ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PERUM LKBN ANTARA
Nama NPM Jurusan
: Crystel Tara Ariyanthi : 24209387 : Akuntansi
LATAR BELAKANG • Di era globalisasi dewasa ini, kebutuhan akan adanya sistem informasi akuntansi yang baik adalah kebutuhan yang sangat krusial bagi setiap perusahaan. Penggunaan komputer didalam perusahaan dan sistem yang terpadu adalah keharusan bagi perusahaan untuk selalu eksis dalam dunia bisnis. Pentingnya penerapan sistem informasi akuntansi penggajian di dalam suatu perusahaan dan sehubungan dengan adanya usaha untuk mencapai aturan penggajian pegawai agar tercipta keseimbangan bagi kedua belah pihak dengan baik pada PERUM LKBN ANTARA, dan dalam rangka hal tersebut penulis tertarik untuk mengambil judul: “ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN UMUM LKBN ANTARA”
RUMUSAN MASALAH • Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah dan agar pembahasan tidak menyimpang dari judul penelitian, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : – Mengetahui sistem informasi akuntansi penggajian pegawai di PERUM LKBN ANTARA. – Mengetahui efektifitas penyelenggaraan sistem informasi akuntansi sistem penggajian di PERUM LKBN ANTARA.
TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui lebih lanjut sistem informasi akuntansi penggajian karyawan yang diterapkan oleh PERUM LKBN ANTARA. 2. Untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi penggajian pegawai yang sedang berjalan pada PERUM LKBN ANTARA sudah berjalan efektif.
BAGAN ALIR SISTEM INFORMASI
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERUM LKBN ANTARA
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. • Perekapan absensi karyawan terpisah dengan perekapan gaji karyawan. • Bagian piutang karyawan terpisah dengan Perekapan gaji karyawan • Perekapan gaji karyawan terpisah dari bagian pemotongan dan pemungutan pajak. • Transaksi pembayaran gaji karyawan dilakukan oleh Direktur Umum dan SDM, Manager Keuangan, Direktur Keuangan, Bagian Kas dan Bank, serta Bank. • Pencatatan Daftar Piutang Karyawan dilakukan oleh dua bagian sekaligus yaitu Yayasan Kesejahteraan Karyawan Antara (YKKA) dan Departemen Akuntansi.
2. Sistem wewenang (otorisasi) dan pencatatan yang baik yang dapat mengamankan Aktiva, Hutang dan Modal. • Adapun kelebihan yang didapat dalam unsur ini adalah : • Pencatatan Daftar Piutang Karyawan dilakukan oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan Antara (YKKA). • Otorisasi Payment Request, pihak yang berwenang dalam otorisasi adalah Manager SDM. • Rekapan Gaji dan laporan Gaji ditandatangani oleh Direktur Umum dan SDM. • Persetujuan Laporan Gaji dan Rekapan Gaji dilakukan oleh Direktur Umum dan SDM. • Menelaah perhitungan gaji dilakukan oleh Manager Keuangan. • Mengumpulkan dan memastikan kelengkapan dokumen pembayaran gaji dan tunjangan rutin karyawan dilakukan oleh Bagian Kas dan Bank. • Pembayaran gaji transfer ke rekening bank karyawan dilakukan oleh Bagian Bank. • Pencatatan jurnal beban gaji karyawan dilakukan oleh Departemen Akuntansi.
BAGAN ALIR USULAN
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian pada sistem informasi akuntansi penggajian pada PERUM LKBN ANTARA diketahui terdapat beberapa kelemahan pada prosedur sistem penggajian yang sedang berjalan. Prosedur penggajian tersebut dinilai tidak efektif karena ada beberapa prosedur yang tidak sesuai dengan sistem pengendalian intern sebagai berikut : • Sistem informasi akuntansi yang berjalan pada PERUM LKBN ANTARA diketahui memiliki sepuluh bagian terkait, yaitu prosedur Yayasan Kesejahteraan Karyawan Antara (YKKA), bagian Teknologi Informasi, Asmen Remunerasi, Manager SDM, Direktur Keuangan, Direktur Umum dan SDM, Manager Keuangan, Bagian Kas dan Bank, Departemen Akuntansi, dan Bagian Pajak. Namun Asmen Remunerasi memegang peran dalam sistem penggajian PERUM LKBN ANTARA. •
Sistem informasi akuntansi PERUM LKBN ANTARA berjalan kurang efektif dikarenakan pada sistem akuntansi tersebut kurang sesuai dengan standart sistem informasi akuntansi yang telah ditetapkan karena memiliki kelemahan yang mencangkup dalam sistem pengendalian intern (SPI) yaitu berkenaan dengan unsur wewenang (otorisasi) serta pegawai yang cakap (kompeten).
SARAN • • •
•
•
Untuk memperbaiki kelemahan dalam prosedur sistem informasi akuntansi penggajian pada PERUM LKBN ANTARA, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut: Bagian Teknologi Informasi dan Asmen Remunerasi harus memiliki kecakapan atau kompetensi yang baik terutama dalam hal prilaku atau attitude. Pada Bagian Teknologi Informasi seharusnya memberi tambahan Daftar Absensi Karyawan yang sebelumnya telah digunakan Hand Key (alat bantu untuk absensi karyawan) namun perhitungan daftar absensinya belum digunakan untuk melengkapi daftar hadir karyawan agar terhindar dari praktik kecurangan yang di lakukan oleh karyawan itu sendiri. Pada bagian Asmen Remunerasi, rekapan Daftar Absensi Karyawan yang didapat dari Bagian Teknologi Informasi dimasukkan dalam bagian ini yang dimaksudkan untuk memperoleh data dari hasil rekapan Daftar Hadir Karyawan berdasarkan waktu hadir karyawan, karena pada sistem sebelumnya tidak terdapat data yang akurat yang terkait Daftar Hadir Karyawan. Sanksi yang diberikan harus tegas apabila ada karyawan yang melakukan penyimpangan pada saat jam kerja berlangsung, misalnya masalah keterlambatan ataupun jarang masuk kantor dengan berbagai alasan.