ANALISIS
KESESlJAIAN
LA HAN
UNTUK BF.BERAPA KOl\IJODIT,'\S PERTANIAN SEHAGAI MASlJKA~ UNTlJK PF.NGEMBANGAN
WILAYAll PEDESAAN BANDUNG SELATAN
T£SLS Karya Tulis Sebagai Sa lab Satu Syarat llntuk Mernperoleh Gelar Magister Oari
I ostitut Tcknologi .Bandung
Oleb : VANDASA1U 2540~025
Prugrum Studi Pereneanaan Wilayah dan Kota
INSTlTUT TEKNOLOGI BANDUNG 2005
ANALISIS
KF.SF.SlJAIAN
LAHAN
UNTUK BERERAPA KOJ\llODITAS Pf,:RTANIAN
SEBAGAI MASUKAN lJNTUK PENGEMBANGAI\
WILAYAH PF.DESAAN BANDUNG SELATAN
Nam11 : VANDASAR.T NIM
: 25404025
Pcmbimbing,
lbnu Svabri. 1:3.Sc, M.Sc. Ph.I) NIP : 131 407 44 :1
AUSTRAK
A ~ALISIS KESESUAIA.~ LAllA:-1 UNTt;K HEHERAPA KO.\'l()l)ITAS l'ERTANIAN Sf.BAGAI .\1ASt:KAN UNTt:K PF..NG[MBANC;A'.'I \:VILA YAll l'~:l>ESAAN BANDl:NC; SF:l .i\ TAN Oleh Vandasari '.'Ill\( : 25404025
Dalarn konieks wilayah. Handung Selaian berperan sebagui pcnuniang dan penyokong Kora Bandung. tcrutama sebagai pcnyuplai produk pcnanian. Semcruuru dalam kcginnm pcrtanian di Bandung Selatan tcrdapat beberapa permasalahan dun kebiiakan yang memcrlukun arahan pcmanfaatan lahan yang tepat. yauu kerusakan lingkungan, produktivitas lahan yang rclatif rcndah. pcrilaku petani yaHg bclmn mcmpcrhatikun kescsuaian lahan sen» kebijakan pcrncrintah tcntang intcnsifikasi dun
diversifikasi pcrtnr-ian, Semua uraian di atas mclararbclakangi pcncliiian ini. yan~ hertujunn u.uuk mcngetuhni kescsuaian lahan di wilayah studi b.1gi pcugembangnn ko1111)di1a~ pertnnian bcrdasarknn aspek li~ik. ckonomi dnn sosial, Dalnm pcnclitian ini dilukuknn analisis ckonomi. fisik dan sosial. .\1c.:wd~ musingrna,ing. analisis adalah dcngan mehhnt kcumungan Jan lmr11a jual produk pcrtanian. 1nc111h;111di11gl.m1 kundisi lisik lahan dcngan kritcria fisik ianaman dan analisis dcskriptif data primer. Kc11111H.liw' y<mi; terpilih umuk dikcmbangkan adalah ubi jular, l-awang putih, cabc meruh, kacang p:1njang. tomat, rnawar, sedep mulnm. johc. paprika dan kapri. Dari sepuluh komodua» tersebut. tcrnyuta iii \\iln}ah studi hanya scsuai u11111k pcngembnngan dclnpau l.01111t\Ji1a:. ;,aja dengan kelas kesesuaian lahan S2 (cukup scsuai) 11<111 S3 (sesuai murjinal): di wilayah studi konmditu~ bawang putih dun kucanp kapri :i(lak sesuai sama sekali untuk dikcrnbangkan. Scdangkan bcrdasarkan analixis sosial, tcrnyata pctani kurang rnenrpcrhatikan kondisi fisik lahun, sebagian besar pcrani m;i~ih bcrsifat subsisten (38 %) dan kurang mcmpunyai kcinginan untuk mengganti komoditas yang setama ini ditanam (60 %).
Kelas kesesuaian lahan dapat ditingkatkan dengan pembuatan salurun drainasc. terns dan waduk pengendali
banjir, pcngulahan
lanab. penambahan
bahan organik,
pola clan teknik pcnanaman dan pengusahaan kegiatan penanian dalorn rumah kaca. Selain itu agar lingkungan lestari. kcsejalucraan petani meningkat dan perbaikan Wilayah
Bandung Selatan dapat mcnjalar.kan Iungsinya sebagai pcnyuplai produk
pertaruan, pemcriruah dapat rnelakukan penataan kepernilikan lahan, pcningkatan akscs pciani terhadap surnberdaya ckonomi dan perbaikau kualitas pcnyuluhan.
Kata kunci : Bandung Selatan. kescsuaian lahan. komoditas
II
AllSTRACI'
LA:-.11) SIJITABILI IY ANALYSIS FOR A(;IUClJLTURAL COMMOOlTIES AS INPUT TO THE nEClONAL DEVELOPMENT 01<' l'HI!: RUl~AL OF SOUTHERN BANOUNC IJy V andasari
NIM:
25404025
In rt:gional development, Southern Bm1d1111g functions as supporting Bandung City, mainly '" agriculnual product suplicr. However in 11gric111L11ral activities, Southern Bandung focc~ ~01111! problems and has some policies thul need a suitable land use guidchnc, They arc cnvnonmcntal damage, low productivity, unsuitable behaviour of
formers on use the agricultural land and govcrmuent policies about agricultural intensification nnd divcrsilic.uion. /\II of this is the background of this study. This study aimed to know land suiubi lily on Soouthcrn Bandung for agricultural couunoditics <.kvd11p111c11t
whicl:
was bused 11!1 physical. economic and social aspect.
l~cono1nic. ph)·sical and social analysis were done iii this study. Ihe methods of each a ualysis : .:'I :t:ct i vr] ~ were sec i JJg th\.' pro Ii t and market prices, cornpari ng physical kind condition to the criterion of the commodities and descriptive nnalysis of primary data, lhc commodities. which
were elected
t11
be developed i11 Sothern Bandung, were
swcc; potato. garhc, r'l·d chili. IM;; beau. tomatoes. rose. sedan malam, ginger, pnprikn and kapri bean. It was known that i11 Sothcrn Haudung. only suitable to develop .:i~ht or the ten commodities. with class of land suitability S2 (suitable enough) and S.) (suirablc 111arginal). Cl;1rlli.: and kupri bean were not suitable at nil to be developed in study area. Isased on social analysis, it was known that the fo.1 mets were less pnying nucniion 11~ the land physical condition, most of the farmers had subsisicn motives \'.\X %) und didn't have wlllingncss to change the planred commodities (Ml 'Vt,). Class of laud suitability can be increased by m:1kiug of drain sewer, terrace and darn lo contro! till' tlood, land cultivation. enrichment of organic mutter, improvement of planting pancrn and techniques and using green house on agricultural activities. To keep the quality of the environment. increase the farmer's welfare and Southern 11andung. can d11 it's function as agricultural product supplier. the (local) government can rearrange land ownership. increase the farmers acces to the economic resource and increase qunlity ol'ugricultural 1r;ii11iug. Key word : Southern Bandung, land suitability.
Ill
commodity
PEDOMAN PE~GGlJNAAN TF:SIS
Tcsis S2 yang tidak dipublikasikan,
lerdaflar dan rcrscdia di Instiuu Teknologi
l3andung, adalah terbuka untuk umum dengan kctcntuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti HaKI yang berlaku di lnstitut Tcknologi Bandung, keferensi kepustakaan diperkenaukun dicatat, tetapi pengutipan atau ringkasan hanya dapat dilakuknn scijin pcngarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkau sumbernya.
Mernperbanyak aiau menerbitkun sebagian atau scluruh isi tests, haruslah scijin Dircktur Program Pascasarjana lnstitut Tcknologi Bandung.
KATA PF:NGANTAR
Alhamdulillah, dengan segala pu:i bagi Allah yang aias segala rahmat dan nikmar-Nya, tesis ini dapat disclesaikan.
Selain itu. penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada sernua pihak yang telah banyak mcmbantu penelitian dan penyusunan tesis ini di Program Magistcr Percncanaan Wilayah Jan Kuta I fH. Secara khusus, ueapan terimakasih pcnulis sampaikan kcpada :
I. Hapak lbnu Syabri. B.Sc . .\-i.Sc. Ph.O sclaku dosen pembimbing, atas segala bimbingnn dan bautuannya 2. lbu Ir. Mangisi lrcnc Masnida Pangaribuan. MSc. Bapak Dr. Arief Rosyidie. MSP. M.Arch, dan Bapak Pradono. S.E. M.Ec.Dev.l)r.Eng, masing-masing seluku dosen pcmbimbing
studio dan doscn pcmbahns'peuguji,
alas segala
rnasukan
dan
koreksinya 3. Kcpala Pusbindikhtrcn
Bappenas, selaku pembcri beasiswa pendidikan S2 Ji lnstitut
Tck nologi Ha11duug 4. Bapak Nursiwan Taqim, M.Sc selaku pimpioan Kantor Kementcrian Lingkungan Hidup Wilayah Sumarera. yang telah mernberikan izin kcpada penulis untuk melanjutkan pcmliJikan 5.
Scluruh star di Dcparternen Planologi ITB. atas segala baruuannya selama penulis
mengikuti pcrkuliahan 6. Mama yang selalu berdoa untuk anak-anaknya, sena adik-adik Cece dan Lola yang sclalu rnemberikan semangat 7. Suarni
tercinta yang rela ditinggalkan
dan selalu rnendukung
penulis
untuk
mcnyclcsaikan l'rogram Magister di ITB 8.
kekan-rekan angkatan 2004. terutama di Perencanaan Wilayah, atas segala hantuan,
masukan dan kehcrsamaan yang tclah ierjalin selama ini. Akhirnya. dcngan rcndah hati, tesis mi penulis persembahkan.
Bandung, September 2005 \I andasari
v
DArfAR ISi
I IAL!\Mi\N PENCIESAHAN
.
ABS'fRAK
II
Al:lSTRACT
Hl
PEDOMAN Pt:>JOfiUNAAN TESIS
iv
KATA l'E:-.l(iAl\T AR
v
DA F'TAR ISi .. ..
.. .
vi
DAFT/\R TABF.L
ix
DAi--l'AR GAMBAR
XI
xm
DAFT AR IAMPIRA\I Bab I
[lab lJ
Pcndahuluan
.
I.I
I .atar Belakang
..
..
1.2
Rumusan l'ersoalan Jan Pertanyaan Pene.itian
..
4
1.3
T ujuan DanSasaran Penclitian
.
5
1.4
Manfaat dan Relevansi Pcnclitian
..
6
1.5
Ruang I .ingkup Studi
.
6
1.5. l
Ruang Lingkup Materi
..
6
1.5.2
Ruang Lingkup Wilayah
.
7 9
1.6.
Kcrangka Pikir
.
[ .7
Metodc Pcnclitian
.
1.8.
Sistematika Pernbahasan .....
11 13
Landasan Teori Analisis Kcscsuaian Laban untuk Komoditas Pertanian dalam Pengcmbangan Wilayah
15
fl. l
Pengembangan Wilayah dan Pcnataan Ruang
1S
11.2
Penemuan Pcmanfatan I .ahan
18
fl 2.1
Pertimbangan Ekonomi
18
JJ.2.2
Pcnimbangan Fisik dan Lingkungan
20
11.3
Klasifikasi Kesesuaian Laban
21
11.4
Kegiatan Pertanian Dan Sosial Ekonomi Masyarakat
32
Bab Ill
Garnbaran Wilayah Studi .. 111.1.
Gambarnn Urnum Wilayah
Bab IV
J6
-.................
Ill. I. I
Letak Geografis Dan Adrninistrasi
Ill. I.~
Kcdudukan Wilayah Kabupaicn Bandung Bagian
111.1 J 111.2
36
36
Sclatan dalam Konstelasi Wilayah Makro
37
Kebijakan Pembangunan Pcrtanian
42
Karakteristik
Fisik Wilayah
46
llL.2.1
Klimatologi
..
46
111.2.'.l
Surnberdaya Tanah
47
111.2.J
Kerawanan Bencana
53
111.J
Karakicrist.k Penduduk...............................................................
55
111.4
Pe11ggrn1aan Lahan
60
Analisis Kcxcsuaian Laban Berdasarkan Pertimbangan Ekonomi. Fisik. dan Sosial Budaya Masyarakat di Bandung Se'atan
67
IV. I. Analisis Ekonomi
67
IV.2.
Analisis Kesesuaian Laban Secara Fisik
71
IV.2.1.
Klasifikasi Kcscsuuian Lahan
71
IV.2.2.
llubungan Analisis Fisik Dcngan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Pola Pemanfaaran Ruang pada tahun 200 I
IV.3.
79
Anal Isis Sosial
82
1\1.3.1
Pcrtimbangan Pemilihan Komodiias di Tingkar Pctani
82
IY.3.2
Tingkat Penerimaan Pctani Terhadap Komoditas Baru
84
IV.3.3
Hubungan Pcrilaku Petani dengan Kondisi Sosial
Ekonomi Masyarakat IV.4. Rab V
85
Arahan Pengembangan Komoditas Pertanian
90
Kesimpulan dan Rekomendasi
.
95
V. I
.
95
Kesunpulan
V .2 Rckomcndasi
96
V .3. Saran clan Keierbatasan Studi
98
VII
DAFT.'\R PUSTAKA LAMPI RA!\
99
·················-····························-······~············-··············
vru
102
I l>AFfr\R T /\BEL Tatel I.I
Pcrbandingan Kriteria Kesesuaian Lahan
Fabel II. I
Kualitus Dan Karakteristik Laban Yang Digunakan Dalarn
12
Kriteria Evaluasi l.ahan mcnunu Atlas Format l'rosedures
22
lubel ll.~
Tingkat Babaya Erosi
.
27
Tabel Jl.3
Kolas Bahaya Banjir
.
27
Tabet 11.4
Padanan Kescsuaian Lahan
.
31
T a he!" Ill • I
L uas ;\ d 1111111str.is1 . . . K ec;1ma1an di1 Wil ·1 aya h ,S Ill di1
.
37
Tabcl 111.2. Kemiringan Lereng di Wilayah Studi
53
Tahcl Ill.J. Jumlah dan Kcpadatan Penduduk per Kecamatan di
Bandung Selatan Tabcl UJ.-1
56
Jwnlah Penduduk Menurut Tingkat Pcndidikan di Wilayah Studi
Pada Tuhun 20(H
.
56
label 111.5
Maia Pcncaharian Pencluduk di Wilayah Studi Pada Tah.m 2003
58
Tabet Ul.6
Jumlah dan Pcrscntase Penduduk Miskm di Wilayah Srudi
SN
Tabel II I. 7
Kontribusi Sekroral PDRll Kabupaten Bandung Tahun I 999 - 20()3
Aras Dasar Ilarga Konstan I 993 Tabcl 111.8
59
Perkcrnbangan Luas Tanam t lbi Jalar di Wilayah Studi (dalam Ha)........................................................................................
62
Perkcmbangan Jcnis Komoditas Ianaman Sayuran
62
lubel Ill.I 0 Perkernbangan Jcnis Komoditas Tanaman Obat ...........................•..
65
! abcl 111.9
Tabet 111. l I Pcrkcmbangan Jenis KomoditasTanarnan Hias Tabel IV. I
66
Kcuntungan Usaha Tani Beberapa Komoditas Pertanian
Untuk Seriap Ilektar Laban Tahun 2004 Tabel IV .2
.
68
Harga Produk Pertanian Tnnggal 9 Juli 2005 di Pasar loduk Caringin dan Pasar Bunga Wastu Kcncana Bandung
69
Tabet JV .3
:--:ilai L::konomi Komodi:as Tcrpilih Tahun 2004
70
Tubel IV.4
J.11as l.ahan Yang Scsuai Untuk Penanaman Bcberapa Komoditas (Ila)................................................................................
IX
77
label IV.5
Fisik
78
.. . .
84
.. . ..........•.....
92
Arahan Pcngcmbangan Komoditas di Bandung Se Iatan •................
9'1
Fcktor Pcnghambat Pcngembangan Komoditas Secara
Lihel JV.6. Perbandingan Jenis Komod.tos Yang Ditanam Petani
Pac.lJ Datarun kendah dan IJataran Tinggi Tobel IV. 7
Kesesuaian Lahan. Fakta dan perilaku Petani Dalam Pcmanfaatan Laban
I abol JV .8
l>AFTAR GAMRAR
Gambar I. I.
l'cta Wilayah S1111li
Garn bar 1.2.
Kcrangka Pikir Analisis Kesesuaian Laban Untuk
..
8
Bcbcrapn Komoditas Pcrtanian Seagai Masukan Untuk Pcngembangan Wilayub Pedesaan Handung Sclaran
IO
Gambar Ill. I
Posisi Wi layah 'lh1di di Amara Wilayah-wilayah Lain
36
Gambar 111.2
Pela Alokasi Pcmaulaatan Ruang Mcnurut RTRW Kah Bandung 2f)O I
115
Gamber lllJ
Peru Curah Hujan
,..
Garnbar 111.4
Pera Tcmpcrmur
!IS
C111nb11r 111.5
Peta Drainasc Tanah
4?
( iambar 111.6
Peta Tckstur Tanah
49
Gnmbar 111.7
l\;w Kcdnlamnn Efektif'Tanah
50
Gambnr 111.8
l'etu Kapasiras Tukar K111io11 I ial
51
Gambar 111.9
Peta Kcjcnuhnn Rn~11
51
Ciambar 111.10
Peta Derajut Kcasaman Air.....................................................
52
Gamber lll.l I. l'eta Pers.:11t.1S<: ('.()rgai1ik
",...............................
47
53
Gambar 111.11.
l'cia Kcmiringan Lcrcng
54
Gnmbar 111.13.
l't·iu Tingkat Crosi Tanah
54
Gambar 111.14.
l'i::la J:Jan,jir!Gcnangan
55
Gambur 111.15
Tingkat Pcndidikun Pcnduduk di Wilayah Studi
57
Gambar 111.16
Pela Pcmunfaatun Lahan Pada Tnhun2001
61
Gambar IV. I
Peta Kcscsuaian Laban untuk Ubi Jalar (Palawija)
72
Gurubar IV .2
Pela Kesesuaian Lahan unruk Tornat, Kacang Panjanp.. Cabe clan Paprika (Saynran)
Gambar IVJ
73
!'eta Kcscsuaian Lahan untuk Mawar dan Sedap Malurn (Tarnnnan I lias)...........................................................................
74
Garnbar IV.4
Peta Kcscsuaian t.ahan untuk Jahe (Tanaman Obat)
75
Gumbar IV .5
t.uas Kesesuaian Laban U1Huk Sctiap Kornodiras
76
xi
Gamber IV.6
Luas l.ahan menurut Kclas Kesesuaiannya
Gambar I V. 7
Peta Arahan Lokasi Pengcmbangan Komoditas Scsuai RTRW Kah Bandung 2001-2010
Gambar IV.8
77
80
Peta Pemanfaaran Ruang Tahun 2001 pada Arahan Lokasi Pengemhangan K omoditas Sesuai RTR W Kab Band Lmg
Garnbar l V.9
2001-2010
81
l'ertimbangan Petani Dal~m Pcmilihan Komoditas Pertanian
82
Gambar IV. I 0 Kcinginan Pcrani Untuk Mengganti Komoditas dan Alasannya
85
Gambar IV. I I
Tingkar Pcndidikan Responden dan Keluarga
86
Gambar (V.12
Frekuensi Pcrtcmuan Kepala Kctuarga Petani dengan Anggota Kcluarga Berpcndidikan Tertinggi
87
Gambar I V.13. Jumlah dan Proporsi Penduduk Miskin Pada Setiap Kecamatan di Bandung Sclaian Gambar IV.14
87
Keikuisertaan Petani dalam Kegiatan Pcnyuluhan Pertanian di
Wilayah Studi
88
xii
DAFT/\!{ LAJ\
Kriteria Kcscsuaian Lahau Dulam Pcnclitian
I .ampiran U.
Survey Primer .
···········-·························
xm
.. ·············
..
102
.
l 08
Hab I Pendahuluan
I. I. Latar Belakang Pcngcrnbangan wilayah adalah upaya rcrpadu untuk memacu perkernbangan sosial ekononu. mcngurangi kesenjangan antar wilayah dan menjaga kclestarian Pengembangan wilayah sungat diperlukan
lingkungan hidup pada suatu wilayah.
karena setiap wilayah memiliki karakteristik yang sangat berbeda (Riyadi. 2002).
l)alam konicks pengembangan wilayah,
dimensi
ruang rnemiliki
arti penring
karcna ruang dnpai membawa kcmajuan dan juga mcnciprakan konllik bagi individu
dan rnasyarakat (Riyadi.
ketcrsediaannya semakin manusia dan rnakhluk
2002).
Ruang menjadi rebutan karena
langka dan terbaias. Ruang adalah wadah tcmpat hidup lainnya hidup dan melakukan kcgiatan sena
mcmelihara kelangsungan hidupnya; ruang mencakup lahan dengnn bcrbagai sumbcrdaya yang ada di atas maupun di dalumnya.
Bententangan dcngan
kcrerscdiaannya yang semakin terbaias, kcburuhan terhadap laban justru sernakin meningkat dengan pcningkaian jumlah penduduk dun kegiaran pembangunan. Apalagi lahan iuga perlu dikonscrvasi untuk penggunaannya di masa mendatang (Si torus. 199.5 ).
l'crkait dcngan kondisi lahan yang terhatas. pcmanfamun lahan hams dilakukan
secara terencana, rasional, optimal dan berianggungjawab kernampuan daya dukungnya (Sur,andhy,
serta sesuai dengan
I CJCJ9). Pernanfaatan lahan yang tidak
scsuai dcngan kclas kcscsuaiannya akan mcmberikan dampak buruk. baik secara
Iisik muupun ekonomi, Secara fisik. pcmanfaatan lahan yang tidak scsuai dcngan daya dukung lahan dapat menimbulkan scbaliknya.
penggunaan
menunjang
program
ekonorni.
ditanarn
yang tepat adalah
konservasi
ketidaksesuaian
Pruduktiviuis
lahan
koruoditas
lahan
(Sinukaban.
Iahan akan berdampak pcrtanian
padu lahun dcngan kondisi
tumbuh tanarnan (Adiwilaga.
kcrusakan lahan (Mather,
1985).
akan rcndah biofisik
1986) dan
langkah
pcrtarna
unluk
1989).
Adapun
secara
pada produktivitas
lahan.
apabila
komoditas
tcrscbut
yang tidak sesuai dcngan syarat
Uruuk
pengembangan
wilayah
Bandung Bagian Selatan, arahan
Kabuparcn
pcmanfaatan lahan saugat diperlukan
untuk rneningkatkan
perannya dalam
koustelasi perwilayahan Jan mcningkatkan kescjahtcraan masyarakat di wilayah iru sendiri. Dalam konsep pengernbangan wilayah, Bandung Selatan merupakan dacrah belakang (hinlerlaml) dari Kuta Bandung. yang berfungsi scbagai center.
Sebagai dacrah helakang, Kabupaicn Bandung Bagian Selatan berpcran sebagai pcnyokong Kora Bandung, tcrutama sebagai penyuplai produk-produk pennnian. Agar
fungsi
berjalan
tcrscbui
dcngan
sernestinya
sehingga
penctcsan
ttricllng' down e0ecl) dari daerah inti ke daerah bclakang dapat
pemhangunan
tcrjadi sccara maksirnal. penman kcdua daerah rersebur perlu dibenahi. tctapi pada
ini, pcrhatiun
pcnclitian
lebih
difokuskan
Akan
pada pcugcmbangan
wilayah pcdcsaan Randuog Selatan schagai hinterland Kola Bandung, dcngan pcmanfaatan lnhan sebagai salah satu komponcnnya
Perlunya arahan pemanfaatan lahun di Bandung Selatan semakin nyata karcna terdapamya bcberapa permasnlahan pemanfaatan lahan untuk kcgiatan pertanian di
Kabupaten
Bagian Selatan.
Bandung
kerusakan lingkungan,
produktivitas
Permasalahan
rersebui
antara
lain
luhan yang rcndah. sena perilaku pctani yang
belum mcmperhatikan kescsuaian lahan dalam pemanfaatan lahan,
Selain iru
pcncntuan arah pcman laatan lahan untuk setiap kornodiras pertanian diperlukan
untuk mendukung program intensifikasi dan diversifikasi merupakan
kcbijakan
pcmbangunan ckonorni
nasional
pcrranian yang
dan di Kabupatcn
Bandung.
Pcrmasalahan pertama adalah kerusakan lingkungan di Bandung Selatan akihat
pcnanaman
komoditas-komoditas
dengan kelcrengan tinggi.
palawija dan hortikultura pada lahan-lahan
Pcmanfaatan Iahau dengan kelerengan di ams 40 %
untuk kegiaian penanian berupa tegalan/ladang mcncapai 10.010 ha (Tim Studio
Percncanaan Wilayah. 2005). Pcnanaman komoditas berakar dan berumur pcndck pada Iahan-Iahan dcngan kelcrengan yang cukup tinggi sangat rawan tcrhadap crusi, scdirnentasi
Jan longsor.
ym1g pada gitlraunya
akan mcrusak lahan,
menurunkan kesuburan ranah dan produkrivitas kegiatan pcrtanian itu sendiri.
Produktivita»
bcberapa komoJitas
unggulan di Kabupatcn
Bandung
Bagian
Selman tercatat lcbih rcndah dibandingkan produktivitas komoditas tersebut dengan
produktivitas komoditas pcnanian terscbut
rata-ralu
l\;1nd11ng.
Ji Kabupaten
Misalnya kcmoditas ubi jalar, menurut BPS (2000-2003j, rata-rata
produktivitasuyu pada periode 2000-200~ di Bandung Selatan hanya setengah dari
di Kabupaien Bandung. Produktivnas ubi jalar rli Kabupaten
produktivitus
tlamlu11g ll.igian Selman hanya 56.-1-1 kwintal per hcktar. dibandingkan dcngan produkrivitas uhi jnlar di Kabupaien Bandung sebesar 101.04
kwintal per hcktur,
Demikian juga tomat dan cabe. walaupun hanya sedikit bcrbcda namun prorluktivitnsnya
di Bandung Selman lebih rendah daripada di Kabuputen
Bandung, Produkt' vitas tornat dau cabc masing-masing adalah 168,31 berbanding 18<1.7~ dni ~2.R3 bcrbanding 5i.81t kwintal JX:r hektar,
1'1·rma-;:daha11
k.:tig:i }ang dihadapi olch Kabupaten Randung Bagian Sclatan
adulah pcrilaku pctani yang bclum mcmpcrhaukan kcscsuaian lahan dalam kt:gialan pcnaniannyu.
Hal ini
tlllp:ll
tlilihm dari adanya keccndcrungan untuk
mcnanarn jcnis komoduns yang sama Jaii "11l.1u kc waktu serta kegiatan pcurnuan yang dilakukan pada lahan-lahan tinggi.
rD\\011
}:111~
mcmpunyai kelerengan yang
bcncnna dan kcwusan lin
sebd1111111ya.
Sclain dikurcnakun adanya permasaluhan pcmanfaatan lahan. pcncntuan urah pemanfaamn lahan untuk sctiap kornoditas pertanian diperlukan untuk rncndukung program uuensifikusi
dan diversifikasi
pcrtanian yang mcrupakan
kebijakan
pembangunun ekonomi nasional. Prcsidcn Susilo Bambang Yudoyono pada saat
pada
tang~al
mcnekankan intensifikasi
11 Juni :!005 mcncanangkan Revitalisasi pada dan
inrensifikasi diversifikasi
dan
divcrsifikasi
Penaniun yang
pertanian'
Selnin
iru,
pertanian mcrupakun salah satu kebijakan
pcngcrnbangan ekonomi di Kabuparen Bandung (Bappeda Kabupaten Bandung 2001-2010).
[ "ntuk
mcnunjang keberbasilnn
program tersebut, sangat pcrlu
diketahui lokasi Jan arah pengembangan komoditas yang paling tcpat.
4
Mengingat kctcrbatasan bchcrapa permasalahan
keberadaan Iahan, pcrlunya konscrvasi lahau scna pcmanfaaran
maka dipcrlukan
pemcrintah,
lahan di Bandung Selatan scrta program
intervcnsi yang berwawasan
formulasi kebijakan pcngcmbangan penentuan arahan pemanfaatan
kcruangan dalam
wilayah [Riyadi, 2002).
lahan dalam pengembangan
Sebagai dasar wilayah, analisis
kesesuaian lahan ini sangat perlu dilakukan di Kabupaien Bandung Bagian Sclatan.
Untuk wilayah pedesaan yang masih didominasi oleh kegiatan pertanian.
analisis kesesuaian lahan mcrupakan cara untuk mengetahui lokasi-Iokasi yang tepar bagi pcngembangan masing-masmg komoditas pcrtanian. Kcscsuaian lokasi pcugcrnbangan
komoditas
pcrtanian
dengan kondisi
lahan akan mcnccgah
dan meningkatkan produktivitas lahan. Kajian pcrilaku
kerusakan lingkungan
pctani juga tcrrnasuk dalam analisis kesesuaian lahan, yaitu dari aspck sosial buday».
1.2.
Rumusan Pcrsoalan dan Perranyaan Penelirian
Arahan pernanfaaran lahan di Bandung Selatan peagembangan
sangar diperlukan
wilayah Bandung Selatan untuk meningkatkan
dalam
Iungsi wilayah
pcnunjang dan penyokong Kora Bandung, terurama sebagai penyuplai
sebagai
produk pertanian.
Produktivitas lahan dan komoditas pertanian yang ditanam di
atasnya akan lcbih bcsar apabila komodiras tersebut ditanam pada lahan dengan
kondisi yang scsuai dcngar; syaret tumbub tanaman. Selain itu kcsesuaian pemanfaara-i ah;111 dcngan caya dukung lingkungannva akan mcnccgah kerusakan lahan yang pada gilirannya juga akan mcnurunkao produktivitas lahan.
Arahan pernanfaatan lahan sernakin diperlukan mcngingar terdapatnya beberapa
persoalan pemanfaatan lahan di Kabuparen Bandung Bagian Selatan dan adanya kebijakan
perncrintah
tentang
iruensifikasi
dan
diversifikasi
pcrtanian.
Pcrmasalahan pc.nanfaatan lahan pcrtanian yang telah ruuncul ada!ah kerusakan Iingkungan dibandingkan
akibat
kegiatan
dcngan
pcnanian,
produktivitas
produktivitas
rata-rata
lahan
di Kabupaten
yang
Bandung,
rendah
scrta
perilaku petani yang belurn mempcrhatikan kesesuaian lahan dalarn pemanfaaian lahan.
yang
diindikasikan
dengan
pcmbukaan
hutan
untuk pcngusahaan
komodims yang tida], mampu mcngkonservasi lahan. Adapun untuk menunjang
s intensifikasi
dan divcrsifikasi
pertanian, lokasi pcnanarnan yang paling tepat
untuk sctiap komodiias pcrlu diketahui.
Dengnn memperrimbangkan permasalahan clan uraian di atas. analisis kesesuaian luhan sangal perlu dilakukan di Kabupaten Bandung Bagian Selman. Analisis
kesesuaian laban pnda penelitian ini dimaksudkan untuk mcnjawab pcrtanyaanpenanyaan sebagai berikur . I.
Komoditas apa !iiya yanr ~
Selatan dan
dimana lokasi )ang sesuai untuk pcngembangan masing-masing komodiias tcrschut '? 2. Sejauh mana pcrilaku petani dalam pcmanfaatan luhan, khususnya tcrhadap komodiras-komoditas
yang duannm ? Apakah ada pcrbedaan sikap antar
pctani yang mcmpunyal kondisi sosial ckonorni (pcndidikan, lukusi) yang bcrbeda ? Sejauhmana
petam meneeni
luas lahan,
tcniang pcmanfaatan
lnhun yang terkait dcngan kcscsuaian lahan?
1.3.
Tujuan 0:111 Susaran Penelitinn
Studr rm bcrtujuan untuk mcngciamu kcsesuaian lahan di wilayah studi bagi
pcngcmbungan komodiias pertanian berdasarkun aspek fisik. ckonomi dan sosial scbagai bahan rnasukan dalam arahan rcneana pengembangan wilayah Bandung Selatan.
khususnya
wilayah
perdesaan yang masih didominasi
oleh kegiutan
pcnanian.
Sedangkan sasaran ~·;mg ingin dicapai adalah :
I. Terpilihnya oeberupa kornoditas yang cukup baik dikcmbangkan di wilayah studi 2. Teridentifikusinva
kescsuaian lahan per kornoditas berdasarkan
aspek fisik
dasar, 3. Dikctahuinya pcrilaku masyarakat dalam pemilihan kornoditas pertanian
4. Tcrsusunnya arahan pcngembangan bcberapa komoditas pcrtanian di Bandung Selman
6
IA.
Manfa:it dan Rclcvansi Penelitian
I lasil penclitian ini diharapkan mcnjJdi informasi dan masukan bagi Pernerintah Daerah Kabupaten Bandung. swasta dan masyarakat dalam merencanakan tata ruang uniuk mengcrnbangkan wilayah Kabupaten Bandung
Bagian Se Iatan.
lnlormasi tentang kesesuaian lahan umuk beberapa komodiias pcnanian dapat
digunakan sebagai dasar pcnimbangan komodilas yang sesuai dikernbangkan di K 13BS dan arah peugemhangan mengoptimalkan
komoditas pertanian.
yang bcrguna
untuk
pernanfaatan lahan, meningkatkan perekonornian wilayah dan
mcngurangi dampak lingkungan pada lahan.
1.5.
Ruang l.ingkup Sturli
1.5.1. Ruang Lingkup Materi matcri yang dikaji pada siu.li 1111 dibatasi pada aspek-aspek
I .ingk11p
sebagai
bcrikut : I. Aspek ekonomi Waluupun
sebagai nnalisis pcndukung, analisis ekonomi adalah analisis yang
pertama kah drlakukan. komoduas-komoditas mengingat icnis-icnis
hlcalnva. analisis ekonomi dilakukan setelah diketahui
yang
layak dikcmbangkan
secara
fisik.
Akan
tetapi
komoduas pertanian san~at banyak dan penclhian ini hanya
dibarasi pada sepuluh komoditas saja, maka diperlukan suatu cara untuk memilih kuuu.ditas-komoditas
yang akan dil!ii.
Secara terperinci penimbangan dalam
pcmilihan komoditas. sebagai berikut :
o
I anaman yang ccpai mcnghasilkan
(berumur
sehingga petani dapat scgera mcmperoleh
pcndck/tanarnan
peughasilan
sernusim)
untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya
o
Taraman yang nilai ckonominya relarif lebih besar dari kornoditas
lainnya.
Nilai ekonomi pada penelitian ini hanya didasarkan pada wilayah pemasaran yang tcrbatas. yaitu Kota rlandung saja dan bclum mclihat pemasaran pada
wilayah vang lebih luas. o
Kriteria kesesuaian lahannya ada
2. Aualisis kesesesuaian lahan secarafisik Analisis
dih.kukan
untuk seriap komoditas pertaman, yang pada penelitian ini
dibatasi
hunya uuurk sepuluh komoditas pertanian saja, Komoditas-komoditas
7
tcrsebut dipilih dari 67 komoditas unggulan yang dieanangkan dalam kebijakan perianinn (Rcncana Strategis Pcrtanian Tahun 2001-2005) Kabupaten Randung dan dari komoditas-komoditas
dimaksudkan
untuk
m111
unggulan.
mendukung
Pcmilihan dari komoduas unggulan
intensifikasi
upaya
sedangkun
pertanian.
pernilihan kornoditas non unggulan dirnaksudkun untuk mendukung diversifikasi pcrtanian. 4. Analisi» sosiul /\nalisi.~
.~nsinl dilakukan
dengan
mclihat
deugnn pcrilaku pcraui dulam pemilihun
parameter-parameter
yang rerkait
komoditas, tcrmasuk sosial ekonomi
ma.~yarab11 Perilaku pcrani ini akan mcncntukan kernungkinan pcncrapan analisis kesesuaian l11ha11 sccara fisik dun ckonomi.
3.
Pe111'11t111111 ;f rnh1111 P<'llff('llll>1111g1111 Kom11dit11.1· Pertaniun
Arahan pcngcrubangan hnxil anali;-is
ckonomi,
komoditas pcrtunian disusun dengan urcmpcrrirnbangkun fi~ik
d1111
'osi11I scrta arnhau pcmanfaatn ruang dalam
RTRW Kabuparcn Oandung 2001 serta pola pcmanfaatun lahan,
1.5.2. Ruan!-( l.ingkup Wilayah
Wi I ayah k:ijian dalam studi ini adalah bebcrapa kccamatan di Kubupatcn Bandung Bugiu11 Selutun. Wiluyuh studi meliputi 11 kccamatnn scbegai unit studi. Kec11111ata11
Ciparay.
Bale
F.ndah,
Banjaran.
Ariasarl.
Pacer,
yuitu
Majr:ilaya,
Pamengpeuk. Cimaung. Puseh. lbun dan Soloknn Jcruk (Gumbar I.I).
Alusun
pemilihan lokasi rcrscbut adalah :
1. Sccara umum, iklim dan topograf
Kabupaten Bandung Bagian Selatan
( KBRS) sangat sesuai untuk kegiatan pertauian, lerutarua untuk pertaniun lahan
kering, K BHS mcrupakan pernasok
ulama sayur-sayuran di Kora
Bandung. Namun Ji wilayah studi produktivitas
komoditas pertanian yang
dikernbangkan seluma ini rclatif lcbih rendah dibandingkan
wilayah lain di
Kabupaten Bandung Bagian Selman.
2. Tingkat
kcruiskinan penduduk
lokal di wilayah tersebut termasuk
tinggi
dengan mata pcncaharian utama di bidang pcrtanian 3. Terjadinya kcrusakan lingkungan, tcrutama akibat kcgiatan pertanian 4.
Wiluyah B;m
tidak terlalu sulit dalam mcmperoleh data-data yang dipcrlukan,
8
-
-~
lU
5 ::i .... (/)
•
:c
-c < ::!
E
o"'
~
-c ....
w Q.
~
".
"'
j
::
ii ~
is
0
" g~ ~
•
"
3
•~ ,, g~
.c >
ii
;;
0
LJ
"
"• ~a r
<
c §l
e
I I
* 5
~ ~ ~ :I
e
• l!' • ? .. ~ ' ~ x• ! -
•
e-
r-
~ 0 c ~
.. . ;;
e,
I
••
c: ,
•
>!
~
ii,
"' ;
~
<,
-,
<;
\
I
\
,......--. \
/ v \
I ,....../
\
<,
__
\/ l
'
\ I
I I
9
1.6. Krrangka Pik.ir
Sehngaimana
wilayah-wilayah
lainnya,
Kabupaten Bandung
Bagian Selman
rucrnpuuyai karaktcristik wilayah yang spesifik yang tcrdiri dnri potensi clan pcrrnasalahan y;111g berbcda dcngan wilayah lainnya. Pemecahan permasalahan di wil.iyuh xtudi y:mg didasarkuu pada kurukterisiik wilayah merupakan tujuan dari pcngcmhangnn wilayah (Riyndi. 2002).
Wilayah Bandung
kegiaran penanian.
Selman mcrupakan
wilayah
pcdcsaan yang didorninasi
oleh
Selah satu program 11asiorml dun regional dulam kegiatan
pcrtunian adalah inrcosillkasi Salnh sn111 sektor ynng perlu dikcmbangknu
wiluyah
xtudi
udalah scktor pertanian.
dalam mcngntasi
mcngingat
pcrmasalahan di
mara pcncaharian
mama
penduduk lokal di wilayah studi adnlah kcgintan pcrtanian. Salah satu programnyn
aduluh iutcusifikasi divcr
dan divcrsifikasi pertnniun.
Dalam kegiamn intensifikasi
dun
ini pcrlu dilakuknn anulisis kcsesuninn lahan.
f\~h1::rnp;1 aspck yang, pcrlu dipcnimbangkun
dalum unahsis kesesuaiun
lahan
adalah uspck Iisik. aspck ckonomi don aspck sosiul. Pcrtimbangan aspek ckonomi di lak ukan rad a tahap pem1Ii111111 komoditas,
perti rn banga 11 aspek tixi k di lakukan
dengnn mcmbundingkan kondisi fisik luhan dcngan kriicria fisik kesesuaian lahan, scdangkan aspck sosial dilakukan dcngan mcmpelaiari
pcrilaku dan kondisi soslal
ckonomi masyarakat. Ketiga aspck tcrscbut sating tcrkait dan sctclah dikaji kt:S\!S11aia1111ya u1.:11ga11 pola pemanfaatan seknrang clan kebijakan (baik nasional,
regional dun scktoral). mnka akan dihasilkan suatu arahan jcnis dan lokasi pengcmbangan
komoditas di wiluyah
ditampilkan padn Gamhnr 1.2.
studi.
Kcrangkn
pemikirun
penelitian
10
~ \_.
Kabupaten Bandung Bazian Selatan
__,,,.,,.-
~~~~-''--~~~Peng rm bangan wnuayanJ Pedesaan
..--.,:
I
-
Kcgiatan Penanian
K11 ra ktc r is tik Wilayah -Potensi ,, - Pcrmasalahnn '
14--'
Permasa lahan ~
L::1~ Analisis
Ui vcrsi fikasi Pertanian
I
Kesesuaian
-
Aspek
I
lntensi Iikasi &
Pemanfaatan
Lahan
I'emilihan
Ekonomi
Komoditas
Rencana T~:ta
! Aspek Fisik
Pcrbandingan
Peman [aatan
Ruang Wiluvul1
kriteria
Lahan
dcnuan
(Tahun 200 I)
'
1 Aspek
Sosial
-.
Pcrilaku rnasyarakat
I
Arahan Pengembangan
Komoditas
I
r
J
I Gambar 1.2.
Kcrangka Pikir Analisis Kescsuaian Lahan Unruk Bcbcrapa Komoditas Pertanian Scbagai Masukan Untuk Pengcmbangan
Wilayah Pedesaan Bandung Selatan
II
I. 7. Mrtodc Penelitian
l ntuk rnencapai tujuan dan sasaran )"lmg dirumuskan serta menjawab pcrtanyaan penelitian,
maka rahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian ini scbagai
berikui : 1. T ahup Studi Pustaka.
Taha;i ini dilakukan untuk mcmahami tcntang pengertian kesesuaian lahan. cara y:111g digunakar serra faktor-fcktor
y:u·g mempengaruhi
pcncn.uan
klasifikasi
kcscsuaian latan, khususnya uruuk kegiatan pcmbudidayaan beberapa komoditas pcrtanian. Dari hasil penelusuran literatur, peneliti juga akan merumuskan jcnis tanaman yang akan diujikan.
indikator-indikator yang digunakan
scrta icnis
data yang diperlukan,
2. Tahap Pengumpulan
Data.
Dara yang digunakau a
temang survey primer. termasuk kritcria rcspondcn dan pcrtanyaan-
pcnanyaan yang dirjukar; terhadap masvarakat. terdapat pada Lampiran B.
_\. Tahap Analisis. a. Aualisis Fkonomi/ Tahap Pernilihan Komodiias Analisis ekonomi dilakukan untuk rncmilih scpuluh komoditas yang akan diuji pada penelitian ini. rnempunyai
Komoditas-komoditas yang tcrpilih adalah komoditas yang
nilai ckonomi
relatif lcbih besar dari komoditas lainnya,
yang
diteruukan dcngan indikator keunnmgan dan harga jual produk.
b. Analisis Fisi], Analisis fisik dilakukan dengan merodc pcrtampalan (Sistem tnformasi Gcografis) bcrdasarkan pe1a-pe1a tcmatik. scsuai dcngan kritcria kcscsuaian lnhan unruk setiap kornoditas.
Sebelum dilakukan
analisis fisik. pcrlu ditentukan dahulu
kriicria ~ang digunakan. Menurut Pctunjuk Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komodites Pcrranian (Pusat
1-'~nelitian dun Pcngembanean Tanah dan Agroklimat, 2003), kriteria klasifikasi lahan terdiri atas 21
parameter.
Nanum mcngingat sulirnya
mendapatkan
12
keseluruhan data yang diperlukau,
rnaka
pada penelitian ini hanya digunakan dua
bolas parameter. Pcnycsuaian kegiaran evaluasi lahan dcngan data yang tersedia, menurut
Djaenuddin,
el al. (1997) dapat dilakukan.
Pcrbandingan
kedua kriteria
kescsuaian Jahan dapnt dilihat pada Tabcl I. I. 'l'abcl I. l. Pcrbandingan Kriteria Kesesuaian l.ahan Kritcria dari l'usal Pcnclitinn dan Pengernbangnn Tanah Jan A2rerkli111ai
Kritcria Pada Pcnclitian
--
--
l. Tcmpcratur rata-rnru (°C)
I. Temperatur ratu-rata (oC)
2. Cnrah hujan (111111) 3. Orn i nasc Ian ah
2. Curah hujan (01111) J. Drai misc tunah
4. Tekstur iannh 5. Hahan kasar ranuh (%) 6. Kcdalarna11 runah (1:111) 7. Ketebulan gambut (cm)
".5.
8 Kctebalan sislpan bahan mineral (cm)
!!. pll 1120 9. C-orgMik ('V~) IO. Lcrcng (%)
').
Tckstur tnnah Kedalarnan tanah (cm)
G. KTK liar (crnol) 7. Kejenuhan basa (%)
Kcruatangan ga 111 b111
10. KTK lint (cmol)
I I . llahaya crosi
I I . Kejcnuhan basa (%') 12. pll H20
12. Gcnungun
1 J. C-organik (%) 14. Salinitas (dSim) l S. Alkalinilas!f~SP (%) 16. Kcdalamnn sulfidik (cm) 17. l.crcng (%)
18. Bnhaya crosi 19. Gcnangan
20. Batuan di perrnukaun (%) 21. Singkapan bat uan (%) Sumbcr : l'u~ot Pcnclitinn d"o 1>1;ngcrnb!lngon Tnnnh dan Agroklimat. 2003.
Sctclah ditetapkan
kritcria kescsuaian
adalah tahap unalisis.
lahan yang digunakan,
tahap selanjutuya
Secora rinci, tahap unulisis lisik sebagai bcrikur :
o l'ernbuatun pcta satuan lahan dari 12 parameter pada kritcria kcscsuaian lahan. Pcmbuaum peta satuan lahan dilakukan dcngan mcnggabungkan keseluruhan peta-peta
temarik.
sesuai dengan kritcria, sehingga
terbentuk satuan-satuan
Iatan. 1
Penr.k lasi fikasian
masing-rnasing
komoditas mcnjndi
crnpat kelas berdasarkan kritcria kesesuaian lahan, yaitu
sangaL scsuai (SI).
cukup scsuai (S2), kurang sesuai ($3) dan ridak sesuai (N).
satuan
lahan
untuk
rnasing-rnasing
13
Pencntuan kolas kescsuaian lahan untuk scriap satuan lahan dilakukan mcnggunakan kelas kcscsuaan
dcngan
lahan yang terendah )'ane merupakan
faktor
pcnghambat terbesar (sistcm matching). o Pcmbuatan pew klasifikasi
kcscsuaian
lahan uruuk setiap komoditas,
dcngan
menggabungkan satuan-satuan lahan yang mempunyai kelas yang sama o Mungkaji kesesuaian pemantantan
aurara hasil analisis
kescsuaian lahan dcngan rercana
ru1111g dalam Rencana Tata Ruang \Vi I ayah Kabupaten Bandung
:> Mcngkaji kesesuaian aruara ha.,il analisis kescsuaian
pcmanfaatnn
lahan dengan rcncana
ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
dun pcnggunmm11y11 saat ini.
c,
Analisis Sosial Kcpcndudukan
Analisis sosial kependudukan dilakukan umuk rnclihat kemungkinan pcncrapan hasil klasi fikasi lahan sccara Iiaik Ji tingkar petani. Analisis adalah statistik
deskriptif untuk melihat pola perilaku
yang digunakan
petani dalam pcmilihan
komoditas d. Analisis sccara kesel uruhan dan arahan pcngembangan komoditas PaJ~1 tal.apan ini seluruh hasil analisis Iisik. ckonorni
dan sosial dihubungkan
dan
dikaji bersuma sehingg» ierlibat kemungkinan dan arahan penerapan hasil analisis lisik di wilayah siudi.
2. Tahap Pcnarikan Kcsimpulan dan Rcknmcndasi.
Kesirnpulan mcrupakan jawaban dari pertanyaan, tujuan dan sasaran pcnelitian yang ditarik dari temuan penelitian. Sedangkan rekornendasi rnerupakan hal-hal yang dapat dilakukan tcrkait dcngan tcmuan pcnclitian ..
1.8.
Sistematika Pembahasnn
Laporan penelirian
akan disusun secara sistematik dalam bcbcrapa bagian yang
merupakan satu kcsatuan studi. Berdasarkan kcrangka pcrnikiran peneliuan, laporan akan dijaborkan dalam ernpat bab. Uraian sccara garis besar tiap-tiap bab dal:.1111 penetitian ini, sebagai berikiu :
14
llah 11
l.andasan Teori
Bab ini menguraikan bcrbagai reori dan konsep rentang konsep pengcmbangan pemanfaatan
wilayah, faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lahan.
hubungan
kegiatan pertsnian
ekonomi masyarakat scrta evaluasi dan klasifikasi
Hab Ill
dengan
sosial
kesesuaian lahan
Gambaran Umum Wilayah Hah
ini
dimaksudkan
karaktcristik
untuk
memberikan
gambaran
mengcnai
wilayah studi. yang meliputi gamharan urnum wilayah
yang mcliputi posisinya sccara gcografis, adrninistrasi, fungsional dan kebijakan.
karakteristik
Iisik wilayah, karakteristi penduduk sorta
pemanfanran lahnn di wilayah studi.
Bab IV
Analixis Kesesuaian Lahan Bcrdasarkan Pertimbangan Ekononu, Fisik dau Sosial Bndaya Masy:ir:•kal di R:md1mg Selaran Bab ini bcrisi uraian analisis kescsuaian lahan di Bandung Selman unruk kcgiatan pertanarnan bcberapa komoditas, yang meliputi analisis t:ko110;11i.
lisik. sosial scrta arahau pengernbangan komoditas pertanain
di l\~ndnnl~ Sd:llan. Bab V
Kesimpulan Dan Rekomendasi
l\ab ini merupakan Berdasarkan
kesirnpulan
kesimpulan
dari Lcmuan
rersebut diberikan
kegiatan
penelitian.
rekorncndasi
tentang
pcngcmbangan komoditas pcrtanian di Kawasan Bandung Selatan.
Bab II. Landasan Teori Analisis Kesesualan Laban
Lntuk Komoditas Pertauian dalam Pengeml>angan Wilayah
II. I Pengembangan Wilayah dan Penataan Ruang Regiona! Oc·1·dop111e111 bisa diartikan sebagai pengcmbangan wilayah atau pcmbnngunan wilayah. Pengertian reg1011f1! development adelah upaya untuk memacu perkembangan sosial ckonomi, mengurangi kcscojangan
dan menja.ga kelestarian
antar wilayah
lingkunr,in hidup pada suatu wilayah (Riyadi, 2002).
Scdangkan pcrencanaan pembangunan wilayah, suatu konsep yang menyaiu
dengan pembangunan
wilayah, dianikan
sebagai upaya merumuskan
dan
menerapkan teori ke dalarn kebijakan ckonumi dan program pcmbangunan yang di dalamnya
mempcrtlmmbangkan
aspck wilayah dcngan mcngimegrasikan aspck
sosial dan lingkungnn mcnuj» tercapainya kescjahtcman yanr; optimal Ja11
berkclanjutan (Nugroho dan l)ahm i. 200~). I'cngcmbangan karak1crb1ik
"ilaynh ~ngai dipcrlul.an )Wt!)
karcna setiap
wilayah rncmiliki
sangm berbeda, bai~ secara ckonomi. sosial budaya dan
gcografis, Oleh karena iru pcngcmbangan wilayah harus disesuuikan dengan kondisi, pol~m.i dun pcrmai.Jlahan wilayah, Tujuan utama pcngembangan wilaynh udulah
menyerasikan
berbagai kegiatan pcmbangunan
$Chingga pcmnnfaatun
sektoeal
ruang Jap:tl mendukung kchidupan rnasyarakat sccara
optimal. Optimal berarti dcpat mencapai tingkat kernakmuran yang scsuai uan selurus
dengan
aspek sosial huda)a
dan dalam alarn lingkungan yang
berkelanjutan (Kiyadi. 2002).
Konsep pengembangan
wilayah berbeda dcngan konscp pembangunan sektoral.
Pcngcmbangan wilayah sangat berorientasi pada perrnasalahan pokok wilayah
sccara saling
rcrkait, scdangkan
pcmbangunan
sektoral bcnujuan unruk
rnengembangkan suatu sektor tanpa lerlalu mernperharikan kaitannya dcngan scktor-scktor
lainnya.
Akan tetapi keduanya sama pcntingnya dan sating 15
16
mclcngkapi. Pengemhanuan wilayah 1idak akan terwujud ranpa pcmbaugunan sektoral clan sebaliknya, pcmbangunan sektorat yang tidak beroricntasi pada wilayah ridak akan berhasil secara optimal, bahkan dapat
pengembaugan ruenimhulkan
konflik amar sektor.
Oleh karena itu pembangunan
wilayah
hcndaknyn mcnjudi ecuan bagi pengembangan sektoral (Riyad], !002).
Dalam
pengcmbangan
wilayah juga dikcnal
istilah
percncanaan
wilayah.
l'crcncanaan wilayah merupakan upaya intervensi tcrhadap kckuatan-kekuatan pasar, yang dnlam konieks pengembangan wilayah mcmpuni ai tujuan pokok untuk mcminimalkan konflik antar sektor, mcningkarkan kcmaiuan sckh!rul dan mcmbawa kcmajuan hagi masyarakatseara kescluruhan (Riyncli, :Wm).
Pcrcncanaan wila;ai meliputi pcrcncanaan pcnggunaan ruang wilavah
don
pcrcncanaan lcgi:llan poda ruang rcrsebut. Perencanaan Jlcngguna:tn ruang wilayab diai111 dah1111 bcruuk rvneana una ruang wila)ah, scdangkan pcrcncanaan f..cgiatun
dintur
dalam
perencanaan
pembangunan wilayah,
Produk
nkhir
pcrcncnnaan '' ila~ah n,talah mcnghasilkan rcncana yang menetapkan
lokns]
berbagal kegiaran. )llll: dipilih bcrda.<;:1rl.a1 efisiensi dan f..c~cra,i;m lini;kungan yang poling mahimal [Tnrigan, 200·1). Manfa:u pcrercanaan wilayah, nntara lain: dapat mcnggambarkan proyeksi l'C1l>ag,1i f..cgi;il:ln cf..1111111ni dan pcnggunann lahan di wilayah terscbui memandu para oclaku ckooomi untuk memilih kcgiaran apa )Ung d,tpal dikcmbangkun di ma.'a mendatang dan dimana lol.asin)a scbagai
acunn untuk
pcngendalian arah
pcrrumhuha» ckcnomi
dan
pcnggunann lahan landasan bagi rencana-rencana sektoral
penetapan loka.~i kegiatan dapat memberi nilai tarnbah maksimal kcpado rnasyaraknt Bcrdasarkan uraion di alas terlihnr babwa balk pengembangan wilayah a1a11 pcrcncanaan wilayah tcrkait dcngan pengaturan pemanfaatan niang.
R11anc
wiluyuh adalah ru1ln.g_ pa
17
.13n di bawahnya, yan.i,: berfungsi menopang kchldupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kata "ruang'' sclalu tcrkait dengan wilayah, "wilayah" sctidaknya hams mcmiliki 2004).
Pcngcmhangan
sedangkan kata
unsur lokusi, luas dan fongsi (Tarigan,
tata ruang wilayah merupukan hagi~n dnri pengcmbangan
wiluyah (Riyndi, 2002).
Dimensi ruang memiliki arti renting dalam pcngcrnbangan wilayah. karcna ruang dapat mcmbawa kcmajuan
.unu mcnciptakan
tcscbut discoabkan kctcrbatasnn karakicristik
dan potensi
bcrwawnsan
kcruangan
kcheradaan
ruang/laha«. sringat
pcngc111bang:rn wilaynh.
konflik bagi masyarakat.
Komlisi
ruang scna adanya pcrbedaan
(Heh karcna itu pere11ca11a1111
renting
dalnm
pcnyusunan
yang
kcbiiakan
Pcrcncnnnon tntn ruang dilakukun agnr intcraksi manusia
d~11g:i11 lingkungannya bcrjalan scrasl. sclaras dan seimbang demi kcsclahteraan munusiu dun kelestarian
S~liagni umbahau. pcmcrintah
lingkungan (Riyadi, 2002).
mcnunu l'arigan (2004). terdapm bcbcrapa alasan mengapa
perlu campur
1Hll~~l1
rlalnm pcngaturan
1trS<:l>111 adalnh pcrhrnya kcrcrscdiaan fakior cksrcrunlitas.
pernan faatan lahnn. Alasan
l11hu11 untuk kepcntingan
u111u111, mhinya
y:111i; t1llak sempurna. daya bcli masyarakat yang
infonuus:
tidak mcraio dun pcrbcdaan pcnilaian masyamknt antara munfoat jangkn pcndck uc11gm1111a11fi1:11
l)i
iungku [llll\jang.
lndoncsie kcbiiakan pcnggunann l11ha11 ditctupkan dalarn UlJ No.24 Tahun
1992 tcntaug Pcnataan Ruang. Ui dalamnya disebutkan bahwa alokasi lahan bagi br,rhneai r•~":1l.\•11rno11 lnli"n ncl"lnh bagiun dari pemanfaatan ruang (Nugroho dan
Dalum, 2004). \ tntuk wilayah pcdcsaan yang didorninasi olch kcgiatan pcrtaniau, nrahan pcrtanian
alokasi
ruang diguuakan
unggulan
yang
untuk
bcrtujuan
pengembangan untuk
pcngcrnbungan wiluyah terscbut (Siregar, 2005).
percepatan
komoditas-komoditas pcmbangunan
dan
18
Beberspa
konscp
rcntang
pengembangan
wilayah
yang terkait dengan
pemanfaatan lahan, khususnya untuk kcgiaian pertanian, dijclaskan pada sub bab
selaniumya.
11.2
l'cncntuan Pcm:rnfatan Lahan
l.ahan
merupakan
bagian dari bentang alarn
(land~capa) yang rncncakup
pengertian lingkungan llsik termasuk iklim, topografl/rellef hidrolog: dan bahkan
keadaan vegernsi al.uni yang secant potensial pcnggunaan rnerupakan
lahan.
l.ahan mempuuyai
lokasi aktivitas
akan berpengaruh tcrhadap
sifal keruangan, unsur estetis dan
ekonomi manusia,
Kebcradaannva sangar tcrbatas.
olch karena itu dipcrlukan pertimbangan d:1la111 pemanfaatannya agar mcmbcrikan hasil
yang
optimal
bagi
perikchidupan.
l.ahan
yang
hcrkualitas
dapat
dimanfaatkan untuk banyak kegiatan dan hnnyak jenis tanaman (Mather. 1986).
l'erdapat dua pcndekaran
dal;·1111 pcncntuan tara guna lahan (Mather, 1 'JS6).
Pcndekaran pcrtarna adalah berdasarkan asumsi bahwa tata guna lahan ditcntukan olch kondisi Iisik lahan, scdangkan pendekatan kedua berdasarkan asurnsi bahwa tara guna lahan direntukan oleh kckuatan ckonorni. Tidak dapat dipungkiri, bahwa kcduanya mempunyai pcngaruh yang sangat besar dalam pcmanfaatan lahan. narnun akhirnya semua kembali kcpada pengguna lahau. Sclain itu pernanfaatan lahan juga dipengaruhi
olch lokasi, ketersediaan
modal clan distribusinya,
kctcrscdiaan dun biaya tenaga kerja. ketersediuan sarana transponasi scrta iklim sosinl dan polirik di loknsi tcrscout.
IJ.2. I l'c1·timbnngnn Ekonomi Penimbangan
lokasi kegiatan pcnanian bcrdasarkun pengaruh fakror ckonomi
dikernukakan oleh Von Thonen. Mcnurut Von Thunen, produk perranian yang tahan simpan hendaknya diusahakan pada lokasi yang lebih jauh dnri pnsar scdangkan prcduk yang harus dikonsumsi scgar dihasilkan pada lokasi yang lcbih dekat dengan perkotaan (Mather. 1986 ).
19
Sclain itu. untuk mcnghasilkan
secara ekonomis
kcgiatan pcnanian
harus
rnemperhatikan syarar rumbuh tanaman, yang sangat terkait dcnga:i kondisi lisik lahan (Adiwilaga,
1985).
Kondisi fisik lahan terkait dengan struktur internal
[drainase dan hara tanah) clan kondisi lingkungan (iklim clan geogratis).
'I anah
yang subur mempunyai sifat fisik yang baik, cukup hara dan air serta tidak mcngandung zat-zat yang berbahaya bagi ranaman (Adiwilaga, I 985). Sedangkan sub Iaktor yang dapat menjadi indikaror untuk menentukan pemanfaatan lahan u11111k kcgiatan pcrranian adalah topogrofi, kemiringan lcrcng, kondisi lapisan
tanah. kcmarnpuan lahan yang berkairan dengan kondisi struktur tanah, pola ik!im yane hcrkaitan dcngan curah hujan, kondisi geologi, ketersediaan sumber daya air
dan kcrcnianan terhadap bcncana (Sugiharto, 200 I).
Pcnycsuaian lokasi pcngcmbangan pertanian dengan cuaca dan iklim dikurenakan sebaglan besar kcgiatan pcrtanian dilakukan
di lahan terbuka, Jumlah dan
distribusi curah hujan sepanjang tahun sorta suhu dan temperaiur mencntukan jcnis ranaman yang dapat ditanarn di suaiu tempat secara ekonomis. Tcmpcraturdi Indonesia tcrkait dcngan ketinggian di atas permukaan laut [Mather, I 986).
Akan tetapi pcrmasalahan iklim yang tidak sesuai scbcnarnya bisa diatasi dengan teknologi (Mather. I '186). Pada saat ini banyak diciptakan varieias baru yang bisa menyesuaikan diri dengan kondisi iklim yang ada. diierapkan. misalnya dengan iumah kaca.
lklim buatan juga dapar
Namun kendalanya, iklim dan tanah
bualan hiayanya lebih mahal. Kegiatan pertanian lebih baik dilakukan pada lahan yang sesuai kondisi Iisiknya dengan kebutuhan tanaman, walaupun lokasinya jnuh. Naruun di sisi Jain. kondisi ini harus didukung oleh keberadaan sarana transportasi.
Kondisi lahan juga rncmbatasi kegiaren
pcnanian yang dapat dilakukan
(t\diwilaga. I 985). rcrsawahan tidak dapat dibuat pada tanah yang terdiri dari baru kapur )'ane mudah
Jarut, karcna peojcnuhan air dapat membuat tanah amblas.
l';id;1 tanah yang bersi fol mengembang, juga ridak dapat dijenuhi air karena dapat
20
tcrjudi longsor. wnlaupun dibuat terns. ranah sepeni ini hanya dapat ditanami
ranaman
hcr1111111r
panjang, tennasuk rurnput ynng berumur panjang (perennial).
11.2.2 l'crtimhangan Fisik dan Lingkungan lnhan hnrus dilakukun
Pcmaufaaran
rasional, optimal
sccara tcrcncuna.
dan
bcnanggungjawah scna scsuai dcngnn kemampuan daya dukungnya (Sugandhy,
I <J'l'l). I bl icrscbut dikarcnakan meningkatnya kebutuhan lahan-Iahan
ya11g suhur
pertauinn
dan porcnsial
lahan dan langkanya pcrsaingan
scrta adunya
pcnggunaan lahan :111tar;1 scktor (Tim Pusm Pcncliiian Tanah dan Agroklimar, I 'J'J3).
Pciunn faaran
111i;11y~l111bk;111 lingkungan
l:ih1111 yang tidak scsuai dcngan daya dukungnya
kcrusnknn
lnhan
dnn
pcmanfaaurn
lnhan
ccndcrung
me1111uk1111g.
lingkungan.
Hahnyanya
bersifat
lngi.
kumulatif
akan
dampak
dan
sating
Dn111p:1)., da1 i a(hu1y11 kcrusak.m lingkungan nkihat rcma111iia11111
luh;m )'ang iidak cqmt tcrasa lehih hesar pncln ~
1 umhuh
mcmerl 11kn11
l;d 11111 yang
lcb i h luas
bcreuekurugam
11nt11k
kcll11111h:111n) a (Mnthcr, I 98(1).
Ti11gk11 kcrusukuu luhau l>l·rl>t:da-l>ctlu. 1crgu111u11g ripe. inrcnsuas dun rnnnajemen lahan.
lkhcr:ipa lm1111k pc111<1111iwta11 lahan dnpa1 merusak ckosistem,
pc11t11w111n11 dengnn jcui-, 1un;1111;1n yunil sangal rakus horn.
misalnyn
Pcmbukaan huran
untul, pertanian 111c111ru11y;1i dampak ya1114 s:in1w1 signifika» tcrhadup lingkungan. lklbrcswsi kcscimbung.m
mcngubah
rcflektifitas
COi d,111 iklim.
permukaan
Puda skala Jokal.
humi
dan
pe1ul>uhw1 kumlisi turupun 1~111111
mengubah hiclrologi dan tingkat erosi tnnah scrta dapat menimbulkan
scdimcntasi.
111cngg:inggu
banjir dan
Kejadian ini banyak tcrjadi di dunia kctiga dau banyak menarik
p~d1<1li1u1 duuia, Perubukaau hutau di negara bcrkcrnbang biasanya terkait dengan urbanisasi clan khususnya di Eropa dan Arncrika, pcmbukuan hutan terkait dengan perubahan pola pengelolaan dan manajcmcn lahan (Mather. 1986).
Salah satu kcrusakan lmgkungan akrbat kurang lepatnya pcmanfaatan lahan adalah crosi tanah. lcrosi berarti pengik isan unsur hara tanah
21
sol um tanah. Jenis tanah, tingkat kelerengan, jenis tanaman, pola tanam. sistem mulsa dan merode pcngolahan taoah rnempunyai pcngaruh yang berbeda terhadap
crosi, Tingkat crosi tanah pada hutan produksi tcrgantung pada manaiemen dan telrn1k yang digunakan. Sis1c111 rotasi dengan kacang-kacangan dapat rnenurunkan tingkat erosi dihandingkan penanaman secaru konrinu, Satu hal yang penting dikciahui adalah, pcnggunaan pupuk tidak bisa menggantikan kcsuburan tunah yang hilang akibat erosi (Mather, 1986).
Mcngingm darnpaknya, pcnggunaan lahnn yang cocok dan pengclolaan tanah yang tcpat juga mcrupakan langkah pcrtama dan utarna dnlam program konservasi tanah di daerah pertaman. Maksudnya. hanya lahan yang cocok untuk pertanian '>lja y:mg dijadikan pertanian. Oleb sebab itu soatu survey klasifikasi kcscsuaian luhan akan mcnjadi dasar setiap keputusan yang menyangkut lahan unruk pertanian (mungkin lahan )a1!! sedang digunaknn unluk pertanian harus di1inggalknn atau lnhan yang )Cdang digunakan untuk tujnan lain hams 111c1tiadi ducrah pcnaninn) dan tcknik konscrvasi tanah yang hams ditcrapkan
pada c:clurnh Mc~J yang
digunukan untuk pertaninn (Sinukaban. 1989).
11.J Klnsifikasi Kesesuainn Lahun Potcnsl suatu wilayah unruk pcngcmbangau peitaniau pada da:,umya ditentukan oleh sifat lingkungan tisik dan persyaratan penggunaan tertenru. Kccocckan arnara si 1(.1 lingkungun lisik suatu wiluyah dengan pcrsyaratan
pcnggunaan atau
komoditas mcmberikan gambaran atau informasi bahwa lahan tersebut potcnsial
uruuk dikernbangkan
bagi tujuan tcrscbut. Maksudnya,
lahan tersebnt nkan
mampu rnemberikan basil yang sesuai dengan yang diharapkan dcngan tctap mcmpcrtirnbangkan l'annh
masukan (input) )'ang diperlukan (Tim Pusat Penelitian
nan Agroklimnt. 1991).
Uatuk menilai kcrnarnpuan lahan terseout, pendekatan yang digunakan adalah evaluasi lahan. Evaluasi sumber daya lahan adalah proses untuk rncnduga potensi sumbcrdaya lahan untuk berbagai penggunaannya dcngan mcmbandingkan
22
persyaratan yang diperlukan untuk penggunaan lahan tertentu dengan sifat lahan (Djaenuddin, el al.. 1997). Terdapnt dna cara dalam mengevaluasi lahan. yaitu secara langsung, dengan percobaan-pcrcobaan,
dan secara tidak langsung.
lahan sccara tidak langsung mcliputi penentuan karaktcristik
Evaluasi
lahan
(keadaan taruh, topografi. iklim Jan sifat-sifat lain yang tcrkail dengan ekologi) clan penentuan kualitas lahan ()·ang terdiri dari kcscsuaian, kemampuan dan uilai laham. Sctiap kualitas lahan tcrdiri dari satu atau lebih karaktcristik lahan. Adapun karakterisrik lahan adalah ;ifat laban yang dapat diukur atau diestirnasi, sepcrti lcrcng, curah hujan. tcksiur tanah, kapasitas air tersedia dan kcdalaman efektif. Setelah diketahui brakleris!ik dan kualiias lahan, penggunaan lahan yang optimum dupat ditcntukan (Djacnud
Tabcl ILL Kualitas Dan Karaktcristik Lahan Yang Digunakan Dalam Kriteria Evaluasi Lahan mcnunn Atlas Format Procedures S[mb<JI Kualitas Lahan IC Tempcraus ~-wa Ketersediaan air
Karakrcristik Lahan Temperatur rerata ("C) a:au elcvasi (111) ". Cural- hujan (mm) 2. Lamanya mesa kering (bulan) 3. Kelembaban udara (%)
oz
Ketersediaan oksieen
re
Media perakaran
Drainase 1• Drainase 2. 'l cksmr 3. Bahan kasar (%)
4. Kecalaman ranah 5. Kctebalan gambut
---
Rctcnsi hara
6. Kemaranzan zambut I. K TK liat [cmol) 2. Kejenuhan basa (%)
Toksisitas '
4. C-on••mk (%) I. Aluminium 2. Salin~as!UHL (dSlm)
• Sodositas
Alkalinitas (%)
<:h
I Bahava sulfidik Oahaya. erosi
l'vrit (bahan sulfidik) I. Lereng \%)
fh
Banaya banjir
Ip
Pcnyiapan lahan
nr
3. pH H,-0 xc
xn XS
2. Bahaya crosi
-
..
,. Sember . Tim P-.J~I Penehoan Tanah ~
Gcnangan I. Batuan di permukaan (%) 2. Singka~ batuan (%) Agmkhmat.
-
199.l
)>
-·' Kualitas clan karal..1eristil. lahan yang bcrpcngaruh terhadap produksi tanaman dikcluarkan olch CSRlFAO pada tahun 1983 (Atlas Format Procedures), y~ng disajikan pada Tahel II. I. Kunlitas dan karaktcrisiik lahan terscbut dapat dikurangi aiau dirarnbah sesuai dcngan kondisi lahan di daerah yang dievaluasi. Kualnas dan karaktcristrk lahan pada tingkat tinjau (skala I : 250.000) tcrdiri alas 9 parnmcrcr umurn dan 21 sub parameter, pada 1in!!,1.~t i.c1!1i detil (skala I : 25.000 - I : 50.000) terdiri dari 13 parameter umum dan 27 sub parameter, sednngkan pada tingkat dcril (sk:1l11 I : 10.000
I : 25.000) tcrdiri dari 13 parameter umurn dan JO sub
parameter. I lasil akhir evaluasi lahan pada ringkat tinJaU dmyatakan dalam ordo, iingkat semi dctil dalam l.clmJsubl.clas Jan pada tingkat dc1il dinyarakun dalarn ~ubl..duSi~uhunit ( ri·n l'usat l'<:nclitian l'anah dan Agroklimat. 1993)
Adapun l.las.lil..asi kcscsuaian Iahan mcrupakan hagian dari cvaluasi sumbcr daya lahan. K las1 likas1 kernampuan lah;111 udak membcri pctunjuk tcntang kcsuburan tanah, namun berda-arkan pcngkclasan terscbut dapat dibunt rencnna pcnggunaan ranah ) ang discsunlknn dcngan kernnmpuan masing-masing P~r1'm':111·1rin
p~mnnfoaton
lrihan akan lebih mudah dilakuknn
bidang
tanah,
jika
lahun
diklusifikasikun bcrdasarkan tingkat l.~bi-..1a11 dil.clolan)'3 (Mather. 19~6).
Pcngcrtian kesesuaiun lalun (lanJ .wt1ulnltty) bcrbcda dengan kemampuan lahan (!um/ c111u1hi/11y).
pengr11naan
Kc>c~uaian lahan adalah kesesuaian sebidang lahan untuk 1ujuan
ztau
komc:di1a-;
spesifik.
Adapun
kemampuan
lahan
lehih
mcncknnksn pada knpasitas hcrhagai pc11~ui1n1111 lahan sccara umum yang dapat dlusahakan
ui
suatu wilayah, Semakin
banyak [enis tanaman yang dapat
dikrn1bangk:in bernrti l.t'm~mpuan lahan tersebut sernakin tinggi (Tim Pusat Peneli1ian Tanah dan Agroktimat, 199J).
Pada analisis kcscsuaian lahan juga dikcnal isrilah tipe penggunaan lahan (Djucnuddin
el 11/..
1997). Tip<: penggunaan lahan mcngacu peda pcnggunaan
lahan tcrtentu yang tingkatannya di bawah kategori penggunaan lahan secara umurn. karena berkairan 1kngan !\Spt'k """"k:m. tcknolog] dan keluarannya. Tipe
24
pcnggunaan
Johan menurut
sistcm
dan modclnya dibagi menjadi muhiple dan
comnound. Tire pcnggunaan 1111•{/iple terdiri dari lebih satu jenis komoditas pada
sebidaug lahan pada suatu waktu tertentu secara scrcmak. Sedungkan pada ripe c·<1111pm111d. pcrbcdaan jcnis terjadi pada suatu urutan waktu atau secara serentax pada areal yang berbeda pada sebidang lahan (perblok).
Kesesuaian
lahan sendiri
kcscsuaiun
lahan
dibedakan
kuamitarif
(FAO,
mcnjadi kcscsuaian 1976).
lahan
kualitatif
dan
Masing-m~sing kesesuaian lahan
tersebut dapat dinilai secara aktua] maupun potcnsial. Kcscsuaian lahan aktual adatah kcscsuaian pada saat ini berdasarkan data-data kualiras lahan. Sedangkan
kcsesuaian lahan potensial adalah kescsuaian lahan yang telah rnempertimbangkan asurusl atau usuha pcrbaikan dan tingkut pengelolaan yang dapat dilakukan umuk rncngarasi kcndala atau faktor pembatas. Dalam hal ini pcrbaikan hanya dilakukan pada laktor pcmbatas ynng dapat dipcrbaiki dan tidak hersifat bersifat permanen serta sccara ckonomis
masih mcnguntungkan
dengan rnasukan tcknologi yang
tcpat (Djacnudrlin et al .. 1997).
L>:1l11m pengklasitikasian
lahan dibutuhkan data-data fisik dan pemanfaatan Jahan.
Data yang diperlukan auiara bin data iklim, tanah, terrain dan f'i~ik lingkungan lainnya, persyarman pe11ggu11aan lahan dan persyaratan tumbuh tanaman. Akan lahan tclah disusun dengan menggunakan
teiapi walaupun krueri» kesesuaian
banyak data kuantitarif namun data yang rerscdia di seriap daeruh tidak sama. Oleh karcna itu evaluasi penggunaaan lahan dapar disesuaikan dcngan data yang ada dun hasilnya (Djaenuddin
111 ol ..
Data pemanfaatan
dapat bcrubah
seandainya
data iersebut telah dilengkapi
1997).
lahan dikumpulkan
melalui survey dan rerdapat beberapa
metode survey dan pcngkclasan lahan. Cara tradisional membutuhkan waktu yang luma. mcmbuiuhkan banyak tenaga. mahal, dan Sulit modern
mcngorganisirnya. Cara ..cara
aruara lain FLUS (First Land Utilisation S11rv(
Urilisotion Snrw.yj. WLUS (Jforld Land Utilisation Survey). USGS (United
I
25
States Geological Survey) dan NLUC tNauona! land Use Classijication). Dewasa ini pemanfaatan lahan dapat diketahui dari toio udara dau remote sensing (Mather. 1986).
Sclain itu akurasi data yang dihasilkan dari kegiatan pcnelitian dan pemctaan surnbcrdaya lahan sangat ditcntukan olch t.ingkal pcmctaan dan skala peta yang digunakan,
Scmakin detail tingkat pemetaan. data yang dipcrolch akan semakin
rinci dan akurat. Evaluasi lahan pada tanah detail (ska la peta I: I 0.000) akan menghasilkan infonnasi kesesuaian l11ha11 yang dapat tliterapkan unruk kebutuhan opcrasional di lapangan. sedangkan cvaluasi lahan pada peta tanah tinjau (skala
pcta I :250.0DO) ditujukan untuk arahan atau sebagai informasi awal (Djacnuddin er al. 1997) dan umumnya digunakan untuk tujuan pcrcncanaan regional /skala makro (Tim Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, 1993}.
Heberapa d11t;1 karakteristik
tanah/lanan yang diperlukan untuk evaluasi lahan
dijelaskan di bawah ini (Djaenuddin et al .. 2003 ).
A. Tempcratnr Udara
Data temperaurr hiasanya diperolch dari stasiun iklim. Akan tctapi jika data tcrscbut tidak ada. maka tcmperaiur udara dapat diduga bcrdasarkan ketinggian ternpat
(elevasi)
dari alas permukaan la111.
Pendugaan diiakukan dcngan
menggunakaa rumus Uraak, yaitu : 26,.l"C - (0.01 x elevasi dalam meter x 0,6"C). Sedangkan untuk mcnduga suhu tanah, maka suhu udara ditambah sckitar
3,5 "C (menurut Braak dalarn Djaenuddin el
al.,
2003} atau 2,5 cm (menurut
Wambckc el al. dalam Djacnuddin et al., 20()J).
B. Drainase Tannh Drainase tanah dibcdakan mcnjadi 7 kelas, sebagai herikut : I. Cepat
(excessivety drained) : tanah mcmpunyai konduktivitas hidrolik tinggi
sampai sangai tinggi dan daya menahan air rendah. Tanah dcrnikian tidak cocok untuk tanaman tanpa irigasi,
26
2. l\gak ccpat isomewbat excessively drained) : ianah mempunyai konduktivitas hidrolik tinggi dan daya menahan air rcndah, 3. Oaik (wd/ dmil1f'c/): tanah mempunyai konduktivitas hidrolik scdang dan daya urenahan air scdang, lcrnbab, tapi tidak cukup basah dekat pcrmukaan.
4. Agak baik (111111/aat~lywell clrainecl): tanah mcmpunyai kondukrivitas
hidrolik
sedang sarnpai agak rendeh dan daya menahan air rcndah. ianah hasah dckat kc pcrrnukaan. 5. Ag<1k rcrharnbat (.wmewlmt poorly dra11a>cl) : ranah mcmpuuyai koncuktivitas hidrolik agak rendah dun da)a mcnahan air rcndah sampai sangat rcndah, tanah
ba..<:1'1 sampai kc perm.rkaan. Ci. Tcrhambar (poorly dn1iMd): tanah mcrnpunyai konduktivhas hidrolik rendah dan daya menahan air rcndah sampai sangat rendah, tanah basah umuk waktu yang cukup lama sarnpai kc pcrmukaan. 7. Sunga! terhambat (very J)(lorl) drained] : tanah mempunyai
kondnktivitus
hidrolik
C. Tekstur Tanah
Tckstur mcrupakan gabungan knmf)(>~isi fm~~i tan;i~ halus (diameter < 2111111\. yaitu 11a.
: li:n bcrpasir. liat, liat bcnlebu
n t\gn~ hnlo1< (nh)
: l('mp1111g hcrlint.
il'lnpung hat bcrpa-ir, lcmpung
lial
berdebu 0
s~'tlang (s)
: lcmpung berpasir sangat halus, lempung, lcmpung bcrdebu, dcbu
o Agak kasar (ak)
: lempung berpasir
o Knsar [k)
: pasir. pasir berlempung
o Sangat halus (~hi
: liat
27
0. Kerlalamau
Tauah
Kedataman (anah dibedakan menjadi (I) sangat dangkal (< 20 cm}. (2) dangkal (20 - 50 cm). (3) sedang (50 - 75 cm) dan (4} dalam (> 75 cm)
E. llah:1ya Erosi
Salah salu pcndckatan untuk mcmprediksi tingkat babaya erosi yang relatif lebih rnudah tlilakukan adalah dengan memperbatikan
perrnukaan tanah yang hilang
(rrua-rnta) per tahun (Tabcl 11.2.).
Tabel 11.2. Tingkat Bahaya P.rosi Tingkat Bahnya Erosi
I
Jumlah Tanah Pcrmukaan Yang Hi Jang (cm/tahun}
Sanoat ringan (sr) Ringan (r] Sedang ($\
<0.15 0.15-0.9
-
0.9- 1.8 1.8- 4.8 >4.8
Bera! I b) Sangal berat (sl))
F. Hahaya Banjir/(;rtrnngan Bahaya banjir merupakan kombinssi pengaruh kedalaman banjir (x) dan lamanya
banjir (y). Kcdaiaman banjir (x) dikelompokkan mcnjadi : (I)< 25 cm. (2) 25-50 cm. (3) 50-150
cm Jan (4) > 150 cm. Lamanya banjir (y) dikelompokkan
rncnjadi : (I) < I bulan, (2) 1-J bu Ian. (3) 3-6 bu Ian. dan (4) > 6 bu Ian. Berdasarkan nilai x dan y, ditetapkan kelas bahaya banjir, sebagai berikut :
Tabet 11.3. Kclas Bahaya Banjir
J
Simbol
.
f'(I I' I
I
F1
Kelas Buhava 13anjir T::m~a ltingan Sedano
_!·~-~ P&
ll~nll
Heral
Sember : l)J~1{·11uddiu el at. .. 2003
Kelas Bahaya Banjir Berdasarkan Kombinasi X · Y . ru.rn. F31 F12, 1'22. D2. F41 1'13, F2J, F.13 F14, F24, F.34. F42, 1'43 f44
I I
28
Tcnnama terkait dcngan kckurangan data yang dimiliki, scbelum rnelaksanakan evuluasi
lahan perlu diadakan
asumsi-asumsi
dengan memperhatikan
kondisi
lokal, masukan yanb\ diperlukan d:111 yang tclah ditcrapkan. serta kelunran yang ingin dicapai. Asumxi mcliputi pada kondisi dan iingkar manujemen bagaimana (rcndah, scdang atau linggi) s11a111 evaluasi Johan dilakukan. Evaluasi kesesuaian
lahan untuk tujuan pcrcncanunn pcrkcbunan hesar dengan masukan lcknologi tin_ggi reniu
dibcdakan
berbeda asumsinya
menjadi
mcnyangkut
dcngan
pcnanian pctani scderhana. Asumsi
dua hal, yaitu yang mcnyungkut areal proyck dan yang
pclaksanaan
cvaluasi/iutcrprcrasi
serta waktu berlakunya
hasil
cvaluasi lahan (Lljncnuddin et 11/.. 1997).
adalah pclaksanaan analisis kesesuaian lahau. Dalam analisis
l'ahrrp sclunjutnya
kesesuainn lnhnn, lcrcl:lJ):ll duu pcudekatan yang dapat dilukukan, yaitu pcndckutnn dua rahop dun pendckutan paralel. l'ad:i pcudckutun dua tahap. kcglaan yang dilakukan
11adn tahap perrama 11dalah kcgiut:tn survey dun klusilikasi
k11.~lilA~
lahan, scdangkau tahap kcdua adaleh nnulisis ekonomi don sosinl, sampa] ukhirnya
ditrtapkuu
kcputusnn
Jilakukan
secara sereruak sehingga
(Djucnuddi»
1•1
pcrcncaruum.
al .. 1997).
F:r~ili1u~
mcrupakan pcncmu kcscsuaiun
Pada pcndekatan 1VOkt11
paralcl, scrnua keuiatnn
yang dihu1uhkt111
yung berkuuan dcngnn
lnhan sccara ekonomi.
lebih singkoi aspck ckonorui
I Jal i11i berdasarkan
[\eTli111hang1111 hnhwn bne.1imn11:1p1111 11Mcnsi:rJnya secara lisik suuru wilayah, ianpa
ditunjang olch saraua ekonomi ynug mcmadai, tidak akan banyak mcmbcrikan kontribusi Djnc1111cMi111•t
tcrhaJ11p peruiembangan wilnynh tcrsehut (Rossiter,
1995
dalum
11/ (7-003).
Sclain itu perlu ditentukan cara klasifikasi lahan yang akan dilakukan,
Bebcrapa
earn daput digunakan
Bcherapa
dalam klasifikasi
lahan (Mather,
1986}.
dianturunya adaluh : I. Mciodc USD1\ Metodc ini disusun
olch l}S Department of Agriculture 1111111k konscrvasi
tanah. Mcrode ini didasarkan
pada konsep limirasi pcnggunuan lahan
·(
29
bcrdasarkan
karaktcristiknya,
y:mg
(idak
mudah atau
rnahal
untuk
mcnghilangkannya. Pada kelas I tidak ada limitasi sedangkan pada kclas VIII sangat banyak rerdapat limitasi. Kcmampuan lahan dinilai dari tingkat kcbasahan. iklim. faktor tanah, misalnya kadar batuan dsn bahaya erosi. Salah satu uplikasi utarnanya adalah dalam penentuan kcbijakan untuk pengawetan onah. 2. Canada I .and lnvenrory Tcrdapat lima pcnilaian kcmampuan lahan, yaiiu pcnanian, kehuranan,
rckrcasi, wildlife (ungulates) dan wildlife (waterfowl) yang tcrdapai dnlarn uuuh kclas.
llehcrapa
lahan juga pemuh digunakan dan dikernhangkan
Pusat Pcncliuan Tanah clan Agrnklimat Boger
di
(Tim Pusn Penclirian Tanah dan
Agroklimat. 1993). Sistcm tcrsebut ~ebogai herik111 · I.
Kla.-i lik:L
2. Sincm pcndugaan Kcscsuaian lanah
secara parameink mcnurut l'.M.
Driessen. I '171 3. Sistcru
)ang digunakan olch Proyck Pcnc.hian
Pcrteninn Mcnunjnn.;
Tr:m~migra1i arnu 1'1MT mcnurui Pusliuan, 198;1. 4. Sistcm
)Ung
digunckan dalam Reconnaissance land resources Surveys
I :250.000 scale AtlilS Fonnal Procedures mcnurut <:SIVFAO. I 1183.
5. Land Evaluation Computer System atau LITS mcnurui Wood. S.R dun
r.J.
Dcrrl. I C/83.
Sistem klasi likasi kesesuaian lahan yang diadaptasikan secara luas, termasuk di dacrah uansmigrasi adalah )b!l.:111 ydflg dikcnalkan oleh Pusat Pcnclitian Tanah llogor pada tahun 1983 (Sinukaban, 1989). Mctoda yang digunakan dalam sisrcm
ini adalah
pcrkalian
parameter. pcnjumlahan Jan
sistcrn
matching atau
mcrnbandingkau kccocokan antara kualitas dan sifot-~ifal lahan dengan kritcria ketas kesesuaian lahan yang disusun berdasarkan pcrsyaratan tumbuh tanaman.
Pada cara yang terakhir. kelas lahan ditcntukan oleh nilai terkecil atau parameter
30
yang merupakan pcmhatas icrbcrat utau paling sulit diatasi dibandingkan faktoriaktor pcmbatas lainnya (Tim Pusat Penclitian Tanah dun Agroklimat. 1993).
Adapu 11
dala111
sistem
k l~si likasi
kesesua ian
lahannya
sen di ri,
tan ah
diklasifik.isikan
ke dalarn riga katcgori. yaitu (I) ordo, yang mcnccrminkau jcnis
kcscsuaiannya.
(2) kelas, yang mcncerminkan tingkat kcsesuaian dalam ordo dan
(~l subkclas. yang menccrminkan
Iakror pembatas dalam kelas. Ordo dikatakan
.. scsuni (~)" jika pc11gg1111;w11 lahan yung dipcrtimbangkun
pada lahan ini dapat
dilakukan sccara lcsiari. Dcngan pcngguruan tcrscbut lahan ini akan mcmbcriknn kcumungan yang wajar dihandingkan
dengan input yang dibcrikan
rcxiko yu11g tiduk dapat ditcrirnu sehuhungan
111t:11gm1d1111!-\
dengan kcrusakan
xumbcr daya luhun, Tanah dikarcgoriknn dnlam ordo "tidak scsuoi (N)"' jika lahan 111cmp11n)'Ui kual i tns yong Ii dak mc111 ungk in kan pcnggu naannya sccara lesiari (Sinukeban.
umuk pcngguruan lahan yang sedang dlpcrtlrnbangkan
1989}.
l erdapat 1iga kdu' kc,csu:iian lahan dalam ordo S. yahu Kclas SI (Scsuai). S2 (1\t!ak Scsuai) d:111 SJ (Scsua i Mni:i i no I). nnmun ortlo N 1 ida k rncmpunya i kelas kcscsuuiun
lahan,
rcnl(hamhat
I .11ha11 )"'Ilg icrmasuk kelas SI tidak mempunyai
faktor
)':rnu ny:rta dan dnpat digunakun sccaru lcstari untuk penggunaan
lahan yang scdnng dipcnimbnngkan
fll;111
lahan
y:111g
produktivitas atau kcunrungan
pc111ln1ta> ringan sd1in10ga tiduk a~u11 rucnurunkan
nyata dan iidak akan n.cningkatkan
hanya mcmpunyni foktor
input Ji atas tingkar yang 1fapm diicrima.
Lohan yang tennasuk kelus S2 mcmpunyui
faklur
1ic111b11lu$
y:lni; a~ak berat
ll
Faktor pcmhaias akan mcnurunkan produktivitus dun keuntungan serta
mcningkatkan
binyu input. Wulaupun kcscluruhan keumungan masih cukup
iucnarik. 11am1111 masih jauh di bawah kcunruugan LHhan kclns SJ mcmpunyni
yang scdang dipcrtirnbangkan
yang diharapkun dari lahan SI.
faktor pembtbs yang berat bagi penggunaan lahan
egar dapat dipakai sccara lcstari. l'roduktivitas dan
kcuruungan
akan berkurang atau biaya input menlngkut sehingga keseluruhan
p~·nl~l'luar~1n
hanya mcmbcrikan
kcuntungnn
y:1ng rnarjinal.
P;.1d<• ordo N lahan
31
mernpunyai fak1or pembatas yang begitu bcrat schingga penggunaan tanah yaug sedang dipcrtimbangkan
tidak memungkinkan akan mcmbcrikan
kcuntungan
(Sinukaban. 1989).
Akan tempi kctas kesesuaian kihan bisa diperbaiki dan diringkatkan kelasnya, tergantung fakror pcmbatasnya. Kendala
}'11lg
berkaitan dcngan aspck kesuburan
tanah bukanlah suatu penemu utama karena dcngan teknokig] dan arau input lainnya yang tepat, h:il iersebut dupat diatasi. Lain hnln)·O dcngan sifot kimia yang
merupakan faktcr pembaias sangat sulit diatasi, scperti adanya bahan sulfidik aiau pyrit (FcS2). dan atau sifot fisik dan morfologi tanah yans buruk, terutama tanah yung sangat uungkal aiau mcngandung bahan kasar (kcrikil, batu), Pada kolas S2, pembaras biasanyn blsa diaiasi sendiri olch petani. Sedangkan 11nt11k rnengarasi faktor pembatas padn S3 mcmerlukan modal yang besar sehingga mcrncrlukan bantuan pcmcrlmah atau pihak swaaa (Djacnuddin et ul .. 199"/).
Tabcl 11.4. Padanan Kesesua'an l,ahan Tana:t]!ll lndikawr
No I
K:irt'I
Pailtlllall KC1CSll~(nn.;:·~ ~ }~~. ,; Kcmp:i 'awi1. ~opi robosra, kakao, ccngkch, 1anob1da11. jeruk. manggis. alpokat, duku, lanosru. pi..an1,11lffn durian Jambu mere, J..apoA. ~ap.~. lurnar dan jeruk
2.
MJngg;1 harun1 man is. sin~1nalagi. madu (rereanune StlCSi.,snya) Sayuran dan umbi·u1:ibian dataran Bun!-'a-b
60 woiel. kcntana, bier. asn.•r•"'IS) cm) S111ntx:r : I 1m Pusot l'cnchu&n I onah W.1AWokhm>l. 199J
lnformasi mengenai potensi lahan sangat rnendcsak dan diperlukan oleh setiup prupiro~i 1111tu~ J)C11gc111l>il11g;111 Jan pcmilihan kornoditas pertanian unggulan. Sementara permasalahan yangs ering dihadapi adalah data kualiras/karakicristik lahan ynng bclum lcngkap di seluruh Indonesia, Untuk mengatasi permasalehan tcrscbut pendckatau padanan kesesuaian lahan digunakan secara praktis. Jika
tanarnan indikator bisa Lumbuh dan berproduksi baik, maka tanaman lain yang mernpunyai
pcrsyaratan
tumbuh relatif
sama
akan mampu tumbuh dan
32
berproduksi, walaupun sistem produksinya bcrbcda (Tim Pusat Pcnelirian Tanah dan Agroklimar.
l')'JJ). Beberapa padanan kescsuaian lahan ditampilkan
pada
Tahel 11.4.
11.4 Kcgi:itan Pcrranlan Dan Sosial Ekonomi Mas)•arakat Dalam pcmanfaaran
lahan untuk kegiatan pertauian, selain didasarkan pada
korucks pcrwilayahan.
pcrtimbangan fisik Jan ekonomi, yang dilakukan mclalui
analisis kcsesuaian lahan secara tisik dan ekonomi, penimbangan sosial ekonomi
masyarakat juga penting untuk dipcrbatikan. karena masyarakatlah ynng paling mencruukan pola pernantaatan laban. Pemaparan di bawah ini akan rncnjelaskan beberapa hal teruang s9sial ekonomi musyarakat yang terkuu dengan kcgiatan penanian.
Krisis ckonomi tclah mcmbuktikan bahwa sektor pcrtanian adalah sckror y~ng handa I d:m rnempu nyai po lens i besar untuk bcrperan dalam memicu pcm u I ihan do110111 i nasional dan peredam gejolak ekonorni (Dillon ( 1999). Pada saat scktorsektor Jain menurun. sekror pertanian tciap tumbuh (0.26 %). Sclain
i111
surplus
perdagangan luar ncgeri sekror agroindustri dan non migas juga mcningkat pada saat krisis.
llal ini karena sckror pcnanian eukup besar menggunakan input non-
tradable, yaitu tenaga kerja dan lahnn.
Krisis ekonomi mengungkapkan bahwa
scktor pcrtanian mcmpunyai crnpat lirngsi yang fundamental bagi pcrnbanguran suaru bangsa. yairu (I) mencukupi
oangan dalarn negeri. (2) penjcdia lapangan
keria dan berusaba. (J) pcnycdia bahan baku industri. dan (4) pcnghasil devise negara.
Akan tetapi bagi pcnduduk di negara-ncgara bcrkcmbang, penanianjuga tcrkait dengan kemiskinan.
Menunu Dillon (I Q99}, karakieristik kerniskinan di Asia
Tcnggara dan Selman adaluh : (1) lebih banyak diternukart di p<.:Jcs~a11 daripada di pcrkotaan,
(2) pcnghasilan
utamanya adalah penanian, (3) bcrkorclasi positif
dcngan jurnlah anggota keluarga dan berkorelasi negatif dengan jurnlah pekerja dalarn suatu keluarga, (4) ditandai dengan rcndahnya pcmilikan a.~~lkeluarga, dan
}3
t5) bcrkaitan dengan masalah sosiat budaya jang dinamis. Sela in itu lrawan dan Suparmoko ( 1988) juga mcnyatakan bahwa produscn barang-barang primer dan keterbelakangan ekonomi merupakan salah sam ciri ekonorni ncgara-negara berkembang, sela'n ciri-ciri tekaaan penduduk. belum banyak diolahnya sumbersumoer alarn. serta kckurangan kapital Lian orientasi perdagangan ke luar negcri .
Pokok pangkal dari kemiskinan adalah tingkat pendapatan yang rendah, Tingkat pc11dapa1ai1 rnempengarubi tingka:
pendidikan
dan kesehatan yang akan
mcnghasilkan suatu lingkat produktivitas sumbcrdaya manusia. Sernenrara penggcrak utama kcmajuan suatu regara adalah manusianya. Jika manusianya baik, alasan-alasan lain masih dapat diatasi (Kunarjo, 1996). Scmcntara kualitas tenaga kerja yang rcndah mcrupakan pcnghalang bagi pembangunan ekonomi suaru ncgara [Irawan dan Suparmoko, I 9lU!}. Produkriviras surnber daya manusia yang rcndah ini ju_c.a mcrupakan salah satu pennasalahan dalam pcagembangan sektor pertanian (Dillon. 1999).
Sela'n itu penggunann Jan cksploitasi sumber-suiuber alam dipengaruhi oleh kcadaan-kcadaan dalam masyarakat. Dalam bidang pertanian. penggunaan ranah
harus dilakukan dengan sedemikian rura sehingga kesuburannya tcrpclihara Jan dapat mcngimbangi perkembangan pendudnk. Dalam masyarakat pra-industri di negara-negara berkernbang, manusia belum bcrfikir untuk menggunakan
Milli
mengeksploitasi sumbcr-sumbcr alam ;-ang ada Kondisi yang terjadi adalah kclcbihan
pcndutluk dan produksi pertanian scmakin berkurang dan sangat
tcrgaruung pada sektor agraria. Selain itu kepercayaan yang ada dalam masyarakat juga mcnghambat konsumsi tcrrcntu (lrawan dan Suparmoko, 1988).
Tcrkait dcngan sosial ekonomi masyarakat dalam kegiatan pertanian, perlu eikcrnbangkan paradigma bani dalam kegiatan pertanian yang beroricntasi pada pt:ugen1L>angao
agril1iS.tliS. Salah satu kegiatan y·mg terkait dengan pendekatan
terscbut a(lalah pcngcmbangan scsuai dcngan
kcbuiuhan
dan
komoditas pcrtarnan tertentu dalam skala besar selera konsumen (Adriani,
2004).
Sementara
sumberdaya
manusia (SOM pertanian) adalah unsur utarna dalarn pembangunan
pertanian yang berkebudayaan indusrri. Umuk itu dipcrlukan prograrn-program pelatihan yang diatikbcratkan kcpada usaha peningkatan motivasi. gairah kcrja dun keinginan untuk rnencapai basil )"<mg memuaskan (Rachmaniah, 20G2).
Kctcrbatasar- pengalama-i memb.rai petani cenderung lebih mcmbutuhkan tcknologi yang tidak sarna sekali baru, melainkan dari pcngembangan tcknologi yang 1clah ada. Transfer 1eknologi untuk mcnunjang produktivitas
kegiatan
pertanian sering menemui beberapa kendala. Masalah yang terjadi pada saat ini adalah lemabnya koordinasi antar agen pcmbangunan dan rendahnya pcmahaman para agcn pem bangunan tentang budaya dan l.ngkungan petani. Sernuanya itu terkait dengan masalah efektivitas komunikasi. pertukaran informasi dan gagasan unurk
saling
mengerti.
mcmpertimbangkan
Oleh
karcna
itu dalam
alih
teknologi
perlu
budaya masyarakat setempat, Budaya mengacu pada pola
sikap mental Jan fisik rnenurut sistem nilai kcpercayaan yang dianut bcrsama olch suatu kclornpok rnanusia. Jadi
budaya dalam hal ini dipandang sebagai sesuatu
yang nerral dan bebas nilai (Uhi. 2002).
Pengemhangan oeberapa reknologi yang scbcnarnya dianggap baik olch pctani
pada kenyataannya dapat terharnbat karcna teknOklgi tersehut dialihkan mclalui cara yang kurang sesuai dengan budaya masyerakat setcmpm. Para agcn
pembangunan
cenderung menawarkan rcknologi barn sebagai "pengganti"
teknologi yang Lelah ada. 1 lal ini menyebabkan terjadinya kcengganan masyarakst untuk menggunakan tcknologi baru karena merasa direndahkan (Koenrjaruningrut
Jan Ajamiscba, 1994 dalam Uhi. 2002). Sulit bagi petani memahami pesan-pesan para agen pembangunan renrang hal vang tidak ada dalam bingkai acuan mereka. Masalah iru akan lebih berat apabila agen pcmhangunan rncnggunakan bahasa
atau Iambang yang sulit mcrcka mengcni.
Dcrnonstrasi merupakar; cara alih tc'.-nologi yang baik bagi petani dengan latar
belakang pengetahuan yang terbatas, Pesan melalui berbagai media (foto, slide,
35
video) olch pcrani,
pcmuka adat, pcmuka agama sclayaknya tidak hanya
menunjukan cara menetapkan teknologi yang scdang dialihkan. tetapi juga
mernotivasi,
rncmberi alasan kepada petuni untuk mcncrapkan tcknologi yang
akan dikembangkan. Pesan selayaknya, dengan cara yang dapat diterima dan dimengerti petani, juga menunjukkan indikasi kesejahteraan pctani di tern pal yilng lain yang sudah mcnerapkan teknologi tersebut. Dalam proses alih tcknologi, para .ag en pernbangunan selayaknya mernandans0 petani scbasai mitra ) sebauai sesama .... ~ :') ·':'> subyek pembangunan. Sekalipun biasanya selalu .diabaikan di masa lalu, pengetahuan, keterampilan dan keinovatifan petuni sesungguhnya dapat sangai
berguna (Chambers
el
al .. 1989 dalam Uhi, 2002).
Rab Ill
Gambaran Wilayah Studi
Ill.I
Gambaran lJmum Wilayah
1.11.J.1 Lerak Geogn1tis Dan Adnunistrast Sccara geografis wilayah srudi tcrlctak aruara 6°54' - 7°12' l.S rlan 107•10· • 107°48' BT. Sedangkau secara administratif wilayah studi merupakan bagian dari Kabupaicn Bandung yang herada pada bagian selatan, Daras • batas wilayah studi scbagai berikut : •
Sebelah Utara : Kabupaten Bandung dan Kora Bandung
•
Scbclah Timur: Kahupaten Bandung
•
Sebelah Selatan : Kabuparen Bandung
•
Sebelah Harat : Kabupaten l:landung Barat.
Sclain itu wilayah srudi juga masih tergolon]; dekat dengan wilayah lain. yaitu Kabuparen Ciaujur, Kabupatcn Surncdang dan Jakarta.
Kedckatan dengan
bcbcrapa kola dan kabupaten lain, ierutama dengnn Kora Bandung dan Jakarta dupat dimanfaatkan umuk mcningkatkan Iaju pcrtumbuhan ckonomi wilayah. Posisi
wilayah
studi
diantara
wilayah-wilayah
lainnya ditampilkan
Gambar 111. I.
Su111h.:r: 13~ppeda Kati. Handunu. 1005
Gambar Ill. I l'osisi wllayah Studi di Anrara Wilayah-wilayah J(i
Lain
pada
.H
Sementara dari segi luas. luas wilayah studi adalah 544.25 km2 dan tcrdiri dari 11 kecamaian. Garnbar.m luas masing-masmg kecamatan dapat dilihat pada
Ti1bel Ill. I. Tabel Ill. I Luas Administrasi Kecamatan di Wilayah Studi Keeamatan
No
'
i
I 2 J
I 4
i-
5 6 7
··-8
9 10 11
I .uas Wilayah (k1112)
·-
55,00 91,94
CimaunR
Pacer I bun Paseh Maia law. SnlnkAnjeruk Ciparav
-·
54,57
Balcendeh
Ariasari s~nj~ran Pameungpcuk Luas total
-
·-·
58.25 25,36 24.9_1_ 46.I& 41.82 64 98 67,53
H.62 544 25
Persentase I.ua.~ Wilavah(%) I 0, 11 1~ ..~9__ ···-· 10,0J 10.70 4,66 4,41 ·--8.49 7.68 11.94 12.41
--
2.6'.I
100
Sumoor: lll'S, 200)
111.l.2 Kcdudukan Wilayah .Kabur1den lhnduog 811gl1n Sclatan dalam Konstclasi Wllayah Makro
Analisls pengembangun wllnya~ mellpurl berbagal aspek, yalru kebijak.an, ckonomi. so~ial kependudukan. fisik raca guna lahan dan lingkungan, serta sarana prasarana tranuportasi. Pengkajia11 aspek-aspek torsebut berangkat dari isu dan potensi wilayah, baik. secara inrernal maupuu eksternal, J
Datam pembehasan bcrikut ini faktor-faktor ekstemal ini akan leblh ditckankan pada pcrnbahasan mteraks] antara wilayah B11nd11ng Selman dengan wilayahwilayah yang ada di sekitarnya serta fungsi dan peran wilayah Bandung Selatan dalam konstelasi wil11ylll1 yang lebih Illas.
38
A. Wilayab KBBS dalam Sistcm Perwllayahan Berdasarkan
Prupinsl Jawa Baral
RTRW Propinsi Jawa Barat, terdapat 3 tujnan makro pengcmbongan
wilayah Jawa Barat, yaitu (Tim Studio l'erencanaan Wilayah. 2005): I.
Membcntuk
keterkaiuur
yang jelas antar pusat-pusat
pertumbuhan
yang
membentuk suatu sistcm wilayah yang terintegrasi 2. iVkngai ahkan orientasi alur pergerakau perekonoruian baik unluk orientasi jaringan pcmasaran maupun untuk pcmcnuhan kebutuhan pertumbuhan
,). Memberikan acuan pada penyebaran pelayanan yang proporsional
dan
tcrstruktur berdasarkan tingkat dan skala pelayanan
Tiga pusai pcrtumbuhan utarna iersebui rnemiliki skala pelayanan dan keterkaitan dalam sisrern nasional dan memiliki tungsl sebagai pusat pintu keluar dan pintu masuk yang menunjang kegiatan perekonornian, Kabupaten Bandung dalam ini rnerupakan
Wilayah
l!tama.
yaitu
Wilayah
Utama Tcngah (Tim
Studio
Perencanaan Wilayah, 200.5).
Sclain uu scbagai pcndorong dalam pcngcmbangan
wilayah Bandung Sclatan
adalah salah satu visi Jawa Baral : "Agrobisnis yang terdepan di lndonesia pada rahun 200:Y'. Adapun misi pengembangarmya sebagai berikut (Tirn Studio Perencanaan Wilayah, '.?005) ; I. Pcuataan dan pemantapan pembangunan agrobisnis, 2. Pengembaugan •tg.roindustl'i di ~'"'"'·<1SaJ1 audalan,
3. Penataan dan oeningkatan perdagangan dalarn dan luar ncgeri, -l. Pembcrdayaan masyarakat melalui pemanfaatan iptck dalarn kctcrkaitan ekonomi kcrakyman, 5. Mcndorong peningkatan pclaksanaan otonomi dacrah.
Dalaru peugemhangan wilayahnya. Jawa Baral membagi daerahnya menjadi 10 kawasan andalan.
Kawasan
andalan yang terkait dengan Kabupaten Bandung
Bagian Sclatan, sebagai berikut (Bappeda Kabupaten Bandung, 2001):
Y)
L Kawasan andalan Cipamatuh (Ciparay, l'apandayan, Malabar dan Patuha), Kcgiatau unggulannya
adalah konscrvnsi tanah, peternakan sapi potong dan
budidaya perikanan. 2. Kawa$;111 andalan
Bandung
dan sekuarnya
dengan kcgiatan unggulannya
adalnh .~pi perah. sayuran dataran tinggi, konservasi tanah sena perikanan air
Sclain kcbijakan tcrscbut, tcrdapat kcbijaksanaan yang akan diterapkan di wilayah studi, Kcbijakan rersebut adalah rencana pcngaktifan kcmbali lintas cabang untuk
angkuran massal pcnumpang dan barang untuk jalur Bandung-Banjaran-SoreangCiwidey. Rencana-rencana ini dalam usaha untuk rnenghubungkan pusat-pusat pcrtumbuhan clan mendukung keterkaitan antar wilayah pengembangan di Jawa Barat.
Kabupatcn Bandung llagian Selatan juga terkait dcngan Cekungan Bandung. Kawasan pcrkoiaan yang tcrletak di cckungan Bandung, yang mclipuii scluruh Kota
dan Kabupatcn Bandung. dan Kabupatcn Sumcdang (Kccamatan ( "ikl'ruh,
Cimanggu. I'anjung Sari) termasuk dalarn Kawasan Metropclitan Bandung (KMfJ)
Bundung Mctrvpditan
arau
pengembangan
Cckungan
Bandung
Arca (Btvl/\. Adapun
kebijnksanaan
lcbih diarahkan
kcbiiaksanaan
pada
penggunaan air. lahan dan surnbcr daya lain yang bersifai antar wilayah (Tim Studio l'crcncanaan Wilayah. 2005}.
B. :Banclung Sclatnn dalam Sistcm Perwilayahan Kabuputen Bandung Bandung Selatan merupakan wilayah pedesaan dalarn Kabupaten Bandung , maka
usaha pengembangan wilayahnya harus sclaras dengan kcbijakan pembangunan wilayah
Kebuparcn
Bandung. Adapun visi dari Kahupaten Uandung adalah
"Terwujudnya masyarakat Kabupaten Bandung yang repeh. rapih kcrtaraharja mclalui
pcmbangunan partisipatifyang berbaxis religius, kultural dan berwawasan
lingkungan",
Sccara spcsitik, visi Kabupaten Bandung sebagai berikut (Bappeda
Kabupaien Bandung. 2001 dalam Tim Studio Perencanaan Wilayah, 2005):
40
I. Penatonn
R111111g
Sccara umum visi pcngcmbangan ruang Kabupaten Bandung udalah mewujudkan pola pernanfaatau
lahan yang efisien dan beroricnrasl
lingkungan
dcngan cara
pemanfaatan yang henar hagi kawasan-kawasan berfungsi lindung dim budidaya scsuai dcngan karaktcristik yang dimilikinya. Visi Kabupaicn Bandung di rnasu rnendaiang ndalah sebagai kawasan perkotaan dengan empat fongsi utama yaitu indusiri,
pertanian (perkebunan tanaman pangan). perdagangan dan pariwisatu,
Sccara lebih rinci, vlsi ruang Kabupaten Bandung adalah :
I. Terbentuknya struktur ruang kcgiatan perkotaan yang berwawasan lingkungan dcngan mcmdihnra kawasan bcrfungsi lindung
1fa11
rncmbcbuskannya dari
pe111ban111111an 11sik. 2. Dikembangkannya
kcgiatan-kcgiutan yang rncnjadi potcnsi hagi Kabupaten
Ha111lung (indusir], pertanian. perdagangan dan pariwisuta) 3. Berkcmbnngnya kom-koiu di sclatun (M:.\ialaya, Banjaran, Soreang) sebagai pusat-pusat
kcgiman
bsru
khususnya
dularu
rangka
mengamisipasi
kcbijnksanac111 pengembangan Jnwa Uarnl Aagian Sehuan 4.
llerkurungnyn
kctcrgnntungan
kawasan pcrmukiman di wilayah Kabupatcn
Bandung tcrhadap fo~ilitas di pusat Kmn Hamluni; S. Tcrbcbn:.1<:11111):1 wilayah Kabupaten Uandung dari masaloh banjir d1111 masalah penccmuran Iimbah industri
6. Tcrciptnnya pola trnusportasi yang cfisien melalul pola jaringan jalan yang terhierark i dcngan bnik secara merata di seluruh wilayah Kabupaen Bandung.
1. Pe11i:e111/11111;.:1111 8/tlrmg Ekonomt Adapun visi ckonomi dari Kabupatcn Bandung adalah mcningkatkan
kcgiatan
perekonomian dcngnn sasarun sebt1gai berikut :
I.
Mcningkatkan produktiviras dan daya saing produk pcrtanian, industri dan pariwixata
2. Meningkutkan keterkuitan untar sekior industri, pertanian, pariwlsata dun lainlain 3.
Mengcmbangkan kegiatan ekonomi yang rarnah lingkungan
~.
Meningkatkan minat investasi
41
3. PC'1t)!emb1111!(w1 tiida11g S11.1·ial Kepcnd111fuka11
Aspek sosial kependudukan ditangani dengan sasaran scbagai berikut: I. M ~11i11gka1 kan imelektua I itas dan kctcrampi lun
eios kerja dan kcwirnusahann/kernandirian
2. Mcningkatkan
3. Mengurang] ungku penganggurnn 4. Mcningkarkan
dernjiu kesehatan masyarakat
llm1tlunl:\ Sclatun dalum hal irii mcrupakan bagian wilayah Kabuparcn Bandung yang turut memberikan berkontribusi
dalam mcndorong pcrtumbuhuu ekonomi
Kabupatcn B1111dung. Dalam mcndoroug pcrtumbuhan ckonomi, wilayah Bandung
Sclatan tctah dimanfaatkan untuk berbagai akuvlras, seperti aktivitas permnian, pcrkcbunan,
pctcrnnkan, industri,
mcngoptimalkan
perdagangan, jasn dan pariwisuta.
kegintnn ckonomlnya.
Kabuparcn
mcmiliki scjumlah potcnsi ynng dap.u dikcmbnngkan.
Bandung
Untuk
Bagian Sclaran
yaitu potensi 11grihi~11is.
a1;rnwisn111. usuhu kc~i! dun mcnengah yung bcrgcrak di bidang non-ngribisnis, k~gi!llan lndusui yang ~mbh berkembung dun kegiatan-kcgiatan
lain yang juga
sudah
u1<1111:i.
bcrkernbang
dan bcrsifa;
mendukung
kcgiatan-kcgiatnn
seperti
pc1tlag>11l~a11 dr111 jasa, seua s.:kto1 keuaugau (Tim Studiu Pcrcncanuan Wilayah.
2005). C. Wilayah Kabuparcn
nnr11lung
Uni:ian Selatau terbal.lllfl Kola U:intlunll
Sclain h.:rloknsi di Kawasan Andalan Cekungan llandung, Kabupatcn Bandung 1)3gian Selman juga mcmiliki pcranun ganda, yaitu scbagai hinterland bagi Kora Bandung yang bcrstntus Pusat Kegiatan Nasional (l'KN), Jan sebagai bagian dari
wilayah Kabuputcn Bandung yang tcntu saja dapat dioptimalkan potcnsinya umuk 111c11uor(111g ~l':g in tan perekonom ian
di
Kabu paten Bandung
(Tim Stud in
Perencanuan Wilayah. 2005). Scbagai himerland Kota 01.111Ju11g, rlandung Selatau berlungsi sebaga] penyokoug Jan penunjang
aktivitas
uiasyarekar
di Kora Bandung, Ualam
mcmenuhi
fungsinya tersebut, wilayah Bandung Selatan mcngernban sciidaknya dua peran,
42
pcran pcrtama vaitu scbagai pusat koleksi dan distribusi kebutuhan-kcburuhan untuk mcnunjang akiivitas masyarakat di Kola Bandung. scdangkan peran kedua scbagai pcnyangga fungsi-rungsi
kota y:ing tidak eapnt dicmban clch Kom
Handung. sepcrti fongsi pcnyediaan pcrmukiman. iungsi penyediaan lahan untuk i11<111s:ri, dan fungsi pertanian. Selain iru ~cb:lgai hinterland kota Bandung, Kabupatcn Bandung Bagian Selman juga bcrperun sebagai daerah pemasok bagi produk yang dihasilknn olch Kabupatcn Bandung untuk kernudian dipasarkan di
Kota
Bandung.
111c11gu111l.11gkan.
dan
jugn
sebaliknya,
Mclalui
intcmk~i
yang
~aling
Bandung Sclatan bcrpeluang uutuk mcndapatkan trickling down
1:f]ec1dari Kora Bandung schingga bisa mcngiringi kemajuan Kota nand11ng (Tim Studio Percncanaan Wilaynh, 2005).
Salah ~1111 intcmk~i ynnc cu~up nyma amara Kabupaicn Bandung Bagian Selatan dcni,;'1n Kota U'1ndung ad11lah besarnya komribusi Kabupmca Bandung Hagiau Sclatan tcrhadau pasokan pangan di f...ota Bandung. 1'1llltnht1~i produksl pcrtanian
tanaman
pangan Bandung Sclatan tcr~adap Kabupatcn
flandung mcncapni
74.51 % untuk ~dornpok padi-padian. 70.'>0 % untuk kclompok
pAlawija.
76.17 % untuk kclompok ~ayura1 dan 74.23 "'o umuk kclompok buah-buahan (llPS. 2000-2001 Jiolah).
111.1.) Kchij:1k:1n Pcmbangunsn Pcrtanlan A. Kchi.i11ka11
Nasionnl
K~idatan pcrtanian 111Cl\1p.1kan sal.1h satu k~-gia1a11 dala111 d
Mengembangkan sistcm ckonomi kcrakyatan yang bcnumpu pada mckanisrnc pasar yang bcrkeadilan dengan prinsrp persaingan sehat dan mcmpcrhatikan pcrtumbuhan ekonomi. nilai-nilai kcadilan. kepcruingan sosiel, kualhas hidup, pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjuian sehingga terjamin kt·~empalan yane
S31l13
dalam berusaha dan bekerja, perlindungan hak-huk
konsurnen, sorta pcrtakuan yang adil bagi seluruh rnasyarakat,
43
Mcngcmbangkan
perekonom ian yang
berorientasi
global
scsuai
dengan
kemajuan teknologi dengan 111emhMg1,111 keunggulan kompetitif berdasarkan kcunggulan komparaiif sebagai ncgarn maririm dan agraris. sesuai kompetensi dan produk unggulan
di sctiap dacrah, terutama pertanian dalam arti luas,
kehutanan.
pertarnbangan.
kelautan.
pariwisara. scrra industri kecil dan
keraj inan rak yat Mt11gcrnhnngka11
sumbcrdaya rneniarnin
sisrcm kerahauan pangan yang berbasis pada keragaman
bahan pangan, kclcrnbagaan dan hudaya lokal dalam rungka tcr.~cdian~a p.111Alln dan nutrisi
dibutuhkan pada tingkat pc11i11gkntan pcndapatan
dalam jumlah
dan muru yang
harga yang tcrjangkau dengan memperhatikan
pcrnni dan uelayan, scrta peningkatan pnxluksi yang
dintur dcng:m undaug-undang.
[)alam pdaksmaim kcgintm pembangu11an di hid:u1g ckonomi iersebut, sektor pertanian 1msih nwn1p:1J,,:u1 salah satu prioritas. Hal ini didasarkan pada pcrtimh:uigan bid1wu sektor pcrtanian
mclibatkan
kckuatan
sosial
ekonomi
yang
snngat
luas,
dan
pcmh:ingunon scktur pcrtanian tcrtnit l:utg$11ng dcngan pembanguuen pcdcsaan, pcngcniasan kcmiskinan. pengembangan ekonomi sknla kccil dan mcnengah. Pe111ha11g1111an pcrtaniun sebag;ii salah sotu upnya dah11 mngka pernbangumu 1 sistem ekonom i kerakyatan dalam I .ampimn Undang-undruig Nomor 25 'l'al11111 2000 tcntang i>mi;r.om l'cmb:lltb't1m111 Nasional (Propenas) disebutkan aken dilnksanakan mclalui dun
progrm1 uuuna, yailu l'rq;nm1 Pcn~unbangM Agribbnis dan Progran Peningkaan Ketahanan l'angan (Dinas Pcruuiian Kabupaien Bandung. 2001a).
U. Kelli.iakan Region;ll
Tcrkait dengan pernhnngunan Ji bidang ekonomi (Barreda Kabupaten Handung, :WOJ ). sektor penuniun (sub sckior tanaman pangan dan perkebunan) mcrupaknn sckror straicgis, sclain indusrri, peruagangan, perhubungan dan pariwisata. Selain itu scktor pcrtaruan juga mcrupakan salah saru sektor unggulan di Kabupatcn Bandung.
Sckror
unggulan
yang mcrupakan scktor ckonomi
yang mcmpunyai
44
penman besar dulam perekonornlan daerah. ldentiflkasl
sekror unggulan tersebur
menggunakan kritcria scbagai berikut :
(I) Mcmpunyai laju pcrturnbuhan rata-rata lcbih besar dan laju pertunrbuhan raiarata perekonomian daerah )·<mg lebih luas (propinsi) (2) Mcngalami
pcningkatan kontribusi terhadap total perekonornian
daerahnya
dan sckaligus mcmpunyai nilai kontribusi yang lebih bcsar jika dibandingkan
dengan nilai kontrihusi sektoral Propinsi Jawa barat (J) Mcmpunyai nilui L() lehih hcxar dari I (suu),
Kcbijnksnnnan
pcngclolaan
kawasan pcrtanian
di wilayah studi rnerupakan
kebijakan yung berlaku untuk Kabupaten Bandung, Kchijakan tersebut adalah [Bappeda Knbupaten Barxluug, 200 I) : { I) Lahan pcr11111 ian di kawasnn pcrkotaan d irnuni:t~ i nkan uruu k bcrubah fungsi
(2) Lohan pcnnnian ,Ii kawasan pcrdesaun khususnya di sckitar saluran irigasi perlu dipertnhankan agar tidak mengalarni pcrubuhan fungsi (3) l.ahan
pcrraninn
bcrupa
kcbun
campuran
pcrlu
diperluas
dc11ga11
111em:i11 li111tk:m lahan-lahan kritis y:mg sclama ini masih tcrluntar (4) Pcrlu digi:nkan pcngembangan usaha ngrobisni$ untuk meningkatkan
sektor pcnauien
wilayah scbagai
satsh sntu potensi
produksl
baru yang dapat
Ji kcmbangkan. Lahn n-lahan untu k pcngcmbangan agmbisn is i ni J iara hkan
ui
lokasi-Iokusl kebun dcngun kondisi tanah dnn iklim yang mcndukung, (5) Sclnin
itu. scnrra produksi pcrtanian
1a11a:1rn11
pnngan
dan
perkcbunan
p:ula peningkutnn
hasil
diaruhkan pada pengembangan jenis yang
sudah
ada,
l'cngernbangannya
produksi dan pcningkatnn
prasarann
penunjang.
Dalam arahan pcmanfamsn runnc
RTRW Kabupatcn
B~ndung 2001-2010,
kcgiatan pcrtanian dibngi menjndi hurnn produksi yang mcrupnkan huian tanaman buah-buahan, tanarnan pertanian luhan hasah, ianaman pertanian lahan kering. 1ant1111(1r1 tahunan, bw(1$<10
,
pcrikanan dan peternakan.
Adapun
arahan
pengembangan
pcrtanian pangan lahan kering adslah di Kecarnatan Banjaran ( 1.060 Ha),
45
Cicalengka
(986 Ha), Nagrcg ( 1.613 H~}. Cikancung
( 1.332 Ila). Pangalcngan
(2.8 I 4 I la), Baleendah (789 Ha). Pasch (845 Ha). Cicalengka ('J(l8 I la). Ciparay
(689 Ha). Pacer ( 1.450 Ha). Kcrtasari ( 1.032 Ha). M~jalay:1 (6 I la). limn ( 415 I la). Scrcang (1,200 Ha). Pasirjambu (1,243
Ha). Ciwidey (13() Ha) dan Rancabali
(383 Ha). Gambaran pcrumukan lahan sccara kcseluruhan dapai dilihar pada Peta
Rencana Pemantaatan Ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupatcn Bandung tahun 200 I (Gambar 111.2).
~.OJl.Oll(.i
··: '91t
Ylll,,,11'1A!ll
(41 )
'"·~'·"''"
_...j;~·-
:111o"IO
.. ,.~·· ll• ... •-"I•
·.-..
. ...... _ .. . . ... _... "" :mm · ····-~ ....... -4
... .,..
...,_,,
..,._
•
-:•
Gambar 111.2. Pela Alokasi l'cmanfaatan Ruang Menurut RTRW K~b Bandung 200 I
Adapun untuk jenis komoditas yang diusahakan,
diterapkan
67 komoditas
uoggulan yang bauyak diusahakan olch para pctuni di Kuhupaten Bandung (Dinas Pcrtanian Kabupaten Bandung, 200 I a).
Rincian komoditas unggulan scbagai
bcrikut : o
Palawi]a mclipuu padi, jagung~ kl:1;;;;111g La11al1. ubi kayu. ubi jalar
o
Sayuran mcliputi
bawang merah. oawane putih. bawang. daun. kcruang. kubis ..
persai. sawi, wortel, kacang panjang, cabe, tomar, tcrung, buncis, k~ci11111n. kangkung, bayam. kncang rnerah. labu siam, sclcdr] dan sosin. o
l'anamau hias meliputi anggrek. aruherium. gladlol. helicnnia. krisan. mawar,
melati. palcm. scdap malam, dahlia. gcrbera dan anyclir.
<16
u Tanaman obat-obatan meliputi jabe. laos. kcncur, kunyit, lempuyang, tcmulawak. tcmuireng. kejibcling. dan kapulaga, o Huah-huahan, ynrg paling banyak dibudidayakan antara lain: nlpukat, bclimbing. dukuh, kokosan, jambu biji. jamhu air. jeruk, mangga. manggis.
nang~:i. ccmpcdak, ncnas. pepaya. pisang, rambutan, salak, sawo, sirsak. sukun. mclinjo dan petai. o Tannmr,n perkehumn meliputi : reh, kan~r. kina. kakao. kopi. kclupa. cengkeh. tcmbaknu.jahc. arm. scrch 1,;mgi dan kapuk,
111.2 Kuruktcristik Fisik Wiln)tch
Komlisi lisik wilayah yang rncmpcngaruhi kegiatan penanian clan terkait dcngan pcncliuan ini adnleh iklim. ranah serta kerawanan 1crhacla1> bcncana banjir dun crosi,
111.2.1
l
Sccara umum, wila1ah studi direngJnrhi oleh i~lim iropis clan angin muson. Kclembaban udara cukup rinpgi. aruara 78 % pada musim hujan dan 70 % pada
111mi111 kcmurau (Buppeda Kabupaten Bandung. 2()01). Curah hujan lcrgokrng Linggi. yaitu bcrki-ar anrara 1.750 - 2.750 mmlllhun (dibaca dari Peta Curah I lujun tuhun
:rnoo yang dipcroleh
dari Dil\.'4<:torat Gcologi dan l'aia l.ingkungan).
Scdangkan suhu udara berkisar antara 15°(' - 23°(".
BcrJu~arkM r~1a curah hujnn dari Direktorat Geologi Jan raio l.ingkungan (Gnmbar 111.JJ. terdapat keccndcrungan bahwa scmakin kc sclatan curah hujan
rnhumm semukin tinggi Bcberapa wilayah yang paling utara (sebagian wilayah Kccarnatan Banjaran, Pamengpcuk. llalccndah, Ciparny dan Sclokan Jcruk) bcrada dalam wilayah rata-rata curah hu1an tahunan l./:>O mm. Wilayah curah
hujan tahunan 2. 750 mm mclingkupi scbagian wilayah Kecamatan Cirnaung, Oa11ja.ra11. Arjasari, Ciparay dan Pacet. yang berada paling selatan di wilayah studi. Scmenrara wiayah studi yang berada di bagian rcngah berada dalam pengaruh curah hujan 2.250 mm/rahun
-17
., ............ .,...... _ :.
---·-- -
........ ~ ...!~',,.
Gambar 111.3. Pc~1 Curah I luja1
Kcccndcrungan }ang >
111.2.2
Sumberduya Tanah
Tanah di Kabupatcn BanJuni: 13
)Rng
dihasilkan dnri letusan gunung api muda
yal1!\ ierjadi dalam bcberapa fuse. Secara urrum Sifal tlsik ianah (IOalah gembur dan subur. kondisi yang
111111101
didapui p;ida ranah-tanah vulkanik ('I irn Studio
Percncanaan Wilay.1h. 2t•05). Ki.indisi fisik dan kimia tanah )ang lehih terperinci ditunjukkan dari h:i~il penelitian l'u~al Pcnelittan l'anah dan /\groklimat (Pusm Pcnclitian 'Ianah dan Agroklimat, 1993) dciigan paramerernya snrara lain drainase tanah, tckstur tanah. kedalaman tanah. kapasitas tukar kution liut, pcrscnrasc kcjcnuhan basa, pl I air dan persemasc C-organik.
:;.,,..,..,_,
.
.. Garn bar lllA. Peta Temperatur
Drainase tanah menyatakan pengaruh laju perkolasi air kc
Tekstur tanah mcnggambarkan poros.tas tanah. yang dibangun oleh komposisi
pasir. debu dan fiat. Tanaman bcrumur pcndek dan berakar serabut biasanya lcbih menyukai ranah yang lebih berpori daripada tanarnan ~ang bcrakar lunggang. yang umurnnya mcrupakan tanaman tahunan. Hasil pcnelitian menunjukkan bahwa rerdapat sebelas satuan tanah dengan :ipe tekstur yang berocda. Teksuir iersebut adalah (Ii bcrlcmpung skc.ct, halus. (2) bcricmpung kasar. (3) sedang, halus. (4) berdehu hales, halus. (51 halus, (6) sedang, (7) halus, sangat halus, (8) bcrliat,
sangat halus, (Q) bcrliat di atas lempung, (IO) sangat halus. dan (I I) berlcmpung halus. halus (Garnbar 1116).
49
··· ~
..... ,· -~·
"'"''
_..._ ....,,..
Fl
~·---
I
l_
~
II
/
/
'•
Gambar Ill.). f'c111 l>rainas~ Tarrah
..• ....
...
'
.
.....
,,.,.
w .... ,,,o1 HIHfHl\;lilf....M
-· ...
..·-..-..·.-. . •-...-·-· .........
'"
....... ·~
~.
iii . -·-· __
Gumbar 111.6. Peta "I ekstur Tanah
Si tar tisik
tanah 111 in yang dilcl iii oleh Pusat l'enel i 1ia11 Tanah dan Agrok I imal
adalah kcdalaman tanah, yang mcnyatakan dalamnya lapisan tanah (dalam centimeter) yang dapat digunakan untuk perkembangan pcrakaran tanaman
.
i
50
(Djaenuddin et al., 2001). Semakin pendek perakaran tanaman. maka sernakin rendah kedalaman tanah yang dibutuhkan olch tanarnan tersebui. Gambar 111.7 menunjukkan
bahwa kedalaman
tanah
di wilayah studi
tergolong sedang
(50-75 cm) dan dalam (> 75 cm) .
.,..
e-• ...... -. l'rt ....11}.oo.-i:a+o(I,.
I-·
,,...,...
..._ _,
·•O:<>
~
..
Gambar 11[.7 Peta Kedalaman EfcktifTanah
Sifat lain yang perlu diamati untuk mengetahui kesesuaian lahau adalah kimia ianah. Pada penelitian ini. kandungan kimia tanah dilihat dari parameter kapasitas tukar kation (K IX) Iraksi liar, keienuhan basa tanah. derajat keasaman air dan persemaxe c-organik ianah.
Kondisi kapasitas tukar kauon fraksi liat (KTK liar) di wilayah siudi terdiri d;iri dua jenis, yairu kurang dan sama dengan 16 cmol dan lebih besar dari 16 cmol.
Tanah dengan kondisi KTK liat yang cukup baik (> 16) dan kurang baik (:'.O 16) tersebar Ji scluruh kccamatan. Naonun persentase tanah dcngan KTK lial cukup
baik, jauh lebih besar dibandingkan dengan lanai: yang memiliki KTK liat kurang baik. masing-masing sebesar 93.1 % (47.1!30 ha) dan 6,9 % (3.544 ha). Gambaran
kondisi KTK liar di wilayah studi disajikan pada Garnhar llU!.
51
·-
...
-
,.., ... !! ..
... ;, .., ... ~·o.-..1\MM ...... C~ UN
•..-·-'· :'~".':.-
..
Ga111bar 111.8 P1:1a Ka1ia~i1a.' rular Katiun Lint
'
.
-
~- . .
ff"'H.A-~too<M
·~·
..•·.· ......_
~.
.......
:;::._.
·' .:..
I
-'·~-~~~~~-·~~~~~-
~,.;j.,
--
'· -
•• .:.::.·::. :i,11 '.
- !-'!!! ...., ' ...... ;,~· --
Gamber 111.9 Peta Kcjcnuhan Basa Tanah
Kejcnuhan b;i~;i 111cm111jul.ka11 jurnlah basa-basa (N~OAC) yang ada dalam I 00 gram coruoh tauah (Djacnuddin er tr/.. l003).
I mgkat kcjcnuhan basa yang
•
"') )_
diternui di wilayah siudi tcrdiri aras tiga kelas, yaitu kurang dari 35 %. 35-50 % dan kandungan basa di atas 50 % yang mcndominasi wilayah studi (Gambar 111.9).
Reaksi tanah Jiukur mclalui t1ernjat keasaman tanah. Pada tanah basah. pengukuran dupai langsung
Derajat keasaman (pH) tanah di wilayah srudi terdiri atas tiga kclas. yaitu lebih besar dari (i, antara 5.8-6.0.
"""... " ..
IOol.(;t....,.,Uil_,,,ll"A>•I
.....
......
_
...........
- -.
.... _ .. ,, (
......
···-··
.H'":'.,.......
'JL".-----
.. _(J
19tt>
·~·. ::;;.~·1¬ ·:~.~ . . .
Sila; kimia tanah yang terakhir ~ang dipertukan adalah kandungan karbon orgonlk mnah, yang dinyatukan dulam persen. Kandungan karbon mcnuojukan kandungan unsur Imm 1hil<1111 tanah. (iambar Ill.I I mcmperlihatkan sebaran variasi kandungan karhon organik tanah dr wilayah studi.
53
--··
;oc:r,.;o:1u:o.~c
..•·.... -··
.•.
Gamber Ill. I I. l'c:tu Per-entase C-Organik
111.2.3 Kcr:1w11m1n Bcncana Bcncana alum dapai menurunkan p-oduksi
pancn, oleh karena itu wilayah pengembangan
komodito~
)Dilg
penanian.
pertanian.
bahkan mcnggagalkan
rawan bencana 1ida~ sesuai untuk Kerawanan
1e1hadap
bencana
;ang
diperhaiikun uaiam pend111un rm adalah kclcren11an. baha;a erosr dan banjir.
Bcrdasarkan kcmiringan lereng, wilayah studi tcrmasuk ruwan bencana, Hal ini
disebahkan lcbih dari setcngah wilayah studi mempunyai kclercngan diutas JO%. Kondisi lcrcng di wilayah Mudi diumjuk can pada Tabet 111.2 dan Gambar Ill. I 2.
Tabel 111.2. Kcmiringan Lereng di Wilayah Studi
No I.
2. 3.
4.
-5.6.
Kemiringan 0-5 % 5-15 % 15-30% 30-50% )0-70 % Lebih dari 70 o/•
Luas (I la) 4.514 8.019 4.77) 9.246 l.J.310 10.520
-
Proporsi (%) 8.8 15.6
9.3 18.0
27.8 20.5
-
54
.,.
...
~.,, '
•;.
... !
""»
-•·
....
....,~ ....... .,u.,.,.11.~
•· .:"':"'"
Gambar 111. 12. Pela Kemiringan l.ereng
Kerawanan ierhadap erosi di wilayah studi bervariasi, Pada Gambar lll.13 ditunjukkan bahwa sebagian besar wilayah studi (26.800 ha!52,2 %) mempunyai lingkal ero~i yang lcrgolong berar f> 4.8 cm/tahun). Erosi yang paling ringan (< 1,5 cm/tahun) terjadi pada luasan 23.t)RO ha (46,i %). •.- ..
~•I
~··
., ......
11
""'"'-.""""~··
... ..
..-~····. .·-·-·_' .......
.....-
•·· -· Gambar 111.13. Peta Tingkat Erosi Tanah
lleberapa kccamatan di wilayah studi tennasuk dacrah rawan hanjir. wilayah
Wilayah-
tersebut meliputi sebagian Kecamatan Banjaran, Pamengpcuk. Balccndah.
Ciparay. Majalaya. Paseh dan seluruh Kecamatan Solokan Jeruk. Pada umumnya
banjir/g..:nangan yang terjadi di wilayah studi termasuk pada kelas ringan, dcngan lamanya terjadi banjir yang 1.urang dari satu bulan. Gambaran lokasi yan tcrmasuk rawun banjir disajikan pada Gambar 111.1-t
•·-·........ ..
., .........
,,
-
·-.. ........... Gambar 111.14. Peta Banjir/Gcnangan
111.J Karaktcristik Penduduk Kemungkiuan
pengembangan
komoditas
penanian,
selain
berdasarkan
pcrtimbangan lisik lahan. juga didasarkan pada sumberdaya manusia yang ada. Surnberdaya maousia di sini dilihal berdasarkan indikator jumlah penduduk. kepadatan penduduk. jurniah penduduk yang bekerja di sekior pertanian sena
tingkat pcndidikan,
56 Tabet 111.3. Jumlah dan Kepadatan Penduduk per Kecamatan di Bancung Selatan
%-' I >--
2 3
-
4
5 6 7
8 9 10 11
-
Jum lah ['cnduduk 64.792
Kecamatan
Cimaung Pangalengan
89.80~
I bun Paseh Majalaya Solokanjcruk Ci~aray llalccndah Ariasari
66,29,1 102.628 137,340 70,898 130,674 164,983 78,971 145,768
--
-
I
Hanjaran Pameungpcuk
I
Jumlah
Kenadatan Pcnduduk
1.178 977 1.215 1.762 5.416 2.953 2.830
3.945 1.215 2.159 4.006 Rata-rata : 2.514
58,576
I
1,110,72&
Snmbcr : K:;bupt11c11 I hlndung Dalam Angka 2003
Secora kuantitas, potensi kependudukan di wilayah studi cukup bcsar, Pada tahun 2003. jumlah pcnduduk di wilayah studi berjumlah 1.110.728
orang dcngan
kcpadatan rata-rata 2.514 jiwa!km2. Jumlah dan kcpadatan pcnduduk di sctiap kccarnatan pada tahun 2003 disajlkan pada Tabcl 111.3.
Tabcl 111.4. Jurulah Penduduk Mcnurut Tingkat l'6ndidikan di Wilayah Studi l'ada Tahun 2003
N•>
l\cta1n<1t:in
I
CirnUunL
l
l'acct 11..iun l'asch Muja.Ju,1.1
~'~
\7 (•
-8 7
'/ 10 II
Tidak!
li.dak
bclum
1f11na1
i\i:l:nlal1 (J
SD
(I
22~ 27X
60G 4'W 936 103
){llQkUttJ..:ruk (:in~•":'\\'
nalccnl!_ah 1\i:i~•~:1ri I~
J>C~Cllla:)C
DI, 1)11. Diii
I
DJV,SI
S2-S3
2?,161
').177
6~545_
18.570
IU3~
~8JP'7
25.260 6.302
~>.3 ../6
112 1.{f50 953
.18.673
17,037
5.292
478
525 144 909 $17
2.654
606
724
788 1500
rz,m1
~4.158 2~,760
11.23~
·~9.416
60
4.433
0.65"
Surubcr : Suseda 2u03. J10Jah
SLf1\
9,16;\
:>92
5,(>19
s1:1 I'
15:12\) 7.150 17,944 18,025
15,7561 14.61; 12,123
t.S80
SI>
J.10.24) 16.18
4Hl0
1
2().408
40,6)4 16,042 >46.155 J9.9•
20.208
o.sss
25.)t7
7,240 24.()l1 3,9.. . ,(!9~ 27.270 17.581 10.J 37 15,!~9 8.191 16.503 11.501 20!>.084 147.13~ 23.78 16, '1$ 1
n,t.1&
I .';.Sfl
3.63~ 62J 890 2J I 13.081 1.51
909 761 893
.~
;o· &,125 0.94
0
0 0
0 0 0
0 0 0 178 0 178 0.02
57
Walaupun
secara kuantitas
pengembangan
surnbcrdaya
manusia
$Mgat mendukung usaha
komoditas pcrtanian, namun
Kabupaten Handuug Sclatan masih tcrgolong rcndah. Scbagian bcsar pcnduduk di
wilayah studi tidak. tarnat sckolah dasar, Gambaran tingkat pcndidikan p1~n
OO
:-soooo
., c •
~O&X
£-
:.SOOC(l
..,,
~0000
.::: .!!
E
scoocc Mi',!}'9
(!(IWJ
.'iO(O."" SP9
c >
_I s
3
~.ttn
e.ss
6
7
""
s
Tingkat Pendidikan
Keerangan : I - ticak/bclum sckolah, 2""' udak tam.i:.t S[>! 3 - S-D • ..t
Sl.l'P, 5
SI ,'l't\
6 · Dl-11-111. 7=DIV-Sl,~=SZ·S3
Sumcer : lll'S. 2003
Gambar 111.15 Tiugsat Pcndidikan Penduduk di Wilayah Studi
Khusus untuk kcgiaran pertanian, potensi kcpendudukan sangar tcrkair dengan jumlah pcnduduk yang bckerja di sektor perraninn. Tcrnyara kegiatan pcrtanian masih mcndominasi mata pcncaharian penduduk di Bandung Sd1111111. setelah industri. Narnun mengingat industri yang ada di Kabupaten IJandung bersilat footloose industry. maka kemungkinan scbagiau besar penduduk bergerak di bidang pcrtanian.
studi disaiikan pada label 111.5.
asli rnasih
Gambaran rnata pcncaharian penduduk di wilayah
SR
Tabet 111.5. Mata Pcncaharian Penduduk di Wilayah Studi Pada Tahun 2003 i'I
Sek tor Kon>. ln1ksi
K L'('(UDi.1{30
l'erta nian
"
Pcrtam
ln
Lisuik
bangJn
tri
gas
Pcrda,gangan
d:in :1ir
I I,
l'11nauol_
1.oSJ 17.-.21() 6.979 'J.218 2:166
2.
P~IOOI
o,
fbun
~-
;,
Pusch f\.1a1ala\'a
h,
Solokan Jcruk
5.6~
),
Cino•rav
s.
llalccndsh
,,A)l •1.$·1.l
7.201
9. Arjas;iri JO. B~1rij;\f;1n
.1,2n
l I. Pmneenrmenk Juinl:1h
- -
633 117,011
(I
144
S.5.10 1,048 i.~5
0
0
0
12,4()2
101 0
0
21,212 5.(!40
0 0
11,936
0
0 6.424 ?;o 606 0 0 151 ?,5?.5
1().392 •>.34 l
(r)6
9.803
I)
8.934 119.l&.l
0 707
0
·113 0 1.19.9 "2,?i)7 1.6.;o
3 152 1.124
3.0)0 1.604 4,t\41 1.1;5
20,875
6.783
Kc
;\ngkul ~an&. Kem.mi
5.166 ~m_ -
an
kasi 1.960
2.'178 1.199 -·1.868
Jasa
UMg
378
cI
--
0
1
·-
4,219
2,074
7,308
2.31(.
4.104 76,96
2.896 21.901
~67
17H 151 S.1?1
penduduk di wilayah studi tergolong tinggi, Pcrsentasc penduduk miskin di wilayah studi berkisar dari 3.24- 14,76 % dari keseluruhan jumlah penduduk di Kccamatan yang persentase
penduduk
miskinnya
tertinggi
adalah Kccama.an lbun clan Kecamatan Paseh (Tabet 111.6).
Tabet 111.6. Jumlah
Kecamutan
No
Pcrscntase Jumlah 2,792 4.31 8,810 9.88 9 785 14.76
Cimauna
2 3
Pacer lbun
4
Pasch
I 02,li28
11,999
11.69
137,340 70,898 130,674
7,458
5.43
4,529
6.39
9.684 8,108
7.41 ·-
8
Maj(1lay::i Solokanjeru k Cinarav Halcendah
')
Ariasari
5,005 2,974
6.34 3.24 5.08
75,924
6.R4
-·
-~ 5 7
-
10 II
-
Pcnduduk Miskin-
I
Banjaran Pamcungpeu.k. Jumlah
Sumber : BPS. 20(13
66,294
I
164,983 78,971 14.)_,768 58,576 I, 110)28
1.928 :;,6.l5
5.575 0 2.8&1> 12,8j2 4.l i2 ;,011 9U9 2,960 -~,(I~> l.~88 i.n<> ll.(I08 3.562 500 . ~.7'.)2 0.(129 ~.127 606 9090
Sebagaimana yang biasa terjadi pada dacrah-dacrah pertanian, ringkat kcmiskinan
setiap kecamatan.
1.0'12
4,]_2.0
4.91
2.104 }.740
1.599 39.6-65
59
Kcmiskinan tcrutama dialarni Kondisi
oleh pcnduduk yang bekerja di sekior pertanian.
tersebut tcrgambar dari kel idakscimbnngsn
antara kontribusi
sekror
pcnanian rcrhadap PDRB dcngan pcrscntasc pcnduduk yang bckcrja di scktor pertanian.
Kontribusi
sektor pertanian
pada PDRfl Kabupaten Bandung hanya
berada pada kisaran I 0.25-1 J.37.
Apabila dihitung. rata-ratu pcndapatan penduduk yang bckcrja di sektor pcrtanian per tahun sangat rcndah. Misalnya pada tahun 2000, dengan nilai PDRB sektoral sebesar 703.91)0.67 juia rupiah. scmcmara jumlah pcnduduk yang bekeria pada sektor pcrtanian di Kabupaten Bandung mencapai 624, berarti pendapatan per kapita masyarakat petani pada tahun 2000 adalah sebesar 1,1] juta rupiah atau 94
ribu per bu Ian.
Tabel 111. 7. Kontribusi Scktoral PDR ll· Kabupaien Bandung Tahun 1999- 2003 Aias DJ lia
No
I
Pcrtnnian a. Tunaruan Hahan MRkanan b. Perkcbi nan c. l'eternakan d. Kehurnnan
c. Perikanan ~2 .I
4 5
"
' -7
I
L
8
y
Tnhun 1999 I0.58
2000 10.25
6.91
6.65
1.79
I. 111
Pcrtanlbar~t!an d:1n 1>e1u £:llia.n 1
lrdustr] f'c11g(>lahan
l.istrik. ;!J!~-dan nir ril~rsih 13ani;urn111 f Ku11>i 1 uksi Pcr~~Q,a1H..1an, Hotel dan Restoran Pcngangkutan dun Kornunikasi Keuangan, Pcrscw~an dan Jasa
4.90
11.37 7.32 1.98 1.58 0.09 I) .40 0 95 49.32 5.37 3.03 14.63 5.30
2.41
2.46
7.19
7.57
l.·15
1.42
0.08
0.08 0.35 0 80 51.76' 4.77
0 ..1.5
run 50.53 4.97 3.31 1s.10 4.85
Perusahaan
2.49
Jasa-iasa
7.34
I
2001
J.o_t 14.84
I
2002 11.29 '?' I,,...}
1.98 1.58 0.09 0.40 0.96 49.23 5.39
J.06
2003 11.02 7.03 l.9(i
1.54 1).10 0.39 0.96 49.01
SJQ_
14.63
J.11 14.79
5.34
5.36
2.46 7.6<1
2.49
7.96
J
60
lllA
Pcnggunaan Luhan
Penggunaan
lahan
dapat diamati
berdasarkan
pcta
pcman fi1a1an
Berdasarkan Peta l'cmanfaatan l.ahan tahun 2()01(Gambar111.16). pemanfaatan yang mendominasi
lahan.
rerlihat bahwa
di wilayah studi adalah kcgiatan pcrtanian lahan
basah (persawuhan) pada bagian utara, yairu seluas 21.330 ha. kemudian hutan lcbat pada bagian selatan seluas &.988 ha. Setain itu kegiHl<m lain yang cukup
hesar adalah industri (871.7 ha). kebun cnmpuran (7.756 ha). kampung (3.466 ha) don hutan sejcnis (2.598).
Seluin itu untuk kcgiatan pertanian, menurut Dinas Pertanisn (200 I). komoditaskomcditas unggulun,
sayuran dan tanaman hias umumnya rclah dlbudidayakan
rara perani scbagni usahn pokok sumber pcndapatannya clan dalnm mclaksannkan
usnhanya
scbngiun
besar para pctani sudah beroricntasi pada k1>nscr bisnis.
Scdangkan untuk komodhas buah-buahan dan beberapa komodiras tanaman obatobman hnnya .1cbngui usaha sumpingan
dan umumnya dibudiduyakan di luhan-
tnhan pckarangan dan ntau di sckhar areal pcnanaman pokok
(sayurun, padi,
pulawijn),
Pcrkcmbangan dan k>ka'i kcgiuum pcrtaniun untuk komuditas ubi jalnr, yung tcrgolong pulawija ditampilkan
padn Tnbcl 111.8. Tanam :111 ubi jalnr •I ikcmhongkan
pada hampir semua kccamatan kccuaf Balcendah dnn Solokan Jeruk.
Jeni'
komoditns hortikultura
yang dikcrnbangkan
mnsyarnkat cukup bcrvariasi.
Adnpun perkembangan jcnis komoditas dari tahun 2000 surnpui tahnn 2003 uruuk tnn:1ma~
111.11.
horlikultura dapat dilihat pada musing-musing Tabcl 111.
Ta11;1111an
hortikulturu mcliputi taruunan sayuran. tnnnmnn obat dun
ranaman hills di wilayah srudl,
61
r- --· ~
~
!
:c
!
;
:::~ ::,_g~
..
. :&~1'4
,,IL z E ~:::. ~
C) LI.I ...
.._
c
•
f ~ :i
e...
I~~
I ;~
·i•
I
I
_, 1
;.., !
•s . ,~I I; I
®- --'
.
a •.
_f.
"f.
"
E
= ,,<>
!
62
Tabet 111.R. Pcrkembangan Leas Tanam Ubi Jatar di Wilayah Studi (dalam Ha)
No
Ubi Jalar
Kccarruuau
2001
2000 - I
Baniaran
21
2
Pameum;peuk
IO
'-'
Maja_!ava
4 - 56 '
7 8 9
10 II
2002
2003
153
44
67
5
4
Ciparay
88
77
43
Pace I
4&
68
Paseh Jbun Balecndah
56
38
99 81
78
62
77
47 118 67 216
137
210 127
243 130
533 287
Arjasari Cimaunu Solokan J eruk
26
Sumber : Dinus Pcrtanian Kab, Bandung. Laporm Iahun 1000. 2001. l(J()'.l dan 2VU.>
Tabcl 111.9. Perkcmbangan Jenis Kornodiias Tanaman Sayuran No I
Kccamatan Banjaran
1
-
Jonis yang ditanam 2001 2002
2QOO
Bawnng merah, kacang merah, kacang
Ra•,vnng merah,
Ba\\'ting rnerah,
kacang rnera h, kacang panjang ..
petsai/sawi,
panjang, cab.
cabe besar, kctimon, labu slam. sosin
kucang panjang, cabe besar, ket imun,
besar. tomat, keiimun.
kacang merah,
kangkung, sosin
1003 rJa\vang rnerah, petsai/sawi.sosin, jamur, kacang merah, kacang
panj ang, cabe rawit, tomat.
ketimun, knngkung
2
Pamcung pcuk
Da\vang daun, pctsailsrl\vi~
Kacru1g panjang, cabe besar,
Petsailsawi.
kacang
ketimun
care besar,
Kctimun
kncong panjang,
panjaog. cabe
terung. ketimun.
nesar, ierung,
k.angkung
ketimun. kangkung,
sosin J
Majalaya
Kit cang
;>a11iang, cabe bcsar, tomat, terunng, buncis,
ketimun
I
Bawang mernh. kacaug panjang, cabe besar, tomat, ierung,
flawang daun, Bawang daun, petsai/sawi/sosin, kacang panjang, cabe besar, unuat, ieroug,
kacang panjan~~ cabe besar, tornat,
buncis, ket imun
buncis, ketimun. kanakuna
ketimun,
knoekung
-
63 Tubel 111.9. Pcrkembangau Jcnis Kornoditas Ta11a111a11 Sayurau (Lanjutan) No
Kecamatan
2000 -1
Ciparay
Pacct
2002
Bawang merah,
Hawang merah,
bawang daun,
bawang daun,
kact1ng merah,
kcuiang. ~ ubis,
terung, kcrimun, kangkung
cabc bcsar,
bawang daun, petsai/sa wi, k.<1c~111g merah, kacang panjang, cabc bcsar. tomat, buncis,
rornai, kangkung
ketimun, labu
Bawang meruh, bawang daun, kentang. kubis. petsai/sawi,
Hawang merah,
siam, kangkung, bayam, sosin Ba\ v ang mcrah,
ba wang daun,
bawang darn,
petsai/sawi.
kentang, pctsal/sawi,
jarnur,
ka<~;1n,c p:tnjttne,. cabe besar,
\\'OrtP.-1,
kacang merah,
rabe besar, tomat, ·"o:sin
I
ytt11g t.li(;,!-113111
Bawang merah, kacang I panja11g. cabe besar, tomat,
s
Jeni~ 2001
petsai/sawi,
kacang merah. kacang panjang,
kacang mcrah.
romat, terung,
buncis, ketimun,
labu siam,
bi:~ne mcrah,
kacang panjang, cabe bcsar, tomat, ierung, buncis, kctimun.
2003
Bawang merah. bawang daun, pc:1s.ai/~i-l\vi.'so~i11. kacang merah,
kacang panjang~ cabc bcsar, buncis, kctirnun,
labu siarn, kangkung
Bawang mcrah, bawang daun, kenrang, kubis, petsai/sawi/sosin, wone], kacang mcrah, cabc bcsar, 10111a1
kangkl•ng.
bavam
. 6
Paseh
Bawang merah,
Bawang rnerah,
Bawang merah,
Bawang mcrah,
bawang daun.
bawang daun.
bawang daun,
bawang daun,
I kentang. kobis.
kentang. kubis,
kentang. kubis,
kcntang, kubis,
jamur, wonel,
wcrtel,
petsai/suw i/susin.
wonel, k
lohak.
pctsai/sawi,
jamur. wortel,
merah, k<·1'ans panjang, cabe bcsar. romnt,
peisai/sawi. k<1cang merah,
tomar, terung, buncis, ketimun
kacang mcrah.
kacang panjang,
ka11gku11g.
caoe besar. cabe
terung, buncis,
cabe besar, 101Tl~U. tcrung.
rawit, iomat,
kangkung
buncis, kerimun. kan~!kunS).
kangkung
Bawang 111c1ah,
Bawang merah,
Bawang mcrah,
llawang merah,
bawang daun, kcnrang, kubis, wortcl, kacang
bawang daun.
bawang daun,
hawang daun,
kcntang, kubis, [amur, wonel,
kentang, kubis, wortel, kacang
kcntang, kubis,
merah, kacang
kacang rneruh,
panjang. cabe bcsct r ~ t onit1t.
kacang panjang. c:ihc hcsar,
mcrah, cabe t>esar. mmal,
kacang panjang, cabt: bt..:sar. terung,
terung, htL,ci:;. kcti1nun
ton1at, cerung. buncis. ke1imt111
tcrung. buncis. kcii111un; lnbu
buncis, kctimun, kangkung
pcrsavsaw'.
ketimun,
lbun
7
I
kacang panjang,
buncis. ketimun,
siant. kanPkw1g
kacang mcrah,
64
label
No
s
111. 9. Perkem bangan Jonis Komodiras Tanaman Sayuran (Lanju tan)
Kecamatan
Batccuda h
Jonis
"ang d iranam
... 2000
2001
2002
-
-
llwang daun kacnng panjang, buncis, kctimun, kangkung
9
Arjasari
13n\vang mcrnh.
na\\'ang rnerah,
ba,v
l)a,vang daun.
kcnmng, kubis,
memh. kacnne
kcntang, kubis, pcsa i/sawi, j amur, wortel, kacanc mcrah.
panjm1g, cabe hesar, tomnr,
pctsnii~n 'vi,
wonel, kacang
__ --
,
I()
( 'iu 1uu11,::;
tcnint~· h11nc:is. k.c1imun Bnv.•iulg mcrah, bawnng pul i h.
Oa\vang: merah, pctsai/sawi, woncl, bawang daun, kncang
mcrah, kncang
kacang p:tf~j~1111;.
besar, 10111~1.
cahe bcsar, romnt, buncis,
buncis, ketimun
p(t11jt111g. cave hesar, tomar, buncis. ketimun
kct im1111, >OSi II bnwnng daun,
kcnrang, kubis,
kcntun~. kuhis,
bownng daun, kcma-ig. kubis,
pCl$Oi/~f1\Vi,
pctsoi/sawl.
wonct, ~ac1111~ mcrah, k:icuni; panjnng. cube
kacang merah,
h>1nt1t. huncis,
petsai/sawi, wortct, kncang merah, kacang pa11ja11g, cabe bcsar, tomat, rcrung, buncis,
kciirnun
kc1i1111111. labu
kaca1111 rn111jo1114, cabc bcsar.
Sill Ill
~
Bawang merah.
bawang putih, buwung
cnbe bcsar, cnbe rawit, l\n11u\, tcrung, buncis, ketimun
:,,ia111,
II
bawang daun, kubis, petsai/sawi/sosin
wortel, kacang
bawani;: puith.
bcsar, tomat, buncis, kctimun. ltihu
keiimun Ba\vang merah.
panjang, cahc
Hawang merah.
daun,
bawang daun, pctsai/sawi, kaeang panjang, cabe rawir, IOITIHC.
merah, kacang
J\a\v1ulg mcrah,
ha\\'lHlll,
2003 Hawang rnerah,
Solok.u 1
Kacang panjang.
J eruk
cabc besar, 101na1, tcrung,
buncis, kc1 imun,
lahu siam
tlawnng daun, petsai/suwiisosin, kacang panit1n~, cabe besar. tornat. terung, buncis, ketimun,
-Sumber : Dinn~ Pertan Inn Kab. n~1ndt•nt.
k~nl(kuull.. I .:tf k 1r:.11 hth1111;lM tahun 2000, 2001. 2002 dan 2003
-
6)
Tabel 111.10. Pcrkcmbaogan kni.s Komoditas Tanaman Obat No I
Kcc.:a1ru11a,
nanjaran
2000 Jahe, lengkuas, keocur, kunyi1, len-puya~ kapula!J'
Jenis yang ditanam 20-)1 2002 2003 Jahe. !engkua.<;. Jahe, lcngkuas, Jahe, lengkuas, kencur, kunyit, keneur, kunyit, lempuyang, lempuyang. lempuyang, temnlswak, temulawak, kej i kcji bcling, remu ireng, ke_ii
beling
kjjpulaga
beling dan kaoulaza
2 3
Pamcuncoeuk
. Jahe, kcncur,
Maialaya
kunvit,
-
-
Kencur. kunvit
Lem~g Jahe, Iengkuas.
Jahe. lengkuas,
4
kunyit, Cir:arav
5
6
7 8
temulawak
Kunvil
-
kunyit, temulawak
Jahe, lengkuas, kcnc.ir, kunyit, rncngkudu
Pacer
Jahe, leogkuas,
-
Paseh
keocur, kunyit, temulawak Jahe, lengkuas,
Jahc, lengkuas,
kencur, kunyit.
kenc;rr, kunyit.
temulawak, keji
tcrnulawak,
beling,
mcngkudu
-
-
Jahe. leagkuas, kencur, kunyil
Jahe, 'engkuas,
I lbun
-.
Baleendah
-Jabe, !engkuas..
kanda~.a Jahe, lengkuas,
--keneur, kwiyit. -
kencur
-
Jabe, keocur, kunyit.
9
kencur. kunyit. temulawak
Jahe. !engkuas. kcncur, kunyit.
-
-
1--
-
-
Jahe, kunyir. lcmpuyang ..
temulawak. ke;i Arjasari
10
JI
Cimaung
Solokan
beliez
Jabe, kencur,
Jahc. lcnoJ(uas,
Jahc. iengkuas,
kunyit.
kencur, kunyit,
kencur, kunyit
-
Jahc. kunyit, kapulaga
~cjibeling,
Jeruk Surnber : Dinas Penanian Kab. f3•ndung. Laporan tahunan lahun 2000. 200 I. 2C-02 dan 2003
66 Tabet Ill. I I. Perkembangan Jenis Komoditas Tanarnan I lias Kecamatan
No
I
Ba11j:mu1
2000 /\nggrek. nnthurium,
gladi<•I. hel icenia, mawar, melati, palem, scdap ma lam P•rncur·.gneJk ] Majalaya 4 I Cinarav S 1 Pacer 6 Pasch
.
2
I
Jcn s yang ditanam 2002 200.l Anggrek, scdap Anggrck, gladiol, amhurium, malam gladlol, heliconia. hcliconia, krisan, mawar, mela1i. palem, me lat i, secap sedap matam, malam eerbcra Sedan rnalarn ~ ma lam
-
2001 Anggrek,
.
. Scdto malam
.
.
Scdau 111ala111
.
.
-
Anggrck.
Anggrek,
amhurium.
amhuriurn, gladiol.
11..al::un, gerbera,
anthcrium, gladiol, hcliconia. mawar, scdap malam, gerbera, anyclir.
anyclir.
kcnnngii
anyclir
gladiol. hcliccni:1, 11Ja\\il.r, 11tela1i,
palem, sed:op
Anggrek,
hcliconia,
mawar, melari,
palcm, scdap malnm. gerbera,
kcnanmo 7 9
I bun Bakcndah Arjas:iri
10
Cimaung
R
.
.
. . 1\11thuriun. gladiol. hclk'onia, l.ri>llJI, mawar, mckni. gerbera,
.
Mclllli, na lcm
. . Anggrek. amhurium. glacliol, heliconia,
Anggrtk, amhurium,
mawar. melati, sedap mltlain
malam
''"UJJrel. ~l~rlnp ma lam
hcliconia, mawsr, scdap
anvchr II Solo~~111Jenrk ';urnber: Oui.:.c-. Pt.'.l &:a1uuu Kab. Sindung... l..oapc.w-.m LOatlim:m Uahu:n .i.000, 2001. 2002 dan 2003
.
Bab IV Analisis
Kcsesuaian Laban Berdasarkan
Pcrtimbangan
dan Sosial Buday» '.Vl:tsyarakat
IV. I.
Ekonomi,
Fisik
di Ciano.long Selatan
Analisi~ Ekonomi
Mengingnt hnnyaknya kornoditas yang diunggulkan l'enanirn 2001-2005
dalam Rcncana Stratcgis
Kabupaten Bandung ((>7 ienis)', maka urnuk intensifikasi
pcrtanian, pcrlu dilakukan pemilihan komoditas yang akan ditcliti. Demiklan juga ~111111k divcrsillkasi, pcrlu dicari komoditas-komodims di wilayah studi. komoditas ckonomi
yang scsuai dikembangkan
Sal ah satu cara yang digunakan adulah mcmi lih komoditas-
ynng bcrumur
pcndck
(tanaman
scmusim)
dan
mcmpunyai
nilai
tinggi.
Nilai ekonomi dipenimbangkan
dari indikator keuntungan yan!l direrimn petani.
Kcumungan ;idalah sclisil: antara nilui produksi tlc11gu11 scluruh l1it1ya pioduksi. Nilai produksi adalah nilai yang dipcroleh dari pcnjuulan scluruh basil pancn. sedungkan
biaya produ ksi a
mcnghasilkan
ku111vdi111~ tersebut, onlarn 111111 biaya pcmbclian pupuk dun biaya
tcnnga kerju, Adapun darn kcunrungan mwha umi u111tJk bcbcrapn komoditas pada 1:1h11112004 disajikan p111b Tabcl IV.I. untuk ku1111J
rcrbesar 1111111k
ketompok komoditas
palawij:t, sayurun dan tanaman hins. secara bcrturut-iurut
diperolch pada usahn
tani nbi jalar. 111c11g)m)ilk1111 xcdangkan dirniliki
unggula»,
llerdasarkan tabel tersebut tcrlihar bahwa
kcunrungun
tomut dan hunga
mawar.
Us.1hatani j:igung
1r.rnyn1n
tidnk
keuutungan s;11m1 ~ckali bahkun mcrugi (kcuntungannya minus). untuk komoditas
hanyalah
darn
non unggulun,
komoditas
data kcuntungan
paprika. Akan
tctapi
usaha tani yang keuntungan
yang
dihasilkan dari pengusahnan paprika ternyata juuh melebihi kcunumgan seluruh kclompok komodiius sayuran pada komoditus unggulau.
67
68
Tabcl IV.I
Keunrungan Usaha Tani Bcberapa Komoditas Perranian
Um11k Sctiap Hcktar 1.ahan Tahun 2004 No
I
Komoditas
I lasil
llMeJI
[kg}
(Rp-kg}
Nilai Produksi
r fOiai !'iiaya
Keuntungan
Produksi
'
Komodlias Unggulan Pah1\\ ija 950 4.2611J50 2,50() 1,547,:.00 1
Ja~Ulll!
2
K;11,;,1ng hijau
·'
Kacanl:,_tllni!.h Ubi katu kc"
1.376 13,404
2.500 27R
!.726,312
1.313 •).904
3.000
4.119.<JOO 7,507,232
f'cL'ii..li
141250
500
K
Kuhi~
775
()
Buncis IV"'1el
27,815 11.~0() 18.050 19,KRS [ 29.000 7.942 I0.744 I (1,00
·I
5 I>
-
158
3,-140.000
- 11.372.~£9 2,197.300 2.467JC,.O 2.395.000 1,777.500 2.3~5.0~0
-7.l 12.f>59 350,200
972.700 1,331.312
2.J.11,500 3.031,732
S:l't'Unln
~
7
I-
4A85 I,() 19
I
10 11 17 I~ IJ 13 I(,
>---
Kenc:1nl! Bn\\'3fU.! daun
Ci1l•C uturuh nn\\'(lne. rni'n1h Kucu111.! oan~1nl.!.
r~ni:u
%6 2.0VO
1,250
3r,z~o.ooo
27,7??.01)0 2.~00 J0.083.200 1.550 24,B00.000 1.900 •IS.286.300 ;l,51)()
5,665,0(10 16.257,1~6 9,WR,000 6.220.000 27.49$,667 20.ns.000 10.120.000 12.228.·HO 6,044,1~2 26.139,CO I
1,460,000 5,299,459 7,592.000 11.216.300 12,271,ill_ 15.465.000 17.677.000 17.854.760 I &.7$$,868 I 'I "'7,499
20.211,664 22.485.00U 11.586.000
788.:!3~. 9.S IS,000 22 974.000
·1·nn:-HlH111 ltiu~
,_I? Scd~1e m:1l:l111 I~ flung::i K rl~:in ,_..!.,. 19
ns;s
1 :;no
7.125.000 21.55(~625 1(1 K00,000 17.43(>,:lOO J?.771),000
Hun{J:l \11:1\\al'
M.01~) 8.0UO
115.WO
.1.(VJO
250
21,000,J!QO n.000.000
)~0
:14.560.000
Ko111odltrui Non Un·..·ulan
12,500 S.I IS 63.\137.SOO 39.812.000 20 I'll riku , Sumbcr : Dinus l)c:::rl(Ull\11\ Kabuputcn l1ilndu11g. I .a1X)1';U\ I ahun 20U4
Sela in
i111
2~.125,500
untuk hcberapa komoditas yang cidnk memiliki data kcunrungen, make
indikator y3ng digunakan ad
Survey harga dilakukan puda tanggal 9 Juli 2005 di T'MAr l111h1k Caringin dan Pasar Bung<1 Wastu Kcncana Bandung. llerdasarkun husil survey terlihat bahwa bcbcrapa komoditas yang mcmpunyai keumungan rclatif besar bagi pctani, tcrnyata juga mcmpunyai harga jual yang relatif lebih besar.
Kornoditas yang
dimaksud antaru lain cube dan bawang merah/putih, paprika dan mawar. Selain itu komodims lain yang mempunyai harga jual yang relatif tinggi adalah jahe dun kapri.
69 Tabel IV.2. llarga Prociuk Pcnanian Tanggal 9 Juli 2005 tli Pasar luduk Caringin dan Pasar Uunga Wastu Kencana Bandung
-
No
I.
11.
I
NONRENSTRA Kcloninnk l'alawiia Kacang hijau : 5.500ikg Jagung manis : l.500·'kg(kulit) : L50Uikg Talas Jagung semi : 7 .()()()ikg : ~ 500ikn Kedelai Kncane taneh : 6.250-6.75Cik{! Kcl~ Sa~·uran : 1.000-3.000ik '. 300'ikol Kangkung J t.ohak : 2.0001kg : 300/itai Oyong R:iya111 : l«)(1'kg Kcciwis : 2.0IJO/kg t.abu siam -: 3.000/kg Pare potih : 1.500.kg Kubis :3.500;kg : 1500.'kg KaiIan Sawi ; 4.000ikg Waluh Cukini : 1.500· 3000lkg Sosin Sclada bokor : 4.000ikg : 2.200-2500'kg I erung Selada air : 4 000/l
llt1wans mernh
. '·-~OM:i:
('"'"";'
: 9 OOOlkg
Kol uogu : I O.OOO•'kg Paprika : 15 .OOU-22j0C : JO.OOOil.n Kaeri Kclomnnk Tai1<1man Obat-obaran 111 Kun) i1 : 1.500 2 .OOO'ks Sereh : l.OOOlkg Ke1l"ur : 2.1)(10-350CHg Laos : 3.SCO'kg Jalic : 6.CXlO'kl! Kdompo'< Tanzman hias IV. : 850itangkrii Anggn.:k l).:11d1obium : 750Jbunga : 2.500ilill1gkai Baby aster D<1hli;i : 700- IOOOitangkai : 2.500/tan~kai : 1.500.'bungll Ras)'idah Anthcrium Lili : 12.500/bung• Angwck bulan : 1.800 'bunga Sc.tap malam : 2.000/tangk:ii I . 5.000-10.000.
I
I """''
Bcrdasarkan indikaror keuniungan dan harga komoditas rersebut. dipilih scpuluh i..omvditas yang dianggap layok untuk dikembangkan di wilayah studi dan diuji dalam pcnelitiun
ini. Pemilihan dilakukan berdasarkan nilai tertiuggi untuk sctiap
71
JV.2.
Analisis Kesesuaian Laban Sccara Fisik
IV.2.1. Kl:isifikasi Kesesuaian Lahan
Hasil analisis fisik scpuluh komoditas pertanian di wilayah srudi ternyara tidak bcgitu bagus .. Kcscsuaian lahan aktual di wilayah studi ternyata hunyu termusuk kolas 52 (cukup sesuai), S3 (sesuai rnnrjinal) komoilitas yang, diteliti,
d1111
J\" (tidak sesuai) untuk sepuluh
Komoditas yang cukup sesuai (S2) dikcmbangkan pada
bebcrapa lokasi cii wilayah studi adalah ubi jalar, bunga mawar dan bunga scdap ma lam. Kornoditas y1111g hanya mempunyai kcscsuaian lahan scsuai marjinal (S3) adalah ubi jalar. hunga mawar, scdap malam.jahe, kacang panjang, dan cabe rnerah,
101111ll.
paprika
Sedangkan komoditas bawang putih dan kacang kapri tidak
sesuai sama sekaf untuk dikcmbangkau di wilayah studi. Kolas kcscsuaian lahan kelompok
komodiras
palawija,
sayuran, tanarnan hias dan tanaman obat dapar
dilihat padn Gamhar IV. I sampai Gamber IV .4. Ditinjau dari lokasi, lahun yang sesuai untuk pengembangan delapan komoditas dari sepuluh komoditas y1111g diteliti
hampir berada pada semua kecamatan di
wilnyah studi, Kelas lahan S2 (cukup sesuai) untuk penanaman ubi jalar, bunga mawar dan scdap malam terdapat di Kccarnatan lbun, Cimaung (dataran tinggi) Pamengpeuk dan Baujaran (dataran rcndah). Adapun kelas lahan S3 (sesuai
111~1rj inal) untuk komoditas ubi jalar, bunga mawar, sedap ma lam. jahe. kacang panjang, tomat, paprika dan cabe merah terdapat pada harnpir setiap kccamatan di wi layah
studi yang merupakan dataran rendah dan dataran tinggi, kccuali
Kecamatan Pasch dan Arjasari.
tnfbrmasi
clan garnbaran komodiias dan luas
kcscsuaian lahan per kecamatan yang lebih rcrpcrinci dapat dilihat pada Tabel IV..I dan Gambar IV.5.
72
;;
:z ~
<-
-
::>
~I<:
w::> e,
!z
::>
~
••
"
,it'
~
J:~
'.) < ~ :z a. <~ ~ "' ..J ,,lii "'< F ~..,
g
c
~
§ ~ ;
o:; N
I~s
'".QE :;;
a n
~c,
!
~ 2
•'t'
• "' ·~g ~ Ii ~.,
u.a:111
~~~
3
~ c
N
'
1
!!
!
LJ
;:'0:$
is=~ 1!2!~ !(;:.
r-
I I
8 ~ ~
•
~~
t::o;::: !;'~~
c :1
c.2e
li:-l..1
•
J
•~ x
~'" i· t.l
'
"
:
"'
;.* ~
.j .. ~ 0
e
@-
•• N
!! •
~
."
E
~
S!
'X
n
'
~
• ~ ~
s ~ ~ ~
r-1 I I
LJ
.
g
•
c <
~
"'
~1
----
/ /
'
<,
'·
""--,\/~
74
_,
s
! "
8
;; ~
"',• "~,
1.?
~
@-
"'&'
c
~ ~~
• «n"'
~ ~ e .s
·' " .Q~ :x
.~g
\
...
\
,-I
\
-
<
--, ~
~
,s•
z
~r.
..". M
z
•
~ "'~ M
~
~ ~
I
"
~ ~
-~
s~ 0
r-
LJ
~
"'
\
::
I
,•
~
"
"~g
\/~
I
75
~
z :c "j >= zw"' -c :c m -<0 <( ..., z
E
::> ::> "' :Ii < (/) w .... <
.. .,:.
"'
(~
~ ~
@-
""'
ti:i 0..
0
;;
!!!
F
..
..
~
i
::J ""'
• ,•~
•;;;
; ~
~ z :z "'
- ..• " • .s~ 3,
~
c <> c
!! e
0
!:::.
~
~
•
~ ~ u ~ z
• t;o-
••
"3
·~d,
~
u
(:;~~ •'1>0
,~u.,.,
-;/
..r-
~~4£ ~$:'.
~ a
I I
LJ
0 " ~.:.-
"~~
.. ..
•• .t ;!
.,," ~
\
\
\
r,.. '·
"
t.
\
<,
<,
--, \/~ ~
,,"~,-
! :·
,. 76
r---- -, --
,. Q
IB ~ .8 6 lil
~
a d'!
~
e
..
..
s
g> !!'
:;;
es
0
~~
.. ,..
a
0 :..(
...
•!!!
s:
c
..• .. .. j .!I
3
~>('(! ~ E'GSC
~
~
~
CU
£00~6?./e -e r-
"'4.,.: ~
U)
•c•••
..
s:
~ 0
g
e
~
.
es -"
.:i =" ·;;
"
"' 3"'
"' .,
~
~
~~A1ij
•••••o .
ac::
::>
~ ~
-~!!''"8', ~. ~cc
T"""<-)'0,....0)
~
.>::
.
.....
~
--e"' ~
!!I
>
.. Jl ~ a. ~
....
"
L')
! ~
.~.~ o; e
< ·;;::
::c:" ~
o s:
E ~
Ti
Tabcl IV.4 l.uas l.ahan Yang Sesuai Untuk Penanaman Beberapa Komoditas (Ha)
I
Uh; JOlhr
Kee
~tf!'.l:lbm
Jn
M;r.\~
K..ic=*;;
l~)lll>lt
CJbt•
l'-:i·>11k~
''lcru.n
P;:.t:ti)I"."
:-.)
;2
-
I
~ J 4
'
- s I'f• ~ '• I ;v;o - ;.i,; j ,, ::! I l> ::!
;,
).
~
,,
"I
- ,;•}ti I - t~Y1 I 3.~ 1.~r8'.!A~
s~
-
J lttn
SJ
-
"" ~~ ..
s~
-
11 ... ~
-
t:.+.s
:;a
1<7
;1-1
~!fl_H•
.
11111
~.~
"'"' I
r:v~
2J\:.snj1(.:.I\. JJbh: 1-.nJah.
Secora kescluruhan
dclapan
komoditas
pengcmbangan
-
.iso :!ll jl; ,_,~.;.
St
S3 f\:\.:A I -11;0
?7t. l
':~+
('{'JS
ntJ ~
I l!JJ !)
I ·IY3 u 'n}; l(t'> ,, 47 I
'\l't'
'll S
1711~ 471
I ('9.tl -17 I -y
1 ~7 10
"'
I;; If)
I ;7 11
\l:\~
~~·1
7'i ,, •
so
l(~~-Q.
I~ .l.O I li ,,I 11if1il
\\*18') 1911,Mll 3~ .... l~'.l~> -i.L'i('Jl'tl). 5.('in1aung, (, lbur , 7 ..\.1oja ayu.
J"'1i-.
di \\ ilayah srudi, leas lahan yang "sesuai" untuk penanarnan
sangai kecil.
l.ahan )ang sangat scsuai
(SI)
untuk
komodiras tcrscbu1 tidal. ada. l.ahan )ang iermasuk cukup scsuai
(S2) hanya sctuas 234.2 ha (0.46 o/1) dari Stlun;h wilayah studi. Lahan yang tcnnasuk kclas '2 uruuk komoditas ubi jalar. bi.nga mawar dan bunga scdap malarn tcr::.i.:lout berada 1><1Ja lahan yang tcrmasuk kcla-. S3 untuk komodiias )nitg lain. Lahan yani: termasuk 1.cla.' !
S2
S3
203tia 0,3.9%
4.773 '\a 9.26
SJ
f\h} ~
'111•1
~
;;,-;
I 193 J
·~ 1 ~·JO
t ..1\1j41!'\i.11i. X.l'n"e1. •1.Pnmengr..'tlL 10.1'.is.:h. 11.S.>lul.an 'i111nht·r : I l:i~i I 1\n~11i ...i.; Kl'lct:.Htl/-Ull.
~3
17U i j 411 . lL'fo P:J
)Jld
J}.:1:
-
-
1:-11
1-14#>
:!J~ ll
S)
N 4655( ha
00.34%
Gamber IV.(>. l.uas Lahan Mcnurur Kelas Kesesuaiannyu
I l
.'-l'J.6l:
I i7 II!
7~7 (1•: )QI\ Xi'
78 R~b.:rapil parameter merupakan laktor penghambat yang menurunkan iingkar kesesuaian lahan bagi scpuluh komoditas yang diteliti. Faktor pcnghambat mama
adalah cu rah hujan dan suhu, Faktor penghambat lain yang juga mempengaruhi rendahnya kesesuaian lahan unruk scpulub komoditas di wilayah
srudi adnlah
ieksrur. genangan, drainasc, kclcrengan. tingkat erosi dan kandungan C-organik. Hasil klasifikasi lahan dan faktor penghambat secara Jebih terpcrinci dapat dilihat pnda Tabcl JV.5. Tabcl JV.5. Faktor Penghambai Pengcmbangan Komoditas Secara Fisik
-
No
Kornoditas
I.
\Jbi jalar
-
Kesesuaian Ak111al S2. SJ. N
Faktor Penghambat
Keterangan
.
Suhu. 1d:.s1ur,d-aina..
lereng, genangan. tingkat N
1.
Bawang putih
3.
Cabe me rah
SJ.N
K:it..<-n1g
S3.N
cro;i. C-anik Curah hujan, teksmr, drainase. Jcn:ng. £Cnang;in. tingkat erosi
Untuk curah hujan, seluruh wilayah studi tcrgo!ong N
CH. tckstur, drainasc, Jercng.
Untuk curah hujan.
~ic1i:;.111~11, ti11~l
~n.1:;i
4.
panjang 5. 1--
6.
seluruh wilayah studi
tergolong SJ
,____
I
1'01mu
SJ. N
Mawar
S?.S>. N
(1~. tekstur, drainase, Jere:ig.
Untuk curah hujan, ~
genangan, tingkat erosi
selumh wilayah studi
CH, tekstur, drainase. C-orga.1ik. tereng, genangan, tin!!ka.1 erosi Teksrur, C-ofb'31lik.drainase, Iereng, geoang;m. tingkat
tcrt\olong S3 Untuk curah hujan, seluruh wilayah .srud i reraolooe S3
-
erosi 7.
S~dl~
52. S3. N
Malarn 8.
Jahe
SJ. N
Suhu, drairasc, tck"1ur,
tereng. tingj(at erosi, genangan, CH
9.
Paprika
S3.N
CH (S3), tekstur, drainasc, k."fl!Jlg.
genmgw. ungkat
erosi
I I 0.1 1
Kacang Kaprt
N
CH (N). lclstur. drainase, tereng. genangan, tingkat erosi
Sumbcr : Ha-sit Arohs1s
-
-
Tekstur, C--0«,;anik. drainase. l~rcng. genangan. tingkat erosi
Untuk suhu, seluruh wi layah snidi
rergotong SJ dan N
L,'nmk curah hujan. seluruh wilayah studi terP.nlonr. SJ Untuk curah hujan,
seluruh
w1 layah
rereotonz N
studi
80
!
0
0
..
0
"'~ "' inga
•
Oo~
~"' ,; ~ ~ ~ "
~ ;,1\.! ~
,, <~ii "':e ~
1:;
~~;:
ffi ~-x
• ~ "••
@-
!
.
.." ~ .,'
t.
a
i~
{ ~ t:
:i. c
i~ ·?
• ,.b~
~ $ • ,:< ,f
e~,zt
• c
~~~ :l
{!
c D c
j
e
~•
D
{I
, .", ~
Ii.N"
<
s
t• &• ~•
:.~
~!
I
~~ ~
~ ~
•
g
Li.,•
I
~
~~r
•
r
Ii
·~
ii. ~
j
r.
~
Ji
~~~;?
~~gi\
,,
~:lu
& ... ~
'~,,~-·
a
'"
~
~ ~ 9.
•
•
iM'
~
,.:•"'
81
~ < .. 0 a~
~e~
~20 '•2 -c 0 ~
e
•s
>- ~o
:i ~ .c:; ~ ~ ~~ffi @-~ ... . ~ ~,_c._ ~!i ~(I)
""• 13 0
~<.as ~iii
~~~ a J 3: w i:: «
.~ -c
"ON
8:::.!.,:.
!
r ~'
~
!I
0
ti:;~
"
~
,'
" " • !'
,,,•'
·~· I
$
~
" ~ x•
"ffi~ a !i
i-i~
!
•$
I!' e
•Si
~
s
;;
.."•
'"
~
;.cQ
5:·~
~
$ ·:\· .....
;~~~
:
t:
"' r;
"
~~~
m
c :n
~~f
j,f~ ffiZ
&; ~-~ ....
"" IN~:· I i!
<
t ......
"'"'
<<'" <'~
~
e,
""' ; ?:+s ~ ~
"
~
s
a
•~
~
c,
c..<~ ~w
c e <
eo
~< ~0 t
•
-i
\'·"" \ l!
\
i!
'·
\
<,
--, \/~
i~·:"·
82
IV.3.
Analisis Susial
IV.J.1.
l'crtimhangan Pcrnilih:rn Komoditus iii Tin:;:kat Petani
Hasil survey cukup scsuai dcngau hipotesis pcueluian tcntang alasan petaui dalam mcmilih
komoditas pertunian. l'ertirnbangan
pctaui menurut hipotesis adalah
kebiasaan. uruuk mcmcnuhi kcbutuhan sendiri, harga jual produk, kondisi fisik lahan dan disuruh olch pihak Jain (pcmerimah/tengkulak).
nerdasarka11
hasil
survey, semua alasan yani.; rncniadl hipotcsis ditcmui. kccuali atasan disuruh olch pcmcrinrnh.
Selnin i111
.i11g;1
rliperoleh ternuan herupa ulasan kcmuduhan dalam
pcmcliharaun. pcrtimbangan biayn pcmcliharnan, alasan ikut-ikutan,
kcscpakntnn nntar petani dan
Uata rinci mcngcnal pcnimbangan pcrani dalam mcmilih
komod itas dlkem ukakan pad a Garn bar IV. 9.
"""
36%
')~II\.
..
30%
Q
l~%
c: -e c:
"·::!
IX
'!!
8.
e
32%
20%
~"'
1<%
D_D
n%
0..
S%
...
•
3
40k
n 6
2%
CJ
2%
Cl
6
?%
'% Cl
Cl
!
9
Pertimbangan Ptmilihan Komoditas
I
k(.:butuhun scndlri, 2 •
ting~in)'tt h:ir~1juul produk. J k(;biu~~1an. kcl'i<.'!'>\.1aiuu 1i~H.: 1,1h~111. J - 11u.h..k1h/lhlai.. h.:1'<•1, (i hiu~:.i p1t1t!u~si n1ur.th 7 a kcscpakulU"I :u11t1r pctuni \kOJlludiHIS berbcda). g • icngkufuk (komruk) \j • i"Ul•ik\ll:.ln Nu1nl1':1 : I lti~il annlisi~ X'ctc1ur~t1.n:
4
Gamhar IV.9. Pertimbangao rc11111i l111l:i111 Pcmilihnn Komoditas Pertanian Pcrtimhangan petani yang cukup mendominasi
datum
pcrnilihan
komodhas
per1~11i;111 ndnlah untuk rnemcnuhi kcbutuhan keluarganya sendiri. Pertimbangan ini sebagiun pertanian
bcsar dikcmukakan
scbagai
kegiatan
oleh pcnduduk
sambilan
yang menjadikan
(3J.3 'Yu): pctani
kegiatun
icrscbut mempunyai
SJ kcgiatan urama lain di luar pertanian. yailu mcmpunyai atau bekcrja tli pabrik dan pegawai negeri sipil, Sclain itu alasan tersebur juga dikemukakan oleh petani yang rnempunyai lahan sempit (16,7 o/o). dan petani yang kekurangnn modal (I I.I I%).
Pcrtimbangan ekonomi dalam memilih jenis komodiras kiranya juga telah dilakukan oleh banyak peiani. llasil survey menunjukkan bahwa sebanyak 32 % responden rncmilih komodhas berdnsarkan tingginya harga jual produk. Namun
Keberadaan
nalun ckonomi petani sesuai dengan temuan pcngctahuan pcrani
1c111nng harga jual produk pertanian, Dari kcseluruhan respondcn diketahui bahwa informnsi harga jual komoditas pertanian dipcrolch petani dari petani lain (28 %). J.1ri pasa1 (20 ·~). dari pcdagang pengumpul/tengkulat (20 %), dari pcnyuluh
peruiniun (4
o/o).
dan dari bcbcrJp;I sumber, tcrmasuk tclcvisi dan radio ( 12 %).
1\d:1r1111 0Cb~n1:1k 16 'Vo respondcn tidak rncngerahui harga kcmoditas-komoditas pcnaniun di p:L..;11;111.
Pcnlmbangan pc111il1h:111 ~01110Ji1as berdasarkan kondisi fisik lahan tcrnyma hanya dilakuknn oleh 8 ':lo respondc.i. Walaupun 9-1 % rcsponden mengaku rnengetahui jcnis komodims yang sesuai dcngan keadaan tisik lahan yang dipcrolch dari
pengalaman pribadi Jan pctani lain (87.2 %) sena dari pcnyuluh penanian ( 12.8 %). namun dalarn aplika~iuya ditemui banyak kcndala, Kunin!,(11)13 pcrtimbangan kondki flsik lah:m juga tercerrnin dari jcnis komoditus yang ditanam.
Berdasarkan survey primer. temyata jenis kornoditas lanaman
pangan dan sayuran yang ditanam di dataran rendah tidak banyak berbeda dengan jenis komoditas yang ditanam di daerah dataran tinggi. Jcnis komoduas yang ditanam respondcn dapat dilihat pada Tabel IV .6.
84
Tabel IV .6. Perbandingan Jen is Komoditas Yang Ditanam Petani
Pada Dataran Rendah dan Dataran linggi
-
I
Dataran Rendah
--
Dataran Ti nggi
Tanaman Pangan
Padi. ketan, singkong, jagung, jagung man is, ubi jalar, kacang tanah
Padi. kctan (hitam dan putih). singkong, jagung, jagung manis, ubi jalar, kacang
ranah Savuran
panjang, leunca, sosin, Wortcl, bawang daun, brokoli, kentang, terong, kemangi, cabe, kcntang, tom at, bawang merah. kol, sawi purih, wortc I. cabe keriting, cabc rawit. cabe keriting, mcntimun, leunca, selada bokor, kacang merah tomai, bawang merah Pakan ternak Rum put ..__ Tana man H ias Anggrek LKacang
Jenis kornodiras yang sesuai tumbuh di daiaran rendah dan dataran tinggi berbcda.
Hal
i111
disebahkan nleh fisik lahan pada daerah dataran tinggi dan dataran rcndah
sangat berbcda, tcrutama dari takror iklim. Padahal iklim merupakan salah satu prasyarat tumbuh ranaman dan prasyarat iklim untuk setiap komoditas berbedabeda. Walaupun bcgitu, beherapa komoditas dapat tumbuh haik dengan baik di data11111 ting~i
1\1.3.2.
d1111
dataran rcndah.
Tingk>lt Pencrimaan Petani Terhadap Kornoditas Baru
Hasil survey rncnunjukkan bahwa petani di wi layah studi tidak mendukung pcngcmbangan komoditas barn yang sclama ini belum dibudidayakan di kalangan petuni scrcmpar. Scbahugian besar rcspondcn (60 %) tidak mempunyai keinginan
untuk mengganti kornoditas yang selarna ini ditanam. Kurangnya tingkaL pencrimaan petani terhadap komoduas baru dipengaruhi olch hebe rapa alasan. A lasan terse but ada lah kepuasan yang sudah diperoleh dcngan jcnis komodiras yang selama ini ditanam, kondisi fisik lahan yang ridak sesuai
untuk kornoditas lain, ketidakseriusan dalam bertani, kerakutan ruenanggung resiko dan xebcradaan beberapa kendala
lain. Keudala yang dihadapi pctani
adalah kckurangan modal. kurang pengetahuan tentang cara pemeliharaan
85
komoditas baru yang tiditk rerhiasa diranam serta reknik pembudidayaan yang sulir dan mercpotkan (terkait j.iga dengan pengetahuan dan kebutuhan ienaga kcrja-modal). Gambaran yang lebih jelas dapat dilihat pada Gambar IV.8.
olrqin •Tifak 60%
ar._..,;.;1 .. ~k.ANS Ol..\r~~ pci;ll~l
"""'
c-dM~~,.....*~ ~~'\ia!G".C!!'
c St:al~ !'f ~
1 rcn·o:~p
!.et;:a"lm
l~n:iira'l
~~MfiT: .~J~.ab
Gambar IV. I 0. Kcinginan Petani Lmuk Mengganti Komoditas dan Alasannya
IV.J.J. Hubungan
Perilaku
Perani
dengan
Kondisi Sosial
Ekonomi
Masyarakar Masih kurangnya pcnimbangan peiani terhadap lingkungan fisik lahun dun orientasi pasar serta tingkat penerimaan petar.i terhadap komoditas baru dapar dijelasknn dengan kondisi sosial bodaya masyarakat setempar. Kondisi y.mg rerkait antaru lain udat-istiadat (cu/11,,-e). rendahnya tiogkat pendidikan dan tingkal kesejahtcraar masyarakat. Rendahnya ringkat kcsejahtcraan masyarnkai jugn tcrkait dengan rendahnya luas kepcmilikan lahan pertanian oleh peiani.
A. Adat-Istiadat Adar masyarakat sctcrnpat umurnnya tidak mcmpengaruhi dalam memilih kornoditas
komoditas.
pertimbangan
petani
iidak 111c11ghalangi petani untuk mcmilih bcrbagai
cbagian besar reponden (96 o/ol mcoyarakan ridak ada larangan aiau
86
kewajiban adat untuk menanam suatu jenis komoditas. Hanya 2 responden dari 6 responden di Desa Cipeujeuh Kecamatan Pacer yang menyatakan hahwa nenek moyangnr» melruung menanam sereh waegi di J..>esa Cipeujeuh, dengan alasan hasilnya tidak aran bagns.
B. 'Iingkat Pendidibn Tinglcat pendidikan petal\i di wilayah studi ma~ sangat rendah, Sebahagian bessr pctani (4S %) hanya mempenyai pendidikao sampai tingkat sekolah dasar (Oambar N.11 ). Kondlsi mi sama dcngaa gembaran tingkat pendidikan pcnduduk
yang diperoleh dari Suseda Tahun 2003 (Gambar III.14 di Bab Ill).
60
II! Kepal~ Keluarge 50 , s Ketuarga _
I .
40
30~---------20 10
0
z
Sl
0 0 S2 Ttlgbt Pondidik1tn
Gamber IV.I I. Tingkat Pendidikan Rcsponden dan Keluarga
Tingkat pendidikan kel usrga petani lebih baik dibandingkan ti ngkal pendidikan kepala keluarga pctani. Hasil servey menunjukkan bahwa sebahagian besar keluarga petani telah duduk sampai bangku SLTA dan interaksi dengan keluarga cukup iatensif. Namun hasil analisis mcnunjukknn bahwa pendidikan keluarga petani kurang mempun)'lli !r.etcrbitan yang signifikan dengan pertimbangan
petani dalam memilih kom<Jditas pertanian yang ditanam di La/Ian pertaniannya. Gambaran tingkat pendidikan petani pemilik tahan, sebaga: responden, dan kcluarganya dapat dilihat pada Tabel N. l ~. sedangkan garnbaren intcraksi kepala kcluarga pctani dengan keluarganyadapat dilihat pada Gambar I V.12.
·~
87 -,
I ~·
•~'
C Setu:~phan
11
I~
, o Leb1'l 1 kal1 sebap bulan . r.:iLebth 1 ka!1 ~et1aptahun; i
<;
.,'
,~1~11
setahun
2%
, I
I
1 !
Sumbcr:
H
Gambar IV.12. Frekucnsl Pcncmuan Kepala Keluarga Pctani dengan Anggota Keluarga Herpendidikan Tertinggi
C. Tiagklll Kestjahtcra.an Tingka; kcsejahtcraan masyarakat di wilayah studi dapat dilihat dari indikator jumlah dan pcrsentase penduduk miskin.
Jumlah penduduk miskin di setiap
kecarnatan cukup besar, yaitu berkisar autara 58.576 orang sampai 164.983 orang atau meliputi J,24 sampat 14,76 % penduduk di wilayah tersebut. Seeara keseluruhan, jumlah penduduk miskin di wilayah sludi mencapai 1.110.728 orang atau 6,84 % dari kcseluruhan jumlah penduduk di wilayah studi. Gambaran jumloh dan persentase penduduk miskin per kecamatan di wilayah studi dapat dlihat pada Garn bar IV .13.
reooa
I ::: __ --1
....
... ··- ····---------
1QOOD +------
~
f
i
I
Garn bar IV .13. Jumlah dau Proporsi Penduduk Miskin Pada Sctiap Kecamatan di Bandung Selatan
88
Luas kepernilikan lahan pertanian di kalangan petani cukup rendah. Berdasarkan basil wawsncara diketahui bahwa sebagian besar lahan pertanian di Kecamstan
Pacer oleh "orang Bandung". Warga setempat hanya memiliki lahan yang terbatas, bahlcan banyak sekal i warga yang tid.ak mempunyai lahan pertan Ian dan bekerja
sebagai buruh tani. Peogecualian terdapat di Desa Loa yang merupakan desa di Kecamatan Pacer yang paling jauh dari Kota Bandung. Petani di Desa Loa masih mempuoyai lahan yang cukup luas. Keadaan lain diternui di Desa Sukamantri; Sebagian bcsar [alum di Desa Sulmmantri dimiliki oleh seorang petani (H. Otong), dengan luas lahan sebesar 80 ha,
n. PerAn Pemcriofllh1Peoyuh1ha11 Selain tergantung pads pelalru pertanian (petani), kemungkinan penanaman komoditas pertanian }'ling merujuk pada kesesuaian lahan juga dipcngaruhi oleh
peren pemerintah. Pemerinlah manponyai peran yang sangat bcsar dalam mendukung petani melakukan a.Jaivitas penanian. MenuruL Mubyarto (1994), dalam pembangunan pertanian pemes intah berperan mengeluarkan kebijaksanaan yang
rnendukung
kci:iatan
penanian.
Kebijaksanaan tersebut
adalah
kcbijaksan8llll harga Jan pendapatan (stllbilisasi harga], kebijaksanaan pcmasaran untuk mempcrkuat dayn saing pemni dan kebjjaksanaan strukrural untuk
memperbaiki ~Lruk.lur prnc.luk:ii, tennasuk penyuluhan, Penyuluhan merupakan bentuk pendidikan informal kepada petani. Tujuan utamanya adalah menambah kesanggupan petsni dan efisiensi usahataninya,
Gambar IV. l 4 Kcikutsertaan l'\:tani Dalarn Kegjatan Penyuluhan Pertanian di Witayah Sl.Udi
Peran pcmcrintah yang diarnati pada penclitian ini adalah penyuluhan pertanian. Scbanyak 46 % responden menyatakan tidak pernah rnengikuri penyuluhan
penanian, 32 % respcnden pernah alau jarang mengikuti penyuluhan sedangkan petani yang sering atau rutin mengikuti pcnyuluhan pertanian hanya 22 %. Kurangnya penyuluhan pertanian yang diikuti petani tersebut disebabkan oleh ketiadaan kcgiatan penyuluhan im scndiri dan ketidakhadiran petani pada penyuluhan yang diadakan petugas. Gambaran lcngkap tentang keikutsenaan
petani Jalam kegiatan penyuluhan disajikan pada Gambar IV.14.
Akan tetapi analisis lebih lanjut dcngan tabulasi silang dan chisquare rncnunjukkan bahwa ticlak ada kaitan amara pcnyuluhan pertanian dengan pertim bangan petani dalam mcmilih komoditas penanian dan dcngan 1 ingkat pcnerimaan petani tcrhadap kornoditas baru. Kondisi ioi rnerupakan indikasi kcgagalan penyuluhan pertanian yang dibcrikan kepada petani. apalagi mcngikuti penyuluhan bcrsifat sukarela dan tidak dipaksakan (Mubyarto, 1994). Penyuluhan dianggap gag;tl karcna menurut Mubyartu ( 1994). suatu penyuluhan penanian tfongunr berhasil jika: I. Pengetahuan petani mengenai sesuaru yang bergunabertambah 2. Ada adopsi pctani terhadap hal-hal yang dianju1 kan penyuluh 3. Pctani bersedia bckerjasama dengan pcnyuluh 1. Petani berscdia memberi suatu balas jasa kepada penyuluh
1
5. Pcnyuluh dapet merubah sikap pctani yang merugikan
(). Pengetahuan praktis yang ada pada pcnyuluh bcnambah 7. Penyuluh clapat membcritahukan sesuatu yang bcrgunadi luar tujuan proyck tertentu
8. Ada perkembangan keinginan pada kcdua pihak untuk memperiahankan hubungan,
Akan tetapi berdasarkan wawancara informal dengan staf dari Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, terdapat kcmungkinan perilaku petani lebih dipengaruhi
oleh kcgiatan lain yang menggantikan kcgiatan penyuluhan, Mereka mengakui bahwa jumlah tcnaga penyuluh pertanian (PPL) tidak seimbang dengan jumlah
90 petani. Kurangnya tenaga penyuluh tersebut kenudian mendasari digalakkarmya pemberuukan kelompok iani dan gabungan kelompok tani (GAPOKTAN). Kelompok rani mcrupakan kumpulan orang-orang yang bergerak dalam bidang
pcrtanian vang tcrikat secara informal dalam satu wilayah kelompok yang bekerjasama aias dasar sating
perr.a~'lJ.
sating asah dan saling asuh untuk
kcbcrhasilan usahataninya yang diketuai olch seorang kontak tani dan berperan
scbagai unit produksl, wahana kcrjasama dan kelas bclajar (Dinas Pertanien, 2004).
IV.4. Arahan l'engcmbanf.ao Komoditas Pertaniaa Hasil klasifikasi 'ahan dan rencana pemantaatan ruang menunjuukan bahwa masih tcrdapat potcnsi pcngernbangan masing-masing komoditas yang diuji Hasi lnya, potensi pcngcmbangan komoditas ubi jalar adalah seluas 67,8 ha: cabe mcrah, kacang pan jang, tomat, paprika dan jahc adalah seluas
25, 14 ha sorta sedap
malam dan mawar scluas 25.02 ha. Adapun peri!aku petani kurang dapat mendukung hasil analisis fisik :erscbut ka-ena sebagian bcsar masih bcrsifat suhsisten dan tidak mcmpunya] keinginan umuk mengganri komoditas yang ditanam.
Gambaran
~·ang lebih tcrpcrinci disaiikan pada Tabel IV.7.
Herdasarkan basil tcrsebut kemudian disusun arahan pemanfaatan lahan umuk pengcmbangan delapan komoditas yang sesuai dikernbangkan di Bandung Sclatan. Potcnsi pcrnanfaatan lahan yang sesuai dengan analisis kcsesuaian lahan seeara tisik clan rcncana pernanfaatan ruang dalam RTRW Kabupatcn Bandung 2001, dibandingkan lagi dengan pemanfaatau ruang eksisting pada tahun 2001. Hasilnya adalah
arahan
Ubi jalar
pernanfaatan ruang. sebagai berikut : di Kecamatan Pacet, Banjaran, Pamengpeuk, Baleendah. Ciparay,
Solokan Jeruk. Majalaya. !bun dengan luas total 33, 75 ha Cabe merah. kacang panjang, tomat. jahe dan paprika di Kecamatan Pamcngpeuk dan Baleendah dengan luas total 22.8 ha Scdup rualam dan mawar di Kccamatan Pamengpcuk dan Baleendah dengan luas total 22.02 ha,
91
Untuk perilaku petnni. aruhan yang pcrlu dilakukau
dan kuantitas
penyuluhan,
adulah pcuiugkatan kualiias
y~nl) meliputi perbaikan mctode.perbaikan marcri,
pcningkatan kcikutscrtaan pctani dan peningkaran intensitas penyuluhan (iambaran rinci dapat dilihnt pada Tnbel IV .8.
92
1--~---1-------4--------4-------1-----·
-····1--4----···--+--------1----
-
··-- -·---l-------+------4-----+-~
.
--+-------
-1--
.......
93
~
!?
~ c.
:::" N 0"' ·~ """ .c
c·~
c
g,
.,, "' 01
"'."...... ~ -r :5 ., g 0 ....l
0
:;;.
"'
u,
";' c a,v cN c
~
"8 :·n " .J: -~
"" - ,,a ...l
-" 0..
~ ~ :': :':
N
...J-...-·
-r
~·
::: :I: O:
~ ~ ·c ~c ~ E
"
0 ;L
"'
,_
-o
r-: -e .J:
~
e
"
~"
:0
:5
~.
:.>
"'
s:
"'
92
;;;
·a
s:" -;;
cu c:
"'
·;;
n
~ V>
"'
·-
~
.;;;.
6
00 "' e-,
~ .,. 0
0 N
6 0 0
N
c
::I
'll t-
"'~ ...J ~" Q.
~·,, "'
-e
o:
;-. e ·;;; -c c: ~ fj z c:
'"~ "
c:
"'§"
& -:§
""'"" "'a . \!"• c: c ::
7:) .?j
...J
""c
-c "
~
"' "
" """ "-"'"c v:..,""' ;:!J>~
.,,c:"
~
~
n
Q,
::I
Q.
..;·
-a).I
..-
M
0
t-J J :z: .,; . ...J~
e
·~"
o(t
"'
"'
~
Q.
v.
"c
0
.,,c" t;
.§ ~ c,
,,
t
::I
"' .:.l ·;;;
M
r-, oi
c
v.
·;;;
~ ~ ee
,.
" ;::;::
J.-
" "
~
"
,c
~ ee
·;:; c,
Q,
c-:
·;: Q.
~• 0
s
'::i ..c
.s~E
"'"
94
Tabel IV .8. Arahan Pengembangan Komoditas di Bandung Selatan
No
I
Jcnis Komoditas Ubi Jalar
I tuas' (Ha) 33,75
Perilaku Petani
Arahan Lokasi Belum Ditanam Sudah Ditanam Banjaran, Pacer
Peningkaran
l'am~nereuk
kualitas dan
l.lalccndah,
kuantitas
Ciparay, Solokan
penyuluhan, rncliputi : - perbaikan
Jcruk,
Majalayn.
lbun
2
Cabe
·1
Memh Bawang Putih Kacang
s
Tomai
3
ranBn~
22,80 .
22:so 22,80
Pamcngpcok
Pamengpcuk,
intensitas
Bakcndah
22.02
Parnengpeuk
7
Sedar Malam Ma war
22,02
Parnengpcuk. llaleendah
$
Jahc
22,80
Parnengpeuk,
Baleendab Pimcug~euk. Baleendah
6
- Perbaikan materi - Peningkatan kcikutsertaan pctani - peningkatan
.
Pamengpeuk, Balcendah .
metodc
Baleendah
9
Paprika
22,80
10
Kaori
-
-
Baleendah
Ketcmngan : I= Lahan yang "sesuai" dan belum terbangun
-
.
BabV
l<esimpulan dan Rekomendssi
V.1 Kcsimpulan I.
Bcrdasarkan analisis ckonomi. sepuluh komoditas yang layak dikembangkan di Kabupatcn [)andung Bagian Schuan adalah ubrjalar, tomat, kacang paujang, cube. mawar, sedap ma lam. jahe, paprika dan kapri
2. Bcrdnsarknn nnalisis lisik dikct:ihui bahwa kelas lahan di wilayah studi adalah cukup sesuai (S2) dan sesuai marjinal (!'<3) untuk dclapau kouioditas dari scpuluh ~omn
tidak eda, untuk sepuluh komoditas
yang diuji.
Perinciannya scbagai bcrikur : •
l.ahan yang cukup sesuai untuk komodi111~ uhi jnlar tcrcln(lnt iii Kecamatan
l inmuns (51,24 ha). Banjaran (1 S0,2 ha) dan I bun ( 1.38 ha). •
Lahan ynng cukup sesuai untuk ~omodi1a~ bunga mawar dan bunga sedap malam terdapai di Kecamatan Cirnaung (25,76 ha). llsnjaran ( 116.C. ha] dan lbun (31.41 ha).
•
l ahan y;1ng s.-~uni mnrjinal untuk komoohas ut11 ialar, bunga mawar, bungn scdap malam. jahe, tomat, kacang panjang, cabc dan paprika terdaoet hampir di seluruh wiluyah s1udi kccuali di Kccamatan Pasch dan Arjasnr], Kecamntan yang mempunyai lahan dengan kclas
"scsuai
m
Di wiluyuh studi. kornoditas bawang putih dan kacang kapri tidak ~c£11:1i snrna sekali untuk dikcmbangkan .
3. Bcrdasarknn perbandingan antaru pcta kesesuaian lahan dcngan alokasi pcmanfaaum rua11g pada RTRW dan peia pemanfaatan lahan tahun 200 I, dikctahui bahwa luas lahan yang potensial untuk pengembangan delapan komoditas yang diuji sangat sedikii. Pcrincinnnya sehagai bcrikut : - potensi pcrnanfaatan lahan unruk pcnanaman ubi jalar adalah 67,5& ha, yaitu
p.ada lahan sawah, tegalan dan kcbun carupunm.
95
96
- potensi pemanlaatan
lahan untuk penanaman komoditas cube. paprika. tomat,
kacang pimjaug. jahe dan muwar dan sedap malam adalah 22,68 ha, yaitu pada lahan sawah. tcgulan dau kebun campurnn. 11. Hasil nnalisis xosial mcnnnjukkan bahwa pcrilaku petani kurang mcndukung upayn pcmanfnatan lahan per komoditas yang didasarkan pada kondisi lisik lahnn, Kcgiaian pcrtanian yang dilakukan olch sebagian besar rnasyarakat
(36 % rcsponden) masih bcrsifat subsistcn; hanya scdikit petani yang telah mcmpcrhatikan komoduas
taktor fisik lahan maupun
foktor ckonomi dalam memilih
yang akan diranam. I lasil ini terkail dcngan tingkat pendidikan
kcpala keluarga
pcrani,
dimnna
~h:igi;in hesar kepala kcluarga petani
hanynlah lulusan sckolah dasar. dun dengan ketcrbatasan kcndala.
Semcutara kcgiatan
lahan sebagal
pcnyuiuhan, yang jarang dilukukan.
icrnyata
kurang mcmpcngnruhi perilaku pctnni dnlnm menentukan komoditas pertanian,
V.2 Rckomcntlasi I.
Fnktor pcnghambm
Y""!l 111..:1111n111knn kcsesuaian
lahnn secara lisik untuk
hebcrapa komoditas pertanian di ll:mdung Sclatnn Ddntnh suhu, tekstur tanah, drninase tanah. kelcrcngan.
organik
tanah.
kcscsuuiun
lkhcrar.a
lahan tcrscbut,
gcoangan. tin~kat erosi tanah
upnya dap;11
dilakuk.m
dc11gon cnru mengurangi
untuk
mcningkatkan
atau menghilangkan
~ngh:nnbnt ~ning. mcnurunkan kelas kcscsuaian lahan. Upnya yang dapat dilnkukun anrarn lain : "· Drnina:1e tanah
llrninase tanah dapm dipcrhaik! dengan pembuatan salw1111 dminasc untuk mengalirkan kclchihnn air pada permukaan. serta pengolahan tanah dan pcnambahan huhnn orgunik untuk memperbuiki porositas tanah. I).
Kclerengan Dampak
ncgati!'
kelercngan
yan~
1inggi
dapat dikurangi dengan
pen) buaran tcras. c. Gcnangan
Genangan atau bm1jir secara tcknis dapat diatasi dcngan pcmbuatan
sal11r(111 drainase. pengcrukan sungai dan pcmbuatan waduk pengendali
9? ha.njir. Selain itu, bahaya gcnangan [uga dapat dikurangi dcngan kcgiatan rcboisasi pada dacrah-dacrah hulu sungai, d. Tingg•inva tinakat erosi
-
-
"
Pengurangan
linebl
erosi dapat dilakukan dengan salah satu atau lcbih
baik mcnggabungkan cara-cara bcrikut : pola penanarnan komoditas yang bcrreotunuan
dcngan arah kontur, pcmbuatan
teras, penerapau sistcm
mulsa (pcnutupan ranah) dan pcmilihan jenis komoditas yang mcmpunyai pcrakaran yang kuat dan tajuk yang rapat, seperti teh (sctclah bcrumur tiga tnhun,
dengan ianaman
sebelumnya duumpangsarikan
penuiup lunah/
covcrcrop }.
c. Rcndahnya kandungan C-organik tnnnh C-organik ianah dapat diperkaya dcngan penambahan pupuk,
Kandungan
tcrumma pupuk organik, f. Suhu dan Tcksiur Kcndaln
suhu dun tcksiur
dapnt diatasl dcngan mclakukan
kcgiatan
pcrtanian dalam rumah kacu. Khusus untuk mcnr,atn~i kendala tcksrur. pcrtanian
~cgiatan
khusu$.dcngn11
harus dilakukan
tckstur
pada
tanah yang lebih
besarnya biaya untuk mcmbuat
media yang dipcrsiapkun
balk. Akan
rumah kaca. pclnni
bantuan dalam permodalan dun pcrlu dilakukan
tempi mengingat pcrlu mendapatkan
perhitungan usaha t:mi
agar pctani tidak mcrugi. 2. Agor lingkungan
dan
Wilayah
penyuplai
dapat dilestariknn,
Bar.dung
produk
Sclatan
pertanian
kcsejahteraun pctani dapat rlitingkatkan
dupat
untuk
mcnjnlankan
rnenyokong
Korn
lungsinya Bandung.
scbagai perlu
dilakukan :
l'cmuean kcpemilikan lahan pertanian Peningkntan akscs pctani terhadap sumberdaya ckonomi l'erhaikan dan peningkatan metode, materi dan kualitas pcnyuluhan, sebagal pendidikan informal hagi pctani.
98
V.3 Saran clan Kcterbatassn Stodi Mengingat
waktu
penelitian
yang singkat. studi ini memiliki
bebcrapa
keterbatasan yang dapai tl\jadikan bahan penimbangan untuk studi lcbih lanjut. antara lain : I. Analisis kesesuaian lahan hanya dilakukan pada sepuluh kornoditas pcnanian
saja. sementara jcnis komoditas pertanian sebenarnya mencapai ratusan. Oleh karena itu disarankan untuk melakukan analisis kcscsuaian lahnn unluk jenis komoditns-komoduas yang lain, terutarna kclompo · padi-padian dan ranamnn perkebunan yang tidak diwakili sama sckali dalam penelnian ini. 2. Dalam penelitian ini analisis ekonomi dilakukan ierlebih dahulu untuk mereduksi jcnis kumoditas yang akan Jiuji secara fisik. Unruk pcnclitian pengemhJng.~n komoditas berikutnya, dcngan waktu penelitian yang lcbih [leksibel. hcndaknya analisis
fisik dilakukan
terlebih dnhulu
scbclum
dilakukan analisis ckenomi .
.3. Discbahkan oleh keterbatasan data. anali~is k~suaian Johan hanyn dilakukan bcrdasnrkan 12 parnmetcr dari 21
parameter yang ada. Umuk anal isis
bcrikutnyu disarankan untuk mcnggunakan kriteria yanii ideal, agaf' ha~ilnya lcbih valid 4. Aspck ckonomi )nng dilakukan pada penclirian ini terialu cangkal, yaitu hanya mcmperharikan kcuniungan d:m hari;a t..onu•tlita~ da1 i l3a11dung Sc!atun
di Ko1.1 Hnndung. Hcndaknya dilakukan pcnelitian lanjutan untuk melihat pclunng pernasaron scpuluh lomo
5
I uas kepernilikan
lahan pada penelitian ini udak disurvcy secara kuantitatif
Umuk mendapatkan hasil yang lebih baik, selain dari data sckundcr, hcrdaknyu disurvey jugu luas kepemilikan lahan pcrtanian (non kuwasan lindungl setiap petani.
DAF'fAR PUSTAKA
I. Adiwilaga, A. ( 1985). f':idj<\jaran. Bandunr,.
/111111
Usa/111 Tani; Fakultas f>cnanian
l.lnivcrsitas
2. Adriani, R.D. (2004). Terminal 1f;tribi.111is, Pcrlukah Di Kawoson Tr1111s1111grasi ~. www.nakertrans.go.id. l)iakscs iangg,al 7 Juni 2005.
3. l3;1p;ieda Kabupaten Handung, (200 I), Rcncana Tata Rt1ang Kubupaten Ba11d1111g 200 I, Oappcdt1 Kabupatcn llandung, Soreung. 4. Badan l'usal Staristi], Kabuparen Bandung, (2000), Kobupatcn /lnnd1111g D11/a111 Angko. lladan Pusat Smrisrik Kahur~•cn Bandung, Sorcnng 5. Badan Pusat St11l ist ik Kabupatcn Bandung. (200 I), Kob11poten Bandung IJa/11111 Angkn, lladan Pu~m Statistik Kahupatcn llnndung. Sorcnng 6. Hadan Pus,u Statisuk Kabupatcn Handung. 12002). Kobuptuen Bcmd11n!!, /)a/11111 A11gko, llminn 1'11s11l Su1ti~1il.. Kabupatcn [landung. Soreang 7. Ondan 1'11$11 St<1tistik Kab111•1tc11 Bandung. (2003). Knbupoten lkmdung Dulan: Angku. lladan Pus.u Swti't ik Kabupmen Bandung, S
8. IJnJnn Pusru Stalistik Knbupatcn llandung. (2003). SIJSHnA. 13adan Pusnt Stu1istik K11hup111cn ll;11ulung. Soreang
9. Dillon. 11.S. ( 1999). l'ert1111ir111 Membungnn
fJr111!1,1'11.
Pustaka Sinar Harapan,
Jukurta. I 0. l>inas l'crn111in11 K11bu1>atc11 rl:111d1111g. (2000). lap<J1·1111 Pcmcrintuh Kabupatcn Bandung, Oin~s Pcrtanian. Soreang,
Ttii11111
2000.
11. Dinns Pcrranian Kabupatcn llandung. (2001a), Roncuna Str(llegis P11r1011im1 Koh11p11/tt11 l!a11d1111.f!. 2001-2005. Pemcriruuh Kahupatcn Bandung, Diuas Pcrtanian. Sorcang.
12. Di nas l'cr1011inn Ku bupmcn Bundung. (200 1 b). Laporon Ta/11.m 1011 I, Pemcrintuh Kabupaten Bandung, Dinas Pcnanian. Soreang, 13. Dinas Pcrtanian Kuhupatcn Bandung. (2002), Laporan Tahun 2002. Peruerintah Kubupatcn U11ndu11g. Dinas Pcrtanian. Sorcang. 14. Oi11a~ Pertanian Kabupatcn Bandung. (2003). Laporon Tahun Pernerintah Kabupaten Bandung. Dinas rcnnnian. Soreung. 1.'i. Dinas Pcnanian
Kabupatcn
llandung.
(2004), l.aporan Ta/um 201U.
Peuieriutah Kt1b11pak11 Bandung, Dinas Pertanian. Sorcang. ')'}
2003,
100
16. Djaenuddin D., et al. (1997). B11b1 Peny11s1111an Kriteria Kesesuuian Lohan 11111t1k Komoditos Pertunian. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimai, Hadan l'euclitian dan Pengembangan Pertanian, Begor. 17. Djacnuddin Komoditas
D.. et al. (2003), Petnnjuk. 'I'eknis Evaluasi lahan Untu): Penanian, Balai Pcnclitian Tanah, Pusat Pcnclitian dan
pcngembangan Tanah dan Agroklirnat. Badan Litbang Pertaniau. Departemen
Penanian. l3ogor. 18. fAO. ( 1976 ), A ji'Ol11e·.1•orkji1r Land Evaluation. Soil Resources Managemen: and Conservation Service Land and Water Development Division. FAO Soil Bulciin No.
n. F/\0-UNO,
RCJme.
19. lrawan dun Suparmoko, (1988). Ekonomi Pembongunan. Liberty, Yogyakarta.
J.O. Kunarjo. (1996). Jakarta.
l'erencannan don Pembiayoan l'embangunan, UI Press.
21. Mather. A.$. (1986). Land Use. Lo11gma11. London and New York. 22. Mubyano. ( 1994), Penganuir EA011omi Perumian, I .!'JES. Jakarta.
23. Nugroho, I. dan Dahuri, R. (2004), Pembcngunan Wilay,1/J, l'erspektif Ektmomi. Sosiot dun l.ingAwiwm. LPJES, Jakarta,
24, l'usa: Penelirian Tanah dan Agrokllmat. ( 1993). Lcporan tlasi! l'enelitian Ta!11111 Anggaran 1992.1/99.3. l'enelitian Optimulisasi Penggunaan Laban D1J1:ral1 A liran Swigai (i)ASi, Badan Pcnclitian dan Pengembangan Pcrtanian, Bogor. 25. Rachmaniah, .Vt. et al. (21102), Menjadikan Pertanian Se.bago} Primadona di Negert Sendiri: www.ru
U.M dan Prihawantoro, S.. Pusat Pcngkajian Kebijakan Teknologi Pengembangan Wilayah, Deputi Pengkajian Kebijakan Tcknologi, Aadan l'cngkajian da Pcnerapan Teknologi, 48-65. 27. Sinukaban, N. (19&9). Manual Inti tentang Konservasi Tanah don Air di Daerah Transnugrasi.PT. lndeco Duta Urama. Jakarta. 28. Siregar. R. (2005), Arahkan Agroindustri dalam tnonomt Daerah di Kabupaten Simalungun, Sinar Indonesia Baru. 29 April. Diakscs tanggal 7 Juni 2005. 29. Sitorus, S.H.P. (1995). Evoluasi Sumberdaya Lohan, Tarsito, Bandung.
101
30. Sugandhy, A. (J91J9). Penataan Ruang Dalam Pengelolaan Lingkungnn Hidup,
Gramedia, Jakarta 31. Sugihano, ll. (200 I), Arahon Pemanfaaum Lehan C.:11111k Kegiatan l'ermukiman Bcrdasarkan Analisis Kesesuoian Lahan don Penilaian Kualitas SUL/ DAS. Tesis Program Magister, lnstitut Tekrolog] Ihm.lung. 32. Tnrigan,
R. (2004).
Pcrcncanaan
Pembangnnan
Wilayah,
Bumi
Aksara.
Jakarta. 33. Tim Pu:>"1 Penclitian Tanah dan t\groklirnat. ( 1993), Petunjuk Teknik Eval110.1i /,a/11111, Pusat Penclitian Tanah dan Agroklimai hckorjasama dengan Proyek Pembangunan Penelirlan Pertanian Nasional, Budan Pcuclitian dan Pcngembangan Pertanian, Departemen Pcrtanian, Begor, 34. Tim Studio Pcrcncanaan Wilnynh. (2005), S1udi Rencano Tata !1111,mg Wiluyah Knhuptuen /Ja11d1111JJ. Bagian Selatan. Magister Perencanaan \Vilayah dan Kllt<1, l11sti1111 Tcknologi
Bandung, Bandung .
.15. Uhi. 11.T. (2002). Analisls Alil1 Teknologi Pertaniun Masyarakat Asli di Kab11pat1•11 Sorong, www.rudyct.tcipod.go.id. Diakscs tanggal 27 Juni 2005.
103
l.ampiran A. Kritcria Kcscsuaian Laban Daiam Penelitian
L l!bi Jalar
t_ ,_1. 2. J.
Kelas kesesuaian lahun
l'i.:r~yaratan rcng.gt,Jn::.ar.:' Kt11•:ik1cri~tik laha11
SI
S2
S'J
N
l)raina&(.~
lhik. agak
25-30~ 20-22 600-S<Ml, 1.500-2.500 Agak cepat, s.-edan~
:>0-35,I 8-20
<.::urah hujnr tahunan (1n111}
22-2) 800-1.500
<.JS, >35 <' ~00, >·1000 Snngat tcrhnrnbat, cc pat
Halus,
-
;\~ak kasar 15-35
35-55
Tempcrnurr rcrata f'(;) 1
lt:rhw11':n1t
,__ 4.
·rekstu1
e.
Kcdelarnan tanah KTK lial(cmi1I)
?.
Kejcnuhau basa (o/n)
~ 5.
8.
pH 1120
9.
C-urgilOi~ l.crcng (%) B:lh:1r:1 crosi
10.
11
Agak halos, sedang .... 75 > 16 > 35 5,2-8,2 >2
•100-600, 2.500-4.000 T•:rh~mbHI
Kaser
516
-
"8 Sangat rendah
20-35 4,8- 5.2. 8!2-8,4
<20 < 4,8,
> 8.4
1·2
8 - 15 Rcndah -
16-30
>;II)
-
rJcr,,t
Sangal berar
Fl
> F!
Sl."XL'ing
11.
ro
(ienant?-:Jn
..
-
2. Bawang Putih rvo
l\:r!').<)•
kar;i,kh:ri5tik luhun l.
Tcmpcranu rcrata (oC)
2.
l\1r:1h huj:-11) rnhunan (mm]
s.'
Drainase
SI I0-25
35fl-(>()0 Uaik. ::ig(1k;
terhamha;
Kelas kcsesuaian lahan S:l S2 30-35~2-S ~5-30, 5-10 800-16.00, 61)()-800. 300-350 230-500 Terharnbat Agak ccpat,
N c 2,
> 35
> 1.600, < 250 Sangat
tcrilambat,
sedang
ccp:d .1.
Tckstur
5.
Kedalaman t~u!d• ·:c1n)
6.
K'rK liat ( emot)
-
7. 8.
Kcjcnuhan basa (~0)
9.
C~org;1nik
~ 1(1,
I l.
12..
r111120
LCrl'.ng ~'Y1.11 Bahaya ~·rC\$i
l ~.;e113r.~an
~
-
l\ gak halus, halus, sedang > 50 > 16 >JS 6.0-1.8
-
Agak kasar
kaser
30-50
20-30
<20
<16
2c,3s
> 1.2
5.8-6.0. 7.88.0 0.8 1.2
"8 Sanga1 rendah
8 - 15 Rendah -
sedang
FO
Sember ; modi liki:i~I dari Djucnuddln ct tJ1'. (200})
-
< 20 < 5.&. > 8.0 <0.8
.>'.JO
16 - 30 Bernt
Sangat bersr
-
>rO
104
3. Cabai Merah l'-'o
- I. -
l'l~rsyar:1t<.u p1.:!lg2,u1u~1n/
karaktcrlsti]; lahan
2.
tcmpcnnur rerata ("C) Curah hman (n,m)
3.
Drainasc
Kef::l~ kcscsuaian luhan
~ Si 21-27 600- I. 21)()
S2 2}.-28, I 6-21 500-600, 1.200-1 .401>
ll:iik. ngak icrhambut
Agnk ccpai.
N ~ 14, > 30 < 400
S3 2R-30, 14-16 4{10-500, ,. 1.400
Sangat
"J'crhanllxtt
scJnn;;
rerhsmhar.
ccp:lt _ Ag11k bnfus,
.
Agak kasar
kasar
halus, sedang ,. 75
50-75
31)-'0
< .10
·I.
'l\;k:;tur
s,
KcJ;1hun;1n l~1n:)h (Cl''l'I)
(o.
K'l'K lb! ( cmol)
" 16
Kcjcnuhun
:• 35
~o-:is
(1.0-7.6
5 S-6.0. 7 .6·
~ 7.
~.
r111120
9.
C-organik
II). II.
-12.
!<1«1 (%)
L.1.:rer~ ~ ( •Vc1}
Oaht1yn Ct1.,~i
~ 0.8
~16
"20 < 5.S, > 8.0
s.o
5 O.R .~ 30
16 30 B
3- 15 Rendnh -
Sangm berat
wdang (~1.·1x1ng~':ln
FO
.
>FI
Fl
4. Kacung Panjang \11)
Per~ ~·:1rutan p4·nc.e11naan/ k :i.rrik1cri~1ik lnho.1)
SI
Kelas keSC$\1nian luhun SJ S2 ?.4-27, 10-12 27-JO, ~-10 ,. I 0(10, (>(JI)- I J)(!\1. ~()(I. 1.10 2~0-500
1. 2.
r cmp~rt•I ur rcr~llll (''<.:)
\,
l)r~inn se
l)nik. ng3k
1\gnk ccpm. sedang
Terhumbut
lcrhambal
ii.
'I ekstu r
Agnk halus.
-
Sa11g~l halus, al!_ak kasar
~. I>.
Kc,lal amnu tanuh (crn) KTK li"t ( cmol}
20·50
7.
Kejen uhun bcsa (~.) pll M2 ()
50- 75 :S 16 35 - so
K.
').
C:ur~h hujan 01hu11:in ( mm >
~:~~~~
12·24 .150-600
halus, sedenu > 75 > 16 " 5(1
S.6 7.6
SA-5,6
7.6-
I
'
N
-
-
<8. >JO <250 Sai18JIC
terhnmbut, ce!').'l1_ kasar
-
<20
<'.,)$
< S.il, > ~.O
Q11ik
> 1.2
8.0 n ~-1.2
~(%)
<8
8. 15
16 ·JO
,. 30
Sungut rendah
Rcndab -
[\(',r:1I
Sangat berat
1Jnh•1) -a ceosi
<0.8
sedang
FO {ien;u 1g:~n .. Sumbcr : nlrl4.lll1k:1s1 dari l)Jt1l.'.11uJJ1n ti at. (200.1)
.
.
Fl
>fl
-
105
5. Tomat No
1
P(:r~.yarat.:in pcngguna~1n/ karal\1cristik lahan
2.
Tcmpcratur rcrata (1)(.:) Curah hujan (J11n1l
J.
Drainasc
~-
Tekstur
5. •>. 7.
KcdaJan1an tanah (ctn} K'fK lia1·{cm••lj Kcjcnuhan bnsa (i~~.) pl I 1120
~ I. ~
-~.
~10. 11.
--
-
K!.:hLS kesesuaian lahun ·$2 S3 30->S~ 13-16 i6-30, l~-lt iOO-S(l{). > 800 2001110-400 300 Tcrharnbat, Agak ccpai.
SI IS-26 400-700 Oaik. ~g.ak terhambat
.
:\gak hufus. halns, scdang » 5•) >
<
l(l
» 3)
1.2
Sangat terharnbat, cepai xasar <30
-<20
.
> 8.0
.
.
<
.
5.5
<. ii.~
I(>· 30 llcrat
8 - 15
Sang.at rcndah
< 10C,
J()-50
I(>
20-35 5.5-6.0, 7.5S.O 0.8-1.2
<8
Bah~t)'U (:r(c.'ii
Agak kasare sangat halus
.
·5.(). 7.5 :>
C-orgaoik Lcrcng (%)
sC<Jang
N « 13, > 35
Rendah •
..>30 s~.n~_;:tf herat
::;cth'nlg G<.:r.::1ngaJl I!. .. Sumbcr : 1nod1t1kr.s1
.
F()
>Fl
Fl..
dari [)_iaenudd1n et fJI. (2C.10J}
6. Mawar No
karaktcristik lahan I.
2.
I
Kcfas kesesoaian lahan
P·cr:-.y::ir:uar. ~ng.gur::iao/
lempcratur rerata ("C~ Curah h:1jan ·~rn1TI)
SI
15-2~ )1~)0-2000
3.
Dratnase
Baik, &L'i.1:u1e
4.
'l ckstur
Sc:1ang. ::ig.ak
5. 6. 7. 8.
Keda'arnan t~1nah KTK lkt {cmol]
halus. halus > 5() . _,. 16
9.
~-or~anik
IO.
t.crcng (o/~)
I I.
Bah:l>'a crosi
Ke'cnuhan basa {%)
pll 1120
12. 1 C.iCnilngan
> .)5 ~-'. 7.3
> 1.2 -: 8 Sa.l'lgat rcndah
FO
Surnber : modifikasi ~ri l)jacnuddill er al. (2003)
I
S2 24-JO, 12- 15 500· IOQO, 20~0-:ilil)ij 1\gak tcrhambat
. '." 16 20-35 5.0. 55. 7.8. 8.0 0.8. 1.2 8. 16
-
I
S3
'I
30-J\ 10-12 25Q-500, 3(f00-
>35. <JO <250, :-. 40~)0 __
40()tl
i\gak kasar
Sa.11gal terhambet. cc~t kasar
30. 50
<30
Terhambat. ~·~ik
""P'"
<20
-: S.0..> 8.0 <0.8 16. JO
Rcndah • Sl;t.h:1n~
BL·nn
.
.
'"~
Sangal berat
-
>
ro
106 7. Sedap Malam ~"-'
Ptrsy~r«(
I. 1.
Curah huj.in (mm)
1000-2000
500-1000.
250·500.
~ _ _:N~ _ >35. <10 < 250, >
200(~3000~_,_--'300(=..:.\...c-4.;_(l--(l(_I __ I __ 4:.;;0c;Q.:;.0_-1
J.
Baik_w.wg
Drainasc
--1-:: 4.
Agak 1e-hamba1
Tcrhambat, agak cepat Agak kasar
s,dan~ ag.ik
fcLslur
Sangat ierhambat, cepai
~31us, halus 5.
KcJa!amnn taTiati
7. 8
KTK liallcn<JI) Kcjcuuhan basa t'~} 1111 1120
~
~ 9. 10. 11.
>16 >35 55-1.8
C·-Or!>lnik
I
-----
l.e1eng(%_-')
>
_,
Uahai" crosi
1.1
<_8_
Sangat reodah
< 30
3•). 50
>50
5.0. 5.~, 7.8-S.0 0.8 - 1.2
< 5.0.
K- 16
16. 30
Kcadah sedang
llerat
>8.0 <0.8
>30 Saugat bcrat
r.cnm1go--n-------+---F-O __ _J~__::::::_:::;c..__~l ~---_-----l--->-r-·O-__ _,__ __. .J_ ..__.....:..::..__1
12.l Sember
mLll.litilr.t.<>i dln 01acr:uddm et al. (2003)
8. Jahe ~\l
I. 2.
I
Kc::lol$ kescsuaian ~ahan
1>crs}"JraGinpenggLn~n.' l..afakleri...iik bh:1n
S2
SI
l'empcratur reratn ~ccI
2~·30 l_"OfLJ.500
Curah huJUll {mm)
.
3..5()()-1..{~
I
N
S3 30·35. 2;) ..25
< 20.>
35 < 1.800.
.
> 4.00-0
1.800-2.500
~ 3.
Dralnasc
4.
rckstur
7.
Kedalamm t3nah fem) KTK liat temnl) Kejenuhan basa (%)
8.
pH 1110
5.
~ 6.
~ 9. l+'.t 11. I_ I
2.1
lbik.sedang
A91k k>su.
sedang .> 50 >16 > 50 5.C>-1.0
t-0C}!;u·1ik L€1'l"Jl~ (~·~)
Bahava \..'rOSi U
..
Agak Ierhambat
Terhembat, agak
Sangar
eepat
1crhnmhat, ccpat
Agak halus, halJs
S.1ngat halus
kasar
-
3().5()
<30
< 16
35.50 4Jl-5.0. 7.0· 8.0
<35 >8.0
>OA
::0 ()A
<8 Sangal rcnd;!h
8 - 15 Rcndah ~g
15- 30
B""'1
> 30 Sanger berat
fO
-
Fl
""Fl
.
I
107
1).
-
1\o
Pc~y~rJlall p~nggu1tzan/
karaktcristi'c lahan
~ I. 2.
Tcmpcratur reraia \''<.:) Cureh hujau (1nf"I)
3.
Drainusc
4.
TtkMtll'
5.
Kcdalmrun li).1)ah KTK lint ( cmol) K~jcnuhun busu (o/.1) pll 1-12(>
(,,
- 7.
8.
Kacang Kapri Kela:" kcscsuaian luhun
-
14-20 350-600
I Cl,
.
l
20()-300, ~001.000
Baik, agak ierhambat
,,gak ccpar, '"dang
T crha1111);11
<200, 1.000 Saugat
Agak halus,
.
Agak kssor
terbambnt, CC.e!l_I Ka!Wlr
50-60 < 16 20-35 5.8. 6.0, 7.5.
20- 50
< 20
'>
halus, scdaf!A '>6 16 > ]5
6.0- 75
~20 < ).~. > R.O
-
8.0 > 1;1 <S Snngot rcnd(lh
l~-on.u1n)k Lcr<:n)!. ~'Yn}
~ay:i cn"i 12.
)C-0-350,
N >25. <8 _
600-R!IO
,.._ t).
10-14,20·2)
SJ 8-10, 2)-25
S2
SI
0.8. 1.2
<0.3 I 6 • ,lO Oernt
&·IA Rc1Hlrth •
> 30
-
Sun~~ll br.1111
scdoni:
.
f()
(.jenang,;in
..
Fl
"'r1
I 0. Paprika Nt• I. 2. 3.
k111·:1kh~ri ..1'k luh:.1n
eoo
l)!11in11S\'
),
6. '/.
Kcduhuoiu\ tanah KTK 'ittt \o:mol) Kejeouhan l>osa (%)
s.
pll 1120
9.
c..organik Lcreng (.-~)
llaha)'i' crosi
~
1.200
l'\uik. ugak H~rhamlxil
Ickstur
10. II.
~I I ~-26
l\::n1µ(·rn111r rcrain ("('} Cur:1h hujun (1nn1 l
4.
---
Kclu:; kcsc:-.uuiu11 h111:.11
l'crsy:itnbn pcngg11n:ianl
--
-
--
26-27. l(>-18 ~00-MO, l.20\i-1.400
l\gnk t:crm.
~ 7.1
" 16 > 35
6.0. 7.6
I
S3
N
27·28, 14-Hi
> 28 .... 14_ <400
400·500. " 1.400 'tcrhambm
5.5.
SUlll(UI
ttl'hambat,
scdnn11
~c
.
Agok kusar
ccnat ku:J.ttr
5~·75 < 16 20-35
30. 51)
< 30
e.o, 1.0.
-
,, 20 < 5.l, > 8.0
8.0 >0.8
0.8
<~
8. 16
16 ·JO
> 30
Snngat rcndaJ1
Rcn
Ocn•I
Sangat t>ernt
Fl
';.- 1·1
FO Gc1111ngan Sun-ber: modifikasi dari D.1•u:oudd1n et nl. (2003) 12.
S2
sedang
.
!08
l.ampiran B. Survey Pruner
Karegori Rcsponden J um lah Respondcn Lokasi sampel
Kccnmatan/Dcsa Nam~ Responden
Petani pemilik lahan. penduduk serempat (bukan pcndarang) 50 orang 2 Kccamatan (Pacer dan Pasch)
.H
..
OOO•ooooooooooo-OOOO•OOOO••oooooooooooooooo0000000000••ooooooooOoo•OOOOOOOOOOOOOOO••
······························-···········-········································"·····
Umur ··········································-································ I .ama menjadi petani:
.. ··············
.
Pcngetahuan dan Informasi Pendidikan teninggi anggota kcluarga
A. Tingkat
I.
a. Suarni b, lstri : (1): (11): (111): dst. c. i\nak 2. Apakah anggota kcluarga yang mempunyai pendidikan ieninggl tinggal bcrsama rcsponden atau di desa tcrsebui ? }. Jika dijawab tidak, bcrepa frekuensi pertemuan dcngan keluarga yang mempunyai peodidikan 1.:rtinggi tersebut (bcrapa kali seminggu/scbulan/ semhun, disesuaikan!) 3. Bcrapa frckuensi kcluarga pctani mendcngar/membaca berita dari koran/majalah/ratliol1elcvisi!intemc1 (bcrapa kali seminggu/sebulan/sctahun}
B. Pcmaharnan dan Perilaku Penentuan Komoditas I. Jonis tanaman yang sclama ini ditanam (termasuk yang scdang ditanarn di semua lahan milik petani rcsponden] 2. l'ertimbangan dalam pemilihan jenis komoduas (kcbiasaan/alasan harga/ xondisi fisik lahan/disuruh pemcrintahldisuruh iengkutak/unruk rnemcnuhi
kebutuhan scndiri/dll). Berikan contoh komoditas penanian untuk masingmusing alasan (terkait dengan jawaban pertanyaan nomor 1 ). 1. i\pakah pctani mempunyai keinginan untuk menanam jenis tanaman baru yang selama ini bclurn pcrnah ditanam ? Jika ya, mcngapa '? Jika iidak, mengapa ? 4. A.pakah petani mengctahui jenis apa yang scsuai dikernbangkan di daerah tersebut menurut kondisi fisik !ahan (jenis ranah. iklim. keterscdiaan air.
I 09
c . Jikajcnis tanaman yang saat ini duanam (pertanyaan Ill} tidak scsuai dengan informasi komoditas yang diketahui petani (pcrtanyaan 13.3 Jan B.4): Mengspa pctani tidak menanam komoditas yang sesuai dengan kondisi
lisik lal;:111 dan bcrharga tinggi tersebut ? 6.
Apakah
petani
mengerahui
komoditas-komoditas
pcrtanian
yang
mcmpunyai hargu tinggi di tingkai kabuparcn '? Di tingkat nasional ? Jclaskan !
7. J ika dijawab y
c. Dari manu petani mcngetahui informasi tersebut ? , f. Jika jcnis tanaman yang saat ini ditanam (pertanyaan B. 1) 1idak sesuai dcngan informasi komoditus yang dikctahui petani (pertanyaan B. 3 dan 4}:
Mcng;1pa pctani tidak menanam komoditas yang sesuai dcngan kondisi fisik lahan dan berharga tinggi rersebut ? 8. Apakah ada penyuluhan/arahan/aniuran dari pemcrintah tenrang komoditas yang sebaiknya ditanarn? \!. Apakah ada pcnyuluhan/arahan!anjuran dari pcmeriutah tentang cara rcnnnantnn komoditas baru ? I 0. Apakah ada aruran aoai/desa tenrang jenis tanaman yang harus ditanam
atau dilarang ditanam '? C. Pengal
Ap~k:1h sebclumnya petani pcrnah mencoba mcnanam jenis ranaman baru ) ang scbclumnya ridak biasa ditanarn ?
2. Jika pertanyaan C I dijawab ya : a. Seburkun jcnis komoditasnya ! b. Darimana peumi mcmpelajari CM~ penanaman komoditas baru tersebut ? (penyuluh pertanlan-pcmerintah/sesarna petani/anggota keluarga/buku/ media massa/dll) c. Jika saat ini tidak ditanam lagi (terkait penanyaan B l ), mengapa ?