ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI PADA PT ASURANSI MSIG INDONESIA PERIODE 2006-2009 2006
Oleh DWI RATIH MUTIARASARI H24070063
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
RINGKASAN
DWI RATIH MUTIARASARI H24070063. Analisis Portofolio Investasi pada PT Asuransi MSIG Indonesia periode 2006-2009. Di bawah bimbingan BUDI PURWANTO. PT Asuransi MSIG Indonesia, merupakan salah satu perusahaan asuransi kerugian joint venture dengan pertumbuhan investasi yang baik. PP No. 39/2008 mewajibkan semua perusahaan asuransi memiliki modal minimal. Hal ini akan menyebabkan persaingan lebih berkualitas dengan setiap perusahaan mempunyai modal minimal. PT Asuransi MSIG Indonesia pun dituntut untuk dapat memperkuat infrastruktur serta modal perusahaan. Salah satu cara untuk dapat memperkuat modal perusahaan, yaitu dengan pemilihan portofolio yang efisien. Portofolio yang efisien menurut Markowitz adalah perimbangan antara expected return dengan risiko dari investasi tersebut (standar deviasi). Penelitian ini bertujuan 1) menganalisis kebijakan investasi yang diambil oleh PT Asuransi MSIG Indonesia selama periode 2006-2009, meliputi tujuan investasi, pemilihan aset dan batasan risiko, 2) menyusun rekomendasi portofolio investasi yang efisien. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari hingga Maret 2011. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari observasi langsung serta wawancara kepada para pakar dari PT Asuransi MSIG Indonesia dan data sekunder yang diperoleh dari studi literatur, internet, skripsi terdahulu, laporan alokasi investasi perusahaan serta berbagai dokumen tertulis dan bahan pustaka instansi-instansi yang terkait dengan penelitian. Alat analisis yang digunakan yaitu Microsoft Office Excel 2007 dan Minitab15. Berdasarkan hasil penelitian, PT Asuransi MSIG Indonesia mendasarkan kebijakan investasinya pada peraturan head-office serta Keputusan Menteri Keuangan no. 424/KMK.06/2003. Tujuan kebijakan investasinya untuk memastikan bahwa kegiatan investasi dilakukan sesuai dengan harapan Rhc & Group, dan juga melindungi solvabilitas serta memaksimalkan nilai pemegang saham. Hasil penelitian menunjukkan kebijakan yang ditentukan oleh perusahaan selalu mengarah pada aset yang aman. Batasan risiko pada SBI sebagai aset bebas risiko yaitu 1,78 persen, sedangkan batasan risiko pada SBI sebagai aset berisiko yaitu 1,82 persen. Pengkombinasian yang didapat melalui perhitungan portofolio yang efisien dengan batas standar deviasi rata-rata pada SBI sebagai aset bebas risiko yaitu 35 persen sertifikat deposito, 15 persen obligasi dan 50 persen SBI. Kombinasi tersebut memberikan expected return 8,23 persen dengan standar deviasi 0,85 persen. Sedangkan kombinasi terbaik pada batas standar deviasi ratarata dengan SBI sebagai aset berisiko yaitu 30 persen sertifikat deposito, 20 persen saham dan 50 persen SBI. Portofolio ini memberikan expected return sebesar 8,43 persen dengan standar deviasi 1,73 persen. Apabila perusahaan bersedia meningkatkan batas risikonya, maka expected return yang didapat perusahaan pun dapat meningkat.
ANALISIS PORTOFOLIO INVESTASI PADA PT ASURANSI MSIG INDONESIA PERIODE 2006-2009
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh DWI RATIH MUTIARASARI H24070063
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 i
Judul Skripsi Nama NIM
: Analisis Portofolio Investasi pada PT Asuransi MSIG Indonesia periode 2006-2009 : Dwi Ratih Mutiarasari : H24070063
Menyetujui, Dosen Pembimbing,
Ir. Budi Purwanto, ME NIP : 19630705 199403 1 003
Mengetahui, Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc) NIP : 19610123 198601 1 002
Tanggal Lulus :
ii
RIWAYAT HIDUP
Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Dharma Setiawan dan Yayah Heryati. Bogor merupakan kota kelahiran penulis tepatnya pada tanggal 5 Desember 1989. Penulis mengawali pendidikan formal di TK Akbar pada tahun 1994-1995. Pada tahun 1995-2001 penulis lulus di SD Negeri Panaragan 1 Bogor dan pendidikan menengah pertama ditempuh dari tahun 2001-20004 di SMP Negeri 1 Bogor. Penulis menempuh pendidikan menengah atas pada tahun 2004-2007 di SMA Negeri 1 Bogor. Penulis masuk Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2007, penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen dengan supporting course. Selama mengikuti perkuliahan, penulis mengikuti organisasi kemahasiswaan ENTER. Selama kuliah, penulis aktif dalam berbagai kepanitiaan seperti kegiatan mahasiswa di Departemen Manajemen dan kegiatan di Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Penulis pernah mengikuti magang di Bank BTPN dan di PT Asuransi MSIG Indonesia. Dalam rangka menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, penulis melakukan penelitian dan menyusun skripsi dengan judul “Analisis Portofolio Investasi pada PT Asuransi MSIG Indonesia periode 2006-2009”, dibawah bimbingan Ir. Budi Purwanto, ME.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi dengan judul “Analisis Portofolio Investasi pada PT Asuransi MSIG Indonesia periode 2006-2009” ini dapat terselesaikan. Skripsi
yang berjudul
“Analisis
Portofolio Investasi pada PT Asuransi MSIG Indonesia ini membahas mengenai cara pemilihan portofolio investasi yang efisien menurut Markowitz. Pemilihan portofolio didasarkan dengan menempatkan portofolio yang menghasilkan tingkat keuntungan tertentu dengan risiko terendah, atau risiko tertentu dengan tingkat keuntungan tertinggi. Penulisan skripsi ini sendiri dimaksudkan untuk memenuhi syarat kelulusan dalam memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih mengandung kekurangan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan untuk bahan perbaikan di masa yang akan datang. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Bogor, Agustus 2011
Penulis
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan sumbangan pikiran, kritik dan saran selama proses penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada : 1. Ir. Budi Purwanto, ME selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan serta masukkan kepada penulis. 2. Ibu Farida Ratna Dewi SE, MM dan Ibu Dra Siti Rahmawati selaku dosen penguji. 3. Bapak Dharma Setiawan, Ibu Yayah Heryati dan Deasy serta keluarga besar tercinta atas semua dukungan moril dan materil serta doanya. 4. Mba Yunita Song, Mba Santi, Mba Ledy, Bapak Bambang, Mr. Kawakami, Mr. Maekawa
dan seluruh pihak di PT Asuransi MSIG
Indonesia atas segala bantuan dan arahannya. 5. Bapak R Dikki Indrawan, SP, MM, Ibu Ratih Maria Dewi, SP, MM dan Bapak Alim Setiawan S, STP, MSi selaku dosen pendamping ke PT. Asuransi MSIG Indonesia. 6. Seluruh staf dan dosen Fakultas Ekonomi dan Manajemen yang sangat membantu terlaksananya perolehan ilmu dan penelitian penulis. 7. Teman-teman satu tempat magang di PT Asuransi MSIG Indonesia : Elis, Malay, Adi, Duta, Veran, dan Intan. 8. Teman-teman satu pembimbing dosen : Ade, Tuzi, Panta, dan Tri yang telah saling menyemangati. 9. Sahabat-sahabat tercinta : Lena, Izni, Resty, Windi, Ekasari Wijayanti, Nadia, dan Widisya yang saling membantu dalam suka dan duka. 10. Batara yang selalu menyemangati dan menghibur penulis. 11. Seluruh teman-teman Manajemen 44 dan Mahasiswa IPB yang selalu memberikan semangat dan masukkan. 12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan oleh semua pihak baik yang tersebutkan maupun yang tidak tersebut hingga
v
penyusunan skripsi ini dapat terselesai pada waktunya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan skripsi ini. Harapan penulis semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
vi
DAFTAR ISI
Halaman RINGKASAN RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. iii KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................ v DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1 1.2 Perumusan Masalah ....................................................................................... 7 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 8 1.4 Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 8 II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 9 2.1. Perusahaan Asuransi ..................................................................................... 9 2.1.1 Prinsip Kerja Perusahaan Asuransi ....................................................... 10 2.1.2 Perusahaan Asuransi Kerugian ............................................................. 11 2.2. Investasi ...................................................................................................... 12 2.2.1 Pentingnya Investasi Bagi Perusahaan Asuransi .................................. 12 2.2.2 Proses investasi.....................................................................................12 2.2.3 Kebijakan investasi ............................................................................... 14 2.2.4 Instrumen Pasar keuangan .................................................................... 14 2.2.5 Risiko .................................................................................................... 17 2.3. Portofolio .................................................................................................... 17 2.3.1 Teori Portofolio Markowitz .................................................................. 18 2.3.2 Portofolio yang Efisien ......................................................................... 18 2.3.3 Investasi pada Aset Bebas Risiko ......................................................... 20 2.3.4 Diversifikasi Risiko .............................................................................. 21 2.3.5 Kinerja portofolio ................................................................................. 22 2.4. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................... 23 III. Metode Penelitian ......................................................................................... 24 3.1. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 24 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................... 26 3.3. Pengumpulan Data ..................................................................................... 26 3.4. Pengolahan dan Analisis Data .................................................................... 27 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 31
vii
4.1. Gambaran Umum Perusahaan .................................................................... 31 4.1.1 Sejarah Perusahaan ............................................................................... 31 4.1.2 Produk - produk Perusahaan ................................................................. 33 4.1.3 Visi, Misi dan Nilai Utama ................................................................... 35 4.1.4 Struktur Organisasi PT Asuransi MSIG Indonesia ............................... 36 4.2. Kegiatan Operasional Perusahaan .............................................................. 37 4.3. Kebijakan Investasi PT Asuransi MSIG Indonesia .................................... 37 4.4. Investasi pada PT Asuransi MSIG ............................................................. 42 4.4.1 Total Investasi dan Total Aset .............................................................. 42 4.4.2 Total Investasi, Hasil Investasi serta Komposisi Investasi PT Asuransi MSIG Indonesia ............................................................................................. 43 4.5. Analisis Portofolio ...................................................................................... 45 4.5.1 SBI sebagai Aset Bebas Risiko ............................................................. 45 4.5.2 Kombinasi Aset Berisiko dengan Aset Bebas Risiko ........................... 49 4.5.3 SBI sebagai Aset berisiko ..................................................................... 55 4.6. Implikasi Manajerial ................................................................................... 61 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 64 1. Kesimpulan .................................................................................................... 64 2. Saran .............................................................................................................. 64 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65 LAMPIRAN ......................................................................................................... 67
viii
DAFTAR TABEL
No.
Halaman
1. Perkembangan pengelolaan investasi PT Asuransi MSIG Indonesia dari tahun 2006-2009 (dalam jutaan rupiah) ....................................................................... 1 2. Data pertumbuhan perusahaan asuransi kerugian joint venture di Indonesia berdasarkan investasi pada tahun 2006-2009 (dalam jutaan Rupiah) ................ 3 3. Pertumbuhan jumlah perasuransian di Indonesia pada tahun 2006-2009 .......... 4 4. Produk-produk perusahaan .............................................................................. 33 5. Peraturan dan kebijakan alokasi aset................................................................ 41 6. Rasio dana investasi dengan total aktiva (dalam jutaan rupiah) ...................... 42 7. Total investasi dan hasil investasi .................................................................... 43 8. Return, rata-rata return, varians dan standar deviasi hasil investasi PT Asuransi MSIG Indonesia tahun 2006-2009 ................................................................. 46 9. Kovarians antar return ..................................................................................... 47 10. Koefisien korelasi antar return........................................................................ 47 11. Nilai Expected return dan standar deviasi dari portofolio gabungan aset bebas risiko dengan aset berisiko ............................................................................. 50 12. Nilai expected return portofolio gabungan aset bebas risiko dengan aset berisiko dengan batas standar deviasi yang sudah ditingkatkan .................... 51 13. Return, rata-rata return, varians dan standar deviasi hasil investasi PT Asuransi MSIG Indonesia tahun 2006-2009 dengan SBI sebagai aset berisiko ........................................................................................................................ 55 14. Kovarians antar return .................................................................................... 56 15. Koefisien korelasi antar return........................................................................ 56 16. Realisasi dan rekomendasi ............................................................................. 62
ix
DAFTAR GAMBAR
No.
Halaman
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Portofolio investasi PT Asuransi MSIG Indonesia ........................................... 6 Portofolio-portofolio efisien ........................................................................... 19 Kombinasi portofolio efisien aktiva berisiko dengan aktiva tidak berisiko .... 20 Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 26 Tahapan Penelitian .......................................................................................... 28 Visi, misi dan nilai utama PT Asuransi MSIG Indonesia ............................... 36 Kebijakan investasi pada PT Asuransi MSIG Indonesia ................................ 38 Feasible dan efficien set dengan SBI sebagai aset bebas risiko pada batas standar deviasi rata-rata ................................................................................. 49 9. Feasible set dan efficien set dengan SBI sebagai aset bebas risiko pada batas standar deviasi < 2% ...................................................................................... 52 10. Feasible set dan Efficient set dengan SBI sebagai aset bebas risiko pada batas standar deviasi < 3% ...................................................................................... 53 11. Feasible set dan efficient set dengan SBI sebagai aset bebas risiko pada portofolio keseluruhan ................................................................................... 54 12. Feasible dan effcient set dengan SBI sebagai aset berisiko pada batas standar deviasi rata-rata .............................................................................................. 57 13. Feasible dan efficient set dengan SBI sebagai aset berisiko pada standar deviasi < 2% ................................................................................................... 58 14. Feasible dan efficient set dengan SBI sebagai aset berisiko pada batas standar deviasi < 3% ................................................................................................... 59 15. Feasible dan efficient set dengan SBI sebagai aset berisiko pada batas standar deviasi tertinggi .............................................................................................. 60
x
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Halaman
1. Struktur organisasi PT Asuransi MSIG Indonesia pada 1 Oktober 2010 ....... 68 2. Nilai bobot, expected return, varians, dan standar deviasi dari masing-masing portofolio .......................................................................................................... 70 3. Nilai bobot, expected return, varians dan standar deviasi < 2% ...................... 72 4. Nilai bobot, expected return, varians dan standar deviasi < 3% ...................... 74 5. Portofolio dengan batas standar deviasi rata-rata............................................. 76 6. Kombinasi aset berisiko dan aset bebas risiko dengan batas standar deviasi rata-rata ............................................................................................................. 77 7. Kombinasi aset berisiko dan aset bebas risiko dengan batas standar deviasi <2% .................................................................................................................. 78 8. Kombinasi aset berisiko dan aset bebas risiko dengan batas standar deviasi <3% .................................................................................................................. 79 9. Kombinasi aset berisiko dan aset bebas risiko dengan batas standar deviasi tertinggi ............................................................................................................ 80 10. Nilai bobot, expected return, varians, dan standar deviasi dengan SBI pada batas standar deviasi rata-rata........................................................................... 81 11. Nilai bobot, expected return, varians, dan standar deviasi dengan SBI pada batas standar deviasi < 2% ............................................................................... 86 12. Nilai bobot, expected return, varians, dan standar deviasi dengan SBI pada batas standar deviasi < 3% ............................................................................... 91 13. Nilai bobot, expected return, varians, dan standar deviasi dengan SBI pada batas standar deviasi tertinggi .......................................................................... 98
xi
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang PT Asuransi MSIG Indonesia (dahulu dikenal sebagai PT Asuransi Mitsui Sumitomo Indonesia) adalah perusahaan asuransi kerugian joint venture antara Mitsui Sumitomo Insurance Company Limited (didirikan di Jepang) dengan Rudy Wanandi. PT asuransi MSIG Indonesia mempunyai holding company di Jepang. Di Indonesia sendiri perusahaan ini berkantor pusat di Jakarta dan telah memiliki empat kantor cabang yaitu Surabaya, Medan, Bandung, Batam serta empat kantor representatif yaitu Semarang, Denpasar, Palembang dan Bekasi. Di bawah manajemen yang kuat dan dinamis, PT Asuransi MSIG Indonesia telah mengalami perkembangan yang baik dari tahun ke tahunnya. Produksi tahunannya terus mengalami peningkatan dan posisi Perseroan di pasar asuransi Indonesia juga membaik. Pertumbuhan tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator salah satunya dari sisi pengelolaan investasi. Pada Tabel 1, perkembangan pengelolaan investasi dilihat dari dana investasi dan hasil investasi yang setiap tahunnya dilakukan oleh perusahaan. Hasil investasi sendiri menjadi penting bagi suatu perusahaan asuransi karena selain dari premi, penghasilan perusahaan asuransi terutama berasal dari investasi yang dilakukan perusahaan dengan dana masyarakat yang dikumpulkan dengan mengeluarkan polis. Tabel 1. Perkembangan pengelolaan investasi PT Asuransi MSIG Indonesia dari tahun 2006-2009 (dalam jutaan rupiah) Tahun
Investasi Total Pertumbuhan (%)
Hasil Investasi Hasil Investasi Total terhadap Pertumbuhan Investasi (%) (%) 6,5% 25.298,3
2006
390.263,4
2007
458.431,3
17,5
5,6% 25.585,6
1,1
2008
589.676,7
28,6
5,5% 32.223,1
25,9
2009
657.201,0
11,5
7,2% 47.222,6
46,5
Sumber : Laporan Keuangan PT Asuransi MSIG Indonesia tahun 2006-2009 Pada Tabel 1, pengelolaan investasi PT Asuransi MSIG Indonesia terus mengalami peningkatan hasil investasi, seiring dengan peningkatan dana investasinya. Tahun 2008, PT Asuransi MSIG Indonesia mengalami pertumbuhan
2
pesat pada dana investasi, hal ini juga diikuti dengan peningkatan yang sangat pesat pada pertumbuhan hasil investasi. Sedangkan di tahun 2009, walaupun pertumbuhan dana investasinya tidak sebanyak di tahun 2008, tetapi pertumbuhan hasil investasi yang didapat jauh melebihi pertumbuhan hasil investasi di tahun 2008. Apabila dibandingkan dengan perusahaan asuransi kerugian joint venture di Indonesia, dari tahun 2006-2008 PT Asuransi MSIG Indonesia memiliki total investasi terbanyak di antara perusahaan asuransi kerugian joint venture lainnya. Sedangkan di tahun 2009, walaupun mengalami kenaikan total investasi tetapi hal tersebut tidak menjadikan perusahaan ini sebagai perusahaan asuransi kerugian joint venture dengan total investasi tertinggi lagi. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Pada Tabel 2 di tahun 2008, terdapat dua perusahaan yang berkurang dari tahun sebelumnya, yaitu PT Aviva Insurance yang sejak tahun 2008 mengalihkan portofolio mereka ke PT Asuransi Mitsui Sumitomo. PT Aviva Insurance sendiri kemudian bubar. Sedangkan PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk pada laporan perasuransian 2008, tidak lagi termasuk kelompok perusahaan joint venture, melainkan masuk pada kelompok perusahaan nasional swasta. Pada tahun 2009, terdapat satu perusahaan yang bertambah yaitu PT Chartis Insurance Indonesia, perusahaan ini sebelumnya bernama PT Asuransi AIU Indonesia. Data pertumbuhan perusahaan asuransi kerugian joint venture di Indonesia berdasarkan investasi dari tahun 2006-2009 dapat dilihat pada Tabel 2.
3
Tabel 2. Data pertumbuhan perusahaan asuransi kerugian joint venture di Indonesia berdasarkan investasi pada tahun 2006-2009 (dalam jutaan Rupiah) No. 1.
Nama Perusahaan PT ACE INA Insurance
2.
PT Asuransi AIOI Indonesia PT Asuransi AIU Indonesia PT Asuransi Allianz Utama Indonesia PT Aviva Insurance
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
PT Asuransi AXA Indonesia PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. PT China Insurance Indonesia PT Asuransi Chubb Indonesia PT Asuransi Hanjin Korindo PT Kurnia Insurance Indonesia PT LIG Insurance Indonesia PT MAA General Insurance PT Asuransi Mitsui Sumitomo Indonesia PT Pacific International Indonesia PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia PT AsuransiI QBE Pool Indonesia PT Asuransi Samsung Tugu PT SompoJapan Insurance Indonesia PT Asuransi Tokio Marine Indonesia PT Zurich Insurance Indonesia PT Chartis Insurance Indonesia
2006 79.194
2007 94.085,2
2008 113.455,3
2009 105.461
41.482
38.119,1
48.194,7
59.613
163.467 395.058
170.576,0 381.935,4
157.886,0 577.330,1
C 693.901
34.931
3.930,0
A
107.132
135.806,4
143.711,9
128.423
141.583,4
B
28.569
39.200,7
65.993,5
69.334
3 .119
3.119,0
3.119,0
6.239
3 .402
13.103,3
3.814,8
6.822
31.623
33.861,0
73.661,0
37.240
73.153
60.675,0
67.542,0
70.786
19.892
28.748,0
36.446,4
54.516
404.655
505.953,4
623793,7
637.849
8 .243
7.184,4
4.137,3
0,0
138.254
125.556,8
145.897,7
146.910
89.508
91.869,0
130.897,0
124.028
51.271
41.189,0
40.172,0
92.689
87.112
01.642,0
107.157,9
117.810
282.161
343.900,8
507.598,8
500.406
73.652
4.214,0
3.426,1
149.448
-
154.418
-
-
161.800 -
Sumber : BAPEPAM-LK, 2006-2009 Keterangan : A : pengalihan portofolio kepada PT Asuransi Mitsui Sumitomo B : pada buku perasuransian 2008, masuk ke kelompok perusahaan swasta nasional C : menjadi PT Chartis Insurance Indonesia
4
Pada Tabel 2 dapat dilihat jumlah perusahaan asuransi kerugian joint venture tahun 2006 dan 2007 terdapat 21 perusahaan, sedangkan tahun 2008 dan 2009 terdapat 19 perusahaan. Jumlah tersebut tidaklah begitu banyak apabila dibandingkan dengan jumlah seluruh perusahaan asuransi kerugian di Indonesia. Asuransi kerugian sendiri menempati urutan kedua perusahaan asuransi terbanyak di Indonesia dari jumlah perusahaan perasuransian di Indonesia. Data tersebut dapat dihat pada Tabel 3. Tabel 3. Pertumbuhan jumlah perasuransian di Indonesia pada tahun 20062009 No. 1. 2. 3. 4.
5.
6. 7. 8. 9. 10.
Keterangan Asuransi Jiwa (Life Insurance) Asuransi Kerugian (Non Life Insurance) Reasuransi (Reinsurance) Penyelenggara Program Asuransi Sosial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Companies Administering Insurance Social Program and Workers Social Security Program) Penyelenggara Asuransi untuk PNS dan TNI/POLRI (Companies Administering Insurance for Civil Servants and Armed Forces/Police). Jumlah (1 s.d 5) Pialang Asuransi (Insurance Brokers) Pialang Reasuransi (Reinsurance Brokers) Adjuster Asuransi (Loss Adjusters) Konsultan Aktuaria (Actuarial Consultants) Agen Asuransi (Insurance Agents) Jumlah (6 s.d 10) Total (1 s.d 10)
2006 46 94 4
2007 46 94 4
2008 45 90 4
2009 46 89 4
2
2
2
2
3
3
3
149 146 23 27 30 8 234 383
144 141 21 27 28 10 227 371
144 142 22 28 29 14 235 379
3
149 145 23 26 30 6 230 379
Sumber : BAPEPAM-LK, 2006-2009 Pada Tabel 3, tercantum data jumlah perusahaan perasuransian yang memiliki izin usaha untuk beroperasi di Indonesia per 31 Desember
2009, yaitu 379
perusahaan. Dari 379 perusahaan tersebut, perusahaan asuransi kerugian menempati urutan kedua jumlah perusahaan terbanyak, yaitu 89 perusahaan. Dari 89 perusahaan asuransi kerugian di Indonesia, 19 diantaranya adalah perusahaan asuransi kerugian joint venture di Indonesia. Sehingga apabila dibandingkan, jumlah perusahaan asuransi kerugian joint venture hanyalah sedikit apabila dibandingkan dengan jumlah seluruh perusahaan asuransi kerugian di Indonesia. PP No 39/2008 yang mewajibkan semua perusahaan asuransi memiliki modal minimal Rp 40 miliar pada akhir 2008 dan Rp 100 miliar pada akhir 2010, hal tersebut menyebabkan persaingan lebih berkualitas dengan setiap perusahaan
5
mempunyai modal minimal. Industri asuransi di Indonesia akan bersaing dengan pemilik modal yang besar dan skala besar, hal ini juga merupakan salah satu ancaman bagi perusahaan asuransi lokal di Indonesia dari masuknya perusahaanperusahaan joint venture yang walaupun jumlah perusahaannya masih sedikit tetapi memiliki infrastruktur serta modal yang kuat. Berkembangnya industri perasuransian di Indonesia selain dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah
perusahaan perasuransian juga dapat
dilihat
dari
perkembangan jumlah investasi industri asuransi di Indonesia. Tabel 4. Perkembangan investasi industri asuransi di Indonesia tahun 20062009 (dalam miliar rupiah) Tahun
Asuransi Jiwa
Asuransi Kerugian
ReAsuransi
Asuransi Sosial dan Jamsostek
Asuransi PNS, TNI, dan Polri
Total
2006
62210,1
16236,4
864,8
50187,6
23439,7
152938,6
2007
91812,8
19061,0
978,2
62039,6
28419,9
202311,5
2008
90688,1
22727,8
1191,4
64181,4
32670,9
2009
123438,8
27191,5
1503,7
84355,5
41478,6
277968,1
Pertumbuhan rata-rata investasi/ tahun
20409,6
3651,7
213,0
11389,3
6013,0
41676,5
49,0%
8,8%
0,51%
27,3%
14,4%
100,0%
Proporsi
211459,6
Sumber : BAPEPAM-LK, 2010 Pada Tabel 4, dapat dilihat perusahaan asuransi kerugian memiliki persentase pertumbuhan rata-rata investasi/tahun yang cukup kecil dibandingkan dengan perasuransian lainnya. Walaupun demikian dengan pertumbuhan rata-rata investasi yang cukup kecil, perusahaan asuransi kerugian memiliki jumlah perusahaan asuransi yang banyak, yang seharusnya perusahaan asuransi kerugian memiliki potensi yang cukup besar di Indonesia. Selain dari banyaknya jumlah perusahaan asuransi kerugian dalam industri asuransi, perusahaan asuransi kerugian juga perlu diperhatikan karena seiring dengan semakin meningkatnya laju pembangunan di Indonesia pada berbagai bidang kehidupan, maka semakin meningkatnya jenis dan besar risiko pula yang akan dihadapi. Risiko tersebut
6
dapat timbul dalam berbagai bentuk, seperti kerusakan alat alat-alat, alat, terganggunya transportasi, rusaknya proyek hasil pembangunan, dan lain lain-lain. lain. Hal tersebut jika tidak dipertimbangkan dapat menimbulkan kerugian finansial yang tidak sedikit. Di samping itu, seluruh eluruh pekerjaan yang telah diselesaikan pun perlu dihindarkan dari kemungkinan risiko kerusakan. Perusahaan asuransi kerugian sendiri memiliki pengertian perusahaan asuransi yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaa manfaatt dan tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. Perusahaan asuransi pada dasarnya dapat melakukan investasi dalam berbagai cara, baik itu di pasar uang maupun pasar modal bahkan investasi pada aset riil, seperti gedung dan tanah. Tetapi pada umumnya sebagian besar perusahaan asuransi menaruh investasinya pada aset yang aman,, termasuk PT Asuransi MSIG Indonesia. Berikut adalah gambar grafik portofolio investasi PT Asuransi MSIG Indonesia dari tahun 2006 hingga 20 2009. 120.00% 100.00% 80.00%
SBI
60.00%
stock bond
40.00%
time/obl deposits 20.00% 0.00% 2006
2007
2008
2009
Gambar 1. Portofolio investasi PT Asuransi MSIG Indonesia Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa PT Asuransi MSIG Indonesia memilih untuk menaruh sebagian besar investasi mereka pada investasi yang berpenghasilan tetap dengan risiko rendah seperti deposito, obligasi dan SBI. Saham yang memiliki risiko tinggi hanya sebagia sebagiann kecil dari penempatan investasi tersebut. Menurut kebijakan investasi di PT Asuransi MSIG Indonesia, perusahaan juga tidak diperbolehkan menaruh investasinya pada pinjaman dan real estate yang merupakan investasi murni murni,, karena dianggap memiliki risiko
7
yang tinggi. Selain itu perusahaan juga memiliki tujuan investasi yang berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan no.424/KMK.06/2003 mengenai pembatasan atas kekayaan investasi. Melalui penjelasan di atas dapat disimpulkan PT Asuransi MSIG Indonesia tergolong risk conservative, karena perusahaan tersebut menaruh sebagian besar investasinya pada aset yang aman dan berpenghasilan tetap. Investasi yang berisiko tinggi hanya dipakai pada sebagian kecil penempatan investasi. Agar penempatan dana perusahaan menjadi lebih efisien, maka harus dilakukan perhitungan portofolio optimum Markowitz yang merupakan portofolio investasi efisien yang dapat dibentuk dengan menempatkan portofolio yang menghasilkan tingkat keuntungan tertentu dengan risiko terendah, atau risiko tertentu dengan tingkat keuntungan tertinggi. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, persaingan yang semakin ketat serta peraturan pemerintah di industri perasuransian menuntut perusahaan asuransi
untuk
memperkuat
modalnya,
mengefisiensikan investasi. Oleh karena itu
salah
satu
caranya
dengan
seorang manajer investasi perlu
memilih aset serta proporsi alokasi aset investasi yang tepat dalam menyusun portofolionya, hal ini terkait dengan risiko dan tingkat pengembalian. Untuk keperluan tersebut diperlukan analisis sekuritas yang meliputi penilaian terhadap sekuritas secara individual (atau beberapa kelompok sekuritas) yang masuk dalam portofolio. Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: 1.
Bagaimanakah kebijakan investasi yang diambil oleh PT Asuransi MSIG Indonesia selama periode 2006-2009?
2.
Bagaimanakah
PT
Asuransi
MSIG
Indonesia
menjabarkan
tujuan
investasinya selama periode 2006-2009? 3.
Bagaimanakah PT Asuransi MSIG Indonesia melakukan pemilihan aset-aset yang akan digunakan selama periode 2006-2009?
4.
Bagaimanakah PT Asuransi MSIG Indonesia membuat batasan risikonya selama periode 2006-2009?
8
5.
Bagaimanakah kinerja portofolio yang optimal untuk PT Asuransi MSIG Indonesia?
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Menganalisis kebijakan investasi yang diambil oleh PT Asuransi MSIG Indonesia selama periode 2006-2009. Meliputi tujuan investasi, pemilihan aset dan batasan risiko.
2.
Menyusun rekomendasi portofolio investasi yang efisien.
1.4. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini hanya difokuskan pada investasi di PT Asuransi MSIG Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta saja. Selain itu, terdapat keterbatasan dalam hal periode waktu analisis. Periode penelitian berlangsung selama 20062009 tetapi bukan berfokus pada analisis dampak krisis, sehingga tidak membandingkan kondisi sebelum, saat, dan sesudah krisis.
9
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perusahaan Asuransi Pengertian asuransi menurut undang-undang tentang usaha perasuransian (UU Republik Indonesia No.2/1992) adalah sebagai berikut ; 1.
“Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih
yang pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul akibat suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang disasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.” 2.
Yang dimaksud “penanggung” dalam definisi itu adalah suatu badan usaha
asuransi yang memenuhi ketentuan UU No.2/1992. Selanjutnya pasal 21 UU No.2/1992 menjelaskan bisnis atau bidang usaha perasuransian sebagai berikut : “Usaha asuransi yaitu usaha jasa keuangan yang dengan menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi, memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang.” Penjelasan pemikiran tentang dasar-dasar kontrak asuransi terdapat pada prinsip hukum. Pemahaman karakteristik prinsip-prinsip itu akan membantu konsumen asuransi dalam membaca kontrak asuransi serta mendalami konsepsi hukum yang melatarbelakangi kontrak asuransi pada umumnya. (Darmawan, 2006). Bidang usaha asuransi biasanya dibagi dua bagian yaitu : asuransi atas orang, dan asuransi atas harta. Asuransi yang objeknya orang adalah asuransi yang berkaitan langsung dengan individu. Pada umumnya asuransi ini diselenggarakan oleh perusahaan asuransi jiwa dan sebagian oleh asuransi kerugian. Ada empat macam peril yang ditutup oleh dalam personal coverage ini, yaitu : kematian,
10
kecelakaan dan sakit, pengangguran, dank arena umur tua. Bidang kedua yaitu asuransi atas harta, asuransi ini ditujukkan terhadap peril-peril yang mungkin menghancurkan properti atau harta kekayaan. Asuransi ini di Indonesia digolongkan ke dalam asuransi kerugian. (Darmawan, 2006) Jenis bidang usaha perasuransian menurut undang-undang mengenai usaha perasuransian pasal 3 UU No. 2/1992 dalam Darmawi (2006), jenis usaha asuransi dibedakan ke dalam : 1.
Usaha asuransi, yang terdiri dari : a.
Usaha asuransi kerugian yang memberikan jasa dan penanggulangan risiko atau kerugian dan tanggungjawab kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.
b.
Usaha asuransi jiwa yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan
c.
Usaha reasuransi yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian dan jiwa
2.
Usaha penunjang usaha asuransi Usaha ini terdiri dari usaha pialang asuransi, usaha penilai kerugian asuransi, usaha konsultan aktuaria, dan usaha agen.
2.1.1 Prinsip Kerja Perusahaan Asuransi Prinsip kerja asuransi menurut Darmawan (2006) dapat dijelaskan dengan empat konsep berikut : 1.
Persamaan Asuransi Persamaan asuransi menyatakan bahwa total penerimaan harus sama dengan
total pengeluaran. Penerimaan sebagian besar berasal dari premi dan sebagian lagi berasal dari bunga deposito, bunga obligasi dan dividen dari penanaman modal dalam perusahaan-lain. Pengeluaran terdiri dari pembayaran klaim, biaya operasional, dan biaya modal, profit serta cadangan teknis. 2.
Probabilitas dan risiko Tugas asuransi adalah untuk menanggung beban risiko yang dipindahkan
oleh tertanggung kepada perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi sanggup untuk mengurangi risiko yang dirasakan tertanggung menjadi “ketidakpastian”. Dengan
11
menerapkan konsep probabilitas asuransi dapat menaksirkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Tingkat premi didasarkan atas ramalan kejadian masa depan. 3.
Hukum bilangan besar Perusahaan asuransi bekerja dengan hukum yang menyatakan bahwa hasi
aktual akan persis sama dengan hasil harapan (expected result), jika kejadian yang diamati jumlahnya tak terhingga. Dengan mengamati sejumlah besar kasus, bisa dihitung probabilitas akan munculnya kejadian itu. Dengan menghimpun sejumlah besar nasabah, perusahaan asuransi sanggup menghitung dengan akurat probabilitas akan terjadinya kerugian bagi sejumlah besar nasabah. Dengan demikian dapat diperkirakan “kerugian harapan” dengan akurat. Oleh karena itu untuk layaknya sebuah perusahaan asuransi, maka jumlah nasabahnya harus cukup besar. 2.1.2 Perusahaan Asuransi Kerugian Perusahaan asuransi kerugian adalah perusahaan asuransi yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. Produk asuransi kerugian yang umumnya ditawarkan industry asuransi dapat digolongkan atas : asuransi kebakaran, asuransi transportasi, dan asuransi aneka. (Darmawan, 2006). Menurut Husnan (1998), walaupun terdapat perbedaan-perbedaan tertentu antara asuransi jiwa dan asuransi kerugian, namun kegiatan utamanya dapat digolongkan sebagai berikut : 1.
Memilih dan mengelompokkan risiko (underwriting) Underwriter mengumpulkan sebanyak mungkin informasi tentang pokok–
pokok asuransi dalam bata-batas waktu dan biaya memperoleh data tambahan. Underwriter dapat menerima calon nasabah sepanjang memenuhi persyaratan underwriter yang ditetapkan perusahaan, dan dapat menolaknya apabila bahaya hazard yang berhubungan dengan risiko terlalu tinggi 2.
Penetapan harga (pembuatan tarif/rating/pricing)
12
Penetapan harga pada perusahaan asuransi berdasarkan perkiraan. Proses itu dimulai dengan perkiraaan biaya, perkiraan kerugian, dan menggolongkan biaya itu diantara berbagai kelas polis. 3.
Penilaian kerugian (lost adjustment) Seorang penilai adalah individu yang menyidik kerugian. Dia menentukan
kewajiban dan jumlah pembayaran yang harus dilakukan. 4.
Investasi Sebagai hasil operasi perusahaan asuransi maka terkumpul sejumlah besar
uang untuk pembayaran klaim di masa datang. Apabila ditambahkan terhadap dana perusahaan itu sendiri maka jumlahnya menjadi sangat besar untuk dibiarkan menganggur tanpa diinvestasikan. Porsi dana yang diinvestasikan itu nantinya akan disalurkan melalui klaim yang datang. 5.
Produksi Produk asuransi berupa janji pengganti kerugian kepada pihak tertanggung.
Janji itu dituangkan dalam surat perjanjian yang lazim disebut polis. Jadi yang diproduksi perusahaan asuransi adalah janji. 2.2. Investasi 2.2.1 Pentingnya Investasi Bagi Perusahaan Asuransi Perusahaan
asuransi
dalam
kegiatan
operasionalnya
tidak
hanya
mendapatkan penerimaan dari premi yang dikumpulkan dari tertanggung, karena jumlah tersebut sangat kecil apabila dibandingkan dengan besarnya kerugian yang aka dibayar kepada tertanggung. Oleh karena itu perusahaan asuransi juga mendapatkan penerimaan dari investasi (Darmawan, 2006). Investasi dapat diartikan sebagai kegiatan menanam modal baik dalam bentuk uang maupun benda pada suatu objek dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan selama periode tertentu (Husnan, 1998). 2.2.2 Proses Investasi Apabila pemodal mengharapkan untuk memperoleh keuntungan yang tinggi, maka ia harus bersedia menanggung risiko yang tinggi pula. Salah satu karakteristik investasi pada sekuritas adalah kemudahan untuk membentuk portofolio investasi. Artinya pemodal dapat dengan mudah menyebar (melakukan
13
diversifikasi) investasinya pada berbagai kesempatan investasi. Berikut akan dijelaskan proses investasi menurut Husnan (1998) : 1.
Menentukan kebijakan investasi Pemodal perlu menentukan tujuan investasinya, dan berapa banyak investasi
tersebut akan dilakukan. Karena ada hubungan yang positif antara risiko dan keuntungan investasi, ia harus menyadari bahwa ada kemungkinan untuk merugi. Jadi tujuan investasi dinyatakan baik dalam keuntungan maupun risiko. 2.
Analisis sekuritas Tahap ini berarti melakukan analsis terhadap individual (atau sekelompok)
sekuritas. Ada dua analisis dalam melakukan analisis sekuritas. Pertama pendapat mengenai mispriced (harganya salah, mungkin terlalu tinggi, mungkin terlalu rendah) dan analisis dapat mendeteksi sekuritas tersebut. Dalam analisis inii terdapat berbagai cara, tetapi dapat dikelompokkan menjadi analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis tekninal menggunakan data (perubahan) harga masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga sekuritas di masa yang akan dating. Sedangkan analisis fundamental berupaya mengidentifikasi prospek perusahaan untuk bisa memperkirakan harga saham di masa yang akan datang. Cara kedua dalam menganalisis sekuritas adalag pendapat bahwa harga sekuritas adalah wajar. 3.
Pembentukan portofolio Portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut indentifikasi
sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut. 4.
Melakukan revisi portofolio Tahap ini melakukan tahap pengulangan terhadap tiga tahap sebelumnya.
Apabila dirasa kurang optimal maka akan dilakukan perubahan terhadap sekuritas yang membentuk portofolio tersebut. 5.
Evaluasi kinerja portofolio Dalam tahap ini pemodal melakukan penilaian teradap kinerja portofolio,
baik dalam aspek tingkat keuntungan maupun risiko yang ditanggung.
14
2.2.3 Kebijakan investasi Setiap perusahaan memiliki tujuan investasi yang berbeda ini disebut dengan gaya investasi. Tujuan investasi ini yang membedakan karakteristik perusahaan satu dengan yang lain. Menurut teori portofolio modern, tujuan ini dicerminkan oleh sikap perusahaan dalam menghadapi risiko dan ekspektasi return-nya. Adapun perkiraan toleransi risiko yang menjadi pertimbangan perusahaan. Toleransi risiko didefinisikan sebagai risiko terbesar yang bersedia diterima klien atas peningkatan ekspektasi return. Penetapan kebijakan investasi perusahaan dimulai dengan keputusan alokasi aktiva atau aset, yaitu investor harus memutuskan bagaimana dana institusi sebaiknya didistribusikan terhadap kelompok-kelompok aktiva utama yang ada. Kendala-kendala
dari
klien
dan
peraturan-peraturan
yang
ada
harus
dipertimbangkan dalam menetapkan kebijakan investasi. (Sharpe at all, 1997) 2.2.4 Instrumen Pasar keuangan Menurut Bank Indonesia (1998), Instrumen pasar keuangan dapat dikelompokkan menjadi instrumen di pasar uang dan pasar modal. Pasar uang adalah tempat terjadinya transaksi tagihan keuangan berjangka waktu pendek (umumnya kurang dari satu tahun). Sedangkan pasar modal adalah pasar yang memperdagangkan saham sebagai bukti penyertaan/pemilikan dan surat-surat berharga sebagai bukti tagihan berjangka waktu panjang (lebih dari satu tahun). 1.
Jenis-jenis instrumen pada pasar uang yaitu :
a)
Promes Promes adalah surat pengakuan utang atas nama diterbitkan oleh debitur
sebagai bukti utangnya. Promes paling banyak digunakan oleh bank dalam PUASB dan dapat dipindahtangankan melalui endosemen. b) Wesel Wesel merupakan surat tagih yang diterbitkan oleh penarik (kreditur) dan harus diketahui (diaksep) oleh pihak tertarik (debitur) dalam jumlah, tanggal, dan jangka waktu tertentu. Wesel juga dapat dipindahtangankan setelah diendos oleh pihak tertarik. c)
Sertifikat Deposito (Certificate of Deposits-CDs)
15
Sertifikat deposito dikenal sebagai surat bukti utang yang diterbitkan oleh bank unum. CDs merupakan surat berharga atas unjuk dimana pembayaran bunganya dapat dibayar di belakang (ad on) atau di muka (discount). CDs dapat dipindahtangankan atau diperdagangkan. Nilai nominal yang terkecil adalah Rp 1 juta, dengan jangan waktu minimal 30 hari dan maksimal 24 bulan. d) Sertifikat Bank Indonesia (SBI) SBI adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dengan sistem diskonto. Tujuan awal dikeluarkannya SBi memperkenalkan surat berharga kepada masyarakat yang digunakan untuk Operasi Pasar Terbuka (OPT). Nilai nominal SBI terkecil sebesar Rp 50 juta dan terbesar Rp 100 milyar dengan jangka waktu (tenor) 1, 2, 3, 6 dan 12 bulan yang dinyatakan dalam hari. Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan SBI : 1) SBI lelang, yiatu SBI yang dijual secara lelang kepada bank atau pialan, yang didasarkan atas target kuantitas dalam rangka pelaksanaan kebijakan pengendalian moneter. 2) SBI repo (repurchase agreement)adalah SBI yang dibeli kembali oleh Bank Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan likuiditas bank dengan perjanjian bank akan membeli kembali sesuai jangka waktu repo yang diperjanjikan. e)
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) SBPU adalah surat berharga atas ama yang berjangka waktu pendek dalam
rupiah yang diperdagangkan secara diskonto di pasar uang. Fungsi SBPU adalah sebagai piranti OPT atau piranti pasar uang. f)
Surat Berharga Komersial (Commercial Papers-CPs) CPs adalah surat sanggup tanpa jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan
bukan bank yang berbadan hukum Indonesia dan diperdagangkan melalui bank atau perusahaan efek, berjangka waktu pendek (paling lama 270 hari) dan diperdagangkan dengan sitem diskonto. g) Banker’s Acceptance (BA) BA adalah wesel berjangka pendek yang diaksep oleh bank, yang ditarik oleh eksportir (beneficiary) dan pihak tertariknya adalah importir (applicant). 2.
Jenis-jenis instrument pasar modal :
16
a)
Medium Term Notes (MTNs) Medium term Notes (MTNs) merupakan surat berharga tanpa jaminan
berjangka waktu menengah yang dapat diperdangkan di pasar uang b) Efek Beragun Aset (EBA) EBA adalah surat berharga yang dapat diperdagangkan di pasar modal yang berasal dari proses transformasi aset keuangan lain yang kurang likuid. c)
Obligasi Obligasi merupakan surat tanda bukti berutang dari perusahaan penerbitnya
(emiten) kepada pemegang obligasi. Pemegang obligasi pada umumnya menerima pembayaran bunga dan pada saat jatuh tempo akan menerima pembayaran nilai pokok sebagaimana tercantum dalam obligasi tersebut. Pemegang obligasi memiliki hak atas pembayaran bunga secara penuh sebelum para pemegang saham menerima pembagian dividen. Oleh karena itu termasuk fixed income security karena memberikan pendapatan yang relative stabil dan aman bagi pemegangnya. d) Saham Saham merupakan surat berharga yang bersifat pemilikan (penyertaan) terhadap suatu perusahaan. Jenis-jenis saham berdasarkan hak pengembalian dalam hal terjadi likuidasi, saham digolongkan menjadi : 1) Saham preferen yaitu saham yang pemiliknya tidak memiliki hak suara, namun menjadi prioritas dalam hal pembagian dividend an hak atas kekayaan perusahaan setelah dilikuidasi. 2) Saham biasa yaitu saham yang menempatkan pemiliknya sebagai pemegang hak paling akhir atas pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan setelah dilikuidasi. e)
Waran Waran merupakan hak untuk membeli saham perusahaan pada waktu dan
harga yang telah ditentukan. f)
Sertifikat Right Sertifikat/bukti right merupakan hak yang diberikan kepada para pemegang
saham biasa untuk membeli tambahan penerbitan saham baru.
17
2.2.5 Risiko Jenis risiko ekonomi menurut Bank Indonesia (1998), terdiri atas: 1.
Risko pasar (market risk) atau interest rate and exchange rate risks, yaitu
risiko yang timbul akibat fluktuasi harga, suku bunga dan nilai tukar. 2.
Risiko penanaman kembali (reinvestment risk), yaitu risiko bagi investor
karena mengalihkan dana dari investasi yang memberi hasil tinggi menjadi investasi dengan hasil lebih rendah. 3.
Risiko gagal bayar (default risk), yaitu risiko yang timbul karena pembayaran
yang tidak terpenuhi pada saat tagihan jatuh tempo. 4.
Risiko fundamental (fundamental risk) adalah risiko yang timbul akibat
perubahan kondisi makro-ekonomi, moneter, fiskal, dan kebijakan pemerintah lainnya. Sementara itu, risiko nonekonomi dipengaruhi oleh situasi sosial, politik, bencana alam dan lain-lain. Menurut Astuti (2002), dalam menghadapi risiko, terdapat tiga kelompok perilaku investor : 1.
Investor yang mengharapkan return atau tingkat pengembalian lebih tinggi
bila risiko meningkat disebut risk averters. 2.
Investor yang bersedia menerima return atau tingkat pengembalian yang tetap
walau risiko meningkat disebut risk indifferent. 3.
Investor yang bersedia menerima tingkat pengembalian yang menurun
walaupun risiko meningkat disebut risk seeking. 2.3. Portofolio Portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut. Pemilihan banyak sekuritas (dengan kata lainpemodal
melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk
mengurangi risiko yang ditanggung. Proses awal dalam melakukan investasi, haruslah ditentukan tingkat keuntungan yang diharapkan dan juga risiko investasinya. Tingkat keuntungan yang diharapkan merupakan tingkat keuntungan yang diharapkan dari masingmasing saham yang membentuk portofolio tersebut. Sedangkan risiko dapat
18
diartikan sebagai kemungkinan tingkat keuntungan yang diperoleh menyimpang dari tingkat keuntungan yang diharapkan. (Husnan, 1998) 2.3.1 Teori Portofolio Markowitz Model Markowitz dalam penggunaannya, untuk mengidentifikasi satu kedudukan portofolio yang efisien seseorang perlu mengetahui keuntungan yang diharapkan untuk setiap sekuritas, varians, dan kovarians (atau kadang-kadang koefisien korelasi). Varians keuntungan menerangkan kecenderungan sekuritas untuk menghasilkan keuntungan yang berada di atas atau di bawah rata-rata sampel. Kovarians menerangkan hubungan keuntungan antara sekuritas. Jika satu sekuritas memperoleh keuntungan yang lebih tinggi daripada nilai keuntungan diharapkan, dan yang satu lagi juga begitu, maka kovarians mereka adalah positif. Kovarians akan menjadi negatif seandainya satu sekuritas keuntungannya melebihi keuntungan yang diharapkan, dan yang satu lagi di bawah nilai keuntungan yang diharapkan. (Rodoni dan Yong, 2001). Menurut Hartono (2008), Model Markowitz menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut : 1.
Waktu yang digunakan satu periode
2.
Tidak ada biaya transaksi
3.
Preferensi investor didasarkan pada return ekspektasi dan risiko dari
portofolio 4.
Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas risiko.
2.3.2 Portofolio yang Efisien Portofolio yang efisien adalah portofolio yang menghasilkan tingkat keuntungan tertentu dengan risiko terendah, atau risiko tertentu dengan tingkat keuntungan tertinggi. Setiap portofolio yang terletak pada efficient frontier merupakan portofolio yang efisien, sehingga kita tidak bisa mengatakan portofolio mana yang terbaik. (Husnan, 1998). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan portofolio yang efisien, yaitu : 1.
Expected Return
Expected return atau tingkat pengembalian yang diharapkan adalah pengembalian yang paling mungkin terjadi pada sekuritas tertentu (Astuti, 2002).
19
2.
Varians atau Standar Deviasi
Semakin tinggi nilai standar deviasi berarti semakin lebar rentang ketidakpastian return, atau semakin lebar rentang penyimpangan dari tingkat pengembalian yang diharapkan (Astuti, 2002). 3.
Kovarian
Kovarian adalah nilai statistik yang dapat mengukur dari dua usulan investasi yang bersifat independen dan merupakan variabel acak (Sofyan, 2004). 4.
Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi merupakan suatu indikator yang dapat menunjuk tingkat kebebasan penggunaan unit-unit dalam pengukuran penerimaan dari usulan investasi sehingga dapat dijadikan indeks (Sofyan, 2004). Suatu investasi yang efisien memiliki karakteristik sebagai berikut ; 1.
Memiliki tingkat return yang lebih tinggi daripada investasi lain untuk tingkat
risiko yang sama. 2.
Memiliki tingkat risiko yang lebih rendah daripada investasi lain untuk
tingkat return yang sama. 3.
Memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dan tingkat return yang lebih tinggi
dari portofolio lain. Investasi yang mempunyai karakteristik seperti di atas disebut Markowitz Efficient Asets. Gambar berikut ini menunjukkan portofolio yang efisien. E(Rp)
A
D C B
.
G E F
Gambar 2 Portofolio-portofolio efisien (Hartono, 2008)
Garis vertikal pada gambar di atas menunjukkan tingkat return yang diharapkan, sedangkan garis horizontal menggambarkan tingkat risiko portofolio. Bidang ABCDEFG dalam gambar di atas menunjukkan kumpulan portofolio yang tersedia bagi investor. Investor yang rasional akan memilih portofolio D
20
dibandingkan dengan portofolio E atau portofolio F. Portofolio E lebih baik dari portofolio F dan Portofolio D lebih baik daripada portofolio E, karena dengan risiko yang sama, return ekspektasi portofolio D lebih tinggi dibandingkan dengan return ekspektasi portofolio E atau F. Dengan demikian portofolio D adalah portofolio yang efisien. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam pembentukan portofolio yang efisien adalah : (1) mengenai perilaku investor dalam membuat keputusan investasi maka asumsi yang wajar adalah investor cenderung menghindari risiko (risk averse). (2) ada dua parameter yang mempengaruhi keputusan investor, yaitu pengembalian yang diharapkan dan varians. (3) investor akan memilih portofolio yang menawarkan tingkat pengembalian tertinggi dengan risiko tertentu. (Hartono, 2008) 2.3.3 Investasi pada Aset Bebas Risiko Model Markowitz membatasi pilihan hanya pada portofolio yang terdiri dari aset berisiko. Dengan adanya aktiva yang bebas risiko, misalnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI), investor mempunyai pilihan untuk memasukkan aktiva ini ke portofolionya. Karena aktiva bebas risikoo variannya (deviasi standarnya (sama dengan nol, kovarian antara aktiva bebas risiko ini dengan aktiva berisiko yang lainnnya akan menjadi sama dengan nol. Gambar di bawah ini akan menunjukkan hubungan antara portofolio efisien aktiva berisiko dengan aktiva tidak berisiko. E(Rp) X A
R BR
Z
B U
T
Gambar 3. Kombinasi portofolio efisien aktiva berisiko dengan aktiva tidak berisiko((Hartono, 2010) Kurva AB di gambar atas merupakan efficient set dan portofolio yang berada di kurva tersebut merupakan portofolio-portofolio efisien yang dibentuk dari
21
aktiva-aktiva berisiko. Garis lurus dari titik RBR di sumbu vertikal ke titik-titik di kurva efficient set merupakan aktiva bebas risiko dengan return ekspektasi sebesar RBR. Para investor dapat membuat portofolio yang merupakan kombinasi portofolio efisien dengan aktiva bebas risiko. (Hartono, 2008) 2.3.4 Diversifikasi Risiko Diversifikasi yaitu strategi pengelolaan risiko dengan berinvestasi pada beragam instrumen dalam satu portofolio. Secara rasional, portofolio dengan investasi yang bervariasi secara rata-rata memberi keuntungan yang lebih tinggi dan risiko yang lebih rendah dibandingkan investasi individu dalam portofolio. Diversifikasi berfungsi untuk mengurangi risiko tak sistematis dalam portofolio sehingga kinerja positif pada suatu investasi akan menetralisasi kinerja negatif pada investasi lainnya. Manfaat diversifikasi akan didapatkan jika suatu instrument di dalam portofolio tidak berkorelasi satu sama lain. Apabila investasi-investasi tidak mempunyai koefisien korelasi antara tingkat keuntungannya yang negatif sempurna, maka kita tidak bisa menghilangkan fluktuasi tingkat keuntungan portolio tersebut. Dengan kata lain, semakin kita menambah jumlah jenis saham dalam suatu portofolio, semakin kecil fluktuasi tingkat keuntungan yang diukur dari deviasi standar portofolio tersebut.meskipun demikian deviasi standar ini tidak bisa mencapai nol. Dengan kata lain, meskipun kita menambah jumlah jenis saham yang membentuk portofolio, kita selalu dihadapkan pada suatu risiko tertentu. Risiko yang selalu ada dan tidak bisa dihilangkan dengan diversifikasi ini disebur risiko sistematis, disebut juga risiko risiko tidak sistematis. Penjumlahan kedua jenis risiko tersebut disebut risiko total.
Terdapat dua prinsip deversifikasi, yaitu diversifikasi random dan
diversifikasi Markowitz. Diversifikasi random atau diversifikasi naïf terjadi ketika investor menginvestasikan dananya secara acak pada berbagai aset yang berbeda. Dalam hal ini, investor memilih aset-aset yang akan dimasukkan ke dalam portofolio tanpa terlalu memperhatikan karakteristik aset yang dimasukkan dalam portofolio. Prinsipnya adalah dengan semakin banyak jenis aset yang dimasukkan dalam portofolio, semakin besar manfaat pengurangan risiko yang akan diperoleh. Dengan memperhatikan karakteristik aset seperti tingkat return yang diharapkan
22
serta klasifikasi industri suatu aset kita akan lebih selektif dalam memilih aset-aset yang mampu memberikan manfaat diversifikasi secara optimal. (Husnan, 1998) Teori diversifikasi Markowitz terdapat dua pengecualian pembentukan portofolio dapat mengurangi risiko dibandingkan dengan hanya menginvestasikan dalam satu sekuritas saja. Pertama, di bawah keadaan tertentu, portofolio Cuma merata-ratakan risiko daripada mengurangkan risiko sekuritas individu. Kedua, secara
konsep
portofolio
berkemungkinan
dapat
mengurangkan
atau
menghapuskan kedua risiko sistematik dan risiko sistematik. Korelasi positif sempurna adalah apabila korelasi bernilai +1 risiko portofolio adalah sama dengan risiko rata-rata pemberat sekuritas individu dan tidak ada pengurangan risiko yang dapat dicapai dengan membina portofolio seperti itu. Korelasi negatif sempurna adalah kemungkinan diwujudkan satu strategi untuk menghapuskan jumlah risiko portofolio. Korelasi nol, jika portofolio yang terdiri dari pada sekuritas satu dan dua kurang daripada risiko sekuritas manapun. Dalam dunia sebenarnya kebanyakan koefisien korelasi saham adalah terletak antara 0 dan +1, maka diversifikasi dapat dicapai melalui pembentukan portofolio yang terdiri daripada saham-saham yang berkorelasi positif yang paling rendah. (Rodoni dan Yong, 2002) 2.3.5 Kinerja portofolio Kinerja portofolio sering diukur secara periodik dengan interval minimum empat tahun, dengan ukuran return untuk sejumlah periode dalam interval, biasanya bulanan atau kuartalan. Dalam proses evaluasinya, kinerja dibandingkan dengan return yang diperoleh oleh manajer investasi melalui manajemen aktif dengan return yang diperoleh klien jika memilih portofolio alternative untuk investasi. Setelah mengukur return periodik portofolio untuk suatu interval waktu, langkah berikutnya menentukan apakah return ini mencerminkan kinerja yang superior atau inferior. Apabila kinerja sudah superior maka portofolio investasi yang dilakukan sudahlah memuaskan dan perlu dipertahankn. Tetapi apabila kinerja portofolio inferior maka perlu dilakukan perubahan (Sharpe at all, 1997)
23
2.4. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu Saifuddin (2004) melakukan penelitian terhadap portofolio investasi PT Asuransi Takaful Keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja portofolio yang telah dilakukan PT Asuransi Takaful keluarga kurang optimal, hal ini disebabkan pemilihan aset yang aman. antara lain tampak dari pembiayaan mudharabah yang tetap dipilih dalam portofolio, pembiayaan mudharabah memiliki risiko yang rendah. Resiko yang rendah sendiri terkait dengan tingkat pengembalian yang rendah pula. Selain itu pembiayaan mudharabah juga mempunyai korelasi positif yang besar terhadap pembiayaan mudharabah. Adapun portofolio optimal dapat diperoleh dengan menempatkan dananya mulai dari persentase terbesar pada deposito, surat berharga, tanah dan bangunan pembiayaan mudharabah dengan persentase terendah. Namun karena dianggap paling syar’I, maka agar tidak melikuidasinya perlu perbaikan kinerja. Cahyani (2004) melakukan penelitian yang hampir serupa yaitu analisis kebijakan dan portofolio investasi pada PT MLC Life Indonesia. Hasil penelitian yang didapat bahwa PT MLC Life Indonesia dalam hal keputusan kebijakan investasi, perusahaan banyak dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan, baik secara intern maupun ekstern salah satu pertimbangannya adalah peraturan pemerintah dan keputusan Menteri Keuangan. Dalam pemilihan aset investasi PT MLC Life Indonesia juga memilih untuk berinvestasi pada aset yang aman dapat terlihat dari aset deposito yang mendominasi penerimaan. Adapun hasil analisis portofolio yang efisien bagi penempatan dana investasi yang dimiliki PT MLC Life Indonesia, yaitu terdiri dari investasi terbesar pada deposito, kemudian saham, dan obligasi dengan tingkat persentase terendah.
24
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Bisnis utama perusahaan asuransi adalah penjualan premi atau pengumpulan dana masyarakat. Pengumpulan dana ini dilakukan melalui upaya perusahaan asuransi untuk mengumpulkan dana dari nasabah (premi) dan memberikan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh para nasabahnya (klaim). Laba diperoleh apabila total penjualan lebih besar daripada biaya-biaya. Dalam konteks asuransi, penjualan adalah produk premi, dan biaya-biaya adalah kewajiban klaim, premi asuransi, biaya operasional dan biaya pemasaran. Dengan demikian, laba diperoleh apabila produksi premi lebih besar daripada kewajiban klaim ditambah premi reasuransi ditambah biaya operasional dan pemasaran. Sumber pendapatan perusahaan asuransi berasal dari premi yang dibayarkan oleh para nasabah, namun investasi juga dapat menjadi sumber pendapatan perusahaan. Adapun proses investasi menurut Husnan (1998), yaitu : menentukan kebijakan investasi, analisis sekuritas, pembentukan portofolio, melakukan revisi portofolio, dan evaluasi kinerja portofolio. Kebijakan investasi pada perusahaan asuransi dibatasi oleh batasan risiko yang ditentukan oleh perusahaan. Kecenderungan yang sering terjadi perusahaan memilih untuk berinvestasi pada aset yang aman, aset yang aman memiliki risiko rendah. Risiko rendah tersebut berkorelasi positif dengan tingkat pengembalian yang rendah pula. Hal tersebut mengakibatkan portofolio investasi yang dipilih pada perusahaan asuransi belum efisien. Para pemodal sering melakukan diversifikasi untuk mengurangi risiko. Adanya diversifikasi tersebut dapat mengakibatkan risiko yang dihadapi perusahaan kemungkinan akan turun. Namun tidak semua jenis investasi jika dimasukkan dalam portofolio akan mengurangi risiko. Diversifikasi akan efektif untuk menurunkan risiko investasi dalam portofolio, dengan catatan bahwa jenis investasi dalam portofolio tersebut tidak berkorelasi positif dengan jenis investasi yang lain. Dalam dunia sebenarnya kebanyakan koefisien korelasi saham adalah terletak antara 0 dan +1, maka diversifikasi dapat dicapai melalui pembentukan
25
portofolio yang terdiri daripada saham-saham yang berkorelasi positif yang paling rendah. (Rodoni dan Yong, 2002) Pengembalian yang diterima dari portofolio merupakan gabungan dari pengembalian masing-masing jenis investasi dari portofolio tersebut sehingga didapat hasil yang maksimal. Hal ini disebabkan karena pengembalian dari salah satu jenis investasi yang lebih besar akan menutupi pengembalian pada jenis investasi lain yang sedikit. Sedangkan risiko portofolio ditunjukkan oleh besar kecilnya penyimpangan tingkat keuntungan yang diharapkan. Portofolio efisien dapat diperoleh dari salah satu kombinasi portofolio efisien yang sesuai dengan preferensi perusahaan terhadap risiko dan tingkat pengembalian yang diharapkan.
26
Nasabah
Klaim
Premi
PT Asuransi MSIG NDONESIA
Investasi
Pilihan – pilihan Aset
Batasan Risiko
Tujuan Investasi
Portofolio
Aman
Tingkat pengembalian
Kebijakan Portofolio
Risiko
Tingkat Pengembalian
Risiko
Gambar 4. Kerangka Pemikiran 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret, di PT Asuransi MSIG Indonesia, yang berlokasi di Summitmas II Building Lantai 15, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 61-62, Jakarta. 3.3. Pengumpulan Data Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari observasi langsung serta wawancara kepada para pakar dari PT Asuransi
27
MSIG Indonesia. Data sekunder diperoleh dari studi literatur, internet, skripsi terdahulu, laporan alokasi investasi perusahaan serta berbagai dokumen tertulis dan bahan pustaka instansi-instansi yang terkait dengan penelitian. 3.4. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan pendekatan matematika dalam penggunaan programMicrosoft Excel for Windows dan Minitab 15.Data yang diperoleh diolah baik secara manual maupun dengan menggunakan software akan disajikan dalam bentuk tabulasi yang dibahas secara terperinci. Sedangkan data kualitatif disajikan dalam bentuk uraian secara deskriptif. Prosedur pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Seleksi data
Seleksi data adalah kegiatan pemilihan data dan informasi. 2.
Tabulasi
Merupakan kegiatan merumuskan data ke dalam bentuk Tabel dan grafik. 3.
Interpretasi
Interpretasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk mencari arti yang lebih luas dari hasil penelitian.
28
Persiapan penelitian
Perancangan Kerangka penelitian
Pengambilan data
Pengolahan data
Analisis Kebijakan Investasi perusahaan
Identifikasi peraturan yang yang dipakai perusahaan untuk portofolio investasi
Analisis Portofolio Investasi Perusahaan
Tingkat pengembalian dan risiko investasi
Portofolio Efisien Model Markowitz
Tingkat pengembalian dan risiko investasi Seleksi aset Alokasi bobot investasi Kombinasi investasi yang efisien Tingkat pengembalian dan risiko portofolio
Gambar 5. Tahapan Penelitian Langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut : 1.
Menganalisa kebijakan investasi perusahaan
Mengidentifikasi peraturan yang menjadi pedoman perusahaan dalam melakukan investasi 2.
Melakukan analisis portofolio investasi
a.
Perhitungan keuntungan dan risiko untuk satu sekuritas
29
1) Rumus tingkat keuntungan rata-rata =
∑
............................................................................................................. (1)
ř
= Tingkat keuntungan rata-rata
ri
= Rate of return sekuritas i
n
= Jumlah sampel
2) Varians dan standar deviasi [ (
= ∑ =(
)
/
ř ]
................................................................................................ (2)
...........................................................................................................(3)
= Varians = Standar deviasi 3) Kovarians ∑ ∑ [
(r , r ) =
)[ (
)
]
..........................................................................(4)
portofolio akan memiliki kovarians sebanyak (n2-n)/2. 4) Koefisien Korelasi ( , )
=
.......................................................................................................(5) = Koefisien korelasi sekuritas i dan j
,
( , )
= Kovarian antara sekuritas i dan j = Standar deviasi sekuritas i = Standar deviasi sekuritas j
b.
Menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan dan risiko portofolio
perusahaan untuk melihat kinerja portofolionya. 1) Tingkat pengembalian yang diharapkan =∑
( ).........................................................................................(6)
E(Rp)
= Tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio
Wi
= Bobot portofolio jenis investasi ke-i
E(Ri)
= Tingkat pengembalian yang diharapkan dari jenis investasi ke-i
N
= Jumlah jenis investasi yang ada dalam portofolio
2) Varians Portofolio = [∑
+ 2∑ ∑
( , )]...................................................(7)
= varians return sekuritas ke-i
30
Wi
= bobot sekuritas i
Wj
= bobot sekuritas j
Cov(ri,rj)
= kovarians antar sekuritas i dan j
3) Menginvestasikan dana pada aset bebas risiko ( )=
+ (1 −
) ( ).....................................................................(8)
Dimana : = Proporsi dana pada aset bebas risiko RF
= Return Aset bebas risiko
E(rL) = expected return aset berisiko Rumus untuk menghitung standar deviasinya adalah sebagai berikut : = (1 −
) .................................................................................................(9)
Dimana : = Standar deviasi sekuritas berisiko
31
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT Asuransi MSIG Indonesia, merupakan anggota dari MS&AD Insurance Group, sebelumnya dikenal sebagai PT Asuransi Mitsui Sumitomo Indonesia yang merupakan salah satu perusahaan asuransi umum patungan terbesar di Indonesia. MSIG adalah nama baru grup yang baru-baru ini diluncurkan. Grup ini sudah lebih dari 100 tahun berkecimpung dalam bisnis asuransi umum di Asia Pasifik, Amerika dan Eropa, termasuk 16 wilayah di kawasan Asia. Perusahaan induknya di Jepang telah menerima berbagai penghargaan dan memiliki posisi peringkat AA untuk kategori Financial Strength dari Standards & Poors. PT Asuransi MSIG Indonesia merupakan perusahaan patungan antara Mitsui Sumitomo Insurance Company Limited yang didirikan di Jepang dengan Rudy Wanandi. Sejak tahun 1970, sebelum perusahaan dibentuk, PT Maskapai Asuransi Indonesia telah menjalin hubungan kerja dengan Taisho Marine and Fire Indurance Co., Ltd. PT Asuransi Insindon Taisho didirikan pada tanggal 22 Oktober 1975, dan mulai beroperasi sejak tanggal 1 April 1976. Pada awalnya, modal dasar berjumlah Rp. 750 juta dan 70 persen saham dimiliki oleh Taisho Marine and Fire Insurace Co., Ltd, sedangkan sisanya sebesar 30 persen dimiliki oleh PT Maskapai Asuransi Indonesia. Pada tahun 1983, komposisi permodalan menjadi 51 persen pihak Indonesia dan 49 persen pihak Jepang. Tetapi sejak Desember 1990 modal dasar telah dinaikkan menjadi Rp 15 milliar dimana 79,6 persen dari modal dipegang oleh pihak Jepang sedangkan sisanya sebesar 20,4 persen oleh pihak Indonesia. Pada tanggal 16 Desember 1999, modal dasar ditingkatkan menjadi Rp 40 miliar dengan komposisi modal yang sama. Pada tanggal 1 April 1996, nama perusahaan PT Asuransi Insindo Tisho telah diubah menjadi PT Asuransi Mitsui Marine Indonesia mengikuti induk perusahaan dari Taisho Marine and Fire Insurance Co., Ltd sejak tanggal 21 Desember 2001 kepemilikan saham PT asuransi Mitsui Marine Indonesia menjadi 80 persen pihak Jepang dan 20 persen pihak Indonesia.
32
Sejak tanggal 1 April 2003, nama perusahaan PT Asuransi Mitsui Marine Indonesia telah diubah menjadi PT Asuransi Mitsui Sumitomo Indonesia mengikuti nama induk perusahaan dan juga dengan dialihkan portofolio bisnis PT Asuransi Sumitomo Marine and Pool ke PT Asuransi Mitsui Marine Indonesia. Pada tanggal 1 Oktober 2001 seiring dengan penggabungan induk perusahaan dimana nama perusahaan induk berubah menjadi Mitsui Sumitomo Insurance Co., Ltd, dan pengalihan portofolio bisnis PT Asuransi Sumitomo Marine dan Pool ke PT Asuransi Mitsui Marine Indonesia kepemilikan komposisi saham menjadi 28 persen saham PT Pool Asuransi Indonesia dan 72 persen milik Mitsui Sumitomo Insurance Co., Ltd, tetapi terhitung sejak tanggal 22 November 2002 komposisi saham berubah menjadi 100 persen dimiliki oleh Mitsui Sumitomo Insurance Co., Ltd. Pada tanggal 31 Maret 2003 PT Asuransi Sumitomo Marine and Pool mengalihkan portofolio bisnis termasuk karyawannya kepada PT Asuransi Mitsui Marine Indonesia. Kemudian pada tanggal 1 April 2003 PT Asuransi Sumitomo Marine and Pool telah dibubarkan oleh perusahaan induknya. Pada tahun 2008, MSIG memperluas cakupannya di Asia dengan mengakuisisi perusahaan asuransi umum Aviva Pic. Pada tanggal 1 April 2008, nama perusahaan PT Asuransi Mitsui Sumitomo Indonesia berubah menjadi PT Asuransi MSIG Indonesia. Hingga saat ini, PT Asuransi MSIG Indonesia telah membuka empat kantor cabang dan empat kantor perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu : 1.
Kantor cabang Surabaya, sejak 24 Juni 1992
2.
Kantor cabang Bandung, sejak 27 Oktober 1992
3.
Kantor cabang Batam, sejak 24 Februari 1995
4.
Kantor perwakilan Semarang sejak 1 April 2003
5.
Kantor perwakilan Denpasar, sejak 1 juli 2004
6.
Kantor perwakilan Palembang, sejak 1 Maret 2005
7.
Kantor perwakilan Bekasi, sejak 1 April 2006
33
4.1.2 Produk - produk Perusahaan Tabel 4. Produk-produk perusahaan No. Produk-produk Perusahaan 1. Asuransi kebakaran 2. Asuransi gempa bumi 3. Asuransi gangguan usaha 4. Asuransi pengangkutan barang 5. Asuransi kendaraan bermotor 6. Asuransi konstruksi (C.A.R) 7. Asuransi tanggung gugat 8. Asuransi pemasangan mesin (E.A.R) 9. Asuransi kerusakan mesin 10. Asuransi untuk barang bergerak 11. Asuransi kecelakaan diri 12. Asuransi kebongkaran 13. Asuransi uang PT Asuransi MSIG Indonesia memiliki 13 produk asuransi kerugian, yaitu asuransi kebakaran, asuransi gempa bumi, asuransi gempa bumi, asuransi gangguan usaha, asuransi pengangkutan barang, asuransi kendaraan bermotor, asuransi konstruksi (C.A.R), asuransi tanggung gugat, asuransi pemasangan mesin (E.A.R), asuransi kerusakan mesin, asuransi untuk barang bergerak, asuransi kecelakaan diri, asuransi kebongkaran dan asuransi uang. Asuransi kebakaran menjamin kerusakan atau kerugian yang diderita oleh tertanggung pada harta benda atau kepentingan yang dipertanggungkan seperti bangunan, perlengkapan, persediaan barang, peralatan dan mesin-mesin karena kebakaran, petir, peledakan, kejatuhan pesawat terbang dan asap. Asuransi gempa bumi menjamin kerusakan atau kerugian atas harta benda tertanggung seperti bangunan, perlengkapan, persediaan dan mesin-mesin terhadap risiko gempa bumi, kebakaran dan peledakan sebagai akibat terjadinya gempa bumi, letusan gunung berapi dan tsunami. Asuransi gangguan usaha memberi jaminan atas risiko kehilangan laba kotor akibat terganggunya atau terpengaruhnya usaha sebagai konsekuensi dari kerusakan atau kerugian atas harta benda yang dipertanggungkan yang disebabkan oleh bahaya atau risiko yang dijamin dalam asuransi kebakaran. Asuransi pengangkutan barang memberi jaminan atas kerugian atau kerusakan atas muatan yang dipertanggungkan selama dalam pengiriman untuk
34
keperluan ekspor atau impor, antar pulau dan dalam pulau yang disebabkan oleh berbagai risiko. Asuransi kendaraan bermotor memberi jaminan penggantian kepada tertanggung terhadap kerugian atau kerusakan atas kendaraan bermotor. Risiko yang dapat dipertanggungkan yaitu : a. Kecelakaan, tabrakan atau benturan, perbuatan jahat oleh orang lain, pencurian, kebakaran dan sambaran petir. b.Sebab-sebab selama penyeberangan dengan ferry. c.Kerusakan terhadap roda, apabila mengakibatkan kerusakan pada kendaraan bermotor yang disebabkan kecelakaan. d. Biaya yang wajar, seperti biaya penderekan akibat kecelakaan, maksimum 0.5% dari jumlah pertanggungan. Asuransi konstruksi (C.A.R) memberikan jaminan dan perlindungan yang menyeluruh terhadap kerugian atau kerusakan pada kontrak pekerjaan, peralatan dan perlengkapan lokasi konstruksi, serta terhadap tanggung jawab hukum pihak ketiga atas kerusakan harta benda dan cedera badan yang timbul sebagai akibat pelaksanaan pengerjaan proyek bangunan. Asuransi tanggung gugat memberikan jaminan atas tanggung jawab menurut hukum terhadap pihak ketiga atas cedera badan dan kerusakan harta benda pihak ketiga, yang diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian dari tertanggung. Asuransi pemasangan mesin (E.A.R) memberikan jaminan yang lengkap atas kerugian atau kerusakan atas mesin-mesin yang terjadi selama masa pekerjaan pemasangan dan instalasi dari bermacam-macam mesin dan perlengkapannya. Selain itu juga menjamin risiko-risiko selama pekerjaan konstruksi penyulingan minyak, pembangkit tenaga, pekerjaan konstruksi jembatan besi, menara baja dan struktur-struktur baja lainnya. Asuransi kerusakan mesin memberikan jaminan atas kerugian atau kerusakan atas mesin-mesin yang diasuransikan yang disebabkan oleh risiko-risiko yang berasal dari dalam mesin itu sendiri. Harta benda yang dipertanggungkan antara lain adalah bejana, turbin, mesin uap, mesin pembangkit teknik untuk pabrik dan lain-lain.
35
Asuransi untuk barang bergerak menjamin kepentingan terhadap berbagai macam risiko atau kecelakaan yang mungkin mengakibatkan kerusakan atau kerugian terhadap kepentingan tertanggung. Asuransi ini dapat dibuat atas permintaan dan persyaratan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan tertanggung. Asuransi ini pada umumnya memberikan jaminan terhadap barangbarang yang dapat dipindahkan (movable items/property) seperti peralatan kantor. Asuransi kecelakaan diri menjamin cedera badan yang disebabkan kecelakaan yang terjadi secara tiba-tiba, tidak dikehendaki, dengan kekerasan yang dapat diidentifikasi oleh pengetahuan medis, tidak termasuk gangguan fisik yang disebabkan karena keracunan, anasthesia, siriasis, sengatan panas atau gangguan mental. Asuransi kebongkaran memberikan jaminan terhadap harta benda milik tertanggung atau yang dikuasakan kepada tertanggung atas dasar penunjukan atau imbalan dan untuk itu menjadi tanggung jawab tertanggung, dan berada dalam bangunan dan atau halaman tertanggung, sebagaimana dicantumkan didalam ikhtisar polis. Asuransi uang memberikan penggantian kepada tertanggung dalam hal uang dicuri dari salah satu tempat usaha atau ketika sedang dibawa ke atau dari bank. 4.1.3 Visi, Misi dan Nilai Utama Seluruh perusahaan harus memiliki visi dan misi serta nilai utama dalam menjalankan bisnisnya. Visi merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang. Sedangkan pernyataan misi harus mampu menentukan kebutuhan pelanggan dalam pasar tersebut. PT Asuransi MSIG Indonesia sebagai salah satu perusahaan asuransi kerugian terbesar di Indonesia, mendasarkan kegiatan bisnisnya dengan visi, misi serta nilai utama sebagai berikut :
36
Visi : Menjadi perusahaan ternama dan terpandang baik di lingkup industri perasuransian maupun masyarakat secara umum.
Misi : Melalui usaha asuransi dan jasa keuangan, berkomitmen terhadap hal-hal berikut: 1. Memberikan jaminan keamanan baik kepada individu mapun usaha di dunia, serta memberikan kontribusi yang berkelanjutan dalam pengembangan masyarakat. 2. Menyediakan produk dan pelayanan yang berkualitas, serta memenuhi kepuasan pelanggan. 3. Mengembangkan bisnis secara berkesinambungan untuk memenuhi harapan para pemegang saham serta membangun kepercayaan mereka.
Nilai-nilai utama : 1. Fokus konsumen Terus berjuang untuk menyediakan sekuritas dan kepuasaan pada pelanggan. 2. Integritas Memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan penuh integrasi dan rasa percaya diri. 3. Kerjasama terhadap sudut pandang yang berbeda dan bekerja sebagai kelompok. 4. Inovasi Menghargai
pendapat
para
pelanggan
dan
melakukan
pembaharuan
secara
berkesinambungan. 5. Profesionalisme Bertanggung jawab sebagai professional dan meraih tujuan dengan kepercayaan diri dan rasa bangga.
Gambar 6. Visi, misi dan nilai utama PT Asuransi MSIG Indonesia 4.1.4 Struktur Organisasi PT Asuransi MSIG Indonesia Struktur organisasi PT Asuransi MSIG Indonesia yang disusun menjadi enam tingkat otoritas, yaitu direktur, General Manager (GM), manajer, asisten manajer, chief dan clerk. PT Asuransi MSIG Indonesia dipimpin oleh seorang presiden
37
direktur yang membawahi direktur dari masing-masing departemen sesuai dengan tugasnya. Terdapat dua belas departemen pada PT Asuransi MSIG Indonesia yaitu departemen corporate planning, departemen claim, departemen education and training, departemen finance, departemen general affairs, departemen human resources, departemen information technology, departemen legal, departemen motor claim, departemen production, departemen reinsurance, dan departemen underwriting. Kedua belas departemen tersebut didukung oleh internal audit section yang merupakan bagian independen yang dimiliki perusahaan compliance controller dan risk management. Struktur organisasi terdapat pada Lampiran 1. 4.2. Kegiatan Operasional Perusahaan Kegiatan operasional perusahaan asuransi yaitu menawarkan dirinya sebagai penjamin, pemberi kompensasi kepada seseorang yang terkena risiko. Sumber dana untuk kompensasi itu adalah iuran yang dipungut dari sekelompok masyarakat yang disebut sebagai pemegang polis, iuran itu disebut sebagai premi asuransi. Dana tersebut dikumpulkan sesuai dengan peran utama asuransi yaitu sebagai penghimpun dana masyarakat, dimana dana ini dapat diinvestasikan pada sektor-sektor yang aman dan produktif. Sehingga perusahaan asuransi tidak hanya mendapatkan penerimaan dari premi yang dikumpulkan dari tertanggung, karena jumlah tersebut sangat kecil apabila dibandingkan dengan besarnya kerugian yang akan dibayar kepada tertanggung, oleh karena itu perusahaan asuransi juga mendapatkan penerimaan dari investasi 4.3. Kebijakan Investasi PT Asuransi MSIG Indonesia Tujuan dari Pedoman kebijakan investasi ini
untuk memastikan bahwa
kegiatan investasi dilakukan sesuai dengan harapan Regional Holding Company (Rhc) & Group, dan juga melindungi solvabilitas serta memaksimalkan nilai pemegang saham. Adapun yang mendasari kebijakan investasi perusahaan yaitu peraturan
dari
424/KMK.06/2003
head-office
serta
Keputusan
Menteri
Keuangan
no.
38
eksternal
Keputusan Menteri Keuangan no. 424/KMK.06/2003
internal
Kebijakan Kurs Kebijakan Instrument Investasi :
Kebijakan Dasar : a) Keamanan dan Likuiditas b) Diversifikasi c) Pertimbangan alokasi aset d) Minimalkan investasi politik
a) b) c) d)
Saham Obligasi SBI Deposito
Instrumen yang Dihindari : a) Loan b) Real estate
Gambar 7. Kebijakan investasi pada PT Asuransi MSIG Indonesia Kebijakan dasar untuk investasi tersebut yaitu : 1) Kebijakan dasar a.
Keamanan dan Likuiditas Aset perusahaan asuransi disediakan terutama untuk pembayaran klaim masa
depan. Dasar kebijakan investasi perusahaan adalah memiliki pendapatan yang stabil, menjaga solvabilitas, dan memprioritaskan kepada keamanan dan likuiditas. Perusahaan tidak akan mencari penghasilan investasi khusus untuk menutupi kekurangan pendapatan underwriting, yang terlalu mengambil risiko. b.
Diversifikasi Pengembalian investasi bisa distabilkan dan risiko bisa dikurangi dengan
melakukan diversifikasi ke berbagai aset seperti deposito, obligasi, saham dan SBI. c.
Kebijakan dibuat dengan mempertimbangkan alokasi aset.
39
PT Asuransi MSIG Indonesia dalam memilih alokasi asetnya tidak memilih berdasarkan waktu investasi ataupun nama penerbit, melainkan berdasarkan asetaset yang telah ditentukan seperti pada kebijakan instrumen, yaitu : saham, obligasi, SBI, dan deposito. d.
Meminimalkan investasi politik Setiap jenis 'investasi politik' termasuk deposito yang memiliki suku bunga
yang sangat rendah di bank-bank Jepang maupun investasi pada anak perusahaan dari nasabah asuransi Jepang harus dihindari sebisa mungkin karena investasi tersebut mungkin dapat merugikan atau memiliki tingkat likuiditas yang rendah. 2) Instrumen investasi yang dihindari Perusahaan menghindari investasi murni seperti : a.
Loan Perusahaan menghindari berinvestasi pada loan dikarenakan risiko kredit
yang terkandung pada investasi ini. Risiko kredit sendiri memiliki pengertian suatu kerugian yang disebabkan oleh ketidak mampuan dari debitur atas kewajiban pembayaran utangnya baik utang pokok maupun ataupun keduanya. b.
Real estate Investasi pada real estate lebih menjanjikan keuntungan karena probabilitas
kenaikan harga real estate sangat besar. Hal ini disebabkan pertumbuhan penduduk yang pesat yang akan meningkatkan permintaan real estate, akibat dari keterbatasan ketersediaan lahan maka harga akan cenderung naik. Investasi seperti real estate maupun properti dapat memiliki marketabilitas yang tinggi, tetapi berisiko memiliki likuiditas rendah. Marketabilitas sendiri memiliki pengertian seberapa cepat suatu instrumen investasi yang dimiliki nasabah dapat dijual atau dibeli. Sedangkan real estate walaupun dapat memiliki marketabilitas yang tinggi, tetapi beresiko memiliki likuiditas yang rendah. Likuiditas sendiri memiliki pengertian kemampuan untuk mengubah seluruh aset menjadi bentuk tunai (cash). Dalam memilih alokasi aset, PT Asuransi MSIG Indonesia tidak menginginkan berinvestasi pada aset yang memiliki likuiditas rendah, sehingga PT Asuransi MSIG Indonesia tidak menginvestasikan dananya pada aset ini.
40
3) Alokasi kebijakan kurs Perusahaan membentuk portofolio aset yang cocok sebagai komposisi mata uang utang pada underwriting, untuk menghindari kerugian selisih kurs. Dalam perhitungan komposisi mata uang kewajiban asuransi, premi belum merupakan pendapatan, yang dalam mata uang rupiah harus dialokasikan ke masing-masing mata uang berdasarkan jumlah premi yang mendasarinya. 4) Kebijakan instrumen investasi a.
Saham Perusahaan hanya berinvestasi pada saham yang tercatat di perusahaan,
dengan batas investasi hanya untuk satu nama, nama saham tersebut merupakan nama perusahaan yang sudah bekerjasama dengan PT Asuransi MSIG Indonesia. Saham yang dimiliki perusahaan juga tidak untuk diperjual belikan, melainkan untuk ditahan. Jumlah investasinya dibatasi hanya kurang dari 5 persen dari jumlah dana investasi. b.
Obligasi Perusahaan dilarang untuk berinvestasi pada obligasi dengan kondisi khusus.
Jangka waktu berinvestasi pada obligasi kurang dari lima tahun, untuk menghindari risiko suku bunga dan jangka waktu asuransi. Kredit rating penerbit minimal adalah BBB (menurut moody atau S & P), tetapi perusahaan mengutamakan kredit rating AAA. Perusahaan juga berinvestasi pada obligasi pemerintah Indonesia. c.
SBI Perusahaan berinvestasi pada SBI. SBI sebagai pembawa keamanan dalam
denominasi rupiah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Menurut Keputusan Menteri Keuangan penempatan investasi pada satu pihak tidak melebihi 25 persen dari jumlah investasi, kecuali penempatan pada surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah atau Bank Indonesia dan surat berharga yang dijamin oleh pemerintah atau Bank Indonesia. d.
Deposito Perusahan dan cabang perusahaan memilih depositonya hanya pada bank
asing yang memiliki credit rating tidak berada di bawah dari BBB menurut Moody’s atau S&P, dan lebih mengutamakan kredit rating AAA. Hal ini
41
dimaksudkan untuk menjamin bahwa bank yang akan dipakai untuk berinvestasi memiliki peringkat kinerja yang baik. Selain itu, perusahan membatasi deposito di masing-masing tidak melebihi 20 persen. Kebijakan tersebut telah disesuaikan dengan Keputusan Menteri Keuangan no. 424 KMK.06/2003, yang menyebutkan Investasi dalam bentuk deposito berjangka dan sertifikat deposito pada setiap Bank, tidak melebihi 20 persen dari jumlah investasi Aktivitas investasi yang dilakukan oleh perusahaan selalu dipantau oleh Komite Investasi. Pemantau ini meliputi pemantauan portofolio melalui Laporan Bulanan yang ditinjau setiap akhir bulan melalui Direktur Keuangan hingga Presiden Direktur. Selain itu, Kebijakan Investasi yang telah dibuat dapat direvisi oleh Direktur Keuangan dibawah persetujuan Komite Investasi Selain berdasarkan kebijakan perusahaan, investasi yang dilakukan juga berdasarkan pada Keputusan Menteri Keuangan no. 424/KMK.06/2003, mengenai investasi serta pembatasan kekayaan investasi. Berikut adalah Tabel kebijakan perusahaan yang sudah didasarkan oleh Keputusan Menteri Keuangan no. 424/KMK.06/2003 : Tabel 5. Peraturan dan kebijakan alokasi aset Jenis Investasi Acuan* Nilai 1 2 3 4
Sertifikat Deposito SBI Saham
Nilai Nominal Nilai Kas Nilai Pasar
Obligasi Nilai Pasar (Pemerintah) Keterangan : *) Peraturan pemerintah **) Dihitung dari total investasi
Batas Investasi N/A N/A N/A N/A
Batas per 1 isu Maksimum 20% N/A Maksimum 20% Maksimum 20%
Kebijakan Minimummaksimum** 0-100% 0-50% 0-10% 0-50%
Pembatasan atas kekayaan investasi sebagaimana yang dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan no. 424/KMK.06/2003 Pasal 10 huruf a untuk Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi adalah sebagai berikut: a.
Investasi dalam bentuk deposito berjangka dan sertifikat deposito pada setiap
Bank, tidak melebihi 20 persen dari jumlah investasi;
42
b.
Investasi dalam bentuk saham yang emitennya adalah badan hukum
Indonesia, untuk setiap emiten masing-masing tidak melebihi 20 persen dari jumlah investasi; c.
Investasi dalam bentuk obligasi dan Medium Term Notes yang penerbitnya
adalah badan hukum Indonesia, untuk setiap penerbit masing-masing tidak melebihi 20 persen dari jumlah investasi; d.
Investasi dalam bentuk unit penyertaan reksadana, untuk setiap penerbit tidak
melebihi 20 persen dari jumlah investasi e.
Investasi dalam bentuk penyertaan langsung (saham yang tidak tercatat di
bursa efek), seluruhnya tidak melebihi 10 persen dari jumlah investasi f.
Investasi yang ditempatkan dalam bentuk bangunan dengan hak strata atau
tanah bangunan, seluruhnya tidak melebihi 20 persen dari jumlah investasi. g.
Investasi yang ditempatkan dalam bentuk pinjaman hipotik, seluuhnya tidak
melebihi 20 persen dari jumlah investasi dan memenuhi persyaratan. h.
Investasi dalam bentuk pinjaman polis besarnya tidak melebihi 80 persen dari
nilai tunai polis yang bersangkutan 4.4. Investasi pada PT Asuransi MSIG 4.4.1 Total Investasi dan Total Aset Persentase proporsi investasi yang dilakukan oleh PT Asuransi MSIG Indonesia terhadap jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan adalah sebagai berikut: Tabel 6. Rasio dana investasi dengan total aktiva (dalam jutaan rupiah) Tahun 2006 2007 2008 2009
Total Investasi (a) 390.263,4 458.431,3 589.676,7 657.201,0
Total Aset (b) 551.144 681.213 868.210 822.510
Rasio (a,b) 0,71 0,67 0,68 0,80
Sumber : Laporan Keuangan PT Asuransi MSIG Indonesia tahun 2006-2009 (diolah) Tabel tersebut mengindikasikan PT Asuransi MSIG Indonesia selalu menempatkan lebih dari 65% asetnya dalam bentuk investasi. Walaupun rasio antara total investasi terhadap total aktivanya pada awalnya mengalami fluktuasi,
43
akan tetapi di tahun 2009 PT Asuransi MSIG Indonesia dapat melakukan investasi tertinggi terhadap aset yaitu dengan rasio sebesar 80 persen. 4.4.2 Total Investasi, Hasil Investasi serta Komposisi Investasi PT Asuransi MSIG Indonesia Salah satu cara untuk mengetahui kinerja dari portofolio investasi yang dimiliki oleh PT Asuransi MSIG Indonesia adalah dengan melakukan perbandingan antara hasil investasi yang diperoleh dengan dana investasi yang dikeluarkan perusahaan. Dari Tabel di bawah, kita dapat mengetahui bahwa hasil investasi PT Asuransi MSIG Indonesia selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahunnya seiring dengan kenaikan dana investasi yang dilakukan perusahaan. Tetapi apabila hasil tersebut dibandingkan dengan dana investasinya, ternyata tidak selalu mengalami kenaikan, di tahun 2007 dan 2008 rasio dana investasi terhadap total investasi tersebut mengalami penurunan, yang diikuti kenaikan di tahun 2009. Tabel 7. Total investasi dan hasil investasi Total Investasi Sertifikat Deposito Obligasi
Saham SBI Hasil Investasi Sertifikat Deposito Obligasi Saham SBI
2006 390.263,4 (100%) 346.998,0 (88,91%)
2007 458.431,3 (100%) 372.919,4 (81,35%)
2008 589.676,7 (100%) 356.979,9 (60,54%)
2009 657.201,0 (100%) 340.192,8 (51,76%)
1000,0 (0,26%)
(0,00%)
74.103,2 (12,57%)
242.961,1 (36,97%)
4.780,7 (1,22%) 37.484,7 (9,60%) 25.298,3 (100%) 20.404,7 (80,66) 1.31,3 (0,52%) 205,6 (0,81%) 4.556,7 (18,01%)
7.058,5 (1,54%) 78.453,4 (17,11%) 25.585,6 (100%) 19.060,1 (74,50%) 27,7 (0,11%) 233,6 (0,91%) 6.264,2 (24,48%)
6.396,6 (1,08%) 152.197,0 (25,81%) 32.223,1 (100%) 14.321,4 (44,44%) 3.627,6 (11,26%) 261,6 (0,81%) 14.012,5 (43,49%)
8.409,4 (1,28%) 65.637,7 (9,99%) 47.222,6 (100%) 16.295,4 (34,51%) 22.985,8 (48,68%) 311,5 (0,66%) 7.629,9 (16,16%)
Rata-rata 523.893,1
354.272,5
106.021,4 6.661,3 83.443,2 32.582,4 17.520,4 6.693,1 253,1 8.115,8
Sumber : Laporan Alokasi Investasi PT Asuransi MSIG Indonesia tahun 20062009 (yang telah diolah)
44
Pada Tabel 7, dapat diketahui perusahaan selalu meningkatkan total investasi. Peningkatan total investasi tersebut juga selalu diikuti dengan peningkatan hasil investasi. Dilihat dari komposisi investasi,
PT Asuransi MSIG Indonesia selalu
menempatkan investasi pada aset yang aman, sama seperti perusahaan asuransi
lainnya, PT Asuransi MSIG Indonesia juga menaruh komposisi terbesar investasinya pada sertifikat deposito. Hal ini dikarenakan sertifikat deposito dianggap instrumen yang paling aman dengan risiko yang rendah. Hasil investasi pada sertifikat deposito mengalami penurunan terus-menerus selama empat tahun. Hal tersebut banyak dipengaruhi oleh penurunan komposisi deposito itu sendiri setiap tahunnya, selain itu penurunan suku bunga deposito juga berpengaruh banyak sehingga perolehan hasil investasi dari sertifikat deposito terus menurun. Setelah sertifikat deposito, komposisi terbanyak terdapat di SBI yang mengalami peningkatan terus menurun hingga tahun 2008. Di tahun 2009 terjadi penurunan drastis komposisi SBI, hal ini terkait dengan penurunan suku bunga SBI. Pada awalnya SBI dianggap memiliki resiko rendah karena dijamin pemerintah dan memilki tingkat bunga yang relatif tinggi tetapi pada tahun 2009 SBI mengalami penurunan investasi tidak hanya pada PT Asuransi MSIG Indonesia saja, tetapi di industri perasuransian perusahaan yang berinvestasi pada SBI juga mengalami penurunan drastis yaitu 66,3 persen dari tahun sebelumnya. (BAPEPAM LK, 2009) Obligasi yang pada awalnya tidak dianggap menguntungkan, tetapi mulai tahun 2008 PT Asuransi MSIG Indonesia menurunkan proporsi deposito dan juga SBI untuk menambah proporsi pada obligasi. Pada industri perasuransian sendiri obligasi merupakan investasi yang banyak diminati setelah deposito dan SBI, Obligasi selain menawarkan bunga yang pada umumnya lebih tinggi daripada bunga yang diberikan deposito atau SBI, obligasi juga memberikan pendapatan yang tetap dalam bentuk kupon. Walaupun begitu Obligasi bukan berarti tidak memiliki risiko, obligasi berisiko mengalami penurunan tingkat suku bunga dan juga risiko tidak mampu bayar. Secara keseluruhan obligasi mengalami peningkatan hasil investasi yang sangat pesat. Hal ini disebabkan selama empat tahun tersebut komposisi investasi pada obligasi terus bertambah, walaupun di tahun 2007 perusahaan tidak menaruh
45
investasinya pada obligasi tetapi obligasi yang merupakan surat utang jangka panjang memiliki jatuh tempo pencairan melalui obligasi sebelumnya, sehingga masih menghasilkan keuntungan investasi. Obligasi memiliki komposisi tertinggi pada tahun 2009 hal ini banyak terkait oleh penurunan suku bunga BI dari 9,25 persen menjadi 6,5 persen sehingga obligasi menjadi sumber pendanaan yang relatif murah. Di Indonesia sendiri terjadi peningkatan penawaran umum obligasi sebesar 120 persen oleh 28 perusahaan dari tahun sebelumnya. (BAPEPAM LK, 2009). Saham memiliki porsi yang cukup kecil pada komposisi investasi. PT Asuransi MSIG Indonesia sendiri hanya memiliki satu saham saja, saham ini pun tidak untuk diperjual belikan, melainkan untuk ditahan. Menurut kebijakan perusahaan, saham hanya diperbolehkan maksimal 5 persen dari jumlah investasi, yang menandakan perusahaan tidak ingin mengambil risiko yang tinggi, sehingga dari tahun ke tahun saham tidak mengalami perkembangan yang banyak komposisinya berkisar dari 1,08 persen hingga 1,54 persen saja. Selama empat tahun, saham mengalami fluktuasi hasil investasi, dilihat dari komposisi investasi yang dilakukan oleh perusahaan, komposisi total investasi pada saham juga berfluktuasi. 4.5. Analisis Portofolio Perhitungan pada analisis portofolio ini menggunakan dua asumsi yaitu SBI sebagai aset bebas risiko dan SBI sebagai aset berisiko, sehingga pada perhitungannya, terdapat dua langkah. Langkah pertama yaitu menghitung portofolio dengan SBI sebagai aset bebas risiko, dan langkah kedua yaitu menghitung portofolio dengan SBI sebagai aset berisiko. 4.5.1. SBI sebagai Aset Bebas Risiko PT Asuransi MSIG Indonesia berinvestasi pada aset berisiko dan aset bebas risiko berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sehingga dalam perhitungannya akan dilakukan dua tahap, pertama mengkombinasikan aset-aset berisiko sedemikian rupa untuk menemukan portofolio yang efisien dari kumpulan aset berisiko, kedua menggabungkan portofolio ini dengan aset bebas risiko. Aset yang masuk dalam pengkombinasian portofolio ini yaitu sertifikat deposito, obligasi dan saham.
46
Perhitungan portofolio dimulai dengan menghitung hasil investasi rata-rata, standar deviasi dari rata-rata hasil investasi, koefisien korelasi antar return masing-masing jenis investasi, varians dan kovarians antar return masing-masing jenis investasi, dimana melalui perhitungan portofolio ini akan didapat suatu komposisi pengalokasian dana-dana investasi yang efisien bagi PT Asuransi MSIG Indonesia. Berikut Tabel hasil investasi, rata-rata return,
varians dan
standar deviasi PT Asuransi MSIG Indonesia. Tabel 8. Return, rata-rata return, varians dan standar deviasi hasil investasi PT Asuransi MSIG Indonesia tahun 2006-2009 Investasi (%) Tahun Sertifikat
Obligasi
Sertifikat
Deposito 2006 2007 2008 2009 Rata-rata Return Varians Standar Deviasi
Rata-rata Tertimbang Obligasi
Deposito
5,880% 5,111% 4,012% 4,790%
13,130%
4,948% 0,006%
9,162% 0,170%
0,774%
4,125%
4,895% 9,461%
2006 2007 2008 2009 Rata-rata Return Varians Standar Deviasi
5,880% 5,111% 4,012% 4,790%
13,130%
4,948% 0,006%
9,162% 0,170%
0,774%
4,125%
4,895% 9,461%
Pada Tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata return, varians dan standar deviasi tertinggi dimiliki oleh aset bebas risiko yaitu SBI dengan standar deviasi yang diasumsikan sama dengan nol. Dimana standar deviasi merupakan pengukur risiko. Obligasi menduduki urutan kedua yang memberikan hasil tertinggi setelah SBI dengan rata-rata return 9,1620 persen dan standar deviasi yang sebesar 4,1254 persen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa obligasi selain memiliki tingkat pengembalian yang tinggi, tetapi juga memiliki risiko yang tinggi pula. Sertifikat deposito memiliki tingkat pengembalian rata-rata dibawah obligasi yaitu 4,9483 persen dengan standar deviasi yang juga dibawah obligasi yaitu 0,7740 persen. Saham dengan tingkat pengembalian rata-rata terendah yaitu 3,8510 persen memiliki standar deviasi terendah pula, yaitu 0,4374 persen.
SBI yang merupakan aset bebas risiko diasumsikan standar deviasinya sama dengan nol, memiliki tingkat pengembalian rata-rata tertinggi yaitu sebesar
47
10,2430 persen. Dimana aset ini merupakan aset yang paling menguntungkan dan tidak memiliki risiko karena dikeluarkan oleh pemerintah. Tabel 9. Kovarians antar return Kovarians Sertifikat Deposito Obligasi Saham
Sertifikat Deposito Obligasi
Saham
0,000255 0,000003
0,000024
Hasil perhitungan kovarians antar return aset-aset dalam portofolio menunjukkan semua kovarians bernilai positif. Nilai positif tersebut dapat diartikan apabila satu instrumen menghasilkan keuntungan yang melebihi keuntungan rata-rata, maka instrumen yang satu lagi juga mempunyai kecenderungan untuk bertindak dengan cara yang sama, yaitu melebihi keuntungan rata-rata. Kovarians ini dapat diinterpretasikan secara statistik yaitu dengan menggunakan koefisien korelasi yang mempunyai skala antara +1 sampai -1. Tabel 10. Koefisien korelasi antar return Koefisien Korelasi antar Return Sertifikat Deposito Obligasi Saham
Sertifikat Deposito
Obligasi
Saham
0,987406 0,128651
0,289286
Pada Tabel di atas dapat diketahui bahwa seluruh aset yang diteliti mempunyai koefisien korelasi <+1. Koefisien korelasi sendiri dalam konteks diversifikasi menjelaskan sejauh mana return dari suatu sekuritas terkait satu dengan yang lainnya. Dari Tabel di atas semua instrument memiliki nilai positif. Apabila nilai koefisien korelasi negatif maka penggabungan instrumeninstrumennya ini dapat mengurangi bahkan menghilangkan risiko. PT Asuransi MSIG Indonesia berinvestasi pada aset berisiko dan aset bebas risiko berua Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sehingga dalam perhitungannya akan dilakukan dua tahap, pertama mengkombinasikan aset-aset berisiko sedemikian rupa untuk menemukan portofolio yang efisien dari kumpulan aset berisiko, kedua menggabungkan portofolio ini dengan aset bebas risiko. Pengkombinasian yang
48
mungkin dapat dilihat pada Tabel nilai bobot, expected return, varians dan standar deviasi di lampiran 2. Tabel tersebut menunjukkan berbagai proporsi kombinasi aset yang mungkin untuk 3 aset berisiko, yaitu deposito, obligasi dan saham. Kemungkinan kombinasi dari ketiga aset ini bisa lebih banyak dari yang ada di Tabel, tetapi 66 portofolio di atas mewakili seluruh opportunity set yang mungkin. Proporsi disimbolkan dengan huruf W dengan jumlah W1+W2+W3=1, kemudian nilainya akan dimasukkan ke dalam rumus untuk menghitung nilai expected return, varians, dan standar deviasi portofolio. Hasil yang diperoleh dari perhitungan expected return, varians dan standar deviasi ini merupakan input yang diperlukan untuk memetakan tiap portofolio ke dalam bentuk grafik. Terdapat 66 portofolio yang dihasilkan dari perhitungan, akan tetapi tidak semua portofolio tersebut dapat diambil oleh investor, karena hanya portofolio yang merupakan efficient set saja yang dapat diambil oleh investor. Efficien set adalah kumpulan portofolio yang memberikan expected return tertinggi untuk risiko tertentu atau risiko terendah untuk expected return tertentu. Semua titik pada efficient set memiliki kedudukan yang sama, karena portofolio pada garis ini merupakan portofolio terbaik yang dapat dipilih investor sehingga pemilihan portofolio nantinya akan tergantung pada preferensi investor terhadap risk dan return. Grafik tersebut ada di gambar 8. PT Asuransi MSIG Indonesia dalam menentukan investasi menghendaki portofolio yang memberikan return yang tinggi, di sisi lain perusahaan juga membatasi investasinya pada kebijakan perusahaan serta peraturan pemerintah. PT Asuransi MSIG Indonesia juga selalu berinvestasi pada aset yang aman yang memiliki risiko rendah. Pada grafik, hanya 40 portofolio saja yang dimasukkan ke dalam efficient set, karena 40 portofolio ini memiliki standar deviasi berada di bawah standar deviasi rata-rata. Standar deviasi rata-ratanya yaitu 0,017789, angka ini merupakan rata-rata standar deviasi dari tiga aset berisiko. Oleh karena itu, perusahaan hanya dapat mengambil portofolio yang berada dalam grafik yang memberikan return lebih tinggi. Terdapat 40 portofolio yang memiliki standar deviasi di bawah standar deviasi rata-rata, sehingga terdapat 40 portofolio pula yang dapat diambil investor untuk mendapatkan expected return tertinggi dengan
49
risiko lebih rendah dari rata-rata standar deviasi. Grafik dapat dilihat pada gambar 8 dan perhitungannya pada Lampiran 5. Portofolio 19 merupakan portofolio yang memberikan expected return tertinggi dengan standar deviasi yang bersedia ditanggung perusahaan. Standar deviasinya yaitu 1,70 persen dengan expected return 6,21 persen. Portofolio 19 terdiri dari 70 persen sertifikat deposito, dan 30 persen obligasi.
Feasible set dan Efficient set dengan batas standar deviasi rata-rata 0,065 19 40 55
0,060
10
Expected Return
25 37
0,055
4 63 57
16 28
0,050
0,045
0,040
64
7 54 13 42 22 27 34 18 48 9
151
43
58
53 36
66 60
45 24
39 30
15
33 21 12 6 3
0,0050
0,0075
0,0100 0,0125 Standar Deviasi
0,0150
0,0175
Gambar 8. Feasible dan efficien set dengan batas standar deviasi rata-rata 4.5.2 Kombinasi Aset Berisiko dengan Aset Bebas Risiko Penambahan aset bebas risiko ke dalam portofolio dapat merubah lokasi dari efficient set. Untuk melihat perubahan ini maka terlebih dahulu akan dihitung tingkat risiko dan pengembalian dari portofolio yang baru. Karena pada aset berisiko dipilih portofolio 19, maka portofolio ini yang akan dikombinasikan dengan aset bebas risiko. Portofolio 19 memiliki expected return sebesar 6,21 persen dengan standar deviasi sebesar 1,70 persen, untuk menghitung expected return dan standar deviasi apabila aset bebas risiko dimasukkan ke dalam portofolio, maka akan dibentuk kombinasi gabungan dengan proporsi WRF = 1 - WL. Perhitungan dari penggabungan aset tersebut dapat dilihat pada Lampiran 6. Kombinasi aset
50
berisiko dan aset bebas risiko dengan batas standar deviasi rata-rata. Expected return dan standar deviasi hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Nilai Expected return dan standar deviasi dari portofolio gabungan aset bebas risiko dengan aset berisiko WRF
WL
1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0
E(rp) 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1
0,102430 0,098399 0,094369 0,090338 0,086307 0,082277 0,078246 0,074216 0,070185 0,066155 0,062124
0,000000 0,001702 0,003403 0,005105 0,006807 0,008509 0,010210 0,011912 0,013614 0,015315 0,017017
Pada Tabel 11 dapat diketahui untuk mendapatkan portofolio yang efisien maka perusahaan sebaiknya menaruh investasinya dengan proporsi 100 persen pada SBI. Akan tetapi kebijakan dari perusahaan hanya memperbolehkan berinvestasi maksimum 50 persen pada SBI, untuk itu perusahaan dapat mengoptimalkan return dengan menaruh investasi 50 persen pada aset berisiko 50 persen pada aset bebas risiko 50 persen. Sehingga kombinasi portofolio yang didapat yaitu 35 persen pada sertifikat deposito, 15 persen pada obligasi dan 50 persen pada SBI. Kombinasi tersebut memberikan expected return sebesar8,23 persen dengan standar deviasi 0,85 persen. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 6. Kombinasi aset berisiko dan aset bebas risiko dengan batas standar deviasi rata-rata. Apabila perusahaan ingin meningkatkan tingkat pengembalian dengan bersedia meningkatkan risiko yang diambil, maka kombinasi portofolio aset berisiko dengan aset bebas risiko yang dapat dipilih pun menjadi lebih banyak. Berikut Tabel yang menunjukkan kombinasi aset berisiko dengan aset bebas risiko yang batas standar deviasinya sudah ditingkatkan menjadi 2 persen, 3 persen dan standar deviasi tertinggi dari 66 portofolio yang ada.
51
Tabel 12. Nilai expected return portofolio gabungan aset bebas risiko dengan aset berisiko dengan batas standar deviasi yang sudah ditingkatkan
WRF WL 1 0 0,9 0,1 0,8 0,2 0,7 0,3 0,6 0,4 0,5 0,5 0,4 0,6 0,3 0,7 0,2 0,8 0,1 0,9 0 1
<0,02 E(rp) 0,102430 0,000000 0,098711 0,001979 0,094992 0,003958 0,091273 0,005937 0,087554 0,007916 0,083835 0,009896 0,080116 0,011875 0,076397 0,013854 0,072678 0,015833 0,068960 0,017812 0,065241 0,019791
<0,03 E(rp) 0,102430 0,000000 0,099865 0,002963 0,097301 0,005926 0,094736 0,008889 0,092172 0,011852 0,089607 0,014814 0,087042 0,017777 0,084478 0,020740 0,081913 0,023703 0,079349 0,026666 0,076784 0,029629
Portofolio keseluruhan E(rp) 0,10243 0 0,101349 0,004125 0,100268 0,008251 0,099187 0,012376 0,098106 0,016502 0,097025 0,020627 0,095944 0,024753 0,094863 0,028878 0,093782 0,033004 0,092701 0,037129 0,09162 0,041254
Tabel 12 menunjukkan kombinasi portofolio dengan batas standar deviasi yang sudah ditingkatkan dari standar deviasi rata-ratanya. Batas standar deviasi rata-ratanya sebesar 1,78 persen kemudian ditingkatkan menjadi 2 persen, 3 persen dan standar deviasi tertinggi dari 66 portoflio yang ada, sehingga mencakup portofolio keseluruhan. Seiring dengan meningkatnya standar deviasi, maka meningkat pula tingkat pengembalian yang dapat diperoleh pada aset berisiko. Perubahan batas standar deviasi tersebut juga akan merubah portofolio yang dapat diambil, perubahan tersebut dapat dilihat pada gambar 9, 10 dan 11. Berikut gambar dari portofolio yang efisien dengan batas standar deviasi 2,3, dan standar deviasi tertinggi dari 66 portofolio. Pada batas standar deviasi yang sudah ditingkatkan menjadi 2 persen, portofolio aset berisiko yang dapat dipilih sebanyak 44 portofolio. Dari 44 portofolio tersebut, portofolio yang memberikan tingkat pengembalian tertinggi yaitu
portofolio 49. Portofolio 49 memiliki standar deviasi 1,98 persen dan
tingkat expected return 6,52 persen. Komposisi dari portofolio 49 yaitu : 50 persen sertifikat deposito, 40 persen obligasi, dan 10 persen saham. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 3 Nilai bobot, expected return, varians dan standar deviasi <2 persen. Kemudian portofolio tersebut dikombinasikan dengan aset bebas risiko, portofolio yang memberikan tingkat pengembalian tertinggi yaitu 100 persen pada
52
SBI,
akan
tetapi
mengacu
pada
kebijakan
perusahaan
yang
hanya
memperbolehkan penempatan investasi pada SBI 50 persen, sehingga kombinasi portofolio tersebut tidak dapat dipilih. Kombinasi portofolio yang dapat dipilih yaitu aset berisiko 50 persen dan aset bebas risiko 50 persen. Portofolionya pun menjadi 25 persen sertifikat deposito, 20 persen obligasi, 5 persen saham dan 50 persen SBI dengan expected return 8,38 persen. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 7. Kombinasi aset berisiko dan aset bebas risiko dengan batas standar deviasi <2 persen. Feasible dan efficient set dengan batas standar deviasi <2% 49 61
0,065
65
19 40 55
Expect ed Ret urn
0,060
0,055
0,050
0,045
0,040
4 63 16 57 28 39 43 30 151 15 7 54 13 42 22 27 34 18 48 9 33 21 12 6 3
0,0050
0,0075
10 66 25 60 37 45 58 24
64
0,0100 0,0125 0,0150 Standar Deviasi
62 53
36
0,0175
0,0200
Gambar 9. Feasible set dan efficien set dengan batas standar deviasi < 2% Setelah ditingkatkan menjadi batas standar deviasi <2 persen kemudian batas standar deviasinya ditingkatkan lagi menjadi <3 persen, dapat dilihat pada Gambar 10.
53
Feasible dan efficient set dengan batas standar deviasi <3% 0,08
Expected Return
0,07
0,06
0,05
0,04
35 44 38 41 46 32 52 59 56 31 49 4750 61 65 19 62 40 53 55 36 64 10 66 25 60 37 45 58 24 4 63 16 57 28 39 43 30 151 15 754 13 42 22 27 34 18 48 9 33 21 12 6 3
0,005
0,010
0,015 0,020 Standar Deviasi
0,025
26 20
0,030
Gambar 10. Feasible set dan Efficient set dengan batas standar deviasi < 3% Pada batas standar deviasi 3 persen, portofolio aset berisiko yang dapat dipilih menjadi 58 portofolio. Dari 58 portofolio tersebut yang memberikan tingkat pengembalian tertinggi yaitu portofolio 26, dengan standar deviasi 2,96 persen dan expected return 7,68 persen. Kombinasi dari portofolio 26 yaitu 10 persen sertifikat deposito, 70 persen obligasi, dan 20 persen saham. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 4 Nilai bobot, expected return, varians dan standar deviasi <3 persen. Kemudian aset berisiko tersebut dikombinasikan dengan aset bebas risiko untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih banyak dengan risiko yang sama. Expected return tertinggi yang dapat diambil yaitu 8,96 persen dengan standar deviasi 1,48 persen. Kombinasi dari penggabungan aset berisiko dan aset bebas risiko yang menghasilkan tingkat pengembalian tersebut yaitu 50 persen pada aset berisiko dan 50 persen pada aset bebas risiko. Sehingga kombinasinya menjadi 5 persen pada sertifikat deposito, 35 pada obligasi, 10 persen pada saham dan 50 persen pada SBI. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 8. Kombinasi aset berisiko dan aset bebas risiko dengan batas standar deviasi <3 persen.
54
Feasible set dan Efficient set dengan portofolio keseluruhan 2
0,09
58
23 2629 35 20 44 38 41 46 32 52 59 31 56 49 4750 6561 19 62 53 554036 6664 2510 60 37 45 46358 24 1657 28 39 43 30 1 51 754 15 1342 2227 34 18 48 9 33 21 12 6 3
Expected Return
0,08
0,07
0,06
0,05
0,04 0,00
0,01
0,02 Standar Deviasi
1714 11
0,03
0,04
Gambar 11. Feasible set dan efficient set dengan portofolio keseluruhan Pada batas standar deviasi tertinggi dari semua portofolio yang ada, maka semua aset berisiko dapat dipilih, standar deviasi tertinggi yang dimiliki dari 66 portofolio aset berisiko yaitu 0,041254. Dari 66 portofolio tersebut yang memiliki tingkat pengembalian tertinggi yaitu sebesar 9,16 persen yang terdapat pada portofolio 2. Portofolio 2 memiliki komposisi 100 persen pada obligasi. Perhitugan dapat dilihat pada Lampiran 2. Hasil tersebut kemudian dikombinasikan dengan aset bebas risiko kombinasi terbaik yang dapat dipilih yaitu 50 persen aset berisiko dan 50 persen aset bebas risiko, sehingga kombinasinya pun menjadi 50 persen pada obligasi dan 50 persen pada SBI dengan expected return 9,70 persen dengan standar deviasi 2,06 persen. Pada batas standar deviasi yang ditingkatkan, perusahaan dapat lebih banyak memilih kombinasi portofolio dengan tingkat pengembalian yang juga lebih banyak. Dari batas standar deviasi yang sudah ditingkatkan, maka kombinasi terbaik yang dapat diambil perusahaan yaitu 50 persen pada obligasi dan 50 persen pada SBI. Kombinasi tersebut dapat menghasilkan expected return 9,70 persen dengan standar deviasi 2,06 persen. Pemilihan kombinasi tersebut sudah disesuaikan dengan kebijakan perusahaan maupun Keputusan Menteri Keuangan no. 424/KMK.06/2003. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 9.
55
4.5.3 SBI sebagai Aset berisiko Pada subbab sebelumnya SBI diasumsikan sebagai aset bebas risiko karena dijamin oleh pemerintah, sehingga terhindar dari risiko gagal bayar. Subbab ini akan membahas SBI sebagai aset berisiko, karena walaupun SBI terhindar dari risiko gagal bayar, akan tetapi SBI dapat mengalami risiko suku bunga, yang dapat mengakibatkan return yang diterima SBI mengalami fluktuasi. Langkah pertama untuk membuat portofolio yaitu mencari varians dan standar deviasi SBI. Hasil yang didapat setelah melakukan perhitungan untuk mencari varians serta standar deviasi SBI, kemudian hasilnya digabungkan dengan tiga aset berisiko lainnya, sehingga hasil penggabungan dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Return, rata-rata return, varians dan standar deviasi hasil investasi PT Asuransi MSIG Indonesia tahun 2006-2009 dengan SBI sebagai aset berisiko Investasi (%) Tahun Sertifikat
Obligasi
Deposito 2006 2007 2008 2009 Rata-rata Return Varians Standar Deviasi
5,880% 5,111% 4,012% 4,790% 4,948% 0,006% 0,774%
Sertifikat Deposito
13,130% 2006 2007 4,895% 2008 9,461% 2009 Rata-rata 9,162% Return 0,170% Varians Standar 4,125% Deviasi
Rata-rata Tertimbang Obligasi
5,880% 5,111% 4,012% 4,790%
13,130%
4,948% 0,006%
9,162% 0,170%
0,774%
4,125%
4,895% 9,461%
Pada Tabel 13 dapat dilihat SBI memiliki standar deviasi yang tinggi apabila dibandingkan dengan standar deviasi sertifikat deposito dan saham, tetapi masih lebih rendah dari standar deviasi obligasi. Langkah selanjutnya yaitu menambahkan SBI pada perhitungan kovarians dan koefisien korelasi, dapat dilihat pada Tabel 14 dan Tabel 15.
56
Tabel 14. Kovarians antar return Sertifikat Kovarians Deposito Sertifikat Deposito 0,000255 Obligasi 0,000003 Saham 0,000054 SBI
Obligasi
Saham
0,000024 0,000414
0,000041
SBI
Pada Tabel 14, dengan adanya penambahan SBI ke dalam Tabel kovarians antar return, hasil yang didapat masih bernilai positif. Penggabungan antara SBI dengan Obligasi menghasilkan nilai positif yang besar, hal ini mengindikasikan kedua instrumen tersebut memiliki cara yang sama dalam bertindak. Tabel 15. Koefisien korelasi antar return Koefisien Korelasi Sertifikat Deposito Obligasi Saham SBI
Sertifikat Deposito
0,987406 0,128651 0,471803
Obligasi
0,289286 0,957999
Saham
SBI
0,629073
Pada Tabel 15 dapat dilihat penggabungan antara SBI dan obligasi memiliki nilai positif yang tinggi, hal ini mengindikasikan penggabungan kedua instrumen tersebut hanya menghilangkan sedikit risiko. Langkah selanjutnya yaitu menambahkan SBI pada perhitungan bobot, expected return dan standar deviasi portofolio. Tabel hasil perhitungan bobot, expected return dan standar deviasi dengan SBI sebagai aset berisiko pada batas standar deiviasi rata-rata dapat dilihat pada lampiran 10. Pada Tabel bobot, expected return, dan standar deviasi dengan SBI sebagai aset berisiko dengan batas standar deviasi rata-rata didapatkan 163 portofolio. Batas standar deviasi rata-rata didapatkan dengan mencari rata-rata dari empat aset, sehingga standar deviasi rata-ratanya yaitu 0,018288. Kemudian hasil perhitungan tersebut dimasukkan pada grafik, dapat dilihat di Gambar 12.
57
Feasible dan efficient set 0,10
Expected return
0,09 0,08 0,07 0,06 0,05 0,04
14 16 26 62 28 68 66 127 125 38 117 63 65 126 188 40 128 121 114 193 118 182 245 124 194 199 120 252 116186 196 254 131 181 248 184 232 141 190 214135 234 139 191 249 251 210 185 207 71 164 243 136 75 168 238 202 146 174 80 242 246 211 73 175 233 215 144 169 31 237 44 206 76 166 99 103 178 244 143 83 42 241 204 81 29 109 180 218 235 209 105 72 170 172 208 138 100 45 19 240 102 203 111 82 47 113 239 14279 35 56 41 17176236 201 145 78 58 106 7 213 173 37 5 198 140 108 179 5546 61112 43 110177 1377723 74 59 1 167 25 104 6 171134 57 30 1860107 70 11 130 165 13 101 36 12 3
0,0050
0,0075
0,0100 0,0125 Standar deviasi
0,0150
0,0175
0,0200
Gambar 12. Feasible dan effcient set dengan SBI sebagai aset berisiko pada batas standar deviasi rata-rata Gambar 12 menunjukkan grafik feasible dan efficient set dengan SBI sebagai aset berisiko pada batas standar deviasi rata-rata, dari grafik tersebut dapat dilihat portofolio yang memberikan expected return tertiggi yaitu portofolio 14. Portofolio 14 memberikan expected return sebesar 9,71 persen dengan proporsi sertifikat deposito 10 persen dan SBI 90 persen. Walaupun portofolio 14 memberikan expected return tertinggi, akan tetapi perusahaan tidak dapat memilih portofolio ini, karena bertentangan dengan batas maksimal proporsi SBI pada kebijakan perusahaan. Batas maksimal kebijakan perusahaan untuk proporsi SBI yaitu 50 persen, sehingga portofolio yang dapat dipilih perusahaan yaitu portofolio 188. Portofolio 188 memberikan expected return sebesar 8,43 persen dengan standar deviasi 1,73 persen. Kombinasi pada portofolio 188 yaitu 30 persen pada sertifikat deposito, 20 persen saham dan 50 persen SBI. Tabel hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada lampiran 10. Tabel bobot, expected return, dan standar deviasi dengan SBI pada standar deviasi rata-rata. Apabila perusahaan bersedia meningkatkan risikonya, maka terdapat beberapa pilihan yang dapat diambil perusahaan, yaitu pada batas standar deviasi <2 persen, <3 persen, dan pada batas standar deviasi tertinggi dari 253 portofolio
58
yang ada. Grafik fesible dan efficient set dengan batas standar deviasi yang telah ditingkatkan dapat dilihat pada gambar 13, 14 dan 15. Feasible dan efficient set 0,11 4
0,10
Expected return
0,09 0,08 0,07 0,06 0,05 0,04
14 16
6764 26 62 28 66 68 123 127 125 38 117 192 63 126 188 65 40 128 121 253247 114 193 250 118 194 182 245 124 199 120 205 196 254252 131 116135 181 186 248 184 232 190 214 141 234 251 210 139 191 216223 185 243 249 207 71 164 136 75 168 238 226 202 174 80 175242 246 211146 73 169229225 233 215 166 31 237 44 206144 132 76 99 178 244 197 143 103 83 109 241 204 81 42 29 170218221 235 209 105180 138 72 100 172 19 240 208 45 102 203 111 82 47 113 239 14279 35 56 41 17176236 201 58 173 7179213145 140 78 37106 5 108 198 5546 61 112 110177 1377723 74 43 167 2559 104 6 1711134 57 30 1860107 11 13 130 70 165 101 36 123
0,03 0,0050
0,0075
0,0100 0,0125 0,0150 Standar deviasi
0,0175
0,0200
Gambar 13. Feasible dan efficient set dengan SBI sebagai aset berisiko pada standar deviasi <2 persen Pada batas standar deviasi <2 persen dengan SBI sebagai aset berisiko terdapat 180 portofolio. Portofolio yang memberikan expected return tertinggi dari 180 portofolio yang ada adalah portofolio 4. Portofolio 4 memberikan expected return sebesar 1,02 persen, dengan proporsi SBI 100 persen. Walaupun portofolio 4 memberikan expected return tertinggi, akan tetapi perusahaan tidak dapat memilih portofolio ini, karena bertentangan dengan batas maksimal proporsi SBI pada kebijakan perusahaan. Batas maksimal kebijakan perusahaan untuk proporsi SBI yaitu 50 persen, sehingga portofolio yang dapat dipilih perusahaan yaitu portofolio 192. Portofolio 192 memberikan proporsi 30 persen pada obligasi, 20 persen pada saham dan 50 persen SBI. Expected return yang diberikan portofolio 192 yaitu sebesar 8,64 persen dengan standar deviasi 1,97 persen Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 11. Tabel bobot, expected return, dan standar deviasi dengan SBI pada standar deviasi <2 persen.
59
Feasible dan efficient set 0,11 415 27
0,10
Expected return
0,09 0,08 0,07 0,06 0,05 0,04
39 115 154 85 64 67 119 122 183 26 62 187 152 149 92 2866 68 127 123 89 189 125 192 195 219 38 117 230 159 63 217 162 94 126 188 65 156 97 40 128 247 93 121 193 253 222 114 182 250 228 160 118 245 224 91 124 194 252 199 220 120 205 155 9698 116 196 254 200 87 131 135 181 186 232 248 227 151 3249 184 231 163 86 190 251 214 141 234 139 216 223 210 191 161 9590 185 249 207 133 147 88 71164 243 238 212 129 84 136 168 226 150 202 14675 174 80 175 242 73 229 225 158 246 211 157 233 215 144 169 13269153 148 166 31 237 206 7699 1788344 244 42 197 143 221 103 109 81 180 241 204 29170 218 235 209 105 13872100 172 208 4519 24047 239 102 203 79 17 111 82 113 236 142 35 56 176 201 145 58 14078 41 106 173 7213 37 5 198 108 179 46 112 55 177 77 43 23 61 110 137 1 74 2559 167 134 104 6171 57 3018 107 60 70 11 130 13 165 101 36 123 14 16
0,03 0,005
0,010
0,015 0,020 Standar deviasi
0,025
0,030
Gambar 14. Feasible dan efficient set dengan SBI sebagai aset bebas risiko pada batas standar deviasi <3 Gambar 14 menunjukkan grafik feasible dan efficient set dengan SBI sebagai aset bebas risiko pada batas standar deviasi <3 persen. Pada gambar tersebut terdapat 238 portofolio dengan portofolio 4 sebagai portofolio yang memberikan expected return tertinggi. Seperti pada batas standar deviasi <2 persen, portofolio 4 tidak dapat diambil perusahaan, karena portofolio ini meberikan proporsi 100 persen pada SBI, hal ini bertentangan dengan kebijakan perusahaan yang memberikan batas maksimal 50 persen pada SBI. Oleh karena itu, portofolio terbaik yang dapat dipilih perusahaan yaitu portofolio 154. Portofolio 154 memberikan expected return sebesar 9,70 persen dengan standar deviasi 2,70 persen. Komposisi portofolio 154 yaitu, 50 persen obligasi dan 50 persen SBI. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 12. Tabel bobot, expected return, dan standar deviasi dengan SBI pada standar deviasi <3 persen.
60
Feasible dan efficient set 0,11 415 27 39 115 154 14 16 64 85 33 67 122 119 183 21 2662 187 149 152 92 28 68 127 123 189 89 53 66 50 195 230 219 159 38117 125 192 63 162 94 126 188 247 217 156 65 40 128 9397 5452 22 121 253 222 48 114182 193 245 250 224 228 160 20 118 91 124194 252 199 205 220 155 98 120 96 5134 116 196 254 200 49 87 131135 181 186 248 227 151 32 184 231 163 190 214 232 141234139216 223 9086 251 210 191 161 185 249 207 212 133147 8895 71 164 243 129 84 136 75 168 23880 242 226 150 202211 146 174 225 158 246 73169 229 157 233 215 175 144 69 148 166 31 23744244 206 132 153 76 99 178 197 143 83 42 221 103 241 204 209 109 81105 180 7229 218 235 170 172 208 138100 451924047 239 102 203 79 17 35111 236 142 82 113 41 176 56 201 7213 145 58 140 78106 173 5198 37 108 179 177 46112 55 77 4359 23 61 110 137 74 1 167 171 104 6134 25 573018 107 60 7013 11 130 165 101 36 123
0,10
Expected return
0,09 0,08 0,07 0,06 0,05 0,04
9
2
810
0,03 0,00
0,01
0,02 Standar deviasi
0,03
0,04
Gambar 15. Feasible dan efficient set dengan SBI sebagai aset berisiko pada batas standar deviasi tertinggi Gambar 15 menunjukkan grafik feasible dan efficient set dengan SBI sebagai aset berisiko pada batas standar deviasi tertinggi dari 253 portofolio yang ada. Standar deviasi tertinggi dari seluruh portofolio terdapat pada portofolio 2, yaitu sebesar 4,12 persen. Akan tetapi portofolio ini tidak memberikan expeced return tertinggi, portofolio yang memberikan expected return tertinggi yaitu portofolio 4. Akan tetapi seperti pada batas standar deviasi <2 persen dan <3 persen, portofolio 4 tidak dapat diambil perusahaan, karena portofolio ini meberikan proporsi 100 persen pada SBI, hal ini bertentangan dengan kebijakan perusahaan yang memberikan batas maksimal 50 persen pada SBI. Oleh karena itu, portofolio terbaik yang dapat dipilih perusahaan yaitu portofolio 154. Portofolio 154 memberikan expected return sebesar 9,70 persen dengan standar deviasi 2,70 persen. Komposisi portofolio 154 yaitu, 50 persen obligasi dan 50 persen SBI. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 13. Tabel bobot, expected return, dan standar deviasi dengan SBI pada standar deviasi tertinggi. Pada perhitungan SBI sebagai aset berisiko dengan batas standar deviasi ratarata portofolio terbaik yang dapat diambil perusahaan yaitu portofolio 188. Portofolio 188 memberikan expected return sebesar 8,43 persen dengan standar
61
deviasi 1,73 persen. Kombinasi pada portofolio 188 yaitu 30 persen pada sertifikat deposito, 20 persen saham dan 50 persen SBI. Apabila perusahaan bersedia untuk meningkatkan risikonya, maka perusahaan dapat memilih portofolio 154 yang memberikan expected return 9,70 persen dengan standar deviasi 2,70 persen. Komposisi portofolio 154 yaitu, 50 persen obligasi dan 50 persen SBI. 4.6. Implikasi Manajerial Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat dua asumsi yang digunakan, yaitu SBI sebagai aset bebas risiko dan SBI sebagai aset berisiko. Hasil yang didapat yaitu PT Asuransi MSIG Indonesia sebaiknya menaruh lebih banyak investasi pada SBI yang memiliki expected return tertinggi. Hal lain yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan return
yang didapat yaitu
dengan cara meningkatkan proporsi obligasi yang memiliki expected return tinggi tetapi juga memiliki risiko yang tinggi pula. Sertifikat deposito dapat digunakan dengan proporsi yang tinggi apabila perusahaan tidak ingin mengambil risiko yang tinggi. Sedangkan saham memiliki expected return terendah sehingga melalui perhitungan portofolio yang efisien, sebaiknya perusahaan tidak menaruh terlalu banyak investasinya pada aset ini. Pengkombinasian yang didapat melalui perhitungan portofolio yang efisien dengan SBI sebagai aset bebas risiko pada batas standar deviasi rata-rata, yaitu 35 persen pada sertifikat deposito, 15 persen pada obligasi dan 50 persen pada SBI. Kombinasi tersebut memberikan expected return sebesar 8,23 persen dengan standar deviasi 0,85 persen. Tetapi apabila perusahaan bersedia meningkatkan batas risikonya menjadi 2 persen maka portofolionya pun menjadi 25 persen sertifikat deposito, 20 persen obligasi, 5 persen saham dan 50 persen SBI dengan expected return 8,38 persen. Dan apabila risiko semakin ditingkatkan menjadi 3 persen, expected return yang dapat diambil yaitu 8,96 persen dengan standar deviasi 1,48 persen. Kombinasi dari penggabungan aset berisiko dan aset bebas risiko yang menghasilkan tingkat pengembalian tersebut yaitu 5 persen pada sertifikat deposito, 35 pada obligasi, 10 persen pada saham dan 50 persen pada SBI. Apabila perusahaan terus meningkatkan risikonya, maka dengan risiko tertinggi seluruh portofolio dapat diambil perusahan. Portofolio yang memberikan expected return tertinggi dengan standar deviasi tertinggi pula yaitu portofolio
62
dengan kombinasi 50 persen pada obligasi dan 50 persen pada SBI dengan expected return 9,70 persen dengan standar deviasi 2,06 persen. Pengkombinasian terbaik yang didapat dengan SBI sebagai aset berisiko pada batas standar deviasi rata-rata, yaitu portofolio 188. Portofolio 188 memberikan expected return sebesar 8,44 persen dengan standar deviasi 1,73 persen. Kombinasi pada portofolio 188 yaitu 30 persen pada sertifikat deposito, 20 persen saham dan 50 persen SBI. Apabila perusahaan bersedia untuk meningkatkan risikonya, maka perusahaan dapat memilih portofolio 154 yang memberikan expected return 9,70 persen dengan standar deviasi 2,70 persen. Komposisi portofolio 154 yaitu, 50 persen obligasi dan 50 persen SBI. Semua pengkombinasian tersebut dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Realisasi dan rekomendasi Realisasi
Rekomendasi SBI sebagai aset bebas risiko SBI sebagai aset berisiko 1 2 3 4 1 2 3 4
Sertifikat Deposito
70,64%
35%
25%
5%
Obligasi
12,45%
15%
20%
35%
50%
5%
10%
Saham SBI Tingkat pengembalian
Risiko
1,28%
-
-
30%
-
-
20%
30%
50%
-
-
20%
-
50%
15,63%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
7,05%
8,23%
8,34%
8,96%
9,70%
8,44%
8,64%
9,70%
9,70%
1,78%
0,85%
0,99%
1,48%
2,06%
1,73%
1,97%
2,70%
2,70%
Keterangan : 1 : Batas standar deviasi rata-rata 2 : Batas standar deviasi <2% 3 : Batas standar deviasi <3% 4 : Batas standar deviasi tertinggi Pada kolom SBI sebagai aset berisiko pilihan kombinasinya yaitu 30 persen obligasi, 20 persen saham dan 50 persen SBI, selain pilihan kombinasi tersebut ada juga pilihan yang standar deviasinya berkisar 2 persen yaitu dengan pengkombinasian 10 persen sertifikat deposito, 30 persen obligasi, 10 persen saham, dan 50 persen SBI, atau dengan pengkombinasian 20 persen sertifikat deposito, 30 persen obligasi, dan 50 persen SBI.
63
Pada Tabel 16 dapat dilihat terdapat dua asumsi yang digunakan dalam penelitian, yaitu SBI sebagai aset bebas risiko dan SBI sebagai aset berisiko. Walaupun terdapat dua asumsi, tetapi keduanya tetap memberikan hasil yang sama, yaitu expected return tertinggi didapatkan dengan pengkombinasian 50 persen obligasi dan 50 persen SBI. Tabel 16 juga menunjukkan beberapa pilihan yang dapat diambil perusahaan, dengan expected return yang semakin tinggi maka semakin tinggi pula risiko yang diterima perusahaan.
64
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan PT Asuransi MSIG Indonesia mendasarkan kebijakan investasinya pada peraturan
dari
head-office
serta
Keputusan
Menteri
Keuangan
no.
424/KMK.06/2003 mengenai pembatasan atas kekayaan investasi serta jenis investasi yang diperbolehkan. Hasil penelitian menunjukkan kebijakan yang ditentukan oleh perusahaan selalu mengarah pada aset yang aman dengan risiko yang rendah. Setiap aset yang dipilih untuk diinvestasikan sudah disesuaikan dengan kebijakan perusahaan dan kebijakan pemerintah, begitu juga dengan batas proporsi investasi pada setiap asetnya. Tujuan kebijakan investasinya disesuaikan dengan harapan Rhc & Group, dan juga melindungi solvabilitas serta memaksimalkan nilai pemegang saham. Batasan risiko pada SBI sebagai aset bebas risiko yaitu 1,78 persen, sedangkan batasan risiko pada SBI sebagai aset berisiko yaitu 1,82 persen. Portofolio yang efisien untuk PT Asuransi MSIG Indonesia dapat diperoleh melalui penempatan SBI dan Obligasi pada porsi yang lebih banyak. Apabila perusahaan bersedia meningkatkan batas risikonya, maka expected return yang didapat perusahaan pun dapat meningkat 2. Saran Kebijakan investasi yang dibuat oleh perusahaan selalu mengarah pada asetaset yang aman, untuk dapat menghasilkan return yang tinggi perusahaan perlu meningkatkan risiko yang diambil. Akan tetapi perusahaan juga dapat memilih investasi pada aset yang aman dengan menggunakan perhtungan portofolio yang tepat. Dari portofolio tersebut yang memberikan expected return tertinggi yaitu SBI, sehingga perusahaan perlu meningkatkan porsi SBI. Selain itu, obligasi juga memiliki expected return yang tinggi tetapi juga memiliki risiko yang tinggi, apabila perusahaan bersedia meningkatkan risikonya, maka obligasi merupakan pilihan yang tepat untuk berinvestasi.
65
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Ghalia Indonesia, Jakarta. [BAPEPAM-LK. 2007]. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Buku Perasuransian Indonesia 2006. http://www.bapepam.go.id/perasuransian/publikasi_asuransi/kajian_asuran si/Perasuransian%20Indonesia%202006.pdf [6 April 2011] [BAPEPAM-LK. 2008]. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Buku Perasuransian Indonesia 2007. http://www.bapepam.go.id/perasuransian/publikasi_asuransi/kajian_asuran si/INDONESIAN%20INSURANCE%202007.pdf [6 April 2011] [BAPEPAM-LK. 2009]. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Buku Perasuransian Indonesia 2008. http://www.bapepam.go.id/perasuransian/publikasi_asuransi/kajian_asuran si/Perasuransian_Indonesia_2008_part2.pdf [6 April 2011] [BAPEPAM-LK. 2010]. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Buku Perasuransian Indonesia 2009. http://www.bapepam.go.id/perasuransian/publikasi_asuransi/kajian_asuran si/Buku_Perasuransian_Indonesia_2009.pdf [6 April 2011] [BAPEPAM-LK. 2010]. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Laporan Tahunan 2009 : Perkembang Industri Lembaga Keuangan Non-Bank. http://www.bapepam.go.id/perasuransian/pub. 21 Desember 2010. Cahyani, Annissa. 2004. Analisis Kebijakan dan Portofolio Investasi PT MLC Life Indonesia. Skripsi. Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Darmawan, Herman. 2006. Manajemen Asuransi. PT Bumi Aksara, Jakarta. Hartono, Jogliyanto.. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Kelima. BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta. Husnan, Suad. 1998. Dasar-dasar teori portofolio dan analisis sekuritas. Unit penerbit dan Percetakan AMP YKPN, Yogyakarta.
66
Rodoni, A dan O. Yong. 2002. Analisis Investasi dan Teori Portofolio. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Saifudin, Ahmad. Analisis Portofolio Investasi PT Asuransi Takaful Keluarga. Skripsi. Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. PT Gelora Aksara Pratama, Jakarta. Sharpe, William F. at all. 1997. Investasi Jilid 2. PT Prenhellindo, Jakarta. Sofyan, Iban. 2005. Manajemen Risiko. Graha Ilmu, Yogyakarta. Urusan Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia. 1998. Pasar Keuangan di Indonesia. Bank Indonesia, Jakarta.
67
LAMPIRAN
Lampiran 1. Struktur Organisasi PT Asuransi MSIG Indonesia pada 1 Oktober 2010 Corporate Governance Structure Approval
General meeting of shereholders
SHAREHOLDERS
Approval
Suverisory Board Meeting
SHAREHOLDERS
Approval Report
Board Of Directors (BOD) Meeting
Board Of Directors (BOD)
AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Approval
Operating Committe
Discussion
General Manager Meeting
Discussion
Manager Meeting
Proposal
Compliance Committe
Proposal
Risk Management Committe
Proposal
Investment Committe
Proposal
Operating Committe
Proposal
IT Committe
Proposal
General Insurance Reserving Committe
Proposal
Information Security Management Committe
Proposal
KYC Team
Proposal
BE@M Team
68
Lanjutan Lampiran 1. President Directore
Organization Structure Vice President Directore Technical Advisor Business Development
Compliance Controller
Risk Manager
Internal Audit Manager
ICP Manager staff
Finance Directore Administrator GM Finance GM Accounting Manager
IT GM
GM (SQ)
IT Manager
U/W Directore
Technical Advisor Non marine
HR&LD Manager
U/W& R/I GM
Claim GM Marine manager
staff staff
staff
Local Business GM
U/W Manager staff
Brokersection 2 manager
Brokersection 1 manager
Technical Advisor Non Marine
Technical Advisor Non Marine
Technical Advisor Non Marine
Technical Advisor Marine
Japanese Business GM
staff
Finance Manager staff
GA Manager
Non marine manager
staff
Settelement & Collection Manager
R/I Manager staff
staff
Motor manager Corporate planning Manager
PP Manager
staff staff
Legal Manager
staff
staff
GM Special task
Leasing manager
Section 1 Manager
staff Branch Coord. manager
staff staff Bekasi RO
staff
Section 2 Manager
staff
Risk Survey Manager
staff
Bandung (BO) manager
Bandung (BO) manager
staff
staff
Section 3 Manager
staff
Ket : IT :Information Technology HR : Human Resource GA : General Affairs U/W : Underwriting R/I : Reinsurance BO : Branch Office RO : Representative Office
Medan (BO) manager
Medan (BO) manager
staff
staff
Palembang (BO) manager
Palembang (BO) manager
staff
staff
staff
Section 4 Manager staff
staff
staff
69
Palembang (BO) manager
70
Lampiran 2. Nilai bobot, expected return, varians, dan standar deviasi dari masing-masing portofolio Bobot
Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Sertifikat Deposito Obligasi Saham 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0,9 0,1 0 0 0,9 0,1 0,1 0 0,9 0,9 0 0,1 0,1 0,9 0 0 0,1 0,9 0,8 0,2 0 0 0,8 0,2 0,2 0 0,8 0,8 0 0,2 0,2 0,8 0 0 0,2 0,8 0,8 0,1 0,1 0,1 0,8 0,1 0,1 0,1 0,8 0,7 0,3 0 0 0,7 0,3 0,3 0 0,7 0,7 0 0,3 0,3 0,7 0 0 0,3 0,7 0,7 0,2 0,1 0,1 0,7 0,2 0,2 0,1 0,7 0,7 0,1 0,2 0,2 0,7 0,1 0,1 0,2 0,7 0,6 0,4 0 0 0,6 0,4 0,4 0 0,6 0,6 0 0,4 0,4 0,6 0 0 0,4 0,6 0,6 0,2 0,2 0,2 0,6 0,2
Expected Return 0,049483 0,091620 0,038510 0,053697 0,086309 0,039607 0,048386 0,087406 0,043821 0,057911 0,080998 0,040705 0,047289 0,083193 0,049132 0,052600 0,082095 0,044918 0,062124 0,075687 0,041802 0,046191 0,078979 0,054443 0,056813 0,076784 0,046016 0,051502 0,077882 0,050229 0,066338 0,070376 0,042899 0,045094 0,074765 0,059754 0,055716 0,072571
Varians 0,000060 0,001702 0,000019 0,000111 0,001383 0,000017 0,000049 0,001425 0,000037 0,000188 0,001098 0,000016 0,000040 0,001173 0,000088 0,000097 0,001135 0,000039 0,000290 0,000846 0,000016 0,000032 0,000946 0,000173 0,000170 0,000878 0,000043 0,000085 0,000911 0,000095 0,000416 0,000627 0,000018 0,000026 0,000745 0,000291 0,000154 0,000683
Standar Deviasi 0,007740 0,041254 0,004374 0,010556 0,037190 0,004084 0,007022 0,037750 0,006070 0,013711 0,033132 0,003960 0,006337 0,034252 0,009382 0,009866 0,033686 0,006272 0,017017 0,029082 0,004017 0,005696 0,030764 0,013140 0,013054 0,029629 0,006578 0,009203 0,030189 0,009769 0,020402 0,025046 0,004247 0,005118 0,027288 0,017051 0,012421 0,026136
71
Lanjutan Lampiran 2
Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66
Bobot Sertifikat Deposito Obligasi Saham 0,2 0,2 0,6 0,6 0,3 0,1 0,1 0,6 0,3 0,3 0,1 0,6 0,6 0,1 0,3 0,3 0,6 0,1 0,1 0,3 0,6 0,5 0,5 0 0 0,5 0,5 0,5 0 0,5 0,5 0,4 0,1 0,1 0,5 0,4 0,5 0,1 0,4 0,4 0,5 0,1 0,1 0,4 0,5 0,4 0,1 0,5 0,5 0,3 0,2 0,2 0,5 0,3 0,3 0,2 0,5 0,5 0,2 0,3 0,3 0,5 0,2 0,2 0,3 0,5 0,4 0,4 0,2 0,2 0,4 0,4 0,4 0,2 0,4 0,4 0,3 0,3 0,3 0,4 0,3 0,3 0,3 0,4
Expected return 0,051327 0,061027 0,071473 0,047113 0,050405 0,073668 0,055540 0,070552 0,065065 0,043997 0,065241 0,066162 0,049308 0,069454 0,060851 0,048210 0,059930 0,067260 0,052424 0,054619 0,068357 0,056638 0,064143 0,061949 0,053521 0,058832 0,063046 0,057735
Varians 0,000104 0,000269 0,000654 0,000049 0,000074 0,000713 0,000185 0,000568 0,000442 0,000021 0,000392 0,000465 0,000064 0,000540 0,000308 0,000055 0,000249 0,000488 0,000115 0,000140 0,000513 0,000199 0,000369 0,000327 0,000126 0,000231 0,000347 0,000214
Standar Deviasi 0,010213 0,016387 0,025582 0,006975 0,008574 0,026704 0,013602 0,023831 0,021031 0,004625 0,019791 0,021553 0,007986 0,023235 0,017551 0,007449 0,015777 0,022095 0,010707 0,011816 0,022656 0,014100 0,019199 0,018077 0,011243 0,015191 0,018627 0,014631
72
Lampiran 3. Nilai bobot, expected return, varians dan standar deviasi <2 % Bobot
Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio
12 21 6 33 3 48 34 22 9 18 13 27 42 7 54 1 51 43 28 15 30 16 39 4 57 63 58 37 25 24 45 10 60 66 64 55 40 19
Sertifikat Deposito Obligasi 0,2 0 0,3 0 0,1 0 0,4 0 0 0 0,5 0 0,6 0 0,7 0 0 0,1 0,1 0,1 0,8 0 0,2 0,1 0,3 0,1 0,9 0 0,4 0,1 1 0 0,5 0,1 0,6 0,1 0,7 0,1 0 0,2 0,1 0,2 0,8 0,1 0,2 0,2 0,9 0,1 0,3 0,2 0,4 0,2 0,5 0,2 0,6 0,2 0,7 0,2 0 0,3 0,1 0,3 0,8 0,2 0,2 0,3 0,3 0,3 0,4 0,3 0,5 0,3 0,6 0,3 0,7 0,3
Saham 0,8 0,7 0,9 0,6 1 0,5 0,4 0,3 0,9 0,8 0,2 0,7 0,6 0,1 0,5 0 0,4 0,3 0,2 0,8 0,7 0,1 0,6 0 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0,7 0,6 0 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0
Expected Return 0,040705 0,041802 0,039607 0,042899 0,038510 0,043997 0,045094 0,046191 0,043821 0,044918 0,047289 0,046016 0,047113 0,048386 0,048210 0,049483 0,049308 0,050405 0,051502 0,049132 0,050229 0,052600 0,051327 0,053697 0,052424 0,053521 0,054619 0,055716 0,056813 0,054443 0,055540 0,057911 0,056638 0,057735 0,058832 0,059930 0,061027 0,062124
Varians 0,000016 0,000016 0,000017 0,000018 0,000019 0,000021 0,000026 0,000032 0,000037 0,000039 0,000040 0,000043 0,000049 0,000049 0,000055 0,000060 0,000064 0,000074 0,000085 0,000088 0,000095 0,000097 0,000104 0,000111 0,000115 0,000126 0,000140 0,000154 0,000170 0,000173 0,000185 0,000188 0,000199 0,000214 0,000231 0,000249 0,000269 0,000290
Standar Deviasi 0,003960 0,004017 0,004084 0,004247 0,004374 0,004625 0,005118 0,005696 0,006070 0,006272 0,006337 0,006578 0,006975 0,007022 0,007449 0,007740 0,007986 0,008574 0,009203 0,009382 0,009769 0,009866 0,010213 0,010556 0,010707 0,011243 0,011816 0,012421 0,013054 0,013140 0,013602 0,013711 0,014100 0,014631 0,015191 0,015777 0,016387 0,017017
73
Lanjutan Lampiran 3 Bobot
Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio
36 53 62 65 61 49 62
Sertifikat Deposito 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,2
Obligasi 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0
Saham 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0,8
Expected Return 0,059754 0,060851 0,061949 0,063046 0,064143 0,065241 0,040705
Varians 0,000291 0,000308 0,000327 0,000347 0,000369 0,000392 0,000016
Standar Deviasi 0,017051 0,017551 0,018077 0,018627 0,019199 0,019791 0,003960
74
Lampiran 4. Nilai bobot, expected return, varians dan standar deviasi < 3% Bobot
Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio
12 21 6 33 3 48 34 22 9 18 13 27 42 7 54 1 51 43 28 15 30 16 39 4 57 63 58 37 25 24 45 10 60 66 64 55 40 19
Sertifikat Deposito 0,2 0,3 0,1 0,4 0 0,5 0,6 0,7 0 0,1 0,8 0,2 0,3 0,9 0,4 1 0,5 0,6 0,7 0 0,1 0,8 0,2 0,9 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0 0,1 0,8 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7
Obligasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0,1 0,1 0 0,1 0,1 0 0,1 0 0,1 0,1 0,1 0,2 0,2 0,1 0,2 0,1 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,3 0,3 0,2 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Saham 0,8 0,7 0,9 0,6 1 0,5 0,4 0,3 0,9 0,8 0,2 0,7 0,6 0,1 0,5 0 0,4 0,3 0,2 0,8 0,7 0,1 0,6 0 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0,7 0,6 0 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0
Expected Return Varians 0,040705 0,000016 0,041802 0,000016 0,039607 0,000017 0,042899 0,000018 0,038510 0,000019 0,043997 0,000021 0,045094 0,000026 0,046191 0,000032 0,043821 0,000037 0,044918 0,000039 0,047289 0,000040 0,046016 0,000043 0,047113 0,000049 0,048386 0,000049 0,048210 0,000055 0,049483 0,000060 0,049308 0,000064 0,050405 0,000074 0,051502 0,000085 0,049132 0,000088 0,050229 0,000095 0,052600 0,000097 0,051327 0,000104 0,053697 0,000111 0,052424 0,000115 0,053521 0,000126 0,054619 0,000140 0,055716 0,000154 0,056813 0,000170 0,054443 0,000173 0,055540 0,000185 0,057911 0,000188 0,056638 0,000199 0,057735 0,000214 0,058832 0,000231 0,059930 0,000249 0,061027 0,000269 0,062124 0,000290
Standar Deviasi 0,003960 0,004017 0,004084 0,004247 0,004374 0,004625 0,005118 0,005696 0,006070 0,006272 0,006337 0,006578 0,006975 0,007022 0,007449 0,007740 0,007986 0,008574 0,009203 0,009382 0,009769 0,009866 0,010213 0,010556 0,010707 0,011243 0,011816 0,012421 0,013054 0,013140 0,013602 0,013711 0,014100 0,014631 0,015191 0,015777 0,016387 0,017017
75
Lanjutan Lampiran 4 Bobot
Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio
36 53 62 65 61 49 31 47 50 56 59 52 46 32 41 38 44 35 20 26
Sertifikat Deposito 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0 0,1
Expected Obligasi Saham Return 0,4 0,6 0,059754 0,4 0,5 0,060851 0,4 0,4 0,061949 0,4 0,3 0,063046 0,4 0,2 0,064143 0,4 0,1 0,065241 0,4 0 0,066338 0,5 0,5 0,065065 0,5 0,4 0,066162 0,5 0,3 0,067260 0,5 0,2 0,068357 0,5 0,1 0,069454 0,5 0 0,070552 0,6 0,4 0,070376 0,6 0,3 0,071473 0,6 0,2 0,072571 0,6 0,1 0,073668 0,6 0 0,074765 0,7 0,3 0,075687 0,7 0,2 0,076784
Varians 0,000291 0,000308 0,000327 0,000347 0,000369 0,000392 0,000416 0,000442 0,000465 0,000488 0,000513 0,000540 0,000568 0,000627 0,000654 0,000683 0,000713 0,000745 0,000846 0,000878
Standar Deviasi 0,017051 0,017551 0,018077 0,018627 0,019199 0,019791 0,020402 0,021031 0,021553 0,022095 0,022656 0,023235 0,023831 0,025046 0,025582 0,026136 0,026704 0,027288 0,029082 0,029629
76
Lampiran 5. Portofolio dengan batas standar deviasi rata-rata
Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio
12 21 6 33 3 48 34 22 9 18 13 27 42 7 54 1 51 43 28 15 30 16 39 4 57 63 58 37 25 24 45 10 60 66 64 55 40 19 36 53
Sertifikat Deposito Obligasi 0,2 0 0,3 0 0,1 0 0,4 0 0 0 0,5 0 0,6 0 0,7 0 0 0,1 0,1 0,1 0,8 0 0,2 0,1 0,3 0,1 0,9 0 0,4 0,1 1 0 0,5 0,1 0,6 0,1 0,7 0,1 0 0,2 0,1 0,2 0,8 0,1 0,2 0,2 0,9 0,1 0,3 0,2 0,4 0,2 0,5 0,2 0,6 0,2 0,7 0,2 0 0,3 0,1 0,3 0,8 0,2 0,2 0,3 0,3 0,3 0,4 0,3 0,5 0,3 0,6 0,3 0,7 0,3 0 0,4 0,1 0,4
Saham 0,8 0,7 0,9 0,6 1 0,5 0,4 0,3 0,9 0,8 0,2 0,7 0,6 0,1 0,5 0 0,4 0,3 0,2 0,8 0,7 0,1 0,6 0 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0,7 0,6 0 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0 0,6 0,5
Expected Return 0,040705 0,041802 0,039607 0,042899 0,038510 0,043997 0,045094 0,046191 0,043821 0,044918 0,047289 0,046016 0,047113 0,048386 0,048210 0,049483 0,049308 0,050405 0,051502 0,049132 0,050229 0,052600 0,051327 0,053697 0,052424 0,053521 0,054619 0,055716 0,056813 0,054443 0,055540 0,057911 0,056638 0,057735 0,058832 0,059930 0,061027 0,062124 0,059754 0,060851
Varians 0,000016 0,000016 0,000017 0,000018 0,000019 0,000021 0,000026 0,000032 0,000037 0,000039 0,000040 0,000043 0,000049 0,000049 0,000055 0,000060 0,000064 0,000074 0,000085 0,000088 0,000095 0,000097 0,000104 0,000111 0,000115 0,000126 0,000140 0,000154 0,000170 0,000173 0,000185 0,000188 0,000199 0,000214 0,000231 0,000249 0,000269 0,000290 0,000291 0,000308
Standar Deviasi 0,003960 0,004017 0,004084 0,004247 0,004374 0,004625 0,005118 0,005696 0,006070 0,006272 0,006337 0,006578 0,006975 0,007022 0,007449 0,007740 0,007986 0,008574 0,009203 0,009382 0,009769 0,009866 0,010213 0,010556 0,010707 0,011243 0,011816 0,012421 0,013054 0,013140 0,013602 0,013711 0,014100 0,014631 0,015191 0,015777 0,016387 0,017017 0,017051 0,017551
77
Lampiran 6. Kombinasi aset berisiko dan aset bebas risiko dengan batas standar deviasi rata-rata WRF 1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0
WL 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1
RF 0,102430 0,102430 0,102430 0,102430 0,102430 0,102430 0,102430 0,102430 0,102430 0,102430 0,102430
E(RL) 0,062124 0,062124 0,062124 0,062124 0,062124 0,062124 0,062124 0,062124 0,062124 0,062124 0,062124
E(rp) 0,102430 0,098399 0,094369 0,090338 0,086307 0,082277 0,078246 0,074216 0,070185 0,066155 0,062124
0,017017 0,017017 0,017017 0,017017 0,017017 0,017017 0,017017 0,017017 0,017017 0,017017 0,017017
0,000000 0,001702 0,003403 0,005105 0,006807 0,008509 0,010210 0,011912 0,013614 0,015315 0,017017
78
Lampiran 7. Kombinasi aset berisiko dan aset bebas risiko dengan batas standar deviasi < 2% WRF
WL 1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1
RF E(RL) 0,102430 0,065241 0,102430 0,065241 0,102430 0,065241 0,102430 0,065241 0,102430 0,065241 0,102430 0,065241 0,102430 0,065241 0,102430 0,065241 0,102430 0,065241 0,102430 0,065241 0,102430 0,065241
E(rp) 0,102430 0,098711 0,094992 0,091273 0,087554 0,083835 0,080116 0,076397 0,072678 0,068960 0,065241
0,019791 0,019791 0,019791 0,019791 0,019791 0,019791 0,019791 0,019791 0,019791 0,019791 0,019791
0,000000 0,001979 0,003958 0,005937 0,007916 0,009896 0,011875 0,013854 0,015833 0,017812 0,019791
79
Lampiran 8. Kombinasi aset berisiko dan aset bebas risiko dengan batas standar deviasi < 3% WRF 1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0
WL 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1
RF E(RL) 0,102430 0,076784 0,102430 0,076784 0,102430 0,076784 0,102430 0,076784 0,102430 0,076784 0,102430 0,076784 0,102430 0,076784 0,102430 0,076784 0,102430 0,076784 0,102430 0,076784 0,102430 0,076784
E(rp) 0,102430 0,099865 0,097301 0,094736 0,092172 0,089607 0,087042 0,084478 0,081913 0,079349 0,076784
0,029629 0,029629 0,029629 0,029629 0,029629 0,029629 0,029629 0,029629 0,029629 0,029629 0,029629
0,000000 0,002963 0,005926 0,008889 0,011852 0,014814 0,017777 0,020740 0,023703 0,026666 0,029629
80
Lampiran 9. Kombinasi aset berisiko dan aset bebas risiko dengan batas standar deviasi tertinggi WRF 1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0
WL 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1
RF E(RL) 0,102430 0,091620 0,102430 0,091620 0,102430 0,091620 0,102430 0,091620 0,102430 0,091620 0,102430 0,091620 0,102430 0,091620 0,102430 0,091620 0,102430 0,091620 0,102430 0,091620 0,102430 0,091620
E(rp) 0,10243 0,101349 0,100268 0,099187 0,098106 0,097025 0,095944 0,094863 0,093782 0,092701 0,09162
0,041254 0,041254 0,041254 0,041254 0,041254 0,041254 0,041254 0,041254 0,041254 0,041254 0,041254
0 0,004125 0,008251 0,012376 0,016502 0,020627 0,024753 0,028878 0,033004 0,037129 0,041254
81
Lampiran 10. Nilai bobot, expected return, varians, dan standar deviasi dengan SBI pada batas standar deviasi rata-rata Sertifikat deposito (W1)
Obligasi (W2)
Saham (W3)
SBI (W4)
Expected return
Varians
Standar deviasi
Portofolio
36
0,3
0
0,7
0
0,041802
0,000016
0,004017
Portofolio
12
0,1
0
0,9
0
0,039607
0,000017
0,004084
Portofolio
101
0,4
0
0,6
0
0,042899
0,000018
0,004247
Portofolio
3
0
0
1
0
0,038510
0,000019
0,004374
Portofolio
130
0,5
0
0,5
0
0,043997
0,000021
0,004625
Portofolio
165
0,5
0
0,5
0
0,043997
0,000021
0,004625
Portofolio
57
0,2
0
0,7
0,1
0,047097
0,000024
0,004948
Portofolio
104
0,3
0
0,6
0,1
0,048194
0,000026
0,005052
Portofolio
70
0,6
0
0,4
0
0,045094
0,000026
0,005118
Portofolio
11
0
0
0,9
0,1
0,044902
0,000027
0,005173
Portofolio
167
0,4
0
0,5
0,1
0,049291
0,000028
0,005292
Portofolio
137
0,5
0
0,4
0,1
0,050389
0,000032
0,005652
Portofolio
30
0,7
0
0,3
0
0,046191
0,000032
0,005696
Portofolio
13
0
0,1
0,9
0
0,043821
0,000037
0,006070
Portofolio
77
0,6
0
0,3
0,1
0,051486
0,000037
0,006110
Portofolio
55
0,1
0
0,7
0,2
0,052391
0,000040
0,006300
Portofolio
108
0,2
0
0,6
0,2
0,053489
0,000040
0,006313
Portofolio
18
0,8
0
0,2
0
0,047289
0,000040
0,006337
Portofolio
23
0
0
0,8
0,2
0,051294
0,000041
0,006400
Portofolio
173
0,3
0
0,5
0,2
0,054586
0,000041
0,006440
Portofolio
60
0,2
0,1
0,7
0
0,046016
0,000043
0,006578
Portofolio
46
0,7
0
0,2
0,1
0,052583
0,000044
0,006646
Portofolio
201
0,4
0
0,4
0,2
0,055683
0,000045
0,006675
Portofolio
107
0,3
0,1
0,6
0
0,047113
0,000049
0,006975
Portofolio
142
0,5
0
0,3
0,2
0,056780
0,000049
0,007005
Portofolio
6
0,9
0
0,1
0
0,048386
0,000049
0,007022
Portofolio
61
0,1
0,1
0,7
0,1
0,051310
0,000055
0,007410
Portofolio
79
0,6
0
0,2
0,2
0,057878
0,000055
0,007419
Portofolio
171
0,4
0,1
0,5
0
0,048210
0,000055
0,007449
Portofolio
112
0,2
0,1
0,6
0,1
0,052408
0,000059
0,007709
Portofolio
1
1
0
0
0
0,049483
0,000060
0,007740
Portofolio
102
0,1
0
0,6
0,3
0,058783
0,000061
0,007814
Portofolio
35
0
0
0,7
0,3
0,057686
0,000062
0,007858
Portofolio
172
0,2
0
0,5
0,3
0,059880
0,000062
0,007862
Portofolio
7
0,9
0
0
0,1
0,054778
0,000062
0,007886
Portofolio
45
0,7
0
0,1
0,2
0,058975
0,000062
0,007903
Portofolio
134
0,5
0,1
0,4
0
0,049308
0,000064
0,007986
82
Lanjutan Lampiran 10 Sertifikat deposito (W1)
Obligasi (W2)
Saham (W3)
SBI (W4)
Expected return
Varians
Standar deviasi
Portofolio
235
0,3
0
0,4
0,3
0,060978
0,000064
0,008001
Portofolio
179
0,3
0,1
0,5
0,1
0,053505
0,000065
0,008087
Portofolio
204
0,4
0
0,3
0,3
0,062075
0,000068
0,008226
Portofolio
19
0,8
0
0
0,2
0,060072
0,000071
0,008446
Portofolio
143
0,5
0
0,2
0,3
0,063172
0,000073
0,008531
Portofolio
213
0,4
0,1
0,4
0,1
0,054602
0,000073
0,008534
Portofolio
56
0
0,1
0,7
0,2
0,056605
0,000073
0,008568
Portofolio
74
0,6
0,1
0,3
0
0,050405
0,000074
0,008574
Portofolio
111
0,1
0,1
0,6
0,2
0,057702
0,000077
0,008779
Portofolio
76
0,6
0
0,1
0,3
0,064270
0,000079
0,008907
Portofolio
145
0,5
0,1
0,3
0,1
0,055700
0,000082
0,009039
Portofolio
43
0,7
0,1
0,2
0
0,051502
0,000085
0,009203
Portofolio
31
0,7
0
0
0,3
0,065367
0,000087
0,009346
Portofolio
25
0
0,2
0,8
0
0,049132
0,000088
0,009382
Portofolio
240
0,3
0,1
0,4
0,2
0,059897
0,000089
0,009420
Portofolio
166
0,1
0
0,5
0,4
0,065175
0,000089
0,009434
Portofolio
99
0
0
0,6
0,4
0,064078
0,000089
0,009440
Portofolio
233
0,2
0
0,4
0,4
0,066272
0,000090
0,009505
Portofolio
82
0,6
0,1
0,2
0,1
0,056797
0,000092
0,009593
Portofolio
246
0,3
0
0,3
0,4
0,067370
0,000093
0,009650
Portofolio
59
0,1
0,2
0,7
0
0,050229
0,000095
0,009769
Portofolio
209
0,4
0,1
0,3
0,2
0,060994
0,000097
0,009835
Portofolio
202
0,4
0
0,2
0,4
0,068467
0,000097
0,009868
Portofolio
103
0
0,1
0,6
0,3
0,062997
0,000102
0,010078
Portofolio
136
0,5
0
0,1
0,4
0,069564
0,000103
0,010152
Portofolio
47
0,7
0,1
0,1
0,1
0,057894
0,000104
0,010188
Portofolio
110
0,2
0,2
0,6
0
0,051327
0,000104
0,010213
Portofolio
178
0,1
0,1
0,5
0,3
0,064094
0,000106
0,010286
Portofolio
71
0,6
0
0
0,4
0,070662
0,000110
0,010498
Portofolio
58
0
0,2
0,7
0,1
0,055524
0,000110
0,010506
Portofolio
5
0,9
0,1
0
0
0,053697
0,000111
0,010556
Portofolio
237
0,2
0,1
0,4
0,3
0,065192
0,000111
0,010559
Portofolio
177
0,3
0,2
0,5
0
0,052424
0,000115
0,010707
Portofolio
83
0,6
0,1
0,1
0,2
0,063189
0,000117
0,010821
Portofolio
113
0,1
0,2
0,6
0,1
0,056621
0,000118
0,010881
Portofolio
164
0
0
0,5
0,5
0,070470
0,000123
0,011093
Portofolio
185
0,1
0
0,4
0,5
0,071567
0,000124
0,011114
Portofolio
191
0,2
0
0,3
0,5
0,072664
0,000125
0,011200
Portofolio
198
0,4
0,2
0,4
0
0,053521
0,000126
0,011243
83
Lanjutan Lampiran 10 Sertifikat deposito (W1)
Obligasi (W2)
Saham (W3)
SBI (W4)
Expected return
Varians
Standar deviasi
Portofolio
211
0,4
0,1
0,2
0,3
0,067386
0,000127
0,011279
Portofolio
190
0,3
0
0,2
0,5
0,073762
0,000129
0,011350
Portofolio
44
0,7
0,1
0
0,2
0,064286
0,000129
0,011378
Portofolio
184
0,4
0
0,1
0,5
0,074859
0,000134
0,011560
Portofolio
168
0
0,1
0,5
0,4
0,069389
0,000136
0,011675
Portofolio
146
0,5
0,1
0,1
0,3
0,068483
0,000137
0,011716
Portofolio
239
0,3
0,2
0,4
0,1
0,058816
0,000139
0,011779
Portofolio
109
0
0,2
0,6
0,2
0,061916
0,000139
0,011804
Portofolio
140
0,5
0,2
0,3
0
0,054619
0,000140
0,011816
Portofolio
131
0,5
0
0
0,5
0,075956
0,000140
0,011829
Portofolio
181
0,5
0
0
0,5
0,075956
0,000140
0,011829
Portofolio
243
0,1
0,1
0,4
0,4
0,070486
0,000141
0,011879
Portofolio
249
0,2
0,1
0,3
0,4
0,071583
0,000147
0,012141
Portofolio
75
0,6
0,1
0
0,3
0,069581
0,000149
0,012197
Portofolio
208
0,4
0,2
0,3
0,1
0,059913
0,000151
0,012292
Portofolio
78
0,6
0,2
0,2
0
0,055716
0,000154
0,012421
Portofolio
251
0,3
0,1
0,2
0,4
0,072681
0,000155
0,012455
Portofolio
244
0,2
0,2
0,4
0,2
0,064111
0,000158
0,012568
Portofolio
116
0
0
0,4
0,6
0,076862
0,000164
0,012789
Portofolio
214
0,4
0,1
0,1
0,4
0,073778
0,000164
0,012818
Portofolio
120
0,1
0
0,3
0,6
0,077959
0,000165
0,012830
Portofolio
124
0,2
0
0,2
0,6
0,079056
0,000167
0,012928
Portofolio
41
0,7
0,2
0,1
0
0,056813
0,000170
0,013054
Portofolio
118
0,3
0
0,1
0,6
0,080154
0,000171
0,013080
Portofolio
37
0
0,3
0,7
0
0,054443
0,000173
0,013140
Portofolio
174
0
0,2
0,5
0,3
0,068308
0,000175
0,013223
Portofolio
135
0,5
0,1
0
0,4
0,074875
0,000175
0,013226
Portofolio
114
0,4
0
0
0,6
0,081251
0,000176
0,013285
Portofolio
186
0
0,1
0,4
0,5
0,075781
0,000178
0,013327
Portofolio
81
0,6
0,2
0,1
0,1
0,062108
0,000180
0,013422
Portofolio
215
0,4
0,2
0,2
0,2
0,066305
0,000182
0,013505
Portofolio
196
0,1
0,1
0,3
0,5
0,076878
0,000183
0,013528
Portofolio
238
0,1
0,2
0,4
0,3
0,069405
0,000184
0,013565
Portofolio
106
0,1
0,3
0,6
0
0,055540
0,000185
0,013602
Portofolio
17
0,8
0,2
0
0
0,057911
0,000188
0,013711
Portofolio
42
0,7
0,2
0
0,1
0,063205
0,000197
0,014031
Portofolio
194
0,3
0,1
0,1
0,5
0,079073
0,000198
0,014078
Portofolio
176
0,2
0,3
0,5
0
0,056638
0,000199
0,014100
Portofolio
105
0
0,3
0,6
0,1
0,060835
0,000202
0,014226
84
Lanjutan Lampiran 10 Sertifikat deposito (W1)
Obligasi (W2)
Saham (W3)
SBI (W4)
Expected return
Varians
Standar deviasi
Portofolio
182
0,4
0,1
0
0,5
0,080170
0,000208
0,014420
Portofolio
40
0
0
0,3
0,7
0,083254
0,000211
0,014514
Portofolio
65
0,1
0
0,2
0,7
0,084351
0,000212
0,014570
Portofolio
80
0,6
0,2
0
0,2
0,068500
0,000213
0,014581
Portofolio
236
0,3
0,3
0,4
0
0,057735
0,000214
0,014631
Portofolio
180
0,1
0,3
0,5
0,1
0,061932
0,000215
0,014674
Portofolio
63
0,2
0
0,1
0,7
0,085448
0,000215
0,014676
Portofolio
232
0,2
0,4
0,4
0,074700
0,000217
0,014729
Portofolio
38
0,3
0
0
0,7
0,086546
0,000220
0,014830
Portofolio
210
0,4
0,2
0,1
0,3
0,072697
0,000220
0,014841
Portofolio
121
0
0,1
0,3
0,6
0,082173
0,000225
0,015016
Portofolio
248
0,1
0,2
0,3
0,4
0,075797
0,000227
0,015057
Portofolio
241
0,2
0,3
0,4
0,1
0,063030
0,000230
0,015156
Portofolio
203
0,4
0,3
0,3
0
0,058832
0,000231
0,015191
Portofolio
128
0,1
0,1
0,2
0,6
0,083270
0,000231
0,015214
Portofolio
141
0,5
0,2
0
0,3
0,073795
0,000235
0,015337
Portofolio
254
0,2
0,2
0,2
0,4
0,076894
0,000238
0,015424
Portofolio
175
0
0,3
0,5
0,2
0,067227
0,000239
0,015450
Portofolio
126
0,2
0,1
0,1
0,6
0,084367
0,000239
0,015457
Portofolio
117
0,3
0,1
0
0,6
0,085465
0,000248
0,015742
Portofolio
138
0,5
0,3
0,2
0
0,059930
0,000249
0,015777
Portofolio
252
0,3
0,2
0,1
0,4
0,077992
0,000251
0,015829
Portofolio
242
0,1
0,3
0,4
0,2
0,068324
0,000252
0,015881
Portofolio
206
0,4
0,3
0,2
0,1
0,065224
0,000263
0,016212
Portofolio
28
0
0
0,2
0,8
0,089646
0,000264
0,016258
Portofolio
199
0,4
0,2
0
0,4
0,079089
0,000265
0,016269
Portofolio
193
0
0,2
0,3
0,5
0,081092
0,000266
0,016298
Portofolio
72
0,6
0,3
0,1
0
0,061027
0,000269
0,016387
Portofolio
26
0,2
0
0
0,8
0,091840
0,000270
0,016439
Portofolio
66
0
0,1
0,2
0,7
0,088565
0,000280
0,016732
Portofolio
144
0,5
0,3
0,1
0,1
0,066322
0,000282
0,016780
Portofolio
234
0
0,3
0,4
0,3
0,073619
0,000282
0,016780
Portofolio
68
0,1
0,1
0,1
0,7
0,089662
0,000287
0,016927
Portofolio
29
0,7
0,3
0
0
0,062124
0,000290
0,017017
Portofolio
100
0
0,4
0,6
0
0,059754
0,000291
0,017051
Portofolio
62
0,2
0,1
0
0,7
0,090759
0,000295
0,017163
Portofolio
188
0,3
0,2
0
0,5
0,084384
0,000301
0,017349
Portofolio
207
0,4
0,3
0,1
0,2
0,071616
0,000301
0,017363
Portofolio
73
0,6
0,3
0
0,1
0,067419
0,000302
0,017371
85
Lanjutan Lampiran 10 Sertifikat deposito (W1)
Obligasi (W2)
Saham (W3)
SBI (W4)
Expected return
Varians
Standar deviasi
Portofolio
170
0,1
0,4
0,5
0
0,060851
0,000308
0,017551
Portofolio
139
0,5
0,3
0
0,2
0,072714
0,000321
0,017911
Portofolio
125
0
0,2
0,2
0,6
0,087484
0,000321
0,017913
Portofolio
16
0
0
0,1
0,9
0,096038
0,000325
0,018016
Portofolio
218
0,2
0,4
0,4
0
0,061949
0,000327
0,018077
Portofolio
14
0,1
0
0
0,9
0,097135
0,000327
0,018094
Portofolio
169
0
0,4
0,5
0,1
0,066146
0,000328
0,018107
Portofolio
245
0
0,3
0,3
0,4
0,080011
0,000331
0,018195
Portofolio
127
0,1
0,2
0,1
0,6
0,088581
0,000332
0,018215
86
Lampiran 11. Nilai bobot, expected return, varians, dan standar deviasi dengan SBI pada batas standar deviasi < 2% Nama Portofolio
Bobot Sertifikat deposito (W1)
Bobot Obligasi (W2)
Bobot Saham (W3)
Bobot SBI (W4)
Expected Return
Varians
Standar Deviasi
Portofolio
36
0,3
0
0,7
0
0,041802
0,000016
0,004017
Portofolio
12
0,1
0
0,9
0
0,039607
0,000017
0,004084
Portofolio
101
0,4
0
0,6
0
0,042899
0,000018
0,004247
Portofolio
3
0
0
1
0
0,038510
0,000019
0,004374
Portofolio
130
0,5
0
0,5
0
0,043997
0,000021
0,004625
Portofolio
165
0,5
0
0,5
0
0,043997
0,000021
0,004625
Portofolio
57
0,2
0
0,7
0,1
0,047097
0,000024
0,004948
Portofolio
104
0,3
0
0,6
0,1
0,048194
0,000026
0,005052
Portofolio
70
0,6
0
0,4
0
0,045094
0,000026
0,005118
Portofolio
11
0
0
0,9
0,1
0,044902
0,000027
0,005173
Portofolio
167
0,4
0
0,5
0,1
0,049291
0,000028
0,005292
Portofolio
137
0,5
0
0,4
0,1
0,050389
0,000032
0,005652
Portofolio Portofolio
30 13
0,7 0
0 0,1
0,3 0,9
0 0
0,046191 0,043821
0,000032 0,000037
0,005696 0,006070
Portofolio
77
0,6
0
0,3
0,1
0,051486
0,000037
0,006110
Portofolio
55
0,1
0
0,7
0,2
0,052391
0,000040
0,006300
Portofolio
108
0,2
0
0,6
0,2
0,053489
0,000040
0,006313
Portofolio
18
0,8
0
0,2
0
0,047289
0,000040
0,006337
Portofolio
23
0
0
0,8
0,2
0,051294
0,000041
0,006400
Portofolio
173
0,3
0
0,5
0,2
0,054586
0,000041
0,006440
Portofolio
60
0,2
0,1
0,7
0
0,046016
0,000043
0,006578
Portofolio
46
0,7
0
0,2
0,1
0,052583
0,000044
0,006646
Portofolio
201
0,4
0
0,4
0,2
0,055683
0,000045
0,006675
Portofolio
107
0,3
0,1
0,6
0
0,047113
0,000049
0,006975
Portofolio
142
0,5
0
0,3
0,2
0,056780
0,000049
0,007005
Portofolio
6
0,9
0
0,1
0
0,048386
0,000049
0,007022
Portofolio
61
0,1
0,1
0,7
0,1
0,051310
0,000055
0,007410
Portofolio
79
0,6
0
0,2
0,2
0,057878
0,000055
0,007419
Portofolio
171
0,4
0,1
0,5
0
0,048210
0,000055
0,007449
Portofolio
112
0,2
0,1
0,6
0,1
0,052408
0,000059
0,007709
Portofolio
1
1
0
0
0
0,049483
0,000060
0,007740
Portofolio
102
0,1
0
0,6
0,3
0,058783
0,000061
0,007814
Portofolio
35
0
0
0,7
0,3
0,057686
0,000062
0,007858
Portofolio
172
0,2
0
0,5
0,3
0,059880
0,000062
0,007862
Portofolio
7
0,9
0
0
0,1
0,054778
0,000062
0,007886
Portofolio
45
0,7
0
0,1
0,2
0,058975
0,000062
0,007903
Portofolio
134
0,5
0,1
0,4
0
0,049308
0,000064
0,007986
87
Lanjutan Lampiran 11 Sertifikat deposito (W1)
Obligasi (W2)
Saham (W3)
SBI (W4)
Expected return
Varians
Standar deviasi
Portofolio
235
0,3
0
0,4
0,3
0,060978
0,000064
0,008001
Portofolio
179
0,3
0,1
0,5
0,1
0,053505
0,000065
0,008087
Portofolio
204
0,4
0
0,3
0,3
0,062075
0,000068
0,008226
Portofolio
19
0,8
0
0
0,2
0,060072
0,000071
0,008446
Portofolio
143
0,5
0
0,2
0,3
0,063172
0,000073
0,008531
Portofolio
213
0,4
0,1
0,4
0,1
0,054602
0,000073
0,008534
Portofolio
56
0
0,1
0,7
0,2
0,056605
0,000073
0,008568
Portofolio
74
0,6
0,1
0,3
0
0,050405
0,000074
0,008574
Portofolio
111
0,1
0,1
0,6
0,2
0,057702
0,000077
0,008779
Portofolio
76
0,6
0
0,1
0,3
0,064270
0,000079
0,008907
Portofolio
145
0,5
0,1
0,3
0,1
0,055700
0,000082
0,009039
Portofolio
43
0,7
0,1
0,2
0
0,051502
0,000085
0,009203
Portofolio
31
0,7
0
0
0,3
0,065367
0,000087
0,009346
Portofolio
25
0
0,2
0,8
0
0,049132
0,000088
0,009382
Portofolio
240
0,3
0,1
0,4
0,2
0,059897
0,000089
0,009420
Portofolio
166
0,1
0
0,5
0,4
0,065175
0,000089
0,009434
Portofolio
99
0
0
0,6
0,4
0,064078
0,000089
0,009440
Portofolio
233
0,2
0
0,4
0,4
0,066272
0,000090
0,009505
Portofolio
82
0,6
0,1
0,2
0,1
0,056797
0,000092
0,009593
Portofolio
246
0,3
0
0,3
0,4
0,067370
0,000093
0,009650
Portofolio
59
0,1
0,2
0,7
0
0,050229
0,000095
0,009769
Portofolio
209
0,4
0,1
0,3
0,2
0,060994
0,000097
0,009835
Portofolio
202
0,4
0
0,2
0,4
0,068467
0,000097
0,009868
Portofolio
103
0
0,1
0,6
0,3
0,062997
0,000102
0,010078
Portofolio
136
0,5
0
0,1
0,4
0,069564
0,000103
0,010152
Portofolio
47
0,7
0,1
0,1
0,1
0,057894
0,000104
0,010188
Portofolio
110
0,2
0,2
0,6
0
0,051327
0,000104
0,010213
Portofolio
178
0,1
0,1
0,5
0,3
0,064094
0,000106
0,010286
Portofolio
71
0,6
0
0
0,4
0,070662
0,000110
0,010498
Portofolio
58
0
0,2
0,7
0,1
0,055524
0,000110
0,010506
Portofolio
5
0,9
0,1
0
0
0,053697
0,000111
0,010556
Portofolio
237
0,2
0,1
0,4
0,3
0,065192
0,000111
0,010559
Portofolio
177
0,3
0,2
0,5
0
0,052424
0,000115
0,010707
Portofolio
83
0,6
0,1
0,1
0,2
0,063189
0,000117
0,010821
Portofolio
113
0,1
0,2
0,6
0,1
0,056621
0,000118
0,010881
Portofolio
164
0
0
0,5
0,5
0,070470
0,000123
0,011093
Portofolio
185
0,1
0
0,4
0,5
0,071567
0,000124
0,011114
Portofolio
191
0,2
0
0,3
0,5
0,072664
0,000125
0,011200
Portofolio
198
0,4
0,2
0,4
0
0,053521
0,000126
0,011243
88
Lanjutan Lampiran 11 Sertifikat deposito (W1)
Obligasi (W2)
Saham (W3)
SBI (W4)
Expected return
Varians
Standar deviasi
Portofolio
211
0,4
0,1
0,2
0,3
0,067386
0,000127
0,011279
Portofolio
190
0,3
0
0,2
0,5
0,073762
0,000129
0,011350
Portofolio
44
0,7
0,1
0
0,2
0,064286
0,000129
0,011378
Portofolio
184
0,4
0
0,1
0,5
0,074859
0,000134
0,011560
Portofolio
168
0
0,1
0,5
0,4
0,069389
0,000136
0,011675
Portofolio
146
0,5
0,1
0,1
0,3
0,068483
0,000137
0,011716
Portofolio
239
0,3
0,2
0,4
0,1
0,058816
0,000139
0,011779
Portofolio
109
0
0,2
0,6
0,2
0,061916
0,000139
0,011804
Portofolio
140
0,5
0,2
0,3
0
0,054619
0,000140
0,011816
Portofolio
131
0,5
0
0
0,5
0,075956
0,000140
0,011829
Portofolio
181
0,5
0
0
0,5
0,075956
0,000140
0,011829
Portofolio
243
0,1
0,1
0,4
0,4
0,070486
0,000141
0,011879
Portofolio
249
0,2
0,1
0,3
0,4
0,071583
0,000147
0,012141
Portofolio
75
0,6
0,1
0
0,3
0,069581
0,000149
0,012197
Portofolio
208
0,4
0,2
0,3
0,1
0,059913
0,000151
0,012292
Portofolio
78
0,6
0,2
0,2
0
0,055716
0,000154
0,012421
Portofolio
251
0,3
0,1
0,2
0,4
0,072681
0,000155
0,012455
Portofolio
244
0,2
0,2
0,4
0,2
0,064111
0,000158
0,012568
Portofolio
116
0
0
0,4
0,6
0,076862
0,000164
0,012789
Portofolio
214
0,4
0,1
0,1
0,4
0,073778
0,000164
0,012818
Portofolio
120
0,1
0
0,3
0,6
0,077959
0,000165
0,012830
Portofolio
124
0,2
0
0,2
0,6
0,079056
0,000167
0,012928
Portofolio
41
0,7
0,2
0,1
0
0,056813
0,000170
0,013054
Portofolio
118
0,3
0
0,1
0,6
0,080154
0,000171
0,013080
Portofolio
37
0
0,3
0,7
0
0,054443
0,000173
0,013140
Portofolio
174
0
0,2
0,5
0,3
0,068308
0,000175
0,013223
Portofolio
135
0,5
0,1
0
0,4
0,074875
0,000175
0,013226
Portofolio
114
0,4
0
0
0,6
0,081251
0,000176
0,013285
Portofolio
186
0
0,1
0,4
0,5
0,075781
0,000178
0,013327
Portofolio
81
0,6
0,2
0,1
0,1
0,062108
0,000180
0,013422
Portofolio
215
0,4
0,2
0,2
0,2
0,066305
0,000182
0,013505
Portofolio
196
0,1
0,1
0,3
0,5
0,076878
0,000183
0,013528
Portofolio
238
0,1
0,2
0,4
0,3
0,069405
0,000184
0,013565
Portofolio
106
0,1
0,3
0,6
0
0,055540
0,000185
0,013602
Portofolio
17
0,8
0,2
0
0
0,057911
0,000188
0,013711
Portofolio
42
0,7
0,2
0
0,1
0,063205
0,000197
0,014031
Portofolio
194
0,3
0,1
0,1
0,5
0,079073
0,000198
0,014078
Portofolio
176
0,2
0,3
0,5
0
0,056638
0,000199
0,014100
Portofolio
105
0
0,3
0,6
0,1
0,060835
0,000202
0,014226
89
Lanjutan Lampiran 11 Sertifikat deposito (W1)
Obligasi (W2)
Saham (W3)
SBI (W4)
Expected return
Varians
Standar deviasi
Portofolio
182
0,4
0,1
0
0,5
0,080170
0,000208
0,014420
Portofolio
40
0
0
0,3
0,7
0,083254
0,000211
0,014514
Portofolio
65
0,1
0
0,2
0,7
0,084351
0,000212
0,014570
Portofolio
80
0,6
0,2
0
0,2
0,068500
0,000213
0,014581
Portofolio
236
0,3
0,3
0,4
0
0,057735
0,000214
0,014631
Portofolio
180
0,1
0,3
0,5
0,1
0,061932
0,000215
0,014674
Portofolio
63
0,2
0
0,1
0,7
0,085448
0,000215
0,014676
Portofolio
232
0,2
0,4
0,4
0,074700
0,000217
0,014729
Portofolio
38
0,3
0
0
0,7
0,086546
0,000220
0,014830
Portofolio
210
0,4
0,2
0,1
0,3
0,072697
0,000220
0,014841
Portofolio
121
0
0,1
0,3
0,6
0,082173
0,000225
0,015016
Portofolio
248
0,1
0,2
0,3
0,4
0,075797
0,000227
0,015057
Portofolio
241
0,2
0,3
0,4
0,1
0,063030
0,000230
0,015156
Portofolio
203
0,4
0,3
0,3
0
0,058832
0,000231
0,015191
Portofolio
128
0,1
0,1
0,2
0,6
0,083270
0,000231
0,015214
Portofolio
141
0,5
0,2
0
0,3
0,073795
0,000235
0,015337
Portofolio
254
0,2
0,2
0,2
0,4
0,076894
0,000238
0,015424
Portofolio
175
0
0,3
0,5
0,2
0,067227
0,000239
0,015450
Portofolio
126
0,2
0,1
0,1
0,6
0,084367
0,000239
0,015457
Portofolio
117
0,3
0,1
0
0,6
0,085465
0,000248
0,015742
Portofolio
138
0,5
0,3
0,2
0
0,059930
0,000249
0,015777
Portofolio
252
0,3
0,2
0,1
0,4
0,077992
0,000251
0,015829
Portofolio
242
0,1
0,3
0,4
0,2
0,068324
0,000252
0,015881
Portofolio
206
0,4
0,3
0,2
0,1
0,065224
0,000263
0,016212
Portofolio
28
0
0
0,2
0,8
0,089646
0,000264
0,016258
Portofolio
199
0,4
0,2
0
0,4
0,079089
0,000265
0,016269
Portofolio
193
0
0,2
0,3
0,5
0,081092
0,000266
0,016298
Portofolio
72
0,6
0,3
0,1
0
0,061027
0,000269
0,016387
Portofolio
26
0,2
0
0
0,8
0,091840
0,000270
0,016439
Portofolio
66
0
0,1
0,2
0,7
0,088565
0,000280
0,016732
Portofolio
144
0,5
0,3
0,1
0,1
0,066322
0,000282
0,016780
Portofolio
234
0
0,3
0,4
0,3
0,073619
0,000282
0,016780
Portofolio
68
0,1
0,1
0,1
0,7
0,089662
0,000287
0,016927
Portofolio
29
0,7
0,3
0
0
0,062124
0,000290
0,017017
Portofolio
100
0
0,4
0,6
0
0,059754
0,000291
0,017051
Portofolio
62
0,2
0,1
0
0,7
0,090759
0,000295
0,017163
Portofolio
188
0,3
0,2
0
0,5
0,084384
0,000301
0,017349
Portofolio
207
0,4
0,3
0,1
0,2
0,071616
0,000301
0,017363
Portofolio
73
0,6
0,3
0
0,1
0,067419
0,000302
0,017371
90
Lanjutan Lampiran 11 Sertifikat deposito (W1)
Obligasi (W2)
Saham (W3)
SBI (W4)
Expected return
Varians
Standar deviasi
Portofolio
170
0,1
0,4
0,5
0
0,060851
0,000308
0,017551
Portofolio
139
0,5
0,3
0
0,2
0,072714
0,000321
0,017911
Portofolio
125
0
0,2
0,2
0,6
0,087484
0,000321
0,017913
Portofolio
16
0
0
0,1
0,9
0,096038
0,000325
0,018016
Portofolio
218
0,2
0,4
0,4
0
0,061949
0,000327
0,018077
Portofolio
14
0,1
0
0
0,9
0,097135
0,000327
0,018094
Portofolio
169
0
0,4
0,5
0,1
0,066146
0,000328
0,018107
Portofolio
245
0
0,3
0,3
0,4
0,080011
0,000331
0,018195
Portofolio
127
0,1
0,2
0,1
0,6
0,088581
0,000332
0,018215
Portofolio
123
0,2
0,2
0
0,6
0,089678
0,000344
0,018552
Portofolio
229
0,1
0,4
0,4
0,1
0,067243
0,000346
0,018594
Portofolio
250
0,1
0,3
0,2
0,4
0,081108
0,000346
0,018594
Portofolio
205
0,4
0,3
0
0,3
0,078008
0,000347
0,018620
Portofolio
221
0,3
0,4
0,3
0
0,063046
0,000347
0,018627
Portofolio
253
0,2
0,3
0,1
0,4
0,082206
0,000362
0,019023
Portofolio
225
0,2
0,4
0,3
0,1
0,068341
0,000365
0,019106
Portofolio
197
0,4
0,4
0,2
0
0,064143
0,000369
0,019199
Portofolio
216
0
0,4
0,4
0,2
0,072538
0,000372
0,019275
Portofolio
247
0,3
0,3
0
0,4
0,083303
0,000379
0,019480
Portofolio
67
0
0,2
0,1
0,7
0,093876
0,000383
0,019563
Portofolio
226
0,3
0,4
0,2
0,1
0,069438
0,000386
0,019642
Portofolio
192
0
0,3
0,2
0,5
0,086403
0,000387
0,019675
Portofolio
223
0,1
0,4
0,3
0,2
0,073635
0,000390
0,019748
Portofolio
4
0
0
0
1
0,102430
0,000391
0,019784
Portofolio
132
0,5
0,4
0,1
0
0,065241
0,000392
0,019791
Portofolio
64
0,1
0,2
0
0,7
0,094973
0,000394
0,019855
91
Lampiran 12. Nilai bobot, expected return, varians, dan standar deviasi dengan SBI pada batas standar deviasi < 3%
Nama Portofolio
Bobot Sertifikat deposito (W1)
Bobot Obligasi (W2)
Bobot Saham (W3)
Bobot SBI (W4)
Expected Return
Varians
Standar Deviasi
Portofolio
36
0,3
0
0,7
0
0,041802
0,000016
0,004017
Portofolio
12
0,1
0
0,9
0
0,039607
0,000017
0,004084
Portofolio
101
0,4
0
0,6
0
0,042899
0,000018
0,004247
Portofolio
3
0
0
1
0
0,038510
0,000019
0,004374
Portofolio
130
0,5
0
0,5
0
0,043997
0,000021
0,004625
Portofolio
165
0,5
0
0,5
0
0,043997
0,000021
0,004625
Portofolio
57
0,2
0
0,7
0,1
0,047097
0,000024
0,004948
Portofolio
104
0,3
0
0,6
0,1
0,048194
0,000026
0,005052
Portofolio
70
0,6
0
0,4
0
0,045094
0,000026
0,005118
Portofolio
11
0
0
0,9
0,1
0,044902
0,000027
0,005173
Portofolio
167
0,4
0
0,5
0,1
0,049291
0,000028
0,005292
Portofolio
137
0,5
0
0,4
0,1
0,050389
0,000032
0,005652
Portofolio
30
0,7
0
0,3
0
0,046191
0,000032
0,005696
Portofolio
13
0
0,1
0,9
0
0,043821
0,000037
0,006070
Portofolio
77
0,6
0
0,3
0,1
0,051486
0,000037
0,006110
Portofolio
55
0,1
0
0,7
0,2
0,052391
0,000040
0,006300
Portofolio
108
0,2
0
0,6
0,2
0,053489
0,000040
0,006313
Portofolio
18
0,8
0
0,2
0
0,047289
0,000040
0,006337
Portofolio
23
0
0
0,8
0,2
0,051294
0,000041
0,006400
Portofolio
173
0,3
0
0,5
0,2
0,054586
0,000041
0,006440
Portofolio
60
0,2
0,1
0,7
0
0,046016
0,000043
0,006578
Portofolio
46
0,7
0
0,2
0,1
0,052583
0,000044
0,006646
Portofolio
201
0,4
0
0,4
0,2
0,055683
0,000045
0,006675
Portofolio
107
0,3
0,1
0,6
0
0,047113
0,000049
0,006975
Portofolio
142
0,5
0
0,3
0,2
0,056780
0,000049
0,007005
Portofolio
6
0,9
0
0,1
0
0,048386
0,000049
0,007022
Portofolio
61
0,1
0,1
0,7
0,1
0,051310
0,000055
0,007410
Portofolio
79
0,6
0
0,2
0,2
0,057878
0,000055
0,007419
Portofolio
171
0,4
0,1
0,5
0
0,048210
0,000055
0,007449
Portofolio
112
0,2
0,1
0,6
0,1
0,052408
0,000059
0,007709
Portofolio
1
1
0
0
0
0,049483
0,000060
0,007740
Portofolio
102
0,1
0
0,6
0,3
0,058783
0,000061
0,007814
Portofolio
35
0
0
0,7
0,3
0,057686
0,000062
0,007858
Portofolio
172
0,2
0
0,5
0,3
0,059880
0,000062
0,007862
Portofolio
7
0,9
0
0
0,1
0,054778
0,000062
0,007886
Portofolio
45
0,7
0
0,1
0,2
0,058975
0,000062
0,007903
92
Lanjutan Lampiran 12 Sertifikat deposito (W1)
Obligasi (W2)
Saham (W3)
0,1
0,4
SBI (W4)
Expected return
Varians
Standar deviasi
0
0,049308
0,000064
0,007986
Portofolio
134
0,5
Portofolio
235
0,3
0
0,4
0,3
0,060978
0,000064
0,008001
Portofolio
179
0,3
0,1
0,5
0,1
0,053505
0,000065
0,008087
Portofolio
204
0,4
0
0,3
0,3
0,062075
0,000068
0,008226
Portofolio
19
0,8
0
0
0,2
0,060072
0,000071
0,008446
Portofolio
143
0,5
0
0,2
0,3
0,063172
0,000073
0,008531
Portofolio
213
0,4
0,1
0,4
0,1
0,054602
0,000073
0,008534
Portofolio
56
0
0,1
0,7
0,2
0,056605
0,000073
0,008568
Portofolio
74
0,6
0,1
0,3
0
0,050405
0,000074
0,008574
Portofolio
111
0,1
0,1
0,6
0,2
0,057702
0,000077
0,008779
Portofolio
76
0,6
0
0,1
0,3
0,064270
0,000079
0,008907
Portofolio
145
0,5
0,1
0,3
0,1
0,055700
0,000082
0,009039
Portofolio
43
0,7
0,1
0,2
0
0,051502
0,000085
0,009203
Portofolio
31
0,7
0
0
0,3
0,065367
0,000087
0,009346
Portofolio
25
0
0,2
0,8
0
0,049132
0,000088
0,009382
Portofolio
240
0,3
0,1
0,4
0,2
0,059897
0,000089
0,009420
Portofolio
166
0,1
0
0,5
0,4
0,065175
0,000089
0,009434
Portofolio
99
0
0
0,6
0,4
0,064078
0,000089
0,009440
Portofolio
233
0,2
0
0,4
0,4
0,066272
0,000090
0,009505
Portofolio
82
0,6
0,1
0,2
0,1
0,056797
0,000092
0,009593
Portofolio
246
0,3
0
0,3
0,4
0,067370
0,000093
0,009650
Portofolio
59
0,1
0,2
0,7
0
0,050229
0,000095
0,009769
Portofolio
209
0,4
0,1
0,3
0,2
0,060994
0,000097
0,009835
Portofolio
202
0,4
0
0,2
0,4
0,068467
0,000097
0,009868
Portofolio
103
0
0,1
0,6
0,3
0,062997
0,000102
0,010078
Portofolio
136
0,5
0
0,1
0,4
0,069564
0,000103
0,010152
Portofolio
47
0,7
0,1
0,1
0,1
0,057894
0,000104
0,010188
Portofolio
110
0,2
0,2
0,6
0
0,051327
0,000104
0,010213
Portofolio
178
0,1
0,1
0,5
0,3
0,064094
0,000106
0,010286
Portofolio
71
0,6
0
0
0,4
0,070662
0,000110
0,010498
Portofolio
58
0
0,2
0,7
0,1
0,055524
0,000110
0,010506
Portofolio
5
0,9
0,1
0
0
0,053697
0,000111
0,010556
Portofolio
237
0,2
0,1
0,4
0,3
0,065192
0,000111
0,010559
Portofolio
177
0,3
0,2
0,5
0
0,052424
0,000115
0,010707
Portofolio
83
0,6
0,1
0,1
0,2
0,063189
0,000117
0,010821
Portofolio
113
0,1
0,2
0,6
0,1
0,056621
0,000118
0,010881
Portofolio
164
0
0
0,5
0,5
0,070470
0,000123
0,011093
Portofolio
185
0,1
0
0,4
0,5
0,071567
0,000124
0,011114
Portofolio
191
0,2
0
0,3
0,5
0,072664
0,000125
0,011200
93
Lanjutan Lampiran 12 Sertifikat deposito (W1)
Obligasi (W2)
Saham (W3)
SBI (W4)
Expected return
Varians
Standar deviasi
Portofolio
198
0,4
0,2
0,4
0
0,053521
0,000126
0,011243
Portofolio
211
0,4
0,1
0,2
0,3
0,067386
0,000127
0,011279
Portofolio
190
0,3
0
0,2
0,5
0,073762
0,000129
0,011350
Portofolio
44
0,7
0,1
0
0,2
0,064286
0,000129
0,011378
Portofolio
184
0,4
0
0,1
0,5
0,074859
0,000134
0,011560
Portofolio
168
0
0,1
0,5
0,4
0,069389
0,000136
0,011675
Portofolio
146
0,5
0,1
0,1
0,3
0,068483
0,000137
0,011716
Portofolio
239
0,3
0,2
0,4
0,1
0,058816
0,000139
0,011779
Portofolio
109
0
0,2
0,6
0,2
0,061916
0,000139
0,011804
Portofolio
140
0,5
0,2
0,3
0
0,054619
0,000140
0,011816
Portofolio
131
0,5
0
0
0,5
0,075956
0,000140
0,011829
Portofolio
181
0,5
0
0
0,5
0,075956
0,000140
0,011829
Portofolio
243
0,1
0,1
0,4
0,4
0,070486
0,000141
0,011879
Portofolio
249
0,2
0,1
0,3
0,4
0,071583
0,000147
0,012141
Portofolio
75
0,6
0,1
0
0,3
0,069581
0,000149
0,012197
Portofolio
208
0,4
0,2
0,3
0,1
0,059913
0,000151
0,012292
Portofolio
78
0,6
0,2
0,2
0
0,055716
0,000154
0,012421
Portofolio
251
0,3
0,1
0,2
0,4
0,072681
0,000155
0,012455
Portofolio
244
0,2
0,2
0,4
0,2
0,064111
0,000158
0,012568
Portofolio
116
0
0
0,4
0,6
0,076862
0,000164
0,012789
Portofolio
214
0,4
0,1
0,1
0,4
0,073778
0,000164
0,012818
Portofolio
120
0,1
0
0,3
0,6
0,077959
0,000165
0,012830
Portofolio
124
0,2
0
0,2
0,6
0,079056
0,000167
0,012928
Portofolio
41
0,7
0,2
0,1
0
0,056813
0,000170
0,013054
Portofolio
118
0,3
0
0,1
0,6
0,080154
0,000171
0,013080
Portofolio
37
0
0,3
0,7
0
0,054443
0,000173
0,013140
Portofolio
174
0
0,2
0,5
0,3
0,068308
0,000175
0,013223
Portofolio
135
0,5
0,1
0
0,4
0,074875
0,000175
0,013226
Portofolio
114
0,4
0
0
0,6
0,081251
0,000176
0,013285
Portofolio
186
0
0,1
0,4
0,5
0,075781
0,000178
0,013327
Portofolio
81
0,6
0,2
0,1
0,1
0,062108
0,000180
0,013422
Portofolio
215
0,4
0,2
0,2
0,2
0,066305
0,000182
0,013505
Portofolio
196
0,1
0,1
0,3
0,5
0,076878
0,000183
0,013528
Portofolio
238
0,1
0,2
0,4
0,3
0,069405
0,000184
0,013565
Portofolio
106
0,1
0,3
0,6
0
0,055540
0,000185
0,013602
Portofolio
17
0,8
0,2
0
0
0,057911
0,000188
0,013711
Portofolio
42
0,7
0,2
0
0,1
0,063205
0,000197
0,014031
Portofolio
194
0,3
0,1
0,1
0,5
0,079073
0,000198
0,014078
Portofolio
176
0,2
0,3
0,5
0
0,056638
0,000199
0,014100
94
Lanjutan Lampiran 12 Sertifikat deposito (W1)
Obligasi (W2)
Saham (W3)
SBI (W4)
Expected return
Varians
Standar deviasi
Portofolio
105
0
0,3
0,6
0,1
0,060835
0,000202
0,014226
Portofolio
182
0,4
0,1
0
0,5
0,080170
0,000208
0,014420
Portofolio
40
0
0
0,3
0,7
0,083254
0,000211
0,014514
Portofolio
65
0,1
0
0,2
0,7
0,084351
0,000212
0,014570
Portofolio
80
0,6
0,2
0
0,2
0,068500
0,000213
0,014581
Portofolio
236
0,3
0,3
0,4
0
0,057735
0,000214
0,014631
Portofolio
180
0,1
0,3
0,5
0,1
0,061932
0,000215
0,014674
Portofolio
63
0,2
0
0,1
0,7
0,085448
0,000215
0,014676
Portofolio
232
0,2
0,4
0,4
0,074700
0,000217
0,014729
Portofolio
38
0,3
0
0
0,7
0,086546
0,000220
0,014830
Portofolio
210
0,4
0,2
0,1
0,3
0,072697
0,000220
0,014841
Portofolio
121
0
0,1
0,3
0,6
0,082173
0,000225
0,015016
Portofolio
248
0,1
0,2
0,3
0,4
0,075797
0,000227
0,015057
Portofolio
241
0,2
0,3
0,4
0,1
0,063030
0,000230
0,015156
Portofolio
203
0,4
0,3
0,3
0
0,058832
0,000231
0,015191
Portofolio
128
0,1
0,1
0,2
0,6
0,083270
0,000231
0,015214
Portofolio
141
0,5
0,2
0
0,3
0,073795
0,000235
0,015337
Portofolio
254
0,2
0,2
0,2
0,4
0,076894
0,000238
0,015424
Portofolio
175
0
0,3
0,5
0,2
0,067227
0,000239
0,015450
Portofolio
126
0,2
0,1
0,1
0,6
0,084367
0,000239
0,015457
Portofolio
117
0,3
0,1
0
0,6
0,085465
0,000248
0,015742
Portofolio
138
0,5
0,3
0,2
0
0,059930
0,000249
0,015777
Portofolio
252
0,3
0,2
0,1
0,4
0,077992
0,000251
0,015829
Portofolio
242
0,1
0,3
0,4
0,2
0,068324
0,000252
0,015881
Portofolio
206
0,4
0,3
0,2
0,1
0,065224
0,000263
0,016212
Portofolio
28
0
0
0,2
0,8
0,089646
0,000264
0,016258
Portofolio
199
0,4
0,2
0
0,4
0,079089
0,000265
0,016269
Portofolio
193
0
0,2
0,3
0,5
0,081092
0,000266
0,016298
Portofolio
72
0,6
0,3
0,1
0
0,061027
0,000269
0,016387
Portofolio
26
0,2
0
0
0,8
0,091840
0,000270
0,016439
Portofolio
66
0
0,1
0,2
0,7
0,088565
0,000280
0,016732
Portofolio
144
0,5
0,3
0,1
0,1
0,066322
0,000282
0,016780
Portofolio
234
0
0,3
0,4
0,3
0,073619
0,000282
0,016780
Portofolio
68
0,1
0,1
0,1
0,7
0,089662
0,000287
0,016927
Portofolio
29
0,7
0,3
0
0
0,062124
0,000290
0,017017
Portofolio
100
0
0,4
0,6
0
0,059754
0,000291
0,017051
Portofolio
62
0,2
0,1
0
0,7
0,090759
0,000295
0,017163
Portofolio
188
0,3
0,2
0
0,5
0,084384
0,000301
0,017349
Portofolio
207
0,4
0,3
0,1
0,2
0,071616
0,000301
0,017363
95
Lanjutan Lampiran 12 Sertifikat deposito (W1)
Obligasi (W2)
Saham (W3)
SBI (W4)
Expected return
Varians
Standar deviasi
Portofolio
73
0,6
0,3
0
0,1
0,067419
0,000302
0,017371
Portofolio
170
0,1
0,4
0,5
0
0,060851
0,000308
0,017551
Portofolio
139
0,5
0,3
0
0,2
0,072714
0,000321
0,017911
Portofolio
125
0
0,2
0,2
0,6
0,087484
0,000321
0,017913
Portofolio
16
0
0
0,1
0,9
0,096038
0,000325
0,018016
Portofolio
218
0,2
0,4
0,4
0
0,061949
0,000327
0,018077
Portofolio
14
0,1
0
0
0,9
0,097135
0,000327
0,018094
Portofolio
169
0
0,4
0,5
0,1
0,066146
0,000328
0,018107
Portofolio
245
0
0,3
0,3
0,4
0,080011
0,000331
0,018195
Portofolio
127
0,1
0,2
0,1
0,6
0,088581
0,000332
0,018215
Portofolio
123
0,2
0,2
0
0,6
0,089678
0,000344
0,018552
Portofolio
229
0,1
0,4
0,4
0,1
0,067243
0,000346
0,018594
Portofolio
250
0,1
0,3
0,2
0,4
0,081108
0,000346
0,018594
Portofolio
205
0,4
0,3
0
0,3
0,078008
0,000347
0,018620
Portofolio
221
0,3
0,4
0,3
0
0,063046
0,000347
0,018627
Portofolio
253
0,2
0,3
0,1
0,4
0,082206
0,000362
0,019023
Portofolio
225
0,2
0,4
0,3
0,1
0,068341
0,000365
0,019106
Portofolio
197
0,4
0,4
0,2
0
0,064143
0,000369
0,019199
Portofolio
216
0
0,4
0,4
0,2
0,072538
0,000372
0,019275
Portofolio
247
0,3
0,3
0
0,4
0,083303
0,000379
0,019480
Portofolio
67
0
0,2
0,1
0,7
0,093876
0,000383
0,019563
Portofolio
226
0,3
0,4
0,2
0,1
0,069438
0,000386
0,019642
Portofolio
192
0
0,3
0,2
0,5
0,086403
0,000387
0,019675
Portofolio
223
0,1
0,4
0,3
0,2
0,073635
0,000390
0,019748
Portofolio
4
0
0
0
1
0,102430
0,000391
0,019784
Portofolio
132
0,5
0,4
0,1
0
0,065241
0,000392
0,019791
Portofolio
64
0,1
0,2
0
0,7
0,094973
0,000394
0,019855
Portofolio
195
0,1
0,3
0,1
0,5
0,087500
0,000402
0,020059
Portofolio
212
0,4
0,4
0,1
0,1
0,070535
0,000408
0,020200
Portofolio
15
0
0,1
0
0,9
0,101349
0,000409
0,020214
Portofolio
231
0,2
0,4
0,2
0,2
0,074733
0,000410
0,020246
Portofolio
69
0,6
0,4
0
0
0,066338
0,000416
0,020402
Portofolio
189
0,2
0,3
0
0,5
0,088597
0,000419
0,020472
Portofolio
220
0
0,4
0,3
0,3
0,078930
0,000422
0,020537
Portofolio
227
0,3
0,4
0,1
0,2
0,075830
0,000431
0,020766
Portofolio
133
0,5
0,4
0
0,1
0,071633
0,000432
0,020778
Portofolio
224
0,1
0,4
0,2
0,3
0,080027
0,000441
0,020996
Portofolio
153
0
0,5
0,5
0
0,065065
0,000442
0,021031
Portofolio
122
0
0,3
0,1
0,6
0,092795
0,000450
0,021206
96
Lanjutan Lampiran 12 Sertifikat deposito (W1)
Obligasi (W2)
Saham (W3)
SBI (W4)
Expected return
Varians
Standar deviasi
Portofolio
27
0
0,2
0
0,8
0,100268
0,000451
0,021239
Portofolio
200
0,4
0,4
0
0,2
0,076927
0,000454
0,021309
Portofolio
228
0,2
0,4
0,1
0,3
0,081125
0,000461
0,021478
Portofolio
148
0,1
0,5
0,4
0
0,066162
0,000465
0,021553
Portofolio
119
0,1
0,3
0
0,6
0,093892
0,000466
0,021577
Portofolio
217
0
0,4
0,2
0,4
0,085322
0,000479
0,021877
Portofolio
222
0,3
0,4
0
0,3
0,082222
0,000483
0,021983
Portofolio
147
0
0,5
0,4
0,1
0,071457
0,000487
0,022063
Portofolio
157
0,2
0,5
0,3
0
0,067260
0,000488
0,022095
Portofolio
230
0,1
0,4
0,1
0,4
0,086419
0,000498
0,022321
Portofolio
161
0,1
0,5
0,3
0,1
0,072554
0,000510
0,022574
Portofolio
158
0,3
0,5
0,2
0
0,068357
0,000513
0,022656
Portofolio
39
0
0,3
0
0,7
0,099187
0,000519
0,022780
Portofolio
219
0,2
0,4
0
0,4
0,087517
0,000519
0,022788
Portofolio
155
0
0,5
0,3
0,2
0,077849
0,000538
0,023191
Portofolio
150
0,4
0,5
0,1
0
0,069454
0,000540
0,023235
Portofolio
187
0
0,4
0,1
0,5
0,091714
0,000542
0,023281
Portofolio
163
0,3
0,5
0,1
0,1
0,074749
0,000560
0,023654
Portofolio
183
0,1
0,4
0
0,5
0,092811
0,000562
0,023712
Portofolio
129
0,5
0,5
0
0
0,070552
0,000568
0,023831
Portofolio
151
0,4
0,5
0
0,1
0,075846
0,000587
0,024222
Portofolio
156
0
0,5
0,2
0,3
0,084241
0,000595
0,024402
Portofolio
115
0
0,4
0
0,6
0,098106
0,000612
0,024739
Portofolio
160
0,3
0,5
0
0,2
0,081141
0,000612
0,024745
Portofolio
162
0,1
0,5
0,1
0,3
0,085338
0,000619
0,024888
Portofolio
84
0
0,6
0,4
0
0,070376
0,000627
0,025046
Portofolio
159
0,2
0,5
0
0,3
0,086436
0,000645
0,025394
Portofolio
88
0,1
0,6
0,3
0
0,071473
0,000654
0,025582
Portofolio
149
0
0,5
0,1
0,4
0,090633
0,000660
0,025683
Portofolio
87
0
0,6
0,3
0,1
0,076768
0,000679
0,026060
Portofolio
95
0,2
0,6
0,2
0
0,072571
0,000683
0,026136
Portofolio
152
0,1
0,5
0
0,4
0,091730
0,000684
0,026157
Portofolio
96
0,1
0,6
0,2
0,1
0,077865
0,000707
0,026587
Portofolio
90
0,3
0,6
0,1
0
0,073668
0,000713
0,026704
Portofolio
154
0
0,5
0
0,5
0,097025
0,000730
0,027026
Portofolio
98
0,2
0,6
0,1
0,1
0,078963
0,000736
0,027131
Portofolio
93
0
0,6
0,2
0,2
0,083160
0,000738
0,027158
Portofolio
86
0,4
0,6
0
0
0,074765
0,000745
0,027288
Portofolio
97
0,1
0,6
0,1
0,2
0,084257
0,000766
0,027675
97
Lanjutan Lampiran 12 Sertifikat deposito (W1)
Obligasi (W2)
Saham (W3)
SBI (W4)
Expected return
Varians
Standar deviasi
Portofolio
91
0,3
0,6
0
0,1
0,080060
0,000767
0,027690
Portofolio
94
0,2
0,6
0
0,2
0,085355
0,000796
0,028207
Portofolio
89
0
0,6
0,1
0,3
0,089552
0,000803
0,028329
Portofolio
92
0,1
0,6
0
0,3
0,090649
0,000831
0,028835
Portofolio
32
0
0,7
0,3
0
0,075687
0,000846
0,029082
Portofolio
85
0
0,6
0
0,4
0,095944
0,000874
0,029566
Portofolio
49
0,1
0,7
0,2
0
0,076784
0,000878
0,029629
98
Lampiran 13. Nilai bobot, expected return, varians, dan standar deviasi dengan SBI pada batas standar deviasi tertinggi
Nama Portofolio
Bobot Sertifikat deposito (W1)
Bobot Obligasi (W2)
Bobot Saham (W3)
Bobot SBI (W4)
Expected Return
Varians
Standar Deviasi
Portofolio
36
0,3
0
0,7
0
0,041802
0,000016
0,004017
Portofolio
12
0,1
0
0,9
0
0,039607
0,000017
0,004084
Portofolio
101
0,4
0
0,6
0
0,042899
0,000018
0,004247
Portofolio
3
0
0
1
0
0,038510
0,000019
0,004374
Portofolio
130
0,5
0
0,5
0
0,043997
0,000021
0,004625
Portofolio
165
0,5
0
0,5
0
0,043997
0,000021
0,004625
Portofolio
57
0,2
0
0,7
0,1
0,047097
0,000024
0,004948
Portofolio
104
0,3
0
0,6
0,1
0,048194
0,000026
0,005052
Portofolio
70
0,6
0
0,4
0
0,045094
0,000026
0,005118
Portofolio
11
0
0
0,9
0,1
0,044902
0,000027
0,005173
Portofolio
167
0,4
0
0,5
0,1
0,049291
0,000028
0,005292
Portofolio
137
0,5
0
0,4
0,1
0,050389
0,000032
0,005652
Portofolio
30
0,7
0
0,3
0
0,046191
0,000032
0,005696
Portofolio
13
0
0,1
0,9
0
0,043821
0,000037
0,006070
Portofolio
77
0,6
0
0,3
0,1
0,051486
0,000037
0,006110
Portofolio
55
0,1
0
0,7
0,2
0,052391
0,000040
0,006300
Portofolio
108
0,2
0
0,6
0,2
0,053489
0,000040
0,006313
Portofolio
18
0,8
0
0,2
0
0,047289
0,000040
0,006337
Portofolio
23
0
0
0,8
0,2
0,051294
0,000041
0,006400
Portofolio
173
0,3
0
0,5
0,2
0,054586
0,000041
0,006440
Portofolio
60
0,2
0,1
0,7
0
0,046016
0,000043
0,006578
Portofolio
46
0,7
0
0,2
0,1
0,052583
0,000044
0,006646
Portofolio
201
0,4
0
0,4
0,2
0,055683
0,000045
0,006675
Portofolio
107
0,3
0,1
0,6
0
0,047113
0,000049
0,006975
Portofolio
142
0,5
0
0,3
0,2
0,056780
0,000049
0,007005
Portofolio
6
0,9
0
0,1
0
0,048386
0,000049
0,007022
Portofolio
61
0,1
0,1
0,7
0,1
0,051310
0,000055
0,007410
Portofolio
79
0,6
0
0,2
0,2
0,057878
0,000055
0,007419
Portofolio
171
0,4
0,1
0,5
0
0,048210
0,000055
0,007449
Portofolio
112
0,2
0,1
0,6
0,1
0,052408
0,000059
0,007709
Portofolio
1
1
0
0
0
0,049483
0,000060
0,007740
Portofolio
102
0,1
0
0,6
0,3
0,058783
0,000061
0,007814
Portofolio
35
0
0
0,7
0,3
0,057686
0,000062
0,007858
Portofolio
172
0,2
0
0,5
0,3
0,059880
0,000062
0,007862
Portofolio
7
0,9
0
0
0,1
0,054778
0,000062
0,007886
Portofolio
45
0,7
0
0,1
0,2
0,058975
0,000062
0,007903
99
Lanjutan Lampiran 13 Sertifikat deposito (W1)
Obligasi (W2)
Saham (W3)
SBI (W4)
Expected return
Varians
Standar deviasi
Portofolio
134
0,5
0,1
0,4
0
0,049308
0,000064
0,007986
Portofolio
235
0,3
0
0,4
0,3
0,060978
0,000064
0,008001
Portofolio
179
0,3
0,1
0,5
0,1
0,053505
0,000065
0,008087
Portofolio
204
0,4
0
0,3
0,3
0,062075
0,000068
0,008226
Portofolio
19
0,8
0
0
0,2
0,060072
0,000071
0,008446
Portofolio
143
0,5
0
0,2
0,3
0,063172
0,000073
0,008531
Portofolio
213
0,4
0,1
0,4
0,1
0,054602
0,000073
0,008534
Portofolio
56
0
0,1
0,7
0,2
0,056605
0,000073
0,008568
Portofolio
74
0,6
0,1
0,3
0
0,050405
0,000074
0,008574
Portofolio
111
0,1
0,1
0,6
0,2
0,057702
0,000077
0,008779
Portofolio
76
0,6
0
0,1
0,3
0,064270
0,000079
0,008907
Portofolio
145
0,5
0,1
0,3
0,1
0,055700
0,000082
0,009039
Portofolio
43
0,7
0,1
0,2
0
0,051502
0,000085
0,009203
Portofolio
31
0,7
0
0
0,3
0,065367
0,000087
0,009346
Portofolio
25
0
0,2
0,8
0
0,049132
0,000088
0,009382
Portofolio
240
0,3
0,1
0,4
0,2
0,059897
0,000089
0,009420
Portofolio
166
0,1
0
0,5
0,4
0,065175
0,000089
0,009434
Portofolio
99
0
0
0,6
0,4
0,064078
0,000089
0,009440
Portofolio
233
0,2
0
0,4
0,4
0,066272
0,000090
0,009505
Portofolio
82
0,6
0,1
0,2
0,1
0,056797
0,000092
0,009593
Portofolio
246
0,3
0
0,3
0,4
0,067370
0,000093
0,009650
Portofolio
59
0,1
0,2
0,7
0
0,050229
0,000095
0,009769
Portofolio
209
0,4
0,1
0,3
0,2
0,060994
0,000097
0,009835
Portofolio
202
0,4
0
0,2
0,4
0,068467
0,000097
0,009868
Portofolio
103
0
0,1
0,6
0,3
0,062997
0,000102
0,010078
Portofolio
136
0,5
0
0,1
0,4
0,069564
0,000103
0,010152
Portofolio
47
0,7
0,1
0,1
0,1
0,057894
0,000104
0,010188
Portofolio
110
0,2
0,2
0,6
0
0,051327
0,000104
0,010213
Portofolio
178
0,1
0,1
0,5
0,3
0,064094
0,000106
0,010286
Portofolio
71
0,6
0
0
0,4
0,070662
0,000110
0,010498
Portofolio
58
0
0,2
0,7
0,1
0,055524
0,000110
0,010506
Portofolio
5
0,9
0,1
0
0
0,053697
0,000111
0,010556
Portofolio
237
0,2
0,1
0,4
0,3
0,065192
0,000111
0,010559
Portofolio
177
0,3
0,2
0,5
0
0,052424
0,000115
0,010707
Portofolio
83
0,6
0,1
0,1
0,2
0,063189
0,000117
0,010821
Portofolio
113
0,1
0,2
0,6
0,1
0,056621
0,000118
0,010881
Portofolio
164
0
0
0,5
0,5
0,070470
0,000123
0,011093
Portofolio
185
0,1
0
0,4
0,5
0,071567
0,000124
0,011114
Portofolio
191
0,2
0
0,3
0,5
0,072664
0,000125
0,011200
100
Lanjutan Lampiran 13 Sertifikat deposito (W1)
Obligasi (W2)
Saham (W3)
SBI (W4)
Expected return
Varians
Standar deviasi
Portofolio
198
0,4
0,2
0,4
0
0,053521
0,000126
0,011243
Portofolio
211
0,4
0,1
0,2
0,3
0,067386
0,000127
0,011279
Portofolio
190
0,3
0
0,2
0,5
0,073762
0,000129
0,011350
Portofolio
44
0,7
0,1
0
0,2
0,064286
0,000129
0,011378
Portofolio
184
0,4
0
0,1
0,5
0,074859
0,000134
0,011560
Portofolio
168
0
0,1
0,5
0,4
0,069389
0,000136
0,011675
Portofolio
146
0,5
0,1
0,1
0,3
0,068483
0,000137
0,011716
Portofolio
239
0,3
0,2
0,4
0,1
0,058816
0,000139
0,011779
Portofolio
109
0
0,2
0,6
0,2
0,061916
0,000139
0,011804
Portofolio
140
0,5
0,2
0,3
0
0,054619
0,000140
0,011816
Portofolio
131
0,5
0
0
0,5
0,075956
0,000140
0,011829
Portofolio
181
0,5
0
0
0,5
0,075956
0,000140
0,011829
Portofolio
243
0,1
0,1
0,4
0,4
0,070486
0,000141
0,011879
Portofolio
249
0,2
0,1
0,3
0,4
0,071583
0,000147
0,012141
Portofolio
75
0,6
0,1
0
0,3
0,069581
0,000149
0,012197
Portofolio
208
0,4
0,2
0,3
0,1
0,059913
0,000151
0,012292
Portofolio
78
0,6
0,2
0,2
0
0,055716
0,000154
0,012421
Portofolio
251
0,3
0,1
0,2
0,4
0,072681
0,000155
0,012455
Portofolio
244
0,2
0,2
0,4
0,2
0,064111
0,000158
0,012568
Portofolio
116
0
0
0,4
0,6
0,076862
0,000164
0,012789
Portofolio
214
0,4
0,1
0,1
0,4
0,073778
0,000164
0,012818
Portofolio
120
0,1
0
0,3
0,6
0,077959
0,000165
0,012830
Portofolio
124
0,2
0
0,2
0,6
0,079056
0,000167
0,012928
Portofolio
41
0,7
0,2
0,1
0
0,056813
0,000170
0,013054
Portofolio
118
0,3
0
0,1
0,6
0,080154
0,000171
0,013080
Portofolio
37
0
0,3
0,7
0
0,054443
0,000173
0,013140
Portofolio
174
0
0,2
0,5
0,3
0,068308
0,000175
0,013223
Portofolio
135
0,5
0,1
0
0,4
0,074875
0,000175
0,013226
Portofolio
114
0,4
0
0
0,6
0,081251
0,000176
0,013285
Portofolio
186
0
0,1
0,4
0,5
0,075781
0,000178
0,013327
Portofolio
81
0,6
0,2
0,1
0,1
0,062108
0,000180
0,013422
Portofolio
215
0,4
0,2
0,2
0,2
0,066305
0,000182
0,013505
Portofolio
196
0,1
0,1
0,3
0,5
0,076878
0,000183
0,013528
Portofolio
238
0,1
0,2
0,4
0,3
0,069405
0,000184
0,013565
Portofolio
106
0,1
0,3
0,6
0
0,055540
0,000185
0,013602
Portofolio
17
0,8
0,2
0
0
0,057911
0,000188
0,013711
Portofolio
42
0,7
0,2
0
0,1
0,063205
0,000197
0,014031
Portofolio
194
0,3
0,1
0,1
0,5
0,079073
0,000198
0,014078
Portofolio
176
0,2
0,3
0,5
0
0,056638
0,000199
0,014100
101
Lanjutan Lampiran 13 Sertifikat deposito (W1)
Obligasi (W2)
Saham (W3)
SBI (W4)
Expected return
Varians
Standar deviasi
Portofolio
105
0
0,3
0,6
0,1
0,060835
0,000202
0,014226
Portofolio
182
0,4
0,1
0
0,5
0,080170
0,000208
0,014420
Portofolio
40
0
0
0,3
0,7
0,083254
0,000211
0,014514
Portofolio
65
0,1
0
0,2
0,7
0,084351
0,000212
0,014570
Portofolio
80
0,6
0,2
0
0,2
0,068500
0,000213
0,014581
Portofolio
236
0,3
0,3
0,4
0
0,057735
0,000214
0,014631
Portofolio
180
0,1
0,3
0,5
0,1
0,061932
0,000215
0,014674
Portofolio
63
0,2
0
0,1
0,7
0,085448
0,000215
0,014676
Portofolio
232
0,2
0,4
0,4
0,074700
0,000217
0,014729
Portofolio
38
0,3
0
0
0,7
0,086546
0,000220
0,014830
Portofolio
210
0,4
0,2
0,1
0,3
0,072697
0,000220
0,014841
Portofolio
121
0
0,1
0,3
0,6
0,082173
0,000225
0,015016
Portofolio
248
0,1
0,2
0,3
0,4
0,075797
0,000227
0,015057
Portofolio
241
0,2
0,3
0,4
0,1
0,063030
0,000230
0,015156
Portofolio
203
0,4
0,3
0,3
0
0,058832
0,000231
0,015191
Portofolio
128
0,1
0,1
0,2
0,6
0,083270
0,000231
0,015214
Portofolio
141
0,5
0,2
0
0,3
0,073795
0,000235
0,015337
Portofolio
254
0,2
0,2
0,2
0,4
0,076894
0,000238
0,015424
Portofolio
175
0
0,3
0,5
0,2
0,067227
0,000239
0,015450
Portofolio
126
0,2
0,1
0,1
0,6
0,084367
0,000239
0,015457
Portofolio
117
0,3
0,1
0
0,6
0,085465
0,000248
0,015742
Portofolio
138
0,5
0,3
0,2
0
0,059930
0,000249
0,015777
Portofolio
252
0,3
0,2
0,1
0,4
0,077992
0,000251
0,015829
Portofolio
242
0,1
0,3
0,4
0,2
0,068324
0,000252
0,015881
Portofolio
206
0,4
0,3
0,2
0,1
0,065224
0,000263
0,016212
Portofolio
28
0
0
0,2
0,8
0,089646
0,000264
0,016258
Portofolio
199
0,4
0,2
0
0,4
0,079089
0,000265
0,016269
Portofolio
193
0
0,2
0,3
0,5
0,081092
0,000266
0,016298
Portofolio
72
0,6
0,3
0,1
0
0,061027
0,000269
0,016387
Portofolio
26
0,2
0
0
0,8
0,091840
0,000270
0,016439
Portofolio
66
0
0,1
0,2
0,7
0,088565
0,000280
0,016732
Portofolio
144
0,5
0,3
0,1
0,1
0,066322
0,000282
0,016780
Portofolio
234
0
0,3
0,4
0,3
0,073619
0,000282
0,016780
Portofolio
68
0,1
0,1
0,1
0,7
0,089662
0,000287
0,016927
Portofolio
29
0,7
0,3
0
0
0,062124
0,000290
0,017017
Portofolio
100
0
0,4
0,6
0
0,059754
0,000291
0,017051
Portofolio
62
0,2
0,1
0
0,7
0,090759
0,000295
0,017163
Portofolio
188
0,3
0,2
0
0,5
0,084384
0,000301
0,017349
Portofolio
207
0,4
0,3
0,1
0,2
0,071616
0,000301
0,017363
102
Lanjutan Lampiran 13 Sertifikat deposito (W1)
Obligasi (W2)
Saham (W3)
SBI (W4)
Expected return
Varians
Standar deviasi
Portofolio
73
0,6
0,3
0
0,1
0,067419
0,000302
0,017371
Portofolio
170
0,1
0,4
0,5
0
0,060851
0,000308
0,017551
Portofolio
139
0,5
0,3
0
0,2
0,072714
0,000321
0,017911
Portofolio
125
0
0,2
0,2
0,6
0,087484
0,000321
0,017913
Portofolio
16
0
0
0,1
0,9
0,096038
0,000325
0,018016
Portofolio
218
0,2
0,4
0,4
0
0,061949
0,000327
0,018077
Portofolio
14
0,1
0
0
0,9
0,097135
0,000327
0,018094
Portofolio
169
0
0,4
0,5
0,1
0,066146
0,000328
0,018107
Portofolio
245
0
0,3
0,3
0,4
0,080011
0,000331
0,018195
Portofolio
127
0,1
0,2
0,1
0,6
0,088581
0,000332
0,018215
Portofolio
123
0,2
0,2
0
0,6
0,089678
0,000344
0,018552
Portofolio
229
0,1
0,4
0,4
0,1
0,067243
0,000346
0,018594
Portofolio
250
0,1
0,3
0,2
0,4
0,081108
0,000346
0,018594
Portofolio
205
0,4
0,3
0
0,3
0,078008
0,000347
0,018620
Portofolio
221
0,3
0,4
0,3
0
0,063046
0,000347
0,018627
Portofolio
253
0,2
0,3
0,1
0,4
0,082206
0,000362
0,019023
Portofolio
225
0,2
0,4
0,3
0,1
0,068341
0,000365
0,019106
Portofolio
197
0,4
0,4
0,2
0
0,064143
0,000369
0,019199
Portofolio
216
0
0,4
0,4
0,2
0,072538
0,000372
0,019275
Portofolio
247
0,3
0,3
0
0,4
0,083303
0,000379
0,019480
Portofolio
67
0
0,2
0,1
0,7
0,093876
0,000383
0,019563
Portofolio
226
0,3
0,4
0,2
0,1
0,069438
0,000386
0,019642
Portofolio
192
0
0,3
0,2
0,5
0,086403
0,000387
0,019675
Portofolio
223
0,1
0,4
0,3
0,2
0,073635
0,000390
0,019748
Portofolio
4
0
0
0
1
0,102430
0,000391
0,019784
Portofolio
132
0,5
0,4
0,1
0
0,065241
0,000392
0,019791
Portofolio
64
0,1
0,2
0
0,7
0,094973
0,000394
0,019855
Portofolio
195
0,1
0,3
0,1
0,5
0,087500
0,000402
0,020059
Portofolio
212
0,4
0,4
0,1
0,1
0,070535
0,000408
0,020200
Portofolio
15
0
0,1
0
0,9
0,101349
0,000409
0,020214
Portofolio
231
0,2
0,4
0,2
0,2
0,074733
0,000410
0,020246
Portofolio
69
0,6
0,4
0
0
0,066338
0,000416
0,020402
Portofolio
189
0,2
0,3
0
0,5
0,088597
0,000419
0,020472
Portofolio
220
0
0,4
0,3
0,3
0,078930
0,000422
0,020537
Portofolio
227
0,3
0,4
0,1
0,2
0,075830
0,000431
0,020766
Portofolio
133
0,5
0,4
0
0,1
0,071633
0,000432
0,020778
Portofolio
224
0,1
0,4
0,2
0,3
0,080027
0,000441
0,020996
Portofolio
153
0
0,5
0,5
0
0,065065
0,000442
0,021031
Portofolio
122
0
0,3
0,1
0,6
0,092795
0,000450
0,021206
103
Lanjutan Lampiran 13 Sertifikat deposito (W1)
Obligasi (W2)
Saham (W3)
SBI (W4)
Expected return
Varians
Standar deviasi
Portofolio
27
0
0,2
0
0,8
0,100268
0,000451
0,021239
Portofolio
200
0,4
0,4
0
0,2
0,076927
0,000454
0,021309
Portofolio
228
0,2
0,4
0,1
0,3
0,081125
0,000461
0,021478
Portofolio
148
0,1
0,5
0,4
0
0,066162
0,000465
0,021553
Portofolio
119
0,1
0,3
0
0,6
0,093892
0,000466
0,021577
Portofolio
217
0
0,4
0,2
0,4
0,085322
0,000479
0,021877
Portofolio
222
0,3
0,4
0
0,3
0,082222
0,000483
0,021983
Portofolio
147
0
0,5
0,4
0,1
0,071457
0,000487
0,022063
Portofolio
157
0,2
0,5
0,3
0
0,067260
0,000488
0,022095
Portofolio
230
0,1
0,4
0,1
0,4
0,086419
0,000498
0,022321
Portofolio
161
0,1
0,5
0,3
0,1
0,072554
0,000510
0,022574
Portofolio
158
0,3
0,5
0,2
0
0,068357
0,000513
0,022656
Portofolio
39
0
0,3
0
0,7
0,099187
0,000519
0,022780
Portofolio
219
0,2
0,4
0
0,4
0,087517
0,000519
0,022788
Portofolio
155
0
0,5
0,3
0,2
0,077849
0,000538
0,023191
Portofolio
150
0,4
0,5
0,1
0
0,069454
0,000540
0,023235
Portofolio
187
0
0,4
0,1
0,5
0,091714
0,000542
0,023281
Portofolio
163
0,3
0,5
0,1
0,1
0,074749
0,000560
0,023654
Portofolio
183
0,1
0,4
0
0,5
0,092811
0,000562
0,023712
Portofolio
129
0,5
0,5
0
0
0,070552
0,000568
0,023831
Portofolio
151
0,4
0,5
0
0,1
0,075846
0,000587
0,024222
Portofolio
156
0
0,5
0,2
0,3
0,084241
0,000595
0,024402
Portofolio
115
0
0,4
0
0,6
0,098106
0,000612
0,024739
Portofolio
160
0,3
0,5
0
0,2
0,081141
0,000612
0,024745
Portofolio
162
0,1
0,5
0,1
0,3
0,085338
0,000619
0,024888
Portofolio
84
0
0,6
0,4
0
0,070376
0,000627
0,025046
Portofolio
159
0,2
0,5
0
0,3
0,086436
0,000645
0,025394
Portofolio
88
0,1
0,6
0,3
0
0,071473
0,000654
0,025582
Portofolio
149
0
0,5
0,1
0,4
0,090633
0,000660
0,025683
Portofolio
87
0
0,6
0,3
0,1
0,076768
0,000679
0,026060
Portofolio
95
0,2
0,6
0,2
0
0,072571
0,000683
0,026136
Portofolio
152
0,1
0,5
0
0,4
0,091730
0,000684
0,026157
Portofolio
96
0,1
0,6
0,2
0,1
0,077865
0,000707
0,026587
Portofolio
90
0,3
0,6
0,1
0
0,073668
0,000713
0,026704
Portofolio
154
0
0,5
0
0,5
0,097025
0,000730
0,027026
Portofolio
98
0,2
0,6
0,1
0,1
0,078963
0,000736
0,027131
Portofolio
93
0
0,6
0,2
0,2
0,083160
0,000738
0,027158
Portofolio
86
0,4
0,6
0
0
0,074765
0,000745
0,027288
Portofolio
97
0,1
0,6
0,1
0,2
0,084257
0,000766
0,027675
104
Lanjutan Lampiran 13 Sertifikat deposito (W1)
Obligasi (W2)
Saham (W3)
SBI (W4)
Expected return
Varians
Standar deviasi
Portofolio
91
0,3
0,6
0
0,1
0,080060
0,000767
0,027690
Portofolio
94
0,2
0,6
0
0,2
0,085355
0,000796
0,028207
Portofolio
89
0
0,6
0,1
0,3
0,089552
0,000803
0,028329
Portofolio
92
0,1
0,6
0
0,3
0,090649
0,000831
0,028835
Portofolio
32
0
0,7
0,3
0
0,075687
0,000846
0,029082
Portofolio
85
0
0,6
0
0,4
0,095944
0,000874
0,029566
Portofolio
49
0,1
0,7
0,2
0
0,076784
0,000878
0,029629
Portofolio
48
0
0,7
0,2
0,1
0,082079
0,000905
0,030083
Portofolio
51
0,2
0,7
0,1
0
0,077882
0,000911
0,030189
Portofolio
54
0,1
0,7
0,1
0,1
0,083176
0,000938
0,030621
Portofolio
34
0,3
0,7
0
0
0,078979
0,000946
0,030764
Portofolio
50
0
0,7
0,1
0,2
0,088471
0,000971
0,031157
Portofolio
52
0,2
0,7
0
0,1
0,084274
0,000972
0,031173
Portofolio
53
0,1
0,7
0
0,2
0,089568
0,001004
0,031686
Portofolio
33
0
0,7
0
0,3
0,094863
0,001043
0,032297
Portofolio
20
0
0,8
0,2
0
0,080998
0,001098
0,033132
Portofolio
22
0,2
0,8
0
0
0,083193
0,001173
0,034252
Portofolio
21
0
0,8
0
0,2
0,093782
0,001237
0,035177
Portofolio
8
0
0,9
0,1
0
0,086309
0,001383
0,037190
Portofolio
10
0,1
0,9
0
0
0,087406
0,001425
0,037750
Portofolio
9
0
0,9
0
0,1
0,092701
0,001457
0,038171
Portofolio
2
0
1
0
0
0,091620
0,001702
0,041254