ANALISIS STRATEGI OPTIMALISASI PORTOFOLIO SAHAM LQ 45 (Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)
Oleh DWI LARASATI H24104112
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
vi
ANALISIS STRATEGI OPTIMALISASI PORTOFOLIO SAHAM LQ 45 (Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2010)
Abdul Kohar Irwanto, Yusrina Permanasari, and Dwi Larasati Departemen Manajemen, FakultasEkonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Kampus Baranangsiang
[email protected] Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana melalui jual beli sekuritas (surat berharga). Investasi di pasar modal menjanjikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi dibanding hanya menyimpan dana di bank, akan tetapi diiringi dengan tingkat risiko yang tinggi pula. Risiko yang harus ditanggung investor berbanding lurus dengan keuntungannya (Husnan, 2003). Setiap investor menginginkan tingkat pengembalian (return) yang dapat dioptimalisasi dari kegiatan investasi, dengan risiko yang dapat diminimalisasi pengaruhnya, dan selalu mencari cara memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dibanding biaya yang harus ditanggung oleh investor. Berdasarkan permasalahan ini peneliti ingin mengetahui strategi optimalisasi portofolio saham yang paling efekteif dan efisien dengan menggunakan dua metode portofolio yaitu metode indeks tunggal dan metode mengikuti indeks, metode indeks tunggal dengan berdasarkan pendekatan Excess return to beta (ERB) dan metode mengikuti indeks yaitu membentuk kelompok portofolio pada studi ini menggunakan LQ 45. Kesimpulan dari penelitian ini diketahui metode indeks tunggal disarankan sebagai strategi yang di pilih untuk memperoleh Optimalisasi portofolio.
Kata kunci : Portofolio Optimum, LQ 45, Indeks Tunggal, Mengikuti Indeks
ANALISIS STRATEGI OPTIMALISASI PORTOFOLIO SAHAM LQ 45 (Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh DWI LARASATI H24104112
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
Judul Skripsi Nama NIM
: Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ 45 (Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011) : Dwi Larasati : H24104112
Menyetujui,
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr Ir Abdul Kohar Irwanto, M.Sc NIP. 19491210 197803 1 002
Yusrina Permanasari, S.Sos, ME
Mengetahui Ketua Departemen
(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc) NIP. 19610123 198601 1 002
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jambi tanggal 26 Januari 1986. merupakan putri kedua dari 5 bersaudara, dari Bapak Hidayat Chatib dan Ibunda Harmita. Tahun 1991, penulis mengawali pendidikan sekolah dasar di SDN 123 Jambi dan lulus tahun 1997, kemudian melanjutkan pendidikan di SLTPN 7 Jambi dan lulus tahun 2001. Penulis melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Jambi, pada tahun 2001-2004, selama di SMAN 1 Jambi, penulis aktif di kegiatan organisasi OSIS periode 2002-2003 sebagai Bendahara Umum, serta sebagai ketua seksi kegiatan ROHIS SMAN 1 Jambi Periode 2002-2003. Pada tahun 2004-2007 melanjutkan ke program Diploma Teknologi Informasi Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas perikanan dan kelautan Bogor selama di diploma penulis aktif di kegiatan organisasi Himpunan profesi HIMITEKINDO (Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan seluruh Indonesia) sebagai staff ahli dibidang penelitian dan pengembangan periode tahun 2005-2007. Pada tahun 2010 penulis melanjutkan pendidikan pada Program Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2010 ini ialah portofolio optimum saham, dengan judul Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ 45 (Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011). Dalam penulisan skripsi ini, penulis memiliki kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan, dorongan serta motivasi dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung selama proses penulisan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini.
Bogor, Januari 2013
Penulis
iv
UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini, terutama kepada : 1. Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, M.Sc sebagai dosen pembimbing pertama yang telah membimbing penulis, memberikan saran, pengarahan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Yusrina Permana Sari, S.Sos, ME sebagai dosen pembimbing kedua yang telah banyak meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dalam membimbing penulis, memberikan saran, pengarahan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc selaku Kepala Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. 4. Ir. Tb. Nur Ahmad Maulana MBA, M.Sc, Phd sebagai dosen penguji yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan saran, pengarahan, dan tambahan ilmu kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Deddy Cahyadi Sutarman, STP, MM sebagai dosen pengajar yang telah memberikan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Seluruh staf Departemen Manajemen, FEM IPB atas bantuannya selama penulis menempuh perkuliahan hingga terselesaikannya skripsi ini. 7. Ayahanda Hidayat Chatib dan Ibunda Harmita atas kasih sayang, motivasi, semangat dan doanya kelancaran dan kesuksesan penulis. 8. Kakak endah, abang yunizar dan adik-adik kandungku Ajran, Tino dan Ridho yang tercinta, ghaisan keponakan tersayang dan seseorang serta seluruh keluarga atas semangat dan doanya. 9. Sahabat terbaik sejak Ekstensi angkatan 8 kartika, awiw, Epin, decyo, yuni, wawaw, arnold, Windra terima kasih atas kekeluargaan, keceriaan dan kebersamaannya. 10. Teman-teman EXSA-ers, Friends until death, teman-teman diploma TEK-41, Hexa Prayoga sangat membantu, Bemo, Abay, Odon, Fitri, Mango 11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
v
DAFTAR ISI
RINGKASAN
Halaman
RIWAYAT HIDUP ............................................................................. iii KATA PENGANTAR ........................................................................ iv UCAPAN TERIMAKASIH ..................................................................v DAFTAR ISI ........................................................................................ vi DAFTAR TABEL ............................................................................. viii DAFTAR GAMBAR .......................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................x I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang...........................................................................1 1.2. Rumusan Masalah .....................................................................4 1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................5 1.4. Manfaat Penelitian .....................................................................5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Investasi ....................................................................................6 2.1.1 Pengertian Investasi .........................................................6 2.1.2 Dasar Keputusan Investasi ...............................................7 2.1.3 Bentuk-bentuk investasi ..................................................9 2.1.4 Jenis-jenis Investasi ................................................................9 2.2. Pasar Modal .............................................................................11 2.2.1 Jenis Pasar Modal ...................................................12 2.3. Saham ......................................................................................12 2.3.1 Keuntungan membeli saham ..................................13 2.4. Return ......................................................................................14 2.5. Risiko .......................................................................................14 2.6. Portofolio .................................................................................16 2.6.1 Strategi Portofolio Saham ................................................20 2.7. Portofolio Optimal ...................................................................22 2.8. Indeks Harga Saham ................................................................24 2.9. LQ 45 .......................................................................................24 2.10. Penelitian Terdahulu ..............................................................25 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran ................................................................28 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................30 3.3. Jenis Data dan Pengumpulan Data ..........................................30 3.4.Pembentukan Portofolio Saham Indeks LQ45 .........................30 3.4.1 Analisis Data ................................................................. 31
vi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ........................................................................38 4.1.1. Kondisi Umum Objek Penelitian....................................38 4.1.2. Optimalisasi Portofolio ...................................................41 4.2. Pembentukan portofolio dengan strategi Pasif .......................53 4.2.1 Proses Analisis................................................................53 4.2.2 Hasil Analisis..................................................................55 1. KESIMPULAN .............................................................................57 2. SARAN ...........................................................................................57 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................59 LAMPIRAN ........................................................................................61
vii
DAFTAR TABEL
No. Halaman 1. Total daftar emiten yang konsisten tiga tahun berturut-turut masuk ke dalam Indeks LQ 45 ................................................................39 2. Data IHSG ..................................................................................................43 3. Data SBI-1 Bulan .......................................................................................44 4. E(Rm), STDev dan Variance Saham Individual ........................................45 5. E(Ri), STDev dan Variance IHSG .............................................................46 6. Alpha, Beta dan Variance Error Saham .....................................................46 7. Saham kandidat portofolio (ERB>C*) .......................................................47 8. Proporsi dana Saham pembentuk Portofolio ..............................................49 9. E(Rp), STDev dan ERB Portofolio ............................................................49 10. Koefisien Korelasi Saham Pembentuk Portofolio......................................50 11. Covariance Saham Pembentuk Portofolio .................................................50 12. Data Closing Price LQ 45 ..........................................................................54 13. Hasil Perhitungan realized return Saham LQ 45 ......................................54 14. STDev dan Variance LQ 45 .......................................................................55 15. Hasil uji statistik metode Paired-Samples T Test ......................................56
viii
DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Hubungan tingkat risiko dan return yang diharapkan (Tandelilin: 2001) ................................................................................... 8 2. Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal (Tandelilin 2001) ....................................................................................................... 2 3. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 30 4. Grafik Perubahan IHSG.......................................................................... 43 5. Grafik Perubahan nilai SBI-1 Bulan ....................................................... 44
ix
DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1. 2. 3. 4.
Closing price bulanan tahun 2009-2011 ................................................. 64 Return realisasi saham individual ........................................................... 67 Return realisasi IHSG ............................................................................. 71 Realized retun saham pembentuk portofolio .......................................... 72
x
xi
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana melalui jual beli sekuritas (surat berharga). Pasar modal dapat diartikan sebagai pasar untuk memperjual belikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Sedangkan tempat di mana terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek (Tandelilin, 2001). Investasi di pasar modal menjanjikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi dibanding hanya menyimpan dana di bank, akan tetapi diiringi dengan tingkat risiko yang tinggi pula. Risiko yang harus ditanggung investor berbanding lurus dengan keuntungannya (Husnan, 2003). Setiap investor menginginkan tingkat pengembalian (return) yang dapat dioptimalisasi dari kegiatan investasi, dengan risiko yang dapat diminimalisasi pengaruhnya, dan selalu mencari cara memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dibanding biaya yang harus ditanggung oleh investor. Fakta terjadinya penurunan BI Rate dari tahun 2008 sebesar 8% - 9 %, menjadi hanya berkisar antara 6% - 6,5% di tahun 2011, berdampak pada penurunan nilai suku bunga Bank. Penurunan ini memicu masyarakat untuk lebih memilih menginvestasikan dananya di pasar modal, dibanding menyimpan dana yang dimiliki di bank dengan keadaan tingkat suku bunga bank yang menurun. Investasi dimaks bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi. Salah satu karakteristik investasi pada sekuritas adalah kemudahan untuk membentuk portofolio investasi. Artinya, pemodal dapat dengan mudah melakukan diversifikasi investasi pada berbagai kesempatan investasi. Untuk pemilihan investasi yang tepat dan aman, dibutuhkan teknik analisis yang tepat, cermat dan teliti, disertai dukungan data-data yang akurat (Tandelilin, 2001). Portofolio merupakan kegiatan membagi beberapa jenis usaha yang juga berarti membagi risiko usaha. Pada teori investasi modern, risiko
2
digolongkan
menjadi
risk/nondiversiable
risk)
dua, dan
yaitu
risiko
risiko
tidak
sistematis sistematis
(systematic (unsystematic
risk/diversiable risk). Risiko sistematis adalah risiko yang dipengaruhi oleh kondisi di luar perusahaan seperti ekonomi, politik dan faktor makro lain yang tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi. Risiko tidak sistematis adalah risiko yang dipengaruhi oleh kondisi perusahaan atau industri tertentu dan diturunkan dengan melakukan diversifikasi (Brigham and Daves, 2004). Portofolio pasar memiliki risiko sistematis (tidak dapat didiversifikasi) yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan melalui
diversifikasi. Risiko pada
portofolio pasar dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik dan faktor mikro lainnya. Pada pembentukan portofolio saham terdapat dua macam strategi yang dapat diterapkan oleh investor, yaitu strategi aktif dan strategi pasif. Pada penerapan strategi aktif, dilakukan pemilihan saham, rotasi sektor, dan strategi momentum, Penelitian ini akan menggunakan strategi aktif Model Indeks Tunggal. Sedangkan strategi pasif dapat diterapkan dengan dua macam strategi yang dapat dipilih investor, yaitu strategi beli simpan dan strategi mengikuti indeks, Penelitian ini akan menggunakan strategi pasif mengikuti indeks. Di indonesia terdapat beberapa kelompok saham terbaik (blue chip), yaitu Indeks Kompas 100, Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ 45. Indeks
LQ
45
dipilih
untuk
dijadikan
objek
penelitian
karena
pengelompokkan yang lebih kecil, dibanding kelompok saham terbaik lainnya. Kelompok ini terdiri dari 45 saham di BEI dengan likuiditas yang tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar, menguasai hingga 70% dari pemilikan modal saham di pasar dan nilai transaksi pada pasar biasa serta lolos seleksi menurut beberapa kriteria pemilihan. Daftar Indeks LQ 45 diperbarui setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus) di Bursa Efek Indonesia. Saham yang terdapat dalam indeks tersebut dapat selalu berubah tergantung kinerja dari perusahaan tersebut. Pada strategi aktif, penelitian ini menggunakan metode Pemodelan Indeks Tunggal untuk mengetahui prospek saham tersebut di masa datang. Model Indeks Tunggal (MIT) dipilih karena metode ini merupakan
2
3
penyederhanaan metode Index model yang sebelumnya telah dikembangkan oleh Markowitz. MIT menjelaskan hubungan antara return dari setiap sekuritas individual dengan return indeks pasar, didasarkan pada pengamatan bahwa harga suatu saham berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar (Jogiyanto, 2010 ). Model ini memberikan metode alternatif untuk menghitung varian dari suatu portofolio, yang lebih sederhana dan lebih mudah dihitung jika dibandingkan dengan metode perhitungan Markowitz. Pendekatan alternatif ini dapat digunakan untuk dasar menyelesaikan permasalahan dalam penyusunan portofolio. Sebagaimana telah dirumuskan oleh Markowitz, yaitu menentukan efficient set dari suatu portofolio, maka dalam MIT ini membutuhkan perhitungan yang lebih sedikit dibandingkan perhitungan menggunakan metode Markowitz, dengan populasi sampel pada Indeks LQ 45. Hasil dari portofolio MIT akan dibandingkan dengan hasil pendekatan strategi pasif yaitu perhitungan mengikuti indeks harga saham. Investor mengikuti pergerakkan indeks pasar dalam penelitian ini menggunakan indeks LQ 45. Penelitian ini mengambil 6 periode Indeks LQ 45 dari tahun 2009 sampai dengan 2011, dengan kriteria sampel yaitu emiten yang konsisten tiga tahun berturut-turut masuk ke dalam Indeks LQ 45 di PT Bursa Efek Indonesia. 1.2. Perumusan Masalah Hubungan antara risiko dan tingkat keuntungan (return) berbanding lurus, semakin tinggi risiko dari suatu usaha, demikian pula nilai return ataupun keuntungan yang diperoleh semakin besar. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana memperoleh return yang dapat dioptimalisasi dari kegiatan investasi dengan tingkat risiko yang diminimalisasi, dengan pokok permasalahan adalah: 1. Bagaimanakah komposisi portofolio optimal saham-saham indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia? 2. Bagaimanakah kinerja portofolio optimal saham Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia?
3
4
3. Bagaimanakah perbandingan portofolio optimal saham-saham indeks LQ 45 strategi aktif metode Indeks Tunggal dibandingkan dengan Indeks LQ 45 strategi pasif mengikuti indeks pasar? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan terkait dengan pokok permasalahan yang telah diuraikan adalah: 1. Menganalisis komposisi portofolio optimal saham Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. 2. Menganalisis kinerja portofolio optimal saham Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. 3. Menganalisis perbandingan portofolio optimal saham Indeks LQ 45 strategi aktif metode Indeks Tunggal dibandingkan dengan Indeks LQ 45 strategi pasif mengikuti indeks pasar. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait yaitu: 1. Memberikan informasi, pemahaman, dan wawasan bagi pihak-pihak terkait, baik itu kepada institusi pendidikan, mahasiswa, maupun kepada instansi terkait seperti Departemen Keuangan, di bidang manajemen keuangan dan investasi. 2. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini merupakan sarana pembelajaran untuk memahami permasalahan yang menjadi topik di bidang manajemen keuangan dan investasi, khususnya tentang kinerja portofolio saham pada saham LQ 45 dan sebagai acuan bagi penelitian berikutnya. 3. Sebagai informasi bagi investor dalam mengambil keputusan investasi, terutama investasi pada saham di pasar modal, sehingga dapat digunakan sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
investasinya.
4
mengembangkan
pilihan
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Investasi Setiap orang yang menginvestasikan uangnya, baik di bank maupun saham, obligasi, ataupun jenis investasi lainnya pasti akan menghadapi risiko, karena setiap orang yang menginvestasikan uang dengan harapan selain uang tersebut akan kembali, juga akan mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut. Keuntungan yang diharapkan berhubungan erat dengan risiko yang akan dihadapi. Secara normal dapat dikatakan bahwa semakin tinggi keuntungan yang diharapkan, akan semakin tinggi pula risiko yang dihadapi para investor. 2.1.1. Pengertian Investasi Menurut Tandelilin (2001), investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi tersebut. Menurut Ahmad (2004), investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), investasi diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa datang.
Semakin
maju
dan
berkembangnya
suatu
peradaban
masyarakat, maka objek-objek investasi dalam hal jenis maupun bentuknya
semakin
berkembang.
Oleh
karena
itu
dibutuhkan
pengetahuan dan ketrampilan tertentu agar aktivitas investasi dapat mencapai tujuan yang diharapkan. 2.1.2. Dasar Keputusan Investasi Menurut Tandelilin (2001), dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return, ER) tingkat
7
risiko, serta hubungan antar return dan risiko. ER investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi. Dalam konteks manajemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Return dibedakan antara ER dan return yang terjadi (realized return,RR), ER merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa datang, sedangkan RR atau return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor di masa lalu. Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda dengan ER. Dalam ilmu investasi pada khususnya, terdapat asumsi bahwa investor adalah makhluk yang rasional, investor yang rasional tentunya tidak akan menyukai ketidakpastian atau risiko, riskaverse investors merupakan tipe investor yang enggan terhadap risiko. Sikap investor terhadap risiko akan sangat tergantung kepada preferensi investor tersebut terhadap risiko. Investor yang lebih berani akan memilih risiko investasi yang lebih tinggi, diikuti dengan harapan tingkat return yang tinggi pula, sebaliknya investor yang tidak mau menanggung risiko yang terlalu tinggi, tentunya tidak akan bisa
R
E
mengharapkan ER yang terlalu tinggi.
Gambar 1. Hubungan tingkat risiko dan ER (Tandelilin 2001).
7
8
Garis vertikal dalam Gambar 2 menunjukkan besarnya tingkat ER dari masing-masing jenis aset sedangkan garis horizontal memperlihatkan risiko yang ditanggung investor. Titik Rf pada gambar menunjukkan tingkat return bebas risiko (risk-free rate,Rf). Rf dalam gambar di atas menunjukkan satu pilihan investasi yang menawarkan tingkat ER sebesar Rf dengan risiko sebesar 0. Selanjutnya, obligasi pemerintah terlihat mempunyai risiko yang cenderung rendah dan tingkat ER yang juga tidak terlalu tinggi. Sedangkan di sisi lain, jika kita berinvestasi pada kontrak futures misalnya, sesuai gambar di atas terlihat bahwa risiko yang ditanggung tergolong sebagai risiko yang tinggi, dengan tingkat ER tinggi pula. Hubungan tingkat risiko dan ER merupakan hubungan yang bersifat searah searah dan linier.
Proses Keputusan Investasi Proses keputusan investasi terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus-menerus sampai tercapai keputusan investasi yang terbaik. tahap-tahap keputusan investasi meliputi lima tahap keputusan yaitu : 1. Penentuan tujuan investasi. 2. Pemilihan kebijakan investasi. 3. Pemilihan strategi portofolio. 4. Pemilihan aset. 5. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio. 2.1.3. Bentuk-bentuk investasi Menurut Halim (2005) umumnya investasi dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu: 1. Investasi pada aset-aset finansial (financial assets) Investasi pada aset-aset finansial dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainnya. Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi dan lain-lain. 2. Investasi pada aset-aset riil dapat berbentuk pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya. 2.1.4. Jenis-jenis investasi Gitman dan Joehnk (1996) membagi jenis-jenis investasi menjadi: 8
9
1. Berdasarkan bentuk investasi : a.
Surat berharga (securities), merupakan investasi yang terdiri dari bukti hutang atau kepemilikan hak yang sah untuk memperoleh atau menjual sebuah kepentingan kepemilikan. Jenis surat berharga ini misalnya saham dan obligasi.
b.
Properti (property), merupakan investasi pada bentuk kepemilikan atau pada kekayaan perorangan yang berwujud (tangible). 2. Berdasarkan keterlibatan investor :
a. Investasi langsung (direct investment), yaitu suatu kegiatan investasi dimana pihak investor terlibat secara langsung dalam mengelola investasi. Contohnya adalah tabungan, saham, SBI, dan lainnya. b. Investasi tidak langsung (indirect investment), yaitu suatu kegiatan investasi dimana pihak investor tidak terlibat langsung dalam mengelola investasi. Contoh dari investasi ini adalah reksa dana. 3. Berdasarkan jenis sekuritas : a. Investasi pada hutang (debt securities), merupakan dana yang dipinjamkan dalam pertukaran untuk menerima pendapatan bunga dan janji pembayaran kembali sejumlah uang di masa yang akan datang.Contoh dari investasi ini adalah obligasi. b. Investasi pada modal (equity securities), merupakan investasi dengan tujuan kepemilikan kepentingan secara terus menerus pada perusahaan tertentu. Yang termasuk investasi ini adalah investasi dalam saham. c. Investasi pada sekuritas turunan (derivative securities), yaitu surat berharga disusun dengan menunjukkan sifat yang sama dengan surat berharga atau aset yang mendasarinya dan nilainya berasal dari sekuritas atau aset yang mendasarinya. Contohnya adalah opsi. 4. Berdasarkan risiko : a. Investasi rendah risiko (low risk investment), yaitu investasi yang dipertimbangkan
aman
dalam
hal
menerima
pengembalian.Contoh dari investasi ini adalah obligasi.
9
tingkat
10
b. Investasi tinggi risiko (high risk investment), yaitu investasi dimana tingkat pendapatan yang diinginkan dan nilai masa depan dalam ketidakpastian. Contoh dari investasi ini adalah saham. 5. Berdasarkan jangka waktu : a. Investasi jangka pendek (short term investment), yaitu investasi yang masa jatuh tempo tidak melebihi 1 tahun. Contohnya adalah sertifikat deposito. b. Investasi jangka panjang (long term investment), yaitu investasi yang memiliki masa jatuh tempo melebihi satu tahun atau tidak memiliki jatuh tempo. Contoh dari investasi ini adalah saham dan obligasi jangka panjang. 6. Berdasarkan alokasi tujuan investasi : a. Investasi dalam negeri (domestic investment), yaitu investasi pada obligasi, surat berharga, saham pada perusahaan dalam negeri. b. Investasi luar negeri (foreign investment), yaitu investasi pada obligasi, saham surat berharga pada perusahaan luar negeri. 2.2 Pasar Modal Pengertian Pasar Modal menurut Tandelilin (2001) adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana melalui jual beli sekuritas. Pasar modal dapat diartikan sebagai pasar untuk memperjual belikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Sedangkan tempat di mana terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek. Pengertian Pasar Modal menurut Husnan (2003) adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Terdapat beberapa daya tarik dari pasar modal. Pertama diharapkan pasar modal akan dapat menjadi alternatif penghimpunan dana selain sistem perbankan. Pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan sekuritas yang berupa surat tanda hutang (obligasi) ataupun surat tanda kepemilikan (saham). Dengan
10
11
demikian, perusahaan bisa menghindarkan diri dari kondisi debt to equity ratio yang terlalu tinggi sehingga justru membuat cost of capital of the firm tidak lagi minimal, Kedua, pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka, dengan adanya pasar modal, memungkinkan untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio (gabungan beberapa investasi) sesuai dengan risiko yang bersedia mereka tanggung dan memiliki tingkat keuntungan yang mereka harapkan. Dalam pasar modal yang efisien, hubungan yang positif antara risiko dan keuntungan diharapkan akan terjadi. Disamping itu investasi pada sekuritas mempunyai daya tarik lain, yaitu liquiditasnya. Pemodal bisa melakukan investasi hari ini pada industri semen, dan menggantinya minggu depan pada industri faramasi, yang tidak mungkin dilakukan pada hal investasi real estate. Surat berharga yang bersifat hutang umumnya dikenal nama obligasi dan surat berharga yang bersifat pemilikan dikenal dengan nama saham. Dapat juga didefinisikan bahwa obligasi adalah bukti pengakuan hutang dari perusahaan, sedangkan saham adalah bukti penyertaan dari perusahaan. Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bankbank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. 2.2.1 Jenis Pasar Modal a. Pasar Perdana Pasar perdana adalah penjualan efek/sertifikat atau penjualan yang dilakukan sesaat sebelum perdagangan di bursa/pasar sekunder. Pada pasar perdana perusahaan akan memperoleh dana dengan menjual sekuritas (saham, obligasi,hipotik). b. Pasar Sekunder Pasar sekunder adalah penjualan efek/sertifikat setelah pasar perdana berakhir. Pada pasar ini efek diperdagangkan dengan harga kurs. Bagi investor pasar sekunder harus dapat menjamin likuiditas dari efek sedang dari sudut perusahaan merupakan wadah untuk menghimpun para investor baik lembaga atau perorangan. 11
12
c. Bursa Paralel Bursa paralel adalah suatu sistem perdagangan efek yang terorganisasi diluar Bursa Efek Indonesia, dengan bentuk pasar sekunder, diatur dan diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh (BAPEPAM). Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal
mendefinisikan
pasar
modal
sebagai
“kegiatan
yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang berkaitan dengan efek”. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksadana dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures dan lain-lain (Darmadji dan Fakhruddin, 2006). 2.3. Saham Saham (stock atau share) diartikan
sebagai tanda penyertaan atau
pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas Darmadji dan Fakhruddin (2006). Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. 2.3.1. Keuntungan membeli saham Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham, yaitu: a. Dividen Dividen (dividend) adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Investor yang berhak menerima dividen adalah investor yang memegang saham hingga batas waktu yang ditentukan oleh perusahaan pada saat pengumuman dividen. Umumnya dividen merupakan salah satu daya tarik bagi pemegang 12
13
saham dengan orientasi jangka panjang, misalnya investor institusi, dana pensiun, dan lain-lain. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai (cash dividend), yaitu kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham, atau dapat pula berupa dividen saham (stock dividend), yaitu kepada setiap pemegang saham diberikan dividen dalam bentuk saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang investor akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut. b. Capital Gain Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktifitas perdagangan saham di pasar sekunder. Umumnya investor dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain. Investor seperti ini bisa saja membeli saham pada pagi hari, lalu menjualnya lagi pada siang hari jika saham mengalami kenaikan. Di samping dua keuntungan tersebut, maka pemegang saham juga dimungkinkan untuk mendapatkan saham bonus (jika ada), yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada para pemegang saham yang di ambil dari agio saham. Agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham pada saat perusahaan melakukan penawaran umum di pasar perdana. 2.4.
Return Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat
berupa RR yang sudah terjadi dan ER yang belum terjadi, tetapi diharapkan terjadi pada masa yang akan datang (ER). Dalam pengukuran RR banyak digunakan return total yang merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu. Dalam return ini juga perhitungannya didasarkan pada data historis. RR ini dapat digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan serta dapat sebagai dasar penentu ER dan risiko pada masa
13
14
yang akan datang. Sebaliknya, ER merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor pada masa yang akan datang. Jadi, perbedaan antara keduanya adalah RR sifatnya sudah terjadi, sedangkan ER sifatnya belum terjadi. 2.5. Risiko Menurut Husnan (2003), Risiko merupakan penyimpangan tingkat keuntungan yang diperoleh dari nilai yang diharapkan oleh seorang investor. Markowitz menyatakan bahwa risiko yang diharapkan tergantung pada keanekaragaman kemungkinan hasil yang diharapkan. Perhitungannya menggunakan standar deviasi untuk menyatakan besar risiko yang diharapkan. Pada prinsipnya risiko dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Risiko sistematis adalah risiko yang dipengaruhi oleh kondisi di luar perusahaan seperti ekonomi, politik dan faktor makro lain yang tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi. Risiko tidak sistematis adalah risiko yang dipengaruhi oleh kondisi perusahaan atau industri tertentu dan diturunkan dengan melakukan diversifikasi (Brigham and Daves, 2004). a. Risiko tidak sistematik (unsystematic risk) Merupakan risiko yang terkait dengan suatu saham tertentu yang umumnya
dapat
dihindari
(avoidable)
atau
diperkecil
melalui
diversifikasi (diversifiable). b. Risiko sistematik (systematic risk) Merupakan risiko pasar yang bersifat umum dan berlaku bagi semua saham dalam pasar modal yang bersangkutan. Risiko ini tidak mungkin dapat dihindari oleh investor melalui diversifikasi sekalipun. Terdapat beberapa sumber risiko yang
bisa mempengaruhi
besarnya risiko suatu investasi. Sumber-sumber tersebut antara lain : 1. Risiko Suku Bunga Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik, ceteris paribus. Demikian pula sebaliknya, jika
14
15
suku bunga turun harga saham naik. Secara sederhana, jika suku bunga misalnay naik, maka return investasi yang terkait dengan suku bunga (misalnya deposito) juga akan naik. Kondisi seperti ini bisa menarik minat investor yang sebelumnya berinvestasi di saham untuk memindahkan dananya dari saham ke dalam deposito, berdasarkan hukum permintaan-penawaran, jika banyak pihak menjual saham, ceteris paribus, maka harga saham saham akan turun. 2. Risiko Pasar Fluktuasi pasar secara keseluruhan yang memepengaruhi variabilitas return suatu investasi disebut risiko pasar. Fluktuasi pasar biasanya ditunjukkan oleh berubahnya indeks pasar saham secara keseluruhan perubahan pasar dipegaruhi oleh banyak faktor seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, ataupun perubahan politik. 3. Risiko Inflasi Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah yang telah diinvestasikan. 4. Risiko bisnis Risiko dalam menjalankan bisnis pada suatu jenis industri disebut sebagai risiko bisnis. 5. Risiko finansial Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan utang dalam pembiayaan modalnya, semakin besar proporsi utang yang digunakan perusahaan, semakin besar risiko finansial yang dihadapi perusahaan. 6. Risiko likuiditas Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas diperdagangkan, semakin liquid sekuritas tersebut, demikian pula sebaliknya, semakin tidak liquid suatu sekuritas semakin besar pula risiko likuiditas yang dihadapi perusahaan.
15
16
7. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik (negara perusahaan tersebut) dengan nilai mata uang negara lainnya dikenal jga dengan istilah risiko mata uang (currency risk) atau risiko nilai tukar (exchange rate risk). 8. Risiko Negara (Country Risk) Risiko ini juga disebut risiko politik, karena sangat berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu negara. Selain itu, ternyata sikap investor dalam menghadapi risiko yang muncul dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: 1. Risk Averse adalah sikap seorang investor yang akan memilih investasi yang memiliki risiko yang lebih rendah dengan tingkat return yang diharapkan sama besar. 2. Risk Neutral adalah sikap seorang investor yang akan memilih investasi yang tingkat return-nya sesuai dengan risiko yang dihadapi. 3. Risk Seeker adalah sikap seorang investor yang akan memilih investasi yang memiliki risiko investasi yang lebih tinggi dengan tingkat return yang diharapkan sama besar. 2.6. Portofolio Portofolio merupakan suatu proses dana yang dipercayakan kepada manajer investasi untuk dikelola. Pengelolaan tersebut dapat dilakukan secara aktif maupun pasif, menggunakan prosedur yang eksplisit maupun implisit, relatif kontrol atau tidak terkontrol. Arah perkembangannya adalah operasi manajemen portofolio menjadi makin terkontrol. (Husnan, 2005). Pada tahun 1950-an, Harry Markowitz, yang di anggap sebagai bapak dari teori portofolio modern, mengembangkan prinsip dasar portofolio yang melandasi teori portofolio modern. Kontribusi Harry Markowitz pertama kali diterbitkan pada tahun 1952. Selama lebih dari 50 tahun, prinsip Harry Markowitz telah di aplikasikan secara luas oleh komunitas keuangan. Akan tetapi, dampak utama dari teori portofolio Markowitz adalah pada manajemen portofolio karena teori tersebut memberikan kerangka sistematis 16
17
untuk pemilihan portofolio berdasarkan prinsip tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dan risiko. Teori yang dikembangkan Markowitz disebut dengan mean-variance analysis atau mean-variance optimization karena portofolio dibangun berdasarkan pada optimisasi dari trade off antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dan risiko. Sebelum Markowitz, investor tidak memahami mengenai konsep tingkat pengembalian (return) dan risiko (risk). Selama bertahun-tahun, dengan intuisi investor telah mengetahui bahwa merupakan langkah yang cerdik untuk melakukan diversifikasi. Akan tetapi, Markowitz adalah orang pertama yang mengembangkan konsep diversifikasi pada portofolio dengan metode yang formal. Markowitz menunjukkan secara kuantitatif mengapa dan bagaimana diversifikasi pada portofolio dapat mengurangi risiko dari portofolio untuk investor. Model portofolio Markowitz dengan perhitungan kovarians yang kompleks selanjutnya dikembangkan oleh Willian sharpe dengan menciptakan model indeks tunggal. Model ini mengkaitkan perhitungan return setiap aset pada return indeks pasar. Risiko portofolio tidak hanya merupakan rata-rata tertimbang dari risiko sekuritas individu. Akan tetapi sebagaimana ditunjukkan Markowitz, harus dipertimbangkan hubungan keterkaitan di antara tingkat pengembalian (return) sekuritas untuk melakukan perhitungan risiko portofolio, dan untuk mengurangi risiko portofolio sampai pada level minimum untuk tiap level tingkat pengembalian (return). Alasan untuk mempertimbangkan hubungan keterkaitan di antara tingkat pengembalian (return) sekuritas adalah karena kinerja sekuritas yang jelek pada suatu periode dapat diimbangi dengan sekuritas yang memiliki kinerja baik (Tandelilin, 2001). Diversifikasi dibagi dua yaitu : 1. Diversifikasi random. Diversifikasi random terjadi ketika investor menginvestasikan dananya secara acak pada berbagai jenis saham yang berbeda atau pada berbagai jenis aset yang berbeda dan berharap bahwa varians return sebagai ukuran resiko portofolio tersebut akan bisa diturunkan. Dalam hal ini, investor memilih aset-aset yang akan dimasukkan kedalam
17
18
portofolio
tanpa
terlalu
memperhatikan
karakteristik
aset-aset
bersangkutan. 2. Diversifikasi Markowitz Untuk memperoleh manfaat pengurangan risiko yang lebih optimal dari diversifikasi, tentunya kita tidak bisa mengabaikan begitu saja informasiinformasi penting tentang karakteristik aset-aset yang akan dimasukkan dalam portofolio, seperti yang dilakukan dalam diversifikasi random. Diversifikasi yang lebih efisien dari diversifikasi secara random, adalah diversifikasi berdasarkan model Henry Markowitz. Kontribusi penting dari ajaran Markowitz adalah bahwa risiko portofolio tidak boleh dihitung dari penjumlahan semua resiko aset-aset yang ada dalam portofolio, tetapi harus dihitung dari kontribusi risiko aset tersebut terhadap risiko portofolio, atau diistilahkan dengan kovarians. Kovarians adalah suatu aturan absolut yang menunjukkan sejauh mana return dari kedua sekuritas dalam portofolio cenderung untuk bergerak secara bersama-sama. Koefisien korelasi adalah suatu ukuran statistik yang menunjukkan pergerakkan bersama
relatif antara dua variabel. Dalam konteks
diversifikasi, ukuran ini akan menjelaskan sejauh mana return dari satu sekuritas terkait satu dengan yang lainnya. Ukuran tersebut biasanya dilambangkan dengan(ρi,j) dan berjarak (berkolerasi) antara +1,0 sampai 1,0 dimana : Jika ρi,j =+1,0 ; berarti korelasi positif sempurna Jika ρi,j =-1,0 ; berarti korelasi negatif sempurna Jika ρi,j = 0,0 ; berarti tidak ada korelasi Ada beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan ukuran koefisien korelasi dalam konsep diversifikasi, yaitu: 1. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif sempurna (+1,0) tidak akan memberikan manfaat pengurangan risiko. Risiko portofolio yang dihasilkan dari penggabungan ini hanya merupakan rata-rata tertimbang dari risiko individual sekuritas yang ada dalam portofolio. 2. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol, akan mengurangi risiko portofolio secara signifikan. Semakin banyak jumlah saham yang tidak
18
19
berkorelasi (0) dimasukkan dalam portofolio, semakin besar manfaat pengurangan risiko yang diperoleh. 3. Penggabungan dua buah sekuritas yang berkorelasi negatif sempurna (-1,0) akan menghilangkan risiko kedua sekuritas tersebut. Hal ini sejalan dengan prinsip strategi lindung nilai (hedging) terhadap risiko. 4. Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstrem tersebut(+1,0; 0,0 dan -1,0) sangat jarang terjadi. Sekuritas biasanya akan mempunyai korelasi positif terhadap sekuritas lainnya, meskipun tidak sempurna (+1). Oleh karena itu, investor tidak akan bisa menghilangkan sama sekali risiko portofolio. Hal yang bisa dilakukan adalah mengurangi risiko. Kovarian adalah suatu aturan absolut yang menunjukkan sejauh mana dua variabel mempunyai kecenderungan untuk bergerak secara bersama-sama. Dalam konteks manajemen portofolio, kovarians menunjukkan sejauh mana return dari kedua sekuritas dalam portofolio cenderung untuk bergerak secara bersama-sama. Kovarians bisa berbentuk angka positif, negatif ataupun nol. Sebagai contoh, misalnya kita menggabungkan dua sekuritas A dan B. Kovarians positif berarti kecenderungan dua sekuritas bergerak dalam arah yang sama, jika return sekuritas A naik, maka return sekuritas B juga akan mengalami kenaikan, demikian sebaliknya. Kovarians negatif berarti bahwa return dua buah sekuritas cenderung untuk bergerak menuju arah yang berkebalikan, jika return sekuritas A naik, maka return sekuritas B turun, demikian sebaliknya. Sedangkan kovarian nol mengindikasikan bahwa pergerakan dua buah sekuritas bersifat independen satu dengan lainnya. Husnan (2003), Proses investasi menunjukkan cara pemodal seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas, untuk mengambil keputusan tersebut, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menetapkan kebijakan investasi Pemodal perlu mengenali tujuan investasinya, terutama menyangkut sikapnya terhadap trade-off antara risiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan. 2. Melakukan analisis sekuritas
19
20
Analisis untuk membandingkan antara market value dengan intrinsic value, dengan maksud untuk mengetahui apakah terjadi situasi mispriced.
3. Membentuk Portofolio Identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dibeli dan berapa banyak dana yang akan diinvestasikan pada sekuritas-sekuritas tersebut. 4. Merevisi Portofolio Menentukan mana sekuritas dalam portofolio yang akan diganti, dan sekuritas mana yang akan dibeli sebagai penggantinya. 5. Evaluasi kinerja portofolio Pemodal melakukan penilaian terhadap kinerja (performance) portofolio, baik dalam aspek keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. 2.6.1 Strategi Portofolio Saham Terdapat
dua strategi yang bisa dilakukan investor dalam
pembentukan portofolio saham, yaitu strategi pasif dan strategi aktif. Strategi pasif meliputi tindakan investor yang cenderung pasif dalam pergerakan indeks pasar, yaitu investor tidak secara aktif mencari informasi ataupun melakukan jual-beli saham yang bisa menghasilkan return abnormal. Di sisi lainnya, strategi aktif pada dasarnya akan meliputi tindakan investor secara aktif dalam melakukan pemilihan dan jual-beli saham, mencari informasi, mengikuti waktu dan pergerakan harga saham serta berbagai tindakan aktif lainnya untuk menghasilkan return abnormal. a. Strategi Aktif Pada dasarnya semua investor menginginkan return yang setinggitingginya dari suatu investasi yang dilakukan. Dalam investasi portofolio saham dengan strategi aktif, berbagai cara akan dilakukan investor untuk memperoleh return yang sebanding atau melebihi return pasar. Tujuan strategi aktif adalah mencapai return portofolio saham yang melebihi return portofolio saham yang diperoleh melalui strategi pasif. Dengan kata lain, investor akan berusaha memperoleh hasil yang lebih tinggi dibanding return yang diperoleh sesama investor lainnya.
20
21
Ada tiga strategi yang biasa dipakai investor dalam menjalankan strategi aktif portofolio saham, yaitu: 1. Pemilihan saham Investor secara aktif melakukan analisis dan pemilihan sahamsaham
terbaik, yaitu saham yang memberikan hubungan tingkat
return-risiko yang terbaik dibanding alternatif lainnya. 2. Rotasi sektor Strategi ini biasanya dilakukan oleh investor yang berinvestasi pada saham-saham di dalam negeri saja, strategi ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : (a) Melakukan investasi pada saham-saham yang bergerak pada sektor tertentu untuk mengantisipasi perubahan siklus ekonomi di kemudian hari. (b) Melakukan modifikasi atau perubahan terhadap bobot portofolio saham-
saham pada sektor
industri yang berbeda-beda 3. Strategi momentum harga Investor akan mencari momentum atau waktu yang tepat, pada saat perubahan harga yang terjadi bisa memberikan keuntungan bagi investor melalui tindakan menjual atau membeli saham. b. Strategi Pasif Dalam konsep pasar modal yang efisien dikatakan bahwa jika pasar benar-benar efisien tidak akan ada satu investor pun yang bisa memperoleh return abnormal di atas return pasar. Konsep tersebut menghasilkan strategi pasif dalam portofolio saham. Investor yang menggunakan strategi pasif percaya bahwa harga pasar yang terjadi adalah harga yang mencerminkan nilai intrinsik saham tersebut. Oleh karenanya, investor tidak akan berusaha untuk secara aktif melakukan tindakan perdagangan saham yang bisa memberikan return abnormal. Strategi pasif bisa juga diartikan sebagai tindakan investor dalam membentuk portofolio saham yang merupakan replikasi kinerja indeks
21
22
pasar. Dengan demikian, tujuan strategi pasif adalah untuk mengikuti kinerja indeks pasar sedekat mungkin. Ada dua strategi yang biasa dipakai dalam strategi pasif portofolio saham yaitu: 1. Strategi beli dan simpan Investor membeli sejumlah saham dan tetap memegangnya untuk beberapa waktu tertentu. 2. Strategi mengikuti indeks Investor berharap bahwa kinerja investasinya pada sekumpulan sekuritas sudah merupakan duplikasi dari kinerja indeks pasar.
2.7. Portofolio Optimal Pendekatan Markowitz dalam pemilihan portofolio investor didasarkan pada preferensi mereka terhadap return yang diharapkan dan risiko masingmasing pilihan portofolio. Dalam teori portofolio dikenal dengan portofolio efisien dan portofolio optimal. Portofolio efisien adalah portofolio yang menyediakan return maksimal bagi investor dengan tingkat risiko tertentu atau portofolio yang menyediakan return tertentu dengan tingkat risiko minimal. Sedangkan portofolio optimal adalah portofolio yang dipilih investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada portofolio efisien (Tandelilin 2001).
22
23
µ 2
µ Garis permukaan efisien B-C-D-E
Return yang diharapkan, (ER)
1
D
E
C Titik-titik portofolio optimal B, C, D, E
G
B H A
Risi ko, σp Gambar 2. Portofolio efisien dan portofolio optimal (Tandelilin, 2001) Garis vertikal pada Gambar 2 menunjukkan tingkat return yang diharapkan, sedangkan garis horizontal menggambarkan tingkat risiko portofolio. Bidang ABCDEGH dalam gambar di atas menunjukkan kumpulan portofolio yang tersedia bagi investor. Bagian yang ditunjukkan oleh garis BCDE disebut permukaan efisien (efficient frontier), yaitu kombinasi aset-aset yang membentuk portofolio yang efisien. Bagian ini merupakan bagian yang mendominasi (lebih baik dibanding) titik-titik lainnya (A,G,H). BCDE mampu menawarkan tingkat return yang lebih tinggi dengan risiko yang sama dibandingkan bagian AGH. Salah satu titik kombinasi portofolio yang dipilih investor dari garis BCDE disebut sebagai portofolio optimal. Pemilihan portofolio optimal ditentukan oleh preferensi investor terhadap ER dan risiko. Preferensi investor ditunjukkan oleh kurva indiferent (µ1 dan µ2). Dalam gambar di atas, terlihat bahwa kurva indiferent investor bertemu dengan permukaan efisien pada titik D. Artinya portofolio optimal bagi investor tersebut adalah portofolio pada titik D, karena portofolio D tersebut menawarkan ER dan risiko yang sesuai dengan preferensi investor tersebut.
23
24
Pada pembentukan portofolio optimal terdapat banyak metode yang dapat digunakan contohnya ; model multi indeks, model korelasi konstan, model multi period , single period,dan model Indeks Tunggal. Model multi indeks merupakan suatu konsep portofolio optimum sekuritas tidak hanya ditentukan oleh indeks pasar tapi juga mencari satu faktor non pasar yang dapat menjelaskan faktor yang menyebabkan perubahan pada harga saham itu sendiri, setiap variabel bersifat independen, sedangkan model indeks tunggal sebaliknya, suatu konsep portofolio optimum sekuritas ditentukan oleh indeks pasar, model ini menggabungkan keseluruhan dari sekuritas menjadi satu indeks yang memiliki nilai optimum. 2.8. Indeks Harga Saham Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), Indeks Harga Saham merupakan
suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham.
Indeks berfungsi sebagai indikator tren pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada saat pasar sedang aktif atau tidak aktif. Pada pasar modal, sebuah indeks diharapkan memiliki lima fungsi, yaitu: 1. Sebagai indikator tren pasar, 2. Sebagai indikator tingkat keuntungan, 3. Sebagai tolok ukur (benchmark) kinerja suatu portofolio, 4. Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif, 5. Memfasilitasi berkembangnya produk derivatif. 2.9. LQ 45 Intensitas transaksi yang terjadi pada setiap sekuritas di pasar modal berbeda-beda. Sebagian sekuritas memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan di pasar modal, namun sebagian sekuritas lainnya relatif sedikit frekuensi transaksi dan cenderung bersifat pasif. Hal ini menyebabkan perkembangan dan tingkat likuiditas IHSG menjadi kurang mencerminkan kondisi real yang terjadi di bursa efek. Di Indonesia persoalan tersebut dipecahkan dengan menggunakan indeks LQ 45. Indeks LQ 45 terdiri dari 45 saham di BEI dengan likuiditas yang tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar, menguasai setidaknya hingga 70% dari pemilikan modal saham di pasar dan nilai transaksi pada pasar biasa serta lolos seleksi menurut beberapa kriteria pemilihan.
24
25
Kriteria-kriteria yang digunakan untuk memilih ke-45 saham yang masuk dalam indeks LQ 45, sebagai berikut: 1. Saham Telah tercatat di BEI minimum 3 bulan Masuk dalam urutan 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler (rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir) 2. Kondisi keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhan perusahaan, 3. Jumlah hari transaksi pasar regular Urutan berdasarkan kapitalisasi pasar (ratarata nilai kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir) 4. kapitalisasi pasar saham pada periode tertentu. 5. Selain dari likuiditas dan faktor kapitalisasi pasar, pemilihan saham index LQ45 juga berdasarkan kondisi keuangan dan melihat prospek pertumbuhan dari perusahaan. Indeks LQ45 pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 Februari 1997. Hari dasar untuk perhitungannya adalah 13 Juli 1994 dengan nilai dasar 100. Kemudian bursa efek secara rutin memantau perkembangan kinerja masingmasing ke-45 saham yang masuk dalam penghitungan Indeks LQ45. Sahamsaham yang termasuk dalam LQ45 terus dipantau dan setiap 6 bulan akan diadakan review (awal Februari dan Agustus). Jika terdapat saham yang sudah tidak masuk kriteria, maka akan diganti dengan saham lain yang memenuhi syarat. Pemilihan saham-saham LQ45 harus wajar, oleh karena itu BEI mempunyai komite penasehat yang terdiri dari para ahli di BAPEPAM, Universitas dan profesional di bidang pasar modal (Tandelilin, 2001). 2.10. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan analisis portofolio optimal adalah sebagai berikut : a. Abdullah (1995)
meneliti Sistem penunjang keputusan penanaman
modal pada proyek Agroindustri dengan analisa portofolio model Indeks Tunggal. Model Indeks Tunggal mendasarkan diri pada pemikiran bahwa tingkat keuntungan suatu sekuritas dipengaruhi oleh tingkat keuntungan pasar. Hasil keluaran sistem menunjukkan bahwa portofolio optimal adalah portofolio yang keseluruhan modalnya ditanamkan pada saham MFMI dengan nilai ROI sebesar 0,178. Portofolio memiliki kinerja yang
25
26
lebih baik dibanding dengan portofolio lainnya dengan ukuran Treynor dan Jensen yang paling tinggi yaitu sebesar 0,104 dan 0,33. tingkat keuntungan yang diharapkan pada portofolio ini sebesar 0,042 per bulan dengan risiko sebesar 0,178. b. Pranowo (2002) meneliti Analisis Portofolio Optimal saham sektor pertanian di PT. Bursa Efek Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dengan Indeks Tunggal, portofolio optimal yang terbentuk menawarkan tingkat pengembalian (return) sebesar 2,458 persen per minggu, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pengembalian (return) yang ditawarkan suku bunga Bank Indonesia yang hanya sebesar 0,33 persen per minggu. Portofolio optimal dengan tingkat pengembalian (return) sebesar 2,458 persen per minggu merupakan suatu investasi yang menguntungkan dibandingkan dengan tingkat SBI yang berlaku (sekitar 0,33 persen per minggu). Portofolio optimal saham pertanian juga sangat prospektif dibandingkan kondisi pasar modal secara keseluruhan dengan tingkat pengembalian pasar (market return) sebesar 0,57 persen per minggu. c. Fuzzy et al (2005) dalam penelitiannya An extension of Sharpe’s singleindex model: portfolio selection with expert beta, menyajikan suatu pendekatan untuk masalah pemilihan portofolio berdasarkan model indeks tunggal Sharpe dan pada Fuzzy Set Theory. Dalam hal ini, para ahli membahas tentang future Beta setiap aset keuangan yang telah termasuk dalam portofolio pilihan model yang dinotasikan sebagai 'Expert Beta' dan dimodelkan sebagai bilangan fuzzy trapezoidal. Nilai, ambiguitas dan ketidakjelasan tiga konsep dasar yang terlibat dalam model yang menyediakan informasi yang cukup tentang bilangan fuzzy mewakili 'Expert Beta' dan dijelaskan dengan sederhana. Untuk memilih portofolio optimal, Goal Programming model telah diusulkan termasuk aspirasi investor pemilihan high-low risk assets. Semantiks ini berdasarkan tujuan akhir dari fuzzy mencapai kepuasannya dalam mengatasi
gambaran nyata permasalahan portofolio yang selama ini
dihadapi.
26
27
d. Eko (2008) dalam penelitiannya Analisis dan Penilaian Kinerja Portofolio Optimal Saham-Saham LQ 45 penelitian ini mengasumsikan bahwa tingkat pengembalian antara dua saham atau lebih akan berkorelasi dan mempunyai reaksi yang sama terhadap satu sektor atau indeks tunggal yang dimasukkan dalam model, yaitu Indeks LQ 45 hasil penelitiannya menunjukkan bahwa saham-saham yang dapat membentuk kombinasi portofolio optimal di Bursa Efek Jakarta (BEJ ) 2002. Sahamsaham yang dapat membentuk kombinasi portofolio optimal adalah Saham INTP (Indocement Tunggal Prakarsa), Saham MKDO (Makindo), Saham MEDC (Medco Energi Internasional). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa model indeks tunggal lebih baik jika dibandingkan dengan model constant correlation dalam pembentukkan portofolio optimal.
27
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Portofolio saham merupakan sekelompok saham yang dimiliki pemilik atau pengelola dana investasi. Tahap awal pengambilan keputusan, investor perlu menetapkan tujuan serta batasan risiko dalam berinvestasi. Adanya
korelasi
antara
risiko
dan
tingkat
keuntungan
(return),
menyebabkan investor tidak dapat menetapkan tujuan investasi mencari keuntungan yang tinggi dengan mempertimbangkan risiko yang tinggi. Hal lain yang juga menjadi perhatian dalam tahap ini ialah masalah kebutuhan likuiditas, jangka waktu, masalah pajak dan hukum serta keinginan khusus dari investor. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka tujuan investasi yang telah ditentukan diawal akan lebih realistis untuk dicapai dan sesuai dengan preferensi risiko dan karakteristik investor. Manajemen Portofolio Saham Indeks LQ45 terbentuk berdasarkan kebutuhan dan keinginan investor, berdasarkan ekspektasi pandangan investor terhadap hasil yang diharapkan dan risiko yang akan dihadapinya. Setelah investor menentukan ekspektasi berupa ER serta risiko (σ) yang akan ditanggungnya, maka dapat dilakukan pengukuran terhadap kinerja portofolio tersebut, dengan menggunakan MIT. Langkah selanjutnya merupakan pengumpulan data, peneliti yang diperoleh dari Pusat Data Pasar Modal (PDPM). PDPM merupakan suatu lembaga yang memiliki data-data saham perusahaan yang terdapat
di Indonesia, yang diambil dari Bursa Efek
Indonesia (BEI). Kemudian data yang diperoleh diolah menggunakan metode indeks tunggal. Hasil akhir dari penelitian adalah diperolehnya hasil keputusan investasi berupa penilaian kinerja terbaik dari portofolio saham Indeks LQ45 berdasarkan strategi portofolio aktif, untuk kemudian dijadikan referensi bagi investor. Perhitungan dengan MIT didasarkan pada excess return to beta (ERB) berasal dari prinsip ratio Treynor (CAPM) yang mengukur kinerja portofolio berdasarkan besarnya return premium yang dihasilkan oleh setiap
29
unit risiko sistematis yang diukur dengan beta. ERB menentukan saham yang dapat dimasukkan ke dalam portofolio tersebut. Excess return didefinisikan sebagai selisih ER dengan return aktiva bebas risiko, pada penelitian ini tingkat suku bunga Bank Indonesia sebagai aktiva bebas risiko. Sedangkan ERB berarti mengukur kelebihan return relatif terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan yang diukur dengan beta. Rasio ERB ini juga menunjukkan hubungan antara dua faktor penentu investasi, yaitu return dan risk. Saham-saham yang akan masuk ke dalam portofolio diseleksi dengan cara mengeluarkan saham-saham yang memiliki ERB lebih kecil dari nilai unique cut off point (UCOP), sedangkan saham-saham dengan ERB lebih besar dari nilai UCOP dimasukkan ke dalam portofolio. Tahap selanjutnya yaitu menentukan proporsi dana yang akan digunakan untuk membiayai portofolio. Layak atau tidaknya investasi portofolio saham dilihat dari besarnya tingkat keuntungan (return) dan risiko (risk) portofolio itu sendiri, dibandingkan dengan investasi bebas risiko (SBI).
29
30
Inves tor
*5
Tahap Investasi
PASAR MODAL Saham perusahaan indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia
keputusan
1. Penentuan Tujuan Investasi. 2. Pemilihan Kebijakan Investasi. 3. Pemilihan strategi Portofolio. 4. Pemilihan Aset. 5. Pemilihan dan Evaluasi kinerja portofolio.
Komposisi Portofolio optimal, Metode Indeks Tunggal (MIT) Pengukuran optimalisasi saham Metode Indeks Tunggal (MIT)
Pengukuran saham mengikuti indeks LQ 45
Membandingkan return dan risiko portofolio yang disusun berdasarkan MIT dan saham mengikuti indeks Uji Statistik (Paired Sample T-test) Rekomendasi bagi investor
Gambar 3. Kerangka pemikiran 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Desember 2012. Lokasi pengumpulan dan pengolahan data berasal dari instansi publik yang terkait dengan penelitian, yaitu Pusat Data Pasar Modal (PDPM), yang berlokasi di Jl. Yos Sudarso Kav. 87 Jakarta. 3.3. Jenis Data dan Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder yang bersifat kuantitatif dari Desember 2008 sampai dengan Desember 2011. Data yang diperoleh berasal dari PDPM. Adapun data penunjang yang relevan dengan penelitian adalah diperoleh dari buku, jurnal, majalah, laporan penelitian, media elektronik, dan data perusahaan yang terkait dengan penelitian.
30
31
Data perusahaan diperoleh dari laporan tahunan dan laporan keuangan yang telah di audit. Harga saham yang digunakan adalah harga penutupan setiap bulan dari bulan Desember 2008 sampai dengan Desember 2011. Populasi penelitian adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di saham Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non-random sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Salah satu teknik pengambilan sampel non-random sampling adalah dengan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan terhadap populasi yang memiliki kriteria tertentu yaitu saham-saham yang tercatat dalam Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia selama tiga tahun berturut-turut periode 2009-2011. Berdasarkan kriteria di atas di peroleh jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 19 perusahaan (emiten). 3.4. Pembentukan Portofolio Saham indeks LQ45 Menurut Nazir (2005) analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan dianalisis data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. 3.4.1 Analisis Data Populasi dalam penelitian ini adalah saham-saham yang tergabung dalam indeks LQ 45. Dari 45 emiten yang tergabung akan dipilih emiten yang sudah bergabung dengan Bursa Efek Indonesia minimal tiga tahun. Dari 45 emiten terdapat 19 emiten yang memenuhi kriteria pertama sebagai objek penelitian, kemudian menghitung return dan risk dari ke-19 saham tersebut selama tiga tahun dengan menggunakan data harga saham dari bulan Desember 2008 sampai bulan Desember tahun 2011. Model Indeks Tunggal mengkaitkan perhitungan return setiap aset pada return indeks pasar (LQ 45). Secara matematis MIT adalah sebagai berikut : Penelitian ini melakukan pengolahan data kuantitatif dibantu dengan program komputer, yaitu Microsoft Office Excel 2007 Variabel-variabel tersebut adalah: 1. Menghitung tingkat pengembalian (return) dan tingkat risiko pasar dengan rumus sebagai berikut :
31
32
Rm =
IHSG t-IHSG t-1
....................... (1)
IHSG t-1
E(Rm)
=
𝜎2m =
N i=1 Rm
...................... (2)
n
N i=1 (Rm –
E(Rm))2
..................... (3)
n-1
Di mana : Rm
= Tingkat keuntungan pasar (market return) pada bulan ke-i
E(Rm)
= Tingkat keuntungan pasar yang diharapkan (market return) per-
bulan σ 2m
= rata-rata tingkat risiko pasar per-bulan
IHSG t
= nilai indeks penutupan (closing index) pada bulan ke-t
IHSG t-1 = nilai indeks penutupan (closing index) pada bulan ke t-1 2. Perhitungan rumus return saham yang digunakan : 𝑅𝑡 =
𝑃𝑡−𝑃𝑡−1+𝐷𝑡
....................... (4)
𝑃𝑡−1
3. Perhitungan rumus Expected Return saham yang digunakan:
𝐸 𝑅𝑖 =
𝑁 𝑖=1 𝑅 𝑖𝑗
𝑁
...................... (5)
Di mana: Rt = return saham pada periode t Pt = harga saham pada periode t Pt-1 = harga saham pada periode t-1 Dt = Dividen (kas) pada periode t E(Ri) = Expected return saham Rij
= selisih keuntungan dari bulan n dan n-1
N
= periode yang dilihat (36 bulan)
4. Risiko saham yang digunakan adalah:
𝑆𝐷 =
𝑛 [(𝑅𝑖𝑗 −𝐸(𝑅𝑖) ] 𝑗 −1 𝑁
2
32
....................... (6)
33
Di mana: SD
= standar deviasi (risiko saham)
E(Ri) = return saham Rij
= selisih keuntungan dari bulan n dan n-1
N
= periode yang dilihat (36 bulan)
5. Menentukan risiko sistematis (beta) untuk masing-masing saham perhitungannya sebagai berikut. βi=
σ im
....................... (7)
σm2
Di mana : Βi
= beta untuk saham i
σ im = kovarian tingkat risiko untuk sekuritas i dengan indeks pasar σm2 = varian dari return indeks pasar Perhitungan return sekuritas dalam model indeks tunggal melibatkan dua komponen utama, yaitu : 1. komponen return yang terkait dengan keunikan perusahaaan; dilambangkan dengan αi 2. komponen return yang terkait dengan pasar dilambangkan dengan βi Komponen kesalahan residual (ei) merupakan perbedaan antara sisi kiri persamaan (Ri) dengan sisi kanan persamaan, maka sisi kanan dan sisi kiri harus sama. Dalam konteks estimasi return sekuritas, kesalahan residual merupakan perbedaan antara return yang diharapkan (sisi kanan persamaan) dan return aktual (sisi kiri persamaan). Salah satu konsep penting dalam model indeks tunggal adalah terminologi Beta (β), merupakan ukuran kepekaan return sekuritas terhadap return pasar. Semakin besar beta suatu sekuritas, semakin besar kepekaan return sekuritas terhadap perubahan return pasar. Dalam penggunaan model indeks tunggal, perlu mengestimasikan beta sekuritas yang bisa dilakukan dengan menggunakan data historis maupun estimasi secara subjektif. Secara matematis, risiko dalam model indeks tunggal dapat digambarkan sebagai berikut: σi2 = βi2 [σi2 ] + σei
33
....................... (8)
34
Persamaan untuk menghitung risiko portofolio dengan model indeks tunggal akan menjadi: σ2p = β2p [σ2p ] + σep
.......................(9)
Di mana : σi2 2
= Nilai risiko saham MIT. 2
βi [σi ] = nilai systematic risk. αi = (σei ) = nilai Unsystematic risk. Menghitung nilai excess return to beta (ERB) masing-masing saham rasio dapat dituliskan dengan : ERβi=
E Ri - Rf
....................... (10)
βi
Di mana : ERβ = excess return to beta saham i E(Ri) = tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) saham i selama 36 bulan. Rf = return aktiva bebas risiko (tingkat suku bunga Bank Indonesia βi = beta saham i Portofolio yang optimal berisi saham-saham yang mempunyai nilai rasio excess return to beta yang tinggi. Saham-saham dengan rasio excess return to beta yang rendah tidak dimasukkan ke dalam portofolio yang optimal karena Saham-saham dengan rasio excess return to beta yang rendah berarti saham yang memiliki return sekuritas yang rendah terhadap perubahan return pasar. Dengan demikian diperlukan sebuah titik pembatas (cut off point ) yang menentukan batas nilai excess return to beta. Untuk mengkategorikan tinggi rendahnya titik pembatas dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Mengurutkan saham-saham berdasarkan nilai excess return to beta terbesar ke excess return to beta terkecil. b. Menghitung nilai Ai dan menghitung nilai Bi, keduanya diperlukan untuk menghitung Ci dengan rumus :
Ai =
[E Ri - Rf]βi
....................... (11)
σ2 ei
34
35
βi2
Bi=
....................... (12)
σ2 ei
Dimana : E(Ri) = expected return saham i Rf
= risk free rate of return
βi
= beta saham i
σei
= variance saham i (unique risk)
c. Menghitung nilai Ci (cut off point) dengan rumus : 𝐶𝑖 =
𝜎 2 𝑚 𝑛𝑖=1 𝐴𝑗 1+𝜎 2
𝑛 𝑖=𝑗
𝐵𝑗
....................... (13)
Di mana : σ 2m = varian dari return indeks pasar Ci = nilai C untuk saham i yang dihitung dari kumulasi nilai A1 sampai dengan nilai Ai dan nilai B1 sampai dengan nilai Bi. d. Besarnya unique cut off point (C*) adalah nilai Ci yang terbesar. e. Saham-saham yang terbentuk membentuk portofolio optimal adalah saham-saham yang mempunyai excess return to beta lebih besar atau saham dengan excess return to beta pada titik C*. Saham-saham yang mempunyai nilai excess return to beta lebih kecil dari titik C*, tidak diikutsertakan dalam pembentukan portofolio optimal, karena excess return to beta yang lebih kecil dari titik C*, artinya saham yang memiliki tingkat kepekaan return sekuritas yang tidak terlalu signifikan terhadap perubahan return pasar. f. Menghitung proporsi masing-masing saham tersebut pada portofolio optimal, besarnya proporsi untuk saham ke-i adalah sebesar :
𝑊𝑖 =
𝑋𝑖
....................... (14)
𝑘 𝑋𝑗 𝑗 =𝑖
Dengan nilai Xi sebesar :
𝑋𝑖 =
𝛽𝑖 𝜎 2 𝑒𝑖
(𝐸𝑅𝐵𝑖 − 𝐶 ∗)
35
....................... (15)
36
Dimana : Wi
= proporsi saham i
k
= jumlah saham di portofolio optimal
βi
= beta saham i
σ2 ei
= varian dari kesalahan residu saham i
ERBi = excess return to beta saham i C*
= nilai cut off point yang merupakan nilai Ci terbesar dari
sederetan nilai Ci saham. g. Covariance
adalah
rata-rata
penyimpangan
masing-masing
data,
merupakan perbandingan perhitungan realized return saham A dengan realized return saham B. Covariance dihitung dengan program Excel menggunakan rumus Covar. h. Correlation atau koefisien korelasi antar saham merupakan perbandingan perhitungan realize return saham A dengan perhitungan realize return saham B dalam suatu periode tertentu. Koefisien korelasi antar dua kelompok data tersebut dihitung dengan program Excel dengan rumus Correl. i. Expected return portofoilo E(Rp) merupakan rata-rata tertimbang dari return individual masing-masing saham pembentuk portofolio, dihitung dengan menggunakan rumus: 𝐸 𝑅𝑝 =
𝑛 𝑖=1 𝑋𝑖. 𝐸(𝑅𝑖)
....................... (16)
Dimana : E(Rp) = Expected Return portofolio Xi
= proporsi dana saham i
E(Ri) = Expected Return saham i j. Risiko atau standar deviasi portofolio (σp) merupakan rata-rata tertimbang dari standar deviasi individual masing-masing saham pembentuk portofolio, dihitung dengan menggunakan rumus: 𝜎𝑝 =
𝑛 𝑖=1 𝑋𝑖. 𝜎𝑖
Dimana :
36
....................... (17)
37
σ p = standar deviasi portofolio Xi = proporsi dana saham i σ i = standar deviasi saham i 𝛽𝑝 =
𝑛 𝑖=1 𝑋𝑖. 𝛽𝑖
....................... (18)
Di mana : βp = beta portofolio Xi = proporsi dana saham i βi = beta saham i j. Covariance (σp) portofolio dapat dihitung dengan rumus : 𝜎𝑝 = 𝛽𝑝. 𝜎𝑚
...................... (19)
Dimana : σp = covariance portofolio βp = beta portofolio σm = covariance pasar k. menghitung return indeks LQ 45 (Rit) selama periode pengamatan menggunakan formulasi : 𝑅𝑖𝑡 =
𝑃𝑡 − 𝑃𝑡−1 𝑃𝑡−1
Dimana : Rit = return indeks periode ke-t Pt
= Harga saham/indeks periode ke-t
Pt-1 = Harga saham/indeks perioe ke t-1
37
..................... (20)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Kondisi Umum Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik pengambilan sampel teknik non-random sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Salah satu teknik pengambilan sampel non-random sampling adalah dengan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel yang dilakukan terhadap populasi yang memiliki kriteria tertentu, dalam penelitian ini adalah saham-saham yang tercatat dalam Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia selama tiga tahun berturut-turut periode 2009-2011. Indeks LQ 45 dipilih karena indeks LQ 45 merupakan kelompok saham yang terdiri dari 45 saham di BEI dengan likuiditas yang tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar, menguasai hingga 70% dari pemilikan modal saham di pasar dan nilai transaksi pada pasar biasa serta lolos seleksi menurut beberapa kriteria pemilihan yang telah ditetapkan (IDX Fact Book, 2011). Data penelitian dibatasi untuk saham-saham yang pada periode pengamatan konsisten masuk ke dalam indeks LQ 45 selama 6 periode dari tahun 20092011, tidak mengalami peristiwa Stock Split, maupun Right Issue. Saham yang mengalami salah satu dari hal-hal tersebut tidak akan dimasukkan sebagai sampel. Pembatasan saham yang mengalami stock split dan right issue untuk menghindari perubahan harga yang drastis selama periode pengamatan. Sedangkan pembatasan untuk saham yang tidak konsisten masuk ke dalam LQ 45 selama enam periode karena ketidaklengkapan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Berdasarkan kriteria pemilihan tersebut, diperoleh sampel sejumlah 19 saham perusahaan yang dapat dilihat di Tabel 1.
39
Tabel 1. Daftar emiten yang konsisten tiga tahun berturut-turut masuk ke dalam Indeks LQ 45. N
SEKTOR
KODE
Nama Perusahaan
1 2 3 4
AGRICULTUR E
AALI UNSP ANTM MEDC
5
MINING
PTBA
Astra Agro Lestari Tbk Bakrie Sumatra Plantations Tbk Aneka Tambang (persero) Tbk Medco Energi Internasional Tbk Tambang Batubara Bukit Asam
O
TINS
Timah Tbk
ASII
Astra Internasional Tbk
BBCA
Bank Central Asia Tbk
BBNI
Bank Negara Indonesia Tbk
1 FINANCE 1 2 1 3 1 CONSUMER GOODS INDUSTRY 1 INFRASTRUC 1 TURE, UTILITIES AND TRANSPORTATION 1
7 BASIC INDUSTRY AND CHEMICALS TRADE, 1 SERVICES AND INVESTMENT 1 8
9
Indonesia
7
1
6
Nickel
INCO
0
5
Internasional
6 MISCELLAN 8 EOUS INDUSTRY 9 1
4
Tbk
BBRI
Tbk
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
BDMN
Bank Danamon Indonesia Tbk
BMRI
Bank Mandiri (persero) Tbk
INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk
ISAT
Indosat Tbk
PGAS
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
TLKM
Telekomunikasi Indonesia Tbk
SMCB
Holcim Indonesia Tbk
UNTR
United Tractor Tbk
39
40
4.1.2
Profil Perusahaan
a. Astra International Tbk (ASII) Astra berdiri pada tahun 1957 sebagai perusahaan perdagangan, Astra membentuk kerja sama dengan sejumlah perusahaan kelas dunia. Sejak tahun 1990 Perseroan menjadi perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan kapitalisasi pasar pada akhir tahun 2011 sebesar Rp 300 triliun. Saat ini Astra bergerak dalam enam bidang usaha yaitu otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi. Pada tanggal 31 Desember 2011 jumlah karyawan Grup Astra mencapai 168.703 orang yang tersebar di 158 perusahaan, termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities. Astra mempunyai empat filosofi yaitu menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara, memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, menghargai individu dan membina kerjasama, dan senantiasa berusaha mencapai yang terbaik. b. PT United Traktor Tbk (UNTR) PT United Tractors Tbk (UNTR) didirikan di Indonesia pada tanggal 13 Oktober 1972 dengan nama PT Inter Astra Motor Works dan memulai kegiatan operasinya pada tahun 1973. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan mempunyai 18 cabang, 17 kantor lokasi dan 12 kantor perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia. Kantor pusat berlokasi di Jalan Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta. Perusahaan melalui pemegang saham utama, PT Astra International Tbk (Astra), adalah bagian dari Jardine Matheson Holdings Ltd. Pada tahun 1989, Perusahaan melalui Penawaran Umum Perdana Saham menawarkan 2,7 juta lembar sahamnya kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp7.250,- per saham. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, keseluruhan jumlah saham yang beredar adalah 3.730.135.136 saham yang dimiliki oleh 4.473 pemegang saham. c. Astra Agro Lestari Tbk (AALI) PT Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit perseroan ini berawal dari kebijakan PT Astra International Tbk 40
41
yang membangun unit usaha untuk menggarap perkebunan ubi kayu seluas 2.000 hektar. Perseroan masuk ke bidang usaha perkebunan kelapa sawit. Pada tahun 1984, PT Astra International Tbk mengakuisisi PT Tunggal Perkasa Plantations yang telah memiliki lahan perkebunan kelapa sawit seluas 15.000 hektar di provinsi Riau. Kebijakan ini memiliki dampak positif terhadap perkembangan unit bisnis perkebunan sawit. PT Astra International Tbk akhirnya memutuskan menjadi unit bisnis perkebunan kelapa sawit sebagai entitas bisnis yang baru dengan nama PT Suryaraya Cakrawala pada tanggal 3 Oktober 1988. pada tanggal 9 Desember 1997 PT Astra Agro Lestari mencatatkan sahamnya untuk pertama kali di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya yang kini telah menyatu menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penawaran
saham perdana (IPO), Perseroan menawarkan
125.800.000 lembar saham kepada publik dengan harga Rp 1.550 per lembar saham. Pada akhir tahun 2011, saham perseroan ditutup pada harga Rp 21.700 per lembar saham dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia. d. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Indofood didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma pada tahun 1990. Di tahun 1994 berganti nama menjadi PT Indofood Sukses makmur dan melakukan penawaran saham perdananya sebanyak 763 juta saham dengan harga nominal Rp 1.000 per saham, tercatat di Bursa Efek Indonesia. Indofood mempunyai visi menjadi perusahaan total food solution. Dengan beberapa misinya yaitu memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan, senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi
dan
teknologi,
memberikan
kontribusi
bagi
kesejahteraan
masyarakat dan lingkuangan secara berkelanjutan, serta meningkatkan stakeholder’s values secara berkesinambungan. e.
Bank Negara Indonesia (BBNI) Berdiri sejak tahun 1946 Bank Negara Indonesia merupakan bank
pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. BNI mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintahan Indonesia yakni ORI atau Oeng Republik Indonesia pada mlam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya.
41
42
Hingga kini tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional. Tahun 1955 status BNI diubah menjadi bank komersial milik pemerintah sehubungan dengan penambahan modal. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai “BNI 46”. Pada tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. Pemerintah Republik Indonesia memegang 60% saham BNI, sementara 40% saham selebihnya dimiliki oleh pemegang saham publik baik individu maupun institusi domestik dan asing. Saat ini, BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. BNI menyediakan layanan jasa keuangan secara menyeluruh didukung oleh anak perusahaan di bidang perbankan syariah (BNI Syariah), pembiayaan (BNI Multi Finance), pasar modal (BNI Securities) dan asuransi (BNI Life Insurance). Dengan total aset senilai Rp 299,1 triliun dan lebih dari 23.639 karyawan pada akhir tahun 2011, BNI mengoperasikan jaringan pelayanan yang luas mencakup 1.364 outlet domestik dan lima cabang luar negeri di New York, London, Tokyo, Hongkong dan Singapura. 6.227 unit ATM milik sendiri, serta fasilitas Internet Banking dan SMS banking yang memberikan kemudahan akses bagi nasabah. 4.1.3. Optimalisasi Portofolio a. Penyusunan Portofolio Optimal dengan Metode Indeks Tunggal
Proses Analisis Pemilihan dan penentuan saham-saham yang menjadi kandidat portofolio dengan model indeks tunggal langkah-langkah perhitungan sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan perkembangan harga saham, IHSG dan SBI Data harga saham yang diteliti adalah harga saham penutupan (closing price) pada setiap akhir bulan selama periode tahun 2009-2011.
42
43
Nilai return dan risiko saham diambil dari perubahan harga saham bulanan. Data harga saham penutupan (closing price) dari 19 saham diperoleh dari BEI, Bank Indonesia serta literatur-literatur yang menunjang penelitian ini. Data kedua yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama periode tahun 2009-2011 yang diperoleh dari laporan Bursa Efek Indonesia. Data IHSG sebagai data pasar yang digunakan untuk menghitung tingkat return pasar (Rm) dan risiko pasar (σm). Tabel 2 dibawah ini menunjukkan data IHSG.
Tabel 2. Data IHSG BULAN
TAHUN 2009
2010
2011
Januari
1332,67
2610,8
3409,17
Februari
1285,48
2549,03
3470,35
Maret
1434,07
2777,3
3678,67
April
1722,77
2971,25
3819,62
Mei
1916,83
2796,96
3836,97
Juni
2026,78
2913,68
3888,57
Juli
2323,24
3069,28
4130,8
Agustus
2341,54
3081,88
3841,73
September
2467,59
3501,3
3549,03
Oktober
2367,7
3635,32
3790,85
Nopember
2415,84
3531,21
3715,08
Desember
2534,36
3703,51
3821,99
Sumber: Laporan BEI tahun 2009-2011. Gambar 4 berikut ini merupakan grafik perubahan nilai IHSG yang digunakan dalam penelitian selama periode tahun 2009-2011.
43
Nilai IHSG
44
5000 4000 3000 2000 1000 0
2009 2010 2011
BULAN
Gambar 4. Grafik perubahan IHSG Data ketiga yang dibutuhkan adalah data tingkat suku bunga SBI-1 bulan, diperoleh dari laporan bulanan BI selama periode tahun 2009-2011. Data SBI-1 bulan digunakan sebagai proxy return aktiva bebas risiko atau risk free rate of return (Rf) dengan pertimbangan return dan risiko juga dihitung secara bulanan. Dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini: Tabel 3. DATA SBI-1 BULAN
BULAN
TAHUN 2009
2010
2011
Januari
8,75%
6,50%
6,50%
februari
8,25%
6,50%
6,75%
Maret
7,75%
6,50%
6,75%
April
7,50%
6,50%
6,75%
Mei
7,25%
6,50%
6,75%
Juni
7%
6,50%
6,75%
Juli
6,75%
6,50%
6,75%
Agustus
6,50%
6,50%
6,75%
September
6,50%
6,50%
6,75%
Oktober
6,50%
6,50%
6,50%
Nopember
6,50%
6,50%
6%
Desember
6,50%
6,50%
6%
Gambar 5 berikut ini merupakan grafik perubahan nilai SBI-1 Bulan yang digunakan dalam penelitian selama periode tahun 2009-2011.
44
10,00% 8,00% 6,00% 4,00% 2,00% 0,00%
2009 Januari februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Nilai SBI
45
2010 2011
BULAN
Gambar 5. Grafik Perubahan nilai SBI-1 Bulan. 2. Menghitung realized return, expected return, standar deviasi dan varian dari masing-masing saham individual, IHSG dan SBI. Untuk menghitung realized return, expected return, standar deviasi dan varian dari masing-masing saham individual, IHSG dan SBI menggunakan program Microsoft Office Excel 2007. Realized return diperoleh dari persentase perubahan harga penutupan saham i pada bulan ke t dikurangi harga penutupan saham i pada bulan ke t-1, hasilnya ditambahkan dengan deviden kemudian hasilnya dibagi dengan harga penutupan saham i pada bulan ke t-1. Expected return dihitung dengan rumus Average, standar deviasi dihitung dengan rumus STDev dan varian dihitung dengan rumus Var. Hasil perhitungan realized return masingmasing saham diperlihatkan pada lampiran 2. Sedangkan hasil penghitungan expected return, standar deviasi dan varian dari masingmasing saham individual terlihat dalam tabel 4 berikut ini: Tabel 4. E(Ri), STDev dan Variance saham individual NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kode Saham AALI UNSP ANTM MEDC PTBA INCO TINS ASII BBCA
E(Ri) 0,02687 0,01771 0,01838 0,01324 0,03243 0,02321 0,02089 0,06207 0,03004
45
STDev 0,08406 0,19045 0,11705 0,09986 0,10749 0,14413 0,13008 0,10325 0,09115
Variance 0,00707 0,03627 0,0137 0,00997 0,01155 0,02077 0,01692 0,01066 0,00831
46
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
BBNI BBRI BDMN BMRI INDF ISAT PGAS TLKM SMCB UNTR
0,05926 0,02356 0,01414 0,04079 0,0529 0,00497 0,0213 0,0045 0,04254 0,05696
0,15532 0,14129 0,1064 0,11462 0,12127 0,09667 0,09488 0,06808 0,12648 0,1049
0,02412 0,01996 0,01132 0,01314 0,01471 0,00934 0,009 0,00464 0,016 0,011
Sumber: Lampiran, diolah Hasil perhitungan realized return IHSG diperlihatkan pada lampiran 3, sedangkan hasil perhitungan expected return, standar deviasi dan varian dari IHSG selama periode 2009-2011 dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini: Tabel 5. E(Rm), STDev dan VARIANCE IHSG IHSG E(Rm)
0,031124
STDev
0,063989
Varianc e
0,004095
Sumber: Lampiran, diolah 3. Menghitung Alpha, Beta, dan Variance Error masing-masing saham Untuk menghitung alpha, beta, dan variance error masing-masing saham menggunakan Microsoft Office Excel 2007. Alpha dihitung dengan rumus intercept, yaitu perbandingan return realisasi suatu saham dengan return pasar pada suatu periode tertentu. Beta dihitung dengan menggunakan persamaan regresi linear model indeks tunggal rumus slope, yang mencerminkan ukuran kepekaan return sekuritas terhadap return pasar. Variance error merupakan risiko unik atau unsystematic risk suatu saham. Nilai Variance error diperoleh dari Hasil perhitungan risiko MIT pada persamaan (8). alpha, beta, dan variance error masing-masing saham dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini. Tabel 6. Alpha, Beta dan Variance Error Saham N O
Kode Saham
Alp ha (ai)
Beth a (βi)
46
Varian ce (ei)
47
1
AALI
2
UNSP
3
ANTM
4
MEDC
5
PTBA
6
INCO
7
TINS
8
ASII
9
BBCA
1
BBNI
0 1
BBRI
1 1
BDMN
2 1
BMRI
3
0,00 753 0,04383 0,02345 0,01364 0,00748 0,02253 0,02794 0,02 051 0,00 204 0,00 533 0,0298 0,00618 0,0089
0,62 143 1,97 712 1,34 378 0,86 36 1,28 248 1,46 985 1,56 885 1,33 519 0,89 962 1,73 259 1,71 452 0,65 281 1,59 662
0,0070 7 0,0362 6 0,0137 0,0099 7 0,0115 5 0,0207 7 0,0169 2 0,0106 6 0,0083 1 0,0241 2 0,0199 6 0,0113 2 0,0131 4
Lanjutan Tabel 6. Alpha, Beta dan Variance Error Saham N O
Kod e Saham
Alp ha (ai)
IND
0,00 719 0,02736 0,0075 0,0113 0,00 301 0,01 734
1 4
F 1
5 1 6 1 7 1 8 1 9
ISA T PGA S TLK M SM CB UNT R
B etha (βi) 1, 46876 1, 03902 0, 9253 0, 50758 1, 27019 1, 27293
Varia nce (ei) 0,014 71 0,009 34 0,009 0,004 63 0,016 0,011
Sumber: Lampiran, diolah 4. Menghitung nilai excess return to beta (ERB) dan nilai Ci masing-masing saham. Berdasarkan hasil perhitungan dari Tabel 6 selanjutnya dihitung nilai excess return to beta (ERB) dan nilai Ci masing-masing saham. Nilai ERB
47
48
yang diperoleh diurutkan dari nilai ERB terbesar ke nilai ERB terkecil. Nilai Ci adalah hasil bagi varian pasar dan return premium terhadap variance residual error saham dengan varian pasar pada sensivitas saham individual terhadap variance residual error saham. 5. Menentukan cut-of-point ( C*) Nilai cut-of-point merupakan nilai Ci maksimum dari sederetan Ci saham. Nilai digunakan sebagai titik pembatas untuk menentukan saham yang masuk kandidat dengan yang tidak masuk kandidat portofolio. Hasil perhitungan nilai cut-of-point pada penelitian ini adalah sebesar C* = 0,017168 dan excess return to beta terbesar ERB = 0,020862 % diperoleh sembilan saham yang menjadi kandidat portofolio. Tabel 7 Berikut memperlihatkan daftar 9 kandidat portofolio yang diurutkan dari ERB terbesar menuju nilai ERB terkecil dan Tabel 8 memperlihatkan 10 saham non kandidat portofolio. Tabel 7. Saham kandidat portofolio (ERB>C*) N O
Kode Saham
1
ASII
2
UNTR
3
AALI
4
INDF
Lanjutan
Tabel
ER B 0,0 42236 0,0 40288 0,0 34112 0,0 32154
7.
Ci 0, 017168 0, 015155 0, 006238 0, 012067
Saham
kandidat
(ERB>C*) N O
Kode Saham
5
BBNI
6
SMCB
7
BBCA
8
BMRI
9
PTBA cut-ofpoint (C*)
E RB 0, 030925 0, 029026 0, 027081 0, 021993 0, 020862 0, 017168
48
Ci 0,01 0439 0,00 8484 0,00 7722 0,00 9737 0,00 7683 0,01 7168
portofolio
49
Sumber: Lampiran, diolah Tabel 8. Saham Non Kandidat Portofolio (ERB
Kod e Saham PGA 1 S BD 2 MN INC 3 O BBR 4 I TIN 5 S 6 7 8 9 1
0
ANTM ME DC UNS P ISA T TLK M
ER B 0,01 6882 0,01 2963 0,01 1932 0,01 0431 0,00 9696 0,00 9451 0,00 8761 0,00 6085 0,000674 0,002325
Ci 0,00 4732 0,00 1731 0,00 3564 0,00 3924 0,00 3620 0,00 3313 0,00 2054 0,00 1864 0,000217 0,000431
Sumber: Lampiran, diolah 6. Menentukan Portofolio optimal dan proporsi dana masing-masing saham pembentuk portofolio. Dari sembilan saham kandidat portofolio, selanjutnya dipilih sahamsaham yang akan dibentuk menjadi portofolio optimal. Kriteria pemilihan berdasarkan besarnya nilai excess return to beta masing-masing saham kandidat portofolio. Diketahui bahwa portofolio yang efisien adalah portofolio yang dibentuk oleh saham-saham yang memiliki nilai excess return to beta tinggi, karena nilai excess return to beta menggambarkan besarnya nilai return premium yang dapat dihasilkan oleh suatu saham relatif terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan diukur dengan beta. Beta menggambarkan volatilitas return suatu saham terhadap return pasar, mengukur risiko sistematik dari saham relatif terhadap risiko pasar. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk portofolio optimal dengan memilih saham-saham yang memiliki nilai excess return to beta terbesar. Berdasarkan kriteria pemilihan tersebut didapatkan 5 saham yang memiliki
49
50
nilai excess return to beta terbesar, yaitu saham ASII, saham UNTR, saham AALI, saham INDF, dan saham BBNI, dengan nilai ERB masingmasing ERBASII = 0,042236 . ERBUNTR = 0,040288 , ERBAALI = 0,034112 , ERBINDF = 0,032154 , dan ERBBNI = 0,030925 . Kemudian dari kelima saham tersebut dilakukan perhitungan proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing-masing saham dalam portofolio optimal. Hasil perhitungan ditunjukkan pada tabel 9 berikut ini: Tabel 9. Proporsi dana saham pembentuk portofolio K ode Saham A 1 SII U 2 NTR A 3 ALI I 4 NDF B 5 BNI N O
X
W
i
i 3
3 2,08% 2 7,32% 1 5,29% 1 5,29% 1 0,09%
1,40 2 6,75 1 4,90 1 4,97 9 ,88
Sumber: Lampiran, diolah 7. Menghitung expected return, standar deviasi, dan excess return to beta pada portofolio optimal. Hasil perhitungan expected return, standar deviasi dan varian portofolio optimal yang terdiri dari saham ASII, saham UNTR, saham AALI, saham INDF, dan saham BBNI ditunjukkan pada Tabel 10. sebagai berikut: Tabel 10. E(Rp), STDev dan ERB portofolio Kode Saham ASII
UNTR
AALI
INDF
E( Ri) 0, 06207 0, 05696 0, 02687 0, 05290
S TDev 0,
i
W
10325
2,08%
0,
2
10490
7,32%
0,
1
08406
5,29%
0,
1
12127
5,29%
3
50
B ETA 1, 33519 1, 27293 0, 62143 1, 46876
ER B 0,0 42236 0,0 40288 0,0 34112 0,0 32154
51
0,
BBNI
05926
Portof
0,
1
15532
0,02%
0,
1
0,
olio
05365
00928
00%
1,
0,0
73259
30925
1,
0,0
27050
3776
Sumber: Lampiran, diolah 8. Menentukan koefisien korelasi dan covariance antar saham pembentuk portofolio optimal. Tahap selanjutnya setelah menetukan saham-saham pembentuk portofolio optimal, yaitu menghitung korelasi dan covariance antar saham. Koefisien korelasi diperlukan untuk mengetahui hubungan return saham dengan return pasar yang dihitung dengan rumus correl. Covariance diperoleh dari hasil perhitungan perbandingan realized return saham A dengan realized return saham B, Covariance dihitung dengan Software Microsoft Office Excel 2007 dengan rumus Covar. Hasil perhitungan koefisien korelasi antar saham pembentuk portofolio ditunjukkan pada Tabel 11. Tabel
11.
Koefisien
Korelasi
Saham
Pembentuk
Portofolio A SII A
,360
ALI
,592 0
B ,582
0
0 ,645
0 ,302
1
0 ,302
,582
,331
,331
,582
0
0
0
0
0 ,582
,592 1
0
BNI
,691
,565
B
0
0
,565
,691
NDF
0
0
0
I
I NDF
,360 1
0
A
ALI
,736
,736
NTR
A
0
0
U
BNI
NTR 1
SII
U
0 ,645 1
Sumber: Lampiran, diolah. Sedangkan hasil perhitungan covariance antar saham pembentuk portofolio ditunjukkan pada Tabel 12 berikut ini : Tabel 12 Covariance Saham Pembentuk Portofolio.
51
52
A SII
010
NDF
0,
0, 009
0, 004
0, 004
0, 014
0,
009
009
003
003
0,
0,
0,
007
0, 009
007
007
BNI
0,
0,
005
008
B BNI
0,
0,
I
008
005
B
0,
0,
011
003
ALI
NDF
003 0,
0,
A
I
0,
008
008
NTR
ALI
0,
0,
U
A
NTR 0,
A SII
U
0, 012
0, 012
0, 023
Sumber: Lampiran, diolah.
b. Hasil Analisis Penelitian dilakukan dengan sampel sebanyak 19 saham selama periode tahun 2009-2011 dengan menggunakan model indeks tunggal, diperoleh 9 saham kandidat portofolio, dan 10 non kandidat portofolio. Nilai cut-of-point yang diperoleh adalah sebesar C* = 0,017168 dengan nilai excess return to beta terbesar = 0,042236. Data IHSG yang digunakan untuk mewakili data pasar pada penelitian ini memiliki expected return E(Rm)= 0,031124, standar deviasi yang menggambarkan risiko pasar (σm) = 0,063989 dan varian pasar = 0,004095 . Menggunakan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebagai tingkat bunga bebas risiko yang diterbitkan oleh Bank Indonesia periode bulanan dengan ukuran persentase (%) data SBI-1 bulan yang digunakan sebagai proxy return aktiva bebas risiko menunjukkan nilai risk free rate = 0,00568. Berdasarkan uraian tersebut menjelaskan bahwa expected return saham bergerak dari saham ASII sebesar 0,062 menuju saham TLKM sebesar 0,0045 dan risiko individual saham bergerak dari saham UNSP dengan standar deviasi sebesar 0,1904 menuju ke saham TLKM dengan standar deviasi sebesar 0,0681. Dilihat dari urutan nilai excess return to beta
52
53
(ERB), maka nilai ERB bergerak dari saham ASII sebesar 0,0422 menuju saham TLKM sebesar -0,0023. Berdasarkan hasil penelitian Sukarno (2007) yang menyatakan bahwa portofolio efisien adalah portofolio yang terdiri dari saham-saham dengan nilai ERB tinggi, maka dalam penelitian ini saham-saham dengan nilai ERB terbesar yang dipilih dan dibentuk dalam portofolio optimal. Menurut Pranowo (2002) yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara beta dengan return dan terdapat korelasi positif antara excess return to beta saham dengan rata-rata saham di masa mendatang. Besarnya nilai return premium yang dapat dihasilkan oleh suatu saham relatif terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan yang diukur dengan beta merupakan nilai excess return to beta (ERB). Beta mencerminkan volatilitas return suatu saham terhadap return pasar, yang mengukur systematic risk dari suatu saham relatif terhadap risiko pasar. Artinya setiap masing-masing saham memiliki kepekaan yang berbeda terhadap perubahan pasar. Semakin besar koefisien beta saham berarti semakin peka saham tersebut terhadap perubahan pasar disebut juga dengan saham yang agresif. Sedangkan βi =1 artinya saham memiliki risiko yang sama dengan risiko rata-rata pasar. Oleh karena systematic risk tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi, maka pada penentuan portofolio investor perlu mempertimbangkan nilai tiap saham kandidat. Dalam penelitian ini, portofolio optimal dibentuk oleh saham AALI, UNTR, AALI, INDF, dan BBNI, dengan masing-masing nilai ERB dari urutan terbesar ERBASII = 0,042, ERBUNTR = 0,040, ERBAALI = 0,034, ERBINDF = 0,032, dan ERBBNI= 0,031. Dengan proporsi dana komposisi saham pembentuk portofolio optimal adalah sebesar 32,08% untuk saham ASII, sebesar 27,32% untuk saham UNTR, sebesar 15,29% untuk saham AALI, sebesar 15,29% untuk saham INDF, dan sebesar 10,09% untuk saham BBNI. Expected return portofolio sebesar E(Rp) = 0,05365 dengan tingkat risiko (σp) = 0,09 dan nilai excess return to beta sebesar ERBp = 0,037.
53
54
4.2. Pembentukan portofolio dengan strategi Pasif ( Mengikuti Indeks). 4.2.1 Proses Analisis Pemilihan dan penentuan saham-saham yang menjadi portofolio dengan pendekatan strategi pasif ( mengikuti indeks). Proses perhitungan dilakukan
dengan
menggunakan
program
Excel.
Langkah-langkah
perhitungan sebagai berikut : 1.
Mendeskripsikan perkembangan harga saham LQ 45 Data harga saham LQ45 yang diteliti adalah harga saham LQ45
penutupan (closing price) pada setiap akhir bulan selama periode tahun 2009-2011. Nilai return dan risiko saham diambil dari perubahan harga saham bulanan. Data harga saham penutupan (closing price) dari LQ45 diperoleh dari BEI. Tabel 13. Data Closing Price LQ 45 BULAN Januari februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
TAHUN 2010 510,45 496,03 539,8 573,36 543,59 566,1 589,92 581,31 651,93 673,42 638,08 661,38
2009 262,56 249,01 283,08 341,73 373,07 392,12 454,42 456,27 483,95 464,2 476,26 498,29
2011 597,85 614,02 659,05 680,63 682,25 690,65 729,84 676,26 622,64 675,57 656,41 673,51
Sumber: Laporan BEI tahun 2009-2011. 2.
Menghitung realized return, expected return, standar deviasi dan varian dari saham LQ 45. Untuk menghitung realized return, expected return, standar deviasi
dan varian dari kelompok saham LQ 45 menggunakan program Excel. Realized return diperoleh dari persentase perubahan harga penutupan saham i pada bulan ke t dikurangi harga penutupan saham i pada bulan ke t-1 kemudian hasilnya dibagi dengan harga penutupan saham i pada bulan ke t1. Expected return dihitung dengan rumus Average, standar deviasi dihitung dengan rumus STDev dan varian dihitung dengan rumus Var. Hasil 54
55
perhitungan realized return saham LQ 45 diperlihatkan Tabel 14 . Sedangkan hasil penghitungan expected return, standar deviasi dan varian dari saham LQ 45 terlihat dalam Tabel 15 berikut ini Tabel 14. Hasil Perhitungan realized return Saham LQ 45 TAHUN
BULAN Januari
2009 -0,02838
2010 0,024403
2011 -0,09606
februari
-0,05161
-0,02825
0,027047
Maret
0,136822
0,088241
0,073336
April
0,207185
0,062171
0,032744
Lanjutan Tabel 14. Hasil Perhitungan realized return Saham LQ 45
Mei
2009 0,09171
TAHUN 2010 -0,05192
2011 0,00238
Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
0,051063 0,15888 0,004071 0,060666 -0,04081 0,02598 0,046256
0,04141 0,042077 -0,0146 0,121484 0,032964 -0,05248 0,036516
0,012312 0,056744 -0,07341 -0,07929 0,085009 -0,02836 0,026051
BULAN
Sumber: Laporan BEI tahun 2009-2011 diolah Tabel 15. E(Ri), STDev dan Variance LQ 45
E(Ri) STDe v Varia nce
LQ 45 0,0278 43 0,0678 63 0,0046 05
Sumber: Laporan BEI diolah 4.2.2. Hasil Analisis Penelitian dilakukan dengan pembentukkan portofolio strategi mengikuti pasar dengan cara membentuk portofolio yang mirip dengan indeks pasar, dengan sampel penelitian yang digunakan yaitu saham Indeks LQ 45 tahun 2009-2011. Metode ini diebut sebagai index fund . Index fund yang dibentuk dibuat sama
55
56
dengan indeks pasar yang teriri atas saham-saham yang paling aktif diperdagangkan, di
BEI disebut
indeks
LQ 45.Berdasarkan
tabel
13
menunujukkan bahwa nilai expected return dengan menggunakan strategi pasif, yaitu mengikuti indeks mendapatkan expected return sebesar 0,028 dengan varians sebesar 0,004 . Berdasarkan perbandingan hasil yang diperoleh diketahui expected return dari strategi pasif lebih kecil dibandingkan pendekatan strategi aktif metode indeks tunggal dan varian atau risiko yang lebih kecil pada pendekatan strategi aktif. Sepadan dengan pengorbanan strategi aktif dalam mencari informasi dan mengeanalisis informasi tersebut dibandingkan dengan hanya mengikuti indeks.
a.
Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan secara statistik dari return dan risiko antara saham yang masuk pada portofolio optimum strategi aktif dan portofolio saham strategi pasif dilakukan pengujian hipotesis. Hipotesis yang diajukan daam penelitian ini terdiri dari 2 hipotesis alternatif, yaitu:
H0 = 0 (Tidak terdapat perbedaan dalam hal return dan risiko antara portofolio saham strategi aktif dan portofolio saham strategi pasif).
H1 # 0 ( Terdapat perbedaan dalam hal return dan risiko antara portofolio saham strategi aktif dan portofolio saham strategi pasif).
α yang digunakan sebesar 5%
Menentukan t hitung dengan bantuan pengolahan data melalui komputer (program SPSS 15. For windows)
Kriteria pengujian Tolak H0
: bila t hitung < t tabel
Terima H1
: bila t hitung < t tabel
Menarik kesimpulan dari hasil yang diperoleh. Pengujian dilakukan dengan cara mengelompokkan rata-rata return dan
risiko saham menjadi dua kelompok yaitu kelompok saham pendekatan strategi aktif metode indeks tunggal dan kelompok saham metode pasif portofolio LQ 45. Kedua kelompok sampel dibandingkan dan dilakukan pengujian dengan kriteria pengujian didasarkan pada tingkat signifikansi yang
56
57
dihasilkan dari output program SPSS versi 15.0 for windows dengan menggunakan metode Paired-Samples T Test. Paired-Samples T Test merupakan prosedur yang digunakan untuk membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu group. Artinya analisis ini digunakan untuk melakukan pengujian terhadap dua sampel yang berhubungan ataupun berpasangan. Tabel 16. Hasil uji statistik metode Paired-Samples T Test Paired Differences Mea
Std. Deviation
Std. Error Mean
0,02 376903
0,04 378491
0,00 729748
n P
air 1
saham_p ortofolio - LQ_45
95% Confidence Interval of the Difference Upp Low er er 0,00 895434
0,03 858371
t
3 ,257
Berdasarkan hasil uji yang ditunjukkan pada Tabel 16 diketahui bahwa return saham kelompok strategi aktif dan kelompok strategi pasif terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil ditunjukkan dengan angka signifikansi t hitung sebesar 0.003 < 0.05; α = 5% . yang berarti menyatakan terdapat perbedaan return antara pendekatan strategi aktif dan pendekatan strategi pasif angka signifikansi artinya tolak HO, terima H1. Sedangkan untuk risiko ditunjukkan dengan hasil perhitungan diukur dengan standar deviasi yang mencerminkan risiko total saham menunjukkan angka signifikansi sebesar 0.0437 < 0.05; α = 5% artinya tolak H0 terima H1 mengindikasikan adanya perbedaan yang signifikan antara portofolio strategi aktif indeks tunggal dengan portofolio strategi pasif mengikuti indeks. Artinya
antara
return
dan
risiko
yang
57
diperoleh
hasilnya
f
berbeda.
5
d ig. (2tailed)
S
3 0 ,003
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta perhitungan analisis statistik yang dikemukakan pada bab sebelumnya, dari perhitungan menggunakan model indeks tunggal terhadap 19 anggota sampel, hasil menunjukkan hanya 9 saham yang mempunyai nilai excess return to beta lebih besar dari nilai cut-of-point pada penelitian ini adalah sebesar C* = 0.0172 dan menjadi kandidat portofolio. Portofolio optimal yang terbentuk dengan cara memilih saham dengan nilai excess return to beta terbesar periode pengamatan tiga tahun. Pada penelitian ini portofolio optimal terbentuk oleh 5 saham yaitu: saham ASII, saham UNTR, saham AALI, saham INDF, dan saham BBNI, dengan nilai ERB masing-masing ERBASII =
0,042236 . ERBUNTR = 0,040288 , ERBAALI = 0,034112 ,
ERBINDF = 0,032154 , dan ERBBNI = 0,030925 . Expected return portofolio sebesar E(Rp) = 0,05365 dengan tingkat risiko (σp) = 0,00928 dan nilai excess return to beta portofolio ERBp = 0,03776. Nilai ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan return risk free rate dari SBI yang bernilai 0,00568 . Dan berdasarkan strategi pasif, mengikuti indeks LQ 45 diperoleh expected return sebesar 0,028 dengan tingkat risiko sebesar 0,004 . Return pada portofolio strategi aktif metode indeks tunggal lebih besar daripada return yang diperoleh dari strategi pasif dengan nilai risiko pada strategi aktif lebih kecil dibandingkan risiko yang dihadapi strategi pasif. Penurunan risiko menjadi efektif karena koefisien korelasi yang rendah dengan membentuk portofolio bisa diperoleh suatu investasi yang memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi dengan risiko yang lebih rendah. Dengan membentuk portofolio bisa diperoleh suatu kombinasi yang mendominir saham tertentu yang artinya dapat diperoleh suatu investasi yang memberikan tingkat keuntungan yang sama dengan risiko yang lebih kecil atau dengan risiko yang sama dapat memberikan tingkat penegmbalian yang lebih besar ini dikenal dengan portofolio efisien (Husnan, 2001).
58
Metode indeks tunggal dengan penentuan portofolio berdasarkan besarnya nilai cutt-of-point dan excess return to beta
memiliki kelebihan karena
mempertimbangkan systematic risk saham yang diukur dengan beta. Investasi pada saham mengandung risiko baik itu systematic risk maupun unsystematic risk. unsystematic risk dapat dihindari dengan membentuk diversifikasi portofolio, sedangkan systematic risk dapat dihindari dengan investor memilih saham-saham yang memiliki nilai beta dan excess return to beta yang besar karena informasi ini dapat
digunakan
sebagai
bahan
pertimbangan
alternatif
investasi
dan
mengoptimalkan penyusunan portofolio pada saham. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan metode Paired-Samples T Test. diketahui bahwa return saham kelompok strategi aktif dan kelompok strategi pasif terdapat pebedaan yang signifikan. Hasil ditunjukkan dengan angka signifikansi t hitung sebesar 0.003 < 0.05; α = 5% . yang berarti menyatakan terdapat perbedaan return antara pendekatan strategi aktif dan pendekatan strategi pasif angka signifikansi artinya tolak HO, terima H1. Sedangkan untuk risiko ditunjukkan dengan hasil perhitungan diukur dengan standar deviasi yang mencerminkan risiko total saham menunjukkan angka signifikansi sebesar 0.0437 < 0.05; α = 5% artinya tolak H0 terima H1 mengindikasikan adanya perbedaan yang signifikan antara portofolio strategi aktif indeks tunggal dengan portofolio strategi pasif mengikuti indeks. Artinya antara return dan risiko yang diperoleh hasilnya terdapat perbedaan yang signifikan pada pendekatan strategi aktif dan pendekatan strategi pasif. 2. Saran
Data harga saham, Indeks Harga Saham Gabungan dan Suku Bunga yang digunakan pada penelitian ini adalah Closing price bulanan sehingga kurang menggambarkan keadaan harian pengamatan. penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan closing price harian sehingga kemungkinan dapat memberikan hasil yang lebih baik.
IHSG yang digunakan sebagai indeks pasar menimbulkan bias karena dalam pembentukan IHSG juga terdapat saham-saham yang tidak aktif. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan return risk free rate atau membentuk sendiri indeks pasar tersebut.
58
59
Periode pengamatan cukup pendek yaitu hanya tiga tahun yaitu dari tahun 2009-2011. Oleh karena itu perlu untuk memperpanjang waktu pengamatan agar hasil penelitian lebih akurat.
Strategi Aktif Metode Indeks Tunggal metode berdasarkan ERB, untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan Strategi Aktif metode berdasarkan pendekatan Kurva Indiferen.
3.
Implikasi Manajerial Peneliti Menyarankan investor untuk memilih Portofolio Optimum dengan menggunakan strategi aktif metode indeks Tunggal sebagai strategi Investasi.
Strategi aktif metode Indeks Tunggal kemungkinan dapat diterapkan tidak hanya di Bursa Efek, tapi juga dapat diterapkan di Bidang Usaha Real lainnya.
59
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah .1995. Sistem Penunjang Keputusan Penanaman Modal Pada Proyek Agroindustri Dengan Analisa Portofolio Model Indeks Tunggal [Skripsi]. Bogor (ID):Institut Pertanian Bogor. Ahmad, K. 2004. Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Rineka Cipta. Jakarta(ID). Bursa Efek Indonesia. 2011. IDX Fact Book 2011. Jakarta (ID) Copeland T dan Weston J F. 1997. Manajemen Keuangan. Binarupa Aksara.Jakarta Darmadji,T.,Fakhruddin H.M. 2006. Pasar Modal di Indonesia: Tanya Jawab. Salemba Empat. Jakarta(ID).
Pendekatan
Fuzzy. 2005. An extention of Sharpe’s single-index model: portofolio selection with expert beta. Gitman, L.J., Joehnk. M.D. 1996. Fundamentals of Investing. Edisi enam New York: Harper Collins Colege. Husnan S. 2003. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Yogyakarta(ID). Jogiyanto, 2010. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisa Sekuritas. Edisi ketujuh. BPFE. Yogyakarta(ID). Keown A J, Martin J D, Petty J W dan Scott D F. 2005. Manajemen Keuangan: Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Indeks. Jakarta (ID). Markowitz H. 1952. Portfolio Selection. Journal of Finance,Vol. VII, No. 1, pp. 77-91. Prasetyo G. 2004. Analisis Perhitungan Risiko Nilai Tukar atas Posisi Devisa Neto PT. Bank Haga dengan Metode Value at Risk. [Tesis]. Institut Pertanian Bogor. Rijal M. 2011. Pembentukan Portofolio Terhadap Reksadana saham dan Reksadana Pendapatan Tetap Menggunakan Metode Single Index dan Teori Markowitz. [Tesis]. Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor.
60
Sartono R A dan Setiawan A A. 2006. VAR Portofolio Optimal: Perbandingan Antara Metode Markowitz dan Mean Absolute Deviation. Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 11, No. 1, Hal 37-50. Sundjaja S dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan dua. Literata lintas Media, Bandung (ID).
60
LAMPIRAN
60
CLOSING PRICE BULANAN TAHUN 2009 N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1
AA LI UN SP ANTM ME DC PT BA IN CO TIN S ASI I BB CA BB NI BB RI BD MN BM
Des-08 9800 260 1090 1870 6900 1930 1080 1055 0 3250 680 4575 3100 2025
JAN
FEB 1
0900
MAR 1
2850 2
50 1
4100
1
1 060 7 400 475 1
1
1 3000
1 1300
2 750
4250
7
100 7
00 4
550 2
250
2
3 125
1
3 125
2
1 890
6 300
3
7 300
4 825
2
3 775
720
750 2
9300
1
6 250
2
3 525
570
2 100
2
1
5 800
2
3800
375
4 300
025
3
1
4 200
625 1
350
20
150
0800
1 3600
4
2
3
7
3 725
275
8000 3
1
1
1
3 325
1600
970
2 200
3
3
1 420
1
2 350
70
1
2
1
600
8 00
050
1250 3
9300
025 3
9
425
060
1
AGUST SEP 1
6 90
300
500 2
6850
980 2
6
225
060
1
JUL 1
7 60
625
750 2
7800
430 2
7
175
090
1
JUN 1
5 60
200
200 2
5800
090 2
MEI 1
3 10
200
700
1
3 20
110
APR
4 825
3
4
2 1500 8 80 2 275 2 925 1 3000 4 225 2 075 3 0150 4 250 1 940 7 600 4 700 4
OKT 2
1050
NOP 2
1650 8
70 2
2300
2
2
150
1300
2 125
2350
4 950
1 980
7 400
4
7 650
4 425
4
4 850
025
550 4
4700
2
7 100
3
4 800
850
2 000
3
1
7 500
1
4 575
3 650
890 3
4 625
3
1
3
1 7250
450
950
3350
1
4
2 150
2 450
6450
050
2 200
2
1
4
80
500
5200
5
2
2
1 4100
2750
200
725
2
6 70
275
900
2
7 00
450
DES
4 550
4
4
Lampiran 1. CLOSING PRICE BULANAN TAHUN 20092011
O
KODE SAHAM
3
RI 1
4
820 IN
740 9
930
8
DF 80 80 ISA 5 5750 T 650 200 1 PG 2 1860 AS 200 900 1 TL 6 6900 KM 300 300 1 SM 5 630 CB 80 50 1 UN 5 4400 TR 050 350 Sumber: JSX Monthly Statistic, tahun 2009 1
5 6 7 8 9
175
775 9
40 4
1 280
4 725
1
550 5
5
7
6 750
000
500 1
000 9
1
1 450
9 950
400 1
1 2950
1 3500
1
500 1
5600
450 1
620 1
9
000 1
330
900 9
400 1
260
3
650 8
650
725 3
625 8
4
850 3
650 8
550 4
150 3
475 8
950
100 1
0150
500 7
3
3
075 5
450
700 3
075 5
250
450 3
025 5
3
675 3
500
450
150
700 2
5
3
7 450
00
275
975
875
100 2
4
2
7 850
50
890
300
600
175 1
5
2
7
5
780
600
150
175 1
5
2
6
975
550 1
5000
1
4950
5500
4 6
N 1 2 3 4
J AN
F EB
2 AALI
3850
UNSP
80
2 4200
5
5 10
2 ANTM
125
2 075
2 MEDC
400
2 475
S EP
O KT
2 0700 3
375
3
6200 3 90 2
325 4
075
2
3
2
3
ES
70
550
D
2 4150
85 2
325
OP 2
4900
40
N
2 450
3 350
3 375
Lanjutan Lampiran 1.
O
KODE SAHAM
CLOSING PRICE BULANAN TAHUN 2010 M A M J J A AR PR EI UN UL GUST 2 2 1 1 1 1 4600 2200 9850 9350 9500 9650 4 5 3 3 3 2 95 00 85 70 05 75 2 2 2 1 2 2 400 450 025 940 100 075 2 2 2 2 3 3 600 950 850 950 000 075
5 6 7 8 9
1 PTBA
7200
INCO
575
TINS
225
1 2
000 930
BBRI BDM N
650
BMRI
675
7
4
850
600
ISAT
600 775
TLKM
350
1 7 8 9
5
625 8
8
1
2 075
1
350
UNTR 6850 7150 8350 9500 Sumber: JSX Monthly Statistic, tahun 2010
3
7
100
7
8 450
2 175
1 8350
4 050
700 2
1
4 850
875
750 2
1
4
3
7
4 625
950
900
850
4
5
4
6 000
150
150
100
050
770 1
4
6
3
5 900
250
300
630
5
5 350
000
650
9 900
5
5
3 900
500 3
1 SMCB
1
3
9
400
350
3 025
300 5
5 800
775
100
9
1
5
950
350
150
5
2
8
5
5 0700
950
600
800
350 3
3 PGAS
5
4
800
8 950
200
475
5
1 6
975
3 INDF
8 250
4
4
1 5
7
475
5
2 500
2
4 8300
550
600
2
5
2
4 125
150
3150
450
3
4
5
2 275
150 4
1
500
910
225
1 6700
750 2
4
5
1
3
2
7150
1 7250
950
700
1900
875
5
4
4
1 BBNI
375
1 7450
000 2
3
5 BBCA
4
2
6250
1 8600
725
150
5950
1 3
3
3 ASII
1 7400
775 2
1 1
5600 3
1 0
1
2 375
1 8750
2 0150
1 7500 4 275 2 375 4 7600 5 800 3 475 9 300 5 350 5 900 4 550 4 400 4 000 8 650 2 300 1 8400
1 9450
1 9650
4 875
4
3 850
6700 6 700
625
1 0000 800
1
450
850
5
300
325
7
7 950
2 300
2 2200
4 425
950 2
2
5 400
4
9
2
4 875
400
100
425
4
4
9
6 500
575
050
200
6
6
3
5 700
400
000
1 0500
6
5
5 500
1
7
200
3 875
500
000 5
400
0500 6
7 200
6
4 050
700
5 4550
050
1400 5
750
6
3 900
2
5 1900
000
4 875
2
7
3 675
4
5 7000
2 2950
475 2
5
0450
8700
750
150
1
2 250
2 3000
2 3800
5 6
N 1 2 3 4 5 6 7 8 9
J AN
AALI
1700
2 1850
3 UNSP
40
3 50
2 ANTM
175
2 200
3 MEDC
225
PTBA
9750
2 925
1
2 0050
4 INCO
600
TINS
750
5 050
2
2 700
4 ASII
8900
5 2050
5 BBCA
650
6 300
3 BBNI
225
1 1
EB 2
1 0
F
3 550
4 BBRI
850
4 700
CLOSING PRICE BULANAN TAHUN 2011 M A M J J A AR PR EI UN UL GUST 2 2 2 2 2 2 2700 3150 3600 3500 3500 1500 3 3 4 4 4 3 60 90 45 20 35 70 2 2 2 2 2 1 300 275 150 075 000 880 2 2 2 2 2 2 875 750 600 350 500 375 2 2 2 2 2 1 1000 2300 1250 0800 1300 9050 4 4 4 4 4 3 775 975 775 500 250 650 2 2 2 2 2 2 775 875 600 500 450 225 5 5 5 6 7 6 7000 6150 8750 3550 0500 6150 6 7 7 7 8 8 950 400 100 650 300 000 3 4 3 3 4 4 975 050 875 875 450 125 5 6 6 6 6 6 750 450 350 500 900 550
S EP
O KT
1 9300
1450
1
150
9000
3 725
1
0900
8 000
3 800
6 750
4000
900
025
7
7
4
5
1 670
7
8 100
3 200
730 6
7 700
3
1
6
1 7350
050
990
3650
1
3
1 770
2 425
7000
650
1 620
2
1
3 025
1
325
8350
2 85
640 2
1 6800
1700
70
325
2
2
1
2
ES
2400
790
D
2
2 95
500
850
OP 2
2 85
N
3 800
6 500
6 750
Lanjutan Lampiran 1.
O
KODE SAHAM
1 2
BDM N
5 950
BMRI
950
1
6 400
5
3 1
INDF
700
1
5
750
ISAT
875
1
4
6
PGAS
225
1 TLKM
550
SMCB
970
1 1
1
2
2
2
9 UNTR 1350 3200 1700 3250 Sumber: JSX Monthly Statistic, tahun 2011
250
2
2
2
1
075
940
2 4900
2
2 3600
7300
1 780 2000
3 175
7 350
1
7 050
1 890
2 4600
5 650
075
930 2
600
3
7 400
4
5 350
950
600
4
2
7
6 750
700
350
675
6
5
2
7
350
200
3000
950 7
250
4 100
400 5
5
2
975
350 2
2
3
7
5
250
4 400
150
050
250
7
6
5
450
025
250
100
4 975
300 6
5
4
7
6
350 5
4 600
850 6
100
700
250
7 850
750
050 7
200
5
4
5
450 7
5 250
700
025 2
400
000
5
200 5
4
7 350
7
5 350
900
830 2
550
6 000
200 5
3
7 450
7
5 300
550
1
8
400
6 200
150 5
3
7
7
6
5 050
6 200
800 4
4
5
550
800 4
4
6
2 175
2 3350
2 6350
6 6
AAL I
UN SP
0,1 1224 0,1 7890 0,0 9728 0,1
0,03846 0,2 8000 0,03125 0,8
ME ANTM 0,0 1835 0,0 8108 0,09167 0,3
DC 0,09091 0,2 1176 0,0 6796 0,1
PTB A 0,0 7246 0,02703 0,06250 0,4
INC O 0,2 8238 0,12121 0,0 2299 0,5
TIN S 0,0 0926 0,02752 0,0 0000 0,3
ASII 0,2 3223 0,13077 0,2 6106 0,2
B BCA 0,15385 0,14545 0, 31915 0,
BBN I 0,13 235 0,09091 0,02 857 0,73
B BRI 0,00546 0,18132 0, 12752 0,
Lampiran 2. RETURN REALISASI S
B ULAN Ja n-09 Fe b-09 M ar-09 Ap
r-09 M ei-09 Ju n-09 Jul -09 Ag ust-09 Se p-09 Ok t-09 No p-09 De s-09 Ja n-10 Fe b-10 M ar-10 Ap r-10 M ei-10 Ju n-10 Jul -10 Ag ust-10 Se p-10 Ok t-10
2057
0645
1193
9318
0741
3933
3962
6316
08065
611
38095
0,1 2658 0,05337 0,1 4540 0,1 1399 0,02093 0,0 2850 0,0 3002 0,0 2018 0,0 4835 0,0 1468 0,0 1653 0,09756 0,10586 0,02519 0,0 0775 0,0 0769 0,0 5344 0,2 1070
0,3 5714 0,09211 0,1 5942 0,1 0000 0,01136 0,19540 0,04286 0,13433 0,0 0000 0,12069 0,02941 0,0 1010 0,23000 0,03896 0,17568 0,08777 0,2 3636 0,1 3235
0,3 8462 0,0 2273 0,0 8642 0,0 3409 0,0 7692 0,07143 0,03297 0,0 0000 0,03409 0,02353 0,1 5663 0,0 2083 0,17347 0,03132 0,0 8247 0,01190 0,1 4458 0,0 7368
0,2 5714 0,07576 0,0 9016 0,07566 0,00855 0,06034 0,08257 0,02000 0,02041 0,0 3125 0,0 5051 0,1 3462 0,03390 0,0 3509 0,0 1695 0,0 2500 0,0 8130 0,2 2556
0,1 8421 0,0 3111 0,1 7241 0,04412 0,0 8462 0,0 7801 0,0 8224 0,0 4863 0,00290 0,09302 0,1 4081 0,0 6897 0,06183 0,01146 0,03188 0,0 4790 0,1 1143 0,0 1028
0,0 5109 0,1 5278 0,0 3614 0,01744 0,01775 0,02410 0,14815 0,0 5797 0,02055 0,0 5594 0,2 5166 0,0 5820 0,21000 0,05063 0,1 0000 0,0 3636 0,1 4035 0,02564
0,3 8732 0,0 2792 0,0 3704 0,01190 0,0 3614 0,09302 0,03077 0,0 5820 0,1 1250 0,03371 0,1 0465 0,1 3684 0,17593 0,03371 0,1 6348 0,04040 0,3 2632 0,09524
0,1 5556 0,1 4423 0,2 3109 0,0 2901 0,1 0614 0,05277 0,0 3355 0,0 7264 0,0 3602 0,0 0834 0,1 5586 0,1 2530 0,08484 0,1 3570 0,0 4969 0,06114 0,1 9118 0,0 1234
0, 00746 0, 04444 0, 07092 0, 12583 0, 08824 0,01081 0, 04918 0, 01042 0, 03093 0,02500 0, 12821 0,00909 0, 01835 0, 08279 0, 00000 0,02521 0, 15517 0, 04478
0,25 600 0,09 554 0,09 884 0,02 646 0,09 536 0,12941 0,09 459 0,02222 0,02525 0,01036 0,19 110 0,14 286 0,03846 0,04386 0,28 723 0,14 876 0,05 755 0,06 122
0, 07759 0, 00800 0, 15873 0, 04110 0,01316 0,05333 0, 04225 0, 03996 0, 00000 0,06536 0, 15385 0, 08485 0,03911 0, 09445 0, 06452 0,06061 0, 07527 0, 14000
No p-10 De s-10 Ja n-11 Fe b-11 M ar-11 Ap r-11 M ei-11 Ju n-11 Jul -11 Ag ust-11 Se p-11 Ok t-11 No p-11 De s-11
0,03012 0,0 8489 0,17176 0,0 0691 0,0 3890 0,0 1982 0,0 4294 0,00424 0,0 0000 0,08511 0,10233 0,1 2461 0,0 4429 0,03125
0,03896 0,0 5405 0,12821 0,0 2941 0,0 2857 0,0 8333 0,1 4103 0,05618 0,0 3571 0,14102 0,22973 0,0 3509 0,08475 0,0 5556
0,08824 0,0 5376 0,11224 0,0 1149 0,0 4545 0,01087 0,05495 0,03488 0,00718 0,06000 0,20213 0,1 9333 0,08380 0,01220
0,17791 0,0 0746 0,04444 0,09302 0,01709 0,04348 0,05455 0,09615 0,0 6383 0,05000 0,09474 0,0 8140 0,0 0000 0,0 4301
0,04835 0,2 3031 0,13943 0,0 1519 0,0 4738 0,0 6190 0,04709 0,02118 0,0 4269 0,10563 0,11811 0,0 9226 0,06878 0,0 2059
0,05789 0,0 8939 0,05641 0,0 9783 0,05446 0,0 4188 0,04020 0,05759 0,05556 0,14118 0,17123 0,2 0661 0,16438 0,0 4918
0,07895 0,0 4762 0,0 0000 0,01818 0,0 2778 0,0 3604 0,09565 0,03846 0,0 1202 0,09184 0,20449 0,1 2429 0,13065 0,03468
0,08947 0,0 5106 0,10357 0,0 6442 0,0 9510 0,01491 0,0 6341 0,0 8170 0,1 0936 0,06170 0,03779 0,0 9207 0,0 2754 0,0 4372
0,13055 0, 05785 0,11719 0, 11504 0, 10317 0, 06475 0,04054 0, 08585 0, 08497 0,03614 0,03750 0, 05195 0,02469 0, 01734
0,03 846 0,04321 0,16774 0,10 078 0,11 972 0,01 887 0,04321 0,00 000 0,16 286 0,07303 0,09697 0,08 054 0,05590 0,00 000
0,07895 0, 00372 0,53810 0,03093 0, 22340 0, 12174 0,00627 0, 02362 0, 06154 0,05072 0,10687 0, 15385 0,03704 0, 03846
6
Okt
0,14 634
0,0 5376 0,10204 0,0 6818 0,3 6170 0,3 9063 0,0 6180 0,2 0370 0,0 9890 0,2 1000
0,01739 0,25664 0,1 2500 0,1 8519 0,05357 0,06132 0,0 9548 0,03670 0,0 3810
0,1 8280 0,13636 0,1 3158 0,2 0930 0,1 0577 0,0 9565 0,1 1111 0,00714 0,0 5036
0,08696 0,0 0000 0,1 9841 0,0 3974 0,05096 0,0 0671 0,1 9333 0,06145 0,0 2976
SM CB 0,07937 0,05172 0,0 0000 0,2 7273 0,4 2857 0,1 0000 0,3 1818 0,13103 0,0 5556
0,00532
0,0
-
-
-
0,2
BD MN
IN
BM RI
DF
0,26613
0,10123
0,15 385
0,04396
0,19 048
0,25 000
0,00 000
0,27 586
0,20 000
0,07 207
0,28 667
0,06 723
0,00 000
0,31 496
0,02591
0,01796
0,05 319 0,08081
ISA T
PG AS
TLK M
UN TR 0,1 4773 0,0 5941 0,2 6168 0,3 3333 0,1 2778 0,01970 0,3 0151 0,0 4247 0,1 5556 -
Lanjutan Lampiran 2.
8
BU LAN Jan -09 Feb -09 Ma r-09 Apr -09 Me i-09 Jun -09 Jul09 Ag ust-09 Sep -09
-09 No p-09 Des -09 Jan -10 Feb -10 Ma r-10 Apr -10 Me i-10 Jun -10 Jul10 Ag ust-10 Sep -10 Okt -10 No p-10 Des -10 Jan -11
0,02747
0,04813
0,02 825
0,05 618
0,06 593
0,00532
0,02 577
0,04278
0,04 523
0,19 553
0,11 538
0,08 411
0,09874
0,07759
0,04 854
0,13 741
0,00926
0,00 000
0,00 000
0,01667
0,08 411
0,22 034
0,15 517
0,02778
0,02985
0,08571
0,12308
0,01 823
0,04 386
0,08462
1653 0,0 0000 0,1 5447 0,0 1408 0,0 5556 0,00658 0,0 3311 0,06410 0,1 3699 0,1 3349 0,01622 0,1 9780 0,04587 0,12019 0,0 6557 0,03590
0,05505 0,05825 0,02577 0,1 8519 0,08929 0,0 7843 0,0 7273 0,12712 0,03883 0,0 0347 0,09278 0,2 5000 0,0 9091 0,10000 0,0 0000 0,09722
0,00685 0,0 0690 0,0 6849 0,03205 0,03974 0,1 7241 0,03529 0,04878 0,00641 0,0 7677 0,01235 0,03750 0,0 5195 0,0 6173 0,0 3109 0,04520
0,02890 0,0 7143 0,0 5000 0,01058 0,11230 0,03012 0,02484 0,01274 0,00645 0,1 2627 0,0 2367 0,0 6358 0,01087 0,12637 0,0 0286 0,05031
1805 0,07407 0,0 3333 0,0 5161 0,0 8589 0,1 7232 0,1 3253 0,10638 0,0 3571 0,0 9195 0,03158 0,0 5435 0,04124 0,01075 0,02174 0,12444
0,03846 0,00333 0,0 3679 0,0 8710 0,0 1780 0,0 6997 0,0 6267 0,05897 0,0 3708 0,0 7467 0,08685 0,1 1141 0,0 8557 0,0 4216 0,0 3478 0,10294
0,07 563
0,02521
0,02 344
0,17 241
0,03788
0,05 147
0,00 000
0,00 699
0,03226
0,01 424
0,09167
0,09 028
0,04587
0,12739
0,11538
0,08029
0,08 152
0,13 492
0,11558
0,10490
0,06818
0,05 469
0,0 1064 0,1 3684 0,0 2778 0,02703 0,0 6481 0,1 2400 0,03937 0,17213 0,0 3960 0,10476 0,02128
0,0 3590 0,0 4950 0,0 0943 0,01869 0,02857 0,0 7855 0,03670 0,0 0000 0,0 1905 0,0 0000 0,0 5607
0,15976 0,0 9859 0,0 2564 0,0 1250 0,00617 0,0 1804 0,25786 0,09322 0,1 0280 0,0 4237 0,0 3552
0,01325 0,01342 0,0 4762 0,0 0000 0,01280 0,0 0000 0,01361 0,0 4828 0,02632 0,00676 0,04082
0,07107 0,1 0656 0,1 1111 0,0 0869 0,02222 0,05682 0,06506 0,07240 0,0 8427 0,02073 0,1 5079
0,0 8665 0,06466 0,0 7143 0,01075 0,0 9259 0,0 9639 0,13553 0,06780 0,1 2533 0,05081 0,1 2848
Lanjutan Lampiran 2.
Feb -11 Ma r-11 Apr -11 Me i-11 Jun -11 Jul11 Ag ust-11 Sep -11 Okt -11 No p-11 Des -11
0 7
7 1 Lampiran 3 RETURN REALISASI IHSG BU IH Ri LAN SG De 13 s-08 55,41 Jan 13 -09 32,67 0,01678 Feb 12 -09 85,48 0,03541 Ma 14 0,1 r-09 34,07 15591 Apr 17 0,2 -09 22,77 01315 Me 19 0,1 i-09 16,83 12644 Jun 20 0,0 -09 26,78 5736 Jul23 0,1 09 23,24 46271 Ag 23 0,0 ust-09 41,54 07877 Sep 24 0,0 -09 67,59 53832 Okt 23 -09 67,7 0,04048 No 24 0,0 p-09 15,84 20332 De 25 0,0 s-09 34,36 4906 Jan 26 0,0 -10 10,8 30161 Feb 25 -10 49,03 0,02366 Ma 27 0,0 r-10 77,3 89552 Apr 29 0,0 -10 71,25 69834 Me 27 i-10 96,96 0,05866 Jun 29 0,0 -10 13,68 41731 Jul30 0,0 10 69,28 53403 Ag 30 0,0 ust-10 81,88 04105
Sep -10 Okt -10 No p-10 De s-10 Jan -11 Feb -11 Ma r-11 Apr -11 Me i-11 Jun -11 Jul11 Ag ust-11 Sep -11 Okt -11 No p-11 De s-11
35 01,3 36 35,32 35 31,21 37 03,51 34 09,17 34 70,35 36 78,67 38 19,62 38 36,97 38 88,57 41 30,8 38 41,73 35 49,03 37 90,85 37 15,08 38 21,99 E( Rm) ST Dev Va riance
0,1 36092 0,0 38277 0,02864 0,0 48793 0,07948 0,0 17946 0,0 60029 0,0 38315 0,0 04542 0,0 13448 0,0 62293 0,06998 0,07619 0,0 68137 0,01999 0,0 28777 0,0 31124 0,0 63989 0,0 04095
Lampiran 4 REALIZED RETURN SAHAM PEMBENTUK PORTOFOLIO Tangg ASI UN IND BB AALI al I TR F NI Jan 5, 0,1122 0,2 0,1 0,05 0,1 2009 44898 32227 47727 3763 32353 Feb 2, 0,1788 0,0 2009 99083 0,13077 59406 0,102041 0,09091 Mar 2, 0,0972 0,2 0,2 0,06 0,0 2009 76265 61062 61682 8182 28571 Apr 1, 0,1205 0,2 0,3 0,36 0,7 2009 67376 63158 33333 1702 36111 May 0,1265 0,1 0,1 0,39 0,2 1, 2009 82278 55556 27778 0625 56 Jun 1, 0,1 0,06 0,0 2009 0,053370787 44231 0,0197 1798 95541 Jul 1, 0,1454 0,2 0,3 0,20 0,0 2009 00593 31092 01508 3704 98837 Aug 3, 0,1139 0,0 0,0 0,09 0,0 2009 89637 2901 42471 8901 26455 Sep 1, 0,1 0,1 0,21 0,0 2009 0,020930233 06136 55556 0000 95361 Oct 1, 0,0285 0,01 2009 03563 0,05277 0,03846 6529 0,12941 Nov 2, 0,0300 0,0 0,00 0,0 2009 23095 33546 0,00333 0000 94595 Dec 1, 0,0201 0,0 0,0 0,15 2009 79372 72643 36789 4472 0,02222 Jan 4, 0,0483 0,0 0,0 0,01 2010 51648 36023 87097 4085 0,02525 Feb 1, 0,0146 0,0 0,0 0,05 2010 75052 08345 17804 5556 0,01036 Mar 1, 0,0165 0,1 0,0 0,1 2010 28926 55862 69971 0,006579 91099 Apr 1, 0,1 0,0 0,03 0,1 2010 0,097560976 25298 6267 3113 42857 May 3, 2010 0,105855856 0,08484 0,05897 0,064103 0,03846 Jun 1, 0,1 0,0 0,13 2010 0,025188917 35701 37084 6986 0,04386 Jul 1, 0,0077 0,0 0,0 0,13 0,2 2010 51938 49689 74667 3494 87234 Aug 2, 0,0076 0,1 2010 92308 0,06114 0,08685 0,016216 4876 Sep 1, 0,0534 0,1 0,1 0,19 0,0 2010 35115 91176 11413 7802 57554
Oct 1, 2010 Nov 1, 2010 Dec 1, 2010 Jan 3, 2011 Feb 1, 2011 Mar 1, 2011 Apr 1, 2011 May 2, 2011 Jun 1, 2011 Jul 1, 2011 Aug 1, 2011 Sep 5, 2011 Oct 3, 2011 Nov 1, 2011 Dec 1, 2011
0,2107 00483 0,030120482 0,0848 86128 0,171755725 0,0069 12442 0,0389 01602 0,0198 23789 0,0429 37365 0,004237288 0 0,085106383 0,102325581 0,1246 11399 0,0442 89044 0,03125
0,0 12337 0,08947 0,0 5106 0,10357 0,0 64417 0,0 95101 0,01491 0,0 63411 0,0 81702 0,1 09363 0,0617 0,03779 0,0 92066 0,0 27536 0,0 43724
0,0 85575 0,0 42162 0,0 34783 0,10294 0,0 86651 0,06466 0,0 71429 0,01075 0,0 92587 0,0 96386 0,13553 0,0678 0,1 2533 0,05081 0,1 2848
0,045872 0,120192 0,06 5574 0,035897 0,01 0638 0,13 6842 0,02 7778 0,027027 0,06 4815 0,12 4000 0,039370 0,172131 0,03 9604 0,104762 0,021277
0,0 61224 0,0 38462 0,04321 0,16774 0,1 00775 0,1 19718 0,0 18868 0,04321 0 0,1 6286 0,07303 0,09697 0,0 80537 0,0559 0