ANALISIS PROSEDUR PENGAJUAN DAN MEKANISME PENGELOLAAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN (DPLK) DI BANK MUAMALAT CABANG PEMBANTU MAGELANG
TUGAS AKHIR
DISUSUN OLEH RATRI ARUM WIDIASIH NIM: 201-13-028 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH/EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016
i
ANALISIS PROSEDUR PENGAJUAN DAN MEKANISME PENGELOLAAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN (DPLK) DI BANK MUAMALAT CABANG PEMBANTU MAGELANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)
DISUSUN OLEH RATRI ARUM WIDIASIH NIM: 201-13-028 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO : Selalu yakin apa yang kita pikirkan selalu menjadi kenyataan
PERSEMBAHAN : Untuk Allah SWT, Almamaterku IAIN Salatiga, Orang Tua, adik-adik, Bapak/ibu Dosen, Sahabat, dan teman-teman seperjuangan.
vi
ABSTRAK Widiasih, Ratri Arum, 2016. Analisis Prosedur Pengajuan dan Mekanisme Pengelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) di Bank Muamalat Cabang Pembantu Magelang. Tugas Akhir. Jurusan D III Perbankan Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Taufikur Rahman, S.E, M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah prosedur pengajuan Dana Pensiun Muamalat dan mekanisme pengelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) di Bank Muamalat cabang pembantu Magelang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan secara ringkas bahwa prosedur pengajuan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat yaitu mengisi formulir pembukaan rekening yang telah disediakan oleh Bank dengan syarat identitas diri berupa KTP/SIM/ dan NPWP, dengan prosedur: mengisi identitas sesuai data diri disertai dengan memilih invetasi, menandatangi perjanjian serta buku rekening, membayar administrasi dan iuran pertama dana pensiun. Dengan mekanisme pengelolaan dimana dana pensiun di investasikan ke beberapa investasi seperti reksadana, sukuk, obligasi, deposito, tanah, bangunan, emas, serta 3 paket yang masingmasing paket memiliki jangka waktu yang berbeda dengan hasil dan resiko yang berbeda pula. Kata Kunci: Dana Pensiun Muamalat, prosedur pembukaan rekening, mekanisme pengelolaan
vii
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang tiada pernah terjaga baik malam maupun siang, curahan rahmat, karunia dan keberkahan terlimpahkan kepada hambanya yang selalu berfikir memohon ampunan serta syafa’at dihari akhir. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zama terang benderang yakni agama Islam. Amin. Dalam penulisan Tugas Akhir ini banyak pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan, maka selayaknya peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga beserta wakilwakilnya. 2. Bapak Dr. Anton Bawono M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. 3. Bapak Drs. Alfred L., M.Si selaku Ketua Jurusan D III Perbankan Syariah. 4. Bapak Taufikur Rahman, S.E., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberikan pengarahan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
viii
5. Ayah dan Ibu yang selalu mendoakan saya agar menjadi manusia yang berguna, sabar, serta menjadi sosok yang selalu mengerti akan semua keadaan yang sedang terjadi, pengorbanan ayah dan ibu tidak pernah terhidung dan selalu memberikan yang terbaik bagi saya dengan segenap cinta dan kasih sayang, sehingga saya bisa menyelesaikan segala tugas dan tanggung jawab terhadap diri sendiri. 6. Adik-adik saya tercinta yang selalu memberi semangat untuk saya menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Tak lupa kakek, nenek dan saudara-saudara yang selalu mengingatkan untuk tidak lupa dengan Tuhan yang Maha Esa walaupun sedang dalam keadaan susah maupun senang dan selalu mengingatkan untuk selalu shalat dan berdoa agar diberi kemudahan dalam mengerjakan tugas akhir ini. 7. Sandy Yoga Arrafi yang selalu mendukung, memberi dorongan untuk segera menyelesaikan tugas akhir. 8. Teman-teman D III Perbankan Syariah angkatan 2013 9. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu apapun yang sempurna kecuali Allah SWT oleh karena itu, dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun.
ix
Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Salatiga, 21 Agustus 2016 Penulis
x
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................... i HALAMAN PENGAJUAN TUGAS AKHIR ............................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi ABSTRAK ................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................. viii DAFTAR ISI ................................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5 C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ...................................................... 5 D. Metode penelitian .......................................................................... 6 E. Penegasan Istilah ........................................................................... 8 F. Sistematika Penulisan .................................................................... 10 BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 12 A. Telaah Pustaka............................................................................... 12 B. Kerangka Teori .............................................................................. 14
xi
1. Dana Pensiun Lembaga Keuangan ........................................... 14 2. Prosedur .................................................................................... 23 3. Prosedur Pengajuan pendanaan pada Bank Syariah ................. 24 4. Mekanisme Pengelolaan Dana Pensiun .................................... 29 BAB III OBJEK PENELITIAN ................................................................... 35 A. Gambaran Umum Perusahaan ....................................................... 35 B. Identitas Perusahaan ...................................................................... 38 C. Visi dan Misi Perusahaan .............................................................. 38 D. Budaya Perusahaan ........................................................................ 39 E. Struktur Organisasasi ..................................................................... 41 F. Produk dan Layanan Perusahaan ................................................... 46 1. Pendanaan ................................................................................. 46 a. Giro Muamalat ..................................................................... 46 b. Tabungan ............................................................................. 47 c. Deposito ............................................................................... 48 d. Dana Pensiun Lembaga Keuangan ...................................... 49 1) Syarat menjadi peserta DPLK ......................................... 50 2) Prosedur pengajuan DPLK .............................................. 50 3) Mekanisme pengelolaan dana pensiun muamalat ........... 53 2.
Pembiayaan ............................................................................ 58 a. KPR iB Muamalat ............................................................. 58 b. iB Muamalat Umroh .......................................................... 58 c. iB Muamalat Koperasi Karyawan ..................................... 59 d. iB Muamalat Multiguna..................................................... 59 e. Dana Muamalat Pensiun .................................................... 59
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Prosedur Pengajuan DPLK ............................................. 60 1. Syarat Menjadi Peserta DPLK .................................................. 60 2. Prosedur Pengajuan DPLK ....................................................... 61 xii
B. Analisis Mekanisme Pengelolaan DPLK Muamalat ................... 65 BAB V PENUTUP ....................................................................................... 74 A. Kesimpulan ................................................................................... 74 B. Saran ............................................................................................. 75 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 77 LAMPIRAN ................................................................................................. 79 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... 80
xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bank Muamalat Cabang Pembantu Magelang
DAFTAR LAMPIRAN 1. Formulir Identifikasi Nasabah Aplikasi Pendaftaran Peserta 2. Kartu Contoh Tanda Tangan 3. Formulir Pendaftaran Peserta DPLK 4. Formulir Perubahan Jenis Investasi 5. Formulir Penarikan Dana Peserta 6. Formulir Perubahan Pihak Yang Berhak Atas Dana Peserta 7. Formulir Pengalihan Kepesertaan 8. Formulir Penerimaan Manfaat 9. Formulir Pernyataan Pindah Alamat 10. Formulir Pengajuan Asuransi DPLK Wasiat Umat 11. Surat Keterangan Magang 12. Lembar konsultasi Tugas Akhir 13. Surat Keterangan Kegiatan 14. Daftar Riwayat Hidup
xiv
xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga
keuangan
yang
ada
di
Indonesia
semakin
berkembang, tidak hanya Lembaga Keuangan Mikro Syariah namun lembaga keuangan konvensional pun telah memiliki anak cabang yang berlandaskan syariah. Pada umumnya masyarakat lebih sering mengenal perbankan dalam sistem konvensional daripada perbankan syariah yang baru mulai berkembang saat ini. Perbankan konvensional lebih dikenal karena lebih awal mengambil hati masyarakat. Pada umumnya setiap perbankan memiliki prosedur pengajuan suatu produk yang berbeda. Perbankan konvensional maupun syariah mulai mengenalkan profil dan beberapa produk kepada masyarakat dengan berbagai macam cara (Solichatun, 2014: 14). Dalam operasionalnya Bank Syariah memiliki dua aktivitas utama yaitu kegiatan penghimpunan dana atau pendanaan (funding) dan kegiatan pembiayaan (financing). Pendanaan merupakan kegiatan bank dalam mendapatkan dana baik yang berasal dari pemilik, internal bank maupun dari masyarakat dalam bentuk mobilisasi dana masyarakat atau dana pihak ketiga. Pembiayaan merupakan kegiatan bank dalam memanfaatkan dan menyalurkan dana masyarakat yang
1
2
telah terkumpul ke dalam sektor-sektor yang diperbolehkan menurut syariat Islam (Nabhan, 2008: 47). Salah satu produk funding pada bank syariah yaitu tabungan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dimana perbankan syariah yang pertama menggunakan produk pensiun syariah. Mengingat bahwa program pensiun merupakan program kesejahteraan jangka panjang, maka yang diperlukan adalah hasil yang optimal, pengelolaan yang aman dan efisien, serta layanan yang mudah dan menyenangkan. Tabungan ini dapat memberikan jaminan pada hari tua, bisa memiliki dana walaupun telah lanjut usia. Pada zaman sekarang, kebutuhan akan dana pensiun sangatlah penting karena dapat membantu pada masa yang akan datang dan bank muamalat memberikan kelebihan untuk para nasabah yaitu nasabah bisa membuka rekening mulai dari usia 18 tahun sampai dengan 65 dengan prosedur pengajuan yang telah ditentukan oleh bank muamalat. Beragam pilihan umur pensiun, pengelolaan dana secara syariah, beragam paket investasi dengan hasil pengembangan yang kompetitif, fleksibel, jaringan luas dan akses 24 jam menjadi faktor keuntungan bagi nasabah untuk mempersiapkan lebih dini masa pensiunnya di DPLK Muamalat(Bank Muamalat, 2014). Pada era tahun 70-an sampai tahun 80-an, masyarakat Indonesia berlomba-lomba masuk menjadi pegawai negeri dengan
3
tujuan untuk memperoleh pensiun dimasa tuanya. Pensiun merupakan dambaan memperoleh penghasilan setelah berakhir masa kerja seseorang dan masa itu masyarakat masih berfikir bahwa pada usia menjelang pensiun adalah masa yang sudah tidak produktif lagi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pilihan utama mereka terjun ke dunia kerja adalah pegawai negeri, karena pegawai negerilah pada saat itu memberikan kepastian adanya pensiun (Kasmir,2009: 323). Jika pada era 70-an sampai 80-an belum banyak perusahaan yang menyediakan dana pensiun bagi karyawannya, maka diera tahun 90-an menjadi sebaliknya. Apalagi setelah keluarnya UU Tahun 1992 yang mengatur tentang Dana Pensiun. Hampir seluruh perusahaan dewasa ini telah menyelenggarakan dana pensiun bagi karyawannya, baik yang dikelola sendiri atau lewat lembaga ini. Bahkan bagi perusahaan yang tidak menyelenggarakan dana pensiun bagi karyawannya, banyak alternatif pilihan untuk memperoleh pensiun dari lembaga lainnya (Kasmir,2009: 323). Karakteristik dari produk DPLK adalah simpanan pensiun dalam bentuk investasi jangka panjang (Pensiun Ummat). Khusus Wasiat Ummat Simpanan pensiun dalam bentuk investasi jangka panjang yang di cover dengan asuransi jiwa. Seiring perkembangan industri mendorong DPLK Muamalat melaksanakanre-launching
4
produk DPLK dengan mengkonversi produk Pensiun Ummat dan Wasiat Ummat menjadi satu produk dengan brand name yang baru dan lebih mempunyai nilai diferensiasi yaitu Pensiun Terproteksi Muamalat dimana menjadi strong point produk adalah menjadi satusatunya produk DPLK di Indonesia yang dibundle/cover asuransi jiwa dan dengan premi yang murah (Bank Muamalat, 2014). Keuntugan
bagi
perusahaan
yang
mengikutsertakan
karyawannya sebagai peserta DPLK diantaranya adalah tidak di bebankan pajak (Pph 25), sebagai saran untuk mempersiapkan pesangon / dana pensiun karyawannya ( sesuai UU nomor 13 th 2003 tentang ketenagakerjaan ) serta dapat melaporkan kementrian keuangan sebagai badan yang telah menyelenggarakan dana pensiun (Bank Muamalat: 2014). Dana pensiun sangatlah penting bagi setiap nasabah, karena dapat membantu ekonomi dihari tua. Apabila nasabah membuka rekening tabungan pensiun, nasabah memiliki jaminan keuangan di masa yang akan dating untuk sebuah usaha. Jika suatu saat nasabah berhenti bekerja dan tidak memiliki penghasilan setiap bulannya, maka nasabah sudah mempunyai tabungan berupa tabungan pensiun yang sudah dijanjikan oleh bank muamalat kepada nasabah untuk dijadikan usaha yang bisa menggantikan pekerjaan yang sudah dia
5
tinggalkan.Dengan demikian, nasabah bisa memulai usaha baru dengan uang tabungan yang sudah dipersiapkan mulai dari pertama dia membuka rekening tabungan pensiun tersebut. Dengan demikian calon nasabah pensiun yang ingin menjadi nasabah Bank Muamalat meberikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon nasabah seperti, Usia minimal 18 tahun atau sudah menikah, Fotocopy kartu identitas (KTP/SIM/Paspor) dan Kartu keluarga, mengisi formulir pembukaan, biaya pendaftaran Rp. 10.000,, Ragam pilihan investasi. Ragam pilihan investasi disini dimaksudkan bahwa calon nasabah memilih paket yang telah di tentukan Bank Muamalat sesuai dengan kebutuhan calon nasabah. Kemudian calon nasabah mengikuti prosedur yang ada di Bank Muamalat sesuai dengan tata urutan yang sudah ada. Dari latar belakang dan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Analisis Prosedur Pengajuan dan Mekanisme Pengelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) di Bank Muamalat Cabang Pembantu Magelang”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah penulis uraikan di atas, maka untuk menelaah dan meneliti pokok masalah tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
6
1. Bagaimana prosedur pengajuan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) di Bank Muamalat Cabang Pembantu Magelang ? 2. Bagaimana mekanisme pengelolaan DPLK Di Bank Muamalat Indonesia ? C. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Berdasarkan pokok dari penulisan maka beberapa tujuan yang ingin di capai dalam penulisan, berikut : a. Mengetahui prosedur pengajuan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) di Bank Muamalat Cabang Pembantu Magelang b. Mengetahui mekanisme pengelolaan DPLK pada Bank Muamalat Indonesia 2. Kegunaan dari Peneleitian Karya Ilmiah ini adalah: a. Bagi IAIN Salatiga 1) Dapat menambah referensi dan memberikan kontribusi praktis mengenai operasional Bank Muamalat terutama mengenai Dana Pensiun 2) Meningkatkan kerjasama antara lembaga IAIN Salatiga dengan lembaga keuangan tersebut b. Manfaat bagi Bank Muamalat 1) Hasil ini dapat dijadikan oleh Bank Syariah lain sebagai studi perbandingan dan upaya mengembangkan produknya.
7
2) Untuk menambah jaringan kerjasama dengan pihak lain seperti IAIN Salatiga. c. Manfaat bagi penulis 1) Penambahan wawasan dan pengetahuan dari sisi keilmuannya dan pengalaman lapangan tentang analisis prosedur dan mekanisme dana pensiun lembaga keuangan. 2) Sebagai syarat dalam menempuh ujian akhir jurusan DIII Perbankan Syariah IAIN Salatiga untuk mendapatkan gelar A.Md. D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bersifat apa adanya tanpa rekayasa dari kondisi yang sesuai dengan yang diteliti. Peneliti menggunakan data yang kualitatif untuk mengetahui bagaimana prosedur pengajuan dan mekanisme pengelolaan dana pensiun lembaga keuangan muamalat. 2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang kita ambil yaitu Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang. 3. Sumber Data a. Data Primer
8
Yaitu data yang digunakan untuk melengkapi dari tempat magang yaitu Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Magelang, sedangkan data yang diperlukan dalam penelitian antara lain prosedur pengajuan dana pensiun dan mekanisme pengelolaan DPLK.. b. Data sekunder Yaitu data yang digunakan untuk melengkapi data pokok perolehan dari keperpustakaan Bank Muamalat Indonesia capem
Magelang,
yang
berisi
mengenai
sejarah
dan
perkembangan Bank Muamalat, jenis-jenis produk yang ditawarkan, visi misi perusahaan, struktur organisasi dan pelayan pembiayaan. 4. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara Menurut (Asnawi & Masyhuri,2009: 163) yang mengutip buku (Nazir,2003: 193) wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan Interview guide (panduan wawancara). Interview dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan
9
sistematik
dan
berlandaskan
kepada
tujuan
penuisan.
Wawancara ini dilakukan kepada Karyawan Funding. b. Dokumentasi Menurut (Sugiyono,2013: 240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk gambar, tulisan atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah
kehidupan
(life
histories),
biografi,
peraturan,
kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. E. Penegasan Istilah 1) Analisis Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 43) analisis berarti
penyelidikan
perbuatan,
dan
terhadap
sebagainya)
suatu
peristiwan
untuk
mengetahui
(karangan, keadaan
sebenarnya(sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya). 2) Prosedur
10
Dalam Kamus Bahasa Besar Indonesia (2002: 899) prosedur diartikan sebagai kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas serta
metode langkah demi langkah secara pasti dalam
memecahkan suatu masalah. 3) Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Menurut UU Nomor 11 Tahun 1992 Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. 4) Pengelolaan dana Dana pensiun melakukan pengelolaan dana peserta dengan melaksanakan kegiatan investasi sesuai jenis investasi yang dipilih peserta. Hasil pengelolaan dana peserta harus diberitahukan setiap akhir tahun oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) kepada peserta. 5) Mekanisme pengelolaan Menurut sula (2004: 176), mekanisme pengelolaan dana adalah dana yang dibayarkan peserta, kemudian terjadi akad mudharabah (bagi hasil) antara mudharib (pengelola) dan shohibul mal (peserta). Kumpulan dana tersebut kemudian diinvestasikan secara syariah ke bank syariah maupun investasi lainnya, lalu dikurangi biaya-biaya operasional (seperti klaim, reasuransi, komisi boker dan lain-lain). Selanjutnya surplus (profit) dilakukan bagi hasil
11
antara mudharib dan shahibul mal sesuai dengan perjanjian bagi hasil yang telah ditentukan sebelumnya (misalnya 60:40). Bagian yang 60% untuk mudharib (perusahaan) tadi setelah dikurangi biaya administrasi dan management exspense, sisanya menjadi profit bagi shareholders. Sedangkan bagian yang lainnya 40% menjadi share of surplus for participant (surplus bagi hasil untuk partisipan) (Sula 2004: 249). F. Sistematika Penulisan Merujuk pada semua yang dituliskan diatas metode yang digunakan serta dalam rangka memudahkan Tugas Akhir, maka pembahasan dibagi menjadi 5 (lima) bab yang disusun sebagai berikut: BAB I
: Pendahuluan Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
metode
penelitian,
serta
sistematika
penelitian. BAB II : Landasan Teori Pada bab ini menjelaskan telaah pustaka dan kerangka teori. Telaah pustaka mencakup beberapa judul penelitian yang hampir sama dengan judul penelitian yang akan penulis teliti dan membahas teori-
12
teori yang membahas tentang dana pensiun lembaga keuangan, syarat pembukaan rekening, prosedur dan mekanisme pengelolaan yang ada pada bank syariah secara umum. BAB III
: Gambaran Obyek Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umum Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang
berupa
informasi
mengenai
sejarah
berdirinya perusahaan, identitas perusahaan, visi dan misi
perusahaan,
budaya
perusahaan,
struktur
organisasi dan deskripsi jabatan (Job Description) serta membahas mengenai syarat pembukaan dana pensiun, prosedur pengajuan dan mekanisme pengelolaan dana pensiun yang ada di Bank Muamalat. BAB IV
: Hasil Penelitian Dan Pembahasan Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan permasalahan yakni mengenai prosedur pengajuan dana pensiun dan mekanisme
pengelolaan
keuangan muamalat. BAB V : Penutup
dana
pensiun
lembaga
13
Bab kelima merupakan bab penutup yang memuat kesimpulan dari semua pembahasan dan sekaligus jawaban dari permasalahan yang dikaji dan saran yang ditujukan untuk peneliti selanjutnya.
BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Dana pensiun yang diatur oleh Bank Muamalat adalah Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat yang merupakan lembaga hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun bagi pesertanya. Dana pensiun ini diperoleh dari setoran peserta atau pemberi kerja kepada pengelola dana pensiun yang dibukukan pada rekening masing-masing peserta. Dilihat dari manfaatnya, maka dana pensiun memberikan pamahaman yang menjanjikan manfaat bagi pesertanya, sertaa dapat memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan atau instansi yang mengelola dana pensiun itu sendiri. Beberapa penelitian mengenai Dana Pensiun Lembaga Keuangan diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Octaviana (2012) yang berjudul Strategi Pemasaran Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI simponi pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang utama Surakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa keunggulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yaitu penyelenggaraan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) terbesar (Market Share) dikelola oleh Bank
14
15
Milik Pemerintah (Go Public), transparan dalam pengelolaan dana, hasil investasi optimal, jaringan cabang luas, dan Online System serta biaya ringan. Penelitian Solichatun (2014) yang berjudul “Analisis Pemasaran Produk Tabungan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Pembantu Salatiga” menunjukkan hasil strategi yang digunakan dalam memasarkan produk Tabungan DPLK Bank Muamalat cabang Salatiga adalah dengan menggunakan (Segmenting) dengan menentukan dari segi daerah, segi usia, dan segi pekerjaan, (Targeting) dengan menentukan target yang akan dicapai, (Positioning) dengan menerapkan system syariah dalam memasarkan tabungan DPLK Muamalat. Dari beberapa penelitian terdahulu di atas terdapat kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama mengkaji mengenai tabungan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada lokasi penelitian dan studi kasusnya. Pada penelitian ini menjelaskan tentang prosedur pengajuan DPLK dimana ada beberapa tata cara dan langkah-langkah untuk membuka rekening tabungan pensiun dan juga membahas bagaimana prosedur pengajuan dan mekanisme pengelolaan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) di Bank Muamalat Indonesia Capem Magelang.
16
B. Kerangka Teori 1. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) a. Pengertian Pensiun dan perusahaan dana pensiun Pengertian perusahaan dana pensiun secara umum dapat dikatakan merupakan perusahaan yang memungut dana dari karyawan suatu perusahaan dan memberikan pendapatan kepada peserta pensiun sesuai perjanjian. Artinya dana pensiun dikelola oleh suatu lembaga dan memungut dana dari pendapatan para karyawan suatu perusahaan, kemudian membayarkan kembali dana tersebut dalam bentuk pensiun setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara kedua belah pihak. Pengertian sesuai perjanjian artinya pensiun dapat diberikan pada saat karyawan tersebut sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sehingga memperoleh hak untuk mendapatkan dana pensiun (Kamir,2009: 324). Sedangkan menurut UU Nomor 11 Tahun 1992 Dana pensiun
adalah
“Badan
Hukum
yang
mengelola
dan
menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun”. Dengan demikian, jelas bahwa yang mengelola dana pensiun adalah perusahaan yang memiliki badan hukum seperti hak umum atau asuransi jiwa.
17
Selanjutnya pengertian Pensiun Adalah “Hak sesorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian telah ditetapkan”. Penghasilan dalam hal ini biasanya diberikan dalam bentuk uang dan besarnya tergantung dari peraturan yang ditetapkan (Kasmir,2009: 325). Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat adalah penyelenggara program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). DPLK merupakan suatu badan hukum yang didirikan oleh PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk, yang disahkan Pada tanggal 12 September 1997 dan disahkan berdasarkan SK Menteri keuangan nomor kep-485/km.17/1997 tanggal 10 oktober 1997. Program pensiun yang dilaksanakan adalah program pensiun iuran pasti (PPIP). DPLK Muamalat menawarkan kemudahan perencanaan keuangan masa depanbagi karyawan maupun pekerja-pekerja mandiri dan pengelolaan dana nasabahnya dilakukan secara profesional sebagai investasi jangka panjang dalam wujud rekening pribadi nasabah sehingga apapun profesi nasabah, bisa mendapat jaminan kesinambungan penghasilan selama masa pensiun kelak jika telah menjadi peserta DPLK Muamalat.
18
Jadi kegiatan perusahaan dana pensiun adalah memungut dana dari iuran yang dipotong dari pendapatan karyawan suatu perusahaan. Iuran ini kemudian diinvestasikan lagi kedalam berbagai kegiatan usaha yang dianggap paling menguntungkan. Bagi perusahaan dana pensiun iuran yang dipungut dari para karyawan suatu perusahaan tidak dikenakan pajak. Hal ini dilakukan pemerintah dalam rangka pengembangan program pensiun kepada masyarakat luas, seperti yang tertuang dalam Peraturan Perundang-undangan di bidang perpajakan yang memberikan fasilitas penundaan pajak penghasilan seperti dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan yang berbunyi: “ iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang disetujui Menteri Keuangan, baik yang dibayar oleh Pemberi Kerja maupun oleh Karyawan dan penghasilan dana pensiun dari modal yang ditanamkan dalam bidang-bidang tertentu berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan tidak termasuk dari Objek pajak”.
b. Tujuan Pensiun Seiring dengan perkembangan zaman. Dewasa ini pelaksanaan program pensiun atau harapan untuk memperoleh pensiun dihubungkan dengan berbagai tujuan. Masing-masing tujuan memiliki maksut tersendiri, baik bagi penerima pensiun maupun bagi penyelenggara pensiun.
19
Tujuan penyelenggara dan penerima pensiun dapat dilihat dari dua atau tiga pihak yang terlibat. Jika hanya dua pihak berarti antara pemberi Kerja dengan Karyawannya sendiri. Sedangkan jika tiga pihak, yaitu Pemberi Kerja, Karyawan, dan Lembaga Pengelola Dana Pensiun, dimana kemudian masing-masing pihak memliki tujuan tersendiri. Menurut (Kasmir,2009: 326) bagi pemberi kerja tujuan untuk menyelenggrakaan dana pensiun bagi karyawannya adalah sebagai berikut: a)
Memberikan penghargaan kepada para karyawannya yang telah mengabdi diperusahaan tersebut.
b)
Agar dimasa usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati
hasil
yang
diperoleh
setelah
bekerja
di
perusahaannya. c)
Memberikan rasa aman dari segi batiniah sehingga dapat menurunkan turn over karyawan.
d)
Meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
e)
Meningkatkan
citra
perusahaan
dimata
masyarakat
pemerintah. Sedangkan bagi karyawan yang menerima pensiun, manfaat yang diperoleh dengan adanya pensiun adalah :
san
20
I. Kepastian memperoleh penghasilan dimasa yang akan datang sesudah masa pensiun. II. Memberikan rasa aman dan dapat meningkatkan motivasi untuk bekerja. Selanjutnya bagi Lembaga Pengelola Dana Pensiun tujuan penyelenggaraan dana pensiun adalah : 1) Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan dengan melakukan berbagai kegiatan investasi. 2) Turut membantu dan mendukung program pemerintah. c. Jenis-jenis Pensiun Proses pelaksanaan dapat dilaksanakan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan. Para penerima pensiun dapat memilih salah satu dari berbagai alternatif jenis pensiun yang ada sesuai dengan tujuan masing-masing. Jenis-jenis pensiun yang ditawarkan dapat dilihat dari berbagai kondisi atau dapat pula disesuaikan kondisi yang ada. Secara umum jenis pensiun yang dapat dipilih oleh karyawan yang akan menghadapi pensiun antara lain : a) Pensiun Normal Pensiun Normal yaitu pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai masa pensiun seperti yang ditetapkan perusahaan. Sebagai contoh rata-
21
rata usia pensiun di Indonesia adalah telah berusia 55 tahun dan 60 tahun untuk profesi tertentu. b) Pensiun Dipercepat Jenis pensiun ini diberikan untuk kondisi tertentu, misalnya
karena
adanya
pengurangan
pegawai
diperusahaam tersebut.
c) Pensiun ditunda Merupakan pensiun yang diberikan kepada para karyawan yang meminta pensiun sendiri, namun usia pensiun belum memenuhi untuk pensiun. Dalam hal tersebut karyawan yang mengajukan tetap keluar dan pensiunnya baru dibayar pada saat usia pensiun tercapai. d) Pensiun Cacat Pensiun yang diberikan bukan karena usia, tetapi lebih disebabkan dianggap
peserta tidak
Pembayaran
mengalami
mampu
pensiun
lagi
biasanya
kecelakaan
sehingga
untuk
dipekerjakan.
dihitung
berdasarkan
formula manfaat pensiun normal dimana masa kerja diakui seolah-olah sampai usia normal. d. Jenis-jenis Dana pensiun
22
Menurut Undang-undang Nomor 11 tahun 1992, Dana pensiun dapat digolongkan kedalam beberapa jenis, yaitu : 1) Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) 2) Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Jadi pengelolaan dana pensiun dapat dilakukan oleh pemberi kerja (DPPK) atau Lembaga keuangan (DPLK). Perusahaan mempunya beberapa alternatif. Beberapa alternatif yang
disesuaikan
dengan
tujuan
perusahaan
tanpa
menghilangkan hak karyawannya.
Alternatif yang dapat dipilih tersebut antara lain: 1. Mendirikan sendiri dana pensiun bagi karyawannya. 2. Mengikuti program pensiun yang diselenggarakan oleh dana pensiun lembaga keuangan lain. 3. Bergabung dengan dana pensiun yang didirikan oleh pemberi kerja lain, atau 4. Mendirikan dana pensiun secara bersama-sama dengan pemberi kerja lainnya. Selanjutnya penyelenggaraan dana pensiun lembagan keuangan dapat pula dilakukan oleh Bank umum atau asuransi
23
jiwa setelah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan (DPLK). Menurut ketentuan diatas, program pensiun yang dapat dijalankan adalah sebagai berikut: 1) Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) Program pensiun manfaat pasti adalah program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun atau program pensiun lainnya yang bukan merupakan program pensiun iuran pasti. Formula umum yang menentukan manfaat pensiun pada program pensiun manfaat adalah Final Earing pensiun plan yang dihitung berdasarkan prosentase tertentu dari gaji terakhir peserta pada saat mencapai usia pensiun. Maka program ini, manfaat pensiun ditetapkan dalam peraturan dana pensiun, berikut diantaranya: a) Seluruh iuran merupakan beban karyawan yang dipotong dari gajinya. b) Manfaat pensiun ditentukan terlebih dahulu baru kemudian dihitung iurannya. c) Mengenal Past service liabilities artinya berkaitan dengan masa kerja dan masa lampau.
24
d) Ada perhitungan aktuaria (memperhatikan asumsi tingkat bunga, kematian, usia pensiun, tingkat kenaikan gaji dan sebagainya). 2) Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) Program pensiun iuran pasti adalah program yang iurannya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibekukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun. Formula yang digunakan untuk memenuhi jumlah iuran yang dibayarkan adalah: a) Money Purchase Plan Jumlah
iuran
yang
dibayarkan
ditetapkan
oleh
karyawan dan pemberi kerja lalu iuran dibekukan pada masing-masing rekening peserta (Individual account) dan akumulasi pengembangannya. Nantinya, manfaat pensiun yang akan dibayarkan, diambil dari jumlah nilai penggabungan tersebut. b) Saving plan Bentuknya hampir sama dengan Money Purchase Plan, hanya berbeda dalam hal iuran seluruhnya dan biasanya karyawan yang menentukan penetapan jumlah iuran
25
dengan mempertimbangkan beberapa faktor dibawah ini: 1) Besarnya nilai manfaat atau benefit 2) Usia rata-rata karyawan 3) Skala gaji perusahaan yang bersangkutan 4) Jumlah masa kerja Pembayaran manfaat untuk program iuran pasti dapat dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Program iuran dapat dibayarkan sekaligus apabila jumlah akumulasi iuran dan hasil pengembangannya lebih kecil dari 12 juta. 2. Bekas karya yang haknya atas pensiun ditunda, dapat menajukan pembayaran pensiun sejak yang bersangkutan mencapai usia pensiun. Besarnya manfaat tersebut dihitung dan ditetapkan pada saat yang bersangkutan akan pensiun. 3. Peserta dapat membeli anuitas seumur hidup atas pilihan mereka sendiri. e. Penyelenggara Dana Pensiun Setiap perusahaan mempekerjakan lebih dari dua orang karyawan berkewajiban secara moral dan fisik memberikan rasa
aman
kepada
karyawannya.
Setiap
karyawan
26
menginginkan uang pensiun yang diterima benar-benar cukup membiayai keluarganya tanpa bekerja. Dengan program pensiun yang realistis, selama bekerja karyawan diharapkan memiliki loyalitas dan dedikasi yang tinggi terhadap perusahaan. Demikian juga program pensiun tersebut merupakan kompensasi yang diberikan kepada karyawan dengan harapan perusahaan akan memiliki daya saing dan nilai tambah dalam usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan professional di pasar tenaga kerja. 2. Prosedur Menurut ismail (1994: 74), prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang. Sedangkan menurut Moekijat (1989) mengemukakan definisi
prosedur
adalah
serangkaian
tugas
yang
saling
berhubungan, yang merupakan urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan pekerjaan yang harus diselesaikan. Urutan menurut waktu dari tugas-tugas merupakan ciri daripada setiap prosedur. Biasanya prosedur meliputi bagaimana, apasaja, bilamana dan oleh siapa masing-masing tugas harus dilakukan.
27
Moekijat (1989) mengemukakan sifat (hakekat) daripada prosedur, yaitu: a. Prosedur dalam tiap bagian perusahaan, prosedur merupakan salah satu macam rencana yang penting. b. Prosedur biasanya dipandang sebagai penenrapan pekerjaan yang sifatnya berulang c. Diberikan batas-batas waktu pada setiap langkah prosedur guna menjamin agar hasil yang dicapai seperti yang diinginkan 3. Prosedur Pengajuan pendanaan pada Bank Syariah Sebagaimana halnya dengan bank konvensional, bank syariah juga mempunyai peran sebagai lembaga perantara antara satuan-satuan kelompok masyarakat atau unit-unit ekonomi yang mengalami kelebihan dana dengan unit-unit lain yang mengalami kekurangan dana. Melalui bank kelebihan dana-dana tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang memerlukan dan memberikan manfaaat kepada kedua belah pihak. Namun, setiap bank memliki peraturan yang berbeda dengan bank lain, pada masing-masing produk. Baik produk pendanaan maupun pembiayaan. Salah satu peraturan dari produk pendanaan yaitu pensiun, pensiun memiliki arti Hak sesorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah
28
memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian telah ditetapkan. -
Adapun peraturan dan ketentuan umum peserta dana pensiun adalah : a. Perserta adalah peserta dana pensiun syariah, yaitu perorangan baik karyawan maupun pekerjaan mandiri yang memenuhi syarat kepesertaan sesuai dengan peraturan dana pensiun. b. Mekanisme pengelolaan dana pensiun ini menerapkan prinsip wakalah, dimana dana pensiun muamalat berhak memperoleh pengelolaan. c. Peserta harus menyerahkan fotokopi KTP/SIM/Paspor/identitas lainnya dan fotokopi keluarga. d. Iuran kepesertaan minimal Rp. 50.000 perbulan. e. Iuran dan hasil pengembangan peserta dicatat oleh dana pensiun syariah atas nama peserta. f. Peserta akan mendapat kartu peserta dan salinan mutasi transaksi yang berisi informasi mengenai iuran, hasil pengembangan, penarikan iuran, biaya dan keterangan transaksi lainnya. g. Terhadap pengelolaan dana peserta, dana pensiun akan memungut biaya yang besarnya sesuai dengan peraturan dana pensiun sebagai model:
29
a) Biaya awal kesehatan antara Rp. 5.000 sampai Rp. 10.000, dibayarkan pada saat mendaftarkan diri sebagai peserta bersamaan dengan penyetoran iuran pertama. b) Biaya pengelolaan dana peserta sebesar maksimal 2% pertahun dari total dana peserta (saldo akhir tahun) yang akan dipungut setiap tahun. c) Biaya perubahan setiap jenis investasi sebesar 1% dari total dana peserta pada akhir perubahan. d) Biaya penarikan himpunan iuran sebesar 1% dari total dana peserta pada pada tanggal penarikan. e) Biaya pengalihan dana peserta ke dana pensiun lembaga keuangan lain sebesar 1% dari total dana peserta. f) Biaya administrasi perbulan maksimal sampai Rp. 5.000 yang dipungut setiap akhir tahun. g) Biaya pembayaran manfaat pensiun sekitar 3% dari total dana peserta yang berasal dari dana pensiun lain dengan masa kepesertaan minimal 1 tahun. h. Peserta dapat melakukan penarikan iuran dengan ketentuan pada waktu penarikan akumulasi iuran tidak kurang dari Rp. 1.000.000, dan setiap kali penarikan jumlahnya tidak lebih dari 30% dari akumulasi iuran peserta, dalam 1 tahun penarikan dapat dilakukan
30
maksimal 2 kali dengan tenggang waktu penarikan pertama ke penarikan kedua minimal 6 bulan. i. Sedangkan masa kepesertaan 1 tahun, peserta dapat mengubah jenis investasi, maksimal 2 kali dalam setahun, dan segala resiko dan biaya yang timbul dari pilihan dan perubahan pilihan jenis investasi tersebut menjadi tanggung jawab peserta. j. Peserta dapat melakukan perubahan jenis investasi dari jenis investasi yang bersangkutan dengan mengisi formulir perubahan jenis investasi sekurang-kurangnya 15 hari sebelum tanggal yang dikehendaki. k. Peserta menentukan pilihan bentuk anuitas seumur hidup dan perusahaan asuransi jiwa penyelenggara anuitas sekurangkurangnya 1 bulan sebelumpembayaran manfaat pensiun dengan mengisi formulir penerima manfaat Menurut Muhammad (2001: 66) syarat-syarat dan prosedur pembukaan rekening Tabungan pada Bank Syariah adalah sebagai berikut: 1. Syarat-syarat Pembukaan a. Fotocopy identitas diri (KTP/SIM/Pasport) yang masih berlaku dan syah b. Mengisi formulir pembukaan Tabungan c. Ada setoran awal
31
2. Prosedur Pembukaan Tabungan a. Jelaskan kepada calon nasabah syarat-syarat umum tabungan (misalnya setoran awal, saldo minimum, maksimum frekuensi penarikan, minimum jumlah setoran dan lain sebagainya). b. Minta calon penabung untuk mengisi dan menandatangani a) Permohonan Pembukaan Rekening Tabungan b) Syarat-syarat Umum Tabungan c) Kartu Tanda Tangan (Speciment Tanda Tangan) c. Minta kartu pengenal/ identitas calon nasabah yang sah dan masih berlaku seperti KTP, SIM dan Papor d. Catat nomor serta tanggal dikeluarkannya pada formulir pembukaan rekening tabungan, kemudian ftocopy dan cocokkan tandatangannya dengan tanda tangan yang tertera di atas formulir/ dokumen dengan bubuhkan paraf mengenai kecocokan tanda tangan dan kebenaran dari dokumen tersebut setelah dibubuhi cap/ stempel “SESUAI DENGAN ASLINYA” e. Lakukan pembukaan rekening Tabungan pada komputer f. Periksa kembali dokumen-dokumen tersebut serahkan kepada Pejabat Bank yang berwenang untuk disetujui g. Bubuhkan nomor dan nama pemegang rekening dengan mempergunakan pensil
32
h. Minta nasabah membubuhkan tanda tangan penabung pada tempat yang ada di buku tabungan i. Periksa dan yakinlah bahwa tanda tangan penabung tersebut sama dengan yang tercantum dalam kartu identitas dan kartu Contoh tanda tangan (aplikasi pembukaan) j. Mintakan supervisor untuk mengotorisasi pembukaan rekening tabungan tersebut dan menandatangani buku tabungan sebagai pejabat bank yang akan diserahkan ke nasabah k. Serahkan buku tabungan tersebut langsung kepada bagian kas untuk cetak transaksi l. Jenis transaksi bisa dilakukan berupa tunai, pemindahbukuan. Kliring (setoran dengan warkat bank lain). 4. Mekanisme Pengelolaan Dana Pensiun Menurut (Al Arif, 2012: 311) Pendanaaan program pensiun, baik dalam rangka memenuhi ketentuan maupun untuk tujuan pengelolaan dana akan menyebabkan terjadinya akumulasi kekayaan yang nantinya digunakan untuk membayar manfaat pensiun
dan
biaya
administrasi.
Dana
mengembangkan kebijakan investasi
pensiun
secara
biasanya
tertulis dalam
pengelolaan kekayaannya. Akan tetapi, tidak semua program pensiun memiliki kebijakan investasi formal. Kalaupun ada, biasanya relatif sederhana dan banyak didelegasikan kepada
33
perusahaan investasi/asuransi. Pada prinsipnya, dana pensiun dapat melakukan investasi dalam berbagai bentuk. Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.010/2008 tentang Investasi Dana Pensiun dapat melakukan investasi dananya pada : a) Surat berharga Negara b) Tabungan pada bank c) Deposito berjangka pada bank d) Deposito on call pada bank e) Sertifikat deposito pada bank f) Sertifikat Bank Indonesia g) Saham yang tercatat di BEI h) Obligasi yang tercatat di BEI i) Sukuk yang tercatat di BEI j) Unit penyertaan reksa dana dari reksa dana pasar uang,
reksa dana
pendapatan tetap, reksa dana campuran, reksa dana saham, reksa dana terproteksi, reksa dana dengan penjaminan, reksa dana indeks, reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif penyertaan terbatas, dan reksa dana yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek. k) Efek beragun aset dari kontrak investasi kolektif efek beragun asset. l) Unit penyertaan dana investasi real estat berbentuk kontrak investasi kolektif m) Kontrak opsi saham yang tercatat di BEI
34
n) Penempatan langsung pada saham o) Tanah di Indonesia, dan p) Bangunan di Indonesia. Bagi dana pensiun yang beroperasi secara syariah, kebijakan investasi harus memenuhi prinsip-prinsip syariah. Investasi hanya boleh dilakukan pada instrument yang dibenarkan menurut fatwa DSN-MUI. Hampir seluruh investasi yang ditentukan PerMenKeu di atas sudah tersedia dalam bentuk instrument syariah. Kebijakan investasi dana pension syariah disamping terpenuhinya prinsip syariah, minimal mencakup beberapa komponen, antara lain : 1) Tingkat keuntungan (rate of return), yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan memaksimalkan keuntungan dengan memperhatikan keamanan dana dan kebutuhan likuiditas. Beberapa strategi yang dapat dilakukan dengan menyebutkan besarnya jumlah pengembangan yang diinginkan atau menyatakan tingkat bunga nominal keuntungan. 2) Resiko yang dapat diterima, yaitu penentuan jumlah resiko yang mungkin dihadapi dalam kegiatan investasi. 3) Kebutuhan likuiditas, dana pension membutuhkan likuiditas lebih kecil. Apabila ada kebutuhan likuiditas khusus perlu ditetapkan dalam pedoman kebijakan investasi.
35
4) Diversifikasi. Merupakan metode untuk mencapai tingkat keuntungan yang diinginkan,menjaga berkurangnya, dana dari resiko investasi, dan memenuhi resiko likuiditas. Sejauh ini program pensiun syariah di Indonesia masih dilaksanakan secara terbatas oleh DPLK di berbagai bank dan asuransi syariah. Umumnya, produk DPLK syariah merupakan salah satu produk penghimpunan dana yang ditawarkan oleh bank dan asuransi syariah untuk memberikan jaminan kesejahteraan hari tua/akhir masa jabatan karyawan/nasabahnya. Umumnya, produk dana pensiun yang ditawarkan oleh DPLK syariah adalah produk pensiun dengan konsep tabungan dan produk pensiun plus asuransi jiwa. Karakteristik produk dana pensiun dengan konsep tabungan, antara lain : a) Berbentuk setoran tabungan dengan jadwal penarikan diatur dalam ketentuan. b) Selama masa kepesertaan tidak dilindungi oleh asuransi jiwa. c) Manfaat pension sebesar total iuran dan hasil investasinya. Karakteristik produk dana pensiun plus asuransi jiwa antara lain : 1. Berbentuk setoran tabungan dengan jadwal penarikan diatur dalam ketentuan. 2. Selama masa kepesertaan dilindungi oleh asuransi jiwa.
36
3. Manfaat pensiun yang diterima ada 2 kemungkinan. Kemungkinan yang pertama manfaat asuransi apabila peserta meninggal dunia sebelum memasuki usia pensiun dan kemungkinan yang kedua total iuran ditambah hasil investasinya apabila telah memasuki usia pensiun. Program pensiun adalah program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi peserta. Menurut UU No. 11 Tahun 1992 program pensiun terdiri dari tiga golongan (Sigit,2006: 274) yaitu :
1) Program pensiun iuran pasti Adalah suatu program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun. 2) Program pensiun manfaat pasti/imbalan pasti Adalah program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun, atau program pensiun lain yang bukan merupakan program pensiun iuran pasti. 3) Program pensiun berdasarkan keuntungan Adalah program pensiun iuran pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pad arus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.
37
Dalam melakukan pembiayaan program pensiun umumnya dikenal dua cara yaitu : a. Metode Pav As You Go (Current Cost Method) Pemberi kerja hanya membiayai manfaat pensiun seorang karyawan atau peserta begitu diperlukan diluar gaji terakhir. Ciri-ciri metode ini adalah : a)
Tidak terdapat ketentuan mengenai besarnya manfaat pensiun.
b) Manfaat tidak ditetapkan dan belum dijanjikan. c)
Pensiun merupakan bagian kecil dalam kaitannya dengan kegiatan usaha.
b. Metode Sistem Pendanaan (Funding System) Penghimpunan dana dilakukan agar dapat dipakai untuk pembayaran manfaat pada masa yang akan datang. Dan sistem ini dibedakan dalam dua bentuk yaitu : a)
Single premium funding (unit benefit method). Adalah biaya setiap peserta program untuk satu tahun tertentu ditentukan dengan faktor anuitas (deffered annuity factors) untuk menetapkan nilai sekarang dari pensiun tahunan peserta setelah memperhitungkan masa kerja.
b) Level premium funding. Adalah metode pendanaan yang dirancang untuk menghindari kenaikan biaya pensiun yang terjadi pada saat
38
usia peserta semakin bertambah dan pada saat kenaikan gaji. Untuk itu perlu menetapkan premi tahunan (yang dinyatakan dalam
rupiah
per
bulan/sebagai
presentase
tertentu
dari
penggajian) yang apabila dibayarkan setiap tahun mendatang akan memberikan seluruh manfaat yang akan datang. Oleh karena itu biaya untuk seorang peserta cenderung menjadi lebih tinggi apabila umur peserta lebih muda dan lebih rendah apabila umur peserta lebih tua.
BAB III OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan Bank syariah adalah bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sesuai dengan Undang-undang no. 10 tahun 2008 tentang perbankan syariah bahwa perbankan syariah merupakan segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses melaksanakan kegiatan usahanya. Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank Syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Sesuai dengan UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah
39
40
antara lain pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan keuntungan (murabahah) atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijaroh wa iqtina). Sejarah berdirinya Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang tidak terlepas dari sejarah berdirinya Bank Muamalat Indonesia pertama kali berdiri di Indonesia.Bank muamalat merupakan bank syariah pertama di Indonesia yang berdiri pada tanggal 1 November tahun 1991 bertepatan dengan 24 Rabiuts Tsani 1412 H. Pendirinya digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, serta pengusaha muslim dengan dukungan Pemerintah Republik Indonesia. Modal awal diperoleh dari sejumlah pribadi dan pengusaha muslim dengan nominal sebesar Rp 84 miliar. Tambahan modal awal diperoleh dari masyarakat, sehingga jumlahnya menjadi sebesar Rp 106 miliar. Acara pengumpulan modal dilakukan di Istana Presien Bogor, Jawa Barat. Bank Muamalat mulai beroperasi pada tanggal 1 Mei Tahun 1992 atau 27 syawal 1412 H. Sejak beroperasi, bank muamalat telah menjadi pelopor bisnis keuangan syariah lainnya seperti: 1. Asuransi syariah pertama (Asuransi Takaful);
41
2. Pemberian bantuan teknis dan bantuan modal kepada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS); 3. Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil dan Menengah (PINBUK) yang kemudian mendirikan lebih dari 3.000 Baitul Maal wat Tamwil (BMT);
4. Beraliansi dengan Perum Pegadaian dalam pendirian pegadaian syariah; a. Mendirikan
Muamalat
Institute
(MI)
untuk
pengembangan,
peningkatan, dan penyebarluasan pengetahuan mengenai lembaga keuangan syariah; b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK); c. Baitulmaal Muamalat (BMM) sebagai kepanjangan tangan Bank Muamalat untuk pengumpulan dan penyaluran zakat, Inak, Sedekah (ZIS), serta dana tanggungjawab sosial perusahaan Bank Muamalat melalui program pengembangan usaha mikro. Kesuksesan Bank Muamalat ditandai dengan pembukaan kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas di seluruh wilayah Indonesi. Salah satu kantor cabang yang telah didirikan adalah Kantor Bank Muamalat
Cabang Semarang.
Atas pertimbangan untuk
memperluas jaringan dan menyiarkan dakwah Islam, Bank Muamalat Kantor Cabang semarang memeperluas Jaringannya dengan membuka kantor cabang pembantu di Magelang. Magelang berada dalam dua wilayah yaitu Kabupaten Magelang dan Kota Magelang.
42
Bank Muamalat kantor cabang pembantu magelang berada di kota Magelang. Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang dibuka pada tanggal 21 Maret 2005. Operasional kerja Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang pertama kali berada di Jl. Daha No. 5 Magelang yang berjalan kurang lebih 4 tahun. Kemudian pada bulan Oktober 2009, berpindah tempat di Jl. Jendral Ahmad Yani No. 02A Magelang. B. Identitas Perusahaan Nama
: PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
Bidang Usaha
: Perbankan Syariah
Berdiri
: 1 November 1991
Beroperasi
: 1 Mei 1992
Website
: www.bankmuamalat.co.id
Kantor Cabang Pembantu Magelang: Alamat Tel
: Jl. Jend A Yani No. 02A Magelang : 0293-313358
C. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi “The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia with Strong Regional Presence”. 2. Misi
43
Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan berkesinambungan
dengan
penekanan
pada
semangat
kewirausahaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia yang Islami dan profesional serta orientasi investasi yang inovatif, untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan.
D. Budaya Perusahaan Keberhasilan
suatu
perusahaan
sangat
dipengaruhi
oleh
kemampuan sumber daya manusianya. Keunggulan produk atau jasa yang dijual, jaringan, da teknologi yang unggul guna mendukung operational excellence. Komponen trsebut bukanlah penentu yang menjadi kunci keberhasilan suatu bisnis. Faktor pendorong yang sesungguhnya terletak pada kekuatan visi dan misi serta nilai-nilai yang menjadi sumber inspirasi dan energi budaya kerja perusahaan. Hal ini dibuktikan oleh Bank Muamalat yang memiliki visi menjadi “The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia with strong Regional Presence” dengan misi membagun lembaga keuangan syariah yang unggul dan berkesinambungan dengan penekanan pada semangat kewirausahaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia yang islami dan profesional serta orientasi
44
investasi yang inovatif, untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan. Pencapaian visi dan misi tersebut sangat didukung oleh nilai-nilai yang tertanam dan ditubuhkankembangkan oleh individual serta positioning Perseroan sebagai lembaga keuangan syariah, sehingga harus digerakkan dengan sistem, akhlak, dan akidah sesuai prinsip syariah. Bank Muamalat menjunjung praktik kejujuran sejak awal rekrutmen, serta larangan menerima imbalan dalam betuk apapun dari para nasabah dan mitra kerja. Selain itu Bank Muamalat juga sangat tegas dalam menyikapi risiko reputasi yang ditimbulkan karyawan akibat perilaku yang tidak sesuai dengan tatanan budaya, etika, dan hukum. Penilaian scoreboard
kinerja
terhadap
berdasarkan
karyawan
aspek-aspek
mengacu
kepada
finansial
dan
kepatuhan.Pengangkatan staff dan pejabat yang akan memangku jabatan harus elalui prosesi sumpah jabatan secara lisan dan tertulis tentang pernyataan tujuh perilaku sebagai pedoman perilaku (code of conduct) yang harus dipertanggungjawabkan dengan janji untuk: 1. Mentaati peraturan perundang-undangan dan ketentuan perusahaan 2. Memegang teguh rahasia bank dan perusahaan 3. Tidak menerima hadiah dalam bentuk apapun terkait tugas dan jabatan
45
4. Menjunjung kehormatan karyawan dan perusahaan 5. Bekerja sesuai dengan prinsip syariah 6. Berpegang teguh pada akhlak islam dalam menjalani kehidupan seharihari 7. Bertanggung jawab terhadap kesalahan dan pelanggaran yang dilakukan Bank Muamalat, senantiasa menjunjung tinggi etika bisnis yang berorientasi kepada kemaslahatan, khususnya kepuasan nasabah dan segenap pemangku kepentingan.
E. Struktur Organisasi Bank Muamalat Cabang Pembantu Magelang Banking Staff dan Non Bnking Staff Sub Branch Manager (SBM)
C u s
Fr
Ba
M
o
ck
a
nt
Of
r
O ffi ce
T
O
e
p
l
e
fic e
O
M
p
a
e
r
k e ti n
M a r
46
S
O
D
e
f
r
Gambar c3.1 Struktur Organisasi fBank Muamalat Kantor iCabang Pembantuu Magelang 1. Keterangan SBM
r i
Front Office t
i
v
c
e
e Widayati : Sri Endah
:
y 1) Customer Service
B : Lukman Rahim Haris
2) Teller
: Bayu Silvia Rini
o y
Back Office
:
1) Operational 1
: Muchtadin
2) Operational 2
: Muhammad Bachtiar Ripai
Marketing
:
1) Marketing Funding
: Ayu Dhestya Sari
2) Marketing Financing
: Marselia Tusinta
Security
: Muhammad Faqih
Office Boy
: Slamet
Driver
:
r
47
1) Driver 1
: Rismianto
2) Driver 2
: Mansur
2. Deskripsi Jabatan (Job Description) a. Sub Branch Manager (SBM) 1) Mengkoordinasi dan menetapkan rencana kerja tahunan Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang agar sesuai dengan visi dan misi Bank Muamalat. 2) Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja untuk memastikan
tercapainya target Bank Muamalat Kantor Cabang
Pembantu Magelang yang telah ditetapkan. 3) Mengkoordinasi seluruh sarana dan kegiatan untuk mencapai target yang telah ditetapkan da disepakati sejalan dengan visi dan misi. 4) Penanggung jawab Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang secara umum. 5) menetapkan
berbagai
kebijakan-kebijakan
dan
pengambilan
keputusan-keputusan demi kemajuan Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Magelang. b. Customer Service (CS) 1) Memberikan penjelasan ke nasabah tentang produk, syarat dan tatacaranya secara langsung atau melalui telepon. 2) Melayani pembukaan rekening tabungan, giro dan deposito.
48
3) Melayani dan menyelesaikan keluhan nasabah dengan segera dan benar. 4) Melayani permintaan nasabah untuk pemblokiran rekening. 5) Menawarkan kepada nasabah produk atau jasa lain (cross selling) 6) Mengerjakan instruksi yang diminta atasan yang berkaitan dengan pekerjaannya. c. Teller 1) Menerima setor dan tarik tunai dan warkat. 2) Melayani SKN dan RTGS. 3) Mengamankan dan menyimpan uang tunai, surat berharga dan membuat laporan sesuai dengan bidangnya. 4) Menyusun daftar penerimaan dan pengeluaran uang tunai. 5) Melakukan pencocokan saldo dengan fisik uang dan saldo pada neraca harian. 6) Melakukan pembayaran dan penerimaan yang berhubungan dengan pembayaran biaya bank, biaya personalia dan umum melalui counter bank. 7) Melakukan pekerjaan lain sesuai ketentuan pekerjaan d. Back Office 1) Mengurus kepegawaian dan pemeliharaan kantor. 2) Melakukan instruksi pencairan deposito 3) Memeriksa setoran kliring
49
4) Rekruitmen karyawan. 5) Otorisasi data nasabah. 6) Melaksanakan transfer non tunai, kliring dan RTGS. 7) Membuat laporan bulanan. 8) Memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh nasabah. 9) Bertnggungjawab dan memonitor aktivitas back office agar berjalan dengan baik e. Marketing 1) Mencari nasabah funding maupun lending 2) Membina hubungan saling menguntungkan antara pihak bank dengan nasabah, seperti: a) Mengidentifikasi kebutuhan nasabah b) Melakukan komunikasi yang intensif dan membantu memberikan solusi bagi nasabah yang berhubungan dengan produk/jasa c) Bertindak sebagai Komite Pembiayaan dalam upaya pengambilan keputusan pembiayaan d) Melakukan monitoring, evaluasi, review terhadap kualitas porto folio pembiayaan yang telah diberikan dalam rangka pengamanan atas setiap pembiayaan yang telah diberikan e) Melayani, menerima tamu (calon nasabah atau nasabah) secara aktif memerlukan pelayanan jasa perbankan
50
f) Menyusun strategi planning dan selaku marketing/solisitasi nasabah baik dalam rangka penghimpunan sumber dana maupun alokasi pemberian pembiayaan secara efektif dan terarah g) Berkewajiban untuk meningkatakan mutu pelayanan perbankan terhadap nasabah maupun calon nasabah h) Berkewajiban untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk membantu kelancaran tugas sehari-hari f. Security 1) Membukakan pintu apabila ada nasabah yang datang 2) Menjaga keamanan dan tata tertib kantor 3) Pemeliharaan kantor dan pemeliharaan inventarisasi kantor serta perlengkapan/perbekalan kantor 4) Membantu dalam melayani nasabah g. OB (Office Boy) 1) Bertanggung jawab atas kebersihan kantor 2) Menyediakan minuman dan makanan bagi staf kantor 3) Pembantu umum 4) Pemeliharaan kantor dan pemeliharaan inventarisasi kantor serta perlengkapan/perbekalan kantor h. Driver 1) Mengantar jemput para kru dalam melaksanakan tugas
51
2) Menjaga agar kondisi kendaraan dinas kantor selalu dalm keadaan siaga F. Produk dan Layanan Bank Muamalat 1. Pendanaan a. Giro Muamalat 1) Giro Ultima Giro syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang memudahkan semua jenis kebutuhan transaksi bisnis maupun transaksi keuangan personal nasabah. Giro ini diperuntukan perorangan dengan usia 18 tahun ke atas. 2) Giro Attijary Giro syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang memudahkan dan membantu semua jenis kebutuhan transaksi bisnis perusahaan nasabah. Giro ini diperuntukan bagi institusi yang memiliki legalitas badan.
b. Tabungan 1) Tabungan Muamalat Tabungan dalam mata uang rupiah yang dapat digunakan untuk beragam jenis transaksi, memberikan akses yang mudah, serta manfaat yang luas. Tabungan
52
muamalat kini hadir dengan dua pilihan kartu ATM/Debit yaitu kartu Shar-E Reguler dan Shar-E Gold. 2) Tabungan Muamalat Dollar Tabungan dalam denominasi valluta asing US Dollar (USD) dan Singapore Dollar (SGD) bertujuan untuk melayani kebutuhan transaksi dan investasi yang lebih beragam. 3) Tabungan Haji Arafah Tabungan haji dalam mata uang rupiah dan valuta asing US Dollar yang dikhususkan bagi nasabah masyarakat muslim Indonesia yang berencana menunaikan ibadah haji. 4) Tabungan Ib Muamalat Rencana Tabungan iB Muamalat rencana merupakan tabungan berjangka dalam mata uag rupiah, memiliki setoran rutin bulanan dan tidak bisa ditarik sebelum jangka waktu berakhir kecuali penutupan rekening serta pencairan dana hanya bisa dilakukan ke rekening sumber dana. Tabugan iB muamalat
rencana
membantu
rencana nasabah.
5) Tabungan Muamalat Umroh
mewujudkan
berbagai
53
Merupakan tabungan berencana dalam mata uang rupiah yang akan membantu nasabah mewujudkan impian untuk berangkat ibadah umroh. 6) Tabunganku Tabungan syariah dalam mata uang Rupiah yang sangat terjangkau bagi nasabah dari semua kalangan masyarakat. 7) Tabungan Ib Muamalat prima Tabungan Ib muamalata prima merupakan tabungan prioritas yang di desain bagi nasabah yang ingin mendapatkan
bagi
hasil
maksimal
dan
kebebasan
bertransaksi. c. Deposito 1) Deposito Mudharabah Deposito syariah dengan mata uang Rupiah dan US Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal bagi nasabah. Deposito mudharabah diperuntukan bagi perorangan usia 18 tahun keatas dan institusi yang memiliki legalitas badan. 2) Deposito Fulinves Deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal serta perlindungan asuransi jiwa gratis bagi
54
nasabah. Deposito Fulinves merupakan jenis investasi yang dikhususkan bagi nasabah perorangan dengan jangka waktu 6 dan 12 bulan. Deposito Fulinves dapat diperpanjang secara
otomatis
(automatic
roll
over)
dan
dapat
dipergunakan sebagai jaminan pembiayaan di Bank Muamalat.
Deposito
Fulinves
diperuntukan
bagi
perorangan usia 18 tahun ke atas. d. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Menurut UU Nomor 11 Tahun 1992 Dana pensiun adalah “Badan Hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun”. Dengan demikian, jelas bahwa yang mengelola dana pensiun adalah perusahaan yang memiliki badan hukum seperti hak umum atau asuransi jiwa. Manfaat pensiun bagi calon nasabah pensiun muamalat : a) Manfaat Pensiun Normal yaitu Manfaat Pensiun yang mulai dibayarkan kepada Peserta pada saat Peserta telah mencapai Usia Pensiun Normal; atau b) Manfaat Pensiun Dipercepat yaitu Manfaat Pensiun yang timbul pada saat Peserta tidak menyetor iuran setelah mencapai usia sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun sebelum mencapai Usia Pensiun Normal dan dapat dibayarkan pada saat diminta tetapi dalam jangka waktu secepat-cepatnya pada saat timbulnya hak
55
atas Manfaat Pensiun Dipercepat dan selambat-lambatnya pada saat dicapainya Usia Pensiun Normal; atau c) Hak atas Pensiun Ditunda yaitu hak atas Manfaat Pensiun yang dimiliki oleh peserta sebelum memasuki usia pensiun dipercepat yang pembayarannya dilakukan paling cepat pada saat Peserta memasuki usia pensiun dipercepat. d) Manfaat Pensiun Cacat yaitu Manfaat Pensiun yang timbul jika Peserta berhenti menyetor iuran karena Cacat dan dapat dibayarkan pada saat yang diminta oleh Peserta setelah Peserta Cacat. Untuk menjadi nasabah pensiun Muamalat, calon nasabah harus menyerahkan beberapa bersyaratan dan mengikuti prosedur yang ada di muamalat, sebagai berikut: 1. Syarat menjadi peserta DPLK a. Usia minimal 18 tahu atau sudah menikah b. Menyertakan fotokopi KTP/SIM/Paspor dan kartu keluarga c. Membayar biaya pendaftaran Rp. 10.000 dan setoran iuran pertama d. Membayar iuran minimal Rp. 50.000 per bulan e. Fotokopi NPWP (jika calon nasabah memiliki NPWP) 2. Prosedur pengajuan DPLK
56
a. Calon nasabah datang ke Bank Muamalat dan bertemu dengancustomer service b. Customer service memberikan penjelasan yang cukup kepada calon nasabah mengenai syarat menjadi nasabah, karakteristik produk pensiun Muamalat, peraturan, paket investasi yang ada pada dana pensiun muamalat, akad dan sebagainya secara lisan atau tertulis. c. Customer servicememinta konfirmasi kepada calon peserta mengenai kejelasan informasi karakteristik produk yang disampaikan dan pemahaman calon peserta mengenai produk Pensiun Terproteksi Muamalat d. Calon
nasabah
diminta
untuk
mengisi
formulir
dan
menandatangani perjanjian yang sudah di buat oleh Bank menurut Undang-undang perbankan syariah, yaitu: a) Formulir Pendaftaran Peserta b) Formulir asuransi jiwa bagi peserta yang menghendaki program asuransi jiwa c) Formulir kuasa debet rekening (bagi peserta yang melakukan pembayaran melalui Standing Instruction) e. Calon
nasabah
menyerahkan
dokumen-dokumen
menjadi syarat administrasi pendaftaran
yang
57
f. Customer service memeriksa keabsahan dokumen-dokumen yang diserahkan oleh calon peserta serta meneliti kebenaran pengisian formulir pendaftaran ke Customer Service g. Calon nasabah diminta ke bagian Teller untuk memenuhi syarat pendaftaran yaitu setoran biaya pendaftaran dan iuran pertama dengan menggunakan slip setoran khusus DPLK yang tersedia di counter h. Customer service mencetak nama, nomor rekening dan nomor CIF pada buku tabungan calon nasabah i. Calon nasabah menandatangani buku tabungan pensiun kemudian Customer service memberikan cap verifikasi pada setiap tanda tangan calon nasabah j. Customer service memberikan cap ASLI dari bank pada fotokopi KTP dan NPWP k. Buku tabungan ditandatangani oleh Customer service dan kemudian minta otorisasi kepada back office l. Buku tabungan di terima oleh nasabah. m. Nasabah mendapat kartu kepesertaan pensiun. Setiap nasabah pensiun mumalat juga memiliki hak kepesertaan, yaitu: a. Menentukan Usia Pensiun Normal antara 45-65
58
b. Menetapkan dan mengubah pilihan jenis investasi c. Melakukan penarikan sejumlah Dana tertentu (penarikan iuran sebagian maksimal 30% per 6 (enam) bulan sekali apabila akumulasi iuran < Rp.1.500.000,d. Memperoleh informasi mengenai Dana yang dimiliki e. Menunjuk Pihak Yang Berhak untuk menerima Dana Peserta jika Peserta meninggal dunia (form pendaftaran kolom keterangan ahli waris/pihak yang ditunjuk) f. Mengalihkan kepesertaannya kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan lainnya g. Memilih perusahan asuransi jiwa dan jenis anuitas seumur hidup dalam rangka pembayaran manfaat pension (jika manfaat pension melebihi ketentuan > Rp.100 juta) h. Memperoleh pembayaran Manfaat Pensiun sesuai ketentuan yang berlaku. 3. Mekanisme Pengelolaan Dana Pensiun di Bank Muamalat Mekanisme pengelolaan dana oleh DPLK Muamalat sesungguhnya cukup sederhana dan dapat dijelaskan sebagai berikut: Ketika peserta menyetorkan iurannya, dana tersebut oleh DPLK dikumpulkan untuk kemudian ditempatkan dalam beberapa instrumen investasi sesuai pilihan peserta. Selanjutnya, atas penempatan dana dalam
59
bentuk investasi pada beberapa instrument tersebut, tentunya
DPLK
akan
memperoleh
return
(tingkat
pengembalian) baik berupa positive return (hasil investasi positif) maupun negative return (hasil investasi negatif). Kemudian, seluruh (100%) hasil investasi dimaksud selanjutnya didistribusikan oleh DPLK ke dalam setiap rekening peserta, sesuai paket investasi yang dipilihnya. Mengapa seluruh hasil investasi didistribusikan pada peserta? Hal ini tidak terlepas dari konsekuensi atas akad yang mendasari hubungan transaksional antara peserta DPLK dengan DPLK Muamalat, yakni Wakalah bil Ujrah. Sesuai dengan akad ini, DPLK Muamalat memposisikan diri sebagai wakil dari peserta dalam mengelola dananya. Sebagai wakil, maka pengelolaan dana yang dilakukan harus mengikuti instruksi atau arahan peserta dalam hal pilihan jenis investasi yang digunakan, dengan risiko investasi yang menjadi tanggung jawab peserta itu sendiri. Kecuali,
jika
DPLK
Muamalat
melakukan
missed
management, maka atas kerugian yang ditimbulkan DPLK Muamalat harus menanggungnya. Ini sejalan dengan regulasi yang berlaku untuk industri DPLK, dimana
60
investasi yang dilakukan harus sesuai pilihan peserta, dan karenanya risiko juga menjadi milik peserta. a. Investasi Salah
satu
mensukseskan
aspek
pemasaran
penting suatu
dalam
upaya
produk
adalah
sejauhmana tenaga pemasar menguasai aspek-aspek yang terkait erat dengan produk yang dipasarkannya. Dalam konteks memasarkan produk DPLK, investasi merupakan satu aspek penting yang harus dikuasai (paling tidak diketahui dengan baik) oleh orang yang memasarkannya. Merujuk
pada
penjelasan
singkat
tentang
mekanisme pengelolaan dana di atas, jelaslah bahwa inti dari pengelolaan dana DPLK adalah investasi. Suatu kata yang sering kita dengar dan bahkan mungkin sering kita ucapkan. Investasi secara definitive dapat dijelaskan sebagai suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Keuntungan moneter.
yang dimaksud adalah keuntungan
61
Investasi dapat dilakukan dalam bentuk real assets (aset nyata) maupun financial assets (aset keuangan). Contoh investasi pada real assets adalah investasi dalam bentuk tanah, bangunan maupun emas. Sedangkan investasi pada financial assets dapat dilakukan baik pada instrumen pasar uang (money market) atau instrumen pasar modal (capital market). Contoh instrument pasar uang adalah tabungan, deposito serta sukuk/obligasi yang memiliki jatuh tempo < 1 tahun. Sedangkan contoh instrument pasar modal adalah saham, sukuk/obligasi, reksa dana serta produk derivatif lainnya. b. Instrument Investasi DPLK Muamalat Berdasarkan PMK Nomor 199 tahun 2008 tentang Investasi Dana Pensiun, terdapat 16 instrumen yang dapat dipilih oleh suatu dana pensiun baik DPPK maupun DPLK (sebagaimana DPLK Muamalat). Dari ke
16
instrumen
yang
dimungkinkan,
DPLK
Muamalat memilih untuk menggunakan 4 instrumen yang ditawarkan dalam bentuk 3 paket investasi.
62
Tiga paket investasi DPLK Muamalat sebagaimana dimaksud memiliki profil risiko yang berbeda, sesuai dengan instrumen yang mendasarinya. Paket A, dengan underlying assets 100% deposito syariah merupakan paket investasi bagi peserta yang memiliki profil risiko terendah, dengan potensi hasil investasi yang relative lebih rendah pula. Paket ini sesuai bagi peserta yang memiliki jangka waktu kepesertaan paling lama 1 tahun. Paket B, dengan underlying assets maks 100% deposito syariah dan maks 80% sukuk merupakan paket investasi bagi peserta yang memiliki profil risiko conservative to moderate, dengan potensi hasil lebih tinggi dari paket A. Paket ini sesuai bagi peserta yang memiliki jangka waktu kepesertaan lebih dari 1 tahun hingga maksimal 5 tahun. Paket C, dengan underlying assets maks. 100% deposito syariah, maks. 80% reksa dana syariah serta maks. 50% saham syariah merupakan paket paling aggressive, dengan tingkat risiko tinggi serta potensi hasil investasi tertinggi. Paket ini sesuai dengan
63
peserta yang memiliki jangka waktu kepesertaan > 5 tahun. Jadi, saat kita berhadapan dengan pertanyaan yang lazim dilontarkan peserta existing atau calon peserta tentang “paket investasi apa yang cocok bagi saya?” maka, jangka waktu peserta yang bersangkutan dapat kita jadikan salah satu acuan untuk memberi arahan pada mereka Manajemen pengelolaan dana peserta DPLK Muamalat sangat sederhana, diawali dengan setoran iuran peserta untuk kemudian dana tersebut di tampung oleh pihak DPLK Muamalat, pada rekeningrekening penampungan sesuai dengan pilihan paket investasi peserta setelah kumpulan dana ditimpa rekening tersebut telah mencapai jumlah yang memungkinkan untuk diinvestasikan. Pihak DPLK Muamalat melakukan placemen pada instrument investasi pilihan peserta. Adapun tempat besar
jumlah
penempatan
serta
kesepakatan-
kesepakatan yang menyangkut investasi menjadi wewenang penuh DPLK Muamalat yang disesuaikan dengan regulasi yang berlaku. Hasil yang diperoleh
64
sepenuhnya akan di distribusikan kepada peserta setiap akhir bulan. Pihak investasi
DPLK
Muamalat,
menggunakan
dalam
sistem
mengadakan
deposito
yaitu
kerjasama pihak DPLK Muamalat dengan pihak peserta. Dalam hal penginvestasian pihak DPLK Muamalat menginvestasikan dana peserta kepada pihak ketiga dengan menggunakan deposito. Dari peserta tersebut 99% dimasukkan ke bank-bank umum syariah, misalnya : Bank Syariah Mandiri, dan Bank BNI Syariah. 2. Pembiayaan a. KPR iB Muamalat KPR iB Muamalat adalah produk pembiayaan yang akan membantu
nasabah
untuk
memiliki
rumah/apartemen.
Pembiayaan ini juga dapat digunakan untuk pengalihan take over KPR dari bank lain, pembangunan, dan renovasi rumah tinggal. Diperuntukan bagi perorangan (WNI) cakap hukum yang berusia minimal 21 tahun atau maksimal 55 tahun untuk karyawan, dan 60 tahun untuk wiraswasta atau profesional padasaat jatuh tempo pembiayaan. b. iB Muamalat Umroh
65
Fasilitas bagi para nasabah dengan tujuan membiayai perjalanan ibadah umroh. Diperuntukan bagi perorangan (WNI) cakap hukum yang berusia minimal 21 tahun atau maksimal 55 tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan dengan jangka waktu pembiayaan sampai dengan 36 bulan. c. iB Muamalat Koperasi Karyawan Pembiayaan yang diberikan kepada koperasi karyawan untuk
disalurkan
kepada
para
anggotanya
(pegawai
BUMN/PNS/Swasta) dengan tujuan pembelian barang halal. Diperuntukan bagi para anggota koperasi karyawan secara berkelompok dengn penghasilan minimum Rp 1.000.000. d. iB Muamalat Multiguna Pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan nasabah dalam pembelian barang halal (selain tanah, bangunan, mobil dan emas) serta sewa jasa yang dibolehkan secara syariah (selain pembiayaan haji dan umroh). e. Dana Muamalat Pensiun iB Muamalat pensiun adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada pensiunan PNS dan BUMN untuk pembelian barang konsumtif yang halal (termasuk rumah tinggal dan kendaraan bermotor) atau sewa jasa halal (seperti keperluan pendidikan anak, umroh, wisata, dan lainnya) dengan
66
ketentuan pembayaran manfaat pensiun wajib dialihkan melalui Bank Muamalat.
67
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Prosedur Pengajuan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat Pilihan mengikuti program pensiun DPLK Mualamat merupakan pilihan yang tepat, karena manfaat yang diperoleh sangat besar, bagi perorangan
sebagai
jaminan
kesinambungan
penghasilan
dan
kesejahteraan dihari tua bagi diri sendiri dan keluarga, sedangkan bagi perusahaan memberikan memberikan kesinambungan penghasilan karyawannya
setelah
berhenti
dari
bekerja
dan
dengan
mengikutsertakan karyawan suatu perusahaan pada DPLK Muamalat, akan memberikan rasa “aman” bagi masa depan karyawan, sehingga ada ketenangan baik saat karyawan masih aktif kerja maupun purna tugas, dan manfaat lainnya, adanya kepastian akan jaminan hari tua yang tentunya membuat ketenangan dalam bekerja dan memperoleh rasa aman, karena dikelola secara syariah Islam dan ditangani oleh tenaga professional (dplkmuamalat.com). Adapun syarat kepesertaan program pensiun DPLK Muamalat adalah 1. Syarat menjadi peserta DPLK a. Usia minimal 18 tahun atau sudah menikah b. Menyertakan fotokopi KTP/SIM/Paspor dan kartu keluarga
67
68
c. Membayar biaya pendaftaran Rp. 10.000 dan setoran iuran pertama d. Membayar iuran minimal Rp. 50.000 per bulan e. Fotokopi NPWP (jika calon nasabah memiliki NPWP) Mengenai beberapa persyaratan yang ada pada Bank Syariah maupun Bank Muamalat persyaratan yang harus di lengkapi oleh calon nasabah hampir semua sama, akan tetapi ada juga yang membedakan persyaratan untuk menjadi nasabah pada lembaga keuangan. Jika pada Bank Syariah secar umum tidak dicantumkan dalam persyaratan untuk calon nasabah membawa fotocopy NPWP, namun berbeda dengan persyaratan yang ada pada Bank Muamalat. Pada persyaratan calon nasabah Bank Muamalat tercantum bahwa jika calon nasabah memiliki NPWP, maka calon nasabah harus mencantumkan fotocopy NPWP sebagai syarat menjadi nasabah di Bank Muamalat. Lembaga keuangan syariah juga memiliki jumlah setoran yang berbeda sesuai dengan produk yang di ambil oleh nasabah. 2. Prosedur pengajuan DPLK a. Calon nasabah datang ke Bank Muamalat dan bertemucustomer service b. Customer service memberikan penjelasan yang cukup kepada calon nasabah mengenai syarat menjadi nasabah, karakteristik produk pensiun Muamalat, peraturan, paket investasi yang ada pada dana pensiun muamalat, akad dan sebagainya secara lisan atau tertulis.
69
c. Customer servicememinta konfirmasi kepada calon peserta mengenai kejelasan informasi karakteristik produk yang disampaikan dan pemahaman calon peserta mengenai produk Pensiun Terproteksi Muamalat d. Calon nasabah diminta untuk mengisi formulir dan menandatangani perjanjian yang sudah di buat oleh Bank menurut Undang-undang perbankan syariah, yaitu: a) Formulir Pendaftaran Peserta b) Formulir asuransi jiwa bagi peserta yang menghendaki program asuransi jiwa c) Formulir kuasa debet rekening (bagi peserta yang melakukan pembayaran melalui Standing Instruction) e. Calon nasabah menyerahkan dokumen-dokumen yang menjadi syarat administrasi pendaftaran f. Customer service memeriksa keabsahan dokumen-dokumen yang diserahkan oleh calon peserta serta meneliti kebenaran pengisian formulir pendaftaran g. Calon nasabah diminta ke bagian Teller untuk memenuhi syarat pendaftaran yaitu setoran biaya pendaftaran dan iuran pertama dengan menggunakan slip setoran khusus DPLK yang tersedia di counter h. Customer service mencetak nama, nomor rekening dan nomor CIF pada buku tabungan calon nasabah
70
i. Calon nasabah menandatangani buku tabungan pensiun kemudian Customer service memberikan cap verifikasi pada setiap tanda tangan calon nasabah j. Customer service memberikan cap ASLI dari bank pada fotokopi KTP dan NPWP k. Buku tabungan ditandatangani oleh Customer service dan kemudian minta otorisasi kepada back office l. Buku tabungan di terima oleh nasabah. m. Nasabah mendapat kartu kepesertaan pensiun. Dalam prosedur pembukaan rekening pada Bank Syariah secara umum tidak jauh berbeda dengan Bank Muamalat, dimana Customer Servicememberikan penjelasan mengenai beberapa produk yang diinginkan oleh calon nasabah kemudian calon nasabah menceritakan apa yang sedang calon nasabah inginkan kemudian kedua belah pihak bertukar pikiran untuk memberikan solusi kepada calon nasabah, produk apa yang cocok untuk calon nasabah lanjutkan, sehingga calon nasabah menjadi nasabah pada Bank tersebut. Setelah calon nasabah tersebut memilih produk apa yang di inginkan maka Customer Service menjelaskan beberapa syarat dan prosedur yang harus di lengkapi oleh calon nasabah. Kemudian Customer Service meminta dokumen atau persyaratan yang harus dilengkapi calon nasabah dan calon nasabah mengisi
71
formulir sesuai dengan data diri calon nasabah tersebut. Setelah calon nasabah mengisi formulir Customer Service memeriksa data diri calon nasabah untuk kemudian di otorisasi oleh Supervisor dan selanjutnya calon nasabah melakukan setoran awal di bagian teller,Customer Service meminta calon nasabah memberikan tanda tangan pada buku tabungan (rekening) untuk diberikan bukti bahwa calon nasabah sudah menjadi nasabah pada Bank tersebut. Dalam prosedur pengajuan dana pensiun muamalat, calon nasabah seharusnya membayar iuran pertama maupun biaya administrasi di Customer Service agar nasabah tidak mondar-mandir ke bagian Customer Service maupun teller. Dikarenakan akan memakan banyak waktu dan tidak efisien dalam melakukan transaksi. Karena kenyamanan dan kepuasan nasabah adalah prioritas utama bagi lembaga keuangan syariah. Setiap nasabah pensiun Muamalat juga memiliki hak kepesertaan, yaitu: a) Menentukan Usia Pensiun Normal antara 45-65 b) Menetapkan dan mengubah pilihan jenis investasi c) Melakukan penarikan sejumlah Dana tertentu (penarikan iuran sebagian maksimal 30% per 6 (enam) bulan sekali apabila akumulasi iuran < Rp.1.500.000,d) Memperoleh informasi mengenai Dana yang dimiliki
72
e) Menunjuk Pihak Yang Berhak untuk menerima Dana Peserta jika Peserta meninggal dunia (form pendaftaran kolom keterangan ahli waris/pihak yang ditunjuk) f) Mengalihkan kepesertaannya kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan lainnya g) Memilih perusahan asuransi jiwa dan jenis anuitas seumur hidup dalam rangka pembayaran manfaat pension (jika manfaat pension melebihi ketentuan > Rp.100 juta) h) Memperoleh pembayaran Manfaat Pensiun sesuai ketentuan yang berlaku. Pada bagian hak kepesertaan, nasabah pensiun Mumalat memiliki hak dimana nasabah menentukan usia pensiun yang di inginkan, nasabah juga harus memilih jenis investasi. Jika nasabah kesulitan memilih investasi mana yang harus di pilih maka pihak Bank menjelaskan jangka waktu tiap investasi yang dipilih. Nasabah juga harus melakukan penarikan dana yang ditentukan oleh bank dengan akumulasi 30% per 6 bulan artinya, nasabah tidak bisa melakukan penarikan dana pensiun sewaktu-waktu. Sebaiknya, nasabah menunjuk pihak yang berhak menerima dana pensiun jikalau terjadi sesuatu yang tidak di inginkan pada nasabah dana pensiun. B. Analisis Mekanisme Pengelolaan DPLK Muamalat
73
Pengelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syariah merupakan suatu kegiatan dimana dana pensiun nasabah digunakan oleh perusahaan guna untuk menyimpan dana nasabah dalam bentuk investasi sesuai dengan pilihan peserta. Pengelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) pada Bank Syariah dan Bank Muamalat hampir sama sistem pengelolaannya, hanya saja pada Bank Muamalat menggunakan sistem paket yang sudah di tentukan oleh pihak Bank dan kemudian dana tersebut di investasikan ke beberapa pilihan sesuai dengan lama tidaknya nasabah tersebut mengajukan dana pensiun Muamalat. Didalam Bank Syariah dimana sistem pengelolaan Dana Pensiun di investasikan kepada perusahaan asuransi. Dana pensiun dapat melakukan investasi dalam berbagai bentuk sesuai dengan pilihan yang sudah di cantumkan dalam peraturan di Bank Syariah atau sesuai dengan pilihan nasabah dana pensiun Bank Syariah. Pengelolaan dana pensiun tentu saja mempunyai tingkat resiko yang berbeda sesuai dengan investasi masing-masing yang dipilih oleh nasabah baik dana pensiun Bank Syariah maupun dana pensiun Muamalat. Dimana setiap resiko tersebut nasabah akan menerima hasil yang berbeda di akhir penutupan dana pensiun. Mekanisme pengelolaan dana oleh DPLK Muamalat sesungguhnya cukup sederhana dan dapat dijelaskan sebagai berikut: Ketika peserta
74
menyetorkan iurannya, dana tersebut oleh dplk dikumpulkan untuk kemudian ditempatkan dalam beberapa instrumen investasi sesuai pilihan peserta. Selanjutnya, atas penempatan dana dalam bentuk investasi pada beberapa instrument tersebut, tentunya DPLK akan memperoleh return (tingkat pengembalian) baik berupa positive return (hasil investasi positif) maupun negative return (hasil investasi negative). Kemudian, seluruh (100%) hasil investasi dimaksud selanjutnya didistribusikan oleh DPLK ke dalam setiap rekening peserta, sesuai paket investasi yang dipilihnya. Mengapa seluruh hasil investasi didistribusikan pada peserta? Hal ini tidak terlepas dari konsekuensi atas akad yang mendasari hubungan transaksional antara peserta DPLK dengan DPLK Muamalat, yakni Wakalah bil Ujrah. Sesuai dengan akad ini, DPLK Muamalat memposisikan diri sebagai wakil dari peserta dalam mengelola dananya. Sebagai wakil, maka pengelolaan dana yang dilakukan harus mengikuti instruksi atau arahan peserta dalam hal pilihan jenis investasi yang digunakan, dengan risiko investasi yang menjadi tanggung jawab peserta itu sendiri. Kecuali, jika DPLK Muamalat melakukan missed management, maka atas kerugian yang ditimbulkan DPLK Muamalat harus menanggungnya. Ini sejalan dengan regulasi yang berlaku untuk industri DPLK, dimana investasi yang dilakukan
75
harus sesuai pilihan peserta, dan karenanya risiko juga menjadi milik peserta. a. Investasi Salah satu aspek penting dalam upaya mensukseskan pemasaran suatu produk adalah sejauhmana tenaga pemasar menguasai aspek-aspek yang terkait erat dengan produk yang dipasarkannya. Dalam konteks memasarkan produk DPLK, investasi merupakan satu aspek penting yang harus dikuasai (paling
tidak
diketahui
dengan
baik)
oleh
orang
yang
memasarkannya. Merujuk
pada
penjelasan
singkat
tentang
mekanisme
pengelolaan dana di atas, jelaslah bahwa inti dari pengelolaan dana DPLK adalah investasi. Suatu kata yang sering kita dengar dan bahkan mungkin sering kita ucapkan. Investasi secara definitive dapat dijelaskan sebagai suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Keuntungan yang dimaksud adalah keuntungan moneter. Investasi dapat dilakukan dalam bentuk real assets (aset nyata) maupun financial assets (aset keuangan). Contoh investasi pada real assets adalah investasi dalam bentuk tanah, bangunan maupun emas. Sedangkan investasi pada financial assets dapat dilakukan
76
baik pada instrumen pasar uang (money market) atau instrumen pasar modal (capital market).
Contoh instrument pasar uang
adalah tabungan, deposito serta sukuk/obligasi yang memiliki jatuh tempo < 1 tahun. Sedangkan contoh instrument pasar modal adalah saham, sukuk/obligasi, reksa dana serta produk derivative lainnya. Dana pensiun yang diinvestasikan pada Bank Syariah secara umum diinvestasikan pada: surat berharga Negara, tabungan pada bank, deposito pada bank, sertifikat deposito, saham yang tercatat di bursa efek Indonesia (BEI), sukuk yang tercatat di BEI, obligasi, reksadana, tanah, bangunan, penempatan langsung pada saham dan lain sebagainya. Sedangkan pada bank muamalat diinvestasikan pada tanah, bangunan, deposito tabungan, emas, sukuk, obligasi. Seharusnya bank muamalat menginvestasikan ke beberapa investasikan yang dilakukan pada Bank Syariah agar hasil investai yang didapatkan lebih tinggi dari hasil investasi yang ada pada Bank Muamalat saat ini. b. Instrumen Investasi DPLK Muamalat Berdasarkan PMK Nomor 199 tahun 2008 tentang Investasi Dana Pensiun, terdapat 16 instrumen yang dapat dipilih oleh suatu dana pensiun baik DPPK maupun DPLK (sebagaimana DPLK Muamalat). Dari ke 16 instrumen yang dimungkinkan, DPLK
77
Muamalat memilih untuk menggunakan 4 instrumen yang ditawarkan dalam bentuk 3 paket investasi. Tiga paket investasi DPLK Muamalat sebagaimana dimaksud memiliki profil risiko yang berbeda, sesuai dengan instrumen yang mendasarinya. Paket A, dengan underlying assets 100% deposito syariah merupakan paket investasi bagi peserta yang memiliki profil risiko terendah, dengan potensi hasil investasi yang relative lebih rendah pula. Paket ini sesuai bagi peserta yang memiliki jangka waktu kepesertaan paling lama 1 tahun. Paket B, dengan underlying assets maks 100% deposito syariah dan maks 80% sukuk merupakan paket investasi bagi peserta yang memiliki profil risiko conservative to moderate, dengan potensi hasil lebih tinggi dari paket A. Paket ini sesuai bagi peserta yang memiliki jangka waktu kepesertaan lebih dari 1 tahun hingga maksimal 5 tahun. Paket C, dengan underlying assets maks. 100% deposito syariah, maks. 80% reksa dana syariah serta maks. 50% saham syariah merupakan paket paling aggressive, dengan tingkat risiko tinggi serta potensi hasil investasi tertinggi. Paket ini sesuai dengan peserta yang memiliki jangka waktu kepesertaan > 5 tahun.
78
Jadi, saat kita berhadapan dengan pertanyaan yang lazim dilontarkan peserta existing atau calon peserta tentang “paket investasi apa yang cocok bagi saya?” maka, jangka waktu peserta Ybs dapat kita jadikan salah satu acuan untuk memberi arahan pada mereka. Manajemen pengelolaan dana peserta DPLK Muamalat sangat sederhana, diawali dengan setoran iuran peserta untuk kemudian dana tersebut di tampung oleh pihak DPLK Muamalat, pada rekening-rekening penampungan sesuai dengan pilihan paket investasi peserta setelah kumpulan dana ditipa rekening tersebut telah mencapai jumlah yang memungkinkan untuk diinvestasikan. Pihak DPLK Muamalat melakukan placemen pada instrument investasi pilihan peserta. Adapun tempat besar jumlah penempatan serta kesepakatan-kesepakatan yang menyangkut investasi menjadi wewenang penuh DPLK Muamalat yang disesuaikan dengan regulasi yang berlaku. Hasil yang diperoleh sepenuhnya akan di distribusikan kepada peserta setiap akhir bulan. Pihak
DPLK
Muamalat,
dalam
mengadakan
investasi
menggunakan sistem deposito yaitu kerjasama pihak DPLK Muamalat dengan pihak peserta. Dalam hal penginvestasian pihak DPLK Muamalat menginvestasikan dana peserta kepada pihak ketiga dengan menggunakan deposito. Dari peserta tersebut 99%
79
dimasukkan ke bank-bank umum syariah, misalnya : Bank Syariah Mandiri, dan Bank BNI Syariah. Pengelolaan dana pensiun pada Bank Syariah tentunya berbeda dengan pengelolaan dana pensiun Bank Muamalat, akan tetapi ada terdapat persamaan dalam pengelolaan dana pensiun Bank Syariah dan Bank Muamalat. Jika pada Bank Syariah investasi Dana Pensiun yang diinvestasikan ke beberapa berbagai bentuk investasi maka lain halnya pada Bank Muamalat yang menginvestasikan Dana Pensiun hanya ke beberapa investasi saja. Akan tetapi, pengelolaan Dana Pensiun pada Bank Syariah dan Bank Muamalat sama tujuannya yaitu mengakumulasi kekayaan yang nantinya digunakan untuk membayar pensiun dan biaya administrasi. Setiap investasi yang diambil oleh nasabah pasinya memiliki tingkat resiko yang berbeda, contohnya pada paket investasi yang ada di Bank Muamalat, dengan 3 pilihan paket yang masingmasing paket memiliki resiko yang berbeda-beda antara paket satu dengan yang lain. Pada paket A memiliki tingkat resiko terendah dimana dana pensiun nasabah memiliki jangka waktu paling lama 1 tahun, pada paket B memiliki tingkat resiko menengah dan potensi hasil lebih tinggi dari paket A karena dana pensiun di depositokan ke Bank Syariah dan SUKUK, paket C tingkat resiko paling tinggi dan hasil lebih tinggi dari paket A&B karena dana
80
pensiun nasabah di investasikan ke reksadana dengan saham naik turun, dimana jika harga saham naik maka keuntungan atau dana yang diterima nasabah lebih tinggi. Sebaliknya, jika harga saham turun maka dana yang di terima nasabah lebih rendah dari dana yang seharusnya diterima nasabah. Berdasarkan data diatas mengenai prosedur pengajuan dan mekanisme pengelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) tidak jauh berbeda dengan teori-teori yang ada, seperti yang sudah diterangkan pada bagian yang menjelaskan mengenai syarat-syarat dan prosedur pembukaan rekening dana pensiun serta mekanisme pengelolaan pada bank syariah. Yang membedakan antara Bank Syariah dengan Bank lainnya adalah kebijakan dan ketentuan yang diberlakukan oleh Bank, seperti jumlah setoran awal maupun selanjutnya, biaya adminitrasi yang dibebankan oleh bank kepada nasabah, pilihan paket dan jenis ivestasi, resikoresiko yang harus diterima oleh setiap nasabah serta fasilitasfasilitas yang ditawarkan kepada nasabah pensiun. Pada paket investasi dana pensiun muamalat belum dijelaskan mengenai bagi hasil yang didapatkan pada masing-masing paket investasi, jika pada masing-masing paket investasi di berikan keterangan untuk bagi hasil maka calon nasabah mudah untuk mengetahui paket investasi mana yang sesuai dengan calon
81
nasabah. Walaupun masing-masing paket memiliki periode tahunan berbeda maka calon nasabah mengetahui hasil yang akan di dapatkan dikemudian hari jika calon nasabah memilih paket invetasi yang dipilihnya.
82
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan penulis mengenai prosedur pengajuan dan mekanisme pengelolaan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) di Bank Muamlat Cabang Pembantu Magelang, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Prosedur pengajuan Dana Pensiun di Bank Muamalat hampir sama dengan prosedur pembukaan rekening pada bank syariah secara umum. Prosedur yang harus dipenuhi oleh calon nasabah yaitu: mengisi formulir yang disediakan Bank Muamalat dengan lengkap, menandatangani beberapa persetujuan, melengkapi persyaratan yang telah ditentukan oleh bank yaitu identitas diri seperti KTP/SIM dan NPWP, membayar iuran pertama dengan setoran awal minimal Rp. 50.000-,. 2. Prosedur yang harus dilakukan pada setiap calon nasabah yaitu mengisi formulir sesuai dengan data diri calon peserta, menandatangani perjanjian, membayar
administrasi
dan
setoran
awal
dan
kemudian
nasabah
menandatangani buku rekening yang sudah di catat oleh pihak bank dan sudah di otorisasi oleh supervisor. 3. Dana Pensiun Muamalat memiliki 3 jenis investasi yang masing-masing paket memiliki jangka waktu yang berbeda sesuai paket inestasi dan tingkat resiko yang berbeda. Dimana paket A memiliki resiko terendah serta potensi hasil 82
83
4. relative lebih rendah yang sesuai bagi peserta yang memiliki jangka waktu kepesertaan 1 tahun. Paket B memiliki resiko menengah serta potensi hasil lebih tinggi dari paket A dengan peserta yang memiliki jangka waktu kepesertaan lebih dari 1 tahun hingga maksimal 5 tahun. Dan paket C memiliki resiko paling tinggi serta potensi hasil investasi tertinggi dengan peserta yang memiliki jangka waktu lebih dari 5 tahun. 5. Dana pensiun dapat di investasikan ke beberapa perusahaan saham atau investasi bentuk real asset (asetnyata) maupun financial assets (aset keuangan). Contoh investasi real assets dalam bentuk tanah, bangunan maupun emas. Sedangkan financial asset dapat dilakukan baik pada instrumen pasar modal seperti: Tabungan deposito, saham, reksadana serta produk derivative lainnya. B. Saran Setelah penulis menarik kesimpulan tentang analisis prosedur pengajuan dan mekanisme pengelolaan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) di bank muamalat cabang pembantu magelang, maka penulis akan memberikan saran yang mungkin dapat bermanfaat antara lain: b. Pihak bank seharusnya melakukan penambahan karyawan marketing karena tenaga marketing yang kurang memadai untuk bersaing dengan bank syariah lain, mengkaji ulang harga dan bagi hasil yang ditawarkan oleh bank karena persaingan harga yang ketat sehingga nasabah lebih memilih pembukaan rekening yang murah dan bagi hasil yang tinggi. 83
84
c. Sebaiknya pihak bank melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang belum mengetahui atau kurang memahami produk-produk bank yang sangat bermanfaat bagi masyarakat dikemudian hari terutama pada produk pensiun seperti dana pesiun lembaga keuangan muamalat. d. Untuk penulis selanjutnya, sebaiknya melakukan penelitian mengenai perhitungan bagi hasil dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) dan sistem pemasaran sehingga nasabah tertarik dengan produk dana pensiun muamalat, karena dalam penelitian inihanya membahas prosedur pengajuan dan pengelolaan dana pensiun lembaga keuangan di bank muamalat capem magelang.
84
DAFTAR PUSTAKA
Antonio,Syafi’iM. 2001. Bank Syariah: Dari Teori ke praktik. Jakarta: Gema Insani. Antonio, Syafi’i M. 2002. Bank Syariah: AnalisisKekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Jakarta: Ekonisia Asnawi & Masyhuri. 2009. Metodologi Riset Strategi Pemasaran. (UINMalang Press). Dewan Syariah Nasional, Fatwa Dewan Syariah Nasionla. 2000. No: 15/DSNMUI/IX/2000 Tentang Prinsip Distribusi Hasil Usaha dalam Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Majelis Ulama Indonesia. Sugiyono.2013.MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Penerbit Alfabeta. Ismail, Masya. 1994. Teori Prosedur. Kasmir. 2009.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali pers. M. Nur Rianto Al Arif.2012. Lembaga Keuangan Syariah Suatu Kajian Teoritis Praktis. Bandung: CV Pustaka Setia. Moekijat. 1989.Administrasi kantor. Bandung : Alumni. Muhammad. 2001. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah. Yogyakarta: UII Press Syakir Sula, Muhammad. 2004. Asuransi Syariah (Life and General). Jakarta: Gema Insani Press. Nabhan, Faqih. 2008. Pengantar Akuntansi Bank Syariah. Yogyakarta: Lumbung Ilmu. Sigit Triandanu. 2001. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi 2. Jakarta:Salemba Empat Octaviana, Apriyani. 2012 Strategi Pemasaran Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang utama Surakarta.Skripsi
85
Solichatun 2014Analisis Pemasaran Produk Tabungan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga”.Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Skripsi UU Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun UU.RI No.11/1992. Pasar 1 butir 8 Annual Report. 2015. Laporan Tahunan Bank Muamalat. (Bank Muamalat) http//www.Dplkmuamalat.com diunduh pada tanggal 18 juni 2016 http://dplk.muamalatbank.com diunduh pada tanggal 14 juli 2016 Bank Muamalat. 2011.Peraturan Dana Pensiun Bank Muamalat (Jakarta, 8 januari:)
86