EVALUASI STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN iB TUNAS HASANAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI
Oleh: RAHMAT HIDAYAT NIM :1110053000061
KONSENTRASI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016/1437H
ABSTRAK Evaluasi Strategi Pemasaran Produk Tabungan iB Tunas Hasanah Pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati-Jakarta Selatan. Adalah Skripsi Karya Rahmat Hidayat, 1110053000061, Program Studi Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Di bawah Bimbingan Muammar Aditya, M. AK. Strategi Pemasaran merupakan serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu kewaktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam mengahadapi lingkungan dan keadaan pesaing yang selalu berubah. Untuk mengukur apakah strategi pemasaran berhasil atau tidaknya maka diperlukan evaluasi. Eavaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Maka dari itu, dengan adanya evaluasi strategi pemasaran Produk Tabungan iB Tunas Hasanah pada Bank BNI Syariah diharapkan segala permasalahan di dalam pemasaran dapat terselesaikan dengan baik. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Bagaimana Strategi Pemasaran Produk Tabungan iB Tunas Hasanah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati serta Bagaimana hasil Evaluasi Strategi Pemasaran Produk Tabungan iB Tunas Hasanah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisis permasalahan yang ada pada Tabungan iB Tunas Hasanah. Pada metode ini menghasilkan data deskriptif dari hasil observasi dan juga hasil wawancara yang didapatkan melalui orang-orang yang bersangkutan. Hasil penelitian ini menunjukkan Bank BNI Syariah Kantor Cabang Fatmawati telah melaksanakan strategi pemasaran dengan menggunakan strategi segmentasi pasar (segmentation), strategi penentuan pasar sasaran (targeting), dan strategi posisi pasar (positioning) serta marketing mix yang meliputi place, price, product, dan promotion serta melakukan kerjasama dengan beberapa sekolah dalam melakukan promosi untuk memasarkan produk tabungan ini. Hambatan yang dihadapi oleh Bank BNI Syariah dalam memasarkankan produknya adalah memperkenalkan tabungan iB Tunas Hasanah kepada masyarakat umum yang sudah memiliki tabungan anak dibank lain, selain itu masih ada orang tua siswa yang tidak ingin anaknya menabung.
Kata Kunci: Evaluasi, Strategi Pemasaran, iB Tunas Hasanah, BNI Syariah.
i
KATA PENGANTAR
بسم اهلل الر حمن الر حيم Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam, atas izin serta hidayahnya penulis dapat menyelesaikan skiripsi ini yang berjudul “Evaluasi Strategi Pemasaran Produk Tabungan iB Tunas Hasanah Pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati”. Penyusunan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Sholawat beserta salam selalu tercurahkan kepada kekasih ALLAH SWT junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat hingga pengikutnya. Pada penyusunan tugas akhir ini penulis menyadari masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Terselesaikannya skripsi ini tentu tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, terimakasih kepada Orang Tua penulis yang telah memberikan dukungan dalam bentuk apa saja sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini, sehingga pada kesempatan yang baik ini penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada: 1. Dr. Arif Subhan, M.A., selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M. Ed, selaku Wadek I Bidang Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, M.A., selaku Wadek II Bidang Administrasi dan Keuangan dan Dr. Suhaimi, M.Si., selaku Wadek III Bidang Kemahasiswaan UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.
ii
2. Drs. Cecep Castrawijaya, M.A., selaku ketua Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Drs. Sugiharto, M.A., selaku sekretaris Jurusan Manajemn Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak Muammar Aditya, M. AK., selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga serta kesabarannya dalam memberikan bimbingan, pengarahan dan nasihat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Segenap dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang selama ini telah memberi ilmu pengetahuan yang berlimpah, semoga ilmu yang telah diberikan bermanfaat bagi penulis. 6. Pimpinan serta staf Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah membantu penulis dalam melengkapi literatur guna mendukung penulisan ini. 7. Segenap pihak Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, khususnya kepada Bapak Bambang Hartopo selaku Manager Operasinal dan Ahmad Fauzi selaku Staff Funding Officer atas waktu dan kesediaanya menjadi narasumber dalam rangka pengumpulan data skripsi, sehingga penulis dapat merampungkan skripsi ini.
iii
8. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Ruslan dan Ibunda Sukiyem, yang telah memberikan kasih sayang, cinta, semangat serta dukungan yang luar biasa dan doa terdahsyat yang tak pernah lepas ditujukan untuk penulis. Serta kakakku Farida dan adikku M Fahmi yang selalu memberikan keceriaan dan doanya. 9. Orang-orang yang sangat berpengaruh bagi penulis, Heri Fitra, Wahyuono, Eko Arianto dan Sahabat - sahabat seperjuangan, Amiruddin, Hakim, dan Zulkifli. yang telah setia memberikan dukungan, tenaga dan saran sehingga menyusun skripsi terasa begitu menyenangkan. 10. Semua teman-teman Manajemen Dakwah angkatan 2010, terutama konsentrasi Manajemen Lembaga Keuangan Syariah (MLKS) dan anakanak HIPPMIH Jakarta yang senantiasa membantu dalam penyusunan skripsi ini. 11. Dan untuk semua pihak yang telah memberi segala dukungannya dalam penyusunan skripsi ini yang tak mungkin saya sebutkan satu persatu. Demikian tugas akhir ini penulis buat, semoga bantuan dari semua pihak bernilai amal sholeh di sisi ALLAH SWT. Dan semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para pembaca umumnya guna meningkatkan mutu pendidikan bagi pengembangan ilmu ekonomi Islam. Jakarta, 21 Oktober 2016
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .....................................................................................
ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
v
DAFTAR TABEL ............................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...............................................
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .........................................................
6
D. Tinjauan Pustaka ...............................................................................
7
E. Metode Penelitian .............................................................................
8
F. Sistematika Penulisan .......................................................................
14
BAB II LANDASAN TEORI A. Evaluasi .............................................................................................
16
1. Pengertian Evaluasi .....................................................................
16
2. Model-model Evaluasi ................................................................
20
3. Tujuan dan Fungsi Evaluasi ........................................................
22
B. Strategi Pemasaran ............................................................................
23
1. Pengertian Strategi Pemasaran ....................................................
23
2. Langkah-langkah Strategi Pemasaran .........................................
29
3. Bauran Pemasaran .......................................................................
33
v
C. Produk Tabungan iB Tunas Hasanah ................................................
39
1. Pengertian Produk Tabungan ......................................................
39
2. Macam-macam Tabungan ...........................................................
44
3. Tabungan iB Tunas Hasanah ......................................................
46
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI A. Sejarah Berdirinya Bank BNI Syariah ..............................................
50
B. Visi dan Misi Bank BNI Syariah ......................................................
51
C. Struktur Organisasi Bank BNI Syariah .............................................
53
D. Produk – produk BNI Syariah ...........................................................
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran Produk Tabungan iB Tunas Hasanah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati ..............................................
65
1. Segmentasi Pasar (segmentation) ...............................................
66
2. Menentukan Pasar Sasaran (targeting) ......................................
70
3. Menentukan Posisi Pasar (positioning) .......................................
72
4. Bauran Pemasaran (marketing mix) ............................................
73
B. Evaluasi Strategi Pemasaran Produk Tabungan iB Tunah Hasanah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati .....................................
76
1. Evaluasi konteks .........................................................................
76
2. Evaluasi Input .............................................................................
77
3. Evaluasi Proses ...........................................................................
78
4. Evaluasi Produk ..........................................................................
82
vi
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................
86
B. Saran-saran ........................................................................................
87
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
88
LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati 2. Surat Permohohan Dosen Pembimbing 3. Surat Pengantar Penelitian di Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati 4. Surat Keterangan Penelitian Dari Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati 5. Daftar Wawancara dengan Pihak Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
vii
DAFTAR TABEL
2.1 Perbedaan Antara Tabanas dan Taska .......................................................
viii
46
DAFTAR GAMBAR
4.1 Struktur Organisasi BNI Syariah ..............................................................
ix
53
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perbankan syariah banyak diminati oleh masyarakat Indonesia, bahkan peminat perbankan syariah cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal itu disebabkan karena memang perbankan syariah dinilai sangat menjanjikan dan tidak merugikan bagi para nasabahnya. Selain itu prospek kedepannya dinilai jelas dan tidak mengecewakan. Sehingga semakin tahu peranan perbankan syariah semakin urgen bagi masyarakat Indonesia.1 Dengan lahirnya bank syariah yang beroperasi berdasarkan sistem bagi hasil sebagai alternatif pengganti bunga pada bank-bank konvensional, merupakan peluang bagi umat Islam untuk memanfaatkan jasa bank seoptimal mungkin. Merupakan peluang karena umat Islam berhubungan dengan perbankan dengan tenang, tanpa keraguan dan didasari oleh motivasi keagamaan yang kuat di dalam memobilisasi dana masyarakat untuk pembiayaan pembangunan ekonomi umat.2 Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai
1
Fahrur Ulum, Perbankan Syariah di Indonesia, (Surabaya: CV. Putra Media Nusantara, 2011), h. 49. 2 Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga Lembaga Terkait, (BMUI dan Takaful), (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 55.
1
2
kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan beragam produk serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebih bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel dan dapat dinikmati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.3 Prinsip bagi hasil (profit sharing) merupakan karakteristik umum dan landasan dasar bagi operasional bank syariah secara keseluruhan. Secara syariah, prinsipnya berdasarkan kaidah al-mudharabah. Berdasarkan prinsip ini, bank Islam akan berfungsi sebagai mitra, baik dengan penabung maupun pengusaha yang meminjam dana. Dengan menabung, bank akan bertindak sebagai mudharib (pengelola), sedangkan penabung bertindak sebagai shahibul mal (penyandang dana). Antara
keduanya diadakan akad
mudharabah yang menyatakan pembagian keuntungan masing-masing pihak.4 Prinsip ini dinilai masyarakat sangat menguntungkan dibandingkan dengan sistem bunga pada bank konvensional yang dasar-dasarnya telah keluar dari koridor hukum Islam, dimana dalam sistem ekonomi konvensional, hal-hal seperti ketauhidan, persaudaraan, kebersamaan, dan keadilan tidaklah terdapat/terkandung di dalamnya. Dengan berprinsipkan pada materialism, ekonomi konvensional memandang manusia hanya sebagai suatu realitas material yang kosong dari roh.5
3
Fahrur Ulum, Perbankan Syariah di Indonesia, (Surabaya: CV. Putra Media Nusantara, 2011), h. 49. 4 Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001), h. 137. 5 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islami Ed 2, (Jakarta: IIIT Indonesia, 2003), h. 45.
3
Sedangkan dalam karakteristik bank syariah dikenal juga dengan prinsip kesederajatan yakni bank syariah menempatkan nasabah penyimpan dana, nasabah pengguna, maupun bank pada kedudukan yang sama dan sederajat. Hal ini tercermin dalam hak, kewajiban, resiko, dan keuntungan yang berimbang antara nasabah penyimpan dana, pengguna dana, maupun bank, dengan sistem bagi hasil yang diterapkannya, bank syariah mensyaratkan adanya kemitraan nasabah harus sharing the profit and the risk secara bersama-sama.6 Bank syariah hadir di Indonesia dengan menawarkan berbagai variasi/inovasi produk yang menjadi daya tarik konsumen. Salah satu produk unggulan pada bank syariah adalah produk tabungan, produk tabungan dapat digunakan sebagai sarana investasi, juga dapat digunakan sebagai tabungan untuk keperluan ibadah haji, atau juga untuk kepentingan pendidikan.7 Sebagai salah satu unit Lembaga Keuangan Syariah yang bergerak secara khusus melayani jasa perbankan berbasis non ribawi bagi nasabahnya, PT. Bank BNI Syariah juga menawarkan berbagai variasi produk tabungan. Salah satu produk tabungan PT. Bank BNI Syariah adalah tabungan iB Tunas Hasanah. Tabungan ini diperuntukkan/ditawarkan pada nasabah segmen anakanak yang berusia di bawah 17 tahun. pembukaan rekeningnya pun sangat mudah, hanya dengan menggunakan akta kelahiran anak dan KTP orang tua
6
Muhammad, Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), h. 79. 7 Nurul Huda, Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 182
4
sebagai persyaratan utama dan setoran awal sebesar 100.000 rupiah dan setoran minimum selanjutnya adalah sebesar 10.000 rupiah. Sedangkan penarikan tunai di ATM minimum sebesar 50.000 rupiah dan maksimal 500.000 rupiah perhari, seorang anak sudah bisa memiliki kartu ATM sendiri dan tanpa biaya administrasi bulanan. Tabungan iB Tunas Hasanah dibentuk menggunakan akad wadi’ah karena tabungan ini bukan berupa investasi berjangka tetapi tabungan biasa yang umumnya bersifat simpanan berupa titipan serta sudah dilengkapi fitur ebanking yang lengkap sama seperti tabungan PT. Bank BNI Syariah lain. Generasi muda saat ini tumbuh di era digital yang menyuguhkan kemudahan, fitur tabungan tetap bisa untuk internet banking dan bisa tarik tunai di seluruh ATM BNI di segala penjuru kota. Produk ini bisa dikonversi menjadi Tabungan iB Hasanah ketika anak sudah berumur lebih dari 17 tahun, sehingga nasabah dapat menikmati fitur dan layanan Tabungan iB Hasanah dengan syarat dan ketentuan produk.8 Suatu produk yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan (Bank) sudah pasti membutuhkan apa yang di sebut pemasaran bank, pengertian pemasaran bank itu sendiri yaitu suatu proses untuk menciptakan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan kepada nasabah.9 Kebutuhan akan pemasaran tidak dapat dielakan karena perkembangan pasar dan persaingan yang semakin berat. Pemasaran dibutuhkan tidak hanya 8 9
PT. Bank BNI Syariah, Brosur tabungan iB Tunas Hasanah Bank BNI Syariah Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2005), Cet. Ke- 1, h. 63.
5
oleh perusahaan-perusahaan akan tetapi digunakan oleh lembaga keuangan syariah misalnya lembaga keuangan syariah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati dalam pengembangan produk-produknya khususnya produk iB Tunas Hasanah. Untuk mengukur apakah strategi pemasaran produk tabungan iB Tunas Hasanah berhasil atau tidaknya maka diperlukan evaluasi terhadap pemasaran tersebut. Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “evaluation”. menurut Edwun Wand dan Gerald W. Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau proses untuk menilai sesuatu. Perlu di jelaskan di sini bahwa evaluasi tidak sama artinya dengan pengukuran (measurement), mengenai (measurement) Wan dan Brown mengatakan bahwa pengukuran adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan luas atau kuantitas sesuatu. Dari
defenisi
evaluasi
(penilaian)
dan
defenisi
pengukuran
(measurement) yang telah disebutkan di atas, maka dapatlah diketahui dengan jelas perbedaan antara penilaian dan pengukuran. Pengukuran akan memberikan jawaban terhadap pertanyaan “how much”, sedangkan penilaian akan memberikan jawaban terhadap pertanyaan “ what value”.10 Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang
skripsi
dengan
judul
“EVALUASI
STRATEGI
PEMASARAN PRODUK TABUNGAN iB TUNAS HASANAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI”. 10
h. 1-2.
Wayan Nurkancana dan Sumartana, Evaluasi Pendidikan (Surabaya: Usaha Nsional, 1982),
6
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah, maka penulis membatasi masalah hanya pada evaluasi strategi pemasaran produk tabungan iB Tunas Hasanah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati 2. Perumusan Masalah Adapun permasalahan yang akan dibahas penulis dalam skripsi ini adalah: a. Bagaimana hasil evaluasi strategi pemasaran produk tabungan iB Tunas Hasanah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati? b. Bagaimana strategi pemasaran produk tabungan iB Tunas Hasanah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati? C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Berdasarkan pada pokok permasalahan diatas, maka tujuan penulisan ini secara umum adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hasil evalusi strategi pemasaran produk tabungan iB Tunas Hasanah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati 2. Untuk mengetahui strategi pemasaran produk tabungan iB Tunas Hasanah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Selanjutnya dengan tercapainya tujuan tersebut, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat diperoleh manfaat dan kegunaannya antara lain sebagai berikut:
7
1. Kegunaan
teoritis,
penelitian
ini
mampu
menambah
khazanah
pengembangan pengkajian ilmu dibidang evaluasi pemasaran, terutama berkaitan dengan evaluasi strategi pemasran produk tabungan iB Tunas Hasanah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. 2. Kegunaan praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi para staf-staf operasianal pemasaran PT. Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, serta dapat menjadi suatu koreksi bagi strategi pemasaran produk tersebut. Dan Dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang baru dalam masalah ini, di samping sebagai perbandingan antara teori yang didapat dari bangku kuliah dengan praktek yang terjadi di lapangan. D. Tinjauan Pustaka Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap beberapa sumber kepustakaan, adapun kajian pustaka yang digunakan penulis adalah: 1. Abdul Rahman, Evaluasi Program Klenceng LAZ Al-Madinah Ciledug dalam pemberdayaan umat. Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011 M. Dalam penelitian ini membahas mengenai evaluasi program kencleng LAZ Al-Madinah, bagaimana sasaran penerima kegiatan program, dan kualifikasi para staf pelaksana program dalam menjalankan program kerja kencleng. 2. Muhammad Alwi, Evaluasi Pemasaran produk kredit pemilikan rumah (KPR) Syariah dengan akad murabahah (Studi kasus: Bank Permata
8
Kebun Jeruk Jakarta). Jurusan Perbankan Syari’ah Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011 M. Skripsi ini membahas mengenai strategi pemasaran produk KPR Syari’ah dan evaluasi produk KPR Syari’ah dengan Akad Murabahah mengenai pembiayaan KPR Syari’ah yang di lakukan oleh Permata Bank dari tahun 2008-2010 dan juga strategi yang dilakukan oleh Bank Permata dalam melakukan pemasaran KPR Syari’ah. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada skripsi terdahulu membahas tentang evaluasi program kencleng LAZ AlMadinah, evaluasi pemasaran produk KPR Syari’ah dengan akad murabahah. Sedangkan skripsi ini menekankan pada evaluasi strategi pemasaran produk tabungan iB Tunas Hasanah. E. Metode Penelitian Untuk memperoleh hasil yang sempurna dalam suatu penelitian diperlukan metode yang mendukung. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam
penulisan skripsi ini
adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mencoba memahami fenomena dalam setting dan konteks naturalnya (bukan di dalam laboratorium) peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi fenomena yang diamati.11
11
Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar – dasar, (Jakarta: PT. Indeks, 2012), h. 7
9
Sesuai dengan permasalah yang diteliti, maka dalam penelitian ini metode penelitian yang akan digunakan adalah metode kualitatif. Dan pendekatan yang akan di gunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Menurut hadeli, “penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, situasi-situasi atau kejadian-kejadian dan karakteristik populasi.12 2. Penentuan Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek Penelitian Istilah subjek penelitian adalah menunjuk pada orang atau individu atau kelompok yang dijadikan unit atau sasaran khusus yang diteliti. Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah staf Oprasional Pemasaran BNI Syariah Cabang Fatmawati b. Objek Penelitian Sedangkan istilah objek penelitian menunjuk pada apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah evaluasi strategi pemasaran. 3. Sumber Data Penelitian Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lainlain. 13 Sumber data merupakan sesutu hal yang sangat penting untuk digunakan dalam penelitian guna menjelaskan rill atau tidaknya suatu 12
Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan, (Ciputat,:Ciputat Pess, 2006), h. 63 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. 29, h.157 13
10
penelitian tersebut. Dalam hal ini penulis menggunakan beberapa data diantaranya adalah: a. Data Primer Merupakan data yang didapat dari sumber pertama, dari individu seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang di lakukan
peneliti,
yakni
peneliti
melakukan
sendiri
observasi
dilapangan maupun di labolatorium.14 Primer yakni sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama melalui wawancara. Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada pihak internal dan staff pengurus Bank BNI Syariah Fatmawati yang di anggap dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini. b. Data Sekunder Merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain, yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak lain, yang di gunakan oleh penulis untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap, ataupun untuk di proses lebih lanjut.15 Sekunder yakni sumber data yang diperoleh dari laporanlaporan yang dikeluarkan Bank BNI Syariah serta diperoleh dari literature kepustakaan, seperti buku-buku, majalah, koran, serta sumber lainnya yang berkaitan dengan materi penelitian ini.
14
Dergibson Siagian, Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000), h.16 15 Dergibson Siagian, Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000), h.17
11
4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategi dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.16 Ada beberapa teknik pengumpulan data yang dikenal dalam penelitian kualitatif, walaupun demikian bisa dikatakan bahwa metode yang paling pokok adalah pengamatan atau observasi dan wawancara mendalam. 17 Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk menyusun skripsi ini adalah: a. Observasi Observasi yaitu
teknik
pengumpulan
data
dengan
mengamati langsung terhadap objek penelitian. Observasi juga merupakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.18 Observasi atau yang disebut pula pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra, dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap, dan juga dapat dilakukan dengan tes, kuisioner, rekaman gambar dan rekaman suara.19
16
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 62 Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 56 18 Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metedologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), Cet. 4, h. 54 19 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), h. 128 17
12
Dalam hal ini peneliti terjun langsung dan melakukan observasi ke Bank BNI Syariah Fatmawati, untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan. b. Wawancara Wawancara merupakan bentuk komunikasi antara dua orang dengan satu orang sebagai penyedia informasi dan satu orang lainnya yang mengajukan pertanyaan–pertanyaan dengan berdasarkan tujuan tertentu.20 Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
(interviewer)
untuk
memperoleh
informasi
dari
terwawancara, digunakan untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang objek, ataupun sikap terhadap sesuatu.21 Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam pendekatan penelitian kualitatif. Wawancara ini merupakan langkah kedua setelah observasi. Wawancara merupakan alat yang ampuh untuk mengungkapkan kenyataan hidup, apa yang difikirkan atau dirasakan oleh orang tentang berbagai aspek kehidupan.22 Dalam hal ini peneliti mewawancarai secara langsung terhadap karyawan atau pimpinan Bank BNI Syariah Fatmawati, untuk memperoleh data-data yang mendukung untuk penelitian. 20
Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), h.180 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), h. 126 22 S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), Cet. 12, h. 114 21
13
c. Dokumentasi Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artiya barangbarang tertulis. Di dalam metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis, seperti buku-buku, majalah dokumen, peraturanperaturan, notulen rapat, catatan harian dan lain sebagainya, dapat dilaksanakan dengan pedoman dokumentasi yang membuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya, dan ceck list yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya.23 Dokumentasi adalah proses pengumpulan data mengenai halhal atau vareabel yang berupa catatan atau tulisan-tulisan berbentuk transkrip, catatan, buku, surat kabar, majalah, fhoto, gambar, dokumen atau arsip-arsip metode dokumentasi, dan sebagainya. Dalam hal ini peneliti melakukan penelusuran data dengan menelaah buku, majalah, surat kabar, internet maupun sumber-sumber lain yang berisikan informasi mengenai strategi pemasaran iB tunas hasanah. 5. Teknik Analisis Data Analisis data dari pegumpulan data, merupakan tahapan yang penting dalam menyelesaikan suatu kegiatan penelitian ilmiah. Sebab data yang telah terkumpul bila tidak di analisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, data yang mati, data yang tak berbunyi. Oleh
23
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), h. 130
14
karena itu, analisis data berfungsi untuk memberi arti, makna dan nilai terkandung dalam data tersebut.24 Analisis dilakukan setelah data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terkumpul. Dalam teknik menganalisis data penulis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu suatu teknik data dimana penulis terlebih dahulu memaparkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan secara sistematis kemudian di analisis sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian, untuk selanjutnya disajikan dalam bentuk laporan ilmiah. 6. Teknik Penulisan Adapun teknik penulisan yang digunakan dalam penelitian ini berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi ”Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010. F. Sistematika Penulisan Agar pembahasan skripsi ini lebih tersusun dan terarah, maka disusun sistematika penulisan yang terdiri dari: Bab I Pendahuluan Menggambarkan tentang penulisan skripsi, yang menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
24
Moh Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif, (Yogyakarta: UIN-Maliki Press, 2010), Cet. 2, h. 351
15
Bab II Tinjauan Teori Menggambarkan tentang pengertian evaluasi, model-model evaluasi, tujuan dan fungsi evaluasi, pengertian strategi pemasaran, langkah-langkah strategi pemasaran, buaran pemasaran, pengertian produk tabungan, macammacam tabungan, tabungan iB Tunas Hasanah. Bab III Tinjauan Umum Tentang Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati Menggambarkan tentang sejarah perkembangan dan gambaran umum mengenai Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, Stuktur Organisasi, Visi dan Misi, tata nilai, Struktur Organisasi, Produk dan Jasa Bank BNI Syariah. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bagaimana strategi pemasaran produk tabungan iB Tunas Hasanah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, bagaimana hasil evaluasi strategi pemasaran produk tabungan iB tunas hasanah pada Bank BNI Syariah cabang Fatmawati. Bab V Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dan terdapat saran-saran yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas untuk memperoleh solusi.
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Evaluasi 1. Pengertian Evaluasi Evalusi berasal dari bahasa Inggris “evaluation” yang memiliki dasar kata “value”, yang berarti “menilai”.11 Sedangkan menurut istilah evaluasi merupakan suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif – alternatif keputusan.12 Terdapat makna evaluasi dalam Al-Quran, diantaranya: a. Al-Hisab
Memiliki makna mengira, menafsirkan menghitung, dan menganggap, misalnya dalam Al-Quran surat Al Baqarah : 284 “Dan jika kamu melahirkan apa yang ada dihatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatan itu. Maka Allah akan mengampuni bagi siapa yang dikehendaki”
11
Jhon M. Echols & Hasan Sadily, Kamus Inggris – Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005), Cet. 26, h. 626. 12 Ngalim Purwanto, Prinsip – prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 3
16
17
b. Al- qodo
Memiliki arti putusan misalnya dalam al-quran surat Toha : 72 Mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja. Menurut H. D. Sujana evaluasi merupakan kegiatan penting untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditentukan telah tercapai, apakah pelaksanaan program sesuai dengan rencana dan atau dampak apa yang terjadi setelah program ditentukan.13 Menurut M. Chabib Thoha berpendapat bahwa evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan suatu instrument dan hasilnya di bandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.14 Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif
13
H. D. Sujana, Manajemen Program Pendidikan Luar Sekolah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Bandung: Fatah Production, 2000), h. 283 14 M. Chabib Thaha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Garafindo Persada, 1996), h. 1
18
yang tepat dalam mengambil keputusan.15 Worthen dan Sanders seperti yang di kutip oleh Suharsimi Arikunto menambahkan, evaluasi adalah kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu; dalam mencari sesuatu tersebut juga termasuk mencari informasi yang bermanfaat dalam menilai suatu program, produksi, prosedur, serta alternatif strategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah di tentukan.16 Selanjutnya Suharsimi mengutip Stufflebeam, menjelaskan bahwa evaluasi merupakan proses penggambaran, pencarian, dan pemberian informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menetukan alternatif keputusannya.17 Dari
pengertian-pengertian
tentang
evaluasi
yang
telah
dikemukakan oleh beberapa ahli di atas, dapat dipahami bahwa evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencari informasi yang berguna bagi decision maker dalam mengambil keputusan. Proses evaluasi pada umumnya memiliki tahapan-tahapannya sendiri. Walaupun tidak selalu sama, tetapi yang lebih penting adalah bahwa prosesnya sejalan dengan fungsi evaluasi itu sendiri. Berikut ini dipaparkan salah satu tahapan evaluasi yang sifatnya umum digunakan. a. Menentukan apa yang akan dievaluasi. Dalam bidang apapun, apa saja yang dapat dievaluasi, dapat mengacu pada suatu program kerja. Di
15
Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan – Pedoman Toeritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 2 16 Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan – Pedoman Toeritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 1-2 17 Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan – Pedoman Toeritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 1-2
19
sana banyak terdapat aspek-aspek yang sekiranya dapat dan perlu dievaluasi. Tetapi, umumnya yang diprioritaskan untuk dievaluasi adalah hal-hal yang menjadi key-success factors-nya b. Merancang (desain) kegiatan evaluasi. Sebelum evaluasi dilakukan, harus ditentukan terlebih dahulu desain evaluasinya agar data apa saja yang dibutuhkan, tahapan-tahapan kerja apa saja yang dilalui, siapa saja yang akan dilibatkan, serta apa saja yang akan dihasilkan menjadi jelas. c. Pengumpulan data. Berdasarkan desain yang telah disiapkan, pengumpulan data dapat dilakukan secara efektif dan efisien, yaitu sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. d. Pengolahan dan analisis data. Setelah data terkumpul, data tersebut diolah
untuk
menggunakan
dikelompokkan alat-alat
analisis
agar
mudah
yang
dianalisis
sesuai,
dengan
sehingga
dapat
menghasilkan fakta yang dapat dipercaya. Selanjutnya, dibandingkan antara Fakta dan harapan/rencana untuk menghasilkan gap. Besar gap akan disesuaikan dengan tolok ukur tertentu sebagai hasil evaluasinya. e. Pelaporan hasil evaluasi. Agar hasil evaluasi dapat dimanfatkan bagi pihak-pihak
yang
berkepentingan,
hendaknya
hasil
evaluasi
didokumentasikan secara tertulis.18
18
Sondang Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), cet. 2, h. 19
20
2. Model-model Evaluasi Ada banyak model yang bisa digunakan dalam melakukan suatu kegiatan evaluasi. Meskipun terdapat beberapa perbedaan antara modelmodel tersebut, tetapi secara umum model-model tersebut memiliki persamaan yaitu mengumpulkan data atau informasi obyek yang dievaluasi sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan. Dalam penulisan skripsi ini penulis memilih menggunakan CIPP Evaluation Model sebagai acuan pembahasan bab IV. Model evaluasi ini adalah model yang paling banyak dikenal, dikembangkan oleh Stufflebeam. CIPP merupakan singkatan dari huruf awal 4 buah kata, yaitu: Context, Input, Process, dan product. a. Context Evaluation (evaluasi terhadap konteks) Evaluasi konteks adalah upaya untuk menggambarkan dan merinci lingkungan, kebutuhan yang tidak terpenuhi, populasi dan sampel yang dilayani, dan tujuan proyek.19 Evaluasi konteks meliputi penggambaran latar belakang program yang dievaluasi, memberikan perkiraan kebutuhan dan tujuan program, menentukan sasaran program dan menentukan sejauh mana tawaran ini cukup responsif terhadap kebutuhan yang sudah diidentifikasi. Penilaian konteks dilakukan untuk menjawab pertanyaan “Apakah tujuan yang ingin dicapai?”.
19
Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program PendidikanPedoman Toeritis Praktis Bagi Praktisi Pendidika, (Jakarta: BumiAksara, 2009), h. 46
21
b. Input Evaluation (evaluasi terhadap masukan) Evaluasi terhadap masukan menyediakan informasi tentang masukan yang terpilih, butir-butir kekuatan dan kelemahan, strategi dan desain untuk merealisasikan tujuan. Evaluasi masukan dilaksanakan dengan tujuan dapat menilai relevansi rancangan program, strategi yang dipilih, prosedur, sumber baik yang berupa manusia atau sarana prasarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Singkatnya masukan (input) merupakan model yang digunakan untuk menentukan bagaimana cara agar penggunaan sumberdaya yang ada bisa mencapai tujuan serta secara esensial memberikan informasi tentang apakah perlu mencari bantuan dari pihak lain atau tidak. Aspek input juga membantu menentukan prosedur dan desain untuk mengimplementasikan program. c. Process Evaluation (evaluasi terhadap proses) Evaluasi ini dilakukan untuk menilai proses yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan. Evaluasi ini memfokuskan kepada efektifitas program yang melibatkan interaksi langsung antara klien dan staff
terdepan
merupakan pusat dari pecapaian tujuan program, bagaimana pendampingan dilakukan, kebijakan dari lembaga. Pada model ini, perhatian terpusat pada “apa” (what) kegiatan yang dilakukan dalam program, “siapa” (who) orang yang
22
ditunjuk sebagai penanggung jawab program, “kapan” (when) kegiatan akan selesai. Pada model ini juga, perhatian diarahkan pada seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan di dalam program sudah terlaksanakan sesuai dengan rencana. d. Product Evaluation (evaluasi terhadap hasil) Evaluasi produk meliputi penentuan dan penilaian dampak umum dan khusus suatu program, mengukur dampak yang terantisipasi, mengidentifikasi dampak yang tak terantisipasi, memperkirakan kebaikan program serta mengukur efektifitas program. Pada tahap ini perhatian terpusat pada hal-hal yang menunjukan perubahan yang terjadi. 3. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Setiap kegiatan yang dilaksanakan pasti mempunyai tujuan, demikian juga dengan evaluasi. Menurut Arikunto ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program secara keseluruhan, sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing-masing komponen. Menurut Weiss menyatakan bahwa tujuan evaluasi adalah : “The purpose of evaluation research is to measure the effect of program against the goals it set out accomplish as a means of contributing to subsuquest decision making about thr program and improving future programming”.20
20
h. 79
Andri Soemitra, Bank &Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), Ed. 1,
23
Ada empat hal yang ditekankan pada rumusan tersebut, yaitu :21 a. Menunjuk pada penggunaan metode penelitian, b. Menekankan pada hasil suatu program, c. Penggunaan kriteria untuk menilai, d. Kontribusi terhadap pengambilan keputusan dan perbaikan program di masa mendatang. Selain itu, menurut Crawford tujuan dan atau fungsi evaluasi adalah:22 a. Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai dalam kegiatan. b. Untuk memberikan objektivitas pengamatan terhadap perilaku hasil. c. Untuk mengetahui kemampuan dan menentukan kelayakan. d. Untuk memberikan umpan balik bagi kegiatan yang dilakukan. Pada dasarnya tujuan akhir evaluasi adalah untuk memberikan bahan bahan pertimbangan untuk menentukan/membuat kebijakan tertentu, yang diawali dengan suatu roses pengumpulan data yang sistematis. B. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Strategi Pemasaran Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “strateges” (Stratos: militer dan Ag: memimpin) yang berarti “generalship” atau suatu yang
21 22
h. 64
Dahlan Siamat, Manajemen Bank Umum, (Jakarta:Intermedia, 1993), h. 102 Faisal Afif, Dkk, Strategi dan Operasional Bank, (Bandung: PT Eresco, 1996), Cet. 1,
24
dikerjakan oleh para panglima perang dalam membuat rencana untuk memenangkan perang. Konsep ini relevan pada zaman dahulu yang sering diwarnai perang dimana panglima perang dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang.23 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan strategi adalah seni atau ilmu yang menggunakan sumber daya untuk melaksanakan kegiatan tertentu.24 Menurut Prof. Dr. Onong Uchyana Efendi, MA., “Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan, akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya”.25 Menurut William F. Glueck, yang dikutip dalam buku Amirullah, et.
Al,
Strategi
merupakan
sesuatu
yang
dipersatukan,
bersifat
komprehensip terintegrasi yang berhubungan atau lembaga terhadap tantangan lingkungan dan dirancang untuk meyakinkan bahwa sejarah dasar perusahaan atau organisasi akan dicapai dengan pelaksanaan yang tepat oleh organisasi yang menerapkan.26 Sedangkan menurut Sondang Siagian, “strategi adalah cara yang terbaik untuk mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedia sesuai tuntutan perubahan lingkungan”.27
23
Hendrawan Supratikno, Advanced Strategic Management; Back to Basic Approach, (Jakarta : PT. Gravindo Utama, 2003), h.19 24 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), h. 199 25 Onong Uchyana Efendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), h. 6 26 Amirullah dan Sri Budi Cantika, Manajemen Strategi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2000), Cet. 1, h. 4 27 Sondang Siagian, Analisis serta Perumusan Kebijakan dan Strategi Organisasi, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), Cet. 2, h. 17
25
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi, merupakan suatu rancangan yang disusun dan ditentukan untuk mencapai tujuan perusahaan agar dapat berjalan dengan efektif dan efesien. Pemasaran adalah usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat.28 Pemasaran merupakan kegiatan pokok yang dilakukan oleh setiap perusahaan
dalam
usahaanya
untuk
memperkenalkan
dan
mengkomunikasikan produk atau jasa yang mereka tawarkan kepada konsumen guna mencapai suatu tujuan. Usaha pemasaran yang baik membutuhkan analisis yang mendalam terhadap konsumen, berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan tersebut tergantung pada strategi yang telah dibuat dan direncanakan oleh perusahaan. Seperti yang tertera pada surat Al-Baqarah : 283 Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. dan barangsiapa yang
28
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2004), h. 5
26
menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah sebuah “proses social manajerial, di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain”.29 Sedangkan menurut Basu Swastha dan Irawan, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukan untuk
merencanakan,
menentukan
harga,
mempromosikan
dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.30 Dari pengertian pemasaran menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah promosi untuk mencapai tujuan yang tepat, menciptakan sasaran pengembangan bisnis dan mebuat rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi
pemasaran
pada
dasarnya
adalah
rencana
yang
menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkain tujuan dan saran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu kewaktu, pada
29
Philip Kotler dan Gary Arinstrong, Dasar-dasar Pemasaran Penerjemah Alexander Doro, (Jakarta: PT Indeks, 2004), Edisi. 9, jilid. 1, h. 7 30 Bashu Swastha DH dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 1997), h. 5
27
masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagia tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.31 Di dalam Islam bukanlah suatu larangan, bila hamba-hambanya mempunyai rencana atau keinginan untuk berhasil dalam usahanya. Namun dengan syarat rencana itu tidak bertentangan dengan ajaran (syariat) Islam. Ditandaskan dalam Al- Qur’an: Q.S. An-Najm : 24-25
Artinya: “Atau apakah manusia akan mendapat segala yang diciptakannya ? Tidak, maka hanya bagi Allah kehidupan akherat dan kehidupan dunia. Dari kedua ayat diatas bila dihubungkan dengan strategi pemasaran, maka kegiatan strategi (rencana) pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk menciptakan atau mencapai sasaran pemasaran seperti yang diharapkan untuk mencapai keberhasilan dan dimana sudah menjadi sunnatullah bahwa apapun yang sudah kita rencanakan, berhasil atau tidaknya pada ketentuan Tuhan (Allah).
Menurut Fandi Tjiptono, strategi pemasran adalah pernyataan (baik secara emplisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merk atau lini produk mencapai tujuannya. Strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk
31
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran; Dasar, Konsep, dan Strategi (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004), Edisi. I, Cet. 7, h. 168
28
melayani pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.32 Sedangkan menurut Cannon dkk strategi pemasaran adalah menentukan pasar target dan bauran pemasaran yang terkait. Strategi ini merupakan gambaran besar mengenai yang akan dilakukan oleh suatu perusahaan di suatu pasar. Dibutuhkan dua bagian yang saling terkait dalam strategi pemasaran : a. pasar, target yaitu sekelompok pelanggan yang hegemony yang ingin terkait oleh perusahaan tersebut. b.
bauran pemasaran yaitu variabel-variabel yang akan di awasi yang disusun oleh perusahaan terus untuk memuaskan kelompok yang ditarget.33
Jadi, dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran merupakan proses perencanaan perusahan dalam memasarkan dan memperkenalkan produk ataupun jasa yang ditawarkan kepada konsumen untuk mencapai suatu tujuan dengan segala risiko yang akan dihadapi. Strategi pemasaran merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Strategi pemasaran merupakan pernyataan bagaimana suatu merk atau lini produk dapat mencapai tujuannya, yaitu dapat memenuhi keinginan dan dapat memuaskan pelanggan.
32 33
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: ANDI, 2008), h. 6 Cannon, dkk, Pemasaran Dasar, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), h. 40
29
2. Langkah-langkah Strategi Pemasaran Menurut M. Nuh dalam bukunya, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, langkah-langkah dalam strategi pemasaran mencakup tiga tahap yaitu segmentasi pasar, targeting, positioning.34 a. Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar kedalam kelompok pembeli yang berbeda-beda berdasarkan kebutuhan, karakteristik, ataupun perilaku yang membutuhkan bauran produk dan bauran pemasaran tersendiri. Atau dengan kata lain segmentasi pasar merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap pasar terdiri atas beberapa segmen yang berbeda-beda. Segmentasi adalah seni mengidentifikasi serta memanfaatkan peluang-peluang yang muncul dipasar. Dan, pada saat yang sama, ia adalah ilmu untuk melihat pasar berdasarkan variabel variabel yang berkembang ditengah masyarakat.35 Segmentasi pasar adalah proses menempatkan konsumen dalam subkelompok di pasar produk, sehingga para pembeli memiliki tanggapan yang hampir sama dengan strategi pemasaran dalam penentuan posisi perusahaan.36 Ada empat variable yang harus diperhatikan agar segmentasi yang telah dilakukan tepat sasaran, karena salah dalam menentukan
34 35
M. Nuh. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 84 Hermawan Kertajaya dan Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: 2006), Cet. 1, h.
165 36
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2003), Cet. 2, h. 55
30
variable segmentasi akan berdampak gagalnya sasaran yang ingin dicapai, yaitu:37 1) Segmentasi geografi: Segmentasi geografis dilakukan dengan cara mengelompokan konsumen yang tersebar di wilayah ke dalam kelompok konsumen tertentu atas dasar unit geografs misalnya, propinsi, kabupaten, kota, dan kecamatan. 2) Segmentasi demografis: Segmentasi ini dilakukan dengan cara mengelompokan konsumen atas variable demografis, seperti usia, jenis
kelamin,
penghasilan,
pekerjaan,
agama,
dan
kewarganegraan. 3) Segmentasi psikografis: Segmentasi psikografis dilakukan dengan cara mengelompokan konsumen ke dalam berbagai kelompok atas dasar kelas social, gaya hidup, atau karakteristik konsumen. 4) Segmentasi menurut prilaku: Dalam segmentasi prilaku konsumen dikelompokan atas dasar pengetahuan, sikap dan tanggapan yang diberikan terhadap suatu produk. Sedangkan manfaat segmentasi pasar adalah menyalurkan barang ke pasar potensial yang paling menguntungkan, merencanakan produk yang memenuhi permintaan pasar, menentukan cara-cara promosi yang paling efektif, dan mengatur waktu sebaik-baiknya dalam usaha promosi.38
37
Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 2005), Edisi. 2, h.75 38 Muhammad Aziz Hakim dkk, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Dasar dan Strategi Pemasaran Syariah (Jakarta: Renaisan, 2005), Cet. 1, h. 48
31
b. Menentukan Sasaran Pasar Setelah melakukan segmentasi pasar, maka langkah selanjutnya adalah menentukan sasaran pasar. Menentukan sasaran pasar, artinya pemilihan besar atau luasnya segmen sesuai dengan kemampuan suatu perusahaan untuk memasuki segmen tersebut. Sebagian besar perusahaan memasuki sebuah pasar baru dengan melayani satu segmen tunggal, dan jika terbukti berhasil, maka mereka menambah segmen dan kemudian memperluas secara vertical atau secara horizontal. Penentuan pasar sasaran (targeting) adalah strategi mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif, karena sumber daya yang dimiliki terbatas.39 Dengan menentukan target yang akan dibidik, usaha kita akan lebih terarah. Dalam menentukan pasar sasaran harus mengevaluasi dengan menelaah tiga faktor, yaitu:40 1) Ukuran
dan
pertumbuhan
segmen,
perusahaan
harus
mengumpulkan dan menganalisis data tentang penjualan terakhir, proyeksi laju pertumbuhan penjualan dan margin laba yang diharapkan untuk berbagai segmen, lalu dipilih segmen yang diharapkan paling sesuai. 2) Kemenarikan
struktural
segmen,
suatu
segmen
mungkin
mempunyai ukuran dan pertumbuhan yang sesuai dengan yang
39
Hermawan Kertajaya dan Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: 2006), Cet. 1, h.
169 40
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), Cet. 4, h. 46
32
diharapkan,
akan
tetapi
belum
tentu
menarik
dari
sisi
profitabilitasnya, jadi perusahaan tetap harus mempelajari faktorfaktor structural yang utama yang mempengaruhi daya tarik segmen dalam jangka panjang. 3) Sasaran dan sumber daya, perusahaan harus mempertimbangkan sasaran dan sumber dayanya dalam kaitan dengan segmen pasar. Walau ada segmen yang bagus, akan tetapi dapat ditolak jika tidak prospektif dalam jangka panjang. c. Menentukan Posisi Pasar Penentuan posisi pasar (positioning) adalah strategi untuk merebut posisi dibenak konsumen, sehingga strategi ini menyangkut bagaimana membangun kepercayaan, keyakinan, dan kompetensi bagi pelanggan.41 Menurut Philp Kotler, positioning adalah aktifitas mendesain citra dari apa dan memposisikan diri di benak konsumen. Sedangkan bagi Yoram Wind, positioning adalah bagaimana mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan di benak pelanggan.42 Untuk menentukan posisi pasar, terdapat tiga langkah yang masing-masing dijelaskan di bawah ini:43
41
Hermawan Kertajaya dan Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: 2006), Cet. 1, h.
42
Hermawan Kertajaya dan Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: 2006), Cet. 1, h.
172 173 43
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), Cet. 4, h. 48
33
1) Mengidentifikasi keunggulan produk. Jika perusahaan dapat menentukan posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif, misalnya dengan menawarkan suatu produk yang bermutu, maka ia harus menyerahkan produk yang bermutu pula. 2) Memilih keunggulan kompetitif. Jika perusahaan telah menemukan beberapa keunggulan kompetitif yang potensial, selanjutnya harus memilih
suatu keunggulan kompetitif sebagai
dasar
bagi
kebijaksanaan penentuan posisinya. 3) Mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi. Setelah penentuan posisi dipilih, perusahaan harus mengambil langkah-langkah untuk mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi yang diinginkannya itu kepada konsumen sasaran. 3. Bauran pemasaran Bauran pemasaran (marketing mix) adalah deskripsi dari suatu kumpulan alat-alat yang dapat digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi penjualan.44 Sedangkan Benyamin Molan menulis dalam bukunya, bauran pemasaran adalah penggabungan produk, saluran distribusi, harga, dan promosi yang digunakan untuk memuaskan konsumen terpilih.45
44
Muhammad Aziz Hakim, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Dasar dan Strategi Pemasaran Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2005), Cet. 1, h. 22 45 Benyamin Molan, Glosarium Prentice Hall: Manajemen & Pemasaran, (Jakarta: Prenhallindo, 2002), h. 95
34
Bauran pemasaran merupakan bagian dari strategi pemasaran, dan berfungsi sebagai pedoman dalam menggunakan unsur-unsur atau variabel-variabel
pemasaran
yang
dapat
dikendalikan
pimpinan
perusahaan, utnuk mencapai tujuan perusahaan dalam bidang pemasaran. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa dalam pemasaran terdapat empat unsur pokok kegiatan pemasaran yakni produk (product), harga (price), promosi (promotion), dan distribusi (place) yang dimana satu sama lain saling berkaitan. Sehingga untuk menciptakan pemasaran yang baik dan berhasil dalam mencapai tujuan perusahaan serta memberikan kepuasan terhadap konsumen, maka keempat unsur tadi perlu dirancang sebaik mungkin terutama dengan memperhatikan apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen sesuai dengan konsep pemasaran. Dimana variabel dari bauran pemasaran terdiri dari 4 variabel, yaitu: a. Produk (product) Produk merupakan elemen yang penting dalam bauran pemasaran. Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk adalah suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keiinginan atau kebutuhan.46
46
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), Cet. 4, h. 31
35
Strategi produk yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam mengembangkan produknya mempunyai ciri atau karakteristik, yaitu:47 1) Merek (brand) Merek adalah nama, istilah, tanda atau lambang dan kombinasi dari
dua
atau
lebih
unsur
tersebut,
yang
dimaksudkan
untukmengidentifikasikan (barang atau jasa) dari seorang penjual atau kelompok penjual dan yang membedakannya dari produk saingan. 2) Kemasan (packaging) Kemasan tidak hanya digunakan sebagai pelindung terhadap produk, tetapi juga diguanakan untuk dapat menyenangkan dan menarik pelanggan. Oleh karena itu, kemasan ini termasuk kedalam strategi produk, dengan cara memperbaiki bentuk luar dari produk, sperti pembungkus, etiket, warna, dan lain-lain agar dapat menarik perhatian para konsumen, dan dapat memberi kesan bahwa produk tersebut mutu atau kualitasnya baik. 3) Kualitas (mutu) Setiap perusahaan/produsen harus memilih tingakat kualitas yang akan membantu atau menunjang usaha untuk meningkatkan atau mempertahankan posisi produk itu didalam pasar sasarannya. Kualitas merupakan satu dari alat utama untuk mencapai posisi
47
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004), Edisi I, Cet. 7, h. 204 - 204
36
produk. Kualitas menyatakan tingkat kemampuan dari suatu merek atau produk tertentu dalam melakukan fungsi yang diharapkan. b. Harga (price) Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.48 Banyak bisnis menggunakan strategi penetapan harga untuk mencapai satu atau lebih tujuan. Hal tersebut, ialah untuk mendapatkan posisi pasar, mencapai kinerja keuangan, penentuan posisi produk, dan mempengaruhi persaingan. Selain demikian, dua kecenderungan pun hadir dalam penggunaan harga sebagai variabel strategis. Pertama, bisnis merancang harga secara fleksibel untuk mengatasi perubahan dan ketidakpastian. Kedua, harga seringkali digunakan sebagai elemen strategis bisnis dan pemasaran secara aktif. c. Distribusi (place) Distribusi adalah kegiatan penyaluran hasil produksi berupa barang dan jasa dari produsen ke konsumen guna memenuhi kebutuhan manusia. Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk ketangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat. Oleh 48
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), Cet. 4, h. 32
37
karena itu, kebijakan penyaluran merupakan salah satu kebijakan pemasaran terpadu yang mencakup penentuan saluran pemasaran dan distribusi fisik.49 Dalam kebijakan distribusi, desain saluran perlu ditetapkan. Di dalam mendesain suatu sistem saluran memerlukan: 1) Menganalisa kebutuhan konsumen. 2) Menetapkan sasaran saluran pemasaran. 3) Mengidentifikasi alternatif saluran pemasaran. 4) Mengevaluasi alternatif saluran pemasaran. Distribusi memegang peranan penting dalam kehidupan seharihari dalam masyarakat. Dengan adanya saluran distribusi yang baik dapat
menjamin
ketersediaan
produk
yang
dibutuhkan
oleh
masyarakat. Tanpa ada distribusi produsen akan kesulitan untuk memasarkan produknya dan konsumen pun harus bersusah payah mengejar produsen untuk dapat menikmati produknya. d. Promosi (promotion) Promosi adalah salah satu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran barang atau jasa yang dipasarkannya.
49
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004), Edisi I, Cet. 7, h. 233
38
Untuk mengkomunikasikan produk ini perlu disusun suatu strategi yang sering disebut dengan Bauran Promosi (Promotion-Mix) yang terdiri atas 4 (empat) komponen utama, yaitu:50 1) Periklanan (advertising)
Merupakan tiap-tiap bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi yang dibayar, mengenai gagasan, barang atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi. Iklan adalah sarana promosi yang diigunakan oleh perusahaan guna menginformasikan, menarik dan mempengaruhi calon konsumennya, penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media seperti, koran, majalah, radio, katalog, poster, dll. 2) Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan adalah intensif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa dimana pembelian diharapkan dilakukan sekarang juga. Kegiatan promosi yang termasuk kedalam promosi penjualan ini seperti misalnya pemberian kupon, obral, kontes,pameran, dll. 3) Hubungan masyarakat (public relation)
Bertujuan membangun hubungan yang baik dengan publik perusahaan dengan menghasilkn publisitas yang menyenangkan, menumbuh kembangkan suatu „citra perusahaan‟
50
yang baik,
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), Cet. 4, h. 36
39
mengenai atau menghilangkan desas-desus, ceritera, dan pristiwa yang tidak menyenangkan. 4) Penjualan perorangan (personal selling)
Manajemen armada-penjual (para wiraiaga) adalah analisis, perencanaan, implementasi, dang pengendalian atas kegiatan wiraniaga. Didalamnya termasuk menetapkan sasaran, strategi armada penjual; merekrut, menyeleksi, melatih, mensupervisi serta mengevaluasi armada penjual perusahaan. Personal selling merupakan penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan dengan seseorang atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar dapat terealisasinya penjualan.51 C. Produk Tabungan iB Tunas Hasanah 1. Pengertian produk tabungan Pada prinsipnya, produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk dimiliki atau dikonsumsi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Bentuk-bentuk produk dalam arti luas mencakup benda-benda fisik, jasa, tempat, organisasi, dan gagasan.52 Menurut Wahjono, produk adalah setiap apa saja yang ditawarkan dipasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian dan konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan manusia.53
51
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004), Edisi I, Cet. 7, h. 268 52 Rika Ampuh Hadiguna, Manajemen Pabrik, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), h. 56 53 Sentot Imam Wahjono, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h. 88
40
Sedangkan pengertian produk menurut Philip Kotler adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, yang digunakan atau dikonsumsi, yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.54 Jadi dapat disimpulkan produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang memberikan mamfaat baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen. Produk berdasarkan dimensi kepuasan segera dan kesejahteraan jangka panjang dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu: a. Barang yang bermanfaat (solutory product) Barang yang bermanfaat adalah barang yang mempunyai daya penarik rendah tetapi dapat memberikan manfaat tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang. b. Barang yang kurang sempurna (deficient product) Barang yang kurang sempurna merupakan barang yang tidak mempunyai daya tarik tinggi maupun kualitas yang bermanfaat. c. Barang yang menyenangkan (pleasing product) Barang yang menyenangkan adalah barang yang dapat segera memberikan kepuasan tetapi dapat berakibat buruk bagi konsumen dalam jangka panjang.
54
Philip Kotler,A,B,Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonsia, Analisis perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, (Jakarta :salemba empat, 2001), jilid 1, h. 137
41
d. Barang yang sangat diperlukan (desirable producti) Barang yang sangat diperlukan merupakan barang yang dapat memberikan kepuasan dengan segera dan sangat manfaat dalam jangka panjang. Sedangkan pengertian tabungan itu sendiri merupakan simpanan yang paling popular di kalangan masyarakat umum. Dari sejak kanakkanak kita sudah di anjurkan untuk hidup hemat dengan cara sedarhana, menyimpan uang di bawah bantal atau di dalam celengan dan disimpan di rumah.55 Tabugan merupakan jenis simpanan yang dilakukan oleh pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu sesuai perjanjian antara bank dengan nasabah.56 Menurut Dahlan Siamat, tabunga adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu.57 Tabungan (Saving Account) adalah simpanan berupa uang dari pihak ketiga perorangan atau badan usaha pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan media tertentu, tetapi tidak bisa menggunakan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.58
55
Kasmir,Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta:Rajawali Pers, 2012), h. 92 Ismail, Manajemen Perbankan (Dari Teori Menuju Aplikasi), (Jakarta: Kencana, 2010), Ed. 1, Cet. 1, h. 44 57 Dahlan Siamat, Manajemen Bank Umum, (Jakarta: Intermedia, 1993), h. 102 58 Faisal Afif, Dkk, Strategi dan Operasional Bank, (Bandung: PT Eresco, 1996), Cet. 1, h. 64 56
42
Dari pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa tabungan adalah simpanan yang dilakukan oleh pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu sesuai perjanjian antara bank dengan nasabah, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, biyet giro, dan atau alat lainnya yang di persamakan dengan itu. Untuk memiliki tabungan, terlebih dahulu harus membuka rekening tabungan dengan mendatangi bank dan melampirkan syaratsyarat yang telah ditentukan oleh bank yang kemudian akan diproses oleh customer service. Untuk dapat menambah saldo tabungan, tentunya nasabah harus melakukan setoran tabungan. Setoran Tabungan merupakan aktivitas yang dilakukan oleh pemegang tabungan/nasabah untuk menambah saldo tabungannya. Setoran nasabah dapat dilakukan dengan cara, yaitu :59 a. Setoran Tunai, yaitu setoran yang dilakukan oleh nasabah atau pihak lain secara langsung ke bank dengan menyetorkan uang tunai kepada bank dengan menggunakan slip setoran yang telah disediakan. b. Setoran Non Tunai, yaitu setoran yang dilakukan oleh nasabah atau pihak lain tidak dengan menyerahkan uang tunai, tetapi dengan cara : 1) Pemindah bukuan yaitu aktivitas yang dilakukan oleh bank atas perintah nasabah untuk memindahkan dana dari satu rekening ke rekening lain dalam bank yang sama.
59
3, h. 64
Malayu S.P Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), Cet.
43
2) Transfer Masuk yaitu kiriman uang yang sumbernya berasal dari nasabah bank lain untuk keuntungan nasabah bank penerima uang. 3) Setoran Kliring yaitu setoran non tunai yang dilakukan oleh nasabah dengan menyerahkan warkat (Cek/BG) bank lain untuk keuntungan rekening tabungan/Giro/Deposito. 4) Setoran non tunai akan dicatat oleh bank apabila dana tersebut benar-benar telah diterima oleh bank. Apabila sewaktu-waktu nasabah akan melakukan penarikan tabungan, maka itu bisa dilakukan kapan saja, dengan cara, yaitu: a. Penarikan Tunai, yaitu penarikan yang dilakukan oleh nasabah secara langsung ke bank dengan membawa buku tabungan, kartu identitas, dan mengisi slip penarikan yang telah disediakan atau melalui mesin ATM dengan menggunakan kartu ATM. b. Penarikan Non Tunai, yaitu penarikan tabungan yang dilakukan dengan menggunakan sarana lain selain buku tabungan dan kartu ATM, tetapi dengan cara pemindahbukuan dan transfer keluar. Transfer keluar adalah penarikan uang yang sumbernya berasal dari rekening nasabah yang melakukan penarikan, untuk dikirimkan ke rekening nasabah bank lain sesuai dengan keinginan nasabah. Berdasarkan kepemilikannya, rekening tabungan dapat dibedakan menjadi 2: a. Rekening
Tabungan
Tunggal
yaitu
kepemilikannya terdiri dari satu orang.
rekening
yang
status
44
b. Rekening
Tabungan
Gabungan
yaitu
rekening
yang
status
kepemilikannya lebih dari satu orang. Pihak pembentuk rekening gabungan biasanya dua orang, tetapi bisa saja lebih dari dua orang, tergantung dari kebijakan setiap bank. Rekening gabungan terdiri dari : 1) Rekening Tabungan Gabungan “And” yaitu segala tindakan atas rekening harus dilakukan oleh semua pihak pembentuk rekening gabungan. Untuk penarikan tabungan atau instruksi lainnya, harus ditandatangani secara bersama-sama oleh pembentuk rekening gabungan. 2) Rekening Tabungan Gabungan “Or” yaitu segala tindakan atas rekening yang dilakukan oleh salah satu pihak pembentuk rekening gabungan. Untuk penarikan tabungan atau instruksi lainnya, cukup ditandatangani salah satu pihak yang membentuk rekening gabungan tersebut.60 Untuk Setiap pembentuk rekening tabungan gabungan “And” atau “Or” tidak diberikan fasilitas ATM. Kedua pembentuk rekening gabungan diberikan satu passbook (buku tabungan). 2. Macam-macam Tabungan Dalam praktik perbankan di Indoesia dewasa ini terdapat beberapa jenis-jenis tabungan. Perbedaan jenis tabungan ini hanya terletak dari fasilitas yang diberikan kepada penabung, sehingga dengan demikian 60
British Library Cataloguing-in-Publication Data, Dictionary of Banking and Finance, (British: Peter Collin Publishing, Ltd, 1999), h. 271
45
sipenabung mempunyai hak pilihan. Jenis-jenis tabungan dimaksud adalah sebagai berikut:61 a. Tabanas (Tabungan Pembangunan Nasional) Yaitu suatu bentuk tabungan yang pada prinsipnya bersifat bebas, tidak terikat oleh jangka waktu, jumlah setoran maupun penarikannya. penghimpunan
Pada
masa
dana
mengkombinasikan
antara
sekarang
melalui tabungan
setiap
tabungan,
bank
melakukan
dengan
kebutuhan-kebutuhan
cara lain
manusia terhadap jasa uang, misalnya suatu bank membuat produk jasa tabungan untuk nasabah dengan status sebagai karyawan, ingin menyimpan dana untuk persiapan menjamin kehidupannya pada masa pensiun, maka bank tersebut memproduk jasa uang berupa tabungan pensiun. b. Taska (Tabungan Asuransi Berjangka) Yaitu suatu bentuk tabungan yang dikaitan dengan asuransi jiwa. Pada jenis tabungan ini terdapat ketentuan bahwa nasabah menabung dalam batas waktu tertentu dengan besarnya tabungan setiap periode telah ditentukan batas minimal menabung. Ketentuan lain walupun angsuran belum terpenuhi seluruhnya, nilai tabungan dapat dibayar sepenuhnya kepada penabung apabila mendadak meninggal dunia.62
61 62
h. 64
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, h. 85 Faisal Afif, dkk, Strategi dan Operasional Bank, (Bandung: PT. Eresco, 1996), Cet. 1,
46
Perbedaan Antara Tabanas dan Taska Tabanas Tabungan bersifat tidak terikat Jumlah uang disetor bebas
Taska Taska terikat dengan asuransi Setoran setiap periode tetap jumlahnya Tidak ada pembatasan jangka Terdapat pembatasan jangka waktu waktu, sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan bank Jasa nasabah selalu berubah Jasa tetap sesuai dengan perubahan tingkat bunga yng berlaku Untuk segala umur Untuk yang berusia 5-55 tahun Sumber: Buku Strategi dan Operasional Bank Oleh Faisal Afif, Dkk.
c.
Tabungan lainnya, yaitu tabungan selain tabanas dan taska. Tabungan ini dikeluarkan oleh masing-masing bank dengan ketentuan-ketentuan yang di atur oleh BI (Bank Indonesia)
3. Tabungan iB Tunas Hasanah Tabungan iB Tunas Hasanah, produk simpanan yang menyasar calon nasabah segmen usia di bawah 17 tahun. Berbeda dengan tabungan anak dan remaja lainnya, produk ini telah dilengkapi fitur e-banking seperti ATM, SMS Banking serta Internet Banking, sehingga sesuai dengan perkembangan generasi muda saat ini di era yang semakin modern. Menurut
Imam
Teguh
Saptono,
Direktur
Bisnis
BNI
Syariah, peluncuran produk ini merupakan salah satu aksi korporasi mendukung edukasi ke masyarakat terkait menabung di bank syariah semenjak dini. “Tunas iB Hasanah dibentuk menggunakan akad wadiah serta dilengkapi fitur e-banking yang lengkap sama seperti tabungan BNI Syariah lain. Generasi muda saat ini tumbuh di era digital yang
47
menyuguhkan kemudahan, fitur tabungan tetap bisa untuk internet banking dan bisa tarik di seluruh ATM BNI secara gratis serta bebas biaya administrasi,” ujarnya. Produk ini bisa dikonversi menjadi Tabungan iB Hasanah ketika anak berumur lebih dari 17 tahun, sehingga nasabah dapat menikmati fitur dan layanan Tabungan iB Hasanah dengan syarat dan ketentuan produk. Sebelum adanya Tabungan Tunas Hasanah, nasabah yang berusia di bawah 17 tahun, belum dapat memiliki rekening atas nama sendiri.63 Tabungan Anak (Tabungan iB Tunas Hasanah) adalah tabungan dengan akad Wadiah yang diperuntukkan bagi anak-anak dan pelajar yang berusia di bawah 17 tahun.64 Contoh iklan Tabungan iB Tunas Hasanah
63
http://finansial.bisnis.com/inovasi-perbankan-bni-syariah-luncurkan-ib-tunas-hasanah Di akses Pada tanggal 8 Oktober 2015 64 http//www.bni syariah.co.id. Di akses Pada tanggal 8 Oktober 2015
48
Fasilitas tabungan iB tunas hasanah: a. Buku Tabungan b. Kartu ATM/Debit yang disebut Tunas Card c. Dapat menerima dana secara otomatis (otokredit) dari rekening Tabungan iB Hasanah/iB Bisnis Hasanah/Prima Hasanah/Giro iB Hasanah
Perorangan
IDR
milik
orang
tua/wali
dengan
menggunakan standing order. d. E-Banking (ATM, SMS Banking, Phone Banking (cek saldo), Internet Bangking (cek saldo). Manfaat tabungan iB tunas Hasanah: a. BNI Syariah Card Silver sebagai kartu ATM pada jaringan ATM (ATM BNI, ATM Bersama, ATM Link, ATM Prima & Cirrus) dan kartu belanja (Debit Card) di merchant berlogo MasterCard di seluruh dunia. b. Nama anak tertera pada buku Tabungan dan Tunas Card c. Dapat melakukan transaksi di counter teller BNI dan BNI Syariah seluruh Indonesia. d. SMS notifikasi ke HP Orangtua e. Desain Tunas Card yang menarik Biaya tabungan iB tunas hasanah: a. Pengelolaan Rekening Bebas b. Biaya tutup rekening atas permintaan nasabah Rp25.000,c. Biaya konversi ke Tabungan iB Hasanah Bebas
49
d. Biaya pembuatan kartu ATM Bebas Persyaratan dan Tata Cara: a. Kartu Pelajar/Paspor/Akte Kelahiran b. Kartu Identitas Asli (KTP/Paspor) Orang Tua/Wali c. Kartu Keluarga (bila tidak serumah dengan orangtua/wali). d. Setoran awal minimal Rp100.000,-
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI
A. Sejarah Berdirinya Bank BNI Syariah Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.67 Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan syariah. Berdasarkan
Keputusan
Gubernur
Bank
Indonesia
Nomor
12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin usaha
67
http//www.bni syariah.co.id. Di akses Pada tanggal 17 November 2015
50
51
kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat. Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan 20 Payment Point. Sedangkan kantor cabang BNI Syariah Fatmawati berdiri pada tanggal 1 maret 2001, yang beralamat di Jl. R.S. Fatmawati No. 30 C-D Cilandak Jakarta Selatan.68
B. Visi dan Misi Bank BNI Syariah69 1. Visi Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja
68
Heru Setiawan, Back Office Head Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, Wawancara Pribadi, pada 24 Februari 2016 69 http//www.bni syariah.co.id. Di akses Pada tanggal 17 November 2015
52
2. Misi a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan. b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah. c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor. d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah. e. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah. 3. Nilai-nilai Amanah, profesional, teguh, komitmen dan bertanggungjawab, jujur, adil dan dapat dipercaya. Tujuan: a. Memberikan yang terbaik sesuai kaidah. b. Berkomitmen menyinari anda dengan prodak-prodak unggulan. c. Sebuah komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik. d. Menjauhkan masyarakat dari jeratan rentenir. e. Komitmen untuk dekat di hati anda (nasabah).
53
C. Struktur Organisasi BNI Syariah Gambar : 3.1 Struktur Organisasi BNI Syariah
Komisaris Utama Subarjo Joyosumarto
Ketua Dewan Pengwas Syariah
Komisaris
Direktur Utama
Fero Poerbonegoro
KH. Ma’ruf Amin
Dinno Indiano Komisaris Direktur Bisnis
Anggota Dewan Pengawas Syariah
Harisman
Imam Teguh Saptono
Hasanudin
Direktur Resiko & Kepatuhan Acep Riana Jayaprawira
Direktur Operasional Junaidi Hisom
Sumber : Bank BNI Syariah
Dan struktur organisasi BNI Syariah KC. Fatmawati, terlampir lampiran 1.
54
D. Produk-produk BNI Syariah BNI Syariah memiliki beragam produk dan jasa perbankan yang mampu memenuhi kebutuhan nasabah mulai dari individu, usaha kecil, hingga institusi berdasarkan prinsip syariah. Oleh karena itu, BNI Syariahpun meluncurkan dan meningkatkan kualitas produk, baik produk dana maupun produk pembiayaan serta terus menerus melakukan penyempurnaan pada fitur-fiturnya agar dapat banyak menarik konsumen. Diantaranya produk-produk yang diluncurkan BNI Syariah adalah:70 1. Produk Pembiayaan a. Hasanah Card 1) Definisi Kartu Pembiayaan dengan fungsi seperti kartu kredit dengan akad syariah dan penggunaan sesuai dalam prinsip syariah 2) Akad a) Kafalah, Qard dan Ijarah. b) Hanya dapat digunakan untuk transaksi sesuai tuntunan syariah c) Diterima diseluruh dunia dengan merchant berlogo MasterCard dan ATM bertanda Cirrus 3) Keunggulan a) Biaya ringan, bersifat tetap, tidak menggunakan sistem bunga
70
Data Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
55
b) Fasilitas Executive Lounge di Bandara yang bekerja sama dengan BNI c) Kemudahan pembayaran tagihan melalui ATM Data Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati d) Smart Bill untuk pembayaran tagihan telepon, internet, dan PAM secaraauto debit tanpa biaya Dapat digunakan sebagai modal investasi usaha b. Griya iB Hasanah 1) Definisi Pembiayaan konsumtif untuk membeli, membangun, merenovasi rumah/ruko atau membeli kavling siap bangun(KSB). 2) Akad Murabahah 3) Keunggulan a) Proses mudah dan sesuai prinsip syariah b) Margin kompetitif c) Angsuran tetap sampai lunas d) Pembayaran angsuran dapat melalui auto debet rekening afiliasi BNI Syariah c. Flexi iB Hasanah 1) Definisi Pembiayaan Konsumtif bagi pegawai perusahaan atau instansi untuk pembelian barang atau penggunaan jasa sesua isyariah
56
2) Akad Murabahah dan Ijarah 3) Keunggulan a) Proses mudah dan sesuai prinsip syariah b) Margin kompetitif c) Angsuran tetap sampai lunas d) Pembayaran angsuran dapat melalui auto debet rekening afiliasi BNI Syariah d. Emas iB Hasanah 1) Definisi Pembiayaan dengan penyerahaan hak penguasaan atas emas (lantakan dan atau perhiasan) sesuai prinsip syariah 2) Akad Rahn, Qard dan Ijarah 3) Keunggulan a) Proses mudah dan sesuai prinsip syariah b) Pembiayaan maksimal 80% dari nilai taksir emas c) Jangka waktu gadai s/d 4 bulan & dapat di perpanjang maksimum 2 kali d) Barang agunan aman karena diasuransikan e) Pembayaran angsuran dapat melalui auto debet rekening afiliasi BNI Syariah
57
e. Usaha Kecil iB Hasanah 1) Definisi Pembiayaan Produktif untuk pengembangan usaha produktif yang feasible guna memenuhi kebutuhan modal usaha/investasi sesuai syariah. 2) Akad Murabahah, Musyarakah dan Mudharabah 3) Keunggulan a) Proses mudah dan sesuai prinsip syariah b) Pembayaran angsuran dapat melalui auto debet rekening afiliasi BNI Syariah f. Multiguna iB Hasanah 1) Definisi Pembiayaan Konsumtif untuk pembelian barang dengan disertai agunan dan sesuai prinsip syariah. 2) Akad Murabah 3) Keunggulan a) Proses mudah dan sesuai prinsip syariah b) Margin kompetitif c) Angsuran tetap sampai lunas d) Pembayaran angsuran dapat melalui auto debet rekening afiliasi BNI Syariah
58
g. Multijasa iB Hasanah 1) Definisi Fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada masyarakat untuk kebutuhan jasa dengan agunan berupa fixed asset atau kendaraan bermotor selama jasa di maksud tidak bertentangan dengan undang-undang/hukum yang berlaku serta tidak termasuk kategori yang di haramkan Syariah Islam. 2) Akad Ijarah Multijasa 3) Keunggulan a) Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai dengan prinsip syariah. b) Minimal pembiayaan Rp.5 Juta dan maksimum Rp.500 Juta. c) Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 3 tahun. d) Uang muka ringan. e) Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis atau dapat dilakukan diseluruh Kantor Cabang BNI Syariah maupun BNI Konvensional. h. Wirausaha iB Hasanah 1) Definisi Pembiayaan produktif yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha-usaha produktif (modal kerja dan investasi)
59
yang tidak bertentangan dengan syariah dan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. 2) Akad Murabahah, musyarakah dan mudharabah 3) Keunggulan a) Proses mudah dan sesuai prinsip syariah b) Pembayaran angsuran dapat melalui auto debet rekening afiliasi BNI Syariah i. CCF iB Hasanah 1) Definisi Pembiayaan yang dijamin dengan cash, yaitu dijamin dengan Simpanan dalam bentuk Deposito, Giro, danTabungan yang diterbitkan BNI Syariah. 2) Akad Murabah dan multijasa 3) Keunggulan a) Memberi kemudahan kepada nasabah yang mempunyai Simpanan Rupiah ataupun Valas USD untuk memperoleh pembiayaan dengan cara cepat. b) Maksimum pembiayaan sebesa r90 % (untuk Simpanan Rupiah) dan 60% (untuk Simpanan Valas USD) dari jumlah nominal Deposito/Tabungan/Giro atas nama yang dijaminkan.
60
c) Pembayaran angsuran dapat dilakukan diseluruh Kantor Cabang BNI Syariah maupun BNI Konvensional. d) Maksimal jangka waktu selama 12 bulan (untuk simpanan Rupiah) dan 3 bulan (untuk simpanan Valas USD) 2. Produk Pendanaan a. Tabungan iB Hasanah 1) Definisi Bentuk investasi dana yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Mudharabah yang dilengkapi dengan detil mutasi debet dan kredit pada buku tabungan dalam mata uang Rupiah dan bagi hasil yang lebih kompetitif. 2) Akad Mudharabah Muthalaqah 3) Jenis Intensif Bagi Hasil dengan Nisbah 40%(Nasabah) : 60% (Bank) 4) Keunggulan a) BNI Syariah Card Gold sebagai kartu ATM dengan jaringan ATM (ATM BNI, ATM Bersama, ATMLink, & Cirrus) dan kartu belanja (DebitCard) di merchant berlogo Master Card diseluruh dunia. b) Fasilitas Executive Lounge di Bandara yang bekerja sama dengan BNI Syariah c) Pembukaan rekening otomatis berinfaq Rp500,-
61
d) Detail mutasi transaksi pada buku tabungan e) SMS notifikasi f) Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan b. Tabungan iB Prima Hasanah 1) Definisi Bentuk investasi dana yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Mudharabah yang memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan bagi Nasabah segmen high networth individuals secara perorangan dalam mata uang Rupiah dan bagi hasil yang lebih kompetitif. 2) Akad Mudharabah Muthalaqah 3) Jenis Intensif Bagi Hasil dengan Nisbah 35% (Nasabah) : 65% (Bank) 4) Keunggulan. a) BNI Syariah Card Gold sebagai kartu ATM dengan jaringan ATM (ATM BNI, ATM Bersama, ATM Link, & Cirrus) dan kartu belanja (DebitCard) di merchant berlogo Master Card diseluruh dunia. b) Fasilitas Executive Lounge di Bandara yang bekerja sama dengan BNI Syariah c) Perlindungan asuransi jiwa d) Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan
62
c. Tabungan iB Tapenas Hasanah 1) Definisi Bentuk investasi dana untuk perencanaan masa depan yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Mudharabah dengan sistem setoran bulanan yang bermanfaat untuk membantu menyiapkan rencana masa depan seperti rencana liburan, ibadah umrah, pendidikan ataupun rencana masa depan lainnya. 2) Akad Mudharabah Mutlaqah 3) Jenis Intensif a) Bagi Hasil dengan Nisbah 50% (Nasabah) : 50% (Bank) Keunggulan b) Bagi hasil lebih tinggi c) Setoran tetap bulanan minimal Rp100.000,- s.d Rp5.000.000,yang akan didebet setiap tanggal 5. d) Asuransi otomatis bebas premi e) Manfaat
perlindungan
asuransi
jiwa
hingga
senilai
Rp.750.000.000, f) Manfaat perlindungan asuransi kesehatan hingga Rp1.000.000,/hari/orang g) Tersedia perlindungan asuransi jiwa plus asuransi kesehatan tambahan (premi 5%, 10% atau 20% dari setoran bulanan)
63
d. Tabungan iB Tunas Hasanah 1) Definisi Produk simpanan dalam mata uang Rupiah berdasarkan akad wadiah yang diperuntukkan bagi anak-anak dan pelajar yang berusia dibawah 17 tahun. 2) Akad Wadiah 3) Keunggulan a) Tunas Card sebagai kartu ATM dengan jaringan ATM (ATM BNI, ATM Bersama, & ATM Link) dan kartu belanja (Debit Card) di merchant yang menggunakan jaringan EDC BNI. b) Nama anak tertera pada buku tabungan dan Tunas Card c) Dapat melakukan transaksi di counter teller Bank BNI dan BNI Syariah seluruh Indonesia. d) SMS notifikasi ke HP Orangtua e) Desain Tunas Card yang menarik e. Deposito iB Hasanah 1) Definisi Investasi berjangka yang dikelola berdasarkan prinsip syariah yang ditujukan bagi nasabah perorangan dan perusahaan, dengan menggunakan prinsip mudharabah. 2) Akad Mudharabah Muthalaqah
64
3) Jenis Intensif a) Bagi Hasil Keunggulan b) Dapat atas nama perorangan maupun perusahaan c) Bagi hasil dapat ditransfer ke rekening Tabungan, Gito atau menambah pokok investasi d) Fasilitas ARO (Automatic Roll Over) yaitu perpanjangan otomatis jika deposito jatuh tempo belum dicairkan e) Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Strategi Pemasaran Produk Tabungan iB Tunas Hasanah pada Bank BNI Syariah Fatmawati Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang,
tujuan
tersebut
hanya
dapat
dicapai
melalui
usaha
mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan atau laba perusahaan. Usaha ini dapat dilakukan apabila perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatka penjualannya, melalui usaha dan membina pelanggang serta usaha menguasai pasar. Tujuan ini hanya dapat tercapai apabila bagaian pemasaran
perusahaan
melakukan
strategi
yang
baik
untuk
dapat
menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam perusahaan, sehingga posisi atau kedudukan perusahaan di pasar dapat dipertahankan sekaligus dapat ditingkatkan.89 Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya dan pemasaran pada khususnya. Di samping itu, strategi pemasaran yang di tetapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian, strategi pemasaran harus dapat memberi gambaran
89
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 167
65
66
yang jelas dan terarah tentang apa yang akan dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa pasar sasaran.90 Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati khususnya pada produk tabungan iB tunas hasanah yaitu dengan menggunakan perumusan strategi pemasaran, bermula dari strategi segmentasi pasar (segmentation), strategi penentuan pasar sasaran (targeting), dan strategi posisi pasar (positioning). Selain itu juga dengan mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari 4 unsur yaitu produk (product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion). Berikut uraian tentang strategi pemasaran produk tabungan iB tunas hasanah yang di lakukan Bank BNI Syariah Fatmawati, yaitu: 1. Segmentasi Pasar (segmentation) Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau ramuan pemasaran tersendiri. Hal ini perlu dilakukan karena dalam suatu pasar terdapat banyak pembeli yang berbeda keinginan dan kebutuhannya.91 Bank BNI Syariah menyadari bahwa sulit untuk dapat melayani semua nasabah. Karena mereka pasti berbeda dalam hal keinginan, sumber daya, lokasi, sikap pembelian, dan praktik pembelian, karena setiap nasabah memiliki kebutuhan yang tidak sama, untuk itu bank BNI Syariah
90
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 168 91 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), Edisi. 1, h. 115
67
harus memilih dan menentukan bagian mana yang akan dimasuki dan diutamakan. Ada empat variabel utama yang dapat digunakan dalam segmentasi pasar, yaitu:92 a. Variabel Goegrafis Dalam segi geografis ini, segmen tabungan iB Tunas Hasanah ini diterbitkan khusus untuk anak-anak yang sekolah di sekolahsekolah favorit, tabungan ini sudah dibekali teknologi yang canggih sehingga dapat memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi tarik atau setor tunai pada semua outlet Bank BNI yang tersebar di semua penjuru kota. b. Variabel Demografi Bank BNI Syariah membagi kelompok berdasarkan pada variabel seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, daur kehidupan keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, dan kebangsaan. Faktor-faktor demografi merupakan dasar yang paling popular untuk urusan segmen pelanggan. Salah satu alasan adalah kebutuhan, keinginan dan tingkat penggunaan nasabah seringkali dekat dengan variabel demografi. Alasan ini adalah variabel demografi lebih mudah diukur daripada variabel yang lain.
92
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2003), Cet. 2, h. 55
68
Adapun variabel-variabel demografi adalah sebagai berikut: 1) Umur dan Tahap Daur Hidup Bank BNI Syariah menerbitkan tabungan iB Tunas hasanah ini diperuntukkan bagi anak yang masih duduk di tingkat sekolah Playgroup sampai memiliki usia 17 tahun, karena mereka dianggap sebagai pasar potensial pada saat ini, karena tabungan ini menjadi penyaring nasabah usia dini yang bisa menjadi nasabah jangka lama pada bank BNI Syariah.93 2) Jenis Kelamin Bank BNI Syariah tidak membatasi/mensyaratkan jenis kelamin tertentu yang bisa mebuka rekening tabungan iB Tunas Hasanah, pria dan wanita dilayani dengan sama. 3) Pendapatan Bank BNI Syariah membagi pasar menjadi kelompok pendapatan yang berbeda. Karena tabungan ini diperuntukkan khusus untuk anak-anak yang masih belum memiliki pendapatan sendiri, maka pendapatan orang tua yang menjadi acuannya. Contohnya pada formulir yang ada pada pendaftaran calon nasabah. Pada formulir disebutkan ada beberapa macam jenis pendapatan yang berbeda.
93
Ahmad Fauzi, Funding Officer Bank BNI Syariah Fatmawati, Wawancara Pribadi, Jakarta, 08 September 2016
69
4) Variabel Psikografis Segmentasi psikografi membagi pembeli menjadi kelompok berbeda berdasarkan pada karakterisik: a) Kelas Sosial Bank BNI Syariah merancang tabungan iB Tunas Hasanah ini untuk anak-anak yang bersekolah di sekolahsekolah favorit/sekolah elit yang ada di perkotaan. b) Gaya Hidup Gaya hidup masyarakat perkotaan yang serba instan di manfaatkan oleh Bank BNI Syariah menerbitkan tabungan iB Tunas Hasanah agar para orang tua yang disibukkan oleh pekerjaan masih bisa mengontrol keuangan buah hatinya dan mengajarkan menabung sejak usia dini. c) Kepribadian Bank
BNI
Syariah
juga
menggunakan
variabel
kepribadian untuk segmen pasar tabungan anak yang berkaitan dengan kepribadian konsumen. 5) Variabel Tingkah Laku Segmentasi berdasarkan pada:
tingkah
laku
mengelompokkan
pembeli
70
a) Kesempatan Nasabah dapat dikelompokkan menurut kesempatan ketika mereka mendapat ide untuk menggunakan produk, atau benar-benar menggunakan produk tabungan iB Tunas Hasanah. b) Manfaat Yang Dicari Membagi pasar menjadi kelompok menurut beraneka manfaat yang dicari konsumen pada produk tabungan iB Tunas Hasanah. c) Tingkat Pemakaian Tabungan iB Tunas Hasanah disegmentasikan pada kelompok menengah, dan berat. Karna tabungan ini untuk mereka yang bersekolah di sekolah-sekolah favorit/memiliki kemampuan ekonomi yang menengah keatas. 2. Menentukan Pasar Sasaran (targeting) Dalam menentukan pasar sasaran harus mengevaluasi dengan menelaah tiga faktor, yaitu:94 a. Ukuran dan Pertumbuhan Segmen Bank BNI Syariah harus mengumpulkan dan menganalisis data mengenai tingkat permintaan pasar, tingkat pertumbuhannya, dan kemampu-labaan setiap segmen. perlu mengumpulkan data mengenai tingkat permintaan pasar, tingkat pertumbuhan pasar serta tingkat keuntungan yang diharapkan dari setiap segmen. Dalam hal ini pihak 94
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), Cet. 4, h. 46
71
bank BNI Syariah melakukan analisis pasar dengan cara melakukan presentasi/sosialisasi ke sekolah-sekolah yang menjadi target pasar untuk mengetahui besarnya minat dan permintaan pasar, baru setelah itu pihak bank BNI Syariah mengenalkan produk pada calon nasabah setelah mengetahui seberapa besar pangsa pasar dan minat para calon nasabah terhadap produk tabungan iB Tunas Hasanah Bank BNI Syariah.95 b. Kemenarikan Struktural Segmen Setelah mengetahui ukuran dan pertumbuhan setiap segmen, Bank BNI Syariah perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik jangka panjang setiap segmen. Sebuah segmen menarik atau tidak tergantung pada apakah segmen tersebut memungkinkan perusahan memperoleh posisi yang nyaman sesuai dengan sasaran perusahaan. Selain ukuran besar, kriteria yang sering dijadikan
untuk
mengukur
daya
tarik
pasar
adalah
tingkat
pertumbuhan, tingkat marjin, keuntungan, intensitas persaingan, persyaratan tekhnologi, resiko inflasi, persyaratan energi, dampak lingkungan dan faktor sosial, politik dan legal. Setiap perusahaan memiliki kriteria dan cara mengukur yang berbeda. Pihak bank BNI Syariah menyadari bahwa segmen anak-anak adalah pangsa pasar yang menjanjikan sebab, anak-anak adalah calon nasabah jangka panjang yang akan menjadi nasabah setia sejak usia dini hingga beranjak 95
Ahmad Fauzi, Funding Officer Bank BNI Syariah Fatmawati, Wawancara Pribadi, Jakarta, 08 September 2016
72
dewasa, oleh sebab itu, ketika anak-anak sudah mencapai usia 17 tahun dan memiliki KTP, tabungan iB Tunas Hasanah akan otomatis dikonversi menjadi tabungan iB Hasanah.96 c. Sasaran dan Sumber Daya Dalam hal ini, Bank BNI Syariah harus memeriksa terlebih dahulu hal apa yang ingin dicapai oleh perusahaan dan apakah sumber daya perusahaan mencukupi mencapai target yang dituju. Target yang ingin dicapai oleh Bank BNI Syariah untuk tabungan iB Tunas Hasanah adalah memberikan kontribusi peningkatan jumlah nasabah sebesar 5% sampai 10% dari total nasabah tabungan yang diperoleh di setiap bulannya. 3. Menentukan Posisi Pasar (positioning) Segmentasi dan target telah ditentukan, selanjutnya yaitu menentukan posisi pasar. Dalam hal ini berarti bicara mengenai bagaimana Bank BNI Syariah membedakan produknya dibanding produk yang lain dalam benak konsumen atau masyarakat. Adapun langkah yang diambil oleh Bank BNI Syariah dalam hal ini adalah mengenai keuggulankeunggulan yang dapat ditampilkan dalam hubungan dengan perbankan yang lain. Kemudian juga dengan cara pemilihan keunggulan-keunggulan yang paling kuat atau menonjol dari tabungan iB tunas hasanah, tentunya untuk disampaikan secara efektif pada target.
96
Ahmad Fauzi, Funding Officer Bank BNI Syariah Fatmawati, Wawancara Pribadi, Jakarta, 08 September 2016
73
4. Bauran Pemasaran (marketing mix) Untuk mencapai target pasar, diperlukan adanya marketig mix atau bauran pemasaran. Karena kegiatan inilah yang terlihat di pasar, oleh sebab itu Bank BNI Syariah Fatmawati menggunakan bauran pemasaran (marketing mix) dalam memasarkan produk iB tunas hasanah, diantaranya: a. Strategi Produk (product) Strategi produk merupakan unsur yang paling penting, karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran yang lainnya.97 Memang produk harus diurutan pertama sebelum membicarakan soal harga (price), saluran distribusi (place), dan komunikasi (promotion). Adapun produk yang dimaksud dalam skripsi ini adalah Produk Tabungan iB Tunas Hasanah, yaitu tabungan yang diberikan oleh Bank BNI Syariah khusus untuk anak-anak yang berusia di bawah 17 tahun. Produk ini cukup unik dan menarik sehingga membuat banyak calon nasabah tertarik. Masyarakat bisa mendapatkan produk ini di seluruh Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, ataupun Kantor Kas PT Bank BNI Syariah terdekat. Tak hanya itu, banyak manfaat yang dapat diperoleh baik dari segi pelayanan ataupun pendidikan. Adapun fasilitas yang diberikan oleh produk ini yaitu diantaranya, kartu ATM dan buku tabungan atas nama anak, bebas biaya administrasi dan masih banyak lagi.98
97
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 200 98 Ahmad Fauzi, Funding Officer Bank BNI Syariah Fatmawati, Wawancara Pribadi, Jakarta, 08 September 2016
74
b.
Strategi Harga (Price) Pada Tabungan iB Tunas Hasanah, tidak dikenakan biaya administrasi apapun. Untuk pembukaan rekening awal sebesar Rp100.000,- dan setoran selanjutnya minimal sebesar Rp10.000,- dan saldo minimal yang harus dipelihara yaitu Rp100.000,-. Karena Tabungan iB Tunas Hasanah menggunakan akad wadi’ah maka nasabah tidak akan mendapatkan bagi hasil dalam bentuk apapun dan tabungan ini bebas potongan administrasi tiap bulannya.99
c. Strategi Distribusi (place) Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan di bidang pemasaran, setiap perusahaan melakukan kegiatan penyaluran, penyaluran merupakan kegiatan penyampain produk sampai ketangan pemakai (nasabah). Adapun strategi distribusi yang dilakukan oleh Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati ini adalah dengan menawarkan kesekolahsekolah, serta ke media cetak guna mempermudah nasabah mengenal produk tabungan iB tunas hasanah.100 d. Strategi Promosi (promotion) Promosi merupakan kegiatan pemasaran marketing mix yang terakhir. Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal produk suatu perusahaan. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana
99
Ahmad Fauzi, Funding Officer Bank BNI Syariah Fatmawati, Wawancara Pribadi, Jakarta, 08 September 2016 100 Ahmad Fauzi, Funding Officer Bank BNI Syariah Fatmawati, Wawancara Pribadi, Jakarta, 08 September 2016
75
yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabah. Salah satu tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah baru. Kemudian promosi juga berfungsi mengingatkan nasabah akan produk, promosi juga ikut mempengaruhi nasabah untuk membeli dan akhirnya promosi akan meningkatkan citra perusahaan dimata para nasabahnya. Adapun strategi promosi yang dilakukan Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati dalam memasarkan produk tabungan iB tunas hasanah adalah sebagai berikut:101 1) Website, dengan website informasi tentang Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati dapat diakses oleh masyarakat luas, sehingga produk dan jasa layanan khususnya pada produk iB tunas hasanah pada Bank BNI Syariah dapat diketahui masyarakat secara luas. 2) Brosur,
dengan
brosur
masyarakat
dapat
dengan
mudah
mengetahui bahwa adanya lembaga keuangan syariah seperti halnya Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati dengan produk tabungan khusus bagi anak-anak dibawah umur 17 thn melalui produk iB tunas hasanah. 3) Pameran, pameran merupakan tempat untuk mengenalkan produk untuk meningkatkan penjualan dengan menjaring konsumen sebanyak banyaknya. Seperti ikut berpartisipasi setiap kegiatan 101
Ahmad Fauzi, Funding Officer Bank BNI Syariah Fatmawati, Wawancara Pribadi, Jakarta, 08 September 2016
76
yang berhubungan dengan sekolah-sekolah, event yang berkaitan dengan anak-anak. 4) Mulut ke mulut, adapun pomosi dari mulut kemulut ini adalah kegiatan promosi yang dilakukan oleh para nasabah Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati secara sukarela, dimana mereka menceritakan pengalamanya yang telah mengunakan produk iB tunas hasanah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Dalam hal ini pihak Bank BNI Syariah berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan dan kepuasan yang lebih lagi bagi para nasabahnya, dengan harapan reken-rekan dari nasabahnya tersebut turut menggunakan produk tabungan iB tunas hasanah juga. B. Evaluasi Strategi Pemasaran Produk Tabungan iB Tunas Hasanah pada Bank BNI Syariah Fatmawati 1. Evaluasi Konteks Produk Tabungan iB Tunas Hasanah pada Bank BNI Syariah Fatmawati telah sesuai dengan kebutuhan masyarakat karena Tabungan iB Tunas Hasanah ini memiliki beberapa tujuan bagus untuk masyarakat yaitu memberikan layanan kepada masyarakat yang berkeinginan mengajarkan anak-anaknya untuk belajar menabung sejak usia dini, memberikan kemudahan kepada anak-anak dan pelajar dalam menabung dan bertransaksi, melengkapi rangkaian produk tabungan yang ditawarkan kepada para nasabah serta meningkatkan portofolio produk tabungan di Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.
77
2. Evaluasi Input a. Latar Pembuatan Produk Tabungan iB Tunas Hasanah pada Bank BNI Syariah Fatmawati Produk tabungan iB Tunas Hasanah ini muncul sebagai salah satu upaya Bank BNI Syariah untuk selalu dapat memenuhi kebutuhan pasar, bahkan menciptakan segmen pasar baru, maka Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati dituntut harus selalu jeli dalam melihat peluang pasar dan kreatif dalam mengembangkan dan memasarkan produk dan jasanya. Adanya produk tabungan iB Tunas Hasanah ini tidak hanya dalam rangka mempertahankan segmen pasar yang sudah ada, tetapi juga untuk memperluas segmen pasar hingga ke segmen usia muda, maka Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati memfasilitasi anak-anak untuk belajar menabung yang berusia di bawah 17 tahun dan juga bagi segmen nasabah anak-anak yang belum memiliki KTP di perbankan syariah sangat jarang ditemui, sehingga perluasan segmen pasar Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati dari yang sebelumnya untuk masyarakat yang berusia 17 tahun ke atas, saat ini juga diberikan bagi anak-anak yang masih berusia muda. Peluncuran produk ini merupakan salah satu aksi korporasi mendukung edukasi ke masyarakat terkait menabung di bank syariah semenjak dini.102 Generasi muda saat ini tumbuh di era digital yang menyuguhkan
102
Ahmad Fauzi, Funding Officer BNI Cabang Syariah fatmawati, wawancara pribadi, jakarta, 8 September 2016
78
kemudahan, fitur tabungan tetap bisa untuk internet banking dan bisa tarik di seluruh ATM BNI secara gratis serta bebas biaya administrasi. b. Minat masyarakat terhadap Produk Tabungan iB Tunas Hasanah pada Bank BNI Syariah Fatmawati. Minat masyarakat sekitar bank BNI Syariah Fatmawati sanggat bagus karena dengan adanya tabungan ib tunas hasanah ini dapat mengajarkan anak anak mereka untuk menabung sesuai dengan tujuan diciptakannya tabungan ib tunah hasanah: 1) Memberikan layanan kepada masyarakat yang berkeinginan mengajarkan anak-anaknya untuk belajar menabung sejak usia dini. 2) Memberikan kemudahan kepada anak-anak dan pelajar dalam menabung dan bertransaksi. 3. Evaluasi Proses Pelaksanaan pemasaran produk ib tunas hasanah yang meliputi media dan metode yang digunakan dalam pemasaran produk ib tunas hasanah. a. Media 1) Advertising (Periklanan) Periklanan merupakan setiap bentuk presentasi dan promosi non personal, atau bisa disebut komunikasi impersonal, yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. Bisa melalui iklan media masa yang ada, atau iklan luar ruangan seperti pemasangan billboard, spanduk dan poster. PT
79
Bank BNI Syariah telah menggunakan periklanan dengan berbagai cara baik media cetak maupun media elektronik yaitu, dengan melalui channel stasiun televisi, papan reklame seperti spanduk, dan juga media sosial seperti twitter di @BNISyariah, facebook di PT
Bank
BNI
Syariah
dan
lainnya
yang
beralamat
www.bnisyariah.co.id. Di dalam periklanan tersebut memuat semua informasi mengenai PT Bank BNI Syariah termasuk produk-produk yang ditawarkan. 2) Personal Selling (Penjualan Perorangan) Merupakan interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan suatu presentasi, menjawab langsung dan menerima
pesanan.
Contohnya
adalah
sales
presentation,
pertemuan atau seminar penjualan. Intinya adalah dapat bertatap muka secara langsung atau melalui telepon. Dalam hal ini semua pegawai menawarkan langsung produk-produk yang terdapat di PT Bank BNI Syariah. Khusus untuk Tabungan iB Tunas Hasanah, setiap pegawai selalu menawarkan pada setiap nasabah yang mempunyai anak di bawah 17 tahun. Dan ternyata cara ini banyak membuat minat nasabah untuk membuka rekening untuk anaknya. 3) Sales Promotion (Promosi Penjualan) Sales promotion adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus produk sampai pada penjualan akhirnya. Hal ini juga merupakan berbagai insentif jangka pendek untuk
80
mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. Meliputi pajangan-pajangan di sejumlah titik atau lokasi penting pemasaran, bingkisan, discount, kupon belanja dan lainlain. PT Bank BNI Syariah telah menggunakan poin ini dengan membuat berbagai jenis brosur yang sesuai dengan jenis produknya. Brosur yang dibuat didesain sebagus mungkin sesuai dengan jenisnya untuk menarik minat nasabah. 4) Public Relation (Hubungan Masa) Yaitu berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Aplikasi dari komponen ini adalah ikut serta atau mengadakan acara-acara tertentu yang sifatnya tidak murni profit oriented dengan instansi lain, misalkan dengan menggelar acara bakti sosial atau penggalangan dana. Public relation merupakan kiat pemasaran penting lainnya, dimana perusahaan tidak harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur, tetapi ia juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar. Dalam hal ini, PT Bank BNI Syariah selalu memanfaatkan even-even besar yang ada untuk mempromosikan produknya. Contohnya, seperti akhir tahun ajaran atau awal tahun ajaran baru, di mana banyak sekolah-sekolah yang melaksanakan perkumpulan dengan wali murid, acara pameran dan lainnya.
81
5) Word of Mounth (Kata dari Mulut) Maksudnya adalah pelanggan yang puas atau tidak puas akan berbicara kepada temannya tentang pengalamannya dalam menerima jasa yang diberikan oleh bank. Untuk itu, PT Bank BNI Syariah selalu memberikan pelayanan pada nasabahnya dengan sebaik mungkin walaupun itu adalah anak-anak yang masih berusia di bawah 17 tahun. b. Metode Metode pemasaran yang dilakukan oleh Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati khususnya pada produk tabungan iB tunas hasanah yaitu dengan menggunakan perumusan strategi pemasaran, bermula dari strategi segmentasi pasar (segmentation), strategi penentuan pasar sasaran (targeting), dan strategi posisi pasar (positioning). Selain itu juga dengan mengembangkan buaran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari 4 unsur yaitu produk (product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion). Selain itu Bank BNI Syariah Cabag Fatmawati dalam memasaran produk tabungan iB Tunas Hasanah ini dilakukan dengan cara memasarkan langsung ke instansi pendidikan atau dalam istilah pemasaran yaitu dengan strategi jemput bola. Metode pemasaran produk tabungan iB Tunas Hasanah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati menggunakan strategi promosi kebeberapa sekolah serta melakukan kerjasama dengan pihak sekolah yang bersangkutan.
82
Dengan begitu calon nasabah anak-anak tidak perlu membuka tabungan induk lagi. Sehingga Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati semakin giat untuk menciptakan strategi yang baik atau yang maju dalam memasarkan produk mereka ke masyarakat luas.103 Hambatan yang dilalui oleh Bank BNI Syariah Cabang fatmawati dalam memasarkan produknya adalah memperkenalkan tabungan iB Tunas Hasanah ini kepada masyarakat umum yang sudah memiliki tabungan anak di bank lain. Selain itu ditambah lagi dengan tabungan anak yang dibank-bank lain sudah lebih dahulu dikenal oleh masyarakat serta masih adanya orang tua yang tidak ingin anaknya menabung. 4. Evaluasi Produk a. Pencapaian hasil pemasaran Produk Tabungan iB Tunas Hasanah pada Bank BNI Syariah Fatmawati Jika dilihat dari sudut daur hidup produk sendiri, Tabungan iB Tunas Hasanah saat ini berada pada tahap pertumbuhan. Mengapa dikatakan sedang pada tahap pertumbuhan, karena tabungan ini baru muncul pada awal tahun 2013, dan dengan usaha yang cukup keras yang dilakukan oleh PT Bank BNI Syariah Fatmawati, tabungan ini sekarang berada pada tahap pertumbuhan. Ahmad Fauzi mengatakan bahwa di tahun ini, minat nasabah untuk membuka rekening tabungan ini sangat banyak. Hal tersebut dikarenakan tak lain adalah karena 103
Ahmad Fauzi, Funding Officer BNI Cabang Syariah fatmawati, wawancara pribadi, jakarta, 8 September 2016
83
banyaknya manfaat yang dapat diambil oleh orang tua sendiri maupun putra putrinya.104 Pembukaan rekening yang dilakukan oleh para nasabah juga didasarkan pada keinginan sendiri tanpa ada unsur paksaan atau tekanan dari salah satu pihak. Mereka melalukan pembukaan rekening atas dasar suka dan ketertarikannya. Tak hanya itu, setiap transaksi yang dilakukan jelas diketahui oleh kedua belah pihak tanpa ada yang dirugikan atau diuntungkan diantara salah satunya. b. Keunggulan dan manfaat yang dapat diambil oleh anak maupun orang tua dalam Tabungan iB Tunas Hasanah, diantaranya: Keunggulan dalam Layanan: 1) Layanan transaksi perbankan secara elektronik (e. channel) 2) Layanan notifikasi transaksi via sms (sms notivikasi) ke orang tua 3) ATM dapat digunakan sebagai kartu debit di mesin EDC BNI 4) Menabung melalui Cash Deposit Machine (CDM) sehingga bebas antri teller. Cash Deposit Mechine(CDM) adalah ATM yang dapat menerima setoran tunai. ATM setoran tunai tidak dapat melakukan transaksi pengambilan tunai, transfer, ganti PIN, pembelian dan pembayaran tagihan. Secara fisik bentuk ATM setoran tunai hampir sama dengan ATM biasa, namun pada sisi depan terdapat lubang atau laci yang digunakan untuk meletakkan uang yang akan disetor. 104
Ahmad Fauzi, Funding Officer BNI Cabang Syariah fatmawati, wawancara pribadi, jakarta, 8 September 2016
84
Untuk melakukan setoran tunai, nasabah harus menggunakan kartu BNI Card dan nomor PIN yang sama dengan yang digunakan pada mesin ATM biasa. Tidak memerlukan aktifasi atau membuat nomor PIN baru untuk transaksi ini. Saldo rekening akan terupdate secara real time. 5) Mengambil
uang
langsung
dari
mesin
ATM
maksimal
Rp.500.000,-(lima ratus ribu rupiah) 6) Kartu ATM atas nama anak Seperti yang telah diketahui bahwa ATM merupakan layanan perbankan 24 jam yang memungkinkan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi perbankan tanpa harus datang ke kantor cabang. Layanan ATM BNI Syariah memiliki banyak fitur dan memberikan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan untuk nasabah. Berbagai jenis transaksi dapat nasabah lakukan melalui ATM seperti melakukan transaksi non keuangan seperti informasi mengecek saldo rekening, melihat mutasi rekening dan mencetak koran ataupun transaksi keuangan. Keunggulan dalam Pendidikan: 1) Memotivasi anak untuk suka menabung 2) Membiasakan anak menabung sejak dini 3) Belajar mengelola keuangan dengan baik 4) Memperkenalkan
anak
kepada
dunia
perbankan,
terutama
perbankan syariah yang semakin hari mengalami perkembangan pesat.
85
Tabungan iB Tunas Hasanah merupakan tabungan yang diciptakan untuk anak yang berusia di bawah 17 tahun. Jadi, apabila anak telah mencapai usia di atas 17 tahun, secara otomatis rekening tabungan yang sebelumnya menggunakan Tabungan iB Tunas Hasanah akan berubah menjadi Tabungan iB Hasanah. Berdasarkan manfaat dari Tabungan iB Tunas Hasanah yang telah dipaparkan tersebut, jelas bahwa manfaat tersebut tidak akan ditemukan pada tabungan-tabungan yang lain, karena manfaat layanan dan pendidikan tersebut telah disesuaikan dengan target. Dan perlu diketahui bahwa setiap hal-hal baik yang diajarkan pada anak sejak mereka masih kecil, bisa menjadi kebiasaan yang baik pula ketika mereka telah menginjak usia remaja bahkan sampai dewasa.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Strategi pemasaran produk tabungan iB tunas hasanah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati dimulai dengan menggunakan perumusan strategi pemasaran, bermula dari strategi segmentasi pasar, proses segmentasi pasar sangat penting dalam pemasaran, Bank BNI Syariah menerbitkan tabungan ini pada satu segmen yaitu segmen anak-anak. Strategi penentuan pasar sasaran, sasaran Bank BNI Syariah ialah menjangkau semua sekolah-sekolah yang tersebar disegala penjuru kota. Strategi posisi pasar, positioning tabungan iB tunas hasanah ialah menjadikan tabungan ini dibenak konsumen sebagai tabungan anak yang memberikan fasilitas dan fitur terbaik di bandingkan dengan tabungan anak yang lain. Selain itu juga dengan mengembangkan bauran pemasaran meliputi produk, harga, distribusi, dan promosi. Efek dari pemasaran tabungan iB Tunas Hasanah dalam peningkatan jumlah nasabah pada Bank BNI Syariah memiliki pengaruh yang cukup besar. 2. Evaluasi dari strategi pemasaran yang dilakukan BNI Syariah yaitu memiliki kendala dalam melakukan pemasaran produk iB Tunas Hasanah diantaranya masyarakat umum yang sudah memiliki tabungan anak di
86
87
bank lain, serta Hambatannya masih ada orang tua siswa yang tidak ingin anaknya menabung. B. Saran-saran 1. Setelah dilakukannya strategi pemasaran, Bank BNI Syariah hendaklah lebih mengembangkan strategi pemasaran yang sudah diterapkan, dengan melihat persaingan antar bank yang semakin lama semakin berkembang dengan segala inovasi dan kelebihannya bukan tidak mungkin bank-bank lain juga akan banyak yang membidik pangsa pasar anak-anak yang cukup menjanjikan. 2. Melakukan sosialisasi lebih giat lagi dalam produk iB Tunas Hasanah kepada masyarakat melalui berbagai macam media.
DAFTAR PUSTAKA
Antonio Syafi’i, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani, 2001. Afif Faisal, Dkk, Strategi dan Operasional Bank, Cet. 1. Bandung: PT Eresco, 1996. Amirullah dan Cantika Budi Sri, Manajemen Strategi, Cet. 1. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2000. Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004. Arikunto Suharsimi & Saifuddin Cepi Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan – Pedoman Toeritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Assuari Sofjan, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004. Assuari Sofjan, Manajemen Pemasaran; Dasar, Konsep, dan Strategi, Edisi. I, Cet. 7. Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004. Cannon, dkk, Pemasaran Dasar, Jakarta: Salemba Empat, 2009. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1997. DH Swastha Bashu dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 1997. Echols M. Jhon & Sadily Hasan, Kamus Inggris – Indonesia, Cet. 26. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005. Efendi Uchyana Onang, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992. Fauzi Ahmad, Funding Officer Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, Wawancar, 08 September 2016. Hadiguna Ampuh Rika, Manajemen Pabrik, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009. Hasibuan S.P Malayu, Dasar-dasar Perbankan, Cet. 3. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004. http://finansial.bisnis.com/inovasi-perbankan-bni-syariah-luncurkan-ib-tunashasanah, Di akses Pada tanggal 8 Oktober 2015 http//www.bni syariah.co.id. Di akses Pada tanggal 8 Oktober 2015
88
89
Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan, Ciputat: Ciputat Pess, 2006. Hakim Aziz Muhammad dkk, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Dasar dan Strategi Pemasaran Syariah, Cet. 1. Jakarta: Renaisan, 2005. Huda Nurul, Heykal Mohamad, Lembaga Keuangan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010. Ismail, Manajemen Perbankan (Dari Teori Menuju Aplikasi), Ed. 1, Cet. 1. Jakarta: Kencana, 2010. Kasiram Moh, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif, Cet. 2. Yogyakarta: UIN-Maliki Press, 2010. Kasmir, Pemasaran Bank, Cet. 1. Jakarta: Kencana, 2005. Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: Rajawali Pers, 2012. Kertajaya Hermawan dan Sula Syakir, Syariah Marketing, Cet. 1. Bandung: 2006. Kotler Philip dan Arinstrong Gary, Dasar-dasar Pemasaran Penerjemah Alexander Doro, Edisi. 9, jilid 1. Jakarta: PT Indeks, 2004. Molan Benyamin, Glosarium Prentice Hall: Manajemen & Pemasaran, Jakarta: Prenhallindo, 2002. Moleong J. Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. 29. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011. Muhammad, Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005. Nasution S, Metode Research (Penelitian Ilmiah), Cet. 12. Jakarta: Bumi Aksara, 2011. Nuh M. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: Alfabeta, 2010. Porwanto Ngalim, Prinsip – prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006. Sarosa Samiaji, Penelitian Kualitatif: Dasar – dasar, Jakarta: PT. Indeks, 2012. Siagian Sondang, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi, cet. 2. Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986. Siamat Dahlan, Manajemen Bank Umum, Jakarta: Intermedia, 1993. Soemitra Andri, Bank &Lembaga Keuangan Syariah, Ed. 1. Jakarta: Kencana, 2009.
90
Siagian Dergibson, Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000. Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2010. Suyanto Bagong, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Kencana, 2011. Sumitro Warkum, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga Lembaga Terkait, (BMUI dan Takaful), Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004. Sujana D. H, Manajemen Program Pendidikan Luar Sekolah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bandung: Fatah Production, 2000. Supratikno Hendrawan, Advanced Strategic Management; Back to Basic Approach, Jakarta : PT. Gravindo Utama, 2003. Setiadi J. Nugroho, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, Cet. 2. Jakarta: Kencana, 2003. Setiawan Heru Penyelia Umum Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, Wawancara, 24 Februari 2016 Swastha Basu dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi. 2. Yogyakarta: Liberty, 2005. Tjiptono Fandy, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: ANDI, 2008. Thaha Chabib M , Teknik Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Garafindo Persada, 1996. Ulum Fahrur, Perbankan Syariah di Indonesia, Surabaya: CV. Putra Media Nusantara, 2011. Usman Husaini dan Akbar Setiadi Purnomo, Metedologi Penelitian Sosial, Cet. 4. Jakarta: Bumi Aksara, 2003. Umar Husein, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Cet. 4. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000. Wahjono Imam Sentot, Manajemen Pemasaran Bank, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.