ANALISIS PEMASARAN PADA TABUNGAN iB TUNAS HASANAH DI PT BANK BNI SYARIAH KANTOR KAS HIDAYATULLAH BANYUMANIK TAHUN 2015
TUGAS AKHIR
Oleh: UmiFatikhotussolikha NIM. 201-12-006
JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015
ANALISIS PEMASARAN PADA TABUNGAN iB TUNAS HASANAH DI PT BANK BNI SYARIAH KANTOR KAS HIDAYATULLAH BANYUMANIK TAHUN 2015 TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A. Md, E. Sy)
Disusun Oleh: Umi Fatikhotussolikha NIM. 201-12-006
JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015
MOTTO “Alasan manusia dapat terlahir di dunia ini, karena mereka telah menyatakan kesanggupannya menjalani pahit manis kehidupan dunia. So, sepahit apapun hidupmu pasti dapat dilalui dengan usaha dan do’a. Percayalah bahwa Allah tak akan membiarkan hamba-NYA menangis terlalu lama”.
“Apapun yang terjadi pada hidupmu saat ini, bukanlah semata-mata sesuatu yang terjadi hanya karena kebetulan. Akan tetapi, itulah serangkaian kehidupan yang telah digariskan Allah untuk kamu lewati, agar kamu bisa menjadi manusia yang lebih baik dan lebih hebat dari sebelumnya”.
vi
PERSEMBAHAN Tugas Akhir ini akan dipersembahkan kepada orang-orang yang telah berjasa dalam keberhasilan penulis yang telah dicapainya, yaitu untuk: 1. Allah SWT, yang telah memberikanku begitu banyak nikmat sampai 21 tahun ini. 2. Ayah dan ibu tercinta, yang telah mencurahkan seluruh kasih sayangnya untukku sampai saat ini. 3. Adikku tersayang, yang selalu membuatku tak pernah berhenti untuk memikirkannya. 4. Bapak dan ibu guru beserta seluruh dosen, yang telah memberikan banyak ilmu dengan penuh kesabaran untukku. 5. Sahabat-sahabati PMII Komisariat Djoko Tingkir Kota Salatiga, yang telah memberiku banyak pelajaran tentang arti perjuangan dan persaudaraan. 6. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Syariah masa bhakti 2012-2014, yang telah mengajariku untuk bertanggung jawab atas sebuah amanah. 7. Teman-teman Koperasi Mahasiswa (KOPMA) “FATAWA”, yang telah memberiku
banyak
ilmu
kewirausahaan
dan
tentunya
tentang
kekeluargaan. 8. Teman-teman DIII Perbankan Syariah angkatan 2012. 9. Dan tentunya sahabatku Komenk Hiu, ini juga kupersembahkan untukmu.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Yang mana berkat kekuasaan-NYA, segala tujuan mulia dapat terwujudkan. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada Nabi yang lembut hatinya, halus tutur katanya, baik budi pekertinya, Nabi yang telah membawa ummat islam dari zaman kebodohan menuju zaman yang terang benderang, yaitu Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya. Selain berkat kekuasaan-NYA, penulis tidak akan mampu menyelesaikan Tugas
Akhir
ini
yang
berjudul
“ANALISIS
PEMASARAN
PADA
TABUNGAN iB TUNAS HASANAH DI PT BANK BNI SYARIAH KANTOR KAS HIDAYATULLAH BANYUMANIK” tanpa bantuan dari orang-orang yang berperan penting di dalamnya. Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Rahmat Haryadi, M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Dr. Anton Bawono S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam beserta jajarannya 3. Bapak Ahmad Mifdlol .M, Lc.,M.Si selaku Ketua Jurusan DIII Perbankan Syariah 4. Ibu Wiwin Kurniasari, S.E., M.Si., Akt selaku pembimbing Tugas Akhir 5. Bapak Taufikur Rahman, S.E., M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik 6. Seluruh dosen DIII Perbankan Syariah
viii
Manusia adalah tempatnya lupa dan salah, seperti halnya penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Apabila terdapat kesalahan dalam menulis, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengingat bahwasanya di dunia ini tidak ada manusia yang tercipta sempurna, karena manusia yang paling sempurna hanyalah Nabi Muhammad SAW. Maka dari itu, kritik dan saran senantiasa akan diterima penulis untuk menjadikan Tugas Akhir ini lebih baik.
Penulis,
ix
ABSTRAK Fatikhotussolikha, Umi. 2015. Analisis Pemasaran pada Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah Banyumanik. Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan Diploma III Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Wiwin Kurniasari, S.E., M.Si., Akt. Kata Kunci
: Analisis Pemasaran, Tabungan iB Tunas Hasanah, Strategi Pemasaran, Pemasaran Islami.
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui pemasaran yang diterapkan pada Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah Banyumanik. Permasalahan yang akan dibahas melalui penelitian ini adalah (1) Pemasaran yang diterapkan pada Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah Banyumanik, (2) Prosedur pembukaan rekening Tabungan iB Tunas Hasanah, dan (3) Keunggulan Tabungan iB Tunas Hasanah dibandingkan dengan tabungan yang lain. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisis permasalahan yang ada pada Tabungan iB Tunas Hasanah. Pada metode ini menghasilkan data deskriptif dari hasil observasi dan juga hasil wawancara yang didapatkan melalui orang-orang yang bersangkutan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan suatu sistem pemasaran yang efektif dan efisien sangat berpengaruh terhadap perkembangan produk. Dari tujuh element mix promotion (bauran promosi) yang diterapkan, public relation (PR) ternyata element yang sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan Tabungan iB Tunas Hasanah. Prosedur pembukaan rekening Tabungan iB Tunas Hasanah sangat mudah, dan tabungan ini memiliki keunggulan yang tidak akan ditemukan pada tabungan yang lain dari segi pelayanan ataupun pendidikan.
x
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...............................................................................i HALAMAN PENGAJUAN....................................................................ii PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................iii PENGESAHAN ......................................................................................iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..............................................v MOTTO ..................................................................................................vi PERSEMBAHAN ...................................................................................vii KATA PENGANTAR ............................................................................viii ABSTRAK ..............................................................................................x DAFTAR ISI...........................................................................................xi DAFTAR TABEL...................................................................................xiii DAFTAR GAMBAR ..............................................................................xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..............................................................1 B. Rumusan Masalah .......................................................................6 C. Tujuan dan Kegunaan .................................................................6 D. Penelitian Terdahulu ...................................................................8 E. Metode Penelitian........................................................................14 F. Sistematika Penulisan .................................................................17 BAB II LANDASAN TEORI A. Bank Syariah 1. Sejarah Bank Syariah ............................................................19 2. Pengertian Bank Syariah .......................................................21 B. Produk 1. Pengertian Produk .................................................................22 2. Produk Bank Syariah ............................................................23 C. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran ...........................................................27 2. Konsep Pemasaran ................................................................29 3. Bauran Pemasaran.................................................................33 xi
4. Strategi Pemasaran ................................................................37 D. Akad Pengertian Akad ..........................................................................40 BAB III LAPORAN OBYEK A. Gambaran Umum 1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank BNI Syariah ...............42 2. Visi, Misi dan Tata Nilai.......................................................44 3. Struktur Organisasi a. Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah .....................45 b. Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah Banyumanik...............................................47 4. Job Description .....................................................................48 5. Produk a. Produk Pendanaan...........................................................51 b. Produk Pembiayaan.........................................................53 c. Produk Jasa dan Layanan ................................................56 d. Data-data Deskriptif ........................................................57 BAB IV ANALISIS A. Pemasaran yang Diterapkan pada Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah Banyumanik ................................................................................58 B. Prosedur Pembukaan Rekening Tabungan iB Tunas Hasanah Di PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah Banyumanik ................................................................................66 C. Keunggulan Tabungan iB Tunas Hasanah ..................................68 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................74 B. Saran............................................................................................76 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP xii
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Perbedaan antara Perbankan Konvensional dengan Perbankan Syariah ......................................................................2 Tabel 4.1 Format Pembelian Pulsa .........................................................70 Tabel 4.2 Format Pembayaran Telepon dan Listrik................................70 Tabel 4.3 Tarif Pembayaran Telepon dan Listrik ...................................71
xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah .........................46 Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah Banyumanik ...................................................47
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian, bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkannya. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti, pembayaran listrik, telepon, air, uang kuliah, dan pembayaran lainnya. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Kasmir, 2013: 24). Dilihat dari cara penentuan harga, jenis bank dibagi menjadi 2, yaitu bank konvensional dan bank syariah. Hal utama yang menjadi perbadaan antara keduanya adalah dalam hal penentuan harga, baik untuk harga jual ataupun harga beli. Dalam bank konvensional penentuan harga selalu didasarkan pada bunga, sedangkan dalam bank syariah didasarkan pada konsep islam, yaitu kerjasama dengan skema bagi hasil, baik untung maupun rugi (Kasmir, 2013: 166). Sedangkan yang dinamakan bank syariah dalam pasal 1 angka 7 UU No. 10 Tahun 2008 disebutkan “Bank Syariah adalah bank yang
1
2
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya, terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah” (Dahlan, 2012: 101). Berikut beberapa perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional: Table 1.1 Perbedaan antara Perbankan Konvensional dengan Perbankan Syariah No 1 2
Perbankan Konvensional Melakukan
investasi
Perbankan Syariah
yang Melakukan investasi yang halal
halal dan haram
saja
Memakai perangkat bunga
Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli dan sewa
3
Profit oriented
4
Hubungan dalam
dengan bentuk
Profit dan falah oriented nasabah Hubungan dengan nasabah dalam hubungan bentuk hubungan kemitraan
debitur dengan kreditur 5
Tidak terdapat dewan sejenis
Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah
Sumber: Bank Syariah dari Teori ke Praktek , M. Syafi’i Antonio .2001. hal 34.
Sumber-sumber dana bank dibagi menjadi 3 yaitu, dana yang bersumber dari bank itu sendiri, dana yang bersumber dari masyarakat luas, dan dana yang bersumber dari lembaga lainnya. Sumber dana yang berasal dari masyarakat luas, merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Adapun sumber dana dari masyarakat
3
luas dapat dilakukan dalam bentuk simpanan giro, simpanan tabungan dan simpanan deposito. Sumber dana dari masyarakat tersebut, dalam bank syariah harus disertai dengan akad yang jelas seperti, pendanaan dengan akad wadi’ah (titipan), pendanaan dengan prinsip qard, pendanaan dengan prinsip mudharabah dan pendanaan dengan prinsip ijarah. Pendanaan dengan prinsip wadi’ah yang salah satunya adalah tabungan wadi’ah adalah, produk pendanaan bank syariah berupa simpanan dari nasabah dalam bentuk rekening tabungan (savings account) untuk keamanan dan kemudahan pemakainya (Ascarya, 2011: 115). Anjuran menabung, dalam ajaran agama islam juga telah disebutkan dalam kitab Al-Quran surat Yusuf (12): 47-48. .ﻗﺎل ﺗﺰرﻋﺆن ﺳﺒﻊ ﺳﻨﯿﻦ داﺑﺎ ﻓﻤﺎ ﺣﺼﺪﺗﻢ ﻓﺬروه ﻓﻰ ﺳﻨﺒﻠﮫ اﻻﻗﻠﯿﻼ ﻣﻤﺎ ﺗﺎﻛﻠﻮن (47) “Yusuf berkata: “supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. .ﺛﻢ ﯾﺎﺗﻰ ﻣﻦ ﺑﻌﺪ ذاﻟﻚ ﺳﺒﻊ ﺷﺪاد ﯾﺎﻛﻠﻦ ﻣﺎ ﻗﺪﻣﺘﻢ ﻟﮭﻦ اﻻ ﻗﻠﯿﻼ ﻣﻤﺎ ﺗﺤﺴﻨﻮن (48) Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit) kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan” (Mardani, 2012: 88). Semua bentuk produk dalam bank syariah selalu membutuhkan sistem pemasaran. Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik
4
usaha yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk dan jasa. Pemasaran menjadi semakin penting dengan semakin menigkatnya pengetahuan masyarakat. Pemasaran juga dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing yang dari waktu ke waktu semakin meningkat. Kegiatan pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Dalam jangka pendek biasanya untuk merebut konsumen terutama untuk produk yang baru diluncurkan. Sedangkan dalam jangka panjang dilakukan untuk mempertahankan produk-produk yang sudah ada agar tetap eksis (Kasmir, 2014: 193). Sebelumnya, kegiatan pemasaran hanya dilakukan oleh perusahaan yang berorientasi profit saja, namun dewasa ini kegiatan pemasaran tidak hanya monopoli perusahaan yang berorientasi profit, bahkan badan usaha sosialpun sudah mulai menggunakan pemasaran dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya. Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu keharusan. Tanpa kegiatan pemasaran jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan pelanggannya akan terpenuhi. Oleh karena itu, bagi dunia perbankan perlu mengemas kegiatan pemasarannya secara terpadu dan terus menerus melakukan riset pasar. Pemasaran harus dikelola secara profesional, sehingga kebutuhan dan keinginan pelanggan
5
akan segera terpenuhi dan terpuaskan. Pengelola pemasaran bank yang profesional inilah yang kita sebut dengan menejemen pemasaran bank (Kasmir, 2014: 194). Sama halnya dengan PT Bank BNI Syariah Kantor Kas (KK) Hidayatullah Banyumanik yang terletak di lingkungan sekolah TK dan SD yayasan Hidayatullah. Kantor Kas (KK) ini baru berdiri pada tahun 2013. Bersamaan dengan berdirinya Kantor Kas (KK) di Banyumanik ini, pada tahun 2013 PT Bank BNI Syariah juga mengeluarkan produk baru yaitu Tabungan iB Tunas Hasanah. Dikeluarkannya produk baru tersebut diharapkan bisa menambah kekuatan PT Bank BNI Syariah dalam menghadapi perkembangan dunia perbankan yang semakin hari semakin berkembang pesat, dan untuk mempertahankan produk tersebut agar bisa terus eksis, maka diperlukan strategi dalam pemasaran produk tersebut. Letak kantor yang strategis itu, merupakan peluang yang besar untuk PT Bank BNI Syariah dalam menciptakan tabungan untuk anak yang berusia di bawah 17 tahun. Selain itu merupakan sebuah peluang, juga bisa menanamkan pendidikan pada anak tentang perlunya menabung sejak usia dini. Tidak hanya itu, akan tetapi juga bisa melatih keberanian anak dalam menghadapi orang lain dan juga memperkenalkan mereka dengan dunia perbankan yang semakin hari semakin berkembang. Semua hal itu tidak akan bisa tercapai tanpa usaha keras strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT Bank BNI Syariah. Dan ternyata, walaupun umur Tabungan iB Tunas Hasanah terhitung relatif baru, produk tabungan
6
tersebut terus mengalami perkembangan di setiap tahunnya, dan tentunya salah satu hal yang berperan dalam perkembangan produk tersebut adalah strategi pemasarannya. Maka dari itu, penulis tertarik untuk menuliskan Tugas Akhir ini dengan judul “Analisis Pemasaran pada Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah Banyumanik”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mendapatkan tiga rumusan masalah yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini, yaitu: 1. Bagaimana pemasaran yang diterapkan pada Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik? 2. Bagaimana prosedur pembukaan rekening Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik? 3. Apa keunggulan Tabungan iB Tunas Hasanah dibandingkan dengan tabungan yang lain? C. Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini yang paling utama adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah, yaitu: a. Mengetahui pemasaran yang diterapkan pada Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik
7
b. Mengetahui prosedur pembukaan rekening Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik c. Mengetahui
keunggulan
Tabungan
iB
Tunas
Hasanah
dibandingkan dengan tabungan yang lain. 2. Kegunaan Adapun kegunaan yang dapat diberikan, yaitu: a. Bagi Penulis 1) Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A. Md, E. Sy) di IAIN Salatiga 2) Secara teoritis, dapat menambah informasi tentang produk Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik 3) Secara praktis, penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat menjadi perbandingan antara teori yang didapatkan di dalam perkuliahan dengan praktik yang sebenarnya dalam proses pemagangan di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik. b. Bagi Pembaca 1) Sebagai salah satu bentuk sarana untuk mempromosikan kepada masyarakat sekitar tentang produk Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik
8
2) Sebagai tambahan ilmu khususnya bagi mahasiswa mengenai produk Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik. c. Bagi Pihak Terkait 1) Dapat dijadikan bahan koreksi oleh PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik 2) Menambah kelancaran PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik dalam menyalurkan produk Tabungan iB Tunas Hasanah. d. Bagi Civitas Akademik IAIN Salatiga 1) Sebagai tambahan referensi para civitas akademik IAIN Salatiga 2) Sebagai tambahan koleksi Tugas Akhir di perpustakaan IAIN Salatiga. 3) Menambah kerjasama ataupun komunikasi antara IAIN Salatiga dan PT Bank BNI Syariah. D. Penelitian Terdahulu Penelitian yang berhubungan dengan tabungan dan pemasarannya, tak jarang dilakukan oleh banyak akademisi. Diantaranya penelitian yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Tabungan Share-E pada PT Bank Muamalah Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Palembang”. Adapun permasalahan yang diteliti dalam penelitian tersebut adalah upaya-upaya apa saja yang selama ini telah dilakukan oleh PT Bank Muamalat
9
Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Palembang untuk meningkatkan jumlah nasabah, dan variabel apa saja dalam bauran pemasaran yang dominan mempengaruhi keputusan nasabah dalam menggunakan tabungan Share-E dengan menggunakan tehnik analisis Multiple Regression Linier, diperoleh persamaan regresi dengan menggunakan metode enter. Dari 8 (delapan) variabel independen (bebas), yaitu: produk, tempat dan waktu, proses, produktifitas dan kualitas, orang, promosi dan edukasi, bukti fisik dan harga dan biaya lainnya, ternyata hanya ada 1 variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan tabungan Share-E Bank Muamalat, yakni variabel proses. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Sulhida Silmi dalam Jurnal Ilmiah yang berjudul “Persepsi Nasabah tentang Relationship Marketing dan Pengaruhnya terhadap loyalitas (Studi pada Nasabah Tabungan Utama PT Bank Mega Syariah Cabang Malang”. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa nasabah menyatakan loyal terhadap PT Bank Mega Syariah Cabang Malang yang diukur dengan relationship marketing yang terdiri dari kepercayaan, komitmen dan komunikasi. Relationship marketing (kepercayaan) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah PT Bank Mega Syariah Cabang Malang. Relationship marketing secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah PT Bank Mega Syariah Cabang Malang (Sulhida: 1)
10
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Rinda Asytuti dalam Jurnal Muqtasid (Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah) yang berjudul “Kritik terhadap Pemasaran Bank Syariah (Pendekatan Eksperiental Marketing). Hasil dari penelitian ini adalah, bahwa salah satu upaya peningkatan share perbankan syariah dapat dilakukan melalui penguatan pemasaran. Seperti diketahui, bisnis perbankan adalah salah satu bisnis kategori high kompetitif dikarenakan produk dan supplynya yang tinggi, untuk itu diperlukan strategi pemasaran yang efisien dan efektif guna memenangkan persaingan. Salah satu pendekatan strategi pemasaran yang dapat dilakukan adalah pemuasan eksperiental (pengalaman) pelanggan. Melalui pendekatan eksperiental marketing dapat memberikan kepuasan pengalaman yang akan memberikan stimulus bagi terciptanya kesadaran kualitas, merek dan loyalitas pelanggan (Rinda, 2011: 179). Penelitian lain juga dilakukan oleh Wirawan dalam Jurnal Ekonomi Syariah yang berjudul “Strategi Pemasaran PT Bank Muamalat Indonesia dengan Pendekatan Keunggulan Kompetitif”. Hasil dalam penelitian ini disimpulkan bahwa strategi pemasaran pada kenyataanya lebih merupakan pencerminan dari strategi inti, misi dan visi yang ditetapkan oleh menejemen suatu perusahaan. Penetapan strategi pemasaran yang tepat salah satunya akan terlihat pada perolehan hasil pertumbuhan perusahaan itu pada tingkat yang diinginkan. Pada PT Bank Muamalat Indonesia, keunggulan kompetitif nampaknya belum banyak diterapkan pada strategi pemasaran sehingga
11
hasil yang diperoleh belum menunjukkan pertumbuhan yang positif. Tujuh elemen
bauran
pemasaran
yang dirumuskan
melalui
pendekatan
keunggulan kompetitif, penjabaran misi, citra serta perumusan positioning statement diharapkan dapat menjadi alternatif bagi pemecahan masalah yang dihadapi. Akhirnya alternatif strategi pemasaran BMI dapat dirumuskan sebagai berikut: penentuan atau pola pemilihan pelanggan BMI yaitu kelompok ekonomi lemah dan kelompok usia muda sebagai relung pasar yang digarap yang merupakan nasabah potensial BMI, menjaga pelanggan BMI dengan memperhatikan nilai pelanggan yang berupa kecepatan pelayanan, akses serta tidak terlalu mempertimbangkan tingkat nisbah bagi hasil (Wirawan, 1997: 1). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Siti Maria di Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan yang berjudul “Implikasi Shariah Governance terhadap Reputasi dan Kepercayaan Bank Syariah”, hasilnya adalah, bahwa implementasi menunjukkan bahwa shariah governance pada bank syariah (Bank Muamalat) sudah dilaksanakan dengan baik. Dari masing-masing indikator shariah governance, menunjukkan bahwa shariah compliance merupakan indikator yang memberi kontribusi terbesar. Ketaatan terhadap syariah merupakan faktor utama nasabah menjalin kemitraan dengan bank syariah, oleh karena itu nasabah memutuskan untuk tetap mempertahankan bank syariah berkaitan dengan masalah keyakinan terhadap ketaatan bank syariah pada prinsip-prinsip syariah dalam menjalankan usahanya.
12
Dalam pokok-pokok penelitian, hasil penelitian Bank Indonesia menyatakan bahwa nasabah yang menggunakan jasa bank syariah, sebagian memiliki kecenderungan untuk berhenti menjadi nasabah antara lain karena keraguan terhadap konsistensi penerapan prinsip syariah. Kepatuhan dan kesesuaian bank terhadap prinsip syariah sering dipertanyakan
oleh
para
nasabah.
Secara
implisit
hal
tersebut
menunjukkan bahwa praktik perbankan syariah selama ini kurang memperhatikan prinsip-prinsip syariah. Reputasi memegang peran yang penting dalam menjalin hubungan kerjasama antar bank syariah dengan nasabah, dalam jangka panjang reputasi berdampak pada kepercayaan nasabah pada bank syariah (Maria, 2011: 21). Penelitian juga dilakukan oleh Arief Yulianto dalam Walisongo, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, jurnal yang sama yang berjudul “Membangun Kemitraan Bank Syariah dengan Pendekatan Shariah Marketing”. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa untuk mencapai kualitas pelayanan yang unggul dalam menghadapi persaingan dalam industri perbankan yang semakin ketat, maka bank syariah harus memprioritaskan pada aspek-aspek rasional bukan emosional seperti pelayanan
pendekatan
shariah
marketing yang cenderung aspek
emosional. Sehingga ke depan aspek yang menjadi prioritas adalah keamanan, kenyamanan, dan ketepatan karena hal ini akan menambah kepercayaan nasabah pada bank syariah.
13
Karena bisnis perbankan adalah bisnis kepercayaan, sehingga kepercayaan dapat dimulai dari peningkatan pelayanan yang excellence. Selain peningkatan pelayanan yang excellence, pengembangan dan inovasi produk perlu ditingkatkan. Secara empiris, pengaruh atribut produk islami lebih dominan dari kualitas pelayanan yang ditawarkan oleh bank syariah. Mengingat produk yang ditawarkan bank syariah sangat sensitif terhadap prinsip-prinsip syariah, maka sosialisasi terhadap penggunaan atau manfaat dari produk itu perlu dilakukan daripada mempertentangkan halal atau haramnya suatu produk bank syariah. Nasabah perlu mengetahui keterbukaan, transparansi terhadap produk dan manfaat apa yang didapat oleh nasabah jika menggunakan produk bank syariah. Sosialisasi tentang manfaat atas produk bank syariah inilah yang lebih mengena daripada mempertentangkan halal atau haramnya suatu produk bank. Karena sebagian nasabah tidak paham tentang konsep-konsep fiqh yang dijadikan dasar untuk mengembangkan atau melakukan inovasi produk bank syariah. Yang diperlukan oleh nasabah adalah apa manfaat atau keuntungan dari produk atau jasa yang ditawarkan oleh bank syariah jika dibanding dengan produk atau jasa bank konvensional, di sinilah letak strategi pengembangan bank syariah ke depan. Bagaimana pelaku bisnis atau pengusaha bank syariah dapat mensosialisasikan dari produk yang ditawarkan,
dan
apakah
keuanggulan
dari
produk-produk
yang
14
bercirikhaskan islam jika dibanding
dengan produk atau jasa dari bank
lain (Arief, 2011: 224-225). Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, lebih mengacu pada strategi pemasaran yang digunakan oleh PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik dalam memasarkan Tabungan iB Tunas Hasanah. Dimana seperti yang telah diketahui, tabungan ini selalu mengalami perkembangan di setiap tahunnya selama dua tahun sejak dikeluarkannya produk tersebut. Hal yang sangat menarik, karena tabungan ini dikhususkan untuk anak di bawah 17 tahun dan banyak diminati oleh masyarakat. E. Metode Penelitian Penentuan metode dalam penelitian adalah langkah yang sangat penting, karena dapat menentukan berhasil tidaknya sebuah penelitian. Secara harfiah
sebagaimana
batasan-batasan
yang
pernah
diungkapkan
sebelumnya, metode dapat disepadankan dengan cara melakukan penelitian (Hikmat, 2011: 35). Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan berbagai metode penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Maksud dari penelitian lapangan, yakni penelitian yang datanya penulis diperoleh dari lapangan, baik berupa data lisan maupun data tertulis (dokumen). Sedangkan maksud dari kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
15
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Hikmat, 2011: 37). 2. Sumber Data Selain jenis data, suatu penelitian juga dibutuhkan sumber data, untuk mempermudah dalam memecahkan masalah data yang digunakan, dalam penelitian ini dibagi menjadi data primer dan data sekunder, yang berarti: a. Data Primer Data primer merupakan data yang sangat diperlukan dalam melakukan penelitian atau istilah lain data yang utama (Hikmat, 2011: 73). Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi dan wawancara kepada pihak PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik yang memahami langsung tentang penerapan Tabungan iB Tunas Hasanah. b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari kepustakaan. Data sekunder juga diperlukan dalam penelitian, tetapi berperan sebagai data pendukung yang fungsinya menguatkan data primer (Hikmat, 2011: 72). Data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumen-dokumen dan informasi lain yang tertulis dan berkaitan dengan Tabungan iB Tunas Hasanah.
16
3. Metode Pengumpulan Data Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. Observasi Metode observasi adalah kegiatan mengamati dan mencermati serta melakukan pencatatan data atau informasi yang sesuai dengan konteks penelitian (Hikmat, 2011: 73). Dalam hal ini, serangkaian pencatatan dan pengamatan terhadap semua yang berkaitan dengan Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik yang dicatat secara sistematis, sesuai dengan tujuan penulisan. b. Metode Interview (Wawancara) Merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara bertanya secara langsung kepada pihak PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik, untuk mendapatkan informasi atau keterangan dan data yang berkaitan dengan Tabungan iB Tunas Hasanah. Kantor Kas (KK) Hidayatullah Banyumanik tersebut berdiri pada tahun 2013. Dan pada tahun yang bersamaan itulah Tabungan iB Tunas Hasanah mulai dikeluarkan, dan ternyata dari tahun ke tahun memang selalu mengalami perkembangan (Rosita dan Azizah, 11/03/2015). c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan penelusuran dan perolehan data yang diperlukan melalui data yang telah tersedia (Hikmat, 2011:
17
83) yang berkaitan dengan Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik d. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif adalah
penelitian
metode
deskriptif
dengan
menggunakan
pendekatan kualitatif (Hikmat, 2011: 37). Data-data yng diperoleh kemudian penulis analisa antara data tabungan dan praktik Tabungan iB Tunas Hasanah dengan teori dan praktik yang ada. F. Sistematika Penulisan Sistematika yang digunakan dalam Tugas Akhir ini yaitu, dalam bab satu adalah pendahuluan. Pada bab satu ini dijelaskan mengenai halhal yang berhubungan dengan latar belakang pemilihan judul Tugas Akhir yaitu tentang “Analisis Pemasaran pada Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik “. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis mendapatkan tiga rumusan masalah yang akan dibahas dalam Tugas Akhir. Tujuan dan kegunaan juga dijelaskan di dalam bab satu, beserta beberapa penelitian terdahulu dari berbagai macam jurnal yang pernah ada. Ada juga penjelasan mengenai metode penelitian dan sistematika penulisan yang digunakan. Bab dua adalah landasan teori. Pada bab ini dijelaskan mengenai semua hal yang berhubungan dengan judul. Landasan teori ini diambil dari
18
media kepustakaan sebagai dasar yang menguatkan semua teori dari judul Tugas Akhir. Selanjutnya, yaitu bab tiga adalah laporan obyek. Dalam bab tiga ini, berisi tentang penjelasan gambaran umum. Gambaran umum ini diantaranya, mengenai visi dari PT Bank BNI Syariah, misi dari PT Bank BNI Syariah, tata nilai, sejarah, struktur organisasi, serta data-data deskriptif tentang produk Tabungan iB Tunas Hasanah. Bab ke empat adalah analisis. Dalam bab empat ini memuat semua analisis-analisis yang dilakukan penulis terhadap produk Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik. Dan lebih tepatnya lagi, pada bab ini berisi analisis penulis tentang pemasaran pada Tabungan iB Tunas Hasanah. Untuk bab yang terakhir atau bab ke lima adalah penutup. Pada bab ini berisikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan penulis dan saransaran dari penulis. Saran-saran tersebut merupakan salah satu bentuk sumbang sih pemikiran, yang mana nantinya akan dijadikan salah satu cara untuk memecahkan masalah dalam produk Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik.
BAB II LANDASAN TEORI A. Bank Syariah 1. Sejarah Bank Syariah Sejarah, awal mula kegiatan bank syariah yang pertama sekali dilakukan adalah di Pakistan dan Malaysia pada sekitar tahun 1940-an. Kemudian di Mesir pada tahun 1963 berdiri Islamic Rular Bank di desa it Ghamr Bank. Bank ini beroperasi di pedesaan Mesir dan masih berskala kecil. Di Uni Emirat Arab, baru tahun 1975 dengan berdiri Dubai Islamic Bank. Kemudian di Kuwait pada tahun 1977 berdiri Kuwait Finance House yang beroperasi tanpa bunga. Selanjutnya kembali di Mesir pada tahun 1978 berdiri Bank Syariah yang diberi nama Faisal Islamic Bank. Langkah ini kemudian diikuti oleh Islamic International Bank for Invesment and Development Bank. Di Sirplus tahun 1983 berdiri Faisal Islamic Bank of Kibris. Kemudian di Malaysia Bank Syariah lahir pada tahun 1983 dengan berdirinya Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB) dan pada tahun 1999 lahir pula Bank Putera Muamalah. Di Iran, sistem perbankan syariah mulai berlaku secara nasional pada tahun 1983 sejak dikeluarkannya Undang-Undang Perbankan Islam. Kemudian di Turki Negara yang berideologi sekuler Bank Syariah lahir pada tahun 1984 yaitu dengan hadirnya Daar al-Maal al-
19
20
Islami serta Faisal Finance Institution dan mulai beroperasi tahun 1985. Salah satu Negara pelopor utama dalam melaksanakan sistem perbankan syariah secara nasional adalah Pakistan. Pemerintah Pakistan mengkonversi seluruh sistem perbankan di negaranya pada tahun 1985 menjadi sistem perbankan syariah. Sebelumnya pada tahun 1979 beberapa institusi keuangan terbesar di Pakistan telah menghapus sistem bunga dan mulai tahun itu juga pemerintah Pakistan mensosialisasikan pinjaman tanpa bunga, terutama pada petani dan nelayan. Kehadiran bank yang berdasarkan prinsip syariah di Indonesia masih relativ baru, yaitu baru awal tahun 1990-an, meskipun masyarakat Indonesia merupakan masyarakat muslim terbesar di dunia. Prakarsa untuk mendirikan bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 18-20 Agustus 1990-1n. Namun diskusi tentang bank syariah sebagai basis ekonomi islam sudah mulai dilakukan pada awal tahun 1980. Bank syariah pertama di Indonesia merupakan hasil kerja tim perbankan MUI, yaitu dengan dibentuknya PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang akte pendiriannya ditandatangani pada tanggal 1 November 1991. Bank ini ternyata berkembang cukup pesat sehingga saat ini BMI sudah memiliki puluhan cabang yang tersebar dibeberapa kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Makasar dan kota lainnya.
21
Dalam perkembangan selanjutnya, kehadiran bank syariah di Indonesia khususnya cukup menggembirakan. Di samping BMI, saat ini juga telah lahir bank syariah milik pemerintah seperti Bank Syariah Mandiri (BSM). Kemudian berikutnya berdiri bank syariah sebagai cabang dari bank konvensional yang sudah ada, seperti Bank BNI, Bank IFI, dan BPD Jabar. Bank-bank syariah lain yang direncanakan akan membuka cabang adalah BRI, Bank Niaga dan Bank Bukopin (Kasmir, 2013: 166-167). 2. Pengertian Bank Syariah Bank Syariah atau Lembaga Keuangan Syariah (LKS) adalah setiap lembaga yang kegiatan usahanya di bidang keuangan dan didasarkan pada syariat atau hukum islam, seperti perbankan, reksadana, takafful dan lain sebagainya (Muhammad, 2013: 18). Setelah terbit Undang-Undang No. 10 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, maka kedudukan dan produk bank syariah semakin jelas. Dalam pasal 1 angka 7 UU No. 10 Tahun 2008 disebutkan “Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah”. Kemudian bank syariah terbagi dalam Bank Umum Syariah (BUS), Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), serta Unit Usaha Syariah (UUS), sebagaimana pada pasal 1 angka 8,9, dan 10 UU No. 21 tahun 2008 disebutkan “Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang
22
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Unit Usaha Syariah, yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah (Dahlan, 2012: 101-102). B. Produk 1. Pengertian Produk Pengertian produk bank harus mereferensi kepada fungsi bank sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat 2 UU Perbankan yang menyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Selanjutnya berdasarkan pasal 6 dan 7 UU Perbankan, diuraikan secara lebih rinci dan secara limitativ jenis-jenis usaha bank umum dan dalam pasal 10 UU Perbankan terdapat larangan-larangan usaha bank umum.
23
Sedangkan untuk Bank Perkreditan Rakyat diatur dalam pasal 13 dan 14 UU Perbankan. Dari ketentuan-ketentuan tersebut, maka sebagai batasan, produk bank adalah seluruh usaha bank dalam menerima simpanan dan penyalurannya kembali kepada masyarakat (nasabah) dan jasa-jasa lain sebagaimana diatur dalam perundang-undangan yang berlaku di bidang perbankan. Dengan kata lain, produk bank adalah seluruh fasilitas, layanan dan jasa yang ditawarkan oleh bank kepada masyarakat, baik pada sisi asset, misalnya kredit yang berada pada off balance sheet (letter of credit, namk garansi) dan sisi liabilities, berupa simpanan masyarakat serta jasa-jasa lainnya (Try, 2006: 9). Dalam pengertian yang lain, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Pelanggan memuaskan kebutuhannya dan keinginannya lewat produk. Istilah lain dari produk adalah penawaran atau pemecahan. (Riva’i, 2012: 12). 2. Produk Bank Syariah Adapun produk-produk bank syariah diantaranya: a) Al-wadi’ah (Simpanan) Al-wadi’ah merupakan titipan atau simpanan pada bank syariah. Prinsip Al-wadi’ah merupakan titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik perorangan maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja bila si penitip menghendaki.
24
Dalam islam, wadi’ah juga dijelaskan dalam kitab Al-Qur’an, yaitu pada surat Al-Imran (3): 75 وﻣﻦ اھﻞ اﻟﻜﺘﺎب ﻣﻦ ان ﺗﺎﻣﻨﮫ ﺑﻘﻨﻄﺎرﯾﺆده اﻟﯿﻚ وﻣﻨﮭﻢ ﻣﻦ ان ﺗﺎﻣﻨﮫ ﺑﺪﯾﻨﺎر ﻻ ﯾﺆده اﻟﯿﻚ اﻻ ذاﻟﻚ ﺑﺎﻧﮭﻢ ﻗﺎﻟﻮا ﻟﯿﺲ ﻋﻠﯿﻨﺎ ﻓﻰ اﻻﻣﯿﻦ ﺳﺒﯿﻞ وﯾﻘﻮﻟﻮن ﻋﻠﻰ ﷲ اﻟﻜﺬب,ﻣﺎ دﻣﺖ ﻋﻠﯿﮫ ﻗﺎﺋﻤﺎ .وھﻢ ﯾﻌﻠﻤﻮن Yang artinya: “Di antara ahli kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu;
dan
di
antara mereka
ada
yang
jika kamu
mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu kecuali jika kamu menagihnya. Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan; “tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui (Mardani, 2012: 85). b) Ba’i al-Murabahah Ba’i al-Murabahah merupakan kegiatan jual beli pada harga pokok dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam hal ini penjual harus terlebih dahulu memberitahukan harga pokok yang ia beli ditambah keuntungan yang diinginkan. Menurut PSAK 102 tahun 2007, murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli.
25
c) Ba’i as-Salam Ba’i as-Salam adalah pembelian barang yang diserahkan kemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan di muka. Prinsip yang harus dianut adalah harus diketahui terlebih dahulu jenis, kualitas dan jumlah barang dan hukum awal pembayaran harus dalam bentuk uang. Menurut PSAK 103, salam adalah akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman di kemudian hari oleh penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu. d) Ba’i al-Istishna’ Ba’i al-Istishna’ adalah bentuk khusus dari ba’i as-salam, oleh karena itu, ketentuan dari Ba’i al-Istishna’ mengikuti ketentuan ba’i as-salam. Menurut PSAK 104, istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli, mustashni’) dan penjual (pembuat, shani’). e) Al-Ijarah Al-ijarah merupakan akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Menurut PSAK 107, ijarah merupakan sewa menyewa obyek ijarah tanpa pemindahan risiko dan manfaat yang terkait kepemilikan asset terkait, dengan atau tanpa wa’ad (janji dari satu pihak kepada pihak
26
lain
untuk
melaksanakan
sesuatu)
untuk
memindahkan
kepemilikan dari pemilik (mu’jir) kepada penyewa (musta’jir) pada saat tertentu. f) Al-Wakalah Al-wakalah artinya penyerahan atau pendelegasian atau pemberian mandat dari satu pihak ke pihak lain. Mandat itu harus dilakukan sesuai dengan yang telah disepakati oleh si pemberi mandat. g) Al-Kafalah Al-kafalah adalah jaminan yang diberikan penanggung kepada pihak ke tiga untuk memenuhi kewajiban pihak ke dua atau yang ditanggung. Dapat pula diartikan sebagai pengalihan tanggung jawab dari satu pihak kepada pihak lain. Dalam dunia perbankan dapat dilakukan dalam hal pembiayaan dengan jaminan seseorang. h) Al-Hawalah Al-hawalah merupakan pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Atau dengan kata lain pemindahan beban hutang dari satu pihak kepada pihak lain. Dalam dunia keuangan atau perbankan dikenal dengan kegiatan anjang piutang atau factoring. i) Ar-Rahn Ar-rahn adalah kegiatan menahan salah satu harta milik si penjamin sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Kegiatan seperti ini dilakukan seperti jaminan hutang atau gadai.
27
j) Pembiayaan dengan Bagi Hasil Penyaluran dana dalam bank konvensional, kita kenal dengan istilah kredit atau pinjaman. Sedangkan dalam bank syariah untuk penyaluran dananya kita kenal dengan istilah pembiayaan. Jika dalam bank konvensional keuntungan bank diperoleh dari bunga yang dibebankan, maka dalam bank syariah tidak ada istilah bunga, tetapi bank syariah menerapkan sistem bagi hasil. Prinsip bagi hasil dalam bank syariah yang diterapkan dalam pembiayaan dapat dilakukan dalam empat akad utama yaitu al-musyarakah, almudharabah, al-muzara’ah, dan al-musaqah (Kasmir, 2013: 168176). C. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran menurut William. J. Stanton dalam buku Phillip yaitu, sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan
harga,
mempromosikan
dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Philip, 2002: 9). Menurut Riva’i pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu
28
atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen. Menurut Kotler pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk dengan pihak lain. Dalam hal ini pemasaran merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok di mana masing-masing pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan atau inginkan melalui tahap penciptaan, penawaran, dan pertukaran (Kotler, 2008 dalam Riva’i, 2012: 7). Berdasarkan
pada
pengertian
di
atas,
pemasaran
dapat
digambarkan sebagi suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang atau jasa kepada pembeli secara individual maupun kelompok pembeli. Kegiatankegiatan tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang dibatasi sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri, peraturan-peraturan, maupun konsekuensi sosial perusahaan, serta didasarkan pula pada prinsip inti yang meliputi: kebutuhan (needs), produk (goods, service, dan idea), permintaan (demands), nilai, biaya, pemasar, serta prospek (Riva’i, 2012: 7-8).
29
Sedangkan dalam islamic marketing seluruh proses, baik proses penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai (value), tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsipprinsip muamalah yang islami. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin, dan penyimpangan prinsip-prinsip muamalah islami tidak terjadi, maka bentuk transaksi apa pun dalam marketing diperbolehkan. Ada banyak keunggulan marketing islami, diantaranya: a. Nilai marketing islami bisa diterapkan umat lain b. Nilai inti marketing islami c. Perkembangan nilai spiritual dalam marketing d. Nilai marketing islami dapat bertahan dalam semua kondisi e. Mampu menjaga keseimbangan f. Bersifat universal dan lengkap g. Konsisten pada tujuan ajaran islam 2. Konsep Pemasaran Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Konsep pemasaran telah diekspresikan dalam banyak cara yang beraneka ragam: a. Penuhilah kebutuhan dengan cara yang menguntungkan b. Temukan keinginan dan penuhilah
30
c. Cintailah pelanggan, bukan produk d. Lakukan dengan cara anda (Burger King) e. Andalah sang bos (United Airlines) f. Utamakan orang-orang (British Airways) g. Bermitra untuk mendapatkan laba (Milliken & Company) (Kotler, 2002: 22). Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi, yaitu: a. Konsep Produksi Konsep produksi menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah. Para menejer perusahaan yang berorientasi produksi berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya yang rendah, dan distribusi secara besar-besaran. Mereka mengasumsikan bahwa konsumen terutama tertarik pada ketersediaan produk dan harga yang rendah. Orientasi itu dapat dimaklumi di negara-negara berkembang di mana konsumen lebih tertarik untuk mendapatkan produk dari pada fiturnya. Orientasi itu juga berguna bila sebuah perusahaan ingin memperluas pasar. b. Konsep Produk Konsep produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja, atau inovatif. Para menejer di organisasi itu memusatkan perhatian
31
untuk menghasilkan produk yang unggul dan meningkatkan kualitasnya sepanjang waktu. Mereka mengasumsikan bahwa para pembeli mengagumi produk-produk yang dibuat dengan baik serta dapat menghargai mutu dan kinerja. c. Konsep Penjualan Konsep penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk-produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. d. Konsep Pemasaran Sosial Konsep pemasaran sosial atau yang disebut juga dengan konsep pemasaran masyarakat, menegaskan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing dengan tetap memelihara atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan konsumen (Kotler, 2002: 19-21). e. Konsep Pemasaran Strategis Konsep pemasaran strategis adalah konsep pemasaran yang mengubah fokus pemasaran dari pelanggan atau produk ke pelanggan dalam konteks lingkungan eksternal yang lebih luas. Konteks pelanggan eksternal yang lebih luas, menyangkut
32
persaingan, kebijakan dan peraturan pemerintah serta kekuatankekuatan makro, ekonomi, sosial-budaya, demografi, hukumpolitik dan tehnologi. Perubahan lainnya adalah dalam hal tujuan pemasaran, yaitu dari profibilitas menjadi keuntungan pihak yang berkepentingan. Pihak yang berkepentingan merupakan individu dan kelompok yang mempunyai kepentingan dalam kegiatan perusahaan,
meliputi
pelanggan,
karyawan,
manajemen,
masyarakat dan pemerintah (Riva’i, 2012: 30). Kemudian, mengacu pada pengertian konsep pemasaran di atas, dapat disimpulkan bahwa ada empat gagasan dasar yang terkandung di dalamnya dan merupakan tujuan dari konsep pemasaran yaitu: a. Pasar Sasaran Perusahaan-perusahaan akan berhasil secara gemilang bila mereka secara cermat memilih pasar-pasar sasarannya dan mempersiapkan program-program pemasaran yang dirancang khusus untuk pasar tersebut. b. Kebutuhan Pelanggan Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak selalu sederhana. Beberapa pelanggan memiliki kebutuhan yang tidak sepenuhnya
mereka
sadari.
Atau,
mereka
tidak
dapat
mengungkapkan dengan kata-kata yang memerlukan penafsiran.
33
c. Pemasaran Terpadu Bila semua departemen di suatu perusahaan bekerja sama untuk melayani kepentingan pelanggan, hasilnya adalah pemasaran terpadu. Sayangnya, tidak semua karyawan dilatih dan dimotifasi untuk bekerja bagi pelanggan. d. Kemampuan Menghasilkan Laba Tujuan terakhir dari konsep pemasaran adalah membantu organisasi mencapai tujuan mereka. Dalam kasus perusahaan swasta, tujuan utama adalah laba, dalam kasus organisasi publik dan nirlaba, tujuan utama adalah bertahan hidup dan menarik cukup dana guna melakukan pekerjaan
yang bermanfaat.
Perusahaan swasta seharusnya tidak bertujuan meraup laba saja melainkan mendapatkan laba sebagai akibat dari penciptaan nilai pelanggan yang unggul. Sebuah perusahaan menghasilkan uang karena memenuhi kebutuhan pelanggan lebih baik dibandingkan pesaingnya (Kotler, 2002: 24-27). 3. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasaran (Kotler, 2002: 18). Marketing mix merupakan tools bagi marketer yang berupa program pemasaran yang mempertajam segmentasi, targeting dan positioning agar sukses. Ada perbedaan mendasar antara marketing mix produk jasa dan marketing mix produk
34
barang. Marketing mix produk barang mencakup 4P: Product, Price, Place and Promotion. Sedangkan untuk jasa, keempat tahap tersebut masih kurang, ditambah tiga lagi: People, Process, and Customer Service (Tri dan Aksa, 20011: 37). a. Product (Produk) Produk merupakan keseluruhan konsep obyek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat bagi pelanggan. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah pelanggan tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja, tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk itu. b. Price (Harga) Tujuan harga antara lain, yaitu survival, profit maxzimitation, sales maxzimitation dan prestige. Beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai harga adalah diantaranya daftar harga, diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran dan syarat kredit. c. Place (Tempat) Tempat adalah gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi (berhubungan dimana lokasi yang strategis). d. Promotion (Promosi) Yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah bauran promosi (promotion mix) yang terdiri atas advertising, personal selling, sales promotion, public relation, word of mounth dan direct mail
35
marketer dapat memilih sarana yang dianggap sesuai untuk mempromosikan produk mereka. Di dalam promosi terdapat mix promotion (bauran promosi) yang berfungsi untuk menunjang keberhasilan memasarkan suatu produk. Adapun poin yang terkandung dalam bauran promosi yaitu: 1) Advertising (Periklanan) Periklanan merupakan komunikasi impersonal. Beberapa macam periklanan dapat dilakukan melalui media cetak maupun media elektronik dan juga sosial. 2) Personal Selling (Penjualan Perorangan) Personal selling merupakan seluruh elemen yang bekerja di dalamnya untuk menjadikan suatu produk lebih berkembang. 3) Sales Promotion (Promosi Penjualan) Sales promotion adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus produk sampai pada penjual akhirnya. 4) Public Relation (Hubungan Masa) Public relation merupakan kiat pemasaran penting lainnya, di mana perusahaan tidak harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi ia harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar.
36
5) Word of Mounth (Kata dari Mulut) Maksudnya adalah pelanggan yang puas atau tidak puas akan berbicara pada temannya tentang pengalamannya dalam menerima jasa yang dibrikan oleh bank. 6) Direct Marketing (Pemasaran Langsung) Direct marketing merupakan elemen terakhir dalam bauran komunikasi atau promosi. Terdapat 6 area dari direct marketing yaitu, direct mail, mail order, direct response, direct selling, telemarketing dan digital marketing. e. People (Orang) Orang
yang
berfungsi
sebagai
service
provider
sangat
mempenaruhi kualitas yang diberikan. Keputusan dalam orang untuk mencapai kualitas berhubungan dengan seleksi, training, memotivasi dan menejemen sumber daya manusia. Pentingnya orang dalam memberikan pelayanan berkualitas berkaitan dengan internal marketing. Internal marketing adalah interaksi antara setiap karyawan dan tiap departemen dalam satu perusahaan, ini bisa disebut juga sebagai internal customer. f. Process (Proses) Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme dan hal-hal rutin sampai barang dan jasa dihasilkan dan disampaikan kepada pelanggan.
37
g. Customer Service (Pelayanan Pelanggan) Hal ini meliputi aktivitas untuk memberikan kegunaan waktu dan tempat, termasuk pelayanan pra transaksi, saat transaksi, dan pasca transaksi (Tri dan Aksa, 2011: 37-42). 4. Strategi Pemasaran Sasaran menunjukkan apa yang ingin dicapai oleh suatu unit bisnis; strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapainya. Setiap bisnis harus merancang strateginya untuk mencapai tujuannya, yang terdiri dari strategi pemasaran, strategi tehnologi dan strategi penetapan sumber daya yang cocok (Kotler, 2002: 91). Dalam strategi pemasaran terdapat beberapa pendekatan pemasaran luas yang akan digunakan untuk mencapai tujuan dari pemasaran, diantaranya menggunakan metode sebagai berikut: a. Segmentation (Segmentasi) Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda. b. Targeting (Target) Setelah mengevaluasi segmen pasar yang ada, lalu diputuskan segmen yang akan dilayani. Ini merupakan seleksi pasar sasaran atau menentukan target pasar yang akan menjadi sasaran. Pasar sasaran terdiri atas kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik serupa yang akan dilayani perusahaan.
38
c. Positioning (Posisi) Setelah
memutuskan
segmen
mana
yang
akan
dimasuki,
perusahaan harus memutuskan positioning apa yang hendak ditempatkan dalam segmen tersebut. Positioning bicara mengenai bagaimana pasar membedakan produknya dibanding pesaing dalam benak pihak pelanggan (Tri dan Aksa, 2011: 21,26,27). Selain menggunakan metode STP, strategi pemasaran juga dapat menggunakan cara dengan mengetahui daur hidup produk, yaitu: a. Tahap Perkenalan Tahap perkenalan merupakan periode pertumbuhan penjualan yang lambat saat produk itu diperkenalkan ke pasar. Pada tahapan itu tidak ada laba karena besarnya biaya-biaya untuk memperkenalkan produk. Karena diperlukan waktu untuk meluncurkan produk ke beberapa pasar dan memenuhi saluran penyalur, pertumbuhan penjualan cenderung berjalan lambat pada tahap ini. Buzzell mengidentifikasi beberapa sebab lambatnya pertumbuhan, yaitu keterlambatan pengembangan kapasitas produksi, masalah teknis (membereskan gangguan), keterlambatan memperoleh distribusi yang memadai lewat toko-toko eceran, serta keengganan pelanggan untuk mengubah perilaku yang telah mapan. b. Tahap Pertumbuhan Tahap pertumbuhan merupakan periode penerimaan pasar yang cepat dan peningkatan laba yang besar. Tahap pertumbuhan
39
ditandai dengan peningkatan pesat penjualan. Konsumen penerima awal menyukai produk tersebut, dan konsumen berikutnya mulai membeli produk itu. Para pesaing baru memasuki pasar, tertarik dengan peluang produksi dari laba berskala besar. Mereka memperkenalkan ciri produk yang baru dan memperluas jaringan distribusi. c. Tahap Kedewasaan Tahapan kedewasaan merupakan periode penurunan pertumbuhan penjualan karena produk itu telah diterima oleh sebagian besar pembeli potensial. Laba stabil atau menurun karena persaingan yang meningkat. Pada suatu titik, tingkat pertumbuhan penjualan akan melambat dan produk akan memasuki tahap kedewasaan relatif. Tahap ini biasanya berlangsung lebih lama dari pada tahaptahap sebelumnya dan merupakan tantangan berat bagi menejemen pemasaran. Sebagian besar produk berada di tahap kedewasaan dalam siklus hidup dan karenanya kebanyakan menejer pemasaran mengatasi masalah-masalah pemasaran produk yang dewasa. d. Tahap Penurunan Tahap penurunan yaitu periode saat penjualan menunjukkan arah yang menurun dan laba yang menipis. Penjualan sebagian besar bentuk dan merek produk pada akhirnya menurun. Penjualan dapat jatuh sampai nol atau bertahan di tingkat yang rendah. Penjualan menurun karena sejumlah alasan, termasuk perkembangan
40
tehnologi, pergeseran selera konsumen serta meningkatnya persaingan dalam negeri dan luar negeri. Hal itu semua mengakibatkan kelebihan kapasitas, meningkatnya perang harga, dan erosi laba (Kotler, 2002: 347, 350-358). D. Akad Pengertian Akad Secara bahasa, akad berarti ikatan, tanggungan, jaminan, persetujuan, bukti, kata, pengesahan. Dalam Ensiklopedi Hukum Islam, disebutkan akad berarti perjanjian dan pemufakatan (al-affitaq), pertalian (tie), mengikat secara bersama. Musthafa al-Zarqa’mendefinisikan akad dengan mengikat. Wahbah Al-Zuhaili menjelaskan akad bermakna mengikat sesuatu secara kongrit atau abstrak, dari satu atau dua pihak. Dalam kalimat yang lain disebutkan (dalam bahasa arab) yang artinya ”Ikatan ijab dengan qabul menurut cara yang disyari’atkan, di mana pengaruhnya itu tetap pada ikatan tersebut”. Kata ijab dan qabul dalam akad menjadi indikator kunci juga dijelaskan oleh al-Syawkani, akad sebagai pertemuan ijab yang diberikan oleh satu pihak dengan qabul yang diterima oleh pihak lainnya secara sah menurut hukum syar’i dan menimbulkan akibat pada obyeknya. Syamsul Anwar mendefinisikan akad adalah pertemuan ijab dan qabul sebagai pernyataan kehendak dua pihak atau lebih untuk melahirkan suatu akibat hukum pada obyeknya. Ascarya mendefinisikan akad adalah sesuatu yang menjadi tekad seseorang untuk melaksanakan, yang muncul dari satu
41
pihak (unilateral) seperti wakaf, talak, dan sumpah, atau yang muncul dari dua pihak (bilateral) seperti jual beli, sewa, wakalah dan gadai. Dari beberapa pengertian diatas, akad merupakan suatu ikatan, kesepakatan atau perjanjian antara dua belah pihak yang akibat hukum dari akad tersebut ditandai dengan ijab dan qabul dalam bentuk suatu ungkapan/ucapan.
Syamsul
Anwar
merujuk
pada
Al-Zarqa’
mengklasifikasikan akad pada dua macam yaitu ‘aqd al-musammah dan ‘aqd ghair al-musammah (Dahlan, 2012: 103-105).
BAB III LAPORAN OBYEK A. Gambaran Umum 1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank BNI Syariah Untuk merespon kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih tahan terhadap krisis ekonomi, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Membentuk Unit Usaha Syariah (UUS) BNI pada 29 April 2000 dengan berlandaskan pada Undang-Undang No. 10 Tahun 1998. Prinsip syariah dengan tiga pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat terbukti mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan sebuah sistem perbankan yang lebih adil dan lebih tangguh dalam menghadapi tepaan krisis moneter tahun 1997. UUS BNI bermula dari lima kantor cabang di Yogyakarta,
Malang,
Pekalongan,
Jepara
dan
Banjarmasin
lalu
berkembang menjadi 28 Kantor Cabang Pembantu. Sesuai dengan Corporate Plan UUS BNI Tahun 2000, pada 19 Juni 2010 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Melakukan spin off atas UUS BNI dan meresmikan PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah atau Bank) sebagai Bank Umum Syariah (BUS) berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 12/41/KEP. GBI/2010. Realisasi ini tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No. 9 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No. 21 Tahun 42
43
2008 tentang perbankan syariah. Selain itu, komitmen pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat. Kemudian juga, pada tahun 2012 outlet mikro mulai beroperasi dengan penambahan sejumlah 10 cabang. Hingga akhir tahun 2013 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 64 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan gerak dan 20 Payment Point. Selain itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di kantor Cabang BNI Konvensional (office channeling) dengan lebih kurang 1.500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dan untuk di daerah yang ada di sekitar kota Semarang, BNI Syariah telah memiliki 1 Kantor Cabang, 2 Kantor Cabang Pembantu, dan 2 Kantor Kas, salah satunya termasuk BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah Banyumanik. Di dalam pelaksanaan perbankan, BNI Syariah senantiasa memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah dengan memastikan bahwa semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari Dewan Pengawas Syariah sehingga telah memenuhi aturan syariah.
44
2. Visi, Misi, dan Tata Nilai a. Visi Visi dari PT Bank BNI Syariah yaitu “Menjadi Bank Pilihan Masyarakat yang Unggul dalam Layanan dan Kinerja”. b. Misi Adapun misi dari PT Bank BNI Syariah yaitu: a) Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan b) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah c) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor d) Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah e) Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah. c. Tata Nilai Selain
mendasarkan
kegiatan
usaha
dan
operasionalnya
berdasarkan prinsip syariah hukum positif serta regulasi yang berlaku di Indonesia, seluruh insan BNI Syariah juga memiliki tata nilai yang menjadi panduan dalam setiap perilakunya, yaitu amanah dan jama’ah.
45
3. Struktur Organisasi a. Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah Direktur Utama
: Dinno Indiano
Direktur Bisnis
: Imam Teguh Saptono
Divisi Bisnis Ritel
: Kukuh Rahardjo
Divisi Tresuri & Internasional
: Moh. Toyib
Divisi Bisnis Kartu
: Juniar Mahameru
Divisi Bisnis Mikro
: Buda Ristianto
Direktur Risiko & Kepatuhan
: Acep R Jayaprawira
Divisi Enterprise Risk Management
: Bambang Sutrisno
Divisi Product Management
: Dade Dermawan
Divisi Hukum Kepatuhan & Kesek
: Bayi Rohayati
Direktur Keuangan & Operasional
: Junaidi Hisom
Divisi Pengendalian Keuangan
: Wahyu Avianto
Divisi Tehnologi Informasi
: Joko Pramono
Divisi Komunikasi Jaringan & Logistik
: Supardi Najamuddin
Divisi Bisnis Risk
: Tavip Budhy P
Divisi Operasional
: Andrianto Daru K
Satuan Pengawas Intern
: Zefri Ananta
Divisi Human Capital
: Iwa Kustiwa
46
Divisi Perencanaan Strategis
: Wahyu Avianto
Divisi Usaha Menengah
: Bimo Hascahyoadi
Divisi Recovery & Remedial
: Jon Sujani Pasaribu
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Bank BNI Syari’ah Dewan komisaris Dewan Pengawas Syariah
Direktur Utama (Dinno Indiano)
Direktur Bisnis
Satuan Pengawas Intern
Divisi Human Capital Divisi Perencanaan Strategis Divisi Usaha Menengah Divisi Recovery Remedial
Direktur Bisnis Ritel (Imam Teguh Saptono) Cabang
Direktur Risiko & Kepatuhan
Divisi Tresuri & Internasional
Divisi Enterprise
Divisi Bisnis
Risk
Kartu
Managemen
Divisi Bisnis Mikro
t Divisi Product Managemen t
Cabang Mikro
Divisi Hukum Kepatuhan & Kesekretari atan Satuan Kerja Kepatuhan
Direktur Keuangan & Operasion al
Divisi Pengen dalian Keuang an Divisi Teknol ogi Informa si Divisi Komuni kasi Jaringan &Logist ik Divisi Bisnis Risk Divisi Operasi onal
Sumber: Annual Report PT Bank BNI Syariah 2012
47
b. Sruktur Organisasi PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik Cash Office Manager (Menejer Kantor Kas) : Azizah Nur Isnaeni Teller (Pelayanan Uang Tunai)
: Adhika Aji Nandana
Customer Service (Pelayanan Nasabah)
: Rosita Martalina
Security Office Boy (OB) Berikut struktur organisasi pada PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah Banyumanik: Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah Banyumanik Cash Office Manager (Azizah Nur Isnaeni)
Customer Service (Rosa Martalina)
Teller (Adhika Aji. N)
Security
Office Boy (OB)
(Sumber: PT Bank BNI Syariah tahun 2015)
Jumlah pegawai yang ada pada PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik ini telah termasuk dengan Cleaning service yang bertugas selalu menjaga kebersihan setiap ruangan kantor dan
48
security yang bertanggung jawab penuh atas keamanan di dalam kantor dan sekitarnya. Semua elemen-elemen yang terdapat dalam kantor ini selalu mendapatkan perintah dan arahan dari ibu Azizah Nur Isnaeni selaku menejer di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik. 4. Job Decription Job Decription merupakan hal yang penting dalam sebuah organisasi, karena pembagian tugas dan tanggung jawab akan membantu sebuah organisasi atau perusahaan dalam mengoperasionalkan tugasnya masing-masing. Berikut Job Decreption pada struktur PT Bank BNI Syariah: a. Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki kewenangan eksklusif yang tidak diberikan kepada direksi dan dewan komisaris, antara lain wewenang untuk mengangkat dan menghentikan anggota dewan komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan dewan direksi, mengevaluasi kinerja dewan komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan direksi, mengesahkan perubahan Anggaran Dasar, memberikan persetujuan atas laporan tahunan, menetapkan alokasi penggunaan laba, menunjuk akuntan publik, serta menetapkan jumlah dan jenis kompensasi serta fasilitas pengurus.
49
b. Dewan Pengawas Syariah Secara garis besar Dewan Pengawas Syariah (DPS) melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip Good Coorporate Governance (GCG) serta memberikan nasehat dan saran kepada direksi terkait dengan pelaksanaan kegiatan bank agar sesuai dengan prinsip syariah. Dewan Pengawas Syariah diangkat dan disahkan melalui RUPS sesuai dengan rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional (DSN). c. Dewan Komisaris Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelola bank sesuai dengan Anggaran
Dasar,
memberi
nasehat
kepada
direksi,
serta
memastikan bahwa bank telah melaksanakan tata kelola yang baik pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. d. Direksi Setiap anggota direksi bertanggung jawab terhadap tugas dan perannya masing-masing dengan pengelolaan koordinasi yang berpusat di tangan direktur utama. e. Teller (Pelayanan Uang Tunai) Teller merupakan seorang petugas dari pihak bank yang berfungsi untuk melayani nasabah dalam hal transaksi keuangan perbankan kepada semua nasabahnya. Tugas seorang teller secara umum yaitu menangani, membantu dan memberikan solusi bagi semua nasabah
50
yang ingin melakukan transaksi perbankan termasuk di dalamnya nanti memberikan jasa layanan uang tunai maupun non tunai. f. Customer Service (Pelayanan Nasabah) Secara umum tugas dari CS adalah memberikan informasi dengan jelas dan lengkap kepada nasabah maupun calon nasabah. Untuk tugas yang lain, diantaranya yaitu memberikan informasi produk bank, melayani pembukaan dan penutupan rekening nasabah, melayani segala bentuk komplain dari nasabah, melayani nasabah dalam hal pelayanan jasa-jasa produk bank seperti transfer, inkaso dan lain-lain, serta melaksanakan tugas lainnya yang ditunjuk atasan. g. Security Security bertugas dalam semua hal yang berhubungan dengan keamanan kantor. Di antaranya menjaga keamanan dan tata tertib kantor, pemeliharaan kantor dan pemeliharaan inventarisasi kantor serta perlengkapan atau perbekalan kantor. h. Office Boy (OB) Office boy bertugas dalam hal diantaranya, bertanggung jawab atas kebersihan kantor, memberikan dan menyiapkan makanan atau minuman staff kantor, pembantu umum, serta pemeliharaan kantor dan pemeliharaan inventarisasi kantor dan juga perlengkapan atau perbekalan kantor. i. Driver
51
Driver bertugas mengantar jemput kru dalam melaksanakan tugas kantor, menjaga agar kondisi kendaraan dinas kantor berada dalam kondisi siaga. 5. Produk PT Bank BNI Syariah menghadirkan produk-produk yang menjawab kebutuhan nasabah, mulai dari individu, usaha kecil, hingga industri. Dilengkapi dengan kemudahan, fleksibilitas dan fasilitas untuk kenyamanan dan kemudahan nasabah. Apapun kebutuhan nasabah mulai dari produk pembiayaan, produk investasi, produk simpanan dan jasa-jasa perbankan lainnya. Berikut produk-produk yang telah diciptakan oleh PT Bank BNI Syariah: a. Produk Pendanaan 1) Tabungan iB Prima Hasanah Tabungan iB prima hasanah merupakan tabungan bagi nasabah “high network” dengan bagi hasil yang lebih kompetitif. Tabungan dengan manfaat lebih berupa fasilitas transaksi ebanking dan fasilitas executive lounge yang telah bekerja sama dengan BNI Syariah. 2) Tabungan iB Hasanah Tabungan iB hasanah merupakan tabungan dengan berbagai fasilitas transaksi e-banking seperti internet banking, SMS banking dan lain-lain.
52
3) Tabungan iB THI Hasanah Tabungan iB THI Hasanah merupakan tabungan untuk perencanaaan perjalanan haji yang dikelola secara syariah dengan sistem setoran bebas atau bulanan dan terkoneksi dengan SISKOHAT Kementerian Agama sehingga proses mendapatkan nomor porsi haji lebih mudah. 4) Tabungan iB Tapenas Hasanah Tabungan iB tapenas hasanah merupakan tabungan untuk perencanaan masa depan dengan sistem setoran bulanan dan bermanfaat untuk membantu menyiapkan rencana masa depan seperti rencana liburan, ibadah umroh, pendidikan ataupun rencana lainnya. 5) Tabungan iB Bisnis Hasanah Tabungan iB bisnis hasanah merupakan tabungan dengan informasi transaksi dan mutasi rekening yang lebih detail, bagi hasil yang kompetitif. 6) TabunganKu iB TabunganKu iB merupakan tabungan nasional dengan setoran awal yang ringan dan bertujuan untuk menumbuhkan budaya menabung masyarakat.
53
7) Giro iB Hasanah Giro iB hasanah merupakan simpanan dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan alat pembayaran berupa cek dan bilyet giro. 8) Deposito iB Hasanah Deposito iB hasanah merupakan investasi berjangka yang ditujukan
bagi
nasabah
perorangan
dan
perusahaan.
Pengelolaan dana disalurkan melalui pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah dan memberikan bagi hasil yang kompetitif. 9) Tabungan iB Tunas Hasanah Tabungan iB Tunas Hasanah merupakan tabungan yang diperuntukan bagi anak-anak dan pelajar yang berusia di bawah 17 tahun. Tabungan ini disertai dengan kartu ATM atas nama anak dan SMS notifikasi. b. Produk Pembiayaan 1) Griya iB Hasanah Griya iB hasanah merupakan fasilitas pembiayaan pemilikan rumah, ruko, kavling siap bangun, pembangunan dan renovasi rumah serta pembelian rumah inden dengan prinsip murabahah (jual beli).
54
2) Gadai Emas iB Hasanah Gadai emas iB hasanah disebut juga dengan pembiayaan rahn yaitu merupakan penyertaan penjaminan/hak penguasaan secara fisik atas barang berharga berupa emas (lantakan dan atau perhiasan beserta aksesorisnya) kepada bank sebagai jaminan atas pembiayaan (qard) yang diterima. Pembiayaan ini dapat dimanfaatkan bagi nasabah yang membutuhkan dana jangka pendek dan keperluan mendesak, misalnya menjelang tahun ajaran baru, hari raya, kebutuhan modal kerja jangka pendek dan sebagainya. 3) Pembiayaan Emas iB Hasanah Pembiayaan emas iB hasanah merupakan fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan untuk membeli emas logam mulia dalam bentuk batangan yang diangsur secara pokok setiap bulannya melalui akad murabahah (jual beli). 4) iB Hasanah Card Yaitu kartu pembiayaan yang berfungsi seperti kartu kredit berdasarkan prinsip syariah yaitu dengan sistem perhitungan biaya bersifat fix, adil, transparan dan kompetitif, tanpa perhitungan bunga. iB hasanah card tidak hanya digunakan untuk kegiatan konsumtif namun dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan ibadah umroh, pendidikan dan kegiatan usaha.
55
5) Multijasa iB Hasanah Merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada individu untuk pendanaan dengan jaminan fix asset untuk maksimal pendanaan Rp 500 juta dengan prinsip ijarah (sewa). 6) Multiguna iB Hasanah Yaitu pembiayaan dengan prinsip murabahah untuk pembelian barang kebutuhan di kalangan profesional atau pegawai aktif. 7) Wirausaha iB Hasanah Adalah fasilitas pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha produktif (modal kerja dan investasi) sesuai prinsip syariah. 8) Oto iB Hasanah Merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada individu untuk pembelian kendaraan bermotor dengan prinsip murabahah. 9) Talangan Haji iB Hasanah Merupakan fasilitas pembiayaan untuk kebutuhan setoran awal untuk mendapatkan seat sesuai Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang diatur
Kementerian Agama dengan
menggunakan akad ijarah. Talangan Haji iB Hasanah dapat diberikan kepada nasabah yang sudah memiliki tabungan iB THI Hasanah.
56
10) Fleksi iB Hasanah Merupakan pembiayaan dengan prinsip murabahah atau ijarah untuk karyawan atau perusahaan. 11) Sindikasi iB Hasanah Merupakan pembiayaan yang diberikan oleh BNI Syariah bersama dengan perbankan lainnya untuk membiayai suatu proyek atau usaha yang berskala sangat besar dengan syaratsyarat dan ketentuan yang sama, menggunakan dokumen yang sama dan diadministrasikan oleh agen yang sama pula. 12) Multifinance iB Hasanah Adalah
penyaluran
pembiayaan
langsung
dengan
pola
executing, kepada multifinance untuk usahanya di bidang perusahaan pembiayaan sesuai dengan prinsip syariah. c. Produk Jasa dan Layanan 1) Payroll Gaji Adalah layanan pembayaran gaji yang dilakukan oleh BNI Syariah atas dasar perintah dari perusahaan pembayar gaji untuk mendebet rekeningnya ke rekening karyawannya. 2) Cash Management Adalah jasa pengelolaan seluruh rekening seperti corporate internet
banking
yang
perusahaan/lembaga/instansi.
dapat
digunakan
oleh
57
3) Payment Center Adalah kerjasama BNI Syariah dengan perusahaan dalam hal jasa penerimaan pembayaran untuk kepentingan perusahaan. Jasa ini dapat digunakan untuk penerimaan pembayaran uang kuliah, tagihan listrik dan sebagainya. B. Data-Data Deskriptif Tabungan iB Tunas Hasanah dikeluarkan oleh PT Bank BNI Syariah pada tahun 2013. Yaitu lebih tepatnya lagi bersamaan dengan dibukanya PT Bank BNI Syariah Kantor Kas (KK) Hidayatullah Banyumanik Semarang. Tabungan ini merupakan tabungan khusus untuk anak-anak yang berusia di bawah 17 tahun. Persyaratan untuk membuka tabungan ini sangat mudah, yaitu hanya dengan membawa KTP ayah atau bunda, akte kelahiran atau kartu pelajar dan uang untuk setoran awal yaitu sebesar Rp. 100.000,-. Ada banyak keunggulan yang bisa didapatkan dalam tabungan ini. Diantaranya adalah nasabah dapat menabung melalui Cash Deposit Machine (CDM) sehingga bebas antri teller. Nasabah bisa mengambil uang langsung dari mesin ATM maksimal Rp. 500.000,- (lima ratus ribu) per hari. Menggunakan kartu ATM untuk pembelian barang yang kalian inginkan, maksimal Rp. 500.000,-. Kemudian nasabah juga bisa membeli pulsa isi ulang ponsel dan membantu ayah atau bunda membayarkan tagihan listrik atau telepon.
BAB IV ANALISIS
A. Pemasaran yang Diterapkan pada Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah Kantor Kas (KK) Hidayatullah Banyumanik Pemasaran yang diterapkan pada Tabungan iB Tunas Hasanah ternyata sama dengan pemasaran yang diterapkan pada produk-produk BNI Syariah yang lain. Banyak aspek pemasaran yang telah dikuatkan oleh PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah Banyumanik dengan sangat baik, diantaranya: Dilihat dari strategi pemasaran melalui STP (segmentation, targeting, dan positioning) PT Bank BNI Syariah telah melakukannya dengan sangat menarik. 1. Segmentation (Segmentasi) PT Bank BNI Syariah telah membagi pasar berdasarkan kebutuhannya, seperti Tabungan iB Tunas Hasanah ini, diperuntukkan bagi anak-anak yang berusia di bawah 17 tahun, sedangkan untuk anak-anak di atas 17 tahun bisa menggunakan Tabungan iB Hasanah karena keunggulan secara layanan yang diberikan juga disesuaikan dengan kebutuhannya. 2. Targeting (Target) Target Tabungan iB Tunas Hasanah untuk yang pertama kalinya yaitu, menempatkannya pada lingkungan sekitar sekolah yayasan 58
59
Hidayatullah karena dari letak ini diprediksi akan membawa Tabungan iB Tunas Hasanah pada penjualan yang tinggi. 3. Positioning (Posisi) Segmentasi dan target telah ditentukan, selanjutnya yaitu menentukan posisi pasar. Dalam hal ini berarti bicara mengenai bagaimana PT Bank BNI Syariah membedakan produknya dibanding produk yang lain dalam benak konsumen atau masyarakat. Adapun langkah yang diambil oleh PT Bank BNI Syariah dalam hal ini adalah mengenali keunggulan-keunggulan yang dapat ditampilkan dalam hubungan dengan perbankan yang lain. Kemudian juga dengan cara pemilihan keunggulan-keuanggulan yang paling kuat atau menonjol dari Tabungan iB Tunas Hasanah, tentunya untuk disampaikan secara efektif pada target. Dari segi konsep melalui bauran pemasarannya (marketing mix): 1. Product (Produk) Produk pendanaan ini bernama Tabungan iB Tunas Hasanah. Yaitu tabungan yang diberikan oleh PT Bank BNI Syariah khusus untuk anak-anak yang berusia di bawah 17 tahun. Produk ini cukup unik dan menarik sehingga membuat banyak calon nasabah tertarik. Masyarakat bisa mendapatkan produk ini di seluruh Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, ataupun Kantor Kas PT Bank BNI Syariah terdekat. Tak hanya itu, banyak manfaat yang dapat diperoleh baik dari segi pelayanan ataupun pendidikan. Adapun fasilitas yang diberikan oleh
60
produk ini yaitu diantaranya, kartu ATM dengan nama anak, bebas biaya administrasi dan masih banyak lagi. 2. Price (Harga) Pada Tabungan iB Tunas Hasanah, tidak dikenakan biaya administrasi apapun. Untuk pembukaan rekening awal sebesar Rp. 100.000,- dan setoran selanjutnya minimal sebesar Rp. 10.000,- dan saldo minimal yang harus dipelihara yaitu Rp. 100.000,-. Karena Tabungan iB Tunas Hasanah menggunakan akad wadi’ah maka nasabah tidak akan mendapatkan bagi hasil dalam bentuk apapun dan tabungan ini bebas potongan administrasi tiap bulannya. 3. Place (Tempat) Pembukaan Tabungan iB Tunas Hasanah bisa dilakukan di kantor PT Bank BNI Syariah terdekat yang tersebar di kota Semarang. Di Banyumanik terdapat 1 Kantor Kas PT Bank BNI Syariah yang bertempat di lingkungan sekolah yayasan Hidayatullah yaitu tepatnya berada di Jl. Durian Selatan I No. 6 Banyumanik Semarang. Letak ini cukup strategis, karena berada di lalu lintas yang ramai, mudah dijangkau dari arah manapun, halaman parkir cukup luas sehingga nasabah bisa melakukan berbagai transaksi dengan mudah. Perlu diketahui bahwa yayasan Hidayatullah tersebut adalah sekolah yang siswa siswinya masih berumur di bawah 17 tahun.
61
4. Promotion (Promosi) Dalam promosi, PT Bank BNI Syariah telah menggunakan bauran promosi (mix promotion) seperti berikut: a. Advertising (Periklanan) Periklanan merupakan setiap bentuk presentasi dan promosi non personal,
atau
bisa
disebut
komunikasi
impersonal,
yang
memerlukan biaya tentang gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. Bisa melalui iklan media masa yang ada, atau iklan luar ruangan seperti pemasangan billboard, spanduk dan poster. PT Bank BNI Syariah telah menggunakan periklanan dengan berbagai cara baik media cetak maupun media elektronik yaitu, dengan melalui channel stasiun televisi, papan reklame seperti spanduk, dan juga media sosial seperti twitter di @BNISyariah, facebook di PT
Bank
BNI
Syariah
dan
lainnya
yang
beralamat
www.bnisyariah.co.id. Di dalam periklanan tersebut memuat semua informasi mengenai PT Bank BNI Syariah termasuk produk-produk yang ditawarkan. b. Personal Selling (Penjualan Perorangan) Merupakan interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan suatu presentasi, menjawab langsung dan menerima
pesanan.
Contohnya
adalah
sales
presentation,
pertemuan atau seminar penjualan. Intinya adalah dapat bertatap muka secara langsung atau melalui telepon.
62
Dalam hal ini semua pegawai menawarkan langsung produkproduk yang terdapat di PT Bank BNI Syariah. Khusus untuk Tabungan iB Tunas Hasanah, setiap pegawai selalu menawarkan pada setiap nasabah yang mempunyai anak di bawah 17 tahun. Dan ternyata cara ini banyak membuat minat nasabah untuk membuka rekening untuk anaknya. c. Sales Promotion (Promosi Penjualan) Sales promotion adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus produk sampai pada penjualan akhirnya. Hal ini juga merupakan berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. Meliputi pajangan-pajangan di sejumlah titik atau lokasi penting pemasaran, bingkisan, discount, kupon belanja dan lain-lain. PT Bank BNI Syariah telah menggunakan poin ini dengan membuat berbagai jenis brosur yang sesuai dengan jenis produknya. Brosur yang dibuat didesain sebagus mungkin sesuai dengan jenisnya untuk menarik minat nasabah. d. Public Relation (Hubungan Masa) Yaitu
berbagai
program
untuk
mempromosikan
dan/atau
melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Aplikasi dari komponen ini adalah ikut serta atau mengadakan acara-acara tertentu yang sifatnya tidak murni profit oriented dengan instansi lain, misalkan dengan menggelar acara bakti sosial atau
63
penggalangan dana. Public relation merupakan kiat pemasaran penting lainnya, dimana perusahaan tidak harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur, tetapi ia juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar. Dalam hal ini, PT Bank BNI Syariah selalu memanfaatkan even-even besar yang ada untuk mempromosikan produknya. Contohnya, seperti akhir tahun ajaran atau awal tahun ajaran baru, di mana banyak sekolah-sekolah yang melaksanakan perkumpulan dengan wali murid, acara pameran dan lainnya. e. Word of Mounth (Kata dari Mulut) Maksudnya adalah pelanggan yang puas atau tidak puas akan berbicara kepada temannya
tentang pengalamannya dalam
menerima jasa yang diberikan oleh bank. Untuk itu, PT Bank BNI Syariah selalu memberikan pelayanan pada nasabahnya dengan sebaik mungkin walaupun itu adalah anak-anak yang masih berusia di bawah 17 tahun. f. Direct Marketing (Pemasaran Langsung) Direct marketing merupakan elemen terakhir dalam bauran komunikasi atau promosi. Terdapat 6 area dari direct marketing yaitu, direct mail, mail order, direct response, direct selling, telemarketing, dan digital marketing. Yaitu melalui penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail dan alat penghubung nonpersonal lain
untuk
berkomunikasi
secara
langsung
dengan
atau
64
mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan. 5. People (Orang) Orang-orang yang ada pada PT Bank BNI Syariah telah melalui banyak tahap untuk menjadi pegawai yang handal dalam hal apapun, termasuk salah satunya adalah dalam hal memasarkan produk serta pelayanannya. Di antaranya telah melalui tahap seleksi yang ketat, training, motivasi dan lain sebagainya. 6. Process (Proses) Pembukaan rekening Tabungan iB Tunas Hasanah sangat mudah, cukup dengan membawa syarat-syarat yang diperlukan dan mengisi formulir-formulir yang disediakan oleh PT Bank BNI Syariah. Dalam waktu yang singkat, baik buku tabungan beserta ATMnya dapat langsung diberikan kepada nasabah. Untuk pembukaan rekening, nasabah akan mendapatkan souvenir cantik yang bermacam-macam. Hal tersebut bisa dilakukan pada jam kerja yaitu mulai pukul 08.00 sampai 15.00 dari hari Senin sampai hari Jum’at. 7. Customer Service (Pelayanan Pelanggan) Dalam pelayanannya, nasabah akan mendapatkan pelayanan yang sangat nyaman, pelayanannya cukup efektif dan hal-hal yang perlu ditanyakan terkait tabungan tersebut bisa diajukan dan akan mendapatkan jawaban yang cukup memuaskan. Tak hanya itu, mulai dari security, cleaning service, teller sangat ramah, dan ruangannya
65
pun cukup nyaman. Bagi nasabah yang membutuhkan jaringan internet, telah disediakan saluran wifi. Jika dilihat dari sudut daur hidup produk sendiri, Tabungan iB Tunas Hasanah saat ini berada pada tahap pertumbuhan. Mengapa dikatakan sedang pada tahap pertumbuhan, karena tabungan ini baru muncul pada awal tahun 2013, dan dengan usaha yang cukup keras yang dilakukan oleh PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik, tabungan ini sekarang berada pada tahap pertumbuhan. Beliau mengatakan bahwa di tahun ini, minat nasabah untuk membuka rekening tabungan ini sangat banyak. Hal tersebut dikarenakan tak lain adalah karena banyaknya manfaat yang dapat diambil oleh orang tua sendiri maupun putra putrinya. Ditinjau dari sudut pemasaran islaminya, Tabungan iB Tunas Hasanah ini merupakan tabungan yang diberikan untuk anak di bawah 17 tahun. Dikeluarkannya tabungan ini, selain untuk menambah inovasi untuk PT Bank BNI Syariah agar tetap eksis, tak lain juga dengan tujuan baik, yaitu mendidik generasi penerus bangsa untuk membiasakan menabung mulai sejak usia dini. Sejak dipasarkannya tabungan ini, PT Bank BNI Syariah telah melakukan transparansi mengenai kelebihan dan kekurangannya dengan sejelas-jelasnya tanda menutup nutupi sedikitpun. Akad yang digunakan sangatlah jelas, yaitu akad wadi’ah. Sebagaimana yang telah dipaparkan bahwa akad wadi’ah merupakan
66
titipan saja. Dan berdasarkan hasil penelitian, PT Bank BNI Syariah menggunakan jenis wadi’ah yad’amanah, dimana bank bisa mengelola hasil titipan itu. Sedangkan untuk gantinya, nasabah akan mendapatkan jaminan keamanan atas dana yang telah dititipkan pada Bank. Pembukaan rekening yang dilakukan oleh para nasabah juga didasarkan pada keinginan sendiri tanpa ada unsur paksaan atau tekanan dari salah satu pihak. Mereka melalukan pembukaan rekening atas dasar suka dan ketertarikannya. Tak hanya itu, setiap transaksi yang dilakukan jelas diketahui oleh kedua belah pihak tanpa ada yang dirugikan atau diuntungkan diantara salah satunya. Dari semua hal itulah sudah jelas bahwa pemasaran islami telah dilakukan. Lebih tepatnya, semua hal yang berhubungan dengan pemasaran Tabungan iB Tunas Hasanah telah dilakukan tanpa menyimpang dari dari hal-hal yang dilarang oleh ajaran agama islam. B. Prosedur Pembukaan Rekening Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik Tabungan
iB
Tunas
Hasanah
merupakan
tabungan
yang
diperuntukan bagi anak-anak dan pelajar yang berusia di bawah 17 tahun. Tabungan ini disertai dengan kartu ATM atas nama anak dan SMS notifikasi. Adanya SMS notifikasi yang diberikan, bertujuan agar setiap orang tua dapat mengawasi setiap putra putinya dalam mengelola tabungannya. SMS notifikasi ini juga bertujuan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, setiap orang tua bisa mengetahui hal-hal yang
67
dilakukan oleh putra putinya dalam setiap transaksi. Tabungan iB Tunas Hasanah menggunakan akad wadi’ah. Sebagaimana yang telah diketahui, akad wadi’ah hanya bersifat titipan dan tidak akan mendapatkan bagi hasil. Bank hanya bertindak sebagai yang dititipi, dan nasabah bertindak sebagai si penitip. Dan karena ini hanya bersifat titipan, maka dana dapat diambil sewaktu-waktu. Prosedur pembukaan rekening Tabungan iB Tunas Hasanah yaitu: 1. Datang ke Bank BNI Syariah terdekat dengan membawa syarat sebagai berikut: a. KTP ayah atau bunda b. Akte kelahiran atau kartu pelajar c. Setoran awal Rp. 100.000,- dan untuk setoran selanjutnya minimal Rp. 10.000,-. Saldo minimum yang wajib dipelihara sebesar Rp. 100.000,-. 2. Mengisi beberapa formulir yang telah disediakan oleh PT Bank BNI Syariah, diantaranya: a. Formulir pembukaan rekening, formulir ini berisikan tentang datadata calon nasabah yang harus dilengkapi dengan data yang sebenar-benarnya. Seperti, nama lengkap calon nasabah yang sesuai dengan kartu identitasnya, alamat, tempat tanggal lahir, agama, keluarga, pekerjaan dan lain sebagainya.
68
b. Formulir prinsip mengenal nasabah, beberapa data yang harus diisi dalam formulir ini adalah data nasabah peroragan, sumber pendanaan, tujuan pembukaan rekening, dan pernyataan nasabah. c. Formulir persetujuan nasabah, dalam formulir ini beberapa persetujuan yang harus dipenuhi oleh nasabah atas beberapa pernyataan yang diajukan oleh PT Bank BNI Syariah. d. Formulir verifikasi US Indicia, secara garis besar formulir ini berisikan tentag kejelasan status kewarganegaraan calon nasabah. e. Formulir tanda terima buku tabungan, dalam formulir ini hanya berisi tentang tanda terima bahwa nasabah telah mendapatkan buku tabungan yang sesuai dengan produk yang dipilihnya. Setelah mengisi beberapa formulir yang telah disediakan oleh PT Bank BNI Syariah, nasabah cukup menunggu sebentar untuk pembuatan buku tabungan dan kartu ATM dengan nama anak. Setelah itu, nasabah cukup antri di teller untuk melakukan setoran awal sembari menunggu aktifnya kartu ATM. C. Keunggulan Tabungan iB Tunas Hasanah Ada banyak keunggulan dan manfaat yang dapat diambil oleh anak maupun orang tua dalam Tabungan iB Tunas Hasanah, diantaranya: 1. Keunggulan dalam Layanan a. Bebas biaya pembukaan rekening b. Bebas biaya bulanan tabungan
69
Pada Tabungan iB Tunas Hasanah tidak dikenakan biaya bulanan apapun. Jadi uang saku yang telah disisihkan oleh nasabah tidak akan berkurang. c. Menabung melalui Cash Deposit Machine (CDM) sehingga bebas antri teller. Cash Deposit Mechine (CDM) adalah ATM yang dapat menerima setoran tunai. ATM setoran tunai tidak dapat melakukan transaksi pengambilan tunai, transfer, ganti PIN, pembelian dan pembayaran tagihan. Secara fisik bentuk ATM setoran tunai hampir sama dengan ATM biasa, namun pada sisi depan terdapat lubang atau laci yang digunakan untuk meletakkan uang yang akan disetor. Untuk melakukan setoran tunai, nasabah harus menggunakan kartu BNI Card dan nomor PIN yang sama dengan yang digunakan pada mesin ATM biasa. Tidak memerlukan aktifasi atau membuat nomor PIN baru untuk transaksi ini. Saldo rekening akan terupdate secara real time. d. Mengambil uang langsung dari mesin ATM maksimal Rp. 500.000,-(lima ratus ribu rupiah) e. Kartu ATM atas nama anak Seperti yang telah diketahui bahwa ATM merupakan layanan perbankan 24 jam yang memungkinkan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi perbankan tanpa harus datang ke kantor cabang. Layanan
ATM
BNI Syariah
memiliki
banyak
fitur dan
70
memberikan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan untuk nasabah. Berbagai jenis transaksi dapat nasabah lakukan melalui ATM seperti melakukan transaksi non keuangan seperti informasi mengecek saldo rekening, melihat mutasi rekening dan mencetak koran ataupun transaksi keuangan. f. Membeli pulsa isi ulang ponsel dan membantu ayah dan bunda membayarkan tagihan listrik atau telepon. Berikut format yang dapat digunakan untuk membeli pulsa isi ulang atau pembayaran tagihan listrik: Tabel 4.1 Format Pembelian Pulsa Pembelian
Format
Voucer Telkomsel & Indosat
TOP<>(No Ponsel) <>Nominal
Voucer Xl
TOP<>Xl<> (No Ponsel) <>Nominal
Voucer 3 (Three)
TOP<>3<> (No Ponsel) <>Nominal
Voucer Esia
TOP<>Esia<> (No Ponsel) <>Nominal
Voucer Smartfren
TOP<>Fren<> (No Ponsel) <>Nominal
Token Listrik PLN (Prepaid)
TOP<>(No Meter atau ID Pelanggan) <>Nominal
(Sumber:www.bnisyariah.co.id)
Keterangan: <>
: Spasi
Tabel 4.2
Format Pembayaran Telepon dan Listrik Pembayaran TELKOM
Format PAY<>TELKOM<>(4 digit Kode Area+No Telp)
71
Kartu HALO Telkomsel
PAY<>HALO<> (No Kartu HALO)
Indosat Matrix
PAY<>MATRIX<> (No Kartu Matrix)
Xl Xplor
PAY<>XPLOR<> (No Kartu Xplor)
ESIA
PAY<>ESIA<> (No Esia)
Tri
PAY<>3<> (No Tri)
Smartfren
PAY<>SMARTFREN<> (No Smartfren)
Indovision
PAY<>Indovision<> (No Pelanggan)
PLN
PAY<>PLN<> (No ID Pelanggan)
(Sumber: www.bnisyariah.co.id)
Sedangkan untuk pembayaran tagihan telepon atau listrik, ada tarif yang dikenakan dan besarnya sesuai dengan jenisnya. Tabel 4.3 Tarif SMS Banking Pembayaran Telepon dan Listrik Jenis Pembayaran tagihan telepon TELKOM
Tarif Rp. 2.500,-
Pembayaran tagihan HALO TELKOMSEL Free Indosat Matrix
Free
Xl Eksplor
Free
Esia
Free
Tri
Free
Smartfren
Free
Indovision
Free
PLN
Rp. 3000,-
(Sumber: www.bnisyariah.co.id)
g. SMS notifikasi dari pihak bank kepada orang tua h. Hadiah langsung setiap pembukaan rekening
72
2. Keunggulan dalam Pendidikan a. Memotivasi anak untuk suka menabung b. Membiasakan anak menabung sejak dini c. Belajar mengelola keuangan dengan baik d. Membantu kegiatan orang tua melalui pelayanan yang diberikan oleh bank e. Melatih mental anak dalam menghadapi orang-orang yang ada disekitar mereka f. Melatih berkomunikasi dengan baik dan benar terhadap orang lain g. Melatih anak dalam berpenampilan rapi dan menarik h. Memperkenalkan
anak
kepada
dunia
perbankan,
terutama
perbankan syariah yang semakin hari mengalami perkembangan pesat Tabungan iB Tunas Hasanah merupakan tabungan yang diciptakan untuk anak yang berusia di bawah 17 tahun. Jadi, apabila anak telah mencapai usia di atas 17 tahun, secara otomatis rekening tabungan yang sebelumnya menggunakan Tabungan iB Tunas Hasanah akan berubah menjadi Tabungan iB Hasanah (Rosita, 13/03/2015). Berdasarkan manfaat dari Tabungan iB Tunas Hasanah yang telah dipaparkan tersebut, jelas bahwa manfaat tersebut tidak akan ditemukan pada tabungan-tabungan yang lain, karena manfaat layanan dan pendidikan tersebut telah disesuaikan dengan target. Dan perlu diketahui bahwa setiap hal-hal baik yang diajarkan pada anak sejak
73
mereka masih kecil, bisa menjadi kebiasaan yang baik pula ketika mereka telah menginjak usia remaja bahkan sampai dewasa.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh penulis terhadap pemasaran pada Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah Banyumanik, ternyata suatu sistem pemasaran yang efektif dan efisien sangat berpengaruh terhadap perkembangan produk. Berikut kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini: 1. Ditinjau dari segi pemasaran manapun, PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik telah menerapkannya dengan sangat menarik. Akan tetapi, yang membuat produk Tabungan iB Tunas Hasanah ini selalu mengalami perkembangan adalah sistem pemasarannya lebih ditekankan pada mix promotion (bauran promosi). Dari tujuh element yang termasuk dalam mix promotion (bauran promosi), yaitu: advertising, personal selling, sales promotion, public relation, word of mounth dan direct marketing, ternyata element yang dominan berdampak positif pada perkembangan Tabungan iB Tunas Hasanah adalah public relation (PR). Jadi untuk memasarkan suatu produk agar mencapai hasil yang besar, diperlukan pula promosi atau hubungan dengan kumpulan publik yang lebih besar. Jadi seorang marketer harus bisa mengambil peluang pada even-even yang besar, dan tentunya sesuai dengan target 74
75
yang diinginkan. Salah satu hasil yang dicapai oleh PT Bank BNI Syariah dari elemen ini adalah bahwasanya PT Bank BNI Syariah telah mempunyai kerjasama dengan beberapa lembaga pendidikan besar seperti yayasan sekolah Hadayatullah. 2.
Prosedur pembukaan rekening produk Tabungan iB Tunas Hasanah ini sangat mudah sekali. Pembukaan rekening dapat dilakukan di PT Bank BNI Syariah tentunya di kantor terdekat. Cukup dengan membawa persyaratan yang telah ditentukan, yaitu KTP ayah atau bunda, akte kelahiran anak atau kartu pelajar dan setoran awal minimal Rp. 100.000,- serta setoran selanjutnya minimal sebesar Rp. 10.000,-. Kemudian, calon nasabah mengisi beberapa formulir yang telah
disiapkan oleh PT Bank BNI Syariah. Setelah semua selesai,
nasabah melakukan penyetoran dan akhirnya buku tabungan diberikan beserta pengaktifan kartu ATM yang tentunya dengan nama anak. Semua pelayanan itu dapat diperoleh nasabah dengan sangat baik, karena itu merupakan salah satu sistem pemasaran yang diterapkan agar nasabah merasa puas. 3.
Tabungan iB Tunas Hasanah memiliki banyak keunggulan yang tidak akan ditemukan pada tabungan yang lain. Selain keunggulannya dalam hal pelayanan, bebas biaya apapun tiap bulannya, tabungan ini memiliki keunggulan dalam hal pendidikan. Banyak keunggulan dalam hal pendidikan bisa didapatkan oleh anak-anak pada tabungan ini, karena tujuan dari dikeluarkannya tabungan ini juga untuk melatih
76
pada generasi muda agar membiasakan budaya menabung sejak usia dini. B. SARAN Saran merupakan salah satu sumbang sih pemikiran yang dapat diberikan penulis untuk menjadikan apa yang diteliti menjadi sesuatu yang lebih baik. Dalam hal ini, penulis memiliki beberapa saran untuk kemajuan yang lebih baik pada Tabungan iB Tunas Hasanah PT Bank Syariah KK Hidayatullah Banyumanik, diantaranya yaitu: 1. Agar Tabungan iB Tunas Hasanah memiliki banyak variasi dalam akadnya, dan setiap calon nasabah bisa memilih akad yang mereka inginkan, akan lebih baik jika akad yang digunakan pada tabungan ini ditambah seperti akad mudharabah dan lain sebagainya. 2. Kadangkala nasabah (terutama anak-anak) tertarik memilih suatu produk karena manfaat yang diberikan oleh bank syariah, seperti salah satunya dalam bentuk bagi hasil yang cenderung bisa menambah jumlah tabungan tentunya dengan akad yang sesuai. Jadi agar peminatnya lebih banyak, PT Bank BNI Syariah bisa menambahkan akad mudharabah pada tabungan ini. 3. Tidak dipungkiri lagi bahwa anak-anak suka dengan hadiah dalam bentuk apapun. Untuk meningkatkan semangat menabung pada anak, mungkin akan lebih baik jika pada jumlah batasan-batasan tertentu yang telah dicapai oleh anak, PT Bank BNI Syariah bisa memberikan hadiah yang memberikan manfaat untuk mereka. Seperti contoh
77
apabila tabungan seorang anak mencapai Rp. 2.000.000,-tanpa melakukan pengambilan, maka ia akan mendapatkan 1 paket peralatan menulis. 4. Meskipun PT Bank BNI Syariah merupakan lembaga keuangan yang berorientasi profit, akan lebih baik jika kerjasamanya dibangun dengan lembaga-lembaga sosial masyarakat agar tingkat pemasarannya bisa lebih luas, seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, M. Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani. Ascarya. 2011. Akad & Produk Bank Syariah. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Astuti, Rinda. 2011. “Kritik Terhadap Pemasaran Bank Syariah (Pendekatan Eksperiental Marketing)”: Jurnal Muqtasid (Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah). Salatiga: STAIN Salatiga. Dahlan, Ahmad. 2012. Bank Syariah Teoritik, Praktik, Kritik. Yogyakarta: Teras Dewan Standar Akutansi Syariah Ikatan Akuntan Indonesia.2013. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Menteng, Jakarta: IAI. Hikmat, M. Mahi. 2011. Metode Penelitian Dalam Persperktif Ilmu Komunikasi Dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kasmir, 2013. BANK DAN Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kasmir, 2014. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja grafindo Persada. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: SMTG Desa Putera. Mardani, 2012. Ayat-Ayat dan Hadist Ekonomi Syariah. Jakarta: Rajawali Pers. Nadratuzzamar, Muhammad. 2013. Produk Keuangan Islam di Indonesia dan Malaysia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Ratnasari, Ririn Tri dan Mastuti H. Aksa, 2011. Teori dan Kasus Manajemen Pemasaran Jasa. Bogor: Ghalia Indonesia.
Riva’i, Veithzal. 2012. Islamic Marketing Membangun dan Mengembangkan Bisnis dengan Praktik Marketing Rasulullah SAW. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sulhida Silmi, ”Persepsi Nasabah Tentang Relationship Marketing dan Pengaruhnya terhadap Loyalitas (Studi Pada Nasabah Tabungan Utama PT. Bank Mega Syariah Cabang Malang”: Jurnal Ilmiah. Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Wardayanti, Maria. 2011. “Implikasi Shariah Governance terhadap Reputasi dan Kepercayaan Bank Syariah”: Walisongo, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan. Semarang: Lembaga Penelitian (Lemlit) IAIN Walisongo Semarang. Widiyono, Try. 2006. Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan di Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia. Wirawan, Tommi Eka. 1997. Strategi Pemasaran PT Bank Muamalat Indonesia Dengan Pendekatan Keunggulan Kompetitif. Semarang: Universitas Diponegoro. Yulianto, Arief. 2011. “Membangun Kemitraan Bank Syariah dengan Pendekatan Shariah Marketing”: Walisongo, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan. Semarang: Lembaga Penelitian (Lemlit) IAIN Walisongo Semarang. Zunaidah dan A. Nazarudin, 2007. “Analisis Strategi Pemasaran Tabungan ShareE Pada PT Bank Muamalah Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Palembang”: Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan Terapan Tahun IV No. 1 Palembang: Fakultas Ekonomi Manajemen UNSRI. Annual Report PT Bank BNI Syariah dalam www.bnisyariah.co.id diakses pada tanggal 28 Maret 2015 pukul 09.00.
http://arieardhy.blogspot.com/2011/08/bauran-promosi-sebagai-bagian-dari.html diakses pada tanggal 27 Mei 2015 pukul 10.00 WIB. http://www.bnisyariah.co.id/files/2013/05/Annual-Report-BNI-Syariah-2012.pdf diakses pada tanggal 14 Maret 2015 pukul 09.30 WIB. http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantarmanajemen pemasaran/bab1 pengertian dan konsep pemasaran.pdf diakses pada tanggal 14 Maret 2015 pukul 09.40 WIB. http://e-syariah-journal.blogspot.com/2012/05/strategi-pemasaran-pt-bank muamalat.html diakses pada tanggal 9 Mei 2015 pukul 21.30 WIB. http://www.jobdesc.net/job-desc/pengertian-dan-tugas-teller-bank.html diakses pada tanggal 9 Mei 2015 pukul 21.30 WIB. www.bnisyariah.co.id Wawancara dengan Azizah Nur Isnaeni selaku Cash Office Manager dan Rosita selaku Customer Service (CS) di PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah Banyumanik, pada hari Rabu 11 Maret 2015 pukul 10.00 WIB. Wawancara dengan Rosita selaku customer service (CS) di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik, Jum’at 13 Maret 2015 pukul 12.15 WIB).
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama
: Umi Fatikhotussolikha
Tempat/tgl lahir
: Kab. Semarang, 7 Juni 1994
Alamat
: Ds. Keji, RT. 05/RW. 01, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang.
Riwayat Pendidikan : 1. TK Kemala Bhayangkari Banyumanik (2000) 2. SDN Cakra Madya Dwipa 01-02 Banyumanik (2006) 3. MTsN Susukan (2009) 4. SMA Islam Bina Insani Ketapang, Susukan (2012) 5. IAIN Salatiga (2015) Pengalaman Organisasi: 1. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Syariah IAIN Salatiga 2. Koperasi Mahasiswa (KOPMA) “FATAWA” IAIN Salatiga 3. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Salatiga tahun Motto Hidup
: “Hidup adalah kesanggupan yang akan dipertanggung jawabkan ” Salatiga, 30 Juli 2015
Umi Fatikhotussolikha