi
T.Promosi
Anggaran
Info.Prdk
K.Produk
Cash
K.Pasar
Sale
Pesaing
DHP
Jns.Pel
Lylts knsmen
Tk. Prsngan
Pnjln
K.Psr
Thp.K. knsmen
K.Prmsi Pesaing
Laba
Seg Psr
Krkter knsmen
Keb.di Pasar
Jml Pesaing
Sifat M.Penj
Knsumen
Mutu
M.Pasar
M.Psaing
ALT 1
ALT 2
ALT 3
ALT 4
Gambar 3. Model Hierarki Keputusan Bagi Penentuan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Strategi Restoran Gurih 7 Bogor Keterangan: Tingkat 1
: focus/tujuan
Tingkat 3 Info Prdk M. Penj M. Pasar M. Psaing Cash Sale
: Subfaktor : Menginformasikan Produk : Meningkatkan penjualan : Memperluas Pasar : Menghadapi Pesaing : Anggaran dana dari perputaran kas : Anggaran dana dari penjualan tahun sebelumnya Sifat : Sifat Produk Mutu : Mutu Produk Jns Pel : Jenis Pelanggan K Psr : Konsentrasi Pasar Seg Psr : Segmen Pasar Lylts knsmen : Loyalitas Konsumen Thp K.Knsmn : Tahap Kesiapan Konsumen Krkter Knsmen : Karakteristik Konsumen Keb di Psr : Keberadaan Bisnis di Pasar Tk Per : Tingkat Persaingan K. Prmsi Pesaing : Kegiatan Promosi Pesaing Keb di Psr : Keberadaan Bisnis di Pasar Penjln : Tingkat penjualan Laba : Keuntungan yang diperoleh Jml Pesaing : Jumlah Pesaing
Tingkat 2 T.Promosi 7 Anggaran K.Produk K. Pasar Knsumen Pesaing DHP
: Tujuan promosi Restoran Gurih : Anggaran : Karakteristik Produk : Karakteristik Pasar : Konsumen : Menghadapi Pesaing : Daur Hidup Produk
Tingkat 4: Alternatif Alt 1 : Alternatif 1 (tidak melakukan perubahan) Alt 2 : Alternatif 2 (meningkatkan kegiatan promosi saat ini) Alt 3 : Alternatif 3 (menitikberatkan pada periklanan) Alt 4 : Alternatif 4 (menitikberatkan pada promosi penjualan)
53
6.2.3 Prioritas Faktor-faktor Yang Menetapkan Strategi Promosi
Harus
Dipertimbangkan
Dalam
Analisis pengolahan dalam menetapkan strategi promosi berdasarkan prioritas terdiri dari empat bagian. Empat bagian tersebut adalah analisis tujuan Restoran Gurih 7 dalam melakukan kegiatan promosi, faktor penyusun dalam menetapkan
strategi
diantaranya
adalah
anggaran,
karakteristik
produk,
karakteristik pasar, konsumen, pesaing dan daur hidup produk terdapat pada tingkat 2.
Bagian selanjutnya yaitu subfaktor yang mempengaruhi dalam
penetapan strategi promosi pada tingkat 3. Tingkat 4 yaitu alternatif strategi promosi di Restoran Gurih 7. Prioritas faktor yang harus dipertimbangkan dalam penetapan strategi promosi dapat dilihat pada tabel 11 di bawah ini.
Tabel 11. Prioritas Faktor-faktor Yang Harus Dipertimbangkan Dalam Penetapan Strategi Promosi Faktor Pertimbangan
Bobot
Prioritas
Tujuan Promosi
0,201
2
Anggaran
0,099
5
Karakteristik Produk
0,320
1
Karakteristik Pasar
0,072
6
Konsumen
0,158
3
Pesaing
0,038
7
Daur Hidup produk
0,111
4
Rasio Inkonsistensi
0,08
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa faktor yang menjadi prioritas utama untuk dipertimbangkan dalam pemilihan strategi promosi yang ingin dicapai oleh Restoran Gurih 7 dalam menjalankan kegiatan promosinya yaitu karakteristik produk dengan bobot (0,320). Hal tersebut menjadi prioritas utama dikarenakan Restoran Gurih 7 merupakan salah satu restoran sunda yang ada di Kota Bogor diantara banyaknya restoran sunda dan masing-masing restoran menawarkan menu masakan yang sama. Restoran Gurih 7 mengutamakan karakteristik produk dalam hal ini sifat dan mutu produk, hal ini karena restoran
54
ini merupakan perusahaan jasa dimana tujuan utamanya adalah memuaskan pelanggan. Produk yang ditawarkan oleh Restoran Gurih 7 merupakan produk yang langsung di konsumsi dan tidak tahan lama. Ukuran produk, misalnya pada ikan gurame bakar ditetapkan dengan tiga jenis yaitu besar, sedang dan kecil. Alat promosi yang sesuai untuk mempromosikan produk bagi Restoran Gurih 7 yaitu dengan menggunakan periklanan dan promosi penjualan.
Untuk
memperkenalkan produk baru sebaiknya promosi yang digunakan adalah periklanan, sedangkan untuk pelanggan tetap promosi yang efektif adalah promosi penjualan. Tujuan promosi merupakan faktor kedua yang harus dipertimbangkan bobot (0,201). Restoran Gurih 7 menetapkan tujuan promosi berdasarkan situasi yang terjadi, pada saat Restoran Gurih 7 mengeluarkan menu baru, maka periklanan yang dijadikan alat promosi dengan tujuan untuk memperkenlakan kepada masyarakat. Sedangkan untuk menciptakan sikap loyal dari konsumen maka alat promosi yang digunakan adalah pemberian voucher dan potongan harga. Prioritas ketiga yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan strategi promosi yaitu konsumen dengan bobot (0,158).
Pihak restoran menganggap
konsumen merupakan bagian yang penting dalam kelangsungan usaha restoran. Mutu masakan yang dimiliki serta dilengkapi fasilitas yang menarik bertujuan agar konsumen tertarik untuk berkunjung ke Restoran Gurih 7. Saat ini konsumen yang paling banyak berkunjung ke Restoran Gurih 7 adalah rombongan dari keluarga dan karyawan kantor, anak muda dan rombongan wisatawan dari luar kota. Kegiatan promosi yang sesuai dan efektif bagi rombongan keluarga dan karyawan kantor yaitu promosi penjualan hal ini untuk menarik perhatian konsumen dan menciptakan promosi dari mulut ke mulut. Kegiatan periklanan dilakukan untuk menarik perhatian konsumen dan menginformasikan menu baru, dalam hal ini periklanan cukup efektif bagi anak muda yang tujuannya untuk refreshing dan rombongan wisatawan dari luar kota yang mendapat informasi dari
surat kabar dan spanduk. Faktor pertimbangan lainnya yang menjadi prioritas yaitu daur hidup produk (0,111). Daur hidup produk sangat dipengaruhi situasi pasar yang terjadi.
55
Daur hidup produk memiliki empat tahap yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap pendewasaan dan tahap kemunduran.
Restoran Gurih 7
berada pada tahap awal pertumbuhan dimana konsumen sudah mulai menyadari keberadaan Restoran Gurih 7 dan mulai muncul di benak pelanggan keyakinan dengan produk yang ditawarkan oleh Restoran Gurih 7.
Pada tahap awal
pertumbuhan alat promosi yang sesuai yaitu dengan menggunakan iklan yang tujuannya untuk menambah daya ingat konsumen. Faktor yang dijadikan pertimbangan dalam penetapan strategi promosi selanjutnya adalah anggaran dengan bobot (0,099). Anggaran yang disediakan oleh Restoran Gurih 7 dalam melakukan kegiatan promosi berdasarkan pada perputaran kas yang dimiliki.
Anggaran menjadi faktor yang perlu
dipertimbangkan dikarenakan anggaran yang tersedia untuk kegiatan promosi masih terbatas dan tidak secara khusus dialokasikan untuk kegiatan promosi. Tentunya dengan anggaran yang dimiliki pihak restoran perlu dengan teliti memilih alat promosi yang efektif dan efisien agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai dan mendapat hasil yang maksimal. Dalam beberapa tahun ini kegiatan promosi yang dilakukan adalah dengan memberikan voucher, potongan harga, membuat iklan di media cetak lokal, kegiatan ini karena tidak memerlukan anggaran yang besar. Prioritas keenam yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan strategi promosi adalah karakteristik pasar dengan bobot (0,072).
Untuk melakukan
kegiatan promosi pihak perusahaan perlu untuk memperhatikan jenis pelanggan sasaran, konsentrasi pasar dan segmen pasar yang akan dituju. Alat promosi yang sebaiknya digunakan untuk pasar yang memiliki karakteristik seperti masyarakat menengah ke atas dan masyarakat yang menyukai masakan khas tradisional sunda adalah dengan menggunakan periklanan dengan harapan dapat memperkenalkan kepada masyarakat luas mengenai produk yang ada di Restoran Gurih 7. Pertimbangan terakhir yang menjadi prioritas dalam penetapan strategi promosi yaitu pesaing dengan bobot (0,038). Saat ini di Kota Bogor semakin banyak restoran yang menawarkan masakan khas sunda. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh pesaing relatif sama yaitu dengan menggunakan periklanan berupa penyebaran brosur, pemasangan spanduk dan iklan melalui media cetak dan
56
elektronik. Dengan kegiatan promosi ini Restoran Gurih 7 diharapkan mampu bersaing secara sehat dengan pesaing-pesaing yang ada khususnya di wilayah Bogor dan sekitarnya. Pesaing menjadi pertimbangan terakhir dalam kegiatan promosi di Restoran Gurih 7, karena Restoran Gurih 7 lebih mementingkan peningkatan kualitas produknya dan pelayanan terhadap konsumen.
Untuk
menghadapi pesaing alat promosi yang sebaiknya digunakan yaitu dengan menggunakan periklanan dengan harapan dapat menarik perhatian konsumen untuk datang ke Restoran Gurih 7. Berdasarkan tabel dibawah ini dapat diketahui bahwa tujuan promosi yang menjadi prioritas utama oleh Restoran Gurih 7 adalah menginformasikan produk dan mengingatkan produk kepada masyarakat maupun pelanggan tetap. Hal tersebut menjadi prioritas utama karena Restoran Gurih 7 merupakan salah satu restoran sunda yang ada di Kota Bogor diantara banyaknya restoran sunda yang sama-sama menunjukkan keunggulannya.
Dengan menu andalan yang
dimiliki diharapkan Restoran Gurih 7 dapat menginformasikan produknya kepada masyarakat sebagai konsumen untuk mencoba dan dapat terus diingat bahwa di Kota Bogor terdapat Restoran sunda yang layak untuk dikunjungi. Berdasarkan daur hidup produk Restoran Gurih 7 berada pada tahap awal pertumbuhan dimana konsumen sudah mulai menyadari keberadaan Restoran Gurih 7 dan permintaan dari konsumen sudah mulai meningkat.
Prioritas factor yang dijadikan
pertimbangan dalam tujuan promosi dapat dilihat pada tabel 12 di bawah ini.
Tabel 12. Prioritas Faktor-faktor yang Dijadikan Pertimbangan Dalam Tujuan Promosi Faktor
Subfaktor
Bobot
Proritas
Tujuan Promosi
Menginformasikan
0,513
1
RI
produk dan mengingatkan 0,04
produk Meningkatkan Penjualan
0,226
2
Memperluas pasar
0,193
3
Menghadapi pesaing
0,068
4
57
Tujuan yang menjadi prioritas kedua yang ingin dicapai dalam menjalankan kegiatan promosi yaitu meningkatkan penjualan. Dengan banyaknya konsumen yang datang diharapkan akan mampu meningkatkan penjualan bagi Restoran Gurih 7 sehingga akan berpengaruh pada keuntungan yang diperoleh. Apabila pesan yang ditujukan kepada konsumen tepat pada sasarannya maka tujuan untuk meningkatkan penjualan akan tercapai bagi Restoran Gurih 7. Prioritas ketiga yang ingin dicapai yaitu memperluas target pasar. Hal ini berkaitan dengan kegiatan promosi yang telah dilakukan yaitu melalui periklanan dan promosi penjualan, kegiatan promosi ini diharapkan mampu memperluas pasar bagi Restoran Gurih 7. Prioritas terakhir yang ingin dicapai yaitu menghadapi pesaing. Saat ini di Kota Bogor semakin banyak restoran yang menawarkan masakan khas sunda. Restoran yang menjadi pesaing Restoran Gurih 7 adalah Restoran Bumbu Desa, Restoran Bambu Kuring dan Restoran Saung Kuring. Faktor ini dapat menjadi acuan bagi Restoran Gurih 7 dalam menjalankan usahanya, karena dengan adanya pesaing pihak restoran semakin kreatif dalam menciptakan menu-menu baru yang tujuannya untuk menarik perhatian konsumen untuk datang ke Restoran Gurih 7. Hasil pengolahan terhadap sub faktor anggaran menunjukkan bahwa Restoran Gurih 7 dalam menetapkan faktor anggaran memprioritaskan subfaktor perputaran kas (cash) dengan bobot (0,750).
Anggaran yang disediakan
berdasarkan kemampuan perusahaan disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan saat ini. Selanjutnya yaitu sub faktor penjualan tahun sebelumnya (sale) dengan bobot (0,250). Dalam karakteristik produk yang menjadi prioritas utama dalam penetapan kegiatan promosi yaitu mutu produk dengan bobot (0,750). Restoran Gurih 7 sangat memperhatikan mutu produk dalam memasarkan produknya karena hal tersebut akan berdampak pada kelangsungan usaha restoran. Dengan keunggulan yang dimiliki maka penting bagi Restoran Gurih 7 untuk menginformasikan kepada masyarakat untuk berkunjung dan mencoba menu yang ada di Restoran Gurih 7. Subfaktor yang menjadi prioritas berikutnya yaitu sifat produk dengan bobot (0,250). Hal ini karena Restoran Gurih 7 beranggapan bahwa produk yang
58
ditawarkan merupakan produk konsumsi sehingga restoran tidak perlu lagi menjelaskan kegunaan dan manfaat dari produk yang dibeli. Dilihat dari karakteristik pasar yang menjadi prioritas utama dalam menetapkan kegiatan promosi yaitu segmen pasar dengan bobot (0,659). Sebagai prioritas utama segmen pasar yang dituju oleh Restoran Gurih 7 adalah kalangan menengah ke atas. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pengunjung yang datang ke Restoran Gurih 7 dan harga yang ditawarkan oleh Restoran Gurih 7. Subfaktor berikutnya yang menjadi prioritas adalah konsentrasi pasar dengan bobot (0,185) dan jenis pelanggan dengan bobot (0,156).
Prioritas faktor yang dijadikan
pertimbangan dalam karakteristik pasar dapat dilihat pada tabel 13 di bawah ini.
Tabel 13. Prioritas Faktor-faktor yang Dijadikan Pertimbangan Karakteristik Pasar Faktor
Karakteristik Pasar
Subfaktor
Bobot
Prioritas
Jenis Konsumen
0,405
2
Konsentrasi Pasar
0,185
3
Segmen Pasar
0.481
1
Dalam RI
0,03
Faktor konsumen yang menjadi prioritas utama dalam penetapan kegiatan promosi Restoran Gurih 7 maka loyalitas konsumen dengan bobot (0,637) menjadi pertimbangan utama. Prioritas faktor-faktor yang dijadikan pertimbangan dalam konsumen dapat dilihat pada tabel 14 di bawah ini.
Tabel 14. Prioritas Faktor-faktor yang Dijadikan Pertimbangan Dalam Konsumen Faktor
Konsumen
Subfaktor
Bobot
Prioritas
Loyalitas
0,637
1
Tahap Kesiapan Konsumen
0,105
3
Karakter Konsumen
0.258
2
RI
0,04
Loyalitas konsumen kepada Restoran Gurih 7 akan berdampak pada perkembangan usaha yang dijalankan oleh Restoran Gurih 7 karena loyalitas pelanggannya akan menciptakan promosi secara tidak langsung dari mulut ke 59
mulut tentang keberadaan Restoran Gurih 7.
Restoran Gurih 7 mencoba
memberikan yang terbaik kepada pelanggan yang loyal dengan memberikan kepuasan dan pelayanan yang baik, dengan harapan agar tercipta pembelian ulang. Subfaktor lainnya yang menjadi prioritas adalah karakter konsumen dengan bobot (0,258) dan tahap kesiapan konsumen dengan bobot (0,105). Faktor prioritas pada sudut pesaing yang menjadi pertimbangan utama adalah keberadaan bisnis di pasar dengan bobot (0,481).
Restoran Gurih 7
mengharapkan agar usahanya mendapat tempat di masyarakat.
Apabila hal
tersebut sudah dicapai dan masyarakat sudah mengetahui keberadaan usahanya di pasar maka Restoran Gurih 7 sudah dapat bersaing dengan restoran-restoran yang ada.
Subfaktor berikutnya yang menjadi prioritas adalah tingkat persaingan
dengan bobot (0,405) dan kegiatan promosi pesaing dengan bobot (0,114). Prioritas faktor-faktor yang dijadikan pertimbangan dalam pesaing dapat dilihat pada tabel 15.
Tabel 15. Prioritas Faktor-faktor yang Dijadikan Pertimbangan Dalam Pesaing Faktor
Pesaing
Subfaktor
Bobot
Prioritas
Kegiatan Promosi Pesaing
0,114
3
Tingkat Persaingan
0,405
2
Keberadaan Di Pasar
0.481
1
RI
0,03
Faktor daur hidup produk yang paling utama menjadi prioritas dalam penetapan strategi promosi adalah penjualan produk dengan bobot (0,637). Penjualan merupakan suatu aliran kas dengan mengedepankan ketersediaan barang atau jasa untuk permintaan pasar yang ada. Restoran Gurih 7 masuk ke dalam tahap awal pertumbuhan dimana produknya sudah cukup dikenal oleh masyarakat khususnya di wilayah Bogor.
Subfaktor lainnya yang menjadi
prioritas adalah laba dengan bobot (0,250) dan jumlah pesaing dengan bobot (0,105). Prioritas faktor-faktor yang dijadikan pertimbangan dalam daur hidup produk dapat dilihat pada tabel 16 di bawah ini.
60
Tabel 16. Prioritas Faktor-faktor yang Dijadikan Pertimbangan Hidup Produk Faktor
Daur Hidup Produk
Subfaktor
Dalam Daur
Bobot
Prioritas
Penjualan Produk
0,637
1
Laba
0,258
2
Jumlah Pesaing
0.105
3
RI
0,04
6.2.4. Prioritas Strategi yang Diterapkan dengan Mempertimbangkan Faktor-Faktor Promosi Hasil Pengolahan pada tingkat 4 merupakan prioritas strategi yang menjadi alternatif bagi perusahaan dalam memilih alat promosi yang paling baik. Kegiatan promosi 1 yaitu tidak adaya perubahan pada kegiatan promosi. Kegiatan promosi 2
yaitu meningkatkan kegiatan promosi saat ini. Kegiatan promosi
selanjutnya yaitu menitikberatkan kegiatan promosi saat ini dan kegiatan keempat yaitu menitikberatkan pada promosi penjualan. Prioritas faktor yang dapat diterapkan oleh perusahaan dapat dilihat pada tabel 17 dibawah ini.
Tabel 17. Prioritas Strategi yang Sebaiknya Dipilih Oleh Perusahaan Kegiatan Promosi
Bobot
Prioritas
1
0,075
4
2
0,240
2
3
0,475
1
4
0,210
3
CR Hasil Pengolahan
0,03 pada tingkat 4 menunjukkan alternatif 3 menjadi
prioritas utama sebagai alternatif strategi promosi yaitu menitikberatkan pada periklanan dengan bobot (0,475). Kegiatan periklanan yang telah dilakukan oleh Restoran Gurih 7 yaitu dengan melakukan penyebaran brosur, pemasangan spanduk, wawancara dengan radio lokal, tayangan televisi, liputan untuk koran lokal dan nasional. Kegiatan promosi dengan alat promosi ini dilakukan agar
61
masyarakat mengetahui produk yang dimiliki oleh Restoran Gurih 7. Kegiatan ini menonjolkan menu dan fasilitas yang ada di Restoran Gurih 7 yang dapat menarik perhatian konsumen untuk datang. Alternatif kedua yang menjadi prioritas adalah meningkatkan kegiatan promosi saat ini dengan bobot (0,240). Kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh pihak restoran yaitu dengan melalui periklanan dan promosi penjualan. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan pihak restoran perlu untuk meningkatkan frekuensi kegiatan promosinya agar dapat terus mempertahankan ingatan konsumen pada Restoran Gurih 7. Strategi Promosi yang menjadi alternatif ketiga yaitu dengan menitikberatkan pada promosi penjualan dengan bobot (0,210). Kegiatan promosi yang dilakukan yaitu dengan memberikan potongan harga pada saat-saat tertentu, pemberian voucer bagi pengunjung yang membeli lebih dari dua ratus ribu rupiah dan adanya paket untuk menu-menu tertentu apabila konsumen yang datang lebih dari lima puluh orang. Kegiatan ini hanya terfokus pada pelanggan yang datang langsung ke Restoran Gurih 7, sehingga kegiatan ini menjadi prioritas kedua dalam strategi alternatif promosi. Tujuan kegiatan promosi ini agar terciptanya pembelian ulang dan adanya promosi dari mulut ke mulut yang dilakukan oleh pelanggan yang telah datang berkunjung untuk datang kembali dengan membawa keluarga, teman atau kerabat. Kegiatan ini cukup efektif bagi Restoran Gurih 7 karena dengan kegiatan promosi ini dapat tercipta sikap loyal dari pelanggan, sehingga Restoran Gurih 7 dapat bertahan di tengah persaingan yang ada Alternatif terakhir yang menjadi prioritas yaitu tidak melakukan perubahan dengan bobot 0,075.
Kegiatan promosi saat ini yang telah dijalankan oleh
Restoran Gurih 7 masih dianggap cukup efektif dalam mempromosikan produknya, sehingga pihak Restoran masih mempertimbangkan strategi ini dalam penyusunan promosinya.
62
VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kegiatan promosi yang telah dijalankan oleh Restoran Gurih 7 selama ini yaitu meliputi promosi melalui periklanan dan promosi penjualan. Evaluasi kegiatan promosi periklanan dan promosi penjualan yang dilakukan oleh Restoran Gurih 7 berupa liputan mengenai masakan, sebagai fasilitator untuk dijadikan tempat shooting, dijadikan tempat kunjungan acara kuliner. Promosi lainnya berupa iklan melalui media radio, pemasangan spanduk, pemberian brosur kepada pengguna jalan tol. Sedangkan
evaluasi
promosi
penjualan
yang
dilakukan
berupa
memberikan potongan harga dan voucher. 2. Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan metode Analisis Hierarki Proses (AHP) diketahui bahwa dalam menetapkan strategi promosi Restoran Gurih 7 karakteristik produk maka faktor yang menjadi pertimbangan utama. Hal ini dikarenakan Restoran Gurih 7 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kuliner dimana tujuan utamanya adalah memuaskan konsumen dengan memberikan pelayanan dan kualitas produk yang baik. 3. Alternatif
strategi
promosi
yang
utama
di
Restoran
Gurih
7
menitikberatkan pada periklanan Kegiatan periklanan menjadi prioritas utama dalam strategi promosi yang dilakukan, dikarenakan promosi periklanan membawa pengaruh yang besar bagi Restoran Gurih 7 yaitu dengan banyaknya pengunjung yang datang karena mendapat informasi dari iklan. positif
Kegiatan ini dianggap efektif karena mempunyai dampak
bagi
pihak
restoran.
Kegiatan
ini
ditujukan
untuk
menginformasikan menu-menu baru, lokasi Restoran Gurih 7, dan keunggulan yang dimiliki Restoran Gurih 7.
63
7.2. Saran Berdasarkan hasil analisis kegiatan promosi, penetapan strategi promosi dan pemilihan alternatif strategi yang tepat, maka rekomendasi yang dapat diberikan untuk Restoran Gurih 7 antara lain: 1.
Diketahui bahwa prioritas utama dalam pemilihan promosi yang menjadi pertimbangan utama yaitu karakteristik produk, hal ini ditunjukkan dengan menyajikan sayuran yang segar, lauk yang tidak dibiarkan disimpan terlalu lama dan masakan dibuat setelah permintaan dari konsumen datang. Dan alat promosi yang sebaiknya digunakan dalam kegiatan promosinya yaitu dengan menggunakan periklanan seperti dengan pemasangan spanduk, dan iklan melalui media televisi maupun media radio. Penelitian ini diharapkan dapat membantu Restoran Gurih 7 dalam melakukan kegiatan promosi yang efektif dan efisien.
2.
Diharapkan Restoran Gurih 7 menjadwalkan serta mendokumentasikan dan membuat perencanaan mengenai kegiatan promosi yang sudah dilakukan maupun yang akan dilakukan di masa yang akan datang dan memiliki tenaga kerja khusus yang menangani kegiatan pemasaran agar Restoran Gurih 7 dapat mempertahankan kelangsungan usahanya ditengah persaingan yang semakin tinggi.
3.
Diharapkan
dapat menjadi bahan
masukan dan
menjadi bahan
pertimbangan dalam perumusan strategi promosi selanjutnya di masa yang akan datang.
64
DAFTAR PUSTAKA Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor. 2008. Pariwisata Kota Bogor 2008. Bogor. Engel, J. F. 1991. Promotion Strategy. Irwin Inc. Kotler, P. 2005a. Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. PT Prehalindo. Jakarta. ____________. 2005b. Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. PT Prehalindo. Jakarta. Lestari, S. W. 2008. Analisis Strategi Promosi Death By Chocolate dan Spageti Restaurant Bogor, Skripsi. Program Study Managemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Marsum.2005. Restoran dan Segala Permasalahannya. Edisi Keempat. PT Andi Yogyakarta. Moehyi, M. 1992. Penyelenggaraan Makanan & Institusi & Jasa Boga Bharatara. Jakarta. Permaswati, T. 2005. Analisis Strategi Promosi The Botol Sosro Di PT Sinar Sosro Kantor Perwakilan Wilayah Jawa Barat Area 1 Bandung. Skripsi. Jurusan Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Priyadi, E. R. 2008. Analisis Strategi Promosi Susu Formuls Lanjutan (Follow Up Infant) Morinaga Chilmill Pada Pt Sanghiang Perkasa. Skripsi. Jurusan Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Saaty, T.L. 1993. Seri Manajemen . Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin (Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks). Edisi Bahasa Indonesia. Cetakan Kedua. IPPM dan PT Pustaka Binaman Presindo. Jakarta. Siahaan, A. 2005. Analisis Pengambilan Keputusan Strategi Promosi Sayuran Organik PT. Amani Mastra. Skripsi. Jurusan Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Simamora, M. 2005. Analisis Strategi Promosi Produk Mahkota Dewa PT. MAhkota Dewa Indonesia Jakarta. Skripsi. Jurusan Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
65
Soekresno. 2001. Manajemen Food and Beverage Service Hotel. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Swastha, B, 1984. Azas-azas Marketing. Edisi Ketiga. PT Liberty. Yogyakarta. Tjiptono, F, 1997. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. PT Andi. Yogyakarta. Torsina, M. 2000. Usaha Restoran Yang Sukses. PT. Bhuana Ilmu Populer. Kelompok Gramedia. Jakarta.
66
Lampiran 1. Struktur Organisasi STRUKTUR ORGANISASI RESTORAN GURIH 7
OWNER
Financial & Accounting
OPERATIONAL MANAGER
Head Cook
Ass. Cook
Head
Food& Beverage
Disposal
Coordinator Waiters
Store Keeping
Security
Cashier
Waiters
Busboy
House Keeping
68
05/04/2009 21:31:41
Page 1 of 2
Model Name: alternatif strategi Treeview
Goal: Menetapkan Alternatif Strategi Promosi yang Tepat Tujuan Promosi (L:0,201 G:0,201) Meningkatkan Penjualan (L:0,226 G:0,045) Memperluas Pasar (L:0,193 G:0,039) Menghadapi Pesaing (L:0,068 G:0,014) Menginformasikan Produk (L:0,513 G:0,103) Anggaran (L:0,099 G:0,099) Cash (L:0,250 G:0,025) Sale (L:0,750 G:0,075) Karakteristik Produk (L:0,320 G:0,320) Sifat (L:0,250 G:0,080) Mutu (L:0,750 G:0,240) Karakteristik Pasar (L:0,072 G:0,072) Jenis Pelanggan (L:0,405 G:0,029) Konsentrasi Pasar (L:0,114 G:0,008) Segmen Pasar (L:0,481 G:0,035) Konsumen (L:0,158 G:0,158) Loyalitas Konsumen (L:0,637 G:0,101) Tahap Kesiapan Konsumen (L:0,105 G:0,017) Karakter Konsumen (L:0,258 G:0,041) Pesaing (L:0,038 G:0,038) Tingkat Persaingan (L:0,405 G:0,015) Kegiatan Promosi (L:0,114 G:0,004) Keberadaan Bisnis di Pasar (L:0,481 G:0,018) Daur Hidup Produk (L:0,111 G:0,111) Penjualan (L:0,637 G:0,071)
69
05/04/2009 21:31:41
Page 2 of 2
Laba (L:0,258 G:0,029) Jumlah Pesaing (L:0,105 G:0,012)
Alternatives
tidak melakukan perubahan meningkatkan kegiatan promosi saat ini menitikberatkan pada periklanan menitikberatkan pada promosi penjualan
0,075 0,240 0,475 0,210
* Distributive mode
70
Lampiran 3. Daftar Menu Makanan Restoran Gurih 7
DAFTAR MENU MAKANAN RESTORAN GURIH 7 NASI Nasi Putih Rp. 4.000 Nasi Beras Merah Rp. 4.250 Nasi Timbel Polos Rp. 4.250 Nasi Timbel Beras Merah Rp. 4.500 Nasi Timbel Komplit Rp. 23.000 Nasi Timbel Komplit Spesial Rp. 31.000 Nasi Liwet Kecil (3 porsi) Rp. 18.500 Nasi Liwet Besar (5 porsi) Rp. 29.000 Nasi Tutug Oncom Rp. 7.500 Nasi Tutug Oncom Komplit Rp. 21.000 Nasi Goreng Spesial Rp. 22.000 Nasi Goreng Seafood Rp. 21.500 Nasi Goreng Kambing Rp. 21.500 Nasi Goreng Beras Merah Rp. 17.500 Nasi Rames Ayam Rp. 17.000 Nasi Rames Gepuk Rp. 17.000 I K A N Rp. 12.000 Ayam Goreng/potong Gurame Goreng/ Bakar-Kecil Rp. 41.000 Gurame Goreng/ Bakar-Sdg Rp. 60.000 Gurame Goreng/ Bakar-Besar Rp. 78.000 Gurame Rica2/Asam Mns-Kecil Rp. 42.500 Gurame Rica2/Asam Manis-Sdg Rp. 61.500 Gurame Rica2/Asam Manis-Bsr Rp. 80.000 Gurame Bumbu Pecak – Kecil Rp. 42.500 Gurame Bumbu Pecak – Sdg Rp. 61.500 Gurame Bumbu Pecak – Bsr Rp. 80.000 Ikan Mas Balita Rp. 22.500 Ikan Mas Goreng/Bakar Rp. 30.000 Ikan Mas Rica-Rica Rp. 32.000 Pepes Ikan Mas Rp. 35.000 Ikan Patin Bakar Rp. 30.000 Ikan Patin Bakar Rica2 Rp.35.000
CUMI Cumi Goreng Tepung Cumi Goreng Mentega Cumi Saus Padang Cumi Asam Manis Cumi Bakar
Rp. 23.000 Rp. 23.000 Rp. 23.000 Rp. 23.000 Rp. 23.000
UDANG Udang Goreng Tepung Udang Goreng Mentega Udang Saus Padang Udang Saus Tiram Udang Sambal Goreng
Rp. 24.000 Rp. 24.000 Rp. 24.000 Rp. 24.000 Rp. 24.000
AYAM/KAMBING Ayam Bakar/potong Ayam Bakakak Grg/Bk Ayam Bkr Bumbu rujak Ayam Goreng Mentega Ayam Saus Tiram Sate Ayam/10 tusuk Sate Kambing/10 tusuk
Rp.12.000 Rp.45.000 Rp.13.000 Rp.18.000 Rp.18.000 Rp.22.000 Rp.29.000
SAPI Gepuk Spesial Gurih 7 Rp. 11.000 Lidah/Otak Goreng Rp. 10.000 Babat/Usus Goreng Rp. 9.000
71
DAFTAR MENU MAKANAN RESTORAN GURIH 7 SOP
L A I N-L A I N
Sop Buntut Goreng Sop Ikan Gurame Sop Ayam
Rp. 33.000 Sambel Terasi/ Sambel Goreng Rp. 4.500 Rp. 25.000 Sambel Oncom/Sambel ManggaRp. 4.500 Rp. 15.000 Ikan Asin Jambal Rp.12.000 Mie Goreng Rp.12.000 SAYURAN Udang Goreng Tepung Pepes Peda Daun Labu Rp.13.000 Pepes Tahu/ Pepes Jamur Rp. 5.500 Semur/ rendang Jengkol Rp. 7.500 Sayur Asem Rp. 6.500 Tahu Yun Yi Grg/ Bkr 1 porsi Rp. 3.500 Lalapan Segar Rp. 6.000 Tahu Goreng 2/ porsi Rp. 3.500 Pete Goreng/Bkr/Rebus/papanRp. 6.000 Tempe Goreng 2/ porsi Rp. 3.500 Karedok Rp. 9.500 Perkedel Jgng 2/ porsi Rp. 5.000 Gado-Gado Rp. 9.500 Pencok Kacang Panjang Rp. 5.000 Ulukutek Leunca Rp. 7.000 Telor Ceplok/ Dadar Rp. 3.000 Capcay Rp. 11.500 Emping Rp. 5.000 Fuyung Hai Rp. 15.000 Rempeyek Rp. 5.000 Oseng Kangkung Terasi Rp. 9.000 Kerupuk Rp. 3.000 Oseng Genjer Rp. 9.000 Jeruk Rp. 2.500 Oseng Jagung Semi Rp. 11.500 Oseng Toge Ikan Asin JambalRp. 11.500 Oseng Pete Ikan Asin Jambal Rp. 15.000 SNACK Sosis Goreng Rp. 13.000 Sosis Goreng + Kentang Grng Rp. 16.500 Chicken Nugget Rp. 13.000 Chicken Nugget + K. Goreng Rp. 16.500 Kentang Goreng Rp. 10.000 Lumpia Rp. 8.000 Colenak Rp. 8.000 Pisang Goreng/ Bakar Rp. 8.000 Otak-otak / pcs Rp. 3.000
72
Lampiran 4. Menu minuman Restoran Gurih 7
DAFTAR MENU MINUMAN RESTORAN GURIH 7 Es Kopyor 5.000 Dawegan Kelapa Muda Es Kelapa Muda Es Kelapa Jeruk Es Jeruk Jeruk Panas Lemon Squash
Rp. 22.500 Rp. 12.000 Rp. 10.000 Rp. 13.000 Rp. 10.000 Rp. 10.000 Rp. 8.500
Coca Cola Fanta Fanta Susu Teh Botol Aqua Botol
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Es Sarang Burung Es Teler Es Campur Es Cendol Es Cincau Hitam Es Terong Belanda Marquisa Panas/ Dingin
Rp. 12.000 Rp. 11.000 Rp. 10.000 Rp. 8.000 Rp. 7.000 Rp. 6.000 Rp. 6.000
Ice Cream Vanilla Ice Cream Coklat Ice Cream Strawberry Ice Cream Mix
Rp. 7.000 Rp. 7.000 Rp. 7.000 Rp.12.000
Milk Shake Cappucino Milk Shake Vanilla M ilk Shake Coklat Milk Shake Strawberry
Rp. 16.000 Rp. 16.000 Rp. 16.000 Rp. 16.000
Es Lemon Tea Es Teh Manis Es Teh Tawar Es Batu Teh Manis Panas Teh Tarik Panas/ Dingin Cappucino Coffee Mix Bandrek Bajigur Kopi Panas Kopi Susu Susu Putih Milo Panas/ Dingin Soda Gembira Soda Susu
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Juice Strawberry Juice Alpukat Juice Mangga + Jambu Juice Jambu Juice Mangga Juice Sirsak Juice Jeruk Juice Melon Juice Kelapa Muda Juice Tomat Juice Ketimun Juice Tomat + Wortel
Rp. 15.000 Rp. 12.500 Rp. 12.500 Rp. 11.000 Rp. 11.000 Rp. 10.000 Rp. 10.000 Rp. 10.000 Rp. 10.000 Rp. 8.500 Rp. 8.500 Rp. 9.000
6.000 3.500 2.500 1.000 3.000 6.500 6.500 6.500 7.000 7.000 6.000 6.500 5.500 6.500 9.500 9.00
Sprite
Rp. 5.000 5.000 8.000 5.000 5.000
73
Lampiran 5. Menu Paket Khusus Restoran Gurih 7 MENU PAKET KHUSUS PAKET MENU Rp 35.000/ orang Menu A Menu B Menu C Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Ayam Goreng Rempah Ayam Goreng Mentega Ayam Bumbu Rujak Cumi Asam Manis Telur Variasi Babat Cabe Hijau Cah Jagung Muda Sambal Kentang Kering Sop Bola-bola Tahu Sambal Goreng Tempe Soto Jakarta Cah Kailan Kerupuk Udang Kerupuk Udang Kerupuk Udang Puding Puding Puding Buah Segar Buah Segar Buah Segar Air Mineral Air Mineral Air Mineral
Menu D Nasi Putih Ayam Cabe Hijau Rendang daging Perkedel Jagung Sop Variasi Kerupuk Udang Puding Buah Segar Air Mineral
PAKET MENU Rp 50.000/ orang Menu A Menu B Menu C Menu D Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Nasi Goreng Nasi Gurih Nasi Goreng Nasi Gurih Ayam Goreng Mentega Sop Jagung Sate Ayam Ayam Bakar Kecap Sapi Cah Kailan Cumi Cah Jagung Muda Gurame Goreng Tepung Sayur Asam Sop Jagung Ayam Gurih Spesial Fuyung Hai Gepuk Gurih Spesial Selada Bangkok Sop Bola-Bola Tahu Capcay Kuah Oseng Jambal Pete Sambal Kering Kentang Perkedel Jagung Lumpia Goreng Karedok Kerupuk Udang Kerupuk Udang Kerupuk Udang Kerupuk Udang Puding Puding Puding Puding Buah Segar Buah Segar Buah Segar Buah Segar Air Mineral Air Mineral Air Mineral Air Mineral
74
Lampiran 7. Restoran Gurih 7
82
83