BARISTA, Volume 2, Nomor 1, Juli 2015
ANALISIS LAY - OUT BUFFET YANG MEMPENGARUHI LAMANYA ANTRIAN DI SANTIKA CATERING & SERVICE Christian Helmy Rumayar Tian Maulana Universitas Pendidikan Indonesia Jalan Dr. Setiabudhi No.229 Bandung 40154 E-mail:
[email protected] Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data perihal lamanya antrian serta bentuk buffet seperti apa yang baik digunakan dalam keadaan jumlah tamu besar agar menjadi lebih efektif dan efisien. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dalam rangka mencari data untuk mempelajari objek di Santika Catering & Service. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah merujuk pada teori lead time dan Microsoft Excel 2007. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa pada jalur buffet satu dengan sembilan meja dan enam menu rata-rata waktu yang dibutuhkan tamu dari pengambilan sampai dengan selesai menghabiskan waktu 13 menit, dan pada jalur buffet dua dengan delapan meja lima menu rata-rata waktu yang dibutuhkan tamu dari pengambilan sampai dengan selesai menghabiskan waktu 11 menit. Kata-kata kunci : Layout buffet, lama antrian, catering & service Abstract: This study aims to determine the length of the queue as well as any form of buffet good use in a number of large state in order to become more effective and efficient. The method used in this research was descriptive qualitative study that seeks only the data objects in the Santika Catering & Service, the data collection methods used by the theory lead time and Microsoft Excel 2007. Based on the results of the study obtained data on the buffet lines with nine tables and six menu average time is needed guests from taking up the finished spent 13 minutes, and on line two with eight table buffet menu on average five times in a need of taking up the finished spent 11 minutes. Keywords: Layout buffet, length of the queue, catering & service
service didalam pelayanannya. Antrian panjang sering sekali terlihat di buffet saat para tamu ingin mengambil makan. Pada antrian tersebut akan terlihat para tamu akan merasa kurang nyaman karena merasabosan dan waktunya terbuang hanya untuk antri. Bahkan, tidak jarang pula beberapa tamu memilih untuk meninggalkan antrian tersebut karena terlalu panjang dan lama, Dalam prapenelitian di lakukan penelitian dengan layout buffet yang berbeda, bentuk I, L dan T. Dari tiga layout tersebut di dihitung memakai
PENDAHULUAN Buffet adalah suatu rangkaian meja panjang yang di gunakan untuk penghidangan makanan, kue dan minuman yang diatur sesuai jenisnya, dan tamudapat mengambil makanan dan minuman sesuai seleranya sendiri.Diantara jenis pelayanan yang ada “buffet service” ini kelihatannya lebih banyak digunakan. Pelayanan ini tidak terbatas hanya di katering, restoran, tetapi di hotel-hotel yang memiliki departemen Banquet yang khusus melayani suatu function untuk berbagai jenis acara sering menggunakan Buffet 35
Christian Helmy Rumayar & Tian Maulana Analisis Layout Buffet
stopwatch mulai dari pengambilan piring sampai dengan air mineral dengan jumlah enam menu untuk bentuk I, mendapatkan hasil 13 menit, L mendapatkan hasil 13,9 menit sedangkan T mendapatkan hasil 13,7 menit. Hal ini berdampak pada image perusahaan. Demi mempertahankan tamu agar merasa nyaman saat antrian. Perusahaan harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada para tamu. Dalam hal ini, pelayanan pada antrian akan sangat mempengaruhi pelanggan. Maka perusahaan membutuhkan sistem antrian yang cepat dan efektif. Memang, dalam menyelesaikan masalah antrian tersebut akan menambah biaya. Karena akan menambah fasilitas yang baru sehingga diperlukan biaya tambahan. Akan tetapi, hal itu sangat diperlukan untuk memperbaiki citra pelayanan di mata pelanggannya atau tamu. Karena dengan sistem yang cepat dan efektif akan membuat pelanggan merasa nyaman dalam antrian. Penggunaan jasa penyedia makanan pada tiap tahun meningkat seiring
berkembangnya jaman,karena didukung dengan prilaku manusia yang ingin praktis,efisien dan cepat sehingga tidak repot-repot menyediakan makanannya sendiri baik jumblah kecil atau pun besar. Katering “Santika Katering” merupakan contoh industri jasa boga yang menawarkan berbagai menu spesial seperti hot snack, bitter balen,zupa soup, sayur sop, sapi lada hitam, chicken rosmery, broccoli cheese, ice cream wafledengan harga yang dapat di jangkau oleh konsumen menengah ke bawah maupun menengah ke atas, dalam pemesanan dalam jumlah kecil maupun besar. Konsumen yang melakukan pemesanan biasanya yang mengetahui katering tersebut atau pun yang belum mengenal ,biasanya sebelum memesan konsumen di berikan test food terlebih dahulu. Pada persaingan yang cukup ketat di bidang jasa penyedia makanan usaha “Santika Katering” pun terkena dampaknya yang ditandai dengan tingkat pemesanan makanan pada konsumen Santika Katering.
Tabel 1. Jumlah pemesanan konsumen Santika catering & service pada bulan Oktober 2012-Oktober 2013 Bulan
Jumlah minggu
Jumlah pesanan
Rata –rata pemesanan/minggu
Okt-12
4
7
1,75
Nov-12
4
6
1,5
Des-12
5
12
2,4
Jan-13
4
4
1
Feb-13
4
5
1,25
Mar-13
5
7
1,4
Apr-13
4
10
2,5
Mai-13
4
10
2,5
Jun-13
5
4
0,8
Jul-13
4
8
2
Christian Helmy Rumayar & Tian Maulana Analisis Layout Buffet Agu-13
4
4
1
Sep-13
5
3
0,6
Okt-13
4
5
1,25
Sumber : Data yang diolah, 2014 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa selama 1 tahun terakhir konsumen Santika katering pernah mengalami penurunan di bulan september 2013 0,6%. Hal ini dikhwatirkan pihak Santika Katering karena telah menyebabkan penurunan pendapatan dan bila didiamkan terus menerus akan menghancurkan keberlangsungan usaha Santika Katering. Banyak hal yang menyebabkan berpindahnya konsumen ke katering lain salah satunya adalah antrian panjang pada buffet dan kepuasan konsumen . Kepuasan konsumen memang sangat berpengaruh besar di tambah metode promosi yang selalu di pakai dari mulut ke mulut sehingga kepuasan konsumen menjadi hal yan sangat penting. Semakin luasnya peluang di industr jasa boga ini menyebabkan jumlah pengusaha catering semakin meningkat (Dinas kesehatan 2012). Dikota Bandung usaha jasa boga ini terus mengalami perkembangan, di sebabkan oleh perkembangan yang cukup luas. Dari data di atas terlihat bahwa terdapat banyak usaha jasa catering di kota Bandung. Banyaknya pesaing di bisnis jasa boga ini tantangan bagi para pengusaha catering untuk bisa bersaing dengan perusahaan lain. Berdasarkan gambaran di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengembangan usaha jasa katering. Adapun tujuan penelitian ini di antaranya adalah untuk mengkaji: (1) gambaran layout buffet pada suatu event mempengaruhi Lamanya antrian; (2) Layout buffet yang lebih efisien terhadap
lamanya waktu antri; (3) hal-hal yang yang mempengaruhi lamanya antrian. METODE Dalam melakukan penelitian setiap peneliti harus mempelajari objek yang akan diteliti dan menentukan langkahlangkah penelitian, agar penelitian yang dilakukan sesuai dengan yang diharapkan.
Penelitian ini dilakukan pada konsumen Santika Catering & Service. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini adalah layout buffet (X1), sedangkan variabel yang terikatnya (defendant variabel) dari penelitian ini adalah lamanya antrian (Y). Berdasarkan objek penelitian tersebut, dianalisis mengenai layout buffet yang mempengaruhi lamanya antrian. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, yang dirasakan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif data yang di angkakan (skoring). (Sugiyono, 2010:23) Metode deskriptif berfungsi mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2010;29). Melalui jenis penelitian deskriptif ini maka dapat diperoleh gambaran mengenai analisis layout buffet yang mempengaruhi lamanya
Christian Helmy Rumayar & Tian Maulana Analisis Layout Buffet
antrian di Santika Catering & Catering Bandung. Berdasarkan jenis penelitian deskriptif, maka metode yang digunakan adalah metode survai. Variabel dalam penelitian ini meliputi dua variabel independent yaitu
layout buffet (X1), sedangkan lamanya antrian sebagai variabel independen (Y). Variabel-variabel tersebut di gambarkan lebih jelas dalam tabel berikut.
Tabel 2. Operasional desain penelitian
Variabel/ Sub Variabel Layout Buffet (X1)
Antrian (Y)
KonsepTeoretis Buffet adalah suatu rangkaian meja panjang yang di gunakan untuk penghidangan makanan, kue dan minuman yang diatur sesuai jenisnya, dan tamu dapat mengambil makanan dan minuman sesuai seleranya sendiri menurut Marsum WA.
Antrian Merupakan salah satu teori yang lahir dari fenomena sosial .Antrian ,saat ini bahkan sudah menjadi budaya tersendiri. (A.K. Erlang)
Dalam pengumpulan data digunakan dua macam data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data asli yang di kumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus dan akurat. Menurut Marzuki (2005:55) data primer adalah data yang di peroleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data ini tidak tersedia karena memang belum di riset sejenis pernah dilakukan atau hasil riset sejenis sudah kadaluarsa/expaire. Adapun data sekunder
Konsep Empiris Buffet adalah meja yang di gunakan untuk menyimpan wadah saji seperti cherfing dish di atas meja tersebut.
Konsep analitis Buffet
Antrian adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrian atau baris-baris penungguan.
-Bentuk Buffet -Kecepatan Mengisi makanan -Tempat -Tamu -jalur
Skala Interval
Interval Interval
Interval Interval Interval
adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak-pihak lain bukan oleh periset sendiri untuk tujuan yang lain, priset sekedar mencatat, mengakses atau meminta data yang sudah ada untuk penelitian. Menurut Marzuki (2005:55) data sekunder yaitu data yang bukan di usahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti. Mengenai data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikan dalam tabel berikut.
Christian Helmy Rumayar & Tian Maulana Analisis Layout Buffet
Tabel 3. Data sekunder dan data primer No 1 2 3 4
Data Penelitian Daftar Nama Katering di Kota Bandung Profil Perusahaan
Jenis Data Data Sekunder Data Sekunder
Jumlah Konsumen order tahun Data Sekunder 2012-2013 Gambaran Kepuasan konsumen Data Sekunder Santika Catering & Service
Populasi dalam penelitian ini adalah tamu konsumen serta konsumen Santika Catering & Service. Untuk sampel dilakukan dengan pertimbangan bahwa populasi yang ada sangat besar jumlahnya sehingga tidak mungin untuk diteliti untuk meneliti seluruh populasi yang ada, sehingga dibuat sampel sebagai perwakilan dari populasi sebanyak 80 yang menggunakan jasa Santika Catering & Service. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Profil Santika Catering & Service Santika katering merupakan salah satu katering yang terletak di Kp. Legok Jambu RT 01/03 No.19 Desa Sadu, Soreang Bandung. Katering yang dimiliki oleh pasangan Bapak Budi dan Ibu Enung Nuraeni ini sudah mulai dirintis sejak 14 tahun lalu, berawal pada suatu hari di tahun 1997 kala itu adik dari Bapak Budi selaku suami dari Ibu Enung Nuraeni akan melangsungkan pernikahan. Karena suatu pernikahan memerlukan biaya yang tidak sedikit akhirnya pihak keluarga berupaya untuk dapat meminimalisirkan biaya pernikahaan, agar biaya yang dikeluarkan untuk acara tersebut tidak begitu besar. Dari situlah Ibu Enung Nuraeni selaku kakak ipar yang mempunyai bakat dan hobby dalam bidang masak-memasak ini mempunyai ide untuk menyarankan kepada pihak keluarga supaya tidak perlu menggunakan jasa katering dan lebih memilih untuk memasak sendiri dengan menuangkan bakat memasak yang dimilikinya. Menu yang dibuatnya kala itu
Sumber Data Dinas Kesehatan Kota Bandung Manajemen Santika Catering & Service Manajemen Santika Catering & Service Konsumen Santika Catering & service
masih sederhana yakni menu-menu yang biasa disajikan sehari-hari didalam keluarganya dan beberapa hasil pengalamannya dari membaca dan mengulik karena hobbynya itu, seperti bistik lidah, sambel goreng hati, cap cay sauran, sayur sop, serta salad. Sejak dari situlah Ibu Enung Nuraeni sering diandalkan untuk menangani kegiatan memasak oleh keluarganya dalam acaraacara pesta. Seiring dengan berjalannya waktu beliaupun selalu siap untuk menjadi seorang juru masak atau koki yang diandalkan ketika ada acara-acara besar yang dirayakan baik itu acara keluarga ataupun acara kerabat di tmpat ia tinggal. Beliaupun tidak pernah meminta bayaran kala itu kepada orang yang menyelanggarakan pesta, namun hanya meminta untuk membayar orang-orang yang ikut membantunya ketika memasak saja. Lama kelamaan promosi dari mulut ke mulutpun dilakukan oleh orangorang yang pernah menggunakan jasanya, karena kepercayaan yang diberikan oleh keluarga serta kerabat-kerabatnya yang membantu mepromosikan jasanya dalam pengolahan makanan Ibu Enung pun mempunyai cita-cita dan sangat berambisi ingin membuka usaha katering sendiri di Soreang- Bandung. Disamping itu juga hal lain yang melatar belakangi Ibu Enung untuk membuka usaha katering di Soreang yaitu karena ingin mensejahterakan masyarakat sekitar yang umumnya bermata pencaharian sebagai buruh tani.
Christian Helmy Rumayar & Tian Maulana Analisis Layout Buffet
Pada tahun 2003 barulah beliau merasa yakin untuk menjadikan hobinya itu kedalam suatu usaha katering yang profesional dengan mendaftar izin usahanya ke dinas kesehatan. Dari tahun ketahun Santika kateringpun semakin berkembang terbukti dengan banyaknya permintaan setiap minggunya dengan kapasitas maksimal produksi hingga 4000 pax, tidak hanya melayani catering servicesaja tetapi Santika kateringpun melayani wedding service, decoration, dan lain-lain.
2. Struktur Organisasi Perusahaan Susunan organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukan adanya pembagian kerja dan meninjaukan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut dikoordinasi. Selain dari pada itu struktur organisasi perusahaan menunjukan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Struktur organisasi di Santika Catering & Service dapat dilihat pada gambar berikut.
Pembina Budi Direktur Utama Enung Nuraeni
Marketing
Kepala Dapur
Gudang
Estu
Ma Ade
Ummu
Perlengkapan Dekorasi
Perlengkapan Catering
Perlengkapan Scarting
Derry
Ceu oni
Iyan
Gambar 1. Struktur organisasi Santika catering & service 3. Gambaran Karakteristik Responden Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah tamu dari konsumen serta konsumen Santika Catering & Service sebanyak 90 responden dengan
criteria identitas berupa jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir. Untuk mengetahui antarjenis kelamin perempuan dan laki-laki dan usia responden dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut.
Christian Helmy Rumayar & Tian Maulana Analisis Layout Buffet
Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan usia Jenis Kelamin
Usia Responden
Total
< 30 Tahun
30-39 Tahun
40-49 Tahun
>50 Tahun
Perempuan 40
11
13
10
6
40
Laki-laki 40
9
15
11
5
40
Total 80
20
28
21
11
80
Sumber : Pengolahan data penelitian, juli 2014 Grafik 1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan usia
Dari tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan jenis kelamin dan usia sampel responden, jumlah konsumen pada Santika Catering & Service adalah Perempuan dan laki- laki sama. Berdasarkan usia, konsumen banyak yang menggunakan jasa catering berusia 30-39 tahun, hal ini dikarenakan pada usia tersebut sebagai konsumen menginginkan segala sesuatu yang praktis namun
memuaskan jadi mereka menggunakan jasa katering untuk acara-acara yang mereka buat. 4. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Responden Penggolongan responden menurut tingkat pendidikan responden dikelompokkan dalam tabel berikut.
Christian Helmy Rumayar & Tian Maulana Analisis Layout Buffet
Tabel 5. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Jenis kelamin
Pendidikan Responden
Total
SD
SMP
SMA/SMK
D1/D2/D3
S1/S2/S3
Perempuan
-
-
15
12
13
40
Laki-laki
-
-
13
11
16
40
Total
-
-
28
23
29
80
Sumber: Pengolahan data penelitian, juli 2014 Grafik 2. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa konsumen di Santika Catering & Service sebagian besar konsumen perempuan pendidikan terakhir adalah SMA/SMK sebanyak 15 Orang di ikuti responden yang berpendidikan D1/D2/D3 sebanyak 12 Orang dan responden yang berpendidikan terakhir S1/S2/S3 sebanyak 13 orang. Sedangakan untuk responden laki- laki untuk pendidikan terakhir SMA/SMK sebanyak 13 orang diikuti responden yang pendidikan D1/D2/D3 sebanyak 11 Orang dan responden yang pendidikan terakhir S1/S2/S3 sebanyak 16 Orang. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden
yang pernah menggunakan jasa Santika catering & service berlatar belakang S1/S2/S3. Seseorang yang mempunyai pendidikan cenderung pengetahuannya lebih luas, dalam merasakan serta menilai sesuatu yang telah dibelinya . Terutama dalam penggunaan jasa Katering, 5. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan Responden Masing-masing responden memiliki pekerjaan yang berbeda-beda, untuk memudahkan pembedaan jenis pekerjaan responden maka dapat dilihat dalam tabel dan grafik berikut.
Christian Helmy Rumayar & Tian Maulana Analisis Layout Buffet
Tabel 6. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Jenis Kelamin
Pekerjaan
Total
Pegawai swasta
PNS/B UMN
Pensiunan
wiraswasta
Lainnya
Perempuan
13
11
3
7
5
40
Laki-laki
15
10
7
5
3
40
Total
28
21
10
12
8
80
Sumber: Pengolahan data penelitian, juli 2014 Grafik 3. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa responden perempuan yang menggunakan jasa katering Santika bekerja sebagai pegawai swasta 13 Orang, PNS/BUMN 11 Orang, Pensiunan 3 Orang, Wiraswasta 7 orang serta lainnya 5Orang yang berstatus ibu rumah tangga. Sedangkan untuk responden laki-laki sebanyak 15 Orang pegawai Swasta, PNS/BUMN sebanyak 10 orang, Pensiunan Sebanyak 7 orang, Dan wiraswasta sebanyak 5 orang, serta lainnya yang belum mempunyai pekerjaan 3 orang. Dari data di atas menunjukkan
bahwa konsumen Santika catering & service baik perempuan maupun laki-laki adalah kalangan pekerja pegawai swasta. 6. Gambaran Umum Variabel Penelitian Menurut Danz (2011), buffet adalah salah satu metode pelayanan makaanaan yang merupakan modifikasi atau pengembangan dari metode makan dengan cara melayaani sendiri (food selft service). Modifikasinya Adalah, dalam pelayanan buffet, makanan di sajikan dalam sekelompok meja dengan
Christian Helmy Rumayar & Tian Maulana Analisis Layout Buffet
dekorasi yang menarik, umumnya dekorasi disesuaikan dengan jenis makanan yang disajikan, shingga setiap mata yang memandang di setiap titik meja itu akan tertarik untuk mendatangi dan akhirna mencicipi makanan dan minuman yang di sajikan tersebut. Ciri khas buffet service adalah: (a) Semua makanan ,dari makanan pembuka sampai makanan penutup di susun diatas meja panjang , panjang meja tergantung dari banyaknya makanan yang dihidangkan; (2) Bentuk meja prasmanan tidak selalu memanjang tetapi dapat berbentuk S, T, I, L, E, U, V; (c) Meja buffet dihias secara indah menggunakan skirting(kain untuk menghias meja) selain itu juga makanan ditata dengan baik. Teori antrian menurut Little (Danz, 2011) bahwa hubungan ini sebenarnya sangat sederhana dan umum, kita akan memerlukan asumsi stasioneritas menggapai proses stokhastik (random) yang mendasarnya, namun mengejutkan ketika mengetahui hal-hal yang tidak dibutuhkan, kita tidak perlu mengetahui ada berapa pelayanan dan sistem, apakah setiap pelayanan memiliki antrian tersendiri atau hanya sebuah antrian yang menuju kepada semua pelayanan, kapan dan seperti apa proses distribusi pelayanannya, pemesanan pelayanan, dan sebagainya. Karena kesederhanaan dan sifatnya yang umum, perhitungan ini sangat berguna khususnya ketika kita perlu menghitung dalam waktu cepat. Sebuah acara resepsi pernikahan wedding party. Terdapat buffet yang berisi jamuan utama, dan beberapa stall yang menyediakan hidangan sampingan, semua tamu mengantri utuk mengambil makanan yang mereka inginkan. Buffet adalah salah satu metode pelayanan makaanaan yang merupakan modifikasi atau pengembangan
dari metode makan dengan cara melayaani sendiri (food selft service). Berdasarkan hasil penelitian dengan melibatkan sebanyak 80 Sampel responden, yang memberikan informasi mengenai karakteristik responden. konsumen Santika Catering & Service yang terdiri dari 40 perempuan dan 40 laki-laki, usia 30-39 tahun dan berlatar belakang pendidikan SMA/SMK. Pekerjaan responden sebagai pegawai swasta. Dari hasil penelitian analisis buffet yang mempengaruhi lamanya antrian di Santika Catering & Service Bandung. Dari lima bentuk buffet yang ada di santika Catering & Service. Hanya layout buffet Bentuk I, yang peneliti ambil karena bentuk ini sering digunakan. Hasil pengumpulan data mengenai lamanya antrian buffet, pada enam menu dengan jumlah meja sembilan di antaranya satu meja piring, satu meja krupuk dan satu meja air. Dihitung Jumlah Skor 6872 Detik / 80 =85,9/86 Detik jadi Rata-rata satu orang tamu menghabiskan waktu 86 Detik/1,43 Menit Sampai dengan Selesai di X kan dengan jumlah item meja 9 X 86=774 detik/12,9 atau 13 menit jadi tamu perorang menghabiskan waktu lamanya antrian yang sesungguhnya adalah 13 Menit/ dengan kelas interval Cukup. Jadi kemungkinan ini bisa di perkecil agar antrian tidak terlalu lama dengan cara. Menurunkan lamanya Time Trap, sehingga exit rate akan meningkat. Ada beberapa cara yang bias kita pakai, misalnya, kita dapat memindahkan sebagian beban pekerjaan proses C ke proses A atau B pada buffet untuk mengurangi Time trap, memakai 2 jalur atau mengurangi menu dan menggunakan 1 jalur dengan sisi kanan dan kiri digunakan itu pun untuk mengurangi exit rate.
Christian Helmy Rumayar & Tian Maulana Analisis Layout Buffet
MEJA 1
Piring, sendok, Garpu, tissue.
MEJA 2
Jalur 1 Nasi Putih
MEJA 3
Jalur 2 Sapi lada hitam
MEJA 4
Jalur 3 Kakap asam manis
MEJA 5
Jalur 4 sop kimlo
MEJA 6
Jalur 5 Cah Brokoli
MEJA 7
Jalur 6 Salad
MEJA 8
Jalur 7 Krupuk
MEJA 9
Air Minum
Gambar 2. Layout buffet Bentuk I
BARISTA, Volume 2, Nomor 1, Juli 2015
Untuk membuktikan menurunkan lamanya time trap dengan menggunakan
metode pengurangan menu. Berikut ini cara penghitungannya.
Mencari jenjang tingkat lamanya antrian buffet Jenjang
= Skor maksimal – Skor minimal = 106 – 59 =47
Mencari Panjang Interval kelas pada lamanya antrian buffet
Interval Skor untuk 5 kelas pada lamanya antrian buffet Skor 56 – 65
: Sangat Cepat
Skor 65 – 74
: Cepat
Skor 74 – 83
: Cukup
Skor 83 – 92
: Lambat
Skor 92 – 101 : Sangat Lambat Dari hasil pengumpulan data mengenai lamanya antrian buffet, pada limamenu dengan jumlah meja delapan di antaranya satu meja piring, satu meja krupuk dan satu meja air. Dihitung Jumlah Skor 6350 Detik / 80 =79,3/79 Detik jadi Rata-rata 1 0rang tamu menghabiskan
waktu 79 Detik/1,3 Menit Sampai dengan Selesai di X kan dengan jumlah item meja 8 X 79 =632 detik/10.5 atau 11 menit jadi tamu perorang menghabiskan waktu lamanya antrian yang sesungguhnya adalah 11 Menit / dengan kelas interval lambat.
1
Christian Helmy Rumayar & Tian Maulana Analisis Layout Buffet
MEJA 1
Piring, sendok, Garpu, tissue.
MEJA 2
Jalur 1 Nasi Putih
MEJA 3
Jalur 2 Sapi lada hitam
MEJA 4
Jalur 3 Kakap asam manis
MEJA 5
Jalur 4 sop kimlo
MEJA 6
Jalur 5 Cah Brokoli
MEJA 7
Jalur 6 Krupuk
MEJA 8
Air Minum
Gambar 3. Jalur buffet 5 menu
BARISTA, Volume 2, Nomor 1, Juli 2015
SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2005). Prosedur penelitian. Jakarta: Rinekacipta. Bartono & Ruffino. (2005). Material bahan baku. Bandung: Alfabeta. Danz, N. (2011) Good service buffet. Yogyakarta: Andi Publishing. Erlang, A.K. (2005). Manajemen proyek. Jakarta: Erlangga. Silastiyono, A. (2008) Manajemen penyelenggaraan hotel. Jakarta: Graha Indonesia. Kuncoro, M. (2003). Metode riset untuk bisnis dan ekonomi. Jakarta: Erlangga Kotler, P. (2002). Manajemen pemasaran. (Edisi millennium 2). Jakarta: PT. Ikrar mandiri abadi. Marsum, W.A. (2005). Restoran dan segala permasalahannya. Yogyakarta: Andi Publishing. Malhotra, K.(2005). Analisis pengaruh ; metodologi penelitian. Jakarta. Martin, J. (2007). “An integrated of price , satisfaction, and loyalty: An empirical analysis in the service sector”. Journal of Product and Brand Management. Hal.459-468. Nazir, M. (2005). Metode penelitian. Jakarta : Graha Indonesia Oliver, R.L. (2008). Safisfaction a behavioral perspective on the consumer. UK: Bluestone press. Pitana, I. G. (2005). Sosiologi pariwisata. Yogyakarta : Andi Publishing. Richard, S. (2000). Quality service. Jakarta: Graha Ilmu Silalahi, U. (2009). Metode penelitian sosial. Bandung : PT. Rafika Aditama Siahaan, L. (2010). Kualitas produk. Jakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sesuai hasil pengumpulan dan analisis data peneliti menyimpulkan bahwa: (1) Layout buffet suatu event sangat mempengaruhi lamanya antrian dapat dilihat dari analisis data sebanyak 80 Responden di Santika Catering & Service ; (2) Bentuk seperti apa layout buffet yang di gunakan agar lebih efisien terhadap waktu antrian dari hasil penelitian dan perhitungan buffet yang efisien adalah bentuk I ; (3) Faktor selain layout yang mempengaruhi yaitu peralatan yang di gunakan, jumlah tamu yang hadir, tempat atau gedung yang di gunakan. Merujuk pada temuan hasil penelitian, peneliti menyarankan beberapa hal di antaranya adalah: (1) Berkenaan dengan variabel studi antrian di Santika Catering & Service. Pihak manajemen harus lebih meningkatkan pelayanan yang baik, seperti pemberian pelayaan yang cepat agar tidak ada antrian panjang pada meja buffet, tingkat kesesuaian makanan harus di tingkatkan, menyediakan peralatan makanan yang masih dalam kondisi baik dan bersih, kebersihan dan kenyamanan gedung terjaga, kemudian harus memperhatikan kerapihan serta tampilan makanan pada wadah saji diatas meja buffet; (2) Bentuk I sangat efektif dalam acara wedding atau jumlah tamu besar karena bisa mengefesienkan tempat dan waktu atau bila ingin lebih cepat dengan jumlah tamu di atas 1000 pack, menggunakan jalur buffet lebih dari satu agar para tamu bisa nyaman dan menikmati makanan; (3) Sebaiknya alat yang digunakan seperti cherfing dish/wadahsaji dengan keadaan bagus dan besar, alat pengambilan seperti sendok kerang dan yang lainnya bagus tidak berkarat dan kondisi piring, sendok dan garpuh sebaiknya di usahakan bersih agar tidak menambah waktu antri.
_______ . (2013). Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta
1
Christian Helmy Rumayar & Tian Maulana Analisis Layout Buffet
Tjiptono, F. (2002). Strategi pemasaran. (Edisi ke-2). Yogyakarta: Andi offset Umar, H. (2003). Studi kelayakan dalam bisnis jasa: manajemen, metode, dan kasus. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terima kasih kepada pihak Santika Catering & Service yang telah membantu selama pelaksanaan penelitian ini khususnya dalam pemerolehan data penelitian. Peneliti sampaikan pula ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam penelitian ini begitu pula kepada redaksi Jurnal Barista yang telah mereviu dan mempublikasikan artikel hasil penelitian ini.