ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP COFFEE SHOP DE KOFFIE – POT BOGOR
Oleh : ANITA MAGDALENA DAMANIK A14104659
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN ANITA MAGDALENA DAMANIK. Analisis Sikap dan Perilaku Konsumen Terhadap Coffee Shop De Koffie – Pot Bogor. Di bawah bimbingan MUHAMMAD FIRDAUS. Coffee shop sebagai salah satu jenis restoran dipandang sebagai salah satu tempat yang mampu mewakili gaya hidup serta kelas sosial sebagian dari masyarakat perkotaan. Coffee shop biasanya dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul dan bersantai bersama teman dan keluarga diakhir pekan atau sekedar untuk melepas kepenatan dari rutinitas sehari-hari. Kalangan eksekutif dan profesional umumnya memanfaatkan tempat ini sebagai alternatif tempat untuk menjamu rekan bisnis dan kolega dalam pertemuan yang bersifat informal. Perilaku mendatangi gerai coffee shop ini pun terjadi di Kota Bogor. De Koffie – Pot dan De Planters merupakan coffee shop di Kota Bogor yang letaknya berdekatan. Variasi menu minuman kopi dan fasilitas yang ditawarkan membuat konsumen lebih selektif dalam mengambil keputusan pembelian. Keistimewaan masing-masing coffee shop merupakan daya tarik yang membuat konsumen ingin mencoba, dimana dengan mencoba maka konsumen akan mempunyai kesan terhadap tempat tersebut. Derajat kesukaan konsumen diperoleh dari pengalaman terhadap atribut produk dan atribut coffee shop yang dapat berpengaruh kuat terhadap preferensi. Oleh karena itu, pelaku bisnis coffee shop yang bisa menerjemahkan keinginan konsumen ini akan mampu bertahan dan bersaing diantara sesama coffee shop. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1). Membandingkan karakteristik konsumen coffee shop De Koffie – Pot dan De Planters, 2). Menganalisis sikap dan preferensi konsumen terhadap atribut produk coffee shop De Koffie – Pot, 3). Mengkaji faktor-faktor yang membedakan karakteristik konsumen yang berkunjung ke De Koffie – Pot dan De Planters. Penelitian ini dilakukan di dua tempat, yaitu De Koffie – Pot dan De Planters. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan pada bulan Juni 2008, dengan penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah convinience sampling dengan pendekatan non probability sampling. Pengambilan sampel dilakukan disesuaikan dengan traffic pengunjung, yaitu pada hari Sabtu dan Minggu dimulai dari pukul 10.00 pagi sampai dengan pukul 22.00 WIB. Sampel yang diambil ialah sebanyak 52 orang, terdiri dari 26 orang responden dari pengunjung De Koffie – Pot dan, 26 orang responden dari pengunjung De Planters. Penelitian ini dilakukan dengan tiga metode alat analisis yaitu analisis deskriptif, analisis fishbein dan, analisis diskriminan. Perbedaan karakteristik responden kedua coffee shop secara deskriptif terlihat dari usia responden yang berkunjung, pendapatan dan penghasilan perbulan, alasan berkunjung, rata-rata kunjungan dan keinginan untuk melakukan kunjungan ulang. Hasil pengolahan dengan analisis fisbein diketahui bahwa sikap responden pada kedua coffee shop adalah baik dengan total skor De Koffie – Pot 126,92. Penilaian sangat baik diberikan responden (65,38%) terhadap atribut kenyamanan coffee shop dengan nilai 3,54. Hal ini dikarenakan De Koffie – Pot telah memberikan rasa nyaman kepada konsumen pada saat mereka berada di coffee shop tersebut.
Berdasarkan hasil pengolah analisis diskriminan menunjukkan terdapat empat faktor yang paling mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan melakukan kunjungan ke coffee shop, yaitu kemudahan proses pembayaran, harga, pendapatan per bulan dan dengan siapa responden berkunjung ke coffee shop (teman berkunjung). Faktor kemudahan proses pembayaran, harga, pendapatan perbulan dan teman berkunjung memiliki nilai rata-rata diskriminan yang lebih tinggi pada kelompok De Koffie – Pot, hal ini berarti responden De Koffie – Pot lebih dipengaruhi (bersifat positif) dibandingkan kelompok De Planters. Upaya perbaikkan yang direkomendasikan untuk manajemen De Koffie – Pot dan De Planters adalah dengan memperhatikan atribut promosi untuk lebih memperkenalkan coffee shopnya terutama bagi konsumen dari luar Kota Bogor. Acara-acara khusus atau live band perlu diadakan sebagai bentuk promosi diluar media massa/elektronik atau kerjasama dengan pihak bank. Rasa kopi yang disajikan harus diperbaiki. Harga jual yang berlaku dipertahankan dan perlu diberikan potongan harga untuk sejumlah pembelian tertentu.
ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP COFFEE SHOP DE KOFFIE – POT BOGOR
Oleh: ANITA MAGDALENA DAMANIK A 14104659
SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN DEPARETEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul Nama NRP
: Analisis Sikap dan Perilaku Konsumen Terhadap Coffee Shop De Koffie – Pot Bogor : Anita Magdalena Damanik : A 14104659
Menyetujui, Dosen Pembimbing Skripsi
Muhamad Firdaus, PhD. NIP. 132 158 758
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr. NIP. 131 124 019
Tanggal Kelulusan:
PERNYATAAN
DENGAN
INI
BERJUDUL
SAYA
MENYATAKAN
”ANALISIS
SIKAP
DAN
BAHWA
SKRIPSI
PERILAKU
YANG
KONSUMEN
TERHADAP COFFEE SHOP DE KOFFIE – POT BOGOR” INI ADALAH BENAR KARYA SAYA DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Bogor,
September 2008
Anita Magdalena Damanik A 14104659
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor, pada tanggal 11 April 1982 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Berlin Sahmatua Damanik dan Ibu Agustina Saragih. Penulis mengawali pendidikan di TK Sejahtera II Bogor (19871988), SDN Kebon Pedes 3 Bogor (1988-1994), SLTPN 8 Bogor (1994-1997), dan SMUN 6 Bogor (1997-2000). Pada tahun 2000, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Diploma 3, Jurusan Sekretaris, Aksek/LPK Tarakanita Jakarta dan menamatkan pada tahun 2003. Berhasil mendapat gelar ahli madya dari Aksek/ LPK Tarakanita, pada tahun 2003 penulis diterima bekerja sebagai sekretaris di PT Cosa Indonesia Jakarta (Agustus-Oktober 2003), Lucky Group Cibitung sebagai asisten sales representative (Oktober 2003-September 2004), Guna Group Jakarta sebagai asisten marketing manager (September 2004-Februari 2005) dan terhitung Februari 2005 sampai saat ini di PT Mulia Industrindo, Tbk. sebagai sekretaris marketing manager Glass Float Division. Setelah bekerja selama dua tahun, di bulan November 2005 penulis melanjutkan pendidikan untuk mendapat gelar sarjana pada Program Ekstensi Manajemen Agribisnis, Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “Analisis Sikap dan Perilaku Konsumen Coffee Shop De Koffie – Pot Bogor”. Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini memuat serangkaian analisis yang memungkinkan diketahuinya sikap dan perilaku konsumen serta faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan berkunjung ke coffee shop. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi pihak yang berkepentingan, terutama bagi manajemen De Koffie – Pot sebagai rekomendasi alternatif strategi pemasaran. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai rujukan serta informasi dalam melakukan studi lanjutan. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, karenanya penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Bogor,
September 2008
Anita Magdalena Damanik A 14104659
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kebaikkan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kedua orang tua tercinta, adik-adikku Minggus dan Meika dan seluruh keluarga atas dukungan, kasih sayang dan doa yang tulus. Pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Ir. Asi H. Napitupulu, MSc., atas w aktu dan masukan yang diberikan. 2. Muhamad Firdaus, PhD., sebagai dosen pembimbing atas bimbingan, dan kesabaran yang diberikan selama proses penelitian dan penyusunan skripsi. 3. Ir. Popong Nurhayati, MM., selaku dosen penguji utama. 4. Dra. Yusalina, Msi., selaku dosen penguji wakil komisi pendidikan. 5. Tanti Novianti, SP, MSi., selaku dosen evaluator kolokium. 6. Bpk Harijanto Tanuwidjaja dan Bpk. Aloysius J. Effendy selaku pimpinan marketing atas kebaikan dan pengertian selama penulis menjalani masa perkuliahan, serta teman-teman satu departemen marketing Mulia Glass Float. 7. John T.U.M.P. Siregar, ST., untuk perhatian dan kasih sayang yang diberikan. 8. Alfredo Zebua, selaku pembahas dalam seminar penulis. 9. Pemilik, manajer dan karyawan De Koffie – Pot dan De Planters atas kerjasama dan bantuan yang diberikan. 10. Sahabat-sahabat di Pro-Emas Manajemen Agribisnis IPB (Rara, Apip, Mba Vina, Fresty, Wildan, Lia, Bang Ronald, Maria, Juni, Septi, Nova, Juan, Ela, David, Desman) atas bantuan dan kebersamaannya, serta seluruh elemen ekstensi yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Tuhan Memberkati.
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI................................................................................................... ...i DAFTAR TABEL .......................................................................................... .iv DAFTAR GAMBAR...................................................................................... .vi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vii BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4
Latar Belakang ........................................................................... ..1 Perumusan Masalah ................................................................... ..3 Tujuan Penelitian ....................................................................... ..5 Manfaat Penelitian ..................................................................... ..5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.2 2.3 2.4
Definisi dan Jenis Restoran........................................................ ..7 Sejarah Kopi dan Coffee Shop ................................................... ..8 Definis dan Jenis Kopi ............................................................... ..9 Penelitian Terdahulu .................................................................. 11
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis ...................................................... 16 3.1.1 Definisi Konsumen ......................................................... 16 3.1.2 Perilaku Konsumen ......................................................... 16 3.1.3 Preferensi Konsumen ...................................................... 17 3.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian........................................................................ 17 3.1.4.1 Faktor Lingkungan.............................................. 18 3.1.4.2 Faktor Perbedaan Individu .................................. 19 3.1.4.3 Faktor Psikologis ................................................ 19 3.1.5 Proses Keputusan Pembelian .......................................... 19 3.1.5.1 Pengenalan Kebutuhan........................................ 19 3.1.5.2 Pencarian Informasi ............................................ 20 3.1.5.3 Evaluasi Alternatif .............................................. 20 3.1.5.4 Pembelian............................................................ 21 3.1.5.3 Evaluasi Pembelian ............................................. 21 3.1.6 Keputusan Pemilihan Coffee Shop.................................. 21 3.1.7 Bauran Pemasaran........................................................... 22 3.1.7.1 Strategi Produk.................................................... 23 3.1.7.2 Strategi Distribusi (Tempat/Lokasi) ................... 23 3.1.7.3 Strategi Harga ..................................................... 23 3.1.7.4 Strategi Promosi.................................................. 24 3.2.Kerangka Pemikiran Operasional ............................................... 24
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 4.2 4.3 4.4
Lokasi Penelitian dan Waktu Pengambilan Data....................... 27 Jenis dan Sumber Data............................................................... 27 Metode Pengumpulan Data........................................................ 28 Metode Pengolahan dan Analisis Data ...................................... 29 4.4.1 Analisis Deskriptif .......................................................... 29 4.4.2 Analisis Diskriminan ...................................................... 30 4.4.3 Analisis Fishbein ............................................................ 32 4.5 Definis Operasional ................................................................... 34 BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1 Gambaran Umum Perusahaan.................................................... 37 5.1.1 De Koffie - Pot................................................................ 37 5.1.2 De Planters ...................................................................... 38 5.2 Struktur Organisasi Perusahaan ................................................. 39 5.2.1 De Koffie - Pot................................................................ 39 5.2.2 De Planters ...................................................................... 40 5.3 Bauran Pemasaran...................................................................... 40 5.3.1 Produk ............................................................................. 40 5.3.2 Harga............................................................................... 41 5.3.3 Promosi ........................................................................... 42 5.3.4 Lokasi.............................................................................. 42 5.4 Karakteristik Responden ............................................................ 43 5.4.1 Sebaran Responden Menurut Jenis Kelamin ............... 44 5.4.2 Sebaran Responden Menurut Usia............................... 44 5.4.3 Sebaran Responden Menurut Pekerjaan ...................... 45 5.4.4 Sebaran Responden Menurut Pendidikan .................... 46 5.4.5 Sebaran Responden Menurut Status Pernikahan ......... 47 5.4.6 Sebaran Responden Menurut Pendapatan per Bulan ... 47 5.4.7 Sebaran Responden Menurut Pengeluaran per Bulan.. 48 5.4.8 Sebaran Responden Menurut Alasan Berkunjung ke Coffee Shop ............................................................. 49 5.4.9 Sebaran Responden Menurut Rata-rata Kunjungan ke Coffee Shop ............................................................. 50 5.4.10 Sebaran Responden Menurut Orang yang Menemani Berkunjung ke Coffee Shop ......................................... 51 5.4.11 Sebaran Responden Menurut Hari Berkunjung ke Coffee Shop ............................................................. 52 5.4.12 Sebaran Responden Menurut Waktu Berkunjung ke Coffee Shop ............................................................. 53 5.4.13 Sebaran Responden Menurut Loyalitas Terhadap Coffee Shop yang Dipilih ............................................. 53 5.4.14 Sebaran Responden Menurut Media yang Mempengaruhi Keputusan Berkunjung ke Coffee Shop ...................................................................................... 54
5.4.15 Sebaran Responden Menurut Bentuk Promosi yang Diharapkan .......................................................... 55 5.4.16 Sebaran Responden Menurut Penilaian Berkunjung ke Coffee Shop ............................................................. 56 5.4.17 Sebaran Responden Apabila Harga Jual Kopi Dinaikkan ..................................................................... 57 5.4.18 Sebaran Responden Menurut Minat Melakukan Kunjungan Kembali ke Coffee Shop............................ 58 5.4.19 Sebaran Responden Menurut Biaya yang Dikeluarkan pada Waktu Berkunjung ke Coffee Shop ..................... 58 5.4.20 Sebaran Responden Menurut Cara Memutuskan Berkunjung ke Coffee Shop ........................................ 59 5.4.21 Sebaran Responden Menurut Manfaat yang Dicari pada Waktu Berkunjung ke Coffee Shop ..................... 60 BAB VI PREFERENSI KONSUMEN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBEDAKAN KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG BERKUNJUNG KE COFFEE SHOP 6.1 Sikap Dan Preferensi Konsumen Terhadap Atribut Produk Dan Coffee Shop De Koffie – Pot dan De Planters ............................ 61 6.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Berkunjung ke Coffee Shop ........................................................ 63 6.2.1 Analisis Diskriminan ......................................................... 63 6.2.2 Atribut Yang Membentuk Fungsi Diskriminan ................. 64 6.2.3 Interpretasi Model Diskriminan ......................................... 67 6.2.4 Rekomendasi Alternatif Strategi Pemasaran untuk Coffee Shop De Koffie - Pot .............................................. 72 6.2.4.1 Strategi Produk....................................................... 73 6.2.4.2 Strategi Harga ........................................................ 73 6.2.4.3 Strategi Promosi..................................................... 74 6.2.4.4 Strategi Lokasi ....................................................... 75 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ................................................................................ 76 7.2 Saran .......................................................................................... 77 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 78 LAMPIRAN.................................................................................................... 80
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
1. Pertumbuhan Restoran di Kota Bogor Tahun 2002-2006........................... ..2 2. Penelitian Terdahulu Yang Terkait Tahun 2005-2007 ............................... 15 3. Variabel Pengukuran Atribut Produk dan Coffee Shop .............................. 34 4. Sebaran Responden Menurut Jenis Kelamin ............................................. 44 5. Sebaran Responden Menurut Usia............................................................. 45 6. Sebaran Responden Menurut Pekerjaan .................................................... 46 7. Sebaran Responden Menurut Pendidikan .................................................. 47 8. Sebaran Responden Menurut Pernikahan .................................................. 47 9. Sebaran Responden Menurut Pendapatan perbulan.................................... 48 10. Sebaran Responden Menurut Pengeluaran perbulan ................................. 49 11. Sebaran Responden Menurut Alasan Berkunjung ke Coffee Shop ............ 50 12. Sebaran Responden Menurut Rata-rata Kunjungan ke Coffee Shop.......... 51 13. Sebaran Responden Menurut Orang yang Menemani Berkunjung ke Coffee Shop ........................................................................................... 52 14. Sebaran Responden Menurut Hari Berkunjung ke Coffee Shop ................ 53 15. Sebaran Responden Menurut Waktu Berkunjung ke Coffee Shop ............ 53 16. Sebaran Responden Menurut Loyalitas Terhadap Coffee Shop yang Dipilih ............................................................................................... 54 17. Sebaran Responden Menurut Media yang Mempengaruhi Berkunjung ke Coffee Shop ........................................................................................... 55 18. Sebaran Responden Menurut Bentuk Promosi yang Diharapkan.............. 56 19. Sebaran Responden Menurut Penilaian Berkunjung ke Coffee Shop ........ 56 20. Sebaran Responden Bila Harga Jual Kopi Dinaikkan ............................... 57 21. Sebaran Responden Menurut Minat Melakukan Kunjungan Ulang ke Coffee Shop ........................................................................................... 58 22. Sebaran Responden Menurut Biaya yang Dikeluarkan pada Waktu Berkunjung ke Coffee Shop ....................................................................... 59 23. Sebaran Responden Menurut Cara Berkunjung ke Coffee Shop .............. 59 24. Sebaran Responden Menurut Manfaat yang Dicari Berkunjung ke Coffee Shop ................................................................................................ 60
25. Sikap dan Preferensi Responden Terhadap Atribut Produk dan Coffee Shop De Koffie - Pot .......................................................................................... 62 26. Nilai Rata-Rata dan Structure Matrix ........................................................ 70
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
1. Data Penerimaaan Per Bulan De Koffie Pot Tahun 2007.......................... 4 2. Model Perilaku Keputusan Konsumen dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya ..................................................................................... 18 3. Proses Pemilihan Coffee Shop ................................................................... 22 4. Alur Kerangka Pemikiran Operasional ...................................................... 26 5. Alur Struktur Organisasi De Koffie - Pot .................................................. 40 6. Alur Struktur Organisasi De Planters ........................................................ 40
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Halaman
1. Kuesioner ................................................................................................... ..81 2. Output Analisis Deskriptif dan Fishbein ................................................... ..87 3. Tabel Analysis Case Processing Summary ................................................ ..92 4. Tabel Tests of Equality of Group Means ................................................... ..92 5. Tabel Variables Not in the Analysis ........................................................... ..93 6. Tabel Variables Entered/Removed (a,b,c,d) .............................................. 102 7. Tabel Wilk’s Lambda ................................................................................. 102 8. Tabel Classification Results (b,c) .............................................................. 103 9. Tabel Standar Canonical Discriminat Function Coefficients ................... 103 10. Tabel Structure Matrix .............................................................................. 103 11. Tabel Groups Stastistic ............................................................................. 104 12. Tabel Functions at Group Centroids ........................................................ 107 13. Suasana Coffee Shop De Koffie - Pot ....................................................... 108
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Hasil registrasi penduduk akhir tahun 2005 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kota Bogor sebanyak 855.085 jiwa, terdiri dari 431.862 jiwa laki-laki dan 423.223 jiwa perempuan, terdapat kenaikan sebesar 23.514 jiwa dibanding tahun sebelumnya (Badan Pusat Statistik Bogor, 2007). Kenaikan tersebut karena faktor penarik Kota Bogor, mengingat semakin banyaknya fasilitas sosial dan hiburan yang mudah diperoleh. Selain itu Kota Bogor juga merupakan kota penyangga ibu kota Negara Indonesia sehingga menarik para pendatang untuk tinggal dan menanamkan usahanya di Kota Bogor. Usaha dibidang makanan dan minuman dengan konsep siap saji merupakan salah satu bisnis yang dinilai menjanjikan dari segi ekonomi. Hal inilah yang pada akhirnya mendorong banyak pengusaha memilih fokus berinvestasi serta mengembangkan bisnis tersebut (Kombong, 2007). Dinas Informasi Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor mencatat dalam kurun waktu 2002-2006 jumlah unit restoran di Kota Bogor cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2002 sampai dengan 2003 terjadi pertumbuhan jumlah unit restoran sebesar 10,56 persen atau terdapat sebanyak 161 unit, meskipun pada tahun 2004 mengalami penurunan sebesar 30,34 persen. Hal ini terkait dengan situasi perkembangan perekonomian yang masih belum stabil karena Pemilihan Umum 2004. Namun demikian, pada tahun 2005 dan 2006 jumlah unit restoran meningkat menjadi masing-masing sebanyak 136 dan 157 unit atau naik sebesar masing-masing 8,82 persen dan 15,44 persen.
Pertumbuhan jumlah unit restoran di Kota Bogor dari tahun 2002 sampai dengan 2006 dapat dilihat di Tabel 1. Tabel 1. Pertumbuhan Restoran di Kota Bogor Tahun 2002-2006 Tahun
Restoran (Unit)
% Pertumbuhan
2002
161
-
2003
178
10,56
2004
124
- 30,34
2005
136
8,82
2006
157
15,44
Sumber: Dinas Informasi Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor, 2007
Atmodjo (1995) menyatakan usaha dibidang boga semakin berkembang karena beberapa alasan, yaitu: 1. Potensi pasar yang besar dan selalu bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. 2. Alat-alat perhidangan makanan, sistem kontrol serta pertolongan fisik yang telah
berkembang
membuat
bisnis
menjadi
mudah,
lancar
dan
menguntungkan. 3. Meningkatnya tempat rekreasi yang mengakibatkan keadaan tertentu yang menambah alasan untuk makan dan minum di luar rumah sehingga pasar pelayanan makanan dan minuman semakin besar pula. Coffee shop sebagai salah satu jenis restoran dipandang sebagai salah satu tempat yang mampu mewakili gaya hidup serta kelas sosial sebagian dari masyarakat
perkotaan. Coffee shop biasanya dimanfaatkan sebagai tempat
berkumpul dan bersantai bersama teman dan keluarga diakhir pekan atau sekedar untuk melepas kepenatan dari rutinitas sehari-hari. Bahkan tidak jarang kalangan eksekutif dan profesional yang memanfaatkan tempat ini sebagai alternatif tempat untuk menjamu rekan bisnis dan kolega dalam pertemuan yang bersifat informal.
Suasana yang nyaman, rasa dan variasi menu serta fasilitas pendukung yang ditawarkan merupakan beberapa alasan yang menjadikan coffee shop pilihan tempat untuk berkumpul. Penulis memilih De Koffie – Pot dan De Planters
sebagai tempat
penelitian karena De Koffie – Pot merupakan pelopor berdirinya coffee shop di Kota Bogor yang memiliki lokasi yang strategis di pusat Kota Bogor, sehingga memiliki pangsa pasar yang cukup luas. Oleh karena itu manajemen perlu mengetahui perilaku dan preferensi konsumen serta faktor-faktor pilihan yang mempengaruhi konsumen berkunjung ke coffee shopnya. Adapun pemilihan De Planters karena De Planters menawarkan konsep dan variasi menu yang hampir sama dengan De Planters, selain itu lokasi kedua coffee shop ini juga berdekatan. De Planters merupakan tempat makan dan minum baru dengan rata-rata kunjungan 100-150 konsumen perbulan, jumlah kunjungan mengalami kenaikan meskipun tidak signifikan.
1.2 Perumusan Masalah De Koffie – Pot merupakan coffee shop nama dagang dari PT Triputra Halimun Sakti yang terletak di Jalan Salak No. 6 ini dibuka resmi sejak bulan Desember 2004. Konsep interior ruangan De Koffie - Pot didesain untuk memenuhi kebutuhan dan kenyamanan pengunjung dengan dikelilingi oleh kaca yang memberikan kesan luas, elegan, dan moderen. Motto De Koffie - Pot yaitu “Taste The Heritage Indonesian Coffee” mempunyai filosofi berupa keinginan untuk memajukan kopi dalam negeri yang mempunyai cita rasa yang enak. Motto
ini tercermin dari bahan baku biji kopi yang digunakan menggunakan biji kopi dalam negeri. De Koffie – Pot dapat dikatakan berada dalam lingkungan yang kompetitif, hal ini terlihat dari beragamnya tempat makan dan minum yang ada di sekitar lokasi yang menawarkan berbagai konsep dalam rangka merebut dan mempertahankan pasar. Diresmikannya Starbucks Coffee pada bulan September 2006 dan De Planters bulan Desember 2007 berpengaruh terhadap kunjungan konsumen ke De Koffie – Pot, hal ini terlihat dari penerimaan perbulan De Koffie – Pot yang mengalami penurunan rata-rata 8,33 persen selama tahun 2007 (Gambar 1). DATA PENERIMAAN PER BULAN DE KOFFIE - POT TAHUN 2007 120,000,000.00
RUPIAH
100,000,000.00 80,000,000.00 PENERIMAAN PER BULAN
60,000,000.00 40,000,000.00 20,000,000.00
Ju Ag li us Se tu s pt em be r O kt ob N ov er em b D es er em be r
Ja nu a Fe ri br ua ri M ar et Ap ril M ei Ju ni
-
BULAN
Gambar 1. Data Penerimaan Per Bulan De Koffie – Pot Tahun 2007 (Manajemen De Koffie – Pot, 2007)
Konsumen merupakan salah satu penentu kelangsungan hidup suatu usaha. Melihat pentingnya konsumen dalam bisnis ini, manajemen De Koffie – Pot dan De Planters dituntut untuk mengerti dan memahami konsumen serta memperhatikan strategi pemasaran yang tanggap akan perubahan dan selera pasar. Strategi pemasaran yang spesifik akan lebih efektif dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualan dari De Koffie – Pot dan De Planters. Berdasarkan
uraian tersebut, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah karakteristik konsumen coffee shop De Koffie – Pot dengan De Planters berbeda? 2. Bagaimanakah sikap dan preferensi konsumen terhadap atribut produk coffee shop De Koffie – Pot yang diharapkan? 3. Apa saja faktor yang membedakan penilaian atribut di coffee shop De Koffie – Pot dan De Planters?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan: 1. Membandingkan karakteristik konsumen coffee shop De Koffie – Pot dan De Planters. 2. Menganalisis sikap dan preferensi konsumen terhadap atribut produk coffee shop De Koffie – Pot. 3. Menganalisis faktor-faktor yang membedakan penilaian atribut di coffee shop De Koffie – Pot dan De Planters.
1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi semua pihak yang berkepentingan, terutama manajemen De Koffie – Pot dan De Planters sebagai referensi dalam merumuskan strategi pemasaran sesuai dengan preferensi dan harapan konsumen. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai rujukan dan informasi dalam melakukan penelitian lanjutan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi dan Jenis Restoran Keputusan
Menteri
Pariwisata,
Pos
dan
Telekomunikasi
Nomor
73/PW.105/MPPT/1985 menyatakan restoran adalah salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian dan penjualan makanan dan minuman bagi umum di tempat usahanya dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan ini (Listyari, 2006). Pertumbuhan restoran yang bercirikan tradisional maupun modern meningkat beberapa tahun terakhir. Torsina (2000) membedakan jenis-jenis restoran ke dalam sepuluh jenis yang ada di luar hotel sebagai berikut: 1. Family Conventional. Restoran ini adalah restoran untuk keluarga. Restoran ini mementingkan suasana dan masakan yang enak. Dilihat dari harga cukup terjangkau, tetapi segi pelayanan dan dekorasi terbilang biasa saja. 2. Fast Food. Eat-in (makan di restoran) dan take out (dibungkus untuk dimakan diluar restoran). Restoran siap saji ini memiliki keterbatasan dalam jenis menu yang disajikan, mahal dan mengutamakan banyak langganan. Jenis restoran inilah yang paling marak diusahakan di Indonesia dewasa ini.
3. Cafetaria. Biasanya terdapat di gedung-gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan, sekolah atau pabrik-pabrik. Tipe penyajian swalayan dengan menu terbatas seperti menu-menu yang disajikan di rumah. Menu berganti-ganti menurut hari, dengan harga ekonomis. 4. Gourmet. Restoran ini termasuk restoran berkelas. Memerlukan suasana yang sangat nyaman dengan dekorasi artistik. Ditujukan bagi mereka yang menuntut standar penyajian tinggi dan bergengsi. Disamping makanan, disajikan minuman wines dan liquors. 5. Etnik. Menyajikan makanan spesifik dari suatu daerah (suku atau negara). Misalnya: Masakan Jawa Timur, Manado, India, Cina dan lain-lain. Dekorasi disesuaikan dengan etnik yang bersangkutan, bahkan pakaian seragam pramusaji juga bernuansa etnik. Terdapat tipe snack bar etnik yang menyajikan menu yang murah, biasanya terbatas pada sajian-sajian umum. 6. Buffet. Ciri utama dari jenis restoran ini adalah berlakunya satu harga untuk makan sepuasnya apa yang disajikan. Peragaan dan display makanan sangat penting untuk menarik perhatian pengunjung. Biasanya dengan sistem pelayanan swalayan, tetapi untuk wine, liquor atau bir dilayani secara khusus. 7. Coffee Shop. Coffee Shop ditandai dengan pelayanan secara cepat. Banyaknya
kursi
menempati counter service untuk menekankan suasana informal. Lokasi
utamanya di gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan dengan jumlah kunjungan pengunjung yang tinggi dan menarik perhatian pengunjung untuk bersantai atau melakukan pertemuan-pertemuan bersifat tidak formal. 8. Snack Bar. Ruangan biasanya lebih kecil dan hanya cukup untuk melayani orang-orang yang ingin makanan kecil, tetapi bisa memperoleh volume penjualan yang lumayan besar karena waktu makan ditambah dengan pesanan take-out. 9. Drive in/Thru Parking. Para pembeli yang memakai mobil tidak perlu turun dari mobilnya. Pesanan diantar sampai ke mobil untuk eat-in (sementara parkir) atau take away. Jenis makanan dikemas secara praktis. Lokasi sesuai dengan tempat parkir baik mobil maupun motor, contoh jenis restoran ini adalah Mc Donald. 10. Specialty Restaurant. Lokasi restoran ini biasanya jauh dari keramaian. Tetapi menyajikan masakan yang menarik dan berkualitas. Ditujukan untuk turis, atau untuk orang-orang yang ingin mentraktir teman atau keluarga dalam suasana khas yang bebeda. Jenis restoran ini memiliki keuntungan lebih, yaitu para pemilik restoran tidak perlu menginvestasikan dananya terlalu mahal untuk sewa ruang atau tempat di lokasi-lokasi komersial.
2.2 Sejarah Kopi dan Coffee Shop Kopi pertama kali ditemukan di Ethiopia pada abad ke-9 ketika seorang penggembala menyadari domba-domba gembalaannya menjadi hiperaktif setelah mengkonsumsi sejenis buah bulat berukuran kecil yang banyak tumbuh di sekitar
tempatnya menggembala. Tempat asal penggembala tersebut dikenal dengan nama Kaffa, dan dari nama tempat itulah muncul istilah kopi atau coffee.1 Kopi menjadi minuman yang terkenal di seluruh dunia. Dari sinilah muncul istilah kafe yang mengacu kepada kedai kopi (coffee shop) yang dulu hanya terdapat dikawasan Eropa, Jazirah Arab dan Amerika, dimana saat ini telah menyebar ke berbagai tempat di dunia, dan bersama inipun berkembang teknikteknik menyajikan minuman kopi. Menyajikan kopi saat ini lebih dari sekedar menyeduh bubuk kopi dengan air panas lalu ditambahkan gula atau susu. Kopi bisa disajikan dengan berbagai cara. Seiring dengan berkembangnya aneka teknik pembuatan kopi, penjualan kopi pun meningkat. Kopi telah menjadi bagian hidup, khususnya bagi mereka yang tinggal di kota besar. Kopi menjadi terkenal dikalangan anak muda dan juga kalangan bisnis, sehingga harganya menjadi mahal. Hal ini yang mendorong suksesnya bisnis kedai kopi mulai dari kedai kopi sederhana yang menjual dengan harga murah hingga ke kafe-kafe elit dimana harga satu gelasnya cukup untuk membeli beberapa gelas kopi di kedai kopi sederhana. Kopi telah menjadi minuman berkelas (classy drinks). Banyak kafe-kafe yang mengkhususkan diri pada bisnis minuman kopi, karena konsumennya tidak pernah berkurang. Dikalangan anak muda di Indonesia, minum kopi pun telah menjadi tren . (Listyari, 2006).
2.3 Definisi dan Jenis Kopi Kopi adalah sejenis minuman, biasanya dihidangkan panas. Minuman ini 1
www.kompas.com. Bisnis Kopi, Bukan Sembarang Kopi. Tanggal 13 September 2005
dipersiapkan dari biji tanaman kopi yang dipanggang. Kopi merupakan sumber kafein.2 Kopi sebagai salah satu bahan penyegar, nilainya tidak hanya ditentukan oleh penampilan fisik, akan tetapi lebih ditentukan oleh citarasanya. Salah satu cara penentuan mutu kopi adalah dengan uji citarasa. Konsumen menilai mutu kopi pada saat meminum kopi tersebut. Biji kopi sebagai bahan alami, memiliki komposisi kimia yang sangat komplek dan beragam. Banyak faktor yang mempengaruhi nilai senyawa-senyawa didalamnya. Diantaranya spesies, cara pemanenan, pengolahan, pemupukan, dan iklim. Perubahan nilai karena faktorfaktor tersebut dapat mempengaruhi citarasa kopi yang berdampak pada harga jualnya. Jenis kopi Arabika dan Robusta adalah jenis kopi yang banyak dijual di pasar Indonesia. Masing-masing jenis memiliki ciri tersendiri, Robusta memiliki biji yang berbentuk bulat dan bergaris tengah lurus, sedangkan jenis Arabika berbentuk lonjong dan bergaris tengah bergelombang. Kandungan kafein dari kedua jenis kopi ini berbeda. Robusta mengandung kafein antara 2,2 sampai 2,7 persen basis kering. Sedangkan kandungan kafein pada kopi jenis Arabika berkisar antara 0,6 sampai 1,5 persen basis kering (Atamawinata, 2007). Kopi Arabika memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibanding dengan harga jual kopi Robusta. Harga jual kopi Arabika di pasar Indonesia pada tahun 2007 Rp 25.500,- per kilogram, sedangkan kopi Robusta Rp 12.200,- per kilogram (Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia, 2007). Selain kopi jenis Arabika dan Robusta,
2
www.wikipedia.com. Ensiklopedia Bebas berbahasa Indonesia. Kopi. Tanggal 23 Oktober 2007.
di Indonesia juga terdapat sejenis kopi mirip kopi Robusta, yaitu kopi Luwak. Kopi ini dikumpulkan dari kotoran luwak (musang) yang dicuci, dibersihkan dan dijemur terlebih dahulu. Harga kopi luwak cukup mahal berkisar Rp 150.000,- per kilogram sampai Rp 250.000,- per kilogram. Untuk keperluan penjualannya De Koffie – Pot menggunakan kopi Arabika dan kopi Robusta sebanyak 28 kilogram per bulannya, dengan harga pembelian kopi Arabika rata-rata Rp 51.000,- per kilogram dan harga kopi Robusta Rp 40.000,- per kilogram.
2.4 Penelitian Terdahulu Listyari (2006), menganalisis mengenai Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Coffee Shop De Koffie – Pot.
Metode analisis yang
digunakan pada penelitian ini adalah Analisis Deskriptif, Importance Peformance Analysis, Analisis Tingkat Kesesuaian, dan Customer Satisfaction Index. Hasil yang diperoleh menunjukkan karakteristik pengunjung De Koffie – Pot adalah perempuan (55 persen), berusia antara 16 - 25 tahun, dan belum menikah. Pertimbangan awal mengunjungi adalah karena tempat yang nyaman (73 persen), sebanyak 56,4 persen responden mengatakan bahwa mereka melakukan kunjungan di waktu libur atau akhir pekan. Sebanyak 89 persen responden menyatakan merasa puas terhadap kinerja yang dilakukan oleh De Koffie – Pot dan sebanyak 98 persen responden mengatakan akan datang untuk berkunjung kembali. Parmana (2006), melakukan penelitian mengenai Analisis Keputusan Pembelian Dan Sikap Konsumen Terhadap MER Furniture Center dengan tujuan untuk menguraikan karakteristik umum konsumen dan tahapan proses keputusan
pembelian produk serta menganalisis faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam keputusan pembelian produk. Selain itu tujuan penelitian tersebut adalah untuk menganalisis sikap konsumen serta memberi rekomendasi strategi pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik konsumen MER Furniture Center sebagian besar berusia 20 – 30 tahun berjenis kelamin pria, bekerja sebagai pegawai swasta, berstatus menikah, memiliki anggota keluarga sebanyak tiga sampai enam orang, berpendidikan sarjana dengan pendapatan antara satu sampai tiga juta rupiah. Sebagian besar konsumen merasa puas dengan produk mebel yang telah dibelinya dan berminat untuk melakukan proses pembelian ulang. Secara keseluruhan sikap dan persepsi konsumen terhadap 11 atribut yang dianalisis adalah sikap netral. Hal ini diketahui dari rata-rata sikap yang diperoleh yaitu sebesar 156,57. hasil Analisis Faktor dan Model Atribut Fishbein merekomendasikan strategi untuk diterapkan adalah dengan menjual produk yang memiliki desain produk yang bagus dan memiliki merek yang sudah dikenal oleh konsumen. Strategi harga yang disarankan yaitu mempertahankan harga jual produk supaya tetap stabil serta memberikan potongan harga pada situasi tertentu. Penelitian mengenai analisis sikap dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumenpun dilakukan oleh Friza (2007). Penelitian tersebut bertujuan mengkaji preferensi konsumen terhadap atribut produk di restoran KFC Pajajaran dan A&W Botani Square serta mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih restoran. Berdasarkan Analisis Model Fishbein, diketahui sikap responden terhadap atribut produk dan
restoran KFC Pajajaran secara keseluruhan adalah baik dengan total skor masingmasing 104,78 dan 232,62. Pada restoran A&W Botani Square penilaian responden terhadap atribut produk justru biasa saja dengan skor 93,92. Hal ini berkaitan dengan porsi, paket harga dan promosi yang ditetapkan kurang sesuai dengan harapan konsumen. Sedangkan untuk atribut restoran penilaian responden baik dengan total skor 232,93. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan responden dalam memilih restoran fast food terdiri dari tahapan pengenalan kebutuhan adalah rasa makanan. Tahap pencarian informasi untuk restoran A&W dari brosur sedangkan KFC melalui iklan televisi. Tahap evaluasi alternatif dari responden adalah alasan selera dan harga yang terjangkau. Proses pembelian adalah rata-rata kunjungan konsumen ke restoran fast food yaitu sebulan sekali dan umumnya responden berkunjung bersama orang lain. Biaya yang dikeluarkan responden untuk sekali makan adalah sebesar Rp 20.000,- sampai dengan Rp 50.000,-. Mereka memilih ayam goreng sebagai menu yang paling disukai. Evaluasi pasca pembelian menyatakan bahwa responden restoran A&W cukup puas, sedangkan responden KFC menyatakan puas. Apabila harga dinaikkan, maka sebagian responden menyatakan akan mengurangi frekuensi pembelian mereka. Tiga atribut yang berpengaruh terhadap keputusan pemilihan pembelian adalah harga makanan, areal parkir dan rasa makanan yang digunakan untuk membentuk fungsi diskriminan. Dan disarankan ketiga atribut produk dan restoran tersebut harus ditingkatkan kualitas dan kinerjanya sehingga restoran KFC dapat lebih unggul bersaing dengan kompetitornya.
Penelitian yang dilakukan Luqman (2008) berjudul Sensitivitas Harga Serta Pengembangan Produk dan Layanan di De Koffie – Pot Coffee Shop, Bogor. Penelitian ini hanya mengukur sensitivitas harga untuk minuman Caramel Machiatto dan minuman Espresso. Pemilihan kedua minuman tersebut karena Caramel Machiatto mempunyai tingkat penjualan tertinggi dan Espresso mempunyai tingkat penjualan terendah. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas harga, rentang harga yang dapat diterima konsumen berada pada harga antara Rp 20.400,00 sampai Rp 30.500,00 sedangkan harga Rp 23.500,00 merupakan harga ideal yang dapat ditetapkan oleh manajemen De Koffie - Pot untuk minuman Caramel Machiatto. Harga ideal yang dapat ditetapkan De Koffie - Pot untuk minuman Espresso berada pada tingkat harga Rp 10.900,00. Kualitas (quality)
layanan yang diprioritaskan sesuai dengan bobot
absolut persyaratan pelanggan antara lain layanan hotspot, rasa dan kepekaan pramusaji terhadap kebutuhan pengunjung, serta penataan interior dan eksterior coffee shop. Prioritas persyaratan teknik yang perlu ditingkatkan manajemen De Koffie - Pot untuk mempertahankan konsumen sesuai dengan bobot absolut persyaratan teknik antara lain pelayanan, pembersihan, dan penyajian peralatan. Urutan prioritas persyaratan teknik yang perlu ditingkatkan sesuai dengan bobot relatif persyaratan teknik antara lain pelayanan, pembersihan, dan penyajian peralatan. Saran yang dapat direkomendasikan untuk manajemen De Koffie – Pot antara lain manajemen De Koffie - Pot dapat menaikkan harga Caramel Machiatto dan Espresso, namun sebaiknya peningkatan harga tidak melebihi rentang harga pada daerah antara OPP dan IPP. Pihak manajemen sebaiknya meningkatkan kualitas produk dan layanan dengan cara menciptakan produk yang mempunyai
rasa khas, meningkatkan kualitas pelayanan pramusaji dengan memberikan pelatihan-pelatihan, dan memberikan fasilitas hotspot secara gratis kepada konsumen. Penelitian lanjutan mengenai daya saing coffee shop De Koffie - Pot diperlukan mengingat tingkat persaingan di bidang cafe dan coffee shop semakin ketat. Perbandingan penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Penelitian Terdahulu yang Terkait Tahun 2006
Judul Skripsi Analisis Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Coffee Shop De Koffie - Pot, Bogor
Penulis Ni Putu Widyawati Listyari
2006
Analisis Keputusan Pembelian dan Sikap Konsumen Terhadap MER Furniture Center (Kasus: Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat) Analisis Sikap dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Memilih Restoran Fast Food (Kasus pada Restoran KFC Pajajaran dan A&W Botani Square Bogor) Sensitivitas Harga Serta Pengembangan Produk dan Layanan di De Koffie – Pot Coffee Shop, Bogor
Parmana
2007
2008
Keterangan Analisis yang digunakan Analisis Deskriptif, Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index. Analisis yang digunakan Analisis Faktor dan Model Atribut Fishbein .
Dwi Elevyani Temmi Friza
Analisis yang digunakan Analisis Deskriptif, Analisis Fishbein dan Analisis Diskriminan.
Syaifudin Luqman
Analisis yang digunakan Analisis Deskriptif, Analisis Sensitivitas Harga dan Quality Function Deployment.
Sumber: Perpustakaan IPB, 2008.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini menganalisa sikap dan preferensi konsumen serta mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen berkunjung ke coffee shop yaitu De Koffie – Pot berbanding dengan kompetitornya dalam hal ini De Planters. Penelitian ini juga bertujuan mengetahui adanya kemungkinan berpindahnya konsumen De Koffie – Pot ke De planters. Alat analisis yang digunakan relatif sama, yaitu analisis deskriptif, analisis fishbein dan analisis diskriminan.
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Konsumen Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen menyatakan bahwa konsumen adalah setiap pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan (Wijaya, 2007).
3.1.2 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan barang dan jasa, termasuk proses keputusan sebelum dan sesudah tindakan dilakukan (Engel et al.,1995). Perilaku konsumen terbagi dua bagian, perilaku yang tampak dan perilaku yang tidak tampak. Variabel-variabel perilaku yang tampak antara lain jumlah pembelian, waktu pembelian, karena siapa, dengan siapa, dan bagaimana konsumen melakukan pembelian. Variabel perilaku yang tidak tampak adalah persepsi, ingatan terhadap informasi dan perasaan kepemilikan konsumen (Umar, 2000).
3.1.3 Preferensi Konsumen Preferensi konsumen adalah derajat suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu jenis produk. Preferensi terhadap produk pangan merupakan gambaran atas sikap sesorang terhadap pangan, dimana seseorang dapat
melakukan pilihan dari produk yang ada sedikitnya dua jenis pangan yang berbeda. Ada tiga komponen preferensi yang mempengaruhi konsumen pangan dimana semua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berkaitan satu sama lain yaitu (Kotler, 2005): 1. Karakteristik individu meliputi: usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan dan pengetahuan gizi. 2. Karakteristik produk meliputi rasa, warna, aroma, kemasan dan tekstur. 3. Karakteristik lingkungan meliputi jumlah keluarga, tingkat sosial, musim dan mobilitas. Preferensi terhadap pangan bersifat sementara pada orang yang berusia muda dan bersifat permanen bagi mereka yang sudah berumur dan pada akhirnya dapat menjadi gaya hidup. Karakteristik makanan dan minuman bagi orang dewasa dipengaruhi oleh penampakan, pola penyajian, daya cerna serta seringnya makan dan minum dari bahan makanan dan minuman yang sama. Pilihan jenis makanan dan minuman dalam jumlah yang beragam, akhirnya dapat mempengaruhi preferensi makan dan minum dari setiap individu. Karakteristik tersebut dapat dilihat dari sifat organoleptik makanan dan minuman serta daya terima dan ketersediaannya. Selain dari jumlah pilihan, preferensi tersebut dapat juga ditimbulkan dari kombinasi dan variasi rasa, warna, aroma dan bentuk makanan, yang semuanya dapat mempengaruhi nafsu makan dan minum seseorang (Kotler (2005). 3.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Perilaku pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut, yaitu: budaya, sosial, pribadi, dan psikologis (Kotler, 2005). Engel et al. (1995)
menyatakan hal yang serupa, bahwa pengambilan keputusan oleh konsumen ditentukan oleh tiga determinan yaitu: (1) pengaruh lingkungan; (2) perbedaan individu; dan (3) proses psikologis. Pengambilan keputusan oleh konsumen ini akan berdampak pada jenis dan bentuk bauran pemasaran yang dipilih oleh pemasar. Hal ini diperlihatkan pada Gambar 2. Pengaruh Lingkungan Budaya Kelas Sosial Pengaruh Pribadi Keluarga Situasi
.
Perbedaan Individu Perbedaan Individu Sumber daya Sumberdaya Konsumen Konsumen
Motivasi dan Keterlibatan Pengetahuan Sikap Kepribadian, Gaya Hidup, Demografi
Proses Keputusan
Proses Psikologi
Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Pembelian Hasil
Pengolahan Informasi Pembelajaran Perubahan Sikap dan Perilaku
Strategi Pemasaran Produk, Harga, Tempat dan Promosi
Gambar 2. Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Engel et al., 1995)
3.1.4.1 Faktor Lingkungan Dari beberapa faktor lingkungan yang berpengaruh dalam proses keputusan pembelian, budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling dasar. Budaya akan mempengaruhi konsumen dalam memilih produk yang dibeli dan
digunakan dalam tiga cara, yaitu: 1). Budaya mempengaruhi struktur konsumsi, 2). Budaya mempengaruhi bagaimana individu mengambil keputusan dan, 3). Budaya adalah variabel utama dalam penciptaan komunikasi dari sebuah produk (Engel et al., 1995). 3.1.4.2 Faktor Perbedaan Individu Perbedaan individu merupakan faktor internal yang menggerakkan dan mempengaruhi individu. Diukur menurut efek pada perilaku konsumen, perbedaan yang paling penting diantara individu adalah dalam hal sumberdaya. Tiga sumberdaya utama yang digunakan konsumen dalam proses pertukaran, yaitu: 1). Sumberdaya ekonomi, 2). Sumberdaya temporal/waktu dan, 3). Sumberdaya kognitif/kapasitas konsumen dalam mengolah informasi. 3.1.4.3 Faktor Psikologis Pembelian yang dilakukan konsumen dipengaruhi oleh faktor psikologi yang terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran dan perubahan sikap atau perilaku. Faktor-faktor tersebut dipengaruhi oleh dua determinan utama yaitu: 1). Pribadi dan, 2). Stimulus.
3.1.5 Proses Keputusan Pembelian Proses yang dilakukan konsumen dalam mengambil keputusan meliputi beberapa tahapan sebagai berikut, yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan, evaluasi pembelian. 3.1.5.1 Pengenalan Kebutuhan Proses pembelian suatu produk oleh konsumen dimulai ketika suatu kebutuhan mulai dirasakan dan dikenali. Adanya kebutuhan tersebut karena konsumen merasakan adanya ketidaksesuaian antara keadaan yang nyata dengan
keadaan yang diinginkan. Ketika kesesuaian itu melebihi suatu tingkat tertentu, maka kebutuhan dikenali (Engel et al., 1995). Timbulnya kebutuhan tersebut dipicu oleh stimuli internal, yaitu kebutuhan dasar yang timbul dalam diri seseorang seperti rasa lapar dan haus. Dan stimuli eksternal yang dipicu oleh dorong diluar diri seseorang tersebut. Stimuli yang timbul pada suatu tingkat tertentu akan menjadi dorongan yang memotivasi konsumen untuk segera memuaskannya (Kotler, 2005). 3.1.5.2 Pencarian Informasi Setelah konsumen tergerak oleh suatu stimuli, maka kemungkinan mereka akan berusaha untuk mencari lebih banyak informasi. Menurut Kotler (2005), sumber informasi konsumen terdiri dari: 1). Sumber pribadi, yaitu: keluarga, teman, tetangga, kenalan; 2). Sumber komersial, yaitu: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan; 3). Sumber publik, yaitu: media massa, organisasi penilai konsumen dan; 4). Sumber pengalaman, yaitu: penanganan, pengkajian dan pemakaian produk. 3.1.5.3 Evaluasi Alternatif Evaluasi alternatif merupakan proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk memilih alternatif, konsumen menggunakan atribut tertentu yang disebut sebagai kriteria evaluasi antara lain: harga, merek, negara asli, garansi, ataupun kriteria lain yang bersifat hedonik (gengsi/status). Setelah menentukan kriteria yang akan digunakan untuk menilai alternatif, maka konsumen akan memutuskan alternatif mana yang akan dipertimbangkan.
Dalam hal ini konsumen akan menentukan alternatif
pilihan, menilai alternatif pilihan kemudian menyeleksi kaidah keputusan yang
merupakan strategi yang digunakan konsumen untuk menyeleksi alternatif pilihan (Engel et al., 1995). 3.1.5.4 Pembelian Tindakan pembelian merupakan tahap akhir dari proses keputusan pembelian. Pada tahap ini konsumen harus mengambil keputusan mengenai kapan membeli dan dimana membeli. Pembelian merupakan fungsi dari dua determinan, yaitu: niat pembelian dan pengaruh lingkungan. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi pembelian dan keputusan pembelian, yaitu: 1. Sikap atas pendirian orang lain Intensitas dari pendirian negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen dalam memenuhi keinginan orang lain. 2. Situasi yang tidak diantisipasi Faktor ini dapat mengubah rencana pembelian suatu produk oleh konsumen. 3.1.5.5 Evaluasi Pembelian Perilaku proses keputusan pembelian tidak berhenti begitu pembelian dilakukan. Evaluasi lebih jauh dilakukan dalam bentuk perbandingan kinerja produk berdasarkan harapan. Hasilnya adalah kepuasan dan ketidakpuasan yang akan mempengaruhi niat pembelian dimasa yang akan datang. Kepuasan akan mengukuhkan loyalitas pembeli.
3.1.6 Keputusan Pemilihan Coffee Shop Memilih coffee shop adalah proses interaksi antara strategi pemasaran dengan karakteristik individual dan situasional dari pembeli. Karakteristik individual seperti gaya hidup menyebabkan aktivitas konsumen dalam perilaku belanja dan pencarian, biasanya coffee shop mempengaruhi aktivitas ini dengan
melakukan promosi. Proses pemilihan coffee shop, merupakan suatu fungsi dari karakteristik konsumen dan karakteristik coffee shop. Karakteristik konsumen akan membentuk kriteria evaluasi yang diinginkan konsumen pada coffee shop, sedangkan karakteristik coffee shop diperoleh dari atribut atau ciri yang dimilikinya. Proses pemilihan secara sederhana dapat dilihat pada Gambar 3 (Hadi, 2003 dalam Friza, 2007). Karakteristik Coffee Shop
Karakteristik Coffee Shop
Proses Perbandingan Coffee Shop yang dipilih
Coffee Shop yang tidak dipilih
Gambar 3. Proses Pemilihan Coffee Shop (Hadi, 2003 dalam Friza, 2007)
3.1.7 Bauran Pemasaran Komponen utama pemasaran terdiri dari tiga lingkup yang saling terintegrasi. Lingkup pertama merupakan landasan kompetitif perusahaan yang terdiri dari konsumen, perusahaan, pesaing dan perubahan. Lingkup kedua terdiri dari tiga faktor utama, yaitu: 1). Strategi kompetitif pemasaran yang terdiri atas segmentasi, targeting dan positioning; 2). Taktik pemasaran yang terbagi atas: diferensiasi, bauran pemasaran dan penjualan dan; 3). Nilai pemasaran yang terbagi kedalam: brand, service dan process. Lingkup ketiga berhubungan dengan tiga pertanyaan pokok yaitu: apa (what), mengapa (why), dan bagaimana (how), dimana ketiga pertanyaan ini tekait dengan informasi pasar (Kertajaya, 2004). Kotler (2005) menyatakan ada empat strategi pemasaran yang umum dilakukan pemasar dalam bauran pemasaran, yaitu:
3.1.7.1 Strategi Produk Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dalam bentuk fisik. Terdapat tiga level kategori produk, yaitu: 1). Produk inti, yaitu manfaat inti yang dicari oleh konsumen ketika membeli produk;
2). Produk aktual, terdiri atas lima
karakteristik, yaitu: tingkat mutu, sifat, rancangan, nama merek dan pengemasan; 3). Produk tambahan, yaitu servis atau manfaat tambahan bagi konsumen. Strategi dalam bauran produk merupakan keputusan yang terkoordinasi antara bagian produksi dan pemasaran. Perencanaan klasifikasi suatu produk akan berguna membantu merencanakan program-program strategi pemasaran. 3.1.7.2 Strategi Distribusi (Lokasi/Tempat) Lokasi merupakan tempat berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk sekaligus memasarkannya. Penelitian berkaitan distribusi ini perlu dilakukan, baik bagi lokasi lama maupun baru. Hal ini penting untuk mengetahui potensi masing-masing lokasi sehingga pemasaran berjalan sesuai dengan rencana yang ditargetkan terutama untuk lokasi baru. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi adalah letak/posisi (place), area parkir (parking), kemudahan untuk menuju lokasi (accesibility), coffee shop tersebut mudah dilihat dan diketahui orang banyak (viability), fasilitas pendukung /infrastruktur (infrastructure). 3.1.7.3 Strategi Harga Harga merupakan determinan penting bagi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian terhadap prosuk yang diinginkannya. Harga yang berlakukan haruslah sesuai dengan variabel-variabel produk yang dapat menjadi
pertimbangan konsumen, hal ini dikarenakan harga yang dibayar oleh konsumen merupakan apresiasi konsumen terhadap kepuasan yang diperoleh dari pembeliannya tersebut. 3.1.7.4 Strategi Promosi Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam mengkomunikasikan/menyampaikan produknya kepada sasaran, dan bertujuan membujuk konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan tersebut. Program promosi yang biasa digunakan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya antara lain promosi penjualan, periklanan, penjualan pribadi dan hubungan masyarakat.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional Pertumbuhan coffee shop di Kota Bogor berkaitan dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin dinamis. Perkembangan usaha di bidang minuman ini menjadi peluang pasar yang cukup besar yang menjadi daya tarik bagi perusahaan untuk masuk sehingga meningkatkan persaingan antar sesama coffee shop. Dalam
menjalankan
usahanya
perusahaan
membutuhkan
strategi
pemasaran yang tepat. Tugas penting pemasaran adalah mengidentifikasi peluang pasar, mengevaluasi kekuatan dan kelemahan penempatan posisi serta mengembangkan strategi pemasaran. Penelitian ini difokuskan menganalisis sikap dan tingkat preferensi konsumen serta melihat faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen De Koffie – Pot dan De Planters. Atribut produk yang akan dianalisis terdiri dari harga, rasa, variasi menu dan promosi penjualan. Atribut coffee shop yang akan dianalisis terdiri dari fasilitas pendukung (free hot
spot internet, area parkir, band performance/music), respon terhadap keluhan konsumen, penampilan pramusaji/barista (keramahan, perhatian dan kesopanan), kecepatan penyajian produk, kemudahan pembayaran, kenyamanan tempat, penataan tempat, kemampuan pramusaji/barista berkomunikasi dengan konsumen dan lokasi. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan, status pernikahan, pendapatan perbulan dan pengeluaran perbulan. Metode yang digunakan dalam pengolahan data adalah dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis fishbein dan analisis diskriminan. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisa karakteristik konsumen, analisis fishbein untuk menganalisa sikap dan preferensi konsumen dan analisis diskriminan untuk menganalisa faktor-faktor pilihan yang paling mempengaruhi konsumen dalam berkunjung ke coffee shop De Koffie – Pot dan De Planters. Bagan alur kerangka pemikiran operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.
Persaingan Bisnis Coffee Shop
Penurunan Penjualan De Koffie – Pot dan diresmikannya kompetitor baru yaitu De Planters
Identifikasi Karakteristik Konsumen
Analisis Deskriptif
Sikap dan Preferensi Konsumen Terhadap Atribut Produk dan Coffee Shop
Analisis Fishbein
Faktor-faktor yang Membedakan Karakteristik Konsumen Berkunjung ke Coffee Shop
Analisis Diskriminan
Rekomendasi Alternatif Strategi Pemasaran
Gambar 4. Alur Kerangka Pemikiran Operasional
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Pengambilan Data Penelitian ini dilakukan di De Koffie – Pot Bogor dan coffee shop pembandingnya De Planters. De Planters dipilih karena berada dalam satu lokasi yang sama yaitu Jalan Salak Bogor. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan pada bulan Juni 2008, dengan penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Pemilihan De Koffie – Pot sebagai objek penelitian, karena De Koffie Pot merupakan pelopor berdirinya coffee shop di Kota Bogor.
4.2 Jenis dan Sumber Data Data yang dikumpulkan untuk kepentingan penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara langsung dengan manajemen De Koffie – Pot dan De Planters juga melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang dipandu oleh penulis, dimana kuesioner dibagi kedalam empat bagian, yaitu: a. Perkenalan Diri Pada bagian perkenalan diri ini peneliti akan memperkenalkan identitas dan tujuan penelitian, serta peneliti meminta kesediaan para responden untuk melengkapi pertanyaan sesuai petunjuk yang diberikan. b. Seleksi Awal Pada tahap seleksi peneliti melakukan saringan awal untuk mendapatkan responden yang diinginkan agar sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Responden yang dijadikan sampel adalah responden yang dipilih dengan
syarat tahu atau telah mengunjungi coffee shop yang ditentukan, yaitu De Koffie – Pot atau De Planters dalam satu tahun terakhir. c. Karakteristik Responden Bagian ini berisikan informasi identitas responden, seperti nama, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan pengeluaran perbulan. d. Pertanyaan Utama Pada bagian ini responden diminta untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan keputusan berkunjung, motivasi berkunjung, persepsi dan sikap konsumen terhadap atribut produk dan coffee shop De Koffie – Pot serta membandingkannya dengan coffee shop sejenis, yaitu De Planters. Selain itu, dilakukan pengambilan data sekunder yang dikumpulkan dari penelusuran pustaka seperti Perpustakaan dalam bentuk bahan pustaka yang berupa literatur dan penelitian terdahulu, Badan Pusat Statistika Kota Bogor, Dinas Perikanan Informasi Kepariwisataan dan Budaya Kota Bogor, Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), dan situs internet.
4.3 Metode Pengumpulan Data Data yang akan dipakai dalam penelitian belum tentu merupakan keseluruhan dari suatu populasi. Hal ini disebabkan beberapa kendala seperti populasi yang tidak terdefinisi, kendala biaya, waktu, tenaga serta masalah heterogenitas atau homogenitas dari elemen populasi tersebut. Berdasarkan alasan ini, maka dalam penelitian digunakan sampel yang merupakan bagian kecil dari suatu populasi (Umar, 2005). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah convinience sampling dengan pendekatan non probability sampling, yaitu
pengambilan sampel secara tidak acak atau penarikan sampel berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Metode ini digunakan karena fleksibel, murah dan cepat dilakukan. Dalam hal ini, pengambilan sampel dilakukan dengan disesuaikan dengan traffic pengunjung, yaitu pada hari Sabtu dan Minggu dimulai dari pukul 10.00 pagi sampai dengan pukul 22.00 WIB. Pada penelitian ini sampel yang diambil ialah sebanyak 52 orang, terdiri dari 26 orang responden dari pengunjung De Koffie – Pot, dan 26 orang responden dari pengunjung De Planters. Besarnya jumlah sampel yang diambil mengacu pada pendapat Suprapto (2001) yang menyatakan apabila jumlah variabel/atribut yang diambil adalah sebesar k, maka jumlah sampel yang diambil harus sama dengan empat atau lima kali dari jumlah k. Pada penelitian ini atribut yang akan dianalisis adalah sejumlah 13 atribut, sedangkan ukuran sampel yang akan diambil sebesar empat kali dari jumlah atribut yang dianalisa.
4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data Penelitian ini dilakukan dengan tiga metode alat analisis yaitu analisis deskriptif, analisis fishbein dan, analisis diskriminan. Ketiga alat analisis tersebut berfungsi untuk mengolah data dengan masing-masing tipe. 4.4.1 Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu (Travers, 1995 dalam Umar, 2005). Analisis Deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan profil responden dan proses keputusan berkunjung ke coffee shop dengan cara melakukan tabulasi data
reponden secara umum yang berkunjung ke coffee shop. Terhadap data profil responden dan proses keputusan pembelian minuman akan dideskripsikan dan dilakukan perhitungan secara manual dengan bantuan kalkulator/ komputer sehingga dapat dipahami. 4.4.2 Analisis Diskriminan Analisis diskriminan pada prinsipnya bertujuan untuk mengelompokkan setiap objek kedalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kriteria sejumlah variabel bebas. Pengelompokkan ini bersifat mutually exclisive, dalam artian jika objek A sudah masuk kelompok satu maka ia tidak mungkin dapat menjadi kelompok dua (Supriyana, 2006). Variabel tidak bebas (dependen) yang menjadi objek dalam penelitian ini terbagi atas dua kelompok, yaitu responden De Koffie – Pot dan responden De Planters. Variabel bebas (independen) yang diduga menunjukkan perbedaan antara kedua kelompok tersebut, yang dimasukkan ke dalam persamaan diskriminan adalah karakteristik responden dan atribut produk serta coffee shop. Faktor-faktor yang akan dianalisis terdiri dari 1). Harga, 2). Rasa, 3). Variasi menu, 4). Promosi penjualan, 5). Fasilitas pendukung (free hot spot internet, area parkir, band performance/music), 6). Respon terhadap keluhan konsumen, 7). Penampilan pramusaji/barista (keramahan, perhatian dan kesopanan), 8). Kecepatan penyajian produk, 9). Kemudahan pembayaran, 10). Kenyamanan tempat, 11). Penataan tempat, 12). Kemampuan pramusaji/barista berkomunikasi dengan konsumen, 13). Lokasi, 14). Jenis kelamin, 15). Usia, 16). Pekerjaan, 17). Pendidikan, 18). Status pernikahan, 19). Pendapatan per bulan, 20). Pengeluaran per bulan, 21). Alasan berkunjung, 22). Rata-rata kunjungan,
23). Orang yang menemani berkunjung, 24). Hari kunjungan, 25). Waktu kunjungan, 26). Loyalitas terhadap coffee shop pilihannya, 27). Media yang mempengaruhi berkunjung, 28). Bentuk promosi yang diharapkan, 29). Penilaian berkunjung, 30). Bila terjadi kenaikkan harga 15-20%, 31). Minat melakukan kunjungan ulang, 32). Cara berkunjung, 33). Biaya yang dikeluarkan, dan 34). Manfaat yang dicari. Prosedur pemilihan variabel bebas terbaik dilakukan dalam beberapa tahap (step), sehingga disebut dengan analisis diskriminan bertahap (stepwise discriminant analysis). Metode ini akan memasukkan variabel satu-persatu berdasarkan kemampuan mereka dalam membedakan kelompok. Pada setiap tahapan stepwise discriminant, pemilihan atribut tersebut didasarkan atas nilai Mahalanobis Distance (Min D square) yang terbesar disertai dengan nilai Sig.of F to Enter yang terkecil. Jika kedua kriteria tersebut terpenuhi, maka atribut yang bersangkutan secara signifikan dapat berfungsi sebagai pembeda kelompok dan dapat dimasukkan ke dalam model. Namun apabila tidak terpenuhi, maka proses dihentikan (Myers dan Mullet dalam Arief, 2008). Model diskriminan yang terbentuk dapat dikatakan mampu membedakan perilaku kedua kelompok secara nyata jika angka Chi-square tinggi dengan tingkat signifikansi dibawah 0.05. makin besar nilai Chi-square dan makin rendah nilai signifikansi menggambarkan bahwa perilaku antar kelompok secara nyata berbeda. Bentuk model diskriminan adalah sebagai berikut: Zjk = a + W1X1k + W2X2k + ... + WnXnk Keterangan : Zjk a W X
= Z skor diskriminan (discriminant Z score) = Intersep = Bobot diskriminan = Variabel bebas
Dengan
mengabaikan
tanda,
tiap-tiap
pembobot
menggambarkan
kontribusi relatif dari variabel bebas yang bersangkutan terhadap model diskriminan yang terbentuk. Variabel bebas dengan bobot yang lebih besar memberikan kontribusi yang lebih baik sebagai pembeda (prediktor) perilaku antarkelompok kepada model diskriminan, dibandingkan variabel bebas yang memiliki bobot lebih kecil. Model diskriminan akan mengestimasi koefisien W, sehingga nilai Z (discriminant Z score) setiap kelompok sedapat mungkin berbeda. Berdasarkan perbandingan nilai Z (discriminant Z score) dengan angka Z kritis (cutting Z score), yaitu nilai yang perbatasan antarkelompok, keanggotaan anggota kelompok (coffee shop) diprediksi. Tahap terakhir adalah mengidentifikasi ketepatan prediksi dari model diskriminan, yaitu dengan menunjukkan kasus yang secara tepat diprediksi oleh model, baik dari kelompok De Koffie – Pot dan De Planters, kemudian dibagi jumlah kasus secara keseluruhan. Tahapan analisis dalam penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap mengetahui faktor-faktor pilihan yang menjadi pembeda, yang mempengaruhi keputusan responden berkunjung ke coffee shop, dan menjawab adanya kemungkinan berpindahnya konsumen dari De Koffie – Pot ke De Planters ataupun sebaliknya berdasarkan hasil klasifikasi (classification results). 4.4.3 Analisis Fishbein Analisis fishbein merupakan suatu model multiatribut yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara pengetahuan konsumen akan suatu produk dan sikapnya terhadap atribut produk tersebut. Sikap konsumen terhadap atribut produk dapat diketahui berdasarkan perangkat tingkat kepercayaan,
dimana atribut tersebut akan dievaluasi dan diberi bobot nilai. Pengembangan suatu produk yang didasarkan pada penilaian atribut produk ideal dan aktual dapat diformulasikan sebagai berikut: Ao =
n
∑
bi ei
i =1
Dimana: Ao = Sikap terhadap objek bi = Kekuatan kepercayaan bahwa objek memiliki atribut i ei = Evaluasi mengenai atribut i n = Jumlah atribut yang menonjol Atribut produk dan coffee shop yang akan dianalisis diukur menggunakan skala likert empat angka. Menurut Kinnear dalam Umar (2005), skala likert berhubungan dengan pernyataan sikap seseorang terhadap sesuatu misalnya baik atau buruk, senang atau tidak senang. Atribut produk dan coffee shop tersebut kemudian dilakukan analisis tingkat kepercayaan dan evaluasi, dengan tujuan untuk mengetahui kecenderungan atribut yang tergolong penting maupun yang tidak penting menurut responden. Tingkat kepentingan atribut diperoleh berdasarkan hasil persentase atribut-atribut berdasarkan prioritas yang diberikan oleh responden. Langkah selanjutnya, hasil skor sikap terhadap atribut produk dan coffee shop diintepretasikan berdasarkan skala interval. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Skala Interval = (m – n) b Dimana: m = Skor tertinggi yang mungkin terjadi n = Skor terendah yang mungkin terjadi b = Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk
Dalam penelitian ini, analisis fishbein digunakan hanya untuk mengetahui sikap dan preferensi coffee shop De koffie – Pot. Atribut produk dan coffee shop yang akan dianalisis menggunakan model fishbein dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Variabel Pengukuran Atribut Produk dan Atribut Coffee Shop VARIABEL ATRIBUT PRODUK Berwujud (Tangible)
ATRIBUT YANG DIANALISIS • • • •
Rasa Harga Variasi menu Promosi penjualan
• •
Kecepatan pelayanan Kemudahan menjangkau lokasi
Daya Tanggap (Responsiveness)
•
Kecepatan merespon keluhan konsumen
Keyakinan (Assurance)
•
Keramahan, perhatian dan kesopanan pramusaji/barista Kenyamanan coffee shop
ATRIBUT RESTORAN Keandalan (Reliability)
• Empati (Empathy)
Berwujud (Tangible)
•
Kemampuan pramusaji/barista berkomunikasi dengan konsumen
• • •
Penataan ruang coffee shop Kemudahan melakukan pembayaran Fasilitas pendukung (area parkir, free hot spot internet, live music)
Sumber: Kotler, 2005
4.5 Definisi Operasional 1. De Koffie – Pot merupakan coffee shop yang berlokasi di Jalan Salak No. 6 Bogor. 2. Karakteristik responden adalah informasi mengenai identitas responden, seperti nama, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan pengeluaran per bulan.
3. Responden adalah pengunjung dari De Koffie – Pot atau De Planters yang tahu atau telah mengujungi coffee shop tersebut dalam satu tahun terakhir yang terpilih serta bersedia mengisi kuesioner. 4. Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima atas pekerjaan yang dilakukan dan diterima oleh reponden per bulan (diukur dalam rupiah). Bagi responden yang berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa, maka dalam hal ini pendapatan ialah sejumlah uang saku yang diterima per bulan. 5. Pengeluaran adalah jumlah uang yang dikeluarkan responden untuk memenuhi kebutuhan primer, sekunder maupun tersier per bulan. 6. Pendidikan adalah jenjang akademik yang telah diselesaikan oleh responden. 7. Waktu kunjungan adalah waktu yang disediakan oleh responden untuk mengunjungi coffee shop. 8. Harga adalah jumlah uang yang dikeluarkan oleh konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi kopi di coffee shop. 9. Rasa adalah rasa kopi yang dirasakan oleh indra pengecap. 10. Variasi menu adalah keragaman jenis racikan kopi yang ditawarkan oleh coffee shop. 11. Suasana/atmosfer adalah perpaduan kenyamanan dengan dekorasi ruangan yang menciptakan nuansa santai, nyaman dan hangat. 12. Promosi adalah informasi dan program penjualan yang diberikan oleh manajemen coffee shop melalui iklan, potongan harga maupun jenis promosi lainnya.
13. Fasilitas adalah keragaman pendukung yang ditawarkan seperti free hot spot internet, band performance/live music dan sebagainya. 14. Pelayan/Barista adalah pramusaji yang meracik/menyajikan kopi di coffee shop. 15. Lokasi adalah tempat dimana coffee shop berada dan merupakan tempat yang dituju untuk dikunjungi. 16. Motivasi merupakan alasan yang mendasari seseorang untuk melakukan suatu tindakan. 17. Pengetahuan merupakan informasi yang disimpan dalam ingatan. 18. Gaya hidup adalah pola dimana orang hidup dengan menghabiskan waktu dan uang. 19. Sikap adalah penilaian yang baik atau tidak baik, perasaan emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap suatu objek. 20. Kepribadian merupakan respon yang konsisten terhadap stimulis lingkungan. 21. Determinan pribadi adalah karakteristik individual seperti motivasi, sikap, adaptasi dan rentang perhatian. 22. Stimulus adalah karakteristik atau rangsangan dari stimulus itu sendiri. 23. Kepuasan merupakan evaluasi pasca konsumsi bahwa suatu alternatif yang dipilih setidaknya memenuhi atau melebihi harapan.
BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN
5.1 Gambaran Umum Perusahaan 5.1.1 De Koffie - Pot Coffee shop De Koffie – Pot terletak di Jalan Salak No. 6 Bogor didirikan oleh Christopher Dedi S., beliau adalah pemilik yang juga berkedudukan sebagai direktur utama. De Koffie – Pot dengan slogannya “Taste The Herritage of Indonesian Coffee” mempunyai filosofi berupa keinginan untuk memajukan kopi dalam negeri yang mempunyai cita rasa yang enak. Slogan ini tercermin dari bahan baku biji kopi yang digunakan menggunakan biji kopi dalam negeri. Kopi asli Indonesia yang digunakan adalah kopi Arabika Toraja, kopi Arabika Jawa dan kopi Robusta untuk menu utama (expresso mix) Koffie-Pot’s Blend Selain itu De Koffie – Pot juga menggunakan kopi Arabika Aceh, kopi Arabika Mandailing dan kopi Arabika Timor De Koffie – Pot berdiri di sebuah bangunan rumah lama peninggalan jaman Belanda yang bernama Colonial. Agar sejarah dari bangunan tersebut tidak hilang, maka nama coffee shop ini menggunakan bahasa Belanda, yaitu De Koffie – Pot yang berarti secangkir kopi. Colonial juga memiliki beberapa usaha lain diluar coffee shop De Koffie – Pot , yaitu: Wildflorist, Rain Drop distro, Diginet provider
internet,
Amerili
Consultant,
Barbershop,
Inspirit
Consultant,
Sonyphotography, Beverage Indonesia (mobile wine) dan koperasi karyawan De Koffie - Pot.
De Koffie – Pot resmi dibuka sejak Desember 2004, dengan seating capacity sebanyak 100-120 orang yang dibagi dalam dua ruangan, yaitu bagian dalam ruangan yang dikhususkan untuk pengunjung yang tidak merokok dan luar ruangan yang dikhususkan untuk pengunjung yang merokok. Seluruh bangunan dikelilingi oleh kaca, sehingga terkesan luas dan modern, dimana terdapat tiga pasang sofa, 17 meja dengan kapasitas empat kursi aluminium untuk tiap mejanya dan empat pasang meja dan kursi kayu. Konsep self service yang biasa digunakan pada coffee shop bertaraf Internasional juga digunakan oleh De Koffie – Pot. Kopi tidak disajikan oleh pelayan/barista, tetapi langsung dipesan sendiri oleh pengunjung di counter dan langsung membayar. Konsumen dapat langsung membawa minuman kopi dipesan ke meja atau dapat menambahkan gula, bubuk cokelat maupun mengambil tisu dan pengaduk di meja yang telah disediakan. De Koffie – Pot memiliki target market, yaitu kaum profesional muda dan keluarga dengan segmen pasar menengah keatas. De Koffie – Pot setiap harinya buka dari pukul 08.00-23.00 untuk hari biasa, dan dari pukul 08.00-01.00 di hari libur atau akhir pekan. 5.1.2 De Planters De Planters terletak di Jalan Salak No. 1, Gedung Biotech Bogor, resmi dibuka sejak 8 Desember 2007. Dengan slogannya “De Planters Tempat Ngopi dan Resto di Bogor” De Planters memposisikan diri sebagai kedai kopi sekaligus restoran. De Planters memiliki seating capacity untuk 90-100 orang, dimana ruangannya terbagi dalam tiga ruangan yaitu bagian dalam, tengah dan luar. Bagian dalam De Planters dikhususkan untuk pertemuan kecil seperti rapat
ataupun tempat launching produk dengan kapasitas 50 orang. Bagian tengah terdiri atas satu sofa dan empat pasang meja kursi kayu dengan kapasitas untuk empat orang untuk tiap mejanya, sedangkan bagian luar terdiri dari empat pasang meja kursi kayu dengan kapasitas untuk empat orang tiap mejanya. Bangunan De Planters memiliki konsep etnik modern untuk menciptakan suasana nyaman bagi pengunjung. Konsep self service tidak diberlakukan di tempat ini. Makanan dan minuman setelah dipesan, disajikan oleh pelayan/waiters. De Planters tidak menentukan target market/segmen khusus dalam pemasarannya.
De Planters
setiap gharinya buka dari pukul 08.00-22.00 untuk hari biasa, dan dari pukul 08.00-23.00 di hari libur atau akhir pekan.
5.2 Struktur Organisasi Perusahaan 5.2.1 Struktur Organisasi De Koffie - Pot Coffee shop De Koffie – Pot dibawah PT. Triputra Halimun Sakti dipimpin oleh seorang direktur utama yang juga merupakan pemilik dari De Koffie – Pot. Direktur utama ini membawahi manajer, dimana manajer tersebut membawahi barista/pelayan, chef, security dan cleaning service. Jumlah karyawan De Koffie – Pot sebanyak 13 orang. Waktu kerja dibagi ke dalam dua shift, yaitu shift pagi dan shift malam. Dalam satu minggu karyawan diberi kebebasan menentukan satu hari sebagai hari libur mereka. De Koffie – Pot tetap buka pada hari libur nasional, kecuali hari raya Idul Fitri coffee shop tutup. Struktur organisasi dapat dilihat pada Gambar 5.
Direktur Utama
Manajer
Barista/ Pelayan
Chef
Cleaning Service
Security
Gambar 5. Struktur Organisasi De Koffie – Pot Sumber: Manajemen De koffie – Pot, 2008
5.2.2 Struktur Organisasi De Planters De Planters dipimpin oleh pemiliknya yaitu Bapak J. M. Hanggoro, dimana beliau membawahi langsung barista (satu orang), waiters (dua orang) dan chef (dua orang) yang keseluruhannya berjumlah lima orang. Waktu kerja karyawan tidak dibagi ke dalam shift kerja. Pemilik Usaha
Barista
Chef
Waiters
Gambar 6. Struktur Organisasi De Planters Sumber: Manajemen De Planters, 2008
5.3 Bauran Pemasaran 5.3.1 Produk De Koffie – Pot menjual minuman dan makanan. Menu minuman terdiri atas lima jenis, yaitu: classic line, iced drinks, steamers, fruit based drinks dan soft drinks. Untuk menu makanan yang tersedia terdiri dari sandwich, steak, cake,
macaroni, spaghetti, french fries, hot dog dan hamburger. Kopi yang disajikan di De Koffie – Pot adalah kopi yang baru digiling dengan alat penggiling yang disebut grinder, tujuannya adalah agar kualitas dan rasa kopi tetap harum dan kuat. Bubuk kopi yang sudah digiling dimasukkan kedalam mesin thermometer bersuhu 90 o C. Pada umumnya kopi disajikan tanpa gula atau pemanis, sehingga pengunjung sendiri yang menambahkan gula atau coklat bubuk sesuai selera. Semua jenis makanan dibuat sendiri oleh chef, kecuali cake. De Planters menyajikan beraneka makanan dan minuman. Menu minuman kopi terdiri atas espresso dan black coffee yang menggunakan kopi organik Papua, kopi Arabika Aceh dan kopi Arabika Toraja. Selain menjual minuman kopi, De Planterspun menawarkan minuman herbal untuk kesehatan dan menu minuman lainnya seperti lemon tea, orange juice dan soft drinks. Menu makanan yang ditawarkan De Planters antara lain pancake, pisang goreng, nasi bakar, nasi goreng, mie goreng, iga bakar, ice cream, ice cream goreng. 5.3.2 Harga Harga minuman dan makanan yang ditawarkan De Koffie – Pot berkisar antara 9.900,- sampai dengan 25.300,- rupiah untuk minuman, dan 18.700,- rupiah sampai dengan 82.500,- untuk makanan. Harga minuman dan makanan yang ditawarkan relatif mahal, hal ini disebabkan antara lain harga bahan baku untuk membuat makanan dan minuman meningkat. Manajemen De Koffie – Pot memberikan potongan harga khusus kepada konsumen yang melakukan pembelian dengan jumlah nominal tertentu. Harga minuman dan makanan yang ditawarkan De Planters berkisar antara 2.500,- sampai dengan 15.000,- rupiah untuk minuman, dan 2.500,- rupiah sampai
dengan 25.000,- untuk makanan. Minuman kopi dijual dengan harga 10.000,rupiah. Berdasarkan penilaian responden harga yang ditawarkan oleh De Planters cukup mahal, hal ini berkaitan dengan rasa dan porsi yang disajikan masih kurang memuaskan. 5.3.3 Promosi Bentuk promosi yang dilakukan De Koffie – Pot adalah dengan melakukan variasi menu minuman baru, mengadakan acara khusus seperti menayangkan secara langsung event-event tertentu, memberikan harga khusus untuk arisan, launching produk dan
rapat yang bersifat tidak formal serta mengadakan
kerjasama dengan bank swasta seperti BII. Promosi yang paling ampuh berdasarkan pengamatan adalah informasi dari mulut ke mulut, sedangkan promosi dengan menyebarkan pamflet atau media elektronik tidak dilakukan oleh De Koffie – Pot karena menurut pihak manajemen informasi dari mulut ke mulut sudah cukup efektif. De Planters merupakan coffee shop dan restoran yang terhitung baru. Oleh karena itu manajemen perlu melakukan promosi untuk mengenalkan De Planters, saat ini bentuk promosi yang sudah berjalan adalah dengan memasang spanduk, mengiklankan melalui media cetak lokal Kota Bogor, melalui media internet dan menyediakan tempat untuk pelaksanaan event-event anak muda. 5.3.4 Lokasi Coffee shop De Koffie – Pot terletak di Jalan Salak No. 6 Bogor, berdiri diatas bangunan bernama Colonial. De Koffie – Pot terletak di daerah strategis di Kota Bogor, yaitu berseberangan dengan Kebun Raya Bogor, terletak sekitar 200
meter dari Istana Bogor dan tidak jauh dari pintu tol Jagorawi sehingga memudahkan konsumen memcapai tempat tersebut. De Planters terletak di Jalan Salak No. 1 Bogor, berdiri di komplek Gedung Biotech IPB. De Planters terletak di daerah strategis di Kota Bogor, tidak jauh dari pintu tol Jagorawi dan terletak sekitar 200 meter ke Jalan Padjajaran, tempat wisata belanja factory outlet Kota Bogor. 5.4 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan sejumlah ciri atau sifat konsumen yang pernah atau sedang melakukan pembelian atau kunjungan ke coffee shop De Koffie – Pot dan De Planters yang dirangkum berdasarkan hasil survey. Pertimbangan pemilihan variabel karakteristik responden ini didasarkan atas perbedaan individu yang berbeda-beda dalam melakukan keputusan pembelian. Variabel-variabel yang dibahas dalam penelitian ini mencakup perbedaan individu berdasarkan sebaran jenis kelamin, usia, pekerjaan, tingkat pendidikan, status pernikahan, pendapatan perbulan dan pengeluaran perbulan (diluar kebutuhan pokok) dan karakteristik kunjungan responden yaitu sebaran berdasarkan alasan berkunjung, rata-rata kunjungan, orang yang menemani berkinjung ke coffee shop, hari kunjungan, jam kunjungan, loyalitas responden terhadap coffee shop pilihannya,
media yang mempengaruhi responden
berkunjung ke coffee shop pilihannya, betuk promosi yang diharapkan responden, penilai setelah berkunjung ke coffee shop pilihannya, sikap responden jika harga dinaikkan, kunjungan ulang responden, biaya yang dikeluarkan responden, cara responden berkunjung ke coffee shop pilihannya dan manfaat yang dicari
responden saat berkunjung ke coffee shop pilihannya, dalam penelitian ini adalah De Koffie – Pot dan De Planters. 5.4.1 Sebaran Responden Menurut Jenis Kelamin Sebagian besar responden De Koffie – Pot dan De Planters berjenis kelamin perempuan sebanyak 28 orang (53,85%) dan sisanya berjenis kelamin laki-laki sebanyak 24 (46,15%) orang. Umumnya responden perempuan berkunjung ke De Koffie - Pot dan De Planters secara berkelompok, baik untuk arisan, rapat atau hanya untuk berbincang-bincang. Lebih banyaknya responden perempuan yang berkunjung ke coffee shop dikarenakan pada umumnya perempuan cenderung lebih konsumtif dibanding laki-laki. Karakteristik yang berkunjung ke kedua coffee shop berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Sebaran Responden Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total
Coffee Shop De Koffie - Pot De Planters Jumlah % Jumlah % 13 50 11 42,11 13 50 15 57,69 26 100 26 100
Total Jumlah 24 28 52
% 46,15 53,85 100
5.4.2 Sebaran Responden Menurut Usia Konsumen yang berkunjung ke De Koffie – Pot dan De Planters dibedakan menjadi tiga kelompok usia. Kelompok usia pertama yaitu responden yang berusia dibawah 20 tahun, kelompok usia kedua adalah responden yang berusia antara 20–30 tahun dan kelompok usia ketiga adalah responden yang berusia diatas 30 tahun. Konsumen yang berkunjung ke coffee shop sebagian besar adalah responden dengan usia antara 20-30 tahun, yaitu sebanyak 27 orang (51,92%). Kelompok usia dibawah 20 tahun memiliki persentase paling kecil
dibandingkan dengan kedua kelompok usia lainnya, yaitu sebanyak tiga orang (5,77%), sedangkan jumlah responden untuk kelompok usia diatas 30 tahun adalah sebanyak 22 orang (42,31%). Keadaan ini menggambarkan bahwa kelompok usia 20-30 tahun merupakan kelompok usia yang paling sering berkunjung ke coffee shop, karena kelompok usia ini merupakan usia produktif seseorang, dimana pada kelompok usia tersebut umumnya seseorang memiliki kemampuan untuk melakukan pembelian (Tabel 5). Tabel 5. Sebaran Responden Menurut Usia Usia < 20 tahun Antara 20-30 tahun > 30 tahun Total
Coffee Shop De Koffie - Pot De Planters Jumlah % Jumlah % 3 11,54 19 73,08 8 30,77 7 26,92 15 57,69 26 100 26 100
Total Jumlah 3 27 22 52
% 5,77 51,92 42,31 100
5.4.3 Sebaran Responden Menurut Pekerjaan Responden yang berkunjung ke De Koffie – Pot dan De Planters berdasarkan pekerjaannya dibagi menjadi lima kelompok yaitu: ibu rumah tangga, pegawai negeri sipil/ABRI, pegawai swasta, pelajar/mahasiswa/i dan wiraswasta. Responden yang paling sering berkunjung ke coffee shop adalah responden yang bekerja sebagai pegawai swasta yaitu sebanyak 28 orang, pegawai negeri sipil/ABRI sebanyak enam orang dan wiraswasta sebanyak tujuh orang Jumlah responden dari kelompok bekerja lebih banyak dibanding dengan responden ibu rumah tangga yang hanya berjumlah satu orang dan pelajar/mahasiswa/i yang berjumlah delapan orang. Tingginya responden dari kelompok bekerja menunjukkan bahwa responden kelompok ini memiliki daya
beli, hal ini dikarenakan respnden tersebut memiliki penghasilan yang tetap dan cenderung stabil (Tabel 6). Tabel 6. Sebaran Responden Menurut Pekerjaan Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Pegawai Negeri/ABRI Pegawai Swasta Pelajar/Mahasiswa/i Wiraswasta Lainnya Total
Coffee Shop De Koffie - Pot De Planters Jumlah % Jumlah % 1 3,85 1 3,85 5 19,23 14 53,85 14 53,85 3 11,54 5 19,23 6 23,08 1 3,85 2 7,69 26 100 26 100
Total Jumlah 1 6 28 8 7 2 52
% 1,02 11,54 53,85 15,38 13,46 3,85 100
5.4.4 Sebaran Responden Menurut Pendidikan Responden dengan tingkat pendidikan sarjana/S1 merupakan responden terbanyak yang berkunjung ke De Koffie – Pot dan De Planters, yaitu sebanyak 23 orang (44,23%). Responden dengan tingkat pendidikan akademi/diploma sebanyak 14 orang (26,92%), pasca sarjana sebanyak empat orang (7,69%), sedangkan untuk SLTP dan SMU masing-masing sebanyak tiga (5,77%) dan delapan orang (15,38%) Tingkat pendidikan yang berhasil diselesaikan seseorang bisa menentukan pendapatan dan kelas sosial seseorang. Selain itu, pendidikan juga menentukan tingkat intelektualitas seseorang. Pada gilirannya, tingkat pendidikan akan mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang dalam pemilihan sesuatu yang dikonsumsinya. Karakteristik responden yang berkunjung ke De Koffie – Pot dan De Planter berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Sebaran Responden Menurut Pendidikan Pendidikan SLTP SMU Akademi/Diploma Sarjana/S1 Pasca Sarjana Total
Coffee Shop De Koffie - Pot De Planters Jumlah % Jumlah % 3 11,54 4 15,38 4 15,38 5 19,23 9 34,62 13 50 10 38,46 4 15,38 26 100 26 100
Total Jumlah 3 8 14 23 4 52
% 5,77 15,38 26,92 44,23 7,69 100
5.4.5 Sebaran Responden Menurut Status Pernikahan Responden De Koffie – Pot dan De Planters dengan status pernikahan sudah menikah merupakan responden terbanyak yaitu sebanyak 27 orang (51,92%), sedangkan sebanyak 25 (48,08%) responden berstatus belum menikah (Tabel 8). Responden dengan status sudah menikah lebih banyak mengunjungi coffee shop, hal ini disebabkan biasanya responden yang sudah menikah mengunjungi coffee shop dengan alasan coffee shop merupakan tempat yang nyaman untuk berkumpul dan bersantai dengan keluarga. Tabel 8 . Sebaran Responden Menurut Status Pernikahan Status Pernikahan Sudah menikah Belum menikah Total
Coffee Shop De Koffie - Pot De Planters Jumlah % Jumlah % 14 53,85 13 50 12 46,15 13 50 26 100 26 100
Total Jumlah 27 25 52
% 51,92 48,08 100
5.4.6 Sebaran Responden Menurut Pendapatan perbulan Faktor yang cukup mempengaruhi pembelian seseorang akan sesuatu adalah faktor daya beli mereka. Daya beli tersebut dapat dilihat dari tingkat pendapatan perbulan dari seseorang tersebut. Berdasarkan survey, responden De Koffie – Pot dan De Planters dengan pendapatan perbulan antara 1.000.000,sampai dengan Rp 3.000.000,- rupiah merupakan responden yang paling sering
berkunjung ke coffee shop, yaitu sebanyak 24 orang (46,15%). Responden yang memiliki penghasilan diatas 3.000.000,- rupiah berada diurutan kedua, yaitu berjumlah 23 orang (44,23%), sedangkan responden yang memiliki penghasilan dibawah
1.000.000,- rupiah merupakan responden yang jarang melakukan
kunjungan ke coffee shop, yaitu sebanyak lima orang (9,62%). Responden di De Koffie – Pot dan De Planters adalah orang-orang yang memiliki pendapatan yang dikategorikan cukup dilihat dari tingkat pendapatan responden. Karakteristik responden yang berkunjung ke De Koffie – Pot dan De Planters berdasarkan pendapatan perbulan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Sebaran Responden Menurut Pendapatan perbulan Pendapatan perbulan < Rp 1.000.000,Antara Rp 1.000.000,s.d. Rp 3.000.000,> Rp 3.000.000,Total
Coffee Shop De Koffie - Pot De Planters Jumlah % Jumlah % 5 19,23 12 46,15 12 46,15 14 26
5.4.7 Sebaran Responden Kebutuhan Pokok)
53,85 100
Menurut
9 26
34,62 100
Pengeluaran
Total Jumlah 5 24
% 9,62 46,15
23 52
44,23 100
perbulan
(Diluar
Responden De Koffie – Pot dan De Planters berdasarkan tingkat pengeluaran perbulan (diluar kebutuhan pokok) dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu: pengeluaran dibawah 1.000.000,- rupiah, pengeluaran antara 1.000.000,sampai dengan Rp 3.000.000,- rupiah dan pengeluaran diatas 3.000.000,- rupiah. Berdasarkan survey, responden dengan pengeluaran antara 1.000.000,- sampai dengan 3.000.000,- merupakan responden terbanyak yaitu sebanyak 25 orang (48,08%), responden dengan pengeluaran dibawah 1.000.000,- rupiah diurutan kedua, yaitu sebanyak 15 orang (28,85%) dan responden dengan pengeluaran diatas 3.000.000,- rupiah merupakan responden yang paling sedikit berkunjung ke
kedua coffee shop yaitu sebanyak 12 orang (23,08%). Keadaan ini berkaitan dengan tingkat pendapatan responden, karena secara nyata tingkat pendapatan seseorang berkorelasi dengan pengeluarannya. Karakteristik responden yang berkunjung ke De Koffie – Pot dan De Planters berdasarkan tingkat pengeluaran perbulan (diluar kebutuhan pokok) dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Sebaran Responden Menurut Pengeluaran perbulan Pengeluaran perbulan < Rp 1.000.000,Antara Rp 1.000.000,s.d. Rp 3.000.000,> Rp 3.000.000,Total
Coffee Shop De Koffie - Pot De Planters Jumlah % Jumlah % 3 11,54 12 46,15 16 61,54 9 34,62 7 26
26,92 100
5 26
19,23 100
Total Jumlah 15 25
% 28,85 48,08
12 52
23,08 100
5.4.8 Sebaran Responden Menurut Alasan Berkunjung ke Coffee Shop Keputusan seseorang berkunjung ke coffee shop diawali ketika orang tersebut menyadari adanya kebutuhan yang harus dipenuhi pada dirinya. Dalam penelitian ini, alasan utama responden melakukan kunjungan ke coffee shop De Koffie – Pot dan De Planters adalah untuk menikmati suasana yang nyaman dengan total responden yang memilih alasan ini sebanyak 26 orang (50%). Fasilitas yang ditawarkan oleh coffee shop merupakan alasan minoritas yang dipilih oleh satu orang responden (1,92%). Alasan lain yang dipilih responden berkunjung ke coffee shop adalah alasan sekedar ingin mencoba sebanyak 14 orang (26,92%), lokasi sebanyak empat orang (7,69%), rasa yang khas sebanyak tiga orang (5,77%), harga yang terjangkau sebanyak dua orang (3,85%) dan alasan lainnya yaitu sebagai tempat diskusi sebanyak dua orang responden
(3,85%) yang memilih alasan ini sebagai alasan utama mereka berkunjung ke coffee shop. Suasana yang nyaman lebih banyak dipilih responden yang berkunjung ke De Koffie – Pot, yaitu sebanyak 17 orang (65,38%). Dengan alasan yang sama hanya sembilan orang responden (34,62%) yang memilih alasan tersebut sebagai alasan utama mereka berkunjung ke De Planters. Mayoritas responden De Planters menyatakan mereka cenderung sekedar ingin mencoba berkunjung ke De Planters, hal ini disebabkan De Planters merupakan coffee shop yang baru diresmikan di Kota Bogor sehingga menarik perhatian masyarakat untuk mencoba. Sebaran responden menurut alasan utama berkunjung dari kedua coffee shop tersaji dalam Tabel 11. Tabel 11. Sebaran Responden Menurut Alasan Berkunjung ke Coffee Shop Alasan Berkunjung Fasilitas Harga yang terjangkau Lokasi Rasa yang khas Sekedar ingin mencoba Suasana yang nyaman Lainnya: Tempat diskusi Total
Coffee Shop De Koffie - Pot De Planters Jumlah % Jumlah % 1 3,85 2 7,69 3 11,54 1 3,85 2 7,69 1 3,85 2 7,69 12 46,15 17 65,38 9 34,62 2 7,69 26 100 26 100
Total Jumlah 1 2 4 3 14 26 2 52
% 1,92 3,85 7,69 5,77 26,92 50 3,85 100
5.4.9 Sebaran Responden Menurut Rata-Rata Kunjungan ke Coffee Shop Sebagian besar responden De Koffie – Pot dan De Planters melakukan kunjungan ke coffee shop pilihan mereka rata-rata satu kali per bulannya, yaitu dengan total responden sebanyak 19 orang (36,54%). Dari kedua responden coffee shop ini, responden De Planters sebanyak 12 orang (46,15%) merupakan responden paling sering berkunjung ke coffee shop dengan rata-rata kunjungan satu kali per bulannya.
Responden De Koffie - Pot merupakan responden yang paling sering berkunjung ke coffee shop sebanyak 10 orang (38,46%) dengan rata-rata kunjungan rata-rata satu kali per minggunya, sedangkan dengan rata-rata kunjungan yang sama tidak terjadi di De Planters. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden De Koffie – Pot memiliki loyalitas yang cukup tinggi terhadap coffee shop pilihan mereka, karena secara rutin melakukan kunjungan rutin satu kali per minggunya (Tabel 12). Tabel 12. Sebaran Responden Menurut Rata-rata Kunjungan ke Coffee Shop Rata-rata Kunjungan 1 x per bulan 1 x per minggu 2 x per bulan 2 x per minggu 3 x per bulan 3 x per minggu 4 x per bulan 5 x per bulan 5 x per minggu Total
Coffee Shop De Koffie - Pot De Planters Jumlah % Jumlah % 7 26,92 12 46,15 10 38,46 5 19,23 5 19,23 3 11,54 1 3,85 4 15,38 1 3,85 1 3,85 1 3,85 2 7,69 26 100 26 100
Total Jumlah 19 10 10 3 5 1 1 1 2 52
% 36,54 19,23 19,23 5,77 9,62 1,92 1,92 1,92 3,85 100
5.4.10 Sebaran Responden Menurut Orang yang Menemani Berkunjung ke Coffee Shop Sebagian besar responden De Koffie – Pot dan De Planters, yaitu sebanyak 39 orang berkunjung ke coffee shop pilihannya bersama teman atau pasangan mereka (75%). Hal ini karena pada umumnya coffee shop merupakan pilihan tempat yang cukup nyaman bagi responden untuk berkumpul dan bersantai bersama teman atau pasangan mereka ataupun tempat untuk melepas kepenatan dari rutinitas sehari-hari. Jumlah responden De Koffie – Pot yang memilih pergi ke coffee shop bersama teman adalah sebanyak 21 orang (80,77%), sedangkan De Planters 18
orang (69,23%). Responden dari kedua coffee shop yang memilih melakukan kunjungan ke coffee shop pilihan mereka ditemani oleh keluarga sembilan orang (17,31%). Satu orang (3,85%) responden De Koffie – Pot menyatakan berkunjung ke De Koffie – Pot dengan rekan kerja. Sebaran responden De Koffie – Pot dan De Planters menurut orang yang menemani berkunjung ke coffee shop pilihannya tersaji dalam Tabel 13. Tabel 13. Sebaran Responden Menurut Orang yang Menemani Berkunjung ke Coffee Shop Orang yang menemani Keluarga Sendiri Teman/pasangan Lainnya Total
Coffee Shop De Koffie - Pot De Planters Jumlah % Jumlah % 3 11,54 6 23,08 1 3,85 2 7,69 21 80,77 18 69,23 1 3,85 26 100 26 100
Total Jumlah 9 3 39 1 52
% 17,31 5,77 75 1,92 100
5.4.11 Sebaran Responden Menurut Hari Berkunjung ke Coffee Shop Pemilihan coffee shop yang akan dikunjungi didasarkan pada berbagai faktor. Ketersediaan akan waktu yang dimiliki oleh konsumen dapat mempengaruhi waktu kunjungan ke coffee shop pilihannya. Berdasarkan survey, diketahui sebagian besar responden yaitu sebanyak 43 orang (82,69%) konsumen De Koffie – Pot dan De Planters melakukan kunjungan ke coffee shop pilihan mereka pada hari libur kerja, seperti akhir pekan atau hari libur nasional lainnya. Sisanya sebanyak sembilan responden (17,31%) memilih berkunjung ke coffee shop pilihan mereka pada hari kerja. Besarnya jumlah responden De Koffie – Pot dan De Planters yang memilih hari libur dikarenakan waktu yang mereka miliki lebih banyak dibanding jika mereka melakukan kunjungan di hari kerja. Karakteristik responden dari
kedua coffee shop menurut hari berkunjung ke coffee shop dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Sebaran Responden Menurut Hari Berkunjung ke Coffee Shop Hari Berkunjung Hari kerja Hari libur Total
Coffee Shop De Koffie - Pot De Planters Jumlah % Jumlah % 2 7,69 7 26,92 24 92,31 19 73,08 26 100 26 100
Total Jumlah 9 43 52
% 17,31 82,69 100
5.4.12 Sebaran Responden Menurut Waktu Berkunjung ke Coffee Shop Sebagian besar responden dari De Koffie – Pot dan De Planters yaitu sebanyak 37 orang (71,15%) memilih berkunjung antara pukul 17.01-22.00, hal ini berkorelasi dengan hari kunjungan yang mereka pilih yaitu hari libur. Sedangkan hanya satu responden (1,92%) yang memilih berkunjung diantara pukul 08.00-11.00. Karakteristik responden menurut hari berkunjung ke coffee shop dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Sebaran Responden Menurut Waktu Berkunjung ke Coffee Shop Waktu Berkunjung 08.00-11.00 11.01-17.00 17.01-22.00 Total
Coffee Shop De Koffie - Pot De Planters Jumlah % Jumlah % 1 3,85 4 15,38 10 38,46 22 84,62 15 57,69 26 100 26 100
Total Jumlah 1 14 37 52
% 1,92 26,92 71,15 100
5.4.13 Sebaran Responden Menurut Loyalitas Terhadap Coffee Shop Yang Dipilih Sebagian besar responden dari De Koffie – Pot dan De Planters yaitu sebanyak 37 orang (71,15%) menyatakan akan mencari tempat lain jika coffee shop pilihan mereka penuh. Delapan responden (15,38%) menyatakan akan menunggu sampai mendapat tempat, dan sisanya yaitu sebanyak tujuh responden
(13,46%) menyatakan membatalkan niat berkunjung ke coffee shop pilihan mereka jika coffee shop tersebut penuh. Hal ini disebabkan dilokasi yang sama selain De koffie – Pot dan De Planters terdapat restoran dan kafe lain yang bisa menjadi alternatif pilihan jika De Koffie – Pot dan De Planters penuh. Karakteristik responden De Koffie – Pot dan De Planters menurut loyalitas terhadap coffee shop yang dipilih dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Sebaran Responden Menurut Loyalitas Terhadap Coffee Shop Yang Dipilih Bila Coffee Shop Penuh Membatalkan niat Mencari tempat lain Menunggu Total
Coffee Shop De Koffie - Pot De Planters Jumlah % Jumlah % 3 11,54 4 15,38 21 80,77 16 61,54 2 7,69 6 23,08 26 100 26 100
Total Jumlah 7 37 8 52
% 13,46 71,15 15,38 100
5.4.14 Sebaran Responden Menurut Media yang Mempengaruhi Keputusan Berkunjung ke Coffee Shop Informasi yang diperoleh konsumen sangatlah beragam. Teman/pasangan merupakan sumber informasi yang paling mempengaruhi responden De Koffie – Pot dan De Planters berkunjung ke coffee shop pilihan mereka. Sebanyak 34 orang (65,38%) responden De Koffie – Pot dan De Planters berkunjung ke coffee shop dipengaruhi oleh teman/pasangannya. Hal ini dikarenakan teman atau pasangan merupakan orang terdekat yang paling sering berkomunikasi dengan responden, sehingga mempengaruhi keputusan responden melakukan kunjungan ke coffee shop pilihannya. Media lain yang juga berperan sebagai sumber informasi adalah media massa/elekronik yang dipilih oleh tiga orang (5,77%), informasi dari keluarga sebanyak tiga orang (5,77%) dan satu orang responden (1,92%) De Koffie – Pot menyatakan bahwa ia mengetahui sendiri mengenai coffee shop pilihannya
sehingga tertarik untuk mencoba. Karakteristik responden De Koffie – Pot dan De Planters menurut media yang mempengaruhi keputusan berkunjung coffee shop yang dipilih dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Sebaran Responden Menurut Media yang Mempengaruhi Keputusan Berkunjung ke Coffee Shop Media yang Mempengaruhi Iklan (Spanduk/billboard) Keluarga Media massa/elektronik Teman/pasangan Lainnya Total
Coffee Shop De Koffie - Pot De Planters Jumlah % Jumlah % 4 15,38 7 26,92 1 3,85 2 7,69 2 7,69 1 3,85 18 69,23 16 61,54 1 3,85 26 100 26 100
Total Jumlah 11 3 3 34 1 52
% 21,15 5,77 5,77 65,38 1,92 100
5.4.15 Sebaran Responden Menurut Bentuk Promosi yang Diharapkan Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen dalam berkunjung ke coffee shop pilihan mereka adalah promosi, karena dengan adanya penawaran khusus membuat ketertarik berkunjung ke coffee shop tersebut. Keberadan ada atau tidaknya promosi yang diberikan berpengaruh pada keputusan konsumen dalam berkunjung ke coffee shop pilihannya. Responden De Koffie – Pot dan De Planters memilih potongan harga sebagai bentuk promosi yang paling diharapkan (46,15%). Bentuk promosi lain yang diharapkan responden adalah keragaman menu (23,08%), diadakannya event/acara khusus (15,38%), hadiah langsung (5,77%), penambahan porsi (3,85%) dan program gratis satu untuk setiap pembelian (5,77%). Bentuk promosi pemberian potongan harga terhadap pembelian paling diharapkan, karena responden merasakan langsung bentuk promosi tersebut dan diharapkan dapat mengurangi biaya yang mereka keluarkan saat berkunjung ke
coffee shop. Perincian data sebaran responden De Koffie – Pot dan De Planters menurut bentuk promosi yang diharapkan dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Sebaran Responden Menurut Bentuk Promosi yang Diharapkan Bentuk Promosi Event/Acara khusus Hadiah langsung Keragaman menu Penabahan porsi Potongan harga Lainnya Total
Coffee Shop De Koffie - Pot De Planters Jumlah % Jumlah % 3 11,54 5 19,23 2 7,69 1 3,85 7 26,92 5 19,23 1 3,85 1 3,85 12 46,15 12 46,15 1 3,85 2 7,69 26 100 26 100
Total Jumlah 8 3 12 2 24 3 52
% 15,38 5,77 23,08 3,85 46,15 5,77 100
5.4.16 Sebaran Responden Menurut Penilaian Berkunjung ke Coffee Shop Setelah melakukan kunjungan di coffee shop pilihan, maka akan terbentuk sikap tertentu yang akan mempengaruhi keinginan berkunjung dimasa yang akan datang. Berdasarkan survey, diketahui sebagian besar responden De Koffie – Pot dan De Planters merasa biasa saja berkunjung ke coffee shop pilihan mereka (55,77%), responden yang merasa puas sebanyak 21 orang (40,38%) dan dua orang responden (3,85%) menyatakan tidak puas (Tabel 19). Penilaian responden De Koffie – Pot dan De Planters yang merasa biasa saja setelah melakukan kunjungan ke coffee shop pilihan mereka muncul karena berbagai alasan, diantaranya menu yang ditawarkan kurang keragamannya dan kurangnya promosi yang dilakukan oleh pihak coffee shop. Tabel 19. Sebaran Responden Menurut Penilaian Berkunjung ke Coffee Shop Penilaian Berkunjung Biasa saja Puas Tidak puas Total
Coffee Shop De Koffie - Pot De Planters Jumlah % Jumlah % 15 57,69 14 53,85 11 42,31 10 38,46 2 7,69 26 100 26 100
Total Jumlah 29 21 2 52
% 55,77 40,38 3,85 100
5.4.17 Sebaran Responden Apabila Harga Jual Kopi Dinaikkan Harga merupakan salah satu faktor yang menentukan seseorang akan melakukan pembelian ulang atau tidak terhadap sesuatu. Apabila harga di De Koffie – Pot dan De Planters dinaikkan sebesar 15-20 persen, sebagian besar responden memilih untuk mengurangi frekuensi pembelian di coffee shop pilihan mereka. Hal ini disebabkan disekitar lokasi kedua coffee shop terdapat berbagai alternatif pilihan tempat yang dapat dikunjungi dengan harga kompetitif selain kedua coffee shop tersebut. Responden De Koffie – Pot yang menyatakan akan mengurangi frekuensi pembelian adalah sebesar 14 orang (53,85%), sedangkan sebanyak. 12 orang (46,15%) responden De Planters menyatakan akan pindah ke coffee shop yang lebih murah sebagai alternatif pilihan yang dilakukan responden jika harga di coffee shop pilihan mereka dinaikkan. Tiga orang (5,77%) responden dari kedua coffee shop menyatakan tidak jadi melakukan pembelian, dan 11 orang (21,15%) responden tetap akan melakukan pembelian bila harga di coffee shop pilihan mereka dinaikkan (Tabel 20). Tabel 20. Sebaran Responden Apabila Harga Jual Kopi Dinaikkan Bila Harga Naik 15-20% Mengurangi frekuensi pembelian Pindah ke coffee shop yang lebih murah Tetap membeli Tidak jadi membeli Total
Coffee Shop De Koffie - Pot De Planters Jumlah % Jumlah % 14 53,85 12 46,15
Total Jumlah 26
% 50
4
15,38
8
30,77
12
23,08
7 1 26
26,92 3,85 100
4 2 26
15,38 7,69 100
11 3 52
21,15 5,77 100
5.4.18 Sebaran Responden Menurut Minat Melakukan Kunjungan Kembali ke Coffee Shop Kepuasan konsumen dalam berkunjung ke De Koffie – Pot dan De Planters dapat dilihat pada Tabel 21. Sebagian besar responden dari kedua coffee shop, yaitu sebanyak 45 orang (86,54%) menyatakan akan melakukan kunjungan ulang ke coffee shop pilihan mereka. Tujuh responden (13,46%) menyatakan tidak akan melakukan kunjungan ulang ke coffee shop pilihan mereka. Hal ini bisa terjadi bila konsumen merasa tidak puas bila yang ditawarkan coffee shop tidak sesuai dengan harapan konsumen. Responden De Koffie – Pot merupakan responden terbanyak dan semua responden yang terpilih yaitu sebanyak 26 orang (100%) menyatakan akan melakukan kunjungan ulang. Suasana yang nyaman merupakan alasan utama mereka melakukan kunjungan ulang ke De Koffie – Pot Tabel 21. Sebaran Responden Menurut Minat Melakukan Kunjungan Kembali ke Coffee Shop Kunjungan Ulang Tidak Ya Total
Coffee Shop De Koffie - Pot De Planters Jumlah % Jumlah % 7 26,92 26 100 19 73,08 26 100 26 100
Total Jumlah 7 45 52
% 13,46 86,54 100
5.4.19 Sebaran Responden Menurut Biaya yang Dikeluarkan pada Waktu Berkunjung ke Coffee Shop Rata-rata jumlah biaya yang dikeluarkan oleh sebanyak 35 orang responden (67,31%)De Koffie – Pot dan De Planters pada waktu berkunjung ke coffee shop pilihan mereka adalah antara 25.000,- rupiah sampai dengan 100.000,rupiah. Hal ini berkaitan dengan tingkat pendapatan dan pekerjaan mereka yang sebagian besar adalah pegawai swasta, dimana pada umumnya pegawai swasta mendapat penghasilan yang cukup dan stabil tiap bulannya.
Delapan orang responden (15,38%) menyatakan mengeluarkan biaya dibawah 25.000,- rupiah pada waktu berkunjung ke coffee shop pilihan mereka, dan sisanya sebanyak sembilan responden (17,31%) mengeluarkan biaya diatas 100.000,- rupiah (Tabel 22). Tabel 22. Sebaran Responden Menurut Biaya yang Dikeluarkan pada Waktu Berkunjung ke Coffee Shop Biaya yang Dikeluarkan < Rp 25.000,> Rp 100.000,Antara Rp 25.001,- s.d. Rp 100.000,Total
Coffee Shop De Koffie - Pot De Planters Jumlah % Jumlah % 1 3,85 7 26,92 6 23,08 3 11,54 9 73,08 16 61,54 26
100
26
100
Total Jumlah 8 9 35
% 15,38 17,31 67,31
52
100
5.4.20 Sebaran Responden Menurut Cara Memutuskan Berkunjung ke Coffee Shop Cara konsumen memutuskan berkunjung ke De Koffie – Pot dan De Planters berbeda-beda. Sebanyak 32 orang responden (61,54%) kedua coffee shop memutuskan melakukan kunjungan ke coffee shop pilihan mereka tergantung situasi, 11 orang responden (21,15%) memutuskan berkunjung secara mendadak. Hal ini disebabkan coffee shop merupakan alternatif pilihan dan bukan merupakan pilihan utama mereka, meskipun sembilan orang responden (17,31%) kedua coffee shop menyatakan sengaja/merencanakan untuk berkunjung ke coffee shop pilihannya. (Tabel 23). Tabel 23. Sebaran Responden Menurut Cara Memutuskan Berkunjung ke Coffee Shop Keputusan Berkunjung Mendadak Terencana/sengaja Tergantung situasi Total
Coffee Shop De Koffie - Pot De Planters Jumlah % Jumlah % 6 23,08 5 19,23 3 11,54 6 23,08 17 65,38 15 57,69 26 100 26 100
Total Jumlah 11 9 32 52
% 21,15 17,31 61,54 100
5.4.21 Sebaran Responden Menurut Manfaat yang Dicari pada Waktu Berkunjung ke Coffee Shop Faktor lain yang mendorong konsumen berkunjung ke coffee shop adalah manfaat yang dicari. Berdasarkan Tabel 24, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden De Koffie – Pot
sebanyak 20 orang (76,92%) dan De Planters
sebanyak 19 orang (73,08%) berkunjung ke coffee shop untuk menikmati suasana yang ditawarkan. Sepuluh orang responden (19,23%) dari kedua coffee shop menyatakan mereka berkunjung untuk menikmati rasa kopi yang diracik oleh pelayan/barista coffee shop pilihan mereka, dan hanya sebagian kecil yaitu sebanyak tiga orang responden (5,77%) kedua coffee shop memanfaatkan coffee shop pilihan mereka sebagai tempat diskusi atau bekerja. Padatnya rutinitas yang dijalani juga merupakan salah satu faktor responden mencari tempat yang nyaman untuk berkumpul dan bersantai bersama teman/pasangan maupun keluarga. Coffee shop merupakan salah satu alternatif tempat yang menawarkan suasana nyaman selain rasa kopi yang khas. Tabel 24. Sebaran Responden Menurut Manfaat yang Dicari pada Waktu Berkunjung ke Coffee Shop Manfaat yang Dicari Menikmati suasana Rasa yang enak/khas Lainnya Total
Coffee Shop De Koffie - Pot De Planters Jumlah % Jumlah % 20 76,92 19 73,08 4 15,38 6 23,08 2 7,69 1 3,85 26 100 26 100
Total Jumlah 39 10 3 52
% 75 19,23 5,77 100
Dengan mengetahui karakteristik konsumen yang berkunjung ke coffee shop pilihannya, akan memberikan gambaran kepada pihak manajemen De Koffie – Pot dan De Planters mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dan diperbaiki dalam rangka meningkatkan kualitas coffee shopnya.
BAB VI PREFERENSI KONSUMEN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBEDAKAN KARAKTERISTIK KONSUMEN YANG BERKUNJUNG KE COFFEE SHOP 1.5 Sikap dan Preferensi Konsumen Terhadap Atribut Produk dan Coffee Shop De Koffie – Pot Kotler (2000) menyatakan bahwa preferensi konsumen adalah derajat suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu jenis produk. Kombinasi atribut produk dan coffee shop De Koffie – Pot yang paling disukai maupun tidak disukai dalam penelitian ini dianalisis menggunakan analisis fishbein. Penilaian sikap konsumen terhadap coffee shop De Koffie – Pot menunjukkan secara keseluruhan adalah baik dengan total akhir sebesar 126,92. Rata-rata penilaian responden terhadap masing-masing atribut juga baik, namun pada atribut kenyamanan coffee shop dinilai sangat baik oleh responden. Penilaian sangat baik oleh responden terhadap atribut kenyamanan coffee shop dikarenakan sebagian besar responden (65,38%) menyatakan bahwa De Koffie – Pot telah memberikan rasa nyaman kepada konsumen pada saat mereka berada di coffee shop tersebut. Tujuan konsumen berkunjung ke coffee shop saat ini bukan hanya untuk menikmati minuman kopi dan makanan yang disajikan, namun juga untuk menikmati suasana di coffee shop tersebut. Menikmati
minuman
kopi
dan
makanan
bukan
hanya
untuk
menghilangkan rasa haus dan lapar saja, tetapi momen tersebut juga dimanfaatkan konsumen untuk bersantai dan beristirahat. .Hal ini terlihat dari besarnya nilai yang diperoleh untuk atribut kenyamanan coffee shop, yaitu sebesar 3,54. Pentingnya atribut kenyamanan ini. pada akhirnya memberi pengaruh sangat
positif terhadap sikap konsumen yang dinyatakan dalam nilai sebesar 11,57. Penilaian sangat positif atas kenyamanan coffee shop De Koffie – Pot ini dipengaruhi juga oleh atribut-atribut lainnya yang dinilai baik oleh konsumen. Hasil analisis terhadap sikap dan preferensi konsumen terhadap coffee shop De Koffie – Pot tersaji pada Tabel 25. Tabel 25. Sikap dan Preferensi Responden Terhadap Atribut Produk dan Coffee shop De Koffie - Pot NO
ATRIBUT
TK. KEPENTINGAN (ei)
INTER PRETASI
TK. KEPERCAYAAN (bi)
SIKAP KONSUMEN (ei.bi)
INTER PRETASI
2,92
9,89
Baik
2,85
8,76
Baik
2,50
8,27
Baik
2,92
9,89
Baik
2,96
9,80
Baik
3,08
9,47
Baik
3,42
Tidak Penting Tidak Penting Tidak Penting Tidak Penting Tidak Penting Tidak Penting Tidak Penting
2,77
9,48
Baik
3,42
Tidak Penting
2,88
9,87
Baik
3,54
Penting
3,27
11,57
Sangat Baik
3,19
Tidak Penting
2,81
8,96
Baik
3,08
10,65
Baik
2,88
9,76
Baik
3,12
10,54
38,04
126,92
1
Rasa
3,38
2
Variasi Menu
3,08
3
Promosi
3,31
4
Harga
3,38
5
Kecepatan Pelayanan Lokasi
3,31
6 7
8
9 10
11 12 13
Respon terhadap keluhan konsumen Keramahan/ kesopanan barista Kenyamanan coffee shop Kemampuan barista berkomunikasi Penataan ruangan Fasilitas pendukung Kemudahan proses pembayaran TOTAL
3,08
3,49 3,38
3,38
Tidak Penting Tidak Penting Tidak Penting
43,35
Skala Interval Sikap: (4 x 4) -1 = 3,75 4 Keterangan: < 3,75 = Sangat Tidak Baik 3,76 – 7,50 = Tidak Baik 7,51 – 11,25 = Baik > 11,25 = Sangat Baik
Baik Baik
Skala Interval Tingkat Kepentingan: (4 – 1) = 0,75 4 Keterangan: < 1,75 = Sangat Tidak Penting 1,76 – 3,50 = Tidak Penting 3,51 – 4,25 = Penting > 4,25 = Sangat Penting 1.6 Faktor-Faktor yang Membedakan Karakteristik Konsumen yang Berkunjung ke Coffee Shop 1.6.1 Analisis Diskriminan Analisis diskriminan dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan apakah ada perbedaan karakteristik konsumen yang berkunjung ke coffee shop De Koffie – Pot dan De Planter. Analisis dilakukan terhadap 33 faktor yang dianggap mempengaruhi keputusan berkunjung ke coffee shop De Koffie – Pot dan De Planters. Semua data yang diperoleh dalam kajian ini diolah dengan menggunakan program SPSS 13.0 for Windows, hasil yang didapat menunjukkan 100% data yang dimasukkan valid. Hal ini berarti, dari 52 responden yang dimasukkan tidak ada data yang hilang satupun dengan tingkat validasi 100%. Validasi data dapat dilihat pada Lampiran 3 Tabel Analysis Case Processing Summary. Analisis
dilanjutkan
dengan
mengidentifikasi
faktor-faktor
yang
berpengaruh secara signifikan terhadap dua kelompok coffee shop, dengan mengetahui faktor-faktor apa saja yang secara signifikan membedakan kedua kelompok (Lampiran 4). Berpedoman pada nilai signifkasi (Sig.), jika nilai Sig. lebih besar dari 0,05 (Sig. > 0,05), berarti tidak ada perbedaan antarkelompok. Jika Sig. lebih kecil dari 0,05 (Sig. < 0,05), berarti ada perbedaan antarkelompok. Berdasarkan Lampiran 4; dari 33 faktor, terdapat 13 faktor yang berbeda secara signifikan untuk kedua kelompok diskriminan, yaitu pekerjaan (0,026),
pendidikan (0,020), pendapatan per bulan (0,032), pengeluaran per bulan (0,032), alasan berkunjung (0,026), jam kunjungan (0,027), kunjungan ulang (0,004), biaya yang dikeluarkan (0,029), promosi (0.041), harga (0,002), penataan ruangan (0.009), fasilitas pendukung (0,009) dan kemudahan proses pembayaran (0,001), hal ini berarti kunjungan konsumen ke coffee shop dipengaruhi oleh 13 faktor tersebut. Namun demikian, 13 faktor tersebut bukan merupakan faktor-faktor pilihan yang paling mempengaruhi keputusan konsumen berkunjung ke De Koffie – Pot dan De Planters. Untuk itu, analisis diskriminan tetap menyertakan keseluruhan 33 faktor yang ada.
1.6.2 Atribut yang Membentuk Fungsi Diskriminan Analisis diskriminan dilakukan dengan metode stepwise statistic yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang digunakan untuk membentuk fungsi diskriminan. Tata cara pemilihan faktor terbaik dilakukan dalam beberapa tahap (step). Pada setiap tahap pemilihan faktor tersebut dilakukan atas dasar nilai Mahalanobis Distance (Min D Square) terbesar dengan nilai Sig.of F to Enter < 0,05. Apabila kedua kriteria terpenuhi, maka faktor yang bersangkutan dapat dimasukkan kedalam model. Jika kedua kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka proses dihentikan. Pada tahap 0 (Lampiran 5), semua faktor masih dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam model diskriminan. Pada tabel Variables Not in the Analysis, terlihat nilai Mahalanobis Distance (Min D Square) yang terbesar adalah kemudahan proses pembayaran (0,871) dengan nilai Sig. of to Enter 0,001. Hal ini berarti faktor kemudahan proses pembayaran dapat dimasukkan ke dalam model diskriminan.
Pada tahap 1, semua faktor kecuali faktor kemudahan proses pembayaran masih dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam model diskriminan. Terlihat nilai Mahalanobis Distance (Min D Square) yang terbesar adalah harga (1,540) dengan nilai Sig. of to Enter 0,011. Artinya faktor harga dapat dimasukkan ke dalam model diskriminan dan tidak diikutsertakan pada tahap 2. Pada tahap 2, semua faktor kecuali faktor kemudahan proses pembayaran dan harga masih dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam model diskriminan. Terlihat nilai Mahalanobis Distance (Min D Square) yang terbesar adalah pendapatan per bulan (2,479) dengan nilai Sig. of to Enter 0,006. Artinya pendapatan per bulan dmasukkan ke dalam model diskriminan dan hilang pada tahap selanjutnya. Pada tahap 3, kecuali faktor kemudahan proses pembayaran, harga dan pendapatan per bulan, semua faktor masih dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam model diskriminan. Terlihat nilai Mahalanobis Distance (Min D Square) yang terbesar adalah faktor teman berkunjung dengan nilai Mahalanobis Distance (Min D Square) 3,068, sedangkan nilai nilai Sig. of to Enter adalah 0,042.. Artinya, faktor teman berkunjung memenuhi kriteria untuk dimasukkan ke dalam model diskriminan. Proses pemilihan faktor tetap berlangsung sampai tidak mampu lagi memenuhi kriteria. Pada tahap 4, semua faktor masih dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam model diskriminan kecuali faktor kemudahan proses pembayaran, harga, pendapatan per bulan dan teman berkunjung. Akan tetapi, karena nilai Sig. of to Enter sudah lebih dari 0,05, berarti tidak ada lagi faktor
yang memenuhi syarat untuk dimasukkan ke dalam model diskriminan. Dengan demikian tahap pemilihan faktor berhenti dan model diskriminan terbentuk. Tabel variable entered/removed
(Lampiran 6) menunjukkan
dari 34
faktor yang dimasukkan ke dalam proses analisis hanya empat faktor yang digunakan untuk membentuk fungsi diskriminan, yaitu faktor-faktor yang mempunyai nilai F hitung (statistic) yang paling tinggi. Keempat faktor tersebut adalah kemudahan proses pembayaran (11,318), harga (9,812), pendapatan per bulan (10,312) dan dengan siapa responden berkunjung ke coffee shop/teman berkunjung (9,374). Faktor pekerjaan, pendidikan, status pernikahan, pengeluaran per bulan, alasan berkunjung, jam kunjungan, kunjungan ulang, biaya yang dikeluarkan, promosi, penataan ruangan dan fasilitas berkunjung yang berpengaruh pada uji ANOVA justru tidak terdapat dalam hasil uji diskriminan. Lampiran 7 (Wilk’s Lambda) menunjukkan hasil pengujian apakah ada perbedaan yang nyata atau tidak antara coffee shop De Koffie – Pot dan De Planters. Setelah dianalisis, nilai Chi-square adalah 28,154 dengan angka Sig. 0,000. hal ini mengindikasi terdapat perbedaan yang signifikan (nyata) antara kedua kelompok pada model diskriminan. Setelah dilakukan seluruh analisa seperti diatas, tahapan selanjutnya adalah mengetahui tingkat ketepatan model diskriminan yang terbentuk. Tahapan ini diperlukan karena semakin akurat atau semakin baik model diskriminan maka akan semakin mampu menggambarkan keadaan aktual (sebenarnya). Manajemen De Koffie – Pot maupun De Planters kedepannya dapat memperhatikan faktorfaktor yang membedakan kedua kelompok coffee shop tersebut. Lampiran 8
(Classification Results) menunjukkan hasil ketepatan prediksi dari model diskriminan yang terbentuk. Tehnik
pengklasifikasian
pengklasifikasian
dengan
pada
bagian
membandingkan
original
secara
adalah
langsung
tehnik
perhitungan
berdasarkan model diskriminan yang terbentuk dalam pengelompokkan responden secara aktual di lapangan. terlihat
Data awal responden yang masuk dalam
kelompok De Koffie – Pot berjumlah 22 responden dan De Planters 21 responden. Berdasarkan model diskriminan, ada lima orang responden yang seharusnya masuk kelompok De Planterstetapi lebih sesuai menjadi kelompok De Koffie – Pot. Jumlah responden yang masuk dalam De Koffie – Pot, sebanyak empat responden berbeda dari data awal yaitu 22 responden. Dengan demikian ketepatan prediksi model adalah (21+22)/52 = 0,8269 atau sebesar 82,7 persen.
1.6.3 Interpretasi Model Diskriminan Interpretasi dilakukan dengan melihat model diskriminan yang terbentuk, centroids (nilai rata-rata skor dikriminan) dan cutting Z score (batas skor diskriminan antara De Koffie – Pot dan De Planters (Lampiran 9). Model diskriminan yang terbentuk adalah: Z = 0,464X1+ 0,597X2+ 0,683X3+ 0,690X4 Dimana: Z X1
= Skor diskriminan = Skor penilaian terhadap faktor teman berkunjung
X2
= Skor penilaian terhadap faktor pendapatan perbulan
X3
= Skor penilaian terhadap faktor harga
X4
= Skor penilaian terhadap faktor kemudahan proses pembayaran
Dengan mengabaikan tanda, tiap-tiap pembobot pada faktor teman berkunjung, pendapatan per bulan, harga, dan kemudahan proses pembayaran menggambarkan kontribusi relatif terhadap model diskriminan tersebut. Semakin tinggi skor penilaian terhadap teman berkunjung, pendapatan per bulan, harga, dan kemudahan proses pembayaran maka semakin besar kontribusi faktor tersebut. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah penilaian terhadap faktor teman berkunjung, pendapatan per bulan, harga, dan kemudahan proses pembayaran maka semakin kecil kontribusi yang dihasilkan Berdasarkan model diatas dapat dilihat bahwa seluruh faktor yang masuk kedalam model memiliki hubungan positif dengan skor diskriminan. Hal ini dapat diartikan bahwa adanya kenaikan faktor teman berkunjung, pendapatan per bulan, harga, dan kemudahan proses pembayaran, akan meningkatkan skor diskriminan yang dihasilkan. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah skor penilaian terhadap faktor teman berkunjung, pendapatan per bulan, harga, dan kemudahan proses pembayaran maka akan menurunkan skor diskriminan. Teman berkunjung dan kemudahan proses pembayaran merupakan faktor paling dominan yang mempengaruhi responden berkunjung ke coffee shop. Berdasarkan hasil survey, sebanyak 21 orang responden menyatakan bahwa teman/pasangan sangat mempengaruhi mereka dalam mengambil keputusan berkunjung ke De Koffie – Pot, dan 18 orang responden De Planters menyatakan alasan yang sama. Kemudahan proses pembayaran merupakan faktor kedua tertinggi yang mempengaruhi responden De Koffie- Pot mengambil keputusan berkunjung ke De Koffie – Pot. Hal ini berkaitan dengan usaha De Koffie – Pot menciptakan
kenyamanan coffee shop, salah satunya dengan mempermudah transaksi pembelian/pembayaran. Selain menerima pembayaran secara tunai, De Koffie – Pot pun menerima pembayaran menggunakan kartu, baik secara debet maupun kredit. Faktor ini mempermudah transaksi bagi kedua belah pihak, baik konsumen maupun De Koffie – Pot. Kemudahan proses pembayaran ini merupakan salah satu keunggulan De Koffie – Pot karena saat ini De Planters belum memiliki fasilitas dalam hal menerima pembayaran menggunakan kartu diluar uang tunai. Setelah mengetahui model diskriminan, maka perlu ditinjau pada skor diskriminan berapa responden dimasukkan ke dalam kelompok De Koffie – Pot dan De Planters. Nilai batas skor model diskriminan untuk mengelompokkan responden De Koffie – Pot dan De Planters diperoleh dari Lampiran 12. Functions at Group Centroids. Berdasarkan tabel tersebut diketahui centroids (nilai rata-rata skor diskriminan) kelompok responden De Koffie – Pot adalah 0,876 dan centroids (nilai rata-rata skor diskriminan) kelompok responden De Planters adalah - 0,876. Hasil ini berarti bahwa responden De Koffie – Pot berada pada skor diskriminan positif, sedangkan responden De Planters berada pada skor diskriminan negatif. Maka, responden dapat dimasukkan ke dalam kelompok De Koffie – Pot ketika memiliki skor diskriminan positif dan dapat dimasukkan ke dalam kelompok De Planters ketika memiliki skor negatif. Setelah mengetahui skor diskriminan maka perlu diketahui nilai batas skor diskriminan (cutoff), yaitu nilai untuk memprediksikan responden harus dimasukkan dalam kelompok De Koffie – Pot atau De Planters. Untuk mengetahui batas nilai skor diskriminan (cutoff), maka dapat dicari dengan perhitungan rumus sebagai berikut:
Zcu = Na . Za + Nb . Zb Na + Nb Zcu = (26 x 0,876) + (26 x -0,876) = 0,000 26 + 26 Perhitungan diatas menunjukkan bahwa batas nilai skor diskriminan (cutoff) yang dihasilkan adalah 0,000. responden yang berkunjung ke coffee shop akan masuk ke kelompok De Koffie – Pot bila nilai skor diskriminan di atas 0,000, sebaliknya responden tersebut akan masuk ke dalam kelompok De Planters jika nilai skor diskriminan di bawah 0,000. Interpretasi juga dapat dilakukan dengan melihat nilai rata-rata dikriminan dengan melihat tabel group statistic (Lampiran 11), khususnya perbandingan ratarata nilai empat faktor yang terpilih yaitu kemudahan proses pembayaran, harga, pendapatan perbulan dan teman berkunjung. Nilai-nilai
tersebut kemudian
dibandingkan dengan nilai yang ada pada structure matrix (Lampiran 10). Tabel 26. Nilai Rata-Rata dan Structure Matrix Faktor Kemudahan proses pembayaran Harga Pendapatan perbulan Teman berkunjung
De Koffie – Pot
De Planters
(rata-rata nilai)
(rata-rata nilai)
Structure Matrix
3,1154 2,9231 2,5385 2,0000
2,5385 2,3077 2,1538 1,8462
0,533 0,514 0,349 0,158
Tabel 26. menunjukkan pemasukan faktor pada kedua kelompok coffee shop diperoleh hasil bahwa faktor kemudahan proses pembayaran (3,1154) dan harga (2,9231) merupakan faktor yang paling membedakan karakteristik responden yang berkunjung ke kedua coffee shop. Kemudian secara berturut-turut diikuti oleh faktor pendapatan perbulan (2,1538) dan teman berkunjung (1,8462). Berdasarkan nilai rata-rata keempat faktor tersebut, dapat diintepretasikan bahwa keempat faktor tersebut berperan dalam pengelompokkan dua grup karena memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Faktor kemudahan proses pembayaran,
harga,
pendapatan perbulan dan teman berkunjung memiliki nilai rata-rata
diskriminan yang lebih tinggi pada kelompok De Koffie – Pot dibandingkan kelompok De Planters. Hal ini berarti responden De Koffie – Pot lebih dipengaruhi (bersifat positif) terhadap kemudahan proses pembayaran, harga, pendapatan perbulan dan teman berkunjung yang ditawarkan oleh De Koffie – Pot. Sedangkan responden De Planters tidak terpengaruh secara signifikan terhadap keempat faktor tersebut. Faktor kemudahan proses pembayaran dan harga lebih mempengaruhi responden
De Koffie – Pot secara positif. Hal ini dapat dipahami karena
berdasarkan pengamatan di lokasi penelitian, coffee shop De Koffie – Pot menerima pembayaran diluar uang tunai yaitu dengan menggunakan kartu kredit maupun debet yang diterbitkan oleh bank yang bekerjasama dengan De Koffie – Pot. Kemudahan proses pembayaran dengan menerima pembayaran diluar uang tunai, mempermudah transaksi penjualan bagi konsumen maupun De Koffie – Pot. Konsumen yang tidak memiliki uang tunai tetap dapat menikmati menu minuman kopi dan makanan yang ditawarkan ole De Koffie – Pot, sedangkan De Koffie – Pot tidak akan kehilangan transaksi penjualan bila konsumen ingin imelakukan pembelian dengan menggunakan kartu, karena De Koffie – Pot menerima pembayaran diluar uang tunai. Harga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi responden De Koffie – Pot secara positif. Harga yang ditawarkan oleh De Koffie – Pot untuk menu minuman kopi dan makanan yang disajikan berpengaruh terhadap pembelian kosumen. Penetapan harga yang terlalu mahal akan menyebabkan
konsumen berpindah ke coffee shop lain dengan harga yang lebih murah. Sedangkan penetapan harga yang terlalu murah dapat menyebabkan kerugian pada pihak coffee shop. Oleh karena itu, pihak manajemen De Koffie - Pot harus menerapkan harga ideal untuk menu minuman kopi dan makanan yang dijual di coffee shopnya. Pendapatan perbulan dan teman yang menemani berkunjung ke coffee shop lebih mempengaruhi responden De Koffie – Pot secara positif. Berdasarkan data karakteristik responden De Koffie - Pot, diketahui sebagian besar responden (14 orang) berpenghasilan diatas 3.000.000,- rupiah perbulannya. Besarnya jumlah pendapatan yang diterima responden De Koffie - Pot mempengaruhi aktivitas berkunjung responden ke coffee shop, yaitu rata-rata satu kali perminggunya (10 orang). Teman yang menemani berkunjung ke coffee shop dianggap positif oleh responden De Koffie - Pot. Berdasarkan data karakteristik, diketahui sebagian besar responden berkunjung ke De Koffie - Pot ditemani oleh teman/pasangan (21 orang). Teman/pasangan ini juga merupakan sumber informasi pertama responden mengetahui De Koffie - Pot (18 orang), yang akhirnya mempengaruhi keputusan responden berkunjung ke De Koffie - Pot. 1.6.4 Rekomendasi Alternatif Strategi Pemasaran untuk Coffee Shop De Koffie – Pot Analisa karakteristik konsumen, sikap dan preferensi serta faktor-faktor yang paling mempengaruhi konsumen berkunjung ke coffee shop pilihan mereka bertujuan memperoleh alternatif strategi pemasaran bagi coffee shop De Koffie – Pot. Dalam penelitian ini, alternatif strategi pemasaran yang diambil mengacu
pada bauran pemasaran (marketing mix) menurut Kotler (2000) yang terdiri dari bauran produk, bauran harga, bauran promosi dan bauran lokasi. Dalam pengembangan serta penyediaan suatu produk perlu difokuskan pada kebutuhan dan keinginan konsumen agar produk yang ditawarkan dapat memenuhi kebutuhan dan sesuai dengan selera konsumen. Atribut yang termasuk ke dalam atribut produk dalam penelitian ini adalah rasa, variasi menu, promosi dan harga. Sedangkan atribut dari coffee shop adalah kecepatan pelayanan, lokasi, respon terhadap keluhan konsumen, keramahan/kesopanan barista, kenyamanan coffee shop, kemampuan barista berkomunikasi, penataan ruangan fasilitas pendukung dan kemudahan proses pembayaran. 1.6.4.1 Strategi Produk Penilaian responden terhadap atribut coffee shop secara keseluruhan adalah baik, terutama untuk atribut kenyamanan coffee shop yang dinilai sangat baik. Hal ini terkait dengan berubahnya motivasi konsumen berkunjung ke coffee shop, selain untuk menikmati menu minuman kopi yang disajikan, konsumen juga berkunjung untuk menikmati suasana yang ditawarkan. Strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh De Koffie – Pot adalah dengan mempertahankan image yang sudah terbentuk, dan mempertahankan kualitas rasa serta menambah variasi menu minuman kopi yang disajikan. 1.6.4.2 Strategi Harga Atribut harga dinilai sangat penting oleh responden, sehingga De koffie – Pot harus tetap menjaga harga jual minuman kopi yang ditawarkan tidak terlalu tinggi, dan dapat dijangkau oleh konsumen. Sebagian besar responden De Koffie – Pot berpenghasilan antara 1.000.000,- sampai dengan 3.000.000,- rupiah, dan
sebagian lainnya berpenghasilan diatas 3.000.000,- rupiah. Meskipun mayoritas responden berpenghasilan cukup mapan, 14 orang responden akan mengurangi frekuensi pembelian jika harga De Koffie – Pot dinaikkan antara 15 – 20 persen, empat orang memutuskan akan mencari coffee shop yang lebih murah, satu orang memutuskan tidak jadi melakukan pembelian meskipun tujuh orang responden tetap akan melakukan pembelian jika harga dinaikkan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka strategi harga yang bisa diterapkan oleh De Koffie – Pot adalah dengan memberikan potongan harga atau mengadakan program setiap pembelian tertentu gratis pembelian berikutnya. 1.6.4.3 Strategi Promosi Promosi yang dilakukan oleh coffee shop secaragsung akan mempengaruhi penjualan terhadap produk dari coffee shop tersebut sehingga untuk kegiatan promosi ini coffee shop harus mempersiapkan biaya khusus. Pihak manajemen mengakui bahwa mereka tidak menggunakan media massa/elektronik untuk memperkenalkan De Koffie – Pot. Referensi dari mulut ke mulut yang selama ini membantu mengiklankan De Koffie - Pot dirasa cukup efektif. Meskipun media ini cukup efektif, tetapi masih belum menjangkau konsumen di luar Kota Bogor. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kerjasama dengan pihak lain seperti bank, selain membantu mempermudah proses pembayaran, De Koffie – Potpun dapat mengiklankan coffee shopnya dengan memasukkan informasi mengenai De Koffie – Pot pada buletin yang biasa diterbitkan oleh pihak bank, De Koffie – Pot bisa menggunakan internet sebagai media untuk berpromosi, selain itu De Koffie – Pot bisa memberikan potongan harga khusus untuk perusahaan atau perorangan yang mengadakan acara di De Koffie – Pot.
1.6.4.4 Strategi Lokasi De Koffie – Pot berada pada lokasi yang cukup strategis di Kota Bogor. Manajemen hanya perlu memberi papan penunjuk jalan di jalan-jalan utama Kota Bogor, hal ini untuk mempermudah konsumen dari luar Kota Bogor menuju lokasi De Koffie – Pot.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan 1. Karakteristik responden De Koffie - Pot dan De Planters berbeda dari segi usia, umumnya responden yang berkunjung ke De Planters lebih banyak responden yang berusia diatas 30 tahun (15 orang), sedangkan De Koffie – Pot lebih banyak dikunjungi oleh responden berusia antara 20-30 tahun (19 orang). Pendapatan perbulan responden De Planters berkisar antara Rp 1.000.000,- sampai dengan Rp 3.000.000,- (16 orang), sedangkan De Koffie – Pot lebih banyak responden yang berpenghasilan diatas Rp 3.000.000,- (14 orang). Pengeluaran perbulan responden De Planters umumnya dibawah Rp 1.000.000,- (12 orang), sedangkan De Koffie – Pot lebih banyak responden yang berpenghasilan antara Rp 1.000.000,- sampai dengan Rp 3.000.000,- (16 orang). Responden De Planters umumnya berkunjung dengan alasan sekedar ingin mencoba (12 orang), sedangkan responden De Koffie – Pot berkunjung dengan alasan untuk menikmati suasana yang nyaman (17 orang). Rata-rata responden berkunjung ke De Planters 1x perbulannya (12 orang), sedangkan responden De Koffie – Pot umumnya 1x perminggu (10 orang). Seluruh responden De Koffie – Pot (26 orang) menyatakan akan melakukan kunjungan ulang ke De Koffie – Pot, sedangkan tujuh orang responden dari 26 responden De Planters menyatakan tidak akan melakuakn kunjugnan ulang ke De Planters.
2. Sikap responden terhadap coffee shop De Koffie – Pot umumnya baik dengan total nilai 126,92. Penilaian sangat baik oleh responden De Koffie – Pot (65,38%) diberikan terhadap atribut kenyamanan coffee shop, dibanding dengan atribut lainnya yang hanya mendapat penilaian baik. Hal ini dikarenakan De Koffie – Pot telah memberikan rasa nyaman kepada konsumen pada saat mereka berada di coffee shop tersebut. Besarnya nilai yang diperoleh untuk atribut kenyamanan coffee shop adalah 3,54. Pergeseran motivasi konsumen berkunjung ke coffee shop juga merupakan alasan, karena saat ini konsumen berkunjung ke coffee shop bukan hanya untuk menikmati minuman kopi dan makanan yang disajikan, namun juga untuk menikmati suasana di coffee shop tersebut. 3. Setelah dilakukan uji diskriminan terdapat empat faktor yang paling membedakan karakteristik konsumen dalam mengambil keputusan melakukan kunjungan ke coffee shop, yaitu kemudahan proses pembayaran, harga, pendapatan perbulan dan dengan siapa responden berkunjung ke coffee shop (teman berkunjung).. 7.2. Saran De Kofie – Pot disarankan mempertahankan konsep kenyamanan coffee shop yang ditawarkan, kualitas atribut produk dan coffee shop yang dinilai sudah baik perlu dipertahankan sehingga pelanggan lama lebih loyal dan diharapkan bisa menarik pelanggan baru. Faktor kemudahan proses pembayaran dan harga perlu mendapat perhatian khusus dari manajemen karena kedua faktor ini mendapat nilai tertinggi dibanding dua faktor lainnya, yaitu teman berkunjung dan pendapatan perbulan responden.
DAFTAR PUSTAKA
Atmodjo, M.W. 1995. Restaurant dan Segala Permasalahannya. Andi. Yogyakarta. Atamawinata (tidak dipublikasikan). 2007. Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia. Jakarta. Arief, N. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Pendapatan dan Efisiensi Produksi pada Pengusahaan Penggilingan Padi di Kabupaten Karawang. Skripsi. Program Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (tidak dipublikasikan). 2008. Statistik Kopi. Jakarta. Badan Pusat Statistika Kota Bogor. 2007. Kota Bogor Dalam Angka 2006. Bogor. Dinas
Informasi Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor. 2007. Pertumbuhan Restoran, Kafe dan Coffee shop Kota Bogor Tahun 20022006. Dinas Informasi Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor. Bogor.
Durianto, D., Sugiarto dan Toni S. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Engel, J.F., R.D. Blackwell dan P.W. Miniard. 1995. Perilaku Konsumen. Edisi Keenam. Jilid 1 & 2. Binarupa Aksara. Jakarta. Friza, D.E.T. 2007. Analisis Sikap dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Memilih Restoran Fast Food (Kasus pada Restoran KFC Pajajaran dan A&W Botani Square Bogor). Skripsi. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Kertajaya, H. 2004. Hermawan Kertajaya on Positioning: Seri 9 Elemen Marketing. PT. Mizan Pustaka. Bandung. Kombong, E.N. 2007. Analisis Kepuasan Konsumen Restoran Bakul-Bakul di Bogor. Skripsi. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran Prenhallinda. Jakarta.
Edisi Sebelas Jilid 1 & 2. PT.
Listyari, N.P.W. 2006. Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Coffee shop De Koffie Pot, Bogor. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Luqman, S. 2008. Sensitivitas Harga serta Pengembangan Produk dan Layanan di De Koffie – Pot Coffee Shop, Bogor. Skripsi. Program Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Parmana. 2006. Analisis Keputusan Pembelian dan Sikap Konsumen Terhadap MER Furniture Center (Kasus: Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat). Skripsi. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Pasaribu, A.H.R. 2008. Karakteristik dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Pendapatan Pedagang Besar di Pasar Induk Cipinang Jakarta. Skripsi. Program Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Supranto, J. 2001. pengukuran Tingkat Kepuasan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. PT. Bineka Cipta. Jakarta. Supriyana, E. 2006. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian Minyak Goreng Bermerek dan Tidak bermerek. Skripsi. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Torsina, M. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Umar, H. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Rajawali Pers. Jakarta. Umar. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama dengan Jakarta Business Research Center. Jakarta. Wijaya, A. 2007. Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Pengembangan Produk Abon Ikan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Hurip Mandiri (Kasus Konsumen Abon Ikan di Kabupaten Sukabumi). Skripsi. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
LAMPIRAN
No. Kuisioner: .......... ANALISA SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP COFFEE SHOP DE KOFFIE - POT BOGOR (KASUS: DE KOFFIE – POT DAN DE PLANTERS)
Partisipan Yth, Saya Anita Magdalena Damanik, NIK A13103649 adalah mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB), Fakultas Pertanian, Program Studi Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai sikap dan preferensi konsumen coffee shop di Bogor untuk tugas karya akhir saya. Kiranya Bapak/Ibu/Saudara/i bersedia untuk berpartisipasi dengan mengisi kuesioner dengan informasi yang sebenar-benarnya. Semua keterangan dalam kuisioner ini dijamin kerahasiaannya dan saya gunakan semata-mata untuk mendukung penelitian saya. Terima kasih atas bantuan kesediaan meluangkan waktu dalam mengisi kuesioner ini. SELEKSI AWAL Apakah Anda tahu atau pernah berkunjung ke coffee shop dalam satu tahun terakhir (De Koffie – Pot/De Planters) ? 1. Bila jawaban Anda “Ya” maka silahkan melanjutkan pengisian kuesioner ini. 2. Bila jawaban Anda “Tidak” terima kasih. Anda tidak perlu melanjutkan pengisian kuesioner ini KARAKTERISTIK RESPONDEN Tanggal Pengisian : ................. Nama Responden : ......................... Alamat : ........................................................................ No. Telp. : ......................... Mohon Untuk Mengisi Data Dengan Benar. Beri Tanda ( √ ) Pada Jawaban Yang Anda Kehendaki 1. Jenis Kelamin Anda? ( ) Laki-laki ( ) Perempuan 2. Usia Anda saat ini? ( ) < 20 tahun ( ) 20 – 30 tahun ( ) > 30 tahun 3. Pekerjaan Anda saat ini? ( ) Pelajar/Mahasiswa/i ( ) Wiraswasta ( ) Pegawai Negeri/ABRI ( ) Ibu Rumah Tangga ( ) Pegawai Swasta ( ) Tidak/Belum Bekerja ( ) Lainnya .....
4. Pendidikan terakhir Anda? ( ) SD ( ) Akademi/Diploma ( ) SLTP ( ) Sarjana/S1 ( ) SMU ( ) Pasca Sarjana 5. Status pernikahan? ( ) Sudah menikah ( ) Belum menikah 6. Berapakah rata-rata pendapatan/uang saku Anda per bulan? ( ) < Rp 1.000.000,( ) Antara Rp 1.000.001,- s.d. Rp 3.000.000,( ) > Rp 3.000.001,7. Berapakah rata-rata pengeluaran Anda per bulan (Diluar kebutuhan pokok)? ( ) < Rp 1.000.000,( ) Antara Rp 1.000.001,- s.d. Rp 3.000.000,( ) > Rp 3.000.001,-
PERTANYAAN UTAMA Mohon Untuk Mengisi Data Dengan Benar. Beri Tanda ( √ ) Pada Jawaban Yang Anda Kehendaki 1. Apakah alasan utama Anda berkunjung ke coffee shop? ( ) Rasa lapar/haus ( ) Menu yang beragam ( ) Sekedar ingin mencoba ( ) Rasa yang khas ( ) Harga yang terjangkau ( ) Pelayan coffee shop/Barista ( ) Fasilitas ( ) Lokasi ( ) Suasana yang nyaman ( ) Promosi penjualan ( ) Lainnya, sebutkan ..... 2. Berapa seringkah rata-rata Anda berkunjung ke coffee shop? ............ kali per hari/minggu/bulan (*) (*) Coret yang tidak perlu 3. Dengan siapa biasanya Anda berkunjung ke coffee shop? ( ) Sendiri ( ) Keluarga ( ) Teman /pasangan ( ) Lainnya ..... 4. Kapan biasanya Anda berkunjung ke coffee shop? ( ) Hari libur ( ) Hari kerja 5. Pada pukul berapakah, cenderung Anda berkunjung ke coffee shop? ( ) 08.00 – 11.00 ( ) 11.01 – 17.00 ( ) 17.01 – 22.00 6. Bila Anda berkunjung ke coffee shop pilihan Anda dan ternyata kondisinya penuh, apa yang Anda lakukan? ( ) Membatalkan niat ( ) Menunggu sampai mendapat tempat ( ) Mencari tempat lain 7. Dari mana Anda pertama kali mengetahui coffee shop? ( ) Media massa/elektronik ( ) Keluarga ( ) Iklan (billboard, spanduk) ( ) Teman/pasangan ( ) Lainnya .....
8. Bentuk promosi penjualan seperti apa yang paling Anda inginkan yang membuat Anda tertarik sehingga memutuskan berkunjung coffee shop? ( ) Potongan harga ( ) Penambahan porsi ( ) Hadiah langsung ( ) Keragaman menu ( ) Event/Acara khusus ( ) Lainnya, sebutkan ..... 9. Setelah mencoba menu yang ditawarkan di coffee shop pilihan Anda, bagaimanakah penilaian Anda berkunjung ke sana? ( ) Puas ( ) Biasa saja ( ) Tidak puas 10. Apabila harga rata-rata menu di coffee shop pilihan Anda mengalami kenaikan sebesar 15-20%, maka Anda? ( ) Tetap akan membeli ( ) Tidak jadi membeli ( ) Mengurangi frekuensi pembelian selanjutnya ( ) Pindah ke coffee shop yang lebih murah ( ) Lainnya ..... 11. Setelah mengunjungi coffee shop pilihan Anda, apakah Anda berniat untuk berkunjung kembali? ( ) Ya ( ) Tidak 12. Berapa biaya yang Anda keluarkan sekali berkunjung ke coffee shop pilihan Anda? ( ) < Rp 24.000,( ) Antara Rp 24.001,- s.d. Rp 100.000,( ) > Rp 100.000,13. Cara Anda memutuskan berkunjung ke coffee shop pilihan Anda adalah? ( ) Terencana/sengaja ( ) Mendadak ( ) Tergantung situasi ( ) Lainnya, sebutkan..... 14. Manfaat apa yang Anda cari dengan berkunjung ke coffee shop pilihan Anda? ( ) Rasa yang enak/nikmat ( ) Menikmati suasana yang ditawarkan ( ) Sebagai simbol status sosial ( ) Gaya hidup/trend ( ) Lainnya, sebutkan.....
PENGUKURAN SIKAP KONSUMEN Petunjuk: Lingkari Jawaban yang Anda Kehendaki Keterangan Angka: 1=Sangat tidak penting 2=Tidak penting
3=Penting 4=Sangat penting
1. Rasa minuman kopi yang disajikan: Sangat penting 4 3 2 1 Sangat tidak penting 2. Variasi menu minuman kopi/menu pelengkap lain yang ditawarkan: Sangat penting 4 3 2 1 Sangat tidak penting 3. Promosi penjualan yang ditawarkan oleh coffee shop: Sangat penting 4 3 2 1 Sangat tidak penting 4. Harga jual kopi: Sangat penting 4 3 2 1 Sangat tidak penting 5. Kecepatan pelayanan pramusaji/barista coffee shop: Sangat penting 4 3 2 1 Sangat tidak penting 6. Kemudahan menjangkau lokasi coffee shop: Sangat penting 4 3 2 1 Sangat tidak penting 7. Kecepatan pramusaji/barista merespon keluhan konsumen: Sangat penting 4 3 2 1 Sangat tidak penting 8. Keramahan, perhatian dan kesopanan pramusaji/barista: Sangat penting 4 3 2 1 Sangat tidak penting 9. Kenyamanan coffee shop: Sangat penting 4 3 2 1 Sangat tidak penting 10. Kemampuan pramusaji/barista berkomunikasi dengan konsumen: Sangat penting 4 3 2 1 Sangat tidak penting 11. Penataan ruangan coffee shop: Sangat penting 4 3 2 1 Sangat tidak penting 12. Fasilitas pendukung (area parkir,free hot spot area, band performance/music) Sangat penting 4 3 2 1 Sangat tidak penting 13. Kemudahan proses pembayaran: Sangat penting 4 3 2 1 Sangat tidak penting
PENGUKURAN TINGKAT KEPERCAYAAN (Konsumen De Koffie – Pot) Petunjuk: Lingkari Jawaban yang Anda Kehendaki Keterangan Angka: 1=Sangat tidak setuju 2=Tidak setuju
3=Setuju 4=Sangat setuju
1. Rasa minuman kopi yang disajikan di De Koffie – Pot enak. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 2. Variasi menu minuman kopi/menu pelengkap lain yang ditawarkan di De Koffie – Pot beragam. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 3. Promosi penjualan yang ditawarkan di De Koffie – Pot menarik. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 4. Harga jual minuman kopi di De Koffie – Pot pas. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 5. Pelayanan pramusaji/barista di De Koffie – Pot cepat. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 6. Lokasi De Koffie – Pot mudah dijangkau. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 7. Pramusaji/barista De Koffie – Pot sigap meresponi keluhan konsumen. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 8. Pramusaji/barista De Koffie – Pot ramah, perhatian dan sopan. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 9. Atmosfer/suasana coffee shop De Koffie – Pot nyaman. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 10. Kemampuan pramusaji/barista De Koffie – Pot berkomunikasi dengan konsumen baik. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 11. Ruangan De Koffie – Pot tertata dengan baik dan menarik. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 12. Fasilitas pendukung (area parkir,free hot spot area,band performance / music)baik. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 13. Proses pembayaran di De Koffie – Pot mudah. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju Saran: .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA
PENGUKURAN TINGKAT KEPERCAYAAN (Konsumen De Planters) Petunjuk: Lingkari Jawaban yang Anda Kehendaki Keterangan Angka: 1=Sangat tidak setuju 2=Tidak setuju
3=Setuju 4=Sangat setuju
1. Rasa minuman kopi yang disajikan di De Planters enak. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 2. Variasi menu minuman kopi/menu pelengkap lain yang ditawarkan di De Planters beragam. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 3. Promosi penjualan yang ditawarkan di De Planters menarik. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 4. Harga jual minuman kopi di De Planters pas. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 5. Pelayanan pramusaji/barista di De Planters cepat. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 6. Lokasi De Planters mudah dijangkau. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 7. Pramusaji/barista De Planters sigap meresponi keluhan konsumen. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 8. Pramusaji/barista De Planters ramah, perhatian dan sopan. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 9. Atmosfer/suasana coffee shop De Planters nyaman. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 10. Kemampuan pramusaji/barista De Planters berkomunikasi dengan konsumen baik. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 11. Ruangan De Planters tertata dengan baik dan menarik. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 12. Fasilitas pendukung De Planters (area parkir,free hot spot area, music) baik. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju 13. Proses pembayaran di De Planters mudah. Sangat setuju 4 3 2 1 Sangat tidak setuju Saran: .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA
KARAKTERISTIK RESPONDEN
KARAKTERISTIK KUNJUNGAN
PENGUKURAN ANALISIS SIKAP KONSUMEN Tingkat Kepentingan (ei) ATRIBUT Rasa Variasi menu Promosi Harga Kecepatan pelayanan Lokasi Respon Terhadap Keluhan Konsumen Keramahan/kesopanan Barista Kenyamanan Coffee Shop Kemampuan barista berkomunikasi Penataan ruangan Fasilitas pendukung Kemudahan proses pembayaran
TINGKAT KEPENTINGAN (ei) DKP 3,38 3,08 3,31 3,38 3,31 3,08 3,42 3,42 3,54 3,19 3,46 3,38 3,38
Tingkat Kepercayaan Atribut (bi) ATRIBUT Rasa Variasi menu Promosi Harga Kecepatan pelayanan Lokasi Respon Terhadap Keluhan Konsumen Keramahan/kesopanan Barista Kenyamanan Coffee Shop Kemampuan barista berkomunikasi Penataan ruangan Fasilitas pendukung Kemudahan proses pembayaran
TINGKAT KEPERCAYAAN (bi) DKP 2,92 2,85 2,50 2,92 2,96 3,08 2,77 2,88 3,27 2,81 3,08 2,88 3,12
Tingkat Kepentingan Atribut DKP ATRIBUT
TINGKAT KEPERCAYAAN DKP
Rasa Variasi menu Promosi Harga Kecepatan pelayanan Lokasi Respon Terhadap Keluhan Konsumen Keramahan/kesopanan Barista Kenyamanan Coffee Shop Kemampuan barista berkomunikasi Penataan ruangan Fasilitas pendukung Kemudahan proses pembayaran Keterangan:
3,38 3,08 3,31 3,38 3,31 3,08 3,42 3,42 3,54 3,19 3,46 3,38 3,38
KRITERIA
Tidak Penting Tidak Penting Tidak Penting Tidak Penting Tidak Penting Tidak Penting Tidak Penting Tidak Penting Penting Tidak Penting Tidak Penting Tidak Penting Tidak Penting
< 1,75 (Sangat Tidak Penting); 1,75-3,50 (Tidak Penting); 3,51-4,25 (Penting); > 4,25 (Sangat Penting).
Sikap Konsumen DKP ATRIBUT Rasa Variasi menu Promosi Harga Kecepatan pelayanan Lokasi Respon Terhadap Keluhan Konsumen Keramahan/kesopanan Barista Kenyamanan Coffee shop Kemampuan barista berkomunikasi Penataan ruangan Fasilitas pendukung Kemudahan proses pembayaran Jumlah Keterangan:
SIKAP KONSUMEN DKP 9,89 8,76 8,27 9,89 9,80 9,47 9,48 9,87 11,57 8,96 10,65 9,76 10,54 126,92
KRITERIA Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik
< 3,75 (Sangat Tidak Baik); 3,76-7,50 (Tidak Baik); 7,51-11,25 (Baik); > 11,25 (Sangat Baik)
Lampiran 3. Analysis Case Processing Summary Analysis Case Processing Summary Unweighted Cases
N Percent
Valid
52
100.0
Missing or out-of-range group codes
0
.0
At least one missing discriminating variable
0
.0
Both missing or out-of-range group codes and at least one missing discriminating variable
0
.0
Total
0
.0
52
100.0
Excluded
Total
Lampiran 4. Tests of Equality of Group Means Wilks' Lambda
F
df1 df2
Sig.
Usia
.973
1.368
1
50
.248
Pekerjaan
.904
5.298
1
50
.026
Pendidikan
.896
5.803
1
50
.020
Status Pernikahan
.999
.074
1
50
.786
Pendapatan Perbulan
.912
4.845
1
50
.032
Pengeluaran Perbulan (Di Luar Kebutuhan Pokok)
.913
4.749
1
50
.034
Alasan Berkunjung
.905
5.230
1
50
.026
Rata-Rata Kunjungan
.926
3.975
1
50
.052
Berkunjung ke Coffee Shop dengan:
.980
1.000
1
50
.322
Hari kunjungan
.935
3.453
1
50
.069
Jam kunjungan
.906
5.195
1
50
.027
Bila Coffee Shop pilihan penuh:
.946
2.856
1
50
.097
Sumber Informsi Pertama mengetahui Coffee Shop
1.000
.000
1
50
1.000
Bentuk promosi yang diharapkan
.999
.047
1
50
.829
Penilaian berkunjung
.989
.545
1
50
.464
Terjadi kenaikan harga 10-15%
.954
2.396
1
50
.128
Kunjungan ulang
.844
9.211
1
50
.004
Biaya yang dikeluarkan
.908
5.050
1
50
.029
Keputusan berkunjung
.985
.784
1
50
.380
Manfaat yang dicari
.986
.728
1
50
.398
Rasa
.940
3.219
1
50
.079
Variasi menu
.973
1.392
1
50
.244
Promosi
.919
4.416
1
50
.041
Harga
.826 10.526
1
50
.002
Kecepatan pelayanan
.996
1
50
.660
.196
Lokasi
.992
.416
1
50
.522
Respon Terhadap Keluhan Konsumen
.984
.833
1
50
.366
Keramahan/kesopanan Barista
.990
.520
1
50
.474
Kenyamanan Coffee Shop
.947
2.787
1
50
.101
Kemampuan barista berkomunikasi
.996
.206
1
50
.652
Penataan ruangan
.872
7.322
1
50
.009
Fasilitas pendukung
.873
7.287
1
50
.009
Kemudahan proses pembayaran
.815 11.318
1
50
.001
Analysis 1 Stepwise Statistics Lampiran 5. Variables Not in the Analysis Step 0
Tolerance
Min. Sig. of F Tolerance to Enter
Min. D Squared
Between Groups
Usia
1.000
1.000
.248
Coffee Shops .105 DP and Coffee Shops DKP
Pekerjaan
1.000
1.000
.026
Coffee Shops .408 DP and Coffee Shops DKP
Pendidikan
1.000
1.000
.020
Coffee Shops .446 DP and Coffee Shops DKP
Status Pernikahan
1.000
1.000
.786
Coffee Shops .006 DP and Coffee Shops DKP
Pendapatan Perbulan
1.000
1.000
.032
Coffee Shops .373 DP and Coffee Shops DKP
Pengeluaran Perbulan (Di Luar Kebutuhan Pokok)
1.000
1.000
.034
Coffee Shops .365 DP and Coffee Shops DKP
Alasan Berkunjung
1.000
1.000
.026
Coffee Shops .402 DP and Coffee Shops DKP
Rata-Rata Kunjungan
1.000
1.000
.052
Coffee Shops .306 DP and Coffee Shops DKP
Berkunjung ke Coffee Shop dengan:
1.000
1.000
.322
Coffee Shops .077 DP and Coffee Shops DKP
Hari kunjungan
1.000
1.000
.069
Coffee Shops .266 DP and Coffee Shops DKP
Jam kunjungan
1.000
1.000
.027
Coffee Shops .400 DP and Coffee Shops DKP
Bila Coffee Shop pilihan penuh:
1.000
1.000
.097
Coffee Shops .220 DP and Coffee Shops DKP
Sumber Informsi Pertama mengetahui Coffee Shop
1.000
1.000
1.000
Coffee Shops .000 DP and Coffee Shops DKP
Bentuk promosi yang diharapkan
1.000
1.000
.829
Coffee Shops .004 DP and Coffee Shops DKP
Penilaian berkunjung
1.000
1.000
.464
Coffee Shops .042 DP and Coffee Shops DKP
Terjadi kenaikan harga 1520%
1.000
1.000
.128
Coffee Shops .184 DP and Coffee Shops DKP
Kunjungan ulang
1.000
1.000
.004
Coffee Shops .709 DP and Coffee Shops DKP
Biaya yang dikeluarkan
1.000
1.000
.029
Coffee Shops .388 DP and Coffee Shops DKP
Keputusan berkunjung
1.000
1.000
.380
Coffee Shops .060 DP and Coffee Shops DKP
Manfaat yang dicari
1.000
1.000
.398
Coffee Shops .056 DP and Coffee Shops DKP
Rasa
1.000
1.000
.079
Coffee Shops .248 DP and Coffee Shops DKP
Variasi menu
1.000
1.000
.244
Coffee Shops .107 DP and Coffee Shops DKP
Promosi
1.000
1.000
.041
Coffee Shops .340 DP and Coffee Shops DKP
Harga
1.000
1.000
.002
Coffee Shops .810 DP and Coffee Shops DKP
Kecepatan pelayanan
1.000
1.000
.660
Coffee Shops .015 DP and Coffee Shops DKP
Lokasi
1.000
1.000
.522
Coffee Shops .032 DP and Coffee Shops DKP
Respon Terhadap Keluhan Konsumen
1.000
1.000
.366
Coffee Shops .064 DP and Coffee Shops DKP
Keramahan/kesopanan Barista
1.000
1.000
.474
Coffee Shops .040 DP and Coffee Shops DKP
1
Kenyamanan Coffee Shop
1.000
1.000
.101
Coffee Shops .214 DP and Coffee Shops DKP
Kemampuan barista berkomunikasi
1.000
1.000
.652
Coffee Shops .016 DP and Coffee Shops DKP
Penataan ruangan
1.000
1.000
.009
Coffee Shops .563 DP and Coffee Shops DKP
Fasilitas pendukung
1.000
1.000
.009
Coffee Shops .561 DP and Coffee Shops DKP
Kemudahan proses pembayaran
1.000
1.000
.001
Coffee Shops .871 DP and Coffee Shops DKP
Usia
.995
.995
.405
Coffee Shops .938 DP and Coffee Shops DKP
Pekerjaan
.993
.993
.076
Coffee Shops 1.186 DP and Coffee Shops DKP
Pendidikan
.999
.999
.029
Coffee Shops 1.358 DP and Coffee Shops DKP
Status Pernikahan
.954
.954
.682
Coffee Shops .887 DP and Coffee Shops DKP
Pendapatan Perbulan
.963
.963
.012
Coffee Shops 1.521 DP and Coffee Shops DKP
Pengeluaran Perbulan (Di Luar Kebutuhan Pokok)
.999
.999
.046
Coffee Shops 1.273 DP and Coffee Shops DKP
Alasan Berkunjung
.998
.998
.033
Coffee Shops 1.334 DP and Coffee Shops DKP
Rata-Rata Kunjungan
.998
.998
.105
Coffee Shops 1.133 DP and Coffee Shops DKP
Berkunjung ke Coffee Shop dengan:
.950
.950
.114
Coffee Shops 1.120 DP and Coffee Shops DKP
Hari kunjungan
1.000
1.000
.103
Coffee Shops 1.136 DP and Coffee Shops DKP
Jam kunjungan
.981
.981
.017
Coffee Shops 1.461 DP and Coffee Shops DKP
Bila Coffee Shop pilihan penuh:
.944
.944
.416
Coffee Shops .935 DP and Coffee Shops DKP
Sumber Informsi Pertama mengetahui Coffee Shop
.994
.994
.823
Coffee Shops .875 DP and Coffee Shops DKP
Bentuk promosi yang diharapkan
.973
.973
.763
Coffee Shops .879 DP and Coffee Shops DKP
Penilaian berkunjung
.999
.999
.560
Coffee Shops .904 DP and Coffee Shops DKP
Terjadi kenaikan harga 1520%
.998
.998
.220
Coffee Shops 1.019 DP and Coffee Shops DKP
Kunjungan ulang
.855
.855
.097
Coffee Shops 1.147 DP and Coffee Shops DKP
Biaya yang dikeluarkan
.999
.999
.042
Coffee Shops 1.289 DP and Coffee Shops DKP
Keputusan berkunjung
.979
.979
.221
Coffee Shops 1.019 DP and Coffee Shops DKP
1.000
1.000
.440
Coffee Shops .929 DP and Coffee Shops DKP
Rasa
.963
.963
.302
Coffee Shops .975 DP and Coffee Shops DKP
Variasi menu
.995
.995
.405
Coffee Shops .939 DP and Coffee Shops DKP
Promosi
.995
.995
.041
Coffee Shops 1.293 DP and Coffee Shops DKP
Harga
.992
.992
.011
Coffee Shops 1.540 DP and Coffee Shops DKP
Kecepatan pelayanan
.879
.879
.492
Coffee Shops .917 DP and Coffee Shops DKP
Lokasi
.929
.929
.817
Coffee Shops .876 DP and Coffee Shops DKP
Respon Terhadap Keluhan Konsumen
.978
.978
.209
Coffee Shops 1.027 DP and Coffee Shops DKP
Keramahan/kesopanan Barista
.830
.830
.044
Coffee Shops 1.281 DP and Coffee Shops DKP
Kenyamanan Coffee Shop
.776
.776
.939
Coffee Shops .871 DP and Coffee Shops DKP
Manfaat yang dicari
2
Kemampuan barista berkomunikasi
.893
.893
.147
Coffee Shops 1.079 DP and Coffee Shops DKP
Penataan ruangan
.779
.779
.261
Coffee Shops .995 DP and Coffee Shops DKP
Fasilitas pendukung
.701
.701
.363
Coffee Shops .952 DP and Coffee Shops DKP
Usia
.985
.982
.596
Coffee Shops 1.572 DP and Coffee Shops DKP
Pekerjaan
.974
.973
.048
Coffee Shops 2.002 DP and Coffee Shops DKP
Pendidikan
.932
.926
.007
Coffee Shops 2.426 DP and Coffee Shops DKP
Status Pernikahan
.879
.879
.273
Coffee Shops 1.679 DP and Coffee Shops DKP
Pendapatan Perbulan
.932
.932
.006
Coffee Shops 2.479 DP and Coffee Shops DKP
Pengeluaran Perbulan (Di Luar Kebutuhan Pokok)
.988
.981
.036
Coffee Shops 2.063 DP and Coffee Shops DKP
Alasan Berkunjung
.996
.990
.038
Coffee Shops 2.049 DP and Coffee Shops DKP
Rata-Rata Kunjungan
.996
.989
.105
Coffee Shops 1.847 DP and Coffee Shops DKP
Berkunjung ke Coffee Shop dengan:
.896
.896
.038
Coffee Shops 2.051 DP and Coffee Shops DKP
Hari kunjungan
1.000
.992
.130
Coffee Shops 1.806 DP and Coffee Shops DKP
Jam kunjungan
.934
.934
.078
Coffee Shops 1.905 DP and Coffee Shops DKP
Bila Coffee Shop pilihan penuh:
.936
.932
.332
Coffee Shops 1.648 DP and Coffee Shops DKP
Sumber Informsi Pertama mengetahui Coffee Shop
.990
.985
.970
Coffee Shops 1.540 DP and Coffee Shops DKP
Bentuk promosi yang diharapkan
.954
.954
.952
Coffee Shops 1.541 DP and Coffee Shops DKP
Penilaian berkunjung
.995
.987
.710
Coffee Shops 1.556 DP and Coffee Shops DKP
Terjadi kenaikan harga 1520%
.904
.898
.676
Coffee Shops 1.560 DP and Coffee Shops DKP
Kunjungan ulang
.735
.735
.484
Coffee Shops 1.596 DP and Coffee Shops DKP
Biaya yang dikeluarkan
.984
.977
.029
Coffee Shops 2.108 DP and Coffee Shops DKP
Keputusan berkunjung
.904
.904
.623
Coffee Shops 1.568 DP and Coffee Shops DKP
Manfaat yang dicari
.975
.967
.269
Coffee Shops 1.681 DP and Coffee Shops DKP
Rasa
.623
.623
.548
Coffee Shops 1.581 DP and Coffee Shops DKP
Variasi menu
.895
.892
.997
Coffee Shops 1.540 DP and Coffee Shops DKP
Promosi
.649
.647
.539
Coffee Shops 1.583 DP and Coffee Shops DKP
Kecepatan pelayanan
.732
.732
.079
Coffee Shops 1.902 DP and Coffee Shops DKP
Lokasi
.830
.830
.288
Coffee Shops 1.670 DP and Coffee Shops DKP
Respon Terhadap Keluhan Konsumen
.970
.970
.165
Coffee Shops 1.763 DP and Coffee Shops DKP
Keramahan/kesopanan Barista
.807
.807
.022
Coffee Shops 2.166 DP and Coffee Shops DKP
Kenyamanan Coffee Shop
.767
.762
.739
Coffee Shops 1.553 DP and Coffee Shops DKP
Kemampuan barista berkomunikasi
.893
.886
.182
Coffee Shops 1.746 DP and Coffee Shops DKP
Penataan ruangan
.778
.772
.274
Coffee Shops 1.678 DP and Coffee Shops DKP
Fasilitas pendukung
.688
.688
.599
Coffee Shops 1.572 DP and Coffee Shops DKP
3
Usia
.843
.797
.113
Coffee Shops 2.829 DP and Coffee Shops DKP
Pekerjaan
.757
.724
.495
Coffee Shops 2.542 DP and Coffee Shops DKP
Pendidikan
.670
.669
.176
Coffee Shops 2.732 DP and Coffee Shops DKP
Status Pernikahan
.839
.839
.647
Coffee Shops 2.507 DP and Coffee Shops DKP
Pengeluaran Perbulan (Di Luar Kebutuhan Pokok)
.593
.559
.699
Coffee Shops 2.499 DP and Coffee Shops DKP
Alasan Berkunjung
.994
.930
.074
Coffee Shops 2.927 DP and Coffee Shops DKP
Rata-Rata Kunjungan
.996
.932
.140
Coffee Shops 2.782 DP and Coffee Shops DKP
Berkunjung ke Coffee Shop dengan:
.893
.893
.042
Coffee Shops 3.068 DP and Coffee Shops DKP
Hari kunjungan
.994
.926
.115
Coffee Shops 2.826 DP and Coffee Shops DKP
Jam kunjungan
.888
.886
.283
Coffee Shops 2.638 DP and Coffee Shops DKP
Bila Coffee Shop pilihan penuh:
.934
.907
.311
Coffee Shops 2.620 DP and Coffee Shops DKP
Sumber Informsi Pertama mengetahui Coffee Shop
.986
.929
.853
Coffee Shops 2.483 DP and Coffee Shops DKP
Bentuk promosi yang diharapkan
.937
.914
.677
Coffee Shops 2.502 DP and Coffee Shops DKP
Penilaian berkunjung
.983
.921
.531
Coffee Shops 2.532 DP and Coffee Shops DKP
Terjadi kenaikan harga 1520%
.901
.867
.814
Coffee Shops 2.486 DP and Coffee Shops DKP
Kunjungan ulang
.733
.733
.615
Coffee Shops 2.513 DP and Coffee Shops DKP
Biaya yang dikeluarkan
.914
.866
.167
Coffee Shops 2.743 DP and Coffee Shops DKP
4
Keputusan berkunjung
.862
.862
.901
Coffee Shops 2.481 DP and Coffee Shops DKP
Manfaat yang dicari
.945
.902
.137
Coffee Shops 2.787 DP and Coffee Shops DKP
Rasa
.584
.584
.913
Coffee Shops 2.480 DP and Coffee Shops DKP
Variasi menu
.811
.811
.398
Coffee Shops 2.577 DP and Coffee Shops DKP
Promosi
.541
.541
.079
Coffee Shops 2.914 DP and Coffee Shops DKP
Kecepatan pelayanan
.728
.728
.160
Coffee Shops 2.753 DP and Coffee Shops DKP
Lokasi
.828
.828
.389
Coffee Shops 2.581 DP and Coffee Shops DKP
Respon Terhadap Keluhan Konsumen
.842
.809
.727
Coffee Shops 2.495 DP and Coffee Shops DKP
Keramahan/kesopanan Barista
.672
.672
.244
Coffee Shops 2.666 DP and Coffee Shops DKP
Kenyamanan Coffee Shop
.727
.727
.355
Coffee Shops 2.596 DP and Coffee Shops DKP
Kemampuan barista berkomunikasi
.724
.724
.924
Coffee Shops 2.480 DP and Coffee Shops DKP
Penataan ruangan
.703
.703
.060
Coffee Shops 2.978 DP and Coffee Shops DKP
Fasilitas pendukung
.681
.681
.447
Coffee Shops 2.558 DP and Coffee Shops DKP
Usia
.793
.793
.287
Coffee Shops 3.242 DP and Coffee Shops DKP
Pekerjaan
.757
.722
.525
Coffee Shops 3.130 DP and Coffee Shops DKP
Pendidikan
.664
.663
.266
Coffee Shops 3.259 DP and Coffee Shops DKP
Status Pernikahan
.673
.673
.149
Coffee Shops 3.392 DP and Coffee Shops DKP
Pengeluaran Perbulan (Di Luar Kebutuhan Pokok)
.589
.559
.607
Coffee Shops 3.109 DP and Coffee Shops DKP
Alasan Berkunjung
.802
.720
.346
Coffee Shops 3.205 DP and Coffee Shops DKP
Rata-Rata Kunjungan
.951
.853
.313
Coffee Shops 3.225 DP and Coffee Shops DKP
Hari kunjungan
.981
.882
.085
Coffee Shops 3.533 DP and Coffee Shops DKP
Jam kunjungan
.875
.857
.209
Coffee Shops 3.312 DP and Coffee Shops DKP
Bila Coffee Shop pilihan penuh:
.934
.867
.347
Coffee Shops 3.204 DP and Coffee Shops DKP
Sumber Informsi Pertama mengetahui Coffee Shop
.982
.889
.967
Coffee Shops 3.069 DP and Coffee Shops DKP
Bentuk promosi yang diharapkan
.934
.877
.616
Coffee Shops 3.107 DP and Coffee Shops DKP
Penilaian berkunjung
.982
.892
.597
Coffee Shops 3.111 DP and Coffee Shops DKP
Terjadi kenaikan harga 1520%
.900
.816
.874
Coffee Shops 3.072 DP and Coffee Shops DKP
Kunjungan ulang
.728
.728
.523
Coffee Shops 3.131 DP and Coffee Shops DKP
Biaya yang dikeluarkan
.910
.865
.150
Coffee Shops 3.390 DP and Coffee Shops DKP
Keputusan berkunjung
.818
.818
.737
Coffee Shops 3.085 DP and Coffee Shops DKP
Manfaat yang dicari
.865
.818
.375
Coffee Shops 3.189 DP and Coffee Shops DKP
Rasa
.578
.578
.758
Coffee Shops 3.083 DP and Coffee Shops DKP
Variasi menu
.769
.769
.203
Coffee Shops 3.320 DP and Coffee Shops DKP
Promosi
.540
.540
.080
Coffee Shops 3.549 DP and Coffee Shops DKP
Kecepatan pelayanan
.727
.727
.167
Coffee Shops 3.365 DP and Coffee Shops DKP
Lokasi
.828
.816
.401
Coffee Shops 3.176 DP and Coffee Shops DKP
Respon Terhadap Keluhan Konsumen
.799
.799
.428
Coffee Shops 3.164 DP and Coffee Shops DKP
Keramahan/kesopanan Barista
.639
.639
.118
Coffee Shops 3.451 DP and Coffee Shops DKP
Kenyamanan Coffee Shop
.668
.668
.739
Coffee Shops 3.085 DP and Coffee Shops DKP
Kemampuan barista berkomunikasi
.723
.723
.880
Coffee Shops 3.072 DP and Coffee Shops DKP
Penataan ruangan
.675
.675
.152
Coffee Shops 3.387 DP and Coffee Shops DKP
Fasilitas pendukung
.676
.658
.581
Coffee Shops 3.115 DP and Coffee Shops DKP
Lampiran 6. Variables Entered/Removed(a,b,c,d) Min. D Squared Step
Entered
Exact F
Statistic
Between Groups
.871
Coffee Shops DP and Coffee Shops DKP
11.318
1 50.000
.001
Statistic df1
df2
Sig.
1
Kemudahan proses pembayaran
2
Harga
1.540
Coffee Shops DP and Coffee Shops DKP
9.812
2 49.000
.000
3
Pendapatan Perbulan
2.479
Coffee Shops DP and Coffee Shops DKP
10.312
3 48.000
2.37E005
4
Berkunjung ke Coffee Shop dengan:
3.068
Coffee Shops DP and Coffee Shops DKP
9.374
4 47.000
1.18E005
At each step, the variable that maximizes the Mahalanobis distance between the two closest groups is entered. a Maximum number of steps is 66. b Maximum significance of F to enter is .05. c Minimum significance of F to remove is .10. d F level, tolerance, or VIN insufficient for further computation. Lampiran 7. Wilks' Lambda Wilks' Lambda Test of Function(s) 1
Wilks' Lambda
Chi-square .556
28.154
df 4
Sig. .000
Lampiran 8. Classification Results(b,c) Predicted Group Membership Jenis Coffee Shop
Coffee Shops DP Count Original %
Cross-validated(a) %
Total
21
5
26
4
22
26
Coffee Shops DP
80.8
19.2
100.0
Coffee Shops DKP
15.4
84.6
100.0
21
5
26
4
22
26
Coffee Shops DP
80.8
19.2
100.0
Coffee Shops DKP
15.4
84.6
100.0
Coffee Shops DKP
Coffee Shops DP Count
Coffee Shops DKP
Coffee Shops DP
Coffee Shops DKP
a Cross validation is done only for those cases in the analysis. In cross validation, each case is classified by the functions derived from all cases other than that case. b 82.7% of original grouped cases correctly classified. c 82.7% of cross-validated grouped cases correctly classified.
Lampiran 9. Standard Canonical Discriminat Function Coefficients Function 1 Pendapatan Perbulan
.597
Berkunjung ke Coffe Shop dengan:
.464
Harga
.683
Kemudahan proses pembayaran
.690
Lampiran 10. Structure Matrix Function 1 Kemudahan proses pembayaran Harga Kunjungan ulang(a) Pendapatan Perbulan Kecepatan pelayanan(a) Fasilitas pendukung(a) Status Pernikahan(a) Lokasi(a) Pengeluaran Perbulan (Di Luar Kebutuhan Pokok)(a)
.533 .514 -.359 .349 .335 .326 -.310 .273 .257
Pekerjaan(a) Rasa(a) Terjadi kenaikan harga 10-15%(a) Kenyamanan Coffee shop(a) Pendidikan(a) Alasan Berkunjung(a) Keramahan/kesopanan Barista(a) Penataan ruangan(a) Teman Berkunjung Jenis Kelamin(a) Jam kunjungan(a) Rata-Rata Kunjungan(a) Hari kunjungan(a) Bentuk promosi yang diharapkan(a) Keputusan berkunjung(a) Bila Coffe Shop pilihan penuh:(a) Variasi menu(a) Manfaat yang dicari(a) Biaya yang dikeluarkan(a) Kemampuan barista berkomunikasi(a) Promosi(a) Usia(a) Respon Terhadap Keluhan Konsumen(a) Sumber Informasi Pertama mengetahui Coffee Shop(a) Penilaian berkunjung(a)
.241 .232 -.212 .204 .178 .173 .168 .164 .158 -.100 .097 -.095 .091 -.073 .073 .064 -.064 -.049 .047 -.043 .042 .027 .014 .009
.000 Pooled within-groups correlations between discriminating variables and standardized canonical discriminant functions Variables ordered by absolute size of correlation within function. a This variable not used in the analysis. . Lampiran 11. Group Statistics Jenis Coffee Shop Coffee Shops DP
Mean
Std. Deviation
Valid N (listwise) Unweighted Weighted
Usia
2.4615
.70602
26
26.000
Pekerjaan
3.1923
1.23351
26
26.000
Pendidikan
3.0000
1.01980
26
26.000
Status Pernikahan
1.5000
.50990
26
26.000
Pendapatan Perbulan
2.1538
.73170
26
26.000
Pengeluaran Perbulan (Di Luar Kebutuhan Pokok)
1.7308
.77757
26
26.000
Alasan Berkunjung
3.3846
.98293
26
26.000
Rata-Rata Kunjungan
5.0769
1.41204
26
26.000
Berkunjung ke Coffee Shop dengan:
1.8462
.54349
26
26.000
Hari kunjungan
1.2692
.45234
26
26.000
Jam kunjungan
2.5385
.58177
26
26.000
Bila Coffee Shop pilihan penuh:
2.3846
.85215
26
26.000
Coffee Shops DKP
Sumber Informsi Pertama mengetahui Coffee Shop
1.7308
1.00231
26
26.000
Bentuk promosi yang diharapkan
3.0769
1.38342
26
26.000
Penilaian berkunjung
1.6923
.61769
26
26.000
Terjadi kenaikan harga 15-20%
2.3077
.83758
26
26.000
Kunjungan ulang
1.2692
.45234
26
26.000
Biaya yang dikeluarkan
1.8462
.61269
26
26.000
Keputusan berkunjung
1.9615
.66216
26
26.000
Manfaat yang dicari
1.8077
.49147
26
26.000
Rasa
2.5769
.80861
26
26.000
Variasi menu
2.6538
.56159
26
26.000
Promosi
2.0769
.74421
26
26.000
Harga
2.3077
.67937
26
26.000
Kecepatan pelayanan
2.8846
.71144
26
26.000
Lokasi
2.9615
.66216
26
26.000
Respon Terhadap Keluhan Konsumen
2.9231
.62757
26
26.000
Keramahan/kesopanan Barista
3.0000
.63246
26
26.000
Kenyamanan Coffee Shop
2.9615
.59872
26
26.000
Kemampuan barista berkomunikasi
2.8846
.65280
26
26.000
Penataan ruangan
2.5769
.70274
26
26.000
Fasilitas pendukung
2.4231
.57779
26
26.000
Kemudahan proses pembayaran
2.5385
.64689
26
26.000
Usia
2.2692
.45234
26
26.000
Pekerjaan
4.0000
1.29615
26
26.000
Pendidikan
3.6538
.93562
26
26.000
Status Pernikahan
1.4615
.50839
26
26.000
Pendapatan Perbulan
2.5385
.50839
26
26.000
Pengeluaran Perbulan (Di Luar Kebutuhan Pokok)
2.1538
.61269
26
26.000
Alasan Berkunjung
4.1538
1.40548
26
26.000
Rata-Rata Kunjungan
3.9231
2.59111
26
26.000
Berkunjung ke Coffee Shop dengan:
2.0000
.56569
26
26.000
Hari kunjungan
1.0769
.27175
26
26.000
Jam kunjungan
2.8462
.36795
26
26.000
Bila Coffee Shop pilihan penuh:
2.7308
.60383
26
26.000
Sumber Informsi Pertama mengetahui Coffee Shop
1.7308
1.21845
26
26.000
Bentuk promosi yang diharapkan
3.1538
1.15559
26
26.000
Penilaian berkunjung
1.5769
.50383
26
26.000
Terjadi kenaikan harga 15-20%
1.9615
.77360
26
26.000
Total
Kunjungan ulang
1.0000
.00000
26
26.000
Biaya yang dikeluarkan
2.1923
.49147
26
26.000
Keputusan berkunjung
2.1154
.58835
26
26.000
Manfaat yang dicari
1.9231
.48358
26
26.000
Rasa
2.9231
.56022
26
26.000
Variasi menu
2.8462
.61269
26
26.000
Promosi
2.5000
.70711
26
26.000
Harga
2.9231
.68836
26
26.000
Kecepatan pelayanan
2.9615
.52769
26
26.000
Lokasi
3.0769
.62757
26
26.000
Respon Terhadap Keluhan Konsumen
2.7692
.58704
26
26.000
Keramahan/kesopanan Barista
2.8846
.51590
26
26.000
Kenyamanan Coffee Shop
3.2692
.72430
26
26.000
Kemampuan barista berkomunikasi
2.8077
.56704
26
26.000
Penataan ruangan
3.0769
.62757
26
26.000
Fasilitas pendukung
2.8846
.65280
26
26.000
Kemudahan proses pembayaran
3.1154
.58835
26
26.000
Usia
2.3654
.59504
52
52.000
Pekerjaan
3.5962
1.31745
52
52.000
Pendidikan
3.3269
1.02366
52
52.000
Status Pernikahan
1.4808
.50450
52
52.000
Pendapatan Perbulan
2.3462
.65334
52
52.000
Pengeluaran Perbulan (Di Luar Kebutuhan Pokok)
1.9423
.72527
52
52.000
Alasan Berkunjung
3.7692
1.26205
52
52.000
Rata-Rata Kunjungan
4.5000
2.14659
52
52.000
Berkunjung ke Coffee Shop dengan:
1.9231
.55470
52
52.000
Hari kunjungan
1.1731
.38200
52
52.000
Jam kunjungan
2.6923
.50637
52
52.000
Bila Coffee Shop pilihan penuh:
2.5577
.75182
52
52.000
Sumber Informsi Pertama mengetahui Coffee Shop
1.7308
1.10463
52
52.000
Bentuk promosi yang diharapkan
3.1154
1.26264
52
52.000
Penilaian berkunjung
1.6346
.56112
52
52.000
Terjadi kenaikan harga 15-20%
2.1346
.81719
52
52.000
Kunjungan ulang
1.1346
.34464
52
52.000
Biaya yang dikeluarkan
2.0192
.57702
52
52.000
Keputusan berkunjung
2.0385
.62502
52
52.000
Manfaat yang dicari
1.8654
.48624
52
52.000
Rasa
2.7500
.71056
52
52.000
Variasi menu
2.7500
.58995
52
52.000
Promosi
2.2885
.74981
52
52.000
Harga
2.6154
.74502
52
52.000
Kecepatan pelayanan
2.9231
.62139
52
52.000
Lokasi
3.0192
.64140
52
52.000
Respon Terhadap Keluhan Konsumen
2.8462
.60665
52
52.000
Keramahan/kesopanan Barista
2.9423
.57440
52
52.000
Kenyamanan Coffee Shop
3.1154
.67603
52
52.000
Kemampuan barista berkomunikasi
2.8462
.60665
52
52.000
Penataan ruangan
2.8269
.70631
52
52.000
Fasilitas pendukung
2.6538
.65334
52
52.000
Kemudahan proses pembayaran
2.8269
.67798
52
52.000
Lampiran 12. Functions at Groups Centroids Jenis Coffee Shop
Function 1
Coffee Shops DP Coffee Shops DKP Unstandardized canonical discriminant functions evaluated at group means
-.876 .876
Lampiran 13. Suasana Coffee Shop De Koffie -Pot