ANALISIS STRATEGI BAGI HASIL PRODUK PENGHIMPUNAN DANA TABUNGAN MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG PEMBANTU MAGELANG
TUGAS AKHIR
Oleh: Yeni Ambarwati NIM: 20111022 JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014
ANALISIS STRATEGI BAGI HASIL PRODUK PENGHIMPUNAN DANA TABUNGAN MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG PEMBANTU MAGELANG TUGAS AKHIR Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi DIII Perbankan Syariah
Oleh: Yeni Ambarwati NIM: 20111022
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014
PERSETUJUAN PEMBIMBING Hal
: Pengajuan Naskah Tugas Akhir Kepada : Yth. Ketua STAIN Salatiga Di_ Salatiga Assalamualaikum Wr. Wb Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka tugas saudara : Nama
: Yeni Ambarwati
NIM
: 20111022
Jurusan
: Syariah
Program Studi
: D III Perbankan Syariah
Judul
: “ANALISIS STRATEGI BAGI HASIL PRODUK PENGHIMPUNAN DANA TABUNGAN MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG PEMBANTU MAGELANG”
Siap diajukan dalam sidang Munaqosyah. Demikian untuk menjadikan periksa. Wassalamualaikum Wr. Wb. Salatiga, 26 Agustus 2014 Pembimbing
Fetria Eka Yudiana, M.Si NIP. 197402282009012005
TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI BAGI HASIL PRODUK PENGHIMPUNAN DANA TABUNGAN MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG PEMBANTU MAGELANG DISUSUN OLEH YENI AMBARWATI NIM: 20111022 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Tugas Akhir Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 05 September 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya dalam bidang Ekonomi Syariah. Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Benny Ridwan, M.Hum
Sekretaris Penguji
: Sukron Ma’mun, M.Si
Penguji I
: Mochlasin, M.Ag
Penguji II
: Ahmad Mifdlol Muthohar, Lc., M.Si
Dosen Pembimbing
: Fetria Eka Yudiana, M.Si
Salatiga, 05 September 2014 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP. 19670112 199203 1005
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya : Nama
: Yeni Ambarwati
NIM
: 20111022
Jurusan
: Syariah
Program Studi
: DIII Perbankan Syariah
Menyatakan dengan sesungguhnya dan sejujurnya, bahwa tugas akhir saya yang berjudul : “ANALISIS STRATEGI BAGI HASIL PRODUK PENGHIMPUNAN DANA TABUNGAN MUAMALAT PRIMA DI BANK
MUAMALAT
INDONESIA
CABANG
PEMBANTU
MAGELANG” adalah murni hasil penelitian saya sendiri dan bukan plagiat hasil karya orang lain, kecuali pada bagian-bagian yang disebutkan rujukannya. Salatiga. 26 Agustus 2014 Yang menyatakan
Yeni Ambarwati NIM. 20111022
MOTTO
1. Kesabaran, usaha dan doa kelak akan berbuah keberhasilan. 2. Kekuatan
hati
salah
satu
bentuk
kesuksesan
dimasa
mendatang. 3. Ingat hanya pada Allah apapun dan dimanapun kita berada, karena kepada Allah lah tempat meminta dan memohon segalanya. 4. Berangkatlah dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh keikhlasan dan istiqomah dalam menghadapi semua cobaan. 5. Pengetahuan adalah salah satu kekuatan untuk menjalani hidup ini.
PERSEMBAHAN Tugas akhir ini aku persembahkan untuk : 1. Bapak dan Ibuku yang selalu berdoa untuk keberhasilanku, memberikan kasih sayang yang tulus dan memberikan dorongan semangat untukku. 2. Calon pendamping yang selalu memotifasiku untuk meraih cita-cita dan selalu berdoa untuk keberhasilanku. 3. Segenap keluargaku yang tiada henti-hentinya berdoa dan selalu mendukungku. 4. Teman-temanku seperjuangan DIII Perbankan Syariah angkatan tahun 2011 yang tiada henti-hentinya memberikan semangat dan dukungan untukku. 5. Keluarga besar BMI Capem Magelang yang telah memberikan kesempatan untuk menimba ilmu dan memberikan pengarahan untukku. 6. Teman-temanku di Wisma Safira. 7. Teman-teman seorganisasi KAMMI. 8. Sahabat-sahabatku Alim Ulama’. 9. Ibu dan teman-teman di kost Magelang. 10. Almamaterku di STAIN Salatiga.
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini tanpa suatu halangan apa pun. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW yang dinantikan syafaatnya di hari kiamat nanti. Laporan ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya Perbankan Syariah. Dalam penulisan laporan ini, penulis tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang mendalam kepada : 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Ketua STAIN Salatiga, yang telah berkenan memberikan kesempatan untuk melaksanakan magang. 2. Bapak Benny Ridwan, M.Hum selaku Ketua Jurusan Syariah STAIN Salatiga. 3. Bapak Ahmad Mifdlol M., Lc., M.Si selaku Ketua Program Studi DIII Perbankan
Syariah,
yang
telah
memfasilitasi
penulis
untuk
melaksanakan magang. 4. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah bersedia dengan sepenuh hati membimbing penulis sampai tahap penyelesaian Tugas Akhir ini.
5. Bapak Taufikur Rahman, SE., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah bersedia membimbing dengan sepenuh hati selama magang. 6. Ibu Sri Endah Widayati, Ibu Ayu Dhestya Sari dan seluruh karyawan BMI Capem Magelang yang memberikan dukungan dan bimbingan selama penulis melaksanakan magang. 7. Bapak, Ibu dan saudara-saudara penulis yang selalu memberi dorongan baik secara material maupun spiritual. 8. Calon pendamping yang selalu memberi semangat dan dukungan sampai saat ini. 9. Teman-teman DIII Perbankan Syariah angkatan tahun 2011. 10. Para sahabat dan kerabat penulis atas bantuan dan doanya. Penulis menyadari adanya keterbatasan kemampuan yang dimiliki dan masih banyaknya kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik serta saran yang bersifat membangun. Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bermanfaat bagi pembaca pada umumnya. Salatiga, 26 Agustus 2014 Peneliti
Yeni Ambarwati NIM. 20111022
ABSTRAK Yeni Ambarwati, 2011. Analisis Strategi Bagi Hasil Produk Penghimpunan Dana Tabungan Muamalat Prima di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang. Tugas Akhir. Jurusan Syariah. Program Studi DIII Perbankan Syariah (PS). Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Pembimbing: Fetria Eka Yudiana, M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan jumlah nasabah dan persepsi nasabah terhadap Tabungan Muamalat Prima, strategi penghimpunan dana pada Tabungan Muamalat Prima serta sistem perhitungan bagi hasil yang optimal pada produk Tabungan Muamalat Prima. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui observasi, dokumentasi, wawancara struktur dan studi pustaka, maka dihasilkan temuan penelitian yang menunjukkan bahwa perkembangan produk Tabungan Muamalat Prima mengalami peningkatan, yang dinilai dari pertumbuhan jumlah nasabah dari tahun 2012 sampai 2014 (per Juni). Dalam pemasaran produk Tabungan Muamalat Prima menggunakan strategi bagi hasil optimal untuk meningkatkan pertumbuhan jumlah nasabah, strategi tersebut sampai saat ini sangat mempengaruhi terhadap keputusan nasabah untuk berinvestasi pada BMI Capem Magelang serta bagi hasil yang ditawarkan juga menguntungkan bagi nasabah terutama bagi nasabah yang menginginkan bagi hasil yang tinggi. Perbedaan nisbah bagi hasil Tabungan Muamalat Prima dengan Tabungan Muamalat dan Bank Syariah lainnya yaitu pada optimalnya nisbah bagi hasil yang didapatkan nasabah setiap bulannya. Semakin besar saldo rata-rata tabungan nasabah, maka semakin besar bagi hasil yang didapatkan nasabah setiap bulannya.
Kata Kunci : Strategi, Bagi Hasil, Tabungan Muamalat Prima, BMI Capem Magelang.
DAFTAR ISI HALAMAN COVER ………………………………………………
i
HALAMAN JUDUL ……………………… ………………………
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………
iii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………..
iv
PERNYATAAN KEASLIAN ……………………………..............
v
MOTTO …………………………………………………………….
vi
PERSEMBAHAN ………………………………………………......
vii
KATA PENGANTAR ……………………………………………..
viii
ABSTRAK ………………………………………………………....
x
DAFTAR ISI ……………………………………………………….
xi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….
xiv
DAFTAR TABEL …………………………………………………. .
xv
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….
1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………
1
B. Rumusan Masalah ………………………………………….
4
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………
5
D. Kegunaan Penelitian ………………………………………..
5
E. Penegasan Istilah .…………………………………………..
6
F. Metode Pengumpulan Data ………………………………...
8
G. Sistematika Penulisan ……………………………………....
11
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………
13
A. Penelitian Terdahulu ………………………………………..
13
B. Kerangka Teoritik …………………………………………..
17
1. Pengertian Strategi ………………………………….
17
2. Pengertian Bagi Hasil ……………………………….
25
3. Pengertian Penghimpunan Dana ……………………
27
4. Pengertian Akad Mudharabah ……………………...
29
5. Pengertian Tabungan ………………………………
31
6. Tabungan Muamalat Prima …………………….........
34
BAB III LAPORAN OBYEK ………………………………………
38
A. Gambaran Umum ……………………………………………
38
1. Sejarah Berdirinya BMI Capem Magelang …………
38
2. Visi dan Misi BMI Capem Magelang …………........
40
3. Struktur Organisasi BMI Capem Magelang …..........
41
4. Jenis - jenis Produk …………………………………
46
5. Layanan e-Muamalat ……………………………….
54
B. Data Deskriptif ………………………………………………
56
BAB IV ANALISIS …………………………………………………
57
A. Perkembangan Produk Tabungan Muamalat Prima …………
57
B. Persepsi Nasabah Terhadap Produk Tabungan Muamalat Prima di BMI Capem Magelang ……………………………………
61
C. Strategi Bagi Hasil Optimal Tabungan Muamalat Prima ……
64
1. Profil Nasabah ……………………………………….
64
2. Proses Rekruitmen Nasabah …………………………
66
3. Tujuan Utama Strategi Bagi Hasil Optimal …………
67
4. Target Strategi Bagi Hasil Optimal Kedepannya ……
68
5. Faktor Pendorong Pelaksanaan Strategi Bagi Hasil Optimal 68 D. Sistem Perhitungan Bagi Hasil yang Optimal Produk Tabungan Muamalat Prima ………………………………………………
69
BAB V PENUTUP …………………………………………………...
74
A. Kesimpulan …………………………………………………..
74
B. Saran …………………………………………………………
75
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….
77
LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR GAMBAR Struktur Organisasi BMI Capem Magelang ……………………………
41
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Pertumbuhan Jumlah Nasabah Pendanaan BMI Capem Magelang ………………………………………………………………
56
Tabel 4.1 Pertumbuhan Jumlah Nasabah Tabungan Muamalat Prima BMI Capem Magelang ………………………………………………………
59
Tabel 4.2 Daftar Nama Anggota Tabungan Muamalat Prima di BMI Capem Magelang ………………………………………………………
61
Tabel 4.3 Usia Nasabah ………………………………………………..
64
Tabel 4.4 Pendapata Nasabah per Bulan ………………………………
65
Tabel 4.5 Nisbah Bagi Hasil Tabungan Muamalat Prima …………….
70
Tabel 4.6 Nisbah Bagi Hasil Tabungan Muamalat Lainnya …………..
72
Tabel 4.7 Nisbah Bagi Hasil Bank Syariah Selain Bank Muamalat Indonesia ………………………………………………………………
73
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Salah satu kunci keberhasilan manajemen bank adalah bagaimana bank mendapatkan kepercayaan masyarakat melalui penghimpunan dana masyarakat sehingga perannya sebagai financial intermediary berjalan dengan baik. Untuk menunjang hal tersebut bank harus dapat memberikan nilai lebih kepada nasabah, baik dari segi layanan, kualitas kerja, produk sampai pada tingkat kepercayaan disamping kondisi financial dan organisasi yang sehat, selain itu dalam era teknologi informasi dewasa ini, persaingan teknologi juga menjadi satu tolak ukur yang penting. Kegiatan operasional bank syariah juga terdiri dari tiga aktivitas yaitu kegiatan penghimpun dana atau pendanaan (funding), kegiatan pembiayaan (financing)dan jasa-jasa bank lainnya. Pendanaan merupakan kegiatan bank dalam mendapatkan dana baik yang berasal dari pemilik, internal bank maupun dari masyarakat dalam bentuk mobilisasi dana masyarakat atau dana pihak ke tiga (Nabhan, 2008:37). Pendanaan dalam bank syariah dilakukan layaknya aktivitas mobilisasi dana oleh bank konvensional yaitu tabungan, giro dan deposito. Bank syariah melakukan kegiatan pendanaan dengan prinsip-prinsip bank
syariah.Prinsip yang paling banyak digunakan dalam aktivitas pendanaan bank syariah adalah prinsip mudharabah dan wadiah (Nabhan, 2008:38). Sejak beroperasi pertama kalinya pada tahun 1992, pertumbuhan bisnis Bank Muamalat Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Jika pada awal berdirinya Bank Muamalat Indonesia menitikberatkan pertumbuhan bisnis dengan menggarap pasar emosional, maka dalam beberapa tahun terakhir, Bank Muamalat Indonesia mulai intensif untuk masuk ke segmen pasar rasional dan membuka banyak jaringan di wilayah-wilayah kota besar. Kebijakan untuk membuka jaringan kantor di wilayah kota besar utamanya di Jakarta bukanlah tanpa alasan mengingat lebih dari separuh peredaran uang berada di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Bank Muamalat Indonesia sebagai satu-satunya bank syariah yang tidak memiliki induk konvensional terus berupaya untuk meningkatkan market sharenya di industri perbankan syariah. Dengan proyeksi pertumbuhan yang lebih agresif pada tahun-tahun mendatang, market share Bank Muamalat Indonesia diharapkan akan terus meningkat sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih optimal kepada masyarakat. Bank Muamalat Indonesia berupaya untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih agresif dengan disertai oleh peningkatan kualitas layanan dan terus melakukan inovasi agar dapat menjadi leader di industri perbankan syariah. Dalam jangka panjang, strategi bisnis
diarahkan untuk mencapai tiga tujuan utama yaitu optimalisasi profit dalam rangka memaksimalkan nilai
bagi
shareholders, menjaga
kesinambungan pertumbuhan bisnis, dan berkontribusi aktif terhadap kehidupan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Bank Muamalat Indonesia sebagai lembaga keuangan mempunyai strategi produk dalam penghimpunan dana, salah satunya untuk Tabungan Muamalat Prima yang menggunakan strategi bagi hasil yang optimal dalam menarik minat nasabah. BMI Capem Magelang merupakan salah satu lembaga keuangan syariah yang cukup konsisten dalam hal pendanaan.Sejak dibukanya pada tahun 2005, BMI Capem Magelang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dari segi kualitas nasabah.Tercatat dalam laporan data jumlah nasabah pendanaan sampai saat ini.Dana pihak ketiga yang dihimpun terus meningkat sejalan dengan membaiknya pelayanan yang diberikan BMI Capem Magelang. Pengelolaan dana tersebut dilakukan secara profesional dengan tetap berpedoman pada prinsip syariah. Dengan demikian dapat diketahui bahwa strategi produk yang diterapkan oleh BMI Capem Magelang sekarang ini telah sesuai dengan keinginan masyarakat Magelang dan sekitarnya pada umumnya dan khususnya yang beragama Islam. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah dengan produk-produk yang inovatif maka PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. meluncurkan Tabungan Muamalat Prima yang di desain bagi nasabah yang ingin mendapatkan
bagi hasil yang tinggi bahkan setara dengan deposito. Selain memberikan bagi hasil yang tinggi, Tabungan Muamalat Prima juga memberikan kenikmatan dengan berbagai keunggulan berupa: keuntungan, fleksibel, keamanan, kenyamanan, dan kemudahan sehingga dapat menarik orangorang untuk menyimpan uangnya dengan membuka Tabungan Muamalat Prima dengan berbagai keuntungan yang ada. Berdasarkan dari uraian diatas, maka dalam penulisan tugas akhir ini penulis mengambil judul “Analisis Strategi Bagi Hasil Produk Penghimpunan Dana Tabungan Muamalat Prima di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang”. Penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang bagaimana persepsi dan pertumbuhan nasabah produk Tabungan Muamalat Prima, strategi penghimpunan dana Tabungan Muamalat Prima dan sistem perhitungan bagi hasil yang optimal Tabungan Muamalat Prima di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pertumbuhan dan persepsi nasabah terhadap Tabungan Muamalat Prima di BMI Capem Magelang? 2. Bagaimana strategi penghimpunan dana Tabungan Muamalat Prima di BMI Capem Magelang? 3. Bagaimana sistem perhitungan bagi hasil yang optimal produk Tabungan Muamalat Prima di BMI Capem Magelang?
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisa pertumbuhan dan persepsi nasabah terhadap Tabungan Muamalat Prima di BMI Capem Magelang. 2. Untuk menganalisa strategi penghimpunan dana Tabungan Muamalat Prima di BMI Capem Magelang. 3. Untuk menganalisa sistem perhitungan bagi hasil yang optimal produk Tabungan Muamalat Prima di BMI Capem Magelang. D. Kegunaan Penelitian Selain memiliki tujuan seperti tersebut diatas, tugas akhir ini diharapkan berguna bagi semua pihak, diantaranya adalah : 1. Bagi Penulis a. Sebagai referensi yang dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta sarana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dari bangku perkuliahan. b. Untuk melengkapi tugas akhir dalam Program Diploma III di STAIN Salatiga. 2. Bagi STAIN Salatiga a. Memperkenalkan STAIN Salatiga kepada masyarakat
luar
khususnya Program Studi Perbankan Syariah. b. Sebagai tambahan referensi bacaan serta informasi khususnya bagi mahasiswa STAIN Salatiga Program Studi Perbankan Syariah. 3. Bagi BMI Capem Magelang
Sebagai masukan yang dapat dijadikan informasi yang bermanfaat untuk strategi penghimpunan dana dengan produk Tabungan Muamalat Prima. E. Penegasan Istilah Dengan judul “Analisis Strategi Bagi Hasil Produk Penghimpunan Dana Tabungan Muamalat Prima di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang”, penegasan istilahnya meliputi : Kata Strategi berasal dari kata strategos dalam bahasa Yunani merupakan
gabungan
dari
stratus
atau
tentara
dan
ego
atau
pimpinan.Suatu strategi mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju.Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Menurut Marrus (2002:31) Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Secara terminologi profit sharing dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba.Secara definitif profit sharing diartikan “Distribusi beberapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan” (Muhammad, 2001:22).Bagi hasil (profit sharing)adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana (shahibul maal) dengan pengelola dana (mudharib). Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara bank (mudharib) dengan penyimpan dana
(shahibul maal), maupun antara bank dengan nasabah bank penerima dana (pengusaha) (Muhamad, 2000:52). Pengertian Penghimpunan Dana yaitu kegiatan bank dalam mendapatkan dana baik yang berasal dari pemilik, internal bank maupun dari masyarakat dalam bentuk mobilisasi dana masyarakat atau dana pihak ke tiga. Penghimpunan dana dalam bank syariah dilakukan layaknya aktivitas mobilisasi dana oleh bank konvensional yaitu tabungan, giro dan deposito (Nabhan, 2008:37). Berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional prinsip penghimpunan dana yang digunakan dalam bank syariah ada dua yaitu prinsip wadiah dan prinsip mudharabah. Akad Wadiahmerupakan titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki.Penerima titipan merupakan tangan amanah (yad amanah), dalam arti mereka tidak menanggung atas kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada barang titipan selama bukan akibat kelalaian atau kecerobohan yang bersangkutan dalam menjalankan amanah (Burhanuddin, 2008:262). Akad Mudharabah merupakan akad kerjasama antara pemilik dana (shahibul maal) dengan pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha dengan nisbah bagi hasil (keuntungan atau kerugian) menurut kesepakatan. Kemudian apabila terjadi kerugian, resiko dana akan ditanggung oleh pemilik modal selama bukan karena kelalaian pihak pengelola. Namun apabila kerugian disebabkan oleh kecurangan atau
kelalaian pihak pengelola, maka mereka harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut (Burhanuddin, 2008:265). Pengertian Tabungan menurut Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 adalah Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan yang telah dibuat antara bank dengan si penabung (Kasmir, 2004:58). Sebagai bentuk dari komitmen PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. untuk memenuhi kebutuhan nasabah dengan produk-produk yang inovatif, maka pada tanggal 13 Juli 2012 PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. secara resmi
meluncurkan
Tabungan
Muamalat
Prima.
Tabungan
MuamalatPrima merupakan tabungan prioritas yang didesain bagi nasabah yang ingin mendapatkan bagi hasil yang tinggi bahkan setara dengan deposito. F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif.Denzin dan Lincoln (1987) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar ilmiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan
dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Dari segi pengertian ini, para penulis masih tetap mempersoalkan latar alamiah dengan maksud agar hasilnya dapat digunakan untuk menafsirkan fenomena dan yang dimanfaatkan untuk penelitian kualitatif adalah berbagai macam metode penelitian.Dalam penelitian kualitatif metode yang biasanya dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen. 2. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Menurut
Adler
(1994),
observasi
merupakan
dasar
fundamental dari semua metode riset. Apakah digunakan secara sistematis untuk mendukung metode riset lain, atau sebagai teknik riset utama dalam sebuah riset, observasi memberi makna penting ihwal mengakses dan memahami cara-cara yang digunakan orangorang dalam bertindak dan berinteraksi secara komunikatif. Metode ini penulis gunakan untuk melakukan pengamatan langsung di BMI Capem Magelangserta melakukan pencatatan data atau informasi yang sesuai dengan konteks penelitian. b. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yakni penelusuran dan perolehan data yang diperlukan melalui data yang tersedia.Biasanya berupa data statistik, agenda kegiatan, produk keputusan atau kebijakan,
sejarah, dan hal lainnya yang berkait dengan penelitian.Kelebihan metode ini adalah karena data tersedia, siap pakai, serta hemat biaya dan tenaga (Hikmat, 2011:83).Metode ini penulis gunakan untuk mencari tambahan data yang kongkrit mengenai laporan obyek yang diteliti yaitu tentang: sejarah berdirinya BMI Capem Magelang, visi dan misi, jenis-jenis produk, struktur organisasi dan perkembangan jumlah nasabah pendanaannya. c. Metode Wawancara Wawancara itu sendiri adalah percakapan dengan maksud tertentu.Percakapan
itu
dilakukan
oleh
dua
pihak,
yaitu
pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Meleong, 2011:186). Metode ini penulis gunakan untuk
mengumpulkan
data
melalui
tanya
jawab
dengan
pihakkepala cabang, manajer, dan customer service untuk mendapatkan data mengenai strategi penghimpunan dana serta sistem perhitungan bagi hasilnya. d. Studi Kepustakaan Studi Kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku literaturliteratur, catatan-catatan, dan laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir, 1998:111).Metode ini
penulis gunakan untuk mengumpulkan data-data melalui membaca buku-buku yang ada diperpustakaan. 3. Teknik Analisis Data Menurut Patton (1980:286), teknik analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.Data yang terkumpul dalam penelitian ini terdiri dari catatan lapangan, wawancara terstruktur dan penyebaran kuesioner. G. Sistematika Penulisan Untuk mengetahui gambaran dan mempermudah cara memahami laporan ini, maka penulis menyusun laporan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang beberapa sub bab diantaranya latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang penelitian terdahulu dan kerangka teoritik yang melatar belakangi dan memperkuat obyek yang akan dilakukan. BAB III LAPORAN OBYEK Bab ini berisi tentang penyajian gambaran umum BMI Capem Magelang mengenai sejarah berdirinya, visi dan misi, jenis-jenis produk
dan layanan, struktur organisasi dan perkembangan jumlah nasabah pendanaan. BAB IV ANALISIS Bab ini berisi tentang analisis pertumbuhan dan persepsi nasabah, analisis strategi penghimpunan dana dan analisis sistem perhitungan bagi hasil yang optimal Tabungan Muamalat Prima di BMI Capem Magelang. BAB V PENUTUP Bab
ini
berisi
tentang kesimpulan dan
saran.Kesimpulan
merupakan bahasan untuk memperjelas dan mempertegas dari hasil penelitian yang diuraikan dalam bentuk tugas akhir. Sedangkan saransaran merupakan usulan yang mempertegas demi lancarnya penghimpunan dana Tabungan Muamalat Prima di BMI Capem Magelang. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu Diambil dari penelitian Tugas Akhir Arif Aminudin tahun 2006 dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Produk Simpanan di BMT Tumang Cabang Boyolali” menyimpulkan bahwa strategi pemasaran adalah suatu proses perencanaan dengan menggunakan konsep untuk mencapai tujuan, yaitu menciptakan pertukaran yang dapat memenuhi kebutuhan individu maupun organisasi. Secara garis besar, BMT Tumang menerapkan strategi hampir sesuai dengan teori yang ada, hanya saja BMT Tumang menambahnya dengan variasi tersendiri. Dan BMT Tumang cukup berhasil dengan memadukan teori yang ada dan menambah variasi tersendiri dalam memasarkan produknya, dengan perpaduan strategi tersebut, terbukti tingkat perkembangan simpanan dan asetnya selalu meningkat dari tahun-ketahun. Untuk lebih memperluas lagi area pemasaran produk BMT Tumang, diharapkan mampu menerapkan teori yang ada. Dalam menerapkan strategi tersebut tentunya terdapat faktor-faktor yang mendukung akan keberhasilan BMT Tumang dalam menerapkan strateginya, sehingga mampu tercapai tujuannya yaitu menjadi lembaga yang mandiri.
Diambil dari penelitian Tugas Akhir Durrotut Taukhidah tahun 2007 dengan judul “Strategi Pemasaran Produk Simpanan di BMT Rukyat Salatiga” menyimpulkan bahwa lembaga keuangan adalah salah satu bagian dalam mendukung perkembangan ekonomi. Lembaga keuangan dalam sebuah wilayah yang memadai tentu saja akan bisa mengangkat wilayah tersebut untuk berproduksi lebih baik. Strategi pemasaran yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan produk dan meningkatkan pelayanan terhadap nasabah. Perencanaan program pemasaran, penetapan harga, penentuan pasar sasaran, pengenalan
produk
merupakan
bagian
strategi-strategi
dalam
operasional BMT khususnya dalam kegiatan pemasaran. Dalam menjalankan kegiatan pemasaran BMT menghadapi berbagai kendala diantaranya dalam bidang sarana dan prasarana selain itu juga timbul pada sumber daya manusia. Diambil dari penelitian Tugas Akhir Lukmanul Hakim tahun 2007 dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Produk Simpanan SHAR-E di BMI Ungaran” menyimpulkan bahwa strategi pemasaran dilaksanakan oleh perusahaan demi kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Tidak terkecuali bagi pihak Bank Muamalat Indonesia baik dari tingkat kantor pusat sampai kantor kas dan unit pelayanan syariah. Strategi pemasaran di lakukan dengan berbagai variasi dalam pengimplementasiannya di lapangan, namun konsep dan program yang
diusung tidak jauh berbeda antara satu dengan lainnya. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh BMI Ungaran secara keseluruhan mengikuti program dari pusat, namun ada penambahan atau variasi yang khusus diterapkan pada kantor Cabang Semarang dan kantor kas bawahnya. Hal ini
dilakukan guna mempercepat pengenalan
perusahaan maupun produk yang dipunyai kepada masyarakat luas. Strategi yang digunakan selama ini adalah kerjasama dengan perusahaan atau organisasi masyarakat baik itu tingkat nasional maupun lokal sesuai segmen yang akan dibidik. Juga melalui berbagai iklan baik media cetak maupun elektronika, mengangkat marketing atau lebih dikenal dengan sebutan Dai Muamalat dan Laskar Muamalat, dan sebagainya. Diambil dari penelitian Tugas Akhir Ani Nurjanah tahun 2008 dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Produk SHAR-E pada Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Pembantu Magelang” menyimpulkan
bahwa
strategi
pemasaran
dimaksudkan
untuk
meningkatkan pertukaran dan mempertahankan perusahaan pada kondisi pasar yang stabil. Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran
yang
memberikan paduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk tercapainya tujuan pemasaran. BMI Cabang Pembantu Magelang menetapkan strategi pemasaran untuk menjual produknya yang
tujuannya adalah untuk mencapai tujuan bank yakni menjaring masyarakat untuk hijrah ke BMI serta untuk mewujudkan BMI sebagai cabang penuh. Strategi yang digunakan selama ini khususnya produk tabungan
adalah
strategi
jemput
bola,
membangun
jaringan,
memberikan service excellent dan memberikan fasilitas yang memuaskan untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan nasabah. Melalui promosi atau periklanan dan juga melalui brosur. Diambil dari penelitian Tugas Akhir Eni Ekawati tahun 2012 dengan judul “Strategi Pemasaran Produk Simpanan di BMT Sumber Mulia Tuntang Kab. Semarang” menyimpulkan bahwa secara garis besar BMT Sumber Mulia Tuntang menerapkan strategi yang ada dalam teori pemasaran yaitu dengan melakukan terlebih dahulu segmentasi pasar sasaran yang akan dituju, kemudian dilanjutkan dengan memilih pasar sasaran yang akan dilayani. Tahap selanjutnya untuk mencapai pasar sasaran yang dituju maka BMT Sumber Mulia Tuntang menggunakan variabel-variabel dalam bauran pemasaran diantaranya menggunakan strategi produk, strategi orang, strategi bukti fisik, dan yang terakhir strategi proses. BMT Sumber Mulia Tuntang hanya perlu lebih mengembangkan strategi pemasaran yang telah dijalankan agar pemasaran dapat memberikan hasil yang maksimal terhadap lembaga tersebut.
Perbedaan Tugas Akhir ini dengan judul-judul sebelumnya adalah pada bagi hasil Tabungan Muamalat Prima yang didapatkan oleh nasabah setiap bulannya berbeda dengan bagi hasil tabungan yang didapatkan dari bank syariah lainnya, dengan menitikberatkan strategi bagi hasil yang optimal. Dengan adanya strategi bagi hasil yang optimal, khususnya BMI Capem Magelang dapat menarik minat nasabah untuk menginvestasikan uangnya dan membuka Tabungan Muamalat Prima dengan berbagai keuntungan yang ada. B. Kerangka Teoritik 1. Pengertian Strategi Berdasarkan Teori yang dikemukakan oleh Fred R. David dijelaskan bahwa Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau joint venture. Tujuan utama adanya strategi adalah proses untuk mencapai pemahaman dan komitmen dari semua manajer dan karyawan. Manakala para manajer dan karyawan memahami apa yang sedang dilakukan oleh organisasi dan mengapa, mereka akan merasa sebagai
bagian
dari
perusahaan
dan
lalu
menunjukkan
kesungguhan untuk membantu. Hal ini semakin terlihat ketika karyawan juga memahami hubungan antara kompensasi yang
mereka terima dan kinerja organisasional. Para manajer dan karyawan menjadi sangat kreatif dan inovatif bila mereka memahami dan mendukung misi, tujuan, dan strategi perusahaan (David, 2009:23). a. Strategi Pemasaran Bank Syariah Strategi pemasaran merupakan tindak lanjut dari pengenalan pasar, yang menyangkut strategi yang akan diterapkan dalam memasarkan produk agar diterima oleh pasar (Muhamad, 2002:194). Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2000:7). Menurut Solati Siregar dikatakan, bahwa : pemasaran lembaga
keuangan/jasa
keuangan
adalah
usaha
untuk
menciptakan dan melayani permintaan pasar/nasabah sehingga memperoleh
keinginan
bagi
lembaga
keuangan
dan
masyarakat. Strategi yang digunakan dalam pemasaran Bank Syariah adalah:
1) Penetrasi Pasar Strategi ini digunakan bila masih banyak calon konsumen/nasabah yang belum terjangkau di daerah pemasaran kita. Hal ini disebabkan karena : a) Produk belum dikenal b) Pesaing lebih intensif menggarap konsumen/pembeli sehingga tertarik pada produk mereka. c) Konsumen tidak mengetahui kelebihan/keunggulan produk kita. 2) Pengembangan Pasar Strategi yang dilakukan bila konsumen/nasabah yang telah ada dianggap jenuh, atau sasaran konsumen lama sudah tidak dapat ditambah lagi sehingga perlu dicarikan konsumen/nasabah baru yang secara geografis/demografis berbeda dengan pasar yang lama. Upaya yang dilakukan guna melakukan pengembangan pasar : a) Menambah lokasi atau kantor cabang di daerah lain b) Strategi jemput bola pada konsumen atau calon nasabah yang selama ini dianggap bukan merupakan pangsa pasar kita. 3) Pengembangan Produk
Strategi
yang
menyangkut
perubahan
dan
penambahan produk yang ditawarkan kepada nasabah. Hal ini dimaksudkan untuk memperpanjang usia produk yang ditawarkan. Upaya yang dapat dilakukan guna melakukan pengembangan produk : a) Melakukan riset mengenai produk atau kebutuhan dari konsumen yang dapat dikembangkan dan menjadi produk yang dibutuhkan oleh konsumen atau nasabah di masa yang akan datang. b) Melakukan modifikasi produk baik dari sisi pelayanan yang
lebih
cepat
dan
administrasi
yang
tidak
menghambat kelancaran pelayanan. 4) Diversifikasi Produk Strategi ini merupakan pengembangan produk baru tetapi masih berhubungan dengan produk lama dan ditawarkan kepada pasar yang baru juga. Upaya yang dapat dilakukan guna melakukan diversifikasi produk: a) Melakukan riset mengenai kebutuhan pasar/konsumen baru. b) Membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
b. Segmentation Segmentasi
adalah
seni
mengidentifikasi
serta
memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. Dan, pada saat yang sama, ia adalah ilmu untuk melihat pasar berdasarkan variabel-variabel yang berkembang di tengah masyarakat. Dalam melihat pasar, perusahaan harus kreatif dan inovatif menyikapi perkembangan yang sedang terjadi, karena segmentasi
merupakan
langkah
awal
yang
menentukan
keseluruhan aktivitas perusahaan. Segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan cara-cara yang kreatif dalam membagi-bagi pasar ke dalam beberapa segmen, perusahaan dapat menentukan di mana mereka harus memberikan pelayanan terbaik dan dimana mereka mempunyai keunggulan kompetitif paling besar (Hermawan dan Sula, 2006:168). Pendekatan Universal terhadap segmen emotional market sangatlah diperlukan. Sebab, ketika pendekatan yang dilakukan hanya terbatas untuk spiritual market di mana usaha yang dilakukan khusus untuk segmen loyalist saja, maka prinsip-prinsip ekonomi syariah tidak bisa berkembang dengan baik. Apalagi jika hanya mengedepankan untuk kalangan Muslim. Kendala yang akan terjadi adalah adanya gap antara
pasar rasional, emosional, dan spiritual. Gap ini terjadi karena konsumen pasar rational cenderung bersikap resisten terhadap konsumen spiritual dan menganggap produk-produk syariah hanya khusus untuk golongan Muslim yang loyalist. Padahal yang dimaksud di sini tidak terbatas untuk golongan Muslim saja, tetapi juga untuk semua manusia yang memegang teguh nilai-nilai spiritualnya. Sebagai contoh, banyak sekali sekarang ini nasabah-nasabah lembaga keuangan syariah yang justru berasal dari kalangan non-Muslim. Menurut Syafi’I Antonio, syariah mempunyai keunikan tersendiri. Syariah tidak saja komprehensif, tetapi juga universal. Yang dimaksud dengan komprehensif adalah bahwa syariah Islam merangkum seluruh aspek kehidupan, baik ritual (ibadah) maupun sosial (muamalah). Ibadah diperlukan untuk menjaga ketaatan dan keharmonisan hubungan manusia dengan penciptanya. Adapun aspek sosial diturunkan menjadi rules of the game atau aturan main dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan universal bermakna bahwa syariah dapat diterapkan dalam setiap waktu
dan tempat oleh setiap manusia.
Keuniversalan ini jelas terutama pada bidang sosial yang tidak membeda-bedakan antara kalangan Muslim dan non-Muslim. c. Targeting
Setelah membagi-bagi dan memetakan pasar dalam beberapa segmen, selanjutnya yang dilakukan adalah penentuan target. Targeting adalah strategi mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif, karena sumber daya yang dimiliki terbatas (Hermawan dan Sula: 2006:169). Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang mau ditarget. Yang pertama adalah memastikan bahwa segmen pasar yang dipilih itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan (market size). Kriteria kedua, strategi targeting itu harus didasarkan pada
keunggulan
daya
saing
perusahaan
(competitive
advantages). Keunggulan daya saing merupakan cara untuk mengukur apakah perusahaan itu memiliki kekuatan dan keahlian yang memadai untuk mendominasi segmen pasar yang dipilih. Kriteria ketiga, adalah melihat situasi persaingan (competitive situation) yang terjadi. Semakin tinggi tingkat persaingan, perusahaan perlu mengoptimalkan segala usaha yang ada secara efektif dan efisien sehingga targeting yang dilakukan akan sesuai dengan keadaan yang ada di pasar. d. Positioning
Selanjutnya, strategi yang harus dirumuskan adalah bagaimana membuat positioning yang tepat bagi perusahaan dan produk-produk syariah. Positioning adalah strategi untuk merebut posisi di benak konsumen, sehingga strategi ini menyangkut bagaimana membangun kepercayaan, keyakinan, dan kompetisi bagi pelanggan (Hermawan dan Sula, 2006:172). Saat ini, konsumen memegang peranan kunci untuk pembelian dan pemakaian produk-produk yang dihasilkan dalam suatu perusahaan. Tersedia berbagai pilihan yang masingmasing mempunyai sisi positif dan negatifnya membuat konsumen
selalu
membanding-bandingkan
produk
yang
ditawarkan perusahaan dengan produk yang lainnya. Bagi perusahaan syariah, membangun positioning yang kuat dan positif sangatlah penting. Citra syariah yang dengan sendirinya akan terbentuk harus bisa dipertahankan dengan menawarkan value-value yang sesuai dengan prinsip syariah. Pemenuhan terhadap prinsip-prinsip syariah merupakan hal generik yang wajib dan harus dijalankan berdasarkan kompetisi yang dimiliki perusahaan. Sehingga, dalam menentukan positioning-nya, perusahaan bisa menampilkan keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimiliki oleh perusahaan tersebut berdasarkan prinsip syariah.
2. Pengertian Bagi Hasil Bagi hasil menurut terminologi asing (Inggris) dikenal dengan profit sharing. Profit Sharing dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Secara definitif profit sharing diartikan: “distribusi beberapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan”. Hal itu dapat berbentuk suatu bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang diperoleh pada tahuntahun sebelumnya, atau dapat berbentuk pembayaran mingguan atau bulanan. Pada mekanisme lembaga keuangan syariah atau bagi hasil, pendapatan bagi hasil ini berlaku untuk produk-produk penyertaan, baik penyertaan menyeluruh atau maupun sebagian-sebagian, atau bentuk bisnis korporasi (kerjasama). Pihak-pihak yang terlibat dalam kepentingan bisnis harus melakukan transparansi dan kemitraan secara baik dan ideal (Muhammad, 2004:18). Keuntungan yang dibagihasilkan harus dibagi secara proporsional antara shohibul maal dengan mudharib. Dengan demikian, semua pengeluaran rutin yang berkaitan dengan bisnis mudharabah, bukan untuk kepentingan pribadi mudharib, dapat dimasukkan ke dalam biaya operasional. Keuntungan bersih harus dibagi antara shahibul maal dan mudharib sesuai dengan proporsi yang disepakati sebelumnya dan secara eksplisit disebutkan dalam
perjanjian awal. Tidak ada pembagian laba sampai semua kerugian telah ditutup dan ekuiti shahibul maal telah dibayar kembali. Jika ada pembagian keuntungan sebelum habis masa perjanjian akan dianggap sebagai pembagian keuntungan di muka (Muhammad, 2002:102). Inti mekanisme investasi bagi hasil pada dasarnya adalah terletak pada kerjasama yang baik antara shahibul maal dengan mudharib. Kerjasama atau partnership merupakan karakter dalam masyarakat ekonomi Islam. Kerjasama ekonomi harus dilakukan dalam semua lini kegiatan ekonomi, yaitu: produksi, distribusi barang maupun jasa. Salah satu bentuk kerjasama dalam bisnis atau ekonomi Islam adalah qirad atau mudharabah. Qirad atau mudharabah adalah kerjasama antara pemilik modal atau uang dengan pengusaha pemilik keahlian atau keterampilan atau tenaga dalam
pelaksanaan
unit-unit
ekonomi
atau
proyek
usaha
(Muhammad, 2002:102). Melalui qirad atau mudharabah kedua belah pihak yang bermitra tidak akan mendapatkan bunga, tetapi mendapatkan bagi hasil atau profit dan loss sharing dari proyek ekonomi yang disepakati bersama. 3. Pengertian Penghimpunan Dana Penghimpunan dana adalah suatu kegiatan usaha yang dilakukan bank untuk mencari dana kepada pihak deposan yang
nantinya akan disalurkan kepada pihak kreditur dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai intermediasi antara pihak deposan dengan pihak kreditur (http://izzanizza.wordpress.com diunduh tanggal 18 Juli 2014, 14.00). Dalam UU No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah menjelaskan bahwa “kegiatan Bank Syariah meliputi menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa giro, tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad wadiah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Sedangkan menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa deposito, tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah”. Dalam Bank Syariah, klasifikasi penghimpunan dana yang utama tidak didasarkan atas nama produk melainkan atas prinsip yang digunakan. Berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional prinsip penghimpun dana yang digunakan dalam bank syariah ada dua yaitu prinsip wadiah dan prinsip mudharabah. Prinsip wadiah dalam perbankan syariah dapat diterapkan pada kegiatan penghimpunan dana berupa giro dan tabungan. Di Indonesia, hampir semua bank syariah menerapkan prinsip wadiah pada tabungan giro. Giro wadiah adalah titipan pihak ketiga pada
bank syariah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Penghimpunan dana dengan prinsip mudharabah, dapat dibagi atas dua skema yaitu skema mutlaqah dan skema muqayyadah.
Dalam
penghimpunan
dana
dengan
prinsip
mudharabah mutlaqah, kedudukan Bank Syariah adalah sebagai mudharib (pihak yang mengelola dana) sedangkan penabung atau deposan adalah pemilik dana (shahibul maal). Hasil usaha yang diperoleh bank selanjutnya dibagi anatara bank dengan nasabah pemilik dana sesuai dengan porsi nisbah yang disepakati dimuka. Dalam penghimpunan dana dengan mudharabah muqayyadah, kedudukan bank hanya sebagai agen saja, karena pemilik dana adalah nasabah pemilik dana mudharabah muqayyadah, sedang pengelola
dana
adalah
nasabah
pembiayaan
muqayyadah.
Pembagian hasil usaha dilakukan antara nasabah pemilik dana mudharabah
muqayyadah
dengan
nasabah
pembiayaan
mudharabah muqayyadah. Bank sebagai agen dalam hal ini menerima fee saja. Pola investasi terikat dapat dilakukan dengan cara chaneling dan executing. Pola chaneling adalah apabila semua risiko ditanggung oleh pemilik dana dan bank sebagai agen tidak menanggung risiko apapun. Pola executing adalah apabila bank
sebagai agen juga menanggung resiko. Prinsip mudharabah muthlaqah dapat diterapkan dalam kegiatan usaha bank syariah untuk produk tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Tujuan dari kegiatan penghimpunan dana adalah untuk memperbesar modal, memperbesar asset dan memperbesar kegiatan pembiayaan sehingga nantinya dapat mendukung fungsi bank sebagai lembaga intermediasi. 4. Pengertian Akad Mudharabah Prinsip bagi hasil (profit sharing) merupakan karakteristik umum dan landasan dasar bagi operasional bank syariah secara keseluruhan. Secara syariah prinsip berdasarkan pada kaidah al mudharabah. Berdasarkan prinsip ini bank syariah akan berfungsi sebagai mitra baik dengan penabung demikian juga dengan pengusaha yang meminjam dana. Dengan penabung, bank akan bertindak sebagai mudharib (pengelola) sementara penabung sebagai penyandang dana (shahibul maal). Antara keduanya diadakan
akad
mudharabah
yang
menyatakan
pembagian
keuntungan masing-masing pihak. Satu bentuk investasi modal sendiri yang penting dan sah secara Islam adalah kontrak bagi hasil mudharabah. Modal diberikan oleh salah satu pihak dan pengawasan manajerial serta pengembangan kewirausahaan dilaksanakan oleh pihak yang lain
(disebut mudharib). Setiap keuntungan dibagi menurut rumusan yang diterapkan sebelumnya. Apabila rugi, pemberi modal pasif kehilangan seluruh atau sebagian uangnya, dan pengusaha kehilangan waktu dan tenaga (modal tenaga kerja) yang diberikannya (Vogel dan Hayes, 2007:233). Di sisi lain, dengan pengusaha/peminjam dana, bank Islam akan bertindak sebagai shahibul maal (penyandang dana baik yang berasal dari tabungan/deposito/giro maupun dana bank sendiri berupa
modal
pemegang
saham).
Sementara
itu,
pengusaha/peminjam akan berfungsi sebagai pengelola (mudharib) karena melakukan usaha dengan cara memutar dan mengelola dana bank. Al mudharabah terbagi atas dua jenis, yakni yang bersifat tidak terbatas (mutlaqah, unrestricted) dan yang bersifat terbatas (muqayyadah, restricted). Pada jenis al mudharabah mutlaqah, pemilik dana memberikan otoritas dan hak sepenuhnya kepada mudharib untuk menginvestasikan atau memutar uangnya. Pada jenis mudharabah muqayyadah, pemilik dana memberi batasan kepada mudharib. Diantara batasan itu, misalnya adalah jenis investasi, tempat investasi, serta pihak-pihak yang dibolehkan terlibat dalam investasi. Pada jenis ini, shahibul maal dapat pula
mudharabah
mensyaratkan
kepada
mudharib
untuk
tidak
mencampurkan hartanya dengan dana al mudharabah. 5. Pengertian Tabungan Dalam UU No. 21 Tahun 2008 Pasal 1 angka 21 tentang Perbankan Syariah menjelaskan bahwa “Tabungan adalah Simpanan berdasarkan akad wadiah atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.” Sedangkan Dewan Syariah Nasional mengatur tabungan syariah dalam Fatwa Nomor 02/DSN-MUI/IV/2000, yaitu: “Produk tabungan yang dibenarkan atau diperbolehkan secara syariah adalah tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadiah, sehingga mengenal tabungan mudharabah dan tabungan wadiah”. a. Tabungan Wadiah Wadiah
merupakan
tabungan
yang
dijalankan
berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Bank syariah menggunakan akad wadiah yad
dhamanah.
Nasabah
bertindak
sebagai
penitip
yang
memberikan hak kepada bank syariah untuk menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang titipannya, sedangkan bank syariah bertindak sebagai pihak yang dititipi dana atau barang yang disertai hak untuk menggunakan atau memanfaatkan dana barang tersebut. Bank bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan tersebut serta mengembalikannya kapan saja apabila pemilik menghendakinya. Bank juga berhak sepenuhnya atas keuntungan dari hasil penggunaan atau pemanfaatan dana atau barang
tersebut
(http//:aprizal27.wordpress.com
diunduh
tanggal 18 Juli 2014, 14.00). Wadiah yad dhamanah ini mempunyai implikasi hukum yang sama dengan qardh, maka nasabah menitipkan dan bank tidak
boleh
saling
menjajikan
untuk
membagihasilkan
keuntungan harta tersebut. Bank diperkenankan memberikan bonus kepada pemilik harta titipan selama tidak disyaratkan di muka. Kebijakan bank syariah semata yang bersifat sukarela. Keuntungan Umun Tabungan Wadiah 1) Tabungan wadiah merupakan tabungan yang bersifat titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat (on call) sesuai dengan keinginan pemilik harta.
2) Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana atau pemanfaatan barang menjadi hak milik atau tanggungan bank. Sedangkan nasabah penitip tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian. Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada pemilik harta sebagi insentif selama
tidak
diperjanjikan
dalam
akad
pembukaan
rekening. b. Tabungan Mudharabah Tabungan dijalankan
mudharabah
berdasarkan
akad
adalah
tabungan
mudharabah.
yang
Mudharabah
mempunyai dua bentuk yakni mudharabah mutlaqoh dan mudharabah muqayyadah. Bank syariah bertindak sebagai mudharib dan nasabah sebagai shahibul maal. Bank syariah dalam kapasitasnya sebagai mudharib, mempunyai kuasa untuk melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak lain. Bank syariah juga memiliki sifat sebagai seorang wali amanah, yang berarti bank harus berhati-hati atau bijaksana serta beritikad baik dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang timbul akibat kesalahan atau kelalaiannya. Dalam mengelola dana tersebut, bank tidak bertanggung jawab terhadap kerugian yang bukan
disebabkan kelalaiannya. Namun apabila yang terjadi adalah miss management, bank bertanggung jawab penuh terhadap kerugian tersebut. 6. Tabungan Muamalat Prima Tabungan Muamalat Prima adalah Tabungan syariah dalam mata uang rupiah yang ditunjukan bagi nasabah dengan kebutuhan transaksi yang beragam serta jaringan transaksi secara internasional dan bagi hasil yang setara deposito. a. Peruntukan dan segment 1) Tabungan Muamalat Prima diperuntukan bagi perorangan berusia 18 tahun ke atas dan Institusi yang memiliki legalitas badan. 2) Segmentasi Tabungan Muamalat Prima ialah nasabah menengah dan menengah keatas yang memiliki kebutuhan transaksi
yang lebih
beragam,
termasuk
kebutuhan
bertransaksi secara internasional. 3) Tabungan Muamalat Prima sangat cocok bagi nasabah dengan saldo rata-rata di atas Rp 5 juta/bulan. b. Fitur 1) Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah mutlaqah (bagi hasil) 2) Setoran awal minimum:- Perorangan = Rp 5.000.000,-
- Institusi
= Rp 25.000.000,
3) Setoran minimum berikutnya: Rp 100.000,4) Biaya administrasi: Rp 15.000,-/bulan, jika rekening nasabah termasuk dalam kategori rekening aktif maka nett biaya administrasi menjadi Rp 10.000,5) Biaya Penutupan: Rp 50.000,c. Keunggulan 1) Gratis tarik di seluruh ATM Muamalat, ATM BCA/Prima, ATM Bersama. 2) Dapat bertransaksi di seluruh jaringan ATM Plus/VISA dan EDC berjaringan VISA. 3) Dapat digunakan bertransaksi di jaringan kantor Cabang Bank Muamalat Indonesia di Malaysia. 4) Mendapatkan bagi hasil yang menguntungkan, setara deposito. 5) Fasilitas Debet di seluruh EDC merchant VISA. 6) Fasilitas transaksi PhoneBanking 24 Jam hingga Rp 50 juta/hari. 7) Transfer gratis antar rekening Bank Muamalat di semua layanan (kecuali di ATM Non-Muamalat). 8) Limit tarik tunai di ATM Non-Muamalat hingga Rp 25 juta/hari.
d. Manfaat 1) Mendapatkan kartu Share-E Gold. 2) Keamanan transaksi yang lebih baik dengan adanya chip. 3) Dapat digunakan untuk berbelanja di seluruh merchant VISA. 4) Fasilitas Mobile Banking dan Internet Banking. 5) Mendapatkan bagi hasil bulanan yang tinggi. 6) Online di seluruh outlet Bank Muamalat Indonesia. 7) Pilihan pembayaran zakat, infaq dan shodaqoh otomatis. 8) Pembayaran tagihan/pasca-bayar. 9) Pembelian pulsa pra-bayar elektronik. 10) Aman dan terjamin. e. Persyaratan Nasabah 1) Nasabah Perorangan : a) Mengisi aplikasi pembukaan rekening (APR) b) Fotokopi identitas yang masih berlaku. WNI: Fotokopi KTP/SIM/Pasport WNA: Fotokopi KITAS/KIMS 2) Nasabah Non Perorangan : a) Mengisi aplikasi pembukaan rekening (APR) b) Fotokopi identitas (NPWP)
c) Fotokopi Akta Pendirian dan Perubahan (jika ada), Surat Pengesahan Materai Hukum dan HAM, dan SK Domisili yang masih berlaku. d) Fotokopi dokumen izin usaha yaitu TDP dan SIUP bagi badan hukum selain Yayasan. e) Bukti Identitas yang memberi dan menerima kuasa dalam pembukaan rekening yaitu KTP yang sah dan masih berlaku, apabila pengelolaan rekening nonperorangan dilaksanakan dengan kuasa. f) Untuk Yayasan, memberikan daftar susunan Pembina, Pengurus
dan Pengawas
terakhir sesuai
dengan
Anggaran Dasar perubahan yang terakhir berikut fotokopi bukti identitas yaitu KTP yang sah dan masih berlaku, yang penyerahannya dengan memperlihatkan aslinya. g) Pembukaan rekening Tabungan Muamalat Prima nonperorangan oleh nasabah baru yang belum memiliki rekening aktif (belum memiliki nomor nasabah) wajib dilakukan analisa yuridis oleh bagian legal cabang.
BAB III LAPORAN OBYEK
A. Gambaran Umum 1. Sejarah Berdirinya Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang Berkembangnya bank Islam di berbagai Negara Islam berpengaruh pula di Indonesia. Pada awal dekade 1980-an diskusi mengenai perbankan Islam mulai banyak dilakukan. Pada tanggal 1 November 1991 terlaksana penandatanganan Akte Pendirian PT. Bank Muamalat Indonesia di Sahid Jaya Hotel dihadapan Notaris Yudo Paripurno, SH. Selanjutnya, pada acara silaturahmi pendirian Bank Syariah di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal. Dengan modal tersebut, Bank Muamalat Indonesia mulai beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992 bertepatan dengan tanggal 27 Syawal 1412 H. Pada tanggal 27 Oktober 1994, Bank Muamalat berhasil menyandang
predikat
sebagai
Bank
Devisa
yang
semakin
memperkokoh posisi perseroan sebagai Bank Syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan. Hingga saat ini Bank Muamalat Indonesia telah
memiliki 458 jaringan kantor layanan yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Salah satu cabang Bank Muamalat Indonesia yaitu Semarang untuk pertama kalinya membuka cabang pembantu (capem) di Magelang. Seiring dengan perluasan jaringan kantor pelayanan Bank Muamalat Indonesia yang memudahkan nasabah dalam memanfaatkan layanan perbankan syariah tepat pada tanggal 21 Maret 2005, Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang resmi dibuka dan diresmikan oleh Bapak Walikota Magelang yaitu Bapak Effendi Hasan, yang bertempat di Jl. Daha No. 5 (Tengkon) Magelang. Dalam peresmian tersebut dihadiri oleh tokoh ulama, pengusaha dan juga para aktivis dari kota Magelang dan sekitarnya. Awal pendirian kantor dengan 11 karyawan saja yaitu 1 Teller, 1 Customer Service, 2 Security, 2 Marketing, 1 Kepala Capem, 1 Driver, 1 Office Boy dan 2 Back Office. Namun setelah kurang lebih empat (4) tahun beroperasi, karena habis masa kontrak dan lokasi yang kurang strategis, akhirnya BMI Capem Magelang memutuskan untuk pindah lokasi ke Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 2A Magelang pada bulan Agustus 2009. BMI Capem Magelang adalah Bank Syariah pertama yang ada diwilayah Magelang, yang sebelumnya orang-orang mengiranya adalah BMT bukan Bank. Namun seiring berjalannya waktu, dengan
pergantian lokasi yang terletak di tengah kota perkembangan BMI Capem Magelang semakin baik, dengan tempat yang lebih strategis dapat mempengaruhi banyaknya jumlah nasabah. Selain mudah dijangkau, BMI Capem Magelang juga berada di sekitar pertokoan dan sampai saat ini dikelola oleh tiga belas (13) orang karyawan, yaitu : 1 Kepala Cabang, 4 Marketing, 1 Teller, 1 Customer Service, 2 Back Office, 2 Driver, 1 Security dan 1 Office Boy (Ayu Deshtya Sari, wawancara: 16 Juli 2014 jam 14.30 wib). 2. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang Suatu lembaga atau perusahaan pastilah mempunyai visi dan misi yang diterapkan dalam pelaksanaan operasional sehari-hari untuk mencapai sasaran, termasuk BMI Capem Magelang. BMI Capem Magelang mempunyai visi dan misi yang sama dengan Bank Muamalat Indonesia Pusat (Jakarta), yaitu : a. Visi
: Menjadi Bank Syariah utama di Indonesia, dominan di
pasar spiritual dan dikagumi di pasar rasional. b. Misi
: Menjadi role model Lembaga Keuangan Syariah dunia
dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen
dan
orientasi
investasi
memaksimumkan nilai bagi stakeholder.
yang
inovatif
untuk
3. Struktur Organisasi BMI Capem Magelang Gambar Struktur Organisai BMI Capem Magelang Kepala Cabang Pembantu Sri Endah Widayati Marketing
Back Office
1. Ayu Dhestya Sari (RM)
1. Muhtadin
2. Fihastatri Kusumastuti (AM)
2. Muhammad Bachtiar Rifai
3. Marselia Tusinta (AM) 4. Ahmad Khoirul Basori (AM)
Teller
Customer Service
Bayu Silviarini
Lukman Rakhim Haris
Driver 1. Rismiyanto 2. M. Tolhah Mansyur
Security
Office Boy
Muchamad Faqih
Slamet Hartoyo
Pimpinan Kantor Cabang Pembantu : Sri Endah Widayati Marketing
: 1. Ayu Dhestya Sari 2. Fihastatri Kusumastuti 3. Marselia Tusinta 4. Ahmad Khoirul Basori
Back Office
: 1. Muhtadin 2. Muhammad Bachtiar R
Teller
: Bayu Silviarini
Customer Service
: Lukman Rakhim Haris
Driver
: 1. Rismiyanto 2. M. Tolhah Mansyur
Security
: Muchamad Faqih
Office Boy
: Slamet Hartoyo
Diskripsi Tugas Jabatan tertinggi pada BMI Capem Magelang adalah Sub Branch Manager (SBM) atau pimpinan cabang pembantu yang bertanggung jawab pada pimpinan cabang Semarang. Pimpinan cabang pembantu merupakan penanggung jawab semua kegiatan keuangan dan perbankan pada kantornya dan juga menandatangani berkas nasabah yang mengajukan pembiayaan yang telah disetujui sebelumnya serta memimpin dan menjalankan pengurusan
pengelolaan atas kegiatan perencanaan, pengembangan dan pengawasan. Tugas-tugas pengelola BMI Capem Magelang, yaitu: 1. Marketing Marketing
merupakan
ujung
tombak
di
dalam
menawarkan produk-produk yang ada kepada konsumen dengan tidak mengesampingkan aturan main dan strategi yang ada. Bagian marketing juga harus menyusun strategi-planning dan berperan sebagai solitasi nasabah baik dalam rangka menghimpun
sumber
dana
maupun
alokasi
pemberian
pembiayaan secara efektif dan terarah. Selain itu, marketing juga bertugas melakukan monitoring, evaluasi, review terhadap kualitas portofolio pembiayaan yang telah diberikan dalam rangka pengamanan atas pembiayaan yang telah diberikan. 2. RM (Relationship Manager) a. Memberikan penjelasan yang diperlukan oleh calon nasabah. b. Melaksanakan tugas-tugas rekening kredit. c. Melaksanakan tugas-tugas untuk pemprosesan pembiayaan. d. Melakukan rapat/ meeting dengan komite saat ada pengajuan pembiayaan.
3. AM (Accounting Manager) a. Mencari nasabah funding maupun leanding. b. Membina hubungan saling menguntungkan antara bank dengan nasabah seperti : 1) Mengidentifikasi kebutuhan nasabah 2) Melakukan komunikasi yang intensif dan membantu memberikan solusi bagi nasabah yang berhubungan dengan produk dan jasa. c. Bertindak sebagai komite pembiayaan dalam upaya pengambilan keputusan pembiayaan. d. Melakukan monitoring, evaluasi, review terhadap kualitas portofolio pembiayaan yang telah diberikan dalam rangka pengamanan atas setiap pembiayaan yang telah diberikan. e. Melayani, menerima tamu calon nasabah atau nasabah secara aktif yang memerlukan pelayanan jasa perbankan. f. Menyusun strategi planning dan marketing/sosialisasi nasabah baik dalam rangka menghimpun sumber dana maupun alokasi pemberian secara efektif dan terarah. g. Berkewajiban
untuk
meningkatkan
mutu
pelayanan
terhadap nasabah maupun calon nasabah. h. Berkewajiban
untuk
meningkatkan
pengetahuan
dan
keterampilan untuk membantu kelancaran tugas sehari-hari.
4. BO (Back Office) a. Instruksi pencairan deposito. b. Memeriksa setoran kliring. c. Membuat kredit nota atau instruksi yang diterima. d. Menginput transaksi harian. e. Pencadangan biaya-biaya. f. Mendebet rekening nasabah. 5. Teller Staf Bank Muamalat yang bertanggung jawab untuk melayani transaksi nasabah berupa penyetoran baik tunai maupun non tunai, melayani transaksi penarikan tunai, transfer tunai, pendebetan rekening, dan hal-hal lain sesuai dengan job descriptionnya. 6. CS (Customer Service) Staf Bank Muamalat yang bertanggung jawab untuk memproses pembukuan, pemeliharaan dan penutupan rekening nasabah, melaksanakan kegiatan service counter antara lain: cetak buku tabungan dan informasi saldo, informasi detail mengenai produk dan jasa bank, memasarkan produk dan jasa bank (cross selling), dan hal-hal lain sesuai dengan job descriptionnya.
7. Security Staf Bank Muamalat yang bertanggung jawab untuk menjaga keamanan bank dan nasabahnya, menjaga kelancaran antrian nasabah selama jam pelayanan, memberikan informasi awal yang dibutuhkan oleh nasabah, dan hal-hal lain sesuai dengan job descriptionnya. 8. Driver a. Mengantar jemput para karyawan dalam melaksanakan tugas. b. Menjaga agar kondisi kendaraan perusahaan dinas kantor selalu dalam keadaan bersih dan siaga. 9. OB (Office Boy) a. Bertanggung jawab atas kebersihan kantor. b. Menyediakan makanan dan minuman bagi karyawan yang berada di kantor. c. Pembantu umum. d. Pemeliharaan kantor dan pemeliharaan investasi kantor serta perlengkapan/ perbekalan kantor. 4. Jenis-jenis Produk a. Produk Tabungan 1) Tabungan iB Muamalat Prima
Sebagai
bentuk
komitmen
PT
Bank
Muamalat
Indonesia, Tbk. untuk memenuhi kebutuhan nasabah dengan produk-produk yang inovatif, maka pada tanggal 13 Juli 2012 PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. secara resmi meluncurkan Tabungan iB Muamalat Prima. Tabungan Prioritas yang didesain bagi nasabah yang ingin mendapatkan bagi hasil yang tinggi bahkan setara dengan deposito. 2) Tabungan iB Muamalat Rencana Tabungan ini merupakan sebuah tabungan rencana yang didesain untuk memenuhi keinginan nasabah yang memiliki rencana baik jangka pendek maupun jangka panjangnya dengan target waktu minimal 3 bulan dan maksimal 20 tahun. 3) Tabungan Muamlat Umroh Tabungan berencana dalam mata uang rupiah yang akan membantu
anda
mewujudkan
impian
untuk
berangkat
beribadah umroh. Tabungan Muamalat Umroh diperuntukan perorangan usia 18 tahun ke atas. 4) Tabungan Haji Arafah Tabungan ini merupakan tabungan berencana bagi nasabah yang menginginkan untuk pergi berhaji dengan keuntungan
nasabah
bebas
menentukan
setoran
sesuai
keinginan. Dana yang distorkan dikelola secara syariah dan
terjamin karena online dengan SISKOHAT Kementerian Agama. 5) Tabungan Haji Arafah Dollar Tabungan ini merupakan tabungan berencana bagi nasabah yang menginginkan untuk pergi berhaji dengan keuntungan
nasabah
bebas
menentukan
setoran
sesuai
keinginan. Dana yang distorkan dikelola secara syariah dan terjamin karena online dengan SISKOHAT Kementerian Agama. Tabungan Haji Arafah Dollar menggunakan kurs USD, nasabah tidak akan dipengaruhi inflasi yaitu dengan setoran awal USD 20 dan saldo minimum USD 5. 6) Tabungan Muamalat Dollar Tabungan syariah dalam demonisasi valuta asing US Dollar (USD) dan Singapore Dollar (SGD) yang ditujukan untuk melayani kebutuhan transaksi dan investasi yang lebih beragam, khususnya yang melibatkan mata uang USD dan SGD. Tabungan Muamalat Dollar diperuntukan perorangan usia 18 tahun ke atas dan Institusi yang memiliki legalitas badan. 7) Tabungan Muamalat Sahabat
Tabungan syariah dalam mata uang rupiah yang biaya administrasinya ringan/gratis dan nasabah berhak untuk mengikuti program undian berhadiah. 8) TabunganKu Tabungan syariah dalam mata uang rupiah yang sangat terjangkau bagi anda dan semua kalangan masyarakat serta bebas
biaya
administrasi.
TabunganKu
diperuntukan
perorangan usia 18 tahun ke atas. b. Produk Non Tabungan 1) Giro Muamalat ULTIMA iB Produk giro berbasis akad mudharabah yang memberikan kemudahan bertransaksi dan bagi hasil yang kompetitif. Sarana bagi nasabah perorangan maupun nonperorangan untuk memenuhi kebutuhan bertransaksi bisnis sekaligus memberikan imbal hasil yang optimal. 2) Giro Muamalat ATTIJARY iB Produk giro berbasis akad wadiah yang memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi. Merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan transaksi bisnis nasabah perorangan maupun non-perorangan yang didukung oleh fasilitas Cash Management.
3) Deposito Mudharabah Deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal bagi anda. Deposito Mudharabah diperuntukan perorangan usia 18 tahun ke atas dan Institusi yang memiliki legalitas badan. 4) Deposito Fulinves Deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal serta perlindungan asuransi jiwa gratis bagi anda. Merupakan jenis investasi yang dikhususkan bagi nasabah perorangan dengan jangka waktu 6 dan 12 bulan. Deposito Fulinves dapat diperpanjang secara otomatis (automatic roll over) dan dapat dipergunakan sebagai jaminan pembiayaan di Bank Muamalat Indonesia. Deposito Fulinves diperuntukan perorangan usia 18 tahun ke atas. 5) Pensiun Terproteksi Muamalat Perencanaan keuangan masa depan bagi karyawan maupun pekerja mandiri yang dicover dengan asuransi syariah. Dikelola sebagai investasi jangka panjang, dalam wujud rekening pribadi.
c. Produk Pembiayaan 1) KPR Muamalat iB KPR Muamalat iB adalah produk pembiayaan yang akan
membantu
anda
untuk
memiliki
rumah
(ready
stock/bekas), apartemen, ruko, rukan, kios maupun pengalihan take-over KPR dari bank lain. Pembiayaan Rumah Indent, Pembangunan dan Renovasi. Diperuntukan bagi perorangan (WNI) cakap hukum yang berusia minimal 21 tahun atau maksimal 55 tahun untuk karyawan dan 60 tahun untuk wiraswasta
atau
professional
pada
saat
jatuh
tempo
pembiayaan. 2) Automuamalat Automuamalat adalah produk pembiayaan yang akan membantu anda untuk memiliki kendaraan bermotor. Produk ini adalah kerjasama Bank Muamalat Indonesia dengan AlIjarah Indonesia Finance (ALIF) dengan jangka waktu pembiayaan sampai dengan 5 tahun. Diperuntukan bagi perorangan (WNI) cakap hukum yang berusia minimal 21 tahun atau maksimal 55 tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan atau badan usaha yang memiliki legalitas di Indonesia, baik nasional maupun multinasional. 3) Pembiayaan Muamalat Umroh
Pembiayaan
Muamalat
Umroh
adalah
produk
pembiayaan yang akan membantu mewujudkan impian anda untuk
beribadah
Umroh
dalam
waktu
yang
segera.
Diperuntukan bagi perorangan (WNI) cakap hukum yang berusia minimal 21 tahun atau maksimal 55 tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan. Dengan jangka waktu pembiayaan sampai dengan 36 bulan. 4) Pembiayaan Anggota Koperasi Pembiayaan konsumtif yang diperuntukan bagi beragam jenis pembelian konsumtif kepada karyawan/guru/PNS (selaku end user) melalui koperasi. Diperuntukan bagi karyawan usia 18 tahun ke atas secara berkelompok yang diajukan oleh Koperasi Karyawan. 5) Pembiayaan Modal Kerja Pembiayaan Modal Kerja adalah produk pembiayaan yang akan membantu kebutuhan modal kerja usaha anda yang diberikan dalam rupiah maupun valuta asing sehingga kelancancaran operasional dan rencana pengembangan usaha anda akan terjamin. Diperuntukan bagi perorangan (WNI) pemilik usaha dan badan usaha yang memiliki legalitas di Indonesia.
6) Pembiayaan LKM Syariah Pembiayaan Modal Kerja Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Syariah adalah produk pembiayaan yang ditujukan untuk LKM Syariah (BPRS/BMT/Koperasi) yang hendak meningkatkan pendapatan dengan memperbesar portofolio pembiayaannya kepada nasabah atau anggotanya (end-user) : Diperuntukan bagi nasabah usaha Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Koperasi yang dapat menjalankan skema syariah atas pembiayaan kepada anggotanya. 7) Pembiayaan Rekening Koran Syariah Pembiayaan Rekening Koran Syariah adalah Produk pembiayaan khusus modal kerja yang akan meringankan usaha anda dalam mencairkan dan melunasi pembiayaan sesuai kebutuhan dan kemampuan. Diperuntukan bagi badan usaha yang memiliki legalitas di Indonesia. 8) Pembiayaan Investasi Pembiayaan Investasi adalah pembiayaan yang akan membantu kebutuhan investasi jangka menengah/panjang usaha anda guna membiayai pembelian barang-barang modal dalam rangka rehabilitasi, modernisasi, perluasan ataupun pendirian proyek baru sehingga mendukung rencana ekspansi
yang telah anda susun. Diperuntukan bagi perorangan (WNI) pemilik usaha dan badan usaha yang memiliki legalitas di Indonesia. 9) KPR Muamalat iB Bisnis KPR Muamalat iB Bisnis adalah produk pembiayaan yang akan membantu usaha anda untuk membeli, membangun ataupun merenovasi properti maupun pengalihan take-over pembiayaan properti dari bank lain untuk kebutuhan bisnis anda. Diperuntukan bagi badan usaha dalam negeri (non-asing) yang memiliki legalitas di Indonesia. 5. Layanan e-Muamalat a. SalaMuamalat Layanan perbankan elektronik melalui IVR (Interactive Voice Reponse) dan petugas layanan nasabah yang dapat beroperasi 24 jam 7 hari seminggu, dapat diakses melalui telepon dengaan menghubungi 500016 atau 021-500016 (dari ponsel). b. Internet Banking Muamalat Layanan perbankan elektronik melalui akses internet yang dapat beroperasi 24 jam 7 hari seminggu, untuk kemudahan nasabah melakukan transaksi keuangan pribadi maupun bisnis. c. Mobile Banking Muamalat
Layanan perbankan elektronik untuk melakukan transaksi finansial dan non finansial yang dapat beroperasi 24 jam 7 hari seminggu, dengan mengunduh aplikasi melalui ponsel berbasis Java. d. Virtual ACCOUNT/MPOM Muamalat Layanan yang disediakan Bank Muamalat Indonesia untuk memudahkan
pelanggan
Mitra
dalam
melakukan
pembayaran
kewajiban/tagihan kepada pihak Mitra melalui delivery Channel Bank Muamalat Indonesia dan channel bank lain serta membantu mitra dalam pengelolaan, pelaporan dan identifikasi transaksi pembayaran. e. Cash Management System Muamalat Merupakan fasilitas internet Banking untuk nasabah perusahaan yang memungkinkan nasabah memonitor maupun melakukan transaksi perbankan atas seluruh rekening yang berada di Cabang Bank Muamalat Indonesia di Indonesia secara Realtime Online. f. Gerai Muamalat (Payment Point Online Bank/PPOB) Gerai Muamalat atau lebih dikenal dengan sebutan PPOB adalah layanan atau fasilitas sistem pembelian voucher dan pembayaran tagihan yang dilakukan secara tunai oleh masyarakat pada loket atau Payment Point yang sudah bekerjasama dengan Bank Muamalat Indonesia.
B. Data Deskriptif Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang telah beroperasi sejak awal tahun 2005. Pada tahun-tahun awal berdiri, nasabah pendanaan Bank Muamalat Capem Magelang kurang lebih ada 900 orang. Hingga saat ini, nasabah Bank Muamalat Capem Magelang telah mencapai 5424 orang (Ayu Dhestya Sari, wawancara: 23 Juli 2014 jam 11.30 wib). Berikut adalah tabel data pertumbuhan jumlah nasabah selama 7 bulan terakhir di Bank Muamalat Capem Magelang : Tabel 3.1 Pertumbuhan Jumlah Nasabah Pendanaan BMI Capem Magelang Bulan Desember-Juni Tahun 2013-2014 JUMLAH NO
BULAN
NASABAH
KENAIKAN
PENDANAAN 1.
Desember
4783
-
2.
Januari
4851
68
3.
Februari
5179
328
4.
Maret
5226
47
5.
April
5265
39
6.
Mei
5299
34
7.
Juni
5424
125
Sumber: BMI Capem Magelang
BAB IV ANALISIS
Teknik analisis data dilakukan dengan analisis kualitatif, dengan menggunakan langkah, yaitu metode wawancara terstruktur untuk mendapatkan data dalam objek penelitian yang sedang diteliti. Sumber data diperoleh dari BMI Capem Magelang dengan melalui wawancara terstruktur dengan manajer dan customer service. Wawancara terstruktur dengan manajer dilakukan di ruang akad (pada tanggal 11 Agustus 2014 jam 14.15 wib), dengan tujuan ingin mengetahui strategi bagi hasil yang optimal pada BMI Capem Magelang. Sedangkan wawancara terstruktur dengan customer service dilakukan di ruang customer service (pada tanggal 10 Juli 2014 jam 10.00 wib), dengan tujuan ingin mengetahui sistem perhitungan bagi hasil yang optimal dan perkembangan jumlah nasabah Tabungan Muamalat Prima. Selain melalui wawancara terstruktur sumber data diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada nasabah pendanaan di BMI Capem Magelang. A. Perkembangan Produk Tabungan Muamalat Prima Produk Tabungan Muamalat Prima adalah produk tabungan baru di Bank Muamalat Indonesia dengan prinsip akad mudharabah mutlaqah, yaitu kontrak kerjasama yang memberikan kebebasan
kepada pengelola dana dalam pengelolaan investasinya. Tabungan Muamalat Prima ditujukan bagi nasabah dengan kebutuhan transaksi yang beragam serta jaringan transaksi secara internasional dan bagi hasil yang menguntungkan. Produk Tabungan Muamalat Prima merupakan salah satu produk unggulan dari BMI Capem Magelang, karena dalam produk ini memberikan bagi hasil yang tinggi. Tinggi disini terletak pada nisbah bagi hasil yang akan diperoleh nasabah setiap bulannya. Pada tanggal 13 Juli 2012, Bank Muamalat Indonesia secara resmi meluncurkan Tabungan Muamalat Prima. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Ayu Dhestya Sari, manajer BMI Capem Magelang (pada tanggal 24 Juni 2014 jam 10.30 wib) tujuan diluncurkannya produk Tabungan Muamalat Prima adalah untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang menginginkan bagi hasil yang tinggi di tabungan dan nasabah bisa menambah dan mengambil dananya sewaktu-waktu tanpa adanya jatuh tempo. Sejak adanya peluncuran pada tahun 2012 tersebut, semua jaringan kantor layanan Bank Muamalat Indonesia mempromosikan produk Tabungan Muamalat Prima ke masyarakat luas. Sebagai jaringan kantor layanan yang berada di Magelang, BMI Capem Magelang mempromosikan Tabungan Muamalat Prima ke masyarakat khususnya di Magelang dengan strategi promosi membuat pamflet,
spanduk, penyebaran brosur dan penawaran ke nasabah-nasabah prime (nasabah bank yang memiliki transaksi dalam jumlah besar). Sejak
diluncurkannya
Tabungan
Muamalat
Prima,
perkembangan produk tersebut sampai saat ini khususnya pada BMI Capem Magelang sangat bagus, dari tahun ketahun jumlah nasabah meningkat. Meningkatnya jumlah nasabah Tabungan Muamalat Prima dipengaruhi oleh adanya strategi bagi hasil yang optimal. Strategi bagi hasil yang optimal merupakan strategi yang ditetapkan dari pusat untuk mempromosikan kepada masyarakat
luas mengenai
Tabungan
Muamalat Prima dengan berbagai keuntungan yang ada khususnya penawaran bagi hasil yang tinggi setiap bulannya. Berikut adalah data jumlah nasabah Tabungan Muamalat Prima dari tahun 2012 sampai 2014 (per Juni). Tabel 4.1 Pertumbuhan Jumlah Nasabah Tabungan Muamalat Prima BMI Capem Magelang 2012-2014 (per Juni) No
Tahun
Jumlah Nasabah
1.
2012
9
2.
2013
19
3.
2014 (per Juni)
22
Jumlah
50
Sumber : BMI Capem Magelang
Dari data di atas dapat dilihat bahwa perkembangan produk Tabungan Muamalat Prima dari awal, yaitu tahun 2012 sampai dengan 2014 (per Juni) mengalami pertumbuhan. Pada tahun 2012, jumlah nasabah Tabungan Muamalat Prima adalah 9 orang. Kemudian pada tahun 2013 sebanyak 19 orang dan tahun 2014 (per Juni) sebanyak 22 orang. Dalam 2 tahun 6 bulan tersebut jumlah nasabah Tabungan Muamalat Prima mengalami peningkatan (wawancara: Lukman Rakhim Haris pada tanggal 11 Agustus 2014 jam 14.15 wib). Pada tahun 2012 jumlah nasabah Tabungan Muamalat Prima mengalami peningkatan yang sangat signifikan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah rasa kepercayaan nasabah terhadap BMI Capem Magelang yang mulai meningkat, karena BMI Capem Magelang sudah berdiri lama di wilayah Magelang sehingga sudah memiliki pengalaman serta sudah memiliki nama baik di mata masyarakat dan masyarakat di wilayah Magelang yang menginginkan hasil maksimal dan kebebasan bertransaksi, sehingga masyarakat banyak yang tertarik menjadi nasabah produk Tabungan Muamalat Prima di BMI Capem Magelang (wawancara: Lukman Rakhim Haris pada 11 Agustus 2014 jam 15.00 wib).
B. Persepsi Nasabah Terhadap Produk Tabungan Muamalat Prima di BMI Capem Magelang Menutut Desirato Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa,
atau
hubungan-hubungan
yang
diperoleh
dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Pesan dapat dikatakan
sebagai
pemberian
makna
pada
stimuli
indrawi
(www.pengertianahli.com diunduh tanggal 24 Agustus 2014 jam 16.55 wib). Guna
mengetahui
persepsi
nasabah
produk
Tabungan
Muamalat Prima di BMI Capem Magelang terhadap produk Tabungan Muamalat Prima ini, maka peneliti menyebar kuesioner terhadap 15 nasabah sebagai responden. Berikut adalah daftar nasabah sebagai responden. Tabel 4.2 Daftar Nama Anggota Nasabah Pendanaan BMI Capem Magelang, Sebagai Responden Tanggal No
Nama
Alamat
Usia
Penyebaran Kuesioner
1.
Gunawan
Bumi segoro
Saputro
005/008,
25 Tahun
11 Agustus 2014
Magelang 2.
M. Faqih
Karangkidul, Magelang
36 Tahun
11 Agustus 2014
3.
Siti Aminah
Prajenan 006/001,
28 Tahun
Magelang 4.
Nur Fajri
Perum Alam
11 Agustus 2014
28 Tahun
Sinarsari B-25,
11 Agustus 2014
002/004, Bogor 5.
Ahmad Basori
Botton, Magelang
27 Tahun
11 Agustus 2014
6.
Silvia Rini
Bumirejo I,
25 Tahun
Banjarsari,
11 Agustus 2014
Magelang 7.
Ahmad Taufik
Rambeanak,
29 Tahun
Mungkid,
11 Agustus 2014
Magelang 8.
Marselia
Mungkid,
28 Tahun
Temanggung 9.
Riyandari
Karangkidul
Setya P
006/007,
11 Agustus 2014
33 Tahun
11 Agustus 2014
Magelang 10. Soraya Isnaini
Cacaban,
30 Tahun
Magelang 11. Suryani
Mertoyudan,
2014 62 Tahun
Magelang 12. Lukman R.H
Bludu 002/009,
Perum Kampung
11 Agustus 2014
25 Tahun
Magelang 13. Vira Malasari
11 Agustus
11 Agustus 2014
24 Tahun
Ubud, Botton,
11 Agustus 2014
Magelang 14. Budiningsih
Mertoyudan, Magelang
24 Tahun
11 Agustus 2014
15. Athia Fidian
Kramat, 013/007,
24 Tahun
11 Agustus
Magelang
2014
Sumber: BMI Capem Magelang Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 15 nasabah pendanaan, yaitu bukan hanya nasabah Tabungan Muamalat Prima saja karena keterbatasan akses penulis terhadap Tabungan Muamalat Prima, maka dari penyebaran kuesioner di dapat 7 nasabah Tabungan Muamalat Prima sedangkan 8 nasabah Tabungan Muamalat lainnya. Dengan daftar pertanyaan kuesioner yang ada di lampiran dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sistem bagi hasil berpengaruh cukup signifikan terhadap keputusan nasabah untuk berinvestasi di BMI Capem Magelang. 2. Tabungan Muamalat Prima adalah produk tabungan yang mempunyai banyak kelebihan, yaitu bagi hasil yang ditawarkan menguntungkan bagi nasabah, kemudahan dalam pengambilan bagi hasil, dana simpanan dapat ditarik sesuai kebutuhan, dan semua orang baik perorangan maupun non perorangan bisa membuka rekening Tabungan Muamalat Prima dengan setoran relatif rendah. 3. Tabungan Muamalat Prima merupakan produk tabungan yang aman dan nyaman, karena didesain dengan sistem dan prosedur yang canggih untuk menjamin kemanan dana nasabah.
Dari kesimpulan di atas, produk Tabungan Muamalat Prima banyak diminati oleh masyarakat khususnya yang menginginkan bagi hasil yang tinggi. C. Strategi Bagi Hasil Optimal Tabungan Muamalat Prima Tabungan Muamalat Prima adalah salah satu produk perbankan unggulan dari Bank Muamalat Indonesia untuk nasabah yang mendambakan hasil maksimal dan kebebasan bertransaksi (Brosur Bank Muamalat Indonesia). Akad yang digunakan dalam Tabungan Muamalat Prima adalah mudharabah mutlaqah. Akad mudharabah mutlaqah (investasi tidak terikat) adalah kontrak kerjasama yang memberikan kebebasan kepada pengelola dana dalam pengelolaan investasinya (Nabhan, 2008:54). 1. Profil Nasabah Tabel 4.3 Usia Nasabah No
Keterangan
Jumlah
Prosentase (%)
1.
Dibawah 25 tahun
2
13,3
2.
Antara 25-50 tahun
11
73,4
3.
Diatas 50 tahun
2
13,3
15
100
Jumlah
Dari data di atas dapat dilihat bahwa usia nasabah Tabungan Muamalat Prima, yaitu dibawah 25 tahun ada 2 orang atau 13,3%, usia antara 25-50 tahun ada 11 orang atau 73,4 % dan
usia diatas 50 tahun ada 2 atau 13,3%. Maka dapat disimpulkan bahwa yang menjadi nasabah Tabungan Muamalat Prima di BMI Capem Magelang mayoritas berumur antara 25-50 tahun sebanyak 11 orang atau 73,4 %. Tabel 4.4 Pendapatan Nasabah per Bulan No
Keterangan
Jumlah
Prosentase (%)
1.
< Rp 3.000.000,00
5
33,3
2.
> Rp 3.000.000,00 – Rp
10
66,7
15
100
5.000.000,00 Jumlah
Dari data di atas dapat dilihat bahwa penghasilan nasabah Tabungan Muamalat Prima setiap bulannya, yaitu nasabah berpenghasilan kurang dari Rp 3.000.000,00 sebanyak 5 orang atau 33,3% dan berpenghasilan lebih dari Rp 3.000.000,00 sampai Rp 5.000.000,00 sebanyak 10 orang atau 66,7 %. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas nasabah Tabungan Muamalat Prima berpenghasilan Rp 3.000.000,00 sampai Rp 5.000.000,00 setiap bulannya. 2. Proses Rekruitmen Nasabah Strategi yang digunakan dalam penghimpunan dana Tabungan Muamalat Prima adalah :
a. Nasabah Existing dan Sistem Rekruitmen Nasabah Lama Nasabah Existing adalah nasabah yang sudah menjadi nasabah lama yang mempunyai rekening simpanan dan pinjaman, melakukan transaksi simpanan dan pinjaman pada sebuah bank (wawancara: Ayu Dhestya Sari tanggal 22 Agustus 2014 jam 13.05 wib). Bagian marketing BMI Capem Magelang melakukan promosi kepada nasabah existing yang mempunyai dana banyak ditabungan mengenai Tabungan Muamalat Prima. Promosi yang dilakukan oleh bagian marketing yaitu dengan menjelaskan bahwa Tabungan Muamalat Prima merupakan produk baru yang diluncurkan oleh Bank Muamalat Indonesia yang didesain bagi nasabah yang menginginkan bagi hasil yang tinggi ditabungan, Tabungan Muamalat Prima juga berbeda dengan tabungan muamalat lainnya khususnya bagi hasil yang ditawarkan serta pengambilan dan penyetoran dana dapat dilakukan sewaktu-waktu tanpa adanya jatuh tempo seperti deposito. b. Nasabah Baru dan Sistem Rekruitmen Nasabah Baru Nasabah Baru adalah nasabah yang belum sama sekali mempunyai rekening simpanan atau pinjaman pada sebuah
bank (wawancara: Ayu Dhestya Sari tanggal 22 Agustus 2014 jam 14.00 wib). Bagian marketing BMI Capem Magelang menyebar brosur dan mencari informasi di wilayah Magelang mengenai masyarakat yang sekiranya bisa direkrut untuk membuka Tabungan Muamalat Prima. Dari daftar nama-nama yang sudah di dapat, bagian marketing mendatangi calon nasabah satu persatu dan mempromosikan kelebihan yang ada pada Tabungan Muamalat Prima sampai calon nasabah bersedia bergabung di BMI Capem Magelang dan membuka Tabungan Muamalat Prima. Promosi yang dilakukan bagian marketing untuk merekrut nasabah baru, yaitu dengan menyebar brosur dan menjelaskan ke calon nasabah bahwa apa itu Tabungan Muamalat Prima serta keuntungan apa saja yang diperoleh ketika mau membuka Tabungan Muamalat Prima. 3. Tujuan Utama Strategi Bagi Hasil Optimal Tujuan utama adanya strategi bagi hasil yang optimal adalah : a. Meningkatkan jumlah nasabah pendanaan b. Meningkatkan jumlah nasabah non perorangan, nasabah non perorangan tidak bisa membuka Tabungan Muamalat selain Tabungan Muamalat Prima karena hanya Tabungan Muamalat
Prima saja yang memberikan bagi hasil yang tinggi di tabungan. 4. Target Strategi Bagi Hasil Optimal Kedepannya Target strategi bagi hasil yang optimal 5 tahun kedepan adalah : a. Meningkatkan asset BMI Capem Magelang. b. Semakin banyaknya nasabah baru. c. Membuat nasabah semakin loyal terhadap BMI Capem Magelang. d. Memposisikan BMI Capem Magelang berkedudukan sejajar atau bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan Bank Umum lainnya. 5. Faktor Pendorong Pelaksanaan Strategi Bagi Hasil Optimal Faktor-faktor yang mendorong pelaksanaan strategi bagi hasil yang optimal adalah : a. Permintaan nasabah yang menginginkan bagi hasil yang tinggi tetapi dananya tetap berada ditabungan yang bisa diambil sewaktu-waktu. b. Untuk menambah dana pihak ketiga di BMI Capem Magelang mengingat persaingan antar bank semakin tinggi. D. Sistem Perhitungan Bagi Hasil yang Optimal Produk Tabungan Muamalat Prima
Prinsip utama Bank Muamalat sebagai Bank Syariah salah satunya ada pada tata cara dan ketentuan pemberian imbalan yang dilakukan dengan sistem bagi hasil. Dengan demikian realisasi imbalan yang diterima oleh nasabah akan berbeda-beda setiap bulannya tergantung dari pendapatan hasil investasi yang dilakukan bank pada bulan yang bersangkutan (wawancara: Lukman Rakhim Haris tanggal 10 Juli 2014 jam 09.30 wib). Menurut Sales Kit Bank Muamalat Indonesia, Nisbah (ratio) adalah porsi/bagian yang menjadi hak masing-masing pihak pada proses distribusi bagi hasil antara nasabah dengan bank. Penetapan bagi hasil di Bank Muamalat dilakukan dengan lebih dahulu menghitung HI-1000 (baca: Ha-i-seribu), yakni angka yang menunjukan hasil investasi yang diperoleh dari penyaluran setiap seribu rupiah dana yang diinvestasikan seluruh Bank Muamalat di Indonesia (Sales Kit Bank Muamalat Indonesia). Secara umum hal tersebut dirumuskan sebagai berikut : Bagi hasil nasabah = Rata-rata dana nasabah x HI- 1000 x Nisbah Nasabah 1000
100
Tabel 4.5 Nisbah Bagi Hasil Tabungan Muamalat Prima Nisbah counter: Nasabah 5% : Bank 95%
No
Tier dana simpanan
1.
< Rp 25.000.000,00
Waad Nisbah (%) *) 0
2.
Rp 25.000.000,00 - Rp
5
10
35
40
52
57
57
62
Total Nisbah (%) 5
49.999.999,99 3.
Rp 50.000.000,00 - Rp 99.999.999.99
4.
Rp 100.000.000,00 - Rp 250.000.000,00
5.
> Rp 250.000.000,00
*) waad nisbah = komitmen bank berupa tambahan nisbah atas nisbah counter yang berlaku. Contoh
Cara Perhitungan
Bagi
Hasil
Penyimpanan
Tabungan Muamalat Prima Pada BMI Capem Magelang : Seorang nasabah yang bernama Ibu Firna menitipkan uangnya melalui Tabungan Muamalat Prima mudharabah mutlaqah pada BMI Capem Magelang pada bulan Mei 2014 senilai Rp 300.000.000,00. Diketahui nisbah Tabungan Muamalat Prima adalah 62% : 38% dan HI-1000 bulan Mei 2014 adalah 8,9, maka
untuk mengetahui nilai bagi hasil yang akan didapatkan Ibu Firna adalah : Bagi Hasil Ibu Firna = Rp 300.000.000,00 x 8,9 x 62 1000
100
Bagi Hasil Nasabah = Rp 1.655.400,00 Besarnya nisbah bagi hasil yang disepakati oleh kedua belah pihak (bank dan nasabah) pada produk penghimpunan dana yang didasarkan pada akad mudharabah mutlaqah (investasi tidak terikat) ini telah ditentukan oleh pihak bank yang tercantum dalam formulir pembukaan rekening dan juga tercantum dalam papan informasi nisbah produk yang tertera di BMI Capem Magelang (Lukman Rakhim Haris, wawancara: 10 Juli 2014 jam 10.00 wib). Bagi hasil yang optimal pada perhitungan bagi hasil
adalah
terletak pada nisbah yang didapat dari investasi. Semakin besar saldo rata-rata tabungan, maka semakin besar hasil yang didapatkan. Jadi yang membedakan dengan tabungan yang lain, optimal tersebut teletak pada bagi hasilnya. Dibawah ini dapat dilihat nisbah bagi hasil dari Tabungan Muamalat lainnya dan dari Bank Syariah lainnya:
Tabel 4.6 Nisbah Bagi Hasil Tabungan Muamalat Lainnya
No
Nama Produk
Nisbah Nasabah
Bank
1.
Tabungan Muamalat
10%
90%
2.
Tabungan Muamalat
30%
70%
30%
70%
Rencana 3.
Tabungan Muamalat Umroh
Sumber: Brosur Bank Muamalat Indonesia Dari data diatas dapat dilihat bahwa bagi hasil dari Tabungan Muamalat lainnya, yaitu Tabungan Muamalat 10% : 90%, Tabungan Muamalat Rencana 30% : 70% dan Tabungan Muamalat Umroh 30% : 70%. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan melihat data diatas, nisbah bagi hasil Tabungan Muamalat Prima lebih tinggi dibandingkan Tabungan Muamalat lainnya.
Tabel 4.7 Nisbah Bagi Hasil Bank Syariah Selain Bank Muamalat Indonesia
No 1.
Nama Bank Syariah BNI Syariah
Produk Tabungan
Nisbah Nasabah
Bank
30%
70%
27%
73%
34%
66%
Prima iB 2.
Bank
Tabungan
Perkreditan
Amanah
Rakyat Syariah (BPRS) 3.
Bank Mandiri
Tabungan
Syariah (BSM)
BSM
Sumber: Brosur BNI Syariah, BPRS dan BSM Dari data diatas dapat dilihat bahwa bagi hasil dari Bank Syariah lainnya, yaitu Tabungan Prima iB di BNI Syariah sebanyak 30% : 70%, Tabungan Amanah di BPRS sebanyak 27% : 73%, dan Tabungan BSM di Bank Syariah Mandiri sebanyak 34% : 66%. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan melihat data diatas nisbah bagi hasil Tabungan Muamalat Prima lebih tinggi dibandingkan Bank Syariah lainnya.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan berupa data-data dari wawancara struktur dan penyebaran kuesioner, sehingga diperoleh hasil seperti yang dikemukakan pada bab sebelumnya dan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ditetapkannya strategi bagi hasil optimal untuk Tabungan Muamalat Prima sangat mempengaruhi pertumbuhan jumlah nasabah Tabungan Muamalat Prima. Ditunjukkan dengan pertumbuhan jumlah nasabah dari tahun 2012 sampai 2014 (per Juni). Dan sistem bagi hasil yang menguntungkan juga berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah untuk berinvestasi pada BMI Capem Magelang. 2. Strategi yang digunakan dalam penghimpunan dana Tabungan
Muamalat
Prima
adalah
melalui
sistem
rekruitmen Nasabah Lama dan sistem rekruitmen nasabah baru. 3. Besarnya nisbah bagi hasil yang disepakati oleh kedua belah pihak (bank dan nasabah) pada produk penghimpunan
dana Tabungan Muamalat Prima didasarkan pada akad mudharabah mutlaqah (investasi tidak terikat) dan bagi hasil yang optimal pada perhitungan bagi hasil Tabungan Muamalat Prima adalah terletak pada nisbah yang didapat dari investasi. Semakin besar saldo rata-rata tabungan, maka semakin besar hasil yang didapatkan. Jadi yang membedakan dengan tabungan yang lain, optimal tersebut teletak pada bagi hasilnya yang ditunjukkan pada data nisbah bagi hasil dari Tabungan Muamalat dan Bank Syariah lainnya. B. Saran Setelah
mengadakan
penelitian
dan
pengamatan
keadaan serta situasi di BMI Capem Magelang, maka peneliti memberikan saran yang bermanfaat bagi BMI Capem Magelang untuk kedepannya, antara lain: 1. Agar usaha BMI Capem Magelang berkembang lebih cepat lagi sebaiknya tidak hanya menggunakan strategi bagi hasil yang
optimal
untuk
meningkatkan
jumlah
nasabah
Tabungan Muamalat Prima, tetapi menerapkan strategi yang lain lagi.
2. Setelah mendapatkan nasabah yang ditargetkan sebaiknya BMI Capem Magelang juga tetap menjaga hubungan baik dengan para nasabah, karena nasabah-nasabah yang membuka Tabungan Muamalat Prima merupakan nasabah yang mempunyai penghasilan tinggi. Apabila tidak dijaga dengan baik, bisa saja nasabah tersebut berpaling dengan bank syariah lainnya.
DAFTAR PUSTAKA Aminudin, Arif. 2006. Analisis Strategi Pemasaran Produk Simpanan di BMT Tumang Cabang Boyolali. Tugas Akhir. Salatiga. Bank Muamalat Indonesia. 2012. Laporan Tahunan 2012. Jakarta: Tanpa Percetakan. Burhanuddin. 2008. Hukum Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta: UII Press. Christine Daymon dan Immy Holloway. 2008. Metode-metode Riset Kualitatif dalam Public Relations dan Marketing Communications. Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka. David, Fred R. 2009. Manajemen Strategis Konsep Buku Edisi 12. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Ekawati, Eni. 2012. Strategi Pemasaran Produk Simpanan di BMT Sumber Mulia Tuntang Kab. Semarang. Tugas Akhir. Salatiga. Frank E. Vogel dan Samuel L. Hayes. 2007. Hukum Keuangan Islam: Konsep, Teori dan Praktik. Bandung: Penerbit Nusamedia. Hakim, Lukmanul. 2007. Analisa Strategi Pemasaran Produk Simpanan SHAREE di BMI Ungaran. Tugas Akhir. Salatiga. Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula. 2006. Syariah Marketing. Bandung: PT. Mizan Pustaka. Hikmat, Mahi. 2011. Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Prenhallindo. Kotler, Philip. 2002. Marketing Management. New York: Prentice Hall International. Meleong, Lexy. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Muhammad. 2000. Lembaga-lembaga Yogyakarta: UII Press.
Keuangan
Umat
Kontemporer.
. 2001. Tehnik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syariah. Yogyakarta: UII Press. . 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) UMPYKPN. . 2004. Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin pada Bank Syariah. Yogyakarta: UII Press. Nabhan. F. 2008. Dasar-dasar Akuntansi Bank Syariah. Yogyakarta: Lumbung Ilmu. Nazir, Moh. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nurjanah, Ani. 2008. Analisis Strategi Pemasaran Produk SHARE-E Pada Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Pembantu Magelang. Tugas Akhir. Salatiga. Suhendi, Hendi. 2010. Fiqh Muamalah. Jakarta: Rajawali Pers. Taukhidah, Durrotut. 2007. Strategi Pemasaran Produk Simpanan di BMT Rukyat Salatiga. Tugas Akhir. Salatiga. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.
Website emprints.uny.ac.id/8632/3/BAB2.0847141011.pdf diunduh tanggal 09 Juli 2014 jam 10.15 wib. http://adinmakalahhukum.blogspot.com diunduh tanggal 09 September 2014 jam 16.30 wib. http://aprizal27.wordpress.com diunduh tanggal 18 Juli 2014 jam 14.00 wib. http://izzanizza.wordpress.com/ diunduh tanggal 18 Juli 2014 jam 14.00 wib. www.pengertianahli.com diunduh tanggal 24 Agustus 2014 jam 16.55 wib.
LAMPIRAN
DAFTAR WAWANCARA
1. Wawancara Terstruktur dengan Manajer BMI Capem Magelang Data Responden : Ibu Ayu Dhestya Sari Jabatan Relationship Manager BMI Capem Magelang Waktu wawancara tanggal 11 Agustus 2014 Jam 14.15 wib
Dengan tujuan ingin mengetahui strategi bagi hasil yang optimal pada BMI Capem Magelang. Pertanyaan : a. Sejak kapan strategi bagi hasil yang optimal pada penghimpunan dana ini diterapkan di BMI Capem Magelang ? b. Bagaimana pengaruh penerapan strategi ini terhadap tingkat jumlah nasabah penghimpunan dana di BMI Capem Magelang ? c. Apakah strategi bagi hasil yang optimal pada penghimpunan dana ini diterapkan secara nasional ? d. Tujuan utama adanya strategi bagi hasil yang optimal pada penghimpunan dana ini apa ? e. Apa target dari strategi bagi hasil yang optimal pada penghimpunan dana ini untuk 5 tahun kedepan ?
f. Kira-kira hambatan utama dalam penerapan strategi bagi hasil yang optimal itu apa ? g. Faktor-faktor apa saja yang mendorong pelaksanaan strategi bagi hasil ini secara optimal di BMI Capem Magelang ? 2. Wawancara Terstruktur dengan Customer Service BMI Capem Magelang Data Responden : Bapak Lukman Rakhim Haris Jabatan Customer Service BMI Capem Magelang Waktu wawancara tanggal 10 Juli 2014 Jam 10.00 wib
Dengan tujuan ingin mengetahui sistem perhitungan bagi hasil yang optimal dan perkembangan jumlah nasabah Tabungan Muamalat Prima. Pertanyaan : a. Bagaimana sistem perhitungan bagi hasil yang optimal pada produk penghimpunan dana Tabungan Muamalat Prima ? b. Setelah adanya strategi bagi hasil yang optimal apakah mempengaruhi jumlah nasabah Tabungan Muamalat Prima ?
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap
: Yeni Ambarwati
Tempat, tanggal lahir
: Kab. Semarang, 27 Desember 1992
Jenis Kelamin
: Perempuan
Warga Negara
: Indonesia
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Pendidikan
: 1. SD Negeri Gentan 01 Lulus tahun 2004 2. SMP Negeri 1 Susukan Lulus tahun 2007 3. SMK Muhammadiyah Susukan Lulus tahun
2010 4. STAIN Salatiga Lulus 2014 Alamat
: Pinggir 001/001, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali
Nama Orang Tua Ayah
: Ruyani
Ibu
: Setyowati
Pekerjaan Orang Tua
: Buruh
Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Kab. Semarang, 28 Agustus 2014 Yang Membuat
Yeni Ambarwati NIM. 20111022