ANALISIS STRATEGI PEMA,SARA.N MADU (Stm:li Kasus Pada Unit Usaha Apiari Pramuka Cibubur, Jakarta Timur)
SRI KURNIAWATI
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1425 H/2004M
ANALISIS STRATEGI PEMASARAI\f MADU (Stmli Kasus Unit Usaha Apiari Pramuka Cibubur, Jakarta Timur)
Oleh: SRI KURNIA WATl
100092020322
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarj ana Sains Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERJ[ SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1425 H/2004M
cfari tiap-tiap (macam) 6uafi-6uafian cfan tempuJi{afi jaCan 'Tulianmu yang teCali dimucfafif
~
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERT ANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
----
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh : Nama Nim Program Studi Judul Skripsi
Sri Kurniawati 100092020322 Sosial Ekonomi Pertanian : Analisis Strategi Pemasaran Madu ( Studi Kasus Pada Unit Usaha Apiari Pramuka Cibubur, Jakarta Timur)
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gdar Sarjana Sains pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Agustus 2004 Menyelujui, Dosen Pcmbimbing Pembimbing II,
di~£~-
/~·;
Ir. Sctyo Adhie, MM. Mcngetahui, Dekan,
Ketua Jurusan,
' ~~'71 Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 150 317 965
Ir. Mudatsir Najamuddin. MM
NIP. 150 3 l 7 958
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul "ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MADU (Studi Kasus Pada Unit Usaha Apiari Pramuka Cibubur, Jakarta Timur)". Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains Dan Teknologi lJIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada Hari Sabtu, tanggal 07 Agustus 2004. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata I (S 1) pada Jurusan Sosial Ekonomi Pe1ianian.
Jakarta, Agustus
2004
Tim Penguji, P-enguji I,
Penguji II,
Penguji Ill,
r ,----Ir. Mnhandis N., MM, M.Si
Ir. Sudaru Dono, MBA
Mengetahui, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Dr. Syopiansya Jaya Putra, M.Sis NIP. 150 317 965
Ir . Setyo Adhie, MM
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM BENAR-BENAR PERNAH DJAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN
Jakarta, 07 Agustus 2004
SRI KURNIAWATI
100092020322
RINGKASAN
SRI KURNIA WATI. Analisis Strategi Pemasaran Madu (Studi Kasus Pada Unit Usaha Apiari Prarnuka Cibubur, Jakarta Timur) di bawah bimbingan Ir. Su
Indonesia mempunyai hutan alam yang sangat luas, sekitar 143 hektar, dengan beraneka jenis pohon yang berbunga secara bergantian sepanjm1g tahun. Pohonpchon tersebut merupakan habitat ideal untuk kehidupan, berkembang biak dan berproduksi lebah madu.
Berdasarkaan ha! itu maka diperlukan penelitian yang
bertujuan untuk: mengidentifikasi faktor internal meliputi kekutan dan kelemahan dm1 faktor eksternal meliputi peluang dan ancaman yang dihadapi Pusat apiari Pramuka, menganalisis bauran pemasaran yang dilakukan Pusat Apiari Prarnuka, merumuskan strategi pemasaran yang tepat sesuai kondisi internal dan eksternal yang dilakukan Pusat Apiari Pramuka. Penelitian ini dilakukan pada Pusat Perlebahan Apiari Pramuka yang berlokasi di istana lebah komplek Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur 13 720 pada bulan Mei 2004. Pemilihan responden dilakukan secara sengaja (purposive). Metodologi yang digunakan dalmn penelitian ini adalah metode studi kasus dan data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh dari basil wawancara dan pengisian kuesioner oleh responden yang dipilih secara sengaja. Sedangkan data sekunder diperoleh dari tulisan-tulisan yang berkaitm1 dengan masalah-masalah yang
diteliti. Metode dan analisis data menggunakan analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan yang digambarkan dengan matrik !FE dan EFE lain diplotkan dengan analisis SWOT dan analisis bauran pemasaran untuk mengetahui strategi tepat yang seharusnya dijalankan oleh unit usaha Pusat Apiari Pramuka. Hasil analisis matrik IFE diperoleh total skor 4,292 diatas rata-rata (3,0) menunjukan perusahaan memiliki posisi internal yang kuat, artinya lingkungan imernal
Apiari
Pramuka
yang
berupa
keuangan,
produksi,
sumberdaya
manusia/organisasi dan pemasaran yang kuat dan dapat mempermudah Apiari didalam mengembangkan usahanya kearah yang lebih baik. Sedangkan hasil dari matrik EFE diperoleh total skor 4,018 diatas rata-rata (3,0), ha! ini menunjukan perusahaan secara efektif memanfaatkan peluang yang ada dan meminimalkan pengaruh negatif potensial dari ancaman eksternal perusahaan. Setelah teridentifikasi kekutan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman eksternal unit usaha Apiari Pramuka, maka dapat disu:mn matrik SWOT untuk memilih altematif strategi yang dapat diterapkan pada Apiari Pramuka. Pendekatan matrik SWOT memberikan empat alternatif strategi, yaitu strategi S-0 meliputi: strategi penetrasi pasar, strategi pengembangan pasar dan strategi pengembangan produk; strategi S-T meliputi: pemanfaatan teknologi tepat guna, meningkatkan keunggulan produk, strategi integrasi ke depan, menan1bah jumlah fact01y outlet strategi integarasi ke belakang, pe1iahankan keaslian produk; strategi
W-0 meliputi: memaksimalkan kapasitas produksi, membuat lembaga R&D untuk mengembangkan usaha, memperbaiki fasilitas dan bentuk kemasan, mengintensifkan
promosi, membentuk sistem infmmasi pemasaran tersendiri, melakukan pelatihan
enterpreneurship untuk karyawan dan perbaikan sistem pengambilan keputusan; strategi W-T meliputi: pemanfaatan teknologi tepat guna, memaksimalkan kapasitas produksi, menjalin kerja sama yang baik dengan pemasok untuk menjaga kualitas, kuantitas dan kontiunitas bahan baku yang dibutuhkan, memperluas pemasaran pada wilayah-wilayah potensial, mengintensifkan promosi dan membuat lembaga R&D untuk mengembangkan usaha. Bauran pemasaran yang dilakukan Apiari Pramuka meliputi: bauran produk yaitu: mutu produk, keragaman produk, merek produk, kemasan clan ukuran produk; bauran harga yaitu: penetapan harga jual dengan metode harga bi aya plus (cost plus
pricing method) dan potongan harga jual (discount) I 0% untuk penjualan kepada agen perantara; bauran dislribusi yaitu: jalur distribusi yang diterapka oleh Apiari Pramuka adalah 2 jalur, pertanm konsumen membeli langsung ke produsen dan yang kedua produsen menjual ke agen perantara/pengecer yang seterusnya menjualnya kekonsumen; bauran promosi yaitu: promosi dilakukan melalui media cetak atau elektronik dan promosi bisa juga dilakukan dengan cara kerja sama dengan pihakpihak tertentu yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama dengan Apiari Pramuka. Strategi yang disarankan berdasarkan analisis bauran pemasaran yaitu dengan memfokuskan perhatian pada bauran produk dan bauran promosi. Sedangkan pilihan altematif strategi jangka pendek yang disarankan unit usaha Apiari Pramuka dengan menjalankan strategi-strategi yang direkomendasikan dalam matrik SWOT, yaitu
pemilihan strategi jangka pendek disesuaikan dengan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh Apiari Pramuka dengan cara mengeksploitasi kekuatan dan peluang yang dimiliki, schingga dalum waktu rclatif singkal Apiari dapat mcngcmbmmgkan usahanya. Untuk altematif strategi jangka panjang dapat digunakan strategi-strategi yang membutuhkan investasi besar dan membutuhkan waktu yang reletif lama, yang mana strategi jangka panjang sudah direkomendaikan dalam matrik SWOT.
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji serta syukur kepada Allah SWT penguasa segala yang ada, yang memberikan nikmat Iman, Islam, dan nikmat sehat wal'afiat, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam terlimpahkan kepada sang revolusioner sejati Nabi Besar Muhammmad SAW. Selama penyusunan skripsi ini dan selama penulis belajar di Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian penulis banyak mendapatkan bantuan, motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Ir.Sudaru Dono, MBA dan Ir. Setyo Adhie, MM selaku pembimbing I
dan II, yang telah memberikan ilmu dan pengalaman dalan1 membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi ini. 2. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MMA dan Drs. Acep Muhib, MMA selaku Ketua dan Sekretaris jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada penulis. 3. Bapak Dr. H. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis Dekan Fakultas Sains dan Teknologi 4. Bapak Ir. Wawan Darmawan, MBA selaku Pimpinan Pelaksana Unit Usaha Apiari Pramuka Cibubur, Jakarta Timur. Indra Gunawan, Su selaku wakil ii
Pimpinan Unit Usaha Apiari Pramuka Cibubur, Jakarta Timur .Syarmin Gumay, SE selaku Kepala Seksi Pemar.aran Out Door. Abdul Rofiq, selaku Kepala Seksi Pemasaran In Door. Ir. Panut Nugroho Kepala Bagian Produksi. Nurrochman kepala Bagian Personalia. Sulistyawati dan Okty selaku Asisten bagian Keuangan dan Akutansi. 5. Ir. Muhandis Natadiwirya, MM. MSi, dan Ir. Sudaru Dono, MBA dan Ir. Setyo Adhie, MM selaku tim penguji dalam sidang ujian skripsi. 6. Ayahanda Shobirin (aim) dan Ibunda Murdiyati yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang serta do'a yang tak pernah putus untuk ananda, ayah ... ibu ... , satu dari keinginanmu telah ananda penuhi, terima kasih atas segala pengorbanan dan jcrih payahmu selama ini, sampai ananda bisa seperti sekarang ini. 7. kakakku tercinta (terutama untuk bang Rahmat), terima kasih atas nasehat, motivasi dan pengorbanan baik materil maupun imateril yang telah diberikan, sehingga adikmu bisa menyelesaikan skripsi ini. 8. Adik-adikku dan keponakanku tersayang, terima kasih atas kegembiraan dan kebahagiaan yang kalian berikan dalam hari-hari yang kita lalui bersama. 9. Keluarga besar H. Ahmad Muhammad (terutama ka' Wida, Rita) terima kasih kesediannya memberikan tempat, kebaikan dan pengorbananya.
IO. Thank's to "aa" Yusuf Abdul Kodir atas bantuan, pengorbanan dan yang telah mewarnai hidupku selama kuliah.
lll
11. Kepada sahabat-sahabatku di kelas B (khususnya Arman, Gofur, Jery, Awa,
Salim, Ema, Hiki, Yati, Dini, Hilyati, Ajay, Heni, dll) kalianlah teman terbaikku selama kuliah.
12. Kepada sahabat-sahabatku di kelas A (khususnya, Gifriah, Ina, Tanti,) yang telah membantuku dalam proses penyelesaian skripsi. 13. Kepada sahabat-sahabatku di rumah (mas Ricky, bang Hasim, Yasin, Eki, Yulia) thank 's sudah mau membantu menghitung.
14. untuk semua teman-temanku yang tidak dapat aku sebutkan satu per satu yang telah memotivasi, menemaniku selama kuliah dan yang telah membantuku dalam menyelesaikan skripsiku. Akhimya penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besamya kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis, semoga Allah SWT, membalas semua kebaikan yang telah mereka berikan, dan penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekhilafan yang penulis Iakukan. Untuk para pembaca penulis sangat mengharapkan kritikm1 dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. Billahi fi sabiilil hag Jakarta, Agus=t=u~s-~2=0~0~4~M= Rajah 1425 H
Penulis
iv
DAFT AR ISI
-Ialaman Judul................................................................................................................ . (ata Pengantar ................................................................................................................ ii )aftar Isi .......................................................................................................................... v )AFTAR TAB EL........................................................................................................... viii )AFTAR GAMBAR...................................................................................................... ix )AFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. x 3AB I PENDAHULUAN .............................................................................................. A. Latar Belakang............................................................................................. B. Perumusan Masalah...................................................................................... C. Tujuan Penelitian..................................................................... ..................... D. Kegunaan Penelitian............................................. ................... ..................... E. Ruang Lingkup Penelitian....................................................... ....................
1 1 7 9 9 10
3AB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................... A. Kerangka Teoritis ........................................................................................ !. Agribisnis Madu..................................................................................... a. Pengertian Madu.............................................................................. b. Jenis Madu........................................................................................ c. Sistem Produksi Madu..................................................................... I ) Pcrsiapan Bctcrnak .................................................................... 2) Pengelolahan Lebah atau Koloni.............................................. 3) Penggabungan Koloni ................................................................ 4) Masa Paceklik ............................................................................ 5) Panen Dan Pengelolahan Produk.............................................. 6) Madu........................................................................................... 7) Pollen.......................................................................................... 8) Royal Jelly.................................................................................. 9) Malam (Lilin Lebah, Wax) ....................................................... I 0) Propolis ...................................................................................... 11) Apitoxin (Bee venom) ............................................................... 2. Pemasaran............................................................................................... a. Manajemen Strategi......................................................................... b. Manajemen Strategi Pemasaran...................................................... 3. Bauran Pemasaran ................................................................................. a. Produk............................................................................................... b. Harga ................................................................................................ c. Saluran Distribusi ............................................................................ d. Promosi.............................................................................................
11 11 11 11 13 14 15 17 20 22 24 24 26 27 28 28 29 30 30 32 33 34 36 37 39
v
4. Analisis Lingkungan Pemasaran............................................................ a. Analisis Lingkungan Internal.. ........................................................ b. Analisis Lingkungan Eksternal ...................................................... 1) Lingkungan Mikro ..................................................................... 2) Lingkungan Makro .................................................................... 5. Matrik Internal Factor Evaluation (JFE) Dan External Factor ........ Evaluation (EFE) 6. Analisis SWOT......................................................................................
40 40 42 43 45 47 50
B. Penelitian-Penelitian Terdahulu................................................................... 52 C. Kerangka Pemikiran Operasional ................................................................ 63 3AB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 67 A. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 67 B. Ruang Lingkup............................................................................................... 67 C. Pengambilan contoh...................................................................................... 67 D. Pengambilan Data........................................................................................ 68 E. Pengelolahan Dan Analisis Data................................................................... 69 1. Analisis Bauran Pemasaran................................................................... 70 2. Matrik Internal Factor Evaluation (JFE) Dan Matrik External Factor Evaluation (EFE) ................................................................................... 70 3. Matrik SWOT ........................................................................................ 73 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN....................................................... 75 A. Sejarah Dan Perkembangan Pemsahaan ..................................................... 75 13. Pokok-Pokok Organisasi Dan Struktur Organisasi Unit Usaha Apiari Pramuka....................................................................... ..................... 82 BAB V l IASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ A. Analisis Lingkungan Perusahaan ............................................................... 1. Analisis Lingkungan Internal Perusahan.............................................. a. Aspek Produksi ........................................................................... b. Aspek Pemasaran ........................................................................... c. Aspek Keuangan ...................................................... ..................... d. Aspek Sumberdaya Manusia/Organisasai...................................... 2. Analisis Lingkungan Ekstemal Perusahaan ...................................... a. Analisis Lingkungan Mikro ............................................................ b. Analisis Lingkungan Makro............................................................ 3. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang Dan Ancaman ............... a. Identifikasi Kekuatan....................................................................... b. Identifikasi Kelemahan ............................................................... c. Identifikasi Peluang......................................................................... d. Identifikasi Ancaman........................................................................
86 86 86 86 88 89 90 92 92 94 99 99 99 100 101 VI
B. Perumusan alternatif Strategi Pemasaran.................................................... I. Matrik !FE (Internal Factor Evaluation)............................................. 2. Matrik EFE (External Factor Evaluation).. ......................................... 3. Analisis SWOT...................................................................................... a. Strategi S-0...................................................................................... b. Strategi S-T ...................................................................................... c. Strategi W-0 .................................................................................... d. Strategi W-T..................................................................................... 4. Analisis Bauran Pemasaran................................................................... a. Bauran Produk.................................................................................. b. Bauran Harga .................................................................................. c. Bauran Distribusi ............................................................................. d. Bauran Promosi................................................................................
102 102
I 07 111 111 115 116 118 118 119 120 123 125
C. Pilihan Alternatif Strategi............................................................................. 125 1. Alternatif Strategi Jangka Pendek......................................................... 125 2. Alternatif Strategi Jangka Panjang....................................................... 127
BAB VJ KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................... 128 I . Kesimpulan............................................................................................. 128 2. Saran....................................................................................................... 130 Daftar Pustaka................................................................................................................. 133
vii
DAFTARTABEL
Gambar 1.
Jumlah ekspor-impor madu alam indonesia......................................... 3
Gambar 2.
Kosmetik dan kandungan hasil lebah ................................................... 4
Gambar 3.
Komposisi nutrisi madu......................................................................... 13
Gambar 4.
Bentuk penilaian faktor-faktor strategi internal-eksternal..................... 71
Gambar 5.
ldentifikasi kekuatan dan kelemahan madu Apiari Pramuka.............. 91
Gambar 6.
Isdentifikasi Peluang dan ancaman madu Apiari Pramuka................. 98
Gambar 7.
Matriiks Internal Factor Evaluation (!FE)........................................... 103
Gambar 8.
Matriks External Factor Evaluation (EFE).......................................... I 07
Gambar 9.
Hasil analisis madu ................................................................................ 119
Gambar 10. Daftar harga penjualan madu, kemasan dan ukuran produk............... 122
Vlll
DAFT AR GAMBAR
Gambar I.
Variabel-variabel 4P dari bauran pemasaran....................................... 33
Gambar 2.
Saluran pemasaran konsumen ............................................................... 36
Gambar 3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penetapan harga,........ 38
Gambar 4.
Kerangka pemikiran operasional.......................................................... 66
Gambar 5.
Matriks SWOT........................................................................................ 74
Gambar 6.
Struktur organisasi Apiari Pramuka...................................................... 83
Gambar 7.
Jalur distribusi Apiari Pramuka............................................................. 123
IX
DAFT AR LAMPIRAN Lampiran 1.
Kuesioner untuk matrik IFE-EFE...................................................... 134
Lampiran 2.
Kuesioner pemberian bobot terhadap kekuatan dan kelemahan..... 139
Lampiran 3.
Kuesioner pemberian bobot kekuatan............................................... 140
Lampiran 4.
Kuesioner pemberian bobot kelemahan............................................. l 4 l
Lampiran 5.
kuesioner pemberian bobot terhadap peluang dan ancaman ........... 142
Lampiran 6.
Kuesioner pemberian bobot peluan&................................................ 143
Lampiran 7.
Kuesioner pemberian bobot ancaman ................................................ 144
Lampiran 8.
Penilaian rating faktor strategi internal ............................................ 145
Lampiran 9.
Penilaian rating faktor strategi eksternal............................................ 146
Lampiran 10. Penilaian bobot faktor strategi internal............................................. 147 Lampiran 11. Penilaian bobot faktor strategi eksternal........................................... 148 Lampiran 12. Daftar harga pesaing (Produk Madu Murni Bina
Apiari Indonesia) dan beberapa merek lain....................................... 149 Lampiran 13. Gambar marik SWOT......................................................................... 150 Lampiran 14. Dokumentasi penelitian ........................................................................ 152
x
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belalrnng Pembangunan
pertanian
yang
berbasis
agribisnis
dalam
pengembangannya memerlukan keterpaduan unsur-unsur sub-sistem mulai dari budidaya sampai pemasaran hasilnya. Hal ini disebabkan karena sektor pertanian cukup strategis peranannya dalam Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) selama sepuluh tahun terakhir, peranan sektor ini
terhadap PDB menunjukan
pertumbuhan yang cukup baik, rata-rata sebesar 4% pertahun (Bank Indonesia, 2003). Membangun
pertanian
hendaknya
tidak
diartikan
hanya
untuk
meningkatkan produksi tanaman pangan dan perkebunan saja, akan tetapi hams meliputi semua kegiatan usaha dalam meningkatkan kesejahteraan,
den~jat
dan
martabat kaum tani Indonesia. Salah satu kegiatan usaha yang juga perlu mendapat perhatian dalan1 hal ini adalah terna:k lebah madu. Pertimbangan untuk beternak lebah madu ini selain menguntungkan juga memberikan dampak positif dalam penyerapan tenaga kerja. Karena mekanisme dari usaha terna:k lebah madu mengharuskan melakukan kegiatan penggembalaan (diangon) dari satu daerah Ice daerah lain, untuk mencari madu dan tepung sari, pada musim bunga te1ientu. Kegiatan ini sudah pasti memerlukan tenaga kerja buruh yang tidak tida:k sedikit.
Dari segi kesehatan, madu dipercaya memberikan banyak manfaat untuk pengobatan dan pemeliharaan kesehatan. Dengan jumlah penduduk terbesar ke-empat di dunia, Indonesia merupakan pasar yang sangat baik. Selain itu di Indonesiaa terdapat areal daratan sekitar 193 juta hektar dan luas hutan sekitar 143 juta hektar, merupakan lahan yang sru1gat luas untuk tananian berbunga penghasil madu dan tepung sari. Untuk konsumsi madu per kapita di Indonesia masih sangat rendah yaitu sebesar 0,3 kg per tahun, sedangkan negara Jerman dan jepang sudah mencapai 1,3 kg per tahun menurut Pusbalmas (Pusat Perlebahan Nasional). Dari produksi nasional madu yang saat ini diperkirakm1 8.800 ton, masih jauh dari kebutuhan yang semestinya sekitar 25.000 ton per tahun (Bank fndonesia,2003).
Karena itu, ekspor dan impor madu alarn Indonesia sangat
rendali, karena untuk kebutuhan dalam negari saja belum dapat terpenuhi sehingga Indonesia harus mengimpor madu dari berbagai negara produsen madu, diantaranya Australia, Republik Rakyat Cina (RRC) dan Jepang. Jun1lah impor madu Indonesia pada lima tahun terakhir menunjukkan nilai madu yang lebih besar dibandingkan nilai ekspomya (lihat Tabel 1).
2
Tabel 1 J urn Ia h Eks a u am Id n onesia • ipor-I mpor MdAI TAHUN
EKSPOR
VOLUME
IMPOR
RASIO VOLUME
NILAI
VOLUME
NILAI
EKSPOR/IMPOR
(KG)
(US.$)
(KG)
(US.$)
(%)
1997
2.999
8.372
502.776
916.062
0,59
1998
11.996
8.075
222.037
363.62
5,40
1999
10.220
19.731
546.015
781.77
1,87
2000
31.991
28.432
746.648
975.06
4,28
2001
46.983
107.543
1.140.438
1.885.844
4,10
Sumber: Badan Pusat Statistk (1997-2001) dalam S1ti Badnyah
Besamya kebutuhan madu dalam negeri disebabkan produk yang dihasilkan oleh lebah tidak hanya dipergunakan untuk konsumsi per orang, tapi juga dibutuhkan oleh industri rokok, makanan, minuman, obat-obatan, susu, roti, sabun mandi dan shampo. Selain itu industri kosmetik yang khusus memproduksi kosmetik yang mengandung produk-produk lebah madu, sejak lan1a dijumpai di Italia, Perancis, Jerman dan sebagainya. Beberapa contoh kosmetik yang menggunakan hasil lebah madu, contohnya seperti pada Tabel 2.
3
NO
Tabel 2 Kosmetik Denean Kandnnean Hasil L ebah HASILLEBAH BENTUK KOSMETIK NAMA
I
Antrid
Cai ran
Royal jelly
2
Apidemin
Cold cream
Royal jelly
3
Dermapin
Hair cream
Royal jelly, madu
4
Floral
Mount water
Propolis
5
Floral
Cold cream
Propolis
6
Floramin
Cold cream
Madu
7
Gelfior
Cream
Madu
8
Matca
Cold cream
Royal jelly
9
Tenapin
Pace cream
Royal jelly, madu
Sumber : Bank Indonesia (2003) Madu adalah obat yang menyembuhkan bagi manusia, ha! itu sesuai dengan firman Allah SWT yang bcrbunyi: "Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalanmya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan". (Qs. AnNahl, 16: 69). Selain itu madu memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan ha! itu karena madu mempunyai komposisi beberapa molekul gula seperti fruktosa, glukosa, maltosa, sukrosa dan karbohidrat, air, mineral, enzim serta energi (Pusat Perlebahan Pramuka, 2002). Karena madu adalah obat yang menyembuhkan bagi manusia maka banyak ilmuwan yang menggunakan madu untuk mengobati berbagai macam penyakit dan fakta ilmiah tersebut dibenarkan oleh para ilmuwan 4
yang bertemu pada Konferensi Apikultur Sedunia (Wold Apiculture Conference) yang diselenggarakan pada tanggal 20-26 September 1993 di Cina. Dalam konferensi tersebut didiskusikan pengobatan dengan menggunakan ramuan yang berasal dari madu (Ahanifah. Blogspot.com, 2004). Petemakan lebah di Indonesia umumnya dif.elenggarakan oleh petanipetani dalam bentuk yang sangat sederhana. Mereka menternakan lebah dengan menggunakan gelodog (bahasa Jawa), perumpung (bahasa Sunda), kungkungan wanyi (bahasa Bali). Gelodog adalah sepotong batang kelapa atau sepotong batang pohon yang lain (kapuk, misalnya) yang didalamnya dibuatkan lubang sebagai tempat bersarang. Jenis lebah yang diternakan adalah Apis indica. Orang awam menyebutnya lebah madu, tawon gula dan tawon madu. Peternakan tradisional ini dapat kita jumpai misalnya di daerah Jawa, Madura, Bali dan beberapa tempat di Sumatra. Usahanyapun hanya sebatas usaha sampingan. Hasil yang diperoleh juga masih terbatas pada madu (dalam jumlah yang relatif sedikit), lilin lebah dan larva lebah. Madu mereka gunakan sebagai campuran jamu, lilin lebah untuk membatik clan larva lebah untuk tambahan lauk-pauk makan. Disamping peternakan lebah yang diselenggarakan dengan cara yang sederhana ini, banyak pula petani-petani yang memanen madu dari lebah hutan
(Apis dorsata), atau Tawon Gung (bahasa Jawa), Odeng (bahasa Sunda). Lebah hutan ini ada diseluruh Indonesia, terutama sekali di hutah-hutan pulau Sumatra, 5
Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, Irian, Nusa Tenggara Baral (terutarna Sumbawa), Nusa Tenggara Timur, Bangka dan lain-lain. Hasil lebah hutan ini cukup besar, yaitu madu dan lilin lebahnya. Dapat dikatakan bahwa hampir seluruh wilayah hutan di Indonesia terdapat lebah hutan Apis dorsata yang sangat produktif menghasilkan madu. Untuk lebah lokal Apis mellifera cerena yang sangat produktif menghasilkan madu juga tersebar diseluruh kepulauan nusantara. Demikian juga dengan lebah impor Apis mallifera lilmaeus juga telah berhasil dikembangkan dan dapat beradaptasi dengan baik di alam lingkungan Indonesia. Budidaya lebah madu secara modem mulai diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia sejak tahun 1971 oleh Kwatir Nasional Gerakan Pramuka, khususnya Pusat Perlebahan
Apiari Pramuka. Pada saat itu Apiari mendapat
bantuan koloni lebah unggul (Apis mellifera) dari Australia sebanyak 20 koloni (stup ). Koloni-koloni tersebut digembalakan di lokasi bunga kapuk randu. Hasilnya, koloni-koloni lebah tersebut berkembang dengan baik dan cukup banyak madu yang diperoleh. Pusat Perlebahan Apiari Pramuka sebagai pelopor temak lebah modem di Indonesia secara terus-menerus berupaya memasyarakatkan manfaat budidaya lebah madu yang dikelola secara modem. Terutama sejak dibukanya Pelatihan Perlebahan Nasional pada tahun 1973 oleh Pusat Perlebahan Pramuka, ke:mudian tahun 1986 dibentuk
Badan
Pembinaan
Perlebahan
Nasional
dengan
tujuan
untuk
mengembangkan, memperluas dan memodemisasi perlebahan serta menggali 6
kekayaan alam yang masih belum termanfaat secara optimal, selain itu karena Indonesia mempunyai hutan alam yang sangat luas, sekitar 143 juta hektar, dengan beraneka jenis pohon yang berbunga secara bergantian sepanjang tahun. Pohonpohon tersebut merupakan habitat ideal untuk kehidupan, berkembang biak dan berproduksi lebah madu. B. Perumusan Masalah Banyaknya permintaan akan madu yang belum dapat lerpenuhi baik lokal maupun luar negeri menunjukan adanya peluang pasar yang "cerah" bagi peternak lebah madu. Pusat Apiari Pramuka, Sebagai salah satu unit usaha pelaksana penggalakan lebah madu banyak menghadapi kendala dalam menjalankan usahanya, salah satunya adalah pesaing. Oleh karena itu Pusat Apiari Pramuka hams dapat mempertahankan dan lebih meningkatkan pangsa pasarnya dengan memperhatikan strategi pemasaran yang tepat. Analisis
strategi
pemasaran
yang
paling
tepat
dimulai
dengan
menganalisis lingkungan perusahaan, baik itu analisis lingkungan internal, yaitu untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki pernsahaan, kemudian dilanjutkan dengan analisis lingkungan eksternal yang berguna untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan, kemudian digambarkan dengan matrik !FE dan EFE lalu diplotkan dengan analisis SWOT dan analisis bauran pemasaran untuk mengetahui strategi tepat yang seharnsnya dijalankan oleh unit usaha Pusat Apiari Pramuka. 7
Melalui identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dapat diketahui strategi yang tepat untuk dapat diterapkan oleh perusahaan, ha! ini sangat penting karena berkaitan dengan keberhasilan dari strategi pemasaran perusahaan, sehingga perusahaan dapat bertahan dan berkembang, selain itu juga harus diperhatikan strategi bauran pemasaran sehingga dengan analisis bauran pemasaran dapat diketahui apakah bauran pemasaran yang telah cliterapkan perusahaan sesum dengan kondisi perusahaan saat ini. Pusat
Apiari
Pramuka
harus
dapat
mempertahankan
dan
lebih
meningkatkan pangsa pasarnya clengan memperhatikan strategi pemasarm1 yang sesuai dengan lingkungan internal dan ekstemal perusahaan. Untuk dapat menganalisis lingkungan internal clan eksternal perusahaan agar memperoleh stralegi yang tepat, maka ada beberapa rumusan masalah yang dapat dikemukakan, yaitu: I. Bagaimanakan kondisi lingkungan internal clan eksternal Pusat Apiari Pramuka? 2. Bagaimanakan bauran pemasaran yang dilakukan Pusat Apiari Pramuka ? 3. Alternatif strategi pemasaran manakah ym1g paling tepat untuk dapat diterapkan oleh Pusat Apiari Pramuka?
8
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka tujuan dari penelitian ini, adalah : l. Mengidentifikasi faktor internal meliputi kekuatan dan kelemahan dan faklor eksternal meliputi peluang dan ancaman yang dihadapi Pusat Apiari Pramuka. 2.
Menganalisis bauran pemasaran yang dilakukan oleh Pusat Apiari Pramuka.
3. Merumuskan strategi pemasaran yang tepat sesuai kondisi internal dan ekstemal yang dilakukan Pusat Apiari Pramuka. D. Kcgunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah Sebagai berikut : I. Secara akademik, kegunaan
penelitian ini merupakan
rnemperoleh gelar smjana (SI) di
syarat untuk
Universitas Islam Negeri
Syarif
Hidayatul lah. 2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi Sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan strategi pemasaran yang tepat bagi
.
.
Pusat Apiari Pramuka dalam menghadapi kendala pernsahaan.· ··se!ain itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dan masuhm untuk penelitianpenelitian selanjutnya.
9
E. Ruang Lingkup Penelitian Pusat Apiari Pramuka merupakan salah satu unit usaha yang bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran produk perlebahan. Cakupan pemasarannya tidak hanya di wilayah Jakarta namun juga di wilayah Jawa Barnt dan Jawa Tengah. Ruang lingkup penelitian ini hanya menganalisis pemasaran Apiari Pramuka pada wilayah .Jakarta yang merupakan pusat pemasaran madu Apiari Pramuka.
JO
BAB II TIN.JAUAN PUSTAKA
A. KERANGKA TEORITIS 1. Agribisnis Madu a. Pengertian Madu
Madu merupakan produk yang unik mengandung presentasi karbohidrat tinggi, praktis tidak ada protein maupun lemak, nilai gizi madu tergantung dari kandungan gula-gula sederhana, fruktosa dan glukosa. Menurut FDA, USA dalam Soeradjotanojo (I 980), madu adalah nektar atau eksudat gula dari tanaman yang dikumpulkan oleh lebah madu, diolah dan disimpan dalam sarang madu. Madu memiliki sifat-sifat yang secara optis dapat memutar kekiri (Levo rotary) dan mengandung tidak lebih dari 25% kadar air, 0,25% abu dan 8% sukrosa. Sejak jutaan tahun yang lalu Jebah telah menghasilkan madu sepuluh kali lebih banyak dari yang mereka butuhkan. Satu-satunya alas an mengapa binatang yang melakukan segala perhitungan secara terinci ini memproduksi madu secara berlebihan adalah agar manusia memperoleh manfaat dari madu yang mengandung "obat bagi manusia" tersebut. Allah SWT menyatakan tugas lebah ini dalam Al-qur'an: "Dari perut lebah itu keluar (madu) yang bermacarn-macarn wamanya, didalamnya
terdapat
obat
yang
menyembuhkan
bagi
manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan. (Qs. An-Nahl, 16: 69). Menurut Pusat Perlebahan Pramuka (2002) madu adalah "food
supplement" dan obat yang merupakan salah satu produk perlebahan yang telah dikenal oleh masyarakat luas di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Madu mengandung berbagai jenis komponen yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Komponen yang dimaksud adalah karbohidrat, asam, asam amino, mineral, enzim, vitamin dan air. Dua enzim yang mencolok dalam madu adalah Enzim Diastase dan Enzim Invertase. Enzim tersebut berperan dalam peristiwa fennentasi
madu.
Fungsi
lainnya
dari
enz1m
tersebut
adalah
menghidrolisis pati (karbohidrat), protein dan gliikosida. Glikosida merupakan turunan dari monosakarida, dimana contohnya adalah glukosa dan fruktosa yang merupakan gula utama dalam madu. Komposisi nutrisi madu tampak pada tabel 3 di bawah ini :
12
Tabcl 3 Kompos1s1 "N utr!SI . "Md a u Komoonen Jumlah No Air 17,0% 1 38,5% 2 Fruktosa 31,0% Glukosa 3 7,2% 4 Maltosa 4,2% Karbohidrat 5 1,5% Sukrosa 6 Enzim, Mineral 0,5% 7 294,0 Vitamin * Energi (Kalori/100 gr) Sumber Pusat Perlebahan Prarnuka, 2002 b. Jeuis Madu
Menurut Soerodjotanojo ( 1980) madu dapat dibagi menurut asal nektar, maupun menurut bentuk madu yang lazim terdapat dalam istilah pemasaran. Berbagai jenis madu dapat dihasilkan dari berbagai sumber nektar yang dikenal sebagai madu flora, madu ekstra flora serta madu em bun (honey dew honey). Madu flora dihasilkan dari nektar bunga. Bila nektar tersebut berasal dari beraneka ragam bunga, maka madu yang dihasilkan disebut Madu Poliflora dan bila dari satu jenis tanaman disebut Madu Monoflora. Madu ekstra flora, madu yang dihasilkan dari nektar yang terdapat dari luar bunga yaitu bagian tanaman lain, sepetii daun, cabang atau batang. 13
Madu embun dihasilkan dari cairan hasil sekresi serangga
Famili Lec/ianidae, Psyllidae yang diletakan eksudatnya pada bagianbagian tanaman. Cairan ini kemudian dihisap dan dikumpulkan oleh lebah madu di dalam bagian tanaman tertentu yang disebut sarang madu. Di samping itu masih ditemui beberapa jenis madu, misalnya Madu Sisir
(comb honey) yaitu madu yang dipasarkan beserta sisir sarang madu. Madu cairan dan madu bergranulasi (berkristal). Madu bergranulasi ini juga sering disebut "Creamer honey". Di Indonesia, jenis madu yang dipasarkan sering diberi nama menurut asalnya, misalnya madu Sumbawa, madu Sumba, madu Lampung dan sebagainya. c. Sistem Produksi Madu membahas tentang produksi madu tentunya tidak lepas dari hewan yang memiliki Kerajaan A11imalia, Filum Artlzrofoda, Kelas
Insecta, Ordo Hymenoptera, Genus Apis. Hewan ini memiliki spesies berbagai macam jenis diantaranya : Apis a11dre11iji1rmis, Apis cerena,
Apis dorsata, Apis jlorea, Apis kosc/1ev11ikovi, Apis laboriosa, Apis mellifera. Diantara jenis lebah, ada yang produksinya sedikit, ada pula yang potensial dikembangkan karena produksinya banyak. Jenis lebah madu yang dapat dibudidayakan antara lain adalah jenis : 14
(1 ).Apis koscl1evnikovi, jenis ini lebih produktif dibandingkan Apis
cerena. (2).Apis me/lifera, jenis ini merupakan lebah utama yang dibudidayakan hampir di semua negara. temiasuk Indonesia.
(3).Apis cerena, jenis lebah ini memiliki produktivitas yang rendah 1-5 kg per koloni per tahun. Selain itu juga terdapat jenis lebah madu yang hingga saat ini belum dapal dibudidayakan, sementara ini ada 4 jenis ,yaitu:
(l).Apis dorsata (2).Apis a11dre11iformis (3).Apis florea (4).Apis laboriosa Membudidayakan lebah madu perlu perencanaan yang matang, menurut Pusat Perlebahan Apiari Pranmka (2003) ada beberapa tahapan didalam membudidayakan lebah diantaranya : 1) Persia pan Beternak
Sebelum memulai usaha ternak lebah madu, diperlukan persiapan-persiapan agar usaha tersebut tidak mengalami hambatan, beberapa hal yang perlu dipersiapkan yaitu :
15
a) Memilih Lokasi Yang Sesnai Pemilihan lokasi mernpakan faktor yang sangat penting, karena berpengarnh pada produktivitas dan perkembangbiakan lebah madu, lokasi petemakan yang dipilih sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan berikut ini :
•!• Kaya akan tanaman pakan lebah yang mengandung nektar dan pollen dengan jarak terjauh 1-2 km.
•!• Terdapatnya sumber air bersih. •!• Tidak ada angin kencang. •!• Terhindar dari polusi udara serla jauh dari keramaian. Ketinggian tempat antara 200-1.000 m di atas permukaan laut (dpl) dengan suhu 20-30°C.
•!• Lokasi mudah dijangkau dengan kendaraan. b) Peralatan Utama Stup mernpakan peralatan utama dalam betemak lebah madu. Keuntungan digunakan stup adalah setiap koloni dapat diperiksa setiap saat dengan cara mengangkat sisiran-sisiran sarang satu per satu dan pemanenan madu dapat dilakukan dengan selektif tanpa merusak sisiran sarang.
16
c) Peralatan Pelengkap Peralatan pelengkap digunakan untuk kelancaran dan tertibnya pelaksanaan
pemeliharaan
lebah
madu.
Peralatan
yang
diperlukan antara lain Sebagai berikut :
•!• Fondasi
sarang
(comb
fondation)
digunakan
untuk
mempercepat pembangunan sarang
•!• Penyekat ratu (queen exluder) digunakan untuk menahan gerak atau menghalangi ratu supaya tidak naik ke kotak super atau kotak diatasnya.
•!• Kurungan ratu (queen cage) digunakan untuk mengamankan ratu atau untuk mengenalkan ratu pada koloni yang membutuhkan ratu barn.
•!• Mangkokan ratu (queen cell) digunakan untuk menempatkan calon-calon ratu baru. •:• Bingkai stimulasi (feeder frame) digunakan untuk wadah atau tempat pakan tambahan (stimulasi gula-sirup ). 2) Pengelolahan Lebah Atau Koloni Tujuan utama pengelolahan ini adalah menjaga koloni lebah agar tetap hidup, berkembang biak, sehat serta menjamin pada saat panen produk-produk perlebahan seperti madu, royal jelly dan pollen
17
tidak mengganggu perkembangan koloni lebah tersebut. Tahapan pengelolahan lebah atau koloni dimulai dari :
a) Cara Mcmpcrolch Bibit Lebah madu yang banyak dibudidayakan adalah jenis lebah unggul Apis mellifera. Bila akan memulai beternak, bibit lebah ini dapat dibeli di petemakan lebah karena jtmis ini tidak hidup liar, kecuali di Papua. Pembelian bibit minimal I 0 koloni . Pilihlah bibit yang baik. Bibit yang baik dicirikan dengan keadaan yang sehat dan dalam satu koloni terdapat banyak lebah, calon anakan dan ratu produktif.
b) Penempatnn Koloni Lebah Koloni-koloni lebah ditempatkan pada lokasi peternakan yang telah memenuhi syarat. Stup ditempatkan berderet secara rapi untuk memudahkan pemeriksaan. Jarak antara stup yang satu dengan yang lainnya minimal 2 meter. Dengan jarak ini diharapkan akan memudahkan pada saat manupulasi, tidak mengganggu koloni disebelalmya, dan mengurangi kemungkinan disengat pada saat dilakukan pengontrolan.
c) Pcmeriksaan Koloni Pemeriksaan koloni meliputi pemeriksaan di dalam stup dan di luar (lingkungan) stup. Pada saat pemeriksaan, peternak 18
hendaknya lengkap membawa peralatan antara lain pengungkit, smoker dan masker. Pemeriksaan
koloni
di
luar
stup
(lingkungan)
meliputi
pengamatan terhadap tingkah laku lebah, terntama lebah pekerja lapangan yang membawa pollen. Pengamatan dilakukan juga terhadap ketersediaan sumber pakan dan kemungkinan adanya organisme pengganggu (predator). Pemeriksaan koloni lebah di dalam stup sangat penting dilakukan, pemeriksaan tersebut meliputi kegiatan berikut ini : (1 ). Pemeriksaan kesehatan koloni le bah , terutama dari serangan
hama dan penyakit, dilakukan dengan mengangkat sisiran sarang yang dimulai dari sisiran paling tepi. Kerumunan lebah pada tiap sisiran sarang diamati secara cermat. (2). Pemeriksaan sarang dilakukan dengan cepat, teliti dan cermat, terutama pemeriksaan terhadap sel-sel sarang tempat keberadaan anakan (telur, larva, pupa) dan makanan (madu, pollen). Bila madu di dalam sel sarang s<:dikit atau tidak ada (kering) maka segera diberi stimulasi larutan gula (I bagian air + I bagian gula) ke dalaam feeder freme. Namun, bi la hanya ada sedikit atau tidak ada pollen maka cara termudah dan terbaik dengan memindahkan koloni lebah ke lokasi 19
sumber tanaman
penghasil
pollen.
Dengan
cara
ini
diharapkan pertumbuhan clan perkembangan larva tidak terganggu karena larva mutlak membutuhkan pollen untuk dapat bertahan hidup. Telur dan anakan (larva clan pupa) yang
terdapat
dalam
sel-sel
sarang
juga
diperiksa
keadaannya. Larva yang sehat terlihat basah, jemih dan merupakan indikator tersedianya pakan yang cukup dan baik. (3).Pemeriksaan dilakukan terhadap kondisi ratu dan tingkah laku ratu dalam bertelur. Ratu yang baik akan meletakan satu sel telur untuk setiap satu sel sarang sehingga setiap sel sarang akan diisi lebih dari dari satu sel telur (2-3 sel telur) atau terdapat queen cell (calon ratu), ha! ini menandakan ratu sudah tua atau sudah mati. Dalam keadaan seperti ini segera diberikan ratu pengganti (re-queening) atau dipilihkan salah satu queen cell terbaik sebagai calon pengganti ratu. Ciri queen cell yang baik yaitu bentuknya sempuma, tidak cacat
dan berisi calon ratu. 3) Penggabnngan Koloni Penggabungan dapat dilakukan antara koloni lebah yang lemah dan atau ticlak mempunyai ratu dengan koloni lebah lain yang mempunyai ratu. Penggabungan dapat juga dilakukan bila kita 20
menginginkan keluarga lebah yang cukup kuat d(mgan jumlah lebah peke1ja yang banyak. Cara ini terutama dilakukan bila menghadapi musim pancn madu. Untuk mempertahankan keberadaan dan keselamatan koloni, penggabungan koloni lebah sebaiknya dilakukan pada saat cuaca tidak baik (banyak hujan) dan pada waktu sore hari setelah anggota koloni lebah berkumpul semua di dalam sarang. Cara penggabungan tersebut Sebagai berikut : (I). Salah satu dari koloni yang akan digabung dipilihkan dari koloni yang cukup kuat dengan kualitas ratu yang masih baik. Ratu yang kurang baik dari koloni yang lemah hani.s disingkirkan. (2). Tutup stup dari koloni yang kuat dibuka dan diganti dengan selembar kertas Koran yang sebelumnya dibuat lubang-lubang kecil. (3).koloni lebah yang akan digabung (tanpa ratu) kemudian diletakan di sebelah ke1ias koran pada koloni lebah yang akan digabung. Dalam waktu 24 jam kedua koloni lebah tersebut sudah bersatu yang ditandai semakin besarnya lubang pada koran tertutup.
21
4) Pengembangan Koloni Populasi koloni lebah madu yang sehat dan produktif serta didukung oleh ketersedian pakan yang cukup banyak akan berkembang dengan cukup cepat. Untuk mengatasi perkembangan populasi tersebut dapat dilakukan pemecahan koloni dengan cara membagi setiap satu koloni besar dan padat (7-8 sisiran) menjadi dua koloni yang baru. Satu bagian koloni tetap dengan ratu yang lama dan satu bagian pecahannya diberikan ratu baru yang sebelumnya telah dipersiapkan melalui program queen rearing (budi daya ratu lebah). Pemecahan koloni ini sebagai salah satu cara memperbanyak jumlah koloni lebah dalam waktu relatif singkat. Koloni lcbah dapat dikatakan sudah cukup kuat bila tclah memiliki minimal 7-8 sisiran sarang yang sangat aktif dan setiap sisiran sarang penuh dengan lebah-lebah pekerja. Setiap sel-sel sarang juga diisi oleh anakan
(telu~,
larva dan pupa), makanan (madu
dan pollen) serta ratu yang produktif.
5) Masa Paceklik Masa paceklik adalah masa pada saat tanaman pakan lebah tidak berbunga atau tidak tersedia pakan dilapangan dalam jumlah yang cukup sehingga koloni lebah kekurangm1 pakan. Tanaman pakan lebah yang ideal adalah tanaman yang dapat menghasilkan
22
pollen dan nektar dalam jumlah yang cukup banyak dan tersedia secara terus-menerus sepanjang tahun. Akan tetapi, keadaan yang ideal tersebut sulit terjadi karena ketersedian pollen dan nektar tanaman dipengaruhi oleh musim. Untuk mengatasi masa paceklik, langkah terbaik yang hams dilakukan yaitu dengan memindahkan atau mengangon kolonikoloni lebah ke lokasi barn yang mempunyai ketersediaan pollen yang cukup banyak. Untuk mengatasi kekurangan nektar dapat diberikan stimulasi berupa larutan gula (I bagian gula + I bagian air) yang diletakan di dalamfeeder ji-ame. Stimulasi larutan gula sebaiknya menggunakan gula pasJr karena jumlah kalori gula pasir lebih besar (388 kal/l OOg). Pemilihan altematif tersebut dikarenakan lebah membutuhkan lebih banyak energi dari pada hewan lain dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Aktivitas yang dimaksud meliputi terbang mencari sumber pakan, mempertahankan suhu dan kelembaban stup serta menguapkan sebagian kandungan air madu. Pemberian stimulasi sirup gula diharapkar1 dapat merangsang peletakan telur dan memacu aktivitas lebah pekerja lapangan dalam mengumpulkan pollen. Akan tetapi, pemberian stimulasi larutan gula
23
menjadi tidak berarti bila ketersedian pollen di lapangan sangat kurang (tidak ada). Untuk mcmcnuhi kebutuhan hidup dan berproduksi, lcbah mengkonsumsi pakan tambahan bila daya dukung alam dalam menyediakan
pakan
(nektar)
mengalami
penurunan.
Ketidakseimbangan antara jumlah koloni lebah dengan sumber pakan alami menyebabkan persaingan antar koloni.
d. Panen Dan Pengelolahan Produk Dari petemakan lebah, banyak produk yang dihasilkan, seperti madu, pollen, malam, propolis dan apitoxin. Di tangan konsumen, produk-produk tersebut telah mengalami pengolahan sehingga dapat dikonsumsi.
1) Madu Madu adalah cairan kenyal yang dihasilkm1 oleh lebah madu dari berbagai sumber nektar yang masih mengandung Enzim Diatase aktif. Jumlah maupun kualitas madu dipengaruhi oleh : a) Ketersediaan pakan lebah penghasil nektar da.n pollen bunga. b) Cuaca, kelembaban dan temperatur udara. c) Proposi koloni lebah yang tertinggi pada saat produksi nektar paling banyak.
24
Produksi ideal per koloni sekitar 4 kg sekali panen. Pada musim bunga melimpah, produksinya bisa mencapai dua kalinya atau sekitar 8 kg dan dapat berlangsung lebih dari 7 bulan. Adapun pada masa paceklik, produksi dapat tumn hingga. 2 kg sekali panen. Masa panen pun berlangsung selama 7 bulan.
Panen madu
dilakukan bila sisiran sarang yang berisi madu telah tertutup oleh Jilin lebah. Sebagai patokan saat panen madu yaitu paling sedikit sepe1iiga dari sel-sel sarang madu telah tertutup lilin. Panen dilakukan pada saat itu agar kadar air madu tidak terlalu tinggi atau <20%. Pemanenan madu tidak begitu sulit bahkan teramat mudah dan pelaksanaannya pun sangat sederhana. a) Buka tutup luar stup lebah dan hembuskan asap kedalam stup melalui penutup dalam (kasa). b) Buka tutup dalam (kasa) d111 angkat sisiran. c) Hentakan sisiran sarang ke arah dalam stup sehingga lebah lepas dari sisiran dan jatuh ke dasar stup. Lebah yang masih menempel pada sisiran dibersihkan dengan sikat lebah. d) Kupas lilin penutup madu dengan pisau. Lilin tersebut lalu ditempatkan pada wadah penampung
25
e) Sisiran yang telah dikupas lilinnya, dimasukkan ke dalam ekstraktor untuk mengeluarkan madunya. Ekslraktor diputar agar madu keluar dari sarang lebah. f) Setelah madu keluar semua, sisiran dikembalikan ke dalam stup agar dapat diisi kembali oleh lebah. g) Madu
yang
tertampung
dalam
ekstraktor
disaring
dan
ditempatkan ke dalam drum penampung madu. Kemudian, madu dibawa ke gudang untuk dikemas ke dalam botol dengan beberapa macam ukuran. 2) Pollen Pollen atau tepimg sari bunga adalah bagian dari antena bunga yang berbentuk butiran atau serbuk halus. Lebah madu mempunyai ala! dan cara khas untuk mengumpulkan dan mernbawa pollen dalam bentuk pellet yaitu pollen disimpan dalam keranjang pollen
(Carbicula) yang terletak di kaki belakang lebah pekerja. Pollen dapat dipanen dari lebah pekerja lapangan yang baru kembali ke sarang. Pollen yang berbentuk pellet dan menempel pada keranjang pollen tersebut akan terlepas pada saat lebah pekerja masuk melalui lubang sempit yang merupakan alat perangkap pollen (pollen trap). Pollen yang jatuh ditampung dalam wadah penampung pollen yang ada dalam alat pollen trap.
26
Pada saat panen, pollen agak basal1 sehingga perlu dikeringkan untuk mencegah kerusakan oleh jamur dan peragian. Pengeringan dapat dilakukan dengan bantuan sinar mataliari atau alat pengering (oven) dengan suhu 60° C. Pollen yang telah clikeringkan (kering udara) dapat disimpan hingga satu talrnn, tetapi palatabilitas dan sebagian nilai gizinya akan hilang. Untuk meningkatkan daya simpan, pollen dapat disimpan dalam reji-igerator atauji-eezer. Pollen clapat digunakan untuk berbagai tujuan. Salali satu penggunaan pollen terbesar adalali diberikan k1;mbali pada koloni lebali pada saat pollen langka dilapangan. 3) Royal Jelly
Dalam kehidupan keluarga lebah, royal jelly merupakan bahan makanan bagi tetesan lebah (larva) umur 1-3 hari, makanan utama larva calon ratu (queen cell) dan ratu lebah yang terus diberikan sampai lebali ratu mati. Royal jelly ini dihasilkan oleh lebali madu dari jenis lebah pekerja muda (urnur 3-13 hari). Royal jelly disekresikan
melalui
kelenjar
hipofarink
(kelenjar
UJm1g
tenggorokan) dalam proses metaholisme dengan bahan baku madu dan pollen. Royal jelly adalali jenis makanan dengan kandungan nutrisi yang
sangat
komplek,
balian
katalis
yang
terlibat
dalam
27
penyimpanan dan menjaga nutrisi untuk keseimbangan sistem serta meningkatkan metabolisme. Berdasarkan alasan tersebut, Apiari Pramuka merekomendasikan royal jelly untuk pengobatan atau perawatan pada penyakit atau gejalajiwa, antara lain jerawat (ac11e), alergi, penyakit jantung, kegelisaan, asma, kebotakan, bronchitis, kelelahan,
hipertensi,
hipotensi,
eksim,
irnpoten,
insomnia,
meningkatkan fertilitas dan hernia. Royal jelly dapat pula digunakan Sebagai bahan kosmetika yang sangat berperan dalam meningkatkan atau perawatan kecantikan.
4) Malam (Lilin Lebah, Wl1X) Penggunaan malam tidak hanya terbatas pada bidang industri lilin saja, tetapi tetap meluas pada industri-industri lainnya seperti kosmetika dan teknik.
Penggunaan malam terbanyak untuk
pembuatan Jilin dan industri perlebahan. Sekitar 75% produksi malam dunia digunakan untuk industri kosrnetik dan preparat farrnasi. 5) Propolis
Propolis adalah bahan perekat atau dempul bersifat resin yang dikurnpulkan lebah pekerja dari kuncup, kulit atau bagian lain dari tumbuhan. Dalarn sarang, propolis digunakan oleh lebah untuk
28
menutup
celah-celah,
mendempul
retakan,
mengurangi
atau
mcmpcrkccil luhang (pinlu masuk), alau mcnutup luhang dari luar. Menurut Pusat Perlehahan (2002) susunan kimia propolis sangat komplek, antara lain mengandung zat arornatik, zat wangi dan berbagi obat jadi dari pabrik fammsi, antara lain untuk obat Iuka, dalam tapal gigi dan Iuka usus. Hal ini sangat m<:mungkinkan karena di dalam propolis terdapat zat bakterisida, bakteriostatik dan memiliki sifat antibiotik.
6) Apitoxin (Bee venom) Apitoxin adalah racun atau bisa lebah yang dihasilkan lebah madu dari jenis lebah peke1ja. Apitoxin disekresikan oleh kelenjar racun (poiso11 glad) dalam bentuk cairan bening dengan bau tiijam, rasa pahit, aroma spesifik, bereaksi asam, berat jenis I, 1313 serta cepat kering pada temperatur kamar. Ada beberapa jenis penyakit yang dapat disembuhkan dengan sengatan lebah, antara lain rematik, sakit kepala salah urat, tekanan darah tinggi atau darah rendah dan impoten. Adapun kontra indikasi sengatan lebah adalah terhadap penyakit jantung dan TBC.
29
2. Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk yang bemilai dengan orang lain. Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti berikut : kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands); produk (barang, jasa dan gagasan); nilai dan biaya; kepuasaan dan mutu; pertukaran dan transaksi; hubungan dan jaringan; pasar; serta pemasar dan prospek ( Kotler & Armstrong, 1997). Sedangkan menurut Rangkuti (2002) pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Akibat pengaruh dari berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu atau kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.
a. Manajcmcn Stratcgis Manajemen strategi menurut David (2004) adalah seni dan pengetahuan
untuk
merumuskan,
mengimplementasikan,
dan
mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya. Seperti yang tersirat dalam definisi, fokus manajemen strategi terletak pada memadukan marntjemen pemasaran, 3()
keuangan/akunting, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem
informasi
komputcr
untuk
mencapm
kcberhasilan
organisasi/perusahaan. Menurut Hunger dan Wheeien (2001) manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang rnenentukan kinerja perusahaan dalUIU jangka panjang yang meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi (perencanaan strategi atau perencanaan jangka panjang), implementasi strategi dan evaluasi serta peng•~ndalian. Strategi
merupakan
alat
mencapai
tujuan.
Dal am
perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep mengenai strategi, yaitu: ./ Chandler ( 1962) dalam Rangkuti (2002), strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam tujuaa jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya . ./ Porter (1985) dalam Rangkuti (2002), strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. ./ Learned, Christensen, Andrews dan Guth (1965) dalUIU Rangkuti (2002), strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing,
dengan
demikian
salah satu fokus
strategi
adalah
memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada.
31
b. Manajemen Strategi Pemasaran
Menurut Bygrave (1996) dalam M. Ismail et all (2002) strategi pemasaran adalah kumpulan petunjuk dan kebijaka11 yang digunakan secara efoktif untuk mencocokan program pemasanm (produk, harga, promosi dan distribusi) dengan peluang pasar sasaran guna mencapai sasaran usaha. Manajemen pemasaran strategi dapat diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, implementasi dan pengendalian aktivitasaktivitas pemasaran agar dapat mengantisipasi dan merespon perubahanperubahan yang mempengaruhi pasar untuk menghindari ancaman dan mengambil keuntungan dari peluang, bukan hanya untuk saat ini, tapi juga yang terjadi di masa depan (Kartika, 2001) dalam (Theresia, 2002). Perencanaan strategi pemasaran merupakan salah satu proses manajemen pemasaran yang berkaitan dengan proses strategi perusahaan terutanm
perencanaan
strategi
yang
berorientasi
pasar,
namun
merencanakan strategi pemasaran yang baik hanya merupakan awal menuju pemasaran yang sukses. Strategi pemasaran yang cemerlang hanya kecil artinya bila perusahaan gaga! mengimplementasikannya dengan tepat. Menurut Kotler & Armstrong (1997), implementasi pemasaran adalah proses yang mengubah strategi pemasaran dari rencana menjadi tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran pemasaran strategik. Kalau
32
rencana pemasaran menekankan pada apa dan mengapa dari aktivitas pemasaran, implementasi menekankan pada siapa, di mana, kapan dan bagaimana. 3. Bauran Pernasaran
Bauran pemasaran terdiri dari empat P (product, price, place and
promotion) adalah perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan dan dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran (kotler & Armstrong, 1997 ). Dari masing-masing P dalam marketing mix ini masih terdapat variabel-variabel di dalamnya. Berbagai variabel pemasaran dalam masing-masing P ditunjukkan dalam gambar I Harga Daftar harga Diskon Potongan Peri ode pembayaran Syarat kredit
Produk
Rancangan Sifat-sifat Keragaman produk Mutu Nama merk Kemasan Ukuran Pelayanan Jaminan Keuntungan
Pasar Sasaran
Distribusi
Saluran Cakupan Jen is
Pron1osi
Pcriklanan Pcnjualan pcron1ngan Pro1nosi pcnjualan
Lokasi Sediaan Transportasi
Hubungan masyarakat
Logistik
Gan1bar 1 : Variabel-variabel 4P dari bauran pemasaran Sumber: Kotler dan Armstrong (1997) 33
a. Produk Produk bisa berupa barang atau jasa, menurut Kotler dan Amrstrong (1997) produk dapat didefinisikan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapat perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan yang meliputi obyek secara fisik, jasa, tempat, organisasi, dan ide. Pada dasarnya, produk yang dibeli konsumen dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu : (1 ). produk inti, merupakan inti/dasar yang sesungguhnya dari produk yang diperoleh atau didapat oleh konsumen dari produk tersebut. (2). Produk aktual, yang merupakan mutu, desain, sifat, merek dan kemasan yang menyertai produk tersebut. (3).Produk tambahan, yaitu tambahan produk aktual dengan berbagai jasa yang menyertainya seperti : garansi, pemasangan (installasi), pelayanan puma jual, pemeliharaan dan pengirimim. Faktor-faktor yang terkandung dalam suatu produk adalah : (I) mutu/kualitas, (2) penampilan, (3) pilihan, (4) gaya, (5) merek, (6) pengemasan, (7) jenis produk dan (8) macam produk. Mutu produk menurut Kotler & Armstrong (1997) berarti menunjukkan kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya
34
meliputi keawetan, keandalan, ketepatan, kemudahan dipergunakan dan diperbaiki serta atribut yang lain. Kegiatan
memperkenalkan
dan
mempopulerkan
merek
merupakan bagim1 yang pcnling dari suatu produk dan menetapkan merek dapat menambah nilai suatu produk. Menurut Kotler & Armstrong (1997) merek adalah : nmna, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengenali produk atau jasa dari seseorang atau kelompok penjual dan untuk membedakan dari produk pesaing. Sedangkan pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi kemasan atau membungkus suatu produk. Sebagai bagian dari strategi produk, kemasan yang didisain secara tepat dan baik akan menciptakan nilai khusus bagi konsumen juga merupakan sarana promosi. Bauran produk merupakan kumpulan seluruh lini produk yang ditawarkan
oleh
perusahaan
kepada
konsumen
(Kotler
&
Armstrong, 1997). Sedangkan lini produk merupakan kelompok produk yang berhubungan erat karena fungsinya serupa, dijual kepada kelompok pelanggan yang sania, dipasarkan lewat jenis toko yang sama atau masuk dalani kisaran harga yang sudah ada.
35
b. Harga
Dalam bauran pemasaran harga merupakan salah satu elemen yang paling fleksibel, menghasilkan pendapatan/laba dan mewakili seluruh biaya. Menurut Kotler & Armstrong ( 1997), harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa. Lebih luas, harga adalab jumlab dari nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa. Dalam
memutuskan
atau
menetapkan
harga
perusahaan
dipengaruhi oleh faktor internal dan ekstemal perusahaan ha! ini dapat dTh 11 at pad agam bar 2 Faktor-faktor internal
•
• • •
Sasaran pcmasaran
Strategi bauran pemasaran Biaya Pertimbangan organisasi
1--1
Keputusan pen eta pan
harga
Faktor·faktor eksternal • Sifat pasar dan permintaan
I-!> •
•
Persaingan
Faktor-faktor lingkungan yang pcdagang, lain (1:konomi. pcmcrinwh, dll)
Gambar 2: Faktor-faktor yang mempengaruh1 keputusan penetapan harga. Sumber Kotler dan Armstrong ( 1997).
Penetapan harga seyogianya dilakukan setelab perusahan memonitor harga yang ditetapkan pesaing agar harga yang ditentukan kompetitif, tidak terlalu tinggi atau sebaliknya. Menurut M. Ismail et all (2002), ada beberpa strategi untuk menetapkan harga yang tepat, yaitu : (1).Strategi harga cost-plus, yaitu harga dihitung dari biaya ditambab margin keuntungan yang diinginkan (presentase d.ari biaya).
36
(2). Strategi harga mark-up, dimana harga dihitung sebagai suatu presentase dari harga jual. (3).Strategi
harga
break-even
(impas),
harga
dihitung
dengan
menentukan tingkat penjualan untuk menutup seluruh biaya tetap dan variabel. (4). Strategi harga going-rate berarti harga ditetapkan sama dengan harga
produk pesaing.
c.
Saluran Distribusi Saluran distribusi memindahkan barang dari produsen kepada konsumen, saluran distribusi mengatasi kesenjangan utama dalam waktu, tempat dan kepemilikan yang memisahkan barang serta jasa dari mereka yang akan menggunakan. Menurut Kotler dan Armstrong ( 1997) saluran distribusi adalah : suatu perangkat organisasi yang saling tergantung dalam menyediakan barang atau jasa untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis. Ada beberapa fungsi saluran distribusi yang dapat membantu menyelesaikan transaksi : (1 ).lnformasi: mengumpulkan dan mendistribusikan riset pemasaran
serta informasi aktor dan kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang dibutuhkan untuk merencanakan dan membantu pertukaran.
37
(2). Promosi:
mengembangkan
dan
menyebarluaskan
komunikasi
persuasif mengenai suatu penawaran. (3).Kontak: menemukan dan berkomunikasi dengan calon pembeli (4).Penyesuaian: membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan
pembeli,
termasuk
aktivitas
seperti
pembuatan,
pemilihan, perakitan dan pengemasan. (5).Negoisasi: mencapai persetujuan mengenai harga dan persyaratan lain dari tawaran sehingga kepemilikan dapat dipindabkan. Saluran distribusi dapat digambarkan oleh jumlab tingkat saluran yang terlibat. melaksanakan
semacam
Setiap lapisan perantara pemasaran yang tugas
adalah
membawa
poduk
dan
kepemilikannya Jebih dekat pada pembeli akhir adalab tingkat saluran. Ada beberapa tingkat saluran hai ini dapat dilihat pada gambar 3 :
·I
Saluran 1 : \ Perusahaan Saluran 2:
Pengecer
Perusahaan
I
Saluran 3: \ Perusahaan Saluran 4:
Perusahaan
~1
~1
Pedagang Besar
Pedagang Besar
H
l
~1
Konsumen Konsumen
Pengecer ] - - - \ Konsumen
~I Jobber } E c e r HKonsumen
Gan1bar 3 : saluran pemasaran konsumen Sumber : Kotler dan Armstrong (I 997).
38
d. Promosi Istilah promosi banyak diartikan sebagai upaya membujuk orang untuk menerima produk, konsep dan gagasan. Bauran promosi terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Definisi dari keempat alat promosi utama adalah sebagai berikut (Kotler & Armstrong, 1997): (I). Periklanan (advertising): segala bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi mengenai gagasan, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. (2). Penjualan pribadi (personal selling): penyajian pribadi oleh tenaga penjual perusahaan dengan tujuan menjual dan rnembina hubungan dengan pelanggan. (3).Promosi penjualan (sales promotion): intensif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu produk atau jasa. (4).Hubungan masyarakat (public relation): membina hubungan baik dengan berbagai kelompok masyarakat yang be:rhubungan dengan perusahaan melalui publisitas yang mendukung, membina "citra perusahaan" yang baik dan menangani atau menangkal desas-desus, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan perusahaan.
39
4. Analisis Lingknngan Pcmasaran Lingkungan pemasaran sebuah perusahaan terdiri dari banyak faktor dan kekuataan di luar bagian pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan pelanggan sasaran , selain itu lingkungan pemasaran menawarkan peluang dan ancaman dan perusahaan yang berhasil mengetahui betapa pentingnya terus-menerus mengawasi dan rnenyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah (Kotler & Armstrong, 1997). Lingkungan pemasaran dibagi menjadi dua
yaitu: lingkungan
internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan dalam !control man1\)emen perusahaan dan lingkungan eksternal meliputi peluang dan ancaman di luar kontrol manajemen perusahaan. a. Analisis Lingkungan Internal Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel (kekuatan dan kelemahan) yang ada di dalam organisasi atau perusahaan. Menurut Kotler (1999), definisi kekuatan adalah kompetensi khusus yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar, sedangkan definisi kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat
kine~ja
efektif perusahaan.
40
Menurut Kotler (1999) variabel-variabel
kekekuatan dan
kelemahan perusahaan terdiri atas : Bidang Pemasaran:
I. Nama dan citra perusahaan 2. Perusahaan memiliki pangsa pasar yang relatif kuat 3. Reputasi mutu yang baik 4. Reputasi pelayanaan yang baik 5. Biaya produksi yang rendah 6. Biaya distribusi yang rendah 7. Wiraniaga yang efektif 8. Riset dan inovasi yang efektif 9. Keunggulan geografis 10. Keunggulan bahan mentah Bidang Keuangan:
1. Biaya dan adanya modal 2. Dana tersedia cukup tinggi 3. Profitabilitas yang tinggi 4. Stabilitas keuangan
41
Bidang Produksi:
I. Fasilitas yang baru dan lengkap 2. Skala ekonomis yang kuat 3. Kapasitas untuk memenuhi permintaan 4. Karyawan yang mampu dan loyal 5. Kemampuan memenuhi ketepatan waktu pengiriman 6. Keterampilan teknik dan produksi Bidang Organisasi/Sumber Daya Manusia:
I . Kepemimpinan yang terbuka dan berpandangan ke depan 2. Para manejer yang mampu 3. Para pegawai yang loyal 4. Orientasi kewirausahaan 5. Fleksibel dan kemampuan beradaptasi 6. Cepat tanggap terhadap peruhahan kondisi b. Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal perusahaan meliputi faktor di luar kontrol manajemen perusahaan yang dapat merupakan peluang bagi perusahaan atau ancan1an yang dihadapi perusahaan. Kotler (1999) mendefinisikan peluang pemasaran adalah sebuah gelanggang yang menarik untuk kegiatan pemasarnn perusahaan di mana perusahaan tertentu akan meraih keunggulan bersaing, sedangkan ancaman adalah
42
tantangan yang diperlihatkan atau diragakan oleh suatu kecendrungan atau perkembangan yang tidak mengtmtungkan dalam lingkw1gan perusahaan yang akan menycbabkan kemcrosotan kedudukan perusahaan, bila tidak ada kegiatan pemasaran dengan tujuan lerlcnlu. Menurut Kotler dan Annstrong (1997) lingkungan eksternal perusahaan meliputi lingkungan mikro dan lingkungan makro.
1) Lingkungan Mikro Menurut Kotler & Armstrong (1997), lingkungan mikro terdiri dari berbagai kekuatan dekat dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pemasok, perantara pemasaran, pelanggan, pesaing dan masyarakat.
•!• Pemasok Pemasok merupakan sebuah mata rantai penting bagi perusahaan karena pemasok menyediakan swnberdaya yang diperlukan perusahaan untuk menghasilkan barimg dan jasa. Perkembangan pemasok dapat secara serius mempengaruhi pemasaran. Manejer pemasaran harus mengawasi ketersedian pasokan, penWldaan pengiriman pasokan, pemogokan tenaga kerja dan peristiwa lain yang dapat
mengurangi penjualan dalan1 jangka pendek dan
merusak kepuasan pelanggan dalamjangka panjang.
43
•:• Perantara Pemasaran Perantara
pemasaran
membantu
pernsahaan
untuk
mempromosikan, menjual dan mendistribusikan barang ke pembeli akhir. Perantara pemasaran meliputi penjual, perusahaan distribusi fisik, agenjasa pemasaran dan perantara keuangan.
•!• Pelanggan Pelanggan adalah individu atau kelompok yang membeli barang atau jasa untuk dikonsumsi sendiri atau tidak dikonsumsi secara pribadi. Perusahaan perlu memahami profit pelanggan dari produknya sehingga dapat memenuhi kebutuhan mereka. •!• Pesaing
Konsep pemasaran menyatakan bahwa agar sukses, sebuah perusahaan harus memberikan nilai dan kepuasan pelanggan yang lebih besar ketimbang para pesaingnya. Jadi, pemasar harus melakukan lebih dari sekedar menyesuaikan diri dengan kebutuhan
dari
menghimpun
konsumen
keunggulan
sasa.ran. strategik
Mereka juga dengan
harus
memposisika.n
tawaran mereka dengan bena.r-benar melawan tawaran pesaing dalam benak konsumen.
44
•!• Masyarakat Lingkungan pemasaran perusahaan juga !ermasuk berbagai kelompok masyarakat. masyarakat adalah kelompok yang mempunyai kepentingan potensial atau yang sudah terwujud pada atau berdampak pada kemampuan suatu organisasi untuk mencapai sasarannya (Kotler & Armstrong, 1997). 2) Lingkungau Makro
Menurut Koller dan Armstrong ( 1997) lingkungan makro terdiri dari kekuatan masyarakat Jebih luas yang mempengaruhi seluruh lingkungan mikro yang meliputi demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik dan budaya.
•!• Demografi Demografi adalah telaah mengenai populasi manusia dalam arti jumlah, kerapatan, lokasi, umur, jenis kelamin, ras, jenis pekerjaan dan angka statistik yang lain (Kotler & Armstrong, 1997). Lingkungan demografi amat diperhatikan oleh pemasar karena melibatkan manusia dan manusialah yang membentuk pasar. •:• Ekonomi Pasar membutuhkan daya beli di samping manusia. Lingkungan ekonomi terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli
45
dan po la membeli konsumen (Kotler & Armstrong, 1997). Daya beli konsumen sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, tingkat suku bunga, tingkat harga, tabungan dan pinjaman. Maka pemasar diharapkan tanggap terhadap perubahan-perubahan daya beli konsumen (David, 2004).
Lingkungan alam termasuk sumber daya alam yang dibutuhkan sebagai masukan oleh pemasar atau yang dipengaruhi aktivitas pemasaran (Kotler &
Annstrong, 1997). Perusahaan harus
mewaspadai dan mengantisipasi kecenderungan lingkungan alam yang saat ini terjacli, seperti ketersediaan bahan baku yang semakin menipis, kenaikan tingkat pencemarnn dan lain-lain. •:• Teknologi Teknologi mengambarkan pcluang clan ancaman utama yang harus clipertimbangkan dalam merumuskan strategi. Kemajuan teknologi secara dramatik dapat mempengaruhi produk, jasa, pasar,
pemasok,
distributor,
pesaing,
pelanggan,
proses
manufaktur, praktek pemasaran dan posisi bersaing. Kemajuan teknologi
dapat
menciptakan
pasar
baru,
menghasilkan
perkembangan procluk baru clan lebih baik, mengubah posisi
46
biaya bersaing relatif dalam suatu industri dan membuat produk serta jasa yang sudah ada ketinggalan zaman (David, 2004).
•!• Politik Keputusan pemasaran dipengaruhi oleh perkembangan dalam lingkungan politik. Lingkungan politik terdiri dari undangundang, kantor pemerintah dan tekanan kelompok yang mempengaruhi
dan
membatasi
berbagai
organisasi
dan
individual dalam suatu masyarakat (Kotler & Armstrong, 1997). •:• Budaya Lingkungan budaya terdiri dari lembaga dan kekuatan-kekuatan lain yang mempengaruhi nilai-nilai dasar, persepsi, pilihan dan tingkah
laku
Am1strong, 1997).
yang
dianut
Manusia
masyarakat
dibesarkan
clalam
(Kotler
&
masyarakat
tertentu yang membentuk keyakinan clan nilai··nilai clasar.
5. Matriks Internal Factor Evaluatioan (IFE) Dan External Factor
Evaluation (EFE) Penentuan strategi yang di gunakan oleh para perusahaan dapat dirumuskan dengan menggunakan matrik IFE dan EFE. Setelah diketahui faktor yang termaksud faktor internal dan faktor ekstemal dari suatu perusahaan maka dapat dilakukan pembobotan untuk mengetahui posisi perusahaan dalam suatu industri dengan menggunakan matrik IFE dan EFE.
47
Dengan menggunakan matrik IFE dan EFE akan dapat diperoleh unsur yang termasuk faktor yang sangat mempengaruhi perusahaan baik dalam lingkungan eksternal maupun internal.
Matrih Evaluasi Faktor Internal (JFE) membuat ahli strategi meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahe.n, hukum, teknologi.. dan persaingan. Terdapat lima langkah dalam pengembangan matriks !FE (Hunger & Whelen, 2001): I) Buat daftar faktor-faktor internal yang diidentifikasi dalam proses audit internal. Cari antaral 0 dan 20 faktor, termasuk kekuatan dan kelemahan yang mempengaruhi perusahaan dan industrinya. Daftarkan kekuatan dahulu kemudian kelemahan. 2) Beri bobot pada setiap faktor dari 0,0 (paling tidak penting) sampai 1,0 (paling penting). Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor tersebut agar berhasil dalam industri tersebut. 3) Berikan peringkat I sampai 5 pada setiap faktor sukses kritis untuk menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini menjawab faktor ini, dengan catatan 5= jawaban sangat baik, 4 = jawaban diatas rata-rata, 3 = jawaban rata-rata, 2 = jawaban dibawah rata-rata, I = jawaban sangat buruk. Peringkat didasarkan pada efektivitas strategi perusahaan.
48
4) Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai yang dibobot. 5) Jumlabkan nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan nilai yang dibobot total bagi organisasi. Tanpa memperdulikan jumlab kekuatan dan kelemahan kunci yang dimasukkan dalan1 matriks IFE, total nilai yang dibobot tertinggi untuk suatu organisasi adalab 5,0 (sangat baik) dan yang
t1~rendah
adalah 1,0
(sangat buruk). Rata-rata nilai yang dibobot adalab 3,0. Total nilai yang yang dibobot jauh dibawah 3,0 merupakan ciri organisasi atau perusabaan yang lemah secara internal, sedangkan jauh diatas 3,0 menunjukkan posisi internal yang kuat.
Matriks Evaluasi Faktor External (EFE) meringkas dan mengevaluasi peluang dan ancaman utama dalam suatu usaba. Menurut Hunger & Whelen (2001), langkah-langkab dalam pengembangan matriks EFE sama dengan pengembangan matriks IFE. Untuk pemberian peringkat 1-5, dengan catatan 5= jawaban hebat (amat baik), 4= jawaban diatas ratarata, 3= jawaban rata-rata, 2= jawaban dibawab rata-rata, 1= jawaban jelek. Tidak peduli berapa banyak faktor yang dimasukkan dalan1 matriks EFE, jumlah nilai yang dibobot dapat berkisar dari 1,0 yang rendab sampai 5,0 yang tinggi, dengan rata-rata 3,0. total nilai yang dibobot yang jauh diba wah 3,0 merupakan ciri organisasi atau perusabaan yang dalam menjalankan 49
strategi tidak secara efektif memanfaatkan peluang ekstemal dan menghindari ancaman, sedangkan jumlah jauh di atas 3,0 menunjukkan perusahaan menjalankan strategi yang cukup efektif untuk memanfaatkan peluang yang ada dan menghindari ancaman. Jumlah faktor tidak memberi pengaruh pada rentang jumlah nilai yang dibobot karena bobot selalu berjumlah 1,0.
6. Analisis SWOT Penentuan analisis SWOT dilakukan setelah mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan. Penentuan tersebut dilakukan dengan identifikasi faktor yaitu dengan matrik !FE dan EFE. Rangknti (2002) menyatakan bahwa analisis SWOT (Strength,
Weakness,
Opportunity and Threat) digunakan untuk melihat situasi
lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaan terdiri atas dua bagian, yaitu: Lingkungan internal terdiri dari struktur perusahaan, budaya perusahaan dan sumberdaya perusahaan, yang meliputi aspek pemasaran, produksi, keuangan, personalia serta penelitian dan pengembangan. Lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan mikro yang meliputi : pemasok, perantara pasar, pelanggan, pesaing dan masyarakat. Sedangkan lingkungan makro meliputi: demografi, ekonomi, teknologi, politik, alam dan budaya. Analisis terhadap lingkungan internal akan megidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Sedangkan analisis lingkungan
50
ekstemal akan dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ada pada sekitar perusahaan. Setelah mempelajari hasil identifikasi SWOT, maka akan dianalisis lebih lanjut dengan memasukkan profil perusahaan ke dalan1 proses pembentukan strategi untuk mendapatkan berbagai formula strategi yang sesuai dengan kondisi identifikasi tersebut. Menurut Rangkuti (2002) Secara umum, formulasi strategi dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
1) Strategi S-0 Strategi yang menggunakan kekuataan perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada pada lingkungan di luar perusahaan. 2) Strategi W-0 Strategi yang meminimalkan kelemahaan yang dimiliki perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang berada di luar lingkungan perusahaan 3) Strategi S-T Strategi yang menggunakan kekuataan perusahaan untuk mengatasi kelemahan. 4) Strategi W-T Strategi yang digunakan untuk meminimalkan kelemahan perusahaan untuk menghindari ancaman.
51
B. Penelitian-penelitian Terdahulu Hartyasning (200 I) melakukan penelitian dengan judul Analisis Strategi Pengembangan Bisnis Produk Bihun lnstan Pada PT. Kuala Pangan, CiteurnpBogor dengan menggunakan analisis diskriptif, analisis IFE dan EFE serta analisis SWOT. Dalam hasil penelitiannya dikemukakan bahwa dengan menggunakan analisis matrik external factor evaluation diperoleh skor 2, 709 yang berarti bahwa pernsahaan tersebut berada dalam kondisi eksternal yang sedang, dimana perusahaan sudah mampu memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi ancanmn. Sedangkan hasil analisis matrik internal factor evaluation diperoleh skor 3,0045. hal ini berarti bahwa perusahaan sudah mampu menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi kelemahan yang ada. Berdasarkan analisis SWOT alternatif strategi yang bisa diterapkan oleh pihak manajemen perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Strategi S-0, yaitu memperluas pangsa pasar agar perrnintaan pasar dapat
terpenuhi, meningkatkan kerja sama distributor dan pemasok untuk menjaga kontinuitas suplai bahan baku, produksi dan distribusi, meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. 2. Strategi
W-0,
yaitu
mengoptimalkan
volume
produksi
dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada, mengoptimalkar1 kinerja R&D agar didapatkan diferensiasi produk dan mencari pasar mana yang pontensial,
52
meningkatkan meningkatkan
program kine~ja
promosi
secara
efektif dan
efisien
serta
divisi pemasaran.
3. Strategi W-T, yaitu mengadakan penelitian untuk mendapatkan metode produksi yang efektif dan efisien guna menekan biaya produksi, melakukan
fasibility study (fs) dalam mengembangkan bisnis perusahaan untuk mengantisipasi tingkat suku bunga yang tinggi. 4. Strategi S-T, yaitu mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk untuk
mengantisipasi
ancaman
produk
subsitusi
serta
kompetitor,
rnempertahankan harga produk dipasaran untuk menghadapi persaingan dalam industri. Fatimah (2002) melakukan penelitian dengan judul Analisis Bauran Pemasaran Telur Asin Brebes (Studi Kasus di Kelurahan Brebes dan Kelurahan Limbangan Wetan, Kabupaten brebes, jawa Tengah) dengan menggunakan analisis bauran pemasaran, analisis !FE dan EFE serta analisis SWOT. Dalam hasil penelitiannya dikemukakan dengan mcngunakan analisis
internal factor evaluation diperoleh skor 2,5234. Nilai ini tidak terlalu berbeda atau mendekati rata-rata . lndustri telur asin Brebes secara internal mempunyai posisi internal yang relatif kuat. Sedangkan hasil analisis external factor evaluation diperoleh skor 2,6108. Nilai tersebut menunjukan bahwa indus1ri dapat mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan kekuatan yang dan mampu memanfaatkan peluang yang ada untuk menghindari ancaman yang mungkin timbul. 53
Dengan menggunakan analisis bauran pemasaran, maka basil analisis yang diperoleh , yaitu : I. Bauran produk, ha! yang harus diperhatikan yaitu kualitas atau mutu produk, kemasan produk dan pclayanan. 2. Bauran harga, yaitu penetapan hargajual dengan metode harga biaya plus dan potongan harga (discount) untuk meningkatkan penjualan. 3. Bauran distribusi, yaitu ada tiga jalur distribusi, pertama konsumen membeli langsung ke produsen telur asin, kedua produsen menjual produknya ke pengecer yang seterusnya menjualnya ke konsun1en, ketiga telur asin dipasarkan melalui pedagang besar yang selanjutnya menjualnya ke pengecer lalu ke konsumen. 4. Bauran promosi, yaitu promosi dilakukan menggunakan kertas merek yang ditempel pada kemasan/besek, iklan di media cetak dan promosi manual melalui mulut ke mulut (mouth to mouth). Berdasarkan analisis SWOT altematif strategi yang dapat diterapkan oleh pihak manajemen perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Strategi S-0, yaitu memanfaatkan peluang pasar untuk memperluas jaringan
pemasaran, peningkatan pelayanan dan jaminan pengembalian produk yang rusak, peningkatan sumber daya manusia melalui pemberian keterampilan atau pelatihan, meningkatkan kerja sama dengan pemasok dan pedagang
54
perantara lainnya dan mencari peluang ke~ja sama dengan lembaga perbankan untuk pengembangan usaha. 2. Strategi S-T, yaitu meningkatkan pelayanan dan jaminan mutu, rnengurangi ketergantungan dengan satu pemasok dengan earn memperbanyak pemasok, pertahankan mutu, melakukan kerjasama dengan pengekspor. 3. Strategi W-0, yaitu meningkatkan prornosi, kerja sarna dengan pedagang besar untuk membuka outlet khusus didaerah pelanggan banyak, bekerja sarna dengan lembaga penelitian dan pengembangan untuk peningkatan mutu produk. 4. Strategi W-T, yaitu peningkatan citra produk melah,1i social education, pemanfaatan teknologi tepat guna dan melakukan sistem manajemen yang baik. Ahmad Salim (2004) dalan1 penelitiannya yang berjudul: Analisis Strategi Pemasaran Ekspor Crude Palm Oil (CPO) Indonesia (Studi Kasus Kantor Pemasaran Bersama PT. Perkebunan Nusantara). Penelitian ini didasarkan pada pendekatan analisis bauran pemasaran, analisis JFE dan EFE, analisis IE dan analisis SWOT. Berdasarkan Pelaksanaan analisis JFE diperoleh skor 2, 110 yang berarti perusahaan memiliki kekuatan . internal yang cukup dan mampu mengatasi kelemahan yang dimilikinya. Sedangkan analisis EFE diperoleh nilai skor 2,9 berarti pemsahaan mampu memiliki peluang untuk terus perkembang dan mampu 55
menghadapi ancaman dari luar. Berdasarkan analisis IE posisi perusahaan berada pada kondisi Hold dan Maintain, ha! ini berarti perusahaan dapat mengembangkan strategi penetrasi pasar yaitu berusaha untuk memanlapkan pangsa pasar produk CPO atau pelayanaan penjualan yang ada sekarang pada pasar yang tersedia melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih intensif dan aktif. Strategi selanjutnya adalah perusahaan dapat melakukan pengembangan produk yaitu dengan cara menjalin kerja sama untuk menangkap peluang pasar baru untuk perluasan atau pengembangan pasar dengan mengembangkan dan melakukan diferensiasi produk. Dengan melakukan analisis bauran pemasaran maka, maka basil analisis yang diperoleh adalah: I. Bauran produk: menjaga kualitas produk dan melakukan pe:ngawetan mutu 2. Bauran harga: Penetapan harga berdasarkan pertemuan para pelaksana tender sebelum tender CPO dibuka. 3. Bauran promosi: Promosi mengenai manfaat mengkonsw11si minyak kelapa sawit bagi kesehatan. 4. Bauran distribusi: Memperluas jaringan pasar ekspor CPO secara lebih intens if.
56
Berdasarkan analisis SWOT altematif strategi yang bisa digunakan adalah: I. Strategi S-0: Melakukan penetrasi pasar pada pasar larna serta perluasan pasar baru, melakukan perbaikan kine1ja dan peraturan tender CPO di KPB PTPN, melakukan ekstensifikasi lahan untuk memenuhi permintaan CPO dunia yang terns meningkat, melakukan penelitian dan pengembangan terhadap varietas unggul yang lebih baik. 2. Strategi S-T: Memberikan jaminan kontiunitas suplai CPO yang ditawarkan KPB PTPN, berusaha menarik investor untuk bekerja sama membangun industri minyak dari CPO, melakukan diversifikasi produk sehingga ekspor CPO bukan hanya pada produk setengah jadi. 3. Strategi
W-0:
Strategi
aliansi
dengan
pihak
lain,
memanfaatkan
perkembangan teknologi produksi untuk meningkatkan ketahanan produk dan teknologi informasi untuk mempercepat proses penjualan 4. Strategi W-T: Meningkatkan pelayanan kepada pembeli, menjalin kerja sama dengan pihak swasta untuk menangkap peluang pasar baru. Elvia Fitriana (1997) melakukan penelitian dengan judul Analisis Strategi Pemasaran buah Segar (Studi Kasus Di Toko Buah "Tropis", Bekasi). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian berdasarkan pendekatan analisis bauran pemasaran, analisis lingkungan internal, analisis lingkungan eksternal dan analisis SWOT.
57
Dengan melakukan analisis bauran pemasaran, maka hasil analisis yang didapat adalah:
1. Bauran produk: Adanya keragaman produk, penyimpanan produk pada lemari pendingin, melakukan pengemasan pada produk yang rentan dengan dikemas pada piring buah dengan menggunakan mesin pengemas. 2. Bauran harga: Harga ditentukan dengan menggunakan metode harga mark-up, hargajual ditetapkan setelah menambah harga pokok dengan mark-up sebesar 20%.
3. Bauran distribusi: distribusi pemasaran buah segar kepada konsumen merupakan distribusi langsung karena kegiatan pemasaran langsung dilakukan kepada konsumen tanpa perantara. 4. Bauran promosi: Promosi yang dilakukan toko buah "Tropis" melalui media cetak, yaitu koran Kompas dengan frekuensi tiga hari sekali selama satu bulan dalam satu tahun, radio pada gelombang 93,55 FM, spanduk dan potongan harga atau pemberian hadiah. Dengan melakukan analisis lingkungan intenal, maka hasil analisis yang didapat adalah: I. Faktor-faktor kekuatan Toko Buah "Tropis" adalah:
a) Faktor keuangan: Adanya kondisi keuangan yang stabil
58
b) Faktor sumber daya manusia: Adanya pelayanan yang baik kepada konsumen, karyawan dan pengusaha dapat memberikan pengawasan produk dalam ha! kualitas dan kuantitas. c) Faktor
manajemen: Manajemen yang baik oleh pemilik Toko Buah
"Tropis" dapat meningkatkan pengawasan terhadap kualitas dan kuantitas produk, variasi produk, evaluasi harga, efisiensi distribusi, tata letak tempat usaha dan peningkatan pelayanan. d) Faktor pemasaran: Adanya tempat penjualan yang strategis, mudah dijangkau karena dekat dengan pemukiman penduduk, tersedianya gudang dan cold stroge, sehingga dapat menyimpan produk sebagai persediaan. 2. Faktor-faktor kelemahan bagi Toko Buah "Tropis": a) Belum terbentuknya bagan organisasi sehingga lemalmya manajemen. b) Tidak
dilakukannya
pengendalian
stok,
menyebabkan
banyaknya
kerusakan buah baik di gudang maupun di cold storage Dalam menentukan harga belum didasarkan pada seluruh faktor biaya, terutama biaya investasi. Dengan melakukan analisis ekstemal, maka basil analisis yang didapat adalah: I. Faktor-faktor peluang bagi Toko Buah "Tropis": a) Faktor ekonomi: Pertumbuhan ekonomi di wilayah Bekasi yang cukup tinggi, searah dengan tingkat pendapatan 59
b) Faktor
demografi:
Adanya
jumlah
pertambahan
penduduk
dan
meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan 2. Faktor-faktor ancaman bagi Toko Buah "Tropis": a) Faktor pesaing: Adanya pedagang kaki lima yang memberikan harga rendah dan toko swalayan. b) Faktor
ekonomi:
Perubahan
nilai
menyebabkan peningkatan dalam biaya
mata
uang
yang
meningkat,
produk terutama dalam biaya
produk untuk buah impor. Berdasarkaan analisis SWOT altematif strategi yang dapat digunakan adalah: I. Strategi S-0: Pemeliharaan buah, efisiensi distribusi, efisiensi biaya,
meningkatkan promosi dan melayani parcel. 2. Strategi S-T: Pengendalian stok, meningkatkan komunikasi antara karyawan dengan konsumen dan meningkatkan pelayanan dengan konsumen.
J. Strategi W-0: Mempertahankan kualitas, meningkatkan hubungan dengan pemasok, memanfaatkan promosi dan cara penjualan. 4. Strategi W-T: Usaha penelitian dan pengembangan, evaluasi harga, perubahan bentuk promosi dan spesialisasi karyawan.
60
Dede Wawas (2003) melakukan penelitian dengan judul: Analisis Strategi Pemasaran Susu Segar Dalam Upaya Peningkatan Nilai Volume Penjualan (Stu.di Kasus Pada Perusahaan Susu Yakoob Zaristan. Dalam penelitiannya menggunakan alat analisis bauran pemasaran, analisis lingkungan internal clan eksternal serta analisis SWOT. Dengan menggunakan analisis bauran pemasaran, maka basil analisisnya aclalah: I. Bauran produk: diversifikasi produk, adanya mutu produk serta ukuran kemasan procluk yaitu 250cc, 500cc clan l.OOOcc.
2. Bauran barga: Harga jual clisesuaikan dengan ukuran kemasan, untuk 250cc barga jual Rp. 1.000,-, kemasan 500cc barga jual Rp. 2.000,- dan kemasan
l.OOOcc bargajual Rp. 4.000,-. 3. Bauran distribusi: Saluran distribusi langsung tanpa melalui perantara, penjualan langsung pada konsumen. 4. Bauran promosi: Promosi dari mulut ke mulut dan belum menggunakan jasa media iklan untuk mempromosikan produknya. Dengan menggunakan analisis lingkungan internal, maka basil analisisnya adalah: I. Faktor-faktor kekuatan: a) Memiliki produk yang kbas, baik dalam mutu maupun kemasan
61
b) Pelayanan yang dilakukan berorientasi kepada pelanggan yaitu memenuhi kebutuhan pelanggan. c) Budaya gotong-royong dan suasana kekeluargaan yang tercipta dilingkungan kerja perusahaan. 2. Faktor-faaktor kelemahan: a) Pengan1bilan keputusan masih didominasi pemimpin b) Kualitas pendidikan tenaga kerja masih rendah c) Produk yang mudah rusak d) Bel um ada devisi penelitian dan pengembangan produk e) Tidak ada kegiatan promosi khusus. Dengan menganalisis lingkungan ekstemal, maka basil analisis yang didapat adalah: 3. Faktor- faktor peluang a) Pertumbuhan ekonomi yang mulai membaik b) Laju pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat c) Perkembangan teknologi yang semakin maju d) Serna.kin luasnya penggunaan susu oleh konsumen mulai dari ice cream, coklat, kue hingga berbagai minuman. 4. Faktor-faktor ancan1an: a) Banyaknya pesaing dan produk subsitusi yang bereda:r dipasaran b) Kondisi politik dan keamanan yang tidak menentu.
62
Dengan analisis SWOT, alternatif strategi yang didapat:: 1. Strategi S-0: Memperluas peluang pemasaran, mempertahankan budaya
gotong-royong dan suasana kekeluargaan 2. Strategi S-T: Mengembangkan produk dan mempertahankan mutu, menetapkaan harga yang lebih bersaing dengan meluncurkan produk-produk berukuran ekonomis. 3. Strategi W-0: Melakukan kegiatan promos1, menggunakan perantara pemasaran seperti warung, kios dan swalayan. 4. Strategi W-T: Terus melakukan riset dan pengembangan produk agar produk yang dijuak tidak ketinggalan dari pesaing, meningkatkan kualitas SDM dengan memberikan pelatihan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat.
C. Kerangka Pemikiran Operasional Pembangunan
pertanian
yang
berbasis
agribisnis
dalam
pengembangannya memerlukan keterpaduan unsur-unsur sub-sistem mulai dari budidaya sampai pemasaran hasilnya. Hal ini disebabkan kare:na sektor pertanian cukup strategis perananya dalam Pertumbuhan Domestik Bmto (PDB) selama sepuluh tahun
terakhir,
peranan sektor ini terhadap PDB menunjukan
pertumbuhan yang cukup baik, rata-rata sebesar 4% pertahun (Bank Indonesia, 2003).
63
Adan ya peningkatan j umlah penduduk seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kebutuhan komposisi gizi yang seimbang, maka permintaan akan madu terns meningkat. Hal ini memungkinkan banyaknya bermunculan pengusaha madu sehingga tingkat persaingan akan semakin kelal. Peningkatan persaingan ini menuntut perencanaan yang matimg, terutama yang berkaitan
dengan
perencanaan
strategi
khususnya
perencanaan
strategi
pemasaran. Perusahaan yang memiliki strategi yang tepat akan dapat bertahan dalam tingkat persaingan bisnis. Penetapan strategi pemasaran yang tepat perlu mempertimbangankan kondisi internal dan eksternal perusahaan. Melihat kondisi internal perusahaan yang meliputi, sumberdaya manusia, kegiatan produksi dan pemasaran maka dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan, sedangkan kondisi ekstemal perusahaan yang dianalisis adalah lingkungan mikro dan makro. Dari lingkungan mikro yang dianalisis meliputi pemasok, perantara pemasaran, pelanggan dan pesaing, sedangkan lingkungan makro meliputi demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik dan sosial budaya. Setelah mengetahui lingkungan mikro dan makro maka dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang menjadi ancan1an dan peluang perusahaa11. Selain itu, perlu juga menganalisis bauran pemasaran meliputi produk, harga, distribusi, dan promosi yang dilakukan perusahaan karena analisis bauran pemasaran merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan.
64
Pengidentifikasian kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman ini dituangkan dalam analisis IFE dan EFE. Melalui analisis IFE dan EFE dilanjutkan dengan memberikan bobot dan rating dalam bentuk matrik internal factor
evaluation dan matrik external factor evaluation. Posisi perusahaan dapat diketahui melalui matrik !FE dan EFE yang diplotkan berdasarkan total skor matrik Perumusan alternatif strategi dari matrik SWOT terdiri dari empat altematif strategi, yaitu strategi S-0 atau strategi kekuatan-peluang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal, strategi WO atau strategi kelemahan-peluang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal, strategi S-T atau strategi kekuatanancanmn menggunakan kekuatan pemsahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal dan strategi W-T atau strategi kelemahan-ancaman merupakan teknik defens/fyang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman lingkungan. Dari ke empat strategi yang dihasilkan matrik SWOT akan dipilih altematif strategi yang terbaik sesuai dengan kondisi perusahaan, baik itu alternatif strategi jangka pendek maupun jangka panjang. Bagan kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada gambar 4 :
65
Mempelajari keadaan umum
perusaha~
Analisis
Pemasaran madu
lingkungan
APIARI Pramuka
.
Analisis lingkungan eksternal
internal
Bauran pemasaran
'
Analisis SWOT Gambar 4 : Kerangka Pemikiran Operasional
66
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini merupakan studi kasus pada Pusat Perlebahan Apiari Pramuka yang berlokasi di istana lebah komplek Wiladatika Cibubur Jakarta Timur 13720. pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan bahwa APIARI Pramuka merupakan unit usaha agribisnis yang telah lama bergerak dalam memproduksi dan memasarkan produk lebah madu sejak tahun 1971. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2004. B. Ruang Linglmp
Ruang lingkup dan pembahasan dalam penelitian ini meliputi gambaran umum perusahaan, analisis lingkungan internal perusahaan, analisis lingkungan eksternal perusahaan , analisis bauran pemasaran dan analisis SWOT. C. Pengambilan Contoh
Pada penelitian ini, pemilihan responden dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu dengan kepala seksi pemasaran, kepala bagian produksi, asisten
bagian keuangan dan akutansi serta kepala bagian personalia. Alasan pemilihan responden tersebut karena kepala seksi pemasaran adalah orang yang paling mengetahui informasi penjualan, distribusi, pesaing dan pelanggan. Kepala bagian produksi adalah orang yang paling mengetahui tentang informasi pemasok, produk dan persedian produk. Asisten bagian keuangan dan akutansi adalah orang
yang paling mengerti kondisi keuangan perusahaan, sedangkan kepala bagian pcrsonalia adalah orang yang paling mengetahui informasi mengenai komposisi karyawan dan struktur organisasi. D. Pcngambilan Data Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang lebih luas dan lengkap dari suatu subjek yang diteliti sehingga dapat menentukan altematif strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan untuk masa yang akan datang. Metode atau teknik pengumpulan data adalah metode wawancara, riset pustaka dan survei lapang. Data yang dikumpulkan adalah data pnmer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan staf dan pimpinan perusahaan, sedangkan data sekunder diperoleh dari tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diteliti. Sebagai data penunjang maka pengumpulan data primer maupun sekunder juga diperoleh dari instansi-instansi terkait. Untuk analisis lingkungan internal, data yang dikumpulkan adalah :
•!• Sejarah, perkembangan dan keadaan umum perusahaan •!• Struktur·perusahaan •!• Sumber dana perusahaan
•!• Fasilitas dan Kapasitas produksi perusahaan •!• Volume dan nilai produksi produk
68
Untuk analisis lingkungan eksternal perusahaan, jenis data yang dibutuhkan ialah
•!• Keadaan perekonomian secara nasional •!• Peraturan
pemerintah
yang
berhubungan
dengan
perlindungan
alam
lingkungan
•!• Volume produksi madu •!• Volume ekspor-impor madu •!• Pe1mintaan terhadap madu Untuk analisis bauran pemasaran data yang dibutuhkan adalah : •:• Hal-ha! mengenai komponen produk adalah keanekaragaman jJroduk, bentuk, merek, kemasan, ukuran pelayanan dan jaminan pengemba.lian produk.
•!• Hal-hal mengenai komponen harga adalah daftar harga, rabat, potongan dan jangka waktu pengembalian.
•!• Hal-hal mengenai komponen promosi adalah promosi penjualan, iklan, usaha penjualan, hubungan masyarakat dan penjualan langsung.
•!• Hal-ha! mengenai komponen tempat/distribusi adalah saluran distribusi, ruang lingkup, persedian dan pengangkutan.
E. Pengelolahan Dan Analisis Data Metode pengola.lmn dan analisis data yang digunakan adalah pendekatan manajemen strategi. Data-data yang diperoleh dianalisis dan diola.11 secara kuantitatif dan kualitatif dan disajikan dalam bentuk tabulasi, bagan dan uraian.
69
1. · Analisis Bauran Pcmasaran Untuk menentukan bauran pema:mran yang dilakukan oleh perusahaan digunakan data dari basil survei lapang yang dilakukan terhadap Pusat APIARI Pramuka. Data tersebut dianalisis menurut konsep manajemen startegi untuk mengetahui bauran produk, bauran harga, bauran promosi dan bauran distribusi.
2. Matrik Internal Factor Evaluation (IFE) Dan External Factor Evaluation (EFE) Matrik !FE dan EFE diolah dengan menggunakan beberapa langkah seperti dipaparkan dibawah ini : a. Identifikasi faktor internal dan eksternal perusahaan Langkah awal yang dilakukan adalah mendaftarkan semua kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman perusahaan. Hasil identifikasi faktor-faktor tersebut menjadi faktor penentu internal dan eksternal yang selanjutnya akan diberikan bobot dan rating. b. Penetuan bobot setiap variabel Penentuan bobot dilakukan dengan jalan mengajukan identifikasi faktor strategi internal dan eksternal kepada pengusaha perusahaan sebagai penentu kebijaksanaan perusahan denagan menggunakan metode Paired Comparison. Metode tersebut digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal. Untuk
70
menetukan bobot setiap variabel digunakan skala 1,2 dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah (Kinner & Taylor, 1988):
1= jika indikator horisontal k11ra11g pe11tillg dari pada indikator vertikal 2= jika indikator horisontal sama pe11ti11g dari pada indikator vertikal 3= jika indikator horisontal lebill pe11ti11g dari pada indikator vertikal Bentuk penilai data dilihat pada tabel di bawah ini Tabet 4 Ben t u k P em'Iaian . F a ktor-t:a' I t or St rateg1. I n t erna I El{Ste ma l Faktor Strategi B A D c ". Intemal/Ekstema
Total
I A B
0 0
c
0
D
0
...
0 n
Total
Ii=l Xi Bobot setiap vanabel d1peroleh dengan menentukan mla1 setiap vanabel terhadap jumlah nilai keseluruhan dengan menggunakan rumus : Keterangan : ai = Bobot variabel ke-i
Xi
OCi =
n
xi
=
nilai variabel ke-i
l:Xi
i = 1,2,3, ......
i=l
n = jumlah variable
c. Penentuan Peringkat (rating) Penentuan peringkat (rating) dilakukan terhadap vaiiabel-variabel dari basil analisis situasi perusahaan yang ditentukan oleh pihak manajemen
71
perusahaan sebagai penentu kebijaksanaan. Untuk mengukur pengaruh masing-masing variabel terhadap kondisi perusahaan, digunakan nilai peringkat dengan skala 1,2,3,4 dan 5 tcrhadap masing-masig faktot strategi yang menandakan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini. Untuk matrik JFE, skala nilai peringkat yang digunakan yaitu (Hunger & Whelen, 2001): 5= Sangat baik 4= Diatas rata-rata 3= Rata-rata 2= Dibawah rata-rata I= Sangat buruk Sedangkan untuk matrik EFE skala nilai peringkat yang digunakan yaitu (Hunger & Whelen, 2001): 5= Hebat (amat baik) 4= Diatas rata-rata 3= Rata-rata 2= Dibawah rata-rata l= Jelek
Selanjutnya nilai dari bobot dikalikan dengan peringkat pada setiap faktor dan semua hasil kali tersebut dijumlahkan secara vertikal untuk memperoleh skor pembobotan. Tanpa mempedulikanjumlah kekuatan dan kelemahan yang dimasukan pada matrik JFE, total nilai yang dibobot
72
tertinggi untuk suatu perusahaan atau organisasi adalah 5,0 dan yang terendah adal 1,0. Rata-rata nilai yang dibobot adalail 3,0. Jumlah nilai yang dibobot sama dengan 5,0 menunjukan bahwa suatu organisasi atau perusahaan memiliki lingkungan internal yang kuat dan jika jumlah nilai yang dibobot 1,0 menunjukkan organisasi atau perusahaan lemahan secara internal. Dalam matrk EFE tidak jauh beda dengan matrik IFE rata-rata nilai yang dibobot adalah 3,0. nilai yang dibobot jauh di bawah 3,0 merupakan ciri organisasi atau perusahaan yang tidak efcktif dalam menjalankan strateginya untuk memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman, sedangkan jauh di atas 3,0 menunjukkan bahwa organisasi atau perusahaan menjalankan strategi yang efektif uniuk memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman. 3. Matrik SWOT
Data yang diperoleh diklasifikasikan secara kualitatif menurut analisis lingkungan internal untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan dan analisis lingkungan ekstemal untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan yang kemudian dituangkan dalam matrik SWOT. Analisis SWOT dilakukan dengan metode deskriptif berdasarkan kerangka analisis SWOT, yaitu streght (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang) dan threat (ancaman). Matrik SWOT dapat menghasilkan empat set kemungkinan altematif strategi, ha! ini dapat dilihat pada gambar 5 di bawah ini 73
Gambar 5 Matrik SWOT
FAKTOR INTERNAL
FAKTOR EKSTERNAL
OPPORTUNIES (0) DAFTAR PELUANG TREATHS(T) DAFTAR ANCAMAN
STRENGTHS (S)
'VEAKNESSES (W)
DAFTAR KEKUATAN
DAFT AR KELEMAHAN
STRATEGISO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
STRATEGIWO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
STRATEGIST STRATEGIWT Ciptakan yang Ciptakan strategi yang strategi menggunakan kekuatan meminimalkan untuk mengatasi ancaman dan kelemahan menghindari ancaman
Sumber Rangkuti (2002)
74
BAB IV GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN
A. Sejarah Dan Perkembangan Perusahaan
Pusat Apiari Pramuka yang berlokasi di
istana lebah komplek
Wiladatika Cibubur jakarta Timur 13 720, merupakan salah satu unit usaha di bawah KWARNAS (Kwatir Nasional) yang bergerak dalam penggalakan basil leba11 madu. Melihat kenyataan bahwa peternakan lebah di Indonesia yang pada dasarnya sudah ada dan dikenal oleh masyarakat
Indonesia walaupun
diselanggarakan secara tradisional dengan basil yang kurang memuaskan, sedangkan usaha peternakan lebah yang dirintis oleh pemerintah maupun badan swasta Massito Apiaries dan lembaga Apikulture Indonesia ticlak membawa basil, maka kalangan gerakan pramuka mempunyai gagasan untuk melanjutkan usahausaha tersebut, membantu pemerintah merintis usaha memodernisir peternakan lebah di Indonesia. Gagasan pertama kali dicetuskan oleh bapak Mayjen Dr. Azis Saleh (Sekjen KWARNAS) pada tahun 1970. Gagasan ini kemudian dirumuskan oleh bapak Azis Saleh, kak Hendro Singgih (aim) dan kak Kardjono (aim) yang akhirnya atas atas bantuan dan saran-saran dari Direktorat Bina Produksi Pertanian/Ditjen Pertanian (kak Sumaryo Sumardi), lembaga Apikultur Indonesia (Bpk. Mayjen Sambas Atmadinata dan Kak Sumardi Karsono) dan Massito
Apiaries, maka pada bulan Mei 1970 oleh KWARNAS diselanggarakan workshop petemakan lebah. Salah satu keputusan workshop tersebut adalah bahwa KWARNAS gerakan pramuka perlu membentuk suatu badan yang disebut Pusat Apiari Pramuka untuk menampung segala aktifitas petemakan lebah di kalangan gerakan pramuka. Dengan surat keputusan KWARNAS No. 68/KN/71, tanggal 20 Agustus 1971 terbentuklah team pelaksana Pusat Apiari Pramuka dengan ketua Letjen TN! (Pum) H. M. Sarbini, yang merupakan ketua pertama dan pelopor temak lebah modern sejak Indonesia merdeka, setelah 1tu ditetapkan 20 Agustus merupakan hari lahirnya Pusat Apiari Pramuka. Tanggal 20 April 1972 Pusat Apiari Pramuka menerima sumbangan 25 stup lebah unggul (Apis mellijica) dari Mrs. G. N. Frost, presiden Australia Freedom From Hunger Campaign Committee, Australia. Sumbangan yang telah diberikan kepada Pusat Apiari Pramuka hingga tahun 1974 adalah 50 stup Apis
mellifera, 50 ekor ratu, 542 lembar sarang fondasi dan 31 kolli peralatan lebah. Semua itu adalah merupakan langkah awal clan modal pertama bagi Pusat Apiari Pramuka untuk menyelenggarakan petemakan lebah modem di Indonesia. Bibit lebah unggul tersebut untuk pertama kali dicoba/diangon di kebun PTP XVIII Siluwok Sawangan Gringsing, Jawa Tengah
dan temyata dapat
berkembang dengan baik clan menyebar keseluruh Jawa Tengah clan ke daerahdaerah lain, sehingga kebun PTP XVIII Siluwok Sawangan adalah merupakan 76
tonggak sejarah pengembangan lebah jenis unggul di Indonesia yang telah berhasil dengan baik. Tanggal 22-29 Agustus 1973 di Ragunan, pasar Minggu Pusat Apiari Pramuka menyelenggarakan kursus Apiari Pramuka tingkat nasional yang pertama, kursus tersebut dibuka oleh Bapak Presiden Soeharto sekaligus panen madu yang pertama dan meresmikan kantor Pusat Apiari Pram.uka. Awai tahun 1975, ketua Pusat Apiari Pramuka menunjuk Bpk. Mayjen. P. Sobiran tmtuk membantu memikirkan berbagai kemungkinan pengembangan Apiari Pramuka secara nasional didalamnya memikirkan bentuk badan hukum bagi kegiatan usaha Pusat Apiari Pramuka. Untuk maksud tersebut telah disarankan agar dibentuk:
•!• Koperasi peternakan lebah Indonesia •!• Yayasan Pusat Apiari pramuka
Sejak tahun 1975 Pusat Apiari Pramuka resmi menjadi anggota APIMONDIA (International Federation Of Beekeepers' Associations) yang berpuat di Roma (Italia). Dan sejak saat itu Indonesia selalu terwakili dalam kongres-kongres APIMONDIA. Pusat Apiari Pramuka dibentuk Kwatir Nasional Gerakan Pramuka yang memiliki visi "Memberdayakan secara maksimal potensi perlebahan di Indonesia". Adapun misi Apiari Pramuka dirumuskan dalam bentuk
tujuan,
77
yaitu untuk membantu program pemerintah memasyarakatkan peternakan lebah modern keselumh rakyat Indonesia melalui : I. Menyebarkan
ilmu
peternakan
lebah
modern
di
kalangan
gerakan
pramuka/generasi muda dan masyarakat peminat. 2. Meningkatkan produk-produk petemakan lebah, baik langsung maupun tidak langsung. 3. Menciptakan lapangan kerja barn bagi masyarakat di pedesaan, meningkatkan gizi dan pendapatan petani. 4. Memenuhi kebutuhan dalam negeri dan untuk jangka panjang mengusahakan adanya ekspor madu keluar negeri (ekspor non migas). Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, Pusat Apiari Pramuka melakukan usaha/kegiatan : I. Ke1ja sama dengan instansi terkait : Departemen Dalam Negeri/Pemda/Dit.
Bangdes,
Departemen
Penerangan, Departemen Pertanian, Departemen Perindustrian, Departemen Transmigrasi, Departemen Koperasi, Departemen Kehutanan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Hankam, LVRI, AURI, BPP Teknologi, Perhutani, Perkebunan/PTP XVIII, PTP XI, PTP X, LIPI, PWRI, LPPSD, PKK, Dharma Wanita, Yayasan PPT Bogor, dll.
78
2. Menyclenggarakan pendidikan dan latihan •!• Kursus •!• Penyuluhan
•!• Pameran •!• Karya tulis •!• Praktek kerja nyata/job training •!• Memberi bimbingan teknis lapangan •!• Membuka museum perlebahan
3. Menyediakan peralatan lebah madu 4. Menyediakan bibit unggul maupun Jebah Jokal 5. Menampung hasil le bah dari para petani/petemak Jebah 6. Memasarkan hasil lebah 7. Menerbitkan buku-buku temak lebah, leaflet, brosur, dll 8. Menerbitkan majalah perlebahan 9. Membangun pusat percontohan pengkajian dan pengembangan teknologi dan industri ternak Jebah di Gringsing I 0. Membangun proyek percontohan peternakan lebah di Kabupaten Jayawijaya, Irian Jaya. 11. Membangun pusat riset lebah Asia di desa Antiga Bali 12. Membangun "!STANA LEBAH" di areal Wiladatika Cibubur 13. Mengusaahakan terbentuknya Koperasi Petemakan Lebah [ndonesia
79
14. Mengusahakan terbentuknya Badan Musyawarah Apiari Nasional dengan Sk Presiden 15. Mengusahan
kepada
pemerintah
untuk
menerbitkan
undang-undang
perlebahan Indonesia 16. Mengusahakan terpenuhinya kebutuhan madu dalam nege,ri dan pada jangka panjang diusahakan adanya ekspor madu Hasil-hasil yang telah dicapai oleh Pusat Apiari Pramuka, yaitu : 1. Kegiatan pendidikan dan pelatihan 2. Mengimpor bibit lebah (koloni lebah, ratu lebah) dan peralatan untuk budidaya. 3. Menjual atau menyebarluaskan bibit lebah unggul, han1pir seluruh daerahdaerah di Indonesia. 4. Tahun 1985 telah dibangun "!STANAH LEBAH" di Gringsing sebagai Pusat lnformasi perlebahan dan Pelayanaan bagi para petemak lebah dan pemasaran hasil-hasil lebah. 5. Bertepatan pada ulang tahun Pusat Apiari Pramuka yang ke-17 tgl. 20 Agustus 1988 : •
Dibuka
Museum
Perlebahan
Pusat
Apiari
Pramuka
di
gedung
Perpustakaan Pramuka Cibubur. •
Diterbitkan
Bulletin
APIAKA
(lnformasi
Perlebahan
Indonesia),
merupakan bulletin pertama di Indonesia.
80
6. Diterbitkan buku : "LEBAH MADU DAN MADU LEBAH DI INDONESIA TAHUN 2000". 7. Sedang dilaksanakan pelaksanaan kegiatan Proyek percontohan Peternakan Jebah di Kabupaten Jayawijaya, Irian Jaya. 8. Dibuka Pusat Apiari pramuka unit Bali ("ISTANAH LEBAH") di Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karang Asem, Bali dalam rangka persiapan pembangunan Pusat Risct Lebah Asia. 9. Kerjasama KWARNAS-BPP Teknologi sedang dipersiapkan pembangunan Pusat percontohan pengkajian dan Pengembangan Telmologi dan Industri Ternak lebah di Gringsing. 10. Tahun 1986 Departemen Kehutanan telah membentuk Badan Pembinaan Perlebahan Nasional. 11. Tahun 1988 Pemda Tkt.l Propopinsi Jateng membentuk Badan Pembinaan Perlebahan daerah Propinsi Jateng. 12. Kegiatan luar nege1i: Sebagai anggota resmi APIMONDIA, Pusat Apiari Pramuka telah mengikuti berbagai kegiatan luar negeri berupa: a. Kongres APIMONDIA sebanyak 6 kali {ke-27, ke-28, ke-29, ke-30, ke-31, ke-32} •
Pada
kongres
APIMONDIA
ke-29
Ir.
Bambang
Soekartiko/Departemen Kehutanan /WK. Ketua Pusat Apiari 81
Pramuka terpilih sebagai ketua komisi Beekeeping In Developing Coutries APIMONDIA. •
Pada kongres APIMONDIA ke-32 di Brazil th 1989: Majalah APIAKA mendapat piagam penghargaan dan medali perunggu.
b. Mengikuti seminar-seminar, studi perbandingan, dll.
B.
Pokok-pokok Organisasi Dan Struktur Organisasi Unit Usaha Apiari Pramuka 1. Pokok-pokok Organisasi Unit Usaha Apiari Pramuka:
a) Kedudukan: Unit usaha Apiari Pramuka disingkat Apiari Pramuka adalah unit usaha yang bergerak dalam usaha dalam usaha budidaya lebah madu dan berada dibawah Tim Usaha Dana (TUD) Kwmtir Nasional Gerakan Pramuka. b) Tugas Pokok: Unit usaha Apiari Pramuka bertugas mengelola budidaya lebah dan produksi hasil budidaya dan menciptakan sumber dana bagi kegiatan Kwatir Nasional Gerakan Pramuka/TUD. c) Fungsi: Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Unit Usaha Apiari Pramuka menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai be:rikut:
82
I) Mengembangkan lebah jenis unggul untuk memperoleh hasil berupa Royal jelly, Bee pollen, Madu, lilin lebah, Propolis, Bee venom, ratu lebah dan koloni lebah. 2) Menyiapkan dan membuat peralatan ternak Jebah dan ratu lebah. 3) Membuka peralatan ternak lebah dan ratu lebah. 4) Membuka pelatihan budidaya lebah madu (job /raining). 5) Pemasaran produk perlebahan, peralatan beternak lebah, buku-buku tentang perlebahan dan praktek pengobatan dengan sengatan lebah. 6) Memperluas jaringan pemasaran.
2. Struktur Organisasi Unit Usaha Apiari Pramuka Unit usaha Apiari Pramuka menerapkan struktur organisasi bentuk lini, tetapi memiliki staf ahli untuk membantu kepala uni1Jpimpinan. Bentuk struktur organisasinya dapat dilihat pada gambar 6: I
KA KWARNAS/KETUA PUSAT APIARI PRAMUKA TUD
I
]
~-~.---
J
1 KEPALA UNIT USAHA I
I ' BAGIAN UMUM
--l
I
I
TU/PERSONALIA
KEAMANAN
:1-----1---l:
STAF AHLI
I
KEUANGAN
I
BAGIAN PRODUKSI
1
PROD. I, II, Ill.
I
--l
PRODUKSI KOi.ON i/RATU
-1
PRODUKSIPERALATAN
I
BAGIAN PEMASARAN
LiI IH IH
y I Gambar 6 : Struktur Organisasi Apiari Pramuka
-1
DIKLAT PERLEBAHAN
I
KEDAI I PENJUALAN GUDANG PROMOS! SENGATAN LEBAH
Sumber : Administrasi Apiari Pramuka, 2004 83
Pada tingkat manajemen perusahaan. Batasan dan tanggung jawab serta wewenang manajemen perusahaan antara lain: I. Kepala Unit Apiari Pramuka ( Top Management). a. Membuat perencanaan pengembangan usaha Pusat Apiari Pramuka kedepan. b. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua pekerjaan/kegiatan staf ahli para kabag, para kasie, dan staf lainnya. c. Memelihara dan mengawasi prosedur kerja dilingkungan Pusat Apiari Pramuka. d. Bertanggungjawab kepada KA KWARNAS Pramuka. 2. Kepala Bagian (Middle Managemenl). a. Membuat program kerja tahunan bersama-sama bagian lain sesuai dengan tata kerja masing-masing dengan persetujuan kepala unit. b. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketetapan yang ditentukan oleh kepala unit. c. Mengatur, mengkoordinir, dan mengawasi seksi-seksi yang berada dibawah ruang lingkupnya. d. Bertanggm1g jawab kepada kepala tlllit Apiari Pramukac. 3. Kepala Seksi/Kasie (Lower Management) a. Melaksanakan tugas yang sudah diatur oleh kepala seksi. b. Mengkoordinir staf-staf yang ada dibawah lingkup kerjanya. 84
c. Mengatur tata kerja staf-staf yang dibawah lingkup kerjanya. d. Bertanggung jawab terhadap kepala lain. Perencanaan operasional perusahaan dilakukan oleh para staf yang mempunyai tugas: I. Melaksanakan kegiatan I tata kerja yang ditetapkan oleh k1~pala seksi. 2. Membantu bagian-bagian lain bila dibutuhkan. 3. Membantu kegiatan kepala seksi. 4. Membantu dan menjalankan daftar kerja harian yang disetujui kepala seksi. 5. bertanggungjawab terhadap kepala seksi.
85
BABY HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Lingkungan Perusahaan 1. Analisis Lingkungan Internal Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan, untuk itu dapat dilakukan dengan analisis internal. Dalam analisis internal unit usaha Apiari Pramuka, ada beberapa aspek yang bisa dijadikan identifikasi kekuatan dan kelemahan antara lain aspek produksi, aspek pernasaran, aspek keuangan dan aspek sumber daya manusia/organisasi.
a. Aspck Produksi Pada aspek produksi ada beberapa kekuatan yang dimiliki Apiari Pramuka, diantaranya: Produksi yang tepat waktu, hal tersebut dikarenakan produksi yang terencana. Yang dimaksud dengan produksi tepat waktu di sini adalah Apiari mulai memproduksi sesuai dengan waktu tanaman, misalnya pada saat musim bunga rambutan maka Apiari menggembalakan lebahnya pada wilayah bunga rambutan dengan demikian akan dihasilkan madu yang sesuai dengan jenis bunga dimana lebah digembalakan . Dalam memproduksi Apiari didukung dengan fasilitas produksi yang modern, yang dimaksud dengan peralatan modern di sini adalah Apiari tidak lagi mengunakan sistem ternak yang sederhana seperti gelodog atau
memanen madu dari lebah hutan seperti yang masih banyak dilakukan oleh peternak lebah di Indonesia, namun Apiari menggunakan peralatan. Peralatan produksi dibagi 2, yaitu: peralatan utama dan peralatan tambahan, untuk penjelasan mengenai peralatan produksi sudah dijelaskan pada tinjauan pustaka. Selain produksi yang tepat waktu dan fasilitas produksi yang modem, kekuatan yang dimiliki Apiari dalam aspek produksi adalah adanya pekerja yang terampil, berpengalaman dan memiliki kemampuan teknis produksi yang tinggi ha! tersebut dikarenakan dalam memproduksi Apiari mempekerjakan peternak yang sebelumnya sudah dibina oleh Apiari sehingga pekerja memiliki kemampuan teknis produksi yang tinggi karena sebelum bekerja mereka diberikan training terlebih dahulu oleh Apiari Pramuka. Selain kekuatan yang dimiliki pada aspek produksi juga terdapat kelemahan, diantaranya : produksi yang bergantung dengan musim ha! itu dikarenakan Apiari memproduksi madu asli dimana produksi tergantung pada jenis musim tanaman yang berbunga sehingga produksi belum optimal, selain itu proses produksi akan memakan waktu yang lama. Adanya kapasitas produksi yang belum maksimal membuat Apiari belum dapat memenuhi secara keseluruhan permintan madu, jumlah permintaan madu Apiari sekitar 75 ton/tahun dan Apiari hanya mampu menghasilkan 40 ton/tahun. Apiari berusaha mengatasinya dengan 87
mengambil madu dari petemak madu lain yang sebelumnya juga sudah memperoleh binaan dari Apiari. Selain itu Apiari belum memiliki lembaga research and development khusus, sehingga usaha pengembangan unit usahanya sangat terbatas. Fasilitas pengemasan yang manual juga menjadi salah satu kelemahan yang dimiliki oleh Apiari Pramuka pada aspek produksi ha! tersebut dikarenakan adanya permintaan konsumen yang tidak ingin madu produksi Apiari terkena proses mekanisasi, namun ha! tersebut akan menambah lama proses produksi.
b. Aspek Pemasaran Dalam aspek pemasaran ada beberapa ha! yang me11iadi kekuatan yang dimiliki oleh unit usaha Apiari Pramuka, diantaranya adalah : Adanya pangsa pasar yang jelas , karena yang
m1~njadi
pangsa pasar
unit usaha Apiari pramuka adalah konsumen menengah ke atas dan agenagen perantara yang bekerja sama dengan Apiari Pramuka dalam memasarkan produk Apiari Pramuka, seperti : Mini Market, Apotik, Koperasi Karyawan dan beberapa industri pengolahan seperti KongGuan dan industri susu. Karena adanya pangsa pasar yang jelas maka jalur distribusi menjadi sangat efektif. Sistem distribusi dibagi 2 yaitu : pendistribusian langsung ke konsumen, hal itu dikarenakan Apiari Pramuka memiliki fact01y outlet sendiri dan pendistribusian produk pada agen perantara.
88
Dalam memproduksi Apiari selalu memperhatikan kualitas produk dan keaslian produk karena itu produksinya sangat bergantung dengan musim, selain itu harga jual yang ditetapkan Apiari disesuaikan dengan mutu produk dan adanya sistem pelayanan yang baik membuat konsumen merasa puas, ha! itu karena Apiari memberikan pelayanan
informasi
kepada konsumen yang akan membeli tentang madu, sehingga konsumen tepat membeli madu yang sesuai dengan kebutuhannya. Pada aspek pemasaran selain kekuatan juga terdapat kelemahan, diantaranya: promosi yang belum intensif mengakibatkan pemasaran belum optimal, selain itu kurang inovatif dalam mengemas produk ha! itu dikarenakan pengemasan yang dilakukan masih manual dan belum adanya sistem infonnasi pemasaran tersendiri pada pemsahaan. Infmmasi pemasaran akan sangat berguna, terutama bagi bagim1 pemasaran untuk memperoleh infonnasi mengenai pemasaran yang dapat digunakan sebagai dasar pengmnbilan keputusan.
c. Aspek Keuangan Pada aspek keuangan yang menjadi kekuatan bagi Apiari Pramuka adalah adanya nilai penjualan yang semakin meningkat sehingga menan1bah income pada perusahan, selain itu kondisi keum1gan perusahaan yang stabil, adanya biaya dan modal sendiri merupakan aset tersendiri bagi perusahaan dan akan memudahkan perusahan mengembangkan
usahanya.
Namun
adanya
sistem
bagi
untuk hasil 89
penjualan/laba dengan KW ARNAS mengakibatkan laba perusahaan menjadi kecil. d. Aspek Sumber Daya Manusia/Organisasi
Pada aspek sumber daya manusia yang menjadi kekuatan yang dimiliki oleh Apiari Pramuka adalah : Karena adanya kerja sama dengan petemak lebah lain yang bukan pekerja tetap Apiari Pramuka, didalam membantu penyediaan madu maka ha! tersebut membuka lapangan kerja produktif bagi petemak lebah yang lain. Selain itu kepemimpinan yang handal, karyawan yang setia serta responsif karyawan terhadap segala perubahan yang terjadi pada perusahaan merupakan kekuatan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan karena adanya keterkaitan dan mempunyai andil yang cukup besar didalam memajukan perusahaan ke arah yang lebih baik. Kelemahan yang dimiliki perusahaan dalam aspek sumber daya manusia adalah unit usaha yang masih di bawah naungan KW ARN AS sehinga adanya pembagian hasil/laba yang mengakibatkan alokasi modal kerja dan investasi
untuk pengembangan usaha kecil, selain itu
pengambilan keputusan yang bersifat sentralisasi yang berada pada top management oleh karena itu pengambilan keputusan harus menunggu
kepala pimpinan untuk memutuskan segala sesuatu namun keputusan akan lebih mudah disosialisasikan kepada karyawan serta kurangnya wawasan enterpreneur dari karyawan menjadi kelemahan yang mengakibatkan 90
perusahaan mengalami sedikit kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Berikut ini disajikan tabel 5 yang berisi tentang identifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Tabet 5 ldentifikasi Kekuatan Dan kelemahan Madu APIARI Pramuka VARIABEL Keuangan
I.
2. 3. Produksi
I.
2. 3.
4.
Sumber Daya Manusia
I.
2. 3. 4.
Pemasaran
I.
2. 3. 4.
5. 6.
KEKUATAN KELEMAHAN Nilai penjualan semakin I. Adanya sistem bagi meningkat hasil penjualan/laba Adanya biaya dan modal dengan KWARNAS' 2. Alokasi modal kerja dan sendiri kondisi keuangan investasi yang kecil perusahaan vang stabil kemampuan teknis produksi I. Produksi yang yang tinggi bergantung musim Produksi yang tepat waktu 2. Proses produksi lama fasilitas produksi yang 3. Belum ada lembaga R&D dalam mengembangkan modern pekerja yang Adanya usaha terampil dan 4. Fasilitas pengemasan berpengalaman yang manual 5. Kapas.itas produksi yang belum maksimal Menciptakan lapangan I. Unit usaha yang masih di kerja yang produktif naungan bawah Kepemimpinan yang handal KWARNAS Karyawan yang setia 2. Pengambilan keputusan yang bt:rsifat sentralisasi Responsif karyawan terhadap segala perubahan wawasan 3. Kurangnya dari enterpreneur karyawan Jalur distribusi yang efektif I. Promosi belum Memiliki fact01y outlet intensi f/kurang 2. Kurang inovatif dalam sendiri Adanya pangsa pasar yang mengemas produk Pemasaran belurn 3. jelas Optimal Produk yang asli dan berkualitas 4. be Iurn adanya sistern Sistern pelayanan yang baik inforn1asi pernasaran pad a tersendiri Adanya penentuan harga produk yang sesuai rnutu perusahaan oroduk
91
2. Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan Analisis lingkungan eksternal meliputi berbagai faktor di luar perusahaan yang merupakan peluang dan ancaman bagi perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan yang dapat diidentifikasi untuk rnenjadi pelu.ang dan ancaman dibedakan menjadi 2, yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro.
a. Analisis Linglmngan Mikro Lingkungan mikro terdiri dari pelaku-pelaku dalam lingkungan yang langsung
mempengaruhi
kemampuan
perusahaan dalam
melayani
pasarnya. Analisis lingkungan mikro perusahaan mcliputi : pemasok, perantara pemasaran, pelanggan dan pesaing. I) Pemasok Te~jalin
hubungan yang baik dengan pemasok (peternak lebah)
yang dibina Apiari Pramuka merupakan peluang yang bagus ha! itu dikarenakan apiari Pramuka belum dapat memenuhi kebutuhan pennintaan madu secara keseluruhan dan masih membutuhlcan pemasok untuk mensuplai madu kepada Apiari Pramuka. Dengan adanya hubungan yang baik dengan pemasok akan mempererat hubungan kerja sama dan akan terjalin kepercayrurn antara pemasok dengan perusahaan. Namun adanya beberapa pemasok yang berada di luar daerah (di luar Jakarta) merupakan ancaman karena dapat memungkinkan adanya
92
keterlambatan pengiriman karena terdapat banyak kemungkinan yang dapat menghambat pengiriman. 2) Perantara Pemasaran Terjalin hubungan yang baik dengan pedagang perantara (agen) merupakan peluang yang baik, karena pedagang perantara membantu perusahaan dalam menyalurkan produk untuk sampai ke tangan konsumen.
Dengan terbina hubungan yang
baik maka akan
memperkuatjalinan kerja sama yang saling menguntungkan. 3) Pelanggan Peluang munculnya konsumen baru pada daerah baru dan pangsa pasar yang masih luas sangat terbuka baik lokal maupun ekspor karena produksi nasioanal madu diperkirakan 8.800 ton/tahun sedangkan permintaan konsumen akan kebutuhan madu semakin meningkat sekitar 25.000 ton/tahun (Bank Indonesia, 2003). Begitu juga peluang ekspor sangat terbuka karena konsumsi madu di negara industri dan super industri, sepe1ti Jerman, Jepang, Perancis, Inggris dan
lain-lain rata-rata mencapai jumlah
1.000-16.000
gr/kapita/tahun sedangkan di negara berkembang konsumsi madu diperkirakn 70 gr/kapita/tahun, karena perkembangan berbagai produk industri makanan, terutama yang berguna untuk menjaga kesehatan semakin meluas dan meningkat (Bank Indonesia, 2003).
93
4) Pesaing Adanya kompetitor yang menjual produk se1ems dan peluang munculnya pesaing baru cukup besar ha! tersebut dikarenakan produsen rnadu yang ada pada saat sekarang belurn dapat rnemenuhi permintaan lokal sebesar 25.000 ton/tahun sedangkan baru dapat dipenuhi oleh para produsen madu sekitar 8.800 ton/tahun (Bank Indonesia, 2003 ).
b. Analisis Lingkungan Makro Lingkungan makro
terdiri
dari
peluang
dan
ancan1an
yang
rnempengaruhi lingkungan mikro perusahaan. Analisis lingkungan makro perusahaan meliputi demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik dan sosial budaya. I) Demografi, Ekonomi Dan sosial Budaya (sosio Ekonomi) Faktor demografi dapat mernberikan peluang bagi perusahaan dalam rneningkatkan volume peqjualan. Indonesia sebagai negara berkembang dengan tingkat populasi yang cukup besar, dimana jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2000 adalah 203.025.313 jiwa (BPS, 2000), maka Indonesia merupakan konsun1en potensial. Meningkatnya pemahaman dan
kesadaran masyarakat akan
kesehatan juga merupakan peluang besar untuk meningkatkan volume penjualan, karena sekarang ini masyarakat mulai menyadari bahwa madu merupakan food suplemen yang dapat dikonsumsi kapan saja 94
tanpa harus menunggu saldt dan madu memiliki manfaat yang sangat tinggi karena madu diyakini secara rasional merupakan sumber daya energi bagi tubuh (100fr madu
= 328 kalori) (Bank Indonesia. 2003).
Meningkatnya daya beli masyarakat juga merupakan peluang untuk
meningkatkan
penjualan
terbukti
dengan
meningkatnya
pengeluaran konsumsi rumah tangga pada tahun 200 I sekitar 288.510,2 miliar rupiah atau 4,39%, pada tahun 2002 meningkat sebesar 302.139,3 miliar rupiah atau 4,72% (BPS, 2002). Begitujuga dengan meningkatnya permintaan madu tahun 2003 sekitar 25.000 ton/tahun (Bank Indonesia) sehingga menjadi peluang yang besar bagi Apiari Pranmka untuk mengembangkan usahanya. Namun pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil merupakan ancaman. Pada tahun 2002 ekonomi Indonesia tumbuh sekitar 3,66 % yaitu lebih rendah dari target yang ditetapkan pem<:rintah sebesar 4 % dalam asumsi APBN 2002 (BPS, 2002). Tidak tercapainya target angka pertumbuhan tersebut, karena kondisi perekonomian dalam negeri yang belum pulih secara keseluruhan. 2) Teknologi Penggunaan teknologi produksi yang modern rnerupakan peluang w1tuk
mempermudah
pengembangan
usaha.
Adanya
peluang
konsentrasi pada penyempurnaan teknologi kecil rnerupakan peluang yang
masih
terbuka
bagi
Apiari
karena
dengan
melakukan 95
penyempurnaan teknologi yang ada seperti mengganti ekstraktor manual dengan ekstraktor elektrik atau penggunaan alat dehidrator dan mekanisasi proses pengemasan, akan mempermudah perusahaan untuk mengembangkan usahanya sehingga hasil produksi optimal. Laju percepatan perubahan teknologi menjadi ancaman seperti sudah adanya inseminasi buatan ratu, hal itu dikarena Apiari belum melakukan penyempurnaan pada teknologi yang ada dan apiari tidak memiliki Jembaga riset dan development sendiri sehingga mengalami keterlambatan dalam pengembangan usahanya. 3) Pemerintah/Politik Kebijakan pemerintah yang mendukung budidaya lebah sangat terbukti seperti memberikan pelatihan mengenai perlebahan dibawah naungan Departemen Kehutanan dan tah\111 1986 Departemen Kehutanan
telah
Nasional.Selain
itu
membentuk
Badan
adanya
kebijakan
Pembinaan pemerintah
Perlebahan mengenai
perlindungan lingkungan alam/hutan, yaitu peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 28 tahun 1985 "Tentang Perlindungan Hutan". Kebijakan pemerintah mengenai perlindungan alam/hutan sangat penting ha! itu dikarenakan sumber pakan lebah berasal dari tanaman/alam tanpa adanya tanaman/hutan sumber pakan Jebah, maka keberadaan lebah akan terancam punah.
96
4) Alam Banyaknya keanekaragaman flora di Indonesia menjadi peluang yang besar hal itu dikarenakan sumber pakan Jebah berasal dari tanaman yang mengandung nektar dan tepung sari seperti tanaman buah, tanaman sayur, tanaman hias, tanaman pangan dan tanaman perkebunan (Pusat Perlebahan Apiari Pranmaka, 2002). Adanya kondisi iklim dan cuaca yang tidak clapat diprediksikan dan adanya kerusakan alam lingkungan seperti adanya penebangan pohon sembarangan atau pelubangan pohon atau kayu yang dilakukan oleh petemak lebah yang masih menggunakan sistem temak yang sederhana,
merupakan ancaman ekstemal yang besar yang dapat
mempengaruhi produksi madu Apiari pramuka karena Apiari memproduksi madu berdasarkan mus1m dan lebah membutuhkan pakan nektar dan tepung dari dari alan1. Berikut ini akan disajikan identifikasi peluang dan ancaman yang dimiliki perusahaan pada tabel 6:
97
Tabel 6 Identifikasi Peluang Dan Ancaman Madu APIARI Pramuka
VARIABEL
PELUANG
Pemerintah/Politik
I. Kebijakan pemerintah yang mendukung budidaya lebah 2. kebijakan pemerintah mengenai perlindungan lingkungan alam I. Konsumen baru pada daerah baru 2. Pangsa pasar yang masih luas I. Penggunaan teknologi produksi yang modern 2. Konsentrasi pada penyempurna teknologi kecil dan bukan pada penemuan besar I. Meningkatnya pemahaman masyarakat akan kesehatan 2. Meningkatnya permintaan madu 3. Pertumbuhan penduduk yang pesat 4. Meningkatanya kemampuan daya beli masyarakat I. Terjalin hubungan yang baik dengan pemasok (peternak lebah) yang dibina oleh Apiari Pramuka I. Terjalin hubungan yang baik dengan pedagang oerantara (agen)
Pelanggan
Teknologi
Sosio Ekonomi
Pemasok
Perantara Pemasaran
ANCAMAN
I. Laju percepatan perubahan teknologi
I.
Pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil 2. Perubahan pola pengeluarnn konsumen
I. Adanya beberapa pemasok yang berada di luar daerah
I. Adanya kompetitor
Pesaing
2. Peluang munculnya pesaing baru cukup besar Alam
I. Banyaknya keanekaragaman flora di Indonesia
Kondisi iklim dan cuaca a lam yang tidak dapat diprediksikan 2. Adanya kerusakan alam lingkungan I.
98
3. Identifikasi Kekuatan, Kclemahau, Pcluaug Dan Ancaman a. Identifikasi Kekuatau
Apiari Pramuka adalah salah satu badan usaha yang bergerak dalam bidang budidaya lebah madu dan pemasaran hasil produk pcrlcbahan. Produk-produk hasil perlebahan yang dipasarkan berkualitas tinggi clan dijamin keasliannya. Dalam memproduksi Apiari Prarnuka berusaha tepat waktu (sesuai musim tanaman), selain itu proses produksi didukung dengan pekerja yang memiliki keterampilan clan berpengalaman karena sebelumnya Apiari Pramuka memberikan binaan terhadap pekerja. Adanya kerja sama dengan pcternak lebah Iain dalam mensuplai madu menciptakan lapangan ke1ja yang produktif bagi peternak lebah, di samping itu adanya kepemimpinan yang handal, kaiyawan yang setia, adanya biaya clan modal sendiri untuk mengembangkan usaha serta kondisi keuangan perusahaan yang stabil merupakan sumber daya potensial yang dapat membantu Apiari Pramuka dalain mengembangkan unit usahanya. b. Idcntifikasi Kclcmahan
Sistem produksi yang bcrgantung dengan mus1m mengakibatkan proses produksi lama clan belum optimal. Di samping itu promosi yang kurang intensif, pengemasan yang kurang inovatif dan belum adanya
99
sistem informasi pemasaran tersendiri mengakibatkan pemasaran belum optimal dan wilayah pemasaran yang masih kecil. Unit
usaha
yang
masih
di
bawah
naungan
KWARN AS
mengakibatkan adanya sistem bagi hasil/laba dengan KWARNAS sehingga alokasi modal kerja dan investasi menjadi kecil. Adanya pengambilan keputusan yang bersifat sentralisasi yang berada pada top management yang mengakibatkan proses tunggu hasil keputusan dari
kepala pimpinan namun hasil keputusan akan mudah disosialisasikan, serta kurangnya wawasan enterpreneur dari karyawan menjadi kelemahan bagi perusahaan yang menimbulkan sedikit kesulitan pada perusahaan di dalam mengembangkan usahanya.
c. Identifikasi Peluang Pertumbuhan penduduk yang Indonesia yang semakin pesat merupakan peluang bagi Apiari Pramuka untuk dapat meningkatkan volume penjualan. Meningkatnya pertumbuhan pe:nduduk dibarengi dengan meningkatnya pemahaman masyarakat tentang kesehatan yang pada akhirnya meningkatnya pennintaan madu. Penggunaan teknologi produksi yang modern serta adanya peluang penyempumaan teknologi
dapat mempermudahkan Apiari Pramuka
dalam memproduksi dan memasarkan produknya, selain itu peluang pemasaran baik lokal maupun ekspor yang masih terbuka karena adanya pangsa pasar yang masih luas. 100
Hubungan yang baik dengan pemasok (petcrnak lebah) dan pedagang perantara (agen) serta adanya dukungan pernerintah mengenai budidaya lebah dan perlindungan alam/hutan merupakan sumber daya yang potensial dan baik karena hal itu dapat membantu Apiari Pramuka untuk mempetiahankan dan mengembangkan unit usahanya. d. Identifikasi Ancaman Selain peluang unit usaha Apiari Pramuka juga menghadapi beberapa ancaman. Pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil, dapat menurunkan volume penjualan dan laju percepatan teknologi dapat mengakibatkan unit usaha Apiari Pramuka mengalami ketertinggalan dalam teknologi. Peluang mllllculnya pesaing barn merupakan ancaman yang cukup besar yang harus dihadapi oleh Apiari Pramuka dan adanya pemasok yang berada diluar Jakarta yang dapat menimbulkan masalah keterlambatan dalam pengiriman. Kondisi iklim dan cuaca alam yang tidak dapat diprediksikan dapat menghambat proses produksi, begitu juga adanya kerusakan alam/hutan mengakibatkan terancamnya kebt>rlangsungan hidup lebah madu yang sumber pakannya tergantllllg dari nektar dim tepung sari yang tersedia di alam.
JOI
B. Perumusan Alternatif Strategi Pemasaran l. Matrik IFE (lntemal Factor Evaluation)
Setelah mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, pelmmg dan ancaman, maka dibuat matrik IFE. Matrik IFE berisi kekuatan dan kelemahan peruasahaan. Penetapan bobot dilakukan oleh pihak pengusaha dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Kemudian data dioleh dengan membandingkat tingkat kepentingan relatifnya satu dengan lainnya, sehingga dapat diketahui nilai faktor yang berpengaruh terhadap perusahaan. Nilai kepentingan relatif setiap faktor dijumlahkan sehingga diperoleh nilai faktor, kemudian nilai total faktor masing-masing variabel dibagi nilai total seluruh faktor yang diidentifikasi sehingga dihasilkan besaran bobot yang diperlukan. Proses pembobotan untuk matrik IFE dapat dilihat pada larnpiran I 0. Rating dalam matrik IFE dilakukan terhadap variabel-variabel dari basil analisis situasi perusahaan yang ditentukan oleh pihak manajemen perusahaan sebagai penentu kebijakan. Penetapan rating dilakukan dengan dengan menggunakan kusioner dan wawancara dan untuk rnengukur pengaruh masing-masing variabel terhadap kondisi perusahaan, digunakan nilai peringkat dengan skala I = sangat buruk, 2 = dibawah rata-rata, 3 = rata-rata, 4 = diatas rata-rata, dan 5 = sangat baik. Untuk proses pernberian rating daput dilihat pada lan1piran 8 dan untuk lebih jelas matrik IFE dapat dilihat pada label 7:
102
Tabel 7 MATRIKS INTERNAL FACTOR EVALUATION
No
Bobo! Penilaian
Ra tarata Ralina
Score
Faktor Kekuatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Nilai oeniualan semakin meninakat Adanva biava dan modal sendiri Kondisi Keuanaan n_erusahaan vana stabil Kemamouan Teknis Produksi vana teoat waktu Produksi yang
te~at
waktu
Fasilitas produksi yang modern Adanva oekeria vana teramc ii dan beroenaalaman Menciptakan laoanaan keria vana oroduktif Keoemimpinan yang handal Karvawan vana setia Resoonsif karvawan terhadao seaala oerubahan Jalur distribusi vana efektif Memiliki factoiy outlet sendiri Adanva oanasa oasar vana ielas Produk vana asli dan berkualitas Sistem oelavanan vana baik Adanya penentuan harga produk yang sesuai mutu produk Faktor kelemahan Adanya sistem bagi hasil oeniualan /laba denaan KWARNAS Alokasi modal keria dan investasi vana kecil Produksi vana beraantuna denaan musim Proses oroduksi lama Belum adanya lembaga R&D dalam menaembanakan usaha Fasilitas oenaemasan vana manual Kapasitas ~roduksi yang belum maksimal Unit usaha yang masih dibawah naungan KWARNAS Penaambilan keoutusan vana bersifat sentralisasi Kurangnya wawasan entemreneur dari karvawan Promosi belum intensif Kurana inovatif dalam mengemas oroduk Pemasaran belum optimal Belum adanya sistem informasi pemasaran tersendiri oada oerusahaan Jumlah
0,028 0,034 0,036 0,025 0,028 0,026
5,0 5,0 4,8 4,6 5,0 5,0
0,139 0,172 0,172 0,115 0,142 0,131
0,027 0,027 0,023 0,023 0,024 0,026 0,028 0,025 0,025 0,025
4.6 4,6 5,0 4,8 4,2 4,4 4,4 5,0 5,0 5,0
0123 0,123 0,115 0,110 0,103 0,115 0,125 0,125 0,126 0,127
0,025
4,8
0,118
0,042 0,044 0,033 0,039
4,8 3,4 4,0 4,0
0,202 0,149 0,132 0,156
0,029 0,038 0,039
3,8 5,0 4,0
0, 112 0,191 0,155
0,041 0,041 0,039 0,039 0,039
3,8 3,8 3,2 3,8 3,8
0,156 0.154 0,126 0,150 0,150
0,039
3,8
0,150
0,040 1,000
3,2
0,129
135,6
4,292
103
Dilihat dari matrik IFE, identifikasi kekuatan yang paling besar adalah pad a aspek keuangan dengan skor 0, 172 yaitu : kondisi keuangan perusahaan yang stabil serta adanya biaya dan modal sendiri. Hal itu dikarenakan adanya nilai penjualan semakin meningkat yang menambah income pada pcrusahaan dan penggunaan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Pada aspek produksi faktor yang paling berpengaruh adalah produksi yang tepat waktu dengan skor 0, 142. Produksi yang tepat waktu dapat dilakukan oleh Apiari dikarenakan sebelum memproduksi mereka melakukan perencanaan dan penjadwalan produksi yang disesuaikan dengan jenis musim tanaman, misalnya musim tanaman bunga kopi maka Apiari menggembalakan lebah pada daerah tanaman bunga kopi. Sedangkan pada aspek sumber daya manusia/organisasi faktor yang paling berpengaruh adalah menciptakan lapangan kerja yang produktif dan adanya pekerja yang terampil dan berpengalaman dengan skor 0,123. ha! ini dikarenakan dalarn usahanya Apiari rnelakukan kerja sama dengan peternak lebah lain untuk mensuplai hasil produk perlebahan kepada Apairi, ha! itu masih dilakukan karena Apairi hanya marnpu rnenghasilkan rnadu sekitar 40 ton/tahun sedangkan total perrnintaan konsumen sekitar 75 ton/tahun, dan Apiari mempekerjakan pekerja yang sebelumnya mendapat binaan atau training dari Apiari.
Pada aspek pernasaran faktor yang paling berpengamh adalah adanya sistem pelayanan yang baik dengan skor 0, 127. Adanya sistem pelayanan 104
yang
baik dikarenakan dalam
melayani
konsumen langsung Apiari
memberikan informasi mengenai produk-produk perlebahan serta manfaatnya yang dibutuhkan oleh konsumen. Untuk identifikasi kelcmahan yang paling berpengaruh adalah pada aspck keuangan yaitu adanya sistem bagi hasil dengan KWARNAS dengan skor 0,202. Adanya sistem bagi hasil dengan KWARNAS dikarenakan Apiari adalah unit usaha yang masih di bawah naungan KW ARN AS, maka ada kewajiban untuk memberikan sebagian laba untuk KWARNAS, meskipun KWARNAS tidak memberikan patokan berapa jumlah yang harus diberikan oleh KW ARN AS. Dengan adanya sistem bagi hasil mengakibatkan alokasi modal ke1ja dan investasi perusahaan menjadi kecil, ha! itu dikarenakan laba perusahaan sebagian diberikan oleh KWARNAS dan dengan alokasi modal kerja dan investasi yang kecil akan mempersulit Apiari Pramuka untuk mengembangkan usahanya. Pada aspek produksi kelemahan yang paling berpengaruh adalah fasilitas pengemasan yang manual dengan skor 0,191. Hal ini terjadi dikarenakan dalam proses pengemasan Apiari melakukannya dengan cara manual yaitu memasukan kedalam botol dengan menggunakan tenaga manusia belum menggunakan sistem mekanisasi. Proses pengemasan yang manual akan membutuhkan banyak tenaga kerja dan membutuhkan waktu yang relatiflebih lama sehingga proses pengemasan menjadi tidak efektif.
105
Pada aspek sumberdaya manusia faktor yang berpengaruh adalah lmit usaha yang masih di bawah naungan KWARNAS dengan skor 0,156. karena unit usaha yang masih berada di bawah naungan KWARNAS mengharuskan Apiari membagi laba yang dihasilkan dengan KWARNAS. Dan pada aspek pemasaran faktor yang berpengaruh terdapat 3 yaitu: promosi belum intensif, kurang inovatif dalam mengemas produk, pemasaran belum optimal dengan skor sama yaitu: 0, 150. Pemasaran belum optimal dikarenakan promosi yang belum intensif, produksi belum optimal dan Apiari belum memiliki sistem informasi pemasaran tersendiri yang dapat mengakses semua informasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan pemasaran yang akan mempermudah Apiari mendistribusikan produknya kepada konsumen. Kurang inovatif dalam
mengema~;
produk menjadi
kelemahan karena pengemasan masih dilakukan secara manual. Penentuan skor didapat dari mengkalikan bobot penilaian dengan rata-rata rating, hasil dari skor dijumlahkan secara vertikal maka akan didapat total skor. Dilihat dari total skor matrik !FE, total skor 4,292 diatas rata-rata (3,0) menunjukkan perusahaan memiliki posisi internal yang kuat. Artinya lingkungan internal Apiari Pramuka yang berupa keuangan, produksi, sumberdaya manusia/organisasi dan pemasaran yang !mat serta dapat mempermudah Apiari didalam mengembangkan usahanya kearah yang lebih baik.
106
2. Matrik EFE (Extemal Factor Evaluation) Penentmm bobot dan rating pada marik EFE sama d•engan matrik !FE, untuk lebih jelas proses rating dapat dilihat paada lampiran 9 dan proses pembobotan pada lampiran 11. Skala nilai peringkat yang digunakan pada matrik EFE adalah; I = jelek, 2 = dibawah rata-rata, 3 = rata-rata, 4 = di atas rata-rata, dan 5 = hebat (anmt baik). Untuk lebih jelas hasil matrik EFE dapat dilihat pada tabel: 8
Tabel8 Matriks External Factor Evaluation (EFEl No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Faktor strategi Eksternal Faktor Peluang Kebiiakan oemerintah vana mendukuna budidava lebah Kebijakan pemerintah mengenai oerlindunaanlinakunaan alam Konsumen baru pada daerah baru Panosa oasar vanah masih luas Pennnunaan teknoloqi oroduksi vanq modern Konsentrasi pada penyempurnaan teknologi kecil dan bukan oada oenemuan besar Peninakatnva oemahaman masvarakat akan kesehatan Meninakatnva oermintaan madu Pertumbuhan oenduduk vana oesat Meninakatnva kemampuan dava beli masvarakat Terjalinnya hubungan yang baik dengan pemasok tneternak lebah\ vana dibina Aoiari Pramuka Terjalinnya hubungan yang baik dengan pedagang oerantara I aaen\ Banvaknva keanekaraqaman flora di indonesia
Bobot Penilaian
Raiarata Ratino
Score
0,039
4,0
0,155
0,041 0,045 0,045 0,048
3,8 4,0 5,0 3,4
0,154 0,181 0,225 0,164
0,053 0,036 0,036 0,143 0,039
3,4 4,4 4,8 4,4 4,8
0,182 0,160 0,173 0,629 0,185
0,034
5,0
0,171
0,034
5,0
0,169
0,037
5,0
0,187
0,040 0,053 0,049 0,045 0,045 0,045 0,043 0,050 1,000
3,2 3,2 3,0 3,2 3,4 3,4 4,2 4,2 84,8
0,129 0,171 0,146 0,143 0,153 0,152 0,179 0,210 4,018
Faktor Ancaman
1 2 3 4 5 6 7 8
Laiu Perceoatan oerubahan teknoloai Pertumbuhan ekonomi vang lidak stabil Perubahan pola oenqeluaran konsumen Adanva beberaoa oemasok vana berada di luar daerah Adanva komoetitor Peluana munculnva oesaina baru cukuo besar Kondisi iklim dan cuaca vana tidak daoat diorediksikan Adanva kerusakan alam dan linakunqan Jumlah
107
Dilihat dari matrik EFE identifikasi peluang yang paling besar adalah pada aspek pelanggan, yaitu : pangsa pasar yang masih luas dengan skor 0,225. Pangsa pasar yang masih luas merupakan peluang yang sangat besar ha! itu dikarenakan produksi nasional madu diperkirakan 8.800 ton/tahun sedangkan permintaan konsumen akan kebutuhan madu semakin meningkat sekitar 25.000 ton/tahun. Apiari hanya mampu menghasilkan madu sekitar 75 ton/tahun, maka dari itu masih banyak peluang pasar bagi Apiari dalam mengembangkan usahanya. Pada aspek pemerintah/politik faktor yang berpengarun adalah kebijakan pemerintah yang mendukung budidaya lebah dengan skor 0,155. Salah satu bentuk dukungan pemerintah dengan mengadakan pelatihan perlebahan yang bekerja sama Perlebahan Nasional (PUSBAHNAS)
di bawah naungan
Departemen Kehutanan dan dukungan pemerintah mengenai perlindungan alam/hutan yaitu peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 28 tahun 1985 "Tentang Perlindungan Hutan". pada aspek teknologi yang paling berpengaruh adalah konsentrasi pada penyempumaan teknologi kecil bukan pada penemuan besar dengan skor 0, 182. Artinya Apiari memiliki peluang yang besar untuk menggunakan teknologi tepat guna yang disesuaikan dengan kebutuhan Apiari, misalnya Apiari mengunakan proses mekanisasi pada saat pengemasan untuk agar proses pengemasan meajadi lebih efektif selain itu hendaknya Apiari
108
mengembangkan inseminasi buatan ratu agar Apiari dapat menambah jumlah koloni lebah. Pada aspek sosio ekonomi yang memiliki peluang besar adalah pertumbuhan penduduk yang pesat dengan skor 0,629. Pertumbuhan penduduk yang pesat dapat meningkatkan volume peruualan. Indonesia sebagai negara berkembang dengan tingkat penduduk Indonesia pada tahun 2000 adalah 203.025.313 jiwa (BPS, 2000) maka Indonesia merupakan konsumen potensial. Sedangkan pada aspek pemasok dan aspek perantara pemasaran samasama memiliki peluang yang besar karena masing-masing teridentifikasi satu peluang, untuk pemasok dengan skor 0,171 dan perantara pemasaran 0,169. Terjalin hubungan baik dengan pemasok (peternak lebah) yang dibina Apiari Begitu juga dengan aspek alam
memiliki
peluang yang sangat
berpengaruh dengan skor 0,187, yaitu : banyaknya keanekaragaman flora di Indonesia. Ini merupakan peluang yang sangat besar dikarenakan sumber pakan Jebal1 yang berupa nektar dan tepw1g sari berasal dari tanaman, semakin banyak tanaman maka akan semakin banyak pakan lebah yang tersedia dan hal itu akan mempermudah Jebah dalam mencari pakan yang dibutuhkannya. Sedangkan identifikasi ancaman yang paling besar pada aspek alam, yaitu : adanya kerusalrnn alam dan lingktmgan dengan skor 0,210. Hal ini dikarenakan peternak lebah yang masih menggunakan sistem ternak sederhana gelodog, beternak dengan cara melubangi sebatang pohon untuk 109
tempat tinggal koloni lebah, ha! ini merusak alam. Begitu juga dengan adanya penebangan hutan sembarangan dapat merusak lingkungan hutan yang mana hutan adalah sumber pakan bagi lebah. Pada aspek teknologi ancaman yang terbesar adalah Laju percepatan perubahan teknologi yang cepat dengan skor 0,129. Laju percepatan perubalmn teknologi akan menjadi ancaman bagi Apiari untuk mengimbangi ha! itu Apiari hendaknya melakukan penyempurnaan teknologi yang dimiliki agar Apiari dapat menggmiakan teknologi tepat guna sesuai dengan kebutuhannya. Pada aspek sos10 ekonomi ancaman yang besar adalah pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil dengan skor 0,171. Madu aclalahfood supplement yang bukan kebutuhan primer yang hanya dikonsumsi oleh masyarakat jika membutuhkannya, maka dengan semakin meningginya kebutuhan primer masyarakat akan semakin rendah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi madu. Untuk aspek pemasok ancaman yang besar karena adanya beberapa pemasok yang berada diluar daerah dengan skor 0,143. Pemasok yang berada diluar daerah merupakan ancaman dikarenakan ada.nya kemungkinan keterlambatan pengiriman sehingga dapat mengganggu proses pemasaran. Untuk aspek pesaing ancaman yang besar yaitu: ada kompetitor dengan skor 0,153. Peluang pemasaran madu sangat besar karena untuk pasar lokal, produsen madu yang sudal1 ada belum dapat memenuhi secara keseluruhan,
110
maka dari itu peluang munculnya pesaing baru sangat memungkinkan dan ini merupakan ancaman bagi Apiari yang merupakan salah satu unit usaha yang bergerak pada pembudidayaan dan pemasaran produk-produk perlebahan. Dilihat dari jumlah skor matrik EFE 4,018 diatas rata-rata (3,0), ha! ini menunjukan perusahaan secara efektif memanfaatkan peluang yang ada dan meminimalkan pengaruh negatif potensial dari ancaman eksternal perusahaan.
3. ANALISIS SWOT Setelah diperoleh identifikasi kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman eksternal unit usaha Apiari Pramuka, maka dapat disusun suatu matrik SWOT sehingga diperoleh gambaran tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman unit usaha Apiari Pramuka serta altematif strategi yang akan diambil. Pendekatan matrik SWOT memberikan empat alternatif strategi, yaitu strategi S-0, strategi S-T, strategi W-0 dan strategi W-T. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 13.
a. Strategi S-0 Strategi
1111
dibuat
dengan
menggunakan
kekuatan
untuk
memanfaatkan peluang, maka alternatif strategi yang ada untuk strategi SO adalah:
111
I) Strategi Penetrasi Pasar Strategi penetrasi pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau jasa yang sudah ada (David, 2004). Ada tiga pendekatan dalam strategi pasar (Kotler & AB. Susanto, 2000): a) Meyakinkan pelanggan/konsumen untuk membeli produk lebih ban yak b) Meyakinkan
pelanggan/konsumen
tentang,
manfaat
dari
produknya. c) Menarik pelanggan/konsumen pesaing untuk beralih ke mereknya. Strategi penetrasi pasar dapat diterapkan pada. unit usaha Apiari Pramuka. Penerapan strategi pasar yang dilakukan oleh Apiari Pramuka dapat diterapkan dengan beberapa earn: a) Meyakinkan pelanggan untuk membeli produknya lebih banyak. Dapat dilakukan dengan cara memperbanyak kuantitas produkproduk perlebahan, sehingga berapapun jumlah yang dibutuhkan konsumen
Apiari
dapat
memenuhinya.
Dengan
begitu
mengharuskan Apiari untuk meningkatkan kapasitas produksinya agar dapat memenuhi pe1mintaan konsumen, untuk meningkatkan kapasitas produksi harus didukung dengan biaya dan modal sendiri, kemampuan teknis produksi yang tinggi dan penggunaan teknologi tepat guna.
112
b) Menyakinkan pelanggan tentang manfaat dari produknya Hal ini dapat dilakukan Apiari dengan mempertahankan keaslian produk dan kualitas produk sesuai standar SIT yang telah ditcntukan scrla mcmbcrikan infonnasi lcntang manfaat dari produk yang diproduksinya, hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan intensitas promosi dengan begitu pelanggan akan dengan mudah mengetahui manfaat dari produk Apiari. c) Menarik pelanggan pesaing untuk beralih ke mereknya. Upaya Apiari untuk menarik pelanggan pesaing beralih ke mereknya dapat dilakukan dengan tetap mempe:rtahankan keaslian dan kualitas produk serta menetapkan harga produk yang sesuai dengan mutu produk, dengan adanya penentuan harga yang sesuai maka akan menarik pelanggan pesaing untuk beralih kemereknya. 2) Strategi Pcngcmbangan Pasar Strategi pengembangan pasar adalah memperkenalkan produk yang sudah ada ke wilayah geografis baru (David, 2000). Strategi ini cocok diterapkan untuk Apiari kan:na produsen madu yang ada sekarang ini hanya mampu memenuhi pennintaan konsumen 8.800 ton/tahun, sedangkan pe1mintaan konsumcn akan kebutuhan madu semakin meningkat sekitar 25.000 ton/tahun. Dilihat dari pertumbuhan penduduk yang semakin pesat pada tahun 2000 adalah 203.025.313 jiwa (BPS,2000), maka Indonesia 113
merupakan konsumen potensial dan ha! ini merupakan peluang besar bagi
Apiari untuk
mengembangkan unit usahanya.
Strategi
pengembangan pasar dapat dilakukan oleh Apiari dcngan cara memaksimalkan kapasitas produksi madu yang selama ini Apiari hanya man1pu mcnghasilkan 40 ton/tahun dari total pcrmintaan konsumen sekitar 75 ton/tahun. Selain meningkatkan kapasitas produksi Apiari juga harus menggunakan teknologi tepat guna sepcrti menggunakan mekanisasi pada proses pengemasan, dehidrator dan ekstraktor elektrik yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam proses produksi. Menambah dan melakukan kerja sama dengan distributor serta membuka lebih banyak factory outlet merupakan salah satu cara dalam mcngembangkan pasar. 3) Strategi Pengembangan Produk Strategi pengembangan produk adalah mencari kenaikan penjualan dengan memperbaiki produk atau jasa dan teknologi yang sudah ada atau pengembangan yang baru (David, 2000). Strategi ini
dapat
diterapkan oleh Apiari Pramuka dengan cara melakukan diferensiasi produk dikarenakan masih banyak keanekaragaman flora yang belum dieksploitasi yang dapat menghasilkan madu serta meningkatkan hasilproduk perlebahan yang lain seperti wax, propolis, clan koloni lebah. Serta melakukan kerjasama dengan lembaga penelitian dalam mengembangkan produk. 114
b. Strategi S-T Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan tmtuk mengatasi ancaman, maka alternatif' strategi yang ada unluk ini, ialah: l) Menggunakan teknologi tepat guna, ha! ini dilakukan oleh Apiari dengan cara merubah proses pengemasan yang manual kedalam proses mekanisasi, memperbaiki bentuk kemasan menjadi lebih menarik, melakukan inseminasi buatan untuk ratu, penggunaan ekstraktor elektric pada saat panen. 2) Meningkatkan keunggulan produk melalui kualitas, kuantitas dan kontiunitas sesuai standar Sil. Mempertahankan kemurnian dan keaslian madu tanpa harus menurunkan kadar air dalam madu. Meningkatkan kapasitas produksi agar dapat mempertahankan dan meningkatkan volume penjualan. Mengatur sistem persedian madu agar dapat memenuhi kebutuhan madu walaupun di luar musim panen. 3) Strategi integrasi ke depan yaitu : memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas distributor atau penge1;er (David, 2000). Strategi ini dapat dilaksanakan dengan menambah kerja sama dengan pedagang perantara didalam menjual produk Apiari Pramuka. 4) Menambah jumlah fact01y outlet yang ada agair konsumen dapat dengan mudah membeli produk-produk hasil perlebahan langsung dari Apiari.
5) Strategi integrasi ke belakang yaitu : mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok. Strategi ini dapat dilaksanakan dengan menambah atau menjalin ke(ja sama dengan pemasok yang potensial, ha! ini dilakukan untuk menghindari keterlambatan pensuplaian pada saat Apiari membutuhkannya serta mengurangi ketergantungan terhadap rntu pemasok. Sehingga proses produksi tidak terhambat. Strategi ini dapat juga dilaksanakan dengan memaksimalkan kapasitas produksi sehingga Apiari dapat mensuplai sendiri bahan baku yang dibutuhkan. 6) Pertahankan keaslian dan kualitas produk dan harga yang sesuai mutu
produk. Dengan mempe1tahakan keaslian dan kualitas produk maka konsumen tidak akan mudah berpaling ke produk pesaing, begitu juga dengan penetapan harga harus sesuai mutu sehingga konsumen tidak merasa dirugikan. c. Strategi W-0
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada, maka altematif strategi yang dapat digunakan adalah: l) Memaksimalkan kapasitas produksi sehingga akan menghilangkan atau mengurangi ketergantungan terhadap pemasok dan dapat memenuhi permintaan konsumen secara kontiyu.
116
2) Membuat lembaga R&D untuk mengembangkan u:saba atau bekerja sama dengan lembaga penelitian dalam usaba peningkatan mutu produk dan menciptakan suatu sistem proses produksi yang tidak membutuhkan waktu lama. 3) Memperbaiki fasilitas dan bentuk kemasan sehingga lebih menarik dan proses pengemasan menjadi lebih efektif. 4) Melakukan pelatihan enterprewiersh/f' U11tuk karyawan sehingga timbuljiwa kewirausabaan pada diri masing-masing karyawan. 5) Mengitensifkan promosi baik dengan kerja sama d.engan pihak yang memiliki kepentingan yang sama atau dengan melakukannya sendiri melalui media elektronik atau media cetak sehingga prod.uk semakin d.ikenal oleh masyarakat luas. 6) Membentuk sistem informasi pemasaran tersendiri untuk perusahaan sehingga informasi mengenai pemasaran mudab didapat serta diakses oleh bagian pemasaran sehingga d.apat digunakan sebagai dasar pengan1bilan keputusan. 7) Perbaikan sistem pengambil keputusan yang tidak hanya me11U11ggu top
management/kepala
pimpinan
untuk
memutuskan
segala
sesuattmya.
117
d. Strategi W-T Strategi meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman, maka altematif strategi yang dapat diterapkan adalah: I) Penggunaan
teknologi
tepat
guna
hal
ini
dilakukan
untuk
mengoptimalkan proses produk dan meminimalkan proses produksi yang lama serta mengantisipasi ancaman laju pertumbuhan dan perubahan teknologi yang cepat. 2) Memaksimalkan kapasitas produksi, sehingga dapat memenuhi pem1intaan konsumen secara keselurnhan. 3) Menjalin kerja sama dengan pemasok dalam menjaga kualitas, kuantitas dan kontiunitas bahan baku yang dibutuhkan. 4) Memperluas pemasaran pada wilayah-wilayah potensial 5) Mengintensifkan promosi. 6) membuat lembaga R&D untuk mengembangkan usaha atau bekerja sama dengan lembaga penelitian didalam menemukan inovasi atau dalam mengembangkan usaha.
4. Analisis Bauran Pemasaran Strategi pemasaran yang dijalankan oleh Unit Usaha Apiari Pramuka dapat diuraikan menurut konsep balll'an pemasaran, yaitu : bauran produk, bauran harga, bauran distribusi dan bauran promosi.
118
a. Bauran Produk Dalam bauran produk ada beberapa ha! yang l\arus diperhatikan, yaitu: mutu produk, keragaman produk, merek produk, kemasan dan ukuran produk
1) Mutu Produk Keaslian dan kualitas produk Apiari Pramuka dapat dibuktikan ha! tersebut sudah dibuktikan melalui uji coba laboratorium yang bekerja sama dengan jurusan Kimia FMIPA !PB. Hasil analisis uji coba madu dapat dilihat pada tabel 9 di bawah ini Tabel 9 Hasil Analisis ... ... Madu .... ... NO
......
·----·-
-------
1 2
-oo-o=o-.=:=-==:=o·.c·~~"-
PARAMETER ..
..... ---·- ·--
--
PERSY ARA TAN SII-86 .......... ------------
--··-
Kadar air Keasaman
Enzim diastase Hidroksimetil rurfural --5 Kadar abu 6 Gula oereduksi Sukrosa 7 8 Padatan tak la rut 9 Asam benzoat ----· 10 Logam: Fe(ppm) Zn Pb Cu .• .... 3 4
---------------~--·
1 2 --------·-- ·-· 21.68 18.85 13.97 8.94
-
Maks. 25% Maks. 40 ml NaOh 1 N/kg____ .. Min.3 DN Maks. 40 mg/kg .....
,.,
--·
-----
-- ·-··
---·-·
SAMPEL
- ---··--
"
6.06 0.23
3 18.85 20.03
4 20.31 7.65
·-·- ,o,,·o··
5 24.78 5.6
------------..··---- - ---- .. ··-·--- ---.--------.-•33.94 5.31 - - 4.51 19.17 - - - ·----------'"''""
0.19
9.53
1.65
0.15
0.23 0.27 0.11 73.83 69.74 73.66 ·-------· 4.96 ·-------------· 2.19 -----------·3. 14 ' 0.02 0.04 0.03
------------~-
Maks. 0.5 % Min. 60% Maks.10% Maks. 0.5 %
0.30 67.82 2.80 0.03
0.28 74.27 2.28 0.02
-
-
-
-
-
-
0.50 1.03
0.82 1.93
0.37 0.79
0.64 1.22
1.02 8.62
0.25
0.02
-
--
.
-
Sumbcr : Apiari pramuka, Cibubur Jakarta Timur, 1999.
119
2) Keragaman Produk Selain produk madu, Apiari pramuka juga rnemproduksi lilin malam (Wax), propolis, racw1 lebah (Bee venom) dan koloni lebah. Namun penjualan Jilin malam dan propolis dilakukan hanya berdasarkan permintaan hal tersebut dikarenakan pihak Apiari Pnm1uka belum dapat memproduksi secara kontinu dan harga tersebut · relatif lebih mahal di banding dengan produk lebah lainnya. Untuk racilll lebah (Bee venom) digunakan untuk pengobatan sengatan lcbah untuk koloni lebah dijual per kotak dan setiap kotak bcrisi 300 lcbah yang terdiri dari ratu, pejantan dan kbah pekerja.
3) Merck Produk Produk Apiari di beri nama merk "MADU APIARI PRAMUKA". Mcrek diletakkan pada label botol madu yang akan dijual.
4) Kemasan dan Ukuran Produk 2cngemasan madu dimasukan dalam botol dengan berbagai ukw·an. Untuk ukuran isi botol terdapat perbedaan antara yang di jual langsilllg ke konsW11en dengan yang di jual kepada agen perantara (pengecer). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 10.
b. Bauran Harga Harga merupakan bauran pemasaran yang mendatangkan penghasilan. Pcnctapan harga mempakan suatu keputusan bauran pemasaran yang sang:at mencntukan. karcna harga dapat mempengaruhi tingkat keuntungan 120
yang diperoleh perusahaan. Perusahaan harus memikirkan lebih lanjut strategi penetapan harga untuk memperlancar penjualan produknya. Kebijakan
harga yang ditetapkan oleh perusahaan akan berpengaruh
kepada pelanggan, pesaing dan konsumen akhir. Tujuan dari penetapan harga yang dilakukan oleh Unit usaha Apiari Pramuka adalah agar Apiari dapat mencapai keuntungan bersih sebesar 10%. Ada beberapa unsur yang diperhatikan dalam penetapan bauran harga, yaitu prosedur penetapan harga, penrntuan harga produk yang sesuai mutu dan potongan harga (discount). Penetapan harga jual yang dilakukan Unit usaha Apiari Pramuka adalah dengan metode harga biaya plus (cost plus
pricing method), yaitu harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya produksi per unit ditambah margin keuntungan yang diinginkan. Penentuan harga juga disesuaikan dengan mutu produk, ukuran (volume) produk dan jenis produk, untuk lebih jelas mengenai harga-harga produk Apiari Pramuka dapat dilihat pada tabel 10. Jika dibandingkan dengan unit usaha madu yang lainnya harga yang ditetapkan Apiari Pramuka sebanding dan sesuai dengan mutu, ukuran (volume) dan jenis produk, untuk lebih jelas harga mengenai pesaing madu dapat dilihat pada lampiran 12. Potongan harga (discount) digunakan untuk penjualan kepada agen perantara, yaitu Apiari Pramuka memberikan discount sebesar I 0% dari harga normal atau harga penjualan ke konsumen yang telah ditentukan. 121
Untuk lebih jelas penentuan harga dapat dilihat pada tabel 10. Discount diberikan oleh Apiari untuk setiap pembelian madu minimal 6 botol madu untuk semua jenis madu dan untuk semua jenis ukuran Tabel 10 p Daf tar Harga en.1ua Ian Md a u, Kemasan Dan Ulmran p ro duk NO l
2
3
4
5
6
JENlSMADU Bunga Kapuk/Karet : Ukurnn 3 KG/botol
Harga Agen Harga Satuan (DalamRuoiah)
Harga Konsumen Harga Satuan (Dalam Ruoiah)
l 10.000
l 10.000
Ukuran 600 ML/botol Ukuran 350 ML/botol Ukuran 300 ML/botol
35.000
-
35.000 20.000
17.500
-
Ukuran 100 ML/botol Ukuran curah (kiloan) min 100 KG Bunga Mangga/Lokal/Mahoni I Jamblang/Belimbing/Multiflora/Kopi/ Jambu Mede/Coklat/Durian/Apel Ukuran 3 KG/botol Ukuran 600 ML/botol Ukuran 350 ML/botol Ukuran 300 ML/botol Bunga Klengkeng/Sonokeling: Ukuran 3 KG Ukuran 600 ML/botol Ukuran 350 ML/botol Ukuran 300 ML/botol Madu Super (madu + tepung sari+ royal jelly) : Ukuran 3 KG Ukuran 600 ML/botol
6.000 35.000
6.000 35.000
110.000 35.000
i 10.000 35.000 20.000
Ukuran 350 ML/botol Ukuran 300 ML/botol Madu Royal jelly (madu +royal jelly) : Ukuran 3 KG Ukuran 600 ML/botol Ukuran 350 ML/botol Ukuran 300 ML/botol Madu Pollen (madu + tepung sari)/Nanas/Rambutan/Kaliandrn : Ukuran 3 KG Ukuran 600 ML/botol
17.500
-
125.000 45.000
140.000 45.000 27.500
22.500
-
140.000 45.000
140.000 45.000
-
27.500
22.500
-
125.000 40.000
125.000 40.000 25.000
20.000
-
125.000 40.000
125.000 40.000
-
122
I
7
Ukuran 350 ML/botol Ukuran 300 ML/botol Bee Pollen (tepung sari bunga) Ukuran I Ons (butiran/granular) Ukuran I KG (butiran/granular) Ukuran Pies 75 Gr (tepung halus) Ukuran I KG (tepung halus)
8
9 IO 11
Royal Jelly : Ukuran I KG Ukuran 250 Gram Ukuran 75 Gram Ukuran 25 Gram Madu Parcel Selai Pollen Madu Dalam Sarang : Ukuran pies besar Ukuran pies sedang Ukuran oles kecil
-Sumber : Unit Usaha Apian Pramuka, 2003
-
25.000
20.000
-
25.000
25.000
250.000 30.000 400.000
250.000 30.000 400.000
1.600.000 400.000 120.000 40.000 20.000 40.000
1.600.000 400.000 120.000 40.000 20.000 40.000
100.000 80.000 75.000
100.000 80.000 75.000
c. Bauran Distribusi Jalur pemasaran Unit Usaha Apiari Pramuka dilakukan oleh 2 jalur pemasaran yang dapat dilihat pada gambar 7 di bawah ini.:
Produsen a..,._ _ _ _
...-~~~~~~~~-~--.1-~_.·~nsumen
_.1----+-I
Agen Perantara/Pengecer
J .
I
Gambar 7: jalur distribusi Apiari Pramuka Jalur pertama, konsumen membeli langsung ke produsen (Unit Usaha Apiari Pramuka)karena apiari memiliki factory outlet sendiri dan karena Apiari sudah memiliki pelanggan tetap yang datang atau membeli langsung kefactory outlet Apiari. Jalur kedua, produsen menjual ke agen perantara/pengecer yang seterusnya menjualnya ke konsumen. Umumnya agen perantara/pengecer 121
adalah toko-toko, apotik, koperasi, dan beberapa mini market. Pemilihan agen
perantara/pengecer
menguntungkan
dan
oleh
membantu
Apiari
Pramuka
Apiari
dianggap
Pramuka,
karena
sangat agen
perantara/pengecer membantu menyalurkan produk dan membentuk komponen penting dari sistem penyerahan nilai dari sebuah unit usaha dalam usahanya untuk menciptakan hubungan denga11 pelanggan yang memuaskan. Sistem pembayaran yang dilakukan antara Apiari dan pembeli dapat dilakukan dengan tunai. Pembayaran dengan sistem tunai
dan sistem
kongsinasi. Sistem tunai berlaku bagi pembeli yang melakukan transaksi pembeli langsung di factory outlet miliki Apiari Pramuka. Sedangkan sistem pembayaran kongsinasi berlaku untuk agen perantara/pengecer, yaitu pembayaran dilakukan setelah produk yang diambil laku terjual, dengan periode pembayaran yang telah disepakati dan waktu yang disepakati, sistem pembayaran ini tidak terlalu menguntungkan, karena adanya sistem tunggu pembayaran dan Apiari Pramuka akan menerima pembayaran jika produk yang diambil oleh agen perantara/pengecer laku terjual dengan periode pembayaran yang telah disepakati dan waktu yang disepakati.
124
d. Bauran Promosi
Promosi dilakukan melalui brosur, media cetak. dan elektronik. Promosi yang dilakukan melalui media elektronik dilakukaan Apiari Pramuka dengan sistem kerja sama dengan pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama dengan Apiari. C. IPilihan Alternatif Strategi 1. Alternatif Strategi Jangka Pendek
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil kuesioner unit usaha Apiari Pramuka, maka alternatif pilihan strategi bauran pemasaran (marketing mix) terpenting yang harus mendapatkan fokus perhatian dari pengusaha adalah bauran produk dan bauran promosi. Bauran produk yang perlu dipertahankan adalah keaslian dan kualitas produk dan melakukan diferensiasi produk serta memperbaiki kemasan produk agar menjadi lebih menarik. Untuk bauran promosi hal yang harus diperhatikan adalah dengan mengintensifkan promosi agar masyarakat lebih mengenal produk-produk Apiari. Promosi dapat dilakukan melalui media cetak atau elektronik dan promosi bisa juga dilakukan cara kerja sama dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama dengan Apiari. Pilihan alternatif strategi jangka pendek yang disarankan kepada unit usaha Apiari Pramuka dengan menjalankan strategi-strategi yang telah direkomendasikan dalam matrik SWOT,
yailu pemilihan strategi jangka
pendek disesuaikan dengan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh Apiari 125
dengan cara mengeksploitasi kekuatan dan peluang yang dimiliki, sehingga dalam waktu yang relatif singkat Apiari dapat mengembar.gkan usaha, maka pilihan alternatif strategi untuk jangka pendek adalah sebagai berikut: a. Strategi penetrasi pasar b. Strategi pengembangan pasar. c. Strategi pengembangan produk. d. Memaksimalkan kapasitas produksi. e. Memperbaiki fasilitas dan bentuk kemasan. f.
mengintensifkan promosi.
g. Melakukan pelatihan enterpreneurship untuk karayawan. h. Perbaikan sistem pengambilan keputusan. 1.
Pemanfaatan teknologi tepat guna.
j.
Meningkatkan keunggulan produk dengan mempertahankan kualitas dan keaslian produk.
k. Menjalin kerja sama yang baik dengan pemasok untuk menjaga kualitas, kuantitas dan kontiunitas bahan baku yang dibutuhkan. I.
Memperluas pasar pada wilayah-wilayah potensial.
Semua strategi ini dapat dilaksanakan Apiari dikarenakan adanya faktor kekuatan dan faktor peluang yang sebelumnya sudah teridentifikasi.
126
2. Alternatif Strategi Jangka Panjang Alternatif strategi jangka panjang yang disarankan kepada unit usaha Apiari Pramuka, adalah strategi yang direkomendasikan dalam matrik SWOT, yaitu dcngan mcnggunakan stratcgi-stratcgi yang mcmbutuhkan invcstasi besar. Beberapa alternatif strategi jangka panjang yang direkomendasikan, yaitu: a. Membuat lembaga R&D untuk mengembangkan atau bekerja sama dengan
lembaga penelitian dalam usaha peningkatan mutu
dan
menciptakan suatu sistem proses produksi yang tidak membutuhkan waktu Jama. b. Membentuk sistem pemasaran informasi tersendiri untuk perusahaan sehingga informasi mengenai pemasaran mudah didapat serta diakses oleh manajemen
pemasaran
sehingga
dapat
digunakan
sebagai
dasar
pengambilan keputusan. c. Melakukan strategi integrasi ke depan. d. Menambahjumlah/actory outlet. e. Melaknkan strategi integrasi ke belakang.
127
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kcsimpulan I. Apiari Pramuka adalah salah satu unit usaha yang bergcrak dalam bidang
budidaya dan pemasaran produk-produk basil perlebahan. Hasil perlebahan yang diproduksi adalah lilin malam, Bee venom, propolis,, koloni lebah, dan madu. 2. Identifikasi faktor internal perusahaan meliputi kekuatan dan kelemahan terdiri dari empat variabel yaitu: keuangan, produksi, sumber daya manusia dan pemasaran. Sedangkan identifikasi faktor eksternal meliputi peluang dan ancaman terdiri dari delapan variabel yaitu: pemerintah/politik, pelanggan, teknologi, sosio ekonomi, pemasok, perantara pemasaran, pesaing dan alam. 3. Dilihat dari total skor matrik !FE yaitu: 4,292 diatas rata-rata (3,0) menunjukkan perusahaan memiliki posisi internal yang kuat, artinya lingkungan internal Apiari Pramuka yang berupa keuangan, produksi, sumber daya manusia/organisasi dan pemasaran yang kuat serta dapat mempermudah Apiari Pramuka dalam mengembangkan usahanya kearah yang lebih baik. Sedangkan dilihat dari total skor matrik EFE 4,018 diatas rata-rata (3,0),hal ini menunjukkan perusahaan secara efoktif memanfaatkan peluang yang ada dan meminimalkan pengaruh negatif potensial dari ancaman eksternal perusahaan.
4. Bauran pemasaran yang dilakukan Apiari meliputi: Bauran produk .
Bauran produk yang harus mendapat perhatian, yaitu mutu produk, keraganrnn produk, merek produk kcmasan dan ukuran produk. Bauran harga, hal yang harus diperhatikan penetapan harga, penetapan harga yang
sesuai mutu produk dan potongan harga. Penetapan harga j ual yang dilakukan Unit Usaha Apiari Pramuka dengan metode harga biaya plus dan potongan harga digunakan untuk penjualan kepada agen perantara sebesar I 0%. Bauran distribusi, terdapat dua jalur distribusi, pertama konsumen membeli langsung ke Apiari, kedua produsen menjual ke agen perantara yang setemsnya menjualanya ke Konswnen . Bauran promosi dilakukan melalui media cetak atau elektronik atau bisa juga bekerja sama dengan pihak yang mempunyai kepentingan yang sama. 5. Pilihan altematif strategi untuk bauran pemasaran yang harus mendapat perhatian adalah bauran produk dan bauran promosi. 6. Pilihan alternatif strategi untuk jangka pendek yang disarankan kepada unit
usaha Apiari pramuka dengan menjalankan strategi yang sesuai dengan faktok-faktor
kekuatan
dan
peluang
yang
dimiliki
dengan
cara
mengeksploitasi peluang dan kekuatan yang dimiliki sehingga seperti yang direkomendasikan dalam matrik SWOT, sehingga dalam jangka pendek Apiari dapat memperbaiki usahanya.
129
7. Pemilihan altematif strategi jangka panjang berdasarkan alternatif strategi yang telah direkomendasikan dalam matrik SWOT, yaitu alternatif strategi yang memiliki investasi besar dan mempunyai waktu yang relatif lama sehingga dalam jangka waktu panjang altematif ini sangat berpengaruh dalarn pemgembangan usaha Apiari B.
Saran Untuk jangka pendek hendaknya Apiari melaksanakan strategi yang telah direkomendasikan dalam matrik SWOT, yaitu : 1.
Memaksimalkan kapasitas produksi yang dimilikinya sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap pemasok dan dapat memenuhi permintaan konsumen secara kontiyu. Untuk memaksimalkan kapasitas produksi hendaknya Apiari menggunakan teknologi tepat guna didalam usahanya, seperti penggunan ekstraktor elektrik pada saat panen, penggunaan alat dehidrator, inseminasi buatan untuk ratu dan mekanisasi proses pengemasan. Selain itu peningkatan kualitas dan mempertahankan keaslian produk, dengan tetap menggunakan standar Sil yang telah ditetapkan dan menjalin ke1ja sarna yang baik dengan pemasok dalam menjaga kualitas, kuantitas dan kontiunitas bahan baku yang dibutuhkan.
2.
Melakukan strategi penetrasi pasar dengan cara meyakinkan pelanggan untuk membeli produk lebih banyak, meyakinkan pelanggan tentang manfaat clari produknya dan menarik pelanggan pesaing untuk beralih ke 130
mereknya. Selain itu dapat dilakukan strategi pengembangan pasar dan pengembangan produk dengan cara memperluas pemasaran pada wilayahwilayah potensial dan melakukan diferensiasi produk. 3.
Perbaikan aspek sumber daya manusia seperti: melakukan pelatihan entrepreuneurship untuk karyawan sehingga timbul jiwa kewirausahaan
pada diri masing-masing karyawan serta perbaikan sistem pengambilan keputusan sehingga tidak menunggu top management dalam mengambil keputusan Untuk jangka panjang hendaknya Apiari melaksmrnkan strategi yang direkomendasikan dalmna matrik SWOT seperti : 1. Melakukan strategi integrasi ke depan, dengan cara menambah kerja sama dengan agen perantara/pengecer dan menambah jumlah.fc1c/01y outlet yang telah ada dan melaksanakan strategi ke belakang, dengan cara menambah kerja sama dengan pemasok sehingga mengurangi ketergantungan terhadap satu pemasok. 2. Membuat lembaga R&D atau bekerja sama dengan lembaga penelitian untuk meningkatkan mutu dan menciptakan sistem proses produksi yang tidak membutuhkan waktu lmna 3. Membentuk sistem informasi pemasaran, sehingga informasi yang diperoleh dapat digunakan olch bagian pcmasarm1 unr:uk dijadikan dasar dalmn pengmnbilm1 keputusan 131
DAFTAR PUSTAKA
Analisis Usaha Madu, Http:\www.bi.go.id. 23 Desember 2003 Badriyah, Strategi Optimalisasi produksi Madu Kemasan pada Pusat Perlebahan Nasional Parung, Bogor. ( Bogor: Jurusan Sosial Ekonomi lndustri Pertanian Fakultas Pertanian !PB, 2003) Biro Pusat Statistik. Laporan perekonomian Indonesia 2002 (Jakarta: BPS 2002) David, Fred R. Manajemen Strategi (konsep),Ed 7 (Jakarta: Prehallindo, 2004) Devi Indriani, Theresia. Analisis Strategi Pemasaran Distributor Buah Segar 'Studi Kasus pada PT Moena Putra Nusantara, Jakarta. ( Bogor: Jurusan Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB, 2002) Fatimah. Analisis Bauran Pemasaran Telur Asin Brebes 'Studi Kasus di Kelurahan Brebes dan Kelurahan Limbangan Wetan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah'. (Bogor: Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Pertanian . Fakultas Petianian IPB 2002) Fitriana, Elvia. Analisis Strategi Pemasaran Buah Segar 'Studi Kasus Di Toko Buah "Tropis'', Bekasi' (Jakarta: Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian Borobudur 1997) Hartyasning. Analisis Strategi Pengembangan Bisnis Produk Bihun Instan pada PT Kuala Pangan, Citereup Bogor ( Bogor : Jurusan Ilmu Sosial Pertanian, Fakultas Pertanian IPB, 2001) Hunger, J David. Thomas L Whelen. Manajemen Strategi ( Y ogyakarta: Adi Yogyakarta, 2001) Keajaiban Lebah Madu, Http:/ahanifah.blogspot.com. 05 Agustus 2004. Kinner, Thomas C. James R Taylor. Rise/ Pemasaran Pendekatan Terpadu. Jilid I. Ed. 3 ( Jakarta: Erlangga, 1988) Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran, Analisis, Permasalahan, Jmplementasi dan Kontrol, Jilid I Ed. 9 (Jakarta: Prehallindo, 1999) --~
AB Susanto. Manqjemen Pemasaran di Indonesia (Jakarta: PT Gramedia Utama, 2000) 132
___ ,Garry Amstrong. Dasar-dasar Pemasaran: principle o.fmarketing (Jakarta: Prehalindo, 1997) KWARNAS Pramuka, Sejarah singkat Pusat Apiari Pramuka Th. 1971-1982 (Jakarta: KW ARNAS Pramuka, 1989) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor. 1985 Tentang Perlindungan Hutan (Departemen Kehutanan RI) Pusat Perlebahan Pramuka, Petunjuk Petemak Lebah Keluarga Lebah /Koloni (Jakarta: Apiari Pramuka, 2002)
___, Lebah Madu, Cara Beternak dan Pemanfaatan (Jakarta: Penebar Swadaya, 2003) --~
Sekelumit Informasi dan Manfaat Madu Sebagai Food Suplement dan Obat, Bee pollen Sebagai Intisari Kehidupan, Royal jelly Sebagai Natural Health Food (Jakarta: Apiari Pramuka, 2002)
Pusat Penelitian Kependudukan UGM, Proyeksi Penduduk Indonesia 1990-2050 (Yogyakarta: Universitas Gajahmada, 1992 ) Rangkuti, Fredy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi Konsep Perencanaan Strategi Untuk Menghadapi Abad 21 (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002) Soerodjotanojo, Dkk. Membina Usaha Jndustri Ternak Lebah Apis Melifica (Jakarta: Balai Pustaka, 1980) Salim, Ahmad. Analisis Strategi Pemasaaran Ekspor Crude Palm Oil (CPO) Indonesia 'Studi Kasus Kantor Pemasaran Bersama PT. Perkebunan Nusantara' (Jakarta: Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Sains Dan Teknologi UIN 2004) Wawas, Dede. Analisis Strategi Pemasaran Susu Segar Dalam Upaya Peningkatan Nilai Volume Penjualan 'Studi Kasus Pada Perusahaan Susu Yakoob Zmistan' (Jakarta: Jurusan Sosial Ekonomi Pe1ianian. Fakultas Pertanian Borobudur 2003)
Yusanto, Ismail, et all. Menggagas Bisnis Islami (Jakarta: Gema Insani Press, 2002) 133
Lampiran 1:
KUESIONER UNTUK MATRIKS EFE IFE
I. Pemberian Nilai Peringkat Terhadap Kelmatan
Responden :
Jabatan
•!• Petunjuk pengisian Pemberian nilai peringkat didasarkan pada kekuatan perusahaan dibandingkan dengan pesaing utama atau rata-rata industri dengan cara memberikan tanda (-.J) pada pilihan bapak/ibu. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut :
>
Nilai 5: Jika faktor tersebut sangat baik dibandingkan dengan perusahaan pesaing.
>
Nilai 4: Jika faktor tersebut diatas rata-rata baik bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing.
>
Nilai 3: Jika faktor tesebut rata-rata baik bila dibandingkan dengan perusahaan lain.
>
Nilai 2: Jika faktor tersebut dibawah rata-rata baik bila dibandingkan dengan perusahaan lain.
>
Nilai 1: Jika faktor tesebut sangat buruk bila dibandingkan dengan perusahaan lain.
Menurut bapak/ibu bagaimana kondisi perusahaan bila dibandingkan dengan perusaan pesaing utama atau rata-rata industri dalam ha! faktor-faktor kekuatan yang dimiliki perusahaan :
134
5
FAKTOR PENENTU
I
Nilai pcnjuahm semakin meningkat Adanva biava dan modal sendiri Kondisi keuangan perusahaan vang stabil
v
2 3
'
v
tinooj Produksi vang tcoat waktu Fasilitas eroduksi yang modern Adanya pekerja yang teran1pil dan bcroengalan1an Menciptakan lapangna kerja yang oroduktif Kcpcn1impinan yang handal
Kuruawan vane sctia Rcsponsif karyawan terhadap pcrubahan Jalur distribusi vmrn: cfcktif Memiliki facton• outlet sendiri
\
'/
'
v
I
2 3
"
\
I
2
4 5
I
2
3 4
5 I
2 3
'/
' v ' v '/
v
" '/
"v
\
'
\
"
\
v
"'/v
'
\
"
'/
v
3 5
"
' v v
"
Produk yang asli dan berkualitas Sistem pclayanan yang baik
Adanya penentuan harga produk vanu: scsuai mutu oroduk.
" '' "
v \ v ' v " v \ '/v
v
4 3 4
\ v
"v
v
Adanxa Eangsa oasar vang iclas
2
' v \ vv v '
"' "
v
I
v ' v '/
Kemampuan teknis produksi yang
4 5
v
'/
" "
v
2. Pemberian Nilai Peringkat Terhadap Kelemahan Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut : )>
Nilai 5: Jika faktor tersebut sangat lcmah dibandingkan dengan perusahaan pesaing.
)>
Nilai 4: Jika faktor tersebut diatas rata-rata lemah bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing.
)>
Nilai 3: Jika faktor tesebut rata-rata lemah bila dibandingkan dengan perusahaan lain.
)>
Nilai 2: Jika faktor tersebut dibawah rata-rata lemah bila dibandingkan dengan perusahaan lain.
)>
Nilai 1:Jika faktor terse but sangat tidak lemah bila dibandingkan dengan perusahaan lain.
135
4 5
Menurut bapak/ibu bagaimana kondisi perusahaan bila dibandingkan dengan pernsahaan pesaing utama atau rata-rata industri dalam hal faktor kelemahan yang dimiliki pernsahaan berikut : I
2
5 3
4 5
~
~
~
~
FAKTOR PENENTU Adanya sisten1 bagi ha<>il penjualan /laba dcngan KWARNAS Alokasi modal kcrja dan investasi vanf! kecil Produksi yang
I
2
4 3
4 5
I
2
3 3
I
2
4 5
l
2. 3 4 5
I
2 3 4 5
'i
v
'i
v v
v
v v
'i
'i
'i
bergantung pada musim
v v v v v
Proses produksi lama Belum ada lcmbaga R&D dalam mcngembangkan
us aha pengemasan Fasilitas van!! manual Kapasitas produksi belum maksin1al Unit usaha yng masih dibawah naungan KWARNAS Pengambilan keputusan vane bersifat sentralisasi Kurangnya wawasan enJrepreuneur dari karvawan belum Promosi intensif/kurang Kurang inovatif dalam mengemas produk Pemasaran beIum optimal Bel um adanya sistem pe1nasaran infonuasi tersendiri pad a
'i
'i
'i
'i
'i
v v
v
"
v
'i
'i
'i
'i
'i
'i
'i
v
v
'i
v
v
"
v v 'i
'i
'i
'i
v
'i
v v
'i
v
'i
v
'i
'i
'i
v v v
v v v
v
v
"
v v
oerusahaan
3. Piemberian Nilai Peringkat Terhadap Peluang Pembedan nilai peringkat didnsarknn padn keterangnn berikut ; )»
Nilai 5: Jika perusahaan mempunyai kemampuan
yang hebat (amat baik)
dalam meraih peluang tersebut. J» Nilai 4: Jika perusahaan mempunyai kemampuan
yang
diatas rata-rata
dalam meraih peluang tersebut. nli
~
Nilai 3: Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang rata-rata dalam meraih peluang tersebut.
~
Nilai 2: Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang dibawah rata-rata dalam meraih peluang tersebut.
~
Nilai I:
.Tika perusahaan mempunyai kemampuan yang sangat jclck dalam meraih peluang tersebut.
Menurut bapak/ibu bagaimana kondisi perusahaan bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing utama atau rata-rata industri dalam hal meraih faktor-faktor peluang yang dimiliki perusahaan berikut.
5
FAKTOR PENENTU
1 2 3 4 5
pemerintah yang :bijakan mdukunv budidava lcbah :bijakan pemerintah tnengcnai
-./
anyaknya kcanekaragaman flora di .donesia
3 4 5 1 2 3 4 5
-./
-./
-./
-./ -./ -./
-./
-./
y
1 2
3 4 5
I
I
2
-./ -./
-./
pcmahaman asvarakat akan kcschatan
:,ialinnya hubungan yang baik :nean neda•an• ncrantara Iaecn \ >rjalin hubungan yang baik dengan :dagang Ecrantara (agen)
2
y -./ y -./ y
:sar eningkatnya
:rtu1nbuhan pcnduduk yang pcsat :Cningkalnya kcn1a1npuan day a :Ii mas)_'.arakat
2
-./ -./ -./ -./
:>nsumen baru pada dacrah baru
eningkatnya permintaan madu
I
-./
:rlindunl!an JinakunPan alam
mgsa pasar yang masih luas :nggunaan teknologi produksi 1IH! n1odcm onsentrasi pad a penye1npumaan :cil dan bukan pada penemuan
3
4
-./ -./ -./
-./ -./ -./ -./
-./ y -./ -./ -./
y
y y y
' ' ' ' 'y ' 'y 'y 'y 'y y
y y y y y
v
y y y y
117
3 4 5
4. Pcmberian Nilai Pcringkat Terhadap Ancaman Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut : ~
Nilai 5: Jika faktor ancaman sangat hebat
(amat baik) mempengaruhi
perusahaan. ~
Nilai 4: Jika faktor ancaman diatas rata-rata mempengaruhi perusahaan.
~
Nilai 3: Jika faktor ancaman rata-rata terhadap perusahaan.
~
Nilai 2: Jika faktor ancaman dibawah rata-rata terhadap perusahaan.
~
Nilai 1: Jika faktor ancaman sangat jelek terhadap perusahaan.
Menurut bapak/ibu bagaimana kondisi perusahaan bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing utama atau rata-rata industri dalam hal faktor-faktor ancaman yang mempengaruhi perusahaan berikut :
FAKTOR PENENTU
I
pcrccpatan pcrubahan tcknologi
Laju I
!
Pertun1buhan ckonon1i yang tidak stab ii
I
Pcrubahan
2
v
5 3 4 5
4 I
~
po la
'
beberapa Adanya pemasok yang berada di luar daerah Adanya kompetitor Peluang munculnya pesaing bani cukup besar Kondisi iklim dan cuaca yang tidak danat dinrediksikan Adan ya kcrusnknn alam linokunoan
'
pengeluaran konsumen
I ; i
7 l
2 3 4 5
'
'
'
"'
v
'
v
"
v
3 2 3 4 5
:.r
v v
2 2 3
I
I
4
5
v
'
' '
v
' v
v
"
' ' v
" '
l
'
v
3 4 5
2
-
I- I-
v v
'i
'
I
-J
I I I
'
'
'
138
Lampiran 2: KUESIONER PEMBERIAN BOHOT Tl~RHADAI''
KI~KUTAN
DAN
KELEMAHAN
I. Pcmbobotan Tcrhadap Kckuatan
01111
kclcmahan
A. Pctuujuk l'cngisian Pcmberian nilai didasarkan pada pcrhitungan pcrbandingan bcrpasangan anlara dua faktor secarn relatif bcrdasarkan kepentingan atau pengaruhnya lerhadap unit usaha Apiari Pramuka
B. Contoh: ), "Adanya hiaya dan modal scndiri" (B pada
baris/v•~rlikal)
lcbih pcnting dari
pada "Nilai penjualan semakin meningkat" (A pada kolom/ horizontal), maka nilai I. )..- "Adanyn hiaya dan modal scndiri" (B pada haris/vcrlikal) snma pcnting dari pada "Nilai pcnjualan scmakin meningkat" (A pada kolom/ horizontal), malrn ni lai 2. ;... "Adanya hiaya dan modal scndiri" (B pa
tidak lcbih
pcnting dari pada "Nilai pcnjualan scmakin mcningkal" (A pada kolom/ horizontal), maka nilai 3. Catafan : Cara membaca pcrbandingan
•!• Nilai I : bila lcbih pcnting. •:• Nilai 2 : bila sama pcnting.
•!• Nilai 3 : bila tidak lcbih pcnting. Mcnurul bapak I ibu bagaimana kondisi pcrusahaan bila dibandingkan dcngan pcrusahaan pcsaing utama atau rata-rata industri dalam ha! faktor-f'aktor kckuatan dan kclcmahan yang dimiliki pcrusahaan bcl'ikut: IJ<)
i;;3
u
01· ::> (,)
s---:
" '·
-
..
1:
Ii .
'·
140
Lampiran 5: KlJESIONER l'EMHERIAN HOBOT Tli:IUIADAP PELUANG DAN ANCAMAN
2. Pcmbobotan TcrhmJap Pcluang dan Ancan11111 A. Pctunjuk Pcngisian Pcmbcrian nilai didasarkan pada pcrhit11ngan pcrbandingan hcrpusangan antara dua faktor secara rclatif bcrdasarkan kepentingan atau pengaruhnya tcrhadap unit usaha Apiari Prarnuka.
B. Contoh: }>-
"Kebijakan pernerintah mengenai perlindungan lingkungan alam" (B pada baris/vertikal) lcbih pcnting
dari pada "Kebijakan pemerintah yang
mendukung budidaya lebah madu" (A pada kolom/ horizontal), maka nilai I. }>-
"Kebijakaan pemerintah rnengenai perlindungan lingkungan alarn" (B pada baris/vcrtikal) sam11 pcnting
dari pada "Kchijakan pcmcrintah yang
rncndukung budidaya lcbah madu" (A pada kolo I horizontal), maka nilai 2. r
"Kcbijakaan pcmcrintah mcngcnai pcrlindungan lingkungan alam" (B pada baris/vcrtikal) tidak lcbih pcnting dari pada "Kcbijakan pcmcrintah yang rncndukung budidaya lcbah madu" (A pada kolom/horizontal), maka nilai 3
Catutan : Cara mcmbaca pcrhandingan dimulai dari variabel pada garis
(huruf cctak
miring) tcrhadap kolom I (hurufcctak tcgak) dan harus konsistcn) •:• Nilai I : bila lcbih pcnting.
•!• Nilai 2 : bila sama pcnling. •:• Nilai 3 : bila tidak lebih pcnting. Menurut bapak I ibu bagaimana kondisi pcrusahaan bila dibandingkan dcngan perusahaan pcsaing utama atau rata-rata industri dalam hal fliktor-f'aktor pcluang dan ancaman yang dimiliki pcrusahaan bcrikut : 142
Lampiran 6
KUESIONER PEMBERIAN BOBOT PELUANG --f-B
No - --FaktorSt?';g;ln°_...1
C
..i
E-
.c:;
:..
Fa!
"'"' °"""I IIll[
KebiJ"in II, 11 ! u-, , i I! '""'"""''"'AJ oooolol22 22!z1212!2L 22 22 22 2 Kebijekoopemerin:ahl 1·11'' JI'' I ,.,;:-:~::~;,, 1!1 I ""''"""ao ''"" 1a1 l2bblzl2iolololo!o12bbbbbl2bbblzl2
I I 111, rn rrri
I
i i I I '1 I I11 1i Ij ' !I II I! I !' I ! I[ ITi j 1 '11 l1 1 bis 23 3f23 33f33 11!111 12212 l2/,, 12 ,2;2 I, l2i22 11113 ,I, 1 112132/2 12)2 2!212!2 l2f22i2li ITTTTTf]TJ l•'f-1 'TITTTFJ ii,~, 1111·r1··1111mn-1 I 11111111111 ·1 ii ·111I11 !11111 1111 II lil1l1il,li1i1 I I 1111111, 1111 111 21111I1lzli[,[,[2blzl2l2bbbl1I1!1I1!1l2hbsbl2bl2bl2'2l2i2IJ'2l212'2l2hI1h!JI1!2'2!il1I1!2!2!zl1 1i1I1!211h121212 !2l2!2l2l2l2l2l2l2 l2!2l2l212l2l 1I 11 11111· I I 3 1kon,,meobaru-1· 11·1 ·1 ·1 i I I' I rnm111·1111 ·1·11 ·1 i 1 1 r-~,1 ·11 imn1,.,1·11111··1·1·1 1 I I '!I I 13 ·1111111 daerah r'CJ 2 2 2 2 2 2 2/2lzbla10 o o/ablzbbb/i/2!1)~ i)2/z/2/::/i/2 2 2 t!t 3bbb/2bb/2 2 2 3 3 3.i2 2 3 Jb 3 2/3 3J3!2/2li/2bb 2 3 3 3 1 bbbl, 2 2!2 1/1 l3l3b ,/, 3 2 3 3 3 2 2 312 3lz 2 3 3 311 2
ii ·1
baru
1
nmm1
rpnir-1
J
II
'rl
t
i
,I,,
I
~-~12 2 2 2 2 i 2 2 2 2 2 o oo olo 2 2!2l~Lf2l2!1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 212 2131212 3 3J3i2 2 3 3!3!2 2 3 313!1!2 313 3 1 l 2 2 2 1 1 212 2 1 13l3l3l1l12231 1 3 313121;-~J~ 3 2l2 313 3J21;1~J~l31Jil 111 I I I 11111 I ! I ! ' ! i! j [ [[ 'I 11 5 Pengg"na"" ~:~:=:1s1 212 2 2b 2 2 222_1 3 3 2 212 210 ololclol2.2l2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2l2!1l1 3 3bb 2 31sbb 2 3 3!313 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 1 1 3 313!z 2 2 2 3 1 t 3 2!3 2!2 Jb 3 212 Jb 31212 3bb 211 K<mieri!ra•pada I 11I I I 'II !Ill' I il!li I'[!! I j!liJ'! pe1;yem~~"'"" II'·1· 11 !II I' "I 1 i 11' 1i ' i /" 6teknologikecildan !, l ,I I' I IiI I I j 4
~~~~~~:7oiyang
1
j
1 lyangmen&Jkung
b~::;·""" Menlngke'. .,_,
22
11 2 I
I'
r·r,1·illJl'
I I 2 I IJ
I
I
111,
'J
I
Zs.5
257
"" 297
317
"'-"2 I, ,,1,1,13 33 ,1,1,1, ,,/,, ,j,13lsl2l22 0 03 33 ' " 33 3133 22.2,1 1'312133,,13!313,,l,l,i,i3133 3j33 32 32 ' 22 ,,11 , 2l2l212lzl, 32 113213 131213313 ,,1,IJ,bl22l2 131 ·1·. I 11 ! ! J' i' I '1 I I I II I i I I !! ·'1 11 ![ !' 11! ·I I I 11.I 11 !I [ ·1 ! i I! ;1-1m IlI:11 i I! ! ! . .I ! i · i ! l~mhetao!GI '32 ,1J,, ,1,1,Ji 12222 22 22212I "': 1l1l1110000 02 222 22 ,12111,,1212l22.212122l2l2i2l2i2l222 1122" 111 1111,2121,1,122" 1221211 1122" 122!2i 1i1!Jl2l2id1I 240 jMeningkemye [! I 1/ ! i II I I' I I I I I I ii 11 I I I I J ' 11 ! I I I II!Ii I j 1! 1! I i 11111 Z38 B loennintaanmadufH,' 2 2 2 2!212 2l2l11l1l111l2 2 2 2 2 2 2l2 2/2 .'.~ 11!1 l.11i 2 2 2 2lob Q,O ob 2,!2!1!1 2 2bt2l2l2b!2l212l2 2 2l2!2b 2lz 2 2 2 2 21122 2 3 2l2l2l1l1l2 1tt12312l212/3iz 2 2 2 221 2 izlzk.2i1 ii Pert,mbohiri I i i ' Ji I i i '! ; , •I jI 111 r·1 i' '! I I I IJ 111 ii ',I I i 11 ii.I I I l f1' ill 11 2 2 2 31::J2 212bb12l223 2 2 2 3 2 2 2i2:3;3!2!2!2 3b 3 3 3 3iJ 3 3 3 3 3 o o!olo o 2 3 3i2 2bl3b 3h 31313 13.2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2!z 3 2 2 2 3 2_3 213b 3 2 3 3 3 3 3 3 3131312 313i2 21 941 Meningke\nyi> . II !II,[ !1.1 ill' illl'l 'IJ' i I l!ill ''II Iii II I ,!ll I 10 kemampuan daya t:el i: : · i I l i I ! i ma=arakat fJJ 2 2 2 2!212 2 2131311 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2!2 '" · 1 !1 ,2!z 2!2 2 212 2 2 2 2 212!2 2 o oloio10 2 2!2l2 2!2[2 2 2 2 2lz 2 2 2 2 2 1 112 2l2 1 3 212l2i2lzl2 2 2 2 2 3!2!2!2i2 2 2 2 2 2.2 3 2'212i3l2lz!1 1 254 1 Terjelinnye h"buni)en 11 I / II I 'I f[i i I I I / 11 · / i I ; ' ' 1 · I / 1· : ' I' I / I ! / ' I i i 11 I yengb,,kdeni)en I I I! I 1' " II II I I I 1I I I ' I I I 11 I fpemo;ok fpetemek IjI I ' I I I 11 i j I i : '1 ! ,, I I I ! I ! ADlarilKJ 222 ,IJ22 2l22l111l22 22 222 ,[22!21· d1i2hl1l1122 22 ,121221,122 2'211123J221oolooo2!zi2 12222l1 1122 21 ,I, 11,11 1i11tl111i11121,,I,,\,2322 2121,12!2'112212!1111 225 I I I 11 l !\ - II I l I ! I 11. I rjIIIl l 12f'Terjaiinnya angbelkden''"""ngan )en ! I ' II /II i1 ii II I: I I 222 22122222'111 122 22 222 :. l,1,1, 122 ,11 222 22 22 2l»21 2 ,,11 22 2L 2 lolo1ol02l22 1122 2 1112111,/,I, ,I, I. 111122 ,121 22 22 22 l2!2l1l221211hl 222 1I IBenyak"Y' I ' i i ; I I' I II I I ·11 I i ! / Ii 11 13 lkeanekaragaman I II I I !f I I lnoradlindCM•i"Ml 22l22b!22 22 211122222 22 22lil,12l1,I,11Z,21221222 22 2 2,,1,, 22 23 32 2!2132100 00 02 22 22 121111,l,12!211111222 212 22 22 22 22i2b22b11l1I 240 [F)
7 lpemaharr><>n
masyaraltatakan
I
, ·
1.
I
9pendudukyangpesat
1·
·
1
i
1
I
!
i
11
1
I
:
i l
I IJ JJ t
'
! '
1·
!
•
1
I
II 1· I"
1 !1 1]; i1
1
!
I
J I
T. ;
J
r
,
I
!
1
'!
lebah}yangdiblna
!~::::;~,''"""""
I I' J
::: 22!2~2:, 1
J
,,I,,
ll I
l
1
l'
I I
Lampiran 7 KUESIONER PEMBERIAN BOBOT ANCAMAN No l
Falctm Sll'll~l In Fal
Laju Percepatan
!~rub.ah~~-·
2J2 l2 l3 ls!2 l2 l2 l3 !3 l2!2lzb13 !2 l2l2 hh!2 l2 l2 l2 l2 !2!2'213 ls f2 !2!2!2 b h l1 l1 '2 !2 l2 l2!3 l2 !2 l2 !2 f3!21212 !2!2 IJ l2 l2!2l2l3 l2 l2 !2 !2 l2 ls l2 l2 !2 l2 l2 lo lo!o lo!o 12 !2 l2 l1 l1 !2 l2 l2 l1 l1 l1 !1 l1 h 11 !2 l2l21212 !2 !2
·2121212121212121211111
266
s1s ls ls ls!s ls lsl3 !s ls !31313 I3!2 l2 l2Js ts !1 l1 !11313!21212 !s ls 12 !2l2!s ls ls lsls!J!s ls ls!s lsls lslsls Jsl31sts ls l3ls!s!s ls ls ls ls!s ls 1s 1313 !sis ls !s ls ls ls lsls lolo lo to !0!2 l2 l2 ls ls l212 !2 ls ls!2 l2 l2!3131212
!3 l2 l2 l2l3 l312!2 l2b.f3
'51
31 "'"'~~=::~,, l2bbl313bbbl31312bbl2l3bl2bbl3bbbbl3bbbbl3bbbbbbbbbbbbbbbbbl2b6bl2bl3bbbbl3bbbbbbbbbl3bl2bbbbbbl2bhlololololobbbbbbbbbbbbbhbbbbl3bbbbh13
321
1
Pertumbuhan
2 lekonoml ya!lQ
.,,,,,,
Pen.ibahan po!a
• l:::::~~:.'·11111111111111111111111111111111111ffl11111111111111111111 ...... . I:~:~ ;..;""' 13131312 l21313131, f, I, 1, bl2 I2l2 l2 l2f, I, l2l2 l2 l2 l2 l3l3 l3l2 l2 l1 l1 l1 l2 l213131312 l2 I, l3l3 l2 l2 l3 l3l,l1 I1l3l3 l3 l2 l2l3l,l3 l2 l2 l3 I, I, l2 bl3 l3 I, l2l2 br, l2 bl2 l2 l2bl1 l1 l2 bl2 l1 l1 l1 l1 l1 l1 l1 l2 l2 bbb 666b1213131, 12121313131212 5
!Ad'""· -- l2l2l2 l2l2l2 l2l2 l2 l2 l2 l~l2 l3 l3l2 l2 l2l3I,f2l2 l2 l2l2 l2l2 l2 l3 l3 l2 l2l2l2 l2 l2 l2 l21313131312 l2l2 l313131261,13131313131313"""12" 12!212'212 hh12b12" hl2 l2 l213 l3 l2 l2 l2 bbl2!2 !2 !2bl2 l2 l2l2l21212121212 l2121212 l2 l2 l2 l2l1
295 297
Petuang 6 !mum:u!nya
""'"' "'".'no I, bb bb bbbbbbbb1313b12 bbl3l2b bbl2 l2b l2l2 l2 l2bf2'2l212 f2l2b bbbb bl2 j3 j3j3j2 !2 !3j3 j3 j3j3 j3 j3j3j3j3 j212 l3 l21212121211 l1
l2 !2/111 l2 l2l2 l3!3 l212l2!313121212 [2!212 !2!21212 IO IO
1012121212121212121112
295
!212 !2 lo lolo!olo 12121211 12
280
!3131212 !2!3!2 IO [Ololol2
329
Kond!sl lldlm dan
1
,cuaca yang tldak dapat
dioradik•lkoo /ZI
.!;~:~::::~~
bbbbbbbbbbblzbbl 3bl2l2bbbbl2bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbl2bbbbl2l2bl2l2l2bbbl2bbbbl2l2bbbl2l2l2bbl2bl2h bl2'2'2l1 l1111111 l11112111213l3 l,l,l,l3l,l,l,l,l2l2l2l2ll,l,l2l2l2l,l.l,l,l2l3l,IJ,l2l,l,IJ2l2l3l,l2l2l2l,1,121213f3[3[2[2[2[3f3[2l2l2f3[3[2l2!2l3[3[2!2!213bl2!2!2!3f3f2!2l213l3l2121213l3l2121213l3l2121213l31212l2l3
n 8:
Penilaian Rating Faktor Strategi Internal .Faktor stratcgi Internal
1r Kekuatan
I
Junllah
Ra ta-Ra ta
penjualan semakin meningkat
25
5,0
ya biaya dan modal sendiri
25
5,0
isi Keuangan perusahaan yang stabil
24
4,8
mpuan teknis Produksi yang tcpat \Vaktu
23
4,6
1ksi yang tcpat waktu
25
5.0
las produksi yang inodcm
25
5,0
ya pckcrja yang tcrampil dan bcrpcngalrunan
23·
4,6
iptakan lapangan kerja yang produktif
2-:;
4,6
nimpinan yang handal
2''·'
5.0
twan yang setia
24
4,8
lnsif karyawan terhadap segala perubahan
21.
4,2
distribusi yang efektif
22
4,4
ilikifactory outlet sendiri
22
4,4
ya pangsa pasar yang jelas
25
5,0
1k yang asli dan berkualita<;
2''.>
5,0
n pclayanan yang baik
2'".>
5,0
ya penentuan harga produk yang sesuai rnutu produk
24
4,8
ya sistem bagi hnsil penjualan /laba dcngan K'vamns
24
4,8
:isi modal kerja dan invcstasi yang kccil
17
3,4
lksi yang bcrgmltung dcngru1 1nusin1
20
4,0
:s produksi Jania
20
4,0
n adanya lembaga R&D dalam mengcmbangkan usaha
19
3,8
ltas pengemasan yang manual
25
5,0
sitas produksi yang belum rnaksimal
20
4,0
usaha yang masih dibawah naungan Kwarn as
19
3,8
arnbilan keputusan yang bersifat sentralisasi
19
3,8
ngnya wawasan enterpreneur dari karyawan
16
3,2
tosi belum intensif
19
3,8
ng inovatif dalam mengemas produk
19
3,8
tsaran bclum optin1al
19
3,8
16
3,2
llr Kelemahan
m adanya sisten1 infonnac;i pemasaran tcrsendiri pada pcrusahaan Jun1lah
135,6
145
.ampiran 9:
Penilaian Rating Faktor Strategi eksternal Faktor strategi Eksternal
No Faktor Peluang 1
Kebiiakan oemerintah vanq mendukunr:i budidava lebah Kebijakan pemerintah mengenai perlindungan lingkungan 2 a lam 3 Konsumen baru pada daerah baru 4 Panasa oasar vanah masih luas 5 Pennnunaan teknoloai oroduksi vana modern Konsentrasi pada penyempurnaan teknologi kecil dan bukan 6 nada oenemuan besar 7 Peninakatnva oemahaman masvarakat akan kesehatan 8 Meninrikatnva permintaan madu 9 Pertumbuhan oenduduk vana oesat 10 Meninakatnva kemamouan dava beli masvarakat Terjalinnya hubungan yang baik dengan pemasok (peternak 11 lebah\ vana dibina Aoiari Pramuka Terjalinnya hubungan yang baik dengan pedagang perantara 12 aaen) 13 Banvaknva keanekaraaaman flora di indonesia Faktor Ancaman 1 Laiu Percepatan perubahan teknoloqi 2 Pertumbuhan ekonomi vana tidak stabil 3 Perubahan pola penrieluaran konsumen 4 Adanva beberapa oemasok vana berada di luar daerah 5 Adanva komoetitor 6 Peluanq munculnva pesainq baru cukup besar 7 Kondisi iklim dan cuaca vana tidak daoat diorediksikan 8 Adanva kerusakan alam dan linakunaan Jumlah
Jumlah
-
Rata-Rata
20
4,0
19 20 25 17
3,8 4,0 5,0 3,4
17 22 24 22 24
3,4 4,4 4,8 4,4 4,8
25
5,0
25 25
5,0 5,0
16 16 15 16 17 17 21 21
3,2 3,2 3,0 3,2 3,4 3,4 4,2 4,2 84,8
146
Lampiran 1O:
Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Faktor strategi Internal
No
Jumlah
Ra ta-Ra ta
Bobo!
Faktor Kekuatan
1
Nilai penjualan semakin meningkat
298
59,6
0,028
2
Adanya biaya dan modal sendiri
367
73,4
0,034
3
Kondisi Keuangan perusahaan yang stabil
384
76,8
0,036
4
Kemampuan Teknis Produksi yang tepat waktu
267
53,4
0,025
5
Produksi yang tepat waktu
303
60,6
0,028
6
Fasilitas produksi yang modern
280
56,0
0,026
7
Adanya pekerja yang terampil dan berpengalaman
286
57,2
0,027
8
Menciptakan lapangan kerja yang produktif
286
57,2
0,027
9
Kepemimpinan yang handal
246
49,2
0,023
10 Karyawan yang setia
245
49,0
0,023
11 Responsif karyawan terhadap segala perubahan
261
52,2
0,024
12 Jalur distribusi yang efektif
279
55,8
0,026
13 Memiliki factory outlet sendiri
303
60,6
0,028
14 Adanya pangsa pasar yang jelas
267
53,4
0,025
15 Prociuk yang asli dan berkualitas
269
53,8
0,025
16 Sistem pelayanan yang baik
272
54,4
0,025
17 Adanya penentuan harga produk yang sesuai mutu produk
262
52,4
0,025
Faktor Kelemahan
1
Adanya sistem bagi hasil penjualan /laba dengan Kwarnas
449
89,8
0,042
2
Alokasi modal kerja dan investasi yang kecil
467
93,4
0,044
3
Produksi yang bergantung dengan musim
352
70.4
0,033
4
Proses produksi lama
418
83,6
0,039
5
Belum adanya lembaga R&D dalam mengembangkan usaha
315
63,0
0,029
6
Fasilitas pengemasan yang manual
408
81,6
0,038
7
Kapasitas produksi yang belum maksimal
413
82,6
0,039
8
Unit usaha yang masih dibawah naungan KWARNAS
439
87,8
0,041
9
Pengambilan keputusan yang bersifat sentralisasi
433
86,6
0,041
10 Kurangnya wawasan enterpreneur dari karyawan
421
84,2
0,039
11 Promosi belum intensif
421
84,2
0,039
12 Kurang inovatif dalam mengemas produk
422
84.4
0,039
422
84.4
0,039
432
86,4
0,040
2137.4
1,000
13 Pemasaran belum optimal Belum adanya sistem informasi 14
pemasaran tersendiri
.... ef'
Jumlah
pad a
147
Lampiran 11:
Penilaian Bobot Faktor Strategi eksternal Ne
Faktor strategi Eksternal
Jumlah
Ral:a-Rata Bo bot
Faktor Peluang 1 Kebijakan pemerintah yang mendukung budidaya lebah
255
51,0
0,039
267
53,4
0,041
3 Konsumen baru pada daerah baru
298
59,6
0045
4 Pangsa pasar yangh masih luas
297
59 4
0,045
5 Penggunaan Teknologi produksi yang modern
317
63,4
0,048
Konsentrasi pada penyempurnaan teknologi kecil dan 6 bukan pada penemuan besar
352
70,4
0,053
7 Peningkatnya pemahaman msyarakat akan kesehatan
240
48,0
0,036
8 Meningkatnya permintaan madu
238
47,6
0,036
9 Pertumbuhan penduduk yang pesat
941
188,2
0,143
10 Meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat
254
50,8
0,039
Terjalinnya hubungan yang baik dengan 11 (peternak lebah) yang dibina Apiari Pramuka
225
45,0
0,034
222
44,4
0,034
246
49,2
0,037
1 Laju Percepatan perubahan teknologi
266
53,2
0,040
2 Pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil
351
70,2
0,053
3 Perubahan pola pengeluaran konsumen
321
64.2
0,049
295
59,0
0,045
5 Adanya kompetitor
297
59,4
0,045
6 Peluang munculnya pesaing baru cukup besar
295
59,0
0,045
7 Kondisi iklim dan cuaca yang tidak dapat diprediksikan
280
56 0
0 043
8 Adanya kerusakan alam dan lingkungan
329
65,8
0,050
1317,2
1,000
2
12
Kebijakan pemerintah lingkungan alam
mengenai
perlindungan
pemasok
Terjalinnya hubungan yang baik dengan pedagang perantara (agen)
13 Banyaknya keanekaragaman flora di indonesia Faktor Ancaman
4 Adanya beberapa pemasok yang berada di luar daerah
Jumlah
148
Lampiran 12: Daftar Harga Pesaing (Produk Madu Murni Bina Apiari Indonesia} Madu Bunga kapuk Randu
Bunga Klengkeng Madu Ekslusif Multi Flora Madu Royal Jely (super) Madu Sarang
Pollen Alami Raval Jelly in Honey 25 % Royal Jelly 50 % Madu3 in one (Madu+ Pollen+ Royal Jelly)
(Volume) Btl 300 gr Btl 900 gr Btl 300 gr Btl 900 gr Btl 400 gr Btl 900 gr Btl 300 gr Btl 900 gr Btl 400 gr Btl 900 gr Btl 400 gr
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Ro. Rp.
Btl 900 gr
Rp.
Btl Plastik 100 gr Btl Plastik 250 gr Btl 100 gr Btl 100 gr
Rp. Ro. Rp. Rp.
30.000,75.000,40.000,75.000,-
Btl 400 gr
Rp.
50.000,-
Hanrn 17.000,35.000,20.000,50.000,25.000,50.000,20.000,40.000,25.000,50.000,50.000,100.000,
-
Selain itu juga terdapat beberapa jenis merek produk madu pesaing lainnya seperti: Madu
Sumbawa Alami Sumbawa Alami Madu Asli Hasil Hutan MBA (Royal Jelly) Madu Asli Hasil Hutan MBA (Royal Jelly) Madu Asli Hasil Hutan SBT (Sari Bunga Alam) Madu Rasa sachet
(Volume) 100 ml 330 ml 150 gr
Rp. Rp. Rp.
Harga 5.000,10.000,6.500,-
850 gr 250ml
Rp. Rp.
33.000,15.500.-
20ml
Rp.
800,-
149
Lampiran 13:
Gambar Matriks SWOT
FAKTORINTERNAL
STRENGTHS (S) I. 2.
Nilai penjualan semakin meningkat Ada biaya dan modal
sendiri 3. 4.
5.
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Kondisi keuangan perusahaan yang stabil Adanya pekerja yang terampil dan berpengalaman Produksi yang tepat waktu Fasilitas produksi yang modern Kepemimpinan yang handal Karyawan yang setia dan respon terhadap segala perubahaan Jalur distribusi yang efektif Memiliki factory outlet sendiri Pangsa pasar yangjelas Produk yang asli dan berkualitas Sistem pelayanan yang baik Adanya penentuan harga produk sesuai dengan mutu produk
WEAKNESSES (W) I.
Adanya sistem bagi hasil KW ARNAS dengan sehingga alokasi modal kerja dan investasi menjadi kecil 2. Produksi yang bergantung dengan musim 3. Proses produksi lama 4. Belum adanya lembaga R&D dalam mengembangkan usaha. 5. Fasilitas pengemasan yang manual dan kapasitas produksi belum maksimal. 6. Unit usaha yang masih di bawah naungan KWARNAS. 7. Pengambilan keputusan yang bersifat sentralisasi. 8, Kurang wawasan enterpreanur dari kartawan. 9. Promosi belum intensif 10. Kurang inovatif dalam mengemas produk 11. Pemasan belum optimal 12. Belum adanya sistem infonnasi pemasaran 1:ersendiri pada perusahaan.
FAKTOR EKSTERNA OPPORTUNIES(O) I.
2. 3. 4.
5.
Kebijakan pemerintah yang mendukung budidaya lebah dan perlindungan alam. Pangsa pasar yang masih luas. Penggunaan teknologi produksi yang modern teknologi
STRATEGI S-0 I.
2. 3.
Strategi penetrasi pasar (St, S2, S3, S4, SS, S6, S7, SS, 01, 03, 08, 09) Strategi pengembangan pasar (S9, Sto, Slt, 02, 03, 04, 05) Strategi pengembangan produk (SI 2, SI 3, S 14, 06, 07, 08)
STRATEGI W-0 1.
2. 3.
4.
Memaksimalkan kapasitas produksi (Wl, W2, W3, 03, 04, 06, 07, 08) Membuat lembaga R&D untuk mengembangkan usaha (W4, WI I, 01, 02) Memperbaiki fosilitas dan bentuk pengemasan (WS, Wto, 03, 04) Men intensitkan romosi
150
~~~~~~~~~~~~....,-~~~~~~~~~~--~~~~~~~~~~~~~
6.
7.
8.
penduduk dan pemahaman masyarakat aka kesehatan. Meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat. Terjalin hubungan baik dengan pemasok dan pedagang perantara. Banyaln1ya keanekaragaman flora di Indonesia.
5.
6.
7.
penga1nbilan
2.
3. 4. 5.
6.
7.
Laju percepatan perubahan teknologi yang cepat. Pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil. Perubahan pola pengeluaran konsumen. Adanya beberapa pemasok yang berada diluar daerah. Adanya kompetitor dan peluang munculnya pesaing baru cukup besar. Kondisi iklim dan cuaca yang tidak dapat diprediksikan. Adanya kerusakan a lam Iingkungan.
keputusan
(W7)
TREATHS (T) J.
(W9, 02, 04, 05, 06) Membentuk sistem informasi pemasaran tersendiri (Wl2, 02) Melakukan pelatihan enterpreneurship untuk karyawan (WS) Perbaikan sistem
STRATEGI S-T l.
2.
3.
4.
5. 6.
Pemanfaatan teknologi tepat guna (SI, S2, S3, S4, Tl,) Meningkatkan keunggulan produk (SS, S6, T2, T3, TS) Strategi integrasi ke depan (S4, SS, S6, S7, SS, S9, T4, T6) Menambah jumlah fact01y outlet (Sto, Sil, S12, S13, SI4, TS) Strategi integrasi ke belakang (S4, SS, S6, T4) keaslian Pertahankan produk (Sl2, SJ4, Tl, T2, T3, TS)
STRATEGI W-T l.
2. 3.
4.
5.
6.
Pemanfaatan teknologi tepat guna (WS, WIO, Tl) Memaksimalkan kapasitas produksi (W2, W3, T6, T7) Menjalin ke1ja sama yang baik dengan pemasok untuk menjaga kuaJitas, kuantitas dan kontiunitas bahan baku yang dibutuhkan (T4) Memperluas pemasaran pada wilayah-wilayah potensial (WJ I, W12, T3, TS) lVfengintensifkan promosi (W9, TS) '.\1embuat lembaga R&D untuk mengembangkan usaha (W3, T6, T7)
151
Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian
Kedai Apiari Pramuka Cibubur
Setup Lebah Madu 152
Feeder Frame yang Sudah Dihuni Koloni Lebah Madu
Koloni Lebah Siap Panen
153