STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN MUAMALAT PRIMA iB DALAM MENINGKATKAN DANA RITEL (TABUNGAN) PADA BANK MUAMALAT INDONESIA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh: ELIYAH 1110053000022
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M
ABSTRAK Eliyah, Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB dalam Meningkatkan Dana Ritel (Tabungan) Pada Bank Muamalat Indonesia. Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Di bawah Bimbingan Drs. Hasanudin Ibnu Hibban, MA Dalam era globalisasi, pertumbuhan suatu bisnis sangat pesat dan itu mengakibatkan persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, untuk bisa bersaing dengan kompetitornya setiap perusahaan dituntut untuk merumuskan strategi-strategi jitu termasuk juga dalam strategi pemasaran. Hal ini terjadi pula dalam bisnis perbankan termasuk perbankan syariah. Bank Muamalat Indonesia sebagai Bank pertama yang murni syariah juga mempunyai strategi pemasaran dalam kegiatan usahanya. Tabungan Muamalat Prima iB adalah salah satu produk potensial dalam meningkatkan dana ritel tabungan di bank Muamalat Indonesia karena tabungan ini mempunyai keunggulan bagi hasil yang tinggi bahkan setara dengan deposito. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB dalam meningkatkan dana ritel dan bagaimana pengaruh strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB dalam meningkatkan dana ritel (tabungan). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif diskriptif, yaitu merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran yang diterapkan Bank Muamalat pada Produk Tabungan Muamalat Prima iB adalah melalui pendekatan below the line dengan program-programnya yaitu Program Reward Nisbah, Program Kilau emas dan Program Tabungan iB Muamalat Prima Berhadiah.
Kata Kunci: Strategi, Pemasaran, Tabungan, Dana Ritel
iii
KATA PENGANTAR
ِﺣﻤٰﻦِ اﻟ ﱠﺮﺣِ ْﯿﻢ ْ ﺴﻢِ اﷲِ اﻟ ﱠﺮ ْ ِﺑ Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya, meskipun masih terdapat banyak kekurangan. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah memberi petunjuk kepada umatnya menuju kehidupan yang bahagia fiddun yaa wal aakhirat. Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya banyak campur tangan orang-orang di sekitar penulis yang memberikan bantuan. Ucapan rasa hormat yang setinggi-tingginya dan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya atas segala kepedulian mereka yang telah memberikan bantuan baik berupa dukungan moril, kritik, masukan, dorongan, nasehat, semangat, dukungan finansial maupun sumbangan pemikiran dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menghanturkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan, Bapak Dr. Suparto, M. Ed, MA selaku Wakil Dekan I, Bapak Drs. Jumroni, M.Si selaku Wakil Dekan II, Bapak Dr. H. Sunandar, MA selaku Wakil Dekan III Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA dan Bapak Mulkannasir, BA., S.Pd.,MM selaku Ketua dan Sekertaris Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
v
beserta jajarannya yang telah melayani penulis dalam administrasi perkuliahan dan skripsi. 3. Bapak Drs. Hasanudin, MA selaku pembimbing skripsi yang bersedia meluangkan waktu dan tenaganya untuk membimbing, memberi motivasi, semangat, arahan serta kritikan dan saran bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Kepada tim penguji sidang munaqasyah: Bapak Mulkannasir, BA, S.Pd, MM, Bapak Drs. M. Sungaidi, MA, Bapak Cecep Castrawijaya MA, Ahmad Fatoni, S. Sos.I, Bapak Drs. Hasanudin, MA. 5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Jurusan Manajemen Dakwah yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada penulis dibangku kuliah. 6. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI). 7. Keluarga besar Muamalat Institute serta Bank Muamalat Indonesia kantor pusat khususnya Pa Wawan, Pa kukuh, Pa Cecep, dan Mba Ais yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melaksanakan penelitian dan telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Orang Tua penulis yaitu Ayahanda Jaelani dan Ibunda Wasri serta keluarga tercinta yang senantiasa memberi semangat, do’a, cinta dan kasih sayang serta berbagai dorongan yang tak terhingga baik moril maupun materil.
vi
9. Kepada sahabat dekat penulis, Melda Alini yang selalu memberikan semangat, do’a, keceriaan,
dan bantuan dalam penyelesaian skripsi
penulis. Selanjutnya kepada semua teman-teman Jurusan Manajemen Dakwah khususnya Konsentrasi Lembaga Keuangan Syariah dan Nurul Hidayatul Ummah yang telah membantu penulis dan tidak henti-hentinya menyemangati penulis untuk cepat-cepat menyelesaikan skripsi ini. Teman-teman kosan (Ladies Akkajaman) yaitu Ka Anis, Ka Tata, Ka Ela, Ka Arin, Dewi, Lia terutama Ka Momo (dan teman-temannya), Ka Icha, Ka Ayu, Teh Ayi yang telah sabar mendengarkan cerita penulis dan tidak lelah menjawab pertanyaan penulis dalam mengerjakan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah memberikan balasan kebaikan yang berlipat atas seluruh bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Selain itu, wabil khusus ucapan terima kasih kepada Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Allah SWT. Semoga senantiasa memberikan sinar terang kepada seluruh hamba-Nya, dan semoga aktivitas penulis selalu diberkahi-Nya dan diberikan hidayah oleh-Nya. Amiin. Wallahu a’lam bishowab. Jakarta, Mei 2014
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ..........................................
ii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................
iii
ABSTRAK .................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ................................................................................
v
DAFTAR ISI ..............................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................
xi
DAFTAR GRAFIK ....................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
xiv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ......................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .....................................
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..............................................
7
D. Kajian Pustaka ......................................................................
8
E. Metode Penelitian ..................................................................
9
F. Sistematika Penelitian ........................................................... 13 BAB II
TINJAUAN TEORI A. Strategi Pemasaran ................................................................
15
1. Pengertian Strategi Pemasaran ........................................
15
2. Langkah-langkah Strategi Pemasaran .............................
19
3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ................................
19
viii
B. Tabungan ..............................................................................
26
1. Pengertian Tabungan ......................................................
26
2. Macam-macam Tabungan ..............................................
27
3. Mekanisme Pembukaan dan Penutupan Tabungan ..........
29
C. Dana Ritel (Retail Banking) ...................................................
31
1. Pengertian Retail Banking ..............................................
31
2. Produk Retail Banking ....................................................
33
BAB III GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT INDONESIA A. Sejarah Berdirinya Bank Muamalat Indonesia .......................
37
B. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia ...............................
40
C. Struktur Organisasi dan Kepengurusan Bank Muamalat Indonesia ...............................................................................
41
D. Produk dan Jasa Layanan Bank Muamalat Indonesia .............
42
1. Produk Pendanaan (Funding Product) .............................
42
2. Produk pembiayaan (Lending Product) ...........................
45
3. Layanan (Service) ...........................................................
48
BAB IV STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN MUAMALATPRIMA iB DALAM MENINGKATKAN DANA RITEL (TABUNGAN) A. Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB dalam Meningkatkan Dana Ritel (Tabungan) ..................................
52
1. Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB ..........
52
2. Implementasi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) pada Tabungan Muamalat Prima iB ................................
ix
60
B. Pengaruh Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB
BAB V
Dalam Meningkatkan Dana Ritel (Tabungan) ........................
68
C. Analisis Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB ....
71
PENUTUP A. Kesimpulan ...........................................................................
74
B. Saran .....................................................................................
75
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
76
LAMPIRAN ..............................................................................................
79
x
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Perbedaan Antara Tabanas dan Taska ...................................
29
Tabel 4.1
Presentase Pemberian Spesial Nisbah ....................................
57
Tabel 4.2
Ketentuan Pajak Penghasilan ................................................
60
Tabel 4.3
Fitur dan Tarif Tabungan Muamalat Prima iB .......................
64
Tabel 4.4
Presentase Pertumbuhan Total Tabungan Tahun 2013 ...........
68
Tabel 4.5
Presentase Pertumbuhan Dana Tabungan Muamalat Prima iB
70
xi
DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1
Pertumbuhan Total Tabungan Tahun 2013 ............................
Grafik 4.2
Kontribusi Produk Tabungan Terhadap Komposisi Total
Grafik 4.3
69
Tabungan ..............................................................................
69
Pertumbuhan Tabungan Muamalat Prima iB Tahun 2013 ......
70
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1
Iklan Program Tabungan Muamalat Prima Berhadiah ...........
xiii
54
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
: Surat Keterangan Dosen Pembimbing
Lampiran 2
: Surat keterangan Penelitian dari Muamalat Institute
Lampiran 3
: Daftar Pertanyaan Wawancara
Lampiran 4
: Struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia
Lampiran 5
: Prosedur Pelaksanaan Program Tabungan
Lampiran 6
: Prosedur Pelaksanaan Program Tabungan Prima iB Hadiah
Lampiran 7
: Memorandum Internal tentang Permohonan Persetujuan Spesial Nisbah Produk Tabungan Muamalat Prima iB Periode Februari sd April 2014
Lampiran 8
: Pedoman Program Kilau Emas
Lampiran 9
: Contoh PPIB Program Kilau Emas
Lampiran 10 : Contoh Pemberian Spesial Nisbah
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi, sebuah perusahaan harus mampu mengikuti perubahan yang terjadi baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Salah satu faktor terjadinya perubahan suatu perusahaan adalah adanya persaingan. Seiring dengan berkembangnya suatu bisnis yang membuat persaingan menjadi ketat. Oleh karena itu, setiap perusahaan tentunya memliki
strategi
masing-masing
dalam
menghadapi
persaingan,
Permasalahannya adalah tepatkah strategi itu dipergunakan oleh perusahaan tersebut. Karena apabila strategi yang diterapkan oleh perusahaan kurang tepat, maka strategi tersebut bisa mengakibatkan sebuah kerugian bagi perusahaan. Strategi pemasaran mempunyai peranan penting untuk keberhasilan usaha perusahaan umumnya dan bidang pemasaran khususnya. Strategi pemasaran harus dapat memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang akan dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa pasar sasaran.1 Banyak perusahaan berlomba-lomba membuat strategi pemasaran untuk menarik
pelanggannya. Hal tersebut juga terjadi pada industri
perbankan, termasuk perbankan syariah. Demikian juga halnya Bank Muamalat terus melakukan kegiatan pemasaran secara terpadu. Terutama 1
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep dan Strategi), (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2004) Ed 1, Cet. 7, h. 168
1
2 sekali melalui pengembangan produk dan beragam kegiatan promosi guna memacu pertumbuhan permintaan terhadap produknya. Kehadiran
Bank
Muamalat
Indonesia
menunjukkan
industri
perbankan yang lebih sehat dan berkontribusi bagi pertumbuhan sektor riil melalui pembiayaan sesuai kaidah syariah. Sebagai bank pertama yang bergerak pada bidang syariah di Indonesia, Bank Muamalat Indonesia juga terus berusaha meningkatkan modalnya. 2 Bank Muamalat Indonesia, sebagai bank pertama yang murni syariah tentu saja menghadapi persaingan yang cukup ketat baik dengan bank konvensial maupun sesama bank syariah. Oleh karena itu, agar dapat bertahan dan berkembang tentu saja Bank Muamalat Indonesia harus mampu memenangkan persaingan dengan menciptakan hubungan yang baik dan harmonis dengan para nasabah. Persaingan tersebut salah satunya dilihat dari persaingan dalam penghimpunan dana bank. Sebagian besar bank memfokuskan pelayanan dan transaksinya pada jenis-jenis nasabah tertentu. Dengan adanya pemfokusan, diharapkan bankbank tersebut dapat lebih menguasai nasabahnya sehingga kegiatan usahanya dapat dilaksanakan dengan lebih efisien dan menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi. Secara umum jenis bank atas dasar target pasarnya dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:3 1. Retail Bank, yaitu bank yang memfokuskan pelayanan dan transaksi kepada nasabah individual, perusahaan, dan lembaga lain dalam skala kecil dan menengah. 2
http://www.republika.co.id/koran, tanggal 06 Februari 2014
3
Irsyad Lubis, Bank Dan Lembaga Keuangan, (Medan: USU Press, 2010), h.31
3 2. Corporate Bank, yaitu bank yang memfokuskan pelayanan dan transaksi pada nasabah yang berskala besar 3. Retail Corporate Bank, yaitu bank yang memfokuskan pelayanan dan transaksi kepada nasabah ritel dan nasabah korporasi. Dana pihak ketiga merupakan sumber dana bank yang berasal dari masyarakat. Dari data statistik yang didapat, 88,17% sumber dana dari Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah berasal dari dana pihak ketiga. 4 Itu artinya, dana pihak ketiga mempunyai peranan besar dalam pengoperasian suatu bank. Dana pihak ketiga merupakan dana yang berasal dari tabungan, giro dan deposito. Ketiga macam sumber dana tersebut memiliki porsinya masing-masing terhadap pendanaan bank. Oleh karena itu, bank harus mampu meningkatkan dana pihak ketiga agar operasional bank berjalan dengan baik. Beberapa faktor yang mempengaruhi sumber dana dalam sistem perbankan menurut Dahlan siamat dalam bukunya “Manajemen lembaga keuangan” yaitu:5 1. Kepercayaan masyarakat pada suatu bank dipengaruhi oleh kinerja, posisi kapabilitas, integritas, dan kredibilitas. 2. Ekspektasi perkiraan pendapatan yang akan diterima oleh penabung dibandingkan alternatif investasi lainnya dengan tingkat resiko yang sama. 3. Keamanan dana nasabah lebih terjamin 4. Ketepatan waktu pengambilan simpanan nasabah harus tepat waktu. 5. Pelayanan yang lebih cepat dan fleksibel 4
Statististik Perbankan Syariah per Desember 2013, h. 56 data didapat dari www.ojk.go.id pada tanggal 28 April 2014 5 http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=23708 diakses pada tanggal 06 Februari 2014
4 6. Pengelolaan dana bank yang hati-hati Usaha perbankan dalam upaya meningkatkan pengerahan sumber dana dari masyarakat salah satunya dengan penghimpunan dana tabungan. Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat lain yang dipersamakan dengan itu. Biasanya suatu bank menyelenggarakan suatu produk tabungan lebih dari satu jenis. Pada umumnya setiap bank di Indonesia, termasuk Bank Muamalat Indonesia selalu menekankan management funding untuk lebih memfokuskan penempatan dana pada jenis rekening tabungan yang biasanya merupakan dana retail. Ini dibuktikan dengan pengelolaan dana simpanan nasabah ritel Bank Muamalat mencapai Rp 20 triliun atau menyumbang 40% terhadap total Dana Pihak Ketiga (DPK)6. Dana retail adalah dana yang berasal dari nasabah individual, perusahaan maupun lembaga lain yang penempatan dananya kurang dari 20 Milyar.7 Bagi sebagian management bank, dana yang berasal dari jenis rekening tabungan atau dana retail tersebut merupakan dana yang stabil dan mampu bertahan lebih lama sebagai asset bank dibanding sumber dana lainnya. Tabungan Muamalat Prima iB adalah salah satu produk potensial dalam meningkatkan dana ritel tabungan di bank Muamalat Indonesia. Jenis akad yang digunakan dalam tabungan Muamalat Prima iB adalah Mudharabah Mutlaqah. Mudharabah Mutlaqah adalah kerjasama antara dua
6 http://www.infobanknews.com/2014/01/bank-muamalat-siap-perbesar-tabungan-ritel/, di akses pada tanggal 06 Februari 2014 7 http://syariahmuamalah.blog.com/files/2011/10/JENIS-BANK.pdf, di akses pada tanggal 31 April 2014
5 pihak dimana shahibul maal menyediakan modal dan memberikan kewenangan penuh kepada mudharib dalam menentukan jenis dan tempat investasi, sedangkan keuntungan dan kerugian dibagi menurut kesepakatan dimuka. Sehingga dalam hal ini, nasabah yang meyimpan dananya di bank syariah
tidak
memberikan
pembatasan
bagi
bank
syariah
dalam
menggunakan dana yang disimpannya. Bank Syariah bebas untuk menetapkan akad seperti apa yang akan nantinya akan dipakai ketika menyalurkan pembiayaan, kepada siapa pembiayaan itu diberikan, dan usaha seperti apa yang harus dibiayai. Tabungan Muamalat Prima iB merupakan produk tabungan yang baru diluncurkan pada tanggal 13 Juli 2012. Keunggulan tabungan Muamalat Prima iB ini adalah Tabungan Prioritas yang di desain bagi Nasabah yang ingin mendapatkan Bagi Hasil yang tinggi bahkan setara dengan deposito. Selain berupa bagi hasil yang tinggi, Tabungan Muamalat Prima iB juga memberikan benefit berupa : 1. Menguntungkan. Tabungan Muamalat Prima memberikan keuntungan yang tinggi. 2. Fleksibel. Dapat ditarik dan dimanfaatkan saldonya untuk bertransaksi setiap saat dibutuhkan. 3. Aman. Tabungan Muamalat Prima telah di desain secara sistem dan prosedur sehingga keamanan dana Nasabah memiliki tingkat jaminan keamanan yang lebih tinggi.
6 4. Nyaman. Fasilitas electronic banking yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja (24/7) yaitu layanan ATM, internet banking, mobile banking, phone banking dan kartu debit. 5. Kemudahan. Syarat saldo pembukaan rekening yang relatif rendah dan biaya administrasi terjangkau. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada
Bank Muamalat Indonesia dalam bentuk
penulisan skripsi dengan judul “Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB dalam Meningkatkan Dana Ritel (Tabungan) Pada Bank Muamalat Indonesia”.
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Untuk lebih fokus dalam pembahasan skripsi ini, maka pembatasan masalah hanya dibatasi pada strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB pada Bank Muamalat Indonesia dalam meningkatkan dana ritel, untuk dana ritelnya sendiri penulis membatasinya hanya pada produk tabungan. 2. Perumusan Masalah Yang menjadi pokok permasalahan
yaitu strategi pemasaran
tabungan Muamalat Prima iB dalam meningkatkan dana ritel tabungan pada Bank Muamalat Indonesia. Sehingga dapat dirumuskan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
7 a. Bagaimana strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB dan Implementasinya Dalam Meningkatkan Dana Ritel Tabungan? b. Bagaimana pengaruh strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB terhadap peningkatan Dana Ritel Tabungan? C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Berdasarkan pada pokok permasalahan diatas, maka tujuan penulisan ini secara umum adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui strategi pemasaran tabungan Muamalat Prima iB dalam meningkatkan dana ritel (tabungan) pada Bank Muamalat Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB dalam meningkatkan Dana Ritel (Tabungan). Selanjutnya dengan tercapainya tujuan tersebut, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat diperoleh manfaat dan kegunaannya antara lain sebagai berikut: 1. Akademisi, Sebagai tambahan referensi untuk perbandingan bagi penelitian lain, yang akan meneliti mengenai strategi pemasaran lembaga keuangan syariah. 2. Rekomendasi, Bank Muamalat Indonesia, dapat mengetahui strategi pemasaran yang baik dan tepat guna berdasarkan teori-teori yang ada juga dapat menjadi bahan evaluasi serta masukan untuk lebih memajukan lagi industri perbankan syariah tersebut. Masyarakat, Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang pelayanan bank terhadap nasabah, dan menimbulkan kepercayaan terhadap lembaga
8 keuangan syariah, melalui kualitas pelayanan bank, yang berkualitas dan berprinsipkan asas syariah. 3. Praktisi, Sebagai bahan evaluasi dan acuan untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan jumlah dana nasabah, serta dapat menentukan strategi yang akan diambil dalam peningkatan jumlah dana nasabah. D. Kajian Pustaka Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap beberapa sumber kepustakaan, adapun kajian pustaka yang digunakan penulis adalah: 1. Lamtiurma Pangaribuan (3696032387), Strategi Pemasaran Sektor “Retail” Perbankan: Telaah Kasus pada Sebuah Bank Persero “BB”. (Program
Studi
Magister
Manajemen
Program
Pasca
Srajana
Universitas Indonesia 1997). Tesis ini berisi tentang strategi pemasaran sektor retail pada bank “BB” yang lebih menekankan pada strategi perusahaan dilihat dari analisis SWOT dan Marketing mix. 2. Jeffry A.M. Dendeng (3696032308), Retail Banking Sebagai Strategi Alternatif Bagi Bank BNI. (Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia 1996) Tesis ini berisi tentang bagaimana strategi peningkatan mutu pelayanan Bank BNI dalam kaitannya dengan sistem dan prosedur, dukungan sumber daya manusia dan sistem delivery yang digunakan serta struktur organisasi dan bagaimana strategi produk yang digunakan
9 oleh Bank BNI khususnya dibidang penghimpunan dana dalam kaitannya dengan pengembangan retail banking. 3. Alfian Sumirat (107046202441), Strategi Pemasaran Dalam Upaya Mencapai Target Penjualan Premi pada Produk Asuransi Kendaraan bermotor (studi pada PT. Asuransi JASINDO Takaful). (Jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011). Skripsi ini berisi tentang bagaimana pemasaran yang dilakukan PT. Asuransi JASINDO Takaful dalam upaya mencapai target penjualan premi pada produk asuransi kendaraan bermotor, dan seberapa jauh perkembangan kinerja produk asuransi kendaraan bermotor dapat mencapat target penjualan premi di PT. Asuransi Jasindo Takaful. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu lebih menekankan pada strategi pemasaran tabungan Muamalat Prima iB yang diterapkan oleh Bank Muamalat Indonesia dalam meningkatkan dana ritel tabungan. E. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dan jenis data yang di perlukan maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan cara menggunakan mengenai suatu kenyataan empiris dari objek yang dijadikan penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan dengan
pendekatan
deskriptif
analisis untuk
10 memaparkan data-data yang dapat di lapangan kemudian menganalisisnya dan mendapatkan kesimpulan dari penelitian ini. Sedangkan untuk memperoleh data yang berkenaan dengan judul penelitian, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: a. Library
Research
(pengumpulan data
melalui kepustakaan),
membaca buku-buku atau literatur yang berkaitan dengan tema skripsi, dalam hal ini bacaan yang berkaitan dengan strategi pemasaran. b. Field Research (penelitian lapangan), dengan datang langsung, mengunjungi, mempelajari dan melakukan wawancara pada Bank Muamalat Indonesia 2. Sumber Data a. Primer Merupakan data yang didapat dari sumber pertama, dari individu yaitu hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang dilakukan peneliti, yakni peneliti melakukan sendiri observasi dilapangan maupun di laboratorium.8 Dalam penelitian ini penulis memperoleh data langsung dari PT Bank Muamalat Indonesia,Tbk dengan wawancara secara langsung kepada pihak bank.
8
Dergibson Siagian Sugiarto, Metode Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 2000) h.16
11 b. Sekunder Merupakan data yang diperoleh oleh pihak lain, yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak lain, yang digunakan oleh penulis untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap, ataupun untuk diproses lebih lanjut.9 Dalam penelitian ini penulis mengutip dari buku-buku, majalah, internet dan lain sebagainya yang berisikan informasi mengenai Bank Muamalat Indonesia. 3. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk Jl Jenderal Sudirman No. 2 Jakarta 10220,
Indonesia. Telepon: (021)
2511414 / 2511451 Faks: (021) 2511453, 2511465, yang dilakukan pada bulan Februari - April 2014. 4. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Observasi atau yang disebut pula pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera,
dapat dilakukan melalui
penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap, dan juga dapat dilakukan dengan tes, kuisioner, rekaman gambar dan rekaman suara.10 Dalam hal ini peneliti terjun langsung dan melakukan observasi ke PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk, untuk mengetahui 9
Ibid, h. 17 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta) h.128 10
12 bagaimana strategi pemasaran tabungan Muamalat Prima iB yang diterapkan Bank Muamalat dalam meningkatkan dana ritel tabungan. b. Wawancara Wawancara atau kuisioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara, digunakan untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang objek, ataupun sikap terhadap sesuatu.11 Dalam hal ini peneliti mawawancarai secara langsung kepada pihak Bank Muamalat Indonesia, untuk memperoleh data-data yang mendukung untuk penelitian. c. Dokumentasi Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis, seperti buku-buku, majalah dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan lain sebagainya, dapat dilaksanakan dengan pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya, dan cek list yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. 12 Dalam hal ini peneliti melakukan penelusuran data dengan menelaah buku, majalah, surat kabar, internet maupun sumbersumber lain yang berisikan informasi mengenai Bank Muamalat Indonesia. 11
Ibid, h.126 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta) h.130 12
PT
13 5. Teknik Penulisan Sebagai pedoman dalam penulisan penelitian ini, penulis merujuk pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi ”Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007 F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan diperlukan agar didapat kejelasan dalam pembahasan masalah yang dihadapi, serta memudahkan dalam pembahasan penelitian, maka penulisan skripsi ini akan dibagi menjadi 5 (lima) bab yang terdiri dari: Bab I tentang Pendahuluan yang terdiri dari gambaran umum tentang penulisan skripsi, yang menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. Bab II tentang Tinjauan Teori yang terdiri dari pengertian strategi pemasaran,
langkah-langkah
strategi
pemasaran,
bauran
pemasaran
(marketing Mix), pengertian tabungan, macam-macam tabungan, mekanisme pembukaan dan penutupan tabungan, pengertian retail banking, dan Produkproduk Retail Banking. Bab III tentang Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia yang terdiri dari sejarah berdirinya Bank Muamalat Indonesia, Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia, Struktur Organisasi, produk dan jasa Bank Muamalat Indonesia. Bab IV tentang Strategi Pemasaran Bank Muamalat Dalam Meningkatkan Dana Ritel Tabungan yang terdiri dari strategi pemasaran
14 tabungan Muamalat Prima iB dalam meningkatkan dana ritel tabungan, implementasi bauran pemasaran (marketing mix) terhadap tabungan Muamalat Prima iB, dan pengaruh strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB dalam Meningkatkan Dana Ritel Tabungan. Bab V yaitu Penutup yang terdiri dari kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dan terdapat saran-saran yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas untuk memperoleh solusi.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Strategi Pemasaran Dalam Kamus Manajemen, strategi adalah rencana yang cermat mengenai
kegiatan
untuk
mencapai sasaran
khusus
dan
saling
berhubungan dalam hal waktu dan ukuran.1 Strategi berbeda dengan taktik, taktik adalah perencanaan dan pengarahan operasi jangka pendek untuk mewujudkan strategi.2 Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan perusahaan.
3
yang
tepat oleh
Di samping itu strategi mencerminkan pengetahuan
perusahaan mengenai bagaimana, kapan, dan dimana perusahaan akan bersaing dan dengan siapa perusahaan sebaiknya bersaing serta untuk tujuan apa perusahaan harus bersaing. Menurut Sondang Siagian, strategi adalah cara yang terbaik untuk mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedia, sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan. 4 Sedangkan menurut Onong Uchyana
1
B.N. Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), Cet. 1, h. 341 Ibid, h. 352 3 Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, (Jakarta:Erlangga, 1988) Ed. Ke-3, Terjemah oleh Murad h. 12 4 Sondang Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), cet. ke-2, h. 17 2
15
16 Efendi, strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (Planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan, akan tetapi untuk mencapai suatu tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. 5 Dari pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa strategi adalah rencana yang cermat, menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dan memenangkan persaingan. Dalam Kamus Manajemen, pemasaran diartikan sebagai kegiatan utama
suatu
perusahaan
untuk
memperkenalkan
produk
yang
dihasilkannya melalui promosi dan iklan sehingga calon pembeli tertarik untuk membeli produk yang bersangkutan. Menurut definisi “Institute of Marketing”,
pemasaran
adalah
“proses
manajemen
dengan
mengidentifikasi, mengantisipasi, dan memuaskan permintaan-permintaan pelanggan secara menguntungkan”.6 Pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsep, memberi harga, melakukan promosi, dan mendistribusikan ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan organisasi. 7 Pemasaran berhubungan dan berkaitan dengan suatu proses mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Salah satu definisi pemasaran yang terpendek adalah “memenuhi 5 Onong Uchyana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992), h. 32 6 B.N. Marbun, Kamus Manajemen, h. 215 7 Carl McDaniel Jr., dan Roger Gates, Riset Pemasaran Kontemporer, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), Jilid 1, Terjemah oleh Sumiyarto dan Rambat Lupiyoadi h. 4
17 kebutuhan secara menguntungkan” 8 . Pengertian lain adalah menyatakan pemasaran sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.9 Menurut Kotler dan Armstrong, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. 10 Sedangkan menurut M. Suyanto, pemasaran yaitu proses bekerja dengan pasar untuk mewujudkan transaksi potensial guna memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.11 Dari difinisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa pemasaran adalah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (pasar) dalam rangka memperoleh keuntungan. Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara memuaskan. Setelah mengetahui pengertian dari strategi dan pemasaran, pengertian dari strategi pemasaran menurut Sofjan Assuari adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.12 Menurut M. Nur Rianto dalam buku “Dasar-sasar Pemasaran Bank Syariah”, mendefinisikan strategi pemasaran sebagai serangkaian 8 M. Nur Rianto Al Arif,, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 5 9 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep dan Strategi), (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2004) Ed 1, Cet. 7, h. 5 10 Philip Kotler dan Gery Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1997) Ed-8, Terjemah oleh Damos Sihombing h. 7 11 M. Suyanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia, (Yogyakarta:Andi Offset, 2007), h. 12 12 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep dan Strategi), h.168
18 tujuan dan sasaran, kebijakan serta aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan serta lokasinya.13 Strategi pemasaran merupakan cara perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran. Dalam tujuan pemasaran harus secara jelas disebutkan berapa market share dan volume penjualan yang ingin dicapai dan kapan ingin dicapai. Dengan demikian strategi pemasaran adalah keseluruhan langkah untuk mencapai sasaran tertentu. Jadi strategi pemasaran merupakan cerminan pemikiran terbaik perusahaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana perusahaan memanfaatkan potensi sumber daya manusia pada pasar yang paling menguntungkan.14 Strategi pemasaran (Marketing Strategy) adalah suatu cara yang digunakan untuk membantu kita membuat dan menjual barang dan jasa yang sesuai dengan kondisi perusahaan dan pasar target atau selera konsumen yang dituju.15 Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa strategi pemasaran adalah rencana yang cermat, menyeluruh dan terpadu yang memberikan pedoman mengenai kegiatan pemasaran suatu perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran itu sendiri yaitu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (pasar) dalam rangka memperoleh keuntungan.
13
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 83 Freddy Rangkuti, Creating Effective Marketing Plan (Teknik Membuat Marketing Plan Berdasarkan Customer Values & Analisis kasus), (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), h.110 15 Suharyadi, Dkk, Kewirausahaan (Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda), (Jakarta: Salemba Empat, 2007) Ed.1, h. 191 14
19 2. Langkah-langkah Strategi Pemasaran Menurut M. Suyanto dalam buku “Marketing Strategic Top Brand Indonesia” langkah-langkah dalam strategi pemasaran mencakup empat tahapan, yaitu:16 a. Analisis Situasi Strategi, meliputi memenangkan pasar melalui perencanaan strategis berorientasi pasar, mengumpulkan informasi dan mengukur permintaan pasar, mencari peluang di lingkungan pemasaran, menganalisis pasar konsumen dan perilaku pembeli, menganalisis pasar komunitas internet, menganalisis pasar bisnis dan
perilaku
pembelian
bisnis,
menghadapi
pesaing
dan
mengidentifikasi segmen pasar serta memilih pasar sasaran. b. Perancangan Strategi Pemasaran, mencakup menentukan posisi dan mendeferensiasi pasar, strategi hubungan pemasaran, dan perencanaan produk baru. c. Pengembangan Program
Pemasaran,
mencakup
menetapkan
strategi produk, strategi harga, strategi distribusi, strategi promosi. d. Implementasi dan Pengelolaan Strategi, mencakup merancang organisasi pemasaran pemasaran yang efektif, implementasi dan pengendalian strategi. 3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Dalam merencanakan strategi pemasaran, beberapa perusahaan menggunakan berbagai cara yang kemudian dikombinasikan menjadi satu jenis strategi pemasaran, selanjutnya lebih akrab dikenal dengan istilah
16
M. Suyanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia, h. 33
20 “Marketing Mix”. Konsep marketing mix ini harus ada dalam strategi pemasaran karena merupakan alat penunjang pemasaran yang efektif dalam merealisasikan kegiatan pemasaran.. Marketing mix adalah perpaduan seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan oleh perusahaan sebagai bagian dalam upaya mencapai tujuan pada pasar sasaran.17 Marketing mix (bauran pemasaran) merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan di antara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix
itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan
sendiri-sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain. 18 Bauran pemasaran adalah perpaduan seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan oleh perusahaan sebagai bagian dalam upaya mencapai tujuan pada pasar sasaran. 19 Dari pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan secara terpadu, dapat dikendalikan dan saling mendukung antara variabel-variabelnya yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam upaya memenuhi target pasarannya. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai masingmasing unsur dari bauran pemasaran (marketing mix), yaitu: a. Product (Produk) Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu 17
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 14 Kasmir, Manajemen Perbankan,(Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2006), Ed. 1, h. 186 19 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 14
18
21 diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebut yang di sebut “the offer”.20 Produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen. 21 Philip Kotler mendefinisikan produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.22 Dalam dunia perbankan, strategi produk yang dilakukan dalam mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut: 23 1) Penentuan Logo dan Moto Logo merupakan ciri khas suatu produk sedangkan moto adalah serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi bank dalam melayani masyarakat. Logo dan moto juga sering disebut sebagai ciri produk. Pertimbangan dalam pembuatan logo dan moto yaitu memiliki arti, menarik perhatian dan mudah diingat. 2) Menciptakan Merek Karena jasa memiliki beraneka ragam, maka setiap jasa harus memiliki nama. Tujuannya agar mudah dikenal dan diingat pembeli. Merek merupakan sesuatu untuk 20 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2006) Ed. 2, h. 70 21 Kasmir, Pemasaran bank, (Jakarta: Kencana, 2005), h.136 22 Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 186 23 Kasmir, Pemasaran bank, h.136
22 mengenal barang dan jasa yang ditawarkan. Penciptaan suatu merek harus mempertimbangkan faktor-faktor antara lain mudah diingat, terkesan hebat dan modern, memiliki arti, dan menarik perhatian. 3) Menciptakan Kemasan Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam dunia perbankan kemasan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan dan jasa kepada para nasabah atau bentuk tawaran produk yang dapat menarik para nasabah. 4) Keputusan Label Label merupakan sesuatu yang dilekatkan pada produk yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Di dalam label dijelaskan siapa yang membuat, dimana dibuat, kapan dibuat, cara menggunakannya, dan informasi lainnya. b. Price (Harga) Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan seseorang untuk mendapatkan hak menggunakan produk.
24
Sedangkan menurut Bilson Simomura, harga merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan produk. 25
24
J. Supranto dan Nandan Limakrisna, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007), h. 12 25 Bilson Simomura, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran efektif dan profitable, (Jakarta: Gramedia, 2001), h. 36
23 Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa harga adalah biaya atau nilai yang harus dibayarkan seseorang untuk mendapatkan maupun hak menggunakan produk. Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian nilai kepada konsumen dan mempengaruhi citra produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Penentuan harga juga berhubungan dengan pendapatan
dan turut mempengaruhi
penawaran atau saluran pemasaran. Akan tetapi hal terpenting adalah keputusan dalam penentuan harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan. 26 Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam suatu penetapan harga antara lain biaya, keuntungan, harga yang ditetapkan oleh pesaing, dan perubahan keinginan pasar. 27 c. Promotions (Promosi) Promosi adalah kegiatan untuk menginformasikan produk, membujuk
konsumen
untuk
membeli
serta
mengingatkan
konsumen untuk tidak melupakan produk. 28 Menurut M. Nur Rianto, promosi merupakan komponen yang dipakai untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan, sehingga pasar dapat mengetahui tentang produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Tujuan dari promosi adalah konsumen
26
Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, h. 72 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 15 28 Bilson Simomura, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran efektif dan profitable,h. 36
27
24 dapat
mengetahui
tentang
produk
tersebut
dan
akhirnya
memutuskan untuk membeli produk tersebut.29 Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa promosi
adalah
komponen
yang
menginformasikan/memberitahukan,
dipakai
membujuk
untuk maupun
mempengaruhi konsumen yang bertujuan agar konsumen bisa mengetahui dan membeli produk tersebut. Secara garis besar keempat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh perbankan adalah sebagai berikut: 30 1) Periklanan (Advertising) yaitu promosi yang dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, billboard, koran, majalah, televisi, atau radio-radio. 2) Promosi Penjualan (Sales Promotion) yaitu promosi yang digunakan untuk meningkatkan penjualan melalui potongan harga atau hadiah pada waktu tertentu terhadap barangbarang tertentu pula. 3) Publisitas (Publicity) yaitu promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra bank di depan calon nasabah atau nasabahnya melalui kegiatan amal atau sosial atau olahraga. 4) Penjualan Pribadi (Personal Selling) yaitu promosi yang dilakukan melalui pribadi-pribadi karyawan baik dalam melayani serta ikut mempengaruhi nasabah. 29 30
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 16 Kasmir, Pemasaran bank, h.163
25 d. Place (Tempat)/Lokasi Lokasi bank adalah tempat dimana diperjualbelikannya produk perbankan dan pusat pengendalian perbankan.
31
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi suatu bank adalah:32 1) Dekat dengan kawasan industri pabrik. Hal ini bisa menjadi pertimbangan apabila segmen yang dijadikan target pasar bagi bank adalah pabrik atau karyawan pabrik. 2) Dekat dengan perkantoran. Pilihan ini dapat diambil jika target pasar yang akan diraih oleh bank adalah kantor serta karyawan kantor tersebut. 3) Dekat dengan pasar. Keputusan pembukaan kantor cabang atau kas di wilayah yang dekat dengan pasar dapat dilakukan apabila target pasar yang ingin diraih adalah pedagang pasar tersebut. 4) Dekat
dengan
perumahan
atau
masyarakat.
Suatu
perbankan memilih untuk dekat dengan perumahan apabila ingin fokus pada sektor ritel. 5) Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di lokasi. Apabila suatu daerah terlalu banyak jumlah pesaingnya, maka sebaiknya suatu bank tidak membuka kantor didaerah tersebut sebab perhitungan market share yang ingin dicapai harus dapat diperhitungkan secara tepat, apabila sudah 31 32
Kasmir, Pemasaran bank, h.136 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 136
26 terlalu banyak pesaing maka akan mengurangi jumlah pendapatan bank. B. Tabungan 1. Pengertian Tabungan Tabungan adalah simpanan pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu.33 Menurut UU RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Bab 1 Pasal 1 butir 5 menyatakan bahwa tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, atau alat lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.34 Tabungan merupakan jenis simpanan yang dilakukan oleh pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu sesuai perjanjian antara bank dengan nasabah.
35
Menurut Dahlan Siamat,
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu.36 Tabungan adalah bentuk simpanan nasabah yang bersifat likuid, hal ini memberikan arti produk ini dapat diambil sewaktu-waktu apabila nasabah membutuhkan, namun bagi hasil yang ditawarkan kepada nasabah penabung kecil. Akan tetapi jenis penghimpunan dana tabungan merupakan produk menghimpunan yang lebih minimal biaya bagi pihak
33
B.N. Marbun, Kamus Manajemen, h. 351 http://id.wikisource.org/wiki/UndangUndang_Republik_Indonesia_Nomor_10_Tahun_ 1998. Di akses pada tanggal 09 Mei 2014 35 Ismail, Manajemen Perbankan (Dari Teori Menuju Aplikasi), (Jakarta, Kencana, 2010), Ed. 1, Cet. 1. h. 44 36 Dahlan Siamat, Manajemen Bank Umum, (Jakarta:Intermedia, 1993), h. 102 34
27 bank karena bagi hasil yang ditawarkannya pun kecil namun biasanya jumlah nasabah yang menggunakan tabungan lebih banyak daripada produk penghimpunan lain. 37 Dalam dunia perbankan syariah, mendeskripsikan pengertian tabungan tidak berbeda jauh dengan pengertian tabungan pada umumnya. Hanya saja dalam dunia perbankan syariah, tabungan dalam pelaksanaanya berdasarkan akad-akad tertentu yang sesuai dengan prinsip syariah. Pengertian tabungan dalam dunia perbankan diartikan sebagai simpanan berdasarkan akad wadi’ah atau investasi dana berdasarkan mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, biyet giro, dan/ atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.38 Dari pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa tabungan adalah simpanan yang dilakukan oleh pihak ketiga (nasabah) yang bersifat likuid yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu sesuai perjanjian antara bank dengan nasabah, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, biyet giro, dan/ atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. 2. Macam-macam Tabungan Dalam praktik perbankan di Indonesia dewasa ini terdapat beberapa jenis-jenis tabungan. Perbedaan jenis tabungan ini hanya terletak dari fasilitas yang diberikan kepada penabung, sehingga dengan demikian 37 38
h. 75
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 34 Andri Soemitra, Bank &Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), Ed. 1,
28 si penabung mempunyai banyak pilihan. Jenis-jenis tabungan dimaksud adalah sebagai berikut: 39 a. Tabanas (Tabungan Pembangunan Nasional) Yaitu suatu bentuk tabungan yang pada prinsipnya bersifat bebas, tidak terikat oleh jangka waktu, jumlah setoran maupun penarikannya. Pada masa sekarang setiap bank melakukan penghimpunan
dana
melalui
tabungan,
dengan
cara
mengkombinasikan antara tabungan kebutuhan-kebutuhan lain manusia terhadap jasa uang, misalnya suatu bank membuat produk jasa tabungan untuk nasabah dengan status sebagai karyawan, ingin menyimpan dana untuk persiapan menjamin kehidupannya pada masa pensiun, maka bank tersebut memproduk jasa uang berupa tabungan pensiun. b. Taska (Tabungan Asuransi Berjangka) Yaitu suatu bentuk tabungan yang dikaitkan dengan asuransi jiwa. Pada jenis tabungan ini terdapat ketentuan bahwa nasabah menabung dalam batas waktu tertentu dengan besarnya tabungan setiap periode telah ditentukan batas minimal menabung. Ketentuan lain walaupun angsuran belum terpenuhi seluruhnya, nilai tabungan dapat dibayar sepenuhnya kepada penabung apabila mendadak meninggal dunia.40
39 40
h. 64
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan,h. 85 Faisal Afif, Dkk, Strategi dan Operasional Bank, (Bandung: PT Eresco, 1996), Cet. 1,
29 Tabel 2.1 Perbedaan Antara Tabanas dan Taska Tabanas
Taska
Tabungan bersifat tidak terikat Jumlah uang disetor bebas
Taska terikat dengan asuransi Setoran setiap periode tetap jumlahnya Tidak ada p-embatasan jangka Terdapat pembatasan jangka waktu waktu, sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan bank. Jasa nasabah selalu berubah Jasa tetap sesuai dengan perubahan tingkat bunga yang berlaku. Untuk segala umur Untuk yang berusia 5-55 tahun Sumber: Buku Strategi dan Operasional Bank Oleh Faisal Afif, Dkk. c. Tabungan lainnya, yaitu tabungan selain tabanas dan taska. Tabungan ini dikeluarkan oleh masing-masing bank dengan ketentuan-ketentuan yang diatur oleh BI (Bank Indonesia) 3. Mekanisme Pembukaan dan Penutupan Tabungan a. Prosedur Pembukaan Tabungan Persyaratan untuk dapat membuka rekening tabungan masingmasing bank berbeda. Akan tetapi, pada umumnya bank memberikan persyaratan yang sama yaitu setiap masyarakat yang ingin membuka rekening tabungan, perlu menyerahkan fotokopi identitas, misalnya KTP, SIM, paspor dan identitas lainnya. Di samping itu, setiap bank akan memberikan persyaratan tentang setoran awal, minimal, serta saldo minimal yang harus disisakan.41 Umumnya prosedur pembukaan tabungan terdiri dari: 42
41 42
ke-3, h. 83
Ismail, Manajemen Perbankan (Dari Teori Menuju Aplikasi), h. 68 Malayu S.P Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), Cet.
30 1) Calon nasabah menuliskan nama dan alamat pada aplikasi formulir permohonan untuk menjadi nasabah. 2) Calon nasabah menyerahkan fotokopi identitas diri (KTP/SIM). 3) Menyerahkan setoran awal minimal sesuai yang ditentukan bank. 4) Membuat contoh tanda tangan pada tempat yang ditentukan bank. 5) Membuat buku tabungan dengan menuliskan nama, alamat, nomor buku tabungan, dan jumlah tabungannya. 6) Buku tabungan diserahkan kepada pemiliknya. b. Penyetoran Tabungan 1) Penyetoran dapat dilakukan oleh siapa saja setiap hari kerja. 2) Penyetoran dilakukan dengan slip setoran yang disetorkan, yaitu uang tunai, cek/bilyet giro kliring, transfer masuk, inkaso masuk, bunga deposito, dan lain-lain. 3) Setiap menyetor, buku tabungan harus dibawa sehingga tabungan dapat dibukukan. c. Penarikan Tabungan 1) Penarikan tabungan hanya dapat dilakukan oleh pemiliknya. 2) Maksimum penarikan sebesar saldo tabungan dikurangi saldo wajib. 3) Penarikan tabungan dilakukan dengan slip penarikan atau ATM Card 4) Jika penarikan dilakukan dengan slip penarikan, buku tabungan harus dibawa.
31 5) Slip penarikan harus ditandatangani pemilik serta memperlihatkan kartu identitas diri (KTM/SIM) 6) Jumlah penarikan harus dibukukan pada buku tabungan. d. Alasan Penutupan Tabungan Syarat-syarat untuk ditutupnya tabungan oleh bank dapat dilakukan oleh nasabah sendiri atau ditutup oleh bank karena alasan tertentu. Biasanya alasan tersebut antara lain: 1) Tabungan akan ditutup karena saldonya nol. 2) Tabungan akan ditutup atas permintaan pemiliknya. 3) Tabungan ditutup oleh bank karena saldo minimumnya kurang. 4) Tabungan ditutup karena pemiliknya meninggal dunia. C. Dana Ritel (Retail Banking) 1. Pengertian Dana Ritel (Retail Banking) Dalam Kamus Manajemen, Dana adalah uang tunai atau aktiva lain yang segera dapat diuangkan yang tersedia atau disisihkan untuk maksud tertentu. 43 Menurut Kuncoro dan Suharjono, Dana Bank adalah semua utang dan modal yang tercatat pada neraca bank berisi sisi passiva yang dapat digunakan sebagai modal operasional bank dalam rangka kegiatan penyaluran/penempatan dana. 44 Sedangkan menurut Malayu Hasibuan, Dana Bank (Loanable Fund )adalah sejumlah uang yang dimiliki dan dikuasai suatu bank dalam kegiatan operasionalnya.45
43
B.N. Marbun, Kamus Manajemen, h. 56 Ismail, Manajemen Perbankan (Dari Teori Menuju Aplikasi), h. 39 45 Malayu S.P Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan, h. 56
44
32 Dalam kamus bank dan keuangan, retail adalah noun sale of small quantities of goods to ordinary cutomers 46 . Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengartikan retail sebagai usaha bersama dalam bidang perniagaan dalam jumlah kecil kepada penggunaan akhir atau eceran.47 Dari pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa dana retail adalah dana yang berasal dari nasabah individual, maupun non perorangan yang berskala kecil dan menengah. Retail Banking adalah normal banking services provided for customers by the main high street banks (as
opposed to wholesale
banking). 48 Retail banking pada dasarnya adalah usaha jasa perbankan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang bersifat perorangan atau individu, berbeda dengan corporate banking yang lebih menitikberatkan pelayanannya kepada kebutuhan perusahaan. Menurut Jeffry A.M. Dendeng, retail banking adalah bank dalam kegiatan usahanya menitikberatkan kepada perseorangan dan usaha kecil. Sedangkan bank yang titik berat kegiatan usahanya melayani korporat disebut sebagai corporate banking. Stefan W. Kaminsky dalam buku Beyond Retail Banking mengemukakan bahwa retail banking adalah bank yang melayani individual/perorangan yang umumnya berada pada strata berpendapatan menengah ke bawah. Berbeda dengan private banking
46
British Library Cataloguing-in-Publication Data, Dictionary of Banking and Finance,(British: Peter Collin Publishing, Ltd, 1999), h. 271 47 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2008), Edisi Empat. h.1170 48 British Library Cataloguing-in-Publication Data, Dictionary of Banking and Finance, h. 271
33 dimana nasabah yang dilayani adalah golongan atas yang ingin dilayani secara tersendiri atau khusus. 49 Retail banking atau customer banking mempunyai volume per unit lebih kecil dibandingkan dengan segmen corporate banking. Namun sekalipun volume per unit lebih kecil yang identik dengan biaya per unit tinggi, retail banking dapat memberikan margin keuntungan yang signifikan. Selain itu memiliki resiko yang relatif lebih kecil dibandingkan sektor korporat. 50 Retail banking seperti bank pada umumnya menyediakan jasa yang dapat dikonsumsi langsung oleh masyarakat umumnya menyangkut tujuan-tujuan konsumtif. Kebutuhan-kebutuhan jasa yang demikian timbul akibat berkembangnya kebutuhan masyarakat atas jasa keuangan yang diantisipasi oleh bank. Jasa bank tersebut dapat berupa jasa untuk tujuan menabung, jasa berupa kredit perorangan maupun jasa-jasa seperti layanan pembayaran. 51 2. Produk Retail Banking Produk retail banking yang ditawarkan umumnya adalah produkproduk kebutuhan langsung para nasabah. Beberapa produk retail banking dapat dikemukakan sebagai berikut: a. Tabungan Tabungan pada dasarnya adalah sejumlah uang yang tidak atau belum terpakai untuk kebutuhan produktif maupun konsumtif, yang 49
Jeffry A.M. Dendeng, Tesis: Retail Banking Sebagai Strategi Alternatif bagi Bank BNI. (Jakarta:Universitas Indonesia, 1996). h. 24. 50 Lamtiurma Pangaribuan, Tesis: Strategi Pemasaran sektor “retail” perbankan telaah kasus pada sebuah bank persero “BB”, (Jakarta: Universitas Indonesia,1997).h. 16. 51 Ibid, h. 16.
34 oleh
pemiliknya
disimpan
dengan
berbagai
tujuan
seperti
mengantisipasi kebutuhan, untuk pembelian sesuatu dimasa mendatang, kebutuhan biaya pendidikan anak dimasa mendatang dan sebagainya. 52 Tabungan adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Sebelum pakto 1998 jenis tabungan sangat terbatas, yaitu Tabanas, Taska, Tappelpram,
namun
sekarang
ini
masing-masing
bank
telah
mempunyai jenis tabungan sendiri dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan. 53 Selain tingkat bunga yang ditawarkan yang berbeda antara bank yang satu dengan yang lainnya, fasilitas yang disediakan pada masing-masing produk juga berbeda. Ada kelompok bank yang menyediakan failitas ATM (Automated Teller Machine), ada pula yang mengkombinasikan tabungan dengan pemberian asuransi jiwa, ada yang menawarkan hadiah jutaan rupiah maupun dalam bentuk barang seperti mobil, sepeda motor, dan sebagainya. 54 b. Deposito Instrumen penyimpanan lainnya adalah deposito. Deposito terdiri dari deposito berjangka maupun sertifikat deposito. Deposito berjangka adalah simpanan pihak ketiga
kepada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan. Sedangkan sertifikat deposito adalah simpanan berjangka atas
52
Jeffry A.M. Dendeng, Retail Banking Sebagai Strategi Alternatif bagi Bank BNI. h. 25 Lamtiurma Pangaribuan, Strategi Pemasaran sektor “retail” perbankan telaah kasus pada sebuah bank persero “BB”, h. 19 54 Jeffry A.M. Dendeng, Retail Banking Sebagai Strategi Alternatif bagi Bank BNI, h. 26 53
35 pembawa yang dengan izin bank indonesia dikeluarkan oleh bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjual-belikan atau dipindah tangankan kepada pihak ketiga. 55 Dilihat dari kepemilikan deposito, ada yang milik pemerintah, lembaga/badan pemerintah, badan usaha milik negara, perusahaan swasta, yayasan dan badan sosial, koperasi, perorangan dan lain-lain. Deposito retail banking umumnya adalah deposito perorangan atas kelebihan uangnya. Berbeda dengan tabungan yang relatif tidak terlalu terpengaruh terhadap adanya isu devaluasi, maka deposito sangat peka dengan isu tersebut dan bahkan perubahan-perubahan nilai uang lainnya. 56 c. Kredit Produk perbankan yang berkaitan dengan kegiatan penyaluran dana, yang biasanya disebut sebagai produk asset adalah kredit. Pengertian kredit menurut UU no. 7 tahun 1992 tentang perbankan adalah penyediaan uang atau taguhan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam.57 Kredit pada retail banking lebih banyak dari jenis konsumtif seperti kredit pemilikan rumah (KPR), kredit untuk pembelian kendaraan bermotor. Kredit jenis ini berkembang cukup pesat sejalan dengan meningkatnya tingkat penghasilan penduduk per kapita. Di 55 Lamtiurma Pangaribuan, Strategi Pemasaran sektor “retail” perbankan telaah kasus pada sebuah bank persero “BB”, h. 19 56 Jeffry A.M. Dendeng, Retail Banking Sebagai Strategi Alternatif bagi Bank BNI, h. 27 57 Lamtiurma Pangaribuan, Strategi Pemasaran sektor “retail” perbankan telaah kasus pada sebuah bank persero “BB”, h. 20
36 dalam pemberian kredit jenis konsumtif kepada masyarakat, bank-bank umumnya berlomba selain dalam pemberian tingkat bunga yang bersaing, juga kecepatan dalam proses pemberian kredit serta kemudahan-kemudahan lainnya seperti lunaknya persyaratan yang ditetapkan. 58 d. Jasa Pelayanan Transfer atau pengiriman uang yang dilakukan bank untuk nasabahnya baik dengan cara mengkredit atau mendebet rekening nasabah merupakan salah satu bentuk jasa pelayanan yang diberikan bank kepada nasabahnya. Begitu pula jasa pelayanan atas tagihan langganan telepon, listrik, air minum atau tagihan lainnya. Pemberian layanan jasa ini mempunyai resiko yang kecil bagi bank dan merupakan sumber pendapatan non bunga yang cukup besar bagi bank. Tuntutan masyarakat akan jasa pelayanan bank semakin lama semakin bervariasi khusunya yang berhubungan dengan kepraktisan, kemudahan, dan efisiensi. Tingginya tingkat kesibukan masyarakat dan semakin sempitnya waktu yang tersedia, mendorong masyarakat untuk menuntut kepada bank agar mengambil alih urusan bayar membayar atau kewajiban keuangan mereka lainnya. 59
58
Jeffry A.M. Dendeng, Retail Banking Sebagai Strategi Alternatif bagi Bank BNI. (Jakarta:1996) Program Pascasarjana UI. Program Studi Magister Manajemen. h. 27 59 Ibid, 29
BAB III GAMBARAN UMUM PT BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk
A. Sejarah Pendirian dan Perkembangan Bank Muamalat Indonesia Bank Muamalat Indonesia adalah bank umum pertama di Indonesia yang menerapkan prinsip syariah Islam dalam menjalankan operasinya. PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp 106 miliar.1 Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan.
1
www.muamalatbank.com diakses pada tanggal 17 Maret 2014
37
38 Pada akhir tahun ’90-an, Indonesia dilanda krisis moneter yang memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp 105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal setor awal. Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap Kru
Muamalat,
ditunjang oleh
kepemimpinan
yang
kuat,
strategi
pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni. 2 Melalui masa-masa sulit ini, Bank Muamalat berhasil bangkit dari keterpurukan. Diawali dari pengangkatan kepengurusan baru dimana seluruh anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh Muamalat, Bank Muamalat kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan penekanan pada:3
2
Warkum Sumitro, BAMUI, TAKAFUL, dan Pasar Modal Syariah di Indonesia. (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2004), h. 81-87 3 www.muamalatbank.com di akses pada tanggal 17 Maret 2014
39 1. Tidak mengandalkan setoran modal tambahan dari para pemegang saham 2. Tidak melakukan PHK satu pun terhadap sumber daya insani yang ada, dan dalam hal pemangkasan biaya, tidak memotong hak Kru Muamalat sedikitpun 3. Pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri Kru Muamalat menjadi prioritas utama di tahun pertama kepengurusan Direksi baru 4. Peletakan landasan usaha baru dengan menegakkan disiplin kerja Muamalat menjadi agenda utama di tahun kedua 5. Pembangunan tonggak-tonggak usaha dengan menciptakan serta menumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran Bank Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya membawa Bank Muamalat dengan rahmat Allah Rabbul Izzati, ke era pertumbuhan baru memasuki tahun 2004 dan seterusnya. Hingga pada tahun 2014, Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 2,5 juta nasabah melalui 275 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Jaringan BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor Pos Online/SOPP di seluruh Indonesia, 32.000 ATM, serta 95.000 merchant debet. BMI saat ini juga merupakan satu-satunya bank syariah yang telah membuka cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia. Untuk meningkatkan aksesibilitas nasabah di Malaysia, kerjasama dijalankan dengan jaringan Malaysia Electronic Payment System (MEPS) sehingga layanan BMI dapat diakses di lebih dari 2000 ATM di Malaysia. Sebagai Bank Pertama Murni Syariah, bank muamalat berkomitmen untuk
40 menghadirkan layanan perbankan yang tidak hanya comply terhadap syariah, namun juga kompetitif dan aksesibel bagi masyarakat hingga pelosok nusantara. Komitmen tersebut diapresiasi oleh pemerintah, media masa, lembaga nasional dan internasional serta masyarakat luas melalui lebih dari 70 award bergengsi yang diterima oleh BMI dalam 5 tahun Terakhir.4 B. Visi, Misi dan Tujuan Bank Muamalat 1. Visi Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional. 2. Misi Menjadi Role Model Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen,
dan
orientasi
investasi
yang
inovatif
untuk
memaksimalkan nilai bagi stakeholder. 3. Tujuan a. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia, sehingga semakin berkurang kesenjangan sosial ekonomi, dan dengan demikian akan melestarikan pembangunan nasional, antara lain melalui: 1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan usaha 2) Meningkatkan kesempatan kerja 3) Meningkatkan penghasilan masyarakat banyak
4
Ibid, di akses pada tanggal 17 Maret 2014
41 b. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan terutama dalam bidang ekonomi keuangan, yang selama ini masih cukup banyak masyarakat yang enggan berhubungan dengan bank karena masih menganggap bahwa bunga bank itu riba. c. Mengembangkan lembaga bank dan system perbankan yang sehat berdasarkan efisiensi dan keadilan, mampu meningkatkan partisipasi masyarakat sehingga menggalakkan usaha-usaha ekonomi rakyat antara lain memperluas jaringan lembaga perbankan ke daerah-daerah terpencil. d. Mendidik dan membimbing masyarakat untuk berpikir secara ekonomi, berperilaku bisnis dan meningkatkan kualitas hidup mereka. C. Struktur Organisasi dan Kepengurusan Bank Muamalat Bank Muamalat Indonesia sebagai sebuah organisasi yang fungsional telah memiiki struktur organisasi yang baku agar dapat berfungsi secara optimal sebagai sebuah lembaga keuangan bank. Struktur organisasi yang dipakai oleh Bank Muamalat Indonesia itu sendiri adalah struktur organisasi garis dimana dalam organisasi ini dipegang oleh satu pimpinan yang memerintah dari atas sampai ke bawah. Dengan kepengurusan sebagai berikut: 5
5
Annual Report PT Bank Muamalat tbk, tahun 2012, h. 169
42 1. Dewan Pengawas Syariah Ketua
:KH. Ma’ruf Amin
Anggota
:Prof. Dr. Umar Shihab Prof. Dr. H. Muardi Chatib
2. Dewan Komisaris Presiden Komisaris
:Dr. Widigdo Sukarman
Komisaris
:Mohamad Al-Midani Saleh Ahmed Al-Ateeqi Sultan Mohammed Hasan Abdulrauf
Komisaris Independen
:Emirsyah Satar, SE Ir Andre Mirza Hartawan, M.B.A
3. Direksi Direktur Utama
: Ir. H. Arviyan Arifin
Direktur Complient
: Ir. H. Andi Buchari, MM
And Risk Management Direktur Corporate Banking : Ir Luluk Mahfudah Direktur Retail Banking
: Andrian S. Gunadi, S.E, M.B.A
D. Produk Dan Jasa Layanan Muamalat 1. Produk Pendanaan (Funding Product) a. Giro Wadiah 1) Giro Muamalat Attijary iB Produk giro berbasis akad wadiah yang memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi. Al-wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak
43 lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip kehendaki. 6 Merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan transaksi bisnis nasabah perorangan maupun non-perorangan yang didukung oleh fasilitas Cash Management. 2) Giro Muamalat Ultima iB Produk
giro
berbasis
akad
mudharabah
yang
memberikan kemudahan bertransaksi dan bagi hasil yang kompetitif. Sarana bagi nasabah perorangan dan non-perorangan untuk
memenuhi
kebutuhan
transaksi
bisnis
sekaligus
memberikan imbal hasil yang optimal. b. Tabungan (Saving Deposit) 1) Tabungan Muamalat Tabungan syariah dalam mata uang rupiah yang akan meringankan transaksi keuangan, memberikan akses yang mudah, serta manfaat yang luas. 2) Tabungan Muamalat Dollar Tabungan syariah dalam denominasi valuta asing US Dollar (USD) dan Singapore Dollar (SGD) yang ditujukan untuk melayani kebutuhan transaksi dan investasi yang lebih beragam, khususnya yang melibatkan mata uang USD dan SGD.
6
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), cet. 1, h.85
44 3) Tabungan Haji Arafah Tabungan
haji
dalam
mata
uang
rupiah
yang
dikhususkan bagi masyarakat muslim Indonesia yang berencana menunaikan ibadah Haji. Nasabah bebas menentukan setoran bulanan tabungan sesuai dengan kemampuan dan diberikan fasilitas standing instruction 7 untuk membantu perencanaan keuangan dalam mempersiapkan keberangkatan haji. 4) Tabungan Haji Arafah Plus Tabungan
haji
dalam
mata
uang
rupiah
yang
dikhususkan bagi masyarakat muslim Indonesia yang berencana menunaikan ibadah Haji secara regular maupun plus. 5) Tabungan Muamalat Umroh Tabungan berencana dalam mata uang rupiah yang akan membantu
mewujudkan impian untuk berangkat beribadah
Umroh. 6) TabunganKu Tabungan syariah dalam mata uang rupiah yang sangat terjangkau bagi semua kalangan masyarakat serta bebas biaya administrasi. 7) Tabungan iB Muamalat Wisata Tabungan ini merupakan sebuah tabungan rencana yang di desain untuk memenuhi keinginan nasabah yang memiliki
7 Standing instruction adalah perintah yang diberikan oleh nasabah agar bank melakukan transfer dana rutin untuk tujuan tertentu dan berlaku untuk periode yang disebutkan oleh pelanggan sampai instruksi tersebut ditarik. http://kamusbisnis.com/arti/standing-instruction/ diakses pada tanggal 04 April 2014
45 rencana untuk berwisata sehingga nasabah dapat merencanakan keinginannya tersebut sesuai dengan kemampuannya. 8) Tabungan Muamalat Prima iB Tabungan Muamalat Prima iB adalah Tabungan Prioritas yang di desain bagi nasabah yang ingin mendapatkan bagi hasil yang tinggi bahkan setara dengan deposito. c. Deposito 1) Deposito Mudharabah Deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil investasi optimal bagi nasabah. Produk ini menggunakan akad Mudharabah muthlaqah yaitu bentuk kerja sama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis. 8 2) Deposito Fulinves Deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal serta perlindungan asuransi jiwa gratis bagi nasabah dan berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah mutlaqah. 2. Produk Pembiayaan (Lending Product) Dalam hal penyaluran dananya (Lending), Bank Muamalat Indonesia mengeluarkan produk-produk pembiayaan yang meliputi: 9
8 9
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik h. 97 www.muamalatbank.com di akses pada tanggal 17 April 2014
46 a. Konsumen 1) KPR Muamalat iB KPR Muamalat iB adalah produk pembiayaan yang akan membantu nasabah untuk memiliki rumah (ready stock/bekas), apartemen, ruko, rukan, kios maupun pengalihan take-over KPR dari bank lain. Berdasarkan prinsip syariah dengan dua pilihan yaitu
akad
murabahah
(jual-beli)
atau
musyarakah
mutanaqishah (kerjasama sewa). 2) Auto Muamalat Auto Muamalat adalah produk pembiayaan yang akan membantu nasabah untuk memiliki kendaraan bermotor. Produk ini adalah kerjasama Bank Muamalat dengan Al-Ijarah Indonesia Finance (ALIF). Berdasarkan prinsip syariah dengan akad murabahah (jual-beli). 3) Dana Talangan Porsi Haji Dana Talangan Porsi Haji adalah pinjaman yang ditujukan
untuk
membantu
nasabah
mendapatkan
porsi
keberangkatan haji lebih awal, meskipun saldo tabungan Haji nasabah belum mencapai syarat pendaftaran porsi. Berdasarkan prinsip syariah dengan akad al-qardh (pinjaman), fasilitas angsuran secara autodebet dari Tabungan Haji Arafah. 4) Pembiayaan Muamalat Umroh Pembiayaan
Umroh
Muamalat
adalah
produk
pembiayaan yang akan membantu mewujudkan impian nasabah
47 untuk beribadah Umroh dalam waktu yang segera. Berdasarkan prinsip syariah dengan akad ijarah (sewa jasa). 5) Muamalat Pembiayaan Koperasi Pembiayaan
konsumtif
yang
diperuntukkan
bagi
beragam jenis pembelian konsumtif kepada karyawan/guru/PNS (selaku end user) melalui koperasi. Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah (bagi hasil) antara Bank dengan koperasi atas pendapatan marjin pembiayaan murabahah (jual beli) dari yang disalurkan kepada anggota. b. Modal Kerja 1) Pembiayaan Modal Kerja Pembiayaan Modal Kerja adalah produk pembiayaan yang akan membantu kebutuhan modal kerja usaha sehingga kelancaran operasional dan rencana pengembangan usaha akan terjamin. Berdasarkan prinsip syariah dengan pilihan akad musyarakah, mudharabah, atau murabahah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan modal kerja. 2) Pembiayaan Modal Kerja LKM Syariah (BPRS/BMT/Koperasi) Pembiayaan Modal Kerja Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Syariah adalah produk pembiayaan yang ditujukan untuk LKM
Syariah
(BPRS/BMT/Koperasi)
yang
hendak
meningkatkan pendapatan dengan memperbesar
portfolio
pembiayaannya kepada nasabah atau anggotanya. 3) Pembiayaan Rekening Koran Syariah
48 Pembiayaan Rekening Koran Syariah adalah produk pembiayaan khusus modal kerja yang akan meringankan usaha dalam mencairkan dan melunasi pembiayaan sesuai kebutuhan dan kemampuan. c. Investasi 1) Pembiayaan Investasi Pembiayaan Investasi adalah produk pembiayaan yang akan membantu kebutuhan investasi usaha sehingga mendukung rencana ekspansi yang telah disusun. Berdasarkan prinsip syariah dengan akad murabahah atau ijarah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan investasi. 2) Pembiayaan Hunian Syariah Bisnis Pembiayaan Hunian Syariah Bisnis adalah produk pembiayaan yang akan membantu usaha untuk membeli, membangun ataupun merenovasi properti maupun pengalihan take-over pembiayaan properti dari bank lain untuk kebutuhan bisnis. Berdasarkan prinsip syariah dengan dua pilihan yaitu akad murabahah (jual-beli) atau musyarakah mutanaqishah (kerjasama sewa). 3. Layanan a. International Banking 1) Muamalat Remittence iB Adalah layanan pengiriman atau penerimaan uang valas dari atau kepada pihak ketiga kepada atau dari pemilik rekening
49 Bank Muamalat Indonesia baik tunai maupun non tunai dalam denominasi valuta asing. Layanan produk yang termasuk ke dalam Muamalat Remittence iB yaitu Remittence BMIMayBank, Remittence BMI-BMMB (Bank Muamalat Malaysia Berhad), Remittence BMI-NCB (National Commersial Bank), dan Tabungan Nusantara (Nusantara Savings). 2) Muamalat Trade Finance Bank Muamalat memiliki layanan jasa dan pembiayaan syariah yang inovatif untuk mendukung kelancaran bisnis perdagangan nasabah, baik untuk transaksi perdagangan lokal maupun international dan untuk transaksi L/C maupun non L/C. Bank Muamalat siap memberikan solusi terbaik dengan layanan prima untuk kemajuan bisnis nasabah. Dalam memberikan layanan export/import, Bank Muamalat juga bekerja sama dengan Bank-Bank dalam dan luar negeri serta lembagalembaga multilateral lainnya. Layanan produk Muamalat Trade Finance yaitu Produk Ekspor, Produk Impor, Produk EksporImpor Non LC Financing, Produk SKBDN, Produk Bank garansi, Produk Letter of Credit (L/R), Produk Stanby LC. 3) Investment Service Muamalat
Investment
Service
meliputi
layanan
Financial Advisory 10 bagi klien untuk menghimpun dana dari
10 Financial Advisory adalah penasehat keuangan, fungsi financial advisory yaitu memberikan nasihat dan solusi yang baik terhadap sesuatu hal yang tengah klien/nasabah hadapi terutama dalam permasalahan cara mengatur keuangan. http://blog.joomblaster.com/financialadvisor-konsultan-keuangan-terbaik/ di akses pada tanggal 04 April 2014
50 pasar modal syariah. Layanan ini juga meliputi Islamic Syndication dimana Bank Muamalat akan membantu klien menghimpun dana dari komunitas keuangan islam internasional, guna membiayai proyek-proyek pembiayaan infrastruktur, perdagangan, dan bisnis lain yang sejalan dengan syariah. b. Transfer Kemudahan
transfer
melalui
150
buah
ATM
yang
ditempatkan di kantor-kantor cabang dan lokasi di luar cabang yang memiliki potensi besar. Melalui jaringan ATM ini diharapkan Perseroan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah, selain meraih fee based income. Saat ini jaringan ATM Bank Muamalat telah terkoneksi dengan 37 Bank yang tergabung ke dalam ATM Prima dan 72 Bank yang tergabung ke dalam ATM Bersama, sehingga nasabah dapat melakukan tarik tunai secara gratis dan beberapa transaksi perbankan lainnya melalui jaringan ATM BCA dan ATM Bersama. 11 c. Layanan 24 Jam 1) SMS Banking Kemudahan layanan MBANK dari Bank Muamalat dengan mengirimkan SMS ke 62265 (MBANK). Ketik Saldo<spasi>Rek1 lalu kirim ke 62265, maka nasabah bisa mengecek saldo Shar-E kapan saja, di mana saja, 24 jam setiap hari.
11
www.muamalatbank.com di akses pada tanggal 17 April 2014
51 2) SalaMuamalat SalaMuamalat merupakan layanan Phone Banking 24 jam melalui 500016 / (021) 500016 (jika dihubungi melalui telepon seluler) yang memberikan kemudahan kepada nasabah, setiap saat dan dimanapun nasabah berada untuk memperoleh informasi mengenai produk, saldo dan informasi transaksi, transfer
antar
rekening
Muamalat
hingga
Maksimal
Rp.50.000.000, serta pembayaran ZIS. 3) Muamalat Mobile Muamalat Mobile adalah layanan perbankan dengan menggunakan teknologi GPRS yang dilakukan dari ponsel. Nasabah dapat melakukan transakasi non-tunai seperti cek saldo, transfer maupun melihat histori transaksi secara Real time dengan biaya yang sangat murah. 4) Internet Banking Internet Banking merupakan layanan perbankan yang memberikan kemudahan dalam bertransaksi via internet. Nasabah dapat melakukan transaksi dimanapun tanpa harus datang ke kantor Bank Muamalat. 12
12
Ibid
BAB IV STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN MUAMALAT PRIMA iB DALAM MENINGKATKAN DANA RITEL (TABUNGAN)
A. Strategi
Pemasaran
Tabungan
Muamalat
Prima
iB
dan
Implementasinya 1. Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB Bank sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan membutuhkan strategi pemasaran untuk memasarkan produknya. Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. 1 Strategi pemasaran adalah rencana yang cermat, menyeluruh dan terpadu yang memberikan pedoman mengenai kegiatan pemasaran suatu perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran itu sendiri yaitu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (pasar) dalam rangka memperoleh keuntungan. Menurut Cecep Ridwan, dana yang masuk ke rekening tabungan Muamalat Prima iB biasanya merupakan jangka menengah dan jangka panjang. Karena pada dana jangka pendek biasanya hanya bersifat “numpang lewat” dan saldo rata-rata, tapi untuk jangka menengah dan jangka
panjang
biasanya
tingkatan
nasabahnya
sudah
berbeda.
Menurutnya, orang yang mempunyai dana jangka menengah dan jangka 1
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep dan Strategi), (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2004) Ed 1, Cet. 7, h.168
52
53 panjang biasanya mereka sudah well manage terhadap keuangan mereka dan orang-orang yang menengah ke atas biasanya berbicara tentang optimalisasi dana. Jadi selama dana tersebut ada masa tunggu akan digunakan kapan, mereka berharap mendapatkan yang lebih besar juga dibanding dengan tabungan biasa. Untuk mendapatkan dana-dana tersebut maka Bank Muamalat meluncurkan Tabungan Muamalat Prima iB. 2 Cecep Ridwan menjelaskan strategi pemasaran yang diterapkan oleh Bank Muamalat terhadap produk Tabungan Muamalat Prima iB adalah sebagai berikut:3 a. Pendekatan Above the line Above The Line (ATL) adalah kegiatan pemasaran yang digunakan untuk memasarkan produk maupun jasa dengan menggunakan media masa, contohnya : iklan di Televisi, internet, billboard, dll. 4 Kegiatan pemasaran Tabungan Prima selama tahun 2013 sebenarnya tidak menggunakan pendekatan above the line, karena efektifitas above the line dipandang lebih menyasar untuk mass product, sementara Tabungan Prima diperuntukkan bagi segment nasabah tertentu yang memiliki status middle high.5 Sekalipun ada, Bank Muamalat hanya menggunakan media iklan di media internet yang diletakkan di cover website Bank Muamalat sendiri 2
Hasil wawancara langsung dengan Cecep Ridwan selaku Product Development Department Head Retail Funding Division Bank Muamalat Indonesia, pada tanggal 03 April 2014 3 Ibid 4 http://ferdinandonsky.tumblr.com/post/41856008330/istilah-marketing. di akses pada tanggal 14 April 2014 5 Hasil wawancara by email dengan Hafni Marfuah selaku Produk Development Department Retail Funding divison Bank Muamalat Indonesia, pada tanggal 23 April 2014
54 (www.bankmuamalat.com). Berikut ini merupakan contoh iklan yang digunakan Bank Muamalat terhadap produk Tabungan Muamalat Prima pada program Tabungan Muamalat Prima Berhadiah di www.muamalatbank.com Gambar 4.1 Iklan Program Tabungan Muamalat Prima Berhadiah
Sumber: www.muamalatbank.com b. Pendekatan Below The Line Menurut Cecep, strategi pemasaran yang diterapkan Bank Muamalat pada Tabungan Muamalat Prima iB adalah dengan melakukan pendekatan below the line artinya lebih pendekatan personal. Pengertian below the line yaitu tidak “woro-woro” di media, lebih bersifat personal. Jika ada sesekali iklan di media, hanya sifanya memberitahukan saja. Untuk memasarkan Tabungan Muamalat Prima iB, Bank Muamalat menyerahkan ke RM (Retail Marketing) di cabang masing-masing.6
6
Hasil wawancara langsung dengan Product Development Department Head Retail Funding Division Bank Muamalat Indonesia, pada tanggal 03 April 2014
55 Below the line merupakan segala aktifitas marketing yang dilakukan di tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen agar bisa menggunakan atau membeli produk
perusahaan.
Dalam
istilah
marketing
perbankan,
pendekatan below the line disebut juga dengan Personal Selling (Penjualan Pribadi). Personal selling secara umum dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari cleaning service, satpam, sampai dengan pejabat bank. Secara khusus kegiatan personal selling dapat diwakili oleh account officer atau financial advisor. Penjualan secara
personal selling akan memberikan
beberapa keuntungan bank, yaitu antara lain: 7 1) Bank dapat langsung bertatap muka dengan nasabah atau calon nasabah, sehingga dapat langsung menjelaskan tentang produk bank kepada nasabah secara rinci. 2) Dapat memperoleh informasi langsung dari nasabah tentang kelemahan-kelemahan produk bank secara langsung dari nasabah, terutama dari keluhan yang nasabah sampaikan termasuk informasi dari nasabah tentang produk lain. 3) Petugas bank dapat langsung mempengaruhi nasabah dengan berbagai argumentasi logis yang dimiliki oleh bank. 4) Memungkinkan hubungan terjalin akrab antara pihak bank dengan nasabah.
7
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta:Kencana, 2005), Edisi Pertama, Cet.2 h. 181
56 5) Petugas bank yang memberikan layanan merupakan citra bank yang diberikan kepada nasabah apabila pelayanan yang diberikan baik dan memuaskan. 6) Membuat situasi
seolah-olah
mengharuskan
nasabah
mendengarkan, memperhatikan, dan menanggapi bank. Dalam rangka memberikan pelayanan kepada nasabah khususnya dalam hal funding, maka dibutuhkan produk yang memberikan nilai lebih bagi nasabah. Untuk mengakomodasi hal tersebut, maka Bank Muamalat membuat program-program untuk meningkatkan saldo rata-rata nasabah pada produk Tabungan Muamalat Prima iB untuk pengendapan dana dengan jangka waktu tertentu, diantaranya yaitu: a. Program Reward Nisbah Dalam rangka menjaga dan meningkatkan pertumbuhan dana tabungan Muamalat Prima, Bank Muamalat menggunakan program spesial nisbah atau sistem bagi hasil yang tinggi kepada nasabah yang ingin menempatkan dananya. Periode pelaksanaan program ini dimulai tanggal 1 Februari s/d 30 April 2014. Minimal penempatan dana diblokir 1 bulan atau SRR Rp 100 Juta. Pemberian spesial nisbah dan pejabat yang berwenang untuk pemberian spesial nisbah sebagai berikut: 8
8
Memorandum Internal Perihal Permohonan Persetujuan Pemberian Spesial Nisbah Produk Tabungan Muamalat Prima iB Per Feb s.d April 2014. Data di dapat dari hasil interview by email pada tanggal 11 April 2014
57 Tabel 4.1 Presentase Pemberian Spesial Nisbah Nominal Penempatan ARM/GM Retail Funding Cabang dana Tabungan KPO Div. Head 100 Juta s.d 500 Juta 7,25% 7,50% 7.75% >500 Juta s.d 1 Milyar 7.75% 8,00% 8,25% >1 Milyar s.d 5 Milyar 8,25% 8,50% 8,75% >5 Milyar 8.75% 9,00% 9,25% Sumber: Memorandum Internal Tabungan Muamalat Prima iB Untuk mengetahui tentang hasil benchmark produk kompetitor terhadap Tabungan Muamalat Prima iB dapat dilihat dalam lembar lampiran
tentang
Memorandum
Internal
perihal
Permohonan
Pemberian Spesial Nisbah Produk Tabungan Muamalat Prima iB pada skripsi ini. b. Program Tabungan Prima iB Berhadiah Program Tabungan Prima iB Berhadiah adalah program penawaran hadiah yang diselenggarakan oleh Bank Muamalat kepada nasabah pemilik rekening Tabungan Muamalat Prima iB yang menyetujui tawaran hadiah yang disampaikan oleh Bank Muamalat sesuai dengan syarat dan ketentuan Bank Muamalat Indonesia.9 Program Tabungan Prima iB Berhadiah merupakan pemberian hadiah langsung, diberikan diawal berdasarkan komitmen, untuk setiap komitmen yang disepakati dan tercapai dengan hadiah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hadiah dalam program Prima iB Berhadiah adalah berupa barang dan bukan uang tunai atau yang dipersamakan dengan itu sesuai dengan permohonan nasabah. Persyaratan dalam program ini, nasabah wajib membuka rekening 9
Prosedur Pelaksanaan Program Tabungan Prima iB Berhadiah. Data di dapat dari hasil interview by email pada tanggal 11 April 2014
58 Tabungan Prima iB khusus yang akan diikut sertakan dalam Program Tabungan Prima iB Berhadiah. Dalam program Tabungan Prima iB Berhadiah, Nasabah setuju bahwa saldonya akan diblokir selama jangka waktu komitmen sesuai ketentuan. Saldo blokir adalah saldo pada rekening tabungan yang diblokir dengan besaran dan jangka waktu yang ditawarkan oleh bank. Apabila Pembukaan blokir saldo sebelum jatuh tempo komitmen harus mendapat persetujuan prinsip pembatalan program oleh Branch Manager (BM). Sisa saldo rekening setelah program berakhir menjadi kewenangan nasabah untuk ditidaklanjuti. Nasabah dapat mengambil manfaat dimuka dari hadiah yang akan diterima dengan cara menerima titipan hadiah dan berlaku. Biaya hadiah akan dibebankan secara proporsional (diamortasi bulanan) sesuai dengan jangka waktu komitmen. Program Tabungan Prima iB Berhadiah ini dapat diikuti oleh nasabah perorangan maupun Non Perorangan. Pengiriman hadiah kepada nasabah dilakukan oleh cabang tempat nasabah mengikuti program. Untuk beban pengiriman hadiah dan beban hadiah itu sendiri menjadi biaya cabang, sedangkan untuk hadiah yang dipesan melalui kantor pusat.10 c. Program Kilau Emas Kemilau Program Customer Gathering Muamalat Berbagi Rezeki (MBR) 2013, adalah program pertemuan dengan nasabah yang dibuat untuk memberikan apresiasi kepada nasabah prioritas 10
Penjabaran secara rinci tentang prosedur pelaksanaan program Tabungan Prima iB Berhadiah dapat dilihat dalam lembar lampiran pada skripsi ini.
59 (terpilih) dalam bentuk pelayanan dan bertujuan untuk meningkatkan volume tabungan dari nasabah potensial dan akuisisi rekening tabungan baru dalam kegiatan cross selling.11 Program ini merupakan pemberian hadiah langsung, dengan mekanisme diberikan diawal dan/atau diakhir periode tertentu selama jangka waktu penawaran penempatan dana, untuk setiap biaya hadiah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hadiah dengan manfaat dimuka maka nasabah akan menerima hadiah sebagai titipan dari bank selama jangka waktu penempatan dana, sedangkan hadiah dalam manfaat diakhir maka nasabah akan menerima bonus dari Bank Muamalat selama periode tertentu dalam jangka waktu penempatan dana, ketika terpenuhinya syarat dan ketentuan program. Hadiah pada program ini berupa emas yaitu hadiah dengan manfaat muka untuk penempatan 1 tahun dan sebagai hadiah dengan manfaat diakhir untuk apresiasi top up triwulanan yang telah ditentukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Hadiah lain pada program kilau emas ini adalah berupa bonus/free biaya transfer sebagai hadiah dengan manfaat diakhir. Apabila nasabah tidak memenuhi syarat dan ketentuan program atau nasabah melakukan proses pembatalan program, maka nasabah tersebut dikenakan biaya penggantian hadiah dan besarnya nilai penggantian hadiah adalah sebesar harga hadiah pada saat perolehan yang berlaku di pihak bank. 11
Pedoman Program Kilau Emas. data didapat dari hasil interview by email pada tanggal 11 April 2013
60 Dalam mengikuti program kilau emas ini, saldo nasabah diblokir. Artinya saldo pada rekening tabungan yang diblokir dengan besaran dan jangka waktu penawaran penempatan dana 12 pada surat penawaran program Tabungan Prima iB Berhadiah. Program ini dapat diikuti oleh nasabah baik perorangan maupun non perorangan. 13 Ketentuan mengenai pajak atas bagi hasil mengacu kepada Undang-Undang No. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan dengan ketentuan sebagai berikut: 14 Tabel 4.2 Ketentuan Pajak Penghasilan NPWP Non NPWP Harga Hadiah 5% 6% ≤ 50 Juta 15% 18% Rp 50 Juta – 249,99 Juta 20% 24% Rp 250 Juta – 499,99 Juta 30% 36% ≥ Rp 500 Juta Sumber: Pedoman Program Kilau Emas Bank Muamalat 2. Implementasi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Terhadap Tabungan Muamalat Prima iB Keberhasilan suatu perusahaan berdasarkan keahliannya dalam mengendalian strategi pemasaran yang dimiliki. Konsep pemasaran mempunyai seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan yaitu yang lebih dikenal dengan marketing mix (bauran pemasaran). 15 Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
12 Jangka waktu penawaran penempatan dana adalah satuan waktu tertentu yang telah ditentukan oleh bank dengan syarat dan ketentuan program yang berlaku. Diambil dari pedoman program kilau emas Bank Muamalat Indonesia 13 Penjabaran secara rinci tentang prosedur pelaksanaan program Tabungan Prima iB Berhadiah dapat dilihat dalam lembar lampiran pada skripsi ini. 14 Pedoman Program Kilau Emas. data didapat dari hasil interview by email pada tanggal 11 April 2013 15 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 14
61 secara terpadu, dapat dikendalikan dan saling mendukung antara variabelvariabelnya yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam upaya memenuhi target pasarannya. Dalam strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB, Bank Muamalat mengimplementasikan ke dalam pendekatan marketing mix (4P) yaitu sebagai berikut: a. Produk (Product) Produk merupakan sesuatu yang memberikan manfaat yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Pengertian produk menurut Philip Kotler adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.16 Produk yang akan pasarkan dalam hal ini adalah Tabungan Muamalat Prima iB. Tabungan Muamalat Prima iB adalah tabungan prioritas yang di desain bagi nasabah menengah ke atas baik perorangan maupun non perorangan yang ingin mendapatkan bagi hasil yang tinggi bahkan setara dengan deposito. Target pasar dari produk tabungan ini adalah nasabah kelas atas yang menginginkan pemenuhan likuditas sekaligus imbal hasil investasi yang tinggi. Pada produk Tabungan Muamalat Prima terdapat kata iB (aibi) yang artinya produk Tabungan Muamalat Prima iB merupakan produk yang menggunakan pelayanan yang sesuai dengan prinsip-
16
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta:Kencana, 2005), Edisi Pertama, Cet.2 h. 136
62 prinsip syariah. Keunggulan lainnya, nasabah Tabungan Muamalat prima iB diberikan kartu Shar-e Gold. Kartu Share-e Gold merupakan kartu debit syariah yang dilengkapi dengan teknologi chip dengan keuntungan akses transaksi yang lebih luas di seluruh jaringan ATM Plus dan EDC berlogo VISA di seluruh dunia, bebas biaya transaksi debit di seluruh merchant VISA di seluruh dunia, keamanan transaksi yang lebih terjamin berkat adanya elemen chip-based pada kartu, dan transfer gratis antar rekening Bank Muamalat di semua layanan, kecuali di ATM BCA/ Prima, ATM Bersama. Selain itu, Bank Muamalat menawarkan berbagai manfaat lain dari produk Tabungan Muamalat Prima iB yang tidak bisa dimiliki dari tabungan umumnya, yaitu: 17 1) Likuid Tabungan Muamalat Prima iB bersifat likuid, dalam arti dapat ditarik atau dimanfaatkan saldonya untuk bertransaksi pada setiap saat dibutuhkan. Hal ini tidak seperti deposito yang wajib mengendap dan hanya dapat dicairkan saldonya pada saat jatuh tempo. 2) Multi Fasilitas Tabungan Mumalat Prima iB dapat digunakan untuk beragam transaksi yang melingkupi setoran dan penarikan di counter Muamalat, penarikan di ATM (Muamalat, Plus, Prima, Bersama, Visa dan MEPS), transaksi debit, transaksi pindahbuku, 17
Prosedur Pelaksanaan Produk Tabungan. Data di dapat dari hasil interview by email pada tanggal 11 April 2014
63 cek saldo, cek mutasi, dan ganti PIN melalui ATM, EDC Muamalat, phonebanking, dan mobilebanking, transaksi kliring, transfer dan RTGS antarbank di counter dan ATM. 3) Aman Tabungan Muamalat Prima iB dilengkapi dengan fasilitas kartu SHAR-e Gold memiliki chip pengaman pada kartu. Fitur ini akan meningkatkan keamanan nasabah pada saat bertransaksi ditempat umum, khususnya ATM. 4) Nyaman Fasilitas tarik tunai di jaringan ATM non-Muamalat, termasuk ATM Plus, yang luas memberi kenyamanan bagi nasabah sehingga tidak perlu sibuk mencari dan mengantri di ATM. Jaringan kantor Bank Muamalat yang semakin mudah ditemui juga telah meningkatkan kedekatan akses nasabah dengan Bank. Fasilitas Phonebanking dan mobilebanking juga membuat nasabah dapat bertransaksi dari rumah atau via handphone yang bisa diakses kapan saja. Nasabah pada Tabungan Muamalat Prima iB juga tidak perlu repot ketika bertransaksi di merchant VISA karena bisa bertransaksi debit tanpa harus memasukkan nomor PIN (cukup hanya tanda tangan). 5) Menguntungkan Biaya administrasi ringan dan bebas biaya transaksi debit akan memaksimalkan keuntungan nasabah, yaitu bagi hasil yang relatif tinggi dengan menjaga saldo nasabah secara optimal.
64 b. Harga (Price) Harga adalah biaya atau nilai yang harus dibayarkan seseorang untuk mendapatkan maupun hak menggunakan produk. Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk jasa perbankan. 18 Untuk bisa bersaing dengan kompetitornya, Bank Muamalat Indonesia menentukan strategi harga (Pricing) yang kompetitif. Dalam Memo Perihal Permohonan Pemberian Spesial Nisbah Produk Tabungan Muamalat Prima iB, dijelaskan bahwa besar tarif (Pricing) terbaru yang ditentukan untuk Tabungan Muamalat Prima iB per 06 Februari 2014 yaitu 19: Tabel 4.4 Fitur dan Tarif Tabungan Muamalat Prima iB Fitur dan Layanan Setoran Awal
Tarif (Pricing) 1. Perorangan = min. Rp 5.000.000 2. Perusahaan = min. Rp 25.000.000 Saldo Minimum 1. Perorangan = min. Rp 5.000.000 2. Perusahaan= min. Rp 25.000.000 Nisbah Bagi Hasil < Rp 25 Juta = 5% Rp 25 Juta s.d < Rp 50 Juta = 10% Rp 50 Juta s.d < Rp 100 Juta = 40% Rp 100 Juta s.d < Rp 250 Juta = 57% ≥ Rp 250 Juta = 62% Biaya Administrasi Rp 7.500/Bulan Biaya Tutup Rekening Rp 20.000 Biaya Kartu Debit Belanja Gratis hanya di jaringan Plus (Visa) Rp 4.000 di jaringan Prima (Debit BCA) Biaya tarik tunai Rp 3.000/Transaksi menggunakan ATM Bank lain 18
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta:Kencana, 2005), Edisi Pertama, Cet.2 h. 151 Memorandum Internal Perihal Permohonan Persetujuan Pemberian Spesial Nisbah Produk Tabungan iB Muamalat Prima Per Feb s.d April 2014. Data di dapat dari hasil interview by email pada tanggal 11 April 2014 19
65 Biaya Cek Saldo
1. ATM & EDC Muamalat = Rp 0,2. ATM BCA/Prima, Bersama, Visa dan MEPS = Sesuai biaya yang ditetapkan oleh penyedia layanan 3. Phonebanking, SMS Banking, Mobilebanking, Internet Banking = Sesuai biaya koneksi Pembayaran Tagihan Via Biaya tagihan telepon Rp 2.000 ATM (Telp, Listrik,dll) Biaya tagihan listrik Rp 2.000 Sumber: SOP Produk Tabungan Muamalat Bank Muamalat Indonesia menentukan strategi harga (Pricing)
yang kompetitif, dimana penentuan setoran awal sebesar Rp 5.000.000 dengan nisbah bagi hasil yang cukup tinggi, jumlah tersebut ditetapkan karena dianggap sebagai jumlah yang cukup pas untuk segmentasi nasabah middle high tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi untuk segi penempatan dana, hal ini didukung pula dengan prosentase nisbah bagi hasil yang cukup tinggi. Prosentase nisbah pun akan semakin meningkat jika dana yang di endapkan juga bertambah, peningkatan prosentase mencapai hingga 62%. Untuk penjabaran secara rinci tentang Pricing pada Tabungan Muamalat Prima iB dapat dilihat dalam lembar lampiran tentang Prosedur Pelaksanaan Produk Tabungan Muamalat Prima iB pada skripsi ini. c. Lokasi (Place)/Saluran Distribusi Lokasi bank adalah tempat dimana diperjualbelikannya produk perbankan. Dalam praktiknya ada beberapa macam lokasi kantor bank, yaitu kantor pusat, cabang utama, cabang pembantu, kantor kas, dan lokasi mesin-mesin ATM. Penentuan lokasi suatu cabang bank merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting. Bank yang
66 terletak dalam lokasi yang strategis dapat memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank.20 Strategi tempat atau saluran distribusi yang dikembangkan Bank Muamalat Indonesia dalam pengembangan saluran distribusi dan transaksi untuk produk Tabungan Muamalat Prima iB dibatasi pada saluran distribusi counter Bank Muamalat. Setiap pembukaan dan penutupan rekening hanya dapat dilakukan melalui counter Bank Muamalat. Sedangkan untuk transaksi lainnya dapat dilakukan melalui fasilitas e-banking lainnya dan fasilitas dari kartu shar-e gold yang menggunakan jaringan VISA. 21 Dalam penyaluran distribusi produk Tabungan Muamalat Prima iB ini, Bank Muamalat Indonesia tidak membeda-bedakan wilayah mana saja yang menjadi sasaran pasarnya. Saluran distribusi tersebut terdapat di gerai-gerai Bank Muamalat yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Saat ini Bank Mumalat mempunyai 275 gerai Muamalat. Jaringan BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor Pos Online/SOPP di seluruh Indonesia, 32.000 ATM, serta 95.000 merchant debet. BMI saat ini juga merupakan satusatunya bank syariah yang telah membuka cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, dan Malaysia. Untuk meningkatkan aksesibilitas nasabah di Malaysia, kerjasama dijalankan dengan jaringan Malaysia
20
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta:Kencana, 2005), Edisi Pertama, Cet.2 h. 163 Hasil wawancara langsung dengan Product Development Department Head Retail Funding Division Bank Muamalat Indonesia, pada tanggal 03 April 2014 21
67 Electronic Payment System (MEPS) sehingga layanan BMI dapat diakses di lebih dari 2000 ATM di Malaysia. 22 d. Promosi (Promotion) Menurut Kasmir dalam buku pemasaran bank, mengatakan bahwa cara untuk memberitahukan kepada masyarakat tentang produk atau jasa yang kita tawarkan adalah melalui sarana promosi.23 Promosi adalah komponen yang dipakai untuk menginformasikan atau memberitahukan, membujuk maupun mempengaruhi konsumen yang bertujuan agar konsumen bisa mengetahui dan membeli produk tersebut. Bank Muamalat dalam menyusun strategi promosi Tabungan Muamalat Prima iB tidak menggunakan sarana publisitas maupun periklanan, karena produk Tabungan Muamalat merupakan produk yang didesain khusus untuk kalangan menengah ke atas sedangkan promosi melalui saran periklanan dan publisitas dianggap lebih mengarah kepada produk umum. Karena pasar sasarannya adalah nasabah kelas menengah atas, maka untuk strategi promosinya sendiri
Bank Muamalat lebih
menekankan melalui pendekatan personal kepada nasabah yang langsung ditangani oleh Retail Marketing pada masing-masing cabang, strategi ini disebut juga dengan strategi below the line. Sedangkan untuk promosi penjualan produk Tabungan Muamalat Prima iB , Bank Muamalat membuat program yaitu Program Reward Nisbah, Program 22
http://www.muamalatbank.com/home/about/profile data diakses pada tanggal 18 April
23
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta:Kencana, 2005), Edisi Pertama, Cet.2 h. 175
2014
68 Kilau Emas Tabungan iB Muamalat Prima, dan Program Tabungan iB Muamalat Prima Berhadiah. B. Pengaruh Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB dalam Meningkatkan Dana Ritel (Tabungan) Menurut Cecep Ridwan selaku Product Development Department Head Retail Funding Division Bank Muamalat Indonesia menyatakan bahwa strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB selama ini berpengaruh terhadap peningkatan dana ritel (tabungan), ini dibuktikan dengan terpenuhinya target pertumbuhan dana tabungan tahun 2013 yang tercapai sebesar 104%, yaitu dengan posisi dana pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 11,839 Triliyun dari target sebesar Rp 11,766 Triliyun dengan tingkat pertumbuhan sepanjang tahun 2013 adalah sebesar Rp 2,526 T atau meningkat sebesar 27% terhadap posisi dana akhir tahun 2012. Tabel 4.2 Presentase Pertumbuhan Total Tabungan Tahun 2013 Bulan
Dana Tabungan Presentase (Dalam Milyar) Januari 9.163 -1,86% Februari 9.135 0,30% Maret 9.345 2,30% April 9.330 -0,16% Mei 9.234 -1,028% Juni 9.474 2,5% Juli 9.830 3,75% Agustus 10.161 3,36% September 10.444 2,7% Oktober 10.486 0,40% November 10.567 0,77% Desember 11.863 12,26% Sumber: Memorandum Internal Tabungan Muamalat Prima iB
69 Grafik 4.1 Pertumbuhan Total Tabungan 2012- 2013
Trend Total Tabungan (Selindo) 12500 12000
Dalam Rp Milyar
11863
11500 11000
104441048610567 10161
10500 9830
10000 9500
9337
9163 9135
9345 9330 9234
9474
9000
Sumber: Memorandum Internal Tabungan Muamalat Prima Berdasarkan grafik di atas terlihat pertumbuhan yang signifikan dimana pada tahun 2012 total tabungan sebesar 9,337 T dan pada tahun 2013 naik sebesar 11,863 T. Kompisisi dana tabungan per 31 Desember 2013 didominasi oleh 3 besar produk tabungan, yaitu Tabungan Muamalat Reguler, tabungan Muamalat Prima iB dan Tabungan Muamalat Gold sebagai berikut: Grafik 4.2 Kontribusi Produk Tabungan Terhadap Komposisi Total Tabungan
Tabungan iB Muamalat Gold 26% Tabungan Lainnya 14% Tabungan iB Muamalat Reguler 33%
Tabungan IB Muamalat Prima 27%
Program Reward Nisbah Tabungan iB Muamalat Prima 24%
Program Kilau Emas Tabungan iB Muamalat Prima 2% Program tabungan iB Muamalat Prima Berhadian 1%
Sumber: Memorandum Internal Tabungan Muamalat Prima iB
70 Pertumbuhan dana tabungan di tahun 2013 sebagian besar didistribusikan oleh peningkatan volume Tabungan Muamalat Prima iB yaitu sebesar Rp 2,165 Triliyun atau sebesar 86% dari total pertumbuhan dana tabungan dengan trend sebagai berikut: Tabel 4.5 Presentase Pertumbuhan Tabungan Muamalat Prima iB 2013 Bulan
VolumeTabungan Presentase (Dalam Milyar) Januari 1.060 0,56% Februari 1.179 11,22% Maret 1.348 14,33% April 1.416 5,04% Mei 1.472 3,95% Juni 1.746 18,61% Juli 1.985 13,68% Agustus 2.133 7,45% September 2.541 19,12% Oktober 2.477 -2,51% November 2.498 0,84% Desember 3.219 28,86% Sumber: Memorandum Internal Tabungan Muamalat Prima iB Grafik 4.3 Pertumbuhan Tabungan Muamalat Prima iB 2012- 2013 Trend Tabungan Prima (Selindo) 3450
Dalam Rp Milyar 3219
2950 2541
2477
2498
2450 2133 1985 1950
1746 1348
1450 1054
1060
1416
1472
1179
950 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13
Sumber: Memorandum Internal Tabungan Muamalat Prima iB
71 Berdasarkan grafik Pertumbuhan Tabungan Muamalat Prima iB di atas, terjadi kenaikan secara signifikan dari tahun 2012 sampai tahun 2013. pada tahun 2012 Pertumbuhan Tabungan Muamalat Prima iB berjumlah 1,054 T dan pada tahun 2013 mencapai 3,219 T. C. Analisis Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB Dalam strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB, Bank Muamalat menerapkan strategi pemasaran dengan dua pendekatan yaitu above the line dan below the line. Pendekatan above the line dirasakan kurang efektif, hal ini dikarenakan above the line dipandang lebih menyasar untuk mass product, sementara Tabungan Muamalat Prima iB diperuntukkan bagi segmen nasabah yang memiliki status middle high. Sedangkan pendekatan below the line atau pendekatan personal merupakan strategi yang cukup efektif karena ketika pihak RM (Retail Marketing) melakukan penawaran produk secara langsung kepada nasabah, RM bisa mengetahui kebutuhan dan keinginan nasabah dan bisa mengetahui tanggapan mereka tentang pelayanan, sarana dan prasarana yang telah dijalankan sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan nantinya terhadap Produk Tabungan Muamalat Prima iB. Kegiatan marketing mix (4P) yang diterapkan terhadap strategi pemasaran tabungan Muamalat Prima iB dapat dikatakan efektif, hal ini dilihat dari product yang ditawarkan memiliki kemudahan untuk nasabahnya misalnya manfaat likuid dana dimana nasabah dapat melakukan penarikan dananya, aman, nyaman dan menguntungkan. Strategi harga menawarkan presentase bagi hasil yang cukup tinggi bahkan setara dengan deposito. Dalam strategi tempat, Bank Muamalat Indonesia memiliki lebih dari 275
72 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. sedangkan strategi promosinya menggunakan Above The Line dan Below The Line, ke empat unsur marketing mix ini perlu dikembangkan lagi misalnya dalam pengembangan produk dan sosialisasi produk terhadap publik. Pertumbuhan dana tabungan pada tahun 2013 tercapai sebesar 104% yaitu dengan posisi dana pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 11,893 Triliyun dari target sebesar Rp 11,766 Triliyun dengan pertumbuhan sepanjang tahun 2013 adalah sebesar Rp 2,526 Triliyun atau meningkat 27% terhadap dana akhir tahun 2013. Walaupun pada awal tahun yaitu pada bulan Januari dan Febuari volume tabungan cenderung menurun dibanding dengan akhir tahun 2012, dan pada bulan Maret sampai Mei posisi pertumbuhan dana tabungan sedikit menaik walaupun stabil. Pada bulan Juni sampai dengan bulan November pertumbuhan dana tabungan selalu meningkat apalagi pada akhir tahun 2013, pertumbuhan dana tabungan naik hingga 1,296 Triliyun dari bulan November. Rata-rata pertumbuhan total tabungan pada tahun 2013 yaitu sekitar 2%.24 Pada komposisi dana tabungan per 31 Desember 2013, Tabungan Muamalat Prima iB berkontribusi 27% terhadap total dana tabungan. Ini dikarenakan Tabungan Muamalat Prima iB merupakan produk baru dalam penghimpunan dana tabungan yaitu baru dikeluarkan pada tanggal 13 Juli 2012. Walaupun begitu, pertumbuhan dana tabungan di tahun 2013 sebagian besar dikontribusikan oleh volume Tabungan Prima yaitu sebesar Rp 2,165 Triliyun atau sebesar 86% dari total pertumbuhan dana tabungan. Rata-rata 24
12 bulan.
Hasil perhitungan dari jumlah pertumbuhan tabungan perbulan pada tahun 2013 di bagi
73 pertumbuhan dana Tabungan Muamalat Prima iB pada tahun 2013 yaitu sekitar 10%. Pada pertumbuhan dana Tabungan Muamalat Prima iB pada tahun 2013 cenderung selalu naik dari akhir tahun 2012 sampai bulan september 2013, namun pada bulan Oktober dan November menurun dibanding dengan bulan sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi naik-turunnya dana tabungan biasanya adalah tingkatan bunga atau porsi bagi hasil, pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita, defisit anggaran pemerintah, rasio ekspor neto dan pertumbuhan penduduk. Pada bulan Desember 2013 pertumbuhan dana Tabungan Muamalat Prima iB menaik tajam hingga 721 Milyar. Ini dikarenakan pada bulan Desember Bank Muamalat sedang gencar-gencarnya melakukan strategi pemasaran melalui program-programnya untuk memenuhi target pertumbuhan dana tabungan tahun 2013. Komposisi dana Tabungan Muamalat Prima iB sebagaian besar dikontribusikan oleh Program Reward Nisbah yaitu 89% dari dana Tabungan Muamalat Prima atau 24% dari komposisi Dana Tabungan keseluruhan pada tahun 2013, ini dikarenakan pada program Reward Nisbah nasabah mendapatkan bagi hasil yang tinggi setara dengan Deposito.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab
sebelumnya maka
dapat
disimpulkan bahwa strategi pemasaran yang diterapkan Bank Muamalat pada Tabungan Muamalat Prima iB lebih mengarah kepada pendekatan below the line. Pendekatan below the line dirasakan cukup efektif dibandingkan dengan pendekatan above the line. Ini dikarenakan tabungan Muamalat Prima iB merupakan produk tabungan khusus yang diperuntukkan untuk nasabah kalangan menengah ke atas, sedangkan pendekatan above the line, biasanya digunakan untuk produk tabungan yang umum. Untuk menunjang strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB, Bank Muamalat Indonesia membuat beberapa program yaitu Program Reward Nisbah, Program Kilau Emas dan Program Tabungan Prima Berhadiah yang semuanya dilakukan untuk meningkatkan saldo rata-rata nasabah. Strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB berpengaruh dalam meningkatkan dana ritel (tabungan) pada tahun 2013, dibuktikan dengan terpenuhinya target pertumbuhan dana tabungan tahun 2013 yang tercapai sebesar 104%, yaitu ebesar Rp 11,839 Triliyun dari target sebesar Rp 11,766. Pertumbuhan dana tabungan di tahun 2013 sebagian besar didistribusikan oleh peningkatan volume Tabungan Muamalat Prima iB yaitu sebesar Rp 2,165 Triliyun atau sebesar 86% dari total pertumbuhan dana tabungan.
74
75 B. SARAN Dari pembahasan di atas, penulis memberikan saran bahwa untuk dapat memperoleh posisi kompetitif dalam industri perbankan, maka hal-hal yang perlu mendapat prioritas utama agar strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB lebih kompetitif antara lain: 1. Karena pendekatan yang digunakan dalam strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB adalah pendekatan personal, maka yang perlu ditingkatkan adalah kualitas sumber daya manusia baik keahliannya, pengetahuan tentang produk Tabungan Muamalat Prima iB dan sikapnya terutama sikap kepada nasabah agar nasabah merasa puas atas pelayanan bank dan menjadi pelanggan setia. 2. Membangun Relationship Marketing yang baik dengan nasabah yaitu dengan cara mendengar aspirasi dan kebutuhan nasabah, dalam hal ini Bank Muamalat harus melakukan interaksi dengan nasabah dengan maksud memperoleh umpan balik (feedback), bagaimana tanggapan nasabah tentang pelayanan, sarana dan prasarana yang berhubungan dengan Produk Tabungan Muamalat Prima iB sehingga Bank dapat mengerti kebutuhan dan keinginan nasabah agar tercipta customer loyalty. 3. Menciptakan program-program yang lebih bervariatif lagi yang bertujuan untuk meningkatkan saldo rata-rata nasabah pada produk Tabungan Muamalat Prima iB 4. Menciptakan pricing yang lebih kompetitif agar bisa bersaing dengan kompetitor sehingga dapat meningkatkan nasabah baru.
DAFTAR PUSTAKA Afif, Faisal. Dkk. Strategi dan Operasional Bank. (Bandung: PT Eresco, 1996), Cetakan ke-1 Al Arif, M. Nur Rianto. Alfabeta, 2010)
Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah. (Bandung:
Allison, Michael dan Jude Kaye. Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Nirlaba. (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005). Edisi 1 Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. (Jakarta: Gema Insani Press, 2001) Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: PT Rineka Cipta) Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep dan Strategi). (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2004) Edisi 1. Cetakan ke-7 British Library Cataloguing-in-Publication Data, Dictionary of Banking and Finance,(British: Peter Collin Publishing, Ltd, 1999) Dendeng., Jeffry A.M. Tesis: Retail Banking Sebagai Strategi Alternatif bagi Bank BNI. (Jakarta:Universitas Indonesia, 1996). Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2008), Edisi 4 Hasibuan, Malayu S.P. Dasar-dasar Perbankan. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), Cetakan ke-3 Ismail, Manajemen Perbankan (Dari Teori Menuju Aplikasi). (Jakarta, Kencana, 2010), Edisi 1, Cetakan ke-1. Kasmir. Manajemen Perbankan. (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2006), Edisi1 .Pemasaran Bank. (Jakarta:Kencana, 2005), Edisi 1, Cetakan ke-2 Kotler, Philip, A,B,Susanto,.Manajemen Pemasaran di Indonsia, Analisis Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. (Jakarta :salemba empat, 2001). Jilid 1 dan Gery Armstrong. Prinsip-Prinsip Pemasaran. (Jakarta: Erlangga, 1997) Edisi 8. Terjemah oleh Terjemah oleh Damos Sihombing.
76
77
Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. Manajemen Pemasaran Jasa. (Jakarta: Salemba Empat, 2006) Marbun, B.N. Kamus Manajemen. (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 2003). Cetakan ke-1. McDaniel Jr., Carl dan Roger Gates. Riset Pemasaran Kontemporer. (Jakarta: Salemba Empat, 2001). Jilid 1. Terjemah oleh Sumiyarto dan Rambat Lupiyoad
Pangaribuan, Lamtiurma. Tesis: Strategi Pemasaran sektor “retail” perbankan telaah kasus pada sebuah bank persero “BB”, (Jakarta: Universitas Indonesia,1997). Rangkuti, Freddy. Creating Effective Marketing Plan (Teknik Membuat Marketing Plan Berdasarkan Customer Values & Analisis kasus), (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002) R. Jauch, Lawrence dan William F. Glueck. Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan. (Jakarta:Erlangga, 1988) Edisi3. Terjemah oleh Murad. Siagian, Sondang. Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi. (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), cetakan ke-2. Siamat, Dahlan. Manajemen Bank Umum. (Jakarta:Intermedia, 1993) Soemitra, Andri. Bank &Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), Edisi 1. Sugiarto, Dergibson Siagian. Metode Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000) Suharyadi, Dkk, Kewirausahaan (Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda), (Jakarta: Salemba Empat, 2007) Edisi 1. Sumitro, Warkum. BAMUI, TAKAFUL, dan Pasar Modal Syariah di Indonesia. (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2004). Supranto, J.dan Nandan Limakrisna. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis. (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007) Suyanto, Muhammad. Marketing (Yogyakarta:Andi Offset, 2007)
Strategy
Top
Brand
Indonesia,
Uchyana, Onong. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992)
78
Website: Annual Report Bank Muamalat Indonesia Tahun 2012.Pdf http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=23708 http://www.infobanknews.com/2014/01/bank-muamalat-siap-perbesar-tabunganritel www.muamalatbank.com http://www.republika.co.id/koran http://syariahmuamalah.blog.com/files/2011/10/JENIS-BANK.pdf,
LEMBAR WAWANCARA Narasumber
: Cecep Ridwan
Jabatan
:Product Development Department Head
Unit Kerja
: Retail Funding Division
Tanggal
: 03 April 2013
Waktu
:Pukul 16.00 WIB
1. Apakah yang dimaksud dengan dana ritel tabungan? Jawaban: Dana ritel tabungan adalah dana tabungan yang dimiliki individu dan perusahaan kecil menengah. Penempatan dana ritel untuk individu tidak memiliki batasan, sedangkan untuk perusahaan kecil menengah terbatas pada mass banking dan priotitas banking. 2. Berapa batas maksimal yang termasuk ke dalam dana ritel tabungan? Jawaban: Tidak ada batas maksimal dalam dana ritel tabungan dilihat dari segmen individu. Jadi, terserah individu itu memiliki uang 300 milyar maupun 100 rupiah itu termasuk ke dalam dana ritel. Sedangkan dalam Corporate Banking Sales Turn Overnya sebesar 100 Milyar. 3. Bagaimana pengelolaan dana ritel tabungan pada Bank Muamalat Indonesia? Jawaban: Pengelolaan Retail Banking itu sendiri diantaranya produk tabungan, giro dan deposito juga. Jika tabungan dikelola oleh retail funding division sedangkan giro dan deposito individu dikelola oleh corporate and Hajj Division dan HBFI. Jadi dana ritel tabungan dikelola oleh retail funding division yang termasuk ke dalam bagian Retail Banking.
4. Dari mana sajakah sumber dana ritel tabungan pada Bank Muamalat? Jawaban: Dari individu dan perusahaan kecil menengah. 5. Apa yang menjadi penghambat dalam peningkatan dana ritel tabungan? Serta bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan tersebut? Jawaban: Retail banking itu sebenarnya titik terberatnya adalah individu, walaupun bukan individu biasanya ke arah konvensional. Jika individu, infrastruktur muamalat dituntut untuk lebih banyak, tapi itu sudah kita atasi dengan membuka beberapa e-channel (fasilitas channel) seperti e-banking, Internet Banking, ATM yang banyak. Karena seperti yang di ketahui individu, retail banking identik dengan transaksi. Karena dari retail tabungan diharapkan terdapat dana murah. Dana murah itu otomatis adanya ditransaksi, karena baik perusahaan maupun individu biasanya ada 3 jenis dana, yaitu dana operasional harian biasanya untuk makan, untuk kebutuhan sehari-hari, untuk transaksi, yang kedua adalah dana jangka menengah dan yang ketiga adalah jangka panjang ini biasanya untuk investasi. Jadi dana operasional biasanya adalah 20 - 50%. nasabah muamalat sudah terdidik dengan konvensional itu lebih cenderung dikaitkan dengan modern. Tantangannya bagaimana pihak muamalat meng-imagekan menjadi terlihat lebih modern. Maka dari itu pengembangan e-channel itu digencarkan untuk mendapatkan dana ritel. Karena dana ritel itu sendiri dikatagorikan dana murah, dan dana murah itu didapatkan dari sana. Dan dari 3 jenis dana itu untuk dana ritel yang pas untuk transaksi itu ada di dana jangka pendek (operasional) dan jangka menengah yang ditunjang oleh butuh fasilitas
6. Seberapa besar pengaruh dana ritel tabungan terhadap dana pihak ketiga pada Bank Muamalat Indonesia? Jawaban: Porsinya sendiri untuk saat ini diatas 30% dari dana pihak ketiga. otomatis jika bank muamalat bisa mengejar dana murah dampaknya cukup besar terhadap margin keuntungan bank muamalat itu sendiri. Sehingga pihak muamalat bisa bermain leluasa di lending-nya. Karena fungsi bank menyalurkan dana dari pihak ketiga di salurkan ke pembiayaan. 7. Bagaimana strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB yang dilakukan Bank Muamalat dalam meningkatkan dana ritel tabungan? Tolong jelaskan poin per poinnya. Jawaban :Untuk tabungan muamalat prima, telah disebutkan dana jangka menengah dan jangka panjang. Untuk jangka pendek biasanya dananya bersifat numpang lewat dan saldo rata-rata, sedangkan untuk jangka menengah dan jangka panjang biasanya tingkatan nasabahnya sudah berbeda. Kalau orang yang mempunyai dana jangka menengah dan jangka panjang biasanya mereka sudah well manage terhadap keuangan mereka dan sebagian besar menengah ke atas. Nah, ini kita tangkap dengan tabungan muamalat prima, sehingga biasanya orang-orang yang menengah ke atas itu bicaranya tentang optimalisasi dana. Jadi selama dana itu ada masa tunggu mau dipakainya kapan, mereka berharap mendapatkan yang lebih besar juga dibanding dengan tabungan biasa. Itulah fungsinya tabungan prima, untuk menyangga itu. Pemasarannya sendiri, kalau sasarannya adalah jangka pendek dan menengah itu sifatnya mess jadi strateginya dengan promosi
besar-besaran. tapi kalau tabungan muamalat prima sasarannya menengah ke atas itu biasanya kita melakukan pendekatan biodilen artinya kita lebih pendekatan personal. Kalau biodilen itu pengertiannya tidak “woro-woro” di media jadi lebih ke arah personal, atau kalaupun ada sesekali di media hanya sifanya memberitahukan saja. Sehingga ketika marketing kita bertemu dengan nasabah menawarkan tabungan prima, nasabah mengetahuinya. Jadi untuk pembenaran saja. Jadi untuk strateginya kita serahkan ke RM (Retail Manager) masing-masing. Apakah itu dengan hadiah ataupun bagi hasil yang tinggi. 8. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah perpaduan seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan oleh perusahaan sebagai bagian dalam upaya mencapai tujuan pada pasar sasaran. Unsur-unsur bauran pemasaran yaitu strategi produk, strategi promosi, strategi distribusi, strategi harga dan strategi pelayanan. Tolong jelaskan bagaimana implementasi unsur-unsur marketing mix tersebut terhadap produk tabungan Muamalat Prima iB? Jawaban: Otomatis dijalankan. Yang terpenting bank muamalat melakukan KYC (Know your customer), yakni mengetahui siapa nasabah yang di inginkan. Produk, seperti yang kita tahu tabungan muamalat prima ini kita targetkan pada kalangan menengah ke atas, termasuk pricing-nya. Di tabungan muamalat prima kan ada spesial nisbah, jadi pricing-nya jauh lebih besar di banding tabungan biasa. Kalau promonya kita serahkan ke RM kita,
karena. Untuk distribusinya adalah seluruh cabang Bank Muamalat yang ada di seluruh Indonesia. 9. Seberapa besar pengaruh tabungan Muamalat Prima iB dalam meningkatkan dana ritel tabungan? Tolong berikan pula data statistiknya. Jawaban: Kontribusi tabungan muamalat prima iB terhadap dana ritel tabungan sebesar 86%. Statistik terlampir pada memorandum internal. 10. Apa yang menjadi penghambat produk tabungan Muamalat Prima iB dalam meningkatkan dana ritel tabungan? Jawaban : Ketika masuk ke segmen menengah atas, ekspektasi calon nasabah biasanya macam-macam tidak hanya pricing, tetapi juga pelayanan. Tabungan prima merupakan tabungan yang baru jadi secara fitur atau terkait dengan pelayanan belum se-kompleks bank-bank lain di sana. 11. Apa keunggulan produk tabungan Muamalat Prima iB dari produk lainnya? Jawaban: 1. Pricing, yaitu pembagian nisbah bagi hasil yang tinggi setara dengan deposito. 2. Hadiah, pemberian bonus terhadap nasabah, misalnya memberikan spesial nisbah dengan penempatan jumlah dana tertentu. 12. Bagaimana mekanisme pembukaan dan penutupan tabungan Muamalat Prima iB? Jawaban: Mekanisme penutupan dan pembukaan tabungan Muamalat Prima iB sama seperti produk tabungan pada umumnya. 13. Bagaimana potensi/pangsa pasar bagi perkembangan produk tabungan Muamalat Prima iB?
Jawaban: Dilihat dari potensi sosiografi, yaitu perkembangan kelas menengah ke atas. Dimana potensi ini sangat besar, karena pertumbuhan kelas menengah ini yang semakin bertambah, dengan kata lain pangsa pasar pun akan semakin terbuka. 14. Bagaimana usaha dan langkah yang dilakukan Bank Muamalat untuk mempertahankan loyalitas nasabah (existing) dan merekrut nasabah baru (Referral) pada tabungan Muamalat Prima iB? Jawaban: Pada tahun 2014 ini, untuk program nasional Bank Muamalat membuat program-program seperti program hadiah yang disesuaikan dengan kebutuhan para nasabah. 15. Jelaskan bagaimana perhitungan bagi hasil pada produk Tabungan Muamalat Prima iB? Tolong berikan pula contoh perhitungannya. Jawaban: Untuk perhitungannya sama seperti pembagian hasil di bank syariah pada umumnya, namun prosentase bagi hasilnya lebih besar. 16. Apa syarat dan ketentuan jika ingin mendapatkan spesial nisbah dari tabungan Muamalat Prima iB? Jawaban: Melalui Cash by Cash, yaitu negosiasi RM (ritail marketing) dengan nasabah, dengan minimal penempatan dana Rp 25 juta dan jangka waktu penempatan dananya minimal 1 bulan. 17. Bagaimana perkembangan tabungan Muamalat Prima iB dari tahun 2012 sampai 2013? Tolong berikan pula data statistiknya (dalam skala bulan). Jawaban: Terdapat pada lampiran memorandum internal.
18. Seberapa efektifkah strategi pemasaran yang di lakukan Bank Muamalat Indonesia dalam mengimplementasikan strategi tersebut? Tolong berikan pula data statistiknya. Jawaban: Sejauh ini dapat dikatakan efektif,
hal ini dapat dilihat dari
pertumbuhan nasabah tabungan muamalat prima per tahun 2012-2013 mengalami kenaikan yang cukup tinggi, untuk statitik nya dapat dilihat pada lampiran memorandum internal. 19. Bagaimana pencapaian target tabungan Muamalat Prima iB selama ini? Jawaban: Pencapaian target tabungan Muamalat Prima iB Sejauh ini terpenuhi, dengan pertumbuhan target 30% setiap tahunnya. 20. Usaha apa yang dilakukan jika mengalami penurunan nasabah pada tabungan Muamalat Prima iB? Jawaban: Merumuskan kembali strategi Pricing yang efektif, misalnya dengan memberikan reward special nisbah kepada nasabah.
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
I.
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen
: Rev 1
Bab/Halaman
:1
PENDAHULUAN Dalam rangka memberikan pelayanan kepada nasabah khususnya dalam hal funding, maka dibutuhkan produk yang dapat memberikan nilai lebih bagi nasabah. Untuk mengakomodasi hal tersebut, maka Bank Muamalat membuat program Tabungan Prima iB Berhadiah dimana program ini ditujukan untuk meningkatkan saldo rata-rata nasabah pada produk Tabungan untuk pengendapan dana dengan jangka waktu tertentu.
II.
DEFINISI Istilah yang digunakan dalam bab ini diantaranya adalah: 1. Program Tabungan Prima iB Berhadiah atau disebut “program”, adalah program penawaran hadiah yang diselenggarakan oleh Bank Muamalat kepada nasabah pemilik rekening Tabungan Prima iB yang menyetujui tawaran hadiah yang disampaikan oleh Bank Muamalat sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ditentukan Bank Muamalat. 2. Penabung diberikan kesempatan untuk menerima hadiah dimuka dengan menenuhi ketentuan dan persyaratan yang ditentukan dan dituangkan kedalam memorandum oleh RFD. 3. Jangka waktu penawaran Penempatan Dana, adalah satuan waktu tertentu yang telah ditentukan oleh bank dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. 4. Rekening Tabungan Prima iB Khusus disebut sebagai “rekening tabungan” adalah salah satu fasilitas penempatan dana pihak ketiga oleh Nasabah kepada Bank dengan menggunakan akad Mudharabah. 5. Akad Mudharabah, adalah transaksi penanaman dana dari pemilik dana (shahibul maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu sesuai syariah, dengan pembagian
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen
: Rev 1
Bab/Halaman
:2
hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. 6. Buku Tabungan Prima iB (Program Berhadiah), adalah catatan buku yang disediakan Bank untuk mencatat mutasi transaksi yang terjadi pada rekening tabungan yang diperuntukan untuk Program Tabungan Prima iB Berhadiah 7. Harga Hadiah penawaran adalah harga hadiah yang ditawarkan oleh Bank kepada nasabah. 8. Harga Riil Hadiah adalah total biaya yang muncul untuk pengadaan hadiah tersebut seperti biaya beli, biaya kirim atau pajak yang ada. 9. Pihak ketiga, adalah pihak yang ditunjuk oleh Bank atau nasabah untuk melakukan pembelian barang atau jasa yang ditawarkan Bank. 10. Saldo Blokir adalah dana yang harus diblokir pada rekening Tabungan Prima iB sesuai dengan syarat dan ketentuan program dan tidak dapat ditarik selama rekening tersebut mengikuti program. 11. Proses Break adalah proses pembatalan program dimana tidak terpenuhinya syarat dan ketentuan program. Nasabah yang melakukan break program harus mengajukan permohonan secara tertulis dan mendapatkan persetujuan dari BM di kantor Cabang. 12. Biaya Penggantian Hadiah adalah biaya yang dikenakan kepada nasabah apabila nasabah memenuhi ketidaksesuaian syarat dan ketentuan program (nasabah tidak dapat mengembalikan hadiah). Besarnya nilai penggantian hadiah adalah sebesar harga hadiah pada saat dilakukan penarikan oleh Bank.
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen
: Rev 1
Bab/Halaman
:3
13. Surat Penawaran Program Tabungan Prima iB Berhadiah adalah surat penawaran dari Bank kepada nasabah untuk mengikuti Program sesuai dengan syarat dan ketentuan Program yang ditentukan Bank. III.
KETENTUAN UMUM A. Pelaksanaan program, parameter produk dan ketentuan hadiah mengacu kepada ketentuan yang telah ditetapkan oleh Divisi Retail Funding. B. Program Tabungan Prima iB Berhadiah merupakan pemberian hadiah langsung, diberikandiawalberdasarkan komitmen, untuk setiap komitmen yang disepakati dan tercapai dengan hadiah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. C. Hadiah adalah berupa barang dan bukan uang tunai atau yang dipersamakan dengan itu sesuai dengan permohonan nasabah. D. Nasabah wajib membuka rekening Tabungan Prima iBKhusus yang akan diikutsertakan dalam Program Tabungan Prima iB Berhadiah. E. Saldo blokir adalah saldo pada rekening tabungan yang diblokir dengan besaran dan jangka waktu yang ditawarkan Bank. Penawaran tersebut dibuat mengacu kepada pedoman program yang dikeluarkan Retail Funding Division. F. Pembukaan blokir saldo sebagaimana butir E, sebelum jatuh tempo komitmen harus mendapat persetujuan prinsip pembatalan program dari Branch Manager (BM). G. Sisa saldo rekening setelah program berakhir menjadi kewenangan nasabah untuk di tindaklanjuti. H. Nasabah dapat mengambil manfaat dimuka dari hadiah yang akan diterima dengan cara menerima titipan hadiah dan berlaku Ketentuan sebagai berikut :
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
I.
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen
: Rev 1
Bab/Halaman
:4
1.
Hadiah merupakan Bank
2.
Jika nasabah melanggar syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan atau melakukan wanprestasi, maka Bank dapat menarik kembali hadiah yang telah diberikan.
3.
Jika hadiah yang diberikan oleh Bank hilang atau tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya, maka Nasabah berkewajiban membayar biaya penggantian hadiah.
Biaya hadiah akan dibebankan secara proporsional (diamortisasi bulanan) sesuai dengan jangka waktu komitmen.
J. Program Tabungan Prima iB Berhadiah dapat diikuti oleh nasabah Perorangan maupun Non Perorangan K. Dalam Program Tabungan Prima iB Berhadiah, Nasabah setuju bahwa saldonya akan di blokir selama jangka waktu komitmen sesuai ketentuan. L. Kebijakan operasi ini mengatur mekanisme operasional Program Tabungan Prima iB Berhadiah meliputi keikutsertaan program, pemesanan hadiah, proses break dan proses akuntansi terkait. Mekanisme pembukaan dan penutupan rekening Tabungan Prima iB, blokir saldo serta operasional lain yang terkait mengikuti kebijakan operasi yang telah ada. M. OM/BM/SBM akan menunjuk petugas operasional terkait untuk menatausahakan permohonan dari Program Tabungan Prima iB Berhadiah. Petugas operasional dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Di Kantor Cabang : Back Office dan Customer Service 2. Di Kantor Capem : Back Office dan Customer Service 3. Di Kantor Kas : Customer Service dan Back Office Cab utama
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen
: Rev 1
Bab/Halaman
:5
N. Cabang dapat menentukan jenis hadiah dengan anggaran biaya sesuai ketentuan yang dibuat oleh Retail Funding Division O. Pencairan dana pembelian hadiah mengacu kepada ketentuan berikut : 1. Pencairan dana pembelian hadiah nasabah dilakukan berdasarkan persetujuan biaya sesuai dengan limit kewenangannya dan berdasarkan kwitansi pembelian barang serta surat penawaran kepesertaan Program Tabungan Prima iB Berhadiah yang sudah disetujui oleh Operation Manager (OM). 2. Kewenangan Operation Manager adalah dalam kapasitasnya sebagai approval pelaksanaan pencairan. 3. Pelaksanaan pencairan dana pembelian hadiah dilakukan oleh Central Operation Department (COD) secara sentralisasi dan diatur sebagai berikut : i. Jika limit kewenangan persetujuan sampai dengan limit Cabang maka Cabang harus mengirimkan bukti pembelian hadiah melalui email kepada COD. ii. Jika limit kewenangan persetujuan sampai dengan limit Kantor Pusat maka pencairan dana pembelian hadiah dilakukan oleh petugas Central Operation Department berdasarkan persetujuan biaya dari Finance & Strategy Division (FASD). 4. Pembelian hadiah baik dengan limit cabang maupun melebihi limit cabang, maka pencairan dana pembelian hadiah dibukukan dengan jurnal sebagai berikut : Cabang Dr. Uang Muka Kr. Rekening Vendor COD Dr. BDD – Iklan dan Promosi Cr. RAB Umum Cabang
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen
: Rev 1
Bab/Halaman
:6
Cabang Dr. RAB Umum Cabang Cr. Uang Muka P. Media pemberian persetujuan biaya hadiah menggunakan formulir permohonan pengajuan investasi dan biaya (form PPIB) seperti pada lampiran G. Q. Amortisasi biaya hadiah dilakukan secara sentralisasi oleh COD pada tanggal 25 setiap bulannya atau ditetapkan lain sesuai dengan Kebijakan Operasional Bank. R. Proses break dan pelepasan blokir saldo program mengacu kepada ketentuan berikut : 1. Pada prinsipnya nasabah yang mengikuti program ini tidak diperkenankan untuk break. 2. Untuk kemaslahatan bersama, kondisi-kondisi yang diperkenankan untuk dilakukan break adalah nasabah dalam kondisi force majeure dibuktikan dengan dokumen pendukung. 3. Force majeure yaitu peristiwa-peristiwa yang disebabkan oleh bencana alam, kerusuhan, huru-hara, pemberontakan, epidemic, sabotase, peperangan, pemogokan, kebijakan pemerintah atau sebab lain diluar kekuasaan Nasabah. 4. Izin prinsip persetujuan break nasabah program Tabungan Prima iB berhadiah diberikan oleh BM berdasarkan pengajuan dari RM. 5. Atas permohonan break yang telah disetujui, BM memberikan permohonan tersebut kepada OM untuk realisasi pelaksanaan operasionalnya. 6. OM mendisposisikan persetujuan break nasabah kepada CS dan BO. 7. Customer Service, mintakan kepada nasabah hadiah yang telah diterima dimuka, apabila nasabah tidak dapat mengembalikan hadiah seperti kondisi di awal, maka sesuai dengan ketentuan program, hitung biaya penggantian hadiah dan buatkan advice
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen
: Rev 1
Bab/Halaman
:7
debet. 8. Customer service membuka blokir saldo rekening tabungan berdasarkan formulir pelepasan blokir Nasabah yang telah disetujui BM dan hanya dapat dilakukan di cabang pembuka. 9. Berdasarkan persetujuan break nasabah program, maka Back Office mendebet rekening nasabah sebesar biaya penggantian dan mengkoreksi Beban Hadiah serta mengirimkan email kepada COD dengan melampirkan bukti break/lepas blokir nasabah terkait. 10. Berdasarkan informasi dari Cabang atas proses break program maka petugas COD melakukan pembukuan sebagai berikut : Cabang Dr. Rekening Nasabah Kr. Beban Hadiah COD Dr. Beban Hadiah Cr. BDD - Iklan dan Promosi S. SLA dari program ini adalah sebagai berikut : 1. Tanggal ditandatangani dan diserahkannya surat penawaran program dengan tanggal transaksi pembentukan BDD maksimal dilakukan antara tanggal 26 bulan berjalan sampai dengan tanggal 24 bulan berikutnya. 2. Untuk hadiah dengan persetujuan limit Kantor Pusat maka proses persetujuan dan pembentukan BDD, dilakukan maksimal 5 hari kerja sejak pengajuan diterima NGSD. 3. SLA permohonan persetujuan biaya ke FASD adalah 2 hari kerja dengan cutt of time penerimaan maksimal pukul 14.30. IV.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEJABAT YANG TERLIBAT A. Branch Manager/Sub Branch Manager bertanggung jawab terhadap
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen
: Rev 1
Bab/Halaman
:8
pembukaan rekening & pemblokiran saldo untuk Program Tabungan Prima iB Berhadiah B. Operation Manager/ Operation Supervisor/ Sub Branch Manager yang ditunjuk bertanggung jawab atas otorisasi pendaftaran, proses klaim dan break Tabungan yang mengikuti Program Tabungan Prima iB Berhadiah dan memastikan jurnal yang terjadi sesuai ketentuan Saat Pembayaran ke Vendor hadiah (untuk hadiah yang dipesan oleh Cabang) Di Kantor Pusat Debet : BDD - Iklan dan Promosi Nilai BDD terdiri dari : 1. Harga barang 2. PPN Masukan sebesar 3. Gross up PPh Kredit : RAB Umum Di Kantor Cabang Debet : RAB Umum Kredit : Rekening Vendor/Uang Muka Kredit : Ttp Kas Negara PPh ps 21/23 lainnya Saat Pembayaran ke Vendor hadiah (untuk hadiah yang dipesan oleh KP) Di Kantor Pusat Debet : BDD - Iklan dan Promosi Kredit : Rek Vendor Saat nasabah melakukan pembatalan program (break/lepas blokir) Di Kantor Cabang
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen
: Rev 1
Bab/Halaman
:9
Debet : Rekening Nasabah Kredit : Beban Hadiah Tabungan Prima Di Kantor Pusat Debet : Beban Hadiah Tabungan Prima Kredit : BDD - Iklan dan Promosi Sebesar biaya penggantian hadiah (Nilai Buku BDD yang tersisa) Saat pengakuan Biaya / Amortisasi hadiah setiap akhir bulan Debet : Beban Hadiah Tabungan Prima Kredit : BDD - Iklan dan Promosi Sebesar Harga Riil Hadiah dibagi jangka waktu komitmen C. Bussiness Manager/Branch bertanggung jawab atas:
Manager
(BM)/
Operation
Manager
1. Surat penunjukan pihak ketiga dari nasabah sebagai vendor hadiah. 2. Keabsahan dari transaksi yang sesuai dengan Purchase Order (PO)/Surat tagihan/ Kwitansi yang mencantumkan harga barang/ jasa dan nomor rekening pihak ketiga.
V.
PEMESANAN HADIAH OLEH KANTOR PUSAT A. Berdasarkan permohonan dari cabang dan persetujuan biaya hadiah pada form PPIB, maka Network & General Service Division (NGSD) akan melakukan pemesanan kepada vendor. B. Berdasarkan rekapitulasi data nasabah program tersebut, maka vendor akan mengirimkan hadiah secara langsung kepada cabang tempat nasabah mengikuti Program tersebut. C. Pengiriman hadiah kepada nasabah dilakukan oleh cabang tempat
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen
: Rev 1
Bab/Halaman
:10
nasabah mengikuti program Program Hadiah Langsung tersebut (jika diperlukan). D. Beban pengiriman hadiah kepada nasabah dan beban atas hadiah menjadi biaya Cabang. E. Untuk hadiah yang dipesan melalui Kantor Pusat, jika hadiah yang diterima tidak sesuai dengan rekapitulasi data nasabah, maka untuk penyelesaiannya dengan vendor harus melalui NGSD. F. Apabila persediaan hadiah telah habis/tidak tersedia/discontinue, maka Bank akan melakukan penggantian dengan produk sejenis atau barang yang setara nilainya, dengan konfirmasi kepada nasabah. VI.
PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN A. Operation Manager harus memonitor dan memastikan bahwa pelaksanaan pembukuan program berjalan dengan baik dan sesuai ketentuan. B. Cabang melalui Customer Service/petugas yang ditunjuk wajib membuat laporan rekapitulasi permohonanProgram Tabungan Prima iB Berhadiah dan Nasabah break dari cabang dan kantor dibawahnya untuk selanjutnya diinformasikan kepada RFD. C. Operation Manager harus menunjuk subordinate-nya yang bertugas memonitor pelaksanaan pengiriman hadiah agar sesuai dengan kondisi cabang D. FASD harus memastikan bahwa biaya hadiah yang diajukan telah sesuai dengan ketentuan program. E. Data Kontrol harus memonitor hal-hal sebagai berikut : - bahwa setiap nasabah yang mengikuti program Tabungan Prima iB Berhadiah dan telah jatuh tempo, maka atas sejumlah dana / saldo
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
-
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen
: Rev 1
Bab/Halaman
:11
tertentu yang di-blokir telah dibuka. hadiah tidak terkirim 2 (dua) kali / double untuk nasabah yang sama. kesesuaian dan keabsahan data nasabah dengan dokumen biaya hadiah yang diajukan telah sesuai dengan ketentuan program transaksi terkait Program Hadiah Langsung setiap hari. status pengiriman hadiah mengacu rekapitulasi data nasabah penerima hadiah langsung yang dibuat oleh Sarlog / Petugas Yang Ditunjuk. bahwa perhitungan biaya penggantian hadiah atas nasabah yang melakukan break program telah sesuai dengan ketentuan fitur program yang berlaku.
F. Internal Audit Division secara periodik melakukan pemeriksaan atas kesesuaian data pada dokumen yang terkait dengan program ini diantaranya yaitu dokumen penerimaan hadiah oleh nasabah, dokumen hadiah nasabah dalam pemesanan, dokumen pendukung break program dan sebagainya. G. Internal Audit Division secara periodik melakukan pemeriksaan terhadap data rekening program Tabungan Prima iB Berhadiah terkait dengan nisbah yang ada di sistem dengan nisbah yang telah ditetapkan oleh RFD. VI.
LAMPIRAN A. Surat Penawaran Program Tabungan Prima iB Berhadiah. B. Alur Pendaftaran Dimana Hadiah Ditentukan Oleh Cabang C. Alur Pemutusan Program Tabungan Prima iB Berhadiah Atas Permintaan Nasabah (Break/Lepas Blokir) D. Alur Pendaftaran Dimana Hadiah Ditentukan Oleh Kantor Pusat E. Tabel Logbook F. Surat Penunjukkan Dealer/Toko/Vendor G. Petunjuk Pengisian Formulir Permohonan Pengajuan Investasi & Biaya (PPIB)
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen
: Rev 1
Bab/Halaman
:12
PEDOMAN PROGRAM KILAU EMAS KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 13 Juni 2013
Status Dokumen
: Baru
Bab/Halaman
:1
I.
PENDAHULUAN Dalam rangka memberikan pelayanan kepada nasabah khususnya dalam hal funding, maka dibutuhkan program untuk melengkapi fitur produk yang telah ada. Untuk mengakomodasi hal tersebut, maka Bank Muamalat menyelenggarakan Program Kilau Emas dimana program ini bertujuan untuk meningkatkan saldo rata-rata nasabah pada produk Tabungan untuk pengendapan dana dengan jangka waktu tertentu.
II.
SYARAT DAN KETENTUAN UMUM 1. Kemilau Program Customer Gathering Muamalat Berbagi Rezeki (MBR) 2013, adalah program pertemuan dengan nasabah yang dibuat untuk memberikan apresiasi kepada nasabah prioritas (terpilih) dalam bentuk pelayanan dan bertujuan untuk meningkatkan volume tabungan dari nasabah potensial dan akuisisi rekening tabungan baru dalam kegiatan cross selling. 2. Produk yang ditawarkan pada acara ini adalah Tabungan iB Muamalat Prima Berhadiah dengan ketentuan dan persyaratan program seperti pada Lampiran (selanjutnya disebut “Tabungan Program”). 3. Program merupakan pemberian hadiah langsung, dengan mekanisme diberikan diawal dan/atau diakhir periode tertentu selama Jangka Waktu Penawaran Penempatan Dana, untuk setiap biaya hadiah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Hadiah dengan manfaat dimuka maka Nasabah akan menerima hadiah sebagai titipan dari Bank selama Jangka Waktu Penempatan Dana, dengan ketentuan : a. Hadiah merupakan milik Bank, sampai dengan Jangka Waktu Penawaran Penempatan Dana berakhir. b. Jika nasabah melanggar syarat dan ketentuan pada Surat Penawaran Program Tabungan Prima iB Berhadiah yang telah disepakati atau melakukan wanprestasi, maka Nasabah harus mengembalikan hadiah yang telah diberikan. c. Jika hadiah yang diberikan oleh Bank hilang, atau hadiah dalam kondisi tidak sama seperti kondisi awal saat nasabah menerima hadiah atau Nasabah tidak dapat mengembalikan hadiah jika terjadi wanprestasi, maka Nasabah berkewajiban membayar Biaya Penggantian Hadiah. 5.
6.
7. 8.
Hadiah dengan manfaat diakhir maka Nasabah akan menerima bonus dari Bank selama periode tertentu dalam Jangka Waktu Penempatan Dana, ketika terpenuhinya syarat dan ketentuan Program. Hadiah pada Program ini berupa emas yaitu hadiah dengan manfaat dimuka untuk penempatan 1 tahun dan sebagai hadiah dengan manfaat diakhir untuk apreasiasi top up periode triwulanan yang telah ditentukan sesuai dengan syarat dan ketentuan program yang berlaku. Hadiah lain pada Program ini berupa bonus/free biaya transfer sebagai hadiah dengan manfaat diakhir. Biaya Penggantian Hadiah adalah biaya yang dikenakan kepada nasabah apabila nasabah tidak memenuhi syarat dan ketentuan Program atau nasabah melakukan
PEDOMAN PROGRAM KILAU EMAS KETENTUAN PROGRAM
9. 10.
11.
12. 13.
14. 15. 16.
17.
III.
Tanggal Berlaku
: 13 Juni 2013
Status Dokumen
: Baru
Bab/Halaman
:2
proses pembatalan program dan besarnya nilai penggantian hadiah adalah sebesar harga hadiah pada saat perolehan yang berlaku di pihak Bank. Jangka Waktu Penawaran Penempatan Dana, adalah satuan waktu tertentu yang telah ditentukan oleh bank dengan syarat dan ketentuan Program yang berlaku. Saldo blokir adalah saldo pada Rekening Tabungan yang diblokir dengan besaran dan jangka waktu sebagaimana yang ditawarkan Bank pada Surat Penawaran Program Tabungan Prima iB Berhadiah. Pembatalan program sebelum melampaui Jangka Waktu Penawaran Penempatan Dana harus mendapat persetujuan prinsip pembatalan Program dari Branch Manager (BM). Rekening Tabungan Program setelah Program berakhir akan dikonversi menjadi Tabungan iB Muamalat Prima Reguler. Pembukuan pencairan biaya hadiah dilakukan pada SSL BDD-Iklan dan Promosi. Akun BDD-Iklan dan Promosi yang terkait dengan program ini dibiayakan pada akhir periode program. Biaya atas hadiah menjadi beban Cabang dimana harga hadiah terdiri dari harga beli hadiah dan pajak atas hadiah. Program Tabungan Prima iB Berhadiah dapat diikuti oleh nasabah Perorangan maupun Non Perorangan. Pedoman ini mengatur mekanisme Program meliputi pemesanan hadiah, pemberian insetif untuk tim sales dan proses pemberian bonus/free transfer. Mekanisme lainnya mengacu kepada Prosedur Pelaksanaan Tabungan iB Muamalat Prima Berhadiah. SLA dari program ini adalah : a. Serah terima hadiah nasabah dilakukan pada bulan yang sama dengan bulan pada saat penyelesaian Uang Muka. b. Pemberian hadiah berupa bonus/free biaya transfer dilakukan dengan sistem refund dan pengkreditan dilakukan pada bulan berikutnya maksimal tanggal 28. c. Pemberian hadiah atas top up periode triwulanan berupa emas dilakukan pada bulan Oktober 2013, Januari 2014, April 2014 dan Juli 2014.
PEMESANAN DAN PEMBUKUAN HADIAH 1. Pemesanan hadiah menjadi tanggung jawab masing-masing Cabang pembuka rekening, mengikuti ketentuan yang berlaku mengenai pengadaan barang dan jasa. 2. Pembukuan pencairan biaya hadiah dilakukan pada SSL BDD-Iklan dan Promosi. Pembukuan pada akun BDD menjadi kewenangan Central Operation Department (COD) sehingga pembukuan pencairan biaya hadiah dilakukan secara sentralisasi oleh COD. 3. Biaya hadiah akan dibebankan dengan amortisasi secara sentralisasi selama Jangka Waktu Penawaran Penempatan Dana. 4. Realiasasi biaya hadiah dilakukan dengan mendebet SSL-B. Hadiah Tabungan Prima dan mengkredit SSL BDD-Iklan dan Promosi. 5. Pencairan dana untuk pembelian hadiah dengan manfaat dimuka dilakukan berdasarkan persetujuan biaya sesuai dengan limit kewenangannya dibukukan
PEDOMAN PROGRAM KILAU EMAS KETENTUAN PROGRAM
6.
Tanggal Berlaku
: 13 Juni 2013
Status Dokumen
: Baru
Bab/Halaman
:3
sementara pada akun Uang Muka yang akan dipertanggungjawabkan dengan kwitansi pembelian hadiah. Pembukuan pencairan dana pembelian hadiah dilakukan dengan jurnal sebagai berikut : Pada saat pengeluaran uang muka untuk pembelian hadiah Cabang Dr. Uang Muka Kr. Rekening/Kas Pada saat penyelesaian uang muka dengan penyerahan kwitansi kepada COD COD Dr. BDD – Iklan dan Promosi Kr. RAB Umum Cabang Pada saat penyerahan hadiah kepada nasabah Cabang Dr. RAB Umum Cabang Kr. Uang Muka Kr. Ttpn Pph Lainnya
7. 8.
9.
IV.
Media pemberian persetujuan biaya hadiah menggunakan Formulir Permohonan Pengajuan Investasi dan Biaya (untuk selanjutnya disebut “Form PPIB”). Pemberian hadiah diakhir periode top up triwulanan berupa emas dan bonus/free biaya transfer dilakukan oleh Cabang berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh Retail Funding Division. Pembukuan hadiah berupa bonus/free biaya transfer dilakukan dengan jurnal sebagai berikut : Dr. B. Hadiah Tabungan Prima Kr. Rekening Nasabah Kr. Ttpn Pph Lainnya
PEMBATALAN PROGRAM Proses pembatalan program dan pelepasan Saldo Blokir mengacu kepada ketentuan berikut : 1. Pada prinsipnya nasabah yang mengikuti Program ini tidak diperkenankan untuk melakukan pembatalan program. 2. Untuk kemaslahatan bersama, kondisi-kondisi yang diperkenankan untuk dilakukan pembatalan program adalah nasabah dalam kondisi force majeure dibuktikan dengan dokumen pendukung. 3. Force majeure yaitu peristiwa-peristiwa yang disebabkan oleh bencana alam, kerusuhan, huru-hara, pemberontakan, epidemic, sabotase, peperangan, pemogokan, kebijakan pemerintah atau sebab lain diluar kekuasaan Nasabah.
PEDOMAN PROGRAM KILAU EMAS KETENTUAN PROGRAM
4. 5. 6. 7.
8.
9.
Tanggal Berlaku
: 13 Juni 2013
Status Dokumen
: Baru
Bab/Halaman
:4
Izin prinsip persetujuan pembatalan program diberikan oleh BM berdasarkan pengajuan dari RM. Atas permohonan Pembatalan Program yang telah disetujui, BM memberikan permohonan tersebut kepada OM untuk realisasi pelaksanaan operasionalnya. OM mendisposisikan persetujuan proses pembatalan nasabah kepada CS dan Back Office. Customer Service, meminta kepada nasabah hadiah yang telah diterima dimuka dan selanjutnya membuka saldo blokir pada Rekening Tabungan berdasarkan formulir permohonan pembatalan Program yang telah disetujui BM. Pembatalan program hanya dapat dilakukan di cabang pembuka dimana nasabah mengajukan Surat Penawaran Program Tabungan Prima iB Berhadiah. Berdasarkan persetujuan Pembatalan Program, maka Back Office mendebet rekening nasabah sebesar biaya penggantian dan mengkoreksi Beban Hadiah serta mengirimkan email kepada COD dengan melampirkan bukti lepas blokir nasabah terkait. Berdasarkan informasi dari Cabang atas proses Pembatalan Program maka pembukuan dilakukan dengan jurnal sebagai berikut : Apabila pembatalan program dilakukan pada tahun 2013 Cabang Dr. Ttpn Lainnya (hasil penjualan emas) Kr. Beban Hadiah (sebesar harga hadiah seperti pada definisi II.14) Kr. Pend. Operasional Lainnya COD Dr. Beban Hadiah (sebesar sisa BDD yang belum diamortisasi) Kr. BDD - Iklan dan Promosi Apabila pembatalan program dilakukan pada tahun 2014 Cabang Dr. Ttpn Lainnya (hasil penjualan emas) Kr. Beban Hadiah (sebesar sisa BDD yang belum diamortisasi) Kr. Pend. Operasional Lainnya COD Dr. Beban Hadiah (sebesar sisa BDD yang belum diamortisasi) Kr. BDD - Iklan dan Promosi
PEDOMAN PROGRAM KILAU EMAS KETENTUAN PROGRAM
V.
Tanggal Berlaku
: 13 Juni 2013
Status Dokumen
: Baru
Bab/Halaman
:5
LAIN-LAIN 1. Ketentuan mengenai pajak atas bagihasil mengacu kepada Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan dengan ketentuan sebagai berikut : NPWP Non NPWP Harga Hadiah 5% 6% ≤ 50 Juta 15% 18% 50 Juta – 249,99 Juta 20% 24% 250 Juta – 499,99 Juta 30% 36% ≥ 500 Juta 2.
Insentif diberikan kepada RM/sales dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut : a. Diperhitungkan berdasarkan saldo rata-rata pengendapan mulai bulan Juli 2013. b. Atas setiap pengendapan dana Rp. 1 Milyar maka RM/sales berhak atas insentif sebesar Rp. 100 ribu. c. Insentif diperhitungkan dari pertumbuhan incremental saldo rata-rata nasabah minimal Rp 1 Milyar (akumulasi dari jumlah pertumbuhan dana nasabah yang berhasil diakuisisi pada rekening Tabungan Program). Contoh perhitungan insentif yaitu : Pertumbuhan Gross insentif incremental SRR Pertumbuhan yang Bulan yang diberikan Tabungan Prima diakui (Rp) (Rp) Program (Rp) Jul-13 1,535,000,000.00 1,535,000,000.00 100,000.00 Aug-13 2,699,000,000.00 1,164,000,000.00 100,000.00 Sep-13 1,164,000,000.00 -3,436,000,000.00 0.00 Oct-13 4,600,000,000.00 1,901,000,000.00 100,000.00 Nov-13 10,000,000,000.00 5,400,000,000.00 500,000.00 Dec-13 8,900,000,000.00 -1,100,000,000.00 0.00 Jan-14 12,000,000,000.00 2,000,000,000.00 200,000.00 Feb-14 100,000,000.00 -11,900,000,000.00 0.00 Mar-14 500,000,000.00 -11,500,000,000.00 0.00 Apr-14 8,000,000,000.00 -4,000,000,000.00 0.00 May-14 1,000,000,000.00 -11,000,000,000.00 0.00 Jun-14 5,000,000,000.00 -7,000,000,000.00 0.00 Rata-Rata 4,624,833,333.33
PEDOMAN PROGRAM KILAU EMAS KETENTUAN PROGRAM
3. 4.
Tanggal Berlaku
: 13 Juni 2013
Status Dokumen
: Baru
Bab/Halaman
:6
Pengenaan pajak insentif mengikuti ketentuan Pph pasal 21 yang berlaku dan dipotong dari besarnya perhitungan insentif. Pembukuan insentif dilakukan oleh Human Capital Division (HCD) berdasarkan perhitungan insentif dari Retail Funding Division (RFD) yang telah disetujui oleh Finance And Strategy Division (FASD).
PENGAJUAN PERSETUJUAN INVESTASI / BIAYA Kemilau Emas Nomor
:
001 /CAB/PPB/VIII/2013
Tanggal
:
17 Syawal 1433 H/ 4 September 2012
Program Pembukuan
Kepada
:
Biaya Uang Muka Biaya / BDD/ Nilai Beli
President Director Disampaikan melalui FASD Head Finance & Operation Director FASD Dept.Head NOD Head BM. KPO / Area Manager / Branch Manager Pin. Capem / MO Jabotabek / Off. Ad. & Sarlog / Off. Umum & Perso KPO
Dari
:
Anggaran Biaya COF
:
Realisasi Biaya :
830 MOBILE BRANCH MAKASAR 2 6,60%
Dianggarkan
x
Rp
Tidak Dianggarkan
5.789.473,68
Terbilang :
Kredit ke Rekening :
Keterangan / Alasan :
Rencana Pembelian Emas
Nama Nasabah
Bank Muamalat
Jenis Nasabah
Perorangan
Kantor ANTAM
No Rekening Jenis Paket 8300000001 GIRO ANTARA CABANG '830 IDR Cabang
MOBILE BRANCH MAKASAR 2
Rp5.789.474
Tab Prima Emas 2 - Paket 1 (S32A)
Komitment Penempatan (Rp)
Dibebankan Pada
100.000.000,00 12
Jenis Hadiah (Gram) Biaya Hadiah (Rp)
Rp
10 5.500.000,00
Biaya Pajak
Rp
289.473,68
Biaya Pengadaan
Rp
UM Awal Realisasi
: :
Sisa Kekurangan
:
-
Biaya Pengiriman
Total Biaya Cost Of Fund
Nilai Anggaran Nilai BOPO :
Rp
Jangka Waktu Blokir/ Komitment (bln)
Nomor SSL : 181016002
Rp
Kode Cab :
5.789.473,68 5,79%
Kode Cab
Sesuai Budget
MOBILE BRANCH MAKASAR Nama 2 perkiraan : BDD Iklan/ Promosi
R/C : 9000
Sama/Kurang/Lebih Sama/Kurang/Lebih
Nama Pos Anggaran Total Anggaran Yang Disetujui
( Setahun )
Realisasi Anggaran
( s/d saat ini )
Sisa Anggaran
-
Rp
Diajukan Oleh
( Saat Ini )
PERSETUJUAN Ditolak
Disetujui
Alasan penolakan : xxxxx xxxxx BM/SBM
Oktaviani Moersalin
RFD Head
*Pastikan kode produk rekening sesuai dengan paket yang dipilih (tertera dalam pilihan paket di atas)
Andri Donny FASD Head
PENGAJUAN PERSETUJUAN INVESTASI / BIAYA Kemilau Emas Nomor
:
001 /CAB/PPB/VIII/2013
Tanggal
:
17 Syawal 1433 H/ 4 September 2012
Program Pembukuan
Kepada
:
Biaya Uang Muka Biaya / BDD/ Nilai Beli
President Director Disampaikan melalui FASD Head Finance & Operation Director FASD Dept.Head NOD Head BM. KPO / Area Manager / Branch Manager Pin. Capem / MO Jabotabek / Off. Ad. & Sarlog / Off. Umum & Perso KPO
Dari
:
Anggaran Biaya COF
:
Realisasi Biaya :
101 BANDUNG 6,60%
Dianggarkan
Rp
x
Tidak Dianggarkan
6.621.259.029,93
Terbilang :
Kredit ke Rekening :
Keterangan / Alasan :
Rencana Pembelian Emas
Nama Nasabah
Bank Muamalat
Jenis Nasabah
Perorangan
Kantor ANTAM
No Rekening Jenis Paket 1010000001 GIRO ANTARA CABANG 101 IDR Cabang
BANDUNG
Rp6.621.259.030
Tab Prima Emas 2 - Paket 2 (S33A)
Komitment Penempatan (Rp)
Rp
250.000.000,00 0
Biaya Hadiah (Rp)
Rp
5.000.000.000,00 1.621.259.029,93
Jangka Waktu Blokir/ Komitment (bln) Jenis Hadiah (Gram)
25
Biaya Pajak
Rp
Biaya Pengadaan
Rp
Biaya Pengiriman
Rp
Total Biaya Cost Of Fund
Rp
-
Tidak Sesuai 6.621.259.029,93 Budget 2648,50%
Budget total biaya maksimal Rp. 600.000/ pergram
Jika PPIB diteruskan akan di ajukan RFD ke Direksi untuk persetujuan
Dibebankan Pada Nilai Anggaran Nilai BOPO :
Nomor SSL : 181016002
Kode Cab :
Kode Cab
BANDUNG
Nama perkiraan : BDD Iklan/ Promosi
R/C : 9000
Sama/Kurang/Lebih Sama/Kurang/Lebih
Nama Pos Anggaran Total Anggaran Yang Disetujui
( Setahun )
Realisasi Anggaran
( s/d saat ini )
Sisa Anggaran
-
Rp
Diajukan Oleh
( Saat Ini )
PERSETUJUAN Ditolak
Disetujui
Alasan penolakan : xxxxx xxxxx BM/SBM
Oktaviani Moersalin
RFD Head
Sesuai memo RFD No. /RFD/MEMO/VIII/2013 perihal Perpanjangan Program Tab. Prima Paket Kilau Emas yang ditandatangani Direksi masih sesuai dengan budget Cost Akusisi 6,75% dengan tanpa pemberian insentif
*Pastikan kode produk rekening sesuai dengan paket yang dipilih (tertera dalam pilihan paket di atas)
Andri Donny FASD Head
PENGAJUAN PERSETUJUAN INVESTASI / BIAYA PENYELASAIAN Program Kemilau Emas (Non NPWP) Nomor
:
001 /CAB/PPB/VIII/2013
Tanggal
:
17 Syawal 1433 H/ 4 September 2012
Pembukuan
Kepada
:
Biaya Uang Muka Biaya / BDD/ Nilai Beli
President Director Disampaikan melalui FASD Head Finance & Operation Director FASD Dept.Head NOD Head BM. KPO / Area Manager / Branch Manager Pin. Capem / MO Jabotabek / Off. Ad. & Sarlog / Off. Umum & Perso KPO
Dari
:
Anggaran Biaya COF
:
Realisasi Biaya :
102 CAPEM SALMAN 2,75%
Dianggarkan
x
Rp
Tidak Dianggarkan
5.319.148,94
Terbilang :
Kredit ke Rekening :
Keterangan / Alasan :
Rencana Pembelian Emas
Nama Nasabah
Bank Muamalat
Jenis Nasabah
Perorangan
Kantor ANTAM
No Rekening Jenis Paket 1020000001 GIRO ANTARA CABANG 102 IDR Cabang
CAPEM SALMAN
Rp5.319.149
Dibebankan Pada Nilai Anggaran Nilai BOPO :
Tab Prima Emas 1 (S26A)
Komitment Penempatan (Rp) Jangka Waktu Blokir/ Komitment (bln)
Rp
1.000.000.000,00 12
Biaya Hadiah (Rp)
Rp
5.000.000,00
Biaya Pajak
Rp
319.148,94
Biaya Pengadaan
Rp
Biaya Pengiriman
Rp
Total Biaya Cost Of Fund
Rp
Jenis Hadiah (Gram)
Nomor SSL : 181016002
10
Kode Cab :
UM Awal Realisasi
: :
Sisa Kekurangan
:
-
5.319.149 0,53%
Kode Cab
Sesuai Budget
CAPEM SALMAN
Nama perkiraan : BDD Iklan/ Promosi
R/C : 9000
Sama/Kurang/Lebih Sama/Kurang/Lebih
Nama Pos Anggaran Total Anggaran Yang Disetujui
( Setahun )
Realisasi Anggaran
( s/d saat ini )
Sisa Anggaran
-
Rp
Diajukan Oleh
( Saat Ini )
PERSETUJUAN Ditolak Alasan penolakan :
xxxxx xxxxx BM/SBM
Andri Donny FASD Head
Disetujui *Pastikan kode produk rekening sesuai dengan paket yang dipilih (tertera dalam pilihan paket di atas)
Oktaviani Moersalin RFD Head