ANALISA PROSEDUR PEMBIAYAAN HAJI iB HASANAH DI BNI SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG
TUGAS AKHIR
Oleh FAHLEVI RACHMAD NIM 20111027
PROGRAM STUDI D3 PERBANKAN SYARIAH JURUSAN SYARI’AH & EKONOMI ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014
ANALISA PROSEDUR PEMBIAYAAN HAJI iB HASANAH DI BNI SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG
TUGAS AKHIR Disusun dan Diajukan, Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Pada Progaram Studi DIII Perbankan Syariah
Oleh FAHLEVI RACHMAD NIM 20111027
PROGRAM STUDI D3 PERBANKAN SYARIAH JURUSAN SYARI’AH & EKONOMI ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014
MOTTO
“ Barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil “ ( Pepatah Arab)
“ Keberhasilan itu terasa nikmat dan berharga apabila dilakukan dengan penuh perjuangan sampai titik terendah “
PERSEMBAHAN
Saya persembahkan untuk: 1. Bapak Ichwan Rais dan Ibu Sulasmi selaku orang tua tercinta yang telah memberikan semangat dan do’a selama ini. 2. Seluruh anggota keluarga yang telah memberikan dukungan moril. 3. Bapak dan Ibu dosen STAIN SALATIGA yang telah memberikan ilmu selama ini. 4. Seseorang tercinta yang selama ini selalu memberikan dukungan semangat dan selalu setia. 5. Teman-teman seangkatan yang telah melakukan perjuangan dalam menenpuh pendidikan bersama. 6. Almamater.
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr.Wb Alhamdulillah, Puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan nikmatnya kepada kita semua. Penguasa, pengatur dan pemilik alam semesta yang hanya kita wajib sembah, karena tiada tuhan selain ALLAH SWT. Tak lupa kita sampaikan sholawat dan salam kepada Nabi besar kita Muhammad SAW beserta para pengikutnya yang telah memelihara syari’at ALLAH SWT dan Rasulnya. Alhamdulillah dengan berkat dan ijinNya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir dengan judul “ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN HAJI iB HASANAH DI BNI SYARIAH CABANG SEMARANG”. Tugas akhir ini disusun dalam rangka sebagai syarat menyelesaikan pendidikan program studi Diploma 3 (DIII) Perbankan Syari’ah Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penyusunan tugas akhir ini dapat selesai bukan dari penulis sendiri melainkan berkat ijin dari Allah SWT dan bantuan, bimbingan, dorongan dan perhatian dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua STAIN Salatiga 2. Bapak Benny Ridwan, M.Hum. selaku Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam 3. Bapak Ahmad Mifdlol Muthohar, M.Si. selaku Ketua Program Studi DIII Perbankan Syariah
4. Bapak Drs. Alfred L., M.Si. selaku dosen pembimbing penyusunan tgas akhir yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan serta kritikan penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. 5. Seluruh dosen pengajar Progaram Studi DIII Perbankan Syariah STAIN Salatiga 6. Dan teman-teman satu angkatan yang sudah melakukan pendidikan bersamasama. Akhirnya
penulis
menyadari
atas
keterbatasan
yang
dimiliki
dalam
menyelesaikan Tugas Akhir (TA) ini, sehingga masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu kritik yang mebangun dan saran yang diberikan oleh pembaca sangat diperlukan. Tapi, sekecil apapun Tugas Akhir (TA) ini penulis berharap dapat memebrikan manfaat bagi pembaca semua, terutama akan dapat membantu lembaga yang penulis melakukan penelitian.
Salatiga, 28 Agustus 2014 Penulis
Fahlevi Rachmad (20111027)
ABSTRAK Rachmad, Fahlevi. 2014. Analisa Prosedur Pembiayaan Haji iB Hasanah di BNI Syariah Kantor Cabang Semarang. Tugas Akhir. Jurusan Syariah. Program Studi D III Perbankan Syariah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Alfred L., M.Si. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Semarang Semarang merupakan lembaga keuangan Syariah yang berupaya memberikan pembiayaan-pembiayaan konsumtif dan produktif dari berbagai produknya. Termasuk pembiayaan haji dengan pelunasan BPIH. Di BNI Syariah Kantor Cabang Semarang memiliki pembiayaan dana talangan haji yaitu produk Pembiayaan Haji iB Hasanah, dimana pihak bank memberikan pinjaman dana kepada nasabah yang kekurangan dana untuk menunaikan ibadah haji dengan melunasi BPIH agar dapat memperoleh porsi haji. Dalam pemberian pembiayaan Haji iB Hasanah nasabah harus mempunyai dana kurang lebih Rp. 1.000.000,- yang tersimpan di Tabungan Haji iB Hasanah. Dan pihak bank akan membantu dana yang kurang tersebut untuk melunasi BPIH. Pelaksanaan pembiayaan ini dengan melakukan melengkapi persyaratan yang telah tersedia, dan proses persyaratannya mudah dan baik. Metode penelitian yang digunakan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini adalah metode deskriptif kualitatif. Dengan cara pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada para karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Semarang yang mengurusi produk ini, dan observasi secara langsung maupun tidak langsung terhadap obeyk yang berkaitan dengan yang diteliti. Hasil penilitian ini menunjukan bahwa prosedur Pembiayaan Haji iB Hasanah sesuai dengan prinsip Syariah, karena melakukan akad Ijarah dengan adanya pihak yang menyewakan ( pihak Pertama) dan pihak penyewa (Pihak kedua) telah melakukan ijab dan qabul yang dilakukan dalam satu majelis. Kata kunci : Prosedur, haji, pembiayaan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i HALAMAN PENGAJUAN TUGAS AKHIR ......................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................ v MOTTO ................................................................................................................... vi PERSEMBEHAN ................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii ABSTRAK. .............................................................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiv BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang .......................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ..................................................................... 4
C.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian .............................................. 4
D.
Penelitian Terdahulu ................................................................. 5
E.
Penegasan Istilah ....................................................................... 6
F.
Metode Penelitian ...................................................................... 7
G.
Sistematika Penulisan ............................................................... 9
LANDASAN TEORI A.
Bank Syariah .......................................................................... 10
B.
BAB III
BAB IV
Pengertian dan Unsur- Unsur Akad Ijarah .............................. 10 1.
Pengertian Ijarah ............................................................ 10
2.
Dasar Hukum Ijarah ....................................................... 11
3.
Rukun Ijarah ................................................................... 12
4.
Syarat Ijarah ................................................................... 12
5.
Berakhirnya Akad Ijarah ................................................ 12
6.
Aplikasi Ijarah di Lembaga Keuangan Ijarah ................ 13
C.
Pembiayaan Haji iB Hasanah ................................................. 13
D.
Pelaksanaan Pembiayaan Haji iB Hasanah ........................... 23
LAPORAN OBJEK A.
Gambaran Umum BNI Syariah .............................................. 27
B.
Visi dan Misi BNI Syariah Cabang Semarang ....................... 30
C.
Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Semarang .............. 31
D.
Job Description ....................................................................... 32
E.
Produk-produk di BNI Syariah Kantor Cabang Semarang ..... 38
F.
Prosedur Pembiayaan Haji iB Hasanah ................................... 47
G.
Pelaksanaan Haji iB Hasanah ................................................. 47
ANALISIS A.
Prosedur Pengajuan Pembiayaan Haji iB Hasanah ................ 48 1.
Syarat-syarat Pengajuan Pembiayaan ............................. 48
2.
Prosedur Pengajuan Pembiayaan ................................... 49
3.
Skema Pengajuan Pembiayaan Haji iB Hasanah ........... 49
B.
Pelaksanaan Pembiayaan Haji iB Hasanah ............................. 52
C.
Keunggulan produk Pembiayaan Haji iB Hasanah ................ 55
BAB V
D.
Hambatan Pembiayaan Haji iB Hasanah ................................ 56
E.
Perhitungan Ujroh ................................................................... 60
F.
Manfaat Pembiayaan Haji iB Hasanah .................................. 61
PENUTUP A.
Kesimpulan ............................................................................. 63
B.
Saran ....................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA BIODATA LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi BNI Syariah Seamarang ...................................... 31 Gambar 4.1 Pengajuan Pembiayaan Haji iB Hasanah ............................................ 49
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Islam sebagai mayoritas agama masyarakat di indonesia sangatlah potensial dalam pengembangan bank yang berlandaskan Syariah Islam. Dimotori oleh Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1991 sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia, hal ini memberikan penilaian yang berbeda terhadap dunia perbankan. Sehingga banyak berdirinya Bank Syariah di Indonesia dalam kurun waktu 20 tahun karena dianggap memiliki peluang yang besar. Tidak kurang juga banyak bank yang mendirikan dual system banking. Yakni menyediakan layanan perbankan umum dan syariah sekaligus. Hal ini sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998 yang memungkinkan bank-bank umum untuk membuka layanan syariah Sebagai contoh BNI Syariah yang berdiri pada awal tahun 2000. Berbagai produk jasa telah dikeluarkan perbankan syariah untuk menarik minat para nasabah. Bermacam-macam produk yang tersedia dalam Bank Syariah telah memberikan solusi yang tidak bisa diberikan oleh bank umum atau konvensional. Salah satunya adalah pembiayaan haji atau lebih dikenal dengan dana talangan haji. Sebagai mayoritas penduduk muslim produk ini diharapkan banyak diminati para nasabah, karena ibadah haji adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh umat islam yang mampu atau kuasa untuk
melaksanakannya baik secara ekonomi, fisik, psikologis, keamanan, perizinan dan lain-lain sebagainya. Pergi haji merupakan ibadah yang masuk dalam rukun islam yakni rukun islam ke lima yang dilakukan minimal sekali seumur hidup. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu Masyarakat beranggapan ibadah haji adalah ibadah yang memerlukan banyak biaya atau mahal, sehingga banyak masyarakat muslim yang ingin melakukan ibadah haji terkendala dengan biaya. Tanpa motivasi kuat susah untuk mencapainya. Jangankan yang tidak punya uang, yang punya uang pun tidak semuanya mampu berangkat. Tetapi paling tidak, yang kurang mampu dalam urusan dana dan memiliki motivasi kuat akan mendapatkan spirit lebih sungguh-sungguh untuk ikhtiar mencukupi kebutuhan pembiayaan haji. Dengan adanya produk ini memberikan solusi atau keringan terhadap mereka yang ingin melaksanakan ibadah haji tetapi dana yang dipunya belum mencukupi. Untuk menjawab kebutuhan umat yang ingin menunaikan haji, namun uangnya belum terkumpul, beberapa Bank Syariah meluncurkan produk dana pembiayaan haji. Yaitu dana pinjaman Ijarah kepada nasabah untuk menutupi kekurangan dana guna memperoleh kursi haji pada saat pelunasan Biaya
Perjalanan
Ibadah
Haji
(BPIH).
Kemudian,
nasabah
berwajiban
mengembalikan dana dipinjam itu dalam jangka waktu tertentu. Pembiayaan haji dalah sebuah pinjaman bagi nasabah yang ingin mendapatkan porsi haji namun dana yang mereka miliki tidak mencukupi untuk mendapatkan porsi haji di DEPAG. Artinya dana pembiayaan ditujukan untuk mencukupi kekurangan dana untuk
memenuhi persyaratan minimum
mendapatkan porsi haji. Dengan penjabaran diatas, penulis sangat tertarik dengan produk pembiayaan haji dikarenakan Indonesia sebagai penduduk mayoritas islam dan ibadah haji adalah ibadah yang wajib bagi umat umat muslim khususnya yang mampu.
Sehingga
penulis
mengambil
judul
“ANALISA
PRODUK
PEMBIAYAAN HAJI iB HASANAH DI BNI SYARIAH CABANG SEMARANG“.
B. Rumusan Masalah Agar tugas akhir ini terarah kepada latar belakang masalah diatas, rumusan masalah yang penulis kemukakan, yaitu : 1. Bagaimana prosedur pengajuan pembiayaan haji iB Hasanah? 2. Bagaimana pelaksanaan pembiayaan haji iB Hasanah? 3. Apa keunggulan produk pembiayaan haji iB Hasanah di BNI Syariah Kantor Cabang Semarang? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui tata cara dalam pengajuan pembiayaan haji dan proses pelaksanaanya. b. Untuk menegetahui proses pelaksanaan pemberiaan pembiayaan haji iB Hasanah. c. Untuk dapat mengetahui keunggulan produk iB Hasanah yang ada di BNI Syariah Kantor Cabang Semarang. 2. Kegunaan Penelitian a. Bagi BNI Syariah Kantor Cabang Semarang Penelitian
ini
diharapkan
memberikan
kontribusi
yang
menguntungkan dan sebagai bahan evaluasi PT. BNI Syariah Cabang
Semarang untuk meningkatkan pelayanan, terutama produk Pembiayaan Haji. b. Bagi Peneliti Penelitiaan
ini
diharapkan
bermanfaat
untuk
meningkatkan
pengetahuan penulis tentang produk perbankan syariah, terutama produk pembiayaan haji yang diberikan oleh PT. BNI Syariah Cabang Semarang. c. Bagi Masyarakat Adanya Penelitiaan ini, diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat untuk lebih mengerti tentang produk perbankan syraiah, terutama produk pembiayaan haji. D. Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya yang berkaitan tentang Pembiayaan Haji di Bank yaitu: Genisma Ladura 2009 Prosedur Pembiayaan Talangan Haji Di Bank Syariah Mandiri Cabanh Pembantu Klaten Proses pencarian talangan haji tidak perlu rumit, dokumen yang telah dilengkapi tadi akan diterima BO untuk diberi CIF kemudian diinput oleh CS dan diotorisasi oleh supervisior. BO akan mencatat pembiayaan yang akan dicairkan kedalam buku pembantu dan mendebet biaya-biaya yang dibutuhkan. Selanjautnya ialah pencairan yang dilakukan oleh BO dan diotorisasi oleh supervisior. Mahmud Anwari 2012 Produk Simpanan Haji Pada BMT Al Ijtihad Pebelan Kabupaten Semarang Prosedur pengajuan produk simpanan haji di
BMT Al Ijtihad ini tidak terlalu rumit dan sesuai ketentuan yang ada, yaitu membuka rekening simpanan haji terdahulu, setelah itu melengkapi persyaratan-persyaratan antara lain: foto copy KTP suami istri (bagi yang sudah menikah), Kartu Keluarga, Surat Kesehatan, dan Surat Nikah. Setelah saldo simpanan sudah mencapai kurang lebih Rp. 5.100.000,- maka nasabah tersebut akan didaftarkan ke SISKOHAT dan mendapatkan porsi antrian calon jamaah haji serta mengetahui tahun berapa akan berangkat. Maftukhatul Khanifah Prosedur Pembiayaan Talangan Haji Di Bank Syariah Mandiri Cabang Salatiga Proses untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan
talangan
haji
syaratnya
sangatlah
mudah,
yaitu
cukup
meninggalkan lembar pertama setoran awal BPIH dan buku asli tabungan MABRUR saja sudah dapat digunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan pembiayaan haji. Jadi penelitian yang saat ini di ambil penulis mengenai Analisa Produk Pembiayaan Haji iB Hasanah Di BNI Syariah Kantor Cabang Semarang belum pernah ada penelitian sebelumnya. E. Penegasan Istilah 1. BNI Syariah BNI Syariah adalah lembaga perbankan di Indonesia. Bank ini semula bernama Unit Usaha Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT BNI, Persero, TBk. Sejak 2010, Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah.
2. Pembiayaan Haji iB Hasanah Pembiayaan Haji iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang ditujukan kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhan biaya setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang ditentukan oleh Departemen Agama. 3. Ijarah Akad antara bank (mu’ajjir) dengan nasabah (mutta’jir) untuk menyewa suatu barang/objek sewa milik bank dan bank mendapat imbalan jasa atas barang yang disewanya, dan diakhiri dengan pembelian obyek sewa oleh nasabah. F. Metode Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis bertempat di BNI Syariah kantor cabang sermarang adalah penelitian kualitatif merupakan penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis . Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. 2. Jenis data yang dibutukan a. Data Primer Data yang diperoleh secara langsung dari tempat penelitian yang akan digunakan untuk analisis dan pembahasan masalah.
b. Data Sekunder Data yang diperoleh secara tidak langsung dari bank antara lain dari buku-buku yang berkaitan dengan maslah yang diteliti, sumber-sumber data atau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penulisan tugas akhir dan lain-lain. 3. Metode Penulisan Data a. Observasi Merupakan teknik pengumpulan data serta memperoleh informasi dengan melakukan pengamatan langsung di BNI Syariah kantor cabang Semarang. b. Wawancara Teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung dengan karyawan BNI Syariah kantor cabang Semarang. c. Studi Kepustakaan Teknik dalam memperoleh data yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian penulis. d. Analisis data Analisis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu data-dat yang dipeeroleh kemudian dituangkan dalam bentuk kata-kata maupun gambar kemudian dideskripsikan sehinggan dapat memberikan kejelasan yang realistis.
G. Sistematika Penulisan Agar laporan ini memperoleh gambaran yang secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika penulisan, yaitu uraian singkat mengenai halhal yang akan dilaporkan secara sistematika. BAB I
PENDAHULUAN Berisi tentang uraian latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, tinjauan pustaka, metode penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Dalam bab ini berisi tentang landasan teori,mengenai akad, pembiayaan, dan mudharabah muthlaqoh.
BAB III
LAPORAN OBJEK Menyajikan tentang gambaran umum Bank, mengenai sejarah berdirinya BNI Syariah kantor cabang Semarang, struktur organisasi, job disciption, produk-produk Bank.
BAB IV ANALISIS Merupakan bab yang berisikan Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi: pengenalan produk Pembiayaan Haji iB Hasanah, prosedur proses pembiayaanya dan perbandiangan produk Pembiayaan Haji iB Hasanah dengan produk lainnya. BAB V
PENUTUP Merupakan bab terakhir dalam penulisan tugas akhir ini Yng berisikan kesimpulan dari pembahasan yang telah diuraikan, dan saran terhadap praktek ekonomi perbankan.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Bank Syariah Bank syariah bukan sekedar lembaga keuangan yang bersifat sosial. Namun bank syariah juga sebagai lembaga bisnis dalam rangka memperbaiki perekonomian umat. Sejalan dengan itu maka dana yang dikumpulkan dari masyarakat harus disalurkan dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan. Pinjaman dana kepada masyarakat disebut juga pembiayaan. Pembiayaan adalah fasilitas yang diberikan bank syariah kepada masyarakat yang membutuhkan untuk menggunakan dana yang tealah dikumpulkan oleh bank syariah dari masyarakat surplus dana. Orientasi yang diberikan bank syariah adalah untuk mengembangkan serta meningkatkan pendapatan nasabah dan bank syariah. Sasaran pembiayaan adalah semua sektor ekonomi (Muhamad, 2001: 9-10) B. Pengertian dan Unsur-unsur Akad Ijarah 1. Pengertian Ijarah Dewasa ini banyak berbagai bank meluncurkan produk tentang pembiayaan haji tak terkecuali BNI Syariah. Produk yang dikeluarkan BNI Syariah ini bernama BNI Haji iB Hasanah. Produk ini adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang ditujukan kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhan biaya setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH)
yang ditentukan oleh Kementerian Agama, untuk mendapatkan nomor seat porsi haji dengan menggunakan akad ijarah. Secara etimologis al-ijarah berasal dari kata al-ajru yang arti menurut bahasanya ialahal-iwadh yang arti dalam bahasa indonesianya adalah ganti dan upah. Ijarah adalah akad penyaluran dana untuk pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah), antara perusahaan pembiayaan sebagai pemberi sewa (mu’ajjir)
dengan
penyewa
(musta’jir)
tanpa
diikuti
pengalihan
kepemilikan barang itu sendiri. Landasan syariah akad ini adalah fatwa DSN-MUI No.09 /DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan Ijarah. 2. Dasar Hukum Ijarah a. Al- Qur’an
اح َعلَ ْي ُك ْم إِ َذا َسلَّ ْمتُ ْم َما آتَ ْيتُ ْم َ َضعُوا أَوْ ال َد ُك ْم فَال ُجن ِ َْوإِ ْن أَ َر ْدتُ ْم أَ ْن تَ ْستَر ٌ صير ِ َّللا ِب َما تَ ْع َملُونَ َب ِ ِب ْال َم ْعر َ َّ َّللا َوا ْعلَ ُموا أَ َّن َ َّ ُوف َواتَّقُوا “Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan”.(QS.al-Baqarah:233) b. Al-Hadits
)ِ ُ َر ْ َر
ِاا ع َْه أَب ِ َ َم ِه ا ْستَأ َج َر أَ ِج ْيرًرا فَ ْليُ ْع ِْ اُجْ َرهُ ( َر َواهُ َع ْ ُ ال َّر
“Barang siapa yang meminta untuk menjadi buruh, beritahukanlah upahnya.” (HR. Abdul Razaqdari Abu Hurairah).
c. Landasan Ijma’nya ialah: Umat islam pada masa sahabat telah ber ijma’ bahwa ijarah diperbolehkan sebab bermanfaat bagi manusia. 3. Rukun Ijarah a. Mu’jar(orang/barang yang disewa) b. Musta’jir (orang yang menyewa) c. Sighat (ijab dan qabul) d. Upah dan manfaat. 4. Syarat Ijarah a. Kedua orang yang berakad harus baligh dan berakal b. Menyatakan kerelaannya untuk melakukan akad ijarah c. Manfaat yang menjadi objek ijarah harus diketahui secara sempurna d. Objek ijarah boleh diserahkan dan dipergunakan secara langsung dan tidak bercacat e. Objek ijarah sesuatu yang dihalalkan oleh syara’ dan merupakan sesuatu yang bisa disewakan f. Yang disewakan itu bukan suatu kewajiban bagi penyewa g. Upah/sewa dalam akad harus jelas, tertentu dan sesuatu yang bernilai harta. 5. Berakhirnya Akad Ijarah a. Objek hilang atau musnah, b. Tenggang waktu yang disepakati dalam akad ijarah telah berakhir, c. Menurut ulama Hanafiyah, wafatnya seorang yang berakad.
d. Menurut ulama Hanafiyah, apabila ada uzur dari salah satu pihak seperti rumah yang disewakan disita Negara karena terkait utang yang banyak, maka akad ijarah batal. Akan tetapi, menurut jumhur ulama uzur yang boleh membatalkan akad ijarah hanyalah apabila obyeknya cacat atau manfaat yang dituju dalam akad itu hilang, seperti kebakaran dan dilanda banjir. 6. Aplikasi Ijarah di Lembaga Keuangan Syariah Bank-bank Islam yang mengoperasikan produk ijarah, dapat melakukan
leasing,
baik
dalam
bentuk
operting
lease maupun financial lease. Akan tetapi, pada umumnya bank-bank tersebut lebih banyak menggunakan Ijarah Muntahiya bit-Tamlik, karena lebih sederhana dari sisi pembukuan. Selain itu, bank pun tidak direpotkan
untuk
mengurus
pemeliharaan
aset,
baik
pada
saat leasing maupun sesudahnya.
C. Pembiayaan Haji iB Hasanah
1. Pengertian Pembiayaan Haji iB Hasanah Pembiayaan iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang ditujukan kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhan biaya setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH)
yang ditentukan oleh
Kementerian Agama, untuk mendapatkan nomor seat porsi haji dengan menggunakan akad ijarah. Pada dasarnya pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberiaan fasilitas penyedia dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-
pihak yang merupakan defesit unit. Menurut Antonio, dari sifat penggunaanya pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal berikut : a. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditunjukan untuk memenui kebutuhan produksi dalam arti luas yaitu peningkatan usaha, baik produksi, perdagangan maupun investasi. b. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk mmenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Menurut keperluanya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi dua hal yaitu: a. Pembiayaan
modal
kerja,
yaitu
pembiayaan untuk
memenuhi
kebutuhan: 1) Peningkatan produksi, baik secara kuantitatif yaitu jumlah hasil produksi,. Maupun secara kualitaatif, yaitu peningkatan kualitas atau mutu hasil produksi. 2) Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu barang. b. Pembiayaan investasi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-barang modal (capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan itu (Muhammad Syafi’i Antonio, 2001 : 160-161) 2. Prosedur pembiayaan haji iB Hasanah Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi organisasi yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi,2001:5) Sedangkan prosedur menurut Ismail masya (1994:74) mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang
merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang”. Serangkaian prosedur yang harus di lakukan untuk mendapatkan pembiayaan haji iB Hasanah yang harus dipenuhi adalah melengkapi Syaratsyarat Pengajuan Pembiayaan : a. Telah memiliki rekening BNI iB THI Hasanah dengan saldo minimum Rp. 1.000.000,00. b. Telah memiliki Formulir Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) yang telah dilegalisir oleh Kantor Departemen Agama setempat. c. Melampirkan dokumen sebagai berikut: 1) FC identitas diri yang masih berlaku (KTP pemohon, suami/istri (bagi pemohon yang sudah menikah), calon haji yang ditanggung). 2) FC surat Nikah dan Kartu Keluarga(KK)/Akta Kelahiran yang membuktikan hubungan keluarga antara pemohon dan caon haji yang ditanggungnya. 3) Surat Kuasa Nasabah kepada Bank BNI Syari’ah untuk membatalkan keberangkatan Haji ke Departemen Agama(DEPAG) apabila nasabah telah menunggak angsuran seama 2bulan berturut-turut. 4) FC Buku Tabungan 3 Bulan Terakhir (Khusus untukPembiayaan iB Haji Plus Hasanah) 5) Asli Surat Keterangan Penghasilan atau Slip Gaji Terakhir(bagi pegawawi) 6) Asli Surat Keterangan Penghasilan per-bulan yang ditandatangani oleh pemohon (bagi pengusaha)
7) Memiliki sumber pelunasan. 3. Prosedur Pengajuan Pembiayaan a. Calon Nasabah datang ke kantor Bank BNI Syari’ah Semarang b. Nasabah melengkapi Surat Permohonan Pembiayaan (SPP) yang di dapat dari costumer servis, serta melampirkan identitas diri c. Setelah berkas di isi lengkap lalu diserahkan ke pemasaran guna untuk di input atau di kroscek dilanjutkan pemberkasan. d. Setelah pemberkasan dilakukan kemudian berkas-berkas dibawa ke penyelia (Pimpinan Cabang) guna diperiksa kelengkapan data nasabah. Kemudian berkas yang sudah lengkap dan pembiayaannya sudah disetujui diserahkan ke Brand Manager dan Bagian Operasional lalu di Akadkan.Setelah itu pihak nasabah membayar biaya administrasi dan akan akan diproses oleh CS sbelum diotorisasi oleh supervisior. Setelah pengajuan pembiayaan haji iB Hasanah di setujui oleh pihak BNI dan telah diakaakukan akad. Langkah selanjutnya nasabah mendaftarkan diri langsung ke Kementerian Agama. 4. Prosedur Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Tahun 2014 Sebelum produk pembiayaan haji diluncurkan beberapa bank, masyarakat yang ingin melakukan ibadah haji dapat melakukan pendaftaran pada kantor Kementerian Agama Kota/Kabupaten sesusai domisili masing-masing. Adapun syarat pendaftaran haji ada 3 (tiga), yaitu : a. Pendaftaran Haji Dengan Sistem Tabungan.
Prosedur pendaftaran calon jemaah haji sistem tabungan yang akan melunasi BPIH adalah sebagai berikut : 1) Calon jemaah haji memeriksakan kesehatan di Puskesmas domisili calon jemaah haji untuk mendapatkan Surat Keterangan Sehat. 2)
Apabila calon jemaah haji pada waktu membuka tabungan haji belum mengisi SPPH, maka calon jemaah haji tersebut datang ke Kantor Departemen Agama Kabupaten / Kota domisili calon jemaah haji untuk mengisi formulir SPPH dan ditandatangani oleh calon jemaah haji yang bersangkutan dan petugas Kantor Departemen Agama Kabupaten / Kota setempat.
3) Calon jemaah haji dengan membawa SPPH datang ke Kantor BPS BPIH tempat menyetor semula dengan membawa buku tabungan haji dan foto berwarna terbaru ukuran 3 x 4 sebanyak dua lembar untuk ditempel pada lembar bukti setor lunas BPIH. 4) Kantor BPS BPIH melakukan konfirmasi data calon jemaah haji sesuai dengan data yang di-entry pada saat pelunasan tabungan ke dalam SISKOHAT BPS BPIH. 5) Calon jemaah haji melunasi BPIH sesuai dengan Keputusan Presiden RI tentang BPIH tahun 2014 . 6) BPS BPIH mencetak bukti setor BPIH lunas sebanyak 5 (lima) lembar, meliputi :
a) Lembar pertama asli (warna putih) dibubuhi materai Rp. 6.000,- dan pas foto berwarna ukuran 3 x 4 untuk calon jemaah haji. b) Lembar kedua (warna merah muda) dibubuhi pasfoto berwarna berukuran 3 x 4 untuk pemvisaan. c) Lembar ketiga (warna kuning) untuk Kantor Departemen Agama Kabupaten / Kota. d) Lembar keempat (warna biru) untuk lampiran SPMA, diserahkan kepada PPIH embarkasi pada saat calon jemaah haji masuk asrama. e) Lembar kelima (warna putih) untuk BPS BPIH. 7) Calon jemaah haji setelah menerima bukti setoran BPIH lunas tahun 2014 segera mendaftarkan diri kepada Kantor Departemen Agama Kabupaten / Kota domisili selambat-lambatnya 10 hari kerja setelah menerima lembar bukti setor lunas BPIH dengan menyerahkan : a) Surat keterangan kesehatan dari Puskesmas domisili. b) Fotokopi KTP yang masih berlaku dengan memperlihatkan aslinya. c) Bukti setor BPIH lembar kedua (warna merah muda) dan ketiga (warna kuning). d) Pasfoto berwarna terbaru, tidak berpakaian dinas dan tidak berkacamata hitam (boleh berjilbab bagi wanita dan berpeci bagi
pria) ukuran 3 x 4 sebanyak 16 lembar dan 4 x 6 sebanyak 2 lembar untuk Paspor Haji, SPMA, dan tanda pengenal jemaah e) SPPH lembar kedua (warna merah muda). 8) Petugas Kantor Departemen Agama Kabupaten / Kota setelah menerima kelengkapan persyaratan pendaftaran bagi calon jemaah haji : a) Meneliti kelengkapan pendaftaran calon jemaah haji. b) Mencatat nama dan identitas calon jemaah haji ke buku agenda pendaftaran, dan memberikan tanda bukti pendaftaran yang telah ditandatangani
petugas
haji
Kantor
Departemen
Agama
Kabupaten / Kota. c) Membuat laporan pendaftaran calon jemaah haji ke Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi. b. Pendaftaran Haji Dengan Sistem Lunas Prosedur pendaftaran calon jemaah haji dengan sistem lunas adalah sebagai berikut : 1) Calon jemaah haji memeriksakan kesehatan di Puskesmas domisili calon jemaah haji untuk mendapatkan Surat Keterangan Sehat. 2) Calon jemaah haji datang ke Kantor Departemen Agama Kabupaten / Kota domisili calon jemaah haji untuk mengisi formulir SPPH dan ditandatangani oleh calon jemaah haji yang bersangkutan dan petugas Kantor Departemen Agama Kabupaten / Kota setempat. 3) Calon jemaah haji dengan membawa SPPH datang ke Kantor BPS BPIH tempat menyetor semula dengan membawa buku tabungan haji
dan foto berwarna terbaru ukuran 3 x 4 sebanyak dua lembar untuk ditempel pada lembar bukti setor lunas BPIH. 4) Petugas BPS BPIH melakukan entry data calon jemaah ke SISKOHAT berdasarkan SPPH 5) Petugas BPS BPIH mencetak bukti setor lunas BPIH sebanyak 5 (lima) lembar, meliputi : a) Lembar pertama asli (warna putih) dibubuhi materai Rp. 6.000, dan pasfoto berwarna ukuran 3 x 4 untuk calon jemaah haji. b) Lembar kedua (warna merah muda) dibubuhi pasfoto berwarna berukuran 3 x 4 untuk pemvisaan. c) Lembar ketiga (warna kuning) untuk Kantor Departemen Agama Kabupaten / Kota. d) Lembar keempat (warna biru) untuk lampiran SPMA, diserahkan kepada PPIH embarkasi pada saat calon jemaah haji masuk asrama e) Lembar kelima (warna putih) untuk BPS BPIH. 6) Calon Calon jemaah haji setelah menerima bukti setoran BPIH lunas tahun 2014 segera mendaftarkan diri kepada Kantor Departemen Agama Kabupaten / Kota domisili selambat-lambatnya 10 hari kerja setelah menerima lembar bukti setor lunas BPIH dengan menyerahkan : a) Surat keterangan kesehatan dari Puskesmas. b) Fotokopi KTP yang masih berlaku dengan memperlihatkan aslinya.
c) Pasfoto berwarna terbaru, tidak berpakaian dinas dan tidak berkacamata hitam (boleh berjilbab bagi wanita dan berpeci bagi pria) ukuran 3 x 4 sebanyak 16 lembar dan 4 x 6 sebanyak 2 lembar untuk Paspor Haji, SPMA, dan tanda pengenal jemaah. 7) Petugas Kantor Departemen Agama Kabupaten / Kota setelah menerima kelengkapan persyaratan pendaftaran bagi calon jemaah haji : a) Meneliti kelengkapan pendaftaran calon jemaah haji. b) Mencatat nama dan identitas calon jemaah haji ke buku agenda pendaftaran, dan memberikan tanda bukti pendaftaran yang telah ditandatangani
petugas
haji
Kantor
Departemen
Agama
Kabupaten/Kota. c) Membuat laporan pendaftaran calon jemaah haji ke Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi setiap hari Senin dengan menggunakan daftar nominatif. c. Pendaftaran Ibadah Haji Khusus. Prosedur Pendaftaran calon jemaah haji khusus adalah sebagai berikut : 1) Calon jemaah haji memeriksakan kesehatan di Puskesmas domisili calon jemaah haji untuk mendapatkan Surat Keterangan Sehat. 2) Calon jemaah haji yang diwakili oleh penyelenggara ibadahhaji khusus mengambil SPPH pada Direktorat Pelayanan Haji dan Umroh. Pengisian SPPH dilakukan oleh calon jemaah haji yang bersangkutan dan ditandatangani oleh calon jemaah haji yang bersangkutan dan petugas Direktorat Pelayanan Haji dan Umroh .
3) Calon jemaah haji yang diwakili oleh penyelenggara ibadahhaji khusus datang
ke
kantor
BPS
BPIH
yang
tersambung
dengan
SISKOHAT untuk menyetor BPIH tahun 2014 sesuai Keputusan Meteri Agama RI. 4) Petugas BPS BPIH memasukkan data calon jemaah haji ke SISKOHAT sesuai SPPH. 5) Petugas BPS BPIH mencetak bukti setor lunas BPIH sebanyak 5 (lima) lembar, meliputi : a) Lembar pertama asli (warna putih) dibubuhi materai Rp. 6.000,dan pasfoto berwarna ukuran 3 x 4 untuk calon jemaah haji. b) Lembar kedua (warna merah muda) dibubuhi pasfoto berwarna berukuran 3 x 4 untuk pemvisaan. c) Lembar ketiga (warna kuning) untuk Kantor Departemen Agama Kabupaten / Kota. d) Lembar keempat (warna biru) untuk lampiran SPMA, diserahkan kepada PPIH embarkasi pada saat calon jemaah haji masuk asrama. e) Lembar kelima (warna putih) untuk BPS BPIH. 6) Penyelenggaran Ibadah Haji Khusus setelah menerima bukti setoran BPIH lunas tahun 2014 segera mendaftarkan diri kepada Kantor Departemen Agama Kabupaten / Kota domisili selambatlambatnya 10 hari kerja setelah menerima lembar bukti setor lunas BPIH dengan menyerahkan : a) Surat keterangan kesehatan dari Puskesmas.
b) Fotokopi KTP yang masih berlaku dengan memperlihatkan aslinya. c) Pasfoto berwarna terbaru, tidak berpakaian dinas dan tidak berkacamata hitam (boleh berjilbab bagi wanita dan berpeci bagi pria) ukuran 3 x 4 sebanyak 16 lembar dan 4 x 6 sebanyak 2 lembar untuk Paspor Haji. 7) Petugas Direktorat Pelayanan Haji dan Umroh setelah menerima kelengkapan persyaratan pendaftaran bagi calon jemaah haji : a) Meneliti kelengkapan pendaftaran calon jemaah haji. b) Mencatat nama dan identitas calon jemaah haji ke buku agenda pendaftaran, dan memberikan tanda bukti pendaftaran yang telah ditandatangani oleh pejabat yang ditunjuk. c) Membuat laporan pendaftaran calon jemaah haji khusus kepada Direktur
Jenderal
Bimbingan
Masyarakat
Islam
dan
Penyelenggaraan Haji setiap hari Rabu. D. Pelaksanaan Pembiayaan Haji iB Hasanah Bagi calon nasabah yang ingin melakukan pembiayaan Haji iB Hasanah ini bisa langsung mengajukan pembiayaan dengan datang langsung ke Bank BNI Syari’ah Cabang Semarang dengan melengkapi syarat-syarat yang sudah ditentukan oleh pihak Bank. Apabila berkas-berkas nasabah yang diajukan untuk pembiayaan sudah lengkap lalu diserahkan kepada bagian pemasaran guna untuk di input atau di kroscek dan dilanjutkan dengan pemberkasan. Setelah pemberkasan dilakukan kemudian berkas-berkas dibawa ke penyelia (Pimpinan Cabang) guna diperiksa
kelengkapan data nasabah, Kemudian berkas yang sudah lengkap dan pembiayaannya sudah disetujui diserahkan ke Brand Manager dan Bagian operasional lalu di Akadkan. Sebelum fasilitas pembiayaan diberikan kepada pemohon maka pihak Bank terlebih dahulu harus yakin bahwa pembiayaan yang akan diberikan harus akan benar-benar kembali dan tidak terjadi kemacetan dalam proses pengembaliaan. Keyakinan tersebut dapat diperoleh dari hasil penilaian pembiayaan dengan berbagai prinsip analisis untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabah dan usaha yang akan dibiayai. Ada beberapa prinsip yang dapat digunakan dalam melakukan analisis pembiayaan yang dapat dilakukan oleh embaga keuangan.. Menurut Kashmir, prinsip pembiayaan itu meliputi prinsisp analisis 5C yaitu : Character, Capacity,
Collateral,
Condition
melakukan
studi
kelayakan
usaha
(Kashmir.2004:91) Prinsip-prinsip diatas dapat dijela
Apabila berkas-berkas nasabah yang
diajukan untuk pembiayaan sudah lengkap lalu diserahkan kepada bagian pemasaran guna untuk di input atau di kroscek dan dilanjutkan dengan pemberkasan. Setelah pemberkasan dilakukan kemudian berkas-berkas dibawa ke penyelia (Pimpinan Cabang) guna diperiksa kelengkapan data nasabah, Kemudian berkas yang sudah lengkap dan pembiayaannya sudah disetujui diserahkan ke Brand Manager dan Bagian operasional lalu di Akadkan. Sebelum fasilitas pembiayaan diberikan kepada pemohon maka pihak Bank terlebih dahulu harus yakin bahwa pembiayaan yang akan diberikan harus akan benar-benar kembali dan tidak terjadi kemacetan dalam proses pengembaliaan.
Keyakinan tersebut dapat diperoleh dari hasil penilaian pembiayaan dengan berbagai prinsip analisis untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabah dan usaha yang akan dibiayai. Ada beberapa prinsip yang dapat digunakan dalam melakukan analisis pembiayaan yang dapat dilakukan oleh embaga keuangan.. Menurut Kashmir, prinsip pembiayaan itu meliputi prinsisp analisis 5C yaitu : Character, Capacity, Collateral, Condition serta dengan melakukan studi kelayakan usaha (Kashmir.2004:91) skan sebagai berikut : 1. Analisis 5C a. Character Sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit harus dapat dipercaya yang tercermin dari latar belakang nasabah baik latar belakang yang bersikap pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti: cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobi dan sosial standingnya. Character merupakan ukuran untuk menilai kemauan nasabah membayar kreditnya. b. Capacity Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang dihubungkan
dengan
kemampuannya
mengelola
bisnis
serta
kemampuannya mencari laba. Sehingga akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan.
c. Capital Penggunaan modal yang efektif dapat dilihat dari laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan ukuran lainnya. Capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank. d. Collateral Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah, jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin. e. Condition Kondisi ekonomi pada masa sekarang dan yang akan datang harus dinilai sesuai dengan sektor masing-masing. Prospek usaha dari sektor yang dijalankan oleh nasabah juga harus dinilai. Penilaian prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil.
BAB III LAPORAN OBYEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum BNI Syariah Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syari’ah. Prinsip syari’ah dengan 3 (tiga) pilar nya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Pada tahun 1999 dibentuk Tim Proyek Cabang Syari’ah dengan tujuan untuk mempersiapkan pengelolaan bisnis perbankan syari’ah BNI yang beroperasi pada tanggal 29 April 2000 sebagai Unit Usaha Syari’ah (UUS) BNI. Pada awal berdirinya, UUS BNI terdiri atas 5 kantor cabang yani di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, dan Banjarmasin. Pada tahun 2002, BNI Syari’ah mulai menghasilkan laba dan pada tahun 2003 dilakukan penyusunan corporate plan yang di dalamnya termasuk rencana independensi BNI Syari’ah pada tahun 2009-2010.Pada tahun 2005 proses indenpendensi BNI Syari’ah diperkuat dengan kebijaan otonomi khusus yang diberikan oleh BNI kepada UUS BNI. Pada tahun 2009, BNI membentuk Tim Implementasi Pembentukan Bank Syari’ah. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang hingga pada pertengahan tahun 2010 telah memiliki 27 kantor cabang dan 31 kantor cabang pembantu. Disamping itu, UUS BNI senantiasa mendapatkan dukungan teknologi informasi dan penggunaan jaringan saluran distribusi yang meliputi kantor
cabang BNI, jaringan ATM BNI, ATM Link serta ATM Bersama, 24 jam layanan BNI Call dan juga internet Banking. Proses spin off dilakukan dengan beberapa tahapan, sesuai dengan ketentuan perundang undangan yang berlaku termasuk ketentuan Bank Indonesia. Bank Indonesia memberikan persetujuan prinsip untuk pendirian BNI Syari’ah, dengan surat nomor 12/2/DPG/DPbs tanggal 8 Februari 2010 perihal Izin Prinsip Pendirian PT Bank BNI Syari’ah. Pada tanggal 22 Maret 2010 telah ditandatangani Akta Nomor: 159, Akta Pemisahan Unit Usaha Syari’ah PT Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk ke dalam PT Bank BNI Syari’ah dan Akta Nomor 160,Akta Pendirian Bank BNI Syari’ah, yang keduanya dibuat dihadapan Aulia Taufani, sebagai pengganti dari Sutjipto, Notaris dari Jakarta. Selanjutnya Akta Pendirian telah memperoleh pengesahan melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU15574. AH. 01. 01, Tanggal 25 Maret 2010, melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 12/41/kep.gbi/2010 tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank BNI Syari’ah. Selanjutnya BNI Syari’ah efektif beroperasi pada tanggal 19 juni 2010. Bank yang bergerak dengan sistem syariah ini sudah berdiri di Semarang sejak tahun 2000 yang awal mulanya berada di Jl. Pandanaran, kemudian melakukan relokasi pada tahun 2008 ke Jl. Ahmad Yani no. 152 hingga saat ini. Dengan memiliki karyawan sekitar 120 orang yang terdiri dari pegawai tetap dan tidak tetap dan seluruhnya beragama Islam. Bank BNI Syariah di Semarang memiliki 2 KCPS yaitu KCPS Ungaran dan KCPS Unissula. BNI Syariah
memiliki jam kerja yaitu pukul 07.00-17.00 dimana jam pelayanan yang sama dengan jam pelayanan bank pada umumnya yaitu pada pukul 08.00-16.00 dengan penetapan lima hari kerja dalam satu minggu. Dalam kegiatannya, BNI Syariah menyertakan kegiatan kerohanian yang secara rutin di lakukan, baik setiap minggu atau setiap bulannya. Seperti membaca doa bersama setelah kegiatan morning breffing sebelum melakukan kegiatan, membaca Al-Qur’an bersama-sama setiap jum’at pagi di masjid BNI Syariah dengan adanya ketentuan hafalan surat Al-Qur’an untuk setiap bagian, pengajian dan makan bersama anak-anak yatim piatu yang rutin di lakukan sebulan sekali di kantor BNI Syariah dengan memanggil anak-anak yatim piatu dari berbagai tempat, dan shalat dzuhur dan ashar berjamaah yang rutin dilakukan setiap harinya. Perusahaan yang pada tahun 2010-2012 akan difokuskan pada bidang ritelkonsumer ini memiliki beberapa produk-produk unggulan di samping produk yang lain, seperti yang disebutkan dalam Buku Panduan Pemasaran BNI Syariah Edisi Pertama (2011) yaitu Tabungan iB Bisnis Hasanah, Tabungan iB Hasanah, Wirausaha iB Hasanah, Griya iB Hasanah, Gadai Emas iB Hasanah dan Talangan Haji iB Hasanah, dimana masing-masing produk memiliki keunggulan dan manfaat yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan nasabah BNI Syariah.
B. Visi dan Misi BNI Syariah Cabang Semarang Visi : Menjadi Bank Syariah pilihan rmasyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja. Misi : 1. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah. 2. Memeberikan nilai yang optimal bagi investor 3. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah. 4. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah. 5. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarin lingkungan.
C. Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Semarang
Pemimpin Cabang Penyelia BQA Pem.Bid Operasional
PenyeliaPPS
Penyelia PNS
Penyelia OPS
Penyelia KUS
PPM
Asst. Pelayanan
Analis Pembiayaan
Asst. Akutansi
Aspem
Teller
Asst. Adm. Pembiayaan
Asst. Administrasi
Asst. Kliring
Asst. Kliring
Satpam
Jaga Malam
Petugas Non Admin
3.1 Struktur Organisasi Bank Syariah Kantor Cabang Semarang
Supir
D. Job Description Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing jabatan di BNI Syari’ah cabang Semarang berdasarkan struktur organisasi di atas adalah sebagai beriut: Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing jabatan di BNI Syari’ah cabang Semarang berdasarkan struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut: 1. Pemimpin Cabang a. Menetapkan rencana kerja dan anggaran, sasaran usaha, tujuan yang akan dicapai, strategi dan rencana program pelaksanaan. b. Penyelia (mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi) secara langsung unit-unit kerja menurut bidang tugasnya (pelayanan nasabah, pengembangan dan pengendalian usaha serta pengelolaan operasional dan administrasi) di area/wilayah kerjanya sejalan dengan sistem dan prosedur yang berlaku. c. Memasaran produk dan jasa-jasa BNI Syari’ah kepada nasabah serta menggali calon nasabah potensial dalam ranga meningatkan bisnis dan menguasai pangsa pasar di daerah kerjanya. 2. Penyelia BQA (Branch Quality Assurance) a.
Memantau kinerja pegawai di wilayah BNI Syari’ah yang ditempati.
b.
Memastikan pekerjaan cabang, sesuai dengan prosedur BNI Syari’ah atau tidak.
3. Pemimpin Bidang Operasional Memberi dukungan kepada pemimpin cabang syari’ah dan bekerjasama dalam hal :
a. Menyusun rencana kerja dan anggaran, sasaran usaha dan penetapan target pelayanan dan tujuan-tujuan lain yang akan dicapai. b. Mengorganisasikan serta mengelola SDM yang ada di unit front office dan back office. c. Pelaksanaan penerbitan garansi bank (full over). d. Penyediaan informasi dan pelayanan transaksi giro wadi’ah, tabungan mudharabah, deposito mudharabah dan produk BNI Syari’ah lainnya kepada nasabah. e. Memberikan jasa pelayanan BNI Syari’ah kepada nasabah. f. Pelayanan semua jenis transaksi kas tunai dan pemindahan. g. Menyelia (mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi) secara langsung seluruh unit-unit operasional yang berada di bawahnya sejalan dengan prosedur dan kebijakan yang ditetapkan oleh kantor besar USY (Unit Syariah). h. Memastikan berjalannya program-program peningkatan budaya pelayanan (service culture enhancement) dari kantor besar USY (Unit Syariah). 4. Penyelia PNS (Pelayanan Nasabah) Menyelia langsung seluruh kegiatan pelayanan yang dilakukan asistent pelayanan nasabah antara lain : a. Pembukuan dan pengelolaan rekening/transaksi produk dan jasa dalam dan luar negeri, melayani penerbitan BNI card, phone plus serta melayani transaksi pencairan deposito.
b. Melakukan referral dan cross selling epada walk in customer serta mengarahkan nasabah untuk menggunakan saluran berbiaya rendah (ATM, phone plus) kepada nasabah yang datang. c. Bertanggung jawab untuk mengontrol dan memecahkan permasalahan yang ada, mengelola kepegawaian di unit yang di kelolannya, memeriksa pelaporan-pelaporan yang dibuat unitnya. d. Mengupayakan berjalannya program-program peningkatan budaya pelayanan (service culture enhancement) dari kantor besar/kantor wilayah. Penyelia pelayanan nasabah membawai dua bagian yaitu : a. Asisten Pelayanan 1) Memberikan informasi produk dan jasa BNI Syari’ah kepada nasabah. 2) Mengelola
dan
melayani
pembukaan
rekening
giro
wadi’ah/tabungan/deposito mudharabah. 3) Melakukan cross selling. b. Teller Di bawah ini penyeliaan, pengendalian serta pengawasan atasannya bertangung jawab penuh untuk menyediakan pelayanan transaksi kas/tunai, pemindahan, kliring serta keuangan lainnya kepada nasabah sesuai dengan standart layanan yang di tetapkan. Menyelia langsung pegawai di unit administrasi domestik dan kliring dalam melaksanakan kegiatan meliputi : a. Mengelola transaksi kliring dan inkaso.
b. Melaksanakan entry transaksi secara kliring/perpindahan ke dalam sistem. c. Mengelola daftar hitam atau nasabah penarik cek kosong. d. Mengelola komunikasi cabang. e. Menyelesaikan transaksi daftar pos terbuka (DPT) rupiah. Penyelia operasional membawahi dua bagian yaitu : a. Asisten Administrasi Pembiayaan 1. Mengelola administrasi pembiayaan dan portepel (saldo list) pembiayaan. 2. Memantau proses pemberian pembiayaan. 3. Mengelola pwenerbitan jaminan bank. b. Asisten kliring 1. Mengelola transasi kliring. 2. Melasanakan
entry
transaksi
keuangan
secara
kliring/pemindahan ke dalam sistem. 3. Mengelola daftar hitam atau nasabah penarik cek kosong. 4. Mengelola komuniasi cabang. 5. Menyelesaikan transaksi daftar pos terbuka (DPT) rupiah. 5. Penyelia KUS (Kantor Unit Syariah) Menyelia seluruh pegawai di unit administrasi keuangan dan umum untuk memberikan pelayanan terbaik dalam pengelolaan administrasi keuangan dan umum cabang syari’ah dalam usaha: a. Mengelola sistem otomasisasi di kantor cabang syari’ah dan cabang pembantu syari’ah.
b. Mengelola kebenaran dan sistem transaksi keuangan cabang syari’ah dan cabang pembantu syari’ah. c. Mengelola laporan harian sistem kantor cabang syari’ah dan cabang pembantu syari’ah. d. Mengelola laporan kantor cabang syari’ah. e. Menyelia langsung seluruh kegiatan pengelolaan administrasi dan kepegawaian, kebutuhan logistik, akomodasi, transportasi dan penyelenggaraan administrasi umum dan kearsipan. f. Mendukung berjalannya program-program peningkatan budaya pelayanan dari kantor besar. 6. Penyelia umum membawahi beberapa bagian yaitu : a. Asisten Akutansi 1)
Mengelola sistem otomasisasi di kantor cabang syari’ah dan cabang pembantu syari’ah.
2)
Mengelola kebenaran dan sistem transaksi keuangan cabang syari’ah dan cabang pembantu syari’ah.
3)
Mengelola laporan harian sistem kantor cabang syari’ah dan cabang pembantu syari’ah.
4)
Mengendalikan transaksi pembukuan kantor cabang syari’ah dan cabang pembantu syari’ah.
5)
Pengelolaan administrasi kepegawaian.
b. Satpam Melaksanakan pengamanan di masing-masing pos penjagaan yang menjadi daerah kerjanya.
c. Petugas Non Administrasi Membantu pengelolaan administrasi umum, kebutuhan logistik, dan urusan kerumah tanggaan. d. Sopir Melayani transportasi pegawai untuk keperluan dinas. e. Jaga Malam Melaksanakan pengamanan di masing-masing pos penjagaan yang menjadi daerah kerjanya. 7. Penyelia PPS (Pemasaran Bisnis) Penyelia langsung kegiatan pemasaran bisnis pada unit kerjanya. Mendukung berjalannya program-program peningkatan budaya pelayanan (service culture enhancement) dari kantor besar. Penyelia pemasaran bisnis membawahi dua bagian yaitu : a. PPM (Pengelola Pemasaran) 1) Memasarkan produk dan jasa perbankan kepada nasabah atau calon nasabah. 2) Mengelola permohonan pembiayaan, pemantauan nasabah dan kualitas protepel pembiayaan atau koletibilitas pembiayaan. 3) Membantu dan membina hubungan dengan kantor besar USY/cabang syari’ah lainnya. b. Aspem (Analis Pemasaran) 1) Dibawah penyelia atasannya berperan aktif dalam melaksanakan kegiatan memasarkan dan mengelola. 2) pembiayaan produktif.
3) Membantu memasarkan produk dan jasa BNI Syari’ah kepada nasabah atau calon nasabah. 4) Membina hubungan dan membantu perkembangan aktivitas nasabah non ritel. E. Produk-produk di BNI Syariah Kantor Cabang Semarang Bank BNI Syari’ah Cabang Semarang memiliki dua produk yang ditawarkan yaitu produk simpanan dan pembiayaan. 1. Produk Simpanan a. Tabungan iB Hasanah Yaitu investasi dalam mata uang rupiah yang di kelola berdasarkan prinsip syari’ah dengan akad mudharabah mutlaqah atau simpanan berdasakran akad wadi’ah. Setoran awal pada produk tabungan iB Hasanah ini adalah Rp 100.000,00. Fasilitas : 1) Tersedia pilihan dengan akad mudharabah atau wadi’ah 2) Bebas biaya administrasi bulanan untuk akad wadi’ah 3) Buku tabungan 4) BNI Syari’ah Card Silver. 5) Autodebet untuk pembayaran berbagai tagihan atau setoran bulanan. 6) Tabungan iB Tapenas Hasanah dan Tabungan iB Haji Hasanah dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) 7) Dapat dijadikan agunan Pembiayaan. b. Tabungan iB Prima Hasanah
Yaitu investasi dana dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip syari’ah dengan akad mudharabah mutlaqoh. Setoran awal untu produk
ini
adalah
Rp
10.000.000,00
dan
memiliih
dana
Rp
250.000.000,00. Fasilitas : 1) Buku tabungan 2) BNI Syari’ah Card Gold denagn limit transaksi di ATM dan transfer lebih besar 3) Perlindungan asuransi jiwa 4) Autodebet untuk pembyaran berbagai tagihan atau setoran bulanan Tabungan iB Tapenas Hasanah dan Tabungan iB Haji Hasanah 5) Dijamin oleh LPS 6) Dapat dijadikan agunan pembiayaan. b. Tabungan iB Bisnis Hasanah Investasi dana dalam mata uang rupiah yang di kelola berdasarkan prinsip syari’ah dengan akad mudharabah mutlaqah dan dilengapi dengan detail mutasi debet dan kredit pada buku tabungan saldo awal dan minimum tabungan ini adalah Rp 5.000.000,Fasilitas : 1) Buku Tabungan 2) BNI Syari’ah Card Gold dengan limit transaksi penarikan tunai dan transfer lebih besar 3) Autodebet untuk pembayaran berbagai tagihan atau setoran bulanan Tabungan iB Tapenas Hasanah dan Tabungan iB Haji Hasanah
4) Dijamin oleh LPS 5) Dapat dijadikan agunan pembiayaan. d. Tabungan Haji iB Hasanah Investasi haji untuk perencana haji dikelola secara syari’ah dengan akad mudharabah mutlaqah dengan sistem setoran bebas atauk bulanan, bermanfa’at sebagai sarana pembayaran Biaya penyelengaraan Ibadah Haji (BPIH). Untu produk ini, disyaratan melakukan setoran awal sebesar Rp 500.000,00 serta memiliki rekening Tabungan iB Hasanah/Bisnis Hasanah/Prima Hasanah sebagai rekening afiliasi. Fasilitas : 1) Buku tabungan 2) Autokredit untuk setoran bulanan dari rekening Tabungan iB Hasanah/Prima Hasanah/Bisnis Hasanah 3) Perlindungan asuransi jiwa dan kecelaaan diri 4) Berpeluang memperoleh Pembiayaan Talangan Haji iB Hasanah Keunggulan : 1) Bebas biaya pengelolaan rekening bulanan 2) Dilindungi asuransi jiwa dan kecelakaan diri 3) Prosses mendapatkan nomor porsi haji lebih mudah dan praktis, karena BNI Syari’ah ditunjuk oleh Kementerian Agama RI sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji dan tekroneksi real time online dengan SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu).
e) Tabungan iB Tapenas Hasanah Investasi dana untuk perencanaan masa depan yang dikelola secara syari’ah dengan akad mudharabah mutlaqah dengan sistem setoran bulanan, bermanfa’at untuk membantu menyiapkan rencana masa depan seperti rencana liburan, ibadah umroh, pendidikan ataupun rencana masa depan lainnya. Untuk menikmati tabungan ini, maka nasabah disyaratkan untuk memiliki rekening Tabungan iB Hasanah/Bisnis Hasanah/Prima Hasanah sebagai rekening afiliasi. Setoran awal tetap bulanan minimal Rp 100.000,00 s/d Rp 5.000.000,00. Fasilitas : 1) Buku tabungan 2) Tersedia pilihan jangka waktu minimal 1 tahun dan maximal 18 tahun. 3) Autokredit untuk setoran bulanan dari rekening Tabungan iB Hasanah/Bisnis Hasanah/Prima Hasanah. Keunggulan : 1) Bagi hasil lebih tinggi. 2) Manfa’at perlindungan asuransi jiwa hingga Rp 750.000.000,00. 3) Manfa’at asuransi kesehatan hingga Rp 1.250.000,00/hari/jiwa. Tersedia perlindungan asuransi jiwa plus asuransi kesehatan tambahan. f. Giro iB Yaitu simpanan dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip syari’ah dengan akad wadi’ah yad amanah. Fasilitas :
1) Tersedia buku cek dan bilyet giro. 2) Tersedia dalam beberapa pilihan mata uang : Rupiah dan US Dolar. 3) Layanan informasi 24 jam, BNI Call dari ponsel. 4) On line, kemudahan bertransaksi untuk penyetoran maupun penarikan uang tunai di lebih 100 kantor cabang BNI Syari’ah danenyetoran uang tunai di lebih 1000 kantor cabang BNI Syariah di seluruh Indnesia 5) Fasilitas Intercity Clearing, memberikan kemudahan penarikan cek/bilyet giro dari bank bank di seluruh Indonesia. g. Deposito iB Investasi berjangka yang ditunjukan bagi nasabah perorangan dan perusahaan, dengan menggunakan prinsip mudharabah Mutlaqah. Setoran awal sebesar Rp 1.000.000,00. Fasilitas : 1) Bilyet Deposito. 2) Tersedia berbagai pillihan jangka waktu : a) Mata uang Rupiah, pilihan jangka waktu : 1,3,6 dan 12 bulan. b) Mata uang Dollar, pihan jangka waktu : 6 dan 12 bulan. 4) Bagi hasil dapat ditransfer ke rekening Tabungan, Giro atau menambah pokok investasi. 5) Tersedia pilihan perpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over/ARO) atau tidak otomatis (non ARO) pada saat jatuh tempo. 2. Produk Pembiayaan
PT Bank BNI Syariah mengelola produk pembiayaan untuk turut serta memberikan nilai kebermanfaatan kepada nasabahnya. Adapun
produk
pembiayaan yang sampai saat ini terus dikembangkan yaitu: a. iB Hasanah Card merupakan kartu pembiayaan yang berfungsi seperti kartu kredit berdasarkan prinsip syariah yaitu dengan sistem perhitungan biaya bersifat fix, adil, transparan dan kompetitif, tanpa perhitungan bunga. iB Hasanah Card tidak hanya digunakan untuk kegiatan konsumtif namun dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan ibadah umroh, pendidikan, dan kegiatan usaha. b. Pembiayaan Griya iB Hasanah merupakan fasilitas pembiayaan konsumtif dengan akad mudharabah (jual beli) untuk membeli, membangun, merenovasi rumah/ruko ataupun untuk membeli kavling siap bangun (KSB) dengan sistem angsuran tetap hingga akhir masa pembiayaan sehingga memudahkan nasabah mengelola keuangannya. c. Pembiayaan Haji iB Hasanah adalah fasilitas pengurusan daftar ibadah haji melalui penyediaan talangan setoran awal untuk mendapatkan nomor porsi sesuai Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang diatur kementerian Agama dengan menggunakan akad Ijarah. Pembiayaan Haji iB Hasanah dapat diberikan kepada nasabah yang sudah memiliki Tabungan iB Haji Hasanah. d. Rahn Emas iB Hasanah atau disebut juga pembiayaan rahn, merupakan solusi bagi nasabah yang membutuhkan dana cepat dengan sistem
penjaminan berupa emas didukung administrasi dan proses persetujuan yang mudah. e.
Multijasa iB Hasanah merupakan fasilitas pembiayaan dengan prinsip Ijarah (sewa) diberikan kepada individu untuk kebutuhan jasa dengan jaminan fixed Asset atau kendaraan bermotor.
f. Multiguna iB Hasanah merupakan fasilitas pembiayaan konsumtif bagi karyawan perusahaan/lembaga/instansi atau profesional berlandaskan akad murabahah (jual beli) untuk pembelian barang dengan agunan berupa fixed asset. g.
Flexi iB Hasanah merupakan fasilitas pembiayaan konsumtif bagi pegawai/karyawan perusahaan/ lembaga/Instansi atau masyarakat dengan fixed income, yang diberikan atas dasar akad murabahah (jual beli) untuk pembelian barang serta dengan akad ijarah (sewa) untuk penggunaan jasa, misalnya pengurusan biaya pendidikan, perjalanan ibadah umrah, travelling, pernikahan dan lain-lain.
h. Wirausaha iB Hasanah merupakan fasilitas pembiayaan produktif berlandaskan akad murabahah, musyarakah atau mudharabah yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha produktif (modal kerja dan investasi) bagi UKM (Usaha kecil dan Menengah) sesuai prinsip syariah. i. Tunas Usaha iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan modal kerja dan atau investasi berlandaskan akad murabahah yang diberikan untuk usaha produktif yang feasible namun belum bankable dengan prinsip syariah.
j. Linkage Program iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada lembaga keuangan syariah (LKS) seperti BMT, BPRS, KJKS, dan lainnya kemudian disalurkan kepada end user (pengusaha mikro, kecil, dan menengah syariah). Kerja sama dengan LKS dapat dilakukan secara langsung ataupun melalui lembaga pendamping. k. Kopkar/Kopeg iB Hasanah merupakan fasilitas pembiayaan mudharabah dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada koperasi karyawan (kopkar)/ koperasi pegawai (Kopeg) kemudian disalurkan secara prinsip syariah kepada end user / karyawan. l. Usaha Kecil iB Hasanah merupakan fasilitas pembiayaan syariah berlandaskan akad murabahah, musyarakah, atau mudharabah yang digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja maupun investasi). m. Usaha Pasar iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja maupun investasi) kepada pengusaha berbadan hukum skala menengah dan besar dalam mata uang Rupiah mauupun valas. n. Sindikasi iB Hasanah merupakan pembiayaan yang diberikan oleh BNI Syariah bersama dengan perbankan lainnya untuk membiayai suatu proyek/usaha yang berskala sangat besar dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sama,
mengggunakan dokumen yang sama dan
diadministrasikan oleh agen yang sama pula.
o. Multifinance iB Hasanah merupakan penyaluran pembiayaan langsung dengan pola executing, kepada multifinance untuk usahanya di bidang perusahaan pembiayaan sesuai prinsip syariah. p. Pembiayaan Kerjasama dengan Dealer iB Hasanah merupakan pla kerjasama pemasaran dengan dealer dilatarbelakangi oleh adanya potensi pembiayaaan kendaraan bermotor secara kolektif yang melibatkan end user dalam jumlah yang cukup banyak. 3. Produk Jasa dan Layanan PT Bank BNI Syariah
memiliki layanan dan produk jasa yang
memudahkan pihak perusahaan/lembaga/instansi menjalankan aktivitas serta dapat menunjang kinerja. Adapun sampai saat ini, produk jasa dan layanan yang ditawarkan terdiri dari 3 jenis yaitu: (1) Payroll Gaji, (b) Cash Management, dan (3) Payment Center. Pengertian mengenai produk jasa dan layanan tersebut adalah sebagai berikut: a. Payroll Gaji (Salary Payroll) adalah layanan pembayaran gaji yang dilakukan oleh BNI Syariah atas dasar perintah dari perusahaan pembayar gaji untuk mendebet rekeningnya ke rekening karyawannya. b. Cash Management adalah jasa pengelolaan seluruh rekening seperti corporate
internet
banking
yang
dapat
digunakan
oleh
perusahaan/lembaga/instansi. Produk ini dilengkapi dengan fasilitas virtual account.
c. Payment Center adalah kerjasana BNI Syariah dengan perusahaan dalam hal jasa penerimaan pembayaran untuk kepentingan perusahaan. Jasa ini dapat digunakan untuk penerimaan pembayaran uang kuliah, tagihan listrik, dan sebagainya. F. Prosedur Pembiayaan Haji iB Hasanah Prosedur pembiayaan haji di BNI Syariah hanyalah melengkapi persyaratan yang telah disediakan oleh pihak Bank yaitu memiliki rekening tabungan BNI iB haji, Melampirkan copy identitas diri yang masih berlaku (KTP pemohon, suami/istri*), calon haji yang ditanggung), melampirkan copy surat nikah dan kartu
keluarga
(KK),
Melampirkan
surat
kuasa
untuk
membatalkan
keberangkatan haji jika nasabah menunggak pembiayaan. Setelah itu pihak nasabah membayar biaya administrasi dan akan akan diproses oleh CS sbelum diotorisasi oleh supervisior. G. Pelaksanaan Haji iB Hasanah Bagi calon nasabah yang ingin melakukan pembiayaan Haji iB Hasanah bisa langsung mengajukan pembiayaan dengan datang langsung ke Bank BNI Syari’ah Cabang Semarang dengan melengkapi syarat-syarat yang sudah ditentukan oleh pihak Bank. Apabila berkas-berkas nasabah yang diajukan untuk pembiayaan sudah lengkap lalu diserahkan kepada bagian pemasaran guna untuk di input dan dilanjutkan dengan pemberkasan. Kemudian berkasberkas dibawa ke penyelia (Pimpinan Cabang) guna diperiksa kelengkapan data nasabah, kemudian diserahkan ke Brand Manager dan Bagian operasional lalu di Akadkan.
BAB IV ANALISIS
A. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Haji iB Hasanah 1. Syarat-syarat Pengajuan Pembiayaan a. Telah memiliki rekening BNI iB THI Hasanah dengan saldo minimum Rp. 1.000.000,00. b. Telah memiliki Formulir Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) yang telah dilegalisir oleh Kantor Departemen Agama setempat. c. Melampirkan dokumen sebagai berikut: 1) FC.Identitas diri yang masih berlaku (KTP pemohon, suami/istri (bagi pemohon yang sudah menikah), calon haji yang ditanggung). 2) FC.Surat Nikah dan Kartu Keluarga(KK)/Akta Kelahiran yang membuktikan hubungan keluarga antara pemohon dan caon haji yang ditanggungnya. 3) Surat
Kuasa Nasabah kepada Bank BNI
Syari’ah untuk
membatalkan keberangkatan Haji ke Departemen Agama(DEPAG) apabila nasabah telah menunggak angsuran seama 2bulan berturutturut. 4) FC.Buku Tabungan 3 Bulan Terakhir (Khusus untuk Pembiayaan iB Haji Plus Hasanah) 5) Asli Surat Keterangan Penghasilan atau Slip Gaji Terakhir(bagi pegawai)
6) Asli Surat Keterangan Penghasilan per-bulan yang ditandatangani oleh pemohon (bagi pengusaha) 7) Memiliki sumber pelunasan. 2. Prosedur Pengajuan Pembiayaan a. Calon Nasabah datang ke kantor Bank BNI Syari’ah Semarang b. Nasabah melengkapi Surat Permohonan Pembiayaan (SPP) yang di dapat dari costumer servis, serta melampirkan identitas diri c. Setelah berkas di isi lengkap lalu diserahkan ke pemasaran guna untuk di input atau di kroscek dilanjutkan pemberkasan. d. Setelah pemberkasan dilakukan kemudian berkas-berkas dibawa ke penyelia (Pimpinan Cabang) guna diperiksa kelengkapan data nasabah. e. Kemudian berkas yang sudah lengkap dan pembiayaannya sudah disetujui diserahkan ke Brand Manager dan Bagian Operasional lalu di Akadkan. 3. Skema Prosedur Pengajuan Pembiayaan Haji iB Hasanah
NASABAH
BNI Syaria’ah
Pemasaran
Penyelia (Pimpinan Cabang)
Brand Manajer
Pemberkasan
Bagian Operasional
Akad Gambar 4.1 Skema Pengajuan Pembiayaan Haji iB Hasanah
Setelah pembiayaan haji diakadkan dan nasabah sudah mendapatkan pembiayaan, langkah selanjutnya agar mendatkan kursi/seat haji melakukan pendaftaran pada kantor Kementerian Agama Kota/Kabupaten sesusai domisili masing-masing. Prosedur pendaftaran adalah sebagai berikut : a. Calon jemaah haji memeriksakan kesehatan di Puskesmas domisili calon jemaah haji untuk mendapatkan Surat Keterangan Sehat. b. Calon jemaah haji datang ke Kantor Departemen Agama Kabupaten / Kota domisili calon jemaah haji untuk mengisi formulir SPPH (Surat Pendaftaran Pergi Haji) dan ditandatangani oleh calon jemaah haji yang bersangkutan dan petugas Kantor Departemen Agama Kabupaten / Kota setempat. c. Calon jemaah haji dengan membawa SPPH (Surat Pendaftaran Pergi Haji) datang ke Kantor BPS (Bank Penerima setoran) BPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) tempat menyetor semula dengan membawa buku tabungan haji dan foto berwarna terbaru ukuran 3 x 4 sebanyak dua lembar untuk ditempel pada lembar bukti setor lunas BPIH. d. Petugas BPS (Bank Penerima setoran) BPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) melakukan entry data calon jemaah ke SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu) berdasarkan SPPH (Surat Pendaftaran Pergi Haji). e. Petugas BPS (Bank Penerima setoran) BPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) mencetak bukti setor lunas BPIH sebanyak 5 (lima) lembar, meliputi : 1) Lembar pertama asli (warna putih) dibubuhi materai Rp. 6.000, dan pasfoto berwarna ukuran 3 x 4 untuk calon jemaah haji. 2) Lembar kedua (warna merah muda) dibubuhi pasfoto berwarna berukuran 3 x 4 untuk pemvisaan.
3) Lembar ketiga (warna kuning) untuk Kantor Departemen Agama Kabupaten / Kota. 4) Lembar keempat (warna biru) untuk lampiran SPMA (Surat Panggilan Masuk Asrama), diserahkan kepada PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) embarkasi pada saat calon jemaah haji masuk asrama. 5) Lembar kelima (warna putih) untuk BPS BPIH. f.
Calon Calon jemaah haji setelah menerima bukti setoran BPIH lunas tahun 2014 segera mendaftarkan diri kepada Kantor Departemen Agama Kabupaten / Kota domisili
selambat-lambatnya 10 hari kerja setelah
menerima lembar bukti setor lunas BPIH dengan menyerahkan : 1) Surat keterangan kesehatan dari Puskesmas. 2) Fotokopi KTP yang masih berlaku dengan memperlihatkan aslinya. 3) Pasfoto berwarna terbaru, tidak berpakaian dinas dan tidak berkacamata hitam (boleh berjilbab bagi wanita dan berpeci bagi pria) ukuran 3 x 4 sebanyak 16 lembar dan 4 x 6 sebanyak 2 lembar untuk Paspor Haji, SPMA, dan tanda pengenal jemaah. g. Petugas Kantor Departemen Agama Kabupaten / Kota setelah menerima kelengkapan persyaratan pendaftaran bagi calon jemaah haji : 1) Meneliti kelengkapan pendaftaran calon jemaah haji. 2) Mencatat nama dan identitas calon jemaah haji ke buku agenda pendaftaran, dan memberikan tanda bukti pendaftaran yang telah ditandatangani petugas haji Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota.
3)
Membuat laporan pendaftaran calon jemaah haji ke Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi setiap hari Senin dengan menggunakan daftar nominatif.
B. Pelaksanaan Pembiayaan Haji iB Hasanah BNI Syari’ah mempunyai beberapa produk simpanan dan pembiayaan. Salah satu produk pembiayaan BNI Syari’ah adalah pembiayaan Haji iB Hasanah dimana pembiayaan ini ditujukan untuk semua kalangan masyarakat yang mempunyai niat untuk pergi haji. Pada umumnya pembiayaan ini dilakukan oleh orang-orang yang memiliki rekening Tabungan Haji iB Hasanah, dimana para calon nasabah ingin mendapatkan porsi haji dengan cepat dan mudah. Bagi calon nasabah yang ingin melakukan pembiayaan Haji iB Hasanah ini bisa langsung mengajukan pembiayaan dengan datang langsung ke Bank BNI Syari’ah Cabang Semarang dengan melengkapi syarat-syarat yang sudah ditentukan oleh pihak Bank. Apabila berkas-berkas nasabah yang diajukan untuk pembiayaan sudah lengkap lalu diserahkan kepada bagian pemasaran guna untuk di input atau di kroscek dan dilanjutkan dengan pemberkasan. Setelah pemberkasan dilakukan kemudian berkas-berkas dibawa ke penyelia (Pimpinan Cabang) guna diperiksa kelengkapan data nasabah, Kemudian berkas yang sudah lengkap dan pembiayaannya sudah disetujui diserahkan ke Brand Manager dan Bagian operasional lalu di Akadkan. Adapun strategi pemasaran yang digunakan untuk memasarkan produk pembiayaan ini pihak BNI Syari’ah pergi ke kantor-kantor, majelis, perhubungan, intasi, pameran dan bekerjasama dengan biro. Dengan setrategi
tersebut dimana pihak BNI Syari’ah sebagai penyedia jasa melakukan secara aktif pemasaran dengan menghubungi calon nasabah satu demi satu dan mempresentasikan produk atau jasa BNI Syari’ah. Setelah mendapatkan pembiayaan Haji, langkah selanjutnya nasabah mendatangani Kantor Kementerian Agama Kota/Kabupataen domisili untuk melakukan pendaftaran agar mendapatkan kursi porsi/ seat ibadah haji. Pembiayaan Haji iB Hasanah merupakan fasilitas pengurusan pendaftaran ibadah Haji melalui penyediaan talangan setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk mendapatkan porsi haji, yang ditentukan oleh Departemen Agama dengan menggunakan akad ijarah. Sedangkan ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan (ownership/milkiyah) atas barang itu sendiri. Dilihat dari rukun dan syarat dalam pembiayaan Haji IB Hasanah dengan menggunakan akad ijarah. Yang telah diuraikan dimuka rukun dan syarat ijarah di Bank BNI Syari’ah telah terpenuhi yakni adanya pihak yang menyewakan (pihak I) dan pihak penyewa (pihak II) keduaduanya telah cakap Hukum. Dari segi ijab dan qobul kedua belah pihak telah sepakat artinya telah ada persesuaian antara ijab dan qobul dan dilakukan dalam satu majelis. Dalam pembiayaan Haji iB Hasanah dengan menggunakan akad ijarah di Bank BNI Syari’ah tidak ada unsur paksaan, dalam penyerahan tidak menimbulkan kerugian dan tidak ada unsur riba dan dalam pelaksanaan pemberian pembiayaannya sudah sesuai prosedur yang ada. Ssetelah penulis
meneliti tentang pelaksanaan pembiayaan Haji iB Hasanah di Bank BNI Syariah Cabang Semarang penulis menganalisis berdasarkan analisis SWOT. 1. Strenghts (kekuatan) Kekuatan yang dimiliki produk pembiayaan Haji iB Hasanah dengan menggunakan akad ijarah : a. Dengan menggunakan akad ijarah bank lebih leluasa menyalurkan dananya dan mendapat biaya ujroh dari nasabah. b. Dengan adanya produk pembiayaan Haji iB Hasanah, masyarakat diberikan kemudahan untuk memperoleh nomor porsi haji walaupun belum mempunyai cukup uang. c. Nasabah tidak dirugikan karena pelunasan pinjaman sesuai dengan besar pinjamannya tanpa ada tambahan margin dan jangka waktu yang diberikan oleh pihak Bank cukup lama. d. Proses pelunasannya dengan sistem menabung. 2. Weaknesses (kelemahan) Kelemahan pada produk pembiayaan Haji iB Hasanah: a.
Kurangnya pemahaman masyarakat
tentang keberadaan produk
pembiayaan Haji iB Hasanah pada Bank BNI Syari’ah Cabang Semarang b. Kurangnya sosialisasi dan pemasaran terhadap produk pembiayaan Haji iB Hasanah c. Dengan munculnya produk ini, masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji semakin banyak sehingga terjadi antrian pemberangkatan yang cukup lama. 3. Opportunities (peluang)
Dengan adanya peminat dan kebutuhan masyarakatuntuk menunaikan ibadah haji namun memiliki dana terbatas,produk pembiayaan Haji iB Hasanah ini menjadi salah satusolusi. Produk pembiayaan Haji iB Hasanah ini mempunyaipeluang yang besar karena penduduk Indonesia yang mayoritasorang Muslim serta didukung dengan pemasaran yang optimal. 4. Threats (ancaman) Ancaman terhadap produk pembiayaan Haji iB Hasanah: a. Adanya produk-produk dari lembaga keuangansyari’ah maupun konvensional yang sejenis dengan produk ini. b. Kurangnya pemahaman pemahaman masyarakatmengenai keberadaan lembaga keuangan syari’ah, dimana masyarakat masih memandang bahwa Bank Syari’ah sama saja dengan Bank Konvensional. C. Keunggulan Produk Pembiayaan Haji iB Hasanah Dalam menjaga persaingan dengan para kompetitor dan meningkatkan daya tarik, setiap produk yang diluncurkan untuk masyarakat pasti mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan produk sama yang dikeluarkan oleh pihak lain. Tak terkecuali produk pembiayaan haji iB Hasanah yang dikeluarkan oleh BNI Syariah. Adapun keunggulan itu antara lain: 1. Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai dengan prinsip syariah. 2. Jangka waktu pembiayaan maksimal 1 (satu) tahun atau s/d usia pemohon 60 tahun. 3. Maksimal sebesar 80% dari biaya setoran awal BPIH untuk mendapatkan nomor seat porsi haji.
4. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis atau dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah maupun BNI Konvensional. D. Hambatan Pembiayaan Haji iB Hasanah Hambatan yang sering terjadi dalam proses pelunasan terjadi karena dua faktor seperti nasabah tidak mampu melunasi dana talangan dan pembatalan karena meninggal dunia. Oleh sebab itu bank harus mempunyai kebijakan memberikan solusi bagi nasabah. 1. Pembatalan haji dikarenakan tidak mampu membayar Apabila terjadi pembatalan haji dikarenakan nasabah tidak mampu melunasi sampai batas akhir jangka waktu (5 tahun), dari pihak BNI Syari’ah mempunyai tindakan dan kebijakan sendiri untuk menyelesaikan. Hal yang dilakukan yaitu: a. Menagih ke pihak mitra BNI Syari’ah, apabila nasabah tersebut mendaftar melalui perantara mitra BNI Syari’ah. b. Menagih ke nasabah yang bersangkutan. c. Apabila sudah ditagih akan tetapi kondisi nasabah tersebutbenar-benar tidak bisa melunasi, maka dengan terpaksa dari pihak BNI Syari’ah akan membatalkan pemberangkatannya serta mengembalikan uang nasabah sebesar setoran yang sudah dilakukan kecuali ujroh. 2. Pembatalan haji karena meninggal dunia Sedangkan apabila terjadi pembatalan haji karena calon haji meninggal dunia, pihak nasabah mengurus permohonan pembatalan
pemberangkatan haji ke BNI Syari’ah melalui perantara kasanya. Setelah mendapat persetujuan dari Bank, surat permohonan tersebut diajukan ke DEPAG sekitar. Dalam hal ini, pemberangkatan haji tidak dapat diwakilkan selain nasabah yang bersangkutan. Jadi apabila terjadi pembatalan karena nasabah calon haji meninggal dunia, dari pihak BNI Syari’ah akan mengembalikan uang setoran nasabah kepada ahli waris yang tertera saat perjanjian akad. Akan tetapi, dana tersebut bisa digunakan oleh keluarga atau ahli waris untuk ibadah haji apabila melakukan pendaftaran kembali dengan menggunakan identitas yang baru. Untuk mengetahui kemampuan membayar
nasabah dilakukan
beberapa analisa. Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam analisa ssebagai berikut: a. Character Adanya penyerahan uang kepada debitur itu didasari kepercayaan. Kepercayaan timbul karena debitur memiliki character berupa moral, watak ataupun sifat-sifat yang positif dan kooperatif serta memiliki rasa tanggung jawab. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tentang sifat-sifat pribadi, cara hidup, kelakuan sehari-hari dan keadaan keluarga calon nasabah. Pada produk Haji iB Hasanah di BNI Syari’ah Cabang Semarang, calon nasabah yang berminat berasal dari semua masyarakat yang memiliki rekening Tabungan Haji iB Hasanah. Mulai dari masyarakat kalangan bawah sampai kalangan atas, karena pada
dasarnya menunaikan ibadah haji tergantung panggilan diri dari pribadi masing-masing. Dari semua masyarakat, mempunyai karakter yang berbeda-beda.Dalam hal ini pengamatan karakter calon nasabah sangat pentingdemi tercapainya tujuan bersama, sehingga tidak sampai terjadi adanyapembatalan pemberangkatan haji karena tidak melunasi pinjamantersebut. b. Capital Capital merupakan suatu pengamatan tentang beberapa jumlah besarnya modal/dana yang diperlukan oleh peminjam. Dengan mengetahui besar modal yang dibutuhkan maka penyaluran pinjamanakan sesuai sehingga tidak terjadi kesalahan. Untuk penyaluran pinjaman produk Haji iB Hasanah dari BNISyari’ah
sebesar
Rp
23.750.000,00
dan
kekurangannya
ditambahi oeh pihak nasabah sendiri. Dari Bank BNI Syari’ah menetapkan besar pinjaman senilai Rp 23.750.000,00, agar masyarakat yang belum mempunyai cukup uang dapat ikut menunaikan ibadah haji. c. Capacity Ini
menyangkut
kemampuan
debitur
untuk
melunasi
kewajibannya terhadap bank. Penilaian ini akan dilihat dari kemampuan jenis usahannya untuk mendatangkan penghasilan gunamelunasi hutangnya. Produk dana Haji iB Hasanah berbeda dengan produk lainnya,karena dana yang dipinjamkan oleh bank bukan digunakan
untukusaha melainkan untuk mendaftar ibadah haji. Jadi pengamatan yangdilakukan oeh pihak bank yaitu mengukur kemampuan calon nasabahalam melunasi pinjaman serta kemantapan niat nasabah untuk menunaikan ibadah haji. d. Condition of Economic Kondisi ekonomi yang dimaksud adalah kondisi makro yang mempengaruhi kredit perbankan. Secra spesifik adalah kondisi yang mempengaruhi bisnis debitur. Pada kondisi yang relatif stabil akan mendorong pertumbuhan dunia usaha sehingga pengucuran kredit akan aman. Sebaliknya, jika kondisi ekonomi yang buruk akan mendorong dunia bisnis kearah kebangkrutan. Merupakan bagian terpenting dalam menganalisa calon nasabah karena kita dapat mengetahui kondisi nyata yang dialami nasabah shingga pihak Bank akan lebih bijak dalam memberikan keputusankeputusan yang berkaitan tentang pelunasan pinjaman calon nasabah haji. e. Collateral Collateral merupakan jaminan perusahaan atas kredit yang diterimanya. Bank memerlukan jaminan ini untuk menutup kemungkinan resiko terburuk yaitu tidak terbayarnya akibat apapun. Jaminan merupakan pengaman dana bagi dana perbankan yang dikucurkan. Semakin besar jaminan itu meng-cover kredit maka semakin aman dana bank itu. Semakin likuid jaminan tersebut, maka akan semakin dinikmati sebab dapat dijual dengan segera bila
kreditmacet untuk membiayaai likuiditas bank. Pada produk dana Haji
iB
Hasanah,
nasabah
memberikan
BPIH
sebagai
jaminan/agunan kepada pihak Bank. Karena dana yang dipinjamkan oleh Bank sebagai dana Haji iB Hasanah untuk mendapatkan porsi haji. Nasabah diberikan waktu untuk melunasi maksimal 5 tahun dengan sistem menabung dan tanpa tambahan margin. Namun, apabila nasabah dalambatas waktu tersebut tidak bisa melunasi konsekuensi yang di dapat yaitu dibatalkannya pemberangkatan haji. E. Perhitungan Ujroh Ujroh merupakan biaya sewa yang didapatkan dari nasabah atas jasa yang diberikan dari pihak bank dimana ujroh yang diterima sesuai dengan kesepakatan antara nasabah dan bank pada awaal akad pembiayaan. Berikut adalah contoh perhitungan ujroh dari pembiayaan Haji iB Hasanah di Bank BNI Syari’ah Cabang Semarang. Contoh perhitungan simulasi talangan haji Setoran Awal BPIH = Dana Talangan + Uang Muka = Rp 24.00.000,00 + Rp 1.000.000,00 = Rp 25.000.000,00 Angsuran / bulan = Dana Talangan + Ujroh selama 5 tahun Jangka Waktu Angsuran = Rp 24.000.000,00 + Rp 10.093.750,00 60 bulan = Rp 34.093.750,00 = Rp 568.229,00 60 bulan
F. Manfaat Pembiayaan Haji iB Hasanah Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, pembiayaan Haji iB Hasanah merupakan pinjaman dana talangan haji kepada masyarakat yang ingin melakukan ibadah haji tetapi dana yang dipunya belum terpenuhi untuk memeperoleh kursi/seathaji pada saat pelunasan BPIH. Dari penjelasan tersebut, diharapkan produk pembiayaan haji memebrikan pada pihak Bank maupun nasabah. 1. Bank Manfaat dari bank yang dapat diperoleh dalam produk ini adalah mendapatkan ujroh dari penggunaan jasa atas pemberian talangan haji. Selain itu, bank juga mendapatkan keuntungan dan modal kembali watu cepat, yang didapat dari pembayaran nasabah yang berada meelalui tabungan haji yang terdapat pada bank. Hal ini, uang nasabah untuk perlunasan pembiayaan tersebut yang berjangka waktu 5 tahun. Sehingga dapat dipergunakan bank untuk membiayai pembiayaan- pembiayaan produk lain. 2. Nasabah Manfaat yang didapat oleh nasabah terhadap produk pembiayaan ini adalah : a. Nasabah dengan dana yang belum cukup tapi ingin melaksanakan ibadah haji dapat mendapatkan kursi seat haji yang ada pada Departemen Agama. b. Proses pemberian pembiayaan haji relatif cepat tidak memakan waktu lama, sehingga keberangkatan haji dapat terencana.
c. Fee Ujroh (uang administrasi) yang diberikan oleh bank relatif murah untuk nasabah. d. Nasabah hanya membayar pokok pinjaman dari bank. e. Selain itu, nasabah dapat mengangsur pembiayaan haji setiap bulan. Seperti pembiayaan yang pada umumnya. Dari pemaparan diatas, PT. Bank BNI Syariah memberikan banyak manfaat kepada masyarakat yang ingin menunaikan haji. Salah satunya, Nasabah bisa mendapatkan dana talangan mekipun modal mereka tidak sampai 50%, dibuktikan dengan modal Rp 1.250.000,00 nasabah bisa mendapatkan porsi haji, bank akan menawarkan dana talangan maksimal Rp 23.750.000,00 Hal ini merupakan keuntungan bagi nasabah yang masih mempunyai modal minim untuk pembayaran biaya penyelenggaraan ibadah haji atau (BPIH).
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan tentang Analisa Prosedur Pembiayaan Haji iB Hasanah di BNI Syariah Kantor Cabang Semarang maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Prosedur pembiayaan Haji iB Hasanah hanyalah melengkapi persyaratan yang telah disediakan oleh pihak Bank yaitu memliki rekening tabungan BNI iB Haji, melampirkan copy identitas diri yang masih berlaku (KTP pemohon, suami/istri, atau calon haji yang ditanggun apabila pemohon mengajukan pembiayaan haji terhadap orang lain), melampirkan copy surat nikah apabila susah menikah, kartu keluarga (KK) dan slip gaji 3 bulan terakhir dan diajukan kepada Customer Service (CS). Setelah itu pihak nasabah membayar biaya administrasi dan akan diproses oleh Customer service (CS). Setelah selesai di Akadkan oleh pihak bank dan diberikan pembiayaan, langkah selanjutnya yang dilakukan nasabah adalah mendaftar diri ke Kantor Departemen Agama Kota/Kabupaten domisili. 2. Dalam proses pelaksanaan rukun dan syarat dalam pembiayaan Haji iB Hasanah dengan menggunakan akad ijarah di BNI Syariah telah terpenuhi, yakni dengan adanya pihak yang menyewakan (pihak I) dan pihak penyewa (pihak II). Dengan ijab dan qobul kedua belah pihak telah sepakat dan tidak ada unsur pemaksaan dan tidak menimbulkan kerugian.
3.
Keunggulan yang didapat dalam melakukan pembiayaan Haji iB Hasanah di BNI Syariah Kantor Cabang Semarang antara lain : a. Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai dengan prinsip syariah. b. Jangka waktu pembiayaan maksimal 1 (satu) tahun atau s/d usia pemohon 60 tahun. c. Maksimal sebesar 80% dari biaya setoran awal BPIH untuk mendapatkan nomor seat porsi haji. d. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis atau dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah maupun BNI Konvensional.
B. Saran Setelah melaksanakan praktek kerja magang dan tugas akhir kurang lebih tiga bulan di BNI Syari’ah Kantor Cabang Semarang penulis memiliki saran sebagai berikut: 1. Perlunya lebih banyak dilakukan sosialisasi terhadap produk Pembiayaan Haji iB Hasanah agar dapat banyak memeberikan pembiayaan ibadah haji sehingga
masyarakat
yang
ingin
menunaikan
ibadah
haji
dapat
melaksanakannya karena melakukan pembiayaan ini. 2. Menunjukan bahwasanya produk Pembiayaan Haji iB Hasanah itu sesuai dengan kaidah prinsip syariah, sehingga para nasabah tidak ragu akan ke syari’haan prouk ini.
3. Perlunya ditambahkan lagi keunggulan-keunggulan dan pemeberian hadiah pada pembiayaan Haji iB Hasanah, agar dapat menarik banyak minat nasabah baru.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Abdillah, Syamsuddin. 2010. Terjemah FHATHUL QARIB. Surabaya : CM Grafika. Abu Bakr Jabr Al Jazairi, Ensiklopedia Muslim, Minhajul Muslim, Penerbit Buku Islam Kaffah, Edisi Revisi, 2005. Al Jawi, Shiddiq. Kerjasama Bisnis (Syirkah) Dalam Islam. Majalah Al Waie 572. An Nabhani, Taqiyuddin. 1996. Membangun Sistem Ekonomi Alternatif. Surabaya: Risalah Gusti.3. Andri Soemitra,MA. “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”. Jakarta: Kencana 2009 Ed.1 Cet.1 Bank BNI Syari’ah, Brosur BNI iB Multijasa Bank BNI Syari’ah, Brosur BNI iB Usaha Kecil Bank BNI Syari’ah, Brosur iB Wirausaha Bank BNI Syari’ah, Brosur Produk Investasi Bank BNI Syari’ah, Brosur Produk Pembiayaan Bank BNI Syari’ah, Profil BNI Syari’ah Djuwaini, Dimyauddin. 2010. Pengantar FIQH MUAMALAH. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Empat, Jakarta. Hasbi Ash Shiddieqi, Teungku Muhammad. 1997. Hukum-hukum Fiqih Islam. Yogyakarta : PT. Pustaka Rizki Putra.
Ismail, Masya. 1994. ”Teori Prosedur”. Diunduh pada tanggal 16 Agustus 2014 dari: http://necel.wordpress.com/2014/08/16/pengertian-prosedur/ Kemeneterian Agama. http://haji.kemenag.go.id/ diakses 23 Agustus 2014 Muhammad Syafi’iiAntonio, Bank Syari’ah: Dari Teori ke Praktik (Jakarta, 2001) Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba PT. Bank BNI Syariah. www.bnisyariah.co.id diakses 28 Juli 2014 Sabiq, Sayyid. 1987. Fikih Sunnah 13. Bandung : PT. AL – Ma’arif. Suhendi, Hendi. 2005. Fiqh Muamalah. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Syafe’i Rachmat. 2004. Fiqih Muamalah. Bandung : Pustaka Setia.
BIODATA Data Identitas Diri Nama
: Fahlevi Rachmad
Tempat/Tgl Lahir
: Pekalongan, 13 Oktober 1992
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status Alamat
: Candirejo Rt.01 Rw.VI Kec.Tuntang Kab.Semarang
Agama
: Islam
Pendidikan 1997 – 1998
: TK Al-Amanah Pekalongan
1998 – 2000
: SDN 02 Sapuro Pekalongan
2000 – 2004
: SDN Candirejo 01
2004 – 2007
: SMP Muhammadiyah Salatiga
2007 – 2010
: SMAN 1 Tuntang
SURAT PERNYATAAN
"BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM" “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman ……………., dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya ………………....” (QS. Al Mu’minun ayat 1 dan 8) Yang bertanda tangan di bawah ini Nama
:
Alamat
:
No. KTP
:
:
Sehubungan dengan akad pembiayan Nomor : SMS/45/2014/Qardh/THI tanggal : 24/01/2014 yang telah saya tandatangani, dengan ini saya menyatakan bahwa bersedia dilakukan pembatalan Seat Porsi Haji No....................................an _________ Departemen Agama Republik Indonesia setempat sewaktu-waktu tanpa persetujuan tertulis dari Pemberi Kuasa apabila:
Tidak melunasi pembiayaan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan didalam akad No.SMS/45/2014/Qardh/THI Tanggal.24/01/2014 Melakukan Cidera Janji (Wanprestasi) seperti yang disebutkan pada pasal 11 dalam akad No. SMS/45/2014/Qardh/THI Tanggal 24/01/2014
Demikianlah Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Semarang, YANG MEMBUAT PERNYATAAN
Materai Rp.6.000
( ________ )
SURAT KUASA
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
:
Alamat
:
No.KTP / Identitas Diri
:
Dengan ini memberikan kuasa kepada : Pemimpin atau yang menjabat sebagai pemimpin PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Semarang, selanjutnya disebut PENERIMA KUASA Khusus untuk : a. Membatalkan keberangkatan haji pada Departemen Agama setempat. b. Menerima uang pembatalan keberangkatan haji Departemen Agama setempat. c. Melakukan pelunasan pembiayaan haji yang diterima Pemberi Kuasa berikut biayabiaya lainnya pada BNI Syariah Kantor Cabang Semarang. Untuk kepentingan tersebut, yang diberi kuasa diberi wewenang untuk dan atas namanya Pemberi Kuasa melakukan : a. Membuat, menerima dan menandatangani surat-surat dan bukti penerimaan uang atau dokumen pada Departemen Agama setempat. b. Membayar biaya-biaya yang timbul karena pembatalan keberangkatan haji pada Departemen Agama setempat. Untuk keperluan itu Penerima Kuasa dapat menghadap kepada Departemen Agama atau Instansi lainnya yang berkaitan dengan hal tersebut atau Pihak Lainnya guna meminta keterangan, menandatangani surat-surat atau dokumen-dokumen, membayar dan meminta/menerima kuitansi atas pembayaran biaya-biaya yang diperlukan guna terlaksananya pemberian kuasa ini. Demikian, kuasa ini diberikan dengan hak substitusi. Semarang, 24/01/2014 Penerima Kuasa PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Semarang
Pemberi Kuasa
materai
( ________ )
Surat Kuasa Memotong Rekening
( ___________ )
SURAT PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
:
Alamat
:
No.KTP
:
Dengan ini saya menyatakan membatalkan keberangkatan haji saya dikarenakan ........................................Adapun data saya adalah sbb : Nomor Seat Porsi Haji : ..................................................... Nomor SPPH
: ...................................................
Bank
: BNI Syariah Semarang Kantor Cabang Semarang
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Semarang , Yang Membuat Pernyataan
materai
(_______________)
SURAT KUASA BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman.................dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya..................(Al-Qurán Surat Al Mu’minun ayat 1 dan 8)” Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Alamat Rumah : NIP/No.Pokok Pegawai *) : Pangkat/Jabatan : Instansi/Perusahaan Alamat Perusahaan
: :
Dengan ini memberikan Kuasa dengan hak substitusi kepada : Nama : NIP/No.Pokok Pegawai : Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya sebagai Pemimpin PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Semarang. KHUSUS Untuk : Memotong dari rekening tabungan/giro saya yang ada di PT Bank BNI Syariah, guna melunasi angsuran pembiayaan dan atau kewajiban lainnya kepada Bank jika terjadi penundaan pembayaran. Surat Kuasa ini tidak dapat dicabut kembali dan tidak akan berkahir karena sebab-sebab yang ditentukan pasal 1813 KUH Perdata,melainkan hanya akan berkahir apabila jumlah pokok berikut nilai margin/ujrah atas pembiayaan yang pemberi Kuasa terima telah dinyatakan lunas oleh PT Bank BNI Syariah Pemberi kuasa dengan ini memberikan Hak Substitusi kepada Penerima Kuasa untuk mengalihkan kuasa ini kepada pejabat Bank yang baru apabila penerima kuasa tidak lagi memegang jabatannya selaku Pemimpin PT.Bank BNI Syariah Kantor Cabang Semarang. DemikianSurat Kuasa ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya. Semarang........................... Penerima Kuasa Pemberi Kuasa PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Semarang
materai
( ________ )
( __________)
Kementerian Agama Kantor .................... di Tempat
Perihal : Pembatalan Porsi Haji Assalamu’alaikum Wr.Wb Yang Bertandatangan dibawah ini,saya : Nama
:
No.KTP
:
Alamat
:
Bermaksud membatalkan daftar tunggu pergi Haji,dengan alasan : ___________...............................................................___________ Adapun data daftar tunggu haji saya adalah sbb : Nomor Porsi
: ..............................
Bank
: ..............................
Kantor Cabang : Semarang Nomor SPPH
: .............................
Berikut saya lampirkan SBB : -
Asli SPPH
-
Bukti Setoran pendaftaran haji
Demikian yang dapat saya sampaikan , atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr.Wb Hormat Saya,