PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL Studi Kasus di Hotel Santika Premiere Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Any Fitri Primayanty 122114039
PROGAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL Studi Kasus di Hotel Santika Premiere Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Any Fitri Primayanty 122114039
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Belajarlah dari hari kemarin, jalani hari ini, berharaplah untuk hari esok . Yang penting jangan berhenti bertanya.” Albert Einstein
‘’Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat’’ Winston chuchill
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Barang Siapa bertakwa pada Allah, maka Allah akan mengajarimu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (Surat Al-Baqarah ayat 282)
Kupersembahan untuk: Almarhum Papaku Jam’an Sihaloho, Daddy Peter John Holm, Ibuku tersayang Lina Supinah, Almarmum Neneku, adikku Rio dan keluarga besar Suwardi dan pacarku Hamid
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ‘’ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL(Studi Kasus di Hotel Santika Premiere Yogyakarta)’’ dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 10 November 2016 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Oktober 2016 Yang membuat pernyataan
Any Fitri Primayanty
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Any Fitri Primayanty
Nomor Mahasiswa
: 122114039
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL Studi Kasus di Hotel Santika Premiere Yogyakarta beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta, Tanggal 31 Januari 2017 Yang menyatakan
Any Fitri Primayanty
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skrispi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam meyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1.
Drs. Johanes Eka Priyatma,M.Sc.,Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
yang
telah
memberikan
kesempatan
untuk
belajar
dan
mengembangkan kepribadian penulis. 2.
Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M.,Ak. selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaian skripsi ini.
3.
Manajer dan HRD Hotel Santika Premiere Yogyakarta yang memberikan izin penelitian dan mendapatkan data.
4.
Daddy Peter John Holm, Almarhum papaku, dan Ibu yang memberikan pendidikan selama ini dan memberikan semangat dalam belajar serta doa bagi penulis.
5.
Adikku Rio dan Semua keluarga besar besar yang selalu mendoakan penulis.
6.
Sahabatku Ricky Yunandar, Levellin, brigita Djohan dan Vian yang membantu penulis selama skripsi. Untuk sahabatku sejak semester 1 sampai sekarang
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dieta, Anya,Tika, dan Dian yang memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi. 7.
Pacarku Abdul Hamid yang selalu memberikan aku semangat penulis dan menemani penulis selama penyelesaian skripsi.
8.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Oktober 2016
Any Fitri Primayanty
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... vi HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. ix HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................... xi HALAMAN DAFTAR ................................................................................... xii HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................. xiii ABSTRAK ...................................................................................................... xiv ABSTRAC ....................................................................................................... xvii BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3 E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4 F. Sistematika Penelitian ................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 7 A. Audit ........................................................................................... 7 1. Pengertian Audit Internal dan Auditor Internal ...................... 7 2. Macam-macam Audit .............................................................. 10 3. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal ............................. 15 4. Tanggung Jawab Audit Internal .............................................. 16 5. Peran Auditor Internal ............................................................ 17 6. Pengertian Auditor Internal sebagai Watchdog ...................... 19
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Pengertian Auditor Internal sebagai Konsultan ...................... 21 8. Pengertian Auditor Internal sebagai Katalisator ..................... 22 B. Persepsi ...................................................................................... 23 1. Pengertian Persepsi ................................................................ 23 2. Tahap-tahap Persepsi ............................................................. 23 C. Karyawan ................................................................................... 24 1. Pengertian Karyawan ............................................................. 24 D. Kerangka Berfikir .......................................................................25 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................27 A. Jenis Penelitian ..........................................................................27 B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................27 C. Variabel Penelitian .....................................................................28 D. Teknik Pengambilan Sampel .....................................................38 E. Jenis dan Sumber Data ..............................................................38 F. Teknik Pengumpulan Data .........................................................40 G. Pengujian Instrumen Penelitian .................................................40 1. Uji Validitas ..........................................................................40 2. Uji Reliablitas .......................................................................41 H. Teknik Analisis Data ..................................................................41 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .........................................44 A. Sejarah Berdirinya Hotel ...........................................................44 B. Rangkuman Pekerjaan ................................................................48 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 53 A. Deskripsi Data ........................................................................... 53 1. Berdasarkan Jenis Kelamin ................................................... 53 2. Berdasarkan Usia .................................................................. 54 3. Berdasarkan Pendidikan Terakhir ......................................... 55 4. Berdasarkan Jabatan Responden ............................................ 55 5. Berdasarkan Lama Kerja Karyawan ...................................... 56 B. Pengujian Instrumen .................................................................56 1. Uji Validitas ..........................................................................57 2. Uji Reliablitas ......................................................................58 C. Analisis Peran Auditor Internal ................................................. 59 xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Skor rata-rata peran auditor internal sebagai konsultan di jabatan manajer ..................................................................................... 71 E. Skor rata-rata peran auditor internal sebagai pengawas di jabatan accounting .................................................................................. 72 F. Skor rata-rata peran auditor internal sebagai konsultan di jabatan front office .................................................................................. 73 G. Skor rata-rata peran auditor internal sebagai konsultan di jabatan marketing/sales ........................................................................... 74 H. Pembahasan ............................................................................... 75 BAB VI PENUTUP ....................................................................................... 80 A. Kesimpulan ............................................................................... 80 B. Keterbatasan .............................................................................. 81 C. Saran .......................................................................................... 81
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1
Peran Auditor Internal .............................................................. 19
Tabel 3.1
Skor Penilaian Menggunakan Skala Likert .............................. 42
Tabel 5.1
Karakteristik Jenis Kelamin Responden .................................. 53
Tabel 5.2
Karakteristik Usia Responden .................................................. 54
Tabel 5.3
Karakteristik Pendidikan Terakhir Responden ........................ 55
Tabel 5.4
Karakteristik Jabatan Responden ............................................. 55
Tabel 5.5
Karakteristik Lama Kerja Karyawan ....................................... 56
Tabel 5.6
Hasil Uji Validitas.................................................................... 56
Tabel 5.7
Hasil Uji Statistik Reliabilitas .................................................. 57
Tabel 5.9
Hasil Tanggapan Responden terhadap Peran Auditor Internal (Watchdog) ............................................................................... 59
Tabel 5.10
Hasil Tanggapan Responden terhadap Peran Auditor Internal (Konsultan)............................................................................... 62
Tabel 5.11
Hasil Tanggapan Responden terhadap Peran Auditor Internal (Katalisator).............................................................................. 63
Tabel 5.12
Hasil Persepsi Karyawan terhadap Peran Auditor Internal ...... 67
Tabel 5.13
Uji Kruskal-Wallis peran auditor internal ................................ 68
Tabel 5.14
Rangking Peran Auditor Internal ............................................. 69
Tabel 5.15
Skor rata-rata peran auditor internal sebagai konsultan di jabatan manajer ..................................................................................... 71
Tabel 5.16
Skor rata-rata peran auditor internal sebagai pengawas di jabatan accounting ................................................................................ 72
Tabel 5.17
Skor rata-rata peran auditor internal sebagai konsultan di jabatan front office ................................................................................ 73
Tabel 5.18
Skor rata-rata peran auditor internal sebagai konsultan di jabatan marketing/sales ........................................................................ 74
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ...................................................................... 47
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman LAMPIRAN I
Struktur Organisasi ........................................................... 86
LAMPIRAN II
Reliabilitas ........................................................................ 87
LAMPIRAN III
Uji Kruskal-Wallis ............................................................ 87
LAMPIRAN VI
Tabulasi Data .................................................................... 88
LAMPIRAN V
Uji Validitas .................................................................... 89
LAMPIRAN VI
Surat Pengantar Kuesioner ............................................... 92
LAMPIRAN VII
Surat Pernyataan Penelitian ............................................ 96
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL Studi Kasus di Hotel Santika Premiere Yogyakarta
Any Fitri Primayanty Nim : 122114039 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap peran auditor internal. Peran auditor internal dalam penelitian ini dibagi tiga yaitu peran auditor internal sebagai watchdog, konsultan, dan katalisator. Jenis penelitian adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data dalam pengambilan kesimpulan menggunakan uji statistik nonparametrik, yaitu uji Kruskal-Wallis untuk mencari rata-rata (Mean rank) dari setiap peran. Peran yang memiliki total nilai dan Mean rank tertinggi merupakan peran yang dominan di Hotel Santika Premiere Yogyakarta. Hasil analisis berdasarkan peringkat peran tertinggi yang dianalisis dari tiap jabatan responden. Hasil dari analisis persepsi karyawan menunjukkan peran auditor internal sebagai konsultan merupakan peran yang paling dominan di Hotel Santika Premiere Yogyakarta. Peran konsultan memiliki total nilai dan mean rank tertinggi. Hasil analisis peran auditor internal menurut persepsi karyawan pada Jabatan manajer, front office, dan marketing/sales peran yang paling dominan adalah peran sebagai konsultan, sedangkan menurut persepsi karyawan pada jabatan accountant peran yang paling dominan adalah peran sebagai Watchdog.
Kata Kunci: Peran Auditor Internal, Watchdog, Konsultan, dan Katalisator
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAC
ANALYSIS OF EMPLOYEE’S PERCEPTION TO THE ROLE OF INTERNAL AUDITOR A Case Study at Santika Premiere Hotel Yogyakarta
Any Fitri Primayanty NIM: 122114039 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016
The purpose of the research is to determine the employee’s perception of internal auditor at Santika Premiere Hotel Yogyakarta. The role of internal auditor is categorized as watchdog, consultant, and catalyst. The type of this research was a case study. The data collection method was survey. The data was analyzed with nonparametric test, is Kruskal-Wallis test. The role which has highest total mean value and mean rank the most dominant. The results of analyzed was based on ranked the highest role of each respondents at office. Overall the result of perception analyzed employee’s showed that the role of internal auditor as consultant was the most dominant role. The result of analyzed role of internal auditor according manager, front office and marketing/sales departement the most dominant role of internal auditor was a consultant, according to accountant department the most dominant role of internal auditor was a watchdog.
Keywords: Role of internal auditor, watchdog, consultant, and catalyst.
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan bisnis perhotelan saat ini, sangat banyak di Indonesia. Berkembangnya dunia praktek bisnis dan kebutuhan konsumen yang semakin kompleks, menyebabkan semakin ketatnya persaingan dunia bisnis.Apalagi praktek bisnis dibidang yang sama akan mempertajam persaingan yang terjadi. Apabila perusahaan tidak mampu bersaing kemungkinan hal terburuk akan terjadi seperti terjadinya kebangkrutan. Perusahaan dapat bertahan dan tetap unggul, perusahaan harus berusaha menerapkan kebijakan dan strategi seperti peningkatan produktivitas, efisiensi, efektivitas dan pengendalian internal yang baik, tentunya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan pelayanan yang baik. Semakin berkembangnya perusahaan, tentunya semakin banyak departemen, bagian-bagian, atau unit-unit untuk menjalankan masing-masing fungsi sesuai prosedur. Melihat kondisi ini manajemen perusahaan dihadapkan pada keterbatasan kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan operasi perusahaan sehingga manajemen mengandalkan peran auditor internal dalam mengawasi keterbatasn tersebut (Suroso, 2009:1). Audit Internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan efektif yang dilakukan auditor terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah (1) informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan; (2) risiko yang dihadapi perusahaan telah
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
diidentifikasi dan diminimilasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakankebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara efisiensi dan ekonomis; dan (6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif semua dilakukan dengan tujuan untuk konsultasi dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggungjawabnya secara efektif (Sawyer, 2005: 10). Audit internal yang dijalankan oleh auditor internal sangat penting bagi perusahaan sehingga banyak perusahaan untuk meningkatkan kualitas perusahaan dengan cara membentuk devisi yaitu auditor internal. Kast, et all. (1995: 395) dalam jurnal Lely Piatric menjelaskan bahwa persepsi digunakan sebagai dasar untuk memahami perilaku, karena persepsi merupakan alat dengan nama rangsangan (stimulasi) yang dapat mempengaruhi cara pandang dan sikap seseorang atau organisme. Karyawan yang memiliki persepsi positif terhadap peran auditor internal akan menghasilkan perilakuperilaku yang konstruktif, sedangkan kebalikannya jika karyawan memiliki persepsi negatif terhadap peran auditor internal akan menghasilkan perilakuperilaku yang destruktif, dimana perilaku ini selain merugikan karyawan juga akan merugikan pihak perusahaan dimana karyawan itu bekerja. Persepsi terjadi karena auditor internal yang dianggap selalu mencari kesalahan yang dilakukan oleh karyawan. Tindakan audior internal ini terjadi karena auditor internal berperan sebagai pengawas yang membantu manajemen mengawasi kegiatan operasional perusahaan. Persepsi adalah proses kognitif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
yang memungkinkan kita dapat menafsirkan dan memahami lingkungan sekitar kita. Penafsiran tersebut merupakan pandangan kita tentang lingkungan atau tempat dimana kita berada (Kreitner dan Kinicki, 2003: 28). Perkembangan auditor internal lambat laun memiliki peran baru yang dapat membantu pihak manajemen dan karyawan mencapai tujuan perusahaan. Peran auditor internal sebagai konsultan perusahaan ditunjukkan oleh auditor internal dengan cara membantu satuan kerja operasional dalam mengelola risiko dengan mengidentifikasi masalah dan memberi nilai tambah untuk memperkuat organisasi. Peran auditor internal sebagai katalisator ditunjukkan auditor internal untuk membimbing manajemen dalam mengenali risiko-risiko yang mengancam pencapaian tujuan perusahaan dan ikut serta menentukan tujuan perusahaan.
B. Rumusan Masalah Auditor Internal memiliki peran yang paling penting dalam pencapaian tujuan perusahaan, auditor internal memiliki 3 jenis peran yaitu sebagai pengawas, konsultan dan katalisator. Karyawan memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap peran auditor internal sehingga peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal di Hotel Santika Premiere Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap peran auditor internal di Hotel Santika Premiere Yogykarta.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini dapat menambah referensi kepustakaan mengenai peran auditor internal yang dipandang dari persepsi karyawan. 2. Bagi Hotel Santika Premiere Yogyakarta Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap peran auditor internal di perusahaan, sehingga dapat menjadi pertimbangan bagi pihak auditor internal dalam meningkatkan kualitas Hotel Santika Premiere Yogyakarta. 3. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana penerapan ilmu yang didapatkan
selama
kuliah
terutama
terkait
audit
internal,
serta
membandingkan antara teori yang dipelajari dengan kenyataan yang ada di lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
E. Sistematika Penulisan Bab I
Pendahuluan Bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
Bab II
Kajian Pustaka Bab ini berisi kajian pustaka yang mendukung penulisan meliputi, pengertian audit internal dan auditor internal, macam-macam audit, tujuan dan ruang lingkup audit internal, tanggung jawab auditor internal, peran, peran auditor Internal yang yang meliputi peran sebagai watcdog, konsultan dan katalisator, dan persepsi.
Bab III
Metode Penelitian Bab ini menjelaskan metode yang digunakan untuk mengolah data yang didapat dan prosedur yang digunakan dalam menarik kesimpulan.
Bab IV
Gambaran Umum Bab ini menguraikan sejarah singkat mengenai Hotel Santika Premiere Yogyakarta serta visi dan misi dan tugas dari dari devisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
Bab V
Analisis Data dan Pembahasan Dalam bab ini diuraikan mengenai diskripsi data, pengujian instrumen dan langkah-langkah
analisis
data untuk
memperoleh jawaban dari penelitian serta dalam mengambil kesimpulan dan pembahasan mengenai hasil penelitian Bab VI
Penutup Bab ini diuraikan mengenai kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Audit Internal 1. Pengertian Audit Internal Internal audit (pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku. Peraturan pemerintah misalnya peraturan di bidang perpajakan, pasar modal, lingkungan hidup, perbankan, perindustrian, investasi, dan lain-lain (Tugiman, 1997: 90). Ketentuan dari ikatan profesi misalnya standar akuntansi keuangan.Internal audit yang modern tidak lagi terbatas fungsinya dalam bidang pemeriksaan keuangan tetapi sudah meluas ke bidang lainnya seperti audit manajemen, audit lingkungan hidup, audit social, dan lainlain. Bahkan mulai tahun 2000-an kegiatan internal audit sudah mencakup konsultasi yang didesain untuk menambah nilai dan meningkatkan kegiatan operasi suatu organisasi.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Definisi internal audit menurut Institute of Internal Auditor yang dikutip oleh (Pickett, 2010: 15) Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operations. It help an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance processes. (Audit internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan objektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan-kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantu proses organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas dari manajemen resiko, pengendalian dan proses tata kelola (Picket, 2010: 15). menurut Fonorow (1989: 5), dalam bukunya internal audit manual’ mengatakan: Internal auditing is appraisal, by trained company employees, of the accuracy, realibility, efficiency and usefulness of company records and internal controls. (Audit internal adalah suatu penilaian, yang dilakukan oleh pegawai perusahaan yang terlatih, mengenai ketelitian, dapat dipercaya, efisiensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
dan
kegunaan
dari
catatan-catatan
(akuntansi)
perusahaan
dan
pengendalian intern yang terdapat dalam perusahaan). 2. Auditor Internal Menurut Jusup (2001: 18-19), Auditor Internal adalah seseorang yang bekerja di suatu perusahaan dan oleh karenanya berstatus pegawai di perusahaan tersebut. Tugas auditor internal yang dilakukannya terutama ditunjukkan untuk membantu manajemen perusahaan. Pada umunya auditor internal wajib memberikan laporan langsung kepada pemimpin tertinggi perusahaan (misalnya kepala kontroler), atau bahkan ada pula yang berkewajiban melapor kepada komite audit yang dibentuk oleh dewan komisaris. Tanggungjawab auditor internal pada berbagai perusahaan sangat beranekaragam tergantung pada kebutuhan perusahaan yang bersangkutan. Agar dapat melakukan tugasnya secara efektif, auditor internal harus independen terhadap fungsi-fungsi dalam organisasi tempat auditor bekerja, namun demikian Ia tidak bisa independen terhadap perusahaan karena Ia pegawai dari perusahaan yang diaudit. Auditor internal berkewajiban memberi informasi kepada manajemen yang berguna untuk pengambilan keputusan yang berkaitan efektifitas perusahaan.Tugas tugas auditor internal sebagai berikut: a. Menelaah keandalan dan integritas informasi keuangan dan operasi. b. Menelaah sistem-sistem yang diciptakan. c. Menentukan tingkat kepatuhan. d. Menelaah sarana untuk melindungi asset perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
e. Mengukur ekonomi efisieni. Agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, maka auditor internal harus berada di luar fungsi ini suatu organisasi, kedudukannya independen dari auditee. Auditor internal wajib memberikan informasi bagi manajemen pengambil keputusan yang berkaitan dengan operasional perusahaan sehingga memerlukan dukungan dari manajemen. B. Macam-macam Audit Auditdapat dibedakan berdasarkan kelompoknya yaitu menurut pelaksanaan dan objeknya (Sunyanto, 2014: 7-8). 1. Menurut Pelaksanaanya Dari pelaksanaanya, audit dibagi menjadi tiga macam yaitu internal audit, eksternal audit dan govermental audit a.
Internal Audit Internal audit adalah suatu penilaian yang independen yang diterapkan dalam suatu organisasi yang berfungsi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi sebagai jasa yang diberikan kepada organisasi tersebut. Dengan kata lain, internal audit merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh karyawan perusahaan yang bersangkutan yang disebut akuntan intern yang biasanya tidak terlibat dalam kegiatan pencatatan akuntansi dan kegiatan operasional perusahaan. Akuntan intern berkepentingan dengan pengendalian intern perusahaan demi tercapainya efisisensi, efektivitas, dan ketaatan dalam pelaksanaan operasi perusahaan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
selalu dalam posisi untuk memberikan rekomendasi atau saran-saran perbaikan manajemen. b. Eksternal Audit Eksternal audit merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak luar yang bukan karyawan perusahaan, yang berkedudukan bebas tidak memihak terhadap klienya maupun terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan klienya. Jasa audit eksternal ini biasanya dilakukan oleh suatu spesialisasi profesi yaitu akuntan publik yang diakui oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Akuntan publik tidak hanya memberikan jasanya dalam bidang auditing, tetapi juga memberikan jasa-jasanya dalam bidang a) Perpajakan b) Konsultan manajemen yang meliputi 1) Pemberian saran sederhana sampai menentukan strategi pemasaran 2) Perbaikan sistem pengendalian intern 3) Merancang dan menerapkan sistem akuntansi 4) Penggabungan usaha 5) Menerapkan komputer dan konsultasi dalam bidang asuransi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
c. Govermental Audit Pada Departemen Keuangan terdapat instansi yang bertugas sebagai pemeriksaan pengelolaan keuangan instansi pemerintah dan perusahaan-perusahaan negara, yaitu Badan Pengawas Keuangan dan pembangunan (BPKP) yang bertindak sebagai akuntan intern pemerintah, sedangkan Badan Pemeriksaan Keuangan (BAPEKA) sebagai akuntan ekstern pemerintah dan bertanggungjawab kepada DPR. 2. Menurut Objeknya Ditinjau dari objek yang diaudit, maka auditing dibedakan menjadi tiga macam, yaitu audit laporan keuangan (financial statement), audit operasional (management audit), dan audit kepatuhan (compliece audit) (Sunyanto, 2014: 7-8) a. Audit Laporan Keuangan (financial Statement Audit) Audit laporan keuangan dilakukan untuk memberikan pendapat apakah laporan keuangan secara keseluruhan yaitu informasi-informasi kuantitatif yang diaudit telah disusun sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan? Kriteria yang digunakan dalam audit laporan keuangan adalah prinsip akuntan yang berlaku umum. Objek audit ini adalah laporan keuangan yang pada umumnya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, dan laporan aliran kas. Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
pernyataan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang diauditnya. Perlunya pengauditan atas laporan keuangan yaitu: 1) Konflik antara penyusunan dan pemakai laporan keuangan. 2) Konsekuensi dari keharusan bahwa laporan keuangan merupakan sumber penting atau bahkan merupakan satu-satunya informasi yang digunakan oleh pemakainya sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, misalnya investasi, pemberian pinjaman. 3) Kekomplekan data keuangan. 4) Para pemakai laporan keuangan biasanya tidak dapat mengaudit sendiri catatan-catatan akuntansi yang menjadi dasar penyusunan laporan keuangan tersebut. b. Audit Operasional Audit operasional disebut juga audit manajemen, audit operasional adalah suatu kegiatan meneliti kembali atau mengkaji ulang hasil operasi pada setiap bagian dalam suatu perusahaan dengan tujuan untuk mengevaluasi atau menilai efisiensi dan efektivitasnya. Efisiensi adalah perbandingan antara masukan dengan pengeluaran, sedangkan efektifitas adalah perbandingan antara keluaran dengan sasaran atau target yang sudah ditetapkan. Tolak ukur audit operasional adalah rencana, anggaran, dan standar biaya atau kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Sasaran dari pemeriksaan operasional tidak
hanya
diterapkan
pada
bidang
akuntansi,
tetapi
juga
kepadaseluruh aspek operasi manajemen seperti struktur organisasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
penggunaan komputer, metode produksi, pemasaran dan lain-lain aspek sepanjang auditor dapat menguasainya. c. Audit Kepatuhan (compliance audit) Audit kepatuhan mempunyai tujuan untuk menentukan apakah perusahaan atau klienya mengikuti prosedur-prosedur khusus atau peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Pemeriksaan ketaatan/kepatuhan pada perusahaan swasta dapat meliputi penentuan apakah karyawan bagian akuntansi, review upah dibandingkan dengan aturan upah minimum, review kontrak dengan bankers atau kreditor lainnya untuk memastikan bahwa bentuk dan isi dari kontrak tersebut sudah sesuai ketentuan-ketentuan formal yang berlaku. Hasil pengujian ketaatan ini biasanya dilaporkan kepada seseorang dalam organisasi yang diaduit, bukannya kepada pihak luar dan digunakan sebagai dasar penentuan kebijakan perusahaan. Isi laporan pengujian ketaatan ini mengenai seberapa jauh ketentuan-ketentuan atau prosedur-prosedur yang sudah ditetapkan oleh manajemen dipatuhi atau ditaati dalam pelaksanaanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
C. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal Menurut Tugiman (1997: 99) tujuan pelaksanaan audit internal adalah membantu para anggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk hal tersebut, auditor internal akan memberikan berbagai analisis, penilaian, rekomendasi, petunjuk, dan informasi sehubungan dengan kegiatan yang diperiksa. Tujuan pemeriksaan mencakup pula usaha mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya wajar. Anggota organisasi yang dibantu dengan adanya audit internal mencakup seluruh tingkatan manajemen dan dewan. Ruang lingkup pemeriksaan internal menilai keefektifan sistem pengendalian internal serta pengevaluasian terhadap kelengkapan dan keefektivan sistem pengendalian internal yang dimiliki organisasi, serta kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan. Menurut Tugiman (1998: 100) Pemeriksaan internal haruslah: 1. Mereview kendalan informasi finansial dan operasional serta cara yang dipergunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi tersebut. 2. Mereview berbagai sistem yang telah ditetapkan untuk memastikan kesesuaian dengan berbagai kebijaksanaan, rencana, prosedur, hukum, dan peraturan yang dapat berakibat penting terhadap kegiatan organisasi, serta harus menentukan apakah organisasi telah mencapai kesesuaian dengan hal-hal tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
3. Mereview berbagai cara dipergunakan untuk melindungi harta dan bila dipandang perlu, memverifikasi keberadaan harta-harta tersebut. 4. Menilai keekonomisan dan keefisiensi pengguna berbagai sumber daya. 5. Mereview berbagai operasi atau program menilai apakah hasilnya akan konsisten dengan tujuan dan saran yang telah ditetapkan dan apakah kegiatan atau program tersebut dilaksanakan sesuai rencana.
D. Tanggung Jawab Audit Internal Menurut Akmal (2009: 19), menjelaskan tanggung jawab audit internal adalah memberikan rekomendasi atau saran-saran kepada pimpinan berdasarkan pemeriksaan atau jasa konsultasi, mengkoordinasi kegiatankegiatan untuk mencapai tujuan pemeriksaan, dan mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan dengan hasil yang terbaik. Menurut Andayani (2008: 95), menjelaskan audit internal harus bertanggungjawab untuk merencanakan penugasan audit. Perencanaan harus didokumentasikan dan harus mencakup: (1) penetapan tujuan audit dan lingkup pekerjan; (2) perolehan latar belakang informasi tentang aktivitas yang akan diaudit; (3) penentuan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan audit; (4) komunikasi dengan orang-orang yang perlu mengetahui audit yang akan dilakukan; (5) survei lapangan untuk mengenal lebih dekat aktivitas dan kontrol yang akan diaudit untuk mengidentifikasi hal-hal yang akan ditekankan dalam audit, dan untuk mengundang komentar dan saran dari klien; (6) penulisan program audit, (7) penentuan bagaimana,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
kapan dan kepada siapa hasil audit akan dikomunikasikan; perolehan pengesahan rencana kerja audit. Tanggungjawab audit internal tidak hanya dalam bidang akuntansi atau pengendalian akuntansi internal, melainkan memiliki fungsi yang luas dan fleksibel. Pernyataan tersebut ditekankan karena perkembangan organisasi tidak hanya diakibatkan oleh bidang akuntansi yang profesional, tetapi seluruh bidang yang berkaitan dengan kegiatan operasi organisasi yang berfungsi dengan baik.
E. Peran Auditor Internal Menurut Andayani (2008: 58-59), menjelaskan auditor internal sangat membantu manajemen dengan mengevaluasi sistem pengendalian internal. Bukti ketaatan terhadap kebijakan-kebijakan, prosedur, peraturan atau undang-undang yang sudah ditetapkan baik oleh manajemen maupun pemerintah terletak pada pendokumentasian yang layak. Jika sistem pengendalian didokumentasikan dengan baik, suatu organisasi dapat lebih siap mematuhi peraturan-peraturan yang relevan. Dalam mengevaluasi pengendalian internal, Auditor internal haruslah terus mengingat bahwa sistem pengendalian dirancang untuk mencapai tujuan organisasi. Selain itu auditor internal juga berperan dalam beberapa hal yaitu: 1. Mengidentifikasi
dan
meminimalkan
risiko.
Semua
organisasi
menetapkan manajemen risiko dengan melakukan pendekatan yang holistik meliputi semua risiko pada peruahaan, yang berasal dari hukum,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
politik dan membuat peraturan, hubungan dengan pemegang saham, dan pengaruh persaingan. 2. Memonitor aktivitas manajemen puncak yang tidak dapat dilakukan sendiri oleh manajemen puncak. 3. Memvalidasi laporan kepada manajemen puncak. Para manajemen membuat keputusan berdasarkan laporan keuangan yang dibuat olehauditor internal. 4. Melindungi manajemen dalam bidang teknis. Auditor internal harus tahu data berasal, bagaimana memprosesnya, dan mengamankan data-data perusahaan. 5. Membantu membuat proses keputusan. 6. Mereview aktivitas perusahaan tidak hanya masa lalu, tetapi juga masa depan. 7. Membantu manajer membuat perencanaan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengendalikan masalah. Auditor internal haruslah menilai operasi atau program, apakah hasilhasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dan apakah pekerjaan/operasional tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Audit internal dapat merekomendasikan suatu rangkaian tindakan-tindakan yang tepat tergantung pada keadaan lapangan. Auditor internal berperan dalam memberikan bantuan kepada manajer yang bertanggungjawab untuk menentukan berbagai tujuan dan sasaran serta sistem, dengan menentukan apakah berbagai asumsi yang mendasari suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
hal telah sesuai, apakah telah menggunakan berbagai informasi yang akurat, terbaru dan relevan (Tugiman, 1995: 40). Audit internal dapat disimpulkan auditor internal berperan untuk memberikan nilai tambah dan melakukan perbaikan operasi, memeriksa dan mengevaluasi aktivitas organisasi sebagai jasa kepada organisasi. Peran tersebut dilakukan melalui pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan manajemen risiko, pengendalian dan proses yang jujur, bersih dan baik. Peran auditor menurut Tampubolon (2005: 1-2) sebagai berikut: Tabel 2.1 Peran Auditor Internal Peran Audito Internal Uraian Peran Pendekatan Sikap Ketaatan/ Kepatuhan Fokus Audit
Paradigma Lama Pengawas Detektif (mendeteksi terjadinya suatu masalah Seperti layaknya seorang polisi
Sebagai mitra bagi perusahaan
Semua policy/ kebijakan
Hanya policy yang relevan
Kelemahan/penyimpangan
Penyelesaian yang konstruktif Financial, compliance, operational audit, quality assurance Jangka menengah dan jangka pendek
Financial/compliance audit
Dampak yang Jangka pendek diberikan Sumber: Tampubolon (2005: 1-3)
Paradigma Baru Konsultan dan katalisator Prefentif (mencegah masalah)
1. Pengertian Peran Auditor Internal sebagai Watchdog, Konsultan dan katalisator a. Peran sebagai watchdog Auditor internal sebagai watchdog berperan sebagai mata dan telinga manajemen dikarenakan pihak manajemen memerlukan kepastian bahwa semua kebijakan yang telah ditetapkan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
berjalan sesuai apa yang telah digariskan atau dengan kata lain tidak menyimpang dari yang telah direncanakan dan tidak akan dilaksanakan secara menyimpang juga oleh para pegawai. Orientasi audit internal banyak melakukan pemeriksaan terhadap tingkat ketentuan-ketentuan yang ada atau audit kepatuhan. Peran dari fungsi watchdog ini bersifat seperti polisi yang selalu mengawasi karyawan untuk memastikan ketaatan apa yang telah ditetapkan, dan tidak heran dalam peran ini karyawan merasa tertekan karena selalu diawasi dan auditor berusaha untuk menemukan kesalahan-kesalahan sehingga secara berangsur-angsur peran ini ditinggalkan (Tampubolon, 2005). Peran
sebagai
watchdog
bertujuan
untuk
memastikan
ketaatan/kepatuhan terhadap ketentuan, peraturan atau kebijakan yang telah ditetapkan. Audit yang dilakukan adalah compliance audit dan apabila terdapat penyimpangan dapat dilakukan koreksi terhadap sistem pengendalian manajemen (Simbolon, 2010). Pandangan peran audit internal sebagai watchdog yaitu audit internal yang bertugas sebagai penangkal tindak kecurangan dengan mewaspadai kemungkinan adanya ‘musuh dalam selimut’ ditengah perusahaan. Fungsi watchdog alias polisi perusahaan ini biasanya menjadi motivasi awal pembentukan audit internal. Namun peran ini lambat-laun akan menimbulkan kesan bahwa sepanjang tidak ada kasus penyelewangan, auditor praktis tidak banyak pekerjaan (Kumaat, 2007: 7).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
b. Peran sebagai Konsultan Dunia usaha yang semakin berkembang dan mulai menyadari bahwa dalam menjalani suatu usaha mengandung risiko, dan mulailah
bermunculan
mengenai
kebutuhan
untuk
mengimplementasikan internal audit berbasis risiko (Risk Based Internal Auditing). Sesuai dengan definisi baru, kegiatan audit internal bertujuan untuk memberikan layanan pada organisasi. Karena kegiatan tersebut, maka auditor internal memiliki fungsi sebagai pemeriksaan sekaligus berfungsi sebagai mitra manajemen. Pada dasarnya seluruh tingkatan manajemen dapat menjadi klien auditor internal. Oleh karena itu auditor internal wajib melayani klien dengan baik dan mendukung kepentingan klien dengan tetap mempertankan loyalitas (Tampubolon, 2005: 1-2). Peran sebagai konsultan yang telah dijalankan auditor internal diharapkan dapat membantu satuan kerja operasional dalam mengelola risiko dengan mengidentifikasi masalah dan memberi nilai tambah untuk memperkuat organisasi. Audit yang dilakukan yaitu audit operasional dengan memberikan keyakinan bahwa organisasi telah memanfaatkan sumber daya organisasi yang ada secara efektif, efisien dan ekonomis. Rekomendasi yang diberikan auditor internal biasanya bersifat jangka menengah peran sebagai konsultan mengharuskan dan membawa auditor internal untuk selalu meningkatkan pengetahuan yang dimilikinya baik terkait dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
profesi auditor maupun aspek bisnis, sehingga dapat membantu manajemen dalam mengantisipasi terjadinya masalah (Supriyanto dan Maulana, 2007: 5). c. Peran sebagai Katalisator Peran auditor internal sebagai katalisator. Seiring dengan berkembangnya semua aspek dalam kehidupan, berkembang pula bermacam risiko yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi. Sebagai contoh dari luar organisasi (perusahaan) yaitu banyaknya pesaing, maka audit internal dimungkinkan berperan sebagai katalisator yang ikut berperan serta tujuan dari perusahaan tersebut (Tampubolon, 2005). Peran katalisator berkaitan dengan quality assurance, sehingga
auditor
internal
diharapkan
dapat
membimbing
manajemen dalam mengenali risiko-risiko yang mengancam pencapaian tujuan organisasi. Quality assurance bertujuan untuk menyakinkan
bahwa
proses
bisnis
yang
dijalankan
telah
menghasilkan produk/jasa yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Peran katalisator, auditor internal bertindak sebagai fasilitator dan agent of change. Pengaruh yang paling kuat dari peran katalisator bersifat jangka panjang, terutama berkaitan dengan tujuan organisasi yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan dan pemegang saham (Simbolon, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
F. Persepsi Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki (yang disimpan di dalam ingatan) untuk mendeteksi atau memperoleh dan menginterpretasi stimulus (rangsangan) yang diterima oleh alat indera seperti mata, telinga dan hidung (Suharman, 2005: 23). Menurut Walgito (2005: 102), terjadinya persepsi merupakan sesuatu yang terjadi dalam tahap-tahap berikut: 1. Tahap pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses fisik, merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia. 2. Tahap kedua, merupakan tahap yang dikenal dengan proses fisiologis yang merupakan proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh alat indera atau reseptor melalui saraf-saraf sensoris. 3. Tahap ketiga, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses psikologis, merupakan proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima alat indera atau reseptor. 4. Tahap keempat, merupakan hasil perolehan dari proses persepsi , berupa tanggapan dan perilaku. Pengertian persepsi dapat disimpulkan yaitu hasil proses penafsiran informasi yang diperoleh melalui alat indera manusia, oleh karena itu hasil persepsi tiap orang akan berbeda walaupun stimulus yang diterima sama, pengelaman, kemampuan berfikir serta kerangka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
acuan juga menjadi faktor yang dapat mempengaruhi persepsi tiap orang berbeda. G. Karyawan Undang-undang Nomor Tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja dalam pasal 1 dikatakan bahwa karyawan adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dan memberikan hasil kerjanya kepada pengusaha yang mengerjakan dimana hasil karyanya itu sesuai dengan profesi atau pekerjaan atas dasar keahlian sebagai mata pencariannya. Menurut Kamus Besar Indonesia (KBBI) karyawan adalah orang yang bekerja ada suatu lembaga(kantor, perusahaan) dengan mendapat gaji (upah).
H. Kerangka Berpikir Penelitian yang dilakukan Denies Priantinah dan Megasari Chitra Adhisty pada tahun 2012 yaitu Persepsi Karyawan tentang Peran Auditor Internal sebagai Pengawas, Konsultan, dan Katalisator dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan Studi Kasus di Hotel Inna Garuda Yogyakarta. Peran auditor internal sebagai pengawas dapat membuat karyawan merasa tidak nyaman dan membuat karyawan merasa kurang menyukai kehadiran auditor internal sehingga kinerja yang mereka kurang maksimal. Peran auditor internal sebagai pengawas juga dianggap karyawan kurang memberikan kontribusi yang maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
dalam membantu pencapaian tujuan perusahaan. Karywan Hotel Inna Garuda Yogyakarta membutuhkan auditor internal yang tidak hanya berperan sebagai konsultan internal yang memberikan masukan dan pemikiran dalam membantu pencapaian tujuan perusahaan derta dapat menunjang efektifitas pengendalian atas kegiatan-kegiatan yang berjalan di Hotel Inna Garuda Yogyakarta. Peran auditor internal sebagai katalisator merupakan peran yang paling sedikit diperankan oleh auditor internal di Hotel tersebut. Penelitian ini merupakan replika dari penelitian Pebriyanto 2014 yang berjudul Persepsi Karyawan terhadap Peran Auditor Internal Studi Kasus di Departemen Percetakan PT Kanisius menjelaskan bahwa peran auditor internal yang sangat berperan di Departemen Percetakan PT Kanisius yang paling berperan adalah sebagai konsultan dengan total nilai 562 (lima ratus enam puluh dua) untuk peran sebagai katalisator dengan total 555 (lima ratus lima puluh lima) dan terakhir peran auditor internal sebagai watchdog dengan skor total 481 (empat ratus delapan puluh satu). Sehingga dapat disimpulkan bahwa peran auditor yang paling berperan di Departemen Percetakan PT Kanisius adalah peran sebagai pengawas. Berdasarkan teori yang dikemukaan dan mengkaji penelitian terdahulu maka dapat dikatakan untuk penilaian persepsi karyawan terhadap peran auditor internal. Karyawan menganggap peran auditor internal sebagai konsultan sangat beperan di suatu perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Sedangkan peran sebagai pengawas, karyawan beranggapan bahwa karyawan merasa tidak senang dengan kehadiran auditor sebagai pengawas di perusahaan, sedangkan peran sebagai katalisator menempati
urutan
kedua.
Sedangkan,
peran
auditor
dalam
perkembangan zaman tidak hanya sebagai pengawas Watchdog melainkan juga berperan sebagai konsultan dan katalisator yang dapat membantu manajer dalam pencapaian tujuan perusahaan. Di sisi lain, ada sebagian karyawan yang memiliki persepsi positif atau negatif mengenai peran auditor internal yang berperan sebagai pengawas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus merupakan metode untuk menyelidiki atau mempelajari suatu kejadian mengenai perseorangan (Walgito, 2010: 92). Penelitian analisis persepsi karyawan terhadap peran auditor internal dilakukan di hotel santika premiere yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Waktu Penelitian
: Juli - Agustus 2016
2. Tempat Penelitian
: Hotel Santika Premiere Jl. Jendral Sudirman No.19,
Yogyakarta
C. Subjek dan Objek Peneltian Subjek penelitian ini adalah karyawan tetap hotel santika premiere yogyakarta yang mengikuti rapat mingguan bersama auditor internal . Objek penelitian adalah persepsi karyawan terhadap peran auditor internal di hotel santika premiere yogyakartasebagai peran sebagai Watchdog, Konsultan, dan Katalisator.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
D. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan 3 variabel yaitu auditor internal dalam perusahaan sebagai watcdog (X1) , Konsultan (X2) dan Katalisator (X3). Variabelnya sebagai berikut: 1. Variabel peran auditor internal sebagai watcdog (X1) bersifat konvensional, dimana auditor internal lebih dominan melakukan pemeriksaan dan pengawasan untuk memastikan prosedur telah sesuai dengan standar yang telah ditentukan organisasi. Peran sebagai pengawas didalam pengukuran variabel dibagi menjadi empat indikator yaitu: a. Mata dan Telinga Manajer Auditor internal sebagai mata dan telinga manajer perusahaan dalam menyakini bahwa seluruh pengendalian internal telah menunjang seluruh kegiatan operasional perusahaan dan melaporkan jika terjadi penyimpangan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Setuju (SS) apabila auditor internal sangat berperan sebagai mata dan telinga manajemen. Karyawan dapat menceklis pada kolom Setuju (S) apabila auditor internal berperan sebagai mata dan telinga manajemen. Karyawan dapat menceklis pada kolom Cukup Setuju (CS) apabila auditor internal cukup berperan sebagai mata dan telinga manajemen. Karywan dapat menceklis pada kolom Tidak Setuju (TS) apabila auditor internal kurang berperan sebagai mata dan telinga manajer. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Tidak Setuju (STS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
apabila auditor internal sangat tidak berperan sebagai mata dan telinga manajer. b. Mengawasi dokumen yang masuk dan keluar Peran auditor sebagai pengawas dokumen yang masuk dan keluar bertujuan untuk membantu manajer dalam memastikan setiap dokumen yang keluar dan yang masuk apakah sudah sesuai dengan kebijakan perusahaan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Setuju (SS) apabila auditor internal sangat berperan dalam mengawasi dokumen yang masuk dan keluar. Karyawan dapat menceklis pada kolom Setuju (S) apabila auditor internal berperan mengawasi dokumen yang masuk dan keluar. Karyawan dapat menceklis pada kolom Cukup Setuju (CS) apabila auditor internal cukup berperan mengawasi dokumen yang masuk dan keluar. Karyawan dapat menceklis pada kolom Tidak Setuju (TS) apabila auditor internal kurang berperan mengawasi dokumen yang masuk dan keluar. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Tidak Setuju (STS) apabila auditor internal sangat tidak berperan mengawasi dokumen yang masuk dan keluar. c. Mengawasi kinerja karyawan Peran auditor sebagai pengawas kinerja karyawan bertujuan untuk membantu manajer dalam mengawasi kinerja karyawan apakah kinerja yang dilakukan karyawan telah mengikuti standar operasional perusahaan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Setuju (SS) apabila auditor internal sangat berperan mengawasi kinerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Karyawan dapat menceklis pada kolom Setuju (S) apabila auditor internal berperan mengawasi kinerja karyawan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Cukup Setuju (CS) apabila auditor internal cukup berperan mengawasi kinerja karyawan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Tidak Setuju (TS) apabila auditor internal kurang berepran mengawasi kinerja karyawan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Tidak Setuju (STS) apabila auditor internal sangat tidak berperan mengawasi kinerja karyawan. d. Mengawasi Ketaatan/Kepatuhan Peran auditor sebagai pengawas ketaatan/kepatuhan bertujuan untuk membantu manajer dalam mendidik setiap karyawan agar selalu taat/patuh terhadap standar operasional perusahaan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Setuju (ST) apabila auditor internal sangat berperan mengawasi ketaatan/kepatuhan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Setuju (S) apabila auditor internal berperan mengawasi kepatuhan/ketaatan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Cukup Setuju (CS) apabila auditor internal cukup berperan mengawasi kepatuhan/ketaatan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Tidak Setuju (TS) apabila auditor internal kurang berperan mengawasi kepatuhan/ketaatan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Tidak Setuju (STS) apabila auditor internal sangat tidak berperan mengawasi kepatuhan/ketaatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
2. Variabel peran auditor internal sebagai Konsultan (X2) berfungsi sebagai mitra manajemen, memberikan masukan/ nasihat kepada karyawan, menyarankan perbaikan guna memperkuat organisasi, dan menyakinkan organisasi telah memanfaatkan sumber daya secara optimal untuk mencapai tujuan organisasi. Variabel konsultanindikatornya meliputi: a. Auditor internal berfungsi sebagai mitra manajemen dan karyawan yaitu auditor internal membantu manajemen dalam mengambil keputusan
perusahaan
dan
memberikan
jasa
membimbing manajemen dalam mengenali
konsultasi
risiko-risiko
dan yang
mengancam tujuan organisasi. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Setuju (SS) apabila auditor internal sangat berperan sebagai mitra manajemen dan karyawan. Karyawan dapat menceklis pada kolomSetuju (S) apabila auditor internal
berperan sebagai
mitra
manajer saja. Karyawan dapat menceklis pada kolom Cukup Setuju (CS) apabila auditor internal cukup beperan sebagai mitra manajemen saja tetapi tidak untuk karyawan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Tidak Setuju (TS) apabila auditor internal kurang berperan sebagai mitra manajemen dan karyawan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Tidak Setuju (STS) apabila auditor internal tidak berperan sebagai mitra manajemen dan karyawan. b. Auditor Internal memberikan jasa konsultasi. Auditor internal membantu satuan kerja operasional dalam mengelola risiko-risiko dengan mengidentifikasi masalah dan memberi nilai tambah guna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
memperkuat perushaan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Setuju (SS) apabila auditor internal sangat berperan dalam memberikan jasa konsultasi pada perusahaan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Setuju (S) apabila auditor internal berperan memberikan jasa konsultasi pada perusahaan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Cukup Setuju (CS) apabila auditor internal cukup berperan memberikan jasa konsultasi pada perusahaan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Tidak Setuju (ST) apabila auditor internal tidak berperan memberikan jasa konsultasi. karyawan c. Memberikan saran dan masukan dalam pengelolaan sumber daya organisasi. Dalam hubungan ini audit menilai dukungan sumber daya organisasi
terhadap
pencapaian
tujuan
perusahaan,
komitmen
perusahaan dalam memperdayakan dan melibatkan sumber daya organisasi, serta mengidentifikasi permasalahn yang terjadi dalam hubungantersebut dan merekomendasi langkah-langkah perbaikan yang dilakukan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Setuju (SS) apabila auditor internal sangat berperan memberikan saran dan masukan dalam pengelolaan sumber daya organisasi di Hotel. Karyawan dapat menceklis pada kolom Setuju (S) apabila auditor internal berperan memberikan saran dan masukan dalam pengelolaan sumber daya organisasi. Karyawan dapat menceklis pada kolom Cukup Setuju (CS) apabila auditor internal cukup berperan memberikan saran dan masukan dalam pengelolaan sumber daya organisasi. Karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
dapat menceklis kolom Tidak Setuju (ST) apabila auditor internal kurang berperan memberikan saran dan masukan dalam pengelolaan sumber daya organisasi. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Tidak Setuju (STS) apabila auditor internal sangat tidak berperan dalam memberikan saran dan masukan dalam pengelolaan sumber daya organisasi. d. Menganalisis sumberdaya manusia secara ekonomis, efisien dan efektif. Agar perusahaan mencapai tujuan yang di inginkan maka auditor internal sangat berperan dalam menilai efektifitas dari fungsi sumber daya manusia, menilai apakah program/aktivitas terhadap ketentuan sumber daya manusia telah berjalan ekonomis, efektif dan efisien. Memastikan ketaatan berbagai program/aktivitas sumber daya manusia terhadap ketentuan hukum, peraturan dan kebijakan yang berlaku di organisasi. Mengidentifikasi berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap sumberdaya manusia dalam menunjang kontribusinya terhadap organisasi. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Setuju (SS) apabila auditor internal sangat berperan dalam menganalisis sumberdaya secara ekonomis, efisien dan efektif. Karyawan dapat menceklis pada kolom Setuju (S) apabila auditor internal berperan menganalisis sumberdaya secara ekonomis, efisien dan efektif. Karyawan dapat menceklis pada kolom Cukup Setuju (CS) apabila auditor internal cukup berperan dalam menganalisis sumberdaya secara ekonomis, efisien dan efektif. Karyawan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
menceklis pada kolom Tidak Setuju (TS) apabila auditor internal kurang berperan dalam menganalisis sumberdaya secara ekonomis, efisien dan efektif. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Tidak Setuju (STS) apabila auditor internal sangat tidak berperan dalam menganalisis sumberdaya secara ekonomis, efisien dan efektif. e. Operasional audit. Operasional audit adalah suatu kegiatan yang dilakukan auditor internal dalam memonitoring kegiatan berkesinambungan atas perbaikan sistem dan prosedur operasional. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Setuju (ST) apabila auditor internal sangat berperan dalam melakukan operasional audit. Karyawan dapat menceklis pada kolom Setuju (S) apabila auditor internal berperan sebagai operasional audit. Karyawan dapat menceklis pada kolom Cukup Setuju (CS) apabila auditor internal cukup berperan dalam melakukan operasional audit. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Tidak Setuju (STS) apabila auditor internal kuran berperan dalam melakukan operasional audit. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Tidak Setuju (STS) apabila auditor internal sangat tidak berperan dalam melakukan operasional audit. 3. Variabel penelitian peran auditor internal sebagai Katalisator (X3) berfungsi untuk membimbing manajemen dalam mengenali risiko-risiko yang mengancam serta ikut serta dalam menentukan tujuan organisasi. Proses auditnya disebut quality assurance dan bersifat jangka panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
karena ikut menanamkan nilai-nilai yang sangat mendasar sesuai konsep quality management yang menjadi pegangan karyawan. Peran katalisator didalam pengukuran variabel akan dibagi menjadi tiga indikator yaitu: a. Audit internal bertindak sebagai fasilitator dan agent of change dalam peran ini auditor internal diharapkan dapat membimbing manajemen dalam mengenali risiko-risiko yang mengancam pencapaian tujuan organisasi, impact dari peran katalis bersifat jangka panjang, karena fokus katalis adalah nilai jangka panjang dari organisai, terutama berkaitan dengan tujuan organisasi yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan dan pemegang saham di perusahaan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Setuju (SS) apabila auditor internal sangat berperan dalam bertindak sebagai fasilitator dan agent of change dalam mencapai tujuan perusahann. Karyawan dapat menceklis pada kolom Setuju (S) apabila auditor internal berperan dalam bertindak sebagai fasilitator dan agent of change dalam mencapai tujuan di perusahaan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Cukup Setuju apabila auditor internal cukup berperan dalam bertindak sebagai fasilitator dan agent of change dalam mencapai tujuan perusahaan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Tidak Setuju (TS) apabila auditor internal kurang berperan dalam bertindak menjadi fasilitator dan agent of change dalam mencapai tujuan perusahaan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Tidak Setuju (STS) apabila auditor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
internal sangat tidak berperan dalam bertindak menjadi fasilitator dan agen of change untuk mencapai tujuan perusahaan. b. Perencanaan dan pembuat keputusan. Perencanaan terdiri atas semua aktivitas yang terkait dengan persiapan masa depan, penetapan sasaran, pengembangan kebijakan, dan penetepan tujuan setelah perencanaan dan auditor internal membnatu manajer dalam mengambil keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan di perusahaan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Setuju (SS) apabila auditor internal sangat berperan dalam proses perencanaan dan pembuat keputusan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Setuju (S) apabila auditor internal berperan dalam perencanaan dan pembuat keputusan di perusahaan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Cukup Setuju (CS) apabila auditor internal cukup berperan dalam membuat perencanaan dan pembuat keputusan di perusahaan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Tidak Setuju (TS) apabila auditor internal kurang berperan dalam perencanaan dan pembuat keputusan perusahaan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Tidak Setuju (STS) apabila auditor internal sangat tidak berperan dalam perencanaan dan pembuat keputusan perusahaan. c. Mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko bisnis yang dihadapi perusahaan. Pendekatan risk based audit memerlukan keterlibatan auditor internal dalam risk assesment berperan menyoroti peran auditor dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
mengidentifkasi dan analisis risiko-risiko bisnis yang dihadapi perusahaan. Sikap proaktif dari dari internal auditor internal sangat diperlukan dalam menganalisis dalam mengenali risiko-risiko yang dihadapi manajemen dalam mencapai tujuan organisasinya. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Setuju (SS) apabila auditor internal sangat berperan dalam mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang dihadapi perusahaan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Setuju (S) apabila auditor internal berperan dalam mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko bisnis yang dihadapi perusahaan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Cukup Setuju (CS) apabila auditor internal cukup berperan dalam mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang dihadapi perusahaan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Tidak Setuju (TS) apabila auditor internal kurang berperan dalam mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang dihadapi perusahaan. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Tidak Setuju (STS) apabila auditor internal sangat tidak berperan dalam mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang dihadapi perusahaan. d. Quality assurance. Quality assurance bertujuan untuk menyakinkan bahwa proses bisnis yang dijalankan telah menghasilkan produk/jasa yang dapat memenuhi kebutuhan customer. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Setuju (ST) apabila auditor internal sangat berperan dalam Quality
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
assurance. Karyawan dapat menceklis pada kolom Setuju (S) apabila auditor internal berperan sebagai Quality assurance. Karyawan dapat menceklis pada kolom Cukup Setuju (CS) apabila auditor internal cukup berperan dalam Quality assurance. Karyawan dapat menceklis pada kolom Tidak Setuju (TS) apabila auditor internal kurang berperan sebagai Quality assurance. Karyawan dapat menceklis pada kolom Sangat Tidak Setuju (STS) apabila auditor internal sangat tidak berperan dalam Quality assurance.
E. Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indrianto dan Soepomo, 1999: 115). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan hotel santika Premiere yogyakarta yang mengetahui tugas-tugas auditor internal dan mengikuti rapat mingguan bersama auditor internal 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel sudah ditentukan oleh karyawan hotel santika premiere yogyakarta yaitu berjumlah 40 responden. Metode proses pengambilan sampel pada penelitian ini adalah pengambilan sampel secara probabilitas dengan teknik Random Sampling. Random sampling dilakukan dengan mengambil secara langsung dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
populasinya secara random (Jogiyanto, 2013: 95). Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah karyawan yang mengetahui tugas-tugas auditor internal dan yang mengikuti rapat mingguan bersama auditor internal auditor yaitu Jajaran Manajer, Accounting, Front Office, Marketing/Sales.
F. Jenis dan Sumber Data 1. Sumber data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer berupa data yang dihimpun secara langsung dari narasumber berupa pengisian kuesioner mengenai persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai watchdog, konsultan dan katalisator di Hotel Santika Premiere Yogyakarta. 2. Jenis data Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada responden. Dalam kuesioner, responden diminta untuk menandai salah satu kolom poin yang berkisar antara (1) sampai (5) untuk setiap pernyataan yang diajukan.
G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner dengan membagikan daftar pernyataan kepada karyawan hotel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
H. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Instrumen Penelitian Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Validitas berhubungan dengan kenyataan (Jogiyanto, 2010: 120). Menurut Sugiyono (2009: 172), valid merupakan instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Tujuan uji validitas ini adalah untuk mengetahui apakah setiap butir pernyataan dalam instrumen penelitian telah valid. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product Moment oleh Karl Pearson. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut: rxy =
𝑛 ∑𝑥− ∑𝑥 ∑𝑦 √𝑛 ∑𝑥 2 −(𝑥)2 √𝑛 ∑𝑦 2 −(∑𝑦)2
keterangan: X : skor setiap item pernyataan Y: skor seluruh pernyataan(total variabel) n : jumlah responden
besarnya rxy dapat dihitung dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikan jika (α) = 5% a. jika rxy> r tabel, maka pernyataan itu dikatakan valid sedangkan, b. jika rxy < r tabel, maka pernyataan itu dikatakan tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
2. Uji Reliabilitas Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur belum berubah. Uji reliabilitas yang digunakan adalah koefisien Alpha (Cronbach Alpha), yaitu melakukan pembelahan tes tidak hanya terbatas kedalam dua belahan saja melainkan beberapa belahan apabila diperlukan. Menurut Azwar (1992: 4), Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pernyataan. a. Jika nilai α > 0,7 maka pernyataan itu dikatakan reliabel sedangkan, b. Jika α < 0,7 maka pernyataan itu dikatakan tidak reliabel. dengan rumusan formula umum koefisien alpha berikut ini: 𝐾
α = (𝐾−1) {1 −
∑𝑆𝐽2 𝑆𝑋 2
}
keterangan: k : banyaknya belahan tes sj2: varians belahan j,j = 1,2,..k sx2: Varians skor total tes
I. Teknik Analisis Data Skala pengukuran jawaban dari kuesioner yang disebar menggunakan skala Likert.
Skala ini diguakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian (Sugiono, 2004: 86).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Tabel 3.1 Skor penilaian menggunakan Skala Likert Alternatif Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Cukup Setuju (CS) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
Skor Penilain 5 4 3 2 1
Sumber : (Sugiono, 2004:86-87)
1. Penyajian Data Data disajikan dalam bentuk tabel data. Pengertian tabel data (Hasal, 2001: 19) tabel data, disingkat tabel adalah penyajian data dalam bentuk kumpulan angka yang disusun menurut kategori-kategori tertentu, dalam suatu daftar. Jawaban dari responden dikelompokkan berdasarkan peran auditor internal sebagai watchdog, konsultan dan katalisator kemudian ditotal dari setiap peran auditor internal tersebut berdasarkan nomor urut responden. Hasil kemudian diuji nilai rata-rata (Mean) dengan menggunakan analisis rata-rata dari setiap peran dengan menggunakan uji Kruskal-Walllis dibantu dengan program SPSS 22 for window. 2. Pengambilan kesimpulan mengenai persepsi karyawan terhadap peran auditor internal akan disajikan dalam bentuk tabel. Tabel tersebut berisi total nilai dan rata-rata (mean) dari setiap peran auditor internal yaitu watchdog, konsultan dan katalisator. Kesimpulan ditarik berdasarkan nilai yang tertinggi dari ketiga peran auditor internal, sehingga peran auditor internal yang tertinggi merupakan peran auditor internal yang ada di Hotel Santika Premiere yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Hotel Santika Indonesia Hotels & Resort merupakan anak perusahaan Kompas Gramedia yang didirikan oleh: Jacob Oetama dan Petrus Kanisius (PK) Ojong, dari sekian banyak usaha di bawah bendera Kompas Gramedia, yang mempunyai visi menjadi perusahaan terbesar, terbaik, terpadu dan terbesar di Asia Tenggara melalui usaha berbasis pengetahuan yang menciptakan masyarakat terdidik, terencanakan, menghargai kebhinekaan dan adil sejahtera. Perusahaan melakukan diversifikasi usahan kebidang lain yakni bidang usaha jasa perhotelan. Pada tahun 1981 terbentuklah PT Grahawita Santika sebagai Corporate Grup Santika Indonesia Hotels & Resorts yang mengelola hotel milik sendiri maupun milik orang lain/investor. Grahawita Santika, berasal dari bahasa sansekerta yang memiliki arti ‘’Rumah Wisata yang kokoh dan Damai’’. Merupakan cerminan dari pihak yang mengatur jalannya semua kegiatan bisnis dengan sistem manajemen yang tangguh. Kelompok Usaha di Kompas Gramedia (KG) antara lain meliputi: 1. Kelompok Kompas 2. Group of Printing: Gramedia 3. Group og Magazine 4. Group of Regional News Paper.Tribun 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
5. Group of Book Publishing Gramedia Pustaka Utama (GPU), Elex Media Komputindo, Grasindo, KPG,M & C Comics 6. Group of Education: ELTI, Universitas Multimedia Nusantara 7. Group of Sport Health Media: Bola, Senior, Sport centre 8. Group of Radio Radio: sonora, Motion FM 9. Group of Ritail Business: Toko Buku Gramedia, Graha Kerindo Utama (GKU-Tisu Tessa) 10. Group of Hotels & Resort: Santika Hotels & Resort 11. Group of TV: Kompas TV. K Vision PT Grahwa Santika terdapat 3 brand di bawah payung santika Indonesia Hotels & Resorts. Brand Hotel Santika Premiere untuk hotel berbintang 4, brand Hotel Santika untuk hotel berbintang 3 dan brand Hotel Amaris untuk hotel berbintang 2. Hotel Santika Premiere Yogyakarta merupakan hotel kategori bintang 4 dengan memakai gaya kontruksi dan interior yang berbasiskan semi minimalist moder dan diberikan sentuhan yang luwes, sesuai dengan trend yang ada. Brand ini dapat digunakan untuk city hotel maupun resort hotel. Penyesuaian dilakukan terhadap konstruksi eksterior dan interiornya dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan agar dapat menjadi hotel yang terbaik di kelasnya, berbeda dengan Hotel Santika premiere. Hotel Santika juga menawarkan suasana kategori bintang 3, perbedaanya hanya terdapat pada amenities, fasilitas restoran dan fasilitas pendukung lainnya sedangkan secara phisik; eksterior maupun interiornya tidak begitu menonjol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
perubahannya. Keramahtamahan pelayanannya yang khas Indonesia Home tetap dipertahankan baik pada brand Hotel Santika Premiere maupun Hotel Santika. B. Visi dan Misi Perusahaan Hotel Santika Premiere Indonesia mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut: Visi : menjadi Hotel bintang 4 (empat) pilihan utama di Yogyakarta Misi : Menciptakan nilai Tinggi bagi ‘’stoke holder’’dengan menyajikan produk bermutu disertai pelayanan profesional yang ramah dalam mewujudkan ‘’Sentuhan Indonesia’’citra Santika. C. Struktur Organisasi Perusahaan besar pasti memiliki struktur organisasi yang jelas, begitu pula dengan Hotel Santika. Struktur organisasi ini memudahkan karyawannya untuk mengerti hak serta kewajibannya terhadap perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja. Gambar 4.1 merupakan struktur organisasi corporate Hotel Santika Pusat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
D. Rangkuman Pekerjaan 1. Accounting manager rangkuman pekerjaan accounting manager sebagai berikut: a. Mengelola, dan bertanggung jawab untuk semua aspek pengontrolan keuangan dan accounting (pembukuan) di Hotel. b. Mengarahkan dan mengawasi kinerja departemen accounting. c. Berhubungan dengan perusahaan asuransi, konsultan pajak, auidot bank komersial dan pemerintah (commercial and goverment bank). 2. Chief Engineer rangkuman pekerjaan chief Engineer sebagai berikut: a. Bertanggung jawab untuk mengelola, mengoperasikan sistem mekanikal, elektrikal, plumbing dan sanitary, boiler, audio dan sound, serta carpenting di Hotel secara efektif termasuk perawatan mesin dan peralatan, sehingga dapat digunakan denganefisiensi dan optimal. b. Mengelola gedung (hotel), mengevaluasi feasibility study proyekproyek engineering, dan melaksanakannya. c. Memastikan semua fasilitas di area complex gedung (hotel) berfungsi sesuai dengan kemampuan dan nilai esterikannya. 3. Chef de Partie (pastry)rangkuman pekerjaan chef de partie sebagai berikut: a. Mengawasi, mengarahkan, dan menyelaraskan operasional bagian pastry, memastikan berjalan sesuai dengan standars kinerja yang ditentukan oleh perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
b. Memastikan jenis pastry dan bakery disajikan dengan standard dan kulitas terbaik. 4. Restaurant & Room Service Manager rangkuman Restaurant & Room Service Manager sebagai berikut: a. Bertanggung jawab untuk pelayanan pekerjaan Restaurant & Room Service Manager. b. Membantu Asisten manajer food & beverage untuk mengawasi dan mengarahkan kayawan restoran dan room service. c. Bertanggungjawab untuk sales & marketing restoran dan room service. 5. Executive
Housekeeper
rangkuman
pekerjaan
Executive
Housekeepersebagai berikut: a. Mengawasi dan mengarahkan semua aspek operasional dan administrasi housekeeping termasuk, laundry, linen, gardener, dan florist. b. Memastikan kenyamanan, kebersihan, dan keamanan terhadap pelayanan yang diberikan kepada setiap tamu. c. Memaksimalkan
tingkat
produktivitas
dan
efisiensi
bagi
perusahaan. 6. Front office Manager rangkuman pekerjaan Front office Manager sebagai berikut: a. Mengarahkan dan mengawasi semua aspek operasional Front office (room sales dan guest relation).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
b. Mengoptimalkan sales revenue melalui active selling, efisiensi dan friendly service. 7. Human Resource Development Manager rangkuman pekerjaan Human Resource Development Manager adalah bertanggung jawab untuk mengelola bagian Sumber Daya Manusia (termasuk bagian security) dengan efektif, menjaga standard yang telah ditentukan oleh Hotel Santika Indoenesia. 8. Chief Security rangkuman pekerjaan Chief Security sebagai berikut: a. Tugas Kewajiban: 1) Sebagai pembantu Hotel Santika Premiere Yogyakarta dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban. 2) Sebagai pembantu pimpinan dalam menjalankan komando dan pengendalian terhadap Satuan Pengamatan (Satpam) Hotel Santika Premiere Yogyakarta. 3) Melaporkan
semua
perkembangan
pelaksanaan
tugas
pengamanan secara periodik/insidentil kepada pimpinan Hotel Santika Premiere Yogyakarta atau yang ditunjuk. 4) Melaporkan semua peristiwa pidana kepada penguasa Polri dan kejadian-kejadian penting lainnya. 5) Melakukan tugas-tugas lain atas instruksi pimpinan Hotel Santika Premiere Yogyakarta, sejalan dengan pengamanan policy management.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
6) Dalam
hal
menjalankan
tugas
komando,
secara
berkesinambungan memberkan pengarahan dan pengawasan terhadpa anggota termasuk penindakan secara cepat dan tepat, bilamana perlu. 7) Mengikuti brieffing bersama Departement lainnya yang dipimpinan oleh General Manager. 8) Memimpin rapat bulanan chief Security hotel-hotel tetangga. 9) Menghadiri rapat bulanan Chief Security SKBBA. 10) Memimpin rapat bulanan Departement b. Wewenang: 1) memberikan perintah/instruksi kepada semua anggota bawahan untuk terlaksananya tugas-tugas pengamanan yang efektif dan efisien. 2) Meminta pertanggungjawaban kepada semua anggota bahawan. 3) Mengadakan koordinasi dengan Departemen lain demi terlaksananya tugas yang berhasil guna dan berdaya guna. 4) Memberikan perintah-perintah kepada anggota bawahan untuk melakukan tindakan-tindakan berdasarkan Undang-Undang atau Peraturan-Peraturan yang ada termasuk House Rule Hotel Santika Premiere Yogyakarta. 5) Kepada setiap orang atau pelaku kejahatan, atau terhadap yang melakukan pelanggaran House Rule atau ketentuan-ketentuan yang berlaku di Hotel Santika Premiere Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
6) Memanggil serta mengintrogasi karywan Hotel Santika Premiere Yogyakarta yang terlibat kasus-kasus pelanggaran terhadap House Rule Hotel dan tindakan pelanggaran atau kejahatan lainnya. 9. Sales Excecutive Maksud/tujuan dan rangkumana pekerjaan Sales Excecutive adalah mencapai hasil maksimum dari target revenue dan profit penjualan kamar dan food beverage.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan hasil data analisis persepsi karyawan terhadap peran Auditor Internal di Hotel Santika Premiere Yogyakarta. Kuesioner yang dibagikan dalam penelitian ini sejumlah 44 (empat puluh empat) namun, yang kembali sebanyak 40 (empat puluh) atau 90,1% (sembilan puluh koma satu persen) kuesioner kembali.
A. Deskripsi Data Langkah pertama yang dilakukan yaitu mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data yang diperoleh dengan menggunakan statistik deskriptif berupa frekuensi rata-rata (Anwar 2011: 116). Karakteristik yang dihitung menggunakan statistik deskriptif yaitu karakteristik berdasarkan tingkat usia, jenis kelamin, lama bekerja, pendidikan dan jabatan. 1. Jenis Kelamin Tabel 5.1 Responden berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase (%)
Laki-laki
16
40
Perempuan
24
60
Total
40
100
Sumber : Data Primer Diolah
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Tabel 5.1 menjelaskan bahwa dari total 40 (empat puluh) atau 100% (seratus persen) responden, terdiri dari 16(enam belas) laki-laki dan 24 (dua puluh empat) perempuan. Jumlah responden penelitian ini adalah sebesar 40% (empat puluh persen) laki-laki dan 60% (enam puluh persen) perempuan. 2. Usia Tabel 5.2 Karakteristik Usia Responden Usia
Frekuensi
Persentase (%)
22– 31 Tahun
21
52,5
32 – 41Tahun
15
37,5
Lebih dari 41 Tahun
4
10
Total
40
100
Sumber: Data Primer diolah
Tabel 5.2 menjelaskan bahwa kelompok usia dibagi menjadi 3(tiga) kelompok, yaitu kelompok usia 22–31 tahun terdapat 21 (dua puluh satu persen ) responden atau sebesar 52,5% (lima puluh dua koma lima persen). Kelompok usia 32–41 tahun terdapat 15 (lima belas) responden atau sebesar 37,5% (tiga puluh tujuh koma lima persen) dan kelompok usia lebih dari 41 Tahun tahun sebanyak 4 (empat) responden atau sebesar 10% (sepuluh persen).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
3. Pendidikan Terakhir Responden Tabel 5.3 karateristik pendidikan terakhir responden. Pendidikan
Frekuensi
Persentase (%)
SMK/SMU
1
2,5
Diploma
12
30
S1
27
67,5
S2
0
0
Total
40
100
Sumber: Data Primer diolah
Tabel 5.3 di atas menjelaskan bahwa terdapat 5 (lima) jenis pendidikan terakhir responden yaitu terdapat 1 (satu) responden yang berpendidikan terakhir ditingkat SMK/SMU atau sebesar 2,5% (dua koma lima persen), 12 (dua belas) responden pendidikan terakhir ditingkat Diploma atau sebesar 30% (tiga puluh persen), 27(dua puluh tujuh) responden pendidikan terakhir S1 atau sebesar 67,5% (enam puluh lima persen). 4. Jabatan Responden Tabel 5.4 Karakteristik jabatan responden Jabatan
Frekuensi
Persentase (%)
Manajer
5
12,5
Accounting
11
27,5
Front Office
15
37,5
Marketing/Sales
9
22,5
Total
40
100
Sumber: Data Primer diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Tabel 5.4 diatas menjelaskan bahwa terdapat 4 (empat) jabatan dimana responden bertugas, yaitu Manajer, Accounting, Front Office dan Marketing/Sales. Berdasarkan tabel tersebut terdapat 5 (lima) respondenyang berasal dari divisi Manajer atau sebesar 12,5% (dua belas koma lima persen), 11 (sebelas) responden berasal dari divisiAccounting atau sebesar 27,5% (dua puluh tujuh koma lima persen), 15 (lima belas) responden berasal dari divisi front office atau sebesar 37,5% (tiga puluh tujuh persen), sedangkan 9(sembilan) responden berasal dari jabatanMarketing/sales atau sebesar 22,5% (dua puluh dua koma lima persen). 5. Lama Kerja Karyawan Tabel 5.5 lama kerja karyawan hotel Lama Kerja
Frekuensi
Persentase (%)
Kurang dari 5 Tahun
28
70
6 – 10 Tahun
12
30
Lebih dari 10 Tahun
0
0
40
100
Total Sumber: Data Primer diolah
Tabel 5.5 menjelaskan bahwa ada 28 (dua puluh delapan) responden yang bekerja kisaran kurang dari 5 (lima) Tahun atau sebesar 70% (tujuh puluh persen), sedangkan 12 (dua belas) reponden bekerja kisaran 6–10 tahun atau sebesar 30% (tiga puluh persen) sedangkan yang bekerja lebih dari 10 tahun tidak ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
B. Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas Sebelum hasil kuesioner diolah untuk mendapatkan kesimpulan maka perlu dilakukan uji validitas untuk setiap pernyataan, uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu alat ukur kuesioner. Uji validitas yang digunakan dalam pengujian ini menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan tingkat kesalahan 5% dan jumlah responden 40 (empat puluh) maka diketahui r tabel 0,320. Untuk mencari r hitung untuk setiap pernyataan penelitian ini dibantu oleh program SPSS 22 fo rWindows, jika r hitung lebih besar dari r tabel maka data dinyatakan valid dan memenuhi pengujian berikutnya. Hasil dari uji validitas dapat diamati di tabel 5.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Tabel 5.6. Hasil Uji Validitas HotelSantikaPremiere Yogyakarta
Peran
Auditor
Internal
No Pernyataan
r hitung
r tabel
Keterangan
1
0,819
0,320
Valid
2
0,698
0,320
Valid
3
0,830
0,320
Valid
4
0,663
0,320
Valid
5
0,584
0,320
Valid
6
0,698
0,320
Valid
7
0,553
0,320
Valid
8
0,605
0,320
Valid
9
0,805
0,320
Valid
10
0,703
0,320
Valid
11
0,763
0,320
Valid
12
0,562
0,320
Valid
13
0,714
0,320
Valid
14
0,623
0,320
Valid
di
Sumber: Data Primer diolah
Berdasarkan tabel 5.6 pengujian validitas, diketahui bahwa setiap butir pernyataan yang digunakan dalam instrumen penelitian memiliki rhitung lebih besar dari 0,320, maka diartikan bahwa seluruh butir pernyataan tersebut valid. Dapat disimpulkan instrumen penelitian tersebut layak untuk mengukur data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
2.
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan setelah semua data yang terkumpul dinyatakan valid. Uji reliablitas dilakukan untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap konsisten jika pengukuran diulang. Instrumen kuesioner yang tidak reliable maka tidak dapat konsisten untuk pengukuran selanjutnya sehingga hasil pengukuran tidak dapat dipercaya. Uji reliabilitas yang digunakan untuk menguji konsistensi pernyatan adalah metode Cronbanch’s Alpha. Dimana jika didapatkan nilai Alpha > 0,70 maka dinyatakan reliabel (Azwar, 2009: 117), hasil output uji reliabilitas sebagai berikut: Tabel 5.7 Hasil uji statistik reliabilitas Cronbach’S Alpha
Standard Alpha
0,956
0,70
Keterangan Reliabel
Sumber: Data Primer diolah
Hasil output pengujian reliablitas menggunakan SPSS 22 for Windows. Menunjukkan hasil nilaiCronbach Alpha 0,956 dengan jumlah item 14 (empat belas) karena lebih dari 0,70 maka dapat disimpulkan instrumen persepsi karyawan terhadap peran auditor internal reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
C. Hasil Analisis Peran Auditor Internal di Hotel Santika Premiere Yogyakarta. 1. Peran Watcdog Peran Auditor Internal sebagai watchdog menggambarkan bahwa auditor internal bertugas sebagai mata dan telinga manajer yang memerlukan kepastian bahwa seluruh karyawan telah mentaati kebijakan yang sudah ditetapkan. Peran auditor internal sebagaiwatchdog ini bersifat seperti seorang polisi yang mengawasi karyawan untuk melakukan apa yang telah ditetapkan oleh perusahaan, dan mencari kesalahan atau kelemahan yang ada pada perusahaan tanpa memberi masukan positif untuk karyawan sehingga kondisi merasa tertekan sering dialami oleh karyawan. Berikut hasil pengumpulan pendapat karyawan atas peran auditor internal sebagai watchdog sebagai berikut: Tabel 5.9 Hasil tanggapan responden terhadap peran auditor internal (Watchdog). No
Tanggapan Responden tehadap Peran Auditor Internal (Watchdog)
Jumlah Responden
SS
%
S
%
CS
%
TS
%
STS
%
1
20
65
6
15
4
10
4
10
-
-
40
2
32
80
8
20
-
-
-
-
-
-
40
3
24
60
10
25
6
15
-
-
-
-
40
4
23
57,5
11
27,5
5
12,5
1
2,5
-
-
40
Σ
105
35
Sumber: Data Primer diolah
15
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Keterangan: SS : Sangat Setuju S : Setuju CS : Cukup Setuju TS : Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
Berdasarkan tabel 5.9 dijelaskan bahwa pernyataan nomor 1 (satu) , terdapat 26 (dua puluh enam) orangatau 65% (enam puluh lima persen)menjawab sangat setuju, 6 (enam) orang atau 15% (lima belas persen) menjawab setuju, 4 (empat) orang atau 10%(sepuluh persen) menjawab cukup setuju, 4 (empat) orang atau 10% (sepuluh persen) menjawab tidak setuju terhadap pernyataan bahwa auditor berfungsi sebagai mata dan telinga manajemen. Pernyataan nomor 2 (dua), terdapat 32 (tiga puluh) orang atau 80%(delapan puluh persen) menjawab sangat setuju, 8 (delapan) orang atau 20% (dua puluh persen) menjawab setuju terhadap pernyataan auditor internal mengawasi dokumen yang masuk dan yang keluar dari setiap divisi. Pernyataan nomor 3 (tiga), terdapat 24 (dua puluh empat) orang atau 60% (enam puluh persen) menjawab sangat setuju, 10 (sepuluh) atau orang 25% (dua puluh lima persen) menjawab setuju, 6 (enam) orang atau 15%(lima belas persen) menjawab cukup setuju. Terhadap pernyataan auditor internal mengawasi kinerja setiap divisi di dalam organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Pernyataan nomor 4 (empat), terdapat 23 (dua puluh tiga) orang atau 57,5% (lima puluh tujuh koma lima persen) menjawab sangat setuju, 11 (sebelas) orang atau 27,5% (dua puluh tujuh koma lima persen) menjawab setuju, 5 (lima) orang atau 12,5% (dua belas koma lima persen) menjawab cukup setuju, 1 (satu) orang atau 2,5% (dua koma lima persen) menjawab tidak setuju terhadap auditor internal mengawasi kepatuhan karyawan terhadap standar operasional perusahaan. Total nilai tanggapan responden yang menjawab SS (sangat setuju) terhadap peran auditor internal sebagai pengawas adalah 105 (seratus lima). Total nilai tanggapan responden yang menjawab S (setuju) terhadap peran auditor internal sebagai pengawas adalah 35 (tiga puluh lima). Total nilai tanggapan responden yang menjawab CS (Cukup Setuju) terhadap peran auditor internal sebagai pengawas adalah 15 (lima belas). Total nilai tanggapan responden yang menjawab TS (tidak setuju) terhadap peran auditor internal sebagai pengawas adalah 5 (lima) 2. Peran Konsultan Peran konsultan menjelaskan bahwa Auditor Internal berperan sebagai mitra manajemen dan karyawan hotel Santika Premiere Yogyakarta. Auditor Internal juga berperan memberikan jasa konsultan dalam mencapai tujuan. Auditor Internal menerima setiap kritik dan saran yang bersifat profesional dari karyawan yang ditunjukkan kepadanya demi kemajuan Hotel Santika Premiere Yogyakarta. Auditor internal berperan juga melakukan analisa efisiensi dan efektifitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
terhadap penggunaan sumber daya pada setiap divisi. Auditor Internal juga berperan melakukan monitoring yang dapat berkesinambungan atas perbaikan sistem dan standar operasional. Berikuthasil pengumpulan data kuesioner sebagai konsultan sebagai berikut. Tabel 5.10 Hasil tanggapan responden terhadap peran auditor internal (Konsultan) No
Tanggapan responden tehadap peran auditor internal
Jumlah Responden
SS
%
S
%
CS
%
TS
%
STS
%
5
27
67,5
13
32,5
-
-
-
-
-
-
40
6
29
72,5
10
25
1
2,5
-
-
-
-
40
7
30
75
9
15
1
10
-
-
-
-
40
8
25
62,5
10
20
5
17,5
-
-
-
-
40
9
21
52,5
13
32,5
6
1,5
-
-
-
-
40
Σ
132
55
13
-
-
Sumber: Data Primer diolah Keterangan: SS : Sangat Setuju S : Setuju CS : Cukup Setuju TS : Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
Berdasarkan tabel 5.10 dijelaskan bahwa Pernyatan nomor 5 (lima), terdapat 27 (dua puluh tujuh) orang atau 67,5% (enam puluh tujuh koma lima persen) menjawab sangat setuju, 13 (tiga belas) orang atau 32,5% (tiga puluh dua koma lima persen) menjawab setuju, auditor internal berperan sebagai mitra manajemen dan karyawan hotel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Pernyataan nomor 6 (enam), terdapat 29 (dua puluh sembilan) orang atau 72,5% (tujuh puluh dua koma lima persen) menjawab sangat setuju, 11 (sebelas) orang atau 27,5% (dua puluh tujuh koma lima persen) menjawab setuju, 1 (satu) orang atau 2,5% (dua koma lima persen) menjawab
cukup
setuju
terhadap
pernyataan
auditor
internal
memberikan jasa konsultasi dalam pencapaian tujuan. Pernyataan nomor 7 (tujuh), terdapat 30 (tiga puluh) orang atau 75% (tujuh puluh lima persen) menjawab sangat setuju, 6 (enam) orang atau 15% (lima belas persen) menjawab setuju, 5 (lima) orang atau 12,5% (dua belas koma lima persen) menjawab cukup setuju, terhadap pernyataan auditor internal menerima setiap kritik dan saran yang bersifat profesional dari karyawan yang ditunjukkan kepadanya demi kemajuan hotel. Pernyataan nomor 8 (delapan), terdapat 25 (dua puluh lima) orang atau 62,5% (enam puluh dua koma lima persen) menjawab sangat setuju, 8 (delapan) orang atau 20% (dua puluh persen) menjawab setuju, 7 (tujuh) orang atau 17,5% (tujuh belas koma lima persen) menjawab cukup setuju terhadap pernyataan auditor internal melakukan analisa efisiensi dan efektifitas terhadap penggunaan sumber daya pada setiap divisi. Pernyataan nomor 9 (sembilan), terdapat 21 (dua puluh satu) atau orang 52,5% (lima puluh dua koma lima persen) menjawab sangat setuju, 13 (tiga belas) orang atau 32,5% (tiga puluh dua koma lima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
persen)menjawab setuju, 8 (delapan) orang atau 20% (dua puluh persen) menjawab cukup setuju terhadap pernyataan auditor internal melakukan monitoring yang dapat berkesinambungan atas perbaikan sistem dan standar prosedur operasional. Total nilai tanggapan reponden yang menjawab SS (sangat setuju) terhadap peran auditor internal sebagai konsultan adalah 132 (seratus tiga puluh dua). Total nilai tanggapan responden yang menjawab S (setuju) terhadap peran auditor internal sebagai konsultan adalah 55 (lima puluh lima). Total nilai tanggapan responden yang menjawab CS (cukup setuju) terhadap peran auditor internal sebagai konsultan adalah 13 (tiga belas) 3. Peran Katalisator Peran auditor internal sebagai katalisator ini memiliki beberapa peran diantaranya auditor internal bertindak sebagai fasilitator dan agent of change dalam mencapai tujuan. Auditor internal terlibat dalam perencanaan dan pembuatan keputusan strategis perusahaan. Auditor Internak membantu hotel dalam mengidentifikasi perubahan strategi marketing dan pengembangan. Auditor internal melakukan analisa risiko atas aktivitas operasional dan operasional. Auditor internal mengarahkan pelaksaan kualitas dan mutu pelayanan agar sesuai dengan tujuan. Berikut hasil pengelompokan kuesioner peran auditor internal sebagai katalisator sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Tabel 5.11 Hasil tanggapan responden terhadap peran auditor internal (Katalisator) No
Tanggapan responden tehadap peran auditor internal
Jumlah Responden
SS
%
S
%
CS
%
TS
%
STS
%
10
25
62,5
7
17,5
7
17,5
1
2,5
-
-
40
11
24
60
10
25
4
10
2
5
-
-
40
12
28
70
6
15
6
15
-
-
-
-
40
13
25
62,5
10
25
5
12,5
-
-
-
-
40
14
20
50
16
40
2
5
2
5
-
-
40
Σ
122
49
24
5
-
Sumber: Data Primer diolah Keterangan: SS : Sangat Setuju S : Setuju CS : Cukup Setuju TS : Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
Berdasarkan Tabel 5.11 dijelaskan bahwa Pernyataan nomor 10 (sepuluh), terdapat 25 (dua puluh lima orang atau 62,5% (enam puluh dua koma lima persen) menjawab sangat setuju, 7 (tujuh) orang atau 17,5% (tujuh belas koma lima persen) menjawab setuju, 17 (tujuh belas) orang atau 42,5% (empat puluh dua koma lima) menjawab cukup setuju, 1 (satu) orang atau 2,5% (dua koma lima persen) menjawab tidak setuju terhadap pernyataan Auditor Internal bertindak sebagai agent of change dalam mencapai tujuan. Pernyataan nomor 11 (sebelas, terdapat 24 (dua puluh empat) orang atau 60% (enam puluh persen) menjawab sangat setuju, 10 (sepuluh) orang atau 25% (dua puluh lima persen) menjawab setuju, 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
(empat) orang atau 10% (sepuluh persen) menjawab cukup setuju, 10 (sepuluh) orang atau 25% (dua puluh lima persen) menjawab cukup setuju, 4 (empat) orang atau 10% (sepuluh persen), 2 (dua) orang atau 5% (lima persen) menjawab tidak setuju terhadap pernyataan Auditor Internal membantu hotel dalam mengidentifikasi perubahan strategi mareketing dan pengembangan. Pernyataan nomor 12 (dua belas), terdapat 28 (dua puluh delapan) orang atau 70%(tujuh puluh persen) menjawab sangat setuju, 6 (enam) orang atau 15% (lima belas persen) menjawab setuju, 6 (enam) orang atau 15% (lima belas persen) menjawab cukup setuju terhadap pernyataan bahwa Auditor Internal terlibat dalam perencanaan dan pembuatan keputusan strategis perusahaan Pernyataan nomor 13 (tiga belas), terdapat 25 (dua puluh lima) orang atau 62,5% (enam puluh dua koma lima persen) menjawab sangat setuju, 10 (sepuluh) orang atau 25% (dua puluh lima persen) menjawab setuju, 5 (lima) orang atau 12,5% (dua belas koma lima persen) menjawab cukup setuju terhadap pernyataan bahwa Auditor Internal melakukan analisa risiko atas aktivitas operasional dan non operasional. Pernyataan nomor 14 (empat belas), terdapat 20 (dua puluh) orang atau 50% (lima puluh persen) menjawab sangat setuju, 16 (enam belas) orang atau 40% (empat puluh persen) menjawab setuju, 2 (dua) orang atau 5% (lima persen) menjawab cukup setuju, 2 (dua) orang atau 5% (lima persen) menjawab tidak setuju terhadap pernyataan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Auditor Internal mengarahkan pelaksanaan kualitas dan mutu pelayanan agar sesuai dengan tujuan. Total nilai tanggapan responden yang menjawab SS (sangat setuju) terhadap peran auditor internal sebagai katalisator adalah 122 (seratus dua puluh dua). Total nilai tanggapan responden yang menjawab S (setuju) terhadap peran auditor internal sebagai katalisator adalah 49 (empat puluh sembilan). Total nilai tanggapan responden yang menjawab CS (cukup setuju) terhadap peran auditor internal sebagai katalisator adalah 24 (dua puluh empat). Total nilai tanggapn responden yang menjawab TS (tidak setuju) adalah 5 (lima). Berikut ini total nilai tanggapan responden terhadap peran auditor internal sebagai watchdog, konsultan, dan katalisator yang disajikan pada tabel 5.12 Tabel 5.12Total nilai persepsi karyawan terhadap peran auditor internal Tanggapan
Bobot 1
Watchdog 2
Nilai 3
Konsultan 4
Nilai 5
Katalisator 6
Nilai 7
SS
5
105
525
132
660
122
610
S
4
35
140
55
220
49
196
CS
3
15
45
13
39
24
72
TS
2
5
10
-
-
5
10
STS
1
-
0
-
0
-
-
160
720
200
919
200
888
Total
Sumber: Data Primer diolah Keterangan: SS S CS TS Kolom 3 diperoleh dari Kolom 5 diperoleh dari Kolom 7 diperoleh dari
: : : : : : :
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Sangat Tidak Setuju Kolom 1 x kolom 2 Kolom 1 x kolom 4 Kolom 1 x Kolom 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Berdasarkan hasil pengelompokan total skor dari tiap peran yang disajikan pada tabel 5.12 yang didapatkan dari responden, maka selanjutnya akan diuji dengan menggunakan analisisis perbandingan rata-rata nonparametrik dengan uji Kruskal-Wallis yangdibantu dengan programSPSS 22 for Windows. Tabel 5.12 adalah hasil dari analisis perbandingan rata-rata nonparametrik dengan menggunakan Uji Kruskak-Wallis untuk melihat tiap peran auditor internal manakah yang paling dominan di Hotel Santika Premiere Yogyakarta. Berikut ini hasil Uji Kruskal-Wallis pada peran Auditor Internal yang disajikan pada tabel 5.12 sebagai berikut. Tabel 5.13 Uji Kruskal-Wallis Peran Auditor Internal Ranks Peran Auditor Persepsi
N
Mean Rank
Pengawas
40
24.62
Konsultan
40
81.26
Katalisator
40
75.61
Total
120
Sumber: Data Primer dioalah
Berdasarkan tabel 5.13 diperoleh hasil mean rank dari tiap peran auditor internal. Peran auditor internal sebagai Watchdog mempunyai mean rank 24,62 (dua puluh empat koma enam puluh dua). Peran auditor internal sebagai konsultan mempunyai mean rank 81,26 (delapan puluh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
satu koma dua puluh enam) sedangkan peran auditor internal sebagai katalisator mempunyai mean rank 75,61 (tujuh puluh lima koma enam puluh satu). Hasil pengujian Kruskal-Wallis menunjukkan mean rank berbeda-beda untuk setiap peran. Mean rank yang memiliki nilai tertinggi merupakan banyak responden yang menjawab sangat setuju terhadap peran auditor internal. Hasil analisis perbandingan mean rank tersebut kemudian dibuat tabel ranking peran auditor internal. Peran yang memiliki total nilai dan mean rank tertinggi merupakan peran auditor internal yang paling dominan di Hotel Santika Premiere Yogyakarta. Berikut ini ranking peran auditor internal yang disajikan pada tabel 5.14 sebagai berikut: Tabel 5.14 Rangking Peran Auditor Internal yang berperan di Hotel Satika Premiere Yogyakarta No
Peran
Total Skor
Mean Rank
1
Konsultan
919
81,26
2
Katalisator
888
75,61
3
Pengawas
720
24,61
Sumber: Data Primer dioalah
E. Pengelompokkan peran auditor internal yang memiliki mean rank tertinggi berdasarkan jabatan responden. Berdasarkan tabel 5.14 dapat disimpulkan bahwa peran auditor internal sebagai konsultan adalah peran yang memiliki peran yang paling dominan yang dipilih responden berdasarkan kenyataan dilapangan, dengan total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
skor 919 (sembilan ratus sembilan belas) dan mean rank 81,26 (delapan puluh satu koma dua puluh enam). Pengelompokan peran konsultan berdasarkan jabatan responden dilakukan untuk mengetahui rata-rata persepsi karyawan dari setiap jabatan, sehingga auditor internal diharapakan dapat memberikan atau meningkatkan perhatian terhadap jabatan dengan nilai rata-rata yang rendah. Nilai rata-rata yang rendah menggambarkan bahwa terdapat beberapa karyawan yang memiliki persepsi negatif tarhadap peran auditor internal, sehingga akan menghasilkan perilaku-perilaku yang destruktif, dimana perilaku ini dapat merugikan karyawan dan pihak hotel santika premeiere yogyakarta. Untuk mengetahui nilai rata-rata dari tiap jabatan atas peran auditor internal sebagai konsultan maka data akan diuraikan menjadi 4 kategori sesuai dengan jabatan yaitu manajer, accounting, front office dan marketing/sales sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
1. Rata-rata skor peran auditor internal sebagai konsultan di jabatan manajer Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner diketahui bahwa jumlah responden dari jabatan manajer terdapat 5 orang responden dengan total skor peran auditor internal sebagai konsultan sebesar 117, sehingga dapat diperoleh rata-rata sebesar 117 : 5 = 23,4 dengan nilai tertinggi pada jabatan manajer dapat diperoleh nilai tertinggi sebesar 25 (dua puluh lima) dan terendah 19 (sembilan belas). Tabel 5.15 hasil pengolahan peran auditor internal sebagai konsultan di jabatan manajer Responden
Pernyataan 7 8 5 5
1
5 5
6 5
2
4
5
5
3
5
5
4
5
5 Total
Σ 9 5
25
5
5
24
3
3
3
19
5
5
5
5
25
4
5
5
5
4
24
24
25
23
23
22
117
Sumber: data primer diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
2. Rata-rata skor peran auditor internal sebagai pengawas pada jabatan accounting Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner diketahui bahwa jumlah responden dari bagian accounting terdapat 11 orang responden dengan total 193, sehingga dapat diperoleh 193 : 11 : 17,5 dengan nilai tertinggi 53 dan nilai terendah 32. Tabel 5.16 hasil pengolahan peran auditor internal sebagai pengawas di jabatan accounting Responden 6
1 5
2 5
7
5
5
8
5
9
Pernyataan 3 3
Σ 4 5
18
2
5
17
5
2
5
17
5
4
2
4
15
10
5
5
3
5
18
11
5
5
2
4
16
12
5
5
5
5
20
13
5
5
4
4
18
15
4
4
2
4
15
16
5
5
3
5
18
17
4
5
4
4
21
Total
53
53
32
50
193
Sumber: data primer diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
3. Skor rata-rata peran auditor internal sebagai konsultan di jabatan front office Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner diketahui behawa jumlah responden di jabatan front office terdapat 15 orang responden dengan total 348 sehingga dapat diperoleh 348 : 15 = 23,2 dengan nilai tertinggi pada jabatan front office sebesar 78 dan nilai terendah 67 Tabel 5.17 skor rata-rata peran auditor internal sebagai konsultan di jabatan front office Responden
Σ
18
Pernyataan 5 6 5 5
7 5
8 3
9 5
23
19
5
5
3
5
3
21
20
4
4
3
4
4
19
21
5
5
5
5
5
25
22
5
4
5
5
5
24
23
4
3
4
5
4
20
24
5
5
5
5
4
24
25
5
5
5
5
5
25
26
4
4
5
4
4
21
27
5
5
5
5
5
25
28
5
5
5
5
4
24
29
5
4
5
4
5
24
30
5
5
5
5
5
25
31
4
5
5
5
5
24
32
5
5
5
5
4
24
Total
71
78
70
70
67
348
Sumber: data primer diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
4.
Skor rata-rata peran auditor internal sebagaik konsultan di jabatan marketing/sales Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner diketahui bahwa jumlah responden dari jabatan marketin/sales terdapat 9 orang responden dengan total 180, sehingga dapat diperoleh rata-rata sebesar 180 : 9 = 20 dengan nilai tertinggi di jabatan marketing/sales sebesar 44 dan nilai terendah 35. Tabel 5.17 hasil pengolahan di jabatan marketing/sales Responden
Σ
Pernyataan
33
5 4
6 5
7 5
8 3
9 5
22
34
5
5
3
3
5
21
35
5
4
4
5
4
17
36
5
5
5
5
5
25
37
5
5
5
5
5
25
38
5
5
3
5
3
21
39
5
5
5
5
5
25
40
4
5
5
5
5
24
Total
38
44
35
40
39
180
Sumber: data primer diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
F. Pembahasan Hasil analisis persepsi karyawan terhadap peran auditor internal menunjukkan sebagai berikut: Tanggapan karyawan Hotel Santika Premiere Yogyakarta untuk peran Auditor Internal sebagai watchdog pada tabel 5.12 menunjukkan sebanyak 40 (empat puluh) responden menanggapi peran auditor internal sebagai watchdog dengan total 160 (seratus enam puluh) tanggapan dan nilai total 720 (tujuh ratus dua puluh) dari item pernyataan auditor internal sebagai watchdog. Diantaranya sebanyak 105 (seratus lima) tanggapan responden menjawab sangat setuju dengan nilai 525 (lima ratus dua puluh lima), 35 (tiga puluh lima) tanggapan responden menjawab setuju dengan nilai 140 (seratus empat puluh), 15 (lima belas) tanggapan responden menjawab cukup setuju dengan nilai 45 (empat puluh lima), 5 (lima) tanggapan responden menjawab tidak setuju dengan nilai 10 (sepuluh). Sebagaian besar karyawan Hotel Santika Premiere Yogyakarta sangat
setuju
dengan
peran
auditor
internal
sebagai
pengawas
(Watchdog)karena fokus yang dijalankan auditor internal pada peran ini adalah memastikan bahwa karyawan mentaati standard operasional perusahaan yang telah ditetapkan oleh Hotel Santika Premiere Yogyakarta. Peran ini membantu manajemen dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan dan perkembangan prosedur-prosedur yang di dalam Hotel Santika Premiere Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Berdasarkan tabel 5.12sebanyak 40 responden (empat puluh) menanggapi peran auditor internal sebagai konsultan dengan total 200 (dua ratus) tanggapan dengan total nilai 919 (sembilan ratus sembilan belas), sebanyak 132 (seratus tiga puluh dua) tanggapan responden menyatakan sangat setuju dengan total nilai 660 (enam ratus enam puluh), 55 (lima puluh lima) tanggapn responden menjawab setuju dengan total nilai (dua ratus dua puluh), 13 (tiga belas) tanggapan responden menjawab cukup setuju dengan total nilai 39 (tiga puluh sembilan). Peran auditor internal sebagai konsultan merupakan peran yang memiliki nilai tertinggi, sehingga peran auditor internal sebagai konsultan merupakan peran auditor internal yang dominan di Hotel Santika Premiere Yogyakarta menurut persepsi karyawan. Peran Auditor Internal sebagai Konsultan berperan sebagai mitra manajemen dan karyawan hotel. Auditor Internal memberikan jasa konsultasi dalam pencapain tujuan hotel. Persepsi karyawan terhadap Peran Auditor Internal sebagai konsultan mendapatkan tanggapan sangat setuju terbanyak dari karyawan Hotel Santika Premiere Yogyakarta. Sehingga Auditor Internal diharapkan mampu membantu pihak manjemen dalam menilai dan mengevaluasi kegiatan Hotel dengan tujuan meningkatkan kualiatas mutu hotel menjadi lebih baik. Berdasarkan tabel 5.12 sebanyak 40 (empat puluh) responden menanggapi peran Auditor Internal sebagai Katalisator dengan nilai total 200 (dua ratus)diantaranya terdapat 122 (seratus dua puluh dua) tanggapan responden sangat setuju dengan total nilai 610 (enam ratus sepulu), terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
49 (empat puluh sembilan) tanggapan responden menjawab setuju dengan total nilai 196 ( seratus sembilan puluh enam), 24 (dua puluh empat) tanggapan responden menjawab cukup setuju dengan total nilai 72 (tujuh puluh dua), 5 (lima ) tanggapan responden menjawab tidak setuju dengan total nilai 10 (sepuluh). Persepsi karyawan di Hotel Santika Premiere Yogyakarta sebagian besar sangat setuju terhadap peran auditor internal sebagai katalisator, hal ini memungkinkan auditor internal terlibat dalam perencanaan dan pembuat keputusan strategis perusahaan guna mencapai tujuan, membantu hotel santika premiere yogyakarta dalam mengidentifikasi perubahan strategi marketing dan pengembangan hotel santika premiere yogyakarta. Mengarahkan pelaksanaan kualitas dan mutu pelayanan agar sesuai dengan tujuan hotel santika premiere yogyakarta. Berdasarkan hasil peringkat pada tabel 5.14. Peran yang paling dominan di hotel santika premiere yogykarta adalah sebagai konsultan. Hasil tersebut kemudian dianalisa sesuai kebutuhan peran auditor internal sebagai konsultanberdasarkan jabatan responden. Penghitungan ini dilakukan untuk mengetahui rata-rata persepsi karyawan dari setiap jabatannya, menurut persepsi karyawan terhadap peran auditor internal berdasarkan jabatan manajer, front office dan marketing/sales peran yang paling dominan adalah peran auditor internal sebagai konsultan. sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
menurut persepsi karyawan pada jabatan accounting masih pada paradigma lama yaitu peran auditor internal sebagai watchdog/pengawas. Responden dari jabatan manajer, front office dan marketing/sales sebagian besar sangat setuju dengan peran auditor internal sebagai konsultan, hal ini ditunjukkan oleh hasil rata-rata skor tiap jabatan dengan nilai tertinggi 23,4 merupakan nilai rata-rata dari 5 orang responden. Front office 17,5 merupakan nilai rata-rata dari 15 orang responden. Marketing/sales 20 merupakan nilai rata-rata dari 9 orang responden. Hasil penelitian Pebryanto 2014 bahwa peran auditor internal pada PT KANISIUS yang paling dominan adalah peran konsultan, pada penelitian ini peran konsultan juga sangat berperan di hotel santika premiere yogyakarta menurut persepsi manajer, front office dan marketing/sales. Menurut persepsi karyawan pada jabatan accounting peran auditor internal sebagai pengawas adalah peran yang paling dominan. Penelitian sebelumnya dan penelitian sekarang memiliki kesamaan yaitu peran auditor internal sebagai konsultan adalah peran yang memiliki nilai dan mean rank tertinggi dari penelitian sebelumnya dan sekarang. Pada penelitian ini, peneliti mengelompokkan peran auditor internal berdasarkan jabatan karyawan dan menganalisis peran auditor internal berdasarkan jabatan responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Peran Auditor Internal yang sangat berperan di Hotel Santika Premiere Yogyakarta adalah peran auditor internal sebagai konsultan. Peran konsultan mendapatkan total skor dan nilai rata-rata (mean rank) tertinggi. Persepsi karyawan pada jabatan manajer, front office dan marketing/sales menjawab peran auditor internal sebagai konsultan yang paling dominan di hotel santika premiere yogyakarta dan peran auditor internal sebagai konsultan memiliki total nilai dan mean rank tertinggi di tiap jabatan. Sedangkan persepsi karyawan di jabatan accounting menjawab peran auditor internal sebagai pengawas (watchdog) yang paling dominan di hotel santika premiere yogyakarta.
B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan penelitian ini, jumlah responden sudah ditentukan oleh pihak Hotel Santika Premiere Yogyakarta. Sampel ini terdiri dari jajaran manajer, accounting, front office, dan marketing/sales.
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
C. Saran 1.
Seharusnya pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara acak atau random.
2. karyawan pada jabatan manajer, accounting, front office dan marketing/sales telah memahami dengan baik terhadap peran auditor internal di hotel santika premiere yogykarta. Sehingga auditor internal diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik bagi tiap jabatan. Peran auditor internal sebagai konsultan dapat membantu karyawan dan memberi nilai tambah bagi hotel santika premiere yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Pustaka
Akmal. 2009. Pemeriksaan Manajemen Internal Audit. PT.Macam Jaya Cemerlang, Klaten. Jawa Tengah. Andayani, Wuryan. 2008. Auditing Internal. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta Azwar. 2009. Relibilitas Belajar.Yogyakarta.
dan Validitas. Cetakan Kesembilan. Pustaka
Sunyoto, Danang. 2014. Auditing Pemeriksaan Akuntansi. Cetakan Pertama. Yogyakarta. Hasan, M. Iqbal. 2001. Pokok-pokok Materi Statistik (Statistika Deskriptif). Edisi Kedua. Bumi Aksara, Jakarta. Jogiyanto. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakart Jusup, Al. Haryono. 2010. Auditing. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. Konsorium Organisasi Profesi Audit Internal. 2004. Standar Profesi Audit Internal: Yayasan Pendidikan Internal Audit. Jakarta Kumaat,Valery G. 2010. Internal Audit. Erlangga. Yogyakarta. Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki. 2003. Perilaku organisasi (Organizational Behaviour): Salemba Empat. Jakarta Pebriyanto. 2014. Persepsi Karyawan terhadap Peran Auditor Internal. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Priantinah, Denies dan Megasari Chitra Adhisty. 2012. Persepsi Karyawan terhadap Peran Auditor Internal sebagai Watcdog, Konsultan, dan Katalisator. Artikel. Universitas Negeri Yogyakarta. Rahayu, Siti Kurnia dan Ely Suhayati. 2010.Auditing. Graha Ilmu,Yogyakarta. Sawyer,Lawrence B.Mortiner A.Dittenhosfer.James H. Scheiner.2005.Internal Auditing. Salemba Empat. Yogyakarta Simbolon, Harry Andrian. 2010. Paradigma Baru Audit Internal. Diambil dari: http:// akuntansibisnis.wordpress.com/feed/. pada tanggal 1 Januari 2015.
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Sugiono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. ALFABETA. Bandung Suharman. 2005. Psikologi Kognitif: Srikandi. Surabaya Supriyanto, Ilyas dan Maulana Prima Aryawan. 2007. Pergeseran Paradigma tentang Fungsi Audit Internal Serta Kaitannya dengan Aspek Teknologi Informasi dalam Organisasi Perguruan Tinggi. Jurnal Universitas Widyatama. Hal. 4 –5 Sugiono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung Tampubolo,Robert. 2005.Risk and System-Based Internal Auditing. Kanisius, Yogyakarta. Tugiman,Hiro. 1996. Pandangan Baru Internal Auditing.Kanisius. Yogyakarta. Hiro. 1997. Standar Profesional Audit Internal. Kanisius, Yogyakarta. Walgito,Bimo. 2005. Offset.Yogyakarta
Pengantar
Psikologi
Umum.
Yogyakarta:
Andi
Walgito,Bimo. 2010. Bimbingan dan Konseling Studi dan karir : Andi Offset. Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran I
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Lampiran II Uji Reliablitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .956 14
Lampiran III Uji Kruskal-Wallis
Ranks Peran Auditor
N
Mean Rank
Persepsi Pengawas
40
24.62
Konsultan
40
81.26
Katalisator
40
75.61
Total
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran VI Tabulasi Data Responden Responden Usia 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
35 40 45 32 27 26 47 27 25 26 24 35 30 24 24 36 27 25 25 36
Jenis Kelamin
Pendidikan Terakhir
Jabatan
laki-laki laki-laki Perempuan Perempuan laki-laki laki-laki Perempuan Perempuan laki-laki Perempuan laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan laki-laki Perempuan laki-laki Perempuan
S1 S1 S1 S1 S1 Diploma S1 S1 Diploma S1 Diploma S1 S1 S1 S1 S1 Diploma Diploma S1 Diploma
Manajer Manajer Manajer Manajer Marketing Front office Manajer Marketing Accounting Accounting Front office Accounting Accounting Front office Front office Accounting Accounting Marketing Accounting Marketing
Lama Bekerja (Tahun) 1 2 3 4 Total 5 18 5 5 Tahun 5 5 5 3 20 4 10 Tahun 5 5 5 5 18 5 4 Tahun 4 5 5 4 18 5 6 Tahun 5 5 5 3 18 4 5 Tahun 5 5 5 3 17 5 4 Tahun 5 4 5 3 16 4 7 Tahun 4 4 4 4 19 5 3 Tahun 5 5 4 5 20 5 9 Bulan 5 5 3 5 16 4 2 Tahun 5 5 2 5 17 5 1 Tahun 5 5 5 2 18 5 7 Tahun 3 5 5 5 14 5 8 Tahun 3 4 4 3 20 4 1 Tahun 5 5 5 5 20 5 1 Tahun 5 5 5 5 17 5 8 Tahun 5 5 5 5 20 5 3 Tahun 5 5 5 5 15 4 11 Bulan 4 4 3 4 20 5 11 Bulan 5 5 3 5 14 5 8 Tahun 2 4 4 4
No Pernyataan 6
7 8 9 Total 10 11 12 13
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4
5 5 3 5 5 5 5 3 5 4 3 5 5 3 5 5 4 4 5 4
5 5 3 5 3 3 4 3 5 4 5 3 4 4 5 5 3 4 5 5
5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 3 3 3 4 5 5 5 3 4 4
25 24 20 25 22 23 22 21 25 20 21 21 22 19 25 25 22 19 23 22
5 5 5 5 3 5 4 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
5 5 5 5 5 5 4 3 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4
5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5
14
5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4
4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5
86
Total 24 24 25 23 22 25 21 20 23 19 23 25 22 24 25 25 24 20 24 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabulasi Data Responden (Lanjutan) Responden Usia 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
40 37 26 26 24 30 38 33 23 26 27 27 26 32 32 30 37 48 34 32
Jenis Kelamin
Pendidikan Terakhir
Jabatan
laki-laki Perempuan Perempuan laki-laki Perempuan Perempuan laki-laki Perempuan laki-laki Perempuan Perempuan laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan laki-laki laki-laki Perempuan laki-laki
Diploma S1 Diploma S1 S1 S1 S1 S1 Diploma S1 Diploma S1 SMA/SMK S1 S1 Diploma S1 S1 S1 Diploma
Marketing Accounting Marketing Front office Accounting Marketing Marketing Accounting Front office Front office Front office Front office Front office Front office Front office Front office Front office Front office Marketing Front office
Lama Bekerja (Tahun) 8 Tahun 8 Tahun 1 Tahun 4 Tahun 1 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 5 Tahun 1 Tahun 4 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 3 Tahun 6 Tahun 5 Tahun 4 Tahun 7 Tahun 8 Tahun 6 Tahun 5 Tahun
No Pernyataan 1 2 3 4 Total 5
6
7 8 9 Total 10 11 12 13
5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 2 5 5 5 3 5 4 5 2
5 5 5 4 4 5 5 5 3 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5
5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 3 5 4 5 5 3 4 5 5 4 3 3 5 5 5 4 3 5
5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5
20 18 18 20 16 20 20 18 16 20 19 15 18 18 20 17 20 17 18 17
5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5
5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5
5 5 5 5 4 5 3 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4
25 24 25 24 22 25 21 24 20 24 25 21 25 24 23 24 25 21 25 24
4 5 5 5 4 5 4 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 4 2 5
5 4 5 5 4 5 4 5 2 4 2 5 3 5 3 3 5 4 5 5
5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 3 3 3 3 4 3
14
5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5
4 4 5 5 4 5 2 5 4 3 5 4 5 5 4 5 5 3 5 4
87
Total 23 22 25 25 21 25 17 25 18 21 21 24 23 25 19 21 23 18 20 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran VII Hasil Uji Validitas P1 P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
P12
P13
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 40 .722** .000 40 .756** .000 40 .630** .000 40 .420** .007 40 .640** .000 40 .457** .003 40 .528** .000 40 .640** .000 40 .453** .003 40 .528** .000 40 .242 .133 40 .507** .001 40
P2 .722** .000 40 1 40 .627** .000 40 .491** .001 40 .252 .117 40 .530** .000 40 .422** .007 40 .289 .070 40 .530** .000 40 .441** .004 40 .530** .000 40 .180 .267 40 .516** .001 40
P3 .756** .000 40 .627** .000 40 1 40 .643** .000 40 .452** .003 40 .536** .000 40 .265 .099 40 .536** .000 40 .536** .000 40 .471** .002 40 .746** .000 40 .300 .060 40 .620** .000 40
P4 .630** .000 40 .491** .001 40 .643** .000 40 1 40 .574** .000 40 .326* .040 40 .150 .356 40 .431** .006 40 .431** .006 40 .257 .110 40 .431** .006 40 .170 .295 40 .620** .000 40
P5 .420** .007 40 .252 .117 40 .452** .003 40 .574** .000 40 1 40 .477** .002 40 .180 .266 40 .369* .019 40 .369* .019 40 .406** .009 40 .262 .103 40 .339* .033 40 .332* .036 40
Correlations P6 P7 .640** .457** .000 .003 40 40 .530** .422** .000 .007 40 40 .536** .265 .000 .099 40 40 .326* .150 .040 .356 40 40 .477** .180 .002 .266 40 40 1 .313* .049 40 40 * .313 1 .049 40 40 .350* .109 .027 .502 40 40 .536** .618** .000 .000 40 40 .576** .445** .000 .004 40 40 .350* .414** .027 .008 40 40 .355* .376* .025 .017 40 40 .311 .395* .051 .012 40 40
P8 .528** .000 40 .289 .070 40 .536** .000 40 .431** .006 40 .369* .019 40 .350* .027 40 .109 .502 40 1 40 .350* .027 40 .293 .067 40 .536** .000 40 .355* .025 40 .211 .190 40
P9 .640** .000 40 .530** .000 40 .536** .000 40 .431** .006 40 .369* .019 40 .536** .000 40 .618** .000 40 .350* .027 40 1 40 .482** .002 40 .629** .000 40 .585** .000 40 .510** .001 40
P10 .453** .003 40 .441** .004 40 .471** .002 40 .257 .110 40 .406** .009 40 .576** .000 40 .445** .004 40 .293 .067 40 .482** .002 40 1 40 .387* .014 40 .505** .001 40 .557** .000 40
P11 .528** .000 40 .530** .000 40 .746** .000 40 .431** .006 40 .262 .103 40 .350* .027 40 .414** .008 40 .536** .000 40 .629** .000 40 .387* .014 40 1 40 .355* .025 40 .510** .001 40
P12 .242 .133 40 .180 .267 40 .300 .060 40 .170 .295 40 .339* .033 40 .355* .025 40 .376* .017 40 .355* .025 40 .585** .000 40 .505** .001 40 .355* .025 40 1 40 .325* .041 40
P13 .507** .001 40 .516** .001 40 .620** .000 40 .620** .000 40 .332* .036 40 .311 .051 40 .395* .012 40 .211 .190 40 .510** .001 40 .557** .000 40 .510** .001 40 .325* .041 40 1 40
P14 .388* .013 40 .258 .108 40 .507** .001 40 .282 .078 40 .217 .179 40 .311 .051 40 .177 .274 40 .410** .009 40 .510** .001 40 .456** .003 40 .609** .000 40 .325* .041 40 .467** .002 40
TOTAL .819** .000 40 .698** .000 40 .830** .000 40 .663** .000 40 .584** .000 40 .689** .000 40 .553** .000 40 .605** .000 40 .805** .000 40 .703** .000 40 .763** .000 40 .562** .000 40 .714** .000 40
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lanjutan halaman 85 P1 P2 Pearson Correlation .388* .258 Sig. (2-tailed) .013 .108 N 40 40 TOT Pearson Correlation .819** .698** AL Sig. (2-tailed) .000 .000 N 40 40 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). P14
P3 .507** .001 40 .830** .000 40
P4 .282 .078 40 .663** .000 40
P5 .217 .179 40 .584** .000 40
P6 .311 .051 40 .689** .000 40
P7 .177 .274 40 .579** .000 40
P8 .410** .009 40 .605** .000 40
P9 .510** .001 40 .805** .000 40
P10 .456** .003 40 .703** .000 40
P11 .609** .000 40 .763** .000 40
P12 .325* .041 40 .562** .000 40
P13 .467** .002 40 .714** .000 40
P14 1
total .623** .000 40 1
40 .623** .000 40
40
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
LAMPIRAN VIII SURAT PENGANTAR KUESIONER Yogyakarta, 25 April 2016
Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i Responden Di tempat
Dengan Hormat, Saya adalah mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Ekonomi, Prorgam Akuntansi yang sedang menyusun skripsi dalam bidang kualitas audit dengan judul ‘’Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal’’. Dalam penyusunan skripsi untuk meraih gelar sarjana ini, saya membutuhkan kerja sama dari Bapak/Ibu/Sdr/i Responden untuk memberikan jawaban atas daftar pernyataan yang telah disusun guna melengkapi data yang saya perlukan. Mengingat data yang diperoleh semata-mata hanya akan digunakan untuk keperluan ilmiah maka saya akan berterima kasih bila Bapak/Ibu/Sdr/i Responden bersedia mengisi sejujur-jujurnya. Saya berjanji tidak akan menyalahgunakan keterangan yang diberikan untuk hal-hal di luar penelitian. Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu/Sdr/i Responden, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Any Fitri Primayanty
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
KUESIONER Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal
I. IDENTITAS RESPONDEN Isilah dan lingkarilah jawaban sesuai dengan yang anda alami saat ini : 1. Usia 22 – 31 Tahun 32 – 41Tahun Lebih dari 41 Tahun 2. Jenis Kelamin
Laki –laki Perempuan
3. Pendidikan Terakhir
SMA/SMK Diploma S1 S2
Direktur Manajer Accounting Front Office Marketing/Sales
Kurang dari 5 Tahun 6 – 10 Tahun Lebih dari 10 Tahun
4. Jabatan/posisi
5. Lama bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Petunjuk Pengisian Silakan memberikan tanda silang (x) pada salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan anggapan atau penilaian anda. Bentuk penilaian yang Anda pilih adalah sebagai berikut: SS : Jika Anda Setuju terhadap pernyataan tersebut. S : Jika Anda Setuju terhadap pernyataan tersebut. CS : Jika Anda Cukup Setuju terhadap pernyataan tersebut. TS : Jika Anda Tidak Setuju terhadap pernyataan tersebut. STS : Jika Anda Sangat Setuju terhadap pernyataan tersebut. No
1
2
3
4
5
6
7
Pernyataan
Alternatif Jawaban SS S CS TS STS Peran Auditor Internal sebagai watcdog Auditor internal berperan sebagai mata dan telinga manajemen Hotel Santika Premiere Yogyakarta Auditor internal mengawasi dokumen yang masuk dan yang keluar dari setiap divisi. Auditor internal mengawasi kinerja setiap divisi di dalam organisasi. Auditor internal selalu mengawasi kepatuhan karyawan terhadap standar Operasional Perusahaan. Peran Auditor Internal sebagai Konsultasi Auditor Internal berperan sebagai mitra manajemen dan karyawan Hotel Santika Premiere Yogyakarta. Auditor Internal memberikan jasa konsultasi dalam pencapaian tujuan Hotel Santika Premier Yogyakarta. Auditor Internal menerima setiap kritik dan saran yang bersifat profesional dari karyawan yang ditunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
8
9
10
kepadanya demi kemajuan perusahaan dengan positif. Auditor Internal melakukan analisa efisiensi dan efektifitas terhadap penggunaan sumber daya pada setiap divisi Auditor Internal melakukan monitoring yang dapat berkesinambungan atas perbaikan sistem dan standar prosedur operasional. Peran Auditor Internal sebagai Katalisator Auditor internal bertindak sebagai fasilitator dan agent of change dalam mencapai tujuan Hotel Santika Premiere Yogyakarta.
Auditor Internal terlibat dalam perencanaan dan pembuatan keputusan strategis perusahaan 12 Auditor Internal membantu Hotel dalam mengidentifikasi perubahan strategi marketing dan pengembangan Hotel Santika Premiere Santika. 13 Auditor Internal melakukan analisa risiko atas aktivitas operasional dan non operasional Hotel Santika Premiere Santika. 14 Auditor Internal mengarahkan pelaksanaan kualitas dan mutu pelayanan agar sesuai dengan tujuan Hotel Santika premiere Santika. LAMPIRAN IX 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94