ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN DHARMASRAYA Oleh : Maya Rumtika, Mulyati, Renny Risdawati Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT One task of the teacher is to create learning tools that RPP. RPP is a plan that describes the procedures and learning management to achieve one or more that KD has been described in the syllabus . At SMA Negeri 1 Pulau Punjung and 2 Pulau Punjung lesson plans are identical. This study aims to determine the standardized lesson plans created by teachers of biology in Class XI Semester II in accordance with the standards IPKG-1 which has been developed by Mulyati, etc (2013). This research is a descriptive study. The population in this study is the RPP biology teacher in Class XI SMA Dharmasraya. Sampling techniques in the study was stratified random sampling. Sources of data in this study is the RPP biology teacher in class XI SMA Dharmasraya . The data were processed using percentage techniques. Results of this study revealed that the CSP component analysis completeness subject teacher of biology at SMA in the District Dharmasraya with an average of 55 %. Results of the relationship between indicators of valuation analysis, learning objectives, learning materials, teaching methods, instructional media, learning activities and evaluation of the RPP subject teacher of biology at SMA in the district Dharmasraya with an average of 64 % considered pretty standard. The conclusion that the terms of the completeness of the components RPP Subject teacher of biology at Dharmasraya is 55 % and RPP SMA biology Class XI For Standards in Dharmasraya which 64 % were categorized enough standard. Keyword: analyzed, RPP, standardization, State high schools. semaksimal mungkin mengadakan perbaikan
PENDAHULUAN Pembangunan dibidang pendidikan
dan penyempurnaan dibidang pendidikan.
sebagai salah satu bagian dari pembangunan
Sebagai langkah antisipasi, maka pendidikan
nasional, perlu diwujudkan guna peningkatan
banyak diarahkan pada penataan proses
dan kemajuan sektor pendidikan. Merosotnya
belajar, penggunaan dan pemilihan media
kualitas pendidikan banyak mendapat sorotan
belajar
dari
dimaksudkan untuk pencapaian hasil belajar
masyarakat,
peserta
lulusan
kependidikan, para pendidik dan pemerintah. Oleh
karena
itu
pemerintah
berupaya
secara
semaksimal mungkin.
tepat.
Kesemuanya
Karakter adalah cara berfikir dan
berbagai materi biologi, sehingga tujuan
berperilaku yang menjadi ciri khas tiap
pembelajaran yang diharapkan oleh guru
individu untuk hidup dan kerjasama, baik
tidak tercapai. Pada SMA Negeri 1 Pulau
dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa
Punjung dan SMA Negeri 2 Pulau Punjung
dan negara. Individu yang berkarakter baik
RPPnya tidak direvisi kembali, dan RPP
adalah
kedua SMA tersebut sama persis padahal
individu
keputusan
dan
yang
bisa
siap
membuat
mempertanggung
dilihat
dari
akreditasi
sekolah
RPP
jawabkan tiap akibat dari keputusan yang di
seharusnya berbeda. Di lapangan ada juga
buat. Pembentukan karakter merupakan salah
guru yang belum selesai dalam pembuatan
satu tujuan pendidikan nasional.Pasal 1 UU
RPP pada Semester yang sedang berlangsung
Sisdiknas Tahun 2003 menyatakan bahwa
dan ada pula guru pada saat proses
diantara tujuan pendidikan nasional adalah
pembelajaran berlangsung RPP tidak dibawa
mengembangkan potensi peserta didik untuk
ke kelas sehingga fungsi RPP ini hanya untuk
memiliki
memenuhi syarat administrasi saja dan untuk
kecerdasan,
kepribadian,
dan
kepentingan
akhlak mulia.
portofolio
dalam
rangka
Pendidikan karakter adalah upaya
sertifikasi, akibatnya proses pembelajaran
dilakukan
untuk
yang terjadi di dalam kelas pada saat proses
mengembangkanan karakter yang baik (good
pembelajaran tidak sesuai dengan RPP yang
character) berlandasan kebijakan-kebijakan
dibuat dan sulit pula untuk menghasilkan
inti (core virtues) yang secara objektif baik
output yang berkualitas.
yang
dengan
sengaja
bagi individu maupun masyarakat Saptono, (2011:23).
Berdasarkan latar belakang masalah di
Sesuai
hasil
wawancara
penulis
atas,
maka
permasalahan,
dapat
yaitu
dirumuskan Bagaimanakah
dengan guru, RPP dibuat waktu kegiatan
Kesesuaian
Rencana
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Pembelajaran
(RPP)
kemudian guru merevisi kembali dengan
kurikulum dan standar IPKG-1 yang telah
mencontoh RPP yang sudah ada dengan
dikembangkan oleh Mulyati, dkk (2013)?
sedikit perubahan dalam RPP tersebut tanpa
Berdasarkan
Pelaksanaan dengan
uraian
diatas
tuntuan
maka
memahami keterkaitan dari masing-masing
penulis telah melakukan penelitian tentang
komponen
Jika
analisis rencana pelaksanaan pembelajaran
seorang guru dalam merancang RPP kurang
(RPP) biologi berkarakter kelas XI SMA
memahami
negeri untuk standarisasi RPP di Kabupaten
penyusun
ketidakpahaman
dalam
akan peserta
RPP.
mengakibatkan didik
terhadap
Dharmasraya.
Berdasarkan Tabel 1 Hasil analisis
METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian
kelengkapan
komponen
Rencana
deskriptif, waktu penelitian ini dilaksanakan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru mata
pada bulan Juli-Agustus Tahun 2013 di
pelajaran biologi SMA Negeri di Kabupaten
Sekolah
Dharmasraya pada masing-masing sekolah
Menengah
Atas
Negeri
di
Kabupaten Dharmasraya. Populasi dalam
didapatkan
penelitian ini adalah RPP guru biologi kelas
komponen yang seharusnya ada dalam RPP
XI Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di
yang terdiri dari sub variabel identitas mata
Kabupaten
pelajaran meliputi kelas, semester, mata
Dharmasraya.
Teknik
hanya
55%
dari
seluruh
pengambilan sampel dalam penelitian ini
pelajaran,
adalah Stratified Random Sampling.
Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD),
jumlah
pertemuan,
Standar
Variabel dalam penelitian ini adalah
indikator pencapaian kompetensi, tujuan
keterkaitan antara indikator dan tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode/model
pembelajaran,
materi
pembelajaran, kegiatan inti yang meliputi
metoda/model
pembelajaran,
pembelajaran, media
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, serta
pendahuluan,
sumber belajar. Sedangkan komponen yang
kegiatan inti pembelajaran, dan kegiatan
tidak dicantumkan yaitu 45% terdiri dari
penutup pada semester genap SMA Negeri di
alokasi waktu (TM, PT, dan KMTT), media
Kabupaten Dharmasraya.
pembelajaran,
HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran yang terdiri dari menyiapkan
pembelajaran,
kegiatan
Tabel 1. Hasil Komponen RPP. No 1. 2. 3. 4.
Analisis
Nama sekolah SMAN 1 Pulau Punjung SMAN 2 Pulau Punjung SMAN 1 Koto Baru SMAN 2 Koto Baru Total
Kelengkapan
Kelengkapan Komponen RPP Ada Tidak ada 56 % 44 % 56 % 44 % 51 % 49 % 58 % 42 % 55 % 45 %
Tabel 2. Hasil Analisis Penilaian RPP. No 1.
Nama Sekolah
Persentase (%)
Kriteria
63
Cukup Standar Cukup Standar Cukup Standar Cukup Standar
3.
SMAN 1 Pulau Punjung SMAN 2 Pulau Punjung SMAN 1 Koto Baru
62
4.
SMAN 2 Koto Baru
67
2.
Total Rata – rata
63
255 64
Cukup Standar
kegiatan
pendahuluan
kelas, apersepsi, prasarat, motivasi dan penyampaian tujuan pembelajaran, serta kegiatan penutup yang meliputi kesimpulan, evaluasi dan tindak lanjut sehingga dalam penilaian
kelengkapan
komponen
RPP
seharusnya dicantumkan dengan jelas, jadi siapapun yang mengajar dapat menjalankan apa yang telah direncanakan guru dalam RPPnya. Pada RPP tidak dicantumkan alokasi waktu (TM, PT, dan KMTT) sesuai dengan proporsi materi pembelajaran. Jika alokasi waktu
(TM,
PT,
dan
KMTT)
tidak
dicantumkan maka proses belajar mengajar
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
tidak efektif dan efisien. Pada komponen
(RPP) merupakan hal penting yang harus
RPP media pembelajaran tidak dicantumkan
dilakukan
berarti guru tidak merencanakan media apa
pembentukan kompetensi pada diri peserta
yang akan dipakai sesuai dengan tujuan
didik.Setiap guru pada satuan pendidikan
pembelajaran yang akan dicapai, padahal
kewajiban menyusun RPP secara lengkap
didalam proses belajar mengajar kehadiran
dan
media mempunyai arti yang cukup penting
berlangsung
karena
tersebut
menyenangkan, menantang, dan memotivasi
ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat
peserta didik untuk berpartisipasi aktif.
dibantu dengan menghadirkan media sebagai
Menurut (Permendiknas, Nomor 41 Tahun
perantara. Menurut (Djamarah, 2010: 121)
2007) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
media adalah alat bantu apa saja yang dapat
(RPP) terdiri atas sebelas komponen, yaitu
dijadikan sebagai penyalur peran guna
identitas mata pelajaran, standar kompetensi,
mencapai tujuan pengajaran.
kompetensi
dalam
Pada
kegiatan
pembelajaran menyiapkan
kegiatan
sub kelas,
pendahuluan
variabel apersepsi,
seperti prasyarat,
motivasi dan tujuan pembelajaran, tidak dicantumkan
sehingga
kesiapan
guru
untuk
sistematis
agar
secara
dasar,
menunjang
pembelajaran
interaktif,
indikator
inspiratif,
pencapaian
kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi
waktu,
kegiatan
metode
pembelajaran,
pembelajaran, penilaian
hasil
belajar, dan sumber belajar. Pada Tabel 2 diatas terlihat bahwa
dan
keterlibatan peserta didik dalam memulai
persentase
kegiatan belajar tidak akan terlihat dengan
tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
jelas. Sedangkan pada komponen RPP
metoda pembelajaran, media pembelajaran,
evaluasi tidak dicantumkan, padahal evaluasi
kegiatan pembelajaran dan evaluasi dalam
merupakan hal yang sangat penting untuk
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
melihat
Menurut
guru mata pelajaran biologi dikategorikan
(Latisma, 2011: 4) bahwa tujuan daripada
cukup standar yaitu 64%. Sebaiknya RPP
evaluasi
merangsang
yang baik adalah RPP yang mencapai kriteria
aktivitas peserta didik dalam menempuh
standar yaitu 81-100%, Arikunto (2005:4)
program pendidikan, tanpa adanya evaluasi
maka
maka tidak akan timbul kegairahan atau
sistematis, utuh dan menyeluruh supaya
rangsangan pada diri peserta didik untuk
tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat
memperbaiki dan meningkatkan prestasinya.
tercapai secara maksimal. Komponen RPP
hasil
belajar
pendidikan
siswa. untuk
keterkaitan
RPP
haruslah
antara
indikator,
disusun
secara
yang tidak terkait terletak pada sub variabel
rangsangan
indikator dan tujuan pembelajaran, media
pengaruh psikologis terhadap peserta didik
pembelajaran,
kegiatan
serta dapat membangkitkan gairah belajar
pendahuluan, dan pada kegiatan penutup
yang memungkinkan peserta didik untuk
yang meliputi evaluasi.
belajar mandiri sesuai dengan minat dan
alokasi
waktu,
Cara perumusan tujuan pembelajaran
kegiatan
belajar,
membawa
keinginannya. Pada
terdiri dari (A, B, C, D) dimana A: Audience,
penjabaran
kegiatan
B: Behavior, C: Condition, dan D: Degree
pendahuluan, motivasi pada saat kegiatan
namun pada RPP guru tidak terlihat adanya
pembelajaran yang diberikan tidak sesuai
(Condition) yaitu persyaratan yang harus
dengan tujuan pembelajaran sehingga pada
dipenuhi agar perilaku yang diharapkan dapat
saat proses pembelajaran berlangsung peserta
tergambar,
didik akan tidak aktif dan tidak fokus
sehingga
pada
tujuan
pembelajaran yang sesuai dengan karakter
perhatiannya
peserta didik tercapai.
(Permendiknas,
Pada kesesuaian media dengan tujuan
Pendahuluan
dalam No
belajar. 41
merupakan
Menurut
Tahun
2007).
kegiatan
awal
pembelajaran, media yang akan digunakan
dalam suatu pertemuan pembelajaran yang
tidak direncanakan oleh guru sehingga proses
ditujukan untuk membangkitkan motivasi
pembelajaran tidak sesuai dengan tujuan
dan menfokuskan perhatian peserta didik
pembelajaran dan materi pembelajaran tidak
untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pula sesuai dengan karakteristik peserta
pembelajaran.
pembelajaran
Dalam perencanaan proses evaluasi
direncanakan maka media tersebut mampu
tidak mengacu pada kesesuaian antara tujuan
memberikan kesempatan kepada peserta
dengan evaluasi dan tidak mencantumkan
didik untuk ikut aktif, membangkitkan
kejelasan
motivasi dan rangsangan belajar didalam
padahal evaluasi merupakan alat untuk
proses
yang
mngukur tingkat keberhasilan peserta didik
disampaikan dapat mencapai sasarannya dan
yang akan dicapaisehingga dapat diupayakan
mendekatkan peserta didik dengan kondisi
tindak
yang sebenarya. Menurut (Angkowo dan
direncanakan maka akan sulit guru untuk
Kosasih, 2007:27) pemakaian media dalam
mengukur tingkat keberhasilan peserta didik,
proses
dapat
Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM), dan
membangkitkan keinginan dan minat yang
tujuan pembelajaran tidak tercapai. Menurut
yang baru, membangkitkan motivasi dan
(Daryanto, 2012:9) bahwa manfaat daripada
didik.
Apabila
media
pembelajaran
pembelajaran
dan
pesan
akan
bentuk
lanjutnya.
dan
Jika
teknik
penilaian
evaluasi
tidak
diadakan penilaian maka peserta didik akan
inti (core virtues) yang secara objektif baik
dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil
bagi individu maupun masyarakat.
mengikuti pelajaran yang diberikan oleh
KESIMPULAN
melakukan
Berdasarkan hasil penelitian tentang
evaluasi dalam proses belajar mengajar
Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
adalah untuk mendapatkan informasi yang
(RPP) Biologi Berkarakter Kelas XI SMA
akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan
Negeri Untuk Standarisasi RPP di Kabupaten
intruksional oleh peserta didik sehingga
Dharmasraya,
dapat diupayakan tindak lanjutnya.
sebagai berikut:
guru.
Tujuan
utama
untuk
Pada aspek keterkaitan komponen
dapat
ditarik
kesimpulan
1. Dari segi kelengkapan komponen Rencana
pembelajaran,
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru
metode/model pembelajaran, dan kegiatan
Mata Pelajaran Biologi di SMA Negeri di
inti pembelajaran yaitu cukup standar dimana
Kabupaten Dharmasraya didapatkan total
langkah
yaitu 55% dari seluruh komponen yang
RPP
pada
materi
proses
pembelajaran
akan
memberikan peserta didik untuk aktif dalam
seharusnya ada dalam RPP.
akan
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
menimbulkan minat belajar dan sikap yang
Biologi Berkarakter Kelas XI SMA
positif. Selain itu RPP yang telah dibuat oleh
Negeri
guru mata pelajaran biologi Kelas XI pada
Kabupaten Dharmasraya dapat yaitu 64%
semester genap Kabupaten Dharmasraya
dikategorikan cukup standar.
proses
sudah
pembelajaran
menyisipkan
sehingga
pendidikan
Untuk
Standarisasi
RPP
di
berbasis
karakter. Karakter ini perlu ditumbuhkan dalam setiap kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat menguasai ilmu pengetahuan
DAFTAR RUJUKAN
yang
Arikunto,
diajarkan
dan
dapat
membentuk
Suharsini.
2005.
karakter kepribadian sejak dini. Oleh karena
Evaluasi
itu setiap pembelajaran dari semua tingkatan
Aksara: Jakarta
pertu memperhatikan tentang pentingnya membangun karakter peserta didik. Saptono, (2011:23) pendidikan karakter adalah upaya yang
dilakukan
dengan
sengaja
untuk
mengembangkanan karakter yang baik (good character) berlandasan kebijakan-kebijakan
Angkowo,
Dasar-dasar
Pendidikan.
Robertus
dan
Bumi
Kosasih.2007.
Optimalisasi Media Pembelajaran. Grasindo: Jakarta. Daryanto. 2012. Evaluasi Pendidikan. Rineka Cipta: Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zein. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta: Jakarta. Latisma. 2011. Evaluasi Pendidikan. UNP Press: Padang. Saptono. 2011. Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter. Esensi: Jakarta.